Content 2
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHT
4
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN
COMPANY’S HEALTH LEVEL
6
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONER’S REPORT
10
LAPORAN DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTOR’S REPORT
16
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
Struktur Organisasi
Organization Chart
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Penciptaan Nilai Unggul
Creating of Excellent Values
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
ANALISYS & MANAGEMENT DISCUSSION
Tinjauan Operasional
Operational Review
Uraian Kinerja Keuangan
The Describes of Financial Performance
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Tinjauan Umum
General Review
Kinerja Penerapan Tata Kelola
Governance Application Performance
88
PERISTIWA PENTING
SIGNIFICANT EVENTS
90
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Program Kemitraan
Partnership Program
Bina Lingkungan
Environmental Development
LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL REPORT
60
101
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
44
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlight
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
Ikhtisar Keuangan Konsolidasi Untuk tahun yang berakhir pada tangal 31 Desember 2005 - 2009 Consolidation Financial Statement for the year of 2005 - 2009 wich ended at December 31st Angka-angka pada tabel menggunakan notasi Inggris kecuali disebutkan lain Numerical notation in table are in English, except otherwise stated
(Rp. Juta | Million)
Uraian
Tahun | Year 2005
2006
2007
DESCRIPTION 2008
2009
Penjualan
2,293,496
2,243,692
3,371,070
4,661,011
4,600,460
Sales
Harga Pokok Penjualan
1,520,575
1,560,402
1,754,204
2,526,584
2,845,913
Cost of Goods Sold
Laba (rugi) Kotor
772,921
683,290
1,616,866
2,134,427
1,754,547
Gross Profit
Laba (rugi) Usaha
308,381
220,304
881,703
1,218,965
697,420
Operating Income
Laba (rugi) Bersih
221,434
142,404
552,375
802,582
417,859
Net Profit
Total Aset Aset Lancar Aset Tanaman & Aset Tetap Aset Tidak Lancar Lainnya
2,477,574
3,085,351
4,181,087
5,017,026
5,885,919
Total Assets
571,194
693,503
1,296,180
1,258,664
1,385,570
Current Assets
1,751,016
2,176,787
2,658,321
3,484,674
4,145,225
Fixed Assets
155,364
215,061
226,585
273,688
355,124
Other Assets
Total Kewajiban
Total Liabilities
1,171,623
1,714,989
2,301,957
2,512,614
3,235,086
Kewajiban Lancar
657,410
944,607
996,163
1,078,843
999,493
Kewajiban Tidak Lancar
514,213
770,382
1,305,794
1,433,771
2,235,593
Hak Minoritas
8,031
8,646
8,928
5,626
7,067
Modal Sendiri
1,297,920
1,361,715
1,870,202
2,498,786
2,643,766
Equity
1,010,285
Investment (Capex)
Current Liabilities Non-Current Liabilities Minority Interest
Investasi (Capex)
479,910
614,810
619,556
1,085,489
Rasio Keuangan
Financial Ratio
Likuiditas
Liquidity
• Curent Ratio
86.89%
73.42% 130.12% 116.67% 138.63%
• Cash Ratio 15.67% 30.76%
89.29%
55.48%
94.31%
• Curent Ratio • Cash Ratio
Assets Management
Manajemen Aset • Fixed asset turnover 1,3 x 1,0 x 1,3 x 1,3 x
1,1 x
• Fixed assets turnover
• Total asset turnover
0,8 x
• Total assets turnover
0,9 x
0,7 x
0,8 x
0,9 x
Debt Management
Manajemen Kewajiban • Debt to total assets (D/A)
47.29%
55.58%
55.06%
50.08%
54.96%
• Debt to total assets (D/A)
Profitability
Profitability • Profit margin on sales
9.65%
6.35% 16.39% 17.22%
9.08%
• Profit margin on sales
• Return on assets (ROA)
8.94%
4.62% 13.21% 16.00%
7.10%
• Return on assets (ROA)
29.54% 32.12% 15.81%
• Return on equity (ROE)
• Return on equity (ROE) 17.06% 10.46%
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
Tingkat Kesehatan Perusahaan Company’s Health Level *) INDIKATOR
BOBOT NILAI
(%)
SKOR
A. Aspek Keuangan
INDICATORS
A. Financial Aspect
1. Imbalan Kepada Pemegang Saham
20.00 33,93%
2. Imbalan Investasi 15.00
20.00
1. Return On Equity
21,38% 15.00
2. Return on Investment
3. Rasio Kas
5.00
93,18%
5.00
3. Cash Ratio
4. Rasio Lancar
5.00 138,35%
5.00
4. Current Ratio
5. Collection Period
5.00
6,91 Hr
5.00
5. Collection Period
6. Perputaran Persediaan
5.00
22,01 Hr
5.00
6. Inventory Turnover
7. Perputaran Total Asset
5.00 110,45 %
5.00
7. Total Assets Turnover
8. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total asset 10.00
40,81 %
9.00
8. Equity to Total Asset Ratio
70.00
69.00
Sub Total Skor Aspek Keuangan
Sub-Total of Financial Aspect Score
B. Aspek Operasional
B. Operational Aspect
1. Produktivitas Hasil Kebun (Kg/Ha)
5.00
98,55%
4.95
5.00 100,37%
5.00
2. Extraction Rates
5.00 110,96%
5.00
3. Productivity of Manpower
2. Rendemen Hasil Olahan (%)
3. Produktivitas Tenaga Kerja (Ton/Orang)
Sub Total Skor Aspek Operasional 15.00 14.95
Sub-Total of Operational Aspect Score
C. Aspek Administrasi
C. Administration Aspect
1. Laporan Perhitungan Tahunan 3.00 100% 3.00
2. Rancangan RKAP 3.00 100% 3.00
1. Annual Recapitulation Report 2. RKAP Planning
3. Laporan Periodik 3.00 100% 3.00
3. Periodical report
4. PUKK Performance
4. Kinerja PUKK
4.1. Efektifitas Penyaluran Dana 3.00
98,07% 3.00
4.2. Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Dana 3.00
55,44%
2.00
TOTAL SKOR TAHUN 2009 100.00
*) Perusahaan Induk | Parent Company
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
4.1. Fund Distribution Effectivity 4.2. Fund Return Collectibility
Sub-Total of Administration Aspect Score
97.95
Kesimpulan: Tingkat Kesehatan Dengan Skor
Sub Total Skor aspek Administrasi 15.00 14.00
1. Productivity
97.95 SEHAT/AAA
TOTAL SCORE IN 2008
Conclusion: Health Level Score
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioner’s Report
Muhammad Said Didu
Komisaris Utama | President Commissioner
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kami mengucapkan selamat kepada Direksi dan seluruh jajarannya atas keberhasilan pencapaian kinerja perusahaan tahun 2009. Pencapaian keberhasilan kinerja tersebut dapat terus ditingkatkan dan jangan pernah berhenti berinovasi, peningkatan kepedulian, kreativitas, serta disiplin.
With Alhamdulillah gratitude, we congratulate The Board and entire staff for the successful achievement of the company in 2009. Success in performance can be improved continuously by never stopped innovating, increasing awareness, creativity, and discipline.
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) memiliki areal konsesi pada tahun 2009 seluas 175.244,43 ha, dengan areal kebun Kelapa Sawit seluas 137.981,40 Ha, merupakan produsen CPO terbesar di antara PTPN lainnya. Pada tahun 2009 PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) memproduksi CPO sebesar 640.047 ton melebihi yang ditetapkan dalam RKAP tahun 2009. Pada tahun 2009, harga CPO mengalami penurunan dari tahun 2008, yaitu sebesar Rp 7.038,68/kg menjadi Rp 6.350,23/ kg pada tahun 2009. Dampak perubahan harga tersebut menyebabkan laba konsolidasi sebelum pajak pada tahun 2009 sebesar Rp 610,52 miliar mengalami penurunan dari laba tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 1.183,80 miliar. Selain faktor harga, adanya perubahan sistem akuntansi perkebunan terhadap pengakuan biaya umum sejak tahun 2009, juga berpengaruh (mengurangi) terhadap besarnya laba perusahaan pada tahun 2009. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kinerja PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) sangat rentan dengan fluktuasi harga CPO internasional. Komoditi Teh yang dimiliki PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) tahun 2009 masih mengalami kerugian sebesar Rp 20,74 miliar, turun dibanding tahun 2008, yaitu rugi Rp 51,91 miliar, namun secara korporat pengaruhnya kurang signifikan.
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) with a concession of 175,244.43 hectares in 2009, with an area of palm oil plantation area of 137,981.40 hectares, is the largest CPO producer among other PTPN. In 2009, PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) produced approximately 640.047 ton of CPO exceeding specified by the RKAP in 2009. In 2009, CPO value has decline from the previous year, from Rp 7038.68/kg to Rp 6350.23/kg in the year 2009. The impact of value changes caused consolidated income before tax in 2009 approximately Rp 610.52 billion, earnings has declined from the previous year, approximately Rp 1183.80 billion. Besides the price factor, the changes of plantation accounting system to the general cost recognition in the 2009, also affect (reduce) the amount of corporate income in the 2009. From this fact, it can be concluded that the performance of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) was very influenced by international CPO price fluctuation. In 2009, tea commodity was still in detriment for amount of Rp 20.74 billion, reduced from 2008 which in detriment for amount of Rp 51.91 billion; however the influence of that detriment was not very significant for the Company.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
The performance evaluation based on the Decree of the Minister of State Owned Company No. KEP-100/ MBU/2002 dated on June 4th 2002, in this year, the performance of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) achieved SEHAT/AAA predicate with score of 97.95.
Kami berharap agar Direksi dan seluruh karyawan senantiasa dapat terus meningkatkan produktivitas tersebut di tahun-tahun yang akan datang dengan memotivasi segenap karyawan untuk terus meningkatkan prestasi, serta menerapkan reward dan punishment yang transparan dan berkeadilan. Seiring dengan semakin tingginya permintaan dunia akan energi alternatif berupa bio fuels, serta adanya mandatory untuk penggunaan energi ramah lingkungan dan terbarukan, kami melihat bahwa di tahun-tahun yang akan datang komoditi Kelapa Sawit masih akan memberikan prospek yang sangat baik. Mengingat prospek CPO masih cukup baik, oleh karena itu peluang untuk melakukan pengembangan (enlargement) perusahaan baik melalui penambahan areal baru dan tanaman ulang serta pengembangan industri hilir sangat terbuka karena membaiknya kondisi keuangan perusahaan dan kondisi agribisnis.
We hope that Board of Directors will always improve the productivity in the coming years by motivating all employees to improve their performances, as well as giving reward along with transparent and fair punishment. In chorus with the worldwide increasing demand for alternative energy, such as bio fuels, as well as mandatory to use environmentally friendly and renewable energy, we realize that in the future palm oil commodity would still give a good prospect. Given the prospects of CPO is still good enough, Therefore, the opportunity to enlarge the Company through expansion of plantation or improving the downstream industries are available, because of financial condition improvement in the Company and agricultural business condition in the world.
Ancaman yang dihadapi oleh BUMN perkebunan yang banyak menguasai lahan antara lain adalah masih banyaknya klaim masyarakat atas lahan PTPN, pertumbuhan penduduk dan pemekaran wilayah.
Threats faced by many BUMN plantations are, many natives claim PTPN land as their own land, population growth and regional expansion.
Oleh karena itu Direksi diminta, dengan menggunakan kemajuan teknologi, membuat mapping area sebaikbaiknya dan bekerja sama dengan BPN Pusat maupun Muspida setempat untuk bersama-sama mengamankan lahan yang dimiliki dari ancaman pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dukungan karyawan melalui Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN) serta peran aktif dari pemegang saham, Satuan Pengawas Intern (SPI) yang bermitra dengan Komite Audit dalam pengawasan/ pengendalian terhadap pelaksanaan program dan pengelolaan anggaran maupun berbagai kebijakan strategis yang diterapkan oleh manajemen, diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja perusahaan yang lebih baik lagi di masa mendatang.
Therefore Board of Directors were asked, to take advantages of upward technology, to draw an accurated mapping of the areas and working together with the National Land Office (BPN) along with the regional apparatus to protect the areas from any corrupt parties. Supports from employees through Plantation Labor Union (SP-BUN) along with active participation from the stakeholders, Internal Audit in association with Audit Committee in supervising/controlling program implementation and budget management or various strategic policies which applied by management are expected to be able to urge the Company to improve its performance in the future.
Dengan semakin kompleksnya permasalahan dengan masyarakat, maka jajaran manajemen hendaknya dapat mengantisipasi dengan terus meningkatkan image perusahaan di mata masyarakat. Peran PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) sebagai BUMN yang bergerak di bidang usaha berbasis sumber daya alam dituntut
With the growing complex problems with society, board of management should anticipate it by continuously improving the company image in the society. The role of PT Perkebunan Nusantara (Persero) as a State Owned Company which works in natural resources-based business field should be more concrete in empowering
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
Penilaian kinerja berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, kinerja PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) pada tahun ini memperoleh predikat SEHAT/AAA dengan skor 97,95.
semakin nyata di dalam memberdayakan komunitas maupun lingkungan sosialnya yang juga merupakan salah satu stakeholder perusahaan guna memperoleh dukungan yang massive dari masyarakat sekitar perusahaan.
community or social environment which is also one of the Company’s stakeholders in order to get massive supports from people who are living around the Company.
Oleh karena itu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dijalankan oleh perusahaan sebagai salah satu wujud pelaksanaan corporate social responsibility harus terus dikembangkan dan mulai bergerak menuju pembentukan image perusahaan yang peduli lingkungan. Pelaksanaan corporate social responsibility ini disamping sebagai respon perusahaan terhadap perkembangan perekonomian dunia yang menuntut kepedulian dan etika perusahaan terhadap lingkungan sosial juga merupakan suatu pemenuhan kewajiban perusahaan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Therefore, the Partnership and Environmental Restoration Program which has implemented by the Company as one of corporate social responsibility programs should always be improved and started to build the Company’s image as a company which really care about environment. The implementation of corporate social responsibility is not only the Company’s response towards global economic development in the world which demands the Company’s care and ethics towards social environment, but also as the Company’s duties fulfillment as stipulated in Law No. 40 Year of 2007 on Limited Liability Companies.
Untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan, kiranya jajaran manajemen hendaknya mempersiapkan diri di segala aspek untuk menyongsong era globalisasi dengan mencari dana murah di pasar modal, yaitu dengan melakukan privatisasi. Sehingga dengan semakin besar skala perusahaan diharapkan akan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar internasional.
To accelerate the company growth, management should prepare themselves in every aspect for the globalization era by looking for affordab on capital markets, such as privatization. Along with the growing scale of the company, the increasing company competitiveness is expected in international markets.
Atas pencapaian prestasi dan keberhasilan PTPN IV, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas keberhasilan pencapaian kinerja perusahaan tahun 2009 serta mengucapkan selamat atas penghargaan yang diberikan oleh Kementerian BUMN atas pengembalian asset Negara yang dikuasai oleh pihak lain. Atas pencapaian prestasi tersebut Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan semoga pencapaian kinerja tersebut dapat terus ditingkatkan dan jangan pernah berhenti berinovasi dalam membuat perbaikan di segala bidang.
On achievement and success of PTPN IV, the Board of Commissioners submitted the highest appreciation for the successful company performance in 2009 and congratulated for receiving an award given by the Ministry for State Enterprises on the return of assets controlled by other parties. On scholastic achievement, the Board of Commissioners gave the highest appreciation and wish the good performance can be continuously improved and never stopped innovating in making improvements in all areas.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Wassalamu’alaikum warahmatullah wa barakuh
Dewan Komisaris Board of Commissioners PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, April 2010 April 2010
Muhammad Said Didu Komisaris Utama President Commissioner
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
LAPORAN DEWAN DIREKSI
Board of Director’s Report
Dahlan Harahap
Direktur Utama | President Director
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
10
Sepanjang tahun 2009 pemerintah telah menempuh berbagai kebijakan lanjutan untuk mengurangi dan meredam pengaruh tekanan global terhadap perekenomian Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia, dari sisi sektor riil kontraksi perekonomian global yang terjadi berakibat memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2009, khususnya di sektor yang berorientasi ekspor, dimana sampai dengan Triwulan III tahun 2009 sektor industri pengolahan hanya tumbuh 1,5%, jauh dibawah rata-rata pertumbuhan sebelum krisis yang dapat tumbuh sekitar 4% setahun. Sektor perdagangan juga mengalami perlambatan yang cukup besar, terutama pada Triwulan II dan III terjadi konstraksi yang signifikan terkait dengan penurunan kegiatan perdagangan luar negeri. Pada awal Triwulan IV, sektor industri pengolahan dan perdagangan baru menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang cukup kuat sejalan dengan perbaikan ekonomi global.
During 2009, the government has embarked on various continued policies to reduce and control the influence of global pressure against Indonesia economic. Based on data released by Bank Indonesia, the riil sector in terms of global economic contraction that occurred, resulted in decelerating Indonesia’s economic growth in 2009, particularly in export-oriented sector, which until Third Quarter of 2009 manufacturing sector grew only 1.5%, far below average growth before the crisis, which can grow about 4% a year. Trade sector also experienced a significant slowdown, especially in Quarter II and III, there is a significant contraction associated with a decline in foreign trade activities. At the beginning of the Fourth Quarter, industry and trade sector show a quite strong signs of recovery along with the global economic recovery.
Dalam situasi perekonomian tersebut, PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) mampu menyelesaikan seluruh program tahun 2009 dengan capaian kinerja yang relatif cukup baik. Hal ini tercermin dari capaian kinerja perusahaan antara lain kinerja operasional.
In these economic situation, PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) was able to complete the entire program in 2009 with the achievement of a relatively good performance. This is reflected in the achievement of corporate performance such as operational performance.
Dibandingkan tahun 2008, penetapan target produksi Minyak dan Inti Sawit sebagai produk utama meningkat sebesar 11,28%. Melalui kerja keras, target produksi Minyak dan Inti Sawit tahun 2009 mampu direalisasikan bahkan dilampaui sebesar 0,44% atau meningkat dari tahun 2008 sebesar 11,77%. Namun peningkatan produksi tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan harga jual yang terjadi di pasar. Bahkan dibanding tahun sebelumnya, harga jual CPO per kg rata-rata setahun menurun dari Rp 7.038,68 menjadi Rp 6.350,23 atau
Compared to 2008, the fix production targets of Palm Kernel oil as the main product increased by 11.28%. Through hard work, targets and Palm Kernel Oil production in 2009 could be realized and even exceeded by 0.44% or increase from 2008 by 11.77%. However, the increase in production was not accompanied by increased in selling prices in the market. Even compared to previous years, the selling price of CPO per kg on average a year decreased from Rp 7,038.68 to Rp 6,350.23 or corrected by 9.78%. Price declines that occurred is quite significant, although
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
11
there is increased production but reduced the company’s sales revenues by Rp 60.55 billion or 1.30%.
Sebagai dampak dari kondisi yang disebutkan diatas, pada akhir tahun 2009 perusahaan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 417,86 miliar. atau berkurang dibandingkan tahun 2008 yang mencapai sebesar Rp 802,58 miliar. Penurunan laba bersih tahun 2009 terhadap tahun 2008, disamping akibat dari penurunan harga jual, juga karena adanya perubahan kebijakan akuntansi BUMN Perkebunan, yang diseragamkan sesuai arahan Kementerian BUMN dengan surat Nomor: S-206/D4.MBU/2008 tanggal 7 Oktober 2008, tentang Penetapan Mulai Berlakunya Pedoman Akuntansi Perkebunan. Perubahan kebijakan akuntansi tersebut terutama pada perubahan masa manfaat aset tetap serta perubahan pada kebijakan alokasi biaya. Perubahan kebijakan akuntasi tersebut berdampak menambah biaya berkisar sebesar Rp 280 miliar, yang secara langsung tentu mengurangi capaian laba bersih.
As a result of the conditions mentioned above, at the end of 2009 the company reported a net profit of Rp 417.86 billion. or decreased compared to 2008 which amounted to Rp 802.58 billion. The net income decrease on 2009 compare to 2008, besides a result of the decline in selling prices, also because of changes in accounting policy for BUMN Plantation, which is uniform according to the direction the Ministry of BUMN with the letter Number: S-206/D4.MBU/2008 dated October 7, 2008, about Determination of Applicability of Accounting Manual Start Estates. Changes in accounting policies, primarily in changes in useful lives of fixed assets and changes in cost allocation policy. Changes in accounting policies that impact adds to the cost ranges from Rp 280 billion, which would directly reduce the achievement of net income.
Untuk aspek keuangan terutama mengantisipasi kemungkinan penurunan pendapatan penjualan yang berkepanjangan, manajemen mengambil langkahlangkah, antara lain: • Meningkatkan efisiensi biaya operasional dan biaya belanja modal (investasi) dengan skala prioritas kegiatan yang lebih selektif dengan unit cost yang terendah. • Meningkatkan efisiensi biaya pinjaman modal dengan menghindari pinjaman modal kerja (jangka pendek) dan pinjaman jangka panjang untuk pembiayaan investasi sampai dengan akhir tahun atau tahun berikutnya melalui penarikan kredit refinancing. • Melakukan lindung nilai (natural hedging) terhadap hutang dalam valuta asing (USD) melalui penerimaan valuta asing (USD) dengan penjualan ekspor. • Menjaga cash flow dan kondisi keuangan perusahaan agar tetap sehat, dengan tingkat likuiditas dan solvabilitas yang baik.
For financial aspect, especially related to the possibility of the declining trading income and the exchange rate, the management took some steps as follows:
Dari langkah-langkah strategis yang diambil tersebut, kinerja keuangan perusahaan tahun 2009 baik tingkat likuiditas maupun solvabilitas mencapai nilai yang cukup memuaskan, antara lain: curret ratio mencapai 138,63%, cash ratio 94,31%, serta debt to equity ratio 122,22% (55:45). Untuk melanjutkan pertumbuhan usaha, perusahaan
From the strategic plan that was taken, the company’s financial performance in 2009 both liquidity and solvency levels reached a satisfying value, among others: curret ratio reached 138.63%, cash ratio 94.31%, and debt to equity ratio of 122, 22% (55:45).
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
12
terkoreksi sebesar 9,78%. Penurunan harga yang terjadi ini cukup signifikan, walaupun ada peningkatan produksi namun pendapatan penjualan perusahaan berkurang sebesar Rp. 60,55 miliar atau 1,30%.
• To increase the efficiency of operational cost and capital expenditure cost (investment) on a scale of priority activities that are more selective with the lowest unit cost. • To increase the capital cost efficiency by avoiding short term capital loan or long term capital loan for investment funding until the end of the year or of the next year by refinancing credits withdrawal. • To do natural hedging toward liabilities in foreign currencies (USD) through receiving foreign currencies (USD) by export sellings. • To keep the Company’s cash flow and financial condition healthy through a good liquidity and solvability rate.
To continue the growth of business, the company has
secara konsisten melakukan investasi aset tanaman dan aset tetap dengan belanja modal (capital expenditure) tahun 2009 sebesar Rp 915,20 miliar. Investasi tanaman sebesar Rp. 549,22 miliar dilakukan untuk peremajaan tanaman (replanting), perluasan areal tanaman serta pemeliharaan tanaman belum menghasilkan. Sedangkan investasi aset tetap sebesar Rp. 365,98 miliar sebagian besar dilakukan untuk mempertahankan serta meningkatkan sarana pengolahan. Seiring dengan capaian laba dan investasi tahun 2009, nilai aset/aktiva pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp 5,89 triliun dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 5,02 triliun meningkat sebesar Rp 869 miliar atau 17,32%.
consistently invested plant assets and fixed asset under capital expenditure in 2009 by Rp 915.20 billion. Plant investment by Rp. 549.22 billion made for the replanting of plants, the expansion of crop areas and the maintenance of immature plants. While fixed asset investment by Rp 365.98 billion, mostly made to maintain and improve processing facilities. Along with the achievement of profit and investment in 2009, the assets value in 2009 are Rp 5.89 trillion, compared to 2008 which are Rp 5.02 trillion, an increase of Rp 869 billion or 17.32%.
Dalam perubahan tatanan global, dimana persaingan bisnis di berbagai sektor semakin kompetitif dengan pelakupelaku bisnis yang terjun ke sektor-sektor yang dianggap menguntungkan, tidak hanya pelaku-pelaku bisnis lokal tapi juga multinasional dengan kemampuan, teknologi dan jaringan yang lebih besar. Hal itu menjadi tantangan yang harus diantisipasi dan dihadapi perusahaan.
In the changing global order, where the business competition in various sectors become more competitive with players who joined the business sectors that are considered beneficial, not only local businesses player but also multinational with the capabilities, technology and a larger network. It was a challenge that should be anticipated and faced by the company.
