Daftar Isi ikhtisar data keuangan penting
2
laporan dewan komisaris
4
laporan dewan direksi
6
profil perusahaan
8
analisa dan pembahasan manajemen 16 tata kelola perusahaan 19 pernyataan manajemen atas laporan tahunan 2013 23 laporan keuangan konsolidasi 24
1
IKTISAR DATA KEUANGAN PENTING Dalam Jutaan Rupiah
2011
2012
2013
4,266 (3,369) (6,353)
4,374 (232) (179)
11,129 1,675 (914)
(675) (7,028) (7,028)
(22) 64 (138) (138)
(119) (1,354) (2,388) (2,388)
(6,888) (140) (4,189)
(127) (11) 846
(2,044) (344) (643)
1,000
1,743
1,743
(6.89)
(0.07)
(1.17)
(92,901) 42,729 95,661 80 (52,932)
3,755 63,960 447 6,806 63,513
(13,371) 80,986 19,862 6,461 61,124
-16.45% 13.28% 2.89% -180.72% 223.88% -98.20%
-0.22% -0.22% 940.96% 0.70% 0.70% 19.34%
-2.95% -3.91% 9.61% 32.49% 24.53% -5.78%
Hasil-Hasil Operasi Penjualan Bersih Laba (Rugi) Kotor Laba (Rugi) Sebelum Pajak Beban (Penghasilan) Pajak Pajak Kini - Final Pajak Tangguhan Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) Komprehensif Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali EBITDA
Laba (rugi) per Saham Jumlah Saham yang Beredar (jutaan lembar) Laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam satuan)
Posisi Keuangan Modal Kerja Bersih Jumlah Aset Jumlah Investasi Jumlah Liabilitas Kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas
Rasio Keuangan Tingkat Pengembalian Aset Tingkat Pengembalian Ekuitas Rasio Lancar Tingkat Liabilitas terhadap Ekuitas Tingkat Liabilitas terhadap Aset EBITDA terhadap Pendapatan
2
DATA PERDAGANGAN SAHAM
Jumlah saham Perseroan yang diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 300.000.000 saham atau sebesar 30% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal saham Rp. 100 per lembar saham. Perlu dijelaskan bahwa jumlah saham yang telah dikeluarkan Perseroan hingga saat ini berdasarkan anggaran dasar Perseroan yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Ham adalah sebanyak 1.743.240.000 saham, sedangkan yang sudah dilaporkan dan tercatat pada KSEI / BEI adalah sebanyak 1.000.000.000 saham Perdagangan Efek Perseroan telah dihentikan diseluruh Pasar sejak tanggal 23 Nov 2009 oleh Bursa Efek Indonesia. Dan Perseroan berstatus delisting sejak tanggal 3 Desember 2012
3
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Pemegang Saham yang terhormat, Syukur dan terima kasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, hanya dengan perkenanNya, PT. Surya Intrindo Makmur Tbk berhasil melewati tahun 2013. Di tahun 2013 yang bisa dibilang tidak mudah, ekonomi Indonesia diperkirakan mampu tumbuh sebesar 5,7% yoy. Meskipun lebih rendah dari tahun sebelumnya, namun angka tersebut merupakan sebuah prestasi. Karena tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia meningkat, dibarengi dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini tidak terlepas dari berbagai tekanan yang dihadapi. Terutama guncangan ekonomi di pasar keuangan global. Ketidakpastian meningkat sejalan dengan rencana pengurangan stimulus moneter alias tapering off di AS. Efek pelemahan nilai tukar berimbas ke seluruh sektor industri, yang memicu pelaku usaha lebih ketat dalam memasang target pertumbuhan. Sektor konstruksi terkena imbas tidak ringan. Ditambah permasalahan pembebasan lahan, kenaikan suku bunga, kenaikan upah pekerja dan bahan bakar minyak. Sejumlah variabel itu kemudian memaksa emiten konstruksi memangkas target pertumbuhan. Namun pasar properti dan konstruksi di Indonesia dapat dibilang tidak ada matinya. Disaat pasar properti dunia jatuh akibat krisis global beberapa tahun lalu, pasar properti Indonesia justru mampu bertumbuh dengan baik. Prospek industri konstruksi dan properti lahan industri juga cukup cerah. Hal ini ditopang oleh kelanjutan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dalam jangka panjang serta aliran dana investasi langsung (direct investment), baik dari lokal maupun asing yang cenderung meningkat. Diantara berbagai kondisi tersebut, Perseroan pada tahun 2013 mulai mencatatkan penjualan sebesar Rp. 11,129 miliar. Terdiri dari jasa konstruksi dan lainnya sebesar Rp. 11,112 miliar, sedangkan sisanya merupakan penjualan sepatu. Karena adanya peningkatan volume penjualan, Perseroan di tahun 2013 mencatat laba kotor sebesar Rp. 1,674 miliar, naik 821% dari posisi rugi tahun 2012. Rugi bersih tercatat sebesar Rp. 2,389 miliar di tahun 2013, naik sebesar 1.636% dibandingkan dengan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp. 138 juta. Peningkatan tersebut karena pembebanan pajak tangguhan dan beban umum & administrasi. Aset perseroan sebesar Rp. 80,986 miliar, meningkat 26,62% dibandingkan 2012 berhubung adanya kegiatan peluasan usaha di bidang industri pengolahan dan permurnian hasil tambang. Setelah mempelajari dan mengevaluasi laporan keuangan Perseroan, maka Dewan Komisaris menyatakan menerima dan menyetujui Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013, yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Supoyo, Sutjahjo, Subyantara & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Memperhatikan kendala eksternal yang ada dan prestasi kinerja yang kami sampaikan diatas, Dewan Komisaris memandang direksi telah banyak upaya yang dilakukan menghadapi berbagai permasalahan operasional dan telah dengan sungguh2 melakukan pengelolaan perusahaan. Dewan komisaris juga memandang prospek usaha yang disusun Direksi cukup rasional untuk diupayakan.
4
Sesuai dengan hasil RUPST tanggal 10 Mei 2013, terdapat perubahan komposisi Komisaris, yaitu Ibu Kwong Heranita Cintya yang semula sebagai Direktur ditetapkan sebagai Komisaris. Penetapan ini dilakukan untuk mengimbangi hasil kerja tim Direktur karena adanya penambahan Bapak Ir.R.Hary Sunaryo sebagai DIrektur. Selanjutnya, sesuai hasil RUPSLB tanggal 18 Juni 2013 ditetapkan reposisi Ibu Kwong Heranita Cintya kembali sebagai Direktur karena adanya pengunduran diri Bapak Roy Gunawan sebagai Wakil Presiden Direktur. Akhir kata, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Para Pemegang Saham, juga segenap mitra usaha atas semua dukungan dan kepercayaannya kepada Perseroan. Serta terima kasih kepada Dewan Direksi, Jajaran Pengurus, seluruh staff dan Karyawan PT. Surya Intrindo Makmur Tbk, atas semua sumbangsihnya terhadap Perseroan.
Surabaya, 12 April 2014 Atas Nama Dewan Komisaris
dr. Harijanto Presiden Komisaris
5
LAPORAN DEWAN DIREKSI Pemegang saham yang terhormat, Kinerja perekonomian Indonesia serpanjang tahun 2013, terkoreksi akibat tiga isu global yang meliputi ketidakpastian pemulihan ekonomi, ketidakpastian yang meluas seiring ketidak tegasan kebijakan di Amerika Serikat (AS), serta ketidakpastian perkembangan harga komoditas. Selain itu nilai tukar rupiah di tahun 2013 juga terus terdepresiasi disertai volatilitas yang meningkat. Pelemahan rupiah ini searah dengan pelemahan mata uang di negara kawasan. Tahun 2013 sepertinya belum memberikan imbal hasil positif seperti yang di harapkan bagi Perseroan. Akumulasi kerugian pada tahun-tahun sebelumnya yang dialami dari usaha alas kaki mendorong perseroan untuk meningkatkan nilai perusahaannya melalui kegiatan strategis dan aksi korporasi. Sektor konstruksi menjadi pilihan Perseroan karena merupakan salah satu industri yang terus berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini. Walaupun melambat, namun tahun depan diperkirakan sektor ini akan terus mencatat pertumbuhan, disisi lain perseroan juga melakukan expansi usaha di bidang industri pengolahan dan permurnian hasil tambang. Hingga akhir tahun 2013, Perseroan mencatat kenaikan penjualan sebesar 154,44% dibanding tahun sebelumnya. Terdiri dari penjualan sub bidang jasa pengurukan sebesar 66,61%, penjualan sub bidang jasa kontruksi sebesar 33,24%, dan selebihnya 0,15% adalah penjualan sepatu. Berkat upaya efisiensi dan optimalisasi biaya, perseroan mengalami kenaikan laba kotor sebesar 821,82%, dari Rp. 1,674 miliar di tahun 2013 dibandingkan dengan rugi kotor Rp.232 jutaan ditahun sebelumnya Beban usaha perseroan di tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 2,539 miliar naik sebesar 4,75% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp. 2,426 miliar, disebabkan oleh peningkatan biaya gaji sebesar 81,15%. Sehubungan dengan kegiatan peluasan usaha di bidang industri pengolahan dan permurnian hasil tambang, jumlah aset perseroan tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 80,986 miliar, meningkat 26,62% dibandingkan dengan jumlah aset di tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp. 63,960 miliar. Hasil yang dicapai yang kami sampaikan diatas masih terbatas kepada bidang usaha pembangunan, khususnya sub bidang jasa konstruksi dan bidang usaha industri alas kaki. Realisasi hasil dari pengembangan usaha kebidang industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan, industri manufakturing dan fabrikasi lainnya dan perdagangan hasil-hasil pertambangan, yang telah mendapat persetujuan dari Para Pemegang Saham pada RUPSLB Perseroan tanggal 10 April 2013 dapat kami laporkan bahwa sampai dengan akhir tahun 2013 seluruh pengadaan sarana produksi termasuk mesin dan peralatan dan perijinan dari smelter yang dibangun Perseroan sudah siap operasi. Kendala muncul pada proses perijinan dari penambang lokal yang diharapkan sebagai suppier bahan baku. Regulasi mensyaratkan adanya studi AMDAL sebagai bagian dari berkas perijinannya. Studi AMDAL saat ini sedang proses, yang nantinya diperlukan untuk melengkapi berkas perijinan operasi yang sudah diajukan sebelumnya. Dibidang tata kelola, Perseroan telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan pelaksanaan fungsi setiap organ-organ perusahaan berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya. Pembagian kerja juga dengan memperhatikan lingkup kinerja yang ada. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dan banyak memberikan saran terhadap pelaksanaan kebijakan Perseroan.
6
Sesuai dengan hasil RUPST tanggal 10 Mei 2013, terdapat perubahan komposisi Direktur, yaitu adanya penambahan Bapak Ir.R.Hary Sunaryo sebagai DIrektur. Direktur baru ini dikhususkan untuk pengelolaan pengembangan bidang usaha baru yaitu bidang industri pengolahan dan pemurnian hasilhasil pertambangan, industri manufakturing dan fabrikasi lainnya dan perdagangan hasil-hasil pertambangan. Selanjutnya, sesuai hasil RUPSLB tanggal 18 Juni 2013 ditetapkan reposisi Ibu Kwong Heranita Cintya kembali sebagai Direktur karena adanya pengunduran diri Bapak Roy Gunawan sebagai Wakil Presiden Direktur. Sebagai penutup, perkenankan kami menyampaikan penghargaan atas semua bimbingan dan petunjuk Dewan Komisaris. Untuk semua jajaran pimpinan, staf serta segenap karyawan, kami sampaikan terima kasih atas kontribusinya. Semoga hubungan kerjasama yang terjalin ini dapat terjaga di waktu-waktu mendatang.
Sidoarjo, 12 April 2014 Atas Nama Dewan Direksi
Sasra Adhiwana Presiden Direktur.
7
PROFIL PERUSAHAAN Nama Perusahaan Alamat Phone Fax Website E-mail
: PT SURYA INTRINDO MAKMUR Tbk : Gedung Gozco, Lantai 6 Jalan Raya Darmo no. 54-56, Surabaya : (62-31) 5612818 : (62-31) 5620968 : www.simtbk.co.id :
[email protected]
Riwayat Singkat Perusahaan Perseroan didirikan dengan nama PT Surya Intrindo Makmur (selanjutnya disebut Perseroan ) berdasarkan Akta Pendirian No: 48 tanggal 29 Juli 1996, oleh Notaris Ny. Nursetiani Budi, yang telah memperoleh pengesahan Mentri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-10432.HT.01.01.TH 96 tanggal 19 November 1996. Perubahan terakhir dengan Akta No. 9 tanggal 28 Juni 2001 dari Zainal Arifin SE. SH., notaris pengganti dari Johan Sidharta, SH., MS, notaris di Surabaya, mengenai pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp. 500 menjadi Rp. 100 per lembar saham dan telah dan telah mendapatkan pengesahan dari menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C04052.HT.01.04.th.2001 tanggal 30 Juli 2001. Kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perseroan adalah bergerak dibidang Industri alas kaki. Penjualan sepenuhnya ditujukan ke pasar ekspor terutama ke Negara Amerika, Eropa dan Kanada. Kegiatan usaha Perseroan berdasar Anggaran Dasar terakhir, yaitu sesuai Pernyataan Keputusan RUPSLB, akta nomor 19. Notaris Wachid Hasyim, SH di Surabaya, tanggal 10 April 2013 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI nomor AHU-20779.AH.01.02.Tahun 2013 tertanggal 19 April 2013 yaitu sebagai berikut: a. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perindustiran, antara lain industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan, industri manufacturing dan fabrikasi, serta industri pembuatan alas kaki dan komponen-komponennya; b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perdagangan umum, termasuk import dan eksport, interinsulair dan lokal, dari semua barang yang dapat diperdagangkan yang berhubungan dengan usaha Real Estate dan Property, serta perdagangan alas kaki dan komponenkomponennya; termasuk pula bertindak sebagai grosir, leveransir, supplier, distributor, agen dan pedagang perantara; c. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pembangunan, antara lain perencanaan dan pembangunan perumahan, perkantoran, ruko, rukan, jalan jembatan, bandara, dermaga, pembangunan lapangan golf dan sarana prasarananya beserta pemasangan instalasi-instalasi terkait, antara lain listrik, air bersih dan telekomunikasi, juga bertindak sebagai pengembangan (developer) dan pemborong pada umumnya (General Contractor); d. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pertanian, antara lain perkebunan kelapa sawit, perkebunan tanaman pangan dan tanaman industri serta agrobisnis dan agri industri; e. Bergerak dibidang jasa pada umumnya, kecuali jasa dalam bidang hukum dan perpajakan;
8 Dari kegiatan usaha tersebut diatas, kegiatan usaha yang sudah dijalankan serta produk dan/atau jasa yang dihasilkan adalah:
a. Bidang usaha pembangunan, sebagai pemborong pada umumnya (General Contractor), dengan produk berupa jasa konstruksi; b. Bidang usaha industri alas kaki dengan produk alas kaki. Saat ini, kegiatan yang dilakukan hanya menjual sisa persediaan. Kegiatan usaha yang sudah dijalankan tetapi belum menghasilkan adalah: a. Bidang usaha pembangunan, sebagai pengembangan (developer), dengan produk berupa Ruko dan atau Rumah Tinggal. Selain di individu Perseroan, Kegiatan usaha ini juga diupayakan melalui entitas anak PT.Bangun Sarana Jaya; b. Bidang usaha industri pengolahan dan pemurnian serta perdagangan hasil-hasil pertambangan, dengan produk pasir zircon; Kegiatan usaha lain seperti tercantum dalam Anggaran Dasar belum dijalankan.
STRUKTUR ORGANISASI PT. SURYA INTRINDO MAKMUR Tbk
Pemegang Saham
Dewan Komisaris dr. Harijanto, MM Tjokro Setiono
Direksi
Sekretaris Perusahaan
Audit Internal
Sasra Adhiwana Ir. R. Hary Sunaryo Heranita Cintya, SE Dra. Meikewati Tandali, Ak.
Dra. Meikewati Tandali, Ak.
Drs. Jazid, Ak
Keuangan
Pemasaran
Proyek
Pabrik
P. Lingkungan
SDM
Bramando M.B.S
Tutik S.
Made Poliani
Subanu
Dalam S.
Kapeno
Legal Deddy Agus H. Boy Halim
Visi Berprestasi untuk membangun masa depan yang lebih baik
Misi
9 Menghasilkan nilai yang pantas untuk mendukung pengembangan perusahaan serta memberikan benfit yang memuaskan bagi semua pihak
DEWAN KOMISARIS
dr. Harijanto, MM Lulusan Kedokteran Umum, Universitas Airlangga tahun 1987 dan Sekolah Tinggi Managemen Prasetiya Mulya, Jakarta Program Magister Managemen tahun 1995. Komisaris PT. Bank Yudha Bhakti 1996-1998. Komisaris Perseroan sejak 1996. Presiden Komisaris PT. Tong Chuang Indonesia sejak 1998. Komisaris PT Fortune Mate Indonesia Tbk sejak 2004. Saat ini tercatat juga sebagai Komisaris PT Suryabumi Agro Langgeng.
Presiden Komisaris
Berdasar keputusan RUPS tanggal 25 Juni 2010 ditetapkan sebagai Presiden Komisaris Perseroan, dan ditetapkan kembali melalui keputusan RUPS tanggal 10 April 2013 untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan.
Tjokro Setiono Lulusan Sekolah Lanjutan Atas, Jember tahun 1972. PT. Jatim Utama Steel, Wakil Manajer Produksi, 1973-1983 PT. Kertarajasa Raya, Manajer Produksi, 1983-1987 PT. Wiharta Karya Agung, Wakil Manager Pabrik, 1987-1991 PT. Lezen Indonesia, Sidoarjo, Direktur, 1991-2005 PT. Mega Inti Gemilang, Surabaya, Direktur, 2006-sekarang PT. Surya Intrindo Makmur Tbk, Komisaris, 2010-sekarang Berdasar keputusan RUPS tanggal 25 Juni 2010 ditetapkan sebagai Komisaris Perseroan, sekaligus sebagai Komisaris Independen, dan ditetapkan kembali melalui keputusan RUPS tanggal 10 April 2013 untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan. Komisaris Independen Pak Tjokro Setiono tidak punya hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta dengan pemegang saham Perseroan.
10
DEWAN DIREKSI
Sasra Adhiwana Lulusan Sekolah Lanjutan Atas, Jakarta, tahun 1965. Tahun 1967-1984 Direktur PT Kali Intan. Tahun 1984-1988 Direktur PT Soekun Niaga Dwitama. Tahun 1986 Direktur Grandwood Trading Singapore. Tahun 1989-2001 Direktur PT Golden Adishoes. Tahun 1995-2001 Direktur PT Tunas Adi Dinamika. Tahun 1994-2000 Ketua APRISINDO (Asosiasi Persepatuan Indonesia). Sebagai Komisaris Utama Independen Perseroan sejak tahun 2001. Berdasar keputusan RUPS tanggal 25 Juni 2010 2010 ditetapkan sebagai Presiden Direktur Perseroan, dan ditetapkan kembali melalui keputusan RUPS tanggal 10 April 2013 untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan. Bapak Sasra Adhiwana memimpin pelaksanaan fungsi dan tugas Tim Direksi
Presiden Direktur
Ir. R. Hary Sunaryo Lulusan Universitas Gajah Mada, Fakultas Tehnik Geologi tahun 1982. Tahun 1980 -1981 Geologist, Huffco, Balikpapan Tahun 1982 -1998 Staff Ahli, Penambangan emas alluvial Kalimantan Barat, Tahun 1999 - 2013 Direktur PT.Berlian Mahkota Coal, Tahun 1999 - 2013 Direktur PT.Niaga Inti Mineral Tahun 2009 - 2011 Direktur PT.Geoga Bumi Mandiri, konsultan geologi Tahun 2012 - skrg Direktur Utama PT.Geoga Bumi Mandiri Tahun 2013 - sekarang Direktur Perseroan Berdasar keputusan RUPLB tanggal 10 Mei 2013 ditetapkan sebagai Direktur, dan ditetapkan kembali berdasar RUPS tanggal 10 April 2013 untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan.
Wakil Presiden Direktur
Bapak Ir.Hari Sunaryo bertugas merencanakan dan memimpin operasional (dan pemasaran) kegiatan usaha Perseroan di bidang usaha industri pengolahan dan pemurnian serta perdagangan hasil-hasil pertambangan.
11
Heranita Cintya, SE Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya tahun 1994, Tahun 1991-1993 Administrasi Sky Horse Indonesia (Trading Company), Tahun 1994-1997 Staff General Affair PT Tong Chung Indonesia, Tahun 1997-2000 Sekretaris PT Tong Chuang Indonesia, Tahun 2000-2013 Corporate Secretary PT Surya Intrindo Makmur Tbk, Tahun 2004-Sekarang Direktur PT Surya Intrindo Makmur Tbk Berdasar keputusan RUPS tanggal 29 Juni 2004 ditetapkan sebagai Direktur Perseroan, dan diperpanjang masanya beberapa kali, sampai kemudian berdasar RUPS tanggal 10 April 2013 ditetapkan sebagai Komisaris, dan berdasar RUPS tanggal 28 Juni 2013 ditetapkan kembali sebagai Direktur untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan Ibu Heranita Cintya, SE bertugas merencanakan dan memimpin pelaksanaan operasional (dan pemasaran) kegiatan usaha Perseroan di bidang usaha pembangunan.
Direktur
Dra. Meikewati Tandali, Ak. Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Airlangga tahun 1985. Pernah bekerja sebagai Manager Audit di kantor Akuntan Publik Drs. Tanzil & Co. dan Controller PT Fortune Mate Indonesia tahun 1992-1999 dan Direktur Perseroan sejak tahun 1999 dan merangkap sebagai Corporate Secretary Perseroan sejak 2013. Berdasar keputusan RUPSLB tanggal 27 Oktober 1999 ditetapkan sebagai Direktur Perseroan, dan diperpanjang masanya beberapa kali, terakhir keputusan RUPS tanggal 10 April 2013 untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan.
Direktur
Ibu Dra.Meikewati Tandali, Ak bertugas merencanakan dan memimpin pelaksanaan supporting function kegiatan usaha meliputi bagian Keuangan (dan Akuntansi/Pajak), SDM dan Legal.
12
SUMBER DAYA MANUSIA Hingga akhir tahun 2013 jumlah tenaga kerja Perseroan adalah 48 karyawan, sedang jumlah yang tercatat pada tahun 2012 adalah 19 orang. Perusahaan fokus kepada persiapan pengembangan kegiatan usaha dan peningkatan skala usaha. Kebutuhan kompetensi karyawan diupayakan melalui seleksi pada proses rekruitment karyawan baru. Selama tahun 2013, kegiatan pengembangan kompetensi karyawan selanjutnya tidak (belum) dilakukan. RINCIAN PEMEGANG SAHAM DI ATAS 5% PemegangSaham
JumlahLembarSaham
1. PT Inovasi Abadi Investindo 2. Tjandra Mindharta Gozali 3. Masyarakat PemegangSaham
Prosentase
1.429.240.00
81,9876 %
14.000.00
0,8031 %
300.000.00
17,2093 %
1.743.240.000
100,00 %
Bagan struktur Perusahaan per 3 Desember 2013 sebagai berikut :
Tjandra Mindharta Gozali & Keluarga
PT. Inovasi Abadi Investindo
Tjandra Mindharta Gozali
81.99%
Masyarakat
0.80%
17.21%
SIMM
80.00% PT. Tong Chuang Indonesia
60.00% PT. BangunSarana Jaya
13
Informasi entitas anak sebagai berikut : No
Entitas Anak
Kegiatan usaha
Alamat
1
PT.Tong Chuang Indonesia
Alas kaki
Jl. Raya Tambak Sawah No.8, Waru-Sidoarjo.
2
PT.Bangun Sarana Jaya
Pembangunan
Jl. Raya Darmo 54-56, Blok B 16, Surabaya.
14
PENCATATAN SAHAM Pada tanggal 8 Maret 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-439/PM/2000 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 500 per saham atau sejumlah Rp. 30.000.000.000 kepada masyarakat. Pada tanggal 28 maret 2000, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Juni 2001 telah disetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan perbandingan 1:5, sehingga saham yang beredar menjadi 1.000.000.000 lembar saham, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C-04052 HT.01.04. TH.2001 tanggal 30 Juli 2001. Lembaga/Profesi Penunjang Pasar Modal Perseroan: Profesi penunjang
Kantor Akuntan Publik (KAP)
Nama
Jasa diberikan
Supoyo, Sutjahyo, Subyantara & Rekan Plaza Andhika Blok C 3-4,
Pemeriksaan umum laporan keuangan
Jl Simpang Dukuh 38-40 Surabaya 60275
Notaris
Wachid Hasyim, SH Plaza Andhika Blok B-4,
Dokumentasi RUPST dan RUPSLB
Jl Simpang Dukuh 38-40 Surabaya 60275
Biro administrasi efek
PT.Sinartama Gunita
Pencatatan saham
Jl.Lombok no 71, Jakarta 10350
Honorarium yang diberikan kepada profesi penunjang selama tahun 2013 sebesar Rp. 60.000.000 ( Enam puluh juta ) terinci untuk KAP sebesar Rp.40.000.000 ( Empat puluh juta ) untuk Notaris sebesar Rp.8.000.000 ( Delapan juta ) dan sisanya sebesar Rp.12.000.000 ( Dua belas juta ) untuk BAE dan KSEI.
15
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
KINERJA PERSEROAN Penjualan Bersih Perseroan pada tahun 2013 mulai mencatatkan penjualan sebesar Rp. 11,129 miliar.Terdiri dari jasa konstruksi dan lainnya sebesar Rp. 11,112 miliar, sedangkan sisanya merupakan penjualan sepatu.
Rugi Usaha dan Rugi Bersih Padatahun 2013, perseroan mencatat laba kotor sebesar Rp. 1,674 miliar, naik sebesar 821,82% dibandingkan dengan tahun 2012 yang masih rugi sebesar Rp.232 juta. Peningkatan tersebut karena meningkatnya volume penjualan di usaha jasa kostruksi dan lainnya. Rugi bersih perseroan tercatat sebesar Rp. 2,389 miliar di tahun 2013, naik sebesar 1.636,47% dibandingkan dengan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp. 138 juta. Peningkatan tersebut karena pembebanan pajak tangguhan dan beban umum & administrasi.
Aset dan Ekuitas Aset perseroan tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 80,986 miliar, meningkat 26,62% dibandingkan jumlahaset di tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp. 63,960 miliar. Peningkatan asset ini sebagian disebabkan oleh kegiatan peluasan usaha di bidang industry pengolahan dan permurnian hasil tambang. Ekuitas perseroan tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 61,124 miliar, menurun (3,76%) dibandingkan jumlah ekuitas di tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp. 63,513 miliar. Penurunan ekuitas tersebut disebabkan oleh kenaikan rugi bersih karena pembebanan pajak tangguhan. Aset lancar per akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 1,42 MIlyar, turun sebesar Rp. 2,78 Milyar atau sebesar 66% dibanding per akhir tahun sebelumnya, terutama karena adanya reklassifikasi uang muka pembelian ke aset tetap sebesar Rp. 2,98 Milyar dan penurunan piutang pihak ketiga sebesar Rp. 0,55 Milyar. Aset tidak lancar per akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 79,56 Milyar, meningkat sebesar Rp. 19,81 Milyar atau sebesar 33% dibanding per akhir tahun sebelumnya, terutama karena adanya tambahan aset tetap net sebesar Rp. 10,87 Milyar, tambahan aset Tanah dalam pengembangan sebesar Rp. 6,71 Milyar dan tambahan aset lain-lain sebesar Rp. 3,57 Milyar. Tambahan aset tetap diupayakan terkait kegiatan usaha Perseroan dibidang usaha industri pengolahan hasil-hasil pertambahan dan bidang usaha pembangunan. Tambahan aset tetap terutama diperoleh dengan tambahan Liabilitas jangka pendek yang meningkat sebesar Rp. 14,35 Milyar atau sebesar 32x dibanding per akhir tahun sebelumnya, dan dari liabilitas jangka panjang sebesar Rp. 4,86 Milyar.
Hasil Usaha Penjualan yang diperoleh Perseroan hampir keseluruhnya berasal dari aktivitas pengembangan bisnis pembangunan, seiring dengan kebutuhan permintaan konsumen properti maka menunjukkan meningkatnya permintaan akan proyek-proyek di bidang jasa kontruksi. Adanya pengawasan ketat selama proses pekerjaan kontruksi dan pengurukan memungkinkan upaya-upaya efisiensi dan optimalisasi biaya sesuai dengan spesifikasi pekerjaannya.
16
Pendapatan tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 11,13 MIlyar, naik sebesar Rp. 6,76 Milyar atau sebesar 154% dibanding tahun sebelumnya, sementara Beban pokok penjualan tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 9,45 MIlyar, naik lebih rendah yaitu sebesar Rp. 4,85 Milyar atau hanya sebesar 105% dibanding tahun sebelumnya, sehingga diperoleh laba kotor sebesar Rp. 1,67 Milyar, naik sebesar Rp. 1,91 Milyar dibanding tahun sebelumnya yang tercatat rugi kotor sebesar Rp. 0,23 Milyar. Jumlah beban penjualan ditambah beban umum dan administrasi tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 2,54 Milyar, naik sebesar Rp. 0,11 Milyar atau sebesar 4% dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp. 2,43 Milyar. Sementara, beban (pendapatan) lainnya tahun 2013 tercatat beban sebesar Rp. 0,31 Milyar, dibanding tahun sebelumnya yang tercatat pendapatan sebesar Rp. 2,50 Milyar. Dengan posisi demikian, untuk tahun 2013 Perseroan mencatat rugi usaha sebesar Rp. 0,90 Milyar, naik sebesar Rp. 0,72 Milyar dibanding tahun sebelumnya yang tercatat rugi usaha sebesar Rp. 0,18 Milyar. Dengan memperhitungkan beban pajak, maka Perseroan mencatat rugi bersih sebesar Rp. 2,39 Milyar, naik sebesar Rp. 2,25 Milyar dibanding tahun sebelumnya yang tercatat rugi bersih sebesar Rp. 0,14 Milyar.
Arus Kas Arus operasi tahun 2013 mencatat surplus sebesar Rp. 2,87 Milyar, naik sebesar Rp. 4,08 Milyar dibanding tahun sebelumnya yang tercatat defisit sebesar Rp. 1,21 Milyar. Ditambah penerimaan dari aktivitas pendanaan, yaitu pinjaman dari Pemegang saham dan sumber lainnya, total sebesar Rp. 4,77 Milyar, surplus dari aktivitas operasi digunakan untuk membayar bagian dari nilai perolehan aset tetap yang diupayakan dalam rangka pengembangan usaha ke bidang usaha industri pengolahan hasil-hasil pertambahan dan bidang usaha pembangunan, total sebesar Rp. 7,65 Milyar. Sisanya immaterial sebesar Rp. 0,01 Milyar dibayar dari saldo kas setara kas.
Kemampuan Membayar Utang Ratio aset lancar dibanding liabilitas lancar per akhir tahun 2013 sebesar 9%, yang berarti untuk pelunasan liabilitas lancar tidak cukup tersedia aset lancar dan hanya tersedia 9% nya. Selama pengembangan usaha belum menghasilkan maksimal, maka Pendanaan Perseroan sangat tergantung kepada aktivitas keuangan, dalam hal ini pinjaman pemegang saham. Sejauh ini, dalam rapat dengan pemegang saham utama, Perseroan mendapat support untuk mengupayakan kelangsungan usaha Perseroan.
Kolektibilitas Piutang Perputaran piutang usaha selama tahun 2013 sebesar 29x, yang berarti periode piutang adalah rata-rata sebesar 12 hari. Lancarnya kolektibilitas piutang ini membantu kelancaran pengelolaan arus kas Perseroan.
Struktur dan Kebijakan Permodalan Perseroan menetapkan struktur dan kebijakan permodalan yang sehat, yaitu dengan mengupayakan pendanaan dengan tingkat biaya modal yang sehat, yaitu dengan prioritas pendanaan dari hasil usaha, dan bilamana diperlukan menggali pendanaan dari pinjaman, maka akan dilakukan dengan memperhatikan tingkat leverage yang sehat. Permasalahan yang dihadapi perseroan saat ini untuk mengaplikasikannya yaitu belum optimalnya hasil pengembangan usaha yang diupayakan.
17
PROSPEK USAHA Sejauh ini belum ada usaha yang sepenuhnya menjanjikan, namun Perseroan selalu berada dalam kondisi siap siaga, kapanpun ada kesempatan dan peluang emas, untuk meneruskan perputaran roda usahanya baik di bidang semula yakni industri alas kaki ataupun bidang lain yang memang dapat memberikan hasil yang lebih baik. Juga dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya, Perseroan melalui upaya strategis dan aksi korporasi dalam tahun 2013 telah merealisasikan proyek pembangunan kawasan pemukiman dan perluasan ke bidang industri pengolahan dan pemurnian hasi tambang yang dapat di fungsikan sebagai bahan baku keramik. Diharapkan kedua usaha baru ini akan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi Perseroan di masa mendatang. Seperti diketahui, pada 12 Januari 2014, UU Nomor 4 tahun 2009, tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (minerba), resmi diberlakukan. Dengan adanya ketentuan ini, perusahaan tambang tidak diperbolehkan mengekspor mineral mentah. Ketentuan ini membuka peluang usaha industri pemurnian hasil-hasil pertambangan (smelting). Berangkat dari keyakinan yang ada, Perseroan berupaya mengembangan usaha ke bidang pemurnian hasil tambang dengan produk akhir pasir zircon kadar minimal 65%. Kapasitas produksi dirancang sebesar 2 Ton per jam. Kapasitas ini jauh dibawah kebutuhan yang ada.
