Daftar Isi 1
11
14
Sekilas Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
Informasi Saham
16
26
29
Analisis dan Pembahasan Management
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
33
35
36
Profil Dewan Komisaris
Profil Direksi
Struktur Organisasi
37
51
52
Tata Kelola
Lembaga Penunjang
Sumber Daya
Perusahaan
Manusia
56
58
63
Profil Anak Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial
Laporan Komite Audit
64
65
Surat Pernyataan
Laporan Keuangan
Sekilas Perusahaan
1.
Data Perusahaan Nama
: PT. Mas Murni Indonesia Tbk.
Bidang Usaha
: Properti & Perhotelan
Sektor
: Perdagangan, Pelayanan dan Investasi
Sub Sektor
: Restoran, Hotel dan Pariwisata
Tanggal Pendirian
: 27 Juli 1970
Dasar Hukum Pendirian
: Akta No. 22 tanggal 27 Juli 1970 dibuat dI Hadapan Nyoo Sioe Liep, SH., Notaris dI Surabaya
Kode Pencatatan Saham di Bursa
: MAMI
Kantor Pusat MAMI
: Jl. Yos Sudarso No. 11, Surabaya 60271
Kantor Cabang MAMI
: Gedung Graha Irama Lantai 7 Ruang 7B Jl. H.R. Rasuna Said X-1 Kav 1& 2 Jakarta12950 - Indonesia
Nomor Telepon
: (+62 31) 532-1001, 532-0951
Nomor Faksimili
: (+62 31) 531-2306
Email
:
[email protected]
Situs
: www.masmurniindonesia.com
Sekretaris Perusahaan
: Ir. Peterjanto Suharjono, MM.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
1
2.
Riwayat Singkat Perusahaan PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk., berkedudukan di Surabaya, Jalan Yos Sudarso no. 11, didirikan pada 27 Juli 1970 berdasarkan Akta Notaris Nyoo Sioe Liep, SH. No. 22. Pada awal berdirinya Perusahaan bernama PT. Mas Murni, yang telah berubah menjadi PT. Rantai Mas Murni dengan akta dari notaris yang sama No. 14 tanggal 11 September 1971. Nama perusahaan berubah menjadi PT Mas Murni Indonesia berdasarkan akta No. 17 tanggal 21 Oktober 1971 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan nama Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/192/7 tanggal 6 Nopember 1971 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 5 Tambahan No. 40 tanggal 1 Januari 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Shinta Ameliawaty SH., No. 149 tanggal 27 Desember 2004, perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-08666 HT.01.04.TH.2005 tanggal 31 Maret 2005, kemudian melalui Akta No. 210 tanggal 30 Juni 2006 dihadapan Notaris yang sama, menetapkan pengangkatan kembali pengurus perseroan, dan telah dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. CUM.02.01.13791 tanggal 8 Agustus 2006. Kemudian berdasarkan Akta No. 115, tanggal 29 Juni 2007 mengenai perubahan Direksi dan Komisaris yang dibuat dihadapan Notaris yang sama, dan telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan nomor W10-HT.01.10-879, tanggal 12 September 2007. Berdasarkan Akta No. 193, tanggal 30 Juni 2008 yang di Aktakan oleh Notaris Shinta Ameliawaty mengenai perubahan Pasal 4 sehubungan dengan Kuasi Reorganisasi dan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undangundang No. 40 Tahun 2007, perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU34512.AH.01.02. Tahun 2009. Selanjutnya mengenai perubahan Akta No. 38 tanggal 21 Juni 2010, perubahan Anggaran Dasar PT. Mas Murni Indonesia Tbk., berkenaan dengan Pasal 4 ayat 2, dan Pasal 4 ayat 3 yang telah dilaporkan oleh Notaris Siti Nurul Yuliani, SH., M.Kn., yang mana telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat nomor AHU-AH.01.10.20940 tanggal 16 Agustus 2010.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
2
3.
Bidang dan Kegiatan Usaha Sejalan dengan perkembangannya, pada tahun 1994, PT. Mas Murni Indonesia menjadi Perusahaan Terbuka dimana sahamnya mulai diperdagangkan dibursa saham BEJ dan BES (sekarang BEI). Sejak 1989, Perseroan menggeluti bidang usaha properti. Saat ini ada dua usaha properti yang dikuasai oleh Perseroan, yaitu bisnis perhotelan, dan bisnis apartemen dan pusat perbelanjaan. yang terletak di jantung kota Surabaya, pusat bisnis dan pemerintahan yang hanya beberapa menit dari Plaza Surabaya, Tunjungan Plaza, World Trade Center, dengan bank swasta, bank pemerintah, dan bank asing bertaburan di sekelilingnya, serta akses yang mudah ke bandar udara, pelabuhan dan stasiun kereta. Bisnis perhotelan inilah yang menjadi inti bisnis Perseroan untuk lebih mengembangkan sayap ke bisnis properti lainnya. Pada usaha perhotelan, Perseroan memiliki dan mengoperasikan Garden Palace Hotel, sebuah hotel berbintang empat, 24 lantai dengan kapasitas 370 kamar, berkelas internasional antara lain : Stándar Room, Superior Room, Deluxe Theme, Club Royale, Club Royale Suite, Menteri Suite dan Sultan Suite.
Superior Room
Sultan Suites
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
3
Hotel Garden Palace memiliki fasilitas beberapa ruang pertemuan dengan kapasitas yang bervariasi dengan perincian kapasitas sebagai berikut :
Crystal Mainhall
Caesar Palace
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
4
Lobby Hotel
Curabhaya Lounge
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
5
Sebagai Hotel yang bertaraf internasional Garden Palace Hotel dilengkapi dengan fasilitas Food & Beverages yang antara lain : Mingcourt Chinese Restaurant, Nishiki Shabu House, Green House Kitchen & Bistro, Cat’s Pajamas Club & Resto, dan Curabhaya Lounge.
Green House Kitchen & Bistro
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
6
* Nishiki Restaurant Dalam bisnis restaurant cepat saji, Perseroan melalui anak perusahaan yaitu PT. Grahamediatama Megacom (GMM) memiliki dan mengelola beberapa outlet Dim Sum dengan nama “Orchid Hongkong Dim Sum” di beberapa lokasi di Surabaya.
GMM juga mengelola dan memiliki resto dan lounge Cat’s Pajamas di area Garden Palace Hotel. PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
7
GMM juga melakukan pengembangan usaha melalui Clark Hatch Fitness Center & Spa yang melengkapi fasilitas Garden Palace Hotel.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
8
Perseroan melalui group usahanya PT Sahadja Niaga, Perseroan telah mengembangkan unit usaha baru yang bergerak dibidang usaha Laundry yang terutama dikhususkan untuk melayani industri perhotelan, restoran, retail dan perusahaan lainnya untuk menangkap peluang pasar dari bertumbuhnya banyak hotel dan restoran baru di Surabaya dan sekitarnya. Dengan peralatan laundry yang berskala besar dan modern, diharapkan bidang usaha ini dapat menunjang perolehan pendapatan yang significan pada masa mendatang.
Pada tahun 2015, Perseroan sedang dalam proses pembangunan gedung IBT Center yang berdampingan dengan Garden Palace Hotel. Pembangunan ini direncanakan selesai dan beroperasi secara komersial pada bulan April 2016. Gedung IBT Center adalah gedung perkantoran 6 (enam) lantai seluas 4.000 M2 yang khususnya dipersiapkan untuk kantor perwakilan untuk Indonesia Bagian Timur guna menunjang pembangunan dan menarik investasi di kawasan tersebut.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
9
IBT CENTER Secara ringkas, profil perusahaan sejak tahun 1970 didirikan, berkembang, diambil alih pada tahun 1989, setelah itu terkonsentrasi dan berkecimpung pada bisnis perhotelan, apartemen, pusat perbelanjaan, restoran, gedung perkantoran dan berjalan sampai sekarang. 4. Award Penghargaan dan sertifikasi perusahaan dalam tahun terakhir adalah 2015 Gold Circle Award untuk Garden Palace Hotel. Penghargaan ini diberikan untuk hotel yang memenuhi beberapa kriteria seperti pelayanan konsumen, harga yang kompetitif, dan pengertian yang mendalam mengenai penggunaan online booking industri.
Apresiasi tertinggi juga diberikan kepada PT. Mas Murni Indonesia Tbk. dikarenakan dengan berdirinya program Indonesia Bagian Timur Center (IBT Center), yang didirikan di lobby baru Garden Palace Hotel. Penghargaan untuk IBT Center diberikan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menyatakan apresiasinya atas pembukaan pintu peluang untuk bisnis kepada kawasan Indonesia Bagian Timur. Dengan memberikan exhibition space bagi kantor Perwakilan Propinsi NTT, propinsi tersebut dapat memasarkan produk unggulan dari daerahnya. Produk yang ditampilkan, seperti kain tenun ikat, kayu cendana, rempah, fossil, batu mulia, dan artifak dapat diperkenalkan ke dunia komersiil di Pulau Jawa dan sekitarnya melalui IBT center.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
10
Ihtisar Data Keuangan
2015
2014
2013
Data Keuangan Pendapatan
78,168,226
82,616,977
80,229,572
Laba Kotor
39,501,933
42,637,845
44,182,936
Laba Usaha
10,163,126
10,100,889
10,243,961
2,144,677
3,611,845
2,576,145
* Pemilik Entitas Induk * Entitas Non Pengendali
2,082,209
3,403,740
2,566,504
62,467
208,105
9,640
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
1,893,750
2,668,786
1,988,572
1,831,283
2,460,681
1,978,932
62,467
208,105
9,641
3,313,240,330
2,313,240,330
2,313,240,330
Laba Bersih (Rugi) per saham Biasa (Seri A dan B)
0.89
1.56
1.11
Laba Bersih (Rugi) per saham Preference (Seri C)
1.52
2.65
1.89
Jumlah Aset
794,414,084
762,521,218
740,147,262
Jumlah Liabilitas
197,698,741
168,701,005
150,217,628
Laba (rugi) Bersih Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan :
Laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan : * Pemilik Entitas Induk * Entitas Non Pengendali
Jumlah Saham Beredar (lembar)
596,715,343
593,820,213
589,929,634
Rasio Laba Bersih terhadap total Aset [%]
0.27
0.47
0.35
Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas [%]
0.36
0.61
0.44
Rasio Laba Bersih terhadap Pendapatan [ % ]
2.74
4.37
3.21
Rasio Lancar [ % ]
96.48
93.74
99.14
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas [ % ]
33.13
28.41
25.12
Rasio Liabilitas terhadap aset [ % ]
24.89
22.12
20.80
Jumlah Ekuitas
Rasio Keuangan
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
11
GRAFIK DATA KEUANGAN TAHUN 2013, 2014, DAN 2015
Laba Usaha
83,000 82,000 81,000 80,000 79,000 78,000 77,000 76,000 75,000
10,250 10,200 Thousands
Thousands
Pendapatan
10,150 10,100 10,050
2013
2014
2015 10,000 2013
2014
Jumlah Aset
Laba Bersih 4,000
800,000 790,000
3,500
780,000 Thousands
Thousands
2015
3,000 2,500 2,000
770,000 760,000 750,000 740,000
1,500
730,000
1,000
720,000
500
710,000
0
2013 2013
2014
2014
2015
2015
Jumlah Ekuitas
Jumlah Liabilitas 596,000 Thousands
Thousands
598,000 200,000 180,000 160,000 140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 -
594,000 592,000 590,000 588,000 586,000
2013
2014
2015
2013
2014
2015
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
12
KEUANGAN PERSEROAN TAHUN 2013, 2014 DAN 2015 ( X RP. 000 )
2013
2014
2015
Pendapatan
80,229,572
82,616,977
78,168,226
Laba Kotor
44,182,936
42,637,845
39,501,933
Laba Usaha
10,243,961
10,100,889
10,163,126
Laba Bersih
2,576,145
3,611,845
2,144,677
Jumlah Aset
740,147,262
762,521,218
794,414,084
Jumlah Liabilitas
150,217,628
168,701,005
197,698,741
Jumlah Ekuitas
589,929,634
593,820,213
596,715,343
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
13
Informasi Saham A.
Pencatatan Saham TAHUN
KETERANGAN
1994
Penawaran umum
1996
Pembagian saham bonus dari agio saham
1997
Pembagian dividen saham
2000
JUMLAH SAHAM
JUMLAH SAHAM BEREDAR
15.000.000
15.000.000
145.600.000
160.600.000
10.037.500
170.637.500
Peningkatan modal hasil konversi saham seri B
500.000.000
Seri B A 500.000.000 170.637.500 Seri C 6.000.000
2002
Peningkatan modal hasil konversi saham seri B
85.000.000
Seri B A 585.000.000 170.637.500 Seri C 6.000.000
2004
Peningkatan modal hasil konversi saham seri B
126.000.000
Seri B A 711.155.000 170.637.500 Seri C 6.000.000
2007
Peningkatan modal hasil konversi saham seri B
335.000.000
Seri B A 1.046.155.000 170.637.500 Seri C 6.000.000
2008
Peningkatan modal hasil konversi saham seri B
533.147.330
Seri B A 1.579.302.330 170.637.500 Seri C 6.000.000
2010
Peningkatan modal hasil konversi saham seri B
557.300.500
Seri B A 2.136.602.830 170.637.500 Seri C 6.000.000
2015
Peningkatan modal hasil konversi saham seri B
1.000.000.000
Seri B A 3.136.602.830 170.637.500 Seri C 6.000.000
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
14
B. Pergerakan Harga Saham di Bursa Efek Indonesia Periode
Harga Tertinggi (Rupiah)
Harga Terendah (Rupiah)
Akhir (Rupiah)
Triwulan I/2014 Triwulan II/2014 Triwulan III/2014 Triwulan IV/2014 Triwulan I/2015 Triwulan II/2015 Triwulan III/2015 Triwulan IV/2015
50 50 50 50 50 50 50 80
50 50 50 50 50 50 50 50
50 50 50 50 50 50 50 79
Volume 160.500 1.569.400 219.100 2.300.000 119.300 350.500 75.000 542.071.000
C. Pemegang Saham per 31 Desember 2015
Nama Pemegang Saham Saham Seri A Masyarakat Saham Seri B Tumaco Pte.Ltd PT Sentratama Kencana Jade Bond Limited PT Asabri (Persero) Masyarakat Saham Seri C Masyarakat JUMLAH
Jumlah Saham
Kepemilikan (%)
Jumlah (Rp)
170.637.500
5,15%
40.953.000.000
219.575.330 550.000.000 450.000.000 664.069.500 1.252.958.000
6,63% 16,60% 13,58% 20,04% 37,82%
21.079.231.680 52.800.000.000 43.200.000.000 63.750.672.000 120.283.968.000
100,00%
342.498.871.680
6.000.000 3.313.240.330
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
15
Analisis dan Pembahasan Manajemen Berikut ini adalah pembahasan dan analisis keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Santoso & Rekan, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. 1. Tinjauan Operasional Per Segmen Usaha Perseroan memiliki segmen usaha sebagai berikut: hotel, restoran, kebugaran, loundry, dan real estate. Pendapatan dari usaha hotel dan restoran masih merupakan kontribusi terbesar bagi pendapatan perseroan. a. Pendapatan Pendapatan Perseroan diperoleh terutama dari pendapatan kamar, makanan dan minuman serta pendapatan lain-lain : diantaranya dari penyediaan fasilitas telepon, telex dan fax, laundry dan lain-lain. Proporsi kontribusi pendapatan dari usaha hotel tahun 2015 mencapai 39,90 % dari total pendapatan, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kontribusi pendapatan usaha hotel di tahun 2014 sebesar 42,00%, sedangkan kontribusi pendapatan makanan dan minuman dari usaha restoran naik dari 48,60 % pada tahun 2014 menjadi 49,56 % pada tahun 2015. Pendapatan dari Cat’s Pajamas resto & lounge berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan makanan dan minuman Perseroan pada tahun 2015 sebesar 0,56% dibandingkan tahun 2014. b. Beban Operasional Beban operasional tahun 2015 yang terdiri dari beban departementalisasi dan beban usaha, mengalami penurunan sebesar Rp 3,22 miliar atau 4,47% lebih rendah dari tahun 2014. Penurunan pada beban operasional ini terutama terdapat pada beban makanan dan minuman seiring dengan penurunan penjualan makanan dan minuman. c. Profitabilitas Profitabilitas merupakan tingkat kemampuan Perseroan untuk mendapatkan laba dari berbagai segmen usaha yang dimiliki. Tingkat laba bersih terhadap pendapatan Perseroan pada tahun 2015 mencapai rasio positif sebesar 2,74% dengan laba bersih sebesar Rp 2,14 miliar. Rasio tersebut 1,6% lebih rendah dari tahun 2014. Namun penurunan tersebut masih lebih kecil dari penurunan
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
16
pendapatan Perseroan di tahun 2015 ini yang mengalami penurunan sebesar 5,4%. 2. Analisis Kinerja Keuangan a. Aset Pada 31 Desember 2015 posisi aktiva Perseroan mencapai Rp 794,41 miliar, naik 4,18% dari nilai aktiva tahun 2014. Kegiatan renovasi pada sebagian bangunan penunjang hotel merupakan penyebab utama naiknya aktiva Perseroan. • Aset Lancar Tahun 2015, aset lancar berupa kas dan setara kas digunakan Perseroan untuk mengembangkan bisnis. Hal ini mengakibatkan pada akhir tahun 2015 jumlah aset lancar Perseroan naik sebesar Rp8,32 Milyar dari Rp42,79 Milyar pada tahun 2014 menjadi Rp51,11 Milyar pada tahun 2015. • Aset Tidak Lancar Pengembangan Bisnis yang dilakukan Perseroan tercemin dari peningkatan aset tidak lancar Perseroan sebesar Rp23,57 Milyar dari Rp719,72 Milyar pada tahun 2014 menjadi Rp743,29 Milyar pada tahun 2015. b. Liabilitas Posisi kewajiban Perseroan pada 31 Desember 2015 mencapai Rp 197,7 miliar, 17,19% lebih tinggi dari posisi kewajiban Perseroan di tahun 2014. Hal tersebut juga tercermin pada rasio solvabilitas aset (jumlah liabilitas terhadap jumlah aset) yang mencapai 24,89% dari tahun 2014 yang hanya 22,12%. Kenaikan jumlah kewajiban tersebut terutama disebabkan adanya fasilitas pinjaman dari bank dan pihak ketiga lainnya. •
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek pada akhir tahun 2015 sebesar Rp52,97 Milyar atau meningkat sebesar Rp7,32 Milyar dibandingkan dengan saldo pada akhir tahun 2014 sebesar Rp45,65 Milyar.
•
Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang juga mengalami kenaikan sebesar Rp21,67 Milyar dari Rp123,04 Milyar pada tahun 2014 menjadi Rp144,72 Milyar pada tahun 2015.
c. Ekuitas Posisi ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 596.71 miliar atau naik 0,49% dibandingkan dengan posisi ekuitas pada tahun 2014. Kontribusi utama PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
17
meningkatnya posisi ekuitas Perseroan ini adalah laba bersih yang telah dihasilkan Perseroan hingga tahun 2015. d. Struktur Permodalan Dalam menjalankan kegiatan usaha secara berkelanjutan, Perseroan akan tetap mempertahankan struktur permodalan yang sehat dengan menjaga komposisi yang berimbang antara penggunaan ekuitas dan pinjaman untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehingga memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku kepentingan. Pada 31 Desember 2015 rasio liabilitas terhadap ekuitas Perseroan sebesar 33,13%, sementara pada tahun 2014 sebesar 28,41%. Peningkatan ini tidak terlepas dari adanya pencairan fasilitas pinjaman dari bank selama tahun 2015. e. Kolektibilitas Piutang Kolektibilitas piutang menunjukkan seberapa cepat piutang hasil penjualan dapat tertagih yang diukur melalui umur piutang. Pada tahun 2015 dan 2014 umur piutang Perseroan masing-masing selama 20 dan 16 hari. Penurunan tersebutdisebabkan karena tingginya penjualan yang belum jatuh tempo pada akhir tahun 2015. f. Beban Departementalisasi dan Laba Kotor Pada tahun 2015 beban departementalisasi mengalami penurunan sebesar Rp1,31 miliar atau 3,28% lebih rendah dibandingkan tahun 2014, hal ini seiring dengan tren penurunan penjualan di tahun 2015 yang mencapai 5,4%. Pada tahun 2015 Perseroan memperoleh laba kotor sebesar Rp39,5 miliar atau 7,35% lebih rendah dari tahun 2014. g. Beban Usaha dan Laba Usaha Beban usaha Perseroan tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp 1,91 miliar atau 5,95% lebih rendah dari beban tahun 2014. hal ini seiring dengan tren penurunan penjualan di tahun 2015. Pada tahun 2015 Perseroan memperoleh laba usaha sebesar Rp 10,16 miliar. h. Laba (Rugi) Bersih Setelah memperhitungkan pendapatan (beban) keuangan sebesar Rp 6.74 miliar dan beban pajak penghasilan sebesar Rp1,27 miliar pada tahun 2015, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,14 miliar.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
18
i. Arus Kas Posisi saldo kas dan setara kas pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp406,45 Juta dibanding tahun 2014. Hal ini dikarenakan meningkatnya uang muka pembelian pada tahun 2015. Rincian dari perubahan arus kas tersebut adalah sebagai berikut: •
Arus Kas Masuk dari aktivitas operasi sebesar Rp19,32 Milyar
•
Arus Kas Keluar untuk aktivitas investasi sebesar Rp44,99 Milyar
•
Arus Kas Keluar untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp25,26 Milyar
Besarnya kas dan setara kas pada tahun 2015 mencapai Rp1,71 Milyar sedangkan untuk tahun 2014 sebesar Rp2,11 Milyar. 4. Rencana Belanja Modal Perseroan memiliki sejumlah pengembangan untuk mendukung bisnis Perseroan, yang meliputi: •
Penyelesaian Gedung IBT Center (Indonesia Bagian Timur Center) yang merupakan gedung perkantoran, pusat informasi dan promosi untuk investasi, perdagangan dan pariwisata untuk wilayah Indonesia bagian Timur.
•
Penyelesaian proyek pembangunan Perumahan Giri Sea View Residence
•
Renovasi dan perbaikan Hotel.
Perseroan dan entitas anak memperkirakan bahwa sebagian sumber daya pendanaan yang akan digunakan untuk menyelesaikan proyek tersebut berasal dari fasilitas pinjaman bank. Alokasi dana untuk ekspansi tersebut dipengaruhi oleh banyak hal sehingga Perseroan dapat meningkatkan, mengurangi atau menunda belanja modal yang telah direncanakan atau mengubah waktu dan alokasi belanja modal dari rencana Perseroan untuk merespon kondisi pasar maupun karena kondisi lainnya. 3. Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan yang berdampak material terhadap kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan. 4. Kemampuan Membayar Hutang Perseroan memiliki jumlah kewajiban pada 31 Desember 2015 sebesar Rp 197,7 miliar atau 24,89% dari jumlah aset Perseroan. Dari jumlah kewajiban Perseroan tersebut, sebesar Rp 17,72 miliar atau 8,96% dari jumlah kewajiban merupakan pos
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
19
kewajiban pajak tangguhan dan sebesar Rp 137,39 miliar atau 69,5% dari jumlah kewajiban merupakan fasilitas pinjaman bank. Dalam jangka pendek Perseroan memiliki kemampuan cukup dalam memenuhi kewajibannya, hal ini tercermin dari rasio lancar pada tahun 2015 mencapai 96,48%. 5. Target dan Realisasi Ditengah kondisi perekonomian dan iklim persaingan yang semakin ketat di sepanjang tahun 2015, Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sejumlah Rp78,1 milyar. Pencapaian tersebut masih 92,9% dari target Perseroan sebesar Rp84,1 milyar. 6. Target dan Proyeksi tahun 2016 Perseroan menargetkan pendapatan usaha tahun 2016 sebesar Rp 85,91 milyar atau meningkat sebesar 10% dibandingkan dengan realisasi tahun 2015. 7. Prospek Usaha Harapan manajemen Perusahaan agar Pemerintah menjadikan sektor perhotelan sebagai sumber devisa masih tetap relevan untuk diwujudkan. Mengingat berbagai kelebihan sumber daya wisata alam di wilayah Indonesia Timur dan budaya yang dimiliki Indonesia secara tidak langsung akan berkontribusi terhadap sektor perhotelan. Bepergian dalam konteks usaha maupun wisata dewasa ini telah menjadi kebutuhan. Hal-hal tersebut adalah indikator bagi Perusahaan untuk menggarap bidang usaha ini berdasarkan keyakinan terhadap prospek cerah dimasa datang. Memperhatikan kebijakan ekonomi yang berkesinambungan Otoritas Jasa Keuangan memperkirakan pertumbuhan pendapatan domestic bruto (PDB) pada tahun 2016 akan berada pada kisaran 5,1% - 5,4%, meningkat cukup signifikan dari tahun 2015 dimana pada tahun 2015 hanya berada di 4,79% dan 5,02% pada tahun 2014. Dengan dukungan perangkat kerja yang lengkap yang dimiliki oleh Perusahaan meliputi kerja keras, kelengkapan sarana dan prasarana usaha, jejaring kemitraan baik lokal maupun internasional serta upaya strategis atas pemasaran berbagai fasilitas disertai mutu pelayanan yang telah teruji Perusahaan optimis pertumbuhan usaha di tahun 2016 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2015. Iklim ekonomi tahun 2016 yang diperkirakan membaik tersebut akan berdampak positif bagi usaha Perseroan. Dengan telah diperolehnya fasilitas kredit investasi dari Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diperoleh pada tahun 2013, Perseroan akan dapat memperbaiki kualitas produknya sehingga diharapkan akan dapat lebih berdaya saing dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan serta laba perseroan. PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
20
8. Strategi Usaha Dalam rangka merealisasikan target untuk meningkatkan pangsa pasar, Perseroan merencanakan untuk mengambil langkah-langkah strategis sebagai berikut : Hotel •
Melanjutkan program renovasi Garden Palace Hotel, ruang-ruang pertemuan, restoran, lobby dan exterior bangunan hotel serta penambahan fasilitas lainnya.
•
Melakukan rebranding dan public relation campaign dalam rangka penyampaian image Garden Palace Hotel yang baru sebagai Hotel, Convention dan Restoran.
•
Intensif dalam pemasaran dengan membuka kantor perwakilan pemasaran di Jakarta serta pemasaran melalui online reservation.
•
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di segala bidang secara terus menerus;
•
Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, mempunyai motivasi tinggi dan mengutamakan peningkatan mutu secara terus menerus.
Strategi pemasaran yang telah diberlakukan oleh dinamis atas produk dan jasa perusahaan. Team segmen market yang menjadi konsumen loyal Indonesia, dan mengeluarkan inovasi produk dan nilai kompetitif terhadap market Surabaya.
Garden Palace Hotel adalah strategi hotel mempelajari dengan spesifik hotel, trend penjualan terbaru di jasa yang menarik untuk menambah
Contoh dari strategi yang sudah diterapkan oleh Garden Palace Hotel, adalah pembuatan website baru, penguatan terhadap E Commerce & Online Travel Agent. Keberadaan Garden Palace Hotel di dunia online sangat diutamakan oleh karena perkembangan era digital yang pesat di Indonesia. Hasil evaluasi internal, Perseroan menilai bahwa strategi ini sangatlah efektif akan membawa pangsa pasar baru, seperti para kawula muda dan tamu luar negeri. Selain strategi digital, innovasi produk baru dan jasa juga tetap diterapkan. Inovasi produk baru antara lain berhubungan dengan pintu masuk lobby baru yang bernuansa moderen dan juga menu baru untuk makanan dan minuman. Garden Palace Hotel juga menerapkan inovasi jasa terbaharu, seperti jasa express check in untuk para tamu pebisnis.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
21
Bidang usaha lain •
Perseroan melalui anak perusahaan pada tahun 2013 telah mengembangkan usaha dengan membuka Clark Hatch Garden Palace Fitness and Spa yang merupakan usaha kebugaran dan spa dan sampai saat beroperasi dengan kinerja yang baik.
•
Untuk menangkap peluang pasar jasa laundry dengan tumbuhnya hotel dan restoran di Surabaya dan sekitarnya Perseroan pada tahun 2014 mengembangkan unit usaha baru yang bergerak dalam usaha Laundry.
•
Melakukan perbaikan secara terus menerus untuk peningkatan standar produk, standar pelayanan restoran, lounge, pusat kebugaran dan laundry untuk memberikan produk dan service yang melebihi ekspektasi dari pelanggan.
•
Meningkatkan pemasaran dan strategi marketing untuk restoran, lounge, pusat kebugaran dan laundry untuk lebih meningkatkan pangsa pasar.
•
Program peningkatan kemampuan dan motivasi sumber daya manusia yang berkompeten dan berkomitmen tinggi terus dilaksanakan.
•
Perseroan melakukan pembangunan gedung IBT Center (Indonesia Bagian Timur) dan sudah mulai beroperasi pada awal tahun 2016, yang berfungsi sebagai Gedung Perkantoran, pusat informasi dan promosi investasi, perdagangan dan pariwisata untuk wilayah Indonesia bagian timur.
•
Perseroan melalui anak perusahaan pada tahun 2015 melakukan pembangunan proyek Property di kota Gresik dan mulai dibangun dan dipasarkan pada tahun 2016.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
22
Sebagai perusahaan yang berorientasi pada pelanggan, peningkatan mutu dan layanan merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam menjalankan usaha. Hampir semua proses dan elemen sistem mutu dirancang dan dilaksanakan khususnya untuk memastikan kepuasan bagi para pelanggan. Pada rapat tinjauan, manajemen mendiskusikan penyebab kesuksesan atau kegagalan dalam mencapai sasaran kepuasan pelanggan, dan memberikan input untuk menetapkan sasaran yang baru untuk tahun mendatang. 9. Pangsa Pasar Bidang usaha yang melayani akomodasi bagi para pebisnis atau traveler pasti memiliki pangsa pasar yang sangat besar di tengah arus globalisasi dan otonomi daerah saat ini. Pelaku usaha atau bahkan pegawai pemerintah akan sering melakukan perjalanan kerja memerlukan akomdodasi yang aman dan nyaman. Smart market tidak cukup dengan daya tarik harga murah. Pasar yang cerdas menuntut kualitas terhadap dana yang telah dikeluarkan. Sebaliknya juga memiliki loyalitas tinggi jika kebutuhannya terpuaskan. Di sinilah Perusahaan melakukan penajaman penetrasi pasar. Perusahaan berupaya semakin dekat dengan konsumennya di tingkat pasar lokal, korporasi dan kalangan pejalan antar daerah seperti pebisnis hingga pasar mancanegara.
10. Dividen Sesuai dengan keputusan RUPS Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 maka Perusahaan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2014. Keuntungan yang diperoleh Perseroan akan digunakan untuk kebutuhan operasional modal kerja perusahaan yang semakin meningkat karena adanya kenaikan harga dan memperbaiki kualitas produk Perseroan dengan melakukan renovasi kamar-kamar, ruang pertemuan, restoran, dan fasilitas lainnya. 11. Informasi Material Perseroan merencanakan membangun Gedung IBT Center (Indonesia Bagian Timur Center) yang merupakan gedung perkantoran, pusat informasi dan promosi untuk investasi, perdagangan dan pariwisata untuk wilayah Indonesia bagian timur. Gedung IBT akan dibangun di area dalam Garden Palace Hotel. Biaya pembangunan IBT Center diperkirakan sebesar Rp 56 miliar, dimana perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit investasi dari Bank NTT sebesar Rp 46 miliar pada tanggal 6 Maret 2013, sedangkan sisa biaya proyek akan dipenuhi dari pendapatan operasional IBT Center dan kas Perseroan.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
23
Pembangunan Proyek IBT Center akan dimulai pada pertengahan 2013 dan sudah mulai beroperasi pada bulan april 2016. Dengan beroperasinya IBT Center diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pendapatan Perseroan. 12. Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan Selama tahun 2015, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap keuangan Perseroan. 13. Perubahan pada Kebijakan Akuntansi Untuk tahun buku 2015 tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan Perseroan dan entitas anak. Perseroan telah menjalankan kebijakan akuntansi secara konsisten di sepanjang tahun 2015. 14. Risiko Usaha Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan mengalami berbagai risiko usaha sebagai bagian tak terpisahkan dan harus dihadapi oleh setiap pelaku usaha. Dengan memiliki jam terbang yang tinggi, risiko usaha telah dipetakan dengan baik. Yang menjadi urgensi adalah bagaimana strategi dan kesiapan serta ketahanan Perusahaan dalam memberikan penanganan tepat bagi setiap timbulnya risiko usaha. Risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : a. Perubahan Politik, Ekonomi dan Sosial Perekonomian Indonesia berhasil survive dari krisis keuangan global namun tidak demikian bagi beberapa negara lainnya. Dengan demikian kondisi mereka dapat mempengaruhi lalu lintas perjalanan antar negara. Akibatnya, intensitas perjalanan bisnis menurun intensitasnya sehingga dapat mempengaruhi pendapatan dunia usaha perhotelan. Yang lebih menjadi potensi risiko adalah menurunnya daya beli masyarakat akibat tingginya tingkat inflasi. Kondisi ini berpeluang masyarakat mengurangi mobilitas perjalanan.
