SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA PADA ACARA PENGAMBILAN SUMPAH DAN PELANTIKAN PANITERA/SEKRETARIS PENGADILAN TINGGI JAKARTA DI PENGADILAN TINGGI JAKARTA
Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua; Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, kerana atas karunianya kita semua dalam keadaan sehat walafiat dan Pengambilan Sumpah serta Pelantikan Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Jakarta berjalan tertib dan lancar. Kepada Bapak H. Teuku Ilzanor, SH., M.Hum., beserta Ibu yang baru diambil sumpah dan dilantik saya secara pribadi dan atas nama jajaran Pengadilan Tinggi Jakarta mengucapkan selamat dan mendoakan semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa menganugrahkan kesehatan dan kekuatan serta selalu memberikan tuntunan serta perlindunganNya, sehingga Bapak dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Memperhatikan masa kerja dan jabatan yang pernah Bapak raih mulai dari Panitera Pengganti, Panitera Muda, Wakil Panitera dan Panitera/Sekretaris baik di tingkat pertama maupun di tingkat banding Insyallah Bapak. H. Teuku Ilzanor, SH., M.Hum., akan dapat mengerjakan tugas-tugas dan segala persoalan yang dihadapi secara efisien, efektif, akurat dan bermanfaat. Namun demikian tidak ada salahnya pada kesempatan yang berbahagia ini tetap saya ingatkan, bahwa tugas dan tanggungjawab sebagai Panitera/Sekretaris di Pengadilan Tinggi Jakarta sangat berat dan sebagaimana amanah Undang-undang baik Undangundang Nomor 2 Tahun 1986 jo. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2004, jis Undangundang Nomor 49 Tahun 2009 jelas Panitera/Sekretaris mengemban tugas utama: 1. Panitera bertanggungjawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku-buku daftar/register, biaya perkara, surat-surat berharga, barang bukti, dan surat-surat lainnya yang disimpan di kepaniteraan. 2. Bertanggungjawab terhadap semua daftar catatanm risalah, berita acara, serta berkas perkara dan semua berkas beserta surat-surat yang menyertainya tidak boleh keluar dari ruangan kepaniteraan, kecuali atas izin Ketua Pengadilan, vide pasal 63 Ayat (1) Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986. 3. Bahwa selain sebagai Panitera, Panitera Pengadilan juga merangkap sekretaris pengadilan, konsekuensinya sebagai sekretaris adalah menyelenggarakan administrasi umum pengadilan.
Memperhatikan tupoksi yang telah diamanahkan secara normatif kepada Bapak H. Teuku Ilzanor, SH., M.Hum sebagai Panitera/Sekretaris di wilayah Pengadilan Tinggi Jakarta sekaligus sebagai pembina dan pengawas Pengadilan Negeri di wilayah Jakarta senantiasa menghadapi kenyataan-kenyataan hanya di Pengadilan Tinggi Jakarta semua pekerjaan dan masalah relatif telah teratasi dari segi kuantitas, waktu, maupun biaya sebagaimana mestinya tetapi dari segi kualitas masih perlu ditingkatkan, sedangkan dalam rangka pembinaan dan pengawasan untuk Pengadilan Negeri se-DKI Jakarta perlu disadari masih ada persoalan-persoalan dan tantangan di masa lalu yang kita targetkan pada tahun 2015 kita tidak lagi berhadapan dengan masalah-masalah di masa lalu. Masalah-masalah dan tantangan nyata yang dihadapi dan harus diselesaikan kurun waktu 2014 adalah : 1.
Jumlah perkara yang begitu banyak, bervariasi dan ada sebagian yang kompleks dan rumit serta sulit dari sisi penetapan fakta hukumnya, pertimbangan hukumnya, konklusi amar putusan sampai dengan eksekusinya.
2.
Masalah-masalah yang secara konvensional terjadi dari tahun ke tahun : a.
Pemeriksaan dan proses peradilan perkara yang waktunya melampaui 6 bulan.
b.
Minutasi perkara yang memakan waktu relative lama lebih dari 14 hari sebagaimana diharuskan Undang-Undang.
c.
Upaya-upaya hukum yang belum dikirimkan secara tepat waktu sesuai ketentuan
d.
Ada berkas-berkas perkara yang tidak terselesaikan baik administrasi maupun upaya hukumnya dan bahkan ada berkas perkara yang hilang karena hakim dan panitera penggantinya mutasi, promosi ditempat lain (luar wilayah), pensiun dan lain-lainnya tidak dikontrol serta yang bersangkutan tidak menyerahkan berkas perkaranya kepada Pimpinan Pengadilan.
e.
