6th Meeting
ADOPTION AND DIFFUSION OF INNOVATION (3) -Anie Eka Kusumastuti, S.Pt., MP., M.Sc.email:
[email protected]
Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang
• Adopsi: Proses penerimaan inovasi dan atau perubahan perilaku (cognitive, affective, psychomotoric) pada diri sasaran setelah menerima inovasi yang disampaikan oleh penyuluh.
• Sasaran dikatakan mengadopsi inovasi jika ia benarbenar dapat melaksanakan atau menerapkan inovasi tsb dg benar serta menghayatinya dalam kehidupan dan usaha tani/ternaknya
• Adopsi inovasi dapat dilihat jika sasaran telah memberikan tanggapan (respons) berupa perubahan atau pelaksanaan kegiatan seperti yang diharapkan (Berlo, 1961)
• Perubahan perilaku ditandai oleh penerapan inovasi pada sebagian besar usaha peternakan
Tahapan Adopsi 1. Kesadaran (Awareness) : sasaran mulai sadar ttg adanya inovasi yg ditawarkan oleh penyuluh 2. Minat (Interest): tumbuhnya minat pada diri sasaran yg seringkali ditandai dg keinginan untuk bertanya atau mengetahui lebih jauh tentang inovasi yg ditawarkan oleh penyuluh 3. Evaluasi (Evaluation) : penilaian thd baik/ buruk/ manfaat dari inovasi yg telah diketahui secara lebih lengkap
Tahapan Adopsi 4. Mencoba (Trial): mencoba dalam skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaian yg telah dikerjakan, sebelum menerapkan pada skala yg lebih besar 5. Adopsi (Adoption): menerima/ menerapkan dg penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan uji-coba yg telah dikerjakan dan telah diamati sendiri
Orang yang berada dalam sistem yang tradisional, kebanyakan masyarakat desa, cenderung melewati Tahap Percobaan (Trial). Mereka cenderung mengambil keputusan untuk langsung mengadopsi secara penuh tanpa uji coba. WHY?
Hal ini antara lain disebabkan:
• Norma-norma sosial punya pengaruh yang sangat kuat terhadap orang-orang tradisional itu. Seseorang tidak usah mengambil keputusan inovasi berdasarkan hasil percobaan sendiri. Jadi keputusan opsional hampir mirip dengan keputusan kolektif. • Orang-orang tradisional itu kurang biasa mengikuti metoda ilmiah dalam mebuat keputusan. • Mungkin agen pembaru mempunyai pengaruh yang kuat atau ia memaksa mereka, karena cenderung tunduk pada kekuasaan. Karena itu ketika agen pembaru memperkenalkan ide baru, mereka mengadopsi inovasi tanpa banyak tanya lagi. Sehingga keputusan opsional hampir mirip dengan keputusan kolektif.
Proses Keputusan Inovasi Pada prinsipnya merupakan kegiatan pencarian dan pemrosesan informasi dimana individu termotivasi untuk mengurangi ketidakpastian tentang keuntungan dan kekurangan inovasi
Teori tentang proses pengambilan keputusan/ adopsi inovasi Model Tahapan Proses Keputusan Inovasi Saluran Komunikasi
pengetahuan
Kondisi awal: 1. pengalaman awal 2. felt need 3. keinovatifan 4. Norma sis sosial
persuasi
keputusan
Persepsi thdp karakteristik inovasi 1. keuntungan relatif Unit pengambil kep. 2. compability 1. sosial ekonomi 3. complexity 2. perilaku 4. trialability komunikasi 5. observability 3. Personality
implementasi
konfirmasi.