Untuk menanggulangi risiko ini, Perusahaan gencar melakukan penjualan secara aktif dengan melakukan kerjasama dengan beberapa travel agent dan perusahaan penjualan melalui on-line. Dengan demikian konsumen akan memilih layanan Perusahaan dan memelihara loyalitasnya dan risiko usaha dapat diminimalkan.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
24
b. Persaingan Dalam menghadapi persaingan usaha tersebut, Perusahaan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan melalui produk layanan berkualitas seperti layanan berskala global dengan kemitraan global. Akses premium 24 jam, harga yang kompetitif, dan kemudahan melakukan reservasi hotel. Kepuasan terhadap layanan Perusahaan, kebanggaan menjadi bagian dari Perusahaan serta memiliki kepercayaan tinggi adalah karakter konsumen loyal kami dan bersama merekalah Perusahaan menghadapi ketatnya persaingan usaha. c. Perubahan Nilai Mata Uang Asing Mengingat rupiah sangat rentan terhadap perubahan nilai mata uang asing, maka Perusahaan berupaya meminimalkan risiko ini dengan melakukan penyeimbangan pengelolaan aset dan kewajiban lancar valuta asingnya. d. Perpindahan Tenaga Profesional Risiko menjadi Perusahaan lama, berkinerja baik, dengan operasional modern adalah rentannya pembajakan tenaga kerja. Perusahaan berupaya untuk tidak terganggu operasionalnya dikarenakan permasalahan perpindahan SDM yang menjadi risiko bagi pelaku usaha. Sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan. Pertama, melalui program pelatihan berkesinambungan Perusahaan mengajak setiap personil untuk tumbuh kembang bersama pertumbuhan Perusahaan. Sejalan dengan kuatnya basis kompetensi, semakin tinggi pula sense of belonging SDM terhadap Perusahaan dan bukan sebaliknya. Kedua, Perusahaan memberlakukan perbaikan paket remunerasi berbasis kompetensi, serta ketiga melakukan penerapan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja sumber daya manusia di mana Perusahaan menciptakan dan tetap mempertahankan suasana kekeluargaan serta secara berkala melakukan penyesuaian peningkatan kesejahteraan karyawan, di antaranya melalui programprogram seperti ASTEK, program Asuransi (Hospitalization), Tunjangan Hari Raya serta berbagai tunjangan lainnya. Perusahaan telah melaksanakan program Imbalan Pasca Kerja sesuai peraturan yang berlaku.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
25
Laporan Dewan Komisaris PARA PEMEGANG SAHAM YANG KAMI HORMATI, Merupakan kebanggaan bagi saya, atas nama Dewan Komisaris, melaporkan bahwa PT Mas Murni Indonesia Tbk. (“Perseroan” ) berhasil melalui tahun 2015 dengan hasil yang baik. Di tengah kondisi perekonomian nasional yang mengalami banyak tekanan, khususnya perlambatan ekonomi dan faktor regulasi di semester pertama tahun 2015, Perseroan dapat meningkatkan kinerjanya pada semester kedua tahun 2015 didukung oleh perbaikan situasi ekonomi nasional pada semester tersebut. Sehingga pada tahun ini kinerja Perseroan cukup memadai dibandingkan industri yang ada. Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan, karena pencapaian ini merupakan berkat dan rahmat-Nya kepada kita semua. PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSI Tahun 2015 merupakan tahun dengan banyak tantangan yang harus dihadapi Perseroan. Perekonomian Indonesia mengalami perlambatan, hanya bertumbuh 4,79%, menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 5,02%. Pemulihan ekonomi global belum juga menunjukkan perbaikan. Nilai tukar Rupiah terdepresiasi cukup dalam terhadap mata uang dolar Amerika Serikat. Inflasi masih tinggi, terutama karena pengaruh kenaikan harga BBM bersubsidi yang mendorong kenaikan hargaharga. Pesta demokrasi: Pemilu Kepala Daerah pada bulan Desember 2015 membuat suhu politik Indonesia lebih hangat. Kebijakan pemerintah untuk melarang penggunaan hotel sebagai akomodasi ataupun untuk rapat, mengakibatkan penurunan pendapatan hotel. Di dalam menghadapi berbagai situasi tersebut di atas yang memicu kondisi yang kurang kondusif bagi pertumbuhan di sektor perhotelan dan properti, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi dan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan strategi yang tepat, sehingga mampu membawa Perseroan melewati tahun 2015 dengan hasil yang relatif cukup memuaskan. Penilaian memuaskan dari Dewan Komisaris atas kinerja Direksi, didasarkan pada hasil ulasan Dewan Komisaris mengenai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
26
ditargetkan dalam rencana kerja 2015 Direksi. Sebagian besar rencana kerja 2015 Direksi berhasil dicapai dan direalisasikan pada tahun 2015. PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA Prospek perekonomian nasional pada 2016 diperkirakan akan lebih baik, dimana menurut Otoritas Jasa Keuangan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun ini, yaitu tumbuh pada kisaran 5,1% - 5,4%, dan inflasi diyakini terkendali dalam kisaran 5%. Padatnya lalu lintas perjalanan bisnis menuju kawasan Indonesia Bagian Timur, dimana kota Surabaya menjadi pintu gerbangnya menjadi salah satu titik penting di tengah lalu lintas perekonomian Indonesia, oleh karenanya Perusahaan berkeyakinan bahwa bidang usaha Perhotelan, Konvensi, Restoran dan Ruang Perkantoran tetap berprospek cerah dimasa mendatang. Hal tersebut tentunya memberikan harapan baru untuk prospek pengembangan usaha Perseroan, sebagaimana juga rencana kerja 2016 Direksi yang telah disampaikan kepada Dewan Komisaris pada akhir tahun 2015, memproyeksikan pertumbuhan pada pencapaian kinerja keuangan dan operasional dibandingkan tahun 2015. Namun, Direksi perlu tetap mencermati tantangan dan risiko yang mungkin menghadang pada 2016, antara lain potensi diterbitkannya regulasi-regulasi baru oleh pemerintah terkait sektor hotel dan properti yang dikhawatirkan mempengaruhi minat dan daya beli konsumen pada produk properti yang merupakan bagian dari kegiatan usaha Perseroan. Direksi perlu menyiapkan strategi bisnis yang tepat menghadapi berbagai hal yang mungkin membawa dampak negatif pada pertumbuhan sektor hotel dan properti. PENERAPAN TATA KELOLA Perseroan memiliki komitmen mengimplementasikan praktik tata kelola perusahaan yang baik di seluruh tingkatan struktur organisasi dan aspek operasional perusahaan, bukan hanya untuk memenuhi peraturan atau pedoman yang diwajibkan, tetapi karena kesadaran bahwa tata kelola perusahaan yang baik pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan terhadap pengurusan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dewan Komisaris menerima laporan dari Komite Audit atas setiap PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
27
kegiatan dan penugasan yang dilaksanakannya. Laporan pelaksanaan kegiatan Komite Audit dapat dilihat dalam Laporan Tahunan 2015 ini, pada bagian Tata Kelola Perusahaan. Kami berkeyakinan bahwa penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) secara efektif merupakan faktor kunci dalam rencana-rencana ekspansi bisnis Perseroan baik di lingkup domestik maupun regional. Menerapkan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dalam laporan keuangannya. Meskipun kami percaya bahwa Perseroan telah memiliki seluruh kelengkapan struktur tata kelola yang juga telah berfungsi dengan baik, kami terus menyempurnakan proses-proses yang ada untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan. TANGGUNG JAWAB SOSIAL Dewan Komisaris juga mencermati upaya-upaya manajemen Perseroan untuk terus meningkatkan kualitas program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Sebagai salah satu Perusahaan perhotelan dan properti selayaknya berkontribusi secara konkrit terhadap perbaikan kesejahteraan masyarakat. APRESIASI Penghargaan dan terima kasih, saya sampaikan kepada seluruh pelanggan, mitra kerja, para pemegang saham, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya yang telah memberikan dukungan dan menaruh kepercayaan kepada Perseroan, sehingga Perseroan dapat terus tumbuh. Apresiasi kami sampaikan pula kepada Direksi, manajemen, dan seluruh karyawan, yang dengan kerja keras, loyalitas, dan komitmennya yang tinggi telah membuahkan kinerja dan pencapaian yang cukup memuaskan pada tahun 2015 ini. Semoga segenap langkah dan kegiatan kita untuk meningkatkan kinerja Perseroan senantiasa mendapatkan bimbingan dan lindungan dari Tuhan Yang Maha Esa. Terima kasih Untuk dan atas nama Dewan Komisaris
Sinta Ladya Santoso Presiden Komisaris PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
28
Laporan Direksi Pemegang Saham Yang Terhormat, Direksi PT Mas Murni Indonesia Tbk. dengan ini melaporkan kepada para pemegang saham, bahwa Perseroan berhasil melalui tantangan-tantangan selama tahun 2015 dan mengakhirinya dengan kinerja yang cukup baik. Program kerja dibidang operasional, proyek renovasi, pengembangan usaha telah berjalan sesuai rencana. Demikian pula dengan kinerja keuangan Perseroan masih dapat dipertahankan meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi ditahun 2015. Dalam tahun 2015 Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 78,16 miliar, adalah sebesar 95,38% dari target pendapatan tahunan dan 5,38% dibawah pendapatan tahun sebelumnya. Pendapatan Perseroan meliputi pendapatan kamar dengan pencapaian sebesar Rp 31,19 miliar, turun sebesar Rp 3,72 miliar dari tahun 2014, pendapatan makanan dan minuman tercapai sebesar Rp 38,74 miliar, turun sebesar Rp 1,41 miliar dari pada tahun 2014, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 8,22 miliar, meningkat 9,07% dari tahun 2014. Laba usaha Perseroan di tahun 2015 tercapai sebesar Rp 10,16 miliar, meningkat Rp 62,23 juta dari tahun 2014. Setelah memperhitungkan pendapatan (beban) keuangan sebesar Rp 6,74 miliar dan beban pajak penghasilan sebesar Rp 1,27 miliar Perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp 2,14 miliar. Kebijakan dari pemerintahan yang berupa larangan atau pengurangan pejabat pemerintahan mengadakan acara di hotel pada akhir 2014 yang baru diubah pada pertengahan 2015 cukup memberatkan industri perhotelan menjadi kendala yang dihadapi perseroan dalam tahun 2015. Kebijakan tersebut serta perlambatan pertumbuhan ekonomi cukup mempengaruhi kinerja Perseroan di tahun 2015.
Prospek Usaha Pada tahun-tahun mendatang manajemen masih tetap memfokuskan pada pencapaian pendapatan usaha dan laba usaha. Walaupun dampak dari melemahnya perekonomian dunia terhadap perekonomian Indonesia dan khususnya pasar sektor jasa hotel tetap menjadi resiko yang patut dipertimbangkan, namun pertumbuhan perekonomian domestik yang cukup membanggakan dapat meminimalisasi potensi resiko yang tinggi dan produk - produk sektor jasa hotel yang dihasilkan akan tetap tumbuh dan meningkatkan perekonomian Indonesia dan Perseroan.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
29
Sejalan dengan stabilnya indikator ekonomi makro, upaya Perseroan untuk melakukan dan meneruskan proyek renovasi, penambahan fasilitas, pembenahan managemen dan didukung peningkatan kualitas pelayanan dari seluruh karyawan pada bidang usaha hotel, restoran, lounge, pusat kebugaran dan jasa laundry maka diharapkan akan meningkatkan pendapatan usaha Perseroan. Pembangunan IBT (Indonesia Bagian Timur) Center dalam tahap penyelesaian dan telah mulai dioperasikan saat ini. Dengan beroperasinya IBT Center akan memberikan kontribusi pada pendapatan perseroan pada tahun 2016. Perseroan merencanakan untuk memperluas bidang usaha melalui pembangunan perumahan yang lokasinya di Gresik yang saat ini sudah dimulai dilaksanakan. Sebagaimana kita ketahui bahwa terjadi perkembangan pesat di Gresik dengan adanya proyek besar seperti pelabuhan Teluk Lamong, GEM City, JIIPE, deep sea port, dan pembangunan smelter FREEPORT. Perseroan menyadari bahwa dengan berkembangnya kota Gresik dapat memberikan harapan tumbuhnya proyek perumahan, oleh karenanya dengan terlaksananya proyek tersebut diharapkan akan memberikan dampak positif bagi pendapatan Perseroan dimasa mendatang.
Tata Kelola Perusahaan Sebagai perusahaan publik, Perseroan menyadari pentingnya tata kelola perusahaan yang baik demi keberlangsungan usaha di masa mendatang. Perseroan percaya bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dapat memberikan dampak positif pada pencapaian hasil usaha dan peningkatan kredibilitas Perseroan. Implementasi Tata Kelola Perusahaan (GCG) dalam setiap aspek bisnis dan organisasi senantiasa menjadi prioritas Perseroan. Hal tersebut menjadi landasan bagi Perseroan untuk membangun reputasinya sebagai perusahaan yang berkomitmen penuh untuk memberikan nilai yang optimal bagi pelanggan, rekan usaha, pemegang saham, dan masyarakat melalui komitmen untuk mengimplementasikan GCG secara konsisten. Praktek GCG harus menjadi latar belakang setiap langkah bisnis yang diambil oleh Perseroan. GCG telah menjadi bagian dari budaya Perseroan yang akan terus dilaksanakan oleh Direksi dan seluruh karyawan. Untuk memastikan kinerja manajemen Perseroan terlaksana dengan baik maka Direksi membentuk beberapa Komite yang tugasnya adalah membantu dalam menjalankan operasional Perseroan. Selain itu Perseroan juga selalu menyempurnakan prosedur kerja dan pedoman perilaku Perseroan agar selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
30
Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dilakukan secara berkala dengan rutin, serta dilengkapi dengan risalah di setiap akhir rapat yang selain sebagai dokumentasi, juga sebagai panduan arah kebijakan-kebijakan tata kelola Perusahaan selanjutnya. Kepatuhan dan pelaporan sesuai peraturan-peraturan pasar modal bagi Perusahaan Publik juga dilakukan secara benar. Pencapaian tahun 2015 menjadi landasan yang kuat bagi Perseroan untuk mencapai kinerja yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Tanggung Jawab Sosial Sebagai bukti kepedulian dan bentuk terima kasih kami kepada masyarakat, Perseroan senantiasa secara proaktif dan berkesinambungan memberikan perhatian pada kegiatan “aktivitas lingkungan“. Kegiatan yang dilakukan merupakan suatu perwujudan tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Perhatian ini merupakan perwujudan dari salah satu misi Perseroan yang dilakukan dalam berbagai bentuk dan kesempatan. Di bidang kesehatan, Perseroan secara berkala menyelenggarakan kegiatan donor darah yang diikuti karyawan dan masyarakat sekitar untuk disumbangkan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Guna mewujudkan semangat kebersamaan dalam Perusahaan, Perseroan juga mengadakan kegiatan internal seperti family gathering, pertandingan olahraga, buka bersama, halal bihalal, mengadakan perayaan natal dan tahun baru, ceramah keagamaan dan silaturahmi lainnya. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan yang harmonis di antara segenap jajaran Perseroan guna membangun kerja sama tim yang kuat untuk mencapai sasaran bersama.
Penutup Akhir kata, kami ingin menyampaikan penghargaan kami kepada pemegang saham, mitra bisnis serta pihak-pihak profesional yang mendukung Perusahaan dalam usaha untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik melalui peningkatan kualitas produk dan layanan. Penghargaan yang sama kami sampaikan kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan masukan, panduan, dan pengawasan kepada Direksi. Bersama ini juga penghargaan kami terhadap seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk dedikasi dan usaha mereka dalam mengembangkan Perusahaan.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
31
Selanjutnya untuk menghadapi tahun 2016 Perseroan akan terus memberikan yang terbaik. Kepercayaan yang telah diberikan tersebut mendukung keyakinan kami bahwa Perseroan telah mengambil langkah-langkah yang tepat. Untuk dan atas nama Dewan Direksi,
Djaja Santoso Presiden Direktur
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
32
Profil Anggota Dewan Komisaris Sinta Ladya Santoso, Presiden Komisaris Menyelesaikan pendidikan dalam Bidang Sistem Informatika pada California State University, Fresno, California USA, mengawali jabatan di bidang Perencanaan dan Pengembangan sejak tahun 1990, dan menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2000. Penunjukkan sebagai Presiden Komisaris Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham No. 210, tanggal 30 Juni 2006 oleh Notaris Shinta Ameliawati SH., di Surabaya. Ir. Umaryadi Reksodidjojo, Komisaris / Komisaris Independen Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, dan jabatan terakhir di PT. Nindya Karya, sebagai Direktur Operasi dan sejak tahun 1997 bergabung di PT. Mas Murni Indonesia Tbk., sebagai Komisaris Perseroan hingga sekarang. Penunjukkan sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 63, tanggal 20 Juni 1997 oleh Notaris Wachid Hasyim SH di Surabaya. Soedarsono Notoprajitno, Komisaris / Komisaris Independen Menyelesaikan pendidikan pada Perguruan Tinggi Swasta jurusan Administrasi Niaga. Mengawali karirnya sebagai Kepala Bagian Pembukuan PT. Makto Jaya, pernah menjabat Kepala Bagian Pembukuan PT. Pondok Tjandra Indah dan pada tahun 1988 menduduki jabatan Kepala Bagian Accounting, tahun 1996 sampai pertengahan tahun 2007 menjadi Direktur Perseroan dan sejak itu menjabat sebagai Komisaris Perseroan hingga sekarang. Penunjukkan sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham No. 193, tanggal 30 Juni 2008 oleh Notaris Shinta Ameliawati SH di Surabaya. DR. Sihol Siagian SH, Komisaris Pendidikan : Tahun 2001 Magister Management pada Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipajana ; tahun 2004 Magister Ilmu Hukum Bidang Hukum Bisnis pada Universitas Padjadjaran ; tahun 2010 Doktor Ilmu Hukum Bidang Hukum-Bisnis pada Universitas Padjadjaran Bandung. Mengawali karirnya pada tahun 1978 sampai dengan 1999 pada Departemen Keuangan RI (Badan Pengawas Pasar Modal) pada 1994 sebagai anggota Tim Penyusunan Rancangan Undang-undang Pasar Modal (UU) Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995 ;
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
33
pada tahun 1999 sampai dengan 2007 sebagai Direktur PT. Bursa Efek Surabaya ; pada 2007 sampai dengan 2009 sebagai Direktur Keuangan Dan Administrasi PT. Bursa Efek Indonesia ; pada tahun 2011 sampai sekarang Direktur PT. ATPK Resouces Tbk., pada tahun 2012 sampai sekarang sebagai Komisaris pada PT. Mas Murni Indonesia Tbk. Penunjukkan sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Mas Murni Indonesia nomor 62 tanggal 29 Juni 2012
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
34
Profil Anggota Direksi Djaja Santoso, Presiden Direktur Pendidikan dalam Bidang Marketing di California State University, Fresno, California USA. Mengawali karirnya dengan menjabat sebagai Presiden pada Kencana International Import di USA pada tahun 1987, kemudian pada tahun 1988 sebagai Asisten Direktur PT. Singa Barong Kencana yang bergerak dalam bidang perhotelan, dan sejak tahun 1994 menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur PT. Mas Murni Indonesia Tbk., hingga saat ini. Penunjukkan sebagai Presiden Direktur Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Mas Murni Indonesia Tbk., No. 9, tanggal 16 Juli 1990 oleh Notaris R. Soedjono di Surabaya. Surya Atmadinata, Direktur Mengawali karirnya sebagai pimpinan dalam usaha industri rubber sheet, genteng, serta plastic. Pernah menjabat sebagai Komisaris PT. Bancar Monodon sejak tahun 1988 dan Direktur PT. Techindocom sejak tahun 1989. Menjabat sebagai Direktur yang membidangi kegiatan operasi Perseroan sejak tahun 1990 sampai sekarang. Penunjukkan sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Mas Murni Indonesia Tbk., No. 9, tanggal 16 Juli 1990 oleh Notaris R. Soedjono di Surabaya. Ir. Djie Peterjanto Suharjono, MM, Direktur Menyelesaikan pendidikan pada Institut Teknologi Surabaya. Mengawali karirnya sebagai Asst. General Manager Garden Palace Hotel, kemudian pada tahun 2003 sampai dengan pertengahan tahun 2007 menjabat sebagai General Manager, sejak itu menjabat sebagai Direktur Perseroan hingga sekarang. Penunjukkan sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham No. 193, tanggal 30 Juni 2008 oleh Notaris Shinta Ameliawati SH di Surabaya
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
35
Struktur Organisasi
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Sinta L. Santoso Komisaris : Umaryadi Reksodidjojo Soedarsono Notoprajitno DR. Sihol Siagian SH
Komite Remunerasi
Komite Audit
Ketua : Soedarsono Notoprajitno Anggota : Sinta Ladya Santoso Maroeto
Ketua : Ir. Umaryadi Reksodidjojo Anggota : Avianto Hadi Adi Widodo
Direksi Presiden Direktur : Djaja Santoso Direktur : Surya Atmadinata Ir. Peterjanto Suharjono, MM
Internal Audit Ketua : Bambang Susanto Anggota : Widiar Onny Sofyan Heru
Corporate Secretary Ir. Peterjanto Suharjono, MM
Keuangan & Administrasi
General Manager Hotel
Pengembangan Usaha & Pemasaran
E. Ria Yulanda SE, Ak CA
Ofetri Bechtel
Ririen Wiyanto
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
36
Tata Kelola Dengan menjunjung tinggi komitmen agar dapat mewujudkan peningkatan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan serta kerjasama dan hubungan yang baik antara fungsi kepengurusan dan fungsi pengawasan dan juga ketaatan terhadap ketentuan yang diatur dalam perundang-undangan, peraturan pemerintah dan badan-badan regulasi lainnya. Tata Kelola Perusahaan yang sehat (Good Corporate Governance) Perusahaan senantiasa berupaya berada dalam koridor etika bisnis dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai acuan pengelolaan, Perusahaan berbasiskan modal dasar yang meliputi, tanggung jawab menjaga stabilitas pertumbuhan usaha, menjalankan kegiatan usaha dengan transparan, serta melakukan kontrol pengawasan ketat di setiap lini organisasi Perusahaan. Dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dilaksanakan melalui beberapa hal antara lain ; 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi ; 2. Pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja dalam menjalankan fungsi pengendalian internal Perseroan ; 3. Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal ; Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perseroan. 4. Perlindungan hak-hak pemegang saham minoritas. 5. Peningkatan pengawasan dan kendali operasional melalui Komite Audit dan Divisi Internal Audit. 6. Pengumuman dan penyebaran informasi bagi stakeholder secara tepat waktu dan akurat. Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham memiliki kewenangan yang tidak dimiliki oleh organ lain di dalam Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
37
Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal mencakup pengawasan keuangan dan operasional serta kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka memelihara, mengoperasikan dan mengamankan aset Perseroan. Hal ini juga merupakan upaya Perseroan dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Tujuan Perseroan menerapkan sistem pengendalian internal antara lain: 1. Menjamin pencapaian tujuan Perseroan yang telah ditetapkan 2. Laporan Keuangan yang dihasilkan dapat dipercaya dan diandalkan 3. Memastikan kegiatan Perseroan sejalan dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku 4. Mencegah kerugian atau pemborosan sumber daya Perseroan. Diantara sistem pengendalian internal yang dijalankan antara lain: 1. Dibentuknya Team Audit Operasional dan Keuangan yang dilakukan oleh Auditor Internal 2. Dilakukannya pemisahan fungsi, wewenang atas fungsi akutansi, pengelolaan aset dan pengelolaan kegiatan usaha. 3. Penunjukan Auditor Eksternal untuk memeriksa laporan keuangan Perseroan. Hasil penelaahan atas sistem pengendalian internal dilakukan oleh audit internal dan manajemen senior Perseroan secara berkelanjutan. Dari hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal dapat berjalan dengan cukup baik dalam pengendalian aktivitas usaha dan pengendalian aset Perseroan, dan untuk selanjutnya akan senantiasa dilakukan peningkatan atas sistem pengendalian internal.
Manajemen Risiko Perseroan telah mengidentifikasi risiko yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan usaha. Kebijakan manajemen Perseroan mengenai risiko yang dihadapi antara lain sebagai berikut: 1. Risiko Persaingan Usaha Adalah risiko menurunnya pendapatan akibat meningkatnya persaingan usaha di industri perhotelan. Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
38
mengelola risiko persaingan usaha dengan melakukan renovasi sarana hotel, melengkapi usaha dengan usaha lain yang terkait dengan bisnis perhotelan dan melakukan pengembangan usaha diluar industri perhotelan serta senantiasa meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. 2. Risiko Keuangan Risiko ini mencakup risiko kredit, risiko tingkat suku bunga dan risiko likuiditas. Dalam pengendalian atas risiko-risiko tersebut, Perseroan meningkatkan prosedur yang ketat dalam identifikasi pelanggan dan syarat penjualan, mengatur pinjaman dengan tingkat suku bunga yang dapat dikelola dan mengelola arus kas secara hati-hati untuk memastikan pendapatan jangka pendek dapat mencukupi untuk pengeluaran jangka pendek. Perseroan telah mengimplementasikan sistem manajemen risiko yang efektif dan memadai dalam tahun 2015 sekaligus antisipatif terhadap kondisi internal dan eksternal yang dihadapi Perseroan di masa yang akan datang.
Perkara Hukum dan Sanksi Administratif Pada tahun 2015 tidak terdapat kasus hukum dan atau tuntutan hukum yang ditujukan kepada Perseroan, Dewan Komisaris maupun Dewan Direksi. Selain itu dalam tahun 2015 tidak terdapat sanksi administratif yang dikenakan oleh Otoritas Jasa Kuangan (OJK) ataupun otoritas pemerintah lainnya kepada Perseroan, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.
Kode Etik Dalam rangka pengembangan dan penyempurnaan Good Corporate Governance (GCG), Perseroan telah merumuskan kebijakan terkait kode etik berupa panduan etika bisnis dan budaya kerja yang berperan sebagai landasan utama dalam berperilaku dan bersikap bagi seluruh aktifitas usaha dan perilaku sekaligus pencapaian visi dan misi Perseroan. Didalam panduan etika bisnis dan budaya kerja mengatur perilaku yang pada dasarnya mengacu pada nilai-nilai etika yang berlaku secara universal dan merupakan panduan bagi seluruh yang terlibat didalam Perseroan untuk tidak melakukan persaingan usaha yang tidak sehat, melakukan tindakan tidak terpuji PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
39
terhadap pelanggan, mitra kerja dan pihak-pihak lainnya, patuh terhadap peraturan yang mengatur mengenai gratifikasi, perlindungan konsumen, transaksi benturan kepentingan, perlindungan rahasia Perseroan dan hal-hal yang sejenis. Dalam tahun 2015, panduan etika bisnis dan budaya kerja cukup efektif diterapkan sehingga menunjang pencapaian tujuan Perseroan.
Sistem Whistleblowing Pelaporan pelanggaran yang terjadi dimungkinkan disalurkan melalui sarana yang diatur pada masing-masing unit usaha. Penanganan atas pelaporan yang ada diselesaikan oleh Top Management atau pihak yang terkait untuk mencegah terjadinya praktek-praktek yang melanggar etika bisnis, peraturan Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku. Sampai dengan tahun 2015, sistem pelaporan yang ada telah cukup efektif meskipun perlu selalu ditingkatkan untuk mengantisipasi kompleksnya aktifitas usaha dan tuntutan untuk penerapan GCG yang semakin meningkat. Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen Sampai dengan periode pelaporan yang berakhir pada 31 Desember 2015, Perseroan tidak menawarkan program pemilikan saham untuk manajemen dan karyawan Perseroan.
Keterbukaan Informasi Keterbukaan informasi, transparansi usaha dan kepatuhan hukum adalah prinsip yang dijunjung tinggi oleh Perseroan. Perseroan senantiasa mengikuti peraturan perundangundangan yang berlaku dan telah mengembangkan peraturan internal untuk melindungi hak-hak pemegang saham Sebagai Perusahaan terbuka, Perseroan wajib menyampaikan kepada regulator Pasar Modal seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), serta mengumumkan kepada masyarakat mengenai terjadinya peristiwa, informasi atau fakta material sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam nomor X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik. Struktur Tata Kelola Perusahaan terdiri atas : PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
40
1. 2.
3. 4.
1.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dewan Komisaris, dengan dibantu oleh komite-komite dibawah Dewan Komisaris yang terdiri dari Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Audit Internal, Audit Eksternal dan Sekretaris Perusahaan Tiga orang anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen Direksi yang merupakan organ Perseroan yang bertanggung jawab atas jalannya Perseroan.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) Sesuai dengan bunyi Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) adalah organ tertinggi dalam struktur organisasi Perseroan, dan merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting, yang mana wewenang ini tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundangundangan. RUPS Tahunan diadakan satu tahun sekali, Perseroan juga dapat menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sewaktuwaktu sesuai dengan kebutuhan. Rapat Umum Pemegang Saham (“ RUPS “) memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Undangundang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. RUPS Tahunan dan RUPS Lainnya (Luar Biasa) yang diselenggarakan Direksi, dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, melakukan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan Laporan Tahunan Perseroan, menunjuk Auditor Eksternal, serta menentukan jumlah remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi RUPS yang diselenggarakan pada tahun 2015 adalah RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 yang dilaksanakan di Ruang Regency Mainhall, Garden Palace Hotel, Surabaya, pada tanggal 30 Juni 2015 dengan hasil keputusan-keputusan sebagai berikut : Agenda Pertama : 1.
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan mengenai keadaan dan jalannya kegiatan usaha Perseroan yang antara lain memuat Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, serta Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris.
2.
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun buku 31 Desember 2014 yang
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
41
3.
telah diaudit oleh KAP Santoso & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Dengan disetujui dan disahkannya Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan maka Rapat dengan ini menyetujui memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dijalankan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (acquit et de charge), sepanjang tindakan-tindakan mereka termasuk tindakan-tindakan yang berkaitan dengan usaha Perseroan dan tercermin dalam Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Agenda kedua : 1. 2.
3.
Menyetujui untuk tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Menyetujui untuk menetapkan dana sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) untuk disisihkan sebagai Dana Cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 Undang-undang No. 40 tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas. Menyetujui untuk menetapkan Sisa Laba Bersih Perseroan sebesar Rp3.230.996.484,- (Tiga Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Empat Ratus Delapan Puluh Empat Rupiah) akan dibukukan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan.