Untuk menghadapi persaingan dan tantangan tersebut, PTPN IV sebagai BUMN telah melakukan sinergi dengan BUMN lain, dengan maksud menghasilkan nilai tambah, antara lain: • Menjadikan BUMN sebagai entitas bisnis besar dan kuat. • Menghasilkan efisiensi ongkos produksi dan integrasi produksi serta layanan distribusi. • Meningkatkan posisi tawar yang lebih baik dalam intervensi dan penetrasi ke pasar. • Penyebaran risiko usaha. • Meningkatkan dan mengoptimalkan pengeluaran belanja modal, ditengah minimnya anggaran investasi yang sering dialami BUMN.
To face the competition and challenges, PTPN IV as BUMN has synergies with other BUMN, with the intention of generating more value, such as:
Sinergi BUMN yang telah dilakukan perusahaan selama ini, antara lain: dalam bidang transportasi dengan PT KAI, dan bidang pendanaan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hal tersebut sesuai dengan arahan Kementerian BUMN melalui Surat Instruksi Menteri BUMN No. 109/ MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 yang mewajibkan BUMN untuk melakukan sinergi dengan BUMN lainnya.
BUMN synergies that has been made over the years, such as: in transportation with PT KAI, and in funding with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. It is in accordance with the direction of the Ministry of BUMN through a Letter of Instruction Minister of BUMN No. 109/MBU/2002 dated June 4, 2002, which requires BUMN to do synergies with other BUMN.
Sebagai bagian dari tanggungjawab perusahaan yang diwajibkan perundang-undangan serta mendukung bisnis yang berkelanjutan, pelaksanaan pembinaan lingkungan dan tanggungjawab sosial perusahaan dilakukan dengan
As part of corporate responsibility that required by legislation to support sustainable business, implementation of environment and corporate social responsibility conducted with an emphasis on the
• Making BUMN as big and strong companies. • To produce cost efficiencies, integration production and distribution services. • Increase a better bargaining position either within intervention or market penetration. • The spread of business risk. • Increase and optimize capital expenditure, in the middle of low budget which is common to BUMN.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
13
penekanan pada unsur: pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, serta pengembangan kualitas SDM melalui kerjasama di bidang pendidikan bagi masyarakat di sekitar lingkungan kegiatan usaha.
elements: economic growth and improving social welfare, environmental conservation, and development of quality human resources through cooperation in education for the community around business neighborhood.
Akhirnya Direksi mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan atas partisipasi dan dedikasinya, serta penghargaan yang tinggi kepada pemegang saham, dewan komisaris, serikat pekerja dan para pemangku kepentingan lainnya atas kerjasama yang diberikan selama ini. Semoga di masa yang akan datang kinerja perusahaan dapat lebih meningkat.
Finally, the Board of Directors would like to thank all management and employees for their participation and dedication, and high appreciation to the shareholders, board of commissioners, unions and other stakeholders for their cooperation provided. Hopefully the company performance may be increased in the future.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Dewan Direksi Board of Directors Medan, April 2010 April 2010
Dahlan Harahap Direktur Utama President Director
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
14
Lembar Pengesahan/Penandatanganan Direksi dan Dewan Komisaris Atas Laporan Tahunan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tahun Buku 2009 Ratification / Signatured paper of the Directors and Board of Commissioners on behalf of Annual Report on PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Year Book 2009 Memenuhi ketentuan Undang-undang tentang Badan Usaha Milik Negara No. 19 tahun 2003 Pasal 23 ayat (2) dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Pasal 18 ayat 5 dari notaris Sri Ismiyati, SH No. 11 tanggal 04 Agustus 2008, dengan ini seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) menyatakan telah mengesahkan dan menandatangani Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2009.
Comply with the Law on State Owned Enterprises No. 19 year 2003 Article 23 paragraph (2) and Deed of Meeting Statement by PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Corporate Shareholders, Stated in Article 18 paragraph 5 from Notary named Sri Ismiyati, SH No.11 dated August 4, 2008. Hereby, all of PT PTPN IV members of Board of Directors and Board of Commissioners declare that they have ratified and signed the Corporate’s Annual Report for Fiscal Year 2009.
Laporan Keuangan Konsolidasi, Laporan Induk Perusahaan dan Laporan Keuangan Anak Perusahaan yaitu PT. Pamina Adolina dan PT. Sarana Agro Nusantara masing-masing telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono Sarwoko & Sandjaja.
Consolidated Financial Statements, Statements of Parent Company and Subsidiaries Financial Statements, refer as PT. Pamina Adolina and PT. Sarana Agro Nusantara each had been audited by Public Accountant Office named Purwantono Sarwoko & Sandjaja.
Demikian Pengesahan ini diperbuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
Ratification was done sincerely and signed by all members of Board of Directors and Board of Commissioners.
Medan, April 2010 | April 2010 PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) Direksi dan Dewan Komisaris | Directors and Board of Commissioners
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
15
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
16
Riwayat Singkat Perusahaan
Brief Corporate History
PTPN-IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan kebunkebun yang berada di wilayah Sumatera Utara dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 37 tanggal 11 Maret 1996. Mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-8332. HT.01.01 tanggal 8 Agustus 1996, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996 dan perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akte No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH tanggal 26 September 2002 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia RI dengan Surat Keputusan No. C-20652. HT.01.04 tanggal 23 Oktober 2002. Diubah terakhir kali berdasarkan Akte Notaris Sri Ismiyati, SH Nomor 11 tanggal 4 Agustus 2008, di umumkan dalam tambahan Berita Negara R.I. No. 90, tanggal 7 Nopember 2008.
PTPN-IV was established by the Government Regulation No. 9 of 1996 regarding the unification of some plantation companies in North Sumatera and Notary Certificate of Public Notary Harun Kamil, SH No. 37 on March 11st, 1996 and was authorized by the Minister of Justice of the Government of the Republic of Indonesia by Decree No. C2-8332. HT.01.01.TH.96 dated on August 8th, 1996, published in the Gazette of the Republic of Indonesia No. 81 dated on Oktober 8th, 1996, and the revision of the Articles of Association by Notary Certificate No. 18 of Public Notary Sri Rahayu H. Prasetio, SH dated on September 26th, 2002 approved by the Minister of Law and Human Rights of the Government of the Republic of Indonesia by Decree No. C-20652.HT.01.04 dated on October 23rd, 2002, and the last revision by Notary Certificate No. 11 of Public Notarry Sri Ismiyati, SH dated on August 4th, 2008, published in the Supplement to the Gazette of the Republic of Indonesia No. 90 dated on November 7th, 2008.
Kepemilikan
Ownership
PTPN-IV sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Non-Listed mempunyai modal dasar Perseroaan ditetapkan sebesar Rp. 3,5 triliun,- (tiga setengah triliun rupiah), terbagi atas 3.500.000 (tiga juta lima ratus ribu) lembar saham, masing-masing saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan/disetor sebanyak 975.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 975 miliar,- (sembilan ratus tujuh puluh lima miliar rupiah). Jumlah modal sendiri sampai dengan tahun 2009 berada pada posisi Rp. 2,6 triliun.
PTPN-IV as one of the Non-Listed Stated Owned Enterprise (BUMN) has corporation basic capital by amount of Rp 3.5 trillion,-, concists of 3,500,000 shares with price of Rp 1,000,000,- for each share. From that basic capital, 975,000 shares have been placed/deposited which means equal with Rp 975 billion. The amount of own basic capital up to the year of 2009 was Rp 2.6 trillion.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
17
Line of Business
PTPN-IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN-IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.
PTPN-IV is a State Owned Enterprise (BUMN) which has main business in agro-industry. PTPN-IV conducting the plantations and processing of palm oil commodity and tea that covered the lands and plants processing, seed plantation and producible plants cultivation, commodity processing into basic materials for various industries, commodity marketing and other supporting activities.
PTPN-IV memiliki 30 Unit kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 10 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu,
PTPN-IV has 30 working units which manage oil palm and tea cultivation, and 3 units of them for the Development of Core Oil Palm Plantation Project, 1 unit for the Development of Plasma Oil Palm Plantation Project which exist in 10 Regencies : Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu,
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
18
Bidang Usaha
Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Batubara dan Mandailing Natal.
Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Batubara and Mandailing Natal.
Dalam proses pengolahan, PTPN-IV dilengkapi 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 560 ton Tandan Buah Segar (TBS) perjam, 3 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 226 ton Daun Teh Basah (DTB) perhari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan
For products processing, PTPN-IV equipped with 15 Palm Oil Mills (PKS) with total capacity of 560 ton Fresh Fruit Bunches (TBS) per hour, 3 Tea Factories with total capacity of 226 ton fresh tea leaves (DTB) per day, and 1 Palm Kernel Processing Factory with total capacity of
kapasitas 400 ton perhari.
400 ton per day.
PTPN-IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Perakitan/ Erection Pabrik (Perbengkelan) yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan Proyek Pengembangan yang diusahai PTPN-IV mulai 1 September 2009 dikelompokkan ke dalam 5 (lima) Grup Unit Usaha (GUU).
PTPN-IV is also supported by 1 Assembling/Erection Workshop, namely Pabrik Mesin Tenera (PMT) and 3 Hospitals, namely RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. All of working units dan Development Projects set up by PTPN-IV started in September, 1st 2009, are grouped into 5 Groups of Working Unit (GUU).
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
19
VISI & MISI
Vision & Mission
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
20
Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dan mampu bersaing, baik di sektor hulu dan hilir di tingkat nasional dan regional.
Becoming a tough and competitive Agro-business Company both in the upper and lower course sectors, in the national and regional level.
Paradigma Bisnis
Business Paradigm
• Mampu membangun sistem yang sinergis dan terpadu sesuai dengan perubahan dan perkembangan pasar, yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan melalui kinerja yang unggul (excellence).
• Able to establish a synergic and integrated system in line with the market changes and development which has customer satisfaction-oriented through the excellent performance.
• Mampu merencanakan, melaksanakan, menganalisa dan mengevaluasi secara objektif, bekerja keras, beretika, kreatif dan inovatif serta berorientasi pada hasil, untuk memberikan nilai tambah perusahaan.
• Able to plan, implement, analyze and evaluate objectively, hard work, good attitude, creative and innovative and also output-orientated for giving the Company’s added value.
• Kepemimpinan yang visioner (mampu memandang jauh ke depan dan ke dalam perusahaan) serta menjadi panutan dan inspirator terhadap lingkungan kerja maupun masyarakat sekitar.
• Visionary leadership (able to look forward and look inside the Company) and become a leader and inspiring person to the environment of work and also the people who are living around the Company.
• Bertanggung jawab dalam pelaksanaan regulasi (peraturan dan undang-undang) yang terkait dengan Perusahaan dan hubungan industrial yang harmonis.
• Responsible for the regulations implementation (regulations and laws) which are relevant with the Company and harmonious industrial relationship.
• Perubahan adalah peluang, selalu siap mengembangkan diri, cerdas dan tangkas untuk meningkatkan nilai perusahaan.
• Change is a chance, always ready to improve themselves, smart and agile to increase the Company’s value.
• Peduli terhadap kehidupan sosial masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan, serta menghargai setiap ide/gagasan/masukan dari stakeholders, dalam menciptakan hubungan yang sinergis.
• Care to the surrounding social living and environmental preservation, and also appreciate to every idea/opinion/input from the stakeholders in creating the synergic relationship.
• Dalam mengelola pengetahuan (knowledge management) perusahaan mewajibkan setiap personil berbagi pengetahuan (knowledge sharing) untuk perbaikan yang berkelanjutan.
• In managing knowledge (knowledge management), the Company obliges each personnel to share knowledge (knowledge sharing) for a continuous improvements.
• Memberikan kesempatan kepada personilnya untuk meningkatkan kompetensi secara berkesinambungan, dalam menghadapi perubahan di masa yang akan datang.
• Giving chance to its personnel to improve their competence continuously in facing any changes in the future.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
21
Professionalism: Always doing the business smartly and with responsibility through human resources (SDM) who have competence and good attitude to achieve the best result. Respect • Respecting each other, with the higher-ranked staffs, partners in work and crew member in order to create a conducive working condition. • Always make a person, team and other working units as an important part of the organization. • Always care to the environment and people who are living around the Company. Innovative: The Company grows and improves personnel in organization to be creative and productive in making new innovation, so that the Company is able to grow and develop continuously. Discipline: • Obedient and loyal and also give precedence to the Company interest than individual interest by following the existing regulations. • Obedient to the existing rules so that GCG can be performed.
Excellence Always shows excellent eagerness and work hard for optimal results, so that it can reach satisfaction of the Stakeholders.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
22
Struktur Organisasi Organization Chart
UNIT PMT UNIT KPJ
GUU - I
GUU - II
GUU - III
GUU - IV
GUU - V
PROYEK :
UNIT K SAWIT:
UNIT K SAWIT:
UNIT K SAWIT:
UNIT K SAWIT:
K SAWIT: TEH:
PANAI JAYA
1. BAJ 5. PAM
1. DOI 4. MAY
1. ABA 5. PDM
1. BER 5. AJA
1. ULU 3. SID
1. RS LAR
TIMUR
2. MAT 6. SKO
2. LAR 5. BUL
2. ADO 6. AEN
2. PUR 6. MEP
2. MAR 4. BUT
2. RS PAB
BALAP
3. DOS 7. BAL
3. GUB 6. TIU
3. PAB 7. SAL
3. OSA
3. RS BAL
MAD-PLASMA
4. TON
4. TIN
4. PKS-OSA
5. TOB
UNIT R. SAKIT
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
23
Board of Commissioners
Dewan Komisaris Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
According to the Decrees of the Minister of State Owned
Republik
:KEP-184/M-MBU/2008,
Enterprises of the Government of the Republic of
tanggal 24 September 2008 susunan Komisaris saat ini
Indonesia No. 184/M-MBU/2008 dated on September
adalah :
24th, 2008, recent Board of Commissioners are :
Indonesia
Nomor
1. Muhammad Said Didu, selaku Komisaris Utama I President Commissioner 2. Usman Damanik, Komisaris I Commissioner 3. Zainal Arifin, Komisaris I Commissioner 4. H. Irwansyah Nasution, Komisaris I Commissioner 5. H.A. Latief Rabar, Komisaris I Commissioner 6. Tungkot Sipayung, Komisaris I Commissioner
1 Tungkot Sipayung Komisaris I Commissioner
2 Irwansyah Nasution Komisaris I Commissioner
Dari kiri ke kanan I From left to right
3 Usman Damanik Komisaris I Commissioner
4 Muhammad Said Didu Komisaris Utama I President Commissioner
5 Zainal Arifin Komisaris I Commissioner
6 H.A. Latief Rabar Komisaris I Commissioner
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
24
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
MUHAMMAD SAID DIDU Komisaris Utama
I
President Commissioner
USMAN DAMANIK
I
Born in Pinrang, South Sulawesi in 1962. He began his career in BPPT in 1988 and as permanent expert to the National Tenacity Council until 2005. In 1998, he held the position as Agro-industri Technology Director in BPPT, as the member of the People’s Consultative Assembly in 1998 to 1999. In 2004 held the position as member of the Team of Experts to the Chairman of BPPT and to the Minister of Research and Technology / the Chairman of BPPT, and has been in the position of the Ministry of State Owned Company Secretary since 2005, and as Independent Commissioner from September 11st, 2006 to September 2008. He has been in the position of President Commissioner since September 24th, 2008.
Lahir pada tahun 1944 di Pematang Bandar, Sumatera Utara. Memulai karir sebagai Pegawai Negeri pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak tahun 1963, hingga mencapai puncak karir sebagai Auditor Utama Keuangan Negara V, yang bertanggung jawab atas pemeriksaan bidang BUMN sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2004. Pernah mengabdi di bidang pendidikan sebagai dosen, serta menjadi anggota tim dalam penyusunan RUU Keuangan Negara. Sejak tahun 2004 sampai sekarang masih menjabat Tenaga Ahli pada BPK bidang Sistem dan Prosedur Pemeriksaan. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN-IV.
Born in 1944, in Pematang Bandar, North Sumatera. He began his career as a civil servant at the Finance Monitoring Bureau (BPK) in 1963, and got his highest career there as Prime Auditor for State Finance V, who was responsible for financial audit in the State Owned Companies from 1999 to 2004. He had an experience as lecturer, and also a member of Team for drafting Law on State Finance. He has been in the position of Expert to BPK in Audit System and Procedures. And He has been in the position of Commissioner since September 24th, 2008.
Commissioner
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
Komisaris
Lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan tahun 1962. Memulai karir di BPPT tahun 1988, serta pakar tetap di Dewan Ketahanan Nasional hingga tahun 2005. Tahun 1998 menjabat sebagai Direktur Teknologi Agroindustri di BPPT, sebagai anggota MPR pada tahun 1998 hingga tahun 1999. Pada tahun 2004 sebagai Tim Ahli Kepala BPPT dan Tim Ahli Menristek/ Kepala BPPT, dan terakhir pada tahun 2005 hingga sekarang menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Negara BUMN. Mulai menjabat sebagai Komisaris Independen PTPN-IV tanggal 11 September 2006 sampai dengan September 2008. Sejak tanggal 24 September 2008 dipercaya kembali sebagai Komisaris Utama PTPN-IV.
25
ZAINAL ARIFIN Komisaris
I
Commissioner
Lahir di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada tahun 1946. Mulai berkarir sebagai dosen Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1974, hingga menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Kuala Lumpur pada tahun 1996. Pernah menjadi Anggota MPR-RI Utusan Daerah Sumut dari tahun 1987 s.d. 1992. Pada tahun 2000 menjadi Deputi Menteri Pemberdayaan Pemuda kantor Menpora. Menjadi Staf Ahli Menteri Negara Komunikasi dan Informasi tahun 2003 s.d. 2005, sebagai Staf Perwakilan Pemerintah RI untuk AMM di NAD pada tahun 2005 s.d. 2006. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN-IV.
Born in Bireun, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) in 1946. He began his career as a lecturer in the Faculty of Dentistry of the North Sumatera University in 1974, and became Education and Culture Atache of the Indonesian Embassy in Kuala Lumpur in 1996. He was the member of the People’s Consultative Assembly Council of North Sumatera Regional Representative from 1987 to 1992. In 2000, he held the position of Deputy in Empowering the Youth of the Minister of the Youth and Sports. He held the position of Expert to the State Minister of Communication and Information from 2003 to 2005, Staff of the Indonesian Government Representative for AMM in NAD from 2005 to 2006. He has been in the position of Commissioner since September 24th, 2008.
Lahir di Medan – Sumatera Utara tahun
Born in Medan – North Sumatera in 1958.
1958. Sempat terjun di dunia Pengacara/
He used to be an Advocate after he
Advocat setelah menyelesaikan kuliah
finished his study in Law, in Yogyakarta,
1984,
in 1984, and up to now he is still a lecturer
sampai saat ini menjadi dosen di
in some colleges in Medan. He has been
beberapa Universitas di Medan.
in the position of Commissioner since
Hukum
di
Yogyakarta
tahun
Sejak
tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN-IV
H. IRWANSYAH NASUTION Komisaris
Commissioner
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
26
I
September 24th, 2008.
Lahir di Padang Cermin, Binjai Sumatera Utara pada tahun 1943. Memulai karir sebagai Taruna Kepolisian angkatan tahun 1970, dan telah menerima beberapa penghargaan antara lain Bintang Bhayangkara Nararya tahun 1996. Pernah menjabat sebagai salah satu Direktur di PT. Dipa Group dari tahun 1998 s.d. tahun 2000, sampai saat ini masih aktif sebagai Dosen di Fakultas Hukum Ubhara Jaya. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN-IV
Born in Padang Cermin, Binjai, and North Sumatera in 1943. He began his career as a cadet in the Indonesian Police Academy in 1970, and got some awards from the Indonesian Government such as Bintang Bhayangkara Nararya in 1996. He held the position of Director in PT. Dipa Group from 1998 to 2000, and until now he is one of lecturers in the Faculty of Law of the Ubhara Jaya University. He has been in the position of Commissioner since September 24th, 2008
Kelahiran Kinalang, sebuah desa di Simalungun – Sumatera Utara tahun 1963. Sejak tahun 1994 aktif sebagai Peneliti Senior pada Pusat Studi Pembangunan Lembaga Penelitian IPB, disamping sebagai Ketua Tim Pengkajian Persaingan Usaha di bidang Agribisnis pada KPPU dari tahun 2006 sampai saat ini. Menulis dan menjadi editor beberapa buku tentang Agribisnis, dan pernah menjadi Asisten Menteri Pertanian RI bidang Pembangunan Agribisnis. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN-IV
Born in Kinalang, a village in Simalungun Regency, North Sumatera in 1963. Since 1994 he was active as a senior Researcher at the Center for Development Studies in IPB’s Research Center. He has been in the position of the Chairman of the Team for Business Competition Research in Agro-business at KPPU since 2006. He is active in writing an become an editor for some books on Agro-business. He was Assistant to the Minister of Agriculture in Agro-bisnis Development. He has been in the position of Commissioner since September 24th, 2008.
H. A LATIEF RABAR
I
Commissioner
TUNGKOT SIPAYUNG Komisaris
I
Commissioner
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
Komisaris
27
Dewan Direksi
Board of Director’s
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor : KEP-133/ MBU/2006, tanggal 27 Desember 2006 susunan Direksi saat ini adalah :
According to the Decrees of the Minister of State Owned Enterprises of the Government of the Republic of Indonesia No. KEP-133 MBU/2006 dated on December 27th, 2006,recent Board of Directors are :
1. Dahlan Harahap selaku Direktur Utama I President Director 2. Balaman Tarigan selaku Direktur Produksi I Production Director 3. Setia Dharma Sebayang selaku Direktur Keuangan I Finance Director 4. Ahmad Haslan Saragih selaku Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha I Planning and Business Development Director 5. Rusdi Lubis selaku Direktur SDM dan Umum I HR and General Affairs Director
1 Rusdi Lubis Direktur SDM dan Umum I HR and GA Director
2 Ahmad Haslan Saragih Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha I Planning and Business Development Director
Dari kiri ke kanan I From left to right
3 Dahlan Harahap Direktur Utama I President Director
4 Balaman Tarigan Direktur Produksi I Production Director
5 Setia Dharma Sebayang Direktur Keuangan I Finance Director
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
28
Profil Dewan Direksi Board of Directors Profile
Lahir tahun 1953 di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Mulai berkarir di perkebunan sejak tahun 1980 di PTP II. Tahun 1998 menjadi Direktur SDM dan Umum di PTPN-VI (Persero) Padang, Sumatera Barat. Tahun 2001 menjabat Direktur Utama PTPN-IX (Persero) Semarang, Jawa Tengah. 19 Juni 2003 menjabat Direktur Utama PTPNIV (Persero) Medan, Sumatera Utara Periode-I. Tanggal 27 Desember 2006 diangkat kembali menjadi Direktur Utama PTPN-IV (Persero) Periode-II.
Born in 1953 in Pematang Siantar, North Sumatera. He began his career in the Plantation in 1980 in PTP II. In 1998, he held the position of HR and General Affairs Director in PTPN-VI (Persero) in Padang, West Sumatera. In 2001, he held the position of President Director of PTPN-IX (Persero) in Semarang, Central Java. Then he held the position of President Director of PTPN-IV in June 19th, 2003 in Medan, North Sumatera Utara for the first period. He has been in the position of President Director for the 2nd period since December 27th,, 2006.
DAHLAN HARAHAP Direktur Utama
I
President Director
Lahir tahun 1957 di Tiga Binanga, Sumatera Utara. Mulai berkarir di lingkungan perkebunan sejak tahun 1980. Tahun 2003 menjabat Direktur Produksi PTPN V (Persero) Pekanbaru, Riau. 19 Juni 2003 menjabat Direktur Produksi PTPN-IV (Persero) Medan, Sumatera Utara Periode-I. Tanggal 27 Desember 2006 diangkat kembali menjadi Direktur Produksi PTPN-IV (Persero) Periode-II.
Born in 1957 in Tiga Binanga, North Sumatera. He began his career in Plantation in 1980. In 2003, he held the position of Production Director in PTPN V (Persero) in Pekanbaru, Riau. An then held the position of Production Director in PTPN IV in June 19th, 2003 in Medan, North Sumatera Utara for the 1st period. He has been in the position of Production Director for the 2nd period since December 27th, 2006.
BALAMAN TARIGAN
I
Production Director
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
Direktur Produksi
29
Lahir tahun 1956 di Kanbanjahe, Sumatera Utara. Mulai berkarir di lingkungan perkebunan sejak tahun 1983 sebagai Staf Subdit Anggaran Direktorat Bina Program Ditjen. Perkebunan, Departemen Pertanian. Bergabung di PT. Perkebunan Nusantara tahun 1996 sebagai Pjs Ka. Biro Satuan Pengawasan Intern PTPN XIII (Persero). Tanggal 30 April 2001 sampai dengan 24 Januari 2007 menjabat Direktur Keuangan PTPN XIII (Persero). Terhitung sejak tanggal 27 Desember 2006, diangkat sebagai Direktur Keuangan PTPN IV (Persero).
Born in 1956 in Kanbanjahe, North Sumatera. He began his career in Plantation in 1983 as a Staff of the Sub-Directorate of Budgeting of the Directorate of Program Development of the Directorate General of Plantation of the Department of Agriculture. Joined with PT. Perkebunan Nusantara in 1996 as the Acting Chief of Internal Audit Bureau of PTPN XIII (Persero). He held the position of Finance Director of PTPN XIII in April 30th, 2001 to January 24th, 2007. He has been in the position of Finance Director since December 27th, 2006.
Lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara tahun 1960, memulai berkarir di perkebunan sejak tahun 1984 di PTP-IV Gunung Pamela. Menjabat Kepala Bagian Penjualan di PTPN-III pada tahun 1998 hingga tahun 2001, sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Pemasaran PTPN-III pada tahun 2001 hingga tahun 2003. Tanggal 27 Desember 2006 diangkat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PTPN-IV (Persero).
Born in Tebing Tinggi, North Sumatera in 1960. He began his career in Plantation in 1984 in PTP-IV Gunung Pamela. He held the position of Chief of Selling Department in PTPN-III in 1998 to 2001, and then held the position of Marketing Director of PTPN-III in 2001 to 2003. He has been in the position of Planning and Business Development Director since December 27th, 2006.
SETIA DHARMA SEBAYANG Direktur Keuangan I Finance Director
AHMAD HASLAN SARAGIH Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha I Planning and Business Development Director
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
30
Lahir tahun 1958 di SerbelawanSimalungun, Sumatera Utara. Mulia berkarir di lingkungan perkebunan sejak tahun 1984 di PTP V, tahun 1996-2002 berkarir di PTPN-III dengan karir terakhir Staf Ahli diperbantukan pada Direktur SDM dan Umum. 19 Juni 2003 menjabat Direktur SDM dan Umum PTPN-IV (Persero) Medan, Sumatera Utara Periode-I. Tanggal 27 Desember 2006 diangkat kembali menjadi Direktur SDM dan Umum PTPN-IV (Persero) Periode-II.
Born in 1958 in Serbelawan-Simalungun, North Sumatera. He began his career in Plantation in 1984 in PTP V, and then in 1996 to 2002 in PTPN III as an Expert placed at the service of HR and General Affairs Director. He held the position of HR and General Affairs Director of PTPN IV (Persero) for the 1st period in June 19th, 2003. He has been in the position of HR and General Affairs Director for the 2nd period since December 27th, 2006.
RUSDI LUBIS Direktur SDM dan Umum I HR and General Affair Director
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
31
Jajaran Pejabat Puncak High-ranked Staffs Kepala Bagian
Ir. Marulam Angkat, MBA.
Bagian Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Ir. Baginda M.A.Pulungan, MM.
Bagian SPI
Internal Audit
Ir. Nurmala Dewi Hasibuan, MM.
Bagian Tanaman
Plants
Ir. Hariyanto
Bagian Pengolahan
Processing
Ir. Chairansyah
Bagian Teknik
Technical
Drs. Parsaulian Gultom
Bagian Keuangan
Finance
Drs. Amrizal
Bagian Akuntansi
Accounting
Irwan Abd. Rahman Lubis, SE.
Bagian Pemasaran
Marketing
Ir. Effendi Lubis
Bagian Perencanaan
Planning
Ir. Khoiruddin Nasution
Bagian Pengembangan Usaha
Business Development
Drs. Muhtadin Harahap, SmH
Bagian PKBL
PKBL
Ir. Hj. Deriati, MM.
Bagian SDM
Human Resources
Syahruddin Ali, SH.
Bagian Umum
General Affairs
A. Wahid Rambey, SH.
Bagian Hukum dan Pertanahan
Legal and Land
Ir. Asmah Purba
Bagian Pengadaan
Procurement
Manajer Grup Unit Usaha Grup Unit Usaha I
Group Unit I
Ir. Bonar Marpaung
Grup Unit Usaha II
Group Unit II
Ir. Dharma Bhakti Lubis
Grup Unit Usaha III
Group Unit III
Ir. Wisnu Budi Prasodjo, MM.
Grup Unit Usaha IV
Group Unit IV
Ir. Andi Wibisono
Grup Unit Usaha V
Group Unit V
Unit Manager
Ir. Mhd. Zulham Audi
Unit Usaha Bah Jambi
Bah Jambi Estate
Jarmidin Purba, SE.
Unit Usaha Balimbingan
Balimbingan Estate
Ir. H. Makmur
Unit Usaha Tonduhan
Tonduhan Estate
Ir. Budiono
Unit Usaha Pasir Mandoge
Pasir Mandoge Estate
Ir. Syafruddin Ilyas
Unit Usaha Sei Kopas
Sei Kopas Estate
Ir. Irwan B. Siregar
Unit Usaha Dolok Sinumbah
Dolok Sinumbah Estate
Ir. Lesman Tarigan
Unit Usaha Marihat
Marihat Estate
Ir. Marisi Tua Siregar
Unit Usaha Gunung Bayu
Gunung Bayu Estate
Ir. Asral Tanjung
Unit Usaha Mayang
Mayang Estate
Kasman Malon Tampubolon, SH.
Unit Usaha Bukit Lima
Bukit Lima Estate
H. Effendi Nasution
Unit Usaha Dolok Ilir
Dolok Ilir Estate
Ir. Eka Priari
Unit UsahaLaras
Laras Estate
Ir. Muchlis Murad
Unit Usaha Tanah Itam Ulu
Tanah Itam Ulu Estate
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
Grup Unit Manager
Ir. Muchlis Nasution
Manajer Unit Usaha
32
Head of Department
Ir. Mohd. Nur Hutabarat
Unit Usaha Pabatu
Pabatu Estate
H. Amir Syarifudin Lubis, BSc.
Unit Usaha Adolina
Adolina Estate
Ir. Imanuel Singarimbun, M.Si.
Unit Usaha Air Batu
Air Batu Estate
Ir. M. Deddy Pratopo
Unit Usaha Tinjowan
Tinjowan Estate
Ir. David Rizal Saragih
Unit Usaha Padang Matinggi
Padang Matinggi Estate
Ir. Sudjatmiko
Unit Usaha Aek Nauli
Aek Nauli Estate
Ir. Darwin Perangin-angin
Unit Usaha Sawit Langkat
Sawit Langkat Estate
Ir. Hanif Soekasman
Unit Usaha Pulu Raja
Pulu Raja Estate
Ir. Mohd. Armein Daulay
Unit Usaha Berangir
Berangir Estate
Ir. Edward Sitinjak
Unit Usaha Ajamu
Ajamu Estate
Ir. Sigit Karyadi, MSc.
Unit Usaha Meranti Paham
Meranti Paham Estate
Ir. Ahmad Sulaiman Lubis
Unit Usaha Sosa
Sosa Estate
Ir. Yanto Ginting
Unit PKS Sosa
Sosa Palm Oil Mill
Ir. H. Amir Syarifuddin Hasibuan, MM.
Proyek Timur
Timur Estate
K a s m a n
Proyek Balap
Balap Estate
Mirza Kristo Siregar, BSc, SP.
Proyek Plasma Madina
Madina Plasma Project Estate
H. Abdul Hasyim Lubis, SH.
Unit Kantor Perwakilan Jakarta
Jakarta Representative Office
Ir. Suhermin
Unit Usaha Marjandi
Marjandi Estate
Ir. Ilyas Armein Pane
Unit Usaha Bah Butong
Bah Butong Estate
Ir. Bambang Wisnu Wardhono
Unit Usaha Sidamanik
Sidamanik Estate
Ir. Eko Sujatmiko
Unit Usaha Tobasari
Tobasari Estate
Ir. Paulus Adil Karo-Karo
Unit Usaha Bah Birung Ulu
Bah Birung Ulu Estate
dr. Mazrisyaf Muaz
Unit Usaha Rumah Sakit Laras
Laras Hospital
dr. Sri Sulastri
Unit Usaha Rumah Sakit Pabatu
Pabatu Hospital
drg. Syaiful Anwar Nasution
Unit Usaha Rumah Sakit Balimbingan
Balimbingan Hospital
Taufiqqurrachman
Unit Usaha Pabrik Mesin Tenera
PMT Workshop
Manajer dengan Tugas Khusus
Manager with Special Duties
Darwin Bagindo Pakih
Ketua P2BJ)
Chairman of P2BJ
Ir. H. Sriyono Susilo
P3TBSP-III
P3TBSP-III
Parlindungan Karo-Karo
Mengelola Teknologi Informasi
Information Technology
Ir. Mohd. Abdul Goni
Staf Ahli
Expert Staff
Manajer Diperbantukan Pada Direksi .
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
H. Buana Ginting, SH.
Manager Placed at the Service of Directors
33
Human Resources Management
PTPN-IV menyadari bahwa kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki sangat penting dalam mendukung visi dan misi perseroan untuk mencapai kinerja terbaik. Pencapaian prestasi PTPN-IV hingga saat ini tidak lepas dari dukungan seluruh jajaran manajemen yang memilki pengalaman, keahlian dan dedikasi tinggi. Hal inilah yang mendorong PTPN-IV secara konsisten mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan untuk dapat menimba ilmu, teknologi dan keahlian baru serta berbagi pengalaman guna memenangkan persaingan bisnis sektor agro industri.
PTPN-IV realizes that quality and competence of human resources is very important in supporting the Company’s Vision and Missions to achieve the best performance. All of The Company’s achievements reached by supports from the experienced, well-trained and highly dedicated management. Those support PTPN-IV consistently in increasing the quality of human resources through the various trainings to improve knowledge, technology and new expertise and also experience sharing for winning business competition in agro-industry sector.
Sampai dengan akhir tahun 2009, PTPN-IV mempekerjakan karyawan tetap dengan jumlah sebanyak 30.164 karyawan. Dibanding tahun 2008 berkurang sebanyak 669 karyawan atau sebesar 2,17%. Penurunan jumlah karyawan disebabkan oleh proses alamiah yaitu karena menjalani masa pensiun dan mengundurkan diri atas kemauan sendiri.
Until the end of 2009, PTPN-IV employed permanent employees with total amount of 30,164 employees. If it is compared with 2008, it has decreased by 669 employees or 2.17%. The decreasing of the employees caused by regular process, such as pention and resignment.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
34
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
In general, the composition and the amount of the employees in PTPN-IV can be observed as follows:
Secara umum gambaran komposisi dan jumlah karyawan yang berkarya di PTPN-IV dapat terlihat sebagai berikut :
Berdasarkan Jabatan tahun 2008 - 2009 I Employment in 2008 - 2009 Based on Position
Tahun I Year
Uraian I Description
2008
2009
Komisaris I Commisioners Direksi I Directors Kepala Bagian I Deparment Head Manajer Grup I Group Manager Manajer Unit I Unit Manager Karyawan Gol. III s.d. IV I Employee of Grade III to IV Karyawan Gol I s.d. II I Employee of Grade I to II Honor / Papam I Non-permanent Employee/Pa
6 5 15 6 44 604 29.935 243
6 5 15 5 44 549 29.374 166
Jumlah I Total Amount
30.858
30.164
Berdasarkan pendidikan posisi tahun 2009 I Employment in 2009 Based on Education Background No.
Uraian Description
S3 Ph.D
S2 Master
S1 DIPL SLTA Lain-lain Graduate Diploma High School Others
Jumlah Total
1 Komisaris Commissioners 2 Direksi Directors 3 Kepala Bagian Deparment Head 4 Manajer Grup Group Manager 5 Manajer Unit Unit Manager 6 Kary. Golongan IIIa – IVd Employee of Grade IIIa - IVd 7 Kary. Gol. Ia – IId Employee of Grade Ia - IId 8 Honorer Non-permanent Employee/Pa
1
-
5
-
-
-
6
-
4
1
-
-
-
5
-
4
10 1
-
-
15
-
2
3
-
-
-
5
-
4
36
2
2
-
44
-
10
297
118
124
-
549
-
-
381
300
8.024
20,669
29,374
-
-
2
-
164
-
166
Jumlah Total Amount
1
24
735
421
8.314
20,669
30.164
Persentase Percentage
0,003%
0,08%
2,44% 1,40%
27,56%
didominasi oleh lulusan setingkat SLTA, SLTP dan lulusan setingkat SD. Karyawan pada tingkat ini dipekerjakan sebagai karyawan pelaksana yang bekerja diberbagai bidang, baik di lapangan/pemanen maupun di kantor.
The composition described above shows that the employees of PTPN-IV education background is still dominated by the education background at SLTA (Senior High School), SLTP (Junior High School) and SD (Primary School) level. Employees from these levels are employed as operating employees who work in various sectors, in the fields and in the offices.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
Dari komposisi yang tergambarkan di atas dapat terlihat bahwa tingkat pendidikan karyawan PTPN-IV masih
68,52%
35
Program Pendidikan dan Pelatihan
Education and Training Program
Sebagai bagian dari peningkatan kompetensi karyawan, sepanjang tahun 2009 PTPN-IV telah menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan pelatihan yang meliputi bidang manajemen fungsional, wawasan bisnis serta teknik tanaman dan pengolahan yang diikuti oleh 1.245 karyawan, termasuk Komisaris dan Direksi. Untuk program tersebut PTPN-IV telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 4,13 miliar, meningkat sebesar 18,68% di banding biaya pendidikan yang dikeluarkan tahun 2008.
As part of employee competence improving program, during 2009, PTPN-IV has organized various education and training programs which consist of functional management sector, business insights, plant and processing technics followed by 1,245 employees, included Commissioners and Directors. For those programs, PTPN-IV has expended budget by total amount of Rp 4.13 billion, increase by 18.86% compare to previous year 2008.
1. Pelatihan Komisaris dan Direksi Realisasi pendidikan dan pelatihan yang dikuti dan diselenggarakan selama tahun 2009 antara lain meliputi : • Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi
1. Training for Commissioners and Directors Education and training programs followed by the employees and were organized during 2008 were as follows: • Training for Board of Commissioners and Board of
• Benchmark ke Luar Negeri • Seminar, Semiloka dan Workshop • Kursus Bahasa Inggris
Directors • Benchmark Abroad • Seminars and Workshops • English Course
2. Pelatihan Karyawan • Kursus Jabatan (KMPL, KMP, KMPM,KPMD) • Seminar dan Lokakarya yang berkaitan dengan bisnis PTPN-IV • In House Training
Struktur Imbalan Struktur
Bonus Structure karyawan
di
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
36
imbalan
2. Training for Employees • Training for Duties (KMPL, KMP, KMPM,KPMD) • Seminars and Workshops regarding PTPN-IV business • In-House Training
PTPN-IV
mengacu
Bonus Structure for employees in PTPN-IV refers to the
kepada peraturan perundangan tentang tenaga kerja yang disesuaikan dengan upah minimum propinsi yang berlaku. Khusus untuk Komisaris dan Direksi Struktur Imbalan ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
labor regulations which adjusted with the minimum salary in Province. For Commissioners and Directors, Bonus Structure determined by the General Meeting of the Shareholders (GMS).
Rumusan struktur imbalan adalah sebagai berikut :
Bonus Structure Formula as follows:
Pejabat Struktural THP = GP + Tj.Khusus + Tj.Struktural + Tj.Jabatan + Tj.Operasional Karyawan lainnya THP = GP + Tj. Khusus + Nilai Catu
Structural OfficialsTHP = Basic Salary + Special Bonus + Structural Bonus + Official Bonus + Operational Bonus Other Employees THP = Basic Salary + Special Bonus + Allotment Value
Keterangan THP: Take home pay, yakni penerimaan total yang dibawa pulang karyawan GP : Gaji Pokok
Note: THP = Take Home Pay
Khusus untuk Karyawan yang bekerja di Kantor Pusat Medan, diberi tunjangan sewa rumah, listrik dan transport. Untuk Karyawan di masing-masing unit, tunjangan sewa rumah, listrik dan air diberi dalam bentuk natura. Selain tunjangan dalam bentuk uang (tunai) perusahaan juga memberikan tunjangan sosial dalam bentuk natura seperti; pakaian kerja, alat keselamatan dan kesehatan kerja, jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), jaminan kesehatan dan iuran pensiun atau pesangon sesuai perhitungan aktuaria.
For employees who work in Head Office in Medan, the Company provides houses, electricity and transport allowance. For employees in each unit, their houses, electricity and transport allowance are in the form of goods. Beside allowance in cash, the Company also gives social allowance in goods, such as uniforms, safety and health equipments, social security (jamsostek), health insurance and pention contribution or severance pay according to the regulations.
Pengakuan Perusahaan Terhadap Hak-Hak Karyawan
The Company’s Recognition Toward Employee’s Rights
Pengakuan Perusahaan terhadap hak-hak Karyawan telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2008 - 2010, antara pihak Manajemen dengan Serikat Pekerja PTPN-IV, yang didukung oleh peraturan perusahaan dalam bentuk Surat Keputusan Direksi.
The Company’s recognition toward Employee’s Rights has been regulated in Joint- Agreement period of 20082010 between the Management with the Labor Union of PTPN-IV which supported by the Company’s regulation in the form of Directors Decree.
Penciptaan Nilai Unggul
Creating of Excellent Values
Beberapa langkah strategis yang dilakukan manajemen untuk menciptakan nilai unggul agar tetap mampu bersaing di pasar guna mempertahankan pertumbuhan jangka panjang, tidak terbatas pada bisnis utama perusahaan bahkan melakukan beberapa langkah yang inovatif.
Some strategic steps performed by the management to create excellent values in order to make the Company able to compete in the market to maintain the long term growth, not only in the Company’s main business but also do some innovative steps.
• Menghadapi kendala kelangkaan energi listrik nasional khususnya di Sumatera Utara pada awal Maret 2008, manajemen melakukan langkah
• Facing constraint on national electricity energy scarcity, especially in North Sumatera in the beginning of March 2008, the management took some strategic steps by
BS : Basic Salary
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
37
building a Power Plant using raw materials of empty bunches of oil palm in Pabatu Unit. The Power Plant started to be commercially operated on October 2008. By electricity energy output of 3 megawatt, this Power
• Mendirikan Pabrik Pupuk Kompos Organik ICT (Instant Composting Technology) di Dolok Ilir sebagai bahan substitusi pupuk pada Tanaman Belum Menghasilkan dan Tanaman Menghasilkan dan searah dengan program zero waste dalam penanganan limbah yang efektif dan efisien.
• Building Bio Smart Kompos Factory in Dolok Ilir as the substitute of fertilizer for immature plants and in line with the zero waste programs in handling rubbish effectively and efficiently.
• Membangun Kebun Produksi Benih dan Laboratorium Kultur Jaringan di Unit Kebun Adolina dalam upaya mengurangi ketergantungan perusahaan pada bibit unggul kelapa sawit hasil persilangan atau klon yang selama ini berasal dari produksi perusahaan lain, serta selanjutnya turut berperan dalam penciptaan material bahan tanaman unggul.
• Building seed garden in Adolina Unit Garden in reducing the Company’s dependence to the superior seed produced by other company.
• Menerapkan teknologi baru di bidang pengolahan dan energi, seperti : - Rencana penggantian rebusan (sterilizer) di PKS horizontal menjadi sistem vertikal yang lebih efisien di DOI dan BER. - Pilot plant pabrik ekstraksi beta carotene dari minyak sawit, sebagai produk turunan CPO untuk kebutuhan farmasi, pangan, dll. yang bernilai jual tinggi. - Pembuatan bio-char dari tandan kosong kelapa sawit untuk digunakan sebagai pupuk, pembenah tanah dan penyimpan karbon disamping produk samping berupa asap cair. - Pemanfaatan Gas Methane dari Kolam Limbah PKS untuk pembangkit listrik
• Implementing new technology in the management, such as: - Planning of sterilizer replacement in horizontal Palm Oil Mill (PKS) to vertical system to make it more efficient di DOI dan BER. - Pilot plant extraction plant beta carotene from palm oil, as a CPO derivative products to the needs of pharmaceutical, food, etc.. which are high value sell.
• Melanjutkan program pengembangan areal tanaman kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Madina yang lahannya telah tersedia, dan mulai merintis pengembangan areal di luar Sumatera Utara. Disamping itu, untuk mengaplikasikan tanggung jawab sosial tersebut, dalam melaksanakan pengembangan
• Continuing the development program on oil palm plantation in Labuhan Batu Regency, Madina Regency where the land were available, and starting develop areas outside of North Sumatera. Besides, for applying social responsibility, in developing area in Madina, the Company can build the Company’s own plantation,
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
38
strategis dengan membangun satu unit Power Plant yang berbahan baku Tandan Kosong Kelapa Sawit di Unit Pabatu. Power Plant tersebut mulai dioperasikan secara komersial pada bulan Oktober 2008. Dengan output listrik sebesar 3 Mega Watt, Power Plant ini mampu untuk memenuhi kebutuhan listrik operasional Pabrik Pengolahan Inti Sawit (PPIS) sebesar ± 2,4 Mega Watt. Terhadap kelebihan daya listrik yang dihasilkan perusahaan telah melakukan kerjasama dengan PLN Wilayah Sumut yang bertindak sebagai offtaker.
Plant was able to meet the need of operational electricity the palm kernel processing factory (PPIS) more and less 2.4 megawatt. For the rest of the electricity energy produced by the Company, the management made cooperation with the State-Owned Electricity Company (PLN) in North Sumatera area as off-taker.
- Manufacture of bio-char from empty oil palm bunch for fertilizer, soil restoration and storage of carbon, in addition to liquefy smoke. - Utilization of Methane Gas from PKS Waste Ponds for power plants
areal di Madina, selain membangun kebun milik sendiri, perusahaan juga membangun kebun plasma seluas 9.000 ha dengan memanfaatkan fasilitas dana revitalisasi perkebunan yang disediakan pemerintah.
and in the same time the Company also build plantation of 9,000 hectares belongs to the people who are living around the Company’s plantation by using revitalization fund which is provided by the Government.
• Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit kapasitas 45 ton/ jam di Sitimur, Madina dengan teknologi PKS terbaru terintegrasi dengan pabrik pupuk kompos organik. Selain untuk proses pengolahan produksi TBS kebun inti dan plasma, keberadaan PKS di Madina dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pekebun kecil di sekitar PKS sebagai penampung hasil TBS mereka.
• Development of Palm Oil Mill with capacity of 45 tons / hour in Sitimur, Madina with the latest technology integrated with organic compost fertilizer plant. In addition to processing the Fresh Fruit Bunches (FFB) nucleus and plasma, the presence of PKS in Madina can be exploited by a small grower communities around the PKS as a container of their yield.
• Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pupuk NPK, konsorsium PTPN IV, PTPN V dan Pupuk Kaltim membangun Pabrik Pupuk NPK dengan kapasitas 200.000 ton/tahun. Kelebihan produk dipasarkan kepada PTPN / perkebunan lainnya. Diharapkan keberadaan pabrik pupuk sendiri akan menjamin ketersediaan dan ketepatan waktu aplikasi sesuai anjuran rekomendasi, sehingga manfaat pemupukan akan lebih efektif. Lokasi Pabrik Pupuk NPK direncanakan di KIM-III Medan
• In order to meet the needs of NPK fertilizer, a consortium of PTPN IV, PTPN V and Kaltim Fertilizer build NPK Fertilizer Plant with a production capacity of 200,000 tons / year. Excess products are marketed to PTPN / other plantation. It is expected that the presence of fertilizer plant itself will guarantee the availability and punctuality of appliance as recommended, so as the benefits of fertilization will be more effective. NPK Fertilizer Plant locations are planned in KIM-III Medan.
• Meningkatnya produk CPO dan semakin berkurangnya ketersediaan energi berbahan baku fossil, menjadi salah satu pertimbangan untuk konsorsium PTPN IV, III dan V segera membangun Pabrik Biodiesel berkapasitas 300.000 ton/tahun, sehingga produk yang dijual tidak hanya dalam bentuk CPO. Sebagai offtaker strategis telah dibuat kesepakatan dengan Pertamina dan PLN.
• The increasing CPO product and the decreasing availability of raw fossil material energy, becomes one of the considerations for a consortium of PTPN IV, III and V to immediately build a biodiesel plant with a capacity of 300,000 tons / year, consequently the products that are sold not only in the form of CPO. As a strategic offtaker an agreement with Pertamina and PLN has been made.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
39
Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham
Subsidiaries and Share Participation
PTPN-IV memiliki 2 anak perusahaan yaitu PT. Pamina Adolina yang bergerak dibidang pengolahan minyak goreng dan biodiesel dan PT. Sarana Agro Nusantara (PT.SAN) yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun dan pemompaan CPO.
PTPN-IV has 2 subsidiaries namely PT. Pamina Adolina engaged in the processing of cooking oil and biodiesel, and PT. Sarana Agro Nusantara (PT.SAN) which is engaged in the storage tank services and CPO pumping.
Selain memiliki anak perusahaan, PTPN-IV juga ikut dalam penyertaan saham dengan PTPN-III dan Koperasi Karyawan Nusa Tiga pada PT. ESW Nusantara Tiga, yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan serbuk Batang Sawit dan PT. Padasa Enam Utama yang bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit. Dan pada tahun 2009 PTPN IV melakukan penyertaan saham pada PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara dan PT Riset Perkebunan Nusantara.
In addition to having a subsidiary company, PTPN-IV is also involved in the ownership of PTPN-III and Nusa Three Employees Cooperative at PT. ESW Nusantara Tiga, which is engaged in the processing of Oil Palm Trunk powder and PT. Padasa Enam Utama engaged in Oil Palm Plantations. And in 2009, PTPN IV, investing in shares of PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara and PT Riset Perkebunan Nusantara.
Komposisi Saham | Share Composition No
Pemegang saham % Share Holder
Bidang Usaha Line of Business
Status Status
1 Pamina Adolina PTPN- IV 100 Pengolahan CPO CPO Processing
Anak Perusahaan Subsidiaries
2 PT SAN PTPN-IV 55 Jasa tangki timbun & pemompaan CPO PT lain I Other Company 45 Piling tanks services & CPO pumping 3 PT ESW Nusantara Tiga PTPN-IV 45 Pengolahan Serbuk Batang Sawit PT lain I Other Company 55 Processing palm trunks powder
Anak Perusahaan Subsidiaries
4 PT Padasa Enam Utama PTPN-IV 15 Perkebunan kelapa sawit PT lain I Other Company 85 Palm Plantation 4 PT Karisma Pemasaran PTPN-IV 6,66 Pemasaran Produk Bersama PT lain I Other Company 93,34
Penyertaan modal Equity
4 PT Riset Perkebunan Nusantara
Penyertaan modal Equity
PTPN-IV 6,66 Peneliti Komoditi Perkebunan PT lain I Other Company 93,34
Penyertaan modal Equity
Penyertaan modal Equity
Rencana Penawaran Saham Perdana (IPO)
Privatization Plan (IPO)
Akibat krisis keuangan global pada akhir triwulan ke tiga tahun 2008, yang berdampak langsung dengan memburuknya pasar bursa, proses IPO untuk sementara ditunda menunggu pulihnya keadaan pasar, sesuai Surat Menteri Negara BUMN-RI No. S-862/MBU/2008. Kondisi tersebut masih tetap sama sampai akhir tahun 2009, dengan demikian sampai disusunnya laporan tahunan ini, PTPN-IV masih belum melakukan penawaran umum dan status PTPN-IV hingga saat ini masih merupakan perusahan tertutup (non-listed).
Due to the global financial crisis at the end of the third quarter of 2008, which has a direct impact with the deteriorating stock market, the IPO process was temporarily suspended, awaiting for market recovery, according to State Minister BUMN-RI letter No. S-862/ MBU/2008. These conditions remained similar until the end of 2009, thus up to the preparation of this annual report, PTPN-IV still has not made a public offering and the status of PTPN-IV is still a closed company (nonlisted).
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
40
Nama perusahaan Company
Kantor Akuntan Publik
Public Accountant Office
Laporan keuangan PTPN-IV tahun 2009 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sarwoko & Sanjaya A member firm of Ernst & Young Global Limited, yang beralamat di Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor – Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia, dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion).
PTPN-IV Financial Report in 2009 audited by Public Accountant Office (KAP) Purwantono, Sarwoko & Sanjaya A member firm of Ernst & Young Global Limited, having its office in Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor – Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia, with opinion of Unqualified Opinion.
Penugasan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sarwoko & Sanjaya A member firm of Ernst & Young Global Limited maupun akuntan yang melakukan audit adalah merupakan penugasan yang Kedua untuk KAP dan untuk Akuntan dan tidak ada penugasan lain yang diterima oleh KAP selain hanya untuk melakukan audit umum atas laporan keuangan perusahaan tahun 2009. Akuntan yang melakukan audit atas Laporan Keuangan PTPN-IV adalah Indrajuwana Komala Widjaja sebagai partner in charge. Untuk penugasan KAP tahun 2009, PTPN-IV mengeluarkan biaya sebesar Rp 990 juta diluar PPN.
The assignment of Public Accountant Office (KAP) Purwantono, Sarwoko & Sanjaya A member firm of Ernst & Young Global Limited was the second assignment for Public Accountant Office and was no other assignment received by Public Accountant Office exept performing general audit on the Company’s Financial Report in 2009. The Auditor who performed audit on the Company’s Financial Report was Indrajuwana Komala Widjaja as partner in charge. For the assignment of Public Accountant Office in 2009, PTPN-IV has expended cost by Rp 990 million excluding VAT.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
41
Penghargaan dan sertifikasi
Awards and Certification
Penghargaan dan Seritifikat yang diperoleh oleh PTPN-
Awards and Certification which got by PTPN-IV during the
IV sepanjang tahun 2009 sbb. :
year of 2009 were as follows :
1. Sertifikat ISO 9001:2008 dari Tuv Nord Indonesia untuk:
1. ISO 9001:2008 certificates from Tuv Nord Indonesia for:
a. Kebun Berangir
a. Berangir Plantation
b. Kebun Ajamu
b. Ajamu Plantation
c. Kebun Sosa
c. Sosa Plantation
d. Kebun Air Batu
d. Air Batu Plantation
e. Kebun Tonduhan
e. Tonduhan Plantation
f. Kebun Sungai Kopas
f. Sungai Kopas Plantation
g. Kebun Marihat
g. Marihat Plantation
h. Kebun Bukit Lima
h. Bukit Lima Plantation
i. Kebun Laras
i. Laras Plantation
j. Kebun Sawit Langkat
j. Sawit Langkat Plantation
k. PMT Dolok Ilir
k. PMT Dolok Ilir
l. Rumah Sakit Laras
l. Laras Hospital
m. GUU I s.d. GUU V
m. GUU I s.d. GUU V
2. Sertifikat Bendera Emas dari Departemen Tenaga
2. Golden Flag Certificate from the Department of
Kerja dan Transmigrasi dalam pelaksanaan SMK3
Manpower and Transmigration in performing Safety
(Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
and Health of Work Management System (SMK3)
Kerja) untuk 14 (empat belas) unit usaha dengan
for 14 working units with duration of 4 years (2008
masa berlaku selama Empat tahun (2008 s.d.
to 2011), they are :
2011), masing-masing : a. Bah Jambi Plantation
b. Kebun Tonduhan
b. Tonduhan Plantation
c. Kebun Sidamanik
c. Sidamanik Plantation
d. Kebun Bukit Lima
d. Bukit Lima Plantation
e. Kebun Pasir Mandoge
e. Pasir Mandoge Plantation
f. Rumah Sakit Laras
f. Laras Hospital
g. PKS. Sosa
g. Sosa Palm Oil Mill
h. Kebun Pabatu
h. Pabatu Plantation
i. Kebun Ajamu-I
i. Ajamu-I Plantation
j. Kebun Laras
j. Laras Plantation
k. Kebun Tobasari
k. Tobasari Plantation
l. Kebun Sawit Langkat
l. Sawit Langkat Plantation
m. Rumah Sakit Balimbingan
m. Balimbingan Hospital
n. Rumah Sakit Pabatu
n. Pabatu Hospital
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
42
a. Kebun Bah Jambi
3. Sawit Nusantara Award 2009 masing-masing : a. Kategori Peningkatan Produktivitas Kebun Terbaik I, Kebun Tinjowan
3. Sawit Nusantara Award 2009 each are: a. Best 1st Plantation category for Productivity Improvement, Tinjowan Plantation
b. Kategori Kebun Terbaik III, Kebun Balimbingan
b. Best 3rd Plantation category, Balimbingan Plantation
c. Kategori PKS Terbaik II, PKS Gunung Bayu
c. Best 2nd PKS category, Mount Bayu PKS
d. Kategori PKS Terbaik III, PKS Pabatu
d. Best 3rd PKS category, Pabatu PKS
e. Kategori Peningkatan Rendemen PKS Terbaik II,
e. Best 2nd PKS category for Yield Improvement,
PKS Gunung Bayu 4. Teh Nusantara Award 2009 Kategori Peningkatan Produktivitas Terbaik II Kebun Tobasari
4. Teh Nusantara Award 2009 Best 2nd Plantation category for Productivity Improvement of Tobasari Plantation
5. Penghargaan Pekan Lingkungan Indonesia 2009
dari Meneg Lingkungan Hidup
5. Penghargaan Pekan Lingkungan Indonesia 2009 from State Minister of Environment.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
Mount Bayu PKS
43
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Analysis & Management Discussion
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
44
Tinjauan Operasi per Segmen Usaha
Operational review on each business segment
I. Tinjauan Operasi per Segmen Usaha Areal Konsesi Total areal konsesi yang meliputi areal perkebunan kelapa sawit dan areal perkebunan teh mencapai 175.244 Ha. Dari total areal tersebut, areal tanaman seluas 142.576 Ha, lahan persiapan 24.239 Ha, serta lahan untuk perumahan, pabrik dan bibitan seluas 3.773 Ha. Sebagai komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian alam, disamping mengusahakan tanaman komoditi perkebunan juga dicadangkan areal hutan yang tetap dilestarikan sebagai hutan penyangga seluas 4.656 Ha.
I. Operational review on each business segment Concession areas The total concession areas which cover oil palm plantation and tea plantation are 175,244 Ha. From the total areas, plantation areas are 142,576 Ha, prepared areas are 24,518 Ha, and there are also areas for housing, factories and seeds of 3,773 Ha. As the Company’s commitment in preserving environtment, besides managing plantation commodity, the Company also reserves some forest areas which are permanently preserved as buffer-forest of 4,656 Ha.
Komposisi Areal Konsesi The Composition of Conssesion Area
2%
Teh I Tea 4.595 Ha Lahan Persiapan I Preparing Area 24.239 Ha
3% 2% 79%
Hutan Cadangan I Reserved Forest 4.656 Ha Perumahan, Pabrik, Bibitan I Housing, Factories, Seeds 3.773 Ha
Kelapa Sawit I Palm Oil 137.981 Ha
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
14%
45
Areal Tanaman Kelapa Sawit
Palm Oil Plantation
Total luas areal tanaman kelapa sawit pada tahun 2009 adalah seluas 137.981 Ha, yang terdiri dari: • Tanaman Menghasilkan (TM) : 97.355 Ha • Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) : 25.106 Ha • Tanaman Ulang (TU) dan Tanaman Baru (TB) : 13.398 Ha • Tanaman Menghasilkan (TM) Rehabilitasi : 2.122 Ha
The total oil palm plantation in 2009 was 137,981 Ha, consisted of : • Matured plants (TM) : 97,355 Ha • Immature Plants (TBM) : 25,106 Ha • New plants (TB) : 13,398 Ha
Trend perkembangan areal kelapa sawit tergambar dalam tren grafik berikut ini :
The growth was described in the following graph:
• Preparing Plants (TTAD) : 2,122 Ha
Areal tanaman kelapa sawit (Ribu Ha) The Oil palm plantation (Thousands Ha) 126,2 133,0 138,3 144,5 138,0
2005
2006
2007
2008
2009
Komposisi luas areal kelapa sawit tahun 2009
The composition of oil palm plantation in 2009 based on
berdasarkan tahun tanam adalah sebagai berikut :
the year of planting was as follows:
Uraian I Description
Luas Areal (Ha) Areas (Ha)
Komposisi (%) Composition (%)
Tanaman Menghasilkan (TM I Matured Plants > 25 Tahun I Years
8.147,00
21 - 24 Tahun I Years 13.517,00 22.280,00
9 - 13 Tahun I Years
26.791,00
19,42
4 - 8 Tahun I Years
26.620,00
19,29
97.355,00
70,56
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) I Immatured Plants (TBM)
25.106,00 18,20
Persiapan Penanaman I Preparing Plants Jumlah I Total
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
9,80
14 - 20 Tahun I Years
Penanaman I New Plants 13.398,00
46
5,90 16,15
9,71
2.122,00 1,54 137.981,00
100,00
Komposisi tanaman tua yang berusia di atas 25 tahun
Composition of old plant over the age of 25 years has
terlihat membaik, bila pada tahun 2008, luas tanaman
improved, when in 2008, the old oil palm plantation area
tua/renta kelapa sawit sebesar 6,14%,
at 6.14%, in 2009 through rejuvenation program shrink
tahun
2009
melalui peremajaan tinggal 5,90%.
to 5.90%.
Areal Tanaman Teh
Tea Plantation
Total areal tanaman teh pada tahun 2009 seluas 4.595
Total tea plantations area in 2009 are 4595 ha, diminish
Ha, berkurang seluas 403 Ha dari tahun sebelumnya
by 403 ha compared to the previous year, an area of 4998
seluas 4.998 Ha, dikarenakan sebagian areal tanaman
ha, because of a replanting program of the tea plantation
teh masuk dalam program peremajaan tanaman.
area.
Produksi
Production
Produksi Kelapa Sawit
Oil Palm Production
Produksi kelapa sawit berupa Tandan Buah Segar (TBS)
Oil Palm Production of fresh fruit bunch from own
kebun sendiri mengalami peningkatan sebesar 7,08%
plantation increases by 7.08 % compare to previous year
dari tahun sebelumnya atau setara 142.210 ton. Bila
or equal to 142,210 tons. If in 2008 the production of the
tahun 2008 produksi TBS sebesar 2.007.654 ton, tahun
fresh fruit bunches was 2,007,654 tons, in 2009 TBS is
2009 mampu menghasilkan TBS sebesar 2.149.864 ton.
able to produce 2,149,864 tons.
Disamping produksi sendiri, perusahaan juga melakukan
Beside self- production, the Company also bought fresh
pembelian TBS dari pihak ke-III. Sepanjang tahun 2009
fruit bunches from the Third parties. During 2009, the
TBS pembelian meningkat 29,43% dari tahun 2008 dan
purchasing of fresh fruit bunches increased 29.43%
berada diatas RKAP sebesar 8,02%. Total produksi TBS
compare to the 2008, above RKAP by 8.0.2 %. The total
kebun sendiri dan pembelian tahun 2009 meningkat
production of fresh fruit bunches from the own plantation
11,54% dari tahun 2008 sebesar 289.560 ton.
and purchasing in 2009 increased by 11.54% from the previous year of 2008, or approximately 289,560 tons.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
47
Perkembangan Produksi selama Lima Tahun Terakhir
Production growth during the last five years
Produksi Tandan Buah Segar The production of fresh fruit bunch (000 Ton)
2.453
2.331
2.230
2.508
2.798
Jumlah Produksi | Total Production 1.987
466
2005
1.987
1.879
2.008
351
2006
2007
2008
648
2009
Produksi Minyak Sawit Crude Palm Oil (000 Ton) 640
571 539 528 505
2005
2006
2007
2008
2009
Produksi Inti Sawit Palm Kernel (000 Ton) 131 119
117 109
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
48
2005
2006
108
2007
Kebun Sendiri | Owned Pembelian | Purchasing
500 344
2.150
2008
2009
Peningkatan produksi TBS kebun sendiri pada tahun
The increasing production of fresh fruit bunch in 2009 was
2009 juga diikuti peningkatan rendemen minyak sawit,
followed by increasing of extraction rate, from 23.56%
dari 23,56% pada tahun 2008 meningkat sebesar 0,27%
in 2008 increased of 0.27% became 23.83%. Through
menjadi 23,83%. Melalui perbaikan yang terus dilakukan
continuous improvement consistently, either in harvesting
secara konsisten baik dalam proses panen hingga proses
process or products processing, trend of extraction rate
pengolahan, trend rendemen minyak sawit dibanding 5
remained increased at the average of 1.33% for last 5
(lima) tahun sebelumnya meningkat 1,33%. Hal tersebut
years. It can be described as follows:
dapat tergambar dalam tabel berikut berikut :
Rendemen Minyak Sawit Palm Oil Extraction Rate (%)
23,09
23,29
23,56
23,83
22,50
2005
2006
2007
2008
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
49
Produksi Teh
Tea production
Produksi daun teh basah kebun sendiri pada tahun 2009 berkurang dibanding produksi tahun 2008 sebesar 6,38% atau 2.944 ton. Hal ini disebabkan pengurangan areal TM yang masuk dalam program peremajaan, yang mempengaruhi total produksi. Produksi daun teh basah tahun 2009 mencapai 43.194 ton.
Production of fresh tea leaves on private plantation in 2009 decreased compared to production in 2008 by 6.38% or 2,944 tons. This is due to reduction TM area, that are in renewal program, which affects the total production. Production of fresh tea leaves in 2009 reached 43,194 tons.
Produksi Daun Teh Basah Fresh Tea Leaves production (000 ton) 60,44
2005
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
50
52,02
2006
52,49
46,14
2007
2008
43,19
2009
Produksi Teh Jadi Black Tea Production (000 ton) 13,29
2005
11,49
2006
11,60
10,20
2007
2008
9,6
2009
Melalui upaya peningkatan mutu teh petik hingga optimalisasi bidang pengolahan, rendemen teh jadi kebun sendiri tahun 2009 meningkat dari 22,11% menjadi 22,24 %.
Through the effort of increasing quality of the picked tea up to the optimalization of processing, the extraction rate of black tea in 2009 increased from 22.11% became 22.24%.
Perkembangan rendemen teh jadi selama 5 (lima) tahun dapat terlihat sebagai berikut :
The increasing of the black tea extraction rate during the last 5 years can be observed as follows:
Rendemen Teh Jadi Black Tea Extraction Rate (%) 22,08
2005
2006
22,09
22,11
2007
2008
22,24
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
21,98
51
Kuantum Penjualan Kelapa Sawit
Sales Quantum Oil Palm
Kuantum penjualan komoditi kelapa sawit mengalami kenaikan dibanding tahun 2008 sebesar 8,72% diantaranya, Minyak Sawit sebanyak 52.959 ton atau 9,12%, Inti Sawit sebesar 10.188 ton atau 38,66%, Palm Kernel Oil sebanyak 435 ton atau 1,06% sementara Palm Kernel Meals turun sebesar 2.899 atau 6,10%. Kenaikan kuantum penjulan ini sejalan dengan meningkatnya produksi Minyak Sawit sebanyak 69.238 ton atau 12,13% dan Inti Sawit sebanyak 11.936 ton atau 10,03% dibanding tahun sebelumnya.
The oil palm quantum commodity sales increased compared with the previous year of 2008 by 8.72% : palm oil was 52,959 tons or 9.12%, palm kernel was 10,188 tons or 38.66%, palm kernel oil was 435 tons or 1.06% and palm kernel meals decrease about 2.899 tons or 6,10%. The increasing of this quantum of sales in line with the increasing of the production of palm oil of 69,238 tons or 12.13% and palm kernel of 11,936 tons or 10.03% compared with the previous year.
Teh
Tea
Realisasi kuantum penjualan Teh Jadi tahun 2009 turun bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebanyak 721 ton atau 6,57%. Hal ini sejalan dengan turunnya produksi Teh Jadi tahun 2009 sebesar 4,70% dari tahun sebelumnya.
Realization of Black Tea Quantum sales in 2009 decreased when compared with 2008 by 721 tons or 6.57%. This is because of the decline on tea production in 2009 by 4.70% from the previous year.
Nilai Penjualan Kelapa Sawit
Sales Value Oil Palm
Nilai Penjualan Kelapa Sawit tahun 2009 sebelum pungutan ekspor mengalami penurunan 4,02% dibanding penjualan tahun 2008. Dari Rp 4,58 triliun tahun 2008 menjadi Rp. 4,40 triliun pada tahun 2009, dengan komposisi penjualan ekspor sebesar 16,60% dan lokal sebesar 83,40%. Penurunan nilai penjualan ini terutama disebabkan turunnya harga jual rata-rata tahun 2009 dibanding tahun 2008. Perkembangan nilai penjualan Kelapa Sawit selama 5 (lima) tahun terakhir, sbb.:
Sales Value of Palm Oil in 2009 before the export levy has decreased 4.02% compared to sales in 2008. From Rp 4.58 trillion in 2008 to Rp. 4.40 trillion in 2009, with the composition of export sales by 16.60% and local sales by 83.40%. Decline in value of sales was primarily due to lower average selling prices in 2009 compared to year 2008 The developing sales value of the oil palm for the last 5 years as follows:
Nilai Penjualan Kelapa Sawit Sales Value of Oil Palm (Rp. Miliar Billion) 2.113,54
2005 LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
52
2.077,62
3.254,77
2006
2007
4.582,59
2008
4.398,40
2009
Teh
Tea
Nilai penjualan Teh tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 22,05% dibanding penjualan tahun 2008. Dari Rp 123,29 miliar tahun 2008 menjadi Rp. 150,47 miliar pada tahun 2009, dengan komposisi penjualan ekspor sebesar 69,64% dan Lokal sebesar 30,36%. Kenaikan penjualan ini disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata sebesar 30,63%.
Tea sales value in 2009 increased by 22.05% compared to sales in 2008. From Rp 123.29 billion in 2008 become Rp. 150.47 billion in 2009, with the composition of export sales by 69.64% and local sales by 30.36%. The increase in sales was due to higher average selling price by 30.63%.
Perkembangan nilai penjualan Teh selama 5 (lima) tahun terakhir, sbb. :
The developing of the tea sales value for 5 years recently, as follow:
Nilai Penjualan Teh Tea Sales Value (Rp. Miliar Billion) 113,33
2005
119,04
102,09
2006
2007
123,29 150,47
2008
2009
Total Penjualan
Total Sales
Kondisi perekonomian global yang masih mengalami tekanan akibat krisis menghadapkan perekonomian Indonesia pada sejumlah tantangan yang tidak ringan selama tahun 2009. Tantangan itu cukup mengemuka pada awal tahun 2009, sebagai akibat masih kuatnya dampak krisis perekonomian global yang mencapai puncaknya pada triwulan IV 2008. Ketidakpastian yang terkait dengan sampai seberapa dalam kontraksi global dan sampai seberapa cepat pemulihan ekonomi global akan terjadi, bukan saja menyebabkan tingginya risiko di sektor keuangan, tetapi juga berdampak negatif pada kegiatan ekonomi di sektor riil. Kondisi tersebut mengakibatkan turunnya indeks harga jual minyak mentah (crude oil) sebesar 36,3% dari tahun 2008, yang turut mempengaruhi turunnya indeks harga jual komoditi
Global economic conditions still pressured because of the crisis, Indonesian economy confronts a few intense challenges during 2009. The challenge was quite prominent in the beginning of 2009, as a result of the global economic crisis that reached its peak in the fourth quarter of 2008. Uncertainties about how deep the global contraction and how quickly the global economic will recovery, not only resulted in increased risk in the financial sector, but also have a negative impact on economic activity in the real sector. These conditions resulted in crude oil index price diminish by 36.3% from 2008, which also influence the decrease of agriculture commodity
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
53
pertanian/commodity agriculture raw materials sebesar 16,8%. Harga jual CPO per kg rata-rata pada tahun 2009 yang dicapai oleh perusahaan turun dibandingkan tahun 2008 dari semula Rp 7.038,68 menjadi Rp 6.350,23 atau terkoreksi sebesar 9,78%.
raw materials index price by 16.8%. In 2009, CPO selling price per kg on average shrink compare to 2008, from the previous year Rp 7,038.68 become Rp 6,350.23 or corrected by 9.78%.
Total nilai penjualan di tahun 2009 setelah pungutan ekspor mengalami penurunan sebesar 1,30% dari Rp. 4,66 triliun di tahun 2008 menjadi Rp.4,60 triliun ditahun 2009.
The total of sales value in 2009 after the export tax decreased by 1.30% from Rp. 4.66 trillion in 2008 became Rp.4,60 trillion in 2009.
Berikut adalah perkembangan total nilai pejualan selama 5 tahun .
Here is the development of the total turnover value for 5 years.
Total Nilai Penjualan Total Sales (Rp. Miliar Billion) 2.243,69
3.371,07
4.661,01
4.600,46
2005
2006
2007
2008
2009
Uraian Kinerja Keuangan Aset
The Describes of Financial Performance Assets
Total aset mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp. 5,02 trilyun di tahun 2008 menjadi Rp.5,89 trilyun di tahun 2009 atau meningkat 17,32%, sebesar Rp. 869 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya investasi pada aset tanaman dan aset tetap yang mencapai Rp. 915,20 miliar. Dalam jangka 5 (lima) tahun terakhir total aset bertumbuh sebesar 137,57% atau bertumbuh rata-rata 23,40% per tahun. Perkembangan aset sepanjang 5 (lima) tahun terakhir terlihat sebagai-berikut :
Total assets increased significantly from Rp. 5.02 trillion in 2008 became Rp.5,89 trillion in 2009, an increase of 17.32%, at Rp. 869 billion. The increase was primarily due to investment in plant assets and fixed assets reached Rp. 915.20 billion. Within 5 (five) years, total assets grew by 137.57% or growing an average of 23.40% per annum. Growth in assets within 5 last year seen as follows:
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
54
2.293,50
Aset Lancar Current Assets (Rp. Miliar Billion) 571.19
2005
693.50
2006
1.296,18
1.258,66 1.385,57
2007
2008
2009
Aset Tidak Lancar Non-current Assets (Rp. Miliar Billion)
1.906,37
2.391,85
2.884,91
3.758,36
2005
2006
2007
2008
4.500,35
2009
Total Aset Total Asset (Rp. Miliar Billion)
2005
3.085,35
2006
4.181,09
2007
5.017,03
2008
5.885,92
2009 LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
2.477,57
55
Kewajiban Jumlah total kewajiban meningkat 28,75% dari Rp. 2,51 triliun di tahun 2008 menjadi Rp. 3,24 triliun di tahun 2009. Peningkatan kenaikan kewajiban terutama disebabkan adanya penambahan pinjaman baru, dan kenaikan kewajiban imbalan kerja.
Liabilities The total liabilities increased by 28.75% from Rp. 2.51 trillion in 2008 to Rp. 3.24 trillion in 2009. The boost primarily due to the increase of new loans, and increase employee benefit liabilities.
Perkembangan kewajiban selama 5 (lima) tahun terlihat sebagai berikut:
The liabilities development in the last 5 years as follows:
Kewajiban Liabilities (Rp. Miliar Billion) 1.172
1.715
2.302
2.513
1.434
1.306
3.235
2.236
770 514
996
945
1.079
999
657
2005
2006
2007
2008
2009
Kewajiban Lancar I Current Liabilities Kewajiban Tidak Lancar I Non Current Liabilities Total Kewajiban I Total Liabilities
Operating Expenses
Beban usaha mengalami peningkatan sebesar 15,47% dari Rp. 915,46 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 1.057,13 miliar di tahun 2009. Kenaikan beban usaha lebih disebabkan tidak dialokasikannya beban administrasi ke tanaman belum menghasilkan sesuai dengan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan yang baru diterapkan tahun 2009. Beban usaha tahun 2009 sudah termasuk di dalamnya cadangan bonus dan tantiem tahun 2009 yang akan dibayarkan pada tahun 2010 setelah penetapan RUPS
Operating expenses in 2008, increased by 15.47% from Rp. 915.46 billion become Rp 1057.13 billion in 2009. The boost in operating expenses due to administrative expense allocation for immature plantation are not allowed accordance to the new BUMN plantation accounting guidelines which are implementated in 2009. Operating expenses for 2009 already includes a bonus reverse and part of company’s profit distributed to employee as a bonus in 2009 will be paid in 2010 after determining General Shareholder’s Meeting.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
56
Beban Usaha
Beban Usaha Operating expenses (Rp. Miliar Billion)
464,54
462,99
735,16
2005
2006
2007
915,46 1.057,13
2008
2009
Laba Bersih
Net profit
Laba Bersih pada tahun 2009 mencapai Rp 417,86 miliar turun sebesar 47,94% dari capaian laba bersih tahun 2008 sebesar Rp.802,58 miliar. Capaian laba tersebut keseluruhan merupakan kontribusi dari komoditi kelapa sawit, sedang komoditi teh masih mengalami kerugian sebesar Rp. 20,74 miliar, karena rata-rata beban produksi FOB per kilogram masih lebih tinggi dari harga jual.
Net profit in 2009 reached Rp 417.86 billion, a decrease of 47.94% from 2008 net income achievement of Rp.802, 58 billion. The overall net profit showed a contribution from oil palm, while the commodity of tea still suffered a loss of Rp. 20.74 billion, because the average production cost per kilogram is still higher than the selling price.
Perkembangan pencapaian laba bersih dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Growth in net profit in 5 (five) years is as follows:
Laba Bersih Net Profit (Rp. Miliar Billion) 221,43
142,40
552,38
802,58
417,86
2005
2006
2007
2008
2009
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
57
Capital Structure
Struktur Modal pada tahun 2009 mengalami perubahan dari tahun 2008. Bila tahun 2008 perbandingan hutang terhadap modal sendiri sebesar 50 : 50, tahun 2009 menjadi 55 : 45.
Capital Structure in 2009 experienced a change from 2008. While 2008 ratio of debt to own capital by 50: 50, year 2009 to 55: 45.
Kebijakan manejemen dalam struktur modal, bahwa tingkat solvabilitas diupayakan tetap berada pada tingkat aman maksimum 185% atau dengan perbandingan DER 65 : 35. Tingkat likuiditas perusahaan pada tahun 2009 yang diukur dengan rasio lancar (current ratio) sebesar 138,63, meningkat dibanding dari tahun 2008 (116,67%). Dengan tingkat likuiditas tersebut perusahaan masih mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek.
Management policy in the capital structure, that the solvency remains on the maximum secure level of 185% or the DER ratio 65: 35.
Investasi Aset Tanaman dan Aset Tetap
Plant Asset Investments and Fixed Assets
Investasi di tahun 2009 mencapai Rp. 915,20 miliar, mengalami penurunan sebesar 7,42% dari tahun sebelumnya. Nilai investasi tanaman sebesar Rp 549,22 miliar mencapai 60,01% dari keseluruhan investasi khususnya peremajaan tanaman yang sudah tidak produktif dan pemeliharaan lanjutan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), sebagai upaya untuk mencapai komposisi tanaman yang ideal.
Investment in 2009 reached Rp 915.20 billion, decreased by 7.42% from the previous year. Plant investment value by Rp 549.22 billion, reached 60.01% of the total investment, especially rejuvenation unproductive plants and maintenancing Immature plants (TBM), in an effort to achieve the ideal composition of plants.
Informasi Keuangan Dengan Kejadian Luar Biasa & Jarang Terjadi
Financial Information Uncommon Condition
Efek krisis ekonomi global pada tahun 2008 masih terasa pada tahun 2009, yang menyebabkan ketidakpastian dalam nilai tukar mata uang asing dan tingkat bunga, ketidakstabilan pasar modal, kesulitan likuiditas, penurunan aktivitas ekonomi dan hilangnya kepercayaan investor secara global. Kondisi tersebut secara signifikan mempengaruhi semua sektor ekonomi, termasuk industri perkebunan.
Effects of global economic crisis in 2008 is still felt in the year 2009, which caused uncertainty in foreign currency exchange rates and interest rates, stock market volatility, liquidity difficulties, the decline in economic activity and loss of globally investor confidence. Such conditions significantly affect all economic sectors, including industrial estates.
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Kebijakan pembagian dividen merupakan wewenang sepenuhnya dari RUPS. Laba bersih yang diperoleh perusahaan turun sebesar 47,94% dari Rp.802,58 miliar ditahun 2008 menjadi Rp 417,86 miliar ditahun 2009. Hal ini mempengaruhi tingkat besaran dividen yang akan disetor ke kas negara pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp.125,36 miliar (jika RUPS menetapkan besaran deviden 30%) turun sebesar Rp.115,42 miliar dibanding tahun 2008.
Dividend policy is entirely the General Meeting of Shareholders authority. Net profit companies decreased by 47.94% from Rp.802, 58 billion in 2008 become Rp 417.86 billion in 2009. This will affect the magnitude of dividend to be paid to the state treasury in 2009 which are Rp.125, 36 billion (if the GMS set the amount of dividends 30%) decreased by Rp.115, 42 billion compared with 2008.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
58
Struktur Modal
The company’s liquidity level in 2009 as measured by current ratio are 138.63, an increase compared to 2008 (116.67%). With the level of liquidity, the company is still able to meet all short term liabilities.
With
Extraordinary
&
Perkembangan dividen sepanjang 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
The development of dividends over 5 (five) years is as follows:
Dividen Dividend (Rp. Miliar Billion/Payout Ratio) 64.43
35.60
138.09
240.77 125,36 (30%)
(25%)
30%
(30%) (25%)
2005
2006
2007
2008
2009
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policies
Dengan penerapan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan, yang telah efektif sejak tanggal 1 Januari 2009, menetapkan bahwa biaya tidak langsung meliputi biaya umum dan biaya administrasi, tidak termasuk biaya yang dapat dikapitalisasi ke aset tanaman dan harus dibebankan pada operasi tahun berjalan, serta melakukan perubahaan atas masa manfaat aset tetap.
With the application of BUMN plantations accounting guidelines, which have been effective since January 1, 2009, specifies that indirect costs include general costs, administrative costs, not included in capitalized costs of plant assets and should be charged to current operations, in addition to making changes over fixed assets lifes time.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
59
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
60
Tinjauan Umum
General Review
PTPN-IV tumbuh menjadi perusahaan agroindustri solid dan sehat yang didukung tidak hanya oleh profesionalisme dan inovasi para karyawannya, tetapi juga oleh komitmen yang kuat untuk menerapkan standar yang tinggi dibidang tata kelola perusahaan (GCG) secara berkelanjutan. Dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG tersebut, perusahaan memfokuskan pada pelaksanaan kegiatan untuk menjadikan GCG sebagai budaya yang melekat pada diri setiap karyawan di seluruh tingkatan organisasi. Akan sulit untuk mempertahankan prinsip-prinsip GCG jika hanya mengandalkan aturan dan semata, karena yang lebih penting adalah tercipta dan terpeliharanya budaya etika yang kuat, kejujuran dan pengertian. Prinsip-prinsip GCG yang baik merupakan sarana untuk menjaga asset perusahaan, memelihara nilai jangka panjang pemangku kepentingan, meningkatkan kinerja perusahaan dan akuntabilitas kepada publik.
PTPN IV as a solid and healthy agro-industry company which supported by not only professionalism and innovation of the employees, but also by a strong commitment to apply high standard in good corporate governance aspect continuously. In carrying out those GCG principles, the Company focuses on activities to make GCG as a culture attached in every person in all organization level. It would be hard to maintain principles of GCG if it only relies on the rules, because the most important aspects are ethics, reliability, and understanding which occurred and are maintained. Good principles of GCG are tools to protect the Company’s assets, to maintain the Stakeholders interest in long term period, to increase the Company performance and accountability to the public.
Landasan Penerapan Tata Kelola
Governance Application Principles
Dalam penerapan tata kelola, PTPN-IV telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola sesuai dengan standar umum, yaitu Keterbukaan, Akuntabilitas, Bertanggung jawab, Kemandirian dan Kewajaran. Pelaksanaan tata kelola ini juga mengacu kepada Keputusan Menteri Negara BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002.
In applying governance, PTPN IV has applied governance principles in line with general standards, which are: fairness, accountability, responsibility, autonomy and equality. The application of this governance also referred to the Decree of Minister of State Owned Company of the Republic of Indonesia No. 17/M-MBU/2002 dated on August 1st, 2002.
PTPN-IV menuangkan penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya dan untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola, PTPN –IV telah memiliki pedoman pelaksanaan tata kelola antara lain : 1. Pedoman etika bisnis dan etika kerja, 2. Pedoman mutu perusahaan, 3. Perjanjian kerja bersama, 4. Pedoman Pelaksanaan Direksi 5. Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan 6. Pedoman Komite Audit
PTPN-IV presents this governance application as a milestone in business strategy which determined by the management in every year and to increase commitment in governance application, PTPN-IV has guidelines of governance application such as follows : 1. Business and work ethics guidelines, 2. Corporate quality guidelines, 3. Joint agreement, 4. Directors performance guidance 5. Corporate Secretary performance guidelines 6. Audit Committee guidelines
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
61
Governance Application Performance
PTPN-IV adalah salah satu diantara perusahaan milik negara yang sangat konsisten dalam menerapkan tata kelola yang baik. Penerapan tata kelola sebagai budaya perusahaan bukan hanya untuk kalangan internal PTPNIV saja, tetapi juga berlaku terhadap para mitra bisnis, pelanggan dan pihak lainnya. Berdasarkan hasil review yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap penerapan GCG di PTPN-IV, secara umum berpredikat baik, dengan pencapaian skor aktual 86,84 pada skala 100 meningkat dari tahun 2008 dengan skor 82,03. Hasil tersebut merupakan cerminan dari keterbukaan informasi yang disajikan yaitu meliputi strategi bisnis dan implementasinya, kinerja operasional dan keuangan serta implementasi tata kelola perusahaan.
PTPN-IV is one of the State Owned Companies which is very consistent in applying good governance. The application of good governance as the Company’s culture is not only for the internal of PTPN-IV, but also for business partners, customers and other parties. Based on the review result performed by the Finance and Development Monitoring Bureau (BPKP) toward GCG application in PTPN-IV, it showed that the application is generally in good predicate, with achievement score of 86.84 in 100 scale increased of that in the year of 2008 with score of 82.03. The result became a reflection of information transparency which has been prepared, included business strategy and implementation, operational and financial performance and the application of good governance.
Capaian skor aktual tersebut merupakan gabungan dari capaian-capaian skor aktual dari berbagai aspek governance, yang mencakup :
The achievement of actual scores are comprised of actual scores from various governance aspect, included :
1. Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS
1. Rights and Responsibilities of Shareholders/ RUPS
2. Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) 3. Penerapan GCG a. Dewan Komisaris b. Komite Dewan Komisaris c. Direksi d. Satuan Pengawasan Intern e. Sekretaris Perusahaan 4. Pengungkapan Informasi (disclosure) 5. Komitmen
2. Good Corporate Governance policy
Dari hasil assessment yang dilakukan, BPKP menyimpulkan adanya area-area yang penerapannya telah mendekati atau mencapai best practices. Dari lima aspek pengujian terhadap penerapan GCG, capaian tertinggi ada pada aspek kebijakan GCG dengan kategori sangat baik dengan capaian skor 7,59 dari skor 8 atau 94,82%.
From the results of assessment performed, BPKP conclude some relevance areas have been approaching or achieving best practices. Of the five testing aspects for GCG, the highest achievement on the policy aspects of GCG with very good category for achievement score of 7.59 from the score of 8 or 94.82%.
Berikut kesimpulan hasil assessment terhadap penerapan GCG atas kelima aspek tersebut:
Conclusion of the assessment on the implementation of GCG of the five aspects are:
1. Hak dan Tanggung jawab Pemegang Saham/ RUPS.
1. Rights and Responsibilities of Shareholders / The General Meeting of Shareholders (GMS).
Hak dan Tanggung jawab Pemegang Saham/RUPS diukur dengan menguji 10 (sepuluh) indikator dan 31 parameter. Dari hasil assessment yang dilakukan
Rights and Responsibilities of Shareholders / GMS was measured by testing 10 (ten) indicators and 31 parameters. From assessment results on the performed
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
62
Kinerja Penerapan Tata Kelola
3. GCG Implementation a. Board of Commissioners b. Board of Commissioners Committees c. Directors d. Internal Audit Unit e. Secretary of the Company 4. Information Disclosure 5. Commitment
terhadap penerapan indikator tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penerapan kesepuluh indikator tersebut masuk dalam kategori cukup dengan capaian skor 6,65 dari skor maksimal 9,00 atau 73,80%. Indikator yang tingkat pemenuhannya sudah baik dan sangat baik dalam arti memenuhi/mendekati best practices di dalam penerapan GCG adalah Hal-hal yang perlu mendapat persetujuan/keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Transparansi dalam proses pemilihan Direksi, Konsultasi dengan instansi terkait, peran pemegang saham dalam merespon pasar, Pelaksanaan RUPS berdasarkan ketentuan yang ada, Pengangkatan anggota Komisaris, Pengangkatan anggota Direksi dan Penilaian terhadap Direksi
indicators application can be concluded that in general the implementation of the 10 indicators are included in the category adequate to the achievement score of 6.65 from a maximum score of 9.00 or 73.80%. Indicators of fulfillment level is already good and very good in the sense close to best practices in the implementation of GCG are things that need to get approval / General GMS decision, Transparency in the process of selecting the Board of Directors, consultations with related agencies, the role shareholders in responding to the market, implementation of GMS based on existing provisions, commissioners appointment, Board of Directors members appointment and Directors Assessment.
2. Aspek Kebijakan Good Corporate Governance
2. Good Corporate Governance Policy Aspect
Aspek kebijakan Good Corporate Governance diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator yaitu ketersediaan pedoman/kebijakan GCG dan muatan pedoman GCG, dengan 14 parameter. Dari hasil assessment yang dilakukan terhadap penerapan kedua indikator tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan kedua indicator tersebut masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 7,59 dari skor maksimal 8,00 atau 94,82%.
Good Corporate Governance Policy aspects is measured using 2 indicators which are: the availability of GCG guidelines/policy, GCG guidelines contents, and 14 parameters. Based on the assessment result of those two indicators application, it can be concluded that the application of those ten indicators are generally in a very good achievement with performance score of 7.59 from maximum score of 8,00 or 94.82%.
Tingkat pemenuhan untuk masing-masing indikator dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
Compliance level for each indicator can be described in detail as follows:
1) Ketersediaan pedoman/kebijakan GCG Perusahaan telah memiliki pedoman corporate governance (code of corporate governance), pedoman kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual), pedoman perilaku (code of conduct), piagam komite audit (audit committee charter), piagam SPI (internal audit charter). Perusahaan juga telah memiliki kebijakan yang jelas terkait hak-hak dan kewajiban karyawan, konsumen dan pemasok.
1). Availability of GCG guidelines / policies The company has a corporate governance code, the working guidelines of the Board of Commissioners and the Board of Directors (Board Manual), code of conduct, audit committee charters, internal audit charter. The Company also has a clear policy related to the rights and obligations of employees, customers and suppliers.
2) Muatan pedoman/kebijakan GCG (1) Pedoman Tata Kelola Perusahaan telah memuat mengenai hak dan kewajiban organ-organ perusahaan seperti organ RUPS, Komisaris, Direksi dan organ pendukung lainnya dan SPI. (2) Perusahaan belum memiiiki kebijakan terkait
2). Content of GCG guidelines / policies (1) Content of Corporate Governance Code have beeb loaded on the rights and obligations of the company representative such as the GMS, Commissioners, Directors, other supporting component and SPI. (2) The company haven’t possessed the policy
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
63
dengan (CSR)
corporate
social
responsibility
associated with corporate social responsibility (CSR) (3) The code of conduct have loaded the company’s values, prohibiting on giving / accepting bribes, the arrangement of gifts, caring for the environment, health and safety at work, equal opportunities for employees, stakeholders related ethics, code of conduct enforcement mechanisms, including reporting and handling violations.
(3) Pedoman perilaku (code of conduct) telah memuat nilai-nilai perusahaan, larangan pemberian/menerima suap, pengaturan tentang hadiah, kepedulian terhadap lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, kesempatan yang sama bagi karyawan, etika terkait stakeholders, mekanisme penegakan code of conduct termasuk pelaporan dan penanganan terhadap pelanggaran
3.Aspek Penerapan Governance.
Corporate
3. Implementation Aspects of Good Corporate Governance
Aspek governance terkait dengan penerapan GCG dinilai berdasarkan 32 (tiga puluh dua) indikator yang mencerminkan compliance dan best practice penerapan GCG, meliputi penerapan GCG pada Dewan Komisaris, Komite Komisaris, Direksi, Satuan Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan. Berdasarkan hasil evaluasi, capaian skor pada aspek penerapan GCG masuk dalam kategori baik dengan capaian skor 59,29 dari skor maksimal 66 atau 89,84%.
4. Aspek Pengungkapan Informasi (Disclosure)
4. Aspects of Disclosure Information (Disclosure)
Aspek governance yang terkait dengan pengungkapan informasi (disclosure) dinilai berdasarkan 3 (tiga) indikator yaitu ketersediaan informasi perusahaan kepada Stakeholders, kemudahan akses stakeholders terhadap kebijakan dan praktik GCG dan kelengkapan penyajian Laporan Tahunan. Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan terhadap penerapan ke tiga indikator dengan 5 (lima) parameter tersebut disimpulkan bahwa pada umumnya penerapannya mencapai kategori Baik, dengan capaian skor 5,98 dari skor maksimal 7,00 atau 85,47%. Tingkat pemenuhan untuk masing-masing indikator dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut: 1) Ketersediaan informasi perusahaan kepada stakeholder Perusahaan telah memiliki infrastruktur GCG seperti code of corporate governance dan code of conduct, infrastruktur tersebut telah disosialisasikan kepada sebagian jajaran perusahaan, dan telah dilakukan assessment dan dimuat dalam website dan majalah perkebunan dan dalam laporan tahunan.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
64
Good
Governance aspects related to the implementation of GCG calculated based on the 32 indicators that reflect compliance and best practice implementation of GCG, including the implementation of GCG in the Board of Commissioners, the Committee of Commissioners, Directors, Internal Audit and Corporate Secretary. Based on evaluation results, achievement scores on the implementation aspects of GCG, are consider good category, with an achievements score of 59.29 of the maximum score of 66 or 89.84%.
Governance aspects related to the information disclosure are valued based on 3 indicators, which are: the availability of corporate information to stakeholders, stakeholder easy to access policy and GCG practices, and the detailed of Annual Report. Based on assessment results, by the 3 implemented indicators with 5 parameters, generally concluded that the application reaches Good categories, with the achievement score of 5.98 from a maximum score of 7.00 or 85.47%.
Level of compliance for each indicator can be described in detail as follows: 1) The availability of corporate information to stakeholders The company GCG has the infrastructure, such as codes of corporate governance and code of conduct, the infrastructure has been socialized to some elements of the company, and has assessments conducted and published in the website and plantations magazine and annual reports.
2) Kemudahan akses stakeholders terhadap kebijakan dan praktik GCG Untuk memudahkan akses Stakeholders terhadap kebijakan dan praktek GCG, perusahaan telah menyediakan media untuk pengungkapan informasi terkait penerapan GCG, misalnya website, laporan tahunan dan dalam buletin internal. 3) Kelengkapan penyajian laporan tahunan. Laporan tahunan perusahaan telah menyajikan upaya penerapan praktik GCG, dengan memuat Visi dan Misi perusahaan, strategy dan tujuan perusahaan, profil Dewan Komisaris dan Direksi, jumlah rapat dan kehadiran masing-masing anggota pada rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi dan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi, jumlah remunerasi bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang tetap dan variabel, uraian mengenai organ pendukung GCG, CSR, profil korporasi, laporan keuangan audited, kinerja korporasi dan hasil assesment oleh pihak independen.
2) Easy access for stakeholders on policy and GCG practices To facilitate stakeholder access to policy and GCG practices, the company has provided the media to disclosure information related to GCG implementation, such as websites, annual reports and internal newsletters. 3) Detailed annual report. The company’s annual report has presented efforts to implement GCG practices, by loading the corporate vision and mission, strategy and corporate goals, profiles of the Board of Commissioners and Directors, the number of meetings and attendance of the Board of Commissioners member in the meetings, Board of Directors meetings and joint meetings between the Directors and the Board of Commissioners , the amount of remuneration for each member of the Board of Commissioners and Directors which are fixed and variable, a description of the GCG supporting elements, CSR, corporate profile, audited financial statements, corporate performance and assessment results by an independent party.
5. Aspek Komitmen
5. Aspects of Commitment
Aspek komitmen diukur dengan menggunakan 3 (tiga) indikator, yang mencerminkan complience dan best practises penerapan GCG yakni, penandatangnan pedoman/kebijakan, pelaksanaan aturan corporate governance dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan ke tiga indikator dengan 9 (sembilan) parameter tersebut disimpulkan bahwa pada umumnya penerapannya mencapai kategori cukup, dengan capaian skor 7,33 dari skor maksimal 10 atau 73,33%. Indikator yang tingkat pemenuhannya berpredikat baik dan sangat baik, dalam arti memenuhi best practices penerapan GCG adalah, pelaksanaan aturan corporate governance dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku sudah cukup memadai.
Commitment aspect was measured by using 3 indicators, which reflect complience and best practices of GCG implementation which are: signature of guidelines / policies, the implementation of corporate governance rules and company compliance to the regulations. Based on evaluation results, by the 3 implemented indicators with 9 parameters, generally concluded that the application reaches Sufficient category, with achievement scores by 7.33 of a 10 maximum score or 73.33%. Indicators of the fulfillment level is good and outstanding predicate, the condition to fulfilled the GCG best practices are, the implementation of corporate governance rules and corporate sufficiently compliance to the regulations.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
65
Governance Structure
Struktur tata kelola PTPN-IV terdiri atas RUPS, Dewan Komisaris, Direksi dan sejumlah komite di bawah dewan komisaris yang hingga tahun 2008 terdiri dari; komite audit, komite nominasi dan remunerasi, komite manajemen resiko dan sekretaris perusahaan.
The governance structure of PTPN-IV consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, Board of Directors and some committees under Board of Commissioners which until 2009 consisted of Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk Management Committee and Corporate Secretary.
RUPS
The General Meeting of Shareholders (GMS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan otoritas dan unsur tata kelola tertinggi di PTPN-IV dan merupakan forum utama di mana para pemegang saham dapat menggunakan hak dan otoritasnya pada manajemen perseroan. Forum ini juga merupakan otoritas tertinggi dimanan sejumlah resolusi penting di putuskan dan disahkan untuk kemudian menjadi kebijakkan resmi perusahaan. Forum RUPS dan RUPSLB memiliki kekuasaan untuk memilih dan memberhentikan komisaris serta direksi, menentukan jumlah kompensasi para komisaris dan direksi, menilai kinerja perseroan selama tahun fiskal melalui sejumlah evaluai dan memutuskan penggunaan keuntungan perusahaan. RUPS dilakukan 2 (dua) kali setiap tahun, meliputi RUPS Tahun Buku dan RUPS RKAP.
The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest authority and element of governance in PTPN-IV and as the main forum in which the Shareholders can use their rights and authorities at the management. This forum is also the highest authority in which numbers of important resolutions decided and endorsed to be the official policies of the Company. GMS and the Extra-ordinary GMS have an authority to choose and discharge Commissioners and Directors, determine the compensation amount for Commissioners and Directors, assess the Company performance during the fiscal years through numbers of evaluations and decide the utilization of the company profit. GMS were organized twice a year, namely GMS Fiscal Year and GMS Corporate Budget Plan.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
66
Struktur Tata Kelola
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masingmasing anggota Komisaris, termasuk Komisaris Independen, sesuai dengan bunyi Pasal 114 Undangundang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka tugas dan tanggung jawab Komisaris adalah sebagai berikut :
The scope of duties and responsibilities of each Board of Commissioners member, including Independent Commissioners, according to Article 114 of the Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, duties and responsibilities of Board of Commissioners are as follows :
Tugas dan Wewenang Komisaris :
Duties and Responsibilities of Commissioners :
a. Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta ketentuan – ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. b. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Komisaris
a. Commissioners have duty to supervise Board of Directors policies in performing the Company’s management and also give advises to Board of Directors on and including Company’s Planning and Budgeting, the stipulation in the Articles of Association and the decision of the GMS and the existing regulations.
harus tunduk kepada ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
b. In performing these duties, Commissioners should obey the existing rules, the Articles of Association and the GMS decisions.
c. Bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan dan Usaha Perseroan dan bertanggung jawab kepada Perseroan yang dalam hal ini diwakili oleh RUPS.
c. To take action at any moment for the Company interest and business and are responsible for the Company which represented in this case by the GMS.
d. Para anggota Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu berhak memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa buku-buku, suratsurat bukti, persedian barang-barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan Direksi. e. Jika dianggap perlu, Komisaris dapat meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan. f. Para anggota Komisaris berhak menanyakan dan meminta penjelasan tentang segala hal kepada Direksi dan Direksi wajib memberikan penjelasan. g. Komisaris dengan suara terbanyak setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan. h. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan tindakan itu.
d. The of Board of Commissioners member, jointly or individually at any time have/has the right to enter buildings or yards or other places which used by or under control of the company, and also have/has the right to check books, documents, stocks, inspect and check the financial condition for verification and other commercial papers and also find out all of board of directors performance. e. If necessary, Commissioners can ask an expert in performing their jobs in a limited period on the company’s budget. f. The Board of Commissioners members have the right to ask for explanation on everything to board of directors and directors should give properly explanation. g. Board of Commissioners, by simple majority vote mechanism, at any time has the right to temporarily discharge one or more director(s) when he/she/they act against the Articles of Association or neglect his/ her/their duties or at any urgent reason for the sake of the Company. h. Temporary discharge should be informed writtenly to the temporarily discharged director(s) with the reasons of the discharge.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
67
i. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara itu, Komisaris diwajibkan untuk memanggil RUPS yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya. sedangkan yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir dan membela diri. j. Rapat ini dipimpin oleh salah seorang Pemegang Saham yang dipilih oleh dan dari antara mereka yang hadir. k. Jikalau RUPS tidak diadakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara itu, maka pemberhentian sementara itu batal. Untuk memperlancar dan mempermudah hubungan Komisaris dengan mitra kerja (Direksi, Pemegang Saham dan Pihak lainnya), maka Komisaris sepakat untuk membagi tugas/wewenang Komisaris sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-masing yaitu :
temporary discharge, then the temporary discharge will be cancelled. In order to accelerate and ease the relationship among Board of Commissioners with business partners (Board of Directors, Shareholders, and other parties), then Board of Commissioners agreed to divide their duties/authorities in line with their own field of work as follows :
Muhammad Said Didu, selaku Komisaris Utama bertanggungjawab terhadap tugas koordinasi dari keseluruhan bidang tugas masing-masing Komisaris.
Muhammad Said Didu, as President Commissioner responsible for coordination of whole fields of work of each Commissioner.
Abdul Latief Rabar, selaku Anggota Komisaris menangani tugas yang berkaitan dengan bidang Keamanan, SDM dan Umum.
Abdul Latif Rabar, as member of Board of Commissioners has duties related to the security, Human Resources and General Affairs.
Tungkot Sipayung, selaku Anggota Komisaris menangani tugas yang berkaitan dengan bidang Produksi.
Tungkot Sipayung, as member of Board of Commissioners has duties related to production aspect.
Usman Damanik, selaku Anggota Komisaris independen menangani tugas yang berkaitan dengan bidang Kuangan, dan ditugasi menjabat sebagai Ketua Komite Audit.
Usman Damanik, as Independent Commissioner has duties related to financial aspect and also appointed as Audit Committee Leader.
Zainal Arifin, selaku Anggota Komisaris independen menangani tugas yang berkaitan dengan bidang Produksi dan Pemasaran.
Zainal Arifin, as Independent Commissioner has duties related to production and marketing aspects.
Irwansyah Nasution, selaku Anggota Komisaris independen menangani tugas yang berkaitan dengan bidang Keuangan.
Irwansyah Nasution, as Independent Commissioner has duties related to financial aspect.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
68
i. In 30 days after the temporary discharge, Commissioners should invite the Shareholders for GMS which will decide whether the temporarily discharged director(s) will be permanently discharged or backed to his/her/their position(s). Meanwhile, the temporarily discharged director(s) should be given the opportunity to come and defend him/her/them-self/selves. j. This meeting is presided by one of the Shareholders who is chosen by and from those who present in the meeting. k. If GMS has not been organized in 30 days after the
Hubungan Tugas antara Komisaris & Komite Audit serta Komite-Komite lain yang ada : Untuk membantu Komisaris PTPN-IV dalam rangka melaksanakan berbagai tugas dan tanggungjawab yang berhubungan dengan evaluasi dan pengawasan, Komisaris membentuk Komite Audit yang beranggotakan 3 (tiga) orang dan salah satu anggota Komisaris menjabat sebagi Ketua Komite Audit. Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada Komisaris.
Relationship between Board of Commissioners & Audit Committee along with other existing Committees : In order to help Commissioners of PTPN-IV in performing their various duties and responsibilities which related to evaluation and monitoring, Board of Commissioners established Audit Committee which made up of 3 persons
Pengungkapan Prosedur Penetapan dan Besarnya Remunerasi /Fasilitas Komisaris : Remunerasi yang diberikan kepada Komisaris sesuai dengan Keputusan RUPS PTPN-IV Tahun Buku 2008 Nomor : RIS-04.07/RUPS-LK/01/VI/2009 tanggal 16 Juni 2009, terhitung 1 Januari 2009 sebagai berikut :
Disclosure of Appointment Procedures and Commissioner Remuneration / Facilities : Remuneration given to the Commissioner in accordance with the decision of GMS PTPN-IV in Fiscal Year 2009 Number: RIS-04.07/RUPS-LK/01/VI/2009 dated June 16, 2009, effective initial on January 1, 2009 as follows:
1. Penghasilan : a. Komisaris Utama : Rp. 31.022.800, (40 % x Gaji Direktur Utama) b. Komisaris : Rp. 27.920.520, (36 % x Gaji Direktur Utama) c. Sekretaris Komisaris : Rp. 11.633.550,- (15 % x Gaji Direktur Utama)
1. Income : a. Chief Commissioner : Rp. 31.022.800, (40% x salary of President Director) b. Commissioner : Rp. 27.920.520, (36% x salary of President Director) c. Secretary to the Commissioners : Rp. 11.633.550, (15% x salary of President Director)
2. Tunjangan Transport : Kepada Komisaris diberikan tunjangan transport sebesar 20 % dari penghasilan yang bersangkutan per bulan.
2. Transportation Allowance : Transport allowance granted for the Commissioner are 20% of the relevant income per month.
3. Biaya Perjalanan Dinas (BPD), Fasilitas Pengobatan & Perawatan Kesehatan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
3. Official Travelling Expenses, Medical Treatment & Health Care facility determined under the Company’s regulations.
4. Dalam hal perusahaan memperoleh laba, kepada Komisaris diberikan Tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS dengan komposisi sebagai berikut : a. Komisaris Utama : 40 % x Tantiem Direktur Utama b. Komisaris : 36 % x Tantiem Direktur Utama
4. In case of gaining profit, the Company will give tantiem to Board of Commissioners by the amount determined by RUPS with composition as follows : a. Chief Commissioner : 40% x tantiem of President Director b. Commissioners : 36% x tantiem of President Director
5. Santunan Purna Jabatan diberikan pada setiap masa jabatan Komisaris berakhir yang diberikan melalui pengikutsertaan dalam program asuransi atau tabungan pensiun yang beban premi/iuran tahunannya tidak boleh lebih dari 25% dari gaji/
5. Pension benefits will be given at the retirement of the Commissioners which are provided through participation in insurance or retirement savings program whose annual premium may not exceed 25% of salary /
and one of them is of Board of Commissioners member as the Chief. In performing its functions, Audit Committee is directly responsible for Board of Commissioners.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
69
honorarium dalam satu tahun dan ditanggung oleh perusahaan serta sudah dianggarkan dalam RKAP perusahaan setiap tahun anggaran.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komisaris
Frequency of Meeting Commissioners
Terkait dengan efektifitas dan orientasi kerja, Komisaris melakukan pertemuan (meeting) rutin dan pertemuan insidentil. Sepanjang tahun 2009 Komisaris melakukan pertemuan internal sebanyak 8 kali. Pokok-pokok bahasan dalam pertemuan Komisaris meliputi : • Laporan Keuangan tahun 2008 • Laporan Manajemen tahun buku 2008 • RKAP 2009 • Tindak lanjut hasil RUPS RKAP 2009 • Pengawasan Pelaksanaan RKAP tahun 2009 • Assesment GCG • Laporan Manajemen Triwulan-I tahun 2009 • Laporan Manajemen Triwulan – II tahun 2009 • Laporan Manajemen Triwulan – III tahun 2009 • Laporan Manajemen Triwulan – IV tahun 2009 • Laporan Hasil Evaluasi Komite Audit • Koordinasi Dewan Komisaris Periode 2008 - 2013 • Rencana Kerja dan Angaran Perusahaan tahun 2009
Associated with effectiveness and work orientation, the Commissioners had routine meetings and incidental meetings. During the year 2009, Commissioners did 8 internal meeting. The main topic of Commissioners include: • Financial Statements of 2008 • Management Report on Fiscal year 2008 • RKAP on 2009 • Follow-up of the 2009 GMS budgeting results • Implementation budgeting supervision In 2009 • GCG Assessment • I Quarterly Management Report in 2009 • II Quarterly Management Report in 2009 • III Quarterly Management Report in 2009 • IV Quarterly Management Report in 2009 • Results of Audit Committee Evaluation Report • Coordination of Board of Commissioners Period 2008 – 2013 • Operation Plan and Budgeting for 2009 Companies
Tingkat kehadiran Komisaris dalam Rapat Komisaris :
Nama Name
and
Attendance
Jabatan Position
Kehadiran Attendance
Jumlah Rapat Total Meeting
Komisaris Utama I President Commisioner
6
8
Usman Damanik
Komisaris I Commisioner
8
8
Abdul Latief Rabar
Komisaris I Commisioner
8
8
Zainal Arifin
Komisaris I Commisioner
8
8
Tungkot Sipayung
Komisaris I Commisioner
8
8
Irwansyah Nasution
Komisaris I Commisioner
8
8
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
of
The attendance of commissioners at commissioners meeting:
Muhammad Said Didu
2009
70
honorarium in one year and paid by the company and the company has been budgeted it in the annual budget each year.
Frekuensi Pertemuan/Rapat Gabungan antara Komisaris dan Direksi
Meeting / Joint Meeting Frequency between the Commissioner and the Board of Directors
Komisaris telah melaksanakan pertemuan/rapat gabungan dengan Direksi PTPN-IV secara rutin sebanyak 12 kali, antara lain : • Pembahasan lanjutan RKAP 2009 • Persiapan RUPS • Perubahan GUU VI/Kesehatan • Kinerja s.d. Pebruari 2009 • Laporan Manajemen Audited 2008 • Kinerja Triwulan I tahun 2009 • Key performance Indicators (KPI) • Pembahasan rencana penarikan kredit investasi • RJP tahun 2009 – 2013
Commissioners have been conducting 12 times joint meeting with PTPN-IV Board of Director of which are:
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris juga melakukan peninjauan langsung ke lapangan dengan mengunjungi 25 unit/kebun sepanjang tahun 2009.
In implementing supervision function, the board of commissioners also conducts a direct review to the field by visiting 25 unit/plantation throughout 2009.
Program Pelatihan untuk Komisaris
Training Programs for Commissioners
Orientasi program untuk Komisaris dilakukan pada awal tugasnya dengan cara mengadakan pertemuan dengan seluruh jajaran manajemen perusahaan dan kunjungan lapangan. Training untuk Komisaris dilakukan antara lain turut serta dalam Seminar/Lokakarya/Benchmark, dan lain-lain, di dalam maupun di Luar Negeri.
Program orientation for Commissioners conducted in the beginning of their duties by orginizing meeting with whole the Company’s management and field visit. Training for Commissioners also conducted by participating in Seminars/Workshops/Benchmarks, etc. both domestic and abroad.
• Continued Discussion of 2009 RKAP • Preparation for GMS • Changes of GUU VI / Health • Performance until February 2009 • Audit Management Reports 2008 • Performance of First Quarter 2009 • Key Performance Indicators (KPI) • Discussion on the withdrawal investment credit plan • RJP years 2009 – 2013
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
71
Direksi
Board of Directors
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Masingmasing Anggota Direksi Untuk memperlancar dan mempermudah hubungan Direksi dengan mitra kerja (Komisaris. Pemegang Saham dan Pihak lainnya), maka Direksi membagi tugas/ wewenang Direksi sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-masing. yaitu :
The Scope of Duties and Responsibilities of each Board of Directors member In order to accelerate and ease the relationship among Board of Directors with business partners (Board of Commissioners, Shareholders, and other parties), then Board of Directors distributed duties/authorities of Directors in line with their own field of work as follows :
Direktur Utama
President Director
a. Melaksanakan proses manajemen transformasi dalam rangka terwujudnya Sustainable Value dan Sustainable Growth. b. Membangun Perusahaan yang berbasis pengetahuan
a. To conduct transformation management process in order to create Sustainable Value and Growth
(Knowledge Company). c. Mensukseskan pembangunan sarana dan prasarana Teknologi Informasi secara efektif. d. Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:1996 serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). e. Melaksanakan seluruh peraturan yang berlaku terhadap operasional perusahaan dalam rangka memenuhi kepatutan (etika bisnis dan kerja). f. Mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
c. To
succeed the establishment of facility and infrastructure of Information Technology effectively. d. To succeed the implementation of Quality Management System of ISO 9001:2000 and Environment Management System of ISO 14001:1996 and also Health and Safety Management System. e. To conduct all the existing regulations on the Company’s operation in order to fulfill appropriateness (business and job ethics) f. Responsible for the Company performance at GMS.
Direktur Produksi
Production Director
a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Produksi serta mengevaluasi pelaksanaannya. b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang produksi untuk mewujudkan Best Practices. c. Mengendalikan biaya produksi serta investasi sarana/ prasarana produksi pada tingkat yang efektif dan efisien. d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan inovasi di Bidang Produksi. e. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional bidang produksi. f. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 1996. g. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi SDM Bidang produksi. h. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Total Quality Management (TQM), Quest for Innovation (QFI).
a. To determine strategic efforts and policies in production aspect also conduct its implementation evaluation. b. To evaluate and complete business process (work system) of production aspect in order to achieve Best Practices. c. To control production costs and also investment on production means/infrastructure in effective and efficient level. d. To implement and review innovation performance in production field. e. To map market demands and make them as the base of the operational performance in production field. f. To implement and review the implementation of Quality Management System of ISO 9001:2000 and Environment Management System of ISO 4001:1996. g. To implement and review the implementation of Work Assessment System (SPK) on Human Resources in production field. h. To conduct all Strategic Initiative Total Quality Management (TQM), and Quest for Innovation (QFI).
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
72
b. To develop knowledge-based Company
Direktur Keuangan
Finance Director
a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Keuangan/Akuntansi/ Pemasaran serta mengevaluasi pelaksanaannya. b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang Keuangan/Akuntansi/Pemasaran untuk mewujudkan The Best Total Cost. c. Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Assets Management secara berkesinambungan untuk menghindari erosi kapital. e. Mengendalikan dan mengevaluasi biaya produksi melalui pemanfaatan Activity Based Costing (ABC) dengan sasaran harga pokok FOB ≤ 78 % dari nilai penjualan. f. Memelihara Cash Reserve requirement sebesar 2 (dua) bulan kebutuhan dana operasional. g. Menyediakan sumber dana bagi pengembangan perusahaan dan kebun masyarakat disekitar Unit Kerja. h. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistim Penilaian Karya (SPK) bagi SDM Keuangan/ Akuntansi/Pemasaran. i. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Digital Business Design (DBD) dan Operational Excellence (OPEX). j. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative : Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) dan Customer Relationship Management (CRM).
a. To determine strategic efforts and policies in finance/ accounting/marketing and also conduct its implementation evaluation. b. To evaluate and complete business process (work system) of finance/accounting/marketing in order to achieve Best Total Cost. c. To maintain the balance between the company development and profitability. d. To implement and review the Assets Management implementation continuously to avoid the capital erosion. e. To control and evaluate production cost through Activity-Based Costing (ABC) with cost of FOB ≤ 78% of selling value. f. To maintain Cash Reserve Requirement for 2 monthsoperational cost. g. To provide capital resources for the development of the company and plantation belongs to the people who are living around the Working Unit. h. To implement and review the Work Assessment System implementation on human resources in finance/ accounting /marketing. i. To conduct all Strategic Initiative of Digital Business Design (DBD) and Operational Excellence (OPEX) programs. j. To conduct all Strategic Initiative programs : Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) and Customer Relationship Management (CRM).
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Business Planning and Development Director
a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha, serta mengevaluasi pelaksanaannya b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (Work System) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pemasok. c. Mengembangkan dan membina hubungan dengan mitra bisnis serta mitra aliansi. d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan sistem Perencanaan dan Pengembangan Usaha. e. Menghimpun dan mensiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing (market inteligence). f. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat lingkungan sekitar Unit Kerja melalui program KKPA, PUKK dan CD.
a. To determine strategic efforts and policies in Business Planning and Development field and also evaluate its implementation. b. To evaluate and complete business process (Work System) in Business Planning and Development field in order to improve customers and suppliers satisfaction. c. To improve and maintain the relationship with business partners and also alliance partners. d. To implement and review the implementation of Business Planning and Development system. e. To map market trends and competitor’s behaviour (market intelligence). f. To implement and review the implementation of community development and building for the people who are living around the Working Units through KKPA, PUKK and CD programs.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
73
g. Menginformasikan kebutuhan pasar secara berkesinambungan kepada Direktur produksi. h. Membangun sistem aliansi dalam pengembangan portofolio bisnis dan diversifikasi Usaha. i. Mengendalikan biaya Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha pada tingkat yang efektif dan efisien. j. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi SDM Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha. k. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative : Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) dan Customer Relationship Management (CRM).
g. To inform market demand continuously to Production Director. h. To establish alliance system in expanding portfolio of business and business diversification. i. To control Business Planning and Development Cost at the efficient and effective level. j. To implement and review the implementation of Work Assessment System on Human Resources in Business Planning and Development. k. To conduct all Strategic Initiative programs : Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) and Customer Relationship Management (CRM).
Direktur SDM dan Umum
Human Resources And General Affairs Director
a. Menetapkan upaya strategik dan kewajiban Bidang SDM & Umum serta mengevaluasi pelaksanaannya.
a. To determine strategic efforts and duties in Human Resources and General Affairs and evaluate its implementation. b. To evaluate and complete business process in Human Resources and General Affairs (HR system) to improve the competence, satisfaction and employee performance. c. To evaluate and complete business process (work system) of the General Affairs to realize working environment safety and fulfillment of legality aspect.
b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis Bidang SDM (HR System) untuk meningkatkan kompetensi, kepuasan dan kinerja karyawan. c. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang Umum untuk mewujudkan keamanan lingkungan kerja dan pemenuhan aspek legalitas. d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Perencanaan Kebutuhan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan (HR Strategic Planning). e. Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan yang didasarkan atas hasil mapping personil dan kompetensi profil jabatan serta mengevaluasi pelaksanaannya. f. Mengembangkan dan mengevaluasi pelaksanaan program peningkatan kualitas hidup (Quality of Life) karyawan. g. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan pelayanan kesehatan serta Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). h. Mengendalikan biaya pembinaan SDM dan Umum secara efektif dan efisien. i. Mengimplementasikan dan me-review pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi SDM/Umum. j. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Competence Based Human Resource Management (CBHRM).
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
74
d. To implement and review the implementation of the Human Resources Necessaries Planning which is in line with the need of the Company (HR Strategic Planning). e. To develop education and training system based on the personnel mapping result and the competence of position profile and also evaluate its implementation. f. To develop and evaluate Quality of Life Program implementation of the employees. g. To implement and review the implementation of the health-care services and also Work Health and Safety Management System. h. To controll Human Resources development and General Affairs cost effectively and efficiently. i. To implement and review the implementation of Work Assessment System) on Human Resources/General Affairs. j. To perform all Strategic Initiative Competence-Based Human Resources Management (CBHRM) program.
dan
Disclosure of Appointment Procedures and Remuneration / Directors Facility
Remunerasi yang diberikan kepada Direksi sesuai dengan Keputusan RUPS PTPN-IV Tahun Buku 2008 Nomor : RIS-04.07/RUPS-LK/01/VI/2009 tanggal 16 Juni 2009, terhitung 1 Januari 2009 menerapkan gaji/remunerasi dan fasilitas kepada Direksi sbb :
Remuneration paid to Directors in accordance with the decision of the GMS of PTPN-IV in Fiscal Year 2008 Number: RIS-04.07/RUPS-LK/01/VI/2009 dated June 16, 2009, effective initially on January 1, 2009 to apply salary / remuneration and facilities to the Directors as follows:
a. Gaji Direksi : • Direktur Utama : Rp. 77.557.000,- (100%x Ketetapan RUPS) • Direktur Bidang : Rp. 69.801.300,- (90 % x Gaji Direktur Utama)
a. Income : • President Director : Rp 77.557.000,- (100% x GMS decision) • Division Director : Rp 69.801.300,- (90% x President Director salary)
b. Rumah Jabatan Perusahaan menyediakan fasilitas berupa rumah jabatan bagi Direksi, namun apabila perusahaan tidak menyediakan fasilitas rumah jabatan, kepada Direksi diberikan kompensasi bulanan maksimum sebesar Rp. 19.000.000 per bulan
b. Housing Allowance The company provides Housing Allowance facilities for the Board of Directors, if the company does not provide housing facilities, the Directors be given the monthly compensation maximum up to Rp. 19 million per month.
c. Kendaraan Jabatan Perusahaan menyediakan fasilitas berupa 1 (satu) kendaraan jabatan bagi Direksi yang jenisnya ditetapkan dengan memperhatikan aspek kepantasan dan kemampuan keuangan perusahaan.
c. Transportation Allowance The Company provides Transportation Allowance facility for the Board of Directors, in form of one vehicle which in consideration to the propriety and financial ability of the company.
Dalam hal perusahaan memperoleh laba, kepada Direksi diberikan Tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS dengan komposisi sebagai berikut: • Direktur Utama : 100 % x Ketetapan RUPS • Direktur Bidang : 90 % x Tantiem Direktur Utama
In case of gaining profit, the Company will give tantiem to Board of Directors by the amount determined by GMS with composition as follows : • President Director :100% x determined of GMS • Division Director : 90% x tantiem of President Director
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi
Meeting Frequency and Attendance of Directors
Terkait dengan efektifitas dan orientasi kerja Direksi melakukan pertemuan (meeting) secara berkala untuk pembahasan RKAP, RKO/Evaluasi Kinerja Triwulan/ Semester, RJP, Rapat Steering Committee dan Rapat Rutin dengan Kepala Bagian dan. Direksi melakukan pertemuan sebanyak 23 kali sepanjang tahun 2009 yang diikuti oleh seluruh anggota Direksi.
Associated with effectiveness and working orientation, Directors conduct meetings on a regular basis for budgeting, RKO / Performance Evaluation Quarter / Semester, RJP, Steering Committee Meetings and Regular Meetings with Heads Department and Directors conduct 23 times meetings during 2009 which was attended by all Board of Director members.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
Pengungkapan Prosedur Penetapan Besarnya Remunerasi/Fasilitas Direksi
75
Tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat Direksi :
Nama Name Dahlan Harahap Balaman Tarigan Setia Dharma Sebayang Ahmad Haslan Saragih
Attendance of Directors in Board of Directors meeting :
Jabatan Position
Kehadiran Attendance
Jumlah Rapat Total Meeting
Direktur Utama I President Director
23
23
Direktur Produksi I Production Director
21
23
Direktur Keuangan I Finance Director
21
23
Direktur Perencanaan & Pengembangan Usaha I
21
23
21
23
Planning and Business Development Director Rusdi Lubis
Program Pelatihan Untuk Direksi
Training Program For Directors
Training untuk Direksi dilakukan antara lain mengikuti Seminar, Lokakarya yang dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP), Kantor Kementerian BUMN, dll. Kinerja Direksi diawasi dan dievaluasi oleh Komisaris secara periodik, dan Pemegang Saham dalam RUPS.
Training for Directors such as, following the seminar, workshop conducted by the Educational Institute of Plantation (LPP), the Ministry of BUMN, and conducted comparative studies (benchmarks) to several companies in Internal and in Foreign Affairs.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit dibentuk dan diangkat serta bertanggung jawab kepada Komisaris. Terdiri dari Ketua dan 3 (tiga) anggota, Ketua Komite Audit adalah anggota komite yang ditetapkan dari salah satu Komisaris. Berdasarkan Keputusan Komisaris Nomor : DK-01/Kpts/I/2009 tanggal 14 Januari 2009, Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :
The Audit Committee was formed and appointed furthermore accountable to the Commissioner. Consists of a leader and 3 members, the leader of the Audit Committee is a committee member assigned from one of the Commissioners. Based on Commissioner Decision Number: DK-01/Kpts/I/2009 dated January 14, 2009, Structure of the Audit Committee are as follows:
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
76
Direktur SDM & Umum I HR and General Affair Director
• Usman Damanik (Komisaris merangkap Ketua Komite Audit) • Hebron Sinaga (Anggota) • Edward Nurdin (Anggota) • Abdul Rahman Dalimunthe (Anggota)
• Usman Damanik (Commissioners act as audit committee leader) • Hebron Sinaga (member) • Edward Nurdin (member) • Abdul Rahman Dalimunthe (member)
Fungsi dan Peran Komite Audit
Function and Role of Audit Committee
Komite Audit berfungsi dan berperan mempersiapkan data dan informasi dalam rangka membantu pelaksanaan fungsi Komisaris. Organisasi, Job Description, hubungan kerja Komite Audit dengan berbagai pihak dan mekanisme kerja Komite Audit telah diatur dalam Piagam Komite Audit.
Function and role of the Audit Committee are to prepare the data and the information in order to assist the Commissioner performance. Organization, Job Description, the Audit Committee operational relationships with various parties and the Audit Committee operational mechanism has been set in the Audit Committee Charter.
Dasar Pembentukan Komite Audit
Basic Formation of Audit Committee
Independensi anggota Komite Audit dijamin dan diatur oleh Undang-undang. Dasar Pembentukan Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dilingkungan PTPN IV adalah merupakan realisasi ketentuan per undang-undangan yaitu :
Independence of Audit Committee members is guaranteed and regulated by the Act. Basic Formation of the Audit Committee for State Owned Enterprises (BUMN) within the PTPN IV is a realization of laws and regulations are:
a. Pasal 70 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara; b. Pasal 71 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN;
a. Article 70 of Law No. 19 of 2003 on State Enterprises; b. Article 71 of Government Regulation No. 45 Year 2005 concerning the Establishment, Management, Supervision and dissolution of State Owned Enterprises; c. Decree of the Minister of State Enterprises No. KEP117/M-MBU/2002 dated August 1, 2002 regarding the implementation of good corporate governance practices in State Owned Enterprises; d. Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER-05/MBU/2006 dated December 20, 2006, regarding the Audit Committee for State Owned Enterprises; e. Decision of the Board of Commissioners of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. DK-01/11/ Kpts/2008 regarding Dismissal and Appointment of the Audit Committee members of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Tugas-tugas Komite Audit meliputi : a. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern maupun auditor eksternal sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standard;
Audit Committee Duties: a. To assess activities performance and audit result conducted by Internal Audit or external auditor so that the improper performance and reports can be anticipated;
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
c. Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance pada BUMN; d. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/ MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006, tentang Komite Audit bagi BUMN; e. Keputusan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nomor : DK-01/11/Kpts/2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan anggotaanggota Komite Audit PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
77
b. To give recommendations on the improvement of the Company’s management control system and its performance; c. To give advices on the assignment of the external auditor candidates to Commissioners; d. To ensure satisfacted review procedures toward all information issued by the Company, including the periodic financial report, projection/ forecast and other financial information delivered by the Company to the Shareholders;
Program Kegiatan Komite Audit Tahun 2009 dan Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Audit Committee Activity Program Year 2009 Activities and Results
Untuk melaksanakan tugasnya maka Komite Audit berkewajiban menyusun Program Kerja Tahunan yang memuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Program Kerja Komite Audit Tahun 2009 dan hasil Pelaksanaan Kegiatan sepanjang tahun 2009, sebagai berikut :
To carry out its duties, the Audit Committee is obliged to prepare an Annual Work Program includes a plan of activities to be carried out. Audit Committee Work Program Year 2009 and the Implementation of Activities throughout the year 2009, as follows:
a) Monitoring dan evaluasi proses penyelesaian dan penetapan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Perusahaan tahunan, melalui : a.1.) Memonitor penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan dengan mengevaluasi dan mengikuti penyusunan Laporan Manajemen bulanan dalam tahun 2009. a.2.) Berkaitan dengan audit atas laporan keuangan tahun buku 2008 oleh Akuntan Publik • Mempelajari ketentuan-ketentuan yang diatur dalam kontrak audit, apakah sudah wajar dan sesuai dengan peraturan perundang undangan. • Mengadakan evaluasi atas progress pelaksanaan audit oleh KAP dan membahas hal-hal yang perlu perhatian untuk direkomendasikan. • Melakukan evaluasi akhir atas laporan hasil pemeriksaan KAP.
a) Monitoring and evaluation of settlement process and the establishment of an annual Corporate Financial Accountability Report, through: a.1) Monitor the preparation of the Company financial statements by evaluating and following the monthly management report preparation in 2009. a.2) In connection with the financial statements audit of fiscal year 2008 by Public Accountants
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
78
b. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya; c. Memberi masukan atas penunjukan calon eksternal auditor perusahaan kepada Komisaris; d. Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan termasuk laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast dan lain-lain informasi keuangan yang disampaikan perusahaan kepada pemegang saham; e. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris berdasarkan ketentuan perundangundangan yang berlaku;
e. To conduct some identification towards highlights which need Commissioners’ attention; f. To conduct other duties given by Commissioners based on the existing regulations.
• Studying the provisions stipulated in the contract audit, if it was fair and in accordance with laws and regulations. • Conducting evaluation of the audit progress by the accounting firm and discuss matters that need attention to be recommended. • Evaluating the end of examination reports of the KAP.
b). Evaluation and effectiveness of Internal Audit. After an evaluation of the Internal Audit can be concluded that the presence of Internal Audit was quite good and effective, although there is still an attention needed to improve their effectiveness, among others. b.1) When compared the task load with human resource available, still felt the shortage, within number, as well as his ability. The major short of skills is in auditing financial statements, ie, in the process of preparing the financial statements and the financial statement audit process which is not completely able to assist the Directors in the field. b.2) In general, SPI has been able to conduct inspection program in 2009. b.3) From the evaluation results of internal audit within the period of the first semester of 2009, we can know the following things: • In the results of internal audit, has not disclosed the review of agency comments that the auditee responses to the findings of SPI. It is necessary to know the level of truth and effectiveness of SPI audit results. • SPI has not made a follow-up evaluation of the recommendations presented, to see which was followed up and which ones have not. • From the results through the SPI can know basic things that need further attention, such as, the implementation of fertilizers, the cost of security and internal control systems that are not yet effective, and the Cards History of Plants (KRT) has not been done properly.
b.4) Monthly plantation performance reports submitted to the Commissioner through the SPI, are made a compilation and then submitted to the Commissioner. c. Evaluating the Internal Control System of certain activities Activities that are selected for evaluation by internal control system procurement conducted in the Office of the Directors, namely the implementation
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
b) Melakukan evaluasi dan efektivitas Satuan Pengawasan Intern (SPI). Setelah mengadakan evaluasi atas SPI dapat disimpulkan bahwa keberadaan SPI sudah cukup baik dan efektif, walaupun masih ada yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan efektifitasnya, antara lain. b.1.) Apabila dibandingkan beban tugas dengan tenaga (SDM) yang tersedia, masih dirasakan adanya kekurangan, baik jumlah, maupun kemampuannya. Kekurangan kemampuan yang utama adalah dibidang audit laporan keuangan, yakni dalam proses penyusunan laporan keuangan dan dalam proses audit laporan keuangan sehingga belum sepenuhnya dapat membantu Direksi di bidang tersebut. b.2.) Pada umumnya SPI telah dapat melaksanakan program pemeriksaan tahun 2009. b.3.) Dari hasil evaluasi atas hasil pemeriksaan SPI dalam periode semester I 2009, dapat diketahui hal-hal sebagai berikut: • Dalam hasil pemeriksaan SPI, belum diungkapkan komentar instansi yang diperiksa yang merupakan tanggapan auditee terhadap temuan SPI. Hal ini perlu untuk mengetahui tingkat kebenaran dan efektivitas hasil audit SPI. • SPI belum melakukan evaluasi atas tindak lanjut rekomendasi yang disampaikan, untuk mengetahui mana yang sudah ditindaklanjuti dan mana yang belum. • Dari temuan hasil pemeriksaan SPI dapat diketahui hal-hal pokok yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut, antara lain, pelaksanaan pemupukan, biaya keamanan dan system pengendalian intern yang belum efektif, serta Kartu Riwayat Tanaman (KRT) yang belum dikerjakan sebagaimana mestinya. b.4.) Laporan kinerja bulanan Kebun yang disampaikan kepada Komisaris melalui SPI, oleh SPI dibuat kompilasi dan kemudian disampaikan kepada Komisaris. c) Melakukan evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern kegiatan tertentu Kegiatan yang dipilih untuk dievaluasi adalah system pengendalian intern pengadaan barang dan jasa yang dilakukan di Kantor Direksi, yaitu pelaksanaan
79
pelaksanaan
of investment in plant, and implementation of marketing.
d) Evaluasi dan monitoring atas laporan Direksi tentang progres pelaksanaan arahan RUPS. Dari hasil evaluasi komite audit atas laporan progress pelaksanaan arahan RUPS, disimpulkan bahwa pada umumnya Direksi telah menindakllanjuti, ada yang telah selesai serta ada yang masih dalam proses.
d) Evaluation and monitoring of the Directors report on the progress of implementation of the RUPS. From the evaluation results of the audit committee
investasi bidang pemasaran.
tanaman,
dan
e) Evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan Laporan Manajemen yang dievaluasi adalah Laporan Manajemen Triwulan I, Triwulan II dan Triwulan III tahun 2009. Dari hasil evaluasi ditemukan adanya deviasi antara realisasi dan RKAP, namun komite audit menganggap masih dalam batas kewajaran.
f) Evaluasi atas Laporan Kinerja bulanan Group Unit Usaha dan Unit Usaha. Dari laporan kinerja unit-unit kebun samapi dengan Juni 2009, komite audit melakukan pengelompokan terhadap unit-unit kebun kelapa sawit dan kebun teh. Untuk unit kebun kelapa sawit yang tidak mencapai sasaran berdasarkan Capaian produksi, produktivitas, rendemen, HPP Af. Kebun, tingkat penggunaan PKS, bahkan ada yang masuk dalam watch list.
f) A Report evaluation of the monthly Performance of Group Business Units and Business Units. From the performance report of Samapi plantation units within June 2009, audit committee regrouping oil palm plantations and tea plantations. For the oil palm plantations that do not reach the target based on achievement of production, productivity, yield, HPP Af plantations, PKS level usages, there are also some plantation included in the watch list.
g) Evaluasi Cash Flow perusahaan. Untuk mengevaluasi kondisi dan perkembangan cash flow perusahaan dilakukan perbandingan antara rencana cash flow triwulan dengan realisasinya. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui bahwa kondisi cash flow perusahaan berada dalam kondisi baik, yang berarti realisasi penerimaan masih dalam batas-batas yang direncanakan dan pemenuhan kewajiban dapat dilakukan dalam batas-batas waktu yang sewajarnya. Penugasan anggota Komite Audit untuk melakukan evaluasi atas cash flow tidak dilakukan secara khusus, tetapi hanya dilakukan perbandingan secara triwulanan oleh Ketua Komite Audit.
g).Evaluate the company’s Cash Flow. To evaluate the condition and progress of cash flow, company made the comparison between quarterly cash flow realization plan. From the result, it is known that the condition of cash flow are in good condition, which means the realization of revenue is still within the intended limits and obligations fulfillment could be done within the limits of reasonable time. Assignment of the Audit Committee members to conduct an evaluation of cash flow is not done specifically, but only made the comparison on a quarterly basis by the leader of the Audit Committee.
h) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PKBL dan CSR Setelah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program PKBL dan CSR, dapat disimpulkan bahwa,
h) Monitor and evaluation of PKBL and CSR implementation After evaluating the implementation of CSR and CSR programs, we can conclude that, the implementation
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
80
on the reports of GMS implementing progress, it was concluded that in general the Directors had followed up, some are done and there some still in process. e) An evaluation of the Quarterly Management Report Management reports which being evaluated, are the First Quarter Management Report, Second Quarter and Third Quarter of 2009. From the evaluation results, it is found that their is deviations between actual and RKAP, but the audit committee consider it still within acceptable limit.
pelaksanaan program PKBL dan CSR sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, walaupun ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan program PKBL dan CSR . i) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta Komisaris. Komisaris meminta komite audit untuk melakukan evaluasi atas rencana penambahan penyetoran modal saham kepada anak perusahaan, yaitu PT. SAN.
of PKBL and CSR programs are in accordance with existing regulations, although there are some point that need attention in the implementation of CSR and CSR programs. i) Carry
out other tasks requested by the Commissioners. Commissioners demand the audit committee to evaluate additional deposited plan of capital share to a subsidiary, namely PT. SAN.
Komite Remunerasi
Remuneration Committee
Dalam rangka membangun suatu perusahaan yang sehat diperlukan sistem manajemen yang dapat mengatur penghasilan yang diterima karyawan di segala lini pekerjaan, penerimaan penghasilan tersebut tentu harus berdasarkan kemampuan, tangung jawab dan prestasi yang dimiliki. Komite Remunerasi di PTPN-IV berjalan secara fungsional di Direktorat/Bagian SDM dengan anggota seluruh Kepala Bagian, yang keputusan akhir diambil berdasar hasil Rapat Direksi.
In developing a healthy company, it needs management system which can organize income accepted by the employees in all work lines. That income should be based on capability, responsibility, and achievement of the employees. Remuneration committee in PTPN-IV moved functionally in Directorate/Human Resources Department with all Head of Departments as the members which its final decision based on Board of Directors’ Meeting.
Uraian Tugas : Komite Remunerasi bertugas :
Job Description: Remuneration Committee Function:
a. Membahas, menyusun serta merumuskan sistim Remunerasi yang akan diterapkan di PTPN-IV, sehingga penghasilan yang diterima seorang karyawan dapat disesuaikan dengan kemampuan, tanggung jawab dan prestasi yang dimiliki; b. Mencari kriteria dan faktor-faktor pendukung yang dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk menerapkan sistem remunerasi, dan apabila dipandang perlu dapat melakukan benchmark dengan perusahaan lain; c. Dalam melaksanakan tugas dapat melakukan koordinasi dengan direktur bidang masing-masing; d. Dalam bekerja komite remunerasi agar melaporkan hasil kerja secara berkala kepada Direktur Utama.
a. To discuss, arrange and also formulate Remuneration System which will be applied in PTPN-IV, therefore income of the employees can be adjusted to capability, responsibility and and achievement of the employees; b. To find out criterias and supporting factors which can be used as guideline to apply remuneration system, and if necessary the Committee can perform benchmark with other companies; c. In performing its duties, the Committee can coordinate with Directors of each field. d. In performing its duties, Remuneration Committee should report work result periodically to the President Director.
Komite Nominasi
Nomination Committee
Dalam upaya meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja bagi seluruh karyawan PTPN-IV, manajemen menganggap perlu menentukan suatu perencanaan penjenjangan karir yang jelas kepada seluruh karyawan, khususnya dalam menduduki jabatan tertentu. Komite Nominasi yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut berjalan secara fungsional di bawah Direktorat SDM, dengan anggota Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan dan Kepala Bagian SPI, serta Kepala Bagian terkait.
In increasing and optimizing performance for whole employees of PTPN-IV, the management thought that it was important to determine a career gradation planning for all employees, especially for holding some position. Nomination committee which is responsible for all of those matters performs functionally under Human Resources Directorate, with Head of the Corporate Secretary Department and Head of SPI, and also the relevant Head of Department as its members. 2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
81
Dari hasil kerja Komite Nominasi akan dibawa untuk diputuskan di dalam Rapat Direksi.
Nomination Committee work result will be brought to be decided in Directors’ Meeting.
Uraian Tugas & Tanggung Jawab : Komite Nominasi bertugas :
Job Description & Responsibilities : Nomination Committee duties:
a. Merumuskan kebijakan perusahaanmengenai penerapan sistim nominasi untuk karyawan secara individu guna dapat didudukkan pada level manejemen tertentu; b. Menetapkan kriteria dan faktor-faktor pendukung yang dapat dipergunakan sebagai pedoman guna menentukan pernjenjangan karir seorang karyawan pada level manejemen tertentu; c. Melakukan benchmark dengan perusahaan lain yang dianggap dapat memberikan kontribusi terhadap sistim nominasi di PTPN-IV; d. Dalam melaksanakan tugas dapat melakukan koordinasi dengan direktur bidang masing-masing; e. Melaporkan hasil kerja secara berkala kepada Direktur Utama.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sesuai SK Direksi No : 04.01/Kpts/6/I/2006 tanggal 1 Januari 2006, Sekretaris Perusahaan bertugas untuk memenuhi kebutuhan stakeholder tentang informasi, merupakan penghubung pertemuan antar Direksi dengan Komisaris serta Pemegang Saham, melakukan
According to the Directors Decree No. 04.01/Kpts/6/ I/2006 dated on January 1st, 2006, Corporate Secretary has the duty of fulfilling the need of the Stakeholders on information, and as liaison officer in organizing meeting among Directors and Commissioners and also
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
82
a. To formulate the Company policies on nomination system application for employees individually, in order to be positioned at a certain management level; b. To established criterias and supporting factors which can be used as guideline to determine career gradation of an employee at a certain management level; c. To perform benchmark with other companies which are considered of being able to give some contribution toward the nomination system in PTPN-IV; d. In performing its duties, the Committee can coordinate with Directors of each field; e. To report work result periodically to the President Director.
persiapan pelaksanaan RUPS, membuat Notulen Rapatrapat Direksi, dan membantu Direksi untuk mendorong kepatuhan korporasi terhadap peraturan perundangundangan serta mendorong penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Shareholders, prepare RUPS, make Directors Meeting minutes, and help Directors to motivate corporate loyalty toward the regulation and also stimulate Good Corporate Governance principles implementation.
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh setingkat Kepala Bagian yang langsung bertangung-jawab kepada Direktur Utama (Catatan ; posisi jabatan ini sedikit diatas Kepala Bagian dan dibawah Direksi). Sepanjang tahun 2009, Sekretaris Perusahaan membuat dan menyampaikan laporan secara berkala kepada Direktur Utama, serta sesuai permintaan Direksi yang mencakup antara lain : a. Pelaksanaan RUPS b. Jumlah Rapat Direksi dan kehadiran masing-masing direktur dalam rapat internal sepanjang tahun c. Penerapan GCG di lingkungan perusahaan d. Dan lain-lain yang berhubungan dengan pengambilan keputusan bagi kebijakan perusahaan.
Corporate Secretary are someone who rank with the Head of Department level, he held responsible to the Director directly (Note: These positions slightly above Head of Department and below the Directors). During 2009, the Corporate Secretary do and submit reports regularly to the Chief Director, as requested by Directors, that includes:
Manajemen Resiko
Risk Management
Menyadari tingginya potensi resiko, terutama pada era perubahan yang sangat cepat seperti saat ini, perusahaan mulai menyusun penerapan manajemen resiko yang terstruktur dengan baik. Proses identifikasi, pengukuran dan pengendalian dilakukan sebelum suatu proses bisnis dimulai dan selama proses tersebut berjalan, sebab selama proses berjalan banyak terjadi perubahanperubahan yang akan mempengaruhi pencapaian target perusahaan kedepan. Untuk lebih terarah dalam menyusun struktur manajemen resiko ini, telah diadakan kerjasama dengan badan independen yang profesional dalam penerapan manajemen resiko. Dan saat ini bagian manajemen resiko secara struktural berada di Bagian Sekretaris Perusahaan.
Understanding the high potential risks, especially in the era of rapid change such as this, the company began to arrange risk management application which is well structured. The process of identification, measurement and control were carried out before a business process starts and during the process, because during the process there would be a lot of changes which could affect the targets achievement in the future. In order to guided the course in preparing the risk management structure, has been held a collaboration with a professional and independent institution in the implementation of risk management. And now risk management are structurally part of the Corporate Secretary Department.
Satuan Pengawasan Intern 1. Dasar Pembentukan
Internal Audit Unit 1. Basic Formation
a. Implementation RUPS b. Number of Directors Meetings and attendance of each director in internal meetings throughout the year c. GCG implementation in corporate environments d. And others related to the company policy decisions.
Pembentukan Satuan Pengawasan Intern (SPI) ditetapkan berdasarkan kepada : - Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983; - Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang perseroan, pasal 28 ayat 1; - Undang-undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Bab VI pasal 67.
Establishment of Internal Audit Unit are determined according to: - Government Regulation No. 3 Year 1983; - Government Regulation Number 12 Year 1998 regarding the corporate, article 28 paragraph 1; - Act No. 19 year 2003 concerning State-Owned Enterprises Chapter VI Article 67.
Fungsi SPI yang tadinya hanya membantu manajemen dalam memastikan bahwa sistem pengendalian
Previously Internal Audit Unit functions only to assist management in ensuring that the company’s internal
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
83
internal perusahaan telah berjalan dengan baik sesuai ketentuan, tidak lagi memadai, tetapi dituntut lebih jauh untuk membantu meningkatkan kinerja perusahaan, yaitu sebagai mitra strategis manejemen melalui kegiatan evaluasi, analisis dan pengkajian dalam rangka peningkatan dan efektifitas pengendalian internal, manajemen resiko dan penerapan prinsipprinsip Good Coorporate Governance dalam kegiatan operasional perusahaan.
2. Struktur Organisasi
2. Organizational Structure
Struktur Organisasi SPI dtetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor : 04.11/Kpts/80/XII/2007, tanggal 27 Desember 2007, tentang Pedoman Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), dalam kedudukannya merupakan bagian yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Secara struktural, organisasai SPI terdiri dari : a. Kepala Bagian b. Kepala Urusan c. Asisten Urusan d. Karyawan Pelaksana
Organization structure of Internal Audit Unit determined by the Directors Decree No. 04.11/Kpts/80/XII/2007, dated on December 27th, 2007 concerning on PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) guidelines, its position is directly under and responsible to the President Director.
Berbeda dengan jabatan yang ada pada organisasi struktural SPI, istilah jabatan pada organisasi fungsional SPI, adalah : a. Penanggung Jawab (Kepala Bagian) b. Pengawas meskipun sampai saat ini belum ada pada struktural organisasi SPI PTPN IV (Manajer Pengawasan). c. Ketua Tim (Kepala Urusan) d. Anggota Tim (Kepala Urusan, Asisten Urusan dan Karyawan Pelaksana)
Differ from the existing positions in structural SPI organization, the term of position in functional SPI organization are: a. Responsible Person (Head of Department) b. Supervisor, even though until now still devoid in structural SPI organization of PTPN-IV (Supervision Manager) c. Team Leader (Head of Administration) e. Team members (Head of Administration, Assistant to the Administration, Executive Employees)
3. Personil Kekuatan personil SPI s.d. Triwulan IV/2009 berjumlah 26 orang terdiri dari 10 orang karyawan pimpinan dan 16 orang karyawan pelaksana. Dari 10 orang karyawan pimpinan tersebut yang memiliki sertifikasi QIA ataupun PIA maupun keduanya sebanyak 6 orang.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
84
control system has gpme well according to the provisions, is no longer adequate, but furtherly required to help improve corporate performance, namely as a strategic partner of management through evaluation, analysis and assessment in order to for development and effectiveness of internal controls, risk management and application of the Good Corporate Governance principles in corporate operations.
Structurally, SPI organization consists of : a. Head of Department b. Head of Administration c. Assistant of Administration d. Executive Employees
3. Personnels SPI personnel up to the 4th Quarter 2009 were 26 people consisting of 10 leader employees and 16 executive employees. From all employee who have led, 10 employees own QIA or PIA certification or both as much as 6 persons.
