Seminar Nasional Peternakan dan Yeieriner 1997
METODE PENYULUHAN EFEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN KELOMPOK TANI TERNAK MANDIRI BwHI LESTARI
Instalasi Peneftian dun Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta
RINGKASAN Pembangunan pertanian antara lain dapat mewujudkan petani serta perorangan maupun kelompok yang tangguh dan mandiri yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan mereka . Upaya untuk merealisasikan tujuan tersebut, diperlukan strategi pembinaan kelompok clan penentuan metode penyuluhan efektif agar penyuluh dapat menetapkan suatu metode yang tepat clan berliasil guna, sehingga kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan dapat menumbuhkan perubahan perilaku petani yang mampu mengemukakan pendapat, mampu dalam memanfaatkan lembaga perkreditan serta berperan dalam menentukan kegiatan kemasyarakatan di lingkungannya . Kata kunci : Peran penyuluh, petani, materi, metoda pen~tiluhan PENDAHULUAN Pembangunan pertanian antara lain dapat mewujudkan petani-nelayan tangguh yang mandiri, yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan clan kesejahteraan petani-nelayan beserta keluarganya (WAHYONo clan MUSOFIE, 1989) . Selanjutnya dikatakan pula bahwa petani-nelayan pada umumnya masih hidup dibawah kemampuannya, sebagai akibat kurangnya pendidikan dan pengetahuan serta keterbatasan lahan dan modal . Namun demikian petani mempunyai kebiasaan mental yang menipakan modal ntklianiah dalam rangka memajukan usahataninya yaitu kemauan dan kemampuan mengukur, bertanya clan memilih alternatif Hal senada dikatakan oleh ToNTON WAHYt1 (1995), bahwa petani-nelayan yang merupakan sumberdaya manusia yang potensial tingkat pendapatan dan pengliasilannya jauh lebih layak, padahal dilain pihak dalam perkembangan kehidupan, apalagi ditengah-tengah era modemisasi menuntut banyak pengorbanan finansial dalam tingkat yang cidcup tinggi clan jauh di atas jangkauan pendapatan mereka. Upaya untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan yaitu adanya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani beserta keluarganya, diperlukan strategi pembinaan yang melalui beberapa tahapan (TONTON WAHYU, 1994) dan penggimaan metode penyuluhan yang dititik beratkan untuk meningkatkan kemampuan petani-nelayan dan memperkuat motivasi mereka mengadopsi inovasi pertanian dalam membantu meningkatkan taraf hidupnya (ANONIMOUS . 1993) . Pertanyaan yang muncul adalah mampukah kita sebagai petugas bersama-sama petani-nelayan melalui kelompoknya berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan pertanian yang semakin banyak tantangannya ?.
Seminar Nasional Peternokan don Veteriner 1997
STRATEGI PEMBINAAN KELOMPOK TANI Keadaan kelompok tani Kelompok tani berperan sebagai kelas belajar, unit produksi usahatani nelayan dan wahana kerja sama antar anggota kelompok atau antara anggota kelompok dengan pihak lain (ANONIMOUS, 1989), selanjutnya dikatakan bahwa untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan kelompok tani nelayan dalam melaksanakan peran dan fungsi tersebut dipandang perlu dilakukan pembinaan yang terarah. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 1 .365 kelompok tani ternak dengan klasifikasinya secara berurutan 142 kelompok kelas pemula, 866 kelas lanjut, 313 kelas madya dan 44 adalah kelas utama (ANONIMOUS, 1995) . Selanjutnya dikatakan pula jumlah tersebut mencakup berbagai jenis usahatani ternak seperti sapi potong, sapi perch, kerbau, kambing, domba, ayam buras, ayam ras serta itik yang tersebar ke selunth Wilayah Daerah Tingkat 11 yaitu Kotamadya Yogyakarta, Sleman, Kulonprogo, Bantu] serta Wilayah Daerah Tingkat II Gunungkidul, yang umumnya anggota kelompok ini berdomisili di suatu tempat yang saling berdekatan . Berdasarkan pengamatan di lapangan, anggota kelompok ternak dalam mengusahakan ternaknya masih bersifat tradisional, belum menerapkan teknologi anjuran karena mereka masih menganggap usahanya hanya sebagai usaha sambilan . Anggota kelompok lebih memilih urbanisasillokal untuk mencari pekerjaan lain sebagai karyawan pabrik atau pekerja bangunan pada proyek pentmahan yang saat Ill] berkembang pesat, dengan hasil yang diterima cukup untuk membiayai anggota keluarganya . Hal ini sesuai dengan teori MELLOR yang disitasi oleh HERMAN SOEWARDI (1995) yang menyatakan bahwa sektor pertanian dan sektor industri harus berinteraksi satu sama lain, sektor pertanian mengembangkan pasar dan tenaga kerja. Oleh karena term of trade harus membunik bagi sektor pertanian, sebab apabila tidak, tenaga kerja beralih ke sektor industri. Diuraikan bahwa salah satu pengecualian yaitu apabila ada pengaliran modal dari sektor industri ke sektor pertanian . HERMAN SOEWARDI (1995), menyatakan bahwa memburuknya term of trade ke sektor pertanian menjadikan share petani mengecil, yang menurut perjalanan sejarah share petani selalu kecil, sedangkan share orang kota selalu besar, yang dapat dilihat kemegahankemegahan terjadi di kota, kesenjanganpun semakin tajam . Untuk mengantisipasi hal demikian, menurutnya perlu achievement motivation yang didukung oleh aspek keagantaan sebagai landasan morilnya, dengan harapan share petani dapat meningkat tanpa meninggalkan aturan agama . Strategi pembinaan Petani-nelayan dengan segala keterbatasan kemampuannya baik pendidikan, modal, sebetulnya pada kehidupan nyata, Iuereka tetap mempunyai kesibukan menjalani kegiatan seperti layaknya orang-orang yang berkehidupan lebih baik dari mereka, clan secara sepintas mereka tidak keliltatan seperti ketinggalan (TONTON WAHYU, 1995). Lebih lanjut dikatakan mereka tetap mempunyai harapan yang utama dengan orang lain yang lebih baik, tetapi petani-nelayan sendiri tidak tahu apa sebenarnya harus dilakukan untuk mewujudkan harapan yang diinginkan dan mengkhawatirkan diri, keterbatasan pengetahuan itu adalah tidak disadarinya bahwa kehidupan mereka di bawah standar orang yang bekerja di lain sektor. Untuk itu, TONTON melandaskan yang pertama adalah menyadarkan mereka bahwa sesunggultnya tingkat kehidupan mereka masih 83 6
Seminar Nasional Peternakan dan Vetertner 1997
rendah dan meyakinkan bahwa kondisi ini dapat diperbaiki, dengan upaya pemberdayaan atau empowering yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip menolong diri mereka sendiri (self help) dan berlandaskan pada peningkatan kemampuan menghasilkan pendapatan, sehingga mereka mampu akses terhadap sumberdaya alam yang ada, akses terhadap permodalan, teknologi dan pasar . Keempat kemampuan ini hares benar-benar mereka miliki secara utuh, tidak persial, agar kesiapan mereka di bidang ekonomi dapat berjalan secara berkelanjutan . Dijelaskan 3 strategi dalam upaya pemberdayaan petani-nelayan . Strategi pengembangan sumberdaya manusia dilakukan dengan menyadarkan kondisi mereka dan meyakinkan mereka bahwa kondisinya dapat diperbaiki sehingga dengan kesadaran dan percaya diri diharapkan tumbuh motivasi untuk maju, selanjutnya mereka akan lebih mudah menerima dan tanggap setiap pembahanian yang dianjurkan (tahap 1), dalam upaya peningkatan pendapatannya (tahap II), dengan harapan mereka memiliki kemampuan usaha ekonomi yang lebih baik . Apabila tahap II selesai banilah meningkat ke tahap III yaitu peningkatan kesejahteraan, membimbing mereka agar akses terhadap pendidikan, kesehatan, keluarga berencana dan akses terhadap kegiatan keagamaan . Pada tahap ini diharapkan mereka atau petaninelayan sudah mampu hidup secara layak yang tidak saja memenuhi kebutuhan dasar, tatapi juga terpenuhi akan pendidikan, kesehatan dan sebagainya . Selanjutnya tahap IV yaitu bimbingan untuk peningkatan sosial budaya, agar mereka dapat akses terhadap hukum, akses kenegaraan, kebangsaan dan akses terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, dengan harapan petani-nelayan dengan kelompok taninya menjadi sumberdaya nanusia -yang kreatif, produktif, disiplin dan mandiri serta iman dan tagwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa . 1.
