Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Laporan Tahunan | Annual Report
jasa tirta I
Perum Jasa Tirta I - 2014
Water for
the Sovereignty of Food and Energy Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
1
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
air
untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
Water for the Sovereignty of Food and Energy
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
2
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
P
erusahaan Umum Jasa Tirta I secara berkelanjutan terus berupaya meningkatkan kinerjanya dalam bidang pengusahaan dan pengelolaan sumber daya air. Programprogram perusahaan dalam mengusahakan dan mengelola sumber daya air diarahkan pada upaya mendukung kedaulatan pangan dan energi nasional. Sumber daya air berperan penting untuk menopang upaya memacu produksi tanaman pangan guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Air yang dikelola perusahaan ke sektor pertanian sebagai bagian dari tanggung jawab publik telah mampu mengairi banyak lahan subur untuk memproduksi beragam komoditas pangan. Seiring dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan energi juga kian meningkat. Dengan menipisnya energi tidak terbarukan berbasis fosil, air menjadi salah satu sumber energi baru terbarukan. Perusahaan bergerak mengoptimalkan potensi sumber daya air menjadi energi listrik yang tidak hanya bermanfaat dari sisi bisnis, tapi juga mendukung pemenuhan kebutuhan energi masyarakat. Dengan berbagai program kerja yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan, perusahaan bertekad mengoptimalkan sumber daya air untuk kepentingan masyarakat dan industri secara berkelanjutan.
Perusahaan Umum Jasa Tirta I continously improving its performance in the operation and management of water resources. The company programs are managed to establish and direct water resources to support the national sovereignty of food and energy. Water resources are important to support the production of food crops to meet the needs of community that continues to rise. The company managed waters for agricultural sector as a part of public responsibility. It is managed to irrigate many fertile lands to produce various food commodities. Along with the population and economic growth, the needs of energy also remain high. With lack of non-renewable fossilbased energy resources, water has became one of the new renewable energy. The company tries to optimize the use of potential water resources into electrical energy that is useful for business and supports the energy needs of the society. With various of work program that has been and will be implemented, the company determined to optimize water resources for the continous needs of society and industry.
Laporan Laporan Tahunan Tahunan | Annual | Annual Report Report
3 3
Perum Perum Jasa Jasa Tirta Tirta I - 2014 I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Kesinambungan Tema Laporan Tahunan Theme Continuity of Annual Report
Laporan Tahunan 2013 Annual report 2013
Air untuk Kehidupan water for life Laporan Tahunan 2014 annual report 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi water for the sovereignty of food and energy
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
4
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I jasa tirta I
Daftar Isi
Table of Content
PENDAHULUAN | PREFACE Tema dan Penjelasan Theme and Details
2
Kesinambungan Tema Laporan Tahunan Theme Continuity of Annual Report
4
Daftar Isi Table of Contents
5
Referensi Penyusunan Laporan Tahunan Drafting Reference of Annual Report
9
Ringkasan Kinerja Performance Summary
31
Ikhtisar Keuangan Financial Overview
33
Ikhtisar Kinerja Operasional Operational Performance Overview
34
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN | REPORT TO THE STAKEHOLDERS Laporan Dewan Pengawas Supervisory Board’ Report
35
Profil Dewan Pengawas Supervisory Board’ Profile
40
Laporan Direksi Director’s Report
46
Profil Direksi Director’s Profile
52
Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014 Responsibility of Annual Report 2014
58
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE Identitas Perusahaan Corporate Identity
59
Riwayat Singkat Perusahaan Company Brief History
60
Tugas Perusahaan Company Task
63
Ringkasan Perjalanan Perusahaan Company Summary
66
5
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Daftar Isi Table of Content
Logo Perusahaan Company Logo
68
Komposisi Karyawan Berdasarkan Disiplin Ilmu Composition of Employee based on Educational Degree 90
Visi dan Misi Perusahaan Corporate Vision and Mission
68
Budaya Perusahaan Corporate Culture
69
Bidang Usaha Perusahaan Company’s Line of Business
70
Rekrutmen dan Seleksi Recruitment and Selection
91
Wilayah Kerja Perusahaan Company’s Working Area
70
Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Employees Training and Development
92
Struktur Organisasi Organizational Structure
72
Peningkatan Pendidikan Melalui Jalur Tugas Belajar Education Improvement through Learning Duty 98
Struktur dan Komposisi Pemegang Saham Structure and Composition of Shareholders
75
Daftar Entitas Asosiasi dan Unit Bisnis List of Associated Entities and Business Units
75
Persamaan Kesempatan dalam Pengembangan Jenjang Karir Equation Opportunities in Career Level Development
Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Company’s Supporting Professional Agency
77
Penghargaan Karyawan Employee Award
105
Alamat Kantor dan Jaringan Company’s Address and Network
77
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Health and Safety
107
Peristiwa Penting Corporate Milestone
78
Hubungan Industrial Industrial Affairs
108
Penghargaan Awards
86
Kepuasan dan Keterikatan Karyawan Employee Satisfaction and Engagement
108
Komposisi Pejabat Struktural Berdasarkan Jenjang Jabatan Composition of Structural Officer based on Career Level 90
SUMBERDAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES Kebijakan Pengembangan SDM Berkelanjutan Planning on Sustainable HR Program Struktur Pengelola SDM HR Management Structure Profil Sumber Daya Manusia Human Resources Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION ON COMPANY PERFORMANCE
87 88 88
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Composition of Employee based on Educational Level 88 Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Composition of Employee based on Age
89
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Composition of Employee based on Gender 90
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
98
6
Tinjauan Kondisi Eksternal External Condition Review
111
Tinjauan Kondisi Internal Perusahaan Internal Condition Review
113
Tinjauan Operasi per Segmen Usaha Operational Review per Business Segment
114
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Review
131
Aset Assets
132
Liabilitas Liabilities
137
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Daftar Isi Table of Content
Ekuitas Equity
139
Laba (Rugi) Komprehensif Comprehensive Loss and Profit
139
Arus Kas Cashflow
142
Rasio Keuangan Financial Ratio
143
Struktur Modal Capital Structure
144
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Material Bonding for Capital Goods Invesment
145
Investasi Investment
145
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen yang Dilaksanakan Perusahaan (ESOP/EMSOP) Share Ownership Program by the Employee and/ or Management 152 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap Perusahaan Legislation Change that Significantly Impact the Company 152 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan atau Transaksi dengan Pihak Berafiliasi Material Transaction Information that contains Conflict of Interest with Affiliate Partie. 152
Perbandingan antara Target Awal Tahun, Realisasi Tahun 2014, serta Proyeksi Tahun 2015 Comparison between Early Year Target, 2014 Realization and 2015 Projection 146
Standar Akuntansi Standard Accounting
154
Kontribusi kepada Negara Contribution for the Country
155
Tingkat Kesehatan Perusahaan Company Soundness Level
147
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
Indikator Pengukuran Kinerja Measurement of Performance Indicator
147
Pendahuluan Preface
Informasi dan Fakta Material setelah Tanggal Pelaporan Material Informations and Facts after Reporting Date 148
157
Komitmen dan Kebijakan Penerapan GCG Commitment and Policy on GCG Implementation 158 Prinsip dan Tujuan Penerapan GCG Goals and Principles on GCG Implementation
159
Prospek Usaha Perusahaan Company Business Prospect
148
159
Aspek Pemasaran Marketing Aspects
Kinerja Penerapan GCG Performance of GCG Implementation
150
164
Kebijakan Dividen Dividend Policy
Infrastruktur Penerapan GCG Infrastructure on GCG Implementation
151
Struktur Tata Kelola Governance Structure
171
Rapat Pembahasan Bersama Joint Discussion Meeting
171
Dewan Pengawas Supervisory Board
172
Direksi Directors
181
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan usaha, Akuisisi, dan Restrukturisasi Utang/Modal Material Information regarding Investment, Expansion, Merger, Acquisition, and Debt/ Restructuring Capital 152
7
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Daftar Isi Table of Content Komite-Komite Dewan Pengawas Committees’ of Supervisory Board
193
Kebijakan Pendanaan Financial Policy
246
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
199
Metode Pelaksanaan Program Program Implementation Method
246
Satuan Pengawasan Intern Internal Supervisory Unit
210
Audit Audit
246
Akuntan Perusahaan Corporate Accountant
218
Manajemen Risiko Risk Management
220
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Lingkungan Hidup Corporate Social Responsibility on Living Environment
247
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Ketenagakerjaan dan K3 Corporate Social Responsibility on Employment, Health and Safety 250
Perkara Hukum yang Sedang Dihadapi oleh Perusahaan, Anggota Dewan Pengawas, dan/atau Direksi Law Cases Currently Faced by the Company, Supervisory Board and/or Directors. 238 Sanksi-Sanksi Sanctions
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Pelanggan Corporate Social Responsibility on Customer 255
240
Penilaian BUMN Bersih SOE Clean Assessment
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Pengembangan Masyarakat Corporate Social Responsibility on Community Development 257
241
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pendahuluan Preface
Testimoni Testimony
260
243
Kebijakan Umum General Policy
244
Struktur dan Profil Pengelola CSR Profile and Structure of CSR Manager
245
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL REPORT Lampiran Appendix
8
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014 Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014 Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Halaman Page
I.
UMUM General
1.
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. Written in good and correct Indonesian, it is recommended to present the report as well as in english.
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca. Printed with good quality using readable type and size of font.
2.
3.
Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
The Annual Report should clearly disclose the identity of the company.
Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman.
Name of the company and year of the Annual Report is disclosed on: 1. The front cover; 2. Sides; 3. Back cover; and 4. Each page. 4.
Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan. The annual Report is posted in the Company’s website.
II.
Ikhtisar Data Keuangan Penting Key Financial Information highlights
1.
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Information of the Company’s business performance in comparative from over a period of 3 (three) financial years or since the Company commenced its business if less than 3 years.
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya. The annual report includes current and previous years.
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham hal 33 The information discloses, as follows: 1. Sales/operating revenue. 2. Income (loss). 3. Comprehensive Income (loss) 4. Earning (loss) per share.
9
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014 Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
2.
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain:Jumlah investasi pada entitas asosiasi dan/atau 1. Joint venture 2. Jumlah aset 3. Jumlah liabilitas 4. Jumlah ekuitas
Financial information of the Company in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the Company commenced its business if less than 3 years.
3.
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Financial Ratio in comparative form in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the Company commenced its business if less than 3 years.
4.
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.
Share price information in table and graph forms.
5.
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. Information about bonds, sukuk (islamic bonds) or converted bonds issued within the last 2 (two) financial years
Perum Jasa Tirta I - 2014
hal 33
Information discloses, as follows: 1. Total investment with associated entities 2. Total asset 3. Total liabilities 4. Total equity Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan. hal 33
The information discloses 5 (five) general financial ratios that are relevant with company’s industry. 1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: a. Jumlah saham yang beredar; b. Kapitalisasi pasar; c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. Volume perdagangan. 2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham. Untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. 1. Information in the form of a table that contains: a. The number of shares outstanding; b. The market capitalization; c. The stock price high, low, and closing; and d. Trading volume. 2. Information in the form of graphs that contains at least the closing price and trading volume of the stock. For each quarter in two (2) years of the last book. Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk The information includes: 1. Number of outstanding bonds/convertible bonds 2. Interest/yield rate 3. Maturity date 4. Bonds/sukuk rating
Laporan Tahunan | Annual Report
Halaman Page
10
hal 34
hal 34
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014
Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
III.
Laporan Dewan Komisaris & Direksi Report from the Board of Commissioners & Board of Directors
1.
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi 3. Komite-komite yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada) Includes following items: 1. Evaluation in Board of Directors performance regarding the Company’s management 2. Evaluation on Company’s business prospect prepared by the Board of Directors 3. Committees under the Board of Commissioners supervision 4. Changes in Board of Commissioners composition altogether with its reason (if any)
2.
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Signature member of the Board of Directors and Board of Commissioners
hal 35
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan 2. Prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada) Includes following items: 1. Analysis on company’s performance, including strategic policy, comparison between achieved result and target implemented and any constrain faced by the company 2. Business prospect 3. Good corporate governance implementatation performed by the Company 4. Changes on Board of Directors composition and its reason (if any)
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
Halaman Page
hal 46
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan Disclosing the following informations: 1. Signatures of the Board of Commissioners and Board of Directors are on a separate sheet 2. Statement that the Board of Directors and Board of Commissioners are fully responsible to the truthfulness of the content of the annual Report 3. Signed by all member sof the Board of Commissioners and the Board of Directors by mentioning their names and positions 4. Written explanation in a separate letter from the concerned member in the event of not signing the annual Report, or, written explanation in separate letter from other member in the event the concerned member did not provide written explanation
11
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
hal 58
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014 Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014 Kriteria Criteria IV. 1.
Penjelasan Description
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Nama dan alamat lengkap perusahaan. Name and address of the company.
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. telepon, no. Fax, email, dan website. The information discloses name and address, zip code, telephone and/or facsimile, email, website.
2.
Riwayat singkat perusahaan. Brief history of the company
Bidang usaha Line of Business
hal 59
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada). Includes among others: date/year of establishment, name and change in the company name, if any.
3.
Halaman Page
Uraian mengenai antara lain: 1. Bidang usaha yang dijalankan sesuai dengan anggaran dasar yang telah ditetapkan; dan 2. Penjelasan mengenai produk dan/atau jasa yang dihasilkan
hal 60
hal 70
Description includes: 1. The line of business as stated in the last articles of association and 2. Type of products and/or services produced 4.
Struktur organisasi Organizational structure
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi. In chart form, including name and position of at least one position structure/ position below the Board of Directors
5.
Visi dan Misi perusahaan
Mencakup: 1. Visi perusahaan; 2. Misi perusahaan; dan 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris
Vision and Mission of the Company
6.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris
Name, title, and brief profile of the Board of Commissioners members.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
hal 72
hal 68
Including : 1. Company’s vision; 2. Company’s mission; and 3. Statement that the vision and mission have been approved by the Board of Directors or Board of Commissioners Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris The information includes following item: 1. Name 2. Position (including in other companies or institutions) 3. Age 4. Educational Background 5. Employment History 6. First appointment date as Board of Commissioners member
12
hal 35
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014
Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
Kriteria Criteria 7.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
Name, title, and brief profile of the Board of Directors members
Penjelasan Description Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris
Halaman Page
hal 52
The information includes following item: 1. Name 2. Position (including in other companies or institutions) 3. Age 4. Educational Background 5. Employement History 6. First appointment date as Board of Directors member 8.
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misalnya: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan).
Number of employees (two years comparative) and competency development description (for example: employees education and training program).
9.
Komposisi pemegang saham
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan 5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan.
hal 87-98
The information includes following item: 1. Number of employee for each organization level 2. Number of employee for each education level 3. Employees’ training program has been carried out by promoting equal opportunity for all employees. 4. Training Expenses. 5. Employee competency development costs that have been incurred. Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masingmasing kurang dari 5%, dan persentase kepemilikannya hal 75
Shareholders Composition The information includes following item: 1. Names of shareholders having 5% or more shares. 2. Names of Directors and Commissioners who own shares. 3. Public shareholders that hold less than 5% shares’ ownership and the percentages.
13
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014 Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014 Kriteria Criteria 10.
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi
Penjelasan Description
Halaman Page
Informasi memuat antara lain : 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/ atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi) hal 75
List of subsidiary and/or associated entity Information includes, following item: 1. Name of the subsidiaries/associations 2. Share ownership composition 3. Information regarding, subsidiaries/associations 4. Information regarding subsidiaries/associations operational status (has been operated or has not been operated) 11.
Struktur grup perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV), atau pernyataan tidak memiliki grup.
Struktur grup perusahaan
Company’s Group Structure 12.
Kronologis pencatatan saham
Shares listing history
hal 76
Company’s group structure illustrating subsidiaries, associations, joint venture and special purpose vehicle (SPV) or statement not holding any group. Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan
hal 76
Information includes, following item: 1. Shares listing history 2. Types of corporate action that caused changes in the shares volume. 3. Changes in the shares volume from the initial shares listing to the end of recent financial year period 4. Name of Stock Exchange in where the company shares are listed 13.
Kronologis pencatatan efek lainnya
Other Securities Listing History
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan 5. Peringkat efek Information includes, following item: 1. Other securities listing history 2. Types of corporate action that affected any changes in securities volume. 3. Changes in the securities volume from the initial listing to the end of current financial year period. 4. Name of Stock Exchange where the company’s other securities are listed. 5. Securities rating.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
14
hal 76
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014
Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
14.
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek
Name and address of stock exchange supporting institutions and or professions.
15.
Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional
Awards and certification received by the company, both on national or international scale
16.
Nama dan alamat entitas anak dan/ atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)
Name and address of subsidiaries and/ or branch or representative office (if any)
Halaman Page
hal 77
Information includes, following item: 1. Name and address of Shares Register Agency. 2. Name and address of Public Accountants’ Office. 3. Name and address of the securities rating company. Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi) The information includes following items: 1. Name of the Award and/or certification 2. Awarding year 3. Awarding and/or certification institutions 4. Validity Period (for certification)
hal 86
Memuat informasi antara lain: 1. Nama dan alamat entitas anak; dan 2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/ perwakilan, agar diungkapkan. Contains information such as: 1. Name and address of the subsidiary; and 2. Name and address of branch / representative.
hal 77
Note: Should be disclosed if the company has no subsidiaries / branches / representative.
V.
Analisis dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
1.
Tinjauan operasi per segmen usaha
Operational review per business segment
Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha; 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Profitabilitas; untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam laporan keuangan (jika ada) The information includes following items: 1. Production/business activity 2. Increase/decrease in production capacity. 3. Sales/operating income. 4. Profitability; for each business segmen disclosed in the financial statement (if any)
15
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
hal 114-131
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014 Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014 Kriteria Criteria 2.
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan
Description of company’s financial performance
Penjelasan Description Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel) , antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas 3. Ekuitas 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif 5. Arus kas Financial performance analysis including comparison between current year with previous year financial performance (in naration and table forms), The information includes following items: 1. Current asset, non-current asset and total asset 2. Short-term liabilities, long-term liabilities and total liabilities 3. Equity 4. Operating revenue/cost of sales, income (loss) and expense, other comprehensive income and total comprehensive income (loss)
3.
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan Discussion and analysis regarding Company’s solvability and collectibility by presenting relevant ratio calculation
4.
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
Discussion on capital structure and capital structure policy 5.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal
Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang
Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure), dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
hal 144
hal 144
Explanation about: 1. Capital Structure 2. Capital Structure Policy Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan Explanation about: 1. The purpose of the commitment 2. Fund source expected to fullfil respective commitment 3. Currency of denomination. 4. Steps taken by the company to protect the risk against related foreign currency position. Note: Should be disclosed if the company has no material ties in capital goods investments.
Perum Jasa Tirta I - 2014
hal 131-142
Explanation on: 1. Solvability, both short or long term 2. Accounts receivable collectability ratio
Discussion on capital goods investment material commitment
Laporan Tahunan | Annual Report
Halaman Page
16
hal 145
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014
Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
6.
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir.
Penjelasan tentang: 1. Jenis investasi barang modal; 2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.
Halaman Page
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan Discussion regarding capital investments that were realized in the last financial year.
hal 145 Explanation about: 1. Investment type of capital goods; 2. Investment objective of capital goods; and 3. Value capital investments incurred in the last financial year. Note: Should be disclosed if there is no actual investment capital.
7.
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan Comparative information between target at the initial financial year with the realization, and target or projection for next one year regarding revenue, income, capital structure, or other aspects considered significant for the Company
8.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Material Information and facts subsequent to the date of the accountant’s report
9.
Uraian tentang prospek usaha perusahaan Company’s Business Prospect Description
Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi) 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang hal 146 Information includes following items: 1. Comparison between target at the beginning of fiscal year with the realization 2. Implemented target or projection in next one year Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
hal 148
Company’s prospects description related with industry and economy generally, accompanied with supporting quantitative data from reliable data source. Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
hal 148
Company’s prospects description related with industry and economy generally, accompanied with supporting quantitative data from reliable data source. 10.
Uraian tentang aspek pemasaran Marketing Aspect Description
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar Information regarding the marketing aspect of the company’s products and services, namely marketing and market share strategy.
17
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
hal 150
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014 Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014 Kriteria Criteria 11.
Penjelasan Description
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
Halaman Page
Memuat uraian mengenai: 1. Kebijakan pembagian dividen; 2. Total dividen yang dibagikan; 3. Jumlah dividen kas per saham; 4. Payout ratio; dan 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing tahun. Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.
Dividend policy and the dates and total dividend per share (cash and/or non cash) and total dividend per year declared and paid for the last 2 (two) years
Information includes following items: 1. Dividend policy; 2. Total dividends declared; 3. Total cash dividends per share; 4. Payout ratio; and 5. Announcement date and the payment of cash dividends for each year.
hal 151
Note: The reason should be disclosed if there is no dividend distribution. 12.
Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/ MSOP).
Employee stock ownership program and / or implemented management company (ESOP / MSOP).
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; 2. Jangka waktu; 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 4. Harga exercise. Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.
hal 152
Contains a description of: 1. Number of shares ESOP / MSOP and realization; 2. Term time; 3. Requirements employees and / or management of the beneficiaries; and 4. The exercise price. Note: Should be disclosed if the company does not have those programs.
13.
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)
IPO Proceeds realization (regarding the Company is obligated to disclose IPO proceeds realization report)
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada) Information includes following items: 1. Total funds acquired. 2. IPO Proceeds plan. 3. Details of IPO Proceeds 4. Outstanding Proceeds. 5. Date of GMS Approval on IPO Proceeds amendment (if any).
18
hal 75
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014
Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
14.
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal
Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; 3. Sumber dana. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
Material information regarding investment, expansion, divestment, acquisition, debt/capital restructuring
Halaman Page
hal 152
Information includes following items: 1. The purpose of respective transaction; 2. The transactions value or amount of fund restructurized; 3. Source of funds Note: Should be disclosed if there are no such transactions.
15.
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi & sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Information on material transactions with conflict of interest and/or transactions with related parties.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Information includes following items: 1. Name of person performed and nature of affiliated transaction; 2. Transaction fairness statement 3. Reason of the transaction 4. Transaction realization in current period 5. Company’s policy related with transaction review mechanism; and 6. Compliance with regulation and related provision
hal 152-153
Note: Should be disclosed if there is no respective transaction. 16.
Uraian mengenai perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan Catatan: apabila tidak terdapat perubah an peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
Explanation regarding changes in regulation that holds significant impact to the company
Description should contain among others: any changes in regulation and its impact on the company
hal 152
Note: Should be disclosed if there is no change in regulation with significant effect. 17.
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi
Explanation regarding changes in accounting policy
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan Description should contain among others: changes in accounting policy as well as its reason and impact to the financial statement
19
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
hal 154
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014 Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014 Kriteria Criteria VI.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
1.
Uraian Dewan Komisaris
Board of Commissioners Description
Penjelasan Description
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris 6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris) Includes following items: 1. Board of Directors duties description 2. Remuneration policy disclosure 3. Remuneration structure indicating remuneration component for every Board of Commissioners member and per component nominal value for each Board of Commissioners member 4. Board of Commissioners meeting frequency and attendance level in the meeting 5. Training program to enhance Board of Commissioners competency 6. Board Charter (Board of Commissioners Manual) disclosure
2.
3.
Informasi mengenai Komisaris Independen.
Meliputi antara lain: 1. Kriteria penentuan Komisaris; dan 2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen.
Information about the Independent.
Include among others: 1. Criteria for determination of the Commissioner; and 2. Statement about the independence of each Independent.
Uraian Direksi
Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi 2. Frekuensi pertemuan 3. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi) 6. Kebijakan mengenai suksesi Direksi.
Board of Directors Description
Includes following items: 1. Scope of work and responsibility of each Board of Directors member 2. Meeting frequency 3. Board of Directors attendance level in the meeting 4. Training program to enhance Board of Directors competency 5. Board Charter disclosure (Board of Directors Manual) 6. Policy regarding the succession of Directors.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Halaman Page
20
hal 172-180
-
hal 181-192
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014
Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
4.
5.
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Halaman Page
Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/ atau Direksi
Mencakup antara lain: 1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/ atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 3. Pihak yang melakukan assessment
-
Board of Commissioners and/or Board of Directors members assessment
Includes following items: 1. Board of Commissioners and/or Board of Directors members’ performance assessment process. 2. Criteria used in carrying the performance assessment of Board of Commissioners and/or Board of Directors’ members’ performance. 3. Assessor party
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi
Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/ atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi 3. Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi
Description of Board of Directors remuneration policy
hal 192
Includes following items: 1. Disclosure of Remuneration procedure policy 2. Remuneration structure indicating types and total of short-term remuneration, post employment and/ other long term Remuneration for every Board of Directors’ member 3. Disclosure of Key performance indicators to assess Board of Directors’ performance 6.
7.
Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu Information regarding majority and controlling shareholders both directly or indirecty to personal owner
Dalam bentuk skema atau diagram kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. In form of scheme or chart except for state-owned enterprises fully owned by the government.
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/ atau Pengendali
Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
Disclosure of affiliated Relationship between Board of Directors members, Board of Commissiones members and/or Majority/Controlling Shareholders
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan Includes following items: 1. Affiliated relationship between Board of Directors and Board of Commissioners members 2. Affiliated relationship between Board of Directors members with Majority and/ or Controlling Shareholders 3. Affiliated relationship between Borad of Commissioners members 4. Affiliated relationship between Board of Commissioners memebrs with Majority/Controlling Shareholders Note: Should be disclosed if there is no affiliated relationship stated above.
21
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
hal 75
hal 173, 184
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014 Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014 Kriteria Criteria 8.
Komite Audit
Penjelasan Description Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit
Audit Committee
Includes following items: 1. Name and position of Audit Committee members. 2. Educational qualification and employment history of Audit Committee members 3. Audit committee members independency 4. Duties and responsibilities description 5. Audit committee meeting frequency and attendance level 9.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Remuneration and Nomination Committee
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/ atau remunerasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi
Halaman Page
hal 196-198
-
Includes following items: 1. Name, position and brief profile of Nomination and/ or Remuneration Committee members 2. Nomination and/or remuneration committee members independency 3. Duties and responsibilities description 4. Nomination and/or remuneration committee duties implementation report 5. Nomination and/or remuneration committee meeting frequency and attendance level 10.
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain
Other committees under the Board of Commissioners Includes following items: 1. Name, level, and brief profile of the members of the committees 2. Other committees members independency 3. Duties and responsibilities description 4. Other committees duties implementation report 5. Other committees meeting frequency of meetings and the attendance level.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
22
hal 193-195
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014
Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
Kriteria Criteria 11.
Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan
Corporate Secretary duties and function description
12.
Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya.
A description of the General Meeting of Shareholders (AGM) of the previous year.
13.
Uraian mengenai unit audit internal
Description of internal audit unit in the Company
14.
Penjelasan Description Mencakup antara lain: 1. Nama & riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan 3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi Sekertaris Perusahaan. Includes following items: 1. Name and brief profile of Corporate Secretary officer 2. Corporate Secretary duties implementation report 3. Training programs in order to develop competence corporate secretary. Mencakup antara lain: 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 2. Realisasi hasil RUPS pada tahun buku; dan 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan.
Halaman Page
hal 199-210
-
Include, among others: 1. Decision GMS previous year; 2. Realization of the AGM in the book; and 3. Reasons in the event of a decision of the General Meeting has not been realized. Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 2. Jumlah pegawai pada unit audit internal 3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal 4. Struktur atau kedudukan unit audit internal 5. Uraian pelaksanaan tugas 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal Includes following items: 1. Name of the Head of internal audit unit 2. Number of internal audit unit employees 3. Internal audit qualification/certification as an internal audit profession 4. Organizational structure or position of the internal audit unit 5. Duties implementation report 6. Respective party that appoints or dismisses the Head of Internal Audit Unit
Akuntan Perusahaan
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 3. Besarnya fee audit dan jasa atestasi lainnya (dalam hal akuntan memberikan jasa atestasi lainnya bersamaan dengan audit) 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit
Corporate Accountant
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan The information Includes following items: 1. Number of audit periods that the accountant has audited the Company’s financial statements 2. Number of audit periods that the public accountant office has audited the Company’s financial statements 3. The Amount of Audit or other attestation fee 4. Other services provided by the accountant beside financial audit service Notes: Should be disclosed if there is no service stated above.
23
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
hal 210-217
hal 218-219
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014 Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014 Kriteria Criteria 15.
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan
Description of to Risk Management of the Company
Penjelasan Description Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
Halaman Page
hal 210-237
The information Includes following items: 1. Explanation of Risk Management System. 2. Explanation of Evaluation of Risk Management Activity. 3. Explanation of the risks faced by the company 4. Efforts to manage those risks. 16.
Uraian mengenai Sistem Pengendalian Internal
Explanation of Internal Audit System
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian internal, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern
hal 213
The information Includes following items: 1. Brief explanation regarding internal audit system, including operational and financial audit 2. Explanation of internal audit system conformity with international recognized framework/COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Explanation regarding evaluation on internal audit system effectiveness 17.
Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup
Description of corporate social responsibility on environmental activities.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain 4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activities performed 3. Financial impact from the environmental program related to Company’s operational, namely environmental friendly and recyclable material and energy utilization, Company’s waste management system and so forth. 4. Certification on Environmental sector (if any)
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
24
hal 247-249
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014
Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
18.
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain
Description of Corporate Social Responsibility on occupational health and safety activities.
19.
Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Description of Corporate Social Responsibility on social and community empowerment activities.
20.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen
Description of corporate social responsibility related with responsibility to the customers.
Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activities carried out 3. Financial impact regarding employment practice, occupational health and safety such as gender equity and job opportunity, occupational infrastructure and safety, employee turnover rate, occupational accident rate and so forth Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain
Halaman Page
hal 250-254
hal 257-260
Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activities carried out 3. Financial impact regarding social empowerment activity among others indigeneous manpowers, surrounding community empowerment, social infrastructure improvement, other donations and so forth Mencakup antara lain: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activities carried out 3. Financial impact regarding product responsibility, customer’s health and safety, product information, facility, numbers and response to customer’s complaint and so forth.
25
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
hal 255-257
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014 Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
21.
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan
Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan 2. Status penyelesaian perkara/gugatan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada Entitas, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi).
Litigation or legal cases faced by the Company, subsidiaries, members of Board of Directors and/or Board of Commissioners serving on the Annual Report period
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan. The information Includes following items: 1. Case/litigation decsription 2. Case/litigation settlement status 3. Impacts on the Company’s financial condition 4. Administrative penalties imposed on the Company, the Board of Commissioners and Board of Directors, by the relevant authorities (capital markets, banking and others) in the last financial year (or there is a statement that is not subject to administrative sanctions).
Halaman Page
hal 238-240
Notes: Should be disclosed If there is no legal cases 22.
23.
Akses informasi dan data Perusahaan
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya
Information Access and Corporate Data
Description on access to corporate information and data to the public, for example through website, mass media, mailing list, bulletin etc. availability.
Bahasan mengenai etika bisnis Perusahaan
Memuat uraian antara lain: 1. Isi etika bisnis 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi 3. Penyebarluasan kode etik; 4. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan
Discussion on Corporate business ethic
24
Pengungkapan mengenai whistleblowing system
Disclosures of the whistleblowing system
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
hal 59, 205
hal 166
The information Includes following items: 1. Business ethic Content 2. Revelation of Business ethic is applicable to all organization level. 3. Dissemination of codes of conduct; 4. Implementation and enforcement effort 5. Statement about Corporate Culture Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 3. Penanganan pengaduan 4. Pihak yang mengelola pengaduan 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. Includes whistleblowing system mechanism: 1. Distribution of whistleblowing report 2. Protection for the whistleblower 3. Report handling 4. Report management party 5. The number of incoming complaints and processed in the last financial year as well as follow-ups.
26
hal 167-169
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014
Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
Kriteria Criteria VII. 1.
Penjelasan Description
Halaman Page
INFORMASI KEUANGAN Financial Information Surat pernyataan direksi dan/atau dewan komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
Board of Directors statement regarding to the Responsibility of the financial statement
Financial Statement compliance with related regulation responsibility.
Opini auditor independen atas laporan keuangan Independent auditor’s opinion on the financial statement.
Keuangan Kesesuaian dengan SPAP-IAI Financial Compliance with SPAP-IAI
Deskripsi opini auditor independen di Laporan keuangan
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik
lampiran
2.
3.
Independent auditor’s opinion description on the financial statement
4
Laporan keuangan yang lengkap
Full financial statements
The description contains: 1. Name and signature. 2. Audit Report Date 3. Public Accountant Office and Individual Public Accountant license number. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan)
lampiran
lampiran
lampiran
Includes all elements of the financial statements: 1. Balance sheet 2. Comprehensive income statement 3. Report on changes in equity 4. Cash flow statement 5. Notes to the financial statement 6. Financial position at the beginning of the comparative periods presented if the company implemented an accounting policy retrospectively or restated an account in the financial statement, or if the company reclassified financial statement accounts (if relevant) 5.
Perbandingan tingkat profitabilitas Comparison of profitability ratio
Uraian mengenai perbandingan laba/ rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya The description of the comparison of profit / loss for the year by prior year
27
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
lampiran
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014 Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
Kriteria Criteria 6.
Laporan arus kas
Penjelasan Description Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/ atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan
Cash Flow Report
Halaman Page
hal 142
Should fulfill the following provisions: 1. Classification of activities into three categories: operating, investing and financing 2. Use of the direct method to report cash flow from operating activities 3. Separate presentation of cash income and/or expenditure in the current year from operating, investing and financing activities 4. Disclosure of non-cash activities in the notes to the financial statement 7.
Ikhtisar kebijakan akuntansi
Accounting policy highlights
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan 3. Pengakuan pendapatan dan beban 4. Imbalan Kerja, dan 5. Instrumen keuangan
hal 154
Includes at least: 1. Statement of compliance with SAK. 2. Financial statement measurement and preparation foundation 3. Income and expense recognition 4. Employee Benefit 5. Financial Instrument 8.
Pengungkapan transaksi pihak berelasi
Affiliated Party transaction disclosure
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. Several aspects disclosed, as follows: 1. Name of the affiliated parties, as well as the nature and relationship with the affiliated parties. 2. Value of the transaction and the percentage on total related income or expense. 3. Outstanding and the percentage towards total asset or liabilities.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
28
hal 152-153
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014
Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
9.
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Halaman Page
Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
-
Disclosure on any aspects related with Taxation
The things that must be disclosed: 1. Reconciliation of fiscal and current income tax calculation; 2. Explanation of the relationship between tax expense (income) and income tax accounting; 3. Statement that Taxable Income (CGC) reconciliation results as basis for charging the Annual Income Tax Agency; 4. Details of deferred tax assets and liabilities are recognized in the statement of financial position for any periods presented, and the amount of tax expense (income) Deferred tax is recognized in the income statement if the number is not visible from the amount of deferred tax assets or liabilities are recognized in the statement of position finance; and 5. Disclosure or no tax disputes. 10.
Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap
Disclosure of fixed assets
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi Items that must be disclosed: 1. Depreciation method used 2. Explanation of whether fair value model or cost model have been adopted as accounting policy 3. Method and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosing the fair value of fixed assets (cost model) 4. Reconciliation of recorded gross amount and cumulative depreciation of fixed assets at the beginning and end of the period by showing addition, reduction and reclassification
29
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
-
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Referensi Kriteria Penghargaan Laporan Tahunan 2014 Cross Reference to Annual Report Award Criteria 2014
11.
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi.
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Jenis imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan; 2. Deskripsi umum mengenai jenis program imbalan pascakerja yang diselenggarakan oleh perusahaan; 3. Kebijakan akuntansi perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial; dan 4. Pengakuan keuntungan dan kerugian untuk kurtailmen dan penyelesaian.
Accounting Policy related with employment benefits
Halaman Page
-
Several aspects shall be disclosed: 1. Type of employment benefit provided to employees 2. General description regarding post employment benefit program held by the company 3. Accounting policy in the company to recognize actuarial Income and loss; and 4. Income and loss recognition for curtailment and settlement 12.
Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen keuangan Disclosure regarding the Financial Instruments
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 2. Klasifikasi instrumen keuangan; 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; 4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko; 5. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.
-
Shall be disclosing: 1. Accounting policy, requirement and condition for every financial instrument group; 2. Financial instrument classification; 3. Fair value for every financial instrument group risk management policy and objectives; 4. Risk Management policy and objectives; 5. Explanation of financial instrument inherent risk: market risk, credit risk and liquidity risk and 6. Quantitative analysis on every risk related to financial instrument 13.
Penerbitan laporan keuangan Issuance of Financial Statements
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Several aspects shall be disclosed, as follows: 1. Date of authorized financial statements issuance; and 2. Responsible parties in authorizing financial statements.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
30
lampiran
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Kinerja 2014 2014 Highlight
Pendapatan Usaha Rp miliar
319,9
Operating Revenues: Rp 319,9 billion
Pendapatan dari pembangkitan listrik Rp miliar
176,4
Revenue from Power Plant: Rp 176,4 billion
Pendapatan dari PDAM Rp miliar
51,8
Revenue from Municipaly Drinking Water: Rp51,8 billion
Pendapatan dari industri Rp miliar
52,6
Revenue from Industry: Rp52,6 billion
Pendapatan dari SPAM dan lainnya Rp miliar
2,4
revenues from Drinking Water Providing System & Other: Rp2,4 billion
Pendapatan Usaha Non-Sumberdaya Air Rp miliar
36,6
Non-Water Resources Service Revenue: Rp36,6 billion
31
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Aset Perusahaan Corporation Asset: Rp 398,7 billion
Rp398,7miliar Laba bersih Nett Profit: Rp 67,2 billion
Rp67,2miliar Layanan Jasa Air untuk Pembangkitan Listrik Water Service for Power Plant: 1.073,3 milion kWh
1.073,3 juta kWh Layanan Jasa Air untuk PDAM Water Service for PDAM: 391,0 milion m3
391,0juta m3 Layanan Jasa Air untuk Industri Water Service for Industy: 207,5 milion m³
207,5juta m3 Layanan Jasa Air untuk Irigasi Water Services for Irrigation: 1.003.000 ha
1
juta
ha
Tingkat Kesehatan Perusahaan Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN nomor 100/MBU/2002
Pengendalian Banjir areal seluas
Skor:
Flood Control area: 28.100 ha
28.100
ha
94,1
Pemantauan Kualitas Air Water Quality Monitoring: 132 monitoring points
atau
132 titik pemantauan
”Sehat AA”
Konservasi
Conservation: 1,203 million trees / 94 unit gully plague
1,203juta batang pohon/ 94unit gully plug
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Company Soundness Level Based on the Decree of SOE Minister no 100/MBU/2002
Scored: 94,1 or “AA Sounds”
32
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Ikhtisar Keuangan
Financial Overview
Uraian Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
2014
2013
2012
2011
255.644,56 143.059,49 398.704,07 40.222,77 9.235,46 49.458,24 282.081,83 398.704,07
269.518,62 93.774,81 363.293,43 56,976.06 10.944,47 64.041,32 295.372,83 363.293,43
212.778,44 87.803,14 300.581,58 62.339,05 4.825,00 62.339,05 233.418,00 300.581,58
177.197,00 69.413,00 246.611,00 59.022,00 5.019,00 246.611,00 182.569,00 246.611,00
2010 Description 134.363,00 60.007,00 194.370,00 49.265,00 3.965,00 194.370,00 141.140,00 194.370,00
Current assets Non-Current Asset Total Asset Current Liabilities Long term Liabilities Total Liabilities Total Equity Total Liability and Equity
Laba Rugi Konsolidasi (dalam Jutaan Rupiah), kecuali Laba Rugi per Saham Consolidated Profit (Loss) (in million Rupiah), except Earning per Share Pendapatan Usaha 319.984,98 332.625,34 283.294,91 256.659,00 261.095,00 Beban Usaha 249.982,66 244.393,59 220.859,24 209.055,00 192.998,00 Laba (Rugi) Usaha 70.002,31 88.231,75 62.435,67 50.604,00 68.097,00 Pendapatan di Luar Usaha 20.935,69 10.724,72 9.611,70 7.068,00 4.177,00 Beban di Luar Usaha 5.211,01 13.951,35 4.466,67 1.551,00 6.808,00 Laba (Rugi) di Luar Usaha 15.724,68 (3.226,62) 5.145,03 5.517,00 (2.631,00) Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi - 180,80 - - - Laba (Rugi) Sebelum Pajak 85.726,99 85.005,12 67.761,50 56.121,00 65.466,00 Pajak Penghasilan 18.017,82 18.550,29 15.377,96 12.685,00 15.266,00 Laba (Rugi) setelah Pajak 67.709,17 66.454,83 52.383,54 43.436,00 50.201,00 Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain (726,90) (5.999,99) (1.238,41) - - Pajak Penghasilan Terkait 181,72 1.500 309.6 - - Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak Terkait (545,17) (4.499,99) (928,31) - - Laba (Rugi) Komprehensif 67.163,99 61.954,84 51.454,72 43.436,00 50.201,00
Operating Revenue Operating Expenses Operating Profit (loss) Other Income Other Expenses Non-Operating Profit (loss) Associated Company Profit (Loss) Profit (Loss) Before Tax Income Tax Profit (Loss) After Tax Other Comprehensive Income (Expenenses) Income Tax Related Other Comprehensive Income After Tax Related Current Year Comprehensive Income
Rasio Keuangan (%) | Financial Ratio (%) Rasio Kas 450,68 356,30 231,48 220,45 173,18 Cash Ratio (%) Rasio Lancar 635,57 473,04 341,32 300,22 272,74 Current Ratio (%) Rentabilitas Rentability Tingkat Pengembalian Investasi 24,83 25,32 25,78 26,55 37,28 Return On Investment (ROI) (%) Tingkat Pengembalian Ekuitas 24,29 26,95 28,41 32,27 55,22 Return on Equity (ROE) (%) Tingkat Pengembalian Aset 21,68 21,75 22,19 23,18 33,69 Return on Assets (ROA) (%) Rasio Aktivitas Activity Ratio Perputaran Total Aset 86,73 95,44 97,36 110,26 136,60 Total Asset Turn Over (%) Total Modal Sendiri terhadap Total Aset (%) 87,60 81,30 77,66 74,77 73,04 Equity to Total Assets Perputaran Persediaan (hari) 2 1 2 1 1 Inventory Turn Over Tingkat Kolektabilitas (hari) 30 31 44 33 34 Collection Period
33
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Perum Jasa Tirta merupakan BUMN yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum). Modalnya berupa kekayaan Negara yang dipisahkan, dan tidak terbagi atas saham.
Perum Jasa Tirta I is an SOE in the form of Public Corporation. The capital is in the form of separated wealth of the state and undivided shares.
Perusahaan hingga akhir 2014 tidak menerbitkan obligasi/sukuk/obligasi konversi atau efek dalam bentuk apa pun
The company also did not published any obligation/ sharia bonds/converted bonds or stocks in any kind of forms until the end of 2014.
Ikhtisar Kinerja Operasional Operational Performance Overview Layanan jasa Air Baku Bulk Water Service
Uraian
2014
2013
1.073,30
1.341,30
Water Service for Power Plant ( million kWh)
Pelanggan PDAM ( juta m3)
391,00
380,00
Water Service for PDAM ( million m3)
Pelanggan Industri (juta m3)
207,50
207,10
Water Service for Industry (million m3)
Pelanggan Pembangkitan Listrik (juta kWh)
Description
Penilaian Kinerja Operasional 2014 2014 Operational Performance Assessment
2014
Uraian
Description
Bobot
nilai
Skor
1. Pelayanan kepada masyarakat: a. Terjaminnya suplai air Kali Surabaya b. Terkendalinya banjir c. Penyediaan air irigasi
5 4 4
bs (100%) bs (100%) bs (100%)
5,0 4,0 4,0
1. Community service: a. Guarantee of Surabaya river water service b. Flood control c. Irrigation supply
2. Produksi dan produktifitas a. Layanan jasa air baku
5
b (80%)
4,0
2. Production and productivity a. Bulk water supply
3. Pemeliharaan kontinuitas produksi a. Efektifitas kegiatan fisik O dan P yang prioritas b. Kesesuaian manajemen SDA dengan standar ISO 9001 - 2008 c. Penyusunan pola operasi waduk dan alokasi air
4
bs (100%)
4,0
4
bs (100%)
4,0
2
bs (100%)
2,0
4. Kepedulian terhadap lingkungan a. Penggelontoran sungai b. Pemantauan kualitas air c. Konservasi lahan
2 3 2
bs (100%) bs (100%) b (80%)
2,0 3,0 1,6
Total Skor
35
3. Maintenance of production continuity a. Effectivity of priority O&P activities b. Water resources conformity management with ISO 9001 - 2008 c. Arrangement of reservoir operation and water allocation pattern 4. Environmental concern a. River flushing b. Monitoring of water quality c. Land conservations
33,6
Kriteria Bobot dan Nilai: bs (baik sekali)=100% | b (baik)=80% | c (cukup)= 50% | k (kurang)= 20%
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
34
SCORE Total
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Laporan kepada Pemangku Kepentingan Report to Stakeholders
Laporan Dewan Pengawas Supervisory Board’s Report
Yang terhormat, Pemilik Modal dan Para Pemangku Kepentingan.
Dear respected Capital Owners and Stakeholders,
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayahNya Perum Jasa Tirta I dapat melalui Tahun 2014 dengan kinerja yang baik dan secara umum meningkat dari tahun sebelumnya. Dewan Pengawas memberikan apresiasi kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan Perum Jasa Tirta 1 atas pencapaian kinerja perusahan termasuk kategori “Sehat AA” pada tahun 2014. Kinerja positif yang diraih tersebut juga tak lepas dari dukungan kuat Kementrian BUMN selaku pemilik modal dan Kementrian PUPR selaku pembina teknis.
Thanks to God Almighty for His grace and bless Perum Jasa Tirta I able to pass through the year 2014 with a good performance and a generally increased from the previous year. Supervisory Board’s appreciate Board of Directors and all employees of Perum Jasa Tirta 1 for company achievement that has been considered in the category of “AA Sounds” in 2014. The positive performance achieved is somehow inseparable from the strong support of the Ministry of SOE as the capital owner and the Ministry of PUPR as technical advisor. 2014 PERFORMANCE
KINERJA TAHUN 2014 Perum Jasa Tirta I sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola Sumber Daya Air pada tahun 2014 memiliki kinerja keuangan yang baik dengan total pendapatan sebesar Rp. 340,92 miliar yaitu 91,27 % dari RKAP tahun 2014. Di tahun 2014, total aset mencapai Rp. 398,70 miliar. Penilaian kinerja Perusahaan tahun 2014 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002 dengan perolehan skor 94,10, termasuk kategori “Sehat AA” dan kinerja manajemen mencapai skor 97,21 dari skor maksimal 100. Hal ini dapat mendukung perusahaan dalam mencapai visi perusahaan sebagai pengelola Sumber Daya Air kelas dunia pada tahun 2025. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan sebagian tugas dan tanggung jawab di bidang pengelolaan Sumber Daya Air, Dewan Pengawas mendukung langkah Direksi untuk melaksanakan pemeriksaan bendungan dan sertifikasi bendungan guna mempertahankan fungsi waduk dan menjaga keamanan struktur bendungan. Selain itu, Dewan Pengawas juga rnenyarankan kepada Direksi agar melakukan kajian terhadap keseimbangan sedimen di sungai, guna mengalirkan sedimen di waduk ke hilir sungai.
35
Perum Jasa Tirta I as a State Owned Enterprise (SOE) the manager of Water Resources, had a good financial performance with total revenue of Rp. 340.92 billion, ie 91.27% of CBP in 2014. The total assets reached Rp 398.70 billion in 2014. Company performance assessment in 2014 by the SOE Minister No. KEP-100 / MBU / 2002 with the acquisition of a score of 94.10, including the category “Healthy AA” and performance management achieved a score of 97.21 out of a maximum score of 100. It can support the company in achieving the vision of the company as the manager of Water Resources worldwide in 2025. In connection with the execution of some tasks and responsibilities in the management of water resources, the Supervisory Board supported the Board of Directors to carry out inspection and certification of reservoirs in order to maintain function and security of the dam structure. In addition, the Supervisory Board also suggest the Board of Directors to review the balance of river sediment to drain the reservoir sediment to the downstream river.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Supervisory Board
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
36
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Ir Graita Sutadi, MSc Ketua Dewan Pengawas Chairman of Supervisory Board
DR. Mulyanto, M. Eng
4
5
1
2
3
Anggota Dewan Pengawas Member of Supervisory Board
Ir. Supaad, MSi Anggota Dewan Pengawas Member of Supervisory Board
Yoke C Katon, ST., MM Anggota Dewan Pengawas Member of Supervisory Board
Dadang Somantri, ATD., MT Anggota Dewan Pengawas Member of Board of Supervisorys
37
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan hal penting dalam menghadapi risiko bisnis dan tantangan usaha yang terus meningkat serta sebagai dasar dalam membangun organisasi yang berkelanjutan.
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) is important in dealing with business risk and increasing business challenges as well as the basis for building a sustainable organization.
Dari hasil assessment, penerapan GCG pada Perum Jasa Tirta I tahun 2013 telah mencapai skor 80,438 dari skor maksimum 100. Dengan capaian skor tersebut dan dengan pertimbangan tidak ada aspek yang memiliki skor di bawah atau sama dengan 60, maka predikat penerapan GCG di Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2013 adalah “Baik”. Untuk hasil self assessment GCG tahun buku 2014 diperoleh skor: 84,06 dari skor maksimal 100, dengan kualifikasi ‘Baik’.
From the assessment result, GCG implementation at Perum Jasa Tirta I in 2013 had reached a score of 80.438 out of a maximum score of 100. With the score achievements and with no consideration of aspects that have a score below or equal to 60, then the predicate GCG implementation in Perum Jasa Tirta I Year Book 2013 is “Good”. In 2014 PJT I has reached a score of: 84,06 out of a maximum score of 100 with the predicate level is “Good”.
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECTS
Untuk menyongsong perkembangan yang terjadi di luar perusahaan, Dewan Pengawas berpendapat agar Direksi mengimplementasikan improvement dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang didasarkan pada high case dengan memasukkan penambahan 3 (tiga) wilayah sungai (WS) baru, yaitu WS Serayu Bogowonto, WS Jratun Seluna, dan WS Toba Asahan sebagai inisiatif strategis.
To meet the developments taking place outside the company, the Supervisory Board believes that Board of Directors implementing the improvement in the Company’s Long-Term Plan (RJPP) based on the high case to include the addition of 3 (three) new river areas, namely Serayu Bogowonto river area, Jratun Seluna river area, and Toba Asahan river area as a strategic initiative.
Dewan Pengawas memahami bahwa sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air, core business-nya sangat dipengaruhi oleh faktor alam (curah hujan). Karena itu, Dewan Pengawas mendorong agar Direksi melakukan upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna memastikan ketersediaan air di waduk dalam kondisi penuh pada awal musim kemarau, serta meningkatkan kegiatan-kegiatan koordinasi dan sosialisasi penggunaan air yang efisien.
Supervisory Board understand that as a company engaged in the field of water resources management, its core business is strongly influenced by natural factors (rainfall). Therefore, the Supervisory Board support Board of Directors to make efforts to encourage the Weather Modification Technology (TMC) to ensure the availability of water in dams to be in full condition at the start of the dry season, and to improve coordination activities and dissemination of efficient water use. Related to business development, Supervisory Board encourages the Directors to develop the company’s activities in the field of non-utilization of Water Resources, among others are tourism, construction and equipment rental, consulting, laboratory environment, bottled drinking water, training, and others, through asset optimization and additional investment, supported by adequate feasibility study. Business development activities that have been initiated and contributed in company income, among others are the development of Water Supply System (SPAM), that may proceed with due regard to the precautionary principle, and still pursue business development that focus on providing bulk water (bulk water). As for the development of enterprises that have not contributed, namely the development of mini-hydro power plant (PLTM), the Supervisory Board encourages the development plan of PLTM Lodagung, PLTM Wonorejo and PLTM Lodoyo II can be realized in stages at the beginning of 2015’s.
Berkaitan dengan pengembangan usaha, Dewan Pengawas mendorong kepada Direksi untuk mengembangkan kegiatan pengusahaan Perusahaan di bidang non Sumber Daya Air, antara lain pariwisata, konstruksi dan sewa peralatan, konsultansi, laboratorium lingkungan, AMDK, Diklat, dan lain-lain, melalui optimalisasi aset dan tambahan investasi, yang didukung kajian kelayakan yang memadai. Kegiatan pengembangan usaha yang telah dirintis dan memberikan kontribusi pendapatan antara lain pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dapat dilanjutkan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta tetap mengupayakan pengembangan usaha SPAM yang fokus pada penyediaan air curah (bulk water). Sedangkan untuk pengembangan usaha yang belum memberikan kontribusi, yaitu pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), Dewan Pengawas mendorong agar rencana pengembangan PLTM Lodagung, PLTM Wonorejo dan PLTM Lodoyo II dapat terealisasi secara bertahap dimulai di Tahun 2015 ini. KOMITE DI BAWAH DEWAN PENGAWAS Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor : PER-12/ MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara, Dewan Pengawas telah membentuk komite yang membantu tugas Dewan Pengawas yaitu:
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
38
COMMITTEE UNDER Supervisory Board Based on the Decree of the Minister of SOE No. PER-12/MBU/2012 regarding Supporting Organ of Supervisory Board of the State Owned Enterprises, the Supervisory Board has formed committees to assist the
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Komite Risiko dan Komite Audit & Good Corporate Governance (GCG). Komite Risiko dibentuk oleh Dewan Pengawas dengan tugas untuk melakukan evaluasi secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha. Sistem Manajemen Risiko telah diterapkan di Perum Jasa Tirta I yang bertujuan mengembangkan infrastruktur yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko. Komite Audit dan GCG dibentuk oleh Dewan Pengawas untuk membantu memastikan efektivitas sistem pengendalian intem, efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan intemal, serta optimalisasi penerapan GCG di perusahaan. Disamping itu, juga membantu perusahaan dalam mengembangkan audit yang berbasis risiko (Risk Based Audit). Dewan Pengawas di tahun 2014 telah berusaha meningkatkan efektivitas hubungan kerja antara Komite Dewan Pengawas dengan Satuan Pengawas Intern (SPI), antara lain melakukan evaluasi bersama terhadap penerapan prinsip-prinsip GCG, yang telah dilakukan manajemen. Disamping itu, terus memberikan arahan kepada Direksi untuk menerapkan Sistem Manajemen Risiko, dengan pemetaan risiko Perusahaan yang terstruktur dan lebih baik. Dari hasil assessment terhadap penerapan GCG, Faktor Uji Kesesuaian (FUK) Aspek Dewan Pengawas dan Komite dibawah Dewan Pengawas, menunjukkan penilaian yang baik. PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN PENGAWAS Pada tahun 2014 terdapat perubahan anggota Dewan Pengawas, yaitu: 1. Sdr, Yoke C. Katon menggantikan Sdri. Zuryati Simbolon berdasarkan SK-15/MBU/2014 tanggal 21 Januari 2014. 2. Sdr, Dadang Somantri menggantikan Sdr. Sriyadhi berdasarkan SK-178/MBU/08/2014 tanggal 26 Agustus 2014. PENUTUP Dewan Pengawas berharap Direksi dan segenap karyawan Perum Jasa Tirta I terus meningkatkan kinerja dan menumbuhkembangkan perusahaan, dengan upaya-upaya peningkatan pendapatan jasa air dan jasa non air, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, serta meningkatkan upaya konservasi, guna menjamin kelangsungan Sumber Daya Air di masa mendatang. Akhirnya, Dewan Pengawas menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan sumbangsih serta kontribusi kepada kemajuan Perusahaan. Dewan Pengawas, Supervisory Board,
task of Supervisory Board which are: Risk Committee and Audit Committee and Good Corporate Governance (GCG). Risk Committee formed by the Board of Trutees with the task to conduct regular evaluation and provide recommendations on the business risk. Risk Management System has been implemented in Perum Jasa Tirta I aimed to develop adequate infrastructure to support the implementation of risk management. The Audit Committee and GCG established by the Supervisory Board to help ensure the effectiveness of the internal control system and the implementation of the tasks of external and internal auditors, as well as the optimization of GCG implementation in the company. Besides, it also helps the company in developing a riskbased audit. Supervisory Board in 2014 has been trying to improve the effectiveness of the working affairs between the Committee of Supervisory Board by the Internal Control Unit (SPI), among others conducting a joint evaluation of the application of the principles of good corporate governance, that has been done by the management. In addition, the Board continues to give direction to the Board of Directors to implement a Risk Management System, with better and structured risk mapping. From the assessment of the implementation of GCG, Factor Compatibility Test (FUK) Aspects of the Supervisory Board and Committees under the Supervisory Board, shows good judgement. ReplaceD IN Supervisory Board COMPOSITION In 2014 there were changes in the Supervisory Board members, namely: 1. Mr. Yoke C. Katon replace Ms. Zuryati Simbolon based on SK-15 / MBU / 2014 dated January 21, 2014. 2. Mr. Dadang Somantri replaces Mr. Sriyadhi based on SK-178 / MBU / 08/2014 dated August 26, 2014. ENCLOSURE Supervisory Board hopes Directors and all employees of Perum Jasa Tirta I would continue to improve and develop the company’s performance, by doing efforts to increase revenue of water services and non-water services, improve service to customers, and to improve conservation efforts, in order to ensure the continuity of water resource in the future. Finally, the Supervisory Board expressed high appreciation to all stakeholders who have contributed to the advancement of the company.
Ir. Graita Sutadi, MSc Ketua | Chairman
39
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Profil Dewan Pengawas Supervisory Board’s Profile
Ir Graita Sutadi, MSc
Ketua Dewan Pengawas
Chairman of Supervisory Board
Lahir di Yogyakarta pada 29 Oktober 1953, menjabat sebagai ketua dewan pengawas sejak tanggal 18 September 2012. Menamatkan pendidikan S1 di Universitas Gadjah Mada (Teknik Sipil) dan S2 dengan gelar Master of Science bidang Water Resources di University of Arizona, Tucson USA (Water Resources).
Born in Yogyakarta on October 29th 1953, Sutadi serves as the Chairman of Supervisory Board since September 18th 2012.He obtained Bachelor degree from Civil Engineering Faculty of Universitas Gajah Mada Yogyakarta and his Master of Science in Water Resources from University of Arizona, Tucson,USA.
Riwayat pekerjaan diawali sebagai Staf Asisten I/Perencanaan di Proyek Bengawan Solo (PBS) pada 1977. Jabatan penting yang pernah dipegang antara lain Pemimpin Proyek Induk PWS Cimanuk-Cisanggarung (2002-2006), Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung (2006-2008), Kepala BBWS Bengawan Solo (2008-2010), Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum (2010-2011) dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.
He started his career as 1st Staff Assistant/Planning in Bengawan Solo Project on 1977. The he hold many important roles such as Head of BBWS CimanukCisanggarung (2006-2008), Head of BBWS Bengawan Solo (2008-2010), Expert Staff of Minister of Public Works (2010-2011), and currently serves as Head of Research and Development Agency on Public Works Ministry.
Pelatihan/seminar yang pernah diikuti di antaranya Diklatpam Tingkat I, International Symposium for Solving Water Resources Problem in the Asian Region, Seminar Pengelolaan Sungai di Perkotaan, Seminar Bendungan Sungai sebagai Infrastruktur untuk Pengendalian Banjir, dan Seminar Inovasi Teknologi untuk Efisiensi dalam Pembangunan Infrastruktur Nasional. Penghargaan yang pernah diperoleh antara lain Satya Lancana Karya Satya X Tahun, Satya Lancana Karya Satya XX Tahun, Satya Lancana Pembangunan, dan Satya Lancana Karya Satya XXX Tahun. Dasar pengangkatan sebagai Ketua Dewan Pengawas adalah Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SS-340/ MBU/2012 tanggal 18 September 2012
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
40
Among several seminars/courses he has joined are 1st Level Leadership Training, International Symposium for Solving Water Resources Problem in Asian Region, Seminar of City River Management, Seminar of River Dams as Infrastructure of Flood Control, Seminar of Technology Innovation of Efficiency in National Infrastructure Development. Awards ever obtained among others are Satya Lencana Karya Satya X years, Satya Lencana Karya Satya XX years, Satya Lencana Pembangunan, and Satya Lencana Karya Satya XXX years. Legal Basis of Appointment as Chairman of Supervisory Board PJT I is Decree of the Minister of SOE no. SK-340/MBU/2012 dated September 18th 2012.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
41
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
DR. Mulyanto, M. Eng
Anggota Dewan Pengawas Member of Supervisory Board
Lahir di Jakarta pada 26 Mei 1963, menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas sejak 13 Juni 2011. Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Fisika Universitas Indonesia pada 1982, S2 dengan gelar Master of Engineering (1992) dan S3 dengan gelar Doktor (1995) di Tokyo Institute of Technology Jepang.
Born in Jakarta May 26th 1963, Mulyanto serves as the Member of Supervisory Board since June 13th 2011. Got his Bachelor Degree on Physics from Universitas Indonesia in 1982, his Master of Engineering in 1992 as well as his Doctoral Degrees in 1995 from Tokyo Institute of Technology, Japan.
Riwayat pekerjaan dimulai sebagai Ajun Peneliti Muda BATAN, dan saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset dan Teknologi.
He started as BATAN Junior Researcher, and currently serves as Deputy of Indonesian Ministry of Research and Technology.
Pendidikan/pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri yang pernah diikuti di antaranya PPSA XV oleh Lemhanas, Kursus Protokoler yang diselenggarakan oleh Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri, Manajemen Teknologi untuk Daya Saing Daerah oleh BPPT, Training on ST Policy and R&D Management di Korea dan Study on the Radioactive Waste Management Strategy di Jepang.
Trainng and education ever joined both home and abroad among others are PPSA XV by Lemhanas, Precedence Course by Ministry of Defense and Ministry of Foreign Affairs, Management Technology for Regional Competitiveness by BPPT, Training on ST policy and R&D Management in Korea and Study on the Radioactive Waster Management Strategy in Japan.
Dasar pengangkatan sebagai Anggota Dewan Pengawas adalah Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-131/MBU/2011 tanggal 13 Juni 2011.
Legal Basis of Appointment as Member of Supervisory Board PJT I is Decree of the Minister of SOE no. KEP131/MBU/2011 dated June 13th 2011.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
42
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Ir. Supaad, MSi
Anggota Dewan Pengawas Member of Supervisory Board
Lahir di Bojonegoro pada 16 Juli 1958, menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas sejak tanggal 30 Desember 2011. Menamatkan pendidikan sarjana di Fakuktas Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan S2 dengan gelar Master Sains di Universitas 17 Agustus Surabaya.
Born in Bojonegoro July 16th 1958, Supa’ad serves as the Member of Supervisory Board since December 30th 2011. Graduated from Civil Engineering Faculty of Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya and obtained his Master of Science from Universitas 17 Agustus Surabaya.
Riwayat jabatan dimulai sebagai Pimpinan Pembangunan Proyek UPCA Ngawi dan saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa Timur.
Started his career as Project Manager of UPCA Ngawi while currently serves as Head of Public Works Department – Waterworks East Java Province.
Pendidikan/pelatihan yang pernah diikuti di antaranya Spamen/Diklatpim II di Surabaya, Reinventing Goverment Management, Pemantapan Waspim Pejabat Pemprov Jatim dan Konferensi Nasional Teknik Jalan di Jakarta.
Seminars/workshops ever joined among others are Spamen/Diklatpim in Surabaya, Reinventing Government Management, Leadership Training of East Java Provincial Government Officials, and National Conference in Road Engineering in Jakarta.
Dasar pengangkatan sebagai anggota Dewan Pengawas adalah Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-255/MBU/2011 tanggal 30 Desember 2011.
Legal Basis of Appointment as Member of Supervisory Board PJT I is Decree of the Minister of SOE no. KEP255/MBU/2011 dated December 30th 2011.
43
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Yoke C Katon, ST., MM
Anggota Dewan Pengawas Member of Supervisory Board
Lahir di Kediri, 17 Juni 1975, menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas sejak 21 Januari 2014. Menamatkan pendidikan S1 di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya (Teknik Kimia), mendapatkan gelar Magister Manajemen di Universitas Airlangga (Manajemen Pemasaran), gelar Certified Professional Marketer dari Asia Pacific Marketing Federation, dan saat ini sedang menempuh pendidikan doktoral pada program Pascasarjana Doktor Ilmu Manajemen di Universitas Airlangga. Memulai karir sebagai Sales and Application Engineer pada sebuah perusahaan multinasional hingga mencapai posisi terakhir sebagai Regional Sales and Operation Manager ASEAN, sebelum akhirnya bergabung dengan perusahaan BUMN di PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) sebagai direktur pemasaran dan pengembangan. Saat ini aktif sebagai pengusaha di beberapa bidang usaha, seperti konsultansi, perdagangan, dan pengelolaan limbah B3, serta aktif di berbagai organisasi profesi, sosial, dan kemasyarakatan di KADIN, HIPMI, PII, dan Dewan Masjid Indonesia.
Born in Kediri, June 17th 1975, he serves as member of Supervisory Board since January 21st 2014. After finished his Bachelor Degree on Chemical Engineering in ITS Surabaya, he obtained his Master Degree on Marketing Management in Universitas Airlangga and Certified Professional Marketer (CPM-AP) title from Asia Pacific Marketing Federation. Currently he is having his Doctoral Degree in Management in Universitas Airlangga. Started his career as Sales and Application Engineer in a multinational company. His last position was as Regional Sales and Operation Manager ASEAN before he finally joined a SOE named PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) as Marketing and Development Director. Currently he becomes an entrepeneur in several business such as consultancy, trading and waste management business, also involves in many organizations of profession and society in Kadin, HIPMI, PII and Dewan Masjid Indonesia.
Pelatihan yang pernah diikuti, antara lain Capital Planning and Budgeting, Branding and Comunication, Win-win Negotiation Skill, Knowing Your Business, and Finance for Non Finance Executives.
Seminars/workshops ever joind among others are Capital Planning and Budgeting, Flexible Packaging Advance, Branding and Communication, Win-Win Negotiation Skill, Knowing Your Business, Finance for Non Finance Executives.
Dasar pengangkatan sebagai anggota Dewan Pengawas adalah Surat Menteri BUMN Nomor : SK-015/MBU/2014 tanggal 21 Januari 2014.
Legal Basis of Appointment as Member of Supervisory Board PJT I is Decree of the Minister of SOE no. SK015/MBU/2014 dated January 21st 2014.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
44
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Dadang Somantri, ATD., MT
Anggota Dewan Pengawas Member of Supervisory Board
Lahir di Bandung pada 22 Juni 1965, menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas sejak 26 Agustus 2014. Menyelesaikan pendidikan D-III dan D-IV pada Sekolah Tinggi Transportasi Darat dan S2 pada Universitas Gajah Mada (Magister Sistem Teknik Transportasi).
Born in Bandung, June 22nd 1965, he served as member of Supervisory Board since August 26th 2014. Finished both his Diploma on Sekolah Tinggi Transportasi Darat and his Master on Universitas Gajah Mada (Master of Transportation Engineering System).
Riwayat jabatan dimulai sebagai Kasi Perencanaan, Kasie Penegakan Hukum, Kasie Angkutan TDT, dan Ka. Subdin Angkutan pada Dinas LLAJ Provinsi Jawa Tengah. Kemudian menjabat sebagai Kabag. Sarana Perekonomian dan Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Tengah.
His career path started as Section Head of Planning, Section Head of Law, Section Head TDT Transportation, Sub-department head of DLLAJ Central Java Province. Then he served as Division Head of Economic Facility and Head of Economic Bureau in Regional Secretariat of Central Java Province.
Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Sertifikasi Profesi Dewan Pengawas BPR, Standart Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, dan Dewan Pengawas.
Workshops ever joined are Profession Certification of BPR Supervisory Board, Standard Financial Accounting Entities without Public Accountability and Supervisory Board Workshop.
Dasar pengangkatan sebagai anggota Dewan Pengawas adalah Surat Menteri BUMN Nomor: KEP178/MBU/08/2014 tanggal 26 Agustus 2014.
Legal Basis of Appointment as Member of Supervisory Board PJT I is Decree of the Minister of SOE no. KEP-178/ MBU/2014 dated August 26th 2014.
45
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report Pemilik Modal dan Para Pemangku Kepentingan yang kami hormati.
Dear respected Capital Owners and Stakeholders,
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Perum Jasa Tirta I merasa berbahagia dapat meningkatkan peran dan tugasnya dalam melakukan sebagian tugas dan kewenangan Pemerintah di bidang pengelolaan sumber daya air pada Wilayah Sungai Brantas, Wilayah Sungai Bengawan Solo, dan melalui Keputusan Presiden RI No. 2 Tahun 2014 tanggal 22 Januari 2014, wilayah kerja Perum Jasa Tirta I telah bertambah 3 (tiga) wilayah kerja baru yaitu wilayah sungai (WS) Toba Asahan, WS Serayu Bogowonto dan WS Jratun Seluna. Dengan demikian, Perum Jasa Tirta I yang lahir pada Tahun 1990 telah berupaya menunjukkan kinerja yang baik dan terus berikhtiar mempersembahkan pengabdian terbaiknya untuk kepentingan masyarakat di dalam wilayah kerjanya, serta menjadi satu-satunya river basin organization (RBO) di Indonesia yang mengelola secara langsung 5 (lima) wilayah sungai strategis nasional.
By giving thanks to the one and only God Almighty, Perum Jasa Tirta I feels so happy and blessed to improve its roles and duties in doing Government tasks and authorities in managing water resources on Brantas river area, Bengawan Solo river area, and based on Presidential Decree no. 2/2014 dated January 22nd 2014, the working area of Perum Jasa Tirta I has expand into three new areas which are Toba Asahan river area, Serayu Bogowonto river area, and Jratun Seluna river area. Thus, Perum Jasa Tirta I which was born in 1990 has been trying to show its good performance and continue to offer its best for public interest in its working area, become the one and only River Basin Organization in Indonesia that directly manage five nationally strategic river areas.
Laporan ini akan memberikan gambaran hasil kerja dan kinerja yang diperoleh Perusahaan untuk Tahun Buku 2014 yang berakhir pada Desember 2014. KONDISI UMUM Secara umum, kondisi sarana dan prasarana pengairan yang berada di wilayah kerja Perum Jasa Tirta I pada tahun 2014 dapat berfungsi secara memadai. Ketersediaan air di wilayah Sungai Brantas sangat dipengaruhi oleh Waduk Sutami-Lahor, Bening, Wonorejo dan Selorejo sedangkan di wilayah Sungai Bengawan Solo dipengaruhi oleh Waduk Wonogiri. Untuk operasional di 3 (tiga) wilayah sungai (WS) baru yaitu WS Toba Asahan, WS Jratun Seluna, dan WS Serayu Bogowonto sepanjang tahun 2014 sedang dalam tahapan proses persiapan. Curah hujan rerata di WS Brantas tahun 2014 diketahui sebesar 977,23 mm, sedangkan di WS Bengawan Solo sebesar 1.502,16 mm. Angka tersebut menunjukkan sifat hujan sepanjang 2014 adalah sifat hujan dibawah normal terhadap rata-rata hujan 31 tahun terakhir. KINERJA PERUSAHAAN TAHUN 2014 Pada 2014, Perusahaan memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp.319,98 Miliar atau 87,9 % terhadap RKAP tahun 2014. Pendapatan usaha tahun 2014 berasal dari layanan air baku sebesar Rp. 280,89 Miliar atau 89,4 % terhadap RKAP tahun 2014, dan pengusahaan optimalisasi aset Perusahaan (berupa layanan jasa non air baku) sebesar Rp. 2,40 Miliar atau 76,1 % dari RKAP tahun 2014, serta pengusahaan non sumber daya air sebesar Rp. 36,69 Miliar atau 78,8 % dari RKAP tahun 2014. Pencapaian total laba komprehensif tahun 2014 sebesar
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
46
This report will gives description of work and performance obtained by the company for 2014 year book that ended on December 2014. GENERAL CONDITION Generally, the condition of facilities and infrastructures in Perum Jasa Tirta I on 2014 can function adequately. The availability of water in Brantas river area is strongly influenced by SutamiLahor, Bening, Wonorejo and Selorejo dams. While for Bengawan Solo river area is highly influenced by Wonogiri dams. For the operational of three new river areas which are Toba Asahan, Jratun Seluna and Serayu Bogowonto is still on preparation process during 2014. Average rainfall in Brantas river area along 2014 is about 977,23 mm while in Bengawan Solo river area is about 1.502,16 mm. These numbers shows the nature of rain along 2014 is under the average of rainfall on the last 31 years. COMPANY PERFORMANCE ON 2014 On 2014, the company has gain business income for Rp 319,98 billion or 87,9% against 2014 Company Budget Plan (RKAP). 2014 business income derived from raw water service as much as Rp 280,89 billion or 89,4% against RKAP, and commercial operation on optimization of company
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Rp. 67,16 Miliar atau 107,1 % terhadap RKAP tahun 2014. Realisasi total pendapatan tahun 2014 sebesar Rp. 340,92 Miliar atau 91,27% terhadap RKAP tahun 2014, dan total beban tahun 2014 sebesar Rp 255,74 miliar atau 87,86 % dari RKAP tahun 2014. Berkaitan tugas dan fungsi Perusahaan dalam pelaksanaan sebagian tugas Pemerintah untuk kegiatan pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), Perusahaan telah melakukan kegiatan perencanaan, konservasi, pembangunan sarana dan prasarana SDA, kegiatan O&P sarana dan prasarana SDA, sistem informasi, monitoring evaluasi dan pemberdayaan masyarakat, dengan total biaya tahun 2014 sebesar Rp. 165,16 Miliar atau 87,1% terhadap RKAP tahun 2014. Total layanan jasa air baku untuk pembangkitan listrik tahun 2014 sebesar 1.073,3 juta kWh atau 86,1% terhadap RKAP 2014. Layanan jasa air baku untuk PDAM tahun 2014 sebesar 391,0 juta m3 atau 102,8% terhadap RKAP tahun 2014. Sedangkan layanan jasa air baku untuk industri tahun 2014 sebesar 207,5 juta m3 atau 78,7% terhadap RKAP tahun 2014. Irigasi di wilayah Sungai Brantas yang mendapat layanan langsung dari intake sebesar 106.445 ha dan di wilayah Bengawan Solo sebesar 285.025 ha. Sedangkan total layanan area irigasi yang mendapat manfaat di wilayah Sungai Brantas adalah sebesar 304.000 ha dan wilayah Sungai Bengawan Solo sebesar 699.000 ha. Sementara untuk pengendalian banjir di wilayah Sungai Brantas sebesar 12.000 ha dan wilayah Sungai Bengawan Solo sebesar 16.100 ha. Dalam rangka peningkatan pendapatan Perusahaan tahun 2014 telah dirintis pengembangan usaha non jasa air baku antara lain pengembangan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang dimiliki Perusahaan dengan merek “ASA” melalui investasi peralatan untuk kualitas dan kuantitas produk usaha, pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan telah beroperasinya SPAM Sekaran Tahap II di Kabupaten Lamongan dengan jumlah layanan 2.851 sambungan rumah (SR) pada tahun 2014. Sedangkan kegiatan jasa non air lainnya, yaitu jasa pariwisata, konsultansi, jasa konstruksi, jasa peralatan serta jasa laboratorium lingkungan, terus diupayakan agar semakin tumbuh dan berkembang.
asset (in non-raw water services) as much as Rp 2,40 billion or 76,1% against RKAP, also commercial operation of non-water resources as much as Rp 36,69 billion or 78,8% against RKAP. The achievement of total comprehensive revenue on 2014 is Rp 67,16 billion or 107,1% against RKAP. Total income of 2014 is Rp 340,92 billion or 91,27 against RKAP and total charges of 2014 is Rp 255,74 billion or 87,86% against RKAP. Regarding the company’s tasks and functions to implement some of Government duties to manage water resources, the companys has done the activity of planning, conservation, development of insfrastructure and facilities on natural resources, operational of insfrastructure and facilities on natural resources, information system, monitoring evaluation and community empowerment with total financing as much as Rp 165,16 billion or 87,1% against RKAP. Total of raw water service to generate electricity in 2014 is about 1.073,3 billion kwH or 86,1% against RKAP. Raw water service for PDAM is 391,0 billion m3 or 102,8% against RKAP. While raw water service for industry on 2014 is 207,5 billion m3 or 78,7% against RKAP. Irrigation in Brantas river area which receive direct benefit from intake is as much as 106.445 ha and in Bengawan Solo River is as much as 285.025 ha. While total irrigation service area that receive benefit in Brantas river area is as much as 304.000 ha and Bengawan Solo river area is as much as 699.000 ha. For flood control in Brantas river area is as much as 12.000 ha and Bengawan Solo river area is as much as 16.100 ha.
Untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Perusahaan tahun 2014 telah menyalurkan pinjaman modal kerja sebesar Rp 2,083 Miliar dan penyaluran dana bina lingkungan sebesar Rp 517 juta.
In order to increase the revenue of the company, the development of non-raw water services among others are the expansion of Bottled Drinking Water (AMDK) “ASA” has been initiated on 2014 by investing on equipments for business products’ quality and quantity, development of Drinking Water Suppy System (SPAM) by operating SPAM Sekaran Phase II in Lamongan Regency with total service of 2.851 house connection on 2014. While other non-water activity services are tourism service, consultancy, construction service, equipment service and environment laboratory service are continously tried to be developed.
Pencapaian hasil kerja perusahaan tahun 2014, tingkat kesehatan perusahaan mencapai nilai 94,10 dengan kategori sehat AA, dan kinerja manajemen mencapai skor 97,21 dari skor maksimum 100.
For Partnership and Community Development Program on 2014, the company has disbursed capital loan for Rp 2,083 billion and distribution of community development funds for Rp 517 million.
TANTANGAN DAN PROSPEK TAHUN 2015
The achievement of company performance on 2014, company soundness level has reached 94,10 with AA category, and management performance has reached 97,21 from maximum score 100.
Seiring perkembangan dan dinamika masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan peningkatan sedimentasi waduk serta penurunan kualitas air yang berdampak pada penurunan kualitas lingkungan. Hal ini menjadi tantangan terberat Perusahaan dalam melakukan pengelolaan sumberdaya air sehingga sangat memerlukan
47
CHALLENGE AND PROSPECT IN 2015 Along with the growth and dynamics of the community, it is directly and indirectly caused the
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Direktur Pengelolaan Managing Director
Direktur Administrasi & Keuangan Administration & Finance Director
Direktur Teknik Technical Director
Ir Syamsul Bachri, Dipl.Ph
Drs Didih Hernawan, MM
Raymond Valiant Ruritan, ST. MT
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
48
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Direktur Pengembangan Development Director
Ir. Harianto, Dipl. HE.
49
Board of
Directors
Ir. Alfan Rianto, M. Tech
Direktur Utama President Director
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
peran serta dan sumbangsih nyata masyarakat melalui perubahan perilaku dan kesadaran dalam mewujudkan kualitas hidup dengan mengubah perilaku negatif sehari-hari. Di luar dari kegiatan business as usual, dalam hal pengembangan di tahun 2015, Perusahaan telah merencanakan perluasan areal layanan sistem penyediaan air minum (SPAM) Sekaran dengan melakukan investasi pengembangan SPAM Sekaran Tahap III dan investasi pengembangan SPAM Pantura Jatim di wilayah Brondong Paciran Tahap II. Peluang SPAM ke depan adalah pengembangan SPAM di wilayah regional Ponorogo-Madiun. Selain hal tersebut telah dirintis kegiatan pengembangan beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan rencana pengembangan PLTM Lodagung, PLTM Lodoyo II, PLTMH Wonorejo, PLTA Karangkates IV,V dan Kesamben dengan pembangunan yang dilaksanakan baik secara mandiri maupun bekerja sama melalui sinergi BUMN. Demikian juga untuk lebih berperan dalam program pemerintah dalam ketahanan air, ketahanan pangan dan ketahanan energi Perum Jasa Tirta I sedang mempersiapkan kebutuhan operasional & SDM di wilayah sungai baru untuk pengembangan wilayah pengelolaan yang lebih baik di wilayah Sungai Serayu Bogowonto, wilayah Sungai Toba Asahan, serta wilayah Sungai Jratun Seluna. Diharapkan dengan beroperasinya wilayah baru tersebut perusahaan dapat membantu peran pemerintah dalam pembiayaan untuk operasional dan pemeliharaan infrastruktur sumberdaya air sehingga lebih terjaga kelestariannya. PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA Perusahaan memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan secara bertahap sesuai dengan kemampuan perusahaan dan memberikan perlakuan adil dan merata kepada seluruh karyawan. Dengan adanya kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk mengembangkan diri diharapkan dapat memberikan potensi terbaiknya untuk perkembangan organisasi. Dalam upaya meningkatkan kemampuan karyawan, perusahaan telah mengikutsertakan karyawan dalam program peningkatan pendidikan berjenjang untuk program Diploma, Strata 1 dan Program Strata 2 serta mengikutsertakan karyawan dalam berbagai jenis pelatihan dan seminar yang diadakan di dalam maupun di luar perusahaan.
increase of reservoir sedimentation and the decrease of environment quality. It becomes company’s hardest challenge to do the water resources management as it needs real participation and contribution from the society through behavior change and awareness in creating life quality and changing daily negative attitude. Other than business as usual activities, in terms of 2015 business development, the company has done expansion of Sekaran drinking water water supply (SPAM) service area by investing on SPAM Sekaran development phase III and investing on SPAM Pantura Jatim in Brondong Paciran area phase II. SPAM future opportunity is development of SPAM in the reagion of Ponorogo-Madiun. Besides, several development activities have been initiated such as some Minihydro Electricity Generator (PLTM) on development planning of PLTM Lodagung, PLTM Lodoyo II, PLTMH Wonorejo, PLTA Karangkates IV, V, and Kesamben with development that has been carried out well independently and through SOE synergy. Similarly to its greater role in government programs in water, foot, and energy security, Perum Jasa Tirta I is preparing operational and manpower needed in new river areas for better developent on its managing river areas which are Serayu Bogowonto, Toba Asahan and Jratun Seluna. By the operation of those three, hopefully the company would support the government’s role in financing operational and maintenance of water resource infrastructure to preserve its nature. DEVELOPMENT OF HUMAN RESOURCES The company is highly committed to improve the welfare of employees gradually based on the ability of the company and give fair treatment to every employees. With equal opportunity for every employees to do selfdevelopment, it is expected for them to be able to give their best potential for development organization. In terms of improving employees ability, the company involve its employees in some steps of education for Diploma, Bachelor, and Master Degree, also involve its employees on various waorkshops and seminars held internally and externally.
TATA KELOLA
GOVERNANCE
Direksi berkomitmen untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dimana penerapan GCG merupakan hal penting dalam menghadapi risiko bisnis dan tantangan usaha yang terus meningkat. Penerapan GCG dilaksanakan sebagai dasar dalam membangun organisasi yang berkelanjutan diawali dengan penandatanganan Pakta Integritas oleh Direksi.
Directors committed to implement Good Corporate Governance (GCG) which is very important to face the increasing business risks and business challenges. The implementation of GCG as a base to in building sustainable organization started with signing a pact of integrity by the Directors.
Menindaklanjuti hal tersebut, telah dibentuk tim internal GCG dan di tahun 2013 telah dilakukan penandatanganan
Regarding this matter, GCG internal team has formed and MoU with BPKP East Java Province has
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
50
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
MoU dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa Timur tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik di lingkungan Perusahaan. Penerapan GCG Perum Jasa Tirta I berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan Keputusan Sekretaris Kementrian BUMN Nomor : SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012. Adapun hasil Asesment penerapan GCG Tahun Buku 2013 mencapai skor 80,438 dari skor maksimum 100. Dengan capaian skor tersebut dan dengan pertimbangan tidak ada aspek yang memiliki skor di bawah atau sama dengan 60 maka predikat penerapan GCG pada Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2013 adalah “Baik”. Untuk hasil self assessment GCG tahun buku 2014 diperoleh skor: 84,06 dari skor maksimal 100, dengan kualifikasi ‘Baik’.
been signed in 2013 about Implementation of Good Corporate Governance. The GCG implementation of Perum Jasa Tirta I is based on SOE Minister Regulation no. PER-01/ MBU/2011 dated August 1st 2011 and the Secretary of SOE Minister Decision no. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6th 2012. As for the assessment result of GCG implementation on 2013 reach the score of 80,438 from maximum score 100. With the goals of the score and consideration that there is no score ≤60, the GCG predicate of Perum Jasa Tirta I on 2013 is consider as “Good”. In 2014 PJT I has reached a score of: 84,06 out of a maximum score of 100, then the predicate is ‘Good’. SYSTEM MANAGEMENT CERTIFICATION
SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN Kegiatan pengelolaan sumber daya air yang dilaksanakan Perusahaan berpedoman pada standard ISO 9001-2008 yang merupakan salah satu sistem yang dipilih dan diterapkan dalam upaya memberikan layanan jasa air, pengendalian banjir dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengairan secara prima untuk memenuhi persyaratan yang diharapkan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Water resource management activites implemented by the company are based on ISO 9001:2008 standard, which is one of the system chosen and implemented on water service, flood control, and prime maintenance of facilities and infrastructure to meet the requirements of which is expected by customers and interested parties.
Perusahaan Umum Jasa Tirta I juga telah ikut dalam evaluasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) sebagai pedoman dalam peningkatan kinerja BUMN maupun dalam pengukuran kinerja BUMN, yang diadakan oleh Kementrian BUMN sejak tahun 2012. Capaian skor KPKU tahun 2013 adalah sebesar 514,25 (Good Performance) meningkat dibandingkan tahun 2012, yaitu sebesar 485,25 (Good Performance).
Perum Jasa Tirta I also has participated in evaluation of Superior Performance Criteria Assessment (KPKU) as a guideline in SOE improvement working performance and working measurement held by SOE Ministry since 2012. KPKU score reached on 2013 was 514,25 (Good Performance), improved from 2012 that was 485,25 (Good Performance).
PENUTUP
ENCLOSURE
Atas nama Direksi, izinkan saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh karyawan Perum Jasa Tirta I atas kerja kerasnya sepanjang tahun 2014, dan juga kepada Dewan Pengawas serta Pemilik Modal, atas dukungan yang tiada henti di sepanjang tahun. Adapun kepada para pihak yang berkepentingan dan para pelanggan yang telah memberi dukungan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya air, kami menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya. Akhirnya, semoga Perum Jasa Tirta I dapat memberikan yang lebih baik bagi Indonesia ke depan, menuju tata tirta semesta yang bermanfaat demi kemaslahatan bersama.
On behalf of Directors, allow me to say thanks to all the employees of Perum Jasa Tirta I for their hard work, and also to the Supervisory Board and Capital Owners for their enormous support along 2014. Also to the interested parties and to the customers who have given further support in water resources management, we express huge appreciation. Last but not least, hopefully Perum Jasa Tirta I would be able to give a better future for Indonesia, heading to great water management that is useful for common good.
Atas Nama Direksi On behalf of Directors,
Ir. Harianto, Dipl. HE Direktur Utama President Director
51
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Profil Direksi
Board of Director’ Profile
Ir. Harianto, Dipl. HE.
Direktur Utama President Director
Lahir di Lumajang pada 6 Maret 1953. Menyelesaikan pendidikan S1 di Teknik Sipil Universitas Brawijaya pada 1982 dan mendapatkan gelar Diplome of Hydraulic Engineering dari Institute of Hydraulic and Engineering Delft Belanda pada 1989.
Harianto was born in Lumajang, March 6th 1953. Finished his Bachelor Degree in Civil Engineering Universitas Brawijaya in 1982, he obtained a Diplome of Hydraulic Engineering from Institute of Hydraulic and Engineering, Delft Netherland in 1989.
Riwayat pekerjaan antara lain pada 1985-1991 di Proyek Brantas sebagai Kepala Urusan Perencanaan & Pengendalian. Memulai karir di Perum Jasa Tirta I sebagai Kepala Bagian Bina E & P dan Lingkungan (1991-1992). Beberapa jabatan yang pernah dipegang antara lain adalah Kepala Divisi Jasa Asa II (1996-1997), Kepala Biro Perencanaan dan Pengendalian (1998-1999), Kepala Biro Manajemen Mutu (1999-2000), Kepala Divisi Jasa Umum (2002-2003), Sekretaris Perusahaan (2004-2007), Direktur Perencanaan dan Pengembangan Teknik (2007-2012), dan sejak 22 november 2012 menjadi Direktur Utama Perusahaan.
He became Head of Planning and Controlling Affairs of Brantas Project (1985-1991), then he started his career on Perum Jasa Tirta as Head of E&P and Environmental Development Division (1991-1992), Head of ASA II Service Division (1996-1997), Head of Planning and Controlling Division (1998-1999), Head of Quality Management Division (1999-2000), Head of Public Service Division (2002-2003), Corporate Secretary (2004-2007), Technique of Planning and Development Director (2007-2012), and serves as President Director of Perum Jasa Tirta I since November 22nd 2012.
Lokakarya dan seminar baik di dalam maupun di luar negeri yang pernah diikuti di antaranya: Workshop Capacity Building di Jakarta, GCG di Surabaya, Water Resources Development di Thailand, River Basin Management oleh The World Bank, Poland Warsaw, BUMN Breakfast Meeting di Jakarta, 80th Annual Meeting and 24th Congress di Cina dan Kyoto, dan Seminar Nasional Bendungan Besar di Semarang.
Workshops and seminars home and abroad that have ever followed are Workshop Capacity Building in Jakarta, GCG in Surabaya, Water Resources Development in Thailand, River Basin Management by The World Bank, Poland Warsaw, BUMN Breakfast Meeting in Jakarta, 80th Annual Meeting and 24th Congress in China and Kyoto and National Dams Seminar in Semarang.
Dasar pengangkatan sebagai Direktur Utama adalah Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-418/MBY/2012 tanggal 22 November 2012.
Legal Basis of Appointment as President Director of PJT I is Decree of the Minister of SOE no. SK-418/ MBU/2012 dated November 22nd 2012..
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
52
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
53
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Raymond Valiant Ruritan, ST. MT
Direktur Teknik Technical Director
Lahir di Malang pada 12 Agustus 1969. Menamatkan pendidikan S1 di Universitas Brawijaya (Teknik Pengairan) dan S2 di Universitas Brawijaya (Teknik Sipil).
Born in Malang August 12th 1969, he graduated from Faculty of Irrigation Technology Univeritas Brawiijaya Malang and got Master degree on Engineering from Univeritas Brawijaya Malang.
Riwayat pekerjaan di Perum Jasa Tirta I dimulai pada tahun 1997 sebagai Ahli Teknik Sipil, Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air V. Saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik Perum Jasa Tirta I.
Started his career on Perum Jasa Tirta I by 1997 as Civil Engineer Expert. Then he served as Head of Water Service and Water Resource V (2010-2012), followed by his role as Technical Director of Perum Jasa Tirta I since November 22nd 2012.
Seminar dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Performance Benchmarking of RBOS, Capacity Building, Network Development & Management, Integrated River Basin Management, Leadership On IWRM Proficiency, E-Procurement Kementerian PU di Malang, Pelatihan sertifikasi pengadaan barang dan jasa (Sesi I-IV) di Malang, Kediri, Batu, Solo dan Sarasehan FKSPI Jatim di Malang.
Among several seminars/courses he has joined are Performance benchmarking of RBOS, Capacity Building, Network Development & Management, Integrated River Basin Management, Leadership on IWRM Proficiency, E-Procurement of Public Work Ministry in Malang, Procurement Certification Workshop (Session I-IV) in Malang, Kediri, Batu, Solo, and East Java Sarasehan FKSPI in Malang
Dasar pengangkatan sebagai Direktur Teknik adalah Surat Keputusan Menteri BUMN nomor Sk418/MBU/2012 tanggal 22 November 2012.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Legal Basis of Appointment as Technical Director of PJT I is Decree of the Minister of SOE no. SK-418/MBU/2012 dated November 22nd 2012.
54
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Ir Syamsul Bachri, Dipl.Ph
Direktur Pengelolaan Managing Director
Lahir di Madiun pada 4 Mei 1954. Menamatkan pendidikan S1 di Teknik Geodesi Universitas Gajah Mada pada 1980 dan meraih gelar Diplome of Photogrametri dari ITC Delft Belanda pada 1989.
Born in Madiun May 4th 1954, he got his Bachelor degree from Geodesy Engineering from Universitas Gajah Mada Yogyakarta in 1980 and obtained his Diploma of Photogrametri from ITC Delft Netherland in 1989.
Riwayat pekerjaan di Proyek Brantas sebagai Kepala Urusan/Tenaga Ahli, di Perum Jasa Tirta I sebagai Kepala Sub Divisi Jasa Kontruksi & Konsultansi, Kepala Bagian Perencanaan & Pengendalian Lingkungan, Kepala Divisi Jasa IV Brantas, Kepala Biro SDM & Umum, Direktur SDM dan Umum dan saat ini sebagai Direktur Pengelolaan.
Ever served as an Expert on Brantas Project, in Perum Jasa Tirta I as Head of Construction Service and Consultancy Sub-division (1996-1999), Head of Service Division IV Brantas (2001-2006) and Director of HR and GA Division (2007-2012). Currently serves as Managing Director of Perum Jasa Tirta I.
Seminar/pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri yang pernah diikuti di antaranya: Short Course On River Sediment Modelling dan International Conference On Flood Disaster Management di Kyoto University Jepang, Risk Management di Jakarta, Human Resources Management di Jakarta, serta Psikologi dalam Pengelolaan SDM di Jakarta, Forum Human Capital di Bali, Seminar on Corporatization of River Basin Organization ADB di Manila.
Among several seminars/courses he has joined local and abroad are Short Course on river Sediment Modelling and International Conference on Flood Disaster Management in Kyoto University, Japan, Risk Management in Jakarta, HR Management in Jakarta, Psychology on HR Management in Jakarta, Human Capital Forum in Bali, Seminar on Corporation of River Basin Organization ADB in Manila.
Dasar pengangkatan sebagai Direktur Pengelolaan adalah Surat Keputusan Menteri BUMN nomor Sk-418/MBU/2012 tanggal 22 November 2012.
Legal Basis of Appointment as Development Director of PJT I is Decree of the Minister of SOE no.SK-418/ MBU/2012 dated November 22nd 2012.
55
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Ir. Alfan Rianto, M. Tech
Direktur Pengembangan Development Director
Lahir di Blitar pada 5 Oktober 1960. Menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Negeri Sebelas Maret (Sipil Hidro) pada tahun 1988 dan meraih gelar Master of Technology dari Indian Institute of Technology Roorkee, India (Water Resources Development) pada tahun 2000.
Born in Blitar October 5th 1960, he got his Bachelor degree from Civil Engineering Faculty of Univeritas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta in 1998 and then obtained his Master of Technology (Water Resources Development) from Indian Institute of Technology Roorkee, India, in 2000.
Riwayat pekerjaan di Perum Jasa Tirta I dimulai pada tahun 1993 dengan jabatan sebagai Material Testing Enginer pada Proyek Pembangunan Bendungan Pengga, NTB, Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air I, Kepala Biro Pengembangan Usaha, Manajemen dan Teknologi. Saat ini menjabat sebagai Direktur Pengembangan Perum Jasa Tirta I.
His career on Perum Jasa Tirta I started as Material Testing Engineer on Pengga Reservoir Project, West Nusa Tenggara. He also served as Head of Water Service and Water Resource I (2007-2010) and Head of Business Development, Management and Technology Division (20102012). Currently he serves as Development Director of Perum Jasa Tirta I.
Pelatihan/seminar yang pernah diikuti antara lain seminar dan diskusi tentang Erosi, Sedimentasi, dan Ketahanan Air di China, Seminar tentang Pengelolaan Bendungan Untuk Menjawab Tantangan Krisis Energi, Pelatihan Hukum Untuk Pejabat Non Hukum, International Symposium on Dam For A Changing World, 80th Annual Meeting and 24th Congress di Cina dan Kyoto, Seminar Nasional Bendungan Besar di Semarang, dan Temu Ilmiah HATHI di Bandung.
Among several seminars/courses he has joined are seminar and discussion about Erosion, Sedimentation and Water Resistance in China, Dam Management Seminar to Answer the Challenge of Energy Crisis, Legal Training for Non-legal Officer, International Symposium on Dam for a Changing World , 80th Annual Meeting and 24th Congress in China and Kyoto, National Dam Seminar in Semarang and HATHI Scientific Meeting in Bandung.
Dasar pengangkatan sebagai Direktur Pengembangan adalah Surat Keputusan Menteri BUMN nomor Sk-418/ MBU/2012 tanggal 22 November 2012.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Legal Basis of Appointment as Development Director of PJT I is Decree of the Minister of SOE no. SK-418/ MBU/2012 dated November 22nd 2012.
56
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Drs Didih Hernawan, MM
Direktur Administrasi & Keuangan Administration & Finance Director
Lahir di Kuningan pada 5 Maret 1954. Menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya Jakarta dan meraih gelar Magister Manajemen di Pascasarjana Universitas Bhayangkara.
Born in Kuningan March 5th 1954. Graduated from Economic Faculty of Universitas Jayabaya Jakarta, then obtained his Master degree in Management from Universitas Bhayangkara.
Riwayat pekerjaan di Departemen Keuangan sebagai Kepala Sub Seksi Pengelolaan Hasil Aneka Pangan (Ditjen Moneter), Kepala Seksi Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Parpostel (Ditjen Pembinaan BUMN), di Kementerian BUMN sebagai Kepala Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi Usaha Perbankan dan Jasa Keuangan, dan di Perum Jasa Tirta I sebagai Direktur Keuangan dan saat ini sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan.
Started his career in Finance Department as Sub-section Head of Multivarious Food Management in Directorate of Monetary, Section Head of Analysis Financial Report of Tourism Post Service and Telecommunication in Directorate of SOE Development, then switched to Ministry of SOE where he served as Head of Restructurization and Privatization of Business Banking and Financial Services Division. His career in Perum Jasa Tirta I started as Finance Director, while currently serves as Administration and Finance Director.
Seminar/kursus yang pernah diikuti di antaranya: Quality, Health Safety and Environmental Management Representative Foundation Course, ISO 9001: 2000 and OHSAS 18001 : 2007 Integrated Management, Seminar on Corporatization of River Basin Organization ADB di Manila dan Hukum untuk Pejabat Non Hukum di Surabaya.
Among several seminars/courses he has joined are Quality, Health Safety and Environmental Management Representative Foundation Course, Iso 9001:2001 and OHSAS 18001:2007 Integrated Management, Seminar on Corporatization of River Basin Organization ADB in Manila and Law Training for non-Law Officer in Surabaya.
Dasar pengangkatan sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan adalah Surat Keputusan Menteri BUMN nomor Sk-418/MBU/2012 tanggal 22 November 2012.
Legal Basis of Appointment as Development Director of PJT I is Decree of the Minister of SOE no. SK-418/ MBU/2012 dated November 22nd 2012.
57
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 Declaration of Supervisory Board and Board of Directors about The Responsibility of The Annual Report Year 2014
Laporan tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen Perum Jasa Tirta I dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Pengawas dan Direksi dengan membubuhan tanda tangannya masing-masing sebagai berikut: Management of Perum Jasa Tirta I is responsible for this annual report, as well as financial report and other related informations included. for the truth is guaranteed by the signature of Supervisory Board and Board of Director as follows:
Dewan Pengawas | Supervisory Board:
Graita Sutadi Ketua Dewan Pengawas
Yoke C. Katon Dewan Pengawas
Mulyanto Dewan Pengawas
Supa’ad Dewan Pengawas
Dadang Soemantri Dewan Pengawas
Direksi | Board of Director:
Harianto Direktur Utama
Raymond Valiant Ruritan Direktur Teknik
Alfan Rianto Direktur Pengembangan
Syamsul Bachri Direktur Pengelolaan
Didih Hernawan Direktur Administrasi dan Keuangan
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
58
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Profil Perusahaan
Company Profile
Nama Perusahaan | Name of the Company : Perum Jasa Tirta I Alamat Kantor | Office Address : Jl. Surabaya 2A Malang 65145 - PO BOX 39 Telepon | Phone : +62 341-551971 Fax| Facsimile : +62341-551976 E-mail :
[email protected] . Website : www.jasatirta1.co.id Pendirian Perusahaan | Establishment Date : 12 Februari 1990 | February 12th, 1990 Jumlah KaryawanTetap | Total Employee : 460 orang Modal Dasar | Authorized Capital : Rp 15.000.000.000,-
Bendung Gerak Lengkong Baru, Kabupaten Mojokerto, melayani Daerah Irigasi Delta Brantas Moving dam Lengkong Baru, Mojokerto, serves Delta Brantas irrigation area.
59
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Sejarah Singkat Perusahaan Brief History
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
60
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
P
endirian Perum Jasa Tirta I berawal dari kebutuhan terhadap pengelolaan sumberdaya air yang bermutu untuk memberi manfaat pelayanan air dan melindungi masyarakat dari daya rusak air.
Fungsi prasarana pengairan bisa berkelanjutan jika aspek operasi dan pemeliharaan dijalankan dengan baik. Namun, permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia sejak 30 tahun lalu dalam melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana pengairan adalah keterbatasan dana. Keterbatasan ini mengakibatkan penurunan fungsi prasarana pengairan karena mengurangi umur teknis dan unjuk kerja bangunan tersebut. Akibatnya kemampuan menyuplai air guna memenuhi tuntutan berbagai sektor pemanfaat (pertanian, domestik, industri, dan lingkungan) ikut menurun. Untuk menjawab persoalan tersebut, digagaslah pendirian suatu ”badan usaha” yang memiliki tugas pokok mengelola wilayah sungai beserta prasarana pengairan yang telah dibangun, sehingga pemenuhan kebutuhan air untuk berbagai sektor dapat tersedia secara akuntabel. Ide pendirian badan usaha ini muncul sejak tahun 1970-an, setelah selesainya dua bendungan besar di Wilayah Sungai Brantas. Setelah melakukan studi banding ke beberapa lembaga pengelolaan air dan prasarana pengairan di Amerika Serikat, Australia, Inggris, Jepang, dan Perancis pada awal 1980-an, diputuskan untuk mengkaji pendirian suatu lembaga pengelolaan serupa di Indonesia. Kajian tersebut dilaksanakan oleh PT Indoconsult yang dipimpin almarhum Prof Dr Sumitro Djojohadikusumo. Setelah melalui diskusi dengan para pakar sumberdaya air pada saat itu, baik mengenai lingkup tugas maupun sasaran yang hendak dicapai, PT Indoconsult menyerahkan laporan hasil studi kepada Menteri Pekerjaan Umum yang saat itu dijabat oleh Dr Ir Suyono Sosrodarsono. Pada 4 November 1986, dalam rapat yang dipimpin Menteri PU, disepakati pembentukan suatu lembaga yang menangani wilayah Sungai Brantas dengan nama Perum Jasa Tirta Brantas. Setelah melalui pembahasan antardepartemen yang cukup panjang, pemerintah kemudian menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 5 Tahun 1990 pada 12 Februari 1990 sebagai akta pendirian perusahaan berbentuk badan usaha milik negara (BUMN) bernama Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta yang berkedudukan di Kota Malang dengan wilayah kerja di Wilayah Sungai kali Brantas. Maksud didirikannya perusahaan adalah untuk menyelenggarakan pemanfaatan umum atas air dan sumber-sumber air yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak, serta melaksanakan
61
Perum Jasa Tirta I began from the needs of an excellent water resource management system to gives benefits of water services and to protects people from destructive force of water. Sustainability of water infrastructure function is able to obtained if operation and maintenance function runs well. Nevertheless, budget constraints has been an obstacle for the government to conduct operational and maintenance activities of water infrastructure. This limitation resulting in the decreased function of water infrastructure for it is reduce the technical longevity and the building performance. A new business entity is initiated to establish as a solution. The main task is to manage the river areas as well as its waterworks infrastructure, so the fulfillment of water needs for various sector will be accountably available. The idea of establishment of this business entity emerged since 1970, following the completion of two large reservoirs in the area of Brantas river. After conducting a comparative studies to several institutions of water management waterworks infrastructure in USA, Australia, England, Japan and French in early 1980, it was finally decided to study the establishment of similar management institution in Indonesia. The study was carried out by PT Indoconsult led by the late Prof Dr Sumitro Djojohadikusumo. After going through discussion with the experts of water resources at the time about targets and the scope of works, PT Indoconsult presented the result of study report to the Minister of Public Works who ruled at the time, Dr Ir Suyono Sosrodharsono. On a meeting led by Minister of Public Works dated November 4th 1986, there was an agreement upon the establishment of an institution that handles Brantas river area by the name of Perum Jasa Tirta Brantas. After going through long interdepartmental discussion, the government later issued Government Policy No. 5/1990 dated February 12th 1990 as SOE named Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta placed in Malang with the working area in the region of Brantas river. The objectives of the company are to organize public utilization of adequate water quality and water resources that fulfills the needs of many, as well as to carry out specific duties given by the government in managing the area of riverbanks that includes protection, development, and use
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
tugas-tugas tertentu yang diberikan pemerintah dalam pengelolaan daerah aliran sungai, yang meliputi antara lain perlindungan, pengembangan dan penggunaan air sungai sungai dan/atau sumber-sumber air termasuk pemberian informasi, rekomendasi, penyuluhan, dan bimbingan. Tujuan perusahaan adalah turut membangun ekonomi nasional dengan berperan serta melaksanakan program pembangunan nasional di dalam bidang pengelolaan air dan sumber-sumber air. Kemudian pada 1999 Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta berubah nama menjadi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I sesuai PP nomor 93 Tahun 1999. PP ini mengandung pengertian strategis, sebab terdapat perencanaan untuk mengembangkan beberapa badan usaha milik negara (BUMN) sejenis di wilayah sungai (WS) lain yang memungkinkan. Sebagai tindak lanjut kebijakan ini, pada 2000, Perum Jasa Tirta I ditugaskan oleh pemerintah untuk mengelola Wilayah Sungai Bengawan Solo melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia nomor 129 Tahun 2000. Seiring dengan perkembangan kebutuhan nasional untuk mencukupi suplai energi listrik dan air bersih, dasar hukum Perum Jasa Tirta I disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah nomor 46 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I yang di dalamnya mengatur salah satu tugas dan tanggung jawab Perum Jasa Tirta dalam mengoptimalkan kemanfaatan aset yang dikuasai untuk menghasilkan pendapatan guna menambah pembiayaan pelaksanaan tugas pokok, seperti penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) dan penyediaan listrik. Pada tahun 2014, wilayah kerja Perum Jasa Tirta I bertambah sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tanggal 22 Januari 2014 tentang Penambahan Wilayah Kerja Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I di Wilayah Sungai Toba Asahan, Wilayah Sungai Serayu Bogowonto, dan Wilayah Sungai Jratunseluna. Sehingga saat ini, Perum Jasa Tirta I yang berkantor pusat di Jalan Surabaya 2 A, Malang, Jawa Timur, mengusahakan lima Wilayah Sungai (WS), yaitu WS Kali Brantas, dan WS Bengawan Solo, WS Toba Asahan, WS Serayu Bogowonto, dan WS Jratunseluna.
Kantor Pusat Perum Jasa Tirta I di Malang Perum Jasa Tirta I Head Office
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
62
of water and water resources, e.g information, recommendation, counseling, guidance. The purpose of the company is to build the national economy by implementing national development program in the field of water management and water resources. On 1999, Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta changed its name into Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I based on Government Policy no. 93/1999. This policy contain strategic understanding for there is planning to develop some sort of SOE in other possible territory. As a follow-up to this policy, Perum Jasa Tirta I was assigned by the government to manage the region of Bengawan Solo river by President Decree of Indonesian Republic no. 129/2000. Along with the growth of national demands of the sufficient supply of water and electricity,the legal basis of the company enhanced through Government Policy no.46/2010 about Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I that set the jobs and responsibilities of Perum Jasa Tirta I in optimizing the benefit of owned assets to generate revenue in order to increase the financing of main task, such as organizing the provision of water and electricity. By the year 2014, the operation area of Perum Jasa Tirta I has expand based on Decree of President of Indonesian Republic no.2/2014 dated January 22nd 2014 regarding the Addition on Working Area of Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I in Toba Asahan river area, Serayu Bogowonto river area, Jratunseluna river area. Up to now, Perum Jasa Tirta I which headquartered in Jalan Surabaya 2A, Malang, East Java is operating five river areas which are Brantas river area, Bengawan Solo river area, Toba Asahan river area, Serayu Bogowonto river area, Jratunseluna river area.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Tugas Perusahaan Duties Company
Tugas pokok
Main tasks
Tugas Perusahaan diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2010 dan sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (SDA) serta PP Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air, sebagai berikut:
Company tasks mandated in Government Regulation No. 46 Year 2010 and as the implementation of the Law - Law No. 7 of 2004 on Water Resources (SDA) and Regulation No. 42 Year 2008 on the Management of Water Resources, as follows:
1. Tugas dan tanggung jawab adalah melaksanakan Pengusahaan Sumber Daya Air (SDA) pada wilayah kerja yang meliputi:
1. The duties and responsibilities are to implement Exploitation of Water Resources (SDA) in the working area which includes:
a. Pelayanan SDA dalam rangka pemanfaatan SDA permukaan oleh pengguna;
a. SDA in order to utilize the service of SDA surface by the user;
b. Pemberian jaminan pelayanan SDA kepada pengguna melalui pelaksanaan operasi dan pemeliharaan serta pembangunan prasarana SDA yang memberikan manfaat langsung;
b. Provision of guarantee for the SDA to the user via the operation and maintenance of infrastructure and development of natural resources that provide direct benefits;
c. Pemberian pertimbangan teknis dan saran kepada pengelola SDA yang diberikan wewenang untuk penyiapan rekomendasi teknis untuk Pengusahaan SDA.
c. Provision of technical considerations and advice to managers of natural resources are authorized to prepare technical recommendations for the Exploitation of natural resources.
2. Tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan sebagian tugas dan tanggung jawab Pemerintah di bidang Pengelolaan SDA yang meliputi :
2. Duties and responsibilities in carrying out some tasks and responsibilities of the Government in the field of natural resource management include:
a. Pelaksanaan operasi atas prasarana SDA yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan;
a. The operation on infrastructure SDA has diserahoperasikan to the Company;
b. Pelaksanaan pemeliharaan preventif yang meliputi pemeliharaan rutin, berkala, dan perbaikan kecil prasarana Sumber Daya Air yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan;
b. Implementation of preventive maintenance includes routine maintenance, periodic, and small infrastructure improvements Water Resources who has diserahoperasikan to the Company;
c. Pelaksanaan pemeliharaan preventif yang meliputi pemeliharaan rutin, berkala, dan perbaikan kecil Sumber Air yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan;
c. Implementation of preventive maintenance includes routine maintenance, periodic, and minor repairs Water Resources has diserahoperasikan to the Company;
d. Membantu Pemerintah menjaga dan mengamankan Sumber Air dan prasarana Sumber Daya Air untuk mempertahankan kelestariannya sesuai dengan kemampuan Perusahaan; e. Pemeliharaan darurat Sumber Air dan prasarana Sumber Daya Air yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan sesuai dengan kemampuan Perusahaan; f. Membantu Pemerintah dalam pelaksanaan konservasi Sumber Daya Air dan pengendalian daya rusak air sesuai dengan kemampuan Perusahaan; g. Penggelontoran dalam rangka pemeliharaan Sungai;
63
d. Government help safeguard and secure infrastructure Water Resources and Water Resources to maintain sustainability in accordance with the ability of the Company; e. Emergency maintenance and infrastructure Water Resources Water Resources who has diserahoperasikan to the Company in accordance with the ability of the Company; f. Assist the Government in the implementation of the Water Resource conservation and control of water damage in accordance with the ability of the Company; g. Flushing in the context of the maintenance of the river;
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
h. Pemantauan evaluasi kuantitas air dan evaluasi kualitas air pada Sumber Air yang menjadi tanggung jawab Perusahaan;
h. Evaluation of water quantity monitoring and evaluation of water quality at water sources that are the responsibility of the Company;
i. Penyebarluasan hasil pemantauan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam huruf h kepada pengguna Sumber Daya Air, masyarakat, dan pemilik kepentingan;
i. Dissemination of monitoring results of the evaluation as referred to in the letter h to users of Water Resources, the community, and stakeholders;
j. Bersama pengelola Sumber Daya Air lainnya memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat; dan k. Pemberian pertimbangan teknis dan saran kepada pengelola Sumber Daya Air yang diberikan wewenang untuk penyiapan rekomendasi teknis untuk penggunaan Sumber Daya Air.
j. Joint managing other Water Resources provide guidance and counseling to the public in order to increase community empowerment; and k. Provision of technical considerations and advice to managers of Water Resources is authorized to prepare technical recommendations for the use of Water Resources.
Pembersihan enceng gondok dan sampah di Bendungan Sengguruh, Kabupaten Malang
Cleaning process of water hyacinth and trash, Sengguruh dam, Malang
Tugas Tambahan/ Khusus
Additional tasks / Special
Perusahaan dapat melaksanakan tugas tambahan/khusus yang bersifat mendesak dari Pemerintah dalam rangka penyelenggaraan fungsi kemanfaatan umum. Penugasan tersebut diberikan Menteri Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan apabila menurut kajian secara finansial tidak layak bagi Perusahaan, Perusahaan mendapatkan kompensasi atas semua biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan penugasan tersebut dari Pemerintah dengan sumber pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
The company can carry out additional tasks / special urgent from the Government to the implementation of the public benefit function. The work assignment is granted by the Minister of Public and Public Housing (PUPR) and if, according to the study was not financially feasible for the Company, the Company received compensation for all expenses incurred in the execution of the assignment of the Government, with funding coming from the State Budget (APBN).
Selain penugasan yang dimaksudkan diatas, harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Menteri. Terhadap pembiayaan dalam menyelenggarakan kemanfaatan umum tersebut secara tegas akan dipisahkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. PP No. 46 Tahun 2010 menyebutkan tugas tambahan Perusahaan adalah:
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
64
In addition to above mentioned assignment, must first obtain approval of the Minister. To organize public financing is clearly going to be separated in the Work Plan and Budget. PP No. 46 Year 2010 states the additional duty Company are:
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
1. Menyelenggarakan kemanfaatan umum atas SDA yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak untuk pelayanan sosial, kesejahteraan, dan keselamatan umum di wilayah kerja Perusahaan yang meliputi : a. Penyediaan air permukaan untuk kebutuhan pokok sehari-hari;
1. Organize public benefit on SDA quality and adequate for the fulfillment of livelihood of many people to social services, welfare, and public safety in the working area of the Company, including: a. The supply of surface water for their daily staples;
b. Penyediaan air irigasi bagi pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada;
b. The provision of irrigation water for the agricultural community within the existing irrigation system;
c. Pengendalian banjir;
c. Flood control;
d. Konservasi Sumber Daya Air; dan
d. Conservation of Water Resources; and
e. Menyelenggarakan pengembangan SPAM dan sanitasi untuk keperluan rumah tangga.
e. Organizing development SPAM and sanitation for household use.
2. Penyelenggaraan Pengembangan SPAM dan sanitasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1) huruf e) dilaksanakan di luar wilayah pelayanan badan usaha milik daerah penyelenggara SPAM dan berdasarkan persetujuan pemerintah daerah setempat.
2. Implementation of Development SPAM and sanitation as referred to in paragraph 1) letter e) shall be implemented outside of the service area owned organizer of SPAM and approval by the local government.
3. Penetapan tarif penyelenggaraan SPAM dan sanitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh kepala daerah berdasarkan usulan Direksi, setelah disetujui oleh Dewan Pengawas.
3. Determination of the implementation of SPAM and sanitation tariffs referred to in paragraph (3) shall be determined by the head of the region based on the proposal of Directors, upon approval by the Supervisory Board.
4. Untuk pelayanan sosial, kesejahteraan, dan keselamatan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah dalam batas-batas tertentu dapat memberikan bantuan biaya pengelolaan kepada Perusahaan yang dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
4. For social services, welfare, and safety of the public as referred to in paragraph (1), the Government within certain limits can provide assistance to the Company management costs originating from the State Budget.
5. Terhadap pembiayaan dalam menyelenggarakan kemanfaatan umum atas Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Perusahaan harus secara tegas melakukan pemisahan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
5. To organize public financing on Water Resources as described in paragraph (1), the Company must strictly carry out the separation in the Work Plan and Budget.
Perum Jasa Tirta I juga mempunyai tugas tambahan yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
65
Perum Jasa Tirta I also have additional tasks such as the Partnership Program and Community Development (CSR).
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Jejak Langkah Perusahaan Company Milestones 1970-1980 Pemerintah Republik Indonesia mengkaji pendirian lembaga pengelolaan air dan prasarana pengairan. Kajian dipimpin almarhum Prof Dr Sumitro Djojohadikusumo. The Government of the Republic of Indonesia examine the establishment of water management institutions and water infrastructure. Study led by the late Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusomo.
1986 Pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum, berdasarkan hasil kajian dan diskusi pakar, menyetujui pembentukan lembaga yang menangani wilayah Sungai Brantas dengan nama Perum Jasa Tirta Brantas. Government through the Ministry of Public Works, based on the results of studies and expert discussions, approved the establishment of institutions that handle the Brantas River region by name Perum Jasa Tirta Brantas.
1990 Pemerintah mendirikan perusahaan pengelola sumberdaya air di wilayah Sungai Kali Brantas yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN) bernama Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 1990. The Government established the company managing the water resources in the Brantas River region in the form of state-owned enterprises (SOEs) named PerusahaanUmum (Perum) Jasa Tirta through Government Regulation (PP) No. 5 of 1990.
1997 Perum Jasa Tirta I memperoleh sertifikat ISO 9001 versi 1994 dari SGS di bidang Desain, Operasi, dan Pemeliharaan Sumberdaya Air di Wilayah Sungai Brantas. Perum Jasa Tirta imemperoleh ISO 9001 version 1994 certificate from SGS in Design, Operation, and Maintenance of Water Resources in the Brantas River Basin.
1999 Perubahan nama menjadi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, sesuai PP Nomor 93 Tahun 1999. Change the name of the Public Company (Perum) Jasa Tirta I, according PPNomor 93, 1999.
2000 Perum Jasa Tirta I ditugaskan oleh pemerintah untuk mengelola Wilayah Sungai Bengawan Solo melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2000. Perum Jasa Tirta I was assigned by the government to manage the Bengawan Solo River Basin through Presidential Decree (Decree) of the Republic of Indonesia Number 129 of 2000.
2003 Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air, UU yang mengatur sumberdaya air yang merupakan bidang usaha Perum Jasa Tirta I. The Government of the Republic of Indonesia issued Law (UU) No. 7 of 2004 on Water Resources, legislation governing water resources is the business field Perum Jasa Tirta I.
2004 Perum Jasa Tirta I turut memrakarsai berdirinya Network of Asia River Basin Organization (NARBO), suatu jaringan dari organisasi pengelola sumberdaya air di wilayah Asia Pasifik yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial, teknologi dan sumberdaya manusia. Perum Jasa Tirta I also initiated the establishment of the Network of Asian River Basin Organization (NARBO), a network of organizations managing water resources in the Asia Pacific region which aims to improve managerial ability, technology and human resources.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
66
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
2004 Laboratorium kualitas air Perum Jasa Tirta 1 memperoleh sertifikat ISO 17025 dari SGS untuk bidang Air Minum, Air Bersih, Air Limbah, dan Air Permukaan. Water quality laboratory Perum Jasa Tirta first obtained ISO 17025 from SGS for field Drinking Water, Water, Wastewater, and surface water.
2009 Perum Jasa Tirta I memperbarui sertifikat ISO 9001 ke versi 2008 di bidang Desain, Operasi dan Pemeliharaan Sumberdaya air di wilayah Sungai Brantas dan wilayah Sungai Bengawan Solo. Perum Jasa Tirta I renew the certificate of ISO 9001 to the 2008 version in Design, Operation and Maintenance of Water Resources in the Brantas River region and the Solo River region.
2010 Penyempurnaan tugas dan tanggung jawab perusahaan dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I. Completion of the duties and responsibilities of the company with the issuance of Government Regulation No. 46 of 2010 on Public Company (Perum) Jasa Tirta I.
2010 Perusahaan memulai pengembangan bisnis air minum dalam kemasan dengan merek ASA. The company initiated business development bottled water with brand ASA.
2012 Pengoperasionalan Sistem Penyediaan Air Minum (Spam) pertama oleh Perusahaan di Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, yang melayani kebutuhan air bersih di 7 (tujuh) desa. Pengoperasionalan Water Supply System (Spam) first by the Company in the District have now, Lamongan, which serve the needs of clean water in the 7 (seven) villages.
2013 Perusahaan menetapkan visi baru untuk menjadi BUMN Pengelola Sumberdaya Air Kelas Dunia pada tahun 2025. The company set a new vision to be a world-class water resources SOE in 2025.
2013 Laboratorium kualitas air Perusahaan memperbarui (re-assesment) sertifikat ISO 17025 dari SGS untuk bidang air minum, air bersih, air limbah, udara ambient dan air permukaan. Company laboratory water quality update (re-assessment) ISO 17025 certificate from SGS for the field of drinking water, clean water, waste water, ambient air and surface water.
2014 Wilayah kerja Perusahaan bertambah sesuai Keppres RI Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penambahan Wilayah Kerja Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I di Wilayah Sungai (WS) Toba Asahan, WS Serayu Bogowonto, dan WS Jratunseluna.Sehingga saat ini, Perusahaan mengusahakan lima WS, yaitu WS Kali Brantas, dan WS Bengawan Solo, WS Toba Asahan, WS Serayu Bogowonto, dan WS Jratunseluna. Company work area increases as Presidential Decree No. 2 of 2014 regarding the Increase Work Area Public Corporation (Perum) Jasa Tirta I in Basin (WS) Toba Asahan, WS Serayu Bogowonto, and WS Jratunseluna. So this time, the Company commercialize five WS, namely WS Brantas and Solo WS, WS Toba Asahan, Serayu Bogowonto WS and WS Jratunseluna.
67
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Logo Perusahaan
Company Logo
Logo Perum Jasa Tirta I terdiri atas 3 (tiga) garis bergelombang yang merupakan simbol dari aliran air, menggambarkan 3 (tiga) unsur misi Perum Jasa Tirta I, yaitu:
Logo Perum Jasa Tirta I consists of three (3) wavy lines symbolizing the flow of water, describe three (3) elements of the mission of Perum Jasa Tirta I, namely:
a. Eksploitasi dan pemeliharaan termasuk pengusahaan dan perlindungan
a. Exploitation and maintenance including the exploitation and protection
b. Pengembangan
b. Development
c. Rehabilitasi
c. Rehabilitation
Pengertian secara keseluruhan rancangan tersebut melambangkan bendera yang dikibarkan serta terbagi atas 3 (tiga) bagian yang memiliki satu arah. Desain bendera tersebut merupakan simbol dari semangat dan pengabdian serta ketiga unsur itu memiliki satu tujuan secara seimbang dan harmonis.
Understanding the overall design symbolizes the flag being hoisted and divided into three (3) sections that have one direction. The design of the flag is a symbol of passion and dedication as well as the three elements that have one goal in a balanced and harmonious.
Visi | Vision
Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan
Menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pengelola Sumber Daya Air kelas dunia pada tahun 2025.
Vision, Mission, and Corporate Culture
Being a State Owned Enterprise (SOE) business world class Water Resources in 2025.
Misi | Mission a. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan sumberdaya air sesuai penugasan secara inovatif guna memberikan layanan prima untuk seluruh pemangku kepentingan.
Conducting appropriate management of water resources in an innovative assignments in order to provide excellent service to all stakeholders.
b. Menyelenggarakan perusahaan dengan optimalisasi sumberdaya Perusahaan berdasarkan prinsip korporasi yang sehat dan akuntabel.
Organizing companies with the optimization of company resources based on the principles of healthy corporate and accountable.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
68
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Pintu Air Jagir melayani air baku PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Water canal Jagir serves bulk water for PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
Budaya Perusahaan Corporate Culture
P I N T U A I R
Profesional Professional
Integritas Integrity
Netral Neutral
Tangguh Formidable
Seluruh insan perusahaan mempunyai kompetensi memadai sesuai profesi yang diembannya. The whole beings companies have sufficient competence in accordance professions to which it aspires. Senantiasa menjunjung tinggi 7 (tujuh) karakter integritas, yakni jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil, dan peduli dalam menjalankan tugas. Always upholding the 7 (seven) character integrity, yaknijujur, responsibility, visionary, discipline, cooperation, justice, and care in performing their duties. Sebagai insan perusahaan yang profesional, tidak ada conflict of interest dalam seluruh kegiatan pelayanan jasa, tidak berpihak terhadap golongan, kelompok, atau kekuatan tertentu. As a human being professional company, there is no conflict of interest in all activities of the services, not in favor of the class, group, or particular strengths. Mampu menjalankan seluruh tugas dan tanggung jawab dalam kondisi maupun situasi apapun. Able to perform all duties and responsibilities in the con-dition and any situation.
Uswah paragon
Segala perbuatan yang dilakukan senantiasa dapat dicontoh oleh semua insan perusahaan, sehingga saling meneladani satu sama lain. All the deeds done can always be emulated by all human enterprises, so as to imitate each other mutually.
Amanah trusted
Selalu menjalankan setiap tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan keikhlasan. Always carry out each task with a full sense of responsibility and sincerity.
Inovatif Innovative
Selalu menampilkan gagasan-gagasan, metode, kreasi baru guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Always display the ideas, methods, new creations in order to improve service to customers.
Responsif Responsive
Responsif terhadap harapan dan keluhan pelanggan atau pemangku kepentingan. Be responsive to the expectations and complaints of customers or stakeholders.
69
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Bidang Usaha Perusahaan
Company Business Lines
Perum Jasa Tirta I merupakan BUMN yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum), dimana fungsi pelayanan publik dan orientasi bisnis/komersial harus berjalan seimbang. Sesuai Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2010, kegiatan usaha utama Perusahaan meliputi :
Perum Jasa Tirta I was SOEs in the form of Public Corporation (Perum), public services and business/ commercial are in balance. Appropriate government regulation number 46 of 2010, the Company's main business activities include:
1. Layanan jasa air baku untuk pembangkit tenaga listrik, air minum, industri, pertanian, penggelontoran, pelabuhan, usaha jasa konsultansi di bidang teknologi Sumber Daya Air, penyewaan alat besar, jasa laboratorium kualitas air, dan pemenuhan kebutuhan lainnya.
1. Raw water services for power generation, drinking water, industry, agriculture, flushing, port, business consulting services in the field of Water Resources technology, large equipment rental, water quality laboratory services, and fulfillment of other needs.
2. Penyediaan tenaga listrik kepada Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perusahaan Listrik Negara dan/ atau selain Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. The supply of electricity to the Company (Persero) PT. State Electricity Company and / or in addition to a Limited Liability Company (Persero) PT PLN in accordance with the provisions of the legislation. 3. The supply of surface water for everyday basic needs, flood control and watershed conservation
3. Penyediaan air permukaan untuk kebutuhan pokok seharihari, pengendalian banjir, dan konservasi DAS
4. Development of Water Supply System (SPAM) and sanitation ffor household purposes.
4. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum(SPAM) dan sanitasi untuk keperluan rumah tangga.
In addition to the main business activities, the Company also organized efforts to optimize resource potential of the Company, among others, for the tourism, hospitality and resorts, energy resources, consultancy services, construction services, ekobisnis, training centers, agricultural businesses, rental services, and operation of facilities and infrastructure owned and controlled by the Company.
Selain kegiatan usaha utama tersebut, Perusahaan juga menyelenggarakan usaha optimalisasi potensi sumberdaya yang dimiliki Perusahaan, antara lain untuk pariwisata, perhotelan dan resort, sumberdaya energi, jasa konsultansi, jasa konstruksi, ekobisnis, pusat pelatihan, usaha pertanian, jasa penyewaan, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki dan dikuasai Perusahaan.
Work Area The Company
Wilayah Kerja Perusahaan
A. According to PP No. 46 In 2010, the working area of the Company in order Exploitation of Water Resources, includes the Brantas River Basin and the region as a whole Solo River from upstream to downstream.
A. Sesuai PP No. 46 Tahun 2010, wilayah kerja Perusahaan dalam rangka Pengusahaan Sumber Daya Air, meliputi Wilayah Sungai Kali Brantas dan Wilayah Sungai Bengawan Solo secara utuh dari hulu sampai hilir. Pada tahun 2014 wilayah kerja Perum Jasa Tirta I dalam rangka Pengusahaan Sumber Daya Air bertambah sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014, meliputi Wilayah Sungai Toba Asahan, Wilayah Sungai Serayu Bogowonto dan Wilayah Sungai Jratunseluna.
In 2014 the working area of Perum Jasa Tirta I in order Exploitation of Water Resources increases according to Decree of the President of the Republic of Indonesia No. 2 of 2014, includes the Toba River Basin Asahan, Regional Serayu Jratunseluna Bogowonto and the River Region.
B. Wilayah kerja Perusahaan dalam rangka melaksanakan sebagian tugas dan tanggung jawab di bidang Pengelolaan Sumber Daya Air, meliputi :
B. Company work area in order to carry out some tasks and responsibilities in the field of Water Resources Management, including:
Wilayah Sungai Kali Brantas, pada 40 (empat puluh) sungai yaitu Kali Brantas, Kali Amprong, Kali Lesti, Kali Metro, Kali Lahor, Kali Bambang, Kali Lekso, Kali Semut, Kali Jari, Kali Putih, Kali Ewuh, Kali Badak, Kali Tugu, Kali Tawing, Kali Ngasinan, Kali Boding, Kali Parit Agung, Kali Parit Raya, Kali Dawir, Kali Song, Kali Ngrowo, Kali Kedak, Kali Srinjing, Kali Konto, Kali Bening, Kali Kuncir, Kali Ulo, Kali Kedungsoko, Kali Widas, Kali Beng, Kali Brangkal, Kali Marmoyo, Kali Watudakon, Kali Sadar, Kali Kambing, Kali Porong, Kali Surabaya, Kali Mas, Kali Wonokromo, Kali Kedurus, beserta prasarana Sumber Daya Air yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan.
Brantas River region, at 40 (forty), namely the Brantas river, Amprong Kali, Kali Lesti, Metro Kali, Kali Lahor, Bambang Kali, Kali Lekso, Ants Kali, Kali Finger, White Kali, Kali Ewuh, Rhino Kali, Kali monument, Tawing Kali, Kali Ngasinan, Boding Kali, Kali Parit Agung, Parit Raya Kali, Kali Dawir, Kali Song, Ngrowo Kali, Kali Kedak, Srinjing Kali, Kali Konto, Kali Bening, Pigtail Kali, Kali Ulo, Kedungsoko Kali, Kali Widas, Beng Kali, Kali Brangkal, Marmoyo Kali, Kali Watudakon, Sadar Kali, Kali Ram, Porong River, Kali Surabaya, Kali Mas, Wonokromo Kali, Kali Kedurus, along with the infrastructures of Water Resources has diserahoperasikan to the Company.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
70
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Wilayah Sungai Bengawan Solo, pada 25 (dua puluh lima) sungai yaitu Sungai Bengawan Solo, Kali Tirtomoyo, Kali Keduwang, Kali Walikan, Kali Dengkeng, Kali Blora, Kali Ceper, Kali Ujung, Kali Lohgede, Kali Siwaluh, Kali Grompol, Kali Tempuran, Kali Mungkung, Kali Gambiran, Kali Madiun, Kali Ketegan, Kali Cemer, Kali Catur, Kali Brangkal, Kali Gandong, Kali Kukur, Kali Jungke, Kali Ketonggo, Kali Trinil, Floodway Plangwot-Sedayu Lawas, beserta prasarana Sumber Daya Air yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan.
Solo River region, at 25 (twenty five) is Bengawan Solo river, Kali Tirtomoyo, Keduwang Kali, Kali walikan, Dengkeng Kali, Kali Blora, Ceper Kali, Kali Edge, Lohgede Kali, Kali Siwaluh, Grompol Kali, Kali Tempuran , Mungkung Kali, Kali Gambiran, Madiun Kali, Kali Ketegan, Cemer Kali, Kali Chess, Brangkal Kali, Kali Gandong, Kukur Kali, Kali Jungke, Ketonggo Kali, Kali Trinil, floodway Plangwot-Sedayu Lawas, along with the infrastructures of Water Resources has diserahoperasikan to the Company.
Wilayah Sungai Toba Asahan
Toba River region Asahan
Wilayah Sungai Serayu Bogowonto
Serayu region Bogowonto
Wilayah Sungai Jratunseluna
River Region Jratunseluna
Bendungan Tangga WS Toba Asahan I Tangga Dam, Toba Asahan River Area
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta I mengacu pada sejumlah aturan berikut:
Perum Jasa Tirta I organizational structure is based on these below rules:
Keputusan Direksi Nomor: KP.162.1/KPTS/DU/2014 tanggal 24 Nopember 2014 tentang Organisasi Perusahaan, Tugas Pokok dan Wewenang Direksi Perum Jasa Tirta I
Director’s Decree no. KP.162.1/KPTS/DU/2014 dated November 24th 2014 regarding Company’s Organization, Main Task and Authority of the Director of Perum Jasa Tirta I .
Peraturan Direksi Nomor: KP.007/PRT/DU/2014 tanggal 25 Nopember 2014 tentang Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Unsur Pejabat Struktural 1 (Satu) Tingkat di Bawah Direksi
Director’s Regulation no KP.007/PRT/DU/2014 dated November 25th 2014 regarding the organizational changes, the authority, task and responsibility description of official structural element one level above Directors.
Peraturan Direksi Nomor: KP.008/PRT/DU/2014 tanggal 25 Nopember 2014 tentang Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Unsur Pejabat Struktural 2 (dua) Tingkat Di Bawah Direksi
Director’s Regulation no KP.008/PRT/DU/2014 dated November 25th 2014 regarding organizational changes, the authority, task and responsibility description of official structural element two levels above Directors.
Peraturan Direksi Nomor: KP.009/PRT /DU/2014 tanggal 25 Nopember 2014 tentang Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Manajer Unit-Unit Bisnis.
Director’s Regulation no KP.009/PRT/DU/2014 dated November 25th 2014 regarding organizational changes, the authority, task and responsibility description of Unit Business Managers.