4. Realisasi Program Kerja Audit Tahunan (PKAT), Tahun 2009.
4. Realization of Annual Audit Work Program (PKAT) of 2009.
Dari 73 PKAT yang direncanakan pada tahun 2009, realisasi pelaksanaan audit sebanyak 59 kali atau sebesar 80,82%. Tidak tercapainya pelaksanaan audit sesuai rencana didalam PKAT, disebabkan adanya audit yang tidak direncanakan, seperti : audit untuk keperluan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Manajer Unit, GUU dan Bagian sejumlah 23 (dua puluh tiga) ditambah lagi Audit Khusus PMT sejumlah 1 (satu) kunjungan serta adanya Pendidikan. Disamping itu melaksanakan dan pekerjaan-pekerjaan administrasi lainnya yang berkaitan dengan tindak lanjut kebijakan/ keputusan Direktur Utama.
From the 73 audit planned in 2009, the actual audit implementation were 59 times or 80.82%. The unaccomplished audit implementation due to the unplanned audit, such as: audit for the official handover (Sertijab) Unit Manager, GUU and Part of 23 audit plus one PMT Special Audit, Educational visits. Besides, implementing and other administrative tasks related to the Director policy / decision.
5. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
5. Human Resources Development
Pengembangan SDM tetap dilakukan, dengan kebijakan sebagai berikut :
The Human Resources Development is still conducted with policies such as follows:
a. Sertifikasi Pendidikan secara reguler bagi auditor ke Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan Yayasan Pendidikan Internal Audit, serta Lembaga Pengembangan Fraud Auditing Jakarta melalui program : • Dasar-Dasar Audit (DDA) • Audit Operasional (AO) • Pengelolaan Tugas-Tugas Audit (PTTA) • Komunikasi dan Psikologi Audit (KPA) • Audit Kecurangan (AK) • Electronic Data Processor Audit (EDP-Audit)
a. Certification Regularly education for Auditors to the Center of Accounting Development and Finance of State Owned Institute on Accounting and Internal Audit Education Foundation in Jakarta, with details are as follows : • Audit Basic Principles (DDA) • Operational Audit (AO) • Audit Duties Management • Communication and Psychological Audit • Audit on Fraud • Electronic Data Processor Audit (EDP-Audit)
b. Pendidikan Berkelanjutan (Continuous Education) Mengikuti seminar, workshop, ceramah lainnya yang relevan dengan bidang audit dan current issue.
b. Continuous Education To join workshops, seminars, and other lectures which are relevant to audit aspect and current issue.
Risiko Perusahaan
Company Risk
Resiko-resiko yang dihadapi perusahaan saat ini : 1. Sengketa lahan dengan masyarakat Untuk mengatasi sengketa lahan dengan masyarakat, perusahaan melengkapi seluruh aspek legalitas khususnya sertifikat HGU dan dokumen pendukung. Terhadap lahan-lahan yang diokupasi masyarakat, perusahaan berupaya melakukan pembebasan melalui upaya damai dan saling menguntungkan.
Risks faced by the Company at present: 1. Land disputes with the society To settle land disputes with the society, the Company has completed all of the legal aspects on land disputes with HGU certificate and other supporting documents. Toward lands which are occupied by the society, the Company has tried to settle it in peaceful ways and by win-win solution; legal action would be taken as the last resost in term of the agreement was not achieved.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
85
2. Penjarahan Hasil hasil produksi Menghadapi penjarahan hasil produksi di kebun, perusahaan mengoptimalkan pengamanan melalui Pam Swakarsa, dan bila diperlukan mengikut sertakan aparat keamanan.
2. Production result plundering Facing the production result plundering, the Company has optimized the security through Spontaneous Security (Pam Swakarsa) and if necessary the Company would invite security officers (police).
3. Peraturan Daerah (Perda) yang tumpang tindih Untuk mengatasi hal ini, manajemen berupaya mencari solusi melalui GAPKI dan instansi pemerintah terkait, serta meningkatkan kerjasama dengan Pemda yang mengeluarkan Perda tersebut dalam bentuk pembangunan sarana umum.
3. Overlapping Regional Regulations (Perda) Coping with the overlapping Regional Regulations, the management has tried to find the best solution through GAPKI and the relevant Government Institutions, and also improved the joint-cooperation with the local Government which issued the Regulations by building public facilities. 4. Fluctuation on Selling Price Coping with fluctuated selling price, the Company always totally make efficiency to maintain the production cost stay under the selling price.
4. Fluktuasi Harga Jual Menghadapi harga jual yang berfluktuasi, perusahaan senantiasa melakukan efisiensi secara menyeluruh untuk menjaga biaya produksi tetap berada di bawah harga jual.
5. Climate and season changes Climate and season changes which always happened, even sometimes were very extreme, the Company always anticipate through cooperation with research bureau, and also use superior clone and the technical culture improvement.
6. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar Menghadapi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar yang berpengaruh kepada kewajiban perusahaan dalam valuta asing, manajemen melakukan kebijakan penjualan ekspor (natural hedging).
6. Fluctuation on Rupiah exchange rate toward US Dollar Coping with fluctuation on Rupiah exchange rate toward US Dollar which influence the Company liabilities in foreign currencies, the management made natural hedging .
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
86
5. Perubahan iklim/pergeseran musim Perubahan iklim/pergeseran musim yang terus terjadi bahkan kadang sangat ekstrim, perusahaan senantiasa melakukan antisipasi melalui kerjasama dengan balai penelitian, serta menggunakan klon unggul dan perbaikan kultur teknis.
Perkara/Litigasi yang Dihadapi
Case / Litigation Challenge
Perkara/litigasi yang dihadapi perusahaan saat ini merupakan penyelesaian terkait dengan penggarapan/ okupasi lahan/kebun-kebun oleh masyarakat di atas lahan HGU PTPN-IV.
Case / litigation challenge by today’s companies, are related to field or plantation exploitation / occupation by local farmer community on HGU PTPN-IV land.
FOTO
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
87
Peristiwa Penting Significant Events
Kerjasama bidang pendidikan dengan perguruan tinggi Educational cooperation with universities
Penyerahan bantuan beasiswa untuk sekolah dasar Scholarship assistance endowment for primary schools student
Penyerahan bantuan bencana alam di Sumatera Barat Provision of natural disasters relief in West Sumatera
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
88
Upacara Bendera HUT Proklamasi RI Anniversary of Republic Indonesia Independence Day ceremony
Serah terima jabatan manager Unit Meranti Paham Handover of Meranti Paham Unit managerial position
Penghijauan Nature conservation
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
89
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
90
Tinjauan Umum
General View
Tiga prinsip yang mendasari Tanggung Jawab Sosial terhadap Masyarakat atau yang singkatnya kita sebut dengan CSR (Corporate Social Responsibility) adalah profit, people dan planet yang juga dikenal dengan istilah triple bottom lines, sudah menjadi suatu kebutuhan bagi PTPN-IV yang sejak lama telah di implementasikan. Terlebih bisnis perusahaan yang tidak terkonsentrasi pada satu tempat, tapi tersebar di 10 (sepuluh) Kabupaten lingkup Propinsi Sumatera Utara, menuntut pengelolaan program yang harus terencana dengan baik, agar penyaluran dana tepat guna dan sasaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh stakeholders (pelanggan, karyawan, klien, pemegang saham, masyarakat sekitar) dan memberi nilai tambah pada kualitas lingkungan hidup.
Three principles which become the basis of Social Responsibility toward the society or in brief we mention as CSR (Corporate Social Responsibility) are profit, people and planet which also known by the term of triple bottom lines have already become the need of PTPNIV and already implemented. Moreover the Company’s business is not concentrated in one place, but spread in 10 Regencies in North Sumatera Province. It needs a wellplaned management program so that the fund distribution will be efficient and achieve the target in order to increase the quality of life for all stakeholders (customers, employees, clients, shareholders, people who are living around the Company) and give added value toward the environment quality.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
91
Civil society-oriented economic development conducted by PTPN-IV around the plantation could be observed through the development of Plasma Plantation with Profit Sharing method in South Tapanuli and Madina Regencies and also participation in Food Sustainibility Program through Corn Planting Program in non-productive/critical lands by involving group of farmers around the plantation. Beside cultivating critical lands, the Company’s concern can also be observed by providing free seeds which were distributed to the public under cooperation with local society, non-governmental organizations, and the local government, also conducts environmental greening throughout the plantation area, especially in critical area around the plantation.
Program Kemitraan
Partnership Program
Pada tahun 2009, PTPN-IV telah menyalurkan dana kemitraan di 16 Kabupaten/Kota dengan jumlah mitra binaan sebanyak 667 mitra, yang bergerak di sektor industri kecil, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, jasa, dan lainnya. Total dana kemitraan yang disalurkan sepanjang tahun 2009 mencapai sebesar Rp. 17,08 miliar.
In 2009, PTPN-IV has channeled partnerships funds in 16 Districts / City with the number of partners as much as 667 partners, working in small industrial sector, trade, agriculture, horticulture, animal husbandry, fishery, services, and others. The total funds disbursed during partnership in 2009 reached Rp. 17.08 billion.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
92
Pembangunan ekonomi kerakyatan yang dilakukan PTPNIV disekitar wilayah kebun dilakukan antara lain melalui pembangunan Kebun Plasma dengan pola Profit Sharing di Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Madina, serta turut serta mensukseskan Program Ketahanan Pangan melalui Program Penananam Jagung di lahanlahan tidak produktif/kritis, dengan mengikut sertakan kelompok-kelompok tani di sekitar kebun. Kepedulian akan lingkungan disamping menanami lahan-lahan kritis sekitar kebun sendiri, menyediakan bibit pohon gratis bekerjasama dengan masyarakat, LSM dan pemda terkait, juga melakukan penghijauan di seluruh lingkungan kebun, khususnya di lahan-lahan kritis disekitar kebun.
Disbursement of the partnership on a regional basis, are as follows :
No.
Wilayah Area
Jumlah Mitra Total Partners
Dana disalurkan Distributed Fund
1
Simalungun
160
4,230,000,000
2
Pematang Siantar
46
1,170,000,000
3
Deli Serdang
35
885,000,000
4
Serdang Bedagai
29
725,000,000
5
Tapanuli Utara
2
40,000,000
6
Tapanuli Selatan
10
320,000,000
7
Madina
18
480,000,000
8
Tapanuli Tengah
49
1,340,000,000
9
Langkat
20
520,000,000
10
Dairi
9
195,000,000
11
Asahan
51
1,425,000,000
12
Labuhan Batu
16
515,000,000
13
Medan
151
3,720,000,000
14
Tebing Tinggi
26
715,000,000
15
Binjai
1
25,000,000
16
Karo
44
775,000,000
667
17,080,000,000
Jumlah | Total
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
Penyaluran dana kemitraan berdasarkan wilayah, adalah sbb. :
93
Penyaluran dana kemitraan berdasarkan sektor usaha, adalah sbb. : No.
Jumlah Mitra Total Partners
Dana disalurkan Distributed Fund
1
Sektor Industri
55
1,690,000,000
2
Sektor Perdagangan 329
8,040,000,000
3
Sektor Pertanian
55
1,120,000,000
4
Sektor Perkebunan 10
325,000,000
5
Sektor Peternakan 36
895,000,000
6
Sektor Perikanan
48
1,200,000,000
7
Sektor Jasa 125
3,295,000,000
8
Sektor Lainnya
Jumlah | Total
9
515,000,000
667
17,080,000,000
Bina Lingkungan
Environmental Development
Dana bina lingkungan sebagaimana dana kemitraan yang ditentukan jumlahnya melalui penyisihan laba bersih PTPN-IV, disalurkan langsung oleh perusahaan kepada masyarakat berupa bantuan bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana umum, pembangunan sarana ibadah dan pelestarian alam/lingkungan. Sebagian bantuan juga disalurkan melalui program BUMN Peduli, berupa bantuan langsung tunai. Realisasi penyaluran dana bina lingkungan sepanjang tahun 2009 mencapai Rp. 10,32 miliar, dengan rincian sbb.:
The environmental development cost same as the partnership fund which the amount was determined through reserving the net profit of PTPN-IV, distributed directly by the Company to the society in the form of natural disaster relief, education and training fund, society health development, public facilities construction, religious facilities construction and environmental conservation. Some of the fund also distributed through BUMN Peduli program, in the form of cash and food. The realization of the environmental development fund during 2009 reached the amount of Rp 10,32 millions, with the details as follows :
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
94
Bidang Usaha Business Sector
Partnership Fund distribution based on Business Sector such as follows:
No.
Dana disalurkan Distributed Fund
BUMN Peduli | BUMN Care
1
BUMN Peduli Pendidikan | BUMN care for education
160,000,000
Jumlah | Total
160,000,000
B
Bina Lingkungan PTPN-IV | Community Development of PTPN IV
1
Simalungan
4,654,620,824
2
Pematang Siantar
665,557,000
3
Deli Serdang/Sergei
597,853,750
4
Langkat
95,734,500
5
Asahan
435,865,750
6
Labuhan Batu
237,705,704
7
Tapsel/Madina
251,713,550
8
Medan
2,521,609,151
9
Tebing Tinggi
168,541,000
10
Batubara
448,939,650
11
Lain-lain
86,415,000
Jumlah | Total
Jumlah | Total
10,164,555,879 10,324,555,879
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
A
Keterangan Description
95
Corporate Social Responsibility
Disamping dana yang bersumber dari penyisihan Laba Bersih, PTPN-IV juga mengalokasikan dana CSR sejalan dengan Undang-Undang nomor 40 tahun 2007. Sepanjang tahun 2009, perusahaan telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp. 5,97 miliar, meningkat sebesar 33,29% dibanding tahun 2008 dari Rp. 4,48 miliar. Keseluruhan dana CSR tersebut disalurkan untuk peningkatan sarana dan prasarana masyarakat umum sekitar unit usaha, antara lain sebagai berikut :
In addition to funds from the Net Income, PTPN-IV CSR also allocate funds along with Law number 40 year 2007. Throughout 2009, the company has distributed CSR funds of Rp. 5.97 billion, up by 33.29% compared to 2008 from Rp 4.48 billion. Overall CSR funds are channeled to improve public infrastructure around corporate units, including the following:
1. Pembuatan Parit Drainase sepanjang 850 m, di desa Tonduhan 2. Rehabilitasi Jalan dan perbaikan Jembatan Nagori
1. Making drainage trench along the 850 m, in Tonduhan village 2. Road Rehabilitation and Timbaan Nagori Bridge
Timbaan, Dolok Sinumbah 3. Perbaikan jalan/jembatan siboli-boli sepanjang 1.672 m di Desa Hutabagasan 4. Pembuatan Cek Dam dan Learning Parit sepanjang 330 m di Nagori Balimbingan 5. Pembuatan jalan sepanjang 1 Km di Huta Margosono, Nagori Mekar Mulya 6. Pembuatan Parit dan Pintu Buangan Air Irigasi di Nagori Kasindir 7. Pembuatan Bendungan/Pintu Air di Nagori Balimbingan 8. Pembuatan Titi Parit dan Saluran Air sebanyak 6 (enam) unit di Nagori Balimbingan 9. Pembuatan Parit di Dusun Aman Sari dan Dolok Mainu sepanjang 1.500 m 10. Pembuatan Krib (Pengarah Arus) dari Bronjongan Batu Plasma Bantaran ke Sei Gambus, Kabupaten Batubara, dst.
improvements, Dolok Sinumbah 3. Roads Repair and Siboli-Boli bridges throughout 1672 m in the Village Hutabagasan 4. Making Check Dam and Learning Moat along the 330 m in Nagori Balimbingan 5. Roads Construction along the 1 km in Huta Margosono, Nagori Blooms Mulya 6. Making Trenches and Water Irrigation Gateway in Nagori Kasindir 7. Making Dams / Water Gateway Nagori Balimbingan
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
96
Corporate Social Responsibility
8. Making Trenches bridges and Water Channels of 6 units in Nagori Balimbingan 9. Making Trenches in Hamlet Aman Sari and Dolok Mainu along the 1500 m 10. Making groynes (Current Steering) from Bronjongan Batu Plasma waterfront to Sei Gambus, Batubara district, etc..
Realisasi Penyaluran Dana CSR tersebut tersebar dalam 6 (enam) Kabupaten yaitu :
Kabupaten District
Actual disbursement of these CSR fund scattered six districts :
Pekerjaan (Objek) Working (Objek)
Nilai (Rp Ribu) Fund (Rp in thousand)
14
3.025.253
Batubara
2
118.525
Asahan
2
370.663
10
1.251.777
Madina
2
587.044
Padang Lawas
1
613.346
Jumlah | Total
31
5.966.608
Simalungun
Labuhan Batu
FOTO MAJALAH MINAT
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
97
Akses Informasi Dan Data Perusahaan Kantor Pusat I Head Office Nama : PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Kantor Direksi : Jl.Letjend. Suprapto No.2 Medan 20151 Telepone : +62-61-4154666 Fax : +62-61-4573117 E-mail :
[email protected] Website : www.ptpn4.co.id
Sebagai sarana untuk sosialisasi kebijakan perusahaan serta untuk memberikan informasi tentang perusahaan kepada publik, perusahaan memiliki media internal berupa majalah (MINAT) yang terbit sekali dalam sebulan, serta website yang dapat diakses dengan cepat oleh publik melalui internet di www.ptpn4.co.id.
Information Access and the Company’s Data As a mean to socialize the Company policies and also to give information about the Company to the public, the Company has an internal media, namely MINAT magazine which is published once a month, and also a website which can be accessed easily by the public through internet on www.ptpn4.co.id.
Kantor Perwakilan I Representative Office Alamat : Jl.Wijaya X/3 Jakarta 12160 Telepon : +62-21-7231662 Fax : +62-21-7231663
Unit Usaha Business Unit GRUP UNIT USAHA II Group of Business Unit II
GRUP UNIT USAHA III Group of Business Unit III
Kantor GUU I Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563100 : 0622-563257 : Simalungun :
[email protected]
Kantor GUU II Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563092 : 0622-563254 : Simalungun :
[email protected]
Kantor GUU III Telp Facs Kabupaten Email
: Pabatu : 0621-21679 : 0621-21679 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bah Jambi : 0622-563040 : 0622-563025 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Gunung Bayu : 0622-96234 : 0622-96234 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Pabatu : 0621-326664 : 0621-326664 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Balimbingan : 0622-25507 : 0622-7554218 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Mayang : 0622-563135 : 0622-563135 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Adolina : 0621-7990045 : 0621-7991514 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tonduhan : 0622-563122 : 0622-563122 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bukit Lima : 0622-6115118 : 0622-56211 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Air Batu : 0622-41844 : 0623-41844 : Asahan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Pasir Mandoge : 0622-563111 : 0622-7353074 : Asahan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Dolok Ilir : 0622-64212 : 0622-764738 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tinjowan : 0622-24456 : 0622-697553 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sei Kopas : 0622-563145 : 0622-563276 : Asahan : sei
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Laras : 0622-340001 : 0622-340001 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Padang Matinggi : 0622-24456 : 0622-697553 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Dolok Sinumbah : 0622-96415 : 0622-96415 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tanah Itam Ulu : 0622-563107 : 0622-563090 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Aek Nauli : 0622-697384 : 0622-697384 : Simalungun :
[email protected]
Unit Tepl Facs Kabupaten Email
: Kebun Marihat : 0622-28771 : 0622-28771 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sawit Langkat : 061-8911474 : 061-8911248 : Langkat :
[email protected]
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
98
GRUP UNIT USAHA I Group of Business Unit I
GRUP UNIT USAHA IV Group of Business Unit IV
GRUP UNIT USAHA V Group of Business Unit V
UNIT RUMAH SAKIT HOSPITAL
Kantor GUU IV Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563102 : 0622-563256 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Kantor GUU V Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563004 : 0622-553258 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Rumah Sakit Laras : 0622-64342 : 0622-64342 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Pulu Raja : 0623-355018 : 0623-355211 : Asahan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Marjandi : 0622-25428 : 0622-25428 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Rumah Sakit Pabatu : 0621-21425 : 0621-23781 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Berangir : 0624-23358 : 0624-23358 : Labuhan Batu :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bah Butong : 0622-25617 : 0622-25617 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Rumah Sakit Balimbingan : 0622-554036 : 0622-554035 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Ajamu : 0624-551271 : 0624-697553 : Labuhan batu :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sidamanik : 0622-370054 : 0622-370054 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Meranti Paham : 0624-552172 : 0624-552100 : Labuhan Batu :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tobasari : 0622-25446 : 0622-25446 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sosa : 0636-421360 : 0636-421555 : Tapanuli Selatan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bah Birung Ulu : 0622-25466 : 0622-25466 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: PKS Sosa : 0636-421359 : 0636-421359 : Tapanuli Selatan : pks_sosa@ ptpn4.co.id
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Proyek Panai Jaya : 0624-552100 : 0624-552100 : Labuhan Batu : panai_jaya@ ptpn4.co.id
Unit Telp Facs Kabupaten
: Proyek Balap : 0753-470290 : 0753-470290 : Madina
Unit Telp Facs Kabupaten
: Proyek Timur : 0753-475333 : 0753-475333 : Madina
SUBSIDIARIES
PENYERTAAN SAHAM SHARE PARTICIPATION
1. PT. Pamina Adolina Telp : 061-7990011 Facs : 061-7990447 Kabupaten : Serdang Bedagai
1. PT. ESW Nusantara Tiga Telp : 061-8452244 Facs :Kabupaten : Kota Medan
2. PT. Sarana Agro Nusantara : 061-4524432 Telp Facs : 061-4518654 Kabupaten : Medan
2. PT. Padasa Enam Utama Telp : 061-4538536 Facs : 061-414571 Kabupaten : Kota Medan
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
ANAK PERUSAHAAN
UNIT PABRIK MESIN TENERA (PMT) Telp : 0622-64016 Facs : 0621-64420 Kabupaten : Simalungun Email :
[email protected]
99
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
100
LAPORAN KEUANGAN Financial Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN dan LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2009 dan 2008 PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) and SUBSIDIARIES INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT and CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT 31 December 2009 dan 2008
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
101
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
102
(PERSERO)
Nomor : 04.07/ X /120 / III / 2010 Director’s Statement Letter of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Relating to Responsibility on The Consolidated Financial Statements For The Year ended December 31, 2009
We, the undersigned:
1. Name Office address Domicile as stated in ID Card Phone Number Position
: DAHLAN HARAHAP : Jl. Letjend. Suprapto No. 2, Medan – 20151 : Jl. Walikota No. 7, Medan : 061-4515649 : President Director
2. Name Office address Domicile as stated in ID Card Phone Number Position
: SETIA DHARMA SEBAYANG : Jl. Letjend. Suprapto No. 2, Medan – 20151 : Komp. Taman Setia Budi Indah Blok YY No. 7, Medan : 061-4514626 : Financial Director
state that: 1. We are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements; 2. The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia; 3. a. All information contained in the consolidated financial statements is complete and correct; b. The consolidated financial statements do not contain misleading material information or facts, and do not omit material information and facts; 4. We are responsible for the company’s internal control system.
This statement letter is made truthfully.
Medan, March 31, 2010
S E T I A D H A R M A S E B AYA N G
President Director
DAHLAN HARAHAP LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
Finance Director
103
This original report included herein is in the Indonesia language. Independent Auditors’ Report
Laporan No. RPC - 11325
Report No. RPC - 11325
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
The Stockholder, Board of Commissioners and Directors
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) (“Perusahaan”) dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern berdasarkan audit kami.
We have audited the consolidated balance sheets of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) (“the Company”) and Subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008, and the related consolidated statements of income, changes in stockholder equity and cash flows for the years then ended. We have also conducted tests on the Companys’ compliance with applicable laws and regulations and internal controls. These financial statements, compliance with applicable laws and regulations and internal controls are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements, compliance wiyh applicable laws and regulations and internal control based on our audits.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu audit mencakup pengujian atas kepatuhan Perusahaan terhadap kontrak, persyaratan bantuan dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certvied Public Accountants and Goverment Auditing Standards issued by the Supreme Audit Body. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. The audit also includes test of compliance with contracts, term of grants and applicable certain articles of laws and regulations and internal contrals. We believe that our audit provides a reasonable basis for our opinion.
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
2009
104
Laporan Auditor Independen
This original report included herein is in the Indonesia language.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
In our opinion, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) and subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008 and the results of their operations and their cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah kepada manajeman Perusahaan masingmasing dalam laporan kami Nomor RPC-0548/NAU dan Nomor RPC-0549/NAU tanggal 31 Maret 2010.
Compliance with applicable laws and regulations and internal controls are reported seperately to the Company’s management in our reports No. RPC0548/NAU and No. RPC 0549/NAU dated March 31, 2010
Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja
Indrajuwana Komala Widjaja Izin Akuntan Publik No. 98.1.0511/Public Accountant License No. 98.1.0511 31 Maret 2010/March 31, 2010
The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than in Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such consolodated financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
2009
LAPORAN TAHUNAN Annual Report PTPN IV
105