Semangat Kontribusi Membangun Negeri Melalui Kreativitas dan Inovasi Pemuda “ Kemampuan para peneliti melahirkan inovasi dalam bidang teknologi belum diimbangi dengan kesiapan penyerapan teknologi tersebut” (Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata 2012)
Dalam upaya penguatan sistem inovasi di Indonesia, terdapat beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi. Diantaranya yaitu rendahnya input inovasi, belum memuaskannya keluaran lembaga penelitian dan pengembangan serta minimnya pelaku inovasi. Selain itu terdapat pula persoalan umum yang ditemui di sisi penyedia teknologi yaitu kompetensi yang relatif masih rendah, orientasi ke dalam (inward) masih menonjol, knowledge pool di daerah belum menjadi penggerak ekonomi yang signifikan, serta brain drain. Sementara dari sisi pengguna teknologi, pelaku bisnis seringkali memiliki kepedulian yang rendah dan belum berorientasi inovasi ditambah lagi dengan lemahnya keterkaitan antara penyediaan potensi dengan industri juga menjadi kendala berkembangnya inovasi di Indonesia (Marzan A Iskandar BPPT, 2011). MITI Klaster Mahasiswa mengajak seluruh pemuda di Indonesia unutk bersama memberikan kontribusi nyata membangun negeri Indonesia melalui peran Inovasi teknologi dari semua bidang disiplin ilmu. Berawal dari tekad tersebut MITI bersama MITI Klaster Mahasiswa berkolaborasi dengan unsur-unsur pemuda Indonesia yaitu mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa S1 dan S2 untuk mengadakan Gebyar Inovasi Pemuda Indonesia (GIPI) tahun 2014 yang akan dilaksananakan tanggal 7 9 Maret 2014. Dalam ajang besar Gebyar ini MITI Klaster mahasiswa memberikan apresiasi penghargaan kepada pemuda Indonesia yang berkonsentrasi dalam pengembangan inovasi dalam kontribusi membangun
negeri sesuai visi MITI, yaitu IPTEK untuk kemandirian bangsa. Awards yang diberikan dalam cakupan MITI Awards meliputi The Neuron Awards yaitu ajang penghargaan bagi lembaga ilmiah mahasiswa, MITI Paper Challenge (MPC) yaitu ajang penghargaan bagi paper terbaik dari mahasiswa seluruh Indonesia, dan HIBAH MITI P2M yaitu penganugerahaan untuk mahasiswa yang berkonsentrasi dalam kontribusi memberdayakan masyarakat dalam bentuk program community development. Acara Gebyar Inovasi Pemuda Indonesia (GIPI) turut dimeriahkan dengan International Conference dengan pembicara profesor dari Jerman dan Jepang yang akan mengulas tentang pangan, kesehatan, dan energi dilanjutkan keynote speaker dari Menkominfo. Selanjutnya GIPI akan diisi dengan talkshow membangun Indonesia dari tangan para pemuda, acara ini mendatangkan PPI Dunia, Ikatan Ilmuwan Indonesia, Ikatan Alumni Beasiswa Habibie, Diaspora dan diakhiri dengan deklarasi pemuda indonesia. MITI Klater Mahasiswa mengundang seluruh pemuda Indonesia untuk berpartisipasi dan mensukseskan acara GIPI di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta serta mitra MITI KM di seluruh Indonesia dan di seluruh Dunia melalui Persatuan Pelajar Indonesia (PPI), mari gelorakan semangat kontribusi membangun negeri melalui kreativitas dan inovasi pemuda indonesia. Heru Edi Kurniawan, M.Pd Ketua MITI Klaster Mahasiswa
Pemuda : Inovasi dan Konstribusi - Ach. Firman Wahyudi, SE, M.Si Staf Pengajar Departemen Agribisnis FEM IPB Peneliti Center For Islamic Business and Economic Studies (CIBEST) IPB Fasilitator Beasiswa Aktivis Nusantara Dompet Dhuafa (DD)
Sikap
kritis merupakan hasil dari proses berfikir tentang sesuatu atau kejadian dengan jujur, objektif, komprehensif yang disertai dengan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam. Sikap kritis ini akan melahirkan kepekaan dan kepedulian terhadap sesuatu yang terjadi di masyarakat. Sikap kritis ini harus dimiliki oleh para pemuda, khususnya mahasiswa. Mahasiswa sebagai bagian dari pemuda yang memiliki peran sebagai agent of change (agen perubahan), iron stock (cadangan kepemimpinan masa depan, dan agent of social control (kontrol sosial) harus memiliki sikap kritis menyikapi berbagai kondisi di masyarakat. Membangun budaya kritis dalam diri mahasiswa dapat dilakukan dengan menumbuhkembangkan tiga tradisi ilmiah mahasiswa yang menjadi ciri khasnya sebagai insan akademis dimana tradisi ini teraplikasi dalam kehidupannya, baik itu di kampus, keluarga, maupun masyarakat. Ketiga tradisi ilmiah ini adalah membaca, menulis, dan diskusi. Mahasiswa akan kehilangan ruhnya jika menanggalkan salah satu dari ketiga tradisi ilmiah ini. Dengan membaca, menulis, dan berdiskusi maka mahasiswa akan memiliki pengetahuan yang luas, kecerdasan berfikir, penguasaan masalah, perumusan solusi, dan sekaligus menjaga konsistensi nilai-nilai yang diperjuangkan. Selanjutnya yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam membangun budaya kritis adalah dengan menyelaraskan konsep/teori yang telah dipahami kebenarannya dengan realitas kehidupan di masyarakat sehingga mahasiswa akan lebih bijak dalam mengambil suatu keputusan. Kita menyadari saat ini ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi informasi. Tidak semua perkembangan tersebut memberikan hasil positif, namun juga berdampak negatif. Sebagai seorang pemuda harus mampu dan cerdas memilah dan memilih informasi yang ada. Informasi yang penting dan bermanfaat bisa digunakan dalam mengakselerasi tujuan dan cita-cita perjuangan pemuda. Berdasarkan Undang-undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan terdapat 3 isu strategis yang dapat dipahami dalam pembangunan pemuda yaitu program penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan pemuda. Penyadaran pemuda adalah kegiatan yang diarahkan untuk memahami dan menyikapi perkembangan dan perubahan lingkungan. Pemberdayaan pemuda adalah kegiatan membangkitkan potensi dan peran aktif pemuda. Sedangkan pengembangan pemuda diprioritas melalui pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan. Kreativitas pemuda dalam kaitannya perlu dipahami bahwa kreativitas itu bukanlah suatu hal yang given melainkan suatu proses pembentukan dengan mengasah terus menerus. Ada beberapa cara untuk memunculkan dan mengasah kreativitas pemuda, yaitu: Memperbanyak referensi, belajar dari sejarah atau kisah hidup, belajar dari lingkungan, membiasakan diri berfikir dan bertindak kreatif, dan memiliki guru yang bisa membimbing menuju citacita yang diinginkan. Sejarah membuktikan bahwa berbagai hal menyangkut perubahan dan pembangunan, selalu identik
2
Pemuda : Inovasi dan Konstribusi
dengan adanya peran pemuda. Dalam setiap perubahan sosial politik di berbagai belahan dunia manapun selalu menempatkan pemuda di garda terdepan. Peranannya besar, mendasar, serta pengaruhnya kuat dan mengakar. Hampir bisa dipastikan pada setiap revolusi besar dunia berawal dari gerakan pemuda. Oleh karena itu, pemuda harus terus bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja ikhlas untuk senantiasa memberikan kontribusi terbaiknya membangun bangsa ini ke depan. Ada beberapa hal yang perlu untuk dimiliki oleh pemuda Indonesia dalam upaya untuk membangun bangsa ini, antara lain karakter (akhlak) yang baik, jiwa kepemimpinan (leadership) yang kuat, penguasaan IPTEK, pemahaman kondisi kebangsaan, kemampuan menuangkan gagasan konstruktif, dan kekuatan jaringan nasional dan internasional.
Peran pemuda dalam kancah internasional bisa ditunjukkan dengan berperan aktif dalam forum-forum ilmiah dan kepemudaan internasional, torehan prestasi-prestasi internasional di berbagai bidang, diantaranya bidang pendidikan, olahraga, teknologi, perdamaian, seni, dan lain-lain. Prestasi membanggakan seperti ini akan membawa nama baik dan mengharumkan nama bangsa Indonesia. Sebagai seorang pemuda yang akan menjadi tulang punggung bangsa ini maka pemuda harus membekali diri dengan keimanan dan ketakwaan. Keimanan dan ketakwaan ini akan menjadi modal dasar agar pemuda terhindar dari segala bentuk perbuatan yang menghancurkan masa depan mereka sehingga setiap aktivitas pemuda akan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara ini.
Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) bekerjasama dengan Gama Cendekia UGM dan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) UGM menyelenggarakan Gebyar Inovasi Pemuda Indonesia 2 (GIPI 2) di Graha Sabha UGM (Jl. Bulaksumur No. 1 Yogyakarta) tepatnya pada tanggal 7-9 Maret. GIPI 2 mengusung tema “Inovasi IPTEK untuk Kedaulatan Pangan, Energi, dan Kesehatan”. Adapun rangkaian kegiatan meliputi:
Se minar Internasional de ngan te ma “ Innovation of scie nce and Te chnology for Food, Energy, and health Sovere ignty.” Seminar ini bertujuan memberikan pandangan dan wawasan bagaimana inovasi riset dan teknologi membangun kedaulatan bangsa di bidang pangan, energi dan kesehatan. Seminar ini menghadirkan pemateri dari perguruan tinggi dan praktisi , sehingga dapat memberikan pandangan dan gagasan yang lebih kaya untuk membangun semangat iovasi berbasis riset dan teknologi. Adapun Keynote Speaker pada seminar internasional ini yaitu: 1. Prof. Tsuchiya Katsumi (Doshisha University, Jepang) 2. Prof. Franz Gelbke(Staf Ahli Jerman Bidang Pengembangan Bisnis dan Transfer Teknologi, Jerman) 3. Prof. Dr. Subagus Wahyuono, M.Sc., Apt. (Dekan Farmasi UGM, Indonesia) 4. Tokoh Nasional Dr. Warsito P. Taruno (ketua umum MITI) penemu ECVT, President Lecture dari Menkominfo Tifatul Sembiring.
Karya Inovasi Anak Bangsa Agenda Karya Inovasi Anak Bangsa dilakukan dengan mengumpulkan seluruh karya inovasi anak bangsa dalam bentuk paper. Paper yang masuk akan direview oleh Tim MITI untuk dipilih 100 paper yang akan diterbitkan pada e-jurnal Indonesia Scholar Journal (ISJ)
4
Pameran Inovasi Kegiatan ini berupa pameran dari berbagai lembaga, diantaranya lembaga riset, industri di Indonesia, pelaku bisnis dan komunitas peneliti, lembaga penyedia beasiswa dari dalam dan luar negeri. Pada kegiatan ini, peserta pameran dapat menjelaskan hasil riset, produk industri, serta berbagai beasiswa yang ditawarkan kepada pengunjung berupa Scholarship Expo (LPDP, DIKTI, PPI, IIEF, Ed-Link, Tanoto Foundation, dan lain-lain).
Miti Award Ada empat award yang akan diberikan, antara lain: MITI Paper Challenge (MPC), Hibah MITI, dan Neuron Award (NA). MITI Paper Challenge (MPC) diberikan kepada penulis dan pemapar paper yang inovatif dan kontributif. Hibah MITI diberikan kepada proposal penelitian yang menjadi rintisan pemberdayaan masyarakat. Neuron Award, merupakan akronim dari the National Research Organization Award, diberikan kepada organisasi atau unit kegiatan mahasiswa yang bergerak dibidang riset dan penalaran.
Talkshow Inovasi IPTEK Pe muda Kegiatan ini bertujuan memberikan pandangan mengenai inovasi untuk kedaulatan bangsa. Adapun pembicara pada talkshow ini adalah Indonesian Intellectual Summit (Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, Ikatan Ilmuwan International Indonesia, Ikatan Alumni Habibie, dan Diaspora Indonesia). Harapannya, dengan serangkaian kegiatan GIPI 2 ini dapat memberikan stimulus bagi peserta untuk berprestasi dan berkarya, serta memberikan inspirasi kepada pihak-pihak terkait dalam hal inovasi teknologi yang sudah ada dan potensial untuk dikembangkan untuk menciptakan daya saing dalam bidang pangan, energi, dan kesehatan, serta menumbuhkan kesadaran pentingnya kedaulatan bangsa pada masyarakat dan generasi muda.
Selamat berkarya pe muda Indonesia
5
UNIVERSITAS INDONESIA ACHIEVEMENT COMUNITY KOMUNITAS KEILMUAN DAN PEMBEKALAN PASCA KAMPUS Be precious and stay humble!