71
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air Air untuk untuk Kedaulatan Kedaulatan Pangan Pangan dan dan Energi Energi
jasa jasa tirta tirta II
Bagan Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta I Organizational Structure Chart Perum Jasa Tirta I DIREKTUR UTAMA Ir. Harianto, Dipl.HE PRESIDENT DIRECTOR
DIREKTUR TEKNIK
DIREKTUR PENGELOLAAN
Raymond Valiant R, ST., MT
Ir. Syamsul Bachri, Dipl. Ph DIRECTOR OF OPERATIONAL AFFAIR
DIRECTOR OF TECHNICAL AFFAIR
Korwil Jratun Serayu
KORWIL SOLO Ir. Winarno Susiladi COORD. OF BENGAWAN SOLO AREA
COORD. OF JRATUN SERAYU AREA
SEKRETARIS PERUSAHAAN
BIRO PERENC. & PROGRAM
BIRO PENELITIAN & PENGEMBangan
BIRO INFORMASI dan lingkungan
unit PERALATAN
DJA WS Brantas I (DJA I)
DJA WS Brantas II (DJA II)
DJA WS Bengawan Solo I (DJA III)
DJA WS Bengawan Solo II (DJA IV)
Ir. Ulie Mospar Dewanto, MT
Samsul Hidayat S., ST, MT
Titik Indahyani, SE
Ir. Hermien Indraswari, MT
Drs. M. Zainal Arifin
Ir Adi Santoso, Dipl.HE
Ir. Moh Taufiqurrachman, MT
Ir Winarno Susiladi
Ir Setyo Wibowo, MT
research & Development bureau
environmental & information bureau
equipment unit
HEAD OF WATER SERVICES BRANTAS I
HEAD OF WATER SERVICES BENGAWAN SOLO I
HEAD OF WATER SERVICES BENGAWAN SOLO II
HEAD OF WATER SERVICES JRATUN SELUNA v
Corporate Secretary
program & planning bureau
HEAD OF WATER SERVICES BRANTAS II
DJA WS Jratun Seluna (DJA V)
DJA WS Serayu Bogowonto (DJA VI) Ir Sriyanto, MT HEAD OF WATER SERVICES BOGOWONTO
Bag. Komunikasi perusahaan dan GCG
Bagian Program
Bag. pengemb. manajemen & teknologi
bagian hydro informatika
Sub DJA WS Brantas I/1
Sub DJA WS Brantas II/1
Sub DJA WS Bengawan Solo III/1
Sub DJA WS Bengawan Solo IV/1
Sub DJA WS Jratun (V/1)
Didit Priambodo, ST
Arief Budiyantono, ST, MT
Erwando Rachmadi, ST, M.Sc
Oky Widya Wira Buana, ST
Viari Djajasinga, ST, MT
Hanik Toha, ST, MPSDA
Bismo Susetyo, ST
Joko Sulistiyono, ST
Dony Trio Wibowo, ST.
GJG & Corporate communication
program dept.
technology & management development dept.
hidro information department
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION BRANTAS I/1
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION BRANTAS II/1
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION BENGAWAN SOLO III/1
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION BENGAWAN SOLO IV/1
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION JRATUN V/1
corporate legal
Bagian Perenc. Teknis
Bag.penelitian SDA & infrastruktur
bagian Lingkungan
Sub DJA WS Brantas I/2
Sub DJA WS Brantas II/2
Sub DJA WS Bengawan Solo III/2
Sub DJA WS Bengawan Solo IV/2
Sub DJA WS JRATUN (V/2)
Sub DJA WS BogoWonto (VI/2)
Achmad Yunus SH
Sugik Edy Sartono, ST
Kamsiyah Windianita, ST
Inni Dian Rohani, ST
Fahmi Hidayat, ST, MT
Didik Ardianto, ST, MSc
A. Syuhairus Syam, S. Kom
Agung Nugroho DP., ST, MSc
technical planning dept.
infrastructure & water resources research dept.
environmental services dept.
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION BRANTAS I/2
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION BRANTAS II/1
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION BENGAWAN SOLO III/2
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION BENGAWAN SOLO IV/2
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION JRATUN V/2
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION BOGOWONTO VI/2
Sub DJA WS Brantas DJA I/3 Catatan: Struktur organisasi berdasarkan Keputusan Direksi No. KP.163/KPTS/DU/2014 tanggal 25 November 2014. Beberapa jabatan struktural yang masih kosong karena operasional pada unit tersebut masih dalam tahap persiapan. Note: Organizational Structure Based on the Decision of the Board of Directors No. KP.163/KPTS/DU/2014 dated 25 November 2014. The empty structural positions is because the unit operation is still being prepared.
Kurdianto Idi Rahman, ST HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION BRANTAS I/3
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014 Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
72 72
Bag. Perenc. Tek. Pengend. Opsr & Umum
Sub DJA WS Serayu (VI/1) Setiyantono, ST
ga, operational, monitoring, technique, & planing section head
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION SERAYU VI/1
Water Water for for the the Sovereignty Sovereignty of of Food Food and and Energy Energy
jasa jasa tirta tirta II
direksi board of director
DIREKTUR PENGEMBANGAN
DIREKTUR ADM. & KEUANGAN
Ir. Alfan Rianto, M. Tech
Drs. Didih Hernawan, MM
DIRECTOR OF DEVELOPMENT AFFAIR
DIRECTOR OF ADMINISTRATION AND FINANCE AFFAIR
Korwil Toba Asahan
COORD. OF TOBA ASAHAN AREA
DJA WS Toba Asahan Hulu (DJA VII)
HEAD OF WATER SERVICES TOBA ASAHAN UPSTREAM
Sub DJA WS Toba Asahan Hulu I (DJA VII/1)
Divisi Pengemb. Wilayah dan Optimasi Aset
Divisi SPAM & PLTA/M
Divisi Pengemb. Jasa Umum
Biro Sistem Manj. Mutu & Kepatuhan
Biro Pengemb. SDM & Umum
BIRO KEUANGAN
UNIT LAYANAN PENGADAAN
SATuan PENGAWASAN INTERN
Wahyu Dutonoto, SH. MH
Ir Vonny C. Setiawati, MT
Zainal Alim, ST, MT
Bambang Suhariyadi, S.Sos
Tri Hardjono, SE, M.AB
Drs. Agus Eko Supriyadi, MM
Dra. Dewi Yuniastuti
Siti Nurochmi, SE, AK
HEAD OF WATER SERVICES TOBA ASAHAN DOWNSTREAM
Asset optimation & area development HEAD
spam & plta/m head
general services development head
Head of QuaLITY Management & COMPLIANCE BUREAU
HEAD OF FINANCIAL BUREAU
HEAD OF PROCUREMENT SERVICE UNIT
HEAD OF INTERNAL AUDIT UNIT
Sub DJA WS Toba Asahan Hilir I (VIII/1)
Sub. Divisi Regulasi & Optimasi Aset
Sub. Divisi Perenc, Pengemb. SPAM & PLTA/M
Bagian Akuntansi & Keuangan
Bag. Pengemb. ISO & KPKU, K3, MR & Kepatuhan
Bagian Pengemb SDM & Pelatihan
Bagian Anggaran
Bagian Pemeriksaan-I
Ganindra Adicahyono, ST
Gede Nugroho A., ST, MM
Andriana Kartikasari, SST, AK
Firman Sarifudin Efendi, S.Si.
Didi Kusyanto, SE, MM
Sri Hariyanti, SE, AK
Setyo Permono, ST
HEAD OF asset optimation & regulation subdivision
HEAD OF planing & development of spam & plta/m
financial accounting section head
COMPLIANCE, RISK MANAGEMENT, HEALTH & SAFETY, KPKU & ISO DEVELOPMENT SECTION HEAD
TRAINING & HR DEVELOPMENT SECTION HEAD
BUDGETING SECTION HEAD
INSPECTION I SECTION HEAD
Sub. Div Teknis
Bagian Perlengk, Aset, Umum & PKBL
Bagian Akuntansi Keuangan
Bagian Pemeriksaan-II
Adi Bowo Kusuwo, ST
Ir. Letty Rohmulyawati
Lidwina S, SE
Yuni Izhar, SE
head of technical subdivision
PKBL, GA, ASSET, & UTILITY SECTION HEAD
FINANCIAL ACCOUNTING SECTION HEAD
INSPECTION II SECTION HEAD
DJA WS Toba Asahan Hilir (DJA VIII)
Bag. Perenc. Tek. Pengend. Opsr & Umum Hamim Gufroni, ST
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION TOBA ASAHAN UPSTREAM VII/1
Sub DJA WS Toba Asahan Hulu II (VII/2)
ga, operational, monitoring, technique, & planing section head
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION TOBA ASAHAN DOWNSTREAM VIII/1
Sub DJA WS Toba Asahan Hilir II (VIII/2)
Manajer Unit Bisnis Business Unit Manager
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION TOBA ASaHAN UPSTREAMVII/2
HEAD OF WATER SERVICES SUBDIVISION TOBA ASAHAN DOWNSTREAM VIII/2
HEAD OF HR & GA DEVELOPMENT
Manajer Unit Bisnis
Bagian Akuntansi Manaj.
Business Unit Manager
Sri Umi, SE MANAGEMENT ACCOUNTING SECTION HEAD
73 73
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014 Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Pejabat Senior Perusahaan | Executives Ir. Ulie Mospar Dewanto,MT
Tri Hardjono, SE, M.AB
sekretaris perusahaan
kepala biro pengembangan SDM & Umum
CORPORATE SECRETARY
HEAD OF HR & GA development BUREAU
Siti Nurohmi, SE, Ak
Drs. Agus Eko Supriyadi, MM
kepala satuan pengawasan intern
kepala biro keuangan
HEAD OF INTERNAL AUDIT UNIT
HEAD OF FINANCIAL BUREAU
Drs. Zainal Arifin
Ir. Adi Santoso, Dipl. HE Kepala Divisi Jasa asa I
kepala unit peralatan
MANAGER OF THE 1St WATER SERVICE DIVISION
HEAD OF EQUIPMENT unit
Ir. Moh. Taufiqurrachman, MT
Dra. Dewi Yuniastuti kepala Unit layanan pengadaan
kepala divisi jasa asa II MANAGER OF THE 2nd WATER SERVICE DIVISION
HEAD OF PROCUREMENT SERVICE UNIT
Ir. Winarno Susiladi
Bambang Suhariyadi, S.Sos
kepala Divisi jasa asa III & Korwil Solo
Kepala biro sistem & manajemen mutu
MANAGER OF THE 3rd WATER SERVICE DIVISION & solo region
HEAD OF QUALITY SYSTEM AND MANAGEMENT BUREAU
Titik Indahyani,SE
Ir. Setyo Wibowo MT kepala divisi jasa asa IV
kepala biro penelitian & pengembangan
MANAGER OF THE 4TH WATER SERVICE DIVISION
HEAD OF R&D BUREAU
Ir. Sriyanto
Wahyu Dutonoto, SH., MH Kepala divisi pengembangan wilayah & Optimasi Aset
kepala divisi jasa asa VI MANAGER OF THE 6TH WATER SERVICE DIVISION
HEAD OF AREA DEVELOPMENT DIVISION & Asset Optimation
Ir. Vonny C. Setiawati, MT
Syamsul Hidayat, ST., MT
kepala divisi plta / pltm & SPAM
kepala biro perencanaan & program
HEAD OF PLTA/PLTM & SPAM SERVICE DIVISION
HEAD OF PLANNING AND PROGRAM BUREAU
Hermin Indraswari, ST., MT Zainal Alim, ST,. MT
kepala biro informasi & Lingkungan
kepala divisi pengembangan jasa umum
head of environmental & information bereau
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
HEAD OF other services development
74
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Struktur dan Komposisi Pemegang Saham
Structure and Composition of Shareholders
Perum Jasa Tirta merupakan BUMN yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum). Modalnya berupa kekayaan Negara yang dipisahkan, dan tidak terbagi atas saham. Seluruh modal perusahaan dimiliki oleh pemerintah.
Perum Jasa Tirta I is an SOE in the form of Public Corporation. The capital is in the form of separated wealth of the state and undivided shares.
100%
Kepemilikan Saham oleh Dewan Pengawas dan Dewan Direksi Per 31 Desember 2014 Shareholding by the Supervisory Board and the Board of Directors as of December 31, 2014 Saham/share
Saham/share (% )
Graita Sutadi
Nama/Name
Ketua Dewan Pengawas
Jabatan
Chairman of Supervisory Board
Position
x
x
Yoke C Katon
Dewan Pengawas
Member of Supervisory Board
x
x
Mulyanto
Dewan Pengawas
Member of Supervisory Board
x
x
Supa’ad
Dewan Pengawas
Member of Supervisory Board
x
x
Dadang Somantri
Dewan Pengawas
Member of Supervisory Board
x
x
Harianto
Direktur Utama
President Director
x
x
Raymond Valiant Ruritan
Direktur Teknik
Director of Technical Affair
x
x
Alfan Rianto
Direktur Pengembangan
Director of Development Affair
x
x
Syamsul Bachri
Direktur Pengelolaan
Director of Operational Affair
x
x
Didih Hernawan
Direktur Administrasi dan Keuangan Director of Administration and Financial Affair
x
x
Daftar Entitas Asosiasi dan Unit Bisnis
List of Associate Entity and Business Unit
Entitas Asosiasi
Associate Entity
Perum Jasa Tirta I memiliki satu entitas asosiasi melalui kepemilikan langsung, yaitu PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara (Bumn) Hijau Lestari I. Perusahaan tersebut merupakan patungan dari delapan BUMN dan anak usaha BUMN peduli lingkungan, yaitu Perum Perhutani, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPNXII, Perum Jasa Tirta I, PT Petrokimia Gresik, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan hulu DAS Bengawan Solo.
Perum Jasa Tirta I has one entity through direct ownership named PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara (BUMN) Hijau Lestari I. This comapny is a joint venture of eight environmental care SOE and their subsidiaries, which are Perum Perhutani, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, Perum Jasa Tirta I, PT Petrokimia Gresik and PT Rajawali Nusantara Indonesia which aims to preserve environment in the upstream area of Bengawan Solo river area.
Keterangan terkait entitas asosiasi tersebut disajikan melalui tabel berikut:
Information related the associated entity presented through the following table:
PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I Status Operasional
Beroperasi/Operated
Operational Status
Kepemilikan Saham
28,38%
Shares Ownership
Status Kepemilikan
Langsung/Direct
Ownership Status
2010
Year of Investment
Tahun Mulai Penyertaan Kegiatan Usaha
Bisnis berbasis agroforestry dan koperasi
Alamat Domisili
Jalan RH. Hasan Saputra Raya Nomor 2 Kel.Turangga Kec. Lengkong Bandung - Jawa Barat Indonesia
Kontak Bisnis
Phone/Fax : +62-22-7301804 | E-mail:
[email protected] Website: http://www.bumnhijau.com
75
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Business Line Address Business Contact
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Bagan yang menyajikan struktur Perusahaan beserta entitas asosiasi digambarkan sebagai berikut:
A chart that presenting structure of corporation and associate entity is described as follows:
Perum Jasa Tirta I
PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I
28,38
%
Ikhtisar Saham/Obligasi dan Kronologis Pencatatan Saham/Obligasi
Summary and Chronology of Shares/Bond
Perum Jasa Tirta I merupakan BUMN yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum). Modalnya berupa kekayaan Negara yang dipisahkan, dan tidak terbagi atas saham. Perusahaan hingga akhir 2014 tidak menerbitkan obligasi/ sukuk/obligasi konversi atau efek dalam bentuk apa pun
Rapat bulanan Dewan Pengawas dan Direksi Perum Jasa Tirta I Supervisory board and board of directors monthly meeting
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
76
Perum Jasa Tirta I is an SOE in the form of Public Corporation. The capital is in the form of separated wealth of the state and undivided shares. The company also not published any obligation/ sharia bonds/converted bonds or stocks in any kind of forms until the end of 2014.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Alamat Kantor & Jaringan Offices and Network Address KANTOR PUSAT
Kantor Divisi Jasa ASA III
HEAD OFFICE Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I Kantor Pusat: Jl. Surabaya 2A, Malang 65145 | PO BOX 39 Telp: (0341) 551971 | Fax : (0341) 551976 Email:
[email protected] | website: www.jasatirta1.co.id
ASA IV - water Service Division Office Jl. Bendungan Wonogiri Ds. Donoharjo, Kel. Wuryorejo, Kec. Wonogiri, Kab. Wonogiri Telp : 0273 323747 | fax : 0273 323747 Email :
[email protected]
KANTOR PERWAKILAN JAKARTA
Kantor Divisi Jasa ASA IV
JAKARTA REPRESENTATIVE OFFICE JL. Bendungan Hilir Raya, Komplek Kopro Banjir No. 18 Jakarta 10210 Telp : 021 574 9473 | fax 021 573 7118 Email:
[email protected]
ASA V - water Service Division Office Jl. Madiun – Maospati Jiwan KM 5 Madiun 63161 Telp : 0351 865206 | fax : 0351 472174 Email :
[email protected]
Laboratorium Kualitas Air Malang
Kantor Divisi Jasa ASA I
Water Quality Laboratory Malang Jl. Surabaya 2A Malang 65145 PO BOX 39 Telp : +62 341 551971-75 ext 334 | Fax : +62 341 551976
ASA I - water Service Division Office Jl. Bendungan Lahor No. 10 Ds. Karangkates, Kec. Sumberpucung, Kab. Malang 65115 Telp: 0341 385207, 384693, fax : 0341 384694 Email:
[email protected]
Laboratorium Kualitas Air Mojokerto Water Quality Laboratory Mojokerto Ds. Lengkong, Kec. Mojoanyar, Kab. Mojokerto 61363 Telp : +62 321 331860 | Fax : +62 321 331860
Kantor Divisi Jasa ASA II ASA III- water Service Division Office Jl. Karah No. 6 Gunungsari Surabaya 60232 Telp : 031 8280138 | fax : 031 8286291 Email :
[email protected]
Penyertaan Saham equity participation
PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I
Kantor Divisi pengembangan Jasa Umum
Jl. RH Hasan Saputra Raya Nomor 2, Kel.Turangga Kec. Lengkong Bandung - Jawa Barat. Indonesia Telp/Fax: +62-22-7301804 E-mail:
[email protected] | Website: www.bumnhijau.com
General Service development Division Office Jl. Surabaya 2A Malang 65145 PO BOX 39 Telp : +62 341 551971-75 ext 340 | Fax : +62 341 551976
KANTOR WS BENGAWAN SOLO Jl. Raya Solo – Kartasura KM 7 Surakarta 57102 Telp : 0271 724533 | fax 0271 727270 Email:
[email protected]
Lembaga Penunjang Perusahaan | Stock Market Supporting Profession and Institution Kantor Akuntan Publik Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan Chatim, Atjeng, Sugeng & Partner Public Accountant Merupakan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan. Is a public accounting firm that audited the company’s financial report. Alamat | Address : Jl Progo 10, Darmo Wonokromo, Surabaya 60241 Telp & Fax | Phone & Fax : (031) 5682215 | Fax : (031) 5669240 Email:
[email protected]
Badan Pengawasan Keuangan DAN Pembangunan (BPKP) Finance and Development Supervisory Agency Bertindak sebagai asesor, pendampingan selfassessment penerapan Good Corporate Governance, manajemen risiko, dan pendampingan aspek lainnya. As an assesor, companion in implementing self assesment of Good Corporate Governance, risk management, and companion in other aspect. Alamat | Address: Perwakilan Jawa Timur Jln. Raya Bandara Juanda No. 38, Sidoarjo, Jawa Timur Telp: (031) 8670360 - 8670362 | Faks: (031) 8677039 E-mail:
[email protected] | www. bpkp.go.id/jatim.bpkp/
77
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Agency for the Assessment and Application of Technology Bertindak sebagai pelaksana kegiatan hujan buatan/Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) As an artificial rain maker/ underwriter of Wheather Modification Technology Alamat | Address: Unit Pelaksana Teknis Hujan Jalan MH.Thamrin 8, Jakarta 10340 Tel. (021) 316 8200 | Fax. (021) 390 4573 | E-mail:
[email protected]
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Peristiwa Penting dan Penghargaan Awards and Highlights Peristiwa Penting Highlights 9 Januari 2014 | January 9th 2014 Penandatanganan kesepakatan BIPARTIT antara Perusahaan dan Serikat Pekerja. Penandatanganan Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit ini adalah tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2012-2014 antara PJT I dan IKAJATI serta implementasi dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.32/MEN/XII/2008 tentang Tata Cara pembentukan dan Susunan Keanggotaan Lembaga Kerja Sama Bipartit. Bipartheid deal-signing between the company and Union Labor The Bipartheid deal-signing is a follow-up of Working Agreement 2012-2014 between PJT I and IKAJATI also implementation from The Regulation of Indonesian Republic Manpower and Transmigration Minister no PER.32/ MEN/XII/2008 regarding the Procedure of Structure and Arrangement of Bipartheid Cooperation Institute.
15 Februari 2014 | February 15th 2014 Lokakarya HUT PJT I Kegiatan Lokakarya dalam rangka peringatan HUT PJT I ke 24 Tahun. Lokakarya ini mengangkat tema “Langkah Strategis Dalam Pemenuhan Tugas Pemerintah Sesuai Keppres No. 2 Tahun 2014”. Kegiatan yang diselenggarakan di Hall Hotel ATRIA Malang ini diikuti oleh seluruh staf serta pejabat di lingkungan PJT I. PJT I Anniversary Workshop This workshop activity is to commemorate PJT I 24th anniversary by its theme “Langkah Strategis Dalam Pemenuhan Tugas Pemerintah Sesuai Keppres No. 2 Tahun 2014” held in ATRIA Hotel Malang followed by all employees and officers of PJT I.
16 Februari 2014 | February 16th 2014 Family Gathering HUT PJT I Salah satu rangkaian acara dalam rangka peringatan HUT PJT I ke 24 dimana seluruh insan PJT I beserta keluarga dapat berkumpul bersama. Acara ini diselenggarakan di Club Bunga Resort, Batu dengan menghadirkan salah satu pelawak nasional, Kirun sebagai bintang tamu. Anniversary Family Gathering of PJT I One of the activity to commemorate PJT I 24th Anniversary is where all employees and thier family gathered in Club Bunga Resort Batu, enlivened by Kirun, famous comedian.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
78
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
28 Februari 2014 | February 28th 2014 Kunjungan Water Integrity Network ke PJT I PJT I mendapat Kunjungan dari Executive Director Water Integrity Network (WIN), Mr. Frank Van Der Valk. Organisasi yang berkantor pusat di Transparancy International, Berlin, Jerman ini memberikan knowledge sharing tentang metode yang telah dikembangkan oleh WIN dalam menangani korupsi dan meningkatkan kesadaran akan resiko korupsi dan meningkatkan intregritas. Dalam pertemuan tersebut PJT I dan WIN juga dilakukan penandatangan MoU terkait kegiatan pengembangan integritas dan transparansi dalam pengelolaan SDA. Visit of Water Integrity Network to PJT I PJT I was visited by Executive Director of Water Integrity Network (WIN), Mr. Frank Van Der Valk. This organization is centered in Transparancy International Berlin, German, and gave knowledge sharing about WIN developed method on handling corruption and raising awarenesson corruption risk and incresing integrity. There was also an MoU signing regarding integrity development activities and transparency in HR management.
27 Februari 2014 | February 27th 2014 Kunjungan Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Sumatera Utara Kunjungan dari Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Sumatera Utara dalam rangka studi banding terkait pengelolaan Sumber Daya Air di PJT I. Selain pemaparan tentang sistem pengelolaan Sumber Daya Air oleh Direktur Teknik, juga diperlihatkan control room FFWS serta Laboratorium Kualitas Air yang berada di Kantor Pusat PJT I. Visit of North Sumatera KLH Visit of Living Environment Office (KLH) of North Sumatera Province for comparative studies regarding water resources management in PJT I. Other than explanation of water resources management system from Technical Director, control room FFWS and Water Quality Laboratory were also shown.
7 Maret 2014 | March 7th 2014 Kunjungan Kementerian BUMN ke Korban Gunung Kelud Kunjungan Kementerian BUMN dalam rangka rapat bersama dengan PKBL BUMN se- Jawa Timur untuk mengakomodir dan membentuk BUMN Peduli Kelud melalui dana PKBL, kunjungan kali ini dilanjutkan dengan tinjauan langsung ke lokasi letusan Gunung Kelud sekaligus meninjau kondisi para korban letusan. Visit of Ministry of SOE to Mount Kelud victims The visit of SOE Ministry for meeting with East Java PKBL BUMN to accomodate and formed BUMN Peduli Kelud using PKBL funds, followed by direct visit to the location of Kelud erruption and check the victim’s condition.
79
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
12 Maret 2014 | March 12th 0214 Kunjungan kerja ke Gubernur Jawa Tengah Sebagai tindak lanjut Keppres No. 2 tahun 2014 tentang penambahan wilayah kerja, PJT I melakukan kunjungan ke Kantor Gubernur Jawa Tengah dan langsung disambut oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Direktur Utama PJT I menyampaikan bahwa PJT I akan mengelola 3 WS di Jawa Tengah yaitu WS Bengawan Solo, WS Jratun Seluna dan WS Serayu Bogowonto, salah satunya dengan optimasi infrastruktur pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) seperti untuk pariwisata, suplai air baku dan PLTA/PLTM. Work visit to Central Java Governor As a follow up of Presidential Decree no 2/2014 regarding working area expansion, PJT I visited Central Java Governor’s Office and directly welcomed by Governor Ganjar Pranowo himself. President Director of PJT I will manage three river areas in Central Java which are Bengawan Solo, Jratun Seluna and Serayu Bogowonto area. One of them with optimization of water resource management infrastructure for tourism, bulk water supply and water/micro power plant.
21 Maret 2014 | March 21st 2014 Kunjungan Kerja ke Gubernur Sumatera Utara Direksi PJT I beserta Dewan Pengawas melakukan kunjungan kerja ke Kantor Gubernur Sumatera Utara. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari adanya penambahan wilayah kerja PJT I di Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di Wilayah Sungai Toba Asahan. Work visit to North Sumatera Governor Directors of PJT I together with Supervisory Board did working visit to North Sumatera Governor’s Office . This visit was a follow up of working area expansion of PJT I in North Sumatera Province, to be exact in Toba Asahan river area.
28 April 2014 | April 28th 2014 Seminar Pekan DAS Brantas di UB Direktur Teknik PJT I sebagai narasumber pada seminar dengan tema “Pengembangan Sumber Daya Air Sebagai Energi Terbarukan Dalam Menanggulangi Krisis Air Bersih, Energi, dan Lingkungan” dalam rangka Pekan DAS Brantas yang diselenggarakan oleh Fakultas Tenik Universitas Brawijaya. Seminar of Brantas River Area Week in Universitas Brawijaya Technical Director of PJT I as a keynote speaker in a seminar to commemorate Brantas River Basin Week held by Technical faculty Universitas Brawijaya with theme “Pengembangan Sumber Daya Air Sebagai Energi Terbarukan Dalam Menanggulangi Krisis Air Bersih, Energi, dan Lingkungan”
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
80
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
2 Mei 2014 | May 2nd 2014 Sarasehan dan Temu Kangen Warga Brantas Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 53 tahun berdirinya Proyek Brantas. Acara yang digelar oleh gabungan antara BBWS Brantas, PJT I, PT. PJB, PT. Indra Karya, dan PT. Brantas Abipraya ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi serta wadah untuk berbagi informasi antara institusi yang dulunya menginduk pada Proyek Brantas. Acara ini mengusung tema “Mewariskan Semangat Brantas”. Selain dihadiri oleh para pimpinan tertinggi di tiap institusi, pada kegiatan ini hadir pula Mantan Menteri Pekerjaan Umum (1983-1988) Bapak Dr. Ir. Suyono Sosrodarsono dan Direktur Irigasi & Rawa Kementerian Pekerjaan Umum Ir. Eko Subekti. Brantas Society Reunion This event was held to celebrate the 53 years commemoration of Brantas Project, a joint of BBWS Brantas, PJT I, PT PJB, PT Indra Karya, and PT Brantas abipraya. The purpose of this event was to establish relationship and sharing information between institutions which were involve in Brantas Project with the theme of “Mewariskan Semangat Brantas”. The event was attended by the leader of every institution involved, ex Public Works Minister (1983-1988) Dr. Ir. Suyono Sosrodarsono and Director of Swamp & Irrigation of Public Works Ministry Ir. Eko Subekti.
14 - 15 Mei 2014 | May 14th-15th 2014 Sharing Session and Workshop FHCI BUMN di Batu Acara rutin yang digelar oleh Forum Human Capital Indonesia – BUMN pada 2014 lalu menunjuk PJT I sebagai tuan rumah sekaligus penyelenggara. Acara ini digelar selama 2 (dua) hari dan dihadiri oleh 37 Direktur BUMN dari total 140 peserta. Workshop yang mengusung tema “Corporate Culture & Change Management” ini dipandu oleh pembicara besar antara lain Prof. Ir. Ida Bagus Gede Raka (Guru Besar ITB), Ir. Adityawarman (Direktur Utama PT. Jasa Marga Persero), dan Direktur SDM PT. Garuda Indonesia Persero. Selain itu turut hadir Bpk. A. Pandu Djajanto (Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Tata Kelola dan Sinergi BUMN) untuk membuka acara ini. Sharing Session and Workshop of FHCI BUMN in Batu This routine event held by Forum Human Capital Indonesia BUMN on 2014 with PJT I as host and organizer. Helad for two days and attended by 37 SOE Directors from total 140 members. With theme “Corporate Culture & Change Management” its led by keynote speakers such as Prof. Ir. Ida Bagus Gede Raka (ITB Professor), Ir. Adityawarman (President Director of PT Jasa Marga Persero), and HR Director of PT Garuda Indonesia Persero. Besides, Mr. A. Pandu Djajanto, expert staff of SOE Minister in the field of Management and Synergy were there to open the event.
81
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
6 Juni 2014 | June 6th 2014 Kunjungan Peserta Seminar ICOLD ke Bendungan Sutami Sebagai rangkaian acara 82 nd Annual Meeting International Commision On Large Dams (ICOLD), 2 - 6 Juni 2014 yang diselenggarakan di Bali, Bendungan Sutami terpilih sebagai salah satu bendungan besar yang dikunjungi oleh peserta. Adapun beberapa peserta tersebut antara lain Dr. Yoshihiro Katsuhama (Japan), Mr. Jean-Louis Giafferi (France), Ms.ReneeMarie Giafferi (France), Dr. Christiaan Oosthuizen (South Africa), Mr. Craig Goff (United Kingdom), dan Mr. Toru Hino (Japan). The Visit of ICOLD Seminar Participants to Sutami Dams As the event series of 82nd Annual Meeting International Commision On Large Dams (ICOLD) Junw 2-6th 2014 that held in Bali, Sutami dams selected as a big dams visited by the participants. Some of the participants are Dr. Yoshihiro Katsuhama (Japan), Mr. Jean-Louis Giafferi (France), Ms.Renee-Marie Giafferi (France), Dr. Christiaan Oosthuizen (South Africa), Mr. Craig Goff (United Kingdom), and Mr. Toru Hino (Japan).
September- November 2014 | September – November 2014 Pembuatan Album Sinergi Kementerian BUMN dan Kementerian PU Sebagai wujud upaya PJT I dalam memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat terkait kepedulian tehadap lingkungan, salah satu cara yang dijadikan media pendekatan kepada masyarakat adalah melalui musik dan nyanyian bertemakan lingkungan. Pada album lingkungan ini PJT I menggandeng para pejabat di Kementerian PU dan Kementerian BUMN untuk berpartisipasi ikut berkampanye melalui musik. The Album Making of Ministry of SOE and Ministry of Public Works Synergy As a manifestation of PJT I’s efforts in socializing and society counselingrelated to environmental concern, one way to do community approach is through music and song in environmental theme. In this album PJT I ask the officers of Public Works Ministry and SOE Ministry to join the campaign through music.
3 - 4 September 2014 | September 3rd-4th 2014 Kunjungan Kementerian Keuangan Kunjungan kerja dari Kementerian Keuangan ini berlangsung selama 2 (dua) hari. Pada hari pertama, 5 orang perwakilan dari Kementerian Keuangan disambut langsung oleh Direktur Utama PJT I di Kantor Pusat. Beliau memaparkan bagaimana sistem yang diterapkan PJT I dalam pengelolaan Wilayah Sungai Brantas dan Bengawan Solo. Di hari Kedua, para tamu diajak untuk mengunjungi Bendung Lodoyo dan Bendungan Sutami untuk mengetahui secara langsung pengelolaan waduk dan bendungan yang ada di PJT I, seperti proses pengerukan sedimen dan suplai air baku untuk PLTA. Visit of Ministry of Finance The working visit of Financial Ministry took 2 days. The first day, 5 representatives of Financial Ministry was directly welcomed by President Director of PJT I at the Main Office. He explained about the applied system in Brantas and Bengawn Solo river areas. At the second day, the guests were taken to Lodoyo and Sutami dams to directly understood the management of dams and reservoirs in PJT I, such as sediment dredging and bulk water supply for hydroelectric power.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
82
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
11 September 2014 | September 11th 2014 Kunjungan dari BBWS Cisadane Kunjungan BBWS Cisadane dikemas dalam bentuk forum diskusi dengan bahasan mengenai Biaya Jasa Pengelolaan SDA (BJPSDA), mulai dari prinsip dasar, sistem pemungutan, serta tujuan dan pemanfaatan dari BJPSDA oleh PJT I. Rombongan diterima oleh Direktur Teknik dan Direktur Pengelolaan PJT I. Dalam kunjungannya, rombongan juga diperlihatkan Master Control Room serta Laboratorium Kualitas Air yang berada di PJT I sebagai tambahan wacana mengenai wujud dari pengelolaan BJPSDA yang diperoleh dari para pemanfaat untuk mengelola kuantitas dan kualitas airnya. Visit of BBWS Cisanade The visit of BBWS Cisedane was on the form of discussion about SDA Service Management Fee (BJPSDA), started from basic principles, polling system, also purpose and utilization of BJPSDA by PJT I. They were accepted by Technical Director and Managing Director of PJT I. They were also shown the Master Control Room and Water Quality Laboratory of PJT I as a discourse about the form of BJPSDA management they get from the users to manage water quality and quantity.
16 November 2014 | November 16th 2014 Bersih- bersih Kali Brantas Gerakan Bersih-bersih Kali Brantas merupakan program kegiatan yang digagas oleh Jawa Pos Radar Malang, Perum Jasa Tirta I, dan Pemerintah Kota Malang. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan dimana melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk secara langsung turut membersihkan Sungai Brantas. Tahun 2014 lalu, setidaknya ada 3700 personel dari TNIPOLRI, Tim SAR, mahasiswa, pelajar, kader lingkungan, organisasi massa dan masyarakat yang turut dalam kegiatan ini, mereka tersebar di tujuh titik di sepanjang aliran Brantas di Kota Malang. Ada 17 truk sampah atau setara dengan 102 ton sampah yang berhasil terangkut dari hasil kegiatan ini. Cleaning-up Brantas River Cleaning-up Brantas River is an activity drafted by Jawa Pos Radar Malang, Perum Jasa Tirta I, and Government of Malang City. This activity is a annual agenda which involved all the elements of society to directly clean-up Brantas River. On 2014, at least 3700 person from TNI-POLRI, SAR team, college students, high school students, environmental activists, mass organizations and society involved in, spreaded in seven spots along Brantas river in Malang. There were 17 garbage truck or as much as 102 tons of garbage lifted because of the activity.
28 November 2014 | November 28 2014 Kunjungan DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Komisi III Pada kunjungan kali ini, rombongan tamu DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Komisi III disambut langsung oleh Direktur Administrasi dan Keuangan PJT I. Para tamu memperoleh penjelasan terkait pengelolaan SDA yang dilakukan oleh PJT I, sekaligus diperlihatkan Master Control Room serta Laboratorium Kualitas Air yang berada di kantor pusat PJT I. Visits Central Sulawesi Provincial Parliament Commission III On this visit, a group of Central Sulawesi Provincial Parliament of Commission III welcomed by the Director of Administration and Finance PJT I. Guests obtain explanations related to natural resource management conducted by PJT I, once shown the Master Control Room and Water Quality Laboratory is located at the central office PJT I.
83
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
29 November 2014 | November 29th 2014 Kunjungan Presiden RI ke Wonogiri Dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo mengunjungi Bendungan Wonogiri yang berada di hulu DAS Bengawan Solo. Dalam kunjungannya, Presiden didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan Siti Nurbaya. Dipilihnya Wonogiri untuk pusat kegiatan HMPI karena Wonogiri adalah hulu dari DAS Bengawan Solo yang sangat berpengaruh pada fungsi Waduk Wonogiri. Visit of RI President to Wonogiri To commemorate Plant a Tree Day in Indonesia, the President of Indonesian Republic Ir. Joko Widodo visit Wonogiri Dam that located in the upstream of Bengawan Solo watershed. During his visit, he was accompanied by Minister of Living Environment and Forestry Siti Nurbaya. Wonogiri was chosen as the central of HMPI activities for its the upstream of Bengawan Solo watershed that is very influential for the function of Wonogiri dams.
6 Desember 2014 | December 6th 2014 Kunjungan Wakil Presiden ke Kabupaten Malang Pada saat kunjungan Wakil Presiden RI Drs. H. M Jusuf Kalla ke Pendopo Pemerintah Kabupaten Malang, Direktur Utama PJT I memberikan paparan terkait kondisi Bendungan Sutami berikut dengan permasalahan sedimentasinya, selain itu juga disampaikan mengenai pengembangan PJT I kedepan terutama dengan adanya rencana pengembangan PLTM/H. Kunjungan Wakil Presiden RI kali ini didampingi pula oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman serta Wakil Gubernur Jawa Timur. Kunjungan ini dalam rangka program pemerintah terkait ketahanan pangan dan energi. Visit of Vice President to Sutami Dam. During the visit of Vice President of Indonesian Republic Drs. HM Jusuf Kalla to Goverment of Malang Regency’s Hall, the President Director of PJT I explained about the condition of Sutami dams along with its sedimentation problem, also about PJT I development plan especially for the micro/hybrid powerplants. On this visit, the Vice President was accompanied by Coordinator Minister of Economy Sofyan Djalil, Agricultural Minister Amran Sulaiman, and Vice Governor of East Java Province. This visit was in terms of government’s program regarding the security of food and energy.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
84
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Pameran | Exhibition Beberapa kegiatan pameran yang diikuti oleh PJT I selama tahun 2014 diantaranya: Some of the exhibitions joined by PJT I along 2014 were:
Jakarta, 8 – 10 Mei 2014 | Jakarta, May 8th-10th 2014 Pameran Hari Air Dunia Bertema ”Air & Energi”. | World Water Day Exhibition ‘Water & Energy’,
Bali, 2 – 6 Juni 2014 | Bali, June 2nd-6th 2014 Pameran ICOLD ”82nd Annual Meeting Internasional Commission on Large Dams”. | Exhibition “82nd Annual Meeting International Commission on Large Dams”
Surabaya, 23 – 25 Juni 2014 | Surabaya, June 23rd-25th 2014 Pameran Lingkungan Hidup Bertema ”Satukan Langkah, Lindungi Ekosistem Pesisir dari Dampak Perubahan Iklim”. | Living Environment Exhibition “Satukan Langkah, Lindungi Ekosistem Pesisir dari Dampak Perubahan Iklim”.
Surabaya, 9 - 19 Oktober 2014 | Surabaya, October 9th-19th 2014 Pameran Jatim Fair | Jatim Fair Exhibition
Semarang, 31 Oktober - 2 November 2014 Semarang, October 31st – November 2nd 2014 Pameran Tourism Jawa Tengah | Central Java Tourism Exhibition
85
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Penghargaan | Awards Penghargaan yang diperoleh PJT I selama tahun 2014 adalah : The awards received by PJT I along 2014 were:
Penghargaan dari Network of Asian River Basin Organization (NARBO) atas dukungan PJT I selama 10 tahun berdirinya NARBO, November 2014. Award from NARBO for the support of PJT I along 10 years establishment of NARBO, November 2014.
Penghargaan sebagai Juara III stand terbaik pada Pameran Jatim 2014. Third place award as best stand Jatim Exhibition 2014.
Penghargaan sebagai BUMN yang menerapkan prinsip transparansi informasi yang dapat diakses publik melalui website dari Institut untuk Reformasi Badan Usaha Milik Negara. An award from SOE Reformation Institute as an SOE that implement information transparency which publicly accessed via website.
Penghargaan dari Majalah Investor untuk Perum Jasa Tirta I, No. 1 dari 50 BUMN Terbaik pada Sektor Usaha Penunjang Pertanian & Perikanan, November 2014. First place award from Investor Magazine as 50 Best SOE on Agriculture and Fisheries Business Sector Supplementary.
Ucapan terima kasih oleh Universitas Katolik Widya Karya Malang atas kesepakatan dalam bidang pendidikan, penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat serta peningkatan Sumber Daya Manusia, tanggal 19 Juli 2014. Thank utterance from Widya Karya Catholic University Malang upon the agreement in education, research and community service on HR Development on July 19th 2014.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
86
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Sumber Daya Manusia Human Resources
Perum Jasa Tirta I menjadikan Sumber daya manusia (SDM) sebagai bagian terpenting dalam menyukseskan program dan target usaha. Dalam melakukan pengembangan SDM, Perusahaan berfokus pada upaya untuk mempersiapkan karyawan menjadi “best worker” baik dalam sikap, pengetahuan, maupun keahlian. Manpower Planning Perum Jasa Tirta I mengacu pada sistem zero growth di mana jumlah formasi akan diupayakan sama dengan jumlah karyawan yang purnabhakti setiap tahunnya. Sistem jenjang karier SDM telah ditetapkan sesuai dengan KPTS No. 059/ DU/2010 tentang Perubahan Pedoman Pembinaan Karier Melalui Program Penyesuaian/Kenaikan Strata/Status/Golongan/Skala. Kesempatan berkarir tersebut terbuka bagi semua karyawan yang didasarkan pada persyaratan kompetensi, masa kerja, perilaku dan prestasi kerja tanpa membedakan ras, agama, warna kulit, maupun gender.
Perum Jasa Tirta I make Human Resources (HR) as an important part to reach the success of the program and business target. In running HR development, the company focuses on the effort to make the employees as the best workers in attitude, knowledge and skill. Manpower Planning of Perum Jasa Tirta I refers to zero growth system which the formation will be the same as the retired employees every year. HR career path systemn has been set on KPTS no. 059/Du/2010 regarding Changes on Career Coaching Guidelines thru Adjustment Program/Level/Status/Scale Increase.The career opportunity is opened for every employees based on competency, working time, attitude, achievement, with no difference of race, religion, and gender.
Perencanaan Program Pengembangan SDM Berkelanjutan
Planning of Sustainable HR Development Program
Perusahaan mempunyai rencana pengembangan SDM secara berkelanjutan untuk menghadapi dinamika dan perkembangan bisnis di masa kini dan masa mendatang. Perusahaan berkomitmen kuat melakukan pengelolaan SDM secara profesional untuk bisa berkontribusi dalam upaya perwujudan visi, misi, dan tujuan Perusahaan. Manajemen menetapkan rencana dan strategi terkait kebijakan bidang SDM dan Umum yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Perum Jasa Tirta I Tahun 2014 sampai 2019 yang meliputi:
No
The company has a sustainable HR development program to face the business dynamics and development in the present and the future. The company has strong commitment to manage HR professionally to be able to contribute to embody company’s vision, mission and goals. Management sets forth plans and strategies regarding to the HR and General Affairs in Perum Jasa Tirta I Long Term Planning year 2014-2019 that includes:
Rencana Pengembangan Perusahaan di Bidang Sumber Daya Manusia Tahun 2014 – 2019 Company’s HR Development Plan 2014-2019
1
Rekruitmen tenaga secara bertahap sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Conduct recruitment gradually based on the needs of the company - Kebijakan: Rekrutmen tenaga baru untuk menggantikan SDM yang akan purna dengan memperhatikan prinsip zero growth Policy : Recruitment of new employees to replace the senior ones whose about to retire by implementing zero growth principal - Strategi: Transfer of knowledge dari pegawai senior ke pegawai muda dan peningkatan capacity building SDM Strategy : Transfer of knowledge from senior employees to the junior ones and improvement of HR capacity building
2
Peningkatan kompetensi SDM guna memiliki kemampuan dalam memahami dan mengelola setiap perubahan (organisasional) yang terjadi serta peningkatan fighting spirit SDM untuk membawa perusahaan kea rah yang lebih maju The improvement of HR competency to have ability to understood and manage every organizational changes and improve their fighting spirit to bring the company into a better way. - Kebijakan: Penerapan system reward and punishment secara adil sebagai upaya peningkatan kinerja karyawan Policy : Fairly implement reward and punishment system as an effort to improve employees performance. - Strategi: Peningkatan loyalitas dan semangat bekerja seluruh insan perusahaan Strategy : Improvement of working spirit and loyalty of every employees
3
Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia Perusahaan melalui sertifikasi keahlian Improvement of HR improvement through skill certification
4
Kecukupan instrumen K3 sesuai pedoman yang berlaku Fulfillment of HSE instruments based on the applicable guidance
87
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Struktur Pengelola SDM HR Management Structure
Pengelola sumberdaya manusia (SDM) di lingkungan Perusahaan adalah sebagai berikut: HR management of the company are structured as follows:
Direktur Administrasi & Keuangan Director of Administration & Finance
Biro Pengembangan SDM & Umum Human Resources Development & General Affair Bureau
Bagian Pengembangan SDM & Pelatihan Human Resources Development & Training Section
Profil Sumber Daya Manusia
Human Resources Profile
Pada akhir tahun 2014, jumlah pegawai Perum Jasa Tirta I mencapai 460 orang, terdiri dari pegawai organik 344 orang, pegawai non organik 116 orang. Sedangkan pada tahun 2013, jumlah karyawan Perum Jasa Tirta I sebanyak 464 orang. Komposisi demografi karyawan menurut jenjang pendidikan, usia dan jenis kelamin selama tahun 2012 s.d 2014 diuraikan pada grafik di bawah ini:
By the end of 2014, Perum Jasa Tirta employed 460 people consist of 344 permanent employees, 116 temporary-contract employees. Compared to 2013, the number s of the employees reach 464. The demography composition based on educational level, age and gender on 2012-2014 explained on below graphic:
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Composition of Employee based on Educational Level
Pada tahun 2014 jumlah karyawan tetap Perusahaan yang berpendidikan S2 mencapai 23 orang. Sedangkan jumlah karyawan tetap yang berpendidikan S1 sejumlah 85 orang dan D3 sejumlah 25 orang.
In 2014, there were 23 permanent employees hold master degree, employees with bachelor degree were 85 people and the ones with diploma degree were 25 people.
Jumlah karyawan dengan jenjang pendidikan SLTA/SMK sejumlah 297 orang, sedangkan jenjang pendidikan SLTP ke bawah sejumlah 30 orang. Tabel jenjang pendidikan karyawan Perusahaan tahun 2012 s.d 2014 sebagai berikut:
Employees who holds high/vocational school degree were 297 people, while for junior high were 30 people. The table of employees educational level is depicted below:
Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Employees Composition based on Educational Level Tahun| year
S2
S1
D3
SLTA
SLTP
SD
Jumlah | total
2012
30
80
26
319
28
20
503
2013
26
77
25
297
23
16
464
2014
23
85
25
297
19
11
460
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
88
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Persentase Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Percentage of Employees Composition based on Educational Level Tahun | year
S2
S1
D3
SLTA
SLTP
SD
Jumlah | total
2012
6%
16%
5%
63%
6%
4%
100%
2013
6%
17%
5%
64%
5%
3%
100%
2014
5%
18%
5%
65%
4%
2%
100%
Composition of Employee based on Age
Berdasarkan jenjang usia, pada 2014, sebanyak 102 karyawan (22%) yang berusia ≥ 51 tahun; 100 karyawan (22%) yang berusia 41-50 tahun; 101 karyawan (22%) yang berusia 31-40 tahun; dan 157 karyawan (34%) yang berusia 20-30 tahun. Secara keseluruhan, jumlah karyawan yang berusia 20-30 tahun menduduki persentase paling tinggi sebesar 34%. Untuk menjaga ketersediaan sumberdaya manusia baik dalam segi kualitas dan kuantitasnya serta mampu mencapai kaderisasi dan standar formasi yang ideal, Perum Jasa Tirta I melaksanakan proses pengadaan, rekrutmen dan seleksi karyawan secara bertahap sesuai dengan jumlah formasi dan prosedur yang berlaku.
Based on level of age, by 2014 there were 102 employees (22%) aged ≥ 51 years; 100 employees (22%) aged 41-50 years;101 employees (22%) aged 31-40 years; and 157 employees (34%) aged 20-30 years. The dominant number employees are those whose aged 20-30 years. To maintain the availability of human resources in terms of quality and quanitity and to be able to achieve ideal standard formation and regeneration, Perum Jasa Tirta I carry out employee procurement, recruitment and selection gradually based on number of formation and applicable procedure.
Jenjang Usia Karyawan PJT I (2012 - 2014) Level of age
jumlah karyawan
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
131
115 119
2013 2014
129
118
102
2012
157
149 100
86
94 101
22 4
≥51
41 - 50
31 - 40
20 - 30
0
<19
Persentase Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Percentage of Employees Composition based on Level of Age
Usia ≥51
Usia 41 - 50
Usia 31 - 40
Usia 20 - 30
4%
1% 23%
30%
22% 34%
22% 25%
20%
tahun 2012
0% 26%
28%
26% 17%
Usia >19
tahun 2013
89
22%
tahun 2014
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
usia
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
Employees Composition based on Gender
Komposisi karyawan berdasarkan jenis kelami pada 2014 adalah 386 karyawan (84%) berjenis kelamin laki-laki dan 74 karyawan (16%) berjenis kelamin perempuan. Secara persentase, terdapat peningkatan karyawan berjenis kelamin perempuan. Adanya peningkatan jumlah persentase tersebut membuktikan bahwa kesempatan bekerja dan berkarir terbuka bagi semua gender di Perum Jasa Tirta I.
The composition of an employee based on gender in 2014 is 386 employees (84%) are male and 74 employees (16%) are female. In precentage, there were increase number on female employees that proves there are equal opportunity to work and to have a career for every gender in Perum Jasa Tirta I.
Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin Number of Employees by Gender Tahun | year
Laki-Laki | male
%
Perempuan | female
%
Jumlah | total
2012
427
85%
76
15%
503
2013
391
84%
73
16%
464
2014
386
84%
74
16%
460
Komposisi Karyawan Berdasarkan Disiplin Ilmu
Employees Composition based on Major Knowledge
Berdasarkan Disiplin Ilmu, karyawan Perum Jasa Tirta I dibedakan menjadi teknik dan nonteknik. Persentase disiplin ilmu pada tahun 2014 untuk karyawan teknik sebesar 64% atau 293 karyawan, sedangkan prosentase disiplin ilmu karyawan non teknik sebesar 36% atau 167 karyawan. Perincian komposisi karyawan berdasarkan disiplin ilmu digambarkan sebagai berikut:
Based on Major Knowledge, employees of Perum Jasa Tirta I are divide into technique and non-technique. The precentage on 2014 for technique employees are 64% or 293 employees, while non-technique employees are 36% or 167 employees. The details of employees composition based on major knowledge is presented below:
Jumlah dan persentase Karyawan Berdasarkan Disiplin Ilmu Employees Number and percentage based on Major Knowledge Tahun | year
Teknik | technique
%
Non Teknik| non technique
%
Jumlah | total
2012
292
58%
211
42%
503
2013
285
61%
179
39%
464
2014
293
64%
167
36%
460
Komposisi Pejabat Struktural Berdasarkan Jenjang Jabatan
Structural Officers Composition based on Career Level
Komposisi pejabat struktural Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebanyak 33% atau 18 Pejabat Satu Tingkat di Bawah Direksi dan 58% atau 32 Pejabat Dua Tingkat di Bawah Direksi.
The composition of company’s structural officers on 2014 are 33% or 18 officers on one-level below Directors and 58% or 32 officers on two-level below Directors.
Jumlah dan persentase Pegawai Menurut Jabatan The number and percentage of Employees According to Job
Tahun year
Direksi directors
%
1 Level di bawah Direksi Senior Executive
2 Level di bawah Direksi Junior Executive
%
Jumlah total
2012
5
9%
15
27%
35
64%
55
2013
5
10%
17
33%
30
58%
52
2014
5
9%
18
33%
32
58%
55
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
90
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Rekrutmen dan Seleksi
Selection and Recruitment
Dalam rangka memenuhi formasi jabatan seiring dengan berkembangnya Perusahaan, Perum Jasa Tirta I secara berkelanjutan melaksanakan proses rekrutmen SDM. Para peserta yang mengikuti seleksi tersebut berasal dari pihak internal (tenaga alih daya) dan eksternal. Beberapa tahapan rekrutmen dan seleksi di antaranya adalah Tes Pengetahuan Akademik, Tes Pengetahuan Umum, tes kesehatan oleh dokter Perusahaan, tes psikologi, dan wawancara. Untuk menjamin netralitas dan independensi serta dalam upaya meningkakan kualitas calon karyawan yang akan direkrut, Perusahaan bekerja sama dengan Pihak Ketiga antara lain Perguruan Tinggi, Lembaga Tes Psikologi, Lab. Kesehatan dan Lab. Bahasa.
In terms of career formation compliance along with the company’s expansion, Perum Jasa Tirta I sustainably conduct HR recruitment process. Few participants came from internal source (contract employees) and external source. Few steps of recruitment and selection are Academic Knowledge test, General Knowledge test, Medical test conducted by company’s doctor, Psychological test,and Interview. To ensure the neutrality and independence and to improve the employees quality, the company cooperate with third parties such as University, Psychological Institution, Medical Lab and Language Lab.
Pada 2014, rekrutmen dilakukan dengan formasi sebanyak 52 orang yang hingga akhir tahun masih dalam proses seleksi, dan direncanakan terealisasi di tahun 2015.
On 2014, recruitment conducted with the formation of 52 employees and still on selection process till the end of the year, realized in 2015 as planed.
91
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Berdasarkan latar belakang disiplin ilmu, rekrutmen karyawan dari disiplin ilmu teknik lebih banyak dibandingkan yang non-teknik mengingat karakter bisnis dan kebutuhan Perusahaan.
Based on major knowledge background, employess recruitment from technical background is larger than nontechnique knowing the business character and company needs.
Formasi dan Realisasi Hasil Seleksi (Penerimaan) Karyawan Teknik Formation and Realization on Selection (Recruitment) Result Technical Employee No
Tahun | year
Formasi Karyawan | employee formation
Realisasi Karyawan | employee Realization
1
2012
37
33
2
2013
28
26
3
2014
36
0
Formasi Vs. Realisasi Hasil Seleksi (Penerimaan) Karyawan Non-Teknik Formation Vs. Realization on Selection Result (Recruitment) Non-Technical Employees No
Tahun | year
Formasi Karyawan | employee formation
Realisasi Karyawan | employee Realization
1
2012
16
19
2
2013
12
8
3
2014
16
0
Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Employees Training and Development
Program Pendidikan dan Pelatihan di Perum Jasa Tirta I berbasis training need analysis di mana dalam penentuan program pelatihan bersumber dari standar kompetensi jabatan. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan tersebut berpedoman pada prosedur QP/PJT/07 tentang Prosedur Umum Pelatihan dan Sosialisasi Dokumen Sistem Manajemen Mutu. Jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan selama tiga tahun mengalami peningkatan, yaitu 1.029 karyawan pada 2012, 1.364 karyawan pada 2013, dan 1.885 karyawan pada 2014.
Employees training and development program in Perum Jasa Tirta I is based on training need analysis which the determination of training program sourced from QP/PJT/07 procedure regarding General Procedure of Training and Socialization of Quality Management System’s Documents.The amount of employees joined training is increasing on the last three years, 1.029 employees on 2012, 1.364 employees on 2013 and 1.885 employees on 2014.
Pelaksanaan Pelatihan SDM Implementation of HR Training Uraian
2014
2013
2012
Description
Jumlah Peserta (Orang)
1.885
1.364
1.029
Total Participants (People)
Manhours (Jam)
37.476
31.062
23.709
Man-Hours (Hours)
Biaya (Rp Ribu)
1.461.931
1.124.942
1.218.260
19.88
22.77
23.04
Kinerja Pelatihan
Cost Training Performace
Program dan Realisasi Kinerja Diklat Performance of Training Program Tahun Year
Program Kinerja Diklat Training Program
Realisasi Kinerja Diklat Training Realization
2012
14.38
23.04
2013
15.47
22.77
2014
16.70
19.88
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
92
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Daftar pelatihan tahun 2014 2014 Training
pelatihan | Training Pelatihan Sedimen Transport Angkatan I Pelatihan Pengendalian Dokumen dan Catatan Mutu (ISO) Pelatihan Pemeliharaan Pengembangan Sistem ASGL versi Windows Pelatihan Sedimen Transport Angkatan II Pelatihan Pemeriksaan, Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Telemetri AWLR & ARR Pelatihan Penyusunan Perjanjian Kerjasama dan KPTS Sosialisasi IK Kepuasan Pelanggan Knowledge Sharing “Pengembangan Model Hidrologi-Hidraulika untuk mendukung mitigasi Bencana Banjir WS Bengawan Solo Hulu” Knowledge Sharing Direktorat Pengelolaan untuk Wilayah Brantas Pelatihan Kalibrasi Sosialisasi Prosedur Pengelolaan Asset Intelektual dan Prosedur Pembayaran Gaji/Upah dan Evaluasi kehadiran pegawai/karyawan Knowledge Sharing Kincir Angin Kaki Angsa dan Pemanfaatan Enceng Gondok Pelatihan Motivasi “Time to change” Sosialisasi QP/PJT/30 Keamanan Tubuh Bendungan Lokakarya Langkah Strategis dalam Pemenuhan Tugas Pemerintah sesuai Keputusan Presiden No.2 Thn 2014 Sosialisasi E Filling, PER-14/PJ/2013 dan PP 46 Tahun 2013 Sosialisasi dan Workshop Manajemen Risiko Sosialisasi dan Workshop Audit Internal Berbasis Risiko Manajemen Pergudangan Knowledge Sharing Korwil Brantas Sosialisasi Prosedur Kalibrasi Pelatihan Pemahaman SNI ISO 17025:2008 Pelatihan dan Sertifikasi SIO Kapal Keruk Pelatihan Penulisan Jurnalistik Sosialisasi Prosedur QP/PJT/05 Pelatihan Manajemen Kearsipan Pelatihan “How To Be an Asertive Communicator” Dokumentasi SNI ISO 17025:2008 Sosialisasi QP/PJT/44 Pelatihan Teknik Pemeliharaan & Perawatan Peralatan Laboratorium Soil Concrette, Hidrometeorologi dan Geologi Sharing Session & Workshop Forum Human Capital Indonesia Pelatihan Environment Trainer Sosialisasi Ketentuan SPPD KP.075/KPTS/DU/2014
Instruktur instructure PJT I PJT I PJT I PJT I
Tempat place Villa & Hotel Ubud PJT I PJT I Villa & Hotel Ubud
jenis type Inhouse Inhouse Inhouse Inhouse
PJT I
Solo
PJT I PJT I PJT I
Peserta Kompetensi participant
competencies
23 50 9 23
Hard Skill Hard Skill Hard Skill Hard Skill
Inhouse
10
Hard Skill
Aria Gajayana Hotel Malang PJT I
Inhouse Inhouse
79 39
Hard Skill Hard Skill
Kantor Solo
Inhouse
25
Hard Skill
PJT I Selorejo Sudjiono & Windarto Ubud Hotel
Inhouse Inhouse
36 27
Hard Skill Hard Skill
PJT I
PJT I
Inhouse
37
Hard Skill
PJT I
Inhouse
27
Hard Skill
Hotel Swiss Bell Inn Malang
Inhouse
32
Soft Skill
PJT I
Inhouse
22
Hard Skill
PJT I
Hotel Atria Malang
Inhouse
91
Hard Skill
KPP Madya Malang BPKP Surabaya BPKP Surabaya Kautsar Inti Prima Nak Aman cs Ach. Syuhairus Syam Badan Standarisasi Nasional PT.Jatim Aspek Nusantara Pimpinan Redaksi Jawa Pos Radar Malang Bpk. Tri Hardjono PT. Kautsar Inti Prima (Bpk. Adib Sultan) Dale Carnegie Badan Standarisasi Nasional Agus Santoso
PJT I Hotel Aria Malang PJT I Hotel Ubud PJT I Kantor Biro Peralatan Kediri
Inhouse Inhouse Inhouse Inhouse Inhouse Inhouse
37 59 11 31 40 29
Hard Skill Hard Skill Hard Skill Hard Skill Hard Skill Hard Skill
Ruang Sidang I PJT Malang
Inhouse
19
Hard Skill
PATA Karangkates
Inhouse
22
Hard Skill
Ruang Sidang I PJT Malang
Inhouse
24
Hard Skill
PJT I
Inhouse
25
Hard Skill
PJT I
Inhouse
24
Hard Skill
Hotel OJ Best Western
Inhouse
20
Soft Skill
PJT I
Inhouse
18
Hard Skill
Ruang Rapat Atas Ruang Rapat Kantor Biro Peralatan Hotel Klub Bunga Malang Petungsewu
Inhouse
24
Hard Skill
Inhouse
23
Hard Skill
Inhouse Inhouse
25 2
Hard Skill Hard Skill
Ruang Sidang I
Inhouse
41
Hard Skill
Hotel Kusuma Agro Malang Ruang Sidang I
Inhouse Inhouse
19 28
Hard Skill Hard Skill
Ruang Sidang I
Inhouse
25
Hard Skill
Ruang Sidang I
Inhouse
52
Hard Skill
Bpk. Djajusman H, Ahmad N, Zakki B Petrus Quantum Training Kamsiyah Widianita
Bpk. Sudjiono FHCI BUMN P-WEC Petungsewu Tjahyono Adi dan Yoyok Novia Indopurel Fatimah K Puslitbang SDA Kemen. PU
Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Pra Purna Bakti Sosialiasasi Pengisian Formulir Analisa Beban Kerja Karyawan Lokakarya Penerapan Peta Hazard Kegempaan 2010 untuk wilayah kerja PJT I Training Lanjutan untuk Pekerjaan Pengembangan Teknologi Informasi Konsultan IT PJT I Tahap I
93
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Seminar Peran Jaksa Pengacara Negara dalam Upaya Pengamanan Aksi PJTI_Kejaksaan Korporasi dan Peningkatan Kinerja BUMN Nak Aman Heriyanto Training elektromekanis untuk Juru Pintu Air & Widodo ITN Training Lanjutan untuk Pekerjaan Pengembangan Teknologi Informasi Inhouse PJT I Tahap II Focussed Group Discussion Peningkatan Peran PJT I dalam pengemb. Kemen PU SPAM Bimbingan dan Konsultasi Penerapan Sistem Kearsipan Instansi Pusat ANRI Knowledge Sharing Budidaya Cacing PJT I Sosialisasi Prosedur QP/PJT/30 (Prosedur Penyusunan Dokumen Perusa- Aris Widya, SH dan haan) dan QI/PJT/01 (Instruksi Kerja Pekerjaan Pengerukan Sedimen) M. Aulia Arifalsafi, ST Penyegaran Pra Sertifikasi Operator Alat Berat PJT I Bpk. Djuhariono, Presentasi dan Knowledge Sharing Korwil Brantas Ibu Ir. Vonny C S, MT, Bpk. Nak Aman H, ST Penyegaran Petugas Satpam di lingkungan Perum Jasa Tirta I JTLC - PT. Intan Review Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa BPKP PT. Trainindo Pelatihan Etika Telepon Pratama Mulia Sertifikasi Keahlian Bendungan Besar
Tim KNIBB
Nak Aman H dan TIM ITN Informasi Perkembangan Pelayanan BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan Kamsiyah W, Fahmi Knowledge Sharing H, Abdul Azis A, Tri Hardjono Prof. Dr. Soedarsono, Pembahasan Tindak Lanjut atas Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara SH., MS Dale Carnegie Training “Developing Leadership Skill” Training PT. Pertamina Pelatihan Handling BBM (Persero) Anton Widianto, SE Sosialisasi Prosedur QP/PJT/54 dan Sri Umi, SE Workshop Assessment Penerapan Good Corporate Governance Tim BPKP Pelatihan akuntansi keuangan LPPM Sosialisasi Pembinaan Keuangan BKU Knowledge Management Teknologi Radar untuk Pemantauan dan KOBE University Perkiraan Hujan dan Abu Vulkanik serta Aplikasinya di DAS Brantas UPT Pemadam Pelatihan Tanggap darurat Kebakaran Malang UPT Pemadam Pelatihan Pemadam Kebakaran Kebakaran Malang Pelatihan Risk Based Audit BPKP Surabaya Rapat Pleno KPKU Ibu Koes hariyani Pelatihan Elektromekanis untuk Juru Pintu Air Tahap 2
One Day Workshop Dampak Regulasi Perpajakan terhadap perusahaan PT. Karmacon Economy Outlook 2014 Seminar AMA Faisal Basri
Jambuluwuk Resort
Inhouse
23
Hard Skill
ITN & Karangkates
Inhouse
33
Hard Skill
PJT I
Inhouse
67
Hard Skill
PJT I
Inhouse
2
Hard Skill
PJT I PJT I
Inhouse Inhouse
34 42
Hard Skill Hard Skill
PJT I
Inhouse
34
Hard Skill
PJT I
Inhouse
17
Hard Skill
Lengkong, Mojokerto
Inhouse
40
Hard Skill
Selorejo Hotel Hotel Surya Tretes
Inhouse Inhouse
70 11
Hard Skill Hard Skill
Kantor Biro Peralatan Kediri
Inhouse
35
Soft Skill
Ruang Sidang II Kantor Pusat Inhouse Malang
23
Hard Skill
ITN dan Wonorejo Hotel
Inhouse
30
Hard Skill
Ruang Sidang I PJT I
Inhouse
14
Hard Skill
Gedung Graha Tirta
Inhouse
106
Hard Skill
Ruang Rapat Direksi
Inhouse
7
Hard Skill
Hotel Surya Tretes
Inhouse
30
Soft Skill
Hotel Harris Malang
Inhouse
30
Hard Skill
Ruang Sidang I
Inhouse
29
Hard Skill
Selorejo hotel Selorejo hotel PJT I
Inhouse Inhouse Inhouse
34 22 46
Hard Skill Hard Skill Hard Skill
PJT I
Inhouse
50
Hard Skill
PJT I
Inhouse
23
Hard Skill
PJT I
Inhouse
22
Hard Skill
PJT I Ruang Sidang I
Inhouse Inhouse
19 21
Hard Skill Hard Skill
Eksternal Eksternal
3 4
Hard Skill Hard Skill
Workshop Penilaian Asset dan Usaha Berbasis Nilai Pasar
LPIKP
Surabaya Hotel Tugu Malang Hotel Perdana Wisata Bandung
Eksternal
2
Hard Skill
Diskusi Panel Pengamanan Penerimaan Negara Melalui Sinergi Antar Kementerian dan Lembaga Pelatihan Mengemudi Musyawarah Besar IV FSP BUMN dan Seminar Nasional Bimbingan Teknis dan Ujian Nasional Sertifikasi Ahli Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Workshop Nasional Sistem Jaminan Sosial
Kemenkeu RI
Hotel Grand Mercure Jakarta Eksternal
2
Hard Skill
Natuna Kediri FSP BUMN
Kediri Hotel Tiara Medan Hotel Grand Cempaka Jakarta Hotel Sahid Surabaya
Eksternal Eksternal
3 4
Hard Skill Hard Skill
Eksternal
2
Hard Skill
Eksternal
1
Hard Skill
LPKN Training IMAC
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
94
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Water Integrity, Transparency and Accountability Workshop
Water Integrity Network
Grand Kemang Hotel
Eksternal
2
Hard Skill
Peningkatan SDM dibidang Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar
Kemen PU
Hotel Jayakarta Bali
Eksternal
1
Hard Skill
Seminar “Mengurai Tenaga Alih Daya pada BUMN”
Kartika Chandra Media Pekerja BUMN Hotel Jakarta
Eksternal
2
Hard Skill
Peningkatan SDM dibidang Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar Bimbingan Sertifikasi Teknisi K3 Kebakaran Type B Bimtek Peningkatan Kualitas Kader Norma Ketenagakerjaan Tahun 2014
Kemen PU
Hotel Jayakarta Bali
Eksternal
1
Hard Skill
Abdi Negara
Wisma Industri Bogor
Eksternal
1
Hard Skill
Disnakertrans
Hotel Margosuko Malang
Eksternal
2
Hard Skill
Diskusi Pelaksanaan Alih Daya Pekerjaan di Lingkungan BUMN
FSP BUMN
Eksternal
1
Hard Skill
Pelatihan COBIT 5
Inixindo Surabaya
Eksternal
2
Hard Skill
Workshop on the train (Digital Public Relation)
BUMN Track
Kantor PT. Jasa Marga Jakarta Surabaya Di atas kereta JakartaCirebon
Eksternal
1
Hard Skill
Seminar Peran Internal Auditor sebagai Quality Assurance dalam melaksanakan GRC Bimtek Petugas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Deklarasi dan Kongres I FSP Sinergi BUMN Klinik Penyusunan Master Plan IT 2014 Breakfast Meeting dan Diskusi merumuskan Remunerasi BUMN di tengah Persaingan Asuransi dan BPJS Seminar Corporate Social Responsibility Peningkatan SDM dibidang Perencanaan Bendungan Tingkat Dasar Pelatihan Risk Based Audit Diskusi Hukum “Mewujudkan BUMN Bersih”
FKSPI
The Singhasari Hotel
Eksternal
2
Hard Skill
K3LH FSP Sinergi BUMN Kementerian BUMN
Hotel Trio Indah 2 Surabaya Balicamp, Tabanan Bali
Eksternal Eksternal Eksternal
2 3 1
Hard Skill Hard Skill Hard Skill
BUMN Track
Jakarta
Eksternal
3
Hard Skill
UNS Kemen PU Media Pekerja BUMN Forum Hukum BUMN
Eksternal Eksternal Eksternal Eksternal
1 2 1 1
Hard Skill Hard Skill Hard Skill Hard Skill
Seminar Nasional Prospek Investasi 2014 dan Dana Pensiun
SP Jamsostek
UNS Hotel Quality Makasar Hotel Novotel Bandung Cottage Ancol, Jakarta Hotel Sari Pan Pacific Jakarta
Eksternal
3
Hard Skill
Sosialisasi Pembayaran Iuran melalui e-Payment System
BPJS Ketenagakerjaan Kemen. PU Pusat Pengembangan Profesi Indonesia
Hotel Swiss Bell Inn
Eksternal
1
Hard Skill
Balai Sungai Surakarta
Eksternal
2
Hard Skill
Hotel Perdana Wisata Bandung
Eksternal
1
Hard Skill
BUMN News
Eksternal
2
Hard Skill
NARBO
Hotel Aston Primera, Bandung Laguna Lake Basin Filipina
Eksternal
2
Hard Skill
Kemen. PU
Hotel Adhi Jaya Sundet Bali
Eksternal
1
Hard Skill
Eksternal
9
Hard Skill
Eksternal
1
Hard Skill
Eksternal
1
Hard Skill
Eksternal
2
Hard Skill
Eksternal
1
Hard Skill
Eksternal
1
Hard Skill
Eksternal
1
Hard Skill
Eksternal
3
Hard Skill
Eksternal
2
Hard Skill
Eksternal Eksternal Eksternal
2 2 3
Hard Skill Hard Skill Hard Skill
Pelatihan Penyusunan dan Evaluasi Pola Pengemb. Sumber Daya Air Pelatihan Audit Internal ISO 17025 Workshop Implementasi IFRS di BUMN Berdasarkan Surat Kemen BUMN No. S-156/D4.MBU/2010 9th NARBO IWRM Bimtek Pedoman Penghapusan Pengelolaan dan Pemanfaatan Pengamanan serta Penghapusan Aset Pelatihan Penelusuran Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas 2014 ASEM Seminar on Sustainable Management of Water Resources in the Context of Urbanisation Rapat Anggota Tahunan VII FHBUMN Peningkatan SDM di bidang operasi dan pemeliharaan bendungan tingkat lanjut Komunikasi dan Psikologi Audit Audit Kecurangan Workshop Tender Management Training Ahli Pengerukan dan Reklamasi Pantai Shortcourse Cities as Sustainable Ecosystem K3 Teknisi Listrik Seminar Perpajakan Seminar Update PPN terbaru
Universitas Brawijaya Coban Talun ASEM Water Resources Research Changsha, Hunan, CHINA and Development Center Forum Humas BUMN Hotel Nongsa Point Batam Hotel Grand Quality Kementerian PU Yogyakarta Sukabumi/Puncak, Jawa PPA&K Barat Sukabumi/Puncak, Jawa PPA&K Barat EDCG Hotel Sahid Surabaya Himpunan Ahli Hotel Grand Mercure, Pelabuhan Indonesia Jakarta Univ. Merdeka Univ. Merdeka Malang Malang Abdi Negara LPU Ibis Styles Hotel Prime Institute
95
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Salah satu kegiatan pelatihan “How to be an Asertive Communicator Training”
One of training activity “How to be an Asertive Communicator Training”
Ikatan Akuntansi Indonesia IMAC
Seminar PSAK Bimbingan Teknis Maintenance Genset Pelatihan Basic Power System Protection Seminar “Getting Ready for AEC 2015 : IT, Business and Cyber Law” Pelatihan dan Sertifikasi Alat Berat Crane Pembahasan Penanganan Masalah Hukum Bidang Sumber Daya Air International Workshop on Choosing Appropriate Type of River Basin Organizations Pelatihan Evaluator Lanjutan Peningkatan SDM dibidang Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi Bendungan Tingkat Lanjut Workshop dan Dialog Nasional Pertanahan Silent Selling Manajemen Proyek Seminar dan Musyawarah Kerja Nasional FKSPI tahun 2014, dengan tema “Combined Assurance untuk Menjamin Corporate Sustainability” Seminar Penegakkan Hukum Undang-undang Lingkungan Hidup, Antisipasi dan Solusi terhadap Kerusakan Lingkungan Hidup Seminar “Inspiration Through Colour Develop an Effective Workplace Filing System” Workshop Penyusunan Laporan KPKU PJT I Tahun 2014 Pelatihan Pengembangan Partrisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Kongres I dan Seminar Nasional Konfederasi Serikat Pekerja BUMN Pelatihan Teknik Negosiasi Bagi Pekerja dan Pengusaha Sosialisasi GCG pada Dewan Pengawas Seminar Pengendalian Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya Seminar Modernisasi Sistem Pengadaan Nasional
Eksternal
4
Hard Skill
Hotel Sahid Surabaya Golden Flower Bayu Pramadya K, ST Hotel Bandung ITS ITS PT Kautsar Inti Prima Jakarta Hotel The Alana Surabaya Kementerian PU dan Harris Resort Batam Kementerian PU Badan Penelitian & Hotel Lor In Surakarta Pengembangan Forum Ekselen BUMN Solo Paragon Hotel
Eksternal
2
Hard Skill
Eksternal
1
Hard Skill
Eksternal Eksternal
1 1
Hard Skill Hard Skill
Eksternal
1
Hard Skill
Eksternal
3
Hard Skill
Eksternal
1
Hard Skill
Kementerian PU
Hotel Jayakarta Lombok
Eksternal
1
Hard Skill
Lembaga Pusat Pengkajian Informasi Nasional Dale Carnegie Inti Pesan Training
Hotel Padjajaran Suite Bogor
Eksternal
1
Hard Skill
Santika Hotel Intipesan Learning Centre Melia Purosani Indonesia Yogyakarta
Eksternal Eksternal
2 1
Hard Skill Hard Skill
Eksternal
1
Hard Skill
Gedung DPRD Kota Batu
Eksternal
3
Hard Skill
Malang
Eksternal
2
Hard Skill
Hotel Aria Gajayana
Eksternal
21
Hard Skill
Balai Sungai Kartosuro Solo Eksternal
1
Hard Skill
Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta
Eksternal
2
Hard Skill
Hotel Aria Gajayana Malang Eksternal
2
Soft Skill
Hotel Novotel Jogjakarta
Eksternal
14
Hard Skill
Bandung
Eksternal
2
Hard Skill
Balai Kartini Jakarta
Eksternal
1
Hard Skill
FK SPI Yayasan Ujung ASPAL Ikatan Sekretaris Indonesia Tim KPKU Kementerian PU Puslitbang SDA Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Pemkot Disnakertrans Malang BPKP RC Chem Learning Centre LPKN Training n Consulting
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
96
Hotel Oval Surabaya
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Bimtek Pengadaan Barang/Jasa & Ujian Sertifikasi Perpres No. 70 Th 2012 Pelatihan Pembuatan Contoh Uji Profisiensi Pelatihan dan Sertifikasi Human Capital Perfomance Management Peningkatan SDM di bidang Perencaan Bendungan Tingkat Lanjut Focus Group Discussion Pengembangan TIK di kampus Seminar E-Procurement sebagai salah satu upaya peningkatan Pengendalian Internal Bimtek Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Training of Integrity Management Coaches Focus Group Discussion Kegiatan Jasa Konsultansi Kajian Pendayagunaan Badan usaha Milik Pemerintah dalam rangka percepatan pembiayaan infrastruktur PU dan permukiman Workshop Penelitian Strategi Pendayagunaan Sumber Daya Air pada wilayah Sungai Indonesia Workshop Central Dam Monitoring Unit (CDMU) dan Unit pengelola Bendungan (UPB) Peningkatan Kemampuan SDM Kepengacaraan Bidang PU The 10 Year Special Meeting of the Network of Asian River Basin Organizations (NARBO) Rapat Koordinasi Forum Humas BUMN/BUMD Jawa Timur Seminar “Pro dan Kontra” BPJS Kesehatan di BUMN Bimtek Pengelolaan Limbah B3 Talk Show Anti Narkoba Pelatihan Business Intuition In Managing Corporate Lokakarya Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan 2014 Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) di Kemen PU dan Perumahan Rakyat Workshop Sistem Aset di Bidang Bendungan Seminar Keamanan
Lembaga Pendidikan dan Konsultasi Pemerintahan RC Chem Learning Centre FHCI Kementerian PU Telkom Indonesia Asosiasi Auditor Internal BSK International centre for water management services
Hotel Sahid Gunawangsa Surabaya
Eksternal
4
Hard Skill
Bandung
Eksternal
1
Hard Skill
Telkom Corporate University Eksternal Hotel Horison Semarang Eksternal Hotel Best Western Malang Eksternal
1 2 2
Hard Skill Hard Skill Hard Skill
Batu Jawa Timur
Eksternal
2
Hard Skill
Hotel Ester Batu Malang
Eksternal
1
Hard Skill
PDAM Malang
Eksternal
2
Hard Skill
Kemen PU
Hotel Amos Cozy Jakarta
Eksternal
1
Hard Skill
Kemen PU
Bogor
Eksternal
2
Hard Skill
Kemen PU
Hotel Horison Semarang
Eksternal
2
Hard Skill
LPP SDM kementerian PU Raymond Valiant Ruritan dan Fahmi Hidayat, ST, MT FH BUMN FSP Sinergi BUMN Lembaga Kajian AMDAL jatim DPP Gepenta Prov Jatim Mahadibya Nurcahyo Chakrasana KNIBB
Hotel Falatehan, Jakarta
Eksternal
2
Hard Skill
Manila, Filiphina
Eksternal
2
Hard Skill
Semarang Wisma ANTARA, jakarta
Eksternal Eksternal
1 3
Hard Skill Hard Skill
Hotel Oval Surabaya
Eksternal
2
Hard Skill
Surabaya
Eksternal
5
Soft Skill
BSD Tangerang
Eksternal
1
Hard Skill
PT PLN (PERSERO)
Eksternal
3
Hard Skill
Kemen PU
Kemen PU
Eksternal
1
Hard Skill
Kemen PU KBPPP Surabaya
Ditjen SDA Markas KOREM Surabaya
Eksternal Eksternal
1 2
Hard Skill Hard Skill
Salah satu kegiatan pelatihan “Developing Leadership Skill Training” One of training activity “Developing Leadership Skill Training”
97
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Peningkatan Pendidikan Melalui Jalur Tugas Belajar
Education Improvement through Learning Duty
Pada 2014, sebanyak 10 orang karyawan Perum Jasa Tirta I mendapatkan peningkatan pendidikan melalui jalur tugas belajar, dengan rincian program tugas belajar Strata I sebanyak 3 karyawan, program tugas belajar Strata II sebanyak 7 karyawan, dan program tugas belajar Pendidikan Profesi sebanyak 1 orang. Program tugas belajar ini tidak hanya dilakukan di Perguruan Tinggi dalam negeri tetapi juga di luar negeri seperti Jerman dan Malaysia.
On 2014, there were 10 employees of Perum Jasa Tirta I get education improvement through Learning Duty, with details as follows: 3 person on Bachelor Degree, 7 person on Master Degree, and 1 person on Professional Eucation. This learning duty program is not only done in local university but also abroad such as German and Malaysia.
No
Jenjang Pendidikan Level of education
Jumlah (Karyawan) Total employee
Jurusan | Major
1
S1 di Universitas Brawijaya
Tek. Informatika
1
2
S2 di Universitas Brawijaya
Adm Bisnis – MSDM
1
3
S2 di Universitas Brawijaya
Pengelolaan SDA
1
4
S2 di Universitas Brawijaya
Tek Mesin
1
5
S2 di Universitas Brawijaya
Akuntansi
2
6
S2 di Technical University Germany
Flood Risk Management
1
7
S2 di Universiti Teknologi Malaysia
Construction Contract Management
2
8
PPAK di STIE Malang Kucecwara
Akuntansi
1
TOTAL
10
Persamaan Kesempatan dalam Pengembangan Jenjang Karir
Opportunities Equation in Career Level Development
Perencanaan karier didasarkan pada potensi, kompetensi dan prestasi karyawan serta kebutuhan organisasi sesuai arah pengembangan perusahaan. Manajemen telah menyusun perencanaan karier karyawan melalui dua pengembangan karier yaitu karier pada jabatan struktural dan jabatan fungsional. Penyesuaian jenjang karier perusahaan dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor jabatan, pendidikan, keahlian, keterampilan, pengalaman dan masa kerja. berdasarkan faktor tersebut di atas maka pembinaan jenjang karier dilaksanakan melalui penyesuaian / kenaikan strata / sub strata, status, golongan dan skala. Dalam satu tahun dilaksanakan 2 kali penyesuaian jenjang karier yaitu pada bulan Mei dan Nopember. Penyesuaian jenjang karier karyawan selama tahun 2012 s.d tahun 2014 digambarkan pada grafik dibawah ini:
Career planning is based on potentials, competency, and achievement of the employees also the needs of the organizations related to the direction of company’s development. Management has prepared employees career planning on two career development which are on sructural and functional level. The adjustment of company’s career level is done by considering officer level, education, skills, expertise, experience and working time. Based on those factors, the coaching of career level is done through adjustment/upgrade strata/sub strata, status, level and scale. Done twice in a year on May and November, the adjustment of employees career level along 2012-2014 is depicted on below graphics:
Jumlah Penyesuaian Jenjang Karir Karyawan Tahun 2012 - 2014
201
2
The adjustment of employees career
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
201
352
98
3
201
4
181
257
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Operator kegiatan pengerukan sedimen di Kali Surabaya The officers of sediment dregging, Surabaya River
99
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Penghargaan kepada Karyawan
Company’s Appreciation
Perusahaan memberikan apresiasi tinggi kepada karyawan atas kerja keras dan kontribusinya dalam memajukan Perusahaan. Apresiasi yang diberikan juga merupakan bagian dari upaya menumbuhkan semangat agar produktivitas kerja karyawan semakin meningkat. Sejumlah upaya pemberian penghargaan terhadap karyawan adalah sebagai berikut:
The company gives high appreciation to the employees for their hard work and contribution in company’s development. Appreciation also given as a part of the effort to grow the work spirit to improve employees productivity. Some of the appreciations given are as listed below:
Penyesuaian Upah Minimum Kabupaten / Kota (UMK)
The Adjustment of Minimum Wage in Regency/City (UMK)
Penggajian di Perum Jasa Tirta I menggunakan konsep yang performance based salary mempertimbangkan unsur competency based human resources management (CB-HRM) dan talent based human resources management (TB-HRM). Sistem penggajian tersebut diatur pada Keputusan Direksi Nomor: KP.162/KPTS/DSU/2011 tanggal 26 Oktober 2011 tentang Perubahan Pedoman Umum Sistem Penggajian. Untuk penyempurnaan sistem penggajian bagi jabatan non struktural (manager) pada Unit-unit Bisnis Perusahaan, diberikan tunjangan kepada Pejabat Fungsional sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor: KP.054/KPTS/DU/2013 tanggal 05/04/2013 tentang Penetapan Tunjangan Jabatan Fungsional dan Perusahaan juga memberikan tunjangan kepindahan bagi Pejabat / Karyawan yang dipindahtugaskan ke wilayah perusahaan yang baru (Wilayah Sungai Toba Asahan,
Perusahaan memberikan apresiasi tinggi kepada karyawan atas kerja keras dan kontribusinya dalam memajukan Perusahaan. The company gives high appreciation to the employees for their hard work and contribution in company’s development.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
100
The salary payment in Perum Jasa Tirta I is using performance based salary concept that consider competency based human resources management (CB-HRM) and talent based human resources management (TB-HRM). That system is set up on Directors Decree no KP.162/KPTS/DSU/2011 dated October 26th 2011 regarding the General Guidelines of Salary Payment System. To improve the salary payment system for non-structural level manager in Business Units, Functional Position Allowance is given based on Directors Decree no KP.054/KPTS/DU/2013 dated April 5th 2013 regarding the Determination of Functional Position Allowance. The company alsi gives movement allowance to the officers/employees
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Wilayah Sungai Jratun Seluna dan Wilayah Sungai Serayu Bogowonto sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor : KP.139/KPTS/DAK/2014 tanggal 26 September 2014 tentang Pemberian Bantuan Tunjangan dan Bantuan Lainnya Bagi Karyawan/Pegawai yang Dipindahtugaskan Ke WS Toba Asahan, WS Jratun Seluna dan WS Serayu Bogowonto (3WS Baru). Sedangkan untuk penyesuaian tarif gaji setiap tahun telah dituangkan dalam keputusan Direksi:
that moved into new working areas (Toba Asahan, Jratun Seluna and Serayu Bogowonto river areas) based on Directors’ Decree no KP.139/KPTS/DAK/2014 dated September 26th 2014 regarding the Given of Allowance and other Funds for employees whom moved to Toba Asahan, Jratun Seluna and Serayu Bogowonto river areas. While for annual salary adjustment has been set up in Directors’ Decree below:
KPTS No.: KP.025/KPTS/DU/2010 tanggal 5 Maret 2010 tentang Perubahan Sistem Penggajian dan Tarif Gaji Pokok, Tunjangan dan Imbalan Prestasi.
KPTS no KP.025/KPTS/DU/2010 dated March 5th 2010 regarding Change in Salary Payment System and Rate of Basic Salary, Allowance and Incentive.
KPTS No.: KP. 129.3/KPTS/DU /2011 tanggal 22/08/2011 tentang Perubahan Tarif Gaji Pokok, Tunjangan & Imbalan Prestasi
KPTS no KP . 129.3/KPTS/DU /2011 dated August 22nd 2011 regarding Change in Rate of Basic Salary, Allowance and Incentive.
KPTS No.: KP.160/KPTS/DU/2012 tanggal 28/09/2012 tentang Perubahan tarif gaji pokok, tumjangan dan imbalan prestasi
KPTS No KP.160/KPTS/DU/2012 dated September 28th 2012 regarding Change in Rate of Basic Salary, Allowance and Incentive.
KPTS No.: KP.091/KPB/DU/2013 tanggal 05/06/2013 tentang Perubahan tarif Gaji Pokok, Tunjangan , dan Tunjangan Prestasi
KPTS No KP.091/KPTS/DU/2013 dated June 5th 2013 regarding Change in Rate of Basic Salary, Allowance and Incentive.
KPTS No.171/KPTS/DU/2014 tanggal 12/10/2014 tentang Perubahan Gaji Pokok, Tunjangan dan Imbalan Prestasi
KPTS No KP.171/KPTS/DU/2014 dated October 12th 2014 regarding Change in Rate of Basic Salary, Allowance and Incentive.
101
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Ketentuan Penggajian Tahun 2014 untuk Karyawan Tetap Perusahaan sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan. Sistem penggajian karyawan telah diatur dalam keputusan Direksi KPTS No: 162/KPTS/DSU/2011 tanggal 26 Oktober 2011 tentang Perubahan Umum Pedoman Sistem Penggajian, sedangkan untuk meningkatkan motivasi, produktivitas dan prestasi kerja karyawan maka Perusahaan menerbitkan Keputusan Direksi No: KP.055.1/KPTS/DU/2012 tanggal 25 April 2012 tentang Perubahan Pedoman Umum Perhitungan Imbalan Prestasi. Sistem remunerasi karyawan telah didasarkan pada Competency Based Human Resources Management (CB-HRM) dan Talent Human Based Human Resources Management (TB-HRM).
Payroll Provision on 2014 for Permanent Employees The company pay much attention to employees welfare. The payroll system has been set up on Director’s Decree KPTS no 162/KPTS/DSU/2011 dated October 26th 2011 regarding General Change of Payroll System Guidelines. To improve the employees motivation, productivity and achievement, the company release Directors’ Decree no KP.055.1/ KPTS/DU/2012 dated April 25th 2012 regarding the Change of General Guidelines of Incentive Calculation. Employees remuneration system has been set up based on Competency Based Human Resources Management (CB-HRM) and Talent Human Based Human Resources Management (TB-HRM).
Selain berdasarkan pada pedoman remunerasi, sistem penggajian karyawan ditentukan berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama antara Direksi Perum Jasa Tirta I dengan Serikat Other than based on the remuneration Pekerja Perum Jasa Tirta I (Ikatan Sistem remunerasi karyawan guidelines, the payroll system is set up Karyawan Jasa Tirta I / IKAJATI) telah didasarkan pada based on Joint Work Agreement between yang disahkan oleh Menteri Competency Based Human the Directors’ of Perum Jasa Tirta I Tenaga Kerja, yang kemudian Resources Management and Union Labor of Perum Jasa Tirta I ditetapkan dalam SK Direksi. (CB-HRM) dan Talent Human (IKAJATI) that has been endorsed by Perundingan penyusunan PKB Based Human Resources Manpower Minister and after that set up dilakukan setiap 2 tahun sekali, Management (TB-HRM) on Directors’ Decree. The negotiation terakhir diperbaharui pada tanggal Employees remuneration system has preparation of PKB done once every two 27 Nopember 2012. Perjanjian been set up based on Competency Based year, the latest update was on November Kerja Bersama (PKB) yang telah Human Resources Management (CB27th 2012. The updated Joint Work diperbaharui tersebut didaftarkan HRM) and Talent Human Based Human Agreement then listed on Transmigration ke Kementerian Tenaga Kerja dan Resources Management (TB-HRM). and Manpower Ministry c.q. General Transmigrasi RI c.q Direktorat Directorate of Industrial Affair Guidance Jenderal Pembinaan Hubungan and Social Labor Security that has been Industrial dan Jaminan Sosial set up by the Decree no KEP.181/PHIJSK/PKKAD Tenaga Kerja yang ditetapkan dengan surat Keputusan Direktur /PKB/ XI/2012 dated November 27th 2012 regarding Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial the Listed of Joint Work Agreement between Perum Ketenagakerjaan No. KEP.181/PHIJSK/PKKAD /PKB/ XI/2012 Jasa Tirta I and IKAJATI. tanggal 27 November 2012 tentang Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama antara Perum Jasa Tirta I dengan IKAJATI. The company also gives faith allowance, leave Perusahaan juga memberikan tunjangan hari raya, tunjangan cuti, jasa produksi, imbalan prestasi triwulanan, imbalan prestasi khusus, dan gaji ketiga belas. Selain itu, Perusahaan memberikan jaminan sosial untuk kesejahteraan karyawan meliputi fasilitas perawatan kesehatan dan pengobatan (penggantian emolumen kesehatan), pelaksanaan general check up rutin (tahunan), pengikutsertaan karyawan pada program jaminan sosial yang meliputi Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), penyediaan tempat ibadah, olahraga dan kesenian, pemberian bantuan umroh karyawan, penghargaan karyawan (Satya Karya Karyawan Berprestasi, Satya Karya Sepuluh Tahun, Satya Karya Dua Puluh Tahun, Satya Karya Tiga Puluh Tahun, Karya Satya Purna Bhakti), pakaian kerja dan extra fooding (uang dan atau natura). Perum Jasa Tirta I juga memperhatikan karyawan yang akan memasuki masa pensiun, yakni dengan mengikutsertakan karyawan pada pelatihan pra purna bhakti. Pada tahun 2014, sebanyak 19 karyawan yang mengikuti Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Pra Purna Bakti.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
102
allowance, production service, quarter incentive, special incentive, and 13th salary. Besides, the comapny alsi provides social security for the employees welfare includes health care and treatment facilities, annual general check-up, employee subscription on social security that covers Retirement Benefit, Work Accident and Death Benefit, Pension Funds Finance Institution, Omra Funds for the employeees, and employees awards (Satya Karya Karyawan Berprestasi, Satya Karya Sepuluh Tahun, Satya Karya Dua Puluh Tahun, Satya Karya Tiga Puluh Tahun, Karya Satya Purna Bhakti), working uniform, and extra fooding. Perum Jasa Tirta I also pay attention to those who about to enters retirement, by involving the employees in pre-retirement training program. ON 2014, there were 19 employees who joined Entrepreneurship Training and Management for Pre-retirement.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Pembayaran Insentif/Bonus Tahun 2014
Incentive/Bonus Payment on 2014
Untuk meningkatkan motivasi, produktivitas dan prestasi kerja pegawai sehingga dapat bekerja dan berprestasi secara optimal maka Perusahaan menerbitkan Keputusan Direksi Nomor : KP. 055.1/KPTS/DU/2012 tanggal 25 April 2012 tentang Perubahan Pedoman Umum Perhitungan Pemberian Imbalan Prestasi yang merupakan penyempurnaan dari KPTS Direksi Nomo: KP.076/KPTS/DU/2011 tentang Pedoman Umum Perhitungan Pemberian Imbalan Prestasi. Pembayaran Insentif tersebut berupa Imbalan Prestasi, Tunjangan Cuti, Jasa Produksi, Gaji ke tiga belas yang diberikan kepada karyawan, sedangkan tenaga outsourcing dapat diberikan insentif dan tambahan penghasilan :
To improve motivation, productivity, and achievement of the employees so that they can optimize their work and performance, the company release Directors’ Decree no KP. 055.1/KPTS/DU/2012 dated April 25th 2012 regarding the Change of General Guidelines on Incentives Calculation which is the improvement of Directors’ KPTS no KP.076/KPTS/ DU/2011 regarding General Guidelines of Incentives Calculation. It could be in the form of Incentive, Leave Allowance, Production Services, and 13th Salary. Whil outsourcing employees could be given incentives and extra salary:
a. KP.076/KPTS/DAK /2013 tanggal 06/05/2013 tentang Pemberian insentif ke-I tahun 2013 kepada tenaga outsourcing di PJT I
a. KP .076/KPTS/DAK /2013 dated May 6th 2013 regarding 1st Incentive Payment on 2013 to outsourcing employees in PJT I
b. KP.107/KPTS/DU/2013 tanggal 04/07/2013 tentang Pemberian tunjangan cuti kepada pegawai & kelompok bantuan tahun 2013
b. KP .107/KPTS/DU/2013 dated July 4th 2013 regarding Incentive and Leave Allowance Payment on 2013 to employees and aid groups.
c. KP.108/KPTS/DU/2013 tanggal 04/07/2013 tentang Pemberian penghasilan bulan ke - 13 kepada pegawai PJT I
c. KP.108/KPTS/DAK /2013 dated July 4th 2013 regarding 13th Salary Payment employees of PJT I
d. KP.186/KPTS/DU/2013 tanggal 10/12/2013 tentang Pemberian jasa produksi pegawai tahun 2013
d. KP.186/KPTS/DU/2013 dated December 10th 2013 regarding Production Services Payment on 2013
e. M emo Dinas No.: KP.095/MD/UM/BSU/2013 tanggal 22 Agustus 2013 tentang Permohonan Pembayaran Imbalan Prestasi Triwulan II Tahun 2013
e. Department Memo no KP.095/MD/UM/BSU/2013 dated August 22nd 2013 regarding the Incentive Payment quarter II year 2013
f. KP.102/KPTS/DU/2014 tanggal 5/30/2014 tentang Pemberian insentif ke-1 tahun 2014 kepada tenaga outsourcing
f. KP.102/KPTS/DU/2014 dated May 30th 2014 regarding 1st Incentive Payment to the Outsourcing
g. KP.130/KPTS/DAK/2014 tanggal 8/29/2014 tentang Pemberian insentif ke- 2 tahun 2014 kepada tenaga outsourcing di PJT I
g. KP.130/KPTS/DAK/2014 dated August 29th 2014 regarding 2nd Incentive Payment to the Outsourcing
h. KP.175/KPTS/DAK/2014 tanggal 12/15/2014 tentang Pemberian Insentif Ke-3 Tahun 2014 Kepada Tenaga Outsourcing
h. KP.175/KPTS/DAK/2014 dated May 30th 2014 regarding 3rd Incentive Payment to the Outsourcing
i. KP.123/KPTS/DU/2014 tanggal 7/18/2014 tentang Pemberian tunjangan cuti 2014
i. KKP.123/KPTS/DU/2014 dated July 18th 2014 regarding Leave Allowance Payment 2014
j. KP.178/KPTS/DU/2014 tanggal 12/17/2014 tentang Pemberian Uang Muka Jasa Produksi Karyawan Tahun 2014
j. KP.178/KPTS/DU/2014 dated December 17th 2014 regarding Product Services Down Payment 2014
k. KP.156/KPTS/DU/2014 tanggal 11/3/2014 tentang Pemberian Penghasilan Bulan Ketiga Belas Kepada Pegawai dan Kelompok Bantuan
k. KP.156/KPTS/DU/2014 dated November 3rd 2014 regarding 13th Salary Payment to the Employees and Aid Groups.
l. KP.157/KPTS/DU/2014 tanggal 11/3/2014 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Tahun 2014 Kepada Tenaga Outsourcing.
l. KP.157/KPTS/DU/2014 dated November 3rd 2014 regarding Additional Income to the Outsourcing Employees
103
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR) dan Fasilitas Bantuan Keagamaan
Giving Religious Holiday Allowance (Thr) And Religious Assistance Facility
Sesuai dengan aturan yang berlaku, Perusahaan memberikan tunjangan hari raya keagamaan kepada seluruh pegawai, kelompok bantuan, peserta masa pendidikan kerja sebesar satu kali gaji. Sedangkan untuk tenaga outsourcing pemberian tunjangan hari raya keagamaan dibayarkan oleh Perusahaan melalui Pihak Penyedia Tenaga Alih Daya. Perusahaan telah menetapkan pembayaran tunjangan hari raya keagamaan kepada karyawan, kelompok bantuan dan peserta masa pendidikan kerja sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor: KP 113/KPTS/ DU/2014 tanggal 7/4/2014 tentang Pemberian tunjangan hari raya keagamaan (THR) thn 2014 kepada karyawan, kelompok bantuan dan MPK. Selain itu, Perusahaan juga memberikan dukungan berupa pembinaan dan bantuan dana pada kegiatan organisasi keagamaan di lingkungan perusahaan serta pemberian fasilitas umroh bagi karyawan melalui Keputusan Direksi No: KP.036/KPTS/DU/2014 tanggal 2/10/2014 tentang Pemberian bantuan biaya Ibadah Umroh Th. 2014 bagi karyawan PJT I.
In accordance with rules and regulations, the company provides faith allowance to every employees, aid groups and contract employees as much as one month salary. While for the outsourcing employees, feast allowance is paid by the outsourcing provider. The company has set the payment of feast allowance to the employees, aid groups and contract employees based on Directors Decree no KP 113/KPTS/DU/2014 dated April 7th 2014 regarding the Given of Feast Allowance on 2014 to the employees, aid groups and MPK. Besides, the company also gives support in terms of guidance and funding assistance to the activity of religious organization on company’s neighbourhood and Omra facility for the employees based on Directors Decree no KP.036/KPTS/DU/2014 dated February 10th 2014 regarding the Provision of Omra Fund year 2014 for PJT I employees.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
104
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Penghargaan Karyawan
Employee Award
Sebagai salah satu upaya untuk menghargai karyawan atas pencapaian kinerja / prestasi, kedisiplinan, pengabdian, loyalitas maupun sikap positif dalam bekerja, Perusahaan memberikan penghargaan kepada karyawan yang diatur dalam Pedoman pemberian penghargaan karyawan telah ditetapkan dengan Keputusan Direksi Nomor KP.094/KPTS/ DU/2013 tanggal 12 Juni 2013 tentang Perubahan Ketentuan Pemberian Penghargaan sebagai pengganti Keputusan Direksi Nomor: KP. 020/KPTS/DU/2012. Pemberian penghargaan kepada karyawan dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen karyawan terhadap perusahaan. Jenis penghargaan yang diberikan kepada karyawan antara lain:
As an effort to appreciate the employees for their achievements, disciplines, loyalty, and their positive attitude on their job, the company gives awards to the employees as specified in Guidance of Employees Awards that set up in Directors Decree no KP.094/KPTS/DU/2013 dated June 12th 2013 regarding Changes of the Provisions of the Awards as the substitute of Directors Decree no KP. 020/KPTS/DU/2012. The award is purposed to increase employees commitment to the company. The types of awards given are:
1. Penghargaan Satya Karya Pegawai Berprestasi Adalah penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang karena kreatifitasnya mampu menciptakan metode / alat yang dapat meningkatkan efektivitas dan atau efisiensi operasional Perusahaan, berdasarkan penilaian oleh Pantap. Penghargaan Satya Karya Karyawan Berprestasi berupa:
Pemberian penghargaan kepada karyawan dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen karyawan terhadap perusahaan. The award is purposed to increase employees commitment to the company.
1. Satya Karya Award for Well Performed Employees Given to the employees for their creativities to invent method/device that able to improve effectivity and/ or efficiency of company’ operation based on Pantap assesment.
Satya Karya Award for Well Performed Employees is in the form
a. Piagam Penghargaan Satya Karya Karyawan Berprestasi;
of: a. Charter Award of Satya Karya for Well Performed Employees;
b. Salah satu pertimbangan usulan percepatan Strata / Golongan yang akan ditetapkan dalam Rapat Pantap serta Penilaian A dalam triwulan yang bersangkutan; c. Uang penghargaan yang dibedakan menjadi dua macam yakni untuk:
b. Consideration of level acceleration that would be decided on Pantap Meeting also A quarter Assesment.
Pengembangan teknologi yang sudah ada diberikan sebesar ½ (setengah) kali THP terakhir;
c. Money award that differentiate into two types:
Pengembangan teknologi baru yang bermanfaat bagi Perusahaan / masyarakat diberikan 1 (satu) kali THP terakhir.
Development of existing technology given ½ Take Home Pay Invention of new advance technology given 1 Take Home Pay
2. Penghargaan Satya Karya Sepuluh Tahun Adalah penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang memenuhi kriteria: a. Mempunyai masa kerja minimal 10 (sepuluh) tahun secara terus menerus dan tidak terputus diberikan pada saat peringatan Hari Ulang Tahun Perusahaan (pada bulan Februari);
2. Satya Karya 10 years Award
Given to the employees with these criteria: a. Has been work minimumly for 10 consecutive years on the day of company’s anniversary. (on February);
b. Masih aktif bekerja pada bulan Februari (saat peringatan Hari Ulang Tahun Perusahaan) tahun yang bersangkutan;
b. Still actively work on February (company’s anniversary) on exact year
c. Tidak pernah terkena hukuman jabatan dalam 3 (tiga) tahun terakhir;
c. Never had working punishment for the last 3 years;
d. Penilaian C kepada yang bersangkutan tidak lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun terakhir.
d. No C assesment more than once on the last five years.
105
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
3. Penghargaan Satya Karya Dua Puluh Tahun
3. Karya Satya award Twenty Years
Adalah penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang memenuhi kriteria:
Is an award given to employees who meet the following criteria:
a. Mempunyai masa kerja minimal 20 (dua puluh) tahun secara terus-menerus dan tidak terputus pada saat saat peringatan Hari Ulang Tahun Perusahaan (pada bulan Februari);
a. Have a minimum term of 20 (twenty) years of continuous and uninterrupted at the time when the anniversary of the Company (in February);
b. Masih aktif bekerja pada bulan Februari (saat peringatan Hari Ulang Tahun Perusahaan) tahun yang bersangkutan; c. Tidak pernah terkena hukuman jabatan dalam 3 (tiga) tahun terakhir;
b. Still actively working in February (when Anniversary of the Company) for the year;
d. Penilaian C kepada yang bersangkutan tidak lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun terakhir.
c. Never exposed to penalties positions within three (3) years; d. C assessment to the person concerned is not more than 1 (one) time in five (5) years.
4. Penghargaan Satya Karya Tiga Puluh Tahun Adalah penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang memenuhi kriteria: a. Mempunyai masa kerja minimal 30 (tiga puluh) tahun secara terus-menerus dan tidak terputus pada saat peringatan Hari Ulang Tahun Perusahaan (pada bulan Februari); b. Masih aktif bekerja pada bulan Februari (saat peringatan Hari Ulang Tahun Perusahaan) tahun yang bersangkutan; c. Tidak pernah terkena hukuman jabatan dalam 3 (tiga) tahun terakhir; d. Penilaian C kepada yang bersangkutan tidak lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun terakhir. e. Diberikan kepada karyawan penerima Penghargaan Satya Karya 10 (Sepuluh) Tahun / 20 (Dua) Puluh Tahun / 30 (Tiga) Puluh Tahun berupa: Piagam Penghargaan Satya Karya 10 (Sepuluh) Tahun / 20 (Dua) Puluh Tahun / 30 (Tiga) Puluh Tahun Uang penghargaan
4. Satya Karya 30 years Award Given to the employees with these criteria: a. Has been work minimumly for 30 consecutive years on the day of company’s anniversary. (on February) b. Still actively work on February (company’s anniversary) on exact year. c. Never had working punishment for the last 3 years. d. No C assesment more than once on the last five years e. Given to the employee who received Satya Karya 10/20/30 years Awards the form of:
Charter Awards Money Awards
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
106
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
5. Penghargaan Karya Satya Purna Bhakti
5. Karya Satya Purna Bhakti Award
Adalah penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang memenuhi kriteria:
Given to the employees with these criteria:
a. Karyawan yang masa kerjanya akan memasuki usia purna bhakti (56 tahun); b. Karyawan yang diberhentikan dengan hormat oleh Perusahaan dikarenakan mengajukan pensiun dini atau meninggal dunia sebelum usia purna bhakti. Diberikan kepada penerima Penghargaan Karya Satya Purna Bhakti berupa: 1. Piagam Penghargaan Karya Satya Purna Bhakti; 2. Penghargaan cindera mata / tali asih berupa emas seberat ± 10 gram; 3. Cindera mata / tali asih pada butir 1 (satu) di atas dapat berbentuk cincin / gelang / kalung dengan logo Perum Jasa Tirta I; 4. Pemberian penghargaan ini tidak menghapus hak-hak karyawan yang bersangkutan seperti pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak. Pemberian Penghargaan kepada karyawan selama tahun 2012 s.d 2014 dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut:
a. An employee that about to enter retirement age (56 years old) b. An employee that honorably discharged by the company for early retirement or have died before his retirement age Given to the employee who received Satya Karya Purna Bhakti Awards the form of: 1. Charter Awards 2. Souvenir in the form of 10 grams of Gold; 3. Souvenir could be in the form of ring/ bracelet/necklace with Perum Jasa Tirta I logo in it. 4. The given of this awards not removing the employees concerned rights such as severance pay, working time award and replacement rights. Award to employees during the years 2012 until 2014 can be described in the following table:
Jumlah Penerima Penghargaan Karyawan PJT I Amount of Receiver PJT I Employee Award
Tahun | year
Satya Karya Prestasi
Satya Karya 10 Tahun
Satya Karya 20 Tahun
Karya Satya Purna Bhakti
2012
0
52
-
24
2013
5
36
-
42
2014
0
15
94
37
Pemberian Penghargaan Satya Karya 10 dan 20 tahun kepada karyawan telah dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor : KP.024/KPTS/DU/2014 tanggal 30 Januari 2014 tentang Pemberian Piagam Penghargaan Satya Karya 10 (sepuluh) dan 20 (dua puluh) tahun. Pelaksanaan pemberian penghargaan dilaksanakan satu tahun sekali pada saat HUT Perusahaan pada bulan Pebruari.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Perum Jasa Tirta I dalam setiap operasi bisnisnya selalu mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Perusahaan mempunyai instrumen kebijakan, program, dan fasilitas pendukung untuk meningkatkan kualitas K3. Penjelasan detil tentang aspek kesehatan dan keselamatan kerja ini bisa dilihat pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Ketenagakerjaan dan K3.
107
10 and 20 years Satya Karya Award for the employees has done based on Director Decree no KP.024/KPTS/DU/2014 dated January 30th 2014 regarding The Given of 10 and 20 years Satya Karya Awards. The award is given once every year on Corporate Anniversary in February.
Health and Safety In every business operation, Perum Jasa Tirta I always prioritize Health and Safety aspect. The company has instruments of policy, programs and infrastructure facilities to improve Health and Safety quality. The detail explanation of this aspect can be seen in Corporate Social Responsibilty on Employment and Health and Safety part.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Hubungan Industrial
Industrial Affair
Perusahaan terus berupaya meningkatkan kualitas hubungan industrial dengan karyawan. Dalam melaksanakan hubungan dengan karyawan yang harmonis dan sinergis, Perusahaan melakukan sejumlah langkah sesuai dengan Code of Conduct Perusahaan sebagai berikut:
The company continues to improve the quality of industrial affair with the employees. In carry out harmonious and synergic relationship with the employees, the company has done several steps based on Code of Conduct as follows:
Melaksanakan Perjanjian Kerja Bersama secara konsisten
Consistently apply Joint Work Agreement (PKB)
Memastikan setiap pegawai telah memiliki buku PKB dan memahami isinya Menyediakan penasehat hukum kepada Pegawai dalam setiap tahapan proses hukum yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya di Perusahaan yang bukan merupakan pengaduan Perusahaan
Make sure that every employee has owned and understood PKB book Provide legal advisor for every employees involve in law suit that regards with their tasks and responsibilities in the company
Melindungi hak pegawai untuk memilih atau tidak memilih menjadi anggota Serikat Pekerja
Protects employees rights to choose or not to choose to be the member of Union Labor
Menempatkan Serikat Pekerja sebagai mitra Perusahaan dengan mengikutsertakan Serikat Pekerja dalam setiap pengambilan keputusan terkait dengan hubungan industrial dan keputusan strategis lain yang berkaitan dengan pegawai.
Put Union Labor as a corporate partner by participating Union Labor in every decision making regarding industrial affair and other strategic decisions related to employees
Kepuasan dan Keterikatan Karyawan
Employee Engagement and Satisfaction
Perusahaan secara rutin mengukur tingkat kepuasan dan kepentingan karyawan dengan menggunakan 10 indikator pelayanan melalui Employee Satisfaction Index (ESI). Penetapan indikator tersebut didasarkan pada pelayanan ketenagakerjaan yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan perincian sebagai berikut:
The company routinely measure employees satisfaction and interest level by using 10 indicators of service through Employee Satisfaction index (ESI). The determination of those indicators was based on employment service stated on Joint Work Agreement (PKB) with details below: 1. Career Development/Adjustment 2. Employee Training and Education 3. Individual Performance Appraisal 4. P r o v i s i o n o f w o r k i n g f a c i l i t i e s a n d infrastructures 5. The employee leave system 6. Increase of wage rates system 7. Return of achievement 8. Employee awards 9. Health and safety 10. Retirement benefit
1. Penyesuaian / pengembangan karier 2. Pendidikan dan pelatihan karyawan 3. Penilaian kinerja individu 4. Penyediaan sarana dan prasarana kerja 5. Sistem cuti karyawan 6. Sistem kenaikan tarif gaji 7. Imbalan prestasi 8. Penghargaan karyawan 9. Keselamatan, kesehatan dan keamanan kerja (K3) 10. Jaminan hari tua (pesangon/pensiun)
Employee Satisfaction Index (ESI) Perum Jasa Tirta I Tahun 2014 Employee Satisfaction Index (ESI) Perum Jasa Tirta I 2014 No A B C D E F G H I J
INDIKATOR SATISFACTION & IMPORTANCE PENYESUAIAN / PENGEMBANGAN KARIER | career adjustment & development PENGEMBANGAN (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) | Development (training & education) PENILAIAN KINERJA INDIVIDU | individual performance assessment PENYEDIAAN SARANA & PRASARANA KERJA | Provision of working infrastructure CUTI | leave TARIF GAJI | salary rate IMBALAN PRESTASI | reward PENGHARGAAN KARYAWAN | employee award KESELAMATAN, KESEHATAN & KEAMANAN KERJA | health and safety JAMINAN HARI TUA | pension insurance
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
108
Index P 66,264 71,339 67,034 69,799 73,858 77,270 70,656 72,913 69,169 69,221
Index I 84,409 81,470 82,520 83,045 79,773 88,416 84,934 82,677 85,477 88,469
Deviasi -18,145 -10,131 -15,486 -13,246 -5,914 -11,146 -14,278 -9,764 -16,308 -19,248
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Selain melakukan Pengukuran Employee Satisfaction Index (ESI), Perusahaan juga melakukan pengukuran terhadap tingkat keterikatan karyawan melalui Employee Engagement Index (EEI). Keterikatan karyawan PJT I dilakukan melalui penyebaran kuisioner pada seluruh Unit kerja dengan menggunakan 8 indikator antara lain Engagement, Kepemimpinan, Budaya Perusahaan, K3, Demografi Karyawan, Pengembangan Karyawan, Kapasitas Tenaga Kerja, serta Excellence dan Innovation. Berdasarkan laporan employee engagement survei pada tahun 2014 yang digunakan untuk mengukur tingkat keterikatan karyawan pada tahun 2013, diketahui tingkat hasil employee engagement index (EEI) sebagai berikut:
109
Other than conduct measurement of Employee Satisfaction Index (EEI), the company also conduct measurement of employees engagement level through Employee Engagement Index (EEI). The measurement was conducted through questionaire spreading to all business units using 8 indicators which are engagement, leadership, company culture, health and safety, employees demography, employees development, manpower capacity, excellence and innovation. Based on the report of Employee Engagement Survey on 2014 that is used to measure the Employee Engagement Index of 2013 is as stated below:
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Employee Engagement Index (EEI) Perum Jasa Tirta I Tahun 2014 Employee Engagement Index (EEI) Perum Jasa Tirta I 2014 No
Variabel | Engagement
Skor Maks
Avg EEI (%)
Priority Category
A
Employee Engagement
100,00
80,42
STRENGTHS
B
Pengembangan Diri dan Jenjang Karier | Employee Development & Career Level
100,00
76,03
STRENGTHS
C
Keanekaragaman dan Demografi (Budaya, Ras, Suku, Agama, Gender dll) Diversity and demography (culture, ethnic, tribe, religion, gender, etc)
100,00
76,82
STRENGTHS
D
Kesehatan dan keselamatan kerja | Health and Safety
100,00
75,77
STRENGTHS
E
Budaya Perusahaan | Corporate culture
100,00
79,03
STRENGTHS
F
Excellence & Innovation
100,00
80,16
STRENGTHS
G
Kepemimpinan | Leadership
100,00
78,64
STRENGTHS
H
Kapasitas Tenaga Kerja
100,00
78,09
STRENGTHS
Berdasarkan hasil analisa employee engagement survey karyawan Perum Jasa Tirta I Tahun 2014 diketahui bahwa Average employee engagement Index secara keseluruhan berada di zona strengths dengan nilai ≥ 75% yang mengindikasikan bahwa karyawan telah memiliki keterikatan yang tinggi terhadap perusahaan
Based on the analysis of employee engagement survey of Perum Jasa Tirta I’s employees on 2014, it is known that the overall of average employee engagement index on strengths zone with the score of ≥ 75% that indicates the employees have high engagement with the company.
Keterikatan Karyawan Terhadap Perusahaan (tahun 2013) Engagement Against Company Employees (2013)
Kurang Engage
5%
sangat Engage
19%
Engage
76%
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
110
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan The Analysis and Management Discussion Of Company Performance
TINJAUAN KONDISI EKSTERNAL
EXTERNAL REVIEW
Kondisi Perekonomian Nasional
National Economic Condition
Perekonomian nasional sepanjang 2014 dibayangi oleh perlambatan ekonomi seiring belum pulihnya harga komoditas dan melemahnya permintaan global. Pertumbuhan ekonomi melambat di level 5,02%. Kebijakan pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) ke sektor produktif dalam jangka pendek ikut memberi tekanan ekonomi pada akhir tahun 2014.
National economy along 2014 overshadowed by economical slowdown caused by low commodity prices and weaken global demand. Economic growth is slowing in the level of 5,02%. The policy of fuel subsidy diversion to productive sector in short-term is also gave economical pressure at the end of 2014.
Secara umum, perlambatan ekonomi nasional tidak berpengaruh secara signifikan pada permintaan air sebagai bisnis utama Perusahaan. Karena merupakan sumber dasar aktivitas para pelanggan Perum Jasa Tirta, permintaan air tidak mengalami penurunan.
Generally, the slowing of economic growth not significantly affect the water supply as the main business of the company. As it is the source of basic activity of the customer, there was no decline on water demand.
Kondisi Musim Curah hujan rata-rata yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas selama tahun 2014 adalah sebesar 977,23 mm. Angka tersebut menunjukkan bahwa sifat hujan yang terjadi sepanjang tahun 2014 adalah sifat hujan Bawah Normal terhadap rata-rata curah hujan 31 tahun terakhir yang terjadi di DAS Brantas. Kondisi anomali cuaca sepanjang tahun 2014 di DAS Brantas kerap kali terjadi sebagai pengaruh dari fenomena perubahan iklim global yang menyebabkan tidak menentunya antara musim kemarau dan musim hujan. Anomali cuaca terjadi menjelang pergantian musim dari musim hujan ke musim kemarau maupun sebaliknya, di mana musim hujan ternyata berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan. Padahal, elevasi waduk-waduk yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I saat itu belum mencapai High Water Level (HWL), sehingga mengakibatkan salah satu waduk yaitu Waduk Wonorejo, tidak dapat mencapai High Water Level (HWL) (7,93 m di bawah HWL Waduk Wonorejo), sehingga pada bulan Mei 2014, Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Kali Brantas segera melakukan Rapat Pleno untuk melakukan revisi terhadap Rencana Alokasi Air Global (RAAG) Waduk Wonorejo Musim Kemarau, untuk mengantisipasi
111
Seasonal condition The average rainfall in Brantas watershed along 2014 was 977,23 mm. The number showed that the nature of rainfall along 2014 is above normal to average rainfall of Brantas watershed on the last 31 years. Anomaly condition along 2014 in Brantas watershed mostly happened as the result of global climate change phenomenon that caused uncertainty of dry and rainy seasons. The weather anomaly occured ahead the weather change from rainy to dry season and vice versa, where rainy season ended earlier than expected. In fact, elevation of reservoirs managed by Perum Jasa Tirta I have not reached High Water Level (HWL) yet. It caused Wonorejo dams did not reach HWL (7,93 m below average) so that on May 2014 Coordination Team of Water Resource Management (TKPSDA) of Brantas river area held Pleno Meeting to revise Allocation Plan of Global Water (RAAG) Wonorejo dams on dry season, to
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
terjadinya defisit air waduk untuk alokasi air di hilir Waduk Wonorejo pada musim kemarau.
anticipate water deficit to allocate the water of Wonorejo downstream on dry season.
Musim hujan yang berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan dan berlanjut ke kondisi yang sangat kering di musim kemarau mengakibatkan inflow waduk-waduk yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I mengalami penurunan yang cukup signifikan, yang berpengaruh pada kondisi elevasi muka air Waduk Sutami yang semakin menurun (tercatat sempat mencapai elevasi terendah 257,76 atau 2,24 m di bawah Low Water Level (LWL) Operasional pada 1 November) yang mengakibatkan alokasi air di hilir menjadi terganggu. Kondisi ini membuat Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Kali Brantas segera melakukan rapat koordinasi untuk melakukan pengaturan alokasi air dari hulu ke hilir secara proporsional. Pada tanggal 11-12 November, Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) melakukan Sidang Pleno Ke-IV yang salah satu hasilnya adalah menetapkan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) yang digunakan untuk operasional waduk dan alokasi air di WS Brantas selama satu tahun penuh, yang berlaku mulai 1 Desember 2014 dan akan berakhir pada 30 November 2015. Untuk curah hujan rata-rata yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo selama tahun 2014 adalah sebesar 1.502,16 mm.
The rainy season that ended earlier has impacted to a very dry condition in dry season which caused significant decrease on inflow of dams managed by Perum Jasa Tirta I. It is affected to the decreasing of water surface elevation in Sutami dams (reached lowest elevation which was 257,76 or 2,24 m above Operational Low Water Level (LWL) on November 1st) that caused the water allocation on downstream was disrupted. Related to the situation, Coordination Team of Water Resource Management (TKPSDA) of Brantas river area held 4th Pleno Meeting that set Annual Water Allocation Plan (RAAT) that used for the operation of dams and water allocation of Brantas river area for a year, from Dec 1st 2014 to November 30th 2015. For average rainfall in Bengawan Solo watershed along 2014 was about 1.502,16 mm.
Sawah di WS Brantas yang mendapat manfaat pengelolaan sumberdaya air, seluas 304 ribu Ha. Fields in Brantas river area that obtain the benefit of water resources management is as much as 304.000 ha.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
112
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Tinjauan Kondisi Internal Perusahaan Company Internal Review
Sumber Daya Air
Water Resources
1. Ketersediaan air
1. Water Availability
Ketersediaan air di wilayah sungai Kali Brantas sangat dipengaruhi oleh kondisi tampungan air di waduk-waduk tahunan yaitu Waduk Sutami, Waduk Lahor, Waduk Bening, Waduk Wonorejo dan Waduk Selorejo, sedangkan di wilayah sungai Bengawan Solo dipengaruhi oleh Waduk Wonogiri.
Selama tahun 2014 ketersediaan air di lima waduk tersebut dapat memenuhi kebutuhan air di DAS Brantas dan DAS Bengawan Solo.
Water availability of Brantas river is greatly affected by water bin of the annual dams which are Sutami dam, Lahor dam, Bening dam, Wonorejo dam and Selorejo dam. While in the area of Bengawan Solo is affected by Wonogiri dam Along 2014, the availability of water in those five dams able to meet the needs of water of Brantas and Bengawan Solo watersheds.
2. Sistem pengelolaan
2. Management system
Kegiatan pengelolaan sumber daya air dilaksanakan dengan berpedoman pada standar ISO 9001-2008. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 merupakan salah satu sistem yang dipilih dan ditetapkan dalam upaya memberikan layanan jasa air, pengendalian banjir dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengairan secara prima untuk memenuhi persyaratan yang diharapkan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan berdasarkan kesepakatan/ kontrak dan peraturan yang telah ditetapkan.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Human Resources (HR)
Pada akhir tahun 2014, jumlah pegawai Perum Jasa Tirta I mencapai 460 orang, terdiri dari pegawai organik 344 orang, pegawai non organik 116 orang.
By the end of 2014, Perum Jasa Tirta employed 460 people consist of 344 permanent employees, 116 temporary-contract employees.
Jumlah pegawai tersebut adalah 99,1% terhadap realisasi tahun 2013, dan 92,7% terhadap RKAP 2014 sebanyak 496 orang.
The total employee is 99,1% against 2013 realization and 92,7% against 2014 RKAP which was 496 people.
Sumber Pendanaan
Source of Funds
Sumber pendanaan yang dikelola oleh Perusahaan berasal dari usaha Jasa Air yaitu penerimaan Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) dari Listrik, PDAM, dan Industri, dan hasil usaha Jasa Non Sumber Daya Air meliputi pariwisata, sewa peralatan, jasa konstruksi, jasa konsultansi, laboratorium lingkungan, jasa pelayanan air minum, Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) serta pendayagunaan aset perusahaan lainnya.
The source of fund managed by the company derived from Water Resource Business Service that consist of BPJSDA fare from electricity,PDAM and industry, and Non-Water Resource Business Servicethat consist of tourism,equipment rental, construction service, consulting service, environmental laboratory, drinking water service, bottled drinking water, and other asset utilization of the company.
Kondisi likuiditas Perusahaan dalam tahun buku 2014 sangat baik sehingga dapat menjamin operasional dan kewajiban jangka pendek Perusahaan.
113
Management system implementation of water resources is based on ISO 9001:2008 standard. Quality Management System ISO 9001:2008 is chose and set in to give prime water service, flood control and maintenance of irrigation infrastructure and facilities to meet the requirements set by the customers and interested parties based on agreement/contract and regulations.
The condition of company’s liquidity on 2014 was very good so it can ensure the operational and short-term obligation of the company.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Sumber Daya Lainnya
Other Resources
Sumber daya lainnya yang dimiliki Perusahaan berupa peralatan konstruksi dan peralatan bantu yang kondisinya sudah tua. Rehabilitasi dan peremajaan peralatan dilakukan melalui investasi sesuai kemampuan keuangan Perusahaan. Realisasi investasi tahun 2014 berupa tanah dan bangunan, bangunan prasarana dan sarana sumber daya air, pengadaan peralatan mesin, peralatan kantor, peralatan umum dan pengembangan teknologi informasi (TI)
Other resources owned by the company are construction equipment and other appliances which are now in old condition. The rehabilitation and restoration were done through investment in accordance with company’s financial condition. Investment realization on 2014 were in the form of land and building, facilities and infrastructure of water resource, procurement of machinery equipment, office equipment, general appliances and IT development.
Kondisi Sarana dan Prasarana Pengairan Secara umum kondisi sarana dan prasarana pengairan yang berada di wilayah kerja Perum Jasa Tirta I pada tahun 2014 dapat berfungsi secara memadai, namun beberapa perlu mendapat perhatian khusus, antara lain : peningkatan sedimentasi pada waduk yang diakibatkan oleh kerusakan catchment area di daerah hulu sungai. Pengambilan pasir pada waktu lampau yang tidak terkendali mengakibatkan degradasi pada dasar sungai yang menyebabkan terjadinya gerusan/ longsoran tebing sungai, groundsill, drop structures, tanggul, dan pondasi jembatan. Tampungan waduk bendungan mengalami penurunan karena adanya penambahan material erupsi Kelud.
Condition of Irrigation Infrastructure and Facilities Generally, facility and infrastrictire condition of irrigation in Perum Jasa Tirta I wprking area were able to operate well, but there were some of them needs special treats, such as damage in catchment area of the upstream that caused increasing sediment of the reservoirs. Tense adoption of sand in the past has resulted in the degradation on river base that may caused avalanche of the river cliff, groundsill, drop structures, dike and the foundation of the bridge. The da reservoir has decreased because of the increase amount from Kelud erruption material.
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Perum Jasa Tirta I merupakan BUMN yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum), dimana public service dan profit oriented harus berjalan seimbang. Sesuai Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2010, kegiatan usaha utama Perusahaan meliputi : a. Pengusahaan sumber daya air (SDA) air baku untuk pembangkit tenaga listrik, perusahaan daerah air minum, dan industri b. Penyediaan tenaga listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan/atau selain PLN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan c. Pengusahaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan sanitasi untuk keperluan rumah tangga d. Pengusahaan non-SDA berupa optimalisasi potensi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain untuk pariwisata, perhotelan dan resort, sumber daya energi, jasa konsultansi, jasa konstruksi, air minum dalam kemasan (AMDK) ekobisnis, pusat pelatihan, usaha pertanian, jasa penyewaan, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki dan dikuasai Perusahaan e. Pelayanan umum pengelolaan SDA
Operation Review Per Business Segment Perum Jasa Tirta I is an SOE in the form of Public Company in which public service and profit oriented should be run in balance. Along with that, according to Goverment Policy no 46/2010 regarding Perum Jasa Tirta I, the main business activities of the company are: a. Raw water service for power plant, drinking water, and industry. b. The provision of electric power for PT Perusahaan Listrik Negara and/or other liability company than PT Perusahaan Listrik Negara in accordance to regulations. c. Development of Drinking Water Provision System and sanitation for household needs. d. Non-water resource commercial operation in terms of optimalization of company’s resources potential, among others are for tourism, hotel and resort, energy resources, consultancy service, construction service, ecobusiness, training centre, farming business, rental service and operation of infrastructure and facilities owned by the company. e. General service of water resource management
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
114
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Pengusahaan SDA Air Baku
Bulk Water Resource Commercial Operation
Perusahaan melakukan kegiatan usaha layanan jasa air baku kepada para pelanggan, di antaranya, pelanggan dari perusahaan daerah air minum (PDAM), pembangkitan listrik, kalangan industri, dan keperluan irigasi untuk sektor pertanian. Hingga akhir 2014, Perusahaan mempunyai 44 pelanggan dari PDAM, 13 unit PLTA, dan 162 perusahaan (industri). Adapun untuk keperluan irigasi telah melayani 10 daerah di wilayah kerja Perusahaan. Layanan untuk keperluan irigasi sektor pertanian tidak dipungut biaya.
The company operate bulk water service for these customers: customers of PDAM, hydropower, industry, and farming irrigation. Till the end of 2014, the company owns 44 PDAM customers, 13 hydropowers, 162 industrial companies, and 10 waterworks area for farming irrigation. Specifically for irrigation users, the company does not charge the use of water.
Kinerja operasi dari masing-masing segmen tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Total bulk water service for power plant on 2014 was 1.073,3 million kWh or 86,1% against RKAP 2014. Realization on Brantas river area for PLTA Sengguruh was 73,9%, PLTA Sutami 84,3%, PLTA Wlingi 82,4%, PLTA Lodoyo 93,7%, PLTA Tulungagung 80,9%, PLTA Wonorejo 73,6%, PLTA Selorejo 104,2%, PLTA Mendalan 119,4% and PLT Siman 82,5%. While on Bengawan Solo river area for PLTA Golang was 96,8%, PLTA Giringan 100,8%, PLTA Ngebel 88,9% and PLTA Wonogiri 97,3%.
a. Total layanan jasa air baku untuk pembangkitan listrik tahun 2014 sebesar 1.073,3 juta kWh atau 86,1% terhadap RKAP 2014. Realisasi pada wilayah sungai Kali Brantas untuk PLTA Sengguruh sebesar 73,9%, PLTA Sutami 84,3%, PLTA Wlingi 82,4%, PLTA Lodoyo 93,7%, PLTA Tulungagung 80,9%, PLTA Wonorejo 73,6%, PLTA Selorejo 104,2%, PLTA Mendalan 119,4% dan PLTA Siman 82,5%, dan pada wilayah sungai Bengawan Solo untuk PLTA Golang sebesar 96,8%, PLTA Giringan 100,8%, PLTA Ngebel 88,9% dan PLTA Wonogiri 97,3%.
The operational performance of each segment is explained as follows:
The unaccomplished bulk water service target of 2014 on power plant was driven by the weather anomaly along Brantas river area, as an effect of global climate change that caused the changes on dry and rainy season. The weather anomaly happended during the seasonal change from rainy to dry season and vice versa, where rainy season was shorter and dry season was longer. It caused significant reduction on inflow of reservoirs managed by PJT I which are operated on POWA/RAAG pattern. It caused most of the power plant could not work well.
Tidak tercapainya target tahun Layanan untuk 2014 layanan jasa air baku untuk pembangkitan listrik terutama karena keperluan irigasi kondisi anomali cuaca sepanjang sektor pertanian tahun 2014 di DAS Brantas kerap tidak dipungut biaya. kali terjadi, sebagai pengaruh dari fenomena global climate change yang Specifically for menyebabkan tidak menentunya irrigation users, the antara musim kemarau dan musim company does not charge hujan. Anomali cuaca terjadi the use of water. menjelang pergantian musim dari musim hujan ke musim kemarau maupun sebaliknya, dimana musim Besides, there was annual inspection hujan berakhir lebih cepat dari yang in PLTA Lodoyo (December 8-19th 2014) and PLTA diperkirakan, dan berlanjut ke kondisi yang relatif kering Selorejo (15-31st December 2014) so those power di musim kemarau sehingga mengakibatkan inflow wadukplants have to stop the operational activity. waduk yang dikelola oleh PJT I mengalami penurunan While PLTA Wonogiri was not operated on October yang cukup signifikan di bawah Pola Operasi Waduk & and November 2014 for the low elevation of dams Alokasi Air/ Rencana Alokasi Air Global (POWAA/RAAG). surface. It was started to operate on 2nd decade Hal tersebut mengakibatkan sebagian besar PLTA tidak of December 2014 along with the raise of surface dapat membangkitkan energi listrik secara optimal. elevation. Selain itu ada perbaikan (annual inspection) di PLTA Lodoyo b. Bulk water service for PDAM on 2014 was 391,0 (tanggal 8– 19 Desember 2014) dan PLTA Selorejo (tanggal million m3 or 102,8% against RKAP 2014. The 15 – 31 Desember 2014), sehingga PLTA pada tanggal realization on Brantas river area was 101,3% and tersebut stop operasi. Bengawan Solo river area was 132,5% against RKAP Adapun PLTA Wonogiri, pada bulan Oktober dan Nopember 2014. Realization on bulk water service for PDAM 2014 tidak beroperasi sehubungan rendahnya elevasi muka was over the target as there was an drinking water air waduk. Mulai dekade II bulan Desember 2014 dengan service improvement on PDAM. mulai naiknya elevasi muka air waduk, PLTA Wonogiri dapat In Brantas river area there is 23 Water Treatment beroperasi kembali. Installation (IPA) of 9 PDAM with bulk water service b. Layanan jasa air baku untuk PDAM tahun 2014 sebesar as much as 366,30 million 3 or 101,3% against 391,0 juta m³ atau 102,8% terhadap RKAP tahun 2014. RKAP 2014 that was 361,39 m3. Realisasi layanan air baku PDAM di wilayah sungai Kali
115
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Brantas sebesar 101,3% dan wilayah sungai Bengawan Solo sebesar 132,5% dari RKAP 2014. Realisasi Layanan air baku untuk PDAM melampaui target terutama karena adanya peningkatan produksi air minum oleh PDAM. Di wilayah Sungai Kali Brantas terdapat 23 Instalasi Pengolahan Air (IPA) dari 9 PDAM dengan layanan jasa air baku sebesar 366,30 juta m3 atau 101,3% dari RKAP tahun 2014 sebesar 361,69 juta m3. Di wilayah Sungai Bengawan Solo terdapat 22 Instalasi Pengolahan Air (IPA) dari 11 PDAM dengan layanan jasa air baku sebesar 24,73 juta m3 atau 132,5% dari RKAP tahun 2014 sebesar 18,67 juta m3. Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang mengambil air baku dari Kali Brantas dan anak sungainya pada tahun 2014 meliputi:
In Bengawan Solo river area there is 22 Water Treatment Installation (IPA) of 11 PDAM with bulk water service as much as 24,73 million m3 or 132,5% against RKAP 2014 that was 18,67 million m3.
Water Treatment Installation that took bulk water from Brantas river and its tributaries in 2014 are:
PDAM Surabaya : WTI Karangpilang I, II, III and WTI Ngagel I, II III PDAM Sidoarjo: WTI Taman Tirta, WTI Mindi, WTI Siwalan, WTI Tawangsari, WTI Kedunguling and WTI Krian PDAM Gresik: WTI Krikilan, WTI Legundi, and WTI Cangkir
PDAM Kota Surabaya: IPA Karangpilang I, II, III dan IPA Ngagel I, II, & III.
PDAM Malang: WTI Malang and WTI Pujon Malang
PDAM Kab. Sidoarjo: IPA Taman Tirta, IPA Mindi, IPA Siwalan, IPA Tawangsari, IPA Kedunguling, dan IPA Krian.
PDAM Tulungagung: WTI Tulungagung I and II
PDAM Kab. Gresik: IPA Krikilan, IPA Legundi, dan IPA Cangkir
PDAM Nganjuk
PDAM Kab. Malang: IPA Kabupaten Malang dan IPA Pujon Malang PDAM Kab. Tulungagung: IPA Tulungagung I dan II PDAM Kota Mojokerto PDAM Nganjuk
PDAM Mojokerto PDAM Jombang PDAM Kediri Water Treatment Installation that took bulk water from Bengawan Solo river and its tributaries in 2014 are:
PDAM Kediri
PDAM Kab. Sukoharjo: IPA Sukoharjo I (elongation), II (Gupit), III (Dalangan), and IV (cottage.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang mengambil air baku dari Sungai Bengawan Solo pada tahun 2014 terdiri atas:
PDAM Kab. Bojonegoro: Banjarsari IPA, IPA Dengok, Kanor IPA, and the IPA Purwosari
PDAM Kab. Sukoharjo: IPA Sukoharjo I (Mulur), II (Gupit), III (Dalangan), dan IV (Pondok.
