RINGKASAN EKSEKUTIF
Universitas Pattimura melalui program PHK-PKPD tahun 2011-2013 akan melaksanakan 3 (tiga) program utama, yaitu : Program 1: Pengembangan Mutu Pelaksanaan KBK untuk Mencapai Kompetensi Lulusan sesuai Standar Nasional, Program 2 : Penguatan pendidikan Dokter Pulau dan Program 3 : Penguatan sistem Tata kelola dan Peningkatan kapasitas lembaga. Pada rencana Implementasi Program (RIP) tahun 2011, secara global sasaran utama diarahkan pada 2 program . Program 1: Pengembangan Mutu Pelaksanaan KBK untuk Mencapai Kompetensi Lulusan sesuai Standar Nasional dan Program 2: Penguatan pendidikan Dokter Pulau,yang disusun dalam 15 (lima belas) Term of Reference (TOR) yang diusulkan. Berdasarkan evaluasi kegiatan per 31 juli 2011 (Tengah Tahunan), terdapat 7 (tujuh) TOR yang telah disetujui (41%), dan 4 (empat) TOR (21%) yang telah memperoleh NOL dan diimplementasikan yaitu Policy study perumusan kompetensi dokter pulau (triwulan 1), Policy study penyusunan cetak biru dan desain kurikulum (18 April -12 Juni 2011), Hibah pengajaran dan In House Training pembuatan Modul (17-18 Juni 2011) pada triwulan 2. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan dana talangan dari Universitas. Selain itu, proses pengadaan barang dan jasa sesuai dengan procurement yang telah disetujui untuk tahun 2011 yang telah terealisasi yaitu proses pengadaan peralatan skills lab (NCB-1st Prior),dimana proses lelang telah diusulkan dan mendapatkan persetujuan (1 st prior-NCB) NOL Bank Dunia untuk dokumen lelang (No.856-b/E3-HPEQ /06.11), tanggal 18 Juni 2011. Proses iklan (advertise) di Harian Tempo mulai 21 Juli- 21Agustus 2011, dengan pencapaian target sekitar 18%. Pengadaan barang dan jasa lainnya terkait shoping sementara diproses untuk iklan dan pelaksanaan shoping. Berdasarkan total dana yang bersumber dari PHK-PKPD sebesar Rp 3.372.243.000, dan sampai 31 Juli 2011 terealisasi sebesar Rp 1.414.857.000,maka serapan dana sebesar 41,96% , yaitu dari komponen biaya pengadaan barang dan jasa, civil work, pengembangan staf ( in house training) dan lokakarya dan pengembangan program. Sedangkan dana committed/DRK yang direncanakan sebesar Rp 299.240.000 baru terserap Rp 4.615.000 atau 1,54%. Secara umum indicator kinerja kegiatan yang telah dicapai yaitu untuk program 1, aktivitas 1.2 (Policy studi penyusunan cetak biru dan desain kurikulum) antara lain : a) tersedianya perangkat cetak biru yang telah direkonstruksi dan tersedianya perangkat kurikulum yang telah didesain. Indikator kinerja lainnya seperti peningkatan kualitas pembelajaran, presentase rata-rata tingkat efektivitas dan efisiensi kelulusan blok baru akan terukur pada akhir Desember 2011 saat diimplemmentasikan KBK yang telah direkonstruksi (akhir proyek tahun 2011). Dari aktifitas 1.3 (Hibah pengajaran), baru terlaksana sekitar 13% (persetujuan TOR dan panduan hibah. Realisasi program 2, (perumusan kompetensi dokter kepulauan) indikator kinerja yang terukur telah sesuai dengan yang ditargetkan yaitu : a) Tersedianya informasi kondisi riil kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah kepulauan (100%) , b) tersedianya rumusan kompetensi dokter kepulauan (100%), c) tersedianya rumusan materi dokter kepulauan (60%), terintegrasinya muatan lokal (materi dokter kepulauan) pada blok tertentu ataupun berdiri sendiri ( 50%). Di sisi lain capaian kualitatif selama satu semester ini, sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan, budaya kerja, kerjasama baik oleh pimpinan universitas , pengelola program (PIU), staf pengajar, mahasiswa dan stakeholder lain yaitu Pemda Provinsi Maluku,Dinas kesehatan,IDI dan masyarakat yang mendukung berlangsungnya kegiatan ini. Kegiatan telah berlangsung dengan lancar karena dukungan dari semua pihak baik pimpinan universitas, pengelolah program PHK-PKPD, dan staf pengajar dan mahasiswa
1
Program Pendidikan Dokter Universitas Pattimura (PPD UNPATTI ), stakeholder terkait yaitu Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dan Kabupaten, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku ,IDI serta bimbingan dari universitas mitra yaitu Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta (UNIKA Atma Jaya Jakarta). Namun beberapa kendala yang masih ditemui dalam pelaksanaan kegiatan selama 6 bulan (Tengah Tahunan) pelaksanaan proyek antara lain : 1). Keterlambatan waktu mendapatkan NOL baik untuk kegiatan maupun proses pengadaan barang dan jasa, yang berdampak bergesernya jadwal kegiatan dan tertundanya pencairan dana dari KPN, 2). Kegiatan staf pengajar (sebagian CPNS) dalam kegiatan pra jabatan pada 4-26 Juli 2011, sehingga kegiatan in house training saat itu tidak dilaksanakan. Berdasarkan hal tersebut, maka diupayakan revisi TOR dapat dikonsultasikan secara intensif dengan reviewer dan CPCU untuk mendapatkan NOL. Evaluasi dan laporan kegiatan selanjutnya akan dikoordinasikan secara maksimal antara PIC, tim Monev, dan bagian keuangan sehingga laporan kegiatan dapat dilaporkan sesuai jadwal kegiatan yang ditentukan. Berdasarkan analisis sisa anggaran yang akan diupayakan terserap sampai dengan Desember 2011 yang bersumber dari dana PHK-PKPD sebesar Rp 1.957.386.000 (58,04%) dan dari dana committed/DRK sebesar Rp 294.625.000 (98,46%), untuk komponen biaya dan sisa aktivitas sesuai Lampiran 4, Format 4 dan 5. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan mulai bulan Agustus -Desember 2011, yaitu kegiatan terkait aktivitas penguatan KBK, pada komponen biaya pengembangan staf yaitu evaluasi proposal, kontrak sampai pada implementasi program Hibah pengajaran, In house training penyusunan buku ajar, In house training metode pembelajaran SCL dan In house training sistem assessment KBK di UNPATTI Ambon dan pengembangan staf berupa magang dan workshop di institusi mitra UNIKA Atma Jaya Jakarta yaitu : magang sistem pengelolaan perpustakaan, pelatihan laboran biomedik dan skills lab, pelatihan audio visual. Sedangkan proses pengadaan barang dan jasa yang akan sementara dilaksanakan dan dilanjutkan untuk tahapan pemasukan penawaran rekanan, pengusulan NOL evaluasi teknis dan biaya, kontrak, dan seterusnya untuk pengadaan peralatan biomedik, reference dan penunjang assessment.
