ISSN : 1412-5331 MAJALAH ILMIAH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG
SOLUSI Vol. 7 No. 2 April 2008 Regenerasi sebagai Alternatif Mempertahankan Bisnis Perusahaan Keluarga Djodjok Rahardjo
Pengaruh Variabel Ekonomi Makro terhadap IHSG Pendekatan Error Correction Model (ECM) Indarto Filosofi Auditing dalam Suatu Tinjauan Dian Prawita Sari Investasi Perusahaan Multinasional dan Stabilitas Politik Sri Yuni Widowati Pengembangan Corporate Entrepreneurship Privatisasi BUMN Kesi Widjajanti Konsep Penilaian Konsumen terhadap Kualitas Jasa Tri Endang Yani Analisis Kebangkrutan dengan Metode Altman Pada Perusahaan Cosmetics and Household di Bursa efek Indonesia Witjaksono Eko Hartoto Kajian Efektivitas Program Bantuan Langsung Tunai Ch. Yekti Prawihatmi Strategi Merubah Persepsi Konsumen Industri Perbankan Dwi Widi Pratito S.N. Perdagangan Internasional Indonesia dan World Trade Organization Dian Triyani
Vol. 2 No. 1 Januari 2003
Prospek Agribisnis Tanaman Buah di Pasar Global ISSN : 1412-5331 Sugeng Riyanto
Restrukturisasi Perusahaan, Alternatif Bertahan dalam Persaingan Bisnis Febrina Nafasati
Vol. 7 No. 2 April 2008
ISSN : 1412-5331
SOLUSI Mengkaji masalah-masalah sosial, ekonomi dan bisnis Terbitan 3 bulan sekali (Januari, April, Juli, Oktober) Penerbit : Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Pelindung : Rektor Universitas Semarang Penanggungjawab : Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Dewan redaksi : Prof. Dr. Ec. Budiman Christiananta, MA, PhD Prof. Dr. Pahlawansjah Harahap, ME Prof. Dr. Pribadiyono, MS Prof. Dr. RM. Moch. Wispandono, SE, MS Drs. Sumarman MS Redaktur Pelaksana : Andy Kridasusila SE MM, Dian Indriana SE Akt, MSi, Drs. Witjaksono EH MM Dra. Nunik Kusnilawati MM, Indarto SE, MSi Sekretaris Redaksi : Dra. Sri Yuni Widowati MM Tata Usaha : Ali Arifin Alamat Penerbit/Redaksi : Jl. Atmodirono No. 11 Telp. (024) 8411562, Fax. (024) 8446865 SEMARANG – 50241 Terbit Pertama kali : Juli 2002
KATA PENGANTAR
Sungguh merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami, tatkala kami dapat hadir rutin setiap 3 bulan sekali untuk saling bertukar pikiran mengenai hal-hal baru di bidang ilmu ekonomi baik manajemen, akuntansi maupun studi pembangunan. Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pembaca, pengirim artikel yang antusias untuk melakukan tukar pikiran dan berkomunikasi melalui media ini. Sekiranya hal ini dapat dipertahankan, maka selain kehadiran kami akan selalu dapat terlaksana dengan tepat waktu dan artikel yang beragam, wawasan pembaca juga akan semakin luas. Penerbitan majalah ilmiah SOLUSI kali ini menghadirkan 12 (duabelas) artikel yang telah kami anggap layak untuk diterbitkan, dengan harapan artikel-artikel ini dapat menjadi tambahan referensi bagi para pembaca dan menjadi sumbangan kami terhadap dunia ilmu pengetahuan khususnya bidang ilmu ekonomi bagi pengembangan organisasi swasta maupun institusi pemerintahan Negara Republik Indonesia.
