RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA PENELITIAN OSEANOGRAFI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2014
Rapat Kerja Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2014 bertema : ”Memperkuat jejaring dan meningkatkan kinerja untuk mendukung pengelolaan ekosistem dan sumberdaya laut yang berkelanjutan”. Raker P2O LIPI tahun 2014 dilaksanakan di Hotel Best Western Grand Palace, Kemayoran-Jakarta dari tanggal 6 sampai dengan 8 Maret 2014, dihadiri oleh 56 orang peserta yang terdiri dari Deputi Bidang IPK-LIPI, Kepala Pusat Penelitian OseanografiLIPI, Pejabat Eselon III dan IV di lingkungan P2O-LIPI, Ketua PME P2O, PME UPT, Pejabat Pembuat Komitmen (P2K), Peneliti Senior, Peneliti Junior dan segenap civitas lainnya di Lingkungan P2O-LIPI, beserta panitia pelaksana. Selain itu, juga diundang 2 orang pembicara tamu dari Direktorat Iptek, Ekonomi dan Industri Kreatif-BAPPENAS. Untuk meningkatkan efisiensi dan memperlancar penyelenggaraan Raker P2O-LIPI tahun 2014, telah dibentuk 3 (tiga) komisi, yaitu: 1. Komisi Program dan Sumberdaya 2. Komisi Jejaring dan Pemasyarakatan Hasil Penelitian 3. Komisi Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi Raker P2O LIPI tahun 2014 dimulai dengan Laporan Pelaksanaan Raker oleh Ketua Panitia Penyelenggara, sambutan Kepala P2O LIPI, arahan serta pembukaan oleh Deputi IPK-LIPI. Komisi I memaparkan tentang draft Rencana Implementatif P2O 2015-2019, Komisi II memaparkan tentang Jejaring dan Pemasyarakatan Hasil Penelitian P2O, sedangkan Komisi III memaparkan tentang Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi di Lingkungan P2O. Paparan rencana Implementatif dari UPT dilakukan oleh masing-masing Kepala UPT atau yang mewakili. Raker P2O LIPI tahun 2014 memutuskan hal-hal sebagai berikut : A. KOMISI PROGRAM DAN SUMBERDAYA 1). Keanekaragaman sumberdaya Laut Eksplorasi sumberdaya hayati laut (Penanggung Jawab Konsep Riset (TOR): Dr. Irma S. Arlyza, Prof. Dr. Dwi Listyo Rahayu, Dr. Teguh Peristiwady) Dinamika populasi biota laut yang terancam punah (Fahmi, M.Phil, Sasanti R. Suharti, M.Sc) Ekologi migrasi dan pemijahan biota laut tertentu (Dr. Hagi Y. Sugeha) Identifikasi potensi energi terbarukan dari laut (M. Furqon Aziz Ismail, M.Sc)
2). Konservasi dan restorasi kesehatan lingkungan laut (Kegiatan Unggulan P2O)
Pengembangan indeks kesehatan ekosistem terumbu karang, mangrove dan padang lamun (Susetiono, M.Sc, Dr. Teguh Peristiwady, Drs. Wawan Kiswara, Prof. Pramudji, Prof. Dr. Suharsono) Pengembangan biota indikator pencemaran lingkungan pantai/estuari (Dr. Zainal Arifin, Dwi Hindarti, M.Sc, Dra. Ricky Rositasari) Pengembangan teknik bioremediasi cemaran minyak di ekosistem pantai dan upaya restorasinya (Yeti Darmayati, M.Sc, Yustian Rovi A, M.Sc. dan Prof. Ruyitno)
3). Peran laut dalam perubahan iklim
Studi dampak perubahan iklim terhadap lingkungan pesisir dan adaptasinya (Indarto H. Supriyadi, M.Si. dan Ir. Suyarso) Blue carbon di ekosistem pesisir (identifikasi ekosistem sebagai carbon storage) (Afdal, M.Si. dan M. Furqon A. Ismail, M.Sc.)
