RENCANA OPERASIONAL (RENOP) TAHUN 2012-2016
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS UDAYANA 2012
RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2012-2016
TANGGAL 22 OKTOBER 2013 Disahkan oleh: Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Dr. Drs. IGPB Suka Arjawa, M.Si. NIP. 196407081992031003
BAB I PENDAHULUAN
Arus perubahan sosial yang berlangsung demikian cepat diiringi kecenderungan global yang melingkupi segenap aktivitas kemasyarakatan maupun kenegaraan, memutlakkan kebutuhan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sekaligus memiliki kemampuan menjawab ragam tantangan tersebut. Salah satu kebutuhan yang kian dirasakan mendesak untuk dipenuhi terlebih seiring makin cepatnya arus perubahan sosial serta tuntutan global tersebut adalah penyediaan SDM yang berlatar pendidikan ilmu sosial maupun ilmu politik. Hal ini cukup beralasan mengingat makin kompleks dan beragamnya persoalan-persoalan kemasyarakatan, termasuk derivat aktivitas yang ada di bawahnya seperti dinamisasi politik di tingkat lokal maupun
nasional,
internasional,
era
inter-relasi komunikasi
antar media
negara dan
dan
kelembagaan
kecanggihan
teknologi
informasi, pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan hingga penanganan masalah (patologi) sosial kemasyarakatan yang kian hari mewujud dalam beragam bentuk. Pemahaman ini tidak hanya sebatas pada kemampuan analitik atas teori maupun konsep saja, dan diharapkan juga akan mengharuskan ketersediaan keahlian bersifat teknis yang bertanggungjawab dengan kebutuhan pasar kerja. Menjawab kondisi tersebut, Universitas Udayana (Unud) sebagai institusi pendidikan milik negara mendirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) tepat pada tanggal 28 Juni 2009. Dengan berdirinya FISIP sebagai fakultas termuda dari 12 fakultas yang ada di Universitas Udayana, maka diharapkan melalui lembaga ini dapat melahirkan SDMSDM yang handal, unggul, mandiri, berbudaya serta memiliki kualifikasi
keilmuan sosial dan politik. Untuk alasan yang lebih spesifik pula, Bali sebagai kawasan yang dikenal strategis di mana seringkali muncul asosiasi maupun seminar-seminar yang bertema penyelesaian masalahmasalah sosial dan politik yang bertaraf regional, nasional maupun internasional,
sehingga kehadiran FISIP Unud
juga akan dapat
memberikan sumbangsih pada pengembangan keilmuan, khususnya di bidang keilmuan sosial dan politik, sekaligus sarana belajar yang ideal bagi para peserta didik.
Lahirnya FISIP Universitas Udayana Penggagas awal sekaligus pendiri FISIP di Universitas Udayana adalah Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM) yang saat itu menjabat sebagai Rektor Universitas Udayana. Gagasan ini dimatangkan dengan berdirinya Institute of Peace and Democracy (IPD) yang bertempat di Kampus Unud Bukit Jimbaran. IPD merupakan lembaga yang didirikan oleh negara sebagai institusi pengembang nilai-nilai perdamaian dan demokrasi. Salah satu program nyatanya adalah menjadi
pendukung
terwujudnya
Bali
Democracy Forum (BDF), sebuah wadah komunikasi antar para pemimpin negara di dunia menyangkut isu-isu perdamaian dan demokrasi, yang keberadaannya digagas Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Dr. N. Hassan Wirajuda. Momentum tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan
Memorandum
of
Understanding
(MoU)
antara
Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Pendidikan Nasional dan Universitas Udayana. Maka pada tanggal 10 Desember 2008, IPD diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kampus Bukit Jimbaran. Peresmian ini memperkuat gagasan Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM) untuk segera merealisasikan pendirian FISIP.
Hal ini
mengingat keberadaan IPD sangat strategis, baik bagi
masyarakat Bali, dunia internasional, maupun bagi pengembangan iklim dunia akademik khususnya di Universitas Udayana. IPD yang bersifat independen, nirlaba dan banyak menyelenggarakan berbagai lokakarya, penelitian dan publikasi, membangun jejaring dengan para ahli dan organisasi nasional maupun internasional terkait demokrasi menjadi laboratorium bagi pengembangan ilmu-ilmu sosial dan politik yang nantinya terwadahi dalam FISIP Unud. Harapan yang hendak dituju adalah sinergi antara FISIP dengan IPD yang dapat menjadi kekuatan baru dalam pengembangan nilai-nilai demokrasi dan
perdamaian
sekaligus mengintensifkan kajian di bidang keilmuan sosial dan politik. Ide pendirian FISIP makin mendapatkan dukungan berbagai pihak, termasuk Menteri Luar Negeri RI saat itu, Dr. N. Hassan Wirajuda. Pada proses
perjalanannya,
ide
dan
gagasan
pendirian
FISIP
makin
dimatangkan melalui penyusunan proposal pendirian Program Studi guna mendapatkan surat izin operasional dari Kementerian Pendidikan Nasional.
Beberapa nama terlibat dalam tim penyusunan proposal
pendirian program studi yang ada di FISIP, mereka adalah Prof. Dr. I Wayan Suandi, Drs, SH, M.Hum., Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si., Dr. Drs. Gusti Putu Bagus Suka Arjawa. M.Si, serta dibantu beberapa tenaga pengajar lain, yaitu Dr. Ni Luh Kebayantini, M.Si, I Gusti Agung Alit Suryawati, S.Sos, M.Si, I Made Anom Wiranata, S.IP., MA., Ni Made Ras Amanda Gelgel, S.Sos, M.Si, I Ketut Winaya, S.Sos, Ni Wayan Supriliyani, S.Sos dan Drs. I Putu Suhartika, M.Si. Setelah penyusunan dan melalui beberapa tahapan evaluasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional akhirnya menerbitkan Surat Izin Penyelenggaraan Program Studi Sosiologi (S1) pada Universitas Udayana di Denpasar, Bali, nomor: 1518/D/T/2009 dan Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional No. 1519/D/T/2009. Berbekal dua surat ijin pendirian program studi tersebut, maka didirikanlah FISIP Unud dengan legalisasi Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 304/H14/HK/2009 tentang Pendirian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana. Pada awal berdirinya, kegiatan administrasi FISIP dilaksanakan sementara di rumah dinas jabatan rektor di Jalan Sudirman, Denpasar. Selanjutnya disusun anggota Senat FISIP Unud melalui Keputusan Dekan Nomor: 01/H14.1.11/PP/00.05/2009 tanggal 28 Agustus 2009 tentang Susunan Anggota Senat FISIP Unud. Berdasarkan Keputusan Senat FISIP Unud, dikeluarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 462/H14/HK/2009 tertanggal 1 September 2009 tentang Penetapan Pimpinan Sementara (Pelaksana Tugas) FISIP Unud. Plt. (Pelaksana tugas) Dekan FISIP Unud dijabat oleh Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM), sedangkan selaku Plt. Pembantu Dekan I adalah Prof. Dr. I Wayan Suandi, Drs, SH., M.Hum, dan Plt. Pembantu Dekan II adalah Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si. Penerimaan perdana mahasiswa baru FISIP dibuka untuk dua program studi, yaitu Program Studi Sosiologi dan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional. Perkuliahan perdana dimulai pada 1 September 2009. Beberapa tokoh regional maupun internasional menjadi dosen tamu, antara lain: Menteri Luar Negeri Kabinet Indonesia Bersatu I, Dr. N Hassan Wirajuda pada 8 Oktober 2009 menyampaikan materi tentang Diplomasi Indonesia; Menteri Luar Negeri Kabinet Indonesia Bersatu II, Dr. RM Marty M. Natalegawa, M.Phil, B.Sc pada 26 Desember 2009 yang menyampaikan materi tentang Diplomasi; Prof. Dr. Tjipta Lesmana pada 5 Maret 2010 menyampaikan materi tentang Perilaku Media Massa pada Komunikasi Politik Kontemporer di Indonesia; serta Nuku Kamka, Duta Besar Luar Biasa Rusia untuk Indonesia pada September 2009 dengan
penyampaian materi Prospektif Hubungan Kerjasama Indonesia dan Rusia. Tempat perkuliahan mahasiswa saat itu dilangsungkan sementara waktu di gedung GDLN (Global Distance Learning Network) hingga FISIP memiliki gedung tersendiri. Pada 23 Oktober 2009 akhirnya diresmikanlah gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unud di Kampus Denpasar, Jalan PB Sudirman, oleh Rektor sekaligus Plt. Dekan FISIP Unud, Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM). Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, FISIP Unud juga mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga baik di tingkat lokal maupun nasional, salah satunya dengan pihak Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA. Didahului dengan kuliah umum yang diikuti delapan
perguruan
tinggi
se-Indonesia
serta
kegiatan
workshop
jurnalistik pada 5 November 2009, pihak Direktur SDM dan Umum Perum LKBN ANTARA, Dr Rajab Ritonga, M.Si mengadakan perjanjian kerjasama dengan Rektor Unud, Nomor 36/H.14.1.11/PP.03.07/2009, perihal pengembangan keilmuan dan kemampuan mahasiswa dalam bidang jurnalistik, termasuk dalam hal kerja lapangan bagi mahasiswa FISIP Unud di LKBN ANTARA, pelatihan dari lembaga pendidikan jurnalistik ANTARA (LPJA) serta pengelolaan publikasi di lingkungan Unud sendiri. Dalam perkembangannya, terkait dengan media, FISIP Unud juga mengadakan kerjasama dengan media-media berskala lokal dan nasional, beberapa diantaranya grup Bali Post, RRI dan TVRI Stasiun Denpasar. Pada tahun ajaran 2010/2011 FISIP Unud membuka Program Studi Administrasi Negara. Penambahan program studi ini berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 63/D/O/2010 tertanggal 2 Juni 2010 tentang Izin Pendirian Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Mahasiswa perdana pada Program Studi
Administrasi Negara ini diperoleh melalui jalur penerimaan PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan). Pada tahun 2011, FISIP Unud juga telah membuka beberapa program baru, antara lain Prodi Ilmu Politik melalui Kemendiknas Nomor 97/E/O/2011, Prodi Ilmu Komunikasi, serta Program D3 Perpustakaan. Dengan adanya hal ini, maka FISIP Universitas Udayana telah memiliki lima program studi strata satu, yaitu Program Studi Sosiologi, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Komunikasi, Ilmu Politik serta satu program vokasional, yaitu D3 Perpustakaan.
Dasar Hukum Pendirian Program Studi Sosiologi Dasar
hukum
kelembagaan
bagi
pelaksanaan
operasional
pendidikan di lingkungan FISIP Unud meliputi : 1) Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2) Pasal 31 ayat (3) dan ayat (5) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3) Pasal 19 – 25 Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4) Peraturan Pemerintah Nomor: 30 Tahun 1990 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 57 Tahun 1998 tentang Pendidikan Tinggi; 5) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0199/0/1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Udayana; 6) Surat Keputusan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 1518/D/T/2009, Tanggal 28 Agustus 2009 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Sosiologi;
7) Surat Keputusan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 1519/D/T/2009, Tanggal 28 Agustus 2009, tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Hubungan Internasional; 8) Surat Keputusan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 63/D/O/2010, tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program Studi Ilmu Administrasi Negara; 9) Surat Keputusan Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 97/E/O/2011, tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program Studi Ilmu Politik; 10) Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program Studi Ilmu Komunikasi; 11) Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program D3 Perpustakaan 12) Statuta Universitas Udayana 2009 13)
Keputusan
Rektor
Universitas
304/H14/HK/2009, Tanggal
Udayana
Nomor
:
28 Juni 2009 tentang Pendirian
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana.
Tujuan Program Studi Sosiologi Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi Sosiologi dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan ilmuilmu sosial dan mencermati kebutuhan kompetensi lulusan yang diharapkan pasar kerja Ilmu Sosial, khususnya Sosiologi. Visi, Misi, Tujuan Prodi Sosiologi diselaraskan dengan Visi, Misi, Tujuan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud). Visi dan Misi Prodi Sosiologi disusun sesuai dengan
tata kelola FISIP Unud, Rencana Strategi (Renstra) dan kurikulum program studi. Secara detail mekanisme penyusunan visi, misi dan tujuan Prodi Sosiologi adalah sebagai berikut: Pertama, pembentukan Tim visi misi yang diketuai oleh Ketua Prodi Sosiologi yang melibatkan berbagai komponen stakeholder, yaitu: pimpinan fakultas, pimpinan program studi, dosen, tenaga kependidikan (KTU dan Kasubag), perwakilan dari mahasiswa, dan masyarakat untuk memberikan masukan yang tepat dalam merumuskan visi, misi dan tujuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kedua, mendiskusikan visi, misi, tujuan dan sasaran dalam 3 (tiga) tahap. Tahap pertama: brainstorming dalam rangka menggali beragam masukan guna merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran yang berorientasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, ataupun kesesuaiannya dengan Renstra Unud.
Tahap kedua: perumusan dan penajaman visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah disusun dengan melibatkan pakar internal yang ahli di bidang manajemen strategi agar rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi Sosiologi memenuhi kaidah-kaidah akademis dan realistis.
Tahap ketiga: penyempurnaan visi, misi, tujuan dan sasaran oleh Tim Penyusun berdasarkan masukan-masukan yang telah diperoleh pada tahapan sebelumnya.
Ketiga, penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran oleh Senat Fakultas yang didahului pembahasan secara mendalam baik menyangkut substansi visi, misi, tujuan, maupun sasaran, sehingga rumusannya memenuhi
kaidah-kaidah: kejelasan, realistik, dan keterkaitan antar substansi untuk mencapai keberhasilan Prodi Sosiologi secara berkelanjutan.
Keempat, sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran kepada komponen stakeholder yang lebih luas baik kepada civitas akademika (dosen dan mahasiswa) maupun masyarakat yang lebih luas. Sosialisasi dilakukan melalui rapat terbuka, penyebaran melalui media cetak, ataupun media elektronik. Adapun stakeholders yang dilibatkan dalam proses penyusunan adalah sebagai berikut: 1. Pihak Akademisi dan Praktisi melalui kegiatan lokakarya dan diskusi terbatas yang diselenggarakan program studi, untuk mendapatkan masukan terkait penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran yang menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pasar kerja lulusan Prodi Sosiologi.
2. Pihak mahasiswa, melalui kegiatan konsultasi yang diselenggarakan oleh Prodi Sosiologi, yang ditujukan untuk mencari masukan mahasiswa terhadap pengembangan Prodi Sosiologi.
3. Tenaga Pendidik (dosen), melalui kegiatan diskusi dan rapat program studi dalam rangka penyusunan renstra, renja, visi, misi dan tujuan sehingga dihasilkan rumusan yang menjadi kesepakatan bersama antar seluruh tenaga akademik Prodi Sosiologi Universitas Udayana.
4. Tenaga Kependidikan (pegawai), melalui kegiatan rapat rutin program studi dalam rangka penyusunan renstra dan renja, sehingga dapat dibuat program-program yang realistis dan searah dengan pengembangan Fakultas dan program studi.
5. Pihak Akademik Fakultas dan Senat Fakultas melalui kegiatan rapat koordinasi pengembangan jurusan dan fakultas untuk merumuskan rancangan pengembangan ke depan Prodi Sosiologi.
Pimpinan Universitas dan Fakultas melalui kegiatan sosialisasi dan pengarahan pengembangan kelembagaan di Tingkat Universitas Udayana dan FISIP Unud yang dituangkan dalam Rencana Strategis FISIP. Rumusan visi, misi, tujuan, dan sasaran Prodi Sosiologi menyesuaikan dengan arah pengembangan dari Universitas Udayana dan FISIP.
BAB II PENENTUAN PROGRAM-PROGRAM STRATEGIS
1. Analisis SWOT Strategi untuk mewujudkan visi dan misi Program Studi Sosiologi dengan memperhatikan analisis SWOT dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Memilih keuntungan 1. Penguatan program peminatan. 2. Peningkatan penerimaan mahasiswa. 3. Peningkatan
pemanfaatan
dosen
untuk
menciptakan
pengembangan Program Studi sesuai dengan konsentrasi yang ada. 4. Peningkatan pemanfaatan dosen dalam penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang padat ide sebagai sumber dana alternatif Program Studi.
b. Memanfaatkan peluang 1. Peningkatan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran melalui penugasan dari dosen kepada mahasiswa. 2. Pengembangan sarana teknologi informasi yang mudah digunakan dan diakses oleh civitas academica. 3. Peningkatan kerja sama dengan mitra. c. Mengerahkan kekuatan 1. Sosialisasi program peminatan. 2. Meningkatkan kualifikasi pendidikan formal pada dosen-dosen muda. 3. Optimalkan dan aktualisasikan kemampuan dosen S2 dan S3 yang dimiliki. d. Mengendalikan Ancaman 1. Penyesuaian kurikulum dan bahan ajar sesuai dengan perubahan atau kebutuhan pengguna. 2. Peningkatan kualitas dosen yang lebih terarah 3. Peningkatan jumlah keterlibatan dosen tamu dan praktisi dalam proses pembelajaran. 4. Peningkatan seminar, penelitian dan publikasi. 5. Peningkatan
kemampuan
dosen
maupun
pegawai
dalam
berbahasa inggris aktif. 6. Membuka kerjasama dengan program studi di Universitas luar negeri.
BAB III STRATEGI PENGEMBANGAN
Sasaran Sejalan dengan misi dan tujuan telah diuraikan di atas, maka berikut dijelaskan sasaran dari penyelenggaraan pendidikan Prodi Sosiologi. Sasaran dari penyelenggaraan pendidikan Prodi Sosiologi adalah: 1. Menguasai teori-teori sosiologi dan metodologi serta pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
2. Mampu mengadakan sekaligus menerapkan hasil-hasil penelitian.
3. Berwawasan luas ke depan.
4. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis perubahan-perubahan sosial.
5. Mampu membangun jejaring dan kerjasama di bidang sosial.
Sasaran tersebut dapat dicapai jika didukung fasilitas dan tenaga pengajar yang mumpuni, dan yang lebih penting adalah pada diri mahasiswa. Dari sisi tenaga pengajar, Prodi Sosiologi telah memberlakukan kebijakan bahwa tenaga pengajar yang belum bergelar doktor wajib melanjutkan studi di di dalam dan atau di luar negeri dengan bidang keilmuan yang linier.
Dalam bidang kemahasiswaan, Prodi Sosiologi selalu berupaya untuk meningkatkan soft skill mahasiswa melalui berbagai penyediaan pelatihan
dan
pengetahuan
tambahan;
misalnya:
pelatihan
kepemimpinan
(leadership), kewirausahaan (entrepreneurship), perencanaan bisnis (business plan), dan lain-lain. Dengan cara ini, bekal mahasiswa untuk memasuki dunia kerja tidak hanya cukup dengan kemampuan hard skill di bidangnya tetapi ditunjang pula oleh pengetahuan tambahan yang memungkinkan untuk bersaing secara komparatif dan kompetitif dalam mendapatkan pekerjaan.
Strategi Pencapaian Strategi pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran tersebut dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. Dalam kurun waktu 2009-2020 Prodi Sosiologi lebih banyak berkiprah di tingkat nasional. Kurun waktu ini merupakan fase awal atau pembenahan internal. Pada fase ini dilakukan peningkatan kapasitas program studi. Prioritas utama adalah penataan kelembagaan,
peningkatan sarana pembelajaran, dan peningkatan
kualitas SDM tenaga dosen dan pegawai.
Dalam kurun waktu 2020-2025 Prodi Sosiologi masuk pada fase internasionalisasi. Prodi Sosiologi melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri, dan menerima mahasiswa dari luar negeri. Sebagai pengakuan internasional, tahap awal akan dilakukan usaha standarisasi internasional melalui standar AUN (ASEAN University Network). Internasionalisasi jurusan dan program studi juga dilaksanakan dalam rangka pengembangan kerjasama di bidang penelitian, penulisan jurnal, pertukaran mahasiswa (student exchanges),dan pertukaran dosen (lecture exchanges).