Hormat kami,
Redaksi
SOLUSI Vol. 7 No. 2 April 2008
ISSN : 1412-5331 DAFTAR ISI
1. Regenerasi sebagai Alternatif Mempertahankan Bisnis Perusahaan Keluarga.... Djodjok Rahardjo 2. Pengaruh Variabel Ekonomi Makro terhadap IHSG, Pendekatan Error Correction Model (ECM) ..........................................................…...……..….. Indarto
1-5
7 - 21
3. Filosofi Auditing dalam Suatu Tinjauan .……...……….....…......................... Dian Prawita Sari
23 - 27
4. Investasi Perusahaan Multinasional dan Stabilitas Politik .........…….............. Sri Yuni Widowati
29 - 34
5. Pengembangan Corporate Entrepreneurship Privatisasi BUMN …...….......... Kesi Widjajanti
35 - 39
6. Konsep Penilaian Konsumen terhadap Kualitas Jasa......................................... Tri Endang Yani
41 - 46
7. Analisis Kebangkrutan dengan Metode Altmant pada Perusahaan Cosmetics And Household di Bursa Efek Indonesia …………………………………….. Witjaksono Eko Hartoto
47 - 60
8. Kajian Efektivitas Program Bantuan Langsung Tunai ............ ......................... Ch. Yekti Prawihatmi
61 - 68
9. Strategi Merubah Persepsi Konsumen Industri Perbankan........................…… Dwi Widi Pratito S.N.
69 - 73
10. Perdagangan Internasional Indonesia dan World Trade Organization (WTO). Dian Triyani
75 - 81
11. Prospek Agribisnis Tanaman Buah di Pasar Global……………………..…... Sugeng Riyanto
83 - 86
12. Restrukturisasi Perusahaan, Alternatif bertahan dalam Persaingan Bisnis…... Febrina Nafasati
87 - 92
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
1. Mempergunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris 2. Naskah berisikan bidang ilmu ekonomi, manajemen bisnis, keuangan dan perbankan, akuntansi, yang dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi terkini. Naskah belum pernah dimuat di media komunikasi lain. 3. Naskah dikirim rangkap 2, diketik dengan jarak 2 spasi, 15-25 halaman kuarto, jenis font Times New Roman ukuran 12. 4. Selain naskah tertulis, juga disertakan disket dalam program MS-Word. 5. Dalam naskah boleh ada tabel, diagram, tetapi tidak boleh ada foto dan lampiran. 6. Sistematika naskah : a. Laporan Penelitian : Judul, Nama Penulis, Instansi Penulis, Abstrak, key Word, pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Daftar Pustaka. b. Studi Kepustakaan : Judul, Nama Penulis, Abstrak, Key Word, Pendahuluan, Bab-bab Pembahasan, Kesimpulan dan Daftar Pustaka. 7. Urutan daftar pustaka : Nama pengarang, tahun terbit, judul karangan/judul buku, nama penerbit, kota penerbit. Contoh : Church, Allan H., 1995, Diversity in Workgroup Settings : A Case Study, Leadership & Organizational Development Journal, Vol. 16, No. 6, h. 39. Sigband, Norman B., and Bell, Arthur H., 1986, Communication for Management Business, Illinois : Scott Foresman. 8. Lampirkan biodata penulis. 9. Majalah Ilmiah SOLUSI terbit 3 bulan sekali (Januari,April, Juli, Oktober). 10. Pengiriman naskah paling lambat 1 bulan sebelum bulan penerbitan (misal terbitan Oktober, maka naskah harus masuk akhir Agustus). 11. Naskah dikirim ke : Redaksi SOLUSI D/a Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Jl. Atmodirono No. 11 Semarang 50241
Filosofi Auditing dalam Suatu Tinjauan
Oleh : Dian Prawita Sari Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro
Pendahuluan Menengok sejenak pada suatu artikel di majalah Warta Ekonomi yang menulis tentang profesi-profesi termahal di tanah air, dimana dari delapan profesi yang sedang “ngetren” dan berhasil mencetak income yang tinggi ternyata salah satunya adalah profesi akuntan publik. Semua ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berafiliasi dengan akuntan “the big five” dunia. Ini suatu problematika yang telah lama mengemuka dan sampai saat ini belum ditemukan solusinya. Banyak beberapa kasus yang melibatkan akuntan publik, sebut saja kasus Bank Duta, Bapindo, Pertamina, Xerox, Enrongate dan worldcom. Hal-hal tersebut merupakan paradoks dan membuat kita miris, sehingga timbul pertanyaan dalam benak kita ada apa sebenarnya ? Sebagai profesi yang memiliki tanggung jawab moral di masyarakat sudah seharusnya akuntan publik melihat kembali jati diri yang sebenarnya, dimana setiap profesi memiliki prinsip-prinsip dasar yang merupakan pedoman ataupun filosofi auditing. Bagaimanapun ini berpulang pada konsep auditing yang merupakan salah satu bidang akuntansi yang membahas tentang prinsip, prosedur dan metode perolehan dan penilaian bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran atau kesesuaian laporan keuangan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh prinsip akuntansi yang berterima umum (General Accepted Accounting Principles). Dalam konteks filosofi, menggambarkan toeri auditing bukanlah hal yang mudah. Banyak pihak berpikir bahwa auditing sepenuhnya berbentuk praktis, bukan teoritis. Bagi mereka auditing adalah serangkaian praktek dan prosedur, metode-metode dan tehnik-tehnik suatu cara yang tidak begitu perlu penjelasan-penjelasan, deskripsi, rekonsiliasi dan argumentasi yang banyak dan dikumpulkan sebagai teori. Sementara pendapat lain menyatakan bahwa teori auditing terdiri dari sejumlah asumsi dasar dan suatu kerangka dari ide-ide yang terintegrasi, pemahaman yang akan banyak membantu secara langsung dalam pengembangan dan praktek seni auditing. Alvin A. Arens dan James K. Loebbeche dalam Amir Abadi Yusuf (1996) menjelaskan obyek auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporakan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan. Sementara Mulyadi dan Kanaka Puradiredja (1998) mendefinisikan auditing sebagai proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Adanya pikiran bahwa teori auditing sepenuhnya berbentuk praktis tanpa dilandasi suatu teori, tentu akan merupakan sesuatu hal yang tidak memiliki kerangka, dan dalam perkembanganya dewasa ini akan sangat riskan dan memiliki suatu resiko. Fenomena saat ini, menunjukkan sedikit diantara literatur-literatur profesional yang dapat disebut sebagai teori auditing, karena perhatian lebih memberikan pada teori akuntansi. Terlebih saat ini, auditing diwarnai oleh sejumlah masalah yang membingungkan yang berarti Filosofi Auditing dalam Suatu Tinjauan (Dian Prawita Sari)
23
dibutuhkan solusi-solusi atau paling tidak pedoman dari masalah-masalah yang saat ini masih dirasakan sangat sulit penyelesaiaannya, sehingga dibutuhkan filosofi dan metodologi auditing. Permasalahan Dari uraian diatas maka permasalahan yang dapat dikemukanan adalah sebagai berikut a. Bagaimana filosofi auditing diperlukan dalam teori auditing, sehingga mampu memberikan pedoman bagi profesi Akuntan Publik ? b. Bagaimana konsep yang dapat dikembangkan dalam teori auditing menjadi sebuah filosofi ? c. Bagaimana membedakan metode auditing dan dengan metode ilmiah ? Pembahasan Berbicara mengenai filosofi, tentu tidak terlepas dari suatu ilmu filsafat. Menurut batasan modern dapat diartikan sebagai ilmu yang berusaha memahami semua hal yang timbul didalam keseluruhan ruang lingkup hidup dan pengalaman manusia, yang dengan pengalaman ini diharapkan agar manusia dapat mengerti dan mempunyai pandangan yang menyeluruh dan sistematis mengenai alam semesta, kehidupan dan tempat serta lingkungan dimana manusia tinggal didalamnya (Imam Barnabi, 1976). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu filosofi akuntansi adalah ilmu yang berusaha untuk memahami semua hal yang timbul didalam keseluruhan ruang lingkup dan pengalaman manusia di bidang akuntansi, yang dengan pengalamannya ini diharapkan agar pelaku akuntansi dapat mengerti dan mempunyai pandangan yang menyeluruh dan sistimatis mengenai alam semesta, kehidupan dan tempat serta lingkungan dimana manusia tinggal didalamnya , yang berkenaan dengan prinsip-prinsip dibidang akuntansi. Tinjauan diatas menjadi landasan untuk penyelidikan yang serius dan subtansial atas kemungkinan dan sifat dasar teori auditing adalah harapan bahwa teori tersebut akan memberi kita solusi, atau setidaknya petunjuk pada solusi dari masalah yang kita anggap sulit saat ini. Jika auditing adalah profesi yang dipelajari, mereka-mereka yang mempraktekannya harus mempunyai rasa keingintahuan tentang auditing. Sebagai profesi, tiap anggota harus mempunyai keingintahuan intelektual yang cukup besar untuk menelusuri batas ilmu pengetahuan sampai tingkat tertentu. Seharusnya ada keinginan besar mengungkapkan hukum dasar yang mengatur organisasi dan kegiatannya. Sebagai bidang ilmu diterima tidaknya hanya pada subjek yang dipertanyakan tapi pada besarnya pemahaman filosofis. Proses yang terjadi menunjukkan bahwa auditing telah mencapai tahap kedewasaan dimana perlunya instropeksi terhadap perkiraan, tujuan dan metodenya. Bagi auditor tidak perlu segan untuk memfilosofikan auditing, sesungguhnya lebih baik kembali pada filosofi sebagai upaya menjalankan teori fundamental auditing. Namun disini dibutuhkan catatan untuk mengekspresikan perasaan atau pendapat subyektif mengenai auditing. Filosofi yang merupakan fundamental teori auditing merupakan suatu pencerminan agar profesi akuntan benar-benar mampu menegakkan jati dirinya terhadap praktek-praktek auditing berdasarkan prinsip-prinsip utama yang rasional. Dengan demikian sangatlah mulia dan luhur apabila filosofi dari teori auditing dapat dijadikan acuan oleh profesi didalam kesehariannya. Phenix (1958) mengemukakan tiga tingkatan filosofi yaitu : 1. Filosofi besar yang telah memberikan sumbangan besar terhadap filosofi 2. Filosofi profesional yang menguasai bidangnya dan umumnya menulis dan mengajar subjek tersebut. 3. Banyak individu yang pandai dan ingin tahu yang peduli dengan masalah mereka untuk merumuskan tujuan-tujuan, merefleksikan dan menemukan solusi-solusi yang tepat. Dari ketiga filosofi diatas, tentunya yang terpenting adalah dimana filosofi auditing harus mengandung penelitian cermat dari para ahli. Disetiap pihak harus mengenali sifat dasar tertentu dari auditing, tujuannya, metode dan fungsi ekonomisnya. Sementara dipihak lainnya harus Filosofi Auditing dalam Suatu Tinjauan (Dian Prawita Sari)
24
menyadari bahwa filosofi mempunyai fungsi baik itu fungsi kritis maupun konstruktif. Kegiatan kritis dan kontruktif sangat erat kaitannya sehingga beberapa filosof berpendapat bahwa kegiatankegiatan tersebut berhubungan dengan fikiran secara simultan. Pendekatan Filosofi Sekalipun adanya ketidaksependapatan dari beberapa filosof-filosof mengenai akan apa yang dianggap tujuan dan metode filosof, beberapa gagasan dasar umumnya diterima dan ini akan menuntun dalam studi, diantaranya : 1. Filosofi kembali pada prinsip-prinsip utama, pada rasional dibalik tindakan dan fikiran yang cenderung diabaikan. 2. Filosofi peduli dengan sistematika organisasi pengetahuan sedemikian rupa sehingga menjadi lebih berguna dan tidak menjadi kontradiksi dengan diri sendiri. 3. Filosofi memberikan dasar dimana hubungan sosial dapat dibentuk dan dipahami. Dengan demikian filosofi dapat diartikan badan atau rerangka prinsip-prinsip yang mendasari cabang pembelajaran tertentu dan suatu system untuk pedoman dalam hal praktis akan sangat berguna. Pada akhirnya pendekatan filosofi dikarateristikan menjadi empat bagian, yaitu : 1. Pemahaman Filosof menerapkan konsep-konsep yang sangat umum seperti hal-hal, fikiran, bentuk, entitas dan proses yang komprehensif dimana mereka menerapkannya kedalam rangkaian pengalaman manusia secara keseluruhan. Intinya menerapkan gagasan ini pada auditing, yang mengarahkan pada suatu pertimbangan konsep umum seperti bukti, hak pemeliharaan, pengungkapan dan independensi. Studi tentang konsep yang dapat diterapkan secara luas mengarah pada pengembangan suatu badan atau rerangka pengetahuan yang komprehensif dan koheren yang didasarkan pada suatu interprestasi auditing sebagai disiplin ilmu yang berguna secara social. Ini lebih realistis dibandingkan pandangan yang banyak dianut sekarang bahwa auditing sepenuhnya adalah serangkaian aturan yang berkaitan dengan metode terbaik untuk melengkapi perjanjian tertentu. 2. Persfektif Sebagai komponen pendekatan filosofis, memerlukan wawasan yang luas yang penting untuk mendapatkan kebenaran dan signifikansi akan berbagai hal. 3. Wawasan/Insight (pandangan) Menekankan pada penyelidikan yang dituju. Pencarian pandangan filosofis merupakan jalan lain untuk mengungkap asumsi-asumsi dasar yang menggaris bawahi pandangan tentang hidup dan dunia. 4. Visi Menggambarkan pendekatan filosofis, tidak berarti spekulasi yang tidak terkendali atau mistikisme yang tidak rasional. Berarti filosof mempunyai pandangan yang mengangkat masalah yang sangat dekat dan umum dari dunia ideal yang disusun secara khayalan Auditing Sebagai Suatu Disiplin Dalam fungsi terakhir filososfi, kita menemukan petunjuk untuk beberapa masalah yang dihadapi auditing sebagai suatu profesi. Banyak kecenderungan berfikir bahwa auditing adalah sub divisi akuntansi, mungkin itulah cara kita berkenalan dimana auditor yang kita ketahui adalah akuntan. Auditing berhubungan dengan akuntansi, jika kita mencari lebih dalam tentang apa yang dilakukan auditor kedalam sifat dasar proses audit disitu ditemukan akar auditing. Auditing mempertimbangkan kejadian-kejadian bisnis dan kondisi dimana mereka mempengaruhi dan mewakili suatu perusahaan atau entitas, tugasnya mereview ukuran dan komunikasi akuntansi untuk kelayakan. Auditing adalah analitis bukan konstruktif, auditing kritis, investigative berkaitan dengan dasar pengukuran dan pengungkapan akuntansi. Auditing menekankan bukti pendukung pada laporan keuangan dan data. Dengan demikian auditing Filosofi Auditing dalam Suatu Tinjauan (Dian Prawita Sari)
25
mempunyai akar-akar prinsip, bukan review seperti akuntansi, namun logika yang menjadi dasar utama dan metode-metode. Dilain pihak auditing berhubungan dengan verifikasi, pengujian data finasial dengan tujuan menentukan kepercayaan yang dapat menggambarkan kejadian-kejadian dan keadaan. Konsep yang dapat Dikembangkan Dalam konsep klasik teori ilmu akuntansi ada tujuh prinsip akuntansi yang secara substansial memiliki arti yang luas dan dapat dikembangkan menjadi sebuah filosofi hidup. Bahwa seseorang yang telah memilih akuntansi sebagai profesi sekaligus jalan hidupnya , maka sudah selayaknya, bahkan wajib, memiliki sikap hidup yang mengekspresikan filosofi itu dalam stiap tindakan dan perbuatannya. Ia dituntut untuk selalu bersikap : 1. Lurus dan jujur (fairness and reliable), tidak curang 2. Taat azas (consistency atau istiqomah) berpendirian teguh. 3. Adil dan bebas (neutrality and independency) tidak berat sebelah 4. Objektif (objectivity) tidak subyektif 5. Sangat peka terhadap hal-hal yang mendasar (materiality) tidak mengurus hal-hal yang bukan porsinya. 6. Berani mengungkapkan seluruh perbuatannya dengan tepat dan cermat (full disclosures/transparency/accountability) tidak menutup diri dari tanggung jawab. 