Perusahaan yang
Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak mengumumkan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7(tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
yang 15 kisah yang akan menyegarkan, menyembuhkan dan menghibur Anda
RH. Wiwoho
Perusahaan yang Terhipnosis oleh
RH. Wiwoho 14cm x 21cm, xvii + 126 hal Copyright © 2010, INDONLP Jakarta Cetakan pertama, Mei 2010 Pertama kali diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh INDONLP
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit dan Pengarang.
ISBN : 978-979-18003-4-1
TESTIMONI
[email protected]
Buku ini kudedikasikan untuk Istriku Alice, anakku Tara dan Aditya yang mau berbagi ‘monyet’ denganku dan Keluarga besar INDONLP yang berulang tahun tanggal 12 Mei 2010
Tuhan, berkati kami…
vii
Isi bakul Sekapur Sirih .............................................................................................
ix
Pengantar dan Penghargaan .............................................................. xiii Botol
01. Memanfaatkan Kesan ..........................................
02. Melakukan Terapi itu Sederhana
(Giddy Up!) ..............................................................
1 7
03. Perusahaan yang Terhipnosis ........................... 13
04. Sihir Angka 3 ............................................................ 31
05. Menggendong Monyet ....................................... 37
06. Trance di Indonesia ............................................. 53
07. Musuh Besar Kebahagiaan ............................... 57
08. Apakah Pujian Anda Sudah Tepat? .............. 65
09. Menyantap Gajah .................................................. 71
10. Berkah atau Musibah .......................................... 81
11. Trampil Lewat Buku ............................................ 89
12. Aha! .............................................................................. 97
13. Prinsip 3 S ................................................................. 107
14. Keputusan yang Brilian ....................................... 113
15. Wasiat Terakhir ....................................................... 121
57
07
Musuh Besar Kebahagiaan
Beras Kencur
58
S
aat itu saya sedang mengikuti NLP Conference di London. Di sela rehat kopi, sambil menyeruput Capuccino, iseng-
iseng saya meraih sebuah surat kabar lokal. Tiba-tiba mata saya terpaku pada sebuah iklan jumbo yang sangat menarik. Anehnya, pada saat yang sama pikiran saya kembali ke Jakarta dan teringat sebuah pertanyaan yang diajukan salah satu peserta program saya: “Pak, mengapa sih banyak orang yang tidak bahagia?” Bunyi iklan tersebut begini: “Anda tidak benar-benar puas dengan pasangan Anda? Segera hubungi kami.” “Iklan yang sangat brilian,” pikir saya. “Rasanya semua orang yang sudah menikah akan segera menelpon atau berbondongbondong datang ke pemasang iklan ini dan pusat kota London
Musuh Besar Kebahagiaan
59
niscaya sebentar lagi akan sepi.” ***
Tidak Pernah Puas Apa sebab saya berpikir begitu? Sebab iklan ini menggunakan sebuah kata yang sangat ampuh untuk menghipnosis orang, yakni: “BENAR-BENAR PUAS”. Berapa banyak sih orang di dunia ini yang benar-benar puas dengan segala sesuatu yang dimiliki atau dilakukannya? Coba bayangkan Anda membaca sebuah pamflet berikut ini (variabel dalam tanda kurung boleh Anda tukar dengan apa saja): “Anda tidak benar-benar puas dengan (mobil, gaji, rumah, anak-anak, hubungan seksual ……dst) Anda?” Segera hubungi kami! Apakah ada orang di dunia ini yang benarbenar puas dengan apapun yang dimiliki
60
Beras Kencur
atau dilakukannya? Apa jawaban Anda? Kalau Anda jawab tidak, lalu apa sebabnya? Sesungguhnya alasannya sangat alami/manusiawi. “Tidak pernah puas” inilah kata kuncinya, dan ini menjadi salah satu musuh terbesar kebahagiaan. Barangkali, ini pula jawaban yang dicaricari oleh peserta program saya di atas. Tidak ada hambatan kebahagiaan yang lebih besar ketimbang sifat alami manusia itu sendiri. Apapun keinginan alami kita, apakah itu bentuknya makanan, cinta, seks, uang, perhatian, perhiasan, liburan, hiburan, keamanan – tidak akan bisa digelontorkan dalam jumlah yang cukup untuk benar-benar bisa memuaskan keinginan manusia. Apakah Anda pernah mengamati urut-urutan kata yang biasa diucapkan oleh seorang bayi yang baru mulai bisa bicara? Ada pakar yang melakukan survey bahwa anak-anak yang tinggal dengan kedua orang tuanya, kata-kata yang bisa diucapkannya mula-mula adalah ‘Mama’, kemudian ‘Papa’ dan ketiga adalah ‘Lagi’. Kalau kita amati, urut-urutannya mirip dengan apa yang tersirat dalam benak orang dewasa: Pertama adalah cinta, kedua keamanan dan selanjutnya adalah LAGI – untuk hampir apa saja.