Strategi pengembangan kemampuan dalam pennodalan . Dalam membantu dan membimbing pennodalan usaha petani-nelayan hams disesuaikan dengan kebutuhan setempat. Bagi daerah yang belun banyak tersentuh penbangunan, tenitama pembangunan ekonomi, dapat dimulai dengan memberi bantuan dalam bentuk bantuan cuma-cuma atau dalam bentuk bantuan bergulir. Bagi daerah yang lebih banyak tersentuh pembangunan ekonomi, dapat diterapkan pemberian bantuan kredit subsidi atau komersial dengan kemudahan khusus. Bantuan sifatnya komersial dapat dikembalikan secara lancar tepat waktu pads setiap pengembalian cicilannya, berarti kita berhasil mendidik petani-nelayan menjadi mandiri dalam memenuhi kebutuhan permodalan usaha, yang akhirnya kita mampu menghilangkan ketergantungan dan akan tumbuh keswadayaan sehingga mereka mampu berusaha dalam ekonomi pasar.
2.
Strategi pengembangan kelembagaan ekonomi rakyat. Petani-nelayan merupakan pengusaha kecil yang hasil produknya dapat dikatakan masih berkualitas rendah, sehingga masih diperlukan bimbingan dalam upaya meningktkan kualitas produk yang mampu membuka niang pasar secara lebih leas. Dijjelaskan TONTON WAHYty lebih jauh bahwa ada tujuh prinsip pembinaan yaitu - Prinsip pendekatan kelompok, dimana kelompok ditumbuhkan dari, oleh dan untuk kepentingan mereka, bukan kepentingan instansi pemerintah/non pemerintah. - Prinsip keserasian, dengan harapan anggota kelompok tani yang merupakan pengusaha kecil dapat saling percaya, saling membutuhkan, mempunyai kepentingan yang lama, sehingga akan tumbuh kerjasama yang kompak dan serasi . - Prinsip kepemimpinan, bimbingan yang kita terapkan dapat mengembangkan kepemimpinannya, mereka mau dan mampu mengambil kebutuhan dalam berorganisasi dan usahataninya . 83 7'
Seminar Nasional Peternakan dan Vetenner 199
Prinsip pendekatan kemitraan, yaitu dengan mentperlakukan para pengusalta kecil sebagai mitra sejajar, yang berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan, menjadikan mereka mitra kerja yang aktif dalarit pelaksanaan kegiatan pembangunan . Prinsip swadaya, yaitu bimbingan yang kita berikan harus mampu menumbuhkan keswadayaan dan kemandirian, jangan menumbuhkan ketergantungan . Prinsip belajar sambil bekerja, yaitu bimbingan yang kita berikan sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan santbil bekerja, sehingga mereka benar-benar mengalami dan menemukan sendiri cara-cars kerja yang efektif bagi peningkatan usahanya. Prinsip pendekatan keluarga, yaitu membawa seluruh anggota keluarga untuk berperan aktif dalam usahanya . METODE PENYULUHAN PERTANIAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KELOMPOK TANI MANDIRI Peranan Penyuluhan pertanian Penyuluhan pertanian merupakan suatu sistem pendidikan diluar sekolah untuk keluarga tani di pedesaan, dimana ntereka belajar sambil berbuat untuk menjadi mau, tahu dan dapat menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapi secara baik, menguntungkan dan memuaskan (SOEKANDAR, 1985) . Selanjuanya dikatakan bahwa penyttluhan pertanian adalah suatu benttilc pendidikan yang cara, bahwn dan sasarannya disesuaikan kepada keadaan, kebutuhan dan kepentingan, baik dari sasaran waktu maupun tempat, yang menyebabkan metode penyampaian akan berbeda . Penyuluhan pertanian merupakan upaya untuk nterubah perilaku petani-nelayan atau changing behavior yang biasanya tidak dimaklumi adalah bahwa perilaku yang diperlukan untuk meningkatkan pembangunan pertanian itu terdiri dari tiga aspek yaitu; pelaksanaan kewajiban yang lurus, days yang kuat, keterampilan yang tinggi, di alam dinamis berbentuk ajustment, dalam alam komersial, yakni gesit, perhitungan cermat, pembukuan rapi, keputusan cepat dan mandiri, sengketa melalui hukum dan selalu berpandangan better bussiness. Selanjutnya dikatakan dalam pembangunan dinamika 'respon masyarakat tani mencakup telaahan sosiologis dan keluaran penytduh . Pada telaahan sosiologis, dikatakan bahwa mmunnya penytiluh pertanian hanya berhubungan dengan lapisan atas, dari mana inovasi meneles ke lapisan bawah yang cukup lambat . Tetapi melalui group action, inovasi dapat dipercepat kepada lapisan bawah . Selanjutnya keluaran penytiluh tidak lain adalah perilaku petani yang benibah, fdak saja better farming, tetapi harus better living dan sebagainya. Upaya merealisasikan tujuan tersebut diperlukan pengembangan keprofesionalisme yakni etos kerja, pra kondisi agar standar hidup ditingkatkan seperti pejabat fungsional lain di lingkungan Departemen Pertanian, dan pola pembinaan materi agar sistent laku dibangkitkan dengan planning yangjitu dan disempurnakan . ROCHAYAT (1995), mengatakan hal santa, bahwa semakin tingginya tuntutan pembangunan pertanian diperlukan penyuluh yang profesional yaitu penyuluh yang berpandangan lebih Was serta sikap kepekaan yang tinggi dalam mengambil tindakan, dapat mengikuti arus teknologi yang cepat, penytiluh yang mampu berinteraksi dengan-berbagai sumber dengan memanfaatkan berbagai alat komunikasi modern, metodologi yang hams berorientasi kepada sasaran dengan meningkatkan partisipasinya. Dikatakan bah%N,a mentbangtm etos kerja penyuluh bukan hanya sekedar memberikan berbagai pengetalwan tanpa disertai dengan bekal etika dan metode, harus 83 8
Seminar Nasional Peternakon dan Veteriner 1997
dimunculkan kegiatan yang dapat membangun jiwa korsa penyuluh mejalui temu profesi untuk membangun motivasi berprestasi dengan pendekatan psikologis dimana etika menjadi salah satu materinya. Pemilihan metode penyuluhan ANONIMOUS (1985), menyatakan bahwa ada dua tujuan dalam pemilihan metode penyuluhan
pertanian yaitu agar penyuluh bisa menetapkan satu metode atau kombinasi beberapa metode yang tepat dan berhasil guna, agar kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan dapat menimbulkan perubahan perilaku yang dikehendaki . Lebih lanjut dikatakan bahwa dasar pertimbangan dalam pemilihan metode penyuluhan meliputi sasaran, sebagaimana latar belakang pendidikan, dan keterampilannya . Pertimbangan lain adalah penyuluhi dan kelengkapannya, baik materi penyuluhannya maupun kemampuan dalam menyampaikan materi, selain faktor lingkungan clan kebijakan pemerintah menjadi pertimbangan dalam memilih metode . (1985), menyatakan bahwa seteiah melaksanakan penyuluhan, penyuluh melakukan proses feed back, menilai atau mengevaluasi hasil yang telah diperoleh