7. Memiliki sikap hidup yang selalu hati-hati (conservatif) dan tidak ceroboh. Itulah prinsip-prinsip moral/etika yang harus dipegang teguh oleh seorang pelaku akuntansi dimanapun ia berada, yang merupakan landasan ideal hidupnya dan sekaligus juga merupakan prinsip-prinsip dasar umum (general accepted accounting principles). Perbedaan Metode Ilmiah dan Metode Auditing Seperti bidang-bidang yang lain, auditing juga memiliki suatu metode yang terdiri dari suatu sikap dan prosedur, dan hal itu merupakan hal yang khas bagi metode itu sendiri, termasuk masalah pernyataan dan datanya. Metode auditing belum dikembangkan sepenuhnya atau ditransplantasikan secara keseluruhan dari beberapa bidang lainnya, metode ini telah tumbuh dan berkembang selama bertahun-tahun untuk memenuhi keperluan auditing. Perbandingan antara sikap auditing dan sikap ilmiah dalam hal perluasan kepentingan sangatlah jelas. Kenetralan, atau kebebasan sebagaimana secara umum digambarkan, merupakan suatu ciri kerja audit yang mungkin tidak khusus bagi auditing, meskipun auditor memiliki lebih banyak kesempatan dibandingkan yang lainnya untuk menekankan kualitasnya. Posisi auditor sangat riskan dimana ia dapat dengan mudah dipengaruhi oleh satu atau lebih kepentingan. Mengacu hal tersebut, maka dapat dikemukakan perbedaan-perbedaan antara metode ilmiah dan metode auditing, yaitu : 1. Perbedaan dalam dua bidang dalam hal kualitas bukti yang diperlukan. Tetapi dalam kebenaran auditing, harus difokuskan bahwa faktor yang lain juga terlibat. Dalam rentang yang panjang, ilmuwan menegaskan pada bukti yang mungkin yang terbaik; dalam rentang yang pendek mereka mungkin sangat dipuaskan oleh sesuatu yang ada dibawahnya. Ini adalah sebahagian dari lingkungan auditing yang mempunyai efek yang penting pada validasi pernyataan-pernyataan audit. 2. Perbedaan yang libih signifikan antara kerja dari seorang auditor dengan apa yang digambarkan sebagai metode ilmiah berhubungan dengan kemungkinan percobaan yang terkontrol. Keuntungannya bukanlah hanya hasil pengujian menjadi lebih jelas: ini juga bahwa test yang sama dapat diulang oleh orang lain, jika dikehendaki, sehingga hasil pengujian dapat diverifikasi. 3. Perbedaan antara aplikasi-aplikasi metodologi ilmu pengetahuan dan auditing didapati dalam kenyataan bahwa dalam auditing asumsi dasar atau postulte dimana validitas pendasaran tidak ditentukan sepenuhnya baik. Filosofi Auditing dalam Suatu Tinjauan (Dian Prawita Sari)
26
Kesimpulan Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Filosofi dibutuhkan dalam teori auditing karena didalam auditing masih banyak masalahmasalah yang tidak terpecahkan, misalnya apakah tes dan sampel-sampel yang dipakai auditor kurang menjustifiksi opini atau pendapat dan pengalaman saja belum kuat untuk menentukan kecukupan tes dan sampel-sampel yang dibutuhkan dalam melakukan pemeriksaan. 2. Saatnya profesi akuntan untuk kembali pada jati dirinya, dimana penegakan prinsip-prinsip, prosedur-prosedur, dan metode-metode adalah pencerminan dari keluhuran dari filosofi uditing. 3. Pengembangan tujuh konsep dari prinsip akuntansi yang secara substansial memiliki arti yang luas dan dapat dikembangkan menjadi sebuah falsafah hidup. 4. Adanya perbedaan metode ilmiah dan metode auditing, yaitu dalam hal kualitas dan kebenaran bukti yang diperlukan, hubungan kerja dari seorang auditor dengan apa yang digambarkan sebagai metode ilmiahnya serta kemungkinan percobaan yang terkontrol, aplikasi-aplikasi metodologi ilmu pengetahuan dan auditing itu sendiri.
Daftar Pustaka : Arens dan Loebbeeke, 1993, Auditing Pendekatan Terpadu (Buku 1), Edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta. Arens dan Loebbeeke, 1996, Auditing Pendekatan Terpadu (Buku 2), Jakarta.
Salemba Empat,
Mulyadi dan Puradiredja Kanaka, 1998, Auditing 1 & 2, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta _________, 2003, Modul Kuliah Seminar Auditing, Universitas Diponegoro Semarang. H. Dyal Muhammad, 2002, Akuntan Indonesia, “Back to Basic of Philosophy”, Media Akuntansi, Edisi 27 /Juli – Agustus 2002, Intama Arta Indonusa, Jakarta
Filosofi Auditing dalam Suatu Tinjauan (Dian Prawita Sari)
27