MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) DENGAN METODE EVERY ONE IS A TEACHER HERE (Studi terhadap Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar sarjana dalam ilmu Tarbiyah
Oleh: WAWANG RIZA ROZALI NIM: 11408045
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
PENGESAHAN
Judul
: Meningkatkan Penguasaan Materi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dengan Metode Every One is a Teacher Here (Studi terhadap Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Kecamatan
Bandongan
Kabupaten
Magelang
Tahun
Pelajaran 2009/2010) Nama
: Wawang Riza Rozali
NIM
: 11408045
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Salatiga, 3 September 2010
Dewan Penguji
Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag NIP. 19570812 198802 2 001
Hanung Trikoyo, M.Hum., M.Ed NIP. 19730815 19993 1 003
Pembimbing
Drs. H. Ahmad Sulthoni, M.Pd NIP. 19681104 199803 1 003
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA J1.Tentara Pelajar No.02 Telp.323706, 323433 Kode Pos 50721
NOTA PEMBIMBING
Salatiga, Agustus 2010
Lamp : 1 (satu) naskah Hal
: Pengajuan Naskah Skripsi
Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu'alikum Wr.Wb Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: Nama
: Wawang Riza Rozali
NIM
: 11408045
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul
: MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) DENGAN METODE EVERY ONE IS A TEACHER HERE (Studi terhadap Siswa Kelas V MI Muhammadiyah
Gedowo
Bandongan
Magelang
Tahun
pelajaran 2009/2010) Untuk diujikan dalam sidang Munaqosah Skripsi. Demikian untuk dijadikan periksa. Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Pembimbing
Drs. H. Ahmad Sulthoni, M.Pd NIP. 19681104 199803 1 003
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Bismillahirrohmanirrohim Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawan penulis menyatajan bahwa skripsi ini tidak pernah ditulis orang lain dan diterbitkan, demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi penulis cantumkan, maka penulis sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi. Demikian pernyataan ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
Wawang Riza Rozali NIM. 11408045
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran SKI, meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar SKI, dan meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010. Subyek penelitian adalah siswa kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang yang berjumlah 14 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan data kualitatif dan kuantitatif. Perhatian dan aktifitas siswa dalam pembelajaran dianalisis dengan statistik deskriptif, sedangkan hasil dianalisis secara kualititatif. Hasil analisis deskriptif mengungkapkan bahwa gairah belajar siswa terhadap mata pelajaran SKI meningkat dari 71 % pada siklus I menjadi 100 pada siklus II dan III. Analisis secara kualitatif terlihat dari peningkatan nilai yang diperoleh masing-masing siswa pada siklus I sampai siklus III. Maka penerapan metode EVERY ONE IS A TEACHER HERE dapat meningkatkan perhatian siswa dalam belajar SKI, meningkatkan keaktifitas dan meningkatkan prestasi siswa dalam belajar SKI pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang. Kata-kata kunci: Penguasaan materi, SKI, Every one is a teacher here
MOTTO
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis haturkan kepada kehadirat Ilahi Robbi yang mana telah melimpahkan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Meningkatkan Penguasaan Materi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dengan Metode Every One Is A Teacher Here (Studi terhadap Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010) Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi serta Rosul, pemberi syafaat bagi umatnya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Semoga dengan bacaan sholawat tadi kita mendapatkan syafaatnya di dunia hingga akhir nanti. Amin. Tulisan kecil ini semata-mata sumbangan kecil yang dapat penulis berikan kepada umat Islam, ini merupakan awal untuk menuju masa depan yang dalam rangka menjaga dan menularkan serta melaksanakan perintah Allah SWT, berupa ilmu yang penulis peroleh selama ini. Penulis menyadari sepenuhnya keberhasilan dalam penulisan skripsi ini bukanlah semata-mata dari penulis sendiri. Oleh sebab itu dalam kesempatan kali ini penulis haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Joko Sutopo, M.Ag, selaku Ketua Program Studi PAI. 3. Drs. H. Ahmad Sulthoni, M.Pd, selaku Pembimbing dalam skripsi. 4. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah mendidik penulis selama menuntut ilmu di STAIN Salatiga. 5. Bapak Tohari, A.Ma selaku kepala MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. 6. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan memotivasi. 7. semua pihak yang telah ikut serta membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kurang sempurna yang terdapat di dalam skripsi ini. Untuk itu, kritik dan saran selalu penulis harapkan demi kebaikan yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, peneliti, pendidikan, dan pembaca yang budiman.
Salatiga, Agustus 2010 Penulis
Wawang Riza Rozali NIM. 11408045
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .....................................................
iii
ABSTRAK ..................................................................................................
iv
MOTTO .......................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ........................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xi
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................
xii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .....................................................................
5
D. Hipotesis Tindakan ...................................................................
5
E. Kegunaan Penelitian ................................................................
5
F. Definisi/Istilah Operasional .....................................................
6
G. Metode Penelitian ....................................................................
8
H. Sistematika Penulisan ..............................................................
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Belajar .......................................................................
15
1. Pengertian Belajar ..............................................................
15
2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar ...................................
16
3. Bentuk-bentuk Belajar .......................................................
19
4. Prinsip Belajar ....................................................................
19
5. Hasil Belajar ......................................................................
20
B. Metode Mengajar .....................................................................
21
1. Pengertian Metode Mengajar .............................................
21
2. Jenis-jenis Metode Mengajar ..............................................
21
3. Prinsip Umum Metode Mengajar .......................................
30
4. Pertimbangan Menetapkan Metode Mengajar .....................
32
C. Karakteristik Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ...................
37
D. Penguasaan Materi SKI dan Metode Every Me is a Teacher Here ............................................................................
40
BAB III HASIL PENELITIAN A. Subjek Penelitian .....................................................................
42
1. Lokasi dan waktu Penelitian ...............................................
42
2. Mata Pelajaran ...................................................................
45
3. Karakteristik Siswa ............................................................
45
4. Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas .......................
46
B. Pelaksanaan Penelitian .............................................................
46
1. Siklus I ..............................................................................
46
2. Siklus II .............................................................................
50
3. Siklus III ............................................................................
53
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ........................................................................
58
B. Pembahasan ..............................................................................
59
C. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ........................................
61
D. Peningkatan Prestasi Siswa ......................................................
65
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................
69
B. Saran .......................................................................................
70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Data Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang .........................................................
Tabel 2
Data Guru Pengampu SKI MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang .........................................................
Tabel 3
43
Tenaga Pengajar MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang ..............................................................
Tabel 5
11
Jumlah Siswa MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang ..............................................................
Tabel 4
11
43
Data Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang .........................................................
45
Tabel 6
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas .......................................
46
Tabel 7
Lembar Pengamatan Siklus I ...............................................
48
Tabel 8
Lembar Pengamatan Siklus II .............................................
52
Tabel 9
Lembar Pengamatan Siklus III ............................................
56
Tabel 10
Lembar Pengamatan Siklus I ...............................................
68
Tabel 11
Lembar Pengamatan Siklus II .............................................
68
Tabel 12
Lembar Pengamatan Siklus III ............................................
59
Tabel 13
Kemampuan Siswa dalam Membuat Pertanyaan ...................
60
Tabel 14
Prosentase Kemampuan Membuat Pertanyaan ......................
61
Tabel 15
Kemampuan Siswa Menjawab Pertanyaan Teman ................
62
Tabel 16
Prosentase Kemampuan Menjawab Pertanyaan Teman .........
63
Tabel 17
Kemampuan Siswa dalam Menyanggah Jawaban Temannya ..
63
Tabel 18
Prosentase Kemampuan Siswa dalam Menyanggah Jawaban Temannya .........................................
64
Tabel 19
Nilai Siswa Hasil Post Test Siklus I sampai Silus III ............
65
Tabel 20
Kemampuan Siswa dalam Menyanggah Jawaban Temannya ..
69
Tabel 21
Prestasi Belajar Siswa ........................................................
70
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1
Grafik 2
Struktur Organisasi MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang ..............................................................
44
Perkembangan Siswa ...............................................................
68
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pengertian Pendidikan sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara1. Dari penjabaran tersebut, pendidikan agama dalam hal ini Islam termasuk di dalamnya. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi disebutkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, menghayati hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur'an dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan
serta
penggunaan
pengalaman.
Dibarengi
tuntunan
untuk
menghormati penganut agama lain dalam masyarakat hingga terwujudnya kesatuan dan persatuan bangsa2. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, metode mengajar sebagai salah
1
Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agama dan Pengembangan Watak Bangsa, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, hal 2. 2
Ibid, hal 7
satu komponen belajar mengajar amat berperan penting dan ikut ambil bagian bagi keberhasilan belajar mengajar dan tercapainya tujuan pengajaran yang diharapkan. Metode mengajar mempunyai kedudukan sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan3. Metode berhubungan dengan cara bagaimana membelajarkan materi yang tepat kepada anak didik dengan teknik pengajaran yang tepat serta anak didik dapat belajar efektif dan efisien. Materi pendidikan agama Islam sebagai bekal untuk membentuk kepribadian, watak, dan intelektualitas siswa akan tampak ideal, mudah dipelajari, dan dipahami oleh anak didik bila disampaikan dengan semangat, menyenangkan sehingga dapat memacu keinginan siswa, menimbulkan animo yang besar siswa, sehingga siswa tanpa ada paksaan untuk mempelajari, dan dengan rasa sadar Pendidikan Agama Islam menjadi kebutuhannya. Namun pada kenyataannya, karena anak didik sudah terbiasa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,
merasa bahwa
Pendidikan Agama Islam di sekolah itu sama dengan apa yang dilakukan sehari-hari, sehingga tidak ada keseriusan, perhatian siswa, bahkan kurangnya motivasi belajar siswa dalam belajar pendidikan agama Islam yang berakibat pada ketidakpahaman siswa, penguasaan terhadap materi Pendidikan Agama Islam yang belum maksimal serta prestasi belajar siswa. Faktor penyebab perilaku anak didik tersebut didorong oleh berbagai 3
Syaiful Bahri, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996, cet. 1, hal 82
2
hal di antaranya4: 1.
Siswa menganggap tidak penting terhadap materi yang sedang dibahas
2.
Siswa merasa telah memiliki kemampuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran yang sedang dibahas.
3.