Agenda ketiga : Menyetujui untuk memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris dan / atau Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Independen yang ditunjuk telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan audit atas buku-buku Keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik Independen tersebut serta persyaratan lainnya. Agenda ke-empat :
Menyetujui dan menetapkan, memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya gaji dan / atau tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Perseroan juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa pada tahun 2015 yang dilaksanakan di Ruang Regency Mainhall, Garden Palace Hotel, Surabaya, pada tanggal 21 Desember 2015 dengan hasil keputusan-keputusan sebagai berikut : Agenda Pertama :
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
42
1. Menyetujui dan mengesahkan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. 2. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Notaris Independen yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk melaksanakan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
1.
DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris secara kolektif melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi untuk memastikan tercapainya prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan. Sampai dengan akhir tahun 2015 Dewan Komisaris terdiri dari 4 (empat) anggota, yaitu Presiden Komisaris, dan 3 (tiga) Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh pemegang saham pengendali. Anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham dengan masa jabatan sampai dengan RUPS ke lima setelah tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain. Pelaksana tata kelola yaitu Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, serta Internal Audit, merupakan jajaran manajerial yang melaksanakan tugasnya untuk pertumbuhan perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Mas Murni Indonesia Tbk. tanggal 21 Desember 2015 berdasarkan Akta Berita Acara No. 29 tanggal 20 Januari 2016 Notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn, Surabaya, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berkut : Presiden Komisaris Komisaris / Komisaris Independen Komisaris / Komisaris Independen Komisaris / Komisaris Independen
: : : :
Sinta Ladya Santoso Ir. Umaryadi Reksodidjojo Soedarsono Notoprajitno DR. Sihol Siagian, S.H.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
43
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada para pemegang saham dan memiliki kewajiban untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan melakukan dan melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Perusahaan. Segenap tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara umum ditetapkan secara menyeluruh dalam Anggaran Dasar. Tugas dan tanggung jawab pokoknya antara lain : • •
• • •
melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi, dan memberikan persetujuan atas rencana kerja tahunan Perseroan ; melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ; melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ; mewakili Perseroan dan bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham ; mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan, serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas.
Dewan Komisaris berkewajiban antara lain : • mengawasi pelaksanaan rencana kerja tahunan Perseroan ; • mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan ; • memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan ; • melakukan pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS ; • memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi dan pada setiap waktu diperlukan mengenai perkembangan Perseroan. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Perseroan memiliki 2 Komite, yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota Komite-Komite tersebut dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris. Dewan Komisaris juga bertugas untuk memastikan bahwa Komite-Komite yang dibentuk telah menjalankan tugas secara efektif. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris melakukan pertemuanpertemuan termasuk pertemuan tambahan bila diperlukan. Pada tahun 2015 Dewan Komisaris mengadakan 4 kali rapat kwartalan dengan dan tanpa dihadiri Direksi, dengan total kehadiran anggota sebanyak 100%. Dalam rapat-rapat tersebut, Dewan Komisaris mengevaluasi dan mengkaji kinerja operasional dan keuangan Perseroan, membahas masalah tertentu berkenaan dengan perkembangan perseroan, serta memberikan pengarahan kepada Direksi. PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
44
Komisaris Independen Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan pemegang saham utama atau hubungan lainnya dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk bertindak independen. Komisaris Independen Perseroan adalah Ir. Umarjadi Reksodidjojo, Soedarsono Notoprajitno, dan DR. Sihol Siagian, S.H.
2.
DIREKSI Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Mas Murni Indonesia Tbk. tanggal 21 Desember 2015, berdasarkan Akta Berita Acara No.29 tanggal 20 Januari 2016, Notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn, Surabaya, susunan Direksi adalah sebagai berkut : Presiden Direktur Direktur Direktur Independen
: Djaja Santoso : Surya Atmadinata : Ir. Djie Peterjanto Suharjono, M.M.
Guna memenuhi ketentuan Peraturan Bursa Efek Indonesia No. 1-A, butir III.1.5, mengenai persyaratan pencatatan, dimana Perseroan diwajibkan memiliki Direktur tidak terafiliasi sekurang-kuranya 1 orang dari jajaran anggotan direksi, maka dari ketiga anggota Direksi tersebut Sdr. Ir. Djie Peterjanto Suharjono, M.M. merupakan Direktur Independen. Direksi bertanggung jawab penuh untuk mengelola Perseroan secara hati-hati dan sesuai dengan peraturan yang berlaku demi kepentingan dan sejalan dengan tujuan Perseroan. Direksi, baik perorangan maupun kolektif, harus bertindak tepat, hatihati, dan mempertimbangkan seluruh aspek dalam menjalankan tugas mereka dan menghindari adanya benturan kepentingan. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 12 ayat 3, maka tugas pokok Direksi adalah : •
• •
Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan ; Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan ; Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran dasar Perseroan, dan wajib disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris sebelum tahun buku yang baru dimulai.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
45
Kebijakan intern Perseroan yang mengatur tentang Tata Kelola Perusahaan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi antara lain : • •
•
• • • • •
Direksi menetapkan tujuan dan strategi Perseroan jangka panjang, menengah maupun tahunan, dan wajib melaksanakannya ; Direksi wajib mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi ; Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, Auditor Ekstern ; Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan, Direksi minimal wajib membentuk Satuan Kerja Audit Intern. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS ; Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris ; Direksi harus mengelola pengembangan karyawan dan suksesi intern untuk menjaga keberlangsungan kapabilitas organisasi dan sumber daya manusia.
Pencalonan dan pemilihan Direksi dilakukan dalam RUPS, dan masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan kelima sejak tanggal pengangkatan dan dapat diangkat kembali. Namun demikian, pemegang saham dapat memberhentikan Direktur sebelum masa jabatan yang bersangkutan berakhir lewat keputusan RUPS. Anggaran Dasar Perseroan menyatakan Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain serta menjalankan segala tindakan dengan pembatasan tertentu. Rapat Direksi diselenggarakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan dari Dewan Komisaris. Untuk tahun 2015, Direksi telah melakukan Rapat Direksi sebanyak 12 kali dengan dengan total kehadiran anggota sebanyak 100%.
Hubungan Afiliasi Berikut ini adalah informasi mengenai hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Hubungan Keluarga Dewan Komisaris Ya
Tidak
Direksi Ya
Tidak
Hubungan Keuangan Dewan Komisaris Ya
Tidak
Direksi Ya
Tidak
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk
46
Dewan Komisaris Sinta Ladya Santoso Ir. Umaryadi Reksodidjojo Soedarsono Notoprajitno DR. Sihol Siagian SH.
-
√ √
√ -
√ √
-
√ √ √
-
√ √ √
-
√
-
-
√
-
√
-
√
-
√
√ √
-
√ √
-
-
√ √
-
√ √
-
√
-
√
-
√
-
√
Direksi Djaja Santoso Surya Atmadinata Ir. Djie Peterjanto Suharjono, MM
Rapat Gabungan Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Untuk tahun 2015, Direksi telah melakukan Rapat Direksi sebanyak 12 kali dengan dengan total kehadiran anggota sebanyak 100%.
3. KOMITE-KOMITE Komite Audit Untuk memenuhi peraturan Bapepam LK. (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) No. IX.1.7, perseroan telah menetapkan suatu Piagam Unit Audit Internal yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris oleh karenanya Komite Audit merupakan salah satu kewajiban yang harus dimiliki oleh Perusahaan Tercatat dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik, selain Komisaris Independen dan Sekretaris Perusahaan. Peraturan menentukan keanggotaan Komite Audit sekurang-kurangnya terdiri dari 3 orang anggota, seorang di antaranya merupakan Komisaris Independen yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite Audit, dan anggota lainnya merupakan pihak ekstern yang independen dimana sekurangkurangnya satu diantaranya memiliki kemampuan di bidang akutansi dan/atau keuangan. Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Komisaris mengenai laporan dan informasi lain yang disampaikan oleh Direksi, laporan dari auditor internal dan auditor eksternal, ketaatan pada peraturan perundangan yang berlaku, dan mengidentifikasikan hal-hal lain yang memerlukan perhatian Komisaris. Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses laporan audit internal dan laporan-laporan lain yang diperlukan ; mendiskusikan masalah-masalah dan proses pengambilan keputusan dengan Direksi. Komite Audit telah menyusun Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit Perseroan. Pedoman tersebut mengatur hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan tugas/kewajiban anggota Komite Audit Perseroan serta hal-hal yang mengatur PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
47
etika yang dibuat berdasarkan peraturan yang berlaku, terutama peraturan Pasar Modal. Susunan Komite Audit Perseroan sekarang terdiri dari Ir. Umaryadi Reksodidjojo, yang juga merupakan Komisaris Independen, Avianto Hadi / Anggota, dan Adi Widodo / Anggota. Semua anggota Komite Audit adalah independen, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pemegang saham pengendali Perusahaan, Direksi dan / atau Komisaris lainnya. Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Audit adalah personil-personil yang tidak memiliki hubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. Untuk tahun 2015, Direksi telah melakukan Rapat Komite Audit sebanyak 6 kali dengan dengan total kehadiran anggota sebanyak 100%. Kegiatan Komite Audit Tahun 2015, antara lain ; 1. 2.
3. 4.
5. 6.
Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk periode satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015. Menelaah independensi dan objektivitas Akuntan Publik serta melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan bahwa seluruh resiko Perseroan yang penting telah dipertimbangkan secara matang. Menelaah efektifitas internal control Perseroan. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal dan peraturan perundangundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Menelaah keputusan rapat Direksi dan pelaksanaannya. Menjaga kerahasiaan dokumen dan data Perseroan.
Profil Komite Audit Ir. Umaryadi Reksodidjojo – Ketua Komite Audit Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisasris
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite lainnya yang dibentuk di bawah pengawasan Dewan Komisaris yaitu Komite Remunerasi dan Nominasi. Dewan Komisaris melakukan peninjauan remunerasi anggota Direksi setahun sekali berdasarkan masukan dari Komite Remunerasi. Pemberian keputusan remunerasi Direksi ditetapkan oleh Komisaris atas kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan, tanggal 30 Juni 2015, agenda ke-
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
48
empat. Jumlah paket kompensasi yang dibayarkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 1.952.500.000,Saat ini Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan diketuai oleh Soedarsono Notoprajitno dan anggotanya adalah Maroeto dan Sinta Ladya Santoso.
Profil Komite Audit Soedarsono Notoprjitno – Ketua Komite Remunerasi Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisasris
4.
SEKRETARIS PERUSAHAAN Dalam upaya mematuhi hukum, peraturan, dan ketentuan pasar modal, serta menjamin pelaksanaan GCG, Perseroan sebagai perusahaan publik telah memiliki Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan merupakan jabatan struktural satu tingkat di bawah Direksi dan bertanggung jawab kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan tidak hanya bertanggung jawab dalam memastikan kepatuhan pada hukum, peraturan dan ketentuan pasar modal, namun juga harus memastikan kelancaran komunikasi antara Perseroan dengan pemangku kepentingan, dan menjamin tersedianya informasi yang diperbolehkan untuk diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan dari pemangku kepentingan. Sampai dengan 31 Desember 2015, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Ir. Djie Peterjanto Suharjono, M.M. yang juga menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan. Di tahun 2015 Sekretaris Perusahaan telah melakukan beberapa kegiatan yang terkait dengan stake holder antara lain : • • • • •
•
Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Menyelenggarakan Public Expose Menyelenggarakan press conference Memenuhi kewajiban pelaporan Laporan Keuangan sesuai Peraturan X.K.2. Laporan Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep.-346/BL/2011 tanggal 5 Juli 2011 dan Peraturan No. I-E Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No. Kep.306/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004. Memenuhi kewajiban pelaporan Laporan Tahunan 2012 sesuai Peraturan Nomor. X.K.6 Lampiran Keputusan Ketau Bapepam No. Kep.-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012, dan Peraturan No. I-E Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No. Kep.-306/BEJ/07-2004.
Profil Sekretaris Perusahaan: Ir. Djie Peterjanto Suharjono – Sekretaris Perusahaan PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
49
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Direksi
5.
AUDIT INTERNAL Menerapkan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.7 tentang Pembentukan dan Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. MMI/PD/095/IX/2013 tanggal 9 September 2013 Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal yang telah di impelementasikan. Saat ini Audit Internal diketuai oleh Bambang Susanto dan memiliki 2 anggota yaitu : Widiar Onny dan Sofyan Heru.
Profil Audit Internal Bambang Susanto – Ketua Audit Internal Beliau merupakan Sarjana Muda Akutansi dari Universitas Widya Mandala, Surabaya pada tahun 1997. Disamping itu Beliau telah mengikuti berbagai kursus mengenai Perpajakan, Administrasi dan lainnya. Mengawali karir profesionalnya sebagai Supervisor Acoounting di PT. Sativa Sanur Cottages pada tahun 1997. Dengan berjalannya waktu perkembangan karirnya meningkat hingga menjabat sebagai Senior Accounting di PT. Danliris pada tahun 2012. Beliau kemudian bergabung dengan Perseroan sebagai Internal Audit Staff pada tahun 2012 dan sebagai Ketua Audit Internal pada tahun 2013.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
50
Lembaga dan Profesi Penunjang Nama dan alamat lembaga atau profesi penunjang Pasar Modal
Akuntan Publik Terdaftar
Santoso & Rekan (Penugasan audit umum tahun buku 2015) Jl. Simpang Darmo Permai Selatan XVI No 32 Surabaya Biro Administrasi Efek
PT Datindo Entrycom Puri Datindo Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 – 35 Jakarta 10220 (Biro Administrasi Efek) Kantor Notaris Notaris Siti Nurul Yuliami SH., M.Kn Jl. Raya Pondo Jati Blok C-7A Sidoarjo
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
51
Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia PT Mas Murni Indonesia Tbk. berasal dari aneka latar belakang etnis yang mencerminkan keragaman yang luas dari budaya Indonesia, dengan berbagai ketrampilan dan keahlian yang setara. Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan faktor yang menentukan pertumbuhan dan pengembangan perusahaan, sekaligus menentukan pencapaian Visi dan Misi Perseroan. Salah satu langkah utama yang diambil guna memastikan bahwa adanya kesiapan sumber daya manusia di Perseroan adalah dengan menata kompetensi sumber daya manusia dan membuat program-program pengembangan sumber daya manusia yang terpadu dan terarah. Melalui pemahaman konsep ini, Perseroan memastikan kesiapan sumber daya manusia yang ada dalam hal jumlah yang tepat dan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi serta penguasaan kompetensi yang menjadi persyaratan jabatan yang diemban oleh setiap karyawan.
Uji Kompetensi Perseroan selalu mencanangkan program pembelajaran dan pertumbuhan sumber daya manusia yang berlangsung secara terus menerus sesuai tuntutan bisnis yang semakin berkembang. Program pembelajaran dan pertumbuhan, baik dalam lingkup teknis fungsional maupun manajerial, meliputi antara lain Pelatihan dan Pengembangan, Pendidikan, Pemeliharaan serta Pelayanan Kesejahteraan seluruh karyawan.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
52
Perseroan memberikan perhatian khusus pada pengembangan sumber daya manusia yang dan berhasil melaksanakan pelatihan-pelatihan baik secara internal dengan mendatangkan trainer maupun eksternal dengan melakukan studi banding, Perseroan juga sangat memperhatikan proses pembentukan kualitas sumber daya manusia tersebut, yaitu mulai dari proses recruitment karyawan hingga proses pengembangan pengetahuan dan ketrampilan pada karyawan di bidangnya masing-masing. Program pembelajaran dan pertumbuhan sumberdaya manusia yang berlangsung secara terus menerus sesuai tuntutan bisnis yang semakin berkembang. Program pembelajaran dan pertumbuhan, baik dalam teknis fungsional maupun manajerial, meliputi antara lain Pelatihan dan Pengembangan, Pendidikan serta kesejahteraan bagi seluruh karyawan. Sehingga dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang professional dan handal Perseroan juga berusaha menerapkan nilai - nilai keyakinan yang harus dijiwai serta dimiliki serta dibanggakan oleh semua karyawan. dan diharapkan dapat menjadi Corporate Culture yang berupa nilai-nilai keyakinan karyawan.
Trainning Karyawan
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
53
Lomba Tenis meja dalam rangka memperingati 17 Agustus Program ” Harmonisasi Hubungan Kerja ” merupakan program yang terus menerus dihidupkan dan diterapkan diantara seluruh jajaran Manajemen, Direksi maupun karyawan berupa pembinaan rohani dengan acara pengajian karyawan serta persekutuan doa bagi karyawan. Diharapkan dengan dilakukannya program pengembangan sumber daya manusia yang professional dan terencana secara baik dapat lebih meningkatkan kinerja perseroan, karena karyawan dituntut untuk selalu tegar, loyal, kreatif, inovatif dan efisien dalam menghadapi segala tantangan di masa depan. Mempertahankan Karyawan Terbaik Tahun 2015 merupakan tahun penuh tantangan bagi Perseroan dalam mempertahankan karyawannya, terutama dengan meningkatnya persaingan dan perebutan pasar tenaga kerja dalam industri perhotelan untuk memperoleh SDM berkualitas. Jumlah hotel berbintang dan non bintang yang beroperasi di Surabaya sampai akhir tahun 2014 adalah 127 hotel. Hal tersebut dapat dilakukan diantaranya dengan menempatkan karyawan pada posisi/jabatan yang tepat yang memungkinkan mereka berkembang secara profesional, selain juga menerapkan praktik remunerasi dan pemberian penghargaan yang sesuai dengan kinerja dan memenuhi aspek kewajaran. Perseroan berupaya mempertahankan atmosfir kerja yang kondusif dan meningkatkan keterlibatan karyawan untuk mengurangi tingkat turnover karyawan. Selain juga meneruskan dukungan untuk meningkatkan produktivitas karyawan melalui fungsifungsi SDM.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
54
Akhirnya, untuk meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan kualitas layanan, Perseroan melipat gandakan upaya dengan memperkuat SDM melalui Credo
Per tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mempekerjakan 126 orang karyawan. Berikut adalah komposisi karyawan menurut jenjang pendidikan
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
55
Profil Anak Perusahaan Perseroan mempunyai 3 anak perusahaan yaitu : PT Grahamediatama Megacom didirikan berdasarkan Akta Notaris L Ellyati Soesanto, S.H No 35 tanggal 8 Agustus 1997 di Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No C2-12.494.HT.01.01 TH 1997 tanggal 2 Desember 1997. PT Grahamediatama Megacom berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat terletak di Taman Simpang 1-3 Surabaya. PT Grahamediatama Megacom sudah beroperasi secara komersial sejak awal 2011 dengan bidang usaha meliputi jasa hiburan, restoran, dan periklanan. PT MMI Globalmart didirikan berdasarkan Akta Notaris L. Ellyati Soesanto SH. No 91 Tanggal 23 September 1997 di Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. 09796 HT.01.01.Th.2000 tanggal 5 Mei 2000. PT MMI Globalmart bergerak dibidang perdagangan/pengangkutan dan berkedudukan di Surabaya dengan Kantor Pusat terletak di Yos Sudarso 11 Surabaya. hingga akhir tahun 2015 belum melakukan aktivitas operasi komersial. PT Sahadja Niaga didirikan berdasarkan Akta Notaris R. Soedjono No.12 tanggal 7 Februari 1990 di Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No C2-01675 HT.01.01 TH 1990 tanggal 24 Maret 1990. PT Sahadja Niaga bergerak dibidang jasa loundry dan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat terletak di jalan Taman Simpang No.2 Surabaya. PT Sahadja Niaga sudah beroperasi secara komersial sejak tahun 2014. PT Hotelnet Prima Wisata didirikan berdasarkan Akta Notaris L.Ellyati Soesanto, S.H No.54 tanggal 12 September 1997 di Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No C-9995 HT.01.01.TH 2000 tanggal 10 Mei 2000. PT Hotelnet Prima Wisata berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat terletak di jalan Yos Sudarso No.11 Surabaya dan bergerak dibidang usaha perhotelan. Hingga akhir tahun 2015 belum melakukan beroperasi secara komersial.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
56
PT Tiara Raya didirikan berdasarkan Akta Notaris Retno Dewi Kartika,SH.,M.Kn. No 34 tanggal 30 Desember 2011 dan telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 4 April 2012 Nomor: AHU17389.AH.01.01.Tahun 2012. PT Tiara Raya bergerak di bidang pembangunan perumahan/Real Estate dan Developer dengan kantor pusat terletak di jalan Taman Simpang No.6 Surabaya. Hingga akhir tahun 2015 belum melakukan beroperasi secara komersial.
PT Mas Murni Indonesia Tbk 99,9 %
PT Grahamediatama Megacom 84,85%
PT MMI Globalmart 99,90%
PT Grahamediatama Megacom 99,92%
PT Tiara Raya 50,50%
PT Sahadja Niaga 75,00%
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
57
Tanggung Jawab Sosial Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility – CSR) merupakan bagian dari pengimplementasian Good Corporate Governance
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, Perseroan memiliki komitmen tinggi untuk mendukung dan mengimplementasikan kegiatan dan program tanggung jawab sosial (CSR) yang merupakan bagian dari prinsip tata kelola Perseroan yang baik, dimana setiap kegiatan selalu menyertakan masyarakat.
Untuk tujuan tersebut, selama tahun 2015 Perseroan telah melakukan serangkaian program nyata di bidang sosial, kesehatan, dan keagamaan, yang kesemuanya dimaksudkan untuk menciptakan hubungan serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat.
Kegiatan Donor Darah PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
58
Bagi Takjil
Buka puasa bersama di Panti Asuhan
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
59
Perseroan meyakini, sebuah perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingan, yang diantaranya adalah konsumen, karyawan, komunitas dilingkungan tempat usaha Perseroan. Salah satu bentuk nyata dari kepedulian terhadap dampak sosial dan masyarakat, dilakukan Perseroan melalui kegiatan tanggung jawab sosial (Corporate Social Resposibility).
Natal bersama di Panti Asuhan
Adapun kegiatan CSR yang telah dilakukan Perseroan tahun 2015 antara lain dengan melakukan kunjungan ke panti asuhan, donor darah, buka puasa bersama, natal bersama anak-anak dan lain-lain. Sebagai bukti kepedulian dan bentuk terima kasih kami kepada masyarakat, Perseroan senantiasa secara proaktif dan berkesinambungan memberikan perhatian pada kegiatan “aktivitas lingkungan“. Tanggung jawab sosial perusahaan dalam hal aktivitas lingkungan sudah di implementasikan adalah program ramah lingkungan, seperti program
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
60
pertamanan, pengolahan limbah, Energy Saving program. Program pertamanan meliputi penanaman pohon pohon besar seperti sono, beringin, palem, untuk penyerapan CO2 di udara. Program pertamanan Hotel Garden Palace juga mengutamakan pembuatan biopori di paving paving jalanan hotel. Ini ditujukan untuk memperbaiki penyerapan air tanah. Program pengolahan limbah yang berasal dari dapur, sink, dan laundry dilewatkan melalui grease trap, ditampung, dan disalurkan ke pengolahan limbah dan water recycling treatment center hotel. Melalui proses ini air kotor di filtrasi melalui beberapa tahap proses, dan setiap empat bulan sekali air limbah tersebut di tes untuk kelayakannya apabila memenuhi syarat limbah hotel di laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan. Energy saving program juga telah dilaksanakan secara bertahap dengan cara mengganti LED lights dan mengganti capacitor bank di panel utama kelistrikan, sensor bayangan di kamar mandi, dan juga heat recovery exhanger system. Dengan sistem ini, sudah ada penghematan biaya listrik sekitar 10% perbulan. Untuk kebutuhan air panas bagi keperluan mandi tamu, Garden Palace Hotel memanfaatkan panas dari Chiller melalui system recovery heat exchanger. Tanggung jawab produk seperti kesehatan dan keselamatan konsumen sangat diutamakan melalui program prevensi. Staff dapur hotel yang berhubungan dengan ‘food handling’ harus menjalani check up kesehatan, termasuk rectal exam secara periodik untuk memastikan tidak ada kontaminasi dari pihak dalam. Hotel juga memakai jasa pest control luar yang sudah di sertifikasi aman untuk makanan, supaya memastikan lingkungan hotel, termasuk dapur supaya bersih dari hama yang dapat menyebabkan kontaminasi. Dikala ada keluhan tentang produk perusahaan, penanggulangan atas pengaduan konsumen akan disalurkan ke top management, dan setiap kasus akan dipelajari dan ditanggapi oleh pihak manajemen secara profesional dan selayaknya, tanpa menggangu service terhadap konsumen. Untuk tujuan tersebut, secara nyata program (CSR) Company Responsibility diwujudkan antara lain sebagai berikut :
Social
1. Menyelenggarakan kegiatan sosial donor darah, secara rutin bekerja sama dengan instansi terkait, untuk diserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
61
2.
3. 4.
5.
6. 7.
Melakukan pendidikan sistem ganda, yaitu berupa kegiatan magang kerja atau biasa disebut OJT (on the job training), selama 6 bulan untuk setiap magang. Melakukan kerja bakti masal dengan komponen masyarakat sekitar dalam rangka ulang tahun kota Surabaya. Secara rutin menyelenggarakan kegiatan keagamaan mulai dari Pengajian Umum, Persekutuan Doa, dan juga merayakan kegiatan peringatan hari-hari besar keagamaan dengan melibatkan karyawan hotel, masyarakat serta karyawan hotel lainnya. Menyelenggarakan acara sosial berupa buka puasa bersama dengan beberapa panti asuhan dan memberikan hiburan, paket sumbangan dan bantuan sosial lainnya. Melakukan kunjungan ke Panti Sosial Melakukan acara Halal Bihalal dengan para Yatim Piatu
Perseroan memahami dengan tanggung jawab yang lebih besar akan membantu memperoleh dan menjaga kepercayaan dan keyakinan stakeholder akan kemampuan Perseroan untuk berkembang. Semua kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar guna kepedulian sosial Perseroan pada masyarakat sekitar pada khususnya dan warga kota Surabaya pada umumnya.
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
62
LAPORAN KOMITE AUDIT Surabaya, 28 April 2016 Kepada Yth. Dewan Komisaris PT. Mas Murni Indonesia Tbk. Jl. Yos Sudarso No. 11 Surabaya Dengan hormat, Berdasarkan Pelaksanaan Kerja Komite Audit Perseroan, yang telah ditetapkan Oleh Dewan Komisaris Perseroan, Komite Audit Perseroan telah melaksanakan tugasnya untuk periode tahun buku 2015. Aktivitas- aktivitas yang telah dilakukan Komite Audit Perseroan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. 2.
3. 4. 5. 6.
Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk periode satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015. Menelaah independensi dan objektivitas Akuntan Publik serta melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan bahwa seluruh resiko Perseroan yang penting telah dipertimbangkan secara matang. Menelaah efektifitas internal control Perseroan. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Menelaah keputusan rapat Direksi dan pelaksanaannya. Menjaga kerahasiaan dokumen dan data Perseroan.
Berdasarkan penelaahan diatas, kami sampaikan hasilnya sebagai berikut:
1.
Aktivitas usaha Perseroan telah berjalan sesuai Standard Operating System & Procedures (SOP) yang telah ditetapkan sehingga pengendalian intern berjalan cukup efektif. Perseroan juga akan terus meningkatkan fungsi Audit Internal, dalam rangka memperkokoh penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (GCG) di seluruh lini organsisasi. 2. Laporan Keuangan Perseroan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yan berlaku umum d Indonesia. 3. Kami meyakini bahwa eksternal auditor KAP Santoso & Rekan sepenuhnya independent dan objektif dalam menyampaikan pendapatnya sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Auditor Independen pada Laporan Keuangan Tahunan tahun 2015. 4. Perseroan telah mematuhi peraturan perundang-undangan pasar modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
Demikian penyampaian Laporan Komite Audit ini, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Umaryadi Reksodidjojo Ketua PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
63
P.T. MAS MURNI INDONESIA Tbk. Head Office : JI. Yos Sudarso 11, Surabaya - Indonesia Telp. (62 - 31) 5320951, 5321001 Fax. (62 - 31) 5312306 E-mail Address :
[email protected]
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUN JAWAB ATAS LAPORAN TAHU NAN 2015 PT. MAS MURNI INDONESIA TBK. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT. Mas Murni Indonesia Tbk. tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Surabaya, 28 April 2016 Direksi
Dewan Komisaris
Djaia Santoso Presiden Direktur
Sinta Ladya Santoso Presiden Komisaris
Surya Atmadinata Direktur
Umaryadi Reksodidjojo Komisaris
Ir. Djie Peterjanto Suharjono Direktur
Soedarsono Notoprajitno Komisaris
DR. Sihol SiagianSH Komisaris
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk Laporan Tahunan 2015
64
LAPORAN KEUANGAN
PT MAS MURNI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013, dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT MAS MURNI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013, and For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
PT MAS MURNI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT MAS MURNI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013, and for the years ended December 31, 2015 and 2014
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Daftar Isi
Halaman/ Page
Table of Contents
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
7
Notes to Consolidated Financial Statements
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ Catatan/
2015
2014
December 31, 2013*)
Note
(Rp)
(Rp)
(Rp)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas
2c, 5
Piutang usaha
2p, 6
Pihak ketiga - neto Piutang lain-lain
1.705.330.260
2.111.777.767
4.830.129.599
Accounts receivable 2.376.950.909
5.383.209.035
4.811.150.854
Third parties - net Other receivable
2p, 2n, 7
Pihak ketiga - neto
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
17.446.382.897
16.277.251.761
6.807.621.287
Third parties - net
Persediaan
2f, 8
2.996.137.160
2.836.045.737
1.465.538.264
Inventories
Pajak dibayar dimuka
10
129.804.253
128.339.553
128.339.553
Prepaid tax
Biaya dibayar dimuka
2g, 10
20.188.273.031
14.715.253.181
20.617.600.878
Prepaid expenses
Uang muka pembelian
9
6.271.250.000
1.341.576.286
926.879.642
Purchase advance
51.114.128.509
42.793.453.321
39.587.260.077
Total Current Assets
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain
2p, 2n
Investasi pada entitas asosiasi
-
2.414.699.993
10.253.005.372
NON-CURRENT ASSETS Other receivables
-
1.020.000.000
1.644.500.000
Investments in associates
Properti Investasi
2h, 11
54.781.589.000
50.482.700.000
50.482.700.000
Investments Properties
Aset tetap - neto
2h, 12
460.003.350.257
437.469.948.651
414.714.796.754
2h, 13, 35
228.515.016.217
228.340.416.217
223.465.000.000
Fixed assets - net Joint control assets
Jumlah Aset tidak Lancar
743.299.955.474
719.727.764.861
700.560.002.126
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
794.414.083.983
762.521.218.182
740.147.262.203
TOTAL ASSETS
Aset pengendalian bersama
*) Disajikan kembali (Catatan 4)
*) As restated (note 4)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Notes to Financial Statements attached is an integral part of the overall Financial Statements
1
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ Catatan/
2015
2014
December 31, 2013*)
Note
(Rp)
(Rp)
(Rp)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
Utang usaha - pihak ketiga Utang lain-lain
15
Accounts payable - third parties Other's payables
5.338.698.109
3.328.334.283
3.172.164.966
2.391.848.801
2.615.904.047
1.680.534.592
Third parties
17
1.435.617.661
1.061.596.194
2.558.907.006
Unearned revenues
2l, 18a
8.118.969.620
8.428.284.137
7.690.657.014
Taxes payable
Biaya masih harus dibayar
19
3.191.935.220
1.773.395.818
1.732.729.454
Accrued expenses
Pinjaman bank jangka pendek
14
14.620.134.611
11.713.517.725
10.676.725.011
Short-term bank loans
16
Pihak ketiga Pendapatan diterima dimuka Utang pajak
Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun
Current maturities of 2p, 21
Jumlah liabilitas jangka pendek
17.881.595.532
16.731.363.586
12.420.357.969
long-term Loans
52.978.799.555
45.652.395.789
39.932.076.012
Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG
NON CURRENT LIABILITIES
Liabilitas pajak tangguhan - neto
2l, 18b
17.719.721.864
16.840.683.257
15.417.852.127
Deffered tax liabilities - net
Utang lain-lain - pihak ketiga
2p, 20
14.700.000.000
-
-
Other's payables - third parties
Pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Jumlah liabilitas jangka panjang
Long-term bank loans - net of 21 2k, 22
current maturities
104.891.432.806
99.388.399.388
88.421.838.520
7.408.787.152
6.819.526.940
6.445.861.306
Long-term employee benefits liabilities
144.719.941.822
123.048.609.585
110.285.551.953
Total Non-Current Liabilities
*) Disajikan kembali (Catatan 4)
*) As restated (note 4)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Notes to Financial Statements attached is an integral part of the overall Financial Statements
2
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ Catatan/
2015
2014
December 31, 2013*)
Note
(Rp)
(Rp)
(Rp)
EKUITAS Modal saham - nilai nominal
EQUITY Capital stock - nominal value
seri A Rp240 per saham, seri B Rp96
serie A Rp240 per share,serie B Rp96
per saham dan seri C Rp72 per
per share and serie C Rp72
saham pada 31 Desember 2015
per share at 31 December 2015
dan 2014 dan 1 Januari 2014.