PEMBAGIAN DIVIDEN Pembagian laba bersih Perseroan akan diatur sedemikian rupa sehingga tercapai keseimbangan yang baik antara kepentingan pemegang saham dan kesehatan keuangan perseroan. Sampaisaatini Perseroan belummengadakanpembagiandeviden.
TARGET DAN REALISASI TAHUN 2013 Dibidang usaha industri pemurnian hasil-hasil penambangan, kami laporkan bahwa sampai dengan akhir tahun 2013 seluruh pengadaan sarana produksi termasuk mesin dan peralatan dan perijinan dari smelter yang dibangun Perseroan sudah siap operasi. Perseroan selalu berupaya menerapkan tata kelola yang baik, termasuk dengan para pihak yang diajak kerjasama. Perijinan operasi oleh Penambang lokal yang diharapkan sebagai suppier bahan baku, sedang dalam proses pengurusan AMDAL sebagai bagian dari berkas perijinannya. Hasil kinerja yang diharapkan dari bidang ini belum terealisasi. Dibidang usaha pembangunan, Perseroan baru merealisasi pendapatan dari jasa konstruksi, yaitu tercatat sebesar Rp.11,13 Milyar. Hasil kinerja dari bidang usaha sebagai Developer belum bisa direalisasi karena atas lahan property yang telah diakuisisi masih dalam proses perijinan.
TARGET TAHUN 2014 Dibidang usaha industri pemurnian hasil-hasil penambangan, Perseroan mentargetkan seluruh perijinan operasi dari pemasok bahan sudah selesai, sehingga pada tahun berikutnya, pengadaan bahan dapat direalisai dan hasil kinerja akan diperoleh. Dibidang usaha pembangunan, Perseroan mentargetkan peningkatan pendapatan dari jasa konstruksi minimal sebesar 40% dibanding realisasi sebelumnya, atau target pendapatan jasa konstruksi sebesar Rp.15 Milyar. Di bidang usaha sebagai Developer, Perseroan mentargetkan pada tahun 2014 perijinan atas lahan yang sudah diakuisi dapat diselesaikan, dan aktivitas pemetangan lahan sudah dimulai, sehingga pada tahun berikutnya, pembangunan konstruksi dan pemasarannya dapat dimulai dan hasil kinerja pun akan diperoleh.
18
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Manajemenmenya dari perlunya pelaksanaan praktek tata kelola perusahaan yang baik (GCG), guna memelihara kepercayaan dari para pemegang saham dan stakeholder. Seiring dengan situasi persaingan industri yang makin ketat, Perseroan terus berupaya mewujudkan tata kelola perusahaan sebagai suatu sistem yang melekat dengan dinamika perusahaan. Penerapan GCG terus digiatkan, berawal dari paradigm sebagai kepatuhan, proses internalisasi menjadi budaya perusahaan, hingga menjadi sebuah sistem yang memperkuat competitive advantage perusahaan.
DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan strategi bisnis Perseroan oleh Direksi dan memberikan arahan strategis serta saran. Anggota BOC diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris Perseroan terdiriatas 2 orang, satu diantaranya adalah Komisaris Indepen, yang melaksanakan rapat secara berkala untuk membahas laporan manajemen tentang program bisnis dan ekspansi, strategi pemasaran dan isu penting lainnya juga memastikan Perseroan berada di jalur yang sesuai dengan Anggaran Dasar serta Undang-Undang yang berlaku. Tugas pokok Dewan Komisaris sebagai berikut : a. Memberi masukan ke Direksi dalam menetapkan dan mengevaluasi strategi, kebijakan dan rencana serta pelaksanaan kinerja perusahaan. b. Menetapkan remunerisasi Direksi dan menilai sistim penggajian lainnya. c. Bersama komite audit perusahaan menelaah dan megevaluasi pelaksanaan tata kelola perusahaan dan mengadakan perbaikan jika dipandang perlu. d. Memantau proses keterbukaan informasi dan efektifitas komunikasi dalam perusahaan Komisaris independen bertanggung jawab mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik di perusahaan. Selama tahun 2013, telah diselenggarakan rutin rapat bulanan ( 12 kali ) baik untuk koordinasi internal Komisaris maupun dengan Direksi, terutama dalam hal Penetapan strategi dan rencana Perseroan, Pengawasan pelaksanaan kinerja Perseroan, Pelaksanaan tata kelola Perseroan dan Pemenuhan kewajiban Perseroan terhadap ketentuan yang berlaku.
DEWAN DIREKSI Direksi pada dasarnya bertugas mengelola kegiatan perseroan. Direksi wajib mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Pembagian tugas diantara Direksi seperti kami jelaskan dibawah. Presiden Direktur , yaitu Bapak Sasra Adhiwana memimpin pelaksanaan fungsi dan tugas Tim Direksi. Bapak Ir.Hari Sunaryo bertugas merencanakan dan memimpin operasional (dan pemasaran) kegiatan usaha Perseroan di bidang usaha industri pengolahan dan pemurnian serta perdagangan hasil-hasil pertambangan. Ibu Heranita Cintya, SE bertugas merencanakan dan memimpin pelaksanaan operasional (dan pemasaran) kegiatan usaha Perseroan di bidang usaha pembangunan. Ibu Dra.Meikewati Tandali, Ak bertugas merencanakan dan memimpin pelaksanaan supporting function kegiatan usaha meliputi bagian Keuangan (dan Akuntansi/Pajak), SDM dan Legal.
19
Selama tahun 2013, rapat-rapat yang diselenggarakan membahas: a. Penetapan dan pelaksanaan strategi, kebijakan dan rencana Perseroan; b. Pelaksanaan, pengawasan/evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan kinerja; c. Pelaksanaan tata kelola, termasuk pembenahan sistem prosedur operasi; d. Pemenuhan kewajiban Perseroan atas ketentuan yang berlaku.
REMUNERASI KOMISARIS DAN DIREKSI Honorarium bulanan dan tunjangan lain bila ada, untuk setiap Komisaris di tentukan oleh pemengang saham dalam RUPS. Setiap Direktur mendapat gaji bulanan dan tunjangan tertentu bila ada. Karena merupakan bagian dari tanggung jawab jabatan, Komisaris dan Direksi tidak mendapatkan tunjangan kehadiran untuk semua rapat Perseroan yang di hadirinya.
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas kesiapan penyajian informasi pada proses inter relasi antara Perusahaan dengan shareholder sesuai dengan aturan tata hubungan yang ditentukan, serta terpeliharanya mekanisme umpan balik yang sistematis kepada manajemen agar mampu merespon dinamika shareholder dan pasar modal secara tepat dan efektif. Berdasarkan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal & Laporan Keuangan (Bapepam& LK) No.IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, terhitung sejak April 2013 Perseroan menunjuk Ibu Meikewati Tandali, Direktur Perseroan menjabat juga sebagai Sekretaris Perusahaan. Selama tahun 2013, kegiatan yang dilakukan yaitu mengikuti rapat-rapat Dewan Direksi Perseroan, Penyampaian laporan keuangan dan kinerja berkala dan tahunan, mengelola penyampaian informasi tentang Perseroan secara proporsional dan bertanggung jawab, mengelola web Perseroan, dan menyelenggarakan kegiatan administrasi terkait dengan hubungan Perseroan dan pasar modal.
KOMITE AUDIT Komite Audit merupakan organ pendukung Dewan Komisaris yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. Pembentukan Komite Audit harus dibawah tanggung jawab Komisaris Utama dan Direktur Utama Perseroan. Ketua maupun anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Dewan Komisaris. Komite Audit bertindak mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris, memiliki keahlian, pengalaman dibidang audit dan kualitas lain yang diperlukan. Anggota Komite Audit yang berasal dari Dewan Komisaris Perseroan bertindak sebagai Ketua Komite Audit. Pembentukan Komite Audit sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 15 tentang Tugas Dan Wewenang Dewan Komisaris Independen serta peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), peraturan Nomor IX.I.5 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Komite Auidt Perseroan dibentuk berdasarkan SK Dewan Komisaris No: 0018/SIM/SK-KOM/2001 dengan masa bakti 5 tahun.
20
Tim komite audit tidak punya hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta dengan pemegang saham Perseroan. Selama tahun 2013, Komite Audit telah melakukan kegiatan rapat 4 kali dengan Audit Internal, rapat 4 kali dengan Direktur dan rapat pleno pada tiap awal triwulan. Anggota komite audit Perseroan terdiri dari 3 orang yang diketuai oleh Tjokro Setiono dengan anggota Nanik Koeshariani dan Fonny Tungadi, SE. Tjokro Setiono KetuaKomite Audit Perseroan sejak tahun 2010.
ANGGOTA KOMITE AUDIT NANIK KOESHARIANI, lulusan Universitas Merdeka Malang tahun 1989. Menjabat sebagai Kepala Bagian Kredit Bank Lippo Tidar Surabaya tahun 1996-1998, sebagai Kepala Kantor Kas Bank Lippo Sidoarjo tahun 1998-2001. Tahun 2001-2005 sebagai direktur di PT Niaga Indovest Finance dan saat ini berkarier sebagai Operation Manager di PT HD Finance. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2006. FONNY TUNGADI, SE. Lulus STIE-YPUP tahun 1994. Bergabung dengan perseroan sejak akhir 2006. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Pembukuan di Wesi SelatanUtama, sebagai Kepala Accounting danKeuangan di PT Alinia Setra tahun 1997-2000, juga 2001-2006 menjabat sebagai Kepala Accounting danKeuangan di PT Hasil Alam Utama Lestari.
AUDIT INTERNAL Berdasar pada Peraturan Bapepam & LK No IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Perseroan membentuk Unit Audit Internal, yang dipimpin oleh Jazid, Akuntan sebagai Ketua Unit Audit Internal. Selama tahun 2013, pengendalian internal dilakukan dengan melakukan telaah periodik untuk mengukur efektifitas perangkat pengendalian yang ditetapkan manajemen seperti tata organisasi, kebijakan transaksi, sistim dan prosedur penyelenggaran transaksi. Melalui program pengendalian internal, diharapkan diperoleh kondisi : a. Pengamanan harta Perseroan; b. Keyakinan persesuaian penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku; c. Keyakinan pemenuhan peraturan yang berlaku kepada Perseroan baik sebagai Perseroan Terbatas maupun Perusahaan Publik; Perusahaan berupaya terus mengembangkan perkembangan operasi Perseroan.
sistem
pengendalian
internal
seiring
dengan
21
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Bagi Perseroan, berinvestasi pada kesejahteraan masyarakat tak kalah pentingnya dengan investasi pada masa depan bisnis. Perseroan mendukung berbagai program tanggung jawab social untuk meningkatkan kondisi hidup di lingkungan tinggal dan kerja para karyawan, serta pada masyarakat sekitar lingkungan Perseroan. Perseroan senantiasa berkomitmen menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis dengan lingkungan di sekitar daerah operasionalnya dengan melaksanakan tanggung jawab Perusahaan di bidang social serta lingkunan sesuai dengan prinsip pengembangan lingkungan yang berkelanjutan, seperti misalnya dalam perbaikan jalan di sekitar lokasi perusahaan. Sebagai bagian dari masyarakat, Perseroan tetap pada komitmennya untuk merealisasi tanggung jawab sosial. Saat ini, Perseroan focus pada upaya kelangsungan usahanya. Belum ada aktivitas CSR yang dilakukan.
22
PERNYATAAN MANAGEMENT ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013
Para pemegang saham yang terhormat, Sambil mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Direksi dan Dewan Komisaris PT Surya Intrindo Makmur Tbk menyampaikan Laporan Tahunan tahun buku 2013 kepada para pemegang saham. Direksi dan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan. Pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan pemegang saham dan atas kerjasama yang baik selama ini kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Akhir kata, terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemegang saham kepada kami.
Dewan Komisaris
dr. Harijanto, MM
Tjokro Setiono
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Dewan Direksi
Sasra Adhiwana
Ir. R. Hary Sunaryo
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Heranita Cintya, SE Direktur
Dra. Meikewati Tandali. Ak Direktur
23
PT SURYA INTRINDO MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
r i
PT SURYA
NTililDO MNfrURTbK DAt{ EilTTTAS AI{AK'
ATUD
ST'BS,IXAR'ES
DAFIAR ISI' IABTE OF C0,TIETTr
Halaman
/
Pme D'RECIORS' SIAIEMENT TETTER
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
INDEPENDE,ff AUDITCP{S' RErcRT
LAPOMN AUD]TOR INDEPENDEN
F I N N,I CI AL STA IEMEAJIS As of Derplmfpur 31, 201 3 aN 2412
IIPORAN KEUA}IGA}I Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan serta untuk
aNforfieyeanthen endd
lahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Posisi Kamngan Konsolillasian
\
L
2-3
Canffiaipd&Mof
Finarcidfrpflim
funpetensfre lna ne
Laporan Laba Rugi Komprehe$Sf Konsolidaian
4
Laporan Perubahan Ekuihs lGnsdidmian
5
Conmldated Sfalemenfs of $anges in Equity
Laporm Arus lGs Konsolidasian
6
Oonsoldafed Sfafements of Oash Fbws
Catahn Ahs L4oran Kanngnn Konsolidmian
7
Cnnsliid# tffieta Fkarcid $ratwatft
Conmlidated Slafemenfs of
il
:-*s*a
@q"
<-::===
PT SURYA
INTRINDO MAKMUR
PI SURYA INTRITTIDO TUAKMUR TBK
PT SURYA fiITNNDO MAKMURTBK ANDSUBSIUARY D'RECTORS'SIATEMENT REGARD'IUG RESP O NSIBIUT Y F O R PT SURYAIITINNDO ilA'$URfBK AND SUBSIDIARY
DAN EIIITITAS AIIIAK PERIIIYATAATTI DI RE KSI TEITITAIIIG TANGGUIIIG JAWAB IERHADAP LAPORAIII KEUAIIIGA]II KONSOLIDASIAIII PT SURYA INTRINDO MAKMURTBK DAIII EI{NTAS A]iIAK TAITIGGAL 31 DESEMBER 2013 DAITI 2012 SERTA TAHUT{ YA]IIG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Kami yang bertanda tangan dibawah ini
Nama Alamat Kantor
Alamat Domisili No. Telepon Jabatan
2.
2.
Telephone No Tiile
031-5612818 President Director
Name
Dra. Meikewati Tandali, Ak. Gedung Gozco Jl. Raya Darmo No.54-56 Surabaya 60265
Office Address
Residenfial Address
Rungkut Mapan Timur X/El-2
031 -561 281 B
Telephone No Tiile
Surabaya 031-5612818 Director
Direktur
State that :
:
Kami bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian PT Surya lntrindo Makmur Tbk dan entitas anak; Laporan keuangan konsolidasian PT Surya lntrindo Makmur Tbk dan entitas Akuntansi Keuangan di lndonesia;
1. 2.
a, Semua informasl dalam laporan keuangan konsolidasian PT
Surya
3.
lntrindo Makmur Tbk dan entitas anak telah dimuat secara lengkap dan benar;
Laporan keuangan konsolidasian PT Surya Intrindo Makmur Tbk dan entitas anak tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; Kami bertanggungjawab atas sistem pengendalian internal dalam PT Surya lntrindo Makmur Tbk.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarmya.
We are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements of PT Surya lntrindo Makmur Tbk and subsidiary; The consolidated financial statements d PT Surya lntrindo Makmur Tbk and subsidiary have been prepared and presented in accordance with the lndonesian Financial Accounting Standards; All information in the consolidated finarxial statements of PT Surya lntrindo Makmur Tbk and subsidiary has been disclosed in a complete and truttlful manner; The consolidated financial statements PT Surya lntrindo Makmur Tbk and subsidiary do not contain false material information or fact, nor do not they omit material information or f act;
a. b.
b,
4.
l.
Gedung Gozco Jl. Raya Darmo No,54-56 Surabaya 60265 Rungkut Mapan Timur X/El-2 Surabaya
anak telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
3.
Sasra Adhiwana Gedung Gozco Jl Raya Darmo No.54-56 Surabaya 60265 Jatinegara Barat lll/ 1 Jakarta
Residential Address
Dra. Meikewati Tandali, Ak.
No. Telepon Jabatan
2,
'1.
Direktur [Jtama
Nama Alamat Kantor
Menyatakan bahwa
We, the undersigned: Name Office Address
:
Sasra Adhiwana Gedung Gozco Jl Raya Darmo N0,54-56 Surabaya 60265 Jl. Jatinegara Barat lll/ 1 Jakarta 031-56',1 28'l 8
Alamat Domisili
1.