selama pelaksanaan dibandingkan dengan rencana dan keadaan semula. Hal yang dinilai meliputi apa yang terjadi pada pihak sasaran, adakah perubahan perilaku, sikap dan keterampilannya terhadap teknologi yang dianjurkan . bagaimana efektifitas metode dan alai bantu yang digunakan untuk dijadikan landasan program berikutnya . Kemantapan 'sistem penyuluhan pertanian yang menvangkut komponen seperti pihak terkait yang menjadi salah satu faktor berhasil tidaknya penyuluhan yang dilaksanakan, menjadi bahan penilaian. Hasil evaluasi dan penilaian akan muncul gambaran baru tentang keadaan, keinginan, kebutuhan, masalah dan lain-lain dari masyarakat tani yang bersangkutan . SOEKANDAR
Beberapa uraian di atas, maka penyuluhan/penggunaan strategi, prinsip pembinaan kelompok tani, penggunaan metode penyuuhan yang tepat, dapat mempercepat terbentuknya kemandirian kelompok tani yang diinginkan . KESIMPULAN Metode penyuluhan efektif untuk pembentukan kelompok tani/kelompok tani ternak mandiri, dapat disimpulkan sebagai berikut kelompoknya dengan segala keterbatasan Kondisi petani-nelayan/peternak melalui kernampuannya berangsur-angsur dapat diperbaiki dengan menerapkan strategi pembinaan yang meliputi strategi pengembangan sumberdaya manusia untuk dapat memiliki kemampuan usaha ekonomi yang lebih baik, sehingga kesejahteraan yang diinginkan dapat terwujud, ditandai dengan kemampuan dalam akses terhadap kegiatan keagamaan, serta sosial budaya dan hukum atau aturan pemerintah yang berlaku.
Strategi pembinaan lain yang dapat mempercepat terwujudnya kemandirian kelompok tani/ kelompok tani ternak adalah pengembangan kemampuan dalam permodalan dan strategi ketiga adalah pengembangan kelembagaan ekonomi rakyat yang mampu berwawasan pasar dalam memasarkan hasil produksinya dengan hasil yang lebih menjamin meningkatnya pendapatan . Peranan penyuluh yang prosfesional sesuai perubahan/perkembangan zaman dapat mempercepat terwujudnya kemandirian sasarannya .
839
Seminar Nasional Peternakan dan Yeteriner 1997
- Penggunaan metode yang tepat dan telah dinilai efektivitasnya oleh para penyuluh sangat dibutuhkan untuk merealisasikan kemandirian petani/peternak yang tergabung dalam kelompoknya. DAFTAR PUSTAKA ANoNimous.
1995 . Pedoman penyelenggaraan penyuluhan pertanian, Badan Diklat Pertanian. Jakarta. 1989 . Pembinaan kelompok tani, Balai Infonnasi Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta . . 1994 . Pembinaan petani-nelayan kecil, Badan Diklat Pertanian. Jakarta.
. 1995 . Penilaian atas kemampuan kelompok tarsi ternak, Dinas Peternakan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. HEtumAN SOEwARDI .
1995 . Logical construck pembangunan pertanian. Ekstensia vol. 2.
1995 . Pusat Penyuluhan Pertanian dan kewajiban membangun penyuluh yang potensial. Ekstensia vol. 2 .
ROCHAYAT.
SoEICANDAR.
1985 . Pokok-pokok penyuluhan pertanian. Jasa Guna . Jakarta.
TONTON WAHYU .
1995 . Kemiskinan dan usaha penanggulangannya . Ekstensia vol. 2 .
dan MUSOFIE. 1989 . Kelembagaan, peranmurya dalam mengubah sikap dan perilaku petani . Proc . Seminar Penyuluhan Pertanian . Diklat D3 APP. ISPI, Perhiptani, Sinartani, Malang, Jawa Timur.
WAHYONO