and 2014 and January 1, 2014
Modal dasar 7.656.250.000 saham
Authorized capital 7,656,250,000 shares are
terdiri dari: 406.250.000 saham seri A;
as follows: 406,250,000 series A shares;
6.000.000.000 saham seri B; dan
6,000,000,000 series B shares; and
1.250.000.000 saham seri C pada
1,250,000,000 series C shares
31 Desember 2015 dan 2014 dan
at December 31, 2015 and 2014 and
1 Januari 2014.
January 1, 2014
Modal ditempatkan dan disetor -
Issued and paid up capital -
3.313.240.330 saham terdiri dari: 170.637.500 saham seri A;
3,313,240,330 shares are as follows: 170,637,500' are as follows:
3.136.602.830 saham seri B dan
3,136,602,830 series B shares
6.000.000 saham seri C pada
and 6,000,000 series C shares at
31 Desember 2015 dan 2014
December 31, 2015 and 2014
dan 1 Januari 2014
23
Agio saham Modal disetor lain
342.498.871.680
246.498.871.680
246.498.871.680
57.288.228.350
57.288.228.350
57.288.228.350
and January 1, 2014 Share premium
174.720.021.000
270.720.021.000
270.720.021.000
Paid in capital - other
Komponen ekuitas lain
(1.193.984.832)
(943.058.475)
(721.292.368)
Other components of equity
Saldo laba
18.621.699.550
16.539.490.500
13.135.750.620
Retained earning
JUMLAH EKUITAS YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
591.934.835.748
590.103.553.055
586.921.579.282
TOTAL EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY
4.780.506.859
3.716.659.753
3.008.054.956
NON-CONTROLLING INTEREST
Jumlah Ekuitas
596.715.342.606
593.820.212.808
589.929.634.238
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
794.414.083.983
762.521.218.182
740.147.262.203
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
24
*) Disajikan kembali (Catatan 4)
*) As restated (note 4)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Notes to Financial Statements attached is an integral part of the overall Financial Statements
3
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Note
December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2015 (Rp)
2014 (Rp)
PENJUALAN
2j, 25
78.168.225.713
82.616.976.861
SALES
BEBAN DEPARTEMENTALISASI LABA BRUTO
2j, 26
(38.666.292.828) 39.501.932.886
(39.979.132.085) 42.637.844.776
DEPARTEMENTAL EXPENSES GROSS PROFIT
2j, 27 2j, 28
(24.657.944.150) (5.608.028.460) 927.165.593
(24.383.678.147) (7.796.335.801) (356.941.335)
Hotel operating expense Owner's operating expense Other income (expenses)-net
10.163.125.868
10.100.889.492
10.395.293 (6.756.938.185)
32.135.943 (4.991.434.530)
3.416.582.977
5.141.590.905
(1.271.906.452)
(1.529.746.229)
2.144.676.525
3.611.844.676
Beban usaha hotel Beban usaha pemilik Pendapatan (beban) lainnya - bersih LABA USAHA Pendapatan keuangan Beban keuangan
2j, 30 2j, 31
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Beban pajak penghasilan
2l, 18b
LABA BERSIH SESUDAH PAJAK PENGHASILAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Kerugian aktuaria Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali JUMLAH LABA BERSIH TAHUN BERJALAN Laba Bersih Per Saham Dasar
OPERATING PROFIT Finance income Finance costs PROFIT BEFORE INCOME TAX EXPENSE
Income tax expense NET PROFIT AFTER INCOME TAX
(250.926.357)
(1.704.630.959)
-
761.572.484
1.893.750.168
2.668.786.201
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Gains / (Losses) actuarial Income tax relating to items that will not be reclassificified TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
2.082.209.050 62.467.475 2.144.676.525
3.403.739.880 208.104.796 3.611.844.676
Total profit for the year attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests TOTAL NET PROFIT FOR THE YEAR
0,89
1,56
2m, 32
*) Disajikan kembali (Catatan 4)
Basic Profit Per Share
*) As restated (note 4)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Notes to Financial Statements attached is an integral part of the overall Financial Statements
4
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Attributable to Owner of the Parent
Catatan/ Notes
Saldo Per 1 Januari 2014/ 31 Desember 2014
Modal saham / Share capital Rp
Modal disetor lainnya / Other paid in capital Rp
246.498.871.680
270.720.021.000
Penyesuaian sehubungan dengan Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), Imbalan kerja
Agio saham/ Share premium Rp 57.288.228.350
Penghasilan komprehensif lain kerugian aktuaria / Other comprehensive income-actuarial loss Rp
Saldo laba belum ditentukan penggunaanya/ Unappropriated retained Earnings Rp
-
13.135.750.620
Jumlah/ Total Rp 587.642.871.650
Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest Rp 3.008.054.956
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp 590.650.926.606
Balance as of January 1, 2014/ December 31, 2014
(721.292.368)
Adjustment due to the Implementation of Stetement of Financial Accounting Standarts (PSAK) 24 (2013 revised) Employment Benefit
-
-
-
(721.292.368)
-
(721.292.368)
246.498.871.680
270.720.021.000
57.288.228.350
(721.292.368)
13.135.750.620
586.921.579.282
3.008.054.956
589.929.634.238
Beginning Balance of January 1, 2014 *)
Tambahan setoran modal Laba komprehensif Tahun Berjalan
-
-
-
(221.766.107)
3.403.739.880
3.181.973.773
500.500.000 208.104.796
500.500.000 3.390.078.569
Additional Paid In Capital Comprehensive Income for the Year
Saldo akhir 31 Desember 2014 *)
246.498.871.680
270.720.021.000
57.288.228.350
(943.058.475)
16.539.490.500
590.103.553.055
3.716.659.752
593.820.212.806
Ending Balance as of December 31, 2014 *)
96.000.000.000 -
(96.000.000.000) -
-
(250.926.357)
2.082.209.050
1.831.282.693
1.001.379.632 62.467.475
1.001.379.632 1.893.750.168
Additional Paid In Capital Comprehensive Income for the Year
342.498.871.680
174.720.021.000
57.288.228.350
(1.193.984.832)
18.621.699.550
591.934.835.748
4.780.506.859
596.715.342.606
Ending Balance as of December 31, 2014
Saldo Awal 1 Januari 2014 *)
Tambahan Setoran Modal Laba Komprehensif Tahun Berjalan Saldo akhir 31 Desember 2015
23
*) Disajikan kembali (Catatan 4)
*) As restated (note 4)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Notes to Financial Statements attached is an integral part of the overall Financial Statements
5
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2015 (Rp)
2014 (Rp)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari penjualan dan piutang usaha Pembayaran utang dan uang muka Pembayaran bunga Pendapatan bunga Pembayaran beban operasional Pembayaran (penerimaan) lainnya Pembayaran pajak Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITES
81.662.295.764 (7.030.363.894) (6.756.938.185) 10.395.293 (37.619.541.167) (10.633.953.169) (310.779.217)
80.547.607.867 (3.005.943.603) (4.991.434.530) 631.813.431 (35.783.351.948) (5.948.053.353) 644.351.329
19.321.115.424
32.094.989.193
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap dan aset pengendalian bersama Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
(44.988.824.814)
(40.305.275.554)
(44.988.824.814)
(40.305.275.554)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman Pembayaran pinjaman Tambahan setoran modal non pengendali Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Komponen kas dan setara kas terdiri dari: Kas Bank
Cash received from guests and costumers Payment for payable and prepaid Payments for interests Interests received Payment for operation expenses Receipt from (payment for) other Payments for taxes Net Cash Provided by Operating Activities
Acquisitions of fixed assets and assets in joint operation Net Cash Used in investing activities CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES
38.823.382.140 (14.563.499.890) 1.001.379.632
21.305.793.729 (16.314.359.199) 500.500.000
25.261.261.882
5.491.934.530
Proceeds from borrowings Repayment of borrowings PIC non controlling interest Net Cash Provided by Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH CASH AND CASH EQUIVALENTS
(406.447.508)
(2.718.351.831)
2.111.777.767
4.830.129.599
1.705.330.260
2.111.777.768
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
414.181.042 1.291.149.218
874.231.442 1.237.546.325
Components of cash and cash equivalents: Cash on hand Cash in banks
1.705.330.260
2.111.777.767
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Notes to Financial Statements attached is an integral part of the overall Financial Statements
6
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1. Umum
1. General
a. Pendirian dan Informasi Umum
a. Establishment and General Information
PT Mas Murni Indonesia, Tbk ("Perusahaan") didirikan pada tanggal 27 Juli 1970 berdasarkan akta Notaris Nyoo Sioe Liep, S.H. No. 22. Pada awal berdirinya, Perusahaan bernama PT Mas Murni, yang telah berubah menjadi PT Rantai Mas Murni dengan akta dari notaris yang sama No. 14 tanggal 11 September 1971. Nama Perusahaan berubah menjadi PT Mas Murni Indonesia berdasarkan akta No. 17 tanggal 21 Oktober 1971 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan nama Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/192/7 tanggal 6 November 1971 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 5 Tambahan No. 40 tanggal 1 Januari 1973.
PT Mas Murni Indonesia,Tbk (the "Company") was established on July 27, 1970 based on the notarial deed No. 22 of Nyoo Sioe Liep, S.H. The Company was formerly named as PT Mas Murni, which was changed to PT Rantai Mas Murni based on the notarial deed No. 14 dated September 11, 1971 by the same notary. The Company's name changed to be PT Mas Murni Indonesia based on notarial deed No. 17 dated October 21, 1971 of the same notary. The deed of establishment and the change in the Company's name were approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. J.A. 5/192/7 dated November 6, 1971 and was published in the State Gazette No. 5, Supplement No. 40 dated January 1, 1973.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan, dengan akta notaris Shinta Ameliawaty S.H., No. 149 tanggal 27 Desember 2004 dalam RUPSLB yang menyetujui utang Perusahaan untuk dikonversi menjadi obligasi konversi dengan mengikuti peraturan Bapepam No. IX D.4 tgl. 14 Agustus 1998; peningkatan Modal Dasar Perusahaan dari Rp728.000.000.000 menjadi Rp913.000.000.000; sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan konversi utang, Perusahaan menerbitkan saham seri B dari portepel dan melakukan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX D.4; serta pelepasan Hak dan/atau menjadikan jaminan utang, bekerjasama, memberikan dan/atau membatalkan opsi kepada pihak lain atas sebagian harta kekayaan Perusahaan guna mendapatkan pembiayaan baru untuk keperluan pembayaran utang Perusahaan, kelanjutan proyek Crystal Garden, pengembangan dan perluasan usaha lainnya serta hal-hal lainnya yang mendukung kegiatan Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. 086666 HT.01.04 Th 2005 tanggal 31 Maret 2005.
The Company's Articles of Association had been amended several times. The amendment was based on notarial deed No.149 dated December 27, 2004, of Shinta Ameliawaty, S.H., in RUPSLB that supported Company's payable to be converted as conversion bonds following Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) rule No. IX D.4 dated August 14,1998; the increase in the Company's authorized stock from Rp728,000,000,000 to Rp913,000,000,000; According to the Company's plan to convert the debt, the Company wiil issue B series share and increase the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) rule IX D.4; and the release of rights and/or set up the loan collateral, joint operation, provide and/or cancel option to other party as part of the Company's properties in order to obtain new funding to pay off the Company's liabilities, continue Crystal Garden project, develop and expand other businesses and other matters that support the Company's activities. The changes of the Articles of Association have been approved by Minister of Justice and Human Right No. 086666 HT.01.04 Th 2005, dated March 31, 2005.
Berdasarkan akta notaris No. 149 tanggal 27 Desember 2004 oleh Notaris Shinta Ameliawaty, S.H., di Surabaya, Perusahaan telah meningkatkan modal disetornya sebesar Rp67.000.000.000 karena adanya persetujuan konversi utang obligasi menjadi saham Perusahaan (lihat catatan 23).
Accordance to the notarial deed No. 149 dated December 27, 2004 by Shinta Ameliawaty, S.H., notary in Surabaya, the Company had increased its share capital amounted to Rp67,000,000,000 as result of debt to equity agreement (see note 23).
7
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1. Umum (Lanjutan)
1. General (Continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)
a.
Establishment and General Information (Continued)
Pada tahun 2010, sesuai dengan perubahan anggaran dasar Perusahaan berdasarkan Akta No. 38 tanggal 21 Juni 2010 oleh Notaris Siti Nurul Yuliani,SH.,M.Kn Notaris di Sidoarjo tentang perubahan modal ditempatkan dan disetor serta susunan pemegang saham. Atas perubahan tersebut telah dicatatkan di Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat nomor AHU-AH.01.10.20940 tanggal 16 Agustus 2010.
In 2010, in accordance with amendments to the Company's Deed No. 38 dated June 21, 2010 by Notary Siti Nurul Yuliani, SH., M.Kn Notary in Sidoarjo about changes in the issued and paid up capital and shareholding structure. Above changes were listed in the Legal System Administration Ministry of Law and Human Rights Republic of Indonesia in accordance with the letter number AHU-AH.01.10.20940 dated August 16, 2010.
Pada tahun 2012, sesuai dengan perubahan anggaran dasar Perusahaan berdasarkan Akta No.62 tanggal 29 Juni 2012 oleh Notaris Siti Nurul Yuliami,S.H.,M.Kn Notaris di Surabaya. Atas perubahan tersebut telah dicatatkan di Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat nomor AHU-AH.01.1032889.
In 2012 , in accordance with amendments to the Company's Deed No. 62 dated June 29, 2012 by Notary Siti Nurul Yuliami , SH. , M.Kn Notary in Surabaya. The above changes have been listed in the Legal Entity Administration System Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the letter number AHU - AH.01.1032889.
Pada tahun 2013, sesuai dengan perubahan anggaran dasar Perusahaan berdasarkan Akta No.104 tanggal 27 Juni 2013 oleh Notaris Siti Nurul Yuliami,S.H.,M.Kn Notaris di Surabaya. Atas perubahan tersebut telah dicatatkan di Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat nomor AHU-AH.01.1032508.
In 2013 , in accordance with amendments to the Company's DeedNo .104 dated June 27, 2013 by Notary Siti Nurul Yuliami , SH. , M.Kn Notary in Surabaya . The above changes have been listed in the Legal Entity Administration System Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the letter number AHU AH.01.10-32508.
Pada tahun 2015, sesuai dengan perubahan anggaran dasar Perusahaan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No 29 tanggal 20 Januari 2016 oleh Notaris Siti Nurul Yuliami,S.H.,M.Kn Notaris di Surabaya tentang Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, dan Peraturan Otoritas Jasa Keungan (POJK) No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. Atas perubahan tersebut telah dicatatkan di Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat nomor AHU0001552.AH.01.02.TAHUN 2016.
In 2015, in accordance with changes in the Company's articles based on the Deed General Extraordinary Shareholders No. 29 dated January 20, 2016 by Notary Siti Nurul Yuliami , SH , Notary in Surabaya M.Kn on Amendments to the Articles of Association, to comply with Regulation of the Financial Services Authority (POJK) 32/POJK.04/2014 on the Planning and penyelenggaraaan General Meeting of Shareholders of Public Company , Financial Services Regulation Authority (POJK) 33/POJK.04/2014 of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Issuer or Public company, and the Finance Services Regulation Authority (POJK) 34/POJK.04/2014 of the Nomination and Remuneration Committee of Public company . The above changes have been listed in the Legal Entity Administration System Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the letter number 2016 AHU 0001552.AH.01.02.TAHUN 2016.
8
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1. Umum (Lanjutan)
1. General (Continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)
a.
Establishment and General Information (Continued)
Perusahaan adalah pemilik dan pengelola Garden Palace Hotel, Surabaya serta pemilik Crystal Garden, sebuah blok apartemen dan shopping center yang saat ini dalam status kerjasama operasi dengan PT Anugerah Mitra Lestari.
The Company is the owner and operator of Garden Palace Hotel, Surabaya, and the owner of Crystal Garden, an apartment block and shopping center which is under joint operation with PT Anugerah Mitra Lestari.
Kegiatan utama Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang penyediaan tempat penginapan. Kegiatan usaha penunjang lainnya adalah menjalankan usaha dalam bidang penyediaan dan pelayanan makan dan minum, binatu, dan fasilitas akomodasi dan pelayanan lain yang diperlukan bagi penyelenggaraan kegiatan usaha.
The main activity of the company is conducting business in the provision of venue. Other supporting business activities is conducting business in the supply and service of food and drink, laundry and accommodation and other services necessary for the operation of business activities.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat terletak di Jalan Yos Sudarso 11 Surabaya.
The Company is located in Surabaya, the main office is located at Jl. Yos Sudarso no. 11 Surabaya.
Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan berdasarkan akta Notaris No. 29 tanggal 20 Januari 2016 oleh Notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn tentang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 2016 adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee based on Notarial Deed No. 29 dated January 20, 2016 by Notary Siti Nurul Yuliami, S.H.,M.Kn about the Extraordinary Meeting of Shareholders (EGM) held on December 20, 2016 are as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
Sinta Ladya Santoso Ir. Umaryadi Reksodidjojo Soedarsono Notoprajitno DR. Sihol Siagian, S.H.
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Independen
Djaja Santoso Surya Atmadinata Ir. Peterjanto Suharjono, M.M.
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Umaryadi Reksodidjojo Avianto Hadi Adi Widodo
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah karyawan tetap Perusahaan masing-masing sebanyak 126 dan 135 orang (tidak diaudit).
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Director President Director Director Independent Director Audit Committee Chairman Member Member
On December 31, 2015 and 2014, the number of permanent employees of each company as many as 126 and 135 employee (unaudited).
9
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1. Umum (Lanjutan)
1. General (Continued)
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
b. Public Offering of the Company’s Shares
Pada tanggal 4 Januari 1994, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-02/PM/1993 untuk melakukan Penawaran Umum atas 15.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Sejak tanggal 9 Pebruari 1994 saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
On January 4, 1994, the Company obtained the effective confirmation letter from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in its letter No. S-02/PM/1993 for the Company's offer of 15,000,000 shares to the public. Since February 9, 1994, these shares had been listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX).
Saham Perusahaan sebanyak 3.313.240.330 saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
The Company’s shares totaling 3.313,240,330 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
c. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
c. Completion Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian ini, yang diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 28 Maret 2016. d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anaknya
of
the
Consolidated
Financial
The management of the Company is responsible for the preparation and fair presentation of these consolidated financial statements, which were completed and authorized for issuance by the Board of Directors of the Company on March 28, 2016. d. The Company and Its Subsidiaries Structure
Laporan Keuangan Konsolidasian mencakup akunakun dan entitas anak berikut dimana Perusahaan mempunyai pengendalian:
The consolidated Financial Statement include the accounts of the Company and the following subsidiaries, which the Company has control:
Prosentase
Entitas Anak / Subsidiaries
Pemilikan / Percentage of Ownership
Total Aset Sebelum Eliminasi /
Kegiatan Pokok /
Tahun Operasional /
Total Asset Before Elimination
Main Activity
Start of Commercial Operation
2015
2014
2015
2014
84,85%
84,85%
44.461.186.512
36.569.556.787
PT Hotelnet Prima Wisata
99,92%
99,92%
15.784.851.584
15.119.619.422
PT MMI Globalmart
99,90%
-
16.266.000.000
75,00%
75,00%
13.777.724.347
Pemilikan langsung / Direct Ownership PT Grahamediatama Megacom
Pemilikan tidak langsung / Indirect Ownership PT Sahadja Niaga
Perhotelan / hotels -
13.619.619.422
Restoran, klub dan pusat kebugaran / Restaurant, club and fitness centre
Perdagangan / Trading
Jasa laundri / Laundry
2011
2014 Belum beroperasi / Not yet operation
2014
service
PT Tiara Raya
50,50%
15.245.000.000
-
-
Real estate dan developer/ Real estate and developer
10
2015
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1. Umum (Lanjutan)
1. General (Continued)
d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anaknya (Lanjutan)
d.
The Company and Its Subsidiaries Structure (Continued)
PT Grahamediatama Megacom
PT Grahamediatama Megacom
PT Grahamediatama Megacom didirikan berdasarkan Akta Notaris L Ellyati Soesanto, S.H No 35 tanggal 8 Agustus 1997 di Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No C2-12.494.HT.01.01 TH 1997 tanggal 2 Desember 1997. Berdasarkan akta pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No 7 tanggal 17 Januari 2011 yang dibuat oleh Notaris Retno Dewi Kartika, S.H,M.Kn yang disesuaikan dengan Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 13 Januari 2011 dengan No AHU.AH.01.10.01274.
PT Grahamediatama Megacom was established by Notarial deed No.35 dated August 8, 1997 by Notary L Ellyati Soesanto, S.H. at Surabaya. This deed has been approved by Decree of Minister of Justice C212.494.HT.01.01 TH 1997 dated December 2, 1997. Based on the deed of declaration General Meeting of Shareholders No. 7 dated January 17, 2011 by Notary Retno Dewi Kartika, SH, M.Kn which adjusted with Legal Administration System Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia on January 13, 2011 with No AHU. AH.01.10.01274.
Berdasarkan akta pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 02 Tanggal 09 Juli 2015 yang dibuat oleh Notaris Retno Dewi Kartika,SH.,M.Kn. Notaris di Mojokerto tentang perubahan direksi dan Komisaris, Peralihan Saham, Pengangkatan Kembali. Atas perubahan tersebut telah dicatatkan di Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat nomor AHU-AH.01.030953166.
Based on the deed of declaration General Meeting of Shareholders of Extraordinary No. 02 On July 9, 2015 made by Notary Retno Dewi Kartika, SH., M.Kn. Notary in Mojokerto about changes of directors and commissioners, Transition shares, Appointment Return. The above changes have been listed in the Legal Entity Administration System Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the letter number AHU - AH.01.030953166.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat terletak di Taman Simpang 1-3 Surabaya.
The Company is located in Surabaya, with head office at Taman Simpang No 1 - 3 Surabaya.
Pemegang saham PT. Grahamediatama Megacom berdasarkan Akta No 7 tanggal 17 Januari 2011 adalah PT Mas Murni Indonesia Tbk (84,84%), Oey Tjie Hui (7,58%) dan Sutrisno (7,58%). Berdasarkan Akta No 02 tanggal 09 Juli 2015 Pemegang saham PT. Grahamediatama Megacom adalah PT Mas Murni Indonesia Tbk (84,84%), Dymas Katiyo Kuncoro dan Sulinggasari Hadiwijaya (7,58%).
The shareholders of PT Grahamediatama Megacom based on the Deed No. 7 dated January 17, 2011 was PT Mas Murni Indonesia Tbk (84.84%), Oey Tjie Hui (7.58%) and Sutrisno (7.58%). Based on the Deed No. 02 tanngal July 9, 2015 Shareholders of PT Grahamediatama Megacom was PT Mas Murni Indonesia Tbk. (84.84%), Dymas Katiyo Kuncoro (7.58%) and Sulinggasari Hadiwijaya (7.58%).
Modal ditempatkan dan disetor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Rp19.800.000.000.
The issued and fully paid on December 31, 2015 and December 31, 2014 is Rp19,800,000,000.
Aktivitas utama PT Grahamediatama Megacom adalah bergerak di bidang jasa restoran, café, klub dan tempat kebugaran. PT Grahamediatama Megacom telah mulai beroperasi secara komersial semenjak tahun 2011.
The main activity PT Grahamediatama Megacom is engaged in the service restaurant, café, club and gym. PT Grahamediatama Megacom has started the commercial operations since 2011.
11
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1. Umum (Lanjutan)
1. General (Continued)
d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anaknya (Lanjutan)
d.
The Company and Its Subsidiaries Structure (Continued)
PT Hotelnet Prima Wisata
PT Hotelnet Prima Wisata
PT Hotelnet Prima Wisata didirikan berdasarkan Akta Notaris L Ellyati Soesanto, S.H No 54 tanggal 12 September 1997 di Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No C-9995 HT.01.01.TH 2000 tanggal 10 Mei 2000. Berdasarkan Akta Notaris Sri Puspitaningtyas,SH. No 05 tanggal 10 Maret 2015 sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0003808.AH.01.02.Tahun 2015.
PT Hotelnet Prima Wisata was established by Notarial deed No. 54 dated September 12, 1997 by Notary L Ellyati Soesanto, S.H. at Surabaya. This deed has been approved by Decree of Minister of Justice C9995 HT.01.01.TH 2000 dated May 10, 2000. Based on the Deed Sri Puspitaningtyas, SH. No. 05 dated March 10, 2015 in accordance with the Decree of the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-0003808.AH.01.02.Tahun 2015.
Berdasarkan Akta pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No 09 Tanggal 14 November 2015 yang dibuat oleh Notaris Sri Puspitaningtyas, SH. Notaris di Jombang tentang perubahan direksi dan komisaris. Atas perubahan tersebut telah dicatatkan di Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat nomor AHUAH.01.03-0980209.
Based on the Deed statement of General Meeting of Shareholders of Extraordinary No. 09 On November 14, 2015 made by notary Sri Puspitaningtyas, SH. Notary in Jombang about changes of directors and commissioners. The above changes have been listed in the Legal Entity Administration System Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the letter number AHU AH.01.03-0980209
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat terletak di Yos Sudarso No.11 Surabaya.
The Company is located in Surabaya, with head office at Yos Sudarso No.11 Surabaya.
Pemegang saham PT Hotelnet Prima Wisata adalah PT Mas Murni Indonesia Tbk. (99,9%) dan Catharina (0,01%). Modal ditempatkan dan disetor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp1.250.000.000 dan Rp625.000.000.
Shareholders of this company are PT Mas Murni Indonesia Tbk (99,9%) and Catharina (0,01%). The issued and paid share capitalof this company as at December 31, 2015 and 2014 was Rp1,250,000,000 and Rp625,000,000.
Aktivitas utama PT Hotelnet Prima Wisata adalah bergerak di bidang perhotelan dan belum beroperasi secara komersial.
PT Hotelnet Prima Wisata main activity is in engaged hospitality. PT Hotelnet Prima Wisata not yet started in commercial operation.
PT MMI Globalmart
PT MMI Globalmart
PT MMI Globalmart didirikan berdasarkan Akta Notaris L.Ellyati Soesanto SH. No 91 Tanggal 23 September 1997 di Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. 0-9796 HT.01.01.Th.2000 tanggal 5 Mei 2000. Berdasarkan Akta Notaris Retno Dewi Kartika,SH.,M.Kn. Nomor 21 tanggal 28 Februari 2013 yang disesuaikan dengan Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 15 April 2013 dengan No AHU-19691.AH.01.02.Tahun 2013.
PT MMI Globalmart established by Deed L.Ellyati Susanto SH. No.91 September 23, 1997 in Surabaya and was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in decision letter No.0-9796 HT.01.01.Th.2000 dated May 5,2000. Based on the Deed Retno Kartika Dewi, SH., M.Kn. No. 21 dated February 28, 2013 were adjusted to the Legal Administration System Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia on April 15,2013 with No AHU19691.AH.01.02.Tahun 2013.
12
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1. Umum (Lanjutan)
1. General (Continued)
d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anaknya (Lanjutan)
d.
The Company and Its Subsidiaries Structure (Continued)
Perusahaan berkedudukan di Surabaya dengan Kantor Pusat terletak di Yos Sudarso 11 Surabaya.
The Company is domiciled in Surabaya with its Head Office located in Yos Sudarso 11 Surabaya.
Pemegang saham PT MMI Globalmart adalah PT. Mas Murni Indonesia Tbk (99,90%) dan Indahwati Djojo (0,01%). Modal ditempatkan dan disetor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Rp1.021.000.000.
Shareholders of MMI Globalmart is PT Mas Murni Indonesia Tbk. (99.90%) and Indahwati Djojo (0.01%). Issued and paid-up capital on December 31, 2015 and 31 December 2014 are Rp1,021,000,000
Aktivitas utama PT MMI Globalmart adalah bergerak di bidang perdagangan dan belum beroperasi secara komersial.
PT MMI Globalmart main activity is in engaged in trade. PT MMI Globalmart not yet started in commercial operation.
PT Sahadja Niaga
PT Sahadja Niaga
PT Sahadja Niaga didirikan berdasarkan Akta Notaris R. Soedjono No 12 tanggal 7 Februari 1990 di Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No C2-01675 HT.01.01 TH 1990 tanggal 24 Maret 1990. Berdasarkan surat pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No 20 tanggal 29 Juli 2013, yang dibuat oleh Notaris Retno Dewi Kartika, S.H,M.Kn yang disesuaikan dengan Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 29 Agustus 2013 dengan No AHU.AH.01.10.35749.
PT Sahadja Niaga was established by Notarial deed No.12 dated February 7, 1990 by Notary R. Soedjono S.H. at Surabaya. This deed has been approved by Decree of Minister of Justice C2-01675 HT.01.01 TH 1990 dated March 24, 1990. Based on the a statement of General Meeting of Shareholders No. 20 dated July 29, 2013 by Notary Retno Dewi Kartika, SH, M.Kn which adjusted with Legal Administration System Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia on August 29, 2013 with No AHU. AH.01.10.35749
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat terletak di Taman Simpang No 2 Surabaya.
The Company is located in Surabaya, with head office at Taman Simpang No 2 Surabaya.
Pemegang saham PT Sahadja Niaga adalah PT Hotelnet Prima Wisata (75%) dan Djaja Santoso (12,5%) dan Helena Rianita (12,5%). Modal ditempatkan dan disetor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Rp2.000.000.000.
Shareholders of this company are PT Hotelnet Prima Wisata (75%) and Djaja Sutrisno (12.5%) and Helena Rianita (12.5%). The issued and paid share capitalof this company as at December 31, 2015 and December 31, 2014 was Rp2,000,000,000.
PT Tiara Raya
PT Tiara Raya
PT Tiara Raya didirikan berdasarkan Akta Notaris Retno Dewi Kartika,SH.,M.Kn. No 34 tanggal 30 Desember 2011 dan telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 4 April 2012 Nomor: AHU17389.AH.01.01.Tahun 2012.
PT Tiara Raya established by Deed Retno Kartika Dewi, SH., M.Kn. No. 34 dated December 30, 2011 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on 4 April 2012 Number: AHU-17389.AH.01.01.Tahun 2012.
13
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1. Umum (Lanjutan)
1. General (Continued)
d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anaknya (Lanjutan)
d.
The Company and Its Subsidiaries Structure (Continued)
Berdasarkan Akta Notaris Retno Dewi Kartika,SH.,M.Kn. No. 2 Tanggal 17 Nopember 2014 yang disesuaikan dengan Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 17 Nopember 2014 Nomor: AHU-08529.40.21.2014.
Under the Deed Retno Kartika Dewi, SH., M.Kn. No. 2 On 17 November 2014 adjusted for Legal Administration System Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia on 17 November 2014 Number: AHU-08529.40.21.2014
Perusahan berkedudukan di Surabaya dengan Kantor Pusat terletak di Taman Simpang No. 6 Surabaya.
Company based in Surabaya with its Head Office located in Taman Simpang No. 6 Surabaya.
