SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA PADA ACARA PENGAMBILAN SUMPAH DAN PELANTIKAN KETUA PENGADILAN NEGERI SEWILAYAH DKI JAKARTA DI PENGADILAN TINGGI JAKARTA
Yang Mulia : Yang Terhormat : Bapak Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi RI Yang Terhormat : 1. Ibu Ketua Pengadilan Tinggi ……………………. 2. Bapak Ketua Pengadilan Tinggi ……………………………………… 3. Bapak Wakil Ketua Pengadilan Tinggi ………………………………… 4. Bapak-Bapak para sesepuh mantan Ketua Pengadilan Tinggi dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta; 5. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Hakim Tinggi dan Hakim Ad Hoc pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta; 6. Ibu Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Jakarta; 7. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Ketua Pengadilan Negeri se wilayah DKI Jakarta; 8. Bapak dan Ibu Wakil Ketua Pengadilan Negeri se wilayah DKI Jakarta; 9. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Pejabat Struktural Tekhnis dan Non Tekhnis Pengadilan Tinggi Jakarta; 10. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Pejabat Struktural Tekhnis dan Non Tekhnis Pengadilan Negeri se wilayah DKI Jakarta; 11. Ibu Ketua, Pengurus dan Anggota Dharmayukti Karini Daerah dan Dharmayukti Karini Cabang DKI Jakarta; 12. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu hadirin undangan yang berbahagia yang saya hormati pula;
Assalamualaikum Wr Wb, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunianya kita semua dalam keadaan sehat wal’afiat dan acara pengambilan sumpah serta pelantikan Ketua Pengadilan Negeri se wilayah DKI Jakarta dapat berjalan lancar dan tertib. Kepada Ibu dan Bapak-Bapak Ketua Pengadilan Negeri se-DKI Jakarta yang baru diambil sumpah dan dilantik saya pribadi dan atas nama jajaran Pengadilan Tinggi Jakarta mengucapkan selamat dan mendoakan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menganugerahkan kesehatan lahir dan batin, meridhoi, memberikan
tuntunan, perlindungan-Nya sehingga tugas-tugas yang amat berat dapat Ibu dan Bapak-Bapak laksanakan sebagaimana mestinya. Jabatan Ketua Pengadilan Negeri adalah suatu anugrah dan amanah serta kepercayaan pimpinan yang kompeten mengangkat Ibu dan Bapak-Bapak lebih-lebih untuk Jabatan Ketua Pengadilan Negeri se-DKI Jakarta. Wilayah-wilayah kerja Ketua Pengadilan Negeri-Ketua Pengadilan Negeri DKI selain di Ibu Kota juga sebagai bermukimnya kurang lebih 14 Juta jiwa yang lengkap dengan berbagai status social, baik pendidikan, ekonomi, politik dan lain-lainnya lengkap dengan yang terendah sampai dengan yang tertinggi . Karena wilayah kerjanya yang merupakan pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat ekonomi dan lain-lainnya sudah barang tentu berimplikasi kepada beraneka ragamnya perkara dengan kompleksitas permasalahan yang menyertainya. Perkara-perkara di wilayah DKI Jakarta ini selain jumlahnya banyak melampaui beban kerja SDM/Aparatur juga permasalahannya komplek, pelik dan tidak jarang pula bermunculan berbagai kepentingan tarik menarik baik secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat dikategorikan interventie, kalau tidak cukup memiliki keberanian, pengetahuan dan keterampilan memadai bisa-bisa Hakimnya tidak konsisten dan tidak netral serta objektif lagi dalam mengadili perkara. Kepada Ibu dan Bapak-Bapak Ketua Pengadilan Negeri se-DKI Jakarta yang baru saja diambil sumpahnya dan dilantik, sesungguhnya makna dari sumpah yang baru saja diucapkan dan pakta integritas yang ditanda tangani adalah suatu kewajiban dan tanggung jawab untuk : 1. Para Ketua Pengadilan Negeri se-DKI Jakarta harus menyelenggarakan peradilan di wilayahnya masing-masing sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. 2. Para Ketua pengadilan Negeri dengan jajarannya harus menjalankan segala peraturan perundang-undangan selurus-lurusnya menurut Undang-Undang Dasar 1945. 3. Para Ketua dalam tugas dan fungsinya menyelenggarakan peradilan harus mempertanggung jawabkan segala kewenangan dan kewajiban yang diberikan kepadanya, baik bidang tekhnis dan non tekhnis.