Musuh Besar Kebahagiaan
61
Kita selalu ingin: mobil yang lebih banyak LAGI, uang yang lebih banyak LAGI, rumah yang lebih banyak LAGI, teman yang lebih banyak LAGI dan bentuk LAGI-LAGI lainnya. Karena kecenderungan manusia yang tidak pernah puas itulah, barangkali, kita harus menyerahkan definisi kebahagiaan kepada pikiran dan bukan kepada sifat alami kita. Meskipun boleh saja kita menghargai impuls-impuls keinginan manusiawi (hewani?) kita, namun sesungguhnya otak kitalah yang lebih pantas menentukan apakah kita puas atau tidak dengan kehidupan kita. Kenapa begitu? Karena otak kita bisa berpikir dengan lebih rasional dan punya kemampuan filosofis sehingga memungkinkan untuk mengkaji ulang untung ruginya. Lalu, bagaimana caranya? ***
62
Beras Kencur
Kuncinya adalah Dialog Diri Saya kira pertanyaan yang harus diajukan adalah, pertama-tama dapatkah Anda memutuskan puas atau tidaknya terhadap apa yang Anda miliki sekarang? Karena, seseorang yang sangat miskin sekalipun masih tetap bisa meyakinkan dirinya bahwa ia puas dengan apa yang dimilikinya. Bahkan mungkin ia lebih bahagia dibandingkan dengan orang yang sangat kaya tetapi tidak bisa membiarkan dirinya puas dengan apa yang dimilikinya. Kedua, kalau Anda tidak puas dengan apa yang Anda miliki, pertanyaannya adalah: Apakah Anda akan mengijinkan ketidakpuasan tersebut menjadi ketidakbahagiaan Anda? Karena ketidakbahagiaan toch tidak selalu harus didahului oleh ketidakpuasan. Seseorang bisa saja tidak bisa puas atau memilih untuk tidak puas, namun tidak berarti ia harus merasa tidak bahagia. Seperti halnya kita bisa memilih untuk puas atau tidak puas, pada sisi yang lain kita juga bisa memilih apakah kita mengijinkan ketidakpuasan menjadi ketidakbahagiaan atau tidak. Saya tidak tahu mana yang lebih bijak diantara kedua hal ini:
Musuh Besar Kebahagiaan
63
1. Apakah lebih baik berkomunikasi dengan diri sendiri dan mengatakan bahwa kita tidak puas, atau 2. Memahami ketidakpuasan kita, namun tidak mengijinkannya menjadi ketidakbahagiaan kita. Saya sih biasanya memilih yang kedua. Kalau Anda?
Dari pengarang yang sama
Buku Seri Beras Kencur : Pemimpin dengan Suara Emas Understanding NLP :
Communication Excellence, Positive Changes
and Flexible Choices NLP in Action : First Class Therapy
Profil : Kunci Menuju Puncak Motivasi Reframing : Kunci Hidup Bahagia 24 jam Sehari Membangun Motivasi (Audiobook) Membangun Percaya Diri (Audiobook)
Untuk mendapatkan buku-buku dan audiobooks di atas, hubungi : 0817 - 9963003 email :
[email protected]