Profil UIAC Kementrian, Badan Pendidikan Nasional, Dosen, ataupun pekerjaan lainnya. Ranah privat lebih berfokus pada mereka yang ingin bekerja di perusahaan swasta atau mungkin membangun usahanya sendiri. Sedangkan ranah sosial tentunya diperuntukkan bagi mereka yang ingin bekerja di LSM, NGO, ataupun menjadi volunteer. Keberhasilan dalam dunia pasca kampus tentu harus ditunjang dengan keberhasilan selama studi di kampus. UIAC hadir di tengah mahasiswa UI untuk turut membantu kesuksesan studinya melalui program informasi kompetisi, konferensi nasional maupun internasional, inforamsi beasiswa, serta sekolah mahasiswa berprestasi. Meski demikian, komunitas ini tidak hanya mementingkan prestisius anggotanya, tapi juga memperhatikan nilai kerendahan hati yang harus selalu dijaga. Sesuai dengan tagline yang dibawa, yakni: be precious and stay humble! Berbekal keberhasilan studi di kampus, serta nilai rendah hati yang selalu dijaga, mahasiswa kampus tertua di Indonesia ini akan menunjukkan kualitas terbaiknya di antara mahasiswa yang lain. Dengan demikian, perannya sebagai generasi penerus bangsa pasca kampus nanti akan mencapai titik optimum.
Universitas Indonesia Achievement Community (UIAC) merupakan komunitas yang berdiri sejak bulan September 2012. Komunitas ini berdiri atas inisiatif dari beberapa mahasiswa UI angkatan 2008 yang melihat perlunya sebuah wadah untuk mempersiapkan mahasiswa UI menuju dunia pasca kampus, mengingat salah satu peran mahasiswa sebagai iron stock, artinya mereka diharapkan mampu menjadi generasi yang berkualitas untuk menopang masa depan bangsa. UIAC memiliki visi membentuk mahasiswa Universitas Indonesia yang kompeten dalam bidang keilmuan, kontributif dalam kehidupan bermasyarakat, berintegritas, memiliki jaringan luas, serta menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan yang Maha Esa. Sebagai komunitas baru yang sedang berproses menjadi sebuah unit kegiatan mahasiswa di kampus UI, UIAC terus berkembang dari segi kepengurusan, struktur, serta sistem yang coba dibangun di dalamnya. Meski demikian, UIAC tetap produktif menjalankan upaya penyiapan pasca kampus. Salah satunya dengan mentoring klaster pasca kampus yang disesuaikan dengan ranah pasca kampus yang ada secara umum, yakni publik, privat, dan sosial. Ranah publik bagi mereka yang ingin berkiprah di arena pemerintahan, seperti di
6
Temu Wilayah Sumbagsel MITI Klaster Mahasiswa dan Serangkaian Agenda U-Green Tea 20 Februari 2014, pukul 16.00 WIB dilaksanakan pembukaan Temu Wilayah (Temwil) Sumbagsel yang diresmikan oleh Rizarullah Santoso, selaku ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Unsri yang sebelumnya diawali dengan penyampaian sambutan dari Koordinator wilayah Sumbagsel MITI KM oleh Dwi Wahyuno. Pada tahun ini, peserta Temwil Sumbagsel terdiri dari 15 kampus yaitu Universitas Sriwijaya, IAIN Ra d e n Fa t a h Pa l e m b a n g , U n ive r s i t a s Muhammadiyah Palembang, PGRI Palembang. Kemudian delegasi dari Lampung terdiri dari IAIN Raden Intan Lampung dan STAIN Metro Lampung. Delegasi dari Bengkulu ada Universitas Bengkulu, IAIN Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Dehasen, STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu, dan delegasi dari Jambi ada Universitas Jambi, IAIN STS Jambi serta Universitas Batanghari. puncak kegiatan U-Green Tea pada tanggal 22 Februari 2014 bertempat di Aula Pascasarjana Unsri Bukit Besar, Palembang. Kegiatan tersebut berupa seminar nasional dengan pembicara pertama adalah Dr. Rohadi Awaludin yang