Pemegang saham PT Tiara Raya adalah PT MMI Globalmart (50,50%), Djaja Santoso (24,75%), Melda Ladya Santoso (24,75%). Modal ditempatkan dan disetor pada tanggal 30 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Rp2.020.000.000
The shareholders of PT Tiara Raya is PT MMI Globalmart (50.50%), Djaja Santoso (24.75%), Melda Ladya Santoso (24.75%). Issued and paid-up capital on December 31, 2015 and December 31, 2014 was Rp2,020,000,000.
Aktivitas utama PT Tiara Raya adalah bergerak di bidang pembangunan perumahan/Real Estate dan Developer. PT Tiara Raya mulai beroperasi secara komersial semenjak tahun 2015.
The main activity of PT Tiara Raya is engaged in the construction of residential / Real Estate and Developers. PT Tiara Raya began commercial operation since 2015.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting
2. Summary of Significant Accounting Policies
a. Pernyataan Kepatuhan
a. Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Konsolidasian di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan (“PSAK”) dan Interpretasi (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
14
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Indonesian Institute of Accountants and Regulation of Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) Regulation No. VIII.G.7 attachment No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding the Financial Statements Presentations and Disclosures for Issuers of Public Companies. b. Basis Measurement and Preparation Consolidated Financial Statements
of
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with the Financial Accounting Standards (“SAK”) in Indonesian, which comprise the Statements (“PSAK”) and Interpretations (“ISAK”) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by The Financial Services Authority (“OJK”).
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan) b.
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
b.
Basis Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements (Continued)
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Pengukurannya disusun berdasarkan biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows is prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah which is the functional currency of the Group.
c. Prinsip Konsolidasian
c. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 5 yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries mentioned in Note 5, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.
Laporan keuangan (konsolidasian) entitas anak disusun untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten.
The (consolidated) financial statements of the subsidiaries are prepared for the same reporting period as the Company, using consistent accounting policies.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP (Kepentingan Nonpengendali) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI (Non-Controlling Interest) even if that results in a deficit balance.
15
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
c. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan)
c. Principles of Consolidation (Continued)
Perubahan kepemilikan dalam suatu entitas anak, tanpa kehilangan pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
A change in the ownership interest of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. In case of loss of control over a subsidiary, the Company: • derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; • derecognizes the carrying amount of any NCI;
•
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
•
derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
•
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
•
•
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian sebagai laba rugi; dan
•
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif sebagai laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
•
•
•
•
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries not attributable directly or indirectly to the parent entity, which are presented respectively in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.
Kombinasi Bisnis
Business Combinations
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the NCI in the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
16
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan) c.
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
Prinsip Konsolidasian (Lanjutan)
c. Principles of Consolidation (Continued)
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan sebagai laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui sebagai laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari perusahaan yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the company’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
17
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
c. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan)
c. Principles of Consolidation (Continued)
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Kombinasi Bisnis antara Entitas Sepengendali
Business Combinations among Entities Under Common Control Business combinations under common control are accounted for using the pooling-of-interest method, whereby the difference between the considerations transferred and the book value of the net assets of the acquiree is recognized as part of “Additional Paid-in Capital” in the consolidated statement of financial position. In applying the said pooling-of-interest method, the components of the financial statements of the combining entities are presented as if the combination has occurred since the beginning of the period of the combining entity become under common control.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan, dimana selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dengan jumlah tercatat aset neto entitas yang diakuisisi diakui sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan tersebut, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal tahun entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian. d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
d. Foreign Currency Transactions and Translation
Pembukuan Perusahaan dan entitas anak, kecuali entitas anak di luar negeri, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional entitas-entitas tersebut. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan atau dikapitalisasi ke aset kualifikasian.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except for foreign subsidiaries, are maintained in Indonesian Rupiah, which is also the functional currency of the entities. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current year operations or capitalized to qualifying assets.
Laporan keuangan entitas anak di luar negeri yang kegiatan usahanya merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan, jika ada, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama.
The financial statements of foreign subsidiaries, whose operations are an integral part of the operations of the Company, if any, are translated to Rupiah using the same procedures.
18
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing (Lanjutan) Kurs konversi mata uang asing yang signifikan yang digunakan, mengacu pada kurs tengah transaksi Bank Indonesia, pada tanggal-tanggal pelaporan. e. Kas dan Setara Kas
d. Foreign Currency Transactions and Translation (Continued) The significant foreign currency exchange rates, referred to Bank Indonesia’s middle rates transaction exchange, used at reporting date. e. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan dan tidak dijaminkan atas hutang serta tidak dibatasi penggunaannya. f. Persediaan
Cash and cash equivalents consist of all unrestricted cash on hand and in banks and time deposits with maturities of three months or less from the dates of placement and not pledged as collateral to loans as well as not restricted use. f. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam transaksi normal bisnis, dikurangi dengan perkiraan biaya penyelesaian dan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Perusahaan dan entitas anak membentuk penyisihan atas penurunan nilai pasar dan persediaan usang atas semua persediaan, kecuali suku cadang, berdasarkan penilaian secara periodik terhadap nilai pasar dan kondisi fisik persediaan. Untuk suku cadang, penyisihan dibentuk berdasarkan persentase tertentu yang ditentukan oleh Perusahaan dan entitas anak.
The Company and subsidiaries provide allowance for decline in market value and inventory obsolescence for all inventories, except for spareparts, based on a periodical review of the market value and physical condition of inventories. For spareparts, the allowance is based on certain percentages determined by the Company and its subsidiaries.
Nilai persediaan terdiri dari seluruh nilai pembelian dan biaya memproses, apabila ada, sampai dengan persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap digunakan atau dijual.
Cost of inventories comprises purchase costs and processing costs, if any, incurred in bringing the inventory to its present location and condition.
g. Biaya Dibayar Dimuka
g. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya.
19
Prepaid expenses are charged to operations over their beneficial periods.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
h. Aset Tetap
h. Property, Plant and Equipment
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Aset-aset tersebut pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Biaya perolehan juga termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.
Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. The assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to its working condition and to the location where it is intended to be used. Such cost also includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya.
All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized as profit or loss as incurred.
Aset tetap, kecuali tanah dan tanah pertambangan, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Property, plant and equipment, except land and quarry, are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Kendaraan Peralatan Kantor
40 10 5 5 - 10
Buildings and facilities Machinery and electrical Vehicles Office equipment
Tanah atau hak atas tanah, termasuk biaya pengurusan legal hak yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Land or landrights, including the legal costs incurred at initial acquisition of landrights, are stated at cost and not amortized. Specific costs associated with the extention or renewal of land titles are deferred and amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan sebagai laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included as profit or loss in the year the asset is derecognized.
20
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
h. Aset Tetap (Lanjutan)
h. Property, Plant and Equipment (Continued)
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direviu, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Aset tetap dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan sesuai dengan maksudnya.
Construction in progress is stated at cost and transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for its intended use.
Kapitalisasi Biaya Pinjaman
Capitalization of Borrowing Cost
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikanlangsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Jika tidak, biaya pinjaman diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya keuangan lainnya yang ditanggung oleh Grup sehubungan dengan peminjaman dana. Biaya keuangan lainnya termasuk selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction and production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related assets. Otherwise, borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interests and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds. Other financing charges include exchange differences arising from foreign currency borrowings to the extent that they are regarded as an adjustment to interest costs.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya, dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are completed for their intended use.
i. Biaya Emisi Saham
i. Share Issuance Costs
Biaya emisi saham dicatat sebagaipengurang atas hasil penerimaan penawaran umum saham Perusahaan, dan disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
21
Share issuance costs were recorded as deductions from the proceeds of the Company’s public offering of shares, and are presented as part of additional paid-in capital and are not amortized.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
j. Pengakuan Pendapatan dan Beban
j. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari penjualan kamar, makanan dan minuman diakui pada saat penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya. k. Imbalan Kerja
Revenues from room, food and beverage sales are recognized when the goods and service are delivered to the customers. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, while expenses are recognized when incurred or based on their beneficial periods. k. Employee Benefits
Grup melakukan pengakuan kewajiban dan beban ketika pekerja telah memberikan layanan dan entitas mengkonsumsi manfaat ekonomi yang timbul dari layanan tersebut.
Group requires recognition of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.
Perhitungan imbalan pasca-kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui untuk masingmasing program pada tahun pelaporan sebelumnya yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama tahun rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefits obligations and 10% of the fair value of plan assets are amortized on straight-line method over the expected average remaining service years of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, otherwise, it is amortized on a straight-line method over the average year until the benefits become vested.
Imbalan kerja jangka panjang lain ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu serta keuntungan atau kerugian aktuarial dibebankan langsung. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang lain yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti.
Other long-term employee benefits are determined using the Projected Unit Credit method. Past service cost and actuarial gain or losses are recognized immediately. The long-term benefits liability recognized in the consolidated statement of financial position represents the present value of the defined benefits liability.
Beban uang pisah diakui hanya jika Perusahaan atau entitas anak berkomitmen untuk memberhentikan hubungan kerja karyawan sebelum umur pensiun normal atau menyediakan pesangon karena suatu penawaran untuk melakukan pengunduran diri secara sukarela.
Severance cost is recognized only when the Company or subsidiaries are committed to terminate the employment of an employee before normal retirement age or provide severance benefits as a result of an offer made to encourage voluntary resignation.
22
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
l. Pajak Penghasilan
l. Income Tax
Pajak kini
Current tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya diukur pada jumlah yang diharapkan akan terpulihkan atau yang akan dibayarkan kepada otoritas pajak. Tarif pajak dan peraturan perpajakan yang digunakan untuk menghitung jumlah pajak adalah tarif pajak yang berlaku atau secara subtansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, di negara dimana Grup beroperasi dan menghasilkan laba kena pajaknya.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior years are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authorities. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that are enacted or substantively enacted, at the reporting date, in the countries where the Group operates and generates taxable income.
Pajak kini yang terkait dengan komponen yang diakui langsung ke ekuitas diakui di ekuitas dan tidak ke laba rugi. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil sehubungan dengan pelaporan pajak untuk situasi dimana relevan pajak terkait memerlukan interpretasi dan melakukan pencadangan jika diperlukan.
Current income tax relating to items recognized directly in equity is recognized in equity and not in the profit or loss. Management periodically evaluates positions taken in the tax returns with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions where appropriate.
Bunga dan denda untuk kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dicatat sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Interest and penalties for the underpayment or overpayment of income tax, if any, are to be presented as part of “Tax Benefit (Expense)” in the consolidated statement of comprehensive income.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
The amounts of additional tax principal and penalty imposed through a tax assessment letter (“SKP”) are recognized as income or expense in the current year of the consolidated statement of comprehensive income, unless further settlement is submitted. The amounts of tax principal and penalty imposed through SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences with certain exceptions. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and tax losses carryforwards to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and tax losses carryforwards can be utilized.
23
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
l. Pajak Penghasilan (Lanjutan)
l. Income Tax (Continued)
Aset pajak tangguhan direviu pada setiap tanggal pelaporan dan jika diperlukan, dilakukan penyesuaian pada tanggal tersebut. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi disajikan sebagai bagian dari akun “Aset atau Liabilitas Pajak Tangguhan”.
Deferred tax assets are reviewed at every reporting date and adjusted as appropriate at such date. The deferred tax effect arising from acquisition is recognized as part of “Deferred Tax Asset or Liability” account.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar saling hapus (offset), kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai penyajian aset dan liabilitas pajak kini masing-masing entitas tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Pajak penjualan
Sales tax
Penjualan, beban dan aset diakui neto terhadap nilai pajak penjualan (yaitu pajak pertambahan nilai dan pajak lainnya, jika ada), kecuali: • Situasi dimana pajak penjualan yang timbul dari pembelian aset atau jasa tidak terpulihkan dari otoritas pajak, dalam situasi tersebut pajak penjualan terkait diakui sebagai bagian dari nilai perolehan aset atau bagian dari beban. • Piutang dan hutang yang diakui termasuk pajak penjualan terkait.
Revenues, expenses and assets are recognized net of the amount of sales tax (i.e. value added tax and other relevant tax, if any), except: • Where the sales tax incurred on a purchase of assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the sales tax is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable. • Receivables and payables that are stated with the amount of sales tax included.
Nilai dari pajak penjualan neto yang dipulihkan atau terhutang ke otoritas pajak dicatat sebagai bagian dari piutang atau hutang dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The net amount of sales tax recoverable from, or payable to, the taxation authority is included as part of receivables or payables in the consolidated statement of financial position.
m. Laba Per Saham Dasar
m. Basic Earning per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan.
24
Basic earnings per share is computed by dividing profit for the period attributable to owners of the parent entity with the weighted-average number of shares outstanding during the year.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
n. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi
n. Transactions with Related Parties
Perusahaan dan entitas anak memiliki transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company and subsidiaries have transactions with related parties as defined under PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures”.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut bisa sama atau tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may or may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties have been disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
o. Informasi Segmen
o. Segment Information
Untuk tujuan manajemen, Grup dibagi menjadi tiga segmen operasi berdasarkan produk dan jasa yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen yang secara teratur mengkaji laba segmen sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 30 termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.
For management reporting purposes, the Group is organised into three operating segments based on their products and services which are independently managed by the respective segment managers responsible for the performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the management who regularly review the segment results in order to allocate resources to the segments and to assess the segment performance. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 30, including the factors used to identify the reportable segments and the measurement basis of segment information.
p. Instrumen Keuangan
p. Financial Instruments
(i) Aset keuangan
(i) Financial assets
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, (iv) atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan entitas anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-tomaturity investments, or (iv) available-forsale financial assets, as appropriate. The Company and subsidiaries determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluate the designation of such assets at each financial yearend.
25
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
p. Financial Instruments (Continued)
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau entitas anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company or its subsidiaries commit to purchase or sell the assets.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Semua aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification. All the Company and subsidiaries’ financial assets are classified as loans and receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized as profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
(ii) Liabilitas keuangan
(ii) Financial liabilities
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii) derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan entitas anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as (i) financial liabilities at fair value through profit or loss, (ii) financial liabilities measured at amortized cost, or (iii) as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
26
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
p. Financial Instruments (Continued)
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities measured at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya. Semua liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The measurement of financial liabilities depends on their classification. All the Company and subsidiaries’ financial liabilities are classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized as profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
(iii) Saling hapus instrumen keuangan
(iii) Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. (iv) Nilai wajar dari instrumen keuangan
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
(iv) Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan.
27
The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, is determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
p. Financial Instruments (Continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
(v) Nilai wajar dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan komisi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
(v) Fair value of financial instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and commissions that are an integral part of the effective interest rate.
(vi) Penurunan nilai aset keuangan keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
(vi) Impairment of financial assets The Company and subsidiaries assess at end of reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan entitas anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk asetkeuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan entitas anak menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, they include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment.
28
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
p. Financial Instruments (Continued)
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan cadangan terkait, dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan entitas anak. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui sebagai laba rugi.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses account and the amount of the loss is as profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and subsidiaries. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
29
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
p. Financial Instruments (Continued)
(vii) Penurunan nilai aset keuangan keuangan
(vii) Impairment of financial assets
Aset keuangan
Financial assets
Suatu aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari suatu aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan entitas anak telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian “passthrough”; dan baik (a) Perusahaan dan entitas anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan entitas anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Liabilitas keuangan
Liabilitas assets
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghapusan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui sebagai laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a extinguishment of the original liability and the recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
q. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
q. Impairment of Non-Financial Assets
Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”, pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai.
30
In accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009) “Impairment of Asset”, the Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
q. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (Lanjutan)
q. Impairment of Non-Financial Assets (Continued)
Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes a formal estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized as profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
An assessment is made at each end of reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.
31
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
q. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (Lanjutan)
q. Impairment of Non-Financial Assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
r. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan
r.
New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAK - IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu:
The following are new standards, amendments of standards and interpretation of standard issued by DSAK - IAI and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2015, as follows:
• PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” • PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” • PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” • PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” • PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”
• PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements” • PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements” • PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures” • PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” • PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes”
32
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
r. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (Lanjutan)
r.
• PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”
New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (Continued)
• PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”
• PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets” • PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation”
• PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
• PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”
• PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” • PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”
• PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosures” • PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”
• PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama” • PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”
• PSAK No. 66 “Joint Arrangements” • PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in Other Entities”
• PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” • ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”
• PSAK No.68 “Fair Value Measurement” • ISAK No. 26 “Reassessment of Embedded Derivatives”
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan:
The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant and significant to the Financial statements of the Company: • PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements” PSAK No. 1 (Revised 2013) has introduce changes in the format and revision of the title of the report. The significant impact of changes of this accounting standard to the Company, among others, are:
• PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Dampak signifikan dari perubahan dalam standar akuntansi ini terhadap Perusahaan antara lain:
Change of report title which previously named “Statement of Comprehensive Income” become “Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income”
• Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”
•
• Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi.
• Requirement for the presentation of other comprehensive income are grouped into (a). items that will not be reclassified to profit or loss; and (b). items that will be reclassified to profit or loss.
Perusahaan telah menyajikan penghasilan komprehensif lain berdasarkan apakah mereka akan direklasifikasikan lebih lanjut ke laba rugi di masa yang akan datang, seperti yang tercermin di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
The Company has presented its other comprehensive income based on whether or not they may be recycled to profit or loss in the future, as reflected in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
33
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
r. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (Lanjutan)
r.
New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (Continued)
• PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah direvisi dan diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Standar ini mengatur ketentuan mengenai penerapan metode ekuitas sebagai metode akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama. Standar ini mendefinisikan “pengaruh signifikan”, memberikan panduan mengenai bagaimana metode ekuitas diterapkan dan menetapkan bagaimana investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama diuji penurunan nilainya.
• PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures” PSAK No. 15 (Revised 2009) “Investments in Associates” has been revised and re-titled into PSAK 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”. This standard sets out the requirements for the application of the equity method when accounting for investments in associates and joint ventures. It defines “significant influence”, provides guidance on how the equity method of accounting is to be applied and prescribes how investments in associates and joint ventures should be tested for impairment.
• PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan utama mencakup penghapusan “pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan kerja imbalan pasti.
• PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” This PSAK amending some accounting provisions related to defined benefit plans. The key amendments include elimination of the “corridor approach”, modification of accounting for termination benefits and improvement of the recognition, presentation and disclosure requirements for defined benefit plans.
Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan Perusahaan antara lain sebagai berikut:
Amended provisions that impacting the Company's financial statements are as follows:
a. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain; b. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting. c. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti yang ditentukan pada awal setiap periode pelaporan tahunan.
a. the recognition of actuarial gains (losses) through other comprehensive income; b. all past service cost is recognized as an expense at the earlier of the date when the amendment/curtailment occurs or the date when the entity recognizes related restructuring costs or termination benefits. Therefore the unvested past service cost is no longer be deferred and recognized over the vesting period. c. interest expense and returns on plan assets used in the previous PSAK No. 24 is replaced by the concept of net interest, which is calculated using a discount rate liabilities (assets) net defined benefit as determined at the beginning of each annual reporting period.
34
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Lanjutan)
2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
r. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (Lanjutan)
r.
Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 3 dan 21.
3. Ketidakpastian Sumber Informasi
New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (Continued) This amendments have been applied retrospectively (except for changes to the carrying value of assets that include employee benefit costs in the carrying amount) and the effect of the revised standard is presented in Note 3 and 21.
3. Source of Estimation Uncertainty
Pertimbangan
Judgement
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari setiap entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional bisa membutuhkan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, suatu entitas dapat bertransaksi dalam lebih dari satu mata uang dalam aktivitas usahanya sehari-hari.
The functional currency of each entity in the Group is the currency from the primary economic environment where such entity operates. Those currencies are the currencies that influence the revenues and costs of each respective entity. The determination of functional currency may require judgment due to various complexity, among others, the entity may transact in more than one currency in its daily business activities.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2c.
35
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3. Ketidakpastian Sumber Informasi (Lanjutan)
3. Source of Estimation Uncertainty(Continued)
Pertimbangan (Lanjutan)
Judgement (Continued)
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment
Akuntansi untuk transaksi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilaipasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilai setiap tahunnya.
Accounting for acquisition transaction requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha
Allowance for Impairment Losses on Trade Accounts Receivable
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang pada jumlah yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai atas piutang usaha. Jika tidak ada bukti objektif yang timbul dari evaluasi secara individual, Grup menyertakannya dalam kelompok aset keuangan dengan karakteristik kredit yang serupa dan mengevaluasi secara kolektif untuk mengetahui perlunya penurunan nilai berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk kelompok aset tersebut. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum cadangan untuk penurunan nilai pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 6i.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. If no objective evidence exists from the individual assessment, the Group includes the individual balance in a group of financial assets with similar credit characteristics and collectively assesses for any impairment based on historical loss experience for the group of asset. The carrying amounts of the Group’s trade receivables before allowance for impairment at reporting dates are disclosed in Note 6i.
36
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3. Ketidakpastian Sumber Informasi (Lanjutan)
3. Source of Estimation Uncertainty(Continued)
Pertimbangan (Lanjutan)
Judgement (Continued)
Tagihan Pengembalian Pajak dan Keberatan atas Hasil Pemeriksaan Pajak
Claims for Tax Refund and Tax Assessments Under Appeal
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan bahwa jumlah yang tercatat dalam akun di atas dapat dipulihkan dan direstitusi oleh kantor pajak.
Based on the tax regulations currently enacted, the management judged if the amounts recorded under the above account are recoverable and refundable by the tax office.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Grup pada tanggal-tanggal pelaporan telah diungkapkan dalam Catatan 22.
The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. The carrying amounts of the Group’s estimated employee benefits liabilities at reporting dates are disclosed in Note 22.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Impairment of Non-Financial Assets
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati, dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying value of an asset or a Cash Generating Unit (CGU) exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.
37
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3. Ketidakpastian Sumber Informasi (Lanjutan)
3. Source of Estimation Uncertainty(Continued)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Estimates and Assumptions (Continued)
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Proyeksi arus kas tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pencatatan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The future cash flow projection does not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. The management believes that no impairment loss is required as of December 31, 2015 and 2014.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan timbulnya pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat.
Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded.
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atau kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui aset atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi bahwa nilai tambahan pajak penghasilan badan yang akan jatuh tempo lebih rendah dari kelebihan bayar pajak.
Significant judgment is involved in determining the provision or overpayment for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain in the ordinary course of business. The Group recognizes assets for expected corporate income tax issues based on estimates that any additional corporate income tax which will be due is still lower than the amount of tax overpayment.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan dan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diharuskan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses and deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
38
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3. Ketidakpastian Sumber Informasi (Lanjutan)
3. Source of Estimation Uncertainty(Continued)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Grup sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal-tangal pelaporan telah diungkapkan dalam Catatan 8.
Estimates and Assumptions (Continued) Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Group’s inventories before allowance for obsolescence and decline in market values at reporting dates are disclosed in Note 8.
4. Penyajian Kembali Laporan Keuangan 4. Restatement of The 2014 and The Beginning Tahun 2014 dan Periode Awal 1 Januari Period of January 1, 2014 / December 31, 2014 / 31 Desember 2013 2013 Financial Statements Pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan Kerja” yang harus diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015. Standar imbalan kerja revisi ini menetapkan perubahan pada pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas imbalan kerja.
In December 2013, the Financial Accounting Standards Board issued SFAS 24 (revised 2013), “Employee Benefits”, which is required to be applied for financial years beginning on or after January 1, 2015. This revised employee benefits standard introduces changes to the recognition, measurement, presentation and disclosure of employment benefits.
Perusahaan telah menerapkan PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja” pada tanggal 1 Januari 2015. Penerapan standar revisi ini mempunyai dampak berikut di laporan keuangan Perusahaan:
The Company had adopted SFAS 24 (revised 2013), “Employee Benefits” on January 1, 2015. The adoption of this revised standard has the following impacts on the Company financial statement:
a. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya keuntungan atau kerugian aktuarial tersebut. Sebelum penerapan PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja”, keuntungan atau kerugian aktuarial diamortisasi dan diakui sebagai biay atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa periode masa kerja pegawai yang berhak dengan menggunakan pendekatan koridor.
a. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise. Prior to the adoption of SFAS 24, (revised 2013) “Employee Benefits”, actuarial gains or losses were amortised and recognised as expense or gain over the expected average remaining service periods of the eligible employees using a corridor approach.
b. Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi pada periode terjadinya perubahan program. Manfaat yang belum vested sudah tidak boleh lagi diakui sepanjang periode jasa di masa depan.
b. Past-service costs are recognised immediatedly in the profit or loss in the period of a plan amendment. Unvested benefits can no longer be spread over a future-service period.
39
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
4. Penyajian Kembali Laporan Keuangan 4. Restatement of The 2014 and The Beginning Tahun 2014 dan Periode Awal 1 Januari Period of January 1, 2014 / December 31, 2014 / 31 Desember 2013 (Lanjutan) 2013 Financial Statements (Continued) c. Beban/pendapatan bunga neto ditentukan dengan mengalikan liabilitas/aset imbalan pasti neto dengan tingkat diskonto, yang ditentukan pada awal tahun. Dampak dari perubahan ini adalah penghapusan konsep sebelumnya mengenai pengakuan pengembalian yang diharapkan dari aset program.
c. Net interest expense/income is to be calculated as the product of the net defined benefit liability/asset and the discount rate as determined at the beginning of the year. The effect of this is to remove the previous concept of recognising an expected return on plan assets.
Dampak perubahan karena PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan Kerja”
Impact of changes from SFAS 24 (revised 2013), “Employee Benefits”
Berikut adalah rincian dampak penerapan PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan Kerja” pada informasi keuangan komparatif tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014 / 31 Desember 2013 serta reklasifikasi atas uang muka sewa jangka panjang ke aset keuangan non lancar lainnya yang disajikan kembali.
The following summary discloses the impact of the adoption of SFAS 24 (revised 2013), “Employee benefits” on the comparative restated financial information as at and for the years ended December 31, 2014, January 1, 2014/December 31, 2013 and reclassification of long term rent to other non-current financial assets .
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Sebelum Setelah Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Penyajian Kembali / Restatement Before After Reclassified Reclassified Rp
Rp
Rp
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION ACCOUNTS
AKUN - AKUN LAPORAN POSISI KEUANGAN TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Kerja Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS EKUITAS Penghasilan komprehensif lain Saldo Laba : Belum Dicadangkan
762.521.218.182
-
762.521.218.182
17.602.255.741 4.414.529.670
(761.572.484) 2.404.997.270
16.840.683.257 6.819.526.940
121.405.184.799
1.643.424.786
123.048.609.585
167.057.580.588
1.643.424.786
168.701.005.374
-
(943.058.475)
(943.058.475)
TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY NON CURRENT LIABILITIES Deferred Tax Liabilities Employment Benefits Liabilities Total Non Current Liabilities TOTAL LIABILITIES EQUITY Other comprehensif income Retained Earnings: Unappropriated
14.016.965.123
(881.214.503)
13.135.750.620
Total Ekuitas
595.463.637.594
(1.643.424.786)
593.820.212.808
Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
762.521.218.182
-
762.521.218.182
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
40
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
4. Penyajian Kembali Laporan Keuangan 4. Restatement of The 2014 and The Beginning Tahun 2014 dan Periode Awal 1 Januari Period of January 1, 2014 / December 31, 2014 / 31 Desember 2013 (Lanjutan) 2013 Financial Statements (Continued) 31 Desember 2013/ December 31, 2013 Setelah Sebelum Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Penyajian Kembali Before After / Restatement Reclassified Reclassified Rp
Rp
Rp
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION ACCOUNTS
AKUN - AKUN LAPORAN POSISI KEUANGAN TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Kerja Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS EKUITAS Penghasilan komprehensif lain Saldo Laba : Belum Dicadangkan
740.147.262.203
-
740.147.262.203
16.165.785.306
(747.933.179)
15.417.852.127
4.095.421.256
2.350.440.050
6.445.861.306
108.683.045.082
1.602.506.871
110.285.551.953
148.615.121.094
1.602.506.871
150.217.627.965
(721.292.368)
TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY NON CURRENT LIABILITIES Deferred Tax Liabilities Employment Benefits Liabilities Total Non Current Liabilities TOTAL LIABILITIES EQUITY Other comprehensif income Retained Earnings: Unappropriated
-
(721.292.368)
11.450.460.277
(1.014.933.641)
10.435.526.636
Total Ekuitas
591.532.141.109
(1.602.506.871)
589.929.634.238
Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
740.147.262.203
-
740.147.262.203
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Sebelum Setelah Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Penyajian Kembali / Restatement Before After Reclassified Reclassified Rp
AKUN - AKUN LAPORAN LABA RUGI PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pendapatan Bersih
Rp
Rp
82.616.976.861
-
82.616.976.861
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME ACCOUNTS Net Revenue
Beban Pokok Penjualan
39.979.132.085
39.979.132.085
Cost of Good Sold
Beban Usaha
32.360.862.140
(180.848.192)
32.180.013.948
Operating Expenses
Laba Usaha
10.276.982.636
180.848.192
10.457.830.828
Operating Income
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA TAHUN BERJALAN
-
4.960.742.713
180.848.192
1.529.746.229 3.222.891.688
180.848.192
41
5.141.590.905 1.529.746.229 3.403.739.880
INCOME BEFORE INCOME TAX INCOME TAX EXPENSES NET INCOME FOR THE YEAR
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
4. Penyajian Kembali Laporan Keuangan 4. Restatement of The 2014 and The Beginning Tahun 2014 dan Periode Awal 1 Januari Period of January 1, 2014 / December 31, 2014 / 31 Desember 2013 (Lanjutan) 2013 Financial Statements (Continued) 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Sebelum Reklasifikasi/
Setelah Reklasifikasi/
Penyajian Kembali / Restatement
Before Reclassified Rp
After Reclassified
Rp
Rp
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Pajak Penghasilan Terkait
-
(1.704.630.959)
(1.704.630.959)
-
761.572.484
761.572.484
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that will not be reclassified to profit or loss: Remeasurement gains (losses) Actuarial Income Taxes Related
Total pendapatan komprehensif lain periode berjalan - setelah pajak
-
(943.058.475)
(943.058.475)
Total other comprehensive income for the period - net of tax
3.222.891.688
(762.210.283)
2.460.681.405
TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
5. Kas dan Setara Kas
Kas Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Danamon Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Panin Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur PT Bank Jatim Tbk. Bank of China PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Harda Internasional Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sub Total Total
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS FOR THE YEAR
5. Cash and Cash Equivalents 2015
2014
Rp
Rp
414.181.042
874.231.442
66.988.248
96.293.921
52.956.618
30.598.058
23.576.968
-
141.949.712
239.416.222
2.626.127
3.704.158
4.246.424
4.738.425
308.871.986
55.574.776
39.970.121
103.842.004
1.460.001
4.591.140
362.734.776
84.550.681
1.264.009
1.620.009
2.070.447
3.211.188
45.869.730
58.270.701
236.564.051
551.135.042
1.291.149.218
1.237.546.325
1.705.330.260
2.111.777.767
42
Cash Bank PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Tabungan Negara Negara (Persero) Tbk. PT Bank Danamon Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Panin Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur PT Bank Jatim Tbk. Bank of China PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Harda Internasional Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sub Total Total
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
6. Piutang Usaha
i. Berdasarkan pelanggan Pihak Ketiga
6. Account Receivables 2015
2014
Rp
Rp
i. By debtor Third Parties
2.864.762.834
6.212.664.781
Sub Total Cadangan kerugian penurunan nilai piutang
2.864.762.834
6.212.664.781
Sub Total
2.376.950.909
5.383.209.035
Sub Total
Total
2.376.950.909
5.383.209.035
Total
(487.811.925)
(829.455.746)
2015 Rp
ii. Berdasarkan umur Belum Jatuh Tempo 1 - 30 hari 31 - 90 hari Sub Total Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Total
Sub Total Allowance for impairment Losses
2014 Rp
1.067.389.890 1.718.857.700 78.515.244
1.882.415.023 3.027.424.979 1.302.824.779
2.864.762.834
6.212.664.781
(487.811.925)
Changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2015
2014
Rp
Rp
Pada akhir tahun
(487.811.925)
Total
5.383.209.035
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
341.643.821
Sub Total Allowance for impairment Losses
(829.455.746)
2.376.950.909
Pada awal tahun Penambahan Pengurangan
ii. By age Not Yet Due 1 - 30 days 31 - 90 days
-
At beginning of year Addition Disposal
(829.455.746)
At end year
(829.455.746)
-
-
(829.455.746)
Perusahaan melakukan pencadangan kerugian penurunan nilai untuk mengantisipasi tidak tertagihnya piutang yang udah lama jatuh tempo berdasarkan penelaahan individual dan penetapan persentase atas jumlah piutang.
The Company provides allowance for impairment losses to anticipate uncollectible accounts on long overdue amounts based on individual assessment and percentage of outstanding receivables.
Pembalikan penyisihan penurunan nilai piutang dilakukan ketika Perusahaan menerima tagihan di tahun berjalan sedangkan penghapusan dilakukan ketika Perusahaan sudah yakin piutang yang bersangkutan tidak tertagih lagi, antara lain, karena kebangkrutan.
Reversal of allowance for impairment losses was made when the Company received the related collection during the year while write-offs were made when the Company was certain the related receivables were no longer collectible, among others, due to bankruptcy.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
43
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
7. Piutang Lain-lain Lancar
7. Other Receivables Current 2015 Rp
i. Berdasarkan pelanggan Pihak Ketiga PT Anugerah Mitra Lestari PT Tiara Nusa Permai PT Rotemar Asri Lain-lain
2014 Rp
i. By debtor Third Parties PT Anugerah Mitra Lestari PT Tiara Nusa Permai PT Rotemar Asri Others
15.550.338.736 6.000.000 2.000.000.000 1.500.172.947
10.125.750.000 7.188.548.405
19.056.511.683
17.314.298.405
(1.610.128.786)
(1.037.046.644)
17.446.382.897
16.277.251.761
2015
2014
Rp
Rp
19.056.511.683
17.314.298.405
1 - 30 hari
-
-
1 - 30 days
31 - 90 hari
-
-
31 - 90 days
91 - 365 hari
-
-
91 - 365 days
Lebih dari 365 hari
-
-
More than 365 days
19.056.511.683
17.314.298.405
Sub Total Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Total
ii. Berdasarkan umur Belum Jatuh Tempo
Sub Total Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Total
Total
ii. By age Not Yet Due
Sub Total Allowance for impairment
(1.610.128.786)
(1.037.046.644)
17.446.382.897
16.277.251.761
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
Pada awal tahun
Sub Total Allowance for impairment Losses
Losses Total
Changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2015
2014
Rp
Rp
(1.037.046.644)
(748.286.060)
At beginning of year
Penambahan
(573.082.142)
(288.760.584)
Addition
Pengurangan
-
-
Disposal
(1.610.128.786)
(1.037.046.644)
At end year
Pada akhir tahun
44
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
7. Piutang Lain-lain Lancar (Lanjutan)
7. Other Receivables Current (Continued)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang lain-lain kepada pihak ketiga
8. Persediaan
Management believes that the allowance for impairment losses on receivable is sufficient to cover possible losses from uncollectible accounts. Management also believes that there are no significant concentrations of risk on other receivables to third parties.
8. Inventories 2015 Rp
2014 Rp
Perlengkapan hotel Makanan Minuman
1.969.879.532 380.858.845 645.398.783
988.899.641 1.006.158.898 840.987.197
Hotel supplies Food Beverages
Total
2.996.137.160
2.836.045.737
Total
Manajemen Grup tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai persediaan, karena berdasarkan hasil penelaahan pada persediaan akhir tahun, tidak terdapat bukti objektif adanya persediaan usang dan bergerak lambat.
The Group's management does not provide allowance for impairment losses on inventories, due to based on a review of the year-end inventories, there is no objective evidence of obsolete and slow moving inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan perusahaan tidak dijadikan jaminan atas pinjaman apapun.
On December 31, 2015 and 2014, the company supplies not pledged as collateral for any loans.
9. Uang Muka Pembelian
9. Purchase Advance 2015
2014
Rp
Rp
Uang muka pembelian Tanah Lainnya
5.421.250.000
-
850.000.000
1.341.576.286
Purchase advance Land Others
Total
6.271.250.000
1.341.576.286
Total
Uang muka pembelian tanah adalah pembelian tanah seluas 4.815 m2 di desa Gending Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik sebagai bagian dari proyek real estate dari Grup.
45
Purchase advance of land is the land purchase 4815 m2 in the village Gending Kebomas District of Gresik as part of the real estate projects of the Group.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. Pajak dan Biaya Dibayar Dimuka
a. Pajak dibayar dimuka PPN masukan b. Biaya dibayar dimuka Proyek pembangunan Total
10. Prepaid Taxes and Expenses
2015
2014
Rp
Rp
129.804.253
128.339.553
a. Prepaid taxes VAT in
20.188.273.031
14.715.253.181
b. Prepaid expenses Development project
20.318.077.284
14.843.592.734
Total
Berdasarkan perjanjian kerja pembangunan Indonesia Bagian Timur (IBT) No. 010/MMI-TNP/III/2014 pada tanggal 19 Maret 2014 antara Perusahaan dengan PT Tiara Nusa Permai atas pekerjaan pembangunan IBT Center dan pekerjaan pembangunan perumahan.
11. Properti Investasi
Accordance to build agreement Indonesia Bagian Timur (IBT), No. 010/MMI-TNP/III/2014, dated March 19, 2014 between the Company and PT Tiara Nusa Permai upon project of IBT Centre and development property project.
11. Investment Property 2015 Rp
2014 Rp
Tanah
54.781.589.000
50.482.700.000
Land
Total
54.781.589.000
50.482.700.000
Total
Merupakan aset milik perusahaan yang berupa tanah yang berlokasi di jalan Kedungturi, Surabaya (berkaitan dengan pelepasan lahan dalam proyek Crystal Garden) dan tanah milik Perusahaan yang berlokasi di Kelapa Gading dengan luas tanah 2 Ha dan tanah tersebut masih atas nama pemilik sebelumnya. Pada tahun 2006, sebagian tanah tersebut seluas 6.000 m2 diserahkan pengelolaannya kepada PT Anugerah Mitra Lestari (lihat catatan 13).
46
This account is assets not used in operations which is land which is located in Jl. Kedungturi, Surabaya (related with disengagement of land on Crystal Garden Project) and land is located in Kelapa Gading with total area of 2 Ha and land is still under the name of previous owner. In 2006, the right to manage a part of the land about 6,000m2 was transferred to PT Anugerah Mitra Lestari (see note 13).
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. Aset Tetap
12. Fixed Assets 31 Desember 2015 / December 31, 2015
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Kendaraan Peralatan kantor Sub Total Aset dalam penyelesaian Bangunan Sub Total Total Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Kendaraan Peralatan kantor
Saldo Awal /
Penambahan /
Pengurangan /
Reklasifikasi /
Saldo Akhir /
Beginning Balance
Additions
Deductions
Reclassification
Ending Balance
81.814.660.000
-
-
-
81.814.660.000
311.301.381.090
5.752.945.021
-
-
317.054.326.111
54.843.738.052
4.809.108.737
-
-
59.652.846.789
6.500.027.012
3.955.191.600
-
10.455.218.612
1.596.321.224
330.443.917
-
-
1.926.765.141
456.056.127.378
14.847.689.275
-
-
470.903.816.653
49.045.524.628
20.332.900.342
-
-
49.045.524.628
20.332.900.342
-
-
69.378.424.970
505.101.652.006
35.180.589.617
-
-
540.282.241.623
69.378.424.970
Cost Direct Ownership Land Building and facilities Machinery and electrical Vehicles Office equipment Sub Total Construction in Progress Building Sub Total Total Accumulated Depreciation Direct Ownership Building and facilities Machinery and electrical Vehicles Office equipment
32.259.433.316
3.385.782.501
-
-
35.645.215.817
30.746.477.028
8.091.870.920
-
-
38.838.347.948
3.388.708.307
970.996.401
-
-
4.359.704.708
1.237.084.706
198.538.187
-
-
1.435.622.893
Sub Total
67.631.703.357
12.647.188.010
-
-
80.278.891.366
Sub Total
Nilai Buku
437.469.948.649
460.003.350.257
Book Value
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Saldo Awal / Beginning Balance
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Kendaraan Peralatan kantor Sub Total Aset dalam penyelesaian Bangunan Sub Total Total Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Kendaraan Peralatan kantor Total Nilai Buku
Penambahan / Additions
81.814.660.000
Pengurangan / Deductions
-
Reklasifikasi / Reclassification
Saldo Akhir / Ending Balance
-
-
81.814.660.000
305.708.176.032
5.593.205.058
-
-
311.301.381.090
45.758.580.796
9.085.157.256
-
-
54.843.738.052
4.042.262.482
2.457.764.530
-
-
6.500.027.012
1.234.649.126
361.672.098
-
-
1.596.321.224
438.558.328.436
17.497.798.942
-
-
456.056.127.378
31.113.464.233
20.276.691.863
-
(2.344.631.468)
49.045.524.628
31.113.464.233
20.276.691.863
-
(2.344.631.468)
49.045.524.628
469.671.792.669
37.774.490.805
-
(2.344.631.468)
505.101.652.006
Cost Direct Ownership Land Building and facilities Machinery and electrical Vehicles Office equipment Sub Total Construction in Progress Building Sub Total Total Accumulated Depreciation Direct Ownership Building and facilities Machinery and electrical Vehicles Office equipment
26.201.860.248
6.057.573.068
-
-
32.259.433.316
25.446.098.705
5.300.378.323
-
-
30.746.477.028
2.560.409.479
828.298.828
-
-
3.388.708.307
748.627.483
488.457.223
-
-
1.237.084.706
54.956.995.915
12.674.707.442
-
-
67.631.703.357
Total
437.469.948.649
Book Value
414.714.796.754
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Depreciation expense for the year ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015
2014
Rp
Rp
Beban usaha hotel Beban usaha pemilik
10.289.455.882
10.344.494.746
2.357.732.128
2.330.212.696
Hotel Operating expenses Owners' Operating expenses
Total
12.647.188.010
12.674.707.442
Total
47
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. Aset Tetap (Lanjutan)
12. Fixed Assets (Continued)
Penambahan aset tetap dalam penyelesaian merupakan pembangunan IBT Center dan renovasi hotel masingmasing sebesar Rp20.332.900.342 dan Rp20.276.691.863 pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 yang berdasarkan analisa keuangan Perusahaan penyelesaiannya sampai dengan 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 tersebut masing-masing sudah mencapai 85% dan 58% dan akan siap digunakan masingmasing pada tahun 2016.
Addition in construction in progress represents the construction IBT Center and renovation of the hotel amounting to Rp20,957,400,342 and Rp20,276,691,863 in December 31, 2015 and December 31, 2014 respectively, which based on the company finance analysis, completion of fixed asset on construction until December 31, 2015 and December 31, 2014 is about 75% and 58%, and will be complete and used in 2016 respectively.
Dalam perkembangannya, bangunan dan prasarana selama 20 tahun mengalami peningkatan nilai diatas nilai perolehannya. Berdasarkan hal tersebut, sejak tahun 2006 manajemen menerapkan kebijakan baru atas nilai sisa bangunan dan sarana. Manajemen melakukan estimasi bahwa pada akhir masa manfaat ekonomisnya, bangunan dan sarana masih akan memiliki nilai sisa sebesar 35% dari nilai buku awal tahun.
During the last 20 years, buildings & structures have been developed over the acquisition cost. Thus, since 2006, the management had implemented the new policy of residual value of buildings and structures. The management estimated that at the end of the economic useful lives, buildings and structures will have residual value of 35% from the beginning book value.
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap perusahaan telah diasuransikan atas risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp131.710.525.000 untuk tahun 2015 dan tahun 2014.
On December 31, 2015, the company's fixed assets are insured for the risk of fire and other possible risks for a sum of Rp131,710,525,000 for the year 2015 and 2014.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai aset tetap.
According to the individual review on fixed assets at the end of the year, the management believes that no allowance of impairment losses is necessary.
Aset tetap Grup digunakan sebagai jaminan atas utang Bank dan fasilitas pinjaman bank (catatan 21).
The Group’s fixed assets are used as collateral for bank loans and credit facilities from bank (notes 21).
13. Aset Pengendalian Bersama
Bangunan apartemen dan pusat belanja Tanah Kelapa Gading Tanah Kedung Turi Total
13. Assets in Joint Operation 2015 Rp
2014 Rp
203.305.016.217
203.130.416.217
21.060.000.000
21.060.000.000
4.150.000.000
4.150.000.000
Apartment building and shopping centre Land located on Kelapa Gading Land located on Kedung Turi
228.515.016.217
228.340.416.217
Total
48
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. Aset Pengendalian Bersama (Lanjutan)
13. Assets in Joint Operation (Continued)
Pada tanggal 24 November 2006, Perusahaan telah melakukan kerjasama operasi dengan PT Anugerah Mitra Lestari (AML) dengan memberikan hak pengelolaan pembangunan atas tanah yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta seluas 6.000 m2 dengan nilai Rp21.199.500.000 (tanah tersebut merupakan bagian dari tanah seluas 2 Ha di Kelapa Gading dengan total nilai Rp70.665.000.000).
On November 24, 2006, the Company signed a joint operation agreement with AML to transfer the right of developing and managing a portion of a land with total area of 6.000 m2 amounted to Rp21,199,500,000 located in Kelapa Gading, Jakarta (the land is part of MMI's 2 Ha area in Kelapa Gading which is amounted to Rp70,665,000,000).
Kerja sama tersebut bertujuan untuk pembangunan ruko sejumlah 60 unit dan pembagian keuntungan dari hasil penjualan ruko adalah berdasarkan komposisi 50%:50%. Nilai tanah dalam kerja sama ditentukan berdasarkan nilai appraisal pada saat pembangunan dimulai.
The joint operation's objective is to develop and manage 60 units of commercial and residential properties and to share property sales with a composition of 50%:50%. The value of the land from joint operation is determined based on the appraisal value when the project is started.
Perjanjian kerja sama operasi tersebut di atas merupakan realisasi dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Desember 2004 dengan akta Notaris Shinta Ameliawaty, S.H. No. 149.
The joint operation agreements mentioned above were the realization of Extraordinary General Meeting of Stockholders dated December 27, 2004 based on the notarial deed of Shinta Ameliawaty, S.H. No. 149.
Pada tahun 2014 dan 2012 Perusahaan melakukan pembelian tanah yang akan digunakan sebagai gedung parkir dan tambahan gedung apartemen atau perkantoran berdasarkan beberapa akta jual beli sebesar Rp3.900.000.000 dan Rp250.000.000 masing-masing pada tahun 2014 dan 2012.
In 2014 and 2012 the company made a purchase of land to be used as a parking lot and apartment or office building by some deed of sale and purchase amounting Rp3,900,000,000 and Rp250,000,000 at the year 2014 and 2012.
Transaksi pengendalian bersama atas aset tersebut telah sesuai dengan ketentuan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 12, "Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset".
The transaction of joint operation for assets accordance with SFAS No.12, "Financial Reporting Regarding Interest in Jointly Controlled Operations and Assets.
49
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. Pinjaman Bank Jangka Pendek
14. Short-Term Bank Loan 2015 Rp
PT Bank Pembangunan Daerah NTT PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Total Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan PT Bank Pembangunan Daerah NTT PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.
2014 Rp
11.171.752.471 3.100.000.000
10.713.517.725 1.000.000.000
348.382.140
-
14.620.134.611
11.713.517.725
11%
11%
14%
14%
15%
-
PT Bank Pembangunan Daerah NTT PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Total Interest rates per annum during the year PT Bank Pembangunan Daerah NTT PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.
PT Bank Pembangunan Daerah NTT
PT Bank Pembangunan Daerah NTT Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja Perhotelan dan Restoran Nomor 04.1.12.00002.0 tanggal 1 Mei 2012 dan Surat Persetujuan Permohonan Kredit No.05/PPPKIII/IV/2015 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pada PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Cabang Utama Surabaya sebesar Rp12.000.000.000 untuk jangka waktu 12 bulan terhitung sejak tanggal 30 April 2015 sampai dengan tanggal 30 April 2016 dan dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak. Atas fasilitas tersebut Perusahaan wajib membayar bunga sebesar 11% pa dan commitment fee sebesar 0,5% dari plafon kredit. Utang tersebut berikut bunganya harus dibayar lunas dalam jangka waktu 12 bulan, selambatlambatnya tanggal 30 April 2016 dengan cara mencicil/mengangsur seperti pada jadwal pembayaran (repayment schedule).
Based on Working Capital Credit Agreement Hospitality and Restaurant No.04.1.12.00002.0 dated May 1, 2012 and the Letter of Credit Application Approval No.05/PPPK-III/IV/2015 the Company obtained credit facility to PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Main Branch Surabaya amounting to Rp12,000,000,000 for a period of 12 months from the date of April 30, 2015 until April 30, 2016 and can be extended by the written consent of the parties. The Company shall pay facility interest at 11% pa and commitment fee at 0.5% from credit facility. The debt must be paid in full with interest within a period of 12 months, at the latest on April 30, 2016 with installments as the repayment schedule.
Atas pinjaman dari PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Perusahaan telah memberikan jaminan berupa:
The loan from PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, Main Branch Surabaya guaranteed by the Company are:
•
Tanah berdasarkan SHGB No.161, atas nama PT Mas Murni Indonesia Tbk., terletak di Jl. Yos Sudarso No. 11 Kota Surabaya sesuai Surat Ukur No.469/1985 tanggal 18 Juni 1985 dengan luas tanah 2.410 m2 berikut bangunan yang berdiri di atasnya.
•
Land based on SHGB 161, on behalf of PT Mas Murni Indonesia Tbk., located on Jl.Yos Sudarso No.11 Surabaya appropriate measurement certificate number 469/1985 dated 18 June 1985 with a land area of 2,410m2 and building standing on it.
•
Tanah berdasarkan SHGB No.826, atas nama PT Mas Murni Indonesia Tbk., terletak di Jl. Yos Sudarso No.11 Kota Surabaya, sesuai Surat Ukur No.25/Embong Kaliasin/2007 tanggal 20 Juni 2007 dengan luas tanah 1.625 m2 berikut bangunan yang berdiri di atasnya.
•
Land based on SHGB 161, on behalf of PT Mas Murni Indonesia Tbk., located on Jl.Yos Sudarso No.11 Surabaya appropriate measurement certificate number 25/Embong Kaliasin/2007 dated 20 June 2007 with a land area of 1,625m2 and building standing on it.
50
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. Pinjaman Bank Jangka Pendek (Lanjutan) •
14. Short-Term Bank Loan (Continued)
Tanah berdasarkan SHGB No.827, atas nama PT Mas Murni Indonesia Tbk., terletak di Jl. Yos Sudarso No.11 Kota Surabaya, sesuai Surat Ukur No.25/Embong Kaliasin/2007 tanggal 20 Juni 2007 dengan luas tanah 1.940m2 berikut bangunan yang berdiri di atasnya.
•
Land based on SHGB 827, on behalf of PT Mas Murni Indonesia Tbk., located on Jl.Yos Sudarso No.11 Surabaya appropriate measurement certificate number 25/Embong Kaliasin/2007 dated 20 June 2007 with a land area of 1,940m2 and building standing on it.
PT Bank Bukopin Tbk.
PT Bank Bukopin Tbk.
Berdasarkan perjanjian dengan PT Bank Bukopin Tbk dengan akta notaris No.94 tanggal 30 Oktober 2014, oleh notaris Devi Chrisnawati, S.H., dan addendum perjanjian kredit No.158/ADD-PK/BKP-SBY/X/2015, PT GMM, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit berjangka dengan nominal sebesar Rp3.100.000.000 dengan jangka waktu selama 12 bulan terhitung sejak tanggal 30 Oktober 2015 sampai dengan 30 Oktober 2016.
According to the agreement with PT Bank Bukopin Tbk. with notarial deed No.94 dated October 30, 2014, by Notary Devi Chrisnawati, S.H., and addendum of credit agreement No.158/ADD-PK/BKP-SBY/X/2015, PT GMM, a subsidiary obtained credit facility amounting to Rp3,100,000,000 by 12 months period from October 30, 2015 until October 30, 2016.
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.
Berdasarkan Surat Penawaran Putusan Kredit Nomor b.001/KC-SBY/OPK/IV/2015 grup mendapat fasilitas kredit pinjaman rekening koran dengan plafon sebesar Rp350.000.000 untuk modal kerja usaha laundry dan dry cleaning dengan jangka waktu 12 bulan terhitung sejak 5 Mei 2015. Atas fasilitas tersebut perusahaan wajib membayar bunga sebesar 15% pa efektif. 15. Utang Usaha
Based on the Offer Letter of Credit Decision No. b.001/KC-SBY/OPK/IV/2015 the group got loan credit facility with plafond Rp350,000,000 for working capital laundry and dry cleaning with a period of 12 months since May 5, 2015. Over these facilities the company is obliged to pay interest of 15% pa effective.
15. Account Payable 2015 Rp
2014 Rp
a. Berdasarkan pemasok Pihak ketiga
5.338.698.109
3.328.334.283
a. By creditor Third parties
Total Utang Usaha
5.338.698.109
3.328.334.283
Total Trade Accounts Payable
323.503.898
155.853.712
4.758.314.412 256.879.800 -
3.149.304.671 23.175.900 -
b. By age category Not yet due Over due: 1 - 30 days 31 - 90 days 91 - 360 days > 360 days
5.338.698.109
3.328.334.283
Total
5.338.698.109 5.338.698.109
3.328.334.283
c. By currency Rupiah Total
b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari 91 - 360 hari > 360 hari Total c. Berdasarkan mata uang Rupiah Total
Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha.
3.328.334.283
Account payable is not covered with collateral.
51
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. Utang Lain-lain
16. Other Payables 2015 Rp
a. Berdasarkan pemasok Pihak ketiga Total Utang Lain-lain b. Berdasarkan umur (hari) Sudah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari 91 - 360 hari > 360 hari Total c. Berdasarkan mata uang Rupiah Total
2014 Rp
2.391.848.801
2.615.904.047
a. By creditor Third parties
2.391.848.801
2.615.904.047
Total Other Accounts Payable
591.110.342 1.800.738.459 -
1.215.851.500 1.342.798.455 57.254.092 -
b. By age category Over due: 1 - 30 days 31 - 90 days 91 - 360 days > 360 days
2.391.848.801
2.615.904.047
Total
2.391.848.801
2.615.904.047
c. By currency Rupiah
2.391.848.801
2.615.904.047
Total
17. Pendapatan Diterima Dimuka
17. Unearned Revenue 2015 Rp
Kaha Tour Travel PT Mitra Global Holiday PT XL Axiata Tbk. PT Adhi Kartika Jaya PT Telekomunikasi Seluler Haryono Tour & Travel PT Heaven Chemical Lain-lain Total
2014 Rp
906.037.275 270.942.500 126.041.650 62.083.328 25.666.662 13.636.843 10.500.000 20.709.403
609.048.531 289.757.239 64.736.130 69.666.694 28.387.600
Kaha Tour Travel PT Mitra Global Holiday PT XL Axiata Tbk. PT Adhi Kartika Jaya PT Telekomunikasi Seluler Haryono Tour & Travel PT Heaven Chemical Others
1.435.617.661
1.061.596.194
Total
18. Perpajakan
18. Taxation
a. Utang Pajak
a. Tax payable 2015 Rp
2014 Rp
Perusahaan : Kewajiban PP-1 PBB PPh Pasal 21 PPh Pasal 23
7.525.707.792 321.766.913 51.826.547 13.000
6.437.414.468 188.968.032 -
The Company: PP-1 liabilities Property tax Income Tax Article 21 Income Tax Article 23
Sub Total
7.899.314.252
6.626.382.500
Sub Total
Entitas Anak : Kewajiban PP-1 PPh Pasal 21
219.655.368 -
1.751.748.870 50.152.768
Subsidiaries: PP-1 liabilities Income Tax Article 21
Sub Total
219.655.368
1.801.901.638
Sub Total
8.118.969.620
8.428.284.138
Total
Total
52
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. Perpajakan (Lanjutan)
18. Taxation (Continued)
b. Beban Pajak Penghasilan Penghasilan / (beban) pajak Perusahaan terdiri dari:
b. Income Tax Expenses Company's tax income / (expenses) consist of:
2015 Rp
2014 Rp
Pajak Kini Pajak Tangguhan
(62.061.221) (879.038.606)
(93.275.794) (1.436.470.436)
Current Tax - Non Final Deferred Tax
Total
(941.099.827)
(1.529.746.230)
Total
Perusahaan Pajak Kini Pajak Tangguhan
(707.506.805)
(1.244.665.160)
The Company Current Tax - Non Final Deferred Tax
Sub Total Entitas Anak Pajak Kini Pajak Tangguhan
(707.506.805)
(1.244.665.160)
(62.061.221) (171.531.801)
(93.275.794) (191.805.275)
Sub Total Subsidiaries Current Tax Deferred Tax
Sub Total
(233.593.021)
(285.081.069)
Sub Total
Total
(941.099.827)
(1.529.746.229)
Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba / (rugi) sebelum manfaat / (beban) pajak menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Reconciliation between profit / (loss) before tax benefit / (expense) as shown in statements of income and estimated taxable income (fiscal loss) for the years ended Desember 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 Rp
Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi: Laba entitas anak sebelum beban pajak dan lainnya-neto Laba Perusahaan sebelum beban pajak Perbedaan Temporer: Imbalan Pasca Kerja Pembayaran Pesangon Pemulihan Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyusutan Perbedaan tetap: Kesejahteraan Karyawan Sumbangan dan jamuan Pendapatan bunga jasa giro Rugi kena pajak Perusahaan Kompensasi rugi fiskal tahun lalu Akumulasi rugi fiskal Pajak kini Perusahaan
2014 Rp
3.416.582.977
4.960.742.713
852.735.870
852.900.760
Profit before tax expense per consolidated statement of comprehensive income Deduct: Profit before tax expense of the subsidiaries and others-net
2.563.847.106
4.107.841.953
Profit before tax expense of the Company
800.674.105 (462.340.250)
776.851.700 (638.591.478)
231.438.321 (5.256.090.375)
571.114.307 (6.474.531.652)
22.682.224 233.102.598 10.395.293 (1.856.290.977) (10.306.070.055) (12.162.361.032) -
473.984.703 428.969.928 (32.135.943) (786.496.481) (9.519.573.574) (10.306.070.055) -
53
Temporery Differences: Post-employment benefits Employee allowance Recovery of allowance for doubtful debts Depreciation Permanent differences: Employee welfare Donation and representation Interest income on deposits Taxable loss of the Company Carry forward tax loss compensation Accumulated tax loss Current tax of the Company
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. Perpajakan (Lanjutan)
18. Taxation (Continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Perhitungan aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Deferred tax calculated based on temporary differences between financial statement carrying amount of assets and liabilities with tax base assets and liabilities. Calculations of deferred tax asset are as follows:
Liabilitas Pajak Tangguhan Perusahaan Penyusutan aset tetap Cadangan piutang tak tertagih Imbalan kerja Beban bunga Rugi fiskal Keuntungan aktuarial dari program pensiun manfaat pasti Sub Total Entitas Anak Total liabilitas pajak tangguhan
Dikreditkan
Dikreditkan (Dibebankan)
Dikreditkan
(Dibebankan) ke
ke Penghasilan
(Dibebankan) ke
1 Januari 2014/
laporan laba rugi /
Komprehensif Lain/
laporan laba rugi /
31 Desember 2013 /
Credited (Charged)
Credited (Charged)
Credited (Charged)
January 1, 2014
to income
to Others Comprehensive
31 Desember 2014/
to income
31 Desember 2015/
December 31, 2013
for the year
Income for the year
December 31, 2014
for the year
December 31, 2015
(19.919.852.691)
(1.618.632.913)
-
(21.538.485.604)
(1.314.022.594)
(22.852.508.198)
491.860.920
142.778.577
-
634.639.497
57.859.580
692.499.077
990.425.485
34.565.056
-
1.024.990.540
84.583.464
1.109.574.004
Deferred Tax Liabilitities The Company Depreciation of fixed assets Allowance for impairment of receivable Employee benefits
67.329.278
-
-
67.329.278
-
67.329.278
2.379.893.391
196.624.120
-
2.576.517.512
464.072.744
3.040.590.256
(15.990.343.617)
(1.244.665.160)
-
(17.235.008.777)
(707.506.805)
(17.942.515.583)
-
13.639.305
761.572.484
(15.242.410.438)
(1.244.665.160)
13.639.305
(16.473.436.293)
(707.506.805)
(17.180.943.099)
Sub total
(175.441.689)
(191.805.276)
-
(367.246.965)
(171.531.801)
(538.778.765)
Subsidiaries
(15.417.852.127)
(1.436.470.436)
13.639.305
(16.840.683.258)
(879.038.606)
(17.719.721.864)
Total deferred tax liabilities
747.933.179
19. Biaya Masih Harus Dibayar
761.572.484
Fiscal Loss Actuarial profits of program retirement benefits for sure
19. Accrued Expenses 2015 Rp
2014 Rp
Upah Air, listrik dan telepon Gas Lain-lain
1.169.397.344 671.836.101 189.132.256 1.161.569.519
873.802.794 256.704.573 81.237.181 561.651.270
Salaries Water, electricity and telephone Gas Lain-lain
Total
3.191.935.220
1.773.395.818
Total
54
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. Utang Lain-lain Jangka Panjang
20. Long - term Others’ Payable 2015 Rp
a.
b.
Berdasarkan pemasok Pihak ketiga Total Utang Lain-lain Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari 91 - 360 hari > 360 hari Total
c.
2014 Rp
-
a. By creditor Third parties Total Other Accounts Payable
-
-
b. By age category Not yet due Over due: 1 - 30 days 31 - 90 days 91 - 360 days > 360 days
14.700.000.000
-
Total
14.700.000.000 14.700.000.000 14.700.000.000
Berdasarkan mata uang Rupiah
14.700.000.000
-
c. By currency Rupiah
Total
14.700.000.000
-
Total
Pada bulan Oktober 2015 Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Rotemar Asri (RA) sejumlah Rp14.700.000.000. Atas pinjaman dana tersebut PT RA mendapat opsi untuk membeli unit strata – perkantoran, pada saat siap diserahterimakan, yaitu sebelum akhir tahun 2018 dengan harga tertentu di bawah harga pasar unit strata pada saat serah terima. Perusahaan tidak dikenakan bunga apabila PT RA tidak menggunakan opsi tersebut. 21. Pinjaman Jangka Panjang
21. Long - term Loans 2015 Rp
Pihak ketiga: PT Bank Pembangunan Daerah NTT PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. PT Bank Central Asia Tbk.
In October 2015 the Company obtained a loan from PT Rotemar Asri (RA) amounted to Rp14,700,000,000. Relating to the loan fund, PT RA has the option to purchase units of strata - the office at the moment ready to be handed over before the end of 2018 at a certain price below the market price strata unit at the time of handover. The Company is not subject to interest When PT RA does not use the option.