PDAM Cepu / Blora
PDAM Kab. Bojonegoro: IPA Banjarsari, IPA Dengok, IPA Kanor, dan IPA Purwosari
Migas Cepu Training Center
PDAM Jombang
PDAM Lamongan
PDAM Kab. Cepu/Blora
PDAM Wonogiri: IPA Wonogiri I, II, III, and IV.
PDAM Kab. Lamongan
PDAM Surakarta
Pusdiklat Migas Cepu
PDAM Madiun: IPA I, II, & III
PDAM Wonogiri: IPA Wonogiri I, II, III, & IV.
PDAM Ngawi
PDAM Surakarta
Drinking Water User Group of Tirtosari Magetan
PDAM Madiun: IPA I, II, & III PDAM Ngawi
Joint Venture of Drinking Water Service Provider
Kelompok Pemakai Air Minum Tirtosari Magetan UB Jasa Penyedia Air Minum c. Layanan jasa air baku industri tahun 2014 sebesar 207,5 juta m³ atau 78,7% terhadap RKAP tahun 2014. Realisasi layanan air baku Industri di wilayah sungai Brantas sebesar 105,8% dan wilayah sungai Bengawan Solo sebesar 114,7% dari RKAP 2014. Sedangkan layanan jasa air baku Industri di wilayah sungai Serayu Bogowonto yang ditargetkan sebesar 70,6 juta
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
116
c. On 2014, bulk water service industry was 207,5 million m3 or 78,7% against RKAP 2014. Relaization of bulk water service industry in Brantas river area was 105,8% and Bengawan Solo river area was 114,7% against RKAP 2014. While bulk water servuce industry in Serayu Bogowonto river area that targeted 70,6 million m3 has not yet realized related to the undone operation activity and the
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
m3 belum terealisasi, terkait belum dapat dilaksanakannya kegiatan operasi dan pemeliharaan bangunan sarana dan prasarana SDA, sehubungan belum adanya pengalihan aset serahoperasi di wilayah sungai Serayu Bogowonto dari Kementerian PU-PR kepada PJT I.
maintenance of water resource infrastructure and facility, due to the absence of asset operation transfer in Serayu Bogowonto river area from PUPR Ministry to PJT I.
Layanan jasa Air Baku Bulk Water Service
Uraian Pelanggan Pembangkitan Listrik (juta kWh) Pelanggan PDAM (juta m3) Pelanggan Industri (juta m ) 3
Layanan Jasa Air untuk Irigasi (miliar m3) / Areal seluas (ha)
2014
2013
Description
1.073,30
1.341,30
Water Service for Power Plant (million kWh)
391,00
380,00
Water Service for PDAM (m3)
207,50
207,10
Water Service for Industry (m3)
2,56 589.025
2,56 589.025
Water Services for Irrigation (billion m3)/ an area of (ha)
Penyediaan Tenaga Listrik
Electrical Supply
Perusahaan melakukan upaya pengembangan usaha di luar bisnis inti untuk meningkatkan pendapatan dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)/ Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH). Perusahaan telah mengembangkan PLTA/PLTMH di sejumlah lokasi dengan perkembangan sebagai berikut:
The company conduct business development other than the core business to improve revenue by develop water / minihydro power plant (PLTA/PLTMH). The company has developed PLTA/PLTMH in several areas below:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Wonorejo
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Wonorejo selesai dibangun pada tahun 2003 dan telah dicoba dioperasikan di tahun 2003. Namun dikarenakan beberapa hal, PLTMH Wonorejo tidak dioperasikan. Di Tahun 2014, Divisi SPAM & PLTA/PLTM melakukan rehabilitasi untuk PLTMH Wonorejo agar PLTMH tersebut dapat dioperasikan kembali. Rehabilitasi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode swakelola. Rehabilitasi yang dilakukan meliputi perbaikan sistem mekanikal dan elektrikal, penyiapan jaringan tegangan rendah dari power house ke control building (untuk pemakaian internal) dengan penyiapan jaringan tegangan menengah untuk persiapan interkoneksi ke jaringan PLN. Pada akhir Nopember 2014, Divisi SPAM & PLTA/ PLTM telah melakukan spinning test untuk melihat hasil dari rehabilitasi PLTMH tersebut. Dan hasil dari spinning test tersebut memperlihatkan bahwa PLTMH Wonorejo dapat dioperasikan kembali. 2. Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lodagung Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lodagung telah dimulai pada tahun 2013. Pada Tahun 2014, beberapa progres yang telah dicapai dalam perencanaan Pengembangan PLTM Lodagung adalah sebagai berikut : a. Telah diterbitkan Penetapan Pengelola Tenaga Air untuk PLTM Lodagung oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE).
117
1. PLTMH Wonorejo It was finished and started to operate on 2003. But then by some reasons, it was not operated. On 2014, SPAM & PLTA/PLTM Division did rehab for PLTMH Wonorejo so it can be operated. The rehab was using self-management method, consist of mechanical and electrical system repairment, preparation of low voltage network from power house to control building (for internal usage) by preparing middle voltage network for interconection to PLN network. At the end of November 2014, SPAM & PLTA/PLTM Division has done spinning test to see the result of rehab of PLTMH. It shows that PLTMH Wonorejo is able to operate again.
2. PLTM Lodagung
The development of PLTM Lodagung was started on 2013. Below are the progress has been achieved for its development plan on 2014: a. The release of Determination of Water Power Management for PLTM Lodagung by General Directorate of New Renewable Energy and Energy Conservation (Ditjen EBTKE). b. The release of Business License of Temporary Electrical Supply by General Directorate of Electricity c. Permit procedure of SIPPA and construction permit to Public Works Ministry and continued by field survey and technical recommendation meeting.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
b. Telah diterbitkan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Sementara oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. c. Telah dilakukan pengurusan izin SIPPA dan izin Konstruksi ke Kementerian PU dan dilanjutkan dengan survey lapangan dan rapat rekomendasi teknik.
d. The discussion of Electrical Sale and Purchase Agreement Draft (PJBL) with PT PLN (Persero) – East Java Distribution.
d. Telah dilakukan pembahasan Draft Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.
a. Ground breaking b. The procurement of supervising consultant that will supervise the construction development of PLTM Lodagung
Dengan tercapainya beberapa kegiatan yang telah disebutkan di atas, langkah berikutnya di tahun 2015 yang akan dilakukan oleh Divisi SPAM & PLTA/PLTM yaitu:
c. The procurement of contractor for the construction development of PLTM Lodagung
a. Pemancangan Perdana (ground breaking) b. Pengadaan konsultan supervisi yang juga akan mengawasi pelaksanaan konstruksi dari pengembangan PLTM Lodagung. c. Pengadaan kontraktor pelaksanaan pembangunan PLTM Lodagung.
3. PLTMH Lodoyo II
3. Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lodoyo II Pada Tahun 2014, Perusahaan bersama dengan PT. Pembangkitan Jawa Bali (PT. PJB) dan PT. Brantas Abipraya melakukan kerja sama untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTM) Lodoyo II. Sampai akhir tahun 2014, beberapa pencapaian yang telah diraih dalam pengembangan PLTM Lodoyo II adalah sebagai berikut :
b. FS review for PLTM Lodoyo II development done by consultant c. The drafting of UKL UPL PLTM Lodoyo II documents to fulfill the requirements to get environmental permit.
b. Telah dilakukan review FS atas pengembangan PLTM Lodoyo II yang dilakukan oleh konsultan.
d. The signing of Shareholders Agreement to form Special Purpose Company (SPC) PLTM Lodoyo II
d. Telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pemegang Saham untuk pembentukan Special Purpose Company (SPC) PLTM Lodoyo II.
b. Doing permit procedure such as HO permit, IMB permit, Determination of Water Power Management, Business Permit of Temporary Electrical Supply
a. Melakukan koordinasi dengan Tim Kerja Konsorsium untuk menyusun Basic Design dan Detailed Engineering Design (DED)
c. Melakukan pembahasan PJBL dengan PT. PLN. d. Melanjutkan pembentukan SPC yang masih dalam tahap Legal Opinion (LO) oleh konsultan. 4. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karangkates IV, V, dan Kesamben Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karangkates IV, V, dan Kesamben telah direncanakan di awal Tahun 2014. Pengembangan ini dilakukan oleh PJT I yang bekerja sama dengan PT. Pembangkitan Jawa Bali, PT. Brantas Abipraya, PT. Wijaya Karya, PT. Hutama Karya, PT. Waskita
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
118
The next steps will be done by SPAM & PLTA/ PLTM Division on 2015 are: a. Coordinating with Consosrsium teamwork to make Basic Design dan Detailed Engineering Design (DED)
Atas tercapainya progres tersebut di atas, rencana selanjutnya yang akan dilakukan oleh Divisi PLTA/ PLTM di tahun 2015 yaitu:
b. Mengurus perizinan lanjutan seperti Izin HO, Izin IMB, Penetapan Pengelola Tenaga Air, Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Sementara.
On 2014, the company cooperate with PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) and PT Brantas Abipraya to develop PLTM Lodoyo II. Till the end of 2014, the progress of PLT Lodoyo II development are as follows: a. The release of principal permit of Blitar Regent.
a. Telah diterbitkan Izin Prinsip dari Bupati Blitar.
c. Telah dilakukan penyusunan dokumen UKL UPL PLTM Lodoyo II sebagai pemenuhan syarat untuk mendapatkan izin Lingkungan.
The next steps will be done by SPAM & PLTA/ PLTM Division on 2015 are:
c. Discussing about PJBL with PT PLN d. Continuing the form of SPC that still on Legal Opinion process by consultant 4. PLTA Karangkates IV, V, and Kesamben
The development of PLT Karangkates IV, V and Kesamben has been planned at the early 2014. It was done by PJT I in cooperation with PT. Pembangkitan Jawa Bali, PT. Brantas Abipraya, PT. Wijaya Karya, PT. Hutama Karya, PT. Waskita Karya. Till the end of 2014 the progress are as follows: a. The release of principal permit of Malang Regent
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Bendungan Wonorejo yang direvitalisasi A revitalized Mini Hydro power plan, Wonorejo dam
Karya. Sampai dengan akhir 2014, Progres dari pengembangan PLTA Karangkates IV, V, dan Kesamben adalah sebagai berikut:
b.The release of Spatial Permit of East Java Government
a. Telah diterbitkannya Izin Prinsip dari Bupati Malang.
c. The drafting of Pre-Feasibility for the development of PLT Karangkates IV, V and Kesamben.
b. Telah diterbitkannya Izin Tata Ruang dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. c. Telah dilakukan penyusunan Pre-Feasibility untuk Pengembangan PLTA Karangkates IV, V, dan Kesamben.
The next steps will be done by SPAM & PLTA/PLTM Division on 2015 are:
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh Divisi PLTA/PLTM di tahun 2015 yaitu:
a. Coordinating with local to get location permit on that area
a. Melakukan koordinasi dengan instansi setempat untuk melakukan izin lokasi di daerah tersebut
b. Coordinating with th consultant for FS drafting on the development of PLT Karangkates IV, V and Kesamben.
b. Melakukan koordinasi dengan konsultan dalam penyusunan FS untuk pengembangan PLTA Karangkates IV, V, dan Kesamben c. Melakukan proses perizinan lainnya untuk memenuhi syaratsyarat dalam pengembangan PLTA/PLTM. d. Mempersiapkan pembentukan SPC PLTA Karangkates IV, V, dan Kesamben.
119
c. Doing other permit process to fulfill requirements of PLTA/PLTM development d. Preparing the form of SPC PLTA Karangkates IV, V and Kesamben.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Drinking Water Supply System (SPAM)
Perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha dengan membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, yang telah melayani hampir 3.000 sambungan rumah di Kecamatan Sekaran dan Kecamatan Babat. Perusahaan terus melakukan pengembangan SPAM di Kecamatan Sekaran dan kini juga mengembangkan fasilitas serupa di kawasan Kecamatan Brondong.
The company also conduct some business diversification by develop Water Drinking Supply System (SPAM) in Sekaran, Lamongan, that serves almost 3.000 house connections in Sekaran and Babat district. The company also conduct SPAM development in Sekaran and now develop similar facility in Brondong.
1. Hingga akhir 2014, sejumlah perkembangan yang terjadi adalah sebagai berikut: Pengembangan SPAM Sekaran Tahap III (2 Desa) Rencana pengembangan SPAM Sekaran Tahap III ini meliputi perluasan areal layanan SPAM Sekaran ke 2 (dua) desa yaitu Desa Simorejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban dan Desa Trosono, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan. Surat izin prinsip dari Bupati Tuban terkait Pengembangan SPAM Sekaran Tahap III telah terbit melalui surat No. 050/2710/414.102/2013 tanggal 28 Juni 2013. Mengingat pengembangan SPAM Sekaran Tahap III ini akan layak jika memperoleh bantuan Pemerintah maka berdasarkan hasil koordinasi dengan Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum (Satker PK PAM) Jatim, Pengembangan SPAM Sekaran III akan diprogramkan pada tahun 2015 sehingga pelaksanaannya juga dijadualkan pada tahun 2015. 2. Pengembangan SPAM Brondong-Paciran (Industri Pantura I) Tahap II Pengembangan SPAM BrondongPaciran (Industri Pantura I) Tahap II meliputi pengembangan ke arah PPI Brondong Lama dan ke arah barat jembatan Sedayu Lawas. Telah dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) dengan PT. QL Hasil Laut dan Perjanjian Kerjasama dengan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong. Saat ini sedang dilakukan antara lain: a. Koordinasi dengan beberapa industri cold storage perikanan dan Pelabuhan di Kawasan Pantura terkait dengan pelayanan air bersih.
Until the end of 2014, the progress are as follows: 1. SPAM Sekaran Development Part III (2 villages)
The plan of SPAM Sekaran development part III consist of the expansion of SPAM Sekaran service area to Simorejo village, Widang, Tuban regency, and Trosono village, Sekaran, Lamongan regency. It is came through the letter no. 050/2710/414.102/2013 dated June 28th 2013.
Considering the development of SPAM Sekaran part III is very worth to obtain goverment assistance, so that according the discussion with Satker PK PAM Jatim, it will be programmed on 2015 so does the implementation that will be scheduled on 2015.
Surat izin prinsip dari Bupati Tuban terkait Pengembangan SPAM Sekaran Tahap III telah terbit melalui surat No. 050/2710/414.102/2013 tanggal 28 Juni 2013 It is came through the letter no. 050/2710/414.102/2013 dated June 28th 2013
Perum Jasa Tirta I - 2014
The development of SPAM Brondong-Paciran (Industri Pantura I) Part II consist of the expansion to the PPI Brondong Lama and to the west side of Sedayu Lawas bridge. The MoU signing with PT QL Hasil Laut and Agreement with Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong have done. The current progress are as follows: a. Coordinating with some fisheries cold storage industries in the port of Pantura area about clean water service.
b. MC 0% lelang konstruksi pada pengembangan SPAM Brondong ke arah barat jembatan Sedayu Lawas dan PPI Brondong Lama telah dilakukan bersama-sama oleh Satker PK PAM Jatim dan PJT I tanggal 22 Agustus 2014. Divisi SPAM dan PLTA/ PLTM akan melakukan pengkajian ulang pada Rencana Anggaran Biaya (RAB) sehingga sesuai dengan kondisi saat ini dengan mengacu pada HSP SPAM Semester I Tahun 2015 yang sampai dengan saat ini masih dalam proses terbit oleh Biro Perencanaan dan Program.
Laporan Tahunan | Annual Report
2. SPAM Brondong-Paciran Development (Industri Pantura I) Part II
120
b. MC O% contruction auction on SPAM Brondong development to the east side of Sedayu Lawas bridge an PPI Brondong Lama have done together with Satker PK PAM Jatim and PJT I on August 22nd 2014. SPAM & PLTA/PLTM Division will be re-analyze the Budget Plan (RAB) according to today’s condition, based on HSP SPAM 1st semester of 2015 that up to now is still on release progress of Planning and Program Bureau.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Pengusahaan Non-SDA
Non-Water Resources Commercial Operation
Kegiatan usaha pengelolaan non-SDA yang dilaksanakan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Non-water resources activity management ran by the company are as follows:
1. Unit Bisnis Pariwisata
1. Tourism Business Unit
Terdapat beberapa lokasi wisata yang dikelola oleh perusahaan, antara lain:
There are several managed by the company, such as:
Pariwisata Selorejo
Selorejo Tourism
Pariwisata Sutami dan Lahor (Karangkates)
Sutami and Lahor tourism (Karangkates)
Pariwisata Wonorejo
Wonorejo Tourism
Pariwisata Mrican
Mrican Tourism
Wisma ijen
Ijen House
Kegiatan usaha pariwisata yang dilakukan meliputi pemasaran, penjualan, dan pelayanan kepada wisatawan serta kegiatan rutin harian seperti perawatan kamar, gedung, pemeliharaan taman, dan kebersihan lokasi wisata. Perusahaan melakukan promosi melalui sejumlah cara, seperti menjalin kerja sama dengan perusahaan jasa penyelenggara perjalanan wisata, email blast, penyebaran brosur, dan sales visit ke pelanggan. Selama tahun 2014, Perusahaan melakukan pemeliharaan rutin dan peningkatan kualitas dengan melengkapi fasilitas di area wisata. Untuk meningkatkan promosi juga digelar sejumlah event di tempat-tempat wisata yang dikelola Perusahaan.
The activities conducted by Tourism Business Unit are marketing, selling, tourism services and daily routines such as room maintenance, building maintenance, park maintenance, tourism cleanliness, etc.
Company promotion through a number of ways, such as cooperating with the organizers and travel services company, email blast, distribution of brochures, and sales visit to the customer.
The company conducting promostion activities through several ways such as cooperate with travel agent, email blast, brochure, sales visit to the customers, etc.
2. Jasa Konstruksi dan Peralatan
2. Construction and Equipment Service
Perusahaan mempunyai pengalaman 16 tahun di bidang jasa konstuksi dan penyewaan, khususnya untuk pengerukan dan pancang Cabut Steel Sheet Pile (SSP). Selama tahun 2014, Unit Bisnis Jasa Konstruksi dan Peralatan melaksanakan beberapa kegiatan, di antaranya adalah:
The company has 16 years experience in construction and rent services, especially in dregging and stakeunplugging Steel Sheet Pile (SSP). Along 2014, Construction Service and Equipments Rental Business Unit has done several activities, among others are:
Construction service activity during 2014 are as follows:
Pelaksanaan pekerjaan jasa konstruksi selama 2014 adalah sebagai berikut: Pekerjaan Pancang Cabut SSP Proyek Banyu Urip Bojonegoro Pekerjaan Pengerukan Kanal Water Intake Cilacap Pekerjaan Pancang Cabut SSP Proyek PLTU Bali Island 3*142 MW Coal – Fired Power Plant. Pekerjaan Pancang Cabut SSP Proyek Kencong Jember Pekerjaan Pancang Cabut SSP Proyek Apartemen Gunawangsa Surabaya Pekerjaan Pancang cabut SSP Proyek Jembatan Cimanuk Majalengka Pekerjaan Pancang cabut SSP Proyek Uprating 3000 M3 IPA Gunungsari Surabaya Adapun pelaksanaan pekerjaan jasa peralatan adalah sebagai berikut: Sewa SSP untuk PT. Hutama Karya
Stake-unplug workmanship SSP Project on Banyu Urip Bojonegoro Dregging workmanship Cilacap Canal Intake. Stake-unplug workmanship SSP Project of PLTU Bali Island 3*142 Coal-Fired Power Plant Stake-unplug workmanship SSP Project on Kencong Jember Stake-unplug workmanship SSP Project of Gunawangsa Apartment Surabaya Stake-unplug workmanship SSP Project of Cimanuk Majalengka Bridge Stake-unplug workmanship SSP Project Uprating 3000 m3 IPA Gunungsari Surabaya While for equipment rental service are as follows:
SSP rental for PT Hutama Karya
121
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Sewa SSP untuk PT. Aneka Jasa Grahadika.
SSP rental for PT Aneka Jasa Grahadika
3. Air Minum dalam Kemasan (AMDK)
3. Bottled Drinking Water (AMDK)
Kegiatan di unit bisnis AMDK meliputi pengolahan air minum yang berasal dari sumber air yang berada di Bendungan Sengguruh. Perusahaan memproduksi AMDK dengan merek ”ASA”. Jenis yang diproduksi berupa kemasan Cup 120 ml, Botol 500 ml, dan galon 19 liter. Untuk operasional kegiatan dalam memproduksi AMDK ”ASA” didukung dengan tenaga kerja sebanyak 27 orang.
The activities in AMDK business unit includes drinking water process that comes from Sengguruh dam water source. The company produces AMDK with ‘ASA’ brand in several packaging; cup 120 ml, cup 240 ml, bottle 500 ml, and gallon 19 liter. The operational of ‘ASA’ AMDK is supported by 27 employees.
4. Consultancy Service
4. Jasa Konsultansi
Pada 2014, Jasa Konsultansi melaksanakan pekerjaan konsultansi Engineering and Support Services for the Project for Assesing and Integrating Climate Change Impact into the Water Resources Management Plans (Water Resources management Plan).
By the year 2013, Consultancy Service conducts Engineering and Support Service for The Project for Assessing and Integrating Climate Change Impacts Into The Water Resources Management Plans for Brantas River Basins (Water Resources Management Plans)
5. Laboratorium Lingkungan
5. Environment Laboratory
Perusahaan memiliki Laboratorium Kualitas Air (LKA) yang menyediakan jasa analisis air dan udara. Laboratorium kualitas air berada di dua kota, yaitu Kota Malang dan Kota Mojokerto. LKA milik Perusahaan telah ditunjuk sebagai Laboratorium rujukan nasional berdasarkan nomor registrasi 005/LpJ/Labling-i/Lrk/kLh dan sudah menggunakan logo Komite Akreditasi Nasional (kan) dengan masa berlaku sertifikat mulai tanggal 25 Juli 2013 sampai dengan 24 Juli 2017.
The company owns Water Quality Laboratory that provides analyze service for water and air. Water Wuality Laboratory exists in two cities, Malang and Mojokerto with most of the beneficiaries are in East Java. LKA has chosen as National Referral Laboratory according to registration no 005/LPJ/ Labling-I/LRK/KLH and has been using National Accreditation Committee (KAN) that is applicable from July 25th 2013 until July 24th 2017.
Kegiatan yang dilakukan oleh Laboratorium Kualitas Air antara lain melakukan pemantauan sebagai berikut:
Monitoring Activities of Water Quality Laboratory are as follows:
Pemantauan rutin: pengambilan sampel dan analisa sampel untuk air sungai, air limbah domestik, air limbah industri, air limbah rumah Sakit dan air limbah hotel di sepanjang DAS Brantas dan Bengawan Solo.
Routine monitoring: Sampling and Sample analysis of river, domestic wastewater, industrial wastewater, hospital sewage water and hotel sewage water along Brantas and Bengawan Solo river area.
Pemantauan non rutin: pengambilan sampel dan analisa sampel kasus pencemaran
Non-routine monitoring: Sampling and Sample analysis of pollution case
Kegiatan Sistem Manajemen iSo17025:2008
Management System Activities for ISO 17025:2008
Pelaksanaan audit internal (AI) ISO 17025:2008
Internal Audit Implementation for 1SO 17025:2008
Review dokumen Sistem Manajemen Mutu
Document Review of Quality Management System
Pelaksanaan Verifikasi bulanan peralatan Lka
Monthly verification of Water Quality Laboratory equipments
6. Jasa Lain-lain Perusahaan juga mengusahakan sejumlah jasa lain-lain di luar usaha pengelolaan SDA non-air baku, di antaranya di sektor pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kompetensi dan spesialisasi perusahaan.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
122
6. Other Services The company also work for many services other than non-bulky water services, among others are educational sector and other training related to company’s competency and specialty.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Operasional intake pengambilan air baku pelanggan di Kali Surabaya Operational intake of bulk water for customer in Surabaya river.
Pelayanan Umum Pengelolaan SDA
General Service of Water Resources
Pelayanan umum pengelolaan sumber daya air (SDA) yang dilakukan Perusahaan adalah layanan yang terintegrasi dengan operasional Perusahaan dan tidak dipungut biaya. Berikut adalah layanan umum yang dilakukan Perusahaan:
General service of water resources conducted by the company is an integrated with company’s operation and free of charge. Among others are: 1. Flood control
1. Pengendalian banjir Curah hujan dan debit air sungai di sungai utama maupun di beberapa anak sungai dalam sistem WS Brantas (seluas 12.000 km 2) dan WS Bengawan Solo (16.100 km 2) dapat dipantau secara periodik dengan peralatan telemetri yang mempunyai Pusat Pengendali (Master Control Station) di Kantor Pusat (Malang) dan Kantor Korwil Bengawan Solo (Surakarta). Data ini digunakan untuk menghitung/memprediksi banjir, distribusi banjir dan peringatan dini banjir sepanjang Kali Brantas (320 Km) dan Bengawan Solo (600 Km).
Rainfall and water debit of the main river and several creeks of Brantas river area system (12.000 km2) and Bengawan Solo river area system (16.100 km2) can be monitored periodically using telemetrical equipment that has Master Control Station at the Main Office (Malang) and Area Office of Bengawan Solo (Surakarta). The data is used to count/predict flood, flood distribution and early warning of flood along Brantas (320 km) and Bengawan Solo (600 km) river. 2. Field irrigation
2. Irigasi persawahan Berdasarkan UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air pasal 80 ayat 1 dinyatakan bahwa penggunaan sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan usaha pertanian rakyat tidak dibebani biaya jasa pengelolaan sumber daya air. Alokasi air yang dijamin dari waduk untuk keperluan irigasi di Wilayah Sungai Kali Brantas dilakukan melalui 13 (tigabelas) intake yang menjangkau 13 (tiga belas) Kota dan Kabupaten, yaitu: Kabupaten dan Kota Malang, Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jombang, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya. Alokasi air untuk keperluan irigasi di WS Brantas yang dijamin airnya dari waduk sebesar 2,559 miliar m3/tahun atau seluas 106.445 Ha sawah. Sedangkan total layanan area irigasi yang mendapat manfaat di wilayah Sungai Brantas adalah sebesar 304.000 ha.
123
According to Enactment no. 7/2004 regarding Water Resource article 80 paragraph 1 it was mentioned that the use of water resource to fulfill daily and agriculture needs of the people is should not be charged of water resource management fee. Water allocation that comes from reservoirs used for irrigation needs in the area of Brantas are done from 13 intake that reach out 13 cities and regencies which are: Malang City and Regency, Blitar City and Regency, Tulungagung Regency, Kediri City and Regency, Nganjuk Regency, Jombang Regency, Mojokerto City and Regency, Sidoarjo Regency and Surabaya City. Water allocation for irrigation in Brantas river area are secured from reservoirs as much as 2,559 billion m3 per year or as much as 106.445 Ha fields. While total irrigation service area that receive benefit in Brantas river area is as much as 304.000 ha.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Untuk Sungai Bengawan Solo, yang dijamin dari waduk untuk mengairi daerah irigasi hulu sampai dengan hilir dengan luas 285.025 Ha. Khusus di Bengawan Solo hulu, alokasi air yang dijamin dari waduk serbaguna Wonogiri untuk irigasi dilakukan melalui 2 (dua) intake (Colo Barat dan Colo Timur) yang menjangkau 6 Kabupaten, yaitu Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, Sragen (di Provinsi Jawa Tengah) dan Ngawi (di Provinsi Jawa Timur), dengan lahan sawah seluas 27.253 Ha. Sedangkan total layanan area irigasi yang mendapat manfaat di wilayah Sungai Bengawan Solo sebesar 699.000 ha.
Bengawan Solo river it waters irrigation area from upstream to downstream for the area of 285.025 Ha. Special for Bengawan Solo upstream, the water allocation secured from Wonogiri multifunction dams for irrigation done through 2 intake (West Colo and East Colo) that reach 6 regencies; Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, Sragen (Central Java) and Ngawi (East Java) with the area of fields as much as 27.253 Ha. While total irrigation service area that receive benefit in Bengawan Solo river area is as much as 699.000 ha.
3. Pemantauan Kualitas Air
3. Water Quality Monitoring
Perusahaan mengoperasikan dua Stasiun Pemantauan Kualitas Air On-Line berbasis GSM di WS Brantas (di Perning dan Bendung Mrican) sebagai uji coba hasil pengembangan teknologi perusahaan.
The company operated two Water Quality Monitoring Online Station GSM-based in Brantas river area (Perning and Bendung Mrican) as the trial of company’s technology development.
Peralatan tersebut di atas merupakan tambahan atas 23 Water Quality Monitoring Station (WQMS) yang dimiliki oleh LIPI di mana tujuh stasiun diantaranya dapat dioperasikan secara optimal, sedangkan sebanyak enam belas stasiun WQMS dalam kondisi tidak operasi karena terjadi kerusakan pada suku cadang (sparepart) serta tingginya biaya operasional dan perbaikan karena harus mendatangkan sparepart dari luar negeri (Austria). Selain Monitoring Kualitas Air secara On-Line, Perusahaan juga melakukan pemantauan kualitas air secara Off-Line.
The equipment is an addition of 23 Water Quality Monitoring Station (WQMS) owned by LIPI. 7 stations are able to operate to optimum while the rest are in not operating condition for the damage in the sparepart and the high operational and maintenance cost for they have to get sparepart from Austria. Other than water quality monitoring online, the company also done water quality monitoring offline.
Secara periodik hasil pemantauan dan evaluasi disampaikan (bulanan, triwulanan dan tahunan) kepada Gubernur Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, Direktur BPSDA Ditjen SDA Departemen PU, Wakil Gubernur Propinsi Jawa Timur, Kepala Bapeprop, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, Kepala Dinas PU Pengairan Propinsi Jawa Timur, Kepala BBWS Brantas, Bupati/Walikota di WS Kali Brantas, Kepala Dinas/Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota di WS Kali Brantas dan WS Bengawan Solo, serta secara bulanan kepada PDAM Kota Surabaya, Sidoarjo, Kepala Divisi Jasa ASA III, dan Kepala Bidang OP Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Peran serta Perum Jasa Tirta I dalam upaya pengendalian kualitas dan pencemaran air meningkat dengan dimilikinya Laboratorium Kualitas Air di Malang dan Mojokerto. Upaya lain adalah dengan menjaga debit sungai Kali Surabaya minimum 20 m3/dt pada musim kemarau, serta memberikan informasi yang rutin pada pelanggan utama bila terjadi pencemaran. Perum Jasa Tirta I mempunyai tugas untuk melakukan pemantauan di beberapa lokasi baik di DAS Brantas maupun DAS Bengawan Solo, yang terdiri dari 69 lokasi pemantauan. Pemantauan yang dilakukan secara rutin meliputi: Pemantauan kualitas air sungai dan waduk di 69 lokasi (55 lokasi di WS Brantas dan 14 lokasi di WS Bengawan Solo) Pemantauan kualitas air limbah industri di 50 lokasi, saluran sanitasi umum di 4 lokasi, hotel di 4 lokasi, dan rumah sakit di 5 lokasi
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
124
Periodically, the monitoring and evaluation result submitted to the Governor of East Java and Central Java, BPSDA Director General Directorate of Water Resource Public Works Ministry, Vice Governor of East Java, Head of Bapeprop, Head of BLH East Java and central java, Head of Irrigation Public Work Dept East Java, Haed of Brantas BBWS, Regent in Brantas river area, Head of BLH in Brantas and Bengawan Solo river area, also mothly report to PDAM Surabaya, Sidoarjo, Division Head of ASA Service III, Head of Bengawan Solo BBWS. The role of Perum Jasa Tirta I in terms of water quality and pollution control is increase by owning Water Quality Laboratory in Malang and Mojokerto. Other attempt is to keep the water debit of Surabaya River minimumly in 20 m3/sec on dry season, and give routine information to the main customers if there is any pollution happened. Perum Jasa Tirta I has duties to do monitoring in several locations of Brantas and Bengawan Solo consist of 69 monitoring locations. Routine monitoring consist of:
Monitoring water quality of river and reservoirs in 69 locations (55 locations in Brantas and 14 locations in Bengawan Solo) Monitoring industrial waste water quality in 50 locations, general sanitation in 4 locations, hotel in 4 locations and hospital in 5 locations.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Pengendalian pencemaran juga dilakukan melalui kegiatan patroli air yang dilaksanakan sejak MOU antara Perusahaan, BLH Jatim, dan Kepolisian pada 2008 khususnya di Kali Surabaya. Patroli air dilaksanakan PJT I bersama BLH Provinsi Jatim, BLH kab/kota, instansi terkait, kepolisian, LSM KLH dan media massa.
Pollution control also done by water patrol activity since there was MoU between the company, BLH Jatim and Police on 2008 especially in Surabaya river. Water patrolus done by PJT I with BLH East Java Province, BLH city/regency, related institutions, police, LSH KLH and mass media.
Dari total 55 lokasi yang dipantau di DAS Kali Brantas, 54 lokasi yang dipantau (berdasarkan Pergub Jatim No. 61 Tahun 2010 lokasinya telah ditetapkan sesuai baku mutu air kelas II) selama tahun 2014 ditinjau dari parameter DO rata-rata (4,93 mg/L) dan COD rata-rata (15,32 mg/L) masih memenuhi baku mutu air kelas II (DO min. 4 mg/L dan COD maks. 25 mg/L) sedangkan untuk parameter BOD rata-rata (4,36 mg/L) masih belum memenuhi baku mutu air kelas II (Maks. 3 mg/L). Sedangkan 1 lokasi yang dipantau (berdasarkan Pergub Jatim No. 61 Tahun 2010 lokasinya telah ditetapkan sesuai baku mutu air kelas III) selama tahun 2014 ditinjau dari parameter DO rata-rata (5,51 mg/L), BOD rata-rata (3,98 mg/L) dan COD ratarata (16,26 mg/L) telah memenuhi baku mutu air kelas III (DO Min. 3 mg/L, BOD Maks. 6 mg/L dan COD maks. 50 mg/L). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kualitas air di DAS Kali Brantas sepanjang tahun 2014 telah menunjukkan peningkatan perbaikan kualitas air.
From total 55 locations monitored in Brantas river area, 54 locations monitored on 2014 (based on east Java Governor Decree no 61/2010 the locations are set as raw water quality II) reviewed from parameters of average DO on 2014 (4,93 mg/L) and average COD (15,32 mg/L) still fulfill raw water quality II (DO min. 4 mg/L and COD max. 25 mg/L) while for average BOD parameter (4,36 mg/L) not yet fulfill raw water quality II (DO max. 3 mg/L). While for one other location that monitored (based on Regulation of East Java Governor no. 61/2010 the location is set up as raw water quality III) reviewed from parameters of average DO on 2014 (5,51 mg/L) average BOD (3,98 mg/L) and average COD (16,26 mg/L) has fulfilled raw water quality III (DO min. 3 mg/L, BOD max. 6 mg/L dan COD max. 50 mg/L). Compared to the previous year, the water quality of Brantas river area along 2014 has shown improvement on water quality.
125
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Hasil Pemantauan Kualitas Air di DAS Kali Brantas Water Quality Monitoring Result in Brantas River Watershed Uraian | description
2010
2011
2012
2013
2014
Baku mutu kelas II | quality standard
BOD (mg/l)
6,0
4,6
4,5
5,1
4,4
Max 3
COD (mg/l)
20,5
13,7
13,7
16,5
15,3
Max 25
DO (mg/l)
6,4
5,8
4,6
4,3
4,9
Min 4
Sedangkan untuk hasil evaluasi pemantauan kualitas air sungai di DAS Bengawan Solo, dari total 14 lokasi yang dipantau, 8 lokasi yang dipantau (berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001 serta Pergub Jatim No. 61 Tahun 2010 lokasinya telah ditetapkan sesuai baku mutu air kelas II) selama tahun 2014 ditinjau dari parameter DO rata-rata (4,54 mg/L) masih memenuhi baku mutu air kelas II (DO min. 4 mg/L) sedangkan untuk parameter BOD rata-rata (7,65 mg/L) dan COD rata-rata (28,40 mg/L) masih belum memenuhi baku mutu air kelas II (BOD Maks. 3 mg/L dan COD maks. 25 mg/L). Sedangkan 6 lokasi yang dipantau (berdasarkan Pergub Jatim No. 61 Tahun 2010 lokasinya telah ditetapkan sesuai baku mutu air kelas III) selama tahun 2014 ditinjau dari parameter DO rata-rata (5,38 mg/L) dan COD rata-rata (40,87 mg/L) telah memenuhi baku mutu air kelas III (DO Min. 3 mg/L dan COD maks. 50 mg/L), sedangkan BOD rata-rata (7,91 mg/L) masih belum memenuhi baku mutu air kelas III (BOD Maks. 6 mg/L).
While for evaluation result of water quality in Bengawa Solo river area, from total 14 locations monitored, (based on Government Regulation no 82/2001 and East Java Governor Decree no 61/2010 the locations are set as raw water quality II) along 2014 was reviewed through average DO parameter (4,54 mg/L) still fulfill raw water quality II (DO min 4 mg/L) while for average BOD parameter (7,65 mg/L) and average COD (28,40 mg/L) still not yet fulfill raw water quality II (BOD Maks. 3 mg/L dan COD maks. 25 mg/L). While for 6 other locations monitored (based on Regulation of East Java Governor no. 61/2010 the location is set up as raw water quality III) along 2014 reviewed from average DO parameter (5,38 mg/L) and average COD (40,87 mg/L) that has meet raw water quality III (DO min. 3 mg/L and COD max. 50 mg/L) while for average BOD (7,91 mg/L) still not yet meet the requirements of raw water quality III (BOD max. 6 mg/L)
Hasil Pemantauan di DAS Bengawan Solo Monitoring Result in Bengawan Solo Watershed Uraian | description
2010
2011
2012
2013
2014
Baku mutu kelas II quality standard
BOD (mg/l)
6,2
5,7
6,2
5,8
7,7
Max 3
COD (mg/l)
24,3
24,0
22,8
24,0
28,4
Max 25
DO (mg/l)
5,5
5,0
4,4
4,6
4,5
Min 4
PENDAPATAN USAHA
Operating Revenue
Realisasi pendapatan usaha pada 2014 adalah sebesar Rp 319.984,98 juta atau 87,9% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang sebesar Rp 363.920 juta dan 96,2% dari realisasi 2013 yang sebesar Rp 332,625,34 juta. Pendapatan usaha Perusahaan diperoleh dari tiga kegiatan usaha, yaitu (1) pengusahaan SDA air baku untuk pembangkitan listrik, PDAM, dan industri, (2) pengusahaan SDA non-air baku, meliputi SPAM dan usaha lainnya, dan (3) pengusahaan non SDA yang meliputi pariwisata, jasa konsultansi, jasa konstruksi, jasa peralatan, jasa laboratorium lingkungan, air minum dalam kemasan, dan sebagainya.
Operating revenue realization of 2014 was Rp 319.984,98 million or 87,9% against RKAP that was Rp 363.920 million and 96,2% compared to 2013 that was Rp 332.625,34 million. The company’s revenue comes from three business activities (1) Bulk water resource commercial operation for power plant, PDAM and industry (2) Non-water resources commercial operation that consist of Drinking Water Supply System (SPAM) and other business, (3) non-bulk water resource commercial operation that consist of bottled drinking water, tourism, consultancy, construction and equipment, laboratory, etc.
Kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik dalam proses rintisan sehingga belum menghasilkan pendapatan usaha. Adapun kegiatan fungsi pelayanan umum seperti pengendalian banjir dan pencemaran serta irigasi persawahan tidak menghasilkan pendapatan karena merupakan fungsi yang melekat di Perusahaan.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
126
The electrical supply business is on initiation process so it’s not yet gain any revenue. While for general service function such as flood and pollution control as well as field irrigation do not gain any revenue for it is become part of company’s function.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Pendapatan Pengusahaan SDA Air Baku
Revenue of Non-Bulk Water Resources Commercial Operation
Di segmen ini, pendapatan usaha berasal dari : 1. Pendapatan Layanan Air Baku untuk Pembangkitan Listrik Realisasi pendapatan dari pelanggan pembangkitan listrik pada 2014 sebesar Rp 176.425,92 juta, atau 86,4% dari RKAP tahun 2014 dan 84,9% dari Realisasi tahun 2013.
In this segment, the revenue comes from: 1. Revenue of Bulk Water Service for Power Plant
2. Pendapatan Layanan Air Baku untuk PDAM Realisasi pendapatan dari pelanggan PDAM pada 2014 sebesar Rp 51.836,01 juta, atau 105,8% dari RKAP tahun 2014 dan 121,8% dari Realisasi tahun 2013.
2. Revenue of Bulk Water Service for PDAM
3. Pendapatan Layanan Air Baku untuk Industri Realisasi pendapatan dari pelanggan industri pada 2014 sebesar Rp 52.626,03 juta, atau 86,4% dari RKAP tahun 2014 dan 114,7% dari Realisasi tahun 2013. Secara umum, realisasi pendapatan pengusahaan SDA pada 2014 berada di bawah target terutama disebabkan rendahnya pendapatan listrik sehubungan tidak tercapainya volume air yang dipakai untuk membangkitkan listrik, meskipun tarif BJPSDA telah mengalami kenaikan sebesar 5,7% untuk wilayah Brantas dan 5,1% untuk wilayah Bengawan Solo. Tidak tercapainya target layanan jasa air baku untuk pembangkitan energi listrik disebabkan rendahnya curah hujan tahun 2014, yang mengakibatkan sebagian besar PLTA tidak dapat membangkitkan energi listrik secara optimal. Pendapatan dari PDAM tercapai di atas target karena realisasi layanan jasa air baku di wilayah Jawa Timur tercapai 101,3% dan di wilayah Jawa Tengah tercapai 132,5%. Selain itu, ada kenaikan tarif untuk layanan ke PDAM di wilayah Jawa Timur sebesar 18,8% (wilayah Jawa Tengah tidak mengalami kenaikan tarif).
The realization from power plant customer on 2014 was Rp 176.425,92 million or 86,4% against RKAP 2014 and 84,9% compared to 2013. The realization from PDAM customer on 2014 was Rp51.836,01 million or 105,8% against RKAP 2014 and 121,8% compared to 2013.
3. Revenue of Bulk Water Service for Industry
TThe realization from power plant customer on 2014 was Rp 52.626,03 million or 86,4% against RKAP 2014 and 114,7% compared to 2013.
Generally, the realization of water resource commercial operation’s revenue on 2014 was below target, mainly because the low revenue of electricity related to the unaccomplished target of water volume used to generate the electricity, though the BJPSDA tariff has increase for 5,7% for Brantas area and 5,1% for Bengawan Solo area. The unaccomlished target of bulk water service for power plant was driven by lack of rainfall in 2014 that caused most of the PLTA can not generate the electriciy optimally.
Pendapatan dari PDAM tercapai di atas target karena realisasi layanan jasa air baku di wilayah Jawa Timur tercapai 101,3% dan di wilayah Jawa Tengah tercapai 132,5%.
The revenue of PDAM achieved over the target since the realization of bulk water service in East Java area has achieved 101,3% and in Central java area has achieved 132,5%. Besides, there was tariff increase for PDAM service in East Java area for about 18,8% but not for Central Java.
The revenue of PDAM achieved over The revenue from industrial Pendapatan dari pelanggan industri the target since the realization of customers did not achieved the target tidak mencapai target walaupun telah bulk water service in East Java area though there was tariff increase in East ada kenaikan tarif di wilayah Jawa has achieved 101,3% and in Central Java area for 14,9% (not for Central Timur sebesar 14,9% (wilayah Jawa java area has achieved 132,5%. Java area). It was related to the low bulk Tengah tidak mengalami kenaikan water service. It was caused by the bulk tarif), sehubungan rendahnya capaian water service on Serayu Bogowonto layanan jasa air baku. Hal tersebut river area that was determined as terutama karena belum terealisasinya much as 70,6 million m3 has not yet realized on layanan jasa air baku pada wilayah sungai Serayu Bogowonto 2014, though for Brantas river area achieved for yang ditargetkan sebesar 70,6 juta m3, meskipun layanan jasa 105,8% and for Bengawan Solo for 114,7% over air baku di wilayah Brantas mencapai 105,8% dan wilayah the target. sungai bengawan Solo sebesar 114,7% dari target. Belum terealisasinya layanan jasa air baku pada WS Serayu Bogowonto disebabkan pengalihan aset sarana infrastruktur SDA dan prasarana, serta sumber daya manusia pada wilayah sungai Serayu Bogowonto belum selesai prosesnya untuk diserahoperasikan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada Perum Jasa Tirta I.
127
It was driven by the process of diverting assets of water resources infrastructure and facilities, also human resources of Serayu Bogowonto river area is not yet finished to be hand over from Public Works and General Housing Ministry to Perum Jasa Tirta I.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Pendapatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Realisasi pendapatan usaha Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pada 2014 adalah sebesar Rp 1.500 juta atau 72,5% dari RKAP 2014 dan 115,4% dari realisasi 2013. Perusahaan saat ini sedang dalam pengembangan SPAM dengan menambah dan meningkatkan infrastruktur layanan di Kabupaten Lamongan.
Realisasi pendapatan Jasa Pariwisata pada 2014 adalah Rp 11.312 juta Realization of Tourism service revenue on 2014 was Rp 11.312 million
Pendapatan Pengusahaan Non-SDA Realisasi Pendapatan Pengusahaan Non-SDA pada 2014 sebesar Rp 36.693,13 juta atau 78,8% dari RKAP tahun 2014, dan 107,0 % dari realisasi tahun 2013. 1. Jasa Pariwisata Realisasi pendapatan Jasa Pariwisata pada 2014 adalah Rp 11.312 juta atau 62,8% dari RKAP 2014 dan 80% dari realisasi 2013. Pendapatan jasa pariwisata cukup rendah terutama karena adanya bencana erupsi Gunung Kelud pada pertengahan Februari 2014 yang berdampak kerusakan pada lokasi wisata. Perusahaan kemudian menutup tempat wisata yang dikelola karena harus direnovasi. Fasilitas Taman Wisata Selorejo antara lain cottage, wisma, hotel, kantor, kolam renang, masjid dan area di sekitarnya tertimbun pasir/batu dari erupsi Gunung Kelud. Fasilitas di tempat wisata itu mengalami kerusakan terparah karena lokasinya paling dekat dengan Gunung Kelud (+5 km dari puncak gunung). Proses perbaikan cottage, wisma, dan hotel dilakukan selama sekitar 6 bulan, yang meliputi proses pembersihan, perencanaan dan pelaksanaan sehingga selama waktu tersebut taman wisata ditutup untuk umum. 2. Jasa Konstruksi dan Peralatan Realisasi pendapatan Jasa Konstruksi dan Peralatan pada 2014 sebesar Rp 13.821 juta atau 104,5% dari RKAP dan 145,5% dari realisasi 2013. Terlampauinya target dan pertumbuhan bisnis jasa konstruksi dan peralatan ini didorong oleh peningkatan pekerjaan dari para pelanggan. 3. Jasa Konsultansi Bisnis Jasa Konsultansi membukukan pendapatan sebesar Rp 30 juta atau 2,7% dari RKAP dan 2,9% dari realisasi 2013. Rendahnya pendapatan Jasa Konsultansi disebabkan berkurangnya pasar pekerjaan dari pemberi kerja. Pelaksanaan pekerjaan jasa konsultasi pada 2014 adalah konsultansi Engineering and Support Services for the Project for Assessing and Integrating
Revenue of Drinking Water Supply System (SPAM) Revenue realization of Drinking Water Supply System (SPAM) in 2014 was Rp 1.500 million or 72,5% against RKAP 2014 or 115,4% compared to 2013. The company is currently doing SPAM development by adding and improving service infrastructure in Lamongan regency. Revenue of Non-Water Resources Commercial Operation
Realization of Non-water resources commercial operation on 2014 was Rp 36.693,13 million or 78,8% against RKAP 2014 and 107,0% compared to 2014. 1. Tourism Service Realization of Tourism service revenue on 2014 was Rp 11.312 million or 62,8% against RKAP 2014 and 80% of 2013. The revenue was quite small mainly because Mt. Kelud Erruption on the mid of February 2014 that gave impact on the damage of tourism object. The company decided to close the object as it is need repairment. The facilities of Selorejo Amusement Park which are cottage, inn, hotel, office, swimming pool, mosque buried on Mt. Kelud erruption. The facilities have got the most impact since the location is the closest to Kelud (approx. 5kms from the top). The recovery process such as cleaning, planning and executing took about 6 months so that it was closed for public. 2. Construction and Equipment Service
pendapatan Jasa Konstruksi dan Peralatan pada 2014 sebesar Rp 13.821 juta atau 104,5% dari RKAP dan 145,5% dari realisasi 2013. The realization of construction and equipment service on 2014 was Rp 13.821 million or 104,5% against RKAP and 145,5% compared to 2013.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
128
The realization of construction and equipment service on 2014 was Rp 13.821 million or 104,5% against RKAP and 145,5% compared to 2013. It was over the target and the growth of this business was driven by increase works of the customers. 3. Consultancy Service Business of consultancy service booked Rp 30 million or 2,7% against RJAP 2014 and 2,9% of 2014 realization. The small revenue was caused by market deficiency of the employers. The implementation of works on 2014 was consultancy of Engineering and Support Services for the Project for Assesing and Integrating Climate Change Impact into the Water
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Realisasi pendapatan dari bisnis Jasa Laboratorium Lingkungan pada 2014 sebesar Rp 4.090 juta atau 102,2% dari RKAP dan 110,1% dari realisasi 2013. Revenue realization of this business on 2014 was Rp 4.090 million or 102,2% against RKAP and 110,1% compared to 2013.
Climate Change Impact into the Water Resources Management Plans (Water Resources Management Plan).
Resources Management Plans (Water Resources Management Plan).
4. Jasa Laboratorium Lingkungan
4. Environmental Laboratory Service
Realisasi pendapatan dari bisnis Jasa Laboratorium Lingkungan pada 2014 sebesar Rp 4.090 juta atau 102,2% dari RKAP dan 110,1% dari realisasi 2013.
Revenue realization of this business on 2014 was Rp 4.090 million or 102,2% against RKAP and 110,1% compared to 2013.
5. Air Minum Dalam Kemasan
5. Bottled Drinking Water
Realisasi pendapatan dari bisnis Air Minum Dalam Kemasan merek ”ASA” pada 2014 sebesar Rp3.786 juta atau 75,7% dari RKAP atau 139,2% dari realisasi 2013.Tidak tercapainya target pendapatan AMDK karena belum mapannya jaringan distribusi dan penjualan dan kurangnya tenaga yang kompeten di bisnis AMDK. 6. Pemanfaatan Lahan Realisasi pendapatan dari usaha Pemanfaatan Lahan pada 2014 adalah sebesar Rp 3.333 atau 108,6% dari RKAP 2014. Pada tahun 2013, usaha Pemanfaatan Lahan belum dilakukan oleh Perusahaan.
Pendapatan dari bisnis Air Minum Dalam Kemasan merek ”ASA” pada 2014 sebesar Rp3.786 juta atau 139,2% dari realisasi 2013 Revenue realization of ASA bottled drinking water on 2014 was Rp 3.786 million or 139,2% compared to 2013.
7. Jasa Lain-lain
Revenue realization of ASA bottled drinking water on 2014 was Rp 3.786 million or 75,7% agianst RKAP or 139,2% compared to 2013. The unaccomplished target of AMDK was driven by the unsettled distribution and purchasing network and also the less competent manpower on AMDK business. 6. Land Utilization Revenue realization of this business on 2014 was Rp 3.333 or 108,6% against RKAP. On 2013, the company has not yet conduct land utilization business. 7. Other Service
Realisasi pendapatan dari Jasa Lain-lain pada 2014 adalah sebesar Rp321 juta atau 9,1% dari RKAP 2014 dan 10,1% dari realisasi 2013. Tidak tercapainya target pendapatan karena rendahnya pemberian pekerjaan dari pemberi kerja.
Revenue realization of other services on 2014 was Rp 321 million or 9,1% against RKAP and 10,1% compared to 2013. The unaccomplished target was caused by low request from employer.
129
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Keterangan tentang Tarif Biaya Jasa Pengelolaan SDA (BJPSDA)
Description of BPJSDA Fare
Salah satu sumber pembiayaan pengusahaan Perusahaan, termasuk untuk operasional dan perawatan prasarana pengairan yang dikelola, berasal dari BJPSDA yang dipungut dari pelanggan. Penentuan tarif tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (PU). Pada 2014 terdapat penyesuaian tarif BJPSDA dengan penjelasan sebagai berikut: Penyesuaian Tarif BJPSDA untuk Penggunaan Sumber Daya Air bagi Pembangkit Listrik Tenaga Air di Wilayah Kerja Perusahaan Tahun 2014 Tarif Listrik tahun 2014 ditetapkan oleh Menteri PU melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 422/KPTS/M/2014 tanggal 6 Agustus 2014 tentang Penetapan Tarif BJPSDA untuk Penggunaan SDA bagi PLTA di Wilayah Kerja PJT I Tahun 2014 yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2014. Untuk WS Bengawan Solo sebesar Rp.213,00/ kWh, sedangkan untuk WS Brantas sebesar Rp. 160,50/ kWh. Tarif BJP-SDA untuk Penggunaan SDA bagi PLTA di Wilayah Kerja PJT I di Provinsi Jawa Tengah telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 560/KPTS/M/2014 yang berlaku sejak tanggal 17 Oktober 2014, dengan besaran tarif WS Serayu Bogowonto sebesar Rp.50,06/ kWh dan WS Jratunseluna sebesar Rp.49,82/kWh. Telah dilaksanakan Rapat Konsultasi Publik pembahasan tarif BJP-SDA untuk penggunaan SDA bagi PLTA di Wilayah Kerja PJT I WS Toba Asahan tanggal 22 Desember 2014. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Penetapan Tarif BJP-SDA untuk Penggunaan SDA bagi PLTA di Wilayah Kerja PJT I WS Toba Asahan direncanakan terbit pada bulan Januari 2015, dengan besaran tarif yang ditetapkan sebagaimana hasil pada Konsultasi Publik sebesar Rp.27,00/kWh. Tarif BJP-SDA untuk Penggunaan SDA bagi PDAM dan Industri di Wilayah Kerja Perum Jasa Tirta I Tahun 2014. Telah terbit Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.209/ KPTS/M/2014 tanggal 16 April 2014 tentang penetapan tarif BJPSDA untuk PDAM dan Industri di Wilayah Kerja PJT I Provinsi Jawa Timur Tahun 2014, dengan besaran tarif sebagai berikut: 1. PDAM sebesar Rp.133,00/m³ 2. Industri sebesar Rp.249,00/m3 sampai dengan Rp.259,00m3
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
130
Onr of the source funding of company’s commercial operation, including operational and maintenance of irrigation infrastructure and facilities comes from BJPSDA paid by customers. The tariff determination was based on the Decree of Public Works Ministry. On 2014 there was adjustment on BJPSDA tariff as explained below:
The converting of BJPSDA tariff for The Use of Water Resource for Water Electrical Power Plant in Company’s Working Area 2014.
Electrical fare for 2014 set up by Public Works Ministry through the Decree of Public Works Ministry No. 422/KPTS/M/2014 dated August 6th 2014 regarding BJPSDA for The Use of Water Resource for Water Electrical Power Plant in Company’s Working Area 2014 since January 1st 2014. For Bengawan Solo river area is Rp 213/kWh and for Brantas river area is Rp 160,50/kWh
BJPSDA tariff for water resource use for PLTA in PJT I working area in Central Java has been set up in Decree of Public Works Ministry No. 560/KPTS/M/2014 dated October 17th 2014. For Serayu Bogowonto river area is Rp 50,06/kWh and for Jratunseluna river area is Rp 49,82/kWh. Public Consultation Meeting on discussing BJPSDA tariff for water resource use for PLTA in PJT I working area esp. Toba Asahan river area was held on December 22nd 2014. The Decree of Public Works and Social Housing Minister on Determine of BJPSDA Tariff for water resource use for PLTA in PJT I working area esp. Toba Asahan river area planned to release on January 2015, with tariff Rp 27,00/kWh BJPSDA tariff for water resource use for PDAM and Industry on Perum Jasa Tirta I working area on 2014.
Decree of Public Works Minister no. 209/KPTS/ M/2014 has released on April 16th 2014 regarding Determine of BJPSDA tariff for PDAM and industry on Perum Jasa Tirta I working area on 2014 with below details: 1. PDAM for Rp 133,00/m3 2. Industry for Rp 249,00/m3 to Rp 259,00/m3 (progressive) or Rp 254,00/m3 on average
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
(progresif) atau rata-rata Rp. 254,00/m³. Telah terbit Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.519/ KPTS/M/2014 tanggal 10 September 2014 tentang Penetapan Tarif BJP-SDA untuk Penggunaan SDA bagi PDAM dan Industri di Wilayah Kerja PJT I WS Serayu Bogowonto dan Jratunseluna Provinsi Jawa Tengah yang berlaku sejak tanggal 1 Juni 2014, dengan besaran tarif sebagai berikut:
Decree of Public Works Minister 519/KPTS/M/2014 dated Sept 10th 2014 regarding Determine of BJPSDA tariff for PDAM and industry on Perum Jasa Tirta I working area in Serayu Bogowonto and Jratunseluna river area as per June 1st 2014 with below details: 1. Serayu Bogowonto river area a. PDAM for Rp 97,00/m3
1. WS Serayu Bogowonto
b. Industry for Rp 117,00/m3 to Rp 127,00/m3 (progressive) or Rp122,00/m3 on average
a. PDAM sebesar Rp.97,00/m3 b. Industri sebesar Rp.116,00/m3 sampai dengan Rp.126,00/ m3 (progresif) atau rata-rata Rp.121,00/ m3.
2. Jratunseluna river area a. PDAM for Rp 98,00/m3
2. WS Jratunseluna
b. Industry for Rp 117,00/m3 to Rp 127,00/m3 (progressive) or Rp122,00/m3 on average
a. PDAM sebesar Rp.98,00/m3 b. Industri sebesar Rp.117,00/m3 sampai dengan Rp.127,00/ m3 (progresif) atau rata-rata Rp.122,00/ m3. Pembahasan tarif BJP-SDA untuk penggunaan SDA bagi PDAM dan Industri di Wilayah Kerja PJT I WS Toba Asahan telah dilaksanakan melalui Rapat Pra Teknis tanggal 2 Mei 2014, Rapat Teknis tanggal 23 Mei dan 5 Juni 2014, serta Rapat Pleno tanggal 12 Juni 2014. Sesuai hasil Rapat Pleno, disepakati sementara besaran tarif BJPSDA untuk PDAM sebesar Rp.71,00/m3 dan Industri sebesar Rp.95,00/m3. Untuk kelanjutan proses berikutnya (Konsultasi Publik), perlu dilaksanakan Sosialisasi Keputusan Presiden No. 2 Tahun 2014 kepada pemanfaat PDAM dan Industri WS Toba Asahan yang akan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
The discussion of BJPSDA tariff or water resource use for PDAM and Industry on Perum Jasa Tirta I working area in Toba Asahan river area has done through Pre-technical Meeting on May 2nd 2014, Technical Meeting on May 23rd and June 5th 2014, also Pleno Meeting on June 12th 2014. According to Pleno Meeting, it is agreed that BJPSDA tariff for PDAM for Rp 71,00/m3 and Industry for Rp 95,00/m3. For the next process (public consulting), it is need to socialize the Presidential Decree no 2/2014 to PDAM and Industry beneficiaries of Toba Asahan river area that facilitate by the Government of North Sumatera Province.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Tinjuan kinerja keuangan yang disajikan berpedoman pada Laporan keuangan perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013. Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan. ASET Jumlah aset Perusahaan pada 2014 sebesar Rp398.704,07 juta, mengalami peningkatan 9,74% dibanding aset pada 2013 sebesar Rp363.293,43 juta. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh peningkatan nilai aset tetap.
9,74%
FINANCIAL PERFORMANCE REVIEW The presented financial performance review is based on company’s financial review that ended on December 31st 2014 and December 31st 2013. It has been audited by Public Accountant Office Chatim, Atjeng, Sugeng, and Partners. ASSETS Amount of asset on 2014 was Rp 398.704,07 million, increased 9,74% compared to asset on 2013 that was Rp 363.293,43 million. The increase was mainly driven by the increase of fixed asset value.
Aset Perusahaan (dalam juta rupiah) Company Assets (in millions of rupiah)
363.293,43
2013
398.704,07
Aset/Asset
2014
2013
Pertumbuhan/Growth
Aset
398.704,07
363.293,43
9,74%
2014 131
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Aset Lancar
Current Assets
Perusahaan membukukan jumlah aset lancar pada 2014 sebesar Rp255.644,56 juta atau mengalami penurunan 5,14% dibanding aset lancar pada 2013 sebesar Rp269.518,62 juta. Komposisi aset lancar adalah sebagai berikut:
The company booked current asset in 2014 as much as Rp 255.644,56 million or decrease for 5,14% compared to 2014 which was Rp 269.518,62 million. The composition is as follows:
Aset Lancar (dalam juta rupiah) Current Asset (in million Rp) Uraian
Pertumbuhan | Growth (%)
2014
2013
181.276,72
203.008,54
(10,70)
Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha
39.292,96
47.644,10
(17,10)
Account Receivables
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang
12.978,66
19.602,96
(33,79)
Allowance for Bad Debt
Piutang Lain-lain
2.125,00
2.850,00
25,43
Other Receivables
Uang Muka Kerja
1.117,97
546,80
104,07
Working Advance
Beban Dibayar di Muka
1.130,85
209,09
440,84
Prepaid Expenses
42.136,80
33.745,70
24,86
Accrued Revenue of Third Party
1.324,90
1.117,33
18,57
Inventory
255.644,56
269.518,62
Kas dan Setara Kas
Pendapatan yang Akan Diterima Persediaan Jumlah
Description
Total
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri atas kas, bank, dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang dari tanggal perolehannya, serta yang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash, bank, short-term investments that are mature in 3 months, not pledged and not restrictedly used.
Saldo kas dan setara kas Perusahaan pada 2014 terdiri atas kas sebesar Rp 82,88 juta; bank Rp 31.193,84 juta; dan deposito berjangka Rp 150.000,00 juta.
Balance of cash and cash equiavalents on 2014 consist of cash Rp 82,88 million, ban k Rp 31.193,84 million and time deposit Rp 150.000.000
Kas dan Setara Kas (dalam juta rupiah) Cash and Cash Equivalents (in million Rp) Uraian
2014
Kas Bank
2013
Pertumbuhan | Growth (%)
Description
82,88
198,53
(58,25)
Cash on Hand
31.193,84
14.810,01
110,62
Bank
Deposito
150.000,00
188.000,00
(20,21)
Deposits
Jumlah
181.276,72
203.008,54
(10,70)
Total
Untuk saldo bank pada 2014, Perusahaan mempunyai rekening giro dan tabungan pada bank-bank sebagai berikut:
For banking balance in 2014, the company has saving and clearing accounts on below banks: BNI
: Rp13.546,52 million
BNI
: Rp 13.546,52 juta
BRI
: Rp 9.458,12 million
BRI
: Rp 9.458,12 juta
Bank Jatim
: Rp 4.701,15 million
Bank Jatim : Rp 4.701,15 juta
Bank Mandiri
: Rp 2.560,51 million
Bank Mandiri : Rp 2.560,51 juta
BTN
: Rp 927,51 million
BTN
: Rp 927,51 juta
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
132
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Jumlah saldo Bank tersebut sesuai dengan hasil rekonsiliasi masing-masing rekening koran Bank yang bersangkutan.
The total balance is matched with reconciliation result of current account of each bank
Adapun untuk deposito berjangka yang berjumlah Rp 150.000 juta pada 2014 berada pada bank-bank sebagai berikut:
Meanwhile for Rp 150.000 million time deposit on 2014 were placed on listed banks: BTN
: Rp 33.000 million
BTN
: Rp 33.000 juta
BNI
: Rp 27.500 million
BNI
: Rp 27.500 juta
Bank Jatim
: Rp 6.000 million
Bank Jatim
: Rp 6.000 juta
BTN Syariah : Rp 17.000 million
BTN Syariah : Rp 17.000 juta Bank Sulut
Bank Sulut
: Rp 2.000 million
: Rp 2.000 juta Account Receivables
Piutang Usaha Hingga akhir tahun 2014, piutang usaha mencapai Rp 39.492,96 juta, mengalami penurunan 17,10% dibanding piutang usaha 2013 yang sebesar Rp 47.644,10 juta. Penurunan tersebut didorong oleh pelunasan piutang oleh para pihak ketiga yang bertransaksi dengan Perusahaan. Jumlah piutang usaha 2014 tersebut merupakan saldo piutang jasa air baku dan jasa non-air baku sebagai berikut:
Till the end of 2014, the account receivables has reached Rp 39.492,96 million, decrease 17,20% compared to 2013 trade receivables which was Rp 47.644,10 million. The decrease was driven by repayment of receivable by the third parties. The amount of account receivables in 2014 was the balance of service receivable on bulk water service and non-bulk water service as depicted below: Electricity Receivable
: Rp 9.437,61 million
Piutang Listrik
: Rp 9.437,61 juta
PDAM Receivable
: Rp 10.038,86 million
Piutang PDAM
: Rp 10.038,86 juta
Industrial Receivable
: Rp 5.390,27 million
Piutang Industri
: Rp 5.390,27 juta
Equipment Rental Receivable
: Rp 6.245,05 million
Piutang Sewa Peralatan
: Rp 6.245,05 juta
Construction Service Receivable : Rp 6.974,10 million
Piutang Jasa Konstruksi
: Rp 6.974,10 juta
Consultancy Service Receivable : Rp 436,72 million
Piutang Jasa Konsultansi
: Rp
436,72 juta
Tourism Service Receivabke
Piutang Jasa Pariwisata
: Rp
47,67 juta
Water Quality Analysis
Piutang Jasa Analisis Kualitas Air : Rp
75,56 juta
Service Receivable
: Rp 75,56 million
Land Rent Receivable
: Rp 44,50 million
AMDK Receivable
: Rp 802,56 million
Piutang Sewa Lahan
: Rp
44,50 juta
Piutang AMDK
: Rp
802,56 juta
: Rp 47,67 million
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang
Allowance for Bad Debt
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 12.978,66 juta atau mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 19.602,96 juta.
Allowance for Bad Debt in 2014 was Rp 12.978,66 million or decrease compared to 2103 which was Rp 19.602,96 million.
Jumlah tersebut merupakan saldo cadangan penurunan nilai piutang usaha yang dibentuk per 31 Desember 2014 dan saldo cadangan penurunan nilai piutang per 31 Desember 2013 dengan menerapkan PSAK 50 & 55 yang dibentuk dengan menggunakan metode migrasi. Penurunan Cadangan Kerugian Penyisihan Nilai (CKPN) Piutang selama tahun 2014 adalah sebesar Rp6.624,30 juta disebabkan adanya pengurangan CKPN sebesar Rp8.214,49 juta yang terdiri atas pembayaran piutang atas BJPSDA Listrik PT Indonesia Power sebesar Rp 7.574,01 juta, PT. Virama Karya sebesar Rp577,03 juta, PT Sinar Agung sebesar Rp 18,44 juta, dan PDAM Ngawi sebesar Rp45 juta yang telah dicadangkan 100% serta adanya pembentukan CKPN baru sebesar Rp1.590,29 juta.
133
That was the balance of Allowance for Bad Debt as per December 31st 2014 and December 31st 2013 by implementing PSAK 50 & 55 that formed using migration method. The decrease of Allowance for Bad Debt (CKPN) in 2014 was Rp 6.624,30 million caused by CKPN loss for Rp 8.214,49 million that consist of receivable payment of PT Indonesia Power Electrical BPJSDA for Rp 7.574,01 million, PT Virama Karya for Rp 577,03 million, PT Sinar Agung for Rp 18,44 million and PDAM Ngawi for Rp 45 million that have been 100% reserved and the formed of new CKPN for Rp 1.590,29 million.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Piutang Lain-lain
Other Receivables
Piutang Lain-Lain Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 2.125,00 juta atau menurun 25,43% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp2.850,00 juta. Penurunan Piutang Lain-lain didorong oleh peningkatan pembayaran piutang tersebut.
Other receivables in 2014 is as much as Rp 2.125 million or sliding down 25,43% compared to 2013 that was Rp 2.850 million. The decrease was driven by the payment of receivables.
Piutang Lain-lain adalah pinjaman dana Perusahaan bagi pegawai untuk pengadaan tanah kavling, melalui KPRI Bhakti Adiguna sesuai dengan Surat Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I No. S-01/DW/I/2012 tanggal 18 Januari 2012 tentang pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Perum Jasa Tirta I Tahun 2012.
Other receivables are company loan for every employees for land procurement through KPRI Bhakti Adiguna according to Letter of Perum Jasa Tirta I Board of Trustees no. S-01/DW/I/2012 dated January 18th 2012 regarding the Ratification of Perum Jasa Tirta I Work Plan and Budget (RKAP) 2012.
Dalam RKAP 2014, Dewan Pengawas menyetujui pinjaman dana kepada karyawan untuk pengadaan tanah kavling sebesar Rp3.000 juta dengan jangka waktu 4 tahun dan suku bunga flat 5% per tahun, dan pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
In 2014 Budget Plan, supervisory board approved the loan for employees for land procurement in amount of Rp 3.000 million with 4 years tenor and flat interest 5% per year. The practice will be implement based on the applied regulation.
Uang Muka Kerja Jumlah Uang Muka Kerja pada 2014 adalah sebesar Rp 1.117,97 juta atau mengalami peningkatan 104,07% dibandingkan uang muka kerja 2013 sebesar Rp 546,80 juta. Uang muka kerja digunakan untuk membiayai kegiatan operasional Perusahaan yang sampai dengan akhir periode masih dalam proses pertanggungjawaban.
Working Advance
Uang Muka Kerja (UMK) 2014 terdiri atas UMK Biro SDM & Umum sebesar Rp 889,16 juta, UMK Divisi Jasa SPAM & PLTM sebesar Rp135,83 juta, dan UMK unit-unit lainnya sebesar Rp92,98 juta.
Working Advance (UMK) 2014 consist of HR & Affair UMK Rp 889,16 million, SPAM &PLTM Service Division UMK Rp 135,83 million, and UMK of other units Rp 92,98 million.
Proses inspeksi kualitas produk air minum dalam kemasan asa.
Inspection process to ensure the quality of Bottled Drinking Water “ASA”
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
134
The amount of Working Advance in 2014 was Rp 1.117,97 million or increase 104,07% compared to 2013 that was Rp 546,80 million. It was used to finance the company’s operation that still on accountability process.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Beban Dibayar di Muka
Prepaid Expense
Beban Dibayar di Muka Perusahaan pada 2014 adalah sebesar Rp 1.130,85 juta, mengalami peningkatan 440,84% dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp 209,09 juta.
Prepaid expense for 2014 was Rp 1.130,85 million, increase 440,84% compared to Rp 209,09 million in 2013.
Saldo Beban Dibayar di Muka terdiri atas pembayaran premi kepada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang merupakan asuransi jiwa untuk Dewan Pengawas & Direksi sebesar Rp971,58 juta, PT Jasa Raharja (asuransi untuk kendaraan dinas) sebesar Rp20,17 juta, dan sewa rumah dibayar di muka untuk proyek pekerjaan jasa Konstruksi & Peralatan, serta biaya izin keramaian Pariwisata Selorejo.
The balance of prepaid expense consist of premium payment to PT Asuransi Jiwasraya (Persero) for Board of Trustees and Directors for Rp 971,58 million, PT Jasa Raharja which is insurance for the official vehicles for Rp 20,17 million and house rent for Construction and Equipment Project, also the fees for crowd permit cost.
Pendapatan Yang Akan Diterima
Accrued Revenue of Third Party
Saldo Pendapatan Yang Akan Diterima Perusahaan pada 2014 adalah sebesar Rp 42.136,80 juta atau mengalami peningkatan 24,86% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 33.745,70 juta. Jumlah tersebut merupakan pendapatan Perusahaan yang akan diterima per 31 Desember 2014 yang penagihannya akan dilakukan pada bulan berikutnya. Pendapatan yang Akan Diterima berasal dari pelanggan pembangkitan listrik, PDAM, industri, pariwisata, sewa peralatan, jasa konstruksi, laboratorium lingkungan, sewa lahan, jasa penyedia air minum, unit usaha diklat, dan lain-lain.
The balance of company’s Accrued Revenue of Third Party in 2014 was Rp 42.136,80 million, uplift for 24,86% compared to 2013 that was 33.745,70 million. The amount was revenue that the company received as per December 31st 2014 that the collection was done on the next month. The Accrued Revenue of Third Party comes from the customers of electrical power, PDAM, industrial, tourism, equipment rental, construction service, environmental laboratory, land rental, drinking water supply service, workshop and education business unit, etc.
Persediaan Persediaan Perusahaan pada 2014 adalah sebesar Rp 1.324,90 juta, mengalami pertumbuhan 18,57% dibandingkan persediaan tahun 2013 yang sebesar Rp 1.117,33 juta. Persediaan mengalami peningkatan terutama didorong oleh persediaan barang jadi dan perlengkapan AMDK.
Inventory
Aset Tidak Lancar
Non Current Asset
Jumlah Aset Tidak Lancar Perusahaan pada 2014 adalah sebesar Rp 143.059,49 juta, meningkat 52,55% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 93.774,80 juta. Peningkatan Aset Tidak Lancar tersebut terutama didorong oleh meningkatnya jumlah aset tetap dan aset lain-lain.
The amount of non current asset in 2014 was Rp 143,059,49 million, grow for 52,55% from 2013 that was Rp 93.774,80 million. The growth of non current asset was driven by the increase of fixed asset and other assets.
Company’s inventory in 2014 was Rp 1.324,90 million, grow for 18,57% from 2013 that was Rp 1.117,33 million. The inventory was increase for the stock of goods and AMDK equipment.
Aset Tidak Lancar (dalam juta rupiah) Current Assets (in millions rupiah) Uraian
2014
2013
Pertumbuhan | Growth (%)
Description
Aset Pajak Tangguhan
9.112,32
9.678,72
(5,85)
Penyertaan
5.574,24
5.574,24
-
126.235,73
78.078,04
61,67
0,000274
0,000274
-
2.137,20
443,80
381,56%
Other Assets
143.059,49
93.774,80
52,55%
Total
Aset Tetap Aset Tidak Digunakan Aset Lain-Lain Jumlah
135
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Deferred Tax Asset Invesment Fixed Assets Unusable Asset
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Proses produksi air minum dalam kemasan asa. Production process of Bottled Drinking Water “ASA”
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Asset
Jumlah Aset Pajak Tangguhan pada 2014 adalah sebesar Rp9.112,32 juta, menurun 5,85% dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp 9.678,72 juta. Akun aset pajak tangguhan merupakan pos penampungan perbedaan pengakuan beban pajak antara akuntansi dan perhitungan fiskal sesuai dengan PSAK No. 46. Perbedaan tersebut merupakan perbedaan temporer penghitungan besarnya prosentase penyusutan aset tetap berdasarkan metode garis lurus (straight line method) yang persentasenya tidak sama dengan penyusutan yang digunakan dalam perpajakan, beban penyisihan kerugian piutang usaha, beban tantiem, beban penurunan nilai aset tetap, dan pencadangan kewajiban imbalan pasca kerja (IPK).
The amount of Deferred Tax Asseton 2014 was Rp 9.112,32 million, sliding 5,85% compared to 2013 that was RP 9.678,72 million. Deferred Tax Asset account was post for circulation of tax charges between fiscal and accounting according to PSAK no. 46. That was temporary different calculation on the amount of depreciation asset precentage based on straight line method in which has different precentage with tax depreciation, depreciation expenses of payable trade, tantiem expenses, fixed asset value expenses and obligatory reverse of post retirement obligation (IPK) Invesment
Penyertaan Penyertaan atau investasi pada entitas lain pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 5.574,24 atau tidak mengalami perubahan dibanding Penyertaan pada 2013. Jumlah tersebut merupakan nilai investasi jangka panjang dengan penyertaan saham pada PT BUMN Hijau Lestari I dan PT PEN. Aset Tetap Aset Tetap Perusahaan pada tahun 2014 adaah sebesar Rp 126.235,73 juta, mengalami peningkatan 61,67% dibandingkan Aset Tetap pada 2013 yang sebesar Rp 78.078,04 juta. Peningkatan nilai Aset Tetap terutama dipengaruhi oleh pengadaan tanah, bangunan/gedung, dan alat berat dan kendaraan. Aset Tidak Digunakan dalam Operasi
Equity participation or investment to other entity in 2014 was Rp 5.574,24 million or not changing from 2013. That amount was long term investment with equity participation to PT BUMN Hijau Lestari and PT PEN Fixed Assets The fixed asset on 2014 was Rp 126.235,73 million, increase 61,67% compared to 2013 that was Rp 78.078,04 million. The increase was affected by the procurement of land, building, heavy equipment and vehicles. Non Productive Assets
Jumlah Aset Tidak Digunakan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 274 atau tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun 2013. Jumlah tersebut merupakan saldo aset yang tidak digunakan dalam operasional Perusahaan karena kondisinya yang rusak berat sehingga tidak dapat digunakan lagi.
Total Unusable Assets in 2014 was Rp 274 or unchanged compared to 2013. This amount represents the balance of assets that are not used in the Company’s operations because the condition is severely damaged that it can not be used anymore.
Aset Lain-Lain
Other Assets
Jumlah Aset Lain-Lain Perusahaan pada 2014 sebesar Rp 2.137,20 juta, mengalami peningkatan 381,56% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 443,80 juta.
The balance of other assets has raised for 381,56% from Rp 443,80 billion at the end of 2013 to Rp 2.137,20 billion at the end of 2013.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
136
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
LIABILITAS
LIABILITY
Total Liabilitas Perusahaan pada 2014 adalah Rp 49.458,24 juta, mengalami penurunan 37,32% dibandingkan Liabilitas 2013 sebesar Rp 67.920,60. Jumlah Liabilitas 2014 tersebut terdiri atas Liabilitas Jangka Pendek Rp 40.222,77 juta dan Liabilitas Jangka Panjang Rp 9.235,46 juta.
Total amount of liability in 2014 was Rp 49.458,24 million, sliding down for 37,32% compared to 2013 that was Rp 67.920,60 million. It was consist of short-term liability Rp 40.222,77 million and long-term liability Rp 9.235,46 million.
Liabilitas (dalam juta rupiah) Liability (in million Rp) Uraian
2014
2013
Pertumbuhan | Growth (%)
Description
Liabilitas Jangka Pendek
40.222,77
56.976,06
(29,40)
Short-Term Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
9.235,46
10.944,47
(15,61)
Long-Term Liabilities
49.458,24
67.920,60
(37,32)
total
Jumlah
Proses analisa kualitas air di laboratorium Kualitas Air Perum Jasa Tirta I. Analyze process of water quality in Water Quality Laboratory of PJT I
Liabilitas Jangka Pendek
Short-Term Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek Perusahaan pada 2014 adalah sebesar Rp40.222,77 juta, atau mengalami penurunan 29,40% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp56.976,06 juta. Penurunan Liabilitas Jangka Pendek karena turunnya Liabilitas Usaha, Liabilitas Pajak, dan Liabilitas Jangka Pendek Lain.
Short-term liability in 2014 was Rp 40.222,77 million or sliding down for 29,40% compared to 2013 that was Rp 56.976,06 million. The slide was caused by the decrease of account payables, tax liability and other current liabilities.
Liabilitas Jangka Pendek (dalam juta rupiah) Short-term Liability (in million Rp) Uraian
2014
2013
Pertumbuhan | Growth (%)
Description
Liabilitas Usaha
23.288,58
33.053,31
(29,54)
Account Payables
Liabilitas Pajak
5.480,04
10.375,77
(47,18)
Tax liabilities
Pendaparan Diterima di Muka
1.180,31
647,54
82,27
Unearned Revenue
Liabilitas Jangka Pendek Lain
10.273,82
12.899,42
(20,35)
Other Current Liabilities
Jumlah
40.222,77
56.976,06
(29,40)
total
137
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Liabilitas Jangka Panjang
Long-term Liability
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Perusahaan pada 2014 adalah sebesar Rp 9.235,46 juta, mengalami penurunan 15,61% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 10.944,47 juta. Liabilitas Jangka Panjang Perusahaan terdiri atas Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja dan Kewajiban kepada Pihak yang Berelasi.
Total of long-term liability in 2014 was Rp 9.235,46 million that was decrease from Rp 10.944,47 million in 2013. Long-term liability consist of liability of afterwork return and obligatory to related parties.
Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja pada 2014 sebesar Rp 9.235,46 juta, mengalami pertumbuhan 17,17% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 7.881,47 juta. Jumlah tersebut merupakan kewajiban Imbalan Pasca-Kerja berdasarkan hasil perhitungan aktuaria untuk pegawai Organik dan Non-Organik Tak Berjangka berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perusahaan dengan Organisasi Pegawai, serta PSAK Nomor 24 (Revisi 2004) tentang Imbalan Kerja.
Liability of post retirement obligation in 2014 was Rp 9.235,46 million that was increase from Rp 7.881,47 million in 2013. That amount was obligatory post retirement obligation that based on actuarial calculations for permanent and nonpermanent employees according to Enactment no 13/2003 regarding Employment and Work Agreement between the Company and Union Labor also PSAK no 24 (2004 revised) about employee benefits.
Pada 2014, Perusahaan menggunakan jasa aktuaria PT Quattro Asia Consulting sesuai laporannya No. 0116/QAC/ XX/2014 tanggal 31 Desember 2014. Tahun 2013, Perusahaan menggunakan jasa aktuaria PT Bina Putera Jaga Hikmah sesuai laporan No. 033/PSAK-BJH/I-2014 tanggal 13 Januari 2014.
In 2014, the company use actuaria service of PT Quattro Asia Consulting based on report no 0116/QAC/XX/2014 dated December 31st 2014. In 2013, the company use actuaria service of PT Bina Putera Jaga Hikmah based on report no 033/ PSAK/BJH/I-2014 dated January 13th 2014.
Kewajiban Pihak yang Berelasi pada tahun 2014 adalah Rp 0 dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 3.063,06 juta. Kewajiban kepada Pihak yang Bereleasi merupakan liabilitas komitmen pembelian saham PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II atas pemegang saham lainnya pada pihak yang berelasi, yaitu PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara XII, dan PT Petrokimia Gresik masing-masing sebesar Rp 1.021,02 juta. Pada 2014, liabilitas komitmen pembelian saham tersebut telah dibayarkan.
Obligation to the related parties in 2014 was Rp 0 compared to Rp 1.063,06 million in 2013. Obligation to related parties is liability commitment of buying shares of PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II for other shareholders to the related parties, which are PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara XII and PT Petrokimia Gresik each for Rp 1.021,02 million. In 2014, liability commitment of buying shreas has paid.
Liabilitas Jangka Panjang (dalam juta rupiah) Long-Term Liabilities (in millions of rupiah) Uraian
2014
Imbalan Pasca-Kerja Kewajiban kepada Pihak yang Berelasi Jumlah
2013
Pertumbuhan | Growth (%)
9.235,46
7.881,47
0
3.063,06
9.235,46
10.944,47
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
138
(17,17)
Description Post Retirement Obligation Obligations to with Related Parties
(15,61)
Total
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
EKUITAS
EQUITY
Jumlah Ekuitas Perusahaan pada 2014 sebesar Rp 349.245,83 juta atau mengalami peningkatan 18,20% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 295.372,83 juta. Kenaikan tersebut didorong oleh peningkatan Cadangan Tujuan dan laba tahun berjalan.
Total equity in 2014 was Rp 349.245,83 million or increase 18,205 compared to 2013 that was Rp 295.372,83 million. The increase was driven by the Purposes Provision and Current Year Profit.
Ekuitas (dalam juta rupiah) Equity (in millions of rupiah) Uraian
2014
2013
Pertumbuhan | Growth (%)
Description
Penyertaan Modal Negara
31.701,25
31.701,25
-
Government Capital
Cadangan Umum
48.304,71
48.304,71
-
General Reserves
Cadangan Tujuan
202.075,86
153.412,02
31,72
Purposes Provision
Jumlah Cadangan & Modal
282.081,83
233.417,99
20,84
Total Reserves and Capital
-
-
67.163,99
61.954,83
349.245,83
295.372,83
Laba Ditahan Laba Tahun Berjalan Jumlah
-
Retained Earning
8,4
Current Year Profit Total
18,20
Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak Dan Laba Rugi Komprehensif
NETT PROFIT (LOSS) AFTER TAX AND COMPREHENSIVE PROFIT (LOSS)
Realisasi total laba komprehensif tahun 2014 adalah Rp 67.164,00 juta atau mengalami peningkatan 8,4% dibanding tahun 2013 yang sebesar 61.954,83 juta. Jika dibandingkan dengan RKAP 2014, realisasi Laba Komprehensif mencapai 107,1% dari RKAP.
Realization of total comprehensive profit in 2014 was Rp 67.164 million or increase for 8,4% compared to Rp 61.954,83 million in 2013. Compared to RKAP 2014, realization of Comprehensive Profit has reach 107,1% against RKAP.
Laporan Laba (Rugi) Komprehensif (dalam juta rupiah) Consolidated Profit (Loss) Comprehensive (in millions of rupiah) Uraian
2014
Pertumbuhan growth(%)
2013
Description
Pendapatan Usaha
319.984,98 332.625,34
(3,8)
Operating Revenues
Beban Usaha
249.982,66 244.393,59
2,3
Operating Expense
Laba (Rugi) Usaha
70.002,31
Pendapatan di Luar Usaha
20.935,69
10.724,72
95,2
Other Income
5.211,01
13.951,34
(62,6)
Other Expenses
15.724,68
(3.226,62)
-
Other Profit (Loss)
-
-
-
Nett Profit (Loss) of Associated Company
85.726,99
85.005,12
0,8
Beban di Luar Usaha Laba (Rugi) di Luar Usaha Bagian Laba/Rugi Bersih Perusahaan Asosiasi Laba (Rugi) sebelum Pajak
88.231.84
(20,7)
Operating Profit
Profit (Loss) before Tax
Pajak Penghasilan
18.017,82
18.550,29
(2,9)
Income Tax
Laba (Rugi) setelah Pajak
67.709,17
66.454,83
1,9
Profit (Loss) after Tax
(726,90)
(5.999,99)
(87,9)
Other Comprehensive Revenue (Reverse)
181,72
1.499,99
(87,9)
Related tax
(545,17)
(4.499,99)
(87,9)
Other Comprehensive Revenue (Reverse) on ongoing year after Related Tax
67.163,99
61.954,83
8,4
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain Pajak Terkait Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain Tahun Berjalan setelah Pajak Terkait Laba (Rugi) Komprehensif
139
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Comprehensive Profit (Loss)
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Pendapatan Usaha
Operating Revenue
Realisasi Pendapatan Usaha pada 2014 adalah sebesar Rp 319.984,98 juta, menurun 3,8% dibandingkan realisasi 2013 yang sebesar Rp332,625,34 juta. Jika dibandingkan dengan RKAP 2014, realisasi Pendapatan Usaha mencapai 87,9% dari RKAP 2014. Penurunan pendapatan terutama didorong oleh penurunan pendapatan usaha dari jasa layanan air untuk pembangkitan listrik.
Realization of operating revenue in 2104 was Rp 319.984,98 million, decline 3,8% compared to 2013 that was Rp 332.625,34 million. It is reached 87,9% against RKAP 2014. It was caused by the slide down of business income of water service of electrical plant.
Pendapatan Usaha (dalam juta rupiah) Operating Revenue (in million rupiah) Uraian
2014
Pengusahaan SDA Air Baku Listrik PDAM Industri
2013
Pertumbuhan Growth (%)
Description
176.426 51.836 52.626
207.806 42.553 45.870
(15,1) 21,8 14,7
Bulk Water Resource Comm. Operation Electricity PDAM Industry
Pengusahaan SDA Non-Air Baku PLTA/PLTM Layanan Air Minum Usaha Lainnya
1.500 904
1.300 791
15,4 14,2
Non-Bulk Water Resource Comm. Operation Hydropower / Micro Power Plants Water Services Other Business
Pengusahaan Non-SDA Pariwisata Jasa Konstruksi dan Peralatan Jasa Konsultansi Jasa Laboratorium Lingkungan AMDK Pemanfaatan Lahan Jasa Lain-Lain
11.312 13.821 30 4.090 3.786 3.333 321
14.139 9.497 1.051 3.716 2.719 3184 10.725
319.985
332.625
Jumlah
Non-Water Resource Comm. Operation Tourism Construction Services And Equipment Consulting Services Environmental Laboratory Services Bottled Drinking Water Land Use Other Services (3,8)
Total
Beban Usaha
Operating Expense
Realisasi Beban Usaha pada 2014 sebesar Rp.249.982,67 juta, meningkat 2,3% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp244.393,59 juta. Jika dibandingkan dengan RKAP 2014, realisasi Beban Usaha adalah 86,6% dari RKAP. Beban Usaha Perusahaan terdiri atas Beban Usaha Jasa Pengelolaan Sumberdaya Air (SDA) dan Non-Pengelolaan SDA.
Realization of operating expense in 2014 was Rp 249.982,67 million, uplift 2,3% compared to 2013 that was RP 244.393,59 million. It was 86,6% against RKAP 2014. It is consist of operating expense of water resource management service and non-water resource management service.
Realization of Operating Expense of Water Resource Management Service
Realisasi Beban Usaha Jasa Pengelolaan SDA Realisasi Beban Usaha Jasa Pengelolaan SDA tahun 2014 sebesar Rp.223.797,13 juta atau meningkat 2,1% dibandingkan 2013 dan 87,6% dari RKAP 2014.
Realization of Operating Expense of Water Resource Management Service on 2014 was Rp 223.797,13 million or increase 2,1% compared to 2013 and 87,6% against RKAP 2014.
Beban Usaha Jasa Pengelolaan SDA di bawah RKAP terutama karena rendahnya realisasi Beban O&P Sumber Air Sarana & Prasarana SDA. Hal tersebut disebabkan antara lain pekerjaan Hauling Spoilbank A dan C di Sengguruh tercapai 77,96% dari target karena terkendala cuaca yang tidak memungkinkan pekerjaan dilanjutkan, pekerjaan Perbaikan Spillway KTH Giringan tercapai 83% terkendala pemasangan pintu yang tertunda menunggu kondisi optimal tampungan KTH Giringan (elevasi muka air rendah), serta kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tahun 2014, ditunda/diundur pelaksanaannya
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Operating Expense of Water Resource Management Service was under RKAP as the low realization of operational expense of water resource infrastructure and facility. It was driven by Hauling Spoilbank works A and C in Sengguruh accomplished 77,96% from target as caused by bad weather, Spill way Service works in KTH Giringan accomplished 83% caused by the postponed of watergate installation waited for the optimum condition of KTH Giringan (low surface elevation), also the activity of Weather Modification Technology on 2014 has been
140
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
karena kendala terkait terbatasnya ketersediaan jumlah pesawat terbang yang masih dalam periode pemeliharaan dan perbaikan.
postponed realted to the limited number of the planes for reparation and maintenance.
Beban Usaha Jasa Non Pengelolaan SDA
Realization of Operating Expense of Non-Water Resource Management Service
Realisasi Beban Usaha Jasa Non-Pengelolaan SDA tahun 2014 sebesar Rp.26.185,54 juta, meningkat 4,2% dibanding tahun 2013 atau 78,6% dari RKAP 2014. Beban Usaha Jasa Non Pengelolaan SDA tahun 2014 ditekan seiring tidak tercapainya Pendapatan Usaha Jasa Non Air, utamanya pendapatan Jasa Pariwisata dan Jasa Konsultansi.
Realization of Operating Expense of Non-Water Resource Management Service on 2014 was Rp 26.185,54 million, increase 4,2% compred to 2013 or 78,6 against RKAP 2014. Realization of Operating Expense of Water Resource Management Service decline for the unrealized of non-water service reenue, mainly Tourism and Consultancy.
Beban Usaha (dalam juta rupiah) Operating Expenses (in million Rp) Uraian Beban Usaha Jasa Pengelolaan SDA Beban Pengelolaan SDA Beban Operasional SDA Beban Overhead Kantor Pengelola BEBAN USAHA JASA PENGELOLAAN NON SDA Beban Operasional Beban Overhead Jumlah Beban Usaha
2014
165.162 1.325 57.309
Pertumbuhan Growth (%)
2013
160.903 1.488 56.861
Description
2,6 (10,9) 0,7
Operating Expenses of Water Resource Management SERVICE Water Resource Management Expenses Water Resources Operating Expenses Expenses of Water Resource Management
24.141 2.045
23.180 1.960
4,1 4,3
Operating Expense of Non-Water Resource Management SSERVICE Operating Expenses Overhead Expenses
249.982
244.393
2,3
Total Operating Expenses
Laba Usaha
Operating Profit
Laba Usaha Perusahaan tahun 2014 adalah sebesar Rp70.002,31 juta atau menurun 20,7% dibandingkan realisasi 2013 dan 93,0% dari RKAP 2014. Penurunan Laba Usaha karena karena tidak tercapainya pendapatan usaha (87,9% dari RKAP) meskipun beban usaha bisa dikendalikan (86,6% dari RKAP).
Operating Profit in 20141 was Rp 70.002,31 million or decline 20,7% compared to 2013 realization and 93,0% against RKAP 2014. It was driven by the unaccomplished operating revenues (87,9% against RKAP) though operating expense can be controlled.
Pendapatan di Luar Usaha
Other Income
Realisasi Pendapatan di Luar Usaha tahun 2014 sebesar Rp20.935,70 juta atau meningkat 95,20% dibanding realisasi 2013 dan 118,08% dari RKAP 2014. Kenaikan tersebut karena pendapatan jasa bank mencapai 165,0% dari target, dan adanya pendapatan dari Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Piutang 100% atas piutang PT. Indonesia Power dan PT Virama Karya, yang diterima pembayarannya pada 2014.
Realization of other income in 2014 was Rp 20.935,70 million or increase 95,20% compared to 2013 and 118,08% against RKAP 2014. The improvement caused by bank service revenue has reached 165% from target and there was revenue from the CKPN receivable 100% on the receivable of PT Indonesia Power and PT Virama Karya that the payment was received in 2014.
Pendapatan di Luar Usaha (dalam juta rupiah) Other Business Revenue (in million rupiah) Uraian Jasa Bank Pendapatan Penyisihan Piutang & Aset Lain Lain-Lain Jumlah
2014
2013
13.036 8.021 6.624 0 1.275 2.703 20.935 10.725
Pertumbuhan Growth (%) 62,52 (52,83) 95,20
141
Description Interest Income Recovery of Allowance Doubtfull Account Other Revenue Total
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Beban di Luar Usaha
Other Expenses
Realisasi Beban di Luar Usaha sebesar Rp5.211,01 juta atau menurun 62,6% dibandingkan realisasi 2013 dan 215,3% dari RKAP 2014. Beban di Luar Usaha terdiri atas beban sanksi tidak tercapainya Program Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (PJPSDA) kepada PT Pembangkitan Jawa Bali (PT. PJB) berdasarkan Perjanjian Pelayanan Jasa Air antara PJT I dengan PT. PJB, dan adanya beban MoU dan konsultasi hukum/pendampingan Kejaksaan untuk proses pengadaan tanah serta bangunan dan sebagainya, beban penyelesaian kasus hukum gugatan atas kepemilikan Wisma Ijen dan lainlain, beban penurunan nilai aset, beban pemeriksaan KAP, fee manajemen Hotel Inna, dan beban di luar usaha lainya.
Realization of other expenses was Rp 5.211,01 million or decline 62,6% compared to 2013 and 215,3% against RKAP 2014. Other expenses consist of sanction expenses of the unaccomplished PJPSDA of PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) based on the Water Service Agreement between PJT I and PT PJB, the existing of MoU expense and law consultancy from the Attorney for land and building procurement process, law cases expenses of Wisma Ijen ownership case, declining of asset value expense, KAP investigation expense, Hotel Inna management expense, and other expenses.
Beban di Luar Usaha (dalam juta rupiah) Other Expenses (in millions of rupiah) Uraian
2014
Beban Penyisihan Piutang
Pertumbuhan Growth (%)
2013
Description
0
10.968
(100)
Bad Debt Expense
540
0
-
Responsibility Expenses
Lain-Lain
4.671
2.984
56,53
Others
Jumlah
5.211
13.951
(62,64)
total
Beban Tanggung Jawab Sosial
ARUS KAS
CASHFLOW
Pada periode akhir tahun 2014, Kas dan Setara Kas Perusahaan mencapai Rp 181.276,73 juta atau mengalami penurunan 10,7% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp203.008,54 juta. Penurunan terjadi karena penerimaan kas bersih dari aktivitas operasi tahun 2014 sebesar Rp.54.989,71 juta, sedangkan pengeluaran kas bersih untuk aktivitas investasi dan pendanaan masing-masing sebesar Rp.61.734,53 juta dan Rp.14.987,00 juta.
At the end of 2014, Cash and Equivalent has reached Rp 181.276,73 million or decline for 10,7% compared to 2013 that was Rp 203.008,54 million. It caused by nett receivable cash of operational activity on 2014 was Rp 54.989,71 million, while the cash expense on investment and funding activity each was Rp 61.734,53 million and Rp 14.987 million.
Arus Kas (dalam juta rupiah) Cashflow (in million Rp) Uraian
2014
2013
Pertumbuhan Growth (%)
Description
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
54.989,71
73.595,19
25,28
Cash Flows from Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(61.734,52)
(13.843,44)
345,94
Cash Flows from Investing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(14.987,00)
(1.044,00)
1.335,53
Cash Flows from Financing Activities
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
(21.731,81)
58.707,75
(62,98)
Increase (Decrease) in Net Cash and Cash Equivalents
Kas dan Setara Kas Awal Periode
203.008,54
144.300,79
40,68
Cash and Cash Equivalents Beginning Period
Kas dan Setara Kas Akhir Periode
181.276,73
203.008,54
10,70
Cash and Cash Equivalents End of Period
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
142
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIO
Rasio Rentabilitas
Rentability Ratio
Rentabilitas atau kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan laba pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang signifikan, disebabkan adanya kenaikan laba tahun berjalan. Pada tahun 2011 sampai dengan 2014 mengalami penurunan, disebabkan peningkatan total aset lebih besar dari peningkatan laba tahun berjalan perusahaan.
Rentability or company’s ability to create revenue has significantly change on 2010, it was caused by the increase profit of the current year. There was decline on 2010 to 2014 caused by the increase of total asset of the current year.
Rasio Likuiditas Rasio likuiditas tiap tahun mengalami kenaikan karena kenaikan aset lancar lebih tinggi dari kenaikan liabilitas jangka pendek. Rasio Kas (cash ratio) selama 5 tahun dapat mencapai di atas 100% yang berarti kas dan setara kas yang tersedia dapat mencukupi untuk memenuhi seluruh liabilitas jangka pendeknya. Tahun 2014 terjadi penurunan aset lancar yang diiringi penurunan liabilitas jangka pendek yang berakibat terjadi kenaikan cash ratio yang signifikan. Hal tersebut disebabkan penurunan liabilitas jangka pendek yang lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan aset lancar dari tahun 2013.
Liquidity ratio has raised every year for the increase of current asset is higher than the increase of short-term liability. Cash ratio on 5 years able to reach more than 100% which means the available cash and equivalent is enough to fund all the shortterm liablity. Bu 2014 there was decline of current asset along with the decline of short-term liability which caused significant increase of cash ratio. It was driven by the decline of short-term liability which was higher than current asset decline on 2013.
Rasio Solvabilitas
Solvability Ratio
Rasio solvabilitas untuk assets to debt ratio selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan yang menunjukkan bahwa total aset perusahaan yang dibiayai dari utang baik jangka pendek maupun jangka panjang semakin kecil.
Solvability ratui on assets to debt ratio has been increase for the last 5 years. It shows thatthe total assets that funded from short-term and long-term debt is getting smaller in amount.
Untuk debt to equity ratio selama 5 tahun mengalami penurunan yang disebabkan perbandingan antara total liabilitas dan total ekuitas semakin menurun sehubungan dengan semakin meningkatnya ekuitas, karena penambahan cadangan dari alokasi laba. Semakin rendah DER menunjukan kinerja keuangan perusahaan semakin baik karena kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan modal sendiri semakin besar.
For debt to equity ratio has been decline in 5 years, caused by the comparison between total liabilty and total equity is decline along with the raise of equity since there was additional reverse from revenue allocation. The lower DER shows that company financial perfromance is getting better for its ability to fulfill its obligation with its own source is getting bigger.
Rasio Return on Asset
Return on Asset Ratio
Rasio return on asset tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami penurunan karena rata-rata peningkatan total aset lebih besar daripada peningkatan laba. Peningkatan total aset sebesar 119,9%, sedangkan peningkatan laba setelah pajak dan laba sebelum pajak sebesar 108,6% dan 108,4%.
Return on asset ration on 2010 to 2014 was decline for the average increase of total asset is higher than revenue increase. The increase of total asset was 119,9% while the increase of profit after tax and profit before tax were each 108,6% and 108,4%.
Rasio Aktivitas Collection period atau jangka waktu penerimaan piutang usaha (tingkat kolektibilitas piutang) selama lima tahun terakhir berfluktuatif. Dalam tahun 2010 sampai dengan 2013, rata rata penerimaan piutang usaha sebesar 35 hari. Dalam tahun 2014, rata-rata penerimaan piutang usaha dapat ditekan menjadi 3 hari
143
Liquidity Ratio
Activity Ratio Collection period or acceptance period of account receivable (collectibility level of receivables) of the last 5 years were fluctuative. From 2010 to 2013, the collection period of account receivable is 35 days. In 2014 it was reduced into 30 days.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Rasio Keuangan Perusahaan Company Financial Ratio No
Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
Rentabilitas
1
a. ROE (%)
55,22
32,27
28,41
26,95
24,29
b. ROI (%)
37,28
26,55
25,78
25,32
24,83
a. Current ratio (%)
272,74
300,22
341,32
473,04
635,57
b. Cash ratio (%)
173,18
220,45
231,48
356,30
450,68
34
33
44
31
30
136,60
110,26
97,36
95,44
86,73
73,04
74,37
77,66
81,30
87,60
Likuiditas
2
Aktivitas
3
a. Collection Period of Receivable (hari) b. Total Aset Turn Over (%) c. Total Modal Sendiri thd Total Aset (%)
Pengerukan sedimen Kali Surabaya | Sediment dregging in Surabaya River STRUKTUR MODAL
CAPITAL STRUCTURE
Perusahaan mendesain struktur modal yang seimbang dengan mengutamakan struktur yang ditopang oleh ekuitas (modal sendiri). Pada 2014, aset Perusahaan dibiayai liabilitas sebesar 12,40% dan dibiayai ekuitas sebesar 87,60%. Pada 2013, aset yang dibiayai liabilitas adalah sebesar 18,70% dan dibiayai ekuitas sebesar 81,30%. Hal tersebut menunjukkan aset Perusahaan semakin didominasi oleh modal sendiri dibanding liabilitas.
The company designed a balance capital structure that prioritize equity structure (owned capital). On 2014, company asset was funded by liability for 12,40% and equity for 87,60%. On 2013, company asset was funded by liability for 18,70% and equity for 81,30%. It shows that company’s asset was more dominated by owned capital than liability.
Struktur Modal
2014
Liabilitas
2013
Capital Structure
49.458,24
67.920,60
Liability
Ekuitas
349.245,83
295.372,83
Equity
Aset
398.704,07
363.293,43
Asset
Kebijakan Struktur Modal
Capital Structure Policy
Perusahaan mendesain kebijakan struktur modal yang menyeimbangkan antara modal sendiri dan liabilitas dari pihak lain. Secara umum, kebijakan struktur permodalan perusahaan adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana Perusahaan untuk mencapai tujuan Perusahaan serta memberikan nilai tambah optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.
The company designed capital structure policy that balance owned capital and liablity from other parties. Generally, company policy of capital structure is to improve efficiency and effectivity on using company’s fund to reach company’s goal and give optimum added value to every stakeholders.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
144
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
MATERIAL BOND FOR CAPITAL GOODS INVESTMENT
Perusahaan tidak mempunyai ikatan material untuk investasi barang modal pada tahun 2014.
The company has no material bond for capital goods invstment on 2014
INVESTASI BARANG MODAL
CAPITAL GOODS INVESTMENT
Perusahaan melakukan investasi barang modal untuk mendukung kegiatan operasional dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Realisasi Investasi tahun 2014 adalah sebesar Rp 60.697,93 juta atau mengalami peningkatan 303,72% dibandingkan realisasi investasi 2013 yang sebesar Rp15.034,64 juta, namun 57,8% dari Realokasi RKAP 2014 sesuai persetujuan Dewan Pengawas Nomor : S-20A/DW/X/2014 tanggal 23 Oktober 2014 tentang Persetujuan Perubahan Investasi Tahun 2014. Peningkatan realisasi investasi mencerminkan komitmen Perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja dan memberi nilai tambah optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.
The company conducted capital investment to support operational activity and to improve service quality to the customers. Investment realization on 2014 was Rp 60.697,93 million or improve 303,72% compared to 2013 that was Rp 15.034,64 million, 57,8% against RKAP 2014 reallocation, according to the Approval of Board of Trsutees no : S-20A/DW/ X/2014 dated October 23rd 2014 regarding Approval of Investmnet Changes 2014. The improvement on investment realization shows company’s commitment on improving its performance and giving optimum added value to every stakeholders.
Penjelasan tentang Investasi Perusahaan pada 2014 dijelaskan dalam tabel berikut ini:
The description on company investment on 2014 are depicted on below table:
Investasi Perusahaan (dalam juta rupiah) Company Investment (in million Rp) Jenis Investasi
Jumlah
Penjelasan
29.511,17
Pembelian tanah spoil bank Waduk Sengguruh Rp12.251,99 juta dan tanah untuk kantor perwakilan Jakarta Rp17.259,17; menggunakan dana internal Perusahaan. Tujuan investasi ini untuk mendukung kinerja operasional Perusahaan. Purchase of spoil bank for Sengguruh dam Rp 12.251,99 million and for Jakarta Representative Office Rp 17.259,17 using company internal funds. The purpose of this investment is to support company's operational performance.
14.791,20
Pembelian sejumlah peralatan mesin; mengunakan dana internal Perusahaan. Tujuan investasi ini untuk memperkuat kinerja operasional Perusahaan. Purchase of several machinery equipments using company internal funds. The purpose of this investment is to support company's operational performance.
Peralatan Umum General Equipment
2.926,57
Pembelian sejumlah peralatan pendukung kegiatan Perusahaan; menggunakan dana internal Perusahaan. Tujuan investasi ini untuk memperkuat kinerja operasional Perusahaan. Purchase of several equipment to support company activities using company internal funds. The purpose of this investment is to support company's operational performance.
Peralatan Kantor Office Equipment
902,73
Pembelian peralatan kantor; menggunakan dana internal Perusahaan. Tujuan investasi ini untuk memperlancar kegiatan operasional kantor. Purchase of office equipment using company internal funds. The purpose of this investment is to support company's operational performance.
762,83
Pembelian peralatan pendukung teknologi informasi; menggunakan dana internal Perusahaan. Tujuan investasi ini untuk meningkatkan kualitas operasional Perusahaan. Purchase of IT support equipment using company internal funds. The purpose of this investment is to support company's operational performance.
1.383,86
Investasi pengembangan pengusahaan sumberdaya air; menggunakan dana internal Perusahaan. Tujuan investasi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan. Investment on water resource commercial development using company internal funds. The purpose of this investment is to support company's operational performance.
4.764,73
Investasi pengembangan pengusahaan jasa non-sumberdaya air, menggunakan dana internal Perusahaan. Tujuan investasi untuk meningkatkan kinerja bisnis jasa non-sumberdaya air. Investment on non-water resource commercial development using company internal funds. The purpose of this investment is to support company's operational performance.
Tanah Land
Peralatan Mesin Machinery Equipment
Pengembangan TI IT Performance Pengembangan Jasa Air Water Service Development Pengembangan Jasa Non-Air Non-Water Service Development
145
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Perbandingan Antara Target Awal Tahun, Realisasi Tahun 2014, Serta Proyeksi Tahun 2015 Comparison Between Target At Beginning Of Year, The Realization Of 2014, 2015 And Projection
Target, Realisasi, dan Proyeksi Laba Rugi (dalam juta rupiah) Target, Realization and Profit (loss) Projection (in million Rp) Realisasi 2014
Uraian
RKAP 2014
Pencapaian (%)
Proyeksi 2015
Description
Pendapatan Usaha
319.984,98
363.984,98
87,9
431.260,00
Operating Revenue
Beban Usaha
249.982,66
288.650,00
86,6
337.780,00
Operating Expense
Laba (Rugi) Usaha
70.002,31
75.270,00
93,0
93.480,00
Operating Profit (Loss)
Pendapatan di Luar Usaha
20.935,69
9.600,00
218,1
11.500,00
Other Income
5.211,01
2.420,00
215,3
1.550,00
Other Expenses
15.724,68
7.180,00
219,0
9.950,00
Other Profit (Loss)
-
100,00
-
-
Nett Profit (Loss) of Associated Company
Laba (Rugi) sebelum Pajak
85.726,99
82.550,00
103,8
103.430,00
Profit (Loss) before Tax
Pajak Penghasilan
18.017,82
19.810,00
91,0
24.820,00
Income Tax
Laba (Rugi) setelah Pajak
67.709,17
62.740,00
107,9
78.610,00
Profit (Loss) after Tax
(726,90)
-
-
-
Other Comprehensive Revenue (Reverse)
181,72
-
-
-
Related tax
(545,17)
-
-
-
Other Comprehensive Revenue (Reverse) on ongoing year after Related Tax
67.163,99
62.740,00
78.610,00
Comprehensive Profit (Loss)
Beban di Luar Usaha Laba (Rugi) di Luar Usaha Bagian Laba/Rugi Bersih Perusahaan Asosiasi
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain Pajak Terkait Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain Tahun Berjalan setelah Pajak Terkait Laba (Rugi) Komprehensif
107,1
Rapat Koordinasi Manajerial
membahas kinerja manajemen setiap bulan Manageriaal meeting to discuss monthly management performance.
Target, Realisasi, dan Proyeksi Struktur Permodalan (dalam juta rupiah) Target, Realization and Capital Structure Projection (in million Rp) Uraian
RKAP 2014
Pencapaian (%)
Proyeksi 2015
Description
255.644,56 143.059,49
212.994,93 200.110,67
120,02 71,49
259.629,88 297.130,49
Current Assets Non-Current Assets
398.704,07
413.105,6
96,51
556.760,37
Total Assets
9.235,46 40.222,77
10.980,44 51.437,17
84,10 78,19
31.273,25 88.624,29
Long-Term Liabilities Short-Term Liabilities
49.458,24
62.417,61
79,23
119.897,54
Total Liabilities
Ekuitas
349.245,83
350.688,00
99,5
436.862,83
Equity
Jumlah Liabilitas & Ekuitas
398.704,07
413.105,6
96,51
556.760,37
Total Liabilities & Equity
Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Jangka Pendek Jumlah Liabilitas
Realisasi 2014
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
146
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN
COMPANY SOUNDNESS LEVEL
Tingkat kesehatan Perusahaan dinilai berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN nomor 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Kinerja Perusahaan pada 2014 berdasarkan acuan penilaian tersebut mencapai skor 94,1 atau ”Sehat AA”
Company soundness level assesed based on SOE Minister Decision Letter no 100/MBU/2002 dated June 4th 2002 regarding the Assessment of SOE Soundness Level. Based on that milestone, the company reached the score of 94,1 or “AA Sound”
Tingkat Kinerja Perusahaan Company Performance Level Uraian Nilai Bobot Tingkat Kesehatan
2010
2011
2012
2013
2014
97,3
95,8
95,3
95,6
94,1
Sehat AAA
Sehat AAA
Sehat AAA
Sehat AAA
Sehat AA
Penilaian tingkat kesehatan BUMN terdiri atas tiga aspek, yaitu operasional, keuangan, dan administrasi. Perusahaan mendapatkan skor 33,60 untuk aspek operasional, 45,50 untuk aspek keuangan, dan 15,00 untuk aspek administrasi,
The assesment of SOE soundness consist of three aspects which are operational, financial and administration. The company got the score of 33,60 for operational, 45,50 for financial, and 15,00 for administration.
Aspek Kinerja Perusahaan Company Performance Aspect No
Aspek
Nilai Bobot
1
Operasional | Operations
33,60
2
Keuangan | Finance
45,50
3
Administrasi | Administration
15,00
Total
94,10
INDIKATOR PENGUKURAN KINERJA
WORK MEASUREMENT INDICATOR
Di samping pengukuran kesehatan Perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002, juga dilakukan pengukuran kinerja keberhasilan manajemen. Indikator yang digunakan adalah Indikator Kinerja Kunci atau Key Performance Indicators (KPI) yang berisi target-target yang akan dicapai selama tahun berjalan.
Other than the company soundness measurement based on SOE Minister Decree noKep-100/MBU/2002, management performance achievement was also assessed. The indcators used are Key Performance Indicator that consist of goals of current year.
Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian BUMN Tahun 2013-2014, di antaranya ditetapkan penggunaan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) sebagai pedoman dalam peningkatan kinerja BUMN maupun dalam pengukuran kinerja BUMN, yang diadopsi dan diadaptasi dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excelence (MBCfPE), dimana MBCfPE telah terbukti sebagai system pengelolaan kinerja perusahaan paling komprehensif yang dapat membuat sebuah Perusahaan menjadi unggul Melalui pendekatan KPKU tersebut, terdapat lima perspektif pengukuran kinerja usaha antara lain: a. Keuangan dan pasar, b. Fokus pelanggan, c. Efektivitas produk dan proses, d. Fokus tenaga kerja, e. Kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab kemasyarakatan.
147
Based on SOE Ministry Strategic Plan 2013-2014, KPKU was set up as guidance on SOE improvement performance and/or on SOE assesment performance that was adopted and adapted from Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excelence (MBCfPE) that has proven as the most effective system that allows company’s management performance to comprehensive and excellent. Through the KPKU approach, there were 5 perpectives of performance mwasurement: a. Market and financial b. Customer oriented c. Effectivity of product and process d. Manpower oriented e. L e a d e r s h i p , g o v e r n a n c e , a n d s oc ial responsibility.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Dalam pengukuran kinerja keberhasilan manajemen, indikator yang digunakan adalah Indikator Kinerja Kunci atau Key Performance indicators (KPI) yang berisi target-target yang akan dicapai selama tahun berjalan. Sesuai Shareholder aspiration yang tertuang dalam surat Kementerian BUMN No. S-17/Wk.MBU/2013 tanggal 30 Oktober 2013, Key Performance Indicator (KPI) tahun 2014 telah disesuaikan menjadi lima indikator.
On the measurement of management performance, Key Performance Indicator used was consist of goals of current year. According to shareholder aspiration that written on the Letter of SOE Minister No. S-17/Wk.MBU/2013 dated Oct 30th 2013, KPI 2014 has adjusted into 5 indocators.
Penilaian kinerja Manajemen tahun 2014 meliputi aspek sebagai berikut: The assessment of management performance on 2014 include the following aspects: KPI Perspektif Keuangan dan Pasar | Financial and Market Perspective KPI
21,96
KPI Perspektif Fokus Pelanggan | Customer Focus Perspective KPI
22,07
KPI Perspektif Efektivitas Produk dan Proses | Perspective KPI Product and Process Effectiveness
19,27
KPI Perspektif Fokus Tenaga Kerja | The focus of Manpower Perspective KPI
16,69
KPI Perspektif Kepemimpinan, Tata Kelola Dan Tanggung Kemasyarakatan Perspective KPI Leadership, Governance and Social Responsibility
17,22
TOTAL
97,21
Perhitungan Kinerja Manajemen dari tahun 2010 sampai dengan 2014 sesuai KPI adalah sebagai berikut: Calculation of Management Performance from 2010 to 2014 based on KPI is as follows: Perhitungan Kinerja Manajemen Calculation Management Performance Uraian | description Nilai Bobot | Weight Kinerja | Performance
2010
2011
2012
2013
2014
122,6
103,5
106,1
94,3
97,2
Baik – A2
Baik – A2
Baik – A1
-
-
Informasi Dan Fakta Material Setelah Tanggal Pelaporan Information And Material Fact After Reporting Date Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal pelaporan Laporan Tahunan ini.
There is no information and material facts that happened after the reporting date of this Annual Report
Prospek Usaha Perusahaan Company Business Prospect Untuk memberi nilai tambah maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan, Perusahaan terus berupaya meningkatkan kinerja melalui optimalisasi berbagai sektor bisnis. Perusahaan mengintegrasikan pengembangan usaha di bidang sumber daya air (SDA) dan non-SDA.
To give maximum added value for all stakeholders, the company continues to improve its performance through optimizing every business sectors. The company integrate its business development on water resources and nonwater resources.
Prospek Pengusahaan SDA
Water Resource Commercial Operation
Prospek usaha di sektor pengelolaan SDA sangat besar, baik untuk pelanggan pembangkitan listrik, PDAM, maupun kalangan industri. Ketiga sektor itu merupakan captive market yang skalanya terus meningkat seiring pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang dalam tahuntahun ke depan diprediksi semakin membaik.
Business prospects in water resources sector are quite large, whether for electricity generator, PDAM or industrial customers. Those three sectors are captive market that the scale is raised along with the increase number of population an economic growth that predicted is getting better through the years.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
148
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Dengan bertambahnya wilayah kerja PJT I pada WS Toba Asahan, WS Serayu Bogowonto, WS Jeratun Seluna sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2014 tanggal 22 Januri 2014 maka potensi PJT I untuk pengembangan pengusahaan SDA semakin besar.
By the expanding working area of PJT I in Toba Asahan, Serayu Bogowonto, and Jeratun Saluna river areas, according to Presidential Decree No. 2 /2014 dated January 22nd 2014, the potential of PJT I for water resources development is getting bigger
Perum Jasa Tirta I diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar, terutama dalam pengelolaan air Danau Toba dengan tetap memperhatikan isu lingkungan dan isu lokal. It is hoped that PJT I could give bigger contribution, especially in water management of Toba lake, by concerning environmental issue as well as local issue.
Ir. H Tengku Erry Nuradi, MSi Wakil Gubernur Sumatera Utara | Vice Governor of Nort Sumatera
Prospek Pengusahaan SPAM
SPAM Commercial Operation Prospect
Tidak hanya bertumpu pada captive market yang ada, Perusahaan berupaya menciptakan nilai tambah baru berupa pengusahaan tenaga listrik dan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM). Kebutuhan air bersih pada wilayah-wilayah yang belum dijangkau oleh PDAM sangat potensial untuk dikembangkan di masa mendatang. Pertambahan jumlah penduduk berkonsekuensi pada pengembangan hunian yang membutuhkan pasokan air bersih yang bisa disediakan dari SPAM yang digarap oleh Perusahaan.
Not only resting on the existing captive market, the company trying to create new added value in the form of electricity commercial operation and development of drinking water supply system (SPAM). The needs of clean water on remote areas of PDAM has been very potential to be developed in the near future. The population growth has impact in housing development that need clean water supply that provide by SPAM.
Selain pelayanan ke rumah tangga, SPAM juga dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para pelaku usaha perikanan di lokasi yang belum dikembangkan oleh PDAM. Pasar baru ini berpeluang dikembangkan mengingat permintaan pasar yang cukup tinggi. Saat ini, Perusahaan telah mengoperasikan instalasi SPAM di Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, yang telah melayani hampir 3.000 sambungan rumah di Kecamatan Sekaran dan Kecamatan Babat. Perusahaan terus melakukan pengembangan SPAM tersebut untuk melayani masyarakat Kabupaten Tuban di mana Perusahaan telah mendapatkan izin prinsip dari Bupati Tuban. Perusahaan juga tengah merintis pengembangan fasilitas serupa di kawasan Kecamatan Brondong untuk mengusahakan pelayanan air bersih bagi para pelaku usaha perikanan. Prospek Penyediaan Tenaga Listrik Penyediaan tenaga listrik merupakan upaya inovasi Perusahaan dengan melihat sumber daya yang dimiliki berupa SDA yang berada pada wilayah-wilayah yang dikelola Perusahaan. Perusahaan telah melakukan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)/Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) di antaranya PLTMH Wonorejo, PLTM Lodagung, PLTM Lodoyo II, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karangkates IV, V, dan Kesamben. Pengembangan itu dilakukan baik secara mandiri oleh Perusahaan maupun bersinergi dengan BUMN yang lain.
149
Other than household service, SPAM also developed to support the needs of customers on fishery business that located in remote areas of PDAM. This new market has chance to be developed since the demand is quite high. The company these days has operated SPAM installation in Sekaran, Lamongan, that serves almost 3.000 house connection in the disctrict of Sekaran and Babat. The company continues to develop SPAM to serve the people of Tuban regency where the company has licensed by the regional government. The company also started the development of similar facility in Brondong district to initiiate clean water service for fishery business customers. Electrical Supply Prospect Providing electrical power is company innovation of water resources owned in company’s working areas. The company has developed water power plant/minihydro power plant, among others are PLTMH Wonorejo, PLTM Lodagung, PLTM Lodoyo II and water power plant Karangkates IV, V and Kesamben. The development is conducted independently or joint with other SOE. Today, those water powerplant/minihydro powerplant is on the development level to operate and produce electrical power to be sold to PT Perusahaan Lsitrik Negara (Persero) or other companies. To strengthen
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Saat ini, sejumlah PLTA/PLTMH tersebut sedang dalam tahap pengembangan untuk bisa benar-benar beroperasi dan bisa menghasilkan listrik yang bisa dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau perusahaan lainnya. Untuk memperkuat bisnis ini, Perusahaan akan membentuk anak perusahaan di bidang energi yang fokus dalam pengoperasian pembangkitan listrik. Pengusahaan tenaga listrik mempunyai prospek usaha yang cerah karena kebutuhan energi listrik yang bisa dipastikan terus meningkat di masa mendatang, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri. Upaya Perusahaan dalam penyediaan tenaga listrik juga merupakan bentuk kontribusi terhadap kebijakan pemerintah yang akan terus meningkatkan ketersediaan listrik bagi masyarakat dan industri. Prospek Pengusahaan Non-SDA Perusahaan ke depan juga akan terus meningkatkan kinerja di bidang pengusahaan non-SDA dengan mengoptimalkan berbagai potensi usaha yang ada, seperti bidang pariwisata, jasa konsultansi, jasa konstruksi dan peralatan, jasa laboratorium lingkungan, dan lain sebagainya. Karakter jasa yang dimiliki dan ditawarkan Perusahaan cukup unik dan spesifik, sehingga memungkinkan terjadinya pengembangan pasar mengingat jumlah kompetitor yang minim. Meski terus mengembangkan berbagai inovasi usaha, Perusahaan akan tetap fokus pada bisnis SDA berupa penyediaan air curah untuk para pelanggan. Saat ini, wilayah kerja Perusahaan telah bertambah sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tanggal 22 Januari 2014 tentang Penambahan Wilayah Kerja Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I di Wilayah Sungai Toba Asahan, Wilayah Sungai Serayu Bogowonto, dan Wilayah Sungai Jratunseluna. Sehingga saat ini, Perum Jasa Tirta I yang berkantor pusat di Jalan Surabaya 2 A, Malang, Jawa Timur, mengusahakan lima Wilayah Sungai (WS), yaitu WS Kali Brantas, WS Bengawan Solo, WS Toba Asahan, WS Serayu Bogowonto, dan WS Jratunseluna. Dengan semakin luasnya wilayah operasi Perusahaan, banyak peluang bisnis baru yang bisa diusahakan untuk meningkatkan profitabilitas dan memberikan nilai tambah optimal bagi para pemangku kepentingan di masa-masa mendatang. ASPEK PEMASARAN Seiring dengan bertambahnya wilayah operasi Perusahaan menjadi lima wilayah sungai (WS), Perusahaan akan meningkatkan pemasaran jasa layanannya terutama ke pasar baru, yaitu WS Toba Asahan, WS Serayu Bogowonto, dan WS Jratunseluna. Peluang mendapatkan pelanggan baru terbuka lebar baik untuk bidang pembangkitan listrik, PDAM, dan industri. Tentu saja Perusahaan juga akan tetap menjaga loyalitas para pelanggan yang telah ada. Di bidang usaha penyediaan tenaga listrik, Perusahaan mulai merintis pemasarannya. Perusahaan telah menjalin komunikasi anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar ketika pembangkit listrik tenaga air/pembangkit listrik tenaga minihidro
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
150
this business, the company is going to form a subsidiary that focus on electrical operation. The electrical commercial operaion has great business prospect as the needs of electricity is getting higher in the next days, whether for household or industrial consumption. The company’s effort to provide electrical power is also contribution to government policy that will continues to improve the electricity supply to the customers and industries. Non-Water Resources Commercial Operation Prospect The company will always continues to improve its non-water resources commercial operation by optimizing other business potential, such as tourism, consultancy service, construction and equipment service, environmental laboratory service, and others. The character of service offered by the company is quite unique and specific, that allows the market development since the low amount of competitors. Though still continues to develop many business innovation, the company will stay focus on water resources business in the form of bulk water supply for the customers. The company’s working area now has expand based on based on the Decree of President of Indonesian Republic no.2/2014 dated January 22nd 2014 regarding the Addition on Working Area of Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I in Toba Asahan river area, Serayu Bogowonto river area, Jratunseluna river area. Till today, Perum Jasa Tirta I that headquartered in Jalan Surabaya 2A, Malang, East Java, managed five river areas: Brantas river area, Bengawan Solo river area, Toba Asahan river area, Serayu Bogowonto river area and Jratunseluna river area. Along with the expansion of its working area, there are various of business opportunities to improve profitability and gives optimum added value to the stakeholders in the upcoming era. MARKETING ASPECT Along with company’s expansion into five river areas, it will improve its marketing service into new market which are Toba Asahan, Serayu Bogowonto and Jratunseluna river areas. The chance of getting new customers is open wide for electricity power plant, PDAM, and industry. The company will also continue to maintain the loyalty of existing customers. In business provision of electrical power, the company start to initiate the marketing. It communicate with PT Perusahaan Listrik Negara
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
yang sedang dikembangkan Perusahaan sudah beroperasi, penjualan tenaga listrik bisa segera dimulai. Untuk pemasaran jasa layanan SPAM yang sedang dan terus dikembangkan, Perusahaan juga telah berkomunikasi dengan beberapa industri cold storage perikanan dan pelabuhan di Kawasan Pantura untuk pemasaran layanan air bersih. Di bidang pengusahaan non-SDA, Perusahaan akan lebih aktif meningkatkan komunikasi pemasaran yang terintegrasi untuk berbagai bidang layanan yang ada, seperti bidang pariwisata, jasa konsultansi, jasa konstruksi dan peralatan, jasa laboratorium lingkungan, dan lain sebagainya. Perusahaan terus memastikan para pelanggan, baik di usaha SDA maupun non-SDA, bisa mendapatkan layanan yang berkualitas. Kepuasan pelanggan akan meningkatkan loyalitasnya untuk selalu menggunakan jasa Perusahaan. Citra Perusahaan dengan sendirinya juga akan terangkat, sehingga bisa meraih pelanggan baru. Kontak Pemasaran Untuk mendapatkan informasi terkait layanan produk dan jasa Perusahaan, pemasaran dilakukan melalui berbagai sarana, yaitu media massa baik cetak, online, maupun elektronik. Website Perusahaan juga difungsikan untuk memasarkan berbagai layanan yang ditawarkan oleh Perusahaan, sehingga pelanggan dan calon pelanggan bisa mendapatkan informasi yang memadai terkait layanan Perusahaan. Pelanggan dan calon pelanggan juga dapat langsung ke kantor-kantor jaringan Perusahaan untuk mengetahui berbagai layanan unggulan yang dimiliki oleh Perusahaan.
(PLN) so that right after when the water/minihydro powerplant finally operated, the electricity purchasing could be start. For the marketing of SPAM service that still and will contnue to improve, the company also has communicate with several cold storage industry of fisheries and port in North Coast area to sell its clean water. In non-water resources commercial operation, the company will be actively improve its integrated marketing communication for several services, such as tourism, consultancy services, construction and equipment services, environmental laboratory service, and many tohers. The company also continues to ensure that water resources and non-water resources customers can get qualified services. The customers satisfaction will affect their loyalty to always use company’s services. The company’s image will be automatically improve so it can gain new customers. Marketing Contact To get information regarding cmpany’s products and services, the company use press, online and electronic mass media. Company’s website also used to market many services offers, so that customers and prospect customers can get sufficient and adequate information. Customers and prospect customers can also get straight to the company’s office network to get to know about many service owned by the company.
KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan terkait pembagian dividen dari keuntungan Perusahaan ditentukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I pada pasal 94 ayat 2. Dalam Peraturan tersebut disebutkan, menteri dapat menetapkan sebagian atau seluruh laba bersih Perusahaan digunakan untuk pembagian dividen dan/atau pembagian lain seperti tantiem untuk direksi dan dewan pengawas, bonus untuk karyawan, atau penempatan laba bersih tersebut dalam cadangan Perusahaan yang antara lain diperuntukan bagi perluasan usaha perusahaan.
DIVIDEND POLICY
Pada tahun 2014 dilakukan penyetoran dividen Perusahaan untuk Tahun Buku 2013 sebesar Rp.13.291,0 juta pada tanggal 29 Desember 2014, berdasarkan Surat Menteri BUMN Nomor: S-807/MBU/12/2014 tanggal 23 Desember 2014, dan telah disampaikan kepada Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Industri Strategis Kementerian BUMN melalui surat Nomor: KP.433/UM/DAK/2014 tanggal 30 Desember 2014. Penyetoran dividen tersebut mengurangi nilai pembagian laba tahun buku 2013 yang dialokasikan untuk cadangan.
On 2014 there was dividend payment for 2015 yearbook as much as Rp 13.291 million on December 29th 2014 based on SOE Minister Decree noS-807/ MBU/12/2014 dated December 23rd 2104, and has submitted to Deputy for Agro and Strategic Industries of SOE Minister through letter noKP.433/UM/DAK/2014 dated December 30th 2014. That dividend payment has reduce profit sharing value on yearbook 2014 that is used for company reserve.
151
Policy related to dividend sharing from company’s profit is determined by Minister of SOE according to Indonesian Government Policy no. 46/2010 regarding Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I on article 94 chapter 2. The policy stated that Minister is able to select some part or all of company nett profit to be used for dividend sharing and/or other sharing such as tantiem for directors and board of trustees, bonus for employees, or the placement of the profit as company reserve that is used for company’s business expansion.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi, Dan Restrukturisasi Utang/Modal Material Information Regarding Investment, Expansion, Divestment, Business Consolidation, Acquisition, And Capital Restructurization Investasi:
Investment:
Perusahan telah melakukan sejumlah investasi yang telah dijelaskan pada bagian Investasi Barang Modal
The company has invest on some that has been explained in Capital Goods Investment part
Ekspansi:
Expansion:
Perusahaan tidak melakukan transaksi ekspansi pada tahun 2014
The company did not do any expansion transaction on 2014
Divestasi:
Divestment:
Perusahaan tidak melakukan transaksi divestasi pada tahun 2014.
The company did not do any divestment transcation on 2014
Penggabungan/peleburan usaha:
Business Merger:
Perusahaan tidak melakukan transaksi penggabungan/ peleburan usaha pada tahun 2014.
The company did not do any business merger transaction on 2014
Akuisisi:
Acquisition:
Perusahaan tidak melakukan transaksi akuisisi pada tahun 2014.
The company did not do any acquisition transaction on 2014.
Restrukturisasi modal:
Capital restructuring:
Perusahaan tidak melakukan transaksi restrukturisasi utang/modal ekspansi pada tahun 2014
Capital Restructurization: The company did not do any capital/debt restructurization transaction on 2014
Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/atau Manajemen yang Dilaksanakan Perusahaan (Esop/Emsop)
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
Capital Ownership Program by Employees/Management Conducted by The Company (Esop/Emsop)
Legislational Changes That Significantly Affect The Company
Perusahaan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen.
Selama 2014, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi Perusahaan.
The company has no capital ownership program by employees/management
Along 2014 there was no legislational change that significantly affect the company.
Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Atau Transaksi Dengan Pihak Berafiliasi Material Transaction Information That Cause Conflict of Interest or Transaction With Afiliated Parties Dalam menjalankan usaha, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi dalam hal penjualan dan transaksi keuangan. Pihak berelasi yang dimaksud adalah entitas yang kepemilikan modal/sahamnya sama, yaitu milik pemerintah pusat, daerah, dan/atau anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
152
In running the operation, the company doing transactions with related parties in terms of trading and financial transaction. The related parties mentioned are entities with the same shareholders, e.g. central government, local goverment, and/ or other SOE
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Daftar Pihak Berelasi Tahun 2014 List of Related Parties 2014 Pihak Berelasi | related parties
Sifat Hubungan | nature of relation
Tujuan Transaksi | purpose of transaction
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penempatan kas & setara kas | Cash & Cash Equivalent
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penempatan kas dan setara kas | Cash & Cash Equivalent
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penempatan kas dan setara kas | Cash & Cash Equivalent
BTN Syariah
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penempatan kas dan setara kas | Cash & Cash Equivalent
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penempatan kas dan setara kas | Cash & Cash Equivalent
PT Bank Pembangunan Daerah Sulut
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penempatan kas dan setara kas | Cash & Cash Equivalent
PT Pembangkitan Jawa Bali
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PT Indonesia Power
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PDAM Ngawi
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PDAM Surya Sembada
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PDAM Surakarta
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PDAM Gresik
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PDAM Lamongan
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PDAM Mojokerto
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PDAM Cepu-Blora
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PDAM Krikilan
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PDAM Sidoarjo
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PDAM Lainnya
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PT Hutama Karya (Persero)
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
PG Pesantren Baru
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PG Watu Tulis
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PG Lestari
Berelasi dengan Pemerintah | Related to Government
Penyediaan Jasa Air | Provision of water service
PT BUMN Hijau Lestari
Entitas Asosiasi | Associate Antity
Penyertaan Saham | Equity Participation
PT PEN
Entitas Asosiasi | Associate Antity
Penyertaan Saham | Equity Participation
Penyedia Jasa Konstruksi & Sewa Peralatan | Provision of
Construction & Rental Equipment Service
Realisasi Transaksi dengan Pihak yang Berelasi (dalam juta Rupiah) Realization of Party Transactions with Related (in a million Rupiah) Uraian | Description
Pihak Berelasi | Related Parties
2013
2014
Kas dan Setara Kas pada Bank Cash & Cash Equivalent on Bank
Berelasi dengan Pemerintah Related to Government
14.810,01
31.193,84
Kas dan Setara Kas pada Deposito Cash & Cash Equivalent on Time Deposit
Berelasi dengan Pemerintah Related to Government
188.000,00
150.000,00
Piutang Usaha Pembangkitan Listrik Power Plant receivable
Berelasi dengan Pemerintah Related to Government
29.060,37
9.437,61
Piutang Usaha PDAM PDAM Receivable
Berelasi dengan Pemerintah Related to Government
2.910,14
10.038,86
Piutang Usaha Industri Industries Receivable
Berelasi dengan Pemerintah Related to Government
202,38
641,15
153
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Kewajaran Transaksi
Propriety of Transaction
Setiap transaksi yang dilakukan Perusahaan, termasuk dengan pihak berelasi, mengacu pada nilai wajar sesuai dengan kondisi pasar dan peraturan yang berlaku.
Any transaction conducted by the company, including related parties, referring to reasonable value according with applied terms and conditions of market and regulation.
Pemenuhan Peraturan dan Ketentuan Terkait
Provision of Related Rules and Regulation
Mengacu pada PSAK 7 (Revisi 2010): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi.Di dalam PSAK ini telah diperjelas definisi pihak-pihak berelasi dan mensyaratkan beberapa tambahan pengungkapan atas pihak-pihak berelasi.
Refer to PSAK 7(2010 revised) : Disclosure of Related Parties, it has been clarified about the definition of related parties and requires few extra clarification about related parties.
Di dalam Laporan Keuangan Perusahaan telah diungkapkan transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi termasuk komitmen antar pihak-pihak berelasi. Laporan Keuangan juga mengungkapkan atas kompensasi yang diberikan kepada personil manajemen kunci secara total dan untuk masing-masing kategori kompensasi, mengingat personil manajemen kunci di dalam PSAK dimasukkan dalam kategori pihak berelasi.
In company’s financial report, it has been disclosed about transaction and balance with related parties include commitment between related parties. Financial Report also disclose compensation totally given to the management key person. Each compensation category is included in related parties category as management key person is included in PSAK.
STANDAR AKUNTANSI
ACCOUNTING STANDARD
Standar Revisi yang efektif tanggal 1 Januari 2011 yang relevan dengan Laporan Keuangan Perusahaan, adalah:
The effective Revise Standard per January 1st 2011 that relevant to Company’s Financial Report are:
PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan
SFAS 2 (Revised 2009) Cashflow Report
PSAK 2 (Revisi 2009) Laporan Arus Kas
IAS 7 (Revised 2010) Disclosure of Related Parties
PSAK 7 (Revisi 2010) Pengungkapan Pihak Berelasi
IAS 8 (Revised 2010) Events after Reporting Period
PSAK 8 (Revisi 2010) Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
SFAS 23 (Revised 2010) Revenue
PSAK 23 (Revisi 2010) Pendapatan
IAS 25 (Revised 2009) Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors.
IAS 1 (Revised 2009) Presentation of Financial
PSAK 25 (Revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
SFAS 48 (Revised 2009) Decrease of Asset Value
PSAK 48 (Revisi 2009) Penurunan Nilai Aset
SFAS 57 (Revised 2009) Provision, Contigency Liability, and Asset Contigency
PSAK 57 (Revisi 2009) Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi
Latest effectively valid PSAK since January 1st 2012 that relevant to Company’s Financial Report are:
PSAK terbaru yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 yang relevan dengan laporan keuangan Perusahaan antara lain sebagai berikut:
SFAS 50 (Revised 2010) Financial Instruments: Presentation.
PSAK 50 (Revisi 2010) Instrumen Keuangan: Penyajian
IAS 55 (revised 2011) Financial Instruments, Recognition and Measurement
PSAK 55 (revisi 2011) Instrumen Keuangan, Pengakuan dan Pengukuran
IAS 60 (revised 2010) Financial Instrument, Disclosure
PSAK 60 (revisi 2010) Instrumen Keuangan, Pengungkapan
IAS 46 (revised 2010) Income Tax
PSAK 46 (revisi 2010) Pajak Penghasilan
IAS 61 (revised 2010) Goverment’s Grant and Disclosure of Government’s Assistance
PSAK 61 (revisi 2010) Hibah Pemerintah dan Pengukapan Bantuan Pemerintah
IAS 62 (revised 2010) Insurance Contract
PSAK 62 (revisi 2010) Kontrak Asuransi
IAS 24 (revised 2010) Employee Benefits
PSAK 24 (revisi 2010) Imbalan Kerja
IAS 34 (revised 2010) Construction Contract
PSAK 34 (revisi 2010) Kontrak Konstruksi
IAS 16 (revised 2011) Fixed Assets
PSAK 16 (revisi 2011) Aset Tetap
IAS 18 (revised 2010) Retirement Benefit Program
PSAK 18 (revisi 2010) Program Manfaat Purnakarya
IAS 10 (revised 2010) Effect of Foreign Exchange Rate Changes
PSAK 10 (revisi 2010) Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
154
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
KONTRIBUSI KEPADA NEGARA
CONTRIBUTION TO THE STATE
Sebagai bentuk komitmen ikut serta membangun negara dan perwujudan penerapan GCG, Perusahaan telah memenuhi semua kewajiban kontribusi kepada negara, baik dalam bentuk penyetoran dividen maupun pembayaran pajak sebagai Wajib Pajak dan pemotong pajak. Perusahaan selalu menyampaikan laporan perpajakan secara tertib, baik itu SPT Tahunan dan Bulanan, PPh Badan, PPN, PBB, maupun PPh karyawan.
As a commitment to participate in developing the country and GCG implementation, the companyhas met all obligation and contribution to the state in terms of dividend payment and tax payment as tax payer and tax cutter. The company has always been report its taxation in order, whether it is annual or monthly SPT, agency income tax, VAT, PBB as well as employee income tax.
Perusahaan sebagai Wajib Pajak membayar Pajak Langsung yang terdiri atas PPh Badan, PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, dan PPh Final; Pajak Tidak Langsung yang terdiri atas Pajak Pertambahan Nilai; dividen; dan Pajak Pungutan Daerah yang terdiri atas Pajak Kendaraan Bermotor, BPHTB, PBB, dan Pajak Keramaian.
As a tax payer, the Company pay direct tax consist of agency income tax, income tax article 21, income tax article 23, final income tax; indirect tax consist of increase value tax, dividend, and local charges that consist of motor vehicle tax, BPHTB, PBB and crowd tax.
Selama 2014, realisasi pengeluaran Perusahaan kepada Negara adalah Rp56.007,22 juta atau 158,3% dari realisasi tahun 2013 yang sebesar Rp.35.390,88 juta,
Along 2014, realization of company expediture to the state is Rp 5.077,22 million or 158,3% against 2013 realization which was Rp 35.390,88 million
Berikut adalah rincian kontribusi Perusahaan kepada negara:
Below are the details of company’s contribution to the state:
Kontribusi Perusahaan kepada Negara (Rp Juta) Company Contribution to the State (in million Rp) Uraian Pajak Langsung Pajak Tidak Langsung Dividen Pajak Pungutan Daerah Jumlah
2014
2013
32.813,56
27.641,00
Direct Taxes
7.774,44
5.514,00
Non-Direct Taxes
13.291,00
-
Dividend
2.128,22
2.236,00
Regional Taxes
56.007,22
35.391,00
Total
155
Description
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
156
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Pendahuluan
Introduction
Perum Jasa Tirta I secara berkelanjutan berupaya meningkatkan kualitas implementasi tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). Perusahaan percaya bahwa penerapan GCG bukan sekadar untuk formalitas guna mematuhi peraturan, tetapi merupakan kebutuhan dasar perusahaan untuk menjadi perusahaan pengelola sumberdaya air berkelas dunia sebagaimana visi Perusahaan.
Perum jasa tirta I continuously attempt improving the GCG quality implementation. The company believes that gcg implementation is not just a formality to comply the rule, furthermore it is a basic requirement for the company to become a world class water resources management company as stated in company vision.
Penerapan GCG akan mampu meningkatkan kinerja Perusahaan, membentuk proses bisnis yang efisien dan efektif, memacu daya saing, serta memberi nilai tambah yang optimal bagi para pemangku kepentingan.
157
The implementation of GCG will be able to increase the company performance, establish an efficient and effective business process, accelerate competitiveness, also add an optimal added value for the share holder.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Komitmen dan Kebijakan Penerapan GCG Commitment and Policy of GCG implementation
Seiring dengan adanya pembaruan hukum pada BUMN dan perkembangan dunia usaha yang semakin dinamis dan kompetitif, hal penting dalam menghadapi risiko bisnis dan tantangan usaha adalah penerapan GCG. Pengembangan penerapan GCG juga merupakan wujud komitmen Perum Jasa Tirta I untuk meningkatkan nilai kinerja perusahaan (performance) dan citra perusahaan yang baik (good corporate image). Perusahaan berkomitmen kuat menerapkan GCG dengan melaksanakan program peningkatan kualitas GCG, seperti: Evaluasi berkala terhadap penerapann GCG Penyempurnaan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan penerapan GCG
Along with the renewal of the law on state owned enterprise and the dynamic and competitive development of business world, the most importance in deal with business risk and business challenge is GCG implementation. The development of gcg implementation is a manifest of PJT I commitment to increase company performance and increase good corporate image the company has a strong commitment in implementing gcg by performing a GCG quality enhancing programs, such as:
Periodically evaluation on gcg implementation
Melarang praktik-praktik yang melanggar hukum dan Code of Conduct Perusahaan
Policies refinement related to gcg implementation
Menegakkan kepatuhan setiap insan Perusahaan dalam menerapkan GCG Penerapan GCG di lingkungan Perusahaan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN, dan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor : SK-16/S. MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012, tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara Berdasarkan PER-01/MBU/2011 BUMN wajib menerapkan GCG secara konsisten, dengan memperhatikan ketentuan, norma yang berlaku dan anggaran dasar BUMN. Perum Jasa Tirta I telah mempunyai kebijakan dasar untuk penerapan GCG yang meliputi (pembahasan detil mengenai hal ini dipaparkan dalam sub-bab Infrastruktur Penerapan GCG):
Restrict practices that violate the law and company code of conduct. Enforce compliance to all company staff regarding gcg implementation GCG implementation in the company refer to the ministry of soe decree no: PER-01/MBU/2011 on 1st august 2011, regarding the implementation of gcg on soe, and decision of secretary of soe ministry no: SK-16.MBU/2012 on 6th june 2012, regarding the indicator/parameter assessment and evaluation of GCG implementation on soe. Refer to PER-01/MBU/2011 soe is obliged to implement gcg consistently, regards to terms, norms that applied and soe articles of association 1. GCG code
1. Pedoman Tata Kelola (GCG Code)
2. Code of conduct
2. Code of Conduct
3. Manual board
3. Board Manual
4. System information technology development
4. Pengembangan Sistem Teknologi Informasi
5. Pact of integrity
5. Pakta Integritas
6. Other supporting policies
6. Kebijakan Pendukung Lainnya
The company issued a policy of the establishment of gcg implementation team by a decree no KP.154/KPTS/DU/2014 on 29th October 2014 regarding the gcg implementation team change in PErum jasa tirta I. The team tasked to improve the quality of gcg implementation in the company. And it leads by a director as a caretaker.
Perusahaan mengeluarkan kebijakan pembentukan Tim Implementasi GCG melalui Surat Keputusan Nomor KP.154/ KPTS/DU/2014 tanggal 29 Oktober 2014 tentang Perubahan Susunan Tim Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan Perum Jasa Tirta I. Tim tersebut bertugas meningkatkan kualitas penerapan GCG di lingkungan Perusahaan. Tim tersebut dipimpin oleh Direksi sebagai Penanggung Jawab.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
158
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Prinsip dan Tujuan Penerapan GCG Prinsip-prinsip GCG sesuai dengan ketentuan meliputi beberapa hal sebagai berikut: Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan; Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ perusahaan; Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat; Kemandirian, yaitu keadaan dimana perusahaan dikelola sescara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat; Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
Principle and purpose of gcg implementation gcg principles in accordance with the requirements includes as follows:
Transparency, the openness in performing decision making process and the openness in presenting material information and relevancy regarding company Accountability, function distinctiveness, implementing, and accountability company organ Liability, compatibility in managing the company toward regulation and sound corporate principles Self reliance, condition where company managed professionally without any conflict of interest and influence/pressure from any other parties that is not accordance with the regulation and sound corporate principles Fittingnes, fairness and equality in comply share holder rights in accordance with an agreement and regulations
Tujuan penerapan prinsip-prinsip GCG adalah: Mengoptimalkan nilai BUMN agar memiliki daya saing yang kuat secara nasional maupun internasional, sehingga mampu mencapai maksud dan tujuan BUMN; mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, efisien dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ perusahaan; 1. Mendorong agar organ perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar BUMN; 2. Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional; 3. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.
Gcg implementation objective are: optimize soe value to has a strong competitiveness nationwide and globally, thereby could accomplish soe vision and mission; encourage soe management professionally, efficient and effective, as well as empower the function and increase the self reliance of the company organs 1.Encourage company organ in issue a decision and perform an action is based on high value morale and compliance toward regulation, and awareness regarding social responsibility toward share holder or environmental sustainability in around soe 2. Increase soe contribution in national economic 3.Increase a condusive situation for national investment development GCG implementation performance
Kinerja Penerapan GCG Untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG, Perusahaan melakukan pengukuran penerapan GCG dalam bentuk penilaian (assessment)dan evaluasi (review) secara berkala. Penilaian dilakukanuntukmengidentifikasi pelaksanaan GCG melalui pengukuran pelaksanaan dan penerapan GCG di BUMN yang dilaksanakan secara berkala setiap dua tahun. Pelaksanannya dilakukan oleh penilai (assessor) independen yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku maupun oleh Perusahaan sendiri (self assessment). Evaluasi dilakukan untuk mendeskripsikan tindak lanjut pelaksanaan dan penerapan GCG di BUMN yang dilakukan pada tahun berikutnya setelah dilakukan assessment.
159
To increase the quality of gcg implementation, the company conduct a measurement onto gcg implementation in a form of periodically assessment and review An assessment conducted to identify the gcg implementation through gcg implementation performance and application measurement that periodically conduct every two year. The assessment conducted by an independent assessor that appointed correspond with regulation or company self assessment Evaluation conducted to describe the advance gcg implementation and application in soe for the
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Pelaksanaan evaluasi pada prinsipnya dilakukan oleh Perusahaan sendiri (self review) yang dapat didiskusikan (asistensi) oleh penilai independen. Pada 2014, dilaksanakan assessment penerapan GCG Perum Jasa Tirta I untuk tahun buku 2013 oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Propinsi Jawa Timur.
upcoming year after assessment. The implementation of evaluation conducted principally carried by the company itself that is discussed along with independent assessor. In 2014, the assessment of gcg implementation in PJT I was conducted for 2013 year book by financial monitoring agency and development of East Java.
Workshop Good Corporate Government (GCG) bersama BPKP Perwakilan Jawa Timur gcg workshop with BPKP of East Java
Dasar Hukum Pelaksanaan Assessment Tahun Buku 2013 Legal base of assessment implementation of 2013 year book Assessment dilaksanakan dengan dasar hukum:
Assessment conducted based on legal basis:
a. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)pada Badan Usaha Milik Negara.
a. Ministry of soe regulation no. PER-01/ MBU/2011 dated 1st august regarding the implementation of gcg on soe
b. Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S. MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. c. Nota Kesepahaman antara Perum Jasa Tirta I dengan BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Timur Nomor:KP.039.1/PK/DU/2013 dan PRJ-1189/PW13/4/2013 tanggal 2 September 2013,tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) di Lingkungan Perusahaan Umum Jasa Tirta I
b. Decree of secretary minister of soe no. SK16/S.MBU/2012 dated 6th june 2012 regarding indicator/parameter measurement and evaluation of gcg implementation on soe c. MoU between PJT I along with financial monitoring agency and development of East Java no: :KP.039.1/PK/DU/2013 and PRJ1189/PW13/4/2013 dated 2nd September 2013, regarding implementation of gcg in PJT I
d. Surat Direksi Nomor: KP.209.1/UM/DAK/VI/2014 tanggal 27 Juni 2014, tentang Permintaan Pelaksanaan Assessment Penerapan GCG di Perum Jasa Tirta I Tahun 2013.
d. Letter of director no: KP.209.1/UM/DAK/ VI/2014 dated 27th june 2014, regarding assessment gcg implementation inquiry on PJT I 2013
e. Surat Tugas dari Kepala Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Timur Nomor: ST-1661/PW13/4/2014 tanggal 24 Oktober 2014. Sesuai Surat Tugas,Assessment dilaksanakan tanggal 27 Oktober sampai dengan 12 Desember 2014.
e. Letter of assignment from the head of representatives of financial monitoring agency and development of East Java no: ST-1661/ PW13/4/2014 dated 24th october 2014
f. KP.154/KPTS/DU/2014 tanggal 29 Oktober 2014 perihal Perubahan Susunan Tim Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan Perum Jasa Tirta I.
f. KP.154/KPTS/DU/2014 dated 29th october regarding gcg team rearrangement in PJT I
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
160
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Tujuan Pelaksanaan Assessment Tahun Buku 2013
Objective of assesment implementation 2013 book year
Pelaksanaan assessment tahun buku 2013 dilakukan dengan tujuan:
assesment implementation 2013 book year purposed for:
a. Mengukur kualitas penerapan GCG perusahaan melalui penilaian tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan kondisi nyata yang diterapkan pada Perum Jasa Tirta I, dengan pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapannya.
a. Measure the company gcg implementation quality through the assessment of the fullfilment level of gcg criteria together with real conditions thatapplied on PJT I, by provision score/mark on behalf of gcg implementation and the impelmentation category quality
b. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah (gap) antara kriteria GCG dan penerapannya pada Perum Jasa Tirta I. c. Memonitor konsistensi penerapan GCG pada Perum Jasa Tirta I dan memperoleh masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan corporate governance perusahaan. Ruang Lingkup dan Metode Assessment Tahun Buku 2013 Sesuai dengan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012, assessment GCG tahun buku 2013 Perum Jasa Tirta I melakukan penilaian terhadap enam aspek, 43 indikator dengan 153 parameter pengujian dan 568 Faktor Uji Kesesuaian (FUK).Enam aspek yang dinilai terdiri atas: Aspek I: Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan. Aspek II: Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal. Aspek III: Dewan Pengawas.
b. Identify the stregth and weakness of gcg implementation, also propose an improve recommendation to decrease the gap between gcg criteria and the implementation process on PJT I c. Supervise the consistency of gcg implementation on PJT I and obtain a suggestion to improve dan to develop a gcg company policy Scope and assesment method 2013 book year According to the decision of secretary of soe ministry no SK-16/S.MBU/2012 dated 6th june 2012, the gcg assessment on PJT I 2013 year book conducted assessment on 6 aspects, 43 indicators with 153 test parameters and 568 suitability test factors. 6 aspects that measured consist of: Aspect I: Commitment toward sustainability in gcg implementation Aspect II: Share holder and stake holder Aspect III: Board of trustee Aspect IV: Board of director
Aspek IV: Direksi.
Aspect V: The disclosure of information and transparency
Aspek V: Pengungkapan Informasi dan Transparansi. Aspek VI: Aspek Lainnya. Metodologi assessment penerapan GCG tahun buku 2013 adalah sebagai berikut: a. Pelatihan tim counterpart, yaitu pelatihan dan pembekalan kepada tim counterpart, yang akan mendampingi assessor dalam assessment penerapan GCG. Pada tanggal 24 sampai dengan 27 Nopember 2014 dilaksanakan Workshop Penerapan GCG tahun buku 2013, dengan narasumber BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Timur yang diikuti oleh Direksi, Dewan Pengawas & Komite Dewan Pengawas, Tim GCG dan Person In Charge (PIC) Unit GCG Perum Jasa Tirta I. b. Review dokumen, yaitu pendampingan dan pengkajian secara mendalam dokumen-dokumen yang terkait infrastruktur GCG. c. Wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan proses dan pelaksanaan GCG. d. Observasi, yaitu pengamatan di lapangan terhadap pelaksanaan penerapan GCG. e. Analisis data dari hasil review dokumen, wawancara, dan pengamatan fisik lapangan, yang dituangkan dalam Kertas Kerja Acuan (KKA) dan Laporan Hasil Assessment. f. Pemaparan hasil assessment kepada Direksi dan Dewan Pengawas.
161
Aspect VI: Other aspects The metodology of gcg implementation assessment 2013 year book is as follows: a. Counterpart team training, that is a training and provision onto counterpart team who will be assist the asessor in gcg implementation
On 24th until 27th november 2014, that was conducted a gcg implementation workshop 2013 year book, with the representatives of financial monitoring agency and development of East Java as the speaker that were attended by board of director, supervisory board & commite board of trustee, GCG team and PIC unit of PJT I
b. Document review, that is a deep assistance and assessment on documents related with gcg infrastructure c. Interview with related parties regarding gcg process and implementation d. Observation, that is field observation regarding the implementation of gcg application e. Data analysis from document review, interview, and field observation that mentioned in a work reference paper and assessment report. f. Explanation regarding assessment report toward board of directors and Supervisory board
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG Classification of GCG implementation quality Tingkatan capaian aktual atas penerapan GCG dikategorikan ke dalam lima kelompok predikat, yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup Baik, Kurang Baik dan Tidak Baik dengan penjelasan sebagai berikut:
The level of actual accomplishment on GCGimplementation is categorized into 5 groups, those are extremely good, good, good enough, less good, not good with the explanation as follows:
Tingkat | level
Rentang Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG Range of classification in gcg implementation quality
Predikat | predicate
1
Nilai di atas 85 | score above 85
Sangat Baik | Very Good
2
75 < Skor ≤ 85
Baik | Good
3
60 < Skor ≤ 75
Cukup Baik | Average
4
50 < Skor ≤ 60
Kurang Baik | Less Good
5
Skor ≤ 50
Tidak Baik | Not Good
Hasil Assessment Penerapan GCG Hasil assessment penerapan GCG Perum Jasa Tirta I tahun buku 2013 berdasarkan Laporan BPKP Nomor: LGCG1808/PW13/4/2014 tanggal 31 Desember 2014 mencapai skor 80,438 dari skor maksimum 100. Dengan capaian skor tersebut, predikat penerapan GCG pada Perum Jasa Tirta I adalah ”Baik”. Untuk hasil self assessment GCG tahun buku 2014 diperoleh skor: 84,06 dari skor maksimal 100, dengan kualifikasi ‘Baik’. Capaian skor tersebut merupakan gabungan dari capaian skor aktual enam aspek yang dinilai, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut:
Assessment result of gcg implementation The assessment result of gcg implementation in PJT I 2013 year book refer to financial monitoring agency and development of East Java report no: LGCG-1808/ PW13/4/2014 on31st december 2014 achieved at 80,438 of 100. Regarding the score achievement, the predicate of GCG implementation in PJT I is “Good”.In 2014 PJT I has reached a score of: 84,06 out of a maximum score of 100, then the predicate is ‘Good’. The achievement score was combination from 6 actual score that assessed, as explained in the tabel below:
Hasil Assessment Penerapan GCG 2013 GCG Implementation Assessment Results 2013 No
Aspek tata kelola | governance aspec
Bobot | value
Capaian Perusahaan company achievment
(%)
I
Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan Commitment of sustainable governance implementation
7
6,607
94,39
II
Pemegang Saham dan RUPS/ Pemilik Modal | Shareholders & Capitalist
9
7,379
81,99
III
Dewan Pengawas | Supervisory Board
35
28,073
80,21
IV
Direksi| Directors
35
31,090
88,83
V
Pengungkapan Informasi dan Transparansi Disclosure of Information and Tranparency
9
7,289
80,99
95
80,438
Sub TOTAL VI
Faktor Lainnya | Other Factors
5 SKOR KESELURUHAN
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
162
100
80,438
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Skor Assessment penerapan GCG Perum Jasa Tirta I dalam lima tahun terakhir adalah sebagai berikut: assessment score of gcg implementation in PJT I in the past five years is as follows: Skor Assessment dan self assessment Penerapan GCG 2009-2014 Score Assessment GCG implementation 2009-2014 No.
Tahun Penilaian/ Evaluasi Years of assessment/evalation
Bentuk Pengukuran Method of measurement
Skor GCG dan Kriteria Gcg score and criteria
Penilai/ Reviewer Assessor/reviewer
1
2009
Assessment
84,72 ~ Baik
BPKP
2
2010
Self Assessment/Review
86,14 ~ Baik
Tim GCG/PJT I
3
2011
Assessment
84,20 ~ Baik
BPKP
4
2012
Self Assessment/ Review
78,36 ~ Baik
Tim GCG/PJT I
5
2013
Assessment
80,438 ~ Baik
BPKP
6
2014
Self Assessment/ Review
84,065 ~ Baik
Tim GCG/PJT I
Terdapat perubahan parameter yang digunakan sebagai alat pengukuran penerapan GCG. Pada Tahun buku 2011 dan sebelumnya berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktek GCG Pada BUMN, penilaian dilakukan terhadap lima aspek dengan jumlah parameter 160 dan sub parameter 180. Sedangkan tahun buku 2012 dan 2013 berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK-16/S. MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012, penilaian dilakukan terhadap 6 (enam) aspek, 43 indikator dengan 153 parameter pengujian dan 568 Faktor Uji Kesesuaian (FUK). Dengan demikian capaian skor tahun buku 2012 dan 2013 tidak dapat dibandingkan dengan tahun buku 2011 dan sebelumnya. Skor GCG tahun buku 2013 sebesar 80,438 mengalami peningkatan dari tahun buku 2012, sebesar 78,36 dan semua aspek yang dinilai mengalami peningkatan skor.
163
There was a change in the parameter used in a measurement tool of gcg implementation. In 2011 year book and before refer to decree of minstry of soe no: KEP-117/M-MBU/2002 dated 31st july 2001 regarding gcg implementation in soe, the assessment conducted toward 5 aspects with total 160 parameters and 180 subpaarameter. In other way in 2012 and 2013 year book refer to decree of secretary ministry of soe no SK-16/S.MBU/2012 dated 6 june 2012, the assessment conducted toward 6 aspects, 43 indicators with 153 parametes assessment and 568 suitability test factors Thus, the score achieved in 2012 and 2103 year book could not compared with 2011 year book and before. 2013 year book gcg score of 80,438 increased from 2012 year book score of 78,36 and every aspect which assessed increased on its score.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Infrastruktur Penerapan GCG Infrastructure of gcg implementation
Untuk mengoptimalkan penerapan GCG, Perusahaan memiliki infrastruktur lunak (soft infrastructure)yaitu:
To optimize gcg implementation, the company has soft infrastructure, such as:
1. Pedoman Tata Kelola
1. Governance guideliness
2. Board Manual
2. Manual board
3. Etika Usaha dan Tata Perilaku (EUTP)
3. Code of conduct
4. Sistem Teknologi Informasi
4. Information technology system
5. Pakta Integritas
5. Pact of integrity
6. Kebijakan Lainnya.
6. Other policies
1. Pedoman Tata Kelola
1. governance guideliness
Pedoman tata kelola berisi acuan tentang pengelolaan perusahaan yang dijadikan pegangan bagi Dewan Pengawas, Direksi dan seluruh karyawan. Pedoman Tata Kelola Perusahaan adalah acuan utama bagi seluruh organ Perusahaan dalam menerapkan GCG. Pedoman Tata Kelola Perusahaan Perum Jasa Tirta I diterbitkan pada bulan Februari 2014.
governance guideliness consist of reference regarding corporate management that used as model for board of trustee, board of director and every employee. Govenance guideliness is main reference for the entire company organ in implementing gcg. PJT I governance guideliness issued on february 2014
Pedoman Tata kelola Perusahaan terdiri atas :
Governance guideliness consist of:
a. Struktur Corporate Governance
a. Corporate governance structure
b. Proses Corporate Governance
b. Corporate governance process
c. Pengelolaan Hubungan dengan Anak Perusahaan
c. Relationship management with subsidiaries company
d. Pengelolaan Hubungan dengan Stakeholders
d. Relationship management with stake holders
2. Board Manual
2. manual board
Board Manual berisi kesepakatan antara organ GCG (Rapat Pembahasan Bersama, Dewan Pengawas, dan Direksi) tentang tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing; peningkatan kualitas dan efektifitas hubungan kerja antar organ; serta penerapan prinsip-prinsip GCG dalam setiap aktivitas perusahaan. Board Manual Perum Jasa Tirta I antara lain mengatur tentang :
The Manual board contains about an agremeent between GCG organ (joint discusion meeting, board of trustee, and board of director) regarding each task and function; quality and effectiveness work relationship improvement between organ; as well as implementation of gcg principles in every company activity. PJT I board regulates about:
a. Ketentuan jabatan Dewan Pengawas
a. Supervisory board provisions
b. Tugas dan wewenang Dewan Pengawas
b. Supervisory board task and duty
c. Hak dan kewajiban Dewan Pengawas
c. Supervisory board right and obligation
d. Remunerasi Dewan Pengawas
d. Supervisory board remuneration
e. RJPP dan RKAP
e. RJPP and RKAP
f. Manajemen Resiko
f. Risk Management
g. Kinerja Dewan Pengawas
g. Supervisory board performance
h. Rapat Dewan Pengawas
h. Supervisory board meeting
i. Benturan Kepentingan Dewan Pengawas
i. Supervisory board conflict of interest
j. Tanggung Jawab Hukum Dewan Pengawas
j. Supervisory board legal responsibility
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
164
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
3. Etika Usaha dan Tata Perilaku (EUTP)
3. Code of Conduct
EUTP (Code of Conduct) adalah pernyataan umum tertulis tentang standar etika yang harus dilaksanakan oleh setiap individu Perusahaan dalam menjalin hubungan dengan sesama insan Perusahaan, pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya lainnya. Code of Conduct disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, budaya Perusahaan, praktik umum dunia usaha, dan peraturan Perusahaan.
Code of conduct is a written general statement regarding standart ethic that must be performed by every company staff in establish a realtion between others, customer, supplier, shareholder, government, society, and other stakeholder. Code of conduct arranged refer to regulations, company culture, general business practice, and company regulation.
Perum Jasa Tirta I berkomitmen untuk melaksanakan praktik Good Corporte Governancesebagai bagian dari usaha untuk pencapaian visi dan misi perusahaan. Menyadari bahwa sumberdaya manusia (SDM) adalah aset berharga untuk mencapai visi dan misi, Perusahaan menetapkan Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Concuct) pada Februari 2014 untuk menjadi acuan bagi terciptanya SDM dengan integritas tinggi. Poin-poin penting terkait Code of Conduct dijelaskan sebagai berikut: 1. Maksud dari penerapan Code of Conduct Code of Conduct tidak dimaksudkan untuk mengganti peraturan/pedoman tata tertib kerja karyawan, namun saling menyempurnakan satu sama lain. Maksud dari penerapan Code of Conduct Perum Jasa Tirta I adalah: a. Mengidentifikasikan nilai dan standar etika agar selaras dengan Visi dan Misi Perusahaan b. Menjabarkan nilai dan standard etika ke dalam rincian acuan sehingga mudah dipahami oleh insan Perum Jasa Tirta I dalam melaksanakan tugas sebagai landasan dalam pelaksanaan budaya Perusahaan c. Menjadi acuan perilaku insan Perum Jasa Tirta I dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders Perusahaan termasuk sesama insan Perusahaan d. Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan Perum Jasa Tirta I dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak
PJT I commited to implement gcg practice as a company effort in order to achieve company vision and mision. Realize that huma resources is an invaluable asset to achieve vision and mision, the company enact a business ethical guideliness and code of conduct on february 2014 to be a reference for the high quality HR establishment. Fundamental points regarding code of conduct explained as follows: 1. Purpose of code of conduct impelementation
Code of conduct is not intended to substitute rule or employee work ethic, but instead perfecting each other. The purpose of PJT I code of conduct impelentation are: a. Identify value and standart ethic in order to align with company vision and mission b. Outline value and standart ethic into reference detail in order to easy understand by PJT I employee in performing task as the base of company culture enforcement c. As a behavioral reference for PJT I employee in each task perform and responsibility and interaction with company stakeholders include to every company staff d. Elaborate in detail the standart ethical in order to the PJT I employee could evaluate type of activity that desired and assist consideration if meet doubtness during performing task
2. Content of code of conduct code of conduct outlined includes:
2. Isi Code of Conduct
1) standart ethical business
Secara garis besar isi code of conduct meliputi:
1) Standar Etika Usaha Terkait etika usaha, hal-hal yang diatur antara lain adalah hubungan Perum Jasa Tirta I dengan pegawai, pelanggan, pesaing, penyedia barang dan jasa, mitra kerja, kreditur/investor, pemerintah, masyarakat, media massa dan organisasi profesi. 2) Standar Tata Perilaku Terkait tata perilaku, hal-hal yang diatur antara lain adalah etika kerja sesama insan Perum Jasa Tirta I, etika setiap insan perusahaan dalam menjaga kerahasiaan data dan informasi perusahaan, menjaga harta perusahaan, menjaga keamanan, keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan, mencatat data
165
Concerning business ethic, matters that stipulated is PJT I relation with employee, customer, competitor, product and service supplier, partner, creditur/investor, government, society, mass media, and professional organizations
2) standart behavioral
Concerning standart behavioral, things that stipulated are: work ethic between PJT I employee, ethic each employee in maintain data and information confidentiality of the company, maintain assest of the company, maintain security and safety, work health and safety environment, data and report record, avoid conflict of interest and malfeasance, restriction in receive a gift,
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
dan pelaporan, menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan, larangan menerima hadiah, cinderamata/hiburan (entertainment, larangan memberi hadiah, cinderamata/hiburan (entertainment, larangan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang (narkoba) dan minuman keras (miras), dan larangan terhadap aktivitas politik, serta etika pengelolaan penanganan pengaduan/penyingkapan (whistle blower). 3. Komite Pengawas Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku (KPPEUTP) Sebagai alat bantu Direksi dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan serta memudahkan dalam pengambilan keputusan pemberian tindakan terhadap pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku (EUTP), maka manajemen telah membentuk Komite Pengawas Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku (KPPEUTP). Komite yang merupakan representasi dari Whistleblowing System (WBS) ini dibentuk berdasarkan SK Direksi Nomor : KP.022/KPTS/DU/2012 tentang Perubahan Susunan Komite Pengawas Etika Usaha dan Tata Perilaku di Lingkungan Perum Jasa Tirta I
figures/enterteinment (entertainment, restriction to present a gift, figures/entertainment (entertainment, restriction of drugs and alcoholic drinks abuse, and restriction regarding political activity, as well as management ethics of whistle blower. 3. Trustee commite of business ethic and behavior implementation
As a tool to board of director in observe and monitor the implementation as well as to ease in provision act decision making toward work ethic and behavioral violence, therefore management have established a trustee commite of business ethic and behavior implementation
A committee which is a representation from whistle blowing system established in accordance with board of director decree no: KP.022/KPTS/DU/2012 regarding a structure change of PJT I trustee commite of business ethic and behavior implementation
Main task of trustee commite of business ethic and behavior implementation are:
Tugas pokok Komite Pengawas Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku adalah:
a. Conduct a a socialization about work ethic and behavioral guideliness onto every PJT I employee
a. Melaksanakan sosialisasi pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada seluruh insan Perum Jasa Tirta I.
b. Monitor continously the compliance toward work ethic and behavioral implementation
b. Memantau secara terus menerus kepatuhan terhadap pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku.
c. Accommodate a report from every PJT I employee regarding a fact of violence or abnormalitites
c. Menerima laporan dari setiap insan Perum Jasa Tirta I tentang setiap fakta pelanggaran atau penyimpangan.
d. Evaluate the result of monitoring and every report of any violence or abnormalities
d. Mengevaluasi hasil pantauan dan setiap laporan tentang adanya pelanggaran atau penyimpangan.
e. Deliver to the board of director the evaluation result along with proposal solution and prevention effort
e. Menyampaikan kepada Direksi hasil evaluasi beserta usulan penyelesaian permasalahan dan upaya pencegahan.
f. Provide a consideration to the board of director in determine a policy related with work ethic and behavioral
f. Memberikan masukan/usulan kepada Direksi dalam menentukan kebijakan terkait EUTP.
g. Conduct a clarification/inspection toward employee who is alleged a violence against work ethic and behavioral guideliness.
g. Melakukan klarifikasi/pemeriksaan terhadap pegawai yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap EUTP.
4. Penyebarluasan Code of Conduct Code of Conduct telah disosialisasikan kepada seluruh insan Perum Jasa Tirta I, dan setiap insan Perusahaan telah menandatangani surat pernyataaan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah menerima, membaca, menerima penjelasan, dan memahami Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (EUTP). Surat pernyataan tersebut diupdate setiap tahun dan didokumentasikan oleh Komite Pengawas Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku (KPPEUTP).
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
4. Dissemination of code of conduct
166
Code of conduct has socialized toward each PJT I employee, and each employee agreed to sign a statement letter that stated each of employee has accepted, read, received an explanation, and understood the work ethic and behavioral guideliness. The statement letter periodically renewed every year and documented by trustee commite of business ethic and behavior implementation
5. Enforcemen effort and sanctios
several efforts to on enforcement and sanctions concerning code of conduct violence as well as:
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
5. Upaya Penegakan dan Sanksi
a. Each staff in the company must report every fact of code of conduct abnormalities to the trustee commite of business ethic and behavior implementation
Beberapa upaya untuk penegakkan dan sanksi terhadap pelanggaran Code of Conduct adalah sebagai berikut: a. Setiap individu di Perusahaan harus melaporkan setiap fakta penyimpangan Code of Conduct kepada KPPEUTP
b. Trustee commite of business ethic and behavior implementation ensure the confidentiality identity of the rappoteur
b. KPPEUTP menjamin kerahasiaan identitas pelapor c. KPPEUTP menindaklanjuti setiap laporan dan menyampaikan hasil kajiannya kepada Direksi atau Dewan Pengawas sesuai lingkup tanggung jawabnya.
c. Trustee commite of business ethic and behavior implementation address each report and present the result to the board of director or supervisory board in accordance with its responsibility
d. Direksi/ Dewan Pengawas memutuskan pemberian tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan/atau tindakan perbaikan serta pencegahan yang harus dilaksanakan. Bentuk sanksi yang diberikan sesuai dengan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan atau PKB.
d. Board of director / supervisory board decide the provision of an act development, discipline fine and/ or rconduct a repairement that must be performed. Kind of sanctions that given refer with regulations
e. Insan perusahaan yang melakukan penyimpangan terhadap Code of Conduct memiliki hak untuk didengar penjelasannya sebelum pemberian tindakan pembinaan atau hukuman disiplin.
e. Each employee company who violent the code of conduct has a right to be heard his/ her explanation before nurturing or discipline punishment is given
6. Pengelolaan Penanganan Pengaduan/Penyingkapan Perum Jasa Tirta I memiliki komitmen untuk mencegah dan memerangi praktik yang bertentangan dengan Good Corporate Governance melalui mekanisme Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System). Sejak tahun 2011, Perum Jasa Tirta I telah membangun dan menerapkan Whistleblowing System (WBS), yaitu pedoman dan prosedur dalam Pelaporan Pelanggaran yang dilakukan Seluruh Insan Perusahaan, Mitra Kerja, dan Stakeholder lainnya, dengan tujuan agar setiap laporan/pengaduan yang dikirimkan terjaga kerahasiaannya dan kasus yang dilaporkan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan dan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. WBS merupakan salah satu bentuk upaya penegakan Code of Conduct. Direksi memutuskan untuk membentuk dan menerapkan WBS sejak tanggal 1 Agustus 2011 melalui Surat Keputusan Direksi Nomor KP.119/KPTS/DU/2011, tentang Pengelolaan Penanganan Pengaduan/Penyingkapan (Whistleblower) di Perum Jasa Tirta I. Untuk meningkatkan efektivitas implementasi WBS, manajemen melakukan sosialiasi sarana pengaduan yang ada melalui penyampaian Memo Dinas kepada seluruh unit kerja Perusahaan, serta informasi melalui media exbanner. 7. Penyampaian Laporan Pelanggaran Perum Jasa Tirta I menyediakan akses bagi Karyawan, Mitra Kerja maupun Stakeholder lainnya (wistleblower) untuk menyampaikan Pelaporan Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan atau Pimpinan Perusahaan kepada Komite Pengawas Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku (KPPEUTP).
167
6. Management of complaint handling / findings
PJT I committed to prevent and fight against practice that violate the gcg through whistleblowing system mecanysm. Since 2011, PJT I have been established and implemented whistleblowing system (WBS), which is a reference and procedure in reporting a violent that done by every PJT I employee, partners, and stakeholders etc, in order to ensure the confidentiality every report of violance and the reported case could be accounted also conduct a further step refer to the regulations.
WBS is one of form of an enforcement of code of conduct
the board of director decided to establish and to apply WBS since 1st august 2011 through board of director decree no KP.119/KPTS/DU/2011, regarding management of complaint handling / findings in PJT I
To improve the effectivity of wbs implementation, management conduct socialization the company complaint line by deliver a memo department to entire company init, also information thorugh x-banner.
7. Submission of violent report
PJT I provide an access for their employee, partner also other stakeholder to submit a violent report which done by employee or corporate leadership to the trustee commite of business ethic and behavior implementation.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Cara menyampaikan pengaduan adalah melalui:
Ways to submit complaint
No. Telepon : (0341)551971 ext. 110 & 120
Telephone : (0341)551971 ext. 110 & 120
Homepage : www.jasatirta1.co.id
Homepage : www.jasatirta1.co.id
Email
:
[email protected]
Email
:
[email protected]
Faksimili
: (0341) 551976
Fax
: (0341) 551976
Kotak Surat : PO. Box. 39 Malang 65115
Mailbox
: PO. Box. 39 Malang 65115
Alamat
Address
: Jalan Surabaya No. 2A, Malang 65115
: Jalan Surabaya No. 2A, Malang 65115
Setiap wistleblower diharapkan menyertakan identitas diri dan bukti atau identifikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan.
Each whistleblower is expected to provide and id and proof or early indication that could be accounted
8. Perlindungan Bagi Whistleblower
8. Protection for whistleblower
Perum Jasa Tirta I berupaya untuk meningkatkan penerapan WBS dengan struktur dan proses yang benar, sehingga para Pelapor memiliki rasa aman dan jaminan keselamatan.
PJT I attempt to improve the wbs implementation with the proper structure and process, therefore the rapporteur feel secure and guarantee of safety
Sistem Pelaporan Pelanggaran Perum Jasa Tirta I memberikan fasilitas dan perlindungan bagi whistleblower sebagai berikut :
PJT I violent report system gives facility and protection for the whistleblower as following: a. Direct report line facilities (phone, letter, email) and could only accessed by the chief of trustee commite of business ethic and behavior implementation and is free and classified.
a. Fasilitas saluran Pelaporan (telepon, surat, email) langsung dan hanya dapat diakses oleh Ketua KPPEUTP dan bersifat bebas serta rahasia. b. Perlindungan kerahasiaan identitas Pelapor.
b. Confidentality Protection toward rapporteur identity.
c. Perlindungan terhadap Pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, atau tindakan tidak menyenangkan lainnya selama Pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang dilaporkannya.
c. Protection onto rapporteur from any kind of threats, intimidations, or any kind of unpleasant act during the rapporteur maintain the confidentiality over the case that being reported
d. Perlindungan bagi pelaksana tugas-tugas investigasi, pihak-pihak yang menjadi saksi, dan pihak-pihak yang memberikan informasi/dokumen/data/bukti yang diperlukan terkait dengan laporan/pengaduan/ penyingkapan (whistleblower).
d. Protection for the investigation task force, related parties that become a whitness, and other parties that provide an information, document, prove that required related with the report/complaint/ finding whistleblower
e. Dalam melakukan proses tindak lanjut atas setiap laporan/ pengaduan/penyingkapan mengedepankan kerahasiaan, asas praduga tak bersalah, dan profesionalisme.
e. in perform a further step on every report/complaint/ findings put a confidentiality, presumption of innocence, and profesionalism.
9. Penanganan Pengaduan Prosedur Penanganan Pengaduan adalah sebagai berikut: a. KPPEUTP menerima pengaduan/penyingkapan dari whistleblower b. KPPEUTP melakukan penelaahan awal/klarifikasi atas pengaduan/penyingkapan yang dikirimkan oleh whistleblower, membuat laporan, dan menyusun rekomendasi tindak lanjut untuk disampaikan kepada Direktur Utama. c. Berdasarkan laporan dan rekomendasi tindak lanjut yang disampaikan oleh KPPEUTP tersebut, Direktur Utama memutuskan tindak lanjut dengan alternative proses penyingkapan ditutup/dihentikan, jika tidak memenuhi persyaratan indikasi awal atau tidak terbukti adanya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Terlapor,
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
168
9. Handling of reports
The procedure of handling complaints as follows: a. Trustee commite of business ethic and behavior implementation and is free and classified receive complaints/finding from whistleblower b. Trustee commite of business ethic and behavior implementation conduct early examination/ clarification over a complaints/findings which sent by the whistleblower, create a report, and compile a further recommendation to be submitted to the principal director c. Based on report and further recommendation that provided by trustee commite of business ethic and behavior implementation, the principal director decide further step with alternative process the
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
atau proses penyingkapan dilanjutkan dengan melakukan investigasi jika memenuhi persyaratan indikasi awal.
findings close/stop, if it is not meet with the early indication requirements or there is no proof of violence which is done by the suspect, or findings process continued by conduct investigation if fullfill early indication requirements.
d. Apabila proses penyingkapan dilanjutkan dengan melakukan investigasi, maka KPPEUTP bekerjasama dan berkoordinasi dengan Tim Investigasi melakukan proses investigasi, membuat laporan hasil investigasi, rekomendasi tindak lanjut dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama.
d. If the finding process continued by conduct investigation, therefore by trustee commite of business ethic and behavior implementation cooperate and coordinate with investigation team conduct investigation process, compile investigation report, further recommendation and deliver the report onto the principal director
e. Berdasarkan laporan hasil investigasi, rekomendasi tindak lanjut, Direktur Utama memutuskan tindak lanjut sebagai berikut :
e. Based on investigation report, further recommendation, the board of director decide further step as follows:
1) Proses penyingkapan ditutup/dihentikan, jika Terlapor tidak terbukti melakukan pelanggaran hukum atau pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1) The finding process will be closed/stopped, if the suspect does not profound violate the law or regulation
2) Memberikan sanksi kepada Terlapor sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
2) Deliver a fine to the suspect in accordance with the company regulation
3) Meneruskan proses penyingkapan kepada pihak penyidik eksternal (pihak yang berwajib/berwenang) untuk proses lebih lanjut apabila ada indikasi atau bukti-bukti permulaan bahwa Terlapor bersalah dan melanggar hukum yang terkait dengan tindak pidana hukum dan/atau tindak pidana korupsi.
3) Proceed the the finding process to the external investigator (to the authorities) for further process if there were found an indication or any early prove that the suspect guilty and violate the law associated with crimes or corruption
f. Apabila proses penyingkapan dilanjutkan kepada pihak penyidik eksternal, maka KPPEUTP melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan adanya bukti-bukti permulaan yang cukup.
f. If the finding process proceed to the external investigator, therefore trustee commite of business ethic and behavior implementation will coordination with related parties to ensure there is enough early indication
g. Apabila berdasarkan hasil investigasi oleh pihak penyidik eksternal Terlapor tidak terbukti bersalah melakukan perbuatan melanggar hukum, maka proses penyingkapan dihentikan dan sebaliknya apabila Terlapor terbukti bersalah, maka kepada Terlapor diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di Perusahaan.
g. If the suspect does not profound guilty violate the law based on external investigation report, hence the finding process will be stoped and if the suspect profound guilty, so the suspect will be given a fine based on the company regulation
h. KPPEUTP membuat laporan secara periodik tentang monitoring/evaluasipengelolaan penanganan pengaduan/penyingkapan (whistleblower) kepada Direktur Utama.
h. rustee commite of business ethic and behavior implementation compile a periodic report regarding monitoring/evaluation the management of whistleblower to the principal director.
10. Hasil Penanganan Pengaduan
10. Complaint management result
Manajemen Perum Jasa Tirta I mendorong penerapan Whistleblowing System yang efektif, transparan, dan bertanggung jawab agar dapat meningkatkan tingkat partisipasi Karyawan, Mitra Kerja dan Stakeholder lainnya dalam melaporkan pelanggaran menuju ke arah budaya kejujuran dan keterbukaan.
Management of PJT I encourage the implementaton of whistleblowing system which are effective, transparent, and accountable in order to improve the participation rate of the employee, partners and other stakeholder in report a violation toward honesty and transparency culture
Selama 2014, tidak ada permasalahan terkait penerimaan pengaduan/penyingkapan yang dihadapi Perusahaan. Karena ketiadaan permasalahan terkait pengaduan/ penyingkapan selama 2014, maka tidak memberikan dampak tersendiri terhadap kondisi keuangan dan operasional Perusahaan.
During 2004, there was not an issue regarding a complaint acceptance/finding that dealt by the company. due to the non-existence issues related with complaint/findings in 2014, therefore it was not gave an effect to the financial and operational of the company.
169
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
4. Sistem Teknologi Informasi
4. information technology system
Perusahaan terus mengembangkan sistem teknologi informasi (TI) untuk membantu mengoptimalkan penerapan GCG, terutama untuk menunjang prinsip transparansi dan akuntabilitas. Untuk menjamin ketersediaan akses informasi dan data Perusahaan, terdapat sejumlah sarana yang disediakan, di antaranya sebagai berikut:
a. Website Perusahaan: www.jasatirta1.co.id
a. Company website: www.jasatirta1.co.id
Melalui website Perusahaan, informasi dan data bisa didapatkan di Portal Publik Kementerian BUMN: www. bumn.go.id/jasatirta1.beside
b. Media komunikasi internal Pegawai Perum Jasa Tirta I adalah Buletin Warta Jasa Tirta (BWJT) yang terbit setiap tiga bulan sekali.
Company website, the information and data could be acquired on public portal of ministry of SOE: www.bumn.go.id/jasatirta1.beside.
b. Employee Internal media communication PJT I is a warta jasa bulletin which is published every once in three months.
c. Melalui pemberitaan media massa yang didasarkan pada wawancara yang dilakukan media massa kepada pihakpihak yang berwenang di Perusahaan.
c. Through a mass media report that refer to the interview conducted by mass media to te related parties in the company.
d. Iklan di media massa
d. Mass media advertisement.
e. Sarana lainnya berupa even sosialisasi, papan pengumuan Perusahaan, dan sebagainya. Pada 2014, pengembangan Sistem Informasi Perusahaan Tahap I sudah selesai dilaksanakan sesuai dengan Master Plan TI. Aplikasi-aplikasi yang sudah dibuat antara lain Executive Information System (EIS), Knowledge Management, e-management, e-transaction, e-procurement, Manajemen SDM/HRD, Manajemen Aset, Database Bridging, Network Monitoring System, dan River Management System. Aplikasiaplikasi tersebut berada pada server aplikasi dan datadata terdapat pada server database yang dikelola oleh Biro Informasi & Lingkungan. Server tersebut sudah dilengkapi oleh webserver sehingga aplikasi tersebut dapat diakses oleh pegawai yang berada di Kantor Pusat maupun yang berada di Divisi Jasa ASA.
the company cintunue develop a information technology system to assist in optimalizing the gcg implementation, especially to support tranparency principle and accountability. To ensure the access availability of information and data of the company, there are several tools which is provided, as follows:
e. Other facilities in the form of socialization, company announcement board, and etc.
In 2014, the first phase of information system development of the company has done in accordance with information technolgy master plan. Apllication that has produced such as executive information system (EIS), knowledge management, e-management, e-transaction, e-procurement, HR. D management, asset management, database bridging, network monitoring system, and river management system. Those applications located on server application and the data located on database server that is managed by the information bureau
Server yang berada di Kantor Pusat Perusahaan sudah dilengkapi dengan sistem backup sebagai antisipasi terhadap keadaan darurat. Pada 2014 juga dilakukan Rapat Koordinasi Manajemen dengan menggunakan teknologi video conference antara Malang dan Solo, sehingga lebih mengefisienkan kerja dan anggaran Perusahaan.
Server that is located on company head office alredy equipped with backup system to anticipate emergency condition. In 2014 also conducted a management coordination meeting using video conference between malang and solo, thereby more effective in company budget and performance.
5. Pakta Integritas
5. pact of integrity
Pakta Integritas berisi komitmen dan kesiapan setiap individu untuk menjalankan praktik bisnis yang sehat, antikorupsi, dan antikecurangan. Pakta Integritas tersebut diwujudkan antara lain lewat Surat Pernyataan Kepemilikan Saham dan Surat Pernyataan Bebas dari Benturan Kepentingan yang selalu diperbarui setiap tahun.
6. Kebijakan Lainnya
6. ther policies
Selain berbagai infrastruktur kebijakan yang sudah ada, Perusahaan juga akan mengambil kebijakan yang berkaitan dengan upaya penerapan GCG sesuai dengan dinamika dan perubahan bisnis.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
170
Pact of integrity consist of commitment and readiness each individu to perform a healthy business practical, anti-corruption, and antifraud. The pact of integrity embodied as a letter of share ownership and a letter free of conflict of interest.
Beside the various infrastructure policies which already have, the company also take a policy related with effort of gcg implementation which is suitable with the dynamics and business changes
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Struktur Tata Kelola Governance Structure
Struktur tata kelola terdiri atas organ-organ Perusahaan yang bertanggung jawab sesuai fungsinya masing-masing untuk melaksanakan GCG. Perum Jasa Tirta I memiliki struktur tata kelola yang terdiri atas Rapat Pembahasan Bersama (RPB), Dewan Pengawas, Direksi, Komite-komite Dewan Pengawas, Sekretaris Perusahaan, dan Satuan Pengawasan Intern (SPI). [diberi bagan seperti AR tahun sebelumnya halaman 125]
governance structure consist of company organ which is responsible based on their own function to implement gcg. PJT I has a governance structure consist of joint meetings, board of trustee, board pf director, supervisory board committee, company secretary, and internal control unit. 1. Joint Discussion Meetings
1. Rapat Pembahasan Bersama (RPB) RPB merupakan rapat yang dipimpin oleh pemilik modal atau yang diberi kuasa dengan hak subtitusi oleh pemilik modal. Menteri BUMN adalah Menteri yang ditunjuk dan/atau diberi kuasa untuk mewakili Pemerintah selaku pemilik modal pada Perum Jasa Tirta I sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2010.
Joint discussion meetings which is lead by the stake holder or he/she that authorized with the substitution right by stake holder. The minister of soe is a minister that appointed or authorized to reperesent the government as stake holder on PJT I refer to government regulation no 46 year 2010
Selama 2014, telah dilakukan dua kali Rapat Pembahasan Bersama (RPB).
During 2014, the joint meetings has held twice.
Penyelenggaraan Rapat Pembahasan Bersama Tahun 2014 Holding of joint discussion meeting in 2014 Tanggal | date
Agenda Rapat | meeting agenda
Pengesahan | ratification
28 Maret 2014
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan PJT I Tahun Buku 2013 The approval on annual report and the ratification of financial statement of PJT I 2013 year book
Keputusan Menteri BUMN Nomor : S-246/MBU/2014 tanggal 11 April 2014
12 November 2014
Persetujuan RJPP Tahun 2014 – 2019 The approval of company long term planning 2014 – 2019
Keputusan Menteri BUMN Nomor : S-12/MBU/01/2015 tanggal 8 Januari 2015
Rapat Pembahasan Bersama (RPB)Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan PJT I Tahun Buku 2013.
Joint discussion meeting of the approval annual report and the ratification of financial statement of PJT I 2013 year book.
Berdasarkan PP No. 46 tahun 2010 pengesahkan Laporan Tahunan dan Perhitungan Tahunan, diselenggarakan setelah Direksi menyampaikan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan yang telah diaudit, yaitu selambatlambatnya 5 (lima) bulan setelah tahun buku ditutup.
Refer to government regulation no.46 year 2010 regarding the aproval of annual report and an annual calculation, performed after the director submitted annual report and an audited financial statement, on the latest 5 months after year book is closed.
Rapat Pembahasan Bersama untuk mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2014. Pengesahan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahun Buku
Joint discussion meeting to approve annual report and financial statement year 2013 conducted on 28 march 2014. The ratification of annual book and financial statement book year 2013 issued on 11th
171
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
2013 terbit tanggal 11 April 2014, sesuai Surat Nomor: S-246/MBU/2014 perihal Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2013.
april 2014, in accordance with letter no: S-246/ MBU/2014 regarding the approval annual report and the ratification of financial statement of PJT I book year 2013.
Rapat Pembahasan Bersama (RPB) Rencana Jangka Panjang (RJP) tahun 2014-2019 Perum Jasa Tirta I
Joint discussion meeting of PJT Ilong term planning 2014-2019.
Berdasarkan PP No. 46 tahun 2010 Direksi wajib menyiapkan Rencana Jangka Panjang yang merupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan Perusahaan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang.
Based on government regulation No.46 director must prepare a long term plan which is a strategic planning that contain goal and objectives of the company that will achieve in the next 5 years.
Rapat Pembahasan Bersama untuk mengesahkan Rencana Jangka Panjang (RJP) Tahun 2014-2019 Perum Jasa Tirta I dilaksanakan pada tanggal 12 November 2014. Pengesahan Rencana Jangka Panjang (RJP) Tahun 2014-2019 Perum Jasa Tirta I terbit tanggal 8 Januari 2015, sesuai Surat Nomor: S-12/MBU/01/2015 tentang Pengesahan Rencana Jangka Panjang (RJP) Tahun 2014-2019 Perum Jasa Tirta I.
The joint discussion meeting to approve long term planning year 2014-2019 was held in 12th november 2014. The approval of long term planning year 2014-2019 PJT I issued in 8th january 2015, refer to the letter no: S-12/MBU/01/2015 regarding the approval of long term plan PJT I year 2014-2019.
2. Supervisory board
2. Dewan Pengawas Dewan Pengawas (Dewas) adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan kepengurusan Perusahaan. Tugas, Kewenangan, dan Kewajiban
Supervisory board is a company organ that commisioned to conduct supervision and provide suggestion to the board of director in performing company management activity. Task, authority and obligation
Dewan Pengawas bertugas melakukan Pengawasan terhadap kebijakan Pengurusan, jalannya Pengurusan pada umumnya baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi, memberikan nasihat kepada Direksi termasuk Pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, ketentuan anggaran dasar dan Keputusan Menteri, dan peraturan perundang-undangan, untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.
Supervisory board commisioned to monitor toward management policy, the performance of management in general in regard to the company or company business conducted by the director, provide a suggestion to the director include monitoring on the enforcement of the company long term planning, work plan and company budget, requirement basic budget and decree of the minister, and regulation, for the benefit of the company correspond with company goal and purpose
Sesuai Keputusan Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I Nomor : 01/DW/III/2014 tentang Pembagian Tugas Anggotaanggota Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I, pembagian tugas pada Dewan Pengawas adalah:
Refer to PJT I supervisory board decree no: 01/ DW/III/2014 regarding task distribution toward PJT I supervisory board member, the task distribution on PJT I supervisory board is:
Pembagian Tugas Dewan Pengawas Task dstribution of Supervisory board Dewan Pengawas | Supervisory board
Tugas | Task
Graita Sutadi
Koordinator seluruh tugas & fungsi Dewan Pengawas dan Hubungan dengan regulator. | Coordinator of entire task and function of supervisory board and relationship with regulator.
Mulyanto
Bidang Teknis Pengelolaan Air dan SDA | Technical field of water management and natural resources
Supaad
Bidang Pengelolaan Perusahaan | Company management field
Dadang Somantri
Bidang Keuangan dan SDM | Financial and HRD field
Yoke C. Katon
Bidang Pengembangan Perusahaan | Company development field
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
172
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Dewan Pengawas memiliki hak untuk :
Supervisory board has a rights to:
1. Memasuki bangunan, halaman, dan/atau tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh Perusahaan.
1. Enter the facility, yard, or any other place that used or owned by the company
2. Memeriksa dan mencocokkan pembukuan, surat bukti, dan dokumen-dokumen lainnya.
2. Examine and match the bookeeping, proving letter, and other documents.
3. Mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Direksi.
3. Understand all the activity that perform by the board of director
4. Menanyakan atau meminta penjelasan kepada Direksi terkait pengelolaan perusahaan.
4. Inquire or ask an explanation to the director related with company management
5. Meminta bantuan tenaga ahli atau konsultan jika dianggap pelu, dengan beban berada pada Perusahaan.
5. Seek for assisst from the expert or consultant if needed, with charge in the company.
6. Memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau anggota Direksi jika mereka melanggar Anggaran Dasar, melalaikan kewajibannya, dan/atau terdapat dokumen yang mendesak bagi Perusahaan.
6. Temporary dismiss a member of director if they violate articles of association, neglect their responsibilities, and/or there is an urgent document needed for the company
7. Memberikan persetujuan tertulis kepada Direksi untuk melakukan perbuatan okum tertentu.
7. Provide writte agreement to the director to conduct an activity to certain individual.
Independensi Dewan Pengawas
Independency of Board of Trustee
Untuk menjalankan fungsi, peran, dan tanggung jawabnya harus mempunyai independensi agar tidak terpengaruh dan terhindar dari benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan. Independensi ini penting untuk mendukung tugas Dewan Pengawas yang melakukan pengawasan terhadap jalannya pengurusan Perusahaan oleh Direksi.
To perform the function, role and their responsibilities must have independency in order to not influence and avoid from conflict of interest in decision making process. The independency become major part to support the task of supervisory board that monitor the activity relate with the performance of company management by the director
Pengungkapan Hubungan Afiliasi antara Dewan Pengawas, Direksi, dan Pemegang Saham Utama
The disclosure of affiliation relationship between board of trustee, director, and main stake holder
Anggota Dewan Pengawas tidak memiliki hubungan keluarga sedarah atau hubungan karena perkawinan sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, dengan sesama anggota Dewan Pengawas, Direksi, dan pemegang saham utama.
Member supervisory board do not have a family relationship or marriage realtionship until thir tier, both to vertical line or horizontal line, with fellow member board of trustee, director, and main stake holder.
Hubungan keluarga antara Direksi, Dewan Pengawas, dan Pemegang Saham Utama Perum Jasa Tirta I ditunjukkan dalam tabel berikut berikut:
The family relationship between dorecotr, board of trustee, and main stake holder in PJT I, explained in the table below:
Hubungan Afiliasi Direksi, Dewan Pengawas, dan Pemegang Saham Utama Affiliate Relations Board of Directors, Supervisory Board, and the Main Shareholders Direksi | Directors
Hubungan Keluarga | kinship Dewan Pengawas | supervisory board
Pemegang Saham Utama | Major Shareholder
Ir. Graita Sutadi, M. Sc.
X
x
Yoke C Katon, ST.,MM.
X
x
Dadang Somantri, ATD.,MT.
X
x
Ir. Supaad, M.Si.
X
x
DR. Mulyanto, M. Eng.
X
x
173
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Pengungkapan Rangkap Jabatan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain
The disclosure of dual position and share ownership on other company
Selama periode laporan tahun 2014, anggota Dewan Pengawas Perusahaan tidak memangku jabatan rangkap sebagai anggota Dewan Pengawas dan/atau pengurus pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Usaha Milik Swasta yang dilarang sesuai dengan ketentuan penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan berpotensi menimbulkan benturan kepentingan.
During report in 2014, the member of supervisory board did not occupied a dual role as a member of supervisory board and/or as a commite on soe, regional owned enterprise, private owned enterprise that is restricted refer to the regulation of company good governance and could potentially create a conflict of interest
Keterangan Jabatan Rangkap Dewan Pengawas Explanation of dual position of Supervisory Board Jabatan Rangkap Dewan Pengawas | dual position of supervisory board Direksi | director
Perum Jasa Tirta I
Entitas entity
Perusahaan/ Lembaga Lain other company/institution
Anak Perusahaan Subsidiary
Ir. Graita Sutadi, M. Sc.
x
x
x
x
Yoke C Katon, ST.,MM.
x
x
x
x
Dadang Somantri, ATD.,MT.
x
x
x
x
Ir. Supaad, M.Si.
x
x
x
x
DR. Mulyanto, M. Eng.
x
x
x
x
Untuk menjamin tidak adanya penyimpangan dalam pelaksanaan Good Coorporate Governance (GCG), baik Direksi maupun Dewan Pengawas mengungkapkan kepemilikan sahamnya di berbagai perusahaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pernyataan tersebut diperbarui setiap tahunnya.
To ensure there is no violation on gcg implementation, both director or Supervisory Board disclosure their ownership in many companies, even in domestic or foreign area. The statement renewed every year. Each member of Supervisory Board do not have a share or ownership in a entity that become a partner or competitor of the company in amount that could influence in decision making process, do not have bussiness that directly related with the company activity.
Setiap anggota Dewan Pengawas tidak memiliki saham/ kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra atau pesaing Perusahaan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas perusahaan. Keterangan Kepemilikan Saham Dewan Pengawas Information of supervisory board share ownership
Kepemilikan Saham | share ownership Nama | name
Perum Jasa Tirta I
Entitas entity
Perusahaan/ Lembaga Lain other institution/company
Anak Perusahaan subsidiary
Dewan Pengawas | Supervisory Board Ir. Graita Sutadi, M. Sc.
x
x
x
x
Yoke C Katon, ST.,MM.
x
x
x
x
Dadang Somantri, ATD.,MT.
x
x
x
x
Ir. Supaad, M.Si.
x
x
x
x
DR. Mulyanto, M. Eng.
x
x
x
x
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
174
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Kegiatan pembuatan cek dam di anak sungai Parit Raya, Desa Campur Darat, Kabupaten Tulungagung Activity of dam development in Parit Raya tributary
Rekomendasi Dewan Pengawas
Recommendation of Supervisory board
Seluruh keputusan hasil Rapat konsultasi Dewan Pengawas dan Direksi tertuang dalam Notulen Rapat dan dimonitor tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya. Selama 2014, Dewan Pengawas PJT I telah memberikan berbagai rekomendasi baik yang disampaikan secara langsung oleh Dewan Pengawas secara kolegial maupun melalui pelaksanaan tugas antara lain:
All of consultation meeting decision of Supervisory board and director written in the minutes of meeting and to be monitored the follow up process in the upcoming meeting. During 2014, PJT I supervisory board have provide several recommendations both delivered directly by supervisory board collegially or through task enforcemen, such as:
Rekomendasi Persetujuan dan Pengesahan Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Tahun Buku 2013 tertuang dalam surat Nomor: S-04/DW/III/2014 tanggal 25 Maret 2014.
Approval recommendation and financial statement validatoon and annual report year book 2013 written in letter no : S-04/DW/III/2014 dated 25th march 2014.
Rekomendasi Pengesahan Rencana Jangka Panjang Tahun 2014- 2019 Perum Jasa Tirta I tertuang dalam surat Nomor : S-017/DW/X/2014 tanggal 23 Oktober 2014.
Approval recommendation long term plan year 20142019 PJT I written in a letter no: S-017/DW/X/2014 dated 23 october 2014.
Rapat Dewan Pengawas
Supervisory board meeting
Sesuai dengan tanggung jawabnya, Dewan Pengawas mengadakan rapat-rapat untuk memantau dan mengevaluasi laporan operasional bulanan serta untuk membahas masalahmasalah terkait bisnis Perusahaan dan hal-hal relevan lainnya.
In accordance with their responsibilities, the supervisory board conduct a meetings to monitor and to ealuate monthly operational report also discuss an issues related with the company bussiness and other relevant matters.
Rapat rutin Dewan Pengawas setiap bulan. Selama 2014, diselenggarakan sebanyak 12 (dua belas) kali, sedangkan yang sifatnya insidentil bisa dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Selama tahun 2014 Dewas Pengawas mengadakan rapat sebanyak 20 kali.
Routine meeting of supervisory board every month. During 2014, the meeting was held for 12 times, whereas which are incidental could be held depemd on the occasion. In 2014, supervisory board had a meeting 20 times.
Daftar pelaksanaan rapat Dewan Pengawas tahun 2014 adalah sebagai berikut:
ist of meeting conducted by supervisory board in 2014, as follows:
175
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Penyelenggaraan Rapat Dewan Pengawas Supervisory board Meetings Tanggal | date 16 Januari 2014 16-17 Januari 2014 21 Januari 2014
Agenda Rapat | meeting agenda Pembahasan evaluasi progress audit Laporan Keuangan PJT 1 Tahun 2013 | discussion on financial statement audit progress evaluation PJT I 2013 1. Pembahasan hasil pemeriksaan SPI Tahun 2013 | Discussion on SPI investigation report 2013 2. Pembahasan PKPT SPI PJT 1 Tahun 2014 | Discussion PKPT SPI PJT I 2014 Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Desember 2013 (unaudited) | discussion on management report in december 2013 1. Rapat Internal Dewas | Internal meeting of board of trustee a. Penunjukan Ketua Komite Audit | Appointed the head of auditory commitee b. Pembagian Tugas Dewas | Supervisory board task distribution
14 Februari 2014
2. Rapat Gabungan Dewas dengan KAP | Supervisory board joint meeting with KAP Pembahasan finalisasi Laporan Keuangan Tahun 2013 (Audited) | Disscussion of finalization financial statement 2013 3. Rapat Gabungan Dewas dengan Direksi | Supervisory board joint meeting with director a. Pembahasan Laporan Manajemen Januari 2014 | Discussion on january 2014 management report b. Pembahasan rencana inspeksi/ rehabilitasi besar Waduk Sutami | Discussion on inspection planning/overhaul sutami dam
28 Februari 2014
Pengisian Kuosioner BUMN Bersih untuk Komite Audit | Questionaire filing of BUMN Bersih for auditory commitee 1. Persetujuan Laporan Tahunan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2013 | Approval on PJT I annual report year book 2013 2. Pengesahan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun Buku 2013. | Validation on annual report of partnership program and community development (PKBL) year book 2013 3. Persetujuan pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab kepada Direksi dan Dewan Pengawas atas pengurusan dan pengawasan Tahun Buku 2013 | Approval of settlement provision and responsibility dismissal to the director and supervisory board over the management and supervision year book 2013
28 Maret 2014
4. Persetujuan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2013 | Approval on determined of PJT I net profit usage year book 2013 5. Persetujuan penetapan kembali KAP Chatim, Atjeng, Sugeng dan Rekan sebagai auditor eksternal Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2014 | Approval on reappointed KAP chatim,atjeng,sugeng and partner as PJT Iexternal auditor year book 2014 6. Penetapan gaji Direksi dan Honorarium Dewan Pengawas Tahun Buku 2014 dan persetujuan pemberian tantiem kepadaDireksi dan Dewan Pengawas atas hasil usaha tahun buku 2013 | Determination of director salary and supervisory board salary year book 2014 and approval on tantiem provision to the director and supervisory board over business result year book 2013
29 April 2014
1) Rapat Internal Dewas | Supervisory board internal meeting a) Penyerahan SK Komite Dewan Pengawas | Submission of commite of supervisory board decree b) Pembahasan Laporan Triwulan I Tahun 2014 | Discussion of first quarter report 2014 2) Rapat Gabungan Dewas dengan KAP | Joint meeting supervisory board with KAP Pembahasan Laporan Triwulan I Tahun 2014 | Discussion of first quarter report 2014 1. Rapat Setdewas – Komite – Koordinator GCG | Secretary of supervisory board – committee – gcg coordinator meeting a. Tindak Lanjut | gcg follow-up b. Inventaris kelengkapan dokumen TL dan penyelesaiannya | TL document completeness inventiry and the resolution
22 Mei 2014
2. Rapat Internal Dewas | Supervisory board internal meeting Pembahasan Laporan Manajemen April 2014 | Discussion of april management report 2014 3. Rapat Gabungan Dewas dengan Direksi | Supervisory board joint meeting with the director a. Tindak lanjut hasil rapat sebelumnya | Follow-up on the last meeting result b. Pembahasan Laporan Manajemen April 2014 | Discussion on april management report 2014
12 Juni 2014
19 Juni 2014
17 Juli 2014
1. Pembahasan PKPT SPI Tahun 2014 | Discussion of PKPT SPI 2014 2. Pembahasan Laporan Pemeriksaan SPI Triwulan I Tahun 2014 | Discussion of SPI investigation report first quarter 2014 1. Rapat Internal Dewas | Supervisory board internal meeting a. Pembahasan Laporan Manajemen Mei 2014 | Discussion on may management report 2014 b. Foto bersama untuk Annual Report Tahun 2013 | Photo session for 2013 annual report 2. Rapat Gabungan Dewas dengan Direksi | Supervisory board join meeting with the director a. Tindak lanjut hasil rapat sebelumnya | Follow-up on the last meeting result b. Pembahasan Laporan Manajemen Mei 2014 | Discussion on may management report 2014 1. Rapat Internal Dewas | Supervisory board internal meeting Pembahasan Laporan Manajemen Semester I 2014 | Discussion on first semester management report 2014 2. Rapat Gabungan Dewas dengan Direksi | Supervisory board joint meeting with the director Pembahasan Laporan Manajemen Semester I 2014 | Discussion on first semester management report 2014
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
176
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
25-26 September 2014
1. Rapat Internal Dewas | Supervisory board internal meeting a. Pembahasan Laporan Manajemen Agustus 2014 | Discusssion on august 2014 management repot b. Laporan Tim Setdewas dan Komite, Sesper, SPI dan Tim GCG tentang Hasil Rapat 13 September 2014 | Report from secretary of supervisory board team and committee, company secretary, internal audit team, and gcg team regarding meeting result on 13th september 2014 2. Rapat Gabungan Dewas dengan Direksi | Joint meeting supervisory board and the director Pembahasan Laporan Manajemen Agustus 2014 | Discussion on august 214 management report 1. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Pengawas dan Komite | Work plan and supervisory board budget and committee drafting
9-10 Oktober 2014
2. Presentasi GCG Dewan Pengawas dari Tim GCG BPKP | Gcg prsentation of supervisory board from BPKP gcg team 3. Pembahasan Study Kelayakan terkait pendirian SPC PLTM Lodoyo bersama Direksi | Discussion on feasibilty study regarding the establishment SPC PLTM Lodoyo along with the director 4. Pertemuan awal dengan KAP terkait pelaksanaan Audit PJT I Tahun 2014 | Early meeting with KAP related with the PJT I audit in 2014 5. Penyusunan kelengkapan dokumen pendukung GCG Dewan Pengawas | Drafting the completeness required document of gcg of board of trustee 6. Penyusunan KPI Dewan Pengawas Tahun 2015 | Drafting supervisory board KPI 2015
23-25 Oktober 2014
4 November 2014
1. Rapat Internal Dewas | Supervisory board internal meeting Pembahasan Laporan Keuangan September 2014 | Discussion on september 2014 financial statement 2. Rapat Gabungan Dewas dengan Direksi | Supervisory board joint meeting with the director a) Pembahasan Laporan Keuangan September 2014 | Discussion on september 2014 financial statement b) Pembahasan draft RKAP 2015 PJT I | Discussion on PJT I RKAP 2015 draft Pembahasan finalisasi RKAP Tahun 2015 Perum Jasa Tirta I | Final discussion of RKAP 2015
14 November 2014
Pengisian kuosioner Assessment GCG Perum Jasa Tirta I | PJT I gcgc asessment questionaire filing
24 November 2014
Workshop GCG dan Assessment Penerapan GCG pada Perum Jasa Tirta I Tahun 2013 | gcg workshop and gcg implementation asessment on PJT I 2013
25 November 2014
25-26 November 2014
1. Pembahasan penerapan GCG Perum Jasa Tirta I Tahun 2013 | Discussion on gcg implementation in PJT I 2013 2. Penyampaian laporan kegiatan Komite Audit dan GCG Bulan November – Desember 2014 | Submission of auditory committee activity report and gcg during nov-dec 2014 1. Rapat Internal Dewas | Supervisory board internal meeting a. Laporan Pelaksanaan Komite Risiko s.d. Triwulan III Tahun 2014 | Commitee risk on the implementation report until 2014 third quarter b. Finalisasi Code of Conduct | code of conduct finalization c. Laporan Pelaksanaan Komite Audit s.d. Triwulan III Tahun 2014 | Risk committee implementation report until 2014 third quarter d. Pembahasan kelengkapan dokumen GCG | gcg required document discussion e. Pembahasan Laporan Keuangan Oktober 2014 | October 2014 financial report discussion 2. Rapat Gabungan Dewas dengan Direksi | Supervisory board joint meeting with the director Pembahasan Laporan Keuangan Oktober 2014 | October 2014 financial report discussion 1. Rapat koordinasi kekurangan kelengkapan dokumen GCG Dewas sesuai catatan BPKP | Coordination meeting concerning supervisory board gcg required document refer to BPKP note
23-24 Desember 2014
2. Rapat Internal Dewas | Supervisory board internal meeting Pembahasan Laporan Keuangan November 2014 | Financial statement of november 2014 discussion 3. Rapat Gabungan Dewas dengan Direksi | Supervisory board joint meeting with the director Pembahasan Laporan Keuangan November 2014 | November 2014 financial statement discussion
Kehadiran Dewan Pengawas pada Setiap Rapat Board Of Truste Presence In Meetings Jabatan | role
Nama | name
Jumlah Rapat | total meetings
Kehadiran | presence
Ketua
Ir. Graita Sutadi, MSc.
20
15
Anggota
Yoke C Katon, ST.,MM.
20
12
Anggota
Ir. Supaad, Msi.
20
10
Anggota
DR. Mulyanto, M.Eng.
20
11
Anggota
Dadang Somantri, ATD,MT.
20
5
177
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Ketua/anggota Dewan Pengawas yang berhalangan hadir dalam Rapat Dewan Pengawas disertai dengan Surat Kuasa kepada anggota Dewan Pengawas lainnya, dan dilengkapi dengan alasan ketidakhadiran dalam rapat.
The head/member of supervisory board that did not come in the meeting entailed with letter of authority to the other member, and complemented with the absence of reason in meeting.
Anggota Dewan Pengawas an. Dadang Somantri, ATD kehadirannya dalam Rapat adalah 5 kali dari 20 kali rapat yang diselenggarakan, karena mulai diangkat sebagai Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I menggantikan Ir. Sriyadhi, sejak 26 Agustus 2014.
Supervisory board member, named Dadang Somantri, only attended meeting 5 times from total 20 meetings that conducted, since he appointed as PJT I supervisory board replaced Ir. Sriyadhi, start from 26th august 2014
Kunjungan Kerja Dewan Pengawas
Supervisory board Work Visit
Selain melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat Perum Jasa Tirta I, Dewan Pengawas juga melaksanakan kunjungan lapangan ke sejumlah lokasi pengoperasian usaha.
Beside conduct a visit to PJT I head office, board if trustee also conduct a field visit to several business operational location
Kunjungan Kerja Dewan Pengawas ke Lokasi Operasi Perusahaan Supervisory board Visit To The Operational Company Location Tanggal | date
Lokasi | location
16-17 Januari 2014
Surabaya
12 Maret 2014
Jawa Tengah
Kunjungan Kerja | work visit Kunjungan Lapangan wilayah kerja PJT I area Surabaya dan sekitarnya | Field visit the work area of PJT I in surabaya and around Audiensi persiapan operasional pengelolaan sumber daya air di WS Serayu Bogowonto dan WS Jratun Seluna | Hearing of water resources operational management preparation in WS serayu bogowonto and WS jratun seluna Kunjungan ke Waduk Kedung Ombo | Work visit to kedung ombo dam Audiensi persiapan operasional pengelolaan sumber daya air di WS ASAHAN | Hearing of water resources operational management preparation in ws asahan
21 Maret 2014
Medan
22 Mei 2014
Cilacap
17 Juli 2014
Solo
25-26 September 2014
Malang
Peninjauan lapangan kondisi retakan Bendungan Sutami | Field inspection the condition of the cracks in sutami dam
23-25 Oktober 2014
Medan
Kunjungan lapangan ke Regulating Dam Siruar, Bendungan Tangga dan Sigura-gura di Paritohan, Sumatera Utara | Field visit to regulating dam siruar, bendungan tangga and siguragura in paritohan, north sumatera
Kunjungan ke Pertamina Unit Cilacap | Visit to Pertamina unit cilacap Kunjungan ke Waduk Sempor dan Kantor kerja Waduk Sempor |Visit to waduk sempor dan waduk sempor operational office Safari Ramadhan di Kantor PJT I Bengawan Solo | Safari ramadhan in PJT I bengawan solo office
Prosedur Penetapan dan Struktur Remunerasi Dewan Pengawas
the determine procedure and remuneration structure of Supervisory board
Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Pengawas mengacu kepada Peraturan Menteri Negara BUMN RI Nomor: PER-04/MBU/2014 tanggal10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN. Penetapan penghasilan tersebut berupa gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan.
The remuneration provision policy and other facilities for supervisory board refer to ministry of soe regulation no: PER-04/MBU/2014 dated 10 march 2014 regarding salary determination guideliness of director, board of commisioner, and supervisory board of soe. The salary determination are in form of salary/honorrium, allowancces and fixed facilities with considering income factor, activa, and company financial condition and ability.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
178
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Salah satu kegiatan kunjungan Dewan Pengawas ke Bendungan Sigura-gura, Wilayah Sungai Toba Asahan.
One of visiting activities of Supervisory Board to Sigura-gura dam, Toba Asahan Toba Asahan
Sesuai Surat Menteri BUMN Nomor: S-311/MBU/2013 tanggal 30 April 2013 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun 2013, honorarium ketua Dewan Pengawas untuk tahun 2014 ditetapkan sebesar 45% dari gaji Direktur Utama atau Rp 24.750.000 per bulan, sedangkan untuk anggota Dewan Pengawas ditetapkan 90% dari Gaji Ketua Dewan Pengawas atau Rp22.275.000 per bulan.
In accordance with decree of minstry of soe no: S-311/ MBU/2013 dated 30th april 2013 regarding annual report approval and PJT I financial statement 2013 validation, honorarium for the head supervisory board in 2014 determined worth 45% from the salary of head of director or rp. 24.750.000/month, while for the member of supervisory board determined worth of 90% from the salary of the head of supervisory board or rp. 22.275.000/month.
Selain itu, Dewan Pengawas mendapatkan tantiem atas kinerja Perusahaan tahun 2013 yang dibagi secara proporsional. Dalam tahun 2014, jumlah remunerasi yang diterimakan Dewan Pengawas dapat dilihat pada tabel berikut:
Moreover, the supervisory board received a tatiem over the company performance in 2013 that divided proportionally. In 2014, the amount of remuneration that accepted by the supervisory board could be seen in the table below:
Jumlah Remunerasi yang Diterima Dewan Pengawas Total Remuneration That Accepted By The Supervisory board
No
Jabatan position
Nama | name
Gaji Incld. PPh 21 salary inc. tax 21%
Tunjangan + Asuransi Purna Jabatan allowances + post career insurance
Total
1.
Ketua Dewas
Ir. Graita Sutadi, M Sc.
Rp 353.066.668
Rp 269.233.238
Rp 622.299.906
2.
Anggota Dewas
Yoke C Katon, ST.MM.
Rp 298.345.078
Rp 137.627.298
Rp 435.972.376
3.
Anggota Dewas
Ir. Supaad, M.Si.
Rp 313.760.004
Rp 242.299.430
Rp 556.059.434
4.
Anggota Dewas
DR.Mulyanto, M.Eng.
Rp 313.760.004
Rp 244.464.776
Rp 558.224.780
5.
Anggota Dewas
Dadang Somantri, ATD., MT.
Rp 98.941.176
Rp 20.964.704
Rp 119.905.880
179
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Pengembangan Kompetensi Dewan Pengawas Dalam rangka meningkatkan kompetensi terkait bisnis Perusahaan dan hal lain yang relevan untuk menunjang pelaksanaan tugas Dewan Pengawas, Perum Jasa Tirta I memberikan kesempatan kepada Dewan Pengawas untuk mengikuti program pelatihan, seminar, maupun workshop, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
The Supervisory board Competence Development in order to improve the competence related with company business and other issue that is relevant in supporting board of director task enforcement, PJT I provide a chance to the board of director to attend training program, seminar, or workshop, both in domestic or foreign country.
Pelatihan yang Diikuti Dewan Pengawas Training Attended by Supervisory Board Nama Dewan Pengawas supervisory board name
Tanggal | date 15-02-2014
13-06-2014 Ir. Graita Sutadi, M.Sc
Lokakarya Langkah Strategis dalam Pemenuhan Tugas Pemerintah sesuai Keputusan Presiden No.2 Thn 2014 | a strategic step in fulfillment government task workshop refer to decree of the president no. 2 year 2014
PJT I
Seminar Peran Jaksa Pengacara Negara dalam Upaya Pengamanan Aksi Korporasi dan Peingkatan Kinerja BUMN | Seminar the role of state prosecutor in an effort to secure corporation action and improvement of SOE work performance
PJT I-Kejaksaan PJT I – attorney office
Sosialisasi GCG Pada Dewan Pengawas | GCG socialization into board of trustee
PJT I
24 s.d 27/ 11/2014
Workshop Assessment Penerapan Good Corporate Governance | Workshop assessment in GCG implementation
BPKP
15-02-2014
Lokakarya Langkah Strategis dalam Pemenuhan Tugas Pemerintah sesuai Keputusan Presiden No.2 Thn 2014 | Strategic step in fulfillment government task workshop refer to decree of the president no. 2 year 2014
PJT I
Breakfast Meeting dan Diskusi merumuskan Remunerasi BUMN di tengah Persaingan Asuransi dan BPJS | Breakfast meeting and discussion formulate SOE remuneration in the middle of competition of insurance and BPJS
BUMN Track
Yoke C. Katon,ST.,MM.
Ir. Supaad, M.Si
Penyelenggara/ Instruktur organizer/infrastructure
10/10/2014
28-03-2014
DR.Mulyanto, M. Eng.
Pelatihan/Seminar/Workshop/Lokakarya traning/seminar/workshop
10/10/2014
Sosialisasi GCG Pada Dewan Pengawas | GCG socialization toward board of trustee
27-11-2014
Pelatihan Business Intuition In Managing Corporate | Business intuition in managing corporate workshop
10/10/2014
Sosialisasi GCG Pada Dewan Pengawas | GCG socialization toward board of trustee
PJT I
10/10/2014
Sosialisasi GCG Pada Dewan Pengawas | GCG socialization toward board of trustee
PJT I
24 s.d 27 /11/2014
Workshop Assessment Penerapan Good Corporate Governance | Workshop assessment in GCG implementation
BPKP
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
180
PJT I Mahadibya Nurcahyo Chakrasana
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
3. Direksi
3. Board Of Director
Direksi adalah organ Perusahaan yang meliputi keseluruhan Direktur Perusahaan dan berlaku sebagai sebagai suatu kesatuan Dewan (Board) yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun diluar pengadilan.
Director is a company organ that include the entire director of the company as a one board that is full responsible over the management of the company for the company goal and interest, also represent the company, both inside or outside the court Duty, Authority And Obligation
Tugas, Kewenangan dan Kewajiban Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan, untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan, tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan, anggaran dasar, dan/atau Peraturan Menteri.
The director tasked to perform every activities that related with company management, for the company importance and in accordance with company goals and objective, also represent company both inside and outside the court, concerning any issue and events, with limitation as stipulated in the regulation, budget basic, and/or decree of ministry. 1. Head Of Director
1. Direktur Utama Direktur utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perum Jasa Tirta I, dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah disetujui oleh Rapat Direksi. Dalam melaksanakan tugas, Direktur Utama berwenang:
The head of director is entitled and authorized to act for and on behalf of the board of director also represent PJT I, with the provision all of theact has been approved by the board of director meeting. in performing the duty, the head of director authorized to: a. Lead and stipulate the PJT I managerial policy
a. Memimpin dan menetapkan kebijakan kepengurusan Perum Jasa Tirta I;
b. Compile and to stipulate the complete structural organization with its details and duties
b. Menyusun dan menetapkan struktur organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya;
c. Appoint on one of the direcotr to act on behalf of the board of director
c. Menunjuk salah seorang Direksi untuk bertindak atas nama Direksi;
d. Organize the grant of authorization of the head of director to a person or a few officials and or PJT I employee to represent PJT I organizational task
d. Mengatur penyerahan kewenangan Direktur Utama kepada seseorang atau beberapa orang Pejabat dan atau pegawai Perum Jasa Tirta I untuk mewakili tugas kepengurusan Perum Jasa Tirta I. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Utama dibantu: Sekretaris Perusahaan (SEKPER) Satuan Pengawasan Intern (SPI)
In performing the task, the head of director assist by:
Corporate Secretary internal audit unit 2. technical director
2. Direktur Teknik Direktur Teknik mempunyai tugas di bidang perencanaan teknis dan program kerja perusahaan baik tahunan maupun jangka panjang, penelitian dalam aspek pengelolaan sumber daya air, keamanan bendungan, pengelolaan infrastruktur, pengelolaan data dan informasi, penatalaksanaan teknologi informasi dan kegiatan layanan lingkungan yang mencakup perencanaan konservasi, pemberian pertimbangan teknis dan saran kepada pengelolaan sumber daya air serta pengelolaan peralatan berat, juga pembinaan harian pada Sekretaris Perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Teknik dibantu dan membawahi: a. Biro Perencanaan dan Program (BPP)
181
the technical director has a duty in technical plan and company work plan both annualy or long term, research in water resource management aspect, dam safety, infrastructure management, data management and information, technology information management and environment service activity that include conservation planning, providing technical consideration and suggestion to the water resouce management also heavy machine management, also a daily development to the company secretary. In performing its task, the head of director assisst and supervise: a. Bureau of planing and program b. Bureau of information and environment
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
b. Biro Informasi dan Lingkungan (BIL)
c. Bureau of development and research
c. Biro Penelitian dan Pengembangan (BLB)
d. Unit of equipment
d. Unit Peralatan (UPL) 3. The director of development
3. Direktur Pengembangan Direktur Pengembangan mempunyai tugas di bidang pengembangan wilayah dan optimasi aset, penyiapan sistem manajemen dan regulasi untuk pengembangan wilayah, melakukan pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai Jratun Seluna, Wilayah Sungai Serayu Bogowonto dan Wilayah Sungai Toba Asahan di bidang operasi dan pemeliharaan preventif prasarana sumber daya air yang dimiliki dan dikuasai dan diserahoperasikan kepada Perusahaan, pengamanan aset terkait dengan sumber daya air yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan, Pengusahaan sumber daya air, pengendalian operasional dan pemeliharaan peralatan serta pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS), pengusahaan jasa konstruksi & peralatan, pariwisata, konsultansi dan pelatihan, laboratorium lingkungan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) & Pembangkit Listrik Tenaga Air / Mikrohidro (PLTA/M), Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan kegiatan usaha non pengelolaan sumber daya air lainnya. Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Pengembangan dibantu dan membawahi: a. Koordinator Wilayah Jratun Serayu (KORWIL JS) b. Koordinator Wilayah Toba Asahan (KORWIL TA) c. Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Jratun Seluna (DJA V) d. Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Serayu Bogowoto (DJA VI) e. Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Toba Asahan Hulu (DJAVII) f. Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Toba Asahan Hilir (DJA VIII) g. Divisi Pengembangan Wilayah & Optimasi Aset (DPW & OA) h. Divisi SPAM & PLTA/M (DSPAM & PLTA/M) i. Divisi Pengembangan Jasa Umum (DPJU)
Direktur Pengelolaan mempunyai tugas di bidang pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai Brantas dan Wilayah Sungai Bengawan Solo di bidang operasi dan pemeliharaan preventif prasarana sumber daya air yang dimiliki dan dikuasai dan diserahoperasikan kepada Perusahaan, pengamanan aset milik maupun aset yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan, Pengusahaan sumber daya air, pengendalian operasional dan pemeliharaan peralatan serta pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Pengelolaan dibantu dan membawahi: a. Koordinator Wilayah Bengawan Solo (KORWIL BS) b. Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Brantas I (DJA I), Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Brantas II (DJA II)
Perum Jasa Tirta I - 2014
In performing the task, the director of development assist and supervise: a. Area coordinator of jratun serayu b. Area coordinator of toba asahan c. asa service division of jratun seluna river area d. asa service division of serayu bogowonto river area e. asa service division of toba asahan hulu river area f. asa service division of toba asahan hilir river area g. Division of area development and asset optimization h. Division of drinking water supply system and waterpowered plant i. division of general service develpoment 4. director of management
4. Direktur Pengelolaan
Laporan Tahunan | Annual Report
The director of development has a duty in an area development field and assest optimization, system management and regulation preparation for area development, conduct water resource management in sungai jratun seluna area, serayu river area bogowonto and toba asahan river in operational area and preventif maintenance of water resources that owned and controlled and handed over to the company, water resources operation, operational control and equipment maintenance also river flow area conservation, construction and equipment service operation, tourism, training and consultation, environmental laboratory, drinking water supply system, microhydro / waterpowered plant, drinking bottled water, and non water resources mangement activity.
182
The director of management has a duty in water resource management field in brantas river are and in operation field in bengawan solo river area and preventive maintenance of the water resource facility that is owned and controlled and handed over to the company, owned asset security or an assest that is handed over to the company, water resources enforcement, operational control and equipment maintenance also conservation of river flow area. In performing the task, the director of management assist and supervise: a. Area coordinator of bengawan solo b. asa service division of brantas river area c. asa service division of brantas river area I d. asa service division of bengawan solo river area I
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Kegiatan pengerukan sedimen Waduk Selorejo, Kabupaten Malang | Sediment dregging Activity in Selorejo Reservoir, Malang
c. Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Bengawan Solo I (DJA III)
e. asa service division of bengawan solo river area II
d. Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Bengawan Solo II (DJA IV)
5. Director of finance and administration
5. Direktur Administrasi dan Keuangan Direktur Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas di bidang Keuangan, Pengembangan Sumber Daya Manusia & Umum (Perlengkapan, Pengadministrasian Aset dan Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL)), Sistem dan Manajemen Mutu (Pengembangan ISO, Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU), Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), Manajemen Risiko dan Kepatuhan Sistem), Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan pembinaan harian pada Satuan Pengawasan Intern. Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Administrasi dan Keuangan dibantu dan membawahi: a. Biro Sistem Manajemen Mutu dan Kepatuhan (BSMM)
The director of finance and administration has a duty in finance field, human resource development and general affair (equipment, asset administration and partnership program and community development, system and quality management (iso development, excellent performance assessment criteria), work safety and healthy, risk management and compliance system, procurement service unit, and daily development om internal audit unit In performing the task, director of finance and administration assist and supervise: a. bureau of quality management system and compliance b. bureau of human resource development and general affair
b. Biro Pengembangan SDM & Umum (BSU) c. Biro Keuangan (BKU)
c. bureau of finance
d. Unit Layanan Pengadaan (ULP)
d. procurement service unit
Independensi Direksi Direksi dalam menjalankan pengurusan Perusahaan harus mempunyai independensi agar tidak terpengaruh dan terhindar dari benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan. Independensi Direksi diperlukan agar setiap keputusan yang dihasilkan untuk pengurusan Perusahaan adalah hasil dari kajian yang obyektif dan tidak mengandung benturan kepentingan yang bisa merugikan Perusahaan. Pengungkapan Hubungan Afiliasi antara Direksi, Dewan Pengawas, dan Pemegang Saham Utama Setiap anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sedarah atau hubungan karena perkawinan sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, dengan anggota Dewan Pengawas, sesama Direksi, dan pemegang saham utama.
183
Independence Of The Director The director in performing company management must have independency in order to not influence and avoid from conflict of interest in decision-making. The director independence is required in order to in every decision that created to managing the company is a result from an objective study and does not involve conflict of interest that could damage the company the disclosure of affilitaion relationship between board of director, board of trustee, and main stakeholder Each member of director do not a family relationship ties or marriage relationship until thir tier, both in vertical line or horizontal line with the member of board of trustee, fellow director, and the main stakeholder
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Hubungan Afiliasi Direksi, Dewan Pengawas, dan Pemegang Saham Utama Affiliation Relationship Between Board of Director, Supervisory Board, and Principal Shareholder
Hubungan Keluarga |family relationship
Direksi | directors
Dewan Pengawas | Supervisory Board
Pemegang Saham Utama | Principal Shareholder
Ir. Harianto, Dipl. HE.
X
x
Raymond Valiant Ruritan, ST. MT.
X
x
Ir. Alfan Rianto, M. Tech.
X
x
Ir. Syamsul Bachri, Dipl. Ph.
X
x
Drs. Didih Hernawan, MM.
X
x
Pengungkapan Rangkap Jabatan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain
The disclosure of dual position and share ownership on other company
Selama periode laporan tahun 2014, anggota Direksi tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Usaha Milik Swasta yang dilarang sesuai dengan ketentuan GCG.
During report period of 2014, the member of director did not have a dual position as a committee on soe, roe, poe that is restricted refer to gcg regulation.
Keterangan Jabatan Rangkap Direksi Detail of Director Dual Position Jabatan Rangkap | Dual Position Direksi | directors
Perum Jasa Tirta I
Entitas | entity
Perusahaan Lain Other Company
Anak Perusahaan | Subsidiary
Ir. Harianto, Dipl. HE.
x
x
x
x
Raymond Valiant Ruritan, ST. MT.
x
x
x
x
Ir. Alfan Rianto, M. Tech.
x
x
x
x
Ir. Syamsul Bachri, Dipl. Ph.
x
x
x
x
Drs. Didih Hernawan, MM.
x
x
x
x
Untuk menjamin tidak adanya penyimpangan dalam pelaksanaan Good Coorporate Governance (GCG), baik Direksi maupun Dewan Pengawas mengungkapkan kepemilikan sahamnya di berbagai perusahaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pernyataan tersebut diperbarui setiap tahunnya. Selama periode laporan 2014, anggota Direksi tidak memiliki saham/kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra atau pesaing Perusahaan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas perusahaan.
To ensure there is no violation in gcg implementation, both the director or the supervisory board disclosure their share ownership in several company, both domestic and foreign country. This statement renewed every year. During a report period 2014, the member of the director did not have sharee/ownership in a company partner and competitor which can influenced in decision making process, and did not have a business that directly related with the company activity
Keterangan Kepemilikan Saham Direksi Description Shareholding Directors Kepemilikan Saham | Share Ownership Direksi | directors
Perum Jasa Tirta I
Entitas | entity
Perusahaan Lain Other Company
Anak Perusahaan Subsidiary
Ir. Harianto, Dipl. HE.
x
x
x
x
Raymond Valiant Ruritan, ST.MT.
x
x
x
x
Ir. Alfan Rianto, M. Tech.
x
x
x
x
Ir. Syamsul Bachri, Dipl. Ph.
x
x
x
x
Drs. Didih Hernawan, MM.
x
x
x
x
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
184
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Keputusan-Keputusan dan Peraturan-Peraturan Direksi
Decisions and regulation of the board of director
Selama 2014, anggota Direksi telah mengeluarkan berbagai keputusan dan Peraturan untuk mendukung operasional Perusahaan.
During 2014, the member of the director has issued several decision and regulation to support the operational of the company.
Keputusan dan Peraturan Direksi selama 2014 Decision and regulation of the director during 2014 No.
Nomor Keputusan/Peraturan decision / regulation number
Perihal | subject
Keputusan-Keputusan Direksi | the decision of the director 1.
KP.022.1/KPTS/DAK/2014
Pelaksanaan Tinjauan dan Analisis terhadap data keamanan bendungan, dalam rangka persiapan pemeriksaan besar bendungan Sutami dan Lahor | Review and analysis enforcement concerning dam safety data, in order to the preparation for sutami and lahor dam major inspection
2.
KP.026/KPTS/DAK/2014
Keikutsertaan dalam program Jaminan Kesehatan (BPJS Kesehatan) bagi Pegawai, Organik Berjangka, Non Organik Tak Berjangka, Karyawan bantuan dan MPK | The participation in BPJS for employee, contractual employee, non contractual employee, outsource employee and MPK
3.
KP.041/KPTS/DU/2014
RKOP th. 2014 | RKOP 2014
4.
KP.042/KPTS/DU/2014
Perubahan Kedua KPTS No. KP.066/KPTS/DU/2013 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa PJT I | The second changes of KPTS no KP.066/KPTS/DU/2013 regarding PJT I goods and service procurements
5.
KP.066/KPTS/DU/2014
Penetapan pejabat yang wajib membuat LHKPN dilingkungan PJT I | The disposal of official that must be compiled LHKPN in PJT I community
6.
KP.075/KPTS/DU/2014
Perubahan pedoman ketentuan perhitungan dan tarif biaya perjalanan dinas (SPPD) | Calculation provisions guidelines change and rate of official travel expenses
7.
KP.076/KPTS/DU/2014
Wewenang, uraian tugas dan tanggung jawab unsur pejabat struktural 1 (satu) tingkat dibawah Direksi | Authority, job descrition, and obligation of the structural officer 1 level below the director
8.
KP.077/KPTS/DU/2014
Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas dan tanggung jawab unsur pejabat struktural 2 (dua) tingkat dibawah Direksi | Organization changes, authority, job description and obligation of the structural officer 2 level below the director
9.
KP.078/KPTS/DU/2014
Penetapan organisasi, wewenang uraian tugas dan tanggung jawab Corporate Legal dan manager unit bisnis | Organizations stipulation, authority description and obligation of lega corporate and business manager unit
10.
KP.089/KPTS/DU/2014
Pedoman Key Person (KPI) PJT I Th.2014 | Key performance indicator
11.
KP.098/KPTS/DU/2014
Mekanisme peralihan karyawan & penetapan status/strata/golongan/skala bagi karyawan dari instansi pemerintah / instansi lain pada wilayah kerja baru | Mechanism of employee transition and status/strata/categories/scale for institutiongovernment employee/ other institution on new work area
12.
KP.135/KPTS/DAK/2014
Pembentukan Tim percepatan operasional (TPO) pada 3 wilayah kerja baru (WS. Toba Asahan, Serayu Bogowonto, Jratunseluna) - PIC 3 WS BARU | The establishment of operational acceleration team on 3 new work are toba – and 3 new personal in charge
13.
KP.140/KPTS/DU/2014
Batasan Kewenangan Pengadaan Barang & Jasa | Authority limitation of goods and service procurement Organisasi Perusahaan, Tugas Pokok, dan Wewenang Direksi Perum Jasa Tirta I | Company organization, main duty, and authority of the director of PJT I
14.
KP.162.1/KPTS/DU/2014
15.
KP.163/KPTS/DU/2014
Penetapan dan Pengangkatan Pejabat Tingkat Kepala Biro/Divisi, Kepala Bagian/Sub Divisi dan Manajer/Corporate Legal | The stipulation and appointment of head of bureau/division official level, head of subdivision and manager/corporate legal
16.
KP.172/KPTS/DU/2014
Penetapan Koordinator Pengelola dan Pejabat Pelaksana (User) Aplikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) | The stipulation of the management coordinator and executive offical of government offcial assest report application
Peraturan-Peraturan Direksi | regulation of the director 1.
KP.001/PRT/DAK/2014
Pedoman Tata Laksana Persuratan di Lingkungan PJT I | Correspondences governance guideliness in PJT I
2.
KP.002/PRT/DU/2014
Pedoman Umum Perhitungan Pemberian Imbalan Prestasi Karyawan / Pegawai | General guideliness of bonus award over employee achieveent
3.
KP.003/PRT/DAK/2014
Kebijakan Akuntansi | Accounting policy
4.
KP.004/PRT/DAK/2014
Pedoman PKBL | Guidelines of PKBL
5.
KP.006/PRT/DU/2014
Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa | Guideliness of goods and service procurement
6.
KP.007/PRT/DU/2014
Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Unsur Pejabat Struktural 1 (Satu) Tingkat di Bawah Direks | Organizational changes, authority, job description and obligation of structural officer 1 level below the director
7.
KP.008/PRT/DU/2014
Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Unsur Pejabat Struktural 2 (dua) Tingkat Di Bawah Direksi. | Organizational changes, authority, job description and obligation of structural officer 2 levels below the director
8.
KP.009/PRT/DU/2014
Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Unit Bisnis. | Organizational changes, authority, job description and business manager unit obligations
185
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Rapat Direksi
Meeting Of The Director
Untuk menjalankan pengurusan Perusahaan, Direksi melaksanakan Rapat Direksi dan rapat-rapat lain, baik yang bersifat rutin maupun insidentil. Rapat dipimpin oleh Direktur Utama dan/atau anggota Direksi yang lain jika Direktur Utama berhalangan hadir.
To enforce a company management, the director conduct a director meeting and other meeting, that are regular and incidentil. The meeting is lead by the head of director and/or other member of the director if the head of director unable to attend.
Rapat Direksi rutin diselenggarakan setiap pekan pada hari Selasa. Direksi setiap bulan juga menggelar Rapat Koordinasi Manajerial (RKM) yang dihadiri oleh Direksi dan Kepala Biro/ Divisi/ SPI. Sesuai dengan dinamika perusahaan juga diselenggarakan rapat-rapat yang bersifat insidentil. Selama 2014, Direksi menggelar sebanyak 43 kali.
The meeting of the director conduct regularly every week in Tuesday. Every month the director also conduct managemen coordination meeting that attended by other director and head of bureau/division/internal audit unit. In accordance with the dynamic of the company is also held an incidental meetings. During 2014, the direcotr conducted fro 43 times.
Penyelenggaraan Rapat Direksi The Meeting Convention Of The Director Tanggal | date
Agenda Rapat Direksi | director meeting agenda
07 Januari 2014
Pembahasan matrik tindak lanjut Rapat Dewas dan Direksi tanggal 23 Desember 2013| Further step matrix discussion of supervisory board and director meeting Persiapan BUMN Bersih 2014 | Preparation of clean soe 2014 Lain-lain | Others
13 Januari 2014
Tindak lanjut Audit Kinerja BPK-RI | Further step
Tindak lanjut rapat Direksi tanggal 6 Januari 2014 | Further step 6th jan 2014 director meeting
BPK RI performance audit
Lain-lain | Others
20 Januari 2014
Pembahasan Materi final rapat Komite Audit 16 Januari 2014 di Surabaya | Auditory commite material discussion final meeting in surabaya 16th jan 2014 Pembahasan progres tindak lanjut 9 rekomendasi BPK-RI | Progress discussion of further step of 9 recommendation from BPK RI Lain-lain | Others Pembahasan Pasca Keppres 2/2014 | Discussion in the aftermath of decree of the president no. 2/2014
24 Januari 2014
Pembahasan kebijakan percepatan pembangunan PLTA di Indonesia | Discussion of accelerated policy of waterpowered plant in indonesia Lain-lain | Others Pembahasan pasca banjir Kali Konto dan longsor | Discussionin the aftermath of flood and landslide in kali onto
03 Februari 2014
Pembahasan tindak lanjut pasca Keppres 2/2014 | Discussion in the aftermath of president decree further step Lain-lain | Others
11 Februari 2014
Pembahasan tindak lanjut Direktur Bappenas tentang materi rapat Wamen Bappenas dengan Wapres 12 Februari 2014 | Followup discussions of the director of the national development planning agency regarding the material in the meeting between vice minister of national development planning agency and the vice president in 12 february 2014 Pembahasan rapat dengan Direktur Inalum dan Asdep II Kemen BUMN | Meeting discussion with the director of inalum and the second departement assitance of ministry of soe Lain-lain | Others
24 Februari 2014
Pembahasan laporan progress pemulihan pasca erupsi Kelud | The discussion of progress recovery report in the kelud eruption aftermath Pembahasan struktur organisasi 5 Wilayah Sungai | The discussion of 5 river area organizational structure Lain-lain |Others
03 Maret 2014
Pembahasan finalisasi struktur organisasi s/d 2 tingkat dibawah Direksi | The discussion of organizational structure finalization until two level below the director Pembahasan revisi KPTS jenjang karir | The discussion of KPTS career development revision Lain-lain |Others
07 Maret 2014
Pembahasan tindak lanjut hasil pembahasan Dirut dengan Menko Perekonomian tanggal 06 Maret 2014 | The discussion of the follow-up result meeting between the head of director with the ministry of economy in 6 march 2014 Pembahasan strategi untuk pembahasan BJPSDA di 3WS Baru | The strategi discussion for BPJSDA meeting in 3ws baru Lain - lain | Other
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
186
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
01 April 2014
Pembahasan Tindak Lanjut Dirut ke Malaysia dan DT ke Perancis | The follow-up discussion the head of director to the malaysia and DT to France Pembahasan tanggapan Ditjen Air atas surat Dirut tentang 3WS | The discussion responses of the directorate general of water regarding 3WS Lain-lain |Others Pembahasan tindak lanjut RKAP/ unit, fokus 3 WS | The followup discussion of RKAP/unit, focused on 3 WS
08 April 2014
Pembahasan tindak lanjut pertemuan dengan Dirut Pelindo III | Follow-up discussion of the meeting with the head of director pelindo III Lain-lain | Others
14 April 2014
Pembahasan Waduk Bunder tentang studi potensi, status aset dan pemanfaatannya untuk SPAM waduk bunder | Discussion regarding potential study, asset status and its utilization for SPAM Pembahasan materi pertemuan dengan Sekda Gresik tentang pengembangan pelabuhan Manyar dan kebutuhan airnya | Discussionof meeting material with the regional secretary of gresik regarding the development of manyar harbour and its water requirements Lain - lain | Others
22 April 2014
Pembahasan penerapan BJPSDA PDAM dan Industri mulai Juni 2014 include Pertamina Cilacap | The discussion of BPJPSDA regional drinking water company and industry start from june 2014 include with pertamina cilacap Pembahasan finalisasi KPTS Direksi tentang jenjang karir dan penghitungan gaji khusus di 3 WS | The discussion of finalization of the directopr KPTS regarding career development and the specific salary calculation in 3WS Lain-lain | Others Pembahasan perkuatan TET | The discussion of TET strengthening
05 Mei 2014
Pembahasan laporan hasil kunjungan lapangan dari Tim 3 WS | The discussion of the field visit result report from team 3WS Lain-lain | Others Pembahasan MOU dengan PT Pelabuhan Indonesia | Discussion of MoU with PT Pelabuhan Indonesia
13 Mei 2014
Pembahasan persiapan ground breaking untuk 3 lokasi PLTM 2014 | The discussion of ground breaking preparation for 3 solar-powered plant location Lain-lain | Others
20 Mei 2014
Pembahasan percepatan jadwal rapat TET BJPSDA untuk 3WS | The discussion of the accelerated schedule meeting of TET BJPSDA for 3WS Pembahasan laporan lapangan 3 WS tentang aset, SDM dan clear cut | The discussion of 3WS field report regarding assest, human resources management, and clear cut Lain - lain | Others
03 Juni 2014
Pembahasan persiapan rapat teknis Tim Evaluasi Tarif BJPSDA dan sasaran akhir dari BJPSDA untuk 3 WS | The discussion of technical meeting preparation of BJPSDA rate evaluation team and final target for 3WS Pembahasan persiapan kunjungan Grup F dari Pertemuan Tahunan ke 82 ICOLD tanggal 7 Juni 2014 ke Bend. Sutami | The discussion of visit preparation of group f after the 82nd annual meeting of ICOLD in 7 june 2014 to the sutami dam Lain - lain | Others
11 Juni 2014
Pembahasan hasil pertemuan Dirut dengan World Bank, Kementrian PU, Kementrian Keuangan, Kemendagri pada tanggal 10 Juni 2014 | The discussion of the head of director meeting result with world bank, ministry of public works, ministry of moneter, ministry of domestic in 10th june 2014 Pembahasan tindak lanjut hasil pembahasan dengan Tim TET | The discussion of follow-up meeting result with TET team Lain - lain | Others
16 Juni 2014
Pembahasan tindak lanjut Peraturan Menko Bidang Perekonomian No. 103 Tahun 2014 dan email Pak Robert Sianipar ke Pak Arie Setiadi | The discussion of follow-up on the regulation of the coordinator ministry of economics no. 103 year 2014 and Mr. Robert sianipar email to Mr. Arie Setiadi Pembahasan BJPSDA 3 WS dan penerapannya di 3 WS | The discussion of BJPSDA of 3ws and its impelementation Lain - lain | Others Pembahasan analisa beban kerja level korporasi | The discussion of the corporation level work load analysis
01 Juli 2014
08 Juli 2014
Pembahasan penambahan kewenangan kepada Karo/ Kadiv | The discussion of added authority toward the head of coordinator/ the head of division Lain - lain | Others Pembahasan persoalan ijin pengambilan air permukaan&pemanfaatan lahan di wilayah BBWS Brantas dan BBWS Bengawan Solo | The discussion of the wwater surface uptake and land utilization permit in bbws brantas area Pembahasan tindak lanjut persoalan PDAM Kab. Ngawi yang mengembalikan ijin pengambilan dan pemanfaatan air permukaan | The discussion of further action on ngawi regional drinking water company that is restored the uptake permit and the utilization of surface water Lain - lain | Others
187
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
15 Juli 2014
Pembahasan matriks Inalum-PJT I untuk Dirjend.SDA Kementr. PU | The discussion of inalum-pjt I matrix for the directorate general of natural resources of ministry of public work Pembahasan Rapermen Kementrian PU tentang BJPSDA untuk PLTM include definisi PLTM | The discussion of the government regulation planning of the ministry of public work regarding BJPSDA include the definition of solar-powered plant Lain - lain | Others
22 Juli 2014
Pembahasan tindak lanjut notulen rapat Bappenas a.l. Rekalkulasi FS PLTM Lodagung, PLTA Lodoyo 2, PLTA Karangkates 4 & 5 serta PLTA Kesamben | The discussion of notulen follow-up action on the national development agency meeting notulen a.1 recacalculation solar-powered plant FS lodagung, water-powered plant lodoyo 2, waterpowered plant karangkates 4 & 5 also water-powered plant kesamben Pembahasan support Ka. DPW-OA dalam pembahasan juklak, juknis dan tarif BMN ke DJKN | The discussion of the head of representatives council area OA support regarding implementation guideliness, technical guideliness nad rate from BMN to DJKN Lain - lain | Others
5 Agustus 2014
Pembahasan finalisasi materi OP BJPSDA Ditjen Sumber Daya Air Kementrian PU | The discussion of material finalization of OP BJPSDA of the directorate of general of water resource of ministry of public work Pembahasan detail komposisi SDM per unit kerja | The discussion of human resource composition deteails in each unit work Lain - lain | Others
12 Agustus 2014
Pembahasan progres kontrak payung PJT-I dan PT. PJB include ML-2014 | The discussion of the progress on PJT I umbrella contract and PT.PJB include ML-2014 Pembahasan progres pekerjaan fisik ML & non ML per Agustus 2014 & Kelancaran pembayarannya | The discussion of the progress on physically work of ML & non ML as august 2014 and its fluency payment Lain - lain | Others
19 Agustus 2014
Pembahasan SK Menteri PU tentang tarif BJPSDA industri dan kunjungan Ka. DPW ke UP IV Pertamina Cilacap | The discusion of the decree of minster of public work regarding industrial PJPSDA rate and the visit of the head of the representative council area to pertamina cilacap up IV Pembahasan persiapan kedatangan Staf Khusus Prof. Ichsan ke PJT-I | The discussion of the arrival preparation of special staff Prof. Ichsan to PJT I Lain - lain | Others
1 September 2014
Pembahasan SK Menteri PU tentang tarif BJPSDA PDAM dan Industri di Prop. Jawa Tengah | The discussion of minister of public work decree regarding the regional drinking water company BJPSDA and company rate in central java Pembahasan detail schedule kerja penanganan keretakan Bendungan Sutami | The discussion of the work detail schedule on the sutami dam crack management Lain - lain | Others
9 September 2014
Pembahasan tindak lanjut surat Menteri PU no HK 05-03-Mn/447 tgl. 29 Agustus 2014 B to B dengan SK Direksi Perijinan RekomRan dari PJT-I serta tindak lanjut Surat Dirjen SDA no PL 0203-DA/778 tanggal 05 September 2014 tentang aset serah operasi | The discussion of further action regarding the letter of the minister of public work no. HK 05-03-mn-447 dated 29th august 2014 business to business with the decree of the director of permit from PJT I also a further action of the letter of the directorate general of water resource no PL 0203-DA/778 dated 5th september 214 concerning the operational asset hand over Pembahasan monitoring progres program Manfaat Langsung PT. PJB dilaksanakan setiap Senin | The discussion of program monitoring progress of PJB direct benefit that conducted every monday Lain - lain | Others
16 September 2014
Pembahasan informasi Corporate Legal tentang kronologis gugatan terhadap BPN dengan obyek sengketa wisma Ijen dan dasar permohonan HGB | The discussion about the legal corporate information regarding the lawsuit chronology against national land agency with ijen guesthouse and basic request as the object of dispute Pembahasan usulan BJPSDA 2015 | The discussion of BJSPDA proposal 2015 Lain - lain | Others Pembahasan surat tagihan BJPSDA Pertamina | The discussion of BJPSDA billings from pertamina
23 September 2014
30 September 2014
Pembahasan tindak lanjut clear cut dengan PT. Inalum, target IWRM dan 3 bendungan dikelola PJT-I | The discussion of clear cut further action with pt.inalum, IWRM target and 3 dams managed by PJT I Lain - lain | Others Pembahasan tindak lanjut pembentukan tim penunjang perizinan, bina dan wasdal | The discussion of follow-up on the establishment of permit support, development, and supervision control team Pembahasan finalisasi memori banding Ijen 52 dan schedulenya | The discussion of memory finalization on ijen 52 appeal and its schedule Lain - lain | Others Pembahasan finalisasi RJP 2014-2019 | Long term planning 2014-2019 finalization discussion
07 Oktober 2014
Pembahasan finalisasi RKAP 2015 | RKAP 2015 finalization planning Lain - lain
| Others
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
188
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Pembahasan persetujuan realokasi investasi 2014 | The discussion of the agreement in investation reallocation 2014
14 Oktober 2014
Pembahasan laporan rencana vs proges kerja tim ijen 52 dan lain-lain | The discussion of palling report vs ijem 52 team work progress and others
21 Oktober 2014
Pembahasan pengukuran atau analisa beban kerja SDM | The discussion of measurement or human resources work load analysis Pembahasan persetujuan Dewas tentang usulan relokasi investasi 2014 | The discussion of the approval of the supervisory board concerning relocation proposal Lain-lain | Others
28 Oktober 2014
Pembahasan pengendalian kekeringan dan banjir WS Brantas, WS Solo dan 3 WS Baru | The discussion of drought and flood management in brantas river dam, solo river dam, and 3 new river dam Pembahasan rencana TMC 2014 | The discussion of TMC 2014 planning Lain - lain | Others
4 November 2014
Pembahasan prognosa ML PJB – PJT I include ML investasi | The discussion of ML PJB-PJT I prognosis include ML investation Pembahasan pengukuran debit musim kering November 2014 | The discussion of the measurement of debit in dry season november 2014 Lain - lain | Others Pembahasan SK aset dan SDM dari PU | The discussion of the asset and human resources decree from the public work
11 November 2014
Pembahasan laporan ke Menteri PUPR kondisi kekeringan dan solusi dengan TMC | The discussion over a report to the minister of public work concerning drought and solution with TMC Lain-lain | Others
02 Desember 2014
Pembahasan tindak lanjut kesiapan materi kehadiran Bapak Wakil Presiden RI pada Sabtu 6 Desember 2014 | The discussion of follow-up material readiness on the presence of the vice president of on Saturday 6th december 2014 Pembahasan Prognosa L/R/2014 | Loss and profit 2014 prognosis discussion
09 Desember 2014
Pembahasan tindak lanjut proses pengadaan Kantor Perwakilan Jakarta dan Spoilbank di Kemiri | The discussion of follow-up on procurement process a representative office jakrta and spoilbank in kemiri Pembahasan hasil Coffee Morning tanggal 9 Desember 2014 jam 07.00 WIB - 08.00 WIB | The discussion of the coffer morning result in 9 dec 2014 07.00-08.00 Lain - lain | Others
16 Desember 2014
Pembahasan tindak lanjut proses pengadaan Kantor Perwakilan Jakarta dan Spoilbank di Kemiri | The discussion of follow-up on procurement process a representative office jakrta and spoilbank in kemiri Pembahasan hasil Coffee Morning tanggal 9 Desember 2014 jam 07.00 WIB - 08.00 WIB | The discussion of the coffer morning result in 9 dec 2014 07.00-08.00 Lain - lain | Others
30 Desember 2014
Pembahasan persiapan TET dengan pemanfaat WS Toba Asahan | The discussion of TET preparation by the utilization of toba asahan dam river Lain – lain | Others
Dalam hal anggota Direksi berhalangan hadir karena satu dan lain hal, yang bersangkutan diwajibkan memberikan alasan secara tertulis. Jumlah kehadiran Direksi dalam rapat yang diselenggarakan selama 2014 adalah sebagai berikut:
in the event the director is unable to attend because one and another thing, the related person are required to deliver a written reason. The total amount of the director presence during a meeting in 2014 is as follows:
Jumlah Kehadiran Direksi dalam Rapat Board Of Director Total Presence In A Meeting Jabatan | Role
Nama | name
Jumlah Rapat total meeting
Jumlah Kehadiran total presence
Direktur Utama | The head of director
Ir. Harianto, Dipl. HE.
43
37
Direktur Teknik | Director of tehcnic
Raymond Valiant R,ST.MT.
43
33
Direktur Pengembangan | Director of deveopment
Ir. Alfan Rianto, M. Tech.
43
25
Direktur Pengelolaan | Director of management
Ir. Syamsul Bachri, Dipl. Ph.
43
33
Direktur Administrasi & Keuangan Director of finance and administration
Drs. Didih Hernawan, MM.
43
36
189
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Pengembangan Kompetensi Direksi
Board of Director Competencies Development
Untuk meningkatkan kompetensi yang berguna dalam mendukung pelaksanaan tugas Direksi, maka Direksi mengikuti program pelatihan, seminar, maupun workshop, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
To improve the useful competencies in supporting the board of director duty enforcement, hence the noard of director attend a training program, seminar, or workshop, both domestic or foreign area.
Pelatihan yang Diikuti Direksi Orkshop Attended by the Board of Director Tanggal | date
Tempat Penyelenggaraan place
Penyelenggara/ Instruktur organizer/instructur
Hotel Atria Malang
PJT I
PJT I
Kemen PU Ministry of public work
PJT I office
PJT I
Ruang Rapat Direksi Board of director meeting room
Prof. Dr. Soedarsono, SH., MS
Selorejo Hotel
BPKP
Jenis Pelatihan | type of workshop Ir. Harianto, Dipl. HE
15-02-2014
Lokakarya Langkah Strategis dalam Pemenuhan Tugas Pemerintah sesuai Keputusan Presiden No.2 Thn 2014 Workshop on strategic step in task fullfilment in accordance with the decree of the president no.2 year 2014
14-07-2014
Focussed Group Discussion Peningkatan Peran PJT I dalam pengemb. SPAM FGD on the PJT I role improvement in SPAM development
18-09-2014
Knowledge Sharing
25-09-2014
Pembahasan Tindak Lanjut atas Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara The discussion of further action over state administrative court decision
25/11/2014
Workshop Assessment Penerapan Good Corporate Governance Workshop assessment of gcg implementation Ir. Syamsul Bachri, Dipl. Ph.
27-11-2014
Lokakarya Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan 2014 Workshop on dam construction and management 2014
PT PLN
KNIBB
15-02-2014
Lokakarya Langkah Strategis dalam Pemenuhan Tugas Pemerintah sesuai Keputusan Presiden No.2 Thn 2014 Workshop on strategic step in task fullfilment in accordance with the decree of the president no.2 year 2014
Hotel Atria Malang
PJT I
PJT I
PJT I
Changsha, Hunan, CHINA
ASEM Water Resources Research and Development Center
PJT I
Tim KNIBB
Gedung Graha Tirta
PJT I
Selorejo Hotel
BPKP
PJT I
PJT I
Hotel Atria Malang
PJT I
Hotel Aria
Tim BPKP Surabaya BPKBP team surabaya
7/3/2014 22 s.d 23/05/2014
Knowledge Sharing Korwil Brantas Brantas area coordinantor sharing knowledge ASEM Seminar on Sustainable Management of Water Resources in the Context of Urbanisation
11 s.d 12/09/2014
Sertifikasi Keahlian Bendungan Besar Certification on large dam expertise
18-09-2014
Knowledge Sharing
25/11/2014
Workshop Assessment Penerapan Good Corporate Governance Workshop assessment of GCG implementation
27/11/2014
Workshop KPKU | KPKU workshop Raymond Valiant R, ST, MT.
15-02-2014 17 s.d 18 /02/2014
Lokakarya Langkah Strategis dalam Pemenuhan Tugas Pemerintah sesuai Keputusan Presiden No.2 Thn 2014 Workshop on strategic step in task fullfilment in accordance with the decree of the president no.2 year 2014 Sosialisasi dan Workshop Manajemen Risiko Socialization and workshop of risk management
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
190
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
PJT I
Pimred Jawa Pos Head of redactur of jawa pos
Jambuluwuk Resort
PJT I – Kejaksaan Attorney
Gedung Graha Tirta Graha Tirta building
PJT I
25-09-2014
Pembahasan Tindak Lanjut atas Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara The discussion on further step over state administrative court decision
R.Rapat Direksi Board of director meetin room
Prof. Dr. Soedarsono, SH., MS
19 s.d 20 /11/2014
The 10 Year Special Meeting of the Network of Asian River Basin Organizations (NARBO)
Manila, Filiphina
NARBO
Selorejo Hotel
BPKP
PT PLN
KNIBB
Hotel Atria Malang
PJT I
Hotel Novotel Jogjakarta
PJT I
Selorejo Hotel
BPKP
PJT I
PJT I
Hotel Atria Malang
PJT I
Hotel Aria
Tim BPKP Surabaya
PJT I
Tim BPKP Surabaya
Jakarta
BUMN Track
Hotel Klub Bunga Malang
FHCI BUMN
Jambuluwuk Resort
PJT I - Kejaksaan
PJT I
BPJS Kesehatan
27-03-2014
13-06-2014
18-09-2014
Pelatihan Penulisan Jurnalistik Workshop on journalistic writing Seminar Peran Jaksa Pengacara Negara dalam Upaya Pengamanan Aksi Korporasi dan Peingkatan Kinerja BUMN Seminar on the role of state prosecutor in an effort to secure the corporate activity and performance improvement of soe Knowledge Sharing
25/11/2014
Workshop Assessment Penerapan Good Corporate Governance Workshop assessment of GCG implementation
27-11-2014
Lokakarya Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan 2014 Workshop on dam construction and management 2014 Ir. Alfan Rianto, M.Tech.
15-02-2014
Lokakarya Langkah Strategis dalam Pemenuhan Tugas Pemerintah sesuai Keputusan Presiden No.2 Thn 2014 Workshop on strategic step in task fullfilment in accordance with the decree of the president no.2 year 2014
10/10/2014
Sosialisasi GCG pada Dewan Pengawas GCG socialization on the board of trustee
25/11/2014
Workshop Assessment Penerapan Good Corporate Governance Workshop assessment of GCG implementation
27/11/2014
Workshop KPKU Drs.Didih Hernawan, MM
15-02-2014 17 s.d 18 /02/2014
Lokakarya Langkah Strategis dalam Pemenuhan Tugas Pemerintah sesuai Keputusan Presiden No.2 Thn 2014 Workshop on strategic step in task fullfilment in accordance with the decree of the president no.2 year 2014 Sosialisasi dan Workshop Manajemen Risiko Risk management workshop and socialization
19-02-2014
Sosialisasi dan Workshop Audit Internal Berbasis Risiko Risk based internal audit socialization and workshop
28-03-2014
Breakfast Meeting dan Diskusi merumuskan Remunerasi BUMN di tengah Persaingan Asuransi dan BPJS Breakfast meeting and discussion to formulate soe remuneration in the middle of insurance and BPJS competition
14-05-2014
Sharing Session& Workshop Forum Human Capital Indonesia
13-06-2014
Seminar Peran Jaksa Pengacara Negara dalam Upaya Pengamanan Aksi Korporasi dan Peningkatan Kinerja BUMN Seminar on the role of state prosecutor in an effort to secure the corporate activity and performance improvement of soe
16-09-2014
Informasi Perkembangan Pelayanan BPJS Kesehatan Development of information service of BPJS
191
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
25-09-2014
Pembahasan Tindak Lanjut atas Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara The discussion on further step over state administrative court decision
R.Rapat Direksi
Prof. Dr. Soedarsono, SH., MS
25/11/2014
Workshop Assessment Penerapan Good Corporate Governance Governance Workshop assessment of GCG implementation
Selorejo Hotel
BPKP
27/11/2014
Workshop KPKU
PJT I
PJT I
Pelatihan Risk Based Audit Risk based audit workshop
PJT I
BPKP Surabaya
22 s.d 24 /12/2014
Remunerasi Direksi
Remuneration Of The Board Of Director
Direksi menerima remunerasi yang terdiri atas gaji, tunjangan dan tantiem. Jumlah keseluruhan remunerasi yang diterima oleh Direksi dilaporkan oleh Perusahaan dalam RPB. Remunerasi yang ditetapkan untuk Direksi direkomendasikan dan dilaporkan dalam RPB.
The board of director accept a remuneration that is consist of salary, allowances and tantiem. The total amount of remuneration that received by the board of director is reported by the company through RPB. The remuneration that stipulated for the board of director are recommended and reported in RPB.
Sesuai dengan Surat Nomor : S-246/MBU/2014 tanggal 11 April 2014 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun 2013 disebutkan bahwa gaji Direktur Utama untuk tahun 2014 sebesar Rp 55.000.000 per bulan sedangkan gaji anggota Direksi ditetapkan sebesar 90% dari gaji Direktur Utama.Tunjangan dan fasilitas Direksi mengacu kepada ketentuan dalam Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014.
Refer to a letter no: S-246/MBU/2014 dated 11th april 2014 regarding the annual report agreement and PJT I 2013 financial report approval stated that the salary of the head of director in 2014 is Rp 55.000.000/month, meanwhile the salary of the member of the board of director determined at 90% form the salaray of the head of director. The allowances and facilities of the director refer to the minister of the soe regulation no. PER-04/MBU/2014.
Dalam penetapan remunerasi untuk Direksi Perusahaan menggunakan referensi pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER - 04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN serta dengan tetap memperhatikan keadaan market competitiveness untuk level Jabatan Direksi dan Dewan Komisaris.
In remuneration determiation for the director of the company use reference on the minister of soe regulation no : PER - 04/MBU/2014 regarding the salary determination guidance for the board of director, board of cimmisioner, and board of committee of soe also keep noticing the market competitiveness condition for the board of director and board of commisoner position level.
Penghasilan anggota Direksi ditetapkan dalam RPB dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan, tingkat inflasi dan faktor-faktor lain yang relevan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan perundangundangan.
The salary of the member of the board of director stipulated in RPB with considering income factor, activa, company financial ability and condition, inflation rate and other factor that is relevant as determined in the regulation
Jumlah Remunerasi yang Diterima Direksi Total Remuneration That Received By The Board Of Director
Jabatan | position
Nama | name
Gaji Incld. PPh 21 wages incl. 21%tax
Tunjangan+Asuransi Purna Jabatan allowances and post position insurance
Total
Direktur Utama
Ir.Harianto, Dipl. HE.
Rp884.717.852
Rp947.736.972
Rp1.832.454.824
Direktur Teknik
Raymond Valiant Ruritan, ST.MT.
Rp782.885.432
Rp844.092.404
Rp1.626.977.836
Direktur Pengembangan
Ir.Alfan Rianto, M.Tech.
Rp782.017.568
Rp845.232.798
Rp1.627.250.366
Direktur Pengelolaan
Ir.Syamsul Bachri, Dipl.Ph.
Rp783.564.284
Rp851.226.830
Rp1.634.791.114
Direktur Administrasi & Keuangan
Drs Didih Hernawan,MM.
Rp781.828.568
Rp854.046.270
Rp1.635.874.838
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
192
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Bendung Gerak Waru Turi, Kabupaten Kediri, melayani : 1. Daerah Irigasi Waru Jayeng, 14.653 Ha 2. Daerah Irigasi Turi Tunggorono, 9.760 Ha 3. Daerah Irigasi Papar Peterongan, 15.300 Ha Bendung Gerak Waru Turi, Kediri, Serve: 1. Irrigation Area Waru Jayeng, 14.653 Ha 2. Irrigation Area Turi, 9.760 Ha 3. Irrigation area, 15.300 Ha
4. Komite-Komite Dewan Pengawas
4. Supervisory board commitees
Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: PER-12/ MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara, maka Dewan Pengawas membentuk Komite Risiko dan Komite Audit dan GCG, dengan masa jabatan ditetapkan selama dua tahun.
According to the decree of the minister of soe no: PER-12/MBU/2012 regarding supporting organ of the board of commisioner/ supervisory board of soe, thus the supervisory board established a risk committee and audit committee and gcg, with two years tenure. 1. The risk commitee
1. Komite Risiko Komite Risiko adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Pengawas dengan tugas untuk melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha. Tugas dan Kewajiban Komite Risiko Berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP03/DW/VII/2013 tanggal 1 Juli 2013 tentang Pengukuhan Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Komite Risiko, Komite Risiko mempunyai tugas dan kewajiban antara lain untuk:
The risk committee is a committee that established by the supervisory board with the duty for conduct a periodical assessment and provide a reccomendation concerning business risk. The Risk Committee’s Duty and Obligation According to the decree of the supervisory board no: KEP-03/DW/VII/2013 dated 1st july 2013 regarding the dismissal announcement and the appointment of the member of the risk of committee. The risk commitee has a duty and obligations such as:
a. Menyusun dan menyampaikan usulan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, serta usulan & evaluasi Piagam Komite Risiko kepada Dewan Pengawas untuk ditetapkan, dan melaporkan secara tertulis pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran kepada Dewan Pengawas setelah terlebih dahulu dilakukan klarifikasi dengan Direksi.
a. Compile and submit a work plan proposal and annual budget, also a proposaln and the charter of evaluatuon of the risk of commitee toward the supervisory board to be stipulated, and make a written report the implementation of work plan and buget to the supervisory board after it has been clarified with the board of the director.
b. Mengevaluasi kerangka kerja, kebijakan, dan penerapan manajemen risiko perusahaan
b. Evaluate the frame work, policy, and the implemementation of the company risk management
c. Mengevaluasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Pengawas.
c. Evaluate an issue that required the attention of the supervisory board.
d. Menyampaikan laporan kepada Dewan Pengawas disertai rekomendasi yang diperlukan, membuat laporan triwulan dan laporan tahunan kepada Dewan Pengawas.
d. Submit a report to the supervisory board entailed with the required recommendation, create quarterly report and annual report to the supervisory board.
193
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Profil Komite Risiko
The profile of the risk commitee
Susunan Komite Risiko per 31 Desember 2014 adalah:
The composition of the risk commitee as 31st december 2014 are:
1. Dr Mulyanto, M. Eng. Ditetapkan sebagai Ketua merangkap anggota Komite Risiko berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-03/DW/VII/2013 tanggal 1 Juli 2013 tentang Pengukuhan Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Risiko Perum Jasa Tirta I. Profil Dr Mulyanto, M.Eng dapat dilihat pada bagian penjelasan tentang Dewan Pengawas. Pengangkatan berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-03/DW/VII/2013 tanggal 1 Juli 2013 tentang Pengukuhan Pemberhentian Dan Pengangkatan AnggotaAnggota Komite Risiko. Lahir di Solo pada 1 Desember 1968, menamatkan pendidikan S1 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan S2 di UNESCO IHE, Delft, Belanda. Riwayat pekerjaan diantaranya sebagai Kepala Sub Direktorat Pengaturan, Direktorat BPSDA, Ditjen. SDA Kementerian PU dan Kepala Bidang Program dan Perencanaan Umum, BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Pendidikan/pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri yang pernah diikuti diantaranya: Asia Pasific on Integrated Water Resources Management, Hydrology Management Training, dan Programmer Training for Water Resources Data Center. 3. Rentjana Sembiring, SE. Ak. Pengangkatan berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-04/DW/IV/2014 tanggal 29 April 2014 tentang Pengukuhan Pemberhentian Dan Pengangkatan AnggotaAnggota Komite Risiko. Lahir di Tiganderket, tanggal 28 September 1956.Menyelesaikan pendidikan S1 pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1999. Riwayat pekerjaan dimulai sebagai Pengelola Data Komputer di Proyek Pengembangan Wilayah Sungai Kali Brantas (1976-1991), Tenaga Ahli Madya Ahli Teknik Informatika dan Ahli Keuangan di Perusahaan Umum Jasa Tirta I (1996-2005), Kepala Bagian Anggaran Biro Keuangan di Perusahaan Umum Jasa Tirta I (2006-2008), Kepala Biro Umum wilayah Bengawan Solo di Perusahaan Umum Jasa Tirta I (2008-2009), Kepala Biro Sistem dan Manajemen Mutu di Perusahaan Umum Jasa Tirta I (20092011), dan terakhir menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan di Perusahaan Umum Jasa Tirta I (2011-2012). Pendidikan/pelatihan yang pernah diikuti, antara lain: Ecological Fungtioning of Freshwatere Ecosystems: Interaction of Biological and Environmental Factors, Good Corporate Governance (GCG),
Perum Jasa Tirta I - 2014
Appointed as the head and also the member of the risk of committee refer to the decree of the supervisory board no: KEP-03/DW/VII/2013 dated 1st july 2013 regarding the dismissal announcement and the appointment of the member of the risk of committee of PJT I. the profile of dr. mulyanto, m.eng could be seen in the explanation section of the supervisory board. 2. Sigid Hanandjaja Djuga Pramana, M.,Eng.
2. Sigid Hanandjaja Djuga Pramana, M.,Eng.
Laporan Tahunan | Annual Report
1. Dr Mulyanto, M. Eng.
194
The appointment refer to the decree of the supervisory board no: KEP-03/DW/VII/2013 dated 1st july 2013 regarding the dismissal announcement and the appointment of the member of the risk of committee. Born in solo 1st December 1968, graduated his bachelor degree in ITS Surabaya, and his master degree in UNESCO IHE, delft, netherland. His employment history among them as the head of sub directorate of regulation, directorate of BPSDA, the directorate general of water resource of the ministry of public work and the head of program and general planning, CimanukCisanggarung river dam. Training/workshop both in domestic and foreign that has attended such as: Asia Pasific on Integrated Water Resources Management, Hydrology Management Training, and Programmer Training for Water Resources Data Center. 3. Rentjana Sembiring, SE. Ak. The appointment refer to the decree of the supervisory board no: KEP-04/DW/IV/2014 dated 29th july 2014 regarding the dismissal announcement and the appointment of the member of the risk of committee. Born in tiganderket on 28th september 1956. Graduated her bachelor degree form the economic faculty of brawijaya univ. malang on 1999. His employment history started as computer data manager in the brantas river area project development (1976-1991), associate express of informatic expert and financial expert in PJT I (1996-2005). The head of finance bureau PJT I (2006-2008), the head of public bureau in bengawan solo area PJT I (20082009), head of the bureau and quality management system (2009-2011), and the last is served as head of bureau of finance in PJT I (2011-2012). Training/workshop both in domestic and foreign that has attended such as: Ecological Fungtioning of Freshwatere Ecosystems: Interaction of Biological and Environmental Factors, Good Corporate Governance (GCG), taxation brevet program A, B and C, Integrated
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Perpajakan Program Brevet A, B dan C, Integrated Management System ISO-9001:2008 Internal Audit with Scoring System and OHSAS 18100:2007, dan Pedoman Pengadaan Barang.
Management System ISO-9001:2008 Internal Audit with Scoring System and OHSAS 18100:2007, and the guideliness of goods procurement.
Independensi
Independency
Setiap anggota Komite Risiko tidak memiliki saham/ kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra / pesaing Perusahaan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas Perusahaan, dan tidak memiliki hubungan keluarga sedarah/hubungan karena perkawinan sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan Dewan Pengawas dan Direksi. Selain itu, anggota Komite Risiko Perusahaan tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus pada BUMN, BUMD, dan jabatan lainnya yang bisa menimbulkan benturan kepentingan.
Every member of the risk committee do not have a share/an ownership in a company that become a partner / competitor of the company in an amount which is could be influence in the decision-making process, do not have a business that is directly related with the company activity, and do not have a family ties or marriage ties until third tier, both vertically or horizontally with the supervisory board and the board of director. Moreover, the member of the risk committee of the company do not have a dual position as an executive in soe, roe, and other role that could create a conflict of interest.
Pelaksanaan Tugas
Duty Enforcement
Selama tahun 2014, Komite Risiko melaksanakan sebagaimana tugas dan tanggung jawabnya. Kegiatan Komite Risiko selama tahun 2014 antara lain sebagai berikut:
During 2014, the risk committee enforced its task and obligation. The activity during 2014 such as:
Conducted evaluation/study over the risk management frame work, a 6month management report and annual report, RKAP 2015 plan, investment risk decisions, PJT I.
Melakukan evaluasi/ telaah atas Kerangka Kerja Manajemen Risiko, Laporan Manajemen Semesteran dan Tahunan (Annual Report), Rancangan RKAP 2015, Analisa Risiko Investasi, Perum Jasa Tirta I.
Coordinated with BSMM and other related unit regarding PJT I risk management guideliness.
Melakukan koordinasi dengan BSMM dan unit terkait lainnya tentang Pedoman Manajemen Risiko Perum Jasa Tirta I.
Conducted a woek visit to the PJT I work area.
Melakukan kunjungan kerja ke wilayah kerja Perum Jasa Tirta I.
Meeting frequencies and total of attendance In accordance with its oblogation, the risk committee conduct a meeting to supervise and to evaluate monthly operational reeport also to discuss issues related with the company businesses and other relevant issues.
Frekuensi Rapat dan Jumlah Kehadiran Sesuai dengan tanggung jawabnya, Komite Risiko mengadakan rapat-rapat untuk memantau dan mengevaluasi laporan operasional bulanan serta untuk membahas masalah-masalah terkait bisnis Perusahaan dan hal-hal relevan lainnya.
During 2014, the risk committee conducted a meeting along with supervisory board meeting as much as 20 times.
Selama 2014, Komite Risiko melaksanakan rapat bersamaan dengan rapat Dewan Pengawas sebanyak 20 kali. Frekuensi Kehadiran Komite Risiko dalam Rapat Attendance Frequency of The Risk Committee in a Meeting Jabatan | Position Ketua Anggota Anggota
Nama | Name DR. Mulyanto, M.Eng Sigid Hanandjaja Djuga P, M.,Eng. Rentjana Sembiring, SE. Ak.
Jumlah Rapat | Frequency 20 20 20
Kehadiran | attendance 11 4 11
Remunerasi Komite Risiko
Remuneration of the Risk Commitee
Dalam tahun 2014 jumlah remunerasi yang diterima oleh Komite Risiko sebagai berikut :
In 2014 the total amount of remuneration that accepted by the risk of commitee:
Jumlah Remunerasi Anggota Komite Risiko Total Remuneration Of The Risk Of Commitee Jabatan | Position Anggota Anggota
Nama | Name Sigid Hanandjaja Djuga P, M.,Eng Rentjana Sembiring,SE.,Ak.
Tunjangan + Asuransi Purna Jabatan Allowances and Insurance Rp137.214.135 Rp90.256.408 -
Gaji | Salary
195
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Total Rp137.214.135 Rp90.256.408
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
2. Komite Audit dan GCG
2. Auditory committee and gcg
Komite Audit dan GCG adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Pengawas untuk membantu Dewan Pengawas dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor serta optimalisasi penerapan GCG di perusahaan.
Auditory committee and gcg is a committee that is established by the supervisory board to support the supervisory board in ensuring the effectiveness of intern control sytem and the task enforcement of external and internal auditor also the optimalization of the implementation of gcg in the company.
Tugas dan Kewajiban Komite Audit dan GCG Berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-01/DW/VI/2013 tanggal 1 Juni 2013 dan KEP-03/ DW/IV/2014 tanggal 29 April 2014 tentang Pengukuhan Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Komite Risiko, Komite Audit dan GCG mempunyai tugas dan kewajiban antara lain untuk:
Auditory committee and gcg duty and obligation
a. Menyusun dan menyampaikan usulan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, serta evaluasi Piagam Komite Audit dan GCG kepada Dewan Pengawas untuk ditetapkan, dan melaporkan secara tertulis pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran kepada Dewan Pengawas setelah terlebih dahulu dilakukan klarifikasi dengan Direksi.
a. Compile and submit the work plan and annual budget proposal, also charter evaluation of the auditory committee and gcg to the supervisory board to be stipulated, and make a written report over work plan implementation and budget to the supervisory board after it has been clarified with the board of directors.
b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh SPI maupun auditor eksternal.
b. Assess the implementation activity also audit result which is conducted by internal audit unit or external auditor.
c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.
Refer to the decree of the supervisory board no: : KEP-01/DW/VI/2013 dated 29th april 2014 regarding the dismissal announcement and the appointment of the member of the risk committee, auditory committee and gcg have a duty and obligation among others:
c. Provide a recommendation regarding the refinement of 57 management control system and its implementation.
d. Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan.
d. Ensure that there has a satisfied review procedure regarding any information that issued by the company.
e. Mengevaluasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Pengawas.
e. Evaluate any issue that is required the attention from the supervisory board.
f. Melaksanakan penugasan lain dari Dewan Pengawas, antara lain menelaah informasi mengenai Perusahaan, RJPP, RKAP, Laporan Manajemen, dan informasi lainnya, dan menelaah ketaatan Perusahaan terhadap peraturan Perundang-undangan yang terkait, pengaduan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan, serta mengkaji kecukupan fungsi audit internal, dan kecukupan pelaksanaan audit eksternal.
f. Enforce another assignment from the supervisory board, such as examine the information regarding the company, RJPP, RKAP, management report, and other information, and examine the obedience of the company regarding related regulation, a complaint related with the company activity, also study the adequacy of interna audit unit, and the adequacy the enforcement of external audit.
g. Menyampaikan laporan kepada Dewan Pengawas disertai rekomendasi yang diperlukan atas setiap pelaksanaan tugas, dan membuat laporan triwulan dan laporan tahunan kepada Dewan Pengawas.
g. Submit a report toward the supervisory board entailed with a recommendation that is required in every duty enforcement, and provide a quarterly report and annual report to the supervisory board.
Saluran irigasi dari Bendungan Wlingi untuk melayani daerah irigasi Lodagung, 15.132 Ha di Kabupaten Blitar dan Tulungagung Irrigation canal from Wlingi dam to serve Lodagung Irrigation AREA about 15.132 HA, located in Blitar and Tulungagung
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
196
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Profil Komite Audit dan GCG Susunan Komite Audit dan GCG per 31 Desember 2014 adalah: 1. Ir. Supaad, M.Si
The profileof auditory committee and gcg The structure of auditory committee and gcg as per 31st december 2014 are:
Ditetapkan sebagai Ketua merangkap anggota Komite Audit dan GCG Perum Jasa Tirta I berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-03/DW/IV/2014 tanggal 29 April 2014 tentang Pengukuhan Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Merangkap Anggota dan Anggota Komite Audit dan GCG Perum Jasa Tirta I. Profil Ir Supaad, M.Si bisa dilihat pada bagian penjelasan tentang Dewan Pengawas.
1. Ir. Supaad, M.Si
2. Wenny Maulatsih, SST
2. Wenny Maulatsih, SST
Pengangkatan berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-01/DW/ VI/2013 tanggal 1 Juni 2013 tentang Pengukuhan Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Audit dan GCG Perum Jasa Tirta I. Lahir di Purwokerto, tanggal 24 November 1985 dan menyelesaikan pendidikan di D4 Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dengan riwayat pekerjaan sebagai Penata Muda pada Sekretariat Kementerian BUMN. Pendidikan/ pelatihan yang pernah diikuti adalah pendidikan dan pelatihan Prajab. Gol. II dan ESQ Basic Training.
Appointed as the head and also the member of auditory committee and gcg of PJT I refer to the decree of the supervisory board no KEP-03/DW/IV/2014 dated 29th april 2014 regarding the dismissal announcement and the appointment of the head concurently the member and the member of the auditory committee and gcg of PJT I. the profileof ir.supaad, m.si could be seen in the explanation section about the supervisory board.
The appointment refer to the the decree of the supervisory board no KEP-01/DW/VI/2013 dated 1st june 2013 regarding the dismissal announcement and the appointment of the member of the auditory committee and gcg of PJT I. Born in purwokerto on 24th november 1985 and graduated from D4 state accounting collabge with an eployment history as a young officer on the scretary of ministry of soe. Training/workshop that have attended are pre level of second grade workshop and training and ESQ basic training. 3. Hainur Rasyid, SE. Ak.
3. Hainur Rasyid, SE. Ak. Pengangkatan berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-03/DW/ IV/2014 tanggl 29 April 2014 tentang Pengukuhan Pemberhentian Dan Pengangkatan Ketua Merangkap Anggota dan Anggota Komite Audit dan GCG Perum Jasa Tirta I. Lahir di Jember, tanggal 18 Oktober 1957. Menyelesaikan pendidikan S1 pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (jurusan Akuntansi) serta mendapatkan gelar Akuntan pada tahun 1992 setelah melalu Ujian Negara Akuntansi Profesi. Riwayat pekerjaan di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jawa Timur dimulai pada tahun 1982 sampai dengan 2013. Jabatan terakhir yang diemban adalah pejabat fungsional Auditor Madya dan penugasan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka koordinasi dan supervisi pencegahan tindak pidana korupsi. Pendidikan/ pelatihan yang pernah diikuti antara lain Audit Investigasi Bagi Pegawai BPKP, Aspek Hukum Perhitungan Kerugian Negara Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi, Penyidikan Bagi Pegawai BPKP, Key Performance Indikator (KPI), dan Good Corporate Governance (GCG).
197
The appointment refer to the the decree of the supervisory board no KEP-03/DW/IV/2013 dated 29th april 2014 regarding the dismissal announcement and the appointment of the head concurently the member and the member of the auditory committee and gcg of PJT I. Born in jember on 18th october 1957. Completed his bachelor degree on indonesia college of economic majoring accountancy also achieved an accountant title in 1992 after completed the state accounting exam profession. His employment history in financial monitoring and development agency of east java started in 1982 until 2013. His last position is functional official municipality auditor and the assignment of the anticorruption commision to coordinat and to supervise the prevention of corruption criminal acts. Training/workshop that have attended such as auditory investigation for financial monitoring and development agency employee, legal aspect on the state loss calculation in corruption case, investigation for the employee of financial monitoring and development agency, keyperformance indicator, and gcg.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Independensi
independency
Setiap anggota Komite Audit dan GCG tidak memiliki saham/ kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra/pesaing Perusahaan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas Perusahaan, dan tidak memiliki hubungan keluarga sedarah/hubungan karena perkawinan sampai denga derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan Dewan Pengawas dan Direksi. Selain itu, anggota Komite Audit dan GCG Perusahaan tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus pada BUMN, BUMD, dan jabatan lainnya yang bisa menimbulkan benturan kepentingan.
Every member of the auditory committee and gcg do not have a share / ownership in a company that become a partner/competitor of the company that could influence in the decision-making process, do not have a business which directly related with the company activity, and do not have a close family relationship/ marriage relationship until third tier, both in vertically or horizontally with the supervisory board and board of director.
Pelaksanaan Tugas Selama tahun 2014 Komite Audit dan GCG melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kegiatan Komite Audit dan GCG selama tahun 2014 antara lain:
Task Enforcement During 2014 the auditory committee and gcg enforced its duty and obligation. The activity of auditory committee and gcg during 2014, as follows:
Melakukan evaluasi atas Audit Laporan Keuangan dan Laporan Manajemen PJT I Tahun 2013, hasil pemeriksaan SPI Tahun 2013, dan PKPT SPI Perum Jasa Tirta 1 Tahun 2014.
Conduct evaluation over financial report audit and management report of OJT I 2013, the investigation result of SPI 2013, and PJT I PKPT SPI 2014
Melakukan inventaris kelengkapan dokumen GCG dan evaluasi atas penerapan GCG Perum Jasa Tirta I tahun buku 2013.
Conduct inventories the completeness of gcg document and evaluation over PJT I gcg implementation in 2013 book year.
Melakukan kunjungan kerja ke wilayah kerja Perum Jasa Tirta I
Conduct a work visit to the PJT I work area
Frekuensi Rapat dan Jumlah Kehadiran
Frequency of the meeting and total attendance
Sesuai dengan tanggung jawabnya, Komite Audit dan GCG mengadakan rapat-rapat untuk memantau dan mengevaluasi laporan operasional bulanan serta untuk membahas masalahmasalah terkait bisnis Perusahaan dan hal-hal relevan lainnya. Selama tahun 2014, Komite Audit dan GCG melaksanakan rapat bersamaan dengan rapat Dewan Pengawas sebanyak 20 kali.
In accordance with its obligation, the auditory committee and gcg held a meetings to monitor and supervise the operational monthly report also to discuss an issues related with the company business and other relevant issues. During 2014, the auditory committee and gcg conducted a meeting along with supervisory board meeting for about 20 times.
Frekuensi Kehadiran Komite audit dan GCG dalam Rapat The attendance frequency of the risk committee in a meeting Jumlah Rapat | Frequency
Kehadiran | attendance
Ketua
Jabatan | Position
Ir. Supaad, Msi
Nama | Name
20
10
Anggota
Wenny Maulatsih, SST.
20
8
Anggota
Hainur Rasyid, SE. Ak.
20
16
Remunerasi Komite Audit dan GCG
Auditory Committee and GCG Remuneration
Dalam tahun 2014 jumlah remunerasi yang diterima Komite Audit dan GCG ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
In 2014 total remuneration which is received by the auditory committee and gcg shown in table below
Jumlah Remunerasi yang Diterima Komite Audit dan GCG Total Remuneration That’s Is Received By The Auditory Committee And Gcg Jabatan | Position Anggota Anggota
Nama | Name
Tunjangan + Asuransi Purna Jabatan Allowances and Insurance -
Gaji |salary
Wenny Maulatsih,SST. Rp137.214.135 Hainur Rasyid,SE.Ak. Rp 90.256.408
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
198
Total Rp137.214.135 Rp90.256.408
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
5. Sekretaris Perusahaan The corporate secretary Sekretaris Perusahaan adalah bagian perusahaan yang berperan dalam mengoptimalkan penerapan GCG dan menunjang operasional Perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sekretaris Perusahaan juga berperan dalam mengelola hubungan informasi, baik untuk kalangan internal maupun eksternal.
The corporate secretary is a part of the company that is acted in optimalizing the gcg implementation and supported the operational of the company to achieve a goal that have been determined. The corporate secretary also contributed in managing a information relationship, both for internal or external
Fungsi Sekretaris Perusahaan Perum Jasa Tirta I
The function of PJT I corporate secretary
Secara umum fungsi Sekretaris Perusahaan mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik pada BUMN, yaitu:
The function of the corporate secretary in general refer to the regulation of the minister of soe no. PER-01/MBU/2011 dated 1st august regarding the implementation of good gcg in soe, that is:
a. Memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG.
a. Ensure that the company comply the regulation regarding on the transparency requirements in accordance with the gcg principles
b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Pengawas secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta sebagai penghubung (liaison officer)
b. Provide a perodic information that is required by the board of the director and supervisory board and/or intermittently when asked as a liaison officer.
c. Menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Risalah Rapat Direksi, Rapat Dewan Pengawas dan RUPS.
c. Compile and filing the document of the company, including but not limited to the minutes of meeting, supervisory board meeting and the share holder general meeting
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Peraturan Direksi Perum Jasa Tirta I Nomor : KP. 007/PRT/DU/2014 tentang Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas dan Tanggungjawab Unsur Pejabat Struktural 1 (satu) Tingkat Dibawah Direksi, Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas pokok membantu Direktur Utama dengan pembinaan sehari-hari oleh Direktur Teknik dalam menetapkan kebijakan strategis pengelolaan Perusahaan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta menyusun program dan pelaksanaannya untuk menunjang tugas pokok Perusahaan dalam rangka mencapai pengelolaan Perusahaan secara efektif dan efisien.
Duty and obligation of the corporate secretary
Untuk memenuhi tugas pokok diatas Sekretaris Perusahaan antara lain melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
To accomplish the task below, the corporate secretary conduct several action as follows:
1. Merencanakan, memonitor, memverifikasi dan melakukan evaluasi terhadap tugas-tugas Bagian Komunikasi Perusahaan & GCG dan dan Corporate Legal agar dapat melaksanakan tugas pokok perusahaan secara efektif dan efisien.
1. Plan, monitor, verify, and evaluate over the task of corporate communication and gcg part and corporate legal in order to able to enforce the corporate main task effectively and efficiently.
2. Membantu Direktur Utama dalam menetapkan kebijakan strategis pengelolaan Perusahaan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG). 3. Melakukan hal-hal yang diperlukan dalam rangka menjembatani hubungan antara Direksi dengan stakeholders (pemangku kepentingan). 4. Menyusun risalah rapat Direksi serta memverifikasi konsep produk hukum (KPTS, Perjanjian Kerjasama dan lain-lain) dari seluruh Unit yang ditandatangani oleh Direksi.
199
Refer to the regulation of PJT I board of director regulation no: KP. 007/PRT/DU/2014 regarding organizational, authority, job description and obligation changes from the structural element offical one level below the board of director, the corporate secretary has a main duty to assist the head of director with the daily guidance by the technical director in determine the startegic policy of the company management and its implementation to support company main duty in order to achieve an effective and efficient management.
2. Assist the head director in determine a corporate management strategic policy with a GCG principles. 3. Conduct necessary things in order to bridging over a relationship between the board of director and stakeholders. 4. Compile minutes of meeting and verify the legal product concept (KPTS, cooperation agreement and etc) from the entire unit that has signed by the board of directors.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
5. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Manajemen Triwulanan, Semesteran dan Tahunan
5. Coordinate the drafting of quarterly, semester, and annual management report
Selain tugas pokok tersebut, Sekretaris Perusahaan juga memiliki tugas antara lain:
In addition to the main task, a corporate secretary also has another task, as follows:
1. Ketua Tim Good Corporate Governance Perum Jasa Tirta I, yang bertugas antara lain untuk menyusun, memantau, dan melakukan sosialisasi program dan penerapan GCG di jajaran Perusahaan, rekomendasi kebijakan penerapan GCG kepada Direksi, mengingatkan pihak-pihak terkait agar penerapan GCG di perusahaan dapat berjalan dengan benar.
1. As the leader of PJT I gcg team, who tasked for to compile, to monitor and to socialization the program and implementation of gcg in the company rank, recommend a gcg implementation policy to the board of director, remind the related parties in order to the implementation of gcg in the company could run properly
2. Ketua Tim Tinjauan Kontrak yang bertugas menyiapkan, menyusun dan membantu kontrak penggunaan air permukaan dengan pelanggan utama.
2. As the leader of contract reveie team who tasked for prepare, compile, and assist the contract of surface water contract with the main customer.
3. Sekretaris Komite Pengawas Etika Usaha dan Tata Perilaku di Lingkungan Perum Jasa Tirta I, yang bertugas menyiapkan pedoman, memantau, mengevaluasi etika usaha dan tata perilaku dan melaporkan hasilnya kepada Direksi,serta melakukan proses terhadap pengaduan yang disampaikan melalui whistle blower system.
3. As the secretary of supervisory commite of business ethics and management of behavior in PJT I ranks, who tasked for prepare a guideliness, monitor and evaluate the business ethic and management of behavior and report the result to the board of director, also conduct a response against a complaint that delivered through whistle blowing system.
4. Anggota Tim Investasi yang bertugas melakukan evaluasi, verifikasi dan rekomendasi atas hasil studi kelayakan, usulan kegiatan investasi barang dan jasa penunjang kegiatan perusahaan maupun investasi pengembangan usaha baru.
4. As the member of the investigation team who tasked for evaluation, verification, and recommendation over a feasibility study, a proposal of good investment activity and a supporting service of corporate activity or an investment of new business development.
5. Anggota Tim Pengadaan Tanah yang bertugas antara lain inventarisasi lahan potensial yang dibutuhkan bagi operasional perusahaan, kajian sampai dengan proses pengadaan.
5. As the member of land procurement team who tasked to record a potential land that is required for the operational of the company, assessment until the procurement process.
6. Anggota Tim Panitia Tetap Kepegawaian yang bertugas antara lain melakukan proses yang berkaitan dengan perbaikan system kepegawaian, jenjang karir, perubahan status/ strata/golongan/ skala gaji pegawai, pemberian tanda penghargaan dan lain sebagainya.
6. As the member of fixed employment committee who tasked for perform an activity that related with the improvement of employment system, career development, status/strata/categories/scale of the employee salary, award granting and etc.
Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Sekretaris Perusahaan ditunjang oleh dua bagian, yaitu Bagian Komunikasi Perusahaan & GCG dan Corporate Legal.
In order to ease the implementation of task and responsibilities, the corporate secretary supported by 2 organs, that is the corporate communication organ & gcg and the corporate legal
1, Bagian Komunikasi Perusahaan & GCG
1. The corporate communication department & gcg
Berdasarkan Peraturan Direksi Perum Jasa Tirta I No. KP. 008/PRT/DU/2014, Bagian Komunikasi & GCG memiliki tugas antara lain: Melaksanakan kegiatan kehumasan (dokumentasi, promosi dan publikasi tentang Perusahaan) dan protokoler serta menjalin komunikasi dengan pihak media massa (baik cetak maupun elektronik) serta stakeholders. Mengelola dan memverifikasi berita-berita yang akan dipublikasikan baik ke media internal (majalah dinding, buletin) maupun eksternal. Memantau dan mendokumentasikan berita-berita tentang Perusahaan dan mengkoordinasikan dengan unit lain yang berwenang terkait penyelesaian terhadap beritaberita yang tidak sesuai.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
200
Refer to the regulation of PJT I board of directors no. KP. 008/PRT/DU/2014, the corporate communication and gcg has a duty among others:
Implement public relation activites (documentation, promotion, and publication regarding the company) and protocolary as well as establish a communication with mass media (both printed or electronic) and with the board of director Manage nad verify an issues that will be released both through interna media (wall magazine, bulletin) or external Monitor and documenting an issues regarding the company and coordinate with other authorized unit related the solution against false issues
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Mengelola dan memonitor pelaksanaan Portal Publik BUMN PJT I dan pelaksanaan keterbukaan informasi publik melalui website PJT I.
Manage and monitor the implementation of PJT I public portal and the impelementation of the openness public information through PJT I website
Menyiapkan pelaksanaan tugas Sekretariat Direksi dalam bidang penatausahaan dokumen Perusahaan, menyiapkan pelaksanaan rapat Direksi, menatausahakan risalah rapat Direksi dan gabungan Dewas-Direksi.
Prepare the scretary of director duty enforcement in in the fielc of company document filing, prepare the board of director meeting, compile the board of director minute of meeting and combination between supervisory board and board of director
Berkoordinasi dengan tim GCG terkait penerapan GCG Berkoordinasi dengan Bagian Akuntansi Keuangan dan Bagian Akuntansi Manajemen dalam penyusunan Laporan Manajemen Triwulanan, Semesteran dan Tahunan Menyiapkan laporan kegiatan komunikasi perusahaan dan GCG. 2. Bagian Corporate Legal Berdasarkan Peraturan Direksi Perum Jasa Tirta I No. KP. 008/PRT/DU/2014,Bagian Corporate Legal memiliki tugas sebagai berikut: 1. Uraian tugas bidang Peraturan Perundangan, Keputusan Direksi dan Produk hukum perusahaan meliputi: a. Melakukan inventarisasi, identifikasi, evaluasi dan kajian-kajian peraturan perundang-undangan maupun Keputusan Direksi. b. Melakukan verifikasi dan harmonisasi terhadap seluruh konsep produk hukum perusahaan (Ketentuan internal, Perjanjian dll). c. Memantau dan mengupayakan (pendekatan, penjelasan) pengesahan peraturan perundang-undangan dan ketentuan internal. d. Menyusun dan menginventarisir kebutuhan peraturan perundang-undangan dan melakukan telaah staf dalam bidang hukum serta membuat kajian-kajian hukum. 2. Uraian tugas bidang kesepahaman bersama, perjanjian kerjasama tertentu dan kajian hukum meliputi: a. Penyusunan dan pemantauan atas konsep kesepahaman bersama (MoU), keputusan bersama atau perjanjian kerjasama tertentu serta kajian hukum yang diperlukan terkait stakeholders. b. Menyiapkan kajian hukum atas rencana kesepahaman bersama (MoU), keputusan bersama atau perjanjian kerjasama tertentu untuk menghindari permasalahan hukum bagi perusahaan jika diperlukan. 3. Menyiapkan dokumen somasi, gugatan, pembelaan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam penyelesaian sengketa hukum di dalam maupun di luar pengadilan baik dilakukan sendiri maupun bekerjasama dengan pihak lain (advokat). 4. Melakukan pembinaan aspek hukum dan/atau legal audit. 5. Mewakili Perusahaan dalam penanganan masalah/ sengketa hukum, apabila terjadi perkara di pengadilan berdasarkan surat kuasa Direksi (yang tidak mutlak harus dihadiri Direksi).
201
Coordinate with the gcg team regarding the implementaton of gcg Corrdinate with the accounting finance department and the accounting management departement in compile a quarterly, semester and annual report Prepare the report of corporate comunication activity and gcg 2. Legal corporate department Refer to the regulation of PJT I board of director no. KP. 008/PRT/DU/2014, the legal corporate department has a duty among others: 1. The description of regulation, board of director decree and a corporate legal product include: a. Conduct an inventory, identify, evaluate and studies of regulation as well as the board of director decree b. Connduct verification and harmonization over the entire corporate legal concept products (internal provision, agreement etc) c. Monitor and enforce (approach, explanation) the authorization of a refgulation and an internal provision d. Compile and inventory the regulation requirements and conduct a staff review in legal aspect and compile a law assessment. 2. The description of mutual understanding, certain cooperation agreement, and legal studies, include: a. Compilation and monitoring on the mou, copertaion decision or certain coopertaion agreement and also a required legal studies related with the stakeholder b. Prepare a legal studies over mou plan, cooperation decision or a certain coopertaion agreement in order to avoid legal issues for the company if needed 3. Prepare a legal notice document, lawsuit, advocacy and other material that is required in a legal dispute settlement inside or outside court both performed alone or cooperate with other parties (advocate) 4. Conduct a legal management and/or legal audit 5. Represent the corporate in an issue management/legal dispute, if there is a lawsuit in a court under the board of director letter of authority (that is not an absolute must be atended by the board of director)
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Duty and obligations enforcement
Pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan selama tahun 2014 sebagi berikut:
The duty enforcement of the corporate secretary during 2014, as follows:
a. Membantu Direktur Utama dalam menetapkan kebijakan strategis pengelolaan perusahaan serta menyusun program pelaksanaannya antara lain
a. Assist the head of director in determined the corporate menagement startegic policy and compile the implementation program, such as:
Di bidang kehumasan, Sekretaris Perusahaan memantau laporan pelaksanaan bidang kehumasan yang meliputi penyampaian hasil program promosi, dokumentasi dan berita perusahaan serta upaya untuk penyelesaiannya serta melakukan koordinasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan bersama unit terkait termasuk dengan memberi penjelasan kepada tamu dan kegiatan perusahaan.
In public relation aspect, the corporate secretary monitored the implementation of public relation field report which consist of the submission of promotion program report, documentation and corporate issues also its completion and coordinated of the education implementation that is conducted with related unit include provide an explanation to the guest and the corporate activity
Di bidang hukum, Sekretaris Perusahaan melakukan monitoring terhadap telaah produk hukum yaitu KPTS Direksi, MoU atau Perjanjian dengan pihak internal maupun eksternal yaitu dengan PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT Indonesia Power, Pemerintah Kabupaten Wonogiri, PT. Petrokimia dan PJT II-Koni, serta gugatan perdata piutang PT. Karya Serasi Utama (KSU) di Pengadilan Negeri (PN) Malang dan Gugatan perdata PT. Cut Nyak di PN Malang, PDAM Surabaya Surya Sembada. Monitoring terhadap pertimbangan teknis dan saran dalam ruang lingkup Sekretaris Perusahaan, koordinasi pengelolaan Sumber Daya Air juga dilakukan dengan stakeholder di WS Serayu Bogowonto & WS Jratun Seluna.
In legal aspect, a corporate secretary conducted monitoring over legal product studies which are board of director KPTS, mou or agreement with internal or external parties that is with dengan PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT Indonesia Power, wono giri government, . Petrokimia and PJT II-Koni, also a civil suit debt of PT. Karya Serasi Utama (KSU) in Malang state court and civil suit of PT. Cut Nyak in Malang state court , drinking water regional company Surabaya Surya Sembada. Monitoring over technical consideration and suggestion in the corporate secretary area, coordination regarding the water resource management also conducted along with the stakeholder in Serayu Bogowonto and Jratun Seluna river dam
b. Melakukan pembinaan terhadap sekretaris Direksi, antara lain dengan tata laksana surat menyurat, pembinaan pemyimpanan dokumen, dan tata laksana kontak/komunikasi dengan stakeholder yang meliputi tim KP4AP, Wartawan, Kementerian PU, Kementerian BUMN, Wartawan, Pemeintahan Kabupaten, Kota, dan Pemerintahan Provinsi Jatim dan Jateng, BBWS Brantas, BBWS Bengawan Solo dan Lain- Lain.
b. Conducted nurturing toward the secretary of the board of director, among other with the governance correspondence, document keeping management, and governance communication with the stakeholder which is cover KP4AP team, journalist, the ministry of public work, the ministry of soe, journalist, sub-district, city, and province Government of East Java and Central Java, river dam Bengawan Solo, river dam Brantas and etc.
c. Melakukan evaluasi organisasi dan kondisi perusahaan
c. Conducted organizational evaluation and the corporate condition
Dalam bidang hukum memberikan masukan terhadap rencana perubahan produk hukum KPTS Direksi yang ada dalam ruang lingkup PJT I. Dalam bidang kehumasan memeriksa berita, artikel, dan pengumuman yang sudah ditampilkan bagian komunikasi perusahaan dalam website perusahaan atau BWJT.
d. Menjembatani hubungan antara Direksi dan perusahan dengan stakeholder (pemangku kepentingan)
d. Bridge over a relation between the board of director and the company with the stake holder
Dalam program ini, Sekretaris Perusahaan menjalin hubungan dengan dinas, instansi, dan LSM terkait. Disamping itu juga melakukan pembahasan perjanjian kerjasama dan program jasa SDA 2014-2015, rapat pembahasan lanjutan perjanjian manfaat langsung PDAM Surabaya 2014, rapat pembahasan bersama di Jakarta. Sekretaris Perusahaan juga mengkoordinir
In this program, the corporate secretary established a relationship with the authorities, institution, and related non-governmental organizations. Otherwise, the corporate secretary also conduct a discussion regarding cooperation agreement and natural resources service program 20142015, a further discussion meeting of drinking water regional state of Surabaya direct benefit agreement
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
202
In legal aspect provide a suggestion over a plan change of KPTS legal aspects of the board of director that is existing in PJT I area coverage. In public relation aspect monitor issues, article, and announcement that has displayed by the corporate communication department in the company website or Jasa Tirta warta bulletin.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
penutupan panitia kegiatan puncak acara HUT PJT I (2 Februari 2014), mengomunikasikan penandatanganan MoU PJT I dengan Water Integrity Network (28 Februari 2014), mengkoordinasikan kunjungan kerja ke Gubernur Jawa Tengah (12 Maret 2014), mengkoordinasikan kunjungan kerja ke Waduk Kedung Ombo (13 Maret 2014), menghadiri Rapat konsultasi publik tarif BJPSDA dan sosialisasi implementasi Keppres No. 2 tahun 2014. Mengkoordinasi isu strategis perusahaan men capai pengelolaan perusahaan yang efektif dan efisien. Hal ini terkait dengan koordinasi internal perusahaan, yang meliputi penyelenggaraan rapat Direksi dan rapat Direksi- Dewan Pengawas.
2014, joint discussion meeting in Jakarta, the corporate secretary also coordinating in the closing committee of PJT I anniversary top summit (2nd feb), communicating regarding the signing of mou between PJT I with water integrity network (28th feb 2014), coordinating the work visit of the Governor of Central Java (12th march 2014), coordinating a work visit into Kedung Ombo dam (13th march 2014), attending a public consultation meeting rate of BPJSDA and socialization of the Presidential Decree no. 2 year 2014 implementation.
Coordinate a strategic corporate issue achieved an effective and efficient corporate management
This isue related with the internal condition of the corporate, which include of the enforcement of board of directors meeting and meeting between the board of directors and supervisory board.
e. Manajemen Risiko Telah dilakukan Identifikasi Rencana Penanganan Risiko Unit Sekretaris Perusahaan tahun 2014, tanggal 21 Maret 2014, sesuai dengan memo dinas KP. 086/MD/SP/IX/2014, tanggal 17 September 2014.
e. Risk management
203
It has been identified on the corporate secretary unit of risk management planning in 21st March 2014, in accordance with the authorities memo KP. 086/MD/SP/IX/2014 dated 17th Sept 2014.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Pelaksanaan Tugas pada Bagian Komunikasi Perusahaan dan GCG
The corporate secretary and GCG duty enforcement
Kegiatan kehumasan, protokoler dan dokumentasi, promosi serta publikasi tentang Perusahaan selama 2014 antara lain:
Public relation activity, protocoler and documentation, promotion also publication regarding the company during 2014, are:
1. Berpartisipasi dalam kegiatan pameran.
1. Participated in exhibition activitiy
Pada tahun 2014 Perum Jasa Tirta I mengikuti Pameran antara lain:
In 2014, PJT I participated in an exhibition, among others:
Pameran Icold “82 nd Annual Meeting Internasional Commission on Large Dams”pada Tanggal 2-6 Juni 2014
The exhibition of Icold “82nd Annual Meeting Internasional Commission on Large Dams” on 2nd-6th June 2014
Pameran Hari Air Dunia “Air & Energy” pada Tanggal 8-10 Mei 2014
Exhibition of world water day “Water & Energy” on 8th-10th May 2014
Pameran Lingkungan Hidup “Satukan Langkah, Lingkungan Ekosistem Pesisir dari Dampak Perubahan Iklim” 23-25 Juni 2014
The exhibition of environment “Satukan Langkah, Lingkungan Ekosistem Pesisir dari Dampak Perubahan Iklim” 23rd-25th june 2014
Pameran Hari Air Semarang, 9 Agustus 2014
World water day exhibition in Semarang 9th August 2014
Pameran Jatim Fair pada tanggal 9- 19 Oktober 2014
East Java Fair Exhibition on 9th-19th Oct 2014
Pameran Jateng Fair pada tanggal 29 Agustus – 14 September 2014
Central Java Exhibition Fair on 29th August-14th Sept 2014
Pameran Torism Jateng, 31 Oktober – 2 November 2014
The exhibition of Central Java tourism on 31st Oct – 2nd Nov 2014
2. Melaksanakan tugas kehumasan, protokoler, dan dokumentasi kegiatan antara lain:
2. Perform a public relation duties, protocoler, and documentation on corporate activity among others:
28 Februari 2014: MoU PJT I dan WIN (Water Intregrity Network) di Kantor Pusat
28th Feb 2014: MoU between PJT I and WIN (Water Intregrity Network) in the head office
12 Maret 2014: Kunjungan Kerja Direksi, Dewan Pengawas, ke Gubernur Jawa Tengah
12th March 2014: Board of directors and supervisory board work visit into the governor of Central Java
14 Maret 2014: Rapat Koordinasi BUMN Peduli Kelud 19 Maret 2014: Operasi Penggalian Pasir Kali Leko dan Kali Soso: 8-10 Mei 2014: Pameran Hari Air Dunia 2014 Jakarta 14 Mei 2014: Forum Human Capital Indonesia (FHCI) BUMN di Batu 21 Mei 2014: Workshop JKPKA di Universitas Malang 29 Mei 2014: MoU PJT I dengan Universitas Negeri Malang, Universitas Widya Karya, Universitas Ma’cung, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malang Kucecwara
14th March 2014: The coordinating meeting of “BUMN Peduli Kelud” 19th march 2014: The operational of sand digging in Kali Leko and Kali Soso 8th-10th May 2014: The exhibition of World Water Day 2014 in Jakarta 14th May 2014: The Human Capital Indoenesia Forum of SOE in Batu 21st May 2014: Workshop of JKPKA in Malang University 29th May 2014: The MoU between PJT I and Malang State University, Widya Karya Univ, Ma’cung Univ, and STIE Malang Kucecwara
2-7 Juni 2014: Pameran dan kunjungan Icold “82nd Annual Meeting Internasional Commission on Large Dams” di Bendungan Sutami.
2nd-7th the exhibition and visit of Icold “82nd Annual Meeting Internasional Commission on Large Dams”in sutami dam
13 Juni 2014: MoU Kejaksanaan dan PJT I di Batu
13th June 2014: MoU between attorney and PJT I in Batu
23-25 Juni 2014: Pameran Lingkungan Hidup di Surabaya 19 Juli 2014: Kunjungan BUMN Hijau Lestari 25 Agustus 2014: Kunjungan Staf Ahli Wakil Presiden Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
204
23rd-25th June: the exhibition of environmental in Surabaya 19th July 2014: The visit of BUMN Hijau Lestari 25th August 2014: The expert staff of Vice President visit
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
26-27 Agustus 2014: Workshop JKPKA Tulungagu
26th-27th August 2014: The workshop of JKPKA in Tulungagung
11 September 2014: Kunjungan Tamu BBWS CISADANE
11th Sept 2014: The Visit of BPWS Cisadane
3 Oktober 2014: Kegiatan JKPKA di TAREKO Malang
3rd Oct 2014: JKPKA activity in TAREKO Malang
9-19 Oktober 2014: Pameran Jatim Fair 2014
9th-19th Oct 2014: The exhibition of East Java Fair
16 November 2014: Bersih- Bersih Kali Brantas 2014
16th Nov 2014: The clean-up in Brantas river
27 November 2014: PORSENI BUMN
27th Nov 2014: The sports and art week of SOE
29 November 2014: Kunjungan Presiden ke Waduk Wonogiri
29th Nov 2014: The President visit into Wonogiri Dam
6 Desember 2014: Kunjungan Wakil Presiden
6th Dec 2014: The Vice President visit
20 Desember 2014: Kunjungan Menpora ke Bendungan Sutami. 3. Pada tahun 2014 kegiatan Dokumentasi yang telah dilaksanakan oleh Bagian Komunikasi Perusahaan & GCG antara lain: 29 Januari 2014: Peletakan Batu Pertama Pembangunan Waduk Tugu Trenggalek
20th Dec 2014: The Minister of Youth and Sports visit into Sutami dam. 3. In the 2014 the documentation activity that has performed by the corporate communication and GCG department among others:
14 Februari 2014: Letusan Gunung Kelud
29th Jan 2014: the building corner stone development of Tugu dam in Trenggalek
7 Maret 2014 Bantuan Bencana Kelud di Selorejo
14th Feb 2014: Kelud eruption
28 April 2014: Seminar Nasional DAS Brantas X Universitas Brawijaya
7th March 2014: Kelud disaster aid in Selorejo 28th April 2014: The National Seminar of Brantas river flow area in Brawijaya University
14 Agustus 2014: Pembukaan Jambore Pramuka Jatim 2014 Lodoyo. 4. Memonitor berita-berita tentang Perusahaan dan mengupayakan penyelesaian terhadap berita-berita yang tidak sesuai. Kegiatan yang sudah dilaksanakan pada tahun 2014 meliputi:
14th August 2014: The opening of Scout Jambore of East Java 2014. 4. Monitor an issues regarding the company and initiate a solution over a unappropriate issues
a. Clipping an issues related with the company in 2014 for about 101 issues
a. Kliping berita terkait tentang perusahaan tahun 2014 sebanyak 101 berita. b. Pada 2014, tidak terdapat berita yang merugikan perusahaan. 5. Menerbitkan media komunikasi internal (buletin dan mading) Pada Tahun 2014, Perum Jasa Tirta I telah menerbitkan Media Internal BWJT Edisi 54, 55, dan 56. Perusahaan memperbaharui berita/informasi pada mading setiap ada kegiatan Perusahaan. 6. Mengelola dan memonitor pelaksanaan Portal Publik BUMN PJT I. Pada 2014, Perum Jasa Tirta I telah memonitor pelaksanaan Portal Publik BUMN PJT I dengan mengupdate berita, artikel, pengumuman dan galeri ke situs perusahaan secara rutin mencakup berita terbaru tentang perusahaan. 7. Mengelola pelaksanaan keterbukaan informasi publik melalui website Perusahaan Pada 2014, Perum Jasa Tirta I telah memonitor pelaksanaan Portal Publik BUMN PJT I dengan mengupdate berita, artikel, pengumuman dan galeri ke situs perusahaan secara rutin mencakup berita terbaru tentang perusahaan.
205
The activities that have performed in 2014 include:
b. In 2014 there is zero issues that is detrimental to the company. 5. Published an internal media communication (bulletin, and wall magazine)
In 2014, PJT I has published an internal media the 54th 55th and 56th warta bulletin Jasa Tirta. The company renewed the issues/information in the wall magazine in every corporate activity.
6. Manage and monitor the soe public portal implementation in PJT I
In 2014, PJT I has monitored the public portal implementation by regularly updating the news, article, announcement and galery into corporate website including newest issues regarding the company.
7. Managed the implementation of the public information opennes through the corparate website
In 2014, PJT I has monitored the implementation of the public portal implementation by regularly updating the news, article, announcement and galery into corporate website including newest issues regarding the company.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
8. Membuat dan mendistribusikan kartu identitas pegawai Perusahaan.
8. Created and distributed the employee identification card
Pada Tahun 2014, Perum Jasa Tirta I telah membuat dan mendistribusikan kartu identitas pegawai perusahaan ke seluruh unit kerja perusahaan.
In 2014, PJT I has created and distributed an employee identification card to the entire corporate unit work.
9. Prepared the corporate communication activity report and GCG.
9. Menyiapkan laporan kegiatan komunikasi perusahaan dan GCG
Laporan kegiatan Sekretaris Perusahaan & GCG pada triwulan I 2014 terbit pada tanggal 24 April 2014 sesuai dengan Memo Dinas No. 050/MD/SP/ IV/2014, triwulan II 2014 terbit pada tanggal 18 Juli 2014 sesuai dengan Memo Dinas No. KP. 071.1/MD/ SP/VII/2014, triwulan III 2014 terbit pada tanggal 31 Oktober 2014 sesuai dengan Memo Dinas No. KP. 097.1/MD/SP/X/2014 dan Triwulan IV 2014 terbit pada tanggal 20 Januari 2015 sesuai dengan Memo Dinas No. KP. 007.1/MD/SP/I/2015. 10. Sekretariat Direksi dalam bidang menatausahakan dokumen Perusahaan, menyiapkan bahan rapat Direksi, menatausahakan risalah rapat Direksi dan gabungan Dewas – Direksi.
The report of corporate secretary activity and gcg on the first quarter of 2014 published on 24th April 2014 in accordance with the authorition memo no. 050/MD/ SP/IV/2014, second quarter of 2014 published on 18th July 2014 in accordance with the authorition memo no. KP. 071.1/MD/SP/VII/2014, third quarter of 2014 published on 31st October 2014 in accordance with the aouthorition memo no. KP. 097.1/MD/SP/X/2014 and the fourth quarter of 2014 published on 20th Jan 2015 in accordance with the authorition memo no. KP. 007.1/MD/SP/I/2015.
10.The secretary of director in compiling the corporate document, prepare the material for the director meeting, compile the minute of meeting between the director and the cooperation between supervisory board and the directors.
11. Mengisi kuesioner dan menyusun laporan GCG.
11. Filled in the quesioner and compiled a gcg report.
12. Melakukan pembinaan di Bagian Komunikasi Perusahaan dan GCG serta melakukan koordinasi dengan mitra kerjanya.
12. Conducted a development in corporate communication department and gcg also coordinated with its work partner.
13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.
13. Performed any other duties that directly given by the manager.
Pelaksanaan Tugas Bagian Corporate Legal Duties enforcement of the legal corporate department
Kegiatan Corporate Legal yang telah dilaksanakan selama tahun 2014 meliputi:
The corporate legal activity that has been performed during 2014, includes:
1. Melakukan inventarisasi, identifikasi, evaluasi dan kajian- kajian peraturan perundang-undangan Keputusan Direksi
1. Conducted inventory, identification, evaluation and studies on the decree of the board of directors regulation
Pada 2014, program ini antara lain melakukan kajian hukum tentang Keppres No. 2 Tahun 2014 tentang Penambahan Wilayah Kerja PJT I di WS Toba Asahan, WS Serayu Bogowonto, dan WS Jratun Seluna Pemberian ganti rugi atas pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum (pembangunan jalan lingkar timur di Kota Tulungagung.
In 2014, these program conducted legal studies of the decree of the president no . 2 Tahun 2014 regarding the working area addition of PJT I in Toba Asahan, Serayu Bogowonto, and Jratun Seruna river dam. A compensation over land procurement for public interest development (the development of eastern ring road in Tulung Agung)
2. Compile and provide a suggestion on the internal and external regualation concept
2. Menyusun dan memberi masukan konsep peraturan perundang-undangan internal dan eksternal.
Pada program ini terealisasi antara lain dengan memberikan masukan terhadap konsep KPTS dari unit lain di lingkungan PJT I antara lain sebagai berikut:
Through this program is generated a suggestion on the concept of decisions (KPTS) from other unit in PJT I area among others:
a. Memberikan pertimbangan teknis dan saran pengambilan dan pemanfaatana air permukaan dari pihak luar dan juga melakukan koordinasi terkait adanya Perda Jombang tentang air tanah
a. Provide a technical consideration and uptake suggestion and the utilization of surface water from external parties and also conducted a coordination related with Jombang regional regulation concerning ground water
b. Konsep KPTS tentang Pembentukan Tim Penyusunan Ulang Sistem Perhitungan Neraca air di WS. Bengawan Solo
b. KPTS concept regarding the establishment of the re-enginering water balance calculation system in Bengawan Solo river dam
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
206
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
c. Konsep KPTS tentang Tata Cara Pendayagunaan Aset PJT I
c. KPTS concept regarding PJT I asset utilization procedure
d. Konsep KPTS tentang Perubahan Organisasi Perusahaan, tugas pokok dan wewenang PJT I
d. KPTS Concept regarding corporate organizational changes, main duties and authorities of PJT I
e. Konsep KPTS tentang wewenang, uraian tugas dan tanggung jawab Pejabat struktural 1 (satu) tingkat di bawah Direksi
e. KPTS concept regarding authorities, job description and obligation of structural officer 1 level below the board of directors
f. Konsep KP.065/PK/DPM/2014 Pengadaan Peralatan Lab. Udara PJT I dengan CV. Karya Putra
f. Concept KP.065/PK/DPM/2014 regarding the procurement of PJT I aerial laboratory equipment with CV Karya Putra
g. Konsep KPTS tentang Penetapan Koordinator Pengelola dan Pejabat Pelaksana Aplikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
g. KPTS concept regarding the stipulation of management coordinator and officer in charge for asset application report of state agencies
h. Konsep KPTS tentang Perubahan Pejabat/Pegawai ULP dan POKJA ULP di PJT 1
h. KPTS concept reagrding ULP employee amendment and ULP work group in PJT I
3. Memantau dan mengupayakan (pendekatan, penjelasan) pengesahan peraturan perundang-undangan internal dan eksternal.
3. Monitored and initiated (approach, explanation) the stipulation of internal and external regulation
Pada 2014, antara lain telah dilakukan pemantauan terhadap pertimbangan pertimbangan teknis dan saran pengambilan dan pemanfaatan air permukaan dari pihak luar, antara lain sebagai berikut:
In 2014, it has been conducted a monitoring over a technical considerations and uptake suggestion and the utilization of surface water from the external parties, among others: a. Conducted a monitoring over the governance of the utilization on surface water after the released of the decree of minister of public work regarding the repeal of the licensing authority by the governor
a. Melakukan pemantauan terhadap tata kelola perijinan pengunaan air permukaan pasca terbitnya KEPMEN PU tentang pencabutan kewenangan perizinan oleh Gubernur
b.Technical consideration and suggestion over the application of surface water uptake and utilization on behalf of PT. Prima Elektrik Power, PT. Sari Mas Permai, delta tirta drinking water regional company Sidoarjo (water maintenance instalation Tawangsari), PT. Semen Indonesia Tbk., and PT. Hanil Jaya Steel
b. Pertek dan Saran atas Permohonan Izin Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan a.n. PT. Prima Elektrik Power, PT. Sari Mas Permai, PDAM Delta Tirta Sidoarjo (IPA Tawangsari), PDAB Provinsi Jawa Timur (Intake Gedeg), PT. Emdeki Utama, PT. Semen Indonesia Tbk., dan PT. Hanil Jaya Steel
4. Compiled and monitored the concept of cooperation decision and or the coopertaion agreement with other parties.
4. Menyusun dan memantau konsep keputusan bersama dan atau perjanjian bersama dengan pihak lain. Pada program ini, antara lain memberikan masukan dan pemantauan terhadap konsep perjanjian kerja karyawan Perusahaan, melakukan kerja sama atau MoU sebagai berikut:
207
In this program, provide a suggestion and monitoring over the concept of the corporate employee work agreement, conduct an agreement or mou as follows:
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
a. Memberi masukan dan pemantauan terhadap konsep perjanjian kerja karyawan Perusahaan
a. Provide a suggestion and monitoring over the concept of the corporate employee work agreement
b. Melakukan pembahasan perjanjian dengan Pemkab Wonogiri
b. Conducted a discussion of an agreement along with wonogiri sub-dstrict government
c. Memberikan review terhadap konsep project development
c. Conducted a review over the concept of project development
d. Perjanjian Kerja PJT I dengan KAP Chatim, Atjeng, Sugeng dan rekan tentang jasa audit Laporan Keuangan PJT I & Bina Lingkungan tahun 2014
d. Work agreement with public accountant office chatim, atjeng, sugeng and partner regarding PJT I finacial report audit service and community develoment 2014
e. Perjanjian Pemborongan tentang penyusunan studi kelayakan pembentukan anak perusahaan bidang pengembangan PATA PJT-I dengan CV. 8. Global Malang
e. The wholesale agreement regarding feasibility compilation of the establishment of sub-company in the development of PJT I PATA with CV. 8 global malang
f. Perjanjian Kerjasama Penggunaan Lahan untuk penempatan Base Transceiver Station (BTS) Sistem Telekomunikasi Selular antara Perusahaan dan PT XL Axiata Tbk.
f. The cooperation agreement of land utilization for cellular telecommunication system bts placement between the company and PT XL Axiata Tbk
g. Nota Kesepahaman antara Perusahaandan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tentang Kerjasama Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
g. MoU between the company and PT. telkom indonesia regarding the information system and information technology utilization cooperation h. The first amandement KP. 004/ SPK/BLB/2014 regarding the extention time in implementation “Studi Kaji tetap Rekayasa Ekohidrolika untuk Pemulihan Kesehatan Ekologi Riparian Kali Surabaya”
h. Amandemen I KP. 004/ SPK/BLB/2014 tentang Perpanjangan waktu Pelaksanaan ”Studi Kaji tetap Rekayasa Ekohidrolika untuk Pemulihan Kesehatan Ekologi Riparian Kali Surabaya” 5. Menyiapkan materi pembinaan aspek hukum dan sosialisasi peraturan perundang-undangan serta melakukan pemantauan dan evaluasi hambatan-hambatan yang dihadapi di Perusahaan dan membantu memberikan saran pelaksanaan dan penerapan peraturan perundangundangan. 6. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam penyelesaian sengketa hukum.
5. Prepare the legal aspect development material and socialization of the regulation also conducted a monitoring and evaluation the obstacle faced by the company and provided an implementaton suggestion and the application of the regulation 6. Prepare the required material in the completion of a lawsuit
Dalam program ini, Corporate Legal memberikan bahanbahan yang diperlukan untuk penyelesaian gugatan, antara lain:
Lawsuit state administrative of wisma ijen
Gugatan Tata Usaha Negara (TUN) Wisma Ijen
A civil suit of citinine
Gugatan Perdata Citinine (Citi9)
The completion of problems in cilacap DJU
Penyelesaian Permasalahan DJU di Cilacap 7. Mewakili Perusahaan untuk mengikuti rapat-rapat bidang hukum yang tidak mutlak harus dihadiri Direksi. Pada Triwulan IV Tahun 2014 Corporate Legal menghadiri rapat pembahasan perjanjian dengan PT PJB, PT Indonesia Power, PDAM Surya Sembada Surabaya.
7. As a corporate representative to attend a legal meeting that is not absolute attended by the board of director
8. Manajemen Risiko Telah dilakukan Identifikasi Rencanan Penanganan Risiko Unit Sekretaris Perusahaan tahun 2015 sesuai dengan memo dinas KP. 086/MD/SP/IX/2014, tanggal 17 September 2014.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
In this program, the corporate legal provide the required material in the completion of a lawsuit, among others:
208
In the fourth quarter of 2014 corporate legal attended a discussion meeting with PT. PJB, PT Indonesia Power, Surya Sembada drinking water regional company of Surabaya.
8. Risk management
The corporate secretary risk management unit plan has identified in 2015 in accordance with the department memo KP. 086/MD/SP/IX/2014, on 17th Sept 2014.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Profil Sekretaris Perusahaan
The corporate secretary profile
Lahir di Malang, 14 Juli 1969. Meraih gelar Sarjana Teknik dari Fakultas Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya pada tahun 1993, melanjutkan ke pendidikan S-2 dan memperoleh gelar Magister Teknik Bidang Pengelolaan Sumberdaya Air dari Universitas yang sama pada Tahun 2007.
Born in Malang, 14th July 1969. Earned bachelor of engineering from irigation department of enginering faculty of Brawijaya University in 1993, continued to a master degree and acheieved a master of water resource management enginering from the same university in 2007.
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 2013 melalui KPTS Direksi No. 052/KPTS/DU/2013 tanggal 5 April 2013. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Ps Kepala Sub Divisi Jasa ASA III/2 (2004-2005), Kepala Sub Divisi Jasa ASA IV/2 BTS (2005-2008), Kepala Bagian P2T (2008-2010) dan Kepala Divisi Jasa ASA III (20102012).
Served as a corporate secretary since 2003 through KPTS of the board of director no. 052/KPTS/DU/2013 on 5th April 2013. Formerly served as a temporary officer of the head of ASA III/2 service sub-dvision (2004-2005), the head of ASA IV/2 BTS service sub-dvision (20052008), the head of P2T division (2008-2010) and the head of ASA III service division (2010-2012)
Aktif dalam organisasi profesi Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) dan saat ini sebagai Ketua HATHI Cabang Malang periode 2013-2016. Selain itu juga aktif sebagai anggota dalam Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNIBB).
Active in the association of indonesia hydraulic engineer professional organization and today acted as the head of the association of indonesia hydraulic engineer malang for 2013-2016 period. Beside that also active as a member in national committee indoensia for great dam
Program Pengembangan Kompetensi Sekretaris Perusahaan
The corporate secretary competence development program
Perusahaan memfasilitasi pengembangan kompetensi Sekretaris Perusahaan melalui pelatihan, workshop, dan sarana lainnya untuk menunjang tugas Sekretaris Perusahaan.
The company facilitated the competence development of corporate secretary through training, workshop, and other facilities to support the corporate secretary duties
209
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Pelatihan yang Diikuti Sekretaris Perusahaan Training that attended by the corporate secretary Waktu
Tempat
Fasilitator/ Narasumber/ Penyelenggara
15 Februari 2014
Malang
Perum Jasa Tirta I
17- 18 Februari 2014
Malang
Tim BPKP
Sharing Session & Workshop Forum Human Capital Indonesia Sharing session & workshop in human capital indonesia forum
14 Mei 2014
Malang
FHCI
Seminar Peran Jaksa Pengacara dalam Upaya Pengamanan Aksi Korporasi dan Peningkatan Kinerja BUMN A seminar the role of state prosecutor in an effort to secure corporation action and improvement of soe work performance
13 Juni 2014
Malang
Perum Jasa Tirta I - Kejaksaan
11-12 Sept. 2014
Malang
Tim KNIBB
22-24 September 2014
Malang
Tim KPKU
25 September 2014
Malang
Prof. Dr. Soedarsono, SH, MS
24-27 November 2014
Malang
BPKP
Jenis Pelatihan Lokakarya Langkah Strategis dalam Pemenuhan Tugas workshop in strategic ways in in the fullfilment duty Sosialisasi dan Workshop Manajemen Risiko Socialization and workshop of risk management
Sertifikasi Keahlian Bendungan Besar Great dam skill certification Workshop Penyusunan Laporan KPKU Perum Jasa Tirta I Tahun 2014 Workshop of KPKU report compilation PJT I 2014 Pembahasan Tindak Lanjut atas Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara The follow-up discussion over court decision state administrative Workshop Assesment Penerapan GCG Workshop assessment of gcg implementation
Satuan Pengawasan Intern
Internal audit unit
Perum Jasa Tirta I menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian internal, audit internal untuk dilaksanakan secara profesional oleh seluruh unit kerja di perusahaan yang disusun dengan mengacu pada Keputusan Direksi Perum Jasa Tirta I No. KP.048.2/KPTS/DU/2011 tanggal 26 Maret 2011 tentang Penetapan Internal Audit Charter Perum Jasa Tirta I.
PJT I applied an monitoring system and internal control, internal audit to be professionally performed by the entire work unit in the company that is compiled with refering to the decree of the PJT I board of directors no KP.048.2/KPTS/DU/2011 on 26th March 2011 regarding the charter of internal audit establishment in PJT I
Satuan Pengawasan Intern (SPI) melaporkan hasil audit internal dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan memastikan dengan baik seluruh operasional perusahaan sesuai dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik. Selain itu, SPI juga melaporkan hasil kegiatan SPI setiap Triwulan kepada Dewan Pengawas. SPI dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Intern yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Pengawas. SPI secara berkesinambungan telah mengembangkan peranan dalam berbagai kegiatan di perusahaan dengan memberikan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki sistem operasional perusahaan dengan mempergunakan pendekatan yang sistematis, seperti cara mengevaluasi, peningkatan efektivitas pengendalian internal, manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahaan yang baik.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
210
The internal audit unit report the result of audit internal and directly responsible to the head of director and properly ensure that the company operational comply with the principle of good corporate governance. Furthermore, internal audit unit is led by a head of internal audit unit which is appointed and dismissed by the head of director with the approval of supervisory board The internal audit unit continously has developed a role in every corporate activity by give an independence and objective consultation. This activity aims to increase the value and repair the corporate operational system using systematic approach, such as way to evaluate, improvement on the effectivness of internal control, risk management, and the process of good corporate governance
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Profil Kepala Satuan Pengawasan Intern
Profile of the Head of Internal Audit Unit
Satuan Pengawasan Intern (SPI) saat ini dipimpin oleh Siti Nurohmi, SE, Ak. Lahir di Tulungagung pada 27 April 1961. Lulus dari Program Diploma III-Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya pada 1984. Kemudian meraih gelar Sarjana Akuntansi pada 1999, lulus Profesi Akuntan pada 2012 di universitas yang sama. Saat ini melanjutkan ke Program Magister Akuntansi Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi.
The internal audit unit currently is led by siti nurohmi, se, ak. Born in Tulungagung on April 27th1961. Graduated from diploma 3 majoring acountancy in economic faculty of Brawijaya University in 1984. And she earned bachelor of accounting on 1999, and graduated as a profession of an accountant in 2012 in the same univ. today, she continue to the magister program of accountancy in the economic faculty
Mulai merintis karir di Badan Pelaksana Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Kali Brantas Malang sebagai staf Asisten Keuangan (1985), sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Direktorat Sungai, Direktorat Jenderal Pengairan dipekerjakan pada Proyek Kali Brantas malang (1989), kemudian diperbantukan di Perum Jasa Tirta Malang sebagai Tenaga Ahli Muda di Biro Keuangan (1991), Kepala Bagian Akuntansi Keuangan (2004), Kepala Bagian Anggaran (2010). Dilanjutkan menjadi Kepala Biro Manajemen Mutu (April, 2013), kemudian sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern (Desember 2013).
Began her career in the organization development of river area development of Kali Brantas Malang as a finance staff (1985), as a candidate for the state employee of directorate of river, directorate general of irrigation assigned on Kali Brantas project in Malang (1989), later on she conjuncted in PJT Malang as young expert officer in finance department (1991), the head of finance accounting division (2004), the head of budget division (2010). And continued as a the head of quality management department (April 2013), and later as the head of internal audit unit (Dec 2013)
Dasar hukum penunjukan berdasarkan Keputusan Direksi Perum Jasa Tirta I Nomor : KP. 196/KPTS/DU/2013 tanggal 27 Desember 2013 dan persetujuan Dewan Pengawas Nomor : S-29/DW/XII/2013 tanggal 24 Desember 2013.
The legal basis of the appointment refer to the decree of PJT I board of director no: KP. 196/KPTS/DU/2013 on 27 Dec 2013 and the agreement of the supervisory board no: S-29/DW/XII/2013 on 24 Dec 2013
211
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Struktur Organisasi SPI Perum Jasa Tirta I Organizational structure of the internal audit unit in PJT I Struktur organisasi SPI Perusahaan digambarkan dalam bagan berikut: he internal audit unit organizational structure described in the schema below:
Direktur Utama
head of director
Kepala SPI
head of internal audit unit
Kepala Bagian Pemeriksaan I head of investigation I
Kepala Bagian Pemeriksaan II head of investigation II
Matriks Auditors
(Tenaga Ahli Muda SPI dan Calon Tenaga Ahli SPI) matrix auditor (Junior expert officer iau & candidate for expert expert iau officer)
Kualifikasi Satuan Pengawasan Intern
The qualification of internal audit unit
SPI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Pada akhir 2014, jumlah pegawai SPI sebanyak sembilan orang dengan rincian dan kualifikasi kompetensi:
Internal audit unit directly responsible to the head of director. In 2014, internal audit unit total employee is 9 people with details and qualification of competence:
SPI memiliki satu auditor yang bersertifikat Profesional Internal Auditor (PIA)
Internal auditor has one auditor that is certified as aprofesional internal auditor.
Delapan auditor lainnya yang cukup berpengalaman serta sedang dalam proses menyelesaikan sertifikasi.
The other 8 are highly experienced and in a certification process
Jumlah Pegawai SPI internal Audit unit total employee No. 1. 2. 3. 4. 5. 6
Jabatan | Position
Jumlah Pegawai | Total
Kepala SPI | Head of Internal Audit Unit Kepala Bagian Pemeriksaan I | Head of Investigation I Kepala Bagian Pemeriksaan II | Head of Investigation II Tenaga Ahli Muda SPI | Junior Expert Officer Calon Tenaga Ahli SPI | Candidate for Expert Sekretaris SPI | Secretary Jumlah | Total
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
1 Orang | People 1 Orang | People 1 Orang | People 3 Orang | People 2 Orang | People 1 Orang | People 9 Orang | People
212
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan pengetahuan personilnya terutama di bidang audit keuangan maupun operasional, pada tahun 2014 SPI Perum Jasa Tirta I telah mengikuti berbagai pelatihan, antara lain:
In order to improve skill and knowledge of personnel especially in financial audit or operational aspects, in 2014 the internal audit unit of PJT I has attended many trainings, among others:
Workshop strategic way in the fulfillment of government duty in accordance with the decree of the president. Socialization and workshop of risk management. Socialization and workshop of risk based internal audit. Seminar of the role of internal auditor as a quality aasurance in impelementing GRC. Sharing session & workshop human capital indonesia forum. Professional sustainable education “ socialization of the newest PSAK: PSAK 1 (Revision of 2013), PSAK 4 (Revision of 2013), PSAK 15 (Revisiion 2013), PSAK 24 (Revision 2013), PSAK 65, PSAK 66, PSAK 67, PSAK 68” Sharing knowledeg of worm cultivation. E-procurment seminar as one of the effort to imrpove internal control. Wrokshop assesment of gcg impelemntation. Risk based audit workshop. Assitance in drafting of risk based audit PKPT. Warehouse management Review the guideliness of good and service procurement. Seminar and national work deliberation of internal audit unit communication forum. Training “fraud audit” Advanced training for the development of information technology: e-management application. Guidance and consultation of the implementation of central institution filing system. Training “developing leadership skill” Procedure socialization QP/PJT/54 Training “communication and audit phsycology” Training “advanced evaluator on soe excellent performance appraisal criteria. Technical guidance of goods/service procurement & ceritication examination the decree of president no. 70 year 2012. Training “filing management” Advanced training for for the development of information technology: human resources development application I Training “telephone techniques and courtesy”
Lokakarya Langkah Strategis dalam Pemenuhan Tugas Pemerintah sesuai Keputusan Presiden. Sosialisasi dan Workshop Manajemen Risiko. Sosialisasi dan Workshop Audit Internal Berbasis Risiko. Seminar Peran Internal Auditor sebagai Quality Assurance dalam melaksanakan GRC. Sharing Session& Workshop Forum Human Capital Indonesia. Pendidikan profesional berkelanjutan “Sosialisasi PSAK terbaru : PSAK 1 (Revisi 2013), PSAK 4 (Revisi 2013), PSAK 15 (Revisi 2013), PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 65, PSAK 66, PSAK 67, PSAK 68” Knowledge Sharing budidaya cacing Seminar E-Procurement sebagai salah satu upaya peningkatan Pengendalian Internal Workshop Assessment Penerapan Good Corporate Governance Pelatihan Risk Based Audit Pendampingan penyusunan PKPT Risk Based Audit Manajemen Pergudangan Review Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Seminar dan Musyawarah Kerja Nasional Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern. Pelatihan “Audit Kecurangan”. Pelatihan lanjutan untuk Pekerjaan Pengembangan Teknologi Informasi: Aplikasi E-Management Bimbingan dan Konsultasi Penerapan Sistem Kearsipan Instansi Pusat. Training “Developing Leadership Skill” Sosialisasi Prosedur QP/PJT/54 Pelatihan “Komunikasi dan Psikologi Audit” Pelatihan “Evaluator lanjutan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul BUMN”. Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa & Ujian Sertifikasi Perpres No. 70 Th 2012 Pelatihan “Manajemen Kearsipan” Pelatihan lanjutan untuk Pekerjaan Pengembangan Teknologi Informasi: Aplikasi SDM HRD I Pelatihan “Telephone Techniques and Courtesy” Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern
Duty and obligation og internal audit unit
Tugas SPI adalah sebagai berikut:
1. Review and asses to ensure the internal control system is already adequate, functioning effectively and efficient in order to achiece the corporaet goal and ensure the dependability information also keep and protect corporate asset.
The duty of iau as follows:
1. Mereviu dan menilai untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan sudah memadai, berfungsi secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan dan menjamin kehandalan informasi serta menjaga dan melindungi aset perusahaan.
213
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
2. Melaksanakan Audit Operasional dan ketaatan atas kegiatan manajemen yang bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan, kehandalan informasi dan pelaporan, ketaatan terhadap peraturan perundangan serta pengamanan aset perusahaan.
2. Conduct operational audit and adherence over management activity that is aimed to assess efficiency and effectivity the corporate operational, the dependability information and reporting, adherence with the regulation also protect corporate asset.
3. Melaksanakan Audit Khusus terhadap temuan yang memiliki indikasi terjadinya kerugian perusahaan (fraud).
3. Conduct special audit over a a proof that is indicated into a fraud.
4. Melaksanakan penugasan tambahan yang relevan dengan ruang lingkup tugas SPI.
4. Conduct an additional assignment which is relevant with iau duty area.
Dalam pelaksanaan tugas, SPI bertanggung jawab memberikan analisa, penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi mengenai aktivitas yang diaudit sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh Kode Etik dan Standar Profesi Internal Audit. Tanggung jawab SPI adalah sebagai berikut:
In enforcing the duty, iau responsible to give an analysis, assesment, recommendation, consultation, and information regarding activity that is audited in accordance with requirement by the code of cunduct and standart internal audit profession. The obligation of iau is as follows:
1. Menyusun Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) dan melaksanakan PKPT yang telah disetujui termasuk penugasan khusus dari Direktur Utama. 2. Menjaga integritas dan obyektivitas serta bertindak secara profesional seperti yang dipersyaratkan dalam Standar Profesi Internal Audit, termasuk menjamin tidak ada benturan kepentingan anggota SPI dengan auditee. 3. Memfasilitasi dan melaksanakan koordinasi pelaksanaan audit yang dilakukan oleh auditor eksternal. 4. Bermitra dengan Komite Audit untuk memberikan informasi tentang perkembangan perusahaan. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, SPI ditunjang oleh dua bagian, yaitu: 1. Bagian Pemeriksaan I a. Melaksanakan pengawasan intern bidang teknis atas system pengendalian pengelolaan manajemen dan pelaksanaan. b. Melaksanakan pemeriksaan bidang teknis pada unit-unit yang menyangkut ketaatan pada ketentuan dan prosedur yang berlaku, kebenaran penyelenggaraan administrasi dan laporan pertanggungjawaban serta pengamanan kekayaan perusahaan dan Negara. c. Memberikan saran-saran perbaikan, baik yang bersifat preventif maupun korektif.
1. Draft the annual examinaton work program (PKPT) and enforce the annual examinaton work program which has granted include special assignment form the board of director. 2. Maintain integrity and objectivity also professionally behave as required in the standart internal audit profession, include ensure there is no conflict of interest between the iau member with auditee. 3. Facilitate and implement audit coordination impelementation which is conducted by the external auditor. 4. Partnering with auditory committee to provide an informaton regarding the corporate development To ease the implementation of its duty and obligation, the IAU is supporrted by 2 department, that are: 1. The Examination Department I a. Conduct internal monitor in technical aspect over control system management and implementation. b. Conduct an inspection in technical aspect over the units relating to the obedience on the procedure and provision that applied, the righteousness of administration and accountability reports also a state and corporate wealh security. c. Provide an improvement advices, both preventive or corrective.
2. Bagian Pemeriksaan II. a. Melaksanakan pengawasan intern bidang non teknis atas sistem pengendalian pengelolaan manajemen dan pelaksanaan. b. Melaksanakan pemeriksaan bidang nonteknis pada unit-unit yang menyangkut ketaatan pada ketentuan dan prosedur yang belaku, kebenaran penyelenggaraan administrasi dan laporan pertanggungjawaban serta pengamanan kekayaan perusahaan dan Negara. c. Memberikan saran-saran perbaikan, baik yang bersifat preventif maupun korektif.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
214
2. The examination department II a. Conduct internal monitor in non-technical aspect over control system management and implementation. b. Conduct an inspection in non-technical aspect over the units relating to the obedience on the procedure and provision that applied, the righteousness of administration and accountability reports also a state and corporate wealh security. c. Provide an improvement advices, both preventive or corrective.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Fungsi Satuan Pengawasan Intern
The function of iau
SPI adalah Unit Audit Internal yang dalam melaksanakan tugas bersifat obyektif dan independen serta menjalankan fungsi sebagai berikut:
IAU is an audit internal unit which in performing its duties are objective and independent also impose function as follows:
1. Memberikan masukan dan pertimbangan maupun jasa konsultasi yang obyektif kepada manajemen dan unit kerja lain yang terkait dengan fungsi pengawasan. (berperan sebagai konsultan, katalisator dan evaluator).
1. Proived a suggestion and consideration or consultation service which is obejctive to the management anf other work unit that related with monitoring function (act as a consultant, catalisator and evaluator).
2. Membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan, melalui penilaian atas kehematan/efisiensi penggunaan sumber daya dan penelaahan pengamanan aset.
2. Assist the organization in order to achieve the goal that has been determinedd, thorugh assessment over efficiency in the resources utilization and research security asset
3. Membantu dan menciptakan Sistem Pengendalian Internal (SisPI) yang memadai bagi manajemen guna mengambil tindakan korektif atas penyimpangan yang mungkin akan atau telah terjadi.
3. Assist and create an internal control system which is adequated for the management to take corrective action over violation that may be or has happened.
4. Sebagai pendorong agar tercapai efektifitas penerapan Manajemen Resiko dan penerapan Good Corporate Governance.
4. As a stimulant in order to achieve the effectiveness of risk management and GCG implementation. The authority of IAU
Wewenang Satuan Pengawasan Intern Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, SPI mempunyai wewenang sebagai berikut: 1. Mengaudit semua kegiatan unit kerja dalam organisasi perusahaan. 2. Melakukan penyelidikan terhadap masalah dalam kegiatan perusahaan yang dapat menimbulkan kerugian materiil dan imateriil bagi Perusahaan.
In performing its duty and obligation, the iau has the authorities as follows: 1. Audit entire work unit in the corporate organizational. 2. Conduct investigation over an issue in the corporate activity which could result in losses material and non-material. The IAU duty and obligation enforcement
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern Kegiatan yang dilaksanakan SPI adalah penyusunan program kerja tahunan, pelaksanaan pemeriksaan, hasil pelaksanaan pemeriksaan, dan monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan. Selama tahun 2014, SPI telah melakukan beberapa Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dan pemeriksaan di luar Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)/Non PKPT, antara lain: 1. Melakukan pemeriksaan terhadap 18 (delapan belas) unit kerja sesuai Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan menerbitkan 18 (delapan belas) Laporan Hasil Audit, sebagai berikut: Pemeriksaan Operasional atas Sekretaris Perusahaan. Pemeriksaan Operasional atas Biro Penelitian & Pengembangan. Pemeriksaan Operasional atas Biro Peralatan
Activity that is conducted by iau are annual work plan drafting, eaxamination enforcement, examinaton enforcement, the examination of implementation result, and monitor the follow-up on examination result. During 2014, the iau has been performed several annual monitoring work program and an examination outside the annual monitoring work program/ nonannual monitoring work program among others: 1. Conducted an examination on eight teen (18) work unit in accordance with annual monitoring work program by published eight teen (18) audit report result, as follows:
Operational examination on the corporate secretary. Operational examination on research and developemtn dept. Operational examination on equipment dept.
Pemeriksaan Operasional atas Divisi Jasa SPAM.
Operational examination on SPAM service division.
Pemeriksaan Operasional atas Koordinator Wilayah Bengawan Solo.
Operational examination on bengawan solo area coordinator.
Pemeriksaan Operasional atas Divisi Pengembangan Jasa Umum
Operational examination on general service development division.
215
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Pengerukan Waduk Sutami, Kabupaten Malang Dregging Activity in Sutami Reservoir, Malang
Pemeriksaan Operasional atas Divisi Jasa PLTA/M Pemeriksaan Operasional atas Biro Informasi & Lingkungan Pemeriksaan Operasional atas Biro Keuangan Pemeriksaan Operasional atas Koordinator Wilayah Brantas. Pemeriksaan Operasional atas Biro Pengembangan SDM dan Umum. Pemeriksaan Operasional atas Biro Perencanaan dan Program. Pemeriksaan Operasional atas Divisi Jasa ASA I. Pemeriksaan Operasional atas Divisi Jasa ASA III.
Operational examination on financial dept. Operational examination on brantas area coordinator. Operational examination on human resources departement. Operational examination on program and planning departement.
Operational examination on ASA II service division.
Pemeriksaan Operasional atas Divisi Jasa ASA IV. Pemeriksaan Operasional atas Divisi Jasa ASA V. Pemeriksaan Operasional atas Unit Layanan Pengadaan.
Perum Jasa Tirta I - 2014
Operational examination on environment and information dept.
Operational examination on ASA I service division.
Pemeriksaan Operasional atas Divisi Jasa ASA II.
Laporan Tahunan | Annual Report
Operational examination on water-powered/solarpowered plant service division.
216
Operational examination on ASA III service division. Operational examination on ASA IV service division.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Selama tahun 2014 SPI telah melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap 18 obyek pemeriksaan atau mencapai 100% dari 18 obyek pemeriksaan rencana dalam Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) tahun 2014.
Operational examination on ASA V service division Operational examination on procurement service unit During 2014, the iau has performed an examination toward 18 exam object or reach 100% from 18 exam object in annual monitoring work plan 2014.
Pemeriksaan diluar Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)/Non PKPT yaitu:
An examination outside the annual monitoring work program/non-annual monitoring work program, that are:
1. Counter part audit Laporan Keuangan dan Laporan Program Kemitraan & Bina Lingkungan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2013 oleh KAP Chatim Atjeng Sugeng & Rekan.
1. Finance report audit counter part and partership program report & community development of PJT I year book 2013 by public accountant office Chatim Atjeng Sugeng & partner.
2. Koordinator dan Counter part Audit Internal penerapan sistem manajemen berbasis ISO 9001 : 2008 di Lingkungan Perum Jasa Tirta I yang dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus sampai dengan 15 September 2014 oleh Tim Auditor Internal yang ditunjuk melalui Keputusan Direksi Perum Jasa Tirta I No. KP.069/ KPTS/DAK/2014 tentang Tim Pelaksana Audit Internal Tahun 2014.
2. Coordinator and internal audit counter part the implementation of IS 9001:2008 iso based management systes in PJT I area which conducted on 25th august until 15th sept 2014 by internal auditor tam who is appointed through the decree of PJT I director no KP.069/KPTS/ DAK/2014 regarding internal audit impelementation team 214.
Berdasarkan laporan tahunan hasil pengawasan SPI Perum Jasa Tirta I tahun 2014 terdapat temuan-temuan yang tertuang dalam 193 Rencana Tindak Lanjut (RTL), sejumlah 143 RTL telah selesai ditindaklanjuti, sedangkan 50 RTL masih dalam proses tindak lanjut.
Based on iau annual report monitoring result of PJT I 2014 there are several findings which is contained in 193 follow-up plan, for about 143 has proceed, while the other 50 still in progress.
Monitoring/supervising on the the follow-up implementation of iau findings shown in the tabel below:
Monitoring/ pemantauan terhadap pelaksanaan tindak lanjut temuan SPI ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
Monitoring Pelaksanaan Tindak Lanjut Temuan SPI Monitoring on the the follow-up implementation of iau findings
No.
Tahun Buku Pemeriksaan | Year book of examination
RTL follow-up plan
Selesai Finished
Dalam Proses in progress
151
151
-
I. Tahun 2011 1.
Selesai I Finished
2.
Dalam Penyelesaian > 2 bln I In Progress Total
9
9
-
160
160
-
II. Tahun 2012 1.
Selesai I Finished
166
166
-
2.
Dalam Penyelesaian > 2 bln I In Progress
19
19
-
185
185
-
28
28
-
Total III. Tahun 2013 1.
Selesai I Finished
2.
Dalam Penyelesaian > 2 bulan I In Progress
54
54
-
3.
Dalam Penyelesaian < 2 bulan I In Progress
94
94
-
176
176
-
93
93
-
Total IV. Tahun 2014 1.
Selesai I Finished
2.
Dalam Penyelesaian > 2 bulan I In Progress
21
19
2
3.
Dalam Penyelesaian < 2 bulan I In Progress
79
31
48
193
143
50
Total
217
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Akuntan Perusahaan The Corporate Accountant
Berdasarkan Surat Menteri Negara BUMN Nomor S-246/ MBU/2014 tanggal 11 April 2014 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2013, KAP Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan ditetapkan kembali untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perusahaan dan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2014, dengan ketentuan biaya atas pelaksanaan audit dimaksud agar diupayakan lebih rendah atau maksimal sama dengan biaya audit tahun buku sebelumnya.
Refer to the decree of the minister of soe no S-246/ MBU/2014 on 11th April 2014 regarding the annual report approval and PJT I financial report authorization in year book 2013, public accountant office Chatim, Atjeng, Sugeng & partner re-appointed to conduct an audit over the corporate finance report and financial report of PKBL 2014 year book, with the provision of the cost of an audit implementation intended lowered or equal with the cost of an audit in the previous year book.
Menindaklanjuti Surat Menteri Negara BUMN diatas maka Direksi mengirimkan Surat kepada KAP Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan Nomor KP.274/UM/DU/2014 tanggal 9 September 2014 perihal Permintaan Penawaran Harga Pelaksanaan Audit Atas Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2014.
Following-up the letter of the minister of soe above hence the board of director submitted a letter to the public accountant office Chatim, Atjeng, Sugeng & partner no. KP.274/UM/DU/2014 on 9th September 2014 regarding the inquiriy of an offering price on audit enforcement on PJT I financial report in 2014 year book.
KAP Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan mengajukan penawaran harga atas pelaksanan Audit Laporan Keuangan melalui surat Nomor : S.64/CAS.2/G/9/2014 tanggal 10 September 2014 dengan harga yang ditawarkan sebesar Rp. 162.965.000,-, termasuk PPh dan PPN. Berdasarkan arahan Dewan Pengawas pada rapat tanggal 26 September 2014 tentang persetujuan penunjukkan KAP Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2014, Direksi mengirimkan Surat Nomor KP.306/UM/DU/2014 tanggal 29 September 2014 tentang Penunjukkan KAP Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2014. Hal ini ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja antara Perum Jasa Tirta I dengan KAP Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan, sesuai perjanjian kerja Nomor: KP.062/PK/DU/2014 dan Nomor : PK.01/CAS.2/G/10/2014 tanggal 20 Oktober 2014 dan didasarkan atas sistem lump sum dengan nilai kontrak sebesar Rp. 162.965.000,-. Audit dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap, yaitu: 1. Audit Interim, dilaksanakan mulai tanggal 29 Oktober 2014 sampai dengan 5 Desember 2014. 2. Audit End Year, dilaksanakan mulai tanggal 12 Januari 2015 sampai dengan 6 Februari 2015. Ruang lingkup audit KAP adalah Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Hasil audit dituangkan dalam Laporan Auditor Independen, Laporan Audit Kepatuhan terhadap Perundangundangan dan Pengendalian Intern, dan Laporan Evaluasi Kinerja Perusahaan dan Manajemen.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
218
The public accountant office Chatim, Atjeng, Sugeng & partner proposed an offer of a financial report audit enforcement through a letter no S.64/ CAS.2/G/9/2014 on 10th Sept 2014 with the offered price Rp. 162.965.000,-, include tax Refer to the guidance form the supervisory board in a meeting on 26th Sept 2014 reagrding the agreement of the appointing on public accountant office Chatim, Atjeng, Sugeng & partner to perform a financial audit report on PJT I year book 2014. And it is followed with work agreement between PJT I and accountant office Chatim, Atjeng, Sugeng & partner, in accordance with work agreement no KP.062/PK/DU/2014 and no PK.01/CAS.2/G/10/2014 on 20th Oct 2014 and refer to lump sum system with a contract worth Rp. 162.965.000,-. The audit performed in 2 (two) phase, that are: 1. Audit interim, conducted from 29th Oct 2015 until 5th Dec 2014. 2. Audit end year, conducted from 12th Jan 2015 until 6th Feb 2015. The audit coverage of a public accountant office is a annual finance report and partnership program report and community development. The audit result is described in independent auditor report, audit report on compliance to the regulation and internal control, and internal control, and evaluation report on corporate and management performance.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
KAP bertanggungjawab untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan yang diaudit berdasarkan Standar Audit Institut Akuntan Publik Indonesia. Manajemen bertanggung jawab dalam Penyusunan dan Penyajian Wajar Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Pengendalian Internal yang memungkinkan untuk penyusunan Laporan Keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
The public acountant office responsible on state an opinion over the financial report which is audited based on standar audit of indonesian accountant public. The management responsible in compiling and prsentation the financial report in accordance with finance accountancy standart and internal control which is enable to compile a finance report that is error free from from material presentation which is caused by fraud or error. Based on a letter no LAI-3/CAS.2/R.1/II/2015 regarding independent auditor report from public accountant office Chatim, Atjeng, Sugeng & partner, provide an opini “unqualified”
Berdasarkan surat nomor LAI-3/CAS.2/R.1/II/2015 perihal Laporan Auditor Independen dari KAP Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan, memberikan Opini ”Wajar Tanpa Pengecualian”.
Hasil Audit KAP atas Laporan Keuangan selama 5 tahun berturut-turut sebagai berikut: The accountant public office an audit result on the financial report for the 5 years in a row Tahun
KAP
Opini
2014
Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian | unqualified
2013
Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian | unqualified
2012
Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian | unqualified
2011
Drs. J. Tanzil & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian | unqualified
2010
Drs. J. Tanzil & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian | unqualified
219
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Manajemen Risiko The Risk Management
Perusahaan terus berupaya agar manajemen risiko menjadi bagian integral dari proses bisnis, pengambilan keputusan, dan budaya setiap insan Perum Jasa Tirta. Sesuai pasal 25 PER-01/ MBU/2011 disebutkan bahwa “Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG”. Oleh karena itu, manajemen PJT I telah menetapkan kebijakan manajemen risiko dari seluruh karyawan Perusahaan sebagai landasan berpikir dan bertindak dalam penerapan manajemen risiko Perusahaan.
the company keep attempted in order to a risk management become an internal part from the business activity, decision-making, and culture to the entire employee of PJT I. in accordance with article 25 no PER-01/MBU/2011 stated that the board of director must develop and implement integrally the corporation risk management which is a part of gcg program implementation The Policy of Risk Management The board of director has stipulated a risk management policies, as follows:
Kebijakan Manajemen Risiko Direksi telah menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko sebagai berikut: 1. Menerapkan Manajemen Risiko secara sinergi dengan Sistem Manajemen lainnya sehingga terintegrasi di seluruh perusahaan. 2. Menjadikan Risiko sebagai pertimbangan penting pada setiap perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen. 3. Menciptakan kesadaran dan kepedulian seluruh elemen perusahaan terhadap risiko dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. 4. Melaksanakan Manajemen Risiko sesuai tanggung jawab masing-masing guna mewujudkan terciptanya suatu pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif, dengan melakukan identifikasi, pengukuran, penanganan, komunikasi dan pemantauan seluruh risiko yang mungkin timbul baik di level korporat atau unit secara berkesinambungan. 5. Menyediakan dan mengalokasikan sumber daya secara memadai untuk mencapai tujuan Manajemen Risiko.
1. Apply a risk management synergy with other management system so therefore integrated to the entire company. 2. Consider a risk as an important consideration in every planning and management decision making. 3. Create the awareness and concern oh the entire corporate elements toward a risk in any performed activity. 4. Implement risk managemement correspond with each responsibility in order to embodied an accurate and comprehensive risk management, by identify, measure, management, communication and monitor entire risk that could emerge in corporate level or in the sutainable unit. 5. Provide and allocate the source adequately in order to achieve the risk management goal. Goal of risk management
Tujuan Manajemen Risiko Penerapan Manajemen Risiko di Perusahaan bertujuan sebagai berikut: 1. Memastikan risiko perusahaan telah diidentifikasi, dinilai, dan disusun rencana tindakannya guna meminimalkan dampak dan kemungkinan terjadinya 2. Rencana tindakan dipastikan telah dilaksanakan secara efektif dan mampu meminimalkan dampak dan kemungkinan terjadinya risiko. 3. Terjadinya peningkatan efektifitas dan efisiensi manajemen. 4. Manajemen perusahaan terbantu dalam pengambilan keputusan dengan tersedianya informasi mengenai segala risiko yang ada dalam perusahaan.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
220
The impleementattion of risk management in the company intended for, as follows: 1. Ensure the corporate risk has identified, assesed, and composed a plan action to minimize the impact and its possibility of risk. 2. The action plan ensured that has conducted effectively and could minimize the impact and its possibility of risk. 3. An increased in effectivity and efficiency in management. 4. The management of the company benefited in a decision making process due the availability of infirmation concerning any risk that exist in the company.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
5. Lebih terjaminnya usaha pencapaian sasaran perusahaan, membaiknya hubungan dengan pemangku kepentingan, dan peningkatan kemampuan dalam menangani risiko perusahaan.
5. More guarantee business effort to achieve company goals, improve a relationship with the stakeholders, and increased ability in handle the risk of the company.
Kebijakan manajemen risiko yang ditetapkan Perusahaan menjabarkan tujuan dan komitmen Perusahaan untuk menerapkan manajemen risiko, sehingga:
The risk management that stipulated by the company explain the purpose and commitment of the company to impelement risk management, so that:
1. Menjadi pendorong untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas operasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
1. Become a driving force to increase efficiency and effectiveness of the operation in order to achieve the company purpose and goal.
2. Bersinergi dengan sistem manajemen lainnya seperti dengan sistem manajemen mutu. Manajemen risiko diharapkan dapat memberikan alternatif tindakan terhadap kemungkinan terjadinya kegagalan sistem manajemen mutu dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.
2. Synergy with other management system such as with quality management system. The risk management expected to provide an alternative action toward the possibility of failure in quality management system in a process achieve the purpose and the goal of the company.
3. Merupakan sumber keunggulan bersaing dan keunggulan kinerja perusahaan dan bukan semata-mata untuk mengurangi kerugian.
3. As a source of excellence competence and the company performance excellence and instead of reduce a loss.
4. Harus didukung kesadaran dan kepedulian seluruh elemen perusahaan terhadap risiko dalam setiap aktifitas bisnis yang dilaksanakan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
4. Must be supported with awareness and concern of the entire element of the company against a risk in any business activity that is performed correspond with each authority and obligation.
5. Perlu dikomunikasikan dan dimonitor secara berkesinambungan, dan seluruh risiko yang mungkin timbul pada pelaksanaan bisnis perusahaan baik pada level korporat maupun level proses identifikasi, dianalisa dan dievaluasi.
5. Need to be communicated and monitored continously, and all the risk that might arise during the implementation of company busines both on corporate level or identification process level, analyzed and evaluated
Sistem Manajemen Risiko
System of risk management
Sistem Manajemen Risiko telah diterapkan di Perusahaan yang bertujuan mengembangkan infrastruktur yang memadai untuk mendukung penerapan sistem manajemen risiko.
The system of risk management has implemented in the company in order to develop an adequate infratrsucture to support the implemenation of risk management system.
Penjabaran tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab utama pengelolaan risiko ada di setiap lini Perusahaan, meliputi Dewan Pengawas, Direksi, Komite Risiko, Biro Sistem Manajemen Mutu (BSMM) sebagai Unit pengelola Manajemen Risiko, Satuan Pengawasan Intern, Risk Taking Unit dan Key Person Risk Taking Unit, dengan uraian sebagai berikut:
Description of main task, authorities and main obligation of risk management is available in every company line, include board of trustee, board of director, risk committee, quality management system bureau as a risk management unit, iau, risk taking unit and key person risk taking unit, with an explanation as follows:
Dewan Pengawas
Supervisory Board
Wewenang dan tanggung jawab Dewan Pengawas di bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
The authority and obligation od supervisory board in risk management aspect is as follows:
1. Memberikan arahan dan evaluasi atas Pedoman Manajemen Risiko.
1. Provide a guidance ann evaluation on risk management guideliness.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko di lingkungan perusahaan dan memberikan arahan, masukan dan rekomendasi tentang penerapan manajemen Risiko Korporat.
2. Supervise and evaluate over the implementation of risk management in the company area and provide guidance, suggestion and recommedation regarding the implementation of corporate risk management.
221
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Komite Risiko
Risk Commitee
Komite Risiko adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Pengawas berrdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-03/DW/VII/2013 tanggal 1 Juli 2013. Terkait dengan Manajemen Resiko PJT I, tugas dan tanggung jawab Komite Risiko adalahsebagai berikut:
Risk committee is a commite that is established by the supervisory board refer to the decree of the supervisory board no KEP-03/DW/VII/2013 on 1st Juli 2013. Associated with Risk Management PJT I, duties and responsibilities of the Risk Committee adalahsebagai following:
a. Mengevaluasi kerangka kerja (framework) manajemen risiko.
a. Evaluate risk management frame work
b. M e n g e v a l u a s i Perusahaan.
Resiko
c. Periodically evaluation regarding the implementation of risk management.
c. Melakukan evaluasi secara berkala penerapan Manajemen Risiko Perusahaan.
d. Identify an issues that is requires attention from the supervisory board which is related with risk management.
Kebijakan
Manajemen
d. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Pengawas yang berkaitan dengan Manajemen Risiko.
b. Evaluate risk management corporate policy.
Board of Director Direksi Wewenang dan tanggung jawab jajaran Direksi di bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan Pedoman Manajemen Risiko. 2. Mengembangkan kriteria risiko yang meliputi kriteria likelihood, kriteria dampak serta penetapan risk appetite.
Authority and obligation the board of director in risk management aspect is as follows: 1. Stipulate the risk management guidelines. 2. Develop a risk criteria which is include likelihood criteria, impact criteria also the determination of risk appetite.
3. Bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko.
3. Responsible over the implementation of risk management.
4. Menumbuhkan budaya sadar risiko pada seluruh jajaran perusahaan.
4. Grow a culture of risk awareness to the entire company.
5. Memastikan telah dilaksanakannya peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan pelaksanaan manajemen risiko.
5. Ensured it has implemented a development human resources competency related with the implementation of risk management.
6. Memastikan bahwa tugas pengelolaan manajemen risiko pada BSMM telah berfungsi secara independen.
6. Ensure that the duty of risk management on BSMM has functioned independently.
7. Melaksanakan evaluasi terhadap Pedoman Manajemen Risiko secara berkala untuk memastikan:
7. Conduct evaluation on risk management guideliness periodically to ensure:
a. Keakuratan metodologi risk assessment.
a. The accuracy of risk assessment methodology
b. Kecukupan implementasi sistem manajemen risiko.
b. Adequacy in the implementation of risk management system.
c. Ketepatan pedoman, kebijakan, dan kriteria risiko.
c. The guideliness, policy and risk criteria accuracy
Biro Sistem Manajemen Mutu (Unit Pengelola Manajemen Risiko) PJT I telah membentuk unit sebagai Unit Pengelola Manajemen Risiko, yaitu Biro Sistem Manajemen Mutu (BSMM).Tugas dan tanggung jawab BSMM di bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: 1. Menyusun dan mengusulkan Pedoman Manajemen Risiko kepada Direksi, sekaligus memperbaruinya (melakukan updating) jika dianggap perlu.
Quality management system bureau (risk managemen unit) PJT I has established an unit as a risk management unit, that is quality management system bureau. Duty and obligation of quality management system bureau in risk management aspect is as follows: 1. Compile and propose risk management guideliness to the board of director, also update if required.
2. Mensosialisasikan pedoman, kebijakan, dan kriteria risiko yang telah ditetapkan oleh Direksi kepada seluruh jajaran perusahaan.
2. Socialize the guideliness, policy and risk criteria which has stipulated by the board of director to the entire company.
3. Memastikan efektivitas pelaksanaan proses identifikasi, analisa, evaluasi, dan pemantauan risiko pada setiap Biro/Divisi/Unit (Risk Taking Unit).
3. Ensure the effectivity of the enforcement of identify process, analysis, evaluate, and risk monitoring in each bureau/division/unit (risk taking unit).
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
222
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
4. Melakukan kompilasi risiko dari setiap Biro/Divisi/Unit (Risk Taking Unit) menjadi suatu profil Risiko Korporat secara keseluruhan (profil risiko korporat).
4. Compile a risk from each each bureau/division/ unit (risk taking unit) into a corporate risk profile comprehensively (corporate risk profile.
5. Melakukan analisa dan evaluasi risiko korporat.
5. Analyze and evaluate corporate risk
6. Melakukan evaluasi terhadap akurasi model dan validasi data yang digunakan untuk mengukur tingkat risiko.
6. Evaluate on the model accuracy and data validation that is used to measure risk level.
7. Melakukan evaluasi implementasi kebijakan dan strategi pengendalian risiko pada Biro/Divisi/Unit (Risk Taking Unit) dan fungsi kegiatan terkait.
7. Evaluate on policy implementation and risk control strategy on bureau/division/unit (risk taking unit) and related function activity.
8. Membantu melakukan kajian risiko terhadap usulan aktivitas investasi dan/atau pengembangan usaha baru.
8. Assist conduct a study risk over a proposal of investation activity and/or development of new business.
9. Melakukan komunikasi dan pembinaan kepada Biro/Divisi/ Unit (Risk Taking Unit) dalam proses manajemen risiko secara berkelanjutan (klinik manajemen risiko). 10. Melakukan pemantauan bersama Key Person Biro/Divisi/ Unit (Risk Taking Unit) terhadap posisi risiko secara keseluruhan.
9. Communicate and develop to the bureau/division/ unit (risk taking unit) in a risk management process continously (risk managament clinic). 10. Conduct a joint monitoring with bureau/division/ unit key person on the risk position entirely.
11. Menyusun dan menyampaikan laporan secara berkala kepada Direksi.
11. Compile and submit a report continously to the board of directors.
Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Internal Audit Unit (IAU)
Wewenang dan tanggung jawab SPI di bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
Duty and obligation of iau in risk management aspect is as follows:
1. Membantu mengevaluasi ketaatan dan efektivitas penerapan manajemen risiko dengan melakukan audit secara objektif dan independen.
1. Assist evaluate the compliance and the effectivenes of the risk management implementation by conduct an objective and independent audit.
2. Memberikan konsultasi peningkatan penerapan manajemen risiko.
2. Provide a consultation improvement of the implementation of risk management.
3. Menggunakan hasil laporan manajemen risiko sebagai dasar pelaksanaan audit internal berbasis risiko.
3. Use the risk management result report as a base for risk based internal audit implementation.
4. Menyusun pedoman dan prosedur audit internal berbasis risiko.
4. Compile a guideliness and procedure of risk based internal audit.
Biro/Divisi/Unitsebagai pemilik risiko (Risk Taking Unit)
Bureau/division/unit as risk taking unit
Wewenang dan tanggung jawab Biro/Divisi/Unit di bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: 1. Risk Taking Unit (RTU) adalah seluruh Biro, Divisi, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Internal (SPI), Unit Bisnis dan Bagian atau Sub Divisi yang memiliki risiko. 2. Melaksanakan proses manajemen risiko sesuai dengan Pedoman Manajemen Risiko yang telah ditetapkan. 3. Bertanggung jawab menerapkan manajemen risiko di Biro/Divisi/Unit masing-masing melalui proses identifikasi, analisa, evaluasi, dan penanganan risiko serta pelaporannya. Dalam melaksanakan tugas tersebut Kepala Biro/Divisi/Unit dibantu oleh Key Person Biro/Divisi/Unit (Risk Taking Unit) yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi. 4. Melaporkan proses manajemen risiko pada BSMM
223
Duty and obligation of bureau/division/unit in risk management aspect is as follows: 1. RTU is entire bureau, division, corporate secretary, iau, business unit and part or sub-div that has a risk. 2. Conduct risk management process correspond with risk management guideliness that has stipulated. 3. Responsible in apply risk management in each bureau/division/unit through identify, analyze, evaluate, and risk management process also its report. In performing the task the head of bureau/ division/unit assisted by bureau/division/unit (rtu) key person which is stipulated refer to the decree of the board of director. 4. Report the risk management process to the quality management system bureau.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Key Person
Key Person
Wewenang dan tanggung jawab Key Person di bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
Duty and obligation of key person in risk management aspect is as follows:
1. Membantu pelaksanaan/penerapan proses manajemen risiko di Biro/Divisi/Unit (Risk Taking Unit) masing-masing.
1. Assist the impelemntation/application of risk management process in each bureau/division/unit (RTU)
2. Membantu Kepala Unit (RTU) melakukan inventarisasi risiko bersama-sama dengan seluruh personil pada setiap aktivitas di unitnya yang dituangkan dalam daftar risiko. 3. Membantu Kepala Unit (RTU) melakukan pengukuran risiko bersama-sama dengan seluruh personil dengan melakukan evaluasi terhadap tingkat/besaran setiap risiko dengan menggunakan kriteria risiko yang telah ditetapkan dalam Pedoman Manajemen Risiko. 4. Mengusulkan kepada Kepala Unit (RTU) alternatif cara penanganan risiko untuk meminimalkan kerugian atau meningkatkan peluang dan menuangkannya dalam register risiko. 5. Membantu Kepala Unit (RTU) menyiapkan laporan hasil kegiatan penerapan manajemen risiko secara tepat waktu. Profil Risiko Perusahaan dan Pengendaliannya. Dari hasil identifikasi dan penaksiran risiko pada level korporat, manajemen telah menetapkan risiko usaha pada level tinggi dan ekstrim yang dapat memengaruhi kinerja Perusahaan ke depan serta langkah mitigasi (penanganan) risiko yang perlu dilakukan. Terdapat 22 risiko strategis yang dikelompokkan dalam 10 kelompok risiko sebagai berikut: 1. Risiko Kegiatan Pengusahaan SDA
2. Assist the RTU to inventory the risk along with the entire personnel in each unit activity which is expalined in the risk register. 3. Assist the RTU to measure the risk along with the entire personnel by evaluate on the level/scale every risk using risk criteria which has stipulated in the risk management guideliness. 4. Propose to the rtu an alternative way of risk management to minimize loss or increase chance and explain in the risk register. 5. Assist RTU prepare result report of risk management activtity implementation at the appropriate time. The corporate risk profile and its controller From the identification result and risk appraisal on corporate level, management has stipulated a business risk on the high and extrim level that could affect in the company performance in the future also mitigation step needs to be performed. There aer 22 risk strategy which is categorized in 10 risk group as follows: 1. The risk of natural resources comercial activity.
The collapse of Sutami dam
Keruntuhan Bendungan Sutami
The collapse of Wlingi dam
Keruntuhan Bendungan Wlingi
The collapse of Selorejo dam
Keruntuhan Bendungan Selorejo
The collapse of Wonogiri dam
Keruntuhan Bendungan Wonogiri
Risk of unachieve on the natural resources target income
Risiko tidak tercapainya target pendapatan usaha SDA Penurunan kapasitas tampungan efektif waduk karena sedimentasi
Risk of decrease in effective capacity of dam because sedimentation Risk of the drop in customer satisfaction
Risiko turunnya tingkat kepuasan pelanggan 2. The risk of non-natural resources comercial activity
2. Risiko Kegiatan Pengusahaan SDA - Non SDA Risiko tidak tercapainya target pendapatan usaha pariwisata (yang dikelola divisi)
Risk of unachieve on the tourism target income (managed by division)
Risiko tidak tercapainya target pendapatan usaha sewa lahan
Risk of unachieve on the rent land income
Risiko tidak tercapainya target pendapatan usaha PLTM 3. Risiko Pelaksanaan Kegiatan OP Bangunan Prasarana Risiko tidak tercapainya target penyerapan dana OP.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
224
Risk of unachieve on the solar-powered plan target income 3. Risk the implementation of community operational activity building infrastructure
Risk of unachieve on the absorption of operational funds.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Pemasangan Patok Geser di Bendungan Sutami Installation of the shear
Survei keamanan Bendungan Sutami dengan alat Geo Radar Security Survey with Geo Radar, Sutami Dam
Risiko pembengkakan kebutuhan dana OP/tidak efektif dan efisien.
Risk of the escalating fund needs OP/not effective and efficient.
4. Risiko Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Umum dalam Rangka Pengelolaan SDA.
4. Risk the implementation of general service activity in natural resources management.
Risiko kegagalan penyediaan air untuk irigasi.
Risk of failure in water supply for irrigation.
Risiko kegagalan pengendalian banjir.
Risk of failure in flood control.
5. Risiko Pelaksanaan Kegiatan Perlindungan DAS.
5. Risk the implementation of river flow area conservation activity
Risiko tidak optimalnya hasil pelaksanaan pengendalian DAS.
Risk of not optimal in the result of river flow management implementation
Risiko Dalam Pelaksanaan Pengamanan Aset Perusahaan.
Risk the implementation of management/preserve the company asset.
Pengelolaan/
Risiko penyerobotan/kehilangan aset (lahan dan sebagainya).
Risk of loss/annexation asset (land etc).
Risiko Manajemen.
Risk of unachieve on the performance target because the corporate resources.
Risk of management.
Risiko ketidaktercapaian target kinerja karena sumber daya perusahaan.
Risk of failure on goods and service procurement through e-proc.
Risiko kegagalan pengadaan barang dan Jasa melalui E-proc.
Threat of lost income due to external and internal legal product.
Ancaman Pendapatan yang hilang akibat produk hukum ekternal dan internal.
Risk related with area development.
Risiko Terkait dengan Pengembangan Wilayah.
Risk of unachieve on the target of area development.
Risiko target pengembanagan Wilayah Kerja tidak tercapai.
Risk related with financial management.
Risiko Terkait dengan Pengelolaan Keuangan. Risiko Rendahnya kolektibilitas piutang usaha.
Risk of the low level of collectibility trade rceivables.
Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Risk of work safety and halth..
Risiko terjadi kecelakaan kerja dan kesehatan terganggu.
Risk of work accident and health disease
225
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Penjelasan tentang masing-masing risiko, penyebab, dampak dan pengendaliannya adalah sebagai berikut:
The explanation regarding each risks, cause, impact and its containment is as follows:
1. Risiko Kegiatan Pengusahaan SDA
1. The risk of natural resources comercial activity
a. Risiko Keruntuhan Bendungan Sutami, Wlingi, Selorejo, dan Wonogiri. Dari identifikasi yang dilakukan, secara umum penyebab dari risiko keruntuhan bendungan adalah : (1) Hidrolis; Qdesain.
debit banjir yang terjadi diatas
a. Risk of the collapse Sutami, Wlingi, Selorejo, and Wonogiri dam. From the conducted identification, in general the main cause the risk of the collapse of the dam are: (1) Hydraulic, flood flow above the q design.
(2) Rembesan; rembesan air keluar dari bendungan melampaui kriteria keamanan.
(2) Seepage, seepage water comes out from the dam exceed secure level.
(3) Struktur; mendapat beban normal (berat sendiri, tekanan air waduk, gaya angkat/up lift, yang digambarkan oleh air pori) dan beban luar biasa (gempa dan banjir) melebihi daya dukung bendungan.
(3) Structure, get a normal load (own weight, water dam pressure, up lift, described by water pore) and extraordinary load (earthquake and flood) exceeded dam carrying capacity
Terdapat 7 bendungan yang merupakan aset serah operasi oleh PJT I yaitu: bendungan Sengguruh, Sutami, Wlingi, Selorejo, Wonorejo, Bening, dan Wonogiri. Dari 7 bendungan tersebut, hanya 4 bendungan yang memenuhi syarat untuk masuk ke dalam risiko korporat (termasuk kategori risiko sedang), yaitu Sutami, Wlingi, Selorejo, dan Wonogiri.
There are 7 dams that is an asset which is managed by PJT I there are: Sengguruh, Sutami, Wlingi, Wonorejo, Bening and Wonogiri. From 7 dam, only 4 who are qualified to categorized as a corporate risk (include moderate risk category) are Sutami, Wlingi, Selorejo and Wonogiri.
Pengendalian (Internal Control) dari risiko ini adalah:
Internal control from this risk among others:
Monitoring dan pemeliharaan instrument bendungan.
Monitoring instrument.
Review penetapan Control Water Level (CWL) dan Manual OP.
and
maintenance
of
dam
Menahan sedimen di hulu dengan Check Dam.
Review of determination on control water level (CWL) and manual operational.
Pengerukan sedimen dan penambahan spoilbank.
Sediment restraint in upstream by dam check.
Pengamanan obyek vital pada bendungan.
Sediment dredging and the addition of spoilbank.
b. Risiko tidak tercapainya target usaha SDA Untuk risiko ini diidentifikasi sebanyak 4 (empat) penyebab yaitu: (1) Penurunan kapasitas tampungan efektif waduk karena sedimentasi sehingga terjadi kekurangan suplai air ke intake pelanggan, yang secara langsung berdampak pada turunnya volume riil penggunaan air oleh pelanggan.
yang ada antara lain adalah pengerukan sedimen di waduk, upaya pencegahan erosi DAS dengan kegiatan penghijauan dan menangkap/menahan sebagian sedimen untuk tidak masuk ke waduk dengan pembuatan dam penahan.
(2) Kondisi cuaca (hujan) tidak sesuai dengan perkiraan sehingga debit anak sungai, yang juga sebagai komponen ketersediaan air, lebih kecil dari yang diprakirakan (yang dipakai sebagai dasar penetapan target produksi) dengan dampak yang sama seperti pada butir 1). Pengendalian yang telah dilakukan adalah optimalisasi pengaturan alokasi air dengan pembuatan Pola Operasi Waduk dan Alokasi Air (POWAA), melakukan komunikasi secara intensif baik secara internal (antar
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
226
Security vital object on the dam. b. risk of unachieve on the natural resources target income.
For this risk it has identified 4 factor, there are: (1) Risk of decrease in effective capacity of dam because sedimentation causing lack of water supply to the customer intake that directly impact on the decline of real water usage by the customer.
A restraint that exist are: sediment dredging in the dam, preventive effort on erotion in river flow area by a land restoration and take hold of the sediment to not get into the dam by create a retaining dam.
(2) Wheather condition (rain) it is not precisely the same with the forecast causing the debit of the creeks, which also as a component of the water availability smaller than it redicted (which is used for base of target production).
The control that has performed is optimalization of water regulating allocation by created the pattern of operation of reservoirs and water allocation,
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
bangunan pengatur air) maupun eksternal (dengan pelanggan dan stakeholder lain yang terkait).
communication intensively both internal (between water control building) or external (with customer and related stakeholder).
(3) Keterlambatan penetapan tarif BJPSDA akan menyebabkan ketidaktercapaian rencana pendapatan perusahaan.
(3) The delay in the determination of BJPSDA rate will cause unachieving plan of corporate income.
(4) Kesalahan penetapan target pendapatan (terlalu besar) biasanya terjadi akibat kurang memadainya data (secara kualitas maupun kuantitas) yang dipakai sebagai masukan perecanaan/penetapan target serta metode evaluasi data serta kompetensi/ketelitian petugas yang melaksanakan evaluasi data. Hal ini dapat berdampak pada kesulitan dalam pencapaian target yang memang tidak realistis.
(4) The mistake of the target determination (too big) usually occurs due to the inadequated data (in quality and quantity) that is used as input planning/determination target also the evaluation method of data and competence/carefulness of the officer who conducted the evaluation. It could impact on the difficulties in achieveing target that is not realistic.
c. Penurunan kapasitas tampungan efektif Waduk karena sedimentasi, penyebab yang teridentifikasi yaitu:
c. Risk of decrease in effective capacity of dam because sedimentation, the cause that has identified are:
Sedimentasi di saluran intake PLTA menumpuk.
The sedimentation in the water plant intake.
Pelaksanaan pengerukan sedimen di waduk tidak sepadan dengan sedimen yang masuk.
The implementation of sediment dredging in dam not commensurate with the sediment that enter the dam.
Kerusakan DAS
river flow area damage
Pengendalian yang dilakukan adalah: Melaksanakan pengerukan secara rutin menggunakan alat berat.
Management that conducted are:
Pembangunan check dam di hulu waduk.
Routine dredging using heavy machine equipment.
Melaksanakan progam konservasi/penghijauan internal dan eksternal di hulu waduk.
The development of check dan in the dam upstream. Performed a conservation/restoration program internal and external in the dam upstream.
d. Risiko turunnya tingkat kepuasan pelanggan Terdapat 2 (dua) penyebab dari risiko ini yaitu:
d. Risk of the drop in customer satisfaction.
(1) Pelayanan jasa air terganggu.
(2) Aturan main/ ketentuan tidak jelas/rancu. Pengendalian yang dilakukanadalah:
There are two caused factor in this risk, there are: (1) water service interrupted.
Melakukan kunjungan pelanggan Pembersihan sampah dan atau sedimen di intake/ bangunan pengambilan milik pelanggan.
(2) The regulation/the rpovisons are unclear
customer visit. Garbage and sediment cleaning in intake/building of the customer.
2. Risiko Kegiatan Pengusahaan Non SDA a. Risiko tidak tercapainya target pendapatan usaha pariwisata yang dikelola divisi. Risiko ini disebabkan belum optimalnya pengelolaan PATA divisi, karena secara sarana dan prasarana tidak berkembang sehingga jumlah pengunjung berkurang. Pengendalian yang dilakukan adalah: Mengusulkan rencana investasi pada RKAP
2. the risk of non-natural resources comercial activity. a. Risk of unachieve on the tourism target income (managed by division)
This risk is caused by the management of PATA division does not optimal yet, because the infrastructure is not develop so as the number of visitor decreased.
Management that conducted is:
b. Risiko tidak tercapainya target pendapatan usaha sewa lahan. Terdapat 4 (empat) penyebab risiko yang teridentifikasi, yaitu: Banyaknya lahan aset serah operasi PJT I yang dimanfaatkan masyarakat belum semua tertangani secara optimal. Keterbatasan SDM (JTU Pengusahaan) untuk melakukan inventarisasi/pendataan lahan karena wilayah kerja yang luas. 227
Management that conducted are:
Propose an investation plan on RKAP b. Risk of unachieve on the rent land income.
there are 4 factor identified that caused this risk, there are:
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Keengganan pemakai lahan untuk membayar sewa lahan.
Many land asset of PJT I that is utilized by the community have not been managed optimal.
Konflik antar pemanfaat lahan.
Limited number of human resources management (JTU enforcement) to conduct an inventory of land /data collection because a wide work area.
Pengendalian risiko yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi, inventarisasi lahan serta mengikat dengan kontrak sewa lahan. c. Risiko tidak tercapainya target pendapatan usaha PLTM. Risiko ini dibentuk dari gabungan risiko yang ada dalam unit PLTA/PLTM. Beberapa penyebab dari risiko ini adalah: Biaya investasi yang overbudget.
An unwillingness to pay the rent of land. Conflict between land beneficiaries. The risk management that is conducted are socialization, land inventory also bound with a contract rent of the land. c. Risk of unachieve on the solar-powered plan target income.
This risk is formed of risk alliance that lies in water and solar powerd plant.
Terdapat investasi yang tidak dianggarkan.
Several factor that caused these risk are:
Terjadi sengketa asset.
Overbudget investation
Target listrik tidak tercapai.
Overdue investment implementation
Pelaksanaan investasi terlambat.
Beberapa pengendalian yang dilakukan dalam risiko ini adalah: Melakukan hedging pada kontrak pengadaan.
Non-budgeting investation. Asset dispute. Electrivity target is unachieve.
Melakukan seleksi terhadap konsultan yang berpengalaman di bidang usaha PLTA/PLTM.
Mengumpulkan data pendukung yang akurat dalam penyusunan RAB.
Hedging on the procurement contract.
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
Several management that are conducted in this risk, such as:
Selection on the experienced consultant in water/ solar powered plant business. Collect an accurate data support in RAB drafting.
3. Risiko Pelaksanaan Kegiatan OP Bangunan Prasarana.
Coordinating with related institution.
a. Risiko tidak tercapainya target penyerapan dana OP. Beberapa penyebab dari risiko ini adalah: Hambatan pelaksanaan pekerjaan OP Swakelola.
3. Risk the implementation of community operational activity building infrastructure.
Hambatan pelaksanaan pekerjaan OP kontraktual
a. Risk of unachieve on the absorption of operational funds.
Risiko OP manfaat dilaksanakan.
langsung
tidak
dapat
Pemeriksaan pekerjaan O&P Prasarana SDA terlambat dilaksanakan.
Several causes of this risk are:
An obstacles to the implementation of selfmanaged work operational
Keterlambatan Penerbitan Dokumen perencanaan
An obstacles to the implementation of contractual work operational.
Beberapa pengendalian yang dilakukan dalam risiko ini adalah:
The direct benefit of operational risk could not be implemented.
Melakukan pengawasan pelaksanaan dan membuat evaluasi terhadap kinerja rekanan.
The delayed implementation of natural resources operational work examination.
Melakukan pelatihan dan sertifikasi kepada semua Operator Alat Berat.
The delay of drafting document publishing
b. Risiko kebutuhan biaya OP melewati target atau tidak efisien / tidak efektifnya penggunaan dana OP. Beberapa penyebab dari risiko ini adalah : Bangunan sarana prasarana pengairan serah operasi tidak berfungsi.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
228
Several management that are conducted in this risk are:
Monitor the implementation and evaluate on partner performance. Conduct training and certification to the entire heavy machine operator.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Risiko berkurangnya lahan untuk pembuangan sedimen/ sampah/ gulma air, sehingga membutuhkan biaya untuk lahan pembuangan baru.
b. Risk of the escalating fund needs/ not effective and efficient.
Risiko Peningkatan sampah dan sedimen di sungai.
Irrigation infrastructure building could not function.
Kerusakan Alat Berat.
The risk of land reduction for sediment/garbage/ water seeds waste, thus require fund to a new waste land.
Beberapa pengendalian yang dilakukan dalam risiko ini adalah : Melakukan maintenance bangunan sarana prasarana secara rutin dan terjadwal.
The risk of increased waste and sediment in river.
Membuat spoilbank baru baru di lokasi bantaran yang masih memungkinkan. Melaksanakan pemeliharaan alat berat secara berkala.
Severeal causes to this risk are:
The risk of the damage on the heavy machine equioment.
several management that has been performed this risk are:
4. Risiko Pada Kegiatan Pelaksanaan Pelayanan Umum Dalam Rangka Pengelolaan SDA.
Conduct a continously and scheduled building infrastructure maintenance.
a. Risiko kegagalan penyediaan air untuk irigasi.
Develop new spoilbank in the possible riverbank.
Penyebab yang teridentifikasi adalah kekurangan ketersediaan air di waduk akibat sedimentasi yang berdampak pada terganggunya suplai air untuk irigasi di musim kemarau, yang selanjutnya dapat menimbulkan opini masyarakat dan stakeholder lainnya bahwa PJT I tidak mampu melaksanakan tugas pengelolaan SDA yang diberikan oleh pemerintah. Pengendalian yang telah dilakukan antara lain adalah evaluasi data yang lebih teliti dalam penyusunan rencana alokasi air, koordinasi secara lebih intensif dengan instansi terkait dalam melaksanakan pelayanan penyediaan air irigasi tersebut. b. Risiko kegagalan pengendalian banjir. Teridentifikasi sebanyak 5 (lima) penyebab dari risiko ini yaitu : (1) Kerusakan dan ketidakakuratan peralatan pemantauan dan early warning system (EWS) yang berdampak pada ketersediaan dan keakuratan informasi untuk pengendalian banjir serta kecepatan penyampaiannya kepada personil penanggung jawab pengendalian banjir yang terkait. Informasi yang tidak akurat dapat membingungkan dan menimbulkan kesalahpahaman dan tidak tersampaikannya informasi secara tepat waktu dapat menyebabkan timbulnya bencana. Pengendalian yang telah dilakukan adalah melakukan pemeliharaan peralatan secara rutin serta pengembangan (mengganti / menambah / menyempurnakan) dengan peralatan pemantauan baru. (2) Keterbatasan kapasitas waduk yang tersedia (dalam fungsinya sebagai pengendali banjir). Semakin menurunnya kapasitas waduk yang ada akibat proses sedimentasi berdampak pada kemampuan pengendalian banjir yang dapat ditanggung oleh waduk tersebut. Apabila terjadi banjir dapat mengakibatkan kerugian harta benda, ternak maupun korban jiwa dan dapat berdampak pada penilaian masyarakat serta stakeholder
229
Conduct a regularly maintenanace to the heavy machine equipment. 4. Risk the implementation of general service activity in natural resources management. a. Risk of failure in water supply for irrigation. The identified cause is a lack of water availability in the dam impacted by sedimentation which affect on the water supply for irrigation in tdry season, which furthermore could inflict an opinion on the coomunity and other stakeholder that PJT I is not capable carry out the duty of natural resources management that given by the government. The management that has been performed are: a more closelr data evaluation in drafting a water allocation planning, intensively coordination with related institution in enforcing an irrigation water supply service. b. Risk of failure in flood control It identified of 5 caused factor of thir risks, there are: (1) The damage and inaccuracy of monitoring equipment and early warning system which impact on the availability and acuuracy of information on flood control also the speed of delivery to the related pic personnel of flood handling. The inaccuracy of information could confuse and create a missunderstanding and the undelivered information just in time could lead a disaster.
The management that has been performed is routine maintenance of equipment also development (replace/add/upgrade) with a new equipment.
(2) The limited capacity of dam available (in its function as the flood control)
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
lainnya terhadap PJT I sebagai pengelola bangunan pengendali banjir.
The reduction in dam capacity due to sedimentation could impact on the ability of flood control that can be borne by its dam. If there were flood may result in the loss of wealth, cattle and casualties and could impact on the public and other stakeholder opinion on the PJT I as a flood control building management.
The management that has been performed are sediment dredging, development of building sediment retaining (retaining dam) and restoration in river flow area.
These effort can only slow down the decline process of the dam capacity (definitely will decline as time goes by) and for the sustainability of water availability in the future need to be considered a new dam, for example by propose new dan development to the government.
Pengendalian yang telah dilakukan antara lain adalah pengerukan sedimen, pembuatan bangunan penahan sedimen (dam penahan) dan penghijauan di DAS. Upaya ini hanya dapat memperlambat proses penurunan kapasitas waduk (yang pasti akan menurun seiring berjalannya waktu) dan untuk keberlangsungan ketersediaan air di masa mendatang perlu dipikirkan alternatif waduk baru, misalnya dengan mengusulkan pembangunan waduk baru kepada pemerintah. (3) Tidak tersedianya bangunan pengendali banjir di lokasi tertentu. Banjir dapat terjadi di lokasi dimana tidak ada bangunan prasarana yang dapat digunakan untuk mengendalikan. Dampak dari kekurangtahuan masyarakat awam akan batas-batas kemampuan pengendalian banjir yang dapat dilakukan PJT I dapat menimbulkan penilaian (pemberitaan) negatif tentang PJT I.
(3) The unavailability of flood control building in certain location
Pengendalian yang telah dilakukan dalam hal ini antara lain dengan membantu masyarakat dengan membangun alat peringatan dini untuk banjir (flood early warning system) di lokasi yang sering terjadi banjir serta menyampaikan kepada masyarakat mengenai sistem pengendalian banjir serta batasbatas yang dapat dilakukan oleh PJT I melalui kegiatan penyuluhan.
Flood could be happen in a location where there is no building infrastructure that can be used to control. The impact of the not understanding of the community on the capability limits flood control which can be performed by PJT I could generate a negative sentiment about PJT I .
The management that has been performed among others by assist the community with develop a flood early warning system in a location which is often happen flood also communicate to the society about flood system control as well as maximum effort that can be performed by PJT I through socialization activity.
(4) Pedoman Siaga Banjir kurang komunikatif.
(4) Guideliness communicative.
Pedoman yang kurang komunikatif dapat berdampak pada kesalahan dalam penyampaian informasi maupun pengambilan keputusanan pengendalian banjir yang diperlukan. Pengendalian yang telah dilakukan antara lain adalah dengan selalu menyempurnakan Pedoman Siaga Banjir berdasarkan pengalaman dan kondisi aktual serta mensosialisikan kepada seluruh petugas terkait. (5) Koordinasi penanggulangan banjir kurang maksimal.
for
flood
readiness
is
less
Guideliness which are less communicative could impact on a mistake in communicating information and decision making on the required flood control.
The management that has been performed are always upgrading the guideliness for flood readiness correspond with experience and actual condition also socialize to the related officer.
(5) Flood management coordination is not maximal
Kurang berjalannya proses koordinasi dapat berdampak adanya kesalahan informasi, kesalahpahaman serta kesalahan pengambilan keputusan untuk tindakan pengendalian banjir. Hal ini dapat bersumber pada kurang sempurnanya peralatan komunikasi, kurang kompetennya petugas serta kurang lengkapnya pedoman yang diperlukan. Pengendalian yang telah dilakukan antara lain adalah melakukan pemeliharaan dan penyempurnaan sistem komunikasi yang ada serta selalu meningkatkan kompetensi petugas terkait.
Lacking the coordination process could impact of missinformation, missunderstanding also an error in decision making regarding flood control action. This resulted on a communication equipment flaw, lack of competencies of the officer also the lack of a guideliness required.
The management that has been performed are maintenance and upgrading the exist communication system and also improve the competencies of the related officer.
5. Risiko Pada Kegiatan Perlindungan DAS.
5. Risk the implementation of river flow area conservation activity
Pada kelompok risiko kegiatan perlindungan DAS hanya terdapat satu risiko yaitu Risiko Tidak Optimalnya
In group risk of the implementation of river flow area conservation activity there is only one risk that is risk of
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
230
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Hasil Pelaksanaan Pengendalian DAS. Teridentifikasi sebanyak 4 (empat) penyebab dari risiko ini yaitu: a. Kurangnya kepedulian masyarakat akan dampak lingkungan yang mungkin terjadi dari apa yang mereka lakukan yang berdampak terus berlangsungnya kerusakan hutan dan kerusakan lahan. b. Kesalahan dalam perencanaan misalnya dalam penetapan lokasi penghijauan, jenis bibit tanaman, masa penanaman dan sebagainya yang berdampak pada kualitas tumbuh tanaman. Lokasi penghijauan yang tidak tepat dapat berdampak penghijauan tidak tepat sasaran / tidak bermanfaat, sedangkan kesalahan pemilihan jenis tanaman penghijauan serta masa penanaman dapat berdampak pada kualitas pertumbuhan tanaman (tidak sehat atau mati). Pengendalian yang telah dilakukan adalah dengan lebih selektif dalam memilih/menetapkan lokasi dan mendata jenis tanaman yang dapat tumbuh baik di lokasi yang dipilih serta merencanakan masa penanaman dengan lebih cermat. c. Adanya tumpang tindih program penghijauan antara satu instansi dengan lainnya berdampak pada esisiensi penggunaan dana perlindungan DAS. Koordinasi untuk sikronisasi program telah dilakukan untuk meminimalisir dampak yang terjadi. d. Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan mempunyai dampak yang sama dengan butir b). Pengendalian yang telah dilakukan adalah pelaksanaan monitoring secara berkelanjutan serta peningkatan koordinasi antar unit terkait. 6. Risiko pada Pelaksanaan Pengelolaan/Pengamanan Aset. Risiko penyerobotan/kehilangan aset (lahan, dll)
not optimal in the result of river flow management implementation. It has identifed 4 causes on this risk among others: a. Lack of community awareness on the environmental impact that may occur from what they do which impact on the contionuity of deforestation and land damage. b. An error in planning for example in selecting location for restoration, kind of plant seed and others which affect the quality of growing plant. The location of restoration are not appropriate could impact the restoration become trashy, while an error in selecting the kind of plant also planting time could impact on the quality of the growth of the plants (unhealthy or died).
the management that has been performed are more slective in selecting/determining location and listing kind of plants that could grow in a choosen location as well as planning the palnting time more carefully.
c. The existence of restoration program intersect between one institution with other impacted on the efficiency of the river flow area fund protection usage. d. Inappropriate in implementation have an impact equal with point b. The management that has been performed are the implementation of continuosly monitoring as well as imrpoving coordination between related unit. 6. Risk the implementation of management/preserve the company asset Risk of loss/annexation asset (land etc) It identified 2 caused factors among others:
Teridentifikasi sebanyak dua penyebab, yaitu:
a. Pupervision is not maximal because lack of human resources and other facilities (vehicle)
a. Pengawasan kurang optimal karena kekurangan tenaga (SDM) dan sarana pengawasan lainnya (kendaraan).
Dampak yang terjadi antara lain adalah adanya pemanfaatan lahan tanpa membayar sewa, pemanfaatan lahan diluar peruntukan dan penyerobotan lahan. b. Bukti kepemilikan aset tidak lengkap (sertifikat, kejelasan batas). Dampak yang dapat terjadi adalah ketidakjelasan data aset lahan (misalnya milik siapa, batasnya dimana), sehingga menjadi ragu-ragu untuk melakukan tindakan pengusahaan (menawarkan kepada penyewa). Selain itu petugas tidak memiliki dasar argumen yang kuat apabila seseorang mengakui berhak atas/memiliki aset lahan tersebut. Pengendalian yang telah dilakukan adalah pendataan serta melengkapi dokumen kepemilikan dan pamasangan patok batas secara bertahap.
231
The impact that occur among others are the use of the land without paying rent, land utilization beyond appropriation and land occupation.
b. The incomplete proof of asset ownership (certificate, baoundary clarity).
The impact that occur among others are volatility on data land asset (for example: whose the owner, where is the limit) thus become hesitant to perform a busines operation ( offer to the lesse). Moreover the officer does not have a powerful argument if someone admit he/she entitled over the asset.
The management that has been performed are data collection as well as complete the owneeship document and gradually assemble boundary pole.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
7. Risiko Manajemen
7. Risk of management
a. Risiko ketidaktercapaian target perusahaan karena Sumber Daya Perusahaan.
a. Risk of unachieve on the performance target because the corporate resources.
Penyebab dari risiko ini adalah:
(1) Jumlah tenaga kerja yang kurang memadai, penyebab dari hal ini adalah kebutuhan SDM tidak direncanakan dengan baik dan rekruitmen tidak dilakukan secara tepat waktu.
The cause of this risk are:
(1)Lack of human resource, the cause of this is the unplanned human resource requirement and the recruitment held in inappropriate time.
The impact that could be happen is the duty carried out with the insufficient force (by having dual responsible) therefore it could not be completed in time, the duty is done but lack of quality, there is a health illness on the employee (fatigue, stress) and the occurrence of accident.
Pengendalian yang dilakukan adalah mendata kebutuhan pegawai, kondisi kepegawaian secara aktual serta kebutuhan pegawai yang belum terpenuhi dan kebutuhan pegawai dimasa datang dan merencanakan/ melaksanakan pemenuhannya sesuai kebutuhan.
The management which are conducted are listing the employee needs, the actual condition of the employee as well as the employee need which have not fullfilled yet and the employee needs in the future and planning/carrying out their fulfillment according their needs.
(2) Sarana Prasarana kurang memadai, hal ini disebabkan bertambahnya jumlah pegawai sehingga kebutuhan ruang kerja maupun ruang penyimpanan arsip meningkat.
(2) Lack of facilites, this caused by the rise in number of the employee therefore the needs of working room as well as archiving room increased.
Hal ini berdampak pada kenyamanan kerja, sehingga kinerja pegawai tidak optimal, selain itu juga berdampak pada keamanan arsip-arsip perusahaan apabila tidak tersedia ruang arsip yang memadai.
(3) Risiko kompetensi karyawan yang kurang memadai
(3) The risk of the employee who lack of competence
Dampak yang bisa terjadi adalah pekerjaan dilaksanakan dengan tenaga yang tidak memadai (dengan perangkapan tugas) sehingga tidak dapat selesai tepat waktu, pekerjaan selesai namun dengan kualitas yang kurang memadai, terjadi gangguan kesehatan pada karyawan (kelelahan, stres) dan terjadinya kecelakaan kerja.
Penyebab yang teridentifikasi adalah kesalahan penempatan pegawai atau kesalahan dalam pelaksanaan rekruitmen (penempatan/rekruitmen tidak sesuai kompetensi yang dibutuhkan).
This impacted on work convenience, thus the employee performance not optimal, beside that also impacted on the security of the corporate archive if there is no adequate archive room available.
Dampak yang dapat terjadi adalah pelaksanaan tugas tidak tepat waktu atau kualitas hasil kerja tidak sesuai yang diharapkan.
The caused identified is the mistake in the employee assignment of an error in the recruitment process (assignment/recruitment not correspond with the requirements).
Pengendalian yang dilakukan adalah pembinaan (misal dengan peningkatan kompetensi) atau pemindahan ke lokasi kerja yang lebih sesuai (rolling pegawai).
The impact that could happen are the implementation of the task is not perfectly in time or the quality of the work result is far from expected.
The management which are conducted are developing (for example with competence imrpovement) or restationing to the proper work location (employee rolling).
b) Risiko kegagalan pengadaan barang dan jasa melalui e-procurement
b. Risk of failure on goods and service procurement through e-proc.
Beberapa penyebab dari risiko ini adalah: Koneksi internet kantor pusat yang lambat Banyaknya pelelangan yang sedang berlangsung di Kementerian PU Maintenance server kementrian PU Belum adanya kesepakatan dengan kementrian PU terkait penggunaan e-procurement di kementrian PU Pengendalian yang dilakukan adalah dengan pelaporan gangguan ke provider dan meningkatkan koordinasi dengan pokja dan pejabat yang berwenang.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
232
Several causes of this risk among others:
The slow internet connection in the head office. There are too many ongoing auction in the ministry of publik work. The minister of public work server maintenance. There is no agreement yet with the minister of public work regarding the utilization of e-procurement in the minister of public work.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
c) Ancaman pendapatan yang hilang akibat produk hukum eksternal dan internal Risiko ini merupakan risiko yang muncul ditingkatan korporat. Adapun beberapa penyebab dari risiko ini adalah:
The management which are conducted by reporting a trouble to the provider and improve the coordination with work program an related official.
Bargaining potition PJT I lemah
c. Threat of lost income due to external and internal legal product
Kekurangan Sumber Daya manusia di bidang hukum
This risk is a risk that rise in a corporate level. Several factor that caused this risk are:
Hubungan dengan stakeholder kurang harmonis
PJT I weak bargaining position
Belum adanya pemahaman yang sama tentang produk hukum yang berlaku oleh pihak eksternal dan internal
The relation with stakeholder lack of harmony
Pengendalian yang dilakukan adalah: Monitoring dan review kontrak kerja Pembentukan tim tinjauan kontrak Kunjungan pada stakeholder Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait Sosialisasi tentang perundangan yang berlaku kepada stakeholder.
Lack of human resources in legal aspect There is no an equall understanding related with a legal product that applied by the xternal and internal parties. The management which are conducted among others:
Monitoring and review the work contract The establishment of contract review team Visit to the stakeholder Imrpove the coordination to the related institution regarding socialization about regulation to the stakeholder.
Aliran air dari Sumber Brantas
Water Canal from Brantas Water Resource
233
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
8. Risiko Terkait Pengembangan Wilayah
8. Risk related with area development
Risiko target pengembangan wilayah kerja tidak tercapai
Risk of unachieve on the target of area development
Risiko ini dibentuk dari beberapa risiko yang berbeda namun dalam 1 RTU, Risiko ini dapat disebabkan karena Peraturan perundang-undangan yang terkait terlambat terbit. Dampak dari risiko ini adalah Target Pengembangan Wilayah Kerja tidak tercapai.
This risk is formed from several different risk but in 1 rtu, this risk caused by a related regulation that is late to be published. The impact from this risk is an unachieve on the target of area development.
Pengendalian yang telah dilakukan antara lain Koordinasi dengan pihak intern dan ekstern dan peningkatan intensitas pembahasan.
The management which are conducted are coordination with internal and external parties and the improvement of the discussion intensity . 9. Risk related with financial management
9.Risiko Terkait Pengelolaan Keuangan
Risk of the low level of collectibility trade rceivables.
This risk is more caused by the bad financial condition of the customer and the collection is not effective. This may impacted on the liquidity level and the operational activity could not be performed entirely.
The managemement which are conducted among others:
Risiko rendahnya kolektibilitas piutang usaha Risiko ini lebih disebabkan karena Kondisi keuangan pelanggan tidak baik dan penagihan kurang efektif. Hal ini dapat menyebabkan dampak likuiditas terganggu dan kegiatan operasional tidak dapat dilaksanakan seluruhnya. Pengendalian yang telah dilakukan antara lain: Melakukan pemantauan dan evaluasi cash flow secara periodic
Periodically monitor and evaluate the cash flow Synchronizing the activity between availability and fund needs.
Melaksanakan sinkronisasi kegiatan antara ketersediaan dan kebutuhan dana.
10. Risk of work safety and health
10. Risiko Pada Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Risiko terjadinya kecelakaan kerja dan kesehatan terganggu Risiko ini dibentuk oleh 4 risiko dalam 2 RTU yang berbeda, yaitu: Teridentifikasi sebanyak 3 (tiga) penyebab yaitu: Penerapan SOP K3 yang belum optimal Risiko keterlambatan pelaksanaan general check up karyawan. Pengendalian yang dilakukan adalah: Pelaksanaan General check up setiap tahun Optimalisasi penerapan SOP K3 melalui audit internal.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
234
Risk of work accident and health disease
This risk is established from 4 risks that in 2 different rty, that are:
It identified 3 causes which are: The management which are conducted are: The implementation of work safety standart operating procedure which is not optimal. Risk of lateness in the application of employee generel check-up. The implementation of general check-up every year. Optimalization the implementation of work safety standart operating procedure through internal audit.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Penerapan Manajemen Risiko 2014
The implementation of risk management 2014
Penerapan manajemen risiko tahun 2014 merupakan suatu siklus dari serangkaian kegiatan yang telah direncanakan pada awal tahun. Penerapan anggaran berbasis risiko (Risk Based Budgeting) yang merupakan hal baru juga telah dilakukan Perusahaan. Berikut program penerapan Manajemen Risiko tahun 2014:
The impelementation of risk management 2014 is a cycle of an activity series which has been planned at the beginning of the year. The implementation of risk based budgeting which is a new case has also been implemented by the company. below are the implementation program of risk management in 2014.
1. Penyusunan Risiko Korporat 2014 Sejak awal Triwulan I 2014 BSMM melaksanakan peningkatan akurasi profil risiko korporat dengan mengembangkan kriteria risiko melalui instrumen “Kertas Kerja”. Dengan instrumen ini dapat dideskripsikan secara semi-kuantitatif skala likelihood maupun skala dampak dari setiap risiko dengan mengacu sudut pandang korporat.
1. Corporate risk drafting 2014
BSMM juga melaksanakan Rapat-rapat koordinasi & pembahasan identifikasi beberapa risiko korporat sebagai tindak lanjut atas arahan Direksi berupa pembahasan identifikasi risiko keruntuhan bendungan.
BSMM also conducted a coordination meetings and identification discussion of several coroporate risk as a follow-up over the guidance of the board of directors in a discussion about the identification of the risk of dam collapse.
In the beginning of first quarter of 2014 BSMM conducted the improvement on corporate risk profile accuracy by developed risk criteria through “paper work” instrument. With this instrument it could be described in semi-quantitative the likelihood scale or the scale of impact of each risk with correspond to the corporate point of view.
Rapat koordinasi telah dilaksanakan sebanyak 5 kali pada tanggal 14 dan 26 Maret 2014 serta 10 dan 25 April 2014, dan menghasilkan 8 risiko keruntuhan bendungan sebagai berikut:
Coordination meeting has conducted 5 times in 14th and 26th March 2014 also 10th and 25th April 2014, and generated 8 risk the collapse of the dam
Identifikasi Risiko Keruntuhan Bendungan Risk identification of the collapse of the dam No
Nama Risiko | risk name
Level Risiko | risk level
1
Risiko Keruntuhan Bendungan Selorejo | The risk of the collapse of Selorejo Dam
7,28
2
Risiko Keruntuhan Bendungan Sengguruh | The risk of the collapse of Sengguruh Dam
1,38
3
Risiko Keruntuhan Bendungan Sutami | The risk of the collapse of Sutami Dam
6,74
4
Risiko Keruntuhan Bendungan Lahor | The risk of the collapse of Lahor Dam
1,46
5
Risiko Keruntuhan Bendungan Wlingi | The risk of the collapse of Wlingi Dam
4,13
6
Risiko Keruntuhan Bendungan Wonorejo | The risk of the collapse of Wonorejo Dam
2,28
7
Risiko Keruntuhan Bendungan Wonogiri | The risk of the collapse of Wonogiri Dam
9,50
8
Risiko Keruntuhan Bendungan Bening | The risk of the collapse of Bening Dam
1,76
Identifikasi risiko keruntuhan bendungan tersebut menggunakan Metode Pakar (Nominal Group Technique) yang melibatkan beberapa pejabat struktural lintas Unit di internal Perusahaan.
The risk identification of the collapse of the dam is used nominal group technique which is involved severeal structural officer across unit in the internal of the company. Corporate risk profile has stipulated by the finance and administration director on 20th August 2014 and reported to the supervisory board and risk committee through a department memo no KP. 037/UM/DAK/2014.
Profil Risiko Korporat telah ditetapkan oleh Direktur Administrasi dan Keuangan pada 20 Agustus 2014 dan dilaporkan kepada Dewas dan Komite Risiko melalui Memo Dinas no. KP. 037/UM/DAK/2014.
235
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Peta Risiko Korporat (Risk Map) Perum Jasa Tirta I 2014 5.00
20
Hasil Pemetaan/Evaluasi Risiko Korporat
22
4.00
2
5 11
7
16
3.00
likelihood
Dari peta gambar peta risiko dapat dievaluasi bahwa terdapat 22 risiko strategis korporat, yang terdiri atas 4 risiko korporat dalam level tinggi dan 18 risiko pada level sedang.
1 3 6
8 9
4
15 12 18 19
14 13 17
2.00
10
From the map of risk mapping above, it could be evaluated that there is 22 corporate strategic risk, consist of 4 corporate risk in a high level, and 18 risks in medium level.
21
1.00
0
1.00
2.00
3.00
4.00
The result of mapping/evaluation of the corporate risk
5.00
konsekuensi | consequences
Identifikasi Risiko dalam Level Tinggi Risk identification in a high level No.
Nama Risiko | risk name
L
D
LR
1.
Ancaman pendapatan yang hilang akibat produk hukum eksternal dan internal The threat of loss revenue for external and internal legal products
3,88
4,50
17,44
2.
Risiko rendahnya kolektibitas piutang usaha | The risk of low collectibility of payable trade
3,60
4,60
16,56
3.
1)
3,67
3,67
13,47
4.
1) Risiko kegagalan pengadaan barang dan jasa melalui E-Proc | The risk of failure of goods and service procurement via E-proc
2,80
4,80
13,44
Penurunan Kapasitas tampungan efektif waduk | The Decrease of reservoir effective capacity
Keterangan:
L= Likelihood
D= Dampak
LR= Level Risiko
2. Penanganan Risiko Korporat 2014
2. The management of corporate risk 2014
Beberapa langkah penanganan risiko korporat selama 2014 adalah sebagai berikut:
Several ways in managed a corporate risk during 2014 are among others:
1. Pada Triwulan II 2014, dilaksanakan penyusunan jadwal penanganan risiko oleh Risk Taking Unit untuk dianalisa menjadi Penanganan Risiko Korporat 2014.Pada 26 Juni 2014 melakukan penyusunan Rencana Penanganan Risiko Keruntuhan Bendungan dengan mengundang pakar internal.
1. In the second quarter of 2104, it has performed an drafting of risk handling schedule ny RTU to be analyzed became corporate risk handiling 2014. In 26th june 2014 performed a drafting risk handling plan of the collapse of the dam by invited internal expert
2. Pada Triwulan III 2014 telah disusun draft Laporan Penanganan Risiko Korporat dan sampai pada tahap review oleh pejabat yang berwenang.
2. In the third quarter of 2014, it has compiled a draft of corporate risk handling report and until in a review stage by the authorized official
3. Pada Triwulan IV 2014 Laporan Penanganan Risiko Korporat 2014 telah selesai disusun, dan dilaporkan kepada Dewan Pengawas melalui Surat Direksi No. KP.322.UM/DAK/2014 tanggal 7 Desember 2014.
3. In the fourth quarter of 2014 the corporate risk handling report 2014 has finished prepared and reported to the supervisory board through the decree of the director no. No. KP.322.UM/DAK/2014 on 7th December 2014.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
236
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
3. Pemantauan dan Penelaahan Risiko Korporat 2014
3. Monitoring and review of corporate risk 2014
Kegiatan Pemantauan dan Penelaahan Risiko Korporat 2014 merupakan lanjutan dari kegiatan Penanganan Risiko Korporat 2013. Laporan Pemantauan dan Penelaahan Risiko 2014 telah disampaikan kepada Ketua Dewan Pengawas melalui Surat Direksi No. KP.349/UM/DAK/2014 pada 30 Desember 2014.
The activity of monitoring and review of corporate risk 2014 is a continuation from the activity of monitoring and review 2013. The report of monitoring and review of corporate risk 2014 has submitted to the head of supervisory board through the letter of the director no. KP.349/UM/DAK/2014 on 30th December 2014.
4. Review Pedoman Manajemen Risiko
4. Review of risk management guideliness
Telah dilakukan review terhadap Pedoman Manajemen Risiko pada Triwulan II 2014. Hasil review tersebut terbit pada 29 April 2014.
It has conducted a review on the risk management guideliness in the second quarter of 2014. The resul of the review published on 29th April 2014.
5. Review Surat Keputusan Penunjukan Key Person
5. The review of key person appointment decree
Telah terbit Surat Keputusan Direksi No. KP.120/KPTS/ DU/2014 tentang Perubahan Key Person Untuk Manajemen Risiko Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I pada 11 Juli 2014.
It has issued a decree of the board of director no KP.120/KPTS/DU/2014 regarding the key person change for PJT I risk management on 11th July 2014. 6. The application of risk based budget
6. Penerapan Anggaran Berbasis Risiko Mekanisme penerapan anggaran berbasis risiko adalah sebagai berikut: Unit terkait melakukan identifikasi, analisa & evaluasi risiko investasi untuk menentukan profil resiko investasi unit
The mechanism of the application of risk based budget is as follows:
Related unit conduct indentification, analysis, and evaluation of investment risk to determine unit invesment risk profile.
Profil resiko investasi unit disampaikan kepada Tim Investasi, dan dilakukan analisa&evaluasi untuk menjadi Risiko Investasi Korporat
The unit investment risk profile submitted to the invesment team and conducted an analysis and evaluation to become a corporate investment risk.
Profil Risiko Investasi Korporat diajukan kepada Direksi untuk diusulkan dalam Rencana Investasi RKAP tahun berikutnya
Corporate investment risk profile proposed to the board of director to be suggested in RKAP investment draft for the upcoming year.
Setelah RKAP disetujui, disusun rencana penanganan risiko dan jadwal penanganan risiko
After RKAP agreed, the risk handling plan and risk handling schedule arranged.
Selanjutnya dilakukan Penanganan Risiko & Pemantauan Risiko
After that risk handling and risk monitoring is carried out.
Dilanjutkan dengan Pemantauan & Penelaahan Risiko
Continued with monitoring and risk research.
Upaya untuk mendukung penerapan anggaran berbasis risiko dilakukan dengan menyosialisasikan penerapan Anggaran Berbasis Risiko melalui memodinas KP. 070/ MD/BSMM/VII/2014 dan pembinaan kepada unit-unit dalam rangka penyusunan profil risiko investasi tahun 2015.
The effort to support the application of risk based budget performed by socialization through a memo department KP. 070/MD/BSMM/VII/2014 and develpoment onto units in order to the arrangement of investment risk profil 2015.
237
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI OLEH PERUSAHAAN, ANGGOTA DEWAN PENGAWAS, DAN/ATAU DIREKSI Alawsuit currently faced by the company, member board of trustee, and/or the board of director Perkara penting berkaitan dengan hukum yang dihadapi Perusahaan pada tahun 2014 sebanyak dua kasus, yaitu Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) yang diajukan oleh Perusahaan kepada pihak lain dan Gugatan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang diajukan oleh Pihak lain kepada Perum Jasa Tirta I.Perkara hukum tersebut sebagai berikut:
An important cases related with legal that faced by the company in 2014 is two cases, that are unlawful act suit which is propesed by the company to the other parties and a judicial state administrative lawsuit which is proposed by other parties to the PJT I. those lawsuit is as follows: CV Cut Nyak Putra unlawful act suit
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) CV Cut Nyak Putra Penanganan kasus Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) yang diajukan oleh Perum Jasa Tirta I kepada CV Cut Nyak Putra di tahun 2014 merupakan kelanjutan dari proses penanganan kasus hukum tahun 2013. Pada bulan Agustus tahun 2013, Perusahaan melakukan pelaporan secara pidana kepada Kepolisian Daerah Jawa Timur karena CV Cut Nyak Putra telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan menjaminkan bilyet giro (BG) yang tidak dapat dicairkan (kosong) untuk melakukan pembayaran atas hutangnya kepada Perusahaan. Seiring berjalannya waktu, Tim Penasehat Hukum Perusahaan menyarankan agar penyelesaian perkara difokuskan pada jalur perdata karena tanggung jawab pidana tidak dapat menghapus kerugian (termasuk piutang), sehingga pada tanggal 9 Mei 2013 Pelapor aatas nama Perum Jasa Tirta I mengirimkan surat pencabutan laporan kepada Polda Jatim. Penanganan piutang selanjutnya menggunakan jalur perdata, dimana PJT I menunjuk WINS&Partners Law Firm sebagai Tim Pengacara untuk penanganan gugatan perdata tersebut. Sidang Perdata telah digelar pada tanggal 19 November 2013 dengan acara mediasi, yang dilanjutkan dengan serangkaian sidang-sidang lainnya yang berlanjut di tahun 2014. Pada tanggal 15 Juli 2014, Pengadilan Negeri Malang mengeluarkan Putusan Pengadilan Negeri dengan Nomor 163/Pdt.G/2013/PN.Mlg yang menyatakan bahwa CV Cut Nyak Putra bersalah telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestatie)dan menghukum CV Cut Nyak Putra untuk membayar kewajiban, bunga, dan biaya perkara.
The handling of a unlawful act suit case which is proposed by PJT to the cv Cut Nyak Putra in 2014 is a continuation of the process of a law case in 2013. In August 2013, the company performed a crime report to the regional police of east java after cv cut nyak putra has conducted an unlawful act by pledged a bilyet giro which can not be redeemed to pay over its debt on the company. As time passes, the corporate lega advisor suggested that the case completion focused on civil path due to criminal responsibility could not remove loss (including debt), therefore in 9th may 2013 the rapporteur on behalf of PJT I sent a revocation case letter to the regional police of East Java. The handling of the debt afterward using civil path, where PJT I appointed WINS&Partners Law Firm as an advocaat team to handle the civil suit. The civil trial has held on 19th November 2013 with mediation, and continued with a sereis of trial which is took place in 2014. On 15th July 2014, Malang state court released an state court decree no.163/Pdt.G/2013/PN.Mlg stated that cv Cut Nyak Putra is guilty conducted a wanprestatie and punished cv Cut Nyak Putra paid the debt, interest, and fees. The state juducial lawsuit of Wisma Ijen
Gugatan Peradilan Tata Usaha Negara Wisma Ijen
Basic staple that became a proposition in a lawsuit state administrative on a state administrative court surabaya case no Perkara 83/G/2014/PTUN-SBY with the requisitionist nadjin zein badjabir or mohamma bin zein ali badjabir with the head of land office head of malang as a defendants and PJT I as II defendants intervention, is as follows.
Pokok - pokok yang menjadi dalil dalam gugatan tata usaha negara pada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya Nomor Perkara 83/G/2014/PTUN-SBY dengan Penggugat Nadjib Zein Badjabir atau Mohamad bin Zein bin Ali Badjabir dengan Kepala Kantor Pertanahan Kota Malang sebagai Tergugat dan Perum Jasa Tirta I (PJTI) sebagai Tergugat II Intervensi, adalah sebagai berikut:
The requisitionist stated as the valid owner of the land and building refer to certificate of property rights no 468 IV environment (former rights to Eigendom verponding 8496), which is located in Oro-Oro Dowo district (used to IV environment) Klojen sub-district, Malang city, province of East Java, as explained in letter of measuriing no: 515, dated 28th December1937,
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
238
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Penggugat menyatakan pemilik atas tanah dan bangunan yang sah berdasarkan sertifikat Hak Milik (SHM) No. 468 Lingkungan IV (bekas hak Eigendom verponding 8496), yang terletak di Kelurahan Oro-Oro Dowo (dahulu Lingkungan IV), Kecamatan Klojen, Kota Malang, Propinsi Jawa Timur, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No: 515, tertanggal 28 Desember 1937, tertulis atas nama Mohamad bin Zein bin Ali Badjabir, setempat dikenal sebagai Jalan Ijen No. 52 Malang; Penggugat menyatakan dibatalkannya Sertifikat atas nama Penggugat tidak didasari oleh perbuatan hukum pelepasan hak (baik itu jual beli, hibah dan lain-lain), sehingga pembatalan tersebut tidak sah dan keabsahan Sertifikat Hak Pakai No 48 (dahulu No. 9) Kelurahan Oro-oro Dowo (dahulu Lingkungan IV) tanggal 10 April 1972 tertulis atas nama Departemen PU dan Tenaga Listrik dipertanyakan. PJTI telah memberikan kuasa kepada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejaksaan Agung RI sebagai Jaksa Pengacara Negara untuk membela kepentingan hukum Perusahaan dalam perkara tersebut berdasarkan Surat Kuasa Direktur Utama PJT I Nomor : 01/SKK/DU/2014 tanggal 28 Mei 2014. Majelis Hakim PTUN Surabaya mengadili dan memutuskan Sertifikat Hak Pakai No 48 (dahulu No. 9) Kelurahan Oro-oro Dowo (dahulu Lingkungan IV) tanggal 10 April 1972 tertulis atas nama Departemen PU dan Tenaga Listrik batal berdasarkan Putusan No 83/G/2014/PTUN tanggal 15 September 2014. Perusahaan mengajukan banding atas Putusan PTUN Surabaya tersebut dan mengajukan memori banding kepada Pengadilan Tinggi TUN Surabaya melalui PTUN Surabaya tanggal 30 Oktober 2014 dan hingga akhir 2014 masih dalam proses. Dampak Perkara Hukum terhadap Perusahaan Dampak dua perkara hukum di atas terhadap kondisi Perusahaan adalah sebagai berikut: n Piutang Perusahaan kepada pihak lain segera dibayarkan n Gugatan pihak lain kepada pihak Perusahaan belum berdampak karena masih dalam proses pengadilan.
written on behal of mohammad bin zein bin ali badjabir, local road known as Ijen street no.52 Malang. The requisitionist stated that the cancellation of the certificate on behalf of the requisitionist did not constitute by legal action of rigth disengagement (whether it was purchase, benfaction, and others) thus the cancellation was not valid and the validity of the certificate of a use right no 48 (used to no.9) Oro-Oro Dowo districts (used to IV environment) dated 10th April 1972 written on behalf of the department of public work and electrical is questionable. PJT I has gave an authority to the young attorney general civil and state administrative of attoerney general of RI as a state prosecutor to defend the behalf of the company in the the case refer to the decree of the head of board director of PJT I no : 01/SKK/DU/2014 on 28th May 2014. The judge in state administrative court prosecuted and decided the certificate of a use right no 48 (used to no.9) Oro-Oro Dowo districts (used to IV environment) dated 10th April 1972 written on behalf of the department of public work and electrical aborted based on the decree no 83/G/2014/PTUN on 15th December 2014. The company proposed an appeal over the state administrative court of sruabaya decision and submit a memory appeal to the high court state administrative of Surabaya through the state administrative court of Surabaya on 30th October 2014 and until the late of 2014 is still in process. The impact of law cases against the company The impact of two cases above agains the condition of the company is as follows: n The debt of the company to the other party will be paid immediately. n Other parties lawsuit agains the company not yet had an impact because it is still in the judicial process.
Peninggian Spoil Bank Sedimen Waduk Sutami, Desa Sumber Petung, Karang Kates, Kabupaten Malang Elevation of sediment spoil bank in Sutami reservoir
239
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
SANKSI-SANKSI
Sanctions
Tidak terdapat sanksi administrasi yang dikenakan oleh otoritas terkait (perbankan, perpajakan, pengadilan, dan lainnya) kepada Perusahaan, dewan pengawas, dan direksi selama periode laporan tahunan
There is no sanction administration which is imposed to the related authority (banking, taxation, court, and others) to the company, supervisory board and the board of director during annual report period.
Penilaian BUMN Bersih Dalam rangka meningkatkan penerapan GCG baik secara administratif maupun substantif dan menciptakan BUMN yang bersih, serta bebas dari gratifikasi, fraud,& KKN, dilaksanakan Penilaian BUMN Bersih. Penilaian BUMN Bersih meliputi aspek Board Manual & GCG, Keteladanan, Pengendalian Gratifikasi, Transaksi Berdasarkan GCG, Pengelolaan SDM, Remunerasi, Pengadaan Barang & Jasa yang Fair dan Efisien, Transparansi dan Akurasi Laporan Keuangan, Sanksi yang Tegas, Standar Pelayanan Minimum, Whistle Blowing System, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), dan Komitmen Lain. Dasar hukum pelaksanaan Penilaian BUMN Bersih adalah Surat dari Kementerian BUMN No.: S-174/S.MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang Bantuan Pelaksanaan Survei Persepsi Tentang “BUMN Bersih, Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-05/MBU/2013 tanggal 30 September 2013 tentang Road Map Menuju BUMN Bersih, Surat Kementerian BUMN No. S-528/MBU.S/2013 tanggal 28 Oktober 2013 tentang BUMN Bersih, Nomor: S-684/MBU/2013 tanggal 12 November 2013 perihal Persiapan Survei Tahap I BUMN Bersih, dan Nomor: S-556/MBU/2013 tanggal 13 November 2013 perihal Kerangka Acuan Kerja Survei BUMN Bersih. Kegiatan Penilaian BUMN Bersih pada Perum Jasa Tirta I diawali dari Perum Jasa Tirta I menyatakan siap dan mendaftar menjadi BUMN Bersih kepada Kementerian BUMN, melalui Surat Nomor :KP.352/UM/DU/2013 tanggal 4 Oktober 2013 dan Surat Dewan Pengawas Nomor : S-20/ DW/X/2013 tanggal 30 Oktober 2013. Sebagai tindak lanjut, Perum Jasa Tirta I meminta pihak BPKP untuk melaksanakan penilaian BUMN Bersih di Perum Jasa Tirta I, melalui surat Nomor: KP.03/UM/DU/2014 tanggal 2 Januari 2014 perihal Permohonan Penilaian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bersih. Penilaian BUMN Bersih pada Perum Jasa Tirta I dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Timur, pada tanggal 17 Februari sampai dengan 14 Maret 2014, berdasarkan surat nomor: S-749/PW13/4/2014 tanggal 14 Februari 2014 tentang Penilaian BUMN Bersih pada Perum Jasa Tirta I. Klasifikasi hasil Penilaian BUMN Bersih adalah sebagai berikut: Hasil penilaian BUMN Bersih tahun 2014 PJT I termasuk dalam kriteria ”Cukup Berkomitmen” dengan skor Upaya Internal sebesar 6,54 dan skor Persepsi sebesar 7,29.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
240
Assessment of clean SOE In order to improve the gcg implementation both administrative or substantive and create a clean soe, also free from gratification, fraud, corruption collusion nepotism, conducted the assesment of clean soe. The assesment of clean soe include manual board aspect and gcg, exemplary, gratification control, gcg based transaction, human recource management, remuneration, procurement of goods and service which is fair and effcient, tranparency and financial report accuracy, firm sanctions, minimun standart service, whistle blowing system, reports of asset of the state organizers and other commitments. Legal base in enforcement of the assessment of clean soe is a decree of the minister of soe No.: S-174/S.MBU/2013 on 10th September 2013 regarding the clean soe, No: S-684/MBU/2013 on 12th November 2013 regarding the preparation of first survey of celan soe, and no: S-556/MBU/2013 on 13th November 2013 regarding a frame of work reverence survey of clean soe. The assesment activity of clean soe in PJT I started from PJT I stated ready and apllied to become a clean soe to the minister of soe, through a decree no: KP.352/UM/DU/2013 on 4th october 2013 and the decree of supervisory board no: S-20/ DW/X/2013 on 30th oct 2013. As a follow-uo, PJT I asked to the BPKP to implement the asessement of clean soe in PJT I, thorugh a dcree no: KP.03/UM/DU/2014 on 2nd January 2014 regarding application assesment of clean soe. The assessment of clean soe in PJT I conducted by the representative of BPKP of East Java province on 17th Februaryuntil 14 March 2014, refer to the decree no: S-749/PW13/4/2014 on 14th February 2014 regarding the assesment of clean soe in PJT I. Result classification of clean soe is as follows The result of clean soe 2014. PJT I include in a “fair coomitment” criteria with total score of the internal effort from 6,54 and perception score for 7,29.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Upaya Internal
Klasifikasi Penilaian BUMN Bersih Result classification of clean soe > 7,50
5,00 < X < 7,50
2,50 < X < 5,00
< 2,50
2,50 < X < 5,00
5,00 < X < 7,50
keterangan:
Berkomitmen | Commitment Cukup Berkomitmen | Fair Coomitment Kurang Berkomitmen | Lack of Commitment
< 2,50
> 7,50
Persepsi Perum Jasa Tirta I
Tidak Berkomitmen | No Commitment
Supervisi dan Evaluasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)
Supervision and evaluation of the criteria of excellent performance appraisal
Penilaian sebagai Evaluasi atas Implemetasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul ini dilaksanakan pada tanggal 3 s/d 9 Januari 2015, berdasarkan surat Sekretaris Kementerian BUMN nomor S-272/S. MBU/09/2014 tanggal 18 September 2014 tentang Evaluasi Implementasi KPKU Tahun 2014. Dalam surat ini disebutkan bahwa evaluasi menggunakan kriteria KPKU versi Tahun 2012, yaitu mengacu pada dokumen KPKU sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian BUMN melalui surat Sekretaris Kementerian BUMN no. S-153/S.MBU/2012 tanggal 19 Juli 2012 yang mengadopsi dan mengadaptasi “Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence”.
Appraisal as evaluation on the implementation of criteria of excellent performance appraisal conducted on 3rd-9th Jan 2015, in accordance with the decree of the secretar of minister of soe no S-272/S.MBU/09/2014 on 18th Sept 2104 regarding impelementation evaluation of supervision and evaluation of the criteria of excellent performance appraisal 2014. In the decree stated that the evaluation used a supervision and evaluation of the criteria of excellent performance appraisal criteria of 2012, which is refer to the supervision and evaluation of the criteria of excellent performance appraisal document as stipulated by the minister of soe through the decree of the mininster of soe no S-153/S.MBU/2012 on 19th July 2012 which is adopted and adapted “Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence”
Susunan Tim Evaluator mengacu pada surat Sekretaris Kementerian BUMN nomor S-272/S. MBU/09/2014 tanggal 18 September 2014 terdiri dari 3 evaluator eksternal dan 2 evaluator internal.
The structure of the vealuator team refer to the decree of the secretary of minister of soe no S-272/S.MBU/09/2014 on 18th September 2014 which is consist of 3 external evaluator and 2 internal evaluator.
Pelaksanaan Evaluasi mengambil tempat di Kantor Pusat Perusahaan (Jln. Surabaya 2A Malang – 65145) dan kunjungan lapangan ke Bendungan Karangkates dan Selorejo, serta Pemanfaat Jasa Air : PT PJB UP Brantas Karang Kates dan Selorejo, PDAM Unit Pujon, dan PT Ekamas Fortuna.
The evaluation implementation took place in corporate head office (Jln. Surabaya 2A Malang – 65145) and fiel visit to the Karangkates and Selorejo dam, also water service utilization : PT PJB UP Brantas Karang Kates and Selorejo and water drinking regional company of Pujo unit, and pt. Ekamas Fortuna.
Evaluasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) terdiri dari kategori Kepemimpinan, Perencanaan Strategis, Fokus Pelanggan, Pengukuran, Analisis, & Manajemen Pengetahuan, Fokus Tenaga Kerja, dan Fokus Operasi.
The evaluation of excellent performance appraisal criteria consist of leadership, strategic planning, customer oriented, measurement, analysis, knwoledge management, labor oriented, and operational oriented
Skor hasil KPKU tahun 2013 sebesar:
514,25
(good performance).
The result of supervision and evaluation of the criteria of excellent performance appraisal in 2013 is 514,25 (good performance)
241
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
242
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Pendahuluan
Preface
Untuk menyelaraskan peran Perum Jasa Tirta I dalam menjalankan fungsi bisnis, pemberdayaan masyarakat,dan keberlanjutan lingkungan, maka Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan/Corporate Sosial Responsibility (CSR). Perusahaan mengimplementasikan CSR dalam satu kesatuan strategis sesuai dengan dinamika, posisi, dan perkembangan Perusahaan. Perusahaan percaya bahwa implementasi CSR yang baik bisa menjaga kelancaran proses bisnis, mewujudkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, dan memberi kemanfaatan bagi peningkatan sosial-ekonomi masyarakat.
To harmonize the role of Perum Jasa Tirta I in running its business function, community empowerment, and environmental sustainability, hance the company implements Corporate Sosial Responsibility. The company implement CSR in one strategic unit along with the dynamics, position, and development of the company. The company believes that the implementation of good CSR will be able to maintain good business process, realize sustainable business growth, and give significance improvement in community socio-economic improvement.
243
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Kebijakan Umum
General Policy
Sebagai BUMN yang merupakan entitas bisnis sekaligus mengemban fungsi sosial, Perusahaan secara berkelanjutan terus menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan, taat hukum, menghargai karyawan dan keluarganya, pro-konsumen, dan senantiasa memberi manfaat ke masyarakat.
As an SOE that plays role as business as well as social entity, the company continue to apply environmentally friendly business practices, obedience to the law, appreciate employees and their families, pro-consumer, and constantly provides benefits to the community.
Perusahaan sebagai BUMN menjadikan Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN sebagai pedoman kebijakan di bidang tanggung jawab sosial perusahaan. Terdapat dua pasal yang menjadi dasar kebijakan, yaitu:
As an SOE the company take Enactment no.19/2003 about SOE as guidelines for Corporate Social Responsibility. There are two articles that becomes the policy base, which are:
Pasal 2 ayat (1) huruf e:
Article 2 paragraph (1)
Salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
Pasal 88 ayat (1) BUMN dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk keperluan pembinaan usaha kecil/koperasi serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN. Menteri BUMN sebagai pembina BUMN telah menerbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, yang juga menjadi acuan kebijakan bagi Perusahaan di bidang CSR. Di bidang yang terkait dengan tanggung jawab sosial aspek lingkungan, ketenagakerjaan, dan perlindungan konsumen, Perusahaan menjadikan regulasi terkait sebagai dasar kebijakan, di antaranya UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air, UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU Nomor 88 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, serta UU dan peraturan terkait lainnya. Secara umum, Perusahaan menerapkan kebijakan bidang CSR bertumpu pada empat aspek, yaitu:
One of the purposes and objectives of the establishment of state-owned companies are also active in providing guidance and assistance to entrepreneurs economically weak groups, cooperatives, and community.
Article 88 paragraph (1)
SOE can set aside a portion of net income for the purposes of fostering small businesses / cooperatives and community development around the SOE.
SOE Minister as SOE Supervisor has issued SOE Ministerial Regulation noPER-08/MBU/2013 dated September 10th 2013 regarding Fourth Changes of SOE Ministerial Regulation no PER-05/MBU/2007 dated April 27th 2007 about Partnership Program of SOE with Small Enterprise and Community Development Program that becomes a reference for the company in running their CSR. In the field associated with social responsibility in environmental, employment and consumer protection aspects, the company take some regulations as basic policy. Some of them are Enactment no 7/2004 about water resources, Enactment no 13/2003 about employment, also other enactments and regulations.
1. Pengelolaan Lingkungan yang Berkelanjutan
Generally, the company implement CSR policy based on these four aspects:
2. Pengembangan Sosial dan Ekonomi Masyarakat
1. Sustainable Environmental Management
3. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Ketenagakerjaan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
2. Development of Social and Economic Community
4. Perlindungan dan Pelayanan Prima kepada Konsumen.
3. Improvement of Health and Safety Management Quality 4. Protection and excellent service to the customer
Struktur dan Profil Pengelola CSR Dalam rangka mewujudkan pengelolaan program CSR yang berkualitas dan berkelanjutan, Perusahaan membentuk struktur organisasi personel untuk menanganinya. Penempatan personel di bidang tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor KP.162.1/KPTS/DU/2014
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
244
Profile and Structure of CSR Manager In order to create good and sustainable CSR program management, the company formed organizational structure to handle it. The placement of the personnel is based on Director’s Decree no KP.162.1/KPTS/DU/2014
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Struktur Organisasi pengelola CSR Perusahaan ditunjukkan dalam bagan sebagai berikut: The organizational structure of the company’s CSR Manager is shown in below diagram:
Direktur Administrasi & Keuangan Director of Administration & Finance
Kepala Biro pengembangan SDM & Umum Head of GA & HR Development Bureau
Kepala bagian perlengkapan, aset, umum & PKBL Head of Section of the utility, asset, GA & partnership and Community Development (CSR)
Profil Pengelola CSR CSR manager profile Leti Rohmulyawati Lahir di Bogor, 19 Juni 1960. Meraih gelar Sarjana Statistik dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Mengawali karir di sebagai staf bidang statistik di Pusat Data Kementerian Pekerjaan Umum hingga menjadi analis kebijakan pada Asisten Deputi Urusan Kelembagaan Usaha Konstruksi, Deputi Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum. Di Perum Jasa Tirta, karirnya dimulai sebagai sebagai staf bidang Biro Pengelolaan Data dan Laboratorium (2001-2012), staf Unit Layanan Pengadaan (2012-2013), kepala Bagian Program Biro Perencanaan (2013-2014), dan menjadi kepala bagian Perlengkapan, Aset, Umum dan PKBL sejak 2014 hingga sekarang.
Born in Bogor, June 19th 1960. Got her Bachelor Degree in Statistics from Institut Pertanian Bogor (IPB). Started her career as Statistic Division Staff on Data Center of Public Works Ministry, then Policy Analyst to Deputy Assistant of Institutional Affair of Construction Business, Construction Deputy, Ministry of Public Works. In Perum Jasa Tirta I, her career started as Data Management and Laboratory Staff (2001-2012), Procurement Service Unit Staff (2012-2013), Division Head of Planning Bureau (2013-2014), and as Head of section of Utility, Asset, General Affair and PKBL from 2014 up to now.
245
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Kebijakan Pendanaan
Financial Policy
Perusahaan mengalokasikan dana yang berasal dari sebagian laba untuk pelaksanaan CSR, khususnya yang terkait dengan pengembangan kemasyarakatan baik secara ekonomi maupun sosial. Pada 2014, dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) terdiri atas Rp 2.083,00 juta dan Rp 540,00 juta dana Program Bina Lingkungan. Kebijakan pendanaan ini taat pada aturan terkait PKBL dan telah disetujui dalam Rapat Pembahasan Bersama Perusahaan.
The company allocate some funds derived from its profit for CSR implementation, especially the one related to community development, economically and socially. In 2014, the company funds of Partnership and Environmental Development Program (PKBL) consist of Partnership Program funds Rp 2.083,00 million and Environmental Developmen Program funds Rp 540,00 million. This financial policy is related to PKBL rules and has been approved in company’s joint meeting.
Adapun pendanaan program CSR yang terkait dengan pengelolaan lingkungan berkelanjutan, ketenagakerjaan, dan perlindungan serta pelayanan kepada konsumen terintegrasi secara keseluruhan dalam aktivitas operasional Perusahaan. Metode Pelaksanaan Program Metode pelaksanaan program CSR pada empat aspek yang menjadi fokus kebijakan CSR Perusahaan mempunyai karakteristik sesuai masing-masing aspek yang dilatarbelakangi oleh: (1) kemampuan Perusahaan dalam hal aspek ketenagakerjaan dan pelayanan konsumen, (2) kondisi sosialbudaya dan ekonomi masyarakat untuk program pengembangan kemasyarakatan, serta (3) perkembangan lingkungan untuk aspek pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Penyesuaian terhadap latar belakang kondisi pada masingmasing fokus program CSR dimaksudkan agar pelaksanaan program bisa berjalan baik dan memberi manfaat optimal bagi para pemangku kepentingan. Audit Audit terhadap pengelolaan dana CSR Perusahaan dilakukan secara profesional bersama dengan audit laporan keuangan Perusahaan oleh Kantor Akuntan Publik. Unit kerja yang menangani CSR juga menyusun laporan rutin kepada Dewan Pengawas dan Direksi.Audit ini dilakukan untuk menjamin pelaksanaan CSR selalu transparan dan akuntabel.
Salah satu mitra binaan Program PKBL Perum Jasa Tirta I. One of refferal partner of Perum Jasa Tirta I
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
246
As for the funding of CSR programs related to maintainance of environmental sustainability, employment, and customer service and protection, they have been fully integrated to the company’s operational activity. Program Implementation Method Method of CSR implementation on four aspects as the company’s CSR policy foucus has characteristics that motivated by: (1) company abilities in terms of employment and customer service aspects (2) socio-culture and economic condition of the society that supports community development program, also (3) environmental development for sustainability environmental management aspects. Adjustment against the background condition of each CSR program focus is meant to make the program runs well and gives optimum benefits to the stakeholders. Audit The audit for CSR fund management profesionally conduct together with the audit for financial report by Public Accountant. Work unit that handle CSR also prepare routine report to the Board of Trustees and the Board of Director. It is performed to ensure the CSR implementation is transparent and accountable.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Hidup Social Responsibility on Living Environment Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan selalu memperhatikan aspek lingkungan untuk menjaga keberlanjutannya. Dalam kesehariannya Perum Jasa Tirta I sangat memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan, terutama lingkungan sungai sebagai aspek utama penentu keberhasilan bisnis Perusahaan.
Any activity carried out by the company always pays attention to keep up the sustainability of environment. Perum Jasa Tirta I routinely take care of environmental sustainability aspect, especially river, as the major aspect to determine company’s success.
Tanggung jawab Perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan, terutama lingkungan sungai, diwujudkan dalam berbagai program yang saling menunjang dengan aktivitas operasional Perusahaan sebagai pengelola sumberdaya air.
Company’s responsibilities in environmental sustainability, especially river, embodied in varius programs that mutually support company operation as water resources manager.
Untuk menjalankan program tanggung jawab sosial terhadap lingkungan hidup, Perusahaan senantiasa menjalin sinergi dengan sebanyak mungkin pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, instansi terkait, BUMN, swasta, maupun berbagai elemen masyarakat lainnya. Perusahaan juga mengambil kebijakan untuk menjamin setiap aktivitas operasional selalu menjaga kualitas lingkungan.
To run social responsibility program for living environment, the company continues to establish synergy with as many parties as possible; central government, regional government, related institution, SOE, private sectors, and other social elements. The company also make policy to ensure every operational activites always maintain environment quality.
Program Jaring Komunikasi Pemantauan Kualitas Air (JKPKA) sebagai edukasi lingkungan bagi pelajar SMA di Jawa Timur. JKPKA Program for environmental education for high school student in East Java
247
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Kegiatan patroli air dalam rangka pengendalian pencemaran Water patrol activities to control the water pollution
Program Program tanggung jawab sosial terhadap lingkungan yang dilaksanakan Perusahaan selama tahun 2014 antara lain sebagai berikut: a. Melakukan tindakan preventif pengendalian banjir dengan mengoperasikan bangunan sarana dan prasarana pengendali banjir dengan memasang alat telemeter yang memantau curah hujan dan debit air sungai serta memasang early warning system berbasis masyarakat yang akan memberikan informasi dini kepada masyarakat akan potensi banjir. b. Melakukan pemantauan kualitas air secara berkala untuk memastikan kualitas air dan melakukan antisipasi bila ada pencemaran, serta melakukan tindakan preventif kejadian pencemaran, antara lain dengan melaksanakan kegiatan program kali besih (prokasih), pembuatan struktur ekohidrolika penguat tebing sungai (suaka ikan kali Surabaya), serta pengelolaan dan pemanfaatan sampah kali Surabaya berbasis partisipasi masyarakat
program There are CSR program conducted by the company along 2014, among them are: a. Conduct preventive action on flood by operating flood control infrasructure building. The company has telemeter tool to monitor rainfall and river discharge. Besides, the company also put up the simple community-based early warning system that will provide the early information of potential flood to the citizens. b. Regular monitoring of water quality at regular intervals to to ensure its quality and anticipate the pollution, also take prventif actions such as Clean River Program (Prokasih), make ecohydraulic structure of river cliff (Surabaya river fish asylum), also make Surabaya river waste management based on society participation.
c. Melakukan patroli air untuk membantu para aparat berwenang dalam melakukan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang melakukan pencemaran air, antara lain patroli pencemaran air Kali Surabaya Tahap I & II yang pelaksanaannya bekerjasama dengan BLH Provinsi Jatim, KLH, Garda Lingkungan, dan Kominfo Provinsi Jawa Timur.
c. Water patrol to assist the authorities in conductiong law enforcement against the contaminants, e.g. Surabaya River water contaminants patrol round I & II in collaboration with BLH Provinsi Jatim, Ministry of Environment, Environmental Guards, and Kominfo Provinsi Jawa Timur.
d. Melakukan rehabilitasi dan pembersihan sarana dan prasarana pengairan secara berkala dan berkelanjutan
d. Rehabilitation and depuration of waterworks infrastructure sustainably and periodically.
e. Melakukan penghijauan disepanjang daerah aliran sungai dan kawasan prasarana pengairan (greenbelt)
e. Conduct replanting along the riverbanks area and the waterworks infrastructure (green belt).
f. Memberikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan yang dilakukan antara lain melalui kegiatan sosialisasi, kunjungan ke Laboratorium Kultur Jaringan, dan kegiatan Jaring-jaring Komunikasi Pemantauan Kualitas Air (JKPKA) yang berfungsi sebagai sarana edukasi pelestarian lingkungan.
f. Educating public about the importance of environmetnal conservation. The company owns Laboratory of Tissue Cuture and Webs of Communication Activites for Water Quality Monitoring (JKPKA) that serves as education facilities in environmental preservation. E.g. educating the society of Sambirejo village, Wuryanto district, Wonogiri, educating PATA tenant kiosk and customers of Brantas riverbanks Lengkong Baru, and workshop for Environmental Paralegal of Surabaya river.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan antara lain sosialisasi kepada masyarakat di Desa Sambirejo Kec. Wuryanto Kab. Wonogiri, sosialisasi terhadap penyewa kios PATA dan pemanfaat bantaran Kali Brantas Kanan Up-Stream Bendung Lengkong Baru, dan pemberian pelatihan Paralegal Lingkungan Kali Surabaya.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
248
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
g. Melakukan penebaran bibit ikan untuk menjaga keseimbangan ekologi perairan waduk. Pada tahun 2014 telah dilaksanakan penebaran bibit ikan sebanyak 593.000 bibit ikan di Bendungan Sutami, Lahor, Bening, Wonorejo, Selorejo, dan Wonogiri.
g. Fish-seedlings to keep the balance of water reservoir. In 2014, fish-seedlings of 593.000 seeds has conducted to keep the balance in Sutami, Lahor, Bening, Wonorejo, Selorejo and Wonogiri dams.
h. Penghematan penggunaan energi listrik, antara lain dengan menggunakan lampu hemat energi dan freon ramah lingkungan
h. Efficiency in electrical usage, e.g. energy saving lamp and environmental friendly freon
i. Penghematan penggunaan air dan kertas (paperless)
i. Efficiency in water and paper usage (paperless)
j. Memastikan semua kendaraan operasional telah lulus uji emisi.
j. Ensure all operational vehicle have passed emission test.
Standard dan Sertifikasi
Standard and Certification
Kegiatan pengelolaan sumberdaya air oleh Perum Jasa Tirta I dilaksanakan dengan berpedoman pada Standart ISO 9001:2008. Untuk Wilayah Sungai Brantas secara konsisten diterapkan sejak tahun 1997 sampai dengan saat ini dan untuk Wilayah Sungai Bengawan Solo mulai diterapkan sejak tahun 2010.
Water resources management activites of Perum Jasa Tirta I managed based on ISO Standard 9001:2008. It is consistently applied in Brantas river area since 1997 up to now and applied in Bengawan Solo river area since 2010.
Sertifikasi atas penerapan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001:2008 meliputi Design, Operation, and Maintenance of Water Resources and Infrastructure in Brantas River Basin and Bengawan Solo River Basin berlaku mulai 12 Mei 2012 sampai dengan 12 Mei 2015 oleh SGS Systems & Services Certification. Dengan memberlakukan sistem manajemen mutu ini diharapkan stakeholders mendapatkan pelayanan prima dari perusahaan.
Certification of application of quality management system ISO 9001:2008 based is consist of Design, Operation, and Maintenance of Water Resources and Infrastructure in Brantas river basn and Bengawan Solo river basin applied from May 12th 2012 to May 12th 2015 by SGS System & Services Certification. Byimposing quality management system, it is expected that stakeholders would get prime service from the company.
Komitmen dan Dampak Keuangan
Commitment and Financial Impact
Komitmen Perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan diwujudkan melalui penyediaan dana lingkungan yang secara langsung melekat dalam semua kegiatan usaha Perusahaan sebagai pengelola sumberdaya air.
Company commitment to maintain environmental sustainability is embodied through the provision of environmental funds in every business activities of the company as water resources management.
Program CSR bidang lingkungan hidup tersebut berdampak pada meningkatnya citra Perusahaan dan lancarnya operasional bisnis yang pada akhirnya mampu meningkatkan profitabilitas Perusahaan.
Living environment CSR program have impact in uplifting company’s image and the run of business operation, in which would likely to increase company’s profit.
Testimoni | Testimony
Ir. Djaka Ritamtama, MM Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Malang Head of Foresty Service, Malang Saya melihat Perum Jasa Tirta I mempunyai komitmen dan banyak melakukan langkah nyata untuk mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.Hal itu ditunjukkan dengan berbagai kegiatan pelestarian lingkungan yang dilakukan secara rutin. Semoga ke depan kegiatan-kegiatan tersebut terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. I saw Perum Jasa Tirta I have commitment and did lots of concrete moves to maintain water resources sustainably. It is shown by many environmental conservation activites that conducted regularly. Hopefully the activites’ quality and quantity will be continously improved.
249
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) Corporate Social Responsibility On Health And Safety Sumberdaya manusia (SDM) mempunyai peran vital untuk mewujudkan tujuan Perusahaan. Perusahaan mempunyai banyak instrumen kebijakan untuk menerapkan program tanggung jawab sosial terkait bidang ketenagakerjaan dan K3, di antaranya adalah Surat Keputusan Direksi (yang berlaku), peraturan Perusahaan (yang berlaku), dan Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku yang disahkan pada Februari 2014.
Human Resources (HR) has vital role in achieving company goals. The company has many policy instruments to implement Social Responsibility Programs related to employment and Health and Safety. Among them are the applicable Director’s Decree, applicable company regulations, and Code of Conduct that has legalized in February 2014.
Program Perusahaan melaksanakan sejumlah program tanggung jawab terhadap ketenagakerjaan dan K3 yang mengacu pada perundangundangan terkait serta peraturan lainnya yang relevan. Programprogram tersebut adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan Kesejahteraan Karyawan Dari segi materi,Perusahaan memastikan semua hak karyawan telah terpenuhi, yaitu gaji yang selalu berada di atas upah minimum kabupaten/kota di mana Perusahaan beroperasi, tunjangan hari raya, tunjangan cuti, jasa produksi, imbalan prestasi triwulanan, imbalan prestasi khusus, dan gaji ketiga belas. Manfaat lainnya yang diterimakan karyawan adalah jaminan sosial untuk kesejahteraan karyawan meliputi fasilitas perawatan kesehatan dan pengobatan (penggantian emolumen kesehatan), pelaksanaan general check up rutin (tahunan), pengikutsertaan karyawan pada program jaminan sosial yang meliputi Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), extra fooding (uang dan atau natura), dan pemberian bantuan umrah karyawan. Dari segi nonmateri, Perusahaan meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui pemenuhan berbagai fasilitas kegiatan ibadah, olahraga, dan kesenian, ruang laktasi bagi karyawan yang menyusui (nursery room), pemberian penghargaan karyawan (Satya Karya Karyawan Berprestasi, Satya Karya Sepuluh Tahun, Satya Karya Dua Puluh Tahun, Satya Karya Tiga Puluh Tahun, Karya Satya Purna Bhakti), pakaian kerja, dan jaminan cuti.
Program The company conduct several programs related employment and health and safety that refers to related enactment and other related rules. The programs are as follows: 1. Improvement of Employees Welfare In terms of material, the company ensure to fulfill all the rights of the employees, which are salary above minimum wage of every district, faith allowance, leave allowance, production service, quarter bonus, special bonus, and the 13th salary. Other benefits are social security for employees welfare covering health treatment and facility, routine general check-up (annual), social security for old-days benefit, accidental security, financial institution of pension fund (DPLK), extra fooding (fresh money or natura), and Omra travel for employees. In terms of non-material, the company improves employees welfare through the fulfillment of praying facility, sport and art, nursery room, employees awards, uniforms and leave assurance.
2. Mendukung Kebebasan Berserikat
2. Supporting Freedom to Unite
Perusahaan menjunjung tinggi hak karyawan untuk berserikat dengan mengakui keberadaan Ikatan Karyawan Jasa Tirta I (IKAJATI) yang terdaftar pada kantor Disnakertrans Kota Malang dengan nomor pendaftaran 002/468/IKAJATI/J.051/I/02 tanggal 10 Januari 2002 yang merupakan mitra strategis Perusahaan dalam mewujudkan cita-cita perusahaan.Perum Jasa Tirta I juga mempunyai Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang mengatur tentang peningkatan kualitas hubungan industrial antara manajemen Perusahaan dan Serikat Pekerja. Sinergi antara manajemen dengan pegawai semakin harmonis dan kuat dengan adanya PKB.
The company upholds the employees freedom to unite by acknowledging the Workers Union Jasa Tirta I (Ikajati I) that has registered in Malang Manpower and Transmigration Agency under registration number 002/468/IKAJATI/J.051/I/02 dated January 10th 2002, as a strategic partner to achieve company’s mission. Perum Jasa Tirta I also owns Mutual Work Agreement that set the rules about the improvement of industrial relationship quality between
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
250
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
3. Penyiapan Program Pensiun Perum Jasa Tirta I juga memperhatikan karyawan yang akan memasuki masa pensiun, yaitu dengan mengikutsertakan karyawan pada pelatihan pra-purna bhakti. Pada tahun 2014, sebanyak 19 karyawan mengikuti Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Pra Purna Bakti. Di samping itu, Perusahaan memberi jaminan yang layak kepada karyawan melalui skema jaminan sosial terkait pensiun oleh lembaga penyelenggara jaminan sosial. 4. Peningkatan Kapasitas Karyawan Perum Jasa Tirta I berkomitemen untuk meningkatkan kualitas pegawai yang merupakan aset berharga dan pilar penting dalam mewujudkan visi dan misi Perusahaan melakukan peningkatan kapasitas karyawan secara berkelanjutan melalui berbagai program, seperti pelatihan, pendidikan, workshop, dan beasiswa. Program tersebut mencakup pada dua hal, yaitu kompetensi dasar (hard compentencies) terkait teknis dan kemampuan fungsional pekerjaan (seperti pengelolaan sumberdaya air, tata kelola keuangan, pengelolaan limbah, dan sebagainya) serta kompetensi penunjang proses pekerjaan (soft competencies) seperti kepemimpinan, dan komunikasi. Pembahasan lebih detil terkait program peningkatan kapasitas karyawan bisa dilihat pada bab Sumberdaya Manusia. 5. Peningkatan Kualitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam setiap operasi bisnis, Perusahaan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan selalu patuh pada UU Ketenagakerjaan dan peraturan terkait lainnya yang mengatur pemenuhan kontrol alat pelindung diri dan alat-alat penunjang lainnya serta Prosedur Operasional Standar yang mengacu pada: a. Prosedur Penanganan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (QP/ PJT/12 “R3”)
management and United Labour that blend their synergy in harmony. 3. Preparation of Retirement Program Perum Jasa Tirta I also pays attention to those who enter the age of retirement by involving them in pre-retirement training. On 2014, there were 19 employees joined Entrepreneurship Workshop and Pre-retirement Management. Besides, the company also gives decent insurance through social security scheme related to social security agency. 4. Employees Capacity Improvement Perum Jasa Tirta I committed to improves the quality of human resources as valuable assets to realizing company’s vision and mission. The company also conducts training and education periodically to improve human resources quality, such as training, education, workshop, and scholarship. 5.Health and Safety Quality Improvement In every business operation, the company has prior concern on health and safety that based on Employment Enactment and other rules that set up the fulfillment of self protective instrument and other supplementary instruments and Standard Operational Procedure that based on: a. Handling Procedure of Health and Safety
b. Instruksi Kerja Penanganan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (QI/PJT/04).
b. Work Instruction of Handling Procedures on Health and Safety
Kebijakan dan program pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di lingkungan Perum Jasa Tirta I dapat disajikan dalam grafik berikut ini:
Policy on Health and Safety management program in Perum Jasa Tirta I has set up in below graphics:
Penggunaan alat Perlengkapan keselamatan kerja dalam kegiatan operasional perusahaan
The use of safety equipments in company operational activities.
251
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
No
Uraian
Keterangan
1.
Kebijakan (KPTS/SOP) K3 (KPTS / SOP) K3 Policies
KP.063/KPTS/DU/2013 tanggal 12 April 2013 tentang Perubahan susunan panitia / TIM di lingkungan Perum Jasa Tirta I yang salah satunya mengatur tentang tim pembinaan keselamatan & kesehatan kerja (K3). KP.063 / KPTS / DU / 2013 dated 12 April 2013 concerning the composition of the committee changes / TIM in the Perum Jasa Tirta I, one of which regulates the safety and health coaching team (K3). KP.180/KPTS/DU/2011 tanggal 29 Nopember 2011 tentang Perubahan Susunan Panitia / Tim Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). KP.180 / KPTS / DU / 2011 dated 29 November 2011 regarding the Change of Committee / Team Development Occupational Safety and Health (P2K3). Prosedur Penanganan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (QP/PJT/12 “R3”). Handling procedures Occupational Health and Safety (QP / PJT / 12 “R3”). Instruksi Kerja Penanganan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (QI/PJT/04). Work Instructions Handling Safety and Health at Work (QI / PJT / 04). KP.030/KPTS/DU/2014 tanggal 2/10/2014 tentang Perubahan ketentuan pemberian emolumen kesehatan bagi karyawan. KP.030 / KPTS / DU / 2014 dated 02.10.2014 on the amendment provisions emolumen provision for employee health.
2.
Pelatihan
Pelatihan Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja. Management System Occupational safety and health Training.
Training
Pelatihan Pemadam Kebakaran. Firefighting training. Pelatihan Bimbingan Teknis K3. Technical Assistance Training K3. Workshop Nasional K3. National Workshop K3. Workshop Nasional Sistem Manajemen K3. National Workshop Management System K3. Bimbingan Sertifikasi Teknisi K3 Kebakaran Type B. Fire Technician Certification Guidance K3 Type B. Bimbingan Teknis Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran. Technical Assistance Prevention and Fire Fighting. K3 Teknisi Listrik. K3 Electrical Technician. Pelatihan dan Simulasi Tanggap Darurat Serta Pemadam Kebakaran. Training and Emergency Response Simulation And Fire.
3.
Kegiatan Panitia Pembina K3 (P2K3)
Menyediakan peralatan dan perlengkapan K3. Provide equipment and supplies K3. Melakukan monitoring kondisi, jumlah dan standar peralatan K3. Monitoring conditions, the amount of standard equipment and K3. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan (general check up) setiap tahun. Carry out a medical examination (general check-up) every year. Pemeriksaan Konsistensi Penerapan K3 / Site Visit K3. Application Consistency examination K3 / Site Visit K3. Pemberian penggatian emolumen kesehatan karyawan. Provision of replacement emolumen employee health. Mengikutsertakan karyawan dalam program BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. BPJS program includes employees in Employment and Health BPJS. Pemasangan rambu anjuran / peringatan / larangan pada daerah rawan bahaya / kecelakaan. Installation of signs suggestion / warning / ban in areas prone to hazards / accident. Melakukan sosialisasi tentang kesadaran akan disiplin penggunaan peralatan dan perlengkapan K3. To disseminate awareness of the discipline on the use of equipment and supplies K3.
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
252
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Khusus terkait dengan intensitas program pelatihan K3 yang dilakukan bisa dilihat pada grafik berikut ini: Special for intensity of Health and Safety training program can be seen on below graphics:
Program Pelatihan K3 tahun 2012 - 2014 K3 Training Program in 2012-2014 5
program diklat | Training program
4 jumlah diklat K3 K3 Training
realisasi | realization
3 2 1 0
2012
2013
2014
tahun | year
Kinerja Program
Program Performance
Program peningkatan kualitas K3 mampu menekan tingkat kecelakaan kerja karyawan Perum Jasa Tirta I. Selama tahun 2014, hanya terjadi 1 (satu) kali kejadian kecelakaan kerja dalam klasifikasi luka ringan namun karyawan yang bersangkutan telah memperoleh pengobatan dan perawatan kesehatan sehingga dapat bekerja kembali.
Health and Safety qualiy improvement program have been able to reduce work accident of the employees on Perum Jasa Tirta I. Along 2014, there was only one work accident classified as minor injuries. The related employee has obtained health and care treatment so he has now able to get back to work.
Kesungguhan perusahaan dalam mendukung pelaksanaan program peningkatan K3 juga bisa dilihat dari konsistensi K3 dan ketersediaan alat pendukung sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut:
Company’s earn in supporting the implementation of Health and Safety improvement program can also be seen from Health and Safety consistency and the availability of supporting tools as shown on below table:
Kecelakaan Kerja Tahun 2012 – 2014 Table of Work Accident 2012-2014 Tahun | Year
Luka Ringan | Minor Injuries
Luka Berat | Major Injuries
Meninggal | Death
2012
1
0
0
2013
0
0
0
2014
1
0
0
Konsistensi K3 atas Ketersediaan Sarana dan Kelengkapan Kerja Tahun 2012-2014 Health & Safety Consistency on the Availability and Completeness of Working Tools year 2012-2014 SARANA & KELENGKAPAN KERJA Standar
Aktual
Konsistensi %
2012
2014
2003
99%
100%
2013
3519
3559
101%
100%
2014
4071
4418
109%
100%
Tahun
(kurang tingkat turnover)
253
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Target %
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Komitmen & Dampak Keuangan
Commitment & Financial Impact
Perusahaan mempunyai komitmen tinggi dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial terhadap ketenagakerjaan dan K3 yang ditunjukkan dalam berbagai program berkesinambungan yang telah digelar.
Company has fully committed in implementing social responsibility on Health and Safety that shows on many sustainability programs.
Perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa terpenuhinya seluruh hak karyawan dan kelancaran K3 dengan sendirinya akan mendukung proses bisnis Perusahaan dalam mencapai targetnya. Jika karyawan tidak terpenuhi haknya, tentu semangat kerjanya akan menurun. Demikian pula jika terjadi kecelakaan kerja juga akan memengaruhi operasional perusahaan. Sehingga, program ketenagakerjaan dan K3 ini jelas berdampak positif bagi kinerja bisnis Perusahaan.
The company also fully realized that fulfillment of employees rights and implementation of Health and Safety itself will support company’s business process on achieving its goals. The employees whose rights are not fulfilled will decrease his working spirit. Similarly, in case of work accident will also affect company’s operation. Therefore, employment and Health and Safety program clearly have positive impact on company’s business process.
Penggunaan alat perlengkapan keselamatan kerja dalam kegiatan operasional perusahaan The use of safety equipments in company operational activities. Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
254
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Pelanggan Corporate Social Responsibility on Customer Kepercayaan dan kepuasan pelanggan sangat menentukan keberhasilan bisnis Perusahaan. Karena itu, Perusahaan secara berkelanjutan terus melakukan peningkatan kualitas relasi kepada konsumen. Sesuai dengan Code of Conduct yang disahkan Dewan Pengawas dan Direksi pada Februari 2014, Perusahaan mengutaman kepercayaan dan kepuasan pelanggan dengan: 1. Menjual produk dan jasa sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan 2. Membuka layanan pelanggan dan menindaklanjuti keluhan pelanggan tanpa melakukan diskriminasi terhadap pelanggan 3. Melakukan promosi yang berkesinambungan secara sehat, adil (fair), jujur, tidak menyesatkan serta diterima oleh normanorma masyarakat. 4. Insan Perusahaan bertindak sebagai pelanggan dan pemasar (marketer) dengan memakai dan memasarkan produk dan jasa Perusahaan
Customer trust and satisfaction are very much determining the success of company’s business. Therefore, the company has sustainably make an ongoing improvement on relationship quality to the customers. Based on Code of Conduct acknowledged by Board of Trustees and Board of Directors on February 2014, the company gives priority on customer loyalty and satisfaction by: 1. Selling products and service in accordance with quality standard that has been set up. 2. Opening up customer service and following up customer complaints with no discriminations. 3. Doing sustainable, good, fair, honest and not misleading promotion that acceptable in society. 4. The employees act as customer and marketer by using and marketing company’s product and service.
Program Program
Sebagai pelaku usaha yang profesional, Perum Jasa Tirta I selalu memperhatikan isu-isu yang terkait dengan kepuasan konsumen dan menjamin semua prosesnya telah memenuhi syarat dan standart yang ditentukan. Untuk itu, Perusahaan mempunyai program sebagai berikut:
As a professional business, the company pays attention to the issues related to customer satisfaction and guarantees that every workflow has been eligible and has met the standards.
1. Memastikan kondisi kualitas semua produk yang dipasarkan telah melalui uji laboratorium.
1. Ensure the quality of every products through various types of laboratory test.
Perusahaan mempunyai banyak laboratorium untuk memastikan semua produk yang dipasarkan ke pelanggan telah memenuhi standar layak dan aman untuk digunakan pelanggan.
2. Kunjungan Rutin kepada Pelanggan
2. Regular visit to Customers
Untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan pemanfaat/ pelanggan, Perusahaan secara berkala melakukan kunjungan kepada pelanggan untuk meminta masukan terkait perbaikan pelayanan pada masa mendatang
3. Customer Gathering
3. Customer Gathering
Customer Gathering digelar untuk semakin mendekatkan relasi antara Perusahaan dan pelanggan guna peningkatan kualitas layanan di masa mendatang. Selain dalam bentuk pertemuan formal, program yang dilakukan adalah dengan menggelar pertandingan olahraga persahabatan dengan para pelanggan Perusahaan.
4. Sosialisasi Layanan Perusahaan
Perusahaan secara aktif memberikan sosialisasi kepada pelanggan mengenai kebijakan baru terkait perizinan dan tarif
255
The company owns several laboratories to ensure that every products delivered to the customers through safe standard operation. To maintain harmonious relationship with its customers, the company conduct a regular visit to every customers to gain some critics and advices to upgrade their services. Customer Gathering is held to maintain realtionship between company and customers to improve its service quality. In addition to formal meetings, company also held sports match with its customers.
4. Corporate Service Socialization The company actively socialize new policy to the customers regarding licensing and BPJSDA fare, problems of water allocation service, advice
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
BJPSDA, permasalahan pelayanan alokasi air, penyampaian saran terkait meter air dan tera ulang, serta pembahasan kegiatan manfaat langsung terutama untuk pelanggan Listrik.
regarding water meter and rematch tera, and disussion regarding direct benefit especially for electricity customers. 5. Additional Services
5. Pelayanan Tambahan kepada Pelanggan
Perusahaan memberi manfaat tambahan kepada pelanggan, misalnya dengan pembersihan sedimen dan sampah di intake pengambilan air yang dimiliki pelanggan.
6. Customers’ Complaint Handling
6. Penanganan Keluhan Pelanggan
Untuk meningkatkan kinerja pelayanan pelanggan, Perusahaan memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk mengajukan klaim atas kualitas, kuantitas, dan kontinuitas layanan air. Keluhan tersebut direspons oleh Perusahaan dengan solusi-solusi yang meningkatkan kualitas layanan di masa mendatang.
The company gives additional services to its customers, e.g. waste and sediment cleansing in customers’ water intake. To improve customer service performance, the company gives opportunity to the customers to submit claims for quality, quantitty, and continuity of water service. The complaints is responded with solutions to improve the company’s future quality.
Commitment & Financial Impact
Komitmen & Dampak Keuangan Komitmen Perusahaan dalam menjamin terlaksananya perlindungan dan pelayanan kepada konsumen telah diwujudkan dalam berbagai program dan dukungan pendanaan yang menyatu dalam keseluruhan operasional Perusahaan.
Company’s commitment to ensure the success of its protection and service to customers has been manifested in many programs and funding supports that integrated in company’s operational actions.
Program di bidang ini berdampak sangat positif terhadap kinerja Perusahaan karena mampu membuat pelanggan loyal terhadap Perusahaan. Sehingga dengan sendirinya bisa mendukung peningkatan kinerja keuangan Perusahaan.
The program has very positive impact to company’s performance as it is able to increase customer’s loyalty and support company’s financial performance.
Salah satu kunjungan kepada pelanggan PT Semen Gresik. Kegiatan kunjungan kepada pelanggan dilakukan secara rutin
Customer visit to PT Semen Gresik. The activity done regularly
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
256
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Testimoni | Testimony
Kami bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta I sudah cukup lama. Selama ini kerja sama berlangsung baik. Pihak PJT I cukup responsif untuk membantu kami.Pelayanannya cepat dan selalu bisa memberi solusi.Kami berharap pelayanan PJT I bisa terus ditingkatkan di masa-masa mendatang. We have been working together for long enough and last well so far. PJT I has been so responsive and always been solutive. We hope their service would be continously improve. Windu (PDAM Tulungangung) Pelanggan Perum Jasa Tirta I Customer of Perum Jasa Tirta I
Kami senang bisa bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta I. Kami menjadi pelanggan PJT I sejak lama. Sumber daya air untuk kebutuhan kami terpenuhi dengan baik.Jika ada masalah, pihak PJT I merespons dengan cepat. Semoga kerja sama antara PJT I dan para pelanggannya bisa terus terjalin dengan baik. We are delighted to cooperate with Perum Jasa Tirta I for a long time. Our needs of water resources needs has been well fulfilled. PJT I is quite responsive. Hopefully relationship between PJT I and its customers can be well-maintained.
Zainal A (Pabrik Gula Djombang Baru) Pelanggan Perum Jasa Tirta I Customer of Perum Jasa Tirta I
Tanggung Jawab Sosial kepada Pengembangan Masyarakat Social Responsibility For Community Development
Perusahaan melakukan upaya pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). PKBL turut memberi warna bagi dinamika pembangunan kapasitas masyarakat (community capacity building), baik dari aspek ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun keagamaan. Sebagai perusahaan yang lahir dan berkembang di tengah masyarakat, Perum Jasa Tirta I terus berupaya memberi kemanfaatan bagi masyarakat secara berkelanjutan.
The company made efforts in Community Development through Partnership and Environmental Development Program (PKBL). PKBL take parts in community capacity building, whether it is economic, social, culture, education and religion. As a company that born and grow in the society, Perum Jasa Tirta I continue to gives sustainable benefit to the people.
PKBL dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Adapun laporan keuangan terhadap pelaksanaan PKBL didasarkan pada Surat Edaran Nomor: SE-04/MBU.S/2007 tentang Pedoman Akuntansi PKBL-BUMN.
The implementation of PKBL is ruled by the Regulations of SOE Minister no. 05/MBU/2007 dated April 27 2007 concerning Partnership Program of SOE featuring Small Medium Enterprises and Environmental Development Program, and the accounting guidelines ruled by Form Letter no. SE04/MBU.S/2007 regarding Accounting Guidelines for PKBL-BUMN to be used as reference for Financial Reports.
257
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Program & Anggaran
Program & Budget
Program perusahaan dalam hal tanggung jawab sosial kepada masyarakat dibagi menjadi dua, yaitu:
Company programs in terms of Community Social Responsibility is divided into two:
1. Program Kemitraan
1. Partnership Program
Kemitraan dilaksanakan Perusahaan untuk membantu meningkatkan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terutama yang berada di sekitar lokasi Perusahaan. Bentuk program yang dijalankan adalah:
Partnership program carried out by the company is aimed to improve the compatitiveness of Small Medium Enterprise that located around where the company is in. The form of program runs are:
Penyaluran Pinjaman Modal Kerja
Distribution of Working Capital
Perusahaan memberikan pinjaman modal kepada UMKM yang dinilai layak dengan ketentuan yang berlaku. Pinjaman modal ini diharapkan bisa memperlancar operasional UMKM sehingga bisa terus tumbuh dan berkembang demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
The company gives working capital to SME that are considered feasible with the applicable regulations. Hopefully the loans would support the operational of SME to grow and develop the society welfare.
Pembinaan dan Pelatihan
Mentoring and Training
Pembinaan dan pelatihan diberikan kepada UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya. Jenis pembinaan dan pelatihan yang diberikan antara lain manajemen keuangan sederhana, diversifikasi produk, manajemen pemasaran, dan kepemimpinan.
Fasilitasi Promosi
Promotion Facility
Perusahaan memfasilitasi UMKM untuk berpromosi melalui pameran-pameran di sejumlah kota di mana Perusahaan ikut berpartisipasi. Fasilitasi promosi ini diharapkan bisa memperbesar dan memperluas jangkauan pemasaran UMKM yang menjadi mitra binaan Perusahaan.
Aktivitas salah satu mitra binaan PJT I Activities of one of PJT I referral partner
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
258
Mentoring and training are given to the SOE to improve their capacity. The types of metoring and training given are: simple financial management, product diversification, marketing management, an leadership. The company facilitate SME to promote their products through exhibitions in several cities where the company participated in. Hopefully this promotion tools could develop and expand their market.
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
Selama tiga tahun terakhir, Perusahaan telah menyalurkan dana untuk kegiatan program kemitraan sebagai berikut: For the past three years, the Company has distribute some funds for Partnership Program as stated below: Uraian | description
2012
2013
2014 (TW III) | quarter III
Penyaluran Pinjaman Modal Kerja | Distribution of Working Capital
2.57.300.000
2.033.000.000
1.603.000.000
Pembinaan dan Pelatihan | Mentoring and Training
125.500.000
115.000.000
12.875.213
2.702.800.000
2.148.000.000
1.615.875.213
Jumlah | Total
Dalam Rupiah | In Rupiahs
Dana Program Kemitraan dari tahun ke tahun terdapat kenaikan yang cukup signifikan disebabkan:
The significant increase of Partnership Program funds is caused by:
a. Angsuran pinjaman dikategorikan lancar dibanding tahun-tahun sebelumnya
a. Installment payment of the funds categorized smoother than the previous years.
b. Penyaluran kepada usaha kecil dilakukan sangat hati-hati dibentuk cluster (tanggung renteng) serta melibatkan perangkat desa atau tokoh masyarakat yang berpengaruh agar tidak menimbulkan pinjaman macet.
b. The distribution on SME conducted very carefully in the form of cluster and involved public figures to avoid bad credit.
c. Adanya proaktif dari pengeola PKBL untuk selalu memonitor angsuran dan teguran bagi yang menunggak, kunjungan langsung dan tatap muka.
c. Proactive movement from PKBL management to always monitor the installment and warning for those who have bad credit and direct visit.
d. Bekerjasama dengan lembaga pendidikan untuk melakukan pembinaan dan monitoring terus menerus agar tidak terlambat pembayarannya.
d. Cooperate with education educational institution to conduct mentoring and continous monitoring to avoid bad credit
e. Perkembangan jumlah mitra binaan selama tiga tahun terakhir sebagai berikut:
e. The progress of referral partners in the last three years are:
Hingga akhir 2014, Perum Jasa Tirta I telah menyalurkan pinjaman modal kerja kepada 152 mitra binaan, sehingga sejak berjalannya PKBL, secara kumulatif terdapat 2.307 mitra binaan Perusahaan. Semakin banyaknya menunjukkan semakin besar pula dampak penyerapan tenaga kerja yang dihasilkan oleh para mitra binaan Perusahaan.
By the end of 2014, Perum Jasa Tirta I has distributed capital loans to 152 referral partners. Since the beginning of PKBL, accumulatively there are 2.307 referral partners of the company. It shows the impact of labor force made by the referral partners.
Perkembangan Jumlah Mitra Binaan Perusahaan The progress of total referral partners Tahun | Year
2012
2013
2014 (TW III) | quarter III
Mitra Binaan | Referral Partners
286
206
152
Kumulatif Mitra Binaan | Cummulative of Referral Partners
1949
2155
2307
Program Bina Lingkungan
Environmental Development Program
Perusahaan juga melaksanakan Program Bina Lingkungan untuk mewujudkan daya dukung lingkungan sosial-kemasyarakatan yang baik baik melalui bantuan bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana dan sarana umum, sarana ibadah, dan pelestarian alam. Pelaksanaan Program Bina Lingkungan bisa langsung dalam bentuk bantuan penyaluran dana maupun peralatan/bahan material disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penerima bantuan.
The company also conducted Environmental Development Program to embodied better socioeconomic support on environment through natural disaster relief, education and training, praying facilities, and natural conservation. The implementation of Environmental Development Program could be directly in the form of funds or material and tools, adjusted to the needs of the receiver.
259
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Berikut adalah tabel realisasi akumulasi penyaluran dana Program Bina Lingkungan: Below are table of Realization Accumulation of Distribution Environmental Development Funds:
Realisasi Akumulasi Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Tahun 2013-2014 Uraian | commentary Bantuan Bencana Alam
2014 (TW III) 2014 3rd quarter
2013 Disaster Relief
Bantuan Pendidikan dan / atau pelatihan Education assistance and / or training Bantuan Peningkatan Kesehatan Aid Health Improvement Bantuan Pengembangan Prasarana dan / atau Sarana Umum Infrastructure Development assistance and / or Public Facilities Bantuan Sarana Ibadah Help Worship Facilities Bantuan Pelestarian Alam Help Conservation of Nature Bina Lingkungan BUMN Peduli*) Community Development SOE Care Jumlah
115.118.000 533.745.000 166.500.000 1.828.967.000 74.550.000 260.222.000 2.979.102.000
Akumulasi 2014 (TW III) 2014 3rd quarter accumulation
72.500.000
187.618.000
10.000.000
543.745.000
13.000.000
179.500.000
80.000.000
1.908.967.000
125.000.000
199.550.000
-
-
-
260.222.000
300.500.000
3.279.602.000
*)Sesuai PER-20/MBU/2012 BUMN Peduli Sudah Ditiadakan/Dihapus Komitmen dan Dampak Keuangan
Commitment and Financial Impact
Komitmen Perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat terus ditingkatkan sesuai kemampuan Perusahaan dan aturan yang berlaku. Hal tersebut menunjukkan komitmen Perusahaan untuk terus meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Company’s commitment in social responsibility for society is continously improve according to company’s ability and rules. It shows company’s commitment to always improve sustainable socioeconomic welfare of the society.
Pelaksanaan program ini berdampak positif secara tidak langsung terhadap keuangan Perusahaan, yaitu terciptanya relasi yang harmonis antara Perusahaan dan masyarakat yang dengan sendirinya bisa mendukung terciptanya iklim bisnis yang kondusif dan menguntungkan Perusahaan.
The implementation of this program has indirect positive impact to company’s financial, that is harmonious relationship between company and society that would be able to support the condusive business climate and make profit for the company.
Testimoni | Testimony Saya bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar Perum Jasa Tirta I. Dengan menjadi mitra binaan, saya tidak hanya mendapatkan pinjaman modal Barokah lunak, tapi juga pelatihan dan pendampingan yang bermanfaat untuk pengembangan usaha saya.
Perum Jasa Tirta I cukup banyak membantu pengembangan usaha kami sebagai mitra binaan. Saya mendapat dukungan modal dan pelatihanpelatihan. Keluarga besar PJT I juga banyak menjadi konsumen saya.Saya Pitono bersyukur usaha bisa terus berkembang, omzet meningkat dari waktu ke waktu.
I am proud to be a part of Perum Jasa Tirta I big family. As a referral partner, I get financial loan, also training and mentoring that is useful for my business development.
Perum Jasa Tirta I has been quite helpful in developing our business as a referral partner. I got financial loan and trainings. Big family of PJT I are mostly become my customers. I thank God my business can continue to grow and my profit steadily increase.
Mitra Binaan Perum Jasa Tirta Perum Jasa Tirta I referral partner
Mitra Binaan Perum Jasa Tirta Perum Jasa Tirta I referral partner
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
260
Perusahaan Umum Jasa Tirta I Financial Statement and Independent auditor’s report as of december 31st 2014
Lampiran
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I FINANCIAL STATEMENT AS OF DECEMBER 31ST 2014
THIS ACCOMPANYING FINANCIAL STATEMENT IS COMPILED BY MANAGEMENT OF PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENTS)
DAFTAR ISI (CONTENTS) Halaman (Page) . Surat Pernyataan Direksi
Board of Directors' Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor's Report
Laporan Keuangan Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Financial Statements December 31, 2014 And 2013
Laporan Posisi Keuangan ...................................
1
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif .....................
3
Comprehensive Income Statement
Laporan Perubahan Ekuitas ..............................
5
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas .................................................
6
Cash Flows Statement
Catatan Atas Laporan Keuangan ...................
8
Notes to the Financial Statements
1
INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I LAPORAN POSISI KEUANGAN
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
KETERANGAN
(Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
CATATAN
2014
2013
NOTES
(Rp)
(Rp)
EXPLANATION
Aset
Asset
Aset Lancar
Current Assets
- Kas Dan Setara Kas
2d, 5
181.276.730.995,00
3, 6
26.514.299.347,00
7
2.125.000.000,00
8
42.136.804.712,00
- Persediaan
2g, 9
1.342.902.542,00
- Pembayaran Dimuka
2h, 10
2.248.827.432,00
- Piutang Usaha - Piutang Lain-lain
203.008.546.534,00 - Cash and Cash Equivalents 28.041.140.667,00 - Accounts Receivables 2.850.000.000,00 - Other Receivables
- Pendapatan Yang
- Accrued Revenue
Akan Diterima
Sub Jumlah Aset Lancar
255.644.565.028,00
Aset Tidak Lancar
-
- Penyertaan
2k, 11
- Harga Perolehan
2i, 12
5.574.240.894,00
33.745.709.174,00 1.117.333.508,00 - Inventories 755.891.593,00 - Prepayment 269.518.621.476,00 Sub Total Current Assets - Non Current Assets 5.574.240.894,00 - Long Term Investment - Acquisition Cost of
Aset Tetap
Fixed Assets
- Tanah
56.137.522.968,00
26.626.356.729,00
- Land
- Bangunan dan Gedung
- Buildings
33.600.021.613,00
27.002.308.041,00
- Jalan dan Jembatan
447.414.034,00
447.414.034,00
- Roads and Bridges
- Jaringan dan Instalasi
900.816.565,00
900.816.565,00
- Network and installation
- Bangunan Sarana
- Facilities and
dan Prasarana
Infrastructure of
Sumber Daya Air (SDA)
16.419.565.377,00
13.387.976.967,00
Water Resources (SDA)
- Alat Berat dan
- Heavy Equipment and
Kendaraan
66.612.079.717,00
52.748.957.717,00
Vehicles
- Peralatan Sipil dan
- Civil and Workshop
Bengkel
32.747.791.427,00
28.942.942.789,00
Equipment
- Peralatan Kantor
- Office and
dan Rumah Tangga
8.226.107.005,00
7.205.744.805,00
5.607.619.707,00
3.501.324.625,00
Perolehan
220.698.938.413,00
160.763.842.272,00
Akumulasi Penyusutan
(94.441.007.223,00)
(82.678.010.361,00)
Household Equipment
- Aset Tetap Dalam
- Construction In Progress
Pelaksanaan Sub Jumlah Harga
Sub Total Cost Accumulated Depreciation
Penurunan Nilai Aset Tetap Nilai Buku Aset Tetap - Aset Pajak Tangguhan
2v, 3, 13
(22.192.333,00)
(7.791.208,00)
Impairment of Fixed Assets
126.235.738.857,00
78.078.040.703,00
Book Value of Fixed Assets
9.112.325.723,00
9.678.726.581,00 - Deferred Tax Assets
- Aset Tidak Digunakan Dalam Operasi - Aset Lain-Lain
- Asset Non Productive 14 2m, 15
274,00 2.137.202.695,00
274,00 443.803.892,00 - Other Assets
Sub Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Sub Total Noncurrent 143.059.508.443,00 398.704.073.471,00 -
93.774.812.344,00 Assets 363.293.433.820,00 TOTAL ASSETS -
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan See accompanying notes to financial statements which are integral part of these financial statements 1
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I LAPORAN POSISI KEUANGAN
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
KETERANGAN
(Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
CATATAN
2014
2013
NOTES
(Rp)
(Rp)
EXPLANATION
Liabilitas Dan Ekuitas
Liabilities and Equity
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
- Liabilitas Usaha
16
23.288.587.400,00
17
1.180.318.945,00
2v, 18
5.480.047.104,00
19
10.273.820.523,00
33.053.315.573,00 - Account Payable
- Pendapatan Diterima
- Unearned Revenue
Dimuka - Liabilitas Pajak
647.547.339,00 10.375.779.865,00 - Tax Liabilities
- Liabilitas Jangka Pendek
- Other Current Liabilities
Lain-Lain
12.899.420.550,00
Jumlah Liabilitas Jangka
Total Current Liabilities
Jangka Pendek
40.222.773.972,00
56.976.063.327,00
Liabilitas Jangka Panjang
Long - Term Liabilities
- Liabilitas Imbalan Pasca
- Post-Retirement Benefits
Kerja - Liabilitas Jangka Panjang L
20
9.235.466.959,00
21
0,00
7.881.476.826,00
Obligation
3.063.060.000,00 - Other Long - Term Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka
Total Long - Term Liabilities
Panjang
9.235.466.959,00
Jumlah Liabilitas
49.458.240.931,00
10.944.536.826,00 67.920.600.153,00 Total Liabilities
Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Ditetapkan Statusnya (BPYBDS)
- Government assistance being 0,00
0,00
Ekuitas
unsettled his status ( BPYBDS )
Equity
- Modal
22
- Modal Awal
- Capital 15.000.000.000,00
15.000.000.000,00
- Initial Capital
16.701.250.047,00
16.701.250.047,00
31.701.250.047,00
31.701.250.047,00 Sub Total Capital
- Penyertaan Modal
- Goverment Capital
Negara (PMN) Sub Jumlah Modal - Saldo Laba
2o, 2p, 23
- Retained Earnings
- Cadangan Umum
48.304.719.887,00
48.304.719.887,00
- General Reserves
- Cadangan Tujuan
202.075.863.733,00
153.412.026.063,00
- Purpose Reserves
- Laba Tahun Berjalan
67.163.998.873,00
61.954.837.670,00
- Income For the year
Sub Jumlah Saldo Laba
317.544.582.493,00
263.671.583.620,00 Sub Total Retained Earnings
Jumlah Ekuitas
349.245.832.540,00
295.372.833.667,00 Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
398.704.073.471,00
TOTAL LIABILITIES 363.293.433.820,00 AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan See accompanying notes to financial statements which are integral part of these financial statements
2
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I LAPORAN LABA - RUGI KOMPREHENSIF
COMPREHENSIVE INCOME STATEMENT
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
FOR THE YEARS ENDED
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
KETERANGAN Pendapatan Usaha
(Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
CATATAN
2014
2013
NOTES
(Rp)
(Rp)
EXPLANATION
2q, 24
Operating Revenues
- Jasa Pengusahaan
- Services Of
Sumber Daya Air
283.291.849.963,00
298.320.169.259,00
- Jasa Pengusahaan Non Non Sumber Daya Air
36.693.130.245,00
Jumlah
319.984.980.208,00
Beban Usaha
Water Resources - Services Of
34.305.179.569,00
Non Water Resources
332.625.348.828,00 Total
2q, 25
Operating Expenses
- Jasa Pengelolaan
- Services Of Water
Sumber Daya Air
Resources Management
- Beban Pengelolaan
- Expense of Water
Sumber Daya Air
165.162.188.000,00
160.903.318.439,00
Resources Management
- Beban Pengelolaan
- Expense Of Water
Operasional Sumber
Operational Management
Daya Air
1.325.492.960,00
1.488.103.633,00
Resources
- Beban Overhead
- Overhead Expense of
Kantor Pengelola Jumlah
57.309.445.281,00
56.861.413.363,00
223.797.126.241,00
219.252.835.435,00
Management Office Total
- Jasa Pengelolaan Non
- Operational expense
Sumber Daya Air
Of Non Water Resources
- Beban Operasional
- Operating Expense Of
Non Sumber Daya Air - Beban Overhead Jumlah
24.140.655.986,00
23.180.472.168,00
2.044.886.965,00
1.960.292.318,00
26.185.542.951,00
Jumlah Beban Usaha
249.982.669.192,00
Laba Usaha
70.002.311.016,00
Non Water Resources - Overhead Expenses
25.140.764.486,00
Total
244.393.599.921,00 Total Operating Expenses 88.231.748.907,00 Operating Profit
Pendapatan (Beban) Lain
Income (Expenses) Other
Lain
26
- Pendapatan Jasa Bank/
- Interest Income
Giro
13.036.313.163,00
8.021.311.519,00
6.624.304.016,00
0,00
(540.000.000,00)
0,00 - Social Responsibility Expense
- Pemulihan penyisihan
- Recovery of allowance
Kerugian Piutang - Beban Tanggung Jawab Sosial - Beban Penyisihan Piutang
0,00
- Lain- Lain
(3.395.931.632,00)
Jumlah
15.724.685.547,00
(10.967.657.691,00) - Bad Debt Expense (280.280.731,00) - Other (3.226.626.903,00) Total
Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi Laba Sebelum Pajak Penghasilan
for doubtfuil account
Net Income (Loss) of 27
0,00
0,00 Associated Companies Profit before Tax
85.726.996.563,00
85.005.122.004,00
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan See accompanying notes to financial statements which are integral part of these financial statements 3
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I LAPORAN LABA - RUGI KOMPREHENSIF
COMPREHENSIVE INCOME STATEMENT
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
FOR THE YEARS ENDED
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
KETERANGAN
(Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
TAHUN 2014
TAHUN 2013
CATATAN
(JANUARY 1, -
(JANUARY 1, -
NOTES
DECEMBER 31, 2014) (Rp)
DECEMBER 31, 2013) (Rp)
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
EXPLANATION
Benefit (Expense) 2v, 28
- Pajak kini
Income Tax 16.970.276.750,00
- Pajak kini - final
481.143.190,00
- Pajak tangguhan
566.400.858,00
22.448.169.750,00 - Current tax 333.570.277,00 - Current tax - Final (4.231.449.150,00) - Deferred tax
Jumlah Beban Pajak
Total Income Tax Expense
Penghasilan Laba Setelah Pajak
18.017.820.798,00
18.550.290.877,00
67.709.175.765,00
66.454.831.127,00 Profit after Tax
Pendapatan Komprehensif Lain
Other Comprehensive 2r, 29
Pajak Penghasilan Terkait
(726.902.524,00) 181.725.632,00
(5.999.991.276,00) Income 1.499.997.819,00 Income Tax Related
Pendapatan Komprehensif
Other Comprehensive
Lain Tahun Berjalan
Net Income Current Year
Setelah Pajak Terkait
(545.176.892,00)
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
67.163.998.873,00
(4.499.993.457,00) After Tax Related 61.954.837.670,00
Total Comprehensive Income Current Year
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan See accompanying notes to financial statements which are integral part of these financial statements
4
1.3). Laporan Perubahan Ekuitas
1.3. Statements of Changes in Equity PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
FOR THE YEARS ENDED
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
KETERANGAN
(RETAINED EARNINGS) SUDAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
BELUM DITENTUKAN
NOTES
(INVESTMENTS
(ALREADY SPECIFIED USE)
PENGGUNAANNYA
TOTAL
CADANGAN TUJUAN (NOT REQUIRED USES)
EQUITY
1.5.5.19 1.5.5.19
- Cadangan Tujuan - Laba Bersih Tahun Berjalan - Saldo per 31 Desember 2013 1.5.5.19
CAPITAL STATE)
CADANGAN UMUM
(Rp)
(GENERAL RESERVES)
(PURPOSE RESERVES)
(Rp)
(Rp)
31.701.250.047,00
48.304.719.887,00
- Saldo per 31 Desember 2014
101.957.301.242,00
(Rp)
EKUITAS
59.404.702.069,00
0,00
0,00
51.454.724.821,00
0,00
0,00
0,00
31.701.250.047,00
48.304.719.887,00
153.412.026.063,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
61.954.837.670,00
(61.954.837.670,00)
241.367.973.245,00 - Initial Capital (7.949.977.248,00) - Distribution of Profits
(51.454.724.821,00) 61.954.837.670,00 61.954.837.670,00
(13.291.000.000,00)
EXPLANATION
(Rp)
(7.949.977.248,00)
- Setoran Dividen BUMN Tahun Buku 2013 - Laba Bersih Tahun Berjalan
JUMLAH
NEGARA
- Pembagian Laba
- Cadangan Tujuan
SALDO LABA
MODAL CATATAN
- Modal Awal
- Pembagian Laba
PENYERTAAN
0,00
0,00
- Purpose Reserves
61.954.837.670,00 - Net Income For the Year 295.372.833.667,00 - Balance at December 31, 2013 0,00 - Distribution of Profits 0,00
- Purpose Reserves
of State (13.291.000.000,00) - Dividend Enterprises for 2013
Owned
0,00
0,00
0,00
67.163.998.873,00
31.701.250.047,00
48.304.719.887,00
202.075.863.733,00
67.163.998.873,00
349.245.832.540,00 - Balance at December 31, 2014
5.209.161.203,00
53.872.998.873,00
-
-
67.163.998.873,00 - Net Income For the Year
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan See accompanying notes to financial statements which are integral part of these financial statements
5
1.4. Laporan Arus Kas
1.4 Cash Flow Statement PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I
LAPORAN ARUS KAS
CASH FLOW STATEMENT
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
FOR THE YEARS ENDED
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
KETERANGAN
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
TAHUN 2014
TAHUN 2013
(JANUARY 1, -
(JANUARY 1, -
EXPLANATION
DECEMBER 31, 2014) DECEMBER 31, 2013) (Rp) (Rp)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi - Laba (Rugi) Bersih Sebelum Pajak
Cash Flows from Operating Activities 85.005.122.004,00
79.005.130.728,00 -Profit (Loss) before Tax
dan Pos Luar Biasa -Adjustments to reconcile net income (loss) to net cash from operating activities :
- Penyesuaian untuk merekonsiliasi menjadi kas bersih dari aktivitas operasi : - Penyusutan Aset Tetap
11.769.533.930,00
- Amortisasi Aset Takberwujud
12.092.256.356,00 - Depreciation of Fixed Assets
120.435.774,00
10.968.843,00 - Amortization of Intangible Assets
- Koreksi Akumulasi Penyusutan
- Adjustments to Accumulated (6.537.068,00)
Aset Tetap - Pendapatan Jasa Bank/Giro
13.036.313.163,00
- Penyisihan piutang usaha
(6.624.304.016,00)
- Cadangan Tantiem
0,00
Depreciation of Fixed Assets
8.021.311.519,00 - Interest Income 10.967.657.691,00 - Allowance For Bad Debt
1.650.000.000,00
1.696.000.000,00 - Tantiem Provision
Kerja
1.353.990.133,00
3.056.942.368,00
Jumlah
106.304.553.920,00
- Cadangan Imbalan Pasca
- (Kenaikan) penurunan aset lancar :
- Provision of retirement
-(Increase) assets:
dalam
- Piutang Usaha
8.151.145.336,00
- Piutang Lain-lain
benefits
114.850.267.505,00 Total decrease
in
current
(4.579.747.839,00) - Accounts Receivables
725.000.000,00
150.000.000,00
- Pendapatan Yang Akan
- Other Receivables - Accrued Revenue
Diterima
(8.391.095.538,00)
- Persediaan
(7.273.941.435,00)
(225.569.034,00)
155.126.616,00
- Uang muka
(571.173.142,00)
2.620.393.108,00
- Beban Dibayar Dimuka
(921.762.697,00)
- Pembayaran Dimuka
- Inventories - Prepayment
(71.920.736,00)
Jumlah (kenaikan) penurunan dalam aset lancar
(1.233.455.075,00)
(9.000.090.286,00)
- Liabilitas Pajak
current assets -Increase (Decrease) liabilities:
(9.764.728.173,00)
- Pendapatan Diterima Dimuka
- Prepaid Expenses Total (increase) decrease in
- Kenaikan (Penurunan) dalam kewajiban jangka pendek : - Liabilitas Usaha
- Cash Advance
in
current
(12.941.406.094,00) - Account Payables
532.771.606,00
8.275.116,00
(4.895.732.761,00)
3.175.338.832,00
(2.579.600.027,00)
3.742.807.768,00
- Liabilitas jangka pendek
- Unearned Revenue - Tax Liabilities - Other Current Liabilities
lain-lain Jumlah kenaikan (penurunan) dalam kewajiban jangka pendek
Total increase (decrease) in (16.707.289.355,00)
(6.014.984.378,00) current liabilities
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan See accompanying notes to financial statements which are integral part of these financial statements 6
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I LAPORAN ARUS KAS
CASH FLOW STATEMENT
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
FOR THE YEARS ENDED
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
KETERANGAN
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
TAHUN 2014
TAHUN 2013
(JANUARY 1, -
(JANUARY 1, -
EXPLANATION
DECEMBER 31, 2014) DECEMBER 31, 2013) (Rp) (Rp)
- Penerimaan Pendapatan
- Interest Income
Jasa Bank/Giro
(13.036.313.163,00)
- Pajak penghasilan
(6.023.068.187,00)
(17.269.694.308,00)
(16.568.372.718,00) - Income tax
- Arus kas bersih dihasilkan
- Net cash flow generated
dari aktivitas operasi
58.052.774.054,00
70.532.139.114,00
Arus Kas Untuk Aktivitas Investasi - Penambahan aset tetap
(62.047.169.501,00)
- Pengurangan aset tetap
2.112.073.360,00
738.850.800,00
14.401.125,00
2.520.621,00
- Penurunan Nilai Aset Tetap - Penambahan aset lain-lain
(12.169.906.685,00) - Increase in fixed assets
(1.813.834.577,00)
- Penambahan penyertaan
- Reduction of fixed assets - Impairment of Fixed Assets
(351.851.713,00) - Increase in other assets
0,00
(2.063.060.000,00) - Increase in Investment
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
from operating activities Cash Flows For Investing Activities
Net cash flows used (61.734.529.593,00)
(13.843.446.977,00) in investing activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flows from Financing Activities
- Liabilitas Jangka Panjang
- Other Long-Term Liabilities
Lainnya
(3.063.060.000,00)
3.063.060.000,00
- Tantiem
(1.696.000.000,00)
(1.044.000.000,00)
- Deviden
(13.291.000.000,00)
0,00
(18.050.060.000,00)
2.019.060.000,00
(21.731.815.539,00)
58.707.752.137,00
NNet cash flows from financing
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan - Kenaikan bersih kas dan setara kas
- Tantiem - Dividend activities - Net increase in cash and cash equivalents
- Kas dan setara kas awal periode
203.008.546.534,00
144.300.794.397,00 - Cash and cash equivalents at
- Kas dan setara kas akhir periode
181.276.730.995,00
203.008.546.534,00 - Cash and cash equivalents at the end of period
the beginning of period
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan See accompanying notes to financial statements which are integral part of these financial statements
7
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) 1 . Gambaran Umum a. Pendirian Perusahaan Perusahaan Umum Jasa Tirta I ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1990 tanggal 12 Pebruari 1990, yang diperbarui terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2010 tanggal 3 Mei 2010 tentang Perusahaan Umum Jasa Tirta I. Pada tanggal 22 Januari 2014 terbit Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penambahan Wilayah Kerja Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I di Wilayah Sungai Toba Asahan, Wilayah Sungai Serayu Bogowonto, dan Wilayah Sungai Jratunseluna.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated) 1 . General Description a. Company Establishment Jasa Tirta I Public corporation (the "Company") was established by Government Regulation No. 5 of 1990 dated February 12, 1990, which was last updated by Government Regulation No. 46 of 2010 dated May 3, 2010 on Jasa Tirta I Public Corporation. On January 22, 2014 President of the Republic of Indonesia issued a Decree on The Addition of The Working Areas of Jasa Tirta I Public Corporation (Perum Jasa Tirta I) in Toba Asahan, Serayu Bogowonto and Jratuseluna River Basin.
b. Maksud dan Tujuan
b. Purpose and Objectives In accordance with Article 14 of Government Regulation No. 46 dated May 3, 2010, the purpose of establishing the Company is to conduct and support government policies and programs in the economic sector and national development in general, especially in Water Resources Service and Management, and optimization usage of company resources to produce goods and services based on good corporate governance principles.
Sesuai dengan pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2010 tanggal 3 Mei 2010, maksud didirikannya Perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang Pengusahaan Sumber Daya Air dan Pengelolaan Sumber Daya Air, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan yang sehat.
c. Susunan Dewan Pengawas dan Direksi
c. Board of Trustees and Board of Directors Board of Trustees on December 31, 2013 based on The Decree Of The Minister Of State Owned Enterprises regarding Dismissal and Appointment of Board of Trustees of Perum Jasa Tirta I, as follow :
Susunan Dewan Pengawas per per 31 Desember 2013 berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas Perusahaaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I, yaitu : -
Jabatan (Position) Ketua (Chairman) Anggota (Member) Anggota (Member) Anggota (Member) Anggota (Member)
Nama (Name) Ir. Graita Sutadi, MSc Zuryati Simbolon, SE, MM. Ir. Supaad, Msi DR. Mulyanto, M.Eng Drs. Sriyadhi, MM
Susunan Dewan Pengawas per per 31 Desember 2014 berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas Perusahaaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I, yaitu :
No. Dan Tanggal SK (No. And SK Date) SK-340/MBU/2012 tgl 18/09/2012 KEP-11/MBU/2011 tgl 21/01/2011 KEP-255/MBU/2011 tgl 30/12/2011 KEP-131/MBU/2011 tgl 13/06/2011 KEP-150/MBU/2009 tgl 21/07/2009 The composition of the Board of Trustees on December 31, 2014 based on The Decree Of The Minister Of State Owned Enterprises regarding Dismissal and Appointment of Board of Trustees of Perum Jasa Tirta I Members, as follow :
8
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Susunan Direksi per 31 Desember 2014 dan per 31 Desember 2013 sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-418/MBU/2012 tanggal 22 Nopember 2012, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I, yaitu : - - - -
The Board of Directors on December 31, 2014 and 2013 Decree of the Minister of State Enterprises No. SK-418 / MBU / 2012 dated November 22, 2012 regarding Dismissal and Appointment of Board of Directors of Perum Jasa Tirta I, namely:
Direktur Utama (President Director) Direktur Teknik (Director of Engineering) Direktur Pengembangan (Director of Development) Direktur Pengelolaan (Managing Director) Direktur Administrasi dan Keuangan (Director of Administration and Finance)
: : : :
Ir. Harianto, Dipl.HE. Raymond Valiant Ruritan, ST., MT. Ir. Alfan Rianto, M. Tech. Ir. Syamsul Bachri, Dipl.Ph.
: Drs. Didih Hernawan, MM.
Biaya renumerasi Dewan Pengawas Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp3.234.708.053 dan Rp3.179.039.058,00.
The renumeration for the Boardd of Trustees for the year ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp3.234.708.053,00 and Rp3.179.039.058,00 respectively.
Biaya renumerasi Dewan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp7.539.998.552,00 dan Rp7.398.276.680,00.
The renumeration for the Board of Directors for the year ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp7.539.998.552,00 and Rp7.398.276.680,00 respectively.
Karyawan perusahaan terdiri dari :
-
Employees of the company consists of: Tahun 2014 Tahun 2013 Keterangan (In 2014) (In 2013) (Information) Pegawai Tetap (Organik & NOTB) Permanent Employee (Organic & notb) 363 388 Pegawai Tidak Tetap (NOB) Employee Variable (NOB) 40 53 Pegawai Outsourcing (Employee Outsourcing) 288 287 Pegawai Honorer (Honorary Employee) 25 23 Pegawai Masa Pendidikan Kerja (Employee Future Work Education) 57 23 773 774 Jumlah (Total)
Dari jumlah pegawai per 31 Desember 2014 dan 31 Desember tahun 2013 yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) masing-masing berjumlah 11 karyawan dan 16 karyawan.
The number of Civil Servants on December 31, 2014 and 2013 are, respectively, 11 and 16 employees.
d. Lokasi perusahaan, Wilayah Kerja, Struktur Organisasi, dan Jaringan Kerja Lokasi Usaha Perum Jasa Tirta I yaitu :
d. The Company Location, Work Area, Organizational Structure, and Network
Working areas of Perum Jasa Tirta I Perum Jasa Tirta I mempunyai 3 (tiga) kantor, Perum Jasa Tirta I have three (3) offices, are yaitu : as follows : - Kantor Pusat (Head Office) : Jl. Surabaya No. 2A Malang - 65115 Telp (0341) 551971 Fax (0341) 551976 - Kantor Solo (Solo Office) : Jl. Raya Solo - Kartasura Km 7/Po Box 267 Surakarta - 57102 Telp. (0271) 716071-716428, Fax (0271) 727270 - Kantor Jakarta (Jakarta Office : Jl. Bendungan Hilir Raya, Komplek Kopro No. 18 Jakarta - 10210 Telp. (021) 5749473, Fax (021) 5737118
9
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Wilayah Kerja Perum Jasa Tirta I meliputi Wilayah Sungai Kali Brantas, terdiri dari 40 (empat puluh) Sungai, dan Wilayah Sungai Bengawan Solo, terdiri dari 25 (dua puluh lima) Sungai.
Working Areas of Perum Jasa Tirta I are Brantas River Basin (WS Brantas), consist of 40 (forty) Rivers, and the Bengawan Solo region, consist of 25 (twenty five) Rivers Basin.
Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta I per 31 Desember 2014 , berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perum Jasa Tirta I No. KP.162.1/KPTS/DU/2014 tanggal 24 Nopember 2014 tentang Organisasi Perusahaan, Tugas Pokok, dan Wewenang Direksi Perum Jasa Tirta I dan Peraturan Direksi No. KP.007/PRT/DU/2014 tanggal 25 Nopember 2014 tentang Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Unsur Pejabat Struktural 1 (Satu) Tingkat di Bawah Direksi, No. KP.008/PRT/DU/2014 tanggal 25 Nopember 2014 tentang Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Unsur Pejabat Struktural 2 (Dua) Tingkat di Bawah Direksi, dengan uraian sebagai berikut :
Organizational Structure of Jasa Tirta I Public carporastion on December 31, 2014, based on Director of Perum Jasa Tirta I No. KP.162/KPTS/DU/2014 dated November 24, 2014 about Structure of Organization, Duties and Director's Authorities of Perum Jasa Tirta I and Directors Regulation No. KP.007/PRT /DU/2014 dated November 25, 2014 About Changes in the Structure of Organization, Duties and Responsibilities of Structural Elements One Level Below Directors. Directors Regulation No. KP.008/PRT /DU/2014 dated November 25, 2014 About Changes in the Structureof Organization, Duties and Responsibilities of Structural Elements Two Levels Below Directors, by description as follows :
a) Direktorat Teknik; membawahi: - Biro Perencanaan dan Program (BPP) - Biro Penelitian dan Pengembangan (BLB) - Biro Informasi dan Lingkungan (BIL) - Unit Peralatan (UPL) b) Direktorat Pengembangan; membawahi: - Koordinator Wilayah Jratun Serayu (KORWIL JS) - Divisi Jasa ASA WS Jratun Seluna (DJA V)
a. Engineering Directorate; supervise : - Bureau of Planning and Programme (BPP) - Bureau of Research and Development (BLB) - Bureau of Data and Information (BIL) - Equipment Unit (UPL) b. Development Directorate; supervise : - Regional Coordinator of Jratun Serayu (Korwil JS) - Water Sources and Water (ASA) Services WS Jratunseluna (DJA V)
- Divisi Jasa ASA WS Serayu Bogowonto (DJA VI) - Koordinator Wilayah Toba Asahan (KORWIL TA) - Divisi Jasa ASA WS Toba Asahan Hulu (DJA VII)
- ASA Services WS Serayu Bogowonto (DJA VI) - Regional Coordinator of Toba Asahan (Korwil TA) - ASA Services Division WS Toba Asahan Upstream (DJA VII)
- Divisi Jasa ASA WS Toba Asahan Hilir (DJAVIII)
- ASA Services Division WS Toba Asahan Downsteram (DJA VIII)
- Divisi Pengembangan Wilayah dan Optimasi Aset (DPW & OA) - Divisi SPAM & PLTA/M (DSPAM & PLTA/PLTM) c) Direktorat Pengelolaan; membawahi: - Koordinator Wilayah Bengawan Solo (Korwil BS) - Divisi Jasa ASA WS Brantas I (DJA I) - Divisi Jasa ASA WS Brantas II (DJA II) - Divisi Jasa ASA WS Bengawan Solo I (DJA III) - Divisi Jasa ASA WS Bengawan Solo II (DJA IV) d) Direktorat Adminsitrasi dan Keuangan; membawahi: - Biro Sistem Manajemen Mutu Dan Kepatuhan
- Division of Regional Development Optimization (DPW & OA)
and
Asset
- SPAM & PLTA/M Division (DSPAM & PLTA / PLTM) c. Management Directorate; supervises : - Regional Coordinator of Bengawan Solo (Korwil BS) - ASA Services Division WS Brantas I (DJA I) - ASA Services Division WS Brantas II (DJA II) - ASA Services Division WS Bengawan Solo I (DJA III) - ASA Services Division WS Bengawan Solo II (DJA IV) of Administration and d. Directorate Finance; supervise : - Bureau of Constancy
- Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum
10
Quality
Management
System
- Bureau of Human Resources and General
And
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
- Unit Layanan Pengadaan (ULP) e) Sekretaris Perusahaan f). Satuan Pengawasan Intern Divisi Jasa Umum membawahi: - Unit Usaha Bisnis Jasa Konstruksi dan Peralatan (UB. JKP) - Unit Usaha Bisnis Pariwisata (UB. PATA) - Unit Usaha Bisnis Jasa Konsultansi dan Diklat (UB.JKD)
- Procurement Services Unit (ULP) e. Corporate Secretary f. Internal Audit General Services Division supervises : - Construction Services and Equipment (UB. JKP)Business Unit
Pendirian Unit Mandiri Pariwisata Selorejo berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perum Jasa Tirta I No. KP.201/KPTS/DA/2003 tanggal 30 Desember 2003 tentang Pembentukan Unit Mandiri Pariwisata Selorejo dan No. KP.007/KPTS/DA/2004 tanggal 5 Januari 2004 tentang Penetapan Neraca Awal dan Pengelolaan Aset untuk Unit Mandiri Pariwisata Selorejo.
Establishment of Selorejo Tourismes Independent Unit based on Decree of Directors of Perum Jasa Tirta I No. KP.201/KPTS/DA/2003 dated December 30, 2003 about the Establishment of Selorejo Tourism Independent Unit and No. KP.007/KPTS/DA/2004 dated January 5, 2004 about the Determination of Opening Balance Sheet and Asset Management for Selorejo Tourism Independent Unit.
Pendirian Divisi Jasa Umum berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perum Jasa Tirta I No. KP.110/KPTS/DU/2005 tanggal 24 Juni 2005 tentang Penambahan Kewenangan dan Perubahan Organisasi Divisi Jasa Umum dan No. KP.124.1/KPTS/DU/2005 tanggal 1 Juli 2005 tentang Penetapan Neraca Awal dan Pengelolaan Aset Divisi Jasa Umum.
Establishment of General Services Division based on Decree of Directors of Perum Jasa Tirta I No. KP.110/KPTS/DU/2005 dated june 24, 2005 Increase in Authority and Changes in Organization of General Services Division No. KP.124.1/KPTS/DU/2005 dated July 1, 2005 about Determination of Initial Balance Sheet and Asset Management of General Services Division.
- Divisi Jasa Air dan Sumber Air I (DJA I) membawahi: - Wilayah kerjanya meliputi : Kali Brantas dimulai dari Sumber Brantas sampai dengan pertemuan dengan Kali Lahor termasuk anak sungainya : Kali Amprong, Kali Lesti, Kali Metro dan Kali Lahor serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
- ASA Services Division I (DJAI) Supervises:
- Brantas I/2 (Sub DJA I/2) - Wilayah kerjanya meliputi: Kali Brantas dimulai dari pertemuan dengan Kali Lahor sampai Batas Wilayah Administrasi Kab. Blitar dengan Kab. Tulungagung, termasuk anak sungainya : Kali Bambang, Kali Lekso, Kali Semut, Kali Jari, Kali Putih, Kali Ewuh, Kali Konto Hulu sampai dengan Dam Damarwulan Kab. Kediri, serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
- ASA Services Sub Division WS Brantas I/2 (Sub DJA I/2) - Working areas consist of : Brantas river starting from of the meeting with Lahor Rivers to boundary between Kab. Blitar with Kab. Tulungagung, including: Bambang Rivers, Lekso Rivers, Semut Rivers, Jari Rivers, Putih Rivers, Ewuh Rivers, Konto Rivers upstream to the Dam Damarwulan Kab. Kediri, and the sources of water and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over for operational activities.
- Tourism Business Operations Unit (UB. PATA) - Consulting Services & Training business operation unit (UB. JKD)
- Working areas consists of : Brantas river starting from Sumber Brantas until the confluence of Lahor river including their tributaries: River Amprong, River Lesti, River Metro And River Lahor including Water Sources and Infrastructure of Water resources with transverse river which has been handed over for operational activities.
11
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
- Sub Divisi Jasa ASA WS Brantas I/3 (Sub DJA I/3) - Wilayah kerjanya meliputi: Kali Brantas dimulai dari Batas Wilayah Administrasi Kab. Blitar dengan Kab. Tulungagung sampai pertemuan Kali Brantas dengan Kali Badak, termasuk anak sungainya : Kali Dawir, Kali Parit Agung, Kali Parit Raya, Kali Ngrowo, Kali Ngasinan, Kali Tawing, Kali Tugu, Kali Bodeng, Kali Song, Kali Badak serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
- ASA Services Sub Division WS Brantas I/3 (Sub DJA I/3) - Working areas consist of : Brantas river starting from the boundary between Kab. Blitar with Kab. Tulungagung until Brantas River with Badak River, including tributaries: Dawir River, Parit Agung River, Parit Raya River, Ngrowo River, Ngasinan River, Tawing River, Tugu River, Bodeng River, Song River, Badak River, including water sources and infrasturcture of water resources with transverse river which has been handed over for operational activities.
- Divisi Jasa Air dan Sumber Air II (DJA II) membawahi:
- ASA Water Service Division II (DJA II) supervise : - ASA Service Sub Division WS Brantas II/1(Sub DJA II/1)
- Sub Divisi Jasa ASA WS Brantas II/1 (Sub DJA II/1) Wilayah kerjanya meliputi: Kali Brantas dimulai dari hilir pertemuan Kali Brantas dan Kali Badak sampai Bendung Lengkong Baru, termasuk anak sungainya : Kali Serinjing, Kali Kedak, Kali Widas, Kali Kedungsoko, Kali Ulo, Kali Kuncir, Kali Bening, Kali Beng, Kali Watudakon, Kali Brangkal, Kali Sadar, Kali Konto di hilir Dam Damarwulan Kab. Kediri, serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
Working area consist of : Brantas River start from the downstream at the confluence of the Brantas River with Badak River until Lengkong Baru dam, including tributaries : Serinjing River, Kedak River, Widas River, Kedungsoko River, Ulo River, Kuncir River, Bening River, Beng River, Watudakon River, Brangkal River, Sadar River, Konto River in downstream Dam Damarwulan Kediri Regency, including water sources and infrastructure of water resources with transverse river which has been in the transfers handed over for operational activities.
- Sub Divisi Jasa ASA WS Brantas II/2 (Sub DJA II/2)
- ASA Service Sub Division WS Brantas II/2(Sub DJA II/2)
- Wilayah kerjanya meliputi: Kali Kambing, Kali Porong, Kali Marmoyo, Kali Surabaya, Kali Kedurus, Kali Wonokromo, Kali Mas, serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
- Working area consist of : Kambing River, Porong River, Marmoyo River, Surabaya River, Kedurus River, Wonokromo River, Mas River, including water source and infrastructure of water resources with transverse river which has been in the transfers handed over for operational activities.
- Divisi Jasa Air dan Sumber Air III (DJA III) membawahi:
- ASA Services Division III (DJA III) Supervise : - ASA Service Sub Division WS Bengawan Solo I (Sub DJA III/1)
- Sub Divisi Jasa ASA WS Bengawan Solo I (Sub DJA III/1) - Wilayah kerjanya meliputi : Bengawan Solo mulai dari hulu sampai dengan pertemuan kali Walikan dengan Bengawan Solo termasuk anak sungainya : Kali Tirtomoyo, Kali Keduang, Kali Walikan, serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
- Working area consist of : Bengawan Solo from the upstream to the confluence Walikan River with Bengawan Solo, including tributaries : Tirtomoyo River, Keduang River, Walikan River, including water source and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over for operational activities.
12
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
- Sub Divisi Jasa ASA WS Bengawan Solo I (Sub DJA III/2) - Wilayah kerjanya meliputi : Bengawan Solo mulai dari hilir pertemuan kali Walikan dengan Bengawan Solo sampai dengan Jembatan Mantingan termasuk Jembatan Cepu wilayah Provinsi Jawa Tengah termasuk anak sungainya : Kali Dengkeng, Kali Blora, Kali Ceper, Kali Ujung, Kali Loh Gede, Kali Siwaluh, Kali Grompol, Kali Tempuran, Kali Mungkung, Kali Gambiran serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
- ASA Service Sub Division WS Bengawan Solo I (Sub DJA III/2) - Working areas consist of : Bengawan Solo from downstream at the confluence Walikan River with Bengawan Solo until the bridge Mantingan including Cepu Bridge Central Java Province including tributaries : Dengkeng River, Blora River, Ceper River, Ujung River, Loh Gede River, Siwaluh River, Grompol River, Tempuran River, Mungkung River, Gambiran River, including water sources and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over for operational activities.
- Divisi Jasa Air dan Sumber Air IV (DJA IV) membawahi: - Sub Divisi Jasa ASA WS Bengawan Solo II (DJA IV/1)
- ASA Services Division IV (DJA IV) Supervise :
- Wilayah kerjanya meliputi : Bengawan Solo mulai dari Jembatan Mantingan sampai dengan Jembatan Cepu wilayah Provinsi Jawa Timur termasuk anak sungainya :
- ASA Service Sub Division WS Bengawan Solo II (DJA IV/1) - Working areas consist of : Bengawan Solo from Mantingan bridge to Cepu bridge East Java Province including tributaries :
- Kali Madiun, Kali Ketegan, Kali Cemer, Kali Catur, Kali Brangkal, Kali Gandong, Kali Kukur, Kali Jungke, Kali Trinil, Kali Ketonggo, beserta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
- Madiun River, Ketegan River, Cemer River, Catur River, Brangkal River, Gandong River, Kukur River, Jungke River, Trinil River, Ketonggo River, including water sources and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over for operational activities.
- Sub Divisi Jasa ASA WS Bengawan Solo II (DJA IV/2)
- ASA Service Sub Division WS Bengawan Solo II (DJA IV/2)
Wilayah kerjanya meliputi : Bengawan Solo mulai dari hilir Jembatan Cepu sampai dengan muara di Ujung Pangkah termasuk anak sungainya : Floodway Plangwot sampai dengan muara Sedayulawas beserta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
Working areas consist of : Bengawan Solo from Cepu Bridge downstream to the estuary in the Ujung Pangkah including tributaries : Plangwot Floodway until to Sedayulawas estury including water sources and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over for operational activities.
- Divisi Jasa Air dan Sumber Air V (DJA V) - Sub Divisi Jasa ASA WS Jratun (DJA V/1) - Wilayah kerjanya meliputi : DAS Jragung dan DAS Tuntang, dengan sungai utama Sungai Jragung dan Sungai Tuntang serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
- ASA Services Division V (DJA V) Supervise : - ASA Service Sub Division WS Jratun (DJA V/1) - Working areas consist of : areas around Jragung River (DAS Jragung) and DAS Tuntang, with Tuntang River and Jragung River as the main river and including water sources and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over for operational activities.
13
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
- Sub Divisi Jasa ASA WS Seluna (DJA V/2) - Wilayah kerjanya meliputi : DAS Serang, DAS Lusi dan DAS Juwana, dengan sungai utama Sungai Serang, Sungai Lusi dan Sungai Juwana serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
- ASA Service Sub Division WS Seluna (DJA V/2) - Working areas consist of : DAS Serang, DAS Lusi, and DAS Juwana, with Serang River, Lusi River and Juwana River as the main River including water sources and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over for operational activities.
- ASA Services Division VI (DJA VI) Supervise :
- Divisi Jasa Air dan Sumber Air VI (DJA VI) - Sub Divisi Jasa ASA WS Serayu (DJA VI/1) - Wilayah kerjanya meliputi : DAS Serayu dan DAS Donan, dengan sungai utama Sungai Serayu dan Sungai Donan serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
- ASA Service Sub Division WS Serayu (DJA VI/1) - Working areas consist of : DAS Serayu and DAS Donan, with Serayu River the main river and Donan River as the main river including water sources and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over for operasional activities.
- Sub Divisi Jasa ASA WS Bogowonto (DJA VI/2)
- ASA Service Sub Division WS Bogowonto (DJA VI/2) Working areas consists of : DAS Bogowonto, DAS Cokroyasan, DAS Wawar, DAS Lukulo, DAS Telomoyo, DAS Mangli, DAS Jintung, DAS Watugumulung, DAS Jemenar, DAS Majingklak, DAS Suwuk, DAS Ijo and DAS Tipar, with the main river Bogowonto, Cokroyasan River, Wawar River, Lukulo River, Telomoyo River, Mangli River, Jintung River, Watugumulung River, Jemenar River, Majingklak River, Suwuk River, Ijo River and Tipar River including water sources and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over for operational activities.
Wilayah kerjanya meliputi : DAS Bogowonto, DAS Cokroyasan, DAS Wawar, DAS Lukulo, DAS Telomoyo, DAS Mangli, DAS Jintung, DAS Watugumulung, DAS Jemenar, DAS Majingklak, DAS Suwuk, DAS Ijo dan DAS Tipar, dengan sungai utama Sungai Bogowonto, Sungai Cokroyasan, Sungai Wawar, Sungai Lukulo, Sungai Telomoyo, Sungai Mangli, Sungai Jintung, Sungai Watugumulung, Sungai Jemenar, Sungai Majingklak, Sungai Suwuk, Sungai Ijo dan Sungai Tipar serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
- Divisi Jasa Air dan Sumber Air VI (DJA VII)
-ASA Services Division VI (DJA VII) supervise :
membawahi : Sub Divisi Jasa ASA WS Toba Asahan Hulu I (DJA VII/1)
- ASA Service Sub Division WS Toba Asahan Upstream I (DJA VII/1)
Wilayah kerjanya meliputi : Hulu Sungai Asahan (Outlet Danau Toba) dan anak sungainya termasuk Sungai Bolon sampai dengan Bendungan Tangga serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan. - Sub Divisi Jasa ASA WS Toba Asahan Hulu II (DJA VII/2)
Working areas consists of : Upstream of Asahan River (Toba Lake Outlet ) and its tributaries include the Bolon River until Tangga Dam including water sources and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over for operational activities. - ASA Service Sub Division WS Toba Asahan Upstream II ( DJA VII/2)
Wilayah kerjanya meliputi: Wilayah DTA (Daerah Tangkapan Air) Danau Toba beserta anak sungainya serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
Working areas consists of : Watershed (DTA) area of Toba Lake and its tributaries including water sources and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over for operational activities.
14
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
- Divisi Jasa Air dan Sumber Air VI (DJA VIII)
-ASA Services Division VI (DJA VIII) supervise :
- Sub Divisi Jasa ASA WS Toba Asahan Hilir I (DJA VIII/1)
- ASA Services Sub Division Downstream I (DJA VIII/1)
WS
Toba
Asahan
Wilayah kerjanya meliputi: Mulai Sungai Asahan di hilir Tailrace Bendungan Tangga sampai dengan muara Sungai Asahan serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
Working areas consists of : Start from Asahan River in the downstream Tailrace Tangga Dam until the estuary in Asahan River and including water sources and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over of operational activities.
- Sub Divisi Jasa ASA WS Toba Asahan Hilir II (DJA VIII/2)
- ASA Service Sub Division WS Toba Asahan Upstream II ( DJA VIII/2)
Wilayah kerjanya meliputi: DAS Piasa dan DAS Silau serta sumber air dan prasarana sumber daya air yang melintang sungai yang telah diserahoperasikan.
Working areas consists of : DAS Piasa and DAS Silau and including water sources and infrastructure of water resources with transverse river which has been handed over for operational activities.
2 . Kebijakan Akuntansi
2 . Accounting Policies The principal accounting policies applied in the preparation of the financial statements of the Corporate are as follows:
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut : a. Pernyataan Kepatuhan
a. Statement of Compliance The financial statements of the Company for the year ended December 31, 2014 and 2013 prepared in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia issued by Indonesian Institute of Accountants.
Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
b. Basis of Preparation of Financial Statements The financial statements are prepared by accrual basis, except for the statement of cash flows and certain accounts as measured by the measurement as described in the accounting policies each of the account.
Laporan keuangan disusun dengan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas dan beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode tidak langsung.
Statements of cash flows presents cash receipts and disbursements are classified into operating, investing and financing activities using indirect method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.
The reporting currency used in the financial statements is Rupiah.
c. Standar Akuntansi Yang Berlaku Sejak 1 Januari 2011 dan 2012
c. Accepted Accounting Standards Since January 1, 2011 and 2012
Pernyataan Standar Akuntansi Revisi terbaru yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan 2012 yang relevan dengan laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The new revision Accounting Standards effective from January 1, 2011, and 2012 that are relevant to the financial statements of the Company are as follows:
15
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
PSAK 1 (Revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (Revised 2009) - Presentation of Financial Statements
Aplikasi dari PSAK 1 (Revisi 2009) memberikan beberapa perubahan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mengharuskan, antara lain :
Application of PSAK 1 (Revised 2009) provides some changes in the presentation of financial statements. PSAK 1 requires, among other things:
- Penyajian seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas dalam laporan perubahan ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) dapat disajikan dalam satu laporan laba rugi komprehensif atau dua laporan. Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam satu laporan karena tidak memiliki komponen pendapatan komprehensif lain.
- The presentation of owner changes in equity all over the statement of changes in equity. All non-owner changes in equity (for example comprehensive income) can be presented in the statement of comprehensive income or two statements. The Company chose to present in the report because it does not have a component of other comprehensive income.
- Penyajian laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila Perusahaan menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif.
- Presentation of the statement of financial position at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when the Company applied the accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement.
PSAK 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas Tidak terdapat perubahan signifikan terhadap standar, kecuali bahwa arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan kepentingan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan, dan bukan sebagai arus kas dari aktivitas investasi.
PSAK 2 (Revised 2009) - Statement of Cash Flows There are no significant changes to the standard, except that the cash flows arising from changes in ownership interests in subsidiaries that do not result in loss of control are classified as cash flows from financing activities, and not as a cash flow from investing activities.
PSAK 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihakpihak Berelasi
PSAK 7 (Revised 2010) - Related Party Disclosures
Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan syarat-syarat pengungkapan, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara pihak-pihak berelasi. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya, mengharuskan pengungkapan atas kompensasi yang diberikan kepada personil manajemen kunci secara total dan untuk masing-masing kategori kompensasi.
This standard expands the definition of related parties and disclosure requirements, including the commitment of transactions and balances between related parties. This standard also requires the disclosure of the relationship between a parent and its subsidiaries regardless of whether there have been transactions between them. Furthermore, requires disclosure of the compensation granted to key management personnel in total and for each category of compensation.
16
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
PSAK 8 (Revisi 2010) - Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
PSAK 8 (Revised 2010) - Subsequent Events
Standar memberikan pedoman kapan suatu entitas harus melakukan koreksi atas laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan yang harus dibuat entitas tentang tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Standar ini juga mensyaratkan suatu entitas tidak menyusun laporan keuangannya dengan dasar kelangsungan usaha, jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa asumsi kelangsungan usaha tidak tepat. Tidak terdapat perubahan signifikan dari standar sebelumnya.
The standard provides guidance on when an entity should make corrections to its financial statements for events after the reporting period, and the disclosures that an entity should be made on the date the financial statements were authorized for issue and about events after the reporting period. This standard also requires an entity does not prepare its financial statements with a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate. There were no significant changes from the previous standard.
PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan Tidak ada perubahan signifikan dalam standar ini. Standar memberikan contoh ilustrasi yang bukan merupakan bagian dari PSAK No. 23.
PSAK 23 (Revised 2010) - Revenue No significant changes in this standard. Standard provides illustrative examples that are not part of the PSAK No. 23.
PSAK 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
PSAK 25 (Revised 2009) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
Standar ini memberikan pedoman mengenai bagaimana memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi dan perubahan kebijakan akuntansi, yang sebelumnya diatur dalam PSAK No. 1.
This standard provides guidance on how to select and apply accounting policies and changes in accounting policies, which previously regulated under PSAK No. 1.
Standar ini juga menghilangkan istilah “kesalahan mendasar” dan mempertimbangkan kesalahan, termasuk kesalahan material dan kesalahan tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian laporan posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas tertentu. Ketika suatu entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif, entitas harus mengungkapkan fakta tersebut, dan informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau dapat diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas penerapan PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada periode awal penerapannya.
This standard also eliminates the term fundamental error and the consider error, including errors of material and immaterial errors are intentional to achieve a presentation of the statement of financial position, financial performance, or cash flows specified. When an entity has not applied a new PSAK that have been issued but not yet effective, the entity shall disclose that fact, and relevant information that can be reasonably estimated or can be known to assess the possible impact of the application of the new PSAK on the financial statements in the period of initial application.
17
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
PSAK No.48 (Revisi 2009) - Penurunan Nilai
PSAK 48 (Revised 2009) - Impairment of Assets
Standar yang direvisi memberikan pedoman yang memperjelas mengenai prosedur yang harus diterapkan entitas agar jumlah tercatat asetnya tidak melebihi jumlah terpulihkan. Standar yang direvisi memberikan pedoman yang memperjelas mengenai prosedur yang harus diterapkan entitas agar jumlah tercatat asetnya tidak melebihi jumlah terpulihkan. Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas harus menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai setelah mempertimbangkan informasi dari sumber eksternal dan internal, dan dividen dari entitas anak, pengendalian bersama entitas atau entitas asosiasi. Namun demikian, terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai, entitas juga harus menguji, aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, atau aset tak berwujud yang belum dapat digunakan atau goodwill yang berasal dari kombinasi bisnis, atas penurunan nilai secara tahunan atau pada suatu saat dalam periode tahunan, asalkan dilakukan pada saat yang sama setiap tahunnya.
The revised standard gives clear guidelines on procedures to be employed by an entity that does not exceed the carrying amount of its assets recoverable amount. The revised standard gives clear guidelines on procedures to be employed by an entity that does not exceed the carrying amount of its assets recoverable amount. At the end of each reporting period, the entity must assess whether there is any indication of the asset may be impaired after considering information from external and internal sources, and dividends from subsidiaries, jointly controlled entities or associates. However, regardless of whether there is any indication of impairment, the entity also must test, intangible assets with an indefinite useful life or intangible assets that can not be used or goodwill from business combinations, impairment annually or at some time in annual period, provided it is done at the same time each year.
PSAK 57 (Revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
PSAK 57 (Revised 2009) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
Standar ini menentukan pengakuan dan pengungkapan untuk seluruh provisi, liabilitas kontinjensi, dan aset kontinjensi, kecuali yang timbul dari: (a) Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar; (b) yang timbul dari kontrak eksekutori, kecuali jika kontrak tersebut bersifat memberatkan; (c) yang timbul dari kontrak entitas asuransi dengan pemegang polis; dan (d) yang dicakup dalam standar lain. Tidak terdapat perubahan signifikan dibandingkan dengan versi sebelumnya dari standar ini, kecuali standar yang direvisi ini memberikan pedoman yang lebih jelas mengenai transaksi tertentu.
This standard determines the recognition and disclosure for all provisions, contingent liabilities and contingent assets, except those arising from: (a) Financial instruments measured at fair value; (b) arising from eksekutori contract, unless the contract is onerous; (c) arising from an insurer's contracts with policyholders; and (d) are covered in other standards. There were no significant changes compared to the previous version of this standard, except for the revised standards provide clearer guidance regarding certain transactions.
PSAK 50 (Revisi 2010) - Instrumen Keuangan, Penyajian
PSAK 50 (Revised Presentation
PSAK 50 (revisi 2010) menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
PSAK 50 (revised 2010) establishes principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
Pernyataan ini berlaku atas klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; klasifikasi yang terkait dengan bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus. Pada PSAK 50 (revisi 2010) Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika:
This statement applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities are offset. In PSAK 50 (revised 2010) Financial instruments classified as equity instruments if:
18
2010)
-
Financial
Instruments,
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) - Tidak memiliki kewajiban kontraktual menyerahkan aset keuangan, mempertukarkan aset keuangan liabilitas keuangan yang berpotensi menguntungkan; dan
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
untuk atau atau tidak
- Does not have a contractual obligation to submit a financial asset, or to exchange financial assets or financial liabilities are potentially unfavorable; and
- Jika diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas, instrumen keuangan tersebut merupakan nonderivatif dengan kewajiban untuk menyerahkan instrumen ekuitas dengan jumlah bervariasi, atau derivatif yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas (termasuk rights,opsi, dan waran pro rata kepada semua pemilik, tetapi tidak termasuk kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen ekuitas entitas di masa depan, dan kontrak untuk menyerahkan bagian pro rata aset neto saat likuidasi). Di dalam PSAK 50 (revisi 2010) diatur bahwa Instrumen dengan kewajiban menyerahkan bagian aset neto secara pro rata saat likuidasi diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat tertentu.
- If resolved with the entity's equity instruments, the financial instruments are nonderivatif with the obligation to hand over equity instruments with varying amounts, or derivatives that are settled with equity instruments of the entity (including rights, options, and warrants pro rata to all owners, but does not include a contract to receive or equity instrument of the entity in the future, and contracts to submit a pro rata portion of the net assets when the liquidation).
Perubahan PSAK ini tidak berdampak terhadap Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I tahun buku 2014 dan 2013.
These changes had no impact on PSAK Financial Statements Perum Jasa Tirta I fiscal year 2014 and 2013.
PSAK 55 (Revisi 2011) - Instrumen Keuangan, Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (Revised 2011) Recognition and Measurement
PSAK 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (Revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasiinstrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
PSAK 55 (Revised 2011) establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in PSAK 50 (Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirement of disclosure of information on financial instruments arranged in PSAK No. 60: Financial Instruments: Disclosures.
In the PSAK 50 (Revised 2010) stipulates that the obligation to surrender the instrument assets pro rata net liquidation when the instrument is classified as equity if certain conditions are met.
19
Financial
Instruments,
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Penerapan PSAK 55 revisi 2011 secara mendasar mengubah metode pengukuran dan pengakuan. Salah satu perubahannya adalah pengakuan klasifikasi aset keuangan. PSAK 55 membagai aset keuangan menjadi empat klasifikasi yaitu: aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan atau piutang, dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Dasar pengukurannya yang dilakukan pada PSAK 55 (Revisi 2011) dengan menggunakan nilai wajar bukan lagi biaya historis. Nilai wajar yang dimaksud adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
The application of PSAK 55 revised 2011 fundamentally changed the method of measurement and recognition. One of the changes is the recognition of a financial asset classification. PSAK 55 membagai financial assets into four classifications, namely: financial assets designated as at fair value through profit or loss, held-to-maturity, loans and receivables, and financial assets available for sale. Basic measurements were performed on PSAK 55 (Revised 2011) on the fair value is no longer a historical cost. The fair value is a value in which an asset could be exchanged, or a liability settled between knowledgeable, willing parties to make a fair deal.
Perubahan PSAK ini tidak berdampak terhadap Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I tahun buku 2014 dan 2013.
These changes had no impact on PSAK Financial Statements Perum Jasa Tirta I fiscal year 2014 and 2013.