1. Mengadopsi
terus adopsi Adopsi lambat
2. Menolak
Tidak melanjtkan tetap menolak
Sumber: Rogers (2003)
10
Cara-cara penyuluhan yg efisien dilakukan oleh penyuluh:
A. Tahap Kesadaran Adalah usaha untuk menimbulkan kesadaran/minta, sehingga komunikasi yg digunakan adalah dg cara Massal (i.e., penggunaan radio, TV, surat kabar, majalah, poster, dll) B. Tahap Minat Merupakan usaha untuk memberikan minat kpd orangorang/sasaran yg telah sadar akan inovasi, sehingga komunikasi yg digunakan adalah perorangan/kelompok (i.e., diskusi perorangan/kelompok)
Cara-cara penyuluhan yg efisien dilakukan oleh penyuluh:
C. Tahap Penilaian Usaha yang dijalankan adalah memberikan bahan-bahan pertimbangan pada sasaran, sehingga metode penyuluhan bisa dilakukan dg cara kunjungan ke rumah, demonstrasi latihan /demoplot, darmawisata, dsb. D. Tahap Percobaan Usaha peyuluhan yg perlu dilakukan adalah untuk memberikan data teknis yg dapat meyakinkan sasaran. Dalam hal ini sasaran dapat melakukan demonstrasi di lahan sendiri di bawah bimbingan penyuluh. Misal: kunjungan rumah, darmawisata ke orang2 yg telah berhasil
Cara-cara penyuluhan yg efisien dilakukan oleh penyuluh:
E. Tahap Pengetrapan/Penerimaaan Usaha yang dilakukan penyuluh adalah mendampingi dan memberikan bimbingan pada sasaran, yg telah menjalankan secara luas dan dapat dilanjutkan
Hubungan antara Tahap-tahap Proses Komunikasi dan Proses Adopsi serta Metode Penyuluhan yg Digunakan Metode Penyuluhan
Perorangan
Tahap Komunikasi
Menggerakkan Usaha Meyakinkan
Kelompok
Massal
Tahap Adopsi
ADOPSI/Pengetrapan Trial
Membangkitkan Keinginan
Evaluation
Menggugah Hati
Minat
Menarik Perhatian
Kesadaran
Sumber: Wiriatmadja, S., 1978. Pokok-pokok Penyuluhan Pertanian
Kurva adopsi inovasi (Source: Rogers, 1983)
Jumlah Pengadopsi
Inovator 2.5 %
Pengadopsi awal 13.5 %
Mayoritas awal 34 %
waktu
Mayoritas lambat 34 %
Kelompok Lamban/Laggards 16 %
“Yang Saing Koma” (petani dan akademisi Myanmar) • MULAI TAHUN 2000 MEMPERKENALKAN SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) • AWALNYA DARI 28 PETANI YG DIPERKENALKAN, HANYA 1 ORANG yg bersedia menjalankan, sisanya menertawakan dan mengkritik • Metode SRI dianggap aneh karena tidak membutuhkan pasokan air banyak dan hanya butuh sedikit tunas padi
• Metode lama: butuh serumpun tunas sehingga tergantung pupuk kimia dan obat pembasmi hama Sumber: Kompas, 8 Oktober 2012
Kurva adopsi inovasi
(Source: Hoffmann and Bentaya, 2009)
1. Inovator sbg perusak (“Troublemaker”) 2. Fase Kritis (titik akhir atau titik balik) 3. Transisi menuju proses pemantapan 4. Fase Akhir
Golongan-golongan Adopters (menurut Rogers, 1983)
• Perintis/innovators: pelopor/orang-orang yang pertama dalam suatu wilayah tertentu yang paling cepat mengadopsi suatu inovasi (tdk byk jumlahnya), memiliki rasa ingin tahu tinggi/curiousity, risk taker, suka mencoba ide baru, berani, ekonomis, cenderung individualis • Pengetrap dini/early adopters: orang yang cukup aktif dlm pembangunan desa/masyarakat, umur relatif muda (25-40 th), pendidikan cukup tinggi, status sosial agak tinggi, disegani oleh anggota masyarakat.
Golongan-golongan Adopters (menurut Rogers, 1983)
• Pengetrap awal/the early majority: golongan yang mudah terpengaruh bila hal baru telah disadari dan diyakini keunggulan/keuntungannya. Dalam pengambilan keputusan bersifat sangat hati-hati. • Pengetrap akhir/the late majority: orang yang lambat menerima inovasi, kedudukan ekonominya rendah, kurang semangat dalam usaha taninya, biasanya berumur > 45th.