CONSOLIDAT ED FINANCIAL STAT EMENr S AS AI I,E:CEMBERSI,MB AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
4.
We are
of
responsible
for the
internal control systems of
PT Surya lntrindo Makmur Tbk.
Thus this statemetts is made truthfully.
Atas nama dan mewakili Direksi / For and on behalf of the Board of Directors Surabaya, 7 Maret / March 201 4
Dra. Meikewati Tandali,Ak Direktur Utama / President Diector
Direktur
/
Director
GEDUNG GOZCO
JL. RAYA DARMO NO: 54-56 Telp.031-5612818. Fax.O31-5620968, Surabaya 60265, Jawa Timur
KANTORAKUNTAN PUBLIK
SUP@YO, SUT'AFIre, SUEYANTARA
&
RC}
Keputusan Menteri Keuangan Rl No, KEP-14/KM.1/2011 Tanggal 10 Januari 2011
INDEPENDENT AU DIT OR'S REP O RT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Repol Number.011/GA-A
Laporan Nomor. 01 1/GA-A
The stockholders, Board of Commlssioners and Directors Pemegang saham, komisaris dan direksi PT Surya lntrindo Makmur, Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan
PT Surya lntrindo Makmur, Tbk
We have audited the accompanying consolidated financial statements
of
konsolidasian PT Surya lntrindo Makmur, Tbk dan entitas anak, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember2013, serta laporan
PT Surya lntrindo Makmu1 Tbk
laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan perubahan
and the consolidafed slatemenfs of comprehensive income, consolidated
konsolidasian dan laporan arus kas berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
statements of changes in equity , and consolidated statements of cash flows for the yearthen ended, and summary of significant accounting policies and
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
oth e r expl an atory inf ormatio n.
Tanggung,jawab manajemen atas laporan keuangan
Management's responsibility for the financial statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
Management ls responsrb/e for the preparation and fair presentation of
ekuitas konsolidasian untuk tahun yang
and
its subsidiarles, which comprise the
consolidated slafements of financial position as of December 31, 2013,
these financial slalements in accordance with lndonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab auditor
Au d itor s' resp
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan
Our responsibility is to express an opinion on these financial statements
keuangan ini berdasarkan audit kami, Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh lnstitut Akuntan Publik
on
si b i I ity
based on our audit, We conducted our audit in accordance with Standards
etika merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan
on Auditing estab/rshed by the lndonesian lnstitute of Ceftified Public Accountants. Ihose sfandards require that we comply with ethical requirements and plan and peform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statenents are free fron material
penyajian material.
misstatement.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit
An audit involves peforming proceduresto obtain audit evidence aboutthe amounts and disclosures in the financial sfafemenfs. The procedures
lndonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan
tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan, Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan,
baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat
sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opinin atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa buktl audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami,
selected depend on the auditors' judgment, including fhe assessment of
the risks of material misstatement ofthe iinancial statements, whetherdue to fraud or error. ln making those isk assessmenls, the auditors consider internal control relevant to the entity's preparation and fair presentation of the financial sfatemenls in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose ofexpresslng an opinion on the effectiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness ol accounting policies used and the reasonableness of accounting estrma/es made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.
We believe that the audit evidence we have obtaineci appropiate to provide a basis for our audit opinion.
is
sufficient and
-PlasaAndhikaBlokC.34Jl.SimpangDukuh3340Surabaya602T5, Telp,031-5341286,5473585, Fax.031.53'14560, Email:
[email protected] .Jl.PenjaringanAsrilX.PS,l/J.12Surabaya60297. Telp.031'8709808,Fax.031-8706675, Email:kaps3r@gmail,com
0pini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Surya lntrindo Makmur, Tbk dan entitas anak tanggal 3'l Desember 201 3, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di lndonesia.
ln our opinion, the arcompanying consolidated ftnancial statemenls presenf
in all material respecfs, the consolidated financial position of PT Surya lntrindo Makmur, Tbk and its subsidrarles as of December 31, 2013, and their consolidated financial peformance and cash flows lor the year ended December 31, 2013 in accordance with lndonesian Financial fairly,
Accounting Slandards.
Hal lain
Others
Laporan keuangan konsolidasian terlampir disusun dengan anggapan
The accompanying consolidated financial statements have been prepared
bahwa Perusahaan dan entitas anak akan melanjutkan operasinya
assuming
sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan
concem. The consolidated financial sfafemenls do not include any
kelangsungan usahanya. Laporan keuangan konsolidasian tidak mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari
c0ncern.
that the Company and its subsidiary will continued as a going
adjustments that might result from the impact of the uncelainty of going
kelangsungan usaha Perusahaan.
SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTAM & REKAN
.Ag-u s
Su
bya ntara,Ak, MM,
C
PA
Registrasi Akuntan Publik / Public Accountant Registration No. AP. 0290 7 Marel2014 I MarchT,2014
MNTORAKUNTAN PUBLIK
suP@vo, swJAffiJO/ SUts\ffiNTARA & &kom
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih - Pihak berelasi - Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak Ketiga Persediaan- bersih Uang muka pembelian Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2013 AND 2012
31 Desember /
31 Desember /
Catatan /
December 31
December 31
Notes
2013
2012
Rp
Rp
137.311.867
177.531.985
379.866.303
390.669.596
-
555.206.836
14.985.000
75.863.000
8
559.349.340
2i;9
106.780.297
2.888.054
10a
222.980.574
13.874.577
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Account receivables - net Related parties Third parties Other receivables Third parties Inventories-net Purchase Advances Prepaid expenses Prepaid taxes
1.421.273.381
4.201.444.951
Total Current Assets
2r;10d
10.462.794.174
11.816.946.887
2j;2l;11
38.106.478.621
27.228.983.253
2h;12
27.422.038.555
20.712.429.255
13
3.574.068.804
-
NONCURRENT ASSETS Deffered tax assets Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp 77.900.191.188 and in 2013, Rp 77.649.212.401 in 2012, and Rp 79.352.348.599 Land under development Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
79.565.380.154
59.758.359.395
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
80.986.653.535
63.959.804.346
TOTAL ASSETS
2d;2e;4 2d;2f;2g;5
2d;2f;6 7
-
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 77.900.191.188 tahun 2013 dan Rp 77.649.212.401 tahun 2012 Tanah dalam pengembangan Aset lain-lain
2.985.410.903
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to Consolidated Financial Statement are integral part of these Consolidated Financial Statements
2
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Catatan / Notes LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha-Pihak ketiga 2m;14 Utang pajak 10c Akrual 15 Bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Sewa pembiayaan 2l;16
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2013 AND 2012
31 Desember /
31 Desember /
December 31
December 31
2013
2012
Rp
Rp
22.309.575
8.061.524
189.947.951
54.175.557
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Account Payable-third parties Taxes payable Accruals
184.387.174
-
Current portion of long term loan Finance lease -
14.792.341.119
446.507.624
Total Current Liabilities
4.859.369.898
-
LONG TERM LIABILITIES Shareholder liabilites
210.505.322
-
Long term loan net of current portion Finance Lease -
5.069.875.220
-
Total Long Term Liabilities
174.324.000.000
174.324.000.000
2p;20
(15.349.375.047)
(15.349.375.047)
21
18.539.660.214
18.539.660.214
35.676.000.000
35.676.000.000
(2.285.462.000)
(2.285.462.000)
(156.242.213.620)
(154.197.456.225)
EQUITY Equity attributable to equity holders of the company Capital stock - par value Rp 100 per share Authorized - 6.000.000.000 shares in 2013 and 2012 Subscribed and paid up 1.743.240.000 shares in 2013 and 2012 Difference in value due to restructuring transaction between under entities Difference due to change of equity in subsidiary Agio Share issuance costs Deficit
54.662.609.547
56.707.366.942
Equity attributable to parent entity
6.461.827.648
6.805.929.780
Noncontrolling interests
Jumlah Ekuitas
61.124.437.196
63.513.296.722
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
80.986.653.535
63.959.804.346
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pemegang saham 17 Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Sewa pembiayaan 2l;16 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - Nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 6.000.000.000 saham tahun 2013 dan 2012 Modal ditempatkan dan disetor 1.743.240.000 saham tahun 2013 dan 2012 19 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak Agio saham Biaya emisi saham Saldo defisit
2o
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
18
14.395.696.419
384.270.543
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to Consolidated Financial Statement are integral part of these Consolidated Financial Statements
3
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Catatan / Notes
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
31 Desember / Desember 31 2013 Rp
31 Desember / Desember 31 2012 Rp
PENJUALAN
2q;22
11.129.253.606
4.374.199.873
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2q;23
(9.454.503.206)
(4.606.216.386)
COST OF GOODS SOLD
1.674.750.400
(232.016.513)
GROSS PROFT (LOSS)
(2.539.853.272) (32.333.202) 1.144.021
(2.071.250) (2.424.729.860) (5.601.772) 1.901.000.000 584.301.900
(896.292.053)
(179.117.494)
LOSS FROM OPERATIONS
1.630.776 (20.077.965)
2.015.115 (2.356.840)
Finance and interests Income Finance and interests expense -
(914.739.242)
(179.459.219)
LOSS BEFORE TAX
(119.967.570) (1.354.152.713)
(22.168.332) 64.057.736
INCOME TAX EXPENSES Current tax - Final Deferred Tax -
(2.388.859.526)
(137.569.816)
NET LOSS FOR THE YEAR
-
-
Other comprehensive income Revaluation surplus of fixed assets Related income tax -
(2.388.859.526)
(137.569.816)
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS
LABA (RUGI) KOTOR -
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Kerugian selisih kurs- bersih Laba penjualan aset Lain-lain bersih
2q;24 2q;24 2q;26 2q;26 2q;26
RUGI USAHA - Penghasilan bunga keuangan - Beban bunga dan keuangan
2q;25 2q;25
RUGI SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK PENGHASILAN - Pajak kini - Final - Pajak tangguhan
2r;10b
RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain - Surplus revaluasi aset tetap - Pajak penghasilan terkait JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF
Sellings General and administrative Foreign exchange losses - net Gain from asset disposal Others - net
-
RUGI BERSIH DAN JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : - Pemilik Entitas Induk - Kepentingan nonpengendali
(2.044.757.395) (344.102.132)
(126.502.755) (11.067.061)
NET LOSS FOR THE YEAR AND TOTAL COMPREHENSIVE LOSS ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Noncontrolling interest -
JUMLAH
(2.388.859.526)
(137.569.816)
TOTAL
(0,07)
NET LOSS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE COMPANY
RUGI PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2s;27
(1,17)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to Consolidated Financial Statement are integral part of these Consolidated Financial Statements
4
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
DECEMBER 31, 2013 AND 2012 Dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk / Attributable to equity holders of the company Selisih Nilai Transaksi Entitas
selisih transaksi perubahan ekuitas
Sepengendali /
Biaya
Anak perusahaan /
Differences Due
Saldo laba
Kepentingan
Emisi saham /
Difference due to
to Transaction
(Defisit) /
Catatan/
Modal Disetor
Share issuance
change of equity
Between Entities
retained earnings
Jumlah
Non Controlling
Ekuitas Bersih /
Note
Capital Stock
Costs
in subsidiary
Under Control
Agio
(deficit)
Total
Interest
Equity Net
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Saldo per 1 Januari 2012 Konversi utang menjadi saham
100.000.000.000
(2.285.462.000)
18.539.660.214
Non Pengendali /
(15.195.278.719)
-
(154.070.953.470)
(53.012.033.975)
79.727.725
(52.932.306.251)
Balance as of January 1, 2012
74.324.000.000
-
-
-
35.676.000.000
-
110.000.000.000
-
110.000.000.000
Swap debt to share
Entitas anak baru
-
-
-
(154.096.328)
-
-
(154.096.328)
6.737.269.116
6.583.172.789
Disposal the subsidiary
Total rugi komprehensif
-
-
-
(126.502.755)
(126.502.755)
(11.067.061)
(137.569.816)
Total comprehensive loss
(154.197.456.225)
56.707.366.942
6.805.929.780
63.513.296.722
Balance as of December 31, 2012
(2.044.757.395)
(2.044.757.395)
(344.102.132)
(2.388.859.526)
Total comprehensive loss
(156.242.213.620)
54.662.609.547
6.461.827.648
61.124.437.196
Balance as of December 31, 2013
Saldo per 31 Desember 2012
19
Total rugi komprehensif Saldo per 31 Desember 2013
19
174.324.000.000
(2.285.462.000)
18.539.660.214
(15.349.375.047)
-
-
-
-
174.324.000.000
(2.285.462.000)
18.539.660.214
(15.349.375.047)
35.676.000.000 35.676.000.000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Catatan / Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan penghasilan bunga Pembayaran bunga
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
31 Desember / December 31 2013 Rp
31 Desember / December 31 2012 Rp
12.057.230.376 (7.627.819.145) (1.413.135.321) (111.801.849) 2.059.708 (33.528.896)
4.459.711.950 (4.213.512.374) (1.430.892.708) (27.533.114) 2.015.115 -
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipt from customer Cash paid to supplies Cash paid to employee income tax payments Interest income Interest expense payment
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
2.873.004.873
(1.210.211.131)
Net cash flows used in operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan aset tetap Penjualan aset tetap Pembayaran Investasi saham Penambahan aset dalam pengembangan Penambahan tanah dalam pengembangan Penambahan uang muka
(25.000.000) (2.415.994.765) (5.209.609.300) -
(38.876.000) 1.901.000.000 (10.260.000.000) (3.764.224.500) (2.851.419.162)
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES addiction of fixed assets Fixed assets disposal Payment Investment in shares Addiction assets under development Addiction land under development Addiction advances
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(7.650.604.065)
(15.013.519.662)
Net cash flows used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang ke lembaga keuangan Penerimaan utang dari pemegang saham Penerimaan utang dari pihak berelasi
(89.774.799) 4.859.369.898 -
14.943.000.000
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Payment loans from financial institutions Receipt of loans from shareholder Receipt of loans from related parties
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
4.769.595.099
14.943.000.000
Net cash flows provided by financing activities
(8.004.093)
(1.280.730.793)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENT
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
177.531.985
1.451.481.279
BEGINNING BALANCE OF CASH AND CASH EQUIVALENT
Saldo kas saat entitas anak baru Perubahan kurs mata uang asing
(32.216.025)
12.206.461 (5.424.962)
Cash and cas equivalent new subsidiary Foreign exchange rate changes
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
137.311.867
177.531.985
ENDING BALANCE OF CASH AND CASH EQUIVALENT
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
31
31 31
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to Consolidated Financial Statement are integral part of these Consolidated Financial Statements
6
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum
a. Establishment and General Information
Surya Intrindo Makmur Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 48 tanggal 29 Juli 1996 oleh Ny. Nursetiani Budi, SH, Notaris di Sidoarjo. Akta pendirian ini telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-10432.HT.01.01.TH.96 tanggal 19 Nopember 1996 serta diumumkan dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia No.69 tanggal 29 Agustus 1997 tambahan No. 3665. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta No.49 tanggal 30 juni 2009 dari Wachid Hasyim, SH, Notaris di Surabaya, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk dapat diselaraskan sehubungan dengan peraturan Bapepam Bo.IX.J.1, Tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek yang bersifat ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.AHU0057623.AH.01.09 tahun 2009 tanggal 2 September 2009.
PT Surya Intrindo Makmur Tbk (the ”Company”) was established based on notarial deed No.48 , dated July 29, 1996 of Ny. Nursetiani Budi, SH, notary in Sidoarjo. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C210432.HT.01.01TH.96, dated November 19, 1996 and was published in State Gazette No. 69, dated June 29, 1997 supplement No.3665. The Company’s articles of association have been amended several times, most recently by notarial deed No.49, dated June 30, 2009 of Wachid Hasyim, SH, notary in Surabaya, corcerning the adjust Company’s article of association based on Law No. IX.J.1, dated May 14, year 2008 about offering of shares. The amended deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic Indonesia in his Decision Letter No.AHU-00576623.AH.01.09 year 2009 dated September 2, 2009.
Berdasarkan akta no 19 tanggal 10 April 2013 dari Wachid Hasyim, SH, Notaris di Surabaya yang telah mendapat pengesahan sesuai Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-20779.AH.01.02 tahun 2013 tanggal 18 April 2013, anggaran dasar Perusahaan mengalami perubahan antara lain 1) pasal 3 tentang Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha Perseroan dimana Perusahaan melakukan perluasan kegiatan usaha perseroan ke bidang industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan, industri manufakturing, fabrikasi lainnya dan perdagangan hasilhasil pertambangan dan 2) pasal 1 tentang nama dan tempat kedudukan Perseroan dimana tempat kedudukan perseroan semula di Kabupaten Sidoarjo berpindah ke Kota Surabaya. Perusahaan memulai usaha komersialnya sejak tahun 1997.