4). Pemanfaatan sumberdaya hayati laut
Pengembangan makanan kesehatan (functional food) berbasis SDHL (teripang) (Tutik Murniasih M.Si, Abdullah Rasyid, S.Si dan Dr. Ratih) Pembenihan dan budidaya invertebrata laut, antara lain: Kepiting (Prof. Dr. Sri Juwana), Teripang Pasir dan Lobster (Dr. Sigit A.P. Dwiono dan Varian Fahmi, M.Si), Abalon (Prof.Dr. Dwi Eny Djoko Setyono) serta Kuda Laut (Dr. Safar Doddy)
Tim 10, PME P2O dan PME UPT bertanggungjawab dalam menyelesaikan renstra implementatif tersebut. Rencana implementatif P2O 2015-2019 harus sudah selesai paling lambat pada tanggal 21 Maret 2014. B. KOMISI JEJARING DAN PEMASYARAKATAN HASIL PENELITIAN Pemasyarakatan hasil penelitian 1. Setiap satker menyusun dokumen produk-produk hasil penelitian yang bernilai ekonomis. Pusat Penelitian Oseanografi akan berkoordinasi dengan Pusat Inovasi LIPI untuk memasarkan hasil riset yang bernilai komersial (Lampiran B.1). 2. Setiap Satker menyelenggarakan fora pertemuan (seminar, workshop, Focus Group Discussion, pameran dan temu bisnis) dengan mengundang para stake-holder. 3. Setiap Satker membuat mekanisme sistem diseminasi hasil riset kepada para stakeholder dan masyarakat. Revitalisasi unit Jasa dan Informasi 4. Setiap satker harus mengoptimalkan kinerja unit jasa dan informasi yang dapat melayani kebutuhan informasi dan memasyarakatkan hasil riset. 5. Setiap satker harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia khususnya tenaga HUMAS melalui pelatihan yang dikoordinir oleh kasubag Jasinfo dan kasubag kepegawaian P2O-LIPI. 6. Setiap satker harus melengkapi unit jasa dan informasi dengan ruang konsultasi kerjasama riset dan bisnis.
7. Setiap satker harus mengalokasikan anggaran diseminasi untuk jasa dan informasi sebesar maksimal 10% dari total anggaran penelitian. Peningkatan brand image institusi 8. Pusat Penelitian membentuk tim gugus tugas yang terdiri dari ketua kelompok penelitian untuk merespon isu-isu hangat atau fenomena alam yang terjadi khususnya yang berkaitan dengan bidang kelautan sebagai wujud kepedulian untuk memberikan informasi dan solusinya kepada stake holder yang didukung dengan dana yang memadai. Penguatan Jejaring 9. Setiap satker harus memaksimalkan fungsi website untuk mendiseminasikan hasil kegiatannya kepada masyarakat luas. 10. Redaksi OLDI dan MRI harus mengembangkan mekanisme publikasi ilmiah untuk ditransformasi ke e-journal. C. PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN REFORMASI BIROKRASI Spesifik Issue (UPT Biak) 1. Penanganan kasus Penyerobotan tanah di UPT Biak dilakukan dengan cara persuasif melibatkan tokoh masyarakat. Hal tersebut segera dilakukan oleh kepala UPT Biak selambat-lambatnya pada akhir bulan April 2014. 2. Penanganan kasus klaim tanah pantai di depan kantor UPT Biak dilakukan dengan membuat surat kepada Bupati dan DPRD Kabupaten Biak Numfor dengan asistensi dari P2O. Hal tersebut akan dilakukan oleh kepala UPT Biak selambat-lambatnya pada akhir bulan April 2014. 3. Penanganan kasus pemukulan pegawai di UPT Biak dilakukan dengan cara meminta pengamanan kepada KORAMIL setempat. Hal tersebut akan segera dilakukan oleh kepala UPT Biak selambat-lambatnya pada akhir bulan Maret 2014. Kelembagaan 4. Kelompok Penelitian di P2O-LIPI di Jakarta adalah: a. KP. Sumber Daya Hayati Laut b. KP. Pemanfaatan Sumber Daya Hayati Laut c. KP. Perlindungan dan Restorasi Kesehatan Ekosistem Laut d. KP. Dinamika Laut dan Perubahan Iklim (UPT Ambon/P2 Laut Dalam dapat mengadopsi kelompok penelitian di atas) 5. Laboratorium dan “Marine Natural History Museum” di P2O-LIPI di Jakarta adalah: a. Laboratorium Oseanografi Fisika dan Iklim b. Laboratorium Oseanografi Kimia c. Laboratorium Mikrobiologi d. Laboratorium Plankton dan Produktivitas e. Laboratorium Oseanografi terapan
