Kode : 1.90, Koridor (Papua & Maluku) PEMBERDAYAAN NELAYAN MELALUI BUDIDAYA TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) DIPERAIRAN PULAU OSI, SERAM BARAT-MALUKU
Eddy Yusron Mudjiono Furqon Aziz Ismail Yaya Ihya Ulumuddin Tri Handayani
Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG Teripang merupakan komoditi perikanan yang diperdagangkan secara Internasional Teripang salah satu invertebrata laut yg secara International diusulkan masuk dalam Appendix II CITES (Convention one the International Trade in Endangered Species) Jenis-jenis teripang menjadi target perburuan di Seluruh perairan wilayah Indonesia Harga jual teripang di pasaran Internasional relatif cukup mahal antara Rp 100.000 sampai Rp 900.000 ( Holothuria scabra / teripang pasir, Holothuria nobilis / teripang susu) Perburuan tidak saja terhadap jenis-jenis yang berharga mahal, juga jenisjenis yang harganya murah, karena jenis-jenis yang mahal sulit ditemukan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
Pokok Permasalahan Teripang pasir (Holothuria scabra) merupakan salah satu jenis teripang bernilai ekonomis penting. Semakin hari semakin sulit dicari; indikasi : hasil tangkapan dari alam cenderung menurun, berukuran kecil, daerah tangkapan semakin jauh. Maka dipilih sebagai jenis teripang yang dikaji. Di Pulau Osi, Seram Bagian Barat – Maluku. Jenis teripang pasir ini dikenal sebagai teripang putih. Untuk upaya pembenihan pun, sulit memperoleh teripang ukuran induk; maka ditempuh upaya penangkaran untuk mempersiapkan bakal calon induk. Sekaligus mempelajari pertumbuhan berat basah dan kelulusan hidupnya. Penangkaran juga dapat bermanfaat untuk memperoleh nilai tambah (added value), dengan membesarkan teripang pasir dalam kurun waktu tertentu maka nelayan dapat memperoleh nilai jual yang lebih baik. Dari aspek manajemen sumberdaya alami, upaya penangkaran juga dapat digunakan untuk membantu menyeimbangkan sediaan di alam, dengan mengurangi tekanan akibat pencarian intensif tak mengenal waktu maupun cakupan wilayah perairan.
PEMANFAATAN DAN PERIKANAN TERIPANG oTeripang merupakan jenis bahan makanan tradisional (khususnya Cina) oTeripang kering dalam perdagangan dikenal sebagai beche-de-mer atau trepang atau hai-som oTeripang disukai karena mempunyai kandungan zat-zat obat (medicinal properties) oTeripang berkhasiat obat dan mempunyai daya Aphrodisiac oKandungan daging teripang terdiri dari : Protein (43 %), lemak (2 %), kadar air (17 %), mineral (21 %) dan kadar abu (7 %). Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
BAHAN DAN METODE BAHAN :Pembuatan 6 buah keramba tancap dengan ukuran 1 m x 1 meter dengan kepadatan 10, 20 dan 30 ekor / meter persegi yang terbuat dari jaring dan kayu tongke, dengan pemberian pakan yang terdiri campuran kotoran sapi kering, rumput laut (padina sp) dan lamun Metode : Untuk memperoleh data penambahan berat teripang dilakukan penimbangan tiga bulan Untuk melihat derajat kelangsungan hidup tiap tiga juga dihitung
ANALISA DATA Analisa data yang dilakukan adalah melihat penambahan berat tiap bulan dan SR berikut : Laju pertumbuhan rata-rata dua bulan : LPRB = Jumlah berat rata rata akhir penimbangan Jumlah awalberat rata-rata awal penimbangan SR = (Nt/No) x 100% SR = Derajat kelangsunganhidup (%) Nt = Jumlah teripang pada akhir pengamatan No = Jumlah teripang pada awal pengamatan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI Kerangka Sinergi Koordinasi Dalam Pelaksanaan Pra Survy dilakukan kerjasama dengan UPT Balai Konservasi Biota Laut LIPI Ambon dan Dinas Kelautan dan Perikanan Seram Bagian Barat juga melibatkan Masyarakat Nelayan Pulau Osi, Seram Bagian Barat - Maluku dalam pembuatan keramba dan pencarian benih teripang pasir.
Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Sudah dilaksanakan sosialisasi Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekaya tahun 2012 bersama kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Seram Bagian Barat bersama masyarakat nelayan Pulau Osi dan telah selesainya pembuatan keramba jaring tancap bersama masyarakat nelayan pulau Osi, Seram Bagian Barat, Maluku dan telah mendapatkan benih yang dibeli dari masyarakat nelayan Pulau Osi
Strategi pelaksanaan koordinasi Telah terjalinnya kerjasama antara Puslit Oseanografi – LIPI Jakarta dengan UPT Balai Konservasi Biota Laut – LIPI Ambon bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dengan masyarakat nelayan Pulau Osi, Seram Bagian Barat – Maluku.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan Strategi Pemanfaatan Memberikan percontohan budidaya teripang pasir, Holothuria scabra dan cara pengelolaan pada suatu areal khususnya di wilayah pesisir. Dengan adanya pola percontohan budidaya teripang pasir diharapkan masyarakat nelayan Pulau Osi bisa dan mampu melakukan secara mandiri dan akhirnya bisa menaikkan pendapatan mereka tanpa merusak serta menjaga kelestarian tripang tersebut dari kepunahan di alam. Menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan rekomendasi untuk pengelolaan secara terpadu bagi masyarakat di wilayah pesisir dan pemerintah daerah/Pemda, khususnya masyarakat Pulau Osi Kabupaten Seram Bagian Barat – Maluku.
Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Pola percontohan budidaya teripang pasir di keramba menunjukkan teripang pertumbuhan relatif cepat dan cepat memijah (foto terlampir) dengan ditemukannya anakan tripang di dalam keramba, Anakan teripang tersebut telah diambil dan dimanfaatkan untuk pengisian keramba milik masyarakat nelayan Pulau Osi Dengan mengadopsi percontohan budidaya tripang tersebut diharapkan masyarakat Pulau Osi sudah bisa membuat keramba jaring tancap dengan sekala yang lebih besar serta cara membuat pakan makanan teripang pasir dan cara memelihara dan perawatan keramba selama penelitian ini.
Perkembangan Pemanfaatan Mendukung pengembangan potensi unggulan daerah dalam menggali potensi perikanan teripang pasir dan mendukung strategi pembangunan ke depan daerah dalam pengembangan wilayah pesisir untuk budidaya teripang pasir Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan Rencana kedepannya penelitian ini diharapkan untuk menjaga kelestariannya sumberdaya teripang pasir dari kepunahan dengan jalan memijahkan teripang pasir secara alamiah dan di Laboratorium Budidaya di UPT Balai Konservasi Biota Laut – LIPI Ambon untuk bisa di monitor kelulusan hidup anakan teripang pasir dan nantinya anakan teripang dari hasil pemijahan tersebut bisa ditebar kembali ke alam untuk restoking benih teripang pasir di alam.
Strategi Pengembangan ke depan . Karena untuk mendapatkan benih teripang pasir di alam semakin sulit, maka perlu adanya kerjasama antara Pemda, Dinas Kelautan dan Perikanan setempat dan UPT Loka Konservasi Biota Laut – LIPI Ambon juga Puslit Oseanografi – LIPI Jakarta untuk membangun Laboratorium Budidaya Biota Laut yang mempunyai nilai ekonomis salah satunya jenis teripang pasir yaitu lewat pemijahan di Laboratorium yang pada akhirnya anakannya ditebar di alam untuk restoking atau untuk dipelihara/dibesarkan di keramba oleh masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir Seram Bagian Barat – Maluku untuk menaikan pendapatan nelayan di Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat-Maluku, karena mempunyai nilai jual yang mahal antara Rp 400.000,- sampai Rp 800.000,kg/kering tergantung dari ukurannya. Pada tanggal 17 Juli 2012 ada kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan akan melakukan panen raya Rumput Laut di Pulau Osi dan Proyek PKPP ini akan dilaporkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan kepada Menteri bahwa LIPI telah berhasil memijahkan teripang pasir secara alamiah dan anakan sudah diserahkan kepada masyarakat Nelayan Pulau Osi untuk dibesarkan di keramba milik Nelayan setempat.
Tahapan Pengembangan ke depan Diharapakan program proyek Pemberdayaan Nelayan Melalui Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) di Perairan Pulau Osi, Seram Barat - Maluku bisa berlanjut untuk di danai oleh Program Ristek untuk mencakup desa-desa Kotania, Pulau Buntal dan Pelita Jaya dll, karena bisa banyak melibatkan masyarakat nelayan yang tinggal di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat-Maluku untuk mengurangi pengangguran dan menaikkan pendapatan nelayan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN •Foto Koordinasi dengan pihak terkait
Sosialisasi proyek PKPP dan Kepala Dinas KKP dengan Masyarakat Nelayan Pulau Osi
Nelayan P. Osi lagi menjahit keramba
Membuat keramba di laut dengan Masyarakat Pulau Osi
Memilih teripang dibantu nelayan P.Osi
Mengambil bibit teripang dikeramba untuk ditimbang
•Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
Lagi memilah teripang yg akan di budidayakan ukuran 50-150 gram
Penimbangan teripang sblm dimasukkan keramba
•Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan – Sosialisasi – Pelatihan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
logo lembaga
TERIMA KASIH ]