2
BAB 1 PENDAHULUAN Berdasarkan hasil evaluasi diri Program Pendidikan Dokter (PPD) Universitas Pattimura yang telah dilakukan maka strategi-stategi pengembangan yang diusulkan pada program PHKPKPD 2011-1013 secara umum terdiri dari 3 program utama yaitu: 1). Pengembangan Mutu Pelaksanaan KBK untuk Mencapai Kompetensi Lulusan sesuai Standar Nasional, yang diarahkan untuk memperbaiki mutu input mahasiswa, perbaikan dan penataan proses pembelajaran, memperluas akses pembelajaran, peningkatan mutu staf pengajar dan menyempurnakan fasilitas penunjang pembelajaran, agar mahasiswa mampu menguasai kompetensi yang dipersyaratkan dalam KBK dan memperoleh IPK yang baik. 2). Penguatan Pendidikan Dokter Pulau yang bertujuan untuk mendapatkan rumusan kompetensi agar mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang berada pada lingkungan kepulauan, kemudian dijadikan dasar untuk melakukan rekonstruksi kurikulum muatan lokal yang terintegrasi dengan mata kuliah lainnya 3). Penguatan Sistem Tata Kelola dan Peningkatan Kapasitas Lembaga yang bertujuan untuk: mendapatkan struktur organisasi yang mampu mengakomodir seluruh kegiatan PPD yang berskala fakultas. Pada Rencana implementasi Program (RIP) tahun 2011, secara global sasaran utama terdiri dari 2 program yaitu 1): Pengembangan Mutu Pelaksanaan KBK untuk Mencapai Kompetensi Lulusan sesuai Standar Nasional, yang diimplikasikan dalam 3 aktifitas utama yaitu a). Pengembangan Strategi Penerimaan Mahasiswa, untuk mendapatkan input yang memiliki kualitas, b). Penguatan Implementasi KBK, yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi dan evaluasinya yang meliputi rekonstruksi sistem blok dan implementasinya melalui pengembangan SDM (studi lanjut, magang, TOT, pelatihan), pengembangan akses sumber belajar (buku blok, referensi, alat dan bahan lab dan skills lab, meubeler, renovasi ruangan) yang membutuhkan pendampingan universitas mitra.Peningkatan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran dengan metode SCL (melalui teleconference, E-learning, E-books) dan implementasinya melalui pengembangan SDM (magang, pelatihan, TOT PBL,
tutor skills lab ). Penyempurnaan sistem evaluasi
(standard setting, penyusunan soal tes, OSCE) melalui lokakarya dan implementasinya melalui pengembangan SDM (magang dan pelatihan) yang membutuhkan pendampingan universitas mitra. Program 2: Penguatan pendidikan Dokter Pulau,yang bertujuan untuk menyusun
3
rumusan kompetensi dokter kepulauan yang mampu menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat kepulauan dan menyusun muatan lokal agar terintegrasi dalam blok tertentu atau berdiri sendiri baik pada tingkat preklinik maupun klinik. Kedua program ini disusun dalam 15 (lima belas) Term of Reference (TOR) yang diusulkan. Berdasarkan RIP 2011, program-program
yang direncanakan telah diimplementasikan
secara baik dan lancar. Kegiatan-kegiatan terkait implementasi KBK yang melibatkan universitas mitra juga telah berlangsung dengan dukungan baik pimpinan universitas, pengelola program PHK-PKPD, task force, dan staf pengajar PPD UNPATTI, berbagai pihak terkait yaitu Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dan Kabupaten, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
serta
bimbingan narasumber dari universitas mitra. Namun di lain sisi terdapat berbagai kelemahan dan kendala, sehingga beberapa kegiatan sampai dengan 31 Juli 2011 ini belum dapat terlaksana secara maksimal. Hal ini akan terus dikaji dan mendapat perhatian PIU dalam upaya pembenahannya ke depan sampai pada akhir proyek.
4
BAB 2 IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM
a.
Oganisasi Pelaksana Kegiatan Pengelolaan program dalam PHK-PKPD dilaksanakan terkonsolidasi dengan organisasi Universitas Pattimura, baik menyangkut pelaksanaan program, pengadaan barang maupun yang terkait dengan keuangan. Hal ini dapat dilihat pada struktur organisasi PHK-PKPD seperti berikut ini.
UNIVERSITAS MITRA
PENANGGUNG JAWAB Prof. H. B. Tetelepta, M.Pd
PR I Prof. Dr. R. O. Ozaer
TIM MONITORING PT Prof. Dr. Watloly dr. Bertha Que, Sp.S., M.Kes dr. Rafendy
PR II H. Hattu, SH., MH
BAGIAN PENGADAAN PT F. Polnaya, SE
BAGIAN KEUANGAN PT Lusy. Lopies, SE
KETUA PPD dr. J. Manuputy, MPH
DIREKTUR EXECUTIVE Dr. M. Nindatu, M.Kes
KOORDINATOR PROGRAM Ir. D. Tumanan, MT
PIC Ir. Th. Silaya, M.Si Drs. J. Pagaya, M.Kes Ir. S. Latupeirissa, M.App Sc Tirza. Kakisina, ST., MT dr. Fitri Bandjar dr. Indrawanti Kushadiani dr. Halidah Rahawarin
KOORDINATOR PENGADAAN & ADMINISTRASI KEUANGAN Dr. P. Kakisina, S.Pd., M.Si
STAF PENGADAAN Dra. Fatma Haitami Fetry Komul, S.Si
STAF KEUANGAN Mercy Persulessy, SE Grace Latuheru, S.Si
5
Berdasarkan struktur organisasi di atas dapat dijelaskan bahwa pengaturan pelaksanaan kegiatan PHK PKPD pada Program Pendidikan Dokter (PPD) Universitas Pattimura terdiri atas beberapa komponen dengan fungsi-fungsinya yang dijelaskan sebagai berikut:
Penanggungjawab adalah Pemimpin Perguruan Tinggi Universitas Pattimura (Rektor), yang bertanggungjawab atas pelaksanaan seluruh program, komitmen yang kuat untuk mendukung seluruh penyelenggaraan baik menyangkut hasil maupun administrasi dan sumberdaya pendukung ditingkat PPD dan unit-unitnya termasuk penyediaan dana pendamping. Rektor senantiasa berkoordinasi dan memberikan arahan kepada Pembantu Rektor I dan Pembantu Rektor II menyangkut kebijakan-kebijakan pelaksanaan program.
Pembantu Rektor I mengarahkan pelaksanaan program akademik, monitoring dan evaluasi internal program tersebut. Pembantu Rektor I senantiasa berkoordinasi dengan ketua PPD Unpatti selaku penanggung jawab pada tingkat fakultas (Program Pendidikan Dokter).
Pembantu Rektor II mengarahkan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta pengelolaan administrasi dan keuangan pada tingkat universitas sesuai peraturan yang berlaku.
Bagian pengadaan barang dan jasa pada tingkat Universitas melaksanakan tugasnya dengan mengacu pada Pepres No.54 tahun 2010 (pengadaan barang/ jasa), Bank Guidelines for Procurement of Goods and Services edisi 2006, dan dibawah arahan Pembantu Rektor II. Dalam melaksanakan tugasnya bagian pengadaan Universitas senantiasa
berkoordinasi
dengan koordinator pengadaan, administrasi dan keuangan yang ada pada tingkat PPD
Bagian keuangan pada tingkat Perguruan Tinggi bertugas untuk mengelola keuangan sesuai dengan peraturan keuangan negara, aturan khusus dari UP3 dan Bank Dunia. Dalam melaksanakan tugasnya bagian keuangan pada tingkat Universitas mendapat arahan dari Pembantu Rektor II dan senantiasa berkoordinasi dengan koordinator pengadaan, adminitrasi dan keuangan pada tingkat PPD.