Pengaduan-Pengaduan dari para pencari keadilan atau pemerhati peradilan ada yang tidak ditangani, direspon secara cepat dan tepat.
f.
Sumber daya manusia pengadilan khususnya di Pengadilan-Pengadilan Negeri se wilayah DKI Jakarta masih kurang atau tidak sebanding dengan beban kerja atau jumlah perkara yang harus ditangani, selain masih ada juga Sumber Daya Manusia kita yang berkualifikasi kurang memadai.
Besar harapan kita dengan kehadiran Bapak H. Teuku Ilzanor, SH., M.Hum., sebagai Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Jakarta, dapat menjadi motivator dan dinamisator dalam merubah mindset dan culture set (pola pikir dan budaya kerja) bagi segenap insan penegak hukum di Pengadilan Tinggi Jakarta dengan jajarannya Pengadilan Negeri-Pengadilan Negeri se-wilayah DKI Jakarta, sehingga cita-cita kita menempatkan Pengadilan sebagai lembaga yang mengayomi, melindungi dan memberikan keadilan benar-benar menjadi kenyataan bukan slogan belaka. Dan untuk mewujudkan visi Mahkamah Agung RI dengan jajarannya 25 tahun ke depan terhitung dari tahun 2010 – 2035 untuk terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung hendaknya mampu mengaplikasikan misi yang telah disepakati yaitu sebagai misi 5 tahun pertama yaitu: 1.
Menjaga kemandirian badan peradilan.
2.
Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.
3.
Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan.
4.
Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.
Selain itu juga harus mengerti dan berupaya mengimplementasikan makna serta terjemahan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung adalah mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang memiliki indikator adanya peradilan : 1.
Kekuasaan kehakiman harus dilaksanakan secara independen, efektif dan adil.
2.
Harus ada dukungan anggaran yang mandiri dan proporsional.
3.
Memiliki struktur organisasi yang tepat, jelas dan terukur.
4.
Penyerlenggaraan manajemen dan administrasi secara cepat, tepat waktu dan biaya ringan serta proporsional.
5.
Pengelolaan sarana prasarana yang dapat mendukung kinerja yang aman, nyaman dan kondusif dalam penyelenggaraan peradilan.
6.
Membina sumber daya manusia peradilan yang kompeten, berintegritas dan professional.
7.
Pengawasan yang efisien dan efektif terhadap perilaku penyelenggara dan administrasi peradilan.
8.
Berorientasi kepada pelayanan publik yang prima dan berkualitas.
9.
Memiliki manajemen informasi yang akuntabel, kredibel dan transparan.
10. Modernisasi peradilan yang berbasis teknologi informasi yang terpadu.
Demikianlah tupoksi, persoalan dan tantangan yang benar-benar Bapak Panitera/Sekretaris
sadari,
kemudian
dapat
bekerja
keras
merumuskan
dan
mengelompokkan permasalahannya, mencari terobosan-terobosan dan solusinya sebagai konsep pembaharuan dan peningkatan kinerja serta pelayanan peradilan sebagai pelayanan prima kepada para pencari keadilan (justiciabelen). Selanjutnya kepada yang terhormat Ibu Hj. Lilies Djuaningsih, SH., MH., sebagai Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Jakarta sejak 22 Februari 2012 sampai dengan tanggal 1 Desember 2013 yang telah mempersembahkan yang terbaik bagi para pencari keadilan, telah mengayomi, mensejahterakan dan membangun rasa kekeluargaan serta kebersamaan utamanya dikalangan keluarga besar Pengadilan Tinggi Jakarta dan memberikan dharma bhakti dengan ikhlas tanpa pamrih kepada semua pihak, kami atas nama Yang Mulia Bapak Ketua Mahkamah Agung dan Bapak-Bapak Pimpinan Mahkamah Agung serta segenap warga Pengadilan Tinggi Jakarta dengan warga Pengadilan Negeri se-wilayah DKI Jakarta mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya, semoga Allah SWT Tuhan YME memberikan imbalan yang setimpal atas segala jerih payah dan dedikasinya sejak 01 Maret 1976 sampai dengan 01 Desember 2013. “FIAT JUSTITIA RUAT CAELUM”, keadilan harus tetap ditegakkan, walaupun langit runtuh. “FIAT JUSTITIA PAREAT MUNDUS”, Keadilan harus tetap ditegakkan, meskipun karena itu dunia akan ditaklukan. Demikianlah sambutan ini kami sampaikan, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarokatu. Terima Kasih.
Jakarta, 20 Desember 2013 PENGADILAN TINGGI JAKARTA KETUA
MADE RAWA ARYAWAN, SH., MHum