Kampus Universitas Sriwijaya terlihat berbeda dari hari biasa. Pada tanggal 13 Februari 2014 bazar-bazar edukatif maupun sovenir khas daerah menghiasi sisi Auditorium Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatra Selatan. Pameran ini merupakan rangkaian kegiatan U-Green Tea (URead Grand Event of Technology Application). UGreen Tea adalah program kerja yang digagas oleh UKM U-Read (Unsri Riset dan Edukasi) bekerjasama dengan MITI KM (Masyarakat Ilmuan dan Teknolog Indonesia Klaster Mahasiswa) yang diselenggrakan dari tanggal 13-22 Februari 2014. U-Green Tea tahun ini akan dikemas dengan rangkaian agenda berupa; Bazar Buku, berbagai kompetisi (LKTI, Eco Creative, Foto Lingkungan, Poster, dan WPAP), Temu Organisasi Riset Kampus Wilayah Sumatra bagian selatan (Sumbagsel), Seminar Ilmiah Nasional dan Dialog Beasiswa Dalam dan Luar Negeri. Adapun tema besar yang di usung dalam U-Green Tea adalah “The Symphony of Environment Technology”. Peresmian kegiatan U-Green Tea ini diwakili oleh Bapak Baharuddin, SE. dari Kemahasiswaan Universitas Sriwijaya, ditandai dengan pemotongan pita kegiatan yang disaksikan oleh semua undangan dan peserta yang hadir, baik dari perwakilan organisasi-organisasi Kampus Unsri, delegasi peseta Temu Wilayah Sumbagsel maupun kalangan umum yang telah menunggu-nunggu event akbar ini. 7
merupakan perwakilan MITI Pusat. Beliau menyampaikan tentang Sustainable Development (menuju Pembangunan berkelanjutan). Judul tersebut sebenarnya beliau usung dengan kepahaman yang telah tertempa mulai masa perkuliahan Stara 1 hingga S3 di jepang, adanya keinginan yang kuat dari Peneliti Madya, Kepala Bidang Radiofarmaka ini untuk mengajak mahasiswa mulai bergerak dengan sikap Green. Berikutnya, materi ke-2 di sampaikan oleh Dr. Ishaq Iskandar yang merupakan jebolan Strata 1 Unsri dan melanjutkan S2 dan S3nya di jepang ini kini mengkontribusikan keahliaannya dibidang akademisi sebagai dosen Jurusan Fisika Fakultas MIPA Unsri dan PPLH Unsri. Beliau menyajikan materi dengan judul “Kampus sebagai Laboratorium 'Hijau'”. Setidaknya penggugahan beliau terhadap mahasiswa akan pentingnya wahana kampus sebagai model laboratorium hijau kerap menjadi perbincangan dan budaya mahasiswa kedepan. Berikutnya, Materi ketiga dibawakan oleh seorang petani merangkap peneliti dari background 'S3' (SD 1,2 dan 3) yang fantastik telah diangkat menjadi staf peneliti di Unsri dan IPB, beliau juga telah meraih 3 paten produk pertanian sehingga dua kali dinobatkan menjadi petani berprestasi bidang perkebunan oleh presiden di tahun 2011 dan 2013 lalu. Pada siangnya pukul 13.20 WIB, acara dilanjutkan dengan Dialog beasiswa dalam dan luar negeri. Kali ini 3 pembicara juga U-Read
hadirkan. Pertama Dr.Rohadi Awaludin, Kedua Prof. Dr. Amin Rejo (Pembantu Dekan Fakultas Pertanian) dan drh. Intan Nawangsari Sutarto. Ketiganya penuh semangat dalam memberikan informasi kepada mahasiswa bahwa beasiswa itu banyak, mudah dan tinggal di pilih. “Jelas, syarat yang terpenting adalah pahami dan gapai standarisasi beasiswanya, minimal IPK dan Bahasa Inggris “ Ujar pak Amin rejo berulangulang.” Acara seminar ditutup dengan penampilan company profile MITI-KM, ini bertujuan untuk mengenalkan MITI-KM kepada peserta seminar dan Temwil dan pemaparan agenda serta layanan dari Departemen Hubungan Luar Negeri (HLN) MITI-KM. Terakhir dilakasanakan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara MITI-KM dengan 9 kampus dari 15 kampus yang telah ikut Temwil Sumbagsel. Hal ini bertujuan untuk mempererat dan memperkuat hubungan kerjasama yang sebelumnya telah berjalan antara lembaga kampus dengan MITI KM.
8