Siswa merasa bosan atau tidak sesuai dengan pola mengajar yang diterapkan guru. Dalam hal ini peneliti mencoba memperhatikan poin 3 kaitannya dalam
mencapai tujuan pengajaran, yaitu dengan menerapkan metode baru untuk digunakan dalam proses pengajaran materi Pendidikan Agama Islam, guna menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan, merangsang keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dan apakah dengan hal itu dapat meningkatkan minat siswa, penguasaan siswa, dan prestasi siswa serta keseriusan mempelajarai materi Pendidikan Agama Islam. Materi Sejarah Kebudayaan Islam merupakan materi dengan bahan pelajarannya yang banyak sementara alokasi waktu sedikit, sehingga diperlukan metode yang tepat untuk bisa mengatasi hal itu sebagai suatu strategi dalam pengajaran. Metode everyone is a teacher here merupakan salah satu metode belajar aktif yang peneliti gunakan dalam menyampaikan materi Sejarah Kebudayaan Islam. Peneliti mencoba agar anak didik secara aktif mencari jawaban atau pemahamannya sesuai dengan kemampuannya sendirisendiri yang kemudian persepsi dari masing-masing akan disatukan oleh penjelasan guru, yang berfungsi sebagai fasilitator. Di sisi lain siswa juga 4
Wina Sanjaya, Strategi Belajar Orientasi Proses Pembelajaran, cet. 1, Kencana Prenada, Jakarta, 2006, hal 43
3
mempunyai kesempatan untuk meminta siswa lain mengajarinya sehingga suasana belajar menjadi menyenangkan tanpa ada suasana kekakuan, berkuranglah suasana belajar "teacher centered”. Dari metode ini tercipta belajar mandiri belajar siswa maupun belajar bersama antar siswa. Di samping itu keterkaitannya dengan materi Sejarah Kebudayaan Islam yang sarat akan beberapa peran dan fungsi yang meliputi fungsi edukatif, keilmuan, dan tranformasi5, maka guru tidak hanya mengandalkan keaktifan belajar siswa. Guru sebagai fasilitator wajib membimbing dan mengarahkan serta mengembangkan, menjelaskan kembali materi Sejarah Kebudayaan Islam akan makna, ibrah (hikmah) yang terkandung dalam materi yang telah dipelajari, sehingga materi Sejarah Kebudayaan Islam yang disampaikan dapat dipahami serta dapat menyentuh ketiga ranah pendidikan (Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik) pada diri siswa. Penguasaan materi SKI dengan metode everyone is a teacher here diharapkan bisa mengatasi masalah yang terjadi selama ini, sehingga pembelajaran SKI di tingkat Madrasah bisa mencapai hasil yang maksimal.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah penerapan strategi pembelajaran dengan metode every one is a teacher here dapat meningkatkan keaktifan pembelajaran Sejarah 5
Depag RI, Pedoman Khusus Sejarah Kebudayaan Islam, Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, 2004, hal 3
4
Kebudayaan Islam? 2.
Apakah penerapan metode every one is a teacher here dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keefektifan metode every one is a teacher here dalam materi Sejarah Kebudayaan Islam. 2.
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap materi Sejarah Kebudayaan Islam.
3.
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi Sejarah Kebudayaan Islam dengan menggunakan metode every one is a teacher here.
D. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian kelas ini dapat dirumuskan bahwa, menggunakan metode every one is a teacher here dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi Sejarah Kebudayaan Islam di MI Muhammadiyah Gedowo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.
E. Kegunaan Penelitian Pelaksanaan
penelitian
tindakan
kelas
ini
diharapkan
akan
memberikan manfaat, yaitu:
5
1.
Bagi siswa, akan memperoleh penyampaian pelajaran Sejarah Kehudayaan Islam yang tidak membosankan, kemudahan dalam menguasai materi Sejarah Kebudayaan Islam, sehingga prestasi belajarnya meningkat.
2.
Bagi peningkatan mutu dan efektifitas pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah.
3. Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru dan menambah wawasan serta ketrampilan pembelajaran guru dalam meningkatkan mutu pembelajarannya. 4.
Bagi peneliti
dapat
memperluas
wawasan dan
mengembangkan
pengetahuan serta menerapkan teori yang diperoleh ke dalam praktik sesungguhnya di Madrasah/Sekolah.
F. Definisi Istilah/Operasional 1.
Pengertian peningkatan penguasaan materi a.
Pengertian peningkatan Peningkatan berasal dari kata dasar tingkat yang berarti tinggi rendah martabat misalnya kedudukan, jabatan, kemajuan, peradaban, dan sebagainya6. Peningkatan dapat diartikan kedudukan dari rendah menjadi tinggi. Peningkatan dapat juga diartikan kemajuan dari keadaan rendah menjadi tinggi. Berhubungan dengan penguasaan materi maka peningkatan dapat
diartikan
keadaan
dapat
lebih
menguasai
materi
6
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, hal. 1060
6
dibandingkan dengan keadaan semula. Tingkat penguasaan materi tersebut dapat dilihat dari nilai yang dicapai sebelum dan sesudahnya. Apabila nilai yang dicapai lebih tinggi dari pada keadaan sebelumnya maka dapat dikatakan mengalami peningkatan.
b.
Pengertian penguasaan materi Penguasaan berasal dari kata dasar kuasa yang berarti kemampuan. Sedangkan materi berarti sesuatu yang menjadi bahan pikiran, benda, zat. Penguasaan materi dapat diartikan kemampuan untuk menerima sesuatu yang menjadi bahan pikiran. Penguasaan pada proses belajar mengajar berarti mampu menerima sesuatu yang diberikan pada proses belajar mengajar. Siswa dapat menerima atau menguasai materi yang diberikan oleh guru dalam proses belajar mengajar tersebut.
2.
Pengertian metode Metode merupakan cara, teknik yang digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran 7. Metode dapat berupa pendekatan dan strategi
yang
digunakan
untuk
menyampaikan
materi
yang
mendukung tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar dikenal banyak metode yang setiap metode mempunyai keunggulan di samping kelemahannya.
7
Lilik Sriyanti, Psikologi Pendidikan, STAIN Salatiga Press, Salatiga, 2003, hal. 16
7
Oleh karena itu, pemilihan metode dalam proses belajar mengajar harus mempertimbangkan kemampuan guru dalam melaksanakannya, kondisi anak beserta lingkungan tempat belajar serta kesesuaiannya dengan tujuan dan materi pelajaran.
3. Pengertian metode every one is a teacher here Every one is a teacher here merupakan metode mengajar yang baru. Every one is a teacher here berarti setiap orang adalah guru 8. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pembelajaran dengan metode ini adalah guru memberikan materi kepada siswa berupa bahan bacaan, siswa membaca bacaan sebentar, kemudian siswa membuat pertanyaan dalam sebuah kartu yang diberikan oleh guru. Guru mengambil kartu dari siswa yang telah berisi pertanyaan, kemudian membagi lagi secara acak kepada siswa. Guru menunjuk siswa secara acak juga untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam kartu, dan guru juga memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk memberikan tanggapannya9.
G. Metode Penelitian 1.
Rancangan Penelitian Penelitian
ini
merupakan penelitian
tindakan
kelas
yang
dilaksanakan dalam bentuk siklus, yang prosedur dan langkah-langkah 8 9
Melvin L. Silbelmen, Active Learning, Enusa Media, Bandung, 2006, hal 78 Ibid
8
penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan Kegiatan ini meliputi: 1) Peneliti (guru) menetapkan alternatif peningkatan efektifitas pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. 2) Pembuatan perencanaan pengajaran oleh peneliti. 3) Dilakukannya simulasi pembelajaran sejarah dengan metode mengajar yang dipilih. 4) Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran. 5) Membuat lembar observasi 6) Mendesain alat evaluasi.
b.
Pelaksanaan tindakan Kegiatan yang
dilaksanakan dalam tahap
ini adalah
melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.
c.
Observasi Dalam
tahap
ini
dilaksanakan
observasi
terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang
9
telah dipersiapkan. Selain observasi oleh peneliti (guru) sendiri, peneliti juga meminta rekan guru untuk mengobservasi selama peneliti terlibat dalam pembelajaran. Hal ini selain karena peneliti tidak memungkinkan melakukan sendiri, juga untuk menjaga obyektifitas.
d.
Refleksi Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian peneliti (guru) akan dapat mengetahui efektifitas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Penelitian ini akan dilaksanakan tiga siklus sehingga pelaksanakan tindakan kelas ini benar-benar akan bermanfaat dan meningkatkan efektifitas pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
2. Subyek Penelitian Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas V dan guru
mata
pelajaran
Sejarah
Kebudayaan
Islam
di
MI
Muhammadiyah Gedowo Bandongan, Magelang. Dasar pertimbangan pilihan subyek yakni, perlunya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran materi Sejarah Kebudayaan Islam MI
10
Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang, khususnya kelas V. Data dari table di bawah ini diambil dari dokumen Madrasah dengan rincian sebagai berikut 10: Table I Data Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang No
Siswa
Jumlah
Prosentase
1
Laki-Laki
6
43 %
2
Perempuan
8
57 %
14
100 %
Total
Table 2 Data Guru Pengampu SKI MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang No 1
3.
Nama Ramelan
NIP
Pendidikan
-
PGA
Siklus Penelitian Penelitian tindakan kelas menurut model Kemmis dan Taggart terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan (Planning), implementasi tindakan (acting), observasi (monitoring), dan refleksi (reflecting)11.
4.
Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sendiri dilengkapi dengan observasi yang diwujudkan dalam lembar
10 11
Data Keadaan Guru dan Siswa MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang 2009/2010 Suharsini Arikunto, at.al, Penelitian Tindakan Kelas, cet. IV, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hal16
11
pengamatan. Instrument lain yang digunakan adalah tes tertulis dan lisan. Lembar pengamatan dilengkapi instrument pendukung lainnya seperti: dokumentasi yang berupa data guru, siswa, dan foto-foto pelaksanaan dari awal pembelajaran sampai berakhirnya pembelajaran.
5.
Pengumpulan Data a.
Tes Digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan setelah implement asi t indakan. Seperangkat tes ini berupa pre-tes dan post-tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan atau prestasi siswa.
b.
Lembar Observasi Dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktivitas guru dan siswa, dan keterampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
6.
Analisis data Analisis
data
untuk
tujuan
tindakan
dilakukan
dengan
membandingkan isi catatan yang dilakukan kolabolator (guru pengampu) dan peneliti dengan harapan unsur kesubyektifan dapat dikurangi. Hasil analisis data disajikan secara diskripsi kualitatif dan diskripsi kuantitatif. a.