PSAK 60 (Revisi 2010) - Instrumen Keuangan, Pengungkapan
PSAK 60 (Revised Disclosures
PSAK 60 mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi :
PSAK 60 requires entities to provide disclosures in the financial statements that enable users to evaluate:
a. Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas; dan
a. Significance of financial instruments on the entity's financial position and performance; and
b. Sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko tersebut.
b. The nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
Perubahan PSAK ini tidak berdampak terhadap Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I tahun buku 2014 dan 2013.
These changes had no impact on PSAK Financial Statements Perum Jasa Tirta I fiscal year 2014 and 2013.
PSAK 46 (Revisi 2010) - Pajak Penghasilan PSAK 46 (revisi 2010) mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan. Pajak penghasilan yang dibahas dalam PSAK 46 meliputi semua pajak dalam negeri maupun luar negeri yang ditetapkan berdasar atas laba kena pajak.
PSAK 46 (Revised 2010) - Income Tax PSAK 46 (revised 2010) for the accounting for income taxes. Income taxes are discussed in PSAK 46 includes all taxes in the country and abroad are determined based on the taxable income.
PSAK 46 tidak melingkupi pengaturan metode akuntansi atas:
PSAK 46 does not cover the setting of accounting method above:
- Hibah pemerintah, sebagaimana diatur dalam PSAK 61: Akuntasi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah.
- Government grants, as set out in PSAK 61: Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance.
20
2010)
-
Financial
Instruments,
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
- Kredit pajak investasi. PSAK 46 (revisi 2010) juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang berasal dari sisa rugi yang dapat dikompensasi ke tahun berikut. Pengakuan aset atau liabilitas pada laporan keuangan, mengandung makna bahwa entitas pelapor mempunyai harapan untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat asset atau liabilitas tersebut.
- Investment tax credit. PSAK 46 (revised 2010) also requires the recognition of deferred tax assets from the rest of the loss carryforward to next year.Recognition of assets or liabilities in the financial statements, meaning that the reporting entity has hopes to recover or settle the carrying amount of the asset or liability.
Jika besar kemungkinan pemulihan dan penyelesaian jumlah tercatat tersebut akan menimbulkan pembayaran pajak masa depan lebih besar (lebih kecil) dari yang seharusnya dibanding seandainya pemulihan atau pelunasan tersebut tidak mempunyai konsekuensi pajak, Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk mengakui liabilitas pajak tangguhan (aset pajak tangguhan) dengan batas pengecualian terbatas tertentu.
If it is probable of recovery and settlement of the carrying amount will lead to future tax payments larger (smaller) than it should be compared if such recovery or settlement has no tax consequences, this Standard requires an entity to recognize deferred tax liabilities (deferred tax assets) with limit certain limited exceptions.
PSAK 61 (Revisi 2010) - Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengukapan Bantuan Pemerintah
PSAK 61 (Revised 2010) - Accounting for Government Grants and Government Assistance Disclousure
PSAK 61 (revisi 2010) Pernyataan ini diterapkan untuk akuntansi, dan pengungkapan, atas hibah pemerintah dan pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah.
PSAK 61 (revised 2010) This statement applies to the accounting, and disclosure of, government grants and disclosure of other forms of government assistance.
PSAK 62 (Revisi 2011) - Kontrak Asuransi PSAK 62 (revisi 2010) mengatur pelaporan keuangan untuk kontrak asuransi setiap entitas yang menerbitkan kontrak asuransi. Pernyataan ini secara khusus mensyaratkan:
PSAK 62 (Revised 2011) - Insurance PSAK 62 (revised 2010) specifies the financial reporting for insurance contracts any entity that issues insurance contracts. The Statement specifically requires:
- Pengembangan terbatas akuntansi insuler untuk kontrak asuransi,
- Limited development insurance contracts,
- Pengungkapan yang mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah dalam laporan keuangan insurer yang timbul dari kontrak asuransi dan membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan dari kontrak asuransi.
- Disclosures that identify and explain the amounts in the insurer's financial statements arising from insurance contracts and helps users of financial statements understand the amount, timing and uncertainty of future cash flows from insurance contracts.
PSAK 24 (Revisi 2010) - Imbalan Kerja PSAK 24 (revisi 2010) mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. Pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui:
PSAK 24 (Revised 2010) - Employee Benefits PSAK 24 (revised 2010) establishes the accounting and disclosure for employee benefits. This statement requires an entity to recognize:
- Liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan
- Liability if the employee has rendered service and are entitled to employee benefits to be paid in the future; and
21
of
insular
accounting
for
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
- Beban jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
- Load if the entity enjoys the economic benefits resulting from services rendered by employees who are entitled to employee benefits.
Dalam PSAK 24 diatur tata cara perhitungan beban imbalan kerja yang terdapat unsur ketidakpastian tersebut, yaitu dengan menggunakan ilmu aktuaria yang merupakan kombinasi dari ilmu statistik, matematika dan ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan suatu nilai dengan data dan asumsi yang telah ditentukan.
In PSAK 24 are set procedures for the calculation of employee benefits expense which contained the element of uncertainty, using actuarial science which is a combination of statistical science, mathematics and economics are used to estimate the value of the data and the assumptions that have been determined.
Imbalan Pasca Kerja tersebut secara akuntansi harus di cadangkan dari saat ini, karena imbalan-imbalan pasca kerja tersebut termasuk kedalam salah satu konsep accrual basis. Nilai tersebut merupakan nilai sekarang dari hasil manfaat Imbalan Kerja yang akan dibayarkan pada masa yang akan datang untuk masa kerja yang telah dilalui.
Post-Retirement Obligation in the basis of accounting must be backed up from the current, because the postemployment remuneration is included in one of the accrual concept. This value is the present value of the proceeds benefit Retirement Benefit will be paid in the future for the work that has been passed.
PSAK 34 (Revisi 2010) - Kontrak Konstruksi PSAK 34 (revisi 2010) adalah mengatur mengenai kontrak konstruksi yang terjadi pada perusahaan-perusahaan industri konstruksi. PSAK ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. Oleh karena sifat dari aktivitas yang dilakukan pada kontrak konstruksi, tanggal saat aktivitas kontrak mulai dilakukan dan tanggal saat aktivitas tersebut diselesaikan biasanya jatuh pada periode akuntansi yang berlainan. Oleh karena itu, persoalan utama dalam akuntansi kontrak konstruksi adalah alokasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak pada periode di mana pekerjaan konstruksi tersebut dilaksanakan. Pernyataan ini menggunakan kriteria pengakuan yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan untuk menentukan kapan pendapatan dan biaya suatu kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan dan beban dalam laporan laba rugi komparatif.
PSAK 34 (Revised 2010) - Construction Contracts PSAK 34 (revised 2010) is set on a construction contract that occurred in the construction industry firms. PSAK is to describe the accounting treatment of revenue and costs associated with construction contracts. Because of the nature of the activities undertaken in construction contracts, the date when the contract activity began and the date when the activity is completed usually fall on a different accounting period. Therefore, the primary issue in accounting for construction contracts is the allocation of contract revenue and contract costs in the period in which construction work is carried out. This Statement uses the recognition criteria set out in the Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements to determine when contract revenue and cost of construction are recognized as revenue and expenses in the comparative income statement.
Biaya peminjaman dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak tertentu, termasuk biaya administrasi umum dan biaya pengembangan yang penggantiannya ditentukan dalam persyaratan kontrak.
Borrowing costs are attributable to contract activity in general and can be allocated to a specific contract, including general administration costs and development costs for which reimbursement is specified in the contract requirements.
22
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated) In contract revenue, contract revenue is described that consists of:
Dalam pendapatan kontrak, dijelaskan bahwa pendapatan kontrak terdiri dari: a). Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak; dan
a). The value of contract; and
b). Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif: - sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan ; dan - dapat diukur secara andal
b). Deviations in contract work, claims and incentive payments: - all this allows to generate revenue; and
revenue
agreed
in
the
original
- can be measured reliably Similarly, the cost of the contract, explained that the cost of a contract consisting of:
Demikian juga mengenai biaya kontrak, dijelaskan bahwa biaya suatu kontrak terdiri dari: - biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu;
- costs that relate directly to the specific contract;
- biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak tersebut; dan
- costs that are attributable to contract activity in general and can be allocated to the contract; and
- biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak.
- Other costs that are specifically chargeable to the customer according to the contents of the contract.
PSAK 16 (Revisi 2011) - Aset Tetap Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aset tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut.
PSAK 16 (Revised 2011) - Fixed Assets This statement aims to prescribe treatment of fixed assets, so that statements can discern information investment in fixed assets, and the investment.
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai asset jika dan hanya jika: (a) kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut; dan (b) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Entitas harus mengevaluasi berdasarkan prinsip pengakuan ini terhadap semua biaya perolehan aset tetap pada saat terjadinya.
The acquisition cost of an asset should be recognized as an asset if, and only if: (a) the entity will likely obtain the future economic benefits of the asset; and (b) the cost of the item can be measured reliably.Entities should evaluate based on the principle of recognition of all fixed assets at cost as incurred.
Biaya-biaya tersebut termasuk biaya awal untuk memperoleh atau mengkonstruksi aset tetap dan biaya-biaya selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti, atau memperbaikinya. Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan.
These costs include the initial cost to acquire or construct fixed assets and costs incurred subsequently to add to, replace, or repair it.A fixed asset qualifies for recognition as an asset shall be measured initially at cost.
23
the accounting users of financial about an entity's changes in such
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Metode penyusutan entitas memilih model biaya dalam paragraf (30) atau model revaluasi dalam paragraf (31) sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi dalam pengukuran aset tetap maka perubahan tersebut berlaku prospektif. Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah. Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lainnya. Metode penyusutan yang digunakan mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomik masa depan dari aset oleh entitas.
Entities depreciation method the cost model in paragraph (30) or the revaluation model in paragraph (31) as its accounting policy and apply that policy to all fixed assets in the same group. If the entity changed its accounting policy from the cost model to the revaluation model for the measurement of fixed assets, then such changes apply prospectively. Each part of the fixed assets that have a significant acquisition costs to the total cost of the entire item shall be depreciated separately. Depreciation expense for each period shall be recognized in profit or loss unless it is included in the load carrying amount of other assets. Depreciation method used reflects the expected pattern of consumption of future economic benefits of the asset by the entity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat (a) dilepas; atau (b)ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Fixed assets are derecognized when (a) removed; or (b) when there are no further future economic benefits are expected from its use or disposal.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap dimasukkan dalam laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali PSAK 30: Sewa mengharuskan perlakuan yang berbeda dalam hal transaksi jual dan sewabalik). Keuntungan tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
Gains or losses arising from derecognition of fixed assets are included in profit or loss when the asset is derecognized (unless FRS 30: Lease requires different treatment in terms of sale and lease-back). Advantage should not be classified as revenue.
PSAK 18 (Revisi 2010) - Program Manfaat Purnakarya
PSAK 18 (Revised 2010) - Retirement Benefit Plans
Program manfaat purnakarya kadang dikenal dalam berbagai istilah, seperti: program pensiun, tunjangan hari tua, program purnabakti, dan program purnakarya. Pernyataan ini menganggap program manfaat purnakarya sebagai suatu entitas pelapor yang terpisah dari pemberi kerja yang juga merupakan peserta dalam program purnakarya. Laporan keuangan program manfaat purnakarya yang berupa manfaat pasti atau iuran pasti, berisi informasi berikut ini:(a) laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya; (b) ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan; dan (c) penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh setiap perubahan program purnakarya selama periode tersebut.
By the plan is sometimes known in various terms, such as pension plans, annuities, Retirement programs, and programs by Retirement.This statement is considered by the plan as a reporting entity separate from the employer is also a participant in the Retirement program. Financial statements by the plan in the form of a defined benefit or defined contribution, containing the following information: (a) the statement of changes in net assets available for benefits by Retirement; (b) a summary of significant accounting policies; and (c) a description of the program and the effect of any changes by Retirement Retirement program during that period.
24
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
PSAK 10 (Revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK 10 (Revised 2010) - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
PSAK 10 (Revisi 2010) menetapkan bahwa entitas diwajibkan menggunakan pengukuran dengan mata uang fungsional, sedangkan untuk penilaiannya dapat menggunakan mata uang apa saja.
PSAK 10 (Revised 2010) stipulates that entities are required to use the measurements to the functional currency, while for judgment can use any currency.
Transaksi mata uang asing dicatat dengan mata uang fungsional, pada saat pengakuan pertama (saat perolehan). Nilai mata uang asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan menggunakan nilai tukar spot antara mata uang fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi.
Foreign currency transactions are recorded at the functional currency, at the time of the first admission (time of purchase). Foreign currency exchange rate is calculated into the functional currency using the spot exchange rate between the functional currency and the foreign currency at the date of the transaction.
Sedangkan pada tanggal pelaporan, saldo dalam mata uang asing disesuaikan menurut kategori apakah merupakan pos moneter ataukah pos non moneter. Jika pos moneter maka saldo mata uang asing dilaporkan dengan menggunakan kurs penutup pada tanggal pelaporan. Sementara untuk pos non moneter yang diukur dengan historical cost menggunakan kurs pada tanggal transaksi, dan yang diukur dengan fair value menggunakan kurs tanggal nilai wajar ditentukan.
While at the reporting date, the balance in foreign currencies are adjusted according to whether the category is a non-monetary item or monetary post. If the monetary item balances of foreign currency are reported using the closing exchange rate at the reporting date. As for non-monetary heading measured by historical cost using the exchange rate at the transaction date, and is measured by the rates on the fair value using the fair value is determined.
Perubahan PSAK 10 ini tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan karena selama tahun 2014 dan 2013 Perum Jasa tirta I tidak melakukan transaksi mata uang asing.
Amendment of PSAK 10 does not affect the company's financial statements for 2013 and 2012 for Perum Jasa Tirta I do not do foreign currency transactions.
d. Kas dan Setara Kas
d. Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and unrestricted bank and no pledged as collateral. Cash in bank get interest based on the bank rate.
Kas terdiri dari saldo kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak dijaminkan sebagai agunan. Kas di bank memperoleh bunga berdasarkan suku bunga simpanan di bank yang bersangkutan. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang dapat dicairkan menjadi sejumlah kas yang telah diketahui jumlahnya dengan periode jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan mempunyai risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
Cash equivalents are short-term investments are highly liquid which can be diluted into a known amount of cash with original maturity of 3 (three ) months or less from the date of acquisition and the risk of changes in value are not significant.
e. Investasi Jangka Pendek Penempatan dana Perusahaan di dalam bentuk deposito berjangka jangka waktu tiga bulan dan tidak lebih (satu) tahun serta tidak dijaminkan dibatasi penggunaannya lebih dari tahun.
e. Short-term Investments Placement of Corporate funds in the bank as time deposits form three mounth and not more than 1 (one) year and not as collateral or restricted in use of more than one year.
Bank untuk dari 1 atau satu
25
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
f. Aset dan Liabilitas Keuangan
f. Assets and Financial Liabilities The Company adopted PSAK No. 55 (Revised 2011), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and PSAK No. 50 (Revised 2010), "Financial Instruments: Presentation, and PSAK No. 60: Financial Instruments: Disclosures.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK No. 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian, serta PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan : Pengungkapan. PSAK No. 50 (Revisi 2010) menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku untuk klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan kondisi-kondisi dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus.
PSAK No. 50 (Revised 2010) establishes principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities are offset.
PSAK No. 55 (Revisi dasar pengakuan keuangan, liabilitas pembelian atau keuangan.
2011) mengatur prinsip dan pengukuran aset keuangan dan kontrak penjualan item non-
PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items.
Persyaratan penyajian Informasi Instrumen Keuangan diatur dalam PSAK No. 50 : Instrumen Keuangan : Penyajian. Sedangkan persyaratan pengungkapan Informasi Instrumen Keuangan diatur dalam PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan : Pengungkapan. Tujuan PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan adalah mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi : a) signifikan instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas; dan b) sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko tersebut.
Requirements for presenting information in a set of Financial Instruments PSAK No. 50 : Financial Instruments : Presentation. While the information disclosure requirements stipulated in the Financial Instruments PSAK No. 60 : Financial Instruments : Disclosures. The objective of PSAK No. 60 : Financial Instruments is to require entities to provide disclosures in the financial statements that enable users to evaluate: a) Significant financial instruments on the entity's financial position and performance; and b) the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
a). Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No.55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
a). Financial Assets Initial recognition Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, the income to be received, investments held to maturity and financial assets available for sale.
26
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
The Company determines the classification of financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluated each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
At the time of initial recognition, financial assets are measured at fair value. In the case of investments not at fair value through profit or loss, fair value plus transaction costs that are directly attributable.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013, aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainlain, pendapatan yang akan diterima, dan jaminan PLN pada aset lain-lain.
As at December 31, 2014 and 2013 the Corporate's financial assets consist of cash and cash equivalents, short term investments, accounts receivable, other receivables, the income to be received, and the guarantee of PLN on other assets.
Perusahaan menetapkan bahwa semua aset keuangan tersebut dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan, dan piutang.
The Company establishes that all financial assets are categorized as loans, accounts receivable and revenue to be received.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, aset keuangan tersedia untuk dijual dan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
As at December 31, 2014 and 2013, the Corporate had no financial assets measured at fair value through profit or loss, financial assets available for sale and investments held to maturity.
Pinjaman yang diberikan, pendapatan yang akan diterima dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans, the income to be received and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and have not quoted in an active market.
Pendapatan yang akan diterima adalah pendapatan yang sudah memberi hak perusahaan, meskipun belum dillakukan penagihan.
Revenue to be received is income that have been given the right company, although not billing.
Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.
Such financial assets are recorded at amortized cost using the effective interest rate method.
Laba atau rugi komprehensif diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
The gain or loss recognized in the statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
27
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, hutang dan pinjaman. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings. The Company determines the classification of financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Initial recognition, financial liabilities are measured at fair value and, in the case of loans and borrowings, including transaction costs that are directly attributable.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013, liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang usaha dan liabilitas jangka pendek lain-lain. Perusahaan menetapkan bahwa semua liabilitas keuangan tersebut dikategorikan sebagai hutang dan pinjaman.
As at December 31, 2014 and December 31, 2013, the Corporate's financial liabilities consist of accounts payable and other current liabilities. The Corporate establishes that all financial liabilities are classified as loans and borrowings.
b). Pengukuran setelah pengakuan awal
b). Subsequent measurement After initial recognition, loans and borrowings which bear interest are measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. c). Saling Hapus Instrumen Keuangan
c). Offsetting Financial Instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the statement of financial position if, and only if, there is a legal enforceable right to offset the recognized amounts of financial assets and financial liabilities, and there is the intention to settle on the basis of net, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
d). Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal posisi keuangan. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang sesungguhnya dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia.
d). Fair Value of Financial Instruments The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on the prevailing market value on the date of the financial position. Financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are available at any time and can be routinely obtained from exchanges, securities dealers (dealers) , securities intermediaries ( brokers ), industry groups, regulatory bodies ( pricing service or regulatory agency ), and The prices reflect actual market transactions and routine in a reasonable transaction. If the above criteria are not met, then the market as being inactive.
28
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated) Indications of the market is not active is there a big difference between the price of supply and demand or a significant rise in the price difference between supply and demand and there are only a few recent transactions. The fair value of all other financial instruments that are not quoted in an active market is determined using valuation techniques. The fair value of all other financial instruments that are not quoted in an active market is determined using valuation techniques. With this technique, the fair value is an estimate that is generated from observable data from the same financial instruments, using models to obtain estimates of the present value of future cash flows expected or other valuation techniques using inputs that are available on the financial position.
Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input yang tersedia pada tanggal posisi keuangan. e). Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
e). Impairment of Financial Assets Corporate assess on each date of the statement of financial position whether there is objective evidence that a financial asset is impaired. Financial assets is impaired and impairment losses are incurred if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (loss event) and that loss event has an impact on estimated future cash flows of the financial asset that can be reliably estimated. To determine whether there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on financial assets, the Company considers factors such as the possibility of insolvabilitas or significant financial difficulties experienced by debtor and significant omission or delay in payment. The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Perusahaan melakukan penilaian pada setiap tanggal laporan posisi keuangan apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan adanya insolvabilitas atau kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur dan kelalaian atau penundaan signifikan pembayaran. Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
29
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for financial assets that are individually assessed financial asset regardless significant or not, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed for impairment the group as a collective. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
The amount of impairment loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the original effective interest rate of the asset.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of the asset is reduced through an allowance for impairment losses and the amount of the loss is recognized in the statement of comprehensive income.
Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari utilisasi dari jaminan deposit yang diberikan oleh pelanggan kepada P Estimasih periode antara terjadinya peristiwa
If a loan has a variable interest rate, the discount rate used is the current effective interest rate determined under the contract. Calculating the present value of estimated future cash flows of the financial asset by collateral (collateralised financial asset) reflects the cash flows that can be generated from the utilization of the guarantee deposit provided by the customer to the Company.
Estimates of the period between the occurrence of events and the identification of losses is determined by management for each identified portfolio.
dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit yaitu berdasarkan jenis pelanggan.
For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped based on similar characteristics of credit risk is based on the type of customer.
30
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Arus kas masa datang dari aset keuangan Perusahaan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas asetaset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut.
Future cash flows of the Company's financial assets that are collectively evaluated for impairment, estimated based on contractual cash flows of the assets in the group and historical loss experienced for assets that have similar characteristics of credit risk with credit risk characteristics of the group.
Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Historical loss experience is adjusted based on the latest data that can be observed to reflect current conditions do not affect the period on which the historical loss, and to remove the effects of conditions in the historical period that do not exist today.
Ketika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan piutang diklasifikasikan ke dalam “cadangan kerugian penurunan nilai”.
When doubtful accounts, the accounts receivable are written off against allowance for impairment journal behind.Receivables can be written off after all the necessary procedures have been performed and the amount of the loss has been determined. Impairment charges related to accounts receivable are classified into " allowance for impairment losses ".
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
Amortized cost of a financial asset or financial liability is the amount of the financial asset or liability is measured at initial recognition minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount and the maturity amount, minus allowance for impairment losses.
Penghentian Pengakuan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau pada saat Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
Derecognition Company terminates the recognition of financial assets when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Company transferred all rights to receive the contractual cash flows of the financial asset in a transaction in which the Company has transferred substantially all the risks and rewards of ownership of the asset transferred financial. Any rights or obligations of the financial asset transferred incurred or that are still owned by the Company is recognized as a separate asset or liability.
31
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentrasfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut.
Company terminates the recognition of financial liabilities when the obligation specified in the contract are released or canceled or expired. In transactions where the Company does not have or does not substantially transfer all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Company terminate the recognition of these assets if the Company no longer has control over the asset.
Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.
The rights and obligations arising from or which is still owned in the transfer are recognized separately as assets or liabilities. In transfers where control over the asset is still owned, the Company continued to recognize the transferred asset for sustained engagement, which is determined by the magnitude of changes in the value of the transferred asset.
Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang usaha pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
Company write off accounts receivable and revenue earned when the Company determines that such assets can not be billed again. Receipt or recovery of financial assets written off are recognized as other income.
g. Persediaan
g. Inventory Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the method First in First Out include the purchase price and other costs occur to the location of inventory and conditions at this time.
Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditetapkan berdasarkan metode Masuk Pertama Keluar Pertama yang meliputi harga pembelian dan biaya-biaya lainnya yang terjadi untuk membawa persediaan tersebut ke lokasi dan kondisinya yang sekarang.
Allowance for obsolescence inventory conducted on the basis of the results of the review periodically over to the condition of inventory. Net realizable value is a reasonable sale price estimates after being reduced by the estimated cost of completion and selling.
Penyisihan persediaan usang dilakukan atas dasar hasil penelaahan secara periodik terhadap kondisi persediaan. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
32
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
h. Pembayaran Dimuka
h. Prepayment Prepayment are prepaid expense and recorded as assets before they are used. This account consists of prepaid rent, insurance premiums, and other payments in advance. These costs are divided over the period covered by the payment and charged to the appropriate accounts in the consolidated statement of comprehensive income.
Biaya dibayar di muka adalah biaya atau pembayaran di muka dan dicatat sebagai aset sebelum digunakan. Akun ini terdiri dari sewa dibayar dimuka, premi asuransi, dan pembayaran di muka lainnya. Biaya ini dibagi selama periode yang dicakup oleh pembayaran dan dibebankan ke rekening yang sesuai dalam laporan laba rugi komprehensif.
Prepaid expenses are expected to be realized is not more than 12 months after the reporting period are classified as current assets, the rest are classified as other non-current assets.
Biaya dibayar di muka yang diharapkan dapat direalisasikan tidak lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan diklasifikasikan sebagai aset lancar, selebihnya diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar lainnya. i. Aset Tetap
i. Fixed Assets Fixed assets, except land are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses (if any). Such cost includes the cost of replacement of fixed assets when the cost is incurred, if the recognition criteria.
Aset tetap, kecuali tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Likewise, when a major inspection is done, the cost of inspection is recognized in the carrying amount ("carrying amount") of fixed assets as a replacement if the recognition criteria. All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statement of comprehensive income as incurred. The recognition of depreciation begins when the asset is in the location and condition can be operated as intended by management. Depreciation, except for land applied using the straight-line method over the useful lives of fixed assets, as follows:
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat ("carrying amount") aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Pengakuan penyusutan dimulai ketika aset tersebut ada di lokasi dan kondisinya dapat dioperasikan sebagaimana yang dimaksud oleh manajemen. Penyusutan, kecuali tanah diterapkan dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap, sebagai berikut:
33
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
Uraian
Penyertaan Modal Pemerintah (Tahun) Inclusion Government capital (Years)
Bangunan dan gedung - Bangunan gedung Jalan dan jembatan - Jalan/jembatan/lapangan/goronggorong Jaringan dan instalasi - Jaringan instalasi dan bangunan lainnya Bangunan sarana dan prasarana sumber daya air - Bangunan sarana dan prasarana sumber daya air tidak permanen - Sistem penyediaan air minum (SPAM) - Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)/ mikrohidro (PLTM) - Prasarana SPAM dan PLTA/PLTM Alat berat dan kendaraan - Alat berat darat - Alat berat apung - Kendaraan bermotor Peralatan sipil dan bengkel - Peralatan bengkel - Peralatan laboratorium - Peralatan umum bantu I dan II - Peralatan umum bantu III - Perlengkapan kapal keruk/Steel Sheet Pi Perabot dan peralatan kantor dan rumah tangga - Perabot dan peralatan kantor dan rumah rumah tangga - Inventaris lain-lain
15 20
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated) Pengadaan Baru / Investasi (Tahun)
Description New Procurement / Investment (Years) Buildings 20 - The Building Roads and bridges 20 - The road / bridge / ground / sewers
5
5
-
3 10
-
20 30
5 10 5
5 10 5
4 5 4 10 10
5 5 4 10 10
5 5
5 -
Network and installation - Installation and other building Network Facilities & Infrastructure building of water resources - Facilities & Infrastructure non permanent building of water resources - Water supply system (SPAM) - Water/Micro Hydro Power Plant (PLTA/M) - Infrastructure of SPAM and PLTA/M Heavy equipment and vehicle - Land heavy equipment - Sea heavy equipment - Motor vehicles Civil and workshop equipment - Workshop Equipment - Laboratory Equipment - General assistive equipment I and II - General assistive Equipment III - Dredger Equipment / Steel Sheet Pile (SSP) Furniture and Fixtures office and household equipment - Furniture and Fixtures office and household equipment - Others Inventories
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
At the end of each financial year, residual values, useful lives and depreciation method are reviewed, and if appropriate, adjusted prospectively.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya, pengeluaran yang menambah masa manfaat aset atau menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa mendatang seperti peningkatan kapasitas dan perbaikan kualitas hasil atau standar kinerja dikapitalisasi.
The cost of repairs and maintenance are charged to the statement of comprehensive income as incurred, the expenditure which adds to the useful life of the asset or result in increased future economic benefits such as increased capacity and improved quality of results or performance standards are capitalized.
34
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Fixed assets are derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Aset dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan sesuai kemajuan pekerjaan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Ketika telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan direklasifikasi ke akun aset tetap yang sebenarnya.
Assets in the implementation is stated at cost according to the progress of work and presented as part of the fixed assets. When it was finished and ready for use, the accumulated cost of the fixed assets reclassified to the truth.
j. Penurunan Aset Non-Keuangan
j. Impairment of Non-Financial
Nilai tercatat aset non keuangan ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat suatu aset tidak dapat dipulihkan. Jika ada indikasi seperti itu dan nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan, aset atau unit penghasil kas diturunkan nilainya ke jumlah terpulihkan. Taksiran jumlah terpulihkan aset adalah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset dan nilai pakai. Nilai wajar adalah nilai yang diperoleh dari penjualan aset dalam transaksi yang wajar dikurangi biaya penjualan sedangkan niai pakai adalah nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang diharapkan muncul dari penggunaan aset secara terus menerus dan dari penjualannya pada akhir masa pakainya.
Carrying value of non-financial assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an asset may not be recoverable. If no such indication and the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the assets or cash-generating unit is impaired to the recoverable amount. Estimated recoverable amount is the higher of fair value of assets and value in use. The fair value is the value obtained from the sale of assets in a reasonable transaction less cost of sales while niai use is the present value of estimated future cash flows expected to arise from the use of assets continuously and from sales at the end of its useful life.
Untuk aset yang tidak menghasilkan arus kas masuk independen yang besar, jumlah terpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas terkait aset tersebut. Rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Dalam membuat taksiran nilai pakai, estimasi arus kas masa mendatang didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini dari nilai waktu dari uang dan risiko spesifik untuk aset.
For an asset that does not generate independent cash inflows are large, recoverable amount is determined for the cash-generating unit of the relevant asset. Impairment loss is recognized in the statement of comprehensive income. In making the estimated value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
35
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Untuk aset non keuangan dengan masa manfaat tidak terbatas, penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan, apakah ada indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui mungkin tidak lagi ada atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut terjadi, jumlah terpulihkan diperkirakan. Rugi penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik hanya jika telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika ini kasusnya, jumlah tercatat aset meningkat menjadi jumlah terpulihkan tersebut. Jumlah peningkatan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, setelah dikurangi penyusutan atau amortisasi, sehingga seolah-olah kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset tahun-tahun sebelumnya tidak pernah terjadi.
For non-financial assets with an unlimited useful life, the assessment is done at each reporting date, whether there is an indication that an impairment loss previously recognized may no longer exist or may have decreased. If the indication is the case, recoverable amount is estimated. Loss previously recognized impairment is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to the recoverable amount. The increased amount can not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, so as if the impairment losses recognized for the asset in previous years had never happened.
Pembalikan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif kecuali aset dicatat pada nilai revaluasi, yang mana pembalikan diperlakukan sebagai peningkatan revaluasi. Setelah pembalikan itu, beban penyusutan atau amortisasi disesuaikan dalam tahuntahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah revisi nilai tercatat aset, dikurangi nilai sisa, secara sistematis atas sisa manfaatnya.
The reversal is recognized in profit or loss unless the asset is carried at revalued amount, in which the reversal is treated as a revaluation increase of. After the reversal, the depreciation or amortization adjusted in future years to allocate the revised carrying amount of the asset, less any residual value, over the rest of the benefits systematically.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 terdapat kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset non keuangan Perusahaan yang terdiri dari aset tetap dan aset lainnya.
At December 31, 2014 and 2013 are impairment losses recognized for the Company's non-financial assets consist of fixed assets and other assets.
k. Penyertaan
k. Long term Investment
Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak
Long-term investments in form of shares of stock that fair value is not available are as follows:
- Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan kurang dari 20% dicatat sebesar biaya perolehan (cost method).
- Investments with percentage ownership less than 20% are recorded at cost ( cost method ).
- Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan 20% atau lebih tetapi kurang dari 50% dan Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap operasi dan kebijakan keuangan perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas (equity method) sesuai dengan PSAK No.15 (Revisi 2009) - Investasi pada Entitas Asosiasi, yang efektif per 1 Januari 2011. Penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehannya ditambah atau dikurangi bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi. Dividen yang diterima dicatat sebagai pengurang atas nilai penyertaan.
- Investments in shares with an ownership interest of 20% or more but less than 50% and the Company has significant influence on the operating and financial policies of the investees accounted for under the equity method ( equity method ) in accordance with SFAS 15 (Revised 2009) - Investments in Associates , which is effective as of January 1, 2011. Investments are stated at acquisition cost plus or minus the portion of profit or loss of the associate company.Dividends received are recorded as a reduction of the investment value.
36
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
- Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan mencatat investasinnya sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran, yang mana hilangnya pengaruh signifikan tersebut tidak mengakibatkan entitas asosiasi menjadi anak perusahaan atau ventura bersama. Ketika kehilangan pengaruh signifikan maka perusahaan mengukur setiap investasi yang tersisa pada entitas pada nilai wajar. Perusahaan mengakui dalam laba rugi setiap selisih antara : a)nilai wajar investasi yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi, dengan
- Company discontinue the use of the equity method from the date no longer has significant influence over an associate and recorded in accordance with SFAS investasinnya 55: Financial Instruments: Recognition and Measurement, which is the loss of significant influence does not result in an associate becomes a subsidiary or joint venture. When the company loses significant influence measure any remaining investment in the entity at fair value. Company recognized in profit or loss any difference between:
b)jumlah tercatat investasi dalam tanggal ketika hilangnya pengaruh signifikan.
b)the carrying amount of the investment in the date when the loss of significant influence.
Jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi maka investasi dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya dicatat oleh investor apabila telah timbul kewajiban atau investor melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya. Jika perusahaan asosiasi selanjutnya melaporkan laba, investor akan mengakui penghasilan setelah bagiannya atas laba menyamai bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui.
If the investor's share in the losses of an associate equals or exceeds the carrying amount of the investment, the investment is reported nihil. Subsequent losses recorded by the investor if the investor has incurred obligations or make a payment guarantee of the obligations associated companies. If the associate subsequently reports profits, the investor will recognize income equal share of the profit after its share of net losses not recognized.
Penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat investasi untuk mencerminkan penurunan yang tidak bersifat sementara. l. Aset tidak digunakan dalam operasi
Provision for decline in value is to reduce the carrying value of the investment to reflect the decline is not temporary.
a)fair value of the remaining investment and disposal proceeds partial ownership in an associated company, with
l. Assets Non Productive Assets non productive in operations include fixed assets that are temporarily not used in operations and used assets. Fixed assets are temporarily not use in operations and second-hand asset depreciated by the method and based on the economic benefits equals the fixed assets.
Aset tidak digunakan dalam operasi meliputi aset tetap yang untuk sementara waktu tidak digunakan dalam operasi dan aset bekas pakai. Aset tetap yang sementara waktu tidak digunakan serta aset bekas pakai disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap. m. Aset Lain-lain Beban Ditangguhkan
m. Other Assets Deferred Charges To the amortization of deferred charges is done by using the straight-line method ( straight line method ) over the periods benefited.Burden of check dam repairs and trash boam amortized over three (3) years.
Terhadap beban yang ditangguhkan dilakukan amortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) sesuai dengan masa manfaatnya. Beban perbaikan check dam dan trash boam diamortisasi selama 3 (tiga) tahun.
37
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated) Fixed assets from the Investment of the addition of the appropriate Government Regulation no. 45 of 2002, dated August 27, 2002 (ex Solo River Area Development Project) which is based on the Decree of the Regional Infrastructure No. attachments 364/KPTS/M/2002, dated October 3, 2002, is still used in the Project Development Master Solo River, grouped into account assets used in the operation.
Terhadap aset tetap yang berasal dari Penambahan Penyertaan Modal Negara sesuai Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2002, tanggal 27 Agustus 2002 (eks Proyek Pengembangan Wilayah Bengawan Solo) yang berdasarkan lampiran Surat Keputusan Kimpraswil No. 364/KPTS/M/2002, tanggal 3 Oktober 2002, masih dipakai di lingkungan Proyek Induk Pengembangan Sungai Bengawan Solo, dikelompokkan ke akun aset tidak digunakan dalam operasi.
Aset Takberwujud
Intangible Assets
Biaya perolehan aset takberwujud yang dihasilkan secara internal terdiri dari seluruh biaya yang dibutuhkan, yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membuat menghasilkan dan mempersiapkan aset tersebut sehingga siap untuk digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Aset takberwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama 4 (empat) tahun.
The acquisition cost of intangible assets generated internally consists of all the costs involved, which are directly attributable to create produce and prepare the asset so it is ready for use in accordance with the intent of management. Intangible assets are amortized using the straight-line method (straight line method) for 4 (four) years.
n. Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS)
n. Undetermined Status of The Government Capital Undetermined status of the government capital is government capital which undetermined status, recorded in Undetermined status of the government capital, and served between long-term liabilities and equity.
BPYBDS merupakan penyertaan modal negara yang belum ditetapkan statusnya, dicatat pada akun BPYBDS, dan disajikan di antara liabilitas jangka panjang dan ekuitas. o. Cadangan Tujuan
o. Purpose Provision Purpose Provision is reserves for investment which aside from corporate profits accordance with the Government Regulation about the establishment of the corporate which total of provision established by The Minister Of BUMN.
Cadangan tujuan adalah cadangan untuk investasi yang disisihkan dari laba Perusahaan sesuai dengan ketentuan/peraturan pemerintah tentang pendirian Perusahaan yang besarnya ditetapkan oleh Menteri Negara BUMN. p. Cadangan Umum
p. General Reserves General reserves are reserve for corporate development that aside from the profit the corporate according to Government Regulation about the establishment of the corporate. The determination of the amount of reserves determined in joint discussion meeting to the annual report.
Cadangan umum adalah cadangan untuk pengembangan Perusahaan yang disisihkan dari laba Perusahaan sesuai dengan ketentuan/peraturan pemerintah tentang pendirian Perusahaan. Penetapan besarnya cadangan ditentukan di dalam Rapat Pembahasan Bersama (RPB) terhadap laporan tahunan.
38
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan a). Pendapatan dari iuran penggunaan air pada dasarnya diakui dengan cara sebagai berikut :
q. Revenue and Expense Recognition Income a). Revenue from water usage fees are recognized basically as follows:
- Penggunaan/pengambilan air baku untuk pembangkit PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) berdasarkan pencatatan jumlah Kwh listrik yang dibangkitkan oleh PLTA dan telah ditandatangani Kepala Divisi terkait yang diakui sebagai pendapatan;
- Usage / retrieval of raw water for hydropower generation (hydropower) by recording the number of Kwh of electricity generated by hydropower and has signed the relevant Head of Division is recognized as income;
- Penggunaan/pengambilan air baku untuk industri dan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang ditetapkan oleh petugas yang ditunjuk dan disahkan oleh Kepala Divisi terkait diakui sebagai pendapatan dengan catatan apabila terjadi perbedaan pencatatan dengan realisasi pada tahun buku yang sedang berjalan akan dilakukan koreksi pembukuan. Perbedaan yang terjadi untuk tahun buku yang lalu dicatat sebagai pendapatan/beban lain-lain.
- Usage / retrieval of raw water for industrial and PDAM (Regional Water Company) established by the designated officer and approved by the Chief of the Division is recognized as revenue related to the notes in the event of discrepancy with the actual recording of the ongoing financial year accounting correction will be made. Differences occurred for the last fiscal year are recorded as income / other expenses.
b). Pendapatan dari sektor pariwisata diakui sebesar nilai karcis yang terjual, sedangkan fasilitas pariwisata lainnya sesuai produk atau jasa yang telah diberikan (sewa kamar/cottage dan restoran). c). Pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. d). Pencatatan penggunaan air oleh pemanfaat dicatat secara ekstra komptabel (extra comptable) atas piutang/pendapatan apabila:
b). Revenue from the tourism sector are recognized at the value of tickets sold, while other tourism facilities appropriate product or service that has been given (rental rooms / cottages and restaurant).
- Belum ada titik temu dalam pembahasan isi perjanjian; - Perusahaan tidak dapat menjamin kontinuitas volume dan kualitas air. Beban
- There is no common ground in the discussion of the content of the agreement; - The company can not guarantee the continuity of the volume and quality of water. Expense
Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada periode bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized in accordance with the useful life of the period (accrual basis).
c). Revenue from other services is recognized when the services are rendered. d). Recording of water use by utilizing recorded komptabel extra ( extra comptable ) on accounts receivable / income if:
masa yang
r. Pendapatan Komprehensif Lain
r. Other Comprehensive Income
Pendapatan komprehensif lainnya terdiri dari item pendapatan atau beban (termasuk item yang sebelumnya disajikan dalam laporan perubahan ekuitas) yang tidak diakui dalam laba rugi tahun berjalan sesuai dengan PSAK.
Other comprehensive income comprises items of income or expense (including items previously presented in the statement of changes in equity) are not recognized in profit or loss for the year in accordance with PSAK.
39
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
s. Sewa
s. Rent
Penentuan suatu perjanjian sewa didasarkan atas substansi perjanjian tersebut dan berdasarkan penilaian apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut menimbulkan hak untuk menggunakan aset.
The determination of a lease agreement is based on the substance of the agreement and based on the assessment of whether the fulfillment of the agreement depends on the use of an asset and the agreement raises the right to use the asset.
Penilaian ulang dilakukan setelah dimulainya sewa jika salah satu dari berikut berlaku: a). Ada perubahan dalam hal syarat kontrak , selain pembaharuan atau perpanjangan kontrak;
Reassessment made after the commencement of the lease if any of the following apply: a). There are changes in the terms of the contract, in addition to the renewal or extension of the contract;
b). Pilihan pembaharuan adalah penggunaan atau atau perpanjangan yang diberikan, kecuali jika jangka waktu pembaharuan atau perpanjangan awalnya termasuk dalam masa sewa;
b). Renewal option is the use or an extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c). Ada perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan tergantung pada aset tertentu; atau
c). There is a change in the determination of whether fulfillment depends on the particular asset; or
d). Ada perubahan substansi aset Dimana penilaian ulang dibuat, akuntansi sewa harus dimulai atau berhenti untuk memulai dari tanggal ketika perubahan dalam keadaan memunculkan penilaian ulang untuk skenario (a), (c) atau (d) di atas, dan tanggal pembaharuan atau perpanjangan untuk skenario (b).
d). There is a change in the substance of the asset Where a reassessment is made, lease accounting should start or stop to start from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios (a), (c) or (d) above, and the date of renewal or extension for scenario (b).
Sewa dimana lessor tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dikeluarkan dalam negosiasi sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset yang disewakan dan pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Leases where the lessor does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership are classified as operating leases. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and operating lease payments are recognized as an expense in the income statement on a straight-line basis over the lease term.
t. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek
t. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan. Imbalan Pensiun
Short-term employee benefits are recognized when they accrue to employees. Retirement Benefits
Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003, Perusahaan diharuskan menyediakan imbalan pensiun sesuai imbalan tertentu. Imbalan pensiun yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 adalah program pensiun imbalan pasti.
In accordance with the Employment Act No.13/2003, the Company is required to provide certain pension benefits corresponding reward. Pension benefits set out in the Employment Act No.13/2003 is a defined benefit pension plan.
40
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Program imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang harus disediakan yang biasanya dipengaruhi oleh satu atau lebih faktor seperti umur, masa kerja, atau jumlah kompensasi. Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal pelaporan dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided is usually influenced by one or more factors such as age, years of service, or the amount of compensation. The retirement benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the reporting date less the fair value of plan assets together with adjustments for actuarial gains or losses and unrecognized past service cost. Defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah dan yang memiliki jatuh tempo yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash flows using interest rates of government bonds denominated in Rupiah and which have a maturity equal to the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial ketika melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program, mana yang lebih tinggi, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif selama sisa masa kerja ratarata yang diharapkan dari para karyawan yang bersangkutan.
Gains and losses arising from adjustments and changes in actuarial assumptions when it exceeds the amount that is greater than 10% of the present value of the defined benefit obligation or 10% of the fair value of plan assets, whichever is higher, is charged or credited to income statement comprehensive income over the remaining working lives of the average expected of the employee concerned.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus selama periode vesting tersebut.
Past service costs are recognized immediately in the income statement, unless the changes to the pension plan requires the employee to work during a specific time period. In this case, the past service cost is amortized on a straight-line basis over the period of vesting such.
Imbalan Pasca Kerja Lain
Other Post-Employment Benefits
Imbalan pasca kerja lainnya seperti uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya disediakan sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003.
Other post employment benefits such as severance pay, cash awards and other benefits are provided in accordance regulated in Employment Act No.13/2003.
Imbalan Jangka Panjang Lainnya
Other Long-Term Rewards
Imbalan jangka panjang lainnya dihitung berdasarkan peraturan Perusahaan dan dibayar saat karyawan telah bekerja untuk Perusahaan dalam waktu tertentu. Biaya jasa kini dibebankan pada periode yang berlaku.
Other long-term benefits are calculated based on the Company's rules and paid when the employee has worked for the company within a certain time. Current service costs are charged to the applicable period.
41
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Imbalan Pemutusan Hubungan Kerja
Yield Termination
Imbalan pemutusan hubungan kerja terutang ketika karyawan pemberi kerja dilakukan pemutusan hubungan kerja sebelum tanggal pensiun. Perusahaan mengakui imbalan pemutusan hubungan kerja ketika dapat menunjukkan kepastian untuk melakukan pemutusan hubungan kerja sesuai dengan rencana formal dengan kemungkinan penarikan lebih kecil. Imbalan jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca didiskontokan ke nilai kini.
Remuneration payable when the termination of employment of employees of employers conducted layoffs before the date of retirement. The Company recognizes termination benefits when employment can indicate certainty to terminate the employment in accordance with a formal plan with the possibility of a smaller withdrawal. Yield maturities greater than 12 months after the balance sheet date are discounted to present value.
Imbalan Pemutusan Hubungan Kerja (Lanjutan) Perusahaan telah mengikutsertakan pegawai organik dan non organik menjadi peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Negara Indonesia dengan program Iuran Pasti. Perusahaan mencadangkan selisih jumlah perhitungan imbalan pasca kerja berdasarkan PKB dengan jumlah akumulasi iuran DPLK - Bank Negara Indonesia.
Yield Termination (continued) The Company has included organic and non-organic personnel participated Pension Fund (Pension Fund) Bank Negara Indonesia with defined contribution programs. Calculating the difference between the amount the Company accrued post-retirement benefits based on the number of accumulated contributions CLA Pension Fund - Bank Negara Indonesia.
u. Transaksi Dengan Pihak Yang Berelasi
u. Transactions with related parties
Perusahaan dalam melakukan usahanya melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No.7 (Revisi 2010) - Pengungkapan PihakPihak yang Berelasi.
Companies in the conduct of its business transactions with related parties as stated in PSAK 7 (Revised 2010) Disclosure with Related Parties.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions with related parties, whether conducted by the terms and conditions equal to or not equal to a third party, has been disclosed in the notes to the financial statements.
v. Perpajakan
v. Taxation
Aset pajak penghasilan kini dan kewajiban pajak penghasilan untuk periode sekarang dan sebelumnya diukur pada jumlah yang diharapkan akan pulih dari atau dibayarkan kepada kantor pajak. Tarif pajak dan undangundang pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah pajak adalah yang telah berlaku atau secara substansi berlaku pada tanggal posisi keuangan.
Assets and liabilities Current income tax for current and prior periods are measured at the amounts expected to be recovered from or paid to the tax office. Tax rates and tax laws used to compute the amount of tax that have been enacted or are substantially effect on the financial position.
42
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Pajak penghasilan tangguhan disajikan untuk semua perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sebesar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.
Deferred income tax is presented for all temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences.Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences of the possibility that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah setiap tanggal pelaporan dan dikurangi sampai sejauh tidak ada lagi laba fiskal mendatang untuk mengkompensasi semua atau bagian dari aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui ditinjau kembali setiap tanggal pelaporan dan diakui sejauh kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa mendatang dapat mengkompensasi semua atau bagian dari aset pajak tangguhan.
The carrying amount of deferred tax assets are reviewed at each reporting date and reduced to the extent there is no more future taxable profit to compensate for all or part of the deferred tax assets. Deferred tax assets are not recognized to be reviewed at each reporting date and recognized to the extent that the possibility of future taxable income can compensate for all or part of the deferred tax assets.
Aset pajak penghasilan tangguhan dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan berlaku pada periode ketika aset direalisasi atau liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak dan undang-undang pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Pajak tangguhan diakui dalam hubungannya dengan transaksi yang mendasari baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung di ekuitas. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan saling hapus jika ada hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak penghasilan saat ini terhadap liabilitas pajak kini dan aset pajak tangguhan yang terkait dengan entitas dan otoritas perpajakan yang sama. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Deferred income tax assets and deferred income tax liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Deferred tax is recognized in relation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity. Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if there is made a legal right to offset current tax assets against current tax liabilities and deferred tax assets related to the entity and the same taxation authority. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal is determined.
43
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
w. Provisi dan Kontinjensi
w. Provisions and Contingencies
Provisi diakui pada saat Perusahaan memiliki liabilitas masa kini (hukum atau konstruktif) sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, kemungkinan bahwa arus keluar sumber daya ekonomi mewujudkan manfaat akan diperlukan saat menyelesaikan liabilitas dan estimasi yang handal dari jumlah liabilitas yang dibuat. Provisi diperiksa pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik saat ini.
Provisions are recognized when the Corporate has a present obligation (legal or constructive) where as a result of a past events, it is lprobable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of obligation. Provision are reviewed at each statements of financial position date and adjusted to reflect the current best estimate.
Jika pengaruh nilai waktu dari uang signifikan, provisi ditentukan dengan cara mendiskontokan arus kas masa depan yang diharapkan pada tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini atas nilai waktu dari uang dan, jika sesuai, risiko spesifik terhadap liabilitas tersebut. Ketika diskon digunakan, peningkatan provisi seiring dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban bunga. Ketika Perusahaan mengharapkan provisi atau kerugian diganti, penggantian diakui sebagai aset yang terpisah hanya saat penggantian bersifat pasti dan nominalnya dapat diperkirakan. Beban yang terkait dengan provisi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif.
If the effect of the time value of money is significant, provisions are determined by discounting the way of the future cash flows expected on a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and, where appropriate, the risks specific to the liability. When a discount is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as interest expense. Where the Company expects a loss provisions or replaced, the replacement is recognized as a separate asset only when the reimbursement is uncertain and can be expected to face. Expenses associated with the provision is presented in the statement of comprehensive income.
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan. Liabilitas ini diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan pengeluaran sumber daya untuk mewujudkan manfaat ekonomi sangat kecil. Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan ketika ada kemungkinan mendapatkan manfaat ekonomi.
Contingent liabilities are not recognized in the financial statements. These liabilities are disclosed in the notes to the financial statements unless the possibility of spending the resources to realize the economic benefit is very small. Contingent assets are not recognized in the financial statements but disclosed in the notes to the financial statements when there is a possibility of economic benefit.
Aset kontinjensi dinilai secara rutin untuk memastikan bahwa penambahan telah tepat tercermin dalam laporan keuangan. Jika kemungkinan untuk mendapatkan manfaat ekonomi muncul, aset dan pendapatan terkait diakui dalam laporan keuangan.
Contingent assets are assessed regularly to ensure that it has appropriate additions are reflected in the financial statements. If the possibility to obtain economic benefits arise, the asset and related income are recognized in the financial statements.
44
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Estimasi dan Pertimbangan 3 . Penggunaan Akuntansi yang Signifikan Oleh Manajemen
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated) of Estimates and Significant 3 . Use Considerations By Management
Accounting
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Dalam mempersiapkan laporan keuangan, manajemen membuat estimasi terbaik berkaitan dengan jumlah tertentu, dengan mempertimbangkan materialitas.
The preparation of financial statements in conformity with PSAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts. In preparing financial statements, management's best estimates with regard to making a certain amount, taking into account the materiality.
Menurut pendapat manajemen, laporan keuangan mencerminkan semua penyesuaian yang diperlukan untuk menyajikan secara wajar hasil dari periode yang disajikan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari estimasi dan asumsi yang digunakan, dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akan tercermin dalam laporan keuangan ketika dapat ditentukan secara wajar.
In management's opinion, the financial statements reflect all adjustments necessary to present fairly the results of the periods presented. Actual results may differ from the estimates and assumptions used, and the effect of any changes in estimate will be reflected in the financial statements when it can be reasonably determined.
Pertimbangan Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat pertimbangan berikut ini, selain dari yang melibatkan estimasi, yang memiliki efek paling signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan :
Consideration In the process of applying the Corporate accounting policies, management has made the following judgment, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements:
- Klasifikasi Instrumen Keuangan
- Classification of Financial Instruments
Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan, atau komponen-komponennya, pada saat pengakuan awal sebagai aset keuangan, liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi aset keuangan, liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas. Substansi dari instrumen keuangan, bukan bentuk hukumnya, menentukan klasifikasinya dalam laporan posisi keuangan.
The Corporate classifies financial instruments, or components, on initial recognition as a financial asset, financial liability or equity instrument in accordance with the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of financial assets, financial liabilities or equity instruments. The substance of a financial instrument, not the legal form, determines its classification in the statement of financial position.
- Klasifikasi Sewa
- Classification Rent
Perusahaan mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi sesuai dengan substansi perjanjian kontrak dan transfer risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan barang yang disewakan. Jika manajemen telah menetapkan bahwa risiko dan manfaat yang berkaitan dengan barang yang disewakan ditransfer ke Perusahaan sebagai penyewa (lessee), maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Di sisi lain, jika manajemen Perusahaan telah menetapkan bahwa risiko dan manfaat dari barang sewa dipertahankan oleh pihak yang menyewakan (lessor), maka sewa tersebut dicatat sebagai sewa operasi.
The Corporate classifies leases as finance leases or operating leases in accordance with the substance of the contractual agreement and the transfer of risks and rewards incidental to ownership of the leased item. If management has determined that the risks and benefits associated with the leased goods is transferred to the Corporate as tenant ( lessee ), then the lease is classified as finance leases. On the other hand, if the Corporate's management has determined that the risks and benefits of rental items retained by the lessor ( the lessor ), then the lease is accounted for as operating leases.
45
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Estimasi Asumsi-asumsi penting mengenai masa depan dan sumber utama estimasi lainnya pada tanggal laporan posisi keuangan yang memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun buku berikutnya dibahas di bawah ini:
Estimation Important assumptions concerning the future and other sources of estimation on the main balance sheet date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
- Estimasi Penyisihan Kerugian Piutang
- Estimated Losses Allowance for Bad Debt
Penyisihan kerugian piutang Perusahaan dipertahankan pada tingkat yang dianggap memadai untuk mengkompensasi potensi piutang tak tertagih. Besarnya penyisihan didasarkan pada pengalaman masa lalu, umur, status rekening, perilaku pembayaran pelanggan, dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kolektibilitas. Evaluasi piutang, yang dirancang untuk mengidentifikasi potensi biaya yang dibebankan ke penyisihan kerugian piutang, dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun. Terdapat penyisihan kerugian piutang yang diidentifikasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013. Piutang setelah dikurangi penyisihan kerugian piutang, masingmasing sebesar Rp26.514.299.347,00 dan Rp28.041.140.667,00 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 (lihat Catatan No. 7).
Provision for receivable losses is maintained at a level considered adequate to compensate for potential uncollectible accounts.The amount of the allowance is based on past experience, age, account status, customer payment behavior, and other factors that may affect collectibility. Evaluation of receivables, designed to identify potential fees charged to the allowance for losses on accounts receivable, conducted continuously throughout the year. There is provision for losses on receivables are identified December 31, 2014 and 2013. Accounts receivable, net of allowance for losses on accounts receivable, respectively Rp26.514.299.347,00 and Rp28.041.140.667, 00 on December 31, 2014 and 2013 (see Note No.7).
- Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
- Estimated Useful Life of Fixed Assets
Perusahaan mengestimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan periode ketika aset diharapkan tersedia untuk digunakan. Perusahaan menelaah setiap tahunnya estimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan faktor-faktor yang mencakup penggunaan aset, evaluasi teknis internal, perubahan teknologi, lingkungan dan penggunaan yang diharapkan atas aset yang dipengaruhi oleh perbandingan informasi industri terkait. Ada kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat secara material terpengaruh oleh perubahan dalam estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebut di atas. Penurunan estimasi masa manfaat aset tetap akan meningkatkan beban penyusutan dan menurunkan aset tidak lancar.
The Company estimates the useful lives of fixed assets based on the period when the asset is expected to be available for use. The Company reviews annually the estimated useful lives of property and equipment based on factors that include asset utilization, internal technical evaluation, technological changes, the environment and the expected use of the asset are affected by the ratio of industry related information. It is possible that future results of operations could be materially affected by changes in estimates caused by changes in the factors mentioned above. The decrease in the estimated useful lives of property and equipment would increase depreciation expense and decrease noncurrent assets.
Tidak ada perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap sepanjang tahun. Nilai tercatat aset tetap per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp126.235.738.857,00 dan Rp78.078.040.704,00.
No change in the estimated useful lives of fixed assets during the year. Carrying value of fixed assets per December 31, 2014 and 2013 amounted Rp126.235.738.857,00 and Rp78.078.040.704,00.
46
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Evaluasi Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Evaluation of Impairment of Non-Financial Assets
Sumber informasi internal dan eksternal ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk mengidentifikasi indikasi bahwa aset tetap dan investasi saham mungkin mengalami penurunan nilai atau rugi penurunan nilai yang diakui sebelumnya tidak lagi ada atau mungkin menurun. Jika indikasi tersebut terjadi, jumlah terpulihkan dari aset diperkirakan. Rugi penurunan nilai diakui ketika nilai tercatat suatu aset melebihi jumlah terpulihkan tersebut.
Internal and external sources of information are reviewed at each balance sheet date to identify indications that the fixed assets and stock investments may be impaired or an impairment loss previously recognized no longer exists or may decline. If the indication occurs, the recoverable amount of the asset is estimated.Impairment loss is recognized when the carrying amount of an asset exceeds the recoverable amount.
Perusahaan mengevaluasi penurunan nilai aset non keuangan apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset mungkin tidak wajar. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Perusahaan yang dapat memicu evaluasi penurunan nilai meliputi kinerja yang kurang secara signifikan dibandingkan hasil masa lalu atau proyeksi hasil operasi masa depan yang diharapkan dan industri negatif yang signifikan atau trend ekonomi.
The Company evaluates the impairment of non-financial assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be reasonable. The factors that are considered important by the Company which could trigger an impairment evaluation include significant underperformance compared to the past or projected future operating results are expected and significant negative industry or trend of the economy.
Penentuan Nilai Wajar Aset Keuangan Dan Liabilitas Keuangan
Determination of Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, seperti aset dan liabilitas derivatif dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Penentuan nilai wajar membutuhkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yang ekstensif. Perusahaan mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:
The Company recorded certain financial assets and liabilities at fair value, such as derivative assets and liabilities and financial assets available for sale. The determination of fair value requires the use of accounting estimates and judgments extensive. The Company measures the fair value using a hierarchy of the following methods:
- Harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen keuangan yang sejenis. - Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi.
- Quoted prices in active markets for similar financial instruments. - Valuation techniques based on observable inputs. Included in this category are financial instruments that are valued using quoted prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar financial instruments in markets that are less active; or other valuation techniques including present value models and discounted cash flows, and comparisons with similar instruments where market prices are observable. Despite the significant components of fair value measurement are determined using verifiable objective evidence (ie interest rates and volatility), the amount of change in fair value would differ if the company uses a different valuation methodology.
47
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Meskipun komponen signifikan pengukuran nilai wajar ditentukan dengan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (yaitu suku bunga dan tingkat volatilitas), jumlah perubahan dalam nilai wajar akan berbeda jika Perusahaan menggunakan suatu metodologi penilaian yang berbeda.
Despite the significant components of fair value measurement are determined using verifiable objective evidence (ie interest rates and volatility), the amount of change in fair value would differ if the company uses a different valuation methodology.
Setiap perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan akan mempengaruhi laporan laba rugi dan perubahan ekuitas pemegang saham. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan Perusahaan adalah sebesar Rp253.090.691.778,00 dan Rp33.562.407.923,00 pada tahun 2014 dan Rp267.516.611.505,00 dan Rp45.952.736.123,00 pada tahun 2013 (lihat Catatan No. 32).
Any change in fair value of financial assets and liabilities would affect profit or loss and changes in shareholders' equity. The fair value of financial assets and liabilities of the Corporate amounted to Rp253.090.691.778,00 and Rp33.562.407.923,00 in 2014 and amounted to Rp267.516.211.505,00 and Rp45.952.736.123,00 in 2013 respectively (see Note No. 32).
Penentuan Liabilitas Dan Biaya Manfaat Pensiun
Determination of Liability and Cost Benefit Retirement
Penentuan liabilitas dan biaya Perusahaan untuk manfaat pensiun tergantung pada pilihan manajemen atas asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi untuk biaya manfaat pensiun dijelaskan dalam Catatan 21 dan mencakup antara lain tingkat diskonto, dan tingkat kenaikan kompensasi. Meskipun manajemen berpendapat bahwa asumsi tersebut wajar dan sesuai, perbedaan yang signifikan dalam pengalaman aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi manajemen dapat mempengaruhi liabilitas dan biaya pensiun Perusahaan secara material. Biaya manfaat pensiun diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebesar Rp4.403.966.499,00 dan Rp8.513.442.745,00 per 31 Desember 2014 dan 2013 (lihat Catatan No. 21, ).
The determination of liabilities and expenses for the Company's retirement benefit depends on the choice of the top management of certain assumptions used by actuaries in calculating such amount. Assumptions for the cost of pension benefits described in Note 21 and includes, among others, the discount rate, and rate of compensation increases. Although management believes that the assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may affect the management of the Company's pension liabilities and costs materially.
The cost of retirement benefits are recognized in the statement of comprehensive income for Rp4.403.966.499,00 and Rp8.513.442.745,00 per December 3, 2014 and 2013 (see Note No. 21).
Pengakuan Aset Pajak Tangguhan
Recognition of Deferred Tax Assets
Perusahaan menelaah nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan mengurangi aset pajak tangguhan sejauh kemungkinan bahwa laba kena pajak masa depan tidak akan tersedia secara memadai untuk memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan dimanfaatkan. Aset pajak tangguhan adalah sebesar Rp9.112.325.723,00 dan Rp9.678.726.581,00 per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (lihat Catatan No. 28).
The Company reviews the carrying value of deferred tax assets at each balance sheet date and reduces deferred tax assets as far as the possibility that future taxable profits will be available is not sufficient to allow all or part of the deferred tax assets utilized. Deferred tax assets amounted Rp9.112.325.723,00 and Rp9.678.726.581,00 as at December 31, 2014 and 2013 (see Note No. 28) .
48
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) 4 . Aset Yang Diserah Operasikan
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated) 4 . The Assets Handed Over Operations
Pengelolaan aset yang diserahoperasikan di Wilayah Sungai Brantas berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.5 Tahun 1990 yang diperbarui dengan Peraturan Pemerintah No.93 tahun 1999 dan terakhir diperbarui dengan Peraturan Pemerintah No.46 tahun 2010 tanggal 3 Mei 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, antara lain:
Management of The Assets Handed Over Operations in Brantas River Area based on Government Regulation of Republic Indonesia No. 5 in 1990 that is updated with Government Regulation No. 93 in 1999 and last updated by Government Regulation 46 of 2010 dated May 3, 2010 about Jasa Tirta I Public corporation, among others:
- Pasal 3 (1) bahwa Pemerintah melanjutkan penugasan kepada Perusahaan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam rangka melaksanakan Pengusahaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai dan sebagian tugas dan tanggung jawab di bidang Pengelolaan Sumber Daya Air di wilayah kerja Perusahaan.
- Article 3 (1) that the Government continued assignment to the Corporate to carry out the duties and responsibilities in order to implement the Water Resource Cultivation of River Area and some duties and responsibilities in the management of Water Resources sector in the corporate working area.
- Pasal 3 (3) bahwa wilayah kerja Perusahaan dalam rangka melaksanakan sebagian tugas dan tanggung jawab di bidang pengelolaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 (1) meliputi:
- Article 3 (3) that the corporate working area in order the duties and responsibilities in the management of Water Resources sector as referred to the Article 3 (1) include:
a. Wilayah Sungai Brantas
a. Brantas River Area
Pada 40 (empat puluh) sungai yaitu Kali Brantas, Kali Amprong, Kali Lesti, Kali Metro, Kali Lahor, Kali Bambang, Kali Lekso, Kali Semut, Kali Jari, Kali Putih, Kali Ewuh, Kali Badak, Kali Tugu, Kali Tawing, Kali Ngasinan, Kali Boding, Kali Parit Agung, Kali Parit Raya, Kali Dawir, Kali Song, Kali Ngrowo, Kali Kedak, Kali Srinjing, Kali Konto, Kali Bening, Kali Kucir, Kali Ulo, Kali Kedungsoko, Kali Widas, Kali Beng, Kali Brangkal, Kali Marmoyo, Kali Watudakon, Kali Sadar, Kali Kambing, Kali Porong, Kali Surabaya, Kali Mas, Kali Wonokromo, Kali Kedurus, beserta prasarana Sumber Daya Air yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan.
At 40 (fourty) rivers consist of Brantas River, Amprong River, Lesti River, Metro River, Lahor River, Bambang River, Lekso River, Semut River, Jari River, Putih River, Ewuh River, Badak River, Tugu River, Tawing River, Ngasinan River, Boding River, Parit Agung River, Parit Raya River, Dawir River, Song River, Ngrowo River, Kedak River, Srinjing River, Konto River, Bening River, Kucir River, Ulo River, Kedungsoko River, Widas River, Beng River, Brangkal River, Marmoyo River, Watudakon River, Sadar River, Kambing River, Porong River, Surabaya River, Mas River, Wonokromo River, Kedurus River, along with the infrastructures of Water Resources has been transfer operate to the Corporate.
49
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
b. Wilayah Sungai Bengawan Solo
b. Bengawan Solo River Area
Pada 25 (dua puluh lima) sungai yaitu Sungai Bengawan Solo, Kali Tirtomoyo, Kali Kedawung, Kali Walikan, Kali Dengkeng, Kali Blora, Kali Ceper, Kali Ujung, Kali Lohgede, Kali Siwaluh, Kali Grompol, Kali Tempuran, Kali Mungkung, Kali Gambiran, Kali Madiun, Kali Ketegan, Kali Cemer, Kali Catur, Kali Brangkal, Kali Gandong, Kali Kukur, Kali Jungke, Kali Ketonggo, Kali Trinil, Floodway Plangwot-Sedayu Lawas, beserta prasarana Sumber Daya Air yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan.
At 25 (twenty five) rivers consist of Bengawan Solo River, Tirtomoyo River, Kedawung River, Walikan River, Dengkeng River, Blora River, Ceper River, Ujung River, Lohgede River, Siwaluh River, Grompol River, Tempuran River, Mungkung River, Gambiran River, Madiun River, Ketegan River, Cemer River, Catur River, Brangkal River, Gandong River, Kukur River, Jungke River, Ketonggo River, Trinil River, floodway PlangwotSedayu Lawas, along with the infrastructures of Water Resources has been transfer operate to the Corporate.
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 56/PRT/1991 tentang Kebijaksanaan Umum Perum Jasa Tirta. Dalam pasal 9 bahwa Perum Jasa Tirta I melaksanakan kegiatan perencanaan, pembangunan, rehabilitasi, eksploitasi dan pemeliharaan, pengusahaan, perlindungan, pengawasan dan pengendalian dalam rangka penyelenggaraan tugas Perum Jasa Tirta I di sungai sebagaimana dimaksud dalam ketentuan diatas (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.46 tahun 2010 Pasal 3 (3)) termasuk anak-anak sungainya beserta prasarana pengairan yang terkait dalam satu kesatuan wilayah sungai.
This is in accordance with the Regulation of the Minister of Public Works No. 56/PRT/1991 on Public Policy Perum Jasa Tirta. In chapter 9 that Perum Jasa Tirta I carry out planning, construction, rehabilitation, operation and maintenance, utilization, protection, monitoring and control tasks in the framework of the implementation of Perum Jasa Tirta I in the river as stipulated in the above (the Indonesian Government Regulation No. 46 In 2010 Article 3 (3)), including its tributaries and their associated irrigation infrastructure in a single basin.
- Pasal 4 (2) bahwa tugas dan tanggung jawab dalam rangka melaksanakan sebagian tugas dan tanggung jawab di bidang Pengelolaan Sumber Daya Air meliputi pelaksanaan operasi dan pemeliharaan preventif yang meliputi pemeliharaan rutin, berkala, dan perbaikan kecil atas prasarana Sumber Daya Air, yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan.
- Article 4 (2) that the duties and responsibilities in order to carry out some tasks and responsibilities in the field of Water Resources Management covers the operation and preventive maintenance which includes regular maintenance, periodic, and small improvements over the infrastructure of Water Resources, which has been in the transfers operate to Company.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 2 Tahun 2014 tanggal 22 Januari 2014 tentang penambahan wilayah kerja Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I di Wilayah Sungai Toba Asahan, Wilayah Sungai Serayu Bogowonto, dan Wilayah Sungai Jratunseluna, antara lain dijelaskan :
Based on the Decree of the President of the Republic of Indonesia No.. 2 By 2014 dated January 22, 2014 on The Addition of the Working Areas of Perum Jasa Tirta I in Toba Asahan, Serayu Bogowonto and Jratunsseluna River Basin, among others, explained:
- Pasal 1 bahwa penambahan wilayah kerja Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I dalam pengusahaan sumber daya air permukaan dan sebagian tugas dan tanggung jawab di bidang pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai Toba Asahan, Wilayah Sungai Serayu Bogowonto, dan Wilayah Sungai Jratunseluna.
- Article 1 that the addition of the working area Public Company (Perum) Jasa Tirta I in the utilization of surface water resources and partly duties and responsibilities in the field of water resources management in Toba Asahan, Serayu Bogowonto and Jratunseluna River Basin.
50
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
- Pasal 2 bahwa pengusahaan sumber daya air permukaan dan sebagian tugas dan tanggung jawab di bidang pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai Toba Asahan, Wilayah Sungai Serayu Bogowonto, dan Wilayah Sungai Jratunseluna dilaksanakan oleh Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, berserta peraturan pelaksanaanya dan peraturan perundang-undangan bidang sumber daya air.
- Article 2 that the utilization of surface water resources and partly duties and responsibilities in the field of water resources management in Toba Asahan, Serayu Bogowonto and Jratunseluna River Basin carried out by Perum JAsa Tirta I. according to Government Regulation No. 46 of 2010 on Public Company (Perum) Jasa Tirta I, along with the regulation for implementation and water resources.
51
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) 5 . Kas Dan Setara Kas Akun ini terdiri dari : - Kas - Bank Pihak berelasi - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Mandiri (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Jatim Sub Jumlah Deposito : Pihak berelasi - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara Syariah - PT Bank Jatim - PT Bank Sulut Sub Jumlah Pihak Ketiga - Bank Muamalat Sub Jumlah Pihak Ketiga Sub Jumlah Deposito Jumlah Tingkat suku bunga rata-rata per tahun - Tabungan - Giro - Deposito
181.276.730.995,00
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp) 203.008.546.534,00
5 . Cash And Cash Equivalent
82.889.766,00
198.531.360,00
It consist of :
9.469.620.834,00
2.476.196.164,00
13.533.437.652,00
8.138.045.877,00
- PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
2.562.108.878,00 927.518.001,00
2.194.933.533,00 422.687.589,00
- PT Bank Mandiri (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
4.701.155.864,00 31.193.841.229,00
1.578.152.011,00 14.810.015.174,00
- Cash On Hand - Bank Related parties - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
- PT Bank Jatim Sub Total Deposits: Related parties - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
33.000.000.000,00
68.500.000.000,00
27.500.000.000,00
44.500.000.000,00
- PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
64.500.000.000,00
46.000.000.000,00
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
17.000.000.000,00
9.000.000.000,00
- PT Bank Tabungan Negara Syariah
6.000.000.000,00 2.000.000.000,00 150.000.000.000,00
16.000.000.000,00 0,00 184.000.000.000,00
- PT Bank Jatim - PT Bank Sulut Sub Total
0,00 0,00 150.000.000.000,00 181.276.730.995,00
4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 188.000.000.000,00 203.008.546.534,00
Third parties - Bank Muamalat Sub Total Sub Total Deposits Total
1,10 - 4,75% 1,50 - 2,75% 9,00 - 10,50%
2,00 - 3,00% 2,00 - 3,00% 7,00 - 9,00%
The Average Interest Per Anum - Savings - Giro - Deposits
Rincian deposito berjangka per 31 Desember 2014 Nama Bank (Name of Bank)
Nominal (Rp)
Pihak Berelasi - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Jumlah dipindahkan
Details of deposits as of December 31, 2014 Tingkat Bunga Jangka Waktu (Interest Rate) (Period)
3.000.000.000,00 2.500.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 1.500.000.000,00 1.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 5.000.000.000,00 21.000.000.000,00
52
10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 9,50% 9,50% 9,50% 9,50%
Related Parties 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) Total Transferred
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Nama Bank (Name of Bank) -
Jumlah pindahan PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Sub Jumlah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sub Jumlah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Sub Jumlah
PT Bank Tabungan Negara Syariah PT Bank Tabungan Negara Syariah PT Bank Tabungan Negara Syariah PT Bank Tabungan Negara Syariah Sub Jumlah - PT Bank Jatim - PT Bank Jatim Sub Jumlah Pihak Ketiga - PT Bank Sulut Sub Jumlah Pihak Ketiga
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Nominal (Rp) 21.000.000.000,00 5.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 1.000.000.000,00 33.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 2.500.000.000,00 27.500.000.000,00 3.000.000.000,00 1.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 3.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.500.000.000,00 3.000.000.000,00 7.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 4.000.000.000,00 64.500.000.000,00
-
-
-
-
53
Tingkat Bunga Interest Rate) 10,00% 9,50% 9,50% 9,50% 9,50%
Jangka Waktu (Period) Total Transfer 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over)
10,00% 9,50% 9,50% 9,50% 9,50% 9,50% 9,50% 9,50%
Sub Total 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) -
Sub Total 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over)
-
Sub Total
9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75%
2.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 17.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 6.000.000.000,00
±10,50% ±10,50% ±10,50% ±10,50%
1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over)
9,00% 9,00%
Sub Total 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over)
2.000.000.000,00 150.000.000.000,00
10,50%
Sub Total Third Party 1 Bulan (Month)(roll over) Sub Total Third Party
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Nama Bank (Name of Bank)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Nominal (Rp)
Pihak Berelasi - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Sub Jumlah - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sub Jumlah
5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 4.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 2.500.000.000,00 2.500.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 1.500.000.000,00 1.000.000.000,00 68.500.000.000,00 4.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 1.500.000.000,00 44.500.000.000,00
54
Tingkat Bunga (Interest Rate)
Jangka Waktu (Period)
7,00% 7,00% 7,00% 7,00% 8,00% 7,75% 8,00% 7,00% 7,00% 7,00% 7,00% 7,00% 7,75% 7,00% 7,75% 8,00% 7,75% 7,00% 7,00% 7,00% 7,00% 7,00% 7,75% 8,00%
Related Parties 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over)
8,00% 7,50% 8,00% 7,75% 7,75% 8,00% 8,00% 8,00% 8,00% 8,00% 7,75% 8,00% 8,00% 8,00% 8,00% 8,00% 8,00% 7,75%
Sub Total 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) Sub Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Nama Bank (Name of Bank) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Sub Jumlah - PT Bank Tabungan Negara Syariah - PT Bank Tabungan Negara Syariah - PT Bank Tabungan Negara Syariah - PT Bank Tabungan Negara Syariah - PT Bank Tabungan Negara Syariah Sub Jumlah - PT Bank Jatim - PT Bank Jatim - PT Bank Jatim - PT Bank Jatim - PT Bank Jatim - PT Bank Jatim - PT Bank Jatim Sub Jumlah Sub Jumlah Pihak Berelasi Pihak Ketiga - PT Bank Muamalat - PT Bank Muamalat Sub Jumlah Pihak Ketiga Jumlah 6 . Piutang Usaha Akun ini terdiri dari : - Piutang PDAM - Piutang Listrik - Piutang Jasa Konstruksi - Piutang Sewa Peralatan - Piutang Industri - Piutang AMDK - Piutang Jasa Konsultansi - Piutang Laboratorium Kualitas Air - Piutang Sewa Kios/Wisma/Lain Jumlah Piutang Usaha - Penyisihan Kerugian Piutang Jumlah Piutang Usaha Netto
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Nominal (Rp) 7.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 4.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 2.500.000.000,00 2.500.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 1.000.000.000,00 46.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 1.000.000.000,00 9.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 16.000.000.000,00 184.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 4.000.000.000,00 188.000.000.000,00
26.514.299.347,00
28.041.140.667,00
10.038.867.405,00 9.437.614.045,00 6.974.107.336,00
2.910.143.942,00 29.060.371.784,00 4.403.629.691,00
6.245.059.875,00 5.390.278.343,00 802.560.829,00 436.729.333,00 75.560.470,00 92.182.773,00 39.492.960.409,00 (12.978.661.062,00) 26.514.299.347,00
5.270.463.182,00 4.284.001.236,00 306.154.500,00 1.143.452.973,00 230.624.150,00 35.264.287,00 47.644.105.745,00 (19.602.965.078,00) 28.041.140.667,00
Tingkat Bunga Jangka Waktu (Interest Rate) (Period) 7,50% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,50% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,50% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,25% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,50% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,50% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,50% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,50% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,50% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,50% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,50% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,50% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,25% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,25% 1 Bulan (Month)(roll over) 7,25% 1 Bulan (Month)(roll over) 8,50% 8,50% 8,50% 8,20% 8,20%
Sub Total 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over)
7,75% 7,75% 7,25% 7,75% 8,00% 8,00% 8,00%
Sub Total 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over)
9,00% 8,00%
Sub Total Sub Total Related Parties Third Party 1 Bulan (Month)(roll over) 1 Bulan (Month)(roll over) Sub Total Third Party Total
6 . Accounts Receivables it consist of :
55
- PDAM Receivables - Electricity receivables - Construction Services Receivables - Rental Equipment Receivables - Industry Receivables - AMDK Receivables - Consulting Services Receivables - Quality Laboratory Receivables - Kiosk/Guest House Receivables Total Account Receivables - Allowance for Bad Debt Net Account Receivables
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
Piutang Usaha berdasarkan Sifat Transaksi: - Pihak Berelasi - Piutang PDAM 10.038.867.405,00 - Piutang Listrik 9.437.614.045,00 - Piutang Sewa Peralatan 2.048.645.302,00 - Piutang Industri 641.145.348,00 - Piutang Jasa Konstruksi 102.364.999,00
Accounts Receivables by the characteristics of Transaction: - Related parties 2.910.143.942,00 - PDAM Receivables 29.060.371.784,00 - Electricity receivables 1.149.717.109,00 - Equipment Lease Receivables 202.378.214,00 - Industry Receivables 352.515.059,00 - Construction Services
- Piutang Jasa Konsultansi Sub Jumlah - Pihak ketiga - Piutang Jasa Konstruksi
17.317.273,00 22.285.954.372,00 6.871.742.337,00
594.353.773,00 34.269.479.881,00 4.051.114.632,00
4.749.132.995,00 4.196.414.573,00
4.081.623.022,00 4.120.746.073,00
802.560.829,00 419.412.060,00
306.154.500,00 549.099.200,00
75.560.470,00
230.624.150,00
- Piutang Industri - Piutang Sewa Peralatan - Piutang Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) - Piutang Jasa Konsultansi - Piutang Laboratorium Kualitas Air - Piutang Sewa Kios/Wisma/Lain Sub Jumlah Jumlah Piutang Usaha - Penyisihan Kerugian Piutang Jumlah Piutang Usaha Netto
92.182.773,00 17.207.006.037,00 39.492.960.409,00 (12.978.661.062,00) 26.514.299.347,00
35.264.287,00 13.374.625.864,00 47.644.105.745,00 (19.602.965.078,00) 28.041.140.667,00
Receivables - Consulting Services Receivables Sub Total - Third parties - Construction Services Receivables - Industry Receivables - Equipment Lease Receivables - Bottled Drinking Water (AMDK) Receivables Services - Consulting Receivables - Water Quality Laboratory Receivables - Kiosk/Guest House Receivables Sub Total Total Account Receivables - Allowance for Bad Debt Net Account Receivables
Piutang Listrik per 31 Desember 2014 terdiri dari tagihan kepada PT Pembangkitan Jawa Bali Wilayah Brantas sebesar Rp6.131.044.203,00 dan Wilayah Golang, Giringan, dan Ngebel sebesar Rp328.041.141,00 yang merupakan tagihan bulan Oktober 2014. Tagihan kepada PT Indonesia Power sebesar Rp2.978.528.701,00 yang merupakan tagihan penggunaan air bulan Juni s/d September 2014 sebesar Rp2.654.807.079 dan selisih tarif bulan Januari sd Mei 2014 sebesar Rp323.721.622,00.
Electricity Receivables on December 31, 2014 consists of receivables from PT Pembangkit Jawa Bali Brantas region of Rp6.131.044.203,00 and Golang, Giringan and Ngebel Regionof Rp328.041.141,00 which is a bill in October 2014. Invoices to PT. Indonesia Power Rp 2.978.528.701,00 consists of an invoice for water utilization from June until September 2014 amounted to Rp 2.654.807.079 and tarif differences from January to May 2014 amounted to Rp 323.721.622,00.
Piutang Listrik per 31 Desember 2013 sebesar Rp29.060.371.784,00 yang terdiri dari : 1) Piutang PT Pembangkitan Jawa Bali wilayah Brantas sebesar Rp 20.493.399.894,00 yang merupakan tagihan bulan Oktober dan November 2013 dengan menggunakan tarip 2013 sebesar Rp18.387.703.955,00 serta tagihan selisih tarip bulan Januari sampai dengan Desember 2013 (selisih tarip tahun 2013 dengan tarip tahun 2012) sebesar Rp2.105.695.939,00.
Electricity receivables as of December 31, 2013 amounted to Rp 29.060.371.784,00 which consists of: 1) PT Pembangkit Jawa Bali Receivable in Brantas region amounted to Rp20.493.399.894,00 consists of an invoice for water utilization in October and November 2013amounted to Rp18.387.703.955,00 and invoice for water utilization tarif differences (between tariff of 2012 and 2013) from January until September 2013 amounted to Rp2.105.695.939,00.
56
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
2) Piutang PT Indonesia Power sebesar Rp7.574.018.964,00 2) yong terdiri dari tagihan atas selisih tarip penggunaan air pada PLTA Wonogiri untuk tahun 2012 sebesar Rp1.307.424.915,00, tagihan penggunaan air bulan April Agustus 2013 sebesar Rp3.143.061.173,00, tagihan bulan Desember - Nopember 2013 dengan tarip 2013 sebesar Rp1.354.209.620,00 dan selisih tarip bulan Januari Agustus 2013 sebesar Rp1.769.323.256,00.
PT Indonesia Power receivable amounted to Rp7.574.018.964,00 consists of a invoice for water utilization tariff differences in 2012 amounted to Rp 1.307.424.915, a invoice for water utilization from April to August 2013 amounted to Rp 3.143.061.173, a invoice for water utilization from September to November 2013 amounted to Rp 1.354.209.620, and an invoicefor water utilization tariff differences from January to August 2013 amounted to Rp 1.769.323.256.
3) Piutang PT Pembangkitan Jawa Bali wilayah Bengawan Solo yang merupakan tagihan kepada PLTA Golang, Giringan dan Ngebel sebesar Rp992.952.926,00 yang terdiri dari tagihan bulan Oktober - Nopember 2013 menggunakan tarip 2013, serta tagihan selisih tarip bulan Januari - Desember 2013 (selisih tarip 2013 dengan tarip tahun 2012).
PT Pembangkit Jawa Bali Receivable in Bengawan Solo region which is the claim to PLTA Golang, Giringan and Ngebel amounted to Rp992.952.926,00 consists of an invoice for water utilization in October and November 2013 and a invoice water utilization tariff differences (between tariff of 2012 and 2013) from Januari until September 2013.
Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp)
3)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
Piutang Listrik merupakan piutang pada Pihak Berelasi, terdiri dari : - PT Pembangkitan Jawa Bali 6.459.085.344,00 - PT Indonesia Power 2.978.528.701,00 Jumlah 9.437.614.045,00 - Penyisihan Kerugian piutang 0,00 Listrik (PT Indonesia Power) Jumlah Bersih Piutang Listrik 9.437.614.045,00
Electricity receivabless are receivabless on Related Parties, consisting of: 21.486.352.820,00 - PT Pembangkitan Jawa Bali 7.574.018.964,00 - PT Indonesia Power 29.060.371.784,00 Total - Allowance for bad debt of PT Indonesia Power (7.574.018.964,00) 21.486.352.820,00 Net Electricity Receivables
Piutang PDAM merupakan piutang pada Pihak Berelasi, terdiri dari : - PDAM Surya Sembada 5.492.762.163,00 - PDAM Ngawi 1.716.316.212,00 - PDAM Krikilan 942.220.368,00 - PDAM Sidoarjo 309.346.898,00 PDAM Cangkir 145.079.424,00 - PDAM Gresik 74.372.582,00 - PDAM Lamongan 20.432.282,00 - PDAM Mojokertjo 20.342.280,00 - PDAM Cepu Blora 1.328.205,00 - Lainnya 1.316.666.991,00 Jumlah Piutang PDAM 10.038.867.405,00
PDAM receivabless are receivabless to Related Parties, consisting of: 0,00 - PDAM Surya Sembada 1.324.171.434,00 - PDAM Ngawi 0,00 - PDAM Krikilan 0,00 - PDAM Sidoarjo 0,00 - PDAM Cangkir 198.960.720,00 - PDAM Gresik 66.614.398,00 - PDAM Lamongan 23.611.392,00 - PDAM Mojokertjo 1.328.205,00 - PDAM Cepu Blora 1.295.457.793,00 - Other 2.910.143.942,00 Total of PDAM Receivables
Penyisihan Kerugian piutang PDAM Jumlah Bersih Piutang PDAM
(2.592.777.099,00) 7.446.090.306,00
Piutang PDAM adalah merupakan tagihan kepada PDAMPDAM atas penggunaan air untuk bahan baku produksi air minum.
57
(1.325.157.372,00) 1.584.986.570,00
Allowance for bad debt PDAM Receivables Net PDAM Receivables
of
PDAM Receivables are the invoice for PDAM who uses water as raw materials for producing drinking water.
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) Piutang Industri terdiri dari : - Pihak Berelasi - PG. Watutulis - PG. Lestari - PG. Pesantren Baru - PG. Candi Baru - PT Perkebunan Nusantara X - PT Pertamina EP - PG. Tasik Madu - PG. Kebon Agung Sub jumlah - Pihak ketiga - PT Surabaya Agung Industri PT Tjiwi Kimia Mobil Cepu Ltd - PT Pakerin - PT Adiprima Suraprinta - PT Miwon Indonesia - PT Sritex - PT Surabaya Meka Box PT Pakuwon Darma - Industri Lainnya (dibawah Rp25.000.000,00) - PT Cheil Jedang - PT Ekamas Fortuna Sub jumlah Jumlah Piutang Industri - Penyisihan kerugian piutang Industri Jumlah Bersih Piutang Industri Piutang Jasa Sewa Peralatan terdiri dari : - Pihak Berelasi - PT Nindya Karya (Persero) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk - PT Wijaya Karya (persero) - PT Hutama Karya (Persero) Sub jumlah - Pihak ketiga - PT Karya Serasi Utama - PT Persada Artha Prima - PT Aneka Jasa Grahadika - CV Prima Teknik - PT Apriliant Dwipa Internusa - PT Barata I - PT Barata II Sub jumlah Jumlah Piutang Jasa Peralatan - Penyisihan kerugian piutang Jasa Peralatan Jumlah Bersih Piutang Jasa Peralatan
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
205.757.011,00 159.516.217,00 131.444.600,00 83.996.104,00 55.027.912,00 5.403.504,00 0,00 0,00 641.145.348,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 107.570.344,00 94.807.870,00 202.378.214,00
1.040.993.457,00 821.082.437,00 679.514.738,00 96.030.370,00 88.812.198,00 73.621.220,00 47.656.264,00 34.248.426,00 43.616.200,00
1.040.993.457,00 0,00 0,00 91.686.582,00 63.681.214,00 67.428.129,00 384.103.519,00 29.482.348,00 0,00
1.823.557.685,00 0,00 0,00 4.749.132.995,00 5.390.278.343,00
2.223.981.359,00 140.580.786,00 39.685.628,00 4.081.623.022,00 4.284.001.236,00
(1.512.898.682,00) 3.877.379.661,00
(1.474.244.151,00) 2.809.757.085,00
687.512.528,00 330.640.145,00 204.959.816,00 825.532.812,00 2.048.645.301,00
687.512.528,00 334.992.145,00 119.297.316,00 7.915.119,00 1.149.717.108,00
3.864.701.250,00 122.937.716,00 80.668.500,00 75.990.350,00 29.281.757,00 18.330.000,00 4.505.000,00 4.196.414.573,00 6.245.059.874,00
3.864.701.250,00 127.937.716,00 0,00 75.990.350,00 29.281.757,00 18.330.000,00 4.505.000,00 4.120.746.073,00 5.270.463.181,00
(5.230.034.274,00) 1.015.025.600,00
(5.040.800.272,00) 229.662.909,00
58
Industry Receivables consists of: - Related parties - PG. Watutulis - PG. Lestari - PG. Pesantren Baru - PG. Candi Baru - PT Perkebunan Nusantara X - PT Pertamina EP - PG. Tasik Madu - PG. Kebon Agung Sub Total - Third parties - PT Surabaya Agung Industri - PT Tjiwi Kimia - Mobil Cepu Ltd - PT Pakerin - PT Adiprima Suraprinta - PT Miwon Indonesia - PT Sritex - PT Surabaya Meka Box - PT Pakuwon Darma - Other Industries (below Rp25.000.000.000,00) - PT Cheil Jedang - PT Ekamas Fortuna Sub Total Total Industry Receivables - Allowance for bad debt of industry receivables Net Industry Receivables Rental Equipment Receivables consist of: - Related parties - PT Nindya Karya (Persero) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk - PT Wijaya Karya (persero) - PT Hutama Karya (Persero) Sub Total - Third parties - PT Karya Serasi Utama - PT Persada Artha Prima - PT Aneka Jasa Grahadika - CV Prima Teknik - PT Apriliant Dwipa Internusa - PT Barata I - PT Barata II Sub Total Total Equipment Services Receivables - Allowance for bad debt of Equipment Services Net Equipment Lease Receivables
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Piutang sewa peralatan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 yang berumur di atas setahun senilai Rp5.261.111.181,00 dan Rp5.139.125.053,00 karena telah dibentuk penyisihan kerugian piutang.
Rental Equipment Receivables as of December 31, 2014 and 2013 which are above one year old amounted to Rp 5.261.111.181,00 and Rp 5.139.125.053,00 respectively,because the allowance for bad debt have been formed .
Piutang sewa peralatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp6.245.059.874,00 yang meliputi piutang sewa peralatan wilayah sungai Brantas sebesar Rp5.391.959.899,00 (termasuk piutang PT Karya Serasi Utama sebesar Rp 3.864.701.250,00) dan piutang sewa peralatan wilayah Sungai Bengawan Solo sebesar Rp 853.099.975,00.
Equipment lease receivables as of December 31, 2014 at Rp6.245.059.874,00 which includes equipment lease receivables amounted Rp5.391.959.899,00 in Brantas river basin (including PT Karya Serasi Utama receivableRp 3,864,701,250.00) and equipment lease receivables in Solo river region Rp 853,099,975.00 .
Piutang sewa peralatan per 31 Desember 2013 sebesar Rp5.270.463.182,00 yang meliputi piutang sewa peralatan wilayah sungai Brantas sebesar Rp4.417.363.206,00 (termasuk piutang PT Karya Serasi Utama sebesar Rp3.864.701.250,00) dan piutang sewa peralatan wilayah Sungai Bengawan Solo sebesar Rp 853.099.976,00.
Equipment lease receivables at December 31, 2013 by Rp5.270.463.182,00 which includes equipment lease receivables amounted Rp4.417.363.206,00 in Brantas river basin (including PT. Karya Serasi Utama receivable at Rp3.864.701.250,00) andequipment lease receivables in Solo river region amounted to Rp 853,099,976.00 .
Piutang sewa peralatan per 31 Desember 2013 sebesar Rp5.270.463.182,00 yang meliputi piutang sewa peralatan wilayah sungai Brantas sebesar Rp4.417.363.206,00 (termasuk piutang PT Karya Serasi Utama sebesar Rp3.864.701.250,00) dan piutang sewa peralatan wilayah Sungai Bengawan Solo sebesar Rp 853.099.976,00.
Equipment lease receivables at December 31, 2013 by Rp5.270.463.182,00 which includes equipment lease receivables amounted Rp4.417.363.206,00 in Brantas river basin (including PT.Karya Serasi Utama receivable at Rp3.864.701.250,00) and equipment lease receivables in Solo river region amounted to Rp 853,099,976.00 .
Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) Piutang Jasa Konstruksi terdiri dari : - Pihak Berelasi - PT Hutama Karya - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. - PT Wijaya Karya (Persero) Sub jumlah - Pihak ketiga - CV Cut Nyak Putra - PT Nusa Raya Cipta - PT D &C Engineering - PT Yama Engineering - PT Karya Serasi Utama - PT Surya Bangun Persada Indah - PT Anugerah Karya - PT Usaha Multi Guna - PB Sunar Agung Sub jumlah Jumlah Piutang Jasa Konstruksi - Penyisihan kerugian piutang Jasa Konstruksi Jumlah bersih Piutang Jasa Konstruksi
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
74.340.000,00 74.340.000,00 28.025.000,00 102.365.000,00 2.684.000.002,00 1.061.650.374,00 1.052.320.870,00 1.130.730.091,00 605.000.000,00 338.041.000,00
Construction Services Receivables consist of: - Related parties 0,00 - PT Hutama Karya 319.316.000,00 - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. 33.199.059,00 - PT Wijaya Karya (Persero) 352.515.059,00 Sub Total - Third parties 2.684.000.002,00 - CV Cut Nyak Putra 0,00 - PT Nusa Raya Cipta 0,00 - PT D &C Engineering 495.803.000,00 - PT Yama Engineering 605.000.000,00 - PT Karya Serasi Utama 0,00 - PT Surya Bangun Persada Indah
0,00 0,00 0,00 6.871.742.337,00 6.974.107.337,00
152.907.630,00 89.554.000,00 23.850.000,00 4.051.114.632,00 4.403.629.691,00
(3.292.914.250,00)
(3.307.441.861,00)
3.681.193.087,00
1.096.187.830,00
59
- PT Anugerah Karya - PT Usaha Multi Guna - PB Sunar Agung Sub Total Total Construction Services Receivables - Allowance for bad debt of Construction Services Net Construction Services receivables
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Piutang jasa konstruksi per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 yang berumur di atas satu tahun senilai Rp3.343.880.202,00 dan Rp3.307.441.861,00 disajikan sebagai aset lancar karena telah dibentuk penyisihan kerugian piutang. Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) Piutang Jasa Konsultansi terdiri dari : - Pihak berelasi - PT Indra Karya - PT Virama Karya (Persero) Sub jumlah - Pihak ketiga - PT Global Parasindo - PT Aria Jasa - PT Mitratama Asia Pasific - PT Dehas Inframedia Karsa - PT Ciriajasa - PT Alles Klar Prima - PT Anirindo Mitra - PT Jimbaran WC - PT Nippon Koei - PT Amitas - PT Puri Kencana - PT Catur Bina Guna Persada Sub jumlah Jumlah Piutang Jasa Konsultansi - Penyisihan kerugian piutang Jasa Konsultansi Jumlah bersih Konsultansi
Piutang
Jasa
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Construction services receivables as of December 31, 2014 and 2013 which are above a year old amounted to Rp 3.343.880.202,00 and Rp 3.307.441.861,00 respectively are presented as current asset because the allowance for bad debt have been formed .
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
17.317.273,00 0,00 17.317.273,00 99.000.000,00 95.000.000,00 48.647.900,00 48.190.260,00 34.000.000,00 31.729.000,00 19.600.000,00 16.084.900,00 15.400.000,00 11.760.000,00 0,00 0,00 419.412.060,00 436.729.333,00
(269.497.783,00) 167.231.550,00
Consulting Services Receivables consist of: - Related parties 17.317.273,00 - PT Indra Karya 577.036.500,00 - PT Virama Karya (Persero) 594.353.773,00 Sub Total - Third parties 99.000.000,00 - PT Global Parasindo 95.000.000,00 - PT Aria Jasa 48.647.900,00 - PT Mitratama Asia Pasific 65.350.400,00 - PT Dehas Inframedia Karsa 34.000.000,00 - PT Ciriajasa 31.729.000,00 - PT Alles Klar Prima 19.600.000,00 - PT Anirindo Mitra 16.084.900,00 - PT Jimbaran WC 17.567.000,00 - PT Nippon Koei 11.760.000,00 - PT Amitas 75.360.000,00 - PT Puri Kencana 35.000.000,00 - PT Catur Bina Guna Persada 549.099.200,00 Sub Total 1.143.452.973,00 Total Consulting Services Receivables - Allowance for bad debt of (881.302.458,00) Consulting Services 262.150.515,00 Net Consulting Services Receivables
Piutang jasa konsultansi per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 yang berumur di atas satu tahun senilai Rp421.329.333,00 dan Rp1.002.712.073,00 disajikan sebagai aset lancar karena telah dibentuk penyisihan kerugian piutang.
Consulting services receivables as of December 31, 2014 and 2013 which are above one year old amounted to Rp 421.329.33,00 and Rp 1.002.712.073,00 respectively are presented as current assets because the allowance for bad debt have been formed.
Penyisihan Kerugian Piutang Usaha merupakan penyisihan piutang yang dibentuk sesuai dengan kebijakan akuntansi Perum Jasa Tirta I, dengan mutasi sebagai berikut :
Allowance for bad debt is an allowance formed in accordance with the accounting policies of Perum Jasa Tirta I, with the following mutations :
- Saldo Awal - Mutasi tahun berjalan - Penambahan selama tahun berjalan - Pengurangan selama tahun berjalan Beban (Pemulihan) penyisihan kerugian piutang - Saldo Akhir
19.602.965.078,00
8.635.307.387,00
1.590.193.308,00
10.967.657.691,00
(8.214.497.324,00)
0,00
(6.624.304.016,00)
10.967.657.691,00
12.978.661.062,00
19.602.965.078,00
60
- Beginning Balance - Mutation of the year - Additions during the year - Reductions during the year Recovery or Expense for losses - Ending Balance
Allowance
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Mutasi pengurangan penyisihan kerugian piutang usaha selama tahun 2014 sebesar Rp8.214.497.324,00 terdiri dari pembayaran piutang atas BJPSDA listrik PT Indonesia Power sebesar Rp7.574.018.965,00, PT Virama Karya sebesar Rp577.036.500,00, PT Sunar Agung sebesar Rp18.441.859 dan PDAM Ngawi sebesar Rp45.000.000. Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp1.590.193.308,00 merupakan pembentukan tahun 2014 .
Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) 7 . Piutang Lain-lain Akun ini terdiri dari : - Pinjaman Dana KPRI Bhakti Adiguna - Angsuran Pinjaman Dana
Jumlah
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
The reduction of allowance for bad debt in 2014 amounted to Rp 8.214.497.324,00 consists of payment from PT. Indonesia Power amounted to Rp 7.574.018.965,00, PT. Virama Karya amounted to Rp 577.036.500,00, PT. Sunar Agung amounted to Rp 18.441.859,00 and PDAM Ngawi amounted to Rp 45.000.000,00. Allowance for impairment losses of receivables amounted to Rp 1.590.193.308,00 is added in 2014.
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
2.125.000.000,00 -
2.850.000.000,00 -
7 . Other Receivabless It consists of: - Loans to KPRI Bhakti Adiguna
3.000.000.000,00 (875.000.000,00) 2.125.000.000,00
3.000.000.000,00 (150.000.000,00) 2.850.000.000,00
- Installment Loans Total
Piutang Lain-lain adalah pinjaman dana Perusahaan bagi pegawai untuk pengadaan tanah kavling, melalui KPRI Bhakti Adiguna sesuai dengan Surat Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I No. S-01/DW/I/2012 tanggal 18 Januari 2012 tentang pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Perum Jasa Tirta I Tahun 2012. Dalam RKAP tersebut Dewan Pengawas menyetujui pinjaman dana kepada karyawan untuk pengadaan tanah kavling sebesar Rp 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dengan jangka waktu 4 tahun dan suku bunga flat 5% per tahun, dan pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Other receivablesare corporate loans to employees for land procurement through KPRI Bhakti Adiguna accordance with letter from the Board of Trustees of Perum Jasa Tirta I No. S-01/DW/I/2012 dated January 18, 2012 about the approval of Company workplan and buget (RKAP) of Perum Jasa Tirta I in 2012. In RKAP The Board of Trustees approved the loan funds to employees for land procurementamounted to Rp3.000.000.000,00 (three billion dollars) with maturity of 4 years and flat interest rate of 5% per year, and the implementation is done in accordance with goverment regulations and laws.
Kavling tanah yang diadakan bagi karyawan sedianya berjumlah ± 70 kavling berada di lokasi Kelurahan Wonokoyo Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Namun, karena tidak adanya kesepakatan antara panitia pengadaan tanah kavling dengan pemilik tanah, maka lokasi kavling dialihkan ke Desa Tegal Weru Kecamatan Dau Kabupaten Malang, dengan jumlah ± 130 kavling.
Land for employees amounted to ± 70 lots were located in Wonokoyo, Kedungkandang District, Malang city. However, because there was no agreement between committee of land procurement with the land owner, the location was diverted to Tegal Weru village, Dau District, Malang regency, with the amount of the lots is ± 130 lots.
Hal tersebut telah disampaikan kepada Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I, sesuai surat Nomor KP.402.1/UM/DU/XII/2012 tanggal 27 Desember 2012, tentang Pemberitahuan Perubahan Lokasi Kavling Karyawan Perum Jasa Tirta I. Pinjaman dana tersebut telah direalisasikan sesuai Surat KPRI Bhakti Adiguna No. KP.110/UM/KPRI-BA/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012.
It had been submitted to t he Board of Trustees of Perum Jasa Tirta I, according to letter No. KP.402.1/UM/DU/XII/2012 dated December 27, 2012, about Notice of Changing the Location of the Lots for Employees of Perum Jasa Tirta I. The loan funds was realised according letter from KPRI Bhakti Adiguna No. KP.110/UM/KPRI-BA/XII/2012 dated December 18, 2012.
61
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
8 . Pendapatan Yang Akan Diterima (PYAD) …………………………………
42.136.804.712,00
33.745.709.174,00
Akun ini terdiri dari : - PYAD Pendapatan Jasa air
38.303.721.675,00
27.849.861.547,00
- PYAD Jasa Konstruksi
949.775.116,00
860.750.389,00
- PYAD Jasa Pariwisata
810.941.821,00
490.584.309,00
- PYAD Jasa Sewa Peralatan
120.193.615,00
200.898.681,00
- PYAD Lain-lain Jumlah PYAD - Penyisihan Kerugian PYAD Jumlah PYAD Bersih PYAD berdasarkan Sifat Transaksi: - Pihak berelasi - PYAD Pendapatan Jasa air
8 . Accrued Revenue
2.389.151.296,00 42.573.783.523,00 (436.978.811,00) 42.136.804.712,00
4.481.653.270,00 33.883.748.196,00 (138.039.022,00) 33.745.709.174,00
it consists of : - Accrued Revenue of Water Services - Accrued Revenue of Construction Services - Accrued Revenue of Tourism Services - Accrued Revenue of equipmen lease services - Other Accrued Revenue Total Accrued Revenue Allowance for accrued revenue Net Accrued Revenue
Sub Jumlah - Pihak ketiga - PYAD Pendapatan Jasa air - PYAD Jasa Konstruksi - PYAD Jasa Sewa Peralatan
35.568.989.889,00 2.838.130.129,00 941.502.388,00 25.068.000,00
Accrued Revenue by the characteristics of Transaction: - Related parties 24.974.032.927,00 - Accrued revenue of Water Services 8.272.728,00 - Accrued Revenue of Construction Services 200.898.681,00 - Accrued Revenue of Tourism Services 25.183.204.336,00 Sub Total - Third parties 2.875.828.620,00 - Accrued revenue of Water 852.477.661,00 - Accrued Revenue of 0,00 - Accrued Revenue of equipmen
- PYAD Jasa Pariwisata - PYAD Lain-lain Sub Jumlah Jumlah PYAD - Penyisihan Kerugian PYAD Jumlah PYAD Bersih
810.941.821,00 2.389.151.296,00 7.004.793.634,00 42.573.783.523,00 (436.978.811,00) 42.136.804.712,00
490.584.309,00 4.481.653.270,00 8.700.543.860,00 33.883.748.196,00 (138.039.022,00) 33.745.709.174,00
35.465.591.546,00
- PYAD Jasa Konstruksi
8.272.728,00
- PYAD Jasa Pariwisata
95.125.615,00
Penyisihan Kerugian PYAD merupakan penyisihan PYAD atas pendapatan laboratorium kualitas air, pendapatan retribusi sewa tanah dan bangunan .
62
rental services - Accrued Revenue of Tourism - Other Accrued Revenue Sub Total Total of Accrued Revenue - Allowance for accrued revenue Net Accrued Revenue
Allowance for accrued revenue is allowance for accrued revenue water quality laboratory, income levy land lease and the building.
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
Pendapatan Yang Diterima Pihak Berelasi, terdiri dari : - Pendapatan yang akan diterima (PYAD) dari jasa air terdiri dari : - PYAD Lisitrik 30.427.341.534,00 - PYAD PDAM 4.427.030.871,00 - PYAD Industri - PT Petro Kimia Gresik 163.357.304,00 - PG. Krebet Baru 118.209.904,00 - PG. Lestari 74.340.040,00 - PG Kebon Agung 70.702.252,00 - Mojopanggung 57.971.264,00 - PT Perkebunan Nusantara X 56.871.444,00 - PT Semen Indonesia 32.380.002,00 - PG. Mrican 21.704.600,00 - PG. Pesantren Baru 13.012.760,00 - PT Kimia Farma 2.669.571,00 - PT Pertamina 0,00 Sub Jumlah PYAD Industri 611.219.141,00 Sub Jumlah PYAD Jasa Air
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
35.465.591.546,00
- Pendapatan yang akan diterima dari Jasa Konstruksi terdiri dari : - PT Wijaya Karya (Persero) 8.272.728,00 Wahana KSO - Pendapatan yang akan diterima dari Jasa Sewa - PT Hutama Karya (Persero) 87.458.160,00 Tbk - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. 7.667.455,00 - PT Wijaya Karya (Persero) 0,00 - PT Brantas Abipraya (Persero) 0,00 Tbk Sub Jumlah 95.125.615,00 Jumlah PYAD dari Pihak Berelasi 35.568.989.889,00
Revenue Received Related Parties, consisting of : Accrued Revenue of water services consist of: 20.757.017.444,00 3.654.985.767,00
- Accrued Revenue of Electricit - Accrued Revenue of PDAM - Accrued Revenue of Industry 463.817.077,00 - PT Petro Kimia Gresik 0,00 - PG. Krebet Baru 0,00 - PG. Lestari 66.541.196,00 - PG Kebon Agung 0,00 - Mojopanggung 0,00 - PT Perkebunan Nusantara X 28.146.422,00 - PT Semen Indonesia 0,00 - PG. Mrican 0,00 - PG. Pesantren Baru 2.316.758,00 - PT Kimia Farma 1.208.263,00 - PT Pertamina 562.029.716,00 Sub Total of Industrial Accrued Revenue 24.974.032.927,00 Sub Total of Water Services Accrued Revenue - Accrued Revenue of Construction Services consist of: - PT Wijaya Karya (Persero) Wahana KSO - Accrued Revenue of Equipment Rental Services consist of: - PT Hutama Karya (Persero) 179.711.226,00 Tbk 7.667.455,00 - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. 8.900.000,00 - PT Wijaya Karya (Persero) - PT Brantas Abipraya 4.620.000,00 (Persero) Tbk 200.898.681,00 Sub Total 25.183.204.336,00 Total Accrued Revenue from 8.272.728,00
Related Parties Pendapatan Yang Diterima Pihak Ketiga, terdiri dari : - Pendapatan yang akan diterima dari jasa air terdiri dari :
Accrued Revenue of Third Party, consist of: Accrued Revenue of water services consist of:
- Industri 2.838.130.129,00 - Pendapatan yang akan diterima dari Jasa Konstruksi terdiri dari : - PT Nusa Raya 572.902.388,00 - PT D &C Engineering 368.600.000,00 - PT Ben Santoso 0,00 - PT Yama Engineering 0,00 Sub Jumlah 941.502.388,00
63
2.875.828.620,00
- Industry
Accrued Revenue of Construction Services consist of: 0,00 407.332.207,00 324.995.454,00 120.150.000,00 852.477.661,00
- PT Nusa Raya - PT D &C Engineering - PT Ben Santoso - PT Yama Engineering Sub Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
- Pendapatan yang akan diterima dari Jasa Sewa Peralatan terdiri dari : - PT Aneka Jasa Grahadika 25.068.000,00 - Pendapatan yang akan diterima dari pariwisata terdiri dari : - Pariwisata Mrican 3.699.000,00 - Pariwisata Karangkates 612.451.628,00 - Pariwisata Bening 15.758.060,00 - Pariwisata Lodoyo 2.062.270,00 - Pariwisata Lengkong 56.420.000,00 - Pariwisata Wonorejo 85.091.001,00 - Pariwisata Wlingi 3.520.730,00 - Pendapatan Guest House Ijen 31.939.132,00 Jumlah PYAD Pariwisata 810.941.821,00 - Pendapatan yang akan diterima dari lain-lain terdiri dari : - Pendapatan Sewa lahan sharing Pemprov Jatim 1.002.074.661,00 - Pendapatan Laboratorium 1.002.688.945,00 kualitas air - Pendapatan Jasa Penyediaan Air Minum 215.628.365,00 (JPAM) - Pendapatan Unit Usaha Pendidikan dan latihan 144.383.625,00 Bisnis - Sewa lahan dan Bagi Hasil pendapatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum 7.500.000,00 (SPBU) KPRI Bhakti Adiguna - Air Minum Karangkates dan Selorejo 3.265.150,00 - Lain-lain 13.610.550,00 - Sewa Lahan Pertamina Tahap I 0,00 - Pendapatan hasil lelang kayu mati 0,00 - Pendapatan Guest House Ijen 0,00 - Sewa Lahan Houl Road Bend. L 0,00 - Pariwisata Selorejo 0,00 Sub Jumlah 2.389.151.296,00 Jumlah PYAD dari Pihak Ketiga 7.004.793.634,00 9 . Persediaan Akun ini terdiri dari : - Bahan & Material/Banjiran - Bahan Bakar/Pelumas - Persediaan Barang Jadi AMDK - Persediaan Perlengkapan AMDK - Karcis - Persediaan Pata Selorejo - Persediaan SPAM Jumlah - Penurunan Nilai Persediaan Jumlah Persediaan Bersih
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
- Accrued revenue of Equipment Lease Services consist of : 0,00
3.699.000,00 319.785.548,00 26.646.520,00 1.195.720,00 42.763.000,00 95.769.751,00 724.770,00 0,00 490.584.309,00
- Mrican Tourism - Karangkates Tourism - Bening Tourism - Lodoyo Tourism - Lengkong Tourism - Wonorejo Tourism - Wlingi Tourism - Ijen Guest House revenue Total Accrued Revenue of Tourism
Other Accrued Revenue consist of : 560.078.333,00 1.079.032.305,00
- Shares of land rent revenue with East Ja province government (Pemprov Jatim)
- Laboratory Services Revenue - Revenue of Water Supply Services (JPAM)
326.323.365,00 - Revenue of Education and training business unit 140.575.000,00
9.156.325,00 9.691.600,00 795.910,00
- Land rent and shares of revenue from General Fuel Station (SPBU) KPRI Bhakti Adiguna - Karangkates and Selorejo Dringking Water - Other - Land Leasing by Pertamina Phase I
1.248.075.000,00 - Revenue of dead wood auction 997.000.000,00 86.796.732,00 19.947.000,00 4.181.700,00 4.481.653.270,00 8.700.543.860,00
1.342.902.542,00
1.117.333.508,00
317.600.762,00 294.192.301,00 299.578.409,00 242.882.164,00 134.367.631,00 40.977.775,00 17.403.500,00 1.347.002.542,00 (4.100.000,00) 1.342.902.542,00
312.576.917,00 437.308.567,00 31.502.024,00 143.443.429,00 158.669.781,00 37.932.790,00 0,00 1.121.433.508,00 (4.100.000,00) 1.117.333.508,00
64
- PT Aneka Jasa Grahadika
Accrued Revenue of tourism consists of:
- Revenue of Ijen Guest House - Land Rent in Haul Road Bend. Lahor - Selorejo Tourism Sub Total Total Accrued Revenue from Related Parties 9 . Inventories It consist of : - Ingredients & flood materials - Fuel / Lube - Finished product of AMDK - Equipment supplies of AMDK - Tickets - PATA Selorejo inventories - SPAM Inventories Total - Impairment of inventories Net Inventories
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) Persediaan Perlengkapan AMDK Kemasan) terdiri dari : - Persediaan Cup 120 ml - Persediaan Stiker Galon - Persediaan Kardus Gelas 240 ml - Persediaan Kardus Gelas 120 ml Jumlah Persediaan karcis terdiri dari : - Persediaan Karcis Pengunjung - Persediaan Karcis Kendaraan Roda 4 - Persediaan Karcis Kereta - Persediaan Karcis Kolam Renang - Persediaan Karcis Kendaraan Roda 2 - Persediaan Karcis Untuk Jualan - Persediaan Karcis Dermaga Jumlah
(Air
Minum
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
Dalam
- PDP ASA Galon - PDP Botol 600 ml Jumlah Persediaan Pata Selorejo - Persediaan Bahan House Keeping - Persediaan Pata Lain-lain - Persediaan Restoran Baverage - Persediaan Restoran Food Jumlah
Inventories of AMDK (Bottled Drinking Water) consist of :
139.982.613,00 47.289.666,00 29.459.528,00 26.150.357,00 242.882.164,00
59.573.233,00 45.725.313,00 7.991.980,00 30.152.903,00 143.443.429,00
- 120 ml cups - Gallon Stickers - Cardboards of 240 ml glass - Cardboards of 120 ml glass Total
91.885.136,00
120.288.727,00
Inventory of tickets consist of : - Visitor Tickets - Car Tickets
17.612.661,00 8.923.785,00 7.563.879,00
11.815.785,00 11.893.995,00 8.621.839,00
7.116.455,00 819.450,00 446.265,00 134.367.631,00
5.192.950,00 856.485,00 0,00 158.669.781,00
Persediaan Barang Jadi AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) terdiri dari : - PDP Gelas 120 ml 268.679.282,00 - PDP Gelas 240 ml
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
30.495.845,00 403.282,00
- Train Tickets - Swimming Pool Tickets - Motorcycle Tickets - Tickets for Selling - Pier Tickets Total
Inventories of AMDK Finished Goods (Bottled Drinking Water) consist of: 27.756.090,00 - Work In Process Inventory of 120 ml glass 258.638,00 - Work In Process Inventory of 240 ml glass 1.437.852,00 - Work In Process Inventory of ASA Gallon - Work In Process Inventory of 600 ml bottle
0,00
2.049.444,00
299.175.127,00
31.502.024,00
Total
21.857.640,00 14.139.050,00 1.339.000,00 597.100,00 37.932.790,00
Selorejo Tourism Inventory - House Keeping Material Inventory - Other Tourism Inventory - Beverage Inventory - Food Inventory Total
8.377.450,00 26.645.175,00 2.311.500,00 3.643.650,00 40.977.775,00
Penurunan Nilai Persediaan sebesar Rp4.100.000,00 adalah penurunan nilai material banjiran dan persediaan perlengkapan AMDK yang rusak.
65
Impairment of inventories amounted to Rp4.100.000,00 are impairment in flood material and damaged AMDK inventory.
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
10 . Pembayaran Dimuka Akun ini terdiri dari : - Uang muka kerja - Beban dibayar dimuka Jumlah Uang Muka Kerja, terdiri dari : - Bagian Rumah Tangga - Sistem Penyediaan Air Minum - Kantor Perwakilan Jakarta - Bagian Perlengkapan - Unit Mandiri Selorejo - Bagian SDM - Divisi Jasa ASA III - Biro Pengelolaan Data dan Lingkungan - Lainnya - Uang Muka Kerja Peralatan - Divisi Jasa ASA II - Uang Muka Kerja AMDK - Divisi Jasa ASA I - Laboratorium Kualitas Air - Divisi Jasa ASA IV - Uang Muka Kerja Jasa Konstruksi - Biro Peralatan - Uang Muka Kerja Konsultasi Jumlah Beban dibayar dimuka terdiri dari: - Pihak berelasi - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) - PT Asuransi Jasa Raharja (Persero) Sub Jumlah - Pihak ketiga - Uang Muka Pekerjaan Kontrakt - Lain-lain - PT Asuransi Rama Satria Wibow Sub Jumlah Jumlah
Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) 2.248.827.432,00
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp) 755.891.593,00
1.117.974.676,00 1.130.852.756,00 2.248.827.432,00
546.801.534,00 209.090.059,00 755.891.593,00
492.881.644,00 135.830.789,00 208.057.198,00 164.579.514,00 80.039.011,00 23.644.009,00 0,00 527.511,00
11.015.319,00 14.019.248,00 231.372.708,00 1.143.000,00 65.000.000,00 11.145.000,00 0,00 0,00
2.415.000,00 0,00 10.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2.463.989,00 62.904.641,00 50.000.000,00 36.031.289,00 23.800.000,00 13.265.301,00 9.257.905,00 9.024.035,00
0,00 0,00 1.117.974.676,00
3.304.446,00 3.054.653,00 546.801.534,00
971.585.927,00
129.870.389,00
20.176.471,00 991.762.398,00
16.093.523,00 145.963.912,00
0,00 139.090.358,00 0,00 139.090.358,00 1.130.852.756,00
51.990.832,00 9.605.833,00 1.529.482,00 63.126.147,00 209.090.059,00
Saldo Beban Dibayar Dimuka per 31 Desember 2014 terdiri dari pembayaran dimuka pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan asuransi jiwa untuk Dewan Pengawas dan Direksi, PT. Jasa Raharja asuransi untuk kendaraan dinas, dan uang muka bank garansi pekerjaan O&P kontraktual.
66
10 . Prepayment It consist of : - Working Advance - Prepaid Expenses Total Working Advance consist of : - Housekeeping Division - SPAM - Jakarta Reprentative Office - Supplies Division - Selorejo Independent Units Human Resources Division - ASA Service Division III - Bureau of Data and -
Environment Management Others Equipment Unit ASA Service Division 2 Bottled Drinking Water Division ASA Service Division 1 Water Quality Laboratory ASA Service Division 4 Construction Service
- Bureau of Equipment - Consulting Services Total Prepaid Expenses consist of : - Related parties - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) - PT Asuransi Jasa Raharja (Persero) Sub Total - Third parties - Working Advance for Constructi - Others - PT Asuransi Rama Satria Wibowo Sub Total Total
Prepaid Expenses as of December 31, 2014 consist of prepayment to PT Asuransi Jiwasraya (Persero) for life insurance for the Board of Trustees and the Board of Directors, and PT Asuransi Jasa Raha rja insurance for operational vehicles, and working advance for bank guarantees of contractual Operational & Maintenance.
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Saldo Beban Dibayar Dimuka per 31 Desember 2013 terdiri dari pembayaran dimuka pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan asuransi jiwa untuk Dewan Pengawas dan Direksi, dan PT Asuransi Jasa Raharja (Persero) asuransi untuk kendaraan dinas, dan Uang muka pekerjaan O&P Kontraktual, serta Asuransi Rama Satria Wibawa yang merupakan premi asuransi kendaraan dinas. 11 . Penyertaan
5.574.240.894,00 Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Prepaid Expenses as of December 31, 2013 consist of prepayment to PT Asuransi Jiwasarya (Persero) for life insurances for the Board of Trustees and the Board of Directors, PT Asuransi Jasa Raharja (Persero) and Rama Satria Wibawa for Company's vehicles insurance and working advance for contractual Operational & Maintenance. 5.574.240.894,00 Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
Akun ini terdiri dari : - Investasi pada Perusahaan Asosiasi (metode biaya) PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I - Investasi Jangka Panjang (metode biaya) PT Padi Energi Nusantara (PT PEN) Jumlah - Cadangan Penurunan Nilai Penyertaan
- Nilai Penyertaan Bersih
11 . Investment
It consist of :
5.574.240.894,00
5.574.240.894,00
1.000.000.000,00 6.574.240.894,00
1.000.000.000,00 6.574.240.894,00
(1.000.000.000,00) 5.574.240.894,00
(1.000.000.000,00) 5.574.240.894,00
- Investments in Associates (cost method) PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I - Long Term Investments (cost method) PT Padi Energi Nusantara (PT PEN) Total - Allowance for Impairment of Investments Net Investment
Mutasi penyertaan pada PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II adalah sebagai berikut: - Penyetoran modal tahun 2010 s/d 2012 s/d 2012 2.678.000.000,00 - Akumulasi Bagian perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan Asosiasi s/d tahun 2012 (metode ekuitas) (166.819.106,00) - Pembelian saham PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II atas pemegang saham lainnya 3.063.060.000,00 Jumlah 5.574.240.894,00
Mutation of investments in P T Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II is as follows: - Capital investment from 2010 to 2012 2.678.000.000,00 - Accumulated share of net income (loss) from Associates until 2012 (Equity Method) (166.819.106,00) - Purchase of shares of PT. Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II from other stakeholders. 3.063.060.000,00 - Total 5.574.240.894,00
Mutasi penyertaan padaPT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I adalah sebagai berikut: - Penyetoran modal I tanggal 16 Agustus 2010 1.403.000.000,00 - Penyetoran modal II tanggal 22 Pebruari 2011 510.000.000,00 - Penyetoran modal III tanggal 2 Pebruari 2012 765.000.000,00 Sub Jumlah 2.678.000.000,00
Investment in PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II is as follows: - 1st Capital investment 1.403.000.000,00 August 16, 2010 - 2nd Capital investment 510.000.000,00 February 22, 2011 - 3rd Capital investment 765.000.000,00 February 2, 2012 2.678.000.000,00 Total
- Akumulasi Bagian Perusahaan: atas laba (rugi) bersih perusahaan Asosiasi: - Bagian perusahaan atas rugi bersih tahun buku 2010 - Koreksi laba setelah audit tahun 2010 - Bagian perusahaan atas rugi bersih tahun buku 2011 - Bagian perusahaan atas laba bersih tahun buku 2012 Jumlah
- Total share of net income (loss) from Associates
(189.174.448,00) 6.144.221,00
(189.174.448,00) 6.144.221,00
(164.587.189,00)
(164.587.189,00)
180.798.310,00 (166.819.106,00)
180.798.310,00 (166.819.106,00)
67
- Net loss which is part of the corporate in 2010 - Profit Correction after an audit in 2010 - Net loss which is part of the corporate in 2011 - Net profit which is part of the corporate in 2012 Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Penjelasan lebih lanjut penyertaan pada PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II adalah sebagai berikut:
Further explanation about the investment in PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II is as follows:
- Berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan Usaha (PUP) tanggal 13 Januari 2010 dan Salinan Akta Pendirian PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II No. 194 tanggal 21 Juli 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Arry Suprapto, S.H., Perusahaan telah mengambil bagian sebanyak 1.403 (seribu empat ratus tiga) lembar saham atau sebesar Rp1.403.000.000,00 (25,50%) atas kepemilikan saham PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II pada tanggal 16 Agustus 2010.
- Based on the Joint Venture Operating Agreement dated January 13, 2010 and a copy of the establishment deed of PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II No. 194 dated July 21, 2010, with Notary Arry Suprapto, SH, the company has invested 1,403 (one thousand four hundred three) shares or amounted to Rp1.403.000.000,00 (25.50%) on the ownership of PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II on August 16, 2010.
- Berdasarkan Akta Notaris Sri Hadi Astuti, S.H., tanggal 5 Juli 2011 mengenai Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II, Perusahaan memutuskan untuk meningkatkan jumlah penyertaan sahamnya sesuai dengan perjanjian No. 194 tanggal 21 Juli 2010 sebesar Rp510.000.000,00. Penambahan penyertaan modal tersebut tidak mengubah persentase penyertaan modal Perusahaan, karena pemilik saham yang lain menambah dengan persentase yang sama.
- Based on a notarial deed Sri Hadi Astuti, SH, dated July 5, 2011 regarding the statement of Extraordinary General Shareholder's Meeting of PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II, the Company decided to increase the share capital in accordance with the agreement No. 194, dated July 21, 2010 amounted to Rp510.000.000,00. The increase in share capital did not change the percentage of capital, because the other shareholders increase their investment by the same percentage.
- Berdasarkan risalah RUPS PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I tanggal 6 Mei 2013, antara lain memutuskan :
- Based on the minutes of the General Shareholder's Meeting of PT. Bakti Usaha Menanam Hijau Lestari I dated May 6, 2013, concluded that :
- PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I
-
PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I was the outcome of a merger and PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II be dissolved without liquidation /ended by laws.
-
All sharefolders of PT. Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II legally would become the shareholders of PT. Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I with the composition 51,08% shares for Perum Perhutani, 28,38% shares for Perum Jasa Tirta I and 20,54% shares for Perum Jasa Tirta II while the authorized capital and paid in capital will be determined later.
-
The entire board of directors and commissioners of PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II would be taken temporarily by PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I, therefore the General Meeting of Shareholders decided to lay off legally and respectfully the entire board of directors and commissioners of PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II.
menjadi hasil Merger dan perseroan PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II menjadi bubar tanpa proses likuidasi/berakhir karena hukum.
- Seluruh pemegang saham perseroan PT Bakti Usaha Menanam Nusantar Hijau Lestari II karena hukum akan menjadi pemegang saham Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I, dengan komposisi pemegang saham Perum Perhutani sebesar 51,08% Perum Jasa Tirta I sebesar 28,38% dan Perum Jasa Tirta II sebesar 20,54% sedangkan modal dasar dan modal disetor akan ditentukan kemudian.
- Seluruh jajaran direksi dan komisaris PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II untuk sementara akan diambil alih oleh PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I karenanya RUPS memutuskan untuk memberhentikan secara hukum dan dengan hormat seluruh jajaran Direksi dan Komisaris PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II.
- Pembelian saham PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II atas pemegang saham lainnya sebesar Rp3.063.060.000,00 sesuai Surat Menteri BUMN No. S.53/MBU/2013 tanggal 30 Juni 2013 terkait persetujuan pembelian saham milik PT Perkebunan Nusantara X (Persero), PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) dan PT Petrokimia Gresik pada PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II.
68
- The purchase of shares of PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II over other shareholders amounted to Rp3.063.060.000,00 according to Letter of Minister of StateOwned Enterprises Regulation No. S.53/MBU/2013, dated June 30, 2013 on the approval of purchasing shares on PT. Bakti Usaha Menananm Nusantara Hijau Lestari from PT Perkebunan Nusantara X (Persero), PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) and PT Petrokimia Gresik to PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II.
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Hal tersebut telah ditindaklanjuti dengan Surat Direksi No. KP. 197/UM/DU/2013 tanggal 22 Mei 2013, perihal pembayaran jual beli saham PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II. Pembelian tersebut telah dicatat pada penyertaan dan liabilitas jangka panjang lainnya (lihat catatan 22). Liabilitas Jangka Panjang tersebut telah dilunasi kepada PT Perkebunan Nusantara X (Persero) tanggal 18 September 2014, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) tanggal 3 Oktober 2014, dan PT Petrokimia Gresik tanggal 7 Oktober 2014.
This has been followed up by the Board of Directors Letter No. KP.197UM/DU/2013 dated May 22, 2013 concerned on purchasing the shares of PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II. The purchase recorded on investments and other long-term liabilities (see note 22).Long-term liabilities were settled to the PT PTPN X (Persero) September 18, 2014, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) dated October 3, 2014, and PT Petrokimia Gresik dated October 7, 2014.
Penjelasan lebih lanjut penyertaan pada PT Padi Energi Nusantara (PEN) adalah sebagai berikut: - Berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan tanggal 22 Desember 2008 dan Salinan Akta Pendirian PT Padi Energi Nusantara (PEN) No.12 tanggal 31 Desember 2008 yang dibuat di hadapan Neny Saadiah, SH., yang berdasarkan Surat Keputusan Majelis Pengawas Daerah Notaris jakarta Pusat tanggal 16 Oktober 2008 No. 053/MPD.JKTPST/C/X/2008, sebagai pengganti dari Notaris Meiyane Halimatussyadiah, S.H., Perusahaan telah mengambil kepemilikan saham PT PEN sebanyak 1000 (seribu) lembar saham atau sebesar Rp1.000.000.000 (3,00%), atas kepemilikan saham tersebut telah disetor penuh kepada PT PEN pada tanggal 30 Januari 2009.
Further explanation about the investment in PT Bakti Nusantara Growing Green Sustainable Enterprise II is as follows: - Based on the Joint Venture Agreement dated December 22, 2008 and a copy of the Notarial Deed of PT. Padi Energi Nusantara (PEN)'s establishment No 12 dated December 30, 2008, of Neny Saadiah, SH based on the decision letter of the Notarial Supervisor Tribunal in Central Jakarta dated October 16, 2008 No. 053/MPD.JKTPST/C/X/2008, in lieu of a Notary Meiyane Halimatussyadiah, SH, the company has taken ownership of PT PEN amounted to 1.000 (one thousand) shares or amounted to Rp1,000,000,000,00 (3.00%), and the share purchase has been pain in full to PT PEN on January 30, 2009.
- PT PEN didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia No. 109/M-MBU/2002 tanggal 4 Desember 2002 tentang sinergi antar BUMN, dengan tujuan utama memberdayakan petani dalam arti seluas-luasnya.
- PT PEN was established by the Decision Letter of Minister of StateOwned Enterprises Regulation of the Republic of Indonesia No. 109/M-MBU/2002 dated June 4, 2002 on the synergy between state-owned enterprises, with the main purpose to empower farmers in all aspects.
- Berdasarkan Due Dilligence Konsultan PT Saraswati Perdana, nilai ekuitas proforma PT PEN per 31 Desember 2012 sebesar Rp882 juta, yang terbagi atas 29.000 lembar saham, atau Rp30.430,00 per lembar saham. Penyertaan saham perusahaan pada PT PEN adalah 1.000 lembar saham dengan total nominal Rp1.000.000.000,00, sehingga berdasarkan hasil Due Diligence PT Saraswati Perdana tersebut nilai saham perusahaan menjadi sebesar Rp30.430.000,00 atau mengalami penurunan nilai sebesar Rp969.570.000,00. Perkiraan nilai penyertaan saham Perusahaan pada PT. PEN per 31 Desember 2013 sebesar Rp0,00 atau mengalami penurunan nilai sebesar Rp1.000.000.000,00 (100%). Penurunan nilai tersebut telah dibukukan pada akhir tahun 2013.
- Based on Due Diligence of PT Saraswati Perdana Consultant, Equity proforma valueof PT PEN as of December 31, 2012 amounted to Rp882 million, divided into 29.000 shares, amounted to Rp30.430,00 per share.The investments in PT. PEN was 1000 shares amounte to Rp 1.000.000.000,00 so that the amount of Company's share based on Due Diligence of PT. Saraswati Perdanabecome Rp 30.430.000,00or impaired by Rp969.570.000,00. Estimated value of the Company's investment in PT. PEN on December 31, 2013 amounted to Rp0,00 or impaired to Rp1.000.000.000,00 (100%). The impairment has been recorded by the end of 2013.