Based on the deed No. 19 dated April 10, 2013 from Wachid Hasyim, SH, Notary in Surabaya was approved by the Minister of Justice and Huan Rights of The Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-20779.AH.01.02 2013 dated April 18. 2013, the Company’s articles of association among others: 1) article 3 about Purpose, objectives and business activities that Company do expansion of its business activities into the field of manufacturing and refining the results of mining, industrial manufacturing, fabrication and trading other mining results, 2) article 1 about name and site of the Company that the site move from Sidoarjo to Surabaya. The company started commercial operations in 1997.
Berdasarkan akta No. 40 tanggal 28 Juni 2013 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, menyetujui adanya perubahan susunan pengurus perusahaan.
Based on deed No. 40 on June 28, 2013 about News Event Anual Sharehoder’s Extra Ordinary General Meeting, agree to the change of composition management of the company.
b. Karyawan, dewan direksi dan komisaris
b. Employees, boards of commissioners and directors
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 , susunan anggota dewan komisarisdan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the members of the Company's boards of commissioners and directors are:
7
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 1. UMUM
1. GENERAL
b. Karyawan, dewan direksi dan komisaris 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012 / December 31, 2012
dr. Harijanto, MM Tjokro Setiono -
dr. Harijanto, MM Tjokro Setiono
Sasra Adhiwana Dra. Meikewati Tandali, Ak Kwong Heranita Cintya Ir. R. Hary Sunaryo
Sasra Adhiwana Roy Gunawan Dra. Meikewati Tandali, Ak Kwong Heranita Cintya
Tjokro Setiono Nanik Koeshariani Fonny Tungadi
Tjokro Setiono Nanik Koeshariani Fonny Tungadi
Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Direktur Utama Wakil Direktur Direktur
b. Employees, boards of commissioners and directors
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota
President Commissioner Indepence Commissioners Commissioners President Director Vice Director Director
Audit Committee Chairman of Audit Committe Members
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar Rp 518.000.000 dan Rp 396.941.000 dan disajikan sebagai beban usaha pada laporan keuangan konsolidasian.
Salaries and alloawances to the company’s management in December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 518.000.000 and Rp 396.941.000 and respectively and were presented as part of operating expenses in the consolidated statements of income.
Pada tanggal 31 desember 2013 dan 2012, Perusahaan memperkerjakan masing-masing sebanyak 48 orang dan 19 orang karyawan tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2013 and 2012 the Company employed 48 and 19 permanent employees, respectively.
c. Entitas Anak
c. Subsidiaries Company
Perusahaan memiliki saham pada Entitas Anak sebagai berikut :
Entitas Anak / Subsidiary Companies
Domisili / Domicile
PT Tong Chuang Indonesia Sidoarjo
PT Bangun Sarana Jaya
The Company has ownership interests in the following Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2013 2012
Jenis Usaha/ Nature of Business
Industri sepatu atau alas kaki lainnya 80% (manufacturing of shoes and other footwear)
Surabaya Pembangunan / contruction
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sesuai akta no.47 dari Wachid Hasyim, SH notaris di Surabaya tanggal 29 Februari 2012, Perusahaan melakukan penyertaan saham ke PT. Bangun Sarana Jaya sebesar Rp.10.260.000.000 dengan mengeluarkan dana sebesar Rp 10.414.096.328
60%
Aset / Tahun Operasi Asset Komersial / 31 Desember/ Start of CommercialDecember 31, Operations 2013
80%
1996
60%
-
6.727.926.482
21.397.163.069
Based on the General Meeting of Shareholders in accordance Extraordinary Deed No. 47 of Wachid Hasyim, SH notary in Surabaya on February 29, 2012, the Company made investments in shares to the PT. Bangun Sarana Jaya for Rp.10.260.000.000 by expend fund for Rp 10.414.096.328.
8
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 1. UMUM
1. GENERAL
d. Penawaran Umum Efek Perusahaan
d. Public Offering of Shares of the Company
Tanggal 8 maret 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-439/PM/2000 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah Rp 30.000.000.000 kepada masyarakat. tanggal 28 maret 2000, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On March 8, 2000, the Company obtained the noticeof effectivity from Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) in his letter No. S-439/PM/2000 for its offering of 60,000,000 shares with nominal value of Rp500 per share of amounting to Rp30.000.000.000 to the public. On March 28, 2000, all of the shares of the company were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Tanggal 31 desember 2013 dan 2012, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.000.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2013 and 2012 all of the Company’s shares totaling 1.000.000.000 shares were listed in the Jindonesia Stock Exchange.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies, applied in the preparation of the Company's financial statements as of and for years ended 31 December 2013 and 2012 were as follows:
a. Pernyataan Kepatuhan
a. Statement of compliance
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun berakhir 31 Desember 2013 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The financial statements as of and for years ended December 31, 2013 and 2012 are prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards as issued by the Indonesian Institute of Accountants and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) Regulation No. VIII.G.7 regarding “Emiten or Public Company's Financial Statements Presentation and Disclosure Guidelines" as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012.
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
b. Basis for preparation of the financial statements
Laporan keuangan disusun atas dasar akrual dan berdasarkan konsep nilai historis, kecuali untuk instrumen keuangan derivatif yang diukur pada nilai wajar dan utang atas kewajiban imbalan pasti yang diakui sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti dikurangi dengan kerugian aktuaria yang belum diakui ditambah beban jasa lalu yang belum diakui.
The financial statements were prepared on the accrual basis and under the historical cost concept, except for derivative financial instruments which are measured at fair value and the liability for defined benefit obligations which is recognized as the present value of the defined benefit obligations less the unrecognized actuarial losses, plus unrecognized past service cost.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
9
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
b. Basis for preparation of the financial statements
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan lain.
Figures in the financial statements are rounded to and expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of judgments, estimates and assumptions that affect:
- penerapan kebijakan akuntansi; - jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan;
-
the application of accounting policies; the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements;
- jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan.
-
the reported amounts of income and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan dalam Catatan 3.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 3.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The presentation currency used in the financial statements is Rupiah, which is the functional currency.
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretation of financial accounting standards
Standar yang berlaku efektif pada 2013
Standards effective in 2013
Berikut ini adalah standar akuntansi baru atau revisi dan pencabutan standar akuntansi yang relevan dengan operasi Perusahaan dan entitas anak yang telah diumumkan dan berlaku efektif pada tahun 2013:
The following new/revised and withdrawal of accounting standards which are relevant to the Company and subsidiary’s operations, were published and to be effective in 2013, as follows:
10
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
b. Basis for preparation of the financial statements
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretation of financial accounting standards
Standar yang berlaku efektif pada 2013
Standards effective in 2013
- PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali”
-
- Penyesuaian PSAK No. 60 (Revisi 2010): Instrumen Keuangan dan Pengungkapan (Oktober 2012)
-
- PPSAK No. 10 (Pencabutan atas PSAK No. 51), “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”
-
Perusahaan dan entitas anak sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan dari penerbitan standar akuntasi keuangan tersebut.
The Company and its subsidiary are still evaluating the possible impact on the issuance of these financial accounting standards.
c. Prinsip-Prinsip Konsolidasian
PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations on Entities under Common Control” The Improvement on SFAS No.60 (Revised 2010): Financial Instrument Disclosures (October 2012) PPSAK No. 10 (withdrawal of PSAK No. 51), “Quasi Reorganisation”
c. Principles of consolidation
Entitas anak adalah suatu entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perusahaan mengendalikan entitas lain.
Subsidiary is entity (including special purpose entity) over which the Company has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than one half of the voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Company controls another entity.
Perusahaan juga menilai keberadaan pengendalian ketika Perusahan tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Perusahaan, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Perusahaan kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.
The Company also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control. Defacto control may arise in circumstances where the size of the Company’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Company the power to govern the financial and other operating policies.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
Subsidiary are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company. They are de-consolidated from the date which that control ceases.
Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian antara Perusahaan dan entitas anak yang belum direalisasi dan yang material telah dieliminasi.
All material intercompany transactions, balances, unrealised surpluses and deficits on transactions between the Company and its subsidiary have been eliminated.
Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan pada Perusahaan.
Non-controlling interests represent the proportion of the result and net assets of subsidiary not attributable to the Company.
11
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
d. Instrumen keuangan
d. Financial instrument
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari suatu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
A financial instrument is any contract that gives rise to a financial asset of one entity and a financial liability or equity instruments of another entity.
(a) Aset keuangan
(a)
Financial assets
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif , jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company's determine the classification of its financial assets at initial recognition.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date, i.e., the date that the Company's commit to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the market place concerned.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode keuangan. Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga dan piutang lain-lain jangka panjang yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company's determine the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate this designation at each financial period. The Company's financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables - third parties and long term others trade receivables which fall under the loans and receivables category.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
12
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
d. Instrumen keuangan
d. Financial instrument
(a) Aset keuangan
(a)
Financial assets
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company's have transferred its rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company's have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company's have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company's assess at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company's first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company's determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate. 13
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
d. Instrumen keuangan
d. Financial instrument
(a) Aset keuangan
(a)
Financial assets
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset.
Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
(b) Liabilitas keuangan
(b)
Financial liabilities
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company's determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case financial liabilities measured at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang bank, utang usaha - pihak ketiga, beban akrual dan utang jangka panjang yang termasuk dalam kategori liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company's financial liabilities include bank loans, trade payables - third parties, accrued expenses and longterm loans which falls under financial liabilities measured at amortized cost category.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi.
Subsequent to initial recognition, all financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit or loss when liabilities are derecognized as well as through the effective interest method amortization process. 14
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
d. Instrumen keuangan
d. Financial instrument
(b) Liabilitas keuangan
(b)
Financial liabilities
Penghentian pengakuan
Derecognition
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
(c) Saling hapus instrumen keuangan
(c)
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
(d) Nilai wajar instrumen keuangan
(d)
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’slengt market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using a recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
e. Kas dan setara kas
e. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktuwaktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less.
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya.
Time deposits which are restricted in use, are classified as restricted cash.
15
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
f. Piutang usaha dan piutang lain-lain
f. Trade receivables and other receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai piutang.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, except where the effect of discounting would be immaterial, less provision for impairment of receivables.
Penyisihan atas penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti objektif bahwa saldo piutang Perusahaan dan entitas anak tidak dapat ditagih.
Provision for impairment of receivables is established when there is objective evidence that the outstanding amounts of the Company and its subsidiary’s receivables will not be collected.
g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
g. Transactions with related parties
Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company and its subsidiary enter into transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
h. Tanah dalam pengembangan
h. Land under development
Biaya perolehan tanah dalam pengembangan meliputi biaya perolehan tanah ditambah biaya pinjaman dan dipindah ke tanah yang sedang dikembangkan, pada saat pematangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.
The cost of land under development consists of the acquisition cost of the land, borrowing costs and other costs related to the acquisition of the land, and is transferred to buildings under construction when the development of the land has started.
i. Biaya Dibayar Dimuka
i. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
Prepaid expenses are amortized using the straight line method over their beneficial periods.
j. Aset tetap dan penyusutan
j. Fixed assets and depreciation
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan.
Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation, except for land which is not depreciated.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation of the fixed assets are computed on the straight-line method, based on the estimated useful lives of the assets as follows:
16
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
j. Aset tetap dan penyusutan
j. Fixed assets and depreciation Per tahun/ Rate Per Year
Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor
5% 10% 20% 20%
buildings Machinery and plant equipment Transportation equipment Furniture and office equipment
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan dan entitas anak akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and subsidiary and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repair and maintenance costs are charged to the profit or loss during the period in which they are incurred.
Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah, dan disesuaikan bila perlu, pada setiap tanggal pelaporan.
The assets’ residual value and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each reporting date.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam nilai historis dan direklasifikasi ke dalam aset tetap setelah aset siap digunakan.
Asset under construction is stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed asset when the asset is ready for its intended use.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements. The resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the consolidated statement of comprehensive income.
k. Penurunan nilai aset non keuangan
k. Impairment of non-financial assets
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset.
Fixed assets and other non-current assets including intangible assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the assets exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use of the assets.
17
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
l. Sewa
l. Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases that transfer to the lessee substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Leases which do not transfer substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Perusahaan sebagai lessee i. Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Biaya keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Biaya keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset pembiayaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa.
The Company as lessee i. Under a finance lease, the Company's required to recognize assets and liabilities in its statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are required to be apportioned between finance charges and the reduction of the outstanding liability. The finance charges are required to be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are required to be charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the statements of comprehensive income. Capitalized leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company's will obtain ownership of the asset by the end of the lease term.
ii. Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
ii. Under an operating lease, the Company's recognizes lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.
Perusahaan sebagai lessor i. Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan sewa pembiayaan. Pengakuan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
The Company as lessors i. The Company's required to recognize assets held under a finance lease in its statements of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payments received are treated as repayments of principal and finance lease income. The recognition of finance lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s net investments in the finance lease.
18
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
l. Sewa
l. Leases
Perusahaan sebagai lessor ii. Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
The Company as lessors ii. The Company's required to present assets subject to operating leases in its statements of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized as an expense over the lease term on the same basis as operating rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases is recognized as income on a straight line basis over the lease term.
m. Utang usaha
m.Trade payables
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material.
Trade payables are initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, unless the effect discounting is immaterial.
n. Provisi
n. Provisions
Provisi diakui apabila Perusahaan dan entitas anak mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal. Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi masa depan.
Provisions are recognised when the Company and its subsidiary has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made. Provision is not recognised for future operating losses.
o. Biaya Emisi Saham
o. Share Issuance Cost
Berdasarkan peraturan Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari ekuitas dan tidak diamortisasi.
Based on the Bapepam regulation No. Kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000, share issuance costs are presented as part of equity and are not amortized. p. Difference Due to Transaction between Entities Under Common Control
p. Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali
Pengalihan Aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan yang lain antar Perusahaan sepengendali disajikan dengan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali.”
Transfer of assets, liabilities, shares or other ownership instruments among entities under common control is accounted for using Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 38, “Restructuring Accounting of Companies Under Common Control.”
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku Aset dibukukan dalam akun “Selisih nilai transaksi entitas sepengendali“ dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
The difference between an asset’s transfer price with its carrying value is recorded as “Difference due to transaction between entities under common control” and presented as part of equity.
19
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
q. Pengakuan pendapatan dan beban
q. Revenue and Expense Recognition
Pengakuan pendapatan jasa pembangunan dan beban berdasarkan progress penyelesaian. Penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point). Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (acrual basis)
Construction service revenue is recognized using the percentage completion method. Local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while exports sales are recognized when the goods are shipped (FOB Shipping Point). Expenses are recognized when incurred (acrual basis)
r. Pajak penghasilan
r. Income tax
Pajak penghasilan final
Final income tax
Pajak Penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 71 pasal 4 ayat 1 tanggal 4 Nopember 2008 dikenakan pajak sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas rumah sederhana dan rumah susun sederhana dikenakan pajak sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan.
Income tax from revenue arise from the transfer of land and/or building title as stipulated on government law No. 71 article (4) paragraph (1) dated November 4, 2008 imposed on tax at 5% from gross amount value of land and/or building title transferred, except from the transfer of title of middle low class public housing and apartment imposed on tax at 1% from gross amount valued of title transferred.
Apabila nilai tercatat aktiva atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aktiva atau liabilitas pajak tangguhan.
If the carrying amount of assets and liabilities that relate to final income tax are different from their tax base, no deferred tax assets or liabilities are recognized for such differences.
Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
For income that had been charged a final income tax, the tax expense is recognized proportionately with the commercial income recognized in the current period.
Pajak penghasilan tidak final
Unfinal income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas.
The income tax expense comprises current and deferred income tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal pelaporan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan penyisihan berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
20
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
r. Pajak penghasilan
r. Income tax
Pajak penghasilan tidak final
Unfinal income tax
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at the reporting date and is expected to apply when the related deferred tax asset is realised or the deferred tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding, dicatat pada saat hasil atas keberatan/banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or if objected to/appealed against, are recorded when the result of the objection/appeal is determined.
s. Laba per saham
s. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.
Earnings per share are calculated by dividing profit for the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar ditambah dengan ratarata tertimbang saham yang akan diterbitkan atas konversi efek berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing profit by the weighted average number of ordinary shares added to the weighted average number of shares calculated assuming conversion of all dilutive potential ordinary shares.
t. Penjabaran mata uang asing
t. Foreign currency translation
(a) Mata uang fungsional dan penyajian
(a)
Functional and presentation currency
Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of the Company and its subsidiary are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the” functional currency”).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam “Rupiah” (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The financial statements are presented in “Rupiah” (Rp), which is the functional currency of the Company.
21
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
t. Penjabaran mata uang asing
t. Foreign currency translation
(b) Transaksi dan saldo
(b)
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the dates of the transactions. At the reporting date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing menggunakan nilai tukar yang berlaku pada akhir periode diakui sebagai penghasilan atau biaya keuangan dalam laporan laba rugi, kecuali jika diakui pada ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan termasuk dalam biaya pinjaman yang langsung berkaitan dengan aset kualifikasian.
Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised as part of finance income or finance costs in the profit or loss, except when recognised in equity as qualifying cash flow hedges and those included in borrowing costs that directly relate to qualifying assets.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah dari kurs jual dan beli yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):
The main exchange rates used, based on the middle rates of the sell and buy rates published by Bank Indonesia, are as follows (full Rupiah):
Dollar AS (USD)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012 / December 31, 2012
12.189
9.670
u. Pelaporan segmen
US Dollar (USD)
u. Segment reporting
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai komite pengarah yang mengambil keputusan strategis
Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as the steering committee that makes strategic decisions.
22
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY AND JUDGMENT
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode/tahun pelaporan berikutnya.
The preparation of the company and subsidary’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods/years.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Thefollowing judgments are made by management in the process of applying the company and subsidary’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana perusahaan dan entitas anak beroperasi. Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan serta mempertimbangkan indikator lainnya dalam menentukan mata uang yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasari.
The functional currency is the currency of the primary economic environment in which the company and subsidary operates. The management considered the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services and other indicators in determining the currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events, and conditions.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2.d.
The company and subsidary determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the company and subsidary’s accounting policies disclosed inNote 2.d.
Cadangan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables
Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh perusahaan dan entitas anak.
The company and subsidary evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the company and subsidary uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amountsthat the company and subsidary expects to collect.
23
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY AND JUDGMENT
Pertimbangan
Judgments
Cadangan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables
Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 426.512.442 dan Rp 992.522.571. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.
These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. The carrying amount of the company and subsidary’s trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2013 and 2012 was Rp 426.512.44 and Rp 992.522.571 respectively. Further details are disclosed in Note 5.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggalpelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The company and subsidary based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the controls of the company and subsidary. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Estimating Useful Lives of Fixed Assets
Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan dan Entitas Anak terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir periode pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahanperubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan diatas.
The company and subsidary estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected market behavior. The estimation of the useful lives of fixed assets is based on the company and subsidary’s assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each financial period-end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes inthefactors mentioned above.
24
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY AND JUDGMENT
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Estimating Useful Lives of Fixed Assets
Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana perusahaan dan entitas anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap perusahaan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 38.106.478.621 dan Rp 27.228.983.253. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
The company and subsidary estimates the useful lives of these fixed assetsto bewithin 4 to 40 years. These are common life expectancies applied in the industries where the company and subsidary conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the company and subsidary’s fixed assets as of December 31, 2013 and 2012 was Rp 38.106.478.621 and Rp 27.228.983.253. Further details are disclosed in Note 11.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk option pricing model. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktorfaktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statements of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the option pricing model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values. The judgments include considerations of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.
Nilai tercatat dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 532.163.170 dan Rp 1.199.271.417, sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 14.585.644.369 dan Rp 438.446.100 (lihat catatan 33c).
The carrying amount of financial asset carried at fair value in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and 2012 was Rp 532.163.170 and Rp 1.199.271.417, while the carrying amount of financial liability carried at fair value in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and 2012 was Rp 14.585.644.369 and Rp 438.446.100 (see notes 33c).
25
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY AND JUDGMENT
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan
Uncertain Tax Exposure
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan maupun pajak lainnya atas transaksi tertentu. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan dan Entitas Anak membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax and other taxes on certain transactions. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the company and subsidary applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Asset”. The company and subsidary makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat neto utang pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 0. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
The company and subsidary recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The net carrying amount of corporate income tax payable as of December 31, 2013 and 2012 was Rp 0. Further details are disclosed in Note 10.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Realizability of Deferred Income Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets arerecognizedfor all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together withfuture tax planning strategies.
26
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 4. KAS DAN SETARA KAS
Kas Rupiah Bank Rekening Rupiah - PT Bank CIMB Niaga, Tbk - PT Bank Mandiri Tbk - PT Bank Yudha Bhakti - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk - PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Danamon Tbk Rekening Dollar Amerika Serikat - PT Bank CIMB Niaga, Tbk Jumlah
4. CASH AND CASH EQUIVALENT 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
3.000.000
28.000.000
2.094.924 22.497.802 21.677.595 1.977.888 2.843.192 70.007.345
1.549.954 16.433.638 94.786.530 26.002.850 770.000
13.213.120
9.989.013
Cash - Rupiah Bank Rupiah Accounts PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Yudha Bhakti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Tbk US Dollar Accounts PT Bank CIMB Niaga, Tbk -
137.311.867
177.531.985
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tingkat bunga bank masing-masing sebesar 1,5%-3% per tahun
On December 31, 2013 and 2012, the bank interest rate are 1,5% 3% per annum.
5. PIUTANG USAHA
5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Pihak berelasi Dalam Rupiah - Multi Bangun Sarana
379.866.303
390.669.596
Related parties In Rupiah Multi Bangun Sarana -
Sub jumlah
379.866.303
390.669.596
Sub total
Pihak ketiga Dalam Rupiah - Suyanto - Tommy - Hariyanto - Trias Abadi Cemerlang
46.646.139
257.106.836 133.320.000 164.780.000 46.646.139
Third Party In Rupiah Suyanto Tommy Hariyanto Trias Abadi Cemerlang -
Jumlah
46.646.139
601.852.975
Total
Penyisihan piutang ragu-ragu
(46.646.139)
(46.646.139)
Provision for doubtful account
-
555.206.836
Sub total net
379.866.303
945.876.432
Net - account receivable
Sub jumlah bersih Piutang usaha – bersih
27
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 5. PIUTANG USAHA
5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
The detail of aging receivables, started from the invoice date are as follows:
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
1-360 hari lebih dari 360 hari
379.866.303 46.646.139
945.876.432 46.646.139
1-360 days over 360 days
Jumlah
426.512.442
992.522.571
Total
Penyisihan piutang ragu-ragu
(46.646.139)
(46.646.139)
Allowance for doubtful Accounts
Jumlah
379.866.303
945.876.432
Total
Pada 31 Desember 2013 dan 2012 penyisihan piutang ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 46.646.139 merupakan penyisihan piutang yang dilakukan oleh PT Tong Chuang Indonesia, entitas anak.
As of December 31, 2013 and 2012, allowance for doubtful accounts respectively amounting to Rp 46.646.139 was provided by PT Tong Chuang Indonesia, its subsidiary
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah memadai untuk menutup kemungkinan rugi yang timbul atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover the possible loss arising from uncollectable receivables.
6. PIUTANG LAIN-LAIN
6. OTHER RECEIVABLES 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Piutang Karyawan
14.985.000
75.863.000
Employee's
Jumlah
14.985.000
75.863.000
Total
-
-
Allowance for doubtful Accounts
14.985.000
75.863.000
Other receivables- net
Penyisihan piutang ragu-ragu Piutang lain-lain bersih
Perusahaan dan entitas anak tidak mencadangkan penyisihan piutang tak tertagih atas piutang lain-lain karena perusahaan berkeyakinan dapat menangih semua piutang lain-lain.
The Company and its subsidiaries don't reverse the allowance for doubt account of other receivavle beacause management believes that able to collect other receivable.
28
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 7. PERSEDIAAN
7. INVENTORIES 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp 12.578.773.878 35.972.258.854
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp 12.578.773.878 35.972.258.854
Raw and indirect materials Work in process
Sub jumlah
48.551.032.732
48.551.032.732
Sub total
Penyisihan persediaan rusak dan usang
(48.551.032.732)
(48.551.032.732)
Allowance for inventory obsolescence
-
-
Total
Bahan baku dan bahan pembantu Bahan dalam proses
Jumlah
Angka-angka yang disajikan pada catatan atas persediaan tersebut diatas merupakan angka-angka yang telah disajikan kembali bedasarkan Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Surya Intrindo Makmur Tbk dan Entitas Anak untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009, No: LAI196/BHS.VIII/P/2013 tanggal 14 Agustus 2013. 8. UANG MUKA PEMBELIAN
The numbers presented in the notes of inventory mentioned above are the numbers which have been restated based on Independent Auditors' Report and Consolidated Financial Statement For The Year Ended December 31, 2010 and 2009 PT Surya Intrindo Makmur and Its Subsidiary No: LAI-196/BHS.VIII/P/2013, dated on August 14, 2013.
8. PURCHASE ADVANCES 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Uang muka pembelian tanah Uang muka perijinan Uang muka pembangunan Uang muka pembelian lokal
545.641.500 13.707.840
1.500.000.000 545.641.500 521.577.840 418.191.563
Land purchase advances permits advances contruction advances Local purchase advances
Jumlah
559.349.340
2.985.410.903
Total
Uang muka sebesar Rp 545.641.500 merupakan uang muka perijinan atas entitas anak PT Bangun Sarana Jaya.
Purchased advances amount to Rp 545.641.500 is a permits advance of Subsidiary PT Bangun Sarana Jaya.
9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
9. PREPAID EXPENSES 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Biaya Asuransi Biaya lain-lain
102.541.962 4.238.334
2.888.054
Insurance cost Other cost
Jumlah
106.780.297
2.888.054
Total
29
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 10. PERPAJAKAN
10. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka
a. Prepaid tax
Akun ini merupakan pajak dibayar dimuka atas pajak pertambahan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 222.980.574 dan Rp 13.874.577
This account is prepaid tax of value added tax as December 31, 2013 and 2012 amount to Rp 222.980.574 dan Rp 13.874.577, respectively.
b. Beban pajak penghasilan
b. Income Tax
Penghasilan pajak perusahaan dan entitas anak terdiri dari:
Tax benefit of the company and the subsidiary consist of the
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Perusahaan - Pajak kini - final - Pajak tangguhan perusahaan Entitas Anak
119.967.570 (22.226.651) 1.376.379.364
(22.168.332) 93.698.702 (29.640.966)
The company Current tax - Final Deferred tax the company Subsidiary
Jumlah
1.474.120.283
41.889.404
Total
Pajak kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan rugi fiskal adalah sebagai berikut
Reconciliation between loss before tax per consolidated statement of income and fiscal loss are as follows :
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Rugi sebelum pajak
(914.739.242)
(179.459.219)
Loss before tax
Dikurangi: Rugi sebelum Pajak entitas anak
(275.791.734)
46.438.727
less Loss before tax of the subsidiary
Rugi sebelum pajak perusahaan
(638.947.508)
(225.897.946)
Loss before tax of of the company
(387.825.285)
(155.934.675)
(125.000) (150.000) (1.504.837)
8.605.300 (1.567.489)
Temporary differnces : Depreciation of fixed asset Nondeductible expense: Income tax article 21 Donation Interest income -
(1.028.552.630)
(374.794.810)
Fiscal loss for the year
Akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan: - 2012 - 2011 (5.156.604.453) - 2010 (3.346.908.566) - 2009 (897.438.938) - 2008 -
(5.156.604.453) (3.346.908.566) (897.438.938) (34.908.674.614)
Accumulated of fiscal loss carryforward: 2012 2011 2010 2009 2008 -
Jumlah
(44.309.626.571)
Total
Perbedaan temporer : - Penyusutan aset tetap Perbedaan tetap : - PPh 21 - Sumbangan - Penghasilan bunga Rugi fiskal tahun berjalan
(9.400.951.957)
30
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 10. PERPAJAKAN
10. TAXATION
c. Utang pajak
Perusahaan: - PPh 21 - PPh 23 - PPh final Entitas Anak: - PPN - PPh 21 Jumlah
c. Tax liabilities 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
15.308.075 7.001.500
270.000 7.791.524
-
-
The company: Income tax article 21 Income tax article 23 Final The subsidiary: Value Added Tax Income tax article 21 -
22.309.575
8.061.524
Total
d. Pajak tangguhan
d. Deferred tax
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
31 Desember / December 31, 2012 Rp Aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan - Rugi Fiskal - Penyusutan aset tetap Sub jumlah Entitas Anak - Rugi Fiskal - Penyusutan aset tetap Sub jumlah Jumlah
The details of the company and its subsidiary deffered tax assets and liabilities are as follows:
Dikreditkan dibebankan ke Laporan laba rugi (credited / expensed to income statements) Rp
31 Desember / December 31, 2013 Rp
9.749.646.827 530.868.430
257.138.158 (234.911.507)
10.006.784.985 295.956.923
Assets (liability) Deffered tax The company Fiscal loss Depreciation of fixed assets -
10.280.515.257
22.226.651
10.302.741.908
Sub total
829.741.969 706.689.661
(829.741.969) (546.637.395)
160.052.266
The subsidiary Fiscal loss Depreciation of fixed assets -
1.536.431.630
(1.376.379.364)
160.052.266
Sub total
11.816.946.887
(1.354.152.713)
10.462.794.174
Total
31
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 10. PERPAJAKAN
10. TAXATION
d. Pajak tangguhan
d. Deferred tax
31 Desember / December 31, 2011 Rp Aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan - Rugi Fiskal - Penyusutan aset tetap Sub jumlah
31 Desember / December 31, 2012 Rp
9.655.948.125 530.868.430
93.698.702 -
9.749.646.827 530.868.430
Assets (liability) Deffered tax The company Fiscal loss Depreciation of fixed assets -
10.186.816.555
93.698.702
10.280.515.257
Sub total
756.378.420 809.694.176
73.363.549 (103.004.515)
829.741.969 706.689.661
The subsidiary Fiscal loss Depreciation of fixed assets -
1.566.072.596
(29.640.966)
1.536.431.630
Sub total
11.752.889.151
64.057.736
11.816.946.887
Total
Entitas Anak - Rugi Fiskal - Penyusutan aset tetap Sub jumlah Jumlah
Dikreditkan dibebankan ke Laporan laba rugi (credited / expensed to income statements) Rp
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak denga tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between tax expense and the result of accounting earning tax multiplied with general accepted tax rate, which are follows:
31 Desember / December 31, 2013 Rp
31 Desember / December 31, 2012 Rp
Rugi sebelum pajak dikurangi rugi sebelum pajak entitas anak
(914.739.242) (275.791.734)
(179.459.219) 46.438.727
Profit (loss) before tax Less loss before tax of the subsidiary
Rugi sebelum pajak perusahaan
(638.947.508)
(225.897.946)
Loss before tax of the company
Pajak sesuai tarif pajak yang berlaku
(159.736.877)
(56.474.487)
Effective tax rate
Beda temporer - Penyusutan aset tetap Beda tetap - PPh 21 - Sumbangan - Penghasilan bunga Rugi fiskal yang tidak diperhitungkan
(96.956.321)
(155.934.675)
(31.250) (37.500) (376.209) 234.911.507
2.151.325 (391.872) 304.348.410
Depreciation of fixed asset Nondeductible expenses Income tax article 21 Donation Interest income Uncompensated of fiscal loss -
Jumlah penghasilan (beban) pajak perusahaan
(22.226.651)
93.698.702
Tax benefit (cost) of the company
Jumlah beban pajak entitas anak Jumlah beban pajak final
1.376.379.364 119.967.570
(29.640.966) (22.168.332)
Tax benefit (cost) of the subsidiary
Jumlah penghasilan (beban) pajak
1.474.120.283
41.889.404
Total tax benefit
32
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS
1 Januari 2013 / January 1, 2013 Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung - Tanah - Bangunan dan prasana - Mesin dan peralatan - Inventaris - Kendaraan Aset sewa pembiayaan - Kendaraan Aset dalam penyelesaian - Mesin Jumlah
Tahun 2013 Penambahan / Reklasifikasi / Addition Reclassfication Rp Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp Acquisition cost: Direct ownership Land Building and infrastructure Machine and equipment Office equipment Vehicles Lease assets Vehicles Contruction in progress -
10.699.350.000 33.845.522.000 56.059.070.834 4.259.352.820 14.900.000
25.388.229 99.941.000 25.000.000
1.007.922.519 (1.007.922.519) -
-
-
753.650.000
-
10.224.494.926
-
10.699.350.000 34.878.832.748 56.059.070.834 3.351.371.301 39.900.000 753.650.000 10.224.494.926
104.878.195.654
10.374.824.155
753.650.000
116.006.669.809
Total Accumulated depreciation: Direct ownership Building and infrastructure Machine and equipment Office equipment Vehicles Lease assets Vehicles -
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung - Bangunan dan prasana - Mesin dan peralatan - Inventaris - Kendaraan Aset sewa pembiayaan - Kendaraan
19.556.271.899 54.374.249.335 3.703.791.167 14.900.000
88.780.681 7.301.438 4.166.667
466.417.945 (466.417.945) -
-
150.730.000
-
20.111.470.525 54.374.249.335 3.244.674.660 19.066.667 150.730.000
Sub Jumlah
77.649.212.401
250.978.786
-
77.900.191.188
Total
Nilai Buku
27.228.983.253
38.106.478.621
Book Value
1 Januari 2012 / 1 January 2012 Rp
Tahun 2012 Penambahan / Pengurangan / Addition Reduction Rp Rp
Biaya perolehan: - Tanah - Bangunan dan prasana - Mesin dan peralatan - Inventaris - Kendaraan
10.699.350.000 33.845.522.000 56.043.498.834 4.373.321.820 2.606.925.545
15.572.000 -
113.969.000 2.592.025.545
Jumlah
107.568.618.199
15.572.000
2.705.994.545
33
31 Desember 2012 / 31 December 2012 Rp Acquisition cost: 10.699.350.000 Land 33.845.522.000 Building and infrastructure 56.059.070.834 Machine and equipment 4.259.352.820 Office equipment 14.900.000 Vehicles 104.878.195.654
Total
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS
1 Januari 2012 / January 1, 2012 Rp
Tahun 2012 Penambahan / Pengurangan / Addition Reduction Rp Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Akumulasi penyusutan: - Bangunan dan prasana - Mesin dan peralatan - Inventaris - Kendaraan
18.773.115.281 54.162.318.157 3.809.989.616 2.606.925.545
783.156.618 211.931.178 31.057.551 -
137.256.000 2.592.025.545
Accumulated depreciation: 19.556.271.899 Building and infrastructure 54.374.249.335 Machine and equipment 3.703.791.167 Office equipment 14.900.000 Vehicles -
Sub Jumlah
79.352.348.599
1.026.145.347
2.729.281.545
77.649.212.401
Total
Nilai Buku
28.216.269.600
27.228.983.253
Book Value
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
Biaya pabrikasi Beban usaha Jumlah
Depreciation expense was allocated to the following:
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp 250.978.787
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp 453.216.099 572.929.249
Manufacturing expense operating expense
250.978.787
1.026.145.347
Total
Penjualan aset tetap pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Disposal of fixed asset as December 2013 and 2012 as follows:
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Biaya perolehan: - Inventaris - Kendaraan
-
113.969.000 2.592.025.545
Acquisition cost: Office equipment Vehicles -
Jumlah
-
2.705.994.545
Total
Akumulasi penyusutan: - Inventaris - Kendaraan
-
113.969.000 2.592.025.545
Accumulated depreciation: Office equipment Vehicles -
Jumlah
-
2.705.994.545
Total
Nilai buku
-
-
Book value
Nilai penjualan
-
1.901.000.000
Disposal value
Keuntungan (Kerugian) atas penjualan aset tetap
-
1.901.000.000
Gain (loss) from disposal of fixed assets
Tidak ada penjualan aset tetap oleh Perusahaan dan Entitas Anak pada 31 Desember 2013.