Teknik analisis data kuantitatif Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil
12
tes (pre tes-post tes) siswa selama kegiatan belajar mengajar dan setelah selesai materi yang diajarkan. b.
Teknik analisi data kualitatif Data kualitatif yang dikumpulkan berupa catatan lapangan, dan dokumen tugas siswa.
H. Sistematika Penulisan Bab I
Pendahuluan Pada bab ini mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masaah, tujuan masalah, hipotesis tindakan, manfaat penelitian tindakan,
definisi
operasional,
metode
penelitian
(rancangan
penelitian, subyek penelitian, siklus, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data), dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka Kajian pustaka berisi teori yang mendasari permasalahan ini meliputi: metode mengajar (pengertian metode mengajar, jenis-jenis atau macam-macam metode mengajar, kekuatan dan kelemahan metodemetode), belajar (pengertian belajar, bentuk-bentuk belajar, prinsipprinsip belajar, hasil belajar, faktor yang mempengaruhi belajar) karakteristik Sejarah Kebudayaan Islam (pengertian pelajaran, tujuan mata pelajaran, fungsi mata pelajaran, ruang lingkup mata pelajaran, standar kompetensi mata pelajaran Madrasah Ibtidaiyah).
13
Bab III Pelaksanaan Penelitian Bab ini berisi tentang deskripsi lokasi penelitian dan deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini mengemukakan hasil deskripsi per siklus dan pembahasan tiap siklus. Bab V Penutup Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Belajar 1.
Pengertian Belajar Definisi atau pengertian belajar yang dikemukakan oleh setiap orang berbeda-beda. Setiap orang akan memberikan pengertian yang berbeda-beda tergantung dari aspek yang meninjau masalah belajar, ada yang menekankan pada proses, dan ada pula yang menekankan pada produk belajar itu sendiri. Belajar dapat diartikan aktivitas manusia di mana semua potensi manusia dikerahkan 12 . Menurut Stephen A. Caurine, belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman 13. Menurut aliran Gestalt, belajar merupakan proses aktif, belajar bukan hanya terdiri dari gerakan badan yang dapat diamati, tetapi meliputi juga proses mental, berfikir, mengingat, dan sebagainya 14. Dari berbagai pengertian belajar di atas dapat diambil penting yang merupakan karakteristik dari belajar yaitu 15 : belajar membawa perubahan baik potensial maupun aktual. Namun harus dipahami bahwa tidak semua perubahan yang terjadi pada individu sebagai hasil dari perbuatan belajar. Perubahan yang bukan karena belajar bisa merupakan
12
W. Guno, Strategi Belajar Mengajar, Cet. I, Grasindo, jakarta, 2002, hal 74 Lilik Sriyati, Op. Cit, hal. 5 14 Ibid, hal. 6 15 Ibid, hal. 6 13
bisa merupakan hasil perkembangan, pertumbuhan, dan kematangan. Perubahan karena ketiga proses tersebut bisa berupa pertambahan tinggi dan berat badan, munculnya gigi pada anak-anak, perubahan suara pada remaja, munculnya tanda primer dan sekunder sebagai ciri masuknya masa pubertas. Perubahan-perubahan tersebut bukan merupakan hasil dari
proses
belajar.
Perubahan
hasil
belajar
dicirikan
dengan
diperolehnya kecakapan baru, yang bersifat positif fungsional. Perubahan hasil belajar terjadi karena usaha, artinya dilakukan dengan sengaja.
2.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar Keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar adalah sebagai berikut 16: a.
Faktor Intern Merupakan faktor yang berasal dari anak itu sendiri. Faktor ini antara lain: 1) Faktor Psikologis Yang termasuk faktor psikologis adalah: a) Tingkat intelegensi Tinggi
rendahnya
intelegensi
siswa
akan
mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena anak yang intelegensinya tinggi akan lebih cepat menangkap pelajaran daripada anak yang intelegensinya rendah.
16
Ibid, hal 7
16
b) Minat Minat memperhatikan
merupakan dan
berbuat
kecenderungan sesuatu.
Minat
untuk terhadap
pelajaran akan banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan balajar anak. c) Bakat Bakat merupakan kemampuan potensial pada anak, yang akan menjadi aktual jika sudah melalui proses belajar atau latihan. Bakat tersebut menunjang keberhasilan belajar. d) Motivasi Motivasi
merupakan
tenaga
penggerak
bagi
aktivitas balajar anak. Motivasi juga berarti kekuatan tersembunyi di dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas 17 . Motif juga dapat diartikan sebagai suatu kekuatan yang berasal dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu perubahan. Dengan motivasi yang kuat maka anak akan lebih dalam aktifitas belajar, sehingga akan dapat dicapai keberhasilan dalam belajar. e) Kematangan Kematangan merupakan kondisi siap, baik jasmani maupun rohani untuk melakukan aktifitas belajar.
17
Lilik Sriyati, Op. Cit. Hal 82
17
f) Konsentrasi dan Perhatian Konsentrasi
merupakan
pemusatan
perhatian
terhadap suatu obyek. Maka dalam belajar, hanya dengan perhatian dan konsentrasi anak dapat memahami dan menyerap pelajaran. g) Kepribadian Kepribadian seseorang seperti ketekunan, daya saing, ketabahan, atau kondisi pribadi yang mudah putus asa, takut gagal, rendah diri, besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. 2) Faktor Fisik Faktor fisik tersebut meliputi kesehatan, kelelahan, dan cacat tubuh. Faktor-faktor tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar.
b.
Faktor eksternal Merupakan faktor yang berasal dari luar anak. Yang termasuk faktor eksternal antara lain: 1) Keadaan keluarga 2) Faktor sekolah 3) Lingkungan masyarakat
18
3.
Bentuk-bentuk Belajar Ada beberapa bentuk belajar. Bentuk-bentuk belajar dari yang paling sederhana sampai yang kompleks antara lain: a)
Belajar tanda. Bentuk belajar ini paling sederhana yaitu memberi reaksi/respon terhadap rangsangan/stimulus.
b) Belajar memberi reaksi/rangsangan melalui penguatan, yaitu memberi reaksi yang berulang-ulang manakala terjadi penguatan. c)
Belajar
membentuk
rangkaian,
yaitu
belajar
menghubung-
hubungkan gejala yang satu dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang berarti. d) Belajar sosial verbal, yaitu memberi reaksi dalam bentuk kata-kata terhadap rangsangan yang diterimanya. e)
Belajar membedakan hal yang majemuk, yaitu memberi reaksi terhadap rangsangan yang hampir sama sifatnya.
f)
Belajar konsep, yaitu menempatkan obyek menjadi satu klasifikasi tertentu.
g) Belajar kaidah atau belajar prinsip, yaitu menghubung-hubungkan beberapa konsep. h) Belajar memecahkan masalah, yaitu menggabungkan beberapa kaidah atau prinsip untuk memecahkan persoalan.
4.
Prinsip-prinsip Belajar Terdapat prinsip-prinsip belajar tertentu dalam pendidikan pada
19
umumnya, antara lain: a.
Pelajar harus mempelajarinya sendiri apapun yang dipelajarinya, tidak ada seorangpun dapat melakukan kegiatan belajar untuknya.
b.
Setiap pelajar belajar menurut tempo atau kecepatannya sendiri, dan setiap kelompok umur memiliki variasi dalam kecepatan belajar.
c.
Seorang pelajar akan belajar lebih banyak bilamana setiap langkah belajar yang dilaluinya mendapat penguatan.
d.
Penguasaan secara penuh terhadap setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti.
e.
Pelajar akan lebih termotivasi untuk belajar serta akan belajar dan mengingat secara lebih baik apabila ia diberi tanggung jawab untuk belajar mandiri.
f.
5.
Keterampilan
Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan yang ada dalam diri pelajar. Perubahan tersebut pada umumnya termanifestasikan dalam: a)
Kebiasaan
b) Ketrampilan c)
Pengamatan
d) Berfikir asosiatif, rasional, dan kritis e)
Sikap
f)
Inhibisi (upaya pengurangan atau pencegahan)
20
g) Apresiasi h) Tingkah laku
B. Metode Mengajar 1.
Pengertian Metode Mengajar Metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar dan mengajar. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing 18. Metode juga merupakan cara, teknik yang digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran. Metode bisa menyangkut pendekatan dan strategi yang digunakan untuk menyampaikan materi yang mendukung tujuan pengajaran serta mampu memobilisasi anak didik.
2.
Jenis-jenis Metode Mengajar Menurut jenisnya dibagi menjadi beberapa metode mengajar di antaranya yaitu:
18
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengeja, Bandung, 2009, hal 76
21
a.
Metode Ceramah Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunmaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta mempertimbangkan batas-batas kemungkinan penggunaannya. 19
b.
Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab adalah metode-metode mengajar yang memungkinkan terjadi komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru menjawab. Dalan komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa 20.
c.
Metode Diskusi Metode Diskusi adalah tukar menukar informasi, pendapat, dan unsurunsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti tentang suatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Oleh karena itu, diskusi bukan debat, karena debat adalah perang mulut, orang beradu argumentasi, beradu paham, dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pahamnya sendiri21.
19
Ibid, hal 77 Ibid, hal 78 21 Ibid, hal 79 20
22
d.
Metode kerja Kelompok Metode kerja kelompok adalah bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok)22.
e.
Metode Demonstrasi Metode
demontrasi
adalah
suatu
metode
mengajar
yang
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu23. f.
Metode Sistem regu Metode system beregu adalah metode mengajar, dua orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa. Jadi kelas dihadapi beberapa guru24.
g.
Metode karyawisata Metode karyawisata adalah metode mengajar mempunyai arti tersendiri yang berbeda dengan karyawisata dalam arti umumnya. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar25. Itulah sebagian dari berbagai jenis metode mengajar yang
mungkin metode-metode tersebut dapat dikatakan metode mengajar lama. Karena menurut Ahmad Sodiq (2004) di samping metode-metode lama
22
Ibid, hal 82 Ibid, hal 83 24 Ibid, hal 86 25 Ibid, hal 87 23
23
tersebut ada berbagai jenis metode yang baru di antaranya26: 1) The Power of Two The Power of Two adalah metode mengajar yang baru. The Power of Two artinya dua kekuatan. Maksudnya bahwa guru dan murid itu sama-sama berperan sangat kuat dalam suatu proses belajar mengajar. Adapun langkah-langkah aplikasi dari metode ini adalah: a) Guru melempar masalah/pertanyaan b) Masing-masing siswa berupaya mencari jawaban sendiri c) Bertukar pikiran dengan teman sebelah d) Diambil jawaban yang paling benar e) Siswa mempresentasikan jawaban f) Dipilih jawaban yang paling benar g) Guru mengangkat berita aktual yang terkait dengan pokok bahasan h) Menunjuk dua siswa untuk memerankan karakter tokoh yang berbeda i) Keduanya berdialog j) Peserta lainnya mengamati k) Guru meminta pemeran untuk menceritakan perasaannya 1) Guru meminta komentar siswa lainnya.
26
Rahmad Haryadi, Berbagai Macam Pembelajaran, Materi Kuliah Metodologi Penelitian, STAIN Salatiga, 2008, hal. 17-25
24
2) Critical Incident Critical Incident berarti kejadian penting. Maksudnya yaitu bahwa murid itu disuruh aktif dengan mengingat kejadian yang telah dialaminya, sesuai dengan pokok bahasan. Adapun langkah-langkah aplikasi dari metode ini yaitu: a) Siswa mengingat dan mendeskripsikan pengalaman masa lalu yang menarik dan berkaitan dengan pokok bahasan. b) Siswa lain mengulas dan memberikan solusi. c) Mengambil pelajaran dan pengalaman tersebut.
3) Snowballing Snowballing artinya bola saiju. Maksud dari metode ini adalah dengan metode diskusi yang jumlah peserta diskusi semakin lama jumlahnya semakin besar. Adapun langkah-langkah aplikasinya adalah: a) Guru melemparkan masalah b) Masing-masing siswa berfikir c) Diskusi dengan teman sebelah d) Diskusi dengan teman bangku lain e) Dibagi menjadi dua kelompok besar f) Masing-masing kelompok presentasi
25
4) Card Short Card Short artinya kartu kecil. Maksudnya di sini adalah mencari kata kunci dengan kartu. Adapun langkah-langkah aplikasinya adalah: a) Motivasi dari guru b) Bagi kertas atau kartu kosong secara acak. c) Guru mencari kata kunci di depan. d) Siswa mencari kata sejenis (satu tema) dengan temannya. e) Diskusi kelompok berdasarkan temanya. f) Menyusun kartu di papan dan masing-masing kelompok presentasi
5) Information Search Information Search artinya pencarian informasi. Adapun langkah-langkah aplikasinya adalah: a) Guru menentukan topik dan membagikan teks (materi pelajaran) b) Siswa membaca secara berkelompok c) Guru memberikan pertanyaan untuk dijawab siswa d) Kelompok siswa membuat jawaban. e) Presentasi
6) Learning Start With Question Adapun langkah-langkah aplikasinya adalah:
26
a) Guru membagikan teks yang relatif baru (asing) b) Siswa membaca secara berkelompok (minimal dua siswa) c) Mengutarakan isi bacaan sesuai yang dipahami. d) Siswa yang lebih memahami materi memberikan jawaban dan tanggapan
7) Team Quiz Adapun langkah-langkah aplikasinya adalah: a) Guru membentuk tim kelompok b) Membagi tugas secara bergantian untuk membuat soal, jawaban, dan penilaian c) Buat masing masing jawaban tiga skor.
8) Debat Aktif Adapun langkah-langkah aplikasinya adalah: a) Guru membentuk dua kelompok b) Mengemukakan permasalahan yang controversial c) Siswa mempersiapkan argumentasi. d) Berdebat saling membuat pertanyaan dan tanggapan.
9) Brainstrorrning Adapun langkah-langkah aplikasinya adalah: a) Menentukan topik
27
b) Siswa mencurahkan pendapat, ide, dan gagasan c) Guru menulis dan menginventarisasi. d) Pendapat yang ada diseleksi dan diambil yang benar.
10) Elitasi Adapun langkah-langkah aplikasinya adalah: a. Menentukan topik b. Siswa mencurahkan pendapat, ide, dan gagasannya. c. Guru menyeleksi dan menulis di papan tulis.
11) Mind Mapping (Pemetaan Pikiran) Adapun langkah-langkah aplikasinya adalah: a) Guru membagikan bacaan sesuai pokok bahasan. b) Siswa mencari kata kunci c) Siswa membuat skema (peta konsep) d) Presentasi, menjelaskan hubungan antar konsep yang ada
12) Every One is a Teacher Here Every One is a Teacher Here dapat diartikan bahwa setiap orang adalah guru di sini. Adapun langkah-langkah aplikasinya dari metode ini adalah: a) Guru memberikan bahan bacaan. b) Siswa membaca sebentar c) Masing masing membuat pertanyaan dalam sebuah kartu.
28
d) Kartu diambil dan dibagikan secara acak kepada semua siswa. e) Masing masing membaca pertanyaan dan jawabannya secara bergantian. f) Siswa lain diberi kesempatan memberi tanggapan. Menurut penulis metode Every One is a Teacher Here dapat diterapkan pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang. Karena metode ini mudah dilakukan dan dipahami oleh siswa. Selain mudah dilakukan dan dipahami oleh siswa, juga menyenangkan dan dapat dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Siswa mendapatkan materi yang diberikan oleh guru dalam bentuk fotokopian dan dibaca siswa sebentar kemudian siswa harus aktif membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang dibuat oleh temannya, dan siswa yang lain memberi tanggapan atas jawaban pertanyaan temannya. Dengan demikian siswa akan termotivasi untuk selalu aktif dan selalu siap dalam belajar. Untuk itu, penulis menerapkan metode ini dalam sebuah penelitian yang pada akhirnya proses belajar mengajar akan berjalaii efektif sehingga penguasaan materi pelajaran akan meningkat. Dengan meningkatnya penguasaan materi pelajaran, maka prestasi belajar siswa juga akan meningkat.
29
3.
Prinsip Umum Metode Mengajar Di masa lalu pengajaran dipandang sebagai proses mengisi otak dengan pengetahuan. Karena pandangan tersebut, maka metode yang digunakan guru banyak terpusat pada metode ceramah. Walaupun bagaimana sifat bahan ajar dan situasi yang diharapkannya. Lahirnya teori-teori baru yang menjelaskan karakteristik belajar membawa perubahan pada watak pengajaran dan munculkan berbagai metode mengajar. Metode-metode tersebut berkembang dengan mengikuti prinsip-prinsip umum metode mengajar27. Adapun prinsip-prinsip umum tersebut adalah sebagai berikut: a.
Memperhatikan kecenderungan-kecenderungan pelajar. Prinsip ini memberi landasan bagi guru untuk memberikan kepada pelajar hanya bahan ajar yang sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki, yaitu bakat, minat, lingkungan, dan kesiapan sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari proses belajar mengajar.
b.
Memanfaatkan aktifitas individual para pelajar. Hal ini dapat dilakukan oleh guru dengan melibatkan mereka dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Memberi kesempatan kepada mereka untuk berfikir dan berbuat, serta mendorong mereka untuk dapat mandiri dalam segala hal yang dapat dilakukan di dalam belajar dan meneliti. Di samping itu guru dapat mengarahkan aktivitas mereka kepada hal-hal yang sesuai dengan mereka,
27
Depag RI, Metodologi Pendidikan Islam, Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, hal 89
30
memanfaatkan aktivitas yang biasa mereka perlihatkan dalam berbagai bidang, dan memberi bimbingan apabila mereka melakukan kekeliruan. Guru hendaknya tidak sekali kali mencampuri urusan mereka, kecuali terdapat alasan yang jelas. c.
Mendidik melalui permainan atau menjadikan permainan sebagai sarana pendidikan. Para pelajar, terutama padaa masa kanak-kanak, dapat belajar ditengah-tengah bermain. Dengan bermain, mereka tidak akan merasakan adanya tekanan dan keterpaksaan, tidak pula terkait olch banyak peraturan yang sering kali menghalangi kebebasan mereka untuk mengaktualisasikan bakat dan minat mereka. Dengan bermain, mereka dapat melakukan banyak hal di sekolah yang dipandang sebagai monarki mini bagi anak anak yaitu sebuah kerajaan yang berdalih
memikirkan
diri
dan
pendidikan
mereka
serta
menyenangkan dan meningkatkan kualitas mereka untuk mencapai kesempurnaan. d.
Menerapkan prinsip kebebasan yang rasional di dalam proses belajar mengajar tanpa membebani para pelajar dengan berbagai perintah atau larangan yang tidak mereka butuhkan.
e.
Memberi motivasi kepada para pelajar untuk berbuat, bukan menekannya sehingga dapat berbuat dengan penuh rasa senang. Biasanya, segala sesuatu yang diperbuat dengan rasa senang tidak akan melelahkan.
31
f.
Mengutamakan dunia anak-anak,
dalam arti memperhatikan
kepentingan mereka dan mempersiapkan mereka untuk hidup di masa depan. Prinsip ini diwujudkan dengan memadukan aspek pembelajaran teoritis dan praktis. g.
Menciptakan semangat berkoperasi. Umpamanya guru bekerja sama dengan pelajar, pelajar dengan guru dan orang tua dengan guru. Kerja sama yang terakhir biasa diungkapkan dengan kerja sama antara keluarga dan sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pelajar serta mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang dicita-citakan.
h.
Memberi motivasi kepada para pelajar untuk belajar mandiri serta memiliki kepercayaan diri untuk melakukan tugas tugas belajar dan penelitian. Guru hendaknya berusaha agar mereka tidak bersandar kepadanya,
kecuali
dalam
keadaan
terpaksa
seperti
ketika
menghadapi kesulitan. i.
Memanfaatkan segenap indra pelajar, sebab pendidikan indrawi merupakan alat menuju pendidikan intelektual.
4.