Unit monitoring dan evaluasi melaksanakan tugas dibawah arahan Pembantu Rektor I, yang bertujuan untuk menjamin akuntabilitas pelaksanaan program. Tugas tim monevin adalah memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program sesuai rencana yang telah ditetapkan, memonitotor dan mengevaluasi implementasi kegiatan pengadaan dan pengelolaan keuangan pada tingkat PPD, membuat pelaporan kepada Pembantu Rektor I dan Ketua PPD serta secara berkala berkoordinasi dengan tim Monev UP3 Dikti
Ketua PPD bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
proyek pada tingkat PPD, yang
6
senantiasa berkoordinasi dengan Pembantu Rektor I, dan mengarahkan direktur eksekutif dalam implementasi pelaksanaan seluruh proyek.
Direktur ekesekutif mengelola seluruh pelaksanaan proyek dan berkoordinasi dengan koordinator program dan koordinator pengadaan, administrasi, keuangan. Direktur eksekutif bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan hasil implementasi program, yang selanjutnya disampaikan ke Rektor melalui Ketua PPD dan Pembantu Rektor I
Koordinator program mengkoordinir pelaksanaan program pada masing-masing PIC, mengukur indikator pencapaian program bersama PIC dan merangkum pelaporan dari setiap PIC.
Koordinator pengadaan, administrasi dan keuangan, bertugas untuk ; menyusun rencana pengadaan barang dan jasa, mengkoordinir pemeriksaan barang/jasa sesuai dengan spec, valume, kualitas, performancenya dan menyerahkannya pada unit terkait; berkoordinasi dengan bagian keuangan Universitas untuk menyususn anggaran dan pelaporannya sesuai ketentuan, mengelola administrasi dan keuangan proyek pada tingkat PPD.
PIC adalah staf yang melaksanakan aktivitas pengembangan seperti yang diajukan dalam proposal. PIC bekerjasama dengan koordinator program melaksanakan kegiatan, mengukur indikator pencapaian dan melakukan pelaporan hasil setiap kegiatan.
Universitas Mitra adalah Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta (UNIKA), yang fungsinya untuk memberikan pendampingan sejak pembuatan proposal lengkap sampai pelaksanaan program kemitraan yang telah disepakati.
b. Mekanisme kerja antar pelaksana kegiatan dalam organisasi perguruan tinggi. Secara umum sampai dengan pelaksanaan proyek tengah tahunan ini tupoksi dari pelaksana kegiatan dilaksanakan sesuai struktur organisasi Rektor Universitas Pattimura selaku penanggung jawab PHK-PKPD, berkoordinasi dengan Pembantu Rektor I sebagai penanggung jawab program dan Pembantu Rektor II sebagai penaggung jawab pengadaan barang dan pengelolaan keuangan. Selanjutnya Direktur eksekutif senantiasa berkoordinasi dengan Pembantu Rektor I dalam pelaksanaan implementasi program, sedangkan untuk kegiatan pengadaan barang dan pengelolaan keuangan berkoordinasi dengan Pembantu Rektor II lewat bagian keuangan dan bagian pengadaan barang pada tingkat Universitas. Pelaksanaan
7
Implementasi kegiatan dilakukan lewat koordinator Program yang bekerjasama dengan penanggung jawab unit penerima hibah (PIC) untuk setiap program, dengan membentuk panitiapanitia pelaksana untuk setiap kegiatan. Sedangkan yang terkait dengan pengadaan barang dan pengelolaan keuangan dilaksanakan dibawah koordinator Pengadaan dan Administrasi Keuangan.
Pelaksanaan program yang melibatkan Universitas Mitra dikoordinasikan oleh
Direktur Eksekutif bersama dengan Ketua PPD Unpatti, seperti pelatihan, lokakarya dan magang baik yang dilaksanakan di Universitas Pattimura maupun di Universitas Atma Jaya. Monitoring dan evaluasi internal dilaksanakan secara periodik oleh Tim Monevin Universitas, terutama yang terkait dengan pencapaian indikator kinerja, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan setiap kegiatan.Sampai dengan Juli 2011 ini, beberapa staf dalam organisasi pengelola program sementara diusulkan SK penggantiannya, karena salah satu staf keuangan di PPD dialihtugaskan ke universitas, dan seorang staf pengadaan di PPD meninggal dunia.
c.Pengembangan Kapasitas Pengelola Program Dalam pengembangan kapasitas pengelolaan program agar terjadi proses konsolidasi yang lancar, maka implementasi program diawali dengan rapat koordinasi dan diskusi terkait dengan prosedur pelaksanaan dan indikator pencapaian dari setiap kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar setiap personil yang terlibat memahami tugas dan tanggungjawabnya dalam mendukung kegiatan tersebut. Pengembangan kapasitas pengelola dilakukan melalui kegiatan-kegiatan workshop, dan pelatihan yang dilaksanakan pada tingkat CPCU (Dikti), baik pengelola program, pengadaan barang/jasa maupun pengelolaan keuangan, termasuk rapat koordinasi penyusunan RAKL yang dilaksanakan pada awal tahun, workshop kegiatan laporan per tri wulan dan implementasi program, merupakan pengembangan mekanisme kerja yang dirasakan sangat bermanfaat dalam menunjang kelancaran pelaksanaan proyek.
d.Sistem dan Prosedur Pengelolaan Program Sistem yang dibangun terkait dengan pengelolaan keuangan dan pengadaan di universitas pattimura dilaksanakan oleh bagian keuangan dan pengadaan yang ada baik di fakultas (PPD ) yang dikoordinir oleh koordinator keuangan dan pengadaan di fakultas, yang akan berkoordinasi dengan bagian keuangan dan pengadaan yang ada di universitas. Pengusulan keuangan sesuai TOR dilaksanakan oleh staf keuangan PPD ke bagian keuangan universitas dan selanjutnya ke
8
KPN untuk mendapatkan SP2D. Proses ini berjalan dengan baik, walaupun masih ada kendalakendala dalam proses pencairan dana karena belum optimalnya pelaporan keuangan oleh PIC dan staf keuangan fakutas dan NOL kegiatan yang terlambat diperoleh, yang berdampak pada proses pencairan dana di KPN . Proses pengadaan, dilaksanakan oleh berdasarkan pengusulan pengadaan dari PIU melalui koordinator pengadaan keuangan dan Pengadaan ke bagian pengadaan Universitas (Unit Layanan Pengadaan). Mekanisme pengadaan ini dapat berjalan lancar, karena Koordinator Pengadaan dan keuangan di fakultas (PPD), diangkat dan terlibat secara langsung sebagai anggota Unit Layanan Pengadaan (ULP) pengadaan di Universitas, sehingga dapat bersama-sama dalam memberikan masukan dalam proses pengadaan barang dan jasa.Struktur organisasi seperti dibentuk bersamaan dengan adanya program HAPEQ ini , dan sangat membantu kelancaran dalam proses pengadaan barang dan jasa. Aturan-aturan yang mengacu pada Pepres No. 54 tahun 2010, yang berbeda dengan Bank Guidelines for Procurement of Good and servis dari Bank dunia, dapat dibahas bersama, sebelum kegiatankegiatan pengadaan barang dan jasa berlangsung. Selain itu PIU tetap melakukan koordinasi untuk meminta pendapat baik dari CPCU, spesialis Procurement dan Word bank.
e.Hambatan Dan Kendala Serta Solusinya
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan antara lain:
Persetujuan TOR untuk mendapatkan NOL yang kadang terlambat sehingga mempengaruhi skedul pelaksanaan program yang cukup ketat dan tertundanya proses pencairan dana dan diperolehnya SP2D. Solusi kendala tersebut adalah berkoordinasi dengan Pembantu Rektor II untuk penanggulangan biaya pelaksanaan program agar tidak mengganggu jadwal induk yang telah dibuat.
Pelaksanaan pelatihan/magang yang dilakukan di Universitas Mitra tidak sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Solusi kendala tersebut adalah reschedule terhadap jadwal induk yang telah ditetapkan.
Kegiatan staf pengajar (sebagian CPNS) dalam kegiatan pra jabatan pada 4-26 juli, sehingga kegiatan in house training saat itu tidak dilaksanakan.
Proses pengadaan tidak sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, disebabkan karena proses revisi dokumen lelang dan keterlambatan NOL.
9
Berdasarkan hal tersebut, maka diupayakan hal-hal terkait revisi TOR dapat dikonsultasikan secara intensif dengan reviewer dan CPCU untuk mendapatkan NOL. Evaluasi dan laporan kegiatan selanjutnya akan dikoordinasi secara maksimal antara PIC, tim Monevin, dan bagian keuangan sehingga laporan kegiatan dapat dilaporkan sesuai jadwal kegiatan yang ditentukan
10
BAB 3 HASIL YANG DICAPAI
Bagian ini akan diuraikan tentang indikator kinerja untuk masing-masing aktivitas yang telah dilaksanakan, status kemajuan fisik untuk setiap komponen biaya, status penyerapan keuangan untuk pelaksanaan aktivitas, analisis capaian kinerja program, pengadaan dan keuangan serta analisis capaian kualitatif untuk masing-masing aktivitas sampai 31 juli 2011. a. Indikator Kinerja Aktivitas Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal kegiatan sampai 31 Juli 2011(Tengah tahunan), disajikan pada Tabel 3.1 dan indikator pengukurannya pada Tabel 3.2.
Tabel 3.1. Status Indikator Kinerja PPD UNPATTi No
Keterangan
Base line Target (akhir program 2011)
I. Indikator kinerja utama Dilaksanakannya KBK 1 (presentase blok pada kurikulum pre klinik yang terintegrasi 2. Peningkatan kualitas pembelajaran yang diukur dengan IPK 3. Peningkatan status akreditasi I.Program 1 : Pengembangan Mutu Pelaksanaan KBK untuk mencapai kompetensi lulusan sesuai Standar Nasional II. Aktivitas 1.1 : Pengembangan strategi penerimaan mahasiswa baru 1.1.1 Jumlah peminat dari semua kabupaten kota meningkat 1.1.2 Jumlah peminat dari propinsi lain meningkat 1.1.3 Mutu masukan meningkat dinilai dengan tingkat keketatan (ratio kuotapeminat)
2011 Capaian Tengah Tahunan
20%
40%
>40%
2,2
2,5
N.A
0
-
N.A
5%
10%
N.A
6%
8%
N.A
1:4.28
1:6
N.A
11
III.
Aktivitas 1.2. Penguatan Implementasi KBK 1.2.1 Tersedianya perangkat cetak biru yang telah direkonstruksi 1.2.2 Tersedianya kurikulum yang telah direkonstruksi 1.2.3 Peningkatan kualitas pembelajaran (rata-rata IPK meningkat) 1.2.4 Peningkatan kualitas SDM (S2 & S3) 1.2.5 Persentase rata-rata tingkat efisiensi kelulusan blok 1.2.6 Presentase rata-rata tingkat efektifitas kelulusan blok 1.2.7 Skala tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran 1.2.8 Skala tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan 1.2.9 Presentase soal yang terintegrasi dengan menggunakan clinical vignette Peningakatan skor akreditasi III.Program 2 :Perumusan Kompetensi Dokter Kepulauan 2.1. Tersedianya informasi kondisi riil kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah kepulauan 2.2. Tersedianya rumusan kompetensi dokter kepulauan 2.3. Tersedianya rumusan materi dokter kepulauan 2.4. Terintergrasinya muatan lokal (materi dokter kepulauan) pada blok tertentu ataupun berdiri sendiri
N/A
Tersedia
Belum
N/A
Tersedia
Belum
2,2
2,5
N.A
N/A
50%
N.A
55%
65%
N.A
23%
40%
N.A
2,71
2,90
N.A
N.A
2,90
N.A
N.A
20%
N.A
N.A
>30%
N.A
N.A
100%
100%
N.A
100%
100%
10%
60%
50%
N.A
50%
40%
12
Tabel 3.2. Metode Pengukuran Indikator Kinerja PPD Unpatti No 1.
2. 3.
INDIKATOR KINERJA Dilaksanakannya KBK (Presentase blok pada kurikulum pre klinik yang terintegrasi) Peningkatan status akreditasi Jumlah peminat dari semua kabupaten kota meningkat
4.
Jumlah peminat dari provinsi lain meningkat
5.
Mutu masukan meningkat
6.
Tersedianya perangkat cetak biru yang telah direkonstruksi Tersedianya desain kurikulum yang telah direkonstruksi
7.
8. 9.
10. 11. 12. 13. 14.
Peningkatan kualitas pembelajaran (IPK lulusan) Peningkatan kualitas SDM (S2& S3)
Persentase rata-rata tingkat efisiensi kelulusan blok Persentase rata-rata tingkat efektifitas kelulusan blok Skala tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran Skala tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan Persentase soal terintegrasi yang terstandar dalam tiap blok
15.
Persentase pelaksanaan sistem assessment yang terstandar pada KBK klinik
16.
Peningkatan skor akreditasi
METODE PENGUKURAN Presentase blok dalam kurikulum pre klinik yang telah terintegrasi Akreditasi BAN-PT Persentase jumlah peminat pertahun yang mendaftar sebagai calon mahasiswa baru PPD Persentase jumlah peminat dari luar provinsi per tahun yang mendaftar sebagai calon mahasiswa baru PPD. Ratio mahasiswa yang diterima dan calon mahasiswa mendaftar di PPD UNPATTI. Tersedianya perangkat cetak biru yang telah direkonstruksi Tersedianya KBK yang terintegrasi dan dilaksanakan dengan pendekatan/strategi SPICES. Rata-rata IPK mahasiswa per semester Jumlah staf yang mengikuti studi lanjut S2, combine degree dan S3 (on going) yang dibiayai dari proyek ini. Jumlah mahasiswa yang lulus blok (mencapai nilai A, B dan C) Jumlah mahasiswa yang mencapai nilai A dan B Evaluasi hasil pelaksanaan (dengan skala Likert) Evaluasi hasil pelaksanaan (dengan skala Likert) Jumlah soal terintegrasi yang terstandar dibandingkan jumlah soal seluruhnya dalam tiap blok Jumlah stase klinik yang melaksanakan sistem assessment yang terstandar dibandingkan jumlah keseluruhan stase klinik Simulasi pengisian borang akreditasi terbaru
13
17.
Tersedianya informasi kondisi riil kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah kepulauan
18.
Tersedianya rumusan kompetensi dokter kepulauan
20
Terintergrasinya muatan local (materi dokter kepulauan) pada blok tertentu ataupun berdiri sendiri
adanya perangkat informasi saat ini berupa kesimpulan- kesimpulan permasalahan kesehatan di daerah kepulauan Tersedianya standar kompetensi yang meliputi rana kognitif, skills dan attitude serta mengakomodir permasalahan biopshyco-sosio-budaya dan kearifan lokal daerah kepulauan tersedianya rumusan mata kuliah, bobot SKS, integrasinya dengan blok tertentu atau berdiri sendiri, dan penempatannya dalam semester tertentu
b.Status Kemajuan Fisik Proses Pengadaan Barang dan Jasa Program PHK-PKPD Universitas Pattimura direncanakan akan mulai berlangsung pada tahun 2011 dan dibagi menjadi dua bentuk pengadaan, yaitu Pengadaan Fisik dan Pengadaan Non Fisik. Proyek Pengadaan Fisik terdapat 2 (dua) paket kegiatan, yaitu : 1. Renovasi Minor Perpustakaan Program Pendidikan Dokter dengan alokasi anggaran Rp. 233.000.000,- atau $. 25.326,09 ( $.1 = Rp. 9.200) dengan alokasi waktu kerja renovasi adalah 60 (enam Puluh) hari atau dua bulan dan tatacara pengadaannya yaitu Shoping 2. Renovasi Minor Ruang Kelas atau Penyediaan Fasilitas Penunjang Student Center Learning (SCL) dengan alokasi anggaran Rp. 99.000.000 atau $. 10.760,87 dengan alokasi waktu kerja renovasi adalah 60 (enam puluh) hari atau dua bulan dan tatacara pengadaannya yaitu Shoping Proyek Pengadaan Non Fisik terdapat 5 (lima) paket Kegiatan, yaitu : 1. Pengadaan Buku Referensi/Bahan Pustaka dengan alokasi anggaran Rp. 400.000.000,atau $ 43.478,26,- untuk 96 judul buku dan 186 unit buku dengan alokasi waktu Pengadaan adalah 60 (enam puluh) hari atau dua bulan dan tatacara pengadaannya yaitu Shoping 2. Pengadaan Peralatan Laboratorium Biomedik dengan alokasi anggaran Rp. 649.990.750,atau $ 70.651,17,- untuk 36 item barang dan 173 unit alat dengan alokasi waktu kerja pengadaan adalah 60 (enam puluh) hari atau dua bulan dan tatacara pengadaannya yaitu NCB
14
3. Pengadaan Peralatan Skills Laboratorium dengan alokasi anggaran Rp. 940.206.000,atau $ 98.969 untuk 28 item barang dan 34 unit alat dengan alokasi waktu kerja pengadaan adalah 60 (enam puluh) hari atau dua bulan dan tatacara pengadaannya yaitu NCB. 4. Pengadaan Alat Penunjang Assesment dengan alokasi anggaran Rp. 20.000.000,- atau $ 2.173,91 untuk 2 item barang dan 2 unit alat,dengan alokasi waktu kerja pengadaan adalah 14 (empat belas) hari dan tatacara pengadaannya yaitu Shoping dengan Penunjukan langsung 5. Pengadaan Website dengan alokasi anggaran Rp. 10.000.000,- atau $ 1.086,96 untuk 1 item barang dan 4 unit alat dengan alokasi waktu kerja pengadaan adalah 14 (empat belas ) hari dan tatacara pengadaannya yaitu Shoping dengan Penunjukan langsung. Setelah pelaksanaan program selama setengah tahunan ini maka status kemajuan fisik (sesuai Lampiran 3a) yang terkait dengan proses pengadaan barang/jasa sesuai dengan procurement plan yang telah disetujui untuk implementasi di tahun 2011. Sampai dengan 31 juli 2011, terdapat 2 (dua ) paket
kegiatan pengadaan non fisik telah diimplementasikan dari 5 (lima )
paket kegiatan yang direncanakan (40%) yaitu : Pengadaan peralatan skill lab (laboratory equipment biomedic-NCB), Dokumen pengadaan Peralatan skills lab (NCB-1st Prior) telah melalui tahapan :
NOL
Procurement Plan, Pembentukan Panitia lelang, NOL dokumen lelang (1st prior-NCB) NOL Bank Dunia untuk dokumen lelang (No.856-b/E3-HPEQ /06.11) tanggal 18 Juni 2011, dan pengumuman/iklan (advertise) yang telah dilakukan di Harian Tempo mulai 21 Juli- 21 Agustus 2011. Bobot pencapaian target tahap persiapan sekitar 18% (lampiran 3a-Tabel 3.6a). Sedangkan dari 2 (dua) paket kegiatan pengadaan fisik yang direncanakan, 1 (satu) paket kegiatan yang sementara dilaksanakan yaitu : Renovasi minor perpustakaan dan ruang kuliah (SHP). Renonasi minor perpustakaan dan ruang kuliah (pekerjaan sipil), dengan biaya RIP sebesar Rp 322.000.000 telah melalui tahap persiapan (42%), dan telah memasuki tahapan pelaksanaan (55%) (Lampiran 3a-Tabel 3.5)
15
c.Status Penyerapan Keuangan
Berdasarkan kajian pada Lampiran 4 (Format 3-5) , status penyerapan keuangan untuk pelaksanaan aktivitas sampai dengan 31 Juli 2011, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dari total dana yang direncanakan pembiayaannya yang bersumber dari PHK-PKPD, dan dana committed (DRK) sebesar Rp 3.671.483.000 (PHK-PKPD :Rp 3.372.243.000 dan DRK : Rp 299.240.000) maka dana yang telah terealisasi sampai 31 Juli 2011, sebesar 1.419.472.000 ( presentase serapan sebesar 38,66%).
Berdasarkan dana yang bersumber dari PHK-PKPD sebesar Rp 3.372.243.000, dan sampai 31 Juli 2011 terealisasi sebesar Rp 1.414.857.000 (serapan 41,96%), yaitu dari komponen biaya pengadaan barang dan jasa, civil work,pengembangan staf (in house training) serta lokakarya dan pengembangan program.
Dana committed yang direncanakan Rp 299.240.000 baru terserap Rp 4.615.000 (1,54%). Hal ini karena beberapa honor panitia kegiatan masih diproses untuk memperoleh SP2D. Penyerapan dana ini berasal dari komponen biaya lokakarya dan pengembangan program (aktivitas policy study)
Sisa anggaran yang akan diupayakan terserap sampai dengan Desember 2011 dari dana PHK-PKPD sebesar Rp 1.957.386.000 (58, 04%) dan dari dana committed sebesar Rp 294.625.000 (98,46%), untuk komponen biaya dan sisa aktivitas sesuai Lampiran 4, Format 4 dan 5.
d.Analisis capaian kinerja program, pengadaan dan keuangan Sesuai rencana Implementasi Program (RIP) tahun 2011, secara global sasaran utama diarahkan pada
2 program . Program 1: Pengembangan Mutu Pelaksanaan KBK untuk
Mencapai Kompetensi Lulusan sesuai Standar Nasional, diimplikasikan dalam 2 aktivitas yaitu a). Pengembangan Strategi Penerimaan Mahasiswa, dan b). Penguatan Implementasi KBK, dan Program 2: Penguatan pendidikan Dokter Pulau. Kedua program ini disusun dalam 15 (lima belas) Term of Reference (TOR) yang diusulkan. Berdasarkan evaluasi kegiatan per 31 juli 2011 (Tengah Tahunan), terdapat 7 (tujuh) TOR yang telah disetujui (41%), dan 4 (empat) TOR (21%) yang telah memperoleh NOL dan diimplementasikan . Mengacu pada rencana anggaran per komponen biaya tahun 2011 dan realisasi anggaran sampai 31 Juli 2011 (Lampiran 4, Format 3), dapat dilaporkan realisasi anggaran hingga 31 Juli 2011, adalah untuk komponen biaya :
16
a.Lokakarya dan pengembangan program, dengan aktivitas:
Policy Study Perumusan Kompetensi Dokter Kepulauan (TOR 01) pada triwulan 1 Kegiatan ini merupakan implementasi program ke- 2 : perumusan kompetensi dokter kepulauan, dengan total dana yang disetujui dibiayai PHK-PKPD sebesar Rp 99,669.000 dan dana DRK sebesar 15.500.000 (total Rp 115.169.000). Penyerapan dana kegiatan ini sudah mencapai Rp 104.284.000 (90,55%) dan sisa dana yang belum terserap dari dana DRK. Indikator kinerja antara yang ditargetkan pada akhir program 2011 dari aktivitas ini yaitu : a) tersedianya informasi riil kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah kepulauan, b) Tersedianya rumusan kompetensi dokter pulau, dan c) terintegrasinya muatan lokal (materi dokter kepulauan) pada blok tertentu atau berdiri sendiri. Dalam implementasi program secara umum, kegiatan ini diprioritaskan karena data dan hasil kegiatan dibutuhkan untuk penyusunan cetak biru dan desain kurikulum pre klinik dan klinik pada kegiatan selanjutnya.Capaian kegiatan sudah mencapai 90% mencakup tahapan persetujuan TOR, persiapan dan pelaksanaan kegiatan (70%), dan laporan sementara disiapkan dengan melengkapi dokumen-dokumen pendukung yang dibutuhkan (15%).
Selanjutnya 2 (dua) kegiatan lainnya yang telah diimplementasikan yaitu kegiatan Kemitraan (Lampiran 3b-Tabel 3.19) sesuai komponen biaya : b.Lokakarya dan pengembangan program , dengan aktivitas :
Policy study penyusunan cetak biru dan desain kurikulum (TOR 02) Kegiatan ini merupakan program kemitraan dengan bimbingan narasumber dari UNIKA Atma Jaya yang dilaksanakan pada triwulan 2 ( 18 April -12 Juni 2011). TOR aktivitas ini, disetujui dengan total dana yang Rp 57.882.000 yang bersumber dari PHK-PKPD sebesar Rp 49.682.000 dan DRK sebesar 8.200.000 dan penyerapan dana PHK-PKPD sudah 100% sedangkan dana DRK belum terserap. Untuk kedua kegiatan ini sisa dana yang belum diserap adalah dana DRK untuk honor panitia pelaksana kegiatan. Secara umum indicator yang ditargetkan di akhir tahun 2011 yaitu : a) tersedianya perangkat cetak biru yang telah direkonstruksi dan b) tersedianya perangkat kurikulum yang telah didesain. Sampai pada pelaksanaan program tengah tahunan (31 Juli 2011), kedua indikator ini belum dicapai secara maksimal, karena sebagian dokumen pendukung
17
cetak biru dan desain kurikulum seperti silabus dan deskripsi materi blok, SAP dan GBPP sementara disiapkan dan akan disahkan. c.Dari komponen biaya pengembangan staf, dengan aktivitas :
In House TrainingPembuatan Modul (TOR 03) Kegiatan ini dilaksanakan pada triwulan 2 (17-18 Juni 2011) dengan total dana Rp 27.600.000 dimana yang bersumber dari PHK-PKPD sebesar Rp 23.800.000 dan dari DRK sebesar Rp 3.800.000. Dana yang bersumber dari PHK-PKPD telah diserap sedangkan dana DRK untuk honor panitia belum terealisasi. Dari Lampiran 4,format 3, terlihat bahwa dari total dana yang direncanakan untuk komponen In house training yang bersumber dari PHK-PKPD sebesar Rp 156.430.000 atau penyerapan dana sampai 31 Juli 2011 sekitar 17,64 %. Indikator kinerja yang ditarget pada akhir proyek 2011 yaitu : tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran, dimana indikator ini sampai dengan 31 Juli 2011, belum dapat diukur dan akan dievaluasi di akhir proyek.
Kedua kegiatan ini dilaksanakn dengan bimbingan universitas mitra telah berlangsung dengan lancar dengan tahapan-tahapan: persetujuan TOR, Koordinasi antara PIU dengan mitra tentang usulan biaya dan jadwal kegiatan melalui email,maupun saat berkunjung sebagai narasumber, monitoring dan evaluasi kegiatan, secara pendampingan teknis secara berkala, melalui kegiatan yang berlangsung di UNPATTI (100%). d.Dari komponen biaya intensif staf, aktivitas yang sementara dilaksanakan yaitu:
Hibah Pengajaran ( teaching grand) (TOR 08). Kegiatan hibah pengajaran pada PPD UNPATTI dilakukan dengan penunjukan langsung untuk 4 (empat) tim blok yang terlibat dalam hibah pengajaran dengan pertimbangan terbatasnya jumlah tim blok yang akan berkompetisi dan kebutuhan penggunaan modul/buku blok KBK tersebut dalam proses pembelajaran di semester ganjil 2011/2012 yang akan berlangsung di bulan September 2011. Tahapan-tahapan administrasi yang telah dilakukan yaitu : persetujuan TOR dan panduan hibah, surat penunjukan dari Ketua PPD UNPATTI (Surat Penunjukan No. 06/H13/PHK-PKPD/VII/2011, tertanggal 22 Juli 2011), dan proses pengusulan SK tim reviewer yang telah dilakukan namun SK belum diterbitkan, sehingga capaian kegiatan sekitar 15%. Indikator kinerja yang ditargetkan yaitu : a) presentase rata-rata tingkat efektifitas kelulusan blok dan b) presentase rata-rata
18
efisiensi kelulusan blok dimana kedua indicator kinerja ini sampai dengan 31 Juli 2011 belum terukur, dan akan dievaluasi pada akhir proyek 2011. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan dana talangan dari Universitas, karena proses pengusulan untuk mendapatkan SP2D sementara dilakukan.
e.Analisis capaian kualitatif aktivitas Kegiatan PHK-PKPD yang dilaksanakan dengan tujuan utama peningkatan kualitas pendidikan dokter, diharapkan dapat berdampak luas baik dalam pencapaian target kegiatan sesuai indikator kinerja maupun capaian kualitatif dalam sikap, pola pikir dan budaya kerja baik pimpinan, PIU, staf pengajaran maupun mahasiswa dan stakeholder pendidikan kedokteran lainnya. Selama satu semester (tengah tahunan) program ini dilaksanakan beberapa capaian kualitatif dapat dijelaskan sebagai berikut :
Bagi Pimpinan Universitas,fakultas (PPD) dan pengelolah program, selama setengah tahunan program ini, telah memperoleh pengalaman dalam pengelolaan proyek dari word bank yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Meningkatnya hubungan kerja yang yang baik dengan institusi mitra dan institusi kedokteran lain sebagai grantees proyek ini.
Bagi PIU secara umum adanya peningkatan dalam pengetahuan dan budaya kerja. PIU memperoleh pengetahuan yang lebih tentang konsep pengelolaan proyek/program yang mengacu pada evaluasi diri,perencanaan, koordinasi untuk menjalankan program dan evaluasi keberhasilan program sesuai indikator yang ditetapkan. Budaya kerja dipacu untuk disiplin pada jadwal yang ditetapkan dalam pelaksanaan kegiatan, kerjasama dan koordinasi dengan pihak terkait secara intensif untuk memaksimalkan suatu kegiata
Bagi staf pengajar, dengan diimplementasikan beberapa kegiatan sampai tengah semester ini, yaitu review cetak biru dan desain kurikulum, penyusunan modul KBK dan hibah pengajaran, dapat meningkatkan pola pikir dan pemahaman tentang model kurikulum (KBK), konsep-konsep penyiapan materi dan strategi pembelajaran yang pembelajaran yang inovatif.Staf pengajar yang bertanggung jawab sebagai PIC, dapat mengubah budaya kerja untuk dapat saling berkoordinasi dengan pimpinan dan staf terkait untuk pelaksanaan kegiatan, melakukan peran sebagai evaluator untuk membuat laporan
19
evaluasi kegiatan dan hal ini merupakan perubahan sikap dan pola pikir dapat terus dikembangkan melalui keterlibatan dalam proyek ini.
Hubungan kerjasama dan support yang positif dari stakeholder baik Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan dan organisasi profesi (IDI) lebih meningkat, karena dilibatkan secara langsung dalam kegiatan yang dilaksanakan.
Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini (melalui kegiatan Policy study ), lebih mengenal citra dan misi UNPATTI dan PPD, melalui kegiatan ke kabupaten di daerah kepulauan di Maluku.
20
BAB 4 RENCANA SELANJUTNYA a.Rencana Pengeluaran Anggaran Sampai Dengan Desember 2011 Mengacu pada analisis ketercapaian rencana anggaran per komponen biaya tahun 2011, realisasi anggaran sampai 31 Juli 2011 dan sisa anggaran (Lampiran 4, Format 3), dapat dijelaskan bahwa dana yang bersumber dari PHK-PKPD sebesar Rp 3.372.243.000, dan sampai 31 Juli 2011 terealisasi sebesar Rp 1.414.857.000 (serapan 41,96%). Realisasi tersebut yaitu dari komponen biaya pengadaan barang dan jasa, civil work, pengembangan staf (in house training) dan lokakarya dan pengembangan program. Berdasarkan hal tersebut maka sisa anggaran yang akan diupayakan dapat diserap sampai dengan Desember 2011 dari dana PHK-PKPD sebesar Rp 1.957.386.000 (58,04%) dan dari dana committed sebesar Rp 294.625.000 (98,46%).
Rencana pengeluaran berdasarkan
komponen biaya sesuai Lampiran 4, Format 4 dan 5, yang secara umum sebagai berikut :
Pengadaan barang dan jasa,dengan total anggaran sebesar Rp 769.990.000 yang bersumber dari PHK-PKPD, untuk pengadaan peralatan lab biomedik, reference dan liflet sosialisasi.
Pengembangan staf, dengan total dana Rp 367.270.000, dari PHK-PKPD sebesar Rp 352.070.000 dan dana DRK Rp 15.200.000, untuk kegiatan pendidikan bergelar dalam negeri (degree training), pendidikan tidak bergelar (non degree training) dalam negeri (magang dan pelatihan di universitas mitra), dan in house training.
Staf intensif yang dibiayai dari dana PHK-PKPD,sebesar Rp 200.500.000 dan bersumber dari DRK Rp 5.650.000, untuk kegiatan hibah pengajaran (dengan penunjukan langsung)
Lokakarya dan pengembangan program, dengan total dana 115.260.000, yang sementara diproses terkait dengan kegiatan policy studi yang telah dilaksanakan.
Manajemen program dan monevin, sebesar 291.065.000.
21
b.Rencana Implementasi program, pengadaan dan keuangan untuk periode AgustusDesember 2011 Berdasarkan evaluasi program, pengadaan dan keuangan yang telah dilaksanakan sampai dengan 31 Juli 2011, maka rencana implementasi program, pengadaan dan keuangan untuk periode Agustus -Desember 2011 akan dilaksanakan sesuai Lampiran 4, Format 4 dan 5. Secara umum aktivitas yang akan dilaksanakan mulai Agustus sampai dengan Desember 2011, akan dilaksanakan sesuai reschedule untuk pelaksanaan k egiatan sesuai Lampiran 4,Format 5.
b.Target Indicator Kinerja Antara (sampai Desember 2011 ) Rencana pencapaian indicator kinerja antara sampai dengan Desember 2011, disajikan pada Tabel 4.1. dan 4.2.
Tabel 4.1. Rencana Indikator Kinerja Antara sampai Desember 2011 No
Keterangan
Base line Capaian (tengah tahunan)
II. Indikator kinerja utama Dilaksanakannya KBK 1 (presentase blok pada kurikulum pre klinik yang terintegrasi 2. Peningkatan kualitas pembelajaran yang diukur dengan IPK 3. Peningkatan status akreditasi I.Program 1 : Pengembangan Mutu Pelaksanaan KBK untuk mencapai kompetensi lulusan sesuai Standar Nasional IV. Aktifitas 1.1 : Pengembangan strategi penerimaan mahasiswa baru 1.1.1 Jumlah peminat dari semua kabupaten kota meningkat 1.1.2 Jumlah peminat dari propinsi lain meningkat 1.1.3 Mutu masukan meningkat dinilai dengan tingkat keketatan (ratio kuota-
2011 Target Desember 2011
20%
<40%
40%
2,2
N.A
2,5
0
N.A
C
5%
N.A
10%
6%
`N.A
8%
1:4.28
N.A
1:6
22
peminat)
V. Aktifitas 1.2. Penguatan Implementasi KBK 1.2.1 Tersedianya perangkat cetak biru yang telah direkonstruksi 1.2.2 Tersedianya kurikulum yang telah direkonstruksi 1.2.3 Peningkatan kualitas pembelajaran (rata-rata IPK meningkat) 1.2.4 Peningkatan kualitas SDM (S2 & S3) 1.2.5 Persentase rata-rata tingkat efisiensi kelulusan blok 1.2.6 Presentase rata-rata tingkat efektifitas kelulusan blok 1.2.7 Skala tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran 1.2.8 Skala tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan 1.2.9 Presentase soal yang terintegrasi dengan menggunakan clinical vignette Peningakatan skor akreditasi III.Program 2 :Perumusan Kompetensi Dokter Kepulauan 2.3. Tersedianya rumusan materi dokter kepulauan 2.4. Terintergrasinya muatan local (materi dokter kepulauan) pada blok tertentu ataupun berdiri sendiri
N/A
Belum
Tersedia
N/A
Belum
Tersedia
2,2
N.A
2,5
N/A
N.A
50%
55%
N.A
65%
23%
N.A
40%
2,71
N.A
2,90
N.A
N.A
2,90
N.A
N.A
20%
N.A
N.A
>30%
10%
50%
60%
N.A
40%
50%
23
Tabel 4.2. Metode Pengukuran Indikator Kinerja No 1.
2. 3.
INDIKATOR KINERJA Dilaksanakannya KBK (Presentase blok pada kurikulum pre klinik yang terintegrasi) Peningkatan status akreditasi Jumlah peminat dari semua kabupaten kota meningkat
4.
Jumlah peminat dari provinsi lain meningkat
5.
Mutu masukan meningkat
6.
Tersedianya perangkat cetak biru yang telah direkonstruksi Tersedianya desain kurikulum yang telah direkonstruksi
7.
8. 9.
10. 11. 12. 13. 14.
Peningkatan kualitas pembelajaran (IPK lulusan) Peningkatan kualitas SDM (S2& S3)
Persentase rata-rata tingkat efisiensi kelulusan blok Persentase rata-rata tingkat efektifitas kelulusan blok Skala tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran Skala tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan Persentase soal terintegrasi yang terstandar dalam tiap blok
15.
Persentase pelaksanaan sistem assessment yang terstandar pada KBK klinik
16.
Peningkatan skor akreditasi
17.
Tersedianya informasi kondisi riil kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah kepulauan
METODE PENGUKURAN Presentase blok dalam kurikulum pre klinik yang telah terintegrasi Akreditasi BAN-PT Persentase jumlah peminat pertahun yang mendaftar sebagai calon mahasiswa baru PPD Persentase jumlah peminat dari luar provinsi per tahun yang mendaftar sebagai calon mahasiswa baru PPD. Ratio mahasiswa yang diterima dan calon mahasiswa mendaftar di PPD UNPATTI. Tersedianya perangkat cetak biru yang telah direkonstruksi Tersedianya KBK yang terintegrasi dan dilaksanakan dengan pendekatan/strategi SPICES. Rata-rata IPK mahasiswa per semester Jumlah staf yang mengikuti studi lanjut S2, combine degree dan S3 (on going) yang dibiayai dari proyek ini. Jumlah mahasiswa yang lulus blok (mencapai nilai A, B dan C) Jumlah mahasiswa yang mencapai nilai A dan B Evaluasi hasil pelaksanaan (dengan skala Likert) Evaluasi hasil pelaksanaan (dengan skala Likert) Jumlah soal terintegrasi yang terstandar dibandingkan jumlah soal seluruhnya dalam tiap blok Jumlah stase klinik yang melaksanakan sistem assessment yang terstandar dibandingkan jumlah keseluruhan stase klinik Simulasi pengisian borang akreditasi terbaru adanya perangkat informasi saat ini berupa kesimpulan- kesimpulan permasalahan kesehatan di daerah
24
18.
Tersedianya rumusan kompetensi dokter kepulauan an
20
Terintergrasinya muatan local (materi dokter kepulauan) pada blok tertentu ataupun berdiri sendiri
kepulauan Tersedianya standar kompetensi yang meliputi rana kognitif, skills dan attitude serta mengakomodir permasalahan biopshyco-sosio-budaya dan kearifan lokal daerah kepulau tersedianya rumusan mata kuliah, bobot SKS, integrasinya dengan blok tertentu atau berdiri sendiri, dan penempatannya dalam semester tertentu
25
BAB 5 EVALUASI TERHADAP DESAIN DAN IMPLEMENTASI AKTIVITAS
Berdasarkan Rencana Implementasi Program (RIP) dari awal proyek 2011 sampai dengan hasil pelaksanaan aktivitas sampai dengan tengah tahun 2011, maka dapat dianalisis kekuatan dan kelemahan terkait dengan capaian indikator kinerja. Kekuatan yang mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan yaitu : Komitmen dari pimpinan universitas, staf pengajar, mahasiswa dan civitas akademik PPD, dalam menunjang kegiatan program. Struktur organisasi pengelola dengan variasi disiplin ilmu dan pengalaman yang mendukung dalam memberikan masukan dalam kelancaran program Keterlibatan anggota PIU dalam Unit Pelayanan pengadaan di Universitas,yang berperan mengkoordinasi kegiantan pengadaan barang/jasa Adanya MOU dengan Fakultas Kedokteran termuka di Indonesia dan juga sebagai grantees program HAPEQ yaitu Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Hasanuddin Makasar dan universitas mitra UNIKA Atma Jaya Jakarta dalam memberikan bimbingan dalam implementasi Kegiatan workshop, progress report dan clinic TOR yang dilakukan CPCU bagi pengelolah program, sangat berguna untuk konsultasi terkait kendala dalam implementasi dan konsultasi TOR dan penggunaan anggaran Selain itu, terdapat kelemahan-kelemahan yang perlu dibenahi dalam implementasi program ini ke depan yaitu : Belum maksimalnya koordinasi PIU dengan CPCU dalam memperlancar proses mendapatkan NOL Belum maksimalnya koordinasi PIU khususnya bagian keuangan PPD dengan pihak keuangan universitas terkait proses pelaporan dan pencairan dana Keterlambatan mendapatkan NOL yang berdampak pada lambatnya proses pencairan dana di KPN dan tertundanya jadwal kegiatan Proses pengadaan tidak sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, disebabkan karena proses revisi dokumen lelang dan keterlambatan NOL
26
Pelaksanaan pelatihan/magang yang dilakukan di Universitas Mitra belum sesuai dengan jadwal yang direncanakan,
sehingga perlu dilakukan reschedule terhadap jadwal induk
yang telah ditetapkan. Kegiatan staf pengajar (sebagian CPNS) dalam kegiatan pra jabatan pada akhir triwulan 2, sehingga kegiatan pengembangan staf, saat itu tidak terlaksana. Belum optimalnya keikutsertaan staf pengajar tidak tetap (dokter spesialis dan lainnya ) dalam kegiatan . Berdasarkan analisis kekuatan dan kelemahan yang ada selama satu semester ini,maka beberapa strategi yang akan dilaksanakan yaitu :
PIU akan bebih proaktif dalam melakukan koordinasi secara langsung dengan CPCU terkait konsultasi TOR dan pengadaan barang/jasa maupun dengan pihak pengelola di universitas universitas dalam usulan proses keuangan
Evaluasi dan laporan kegiatan selanjutnya akan dikoordinasi secara maksimal antara PIC, tim Monev, dan bagian keuangan sehingga laporan kegiatan dapat dilaporkan sesuai jadwal kegiatan yang ditentukan
Pengusulan TOR ke CPCU dilakukan secara bertahap sesuai prioritas TOR yang akan dilaksanakan.
Perlu untuk melakukan reschedule dan membicarakannya bersama mitra
Kegiatan in house training untuk pengembangan staf dilaksanakan di RSP dengan jadwal yang disesuaikan, sehingga memaksimaalkan keterlibatan staf dosen tidak tetap (dokter spesialis di RSP Evaluasi dan laporan kegiatan selanjutnya akan dikoordinasi secara maksimal antara PIC, tim Monev, dan bagian keuangan sehingga laporan kegiatan dapat dilaporkan sesuai jadwal kegiatan yang ditentukan
27
28