Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2
Oleh: Rachma Lestari Copyright © 2012 by Rachma Lestari
Desain Sampul: Lala Purwono - @lalapurwono
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
3
Allah swt, yang tetap memberiku imaginasi tak terbatas
yang
dapat
kutuangkan
di
dalam
buku
(you)niverse ini. Ayah, Ibu, Mbak Ratna, Mas Agung, dan Mas Wahyu, yang memberiku semangat, saran, kritik, dan dukungannya atas tulisanku. Mbak Lala Purwono, atas kesediaannya membantu membuat cover (you)niverse di sela-sela kesibukannya. Mbak Nesty, Mbak Uthia, dan Mbak Al, atas semangatnya
untuk
menyelesaikan
(you)niverse
dan
bersedia menjadi ‘alarm’-ku. ;p Mbak Nina, Mbak Wangi, Mas Chris, dan NBC Surabaya, sebagai wadah untuk tetap terpacu motivasi menulis dan berbagi bersama penulis-penulis hebat lainnya. Laksmi, Nyka, Mi’un, Putri, Nicola, Indah, Aisa, Mbak
Dyah,
Jessy,
ke-9
sahabatku
yang
selalu
meramaikan hidupku. Buds, Sukma, Iqo, Mbak Ephi’, dan BFF lain yang gak
bisa
kusebutkan
satu-satu,
atas
semangat
dan
dukungan yang tak pernah putus. Dia, sebagai sumber inspirasi terbesarku. Kamu!, atas kesediannya membaca buku ini. Ditunggu kritik dan sarannya ;)
4
Ucapan Terima Kasih ..................................... 4 Daftar Menu .................................................. 5 Playlist .......................................................... 6 (you)niverse. ................................................... 7 Profil Penulis .................................................. 112
5
Geisha – Pergi Saja Kelly Clarkson – Mr. Know It All 2NE1 – Lonely A Pink – I Don’t Know A Pink – My My IU – Fifth Finger IU – You and I Edwin McCain – I’ll Be Mandy Moore feat. Jonathan – Someday We’ll Know Maroon 5 – She Will Be Loved Davichi and T-ara – We Were In Love Lady Antebellum – Just A Kiss
6
7
15 tahun yang lalu... Arga mengamati panorama melalui kaca jendela mobilnya. Matanya mengikuti bangunan dan pepohonan yang seakan bergerak menjauh dari mobilnya. Semakin jauh mobil ini menyusuri jalan beraspal ini, semakin jarang pula pepohonan yang tumbuh di pinggir-pinggir jalan. Jadi, seperti inikah ibukota? Beda sekali dengan rumah Arga dulu, yang ditumbuhi pepohonan di halamannya. Hijau dan sejuk. Perpaduan yang sempurna, menurut Arga. “Ma, masih jauh?” tanyanya pada mamanya yang duduk di jok depan. “Sebentar lagi, Ga. Sudah gak sabar pengen lihat rumah baru kita, ya?” Arga mengangguk. “Iya, Ma. Apa nanti di rumah yang baru akan ada banyak pohon dan tanaman seperti rumah kita dulu?” “Tentu saja ada. Nanti kamu bisa pilih sendiri mau menanam pohon apa,” jawab Mama Arga, sambil menoleh ke jok belakang, melemparkan senyum ke anak semata wayangnya itu. Mata Arga melebar. “Beneran, Ma? Arga mau pilih pohon mangga yang banyak, biar mama gak kehabisan stock mangga di rumah. Jadi, setiap hari mama bisa buatin Arga dan papa jus mangga.” Mama dan Papa Arga, yang sebelumnya hanya berkonsentrasi pada jalanan di hadapannya, tertawa mendengar jawaban Arga.
8
“Nanti kita tanam di depan kamarmu, Ga. Tiap pagi kamu bisa langsung memetik mangga dari kamarmu.” Senyum Arga melebar mendengar ucapan papanya. Arga kembali menelanjangi panorama di luar mobilnya selama sisa perjalanannya, sambil memikirkan bagaimana serunya menanam sendiri buah favoritnya. Sekitar setengah jam kemudian, Arga dan kedua orangtuanya tiba di rumah barunya. Rumah barunya terdiri dari dua lantai, dan kamar Arga berada di lantai 2. Arga begitu takjub melihat kamarnya yang dua kali lebih luas dari kamar lamanya. “Besok kita tanam pohon mangga kamarmu ini, Ga. Suka kan?” tanya papa.
di
luar
Arga mengangguk, kemudian membuka jendela kamarnya. “Papa ke bawah dulu, ya. Masih banyak barang yang harus dimasukkan ke dalam rumah.” Dan kini tinggallah Arga yang tengah asyik bertopang dagu di tepi jendela kamarnya, memandang ke seberang, rumah tetangga barunya. Nafas Arga tertahan beberapa saat. Siapa itu? Mata Arga berhenti pada sosok gadis, lebih muda darinya sepertinya, yang tengah menulis sesuatu di meja belajarnya. Meja belajar gadis itu menghadap ke jendela, persis di seberang kamar Arga. Tiba-tiba wajah gadis itu terangkat, dan mata mereka bertemu untuk sepersekian detik. Dengan buru-buru Arga menutup jendela kamarnya. Deg deg deg. Kenapa jantung Arga berdegup kencang? Arga kembali melihat gadis di seberangnya,
9
tapi tak cukup berani untuk membuka jendelanya. Mata gadis itu masih melihat ke arah Arga. Tatapannya kosong. Lalu, dia kembali kembali melanjutkan aktivitas menulisnya. Tunggu, dia tidak bisa melihat Arga? Kemudian Arga menyadari, bahwa kaca jendelanya sedikit lebih gelap dibandingkan kaca pada umumnya. Orang lain tak bisa melihat aktivitas di dalam ruangan yang menggunakan kaca film seperti ini. Arga kembali mengamati gadis itu. Makin lama Arga makin larut ke „panorama‟ barunya. „Panorama‟ ini lebih menyegarkan daripada sebuah pohon mangga. Tiba-tiba Arga teringat akan sesuatu. Dia segera berlari ke luar kamar, dan melongok ke lantai 1. “Papa, besok mangganya ditanam di belakang rumah aja, ya!”
10