• Penolak/Lamban/Laggards: kaum kolot, usia tua, statis dan pasif terhadap perubahan, kurang rasional
Faktor2 yg mempengaruhi Kecepatan Adopsi
• Sifat – sifat atau karateristik inovasi
• Sifat – sifat atau karakteristik calon pengguna/sasaran • Cara pengambilan keputusan adopsi inovasi • Saluran atau media yang digunakan • Kualifikasi penyuluh
Faktor2 yg mempengaruhi Adopsi: 1. Karakteristik Inovasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Kelengkapan Tingkat kesulitan Dapat dicoba Resiko Dapat diamati Perbandingan motivasi Keselarasan dg norma Kebutuhan tenaga kerja Biaya Bisa diamati kesuksesan/kegagalannya Penerimaan (adopsi)
Faktor2 yg mempengaruhi Adopsi: 2. Sifat Sasaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Luas usaha tani Tingkat pendapatan Keberanian mengambil resiko Umur sasaran penyuluhan Tingkat partisipasi ke eksternal Aktivitas mencari informasi Sumber informasi
Faktor2 yg mempengaruhi Adopsi: 3. Cara Pengambilan Keputusan
1
2
3
• Individual
• Kelompok
• Struktural birokratis
Faktor2 yg mempengaruhi Adopsi: 4. Saluran Komunikasi (dan Ragam Sumber Informasi)
• Media antar pribadi (i.e.,teman, tetangga, kelompok tani ternak, penyuluh, pedagang, dsb) • Media massa (i.e, TV, radio, majalah, koran)
Faktor2 yg mempengaruhi Adopsi: 5. Keadaan Penyuluh
• Upaya penyuluh
• Kemampuan berkomunikasi • Kemampuan berempati dan memahami apa yg dirasakan & dibutuhkan oleh sasarannya
Peran Utama Penyuluhan Pertanian dalam Proses Adopsi Inovasi
• • • •
Membantu petani menjadi sadar tentang adanya suatu inovasi Membicarakan dengan petani sehingga petani menjadi tertarik Membantu petani melakukan penilaian Memberikan dorongan dan membantu melakukan percobaaan di lahan petani
Factors determining the adoption of an agricultural innovation 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Farm size Risk exposure and capacity to bear risks Human capital Labor availability Credit constraint Tenure Access to commodity markets
Source: Feder, Just, and Zilberman (1985). Adoption of agricultural innovations in developing countries: A survey. Economic Development and Cultural Change 33 (2): 255–298.
• Difusi Inovasi:
Adalah perembesan adopsi inovasi dari satu individu yg telah mengadopsi ke individu yg lain dalam sistem sosial masyarakat sasaran yang sama • Difusi Inovasi:
Proses dimana suatu ide-ide baru (inovasi) disebarluaskan kepada individu atau kelompok dalam suatu sistem sosial tertentu.
• Difusi Inovasi: Proses difusi adalah interaksi manusia, dimana seseorang mengkomunisasikan inovasi kepada seseorang atau beberapa orang lainnya.
• Difusi Inovasi: So, Difusi berarti menyebarkan inovasi dari seseorang yang telah mengadopsi inovasi kepada orang lain dalam masyarakat.
Adanya komunikasi, Esensi difusi adalah interaksi antar manusia dimana seseorang mengkomunikasikan suatu ide baru kepada orang lain. Dengan demikian elemen penting dalam difusi adalah: Suatu ide baru; Individu A yang mengetahui inovasi; Individu B yang belum mengetahui inovasi
Sumber Inovasi
Proses Adopsi
Penerima/Pengetrap Inovasi Proses Difusi
Pengetrap Lain
Pengetrap Lain
Pengetrap Lain
• Perbedaan Difusi & Adopsi..??? Pada Difusi, pembawa inovasi adalah anggota sistem sosial. Pada Adopsi, pembawa inovasi berasal dari luar sistem sosial.
• Cara-cara mengefektifkan Difusi Inovasi: 1. Diagnosa kebutuhan nyata (‘real needs’) yg belum dirasakan masy. sasarannya 2. Membuat masy. sasaran menjadi tidak puas dg kondisi yg dialaminya 3. Menjalin hubungan yg erat dg sasaran 4. Mendukung & membantu sasaran serta Memantapkan hubungan dg masyarakat sasarannya
Elemen Pada Proses Difusi Inovasi
Proses difusi inovasi berkaitan dengan proses komunikasi yang dikenal dengan model S-M-C-R-E (source /sumber, message /pesan, channel /saluran, receiver /penerima, effect /pengaruh ).
Model ini berhubungan erat dengan elemenelemen difusi inovasi.
Elemen Pada Proses Difusi Inovasi
Elemen S-M-C-R-E Model
Elemen Difusi inovasi
Source Sumber
Message pesan
Channel Saluran
Inventor
Inovasi
Saluran
Receiver Penerima
Effect Hasil
konsekuensi Anggota Sistem sosial
Gambar Persamaan Elemen-elemen Difusi dan Model S-M-C-R-E
Unsur Difusi Inovasi dan Kesamaannya dg Model Komunikasi S-M-C-R-E
S •Penemu
•Ilmuwan •Agen pembaru
•Pemuka pendapat
M
C
-Inovasi •Interpersonal -Gagasan •Media massa -Metode -Alat
R Anggota sistem sosial
E •Pengetahuan •Perubahan Sikap •Perubahan Tingkah laku (Menerima atau menolak)
38
-Anie Eka Kusumastutiemail:
[email protected]
Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang