REPUBLIKA jadwal
shalat Bandung -3 Mnt, Yogyakarta -14 Mnt, Semarang -14 Mnt, Surabaya -24 Mnt, Jambi + 13 Mnt, Padang +26 Mnt, Medan +33 Mnt. Makassar -24 Mnt.
www.republika.co.id
Subuh
04.06
Zhuhur
11.42
Ashar
15.04
Maghrib
17.55
Isya
19.09
Menjadi Single Parent
AHAD, 20 NOVEMBER 2011 24 DZULHIJJAH 1432 H Nomor 305/ Tahun ke-19
Jaga Kandang
Rp 2.900 ● 24 Halaman Luar Jawa Rp 4.000 (ditambah ongkos kirim) / Harga Berlangganan Rp 69.000 / Bulan
MAHAKA MEDIA IKLAN: Telp: 021 791 84744 Faks: 021 798 1169 e-mail:
[email protected] SIRKULASI: Telp: 021 791 84746 Faks: 021 791 98442 e-mail :
[email protected]
Sepak Bola A12
Siesta ParentingA3
PEROLEHAN MEDALI SEMENTARA
Timnas ke Final
INDONESIA
140
112
103
Thailand
85
76
93
Vietnam
80
77
82
Malaysia
47
43
64
Singapura
39
41
70
Filipina
24
42
60
Laos
8
6
32
Myanmar
7
19
26
Kamboja
3
11
19
Timor Leste
1
1
4
Brunei
0
2
7 Hingga pukul 23.00 WIB
refleksi Oleh Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc
Muhasabah Akhir Tahun ari ini, Ahad, 20 November 2011 M, bertepatan dengan 24 Dzulhijjah 1432 H, merupakan pekan terakhir kita berada pada 1432 H. Insya Allah, Ahad depan kita sudah berada dan masuk bulan Muharram pada 1433 H. Salah satu kegiatan penting yang harus kita lakukan setiap kali menyambut pergantian waktu, terutama pergantian tahun, adalah melakukan kegiatan muhasabah (instropeksi dan evaluasi diri), baik secara personal maupun secara kolektif. Salah satu pesan Umar bin Khattab pada kaum muslimin: “Haasibuu anfusakum qabla an Tuhaasabuu” (hisablah diri kalian sebelum kelak kalian dihisab oleh Allah SWT pada hari kiamat). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka melihat perbuatan-perbuatan buruk yang merugikan diri dan masyarakat yang harus ditinggalkan dan diganti dengan perbuatan-perbuatan positif yang bermanfaat bagi diri, keluarga, serta masyarakat dan bangsa yang kita cintai ini. Dengan kata lain, kegiatan muhasabah ini berkaitan erat dengan kegiatan hijrah (terutama hijrah dari perilaku buruk) yang harus selalu dilakukan oleh orang-orang yang beriman. Karena itu, di dalam Alquran katakata hijrah sering dikaitkan dengan kata-kata iman dan jihad. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS al-Baqarah [2]:218). “Dan, orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya
H YOGI ARDHI/REPUBLIKA
BERDOA
Pemain timnas Indonesia, Gunawan Dwi Cahyo berdoa usai pertandingan semifinal sepakbola SEA Games XXVI di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (19/11) malam. Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam 2-0 dan melaju ke final untuk menghadapi Malaysia. Abdullah Sammy
Indonesia kembali bertemu Malaysia. JAKARTA—Tim nasional U-23 sukses menembus babak final setelah mengempaskan juara grup B, Vietnam, di babak semifinal cabang sepak bola SEA Games XXVI di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (19/11) malam. Di bawah guyuran hujan gerimis, skuat Garuda Muda Indonesia mengalahkan tim asuhan Falko Goetz itu dengan skor meyakinkan, 2-0. Kedua gol tersebut tercipta di babak kedua melalui kaki Patrich Wanggai pada menit ke-62 dan Titus ‘Tibo’ Bonai pada menit ke-88. Bagi Indonesia, kesuksesan melangkah ke babak final ini, membuka peluang untuk merebut medali emas setelah tahun 1991 di Manila, Filipina. Di babak final, Indonesia kembali akan berhadapan dengan Malaysia yang pada pertandingan sebelumnya sukses mengalahkan Myanmar dengan skor 1-0. Gol kemenangan Malaysia diciptakan oleh Saarani Ahmad Fakri pada menit ke-85 memanfaatkan umpan dari Mohammad Fandi. Pelatih Timnas U-23, Rahmad
Darmawan, menyatakan kegembiraannya atas keberhasilan timnas mengalahkan Vietnam ini. Tapi, ia tak mau jemawa. Pria yang akrab disapa RD ini berharap, kemenangan ini menjadi motivasi tinggi bagi skuat Garuda Muda untuk menaklukkan Malaysia di babak final. “Kita bersyukur bisa menembus final. Tapi, kita belum juara karena ini belum selesai. Lupakan kemenangan ini. Lupakan, lupakan, dan lupakan,” ujarnya. Penegasan ini disampaikannya untuk meredam euforia berlebihan pascapermainan apik yang ditampilkan Patrich Wanggai cs. Menurut dia, penampilan lawan Vietnam, tidak akan ada artinya bila Indonesia tidak mampu mengalahkan Malaysia di final nanti. Sebab, lanjut mantan pelatih Persija ini, timnas belum membuktikan apa-apa karena belum mengalahkan Malaysia. Terlepas dari laga final yang masih menanti, penampilan skuat Garuda Muda lawan Vietnam memang pantas diacungi jempol. Strategi pressing yang diterapkan RD mampu melumpuhkan permainan menyerang tim Vietnam. “Kami sengaja menerapkan pressing football dan tidak memberi kesempatan kepada Vietnam untuk memulai serangan. Ini permainan terbaik kita.” Strategi jitu RD diamini pelatih Vietnam, Falko Goetz. “Saya kira
hari ini pressure sangat kuat. Kita tidak punya kesempatan untuk main menyerang,” ujar pelatih asal Jerman itu memuji taktik RD. RD menambahkan, partai final SEA Games bukan ajang balas dendam Piala AFF atas Malaysia. “Semua bukan karena dendam yang harus dituntaskan, tapi emas hanya dilandasi untuk kemenangan bangsa Indonesia,” katanya menegaskan. Senada dengan RD, Oktovianus Maniani mengaku akan segera melupakan euforia lawan Vietnam. “Setelah istirahat untuk memulihkan kondisi, kita akan lupakan semua hasil yang telah diraih dan akan serius menghadapi Malaysia.” Keberhasilan menaklukkan Vietnam mendapat pujian dari Wakil Presiden Boediono. Boediono mengatakan, permainan tim nasional Indonesia yang bertanding melawan Vietnam dalam semifinal sepak bola SEA Games ke-26 luar biasa. “Garuda muda hanya ada satu kata yang bisa diungkapkan, luar biasa,” kata Wapres seusai menonton bareng di rumah dinasnya, Sabtu malam. Wapres pun memuji permainan cepat yang ditunjukkan tim Garuda Muda saat menaklukkan Vietnam 20 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. “Luar biasa permainannya cepat, saya sangat bangga dengan permainan Garuda Muda, sangat-
sangat bagus,” katanya. Ia juga memuji kontribusi yang luar biasa dari tiga pemain asal Papua, Okto Maniani, Patrich Wanggai, dan Titus Bonai. Selain itu, Wapres juga memuji dua gol yang diciptakan Patrich Wanggai dan Titus Bonai. “Luar biasa,” kata Wapres, yang juga optimistis Indonesia dapat mengalahkan Malaysia di final. “Sangat optimistis.” Laga Indonesia versus Vietnam berlangsung sengit sejak menit pertama. Baik Indonesia maupun Vietnam sama-sama tampil hatihati. Akibatnya, pertarungan pun kerap terjadi di lini tengah. Bahkan, hingga akhir babak pertama, kedudukan tetap 0-0. Memasuki babak kedua, pertandingan tetap berjalan alot. Kedua tim saling menunjukkan agresivitasnya. Namun, Indonesia berhasil memanfaatkan peluang. Gemuruh di stadion Gelora Bung Karno pecah di menit ke-62 oleh gol Patrich Wanggai. Gol kelima Wanggai sepanjang SEA Games ini diciptakan lewat tendangan bebas dari jarak sekitar 24 meter. Indonesia yang sudah unggul, tidak mengendurkan tekanan. Pada menit ke-88, Titus Bonai sukses melesakkan gol ke pamungkas ke Vietnam setelah sempat membentur kaki pemain Vietnam.
bulu tangkis empat medali emas. Masing-masing dari ganda campuran, ganda putra, ganda putri, dan tunggal putra. Upaya sapu bersih emas di cabang bulu tangkis digagalkan oleh pebulu tangkis tunggal putri asal Singapura, Fu Ming Tian yang mengalahkan tunggal putri Indonesia, Firdasari Adrianti. Medali perak dari bulu tangkis disumbangkan tunggal putri, ganda putri, dan ganda putra. Di cabang ski air, Indonesia sukses menjadi yang terdepan dengan merebut empat medali emas, tiga perak dan lima perunggu dari 11 medali yang dipertandingkan. Namun, tim Malaysia menempel ketat dengan menyabet empat medali emas, tiga medali perak, dan satu medali perunggu. Sedangkan Thailand harus puas dengan memperoleh dua medali emas, dua perak, dan satu perunggu. “Tim ski air Indonesia masih lemah pada nomor wakeboard dan belum bisa menyumbang medali, karena memang ini nomor baru. Tapi, secara keseluruhan, kita cukup senang,” kata Kepala pelatih ski air Indonesia, Nasir Kadir. Di cabang panahan, Indonesia juga sukses meraih juara umum dengan meraih empat medali emas. Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (PP
Perpani), Alman Hudri, menyatakan puas dengan pencapaian atlet panahan Indoonesia. “Berkat doa dan dukungan penuh rakyat Indonesia, kami berhasil meraih juara umum,” katanya seusai perlombaan hari terakhir nomor campuran di Lapangan Panahan Kompleks Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (18/11). Pada cabang soft tenis, dua medali emas kembali disumbangkan atlet Indonesia dari nomor tunggal perorangan putra dan putri melalui Prima Simpatiaji dan Wukirasih Sawondari. Dengan demikian, total medali yang dikumpulkan cabang soft tenis sebanyak empat medali emas karena pada pertandingan sebelumnya, sudah meraih dua medali emas melalui nomor beregu putra dan putri. “Saya bangga dengan anak-anak ini karena bisa mencapai apa yang kita cita-citakan, menyumbang banyak medali emas agar Indonesia bisa menjadi juara umum,” ujar Ketua Umum PP Pelti, Martina Widjaya. Di cabang angkat berat, pada Sabtu kemarin, Indonesia gagal menambah medali emas. Empat nomor yang diperlombakan, semuanya direbut Thailand. Indonesia hanya meraih dua medali perak. Sehari sebelumnya, Triyanto dan Eko Yuli sukses mempersembahkan medali emas untuk kontingen Merah Putih.
Hidup Itu Ada Tugas, Ada Kewajiban
■ antara ed: syahruddin el-fikri
Indonesia Dipastikan Juara Umum SEA Games JAKARTA—Hingga hari kesembilan (Sabtu, 19/11), sejak digelarnya perlombaan antarnegara-negara di kawasan Asia Tenggara (SEA Games), Indonesia masih menduduki posisi teratas dengan perolehan 140 medali emas, 112 perak, dan 103 perunggu. Dengan menyisakan 117 medali emas, mustahil Thailand yang merupakan juara bertahan pada SEA Games 2009 di Laos akan mengambil alih dan menggusur posisi Indonesia dari puncak klasemen. Hingga pukul 23.00 WIB, negeri gajah putih itu baru mengumpulkan 85 medali emas, 76 perak, dan 94 perunggu. Di posisi ketiga bercokol Vietnam dengan perolehan medali emas sebanyak 80 keping, 77 perak, dan 82 perunggu. Indonesia masih berpeluang meraih medali emas karena di beberapa cabang olahraga (cabor), atlet Indonesia sukses mencapai babak final. “Kita sudah dipastikan menjadi juara umum. Tapi, target kami meraih 155 medali emas dan masih beberapa cabang yang akan dipertandingkan,” kata Chief de Mission Indonesia Tono Suratman ketika dihubungi Republika. Pada Sabtu (19/11) kemarin, Indonesia sukses meraih 16 emas dari 64 medali emas yang diperebutkan di babak final. Tambahan emas itu disumbangkan dari cabang
Bersambung ke hlm A11 kol 1-7
Sementara itu, di cabang voli pantai, pasangan Andy ArdiyansahKoko Prasetyo berhasil merebut medali emas. Dengan pencapaian ini, Andy-Koko sukses meraih hattrick setelah pada dua SEA Games sebelumnya di Thailand dan Laos juga menyumbangkan medali emas. Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Menpora, Djoko Pekik, optimistis Indonesia akan menjadi juara umum pada SEA Games XXVI 2011 ini. Sebab, berdasarkan pengalaman SEA Games sebelumnya, kata dia, juara umum sukses meraih 23 persen medali emas. Dengan hitungan 25 persen saja, Indonesia cukup meraih 136 keping medali emas untuk menjadi juara umum. “Insya Allah ini sesuai prediksi. Hitung-hitungan kita untuk bisa menjadi juara umum adalah minimal meraih 136 emas atau 23 persen dari total medali emas yang diperlombakan,” ujar Djoko. Djoko meminta para atlet Indonesia tidak lengah dan berpuas diri. Sebab, perjuangan belum selesai. “Para atlet, ofisial, dan pelatih tahu apa yang harus dilakukan. Dukungan modal semangat tinggi dari kawan-kawan yang sudah meraih prestasi terbaik sudah diberikan. Jadi, mudah-mudahan kita juga dapat yang terbaik,” paparnya. ■ ratna puspita/c08/agung sasongko/ c19/antara ed: syahruddin el-fikri
PAMERAN
NINA CHAIRANI/REPUBLIKA
Mario Blanco menjelaskan foto pengabenan ayahnya, Antonio Blanco, hasil bidikannya kepada para tamu saat pembukaan pameran di Syney, Selasa (15/11). Oleh Nina Chairani
Pelukis Mario Blanco bertekad untuk mempromosikan Bali. elaki itu mengawasi coretan tiga wanita yang duduk menghadapi kertas fotokopi di depannya. Mereka meniru potongan gambar-gambar kecil. Hidung, tangan, mata, kaki, dan mulut. “Itu ambun, awan,” katanya menjelaskan bentuk lengkung-lengkung kecil mirip rumah keong. Lelaki berwajah setengah bulat yang mengenakan udeng, ikat kepala Bali, dan kain Tenganan itu mengamati ketiga ‘muridnya’. Mereka mulai terampil meniru bentuk-bentuk itu. Mereka membuat bentuk tiruan itu pada sebuah gambar wayang yang belum rampung. Lalu, mereka mewarnai gambar wayang di sebuah kanvas terbuat dari kapas dan batang padi dengan cat akrilik yang disediakan. Mereka mengoles warna dengan sebilah bambu yang diruncingkan. Mario Blanco, lelaki itu, menunggui beberapa murid workshop membuat wayang kamasan di depan tempat ia berpameran di Sydney. Di galeri di Sofitel Sydney Wentworth, ia berpameran pada Selasa (15/11) hingga Kamis (17/11). “Di Bali hanya segelintir seniman yang menekuni wayang ini,” katanya. Mario bukan pembuat wayang. Ia seorang pelukis. Namanya mengingatkan orang pada Antonio Blanco, pelukis keturunan Spanyol yang menetap di Ubud, Bali. Ia sengaja mengajarkan menggambar dan mewarnai wayang kamasan kepada siapa saja yang berminat mengikuti workshop-nya di Melbourne dan Sydney. “Karena ini salah satu seni Bali yang mudah dibuat sistematisasinya,” kata dia.
L
Bersambung ke hlm A11 kol 1--7
A2
REPUBLIKA G AHAD, 20 NOVEMBER 2011
Jak TV Luncurkan ‘Jakarta Satu’ JAKARTA — Pemilihan umum kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta akan dilaksanakan pada Juli 2012 mendatang. Namun, banyak tokoh publik yang telah bersiap-siap akan maju menjadi bakal calon (balon) gubernur Ibu Kota. Menurut catatan Republika, sedikitnya ada 29 tokoh yang berencana akan maju menjadi Gubernur DKI Jakarta 1. Agar masyarakat tak salah memilih gubernur, Stasiun Televisi Jak TV membuat program acara “Jakarta Satu” yang dirilis pada Jumat (18/11) malam lalu. “Dalam acara ini, kita ingin memperkenalkan kepada publik orang-orang yang ingin maju di pilkada. Biar sejak awal masyarakat tahu dan mengenal para calon,” kata produser acara “Jakarta Satu”, Kawiyan, yang ditemui Republika seusai acara “Grand Launching Jakarta Satu” di Jak TV, Jakarta, Jumat (18/11) lalu. “Jakarta Satu” merupakan acara talkshow yang akan disiarkan setiap Jumat malam pukul 20.00-21.00 WIB yang dipandu host Sandrina Malakiano dan narasumber ahli tetap Sutiyoso, selaku mantan gubernur Jakarta selama dua periode. Dalam acara ini juga akan diundang tokoh yang menjadi calon gubernur Jakarta serta akan dibenturkan dengan para pakar. Pihak dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) juga akan menjadi narasumber di acara ini. Format acara “Jakarta Satu” juga tidak kaku layaknya talkshow di stasiun televisi lain. Lokasi berlangsungnya acara akan disesuaikan dengan permasalahan yang akan dibahas. Kawiyan mencontohkan, jika akan membahas mengenai Kali Ciliwung, lokasi acara akan diadakan di sisi sungai utama di Jakarta ini. Setelah calon gubernur Jakarta ditetapkan secara definitif, “Jakarta Satu” juga akan mengadakan debat kandidat. Dalam debat kandidat itu, akan dipaparkan visi dan misi setiap calon. “Kami ingin menjadi stasiun televisi pertama yang membedah para calon gubernur Jakarta mendatang,” jelas Kawiyan. Sutiyoso mengatakan, permasalahan yang ada di Jakarta, tambahnya, bukan lagi membicarakan masalah lokal, melainkan masalah nasional, bahkan internasional. Apalagi, Jakarta memiliki beragam etnis, agama, kelompok, serta penduduknya yang padat sekitar 10 juta jiwa. Maka itu, ia berpesan agar Gubernur Jakarta mendatang harus menjadi gubernur yang pandai bergaul agar dapat diterima semua kalangan. “Kalau mau jadi gubernur, jangan keminter atau jangan berlagak sok pintar. Kalau sok pintar, ya susah. Gubernur nanti harus tahu persis semua aspek permasalahan di Jakarta, visioner, dan pandai bergaul,” tegas pria yang akrab disapa Bang Yos ini. Hal senada dikatakan Pemimpin Redaksi Republika Nasihin Masha. Menurut Nasihin, Jakarta membutuhkan karakter pemimpin yang kuat layaknya Ali Sadikin dan Sutiyoso yang terus dikenang sampai saat ini. Faktor leadership ini yang akan menentukan dalam menyelesaikan masalah di Jakarta. Selain itu, Gubernur Jakarta mendatang harus memiliki visi yang kuat yang tidak terpengaruh dengan adanya tekanan politik, ekonomi, dan publik. “Tanpa visi, pembangunan Jakarta tidak akan punya desain, karena akan didasarkan pada tekanan politik. Gubernur Jakarta juga harus memiliki empati seperti Tjokro Pranolo,” tegasnya. I ed: subroto
kilas Istri Paku Alam IX Meninggal Dunia
ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA
PALU KETUA
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen (kanan) memperlihatkan palu ketua ASEAN yang diserahkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada penutupan KTT ke-19 ASEAN, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Sabtu (19/11). Kamboja resmi ditunjuk menjadi ketua ASEAN pada 2012.
RI Garap Proyek Entas Kemiskinan
Ditto Pappilanda
Proyek terbesar yang pernah diberikan AS untuk mengurangi angka kemiskinan. NUSA DUA — Pemerintah Indonesia mendapatkan proyek senilai 600 juta dolar AS atau sekitar enam triliun rupiah dari lembaga asal AS yang memerangi kemiskinan global, Millenium Challenge Corporation (MCC). Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyatakan komitmennya untuk menyukseskan hubungan kerja sama ini. “Saya sangat berkomitmen melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan proyek ini dapat merepresentasikan yang terbaik bagi hubungan kerja sama ini,” kata Clinton sebelum menandatangani kesepakatan kerja sama bersama Menteri Keuangan RI Agus Marto Wardoyo di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Sabtu (19/11). Terdapat tiga proyek bantuan yang mendapatkan persetujuan Kongres AS ini. Ketiganya adalah Proyek Kesejahteraan Hijau, Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Gangguan Pertumbuhan, dan Modernisasi KEMENHUT
MENHUT LEPAS TUKIK
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan (kiri) bersama ratusan siswa SD dan SMP, melepas 200 ekor tukik di pantai Mertasari Sanur, Bali, Sabtu (19/11). Kegiatan ini sebagai sarana pendidikan kesadaran konservasi sejak dini.
H A R I A N HH AA RR II AA NN
REPUBLIKA REPUBLIKA MAHAKA MEDIA MAHAKA MAHAKAMEDIA MEDIA
Semua naskah yang dikirim ke Redaksi dan diterbitkan menjadi Semua naskah yang ke Redaksi diterbitkan menjadi milik Harian Republika. Semua Harian Republika dibekali Semua naskah yangdikirim dikirim kewartawan Redaksidan dan diterbitkan menjadi milik Harian Republika. Semua wartawan Harian Republika dibekali tanda pengenal dan tidak menerima maupun meminta imbalan dari milik Harian Republika. Semua wartawan Harian Republika dibekali tanda pengenal maupun meminta imbalan dari siapa pun. Semuadan isi tidak artikel/tulisan berasal dari luar, sepenuhnya tanda pengenal dan tidakmenerima menerimayang maupun meminta imbalan dari siapa pun. yang dari sepenuhnya tanggung jawab isi penulis yang bersangkutan. Semua isi artikel/tulisan siapa pun.Semua Semua isiartikel/tulisan artikel/tulisan yangberasal berasal dariluar, luar, sepenuhnya tanggung jawab yang isi yang terdapat di suplemen daerah, menjadiSemua tanggung jawab Kepala tanggung jawabpenulis penulis yangbersangkutan. bersangkutan. Semua isiartikel/tulisan artikel/tulisan yang terdapat di suplemen daerah, menjadi tanggung jawab Perwakilan Daerah bersangkutan. yang terdapat di suplemen daerah, menjadi tanggung jawabKepala Kepala Perwakilan PerwakilanDaerah Daerahbersangkutan. bersangkutan.
Proyek Pengadaan. Kontrak kerja sama berjangka waktu lima tahun sejak ditandatangani. Hillary menyebutkan bahwa kerja sama untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia dan dua proyek lainnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dan, hasil yang memuaskan akan menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi semua orang. Penandatanganan kerja sama, dilihat Hillary, akan mempererat hubungan Indonesia-AS. “Ini menjadi tonggak sejarah bagi kita semua,” tambahnya yang hadir didampingi oleh Chief Executive Officer of the MCC Daniel W Yohannes dan Dubes AS untuk Indonesia Scot Marciel. “Proyek senilai 600 juta dolar ini menjadi yang terbesar yang pernah kami berikan untuk mengurangi angka kemiskinan dan mendukung pertumbuhan ekonomi Pemerintah Indonesia dan penduduknya,” lanjut Hillary. Menkeu Agus Marto menjelaskan, untuk mendapatkan proyek ini, Pemerintah RI bersaing dengan puluhan negara berkembang lainnya yang mengusulkan program sesuai tujuan MCC yang memerangi kemiskinan global. Program disusun bersama, pemerintah pusat, daerah, akademisi, dan LSM. Pelaksanaan ketiga proyek akan dilakukan sepenuhnya oleh Indone-
sia di bawah pengawasan MCC. MCC hanya menyediakan kontraktor. “Indonesia akan berkomitmen untuk melaksanakan program ini. Semua orang menyaksikan,” tambah Agus Marto. Sebagai contoh konkret dalam Proyek Kesejahteraan Hijau, sebutnya, adalah perencanaan dan pembangunan infrastruktur pembangkit listrik dengan tenaga sinar matahari, air, serta energi terbarukan lainnya.
Investasi Saat memberikan sesi tatap muka khusus kepada beberapa wartawan, termasuk Republika, Chief Executive Officer of the MCC Daniel W Yohannes menjelaskan bahwa MCC akan melakukan evaluasi setiap tahun untuk memastikan pengerjaan proyek berada di arah yang benar untuk mencapai tujuannya. MCC tidak akan mengarahkan Pemerintah Indonesia saat menjalankan programnya. “Terserah negara penerima, kami tidak mengatakan bagaimana mereka melakukannya. Pemerintah penerima bantuan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kekuatan pertumbuhan ekonominya dan juga mendesain program yang akan diwujudkan,” urai Yohannes. I ed: subroto
Revitalisasi Sekolah, Alumni Asisi Bentuk Asisilink JAKARTA — Alumni sekolah tempat Presiden AS Barack Obama pernah menimba ilmu, Yayasan St Fransiskus Asisi, meluncurkan Asisilink. Peluncuran Asisilink ini dilakukan bersamaan dengan acara reuni dan bakti sosial yang bertempat di aula Yayasan Asisi, Sabtu (19/11). “Asisilink ini bertujuan untuk mempersempit kesenjangan sosial di antara alumni dan masyarakat serta memberi masukan berupa program dan kurikulum kepada sekolah,” ujar salah seorang lulusan sekolah Asisi, Boy Thohir, di Jakarta. Acara peluncuran Asisilink dimeriahkan hiburan oleh siswa dari TK hingga SMA. Asisilink ini akan merevitalisasi sekolah Asisi, yang bertujuan untuk memberi masukan berupa program dan kurikulum. Salah satu yang direvitalisasi itu adalah SMK Asisi.
“Lulusan SMK agar bisa langsung siap pakai,” kata Boy. Dulu, ujar dia, Asisi adalah sekolah terbaik dengan kurikulum, disiplin, dan fasilitas yang bagus. Boy ingin mengembalikan zaman kejayaan Asisi. Asisi menelurkan banyak alumni yang hebat, seperti Erick Thohir yang juga dirut PT Republika Media Mandiri, Presiden AS Barack Obama, Katon Bagaskara, Adi MS, dan Anya Dwinov. Ia berharap Asisi dapat menciptakan pemimpin atau tokoh masa depan yang dapat berkontribusi untuk negara. Asisilink ini juga bertujuan untuk menjembatani kesenjangan sosial. Jaringan ini dapat menjadi wadah. Alumni yang memiliki perusahaan dan alumni yang kurang beruntung dapat dijembatani dalam jaringan ini. Hal tersebut dibenarkan oleh alumni lainnya. “Teman-
teman alumni memanfaatkan network masing-masing, seperti para alumnus yang punya karier, baik dalam swasta maupun pemerintah,” ujar Ari Batubara, presiden direktur PT Wiraswasta Gemilang. Ia langsung menyetujui ide dibentuknya Asisilink ini. Ia berharap Asisilink dapat membantu alumni lain dan masyarakat yang memiliki kemampuan baik, tapi aksesnya kurang baik. “Asisilink ini adalah sesuatu yang sangat bermanfaat karena pemangku kepentingannya Asisi sangat berpotensi,” ujar Roy Sembel, alumni lainnya. Dengan adanya Asisilink ini, Kepala SD Asisi, Yustina Amira, berharap para alumni, siswa, dan guru harus memiliki wadah sehingga dapat saling mengembangkan diri dalam kehidupan sosial dan bisnis.
Pemimpin Redaksi: Nasihin Masha. Wakil Pemimpin Redaksi: Arys Hilman Nugraha. Pemimpin Nasihin Masha. Wakil Pemimpin Redaksi: Hilman Nugraha. RedakturRedaksi: Pelaksana: Elba Damhuri. Kepala Newsroom: MArys Irwan Ariefyanto. Kepala Republika Online: Agung Pragitya Vazza. Pemimpin Redaksi: Nasihin Masha. Wakil Pemimpin Redaksi: Arys Hilman Nugraha. Redaktur Damhuri. Newsroom: MM Irwan Kepala Republika Online: Agung Pragitya RedakturPelaksana: Senior: AnifElba Punto Utomo.Kepala Wakil Redaktur Pelaksana: Irfan Junaidi, Syahruddin El-Fikri, Kumara Dewatasari. Asisten Redaktur Pelaksana: Elba Damhuri. Kepala Newsroom: Irwan Ariefyanto. Ariefyanto. Kepala Republika Online: Agung Pragitya Vazza. Vazza. Redaktur Anif Redaktur Irfan Junaidi, El-Fikri, Kumara Dewatasari. Asisten RedakturSenior: Pelaksana: Bidramnanta, Joko NurPelaksana: Hasan Murtiaji, Reporter Senior: Andi Nur Aminah, Harun Husein, Redaktur Senior: Anif Punto Punto Utomo. Utomo. Wakil WakilSadewo, Redaktur Pelaksana: IrfanSubroto. Junaidi, Syahruddin Syahruddin El-Fikri, Kumara Dewatasari. Asisten Redaktur Pelaksana: Joko Sadewo, Nur Murtiaji, Subroto. Reporter Senior: Andi Aminah, Harun Muhammad Subarkah,Bidramnanta, Nurul S Hamami, Teguh Setiawan. Staf Redaksi: Abdullah Agus Yulianto, AlwiHusein, Shahab, Redaktur Pelaksana: Bidramnanta, JokoSelamat Sadewo,Ginting, Nur Hasan Hasan Murtiaji, Subroto. Reporter Senior:Sammy, Andi Nur Nur Aminah, Harun Husein, Muhammad Subarkah, Nurul SSHamami, Selamat Ginting, Teguh Staf Redaksi: Sammy, Agus Alwi Shahab, Asep K. Nurzaman, Andri Saubani, Anjar Fahmiarto, A Syalaby Ichsan, Bilal Ramadhan, Budi Raharjo, Burhanuddin Bella, Citra Listya Muhammad Subarkah, Nurul Hamami, Selamat Ginting, TeguhSetiawan. Setiawan. Staf Redaksi:Abdullah Abdullah Sammy, AgusYulianto, Yulianto, Alwi Shahab, Asep Nurzaman, Andri Saubani, Fahmiarto, AASyalaby Ichsan, Bilal Budi Burhanuddin Bella, Rini,K. Sepriyossa, Darmawan, Desy Susilawati, Dewi Mardiani, Didi Purwadi, Djoko Suceno, DyahListya Ratna Asep K.Damanhuri Nurzaman,Zuhri, AndriDarmawan Saubani,Anjar Anjar Fahmiarto, Syalaby Ichsan, BilalRamadhan, Ramadhan, BudiRaharjo, Raharjo, Burhanuddin Bella,Citra Citra Listya Rini, Sepriyossa, Desy Susilawati, Dewi Mardiani, Didi Djoko Suceno, Dyah Ratna MetaDamanhuri Novia, Edi Zuhri, Setyoko, Edwin Dwi Putranto, Darmawan, Eko Widiyatno, Endro Yuwanto, Erdy Nasrul, Esthi Maharani, EH Ismail, Fernan Rini, Damanhuri Zuhri,Darmawan Darmawan Sepriyossa, Darmawan, Desy Susilawati, Dewi Mardiani, DidiPurwadi, Purwadi, Djoko Suceno, DyahRahadi, Ratna Meta Edi Edwin Eko Widiyatno, Endro Yuwanto, Erdy Nasrul, Esthi Maharani, Rahadi, FerryNovia, Kisihandi, Firkah Fansuri, Fitria Andayani, Fitriyan Zamzami, Heri Purwata, Heri Ruslan, Ichsan Emrald EH Alamsyah, Indah Wulandari, Meta Novia, EdiSetyoko, Setyoko, EdwinDwi DwiPutranto, Putranto, Eko Widiyatno, Endro Yuwanto, Erdy Nasrul, Esthi Maharani, EHIsmail, Ismail,Fernan Fernan Rahadi, Ferry Kisihandi, Firkah Fitriyan Zamzami, Heri Purwata, Heri Alamsyah, Indah Wulandari, Indira Rezkisari, IrwanFansuri, Kelana,Fitria Israr,Andayani, Johar Arief, Khoirul Azwar, Lilis Handayani, Mansyur Faqih,Emrald Mohammad Akbar, Mohamad Amin Ferry Kisihandi, Firkah Fansuri, Fitria Andayani, Fitriyan Zamzami, HeriSri Purwata, HeriRuslan, Ruslan,Ichsan Ichsan Emrald Alamsyah, Indah Wulandari, Indira Rezkisari, Irwan Johar Arief, Sri Faqih, Akbar, Mohamad Madani, Muhammad Fakhruddin, As’adi, M Khoirul Hafil, MAzwar, IkhsanLilis Shiddieqy, NataliaMansyur Endah Hapsari, Neni Ridarineni, Nidia Zuraya,Amin Nina Indira Rezkisari, IrwanKelana, Kelana,Israr, Israr,M Johar Arief, Khoirul Azwar, Lilis SriHandayani, Handayani, Mansyur Faqih,Mohammad Mohammad Akbar, Mohamad Amin Madani, Muhammad Fakhruddin, M As’adi, M Hafil, M Ikhsan Shiddieqy, Natalia Endah Hapsari, Neni Ridarineni, Nidia Zuraya, Nina Chairani Ibrahim, Palupi Annisa Auliani, Prima Restri Ludfiani, Priyantono Oemar, Rachmat Santosa Basarah, Rahmat Budi Harto, Ratna Madani, Muhammad Fakhruddin, M As’adi, M Hafil, M Ikhsan Shiddieqy, Natalia Endah Hapsari, Neni Ridarineni, Nidia Zuraya, Nina Chairani Palupi Auliani, Prima Priyantono Oemar, Santosa Harto, Ratna Puspita,Ibrahim, Reiny Dwinanda, Rusdy Nurdiansyah, R HiruLudfiani, Sefti Oktarianisa, Setyanavidita Livikacansera, SiwiBudi Tri Puji Budiwiyati, Chairani Ibrahim, PalupiAnnisa Annisa Auliani, PrimaRestri Restri Ludfiani, PriyantonoMuhammad, Oemar,Rachmat Rachmat SantosaBasarah, Basarah,Rahmat Rahmat Budi Harto, Ratna Puspita, Reiny RRHiru Setyanavidita Livikacansera, Tri Budiwiyati, Stevy Maradona, Susie Rusdy Evidia Yuvidianti, Taufiqurrahman Bachdari, Muhammad, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah,Siwi Wulan Tunjung Palupi, Puspita, ReinyDwinanda, Dwinanda, RusdyNurdiansyah, Nurdiansyah, HiruSefti SeftiOktarianisa, Oktarianisa, Muhammad, Setyanavidita Livikacansera, Siwi TriPuji Puji Budiwiyati, Stevy Maradona, Susie Evidia Taufiqurrahman Bachdari, Teguh Handasah, Yasmina Hasni, Yeyen Yoebal Ganesha Rasyid, Yogi Ardhi Cahyadi, Yulianingsih,Wachidah Yusuf Assidiq, Zaky Al Wulan Hamzah. Stevy Maradona, SusieRostiyani, Evidia Yuvidianti, Yuvidianti, Taufiqurrahman Bachdari, Teguh Firmansyah, Firmansyah, Wachidah Handasah, Wulan Tunjung Tunjung Palupi, Palupi, Yasmina Yeyen Rostiyani, Rasyid, Ardhi Cahyadi, Yulianingsih, Yusuf Assidiq, Zaky KepalaHasni, Quality Control dan Yoebal Bahasa: Rakhmat HadiYogi Sucipto. Sarjono. Kepala Perwakilan Jawa Barat: Maman Yasmina Hasni, Yeyen Rostiyani, YoebalGanesha Ganesha Rasyid, Yogi ArdhiKepala Cahyadi,Desain: Yulianingsih, Yusuf Assidiq, ZakyAlAlHamzah. Hamzah. Kepala Quality Control dan Hadi Sucipto. Kepala Desain: Sarjono. Perwakilan Jawa Barat: Sudiaman. Pjs.Kepala DIYRakhmat - Jateng & Jatim : Haryadi B.Susanto. Nian PoloanKepala (Medan), Maspril Aries (Palembang), Ahmad Kepala Quality ControlPerwakilan dan Bahasa: Bahasa: Rakhmat Hadi Sucipto. Kepala Desain: Sarjono. Kepala Perwakilan Jawa Barat: Maman Maman Sudiaman. Pjs.Kepala Perwakilan - -Jateng &&Jatim Baraas (Bali). Sekretaris Redaksi:DIY Fachrul Ratzi. Sudiaman. Pjs.Kepala Perwakilan DIY Jateng Jatim: :Haryadi HaryadiB.Susanto. B.Susanto.Nian NianPoloan Poloan(Medan), (Medan),Maspril MasprilAries Aries(Palembang), (Palembang),Ahmad Ahmad Baraas Baraas(Bali). (Bali).Sekretaris SekretarisRedaksi: Redaksi:Fachrul FachrulRatzi. Ratzi.
I c27 ed: subroto
YOGYAKARTA — Istri Paku Alam IX, Gusti Kanjeng Raden Ayu (GKRy) Kusumarsin (72) meninggal di RSUP Dr Sardjito, Sabtu (19/11) sekitar pukul 08.20 WIB. Dia masuk RSUP Dr Sardjito baru Jumat sore (18/11) sekitar pukul 17.00 WIB. “Almarhumah dibawa ke rumah sakit karena tidak nafsu makan,” kata Kepala Humas, Biro Umum, Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi DIY Kuskasriyati kepada Republika, Sabtu (19/11). Almarhumah sebetulnya juga mempunyai penyakit komplikasi, seperti stroke, hipertensi, dan diabetes mellitus. Namun, saat almarhumah masuk rumah sakit hanya karena tidak mau makan. Sejak jatuh dua tahun yang lalu, kata dia, kondisi almarhumah agak menurun. Jenazah akan dimakamkan Ahad (20/11) pukul 09.00 WIB, diberangkatkan dari Puro Pakualaman menuju ke makam Astana Girigondo Kulonprogo. “Sebelum berangkat ke makam, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X akan hadir sekitar pukul 08.30 WIB untuk menguntapkan jenazah. Pada upacara pemberangkatan jenazah sebelumnya akan diadakan tradisi tlusuban oleh putra-putra dan cucucucu almarhumah,” kata Kuskasriyati. Almarhumah meninggalkan tiga orang putra yang semuanya sudah menikah, yakni Bendoro Pangeran Haryo Suryodilogo, Bendoro Pangeran Haryo Haryoseno, dan Bendoro Pangeran Haryo Haryodanardono, serta empat orang cucu. I ed: neni ridarineni
Puting Beliung Terjang Sukabumi, 512 Rumah Rusak SUKABUMI — Sebanyak 512 rumah warga di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi rusak diterjang angin puting beliung, Jumat (18/11) sore. Selain menyebabkan seratusan rumah warga rusak, bencana puting beliung juga menyebabkan bangunan masjid, mushala, dan sekolah dasar (SD) juga beberapa pohon besar tumbang. Empat desa yang dihajar angin ribut itu, yaitu Pangkalan, Tamansari, Cicareuh, dan Gunung Malang. Rinciannya sebanyak 425 rumah rusak di Desa Pangkalan, 76 rumah di Desa Cicareuh, 10 rumah di Desa Tamansari, dan satu rumah di Desa Gunung Malang. “Jumlah rumah warga yang rusak cukup banyak,” terang Kepala Bidang Logsitik dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Usman Susilo, kepada Republika, Jumat (18/11) malam. Menurut Usman, rumah warga yang rusak ratarata mengalami kerusakan pada bagian atap dan genteng yang berjatuhan. Jenis kerusakan terdiri atas rusak berat, ringan, dan berat. Namun, diakuinya ada beberapa rumah warga yang roboh terkena angin kencang. Besarnya skala kerusakan, kata Usman, menyebabkan BPBD menetapkan status tanggap darurat. Petugas BPBD telah dikerahkan ke lapangan mendata kerusakan dan memberikan bantuan darurat. Di samping merusak sebanyak 512 unit rumah, puting beliung juga merusak dua masjid, satu mushala, dan satu unit bangunan SD. I ed: riga nurul iman
Putra Qadafi Ditangkap di Libya TRIPOLI — Putra Muamar Qadafi dan calon pewarisnya, Saif al-Islam, ditahan di gurun Libya selatan. Informasi itu disampaikan oleh menteri kehakiman sementara dan pejabat lain negeri itu, Sabtu (19/11). Petempur dari kota gunung di Libya barat, Zintan, mengaku mereka menangkap Saif. Suara tembakan dan bunyi klakson mobil menandai kegembiraan di seluruh negeri tersebut atas tertangkapnya Saif (39)—yang mengenyam pendidikan di Inggris. Setahun lalu ia diperkirakan akan menjadi pewaris kekuasaan di Libya. Menurut beberapa pejabat Libya, Saif dan tiga temannya yang bersenjata dibekuk tanpa perlawanan Jumat malam (18/11). Ia dikabarkan tidak cedera—tak seperti ayahnya yang dibunuh sebulan lalu (Kamis, 20/10) setelah pasukan oposisi menangkapnya di kota kelahirannya, Sirte. “Kami telah menangkap Saif al-Islam Qadafi di daerah Obari,” kata Menteri Kehakiman Mohammed al-Alagy kepada Reuters. Ditambahkannya, Saif dicari karena dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Hague. Para petempur Zintan, salah satu dari beberapa faksi tangguh milisi yang kini memangku jabatan di negara yang masih tak memiliki pemerintah sah, mengatakan mereka berencana menahan Saif di Zintan sampai ada pemerintah yang akan menerima dia. Calon perdana menteri Abdurrahim el-Keib dijadwalkan membentuk pemerintah paling lambat Selasa (22/11) dan nasib Saif al-Islam akan menjadi uji coba awal kekuasaan pemerintah. Rakyat Libya ingin Saif diadili di dalam negeri sebelum, kemungkinan, diserahkan ke ICC. I antara ed: subroto
Penerbit: PT Republika Media Mandiri. Alamat Redaksi: Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510, Alamat Surat: PO Penerbit: PT Mandiri. Alamat Jl. Raya Jakarta 12510, Alamat Surat: PO Box 1006/JKS-Jakarta 12010. Tel: 021-780.3747 (Hunting), Fax:Buncit 021-780.0649 (Seluruh Bagian). Redaksi: Penerbit: PTRepublika RepublikaMedia Media Mandiri. AlamatRedaksi: Redaksi: Jl.Warung Warung Buncit RayaNo. No.37, 37, Jakarta 12510,Fax Alamat Surat:021PO Box 1006/JKS-Jakarta 12010. (Hunting), Fax: 021-780.0649 (Seluruh Fax Redaksi: 798.3623, E-mail:
[email protected]. Bagian Iklan: Jl. Warung Buncit Raya No. Bagian). 37, Jakarta Tel:021021Box 1006/JKS-Jakarta 12010. Tel: Tel: 021-780.3747 021-780.3747 (Hunting), Fax: 021-780.0649 (Seluruh Bagian). Fax12510. Redaksi: 021798.3623, E-mail:
[email protected]. Bagian Iklan: Buncit 37, 021794.4693, Fax: 021-798.1169. Sirkulasi dan Langganan: Tel: 021-791.98441, 021-791.98442. Online: 798.3623, E-mail:
[email protected]. Bagian Iklan: Jl. Jl. Warung Warung Buncit Raya Raya No. No.Fax: 37, Jakarta Jakarta 12510. 12510. Tel: Tel: 021794.4693, Fax: dan Langganan: 021-791.98441, Fax: Online: http://www.republika.co.id. AlamatSirkulasi Perwakilan: Jl. LLTel: RE Martadinata No. 126 Tel:021-791.98442. 022-420.7671, 420.7672, 794.4693, Fax: 021-798.1169. 021-798.1169. Sirkulasi danBandung: Langganan: Tel: 021-791.98441, Fax: 021-791.98442. Online: http://www.republika.co.id. Alamat Perwakilan: LL RE Martadinata No. 126 420.7675, Fax: 022-426.2898, Jl. PerahuJl. No. Baru, Tel: 566028, 420.7672, Fax: 0274http://www.republika.co.id. AlamatYogyakarta: Perwakilan:Bandung: Bandung: Jl. LL4, REKota Martadinata No.0274-544.972, 126Tel: Tel:022-420.7671, 022-420.7671, 420.7672, 420.7675, Fax: 022-426.2898, Yogyakarta: Jl. Perahu No. 4, Kota Baru, Tel: 0274-544.972, 566028, Fax: 541.582, Surabaya: Jl. Barata Jaya No. 51, Tel: 031-501.7409, Fax: 031-504.5072. 420.7675, Fax: 022-426.2898, Yogyakarta: Jl. Perahu No. 4, Kota Baru, Tel: 0274-544.972, 566028, Fax: 02740274541.582, 541.582,Surabaya: Surabaya:Jl. Jl.Barata BarataJaya JayaNo. No.51, 51,Tel: Tel:031-501.7409, 031-501.7409,Fax: Fax:031-504.5072. 031-504.5072. Direktur Utama: Erick Thohir. Direktur Utama: Thohir. Wakil Direktur Utama: Daniel Wewengkang. Direktur Pemberitaan: Ikhwanul Kiram Mashuri, Direktur Operasional: Direktur Utama:Erick Erick Thohir. Wakil Direktur Utama: Direktur Pemberitaan: Kiram Operasional: Tommy Tamtomo. GM Daniel Keuangan: Didik Irianto. GM Marketing danIkhwanul Sales: Yulianingsih.Manajer Iklan:Indra Wisnu Wakil Direktur Utama: Daniel Wewengkang. Wewengkang. Direktur Pemberitaan: Ikhwanul Kiram Mashuri, Mashuri, Direktur Direktur Operasional: Tommy Tamtomo. GM Keuangan: Didik GM Marketing dan Yulianingsih.Manajer Wisnu Wardhana. Manajer Produksi: Nurrokhim. Manajer Sirkulasi: Darkiman Ruminta. Manajer Keuangan:Iklan:Indra Hery Setiawan. Didik Irianto. Irianto. GM Marketing dan Sales: Sales: Yulianingsih.Manajer Iklan:Indra Wisnu Tommy Tamtomo. GM Keuangan: Wardhana. Wardhana.Manajer ManajerProduksi: Produksi:Nurrokhim. Nurrokhim.Manajer ManajerSirkulasi: Sirkulasi:Darkiman DarkimanRuminta. Ruminta.Manajer ManajerKeuangan: Keuangan:Hery HerySetiawan. Setiawan. Harga Langganan: Rp. 69.000 per bulan, harga eceran Pulau Jawa Rp 2.900. Harga Eceran Luar Jawa: Rp. 4.000 per Harga Langganan: 69.000 per bulan, eceran Pulau Jawa 2.900. Harga Eceran Luar Jawa: Rp. eksemplar (tambahRp. ongkos kirim). Bank a.n PT Republika Media Mandiri: BSM, Cab. Warung Buncit, Harga Langganan: Rp. 69.000 perRekening bulan,harga harga eceran Pulau JawaRp Rp 2.900. Harga Bank Eceran Luar Jawa: Rp.4.000 4.000per per eksemplar (tambah kirim). Rekening a.n PT Mandiri: BSM, Cab. Buncit, No. Rek. 0030113448 ( Bank Mandiri, Cab.Bank Warung No. Rek.Media 1270004240642 ( Bank Cab. Warung Buncit, eksemplar (tambahongkos ongkos kirim). Rekening Bank a.nBuncit, PTRepublika Republika Media Mandiri:Bank Bank BSM,Lippo, Cab.Warung Warung Buncit, No. Rek. 0030113448 ( Bank Mandiri, Warung Buncit, No. Rek. 1270004240642 ( Bank Lippo, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 727.30.028988 ( Bank BCA, Cab. Graha Inti Fauzi, No. Rek. 375.305.666.8. No. Rek. 0030113448 ( Bank Mandiri, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 1270004240642 ( Bank Lippo, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 727.30.028988 ( (Bank BCA, Cab. Graha Surat Izin Usaha Penerbitan Menpen No. 283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992, No. Rek. 727.30.028988 BankPers: BCA,SK Cab. GrahaInti IntiFauzi, Fauzi,No. No.Rek. Rek.375.305.666.8. 375.305.666.8. Surat Izin Pers: SK No. 283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992, Anggota Serikat Penerbit Surat Anggota No. 163/1993/11/A/2002. Surat IzinUsaha UsahaPenerbitan Penerbitan Pers:Kabar: SKMenpen Menpen No.SPS 283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992, Anggota AnggotaSerikat SerikatPenerbit PenerbitSurat SuratKabar: Kabar:Anggota AnggotaSPS SPSNo. No.163/1993/11/A/2002. 163/1993/11/A/2002.
Siesta
A3
Kayu Bekas Masih Primadona
REPUBLIKA
Hlm A10
AHAD, 20 NOVEMBER 2011
parenting
AP
MENJADI Dibutuhkan energi lebih untuk berperan ganda.
RU SD YN UR DIA NS YA H/ RE PU BL IKA
T
idak mudah menyandang status sebagai orang tua tunggal (single parent). Apalagi, dengan embel-embel sebagai janda. Dalam lingkungan masyarakat, janda sering kali diremehkan. Soal ekonomi keluarga yang harus ditopang sendiri, belum lagi kewajiban harus membesarkan anak jika suami meninggal atau mantan suami tak mau dibebani mengurus si buah hati. Nanik Yuliani (50 tahun) merasakan itu. Perempuan yang tinggal di Nganjuk, Jawa Timur, ini mendapatkan perlakuan dan stigma yang negatif dari lingkungannya. Apalagi, perempuan yang sudah 23 tahun menjanda ini tinggal di pedesaan, tempat yang masyarakatnya tidak secuek orang yang tinggal di kota besar. Beberapa orang yang dikenalnya malah tidak membantu atau mendukungnya. Mereka ada yang mengejek atau bahkan menghina statusnya. Beberapa candaan, bagi Nani sering kelewatan. Misalnya, teman sesama gurunya pernah mengatakan, “Wah, kalau duduk di dekat Bu Nanik itu anget, ya,” ujar Nanik menirukan ucapan temannya dulu. Mendengar candaan yang terlewat batas itu, Nanik pun emosi. Lama Nanik akhirnya memusuhi teman yang bercandanya terlalu berlebihan itu. “Saya jadi jahat,” akunya. Namun, lama-kelamaan perasaan marah itu cair juga. Nani Zulminarni (49 tahun) juga merasakan pernah direndahkan oleh seorang kepala desa di daerah Aceh karena statusnya sebagai janda. Saat itu, Nani yang menjadi koordinator LSM Pemberdayaan Kepala Keluarga (Pekka) sedang mengobrol dengan para orang tua tunggal dampingannya. Pak Kecik, Kepala Desa Kecamatan Idi Rayeuk, Nangroe Aceh Darussalam, melontarkan kata-kata yang membuatnya sakit hati. “Ibu seorang janda cerai? Ngurus suami saja tidak bisa, bagaimana mau ngurusin ibuibu di sini?” tutur sang kepala desa itu, yang ditirukan oleh Nani kepada Republika. Kalimat yang dilontarkan tersebut sangat membuat Nani yang sudah 10 tahun bercerai dengan suaminya sakit hati. Bukan hanya karena ia dianggap tak sanggup membina ibu-ibu dampingannya, melainkan juga karena stigma “janda” dari perceraian yang disalahkan selalu perempuan. Hal ini, menurut Nani, tidak seimbang. Dalam institusi perkawinan, kebanyakan orang di Indonesia menganggap bahwa pihak laki-lakilah yang selalu diagungkan. Pandangan di masyarakat selalu merendahkan perempuan yang tak bersuami, apalagi jika akibatnya karena bercerai.
mama yang akan terus menjaga. Ada tante, om, nenek yang akan selalu sayang kepada kalian. Lama-kelamaan anak-anak mengerti,” paparnya. Saat masih awal menjadi orang tua tunggal, Nanik banyak menghadapi masalah. Secara ekonomi, ia terpengaruh. Ia bekerja sebagai guru, namun gajinya terasa kurang jika dibandingkan dulu saat kebutuhan keluarga ditanggung berdua. Soal anak, juga ada kegamangan saat masih awal. Namun, lama-kelamaan mencair, mengalir saja. Rasa berat membimbing putraputranya lama-kelamaan hilang. Nanik tetap tegar dan menganggap nasibnya ini bukanlah nasib buruk. Yang dilakukan Nanik selama ini, sebagai orang tua tunggal, hanya dua hal. Yang pertama adalah tegar, kuat, dan berani. Yang kedua adalah pasrah kepada Allah. Semua nasib dan jalan hidup yang dilalui ini adalah kehendak Sang Pencipta. Dua tugas Menjadi single parent atau orang tua tunggal, menurut psikolog UI Eko Handayani, berarti memiliki dua tugas, yaitu tugas sebagai ibu dan ayah. Waktu, finansial, sekaligus energi yang harus diberikan pun akan berlipat dibanding ketika menjadi orang tua lengkap. “Sebagai orang tua tunggal, dibutuhkan energi lebih. Karena, ia harus berperan ganda. Untuk itu, siapkan diri dan fisik lebih baik agar bisa memenuhi segala keperluan,” katanya kepada Republika. Khusus untuk ibu tunggal, finansial biasanya menjadi masalah utama. Karena, biasanya seorang ibu adalah ibu rumah tangga. “Akan lebih sulit bagi ibu ketika ditinggal mati suaminya. Karena, kematian biasanya mendadak sehingga ibu tak siapsiap terlebih dahulu. Sedangkan, jika ditinggal cerai, ibu akan lebih siap dan bisa merencanakan kehidupan selanjutnya lebih baik,” kata Ani, sapaan Eko Handayani. Dari survei yang dilakukan, paparnya, masalah utama yang dihadapi ibu tunggal adalah ekonomi. Sedangkan, untuk ayah tunggal, pengurusan anak menjadi masalah utama. Bagi ibu, tugasnya menjadi dobel, yaitu mencari nafkah, kadang pengurusan anak menjadi keteter juga. “Kesalahan yang paling sering dilakukan orang tua tunggal adalah tidak bisa menjaga keseimbangan antara waktu bekerja dan mengurusi anak,” papar Ani. Masalah ekonomi dan anak ini, kata Ani, harus berjalan seimbang jika mau keadaan di rumah tetap baik. Memang, tak mudah untuk menghadapinya. Namun, semua orang tua tunggal harus siap menghadapinya. Caranya adalah dengan selalu menanamkan motivasi yang baik kepada dirinya sendiri.
BEBAN GANDA Bagi ibu orang tua tunggal (single parent) beban yang dihapi menjadi ganda, mencarai nafkah dan mengurus anak. Perlu mencari keseimbangan di antara keduanya.
Kuat B Meski Sendiri
enjadi orang tua tunggal tidaklah mudah. Psikolog Eko Handayani membagi tips bagaimana peran yang harus dilakukan orang tua tunggal.
M
■ c09/c05/susie evidia y, ed: subroto
Ujian berat Tahun ini, 21 tahun Mardiana Sumarna(50 tahun) menjadi single parent untuk kedua putrinya, Mutiara (24 tahun) dan Intan (22 tahun). Suaminya, Kadarsyah, meninggal pada pertengahan 1990. Almarhum meninggal di hadapan anak-anaknya yang masih balita. Saat itu, Mutiara berusia empat tahun, sedangkan usia Intan kurang dari dua tahun. Membutuhkan waktu hampir tiga bulan untuk bisa bangkit kembali. Saat tersulit adalah ketika Mardiana harus menjelaskan kepada anak-anak kalau ayahnya tidak mungkin kembali lagi. Seiring bertambahnya usia anak, ia bisa memberikan pengertian bahwa ayah mereka sudah meninggal. “Saya bilang, anak-anak jangan sedih, karena ada
agi Asri Suharni (47 tahun) membesarkan anak-anak itu adalah tanggung jawab. Tanggung jawab ini harus dilaksanakan, baik dijalani berdua dengan suami maupun sendiri. “Ya mau kita sakit, susah, anak-anak harus diutamakan,” katanya kepada Republika, Senin (14/11). Sejak 1988, Asri Suharni (47) sudah menjadi single parent. Ia harus membesarkan anakanaknya sendiri. Satu hal yang selalu menjadi prinsipnya adalah utamakan anak-anak. Ia tak mau lagi memikirkan mantan suaminya yang kini pergi entah ke mana. “Selama ini, yang selalu saya pikirkan
Tips
adalah kebutuhan anak-anak. Itu yang paling penting,” ujarnya. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Asri pun rela membanting tulang. Dia membuka salon, kemudian modiste, dan akhirnya kini merambah bisnis properti kecil-kecilan. Untuk anak-anaknya, ia rela melakukan segala hal asal halal. Ketika ada kebutuhan yang mendesak, tetapi ia tak mempunyai simpanan, ia akan berusaha mati-matian agar kebutuhan tersebut dipenuhi. “Ya, gimana pun caranya diusahain ada,” tuturnya. Perjuangannya untuk memenuhi kebutuhan keluar-
1
Jangan Menyalahkan Orang tua tunggal, sering kali menyalahkan diri sendiri, anak, dan juga keadaan. Hadapilah bahwa itu memang takdir yang harus dihadapi dan berhentilah menyalahkan apa pun dan siapa pun.
2
Tanamkan Motivasi Tanamkan selalu motivasi positif pada diri sendiri dan juga anak. Tunjukkan bahwa orang tua tunggal bukanlah penghalang untuk meraih sukses.
3
Siapkan Energi Lebih Menjadi orang tua tunggal membutuhkan energi lebih, karena ia harus memainkan dua peran. Dengan bertambahnya tugas yang harus dikerjakan, maka harus menjaga fisik lebih baik. Sering kali karena kaget dengan aktivitas baru, orang tua sering kelelahan. Efeknya, orang tua jadi sering marahmarah yang mengakibatkan anak menjadi stres.
4
Carikan Sosok Pengganti Carilah sosok pengganti orang tua yang telah pergi. Bisa dengan om, tante, kakek, maupun nenek. Karena, seorang anak butuh sosok yang harus dianut. Dalam hal ini, bukan berarti menikah lagi menjadi solusi pemecah untuk mengisi figur yang dibutuhkan anak.
5
Jaga Keseimbangan Ekonomi dan Anak Walaupun tugas bertambah yaitu menjadi pencari nafkah sekaligus pengurus anak, namun keduanya harus tetap seimbang. Jangan sampai kesibukan mencari uang untuk biaya hidup justru mengesampingkan urusan anak. Begitupun sebaliknya, jangan sampai hanya mementingkan anak dan lupa tugas mencari nafkah. Dampaknya, kebutuhan hidup akan keteteran dan semuanya malah kesusahan.
AMIN MADANI/REPUBLIKA
ganya ini memang besar. Ia pun akhirnya menjadi orang yang kuat, gigih, dan tegas dalam hidupnya. Ia selalu tegar menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan yang menderanya. Tak jarang, ia harus memutar otaknya agar anak-anaknya tak tahu saat ia tak punya uang. Ia selalu berusaha membahagiakan anaknya dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Apalagi di rumahnya, ia juga dititipi dua anak dari saudaranya di mana kebutuhan mereka semua Asri yang menanggungnya. Ia pun bersyukur jerih payahnya membesarkan anakanaknya kini membuahkan hasil. Kini, putra pertamanya
Bagi Orang Tua Tunggal
telah berusia 26 tahun dan putri keduanya sebentar lagi menikah. Anaknya sudah bisa mandiri dan Asri bisa membesarkan mereka tanpa kekurangan suatu apa pun. “Yah, kalau nakal gitu sih pernah, tapi masih wajar kok,” tutur perempuan yang tinggal di Yogyakarta ini. Membesarkan anak-anaknya sendiri tanpa pendamping, diakui Asri, berat. Namun, menurutnya, hal itulah yang membuat ia kuat. Dalam bisnis, ia tak mau diremehkan sebagai perempuan yang lemah. Ia mampu bersaing dan berkompetisi dengan laki-laki dalam bisnis properti yang kini sedang dijalaninya. ■ c05 ed: subroto
■ c09, ed: subroto
Siesta
A4
parenting
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011 AP
Anak Tetap Nyaman aat proses perceraian 10 tahun lalu, tiga anak laki-laki Nani Zulminarni (49 tahun) masih kecil. Yang paling besar berusia 13 tahun, kemudian 11 tahun, dan yang paling kecil tujuh tahun. Menjadi single parents, bagi Nani, terasa berat pada awalnya. Namun, dalam membesarkan putra-putranya sendirian, ada beberapa prinsip dan pelajaran yang didapatnya. Yang pertama adalah ia akhirnya menghadapi perbedaan cara mendidik antara ia dan suaminya. “Jadi, tidak komplet,” tuturnya. Nani memang tidak melarang putranya bertemu dengan ayahnya. Mereka pun sering pergi dan menghabiskan waktu bersama ayahnya, namun tanpa Nani. Inilah yang membuat anak-anaknya menghadapi proses dan karakter yang berbeda, tanpa justifikasi bersama. “Mungkin saja ayahnya menjelekjelekkan saya, atau sebaliknya,” tuturnya. Menurut dia, perjalanan perceraian yang dihadapinya, juga melukai anak-anaknya. Namun buat Nani, perceraian ini akan menghentikan luka ini, paling tidak menguranginya. Dalam kekalutan suasana seperti itu, satu hal yang paling utama dan selalu diusahakan oleh Nani, adalah kenyamanan. “Saya lakukan segala hal yang membuat anak-anak nyaman.” Nani tidak ingin anak-anaknya ikut menjadi kacau hidupnya setelah perceraian, karena ia sendiri juga tidak berharap kacau. Salah satu yang dilakukan Nani agar anaknya nyaman ialah ia tak menggugat hak asuh anaknya. “Anak itu bukan hak, melainkan kewajiban yang diamanahkan oleh Allah,” ujarnya. Nani juga tak membatasi waktu ketika anak-anaknya ingin bersama ayahnya. Buatnya, itu tak masalah, karena anak-anak juga butuh didikan dari seorang ayah. Ia tak ingin anaknya merasa tak punya ayah, karena ayahnya masih hidup dan masih bisa ikut mendidik mereka. Inilah yang membuat Nani tidak merasa sendiri ketika membesarkan putra-putranya. Baginya, yang terpenting anak-anaknya mendapatkan kasih sayang dan perhatian, bukan hanya dari Nani. “Dari sekolah, keluarga besarnya, teman-temannya, itu kan bentuk kasih sayang semua,” tuturnya. Perhatian dan kasih sayang inilah yang paling dibutuhkan oleh manusia, juga anakanaknya. Ia tak ingin luka yang telah menggores dalam kehidupan rumah tangganya, menjadi alasan bagi anak-anaknya untuk memberontak. ■ c05, ed: subroto
S
KOMUNIKASI Perlu dibangun komunikasi antara orang tua tunggal dan anak. Yang terpenting adalah anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan apa yang anak rasakan.
Anak yang Paling Penting Masalah pengurusan anak jadi yang paling sensitif bagi orang tua tunggal.
N
AMIN MADANI/REPUBLIKA
anik Yuliani (50 tahun) tak akan melupakan sebuah pagi yang mengubah hidupnya. Ia selalu ingat peristiwa tanggal 9 Desember 1998 itu. Pagi itu, seperti pagi biasa, ia membangunkan suaminya untuk shalat Subuh. Namun, sang suami tak membuka mata dan tak bergerak di tempat tidurnya. Subuh itu, tanpa pernah diduga, suaminya telah pergi untuk selamanya. Nanik shock, tak percaya, dan tak ikhlas kehilangan suaminya. Terbayang bagaimana ia akan membesarkan buah hati mereka sendirian. Anak pertamanya yang perempuan baru duduk di kelas lima SD. Anak keduanya duduk di TK dan yang terakhir masih berusia dua tahun dan masih menyusu ASI. Tapi, Nanik beruntung, orang-orang di sekitarnya selalu mendukungnya. Mereka banyak bilang “Ah, Bu Nanik itu orangnya kuat kok,” yang dianggap Nanik sendiri sebagai doa dari orang-orang yang sayang padanya. Kata-kata seperti itu juga yang memperkuat Nanik sehingga ia bisa membesarkan anak-anaknya hingga sekarang. Jajang C Noer juga punya pengalaman ditinggal suami. Sebelum menghembuskan napas terakhir pada 28 Mei 1995, sutradara Arifin C Noer masih meninggalkan naskah film berjudul “Bukan Perempuan Biasa”. Film ini bercerita tentang perempuan yang tangguh. Rupanya, sebutan “Bukan Perempuan Biasa” justru lebih pantas dilekatkan dengan sosok sang istri, Jajang C Noer. Sepeninggal Arifin, Jajang menjadi sosok perempuan tangguh dan mandiri. Terutama ketika harus membesarkan kedua buah hatinya, Nitta Nazyra dan Marah Laut, seorang diri. Tak sedikit masalah yang harus Jajang hadapi, dari persoalan ekonomi hingga pergaulan si buah hati. “Masa-masa tersulit yang saya hadapi adalah ketika mendapati
Nitta terjerat narkoba. Saya merasa gagal menjadi ibu, gagal mejadi penerus Mas Arifin, dan yang pasti saya benar-benar hancur kala itu,” kata Jajang. Beruntung, Tuhan memberi jalan keluar bagi Jajang dan Nitta. Seorang dokter berhasil membebaskan Nitta dari jeratan narkoba lewat terapi detox. Tanpa perlu melewatkan masa penyembuhan di panti rehabilitasi, setahun berselang Nitta dinyatakan bersih dari narkoba. Masalah ekonomi pun pernah membelit wanita kelahiran Paris, 28 Juni 1952. Jajang lantas melanjutkan langkah suaminya menjadi sutradara hingga sekarang. Kini, Jajang bisa menikmati ketegaran dan jerih payah yang telah ia lakoni sendiri selama
belasan tahun. Putrinya, Nitta, berhasil menjadi penerus Arifin dan Jajang menjadi sutradara. Diproduseri oleh Nia Dinata, Nitta sukses menyutradari sebuah film dokumenter Working Girls berjudul “Ulfie Pulang Kampung” yang rilis pada bulan Juli lalu. Sedang si bungsu, Marah, berhasil menyelesaikan studinya di Amerika. Ada yang kurang Walaupun berusaha tetap memenuhi kebutuhan anak-anaknya dengan menjadi orang tua tunggal, Mardiana Sumarna (50 tahun) tetap merasakan ada yang kurang. Ia merasakan ada yang timpang dari dua anaknya, Mutia dan Intan, yang ditinggal sang ayah sejak balita. Mereka tumbuh menjadi sosok
PEKKA Memberdayakan Ibu Tunggal khir tahun 2000 Komnas Perempuan melakukan program pendokumentasian kehidupan janda di wilayah konflik. Kegiatan ini juga seiring dengan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang merespons permintaan janda korban konflik di Aceh, untuk memperoleh akses sumber daya agar dapat mengatasi persoalan ekonomi dan trauma mereka. Semula program ini diberi nama ‘Widows Project’ yang didukung dana hibah dari Japan Social Development Fund (JSDF) melalui Trust Fund Bank Dunia. “Saya melihat janda-
A
janda itu, yang nasibnya jauh lebih buruk dariapada saya sendiri yang juga janda,” ujar Nani Zulminarni yang diminta Komnas Perempuan menjadi Koordinator program ini. Kegiatan yang tadinya hanya berupa penelitian, akhirnya meluas menjadi program pemberdayaan. “Widows Project” atau “Proyek untuk Janda” diubah tema dan judulnya menjadi lebih provokatif dan ideologis, yaitu dengan menempatkan janda lebih pada kedudukan, peran, dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Nama ‘Perempuan Kepala Keluarga’ (PEKKA)’ pun digunakan. Lembaga swadaya
masyarakat PEKKA menaruh perhatian besar pada masalah single parents. Organisasi ini memfokuskan pada pemberdayaan single parents yang tinggal di remote area, daerah konflik, atau juga yang hidup di kalangan menengah ke bawah. “Kantor pusatnya ada di Jakarta, tapi kami nggak punya dampingan di sini,” ujar salah seorang Koordinator Program PEKKA Kodar Tri Wusananingsih pada Republika. Perempuan yang diberdayakan berusia 20 hingga 60 tahun. Lebih dari 38 persen buta huruf dan tidak pernah duduk di bangku SD sekalipun.
Mereka menghidupi satu hingga enam orang tanggungan, bekerja sebagai buruh tani dan sektor informal dengan pendapatan rata-rata kurang dari Rp 10 ribu per hari. Sebagian mereka mengalami trauma karena tindak kekerasan dalam rumah tangga maupun negara seperti konflik dan perang. Jumlah perempuan yang diberdayakan LSM ini mencapai 12 ribu orang, tersebar di 18 provinsi. Hal yang paling utama untuk ditingkatkan para perempuan ini, menurut Kodar, adalah ekonominya. Kegiatan yang diberikan adalah keterampilan, pelatihan
dasar, dan koperasi simpan pinjam agar mereka bisa mempunyai sumber penghasilan. Selain itu, juga diberikan penguatan psikologis. Di tiap daerah binaan, perempuan ini dibagi kelompokkelompok sesuai dengan program yang diberikan PEKKA. Hasilnya, mereke sudah bisa baca tulis, mempunyai penghasilan yang lebih besar, bisa mengerti hukum untuk menggugat cerai suami yang meninggalkannya begitu saja, juga kritis dan punya jiwa kepemimpinan dan lebih percaya diri. “Bahkan, kemarin ada yang berani jadi caleg juga,” ungkap Kodar. ■ c05, ed: subroto
yang pendiam dan sulit bergaul. Kehidupan Mutia dan Intan pun lebih banyak dihabiskan di rumah bersama tante-tante dan sepupusepupu. Akibatnya mereka tidak banyak memiliki teman di luar rumah. “Saya akui terlalu protect terhadap mereka, takut ada apa-apa. Tapi, sejak akhir SMP, saya bebaskan Mutia dan Intan untuk bermain dengan anak-anak tetangga. Sejak itu mereka tidak terlalu kuper lagi,” tambahnya. Budi Prihantono (41 tahun), yang istrinya meninggal dua tahun lalu, merasakan yang paling sulit adalah memenuhi kebutuhan anak-anaknya. “Urusan pakaian, pelajaran di sekolah, dan makan yang dulu diurus istri saya, sekarang saya yang harus mengurus. Untung orang tua saya dan istri mau membantu mengurus anak-anak saya,” kata Budi. Budi sekarang harus membesarkan kedua buah hatinya, Safira Asrining Budi Amadea (kelas satu SMP) dan Danang Budi (kelas tiga SD) sendiri. Ia memutuskan untuk pindah ke rumah orang tuanya di Bintaro, Jakarta Selatan. Kedua anaknya kini justru tinggal di lain rumah. Dea, si sulung, ikut si mbah dari istri Budi di Meruya. Sedang, Danang tinggal bersamanya dan orang tua Budi di Bintaro. Sosok pengganti Masalah pengurusan anak menjadi hal paling sensitif ketika menjadi orang tua tunggal. Menurut psikolog Eko Handayani, masalah akan berat ketika anak dalam pengasuhan orang tua yang berjenis kelamin berbeda. “Contohnya ketika anak perempuan ikut ayah. Ayah akan kesulitan mengajarkan anak, misalnya tentang haid. Padahal, masalah seperti itu penting diketahui anak. Begitupun sebaliknya,” kata Ani. Untuk mengurangi kesulitan tersebut, orang tua tunggal harus mencarikan sosok pengganti. “Namun, bukan berarti ia harus mencari pasangan baru lagi,” kata Ani. Sosok pengganti bisa dari kakek, nenek, om, ataupun tante. Misalnya, anak perempuan yang ikut ayah, ketika ia harus bertanya tentang masalah haid, ia masih mempunyai tante yang bisa diajak sharing. Menurut survei, sebagian besar orang tua tunggal yang tinggal di Indonesia memang melibatkan keluarga agar berperan serta dalam mengurus anak. Namun, ada pula yang memilih jalan keluar dengan cara menikah lagi. Tujuannya agar kebutuhan anak terpenuhi dengan baik. Pengamat sosial dari FISIP Universitas Indonesia, Purnianti, menganggap perlu dibangun komunikasi antara orang tua tunggal dan anak. Yang terpenting adalah anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan apa yang anak rasakan. “Jangan sampai ketika berbicara kepada orang tua, anak dalam kondisi tertekan atau takut,” kata Purnianti. Kondisi orang tua tunggal juga menjadi berbeda dalam hal waktu. Anak bisa jadi tak memiliki waktu kebersamaan saat orang tuanya masih lengkap. Karenanya, yang paling penting saat berkomunikasi adalah kualitas isi pembicaraan daripada kuantitas pembicaraan. “Yakinkanlah anak bahwa dia bisa lebih sukses dibanding anak-anak yang lain. Dengan kondisi seperti ini, harusnya bisa menjadi cambuk untuk menjadi orang sukses, bukan malah dikasihani atau dihina orang,” kata Purnianti. ■ c09/c05/susie evidia y, ed: subroto
Siesta
fashion
A5
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
Hijab Urban Etnik Perpaduan batik Pekalongan, denim, dan kaus.
FOTO-FOTO AMIN MADANI/REPUBLIKA
L
l Monika Jufry
ewat gemerlap panggung fashion show Jakarta Fashion Week (JFW) 2012, desainer spesialis busana Muslim Monika Jufry memamerkan enam koleksi baju Muslim terbarunya. Baju Muslim bergaya urban yang sangat kasual dengan sentuhan unsur etnik dari Jawa Tengah. “Saya membuat koleksi baju dengan konsep urban, namun tetap mengusung tema etnik. Koleksi kali ini, saya menggunakan perpaduan dari tiga bahan, yaitu batik Pekalongan, denim, dan kaus,” kata Monika Jufry kepada Republika, beberapa waktu yang lalu. Untuk warnanya, Monika memilih warna abu-abu, warnawarna dusty atau warna khas batik, maroon, serta burgundy. Menggunakan teknik jumputan, Monika membuat bahan batik Pekalongan sebagai long skirt, sedangkan untuk atasan, Monika menggunakan bahan kaus warna abu-abu dengan detail bahan denim. Ada pula koleksi harem pants warna cokelat yang dipadukan dengan blus abu-abu. Sebagai pemanis, Monika memadukannya dengan vest berbahan batik. Untuk detail vest, Monika menggunakan bahan denim. Ada pula vest yang ia tambahkan dengan hoodie. Koleksi street wear lainnya adalah cape berbahan spandex yang dipadukan dengan loose pant dengan detail batik. Ada pula loose pant berbahan kaus yang dipadukan dengan blus draperi yang juga berbahan kaus. Menghindari kesan monoton, Monika menambahkan belt berbahan batik dan juga vest. Busana gaya urban, namun tetap feminin ditampilkan pada koleksi terakhir milik Monika yang ditampilkan di JFW 2012 yang berlangsung Senin (14/11). Jumpsuit dress spandex warna merah dengan
detail kepangan dari bahan yang sama dipadu dengan jaket berdetail batik. “Sedangkan, untuk jilbab, saya menggunakan paduan dari ketiga bahan yang sama, yaitu batik, denim, dan kaus,” kata Monika. Sama halnya dengan hijab, Monika juga memanfaatkan bahan yang sama untuk membuat aksesori, seperti kalung dan gelang. Keenam koleksi Monika Jufry ini nantinya juga akan dipamerkan di panggung peragaan busana Muslim Indonesia pertama di Paris yang akan berlangsung pada 17–19 Desember 2011. Dalam peragaan busana di Le Bourget Exhibition Center Paris tersebut, Monika akan memamerkan 10 koleksi yang diberi tajuk “The Ecletic of Breeze”. Karena baju Muslim ditampilkan pada saat musim dingin dan dipasarkan pada musim panas, Monika memilih warna-warna netral yang bisa digunakan untuk segala musim. ■ c09 ed: subroto
Siesta
A6
parenting
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
konsultasi Yayasan Kita dan Buah Hati
Perlakuan Berbeda Pertanyaan Saya mempunyai anak laki-laki. Sejak kecil, saya sudah melatih dia untuk mandiri. Saya juga mengajari dia ilmu agama sejak kanak-kanak. Karena itu, saya merasa tidak khawatir jika saat ini dia berpisah dari saya dan tinggal di asrama. Yang menjadi persoalan saya sekarang adalah anakanak saya itu dipengaruhi oleh saudaranya (keponakan dan sepupunya) yang menurut saya sikapnya kurang baik. Anak saya bahkan diperlakukan kurang baik. Mereka terbiasa dimanja orang tuanya dan tak bisa mandiri. Bagaimana saya harus memberitahu mereka? Bagaimana saya harus bersikap dengan keluhan anak saya tentang saudaranya?
Salma, Bekasi
KESALAHAN SENDIRI
AMIN MADANI/REPUBLIKA
Seorang anak yang berbuat salah, acapkali menimpakan kesalahan kepada teman atau orang lain. Dirinya merasa malu bila kesalahannya diketahui saudara atau orang tuanya. Karena itu, perlu ditanamkan sikap jujur pada anak sejak dini. Foto diperankan model.
Mama …
BUKAN AKU YANG SALAH Susie Evidia Y
Orang tua jangan asal percaya.
U
ntuk ketiga kalinya, Ny Nany Ariana (34 tahun) membelikan pensil buat anak semata wayangnya, Faiz Muhammad Ardhana (enam tahun). Minggu lalu, Faiz menuduh Adri, teman TK, mematahkan pensilnya. “Sama Adri pensilnya diduduki jadi patah.” Pensil yang baru seminggu dibelikan, patah lagi. Menurut Faiz, teman-teman saling mendorong sehingga pensilnya jatuh, lalu diinjak oleh Rama. Ketika Nany memeriksa tas sekolah Faiz, tidak menemukan pensil yang baru dibelikannya. “Ke mana lagi pensilnya, Nak? Belum sebulan bunda membelikan,” tanya Nany penasaran. Kali ini Faiz menyalahkan Arin yang telah menjatuhkan pensilnya ke kolam di dekat sekolah. Kebiasaan Faiz menyalahkan orang lain bukan urusan pensil saja. Dia pernah memecahkan gelas di dapur. Ketika ditanya ibunya, malah menyalahkan si mbak. Padahal, si mbak sedang mengepel di ruang tamu. Lama kelamaan Nany heran dengan kelakuan Faiz yang sering kali menyalahkan orang lain. Dia tidak mau bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya, tetapi mencari kambing hitam agar selalu aman. Psikolog Neny Widyana mengatakan, orang tua punya andil terhadap perilaku anak yang sering menyalahkan. Kelakuan orang tua yang tanpa disadari ‘mengajari’ anak mengambinghitamkan orang lain. Misalkan, ketika anak lari-lari terjatuh karena terbentur meja. Untuk meredakan tangisan si anak, orang tua menyalahkan meja. “Ayo Nak, kita pukul mejanya. Dasar meja nakal,” ujar si ibu sambil memukulmukul meja. Anak pun ikut-ikutan memukul meja. Kebiasaan orang tua membela dan menyalahkan benda setiap anak terjatuh, terbentur, dan lainnya terekam oleh anak. “Makanya, jika terjadi sesuatu berkaitan dengan si anak, dia merasa akan dibela, lalu menyalahkan orang lain,” ujar Neny kepada Republika. Seharusnya, ketika anak terjatuh, terbentur meja, jangan salahkan meja. Beri pengertian kepada anak agar lebih berhati-hati. Contoh lainnya, orang tua tanpa disadari sering mengalihkan perhatian anak yang sedang menangis dengan sesuatu yang tidak nyambung. Meredakan
anak menangis, si ayah malah menunjuk ke langit-langit, itu ada cicak. Hal ini sederhana, kata lulusan Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung ini, tapi tidak mengajak anak menyelesaikan masalah. Seharusnya, anak diajak bicara mengapa dia menangis, bukan mengalihkan ke sesuatu yang tidak ada hubungannya. Pola asuh seperti ini membuat anak mengambinghitamkan yang lain jika terjadi sesuatu. Di bidang psikologi ada istilah self defense mechanism, yaitu mekanisme mempertahankan diri. Istilah ini berbeda dengan menyalahkan orang lain. Menurut Neny, mempertahankan diri merupakan sifat alami manusia. Ketika disalahkan, pasti akan mempertahankan atau membela diri. Setelah dibicarakan bersama akan clear berdamai. Sedangkan menyalahkan orang lain, tujuannya untuk membela diri karena takut ketahuan kesalahan yang telah dilakukannya. Pengalaman Neny selama ini, perilaku menyalahkan orang lain jarang dilakukan anak TK. Kalau pun ada, jumlahnya tidak banyak. Anak-anak TK itu masih polos dan mudah terbawa lingkungan. Ketika diberi tahu oleh guru, atau orang tua, dia bisa menurut. “Usia TK masih mudah diarahkan. Ketika diajak mengobrol, diberi pengertian jangan menyalahkan temannya, dia akan paham,” papar Neny. Berbeda dengan anak usia SD. Pikirannya sudah logis, kemampuan berbahasanya sempurna. Ketika bersalah bisa langsung mengelak, lalu menuduh orang lain. Perhatikan saja kalau di kelas ketika guru menegur si murid, dia akan membela diri. “Bukan saya, Bu… tapi dia, tuh ….” Padahal, anak itu yang melakukannya. Solusinya ketika anak menyalahkan orang lain, kata Neny, orang tua jangan asal percaya. Apalagi, jika dilakukan terus menerus bisa jadi anak itu berbohong. Berarti dia mencari aman akibat kesalahanya. Langkah yang dilakukan orang tua hadirkan orang yang dituduh oleh si anak. Tanyakan bagaimana kronologis yang sebenarnya. Dari situ bisa ketahuan, siapa sebenarnya yang bersalah. Jika terus-menerus menyalahkan orang lain, lanjutnya, orang tua mengajak anak bicara. Beri pengertian, “Bagaimana kalau kamu yang dibegitukan—selalu disalahkan, padahal orang itu tidak melakukan. Kalau
memang bersalah, kamu harus berani bertanggung jawab,” misalnya. Orang tua pun harus fair, ketika anaknya bersalah, jangan dibiarkan, apalagi dibela, tapi harus bertanggung jawab menyelesaikan masalahnya. “Anak harus diajarkan empati biar dia bisa merasakan bagaimana kalau orang lain yang disalahkan, padahal sebenarnya tidak bersalah,” ungkap psikolog anak ini. Kebiasaan menyalahkan orang lain jangan dibiarkan. Karena kalau terus didiamkan, anak menjadi terbiasa menyalahkan orang lain. Kebiasaan buruk ini terus melekat sampai dewasa. “Ketika masuk dunia kerja atau hidup di lingkungan masyarakat, kalau terjadi sesuatu pada dirinya, dia akan menyalahkan orang lain,” paparnya. Tidak sampai di situ, menurut Neny, dari tabiat mengalahkan orang lain akan membentuk pula sifat tidak bertanggung jawab, egois, dan tidak bisa diajak komprommi. Makanya, kebiasaan buruk mengambinghitamkan orang lain sedini mungkin harus dihindari pada diri anak-anak. ■ ed: subroto
● Kejujuran awal dari kesuksesan. MUSIRON/REPUBLIKA
Jawaban Ibu Salma, saya bersyukur Ibu sudah sedini mungkin membekali anak dengan kemandirian. Anak-anak harus dilatih kemandiriannya sejak usia balita agar ketika ia sudah memasuki masa balig, dia mampu menjalankan kewajiban-kewajiban agama dan dapat berdiri sendiri walaupun harus berpisah dengan orang tua dan tinggal di asrama. Yang terpenting pada pendidikan anak laki-laki adalah mereka harus berkembang menjadi calon suami dan ayah yang baik dan benar sesuai ajaran agama. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan tanggung jawab dan tugas-tugas yang bertujuan mengembangkan keterampilan itu. Permasalahannya, anak Ibu yang sedang dibiasakan mandiri dan bertanggung jawab menjadi korban saudara yang kurang bertanggung jawab dan mandiri. Saya cukup prihatin dengan kasus ini karena pada saat kita akan membangun kepercayaan diri anak, ada pengaruh dari luar yang dapat saja menghancurkan harga diri anak. Untuk itu, saya akan kupas secara terpisah. Pertama, keponakan-keponakan Ibu adalah anak anak yang tidak dipersiapkan menjadi anak yang mandiri oleh orang tuanya. Yang dapat Ibu lakukan adalah mengajak keponakan berdiskusi tentang tanggung jawab seorang anak, terutama anak laki-laki, karena mereka akan menjadi pemimpin untuk keluarga, suami, ayah, dan hamba Allah. Cara ngobrolnya dapat diciptakan dengan berbagai alasan atau undangan resmi, seperti syukuran kelulusan adik sepupu. Pada kesempatan ini, Ibu dapat menyampaikan ide-ide atau rencana pengasuhan yang Ibu terapkan pada anak laki-laki Ibu. Beritahu mereka apa manfaat dan apa keuntungan jika tidak menjalankannya. Hal ini sangat penting karena kakak Ibu (orang tua mereka tidak memahami masalah ini dan membiarkan anakanak tumbuh dan berkembang tanpa arahan). Jika Ibu dapat memberi pengarahan dan mereka mendapat hikmah dari apa yang Ibu sampaikan, Ibu sudah menyiapkan lingkungan yang baik dan nyaman untuk anak laki-laki Ibu. Untuk masalah perlakuan kurang baik pada anak, Ibu dapat melakukan mendengar aktif (mendengar dengan telinga dan hati ) apa perasaan anak. Beri kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan dan harapannya. Walaupun dia tidak merasa direndahkan dan dimanfaatkan, anak harus diberi pemahaman bahwa apa yang mereka (sepupu-sepupunya) lakukan adalah tingkah laku yang kurang baik. Hal ini Ibu lakukan agar anak Ibu tidak melakukannya kepada orang lain. Dengan melakukan ini, Ibu sedang mengembangkan keterampilan yang lain untuk anak, yaitu adab-adab berinteraksi dengan orang lain. Mudah-mudahan anak Ibu akan semakin mendapatkan pembekalan yang lebih banyak lagi dan akan tampil menjadi seorang laki-laki gagah yang terampil dan berakhlak mulia. Inilah sebenarnya harapan operasional dari apa yang dikatakan anak saleh yang menjadi tujuan sebuah pengasuhan. Demikianlah jawaban yang dapat saya berikan, semoga Allah menguatkan motivasi Ibu dalam mendidik anak dan Allah melindungi anak Ibu dari tantangan lingkungan yang semakin berat dari hari ke hari. Semoga. ■
REPUBLIKA AHAD, 20 NOVEMBER 2011
:: kabar dari tanah suci ::
A7
Oleh Muhammad Subarkah
Thalib Shaulatiyah etelah selesai haji, kami ngaji kembali!” Penegasan ini disampaikan oleh seorang thalib (siswa) Madrasah Shaulatiyah, Muhammad Alawi Ridwan. Pemuda asal Kedung Banteng, Banyumas, Jawa Tengah, ini mengaku telah tiga tahun tinggal di Makkah, tepatnya di “Rubath Jawa”, yang ada di kawasan Misfalah. Ridwan tinggal di gedung berlantai empat yang mempunyai 14 kamar. Kapasitasnya 50 orang. Sesuai dengan namanya, kebanyakan yang tinggal adalah orang Jawa. Hanya satu orang yang non-Jawa, yakni Madura. Selain Rubath Jawa, juga ada Rubath Mandailing, yang dihuni oleh para thalib asal Sumatra. Berbeda dengan keseharian mukimin Indonesia di Makkah yang kebanyakan datang untuk mencari nafkah, Alawi dan rekan-rekannya tinggal di kota itu untuk menuntut ilmu. Dan, berbeda dengan mukimin lainnya yang banyak tinggal selama puluhan tahun, mereka berada di Makkah rata-rata hanya lima tahun. “Jarang sekali yang lebih dari lima tahun. Sebab, setelah itu kami biasanya pulang untuk mengurus pesantren,” ujarnya. Alawi menceritakan, kedatangannya ke Makkah atas perintah gurunya di Pesantren Sarang, Rembang. Dia diminta untuk memperdalam ilmu agama, khususnya mendalami kajian hadis dan fikih. Sebab, saat itu sang kiai menganggap Alawi telah cukup mempunyai bekal ilmu setelah ‘nyantri’ di pesantren itu lebih dari 10 tahun. Dan, pilihan dia pergi belajar di Shaulatiyah karena kiainya dahulu
“S
ANTARA
PETERNAKAN UNTA
Seorang penggembala memberi makan unta di peternakan sekitar kawasan Stadion King Faisal, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (16/11). Peternakan tersebut sering dikunjungi jamaah haji Indonesia untuk membeli susu unta yang dijual 10 riyal (Rp 25 ribu) per liternya.
Jamaah Nonkuota Bikin Repot Petugas Muhammad Subarkah dari Makkah
Calon jamaah haji diimbau lebih cermat dalam memilih biro haji. MAKKAH — Keberadaan jamaah haji nonkuota yang diperkirakan mencapai 5.000 jamaah dirasakan sangat mengganggu kerja para petugas haji di Tanah Suci. “Penyelenggaran haji tahun ini, termasuk penangangan haji khusus (ONH) plus, berjalan lebih baik. Namun, pada satu sisi kami mengakui masih adanya gangguan yang berupa jamaah nonkuota karena selalu menyebut sebagai haji
khusus,” kata Kabid Pengendalian dan Pengawasan Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus (PIHK) Arab Saudi Ahda Barori, Sabtu (19/11). Ia menambahkan, jamaah nonkuota sering jadi korban karena harus membayar sampai ratusan juta sehingga melampaui biaya yang telah ditetapkan PIHK resmi. Selain itu, lanjutnya, jamaah nonkuota saat tiba di Tanah Suci juga selalu dimintai uang lagi. “Jumlah uang yang diminta sesampainya di tanah suci juga cukup lumayan sedang fasilitas yang diterimanya tidak sesuai yang dijanjikan,” katanya. Ia mencontohkan, setelah sampai di Tanah Suci kebanyakan jamaah haji nonkuota ditelantarkan para pengurus travelnya. Kondisi ini akan sangat memprihatinkan bila
Jamaah Padati Misfalah MAKKAH — Meski suasana kota Makkah sudah relatif normal, tapi jamaah haji Indonesia hingga kini masih menyesaki kawasan Misfalah dan Bakhutmah. Di tempat itu setiap sore selalu ramai dipadati ribuan jamaah yang hendak pergi ke Masjdil Haram atau pun sekadar mencari makan dan oleh-oleh. “Sampai saat ini jamaah Indonesia yang tinggal di Misfalah dan Bakhutmah masih banyak,” kata Haji Dadang di Misfalah, Makkah, Sabtu (19/11). Dadang mengakui, letak Bakhutmah dan Misfalah ini memang agak jauh dari Masjidil Haram. Jaraknya sekitar dua kilometer dari pelataran masjid tersebut. Dan, bila ditempuh jalan kaki akan memakan waktu sekitar setengah jam dengan kondisi
jalan yang naik turun. “Meski jauh, namun pemondokannya cukup nyaman karena bersih. Di situ juga ada TV, kamar mandi air hangat, dan tidak berdesak-desakan. Kalau jalan memang lumayanlah, tapi ini baik untuk olahraga,” katanya. Masih banyaknya jamaah haji yang tinggal di Misfalah dan Bakhutmah memang membuat para pedagang yang berada di tempat kebanjiran rezeki. Bila di tempat lain sudah banyak orang menutup tempat dagangnya karena tak lagi ada pembeli, maka dua kawasan ini tempat jualan mereka tetap buka sepanjang waktu. Barang dagangan mereka pun terus ditambah. Para penjaga tokonya pun terus berjaga secara bergantian selama 24 jam. ■ muhammad subarkah
kemudian jamaah mereka ini tersesat, sakit, atau meninggal dunia. “Kebanyakan tak ada yang mengurus. Kalau yang tersesat dibiarkan. Kalau yang meninggal sampai berharihari tidak ada yang mengurus jenazahnya,” katanya. Kepala Seksi Pengendali Haji Khusus Daerah Kerja Makkah, Khoirizi Dasir, menyatakan, banyak jamaah yang tidak mengetahui adanya penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) yang tidak memiliki izin operasi. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji agar lebih hati-hati ketika memilih penyelenggara haji khusus. Contohnya, Abdul Khair Muthalib, jamaah asal Samarinda, KalimantanTimur, tidak mendapatkan bantuan dari travelnya saat sakit. Bahkan, sampai beberapa hari setelah meninggal jenazahnya sempat terlantar di Balai Pengobatan Haji Indonesia, Makkah. Para pengurus travel yang memberangkatkan dia baru tahu setelah pihak Daker Makkah mengumumkan adanya jamaah Indonesia tanpa identitas melalui berbagai pamflet yang disebar di berbagai wilayah pondokan jamaah haji Indonesia. Saat itu baru para pengurusnya yang berasal dari Travel Al-Arsyad Tour & Travel tahu akan keberadaan jamaahnya itu. Terkait hal ini, Menteri Agama Suryadharma Ali merencanakan untuk tidak memberikan kesempatan penyelenggaraan jamaah haji nonkuota di masa depan. Sebab, keberadaannya lebih banyak membuat repot petugas haji. Selain itu, antara layanan dan besarnya biaya ongkos naik haji yang dibayarkan jamaah tak seimbang. ■ ed: syahruddin el-fikri
Pengalaman Suherman Mengatasi Diabetes
S
uherman, warga Kampung Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, sekarang dapat menjalani aktifitasnya sebagai karyawan BUMN dengan nyaman tanpa terganggu diabetes. Kira-kira apa rahasia pria berusia 48 tahun tersebut? “Gentong Mas merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi diabetes. Apalagi terbuat dari bahan-bahan alami, membuat saya sekarang minum teratur.” Terangnya. Indonesia saat ini menduduki peringkat keempat dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia setelah Shina, India, dan Amerika. Diperkirakan, jumlah penderitanya akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Maka, mulai saat ini, hiduplah pola hidup kita menjadi lebih sehat agar terhindar dari penyakit berbahaya ini. Salah satu caranya adalah dengan terapi Gentong Mas. “Sejak tahun 2009, saya menderita diabetes. Kalau kadar gula darah tinggi, pandangan mata sering kabur, mudah mengantuk dan ketika malam sering buang air kecil. Tapi setelah 1 tahun minum Gentong Mas, sekarang kadar gula darah sudah normal, keluhan karena diabetes sudah tidak terasa lagi, stamina meningkat.” Ungkap pria yang akrab disapa-Herman tersebut. Diabetes adalah peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik yang sifatnya absolut maupun relatif atau resistensi reseptor insulin. Diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal.
Secara medis, poliuria (banyak kencing) merupakan gejala awal penderita diabetes. Hal itu terjadi ketika kadar gula melebihi ambang ginjal yang mengakibatkan glukosa dalam urin menarik air sehingga urin menjadi banyak. Setelah merasakan manfaat mengkonsumsi Gentong Mas, kini ia tidak segan-segan membagi pengalaman sehatnya dengan orang lain, “Mudah-mudahan pengalaman saya ini bermanfaat bagi orang lain.” Harap ayah 2 anak tersebut. Gentong Mas adalah minuman kesehatan herbal alami dengan bahan utama Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) yang terbukti manfaatnya bagi penderita dari berbagai penyakit, termasuk diabetes. Habbatussauda dipercaya dapat meningkatkan fungsi insulin dan mengurangi resistensi reseptor insulin, sedangkan Gula Aren berperan dalam optimalisasi kerja reseptor insulin. Gentong Mas juga mengandung Chromium yang efektif memperlancar metabolisme gula darah dan mengatur kepekaan sel terhadap insulin sehingga meringankan kerja pankreas. Selain itu, indeks glisemik dalam Gentong Mas yang sangat aman bagi kesehatan yaitu hanya 35 (aman jika indeks glisemik dibawah 50), mampu menjaga dan merawat pankreas agar tetap berfungsi dengan baik. Meski demikian, untuk mendapatkan hasil maksimal, disarankan untuk mengatur pola makan,
olahraga, pengaturan berat badan seideal mungkin, diet rendah lemak, kontrol stress, dan menghindari rokok serta alkohol. Dengan aturan penggunaan yang tepat, manfaat bagi kesehatan dan kelezatan rasanya membuat semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi Gentong Mas. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan silahkan hubungi: : Jakarta Pusat (021) 7150-3671 Ja-karta Selatan (021) 71201834, Jakarta Barat(021)71537244, Jakarta Timur (021) 71503618, Jakarta Utara (021) 37460843 Bekasi (021) 70495100, Depok (021) 37713090, Kota Tangerang (08121926-9571), Tangerang Selatan ( 082123371810), Kab. Tangerang (081389651580), Bogor (0852210 19518), Cirebon (0812216 9-618), Banten (0818474322), Jawa Barat (08134689449), Yogyakarta (0813200 01013), Jawa Tengah (081313322669), Jawa Timur (081316821146), Bali (08133 7571457) Lampung (0812 10883349) Sumatra Selatan (0813 23017741) Bengkulu (0852730234 91) Jambi (081366971641) Sumatera Utara (081384777717) Riau (0813 876-50717) Aceh (081362900792) Kalimantan Timur (08522 398 2705) Sulawesi Selatan (0813222-62366) Sulawesi Tenggara (0813 14952303) Kalimantan Selatan (0812 50980 570) Kalimantan Barat (0813 76179880) Kalimantan Tengah (0813 4638 2718), Sumatra Barat (0812 833 07337) NTB (081338 3556 61), Bangka Belitung (0813 2236 4969). G Depkes:P – IRT812.3205.01.114 www.gentongmas.com
juga pernah belajar di sekolah tersebut. Shaulatiyah adalah madrasah yang sangat tua. Tempat ini merupakan salah satu tempat tujuan pencari ilmu asal nusantara. Nama madrasah ini disebut dalam berbagai riwayat para ulama yang belajar di Makkah pada 1920-30. Bukan hanya itu, kajian Martin van Bruinessen mencatat, pada awal abad ke-20, bahkan mungkin sebelumnya, Shaulatiyah mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi dunia pesantren Indonesia. Kebesaran nama madrasah ini mengalahkan beberapa nama madrasah lain yang saat itu juga berdiri di Makkah, seperti Madrasah Al Falah dan Madrasah Dar Al-‘Ulum. Kebesaran nama Shaulatiyah makin kondang karena para guru yang paling terkenal di Masjidil Haram juga menjadi guru di sini. Kiai Mahfuzh Termas, misalnya, pun pernah menjadi salah pengajarnya. Lalu, siapa yang mendirikan madrasah tersebut? Jangan terkejut bila jawabannya adalah seorang perempuan asal India yang bernama Shaulah al-Nisa. Sebagai seorang kaya, pada tahun 1874 ia datang ke Makkah untuk berhaji sekaligus membiayai pembangunan dan mewakafkan tanah untuk sebuah madrasah di Makkah. Tempat tersebut kemudian diberi nama seperti dirinya: Shaulatiyah. Kepemimpinan awal madrasah Shaulatiyah dipercayakan kepada seorang ulama India militan dan dihormati, Rahmatullah bin Khalil al-Usmani. Sosok yang satu ini saat itu sangat terkenal di India karena
polemiknya yang hebat dan sukses melawan misionaris Jerman, Pfander. Rahmatullah juga menjadi salah seorang pemimpin perjuangan India melawan Inggris pada 1857. Setelah pemberontakannya gagal, Rahmatullah melarikan diri ke Makkah. Setelah itu, dia kemudian menjadi salah satu ulama terkemuka yang sangat gigih melawan kolonialisme dan weternisasi. Sikap inilah yang kemudian menurun kepada salah satu alumninya, KH Hasyim Asy’ari, yang setelah mendirikan Pesantren Tebu Ireng dan Jamiah Nahdlatul Ulama mengeluarkan fatwa tentang resolusi jihad melawan kolonial, yang kemudian meletupkan peristiwa 10 November 1945. Kemasyhuran Shaulatiyah yang lokasinya kini pindah ke Kakiyah akibat dipakai Hotel Darut Tauhid dan Terminal Sapcto itulah yang membuat madrasah ini terus menjadi ‘magnet’ bagi para thalib Indonesia. Banyak ‘gus’ atau putra kiai dari pesantren kondang di Jawa yang tetap mengirimkan anaknya belajar ke sini. “Dengan belajar di Shaulatiyah, kami memang tengah meneruskan tradisi mencari ilmu generasi ulama terdahulu,” ujar Alawi. Ia kemudian menceritakan obsesinya untuk meneruskan pengelolaan pesantren milik keluarganya yang ada di kampungnya di Banyumas itu. Selain itu, ia pun ingin menjadi ulama ahli hadis seperti KH Hasyim Asy’ari. Akhirnya, melalui gedung Rubath Jawa yang sederharna, para thalib Shaulatiyah meneruskan tradisi keilmuan yang dibangun para ulama pendahulunya. Lalu, inginkah Anda belajar di sini? ■
Siesta Keberanian Penyuara Keadilan B pustaka
Memilih tetap hidup sederhana.
aru-baru ini, Busyro Muqoddas melontarkan kalimat pedas kepada para pejabat negara. Ia menyindir gaya hidup pejabat, yang disebutnya menerapkan penampilan perlente dan hedonis alias suka hidup mewah. Sindiran telak juga dilontarkan Busyro soal negara yang menyediakan mobil untuk para pejabat, yang fasilitas itu melebihi apa yang didapat perdana menteri Malaysia. Karena hidup dalam lingkungan seperti itulah mereka sulit diajak hidup secara sederhana. Meski tidak merujuk kepada seseorang, sontak kalimat bernada satire itu menuai respons dari para petinggi negara yang menyerang balik Busyro Muqoddas. Dalam konteks ini, fokus kita bukan pada debat kusir siapa yang benar di antara kedua belah pihak. Namun, kita bisa belajar dari sosok ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu yang gemar menyuarakan ketidakadilan di Indonesia. Busyro merasa prihatin dengan kehidupan masyarakat kecil Indonesia yang banyak hidup susah. Di sisi lain, para pejabat yang digaji negara secara berlebih malah menunjukkan gaya hidup yang tidak menunjukkan rasa empati kepada kaum marginal. Realitas ketidakadilan yang mudah ditangkap mata itu membuat gundah hati Busyro. Akibat kegelisahan yang dialaminya itu membuatnya harus menyuarakan kata hatinya. Apakah Busyro sekadar memunculkan sensasi atau mencari perhatian media? Nyatanya, dugaan atau lebih tepatnya tuduhan itu salah alamat jika ditujukan kepada mantan ketua Komisi Yudisial (KY) ini. Pasalnya, kalau diamati secara saksama track record (jejak rekam) Busyro sejak kecil, ia lantang bersuara yang tidak sesuai dengan nuraninya. Buku Busyro Muqoddas: Penyuara Nurani Keadilan mampu menggambarkan siapa sebenarnya alumnus doktor Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini. Melalui buku ini, kita bisa menilai Busyro adalah orang yang teguh memegang amanah, menjalin silaturahim, mandiri, memiliki karakter berhati-hati, dan sangat benci terhadap berbagai bentuk ketidakadilan. Kepribadian yang dimiliki Busyro itu tidak datang begitu saja, tetapi didapat dari didikan orang tua yang menanamkan sikap hidup sederhana, ringan tangan, dan peduli terhadap sesama. Dibesarkan di lingkungan Muhammadiyah membuat Busyro menjadi pribadi
Sebuah Kematian
di Tengah Dunia Ramai
81
Judul
: Busyro Muqoddas: Penyuara Nurani Keadilan Penulis : Elza Faiz dan Nur Agus Susanto Penerbit : Erlangga Cetakan : November, 2011 Tebal : xxii + 312 halaman yang agamis, berhati lembut, namun tegas pendiriannya. Hal itu sesuai dengan namanya yang memiliki arti berita bahagia tentang kesucian. Karena itu, menjadi dosen fakultas hukum, pengacara jalanan, hingga memimpin lembaga superbodi yang bertugas memberantas korupsi adalah perjalanan hidup Busyro. Garis hidupnya tidak jauh dari hukum. Sejak muda, ketika Orde Baru masih berkuasa, ia mendedikasikan hidupnya untuk memberi bantuan advokasi kepada warga kecil yang tertindas. Karena itu, tidak kaget saat ia memilih jalan terjal dengan menjadi kuasa hukum korban kasus penembak misterius (petrus), komando jihad, peledakan Candi Borobudur, perkara Mozes Gatotkaca yang dihajar aparat keamanan, dan kasus Kuningisasi di Solo. Meski yang dibelanya adalah warga biasa dan harus dalam posisi vis a vis dengan rezim otoriter, ia tidak memedulikannya. Busyro yang semasa kecilnya dikenal gemar berkelahi dan memiliki watak nekad, tidak ciut nyali menghadapi teror aparat. Tidak ada rasa takut yang menghan-
Padahal, dia menyediakan air bunga itu untuk dibawa ke pemakaman esok hari karena banyak orang percaya bahwa air bunga yang kena doa sore itu akan menambah kecepatan si mati menuju sorga. Tapi, dia tak berani mengatakan apa sebenarnya. Takut si Modin itu tak mau mendoakan di tahlilan sore itu, padahal anak yatim sudah diundang, juga para santri yang berjumlah seratus orang telah pula dipanggil. Katering juga sudah siap disantap. Bagaimana kalau semua hajatan itu urung dilakukan hanya karena tak ada yang memimpin doa? Sering otak mengalah oleh tradisi. Tradisi yang bagaimanapun baiknya selalu berbau zaman silam serba dicari-cari kegunaannya. Aku sendiri tak bisa menentukan mana yang harus aku jalani saat suamiku berpulang. Aku tak mampu berpikir dan aku bersyukur saat ini bahwa aku tak perlu berhadapan dengan berbagai aturan masa kini atau zaman
tuinya. Padahal, ia tidak mendapat bayaran untuk menjadi pengacara dalam berbagai kasus yang ditanganinya. Namun, komitmen dan prinsip teguh dalam menjalani hidup yang membuatnya memegang idealisme harus banyak mengabdi kepada masyarakat. “Busyro itu manusia hukum, kaku, dan kering. Jiwanya hukum, akal dan otaknya hukum, hatinya hukum, kepala dan badannya hukum, tangan dan kakinya hukum,” kata budayawan Emha Ainun Nadjib. Pilihan menggeluti dunia hukum mengantarkannya memimpin KY periode 2005-2010. Memimpin lembaga tinggi negara yang bertugas mengawasi hakim bermasalah di seluruh Indonesia membuat Busyro menunjukkan taringnya. Dia tidak segan memeriksa hakim nakal pada masa awal kepemimpinannya. Sontak langkahnya itu menimbulkan resistensi tinggi dari Mahkamah Agung (MA), lembaga tertinggi yang menaungi sang pengadil. Berbagai kebijakan progresif dan suka menerobos itu membawa nama Busyro berkibar di jagad perpolitikan. Meski begitu, ia tidak lupa menginjakkan kakinya di bumi. Saat menyandang status pejabat negara, ia tetap menunjukkan pola hidup sederhana. Misalnya, Busyro tidak mau menggunakan mobil dinas seperti pejabat negara yang lain dan memilih mobil jenis standar. Sebelum masa berakhirnya kerja di KY, jalan hidup pula yang mengantarkan Busyro meraih posisi ketua KPK. Dikenal pribadi kalem dan jarang omong membuat beberapa pihak meragukan keberanian Busyro dalam memberantas korupsi. Pada masa awal kepemimpinannya menjelang akhir 2010 hingga awal 2011, ia terus dibandingkan dengan ketua KPK sebelumnya yang dikenal garang dan tidak takut memenjarakan koruptor. Seiring berjalannya waktu, Busyro menunjukkan karakter sebenarnya dengan memenjarakan hakim yang ketahuan suap, mantan menteri dan anggota DPR, petinggi parpol, hingga pejabat kementerian. Karena ia menilai korupsi adalah bentuk kejahatan luar biasa yang menyengsarakan rakyat banyak dan harus diperangi tanpa ampun. Sosok itulah sebenarnya yang melekat pada diri Busyro. Mengutip Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, “Mas Bus punya obsesi besar untuk menegakkan hukum dan keadilan. Dan, menindak siapa pun tanpa pandang bulu. Sikap seperti itu ditunjukkannya dengan tegas dan tanpa tedeng aling-aling.”
dulu. Aku saat ini mulai menyusun dan mempersiapkan kematianku, seperti saat suamiku akan wafat. Dia bercita-cita agar perjalanan akhirnya tak merasakan berlama-lama sakit di tempat tidur agar tak merepotkan para sanak-keluarga. Dia ingin matinya seperti sebuah perjalanan yang tak disadari banyak orang. Dan, memang keinginannya terkabul. Tak sakit dan tak ada erangan kesakitan malah dunia tetap berjalan seperti tak ada sesuatu yang terjadi. Sedemikian orang mempersiapkan masa depannya dengan bersekolah setinggi mungkin untuk membiayai keluarganya, juga menderita saat menuntut ilmu. Setelah semua yang di puncak harapan itu ada di depan mata, Tuhan ternyata mempunyai rencana lain, menghentikan semua harapannya. Mungkin Tuhan tahu kalau dibiarkan terus hidup akan tak ada batasnya kepuasan manusia. Tuhan tak peduli apakah
A8
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
katalog
Papua yang Dibelit Konflik ergantian kepemimpinan tidak mengubah nasib Papua. Dari dulu hingga kini situasinya jauh dari kesan kondusif dan aman. Ada saja konflik yang terjadi di wilayah paling timur Indonesia ini. Akibatnya, Papua menjadi sorotan tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga dunia internasional. Untuk menyelesaikan masalah di Papua, pemerintah sepertinya enggan belajar dari Buku : Sekuritisasi Papua konflik-konflik yang terjadi Implikasi Pendekatan pada masa lalu. Pola penKeamanan terhadap dekatan yang dijunjung Kondisi HAM di Papua selalu bersifat keamanan. Pengarang: Anton Aliabbas, Bhatara Padahal, secara prinsipil Ibnu Reza, dkk tidak semua persoalan sebaPenerbit : Imparsial The gai akarnya masalah keamanIndonesian Human an. Suatu masalah muncul dan menyeruak biasanya Rights Monitor bermuara pada ketidakadilan Cetakan : Juni 2011 secara ekonomi atau politik, Tebal : 363 halaman yang memicu ketidakpuasan lokal terhadap pusat. Ketika muara tersebut direspons dengan pendekatan keamanan, berarti secara umum menempatkan faktor keamanan sebagai aktor utama untuk penyelesaiannya. Isu keamanan menjadi pintu masuk bagi aktor keamanan masuk ke Papua. Hingga kini pun tidak diketahui berapa sesungguhnya jumlah keseluruhan aparat nonorganik yang dikirim ke Papua. Publik hanya mengetahui ada pengiriman pasukan, tapi tidak diketahui angka pastinya. Terlebih lagi tujuannya apa dan bagaimana mereka bekerja. Buku terbitan Imparsial ini adalah hasil penelitian yang membahas implementasi kebijakan keamanan, khususnya kebijakan militer dan implikasinya terhadap hak asasi manusia di Papua. Buku penelitian ini ditulis ‘keroyokan’ oleh 10 orang, yang setiap materinya diulas secara mendalam dan didukung oleh data-data yang lengkap. Diawali dengan ulasan konflik Papua berikut kebijakan militer pada masa prareformasi. Para penulis membagi cerita tentang bagaimana kebijakan militer pada era prareformasi, era Orla, dan Orba. Sedangkan, kebijakan militer masa reformasi dibahas di bab tersendiri. Di buku yang lebih dari 350 halaman ini mengungkap pula berbagai implikasi peran militer terhadap pelanggaran hak asasi masyarakat Papua. Mulai dari pembunuhan, penyiksaan, hingga pelecehan. Dilengkapi pula tabel pelanggaran HAM di wilayah Freeport dan sekitarnya. Setelah pemberian otonomi khusus (November 20012010), tidak mengurangi angka pelanggaran HAM di wilayah Papua. Di antaranya, pembunuhan Ketua Presidium Dewan Papua Theys Hiyo Eluay, kasus Wamena, penganiayaan terhadap Rafael Kapura di Merauke, kekerasan terhadap Yulius Meage di Yahukimo, dan lainnya. Kasus lainnya yang melibatkan aparat militer, yaitu illegal logging, konflik tanah, peredaran miras ilegal, hingga perampasan perangkat adat. Buku ini tidak hanya mengungkap kondisi nyata yang terjadi di Papua. Di akhir buku ini, para peneliti memberi rekomendasi bagaimana meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM bagi masyarakat Papua. Ada lima agenda kebijakan yang diurai secara terperinci di buku ini. Yakni, percepatan reformasi sektor keamanan, terutama reformasi TNI, desekuriti, dan pengurangan aparat militer di Papua. Selain itu, pendekatan penyelesaian konflik secara damai, penghapusan impunitas atas pelanggaran HAM yang telah terjadi, serta penguatan otoritas sipil dan pengawasan publik. ■ susie evidia y, ed: subroto
P
■ c13, ed: subroto
yang ditinggal juga sudah siap. Kini, kalau aku melihat lagi ke masa sebelum suamiku wafat, sebenarnya sudah ada tandanya. Aku dan orang sekitar saja yang tak teliti memperhatikannya. Seperti ada halhal yang tak wajar; tiap malam ada burung yang selalu bertengger di atas rumah dan memanggil dengan syahdu nama suamiku, tapi karena itu hanya suara burung jadi tak kami hiraukan. Apa arti suara “ulik-ulik tuhu, tuhu …” sebenarnya bisa diartikan “ingat-ingat Tuhan Tuhan”. Juga, semua rumah yang ada di desa, milik suamiku, atapnya terbang bersamaan. Terbawa angin lesus, kata penjaganya. Juga, ada orang yang duduk di ruang tengah di mana suamiku selalu membaca koran pagi dan sore. Anehnya orang itu mirip sekali dengan suamiku, tapi dia diam saja hanya memandang kosong ke halaman depan. Jika aku akan memanggil suamiku untuk menunjukkan ada orang yang mirip
dia di ruang tamu, makhluk itu hilang, tak ada lagi. Sejak itu suamiku mulai alim, tahajud setiap malam, tak lagi mengunjungi kafe atau pub, berlamalama bergurau di tempat indah gemerlap. Juga tak lagi dia mau makan daging, takut nanti badannya dimakan cacing saat dikuburkan. Puasa Senin Kamis tak pernah terlewat. Juga sangat suka berderma. Aku tak mampu melihat semua itu sebagai satu pertanda baik akan siap berangkat menghadap meringankan dosa dan agar ringan kalau nanti diusung dalam keranda. Aku tak mampu membaca semua keterangan itu karena sibuknya dunia yang aku jalani dengan segala kemodernan masa kini.