There is no disposal of fixed asset by the Company and its subsidiaries as December 31, 2013
34
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS
Perusahaan
Jenis aset tetap Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan Kendaraan
Company Perusahaan asuransi/ Insurance company
Nilai Pertanggungan 2013 2012
PT China Taiping Insurance Indonesia
USD 1,800,000
Rp12.000.000.000 -
PT Karunia Insurance
USD 300,000
USD 300,000
PT Central Sejahtera Insurance
Rp753.650.000
-
PT Karunia Insurance
Entitas Anak
Subsidiary
PT Tong Chuang Indonesia
PT Tong Chuang Indonesia
Jenis aset tetap Bangunan dan prasarana
Perusahaan asuransi/ Insurance company PT China Taiping Insurance Indonesia
Nilai Pertanggungan 2013 2012 USD 800,000
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
-
Type of fixed assets Building and facility
machine and equipment Vehicles
Type of fixed assets Building and facility
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured
12. TANAH DALAM PENGEMBANGAN
12. LAND UNDER DEVELOPMENT
Perusahaan
Company
Tanah dalam pengembangan berlokasi di kelurahan Betro Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo yang akan menjadi lokasi pembangunan sebesar Rp.1.813.382.500 pada tanggal 31 Desember 2013.
Land under development is located in the village Betro Sedati Sidoarjo district that will be the construction site for Rp.1.813.382.500 on December 31, 2013..
Tanah dalam pengembangan berada di kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, sehubungan dengan adanya perluasan kegiatan usaha perusahaan ke bidang industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan, industri manufakturing, fabrikasi lainnya dan perdagangan hasil-hasil pertambangan dengan total biaya perolehan sebesar Rp 4.766.041.550 pada tanggal 31 Desember 2013.
Land under development is Melawi district, West Kalimantan, in connection with the expansion of its business activities into the field of manufacturing and refining the results of mining, industrial manufacturing, fabrication and trading other mining results with the total cost amounting to Rp 4.766.041.550 in dated December 31, 2013.
Entitas Anak
Subsidiary
Tanah dalam pengembangan berlokasi di kelurahan Kandangan kecamatan Benowo kota Surabaya yang akan menjadi lokasi pembangunan oleh entitas anak PT Bangun Sarana Jaya sebesar Rp 20.842.614.505 pada tanggal 31 Desember 2013 dan sebesar Rp. 20.712.429.255 pada tanggal 31 Desember 2012.
Land under development are located in Kandangan, Benowo, Surabaya city that will be the location of the development by a subsidiary of PT Bangun Sarana Jaya amount to Rp 20.842.614.505 at December 31, 2013 and Rp. 20.712.429.255 at December 31, 2012.
35
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHERS ASSETS
Akun ini merupakan biaya pra operasional pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 3.574.068.804. Biaya pra operasional merupakan biaya yang terjadi sehubungan dengan upaya perusahaan melakukan perluasan kegiatan usaha perseroan ke bidang industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan, industri manufakturing, fabrikasi lainnya dan perdagangan hasil-hasil pertambangan.
This account is pre-operational expense as December 31, 2013 amount to Rp 3.574.068.804. Pre-operational expenses is expenses incurred in connection with the company's efforts to expand its business activities into the field of manufacturing and refining the results of mining, industrial manufacturing, fabrication and trading other mining results.
14. UTANG USAHA
14. ACCOUNTS PAYABLE 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
Pihak ketiga : - Eastern Sunya Industri Ltd - Jamaludin - East West Mineral - Hj Fatimah - Geoga Bumi Mandiri - Imas Supra Transport - Ramlan Dkk - Karya Indah Internusa ,Cv. - Indo Bangun Makmur ,Cv. - Cv. Sinar Permata Hijau - Mekah - Perkasa Sinar Bintang ,Cv. - Jojo Jaya Bangunan - Tekmira - Ramdani - Galang Group - Lain-lain dibawah 100 juta
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
6.529.463.211 1.741.970.000 1.500.000.000 474.400.000 436.976.000 352.351.000 338.515.000 335.171.115 299.130.300 251.790.000 251.075.000 215.325.000 198.657.000 140.000.000 121.866.250 112.288.000 1.096.718.543
207.293.040 130.127.580 46.849.923
Third parties Eastern Sunya Industri Ltd Jamaludin East West Mineral Hj Fatimah Geoga Bumi Mandiri Imas Supra Transport Ramlan Dkk Karya Indah Internusa ,Cv. Indo Bangun Makmur ,Cv. Cv. Sinar Permata Hijau Mekah Perkasa Sinar Bintang ,Cv. Jojo Jaya Bangunan Tekmira Ramdani Galang Group others under 100 bilion -
14.395.696.419
384.270.543
Total
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
1-360 hari lebih dari 360 hari
14.395.696.419 -
384.270.543 -
121-360 days over 360 days
Jumlah
14.395.696.419
384.270.543
Total
Jumlah Umur utang usaha adalah sebagai berikut:
36
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 15. AKRUAL
15. ACCRUALS 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
33.580.186 81.329.858 75.037.907
27.670.720 13.913.293 12.591.544
Water, electricity, and telephone Insurance Fuel, spareparts, and maintenance
189.947.951
54.175.557
Total
Air, Listrik, Telepon Asuransi BBM, Sparepart, dan perbaikan lainnya Jumlah 16. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
16. FINANCE LEASE LIABILITIES
Pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
The future minimum finance lease agreements as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp - Berdasarkan jatuh tempo Pembayaran minimum yang jatuh tempo tahun - 2014 - 2015 - 2016
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp By due to Minimum finance lease payments 2014 2015 2016 -
184.387.174 204.436.723 6.068.599
-
Jumlah
394.892.496
-
Total
Dikurangi : bagian jatuh tempo satu tahun
(184.387.174)
-
Less : current portion
Bagian jangka panjang
210.505.322
-
non current portion
17. SHAREHOLDER LIABILITIES
17. UTANG PEMEGANG SAHAM Akun ini merupakan utang kepada pemegang saham PT Inovasi Abadi Investindo pada tanggal 31 Desember 2013 sehubungan dengan pinjaman perusahaan untuk perluasan kegiatan usaha ke bidang industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan sebesar Rp 4.859.369.898
This account is liabilites to shareholder PT Inovasi Abadi Investindo as December 31, 2013 related to loan for the expansion of business activities into the field of manufacturing and purification mining results amount to Rp 4.859.369.898
18. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
18. NON CONTROLLING INTEREST 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Kepentingan non pengendali aset bersih - PT Tong Chuang Indonesia - PT Bangun Sarana Jaya
(219.252.416) 6.681.080.065
97.513.891 6.708.415.889
Non controlling interest - net asset PT Tong Chuang Indonesia PT Bangun Sarana Jaya -
Jumlah
6.461.827.648
6.805.929.780
Total
37
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 18. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
18. NON CONTROLLING INTEREST 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Kepentingan non pengendali laba bersih - PT Tong Chuang Indonesia - PT Bangun Sarana Jaya
316.766.307 27.335.824
(17.786.165) 28.853.226
Non controlling interest - net income PT Tong Chuang Indonesia PT Bangun Sarana Jaya -
Jumlah
344.102.132
11.067.061
Total
19. MODAL SAHAM
19. CAPITAL STOCK 31 Desember / December 31, 2013 31 Desember / December 31 , 2012 Jumlah Saham / Kepemilikan/ Modal saham / Number of shares Ownership Capital stock (Lembar) (%) (Rp)
Nama Pemegang Saham / Share holders name PT Inovasi Abadi Investindo Tjandra Mindharta Gozali Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) / Public (below 5% each)
1.429.240.000 14.000.000 300.000.000
81,99% 0,80% 17,21%
142.924.000.000 1.400.000.000 30.000.000.000
Jumlah / Total
1.743.240.000
100,00%
174.324.000.000
Sesuai akta no.11 dari Wachid Hasyim, SH notaris di Surabaya tanggal 13 Maret 2012 dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-15883.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 27 Maret 2012 Perusahaan melakukan pelunasan utang kepada pemegang saham PT Inovasi Abadi Investindo sebesar Rp 110.000.000.000 dengan cara mengkonversi menjadi saham biasa sebanyak 743.240.000 saham atau setara dengan Rp.74.320.000.000. Perusahaan telah meningkatkan modal dasar yang semula Rp 280.000.000.000 berubah menjadi Rp.600.000.000.000. serta melakukan peningkatan modal disetor dari semula Rp 100.000.000.000 berubah menjadi Rp 174.324.000.000.
According the deed no.11 of Wachid Hashim, SH notary in Surabaya on March 13, 2012 and Decision letter of the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU15883.AH.01.02 year 2012 dated March 27, 2012 the Company made debt settlement to shareholders of PT Inovasi Abadi Investindo as of Rp 110.000.000.000 by converting into common stock as 743.240.000 shares, equivalent to Rp 74.320.000.000. The company has increased equity capital from Rp 280.000.000.000 turned into Rp 600.000.000.000 and increased paid in capital from Rp 100.000.000.000 to Rp 174.324.000.000.000.
20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS PENGENDALI
20. DIFFERENCE IN VALUE DUE TO RESTRUCTURING TRANSACTION BETWEEN ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
1. Merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku atas transaksi akuisisi TCI (entitas anak) pada tahun 1998, yang dilakukan antara entitas sepengendali. Selisih nilai transaksi tersebut merupakan saldo rugi TCI pada tanggal 31 Desember 1997 yang menjadi bagian perusahaan pada saat mengakuisisi TCI sebagai entitas anak.
1. This account represents the differences between the fair value of asset and liabilities of TCI (the subsidiary) in 1998 and acquisition cost paid by the company,which entities are under common control. This difference represents the Company's share in the deficit of TCI as of December 31, 1997 and was presented as part of equity when the company acquired TCI as a subsidiary.
2. Merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih atas transaksi akuisisi PT. Bangun Sarana Jaya (entitas anak) pada tahun 2012, yang dilakukan antara entitas sepengendali. Selisih nilai transaksi tersebut merupakan saldo rugi PT. Bangun Sarana Jaya pada tanggal 31 Desember 2011 yang menjadi bagian Perusahaan pada saat mengakuisisi PT. Bangun Sarana jaya sebagai entitas anak.
2. Represents the difference between the acquisition cost and book value of net asset PT. Bangun Sarana Jaya (subsidiary) in 2012, which was carried out between entities under common control. The Difference in the value of the transaction was accumulated losses PT. Bangun Sarana Jaya on December 31, 2011 which became part of the Company at the time of acquisition of PT. Bangun Sarana Jaya as subsidiaries. 38
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 21. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK
21. DIFFERENCE DUE TO CHANGE OF EQUITY IN SUBSIDIARY
Merupakan perubahan ekuitas entitas anak yang timbul dari selisih penilaian kembali aset tetap yang dibukukan entitas anak pada tahun 1999, dengan perincian sebagai berikut:
This account represents the change in the company's equity in its subsidiary due to revaluation increment in property plant and equipment recorded by subsidiary (TCI) in 1999 with details as follows: Jumlah/Total Rp
Selisih hasil penilaian kembali aset tetap entitas anak Pajak penghasilan 10 %
25.749.528.074 (2.574.952.807)
Revaluation increment in fixed assets of subsidiary income tax at 10 %
Selisih penilaian kembali aset tetap bersih
23.174.575.267
Revaluation increment in fixed assets- net
Kepemilikan modal pada entitas anak
80%
Bagian Perusahaan atas perbuahan ekuitas entitas anak
Multiply by the subsidiary equity interest Diffrences due to change of the subsidiary equity
18.539.660.214
22. PENJUALAN
22. SALES 31 Desember 2013/ December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012/ December 31,2012 Rp
Sepatu ekspor Sepatu lokal Jasa konstruksi dan lainnya
16.550.000 11.112.703.606
178.966.863 1.828.989.140 2.366.243.870
Export Local shoes Contruction and others
Jumlah
11.129.253.606
4.374.199.873
Total
Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masingmasing untuk 31 Desember 2013 dan 2012 dilakukan kepada:
The above sales in December 31, 2013 and 2012 include sales to the following customer which represent more than 10% of the net sales of the respective years:
Penjualan/ Sales
PT Multi Bangun Sarana PT Fortune Mate Indonesia Jumlah
2013 Rp 3.699.589.333 6.675.114.273
2012 Rp 2.366.243.870 -
10.374.703.606
4.201.956.064
Persentase dari jumlah penjualan/ Percentage of total sales 2013 2012
39
33,24% 59,98%
54,10%
93,22%
54,10%
-
PT Multi Bangun Sarana PT Fortune Mate Indonesia Total
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 23. BEBAN POKOK PENJUALAN
23. COST OF GOOD SALES 31 Desember 2013/ December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012/ December 31,2012 Rp
Pemakaian Bahan baku dan bahan pembantu Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi
27.829.005 11.926.716
1.159.008.021 608.815.126 697.928.075
Raw and indirect materials used Direct labor Factory Overhead
Jumlah beban produksi
39.755.721
2.465.751.222
total manufacturing cost
35.972.258.854 (35.972.258.854)
1.907.191.618 (1.907.191.618) -
Work in process: Beginning Inventory Inventory adjustment Endiing Inventory -
39.755.721
2.465.751.222
Cost of good manufactured
-
-
Finished Goods Beginning Inventory Endiing Inventory -
39.755.721
2.465.751.222
Total cost of sales - shoe
Beban pokok kontruksi dan lainnya
9.414.747.485
2.140.465.164
Cost of sales - construction and others
Jumlah
9.454.503.206
4.606.216.386
Total
Persediaan barang dalam proses: - Persediaan awal - Penyesuaian persediaan - Persediaan akhir Beban pokok produksi Persediaan barang jadi: - Persediaan awal - Persediaan akhir Jumlah beban pokok sepatu
Angka-angka yang disajikan pada catatan atas beban pokok penjualan tersebut diatas pada persediaan barang dalam proses merupakan angka-angka yang telah disajikan kembali berdasarkan Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Surya Intrindo Makmur Tbk dan Entitas Anak untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009, No: LAI-196/BHS.VIII/P/2013 tanggal 14 Agustus 2013. Rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih pada tahun 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The details of purchase which are exceeding 10% of net purchasing in the December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Pembelian/ Purchase 2013 Rp
The numbers presented in the notes of cost of good sale mentioned above at work in process are the numbers which have been restated based on Independent Auditors' Report and Consolidated Financial Statement For The Year Ended December 31, 2010 and 2009 PT Surya Intrindo Makmur and Its Subsidiary No: LAI-196/BHS.VIII/P/2013, dated on August 14, 2013.