Strategi pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran tersebut dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Meningkatkan pemerataan dan perluasan akses pembelajaran bagi civitas akademika dengan cara berikut ini. a. Membuka pusat-pusat informasi dengan tujuan mempermudah akses informasi terkait kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, baik untuk internal (Prodi Sosiologi) maupun eksternal (masyarakat). b. Mengembangkan
sarana
teknologi
informasi
yang
mudah
digunakan dan diakses oleh civitas akademika dan masyarakat luas.
2. Meningkatkan mutu serta relevansi kompetensi lulusan dan daya saing lulusan khususnya di bidang sosial dengan cara sebagai berikut. a. Memaksimalkan kinerja Tim Pelaksana Penjaminan Mutu Program Studi. b. Mendorong dosen untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri melalui studi lanjut (S3) serta mengadakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. c. Mengembangkan
dan
meningkatkan
sarana
dan
prasarana
pendidikan. 3. Meningkatkan pemberdayaan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. a. Mendorong peningkatan kapasitas ketua program studi dan staf program studi lainnya dalam melaksanakan good governance. b. Menetapkan dan memberikan reward dan punishment secara teratur dan terus menerus. c. Mengembangkan mekanisme pengeloalan keuangan program studi secara transparan dan akuntabel.
d. Menekan
seminimal
mungkin
KKN
dan
memaksimalkan
profesionalisme. e. Berkolaborasi
dengan
fakultas
menyelenggarakan
SIMAK,
SIMPEG, dan SIMKEU dengan jelas, tegas, dan konsisten. f. Menjamin
keberlangsungan
program
dengan
meningkatkan
kerjasama dengan institusi/lembaga pemerintah dan atau swasta.
Peningkatan kapasitas internal juga dibarengi dengan peningkatan kerjasama dalam dan luar negeri sebagai upaya peningkatan kualitas kelembagaan. Strategi lainnya adalah usaha peningkatan lulusan dengan melakukan standarisasi lulusan melalui akreditasi.
Strategi
pencapaian
memerlukan
sasaran
keterlibatan
sebagaimana pemangku
dikemukakan
kepentingan,
di
atas
konsistensi
pelaksanaan, evaluasi, dan dukungan segenap sumberdaya untuk mewujudkan pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran Prodi Sosiologi.
BAB III STRATEGI PENGEMBANGAN
Program Studi Sosiologi memiliki Tim Pelaksana Penjaminan Mutu (TPPM-PS) yang bertugas membantu pimpinan Prodi dalam hal penjaminan
mutu
akademik.
Penjaminan
mutu
bertujuan
untuk
mempertahankan dan menjamin tingkat kualitas pembelajaran secara berkesinambungan dari aspek-aspek yang meliputi pelaksanaan kegiatan di Prodi Sosiologi.
TPPM-PS membentuk sistem pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh Prodi sehingga kegiatan yang dijalankan bisa tertata dengan baik yang berdampak pada peningkatan kinerja Prodi.
Pelaksanaan penjaminan mutu Prodi Sosiologi dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, yaitu dilakukan sekali dalam setahun untuk menjamin perbaikan dan peningkatan kualitas Prodi Sosiologi. Peran TPPM-PS, Unit Penjaminan Mutu Fakultas (UPMF) dan Badan Penjaminan Mutu Universitas (BPMU) sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas Prodi Sosiologi terutama dalam hal panduan-panduan tertulis yang menjadi acuan penyelenggaran Prodi yang baik.
Secara berkala, UPMF menyusun dokumen Audit Mutu Akademik Internal (AMAI) berupa petunjuk bagi semua pihak yang terlibat dalam tata laksana organisasi, seperti manual prosedur dan instruksi kerja untuk pelaksaaan ujian skripsi dan manual prosedur untuk pelaksanaan praktek kerja nyata. Dokumen tersebut dihasilkan dari kegiatan yang telah dilaksanakan oleh seluruh prodi. Setiap dokumen AMAI yang telah dibuat dan ditetapkan/disahkan oleh Dekan Fisip dan selanjutnya disosalisasikan kepada semua pihak yang terlibat.