69
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
FOR THE YEARS ENDED
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Per 31/12/2014
Per 31/12/2013
(December 31, 2014)
(December 31, 2013)
(Rp) 126.235.738.857,00
(Rp) 78.078.040.703,00
12 . Aset Tetap
12 . Fixed Assets
Akun tersebut merupakan nilai buku Aset Tetap, dengan rincian This account is the book value of fixed assets, with the following sebagai berikut : details: Tahun 2014 Keterangan
Year 2014 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Beginning Balance
Addition
Deduction
Ending Balance
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp) Acquisition Cost
Harga Perolehan - Tanah
26.626.356.729,00
29.511.166.239,00
0,00
- Bangunan & Gedung
56.137.522.968,00 - Land 33.600.021.613,00 - Buildings
27.002.308.041,00
6.597.713.572,00
0,00
- Jalan & Jembatan
447.414.034,00
0,00
0,00
- Jaringan & instalasi
900.816.565,00
0,00
0,00
13.387.976.967,00
3.031.588.410,00
0,00
16.419.565.377,00
52.748.957.717,00
13.863.122.000,00
0,00
66.612.079.717,00
447.414.034,00 - Roads & Bridges 900.816.565,00 - Networks & Installations
- Bangunan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air (SDA) - Alat Berat & Kendaraan
Sub Jumlah
28.942.942.789,00
3.804.848.638,00
0,00
7.205.744.805,00
1.020.362.200,00
0,00
157.262.517.647,00
57.828.801.059,00
0,00
3.501.324.625,00
3.290.294.442,00
2.112.073.360,00
32.747.791.427,00 Equipment - Furniture and
Aset dalam pelaksanaan - Bangunan & konstruksi
0,00
928.074.000,00
0,00
3.501.324.625,00
4.218.368.442,00
2.112.073.360,00
160.763.842.272,00
62.047.169.501,00
2.112.073.360,00
16.142.442.034,00
1.758.804.100,00
0,00
- Jalan & Jembatan
436.487.294,00
10.926.180,00
0,00
- Jaringan & instalasi
701.184.736,00
40.603.080,00
0,00
1.633.667.831,00
0,00
- Kendaraan Sub Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan - Bangunan & Gedung
8.226.107.005,00
6.313.000.509,00
Assets on progress 4.679.545.707,00 -Buildings & Construction 928.074.000,00 -Vehicles 5.607.619.707,00 -Sub Total 220.698.938.413,00 Total Accumulated Depreciation 17.901.246.134,00 - Buildings 447.413.474,00 - Roads & Bridges 741.787.816,00 - Networks & Installations - Facilities & Infrastructure 7.946.668.340,00
- Alat Berat & Kendaraan
35.965.765.422,00
4.432.588.008,00
0,00
40.398.353.430,00
Rumah Tangga
18.162.043.077,00
3.103.129.169,00
0,00
4.957.087.289,00
789.815.562,00
6.537.068,00
82.678.010.361,00
11.769.533.930,00
6.537.068,00
7.791.208,00 78.078.040.703,00
14.401.125,00
0,00
21.265.172.246,00 Equipment - Furniture and 5.740.365.783,00 Fixtures 94.441.007.223,00 Total
Penurunan Nilai Aset Tetap Nilai Buku
Vehicles - Civil & Workshop
- Peralatan Kantor & Jumlah
of Water Resources - Heavy Equipment &
- Peralatan Sipil & Bengkel
Fixtures
215.091.318.706,00 Sub Total
- Bangunan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air (SDA)
Vehicles - Civil & Workshop
- Peralatan Kantor & Rumah Tangga
- Facilities&Infrastructure of Water Resources - Heavy Equipment &
- Peralatan Sipil & Bengkel
Explanation
Impairment of Fixed Assets 22.192.333,00 126.235.738.857,00 Book Value
Mutasi penambahan tanah tahun 2014 sebesar Rp29.814.016.864,00 terdiri Additions of Land in 2014 amounted to Rp 29.814.016.864,00 consist of : dari : - Tanah untuk Spoil Bank waduk Sengguruh
12.251.994.112,00
- Tanah untuk Kantor di Jakarta - Jumlah
17.259.172.127,00 29.511.166.239,00
70
- Land for Spoil Bank Sengguruh Reservoir - Land for office in Jakarta Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
FOR THE YEARS ENDED
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Mutasi penambahan Bangunan dan Gedung tahun 2014 terdiri dari :
Additions of Buildings in 2014 consists of :
- Reklasifikasi dari Aset Dalam Pelaksanaan Perbaikan
Reclassification of assets under renovation
- Kantor di Jakarta
3.586.346.372,00
- Wisma Flamboyan
1.146.983.800,00
- Office in Jakarta Flamboyan quarters
- Perbaikan Wisma F9-F12
932.065.000,00
- Renovation of F9 - F12 Quarters
- Perlengkapan Wisma F4 s/d F8
512.000.000,00
- Equipment for F4 - F8 Quarters
- Perlengkapan Wisma F9-F12
405.618.400,00
- Equipment for F9 - F 12 Quarters
- Ayunan
7.500.000,00
- Jungkat Jungkit
7.200.000,00 6.597.713.572,00
Jumlah
Mutasi penambahan Alat Berat dan Kendaraan tahun 2014 terdiri dari :
- Swings - See Saws Total
Additions of Heavy Equipments and Vehicles 2014 consists of:
- 2 Unit Amphibius Excavator
- 2 Amphibious Excavation
(Standar Longboom)
6.400.000.000,00
(Standart Longboom) units
- 2 Unit Excavator Standart Boom PC 200
3.541.010.000,00
- 2 Excavator Standart Boom PC 200 units
- 4 Unit Mobil Station
1.028.600.000,00
- 4 Station Car units
- 1 Unit Mobil Tangga Hydraulic
958.500.000,00
- 1 Hydraulic Ladder Car unit
- 2 Unit Main Engine
727.210.000,00
- 2 Main Engine units
- 4 Unit Mobil Pick Up
596.882.000,00
- 4 Pick Up Car units
- 8 Unit Sepeda Motor Trail
199.200.000,00
- 8 Motorcycle Trail units
- 1 Unit Motor Boat
141.900.000,00
- 1 Motor Boat unit
- 9 Unit Sepeda Motor
134.920.000,00
- 9 Motorcycle units
70.000.000,00
- 3 Threecycle units
- 3 Unit Sepeda Motor Roda Tiga - 2 Unit Perahu Karet
64.900.000,00 13.863.122.000,00
Jumlah
- 2 Inflatable Boat units Total
Mutasi penambahan Bangunan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air Additional of Water Resources (SDA) fascilities and (SDA) tahun 2014 terdiri dari : Infrastructures 2014 consists of: - Rehabilitasi PLTMH Wonorejo
965.089.560,00
- PLTMH Wonorejo Rehabilitiation
- 1 Unit WQMS
617.434.000,00
- 1 WQMS unit
- 14 Unit AWLR
727.035.220,00
- 14 AWLR units
- 18 Unit ARR
722.029.630,00 3.031.588.410,00
Jumlah Mutasi penambahan Peralatan Sipil & Bengkel tahun 2014 terdiri dari :
- 18 ARR units Total Addition of Civil & Workshop Equipments in 2014 consist of :
- Addition of Laboratory Equipment
- Penambahan dari Peralatan Laboratorium - 1 Unit Peralatan Lab Udara
878.273.688,00
- 1 Air Lab Equipment unit
- 1 Unit IC Analizer
797.999.950,00
- 1 IC Analyzer unit
- 1 Unit Nebullizer Assy
13.200.000,00
Sub Jumlah
1.689.473.638,00
- 1 Nebullizer unit Sub Total - Addition of General Supplementary
- Penambahan dari Peralatan Umum Bantu II terdiri dari :
Equipment II consists of :
- 5 Unit Current Meter Digital
1.814.670.000,00
- 5 Current Meter Digital units
- 1 Unit Total Station
79.200.000,00
- 1 Total Station unit
- 2 Unit Theodolit
63.580.000,00
- 2 Theodolit units
- 1 Unit Compressor Selam
60.080.000,00
- 1 Underwater compressor unit
- 3 Unit Panaboard Whiteboard with USB Port
53.460.000,00
- 3 Panaboard Whiteboard
- 1 Unit Genzet
44.385.000,00
- 1 Home Generator unit
with USB Port units Sub Jumlah
2.115.375.000,00 3.804.848.638,00
Jumlah
71
Sub Total Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
FOR THE YEARS ENDED
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Mutasi penambahan Peralatan Kantor tahun 2014 terdiri dari : Addition of Office Equipments in 2014 consists of :
- 25 Unit Komputer PC - 22 Unit Note Book - 18 Unit Telekomunikasi Gadget - 8 Unit Kamera DSLR - 1 Unit system komputer - 5 Unit LCD Projector + Screen - 1 Unit UPS FFWS - 2 Unit Mesin Foto Copy - 1 Unit KVM LCD Rack Console + KVM Switch USB Cable
223.725.000,00
- 25 PC units
204.621.000,00
- 22 Notebook units
108.900.000,00
- 18 Telecommunication Gadget units
100.815.000,00
- 1 Unit Monitor LED - 1 Unit UPS Server - 2 Unit Handycam - 2 Unit Wireless sound - 1 Unit Printer - 1 Unit Mesin Checklock Jumlah
- 8 DSLR Camera units
95.237.500,00
- 1 Computer System unit
62.350.700,00
- 5 LCD Projector + Screen units
60.500.000,00
- 1 UPS FFWS unit
50.000.000,00
- 2 Photo Copy Machines units
27.225.000,00
- 1 KVM LCD Rack Console+KVM Switch USB Cable unit
21.000.000,00
- 1 LED Monitor unit
17.490.000,00
- 1 UPS Server unit
11.398.000,00
- 2 Handycam units
14.700.000,00
- 2 Wireless Sound units
16.950.000,00 5.450.000,00 1.020.362.200,00
Mutasi penambahan Aset Dalam Pelaksanaan tahun 2014 terdiri dari :
- 1 Printer unit - 1 Checklock unit Total Additional of Works in Progress 2014 Assets consist of:
- Penambahan dari Bangunan dan Konstruksi
- Addition of the Buildings and Constructions
- Pembuatan Food Center
- Construction of Food Centre for
Pariwisata Selorejo
1.415.638.000,00
Selorejo Tourism
- Rehabilitasi PLTMH Wonorejo
965.089.560,00
- Rehabilitation of PLTMH Wonorejo
- Perbaikan Wisma Flamboyan Tahap II (F 04 s/d F 08)
440.556.478,00
- Renovation of Flamboyan Quarters Phase II (F 04 s / d F 08)
- Konstruksi Fisik SPAM Brondong Paciran II
253.245.636,00
- Construction of SPAM Brondong Paciran II
- Konstruksi Fisik PLTM Lodagung
76.423.600,00
- Construction of PLTM Lodagung
- Penyusunan DED SPAM Sekaran III
45.573.000,00
- Preparation of DED for SPAM Sekaran III
33.595.025,00
- Preparation of DED for SPAM Brondong Paciran II's Construction
- Design Perbaikan Fasilitas Hotel
18.500.000,00
- Renovation of Hotel Facilities' Design
- FS Sutami
14.987.318,00
- FS Sutami
- Pengembangan Kolam Renang Anak
14.750.000,00
- Development of Children's Swimming Pool
Konstruksi - Pengawasan Brondong Paciran II
11.935.825,00
- Supervision of Construction
- Penyusunan DED Brondong Paciran II
Konstruksi
SPAM
SPAM
Sub Jumlah
3.290.294.442,00
SPAM Brondong
Paciran II's
Sub Total
- The addition of Vehicle
- Penambahan dari Kendaraan - Mobil Pick Up Double Cabin
928.074.000,00 4.218.368.442,00
Jumlah Mutasi pengurangan Aset Dalam Pelaksanaan menjadi Aset Bangunan dan Konstruksi tahun 2014 terdiri dari : - Rehabilitasi PLTMH Wonorejo
- Double Cabin Pick Up Car Total Mutations reduction becomes Assets in Implementing Building and Construction in 2014 consisted of:
965.089.560,00
- Perbaikan wisma Flamboyan
- Rehabilitation of PLTMH Wonorejo - Renovation of Flamboyan Quarters
Tahap II (2013)
688.190.280,00
- Perbaikan wisma Flamboyan
458.793.520,00
Tahap II (2014) Sub Jumlah
2.112.073.360,00
72
Phase II (2013) - Renovation of Flamboyan Quarters Phase II (2014) Sub Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
FOR THE YEARS ENDED
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Tahun 2013 Keterangan
Year 2013 Saldo Awal Beginning Balance (Rp)
Harga Perolehan - Tanah 26.767.016.729,00 - Bangunan & Gedung 26.013.690.841,00 - Jalan & Jembatan 447.414.034,00 - Jaringan & instalasi 900.816.565,00 - Bangunan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air (SDA) 10.877.163.651,00 - Alat Berat & Kendaraan 51.247.347.589,00 - Peralatan Sipil & Bengkel 26.080.013.550,00 - Peralatan Kantor & Rumah Tangga 6.180.293.806,00 Sub Jumlah 148.513.756.765,00 Aset dalam pelaksanaan - Bangunan & konstruksi 819.029.622,00 - Kendaraan 0,00 Sub Junlah 819.029.622,00 Jumlah 149.332.786.387,00 Akumulasi Penyusutan - Bangunan & Gedung 14.381.145.367,00 - Jalan & Jembatan 425.561.111,00 - Jaringan & instalasi 660.581.659,00 - Bangunan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air (SDA) 3.771.339.637,00 - Alat Berat & Kendaraan 31.458.890.380,00 - Peralatan Sipil & Bengkel 15.648.874.609,00 - Peralatan Kantor & Rumah Tangga 4.239.361.242,00 Total Akum. Penyusutan 70.585.754.005,00 Penurunan Nilai Aset Tetap 5.270.587,00 Nilai Buku 78.741.761.795,00
Penambahan Addition (Rp)
Pengurangan Deduction (Rp)
Saldo Akhir Ending Balance (Rp)
Explanation Acquisition Cost
0,00 988.617.200,00 0,00 0,00
140.660.000,00 0,00 0,00 0,00
2.510.813.316,00
0,00
1.501.610.128,00
0,00
2.862.929.239,00
0,00
1.025.450.999,00 8.889.420.882,00
0,00 140.660.000,00
3.280.485.803,00 0,00 3.280.485.803,00 12.169.906.685,00
598.190.800,00 0,00 598.190.800,00 738.850.800,00
1.761.296.667,00 10.926.183,00 40.603.077,00
0,00 0,00 0,00
2.541.660.872,00
0,00
26.626.356.729,00 27.002.308.041,00 447.414.034,00 900.816.565,00
- Land - Buildings - Roads & Bridges - Networks & Installations - Facilities&Infrastructures
13.387.976.967,00 of Water Resources - Heavy Equipment & 52.748.957.717,00 Vehicles - Civil & Workshop 28.942.942.789,00 Equipment - Office and 7.205.744.805,00 Household Equipment 157.262.517.647,00 Sub Total Assets in the implementation 3.501.324.625,00 -Building&Constructions 0,00 - Vehicles 3.501.324.625,00 Sub fell short 160.763.842.272,00 Total Accumulated Depreciation 16.142.442.034,00 - Buildings 436.487.294,00 - Roads & Bridges 701.184.736,00 - Networks & Installations - Facilities&Infrastructures
6.313.000.509,00
4.506.875.042,00
0,00
35.965.765.422,00
2.513.168.468,00
0,00
18.162.043.077,00
717.726.047,00 12.092.256.356,00
0,00 0,00
4.957.087.289,00 82.678.010.361,00
2.520.621,00
of Water Resources
- Heavy Equipment & Vehicles - Civil & Workshop Equipment - Furniture and Fixtures Total Accum. Shrinkage Impairment of Fixed Asset
7.791.208,00 78.078.040.703,00 Book Value
Mutasi pengurangan Tanah tahun 2013 sebesar Rp140.660.000,00 merupakan koreksi pencatatan harga perolehan tanah tahun 2012 untuk konservasi di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumi Aji Kota Batu.
Deduction of the Land in 2013 amounted to Rp 140.660.000,- was a correction for the acquisition cost of land in 2012 which was used for conservation in Sumber Brantas Village, District of Bumi Aji, Batu City.
Mutasi penambahan Bangunan dan Gedung tahun 2013 sebesar Rp929.217.200,00 merupakan reklasifikasi aset dalam pelaksanaan wisma F14 - F21 sebesar Rp550.175.800,00 dan penambahan investasi baru papan reklame sebesar Rp379.041.400,00 dan fasilitas wisata sebesar Rp59.400.000,00.
Addition of Buildings in 2013 amounted to Rp 929.217.200,00 was a reclassification of work in progress for F14 - F21 quarters amounted to Rp550.175.800,00 and the addition of new billboard for investment amounted to Rp379.041.400,00 and tourist facilities amounted to Rp59.400.000,00.
Mutasi penambahan Bangunan Sarana dan Prasarana SDA tahun 2013 sebesar Rp2.510.813.316,00 merupakan investasi baru SPAM Sekaran II Kab. Lamongan (3 Desa) sebesar Rp2.072.913.316,00 dan COD/BOD sebesar Rp437.900.000,00.
Addition of facilities and infrastructures of Water Resources in 2013 amounted to Rp2.510.813.316,00, is consists of the new investment on SPAM Sekaran II Kab. Lamongan (3 villages) amounted to Rp2.072.913.316,00 and COD / BOD amounted to Rp437.900.000,00.
Mutasi penambahan Alat Berat dan Kendaraan tahun 2013 terdiri Mutations addition of Heavy Equipment and Vehicle in 2013 dari : consist of: 73
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
FOR THE YEARS ENDED
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) - Alat Berat Apung - 2 Unit Speed Boat dan Engine - Kendaraan - 1 Unit Mini Bus - 3 Unit Mobil Pick Up - 12 Unit Sepeda Motor - 4 Unit Sepeda Motor Trail - 2 Unit Sepeda Motor Roda Tiga Sub Jumlah Jumlah
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
- Floating Heavy Equipment 245.300.000,00 - 2 Speed Boat and Engine units - Vehicles 474.500.000,00 - 1 Mini Bus units 430.870.128,00 - 3 Pick Up Car units 206.540.000,00 - 12 motorcycle units 96.000.000,00 - 4 trail motorcycle units 48.400.000,00 - 2 Three Wheel Motorcycle units 1.256.310.128,00 Sub Total 1.501.610.128,00 Total
Mutasi penambahan Peralatan Sipil dan Bengkel tahun 2013 terdiri Mutation addition of Civil and Workshop Equipment in 2013 consist dari : of: - Penambahan dari Peralatan Umum II - Addition of General Equipment II - 1 Unit Mesin Cup 16 LINE Rp 646.800.000,00 - 1 16-Line Cup Machine unit - 1 Unit Peralatan Filtrasi Rp 468.600.000,00 - 1 Filtration Equipment unit - 1 Unit Galon Automatic washing & Filling Mechine Rp 393.800.000,00 - 1 Automatic Gallon Washing & - 1 Unit CCTV Wirelles - 1 Unit CCTV Sub Jumlah - Penambahan dari Current Meter - 1 Unit Current meter (Digital) - Penambahan dari Peralatan Laboratorium - 3 Unit SG PH Meter - 1 Unit Wtater Purifier - 1 Unit TOC Sub Jumlah Jumlah Peralatan Sipil dan Bengkel
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Filling Machine unit 53.515.000,00 - 1 Wireless CCTV unit 7.590.000,00 - 1 CCTV unit 1.570.305.000,00 Sub Total - Addition of Current Meter 344.000.839,00 - 1 Digital Current Meter unit - Addition of Laboratory Equipment 741.063.400,00 - 3 SG PH Meter units 175.000.000,00 - 1 Water Purifier unit 32.560.000,00 - 1 TOC unit 948.623.400,00 Sub Total 2.862.929.239,00 Total of Civil and Workshop Equipment
Mutasi penambahan Peralatan Kantor & Rumah Tangga tahun 2013 Addition of Furniture and Fixtures in 2013 consist of : terdiri dari : Rp 217.800.000,00 - LED TVs - TV LED Rp 213.890.000,00 - 23 Notebook units - 23 Unit Note Book Rp 144.625.000,00 - 20 Computer units - 20 Unit Komputer Rp 78.940.000,00 - Wonogiri and Colo Quarters Equipment - Perlengkapan Mess Wonogiri dan Colo Rp 62.506.000,00 - 5 DLSR Camera units - 5 Unit Kamera DSLR Rp 55.605.000,00 - Digital BS map - Peta Digital BS Rp 50.500.000,00 - Cupboards - Almari Buku Rp 30.580.000,00 - Plotters - Plotter Rp 28.800.000,00 - Meeting Equipment - Perlengkapan Rapat Rp 24.450.000,00 - 3 Handphone units - 3 Unit Handphone Rp 21.750.000,00 - LCD Projectors - LCD Projector Rp 18.399.999,00 - I-Phones - Iphone Rp 17.600.000,00 - HT Icom + Receivers - HT Icom + Receiver Rp 16.830.000,00 - 3 Digital Camera units - 3 Unit Kamera Digital Rp 13.500.000,00 - Front Office Desk - Meja Front Office Rp 12.300.000,00 - Handycam - Handycam Rp 8.875.000,00 - 1 Speaker Active Huper unit - 1 Unit Speaker Active Huper Rp 8.500.000,00 - Wireless Portable - Wireless Portable Jumlah Rp 1.025.450.999,00 Total Mutasi pengurangan Aset Dalam Pelaksanaan tahun 2013 sebesar Rp598.190.800,00 karena telah direklasifikasi menjadi aset tetap bangunan dan gedung wisma F14 - F21, serta DED SPAM Sekaran II Kabupaten Lamongan, sedangkan penambahan sebesar Rp3.280.485.803,00 terdiri dari :
74
Deduction of Work In Progress in 2013 amounted to Rp 598.190.800,-was reclassified as fixed assets in form of F14 - F21 quarters building and DED of SPAM Sekaran II Lamongan, while the addition amounted to Rp 3.280.485.803,- consists of:
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
FOR THE YEARS ENDED
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
- SPAM Brondong Paciran (Industri Pantura II)
Rp
- Perbaikan Wisma Flamboyan - Pengembangan PLTM Mrican, Jatim Mlerek & Menturus
Rp Rp
- Pengembangan PLTA Lodoagung dan PLTA Lodoyo II
Rp
- Pengembangan PLTM Lodagung
Rp Rp
1.746.050.732,00 - SPAM Brondong Paciran (Industrial area of Pantura II) 706.427.322,00 - Renovation of Flamboyan quarters 391.610.845,00 - Development of PLTM Mrican, Jatimlerek, and Menturus 316.975.904,00 - Development of PLTA Lodagung and Lodoyo II 119.421.000,00 - Development of PLTM Lodagung 3.280.485.803,00 Total
Dalam tahun 2014 dan 2013 tidak terdapat aset tetap yang No fixed assets were reclassified as Unused Assets in Operations in direklasifikasi ke Aset Tidak Digunakan Dalam Operasi. 2013 and 2014. Beban penyusutan dan beban amortisasi aset tak berwujud Depreciation and amortization of intangible assets during 2014 selama tahun 2014 dan 2013 Rp11.889.969.704,00 dan and 2013 amounted to Rp11.889.969.704,00 and Rp12.103.225.199,00 (lihat catatan 26) dialokasikan masing-masing Rp12.103.225.199,00 respectively, (see note 26) allocated to: pada: - Beban usaha jasa pengelolaan Sumber Daya Air - Beban usaha jasa pengelolaan Operasional Sumber Daya Air - Beban usaha jasa pengelolaan Non Sumber Daya Air Sub Jumlah Beban Penyusutan Jumlah tersebut terdiri dari : - Beban penyusutan aset tetap - Beban amortisasi aset takberwujud Jumlah Beban
9.253.412.147,00 222.860.051,00 2.413.697.506,00 11.889.969.704,00 11.769.533.930,00 120.435.774,00 11.889.969.704,00
- Expense of Water Resources Management - Expense of Water Resources 621.897.933,00 Operational Management - Expense of Non Water 2.550.381.465,00 Resources Operational 12.103.225.199,00 Sub Total of Depreciation The total of this amount consists of : 12.092.256.356,00 - Depreciation of Fixed Assets 10.968.843,00 - Amortization of intangible assets Total Expenses 12.103.225.199,00 8.930.945.801,00
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013, kendaraan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Raharja dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.335.000.000,00 dan Rp1.335.000.000,00. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
On December 31, 2014 and December 31, 2013, the vehicle has been insured with PT Asuransi Jasa Raharja for a total insurance coverage of Rp1.335.000.000,00 and Rp1.335.000.000,00 respectively. Management believes the value of insurance coverage is adequate to cover possible losses on insured assets.
Harga perolehan aset tetap yang telah habis tersusut yang masih digunakan untuk operasi adalah masing-masing sebesar Rp61.322.713.575,00 dan Rp50.258.602.938,00 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Acquisition cost of fixed assets which have expired period of deprecation and still used in operational on December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp61.322.713.575,00 and Rp50.258.602.938,00 respectively.
Berdasarkan penelaahan atas kondisi aset tetap pada akhir periode, terdapat penurunan nilai atas aset tetap tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp14.401.125,00 dan Rp2.520.621,00. Penurunan nilai tersebut telah dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.
Based on the review of the condition of fixed assets at the end of the period, there is an impairment of fixed assets in 2014 and 2013 amounted to Rp14.401.125,00 and Rp2.520.621,00 respectively. The impairment was expensed in the current year of profit or los.
75
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) 13 . Aset Pajak Tangguhan
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
9.112.325.723,00
9.678.726.581,00
13 . Deferred Tax Assets
Deferred tax asset account is an account for differences in tax expense recognition between accounting method and PSAK No. 46 fiscal method. Those differences were temporary difference in the percentage of fixed assets depreciation using straight line method between accounting and taxation, provision for shortterm securities, provision for receivables and retirement benefit liabilities with mutation details as follows:
Akun aset pajak tangguhan merupakan akun penampungan perbedaan pengakuan beban pajak antara akuntansi dengan perhitungan fiskal sesuai dengan PSAK No. 46. Perbedaan tersebut merupakan perbedaan temporer penghitungan besarnya prosentase penyusutan aset tetap berdasarkan metode garis lurus (straight line method) yang prosentasenya tidak sama dengan penyusutan yang digunakan dalam perpajakan, penyisihan surat berharga jangka pendek, penyisihan piutang usaha dan pencadangan kewajiban imbalan pasca kerja, dengan rincian mutasi sebagai berikut :
- Saldo awal - Penambahan (Pengurangan) - Saldo akhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
5.447.277.431,00 - Beginning Balance 4.231.449.150,00 - Increase (Decrease) 9.678.726.581,00 - Ending Balance
9.678.726.581,00 (566.400.858,00) 9.112.325.723,00
Rincian Aset Pajak Tangguhan per 31 Desember 2014 terdiri dari pajak tangguhan atas koreksi fiskal:
Details of Deferred Tax Assets as of December 31, 2014 consist of deferred tax on fiscal correction: Aset Pajak Tangguhan
Keterangan
Deferred Tax Assets
Koreksi Fiskal
Tarip
(Fiscal correction)
(Rate) - Cadangan Tantiem - Penyusutan Aset Tetap
1.650.000.000,00 25% 10.795.624.480,00 25%
Explanation
Nilai (Value)
412.500.000,00 - Reserve for Tantiem 2.698.906.118,00 - Depreciation of Fixed Assets
- Penurunan nilai aset tetap
22.192.333,00 25%
5.548.083,00 - Impairment of Fixed Assets
- Penurunan nilai persediaan
4.100.000,00 25%
1.025.000,00 - Impairment of inventories
- Akumulasi penyisihan kerugian
- Allowance for bad debt 12.978.661.062,00 25%
piutang - Akumulasi penyisihan kerugian PYAD - Cadangan Imbalan Pasca Kerja - Cadangan Imbalan Prestasi Khusus Jumlah
436.978.811,00 25%
3.244.665.266,00 109.244.703,00 - Allowance for accrued revenue
9.235.466.959,00 25%
2.308.866.740,00 - Reserve for Retirement Benefit
1.326.279.252,00 25%
331.569.813,00 - Reserve for Reward benefit 9.112.325.723,00 Total
36.449.302.897,00
-
-
Rincian Aset Pajak Tangguhan per 31 Desember 2013 terdiri dari pajak tangguhan atas koreksi fiskal:
Details of Deferred Tax Assets as of December 31, 2013 consist of deferred tax on fiscal correction: Aset Pajak Tangguhan
Keterangan
Deferred Tax Assets
Koreksi Fiskal
Tarip
(Fiscal correction)
(Rate) - Cadangan Tantiem
1.696.000.000,00 25%
- Penyusutan Aset Tetap
9.384.534.187,00 25%
Nilai
Explanation
(Value) 424.000.000,00 - Reserve for Tantiem 2.346.133.547,00 - Depreciation of Fixed Assets
- Penurunan nilai aset tetap
7.791.208,00 25%
1.947.802,00 - Impairment of Fixed Assets
- Penurunan nilai persediaan
4.100.000,00 25%
1.025.000,00 - Impairment of Inventories
- Akumulasi penyisihan kerugian piutang - Akumulasi penyisihan kerugian PYAD - Cadangan Imbalan Pasca Kerja Jumlah
- Allowance for bad debt 19.602.965.078,00 25% 138.039.022,00 25% 7.881.476.826,00 25% 38.714.906.321,00
76
4.900.741.270,00 34.509.756,00 - Allowance for accrued revenue 1.970.369.207,00 - Reserve for Retirement Benefit 9.678.726.582,00 Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) 14 . Aset Tidak Digunakan Dalam Operasi
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp) 14 . Non-Productive assets
274,00
Aset Tidak Produktif merupakan nilai buku aset Tetap yang kondisinya dalam keadaan rusak dan tidak dapat digunakan lagi sebanyak 274 unit dan masing-masing nilai bukunya Rp1,00, dengan rincian sebagai berikut : - Biaya perolehan - Peralatan Mesin - Gedung - Aset Yang Akan Diapkir (Barang Eks Proyek Brantas Brantas dan Bengawan Solo) - Peralatan Kantor dan Rumah Tangga - Lapangan - Instalasi & Jaringan - Jumlah - Akumulasi penyusutan - Peralatan Mesin - Gedung - Aset Yang Akan Diapkir (Barang Eks Proyek Brantas - Brantas dan Bengawan Solo) - Peralatan Kantor dan Rumah Tangga - Lapangan - Instalasi & Jaringan - Jumlah - Jumlah Tercatat 15 . Aset Lain-Lain Akun tersebut terdiri dari : - Jaminan Pelanggan - Aset Takberwujud - Aset yang dipinjam pihak ketiga - Aset Takberwujud Dalam Pelaksanaan - Beban yang ditangguhkan Jumlah
274,00 Non-Productive assets are the book value of damaged or retired assets , as many as 274 units with their book value in Rp 1,00, with details as follows :
895.592.859,00 692.951.230,00
895.592.859,00 692.951.230,00
58.527.000,00
58.527.000,00
54.805.067,00 29.250.000,00 14.319.508,00 1.745.445.664,00
54.805.067,00 29.250.000,00 14.319.508,00 1.745.445.664,00
895.592.819,00 692.951.211,00
895.592.819,00 692.951.211,00
58.526.980,00
58.526.980,00
54.804.876,00 29.249.999,00 14.319.505,00 1.745.445.390,00 274,00
54.804.876,00 29.249.999,00 14.319.505,00 1.745.445.390,00 274,00 443.803.892,00
1.120.746.490,00 983.281.673,00 33.174.532,00 0,00
69.746.490,00 308.185.597,00 33.174.532,00 32.697.273,00
It consist of : - Customer Assurance - Intangible Assets - Assets borrowed by Third Parties - Intangible Assets in Progress
0,00 2.137.202.695,00
0,00 443.803.892,00
- Deferred charges Total
15 . Other assets
Intangible asset's details as follow :
1.114.686.290,00
319.154.440,00
(131.404.617,00) 983.281.673,00
795.531.850,00 207.350.000,00 72.204.440,00 39.600.000,00 1.114.686.290,00 77
- Intangible Assets - Amortization of Intangible Assets
(10.968.843,00) 308.185.597,00
Total
0,00 207.350.000,00 72.204.440,00 39.600.000,00 319.154.440,00
Intangible assets are comprised as follows : - IT Software - Database Server Applications - Windows 8 Professional - Windows Server Total
Aset takberwujud terdiri dengan rincian sebagai berikut: Sofware IT Aplikasi Database Server Windows 8 Profesional Windows Server Jumlah
- Acquisition Cost - Machinery - Buildings - Rejected Assets (Assets from Brantas and Bengawan Solo Project) - Office and Household Equipment - Field - Installations and Networks Total - Accumulated depreciation - Machinery - Buildings - Rejected Assets (Assets from Former Brantas and Bengawan Solo Project) - Office and Household Equipment - Field - Installations & Networks Total Carrying Amount
2.137.202.695,00
Aset takberwujud terdiri dengan rincian sebagai berikut: - Aset Takberwujud - Akumulasi Beban Amortisasi Aset Takberwujud Jumlah
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Aset takberwujud dalam penyelesaian per 31 Desember 2013 berupa software perhotelan di PATA Selorejo sebesar Rp32.697.273,00. Beban Yang Ditangguhkan dengan rincian sebagai berikut: - Beban yang ditangguhkan - Amortisasi Biaya Yg Dikapitalisir Jumlah
1.589.160.785,00 (1.589.160.785,00) 0,00
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Intangible assets in progress as of 31 December 2013 in the form of software for PATA Selorejo Hotel amounted to Rp 32.697.273,00. Deferred charges' details as follow : 1.589.160.785,00 (1.589.160.785,00) 0,00
- Deferred charges - Amortization of Capitalized Costs Total
Aset yang dipinjam pihak ketiga per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 sebesar Rp33.174.532,00 adalah aset tetap eks Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo yang merupakan penambahan PMN sesuai Peraturan Pemerintah RI No.45 tahun 2002 tanggal 27 Agustus 2002 yang masih dipakai di lingkungan Proyek Induk Pengembangan Sungai Bengawan Solo (sesuai lampiran SK Kimpraswil No. 364/KPTS/M/2002 tanggal 3 Oktober 2002 senilai Rp73.727.789,00 mengalami penurunan nilai sebesar Rp40.553.257,00 terdiri dari:
Assets borrowed by Third Parties as of December 31, 2014 and 2013 amounted of Rp33.174.532,00 are fixed assets from former Main Project of Bengawan Solo River Basin Development, which was the additional Government's Capital according to the Government Regulation of Republic of Indonesia No. 45dated August 27, 2002 The Assets which are still used in Main Project of Bengawan Solo River Basin Development (according to the attachment of Kimpraswil Decree Letter No. 364/KPTS/M/2002 dated October 3, 2002) amounted to Rp 73.727.789,00 with impaired amount of Rp 40.553.257,00 consist of:
- Bangunan dan gedung - Peralatan bengkel - Sub Jumlah Harga Perolehan - Akumulasi penurunan nilai Jumlah
- Buildings - Workshop equipment - Sub Total Acquisition Cost - Impairment Total
Jaminan Pelanggan terdiri dari - Jaminan Lainnya - Jaminan Listrik Jumlah
73.721.177,00 6.612,00 73.727.789,00 (40.553.257,00) 33.174.532,00
Customers guarantees consist of : - Other guarantees - Electricity guarantees Total
1.051.000.000,00 69.746.490,00 1.120.746.490,00
Jaminan listrik sebesar Rp69.746.490,00 merupakan uang jaminan pelanggan PLN.
Electricity guarantees amounted to Rp 69.746.490,00 is a deposit for PLN's customers.
Jaminan lainnya sebesar Rp1.051.000.000,00 merupakan penyerahan sertifikat jaminan deposito kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) karena Perum Jasa Tirta I telah mendapat Surat Penetapan Pengelola Tenaga Air Untuk Pembangkit Listrik Di Saluran Irigasi Lodagung Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konserbasi Energi No. 08/20/DJE/2014 tanggal 25 September 2014. Perkiraan nilai investasi pengembangan PLTM sebesar Rp21.005.816.653,00, sehingga sesuai Peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2014 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari PLTA oleh PT PLN (Persero) dan Surat Penetapan Pengelola Tenaga Air Untuk Pembangkit Listrik wajib menyerahkan sertifikat jaminan deposito sebesar 5% dari rencana investasi atau senilai Rp1.051.000.000.000,00. Perusahaan dapat menggunakan dana tersebut secara bertahap untuk kebutuhan pembangunan pisik PLTA setelah terbit IUPTL (Ijin Usaha Pengelola Tenaga Listrik). Penempatan deposito tersebut pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk a/n Perum Jasa Tirta I senilai Rp1.051.000.000,00 Bilyet No PAB 115881 tanggal 2 Oktober 2014 jangka waktu 1 Bulan (roll over).
Other guarantees amounted to Rp 1.051.000.000,00 is a secured deposit for Ministry of Energy and Mineral Resources (MoEMR) because of the Company received Letter of Decision to Manage Hydropower for Power Plants in Lodagung's Irrigation System located in Blitar, East Java no. 08/20/DJE/2014 dated September 25, 2014.The investment on micro power plant (PLTM) is estimated around Rp 21.005.816.653,00 and according to MoEMR Regulation No. 12 Year 2014 on the Purchase of Electricity from Hydro Power Plant (PLTA) by PT. PLN and the Letter of Decision, the Company is required to submit deposit amounted to Rp 1.051.000.000.000,00 or equal to 5% from the investment.The Company can use the deposit periodically for PLTA development after the issuance of Electric Power Management License (IUPTL). The deposit is saved in the form of bilyet in PT. Bank Negara Indonesia no. PAB 115881 dated October 2, 2014 with 1 month periode (roll over).
78
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
16 . Liabilitas Usaha Akun tersebut terdiri dari : - Pihak berelasi - Pihak ketiga Jumlah Liabilitas Pihak Berelasi terdiri dari: - PT Pembangkitan Jawa Bali - KPRI Bhakti Adiguna - Pegawai - Dinas Kehutanan & Perkebunan Jumlah Liabilitas Pihak Ketiga terdiri dari: - Investasi - Beban Pengelolaan Sumber Daya Air Untuk Pengusahaan: - OP Sumber Air, Sarana & Prasarana Sumber Daya Air - Pembangunan Sarana & Prasarana Sumber Daya Air - Konservasi Sumber Daya Air - Pemeliharaan darurat OP Sumber Air, Sarana dan dan Prasarana Sumber Daya A - Sistem informasi monitoring dan evaluasi Sub Jumlah - Beban Overhead Kantor Pengelola: - Pegawai - Umum - Beban Jasa Operasional Usaha Jasa Non Pengelolaan Sumber Daya Air - Penelitian & Pengembangan - Pemasaran - Perjalanan dinas Sub Jumlah - Beban Diluar Usaha: - Pengurusan aset - Beban Penyelesaian Kasus Hukum - Beban Penebangan pohon mati Sub Jumlah Jumlah Liabilitas Pihak Ketiga Jumlah Liabilitas Usaha
Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) 23.288.587.400,00
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp) 33.053.315.573,00
4.413.590.896,00 18.874.996.504,00 23.288.587.400,00
7.355.478.236,00 25.697.837.337,00 33.053.315.573,00
2.190.729.056,00 1.561.541.826,00 632.325.014,00 28.995.000,00 4.413.590.896,00
5.656.530.177,00 1.427.655.789,00 140.586.070,00 130.706.200,00 7.355.478.236,00
8.577.488.363,00
3.547.817.281,00
6.166.661.845,00
8.805.532.941,00
136.008.450,00 368.403.000,00
5.743.156.777,00 1.891.206.800,00
0,00
3.341.000,00
142.393.446,00 6.813.466.741,00
119.220.683,00 16.562.458.201,00
632.325.014,00 410.266.925,00
3.452.052.347,00 1.046.676.624,00
1.917.367.659,00 143.944.700,00 138.910.000,00 31.680.000,00 3.274.494.298,00
723.361.884,00 317.910.000,00 0,00 32.606.000,00 5.572.606.855,00
121.250.000,00
0,00
88.297.102,00
0,00
0,00 209.547.102,00 18.874.996.504,00 23.288.587.400,00
14.955.000,00 14.955.000,00 25.697.837.337,00 33.053.315.573,00
16 . Account Payables It consist of : - Related parties - Third parties Total Related Parties Liabilities consist of: - PT Pembangkitan Jawa Bali - KPRI Bhakti Adiguna - Employees - Forestry and Plantation Office Total Third Party Liabilities consist of: - Investment - Expense of Water Resources Management: - Operational and Maintenance for Water Resources' Facilities and Infrastructures
- Water Resources' Facilities and Infrastructures Development - Conservation of Water Resources - Emergency maintenance for Water Resources', Facilities and Infrastructure - Monitoring and evaluation Information systems Sub Total - Overhead Expense of Management Office: - Employee - General - Operating Expense Of Non Water Resources Management - Research and development - Marketing - Business Travel Sub Total - Non Operating Expense : - Assets paperworks - Legal Costs - Deadwood cutting expense
Liabilitas usaha jasa non air per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.917367.658,48 tersebut diantaranya sebesar Rp30.766.213,00 merupakan liabilitas usaha Unit Mandiri Pariwisata Selorejo dan sebesar Rp1.988.316.740,00 merupakan liabilitas usaha Divisi Jasa Umum. 79
Sub Total Total Liabilities to Third Parties Total Liabilities Business
Non water service liabilities as of December 31, 2014 amounted Rp1.917367.658,48 consist of Selorejo Tourism Independent Business Unit amounted to Rp 30.766.213,00 and Division liabilities amounted to Rp 1.988.316.740,00.
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Liabilitas usaha jasa non air per 31 Desember 2013 sebesar Rp723.361.884,00 tersebut diantaranya sebesar Rp51.528.630,00 merupakan liabilitas usaha Unit Mandiri Pariwisata Selorejo dan sebesar Rp671.833.254,00 merupakan liabilitas usaha Divisi Jasa Umum. Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) Liabilitas pada Pihak Ketiga Invetasi terdiri dari : - Liabilitas Pembelian Aset Tetap 7.121.864.346,00 - Liabilitas Pembelian Investasi 1.455.624.017,00 Dalam Pelaksanaan Jumlah 8.577.488.363,00 Liabilitas Investasi dalam Pelaksanaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.455.624.017,00 tersebut diantaranya sebesar Rp1.116.403.000,00 dan Rp182.943.917,00 dalam rangka pengadaan pipa transmisi PPI Brondong Desa Sedayu Lawas dan pembuatan lapisan kedap air IPA Brondong Desa Sedayu Lawas Kab. Lamongan.
Liabilitas pembelian Investasi dalam Pelaksanaan per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.727.849.441,00 tersebut diantaranya sebesar Rp259.322.704,00 dan Rp319.756.645,00 dalam rangka Pengembangan PLTA Lodoyo II & PLTM Lodagung serta dalam rangka Pengembangan PLTM Mrican, Jatimlerek & Mendalan, dan sebesar Rp1.101.123.992,00 dalam rangka pengadaan pipa transmisi PPI Brondong Desa Sedayu Lawas. (lihat catatan No. 13).
17 . Pendapatan yang Diterima Di Muka ………………………………… Akun tersebut terdiri dari : - Jasa Konstruksi - Sewa lahan - Sewa rumah - Laboratorim Kualitas Air - Pendidikan & Pelatihan Jumlah 18 . Liabilitas Pajak Akun tersebut terdiri dari : - Pajak penghasilan pasal 25 - Pajak penghasilan pasal 21 - Pajak Pertambahan Nilai Keluaran - Pajak penghasilan pasal 4 (2) - Pajak lainnya - Pajak penghasilan pasal 23 - Pajak karcis - Pajak Pertambahan Nilai Masukan - Pajak Hotel & Restoran - Pajak penghasilan pasal 29 - Pajak penghasilan final - sewa lahan dan bangunan Jumlah
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Non water service business liabilities as of December 31, 2013 amounted to Rp723.361.884,00 among them are Selorejo Tourism independent unit liabilities amounted to Rp51.528.630,00 and for Rp671.833.254,00 liabilities General Services Division . Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp) 1.819.967.840,00 1.727.849.441,00
Third party liability consist of : - Purchase of Fixed Assets - Purchase of investments on progress
3.547.817.281,00 Total Investment liabilities as of December 31, 2014 amounted to Rp1.445.624.017,00, Among them amounted to Rp1.116.403.000,00 and Rp182.943.917,00 are procure transmission pipeline PPI Brondong Village Sedayu Lawas and manufacture of waterproof coating IPA Brondong Village Sedayu Lawas district Lamongan .
Investment liabilities as of December 31, 2013 amounted to Rp1.727.849.441,00 Among them are amounted Rp259.322.704,00 and Rp319.756.645,00 in order to develop PLTA Lodoyo II & PLTM Lodagung and in order to develop PLTM Mrican, Jatimlerek & Mendalan , and amounted to Rp1.101.123.992,00 in order to procure transmission pipeline PPI Brondong Village Sedayu Lawas. (see note No. 13).
17 . Unearned Revenue 1.180.318.945,00
647.547.339,00
411.635.295,00 715.680.879,00 18.518.411,00 34.484.360,00 0,00 1.180.318.945,00
296.060.300,00 267.829.914,00 54.360.325,00 24.296.800,00 5.000.000,00 647.547.339,00
5.480.047.104,00
10.375.779.865,00
1.394.095.167,00 1.365.104.154,00 861.646.506,00 752.116.285,00 620.791.680,00 184.812.438,00 146.234.640,00 101.513.542,00 32.819.271,00 987.776,00
1.258.331.271,00 1.588.023.614,00 694.193.983,00 373.135.676,00 118.935.518,00 52.710.317,00 183.045.890,00 262.471.327,00 42.267.667,00 5.784.608.050,00
19.925.645,00 5.480.047.104,00
18.056.552,00 10.375.779.865,00
80
It consist of : - Construction Services - Land rent - Residential rent - Water Quality Laboratory - Education & Training Total 18 . Tax Liabilities It -
consist of : Income tax article 25 Income tax article 21 Output Value Added Tax Income tax article 4 (2) Other taxes Income tax article 23 Ticket tax Input Value Added Tax Hotel & Restaurant Tax Income tax article 29 Final income tax - lease of land and buildings Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Pajak hotel dan restoran merupakan pajak hotel dan Hotel and restaurant tax is a tax subject to Selorejo hotel and restoran di Unit Mandiri Pariwisata Selorejo sebesar 10%. restaurant Tourism Independent Unit amounted to 10%. Dari saldo liabilitas pajak per 30 Desember 2014 diantaranya sebesar Rp3.312.424.162,00 telah dibayar pada tanggal 09 Januari 2015, sebesar Rp504.189.739,00 telah dibayar pada tanggal 13 Oktober 2014, sebesar Rp8.480.000,00 telah dibayar pada tanggal 15 Oktober 2014, dan sebesar Rp68.858.855,00 telah dibayar pada tanggal 24 Oktober 2014, Sedangkan dari saldo liabilitas pajak per 31 Desember 2013 diantaranya sebesar Rp4.187.652.764,00 telah dibayar pada tanggal 09 Januari 2014, 15 Januari 2014 dan 29 Januari 2014, Jumlah sebesar Rp3.312.424.162,00 dan Rp4.187.652.764,00 terdiri dari :
-
Tax liabilitiy as of December 30, 2014 among them amounted to Rp3.312.424.162,00 have been paid on January 9, 2015, amounted to Rp504.189.739,00 have been paid on October 13, 2014, amounted to Rp8.480.000,00 have been paid on October 15, 2014, and amounted to Rp68.858.855,00 have been paid on October 24, 2014. While the tax liability as of December 31, 2013 among them amounted to Rp4.187.652.764,00 have been paid on January 9, 2014, January 15, 2014 and January 29, 2014, amounted to Rp3.312.424.162,00 and Rp4.187.652.764,00 consists of :
Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) Pajak penghasilan pasal 21 1.807.336.450,00 Pajak penghasilan pasal 25 1.394.095.167,00 Pajak penghasilan lainnya Konstruks 60.317.149,00 Masukan Pajak penghasilan pasal 23 26.199.751,00 24.475.645,00 Pajak penghasilan final - sewa
lahan dan bangunan - Pajak Pertambahan Nilai Keluaran - Pajak Pertambahan Nilai Masukan Jumlah 19 . Liabilitas Jangka Pendek Lain Lain …………...………………………… Akun tersebut terdiri dari : - Liabilitas Gaji dan upah - Liabilitas Jaminan Pihak Ke III - Liabilitas Service Charge - Liabilitas Biaya Usaha Lainnya Jumlah 20 . Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp) 1.585.975.274,00 1.258.331.271,00 106.592.566,00 52.710.317,00 18.056.552,00
0,00 0,00 3.312.424.162,00
153.036.544,00 1.012.950.240,00 4.187.652.764,00
10.273.820.523,00
12.899.420.550,00
9.502.517.750,00 743.863.173,00 23.773.559,00 3.666.041,00
11.543.017.364,00 1.283.700.290,00 32.737.860,00 39.965.036,00
10.273.820.523,00
12.899.420.550,00
- Income Tax Article 21 - Income tax article 25 - Other taxes Construction - Income tax article 23 - Final income tax - lease of land and buildings - Output Value Added Tax - Input Value Added Tax Total 19 . Other Current Liabilities
9.235.466.959,00
Akun ini merupakan liabilitas imbalan pasca kerja untuk pegawai organik dan non organik. Saldo per 31 Desember 2014 terdiri dari saldo per 31 Desember 2013 ditambah dengan pencadangan yang dibentuk oleh Perusahaan untuk bulan Januari s.d Desember 2014 dan dikurangi dengan pembayaran untuk pegawai yang purna bakti. Sedangan saldo per 31 Desember 2013 merupakan selisih perhitungan imbalan pasca kerja berdasarkan PKB (Perjanjian Kerja Bersama) dengan jumlah akumulasi iuran DPLK - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, berdasarkan hasil perhitungan aktuaria.
7.881.476.824,00
It consist of : - Salaries and wages Liabilities - Third party guarantee liabilities - Service Charge Liabilities - Other Operating Expenses Liabilities Total 20 . Post - Retirement Obligation
This account is a post-employment benefit liabilities for organic and non-organic employees. Balance as of December 31, 2014 consist of balance as of December 31, 2013 added with reserves established by the Company for January until December 2014 and less with payment to retirement employees. While post-employment benefit liabilities on December 31, 2013 is the difference calculation of post-retirement benefits based PKB (Contractual Bargaining Agreement) with taccumulated total fee DPLK - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, according to actuarial calculations.
81
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan tahun buku 2014 menggunakan jasa aktuaria PT Quattro Asia Consulting, hasil perhitungan tahun buku 2014 sesuai laporannya No. 0116/LA-QAC/XII/2014 tanggal 31 Desember 2014 dan tahun 2013 menggunakan jasa aktuaria PT Bina Putera Jaga Hikmah sesuai laporannya No. 033/PSAK-BJH/I-2014 tanggal 13 Januari 2014. Untuk menghitung imbalan pasca kerja tersebut dengan asumsi sebagai berikut:
- Usia pensiun normal -
Kenaikan gaji Suku bunga Jumlah pegawai organik Rata-rata sisa masa kerja pegawai organik - Jumlah pegawai non organik - Rata-rata sisa masa kerja pegawai non organik
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
The Corporate in 2014 uses actuarial services from PT Quattro Asia Consulting, according to to the report No. 0116/LAQAC/XII/2014 dated December 31, 2014 and in 2013 uses actuarial services from PT Bina Putera Jaga Hikmah according to the report No. 033/PSAK-BJH/I-2014 dated January 13, 2014. To calculate the post-retirement obligation with the following assumptions :
Per 31/12/2014
Per 31/12/2013
(December 31, 2014)
(December 31, 2013)
(Rp)
(Rp)
56 tahun
56 tahun
15% 8,30% 314 orang
15% 9% 352 orang
11,61 tahun 38 orang
11,28 tahun 38 orang
25,08 tahun
26,67 tahun
- Normal retirement age -
Salary Increases Interest rate The number of organic employee average remaining working period of organic employees - The number of non organic employe - average remaining working period of non-organic employees
- No assumptions of investment return expectations.
- Tidak ada asumsi terhadap Ekspektasi Hasil Investasi.
- Tingkat pengunduran diri karyawan tahun 2014 dan 2013, - Employee turnover rate in 2014 and 2013, assumed to be 10% of age 18-29 years, 5% of age 30-39 years, 3% of age 40-44 diasumsikan sebesar 10% dari usia 18 - 29 tahun, 5% dari years, 2% of age 45-49 years, 1% of age 50-54 years. usia 30 - 39 tahun, 3% dari usia 40 - 44 tahun, 2% dari usia 45 - 49 tahun, 1% dari usia 50 - 54 tahun. - Tabel Mortalita tahun 2014 dan 2013 menggunakan - Mortality Table in 2014 and 2013 using Table Mortality Indonesia-III in 2011 (TMI-III 2011): Tabel Mortalita Indonesia -III Tahun 2011 (TMI-III 2011) : Usia (Age ) 25 30 35 40 45 50 55 Tingkat Martalita (Martalita level ) 0,00085 0,00076 0,00091 0,00153 0,00279 0,00538 0,00961 Perincian beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam Details of post-retirement obligation are recognized in the laporan laba rugi pada tahun 2014 dan 2013 adalah income statement in 2014 and 2013 is as follows: sebagai berikut:
-
Biaya jasa kini Biaya bunga Sub Jumlah Keuntungan/(kerugian) aktuaria bersih yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu non vested Amortisasi biaya jasa lalu vested Pengakuan biaya jasa lalu vested Pengakuan segera koreksi aktuarial Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif Beban yang diakui dalam laporan laba rugi
Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) 1.646.499.115,00 2.030.564.860,00 3.677.063.975,00 78.042.066,00 648.860.458,00 0,00 0,00 0,00 726.902.524,00 4.403.966.499,00
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp) 1.671.030.499,00 - Current service costs 842.420.974,00 - Interest cost 2.513.451.473,00 - Sub Total - Actuarial Gains / (losses) net 291.108.207,00 - Amortization of past service cost 1.471.957.175,00 non vested - Amortization of past service cost 0,00 vested - Recognition of past service cost 4.236.925.893,00 vested - Immediate recognition of actuarial 0,00 adjustment - Expenses are recognized in the 5.999.991.275,00 statement of comprehensive income - Expense recognized in the income 8.513.442.748,00 statement
Perincian liabilitas imbalan pasca kerja pada 31 Desember Details of post-employment benefit obligations at December 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : 31, 2014 and 2013 are as follows: - Nilai kini 21.791.139.773,00 22.561.831.782,00 - Present value - Kerugian aktuaria yang belum diakui (1.395.781.521,00) (2.871.603.206,00) - Unrecognized actuarial losses - Biaya jasa lalu yang belum - Un past service cost recognized diakui - non vested (11.159.891.293,00) (11.808.751.752,00) non-vested - Jumlah
9.235.466.959,00 82
7.881.476.824,00
Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Perubahan saldo liabilitas imbalan pasca kerja untuk tahun Changes in post retirement obligation balances for the year yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 ended December 31, 2014 and 2013 are as follows: dan 2013 adalah sebagai berikut : - Saldo awal tahun - Penambahan selama tahun berjalan - Pembayaran selama tahun berjalan - Saldo akhir tahun
7.881.476.826,00 4.403.966.499,00
4.824.534.458,00 - Beginning Balance 8.513.442.748,00 - Additions Current Year
(3.049.976.366,00)
(5.456.500.380,00) - Payments current year
9.235.466.959,00 Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp)
21 . Liabilitas Jangka Panjang Lainnya……...…………………………
7.881.476.826,00 - Ending Balance Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp) 21 . Other Long-Term Liabilities
3.063.060.000,00
0,00
Akun ini merupakan liabilitas Pembelian Saham PT. Bakti This account is purchasing stock liability of PT. Bakti Usaha Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II atas pemegang Menanam Nusantara Hijau Lestari II in other stockholders of saham lainnya pada pihak yang berelasi pada tahun 2013 relation party in 2013 and have been paid in 2014, consist of : dan telah dibayar pada tahun 2014, terdiri dari : Akun tersebut terdiri dari : - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) - PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) - PT Petro Kimia Gresik (Persero) tangg Jumlah 22 . Modal Akun tersebut terdiri dari : - Modal awal - Penyertaan Modal Negara (PMN) Jumlah
1.021.020.000,00
0,00
1.021.020.000,00 1.021.020.000,00
0,00 0,00
It consist of : - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) - PT Petro Kimia Gresik (Perser
3.063.060.000,00
0,00
October 7, 2014 Total
31.701.250.047,00
31.701.250.047,00
15.000.000.000,00 16.701.250.047,00 31.701.250.047,00
15.000.000.000,00 16.701.250.047,00 31.701.250.047,00
Modal awal sebesar Rp15.000.000.000,00 sesuai dengan Surat Menteri Keuangan kepada Menteri Pekerjaan Umum No. S-70/MK.016/1993 tanggal 12 Januari 1993 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 80/KMK.016/1993 tanggal 22 Januari 1993.
22 . Capital It consist of : - Initial capital - Goverment Capital Total Capital
Beginning capital amounted to Rp15.000.000.000,00 in accordance with a letter from the Minister of Finance to the Minister of Public Works No. S-70/MK.016/1993 dated January 12, 1993 and the Decree of the Minister of Finance No. 80/KMK.016/1993 dated January 22, 1993.
Penyertaan Modal Negara (PMN) terdiri dari : - Modal PMN sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Goverment Capital consists of: - Goverment capital in accordance
Keuangan No. 0359/KM.3-42/SKOP/0391
the Decree of the Minister of Finance 2.500.000.000,00
No. 0359/KM.3-42/SKOP/0391
- Penambahan PMN Tahun 2002
13.069.907.742,00 - The addition of Government Capital
- Penambahan PMN Tahun 2012
1.131.342.305,00 - The addition of Government Capital
in 2002 in 2012 16.701.250.047,00 Total
Jumlah Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2002 sebesar Rp13.069.907.742,00 merupakan penambahan PMN (aktiva eks Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo), ke dalam Modal Perum Jasa Tirta I sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 45 tahun 2002, tanggal 27 Agustus 2002, yang terdiri dari :
83
The Additions of Goverment Capital in 2002 amounted to Rp13.069.907.742,00 is the addition of PMN (asset ex main projects development Bengawan Solo Areas), into capital of Perum Jasa Tirta I based on Government Regulation No. 45, dated August 27, 2002, consist of:
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) - Tanah - Besi Tua - Peralatan dan Mesin - Bangunan dan Gedung - Kapal Keruk - Peralatan Kantor dan Rumah Tangga Jumlah
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
12.098.965.000,00 377.752.000,00 301.977.513,00 289.104.097,00 1.626.958,00 482.174,00 13.069.907.742,00
- Land - Old Iron - Equipment and Machinery - Buildings - Dredges - Office Equipment and Househo Total
Penetapan status PMN sebesar Rp1.626.958,00 berupa aktiva kapal keruk C1189 sudah ditetapkan statusnya (termasuk di dalam jumlah penambahan PMN sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 45 tahun 2002, tanggal 27 Agustus 2002 tersebut diatas).
Determination of the status of government capital amounted to Rp1.626.958,00, be in the form of dredger C1189 already set the status (including the addition of goverment capital according to Government Regulation Republic of Indonesia No. 45, dated August 27, 2002).
Mutasi tahun 2012 sebesar Rp1.131.342.305,00 merupakan mutasi penambahan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 6 Tahun 2012 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Perum Jasa Tirta I :
Mutation in 2012 amounted to Rp1.131.342.305,00 is the addition of a mutation in accordance with Indonesian Government Regulation No. 6 in 2012 about the addition of goverment capital Republic of Indonesia into capital of perum jasa tirta I :
Per 31/12/2014
Per 31/12/2013
(December 31, 2014)
(December 31, 2013)
(Rp) (Rp) - Pasal 2 ayat (1) menyatakan bahwa penyertaan modal - Article 2 paragraph (1) states that government capital Negara sebesar Rp1.131.342.305,00. amount of Rp1.131.342.305,00. - Pasal 2 ayat (2) menyatakan bahwa penambahan - Article 2 paragraph (2) states that the increase of goverment penyertaan modal Negara berasal dari pengalihan capital is derived from the transfer of government property to barang milik Negara pada Kementerian Pekerjaan the Ministry of Public Works. Umum : Keterangan - Steel Sheet Pile dari Proyek Induk Pengembangan wilayah Sungai Bengawan Solo
APBN Anggaran (Budget) 1976/1977
- Alat berat/bantu dari Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Citanduy - Ciwulan
1976/1977
- Alat berat/bantu dari Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Cimanuk - Cisanggarung
1976/1977, 1979/1980, 1980/1981,
- Suku cadang kapal keruk dari Proyek Irigasi dan Rawa Andalan Kalimantan Selatan.
1983/1984, 1984/1985 1978/1979, 1980/1981, dan 1981/1982 1994/1995
- Suku cadang kapal keruk dari Bagian Proyek Perbaikan dan Rekondisi Peralatan Wilayah Barat
Jumlah (Total) Explanation (Rp) 558.958.250,00 - Steel Sheet Pile from Main projects of basin development Bengawan Solo river . 75.510.675,00 - Heavy equipment from Main projects of development Citanduy Ciwulan river. - Heavy equipment from Main projects of development CimanukCisanggarung river. 74.161.073,00 - Spare parts of Dredger from Irrigation project and Andalan Swam in South Kalimantan. 134.447.400,00 9.004.000,00 - Spare part of Dredger from the part of the renovation project and reconditioned equipment Western region.
- Alat kantor dan alat angkut dari Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Air Brantas Kediri
2000
3.594.907,00 - Office equipment and conveyance of the Development Project and Management of Water Resources of Brantas Kediri.
- Alat laborat dari Proyek Pengembangan Prasarana dan Sarana Pemukiman Propinsi Jawa Timur
2000
275.666.000,00 - Laboratory tool from project of The development of infrastructures and facilities settlements in East Java.
Jumlah
1.131.342.305,00 Total
84
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) 317.544.582.493,00
23 . Saldo Laba Akun tersebut terdiri dari : - Cadangan : - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan Jumlah Cadangan - Laba (Rugi) Tahun Berjalan - Laba sebelum pajak - Pajak Penghasilan Laba setelah pajak penghasilan - Pendapatan komprehensif lain Tahun Berjalan Setelah Setelah Pajak Terkait Total Laba Komprehensif Jumlah Laba (Rugi) Berjalan Jumlah Saldo Laba
Tahun
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp) 263.671.583.620,00
48.304.719.887,00 202.075.863.733,00 250.380.583.620,00
48.304.719.887,00 153.412.026.063,00 201.716.745.950,00
85.726.996.563,00 (18.017.820.798,00) 67.709.175.765,00
85.005.122.004,00 (18.550.290.877,00) 66.454.831.127,00
(545.176.892,00) (545.176.892,00) 67.163.998.873,00
(4.499.993.457,00) (4.499.993.457,00) 61.954.837.670,00
317.544.582.493,00
263.671.583.620,00
23 . Retained Earnings It consist of : - Reserves: - General Reserves - Purposes Provision Total Reserves - Profit (Loss) Current Year - Income before tax - Profit before tax - Profit after income tax - Other comprehensive incom Current Year After Tax Related Total Comprehensive Incom Total Income (Loss) For the Yea Total Retained Earnings
Mutasi Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan dapat Mutations of General Reserves and Purposes Provision are as dirinci sebagai berikut: follows: 48.304.719.887,00 101.957.301.242,00 Balance as of January 1, 2013 - Saldo per 1 Januari 2013 51.454.724.821,00 - Distribution of income last yea - Pembagian laba tahun lalu - Saldo per 31 Desember 2013
153.412.026.063,00
48.304.719.887,00
- Setoran Dividen BUMN Tahun Buku 2013
0,00
-
(13.291.000.000,00)
Balance as of December 31, 201 - Dividend payment BUMN in 2013
- Pembagian laba tahun lalu - Distribution of Income last year 61.954.837.670,00 48.304.719.887,00 202.075.863.733,00 Balance as of December 31, 201 - Saldo per 31 Desember 2014 Setoran dividen BUMN tahun buku 2013 berdasarkan Surat Dividend payment BUMN in 2013 based on letter of the Minister Menteri BUMN tanggal 23 Desember 2014 No. S- BUMN dated December 23, 2014 No. S-807/MBU/12/2014. 807/MBU/12/2014. Pembagian laba tahun buku 2013 berdasarkan Surat Menteri Negara BUMN No. S-246/MBU/2014 tanggal 11 April 2014 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2013, sedangkan pembagian laba tahun buku 2012 berdasarkan Surat Menteri Negara BUMN No. S311/MBU/2013 tanggal 30 April 2013 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2012, dengan rincian sebagai berikut:
Keterangan
Laba Tahun Buku 2012 (Profit for the year 2012) (%)
(Rp) - Laba setelah pajak tahun buku 2013 dan 2012 - Penyisihan laba untuk : - Cadangan tujuan - Cadangan umum - Dana Program Kemitraan BUMN dengan usaha kecil - Bina lingkungan Jumlah
Profit distribution based on the 2013 based on letter of the Minister BUMN No. S-246/MBU/2014 dated April 11, 2014 about the approval of the annual report and financial statements Endorsement of Perum Jasa Tirta I on the 2013 Fiscal Year, while profit distribution on the 2012 Fiscal Year based on letter of the Minister of State No. S-311/MBU/2013 dated April 30, 2013 the approval of the annual report and financial statements Endorsement of Perum Jasa Tirta I on the 2012 Fiscal Year, with the following details:
61.954.837.670,00 100% 61.954.837.670,00 100% 0,00 0,00 0,00 61.954.837.670,00 100%
85
Laba Tahun Buku 2011 (Profit for the year 2011) (Rp)
Explanation (%)
- Profit after tax on the 2013 51.454.724.821,00 100% and 2012 -Profit Reserve: 51.454.724.821,00 100% - Purposes Provision 0,00 - General Reserve - Funds of Partnership 0,00 Program with small businesses 0,00 - Community Development 102.909.449.642,00 100% Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Tahun 2014 (January 1, December 31, 2014) (Rp) 24.
Pendapatan Usaha Akun tersebut terdiri dari : - Jasa Pengusahaan Sumber Daya Air - Jasa Pengusahaan Non Sumber Daya Air Jumlah
319.984.980.208,00 -
Tahun 2013 (January 1, December 31, 2013 (Rp) 332.625.348.828,00
283.291.849.963,00
298.320.169.259,00
36.693.130.245,00 319.984.980.208,00
34.305.179.569,00 332.625.348.828,00
Sumber
Daya
24. Operating Revenues
-
Jasa Pengusahaan Sumber Daya Air terdiri dari: - Listrik 176.425.923.715,00 - PDAM 51.836.007.990,00 - Industri 52.626.029.690,00 - Usaha lainnya 2.403.888.568,00 Jumlah 283.291.849.963,00 Pendapatan Jasa Pengusahaan berdasarkan Sifat Transaksi: - Pihak berelasi - Listrik - PDAM - Industri Sub Jumlah - Pihak ketiga - Industri - Usaha lainnya Sub Jumlah Jumlah Pendapatan Jasa Pengusahaan Sumber Daya Air
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Air
176.425.923.715,00 51.836.007.990,00 24.883.649.488,00 253.145.581.193,00 27.742.380.202,00 2.403.888.568,00 30.146.268.770,00 283.291.849.963,00
Jasa Pengusahaan Non Sumber Daya Air terdiri dari: - Pariwisata 11.312.466.108,00 - Konstruksi 12.028.579.744,00 - Laboratorium lingkungan 4.089.549.026,00 - AMDK 3.785.965.500,00 - Lain-lain 3.653.971.461,00 - Peralatan 1.792.598.406,00 - Konsultansi 30.000.000,00 Jumlah Jasa Pengusahaan Non SDA 36.693.130.245,00
- Non Water services Total
resources
Water Resources Exploitation Services consist of: 207.806.189.839,00 - Electricity 42.552.856.508,00 - Industry 45.869.877.224,00 - PDAM 2.091.245.688,00 - Other business 298.320.169.259,00 Total Revenue Service of Water Resources Exploitation by Nature of Transaction: - Related parties 207.806.189.839,00 - Electricity 42.552.856.508,00 - PDAM 22.557.151.577,00 - Industry 272.916.197.924,00 Sub Total - Third parties 23.312.725.647,00 - Industry 2.091.245.688,00 - Other business 25.403.971.335,00 Sub Total Total Water resources 298.320.169.259,00 Service Revenue Non Water Resources Services consists of: 14.139.264.137,00 - Tourism 8.339.256.927,00 - Construction 3.715.917.264,00 - Enviromental laboratory 2.718.645.250,00 - AMDK 3.184.174.713,00 - Others 1.157.390.369,00 - Equipment 1.050.530.909,00 - Consultacy 34.305.179.569,00
Pendapatan Jasa Pengusahaan Non Sumber Daya Air Non Water Resources Services Transaction: berdasarkan Sifat Transaksi: - Pihak berelasi - Peralatan 1.614.638.406,00 853.156.763,00 - Konstruksi 565.354.839,00 3.303.731.636,00 - Sub jumlah 2.179.993.245,00 4.156.888.399,00
86
It consist of : - Water resources services
Total Non Water Resources services revenue based on nature Related parties - Equipment - Construction Sub Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Tahun 2014 (January 1, December 31, 2014) (Rp) - Pihak ketiga - Konstruksi - Pariwisata - Laboratorium lingkungan - Konsultansi - Peralatan - AMDK - Lain-lain Sub jumlah Jumlah Pendapatan Jasa Pengusahaan Non Sumber Daya Air Jumlah Pendapatan Usaha
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Tahun 2013 (January 1, December 31, 2013 (Rp)
11.463.224.905,00 11.312.466.108,00 4.089.549.026,00 30.000.000,00 177.960.000,00 3.785.965.500,00 3.653.971.461,00 34.513.137.000,00
5.035.525.291,00 14.139.264.137,00 3.715.917.264,00 1.050.530.909,00 304.233.606,00 2.718.645.250,00 3.184.174.713,00 30.148.291.170,00
36.693.130.245,00 319.984.980.208,00
34.305.179.569,00 332.625.348.828,00
Pendapatan Jasa Air dari PLTA terdiri dari :
- Related parties - Construction - Tourism - Environmental Laboratory - Consultacy - Equipment - AMDK - Others Sub Total Total Non Water Resources Services Revenue Total Operating Revenues
68.139.048.256,00 11.049.576.871,00 4.543.633.529,00 21.913.022.299,00 5.922.442.434,00 22.592.282.600,00 3.130.158.581,00 9.640.124.935,00 13.898.287.910,00 8.338.526.013,00 2.736.345.610,00 2.596.904.449,00 1.925.570.228,00 176.425.923.715,00
Water service revenue from water electricity power plant consist of : 85.103.335.266,00 - PLTA Sutami 13.695.446.501,00 - PLTA Sengguruh 4.529.744.853,00 - PLTA Selorejo 28.071.049.549,00 - PLTA Wlingi 5.779.278.913,00 - PLTA Lodoyo 27.644.145.952,00 - PLTA Tulungagung 4.256.019.025,00 - PLTA Wonorejo 8.740.320.177,00 - PLTA Wonogiri 12.199.988.654,00 - PLTA Mendalan 10.310.414.047,00 - PLTA Siman 3.119.906.452,00 - PLTA Giringan 2.941.012.289,00 - PLTA Golang 1.415.528.161,00 - PLTA Ngebel 207.806.189.839,00 Total
Pendapatan Jasa Air dari PDAM terdiri dari : - PDAM Surya Sembada Kota Surabaya 37.995.290.109,00 - PDAM Sidoarjo 3.275.832.028,00 - PDAM Gresik (Legundi) 3.009.760.474,00 - PDAM Krikilan 1.647.378.432,00 - PT Taman Tirta Sidoarjo 1.116.064.845,00 - PDAM Surakarta 731.130.626,00 - PDAM Cangkir 503.314.560,00 - PDAM Sukoharjo 504.923.840,00 Jumlah dipindahkan 48.783.694.914,00
Water service revenue from water supply corporate consist of : - PDAM Surya Sembada Kota 31.046.133.328,00 Surabaya 2.579.568.096,00 - PDAM Sidoarjo 2.419.091.248,00 - PDAM Gresik (Legundi) 1.577.705.392,00 - PDAM Krikilan 907.072.096,00 - PT Taman Tirta Sidoarjo 637.159.220,00 - PDAM Surakarta 423.843.840,00 - PDAM Cangkir 458.970.624,00 - PDAM Sukoharjo 40.049.543.844,00 Total Transferred
- PLTA Sutami - PLTA Sengguruh - PLTA Selorejo - PLTA Wlingi - PLTA Lodoyo - PLTA Tulungagung - PLTA Wonorejo - PLTA Wonogiri - PLTA Mendalan - PLTA Siman - PLTA Giringan - PLTA Golang - PLTA Ngebel Jumlah
87
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) Jumlah pindahan - PDAM Ngawi - Pusdik Migas -
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
48.783.694.914,00 437.651.396,00 291.074.860,00
40.049.543.844,00 416.554.656,00 275.615.872,00
PDAM Kabupaten Malang 248.209.920,00 PDAM Wonogiri 244.110.779,00 PDAM Krian 195.810.048,00 PDAM Cepu Blora 176.272.588,00 PDAM Malang (Pujon) 124.104.960,00 PDAM Nganjuk 64.114.113,00 Lain-lain PDAM (dibawah Rp60.000.000,00 per PDAM) 1.270.964.412,00
228.372.480,00 273.610.121,00 450.493.680,00 150.660.699,00 0,00 63.228.144,00
Jumlah
51.836.007.990,00
644.777.012,00 42.552.856.508,00
Total Transfer - PDAM Ngawi - Education Center of Oil and Gas (Pusdik Migas) - PDAM Kabupaten Malang - PDAM Wonogiri - PDAM Krian - PDAM Cepu Blora - PDAM Malang (Pujon) - PDAM Nganjuk - Others PDAM (below Rp75.000.000,00 each water supply corporate) Total
Pendapatan Jasa Air dari industri berdasarkan Sifat Water service revenue from industries based on Nature Transaksi: Transaction: - Pihak Berelasi - Related Parties - PT Petro Kimia Gresik 6.443.702.640,00 5.345.916.392,00 - PT Petro Kimia Gresik - PG Krebet Baru 2.770.978.111,00 2.424.750.510,00 - PG Krebet Baru - PG Kremboong 1.323.205.392,00 1.229.642.192,00 - PG Kremboong - PG Ngadirejo 1.262.243.894,00 1.257.781.584,00 - PG Ngadirejo - PG Tjukir 1.134.600.153,00 1.404.290.535,00 - PG Tjukir - PG Lestari 1.151.530.638,00 791.334.334,00 - PG Lestari - PG Watutulis 1.112.893.346,00 769.010.078,00 - PG Watutulis - PG Mojopanggung 1.124.817.731,00 1.321.011.692,00 - PG Mojopanggung - PG Gempolkrep 942.912.336,00 907.151.042,00 - PG Gempolkrep - PG Jombang Baru 834.308.840,00 602.118.484,00 - PG Jombang Baru - PG Pesantren Baru 815.542.172,00 846.668.742,00 - PG Pesantren Baru - PG Mrican 783.945.480,00 715.735.633,00 - PG Mrican - PG Pagotan 689.281.264,00 638.130.237,00 - PG Pagotan - PG Kebon Agung 0,00 574.110.434,00 - PG Kebon Agung - PG Tulangan 524.642.064,00 597.065.047,00 - PG Tulangan - PG Tasik Madu 507.751.897,00 432.727.080,00 - PG Tasik Madu - PTPN X 482.750.590,00 244.356.041,00 - PTPN X - PG Purwodadi 434.429.053,00 413.020.723,00 - PG Purwodadi - PG Sudono 421.124.782,00 378.565.417,00 - PG Sudono - PT Semen Gresik 381.186.658,00 0,00 - PT Semen Gresik - PG Gondang 336.540.411,00 329.678.884,00 - PG Gondang - PG Kanigoro 277.248.544,00 432.606.225,00 - PG Kanigoro - PG Rejosari 274.008.643,00 291.090.659,00 - PG Rejosari - PG. Mojo 205.224.768,00 223.960.131,00 - PG. Mojo - PT Kimia Farma 32.034.852,00 27.801.096,00 - PT Kimia Farma - PT Pertamina 12.554.580,00 26.922.669,00 - PT Pertamina - PG Kebon Agung 604.190.649,00 0,00 - PG Kebon Agung - PT Semen Indonesia 0,00 331.705.716,00 - PT Semen Indonesia Sub Jumlah 24.883.649.488,00 22.557.151.577,00 Sub Total - Pihak Ketiga - Related Parties - PT Tjiwi Kimia 9.173.470.628,00 7.859.819.172,00 - PT Tjiwi Kimia - PT Cheil Jedang Ind. 1.860.502.992,00 1.592.846.242,00 - PT Cheil Jedang Ind. - Mobil Cepu 1.199.768.144,00 223.716.132,00 - Mobil Cepu Jumlah dipindahkan 12.233.741.764,00 9.676.381.546,00 Total Transferred
88
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp) Jumlah pindahan - PT Suparma - PT Pakerin - PT Adiprima Suraprinta - PT Grande Family View - PT Citra Tirta Surabaya - PT Miwon Indonesia - PT Ajinomoto Indonesia - PT Sritex - PG Candi Baru - PT Ekamas Fortuna - PG Rejoagung - PT Ajinex International - PT Pakuwon Darma - UD Karya Luhur - PT Asahimas Flat Glass - PT Prima Electric Power - PT Wings Surya Group - UD Tirta Brantas - PT Soraya Megah Cemerlang - PT Ispatindo - PT Surabaya Agung Industri - Industri Lainnya (dibawah Rp100.000,000,00 per industri) Sub Jumlah Jumlah
12.233.741.764,00 1.284.731.968,00 1.210.451.446,00 980.412.790,00 943.549.008,00 878.386.070,00 872.920.244,00 792.554.644,00 722.151.702,00 626.596.984,00 600.555.072,00 560.378.033,00 535.062.906,00 454.531.444,00 248.477.009,00 221.683.996,00 211.897.589,00 184.763.760,00 178.154.340,00 172.041.128,00 155.462.750,00 0,00 3.673.875.555,00 27.742.380.202,00 52.626.029.690,00
Pendapatan Jasa Konstruksi berdasarkan Sifat Transaksi: - Pihak Berelasi - PT Hutama Karya - PT Wijaya Karya (Persero) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. - PT Brantas Abipraya Sub Jumlah - Pihak Ketiga - PT D &C Engineering - PT Nusa Raya Cipta - BUT China - PT Yama Engineering - PT Surya Bangun - UPT Pengelolaan Sumberdaya Air Lumajang - PT Aneka Jasa - PT Ben Satoso - PT Tiga Putera Mandiri - Lain-lain Sub Jumlah Jumlah Pendapatan Konstruksi
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp) 9.676.381.546,00 Total Transfer 1.116.662.502,00 - PT Suparma 1.076.215.973,00 - PT Pakerin 685.349.845,00 - PT Adiprima Suraprinta 732.449.472,00 - PT Grande Family View 708.373.844,00 - PT Citra Tirta Surabaya 716.894.324,00 - PT Miwon Indonesia 697.910.822,00 - PT Ajinomoto Indonesia 926.957.171,00 - PT Sritex 634.990.943,00 - PG Candi Baru 498.079.237,00 - PT Ekamas Fortuna 490.954.556,00 - PG Rejoagung 443.303.179,00 - PT Ajinex International 517.308.131,00 - PT Pakuwon Darma 227.138.473,00 - UD Karya Luhur 205.824.599,00 - PT Asahimas Flat Glass 210.293.220,00 - PT Prima Electric Power 160.532.541,00 - PT Wings Surya Group 154.867.209,00 - UD Tirta Brantas 145.980.371,00 - PT Soraya Megah Cemerlang 131.090.508,00 - PT Ispatindo 457.535.150,00 - PT Surabaya Agung Industri - Other industries (under 2.697.632.031,00 Rp100.000.000,00 each industry) 23.312.725.647,00 45.869.877.224,00 Total Construction Services Revenue by Nature of Transaction:
565.354.839,00 0,00 0,00 0,00 565.354.839,00
190.645.161,00 1.713.600.443,00 874.291.790,00 525.194.242,00 3.303.731.636,00
2.889.003.817,00 2.328.863.602,00 2.155.632.323,00 1.524.396.000,00 796.980.000,00
2.104.513.458,00 0,00 521.362.903,00 0,00 1.307.680.000,00
758.538.000,00 517.265.069,00 442.546.094,00 0,00 50.000.000,00 11.463.224.905,00 12.028.579.744,00
0,00 155.969.839,00 631.813.636,00 314.185.455,00 0,00 5.035.525.291,00 8.339.256.927,00
89
- Related Parties - PT Hutama Karya - PT Wijaya Karya (Persero) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. - PT Brantas Abipraya Sub Total - Third Party - PT D &C Engineering - PT Nusa Raya Cipta - BUT China - PT Yama Engineering - PT Surya Bangun - UPT Pengelolahan Sumberdaya Air Lumajang - PT Aneka Jasa - PT Ben Satoso - PT Tiga Putera Mandiri - Others Sub Total Total Construction Revenue
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Pendapatan Jasa Peralatan Berdasarkan Sifat Transaksi: - Pihak Berelasi - PT Hutama Karya - PT Wijaya Karya (Persero) - PT Brantas Abipraya - PT Adhi Karya (Persero) Tbk Sub Jumlah - Pihak Ketiga - PT Aneka Jasa - Fajar Parahyangan - PT Ganesha - PT Gentayu - Lain-lain Sub Jumlah Jumlah Jasa Peralatan
25.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Equipment Service Transaction:
Revenue
1.493.163.406,00 68.975.000,00 52.500.000,00 0,00 1.614.638.406,00 -
179.711.226,00 377.941.667,00 57.250.000,00 238.253.870,00 853.156.763,00 -
177.960.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 177.960.000,00 1.792.598.406,00
0,00 226.505.595,00 57.348.972,00 15.829.039,00 4.550.000,00 304.233.606,00 1.157.390.369,00
by
the
characteristics
of
- Related Parties - PT Hutama Karya - PT Wijaya Karya (Persero) - PT Brantas Abipraya - PT Adhi Karya (Persero) Tbk Sub Total - Third Party - PT Aneka Jasa - Fajar Parahyangan - PT Ganesha - PT Gentayu - Others Sub Total Total Equipment Service
Pendapatan Jasa Pariwisata Pihak Ketiga, terdiri dari : - Karcis 6.949.565.100,00 - Jasa Sewa 1.970.241.602,00 - Lain-lain 2.392.659.406,00 Jumlah 11.312.466.108,00
Tourism Services Revenue from Third Party, consist of: 7.667.425.110,00 - Ticket 2.731.232.491,00 - Rental Services 3.740.606.536,00 - Others 14.139.264.137,00 Total
Pendapatan AMDK Pihak Ketiga , terdiri dari : - Pendapatan AMDK Cup 3.487.909.000,00 - Pendapatan AMDK Botol 159.947.500,00 - Pendapatan AMDK Galon 138.109.000,00 Jumlah 3.785.965.500,00
Bottled drinking water Revenue from Third Party, consist of: 2.409.026.250,00 - Sales of AMDK Cup 165.947.500,00 - Sales of AMDK Bottled 143.671.500,00 - Sales of AMDK Gallons 2.718.645.250,00 Total
Jasa Non Sumber Daya Air Lain-lain, terdiri dari : - Pendapatan Pemanfaatan 2.931.269.981,00 Lahan - Pendapatan Diklat 267.794.910,00 - Pendapatan Sewa Kantor, Rumah Dinas, Gedung 327.279.801,00 - Pendapatan Ikan,Kayu,Batu 21.899.200,00 - Pendapatan Sewa Lainnya 48.138.168,00 - Pendapatan SPBU 50.245.601,00 - Pendapatan Arboretum Sumber Brantas 3.195.000,00 - Pendapatan Usaha lain-lain 4.148.800,00 - Pendapatan Pasir 0,00 Jumlah 3.653.971.461,00
Others Non Water Resources services , consist of: 2.119.876.725,00 - Land Utilization Revenue
Beban Usaha Akun tersebut terdiri dari : - Jasa Pengusahaan Sumber Daya Air - Jasa Pengusahaan Non Sumber Daya Air Jumlah
249.982.669.192,00 -
497.450.002,00 339.720.653,00 141.264.043,00 39.251.692,00 38.852.898,00 5.511.000,00 1.647.700,00 600.000,00 3.184.174.713,00 244.393.599.921,00 -
223.797.126.241,00
219.252.835.435,00
26.185.542.951,00 249.982.669.192,00
25.140.764.486,00 244.393.599.921,00
- Training Revenue - Office Rent, Resindential Rent, Buliding - Fish, Wood, Stone Revenue - Other Rent Revenue - Gas Station Revenue - Arboretum Sumeber Brantas Revenue - Other Operating Revenue - Sand Revenue Total 25. Operating Expenses It consist of : - Water Resources Services - Non Water Resources Services
90
Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Tahun 2014 (January 1, December 31, 2014) (Rp) Beban Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air terdiri dari: - Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air - Beban Pengelolaan Sumber Daya Air - Beban Pengelolaan Operasional Sumber Daya Air - Beban Overhead Kantor Pengelola Sub Jumlah - Jasa Pengelolaan Non Sumber Daya Air - Beban Operasional Non Pengelolaan Sumber Daya Air - Beban Overhead Sub jumlah Jumlah beban usaha
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Tahun 2013 (January 1, December 31, 2013) (Rp) Expense Of Water Resources Service Management consist of :
165.162.188.000,00
160.903.318.439,00
1.325.492.960,00
1.488.103.633,00
57.309.445.281,00 223.797.126.241,00
56.861.413.363,00 219.252.835.435,00
24.140.655.986,00 2.044.886.965,00 26.185.542.951,00 249.982.669.192,00
23.180.472.168,00 1.960.292.318,00 25.140.764.486,00 244.393.599.921,00
- Water Resources Services - Management Water Resources Expenses - Expenses of Management Officegement Office - Expenses of Water Resources Operational Sub Total - Non Water Resources Services - Operating Expenses of Non Water Resources Management
- Overhead Expenses Sub Total Total operating expenses
Beban Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Pengusahaan Water Resources Management Expense and General dan Pemanfaatan Umum, terdiri dari : Utilization, consists of : - OP sumber air, sarana, dan - Water Resources Operational prasarana Sumber Daya Air and Maintenance, Water Resources 134.408.530.654,00 123.902.714.383,00 Facilities and Infrastructure - Sistem Informasi Monitor - Monitoring and Evaluating Evaluasi & Pemberdayaan Information System & Community Pemberdayaan Masyarakat 10.796.157.489,00 9.954.725.149,00 Empowerment - Penyusutan aset tetap 9.253.412.147,00 8.930.945.801,00 - Depreciation of fixed assets - Konservasi Sumber Daya Air 5.160.617.817,00 7.253.002.437,00 - Conservation of Water Resources - Pembangunan - Facilities & Infrastructure Devesarana dan 3.943.327.763,00 9.025.161.784,00 lopment of Water Resources prasarana Sumber Daya Air - Perencanaan 1.600.142.130,00 1.836.768.885,00 - Planning Jumlah 165.162.188.000,00 160.903.318.439,00 Total Beban Pengelolaan Operasional Sumber Daya Air, terdiri Operational Management Expense Of Water Resources, consist dari : of: - Beban Operasional 1.102.632.909,00 866.205.700,00 - Operating Expenses - Beban Penyusutan 222.860.051,00 621.897.933,00 - Depreciation Expenses Jumlah 1.325.492.960,00 1.488.103.633,00 Total Beban Overhead Kantor Pengelola, terdiri dari : - Pegawai 24.968.138.396,00 - Direksi-Dewas-Komite 10.151.907.443,00 - Umum - Jasa Produksi - Perjalanan Dinas - Pemasaran - Tantiem - Penelitian Dan Pengembangan Jumlah
6.745.224.202,00 5.570.040.000,00 5.106.729.392,00 2.214.306.285,00 1.650.000.000,00 903.099.563,00 57.309.445.281,00
91
Overhead Expense of Management Office, consist of: 26.094.645.974,00 - Employee 10.394.336.189,00 - Board of Directors-Board of Trustees-Committee 6.743.971.375,00 - General 4.850.000.000,00 - Production Services 4.355.928.598,00 - Official Travel 1.849.754.525,00 - Marketing 1.696.000.000,00 - Tantiem 876.776.702,00 - Research and Development 56.861.413.363,00 Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Tahun 2014 (January 1, December 31, 2014) (Rp)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Tahun 2013 (January 1, December 31, 2013) (Rp)
Beban OP (Operasi dan Pemeliharaan) Sumber Air, Sarana Water Resources OM (Operation and Maintenance) expense dan Prasarana Sumber Daya Air, terdiri dari : and Water Resources Facilities and Infrastructure , consist of: - Bangunan Sipil 82.077.736.743,00 73.737.108.656,00 - Civil Buildings - Bangunan Fasilitas 24.506.495.668,00 18.198.061.075,00 - Facilities Building - Peralatan Mesin 10.647.024.633,00 9.920.099.026,00 - Machine Tools - Bangunan Sungai 9.496.262.697,00 12.925.096.384,00 - River Building - Bangunan Distribusi Air 3.125.788.389,00 3.852.234.320,00 - Water Distribution Building - Pengamatan DAS 1.887.375.469,00 1.970.052.452,00 - Observations watershed - Pemeliharaan Darurat Sarana - Emergency Maintenance & Prasarana 959.658.470,00 394.858.400,00 Facilities & Infrastructure - Peralatan Kantor 899.314.060,00 1.440.394.620,00 - Office Equipment - Pengendalian Kualitas 755.599.525,00 668.794.450,00 - Quality Control - Koordinasi Pelaksanaan Tupoksi 52.355.000,00 601.389.000,00 - Implementation Coordination - Pelestarian 920.000,00 194.626.000,00 - Preservation Jumlah 134.408.530.654,00 123.902.714.383,00 Total Total Beban bangunan sipil dari Beban OP (Operasi dan Civil buildings expense from Water Resources OM (Operation Pemeliharaan) Sumber Air, Sarana dan Prasarana Sumber and Maintenance) of Water Sources and Water Resources Facilities and Infrastructure, consist of: Daya Air, terdiri dari : -
Beban O&P Waduk Beban O&P Main Dam Beban O&P Bendung Beban O&P Tunnel (Incl Con. Tunnel) - Beban O&P Spill Way - Beban O&P Inspection Gallery
35.311.260.533,00 33.278.797.554,00 11.998.378.906,00
22.540.029.883,00 34.558.437.020,00 13.302.580.590,00
1.164.528.478,00 324.751.272,00 20.000,00
2.523.368.957,00 775.137.906,00 37.554.300,00
Jumlah
82.077.736.743,00
73.737.108.656,00
-
O & M Reservoir Expenses O & M Main Dam Expenses O & M weir Expenses O & M Tunnel Expenses (Incl Con. Tunnel) - O & M Spill Way Expenses - O & M Inspection Gallery Expenses Total Total
Beban bangunan fasilitas dari Beban OP (Operasi dan Facilities of building from Water Resources OM (Operation and Pemeliharaan) Sumber Air, Sarana dan Prasarana Sumber Maintenance) of Water Sources and Water Resources Facilities and Infrastructure, consist of: Daya Air, terdiri dari : - Beban O&P Bangunan Lain-Lain - Beban O&P Bangunan Gedung - Beban O&P Instalasi/Jaringan
12.139.579.394,00 11.384.574.607,00 866.793.067,00
11.294.720.903,00 5.871.438.399,00 820.402.941,00
- Beban O&P Jalan - Beban O&P Jembatan Jumlah
115.548.600,00 0,00 24.506.495.668,00
184.372.832,00 27.126.000,00 18.198.061.075,00
Beban Sistem Informasi Monitor Evaluasi dan Pemberdayaan Masyarakat dari Beban OP (Operasi dan Pemeliharaan) Sumber Air, Sarana dan Prasarana, terdiri dari : - Beban SIME Tenaga - Beban SIME Rutin - Pemberdayaan Masyarakat Jumlah
7.879.215.942,00 1.625.927.800,00 1.291.013.747,00 10.796.157.489,00
92
- O & M Other Building Expenses - O & M Building Expenses - O & M Installation / Network Expenses - O & M Road Expenses - O & M Bridge Expenses Total
Monitoring and Evaluating Information Systems Expense (MEIS) and community empowerment from Water Resources OM (Operation and Maintenance) of Water Sources and Water Resources Facilities and Infrastructure, consist of: 7.229.503.168,00 1.717.982.264,00 1.007.239.717,00 9.954.725.149,00
- MEIS Power Expenses - MEIS Routine Expenses - Community Empowerment Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Tahun 2014 (January 1, December 31, 2014) (Rp)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Tahun 2013 (January 1, December 31, 2013) (Rp)
Beban pegawai dari Beban overhead kantor pengelola, Employee expenses from overhead management office terdiri dari : expense, consist of : - Beban Gaji Upah - Beban Gaji Dewan Pengawas
27.401.821.634,00 2.873.360.622,00
30.073.668.765,00 2.704.151.270,00
- Beban Pegawai Lainnya - Beban Pengembangan SDM Lainnya - Beban Perawatan Kesehatan - Beban Pakaian Dinas - Beban Ekstra Voeding Jumlah
1.794.590.359,00
1.122.136.070,00
1.464.638.299,00 958.577.115,00 438.834.760,00 188.223.050,00 35.120.045.839,00
862.374.508,00 1.071.187.880,00 436.637.700,00 218.825.970,00 36.488.982.163,00
1.446.811.624,00 347.778.735,00 0,00 1.794.590.359,00
786.980.387,00 334.255.683,00 900.000,00 1.122.136.070,00
Beban pegawai Lainnnya, terdiri dari : - Beban Dana Hari Tua - Beban Pegawai Lainnya - Beban Dana Pensiun Jumlah
Beban Pengembangan SDM Lainnya, terdiri dari : - Beban Seminar/Workshop 335.148.959,00 - Beban Kursus/Diklat 896.966.143,00 - Beban Pengembangan SDM Lainnya 211.488.197,00 - Beban Tugas Belajar 21.035.000,00 - Beban Studi Banding 0,00 Jumlah 1.464.638.299,00
- Salaries/Wages Expenses - Board of Trustees Salaries Expense - Other Employee Expenses - Other Human Resource Development Expenses - Health Care Expenses - Uniform Expense - Extra Voeding Expense Total Other Employee Expense, consist of : - Fund Retirement Expenses - Other Employee Expenses - Pension Fund Expenses Total
Other Human Resource Development Expenses, consist of: 327.479.817,00 - Seminar / Workshop Expense 342.960.102,00 - Course / Training Expense - Other Human Resource 87.940.052,00 Development Expenses 99.494.537,00 - Learning Task Expense 4.500.000,00 - Comparative Study Expense 862.374.508,00 Total
Beban Operasional Non Pengelolaan Sumber Daya Air - Operasional - Penyusutan aset tetap Jumlah Beban Overhead - Pegawai - Umum - Perjalanan Dinas - Jasa Produksi - Pemasaran Jumlah
Operating Expense Of Non Water Resources Management consist of : 21.726.958.480,00 20.630.090.703,00 - Operational 2.413.697.506,00 2.550.381.465,00 - Depreciation of fixed assets 24.140.655.986,00 23.180.472.168,00 Total
1.032.765.216,00 569.569.294,00 186.432.460,00 190.010.000,00 66.109.995,00 2.044.886.965,00
Dari jumlah beban operasi dan pemeliharaan sampai dengan 31 Desember 2014 terdapat pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar Rp797.456.901,00 yang ada di Divisi Jasa Air dan Sumber Air (DJA) I, II, III, IV dan Kantor Pusat), sedangkan tahun 2013 terdapat pembayaran sebesar Rp748.843.987,00 yang ada di Divisi Jasa Air dan Sumber Air (DJA) I, II, III, dan Kantor Pusat, serta Kantor Wilayah Bengawan Solo.
93
1.144.626.070,00 529.167.025,00 99.458.698,00 163.000.000,00 24.040.525,00 1.960.292.318,00
Overhead Expenses - Employee - General - Official Travel - Production Services - Marketing Total
From the amount of maintenance and operating expenses among them there is a payment Land and Building Tax in 2014 amounted to Rp797.456.901,00 which held on the Division of Water Services and Water Resources (DJA) I, II, III, IV and head office), while in 2013 amounted to Rp748.843.987,00 has been paid which held on the Division of Water Services and Water Resources (DJA) I, II, III, and head office, and Bengawan Solo Regional Office.
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No.33 tahun 2010 tentang "Biaya Pelaksanaan Koordinasi Penatausahaan Perizinan Di Wilayah Kerja Pengusahaan Sumber Daya Air Perum Jasa Tirta 1" tanggal 26 April 2010, biaya administrasi dan operasional serta jasa pungut seperti yang tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 75 tahun 2002 pada tahun 2010 telah dinyatakan tidak berlaku.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Based on East Java Governor No. 33 about "Implementation and Coordination Cost Licensing Administration In Business Working Areas of Water Resources Perum Jasa Tirta 1" dated 26 April 2010, administrative and operational expense and collection services as set out in decree of the East Java Governor No. 75 on 2002, then on 2010 the decree was declared unvalid.
Beban Penyusutan Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Depreciation for the Water Resources Exploitation and Utilization Management of Public consist of: Pengusahaan dan Pemanfaatan Umum terdiri dari: - Bangunan
192.866.699,00
574.658.709,00
- Peralatan Kantor dan Rumah Tangga
17.954.892,00
13.058.100,00
- Peralatan Umum - Amortisasi Aset Tidak Bewujud Jumlah
10.821.128,00 1.217.332,00 222.860.051,00
34.181.124,00 0,00 621.897.933,00
- Building - Office & Household Equipment - General Equipment - Amortization of Intangible Asset Total
Beban Penyusutan Pengelolaan Non Sumber Daya Air Depreciation of Water Resources Management for exploitation terdiri dari: and utilization consist of: - Alat berat dan kendaraan 4.114.737.432,00 3.760.556.160,00 - Heavy equipment & vehicles - Peralatan sipil dan bengkel 2.498.605.716,00 2.224.609.825,00 - Civil & Workshop Equipment - Bangunan sarana dan prasarana - Water Resources facilities and 1.440.801.132,00 1.967.002.163,00 Sumber Daya Air infrastructur buildings - Peralatan kantor dan rumah - Office & Household Equipment tangga 709.051.488,00 651.367.945,00 - Bangunan, gedung dan fasilitas 369.780.605,00 316.440.865,00 - Facilities & Buildings - Beban amotisasi aset takberwujud - Amortization of intangible assets 120.435.774,00 10.968.843,00 Jumlah 9.253.412.147,00 8.930.945.801,00 Total Beban Penyusutan Pengelolaan Non Sumber Daya Air Depreciation of Non Water Resources Management consist of: terdiri dari: 1.440.552.755,00
1.496.385.062,00
- Peralatan sipil dan bengkel
593.702.325,00
254.377.519,00
- Civil & Workshop Equipment
- Alat berat dan kendaraan
323.170.312,00
746.318.882,00
- Heavy equipment & vehicles
56.272.114,00 2.413.697.506,00
53.300.002,00 2.550.381.465,00
- Bangunan, gedung dan fasilitas
- Peralatan kantor dan rumah tangga Jumlah
- Facilities & Buildings
- Office & Household Equipment
Beban umum overhead kantor pengelola terdiri dari: - Alat tulis kantor 1.423.031.377,00 - Akomodasi 1.784.286.372,00 - Dewan Pengawas 371.859.949,00 - Sewa 715.557.959,00 - Pajak 122.219.173,00 - Dokumentasi 15.057.800,00 - Lain-lain beban umum - Beban umum lainnya 950.784.795,00 - Listrik 599.509.583,00 - Telepon/telegram/faximile 471.367.316,00 - Air 131.800.023,00 - Pos dan meterai 143.530.355,00 - Beban bank 16.219.500,00 Jumlah 6.745.224.202,00
94
Total
General expenses management office overhead consists of: 1.973.002.441,00 - Stationery 1.683.788.959,00 - Accommodation 412.460.272,00 - Board of Trustees 434.245.670,00 - Rent 45.307.011,00 - Tax 15.256.065,00 - Documentation - Other general expenses 865.953.918,00 - Others 587.770.097,00 - Electricity 481.359.444,00 - Telephone / telegram / fax 116.643.548,00 - Water 113.665.950,00 - Postage and seal 14.518.000,00 - Bank Expense 6.743.971.375,00 Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Tahun 2014 (January 1, December 31, 2014) (Rp)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Tahun 2013 (January 1, December 31, 2013) (Rp)
Beban pajak dari Beban umum overhead kantor pengelola Tax expense from general overhead expense management terdiri dari: office consists of: - Beban Pajak Bumi & Bangunan 111.977.703,00 24.995.376,00 - Land and Building Tax Expenses - Beban Pajak Kendaraan 8.765.150,00 19.401.625,00 - Vehicle Tax Expense - Beban Pajak Air 1.476.320,00 910.010,00 - Water Tax Expense Jumlah 122.219.173,00 45.307.011,00 Total Beban Operasional Pengelolaan Non Sumber Daya Air , Operating Expense Of Of Non Water Resources, consist of : terdiri dari : -
Jasa Pariwisata Jasa Konstruksi Beban Unit AMDK Jasa Umum Operasi dan Pemeliharaan Jasa Laboratorium Kualitas Air
- Jasa Peralatan - Jasa Konsultansi Jumlah 26.
7.042.945.387,00 5.928.831.569,00 3.728.657.227,00 1.907.804.640,00 1.653.642.638,00 786.253.186,00
7.452.723.853,00 4.839.884.807,00 2.668.106.722,00 1.929.290.300,00 1.651.672.786,00 611.934.736,00
664.556.833,00 14.267.000,00 21.726.958.480,00
953.659.752,00 522.817.747,00 20.630.090.703,00
Pendapatan (Beban) Lain-Lain
15.724.685.547,00
(3.226.626.903,00)
Akun tersebut terdiri dari : - Pendapatan Jasa Bank/Giro - Pendapatan Di Luar Usaha Lainnya - Pemulihan Penyisihan Kerugian Piutang - Beban Penyisihan Piutang - Beban Tanggung Jawab Sosial - Beban Di Luar Usaha Lainnya Jumlah
13.036.313.163,00 1.275.079.771,00
8.021.311.519,00 2.703.408.777,00
6.624.304.016,00 0,00 (540.000.000,00) (4.671.011.403,00) 15.724.685.547,00
0,00 (10.967.657.691,00) 0,00 (2.983.689.508,00) (3.226.626.903,00)
Pendapatan Di Luar Usaha Lainnya, terdiri dari : - Pengembalian Bantuan Bencana Alam 406.561.702,00 - Denda Pekerjaan Kontraktual 212.413.811,00 - Lelang Kayu Mati 208.895.000,00 - Pendapatan Jasa Pinjaman 175.000.000,00 - Pendapatan Uji Coba Air PG Krebet 78.340.586,00 - Denda BJPSDA 60.899.725,00 - Pendapatan Sewa Gedung 44.281.054,00 - Sewa Alat Laborat 30.682.209,00 - Pendapatan Penyediaan Data 28.032.533,00 - Pembetulan Penerimaan BJPSDA PDAM Mojokerto yang telah dibiayakan 11.612.160,00 1.256.718.780,00 Jumlah dipindahkan
95
0,00 323.335.326,00 1.342.253.000,00 0,00 0,00 24.796.994,00 23.067.194,00 0,00 19.363.593,00
0,00 1.732.816.107,00
-
Tourism services Construction Services AMDK Expense General Services Operation and Maintenance Water Quality Laboratory Services - Equipment Services - Consulting Services Total 26. Income (Expenses) Other It consist of : - Interest Income - Other Revenue - Recovery of Allowance Doubtfull Account - Bad Debt Expense - Social Responsibility Expense - Other Expenses Total Other revenue consist of : - Repayment from Cataclysm Aid - Contractual Work Penalty - Dead Wood Auction - Revenue Loan Services - Water Test Revenue from PG Krebet - Penalty of BJPSDA - Building Rent - Laborat Tool Rent - Data Service - Adjustment BJPSDA PDAM Mojokerto revenue that charge as expense Total Transfered
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Tahun 2014 (January 1, December 31, 2014) (Rp) Jumlah pindahan - Pembetulan Beban Pembuatan Chek Dam 2013 - Penerimaan PPN Keluaran PB Sunar Agung - Pembetulan Pengadaan seragam karyawan dan ongkos jahit - Sewa Tempat Usaha - Penerimaan Lebih Transfer, dll - Pendapatan Air untuk Industri Minyak Kayu Putih - Penerimaan Piutang PDAM Mojokerto yang telah dibiayakan - Pembetulan Tantiem - Denda Pekerjaan Peralatan - Penjualan Ban & kabel dan lain lain Jumlah
Tahun 2013 (January 1, December 31, 2013) (Rp)
1.256.718.780,00
1.732.816.107,00
4.738.000,00
0,00
3.168.181,00
0,00
2.725.000,00 2.359.096,00 4.947.312,00
0,00 305.458,00 16.899.295,00
423.402,00
0,00
0,00 0,00 0,00
567.790.404,00 321.000.000,00 60.435.513,00
0,00 1.275.079.771,00
4.162.000,00 2.703.408.777,00
Beban Di Luar Usaha Lainnya, terdiri dari : - Sanksi Tidak Tercapainya PJPSDA - Beban Biaya Gugatan Wisma Ijen PTUN SBY - Beban Penyisihan PYAD - Beban Biaya Gugatan PTUN Jakarta - Beban Management Fee Hotel Inna - Beban Konsultansi Hukum ke Kejaksaan
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
2.060.593.607,00 663.005.900,00 298.939.789,00 264.885.500,00 205.124.897,00
187.150.000,00 176.165.000,00 - Beban Pemeriksaan KAP - Beban Penyelesaian 168.758.200,00 Kasus Hukum 153.766.158,00 - Beban Pengurusan Aset - Beban Biaya Rapat PTUN 147.200.000,00 Penyusunan Publik - Honor Rapat Pengadaan 87.050.000,00 Perlengkapan Kapal Keruk - Beban Lelang Kayu Mati 50.655.000,00 - Penerimaan PPN IKPT Konstruksi 44.580.400,00 - Beban Pendampingan Tanah Spoilbank oleh Kejaksaan Kepanjen 34.200.000,00 - Beban Penanganan Likuidasi PT PEN 22.685.922,00 - Beban Legal Opini Pemasangan Meter Air PDAM 21.500.000,00 - Beban Legal Opini 3 WS 20.000.000,00 - Pembetulan Pendapatan LKA Tahun 2013 18.150.000,00 - Beban Denda BJPSDA UB JPAM 14.873.145,00 - Beban Lainnya 15.040.260,00 - Beban Penurunan Nilai Aset 14.401.125,00 Jumlah dipindahkan 4.668.724.903,00
96
Total Transfer - Check Dam Expense in 2013 Adjustment - Vat From Receipts PB Sunar Agung - Uniform Procurement and Sewing cost Adjustment - Stand Lease - Transfer Surplus, etc. - Water Revenue from Eucalyptus Oil Industry - Adjustment PDAM Mojokerto Revenue that charge as expense - Rectification tantiem - Work Equipment Penalty - Sales of Tire and cables etc. Total Total
Other Operating Expenses, consisting of: - penalties that caused 0,00 by unachieved PJPSDA - The cost of lawsuit for homestay 0,00 Ijen PTUN SBY lawsuit expense 130.371.567,00 - PYAD Provision - Jakarta PTUN lawsuit expense 0,00 - Management Fee Inna Hotel 169.451.829,00 - Law Consultation Expense 0,00 164.744.200,00 - Audit Expense - Law Expenses 669.084.672,00 0,00 - Handling Asset Expense - PTUN preparation meeting publik 0,00 - Dredgets procurement 0,00 meeting honorarium 173.085.540,00 - Dead Wood Auction 0,00 - Revenue construction PPN IKPT - Kepanjen's Judiciary mentoring for spollbank procurement expense 0,00 - PT PEN Likuidation Expense PDAM 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 623.669.635,00 0,00 1.930.407.443,00
- Legal opinion for water metre for PD Installation Expense - Legal Opinion for 3 WS Expense - LKA income 2013 adjustment - BJPSDA UB JPAM Penalty Expense - Other Expenses - Asset Impairment Expenses Total Transfered
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Tahun 2014 (January 1, December 31, 2014) (Rp) Jumlah pindahan - Beban Administrasi Bank - Pembetulan Beban Konsultansi Hukum Tahun 2013 - Beban Penurunan Nilai Penyertaan - Beban Denda Pajak
Tahun 2013 (January 1, December 31, 2013) (Rp)
4.668.724.903,00 1.527.500,00
1.930.407.443,00 2.652.471,00
759.000,00 0,00 0,00 0,00
0,00 1.000.000.000,00 28.867.156,00 17.842.438,00
0,00 4.671.011.403,00
3.920.000,00 2.983.689.508,00
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan ......................……………
18.017.820.798,00
18.550.290.877,00
Akun tersebut terdiri dari : - Pajak kini - Pajak kini - final - Pajak tangguhan Jumlah
16.970.276.750,00 481.143.190,00 566.400.858,00 18.017.820.798,00
22.448.169.750,00 333.570.277,00 (4.231.449.150,00) 18.550.290.877,00
- Beban Pengurusan Aset - Beban Penurunan Nilai Persediaan Material Banjiran Jumlah 27.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Pajak Kini - Laba sebelum taksiran pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi - Beban yang tidak dapat dikurangkan dan pendapatan yang pajaknya final Perbedaan tetap: - Beban personalia - Asuransi Direksi dan Dewan Pengawas - Perawatan kesehatan - Bantuan/pesangon pegawai Beban operasional - Akomodasi dan perjamuan - Bantuan/sumbangan - Telepon - Beban di luar usaha - Denda Pajak - Beban (pendapatan) yang pajaknya final - Beban jasa konstruksi - Pendapatan jasa konstruksi - Pendapatan bunga (bersih) - Pendapatan sewa rumah/ lahan (bersih) Jumlah perbedaan tetap Perbedaan temporer: - Beban tantiem - Beban imbalan pasca kerja Jumlah dipindahkan
Total Transfer - Bank Administrative Expenses - Law expense consultation for year 2013 - investment to Impairment Expenses - Tax Penalty - Handling Asset Expense - Impairment Expense of Material inventory Total 27.
85.726.996.563,00
85.005.122.004,00
1.221.741.227,00 1.396.400.603,00 588.388.010,00
1.113.336.589,00 934.733.188,00 309.299.950,00
2.379.580.815,00
500.140.260,00
537.689.167,00 26.337.084,00
76.464.235,00 25.538.847,00
0,00
25.166.625,00
7.019.786.565,00 (12.028.579.744,00)
4.839.884.807,00 (8.339.256.927,00)
(13.036.313.163,00)
(8.021.311.519,00)
(3.685.315.849,00) (15.580.285.285,00) 1.650.000.000,00 4.403.966.500,00 6.053.966.500,00
(3.602.235.400,00) (12.138.239.345,00) 1.696.000.000,00 8.513.442.748,00 10.209.442.748,00
97
Benefit (Expense) Income Tax
It was consist of : - Current tax - Current tax - Final - Deferred tax Total Current Tax - Profit before income tax according to the income statement - Non deductible expense and income subject to final tax - Permanent Differences : - Personnel Expenses - Directors and Board of Trustees insurance - Health care - aid / employee severance - Operating expenses - Accommodation and banquet - Aid / Donation - Phone - Non Operating Expense - Tax Penalty - Expense (income) that subject final tax - Construction Expenses - Construction services revenue - Interest income (net) - Rent house / land Revenue (net) Total of permanent differences - Temporary differences: - Tantiem Expenses - Post-retirement obligation Total Transferred
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Tahun 2014 (January 1, December 31, 2014) (Rp) Jumlah pindahan - Beban imbalan prestasi khusus - Penyusutan aset tetap - Penurunan Nilai Aset Tetap - Penurunan Nilai Persediaan Material Banjiran dan AMDK - Beban penyisihan kerugian piutang - Beban penyisihan kerugian PYAD - Pembayaran Tantiem - Kelebihan Pencadangan Tantiem - Pembayaran Imbalan Pasca Kerja Jumlah perbedaan temporer Jumlah perbedaan tetap dan temporer - Penghasilan kena pajak - Penghasilan kena pajak (dibulatkan - Taksiran pajak penghasilan: 25% x Rp 67.881.107.000,00 25% x Rp 89.792.679.000,00 Jumlah pajak kini
6.053.966.500,00 1.326.279.252,00 1.411.090.293,00 14.401.125,00 0,00
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Tahun 2013 (January 1, December 31, 2013) (Rp) 10.209.442.748,00 0,00 2.433.204.349,00 2.520.621,00 4.100.000,00
(6.624.304.016,00)
10.967.657.691,00
298.939.789,00 (1.696.000.000,00)
130.371.567,00 (1.044.000.000,00)
0,00
- Losses of Accrued Revenue Expense - Payment of Tantiem - Surplus of Tantiem Provision
(321.000.000,00)
(3.049.976.366,00) (2.265.603.423,00)
(5.456.500.380,00) 16.925.796.596,00
(17.845.888.708,00) 67.881.107.855,00 67.881.107.000,00
4.787.557.251,00 89.792.679.255,00 89.792.679.000,00
16.970.276.750,00 0,00 16.970.276.750,00
0,00 22.448.169.750,00 22.448.169.750,00
Pajak Terkait Pendapatan Komprehensif Lain - 25% x Pendapatan Komprehensif Lain 25% x Rp (726.902.524,00) (181.725.632,00) 25% x Rp (5.999.991.276,00) Jumlah pajak terkait pendapatan komprehensif (181.725.632,00) Jumlah Kewajiban Pajak Badan Tahun Berjalan 16.788.551.118,00 - Pajak penghasilan yang dibayar di muka: - Pajak penghasilan pasal 22 11.265.000,00 - Pajak penghasilan pasal 23 47.156.339,00 - Pajak penghasilan pasal 25 16.729.142.003,00 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 16.787.563.342,00 - Pajak Penghasilan Badan kurang bayar (987.776,00)
Total Transfer - Special-achievement benefits expe - Depreciation of fixed assets - Impairment of Fixed Assets - Impairment of Materials flood & AMDK inventory - Bad Debt Expense
(1.499.997.819,00) (1.499.997.819,00) 20.948.171.931,00 24.120.975,00 39.467.653,00 15.099.975.252,00 15.163.563.880,00 (5.784.608.051,00)
- Payment of Post retirement obligation Total temporary differences The total of permanent and temporary differences - Taxable income - Taxable income (rounded) Provision for income taxes: 25% x Rp 67.881.107.000,00 25% x Rp 89.792.679.000,00 Other Comprehensive Income Tax - 25% x Other Comprehensive Income 25% x Rp (726.902.524,00) 25% x Rp (5.999.991.276,00) Total comprehensive income tax Total Corporate Income Tax Liabilities Current Year - Prepaid Income Tax - Income tax article 22 - Income tax article 23 - Income tax article 25 The amount of prepaid income tax - Corporate Income Tax payable
Total Pajak Penghasilan Badan kurang bayar per 31 Total corporate income tax payable on December 31, 2014 Desember 2014 sebesar Rp987.776,00. amounted to Rp987.776,00. Pajak Penghasilan yang dibayar dimuka PPh Pasal 25 per 31 Desember 2014 sebesar Rp16.729.142.003,00 diantaranya angsuran PPh 25 masa Desember 2014 sebesar Rp1.394.095.167,00 yang disetor pada tanggal 9 Januari 2015.
98
Prepaid Income Tax Articles 25 on December 31, 2014 amounted to Rp16.729.142.003,00 which installment income tax for art 25 for year ended December 2014 amounted to Rp1.394.095.167,00 and were paid on January 9, 2015.
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated) Deferred Tax Details of deferred tax assets are as follows:
Pajak Tangguhan Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut : Dibebankan ke Keterangan
Per 01/01/2014
laporan laba rugi komprehensif
Per 31/12/2014
(Januari 1, 2014)
Charged to
(December 31, 2014)
(Rp)
income statement
(Rp)
Explanation
comprehensive - Deferred tax assets:
- Aset pajak tangguhan: - Tantiem
1.815.250.000,00
412.500.000,00
2.227.750.000,00
- Tantiem
- Aset tetap
2.477.722.722,00
352.772.572,00
2.830.495.294,00
- Fixed assets
- Penurunan Nilai Aset tetap
1.947.802,00
3.600.281,00
5.548.083,00
- Impairment of fixed assets
- Penurunan Nilai Persediaan
1.025.000,00
0,00
1.025.000,00
- Impairment of inventories
- Penyisihan kerugian piutang - Penyisihan kerugian PYAD - Liabilitas imbalan pasca kerja
5.233.666.494,00 34.509.756,00 1.988.589.190,00
(760.449.094,00)
3.577.590.490,00
74.734.947,00
109.244.703,00
338.497.533,00
2.327.086.723,00
331.569.813,00
- Liabilitas imbalan prestasi khusus - Pembayaran tantiem
(1.656.076.004,00)
(424.000.000,00)
331.569.813,00 (1.184.449.094,00)
(131.589.175,00)
0,00
(131.589.175,00)
- Penyisihan kerugian piutang
(57.195.861,00)
0,00
(57.195.861,00)
- Liabilitas imbalan pasca kerja
(18.219.984,00)
0,00
(18.219.984,00)
awal PSAK No. 50 dan No.55
Jumlah
- Tantiem Payments - Fixed assets - Allowance for bad debt - Retirement Benefits Liabilities
(Revised in 2006) application 0,00
(275.729.363,00)
- Kelebihan pembayaran tantiem
- Reward Benefits Liabilitias
- Adjustment for PSAK No. 50 dan No. 55
- Penyesuaian transisi penerapan (Revisi 2006)
- Retirement Benefits Liabilities
- Effect of tax rate changes:
- Efek perubahan tarif pajak: - Aset tetap
- Allowance for bad debt - Allowance for Accrued Revenue
0,00
(630.800.906,00) 9.678.726.581,00
(566.400.858,00)
(275.729.363,00) (630.800.906,00) - Tantiem Overpayment 9.112.325.723,00
Total
Dibebankan ke Keterangan
Per 01/01/2013
laporan laba rugi komprehensif
(Januari 1, 2013)
Charged to
(Rp)
income statement
Per 31/12/2013
Explanation
(December 31, 2013) (Rp)
comprehensive - Deferred tax assets:
- Aset pajak tangguhan: - Tantiem
1.391.250.000,00
424.000.000,00
1.815.250.000,00
- Tantiem
- Aset tetap
1.869.421.634,00
608.301.088,00
2.477.722.722,00
- Fixed assets
- Penurunan Nilai Aset tetap - Penurunan Nilai Persediaan - Penyisihan kerugian piutang - Penyisihan kerugian PYAD - Liabilitas imbalan pasca kerja - Pembayaran tantiem
1.317.647,00
630.155,00
1.947.802,00
- Impairment of fixed assets
0,00
1.025.000,00
1.025.000,00
- Impairment Of Inventory
2.491.752.070,00
2.741.914.424,00
5.233.666.494,00
1.916.864,00
32.592.892,00
34.509.756,00
1.224.353.599,00
764.235.591,00
1.988.589.190,00
(499.449.094,00)
(261.000.000,00)
(760.449.094,00)
- Allowance for bad debt - Allowance for Accrued Revenue - Retirement Benefits Liabilities - Tantiem payments - Effect of tax rate changes:
- Efek perubahan tarif pajak: (131.589.175,00)
0,00
(131.589.175,00)
- Penyisihan kerugian piutang
(57.195.861,00)
0,00
(57.195.861,00)
- Allowance for bad debt
- Liabilitas imbalan pasca kerja
(18.219.984,00)
0,00
(18.219.984,00)
- Retirement Benefits Liabilities
- Aset tetap
- Adjustment of transition for initial of PSAK No.
- Penyesuaian transisi penerapan awal PSAK No. 50 dan No.55 (Revisi 2006) - Kelebihan pembayaran tantiem Jumlah
- Fixed assets
(Revised) 2006 (275.729.363,00) (550.550.906,00) 5.447.277.431,00
0,00 (80.250.000,00) 4.231.449.150,00
99
(275.729.363,00) (630.800.906,00) - Tantiem Overpayment 9.678.726.581,00
Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Tahun 2014 (January 1, December 31, 2014) (Rp)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Tahun 2013 (January 1, December 31, 2013) (Rp)
Rekonsilliasi antara beban pajak dan laba akuntansi Tax expense and income accounting profit reconciliation as adalah sebagai berikut : follows: - Laba sebelum beban pajak ‐ Profit before tax according to menurut laporan laba akuntansi 85.726.996.563,00 85.005.122.004,00 profit accounting Tarif pajak efektif : - Effective tax rate: 0 25% x Rp 85.726.996.563,00 (21.431.749.140,75) - 25% x Rp 85.726.996.563,00 0 25% x Rp 85.005.122.004,00 (21.251.280.501,00) - 25% x Rp 85.005.122.004,00 Jumlah (21.431.749.140,75) (21.251.280.501,00) Total Beban yang tidak dapat Non deductible expense and dikurangkan dan pendapatan income taxes final yang pajaknya final Beban personalia - Personnel expenses - Asuransi Direksi dan Dewan - Directors and Board Pengawas (305.435.307,00) (278.334.147,00) of Trustees insurance - Perawatan kesehatan (349.100.151,00) (233.683.297,00) - Health care - Bantuan/pesangon pegawai (147.097.003,00) (77.324.988,00) - Aid/Employee severance Beban operasional - Operating expenses - Akomodasi dan perjamuan (594.895.204,00) (125.035.065,00) - Accommodation and banquet - Bantuan/sumbangan (134.422.292,00) (19.116.059,00) - Aid/Donations - Telepon (6.584.271,00) (6.384.712,00) - Phone Beban di luar usaha - Non Operating Expense - Denda Pajak 0,00 (6.291.656,00) - Tax Penaltiy Pendapatan (beban) yang pajaknya final - Pendapatan jasa konstruksi 3.007.144.936,00 2.084.814.232,00 - Construction services revenue - Pendapatan (beban) yang pajak 3.259.078.291,00 2.005.327.880,00 - Interest Income (Net) - Pendapatan sewa rumah / 921.328.962,00 900.558.850,00 - Rent home / land revenue lahan - bersih (Net) - Beban jasa konstruksi (1.754.946.641,00) (1.209.971.201,00) - Construction expense Jumlah perbedaan tetap 3.895.071.320,00 3.034.559.837,00 The total of permanent difference (213,00) (64,00) Current tax calculation rounding Pembulatan perhitungan pajak kini Jumlah Jumlah pajak kini final Jumlah beban pajak 0
3.895.071.533,00
3.034.559.901,00
(481.143.190,00) (18.017.820.797,75)
(333.570.277,00) (18.550.290.877,00)
Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengeluarkan perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan. Peraturan tersebut antara lain mengatur perubahan tarif pajak untuk penghitungan pajak penghasilan badan yaitu menjadi tarif tunggal sebesar 28% yang berlaku pada tanggal 1 Januari 2009 dan 25% yang berlaku pada tanggal 1 Januari 2010. Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas saldo aset dan utang pajak tangguhan, karena adanya perubahan tarif pajak panghasilan badan ini.
100
Total Total current tax final Total tax expense
On September 2, 2008, the Government has issued the changing of income tax law the Regulations include changing in tax rates for corporate income tax is a flat rate of 28% applicable on the date of January 1, 2009 and 25% in effect on January 1, 2010. Corporate adjusted the balance of deferred tax assets and liabilities, because of the change of corporate income tax.
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Tahun 2014 (January 1, December 31, 2014) (Rp) 28.
Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak Terkait ............................................... Akun tersebut terdiri dari : - Pendapatan Komprehensif Lain - Pajak Terkait Pendapatan Komprehensif Lain - Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak Terkait
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Tahun 2013 (January 1, December 31, 2013) (Rp)
(545.176.892,00)
28. Other Comprehensive Income Current Year After Tax (4.499.993.457,00) Related
(726.902.524,00)
(5.999.991.276,00)
(181.725.632,00)
(1.499.997.819,00)
(545.176.892,00)
(4.499.993.457,00)
It consist of : - Other Comprehensive Income - Income Tax Related to Other Comprehensive Income - Other Comperehensive Net Income Current Year After Tax
Pendapatan komprehensif lain merupakan hasil Other comprehensive income is the result of actuarial perhitungan aktuaria atas pencadangan imbalan kerja calculations for employee benefits provision in accordance with sesuai PSAK No. 24 tentang Imbalan Kerja, terdiri dari: PSAK No. 24 about Employee Benefits, consist of: - Keuntungan/(kerugian) aktuaria bersih yang diakui - Amortisasi biaya jasa lalu non vested - Pengakuan biaya jasa lalu vested Jumlah
(78.042.066,00)
(291.108.208,00)
(648.860.458,00)
(1.471.957.175,00)
0,00 (726.902.524,00)
(4.236.925.893,00) (5.999.991.276,00)
29. Sifat dan Transaksi Dengan Pihak Berelasi
- Actuarial gains / (losses) net - Amortization of past service cost - non vested - past service cost - vested Total
29. The nature and Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Sifat hubungan berelasi, adalah sebagai berikut : a. Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham Perusahaan dan Badan Usaha Milik Negara.
In the normal course of business, the Corporate entered into certain transactions with related parties. The nature of the relationship related, are as follows: a. The Government of the Republic of Indonesia is a shareholder of the Corporate and State Owned Enterprises.
b. Pengurus koperasi karyawan juga merupakan karyawan Perusahaan. c. Dewan Pengawas dan Direksi merupakan personil manajemen kunci Perusahaan. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi :
b. Employees Cooperative Management are also employees of the Corporate. c. Board of Trustees and the Board of Directors is the Corporate's key management personnel. Balances and transactions with related parties
- Kas dan setara kas (lihat catatan 5) : - Giro Bank - Deposito Sub jumlah - Piutang usaha (lihat catatan 7) - Piutang PDAM - Piutang Listrik Jumlah dipindahkan
31.193.841.229,00 150.000.000.000,00 181.193.841.229,00
14.810.015.174,00 184.000.000.000,00 198.810.015.174,00
10.038.867.405,00 9.437.614.045,00 19.476.481.450,00
2.910.143.942,00 29.060.371.784,00 31.970.515.726,00
101
- Cash and cash equivalents (see note 5) : - Giro Bank - Deposit Sub total - Accounts receivable (see note 7) - PDAM Receivables - Electricity receivables Total Transferred
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Per 31/12/2014 (December 31, 2014) (Rp)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Per 31/12/2013 (December 31, 2013) (Rp)
Jumlah pindahan - Piutang Sewa Peralatan - Piutang Industri - Piutang Jasa Konstruksi
19.476.481.450,00 2.048.645.302,00 641.145.348,00 102.364.999,00
31.970.515.726,00 1.149.717.109,00 202.378.214,00 352.515.059,00
- Piutang Jasa Konsultansi
17.317.273,00
594.353.773,00
22.285.954.372,00
34.269.479.881,00
Sub jumlah 30. Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak Terkait - Piutang lain-lain (lihat catatan 8) - Pendapatan yang akan diterima (lihat catatan 9) - PYAD Pendapatan Jasa air - PYAD Konstruksi - PYAD Sewa Peralatan Sub jumlah - Pembayaran dimuka - asuransi (lihat catatan 1.5.5.6) - Penyertaan (lihat catatan 12) - Pembelian aset tetap - KPRI Bhakti Adiguna Sub jumlah Jumlah Persentase dari jumlah aset - Liabilitas Usaha (lihat catatan 17) - Liabilitas Jangka Panjang Lainnya (lihat catatan 1.5.5.17) Jumlah Persentase dari jumlah utang usaha - Pendapatan usaha (lihat catatan 1.5.6.1) - Pendapatan Jasa Pengusahaan Sumber Daya Air - Listrik - PDAM - Industri Sub Jumlah - Pendapatan Jasa Pengusahaan Non Sumber Daya Air - Konstruksi - Peralatan Sub Jumlah Jumlah
30.
2.125.000.000,00
35.465.591.546,00 8.272.728,00 95.125.615,00 35.568.989.889,00 991.762.398,00 5.574.240.894,00 0,00 0,00 247.739.788.782,00 62,14%
Other Comprehensive Net Income Current Year after Tax Related - Other receivables (see note 2.850.000.000,00 8) - Accrued Revenue (see note 9) 24.974.032.927,00 - Accrued Revenue of Water Services 8.272.728,00 - Accrued Revenue of Construction 200.898.681,00 - Accrued Revenue of Equipment Rental 25.183.204.336,00 Sub total - Prepaid Insurance 145.963.912,00 (see note 11) 5.574.240.894,00 - Investments (see note 12) - Purchase of fixed assets 405.900.000,00 - KPRI Bhakti Adiguna 405.900.000,00 Sub Total 267.238.804.197,00 Total 73,56%
4.413.590.896,00
7.355.478.236,00
0,00 4.413.590.896,00
3.063.060.000,00 10.418.538.236,00
18,95%
31,52%
176.425.923.715,00 51.836.007.990,00 24.883.649.488,00 253.145.581.193,00
207.806.189.839,00 42.552.856.508,00 22.557.151.577,00 272.916.197.924,00
565.354.839,00 1.614.638.406,00 2.179.993.245,00 255.325.574.438,00
3.303.731.636,00 853.156.763,00 4.156.888.399,00 277.073.086.323,00
102
Total Transfer - Rent Of Equipment Receivable - Industry Receivable - Construction Services Receivable - Consulting Services Receivable Sub total
Percentage of total assets - Account Payable (see note 17) - Other Long-Term Liabilities (see note 1.5.5.17) Total The percentage of the amount payable - Operating revenues (see note 1.5.6.1) - Water Resources Services - Electricity receivables - PDAM Receivables - Industry Receivable Sub Total - Non Water Resources Services - Construction - Equipment Sub Total Total
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
Persentase dari jumlah pendapatan - Beban usaha - KPRI Bhakti Adiguna Jumlah Persentase dari jumlah beban jasa
Per 31/12/2014 (January 1, (December 31, 2014) (Rp) 79,79%
7.450.315.326,00 7.450.315.326,00 2,98%
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
Per 31/12/2013 (January 1, (December 31, 2013) (Rp) 83,30%
5.229.793.473,00 5.229.793.473,00 2,14%
The percentage of total revenue - Operating expenses - KPRI Bhakti Adiguna Total The percentage of total service
Harga atas transaksi pembelian dengan pihak yang berelasi The transaction of purchase price with a related party is ditentukan sesuai dengan harga yang disepakati dengan determined with agreed price based on the price that equal to a third party. didasarkan pada harga yang sama dengan pihak ketiga.
31. Manajemen Risiko Keuangan
31 . Financial Risk Management
Instrumen keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, pendapatan yang akan diterima, utang usaha dan liabilitas jangka pendek lain-lain. Instrumen keuangan ini timbul dari operasi Perusahaan.
The Company's financial instruments consist of cash and cash equivalents, short term investments, accounts receivable, accrued revenue, account payable and short-term liabilities others. These financial instruments arise from the operations of the Company.
Perusahaan mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Perusahaan.
The Company defines financial risk as the possibility of loss profits, caused by internal and external factors which could potentially negatively affect the achievement of Company goals.
Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan.
The purpose of the company in managing financial risk is to achieve an appropriate balance between risk and rate of return and to minimize the potential effects of the deterioration in the financial performance of the company.
Risiko utama yang timbul dari penggunaan instrumen The main risks arising from the use of financial instruments credit keuangan risiko kredit dan risiko likuiditas. Dewan direksi risk and liquidity risk. The board of directors reviews and approves menelaah dan menyetujui kebijakan untuk masing-masing policies for each risk as summarized below: risiko seperti diringkas di bawah ini : a. Credit Risk
a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko Perusahaan akan mengalami kerugian karena pihak lawan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Perusahaan mengelola risiko kredit dengan bertransaksi hanya dengan pihak ketiga yang kredibilitasnya diakui. Kebijakan Perusahaan menyatakan bahwa pelanggan yang ingin bertransaksi secara kredit harus melalui proses verifikasi kredit terlebih dahulu. Selain itu, saldo piutang akan dipantau terus menerus dengan hasil bahwa eksposur Perusahaan atas piutang tidak tertagih tidak signifikan.
103
Credit risk is company risk will suffer losses cause the other parties fail to meet the contractual obligations. The company manages credit risk by only transacting with a third party who has credibility recognized. Corporate policy states that customers who want to transact on credit, previously had to go through the verification process credit. Besides, the balance of accounts receivable will be monitored continuously with the result that the company's exposure for insignificant uncollectible receivable.
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain) Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lain Perusahaan seperti kas di bank, penempatan jangka pendek dan uang muka kepada pihak terkait, ekposur Perusahaan atas risiko kredit timbul dari wanprestasi pihak lawan, dengan eksposur maksimum sama dengan nilai tercatat instrumen tersebut. Perusahaan hanya berurusan dengan lembaga keuangan yang telah dievaluasi dan disetujui oleh Direksi. Jumlah maksimum risiko kredit aset keuangan Perusahaan, tanpa adanya jaminan dan penambahan kredit lainnya adalah sebagai berikut:
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
With respect credit risks arising from other financial assets such as cash on bank, investment, advance to related parties, corporate's exposure from credit risks arising from wanprestasi the other party, with a maximum exposure equal with the carrying value of these instruments . The company only deals with financial institution who has evaluated and approved by directors. The maximum amount of credit risk the corporate's financial assets, without the addition of collateral and other credit is as follows:
Per 31/12/2013
Per 31/12/2014 (January 1, -
(January 1, -
(December 31, 2014)
(December 31, 2013)
(Rp)
(Rp)
Pinjaman yang diberikan dan piutang: - Bank - Deposito berjangka - Piutang usaha - Piutang Lain-lain
Loans and receivables: 31.193.841.229,00
14.810.015.174,00
150.000.000.000,00
188.000.000.000,00
26.514.299.347,00
28.041.140.667,00
2.125.000.000,00
2.850.000.000,00
42.136.804.712,00
33.745.709.174,00
1.120.746.490,00
69.746.490,00
253.090.691.778,00
267.516.611.505,00
- Pendapatan yang akan diterima - Aset lain-lain - jaminan PLN
- Bank - Time deposits - Accounts receivable - Other receivables - Accrued Revenue - Other assets - guarantee of National Electricity Corporate
Jumlah
Total
b. Liquidity Risk
b. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan akan mampu memenuhi liabilitas pembayaran ketika mereka jatuh tempo dalam keadaan normal dan tidak normal. Untuk membatasi risiko, Perusahaan mempertahankan keseimbangan antara kontinuitas pendanaan dan fleksibilitas melalui penggunaan dana internal yang dihasilkan. Kelayakan kredit yang kuat dari Perusahaan memberi kemampuan untuk mendapatkan dana saat diperlukan.
Liquidity risk is the risk that the corporate will be able to meet obligations payment when they have maturity in normal and abnormal. To mitigation the risk, the Company maintains a balance between continuity of funding and flexibility using internal funds . Strong credit worthiness of the company give the ability to obtain funds when needed.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh liabilitas keuangan Perusahaan yang terdiri dari utang usaha dan liabilitas jangka pendek lainnya masingmasing sebesar Rp33.562.407.923,00 dan Rp45.952.736.123,00, jatuh tempo dan dilunasi dalam periode satu tahun.
As at December 31, 2014 and 2013, all of the corporate's financial liabilities consist of accounts payable and other current liabilities respectively amounted to Rp33.562.407.923,00 and Rp45.952.736.123,00, matured and repaid within a period of one year .
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh aset keuangan Perusahaan yang terdiri dari setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, pendapatan yang akan diterima dan aset lain-lain jaminan PLN masing-masing sebesar Rp253.090.691.778,00 dan Rp267.516.611.505,00, tetapi terealisasi dalam satu tahun dan digunakan untuk menyelesaikan liabilitas keuangan.
As at December 31, 2014 and 2013, all the Corporate's financial assets consist of cash equivalents, short term investments, account receivable, other receivable, accrued revenue and other assets - guarantee of National Electricity Corporate amounted to Rp253.090.691.778,00 and Rp267.516.611.505,00 respectively , but realized within one year and used to resolve financial liabilities.
104
PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA I CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah unless otherwise stated)
32. Assets and Financial Liabilities
32. Aset Dan Liabilitas Keuangan Ditetapkan di bawah ini adalah perbandingan dengan kategori jumlah tercatat dan nilai wajar aset keuangan estimasi Perusahaan dan liabilitas keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan pada 31 Desember 2014 dan 2013, terdiri dari :
Comparison by category of carrying amounts and estimation corporate about fair values of financial assets and financial liabilities contained in the corporate financial statement on December 31, 2014 and 2013, consist of:
Per 31/12/2014
Per 31/12/2013
(December 31, 2014)
(December 31, 2013)
Nilai tercatat
Nilai wajar
Nilai tercatat
Nilai wajar
(The carrying amount)
(The fair value)
(The carrying amount)
(The fair value)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Keterangan Aset keuangan
Loans given and receivables:
Pinjaman yang diberikan dan piutang: - Setara Kas
181.193.841.229,00
181.193.841.229,00
202.810.015.174,00
26.514.299.347,00
26.514.299.347,00
28.041.140.667,00
2.125.000.000,00
2.125.000.000,00
2.850.000.000,00
42.136.804.712,00
42.136.804.712,00
33.745.709.174,00
1.120.746.490,00
1.120.746.490,00
69.746.490,00
253.090.691.778,00
253.090.691.778,00
267.516.611.505,00
- Piutang Usaha
Explanation
202.810.015.174,00 - Cash Equivalents 28.041.140.667,00 - Accounts
Receivables - Piutang Lain-Lain
2.850.000.000,00 - Other Receivables
- Accrued Revenue
- Pendapatan yang akan diterima
33.745.709.174,00
- Other Assets -
- Aset Lain-lain Jaminan PLN Jumlah
69.746.490,00 guarantee PLN 267.516.611.505,00 Total
Financial liabilities
Liabilitas keuangan
Other financial liabilities:
Liabilitas keuangan lainnya: - Utang usaha
23.288.587.400,00
23.288.587.400,00
33.053.315.573,00
33.053.315.573,00 - Accounts payable
10.273.820.523,00
10.273.820.523,00
12.899.420.550,00
12.899.420.550,00
33.562.407.923,00
33.562.407.923,00
45.952.736.123,00
45.952.736.123,00 Total
- Other Current
- Liabilitas jangka pendek lainnya Jumlah
liabilities
Aset dan liabilitas keuangan bersifat jangka pendek oleh karena itu Assets and financial liabilities are short term therefore the carrying value nilai yang tercatat masih mendekati nilai wajarnya. is approximate their fair values.
33. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
33. Subsequent Event
Tidak terdapat peristiwa setelah periode pelaporan, yang There are no events after the reporting period, which require adjustment memerlukan penyesuaian atau pengungkapan di dalam laporan or disclosure in the financial statements. keuangan.
34. Penyelesaian Laporan Keuangan
34. Completion of Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan The Corporate's management is responsible for preparing of financial laporan keuangan. Laporan keuangan ini telah diselesaikan dan statements. The financial statements were completed and authorized for diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 6 issue by the Board of Directors of the Corporate on February 6, 2015. Februari 2015.
105
Water for the Sovereignty of Food and Energy
jasa tirta I
261
Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi
jasa tirta I
Laporan Tahunan - Annual Report 2014
Jl. Surabaya 2A Malang 65145 - PO BOX 39 Telepon | Phone: +62 341-551971 Fax| Facsimile: +62341-551976 E-mail:
[email protected] www.jasatirta1.co.id Laporan Tahunan | Annual Report Perum Jasa Tirta I - 2014
262