Begitu pula dalam tugas dan fungsinya sebagai Hakim, utamanya fungsi mengadili suatu perkara, senantiasa harus memahami dan menjabarkan kode etik dan
pedoman perilaku hakim yang terdiri dari 10 butir : berperilaku adil, berperilaku jujur, berperilaku arif dan bijaksana, bersikap mandiri, berintegritas tinggi, bertanggung jawab menjunjung tinggi harga diri, berdisiplin tinggi, berperilaku rendah hati dan bersikap professional. Mahkamah Agung dengan jajarannya dalam kurun waktu 25 tahun terhitung tahun 2010-2035 bertekad bulat untuk mewujudkan visi “Terwujudnya badan peradilan Indonesia yang Agung” Untuk mewujudkan visi tersebut sebagai tahapan awal 5 tahunan telah merumuskan misinya sebagai berikut: 1. Menjaga kemandirian badan peradilan. 2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan. 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan. 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan. Makna dan terjemahan Badan Peradilan Indonesia yang Agung adalah adanya peradilan: 1. Kekuasaan kehakiman harus dilaksanakan secara independen, efektif dan adil. 2. Harus ada dukungan anggaran yang mandiri dan proporsional. 3. Memiliki struktur organisasi yang tepat, jelas dan terukur. 4. Penyerlenggaraan manajemen dan administrasi secara cepat, tepat waktu dan biaya ringan serta proporsional. 5. Pengelolaan sarana prasarana yang dapat mendukung kinerja yang aman, nyaman dan kondusif dalam penyelenggaraan peradilan. 6. Membina sumber daya manusia peradilan yang kompeten, berintegritas dan professional. 7. Pengawasan yang efisien dan efektif terhadap perilaku penyelenggara dan administrasi peradilan. 8. Berorientasi kepada pelayanan publik yang prima dan berkualitas. 9. Memiliki manajemen informasi yang akuntabel, kredibel dan transparan. 10. Modernisasi peradilan yang berbasis teknologi informasi yang terpadu.
Selain itu untuk mewujudkan visi Badan Peradilan Indonesia yang Agung harus disertai dengan pembangunan dan pembentukan aparatur badan peradilan yang berorientasi pada nilai-nilai utama : 1. Kemandirian badan peradilan. 2. Integritas dan kejujuran. 3. Akuntabilitas. 4. Keterbukaan. 5. Ketidak berpihakan. 6. Perlakuan yang sama di depan hukum. 7. Responsibilitas. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu hadirin yang saya hormati terutama sekali Bapak-Bapak dan Ibu Ketua Pengadilan Negeri se-DKI Jakarta yang berbahagia, penyelenggaraan peradilan di wilayah DKI Jakarta perlu disadari bahwa tantangan dan masalah-masalah nyata yang dihadapi dan harus diselesaikan adalah : 1. Jumlah perkara yang begitu banyak, bervariasi dan ada sebagian yang kompleks dan rumit serta sulit dari sisi penetapan fakta hukumnya, pertimbangan hukumnya, konklusi amar putusan sampai dengan eksekusinya. 2. Masalah-masalah yang secara konvensional terjadi dari tahun ke tahun : a. Pemeriksaan dan proses peradilan perkara yang waktunya melampaui 6 bulan. b. Minutasi perkara yang memakan waktu relative lama lebih dari 14 hari sebagaimana diharuskan Undang-Undang. c. Upaya-upaya hukum yang belum dikirimkan secara tepat waktu sesuai ketentuan d. Ada berkas-berkas perkara yang tidak terselesaikan baik administrasi maupun upaya hukumnya dan bahkan ada berkas perkara yang hilang karena hakim dan panitera penggantinya mutasi, promosi ditempat lain (luar wilayah), pensiun dan lain-lainnya tidak dikontrol serta yang bersangkutan tidak menyerahkan berkas perkaranya kepada Pimpinan Pengadilan. e. Pengaduan-Pengaduan dari para pencari keadilan atau pemerhati peradilan ada yang tidak ditangani, direspon secara cepat dan tepat. f. Sumber daya manusia pengadilan khususnya di Pengadilan-Pengadilan Negeri se wilayah DKI Jakarta masih kurang atau tidak sebanding dengan beban kerja atau jumlah perkara yang harus ditangani, selain masih ada juga Sumber Daya Manusia kita yang berkualifikasi kurang memadai.
Memperhatikan beban kerja, berbagai permasalahan, visi, misi badan peradilan serta tuntutan masyarakat utamanya para pencari keadilan sebagaimana telah diuraikan diatas, Bapak-Bapak dan Ibu Ketua Pengadilan Negeri se-DKI Jakarta diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan dan dapat menyelesaikannya secara tepat, benar dan adil. Kepada Bapak Suharto, Suhartoyo, Suharjono, Siswandriyono dan Bapak Amril, selama bapak-bapak memimpin Pengadilan Negeri se wilayah DKI Jakarta, Bapak-Bapak telah mencurahkan segenap pikiran, tenaga dan waktunya demi terselenggaranya peradilan di DKI Jakarta dengan baik. Bapak-Bapak telah banyak berbuat, telah menorehkan prestasinya yang terbaik dan hampir semua pekerjaan penyelenggaraan peradilan di DKI telah Bapak-Bapak selesaikan dengan baik tanpa masalah dan Bapak telah lulus dari ujian-ujian berbagai persoalan di wilayah DKI Jakarta, dan menjelang promosi Bapak-Bapak sebagai Hakim Tinggi hampir semua masalah telah teratasi. Atas segala pengabdian, dedikasi dan prestasi selama Bapak-Bapak memimpin Pengadilan Negeri di DKI Jakarta, saya atas nama pimpinan Mahkamah Agung RI juga atas nama segenap aparatur jajaran peradilan di DKI Jakarta mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga pengabdian, pengorbanan dan prestasi yang Bapak persembahkan untuk nusa dan bangsa ini khususnya pencari keadilan, akan mendapat imbalan dari ALLAH SWT (Tuhan Yang Maha Esa)….Amin….. Begitu pula atas promosinya Bapak-Bapak sebagai Hakim Tinggi di PengadilanPengadilan Tinggi kelas IA “FAVOURITE atau TERNAMA” saya pribadi dan atas nama segenap warga pengadilan di Wilayah DKI Jakarta mengucapkan selamat, semoga kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan senantiasa menyertai perjuangan dan tugas Bapak-Bapak di tempat baru……Amin…… Tidak kalah pentingnya peran prestasi yang terhormat Ibu-Ibu, Ibu Suharto, Ibu Suhartoyo, Ibu Suharjono, Ibu Siswandriyono, dan Ibu Amril baik dedikasinya dan prestasinya di Dharmayukti Karini dan juga kesetiaan dan kesabarannya mendampingi Bapak-Bapaknya selama sebagai Ketua Pengadilan Negeri di DKI Jakarta. Saya pribadi dan atas nama keluarga besar Pengadilan Tinggi dengan jajarannya mengucapkan terima kasih atas segala dedikasi dan pengorbanannya dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas kebaikan dan pengorbanan Ibu-Ibu…….Amin……
“FIAT JUSTITIA RUAT CAELUM”, keadilan harus tetap ditegakkan, walaupun langit runtuh. “FIAT JUSTITIA PAREAT MUNDUS”, Keadilan harus tetap ditegakkan, meskipun karena itu dunia akan ditaklukan.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarokatu Terima Kasih
Jakarta, 15 Nopember 2013 PENGADILAN TINGGI JAKARTA KETUA
MADE RAWA ARYAWAN, SH., MHum