Bersambung
Siesta
A9
kesehatan
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
OMPONG
konsultasi Prof dr Zubairi Djoerban SpPD KHOM
Sindrom Metabolik
JANGAN DIBIARKAN DOKREP
Oleh Nina Chairani
Ruang yang ditinggalkan gigi membawa banyak masalah.
S
udah lima tahun Amelia (32 tahun) kehilangan dua gigi geraham bawahnya, di kanan dan di kiri. Pekan lalu, salah satu geraham atas kanannya patah saat ia mengunyah makanan ringan oleh-oleh dari Padang. ‘’Saya tambalkan, baru sehari langsung lepas,’’ katanya, ‘’Lha, lubangnya besar, giginya sudah keropos di dalam.’’ Agar mudah, Amel ingin mencabut saja sisa gigi yang sulit ditambal itu. Namun, ia mulai merasakan kesulitan mengunyah. “Kalau makan kacang suka larilari,’’ ujarnya. Dokter giginya menyarankan agar Amel membuat gigi palsu saja. Ia sendiri merasa belum terlalu perlu menggunakan gigi palsu karena ompong giginya terletak di dalam sehingga tak mengganggu penampilan wajahnya. Ayu Diah Pasha, selebritas dan
juga presenter, juga telah kehilangan dua gigi gerahamnya. Ia belum mengisi ruang kosong itu dengan gigi tiruan. ‘’Ketika seseorang mengetahui bahwa dirinya harus menggunakan tiruan, akan timbul kekhawatiran dan keraguan akan terganggunya kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari. Ada kekhawatiran pada penampilan dan rasa percaya diri yang akan terganggu pada saat berbicara, tertawa, maupun makan,’’ katanya dalam talkshow peluncuran krim perekat gigi tiruan Polident di Jakarta, baru-baru ini. Gigi yang ompong, menurut Prof Dr drg Suzan Elias SpPros, sebaiknya diganti. ‘’Supaya gigi tetap pada suatu lengkung yang sempurna,’’ kata spesialis prosthodontia dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti itu. Ia mengakui, banyak keluhan orang-orang yang mengenakan gigi tiruan atau gigi palsu, mulai dari bau mulut hingga iritasi pada gusi. Meski tak ada angka yang pasti mengenai jumlah pemakai gigi tiruan, jumlah mereka disinyalir lumayan banyak. Sebuah penelitian pada 2010 menyebutkan sebanyak 14 persen menggunakan gigi tiruan. Para pemakai gigi palsu ini berusa 15 ke atas. Namun, sebagian besar (54 persen) berusia 65 tahun ke
Budiman, Jakarta Barat. Mas Budiman yang baik, Waalaikumussalam wr wb, Sindrom metabolik merupakan gabungan antara berbagai faktor risiko, yaitu obesitas sentral, resistensi insulin, dislipidemia, dan hipertensi, dan dikenal sebagai faktor risiko untuk diabetes tipe dua dan penyakit jantung aterosklerotik.
atas. Menjaga ‘lingkungan’ gigi Kelengkapan gigi, menurut Suzan, amat penting. Ia menyebutkan empat alasan pentingnya menggunakan gigi tiruan untuk menggantikan gigi yang ompong. Pertama, untuk memenuhi fungsi estetika penampilan yang banyak diperankan oleh gigi bagian depan. Dengan mencontohkan gambar, dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti ini menunjukkan pada gigi depan yang ompong akan membuat mulut tampak mengerut pendek. Kedua, fungsi fonetik dimainkan gigi dengan membuat pengucapan terdengar jelas. Tanpa gigi depan, misalnya, lidah tak menemukan dinding pengganjal. Akibatnya, pengucapan hurufhuruf t dan s menjadi tidak sempurna atau agak berdesis. Ketiga, memenuhi fungsi pengunyahan. Fungsi ini banyak dimainkan gigi-gigi bagian belakang atau geraham. Keempat, menjaga kelestarian jaringan di sekitarnya. Gigi yang ompong menyebabkan jaringan gusi menyusut. Ompong yang dibiarkan akan membuat gigi lawannya tidak mempunyai kontak. Pada ompong di bawah, gigi lawannya yang berada di atas kehilangan kontak untuk bisa mengunyah. ‘’Gigi lawan ini akan bertambah panjang karena turun mencari lawan,’’ jelas doktor lulusan Universitas Indonesia ini. Tak hanya antara gigi atas dan bawah, lingkungan horizontalnya pun terganggu. Gigi di sam-
ping tempat ompong pun kehilangan teman bersandar. Akibatnya, gigi-gigi di sebelahnya bergeser menyamping ke daerah yang kosong itu. Secara keseluruhan Suzan menggarisbawahi kelengkapan gigi itu akan berpengaruh pada emosi seseorang. Artinya, dengan gigi lengkap, kuat, dan bersih serta memiliki kemampuan pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut, akan memberi kepercayaan diri dalam kehidupan sosial seharihari. Masalah lambung Kesulitan dalam pengunyahan berbuntut panjang. Suzan menyebut salah satu yang paling umum adalah gangguan pencernaan. Banyak kasus gangguan pencernaan bila dirunut berawal dari gigi yang ompong. Gigi yang ompong membuat kemampuan mengunyah makanan menjadi berkurang. ‘’Kalau kacang biasanya harus ditumbuk 10 kali, ini cuma sekali langsung ditelan,’’ katanya mengumpamakan. Kondisi ini membuat kerja lambung menjadi berat. Apabila dibiarkan terus-menerus dalam waktu lama, lambung tidak akan kuat. Dan, timbullah masalah. ‘’Karena itu, umumnya orang yang giginya tidak benar, lambungnya juga tidak benar,” katanya. Suzan mengatakan, setiap individu yang kehilangan gigi (ompong) perlu suatu alat bantu untuk mengunyah makanan, salah satunya dengan memasang gigi tiruan. ‘’Dengan adanya pengganti, pengunyahan akan lebih efektif,” tambah dia. ■
Masalah Gigi Tiruan isuguhi makanan menolak, sehabis makan langsung buru-buru ke kamar kecil. “Itu ciri-ciri orang yang memakai gigi tiruan,’’ kata Lody Lukmanto, GSK senior brand manager Oral Care. “Itu karena ia tidak nyaman dengan gigi tiruannya.’’ Betapa tidak. Sehabis makan, sisa-sisa makanan yang terselip di antara gigi palsu dan gusi terasa amat mengganggu sehingga harus segera dibersihkan. Menurut dia, semua orang mafhum tentang hal-hal yang dianggap lumrah sebagai konsekuensi menggunakan gigi tiruan alias gigi palsu. Kendala itu berdampak buruk bagi mereka yang aktif dan memiliki intensitas sosialisasi yang padat. Mereka menjadi kurang percaya diri saat harus berinteraksi dengan orang banyak.
D
YOGI ARDHI/REPUBLIKA
Permanen atau Lepasan? igi tiruan, seperti yang diakui Prof Dr drg Suzan Elias, bukan barang murah. Karena itu, penggunaannya bergantung pada kemampuan kocek membiayainya. Komponen biaya amat bergantung pada bahan yang digunakan. Di antara beragam bahan gigi palsu itu adalah logam dan akrilik. Biaya gigi akrilik lebih murah ketimbang dari bahan logam.
G
Apa saja pilihan gigi tiruan? Ada dua jenis gigi tiruan sebagai pilihan pengganti gigi yang ompong, yaitu gigi tiruan lepasan dan cekat. Kedua jenis gigi tiruan tersebut punya indikasi yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya.
Gigi tiruan cekat Gigi tiruan tidak mudah dilepas, bersifat permanen, dipasang oleh dokter gigi. Indikasinya lebih terbatas karena harus mempunyai gigi pendamping di sebelah gigi tiruan. Karena itu, posisi gigi tiruan seperti dijepit (dicekat). Batas usia minimal 17 tahun karena gigi pendamping harus diasah, sementara gigi tiruan disemen dengan membuat bridge (jembatan) ke gigi yang ada di sebelahnya itu. Gigi tiruan lepasan Gigi tiruan yang mudah dilepas dan dipasang kembali. Bisa digunakan pada usia berapa pun karena tak butuh pengasahan gigi. Gigi lepasan ada dua jenis, yakni gigi tiruan penuh (mengisi gusi yang tak ada gigi sama sekali) dan gigi tiruan sebagian. ■
Assalamualaikum wr wb Sewaktu general check up Agustus yang lalu, dokter menyatakan saya mengidap sindrom metabolik. Padahal, saya merasa sehat wal afiat, mampu bekerja nor mal, sekali sekali bekerja lembur di kantor sampai larut malam. Memang sih saya gemuk, berat badan 90 kg dengan tinggi 165 cm dan kata orang saya berpenampilan “cukong”, perut agak membuncit, jembling. Pemeriksaan darah menunjukkan peninggian sedikit kadar kolesterol (255mg %), trigliserida 354 mg%, dan kadar gula darah juga agak tinggi 178 mg%. Namun, sekali lagi kondisi kesehatan saya cukup prima. Pertanyaan saya, apakah sindroma metabolik itu? Apakah benar saya cenderung kena serangan jantung? Bagaimana mengobatinya? Bagaimana mencegahnya? Terima kasih.
Partikel makanan Prof Dr drg Suzan Elias, spesialis prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, mengungkap hasil penelitian tentang keluhan para pemakai gigi palsu. “Berdasarkan penelitian, sebanyak 41–86 persen pengguna gigi tiruan mengeluhkan adanya partikel makanan yang terjepit di antara gigi tiruan dan gusi sehingga menimbulkan bau mulut, nyeri, dan iritasi,’’ katanya. Selain itu, masalah makanan terselip maupun gigi tiruan yang goyang saat berbicara dialami oleh hampir
semua pemakai gigi tiruan. Selain itu, ada juga keluhan mengenai cara berbicara yang berubah setelah menggunakan gigi tiruan. Gigi tiruan yang goyang, menurut Suzan, umum terjadi. Sebab, jaringan gusi tempat gigi tiruan diletakkan mengecil bersamaan dengan perjalanan waktu. Karena itu, perlu dipastikan agar gigi tiruan melekat dengan stabil di dalam mulut agar dapat membantu dalam komunikasi sehari-hari. Membuat stabil Menggunakan gigi tiruan, menurut Lody, tidak seharusnya menghambat aktivitas keseharian penggunanya. Seharusnya, pemakai gigi tiruan tetap bisa tertawa, bicara, dan makan dengan rasa percaya diri dan nyaman. “Juga tidak khawatir akan gigi yang lepas, makanan yang terselip, dan kebersihan serta kesehatan mulut,’’ katanya. Pada kesempatan itu, ia memperkenalkan produk Polident, krim perekat gigi tiruan. ‘Lem gigi’ itu membuat gigi tiruan merekat pada gusi selama sekitar 12 jam. Karena begitu rekat, posisi gigi menjadi stabil, meningkatkan daya kunyah, dan mencegah hingga 74 persen terselipnya partikel makanan ke dalam rongga antara gusi dan gigi tiruan yang menyebabkan iritasi gusi. Jadi, tak usah selalu melepas dan membersihkan gigi tiruan sehabis makan. ■
Definisi Definisi sindrom metabolik menurut federasi diabetes internasional IDF (International Diabetes Federation) adalah kombinasi antara obesitas sentral dan dua dari empat faktor risiko yang lain, yaitu (1) peningkatan trigliserida, (2) kadar kolesterol HDL yang rendah, (3) hipertensi, dan/atau (4) kadar gula darah puasa yang tinggi. Perut mas Budiman yang jembling, membuncit, adalah istilah lokal untuk obesitas sentral, khususnya bila lingkar perut lebih dari 102 cm untuk laki-laki. Dampak buruk sindrom metabolik Dibandingkan dengan masyarakat umum, orang dengan sindrom metabolik mempunyai risiko tinggi penyakit kardiovaskular. Risiko meninggal dua kali lebih banyak akibat penyakit jantung, risiko tiga kali lebih tinggi untuk serangan jantung dan stroke, serta risiko mendapat penyakit diabetes lima kali lebih banyak. Patofisiologi Mekanisme sindrom metabolik yang kompleks belum sepenuhnya diketahui. Sampai saat ini masih diperdebatkan komponen mana yang menjadi penyebab primer dan mana yang sekunder. Gen dan lingkungan Interaksi faktor genetik dan lingkungan diduga berperan dalam terjadinya sindrom metabolik. Keduanya dapat mempengaruhi terjadinya proses aterosklerosis di berbagai tahap. Stres oksidatif Ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh menyebabkan akumulasi oksidan yang sering disebut dengan stres oksidatif. Kondisi ini dapat memicu atau meningkatkan proses metabolisme yang berkaitan dengan sindrom metabolik sehingga terjadi perubahan-perubahan pada pembuluh darah. Merokok Merokok adalah faktor risiko independen dari sindrom metabolik. Jumlah rokok yang dihisap berhubungan bermakna dengan ditemukannya obesitas sentral, peningkatan trigliserida, dan penurunan kolesterol HDL. Merokok juga dihubungkan dengan hipertensi dan diabetes mellitus tipe dua. Obesitas Status gizi dinilai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang dihitung berdasarkan berat badan dan tinggi badan: BB (kg)/TB(m). Kategori obesitas jika IMT >27,0. Indikator status gizi dewasa yang lain adalah ukuran lingkar perut (LP) untuk mengetahui obesitas sentral. Hipertensi Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko penting terjadinya penyakit kardiovaskuler. Semakin tinggi tekanan darah, semakin besar risiko terjadinya serangan jantung atau stroke Diabetes mellitus Lebih dari 75 persen pasien diabetes mellitus tipe dua dan toleransi glukosa terganggu (TGT) diperkirakan mengalami sindrom metabolik. Pasien diabetes dengan sindrom metabolik mempunyai risiko mengalami penyakit kardiovaskular lebih tinggi dibanding pasien diabetes tanpa sindrom metabolik. Stroke Prevalensi nasional stroke adalah 0,8% (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala). Komplikasi Jika tidak dilakukan perubahan gaya hidup untuk memperbaiki resistensi insulin, maka dapat terjadi diabetes mellitus tipe dua. Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang memperdarahi organ-organ tubuh, seperti mata, ginjal, jantung, otak, dan saraf tepi. Kolesterol tinggi dan hipertensi meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke karena merangsang pembentukan plak sehingga pembuluh darah menjadi menebal dan kaku. Pencegahan dan pengobatan Gaya hidup tidak sehat melatarbelakangi semua kondisi pada sindrom metabolik, maka pencegahan dan terapi lini pertama adalah perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Diet rendah kalori dengan gizi seimbang dibarengi dengan olahraga rutin 30 menit setiap hari dapat mengontrol tekanan darah, gula darah, dan mengurangi berat badan. Untuk tujuan pengobatan, jika dalam tiga sampai enam bulan upaya ini tidak berhasil, maka dapat dibantu dengan obat. Dokter akan memilihkan obat yang paling cocok untuk mas Budiman (metformin, statins, fibrate, orlistat, obat penghambat ACE, dll). Sindrom metabolik merupakan kumpulan beberapa kondisi, maka setiap kondisi yang muncul harus diobati secara individual. Obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah, obat anti kolesterol untuk menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL serta untuk diabetes dapat diberikan obat hipoglikemik oral. Beberapa strategi lain dapat dilakukan untuk mencegah berkembangnya sindrom metabolik menjadi lebih buruk, yaitu berhenti merokok (Mas Budiman gak merokok, kan?). ■
Siesta
A10
griya
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
KAYU BEKAS
MASIH PRIMADONA Oleh Susie Evidia Y
Kalau kayu lama sudah pasti orisinal, kuat dipakai sekian lama.
K
ayu bekas menjadi pilihan favorit pasangan Rahmat H Triguna (35 tahun) dan Anisa (28). Hampir semua sudut di rumahnya di bilangan Depok menggunakan material kayu bekas. Mulai dari kusen, lis plafon, hingga furnitur terbuat dari kayu bekas. Ketika mereka beli, kayu-kayu itu ada yang masih berupa kaso, kayu gelondongan, dan bentuk jadi. Tiga alasan yang membuat pasangan ini semangat memburu kayu serba bekas. Pertama, ujar Rahmat, harga jauh lebih murah dibandingkan dengan kayu baru. Perbedaan kayu bekas lebih murah 20 persen dibandingkan yang baru. “Tapi, tergantung juga kondisi kayunya,” katanya. Kayu dengan bekas paku, pahatan, atau congkelan dihargai penjualnya dalam harga ‘bersahabat’. Artinya, bisa turun antara 40 persen sampai 50 persen. Alasan kedua, kualitas kayu bekas sudah teruji, jauh lebih baik dibandingkan kayu baru. “Kalau kayu lama sudah pasti orisinal, kuat dipakai sekian lama. Sedangkan kayu baru ditebang dari pohon yang masih muda sehingga kualitasnya belum tentu bagus,” ujarnya. Alasan ketiga, dari sisi estetika kayu lawas lebih menarik. Apalagi, kalau ada bekas cerowak membentuk desain tertentu. “Kami memiliki selera yang sama, menyukai yang lawas-lawas. Kalau mencari kayu sengaja memilih yang sudah ada cerowaknya, bekas rayap. Proses alami ini jauh lebih menarik,” papar Rahmat kepada Republika. Sesuai kebutuhan Pengalaman ayah satu anak ini memburu kayu bekas tidaklah sulit. Di kawasan Jakarta Selatan sentral kayu bekas bisa diburu di sepanjang Tanjung Barat, Lenteng Agung, sampai Depok. Penjual kayu bekas di sekitar Depok bisa ditemukan di sepanjang Jl Juanda. Para penjualnya, lanjut Rahmat, kini banyak orang-
AGUNG SUPRIYANTO
orang Madura. Rupanya, selain besi bekas, kini mereka menjual pula kayu-kayu bekas. Ada berbagai jenis kayu dengan beragam ukuran yang ditawarkan penjual. Tinggal memilih sesuai kebutuhan. Untuk harga, masih bisa ditawar. Di balik kelebihan kayu lawas, ada juga kekhawatiran yang dirasakan Rahmat. Dia waswas siapa pemakai kayu ini sebelumnya. Kalau orangnya jorok, berarti kayu-kayu ini kotor, kan? Kalau kayu itu bekas rel kereta api, takut juga bekas kereta anjlok masih tersisa darah korban. “Sebagai pembeli, kita tidak bisa tahu masa lalu kayu itu. Tapi, sampai sekarang aman-aman saja,” tambahnya. Selamatkan alam Arsitek Yu Sing mendukung pemanfaatkan kayu-kayu bekas di dunia arsitek. Menurut dia, makna terbesar penggunaan kayu bekas ini untuk menyelamatkan alam yang sudah gersang akibat penebangan pohon liar. “Kalau kayu bekas yang digunakan berdampak pada penghematan energi di bumi. Makanya, lebih baik manfaatkan kayu bekas dari pada menebang pohon.” Sisi lainnya, lanjut lulusan Departemen Arsitektur ITB ini, pemilihan kayu tidak harus selalu yang mulusmulus. Justru kayu bekas lebih menarik karena dari proses alami—erosi, keropos—membentuk ekspresi tersendiri yang sulit dibuat tangan manusia. Oleh karena itu, ketika membeli kayu bekas biarkan saja bekas tambalan, lubang paku, keropos, atau erosi pada
kayu bekas bantalan rel kereta api. “Ekspresi alami ini justru jangan dihilangkan.” Mencegah rayap Pendiri studio arsitektur Genesis ini meyakinkan, kualitas kayu bekas tidak ada bandingnya daripada kayu baru. “Jangan ragu memakai kayu bekas, kualitasnya pasti bagus,” tegasnya. Kayu-kayu lawas itu tidak perlu harus dioven lagi. Pemakaian jangka waktu lama membuktikan kayu telah kering secara alami sehingga kuat dan awet. Dia menambahkan, walaupun kayukayu ini bekas, tapi tetap serasi dipadukan di berbagai model rumah. Rumah gaya minimalis, modern, klasik, apalagi model rumah tradisional. Namun, yang perlu diperhatikan, kayu tua pun sering dihinggapi rayap. Jalan keluarnya, sebelum digunakan, kayu direndam lebih dulu agar rayap benar-benar hilang. Kiat lainya, kata Yu Sing, menanam pohon buahbuahan yang ada semut rangrang. Jenis semut besar-besar itu sebagai pemangsa alami rayap. Kalau ada semut rangrang, rayap pun hilang. Di pasaran dijual berbagai jenis kayu bekas. Menurut Yu Sing, umumnya kualitas kayu-kayu tersebut baik, hanya perlu diperhatikan penggunaannya. Untuk bagian luar bangunan, pilih jenis kayu yang tahan terkena panas maupun dingin. Sebab, ada jenis kayu yang hanya bisa digunakan di dalam, ketika dipasang di luar bisa cepat rusak. ■ ed: nina ch
ANTARA
Bekas Bongkaran S
teras
Kerai, Ceritamu Kini … ulu kerai hanya digunakan di luar jendela, di teras. Kini, kerai lebih banyak di dalam rumah. Fungsinya masih sama, yaitu untuk menahan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan rumah. “Kini, perkembangan kerai atau yang disebut dengan blind menjadi sangat banyak dengan berbagai macam bahan dan bisa digunakan di dalam ruangan,” kata desainer interior dari Artura Insanindo, Anabelle Clarissa, kepada Republika, Rabu (9/11). Selain untuk menahan cahaya matahari, blind juga berfungsi untuk menjaga privasi, yaitu memberi sekat antarruangan. Ada bermacam-macam jenis blind. Namun, sebelum memilih jenisnya, cermati dulu konsep rumahnya. Tujuannya, untuk menentukan warna dan bahan kerai yang sesuai. Efek yang dihasilkan dari pemasangan blind juga bervariasi. Misalnya, blind berbahan kayu (wooden blind) akan menimbulkan kesan oriental tropis pada ruangan. Selain itu, ada pula blind yang terbuat dari kain dan aluminium. Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kelemahan.
D
Pada blind berbahan kayu, tali penahan akan lebih cepat putus. Sebab, bahan kayu memiliki beban yang cukup berat. Ada cara untuk mengakalinya, yaitu dengan membuat kerai yang tak begitu lebar. Dengan begitu, beban tali penarik tidak terlalu berat. Pada blind berbahan aluminium, memiliki warna yang lebih bervariasi. Namun, bahan ini lebih mudah
melengkung pada bagian ujungnya, terutama untuk tipe yang tipis. Pada blind berbahan kain, kelebihannya adalah paling mudah diaplikasikan ke dalam ruangan karena warna dan motifnya sangat bervariasi. Namun, blind jenis ini akan lebih banyak menyimpan debu. Namun, tak usah risau, cara membersihkannya cukup divakum saja. “Kelebihan dari kerai dibanding tirai biasa adalah lebih praktis dan mudah perawatannya,” kata perempuan lulusan Universitas Trisakti tersebut. ■ c09
Mana untuk Jendela Anda? erai interior alias blind bisa ditemukan dalam tiga jenis. Ada jenis roll blind, vertical blind, dan horizontal blind. “Untuk pemilihannya, bisa disesuaikan dengan selera pemilik rumah,” kata Belle, sapaan desainer interior Anabelle Clarissa.
K
1. Roll blind Kerai ini berbentuk gulungan yang dipasang di atas bingkai jendela dan bisa ditarik ulur untuk mengatur tingginya. Untuk roll blind berbahan plastik, perawatannya sangat mudah, yaitu
cukup dilap dengan kain yang sedikit basah, lalu dianginkan hingga kering. Kelebihan blind jenis ini adalah tidak berubah warna walaupun terkena sinar matahari terus-menerus. Roll blind juga bisa dibuat dua lapis, satu lapis untuk siang hari, lapis kedua untuk malam hari. 2. Vertical blind Pada blind jenis ini, bilah-bilah kayu maupun aluminium disusun secara vertikal. Blind jenis ini juga mampu mengendalikan cahaya. Kelebihan dari blind jenis ini adalah privasi yang terlindungi. 3. Horizontal blind Hampir sama dengan vertical blind, namun bilah-bilahnya disusun secara horizontal. Blind jenis ini sangat mudah untuk mengatur cahaya matahari yang mengarah ke dalam ruangan. Namun, tak seperti vertical blind, kerai jenis ini memiliki kekurangan dari segi privasi. Karena, orang yang berada di luar ruangan masih bisa melihat ke dalam ruangan. Berbagai macam jenis kerai tersebut bisa diaplikasikan pada semua jendela, dari jendela antarruang, kamar mandi, hingga dapur. ■ c09 ed: nina ch
YOGI ARDHI/REPUBLIKA
emakin hari kayu bekas semakin diburu orang. Itu kata Deni Atmaja (31 tahun) penjual kayu bekas di Cisauk, Tangerang, Banten. Pembelinya beragam, mulai yang mencari kayu bekas bentuk balok utuh, kaso, dan ada yang minta bentuk jadi, seperti atap, kuda-kuda, plafon, atau pintu. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Deni menyediakan beragam ukuran. Kayu bekas balok utuh ukuran 6x120 cm, 8x120 cm, 8x150 cm. Ukuran kaso jenis kayu meranti panjang dari satu meter hingga sekitar empat meter. Kayu-kayu bekas ini, menurut Deni, diperoleh hasil tender. Dia mendapat jatah membongkar gedunggedung pemerintah di kawasan Kota Tangerang. Selain itu, kayu-kayu pemugaran sekolahsekolah SD di Jakarta. “Ada usia kayu, usianya lebih tua dari usia saya, tapi masih kuat dan bagus. Kayu-kayu bekas itu dari bangunan lama,” papar Deni
AGUNG SUPRIYANTO
yang mewarisi usaha orang tuanya. Sebelum dijual ke pasaran, kayu-kayu tua itu disortir lebih dulu. Kayu yang masih layak siap dijual, sedangkan yang tidak layak dijadikan kayu bakar. Sering juga ditemukan kayu tua yang sebagian masih bagus, tapi sisanya tidak layak. Kalau seperti itu kondisinya, ujar Deni, mau tidak mau harus membagi, yang masih bagus dibenahi sedangkan yang sudah buruk dibuang. Dari berbagai jenis kayu lama, kayu jati tetap menjadi andalan. Khususnya jati super dari Jawa Tengah. “Kayu jati semakin tua, apalagi kalau ‘cacat’ membentuk desain alami semakin dicari,” tambahnya. Jenis lainnya, kayu asal Kalimantan, borneo, meranti, bangkinang, dan kamper samarinda. Harga kayu bekas ini bervariasi, bergantung pada panjang dan jenisnya. Harga kaso meranti panjang kurang dari empat meter sekitar Rp 30 ribu per batang. Yang agak mahal jika kayu-kayu bekas sudah dibuat bentuk tertentu, seperti pintu ukuran 80x200 cm harganya bisa Rp 500 ribu, kusen pintu ukuran 6x12 seharga Rp 300 ribu. ■ susie evidia y
REPUBLIKA AHAD, 20 NOVEMBER 2011
Thailand Gagalkan All-Indonesian Final PALEMBANG—Indonesia gagal menciptakan All-Indonesian Final di tenis tunggal putra SEA Games XXVI 2011. Petenis nasional, Alexander Elbert Sie, harus mengakui keunggulan petenis Thailand, Danai Udomchoke, 2-6 dan 1-6, dalam laga semifinal di Lapangan Tenis Bukit Asam, Jakabaring Sport City, Sabtu (19/11). Pelatih tenis Indonesia, Bonit Wiryawan, mengatakan sebenarnya peluang masih ada dalam pertandingan itu. Tetapi, lawan menunjukkan kelas yang berbeda. “Agak sulit, pengalaman jauh berbeda,” ujarnya seusai pertandingan. Bonit mengatakan, petenis Thailand mempunyai kualitas lebih unggul. Sehingga, peraih medali perunggu SEA Games Laos 2009 itu bisa mematahkan perlawanan Elbert. Dengan hasil ini, Elbert gagal menyusul rekannya Christoper Rungkat yang bisa melangkah ke babak final. Beberapa jam sebelumnya, Christo berhasil mengalahkan petenis Filipina, Cecil Mamiit, di semifinal. Untuk pertandingan final nanti, Bonit berharap, Christo bisa tampil santai dan lebih lepas. Ia memuji penampilan anak asuhnya itu di babak semifinal. Ketika melawan Mamiit, ia katakan, Christo mampu bertahan hingga akhirnya memenangi pertandingan. Ia berharap, Christo bisa menampilkan permainan terbaiknya di babak final nanti. “Harus habishabisan,” katanya. Christo menang dalam pertarungan panjang hingga rubber set. Di set ketiga, ia berhasil menaklukkan Mamiit melalui tie break, 7-6. Christo unggul mudah di set pertama 6-2. Tetapi, ia gagal merebut set berikutnya karena kalah 4-6. “Ini pertandingan yang tidak akan saya lupakan,” ujar Christo. Kemenangan atas juara SEA Games 2009 itu membuat Christo melangkahkan kakinya ke babak final. Ini merupakan kemenangan pertama Christo atas Mamiit dalam tiga kali pertemuan mereka. Dukungan pelatih, rekan, dan penonton, kata Christo, kian menambah motivasinya untuk terus melangkah. Ia sudah siap menghadapi siapa pun di babak final. “Kalau tidak sekarang, kapan lagi,” katanya menegaskan. Indonesia juga memastikan satu tempat di babak final tunggal putri setelah Ayu Fani Damayanti berhasil menang mudah atas petenis Thailand, Nicha Lertpitaksinc, 6-0 dan 6-3. Menurut Ayu, ia bisa tampil menekan hingga memenangi pertandingan. “Saya menjalani poin per poin dan bermain cukup lepas,” ucapnya. Di final, Ayu akan menghadapi lawan tangguh Noppawan Lertcheewakarn. Petenis Thailand itu bisa menumbangkan Anna Clarice Patrimonio dari Filipina dengan skor 7-5 dan 6-1 di semifinal. Noppawan merupakan lawan yang mengalahkan Ayu di pertandingan final beregu putri. “Saya akan belajar dari kesalahan saat itu,” kata Ayu. ■ c08 ed: endro yuwanto
:: modo-modi ::
Tim Futsal Indonesia Tantang Thailand JAKARTA — Tim futsal putra Vietnam menundukkan Filipina pada lanjutan laga Grup A di GOR POPKI, Cibubur, cabang olahraga (cabor) futsal SEA Games XXVI 2011, Sabtu (19/11). Dengan kemenangan ini, Vietnam tampil sebagai juara grup dengan mengemas nilai 4. Tim Indonesia yang sehari sebelumnya juga mengalahkan Filipina mengakhiri fase grup sebagai runner-up. Baik Vietnam maupun Indonesia sama-sama mengemas nilai empat di fase grup ini. Namun, Bao Quan Nguyen dan rekan-rekan lebih unggul dalam agregat gol. Indonesia dipastikan menantang tim tangguh, juara Grup B, Thailand di final. ■ c19 ed: endro yuwanto
Raih Dua Emas, Target Wushu Meleset
Ayah dan anak Mario membawa 10 lukisan karya Antonio Blanco, lukisan dan foto karyanya sendiri, dengan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan Konsulat Jenderal RI di Melbourne dan Sydney. Orang-orang Australia yang sudah pernah ke Ubud umumnya langsung mahfum
Pebola voli pantai putra Indonesia, Andy Ardiasnyah (kanan), melakukan pukulan saat pertandingan babak final cabang voli pantai SEA Games 2011 di komplek olahraga Jakabaring Sport City, Sumatra Selatan, Sabtu (19/11). Andy yang berpasangan dengan Koko Prasetya merebut medali emas setelah menaklukkan pasangan Indonesia lainnya, Dian Putra Santosa-Ade Chandra Rachmawan dengan skor 21-17 dan 21-17.
Simon Pertegas Dominasi Ratna Puspita
Cabang bulu tangkis lampaui target emas. JAKARTA—Bola pengembalian dari Tanongsak Saensomboonsuk yang menyangkut di net memastikan Simon Santoso mempertahankan juara SEA Games. Simon meraih medali emas setelah memenangi pertarungan rubber game atas pebulu tangkis muda Thailand itu, 21-10, 1121, dan 21-19, pada final SEA Games XXVI 2011 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (19/11) malam. Kemenangan Simon memastikan Indonesia mendominasi cabang bulu tangkis dengan meraih lima medali emas (dari tujuh emas yang diperebutkan), empat perak, dan dua perunggu. Hasil ini melampaui target sekaligus pencapaian SEA Games 2009 di Laos. Dua tahun lalu, Indonesia meraih empat medali emas.
pada Antonio Blanco. Lukisan Blanco terkenal dengan objek wanitanya. Sementara Mario, anak kedua dari empat anak Blanco, melukis bunga, buah, dan peralatan yang digunakan untuk acara keagamaan. “Ini dua jenis lukisan yang berbeda,” ujar Kevin Daavidson, seorang ahli audio yang sejak 1980-an banyak mondar-mandir ke Indonesia. Ia khusus mengejar pembukaan pameran yang didengarnya beberapa minggu sebelumnya. “Karya ayahnya tentang perempuan amat mudah menikmatinya. Tapi, karya anaknya perlu pemikiran lebih dalam untuk menerka maksudnya,” kata Kevin lagi. Mario sudah kerap mendengar komentar membandingbandingkan seperti itu. “Di situlah kekayaan keluarga Blanco,” ujar suami dari I Gusti Wimas Hendrayani ini. Lelaki yang sejak kecil beragama Hindu itu diperkenalkan dalam keragaman spiritual di
MUHASABAH AKHIR ..................................... dari hlm 1 (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS al-Anfal [8]:75). Hal ini menunjukkan bahwa ketiga kosakata ini merupakan tiga pilar utama dalam membangun diri, keluarga, apalagi membangun masyarakat dan bangsa yang kita cintai ini. Dengan implementasi dan aplikasi dari ketiganya, kemudahan, keberkahan, rahmat, dan kasih sayang dari Allah dalam bentuk adanya solusi bagi setiap persoalan yang dihadapi insya Allah bisa diraih. Iman yang kokoh yang jauh dari kemusyrikan akan melahirkan kesadaran transendental dan semangat
EDWIN DWI PUTRANTO/REPUBLIKA
EMAS VOLI PANTAI
HIDUP ITU ........................................................... dari hlm 1 Kendati mereka yang memanfaatkan kesempatan ini di Sydney tak sebanyak di Melbourne, Mario tak kecewa. Ia memaklumi suatu kegiatan dalam promosi singkat. Namun, ia cukup senang melihat antusiasme publik terhadap lukisan yang dipamerkan, The Blanco Renaissance Museum. Di Melbourne, wali kota setempat, diplomat Cile, Malaysia, dan Jepang menghadiri pembukaan pamerannya. Di Sydney, sejumlah perwakilan negara asing juga hadir. Di antaranya direktur Pusat Kebudayaan Spanyol yang datang lebih dulu.