f. Laboratorium Geologi g. Laboratorium Botani h. Laboratorium Zoologi i. Laboratorium Bentos j. Laboratorium Genetika Molekuler; k. Laboratorium Budidaya; l. Laboratorium Produk alam m. “Marine Natural History Museum” (UPT Ambon/P2 Laut Dalam dapat mengadopsi laboratorium di atas) 6. Kriteria Jabatan Ketua Kelompok Penelitian adalah minimal Peneliti Madya dan dapat diterima oleh semua anggota (acceptable). 7. Kriteria Jabatan Penanggungjawab Laboratorium adalah minimal Peneliti Madya dan diterima oleh semua anggota. 8. Dewan Profesor Riset/Peneliti Utama P2O harus membuat Job description untuk ketua kelompok penelitian dan Penanggungjawab Laboratorium di P2O, selambatlambatnya pada bulan April 2014. 9. Penyusunan SOP penggabungan eselon IV subbid Sarana Penelitian DL dan SDL harus dibuat selambat-lambatnya bulan April 2014. 10. UPT-UPT yang merencanakan untuk melakukan perubahan organisasi (struktur/ tupoksi/ nomenklatur) wajib menyiapkan naskah akademik untuk disampaikan kepada BOK-LIPI melalui P2O, paling lambat akhir bulan April 2014. 11. Perlu ada aturan yang jelas tentang mutasi pegawai antar satker di lingkungan P2O yang dibuat oleh Kabag Tata Usaha paling lambat bulan Juni 2014. Aturan tersebut harus memuat justifikasi yang kuat/professional dan terkait dengan promosi jabatan 12. Persiapan UPT Ambon Menjadi Pusat Penelitian Laut Dalam: a. Mempersiapkan kebutuhan SDM struktural b. Kebutuhan SDM per bagian dan Bidang c. Kebutuhan sarpras (Di usulkan pada DIPA 2015, pada pertengahan Maret 2014) Reformasi Birokrasi 13. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai akan diberlakukan peraturan dengan sistem 3 kali absen setiap hari (Pagi-siang-sore, absen siang dilakukan pada pukul 12.00-13.00 WIB), aturan penerapan akan dibuat oleh Kepala P2O paling lambat Juni 2014. 14. Kabag. Tata Usaha diharapkan agar mengundang personil BOK untuk melakukan sosialisasi E-SKP ke seluruh Satker di lingkungan P2O, selambat-lambatnya bulan April 2014. 15. Diperlukan peninjauan ulang tentang kebijakan pengumuman rekapitulasi kekurangan jam efektif bagi pegawai yang terlambat secara terbuka, selambatlambatnya bulan Maret 2014. 16. Diperlukan peninjauan ulang tentang kebijakan akumulasi kelebihan jam kerja, selambat-lambatnya bulan Maret 2014.
E-Procurement 17. Semua UPT tidak memiliki anggaran untuk validasi dokumen dalam kaitannya dengan E-Procurement, perlu dilakukan langkah pemecahannya dandisarankan untuk konsultasi dengan UPLP LIPI 18. Dalam Proposal penelitian disebutkan jenis barang, spesifikasi barang, kuantitas dan harga pasar dalam pengadaan Barang dan Jasa. Bahan penelitian dan aset yang diperlukan dipisahkan. Kebijakan ini berlaku mulai proposal penelitian untuk tahun 2015. 19. Dokumen Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP) P2O-LIPI perlu didistribusikan kepada seluruh pejabat struktural P2O dan UPT untuk dipelajari. Peserta Raker P2O LIPI Tahun 2014 menerima draft hasil dan kajian komisi terkait yang telah mengalami pendalaman dalam sidang komisi. Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan maka akan dilakukan revisi oleh tim 10 dan tim PME P2O LIPI. Hasil Rapat Komisi menjadi dokumen yang tidak terpisah dari rumusan ini.
Jakarta, 8 Maret 2014 Atas namaTim Perumus Rapat Kerja P2O LIPI 2014
Zainal Arifin Kepala Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia