ARTIKEL ILMIAH
ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU DI SD IQRA YAYASAN TUAH SAKATO MUARA BULIAN
OLEH:
SANTI DWI LISTARI A1D110227
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
Page | 1
ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU DI SD IQRA YAYASAN TUAH SAKATO MUARA BULIAN Oleh: SANTI DWI LISTARI A1D110227 FKIP UNJA PGSD ABSTRAK Santi Dwi Listari 2014 Analisis Pemanfaatan Media Pembelajaran Oleh Guru Di SD Iqra Yayasan Tuah Sakato Muara Bulian Skripsi Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi Pembimbing I Dr. Ali Idrus, M.Pd dan Pembimbing II Drs. Arsil, M.Pd. Kata kunci : analisis Pemanfaatan, Media Pembelajaran. Hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah dan guru kelas, menunjukkan bahwa media pembelajaran sudah tersedia tetapi ada juga sebagian media yang rusak, namun belum dimanfaatkan secara optimal oleh guru Di SD Iqra Yayasan Tuah Sakato Muara Bulian. Selain itu, hasil ulangan harian semua mata pelajaran siswa masih tergolong rendah yaitu dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Permasalah tersebut menjadi perhatian peneliti untuk diadakan penelitian mengenai pemanfaatan media pembelajaran oleh guru dalam upaya peningkatan hasil belajar.. Tujua penelitian ini adalah Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pemanfaatan media pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dimaksud untuk memperoleh informasi mengenai usaha guru dalam pemanfaatan media pembelajaran secara mendalam dan komprehensif. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari warga sekolah antara lain Kepala sekolah, guru kelas, dan Siswa. Data dikumpulkan dengan teknik Observasi, Wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan pedoman wawancara. Hasil penelitian pemanfaatan media pembelajaran pada umumnya sudah mencukupi untuk terlaksananya pembelajaran menggunakan media pembelajaran, tetapi dari sekian banyak media pembelajaran, ada yang rusak dan tidak memungkinkan untuk digunakan dalam pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran sebagian besar belum memanfaatkan secara maksimal. Ada beberapa hal yang dapat menjadi faktor utama mengapa media pembelajaran kurang dimanfaatkan, dikarenakan kondisi dari media pembelajaran sudah banyak yang rusak, dan ketidakmampuan guru untuk menggunakan media pembelajaran sehingga media pembelajaran tidak efektif hanya tersimpan rapi dilemari. Dari kesimpulan tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan dari sub masalah yang telah diuraikan, antara lain sebagai berikut: (1) ketersediaan media pembelajaran pada umumnya sudah mencukupi untuk terlaksananya pembelajaran menggunakan media pembelajaran, akan tetapi dari sekian banyak media pembelajaran yang ada ini banyak yang rusak dan tidak memungkinkan untuk Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
Page | 2
digunakan dalam pembelajaran. (2) pemanfaatan media pembelajaran sebagian besar belum memanfaatkan secara maksimal media pembelajaran tersebut. (3) kurangnya monitor dan motivasi dari pihak-pihak yang berkompeten tentang penggunaan media pengajaran akibatnya motivasi guru untuk menggunakan media pembelajaran menjadi rendah.
I.
PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti Di SD Iqra
Yayasan Tuah Sakato Muara Bulian, masih terdapat guru yang kurang memanfaatkan media pembelajaran. Guru juga masih menerapkan pembelajaran konsvisional dimana peran guru lebih dominan sehingga mengakibatkan siswa menjadi pasif dan terkesan bosan dalam mengikuti pembelajaran. Tidak sedikit pula guru yang berpandangan bahwa pembelajaran adalah proses penyampain informasi satu arah, guru memberikan informasi dan siswa sebagai penerimanya. Dengan demikian siswa hanya dijadikan sebagai objek dalam pembelajaran tanpa dilibatkan di dalamnya. Sejalan dengan hasil observasi di Sekolah Dasar tersebut, Kepala Sekolah SD Iqra Yayasan Tuah Sakato Muara Bulian , mengungkapkan bahwa masih ada guru yang mengajar dengan metode konvesional dan kurang memanfaatkan media pembelajaran. Kurangnya kemampuan guru dalam memanfaatkan media dan fasilitasfasilitas yang mendukung pembelajaran terlihat ketika banyaknya media pembelajaran yang hanya menjadi barang pajangan dan simpanan. Guru kurang memiliki kesadaran tentang manfaat media pembelajaran bagi kegiatan belajar siswa. Didalam kegiatan pembelajaran, minimnya media pembelajaran selalu menjadi alasan utama terhadap kurang berhasilnya semua pelajan diSD.
Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
Page | 3
Pada kenyataanya dilapangan, masih banyak guru yang menyampaikan suatu materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah saja. Hal ini dikarnakan metode tersebut mudah untuk dilaksanakan dan siswa tidak dihadapkan pada hal-hal yang kongkret. Belum membudayanya penggunaan media pembelajaran dikalangan guru menjadi siswa susah untuk mencerna atau memahami pelajaran dengan mudah. Selain itu, banyak siswa merasa bosan/jenuh dan akhirnya kehilangan motivasi dalam mengikuti pelajaran akibat kurang menariknya situasi dan model pembelajaran yang terjadi didalam kelas. Pada suatu saat penulis berkunjung ke
SD Iqra Yayasan Tuah Sakato
Muara Bulian, tepatnya Sekolah Dasar diwilayah Kabupaten Batanghari. Kunjungan itu tidak dilakukan secara formal dan tidak juga terencana secara sistematis karena sebetulnya penulis hanya ingin menemui salah seorang guru yang kebutulan bertugas di sekolah tersebut untuk menanyakan media apa saja yang ada disekolah tersebut. Kunjungan tersebut dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 sehingga penulis terpaksa menunggu karena guru yang dimaksud masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Pada saat itulah secara tiba-tiba muncul keinginan untuk melihat-lihat situasi kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan oleh para guru disetiap kelas tersebut. Pengamatan tersebut difokuskan pada pemanfaatan media dalam pembelajaran. Agar dapat memperoleh informasi yang akurat, maka pengamatan ini dilakukan secara diamdiam tanpa sepengetahuan para guru dengan harapan situasi belajar disetiap kelas benar-benar murni tanpa rekayasa. Berdasarkan pengamatan tersebut diperoleh data seperti berikut:
Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
Page | 4
No
1 2 3 4 5 6
Pemanfaatan Nama Guru Mengajar Mapel Yang Media Kelas Diampu Pembelajaran Ya Tidak √ Guru Kelas 1 1 Matematika √ Guru kelas 2 2 IPA √ Guru Kelas 3 3 IPA Guru Kelas 4 4 IPA √ √ Guru Kelas 5 5 IPS Guru Penjasorkes 6 Penjasorkes √ Hasil observasi dan wawancara yang dilakukuan oleh peneliti baik
dengan kepala sekolah maupun guru kelas, juga menunjukkan bahwa media pembelajaran sudah tersedia namun kurang dimanfaatkan secara optimal oleh guru di Di SD Iqra Yayasan Tuah Sakato Muara Bulian. Selain itu, dari hasil Observasi dan wawancara dengan guru kelas dapat diketahui bahwa hasil ulangan harian semua mata pelajaran siswa Di SD Iqra Yayasan Tuah Sakato Muara Bulian Masih tergolong rendah. Hasil ulangan harian dari jumlah keseluruhan siswa banyak yang masih berada dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Hasil belajar yang kurang optimal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain guru kurang mampu menciptakan variasi dan inovasi dalam pembelajaran serta kurang optimalnya pemanfaatan media pembelajaran yang ada. Dengan demiakian siswa kurang bersemangat dan terkesan bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang analisis pemanfaatn metia pembelajaran oleh guru Di SD Iqra Yayasan Tuah Sakato Muara Bulian.
Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
Page | 5
II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Usaha Guru Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu prose perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa. Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada: 1. Mendidik dengan titik berat memberikan arahan dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. 2. “membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuian diri, demikialah dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampaian ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa ia harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan.”(Slameto 2002) Begitu pentingnya usaha guru dalam keberhasilan peserta didik maka hendaknya guru mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yng ada dan meningkatkan kopentesinya sebab guru pada saat bukan saja sebagai pengar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar. Sebagai orang yng mengelola proses kemampuam
belajar dalam
mengajar membuat
tentunya perencanaan
harus
mampu
pelajaran,
meningkatkan
pelaksanaan
dan
pengelolaan pengajaran yang efektif, penilaina hasil belajar yang objektif,
Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
Page | 6
sekaligus memberikan motivasi pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutama ketika peserta didik sedang mengalami kesulitan belajar. Salah satu tugas yang dilaksnakan guru disekolah adalah membekrikan pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas hasil belajar atas hasil kegiatan belajar anak melalui intraksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidak proses belajar dan karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar disamping menguasai materi yang disampaikan dengan kata lain guru harus menciptakan suatu kondisi belajar yang sebaik-baiknya bagi peserta didik, inilah yng tergolong kata gori peran guru sebagai pengajar. Disamping peran sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pembimbing artinya memberikan bantuan kepada setian individu untuk mencapai pemahaman dan pengaranhan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuian diri secara maksimal terhadap sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik(2002:39) yang mengatakn “bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuian diri secara maksimal terhadap sekolah, kelurga, serta masyarakat”.
Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
Page | 7
III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dimaksud untuk memperoleh informasi mengenai usaha guru dalam pemanfaatan media pembelajaran secara mendalam dan komprehensif. Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecehan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksud untuk memperoleh informasi mengenai usaha guru dalam pemanfaatan media pembelajaran secara mendalam dan komprehensif. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi dan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan guru. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari warga sekolah antara lain Kepala sekolah, guru kelas, dan Siswa. Dalam penelitian deskriptif kualitatif, “pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi”.(sugiyono, 2008:225). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dari dakumentasi dalam rangka mengumpulkan data-data untuk keperluan penelitian. Observasi dilakukan oleh penelitian untuk mengamati kegiatan informan dalam mempersiapkan media atau pada saat membuat model pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran dan pada saat berlangsungnya proses belajar
Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
Page | 8
mengajar. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data informasi dari informan yang telah ditentukan melalui proses tanya jawab seputar masalah yang dijadikan fokus penelitian, dalam hal ini peneliti akan membuat paduan pertanyaan sederhana yang akan diajukan kepada narasumber. Kemudian langkah lainya yang digunakan adalah mencari data dari tertulis, berupa: arsip, buku-buku,surat kabar, majalah, dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk menunjang data yang diperoleh dilapangan. Analisis data dalam penelitian kualitatif menggunakan metode induktif. Penelitian ini tidak menguji hipotesis (akan tetapi hipotesis kerja hanya digunakan sebagai pedoman) tetapi lebih merupakan penyusunan abstraksi berdasarkan data yang dikumpulan. Analisis dilakukan lebih intesif setelah semua data yang diperoleh dilapangan sudah memadai dan dianggap cukup, untuk diolah dan disusun menjadi hasil penelitian sampai dengan tahap akhir yakni kesimpulan penelitian. IV. HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pemanfaatan media pembelajaran pada umumnya sudah mencukupi untuk terlaksananya pembelajaran menggunakan media pembelajaran, tetapi dari sekian banyak media pembelajaran, ada yang rusak dan tidak memungkinkan untuk digunakan dalam pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran sebagian besar belum memanfaatkan secara maksimal. Ada beberapa hal yang dapat menjadi faktor utama mengapa media pembelajaran kurang dimanfaatkan, dikarenakan kondisi dari media pembelajaran sudah banyak yang rusak, dan ketidakmampuan guru untuk menggunakan media pembelajaran sehingga media pembelajaran tidak efektif hanya tersimpan rapi dilemari.
Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
Page | 9
Dari kesimpulan tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan dari sub masalah yang telah diuraikan, antara lain sebagai berikut: (1) ketersediaan media pembelajaran pada umumnya sudah mencukupi untuk terlaksananya pembelajaran menggunakan media pembelajaran, akan tetapi dari sekian banyak media pembelajaran yang ada ini banyak yang rusak dan tidak memungkinkan untuk digunakan dalam pembelajaran. (2) pemanfaatan media pembelajaran sebagian besar belum memanfaatkan secara maksimal media pembelajaran tersebut. (3) kurangnya monitor dan motivasi dari pihak-pihak yang berkompeten tentang penggunaan media pengajaran akibatnya motivasi guru untuk menggunakan media pembelajaran menjadi rendah. V. KESIMPULAN DAN SARAN 1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan umum yang didapatkan bahwa terdapat ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran di SD Iqra Yayasan Tuah Sekato Muara Bulia, hanya saja ketersediaan media pembelajaran ini kurang optimal untuk dimaanfaatkan oleh guru kelas yang mengajar mata pelajaran. Dari kesimpulan umum tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan dari sub masalah yang telah diuraikan, antara lain sebagai berikut; (1) Ketersediaan media pembelajaran di SD Iqra Yayasan Tuah Sekato Muara Bulian ini pada umumnya sudah mencukupi untuk terlaksanaanya pembelajaran menggunakan media pembelajaran, akan tetapi dari sekian banyak media pembelajaran yang ada di SD Iqra Yayasan Tuah Sekato Muara Bulian ini banyak yang rusak dan tidak memungkinkan untuk digunakan dalam pembelajaran. Bagi sekolah yang tidak memiliki media pembelajaran ini merupakan sekolah yang
Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
Page | 10
tidak mendapatkan bantuan media pembelajaran dari pemerintah. Di SD Iqra Yayasan Tuah Sekato Muara Bulian terdapat media pembelajaran yang sangat minim akan ketersediaannya, (2) Pemanfaatan media pembelajaran di SD Iqra Yayasan Tuah Sekato Muara Bulian sebagian belum memanfaatkan secara maksimal media pembelajaran tersebut. Ada beberapa hal yang dapat menjadi faktor utama mengapa media pembelajaran ini kurang dimaanfaatkan, pertama dikarenakan kondisi dari media pembelajaran di SD Iqra Yayasan Tuah Sekato Muara Bulian sudah banyak yang rusak sehingga tidak memungkinkan untuk dimanfaatkan dan yang kedua pembelajaran di SD Iqra Yayasab Tuah Sekato Muara Bulian tidak begitu efektif, peserta didik hanya difokuskan untuk latihan soal-soal sehingga nantinya peserta didik akan terbiasa untuk menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN. (3) Kurangnya monitor dan motivasi dari pihak-pihak yang berkompeten tentang penggunaan media pembelajaran di SD Iqra Yayasan Tuah Sekato Muara Bulian. akibatnya guru untuk menggunakan media pengajaran menjadi rendah. 2 Saran Saran yang ingin dikemukakan peneliti dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1.
Kepada guru yang mengajar di SD Iqra Yayasan Tuah Sekato Muara Bulian hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam menyediakan dan memanfaatkan media pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung lebih efektif dan bermakna.
2.
Kepada kepala sekolah SD Iqra Yayasan Tuah Sekato Muara Bulian Agar lebih
memperhatikan
ketersediaan
Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
serta
pemanfaatan
dari
media
Page | 11
pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan agar dapat mencapai kualitas pendidikan seperti yang diharapkan semua pihak. 3.
Kepala sekolah secara berkala memantau kondisi dan pemanfaatan media dalam pembelajaran. Selain itu, Kepala Sekolah diharapkan turut mendukung perawatan media pembelajaran.
4.
Dalam
rangka
meningkatkn
kualitas
pembelajran,
guru
diharapkan
memanfaatkan media pembelajaran secara optimal. DAFTAR PUSTAKA Ari Kristianawati (Sinarharapan, 29 April 2008) Antah W, Sri, dkk. (2010). Strategi Pembelajaran Di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Anderson, Ronal H. (1976). Selecting and Developing Media For Intruction, Westcounsin: ASTD. Ahmad Rohani. (197). Media Intruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta Arsyad. (2009). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Basuki Wibawa dan Farida Mukti. (1992/193). Media Pengajaran. Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikti Dipdikbud Djajasudarma, Fatimah T. 2006. Metode Linguistik-Ancangan Metode Penrlitian dan Kajian. Bandung: Refika Aditama. Djamarah. (2002). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Danim R.W. (2002). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Etin Solihatin dan Raharjo. (2009). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. (2002). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido.
Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
Page | 12
Manan (1990) dalam http:/anomsblg.wordpress.com/profesi-kependidikan/peran gurudalam-pembelajaran/ diunduh, 13 Januari 2013 pada pukul 14.00 WIB Meleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: ROSDAKARYA Letuheru, ID. 1988. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Masa Kini. Jakarta: DepdikbudMason R. (1994). Pullias, Earl V. Dan James D. Young, (1988) Teacher Is Many Things atau Guru dan Peranannya, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1968 Sadiman, (2002:16), Media Pendidikan, Jakarta:Rajawali Pers. Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, pengembangan, dan Pemanfaatan (edisipertama,cetakan ke-10). Jakarta: PT. Raja Grafindo persada. Slameto, 2002, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta. Sudjana (2002:104). Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung,Remaja Rosda Karya. Sudjana & Rivai 2010: 4-5). Dasa-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kualntitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. ALFABETA Sutjiono, Thomas Wibowo Agung. “Pendayagunaan Media Pembelajaran” (artikel). Internet. Solihatin, Etin & Raharjo. (2009). Cooperative Learning. Bumi Aksara. Jakarta Warsita, Bambang, (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Winarno, dkk. (2009). Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. Yogyakarta: Genius Prima Media. Yelon. & Weinstein. (1997). Introduction: Macro, sub-micro and sybolic representation and the relationship between them: Key models in Chemical Education. In: J. K Gilbert & D. Treagust (Eds). Multiple Representations in Chemical Education: Models and Modeling In Science education.
Mahasiswa Fkip PGSD Universitas Jambi
Page | 13