Jurnal IIrniah Penelitian Manajemen MANAJERIAL Vol. 8 NO.2 September 2010
PENGARUH KELUARGA DAN PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Studi Kausal Sepeda Motor Yamaha Jupiter Z PT ICBM
KRISNO MURTY
Sekolah Tinggi Santa Ursula - Jakarta
ABSTRACT
This research was intended to measure the impact of family and perception factors toward the consumer decision to buy Yamaha Motor Z at the PT Indo Citra Baruna Motor - Jakarta. Therefore the researcher set the hypoteses that family (XJJ and perception (Xl) have the sigifiant affect on consumer decision to buy Yamaha motorcycle.
ro
The research was conducted by sharing questionaires to the respondents regarding the research variables. In order to determine data validity, reliability, and linear regression, and examine the hypotheses, all statistical analyses was processed by using SPSS statistical software. From the test of correlation, can be concluded that family (Xl) and Perception (X2) have the strong correlation with consumer decision By using Alpha Cronbach model, the test of reliability resulting that all variableshave high reliability.
ro.
This research indicated that both family and perceptionfactors have significant influences on consumer decision. This conclusion supported by regression equation ofY = 0,475 + 0,460XI + 0,362X2. The result ofF testindicated that the regression model can be used to predict the consummer decision. Coefficient of determination K adjusted = 0,506 means 50,6% variation in consumer decision was determined by family and peception, while the remainings of 49,4% determined by other variables. From t test; variabel of XI and X 2each have tcount> ttable, means that the two variables have significant impact on Y variabel. From this test also can be explained that variable XI and X]have the most dominant impact on Y.
Key words: perception, family, consumers decision to buy 87
Jurnallirniah Penetitian Manajemen MANAJERIAL Vol. 8 No.2 September 2010
PENDAHULUAN Seiring dengan pesatnya perubahan lingkungan persaingan pasar mengakibatkan banyak kategori produk-produk sejenis yang beredar di pasaran.Konsumen dalam hal ini semakin selektif dalam membeli dan memilih suatu produk yang ditawarkan.Demikian juga dalam memasarkan produk sepeda motor terjadi persaingan yang semakin ketat,untuk itu perusahaan perusahaan yang bergerak dalam usaha ini dituntut untuk mampu bersaing agar usahanya dapat dipertahankan atau bahkan diperiuas di pasar. Bagi semua perusahaan,permasalahan terhadap persaingan merupakan suatu tantangan yang harus terselesaikan karena dalam hal merk,sepeda motor kurang memiliki perbedaan yang mencolok, hal ini dijadikan sebuah tantangan bagi PT Yamaha Indonesia Motor MFG sebagai agen tunggal pemegang merk sepeda motor Yamaha untuk mampu bersaing dengan produk sepeda motor lain yang sejenis. PT Yamaha Indonesia Motor MFG berusaha menciptakan sebuah sepeda motor Yamaha Jupiter Z dengan memberikan kelebihan - kelebihan yang tidak dimiliki oleh sepeda motor lain, diantaranya dalam hal harga, model, keiritan bahan bakar, dan kualitas mesin. Dengan kelebihan - kelebihan ini PT Yamaha Indonesia Motor MFG mengharapkan penjualan Yamaha Jupiter Z mengalami peningkatan penjualan tiap tahunnya. Penulis meneliti sepeda motor Yamaha Jupiter Z karena dalam pangsa pasar belum dapat menjadi pemimpin pasar. Merk Yamaha Jupiter Z hanya menempati posisi ketiga dalam pangsa pasar tiap tahunnya. Dengan penelitan ini penulis harapkan Yamaha Jupiter Z mendapatkan manfaat untuk menetapkan strategi - strategi guna meningkatkan pangsa pasar. Economic Review lournal,Edisi Desember 2009 menggambarkan pangsa pasar sepeda motor Indonesia tahun 2007 - 2009 sebagai berikut: I.
Tahun 2007 total penjualan sepeda motor sebanyak 2.317.991 unit meliputi pangsapasar Honda 60,5% dengan penjualan 1.402.385 unit, Suzuki 18,5% dengan penjualan 428.828 unit, Yamaha 15,9% dengan penjualan 368.561 unit dan merk lain 5,1% 34
2.
Tahun 2008 total penjualan sepeda motor sebanyak 2.823.702 unit meliputi pangsa pasar Honda 51 % dengan penjualan 1.440.088 unit, Suzuki 18,9% dengan penjualan 533.680 unit, Yamaha 18,6% dengan penjualan 525.208 unit, dan merk lain 11,5% dengan penjualan 324.726 unit.
3.
Tahun 2009 penjualan sepeda motor sebanyak 3.900.664 unit meliputi pangsa pasar Honda 54,8% dengan penjualan 2.137.563 unit, Suzuki 23% dengan penjualan 897.153 unit, Yamaha 20% dengan penjualan 780.133 unit dan merk lain 2,2% dengan penjualan 85.81 unit.
Ikhtisar pangsa pasar sepeda motor di Indonesia tahun 2007-2009 dapat digambarkan dalam tabel sebagai aberikut:
88
Jurnailimiah Penelitian Manajemen MANAJERIAL Vol. 8 No.2 September 2010
Tabel I: PANGSA PASAR SEPEDA MOTOR DI INDONESIA TAHUN 2007 - 2009 2007
MEREK
Honda ( Unit) 1.402.355 Share (%) 60,5% Suzuki ( Unit) 428.828 Share (% ) 18,5% Yamaha (Unit) 368.561 Share (%) 15,9% Merk lain (Unit) 118.217 Share (%) 5,1% Total ( Unit) 2.317.991 Share (%) 100% Sumber: EconomIc ReVIew Journal, Dec 2009
2008
2009
1.440.088 51% 533.680 18,9% 525.208 18,6% 324.726 °11,5% 2.823.702 100%
2.137.563 54,8% 897.153 23% 780.133 20% 85.815 2,20/0
3.900.664 100%
Dari data di atas menunjukkan penjualan sepeda motor di Indonesia tems meningkat tiap tahunnya dari tahun 2007 - 2009 dimana pangsa pasar terbesar dikuasai oleh sepeda motor merk Honda, diikuti Suzuki,Yamaha,dan merk lain diman dalam merk lain ini terdapat merk Kawasaki dan merk - merk lain keluaran Jepang. Adapun data penjualan sepeda motor merk Yamaha Jupiter mulai Tahun 2007 - 2009 di PT Indo Citra Baruna Makmur Jakarta sebagai berikut : Tabel2: DATA PENJUALAN SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z PT INDO CITRA SARUNA MAKMUR TAHUN 2007 - 2009 Tahun Volume Penjualan
2007 101
2008 127
2009 169
Sumber : Data przmer Data tabel diatas menunjukkan penjualan sepeda motor Yamaha Jupiter Z pada PT Indo Citra Bamna Makmur Jakarta pada tahun 2007 penjualan mencapai 101 unit, tahun 2008 mencapai 127 unit, dan tahun 2009 mencapai 168 unit. Persaingan dalam usaha sepeda motor ini tidak hanya dalam bentuk harga tetapi juga dalam bentuk lainnya seperti pembelian dengan kredit, pemberian bonus, pelayanan yang baik, iklan dan sebagainya. Oleh karena itu perusahaan hams dapat mengetahui apa yang sesungguhnya diinginkan konsumen dan faktorfaktor yang mendorong konsumen untuk membeli. Persainagan ini mengakibatkan setiap pemsahaan bemsaha untuk diatas para pesaingnya. Kotler dan Amstrong (2001:200)menyebutkan bahwa pada dasamya pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh Faktor - faktor yang bersifat personal. Dengan mempelajari perilaku konsumen, maka pemsahaan dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen karena persepsi seseorang terhadap suatu hal akan berbeda dengan persepsi orang lain. Persepsi menempatkan seseorang kedaIam kerangka berpikir· untuk menyukai suatu persepsi akan mempengamhi pandangan dan perilaku pembelian, dengan demikian setiap pengetahuan mengenai tungkah laku konsumen yang ada 89
Jurnal IIrniah Penelitian Manajernen MANAJERIAL Vol. 8 No.2 September 2010
hubungannya dengan pembelian sangat penting untuk membantu usaha mempengaruhi dalam merebut pangsa pasar. Dengan demikian perusahaan harus mempelajari dan memahami faktor - faktor yang dapat mempengaruhi dan membentuk konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang pertama adalah faktor eksternal yang meliputi (I) budaya, (2) kelas sosial, (3) kelompok referensi, dan (4) keluarga. Kemudian yang kedua adalahfaktor internal dari individu konsumen yang meliputi (I) kepribadian, (2) motivasi, (3) penagamatan, dan (4) sikap (Basu Swasta dan Handoko, 2000 : 16). Dari informasi tentang perilaku konsumen dan faktor - faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen tersebut perusahaan dapat menyusun suatu strategi pemasaran yang tepat dalam menempatkan posisi perusahaan pada keadaan yang menguntungkan. Berkaitan dengan masalah di atas maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa faktor keluarga (XI) dan persepsi (X2) secara sendiri-sendiri dan secara bersama-sama mempunyai hubungan dan pengaruh yang bermakna terhadap keputusan pembeiian (Y) sepeda motor Yamaha Jupiter Z.
KELUARGA Dalam hai ini keluarga yang meliputi orang tua, suami, istri dan anak adalah insitusi yang paling kuat mempengaruhi seseorang dalam hal melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk dan jasa. Keterlibatan suami istri sangat berbeda-beda bergantung pada kategori produk dan pada tahapan dalam proses pembelian. Pemasar perlu menentukan anggota keluarga mana yang biasanya mempunyai pengaruh paling besar dalam memilih produk danjasa.
PERSEPSI Persepsi dapat dijelaskan sebagai Bagaimana kita melihat dunia disekeliling kita . Dua individu dapat dijadikan subjek untuk rangsangan yang sarna di bawah kondisi yang nyata sama. Tetapi bagaimana orang mengetahuinya, memilihnya, menanganinya, dan menafsirkannya adalah sebuah proses. Dasar individu dalam setiap pemenuhan kebutuhan, nilai dan harapan seseorang adalah relevan dalam marketing. Kotler dan Amstrong (2001 : 218)menyatakan bahwa persepsi merupakan proses menyeleksi, mengatur, dan menginterprestasiakan informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang dunia." Persepsi individu seringkali dapat berbeda dengan kenyataan sebenamya, sehingga mempengaruhi terhadap pengambilan keputusan. Persepsi terbentuk karena rangsangan fisik dari keadaan lingkungan disekitar dan keadaan individu berada. Setiap individu memiliki perbedaan persepsi dalam banyak hal karena empat proses persepsi sebagai berikut : 1.
Persepsi selektif. Merupakan suatu kecenderungan otak untuk untuk mengatur dan mengartikan informasi secara selektif dengan menyaring, menyatukan dan menahannya.
90
Jurnallirniah Penelitian Manajernen MANAJERIAL Vol. 8 No.2 Septernber 2010
2.
Eksposur selektif. Teljadi ketika orang menaruh perhatian pada pesan- pesan yang sesuai dengan sikap dan keyakinan mereka dan sebaliknya.
3.
Penyatuan selektif. Melibatkan hasil interprestasi informasi secara konsisten dengan sikap dan keyakinan seseorang.
4.
Retensi selektif Konsumen jarang mengingat semua informasi yang pernah mereka lihat, dengar, atau baca, bahkan informasi itu baru saja terpapar.
KEPUTUSAN KONSUMEN Untuk mengetahui dan memahami proses motivasi yang mendasari dan mengarahkan Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian, perlu dipelajari beberapa teori perilaku konsumen. Menurut Swastha dan Handoko ( 2000 : 28 38) teori perilaku konsumen terdiri dari bebrapa teori yaitu : Teori Ekonomi Mikro. Teori ini mengatakan bahwa keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan yang rasional ekonomi dan sadar. Pembeli individul berusaha menggunakan barang-barang yang akan memberikan kepuasan paling banyak, sesuai dengan selera konsumen dan harga relatif. Teori ini setiap konsumen akan meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk untuk jangka waktu yang lama. Teori Psikologi. Teori ini mengatakan bahwa manusia selalu didorong kebutuhan-kebutuhan dasarnya yang ada sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana dia tinggal dan hidup serta nampak pada kegiatan-kegiatan pada saat sekarang tanpa mengabaikan pengaruh masa lampau atau antisipasinya utuk waktu yang akan datang. Teori Sosiologi. Teori ini mengatakan analisis perilaku pada kegiatankegiatan kelompok seprti keluarga, ternan, perkumpulan, dan sebagainya. Banyak orang ingin menurunkan pola sosial kelompok masyarakat yang langsung berada di atas kelompok dimana dimana dia menjadi anggota perusahaan hams dapat menentukan mana diantara lapisan-lapisan sosial yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap permintaan produk yang dihasilkan. Teori antropologi. Dalam teori ini sikap dan perilaku manusia dipengamhi oleh berbagai lingkungan masyarakat seperti kebudayaan, sub kebudayaan, dan kelas sosial, keluarga referensi. Faktor-faktor tersebut memainkan peranan penting dalam pembentukan sikap dan merupakan petunjuk penting mengenai nilai-nilai yang dianut oleh seorang konsumen. Philip Kotler menyebutkan bahwa Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, memakai serta memanfaatkan barang, jasa, ide, atau pengalaman yang bertujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka Dewi dan Darmawan (2005 : 8), Tunggal (2005 : I) menyatakan bahwa perilaku konsumen tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk danjasa, termasuk proses keputusan .
91
Jurnallirniah Penelitian Manajemen MANAJERIAL Vol. 8 NO.2 September 2010
Sedangkan Swastha dan Handoko ( 2000 : 10 ) menyebutkan perilaku konsumen adalah kegiatan - kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk didalarnnya proses pengambilan keputusan dan persiapan serta penetuan kegiatan tersebut. Kepribadian, Motivasi, Pengamatan, dan Sikap. METODOLOGI Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2004 : 11) penelitian Asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Variabel - variabel yang akan diteliti yang mempengaruhi terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor Yamaha Jupiter Z adalah Variabel dependen yang terdiri dari keputusan pembelian oleh konsumen, dan variabel independen yangt erdiri dari .Keluarga (Xl), dan Persepsi (X2). Ukuran tiap variabe1 diberi skor dengan skala Likert. (lima pilihan jawaban) untuk pertanyaan yang bersifat positif masing-masing bobot nilai adalah Jawaban A mendapat nilai 5 artinya sangat setuju, Jawaban B mendapat nilai 4 artinya setuju, Jawaban C mendapat nilai 3 artinya ragu-ragu, Jawaban D mendapat nlai 2 artinya kurang setuju, Jawaban E mendapat nilai 1 artinya tidak setuju. Pertanyaan yang bersifat negatif masing-masing bobot nilai masing-masing Jawaban A mendapat nilai 1 artinya tidak setuju, Jawaban B mendapat nilai 2 artinya kurang setuju, Jawaban C mendapat nilai 3 artinya ragu-ragu, Jawaban D mendapat nilai 4 artinya setuju, dan Jawaban E mendapat nilai 5 artinya sangat setuju. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka analisis data yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji kebenaran hipotesis tersebut beserta penjelasannya untuk tahap analisa ini menggunakan perhitungan komputer yaitu dengan program SPSS (Statistical Package For Social SCience).Teknik analisis yang digunakan dalam analisa data dan pengujian hipotesis meliputi UjiNaiiditas, Uji Reliabilitas, Korelasi Berganda, Regresi berganda, uji t dan uji F. Semua analisis data dan pengujiannya, dalam pene1itian ini digunakan formula statistik yang penyeleaiannya dibantu dengan aplikasi software komputer SPSS. HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Data Penyebaran Kuesioner per Variabel Penelitian secara berturut-turut diikhtisarkan dalam Tabel 3 - 5 di bawah ini.
92
Jurnal IImiah Penelitian Manajemen MANAJERIAL Vol. 8 No.2 September 2010
Tabel3 : Distribusi Frekuensi Variabel Keluarga PERTANYAAN DAN JAWABAN I) Anda berperan mengambil bagian dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Jupiter Z : a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu Tidak setuju d. e. Sangat tidak setuju
.
2) Ayah / Ibu mempunyai peran penting dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Jupiter Z. Sangat Setuju a. b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju Sangat tidak setuju e. 3) Suami / Istri ikut berperan dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Jupiter Z. Sangat Setuju a. Setuju b. Ragu-ragu c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju e. Sumber,' Hasd Penyerahan Angkel
FREKUENS.
%
7 25 8 0 0
17,5 62,5 20 0 0
14 16 10 0 0
35 40 25 0 0
20 17 3 0 0
50 42,5 7,5 0 0
Berdasarkan tabel 3 diatas terlihat bahwa 62,5% responden setuju ikut ambil bagian dalam proses pengambilan keputusan pembelian, 40% responden setuju peran Ayah / Ibu penting dalam IJroses pengambilan keputusan pembelian. Kemudian 50% responden sangat setuju menghargai keberadaan suami / istri dalam proses pengambilan keputusan pembelian kendaraan bermotor. Dari tabel 4 diatas dapat dilihat sebanyak 57,5% responden setuju mempertimbangkan suku cadang kendaraan dalam proses pengambilan keputusan pembelian, 45% responden sangat setuju akan tingkat harga yang diterapkan pada produk sepeda motor Yamaha Jupiter Z, dan 55% responden sangat setuju bahwa model dari Yamaha Jupiter Z menarik dan disenangi. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner seperti pada Tabel 5 di atas diketahui bahwa 52,5% responden setuju akan mendapatkan kepuasan dalam pembelian sepeda motor Yamaha Jupiter Z, 65% responden setuju bahwa pelayanan pumajual dari produk Yamaha Jupiter Z akan memuaskan, dan 60% responden setuju ikut membantu dalam memberikan informasi tentang keberadaan sepeda motor Yamah Jupiter Z.
93
JurnoJ IIrnioh Penelition Monojernen MANAJERIAL Vol. 8 NO.2 September 2010
Tabel4: DISTRIBUSI FREKUENSI PEUBAH PERSEPSI PERTANYAAN DAN JAWABAN
FREKUENSI
I)Mempertimbangkan suku cadang kendaraan sebelum mengambil keputusan pembelian sepeda motor Yamaba Jupiter Z. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju , e. Sangat tidak setuju 2) Anda setuju dengan tingkat harga yang diterapkan pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 3) a. b.
Model sepeda motor Yamaha Jupiter Z menarik dan disenangi. Sangat Setuju Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju Sumber: Hasl! Penyerahan Angket
%
23 6 1 0
25 57,5 15 2,5 0
18 16 6 0 0
45 40 15 0 0
22 13 5 0 0
55 32,5 12,5 0 0
10
Tabel5 : DISTRIBUSI FREKUENSI PEUBAH KEPUTUSAN PEMBELIAN PERTANYAAN DAN JAWABAN I) Keputusan akan berkendaraan dengan pembelian sepeda motor Yamaba Jupiter Z a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sang"t tidak setuju 2) Pelayanan puma jual dari produk Yamah Jupiter Z memberikan kepuasan bagi konsumen Sangat Setuju a. b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 3) Saudara ikut membantu dalam memberikan informasi tentang keberadaan sepeda motor Yamab Jupiter Z. Sangat Setuju a. b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju Sangat tidak setuju e. Sumber : Hasl! Penyerahan Angket
FREKU ENSI
%
16 21 3 0 0
40 52,5 7,5 0 0
I 26 12 I 0
2.5 65 30 2.5 0
5 24 II 0 0
12,5 60 27,5 0 0
94
Jurnallirniah Penelitian Manajernen MANAJERIAL Vol. 8 No.2 September 2010
ANALISA DAN INTERPRETASI DATA
1.
Uji Validitas dan realibilitas Peubah Keluarg Hasil pengujian dan reliabilitas peubah keluarga yang tertera seperti nampak pada label diatas menunjukkan bahwa nilai korelasi antar item atau dengan total item lebih besar dari nilai kritis 0.312) sehingga data-data yang diperoleh dari penelitian dapat dikatakan layak dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya. Tabel6: TINGKAT PENDAPATAN RESPONDEN TINGKAT ANTARITEM
NILAI KORELASI
NILAI KRITIS
KETERANGAN
Xl.1-X1.2 Xl.1-Xl.3 Xl.2 - Xl.3
0,431 0.353 0.327
0.312 0.312 0.312
Reliabel Reliabel Reliabel
Xl.1 - TX1 Xl.I-TX1 Xl.3-TX1
0,760 0,807 0,714
0.312 0.312 0.312
Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer
Harga tabel produk moment pada N = 40 adalah 0.312.
2.
Uji Validitas dan Reliabilitas Peubah Persepsi Hasil pengujian validitas dan reliabilitas terhadap peubah persepsi yang tertera seperti nampak pada tabel 12 diatas menunjukkan bahwa nilai korelasi antara item atau item dengan total item lebih besar dari nilai krisis (0.312). Dengan demikian data-data yang diperoleh dari penelitian pada tabel 12 dapat dikatakan layak dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian bt:rikutnya, sebagai ukuran peubah penelitian pada penelitian selanjutnya. Tabel7: TINGKAT PENDAPATAN RESPONDEN TINGKAT ANTARITEM X2.1 - X2.2 X2.1 - X2.3 X2.2 -X2,3
NILAI KORELASI 0,367 0,360 0,443
X2.1 - TX2 X2.2-TX2 X2.3-TX2
0,747 0,786 0,779
NILAI KRITIS
KETERANGAN
0,3 12 0.312 0,312
Reliabel Reliabel Reliabel
0.312 0.312 0.312
Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer dlOlah
95
Jurnal IImiah Penelitian Manajemen MANAJERIAL Vol. 8 NO.2 September 2010
3.
Uji Validilas dan Reliabililas Keputusan Pembelian. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas terhadap peubah keputusan pembelian yang tertera pada tabel 13 diatas menunjukkan bahwa nilai korelasi antar item atau item dengan total item lebih besar dari nilai krilis (0.312).
Tabel8:
un VALIDITAS DAN RELlABILlTAS PEUBAH KEPUTUSAN
TINGKAT ANTARITEM Y.I - Y.2 Y.I - Y.3 Y.2 - Y.3
NILAI KORELASI 0,453 0,398 0,508
Y.I- TY Y.2-TY Y.3 -TY
0,779 0,809 0,803
PEMBELIAN
NILAI KRI'nS
KETERANGAN
0.312 0.312 0.312
Reliabel Reliabel Reliabel
0.312 0.312 0.312
Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer dlOlah
Dengan demikian data-data yang diperoleh dari penelitian pada tabel 13 dapat dikatan layak dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian berikutnya, sebagai ukuran peubah penelitian pada penelitian selanjutnya. Hasil-hasil penelitian diatas selanjutnya dianalisis berdasar analisis asumsi liner klasik dan analisis hipotesis yang diajukan seperti narnpak pada uraian dibawah ini : Analisis Uji Multikolinearilas. Analisis ini untuk mendeteksi apakah penyajian data terjadi gangguan multikolinieritas antara variabel (X, dan X2) dengan perhitungan sebagai berikut : Pada tabel di atas coefficients dapat dilihat nilai VIF untuk kedua variabel bebas bernilai sekitar I, yaitu keluarga (X) dan persepsi (X2) masing-masing sebesar 1,048, demikian juga dengan nilai tolerance juga berkisar I, tepatnya keluarga (Xl) dan persepsi (X2) masing-masing sebesar 0,954. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengalarni gangguan multikolinearitas. Analisis Uji Otokorelasi. Analisis ini untuk mendeteksi apakah penyajian data terjadi gangguan otokorelasi antara variabel (XI dan X2).· Dengan menggunakan kriteria nilai Durin-Watson, (Arif Pratisto 2005 : 163) dari tabel 15 Model Summary diatas dapat dirumuskan sebagai berikut : Pada tabel15 Model Summary dapat dilihat nilai Durbin - Watson = 1,700 dL (batas bawah) = 1,39 dU (batas atas) = 1,60
96
Jurnal IIrniah Penelitian Manajemen MANAJERIAL Vol. 8 NO.2 September 2010
Nilai dL dan dU berdasar label statislik Durbin-Watson, (Arif Pratisto 2005 : 259). Pada tabel Model Summary dapat dilihat nilai Ourbin-Watson (1,700) > dU (1,60), maIm dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengalarni gangguan otokorelasi.
ANALISIS HIPOTESIS PERTAMA Hipotesis yang diajukan adalah diduga secara bersama-sama ada hubungan antara keluarga (Xl), persepsi (X2) terhadap peubah keputusan pembelian (Y). Tabel 9: HUBUNGAN BERGANDA ANTAR VARIABEL DAN PENGUJIAN ANTARA VARIABEL BEBAS TERHADAP VARIABEL TERIKAT Hubun1!,an Koefisien Korelas; Depend IndeBerganda ent nendent y XI 0,712 X2 .. Sumber: Data KU1SlOner dlOlah lamplTan Keterangan: XI: Keluarga, Xl: Persepsi,
R Sqiare
F Hitung
F Tabel
Sig
0,506
20,184
3,25
0,000
Keputusan Hipotesa (Ha I Ho) Diterima (Ha) Ditolak (Ho)
Y: Keputusan pembelian
Hipotesis statistiknya adalah : Ho : Rxiy = 0 (tidak ada hubungan yang bermakna antara peubah X terhadap peubah Y) Ho : Rxiy> 0 (ada hubungan positif yang bermakna antara peubah X terhadap peubah V). Ho diterima apabila : F hitung < F tabel Ho diterima berarti Ha diterima yang berarti tidak ada hubungan dan pengaruh. Ho ditolak berarti Ha diterima yang berarti ada hubungan dan pengaruh. Harga F tabel = F (n-k-1) Level of significant = 5 % Variabel bebas = K = 2 Oerajat bebas (OF) = n-k-I Oerajat bebas (OF) = 40-2-1 = 37 F = (0,05: 5 - 37) = 3,25 (Sugiyono, 2004:328) F hitung pengujian = 20,184 Oibandingkan dengan F tabel sebesar 3,25, maka F hitung ( 20,184 ) > F tabel ( 3,25 ). Karena, F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan secara bersarna - sarna antara (X2 sid X2), terhadap Y sebesar 0,712 atau 71,2 %. Sedangkan dari hasil perhitungan tersebut menghasilkan nilai R square sebesar 0,506 yang berarti kedua peubah yang diteliti
97
Jurnailimiah Penelitian Manajemen MANAJERIAL Vol. 8 NO.2 September 2010
memiliki sumbangan sebesar 50,6% dan sebesar 49,4% (100-5026 %) terjadinya, Y dipengaruhi oleh faktor lain selain kedua peubah yang diteliti tersebut. ANALISIS HIPOTESIS KEDUA Regresi Berganda. Hipotesis yang dialukan adalah diduga peubah persepsi yang diuji secara regresi berganda memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian. Untuk mengetahui tingkat pengaruh pada hipotesis kedua ini digunakan analisa regresi berganda seperti nampak pada uraian dibawah ini
.
Tabel 10: REGRES I BERGANDA ANTAR VARIABEL DAN PENGUJIAN ANTARA VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TERlKAT
Dependent y
Hubungan Independent XI X2
Konstanta 0,475
Koefisien Korelasi ( R) 0,460
Sig 0,000 0,001
Keputusan Hipotesa (Ha / Ho) Diterima (Ha) Ditolak rHo)
Sumber : Data Kuisioner diolah lampiran Keterangan : Xl;Keluarga, X2; Persepsi, Y; Keputusan pembelian
Berdasarkan perhitungan regresi pada tabel 16 pengujian hipotesis yang terdiri dari peubah bebas yaitu keluarga (XI) dan persepsi (X2) mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Dari kedua variabel bebas (XI dan X2) yang diuji temyata XI (keluarga) mempunyai pengaruh yang dominan dibanding X2 (persepsi) dengan nilai regresi XI (keluarga) 0,460 lebih besar dari nilai regresi X2 ( persepsi) 0,362 dengan persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + blXI +b2X2 Y = 0,475 + 0,460 Xl + 0,362 X2 Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diuraikan bahwa jika unsur unsur yang terkait dengan Xl berubah satu satuan makaY akan berubah 0,460 satuan deng!!ll anggapan unsur X2 tetapJika unsur-unsur yang terkait dengan X2 berubah satu satuan makaY akan berubahO,362 satuan dengan anggapan unsur Xl tetap. Korelasi Parsial. Hipotesis yang diajukan adalah diduga peubah persepsi yang diuji secara korelasi parsial memiliki hubungan yang dominan terhadap keputusan pembelian. Untuk mengetahui tingkat hubungan pada hipotesis kedua ini digunakan analisa korelasi parsial seperti nampak pada uraian Tabel 11. T Tabel 1,684 untuk n = 40 dan nHai significant 5% (0,05) Arif Pratisto (2005:262). Dengan menggunakan kriteria t hitung dibandingkan dengan t tabel maka keputusan hipotesis dapat dirumuskan (Arlf Pratisto SPSS 12 2005:267). Dirnana jika T hitung>T label rnaka Ha diterirna dan Ho ditolak. Artinya ada hubungan antara keluarga (Xl) dan persepsi (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).
98
Jurnal IIrniah Penelitian Manajemen MANAJERIAL Vol. 8 NO.2 September 2010
Tabelll: KORELASI PARSIAL ANTAR VARIABEL DAN PENGURANNYA ANTARA VARIABEL BEBASDAN VARIABEL TERIKAT Hubun2an Dependent Independent
Koefisien Korelasi Parsial Y XI 0,567 X2 0,501 .. Sumber : Data KUlslOner dlOlah lamplran Keterangan: Xl; Keluarga,X2; Persepsi, Y;
t Hitung
t Tabel
Sig
4,185 3,520
1,684 1,684
0,000 0,001
Keputusan Hipotesa (Ha I Hol Diterima (Ha) Ditolak (Ho)
Keputusanpembelian
Berdasarkan hasilperhitungan korelasi parsial' padatabel 18 keluarga (X I) mempunyai nilai korelasi parsial 0,567 lebih besar dari nilai korelasi parsial persepsi (X2) 0,501 yang artinya keluarga (XI)mempunyai hubungan yang lebih dominan terhadap keputusan pembelian (Y) dibandingkan dengan persepsi (X2) dengan hipotesis statistiknyaHa rxl > rx2. Ha 0,567 Xl > 0,501 X2 (XI mempunyai tingkat hubungan lebih tinggi dari x2)Ha diterima yang menyatakan adanya hubungan antara keluarga (XI) dan persepsi (X2) terhadap keputusan pembelian (Y), dan keluarga (Xl) mempunyai tingkat hubungan y~ng lebih tinggi dibanding persepsi (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) yang dibuktikan dengan t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai significant berada dibawah 5% atau 0,05.Data Hasil Penelitian dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1.
1nterpretasi terhadap uji multikolinearitas. Berdasarkan hasil analisa pengujian terhadap data kuisioner melalui uji multi kolineanearitas dapat dirumuskan sebagai berikut : Deteksi terhadap gangguan multikolinearitas Pada tabel coefficients Nilai VIF = 1,048 Nilai tolerance - 0,939 Dari hasil pengujian dimana nilai VIF berkisar angka I = 1,048 dan nilai tolerance juga berkisar angka 1 = 0,939, dengan demikian dapat, disimpulkan bahwa model regresi tidak mengalaini gangguan multikolinearitas.
2.
Interpretasi terhatiap Uji Otokorelasi. Berdasarkan hasil analisa pengujian terhadap data kuisioner melalui uji otokorelasi dapat dirumuskan sebagai berikut: Deteksi terhadap gangguan otokorelasi Pada tabel model summary nilai Durbin-Watson = 1,700 dL (batas bawah) = 1,39 dU (batas atas) 1,60 Oleh karena nilai Durbin-Watson> dU maka regresi tidak terjadi gangguan otolwrelasi.
99
Jurnal IIrniah Penelitian Manajernen MANAJERIAL Vol. 8 NO.2 Septernber 2010
3.
Interpretasi terhadap Uji Heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil analisa pengujian terhadap data kuisioner melalui uji heteroskedastisitas melalui penyajian dengan grafik. Hasil dari diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
4.
Interpretasi Terhadap Hipotesis Pertama. Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner dengan menggunakan analisa korelasi dan regresi diketahui bahwa seluruh peubah bebas (XI dan Xl) memiliki hubungan yang kuat terhadap keputusan pembelian (Y) dengan korelasinya 0,712 atau. 71,2%.
5.
Interpretasi terhadap Hipotesis Kedua. Sedangkan pengujian kedua untuk mengetahui peubah mana yang paling besar hubungan dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian, diketahui peubah keluarga (XI) dengan nilai regresi 0,460 memiliki pengaruh yang dominan begitu pula tingkat hubungan yang lebih tinggi dibuktikan dengan nilai korelasi parsial paling besar yaitu 0,567. Dengan demikian hipotesis yang menduga persepsi (X2) memiliki hubungan dan pengaruh paling kuat tidak terbukti.
Keluarga merupakan faktor yang dominan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian karena keluarga merupakan faktor yang memiliki dampak paling besar akan keberadaan sepeda motor yang dibelinya. Berdasarkan hasil perhitungan dan apabila dimasukkan dalam persamaan regresi ditunjukkan bahwa Y= a + blXII + b2X2, dan Y = 0,475 + 0,460 XI + 0,362 X2 Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut Jika unsur-unsur yang terkait dengan XI berubah satu satuan maka Y akan berubah 0,460 satuan dengan anggapan unsur X2 tetap I konstan. Jika unsur-unsur yang terkait dengan X2 berubah satu satuan maka Y akan berubah 0,362 satuan dengan, anggapan unsur Xltetap I konstan. Dengan kondisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa peubah bebas (Xldan X2) akan diperhitungkan oleh konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.
KESIMPULAN DAN SARAN Sejalan dengan tujuan penelitian, hipotesis, analisis data dan pengujian hipotesis di atas maka dari penelitian ini dapat disimpulkan bawa faktor keluarga dan persepsi konsurnen; baik secara parsial (uji t) maupuan secara simultan (uji F), kedua variabel mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsurnen untuk membeli motor Yamaha Yupiter Z di PT Indo Citra Baruna Motor Jakarta. Secara urnurn PT Yamaha Indonesia Motor MFG sebagai agen tunggal pemegang merek sepeda motor Yamaha Jupiter Z lebih memperhatikan minat dan kebutuhan konsurnen dengan memberikan informasi mengenai fasilitas yang didapatkan oleh konsumen dan program-program yang diadakan melalui iklaniklan ataupun menginformasikan kepada dealer-dealer resmi Yamaha. 100
Jumailimiah Penelitian Manajemen MANAJERIAl Vol. 8 No.2 September 2010
DAFTAR PUSTAKA Amin Widjaja Tunggal, Tanya Jawab Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategi, Harvarindo, Jakarta 2005. Arif Pratisto, Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12, PT Elox Media Komputindo, Jakarta 2005. Arikunto, Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Fraktek, Rineka Cipta, Jakarta 1993. Basu Swastha Dharmmesta dan T. Hani Handoko, Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen, BPEE Yogyakarta, 2004. Basu Swastha Dharmmesta dan Ibnu Sukotjo W, Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern), Liberty, Yogyakarta 1998. Didit Darmawan, Model Perilaku Konsumen lndividu, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2002. Erna Ferrinadewi & Didit Darmawan, 2004, Analisis Model Keputusan, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2004. Kotler, Philip, Marketing Management, Prentice - Hall International, Inc, 2000. Kotler, Philip & Gary Amstrong, Principle of Marketing, Prentice - Hall, Inc, 2001. Peter, 1. Paul & Jerry C. Olson, Customer Behavior, Erlangga, Jakarta, 1999. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Jakarta, 2004. Singarimbun, Masri, 1996, Metodologi Penelitian Survey, LP3 ES Universitas Gajahmada, Yogyakarta, 1996. Sri Rahayu, SPSS versi 12 dalam Riset Pemasaran, Alfabeta, Jakarta, 2005. Teguh W, Cara Mudah Melakukan Aalisa Statistik dengan SPSS, Gaya Media, Jakarta, 2004.
101