Pertimbangan Menetapkan Metode Mengajar Tidak ada suatu metode mengajar yang lebih baik daripada metode yang lain. Tiap tiap metode memiliki kelemahan dan kekuatan. Ada metode yang tepat digunakan terhadap pelajar dalam jumlah besar, ada pula yang tepat digunakan terhadap pelajar dalam jumlah kecil. Ada
32
yang tepat digunakan di dalam kelas, ada pula yang tepat digunakan di luar kelas. Kadang kadang guru tampil mengajar lebih baik dengan menggunakan metode ceramah dibanding dengan memberikan kebebasan bekerja kepada pelajar. Kadang kadang pula suatu bahan pengajaran lehih baik disampaikan dengan kombinasi metode ketimbang dengan hanya satu metode. Atas dasar itu tugas guru adalah memilih metode yang tepat untuk digunakan dalam menciptakan proses belajar mengajar. Pemilihan metode mengajar yang tepat terkait dengan efektivitas pengajaran, dan efektivitas ini dapat dipelajari. Ketepatan penggunaan metode mengajar dipengaruhi oleh faktor, meliputi sifat dari tujuan yang hendak dicapai, keadaan peserta didik, bahan pengajaran, situasi belajar mengajar, fasilitas sekolah untuk memperkaya pengalaman belajar seperti meningkatkan motivasi belajar, kemampuan pelajar yang tercakup dalam tugas, pengelolaan waktu, pernilihan apa yang harus disampaikan, mengetahui di mana dan bagaimana menerapkan kekuatan guru seefektif mungkin, menentukan prioritas yang tepat28. Guru hendaknya memperhatikan faktor-faktor tersebut ketika mengambil keputusan tentang metode mana yang akan digunakannya. Untuk itu guru perlu memiliki keahlian dan ketrarnpilan yang tinggi untuk menyeimbangkan persyaratan yang satu dengan yang lain. Adapun penjelasan mengenai factor-faktor tersebut di atas adalah sebagai berikut:
28
Ibid, hal 92
33
a.
Tujuan yang hendak dicapai Faktor utama yang hendak dikaji oleh guru dalam menetapkan metode mengajar ialah tujuan pembelajaran atau tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pembelajaran. Tujuan ini dalam memperhitungkan efektivitas suatu metode. Menggunakan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran merupakan kerja yang sia-sia akan tercapai suatu keberhasilan.
b.
Keadaan pelajar Guru dapat menggerakkan pelajar jika metode mengajar yang digunakan sesuai tingkat perkembangan pelajar, baik secara berkelompok maupun secara individual. Guru hendaknya tidak memaksak pelajar untuk bergerak dalarn aktivitas belajar menurut acuan metode. Pemaksaan tidak akan menghasilkan gerak, bahkan akan merusak perkembangan pelajar. Guru hendaknya mahir membangkitkan motivasi pelajar. Motivasi pelajar ini akan tumbuh dan berkembang jika pelajar merasakan senang berprestasi, bertanggung jawab, dan dihargai. Metode yang lunak biasanya lebih berhasil dalam menggairahkan pelajar daripada metode yang mengandung unsur-unsur pemaksaan. Namun metode yang lunakpun tidak akan berhasil guna apabila pelajar tidak biasa dengan metode tersebut. Dengan kata lain, bukan pelajar untuk metode melainkan metode untuk pelajar.
34
c.
Bahan pengajaran Dalam menetapkan metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan cakupannya.
bahan
Guru
pengajaran,
hendaknya
baik
mampu
isi,
sifat,
menguraikan
maupun bahan
pengajaran kedalam unsur-unsur secara rinci. Unsur-unsur yang telah diuraikan guru dari bahan pengajaran, disatu sisi akan memudahkan pelajar untuk mempelajarinya, di sisi lain dapat memberikan gambaran yang jelas kepada guru untuk menetapkan metode mengajar. Setelah menginventarisasi unsur-unsur bahan pengajaran, guru dapat segera menentukan metode-metode yang mempunyai ciriciri yang sesuai dengan bahan pengajar tersebut, lalu menetapkan satu metode atau beberapa metode yang hendak digunakan dalam mengajar.
d.
Situasi belajar mengajar Situasi belajar mengajar mencakup suasana dan keadaan kelas-kelas yang berdekatan yang mungkin mengganggu jalannya proses belajar mengajar, keadaan pelajar seperti masih bersermangat atau sudah lelah dalam belajar, keadaan cuaca cerah atau hujan, keadaan guru yang sudah lelah atau sedang menghadapi banyak masalah.
35
Penerapan penerapan metode hendaknya mempertimbangkan situasi belajar mengajar. Dengan mempertimbangkan situasi belajar mengajar,
maka
akan
diperoleh
suatu
keberhasilan
dalam
pembelajaran.
e.
Fasilitas Sekolah tentu saja memiliki fasilitas. Hanya saja ada sekolah yang memiliki fasilitas lengkap sesuai dengan proses belajar mengajar, ada pula sekolah yang memiliki sedikit fasilitas. Metode-metode mengajar sebagian dapat digunakan dengan fasilitas minim, dan sebagian yang lain menuntut fasilitas memadai yang tidak dapat digunakan apabila tidak didukung fasilitas tertentu. Guru hendaknya memperhitungkan peran fasilitas tersebut dalarn menetapkan metode mengajar yang akan digunakannya.
f.
Guru Guru dituntut untuk mengenali, menguasai dan trampil menggunakan yang diperlukan untuk menyajikan pelajaran yang dibebankan kepadanya. Namun tuntutan itu merupakan tuntutan agar guru berusaha mengembangkan kepribadiannya. Pada akhirnya, guru harus menyadari sepenuhnya tentang penguasaannya yang lebih baik dalam
menggunakan beberapa
metode yang sesuai dengan
kepribadiannya.
36
Dengan kata lain, dalam menetapkan metode yang akan digunakan dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru hendaknya lebih dahulu mempertimbangkan kepribadian dan penguasaannya terhadap suatu metode.
5.
Penerapan metode mengajar every one is a teacher here dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Mata pelajaran SKI mempunyai beban materi sangat banyak, sehingga menuntut kreatifitas seorang guru dalam menyampaikannya. Hal ini dimaksudkan agar siswa bisa menerima dan menguasai konsep materi dengan baik, tidak menimbulkan kebosanan dan siswa tidak menganggap bahwa rnateri pelajaran SKI itu sulit.
C. Karakteristik Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi yang diajarkan di madrasah, materi keilmuan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) mencakup dimensi pengetahuan (Knowledge), ketrampilan (Skill), dan nilai (Values). Sejarah Kebudayaan Islam merupakan mata pelajaran yang dianggap mengukur capaian ranah kognitif sebagai capaian paling luar. Jadi SKI tidak saja merupakan transfer knowledge tetapi juga pendidikan nilai (value education)29.
29
Depag RI, Pedoman Khusus Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: 2004, hal 2
37
1.
Tujuan Mata Pelajaran SKI Mata pelajaran SKI bertujuan30: a.
Memberikan pengetahuan tentang sejarah agama Islam dan kebudayaan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin kepada peserta didik, agar memiliki konsep yang obyektif dan sistematis dalam perspektif histories.
b.
Mengambil ibrah atau hikmah, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah.
c.
Menanamkan penghayatan dan kemauan kuat dalam mengamalkan akhlaq yang baik dan menjauhi akhlaq yang buruk.
d.
Membekali peserta didik untuk membentuk kepribadiannya berdasar tokoh-tokoh teladan sehingga terbentuk kepribadian yang luhur.
2.
Fungsi Dasar Mata Pelajaran SKI Mata pelajaran SKI berfungsi: a.
Fungsi edukatif Sejarah menegaskan peserta didik tentang
keharusan
menegakkan nilai, prisip, sikap hidup yang luhur, dan Islami dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. b.
Fungsi keilmuan Melalui sejarah peserta didik memperoleh pengetahuan yang memadai tentang masa lalu Islam dan kebudayaannya.
30
Ibid, hal. 3-8
38
c.
Fungsi transformasi Sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam merancang transformasi masyarakat.
3.
Standar Kompetensi Mata Pelajaran SKI Standar kompetensi merupakan sekumpulan pernyataan tentang pengetahuan. Ketrampilan dan sikap yang harus dikuasai peserta didik serta tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Adapun
kompetensi
tamatan
Madrasah
Ibtidaiyah
dalam
menentukan standar kompetensi mata pelajaran SKI adalah sebagai berikut: a.
Keimanan dan ketakwaan kepada Allah sesuai ajaran Islam yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
b.
Memiliki etika dan estetika.
c.
Memiliki toleransi dan humaniora dalam masyarakat. Berkenan dengan kognitif, peserta didik menguasai ilmu dan
teknologi dan kemampuan akademik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Berkenaan dengan aspek psikomotorik, peserta didik: a.
Memiliki ketrampilan berkomunikasi.
b.
Kecakapan hidup
c. Mampu beradabtasi dengan perkembangan lingkungan sosial budaya. d.
Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang bermanfaat dalam
39
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pokok pokok pikiran tersebut, standar kompetensi mata pelajaran SKI sebagai berikut: a.
Kemampuan mengenal, mengidentifikasi sejarah masyarakat Arab pra Islam, sejarah kelahiran dan sejarah kerosulan Nabi Muhammad SAW, serta mengambil ibrah/hikmahnya.
b.
Kemampuan mengenal, meneladani dakwah Nabi Muhammad SAW ke thaif, dan dapat mengambil hikmah serta mampu meneladani kesabarannya
c.
Kemampuan mengenal, mengidentifikasi peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah, dapat mengambil hikmah, dan
d.
Kemampuan mengidentifikasi dan meneladani nilai-nilai positif sejarah Khulafaur Rasidin.
D. Penguasaan Materi Pembelajaran SKI dan Metode Every Me is a Teacher Here Penguasaan
materi
pembelajaran
merupakan
indikator
suatu
keberhasilan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Penguasaan materi pembelajaran dapat dipengaruhi oleh tiga faktor utama: guru, siswa, dan lingkungan atau situasi di kelas. Berkaitan dengan faktor-faktor tersebut, guru merupakan obyek dalam proses belajar mengajar. Guru di dalam kelas hanya mengarahkan dan membimbing siswa dalam proses belajar mengajar tersebut. Di samping itu,
40
lingkungan atau situasi pembelajaran di kelas juga mempengaruhi pembelajaran yang efektif. Misalnya tidak terjadinya kegaduhan di kelas, situasi kelas yang menyenangkan, dan lain sebagainya. Menurut Richard dan Ted Wragg yang diterjemahkan oleh Anwar Jasin
(1996)
Pembelajaran
yang
efektif
yaitu
pembelajaran
yang
memudahkan murid belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, ketrampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup dengan sesama atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan31. Apabila dalam suatu pembelajaran di kelas dapat tercipta pembelajaran yang efektif maka siswa akan mudah menguasai materi pembelajarannya. Dengan metode every one is a teacher here ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, karena pembelajaran SKI mempunyai beban yang sangat banyak, sehingga menuntut kreatifitas guru dalam menyampaikannya. Hal ini dimaksudkan agar siswa bisa menerima dan menguasai konsep materi dengan baik, tidak menimbulkan kebosanan dan siswa tidak menganggap materi SKI itu sulit.
31
Jasin M, Pembelajaran Efektif, Rineka cipta, jakarta, 2000, hal. 21
41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian 1.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan dikelas V MI Muhammadiyah Gedowo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. MI Muhammadiyah Gedowo didirikan pada tahun 1967 oleh yayasan Muhammadiyah dan Madrasah ini berada di bawah naungan Departemen Agama/Kementerian Agama. Pada tahun 2001 ini MI Muhammadiyah Gedowo memiliki siswa sebanyak 116 siswa, yang terdiri dari 50 siswa putra dan 66 siswa putri. MI Muhammadiyah Gedowo ini mempunyai Visi dan Misi yaitu: a.
Visi
: Penguasaan ilmu agama dan pengetahuan umum dengan landasan akhlak mulia.
b.
Misi
: 1) Memberikan penguasaan ilmu agama dan IPTEK. 2) Menyiapkan lulusan yang mampu menginternalisasi nilai-nilai keislaman dalam masyarakat .
c.
Profil Madrasah 1) Nama Madrasah
: MI Muhammadiyah
2) Nomor Statistik
: 11123308020
3) Nomor Telephon
: 08572957867
4) Alamat
: Gedowo
d.
e.
5) Desa
: Rejosari
6) Kecamatan
: Bandongan
7) Kabupaten
: Magelang
8) Kode Pos
: 56151
9) Propinsi
: Jawa Tengah
10) Tahun Berdiri
: 1967
11) Status Madrasah
: Swasta
Lokasi 1) Geografi
: Dataran Tinggi
2) Potensi Wilayah
: Pertanian
3) Wilayah
: Pedesaan
Jumlah siswa MI Muhammadiyah Gedowo Table 3 Jumlah Siswa MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang
Tahun Pelajaran Jumlah siswa Rombel
f.
Kegiatan Mengajar Pagi
Jumlah
116
116
6
6
Tenaga pengajar MI Muhammadiyah Gedowo Tabel 4 Tenaga Pengajar MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang No 1.
Nama Guru Tohari
PNS/Non Pendidikan Mengajar PNS PNS D2 I V, V, VI
43
No
g.
Nama Guru
PNS/Non Pendidikan Mengajar PNS Non PNS PGA I
2.
Endang Sudiyati
3.
Siti Sakdiyah
PNS
Sl
IV,V,VI
4.
Khoirul Anam
Non PNS
D2
IV,V,VI
5.
Ani Zakiyatul Wafiroh
Non PNS
Sl
IV,V,VI
6.
Wawang Riza Rozali
Non PNS
D2
III-VI
7.
Lia Widayati
Non PNS
SMK
II
8.
Ramelan
PNS
PGA
IV, V, VI
Struktur Organisasi Madrasah Gambar 1 Struktur Organisasi MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang
-------_____
: Garis Koordinator : Garis Komando
44
2.
Mata Pelajaran Mata pelajaran yang menjadi obyek penelitian ini adalah mata pelajaran SKI. Sesuai dengan kompetensi dasar/silabus pada saat penelitian ini dilaksanakan, maka pokok bahasan yang diambil adalah tentang peristiwa Fathul Makah, dengan Standar Kompetensi (SK) sebagai berikut: mampu mengenal dan memahami, mengidentifikasi terjadinya peristiwa Fathul Makah.
3.
Karakteristik siswa Jumlah Siswa dalam kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang yang terjadi subyek penelitian ini adalah 14 siswa, yang terdiri dari 4 laki-laki dan 10 perempuan, adapun tabelnya sebagai berikut:
Table 5 Daftar Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang
No
Nama Siswa
L/P
Tempat Tanggal Lahir
1.
Agus Masruri
L
Magelang, 19-6-1998
Pendidikan Orang Tua SMP
Pekerjaan Orang Tua Tani
2.
Galang Lokananta
P
Magelang, 1 4-8-1998
SD
Tani
3.
Imam Farikh
P
Magelang, 24-5-1998
SMA
Tani
4.
Inka Nafia
P
Magelang, 7-10-1997
SMP
Dagang
5.
M.Adi Fuad
L
Magelang, 10-12-1997
SD
Tukang
6.
M. Hermawan
L
Magelang, 24-11-1999
SD
Buruh
7.
Murniyati
P
Magelang, 19-10-1998
SD
Buruh
8.
Puput Andria
P
Magelang, 25-6-1999
SD
Buruh
45
No 9.
Rani Alfiyah
P
Magelang, 4-7-2000
Pendidikan Orang Tua SMP
10.
Ruliyati
P
Magelang, 23-4-1998
SD
Tani
11.
Siti Aminatun
P
Magelang, 9-10-1999
D2
Karyawan
12.
Siti Mudrikah
P
Magelang, 5- 3-1998
SMA
Karyawan
13.
Siti Nurrokhimah
P
Magelang, 4- 7-1997
SMP
Tani
14.
Sya'bani
L
Magelang, 24-6-1998
SD
Tani
4.
Nama Siswa
L/P
Tempat Tanggal Lahir
Pekerjaan Orang Tua Karyawan
Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Table 6 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Siklus
Hari
Tanggal
I
Senin
03 Mei 2010
II
Senin
17 Mei 2010
III
Senin
24 Mei 2010
B. Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, dilaksanakan tiga siklus penelitian, yang masingmasing dimulai dari perencanaan, observasi, dan refleksi. Gambaran pelaksanaan ketiga siklus tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Siklus I Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada minggu pertama dan kedua bulan Mei tahun 2010, dengan pokok bahasan peristiwa Fathul Makkah. Tahap dan langkah-langkah yang dilakukan penelitian adalah sebagai berikut:
46
a.
Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut: 1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran SKI yang selama ini dilakukan, yang menunjukkan adanya kelemahan pada penguasaan materi pembelajaran. 2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam permasalahan 3) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama Penelitian Tindakan Kelas. 4) Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang meliputi buku SKI kelas V.
b.
Pelaksanaan Dalam
pelaksanaan
penelitian
menggunakan
metode
pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode every one is a teacher here. pokok bahasan yang diajarkan adalah tentang Fathul Makkah. Langkah-langkah yang dilakukan penelitian adalah sebagai berikut: 1) Melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP yang dimulai dengan guru melakukan apersepsi, motivasi,
47
guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode ceramah 2) Melakukan post test tentang pengetahuan siswa mengenai peristiwa Fathul Makkah.
c.
Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan penguasaan materi pembelajaran, maka observasi di fokuskan pada ketrampilan belajar siswa, untuk melakukan observasi terhadap situasi belajar siswa pada saat pembelajaran, peneliti melakukan sendiri dalam observasi atau pengamatan, peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut Tabel 7 Lembar Pengamatan Siklus I No
d.
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
1.
Membuat pertanyaan
10
2.
Menjawab pertanyaan
6
3.
Keaktifan siswa
6
4.
Memberi tanggapan
Keterangan
Belum ada
Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi belajar atau pembelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai post test dibanding
48
nilai pre test. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Siswa kurang mengerti penerapan metode itu, karena belum pernah melakukan metode tersebut. 2) Masih ada 4 siswa yang belum dapat membuat pertanyaan atau soal dalam kartu sesuai materi dengan tepat, diantaranya Sya’bani, Ruliyati, Adi Fuad, Inka Nafia. 3) Masih 8 siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan dalam kartu yang dibuat oleh temannya sendiri, diantaranya Agus Masruri, Imam Farikh, Inka Nafia, Hermawan, Puput, Aminatun, Murniati. 4) Masih 8 siswa yang belum aktif dalam pembelajaran, diantaranya Galang Lokananta, Adi Fuad, Siti Aminatun, Sya’bani, Hermawan, Inka Nafia, Siti Mudrikah, dan Puput Andria. Siswa belum bisa menanggapi jawaban dari teman yang menjawab
pertanyaan
dalam
kartu,
meskipun
demikian,
pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan atau peningkatan, yaitu: 1) Sudah ada 10 siswa yang mampu membuat pertanyaan dalam kartu dengan tepat.
49
2) Sudah ada 6 siswa yang dapat menjawab pertanyaan teman dalam kartu. 3) Semangat belajar siswa meningkat. Selanjutnya perbandingan nilai post test terhadap pre test, menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan dua hal di atas, maka hal-hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus kedua adalah: menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah penerapan metode itu menekankan pada aspek pembuatan pertanyaan, menjawab pertanyaan yang dibuat oleh teman sendiri.
2.
Siklus II Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada Minggu ketiga bulan Mei tahun 2010, dengan pokok bahasan peristiwa Fathul Makkah. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut: a.
Perencanaan Dalam perencanan ini mencakup kegiatan sebagai berikut: 1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran SKI, yang dilakukan pada siklus I yang menunjukkan masih adanya kelemahan pada penguasaan materi pembelajaran. 2) Penentuan fokus permasalahan, dan pengkajian teori untuk memiliki solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam
50
pembelajaran. 3) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan. 4) Penyiapan perangkat atau sarana dan media pembelajaran yang meliputi foto copy materi, lembar pre test, dan lembar observasi.
b.
Pelaksanaan Dalam
pelaksanaan
penelitian
menerapkan
metode
pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode Every One is a Teacher Here pokok bahasan yang diajarkan adalah SKI. Langkah-langkah dalam pelaksanaan ini meliputi: 1) Melakukan pre test tentang kemampuan siswa mengenai materi pelajaran 2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP yang dimulai dengan kegiatan awal yang meliputi pembukaan,
absensi,
pembagian
lembar
pre
test,
dan
mengerjakan soal pre test. Kegiatan inti yang meliputi pembagian foto copy materi tentang Fathul Makkah, pembagian kartu,
penjelasan
mengenai
langkah-langkah
metode,
pembacaan materi oleh siswa, pembuatan pertanyaan dalam kartu oleh siswa, pengumpulan kartu pertanyaan, pembagian kartu secara acak, pembacaan pertanyaan dalam kartu dan
51
menjawabnya, pemberian tanggapan atas jawaban teman, pengumpulan kembali kartu pertanyaan, kegiatan akhir yang meliputi kersimpulan, memotivasi siswa dan penutup. 3) Melaksanakan post test tentang kemampuan siswa mengenai materi pelajaran. Dalam post test ini digunakan soal yang sama dengan pre test.
c.
Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan penguasaan materi pembelajaran, maka observasi di fokuskan pada ketrampilan belajar siswa. Untuk melakukan observasi terhadap situasi belajar di kelas dalam pembelajaran, peneliti melakukan sendiri dalam observasi atau pengamatan, peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: Tabel 8 Lembar Pengamatan Siklus II No
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
1.
Membuat pertanyaan
14
2.
Menjawab pertanyaan
10
3.
Keaktifan siswa
10
4.
Memberi tanggapan
4
Keterangan
52
d.
Refleksi Reflaksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu: hasil pengamatan situasi belajar atau situasi pembelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai post test dibanding nilai pre test, selanjutnya perbandingan nilai post test terhadap
nilai
pre
test
menunjukkan
adanya
peningkatan,
dibandingkan dengan pencapaian hasil yang diperoleh peserta didik pada siklus I. adapun hasil peningkatan pada siklus kedua ini kami paparkan sebagai berikut: 1) Sudah ada 14 siswa yang mampu membuat pertanyaan dalam kartu dengan tepat. 2) Sudah ada 10 siswa yang dapat menjawab pertanyaan teman dalam kartu. 3) Dari pengamatan yang dilakukan sedikitnya ada 10 siswa yang sudah aktif dalam pembelajaran. 4) Semangat belajar siswa semakin meningkat, karena siswa semakin paham dengan metode yang digunakan. Selanjutnya perbadingan nilai post test terhadap nilai pre test menunjukkan adanya peningkatan. Walaupun demikian peneliti tetap akan melakukan pembelajaran pada siklus III.
3.
Siklus III Siklus ketiga penelitian dilaksanakan pada Minggu ke empat
53
bulan Mei tahun 2010, dengan pokok bahasan peristiwa Fathul Makkah. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan Dalam perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut: 1) Refleksi
awal,
yaitu:
peneliti
melakukan
perenungan
berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran SKI, pada siklus yang kedua, yang menunjukkan kelemahan pada pemberian tanggapan terhadap jawaban teman dan hasil evaluasi dalam post test yang belum maksimal. 2) Penentuan fokus permasalahan dan penyajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. 3) Penyusunan RPP. 4) Penyiapan perangkat dan media pembelajaran yang meliputi: foto copy materi, lembar pre test, lembar observasi, dan kartu yang dibagikan kepada siswa.
b.
Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan metode sesuai dengan RPP yaitu metode every one is a teacher here, pokok bahasan yang diajarkan adalah peristiwa Fathul Makkah. Langkahlangkah dalam pelaksanaan ini meliputi:
54
1) Melakukan pre test tentang kemampuan siswa mengenai meteri pelajaran. 2) Melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP, yang dimulai dengan kegiatan awal yang meliputi: pembukaan, observasi, pembagian lembar pre test, pengeriaan soal-soal pre test, pembagian foto copy materi, pembagian kartu pada siswa. kegiatan inti yang meliputi pembacaan materi oleh siswa, pembuatan kartu oleh siswa, pengumpulan kartu yang berisi pertanyaan, pembagian kartu secara acak oleh siswa, pembacaan pertanyaan dalam kartu dan jawabannya secara bergantian, pemberian tanggapan atas jawaban teman atau sanggahan, obsevasi mengamati proses pembelajaran dan mencatatnya am lembar observasi serta pencatatan nilai terhadap siswa yang menjawab dan siswa yang memberi sanggahan atau tanggapan terhadap jawaban temannya. Kegiatan akhir yang meliputi: kesimpulan, memotivasi siswa, dan penutup. 3) Melaksanakan post test tentang kemampuan siswa enganai materi pelajaran. Dalam post test ini di gunakan soal yang sama dengan pre test.
c.
Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan untuk
55
mengetahui peningkatan penguasaan materi pembelajaran, maka observasi difokuskan pada ketrampilan belajar siswa. Untuk melakukan observasi terhadap situasi belajar siswa pada saat pembelajaran, peneliti melakukan sendiri. Dalam observasi atau pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: Tabel 9 Lembar Pengamatan Siklus III No
d.
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
1.
Membuat pertanyaan
14
2.
Menjawab pertanyaan
14
3.
Keaktifan siswa
14
4.
Memberi tanggapan
12
Keterangan
Refleksi Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk analisis dan dievaluasi oleh peneliti untuk mendapatkan kesimpulan. Dari hasil analisis melalui, penerapan metode every one is a teacher here ada peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan ada peningkatan penguasaan materi pelajaran pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Gedowo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Hasil yang dicapai pada siklus ini sudah mencapai hasil yang maskimal. Adapun hasil dari pembelajaran pada siklus ini dapat kami paparkan sebagai berikut:
56
1) Sudah ada 14 siswa yang mampu membuat pertanyaan dalam kartu dengan tepat. 2) Sudah ada 14 siswa yang dapat menjawab pertanyaan teman dalam kartu. 3) Seluruh siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan aktif. 4) Ada 12 siswa yang mampu memberikan tanggapan pada pembelajaran.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Perhatian Siswa Selama Penelitian Tindakan dari siklus I, II, dan III sebagai barikut: Tabel 10 Lembar Pengamatan Siklus I No
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
1.
Membuat pertanyaan
10
2.
Menjawab pertanyaan
6
3.
Keaktifan siswa
6
4.
Memberi tanggapan
Keterangan
Belum ada
Pada siklus I ini siswa yang bisa membuat pertanyaan 10, menjawab pertanyaan teman 6, keaktifan siswa 6, dan memberi tanggapan belum ada. Tabel 11 Lembar Pengamatan Siklus II No
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
1.
Membuat pertanyaan
14
2.
Menjawab pertanyaan
10
3.
Keaktifan siswa
10
4.
Memberi tanggapan
4
Keterangan
Pada siklus II ini siswa membuat pertanyaan 14, menjawab pertanyaan 10, keaktifan siswa 10, dan memberi tanggapan 4 siswa.
Tabel 12 Lembar Pengamatan Siklus III No
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
1.
Membuat pertanyaan
14
2.
Menjawab pertanyaan
14
3.
Keaktifan siswa
14
4.
Memberi tanggapan
12
Keterangan
Pada siklus III ini siswa membuat pertanyaan 14, menjawab pertanyaan temannya 14, keaktifan 14, dan memberi tanggapan 12 siswa.
B. Pembahasan Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatakan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan yang ditempuh adalah dengan mengubah metode yang digunakan secara monoton dengan penerapan metode every one is a teacher here. adapun cara yang ditempuh yaitu selain membagikan kepada siswa foto copy materi yang diajarkan juga membagikan kartu kepada siswa yang nantinya siswa disuruh membuat satu pertanyaan dalam sebuah kartu tersebut berkaitan denagn materi pelajaran dalam foto copy materi. Untuk mengumpulkan data mengenai hal ini, peneliti menggunakan lembar observasi. Hasil pengamatan pada tiap-tiap siklus disajikan dalam table sebagai berikut:
59
Table 13 Kemampuan Siswa Dalam Membuat Pertanyaan
No
Nama Siswa
Kemampuan Membuat Soal Pada Siklus I -
Kemampuan Membuat Soal Pada Siklus II √
Kemampuan Membuat Soal Pada Siklus III √
1.
Agus Masruri
2.
Galang Lokananta
√
√
√
3.
Imam Farikh
√
√
√
4.
Inka Nafia
√
√
√
5.
M. Adi Fuad
√
√
√
6.
M. Hermawan
√
√
√
7.
Murniyati
-
√
√
8.
Puput Andria
√
√
√
9.
Rani Alfiyah
√
√
√
10. Ruliyati
-
√
√
11. Siti Aminatun
√
√
√
12. Siti Mudrikah
√
√
√
13. Siti Nurrokhimah
√
√
√
14. Sya'bani
-
√
√
Dari tabel di atas dapat dibuat presentase kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan sesuai dengan materi pembelajaran akan menunjukkan peningkatan dari siklus pertama sampai siklus ketiga. Hal ini disajikan pada table sebagai berikut:
60
Table 14 Prosentase Kemampuan Membuat Pertanyaan
No
Jumlah
Siklus
Frekuensi
Presentase
1.
Pertama
10
71 %
2.
Kedua
14
100 %
3.
Ketiga
14
100 %
1.
Pada siklus I 10 siswa bisa membuat pertanyaan 71 % dari jumlah siswa.
2.
Pada siklus II dan III siswa mampu membuat pertanyaan 100 % dari jumlah siswa. Berdasarkan table di atas, maka hipotesis yang diajukan yaitu: melalui
pembuatan pertanyaan oleh siswa pada sebuah kartu dapat meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran dapat diterima kebenarannya. Terjadinya peningkatan perhatian siswa dari siklus pertama hingga siklus ketiga, tidak lepas dari refleksi guru terhadap kelemahan penjelasan penerapan
metode
yang
digunakan,
karena
yang
diterapkan
pada
pembelajaran adalah metode yang barn dan belum pernah dilakukan, maka guru hendaknya menyampaikan cara-cara yang jelas dalam penerapan metode tersebut.
C. Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran Tujuan kedua penelitian ini untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas siswa dalam mata pelajaran SKI. Hasil observasi penelitian mengenai aktivitas siswa dilakukan oleh guru dengan mengamati siswa
61
menjawab pertanyaan dalam kartu yang dibuat oleh temannya dan siswa menanggapi atau menyanggah jawaban temannya. Adapun siswa yang mampu menjawab pertanyaan dalam kartu yang dibuat oleh temannya adalah: Table 15 Kemampuan Siswa Menjawab Pertanyaan Teman
No
Nama Siswa
Kemampuan Siswa Menjawab Pertanyaan Siklus I Siklus II Siklus III √
1.
Agus Masruri
2.
Galang Lokananta
√
√
√
3.
Imam Farikh
-
√
√
4.
Inka Nafia
√
√
√
5.
M. Adi Fuad
-
√
√
6.
M. Hermawan
√
√
√
7.
Murniyati
-
-
√
8.
Puput Andria
-
√
√
9.
Rani Alfiyah
√
√
√
10.
Ruliyati
-
-
√
11.
Siti Aminatun
√
√
√
12.
Siti Mudrikah
√
√
√
13.
Siti Nurrokhimah
-
√
√
14.
Sya'bani
-
-
√
Dari table di atas, apalaila dibuat presentase peningkatan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang dibuat teman dalam sebuah kartu dari siklus pertama sampai siklus ketiga adalah sebagai berikut:
62
Table 16 Prosentase Kemampuan Siswa Menjawab Pertanyaan Temannya
No
1.
Jumlah
Siklus
Frekuensi
Presentase
1.
Pertama
6
43 %
2.
Kedua
10
71 %
3.
Ketiga
14
100 %
Dari siklus I, enam (6) siswa bisa menjawab pertanyaan temannya 43 dari jumlah siswa.
2.
Dari siklus II, 10 siswa bisa menjawab pertanyaan temannya 71 % dari jumlah siswa.
3.
Dari siklus III 14 siswa bisa menjawab pertanyaan temannya 100 % dari jumlah siswa. Selain kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan, peningkatan
aktivitas siswa juga dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menanggapi atau menyanggah jawaban dari temannya, dari siklus pertama sampai kedua disajikan dalam table berikut:
Table 17 Kemampuan Siswa Dalam Menyanggah Jawaban Temannya
No
Nama Siswa
Kemampuan Siswa Menjawab Pertanyaan Siklus I Siklus II Siklus III √
1.
Agus Masruri
2.
Galang Lokananta
√
√
√
3.
Imam Farikh
-
√
√
4.
Inka Nafia
√
√
√
63
No
Nama Siswa
Kemampuan Siswa Menjawab Pertanyaan Siklus I Siklus II Siklus III √ √
5.
M. Adi Fuad
6.
M. Hermawan
√
√
√
7.
Murniyati
-
-
√
8.
Puput Andria
-
√
√
9.
Rani Alfiyah
√
√
√
10.
Ruliyati
-
-
√
11.
Siti Aminatun
√
√
√
12.
Siti Mudrikah
√
√
√
13.
Siti Nurrokhimah
-
√
√
14.
Sya'bani
-
-
√
Table 18 Prosentase Kemampuan Siswa Menyanggah Jawaban Teman
No
l.
Siklus
Jumlah Frekuensi
Presentase
1.
Pertama
0%
2.
Kedua
4
29 %
3.
Ketiga
12
86 %
Pada siklus I belum ada yang bisa menyanggah pertanyaan dari temannya 0 % dari temanya.
2.
Pada siklus II sudah ada siswa yang bisa menyanggah pertanyaan temannya 29 % dari jumlah siswa.
3.
Pada siklus III ada siswa yang menyanggah pertanyaan teman 86 % dari jumlah siswa. Berdasarkan tabel-table di atas maka hipotesis yang diajukan, yaitu:
64
menjawab pertanyaan yang dibuat oleh temannya dalam sebuah kartu dan menanggapi atau menyanggah jawaban temannya dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar dan dapat diterima sebagai suatu kebanaran.
D. Peningkatan Prestasi Siswa Tujuan ketiga penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Peningkatan prestasi siswa dapat dilihat dari peningkatan nilai yang diperoleh siswa dari siklus pertama sampai siklus ketiga. Nilai tersebut disajikan dalam table sebagi berikut: Table 19 Nilai Siswa Hasil Post Test Siklus I Sampai Siklus III No
Nama Siswa
Siklus I 35
Nilai Post Test Siklus II 35
Siklus III 70
1.
Agus Masruri
2.
Galang Lokananta
60
70
90
3.
Imam Farikh
50
70
80
4.
Inka Nafia
70
85
100
5.
M. Adi Fuad
50
65
80
6.
M. Hermawan
60
73
85
7.
Murniyati
50
55
75
8.
Puput Andria
73
85
90
9.
Rani Alfiyah
70
75
100
10.
Ruliyati
40
60
70
11.
Siti Aminatun
70
85
100
12.
Siti Mudrikah
80
80
100
13.
Siti Nurrokhimah
50
73
90
14.
Sya'bani
40
65
70
65
Dari table diatas, maka terjadi peningkatan penguasaan materi pembelajaran yang diukur dengan melihat nilai yang diperoleh siswa dari nilai post test pada siklus pertama sampai ketiga. Karena terjadi peningkatan penguasaan materi pembelajaran dari siklus pertama sampai siklus ketiga, maka dapat dikatakan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Perhatian siswa dalam pembelajaran semula masih rendah. Tetapi setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas maka perhatian siswa dalam pembelajaran semakin meningkat. Hal ini terlihat pada pelaksanaan siklus I, yaitu hasil pengamatan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan dalam sebuah kartu mencapai 71 % dengan frekuensi 10 siswa. Hal ini belum memuaskan sehingga perlu diadakan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II. Selanjutnya dari pengamatan yang dilakukan selama proses siklus II terjadi peningkatan perhatian siswa yaitu: mencapai 100 % dengan frekuensi 14 siswa. Hal ini sebetulnya sudah memuaskan, tetapi karena untuk menguatkan/memantapkan dan pada aktivitas siswa dalam belajar belum maksimal, maka perlu diadakan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus III. Selanjutnya dari pengamatan yang dilakukan pada siklus III, kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan dalam kartu juga mencapai 100 % dengan frekuensi 14 siswa. Angka ini cukup memuaskan sehingga untuk penelitian cukup dilakukan tiga siklus. Aktivitas siswa dalam belajar semula masih rendah. Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, maka aktivitas siswa dalam belajar makin meningkat.
66
Hal ini terlihat pada pelaksaan siklus I, kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang dibuat oleh temannya dalam sebuah kartu hanya mencapai 43 % dengan frekuensi 6 siswa. Setelah itu, kemampuan siswa dalam menanggapi atau menyanggah jawaban yang dikemukakan oleh temannya masih 0 % atau belum ada yang mampu menanggapi atau menyanggah jawaban temannya. Hal ini masih perlu diadakan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II. Selanjutnya dari pengamatan siklus II terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam belajar yaitu kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang dibuat oleh temannya dalam sebuah kartu mencapai 71% dengan frekuensi 10 siswa, dan kemampuan menanggapi atau menyanggah jawaban temannya mencapai 29 % dengan frekuensi 4 siswa. Hal ini belum memuaskan sehingga perlu dilakukan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus III. Selanjutnya dari pengamatan pada siklus III terjadi peningkatan aktivitas siswa belajar yaitu kemampuan menjawab pertanyaan yang dibuat oleh temannya dalam sebuah kartu mencapai 100 % dengan frekuensi 14 siswa, dan kemampuan menanggapi atau menyanggah jawaban temannya mencapai 86 % dengan frekuensi 12 siswa. Angka ini cukup memuaskan sehingga penelitian tindakan ini cukup dilakukan tiga siklus. Penerapan metode every one is a teacher here dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil pencapaian post test yang diperoleh siswa dari siklus pertama sampai siklus ketiga. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang diajukan, yaitu "melalui penerapan metode every one is a teacher here dapat meningkatkan prestasi belajar siswa" dapat diterima sebagai suatu kebenaran.
67
Diagram Batang Pencapaian Hasil Belajar Siswa Gambar 2 Diagram Batang Perkembangan Siswa
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari seluruh pelaksanaan tindakan di kelas V (Lima) Madrasah lbtidaiyah
Muhammadiyah
Gedowo
Bandongan
Magelang
dengan
menggunakan metode every one is a teacher here dapat disimpulkan bahwa:
1. Perhatian siswa terhadap materi meningkat dalam keaktifan Tabel 20 Kemampuan Siswa Menyanggah Jawaban Temannya
No
Nama Siswa
Kemampuan Siswa Menyanggah Jawaban Temannya Siklus I Siklus II Sikius III √
1
Agus Masruri
2
Galang Lokananta
√
√
√
3
Imam Farikh
-
√
√
4
Inka Nafia
√
√
√
5
M. Adi Fuad
-
√
√
6
M. Hermawan
√
√
√
7
Murniyati
-
-
√
8
Puput Andria
-
√
√
9
Rani Alfiyah
√
√
√
10
Ruliyati
-
-
√
11
Siti Aminatun
√
√
√
12
Siti Mudrikah
√
√
√
13
Siti Nurrokhimah
-
√
√
14
Sya'bani
-
-
√
2. Prestasi belajar siswa meningkat. Tabel 21 Prestasi Belajar Siswa
No
Nama Siswa
Siklus I 35
Kemanilai Post Test Siklus II Sikius III 35 70
1
Agus Masruri
2
Galang Lokananta
60
70
90
3
Imam Farikh
50
70
80
4
Inka Nafia
70
85
100
5
M. Adi Fuad
50
65
80
6
M. Hermawan
60
73
85
7
Murniyati
50
55
75
8
Puput Andria
73
85
90
9
Rani Alfiyah
70
75
100
10
Ruliyati
40
60
70
11
Siti Aminatun
70
85
100
12
Siti Mudrikah
80
80
100
13
Siti Nurrokhimah
50
73
90
14
Sya'bani
40
65
70
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Gedowo Bandongan Magelang pada tahun 2010 maka disampaikan saran sebagai berikut: 1. Untuk guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam a. Diharapkan dapat menerapkan metode every one is a teacher here dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan siswa. b. Hendaknya tidak membudayakan menggunakan satu metode dalam menyampaikan materi.
70
c. Guru diharapkan kreatif dan apresiatif dalam proses pembelajaran. d. Guru hendaknya selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengajar.
2. Untuk Kepala Madrasah Hendaknya menciptakan kondisi yang merangsang para guru untuk aktif melakukan kegiatan kreatif dan apresiatif di lingkungan belajarnya.
71
DAFTAR PUSTAKA
Depag RI, Pedoman Khusus Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta, 2004. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Cet. I, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1996. Gulo, W., Strategi Belajar Mengajar, Cetakan pertama, Grasindo, Jakarta, 2002. L melvin, Silbermen, Active Learning, E Nusa Media, Bandung, 2006. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995. Saleh, Abdurrahman, Pendidikan Agama Islam dan Pembangunan Watak Bangsa, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,.2005. Sriyanti, Lilik, Psikologi Pendidikan, STAIN Salatiga Press, Salatiga, 2003. Sanjaya, Rina, Strategi Belajar Mengajar, Kencana Prenada, Jakarta, 2006. Yasin, M., Pembelajaran efektif, Rineka Cipta, Jakarta, 2000.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI
A. Data Pribadi 1. Nama Lengkap
: Wawang Riza Rozali
2. NIM
: 11408045
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki
4. Tempat dan Tanggal lahir
: 15 Agustus 1983
5. Nama Orang Tua a. Ayah
: Hadi Iswoyo
b. Ibu
: Nur Imaiyah
6. Pekerjaan a. Ayah
: Guru
b. Ibu
: Pedagang
7. Alamat asal
: Gedowo Rt 1 Rw 13 Rejosari Bandongan Magelang
B. Riwayat Pendidikan 1. SD Negeri Rejosari 1 Bandongan
Lulus tahun 1996
2. SMP Negeri 11 Magelang
Lulus tahun 1999
3. SMA Negeri 1 Bandongan
Lulus tahun 2002
4. D2 PGSD/MI UMM Magelang
Lulus tahun 2006