A11
berhijrah untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang merusak. Korupsi, misalnya, dalam berbagai bentuknya yang kini semakin merajalela dan semakin terbuka yang telah merusak tatanan kehidupan bernegara secara bertahap insya Allah bisa diminimalisasi. Harus disadari oleh kita bersama bahwa untuk memberantas korupsi diperlukan tekad yang kuat dan semangat yang membaja, terutama dari para penegak hukum. Tidak pernah kita bayangkan dalam proses penyusunan undang-undang pun di negara kita terjadi jual beli pasal demi pasal, demi kepentingan para kapitalis dan para koruptor. Masih terbayang dalam ingatan kita beberapa
Manajer tim bulu tangkis Indonesia, Maria Fransisca, mengatakan hasil ini diharapkan akan menjadi pemompa semangat pebulu tangkis Tanah Air untuk mencatat prestasi yang lebih tinggi. “Dari target empat medali emas, kami berhasil melebihi target, kami bersyukur,” ujar Maria. Simon berharap, kemenangannya ini menjadi pengobat kegagalannya mempertontonkan penampilan terbaik sejak melaju ke semifinal Malaysia Open Super Series Premier, Januari lalu. “Selanjutnya, saya akan fokus pertandingan demi pertandingan. Semoga hasilnya bisa bagus untuk kualifikasi Olimpiade 2012,” kata dia. Empat medali emas lainnya diraih melalui beregu putra; ganda putri, Anneke Feinya Agustin/Nitya Krishinda Maheswari; ganda putra, Mohammad Ahsan/Bona Septano; dan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Bona Septano. Indonesia seharusnya berhasil menambah satu emas melalui tunggal putri, Adrianti Firdasari. Sayangnya, Firda
Indonesia. Saat SMA ia bersekolah di sekolah Katolik di Denpasar. Ia indekos pada sebuah keluarga Muslim. Namun, dalam kehidupan sehari-hari Mario dan anggota keluarga lain harus tetap menjadi orang Bali. “Kalau ke studio, kami enggak boleh pakai jeans,” ungkapnya. Ia harus mengenakan kain, sementara anggota keluarga yang perempuan harus berkebaya. Bila ada tamu datang ke museum, Mario harus menari di hadapan mereka. Saat menampilkan karya ayah dan dirinya dalam pameran yang sama, tak henti-hentinya ia berterima kasih pada sang ayah. Di saat masih kecil, Mario yang suka melukis itu merasa ayahnya yang menghasilkan lukisan yang dikagumi banyak negarawan dan pesohor dunia sangat pelit membagi ilmu. “Saya pikir dia terlalu egois,” katanya. Mario malah banyak belajar dari teman-temannya saat kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Udayana Bali. Kini ia baru paham. Saat
waktu yang lalu, pasal melarang merokok yang sudah disetujui dalam sidang paripurna DPR ternyata dalam proses selanjutnya bisa hilang begitu saja. Demikian pula perlakuan ketidakadilan (kezaliman) dalam berbagai kehidupan, termasuk dalam pemberian upah yang tidak wajar bagi para buruh dan pegawai harus terus-menerus diminimalisasi. Berbagai kasus mogok kerja yang dilakukan oleh para buruh secara massal, seperti yang terjadi di Freeport (yang sampai hari ini belum selesai), ternyata telah merugikan semua pihak, termasuk Freeport itu sendiri secara langsung. Kasus ini merupakan fenomena gunung es yang sewaktuwaktu bisa meledak dan meleleh secara dahsyat karena
mengalami cedera dan harus menderita kekalahan dari Fu Mingtian asal Singapura, 2114, 12-21, dan 20-22. Dua perunggu disumbangkan oleh Taufik Hidayat dan Muhammad Rijal/Deby Susanto. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengakhiri puasa gelar lima bulan setelah mengalahkan Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam asal Thailand, 21-7 21-14. Keduanya meraih gelar terakhir ketika menjuarai Singapura Open Super Series. “Ini medali emas SEA Games pertama buat saya. Semoga ke depannya lebih baik lagi bagi kami,” kata Tontowi. Adapun Mohammad Ahsan/Bona Septano menggagalkan upaya Kido/Hendra menjadi pemain pertama yang menjuarai SEA Games empat kali beruntun. Ahsan/Bona mengalahkan Kido/Hendra yang berstatus tiga kali juara, 25-23 dan 21-10. Ahsan pun merasa emosional dengan kemenangannya. Ia langsung menghampiri dan memeluk kedua orang tuanya, Tumin Atmadi dan Siti Roha-
na. “Kemenangan ini sangat khusus, apalagi main di Indonesia. Saya spontan saja ingin menghampiri mereka. Karena kemenangan ini berkat doa mereka,” kata Ahsan. Sedangkan Bona mewujudkan impian ibunya, Yul Asteria Zakaria, berjumpa dengan sang kakak, Kido, di final. “Ini sudah mimpi ibu dan saya sejak masih kecil. Rasanya sangat puas,” kata Bona. Ahsan/Bona diharapkan menjadi pengganti Kido/Hendra pada Olimpiade 2012 di London. Keduanya pun akan langsung tancap gas tampil pada Cina Open Super Series Premier, pekan depan, dan Makau Grand Prix Gold. Sementara itu, Anneke Feinya Agustin/Nitya Krishinda Maheswari tidak pernah menyangka akan meraih medali emas SEA Games XXVI. Pasangan yang mulai diduetkan satu tahun lalu mengalahkan Vita Marissa/Nadya Melati, 21-19 dan 21-17. Ini merupakan medali emas pertama bagi Nitya/Feinya. ■ ed: endro yuwanto
JAKARTA — Perolehan medali Indonesia mulai seret memasuki hari kesembilan SEA Games XXVI. Tim wushu Indonesia hanya meraih dua medali emas dari tiga target yang ditetapkan. Dua medali emas itu diraih Lindswell dan Aldy Lukman di Tennis Indoor Senayan, Sabtu (19/11). Sedangkan, Susyana Tjan hanya berhasil meraih medali perak. Manajer tim wushu Indonesia, Nanan Soleh, mengakui, Susyana tidak tampil pada performa terbaiknya. Sebaliknya, lawannya asal Vietnam, Nguyen Mai Phuong, menunjukkan penampilan yang lebih baik dibandingkan SEA Games 2009 di Laos. Pada kelompok putra, Aldy meraih nilai 9,74 untuk mempertahankan juara SEA Games pada nomor changquan putra. Atlet wushu berusia 23 tahun ini mengungguli Tran Xuan Hiep asal Vietnam dan rekan senegaranya, Achmad Hulaefi. Lindswell tampil hampir sempurna pada gerakan taijijian dengan nilai 9,73. Hasil ini melengkapi nilai tertingginya pada gerakan taijiquan dengan 9,74, satu hari sebelumnya. ■ ratna puspita ed: endro yuwanto
Tim Kempo Capai Target JAKARTA — Tim kempo Indonesia menambah dua medali emas dan dua medali perak dari cabang olahraga (cabor) Kempo SEA Games XXVI/2011, yang digelar di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (19/11). Pada final hari kedua, Indonesia menambah medali melalui pasangan campuran I Made Indrawan dan Dwi Afriyani yang turun pada kategori embu pair yudansha campuran, serta Ligar Nur Lailah yang turun di nomor randori kelas 57 kilogram Putri. Dengan perolehan dua emas ini, para kenshi ‘Merah Putih’ sementara masih memimpin perolehan medali cabor ini dengan lima medali emas dan tiga medali perak. Perolehan ini sekaligus telah mencapai target perolehan medali di cabor ini. ■ c19 ed: endro yuwanto
Bali dan Indonesia Sejak ayahnya meninggal pada 1999, Mario belum pernah menjual satu pun lukisan ayahnya. Bahkan, ia berencana membeli kembali lukisan yang ada di luar untuk melengkapi museum. Lelaki kelahiran Ubud 49 tahun lalu ini tak menyembunyikan kekagumannya pada ayahnya. “Papa saya orang yang hebat,” katanya. Ia menceritakan sang ayah dari AS keliling dunia, sampai di Singapura kehabisan uang. Kepandaiannya berbicara dan meyakinkan menarik hati seorang nakhoda yang membawanya berlayar.
Blanco turun di Buleleng. Di sana, asisten gubernur Belanda membawanya ke Ubud. Pelukis keturunan Spanyol ini datang ke Bali pada 1952 dan segera menjadi teman dekat Raja Ubud Tjokorda Gde Agung Sukawati. Raja dari Puri Saren ini memberikan dua hektare tanah. “Blanco, kau harus tinggal di sini. Promosikan Bali,” pesannya waktu itu. Di sebuah gubuk kecil di tanah itu Antonio yang lahir di Manila, Filipina, pada1912 itu bekerja bersama Ni Rondji, seorang penari tradisional Bali, sebagai model utamanya. Setahun kemudian mereka menikah dan dikaruniai empat anak. Cempaka, Mario, Orchid, dan Mahadewi. Karya Antonio Blanco banyak dikoleksi Presiden Sukarno dan sejumlah kepala negara waktu itu serta pesohor dunia. Raja Spanyol memberikan gelar Don di nama Antonio dan mengajaknya ke Spanyol. Blanco menolak. Bahkan, Mario ingat benar, ayahnya tak ingin menitipkan karyanya di museum luar nege-
ri. “Suatu saat Papa membayangkan, Bali menjadi pusat seni dunia, agar dunia melihat karya orang Spanyol ada di Bali.” Di saat sulit semasa G30 SPKI banyak pelukis asing meninggalkan Bali. Antonio tetap bertahan dan melukis. Bukan hanya urusan seni. Antonio bahkan melarang Mario bersekolah di luar negeri. “Dia takut Mario tidak akan kembali,” kenang Mario. Akhirnya, Universitas Udayana menjadi pilihan yang disepakati. Hingga akhir hayatnya pada 1999, Antonio menepati janjinya, tidak meninggalkan tanah Bali. Ketika meninggal dunia, Antonio dikremasikan dengan tata cara Hindu. Pengambenan dikawal anakanak Raja Ubud, sahabat lama keluarga itu. Di rumah kecil dan galeri yang berdiri di tanah pemberian Raja Ubud itu, anak lelaki semata wayangnya membangun sebuah museum seperti cita-cita Blanco, The Blanco Renaissance Museum, namanya. “Antonio Blanco mening-
galkan untuk dunia sekitar 300 lukisan yang bisa dilihat di museum di Ubud,” katanya. Di museum itu, kelak akan semakin dipenuhi karya keturunan Blanco. Setelah Mario, ada delapan cucu Blanco yang menekuni seni lukis. Mereka dididik dengan cara yang sama, mencari gaya sendiri. Wartawan Australia Melbourne TV, ABC, SBS untuk Melbourne dan Sydney mewawancarai pelukis yang memiliki tiga anak yang juga menekuni seni lukis itu. Di antara mereka ada yang bertanya apakah mungkin ia tinggal di Melbourne dan melukis seperti di Bali. “Saya cinta Bali, saya cinta Indonesia, saya tidak mungkin pindah,” katanya, “Melbourne kota yang saya senangi, tapi saya tidak mungkin melukis di sini.” Kini, Mario bersama putraputra Raja Ubud merasa ber tanggung jawab meneruskan harapan orang tua mereka untuk mempromosikan Bali. “Setiap hidup ada tugas, kewajiban, ada beban, itu biasa,” ujarnya. ■ ed: subroto
penataan dan pengelolaan perusahaan-perusahaan asing di Indonesia dianggap tidak transparan. Hanya menguntungkan oknum-oknum pejabat yang terlibat secara langsung berkaitan dengan perusahaan asing itu, termasuk perusahaan asing itu sendiri yang mengambil keuntungan. Sementara itu, negara dan masyarakat hanya mendapatkan sebagian kecil dari keuntungan tersebut. Mungkin masih banyak perusahaan sejenis yang belum diketahui, tetapi dalam praktiknya merugikan masyarakat, bangsa, dan negara, baik secara sosial, politik, budaya maupun lingkungan. Memang kezaliman dan ketidakadilan itu bukan hanya akan merusak dan menghancurkan
pihak yang dizalimi, melainkan juga yang berlaku zalim dan masyarakat secara keseluruhan. Karena itu, larangan berlaku zalim ini selalu dipesankan oleh khatib Jumat pada khotbahnya yang kedua ketika menyampaikan pesan yang terdapat dalam firman Allah QS an-Nahl [16] ayat 90: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan/kezaliman. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” Hijrah dalam pengertian meninggalkan perbuatan yang buruk adalah hakikat hijrah yang sesungguhnya, seperti yang dinyatakan dalam sebuah
hadis riwayat Imam Thabrani dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Dan seutama-utamanya muhajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang menjauhi segala yang dilarang oleh Allah SWT.” Hanya, hijrah dalam penger tian meninggalkan perbuatan buruk ini tidak mungkin bisa dilakukan secara optimal tanpa disertai semangat jihad dalam arti melawan dan mengendalikan hawa nafsunya untuk tunduk dan patuh pada ketentuan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Dan seutama-utamanya orang yang berhijihad adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya untuk tunduk dan patuh pada ketentuan Allah SWT.” Jihad harus tercermin dan
teraplikasikan dalam seluruh bidang kehidupan. Jihad itu, kata Rasulullah SAW (dalam HR Bukhari) adalah ibarat ubunubun (Dzirwatu Sanamihi) yang menentukan hidup-matinya seseorang. Jihadlah yang menentukan hidup-matinya kegiatan amar makruf nahi mungkar. Pergantian tahun baru Hijriyah dari tahun 1432 H menuju 1433 H haruslah dimaknai dan disikapi dengan upaya dan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas iman, hijrah, dan jihad. Karena, hanya dengan tiga pilar itulah kita akan bisa memperbaiki dan membangun diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa ke arah yang lebih positif dan lebih bermakna. Wallahu’alam bi ash-shawab. ■
orang-orang bertanya mengapa anak lelaki satu-satunya dari Antonio Blanco dan penari tradisional Bali Ni Rondji itu tidak melukis wanita seperti ayahnya. Ia justru melukis bunga, buah, dan peralatan upacara ritual keagamaan Hindu di Bali. “Rupanya Papa tidak ingin saya tumbuh jadi pengekornya,” kata Mario. “Dia ingin saya punya gaya sendiri. Jadi, diri saya sendiri. Dia guru alam saya.”
Sepak Bola
A12
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
gawang Alessandro Matri ALASAN PAKAI NOMOR 32 AP
CHELSEA
El Nino akan tetap jadi pusat perhatian. LONDON — Setelah dihantam Arsenal 3-5 dalam duel kandang terakhir, Chelsea berharap memulihkan rekor tampil di depan publik sendiri ketika menjamu Liverpool di Stadion Stamford Bridge, Ahad (20/11). Tambahan tiga angka juga akan membuat the Blues kembali ke jalur juara Liga Primer Inggris setelah gagal memetik kemenangan pada tiga duel terakhir. Bek Chelsea, Branislav Ivanovic, mengatakan, kemenangan akan membuat timnya memangkas jarak dengan duo Manchester yang berada di puncak klasemen. Saat ini Chelsea mengemas 22 angka hasil dari 11 laga sehingga menempati posisi keempat klasemen. Sementara, Liverpool yang menghuni posisi keenam dengan koleksi 19 angka diprediksi tak akan memberikan perlawanan mudah. “Liverpool adalah tim yang tangguh. Mereka punya serangan yang bagus dan bermain cepat. Jadi, kami harus siap. Kami tampil di kandang dan harus mampu memanfaatkannya,” ujar Ivanovic kepada laman resmi klub. Tugas menang kandang atas Liverpool memang bukan hal mudah. Chelsea gagal mencetak gol pada lima dari tujuh pertandingan melawan Liverpool di Liga Primer, termasuk pada pertemuan terakhir di Stamford Bridge, Februari lalu. Kala itu, Fernando Torres yang dibeli seharga 50 juta poundsterling (Rp 700 miliar) dari Liverpool gagal mencetak gol. The Blues menyerah 0-1 melalui gol Raul Meireles. Uniknya, awal musim ini Meireles mengikuti jejak Torres untuk bergabung bersama Chelsea.
El Nino, julukan Torres, tetap bakal menjadi pusat perhatian. Ini lantaran ketika memperkuat Liverpool, Torres menjadi momok bagi Chelsea dengan tujuh gol pada delapan pertandingan. Fans the Blues pun berharap Torres melakukan hal yang sama kepada Liverpool. Terlebih, bomber asal Spanyol itu belum menunjukkan performa yang senilai dengan harganya. El Nino baru melesakkan dua gol pada delapan penampilannya di Liga Primer musim ini. Arsitek Chelsea, Andre VillasBoas, mengatakan, tetap percaya pada Torres yang masih kesulitan memperlihat penampilan terbaik. Ia yakin, mesin gol asal Spanyol itu memiliki kemampuan yang sesuai dengan harga yang digelontorkan Chelsea. Adapun Torres mengakui, laga melawan Liverpool akan spesial. Oleh karena itu, ia PERKIRAAN SUSUNAN PEMAIN ingin timnya bisa memetik poin penuh dan tetap Chelsea (4-1-2-3) berpeluang mengejar duo Kiper : Cech Manchester yang ada di dua Belakang : Ivanovic, Alex, Terry, A.Cole posisi teratas klasemen Tengah : Mikel, Ramires, Lampard sementara. “Ini akan jadi Depan : Matta, Torres, Sturridge. spesial. Liverpool adalah tim yang sedang dalam transisi Liverpool (4-4-2) dan Anda tidak dapat Kiper : Reina melakukannya dalam satu Belakang : G Johnson, Agger, Skrtel, Enrique malam. Anda butuh waktu,” Tengah : Downing, Adam, Lucas, Kuyt tegasnya. ■ ed: endro yuwanto
Depan
Reina: Suarez Bisa Lebih Hebat dari Torres LIVERPOOL
— Para penggemar Liverpool dibuat patah hati saat mesin gol andalan the Reds, Fernando Torres, secara mengejutkan menerima pinangan Chelsea di bursa transfer musim dingin tahun lalu. Saat itu banyak yang menuding kepindahan El Nino, julukan Torres, hanya lantaran faktor ekonomi dibanding prestasi. Manajemen Liverpool kemudian bergerak cepat mencari pemain untuk mengisi kekosongan di lini depan. Dan, nama yang terpilih adalah Luis Suarez. Sejauh ini Suarez sudah berhasil jadi idola baru Anfield. Meski belum genap setahun jadi penggawa ‘Si Merah’, striker asal Uruguay itu berhasil menunjukkan jika dirinya adalah pembelian yang tepat. Bahkan, kiper Livepool Pepe Reina menyebut mantan pemain Ajax Amsterdam itu
● Luis
A
LIVERPOOL
Ratna Puspita
Ratna Puspita
lessandro Matri tetap memilih seragam bernomor 32 di Juventus. Nomor ini sama dengan yang dikenakannya di Stadio San’t Elia saat membela Cagliari. Januari lalu, ia dipinjamkan ke Juventus dari Cagliari dan kemudian dipermanenkan pada musim panas lalu. Lantas, apa alasan striker berusia 27 tahun itu memakai nomor 32? Seperti dilansir Goal, Sabtu (19/11), Matri menggunakannya sebagai penghargaan untuk sahabat dekatnya, Cristian Brocchi, yang juga identik sebagai pemakai jersey nomor 32. Kedua sosok yang terpaut usia delapan tahun itu sama-sama dibina dan sempat mengenakan seragam AC Milan, meski Matri sedikit kurang beruntung di Milan. Pemain bertinggi 184 cm itu hanya turun sekali bersama I Rossoneri di partai resmi sebelum di-lego ke Cagliari. “Saya mengenal banyak orang dalam sepak bola, tapi hanya memiliki sedikit sahabat,” ujar Matri saat diwawancarai oleh Canale 5. “Sahabat terpenting saya adalah Brocchi.” Matri telah melesakkan empat gol dalam sembilan laga musim ini bersama Juve. Ketajamannya akan sangat dibutuhkan saat Juve menjamu Palermo dalam lanjutan Seri A, Ahad (20/11) ini, di Juventus Arena. ■ ed: endro yuwanto
memiliki potensi yang lebih baik dibanding Torres. Padahal, Torres adalah rekan senegara Reina di timnas Spanyol. “Tentu tak pernah menyenangkan kehilangan seorang teman di ruang ganti. Tapi, satu hal yang bisa Anda lakukan adalah mendoakan yang terbaik untuknya. Saya berharap penggantinya punya kemampuan sama baik atau bahkan lebih baik lagi,” ujar Reina seperti dikutip the Sun, Sabtu (19/11). Suarez, kata Reina, sudah membuktikan kualitasnya
Suarez
saat pertama merumput bersama the Reds. “Saat itu dia mencetak gol perdana di depan pendukung Stoke City,” puji Reina. Di musim ini, Suarez sudah tampil 14 kali untuk Liverpool di semua kompetisi dan mencetak tujuh gol. Reina menambahkan, Suarez sudah menunjukkan sanggup menjadi salah satu bomber terbaik di dunia. “Dia punya banyak talenta dan potensi, tak ada alasan dia tak bisa menjadi pemain yang lebih baik lagi,” jelasnya. Reina lantas menyebutkan bahwa Suarez telah tampil konsisten di tim mana pun. Saat membela timnas Uruguay, Suarez mengantar negaranya menjadi semifinalis Piala Dunia 2010 dan juara Copa America 2011. “Ia punya kemampuan sama, jika tidak lebih baik dari Fernando. Anda tak bisa dengan mudah mendapatkan pemain seperti dia,” ucapnya. Tapi, Reina mengingatkan Torres tetap berpeluang menghadirkan ancaman kepada Chelsea dalam laga di Liga Primer Inggris, Ahad (20/11), meski sedang mengalami masa-masa kelam. “Fernando pemain bagus dan akan menyulitkan kami. Tapi, kami tak boleh hanya mewaspadai dia,” ujarnya mengingatkan. Pemain sayap asal Spanyol, Juan Mata, lanjut Reina, juga akan membuat Liverpool melakoni laga yang tidak mudah. Meski demikian, Reina tetap optimistis. Kehadiran Suarez membuat the Reds memiliki pengganti Torres yang sepadan. Namun, Suarez juga akan menjadi sorotan setelah Federasi Sepak Bola Inggris (FA) menyelidiki kemungkinan El Pistolero, julukan Suarez, melalukan serangan rasis kepada bek Manchester United (MU) Patrice Evra ketika Liverpool menghadapi MU beberapa pekan lalu. Suarez beberapa kali membantah hal tersebut. ■ ed: endro yuwanto
AP
: Carroll, Suarez
JADWAL PERTANDINGAN Ahad (20/11) LIGA INGGRIS Chelsea (Live MNC TV ● Fernando
Torres
LIMA PERTEMUAN TERAKHIR 06 Feb 2011 (Liga Primer) Chelsea 0–1 Liverpool 07 Nov 2010 (Liga Primer) Liverpool 2–0 Chelsea 02 Mei 2010 (Liga Primer) Liverpool 0–2 Chelsea 04 Okt 2009 (Liga Primer) Chelsea 2–0 Liverpool 14 Apr 2009 (Champions) Chelsea 4–4 Liverpool
vs Liverpool Ahad (20/11) pukul 23.00 WIB)
LIGA ITALIA Bologna Parma Siena Catania Juventus Genoa AS Roma
vs vs vs vs vs vs vs
Cesena Udinese Atalanta Chievo Palermo Novara Lecce
vs vs vs vs vs vs
Espanyol Getafe Rayo Vallecano Athletic Bilbao Levante Mallorca
LIGA SPANYOL Real Sociedad Sporting Gijon Osasuna Sevilla Atletico Madrid Granada
Ali Hasjmy Bapak Pendidikan Aceh
HUJJATUL ISLAM HLM B5 BUSHRA Saksi Kenabian Rasulullah SAW Pasukan tentara Islam menaklukkan Kota Bushra pada 13 Hijriah.
SITUS HLM B3
SARAH JOSEPH Terpukau Gerakan Sujud Dengan intuisi remajanya yang keras, Sarah mendeklarasikan keislamannya kepada keluarganya.
REPUBLIKA
MUALAF HLM B12
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011 ● B1 ZARQONI MAKSUM/ANTARA
ISLAM DI INDONESIA SANGAT BERSAHABAT DENGAN KERAGAMAN DAN KEDAMAIAN, SERTA SALING MENGHARGAI SATU SAMA LAIN.
Oleh Syahruddin El-Fikri
slam dan dunia Islam kini menghadapi tantangan yang sangat besar. Berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam dewasa ini semakin kompleks, mulai dari persoalan ekonomi, politik, sosial, budaya, dan akhlak. Islam sering kali dibenturkan dengan persoalan terorisme dan radikalisme. Padahal, tak satu pun agama di dunia ini yang merestui segala bentuk aksi teror tersebut. Pelaku teror adalah oknum. Dan, oknum tersebut ada di mana-mana, tidak hanya dalam satu agama tertentu atau suku tertentu. Hanya saja, karena pelakunya beraliran tertentu, jadilah yang tertuduh alirannya dan bahkan agamanya. Saat ini, masalah itu pun kerap dialamatkan pada Islam dan Muslim jadi tertuduh. Sekelompok orang yang mengatasnamakan jihad rela mengorbankan diri mereka hingga meregang nyawa. Di antara mereka terdapat anak-anak
I
muda. Sayang, pemahaman yang salah terhadap makna jihad membuat mereka membabi buta. Islam sebagai agama yang damai justru tampak semakin brutal karena pemahaman yang salah dan diajarkan oleh orang yang juga memiliki pemahaman salah akan jihad. Jihad seakan hanya pada persoalan perang melawan orang kafir. Jihad seakan hanya bermakna berperang. Padahal, jihad memiliki makna yang luas dalam memperbaiki kehidupan umat dan mengabdi kepada Allah. Atas dasar inilah, kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melalui Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) menjadi salah satu program yang tepat dalam upaya membangun pemahaman yang positif tentang Islam sekaligus membentuk karakter umat. Agenda tahunan ini sebagai sebuah refleksi kesadaran akan pentingnya memperkuat kehidupan berbangsa dan
bernegara. Indonesia sebagai sebuah bangsa yang majemuk—baik dari segi etnik, agama, budaya, dan bahasa— diharapkan menjadi bangsa yang penuh kerukunan dan toleran. Apalagi, dalam forum yang dihadiri ratusan kalangan akademisi ini menjadi semakin penting dengan beragam gagasan dan teori, termasuk hasil riset yang mereka peroleh. Hasil penelitian dan teori itu sangat penting untuk memperkokoh kekuatan dan peradaban bangsa, menuju bangsa yang maju pada masa yang akan datang. Karakter bangsa ACIS menjadi wahana yang tepat untuk merumuskan berbagai pandangan dan ragam pemikiran dari civitas academica (pengajar) di perguruan tinggi. Sebab, di antara tugas pokok seorang pengajar adalah melaksanakan pendidikan dan pengajaran, melakukan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui implementasi hasil
penelitian. Dengan ketiga kewajiban pokok di atas, peran seorang pengajar adalah memberikan pemahaman yang tepat kepada peserta didik akan suatu disiplin ilmu yang tepat. Satu hal penting yang juga perlu dicatat dalam penyelenggaran ACIS adalah keberadaan Indonesia yang majemuk. Islam di Indonesia sangat bersahabat dengan keragaman dan bisa hidup dalam keragaman penuh kedamaian, saling menghargai satu sama lain, dan membangun toleransi yang sangat lebar dalam berbagai dimensi kehidupan sosial. Oleh sebab itu, berbagai hasil penelitian, gagasan atau pemikiran-pemikiran jernih tentang Islam Indonesia, dibahas dan dikaji oleh ratusan dan bahkan ribuan akademisi sehingga akan semakin memperoleh legitimasi akademik dari komunitasnya dan bisa dijadikan rujukan untuk pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan. ■
kabar
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
B2
Menengok Makam Nasruddin Hoja FOTO-FOTO: DEDEN MAULI DARAJAT
IA DIANGGAP SEBAGAI FILSUF YANG POPULIS DAN ORANG BIJAK YANG MERANGKAI KISAH KEBIJAKANNYA DENGAN CERITA LUCU DAN ANEKDOT.
Oleh Deden Mauli Darajat
i dunia Islam, nama Nasruddin Hoja begitu populer. Ia adalah seorang sufi masyhur dari abad ke-13 M. Hingga kini, kata-kata bijak dan hikmah yang disertai humor yang pernah dilontarkan dan ditulisnya masih tetap abadi, melintas zaman dan sekat geografis. Itulah mengapa sosok Nasruddin begitu akrab di telinga kaum Muslim hampir di seluruh negara, khususnya yang penduduknya mayoritas Muslim. Di tempat kelahirannya, Aksehir, Konya, Turki, gambar Nasruddin Hoja yang sedang mengendarai keledai dengan badan terbalik diabadikan sebagai lambang resmi Kota Aksehir. Saya tak hanya mendengar dan
D
Oleh Damanhuri Zuhri ika Anda sempat bersilaturahim ke kampus Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor yang terletak di ujung Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Anda akan disambut oleh baliho besar bertuliskan “Selamat Datang di Kampus Bertauhid”. UNIDA yang didirikan oleh Yayasan Pusat Studi dan Pengembangan Islam pada 21 Maret 1987, sejak tahun 2006 istiqamah menamakan dirinya sebagai “Kampus Bertauhid”. Tentu, banyak kalangan yang terkejut dengan penamaan “Kampus Bertauhid” tersebut. Apalagi, UNIDA sama sekali tidak menggunakan embel-embel Islam. Apa bukti kalau UNIDA mengusung slogan “Kampus Bertauhid”? Menurut Rektor Universitas Djuanda (UNIDA) Prof Martin Roestamy, begitu azan berkumandang kegiatan perkuliahan akan dihentikan. Seluruh civitas akademika yang beragama Islam dan tak berhalangan diarahkan untuk shalat berjamaah di masjid. Selain itu, dana SPP yang dibayarkan mahasiswa akan langsung dipotong untuk zakat yang disalurkan melalui Lembaga Amiz Zakat. “Dana zakat itu salah satunya disalurkan untuk pengembangan kader dakwah,” tuturnya. Menurut dia, kampus UNIDA memang pada awalnya didirikan untuk melakukan penguatan terhadap akidah Islamiah yang sudah goyah,” ungkap Rektor UNIDA Dr Martin Roestamy SH MH kepada Republika.
J
membaca kata-kata hikmah penuh humor dari sang sufi. Namun, juga berkesempatan menengok alias berziarah ke makam tokoh yang legendaris itu. Ya, beberapa waktu lalu, seorang rekan mahasiswa Universitas Ankara, Selahattin Gobel, asal Konya, mengajak saya dan beberapa kawan untuk singgah ke makam Nasruddin. Dengan bantuan Selahattin, kami pun tiba di Kota Aksehir, sekitar 130 km dari pusat Kota Konya. Kota Konya juga merupakan tempat makam dan museum sufi terkenal, yakni Maulana Jalaluddin Rumi. Makam Nasruddin terletak di pusat Kota Aksehir. Makamnya berada di tengah-tengah tempat pemakaman umum. Atap makam Nasruddin berbentuk kerucut berwarna hijau. Di depan makamnya terdapat lingkaran berdiameter sekitar 50 cm bertuliskan “Di sinilah pusat bumi”. Nah, ada cerita tersendiri soal “pusat bumi” itu. Alkisah, tiga orang bijak datang menghadap Nasruddin Hoja. “Hoja, di manakah pusat bumi?” tanya ketiga orang bijak itu. “Pusat bumi terdapat di bawah telapak kaki saya,” ujar Nasaruddin. “Bagaimana Anda bisa membuktikan kalau di sini adalah pusat bumi?” ketiga orang bijak itu kembali bertanya. “Hitung saja sendiri,” jawab Nasruddin. Ketiga orang bijak pun akhirnya sadar jika Nasruddin adalah orang paling bijak di antara mereka.
patung yang menggambarkan sang sufi legendaris sedang berdiskusi bersama rekan-rekannya. Di taman Kota Aksehir juga terdapat taman yang dipenuhi dengan patung Nasruddin dalam berbagai bentuk yang diambil dari kisah-kisahnya. Di Ibu Kota Turki, Ankara, patung Nasruddin Hoja juga terdapat di depan sebuah stasiun kereta api. Namun, patung yang berada di Ankara bukanlah patung Nasruddin yang sedang mengendarai keledai, melainkan singa yang kekar dengan ujung ekornya kepala burung unta dan di atas kepala singa terdapat kepala manusia. Nasruddin duduk membelakangi singa. Nasruddin adalah tokoh sufi satir, yang diyakini telah hidup selama abad pertengahan atau sekitar abad ke-13 Masehi. Ia dianggap sebagai filsuf yang populis dan orang bijak yang merangkai kisah kebijakannya dengan cerita lucu dan anekdot. Klaim tentang asal-usul yang dibuat oleh banyak kelompok etnis, di antara mereka adalah orang-orang Turki, yang mengatakan, ia tinggal di Anataolia, mungkin lahir pada 1209 Masehi di Desa Hortu di Sivrihisar, Askisehir, pada abad ke-
Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana pada Universitas Ankara, Turki
●●●
Di Kota Aksehir, tepatnya di sekitar makam Nasruddin, terdapat museum yang menggambarkan kehidupan Nasruddin. Selain gambar, terdapat juga patung-
MENUJU KAMPUS BERTAUHID UNIDA
Martin menyebutkan, ketika itu Islam mulai bangkit. Kebangkitan Islam itu ditangkap dengan mendirikan lembaga pendidikan melalui Yayasan Pusat Studi dan Pengembangan Islam (YPSPI). Lembaga itu didirikan, antara lain, oleh mantan menteri agama Alamsyah Prawiranegara, para kiai, dan tokoh-tokoh Islam. YPSPI lalu membidani lahirnya UNIDA. Para tokoh itu bercita-cita untuk memiliki sebuah universitas berkualitas, yang mampu mencerdaskan bangsa yang menyatu dalam tauhid.
13, dan kemudian menetap di Aksehir. Ia meninggal pada 1257 Masehi di Konya yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kerajaan Seljuk. Sebagai generasi lama, cerita yang kini kita dapatkan telah dimodifikasi. Kisahkisah Nasruddin telah menyebar ke berbagai daerah. Tema dalam dongeng telah menjadi bagian dari cerita rakyat dari sejumlah negara dan mengekspresikan imajinasi nasional dari berbagai budaya. Meskipun sebagian besar dari mereka menggambarkan Nasruddin dalam suasana desa kecil, awal cerita-ceritanya berurusan dengan konsep-konsep yang memiliki keabadian tertentu. Mereka menyiapkan sebuah bernas kebijaksanaan rakyat yang menang atas semua cobaan dan kesengsaraan. Naskah tertua Nasruddin ditemukan pada 1571. Hari ini, cerita Nasruddin yang diceritakan dalam berbagai daerah, terutama di seluruh dunia Muslim, dan telah diterjemahkan ke banyak bahasa. Beberapa daerah secara mandiri mengembangkan karakter yang mirip dengan Nasruddin dan cerita-cerita telah menjadi bagian dari keseluruhan yang lebih besar. Di banyak daerah, Nasruddin adalah bagian utama dari budaya dan dikutip atau disinggung sering dalam kehidupan seharihari. Karena ada ribuan cerita Nasruddin berbeda, satu dapat ditemukan cocok hampir setiap kesempatan. Kisah-kisah bijak Nasruddin Hoja sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Apa pasal? Bukan hanya karena humornya saja yang menarik, melainkan juga di balik humor yang dituliskannya itu terdapat pesan yang memuat kebijakan dan hikmah. Di Turki sendiri, Nasruddin sangat terkenal. Hampir semua penduduk Turki mengenalnya. Ini terbukti dari patung-patung yang bukan hanya ada di Aksehir, melainkan juga ada di beberapa kota lainnya di negeri tempat Daulah Usmani pernah berkuasa. ■ ed: heri ruslan
Martin menjelaskan, menyatu dalam tauhid pada masa Pak Harto diartikan manunggal. “Kalau manunggal berarti cerdas, yang menunggal dengan tauhid, kualitas yang manunggal dengan tauhid, membangun bangsa yang manunggal dengan tauhid,” paparnya. Menurut dia, ketiga tonggak ini akan menjadi pilar yang kuat. “Ini akan menjadi yang berkualitas untuk mencerdaskan bangsa. Jadi, ini kan sesuatu yang unik bagaimana mencerdasakan orang, tetapi tetap memiliki tauhid,” papar Dr Martin.
Ia memaparkan, kecerdasan yang dibangun UNIDA kepada para mahasiswanya adalah kecerdasan yang dibangun dengan keikhlasan. Menurut dia, keikhlasan itu harus berdiri di atas tiga tonggak, yaitu iman, Islam, dan ihsan. “Itu baru bisa disebut tauhid. Mengapa? Berislam itu yang benar-benar ikhlas. Menyebutkan La Ilaha Illallah Muhammadurrasulullah harus diwujudkan dalam perilaku, perkataan, khayalan, dan pandangan,” ungkapnya. Awal, kata Martin, tak mudah mewujudkan “Kampus Bertauhid”, termasuk di kalangan mahasiswanya. “Kita menyadari, tidak semuanya bisa kita lakukan dengan cepat karena basic-nya beragam. Ada yang dari pesantren, dari sekolah umum, dan yang tidak beragama Islam,’ kilahnya. Ia menjelaskan, untuk mahasiswa yang tidak beragama Islam, bukan berarti disuruh bersyahadat untuk memeluk Islam. “Karena Rasulullah SAW sendiri mengatakan, Islam itu rahmatan lil alamin. Rasul itu santun dan berperilaku baik kepada orang-orang di luar Islam.” Karena itu, sambung Martin, Pemerintah Manokwari, Papua, selalu mengirimkan mahasiswa melalui beasiswa untuk studi di UNIDA. Hal itu sudah berlangsung sejak enam tahun lalu. “Padahal, mereka orang Kristen,” katanya. Apakah konsep “Kampus Bertauhid”
sempat menimbulkan ketakutan di sekelilingnya? Martin mengakui hal itu. “Dua tahun kita kampanyekan, orang menjadi takut. Visi itu sudah ada sejak zaman Pak Alamsyah. Cuma, saat itu hanya melihat seremoni.” Pihaknya optimistis, kosep “Kampus Bertauhid” itu mampu menghasilkan mahasiswa yang cerdas secara intelektual dan spiritual. Guna mewujudkan “Kampus Bertauhid” tersebut, pihaknya memiliki Pusat Studi dan Kajian Penerapan Tauhid. “Tugas lembaga ini adalah mencari. Dia menjadi kamus pintar. Misalnya, saya sebagai sarjana hukum mau mengajar Hukum Perjanjian. Maka, Pusat Studi dan Kajian Penerapan Tauhid membuka bank data yang bersumber dari Alquran dan hadis,” jelasnya. Lebih lanjut, Martin mengungkapkan, UNIDA yang memulai kiprahnya di dunia pendidikan dengan lima fakultas pada tahun 1988 terjadi penambahan jurusan, yaitu Jurusan Perikanan dan Peternakan. “Enam tahun kemudian UNIDA membuka pula fakultas baru, yakni Fakultas Studi Islam yang memiliki lima jurusan. Dengan demikian, saat ini, UNIDA menyelenggarakan program pendidikan tinggi dalam enam fakultas dan 15 jurusan,” jelasnya. Saat ini, mahasiswa yang belajar di UNIDA tak kurang dari 3.000 mahasiswa dari berbagai jurusan dan fakultas dengan jumlah tenaga dosen tetap sebanyak 305 orang, dosen lulusan S2 65 orang, doktor 49 orang, dan profesor 16 orang. ■ ed: heri ruslan
situs
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
a r h s u B Saksi Kenabian Rasulullah SAW
B3
PASUKAN TENTARA ISLAM MENAKLUKKAN
KOTA BUSHRA PADA 13 HIJRIAH.
FOTO-FOTO: IRFAN JUNAIDI/REPUBLIKA
Oleh Heri Ruslan
ak ada seorang pun yang mengetahui kapan hari kiamat akan terjadi. Hanya Sang Khalik yang mengetahuinya. Meski begitu, Rasulullah SAW telah mengabarkan tanda-tanda menjelang datangnya hari akhir itu. Salah satu tanda menjelang hari kiamat adalah keluarnya api di wilayah Arab. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum keluar api dari wilayah Hijaz, yang menyinari pundak-pundak unta di Bushra (Huran).” (HR Bukhari dan Muslim). Terkait hadis di atas, Umar bin khattab RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sebelum lembah-lembah Hijaz dialiri api hingga menerangi punggung-punggung unta di Bushra.’’ (HR Ibnu Adiy dalam AlKamil). Hudzaifah bin Asid RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sebelum api keluar dari Romawi atau Rukubah (lembah yang sulit dilalui menuju Syam), yang sinarnya menerangi punggung-punggung unta di Bushra (kota pekerja Huran, berjarak tiga hari perjalanan dari Kota Damaskus).” (HR Thabrani). Abd al-Wahhab Abd al-Salam Awilah dalam buku Mengungkap Berita Besar dalam Kitab Suci, mengungkapkan, api tersebut telah keluar pada 654 Hijriah dari sebelah timur Kota Madinah, didahului guncangan yang hebat. Api tersebut keluar pada Ahad di permulaan Jumadil Akhir dan tenggelam pada Selasa. “Pada hari Rabu, api tersebut muncul kembali, bahkan sangat besar,” ujar Tawilah. Menurut dia, di pertengahan Jumat udara sudah diselimuti asap tebal, api itu terus menyebar dan sinarnya ke atas sehingga menghalangi pandangan. Api itu terlihat seperti air bah menuju satu lembah dengan suaranya seperti suara petir. Penduduk Madinah menyaksikan kejadian tersebut dari rumah-rumah mereka. Ibnu Katsir mengatakan bahwa Qadhi Shadruddin al-Hanafi bercerita, “Bapakku Shafiyuddin, seorang guru madrasah di Busrah, berkisah kepadaku bahwa pada waktu muncul api di pagi hari, mereka melihat punggung-punggung unta terkena bias cahaya api itu.” Al-Qasthalani berkata, “Seseorang bercerita bahwa ia melihat api itu di Taima dan Bushra.” Imam Qurthubi juga bercerita bahwa api itu dilihat dari Buktit Bushra. Api tersebut menyebar ke sebuah lembah sampai padam pada 27 Rajab dan meninggalkan bekas berupa batu hitam setinggi galah.
T Jejak Kota Bersejarah Oleh Heri Ruslan ushra memiliki banyak nama. Kota bersejarah itu juga dikenal dengan nama Bosra, Bostra, Busrana, Bozrah, Bozra, Busra ash-Sham, dan Nova Trajana Bostra. Kota itu memiliki banyak tempat bersejarah. UNESCO menjadikannya sebagai situs warisan dunia. Penduduk pertama yang menempati kota itu tercantum dalam dokumen Tutmose III dan Akhenaton, bertarikh abad ke-14 SM. Bushra sempat menjadi kota Nabatean pertama pada abad kedua SM. Kekuasaan Kerajaan Nabatean atas Bushra berakhir, setelah pada 106 M wilayah itu diambil alih oleh Cornelius Palma, seorang jendaral dari Trajan. Kota Bushra sempat dikuasai Kekairasan Romawi. Saat itu nama wilayah tersebut dikenal sebagai Nova Trajana Bostra. Bushra pun didaulat sebagai ibu kota Provinsi Arabia Petraea. Di zaman Romawi, kota itu menjelma sebagai metropolis karena menjadi pusat perdagangan. Pada 246 dan 247 M, Bushra menjadi wilayah kekuasaan orang Arab. Namun, awal abad ketujuh Masehi, Bizantium mencaplok wilayah itu. Wilayah itu jatuh ke dalam kekuasaan Islam setelah terjadi pertempuran hebat antara tentara kaum Muslim dan pasukan Bushra yang dibantu Kekaisaran Romawi. Pada 634 M, pasukan tentara Islam yang dipimpin oleh Khalid bin Walid berhasil menguasai kota itu. Di Bushra masih tersisa bangunan-bangunan peninggalan perdaban masa lalu, berupa teater Romawi. Selain itu juga ada bangunan masjid dan madrasah peninggalan peradaban Islam. Salah satunya adalah Masjid Al-Omari. ■
B
●●●
Dalam hadis di atas disebut nama Bushra. Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Hadith al-Nabawi mengungkapkan, Bushra atau Bushra asy-Syam adalah kota administrasi Damaskus. “Bushra adalah ibu kota distrik Hawran,
yang ditaklukkan pada 13 H,” ujarnya. Saat ini kota itu berlokasi di selatan Suriah. Bushra adalah tempat bersejarah. Di kota itu terdapat sejumlah saksi sejarah yang masyhur, seperti gedung teater Romawi, biara pendeta Bahira, dan Mabrak an-Naqah (tempat menderum unta). ●●●
Sejarah peradaban Islam juga mencatat nama Bushra sebagai tempat yang spesial. Betapa tidak, di kota itulah seorang pendeta bernama Buhaira mampu melihat tanda-tanda kerasulan pada seorang anak laki-laki yang bernama Muhammad. Alkisah, pada saat Muhammad SAW berusia 12 tahun, Abu Thalib hendak melakukan ekspedisi niaga dari Makkah ke Syam (Suriah). Lalu Muhammad berkata, “Paman, mengapa kau tak mengajakku? Aku tidak memiliki pelindung selain dirimu.” Abu Thalib pun tak tega meninggalkan keponakan kesayangannya seorang diri di Makkah. Ia lalu mengangkat tubuh Muhammad dan mendudukkannya di atas hewan tunggangan. Kafilah dagang dari Quraisy pun menempuh perjalanan darat menuju Syam. Hingga akhirnya, kafilah itu tiba di sebuah tempat pertapaan di Bushra, antara Syam dan Hijaz. Di sana mereka bertemu dengan seorang rahib bernama Buhaira. Sang rahib takjub menyaksikan anak lakilaki yang bernama Muhammad itu. Betapa tidak, awan selalu bergerak memayungi ke mana pun Muhammad kecil melangkah. Sang rahib pun segera menghampiri calon nabi dan rasul terkakhir itu. Buhaira memeriksa sekujur tubuh Muhammad untuk melihat tandatanda kenabian yang diterangkan dalam kitab-kitab suci terdahulu. Ia akhirnya menemukan tanda kenabian itu di punggung Muhammad, di antara kedua pundaknya, lalu ia mencium tanda itu. Menyaksikan tanda-tanda kenabian itu, sang rahib pun berpesan kepada Abu Thalib agar menjaga keponakannya itu dengan hati-hati, karena dia adalah calon rasul yang dinanti umat manusia. Prediksi Buhaira dari Kota Bushra itu menjadi kenyataan. Ketika menginjak usia 40 tahun, Muhammad memperoleh wahyu saat menyendiri di Gua Hira. Nabi Muhammad menjadi rasul penutup bagi umat manusia yang hidup di akhir zaman. ●●●
Kota Bushra juga tercatat dalam sejarah peradaban Islam sebagai saksi terjadinya Perang Mu’tah. Menurut Dr Dhiya Al-Umuri dalam Shahih Sirah Nabawiyah, Perang Mu’tah — seperti yang diriwayatkan Al-Waqidi – dipicu oleh ulah Syurabil bin Amr al-Ghassani, penguasa Bushra yang telah membunuh Al-Harits bin Umair Al-Azdi. Al-Harits diutus Rasulullah untuk mengirimkan surat ajakan memeluk Islam. Penguasa Bushra itu tak mengindahkan etika diplomasi yang berlaku pada zaman itu, yakni seorang utusan resmi dari sebuah negeri tak boleh dibunuh. Rasulullah pun terpaksa melakukan
● Gereja Buhaira
● Gereja Buhaira
aksi militer untuk memberi pelajaran kepada penguasa yang tak mengindahkan aturan yang berlaku itu. Nabi Muhammad SAW lalu memerintahkan Zaid bin Haritsah untuk memimpin 3.000 pasukan guna menggempur pasukan Syurabil yang berbasis di Bushra. Rasulullah SAW bersabda, “Jika ia mati syahid dalam peperangan, Ja’far bin Abi Thalib menggantinya sebagai pemimpin pasukan. Jika ia juga mati syahid, pemimpin pasukan digantikan oleh Abdullah bin Rawahah. Jika ia juga mati syahid, terserah kaum Muslim untuk memilih siapa pemimpinnya.” Setelah menempuh perjalanan yang jauh, sampailah pasukan tentara Muslim
di Mu’tah, sebuah desa yang terletak di perbatasan Syam (Suriah). Kini, desa itu berganti nama menjadi Kirk. Di desa itulah pasukan tentara Islam harus berhadapan dengan 100 ribu pasukan Syurabil yang mendapat sokongan dari Kekaisaran Romawi, yang saat itu dipimpin Heraklius. Awalnya, sempat ada keraguan dalam dada para prajurit Islam untuk menghadapi pasukan dari Bushra. Kekuatan mereka jauh lebih besar. Sekitar 3.000 orang harus melawan 100 ribu tentara. Namun, keyakinan mereka akan kerinduan pasukan Islam untuk gugur sebagai syuhada telah menghilangkan rasa takut yang sempat menepi di dada mereka. Pertempuran antara ‘semut’ melawan ‘gajah’ pun terjadi. Dengan gagah berani pasukan Islam terus bertempur. Komandan pasukan Muslim, Zaid bin Haritsah, gugur dalam syahid. Ja’far bin Abi Thalib segera mengambil tongkat komando. Pasukan kembali bertempur. Ja’far pun gugur sebagai syuhada. Tongkat komando berpindah ke tangan Abdullah bin Rawahah. Pasukan musuh bertambah banyak. Heraklius menambah pasukannya menjadi 200 ribu. Pasukan kaum Muslim terus memukul kekuatan musuh yang begitu besar. Hingga akhirnya, Abdullah pun gugur. Kaum Muslim di medan perang akhir bersepakat mengangkat Khalid bin Walid sebagai pemimpin pasukan. Dengan strategi perang yang jitu, akhirnya pasukan tentara kaum Muslim pun meraih kemenangan dan menguasai Bushra. ■
g
-
arsitektur
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
n u y a m u Makam H
Persilangan Karya Seni
India dan Persia STRUKTURNYA BANYAK MEMAMERKAN ELEMEN SIMBOLIS TENTANG ISLAM, MENEGASKAN KEDEKATAN MUGHAL DENGAN KEILAHIAN.
ndia menyimpan sejarah penyebaran Islam yang luar biasa. Karena itu, seperti sejarahnya, bukti autentik penyebaran tersebut masih tersimpan dengan baik di sana. Dan, selain Taj Mahal, Makam Humayun adalah salah satu mahakarya Muslim lainnya yang bercerita banyak tentang kehidupan Islam pada masa lampau, yang menjadi daya tarik pada masa kini. Humayun adalah kaisar kedua Mughal. Kompleks makamnya yang dibangun di atas lahan seluas 12 hektare berlokasi di Nizamuddin Timur, Delhi, berdekatan dengan benteng Dinapanah (dikenal pula sebagai Purana Qila) yang dibangun Humayun pada 1533. Makam Humayun adalah satu dari bangunan-bangunan kuno Mughal yang dipengaruhi arsitektur Timurid. Makam yang dinyatakan UNESCO sebagai warisan dunia pada 1993 ini dibangun atas prakarsa istri Humayun, Hamida Banu Begum. Dengan melibatkan seorang arsitek Persia, Mirza Ghiyath, bangunan indah ini mulai dibangun pada 1562 M dan rampung 10 tahun kemudian. Bangunan makam tersebut menjadi makam taman pertama di anak benua India, jauh mendahului Taj Mahal yang mulai dibangun pada 1632. Selain bangunan makam utama, beberapa bangunan yang lebih kecil bertebaran di dalam kompleks Makam Humayun, yang dapat ditemui mulai pintu masuk utama di sebelah barat. Di antara bangunan-bangunan tersebut, terdapat sebuah kompleks makam Isa Khan Niyazi, seorang bangsawan Afghanistan, yang dibangun pada 1547 M. Kompleks makam Humayun mencakup makam utama Kaisar Humayun yang juga menjadi peristirahatan istri sang Kaisar, Hamida Begum dan Dara Shikoh, anak lakilaki dari kaisar penerus Humayun, Shah Jahan. Beberapa tokoh Mughal yang hidup setelah itu juga dimakamkan di kompleks tersebut, seperti Kaisar Jahandar Shah (kaisar yang memimpin India pada 1712–1713), Farrukhsiyar (kaisar pada 1713–1719), Rafi’ud Daulah (1719), dan Alamgir II (1754– 1759). Mahakarya ini adalah sebuah lompatan dalam arsitektur Mughal. Bersama kompleks makam tersebut, dibangun pula taman Charbagh. Taman tersebut berciri khas Persia dan belum pernah ada di India sehingga diikuti oleh arsitektur Mughal setelahnya. Bangunan makam menyimpan lebih dari 100 kuburan. Dibangun dengan puing-puing batu, strukturnya merupakan yang pertama menggunakan batu pasir merah dan marmer
I
putih dalam jumlah yang sangat banyak. Kanopi di terasnya ditutupi oleh ubin biru yang dilapisi kaca, sedangkan kuningan di atas kubah marmer memiliki ketinggian enam meter. Makam Humayun dibangun sembilan tahun setelah kaisar kedua Mughal itu wafat. Selesai pada 1572, pembangunannya menghabiskan dana sebesar 15 lakh rupee atau sekitar 1,5 juta dolar. Ia dibangun di tepi Sungai Yamuna karena dekat dengan Nizamuddin Dargah (makam seorang tokoh Sufi ternama sekaligus orang kepercayaan raja-raja Delhi, Nizamuddin Auliya). Menurut ‘Abdul Qadir Bada’uni, salah satu dari sedikit sejarawan kontemporer yang menjelaskan konstruksi Makam Humayun, arsitek bangunan monumental itu adalah Mirak Mirza Ghiyas (atau Mirak Ghiyathuddin), seorang Persia yang didatangkan dari Herat (barat laut Afghanistan). Sebelumnya, Mirak telah merancang sejumlah bangunan di Herat, Bukhara (sekarang Uzbekistan), serta beberapa lainnya di India. Ia meninggal sebelum pembangunan selesai dan pada 1571, putranya yang bernama Sayyed Muhammad ibn Mirak Ghiyathuddin melanjutkan pembangunan tersebut. Kekuasaan Islam di India memperkenalkan arsitektur Islam ke dalam wilayah tersebut. Bangunan-bangunan Islam mulai muncul di sekitar Delhi yang menjadi ibu kota Kesultanan Delhi. Dimulai dengan Dinasti Mamluk yang membangun Qutb Minar (1192) dan Masjid Quwwatu-lIslam yang berada di dekatnya. India Utara yang berturut-turut diperintah oleh dinasti-dinasti asing pada abad-abad selanjutnya memunculkan arsitektur IndoIslam. Gaya yang berlaku menggunakan pilar, balok, dan ambang yang menghasilkan konstruksi bergaya arcuate dengan lengkungan dan balok. Gaya ini berkembang di bawah
dukungan Mughal dengan menggabungkan unsur-unsur arsitektur India. Kombinasi batu pasir merah dan marmer putih yang digunakan dalam konstruksi Makam Humayun sebelumnya telah ditemukan di kuburan dan masjid pada periode Kesultanan Delhi. Pada dinding gerbang utama di sebelah barat, terdapat ornamen bintang bersisi enam (lambang Sulaiman). Simbol tersebut juga terdapat di bangunan makam utama. Selain kuburan-kuburan anggota kerajaan, terdapat sejumlah bangunan lain yang dapat ditemukan di beberapa sudut lahan kompleks Humayun. Di antaranya, sebuah bangunan yang dikenal dengan nama Nai ka Gumbad (yang berarti Kubah Tukang Cukur). Makam Humayun dibangun dari batu puing dan batu pasir merah, sedangkan marmer putih digunakan sebagai material selongsong, lantai, bingkai pintu, lis atap, serta kubah utama. Bangunannya mencapai tinggi 47 meter, berukuran luas 91 meter persegi, dan merupakan bangunan India pertama yang menggunakan kubah ganda Persia berdiameter 42,5 meter. Di atas kubah, sebuah finial kuningan setinggi enam meter terpancang di bagian tengahnya dengan ornamen sabit di puncaknya. Yang dimaksud dengan kubah ganda adalah dua lapisan pada bagian kubahnya. Bentuk bagian luarnya seperti kubah pada umumnya, namun dengan ujung mengerucut sehingga terlihat padat. Sedangkan, bagian dalamnya memberi bentuk dan ceruk pada volume interiornya yang besar dan lapang. Agar kontras dengan warna putih marmer yang melapisi bagian luar kubah, bagian lain bangunan disusun dari bahan batu pasir merah dengan marmer putih dan hitam serta batu kuning di beberapa bagiannya untuk menghindari kesan monoton. Namun, desain simpel dan simetris pada bagian eksterior ini sangat kontras
B4
dengan rancangan lantai interior di ruangan di dalamnya. Di sebuah ruangan berkubah di bawah kubah putih tersebut, terletak makam segi delapan, ruangan itu berisi sebuah peti kosong yang menandai keberadaan jasad di bawahnya. Itu adalah makam kaisar kedua Mughal, Humayun. Posisinya selaras dengan sumbu utara-selatan, sesuai tradisi Islam. Posisi kepala berada di utara sehingga jasad dapat diletakkan menghadap kiblat. Fitur India yang paling menonjol dari arsitektur ini adalah paviliun yang ditinggikan dengan puncak berbentuk kubah berukuran kecil yang berada di atas atapnya. Selain itu, pengerjaan ubin hias dan batu ukir menjadi hal menonjol lainnya dari Makam Humayun. Ukirannya menampilkan elemen dekoratif India dan Persia. Sedangkan, Makam Humayun yang sesungguhnya berada jauh di bawahnya, di sebuah ruangan bawah tanah, tepat sejajar di bawah peti tersebut. Ruangan bawah tanah tersebut dapat diakses melalui sebuah jalan lain di luar bangunan utama. Area ini tertutup dari kunjungan publik. Ruangan utama tersebut juga menyimpan elemen simbolis. Misalnya, sebuah mihrab yang menghadap ke arah Makkah di mana terdapat pahatan Alquran surah an-Nur. Melalui mihrab ini pula, cahaya dari luar masuk ke dalam ruangan. Arah datangnya cahaya, yakni kiblat, menggambarkan status kekaisaran yang dekat dengan keilahian. Konsep ruangan segi delapan di dalam bangunan Makam Humayun tidak hanya menawarkan sebuah jalan yang memungkinkan pengunjung mengitari peti simbolik tersebut, tetapi juga merefleksikan konsep surga dalam Islam. Setiap ruang bersegi delapan memiliki delapan ruang lain berukuran lebih kecil yang terbentuk dari kedelapan sisinya. Secara keseluruhan, terdapat tidak kurang dari 124 ruangan dalam bangunan Makam Humayun. ■ c15 ed: heri ruslan
Humayun, Pemimpin yang Loyal dan Lembut umayun atau Nasiruddin Muhammad Humayun adalah kaisar kedua Kekaisaran Mughal yang berkuasa pada 1530–1540 dan 1555–1556. Ia memimpin wilayah yang sekarang bernama Afghanistan, Pakistan, dan sebagian wilayah utara India. Ia pernah kehilangan kekaisarannya, namun berhasil merebutnya kembali dan memperluasnya 15 tahun kemudian dengan bantuan Persia. Pada saat meninggal, Humayun telah merentangkan wilayah kekuasaannya hingga mencapai satu juta km2. Ia menggantikan kepemimpinan ayahnya, Zahiruddin Muhammad atau Babur (memerintah pada 1526–1530), pada 1530. Saudara tiri yang juga saingannya, Kamran Mirza, memperoleh kedaulatan atas Kabul dan Lahore, sebagian wilayah kekuasaan Babur di utara. Humayun naik takhta pada usia 22 tahun dan belum berpengalaman saat mulai berkuasa. Karena itu, ia kehilangan kekuasaan
H
saat seorang bangsawan Pashtun, Sher Shah Suri, merebutnya. Humayun digambarkan dalam biografi Humayun-numa oleh adiknya, Gulbadan Begum, sebagai sosok yang sangat lunak. Ia sering kali memaafkan perbuatan-perbuatan yang secara sengaja dilakukan untuk membuatnya marah. Dalam satu contoh catatan biografi tersebut disebutkan, ketika seorang adik bungsunya, Hindal, membunuh penasihat yang paling dipercayanya, seorang syekh, dan kemudian membariskan tentara untuk keluar dari Agra. Alih-alih menindaknya, Humayun mendatangi rumah ibunya, mengatakan bahwa ia tidak memiliki dendam pada adiknya dan memintanya kembali ke istana. Biografi tersebut menyebutkan, Humayun adalah kaisar yang loyal, lembut, dan manusiawi. Sebagai seorang prajurit, ia pernah mendapat posisi terhormat berdampingan dengan ayahnya selama Pertempuran Khanwa, padahal saat itu
ia baru berusia 17 tahun. Menurut biografi tersebut, rutinitas Humayun selalu direncanakan sesuai dengan pergerakan planet. Ia menolak memasuki sebuah rumah dengan mendahulukan kaki kiri. Dan, jika orang lain diketahuinya melakukan hal itu, Humayun akan memintanya keluar dan kembali masuk dengan mendahulukan kaki kanannya. Putra kaisar pertama Mughal itu wafat pada 27 Januari 1556. Suatu hari, Humayun sedang turun dari perpustakaan dengan tangan penuh buku sesaat setelah mendengar azan. Telah menjadi kebiasaannya bahwa di mana pun ia mendengar azan, ia akan berlutut untuk menghormati panggilan tersebut. Saat berlutut itulah, kakinya terlilit jubah yang dikenakannya hingga ia terjatuh melewati beberapa anak tangga. Pelipisnya membentur sebuah sudut yang terbuat dari batu dan ia wafat tiga hari kemudian. ■ c15 ed: heri ruslan
hujjatul islam
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
B5
ALI HASJMY
Bapak Pendidikan Aceh H IA ADALAH TOKOH TIGA ZAMAN: ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA, PENJAJAHAN JEPANG, DAN PASCAKEMERDEKAAN.
ampir seabad lalu, seorang ulama besar lahir di Tanah Rencong. Selama lebih dari setengah abad setelahnya, Indonesia dipenuhi karya-karya sang ulama. Dan sepeninggal sang imam, karya-karya itu tetap hidup, menginspirasi puluhan tokoh Indonesia, dan menantang generasi muda untuk berkarya lebih baik. Ulama itu bernama Ali Hasjmy, anak kedua dari delapan bersaudara yang terlahir dengan nama Muhammad Ali Hasyim pada 28 Maret 1914 di Lampaseh, Aceh. Ayahnya, Tengku Hasyim, adalah seorang pensiunan pegawai negeri. Dari hasil perkawinannya dengan perempuan bernama Zuriah Aziz, Hasjmy dikaruniai tujuh orang anak. Hasjmy menempuh pendidikan pertama di Government Inlandsche School Montasie Banda Aceh, sekolah setingkat SD. Kemudian ia melanjutkan ke madrasah thawalib di Padang Panjang hingga jenjang aliyah. Setelah tamat, ia meneruskan studinya di Al-Jami’ah al-Islamiyah Qism Adab al-Lughah wa Tarikh ats-Tsaqafah alIslamiyah (Perguruan Tinggi Islam, Jurusan Sastra dan Kebudayaan Islam) di Padang. Ia lalu menjadi guru dan pendidik di Aceh. ●●●
Saat masih berusia 20-an, Hasjmy aktif dalam organisasi pemuda Islam. Di antaranya, ia menjadi anggota dan sekretaris Himpunan Pemuda Islam Indonesia (HPII), yang merupakan organisasi underbow partai politik Persatuan Muslim Indonesia (Permi). Partai tersebut dikenal menganut sistem nonkoperasi terhadap Pemerintah Hindia-Belanda. Pada 1935, bersama sejumlah pemuda yang baru pulang dari Padang, ia mendirikan Serikat Pemuda Islam Aceh (Sepia) dan menjadi salah satu pengurus besarnya. Sepia kemudian berganti nama menjadi Pergerakan Angkatan Muda Islam Indonesia (Paramiindo), dan menjadi organisasi radikal yang giat menentang penjajahan Belanda melalui gerakannya. Hasjmy kemudian mulai aktif sebagai anggota pengurus pemuda Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA), organisasi nonpolitik yang juga bergerak menentang Belanda. Ia juga aktif di bidang kepanduan (sekarang Pramuka) dan menjadi wakil kwartir kepanduan Kasysyafatul Islam Aceh Besar.
Ia baru berusia 27 tahun saat ia dan sejumlah kawannya di PUSA mendirikan Gerakan Fajar, sebuah gerakan rahasia bawah tanah yang bertujuan mengorganisasi pemberontakan terhadap Belanda. Sejak awal 1942, gerakan tersebut melakukan kegiatan sabotase di seluruh Aceh, bahkan dengan perlawanan fisik. Hasjmy ikut memimpin kegiatan pemberontakan itu, yang berakibat penangkapan ayahnya oleh Belanda. Awal tahun 1945, Hasjmy kembali mendirikan organisasi. Bersama sejumlah pemuda, ia menggagas berdirinya Ikatan Pemuda Indonesia (IPI). Organisasi rahasia itu bertujuan melakukan persiapan perlawanan terhadap kekuasaan Belanda yang kembali ke Aceh pascakekalahan Jepang pada 14 Agustus 1945. Setelah proklamasi kemerdekaan, IPI aktif melakukan gerakan secara terang-terangan untuk mempertahankan kemerdekaan. IPI beberapa kali berganti nama, menjadi Barisan Pemuda Indonesia (BPI), Pemuda Republik Indonesia (PRI), dan Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo). Pesindo Aceh lalu memisahkan diri dari pimpinan pusat Pesindo yang dinilai telah dipengaruhi oleh ideologi komunisme. Pesindo Aceh berdiri sendiri dengan landasan Islam dan kemudian membentuk laskar dengan nama Divisi Rencong. Sejak masih di IPI hingga Divisi Rencong, Hasjmy bertindak sebagai pemimpin. Selain itu, Hasjmy juga pernah aktif dan menjadi bagian dari partai politik Persatuan Muslim Indonesia (Permi) dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Ketika masih di Aceh, ia pernah terlibat dalam organisasi politik dengan menjadi ketua dewan pimpinan wilayah PSII. Ia bahkan pernah dipenjara di Medan mulai September 1953 hingga Mei 1954 karena dituduh terlibat dalam pemberontakan
Daud Beuereueh di Aceh. Dalam laman tamanismailmarzuki.com disebutkan, Hasjmy yang berstatus tahanan kemudian dikirim ke Jakarta atas permintaan Jaksa Agung. Di Jakarta, ia dibebaskan dan dipindahkan ke Departemen Sosial. Januari 1957, ia diangkat menjadi Gubernur Aceh. ●●●
Ensiklopedi Islam menuliskan, Hasjmy adalah seorang pejuang yang melakukan aktivitas perjuangannya dalam tiga bidang, yaitu perjuangan fisik, diplomasi, dan birokrasi. Di masa perjuangan, ia aktif memimpin barisan perjuangan Divisi Rencong. Dalam bidang diplomasi, perannya terlihat saat dipercaya menjadi anggota Misi Haji II RI tahun 1949. Pada tahun yang
sama, ia diangkat menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Sedangkan sebagai birokrat, tugas penting yang diembannya adalah menjadi gubernur Daerah Istimewa Aceh selama tujuh tahun (1957-1964). Dalam masa pengabdiannya itu, ia bersama Panglima Kodam I Iskandar Muda berhasil mengamankan Pemberontakan DI/TII dengan baik. Ia juga menjadi gubernur diperbantukan Menteri Dalam Negeri Jakarta periode 1964-1968. Selain itu, saat menjabat gubernur Aceh, ia juga berhasil membangun Pusat Pendidikan Kota Mahasiswa Darussalam. Di dalamnya berdiri dua lembaga pendidikan tinggi, yakni Universitas Syahkuala dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry. Puncak aktivitas dan keterlibatan Hasjmy di bidang pendidikan dicapainya saat dipercaya menjadi rektor IAIN ArRaniry mulai 1977 hingga 1982. Sebelumnya, pada 1975, ia dikukuhkan sebagai guru besar (profesor) bidang ilmu dakwah di perguruan tinggi yang sama. Selain itu, ia pernah menjadi ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi DI Aceh. Dalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang didirikan pada 1991, Hasjmy pernah menjadi anggota dewan penasihat. Atas keberhasilan dan perannya di bidang pendidikan, Hasjmy dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Aceh. Sedangkan sejarawan Universitas Syahkuala, Mawardi Umar, menyebutnya sebagai tokoh tiga zaman; zaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, dan pascakemerdekaan. Ulama multitalenta ini wafat pada 18 Januari 1998 dalam usia 84 tahun. ■ c15/berbagai sumber ed: heri ruslan
PUJANGGA BERSAJAK NASIONALISME “Lihat, alangkah indahnya alam sekarang, gunung dan bukit bermandi cahaya petang, pucuk kelapa melambai damai atas angkasa, sebagai semarak tanah air tercinta... Aku mencintai engkau, oh Tanah Airku. Wahai, alangkah indahnya engkau, wathanku, Alangkah makmurnya engkau, Tanah Airku, Aku berjanji.. Bersumpah sakti... Tetapi, wahai tanahku yang indah, akan abadikah kebahagiaan kami, Akh, aku bimbang... Tentang zaman yang akan datang.” li Hasjmy bukanlah ulama biasa. Selain menjadi pejuang penentang kolonialisme Belanda dan berkiprah di dunia pendidikan pascakemerdekaan, tokoh yang gemar membaca dan mendengarkan musik itu merupakan seorang sastrawan. Sajak bertema nasionalisme di atas adalah karya Hasjmy dalam novelnya Melalui Jalan Raya Dunia. Ia memulai kepujanggaannya sejak berusia 17 tahun, saat mulai menulis dalam berbagai surat kabar dan majalah Indonesia. Sejalan dengan waktu, ia mulai menulis buku dalam berbagai bidang, seperti puisi, novel, sejarah, seni budaya, pendidikan, politik, tata negara, ilmu dakwah, dan riwayat perjalanan. Beberapa nama pena yang kerap digunakannya adalah al-Hariry, Aria Hadiningsun, dan Asmara Hakiki. Puluhan karya telah dihasilkan oleh sosok yang namanya digunakan sebagai nama sebuah museum di Aceh itu. Tidak sedikit di
A
ACILKITAP
antaranya adalah karya sastra, seperti dua karya yang berisi sajak-sajak Hasjmy berjudul Kisah Seorang Pengembara (1937) dan Dewan Sajak (1938). Sedangkan, beberapa novel karangannya adalah Bermandi Cahaya Bulan (1938, dicetak ulang pada 1979), Dewi Fajar (1943), Nona Press Room (1963), Meurah Johan (1977), Tanah Merah (1977), Melalui Jalan Raya Dunia (1978), dan Suara Azan dan Lonceng Gereja (1983). Buku lain yang ditulisnya bersifat analisis sastra seperti Rubai Hamzah Fansury Karya Sastra Sufi Abad XVII (Kuala Lumpur, 1976), Hikayat Perang Sabil Jiwanya Perang Aceh (1970), Apa Sebab Rakyat Aceh Sanggup Berperang Puluhan Tahun (Jakarta, Bulan Bintang, 1978), Hikayat Pocut Muhammad dalam Analisa, serta puluhan buku dari genre lainnya. Dalam karya-karya itulah Hasjmy menghadirkan pemikirannya, termasuk nasionalisme yang gegap gempita dalam dirinya. Dalam bukunya yang berjudul Di mana Letaknya Negara Islam (1984), Hasjmy menulis, “Dalam negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, ada unsur tertentu dari sistem demokrasi liberal Barat, sistem demokrasi sosial, sistem demokrasi Islam, dan lain-lain yang tidak bertentangan dengan hakikat Pancasila.” Sejarawan Mawardi Umar mengatakan, seperti dikutip theglobejournal.com, mengatakan (Agustus 2011) bahwa nasionalisme Hasjmy tak perlu diragukan. Hal itu, katanya, tergambar dalam karya-karya sastra Hasjmy, juga ˚perjuangan fisik yang ditunjukkannya pada masa prakemerdekaan. Tak cukup dikenal sebagai ulama, tokoh pendidikan, pejuang, dan sastrawan, sejumlah tokoh menambahkan sederet gelar lain bagi Ali Hasjmy. Di antaranya, dokumentaris, sejarawan, dan aktor atau pelaku dari sejarah itu sendiri. ■ c15 ed: heri ruslan
tema utama
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
B6
tema utama
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
B7
A REPUBLIK RI ZUHRI/ DAMANHU
AGUNG SUPRIYANTO
ADITYA PERDANA PUTRA
ACIS Perkuat
FOTO-FOTO: DOK KEMENAG
KEISLAMAN INDONESIA ACIS BERTUJUAN MENJADI BAROMETER PERKEMBANGAN DAN TREN KAJIAN ISLAM INDONESIA.
orum pertemuan Annual Conference Islamic Studies (ACIS) telah memasuki penyelenggaraan ke-11. Pada 10 hingga 13 Oktober 2011 lalu, para cendekiawan dan intelektual Muslim dari dalam dan luar negeri berbagi pikiran dalam ajang tahunan yang mengusung tema “Merangkai Mozaik Islam Dalam Ruang Publik untuk Membangun Karakter Bangsa’’ itu. “ACIS ke-11 dimaksudkan sebagai ‘oase’ dan rumah bersama untuk mendialogkan berbagai persoalan kebangsaan dan warna-warni pemikiran keislaman, keindonesiaan, dan kebangsaan,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Prof Mohammad Ali. Sekretaris Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Dr Affandi Mochtar menegaskan, ACIS ke-11 bertujuan untuk menjadi barometer perkembangan dan tren kajian Islam Indonesia. Selain itu, kata dia, memperkuat jaringan intelektual keislaman Indonesia. “ACIS juga diharapkan dapat memberikan kontribusi gagasan dan pemikiran solutif atas problem dan tantangan bangsa dan umat manusia, dan keempat mengupayakan kemajuan kajian Islam Indonesia melalui berbagai modus,’’ ungkap Affandi. Isu karakter bangsa secara khusus dipilih sebagai salah satu kajian, selain mozaik Islam dan Islam di ruang publik, karena persoalan krusial yang dihadapi bangsa ini adalah soal membangun karakter bangsa. “Perilaku reaktif, emosional, dan anarkis sudah menjadi tontonan keseharian seperti yang diberitakan media massa,’’ paparnya. Ironisnya, kata dia, terkadang yang tawuran justru para pelajar dan mahasiswa yang sejatinya tidak laik berbuat demikian. Kondisi itu, kata dia, merupakan indikator bahwa masyarakat cenderung menjauh dari nilai-nilai luhur bangsa. “Oleh karena itu, nilai-nilai luhur bangsa perlu digali kembali,” kata Prof Mohammad Ali. Menteri Agama Suryadharma Ali mengajak masyarakat menanamkan kembali nilai-nilai luhur bangsa untuk mengantisipasi tergerusnya karakter bangsa. “Salah satu persoalan krusial bangsa Indonesia adalah membangun karakter bangsa yang mulai tergerus secara nyata dengan munculnya fenomena perilaku reaktif, emosional, dan anarkis,” ungkap Menag. Guna mengantisipasi masalah tersebut, Menag menyerukan agar nilai-nilai luhur, seperti gotongroyong, tolong-menolong, rasa malu jika berbuat yang tidak terpuji, dan mengambil sesuatu yang bukan miliknya, sopan santun dalam bertutur kata, dan hormat pada orang tua dan guru perlu dihidupkan kembali.
F
Perkembangan ACIS Banyak hal telah dicapai terutama dalam pengembangan kajian dan studi keislaman. Ke depan, ACIS diarahkan untuk terus berperan dalam membangun umat dan bangsa. Guru besar dan Dekan Fakultas
ada bagian lain, Prof Minhadji menilai, eksistensi ACIS sangat penting di tengah pergulatan pemikiran keislaman, baik pada konteks Indonesia maupun dunia. “Hasil yang dicapai dalam forum ini, hendaknya bisa mengembangkan aspek keilmuan sekaligus mewarnai kebijakan pemerintah,” paparnya. Dalam kaitan ini, kajian dan studi keislaman diarahkan untuk berkontribusi dalam menyelesaikan persoalanpersoalan umat dan bangsa. Seperti diungkapkan Prof Minhadji, terdapat istilah ‘ruang publik’ yang perlu menjadi perhatian. Selama ini, dia mengamati, tidak sedikit ajaran Islam yang ketika masuk ke ranah publik, terjadi gesekan. Itulah yang, menurutnya, harus disikapi oleh umat, tak terkecuali oleh forum ACIS, terutama agar nilai-nilai Islam dapat diterima dalam
P
Tonggak Baru Kajian Islam
Oleh Yusuf Assidiq, Maspril Aries
Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr Akh Minhadji mengaku gembira dengan kemajuan studi keislaman di sejumlah perguruan tinggi Islam. Ia bahkan menyebut apa yang sudah berjalan mampu mencerminkan harapan tadi. Salah satu yang patut diapresiasi, sambung dia, yakni para sarjana semakin gencar melakukan penelitian lapangan terkait kondisi umat Islam di Indonesia. “Ini merupakan perubahan yang menarik, mengingat sebelumnya penelitian lebih tertuju ke arah kajian teks, norma, atau nilai,” ujarnya. Namun kini berbeda, realitas masyarakatlah yang dibidik. Warna dan konteks studi Islam pun kian beragam serta luas. Dan, ketika berbicara masyarakat Islam Indonesia, sambung dia, maka tidak bisa lepas dari tradisi yang ada pada tiap komunitas. “Bagaimana kaitannya dengan Islam, inilah yang jadi objek penelitian tadi,’’ tutur Prof Minhadji. Sejumlah penelitian lantas dipaparkan selama forum ACIS ke-11 di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Dari pandangannya, hasil riset tersebut sangat penting guna memberikan gambaran menyangkut relasi antara tradisi lokal dan ajaran Islam. Menurut Prof Minhadji yang pada pertemuan ACIS kali ini bertindak selaku pengampu ahli, tidak mungkin berislam tanpa mengakomodasi realitas, dalam hal ini tradisi tadi. Menurut dia, Islam itu satu, namun umat Muslimnya banyak. Mereka tersebar di berbagai wilayah serta hidup dengan budaya tradisi masingmasing, seperti di Lombok, Baduy, Bayan, dan banyak lagi. Kondisi itu memengaruhi pemahaman umat terhadap Alquran maupun hadis. ACIS, sebut Prof Minhadji, tidak menginginkan kajian Islam di Indonesia justru terputus dengan kekayaan lokal yang terdapat di Indonesia. “Sebab, tidak jarang kajian yang ada hanya terjebak pada tradisi-tradisi yang justru terdapat pada dan berasal dari luar Indonesia,” ujarnya. Penting diperhatikan, lanjut dia, yakni perlunya membangun ‘kiblat’ sendiri (establishing a qiblah) ketimbang pencarian kiblat (searching for a qiblah). Sebab, pada akhirnya perdebatan justru akan berujung pada apakah akan berkiblat ke Timur Tengah atau Barat. “Tapi, kita lupa kekayaan kita sendiri dan menjadikan pusat-pusat kajian Islam yang dimiliki tidak menarik minat orang luar Indonesia,” imbuhnya lagi. Maka itu, ACIS mendorong perlunya penelitian tentang figur dan pemikiran para ulama lokal, juga kearifan lokal lainnya. Dia percaya, kajian terkait mozaik keislaman Indonesia seperti ini akan sangat signifikan bagi kemajuan umat. ■ damanhuri zuhri ed: heri ruslan
ISLAM DI RUANG PUBLIK segenap aspek kehidupan. “Konsep Islam rahmatan lil alamin, ya, seperti itu. Kebaikan Islam hendaknya bisa dinikmati oleh siapa pun,” kata dia. Maka, langkah saling berdialog, saling menghargai,
saling memahami, dan tidak menganggap keyakinan atau aliran orang lain adalah salah, mutlak dilakukan. Keterbukaan menerima keragaman menjadi titik tekan di sini. “Islam Indonesia adalah moderat. Apakah dengan moderatisasi itu kita batasi hanya kelompok moderat yang boleh datang, tentu tidak, kita beri kebebasan kepada semua kalangan,” ujarnya. Minhadji menggarisbawahi bahwa ACIS terbuka untuk membangun dialog akademik dengan melibatkan segenap unsur. Hasil dari kegiatan keilmuan itu diharapkan berkontribusi bagi pengembangan keilmuan keislaman, terutama pembangunan karakter bangsa yang berbasis nilainilai agama dan nilai luhur bangsa. ■ yusuf assidiq/maspril aries/damanhuri zuhri ed: heri ruslan
PROF DEDE ROSYADA Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama
Mendorong Akademisi Lebih Produktif Apa maksud dan latar belakang penyelenggaraan ACIS? ACIS merupakan salah satu agenda unggulan di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Mengapa forum ini kita gelar. Pertama, Indonesia merupakan negara berpenduduk umat Islam terbesar di dunia, dengan jumlah Perguruan Tinggi yang sangat besar, dan jumlah akademisi yang selain besar juga amat beragam, sehingga diperlukan sebuah event yang dapat mendorong dan memfasilitasi mereka untuk menyampaikan konsep-konsep dan teori-teori temuan penelitian mereka untuk memperkokoh kekuatan dan peradaban bangsa, menuju bangsa yang maju di masa yang akan datang. Kedua, agenda tahunan ini diselengarakan sebagai sebuah refleksi kesadaran akan pentingnya memperkuat kehidupan bangsa dan negara Indonesia sebagai sebuah bangsa yang majemuk baik dari segi etnis, agama, budaya, dan bahasa menjadi sebuah bangsa yang bersatu, penuh kerukunan dan harmoni, berbasis temuan-temuan teoretis, akademis, dan empiris. Kami dari kementerian berkepentingan besar untuk mencoba mendorong semua akademisi untuk lebih produktif dalam melahirkan teoriteori baru dalam berbagai bidang disiplin keilmuan Islam, baik disiplin keagamaan murni, keilmuan agama yang diturunkan dari keilmuan umum dengan distingsi yang sangat jelas, sehingga memiliki perbedaan-perbedaan ontologi, epistimologi, dan aksiologi yang distingtif, dan memiliki signifikansi untuk diturunkan bagi kebaikan kehidupan masyarakat. Lalu apa tujuannya? Tersampaikannya konsep-konsep dan teori-teori baru hasil penelitian, pemikiran, dan gagasan para intelektual Muslim nasional, regional, dan global, dalam bidang kajian agama dan kegamaan. Sehingga, ilmu-ilmu tersebut terus berkembang secara dinamis, dan tidak ada kefakuman ijtihad sesuai dengan amanah Rasulullah SAW. Dengan begitu, masyarakat akan senantiasa terlayani oleh para akademisi dan intelektualnya sebagai pemimpin mereka dalam mengembangkan kehidupan budaya dan peradaban. Bagaimana penerapannya di bidang Pendidikan Islam? ACIS ini merupakan agenda tahunan Perguruan Tinggi Agama Islam yang ada di bawah Kementerian Agama, dengan tetap mengundang para akademisi dari berbagai universitas umum di dalam dan luar negeri. Oleh sebab itu, dampak yang terasa dalam kehidupan kampus adalah dinamika kajian dan penelitian yang terus berkembang di kalangan akademisi Muslim, dalam upaya melaksanakan salah satu tugas utama mereka sebagai civitas academica. Kegiatan ACIS tidak memengaruhi kebijakan langsung perkuliahan di kelas-kelas di berbagai program studi yang ada di lingkungan PTAI, akan tetapi memengaruhi dinamika kajian keilmuan Islam, baik keilmuan agama dan keagamaan maupun kajian integrasi agama (Islam) dan sains. Patut dicatat bahwa dosen sebagai civitas academica, memiliki tiga kewajiban pokok, yakni melaksanakan pendidikan dan pengajaran, melakukan penelitian, dan pengabdian pada masyarakat dengan mengimplementasikan hasil-hasil penelitiannya untuk membawa perubahan sosial di masyarakat tempat mereka melakukan tugas-tugas pengabdiannya. Tugas penelitian tidak sekadar melakukan kajian-kajian empiris, eksperimental, tapi juga menyiapkan pelaporannya secara komprehensif, memublikasikannya dalam jurnal-jurnal ilmu pengetahuan sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka geluti, serta menyampaikannya dalam seminar-seminar nasional, regional, dan global. Kegelisahan apa yang melatarbelakangi tema-tema pokok dalam seminar ACIS? Tema-tema ini dikembangkan sesuai dengan isu-isu nasional tentang kebangsaan. Pada ACIS ke-11, diusung tema merangkai mozaik keragaman Islam. Berbagai penelitian akademisi Muslim yang menyangkut keragaman, pluralisme, inklusifisme, dipaparkan dan dibahas, serta diedarkan dalam bentuk proceeding paper, sehingga bisa dibaca oleh banyak kalangan, dan menjadi inspiring factor untuk membangun kehidupan bangsa ke depan, yakni harmoni dalam kebhinekaan. ■ damanhuri zuhri ed: heri ruslan
ADITYA PERDANA PUTRA
Oleh Yusuf Assidiq, Damanhuri Zuhri
STUDI ATAU KAJIAN KEISLAMAN BERTUJUAN UNTUK MERESPONS DAN MEMBERI SOLUSI TERHADAP PERSOALAN YANG BERKEMBANG DI KALANGAN UMAT DAN MASYARAKAT.
roblematika yang dihadapi umat Islam semakin kompleks dan beragam, mulai dari aspek sosial, ekonomi, agama, politik, dan sebagainya. Seiring perkembangan zaman, aneka permasalahan itu semakin luas intensitasnya sehingga membutuhkan antisipasi dan solusi terbaik. Kehadiran kajian keislaman (Islamic Studies) menawarkan sebuah harapan. “Problem keumatan dan masyarakat dewasa ini, sejatinya memerlukan analisis akademis yang ‘canggih’,” ujar guru besar Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta Prof Amin Abdullah dalam forum Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) 2011, yang digelar di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Menurutnya, studi atau kajian keislaman bertujuan untuk merespons dan memberi solusi terhadap persoalan yang berkembang di kalangan umat dan masyarakat. “Sehingga, ajaran Islam bisa menghadirkan kontribusi yang nyata,” papar mantan rektor UIN Suka itu. Prof Amin menilai, era modernitas dan globalisasi dewasa ini menuntut kajian Islam yang sainstifik, yang secara serius melibatkan berbagai pendekatan. Menurut dia, pendekatan Islam yang monodisiplin tidak lagi memadai untuk menjawab tantangan zaman yang dihadapi umat Islam di berbagai tempat. “Oleh sebab itu, pengayaan perspektif harus menjadi arah kajian keislaman ke depan,” katanya. Studi dan kajian Islam harus terus berproses. Kajian Islam
P
berkembang melalui tiga periode. Diawali dengan berkembangnya kajian ulum al-din (ilmu-ilmu agama) pada era 1950 hingga 1970-an. Periode kedua ditandai dengan munculnya al-fikr al-Islamiy (pemikiran Islam) pada era 1970 hingga 1990-an. Sedangkan, periode ketiga ditandai dengan lahirnya Dirasat Islamiah atau Islamic Studies (Kajian Islam) dari 1990 hingga sekarang. Pada periode awal, pengajaran Islam sebagai sebuah doktrin yang tak terbantahkan menjadi penekanan dari pendidikan
KONSTRUKSI ISLAM ALA REPUBLIKA Oleh Maspril Aries ari 56 makalah yang dipresentasikan pada Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) ke-11 yang diselenggarakan di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), sejak 10– 13 Oktober 2011, salah satu makalah membahas tentang perebutan ruang publik melalui media massa, yaitu harian Republika. Adalah Sukron Ma’mun, staf pengajar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang menulis makalah dengan judul “Media Massa, Pencitraan Islam, dan Perebutan Ruang Publik; Analisa Wacana atas Kajian Keislaman dalam Islam Digest, Republika.” Menurut Sukron, Republika hadir dalam ranah publik dengan misi pentingnya mengintroduksi Islam secara positif dalam konteks kebangsaan. Latar belakang berdirinya koran ini hingga eksistensinya hari ini menjadi menarik untuk dicermati dalam bingkai gerakan keagamaan yang bergerak pada ruang publik, media massa. Dalam penelitiannya, Sukron berupaya menjawab pertanyaan mendasar, bagaimana Republika mengonstruksi Islam dalam ruang publik media? Bagaimana citra Islam yang ditampilkan di media massa? Apakah pengonstruksian tersebut bagian dari upaya merebut ruang publik yang dilakukan oleh Republika? Ia mencari jawabnya dengan penelitian yang memfokuskan pada analisis wacana keislaman yang dibangun oleh Republika. “Penelitian ini meminjam teori-teori ilmu komunikasi dan ilmu sosial untuk menganalisis gerakan keagamaan yang dibangun oleh Republika.”
D
Ia memaparkan, Republika lebih mengedepankan jurnalistik profesional dengan mengusung berita dari berbagai persoalan bangsa tanpa meninggalkan misi keislamannya. “Republika memformulasikan surat kabar Islam tanpa terjebak dalam perilaku partisan yang eksplisit,” ungkapnya. Dalam pandangannya, spirit yang diusung dalam pemberitaan Republika kental dengan visi dan misi yang sangat Islami. Pemberitaan, opini, atau wacana yang dilontarkan Republika sangat mencitrakan sebagai representasi kelompok Muslim. Bahkan, Republika memberikan rubrik-rubrik yang secara khusus mentransformasi nilai-nilai agama Islam, seperti di rubrik “Islam Digest” dan “Khazanah”. “Untuk penelitian ini, fokus kajian pada analisis wacana dalam kajian keislaman yang dimuat dalam ‘Islam Digest’. ‘Islam Digest’ yang terbit dalam lembar harian Republika terbit secara berkala setiap hari Ahad atau Minggu dengan kurun waktu penelitian terhitung mulai 2008 hingga kini,” ujarnya. “Islam Digest” yang mencakup 10 rubrik, yakni “Tema Utama”, “Kabar”, “Situs”, “Arsitektur”, “Hujjatul Islam”, “Wawancara”, “Kitab”, “Dunia Islam”, “Sastra”, dan “Mualaf” menjadi kajian Sukron Ma’mun. Setelah mencermati 10 rubrik dalam “Islam Digest”, Sukron memberi kesimpulan awal, terdapat tiga karakteristik wacana keislaman. Pertama, tema wacana yang disampaikan menyentuh persoalan yang hangat dibicarakan masyarakat atau persoalan yang masih menjadi perdebatan umat. “Di sinilah tampaknya Republika ingin memberikan klarifikasi, penjelasan, atau meluruskan atas persoalan tersebut dalam perspek-
tifnya,” katanya. Kedua, penguatan wacana peradaban Islam dalam lintas sejarah. Wacana ini disampaikan dalam rubrik “Situs”, “Arsitektur”, “Kitab”, dan “Hujjatul Islam”. Rubrik-rubrik tersebut saling melengkapi dan menguatkan satu dengan yang lainnya bahwa Islam merupakan agama yang pernah mengalami masa kejayaan dan mampu memberikan inspirasi bagi kemajuan atau perkembangan peradaban lain. Ketiga, wacana yang disampaikan ditulis dengan gaya bahasa yang mampu diserap oleh semua lapisan masyarakat. Namun, segmensegmen masyarakat tertentu saja yang dapat menyerap informasi wacana tersebut, terutama dari kalangan masyarakat terpelajar. Kaum terpelajar kota yang haus akan informasi pengetahuan Islam akan menjadi sangat butuh informasi tersebut ketika mereka tidak menemukan atau kesulitan mencari referensi. Mengenai Islam dan konstruksi, Sukron menyatakan, “Berdasarkan analisis saya, Islam sebagaimana diwacanakan dalam ‘Islam Digest’ dikonstruksi dalam tiga model, yakni Islam modern-progresif, Islam moderattoleran, dan Islam semi-eksklusif.” Sukron menjelaskan, satu hal yang menarik adalah bingkai modernitas dan progresivitas tidak dapat dilepaskan demikian saja. Sehingga, nuansa Islam dalam konstruksi Republika adalah Islam modern-progresif yang toleran. Posisi ini diambil oleh Republika untuk mendudukkan Islam di antara kelompokkelompok yang berseberangan, ‘kanan-kiri’, ‘fundamental-subtansial’, ‘radikalis-humanis’. Sehingga, Islam dalam konstruksi Republika pada ruang publik berada pada posisi Islam formal yang moderat. ■ ed: heri ruslan
agama (Islam). “Di sini, kajian Islam secara normatif merupakan bagian panjang dari tradisi keilmuan agama Islam klasik. Bukubuku ilmu kalam, hukum Islam (fikih), ilmu hadis, serta tafsir Alquran mewarnai corak ilmu keagamaan Islam,” ungkap Prof Amin. Kerangka studi Islam itu pun dipergunakan di berbagai belahan dunia Islam. Khususnya di Mesir, Arab Saudi, Pakistan, Afghanistan, juga menjadi model kajian dominan di masyarakat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Saat itu, paradigma yang berkembang mengikuti konsep Abid al-Jabiri, yakni Bayani. “Ini adalah pemikiran Islam dengan basis teks (al-Nash), yaitu Alquran dan hadis. Tumpuan dalam memahami teks, terutama melalui kaidah bahasa. “Ini kemudian menghadirkan kajian ushul fikih klasik,” tandasnya. Ia menilai, terdapat sejumlah kelemahan paradigma ini. Bayani kurang memiliki pijakan historis, sosiologis, dan antropologis. Hal itu pada akhirnya dapat menimbulkan kesenjangan antara teori dan praktik. Dengan itu, sulit baginya untuk merespons kemajuan keilmuan yang bergerak cepat. Hingga berikutnya, berkembang pemikiran Islam yang multidisiplin. Tradisi keilmuan sosial, humaniora, dan eksakta yang berkembang pesat di berbagai tempat, direspons umat Muslim dengan melibatkan berbagai pendekatan. Hingga berikutnya, sambung dia, entitas keilmuan terus berkembang. Kini mencapai tingkat Dirasat Islamiah. Konteksnya lebih maju. Dirasat sudah menyentuh isu-isu kontemporer, semisal hak asasi manusia, multikulturalisme, pelestarian lingkungan, dan banyak lagi. Dirasat hendaknya menjadi corak pemikiran dan kajian Islam saat ini dan ke depan. Ia tidak ingin menyatakan, paradigma awal studi agama Islam harus diubah, melainkan perspektifnya saja lebih diperkaya. Upaya itu dinilai penting untuk mengantisipasi kemajuan tadi. Pertanyaannya, apakah umat Islam sudah siap dengan perkembangan ini? Diakui Amin, belum semua pendidikan agama Islam (PAI) di fakultas tarbiyah mengangkat isu-isu tadi, demikian pula sebagian IAIN dan UIN sendiri. “Saya kira, PTAI di mana pun, baik level IAIN maupun UIN, juga STAIN, harus mengenal dirasat ini. Kajian agama jangan terjebak pada isu-isu ulumuddin, tapi
sudah harus memasuki level studi-studi keislaman,” kata Prof Amin menegaskan. Prof Amin mengakui, perlu waktu untuk mengubah paradigma berpikir ini. Tapi, mau tidak mau, itu harus dilakukan mengingat tuntutan dinamika di masyarakat. Pada akhirnya, kata dia, langkah tersebut menjadi bagian mendasar dari sebuah higher education (pendidikan atau perguruan tinggi). Sejatinya, kata dia, tidak perlu ada kekhawatiran dari sebagian kalangan bahwa perkembangan ini akan meninggalkan tradisi lama. Yang ada hanyalah pergeseran paradigma (shifting paradigm) dengan memperkaya perspektif pemikiran melalui bidang keilmuan, semisal sosiologi, antropologi, dan banyak lagi. “Jadi, diperkaya lewat pendekatan studi pada higher education,” tegas dia. Pihaknya berharap, ACIS ke depan bisa in-line dengan standar pendidikan tinggi yang melibatkan secara konsisten studistudi keislaman. Dengan demikian, papar dia, studi Islam akan mampu mewarnai kemajuan yang terjadi di semua level kemasyarakatan, baik di tingkat lokal, regional, bahkan internasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Prof Dr Mohammad Ali pun berharap, para tokoh dan sarjana Muslim dapat terus mendorong komunitas dan budaya akademik senantiasa bertumbuh kembang di PTAI. Prof Mohammad Ali berharap, perhelatan ACIS tahun 2011 diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan keilmuan keislaman. “Terutama pembangunan karakter bangsa yang berbasis nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya. Saat ini, kata dia, pendidikan sedang mencari bentuk untuk membangun karakter bangsa. “Karena itu, ia berharap, melalui konferensi ini dapat menghasilkan buah pikiran untuk penyempurnaan dan perbaikan pembangunan karakter bangsa dengan landasan agama,” katanya. Dr Affandi Mochtar, sekretaris Dirjen Pendidikan Islam Kementrian Agama, berharap agar forum ACIS dapat menginspirasi dan memotivasi kajian Islam lintas disipliner pada dunia pendidikan Islam, di samping memelihara ajaran dan tradisi keislaman, juga berfungsi mewujudkan harmoni dan kesejahteraan atau kesalehan sosial. ■ maspril aries ed: heri ruslan
wawancara uktamar XVIII Al-Ittihadiyah yang digelar di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, pada 29 September hingga 1 Oktober 2011 lalu telah memilih Dr Martin Roestamy MH sebagai ketua umum. Al-Ittihadiyah adalah Ormas Islam yang berdiri pada 27 Januari 1935 di Kota Medan, Sumatra Utara, itu bergerak dalam bidang dakwah, pendidikan, sosial, dan juga ekonomi umat. Seiring bergulirnya zaman, Al-Ittihadiyah pun dihadapkan pada sejumlah tantangan yang amat berat. Sebagai nakhoda baru organisasi, Dr Martin pun bertekad untuk membawa perahu besar bernama Al-Ittihadiyah itu ke arah yang lebih baik. ‘’Ormas Islam harus mampu menyejahterakan umat,” ujar pria kelahiran Medan, 10 Maret 1954 itu. Ia mengajak umat Islam khususnya jamaah AlIttihadiyah untuk bersatu dan bergandeng tangan guna mewujudkan cita-cita itu. “Umat jangan hanya digunakan sebagai alat politik,” papar pria yang telah lima tahun menjabat rektor Universitas Djuanda (Unida) Bogor, Jawa Barat, itu. Dr Martin menegaskan, Al-Ittihadiyah harus kembali ke khitah. “Apa tujuannya organisasi ini dibentuk? Dan mengapa organisasi ini timbul?” kata Ketua Umum Al-Ittihadiyah masa khidmat 2011-2016 ini. Saat terpilih sebagai ketua, ia menjanjikan hal utama yang akan dilakukannya adalah konsolidasi internal. Lalu apa saja gagasan dan ide besarnya untuk memajukan Al-Ittihadiyah dan umat Islam? Kepada wartawan Republika, Damanhuri Zuhri, Dr Martin menyampaikan gagasan dan pemikirannya. Berikut petikannya:
M
Bagaimana ceritanya Anda bergabung dengan AlIttihadiyah hingga akhirnya memimpin ormas Islam ini? Waktu masih kecil, saya berguru kepada ulamaulama Al-Ittihadiyah di Medan. Saya sebenarnya belajar di dua perguruan: Al-Washliyah dan Al-Ittihadiyah. Ini dua organisasi yang sebenarnya tidak jauh bedanya. AlIttihadiyah lebih condong ke pendidikan dan sekaligus juga ke persatuan dan kesatuan (toleransi). Karena Al-Ittihadiyah mengusung toleransi, makanya saya tertarik. Toleransinya yang militan. Kalau orang militan, dia pasti toleran. Apa iya? Ya, iya. Tanyakanlah sama Umar bin Khattab. Ketika Amr bin Ash ingin membongkar rumah seorang Yahudi. “Ya Amirul Mukminin, apakah Yahudi itu tidak memusuhi Islam?” Kata Umar bin Khattab, “Jangan kau tumbangkan rumah Yahudi itu.” Lha, rumah dia kok. Islam itu rahmatan lil’alamin. Pelajaran penting apa yang diajarkan para ulama Al-Ittihadiyah? Ulama-ulama Al-Ittihadiyah mengajarkan dan menekankan pentingnya hidup yang bermanfaat bagi orang banyak. Kita harus berupaya menunjukkan betapa bermanfaatnya kita, bukan betapa hebatnya diri kita. Nah, memberi manfaat itulah yang harus kita lakukan terlebih dahulu. Ketika saya sudah siap, tidak mau mengambil manfaat, tapi memberi manfaat. Saat KH Nazri Adlani, ketua umum Al-Ittihadiyah yang lama, meminta supaya muktamar digelar di Universitas Djuanda, saya tak menduga kalau itu akan mengarah bahwa saya akan menjadi ketua umum Al-Ittihadiyah. Waktu itu saya mendorong Ustaz Emnis Anwar untuk menjadi ketua umum Al-Ittihadiyah. Ternyata, saya akhirnya yang dipilih mejadi ketua umum Al-Ittihadiyah. Kalau dipilih, berarti ini sebuah amanah. Apa arti jabatan bagi Anda? Saya ingat betul pesan Rasulullah SAW, “Janganlah kalian pilih orang yang meminta jabatan.” Karena itu, saya tidak mau meminta. Tapi kalau kemudian saya disuruh, itu kan konsekuensinya, kita harus menjalankan amanah tersebut. Dan ini bukan slogan. Saya pernah meminta seseorang menjadi salah satu wakil dekan karena dia tidak meminta. Makanya, saya kasih. Tapi, kalau dia minta jabatan itu saya tidak akan kasih. Kalau saya kasih, berarti saya melanggar hadis Rasulullah SAW. Mengapa Rasul bisa hidup seperti itu dan kita tidak? Berarti Islam kita belum kafah. Apa tantangan yang dihadapi Al-Ittihadiyah di masa yang akan datang? Menurut saya harus kembali ke khitah. Tujuannya apa membuat organisasi? Mengapa organisasi itu timbul? Jangan mengambil di
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
B8
DR MARTIN ROESTAMY
Ormas Islam Harus Sejahterakan Umat FOTO-FOTO:DAMANHURI ZUHRI/REPUBLIKA
depannya saja, tapi harus mundur ke belakang. Mengapa saya tertarik Al-Ittihadiyah? Saya ini muridnya Kiai Sayuti Noor dan Zainal Arifin Abbas. Kiai Sayuti Noor adalah ulama Al-Ittihadiyah yang sangat terpandang di Sumatra Utara. Dia sangat tawadhu. Dia bisa bergaul dengan siapa saja, bersama orang keling, bersama orang Cina, dan yang lainnya. Tapi, dia punya tauhid sangat kuat. Program apa saja yang akan Anda gulirkan untuk mengembangkan dan membangun Al-Ittihadiyah? Pertama, memperbaiki ekonomi umat. Kita harus masuk ke dalam-dalam dan ke bawah-bawah. UNIDA akan mengembangkan Toko Rakyat Modern (TRM). Kita akan mulai membuat hak patennya RTM by UNIDA. Cabang-cabang Al-Ittihadiyah nanti akan kita dorong untuk mengembangkan RTM. Baru nanti wilayahnya menjadi koordinator. RTM sendiri nantinya bergerak di bidang apa? Usahanya sembilan bahan pokok. Sekarang ini rakyat mati karena menjamurnya pasar modern. Banyak anak yang tak bisa sekolah. Pemerintah seakan tak peduli itu. Konsekuensi dari menyebarnya pasar modern, mematikan pengusaha-pengusaha kecil di daerah. Menurut Anda, masalah ini menjadi tanggung jawab Ormas Islam? Mesti dong. Mereka, para pedagang kecil di daerah mati karena menyebarnya pasar modern. Jadi, ormas Islam jangan terlalu hanya mengurusi masalah hilal, besok Lebaran atau tidak, itu bikin pusing kepala umat. Urusin dulu itu masalah ekonomi umat. Banyak anak-anak yang nggak sekolah. Banyak orang miskin yang menganggur. Banyak yang jadi pelacur. Termasuk harus peduli terhadap tingginya angka kemiskinan? Ormas Islam harus peduli kepada kaum miskin. Karena kemiskinan mendorong munculnya radikalisme. Kemiskinan bukan hanya menjadikan seseorang kafir, tapi yang lebih mengerikan dia pun menjadi radikal. Di sini saya lihat masih kurangnya peran ormas Islam. Ke depan, Ormas Islam harus mampu menyejahterakan umat.
Orang lapar harus diberi roti. Dan pelan-pelan kita harus mencarikan jalan bagi umat untuk mencari roti. Dan itu bisa dilakukan. Gampang. Nah, sekarang umat mau nggak melakukannya? Mari bersama-sama kita bergandengan tangan, tak bisa tidak. Umat jangan dipakai dan digunakan hanya sebagai alat politik. Artinya, ormas Islam tak boleh mengabaikan masalah ini? Ya. Kalau nggak, jangan jadi ormas. Ormas kata kuncinya adalah berbuat tanpa imbal jasa. Mau tidak? Kalau tidak, jangan ada di situ. Bagaimana pendapat Anda tentang munculnya gejala ormas Islam yang lebih kental dengan masalah politik? Ya, karena sudah kerakusan politik. Orang rakus dengan politik. Menengok orang lain makan udah selera, kata orang Medan. Mak, enak ternyata main di politik itu. Maka dikawal jalannya. Recok-recok sedikit tak apalah. Lantas, mau mencari apa? Menurut Anda, apakah ini penyakit yang harus dihindari ormas Islam? Tentu, ini penyakit yang harus dihindari ormas Islam. Mengapa? Karena banyak yang lapar dan rakus melihat aktivitas politik. Mendadak orang kadang muncul jadi publik figur. Lalu apa yang harus segera dilakukan? Cobalah kita duduk bersama, ormas Islam. Anda bisa berbuat apa? Jadi, yang paling utama kita harus memperbaiki ekonomi umat. Selain itu, Indonesia ini kan lahir karena ingin mencerdaskan bangsa.AlIttihadiyah ingin mencerdaskan bangsa melalui pendidikan formal dan informal. Al-Ittihadiyah sekarang mulai menggarap pesantren tradisional. Siapa yang pegang mereka? Pesantren tradisional yang dalam masyarakat Jawa Barat itu disebut kobong. Siapa yang peduli dan memperhatikan kobong? Kobong-kobong itu lulusannya jadi marbot. Jadi petani. Kalo nggak tergarap, mereka bisa jadi radikal. Bahaya lah itu. Karena itu, menurut saya, mereka harus dimodernkan. Artinya, dengan meningkatkan ekonomi
Ormas Islam harus peduli kepada kaum miskin, karena kemiskinan mendorong munculnya radikalisme.
dan pendidikan umat, sebenarnya ormas bisa mengatasi radikalisme? Iya lah. Sayangnya, kan sekarang mereka malah ditinggal, lalu digarap orang lain. Mengapa tertinggal? Itu karena dianggap itu bukan bagian dari mereka. Itu salah. Saya lihat ini agak terabaikan oleh ormas. Maka, di situ diperlukan kajian Islam yang holistik integratif, yaitu kita bangun dunia pendidikan dan ekonomi dengan merujuk ke tauhid. Munculnya kerusuhan, radikalisme, makar, pembunuhan, karena tauhid mereka tidak dalam. Saya mengimbau mari kita bertobat. Ngapain seseorang menjadi pimpinan ormas Islam? Mau apa dia di situ? Saya kalau di MUI suka keras juga. Dua-tiga kali rapat, saya suka kritik keras. Misalnya mengundang rapat pukul 09.00, tapi pukul 10.00 rapat baru dimulai. Saya bingung ormas Islam kok seperti ini. Alwaqtu kassaifi (Waktu itu bagaikan pedang). Apa sebenarnya tantangan ormas Islam ke depan yang benar-benar harus diantisipasi dengan baik? Nomor satu, menurut saya, adalah pemimpin. Carilah pemimpin yang betul-betul tidak meminta tapi siap untuk memberi kepada umat. Coba ditanya kepada calon pemimpin itu, mana lebih nikmat memberi atau menerima? Kalau dia masih menikmati menerima, tak usah dipilih jadi pemimpin. Kriterianya, pemimpin itu harus nikmatnya memberi, bukan menerima. Tidak perlu khawatir, kalau kita suka memberi dan memperhatikan orang, subhanallah, tanyakanlah kepada saya. Saya bukti hidup nikmatnya memberi. Kekhawatiran saya terhadap tidak memberi lebih tinggi dari pada hasrat saya untuk menerima. Tidak ada hasrat untuk menerima. Maka doa kita, ya Allah berilah sebesar-besarnya supaya saya bisa maksimal juga memberi kepada orang lain. Kadang-kadang orang tidak yakin dengan balasan Allah SWT. Mengapa kita tidak yakin? Saya membuktikan. Ayah meninggal saat saya umur saya lima tahun. Ibu saya yang bisa membesarkan saya. Tidak ada yang kita miliki kecuali kasih sayang Allah SWT. Kasih sayang Allah itu sungguh luar biasa. Ke depan bisa tidak kita memunculkan rasa itu. Kalau tidak bisa, jangan jadi pemimpin ormas Islam. ■ ed: heri ruslan
kitab
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
B9
AHKAM AL-JIHAD WA FADHA’ILUHU
Resolusi Jihad Izzuddin Bin Abd As-Salam JIHAD YANG PALING UTAMA IALAH MENGORBANKAN HARTA DAN NYAWA.
Oleh Nashih Nashrullah
eran ulama untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan tanah airnya tak bisa dipandang sebelah mata. Di berbagai negara, para ulama selalu menggelorakan semangat perjuangan untuk membela tanah air dari belenggu penjajahan. Motivasi dan semangat perjuangan yang digelorakan para ulama mampu menggugah semangat jihad di dalam diri umat. Resolusi jihad yang mereka sampaikan itu sebagiannya terdokumentasikan dalam sebuah karya tulis. Karya-karya itu dilengkapi pula dengan uraian tentang berbagai hal terkait dengan peperangan. Sebuah kitab yang ditulis seorang pakar sejarah berkebangsaan Irak, Korkes Awwad, membuktikan hal itu. Ia menulis sebuah ensiklopedia perang yang terjadi selama masa kejayaan Islam. Buku dengan judul Mashadir At-Turats Al-Askari ‘Indal Arab itu mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan peperangan, seperti kemiliteran peristiwa perang, hukum perang dan jihad, jenis senjata yang digunakan, transportasi perang, meliputi perahu dan kendaraan darat, serta istilah-istilah khas dalam peperangan. Buku tersebut juga memaparkan tentang biografi singkat para komandan perang yang pernah mempimpin tentara Islam. Kitab ini merujuk tak kurang dari 6.733 referensi buku-buku berbahasa Arab dan 838 rujukan yang berbahasa asing seputar jihad dan urusan terkait perang di masa Islam. Selain itu, ada pula kitab yang secara khusus mengupas hukum-hukum jihad. Paling tidak, dalam kitab Masya’ir AlAsywaq terdapat 68 judul kitab hasil karya ulama salaf. Di antaranya kitab As-Sair karya Ibrahim bin Muhammad Al-Fazzari, kitab Al-Jihad Ibn Abi Ad-Dunya, dan AlInjad fi Abwab Ahkam Al-Jihad yang ditulis oleh Ibnu Ashbagh.
P
militer yang dilancarkan oleh penjajah. Murid Ibnu Asakir, tokoh kenamaan di bidang fikih, mengurai dan memaparkan pandangannya soal hukum dan keutamaan jihad. Ia hendak meyakinkan umat Islam tentang keutamaan yang terkandung di balik tuntunan berjihad. Isi kitab itu meliputi pula tata cara dan etika yang harus ditaati oleh mujahid selama berperang. Semua aturan yang diletakkan oleh Rasulullah SAW itu menunjukkan tentang keistimewaan dan nilai lebih seni berperang dalam Islam. Secara garis besar, kitab ini terdiri atas 52 bab yang diawali dari hukum berjihad dan keutamaannya. Di bagian akhir kitab, tokoh yang mendapat gelar Sulthan Al-Ulama (raja para ulama) itu menutupnya melalui uraiannya dengan hukum menunda penyerahan tahanan dan tebusan. ●●●
●●●
Sebagai seorang hakim (qadhi), penguasaan Izzuddin tidak hanya berkutat pada analogi yang sering digunakan dalam disiplin fikih ataupun ushul fikih, dua hal yang identik dengan sosok yang juga bergelar Syaikhul Islam wal Muslimin itu. Kemampuannya di bidang Alquran dan hadis juga tak bisa diabaikan. Bahkan, kitab yang salah satu manuskripnya ditemukan di Perpustakaan Berlin, Jerman itu, lebih banyak memuat kumpulan teks ayat dan hadis. Intensitas Izzuddin menuliskan komentar pada sebuah nash yang ia nukil juga sangat sedikit. Sekalipun dikenal sebagai seorang fakih (ahli fikih), corak yang biasanya berlaku di penulisan buku fikih kurang terkesankan dalam kitabnya itu.
Salah satu kitab tentang jihad karya ulama klasik yang masih terdokumentasi dengan baik adalah Ahkam Al-Jihad Wa Fadha’iluhu. Kitab itu dikarang oleh tokoh kelahiran Damaskus, Suriah, bernama Izzuddin ‘Abd Al Aziz Ibn Abd as-Salam alSulami (660 H). Kitab tersebut ditulis sebagai bentuk respons ulama dan agamawan guna menjawab ekspansi dan agresi
Penjajah harus dilawan Menurut Izzudin, jihad yang paling utama ialah mengorbankan harta dan nyawa. Ketika dua hal itu menjadi perkara yang dikorbankan, maka Allah menempatkan siapa pun yang melakukannya dalam martabat orangorang yang paling taat. “Ini karena pengorbanan mereka sangat
mulia, yaitu mengusir kekufuran dan pengikutnya, serta menjaga agama Islam sekaligus nyawa penganutnya,” tuturnya. Menurut dia, perintah berjihad dengan harta dan nyawa itu tertuang dalam ayat ke-41 dari surah at-Taubah. Jihad, menurutnya, adalah seruan yang wajib dikumandangkan saat musuh menyerang. Bila seseorang didapati telah berjuang di jalan Allah dengan jiwa raganya, lalu menyerukan orang lain untuk bergabung, ia berhak atas dua pahala sekaligus, yaitu pahala berjihad dan pahala mengajak berbuat kebajikan. Dan, seruan berjihad kepada segenap umat dalam kondisi ini, tutur dia, adalah ajaran penting agama. Allah SWT berfirman, “Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para Mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orangorang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya).” (QS. an-Nisa [4]:84). Selain mengutarakan seruan dan keutamaan berjihad, Izzuddin juga menekankan agar jihad melawan musuh (penjajah) harus dilakukan dengan niat yang ikhlas. Para tentara harus dipersiapkan dengan baik. Persiapan yang dimaksud menyangkut kesiapan mental prajurit dan ketersediaan alat, transportasi, dan logistik selama masa perang. Dan, pimpinan tertinggi dianjurkan memyampaikan tausiah mereka kepada para tentara sebelum berangkat menuju medan peperangan. “Pesan yang
disampaikan itu merupakan bentuk aplikasi amar makruf nahi munkar,” papar Izzudin. Hal itu, kata dia, pernah dicontohkan oleh Rasullullah. Dalam wasiatnya tersebut, Rasulullah mengajak agar berperang atas nama Allah, memerangi mereka yang kufur terhadap-Nya. Dan, tak kalah penting, di antara wasiat Rasulullah itu yaitu memberi peringatan kepada serdadu agar tidak membabi buta selama berperang, tidak berkhianat, menghancurkan tempat ibadah, merusak pepohonan, dan tidak membunuh anak-anak serta mereka yang udzur, seperti wanita atau para lansia. Ketika berperang, lanjut penulis kitab Ahkam Al-Jihad ini, penggunaan lafal takbir diperbolehkan. Mengucapkan takbir saat berperang menunjukkan kebesaran Allah atas keyakinan orang kafir terhadap Sang Pencipta. Ketika perang Khaibar berlangsung, Rasulullah mengumandangkan lafal: “Allahu Akbar, takluklah
Khaibar, ketika kami telah turun di pelataran suatu kaum, maka ini bertanda buruk bagi para musuh.” Sedangkan, waktu yang tepat memulakan berperang ialah pagi menjelang siang. Bila kondisi tidak memungkinkan maka bisa ditunda sampai tepat pada waktu siang. Waktu ini dipilih karena lebih mendukung karena tidak terlalu panas dan daya tubuh masih cukup membaik. Seni berperang yang efektif ialah dengan menarget anggota tubuh yang dianggap vital, yaitu leher dan lengan. Jika kedua anggota itu tercederai maka besar kemungkinan lawan akan lumpuh. Hal yang lazim dihindari selama masa perang ialah berbeda pendapat dan berselisih. Perpecahan di barisan tentara akan mengancam soliditas dan kekuatan. Bahkan, bisa memorak-porandakan satu sama lain. Allah SWT berfirman, “Dan, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. al-Anfaal [8]:46). ■ ed: heri ruslan
TERUSIR AKIBAT RESOLUSI JIHAD Oleh Nashih Nashrullah ejumlah pandangan yang dilontarkan Izzuddin ‘Abd Al Aziz Ibn Abd asSalam al-Sulami tentang jihad telah membuatnya terancam. Ia sempat mendapat kecaman dari pihak penguasa. Ibnu Taghri Baraday dalam kitab An-Nujum Az-Zahirah mengisahkan sikap tegas Izzuddin terhadap bentuk-bentuk penjajahan yang dilakukan musuh terlihat jelas dalam beberapa pendapat yang dilontarkannya. Ia sempat menolak kebijakan koalisi para pejabat negara ataupun kelompok tertentu dengan tentara asing. Puncaknya, Izzuddin menentang keras keputusan as-Shalih Ismail, Gubernur Damaskus, yang berkongsi dengan tentara Salib. Akibat perseteruan dan intrik politik di lingkaran kekuasaan, as-Shalih memberi
S
akses kepada tentara Salib untuk masuk ke beberapa benteng penting di wilayah Damaskus, Suriah. Izzuddin berpandangan haram hukumnya mengambil kebijakan seperti itu. Pendapatnya ia sampaikan secara terangterangan. Ia pun tak segan-segan mengecam as-Shalih. Tindakannya itu membuatnya harus menerima intimidasi dari pemerintah. Pada 639 H, Izzuddin dicekal tak boleh berkhotbah lagi di Masjid Jami’ Al Umawi, lalu diasingkan ke Mesir dan mengembuskan napas terakhirnya di sana 20 tahun kemudian. Teror dan intimidasi itu tak mampu mengubah pendirian dan pendapatnya menyikapi penindasan dan penjajahan yang dilakukan bangsa luar. Dikisahkan Ibnu Taghri di bagian lain kitabnya, respons itu muncul lantaran kala itu di negara Syam (Suriah)
diserang oleh bangsa Tatar. Saat pasukan Tatar telah mendekati wilayah Halb pada 657 H, Raja an-Nashir Shalahuddin Yusuf meminta bantuan penguasa Mesir Quthuz Malik. Ia pun lantas mengumpulkan para qadhi dan ahli fikih untuk diminta pertimbangan tentang hukum berjihad melawan musuh yang datang menyerang. Para ulama pun berkumpul di Istana Kesultanan yang terletak di Benteng El Jabal, turut hadir ketika itu Izzuddin bin Abd asSalam. Dalam pertemuan itu, akhirnya disepakati untuk menggunakan pendapat Izzudin. Inti fatwanya tersebut yaitu bahwasanya bila musuh datang menyerang, wajib hukumnya memerangi mereka. Biaya peperangan boleh dipungut dari rakyat selama tidak tersisa sama sekali dana di baitulmal. ■ ed: heri ruslan
dunia islam
B10 MASJIDBUJUMBURA-WIKIP
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
ISLAM DI BURUNDI
Geliat di Tengah
KONFLIK SAAT PERANG DUNIA I PECAH, MAYORITAS POPULASI BUJUMBURA TELAH MEMELUK ISLAM. WORLDVISIONMEDIA.CA
WIKIPEDIA
penduduk. Agama mayoritas di negara itu adalah Kristen yang mencapai 67 persen. Sisanya adalah agama pribumi yang dipeluk oleh 23 persen penduduknya. Meski minoritas, umat Islam di Burundi sudah mulai merasakan nikmatnya libur di Hari Raya Idul Fitri. Sejak Idul Fitri 1426 H yang bertepatan dengan 2005, hari raya umat Islam itu untuk pertama kalinya ditetapkan sebagai hari libur nasional Burundi, setelah negara itu merdeka selama 43 tahun. Sejatinya, kehidupan Islam telah berdenyut lebih dari dua abad di negara Afrika Timur itu. Republik Burundi itu adalah negara tanpa wilayah laut di wilayah Great Lakes Afrika Timur. Ia berbatasan langsung dengan Rwanda di sebelah utara, Tanzania di timur dan selatan, dan Kongo di sebelah barat. Luas wilayahnya kurang dari 27.834 km2 dengan perkiraan populasi 10.216.190 jiwa (perkiraan Juli 2011, CIA). Meski berada di wilayah Afrika Timur, posisinya yang berada di Benua Afrika, membuatnya kerap dianggap sebagai bagian dari Afrika Tengah. Burundi merdeka dari kolonialisasi Belgia pada 1 Juli 1962.
PANORAMIO
●●●
urundi dikenal sebagai salah satu negara termiskin di dunia, namun kaya konflik. Di tengah berbagai keterbatasan itu, umat Islam Burundi masih berupaya untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Musim haji 1432 H, ada 44 Muslim dari negeri yang terletak di Afrika Timur itu yang berkesempatan untuk bertamu ke rumah Allah SWT. “Ini adalah kesempatan sekali dalam seumur hidup. Ketika jamaah haji kembali, kita berharap mereka akan menjadi Muslim yang sebenarnya karena mereka mendapatkan kesempatan untuk bertobat selama perjalanan,” ujar Mufti Abdul Karim Gahutu, seperti dikutip laman allafrica.com. Para jamaah haji dari Burundi itu mengaku sangat bahagia bisa menunaikan rukun Islam yang kelima. Betapa tidak. Untuk bisa melakukan perjalanan yang menghabiskan biaya 2.950 dolar AS atau Rp 26,5 juta itu mereka harus menunggu cukup lama. “Kami yakin akan semakin dekat dengan Allah. Semoga sepulang dari haji, saya bisa memulai kehidupan yang baru,” tutur Isaac Munyakazi, salah seorang jamaah. Ya, bisa menunaikan ibadah haji ke Makkah adalah impian setiap Muslim, di mana pun mereka berada. Jika tahun ini ada 220 ribu umat Islam dari Indonesia yang bisa menunaikan ibadah haji, dari Burundi hanya ada 44 Muslim yang bisa bertamu ke rumah Allah SWT. Bisa dimaklumi, karena selain negara itu tergolong miskin, Islam juga menjadi minoritas di negara yang berbentuk republik itu.
B
●●●
Menurut data pada Pew Research Center, pada 2009 jumlah Muslim di Burundi hanya mencapai 180 ribu jiwa atau dua persen dari total populasi negera itu. Namun, berdasarkan data The World Factbook dalam situs CIA yang diperbarui setiap pekan, populasi Muslim di Burundi mencapai 10 persen dari total
Burundi adalah negeri seribu masalah. Kelaparan, HIV/AIDS, kemiskinan, dan konflik etnis pada 1990an yang menewaskan ratusan ribu rakyat sipil adalah masalah besar yang tengah melilit negara itu. Lalu, bagaimana kehidupan umat Islam di negara itu? Insani Yardim Vakfi, sebuah yayasan kemanusiaan berbasis di Turki, mengungkapkan, pada 2007 pendidikan masih menjadi permasalahan signifikan di Burundi, terutama di kalangan umat Islam. Sedangkan, pedidikan non-Islam lebih baik karena ditunjang oleh berbagai bantuan dari para misionaris. Sayangnya, kaum Muslim di Burundi tidak memiliki dukungan yang signifikan dari dunia Islam di bidang tersebut. Karena itu, keberadaan sekolah Islam di sana teramat sedikit. Itu pun dengan kondisi yang serba terbatas, seperti bangunan sekolah yang setengah jadi atau dibangun sekadarnya, serta jumlah buku ajar dan Alquran yang terbatas. Kebanyakan anak Muslim ATHAIA.ORG belajar di sekolah negeri, dengan kurikulum pendidikan agama yang hanya membidik murid-murid Kristen. Selain sekolah negeri, sekolah-sekolah Katolik adalah pilihan lainnya. Xavier Luffin, seorang guru bahasa Arab di Vrij Universiteit, Belgia, dalam artikel berjudul “Muslims in Burundi: Discretion and Neutrality (1999)” menuliskan, Muslim Burundi memiliki hubungan dekat dengan Kiswahili, bahasa suku Bantu yang memiliki sejumlah kosakata penting dari bahasa Arab. Jarang ditemukan Muslim Burundi yang tidak bisa berbicara bahasa ini. Karena itu, istilah ‘Swahili’ sering digunakan untuk menyebut Muslim di Burundi. Di Burundi, doa dan bacaan shalat dilafalkan dalam bahasa Arab sebagaimana pembacaan Alquran, meski banyak pula Muslim yang membaca Alquran terjemahan dengan bahasa Kiswahili. Pada akhir abad ke-20, Alquran juga diterjemahkan ke dalam bahasa Kirundi, bahasa Resmi Burundi. Alquran berbahasa Kirundi itu juga dipublikasikan di Kenya atas dana dari Arab Saudi. Pada masa yang sama, perpindahan agama ke
Islam di Burundi (dan juga di negara tetangganya, Rwanda) meningkat. Luffin mengatakan, hal itu didasari oleh kebutuhan mendasar atas spiritualitas pascatragedi konflik etnis pada 1993 dan 19951996. ●●●
Muslim Burundi kebanyakan tinggal di beberapa kota, seperti Gitega, Rumonge, Nyanza, Muyinga, dan Makamba. Sedangkan, komunitas Muslim terbesar ada di Bujumbura, Ibu Kota Burundi. Di kota ini, masjid utama Burundi dan Islamic Cultural Center yang dibangun Pemerintah Libya (di bawah pimpinan Presiden Bagaza) berada. Muslim Burundi berasal dari suku dan bangsa yang beragam. Selain penduduk asli Burundi (Hutu dan Tutsi, konon telah berada di Burundi sejak abad ke-15), Muslim Burundi juga berasal dari Rwanda. Selain itu, ada pula “Warabu” (sebutan bagi pedagang Arab dan Oman yang telah tinggal di Burundi), serta “Bahindi” (orang-orang India dan Pakistan yang juga telah lama bermukim di Burundi). Selain mereka, orang-orang Afrika Barat juga memasuki Burundi dalam beberapa dekade terakhir. Mereka adalah para pedagang dari Mali, Senegal, dan Pantai Gading yang datang untuk mengimpor pakaian dan kain atau bertransaksi emas yang ditambang dari Kongo. Banyak dari mereka kemudian meninggalkan Burundi saat konflik pecah pada 1993. Sisanya tetap tinggal dan membuka toko-toko kecil di
pasar pusat atau di Bwiza. Dalam “Muslims in Burundi: Discretion and Neutrality”, dikisahkan bahwa Islam mula-mula diperkenalkan oleh para pedagang Arab dan Swahili yang tiba di Burundi sejak awal abad ke-19 melalui Samudera Hindia dan melewati Ujiji (sekarang wilayah di Tanzania) untuk mencari gading dan juga budak. Sekitar 1850, mereka membuat koloni di Uvira. Ujiji dan Uvira kemudian menjadi titik pertemuan para kafilah dan para pedagang (orang-orang Arab dan Afrika). Dari sana, mereka lalu mulai bertukar produk atau barang dagangan dengan Nyanza dan Rumonge, dua kota tepi danau di Burundi. Sedikit demi sedikit, Islam mulai masuk ke Burundi. Pada 1885, Gubernur Ujiji Mohammed bin Khalfan memutuskan untuk memperluas kekuasaannya ke selatan dengan tujuan memperoleh lebih banyak gading dan budak belian. Bin Khalfan merupakan bagian dari Barwani, sebuah keluarga Oman yang masyhur dan telah bermukim di Afrika Timur. Ia berkali-kali mengirim serangan ke wilayah tepian danau di Burundi. Namun, pertahanan Raja Mwami Mwezi IV Gisabo Bikata-Bijoga (raja Burundi yang berkuasa pada 1852-1908) berhasil menahan serangan-serangan tersebut sehingga Bin Khalfan gagal menguasai Burundi. Pada 1890, rombongan misionaris pertama tiba di daerah yang sekarang menjadi Kota Burundi. Di sana, mereka menemukan “Wangwana”, nama yang diberikan kepada Muslim Afrika di Afrika Tengah. Dengan kata lain, Muslim telah tiba lebih dahulu daripada Kristen. Saat Perang Dunia I pecah pada 1914, mayoritas populasi Bujumbura memeluk Islam. Selanjutnya, Islam di Bujumbura meningkat dengan kolonisasi yang dilakukan oleh Jerman yang sebagian tentara kolonialnya beragama Islam. Pada waktu yang sama, para pedagang India dan Arab berduyun-duyun memasuki Bujumbura demi meraup keuntungan berdagang yang lebih besar dari kota yang sedang berkembang tersebut. Kala itu, Jerman memasukkan orang-orang Swahili dan Banyamwezi dalam satuan polisi dan administrasi. Lalu, Kiswahili menjadi bahasa resmi Jerman Afrika Timur (nama untuk wilayah kolonial Jerman di Afrika Timur). Pada masa kolonisasi Belgia yang dimulai pada 1919, penduduk Burundi mulai tinggal di Bujumbura. Namun, hingga 1957, orang-orang Burundi tidak lebih dari 27 persen dari total penduduk Bujumbura. Selain mereka, terdapat lebih dari 80 suku yang berbicara dalam 34 bahasa berbeda. Saat itu, Muslim berjumlah 35,6 persen dari seluruh populasi yang beragam itu. ■ c15/berbagai sumber ed: heri ruslan
Muslim di Tengah Konflik Etnis urundi adalah negara sekuler. Konstitusi negara anggota Komunitas Afrika Timur (East African Community/EAC) itu memberikan kebebasan beragama bagi rakyatnya. Namun, hukum dan kebijakan yang diterapkan di negara tersebut dilepaskan dari praktik agama apa pun. Pada 1993, Burundi mulai menghadapi permasalahan sosial yang berujung dengan perang sipil yang terjadi akibat konflik etnik antara minoritas Tutsi yang dominan dan mayoritas Hutu. Perbedaan sosial antara Tutsi dan Hutu memicu terjadinya perang sipil pada pertengahan abad ke-20. Presiden pertama hasil pemilihan umum di Burundi, Melchior Ndadaye (dari etnis Hutu), dibunuh setelah 100 hari masa kerjanya. Pembunuhannya memantik koflik Hutu-Tutsi yang menewaskan sekitar 300 ribu orang. Mayoritas korbannya adalah warga sipil. Awal 1994, seorang Hutu lainnya, Cyprien Ntaryamira, terpilih sebagai presiden. Ia pun terbunuh pada April bersama Presiden Rwanda saat pesawat yang mereka naiki ditembak jatuh pada tahun yang sama. Seorang Hutu lainnya, Sylvestre Ntibantunganya, terpilih sebagai presiden pada Oktober 1994. Beberapa bulan setelahnya, Persatuan Tutsi untuk Kemajuan Nasional (Uprona) menarik diri dari pemerintahan dan parlemen sehingga kembali memicu gelombang baru kekerasan etnis. Yang perlu ditekankan di sini, seperti dikatakan Xavier Luffin, adalah netralitas Muslim. Mereka tidak melibatkan diri dalam bentrokan-bentrokan di sepan-
B
jang konflik 1993 dan 1995-6. Meski Luffin tidak berhasil menyimpulkan alasan ketidakterlibatan Muslim, ia mengatakan sikap itu membuktikan bahwa permasalahan etnis tidak berarti kefatalan bagi kelangsungan Islam di Burundi. Pada 2001, dengan mediasi dari Afrika Selatan, sebuah pemerintahan dengan pembagian kekuasaan dipersiapkan. Saat itu, hampir seluruh kelompok pemberontak setuju untuk melakukan gencatan senjata. Empat tahun kemudian, warga Burundi kembali memilih pemerintah parlemen pertama sejak terjadinya perang sipil. Kelompok bekas pemberontak memenangkan pemungutan suara tersebut dan menunjuk pemimpinnya, Pierre Nkurunziza sebagai pesiden. Sekarang, Burundi berdiri sebagai sebuah negara republik demokratis yang dipimpin seorang presiden. Luffin menyebutkan dalam artikelnya bahwa Hutu, Tutsi, dan Twa adalah kelompok etnis yang telah menduduki kawasan Burundi sejak negara tersebut pertama kali terbentuk lima abad lalu. Tadinya, Burundi berbentuk sebuah kerajaan yang diperintah oleh etnis Tutsi selama lebih dari dua ratus tahun. Pada awal abad 20, Burundi diduduki oleh Jerman dan Belgia. Ia dan negara tetangganya, Rwanda, menjadi koloni Eropa yang dikenal dengan nama Ruanda-Urundi. Hutu (Bantu) mendominasi hingga 85 persen total populasi, Tutsi (Hamitik) 14 persen dan Twa (Pigmi) satu persen. Bagian lain dari populasi Burundi adalah orang Eropa yang berjumlah sekitar 3.000 jiwa dan Asia Selatan 2.000 jiwa. ■ c15 ed: heri ruslan
sastra edih, melihat wanita yang sangat dicintainya terbujur kaku tak bernyawa. Pilu, menyaksikan perut sang jenazah yang mulai kelihatan membuncit karena hamil. Lebih meng– iris hati, menyadari kenyataan calon jabang bayi di perut itu bukan dari benihnya. Luka hati yang sangat perih dan kobaran amarah di tempurung kepala Maman membuat laki-laki itu terpaku seperti patung batu. Orang-orang terus mengalir berdatangan mengungkapkan dukacita, menyampaikan penghiburan, atau sekadar hadir melihat. Rumah yang belum sepenuhnya jadi karena dindingnya masih belum diplester semen itu pun ramai dalam kedukaan. Mata Maman kosong menatap jenazah istrinya, membawa mundur kisah yang berakhir tragis ini. Maman masih ingat benar siang pada akhir November empat tahun lalu. Saat di mana ia pulang dari tempatnya bekerja dengan tubuh lemas tak berdaya. Perusahaan tempat Maman bekerja bangkrut dan ia kena PHK. Bersama rasa panik yang menggayut di benaknya, Maman pontang-panting menghidupi istri dan seorang anaknya yang masih berumur dua tahun. Tiga bulan nihil tidak dapat pekerjaan, sementara uang pesangon nyaris tak bersisa, Maman akhirnya menyerah. Atas desakan Asih, istrinya, Maman angkat kaki dari Jakarta, pulang kampung ke rumah mertuanya. Pulang kampung dengan embel-embel karena gagal di rantau membuat Maman seperti ditelanjangi di tempat ramai. Rasa malu itu semakin sempurna setelah berbulan-bulan kemudian Maman belum mendapatkan pekerjaan tetap. Ijazahnya yang hanya setingkat sekolah lanjutan pertama serta pengalaman kerjanya sebagai office boy sama sekali tidak memberi pengaruh mendapatkan pekerjaan. Sambil terus berusaha, Maman mencoba bersabar tinggal menumpang di rumah mertuanya yang juga dihuni keluarga kakak iparnya. Kadang-kadang, dari tatap matanya menyiratkan ketidaksukaan atau mungkin penghinaan. Maman memang tidak punya pilihan. Kedua orang tuanya di ujung timur Pulau Jawa sudah lama meninggal dunia. Tanah sepetak tempat sebuah rumah reyot yang merupakan satu-satunya harta peninggalan orang tuanya kini dihuni oleh keluarga adik semata wayangnya dengan kondisi ekonomi tak lebih baik. Malam itu menjadi malam yang paling panjang yang tidak mungkin Maman lupakan. Dalam gelap, dada Maman basah oleh air mata Asih. “Bukan aku tak menghargai kamu, tapi sampai saat ini, kamu belum dapat kerja dengan penghasilan tetap. Kalau aku dan kamu mungkin bisa menahan rasa lapar atau keinginan akan sesuatu, tapi tidak untuk anak kita. Aku paling tidak tahan ketika ia menginginkan seperti yang dimakan atau dimiliki kakak-kakak sepupunya. Sebagai ibunya, hatiku seperti diiris-iris karena tidak dapat membelikannya, bahkan untuk sesuatu yang harganya tidak mahal karena kita sama sekali tak punya uang. Aku hanya ingin kita bisa keluar dari situasi sulit ini selagi kamu belum mendapatkan jalan. Kalau kamu memberi izin, aku berniat berangkat ke Timur Tengah…” isak Asih. Tidak ada kata dalam kalimat Asih yang mampu membangkitkan kemarahan. Tapi entahlah, Maman merasa ulu hatinya ngilu seperti tertembus ribuan jarum. Asih sama sekali tidak menyalahkan Maman. Bahkan, Asih minta izin seandainya Maman memberikannya. Pada saat matanya berkaca-kaca, Maman hanya mampu membatin, Ya Allah, terima kasih telah memberiku seorang istri sebaik ini… Malam itu Maman memang tidak memberi jawaban secara lisan, namun dari pelukan yang dipereratnya, Asih tahu suaminya memberinya izin meskipun dengan berat hati. Rencana berangkat ke Arab Saudi itu pun tidak dengan mudah terlaksana. Maman dan Asih harus pontang-panting mencari pinjaman. Ketidakberdayaan atau lebih tepatnya kemiskinan, sering membawa orang untuk mengambil keputusan dan mengawali sesuatu dengan linangan air mata. Itu pula yang terjadi pada Maman dan Asih. Asih berangkat dengan berurai air mata. Maman melepas kepergian istrinya dengan isi dada berkeping-keping. Ditinggal pergi istrinya sejauh itu tidak pernah terbayangkan oleh Maman. Kemiskinan telah membuat orang yang semestinya ia nafkahi dan lindungi harus membanting tulang di negeri seberang yang kadang-kadang dengan taruhan kehormatan atau bahkan nyawa. Menjadi orang tua tunggal dan tinggal menumpang di rumah mertua benar-benar menguji kesabaran Maman. Apalagi, pada minggu-minggu awal kepergian Asih, Dini sering rewel ingat ibunya. Sebisa mungkin Maman merawat dan menghidupi Dini. Menjadi kuli panggul di
P
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
PULANG Oleh Pirngadi
RENDRA PURNAMA/REPUBLIKA
pasar, menjadi kenek tukang batu, hingga tukang gali kuburan Maman lakoni demi mengisi perut agar tidak kelaparan. Memasuki bulan keenam sepucuk surat dari Asih diterima Maman. Isinya singkat, namun cukup banyak menghalau kekhawatiran Maman. Asih bekerja pada sebuah keluarga di Madinah. Selain memasak, membersihkan rumah, mencuci, dan menyetrika, tugas Asih juga merawat orang tua si empunya rumah yang sudah jompo. Pekerjaan yang terakhir ini yang ditulis Asih paling berat karena berlangsung selama 24 jam. Dua bulan kemudian, surat kedua datang. Kali ini diikuti kiriman sejumlah uang. Setelah digunakan untuk membayar utang-utangnya, Maman membeli sepeda motor bekas untuk mengojek. Sejak menjadi tukang ojek di pasar, Maman memiliki penghasilan tetap. Maman memang tidak ingin berpangku tangan menikmati uang kiriman istrinya dari Arab. Untuk keperluan sehari-hari, Maman dan anaknya sudah bisa dicukupi dari hasil mengojek. Kiriman uang yang boleh dikatakan rutin dari Arab serta didukung sikap hemat Maman, pada tahun kedua, berhasil membeli sepetak tanah tidak jauh dari rumah mertuanya. Maman juga sudah memiliki handphone sehingga Asih kadang-kadang menelepon langsung dari Arab. Setahun kemudian, sebuah rumah berhasil Maman
bangun meskipun belum selesai benar. Beberapa bulan setelah menempati rumah baru, suatu malam, Asih menelepon dan mengabarkan majikan jompo yang selama ini ia rawat telah meninggal dunia. Asih juga menjelaskan kemungkinan besar ia berganti majikan. Sejak malam itu, komunikasi terputus. Tiga bulan kemudian, Asih kembali menelepon dan mengatakan ia sekarang bekerja pada sebuah keluarga polisi. Komunikasi kembali terputus, bahkan kiriman uang pun berhenti. Maman kembali khawatir. Hampir setahun Maman kehilangan jejak Asih hingga dua minggu lalu, handphone-nya kembali berbunyi oleh nomor yang tidak dikenal. Ternyata suara Asih. Tak seperti biasanya, kali ini suara Asih tertahan-tahan kebingungan. Meskipun Asih mengatakan bahwa lusa akan pulang, kelegaan Maman berubah menjadi rasa takut. Ketidakjelasan pesawat yang ditumpangi Asih membuat Maman, Dini, kedua mertua, serta kakak iparnya keleleran di bandara. Dengan mobil sewaan, mereka sebenarnya sudah kuyu menempuh perjalanan semalaman. Setelah dari pagi menunggu, baru sekitar pukul delapan malam, Maman melihat Asih. Namun, tidak serta-merta Maman bisa menemui istrinya. Asih memeluk Maman dalam tangis yang sulit dipahami. Gembira, sedih, atau takut. Sekilas Maman melihat tubuh istrinya sedikit lebih gemuk dan… Ah, Maman berusaha membuang jauh-jauh prasangka buruknya. Sepanjang perjalanan pulang, seisi mobil itu pun lebih
B11
banyak diam. Kegembiraan sebuah pertemuan setelah sekian tahun tidak bertemu tiba-tiba menguap entah ke mana. Malam itu malam kedua setibanya Asih di rumah. Saat itu, Dini sudah terlelap. Asih menangis dan berlutut mencium kaki suaminya. Dengan suara bergetar Maman berkata, “Kamu hamil?” “Mengapa kamu tidak marah? Mengapa kamu tidak memaki-maki aku? Mengapa kamu tidak memukuli aku? Aku istri yang bejat! Kamu seharusnya menghajarku hingga babak belur! Kalau perlu, injak-injak saja perutku ini hingga keluar semua kebusukan dan aib dari dalamnya. Seharusnya aku tidak takut ketika dia mengancamku dengan pisau. Seharusnya aku atau dia yang mati…” rintih Asih dengan tubuh berguncang-guncang. Asih menunggu makian, pukulan, atau tendangan suaminya, namun apa yang diharapkannya itu tidak kunjung tiba. Asih justru mendapati suaminya itu berjongkok dan mengangkatnya berdiri. “Istigfar…” bisik Maman dengan suara tercekat. Lakilaki itu kemudian bergegas membuka pintu dan duduk tepekur di teras rumah hingga Subuh menjelang. Setelah shalat Subuh, seperti biasanya Maman berangkat mengojek. Dua hari Maman tidak berangkat bekerja karena kedatangan Asih. Maman tidak berpamitan kepada Asih karena ia tidak tega membangunkan istrinya yang masih terlelap memeluk Dini. Mungkin Asih semalaman juga susah tidur atau bahkan kecapaian menangis. Sekitar pukul 10 pagi, Maman menerima SMS dari Asih. Asih menulis, Maafkan ak tlh lakukn jln spt ni. Kmu trlalu baik ntuk trm smua aib ni. Aq titip Dini ya. Tanpa berpikir panjang lagi, Maman bergegas pulang. Seorang ibu yang akan diantarkan pulang dari pasar ditinggalkannya begitu saja. Ada perasaan tidak enak yang tiba-tiba membuat Maman seperti mendapat firasat buruk. Tiba di rumah, Maman mendapati semua pintu dan jendela terkunci. Maman sebenarnya sudah bisa membuka kunci pintu dengan anak kunci yang dibawanya, namun daun pintu tidak bisa terkuak karena sepertinya diselot dari dalam. Maman menggedor-gedor pintu sambil memanggilmanggil istrinya. Seorang tetangga keluar rumah mendengar suara ribut. Wanita setengah baya itu pun memberi laporan bahwa Asih setengah jam yang lalu mengajak Dini keluar rumah. Bisa jadi menitipkan Dini ke rumah kakek-neneknya karena sebentar kemudian Asih balik lagi dan tidak keluar-keluar rumah lagi. Laporan tetangga itu semakin membuat Maman khawatir. Maman pun mendobrak pintu rumahnya. Ketika daun pintu berhasil dibuka, detik selanjutnya tubuh Maman terhuyung lemas. Bukan karena kehilangan keseimbangan akibat mendobrak pintu, melainkan karena melihat pemandangan yang terpampang di depan mukanya. Tubuh Asih sedikit berayun-ayun, menggantung pada seutas tali yang menjerat lehernya. Asih bunuh diri! Maman menyeka air mata yang perlahan turun di pipinya. Tidak digubrisnya saran atau suruhan orangorang di sekitarnya untuk menuntut pertanggungjawaban kepada orang-orang yang dianggap bersalah. Ada yang menyuruhnya menuntut pada majikan Asih yang di Arab, ada yang menyuruh Maman agar menuntut perusahaan pengerah tenaga kerja yang memberangkatkan Asih, dan ada pula yang mendukung Maman agar menuntut pemerintah karena tidak becus melindungi warganya sehingga diperlakukan sewenangwenang. Maman menghargai simpati kerabat dan tetangganya itu, namun ia lebih memikirkan bagaimana caranya bisa memanfaatkan apa yang ia punya untuk masa depan Dini daripada menggunakan uangnya untuk mengurus hal-hal yang hasilnya pun belum pasti. Bukankah di negeri ini segala sesuatunya membutuhkan uang? Bukankah sudah jamak pula di negeri ini yang hitam jadi putih dan yang putih jadi hitam? Maman terperenyak ketika pundaknya ditepuk perlahan oleh seseorang. Seorang bapak yang menepuk pundak Maman itu berkata bahwa jenazah Asih sebaiknya segera diberangkatkan. Maman mengangguk kuyu dan berjalan tertatih mengantarkan jenazah istrinya ke pemakaman, mengantarkannya pulang ke Sang Khalik. Bogor, November 2011
Penulis lahir di Pati, 27 Agustus 1967. Lulusan Fakultas Sastra Indonesia, Universitas Diponegoro, Semarang, ini adalah penulis naskah, editor, koordinator editor Penerbit Kelapa Cengkir Raya (Intan Pariwara Group) di Jakarta, scriptwriter Radio Super FM dan Kamajaya FM di Jakarta. Sejumlah karyanya pernah dimuat di sejumlah surat kabar dan majalah remaja.
mualaf
REPUBLIKA ● AHAD, 20 NOVEMBER 2011
S
A
R
A
H
J
O
S
E
Terpukau Gerakan Sujud FOTO-FOTO: DOK PRIBADI
Oleh Afrina Karenina Rizal
arah Joseph begitu murka pada kakak lakilakinya. Kemarahannya itu dipicu oleh ulah sang kakak yang tiba-tiba memeluk Islam. Adalah seorang gadis Muslimah yang membuat kakaknya meninggalkan Kristen, agama yang diajarkan kedua orang tuanya sejak kecil. Ia memang dibesarkan dalam sebuah keluarga Nasrani yang taat. Namun, di balik kemarahannya itu tersimpan rasa ingin tahu yang besar tentang Islam. “Saya mulai mencari-cari Islam itu seperti apa,” ujar Sarah. Ia pun mencoba membaca kitab suci Alquran dan mendalami isinya. “Awalnya, tak sedikit pun ada keinginan dalam diriku untuk menjadi Muslim,” paparnya. Hingga suatu hari, Sarah mengikuti acara menyambut bayi sang kakak. Dan, seorang teman mengajaknya berkeliling. Sang teman lalu meminta izin untuk menunaikan shalat Ashar. Ia hanya melihat dari kejauhan dan ketika sang teman melakukan sujud, Sarah terpaku. Ia mulai berpikir bahwa itulah berserah diri. Hidayah Allah pun menyinari kalbunya. Ia terpikat dengan gerakan sujud. Dengan intuisi remajanya yang keras, Sarah mendeklarasikan keislamannya kepada keluarganya. Ibunya yang juga pimpinan top model agensi terkenal di Inggris sempat bertanya, “Mengapa kamu harus menutup kecantikanmu?” Dengan berbekal intelektualitas dan ilmu yang diperolehnya dari Alquran, Sarah bisa menjawab semua pertanyaan dari keluarganya. Perjalanannya menjadi seorang Muslimah tak berjalan mulus. Betapa tidak, ia harus berhadapan dengan neneknya, seorang penganut Nasrani yang taat. Terlebih, bagi Sarah, nenek adalah sosok yang sangat penting. “Kamu seperti alien (orang asing),” cetus sang nenek sinis. Sarah maklum karena hijrah membutuhkan proses. Ia mengibaratkan, seorang perokok butuh usaha yang
S
DENGAN INTUISI REMAJANYA YANG KERAS, SARAH MENDEKLARASIKAN KEISLAMANNYA KEPADA KELUARGANYA.
ISLAM RAHMAT BAGI SEKALIAN ALAM
B
agi Sarah, Islam adalah rahmat bagi seluruh manusia. Menurutnya, Islam tidak terbatas jarak dan waktu. Rasulullah SAW, kata dia, adalah pembawa pesan bagi seluruh umat
manusia. “Beliau tidak mengatakan bahwa beliau datang dengan sesuatu yang baru, tapi beliau datang sebagai pemberi peringatan,” papar Sarah. Bagi Sarah, Islam bukan replikasi, tapi generasi. Seorang Muslim, lanjut dia, bisa menyesuaikan dengan budaya, tempat, dan waktu dengan tidak meninggalkan prinsip Islam dan nilai-nilai yang dibangun oleh Rasulullah SAW. “Dan, yang paling penting adalah menjalankan pesan yang dibawa Rasulullah SAW untuk kembali kepada Allah, membersihkan hati, berbuat baik, bagaimana kita hidup satu sama lain dengan cara yang baik dan nilai-nilai positif lainnya,” papar dia Islam, kata Sarah, bukan hanya tentang rukun Islam, melainkan juga karena syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji adalah cara seorang Muslim berhubungan dengan Tuhan. Itulah input-nya. “Output-nya adalah apa yang kita lakukan selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu untuk berbuat baik kepada siapa pun, Muslim dan non-Muslim, di sekitar kita, bermoral baik, dan menghormati orang lain. Dan, jika itu dilakukan, kita akan bisa hidup dengan nyaman, bukan hanya di negara Barat, tapi juga ke mana pun kita pergi,” ungkap Sarah. Ia berharap agar kaum Muslimah tetap mengenakan jilbab, terutama bagi mereka yang berada di dunia Barat. Sarah memahami banyak tantangan yang dihadapi Muslimah yang berjilbab di Barat, khususnya dalam mencari pekerjaan. “Tetapi, teruslah yakin dan jangan putus asa. Kita harus beranggapan bahwa ini adalah ujian dari Allah SWT dan segala sesuatu terjadi karena ada hikmahnya. Yakinlah bahwa Allah akan membantu kita,” paparnya. Ia mengajak para Muslimah untuk membuktikan diri bahwa Muslimah adalah individu yang profesional, cerdas, tepat waktu, tegas, berkomitmen, dan terus berusaha untuk belajar dan maju. Saat ditanya dampak peristiwa 9/11 di London,
Inggris, Sarah mengatakan, peristiwa itu benar-benar menjadi masa-masa kegelapan bagi dunia Islam. Akibat peristiwa itu, Islampobia semakin meningkat. “Dan, ini juga berhubungan dengan ribuan nyawa yang terenggut di Afghanistan dan Irak karena Amerika bisa berbuat lebih untuk itu,” tuturnya. Sarah menegaskan, tugas seluruh Muslim untuk membuktikan kepada sekitar kita dan seluruh dunia bahwa Islam adalah agama yang baik. Bukan dengan katakata, melainkan harus membuktikan dengan tindakan. “Karena ketika kita mengatakan Islam adalah agama terbaik, tapi tidak ada bukti untuk itu, khususnya jika kita tidak memberikan contoh yang baik bagi sekitar kita, hal itu akan menjadi siasia,” pungkasnya. ■
berat untuk lepas dari ketergantungan. “Apalagi berpindah keyakinan,” tuturnya. Seiring waktu, keluarganya mulai menyadari bahwa Sarah masih individu yang sama. Lima tahun kemudian, Sarah menikah dengan seorang Muslim. Pada saat itu, neneknya mulai menyadari bahwa pilihan cucunya adalah benar. Sang nenek mengaku menyayangi Sarah apa adanya dan juga gaya hidupnya. “Itu adalah dukungan terbesar bagiku,” ungkapnya. ●●●
Sarah mengatakan, umat manusia lebih banyak memiliki kesamaan daripada perbedaan. Tak ada satu pun manusia yang tidak menginginkan perdamaian, kebahagiaan, stabilitas, penghormatan, dan nilai sosial yang lain. “Bagaimanapun, kita ada di dunia ini dengan cara yang berbeda-beda, termasuk dalam hal beragama,” tuturnya. Menyinggung tentang tiga agama monoteisme: Islam, Nasrani, dan Yahudi, menurut dia, lebih banyak lagi memiliki kesamaan. Ia mencontohkan, seperti nama nabi, nama malaikat, sejarah, dan lain-lain. Namun, ada pula beberapa perbedaan yang sangat fundamental. Sarah mengungkapkan, dalam kisah Nabi Adam AS, terdapat perbedaan. “Dalam Alquran dikatakan bahwa Iblis menggoda Adam dan Hawa untuk memakan buah khuldi. Tetapi, pada ajaran agama yang lain, Siti Hawa yang menggoda Nabi Adam untuk memakan buah khuldi,” ungkapnya. Perbedaan serupa juga terjadi pada sejarah Nabi Nuh. “Ajaran agama lain mengatakan bahwa keluarga Nabi Nuh adalah orang-orang pilihan untuk diselamatkan Tuhan pada banjir besar, tetapi pada Alquran disebutkan bahwa Nabi Nuh memberi peringatan kepada kaumnya mengenai banjir besar dan untuk patuh kepada Tuhan. Dan, siapa pun bisa mendengar peringatan itu, memilih jalan Tuhan dan selamat.” Terkait kisah Nabi Isa as, papar Sarah, sudah banyak diketahui perbedaannya.
P
B12
H
Penganut agama Nasrani mengatakan bahwa Yesus adalah anak Tuhan. Tapi, pada ajaran agama Islam, Yesus lahir dari Maryam tanpa seorang bapak karena Tuhan ingin menunjukkan kekuasaannya. “Jadilah, maka jadilah.” Pada akhirnya, terdapat perbedaan yang penting, khususnya mengenai terpilih dan memilih. “Karena dalam Islam, kita yang harus membuka hati untuk menerima hidayah yang akan diberikan Tuhan kepada kita. Walaupun kita lahir dari keluarga Islam, perasaan berserah diri kepada Allah tidak bisa diwarisi. Kita harus banyak belajar dan membuka hati untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah sepanjang hidup kita.” Menyikapi perbedaan budaya Islam di seluruh dunia, Sarah menekankan bahwa Islam adalah keyakinan, bukan budaya. Tetapi, adanya akulturasi antara Islam dan budaya di negara bersangkutan bukanlah suatu hal yang negatif. “Karena ketika kita mendatangi masjid di Cina, Rusia, Afrika, Indonesia, untuk shalat lima waktu, kita akan melakukannya dengan cara dan jumlah rakaat yang sama. Bahkan, adanya keberagaman ini yang menunjukkan keindahan Islam dan kreativitas Sang Pencipta,” tuturnya. Mengutip ayat Alquran, Sarah mengungkapkan, Allah menciptakan manusia dari bangsa, suku, dan ras yang berbeda-beda, tujuan untuk mengenal satu sama lain. Daripada mencari perbedaan, kata dia, sebaiknya umat Islam mencari kesamaan dari Islam yang ada di setiap negara. “Akulturasi akan menjadi negatif ketika kita mulai menganggap bahwa budaya menjadi Tuhan kita,” cetusnya. ■ ed: heri ruslan penulis adalah mahasiswa Indonesia yang sedang studi Oxford House College di Inggris.