2014 Rp
91.184.634.795
100.297.111.065
27.572.993.543
11.328.270.957
4.015.400.000
4.167.000.000
-
327.380.952
Third parties: PT Bank Pembangunan Daerah NTT PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. PT Bank Central Asia Tbk
Sub Total Bagian jangka pendek
122.773.028.338 (17.881.595.532)
116.119.762.974 (16.731.363.586)
Sub Total Current maturity
Total
104.891.432.806
99.388.399.388
Total
PT Bank Pembangunan Daerah NTT
PT Bank Pembangunan Daerah NTT
Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Nomor 05.5.12.00002.2 tanggal 1 Mei 2012 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Investasi Renovasi Hotel Tahap 1 sebesar Rp34.496.000.000 untuk jangka waktu 91 bulan sejak tanggal 1 Mei 2012 sampai dengan 1 Desember 2019 yang dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak. Atas fasilitas tersebut dikenakan bunga sebesar 11% pa. 55
Based on Investment Credit Agreement No. 05.5.12.00002.2 dated May 1, 2012 the Company obtained a investment credit facility for Hotel Renovation Phase 1 of Rp34,496,000,000 for a period of 91 months from the date of May 1, 2012 until December 1, 2019 which can be extended with the written approval of the the parties. The facility bears interest at 11% pa.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
21. Pinjaman Jangka Panjang (Lanjutan)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. Long - Term Loans (Continued)
Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Nomor 05.5.12.00003.4 tanggal 1 Mei 2012 Perusahaam memperoleh fasilitas kredit Investasi Renovasi Hotel Tahap II sebesar Rp39.955.000.000 untuk jangka waktu 91 bulan sejak tanggal 1 Mei 2012 s.d 1 Desember 2019 yang dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak, atas fasilitas tersebut dikenakan bunga sebesar 11% pa.
Based on Investment Credit Agreement No. 05.5.12.00002.2 dated May 1, 2012 the Company obtained a investment credit facility for Hotel Renovation Phase II of Rp39,955,000,000 for a period of 91 months from the date of May 1, 2012 until December 1, 2019 which can be extended with the written approval of the the parties, the facility bears interest at 11% pa.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Nomor 05.5.13.00001.7, Tanggal 6 Maret 2013 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Investasi Pembangunan Gedung IBT Center sebesar Rp46.000.000.000 untuk jangka waktu 91 bulan sejak tanggal 6 Maret 2013 sampai dengan 6 Oktober 2020 yang dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak, atas fasilitas tersebut dikenakan bunga sebesar 11% pa dengan grace period 12 bulan.
Based on Investment Credit Agreement No. 05.5.13.00001.7 dated March 6, 2013 the Company obtained a investment credit facility for construction of IBT Centre Building amount Rp46,000,000,000 for a period of 91 months from the date of March 6, 2013 until October 6, 2020 which can be extended with the written approval of the the parties, the facility bears interest at 11% pa with grace period about 12 months.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
Utang kepada PT Bank Central Asia Tbk. merupakan fasilitas kredit investasi dengan jangka waktu pinjaman selama 5 tahun dengan maksimal kredit Rp2.500.000.000, dengan tingkat bunga 13,25% per tahun dengan jatuh tempo pada tanggal 14 Nopember 2015.
The loan to PT Bank Central Asia Tbk. represents investment loan facility, with 5 years loan term, maximum credit amounted to Rp2,500,000,000, with interest rate 13.25% per annum and due in dated November 14, 2015.
Atas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk. Perusahaan telah memberikan jaminan berupa 1 (satu) unit Bangunan Perkantoran dengan sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun Nomor 26/VI/I/Kuningan Timur, Jakarta Selatan dengan luas 225,56 m2.
The loan from PT Bank Central Asia Tbk. guaranteed by the Company is 1 (one) unit Office's Building with the owner's right certificate of apartement No.26/VI/I/Kuningan Timur, South Jakarta with area 225.56 m2.
Pada tanggal 25 September 2015 PT Mas Murni Indonesia Tbk. telah melunasi seluruh hutangnya kepada PT Bank Central Asia Tbk.
On September 25, 2015 PT Mas Murni Indonesia Tbk. has paid all debts to PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit tanggal 06 Februari 2014, Grup telah memperoleh Fasilitas Pinjaman dengan plafon sebesar Rp5.000.000.000,- yang akan jatuh tempo 06 Februari 2019 dengan jaminan tanah dan bangunan tertentu.
Based on the Letter of Credit Agreement dated February 06, 2014, the group has obtained Loan Facility with a plafond of Rp5,000,000,000,- which will be due February 06, 2019 with a guarantee of certain land and buildings.
Berdasarkan Surat Penawaran Putusan Kredit Nomor b.001/KC-SBY/OPK/IV/2015. Grup mendapat fasilitas kredit Pinjaman Tetap Angsuran dengan plafon sebesar Rp1.500.000.000 untuk pengadaan towel dan linen dengan jangka waktu 18 bulan terhitung sejak 6 Mei 2015. Atas fasilitas tersebut perusahaan wajib membayar bunga sebesar 15% pa efektif.
Based on the Offer Letter of Credit Decision No. b.001 / KC-SBY/OPK/IV/2015. The group got fixed installment Loan credit facility with plafond Rp1,500,000,000 for the procurement of towel and linen with a term of 18 months, starting from May 6, 2015. Upon these facilities the company is obliged to pay interest of 15% pa effective.
56
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
21. Pinjaman Jangka Panjang (Lanjutan)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. Long - Term Loans (Continued)
PT Bank Bukopin Tbk.
PT Bank Bukopin Tbk.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit tanggal 30 Oktober 2014 entitas anak telah memperoleh fasilitas kredit investasi untuk take offer fasilitas kredit Bank Harda sebesar Rp5.600.000.000 untuk jangka waktu 96 bulan sejak tanggal 30 Oktober 2014 sampai 30 Oktober 2022 dengan tingkat bunga 14% pa efektif.
Based on the Letter of Credit Agreement dated October 30, 2014 subsidiaries has obtained a credit facility investment to take offer Harda Bank credit facility with amounting to Rp5,600,000,000 for a period of 96 months from the date of October 30, 2014 until October 30, 2022 with an interest rate of 14% pa effective.
Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit Nomor 151/SRB-PIM/X/2014 entitas anak juga memperoleh fasilitas kredit investasi untuk renovasi dengan plafon sebesar Rp11.300.000.000.
Based on the Letter of Credit Agreement No. 151 / SRBPIM / X / 2014 subsidiaries obtained an investment credit facility for renovation with a plafond Rp11,300,000,000.
Berdasarkan akta perjanjian kredit dengan memakai jaminan tanggal 12 Januari 2015 Nomor 08 dan Akta Pengakuan Hutang Tanggal 12 Januari 2015 Nomor 10, Grup memperoleh fasilitas kredit modal kerja non kontruksi prasarana dengan plafon sebesar Rp20.000.000.000 untuk jangka waktu 24 bulan sejak tanggal 12 Januari 2015 sampai 12 Januari 2017.
Based on the loan agreement with a guarantee dated January 12, 2015 No. 08 and the Deed of Acknowledgement of Debt On January 12, 2015 No. 10, the group obtained a working capital credit facility of nonconstruction infrastructure with amounting to Rp20,000,000,000 for a period of 24 months from the date of January 12, 2015 until January 12, 2017.
Berdasarkan akta perjanjian kredit dengan memakai jaminan tanggal 12 Januari 2015 Nomor 09 Grup memperoleh fasilitas kredit modal kerja kontruksi dengan plafon sebesar Rp10.000.000.000 untuk jangka waktu 24 bulan sejak tanggal 12 Januari 2015 sampai 12 Januari 2017.
Based on the loan agreement with a guarantee dated January 12, 2015 No. 09 a group obtained a working capital credit facility of construction with amounting to Rp10,000,000,000 for a period of 24 months from the date of January 12, 2015 until January 12, 2017.
22. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
22. Long - Term Employee Benefits Liabilities
Perseroan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 126 dan 135 karyawan pada 31 Desember 2015 dan 2014.
57
The Company provides post-employment benefits for qualifying employees accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 126 and 135 employees in December 31, 2015 and 2014.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 22. Long-Term Employee Benefits Liabilities (Lanjutan) (Continued) Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Gemma Mulia Inditama. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian adalah sebagai berikut:
The cost provided for post-employment benefits was calculated by independent actuary, PT Gemma Mulia Inditama. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
31 Desember 2015 / 31 Desember 2014 / 31 Desember 2013 / December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013
Total Karyawan Tingkat Diskonto Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Kematian Tingkat Cacat Tingkat Pengunduran Diri
Metode Perhitungan Aktuaria Proporsi Pengambilan Pensiun Normal
126 9,0% 5,0% TMI 1999 10% x TMI 2009 ≤ 20 = 0% 20 - 29 = 5% 30 - 39 = 4% 40 - 44 = 3% 45 - 49 = 2% 50 - 54 = 1% ≥ 55 = 0%
135 8,5% 7,0% TMI 1999 10% x TMI 2009 ≤ 20 = 0% 20 - 29 = 5% 30 - 39 = 4% 40 - 44 = 3% 45 - 49 = 2% 50 - 54 = 1% ≥ 55 = 0%
Projected Unit Credit Projected Unit Credit
163 8,5% 7,0% TMI 1999 10% x TMI 2009 ≤ 20 = 0% 20 - 29 = 5% 30 - 39 = 4% 40 - 44 = 3% 45 - 49 = 2% 50 - 54 = 1% ≥ 55 = 0% Projected Unit Credit
100%
100%
100%
2015 Rp
2014 Rp
2013 Rp
Number of Employee Discount Rate Salary Increment Rate Mortality Rate Disability rate Resignation rate
Actuarial Valuation Method The Proportion of Normal Retirement
Pengakuan Beban/ (Pendapatan) dalam Laporan Laba/Rugi Beban Jasa Kini Beban Bunga
240.663.776 560.010.329
256.093.627 520.758.073
214.934.917 316.872.608
Recognition of Expense/ (Income) in The Income Statement Current Service Cost Interest Cost
Total
800.674.105
776.851.700
531.807.525
Total
6.819.526.940
6.445.861.306
5.476.299.363
Perubahan Liabilitas Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran Imbalan Pendapatan Komprehensif Lain Saldo akhir tahun
800.674.105
776.851.700
(462.340.250)
(638.591.478)
250.926.357
235.405.412
7.408.787.152
6.819.526.940
58
Movement of Liability Beginning balance of the year 531.807.525 Current year expenses (390.178.462) Benefit Paid Other Comprehensive 827.932.880 Income
6.445.861.306
Balance at end of year
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 22. Long-Term Employee Benefits Liabilities (Lanjutan) (Continued) 2015 Rp
Perubahan Penghasilan Komprehensif Lain Awal Periode Penghasilan Komprehensif Lain Periode Berjalan Akumulasi Kerugian Aktuarial (OCI) akhir Tahun
2014 Rp
2013 Rp
1.704.630.959
1.469.225.547
641.292.667
250.926.357
235.405.412
827.932.880
Movement of Other Comprehensive Income Beginning balance of the year Other Comprehensive Income For Period
1.955.557.316
1.704.630.959
1.469.225.547
Cumulative amount of actuarial losses end of period
-
761.572.484
747.933.179
Income tax
Penghasilan (rugi) komprehensif 1.955.557.316 lain setelah pajak
2.466.203.443
2.217.158.726
Other comprehensive income (loss) after tax
Pajak Penghasilan
23. Modal Saham
23. Share Capital
Susunan Pemegang saham perusahaan pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Total Saham Yang beredar Tahun 2015 Number of Shares Lembar / Sheet
Saham seri A (nilai nominal Rp240 per lembar saham) Masyarakat
170.637.500
Sub total
170.637.500
Saham seri B (nilai nominal Rp96 per lembar saham) Tumaco Pte. Ltd. PT Sentratama Kencana Jade Bond Limited PT Asabri (Persero) Masyarakat
219.575.330 550.000.000 450.000.000 664.069.500 1.252.958.000
Sub total
3.136.602.830
Saham seri C (nilai nominal Rp72 per lembar saham) Masyarakat Sub total Total
The Companys shareholders and their ownershpis interests as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Presentase Pemilikan Ownership %
Stockholders
Amount
40.953.000.000
Series A shares (par value Rp240 per share) Public shareholders
40.953.000.000
Sub total
21.079.231.680 52.800.000.000 43.200.000.000 63.750.672.000 120.283.968.000
Series B shares (par value Rp96 per share) Tumaco Pte. Ltd. PT Sentratama Kencana Jade Bond Limited PT Asabri (Persero) Public shareholders
301.113.871.680
Sub total
0,18%
432.000.000
Series C shares (par value Rp72 per share) Public shareholders
432.000.000
Sub total
100,00%
342.498.871.680
Total
5,15%
6,63% 16,60% 13,58% 20,04% 37,82%
6.000.000 6.000.000 3.313.240.330
Total Modal
59
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
23. Modal Saham (Lanjutan)
Pemegang Saham
23. Share Capital (Continued)
Total Saham Yang
Presentase
beredar Tahun 2014 Number of Shares
Pemilikan Ownership
Lembar / Sheet
%
Saham seri A (nilai nominal Rp240 per lembar saham) Masyarakat
170.637.500
Sub total
170.637.500
Saham seri B (nilai nominal Rp96 per lembar saham) Tumaco Pte. Ltd. PT Sentratama Kencana Jade Bond Limited Masyarakat Sub total Saham seri C (nilai nominal Rp72 per lembar saham) Masyarakat Sub total Total
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
7,38%
Total Modal
Stockholders
Amount
40.953.000.000
Series A shares (par value Rp240 per share) Public shareholders
40.953.000.000
Sub total
223.147.330
9,65%
21.422.143.680
375.000.000 557.300.500 981.155.000
16,21% 24,09% 42,41%
36.000.000.000 53.500.848.000 94.190.880.000
Series B shares (par value Rp96 per share) Tumaco Pte. Ltd. PT Sentratama Kencana Jade Bond Limited Public shareholders
205.113.871.680
Sub total
0,26%
432.000.000
Series C shares (par value Rp72 per share) Public shareholders
432.000.000
Sub total
100,00%
246.498.871.680
Total
2.136.602.830
6.000.000 6.000.000 2.313.240.330
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2008 yang diaktakan oleh Notaris Shinta Ameliawaty, S.H. dengan Akta No. 193, para pemegang saham menyetujui untuk merestrukturisasi modal dasar Perusahaan dari Rp913.700.000.000 menjadi Rp763.500.000.000 dengan susunan permodalan menjadi sebagai berikut:
According to Extraordinary General Meeting of Stockholders dated June 30, 2008, notarial deed No. 193, notary Shinta Ameliawaty, S.H., the Stockholders agreed to restructure capital stocks of the Company from Rp913,700,000,000 to Rp763,500,000,000 the composition of capital stock are as follows:
Total Saham / Number of Shares
Nilai Nominal / Par value
Total Modal / Amount
Lembar / Sheet
Rp
Rp
Saham seri A Saham seri B Saham seri C
406.250.000 6.000.000.000 1.250.000.000
Total
7.656.250.000
240 96 72
Modal disetor lainnya merupakan obligasi wajib konversi atas unjuk. Saldo 31 December 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp174.720.021.000 dan Rp270.720.021.000.
60
97.500.000.000 576.000.000.000 90.000.000.000
Series A shares Series B shares Series C shares
763.500.000.000
Total
The other paid in capital is the mandatory convertible bonds. As of balance December 31, 2015 and December 31, 2014 amounting to Rp174,720,021,000 and Rp270,720,021,000 respectively.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. Modal Saham (Lanjutan)
23. Share Capital (Continued)
Berdasarkan surat dari Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom No. DE/XI/2015-7014 tanggal 23 Nopember 2015 telah diterbitkan saham baru PT Mas Murni Indonesia Tbk. Seri B dengan nominal Rp96 per saham sebanyak 1.000.000.000 saham yang merupakan hasil konversi saham dari obligasi wajib konversi (mandatory convertible bonds) seri II senilai Rp96.000.000.000.
Based on the letter from Exchange Administration Biro, PT Datindo Entrycom, No. DE/XI/2015-7014, dated 23 November 2015 the Company has been issued shares B series, with nominal value Rp96 per share amounted to 1,000,000,000 shares, which are coversion of mandatory convertible bonds serie II amounted to Rp96,000,000,000.
Berdasarkan surat dari Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom No.DE/VI/10-1616 tanggal 9 Juni 2010, telah diterbitkan saham baru PT Mas Murni Indonesia Tbk. Seri B dengan nominal Rp96 per saham sebanyak 557.300.500 saham yang merupakan hasil konversi saham dari obligasi wajib konversi (mandatory convertible bonds) seri II senilai Rp53.500.848.000.
Based on the letter from Exchange Administration Biro, PT Datindo Entrycom, No. DE/VI/10-1616, dated June 9, 2010, the Company has been issued shares B series, with nominal value Rp96 per share amounted to 557,300,500 shares, which are coversion of mandatory convertible bonds serie II amounted to Rp53,500,848,000.
Konversi utang obligasi atas unjuk ke saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek pada tanggal 23 Nopember 2015 dan 9 Juni 2010.
The conversion of mandatory convertible bonds have been listed to Indonesian Stock Exchange by PT Datindo Entrycom, as a Exchange Administration Biro, dated November 23, 2015 and June 9, 2010.
24. Kepentingan Non Pengendali
24. Non-Controlling Interest
Rincian kepentingan non pengendali atas ekuitas dan bagian atas hasil bersih entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Presentase Pemilikan Tahun 2015 Ownership %
PT Grahamediatama Megacom PT Hotelnet Prima Wisata PT MMI Globalmart
Details of non-controlling interests in the equity and share of results of consolidated subsidiaries are as follows:
Presentase Pemilikan Tahun 2014 Ownership %
Stockholders
15,15
15,15
0,08
0,08
0,10
-
PT Grahamediatama Megacom PT Hotelnet Prima Wisata PT MMI Globalmart
2015
2014
Rp
Rp
Nilai tercatat - saldo awal Bagian atas laba entitas anak
3.716.659.752
3.008.054.956
62.467.475
208.104.796
The carrying value of balance Equity of the subsidiaries
Tambahan modal non pengendali
1.001.379.632
500.500.000
PIC non controlling interest
Total
4.780.506.859
3.716.659.752
Total
61
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. Penjualan
25. Revenue 2015 Rp
2014 Rp
Kamar Makanan dan Minuman Lain-lain
31.196.358.192 38.745.450.345 8.226.417.176
34.918.664.172 40.156.123.607 7.542.189.081
Room Foods and beverages Others
Total
78.168.225.713
82.616.976.861
Total
26. Beban Departementalisasi
26. Departemental Expenses 2015 Rp
2014 Rp
Kamar Makanan dan Minuman Lain-lain
10.957.919.990 27.513.415.750 194.957.088
10.493.751.637 28.551.181.182 934.199.266
Room Foods and beverages Others
Total
38.666.292.828
39.979.132.085
Total
27. Beban Usaha Hotel
27. Hotel Operating Expenses 2015 Rp
2014 Rp
Reparasi, pemeliharaan dan energi Penyusutan dan amortisasi Umum dan administrasi Manfaat karyawan Pemasaran
5.010.438.801 10.289.455.882 6.074.107.786 337.333.855 2.946.607.826
4.051.009.621 10.344.494.744 7.396.258.975 138.260.222 2.453.654.584
Repair, maintenance and energy Depreciation and amortization General and administration Employee benefits Marketing
Total
24.657.944.150
24.383.678.147
Total
28. Beban Usaha Pemilik
28. Owners’ Operating Expenses 2015 Rp
2014 Rp
Umum dan administrasi Pajak bumi dan bangunan Administrasi bank
5.419.130.921 100.187.600 88.709.939
6.786.389.867 322.414.994 687.530.940
General and administration Land and property tax Bank charges
Total
5.608.028.460
7.796.335.801
Total
62
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. Pendapatan (beban) lainnya - neto
29. Other income (charges) - net 2015 Rp
2014 Rp
Keuntungan penjualan aset tidak produktif Pemulihan nilai piutang Lain-lain
173.080.000 766.367.783 (12.282.190)
587.862.003 (944.803.338)
Gain on sale non productive asset Recovery loss Lain-lain
Total
927.165.593
(356.941.335)
Total
30. Pendapatan Keuangan
30. Financial Income 2015 Rp
2014 Rp
Pendapatan jasa giro
10.395.293
32.135.943
Income from current account
Total
10.395.293
32.135.943
Total
31. Beban Keuangan
31. Financial Expense 2015 Rp
2014 Rp
Beban bunga Utang bank Pinjaman lainnya
5.872.433.765 871.384.798
4.230.723.895 760.710.635
Interest expense Bank loans Other Loans
Sub total Beban keuangan lainnya
6.743.818.563 13.119.622
4.991.434.530 -
Sub total Other finance cost
Total
6.756.938.185
4.991.434.530
Total
32. Laba Per Saham Dasar
32. Basic Earning per Share 2015 Rp
2014 Rp
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk perhitungan laba per saham dasar
2.144.676.525
3.611.844.676
Income attributable to the owner of parent entity for computation of basic earnings per share
Total rata-rata tertimbang saham yang beredar (lembar)
2.396.573.663
2.313.240.330
Weighted everage number of share outstanding (shares)
1,56
Basic earnings per Share attributable to the owner of parent entity
Laba per saham dasar, yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
0,89
63
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi
33. Related Parties Nature and Transactions
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan entitas anaknya, yang dilakukan dengan syarat yang disepakati oleh para pihak. Entitas dianggap sebagai pihak berelasi dari Perusahaan dan entitas anaknya berkaitan dengan kesamaan pemilik dan manajemen.
In the normal course of the business, the Company and its subsidiaries has transactions with related parties, which are made on terms as agreed by the parties. Entities are considered related parties of the Company and its subsidiaries in view of their common ownership and management.
Ringkasan pihak-pihak berelasi, sifat hubungan dan jenis transaksinya adalah sebagai berikut:
Summary of related parties, nature of the relationship and types of transactions are as follows:
Pihak-Pihak Berelasi/ Related Parties
Sifat Hubungan dengan Pihak-pihak Berelasi/Nature of Relationships with Related Parties
PT MMI Globalmart
Entitas anak/Subsidiaries
PT Grahamediatama Megacom
Entitas anak/Subsidiaries
PT Hotelnet Prima Wisata
Entitas anak/Subsidiaries
Utang ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti.
Sifat Transaksi/ Nature of Transactions Piutang lain-lain dan utang Lain-lain/ Other receivables and other payables Piutang lain-lain dan utang Lain-lain/ Other receivables and other payables Piutang lain-lain dan utang Lain-lain/ Other receivables and other payables
This payable is non-interest bearing and with no repayment schedule.
34. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko 34. Financial Instrument and Financial Risks Keuangan Management a. Kebijakan Manajemen Risiko Dalam transaksi normal Perusahaan, secara umum terekspos risiko keuangan sebagai berikut:
a. Risk Management Policy In normal transaction, the Company is generally exposed to financial risks as follows:
1. Risiko Kredit
1. Credit Risk
2. Risiko tingkat suku bunga
2. Interest Rate Risk
3. Risiko likuiditas
3. Liquidity Risk
4. Risiko persaingan usaha
4. Price Risk
Catatan ini menjelaskan mengenai eksposur Perusahaan terhadap masing-masing risiko di atas dan pengungkapan secara kuantitatif termasuk seluruh eksposur risiko serta merangkum kebijakan dan proses-proses yang dilakukan untuk mengukur dan mengelola risiko yang timbul.
This note describes the exposure of the Company to each of the above risks and quantitative disclosures including risk exposures and summarizes the policies and processes for measuring and managing the risks that arised.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan secara keseluruhan program manajemen risiko keuangan Perusahaan difokuskan pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company’s directors are responsible for implementing risk management policies and overall financial risk management program which focuses on uncertainty of financial market and minimize potential losses that will have an impact to the Company's financial performance.
64
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko 34. Financial Instrument and Financial Risks Keuangan (Lanjutan) Management (Continued) a. Kebijakan Manajemen Risiko
a. Risk Management Policy
Perhatian atas pengelolaan resiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan erubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia.
Attention of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in Indonesian and international markets.
Kebijakan manajemen Perusahaan mengenai risiko keuangan adalah sebagai berikut:
The Company’s policy on financial risk mangagement are as follows:
1. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
1. Credit risk Credit risk is the risk that the Company and Subsidiaries will incur loss arising from their customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. The Companys’ financial instruments that have potential credit risk are cash and cash equivalent, trade accounts receivable, other accounts receivable and investments. Maximum total credit risks exposure are equal to the carrying amount of the respective accounts. The Company manage and control this credit risk by implementing standard credit policy, term o payment by cash, credit card or credit at front office as well as back office. Credit limits and terms are controlled and monitored for respective customers regulary.
Perusahaan mengelola resiko kredit dengan menetapkan standar prosedur kredit untuk mengatur syarat pembayaran baik tunai, credit card dan kredit baik di kantor depan maupun belakang. Batasan jumlah kredit dan jangka waktu pembayaran yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan diatur dan dimonitor secara berkala. Untuk meringankan resiko ini, Perusahaan memantau saldo piutang secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
To minimize this risk, the Company monitored receivable balances on a continuous basis to reduce the possibility of uncollectible receivables.
Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Tergantung pada penilaian Perusahaan, penyisihan khusus dibuat jika terdapat bukti objektif tidak tertagih.
When a customer is unable to make payments within the specified time, the Company will contact the customer to follow up on receivables that are past due. Depending on the assessment of the Company, specific allowance is made when there is an objective evidence that it will not be collected.
2. Risiko tingkat suku bunga
2. Interest rate risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
65
Interest rate risk is the risk that fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko 34. Financial Instrument and Financial Risks Keuangan (Lanjutan) Management (Continued) a. Kebijakan Manajemen Risiko
a. Risk Management Policy
Perusahaan mengelola risiko suku bunga melalui pinjaman dengan suku bunga tetap dan menambah fasilitas hotel yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan menekan biaya untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
The Company manages interest rate risk through loans with flat interest rates and increasing the hotel facilities, which are expected to increase revenue and reduce costs to minimize the negative impact in the Company.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, profil instrumen keuangan Perusahaan yang dipengaruhi bunga adalah:
On the statement of financial position, the Company's profile of financial instruments that affected by the interest, as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Aset keuangan Liabilitas keuangan
1.705.330.260 (137.393.162.949)
2.111.777.767 (127.833.280.699)
Financial assets Financial liabilities
Jumlah Liabilitas - neto
(135.687.832.689)
(125.721.502.931)
Total Liabilities – net
Analisis sensitivitas terhadap risiko suku bunga:
Sensitivity analysis on interest rate risk:
2015 Rp
2014 Rp
Tingkat bunga tetap Aset keuangan Liabilitas keuangan
1.705.330.260 (137.393.162.949)
2.111.777.767 (127.833.280.699)
Fixed rate Financial assets Financial liabilities
Tingkat bunga mengambang Aset keuangan Liabilitas keuangan
1.739.436.865 (140.141.026.208)
2.154.013.323 (130.389.946.313)
Variable rate Financial assets Financial liabilities
Jumlah Liabilitas - neto
(138.401.589.343)
(128.235.932.990)
Total Liabilities – net
Perusahaan tidak terekspos risiko tingkat suku bunga, karena sebagian besar aset dan liabilitas keuangan Perusahaan merupakan instrumen keuangan dengan bunga tetap.
The Company is not exposed to interest rate risk, as most of the the Company's financial assets and liabilities is a financial instrument with a fixed interest rate.
3. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
3. Liquidity risk Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the Company indicated that the short-tem revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Company manages liquidity risk by maintaining an adequate level of cash and cash equivalent to cover Company’s commitment in normal operation and also regularly evaluate the projected and actual cash flow, as well as maturity date schedule of their financial assets and liabilities.
66
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko 34. Financial Instrument and Financial Risks Keuangan (Lanjutan) Management (Continued) a. Kebijakan Manajemen Risiko
a. Risk Management Policy
4. Risiko persaingan usaha
4. Competition risk
Resiko persaingan usaha adalah resiko menurunnya pendapatan akibat meningkatkan persaingan usaha di industri perhotelan.
Competition risk is the risk of decline in earnings due to increase competition in the hospitality industry.
Perusahaan mengelola resiko persaingan usaha dengan melakukan renovasi sarana hotel, membangun area perkantoran yang terintegrasi dengan hotel dan senantiasa meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
The Company manages the risk of competition by means of hotel renovation, building integrated office area with hotels and constantly improve the human resource capacity.
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
b. Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Instrumen keuangan Perseroan terdiri dari aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Fair value is the amount for which a financials instrument could be exchanged between comprehends and willing parties to conduct fair transactions, and is not a sales value due to financial difficulties or a forced liquidation. The fair value derived from quoted prices or discounted cash flow models. Financial instruments of the Company are consists of financial assets and financial liabilities.
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan per 31 Desember 2015 dan 2014:
The table below shows the carrying values and fair values of the assets and financial liabilities recorded in the statements of financial position as of December 31, 2015 and 2014:
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Total Liabilitas keuangan: Utang usaha Utang bank Utang lain-lain Total
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Nilai tercatat/
Nilai wajar/
Nilai tercatat/
Nilai wajar/
Carrying amount
Fair Value
Carrying amount
Fair Value
1.705.330.260
1.705.330.260
2.111.777.767
2.111.777.767
2.376.950.909
2.376.950.909
5.383.209.035
5.383.209.035
17.446.382.897
17.446.382.897
18.691.951.754
18.691.951.754
21.528.664.066
21.528.664.066
26.186.938.556
26.186.938.556
5.338.698.109 137.393.162.949 17.091.848.801
5.338.698.109 137.393.162.949 17.091.848.801
3.328.334.283 127.833.280.699 2.615.904.047
3.328.334.283 127.833.280.699 2.615.904.047
159.823.709.860
159.823.709.860
Nilai wajar atas seluruh aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat, karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.
67
133.777.519.028
133.777.519.028
Financial assets: Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Total Financial liabilities: Trade accounts payable Bank loans Other current liabilites Total
Fair value of all financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko 34. Financial Instrument and Financial Risks Keuangan (Lanjutan) Management (Continued) c. Manajemen Permodalan
c. Capital Management
Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehingga memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku kepentingan serta memelihara optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company manages risk on capital to ensure the Company ability to continue as a going concern in order to maximize returns for shareholders, and stakeholders to maintain an optimal loan balance and equity.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian review, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait.
Directors regularly review the Company's capital structure. As part of the review, Directors consider cost of capital and its related risk.
35. Ikatan-ikatan
35. Commitments
Perusahaan
The company
a. Berdasarkan Nota Kesepahaman (MOU) yang dibuat pada tanggal 7 Desember 2004 antara Perusahaan dengan PT Anugerah Mitra Lestari (AML) tentang kerjasama operasi (KSO) - Proyek Crystal Garden, telah disepakati sebagai berikut:
a. According to Memorandum of Understanding (MOU), which is made on December 7, 2004, between the Company and PT Anugerah Mitra Lestari (AML), about joint operations - Crystal Garden Project both parties agreed to following transactions:
•
Jangka waktu kerjasama operasi selama 30 tahun sejak ditandatanganinya perjanjian kerjasama operasi oleh kedua pihak.
•
The joint operation times is 30 years since the memorandum of understanding was signed by between.
•
AML berhak menjual dan/atau menyewakan unitunit apartemen Crysal Garden serta mengelola pusat perbelanjaan selama jangka waktu kerjasama berdasarkan nota kesepahaman, dan seluruh hasil penjualan dan/atau sewa serta pengelolaan menjadi hak dan milik AML sepenuhnya.
•
AML has the rights to sale and/or leases of crystal garden apartment units and to operate the shopping center for the length of the joint operation period, and all revenue from sales and/or leases then operating revenue are full of the AML's right.
•
AML berhak untuk meminjam uang dari bank / pihak ketiga dan menjaminkan tanah sehubungan dengan penyelesaian proyek Crystal Garden, dan perusahaan bersedia dan berjanji serta mengikatkan diri untuk menandatangani akta pemberian hak atas tanggungan (bila diperlukan).
•
AML have the right to borrows to bank / third party and guaranteed of the land according with finishing of Crystal Garden Project, and the Company to ready and promise to sign the giving deed of the guarantee right (if needed).
•
Perusahaan setuju dan sepakat serta mengikatkan diri untuk memberikan jaminan perusahaan dan / atau jaminan atas kekayaan perusahaan (apabila diperlukan) dalam rangka memperoleh pendanaan guna kelanjutan pembangunan proyek Crystal Garden oleh AML.
•
The Company was agreed to give of the corporate guarantee and / or the corporate assets guarantee (if needed) in to get the financing for the next of Crystal Garden Project by AML.
68
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. Ikatan-ikatan (Lanjutan)
35. Commitments (Continued)
Perusahaan (Lanjutan) • AML atau pihak yang ditunjuk oleh AML memiliki opsi untuk membeli keseluruhan Crystal Garden dengan harga beli berdasarkan nilai buku yang disepakati oleh perusahaan dan AML.
The company (Continued) • AML or the authorized party by AML belonging of option to buy all of the Crystal Garden with the cost based on book value which agreed by the company and AML.
Perusahaan atau pihak yang ditunjuk perusahaan memiliki opsi untuk mengambil alih Proyek Crystal Garden dengan harga beli berdasarkan nilai buku yang disepakati oleh perusahaan dan AML.
• The Company or the authorized party by the company belonging of option to buy all of the Crystal Garden with the cost based on book value which agreed by the company and AML.
Nota kesepahaman ini telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Desember 2004 yang dilakukan dengan akta Notaris Shinta Ameliawaty, S.H. No.149.
The Memorandum of Understanding (MoU) had been approved by stockholders in the extraordinary general meeting of stockholders dated December 27, 2004 based on the notarial deed of Shinta Ameliawaty, S.H., No.149.
b. Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama tanggal 20 Oktober 2006 dan Perjanjian Kerja Sama (Tambahan) tanggal 24 Nopember 2006 antara Perusahaan dengan PT Anugerah Mitra Lestari (AML), telah disepakati sebagai berikut :
b. Based on the Joint Operation Agreement which made on October 20, 2006 and Additional Joint Operation Agreement which made on November 24, 2006 between the Company with PT Anugerah Mitra Lestari (AML), have been agreed on as follows :
•
MMI setuju untuk memberikan hak kepada AML untuk melaksanakan pembangunan proyek ruko diatas tanah seluas 6.000 m2 di Kelapa Gading, Jakarta. Perusahaan memperoleh nilai kompensasi sebesar Rp15.000.000.000 dari perjanjian kerjasama tersebut.
•
MMI agreed to transfer right to AML to develop and manage a commercial and residential property project on the Company's land with total area of 6.000 m2 in Kelapa Gading, Jakarta. The Company obtained a compensation of Rp15,000,000,000 on the joint operation agreement.
• AML bersedia melaksanakan pembayaran Rp15.000.000.000 dengan cara mengambil alih sebagian liabilitas MMI kepada PT GS Capital Securities.
•
AML agreed to pay Rp15,000,000,000 by taking over some of liabilities of MMI to PT GS Capital Securities.
•
MMI dan AML sepakat untuk membagi keuntungan dari hasil penjualan ruko tersebut dengan komposisi 50%:50%.
• MMI and AML agreed to share profit from the sales of the property with a composition of 50% : 50%.
Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani dihadapan Notaris Jusuf Patrianto Tjahyono, S.H.
The Joint Operation Agreement was signed in front of Notary Jusuf Patrianto Tjahyono, S.H.
Perjanjian kerja sama tersebut merupakan realisasi Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Desember 2004 dengan akta Notaris Shinta Ameliawaty, S.H. No. 149.
The Joint Operation Agreement was a realization of Extraordinary General Meeting of Stockholders dated December 27, 2004 based on the notarial deed of Shinta Ameliawaty, S.H. No.149.
•
69
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. Ikatan-ikatan (Lanjutan)
35. Commitments (Continued)
Perusahaan (Lanjutan)
The company (Continued)
c. Berdasarkan pada kesepakatan bersama tambahan tanggal 30 Maret 2011, PT Anugerah Mitra Lestari setuju dan sepakat serta mengikatkan diri untuk melanjutkan proses pembangunan proyek Crystal Garden sampai selesai, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyelesaikan pembangunan apartemen beserta pesertifikatan atas Hak Guna Bangunan (HGB) serta hak milik atas satuan Rumah Susun (HMASRS), dengan persyaratan sebagai berikut:
c. Based on addition of agreement on March 30, 2011, PT Anugerah Mitra Lestari agree to fastening for continuing project development process of Crystal Garden, include but unlimited to finish apartment development along with certificate of rights utilize building (HGB) and rights of set of mansions (HMASRS), with requirements are as follows:
•
Apabila sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 PT Anugerah Mitra Lestari tidak dapat memulai proses pembangunan proyek, maka PT Mas Murni Indonesia, Tbk berhak mengambil alih proses pembangunan proyek.
•
If until dated 31 Desember 2012 PT Anugerah Mitra Lestari can't start project development process, hence PT Mas Murni Indonesia, Tbk entitled to take over project development project.
•
PT Mas Murni Indonesia, Tbk berkewajiban untuk menyelesaikan pembebasan lahan parkir pada tanggal 30 September 2012.
• PT Mas Murni Indonesia Tbk is obliged to complete park land acquisition on September 30, 2012.
•
Meskipun PT Anugerah Mitra Lestari telah memulai proses pembangunan proyek, namun apabila sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 belum juga menyelesaikan proyek pembangunan, maka PT Mas Murni Indonesia berhak mengambil alih proses penyelesaian pembangunan proyek.
•
Although PT Anugerah Mitra Lestari has been starting project development process, but if until date 31 Desember 2015 has't been finished development project yet, hence first party entitled to take over finishing development project.
Menambahkan pasal 2 ayat 3 PT Anugerah Mitra Lestari berhak sepenuhnya, sepanjang memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 1.
Adds Article 2 paragraph 3 of PT Mitra Anugerah Lestari fully entitled, as long as meet the duty referred to in article 2, paragraph 1.
Merubah pasal 5 ayat 1 menjadi PT Anugerah Mitra Lestari atau pihak yang ditunjuk oleh PT Anugerah Mitra Lestari memiliki opsi untuk membeli pusat perbelanjaan Crystal Garden dengan harga beli berdasarkan nilai yang disepakati para pihak, dengan harga beli minimal Rp200.000.000.000 (dua ratus milyar rupiah).
Changing Article 5 paragraph 1 to PT Mitra Anugerah Lestari or parties appointed by PT Mitra Anugerah Lestari has an option to purchase the Crystal Garden shopping center with a purchase price based on the value agreed by the parties, with a minimum purchase price of Rp200,000,000,000 (two hundred billion rupiah).
Menambahkan dalam pasal 5 ayat 3 yang berbunyi bahwa bilamana proses pembangunan proyek Crystal Garden Apartemen dilakukan oleh perusahaan, maka perusahaan berhak menerima hasil penjualan apartemen dan operasional shopping center dan akan dialokasikan ke PT Anugerah Mitra Lestari dengan ketentuan sebagai berikut :
Adding in article 5, paragraph 3, which reads that if the development process Crystal Garden Apartments project conducted by the company, the company is entitled to receive from the sale of apartments and shopping center operations and will be allocated to PT Mitra Anugerah Lestari with the following conditions:
•
Memperoleh bagian berdasarkan komposisi pembagian keuntungan yang ditentukan dari hasil penilain kembali atas aset Crystal Garden atas kontribusi para pihak. 70
•
Getting a part based on the composition of benefit sharing are determined from assessment haksil return on assets Crystal Garden for the contribution of the parties.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. Ikatan-ikatan (Lanjutan)
35. Commitments (Continued)
Perusahaan (Lanjutan)
The company (Continued)
•
Pembagian hasil keuntungan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor independen.
•
Profit sharing is determined according to the examination of financial statements by independent auditors.
•
Semua hasil penjualan apartemen dan operasional shopping center disetorkan ke rekening bersama para pihak.
•
All proceeds from sale of apartments and shopping center operations deposited into the account with the parties.
•
Apabila sampai selesainya seluruh penjualan apartemen dan berakhirnya jangka waktu pengelolaan shopping center belum mencapai penerimaan alokasi pada pihak kedua sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus milyar rupiah), maka perusahaan berkewajiban membayar kekurangan alokasi tersebut pada PT Anugerah Mitra Lestari.
•
If until the completion of the sale of apartments and expiry of the management of shopping centers has not reached acceptance in the second allocation amounting to Rp200,000,000,000 (two hundred billion rupiah),the the company is obliged to pay such shortfalls in PT Mitra Anugerah Lestari.
Pada tahun 2011 berdasarkan pada kesepakatan bersama tambahan tanggal 25 April 2011, No. 11 dari Notaris Retno Dewi Kartika, SH, M.Kn, dinyatakan sebagai berikut: •
Pasal 2 dirubah menjadi sedemikian, sehingga untuk selanjutnya harus ditulis, dibaca dan berbunyi : 1.
Sehubungan dengan pengambilalihan utang tersebut dan kesanggupan AML untuk melanjutkan proses pembangunan proyek Crystal Garden tersebut, maka:
In 2011 based on the additional agreement dated 25 April 2011, No. 11 of the Notary Retno Dewi Kartika,SH, M.Kn , stated as follows: •
Section 2 amended such that to further must be written, read and read: 1.
In connection with the acquisition debt and the ability of AML to continue the project development process Crystal Garden, then:
•
AML berhak atas hasil penjualan unitunit apartemen Crystal Garden Apartemen dan lainnya yang dijual secara strata dan pengelolaan pusat belanja (Shoping Centre) selama jangka waktu kerjasama.
•
AML is entitled to the sale of apartment units and other Crystal Garden apartments were sold in strata and management of shopping centers (Shoping Centre) for a period of cooperation.
•
Perusahaan menyetujui untuk membeli tanah tambahan yang juga terletak di jalan Embong Malang sebesar Rp12.000.000.000 (dua belas milyar rupiah) dimana tanah tersebut merupakan bagian dari proyek Crystal Garden yang tidak terpisahkan dari kesepakan bersama ini. Tanah tersebut kemudian akan diserahkan oleh Perusahaan kepada AML untuk dikelola.
•
The company agreed to purchase additional land is also located on Embong Malang street Rp12,000,000,000 (twelve billion rupiah) in which the land is part of the Crystal Garden project is an integral part of this joint agreement. The land will then be submitted by the the company to the AML to be managed.
71
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. Ikatan-ikatan (Lanjutan)
35. Commitments (Continued)
Perusahaan (Lanjutan) •
The company (Continued)
AML mengambil alih piutang dari unit strata terjual sebesar Rp45.948.327.000 (empat puluh lima milyar sembilan ratus empat puluh delapan juta tiga ratus dua puluh tujuh ribu rupiah), berikut utang dari unit strata terjual sebesar Rp7.533.245.388 (tujuh milyar lima ratus tiga puluh tiga juta dua ratus empat puluh lima ribu tiga ratus delapan puluh delapan rupiah), yang apabila piutang tersebut tertagih nantinya, maka AML wajib melunasi utang dari unit strata terjual sebesar Rp7.533.245.388 (tujuh milyar lima ratus tiga puluh tiga juta dua ratus empat puluh lima ribu tiga ratus delapan puluh delapan rupiah) tersebut kepada Perusahaan.
AML takes over accounts of the strata units sold for Rp45,948,327,000 (fortyfive billion nine hundred and forty-eight million three hundred twenty seven thousand rupiah), the following debts of strata units sold amounted to Rp7,533,245,388 (seven billion five hundred three twenty-three million two hundred forty five thousand three hundred eighty eight rupiah), which is collectible in the future if the receivables, the AML shall pay off the debt of strata units sold amounted to Rp7,533,245,388 (seven billion five hundred three twenty-three million two hundred forty five thousand three hundred eighty eight rupiah), to the MMI. AML has the right to sell and / or rent the apartment units and manages shopping centers (shopping center) for a period of cooperation under this agreement and all sales and / or lease and management of property rights and AML become fully, as which conform the obligation referred to in article 2, paragraph 1.
•
2.
AML berhak menjual dan/atau menyewakan unit-unit apartemen serta mengelola pusat perbelanjaan (shoping center) selama jangka waktu kerjasama berdasarkan perjanjian ini dan seluruh hasil penjualan dan/atau sewa serta pengelolaan menjadi hak dan milik AML sepenuhnya, sepanjang memenuhi kewajiban sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2 ayat1.
2.
3.
AML berhak untuk meminjam uang dari bank dan menjaminkan tanah sehubungan dengan penyelesaian pembangunan proyek Crystal Garden, Perusahaan dengan ini bersedia dan berjanji serta mengikatkan diri untuk menanda tangani Akta Pemberian Hak Atas Tanggungan apabila diperlukan.
3.
AML has the right to lend the money from banks and mortgage of land in connection with the completion of construction of the Crystal Garden project, the company with this willing and promise and bind themselves to sign the Mortgage Deed Granting Rights if necessary.
•
Pasal 5 dirubah sedemikian, sehingga untuk selanjutnya harus ditulis, dibaca dan berbunyi :
•
Section 5 amended such that to further must be written, read and read:
•
Hal-hal lain yang tidak dirubah dengan akta ini tetap berlaku sebagaimana mestinya,
•
Other matters are not changed by this deed remained valid as appropriate,
•
Tentang perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak memilih tempat kedudukan hukum yang sah dan tidak berubah dikantor Panitera Pengadilan Negeri Surabaya.
•
About this agreement and the consequences of the parties choose the law of domicile does not change the legal and Court of Surabaya office.
72
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. Ikatan-ikatan (Lanjutan)
35. Commitments (Continued)
Perusahaan (Lanjutan)
The company (Continued)
Pada tahun 2011 PT AML sedang melakukan peninjauan ulang dan pengkajian kelayakan usaha proyek Crystal Garden, dan AML tetap berkomitmen untuk memulai pembangunan sebelum 31 Desember 2012 dan penyelesaikan proyek paling lambat 31 Desember 2015.
In 2011 PT AML is evaluating the feasibility study of Crystal Garden project and AML has commited to start the project before 31st December 2012 and finish by 31 December 2015.
d. Berdasarkan perjanjian kerja No. 001/MMI-TNP/II/2010 pada tanggal 15 Februari 2010 antara Perusahaan dengan PT Tiara Nusa Permai atas pekerjaan renovasi hotel dengan nilai sebesar Rp28.550.640.940 Perusahaan disyaratkan untuk membayar uang muka atas biaya pembangunan sebesar Rp10.735.867.013.
d. Based on agreement No. No. 001/MMI-TNP/II/2010 dated February 15, 2010 between Company with PT Tiara Nusa Permai, for the hotel renovation amounting to Rp28,550,640,940, The Company required to paid down payment of construction cost amounting Rp10,735,867,013.
e. Berdasarkan laporan penilaian properti yang dikeluarkan oleh KJPP. Aksa, Nelson & Rekan No : 075/KJPP-AN/MMI/II/2012 tanggal 20 Februari 2012 menyatakan bahwa telah dilakukan penilaian dan melaksanakan pemeriksaan terhadap properti yaitu bangunan Apartemen Crystal Garden dengan luas 52.526 m bertingkat 25 lantai berdiri di atas tanah seluas 7.687 m terletak di Jalan Embong Malang 4553, Tegalsari, Surabaya. Dalam penilian tanah menggunakan metode pendekatan data pasar, dimana dengan metode ini nilai tanah didasarkan pada perbandingan harga jual beli tanah yang terjadi di sekitar lokasi tanah yang dinilai, dengan menganalisa persamaan dan perbedaannya sebagai pembanding dengan melakukan penyesuaian atas semua faktor yang turut mempengaruhi nilai tanah, dan pendekatan biaya yaitu pendekatan untuk mendapatkan indikasi nilai obyek penilaian berdasarkan biaya pengganti baru (Replacement Cost New) pada tanggal peneliaian (cut of date) setelah dikurangi penyusutan, dengan rincian sebagai berikut:
e. Based on property valuation report issued by KJPP. Aksa, Nelson & Co No: 075/KJPP-AN/MMI/II/2012 dated February 20, 2012 stating that the assessment has been carried out and carry out inspection of the property that is the Crystal Garden apartment building with an area of 52 526 m rise 25 feet above the ground floor area of 7687 m is located at Jalan Embong Malang 45-53, Tegalsari, Surabaya. In the assessment of land use methods of market data approach, where the method is based on a comparison of land values and purchase prices that occurred in around the location of the land being assessed, by analyzing the similarities and differences as a comparison to make adjustments to all the factors that influence the value of land, and the cost approach is the approach to obtain an indication of the value of the object based on the assessment of replacement cost new (replacement Cost new) on the valuation date (the cut of date) net of depreciation, the details are as follows:
Tanah (Land) Bangunan 25 lantai (Building 25 floors)
Luas (Width) (m) 7.687 52.526
Biaya reproduksi baru (Reproduction cost) (Rp000) 121.608.340 209.316.110
Nilai Pasar (Fair value) (Rp000) 121.608.340 188.568.340
Total (Total)
330.924.450
310.176.680
Pembulatan (Rounding off)
330.924.000
310.177.000
Setelah melalui proses penilaian seperti yang telah diuraikan, dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai, kesimpulannya adalah bahwa Nilai pasar dari properti ini, berdasarkan keadaan yang berlaku pada tanggal tanggal 8 Februari 2012 adalah sebagai berikut : 73
After passing the assessment process as described, and taking into account other factors that affect the value, the conclusion is that the market value of the property, based on the circumstances prevailing at the date of February 8, 2012 are as follows:
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. Ikatan-ikatan (Lanjutan)
35. Commitments (Continued)
Perusahaan (Lanjutan) Bangunan Apartemen Crystal Garden, di Jl Embong Malang, Surabaya, Jawa Timur.
The company (Continued) Crystal Garden apartment building, on Jl Embong Malang, Surabaya, East Java.
Penilaian ini dilakukan dengan asumsi bahwa status property adalah benar, sewaktu-waktu dapat diperjualbelikan atau dipindah haknya kepada pihak lain dan segala tuntutan maupun sengketa telah diabaikan.
This assessment is carried out with the assumption that the status of the property is true, at any time can be traded or transferred its rights to other parties and all claims or disputes have been ignored.
Berdasarkan laporan penilaian properti yang dikeluarkan oleh KJPP. Aksa, Nelson & Rekan No : 151/KJPP-ANR/MMI/II/2012 tanggal 22 Maret 2012 menyatakan bahwa telah dilakukan penilaian dan melaksanakan pemeriksaan terhadap properti yaitu tanah HGB seluas 20.000 meter persegi terletak di Jalan Artha Gading Boulevard, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading Kotamadya Jakarta Utara, DKI Jakarta. Dalam penilian properti menggunakan metode pendekatan data pasar, dimana dengan metode ini nilai properti didasarkan pada perbandingan harga jual beli properti atau hasil penukaran suatu properti antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang penawarannya dilakukan secara layak, dimana kedua pihak masingmasing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan dan pendekatan biaya yaitu pendekatan untuk mendapatkan indikasi nilai obyek penilaian berdasarkan biaya pengganti baru (Replacement Cost New) pada tanggal peneliaian (cut of date) setelah dikurangi penyusutan.
Based on property valuation report issued by KJPP. Aksa, Nelson & Co No: 151/KJPP-ANR/MMI/II/2012 dated March 22, 2012 stating that the assessment has been carried out and carry out inspection of the property HGB land of 20.000 square meters is located Artha Gading Boulevard Road, Village of West Palm d'Ivoire, Ivory Palm District Municipality of North Jakarta, DKI Jakarta. In judging of the property using the market data approach, where the method is based on a comparison of the value of the property purchase price of property or the result of a property exchange between the buyer is interested in buying the seller is interested in selling, in a transaction-free bond, the bid done properly, where both parties each acting on the basis of its understanding, prudence, and without coercion and cost approach is the approach to obtain an indication of the value of the object based on the assessment of replacement cost new (replacement Cost new) on peneliaian (cut of date) net of depreciation.
Setelah melalui proses penilaian seperti yang telah diuraikan, dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai, kesimpulannya adalah bahwa Nilai Pasar dan Nilai Likuidasi dari properti, berdasarkan keadaan yang berlaku pada tanggal tanggal 14 Maret 2012 adalah sebagai berikut:
After passing the assessment process as described, and taking into account other factors that affect the value, the conclusion is that the market value and liquidation value of the property, based on the circumstances prevailing at the date of March 14, 2012 are as follows:
Tanah kosong Jalan Artha Gading Boulevard, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara seluas 20.000 m2 dinilai dengan nilai pasar sebesar Rp110.000.000 dengan nilai likuidasi sebesar Rp71.500.000
Vacant land Artha Gading Boulevard Road, Village of Kelapa Gading Barat, North Jakarta area of 20.000 m2 was assessed with a market value of Rp110,000,000 liquidation value of Rp71,500,000
Penilaian ini dilakukan dengan asumsi bahwa status property adalah benar, sewaktu-waktu dapat diperjualbelikan atau dipindah haknya kepada pihak lain dan segala tuntutan maupun sengketa telah diabaikan.
This assessment is carried out with the assumption that the status of the property is true, at any time can be traded or transferred its rights to other parties and all claims or disputes have been ignored.
74
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. Ikatan-ikatan (Lanjutan)
35. Commitments (Continued)
Perusahaan (Lanjutan)
The company (Continued)
Pada tanggal 12 Nopember 2012, berdasarkan Adendum atas Nota Kesepahaman antara PT Mas Murni Indonesia, Tbk dengan PT Anugerah Mitra Lestari dengan No.001/MMI-AML/XI/2013, dengan pokok-pokok kesepakatan sebagai berikut:
On November 12, 2012, based on Memorandum of Understanding Addendum between PT Mas Murni Indonesia, Tbk with PT Anugerah Mitra Lestari by number 001/MMI-AML/XI/2013, the main points of the agreement are as follows:
• PT AML atau pihak yang ditunjuk oleh PT AML, jika akan mengambilalih pusat perbelanjaan CRYSTAL GARDEN, akan dilaksanakan dengan menggunakan harga beli yang ditetapkan diatas nilai buku yang tercatat dalam pembukuan perusahaan.
•
PT AML or parties appointed by PT AML, when will take over CRYSTAL GARDEN shopping center, will be carried out using specified purchase price over book value is recognized in financial statement of the company.
PT AML berhak menjual dan / atau menyewakan Unit-Unit apartemen selama jangka waktu kerjasama berdasarkan perjanjian ini dan seluruh hasil penjualan dan / atau sewa apartemen menjadi hak milik PT AML sepenuhnya.
•
PT AML right to to sell and / or rent the apartments units for a period of cooperation under this agreement and all sales and / or rental apartments is entirely proprietary PT AML.
• PT AML mengelola pusat perbelanjaan (shopping center) selama jangka waktu kerjasama selama 30 tahun setelah gedung beroperasional dan akan membayarkan hasil sewa pusat perbelanjaan sebesar 5% dimana hasil tersebut merupakan sepenuhnya menjadi hak perusahaan.
•
PT AML manages shopping malls (shopping center) for period 30 years after the building operates and will pay the rent by 5%, which outcome is entirely the right of the company.
• Perusahaan akan menanggung biaya praoperational sampai dengan proyek CRYSTAL GARDEN melakukan operational.
•
The company will cover the cost pre-operational until CRYSTAL GARDEN doing operational project.
• Perusahaan berkewajiban untuk menyelesaikan pembebasan sisa lahan parkir selambat-lambatnya dalam waktu 12 bulan setelah tanggal addendum.
• The company obligated to complete the exemption the rest of the parking lot no later than 12 months after the date of addendum.
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas dan efisiensi proyek maka kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan penyesuaian waktu proyek 12 bulan atau relatif terhadap kegiatan.
By considering the above matters and efficiency projects that both parties have agreed to hold a 12month project period adjustment or relative to activities.
•
75
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. Ikatan-ikatan (Lanjutan)
35. Commitments (Continued)
Entitas anak
Subsidiaries
Didalam melakukan usahanya PT Grahamediatama Megacom melakukan perikatan sewa dengan beberapa outlet sebagai berikut:
In the conduct of its business engagement PT Grahamediatama Megacom do lease some outlets as follows:
•
Sewa outlet di ITC Mega Grosir Surabaya dengan PT Citraagung Tirta Jatim.
•
Lease in Mega Outlet at ITC Surabaya with PT Tirta Citraagung Jatim.
•
Sewa Outlet di BG Junction berdasarkan perjanjian sewa No.025/SW/F&B/XII/2013 tanggal 4 Desember 2013 dengan PT Sentral Supel Perkasa dengan jangka waktu sewa 1 tahun sejak tanggal 7 Desember 2013 sampai dengan 6 Desember 2014 dengan biaya sewa Rp45.540.000 (belum termasuk PPN) dan diperbarui dengan perjanjian sewa No.023/SW/F&B/XII/2014 tanggal 11 Desember 2014 dengan PT Sentral Supel Perkasa. Jangka waktu sewa selama 1 tahun sejak 19 Desember 2014 sampai 18 Desember 2015 dengan biaya sewa sebesar Rp38.755.817. Perjanjian tersebut tidak diperbarui karena outlet sudah di tutup pada tanggal 14 Oktober 2015.
•
Lease Outlet in BG Junction Based on the lease agreement No.25/SW/F&B/XII/2013 dated December 4, 2013 by PT Sentral Supel Perkasa with a lease term of 1 year from the date of December 7, 2013 until December 6, 2014 with the rental price of Rp45,540,000 (excluding VAT). And updated with the lease agreement No.023/SW/F&B/XII/2014 dated December 11, 2014 with PT Supple Central Perkasa. The lease term for one year from December 19, 2014 until December 18, 2015 with rental fee of Rp38,755,817. The agreement was not renewed because the outlet is closed on October 14, 2015.
•
Sewa Outlet di Pasar Atum berdasarkan perpanjangan perjanjian sewa nomor 100367/VII/12/FC tanggal 31 Juli 2012 dengan PT Prosam Plano. Jangka waktu sewa selama 2 tahun sejak tanggal 03 September 2012 sampai dengan 02 September 2014, biaya sewa sebesar Rp 87.014.400, dan diperbarui dengan perjanjian sewa nomor 120404/IX/14/FC tanggal 9 september 2014 dengan PT Prosam Plano. Jangka waktu sewa selama 2 tahun sejak 03 September 2014 - 02 September 2016, biaya sewa sebesar Rp97.891.200.
•
Outlet rental agreement at Atum Market based on the renewal the rental agreement number 100367/VII/12/FC dated July 31, 2012 with PT Prosam Plano. The rental period for 2 years from September 3, 2012 until September 2, 2014, the rental price amount Rp87,014,400 and updated with the rental agreement number 120404/IX/14/FC dated September 9, 2014. The lease term for 2 years since September 3, 2014 until September 2, 2016, the rental price amount Rp97,891,200 respectively.
•
Sewa outlet di Tunjungan Plaza berdasarkan perpanjangan perjanjian sewa nomor T020/PSMTP/III/VI/13 pada tanggal 4 Juni 2013 antara Entitas Anak dengan PT Pakuwon Jati, jangka waktu sewa selama 3 (tiga) tahun, sejak tanggal 20 maret 2013 sampai dengan 19 maret 2016 dengan biaya sewa sebesar USD129.540,60 (belum termasuk PPN), dengan cara pembayaran sebagaimana yang tertera dalam perjanjian sewa tersebut.
•
Lease in Tunjungan Plaza outlet based on the extension of the lease agreement number T020/PSM-TP/III/VI/13 on June 4, 2013 between the Subsidiary and PT Pakuwon Jati, rental period of 3 (three) years from the date of March 20, 2013 until March 19, 2014 which rental fee USD 129,540.60 (excluding VAT), by way of payment as stated in the lease agreement.
76
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. Ikatan-ikatan (Lanjutan)
35. Commitments (Continued)
Entitas anak
Subsidiaries
•
Sewa outlet di Supermall Indah berdasarkan perjanjian sewa atas sewa outlet di Supermal Indah antara Entitas Anak dengan PT Pakuwon Permai, jangka waktu sewa selama 3 (tiga) tahun, sejak tanggal 15 Januari 2012 sampai dengan 14 Januari 2015. Dengan pembayaran sewa sebesar USD66.420 dengan cara pembayaran sebagaimana yang tertera dalam perjanjian sewa tersebut. Perjanjian ini diperbarui dengan perjanjian sewa menyewa ruangan unit toko nomor:T0069/PSM-SPI/XII/2014. Jangka waktu sewa 1 tahun mulai 15 Januari 2015 sampai 14 Januari 2016 dengan biaya sewa sebesar USD17.719,68.
•
Perjanjian Sewa Outlet di CITO Berdasarkan perjanjian sewa nomor 023/PSM-CITO/ PT.GRAHAMEDIATAMA/LG/V/2014 tanggal 05 Mei 2014 antara entitas anak dengan PT Surya Mitra Jaya atas sewa outlet di Cito. Jangka waktu sewa adalah 12 bulan terhitung sejak tanggal 06 Mei 2014 sampai dengan 05 Mei 2015 dengan biaya sewa sebesar Rp25.459.200. Diperrbarui dengan perjanjian sewa nomor 023/PSM-CITO/PT.GRAHAMEDIATAMA/R/IV/ 2015 tanggal 10 April 2015. Jangka waktu sewa 24 bulan terhitung sejak tanggal 06 Mei 2015 sampai dengan 05 Mei 2017 dengan biaya sewa sebesar Rp70.012.800
•
Rental outlet at CITO based on the rental agreement number 023 / PSM-CITO / PT.GRAHAMEDIATAMA / LG / V / 2014 dated May 5, 2014 between subsidiaries with PT Surya Mitra Jaya on rental outlet in Cito. The rental period is 12 months start from May 6, 2014 until May 5, 2015 with the rental price of Rp 25.459.200. This agreement updated with agreement number 023/PSM-CITO/ PT.GRAHAMEDIATAMA /R/IV/2015 dated April 10, 2015. The rental period is 24 months start from May 6, 2015 until May 5 ,2017 with the rental price of Rp70,012,800.
•
Sewa outlet di Plaza Marina berdasarkan perjanjian sewa tanggal 30 September 2013, nomor: 011/PSWPM/IX/2013, antara Entitas Anak dengan PT Tridjaya Kartika tentang persewaan outlet. Jangka waktu sewa 36 bulan sejak tanggal 01 November 2013 sampai dengan 31 Oktober 2016 dengan biaya sewa sebesar Rp77.760.000 (belum termasuk pajak), dengan cara pembayaran sebagaimana yang tertera dalam perjanjian sewa tersebut. Perjanjian di atas sudah tidak berlaku lagi karena telah dilakukan penutupan per tanggal 30 Agustus 2015.
•
Rental outlet at Plaza Marina based on lease agreement dated September 30, 2013, number: 011/PSW-PM/IX/2013, between the Subsidiary with PT Kartika Tridjaya about rental outlets. Lease term of 36 months from the date of November 1, 2013 until October 31, 2016 at a cost of rental of Rp77,760,000 (excluding taxes), by way of payment as stated in the lease agreement. The above agreement is no longer valid because it was done the closure as at August 30, 2015
77
•
Lease in Supermall Indah outlet base on the lease agreement on the rental outlet in Supermall Pakuwon Indah between the Subsidiary and PT Pakuwon Permai, the rental period for 3 (three) years from the date of January 15, 2012 until January 14, 2015. The lease payment of USD66,420 by way of payment as listed in the lease agreement. This agreement is updated with the lease agreement store unit number:T0069/PSMSPI/XII/2014. 1 year lease term began January 15, 2015 until January 14, 2016 with rental fee USD17,719.68.
PT Mas Murni Indonesia Tbk. dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Mas Murni Indonesia Tbk. and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and As of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. Informasi Segmen
36. Segment Information 2015 Rp
2014 Rp
Pendapatan bersih : Kamar Makanan dan Minuman Lain-lain
31.196.358.192 38.745.450.345 8.226.417.176
34.918.664.172 40.156.123.607 7.542.189.081
Net revenue: Room Foods and beverages Others
Total
78.168.225.713
82.616.976.861
Total
Laba kotor : Kamar Makanan dan Minuman Lain-lain
20.238.438.203 11.232.034.594 8.031.460.089
24.424.912.536 11.604.942.425 6.607.989.815
Gross profit: Room Foods and beverages Others
Total
39.501.932.886
42.637.844.776
Total
37. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan 37. Responsibility and Autorization Preparation Laporan Keuangan for Financial Statement Manajemen perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan dan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan pada tanggal 28 Maret 2016.
78
The Company's Management is responsible for the preparation of financial statements and has agreed to publish the financial statements on March 28, 2016.