Persentase dari jumlah pembelian/ Percantage of total puchase 2013 2012
2012 Rp
CV Indo Bangun Makmur CV Karya Indah Internusa Temy Gunawan
1.761.643.000 1.159.921.500 5.500.000.000
-
18,71% 12,32% 58,42%
-
CV Indo Bangun Makmur CV Karya Indah Internusa Temy Gunawan
Jumlah
8.421.564.500
-
89,45%
-
Total
40
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 24. BEBAN USAHA
24. OPERATING EXPENSES 31 Desember 2013/ December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012/ December 31,2012 Rp
Beban penjualan: - Pengangkutan - Kurir - Transportasi - Admnistrasi - Lain-lain
-
50.000 115.200 1.483.000 147.500 275.550
Sub jumlah
-
2.071.250
1.385.506.316 425.050.432 250.978.787 8.445.200 65.189.558 23.675.325 30.745.876 151.971.670 13.312.034 10.109.930 3.457.955 99.984.999 71.425.190
756.475.405 320.005.161 572.929.249 44.094.335 69.444.236 58.952.200 18.245.455 210.257.840 23.846.955 14.630.180 4.781.877 272.205.000 58.861.967
2.539.853.272
2.424.729.860
2.539.853.272
2.426.801.110
Beban umum dan administrasi: - Gaji dan Tunjangan - Listrik dan Air - Penyusutan Aset Tetap - Perjalanan Dinas - Asuransi - Iklan - Pemeliharaan - Pajak - Alat tulis dan Perlengkapan Kantor - Komunikasi - Bank - Manajemen - Lain-lain Sub jumlah Jumlah beban usaha 25. PENDAPATAN / BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
Selling expenses: Forwading Courier Transport Administration Others Sub total General and administratives Wages and Salaries Electricity and Water Depreciation Expense Business trip-transportation Assurance Advertising Repair and maintenance Taxes Stationary and Office Supplies Communication Bank Service Charges Management expense Others Sub total Total operating expenses
25. FINANCIAL REVENUE / EXPENSES
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012/ December 31,2012 Rp
Jasa giro Beban bunga leasing Administrasi
1.630.776 (16.625.494) (3.452.471)
2.015.115 (2.356.840)
Interest revenue Interest lease expense Administratiton
Jumlah
(18.447.189)
(341.725)
Total
26. LAIN-LAIN BERSIH
26. OTHERS - NET 31 Desember 2013/ December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012/ December 31,2012 Rp
Laba penjualan aset Selisih kurs Lain-lain
(32.333.202) 1.144.021
1.901.000.000 (5.601.772) 584.301.900
Gain from asset disposal Foreign exchange Others
Jumlah
(31.189.181)
2.479.700.128
Total
41
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 27. RUGI PER SAHAM
27. BASIC LOSS PER SHARE
Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi per saham dasar:
The computation of basic loss per share is based on the following data :
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Rp (a) rugi bersih untuk perhitungan rugi per saham dasar (b) jumlah rata-rata tertimbang saham biasa per saham dasar
31 Desember 2012/ December 31,2012 Rp
(2.044.757.395)
(126.502.755)
1.743.240.000
1.743.240.000
(a) net loss for computation of basic loss per share (b) weighted average number of shares for computation of basic loss per share
(1,17)
(0,07)
Basic loss per share
Rugi per saham dasar
Pada tanggal neraca, perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif
at balance sheet date, the company does not have any transaction of potential dilutive effect to ordinary shares
28. PIHAK BERELASI
28. RELATED PARTIES
Sifat hubungan
Nature relationship
- PT Inovasi Abadi Investindo adalah pemegang saham mayoritas perusahaan - PT Tong Chuang Indonesia adalah entitas anak perusahaan - PT Bangun Sarana Jaya adalah entitas anak perusahaan
- PT Inovasi Abadi Investindo is the majority stock-holder of the company - PT Tong Chuang Indonesia is company's subsidiary - PT Bangun Sarana Jaya is company's subsidiary
Transaksi
Transaction
Perseroaan melakukan transaksi keuangan dengan PT Multi Bangun Sarana berupa kontrak jasa pembangunan. Saldo yang timbul dari transaksi tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disajikan sebagai "Piutang Usaha Pihak Berelasi" dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi.
The Company are perform financial transactions with PT Multi Bangun Sarana form contract contruction services. Balance arising from the transaction on December 31, 2013 and 2012 is presented as "Accounts Receivable related parties" in the statement of consolidated financial position (balance sheet).
29. KELANGSUNGAN USAHA
29. GOING CONCERN
Perusahaan dan entitas anak mengalami rugi bersih dari usahanya sebesar Rp 2.044.757.395 pada 31 Desember 2013 dan sebesar Rp 126.502.754 pada 31 Desember 2012 sehingga saldo defisit pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 156.242.213.620 dan pada 31 Desember 2012 sebesar Rp 154.197.456.225
The company and its subsidiary's net loss amounted to Rp 2.044.757.395 on December 31, 2013 and Rp 126.502.754 on December 31, 2012 and deficit balance are Rp 156.242.213.620 on December 31, 2013 and Rp 154.197.456.225, on December 31, 2012, respectively.
Perusahaan berupaya mempertahankan kelangsungan usahanya melalui upaya stategis dan aksi korporasi pada tahun 2013, antara lain:
The Company try to maintain their going cocern through strategic efforts and corporate actions in 2013, among others:
1. Merealisasikan kegiatan usaha properti.
1. Realize property business activity. The Company realize the development project in settlements over an area of 7,175 m2 at Juanda district, Sidoarjo.
Perusahaan merealisasikan proyek pembangunan kawasan permukiman di atas lahan seluas 7.175 m2 di kecamatan Juanda, kabupaten Sidoarjo.
42
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 29. KELANGSUNGAN USAHA
29. GOING CONCERN
Perusahaan berupaya mempertahankan kelangsungan usahanya melalui upaya stategis dan aksi korporasi pada tahun 2013, antara lain:
The Company try to maintain their going cocern through strategic efforts and corporate actions in 2013, among others:
2. Perluasan usaha ke bidang industri pengolahan dan pemurnian hasil tambang.
2. Diversification into the field of manufacturing and refining minerals. Appropriate General Meeting Extraordinary Shareholders dated April 10, 2013, the Company obtained the approval from the shareholders for the business expansion into the field of manufacturing and refining minerals.
Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 April 2013, Perusahaan memperoleh persetujuan dari para pemegang saham untuk perluasan usaha ke bidang industri pengolahan dan pemurnian hasil tambang. Industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan yang akan direalisiasi yaitu industri pemurnian pasir zirkon hingga kadar 65% a.l untuk bahan baku keramik, di Nangah Pino, kabupaten Melawi, Sintang Kalimantan.
Industrial processing and refining the mining results will direalisiasi the zircon sand refining industry to the extent of 65% al for ceramic raw materials, in Nangah Pino, Melawi district, Sintang Kalimantan.
3. Penggantian logo Perusahaan. Perusahaan mengganti logo untuk menyesuaikan dengan pengembangan kegiatan usaha dan memotivasi corporate culture building.
3. Replacement company's logo. Tthe company replace the logo to suit the development of business activities and motivating corporate culture building.
30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Mata uang Ekuivalen Asing / Rupiah / Foreign Equivalent in Currencies Rupiah Aset moneter - Kas dan setara kas
1.084
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Mata uang Ekuivalen Asing / Rupiah / Foreign Equivalent in Currencies Rupiah
13.213.120
1.033
9.989.013
Monetary assets Cash and cash Equivalents -
Liabilitas moneter
13.213.120 -
9.989.013 -
Monetary liabilities
Jumlah liabilitas moneter - bersih
13.213.120
9.989.013
Net monetary liabilities
31. NON-CASH TRANSACTIONS
31. TRANSAKSI NON KAS Transaksi non kas perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp Reklasifikasi uang muka pembelian menjadi aset tetap Reklasifikasi uang muka pembelian menjadi tanah yang sedang dikembangkan Penambahan aset tetap yang dibiayai dari utang usaha Penambahan aset dalam pengembangan yang dibiayai dari utang usaha Jumlah
Non cash transactions of the Company as follow : 31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
753.650.000
-
1.500.000.000
-
125.329.229
-
7.808.500.161
-
Reclassification purchase advance to fixed asset Reclassification purchase advance to land under development Acquitision fixed assets financed by trade payables Acquitision assets under development financed by trade payables
10.187.479.390
-
Total
43
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 32. LAPORAN SEGMEN
32. SEGMEN REPORTING
a. Segmen usaha
a. Business segment
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini perusahaan dan entitas anak hanya mempunyai segmen usaha sepatu dan alas kaki lainnya dan segmen pembangunan
for management reporting purpose, the company and its subsidiary are currently operating in the shoes and other footwear industry and construction segments.
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Pendapatan dan Beban Per Segmen Usaha Sepatu dan Alas kaki lainnya - Pendapatan usaha - Beban pokok penjualan
16.550.000 (39.755.721)
2.007.956.003 (2.465.751.222)
Segments income and expenses shoes and other footwear industry Sales Cost of good sold -
- Rugi bruto
(23.205.721)
(457.795.219)
Gross loss -
Bidang pembangunan - Pendapatan usaha - Sub bidang jasa konstruksi - Sub bidang developer - Beban pokok penjualan - Sub bidang jasa konstruksi - Sub bidang developer
3.699.589.333 7.413.114.273
860.557.028 1.505.686.842
(3.239.747.485) (6.175.000.000)
(751.765.970) (1.388.699.194)
SalesConstruction Developer Cost of good sold Construction Developer -
- Laba (rugi) bruto
1.697.956.121
225.778.706
Gross (loss) profit -
Jumlah Laba (rugi) Bruto
1.674.750.400
(232.016.513)
Total gross (loss) profit
b. Segmen geografis
b. Geographical segment
perusahaan dan entitas anak beroperasi di satu wilayah yaitu di Indonesia
The company and its subsidiary's operations are located only on Indonesia
c. Penjualan berdasarkan pasar
c. Sales by Geographical market
Berikut ini adalah jumlah penjualan perusahaan dan entitas anak berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan lahan pembeli / pelanggan:
the following table shoes the distribution on the company and its subsidiary's consolidated sales by geographical market:
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Sepatu dan alas kakinya - Ekspor - Lokal
16.550.000
178.966.863 1.828.989.140
Shoes Export Local -
Jumlah penjualan sepatu dan alas kakinya
16.550.000
2.007.956.003
Total shoes sales
Bidang pembangunan - Indonesia
11.112.703.606
2.366.243.870
Construction Indonesia -
Jumlah penjualan
11.129.253.606
4.374.199.873
Total sales
44
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 32. LAPORAN SEGMEN
32. SEGMEN REPORTING
d. Segment aset dan liabilitas
d. Assets and liabilities segments 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
ASET Sepatu dan Alas kaki lainnya - Aset lancar - Aset tidak lancar
76.627.136 36.233.618.650
543.588.756 39.581.360.159
ASSETS Shoes Current assets Noncurrent assets -
Jumlah aset sepatu dan alas kaki lainnya
36.310.245.786
40.124.948.915
Total shoes assets
Bidang pembangunan - Aset lancar - Aset tidak lancar
1.120.665.429 25.156.971.491
3.122.426.176 20.712.429.255
Construction Current assets Noncurrent assets -
Jumlah aset bidang pembangunan
26.277.636.920
23.834.855.431
Total construction assets
Industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan - Aset lancar - Aset tidak lancar
223.980.816 18.174.790.013
-
Industrial processing and refining mining results Current assets Noncurrent assets -
Jumlah aset industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan
18.398.770.829
-
Total assets of Industrial processing and refining mining results
Jumlah Aset
80.986.653.535
63.959.804.346
Total Assets
4.634.407
62.237.081
LIABILITIES Shoes Short term liabilities -
1.125.089.109
384.270.543
Construction Short term liabilities -
LIABILITAS Sepatu dan Alas kaki lainnya - Liabilitas jangka pendek Bidang pembangunan - Liabilitas jangka pendek Industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan - Liabilitas jangka pendek - Liabilitas jangka panjang
13.398.937.570 5.254.262.394
-
Industrial processing and refining mining results Short term liabilities Long term liabilities -
Jumlah liabilitas
19.782.923.480
446.507.624
Total Liabilities
33. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
33. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
a. Manajemen Risiko Modal
a. Capital Risk Management
Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehingga memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku kepentingan serta memelihara optimalisasi saldo hutang dan ekuitas.
The Company manage risk on capital to ensure the Company ability to continue as a going concern in order to maximize returns for shareholders, and stakeholders to maintain an optimal loan balance and equity.
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari ekuitas dan pinjaman pemasok. Tidak terdapat pinjaman lain yang dilakukan oleh Perusahaan untuk memperkuat struktur permodalannya.
The Company's capital structure entirely from equity and trade payables from suppliers. There were no loans made by the Company to strengthen its capital structure.
45
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 33. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
33. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
a. Manajemen Risiko Modal
a. Capital Risk Management
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian review, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait.
Directors regularly review the Company's capital structure. As part of the review, Directors consider cost of capital and its related risk.
b. Manajemen risiko keuangan
b. Financial risk management
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional.
The main financial risks faced by the Company are credit risk, foreign exchange rate risk, interest rate risk, liquidity risk and price risk. Attention of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in Indonesian and international markets.
i. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
i.
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari piutang usaha.
Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company financial instrument that potentially containing foreign exchange rate risk are account receivable.
ii. Risiko Suku Bunga
ii. Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Perusahaan memiliki risiko suku bunga karena Perusahaan memiliki pinjaman.
Interest rate risk is the risk that fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The Company have interest rate risk since they have loans.
Perusahaan mengelola risiko suku bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga berfluktuasi dan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
The Company interest rate risk through a combination of loans with interest rates fluctuate and monitoring of the impact of interest rate movements to minimize the negative impact on the Company.
iii.Risiko Likuiditas
iii. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek
Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the Company indicated that the short-tem revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
iii.Risiko Likuiditas
iii. Liquidity Risk
Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada rekening bank, deposito berjangka, piutang usaha dan lain-lain. Risiko kredit pada saldo bank tidak besar karena Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya.
The Company manage this liquidity risk by maintain an adequate level of cash and cash equivalent to cover Company’s commitment in normal operation and also regularly evaluate the projected and actual cash flow, as well as maturity date schedule of their financial assets and liabilities.
46
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 33. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
33. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
b. Manajemen risiko keuangan
b. Financial risk management
iv.Risiko Harga
iv. Price Risk
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Price risk is a risk that fluctuate value of financial instrument as a result of changes in market price. The Company possess to price risk because primarily they own an investment classified in to available-for-sale financial assets.
Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga pasar atas investasinya, serta selalu memantau perkembangan pasar global.
The Company manage this price risk by regularly evaluate financial performance and market price of their investment and continuously monitor global market developments.
c. Nilai wajar instrumen keuangan
c. Fair value of financial instruments
Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The fair value of financial assets and liabilities, together with the carrying amounts as of December 31, 2013 are as follows:
Nilai tercatat / Carrying amount Rp Aset keuangan - Kas dan setara kas - Piutang usaha - bersih - Piutang lain-lain Liabilitas keuangan - Utang usaha-Pihak ketiga - Akrual
Nilai wajar / Fair value Rp
137.311.867 379.866.303 14.985.000
137.311.867 (i) 379.866.303 (i) 14.985.000 (i)
Financial Assets Cash and cash equivalent Account receivables - net Other receivables -
14.395.696.419 189.947.951
14.395.696.419 (i) 189.947.951 (i)
Financial Liabilities Account Payable-third parties Accruals -
Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The fair value of financial assets and liabilities, together with the carrying amounts as of December 31, 2012 are as follows:
Nilai tercatat / Carrying amount Rp Aset keuangan - Kas dan setara kas - Piutang usaha - bersih - Piutang lain-lain Liabilitas keuangan - Utang usaha-Pihak ketiga - Akrual
Nilai wajar / Fair value Rp
177.531.985 945.876.432 75.863.000
177.531.985 (i) 945.876.432 (i) 75.863.000 (i)
384.270.543 54.175.557
384.270.543 (i) 54.175.557 (i)
(i). Nilai wajar mendekati nilai tercatatnya, karena akan jatuh tempo dalam jangka pendek.
(i).
47
Financial Assets Cash and cash equivalent Acoount receivables - net Other receivables Financial Liabilities Account Payable-third parties Accruals -
Fair value approximates the carrying value because of short term maturity.
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED 34. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
34. APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan dari halaman 2 sampai dengan 48 telah disetujui oleh Dewan Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 7 Maret 2014.
The financial statements on pages 2 to 48 were approved and authorized for issue by the Board of Directors on March 7, 2014.
48