Selanjutnya TPPM-PS akan memonitor setiap kegiatan dan melakukan evaluasi dengan merevisi setiap dokumen AMAI jika diperlukan. Beberapa contoh penjaminan kualitas yang telah dilaksanakan Prodi Sosiologi.
Pertama, monitoring dan evaluasi perkuliahan. Kualitas ditetapkan dengan menyediakan daftar presensi untuk setiap mata kuliah yang diberikan oleh bagian akademik sebagai petugas
monitoring dosen. Masing-masing dosen dan mahasiswa diwajibkan mengisi daftar presensi dan menuliskan materi yang diberikan pada setiap kali pertemuan sehingga dapat diketahui frekuensi kehadiran dosen dan mahasiswa serta kesesuaian antara materi yang diberikan oleh dosen dengan silabus yang ada di Prodi Sosiologi. Kedua, Prodi Sosiologi melakukan evaluasi terhadap kualitas pengajaran dosen pada tiap akhir semester dengan cara memberikan kuesioner kepada setiap mahasiswa dan hasilnya digunakan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan metode perkuliahan untuk semester berikutnya.
Ketiga,
monitoring
dan
evaluasi
keaktifan
proses
perkuliahan.
Kelangsungan aktifitas perkuliahan mahasiswa dipantau dengan cara memonitor jumlah SKS dan IPK setiap mahasiswa per-semester untuk menghindari tingginya drop out, hambatan dalam proses pembelajaran dan peninjauan ulang kurikulum berdasarkan kebutuhan.
Dokumen-dokumen penjaminan mutu, seperti Silabus, SAP, Kontrak Perkuliahan, Buku Pedoman Program Studi Sosiologi dan Profil Lulusan, telah diawasi, dibimbing dan dievaluasi oleh TPPM-PS. Hasil evaluasi tersebut ditindaklanjuti ke UPMF sampai ke BPMU. Selanjutnya, hasil evaluasi penjaminan mutu dikembalikan ke Prodi sebagai input untuk meningkatkan kualitas kinerja Prodi. Keberlanjutan Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana dapat diupayakan dengan beberapa hal sebagai berikut: a. Upaya meningkatan animo calon mahasiswa Prodi Sosiologi meningkatkan animo calon mahasiswa masuk ke Prodi Sosiologi dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
(1) Memperkenalkan Prodi Sosiologi melalui sosialisasi ke beberapa sekolah menengah atas (SMA) di wilayah Bali setahun sekali dengan salah satu strategi memanfaatkan jejaring dari sekolah asal mahasiswa.
(2) Menampilkan profil Prodi Sosiologi di web site universitas dan fakultas serta brosur fakultas.
(3) Pencantuman nama Prodi Sosiologi di belakang nama dosen dan mahasiswa yang menulis artikel pada beberapa media massa dengan harapan menarik animo masyarakat.
b. Upaya meningkatkan mutu manajemen Upaya ini dilakukan dengan mengikuti berbagai pelatihan dan lokakarya manajemen pendidikan, baik bagi pimpinan prodi maupun dosennya. Selain itu ditempuh dengan cara diskusi dengan berbagai pihak terkait. Misalnya, diskusi terkait evaluasi mahasiswa mengenai kualitas layanan pendidikan serta proses perkuliahan. Peningkatan mutu manajemen juga dilakukan dengan cara berdiskusi dan atau tukar pengalaman dengan prodi lain, baik yang ada di lingkungan Unud maupun yang ada di luar Unud dengan cara mengunjungi dan atau saat menerima kunjungan.
c. Meningkatan mutu lulusan Meskipun Prodi Sosiologi Unud belum mempunyai lulusan tetapi upaya untuk meningkatkan kualitas lulusan dilakukan dengan cara membangkitkan dan memotivasi kemampuan dan kinerja pribadi mahasiswa. Ada beragam strategi untuk mencapai hal tersebut, yaitu:
(1) meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dengan mendorong mahasiswa untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris (TOEFL atau TOEIC) serta beberapa mata kuliah yang menggunakan dukungan bahan bacaan berbahasa Inggris.
(2) melalui organisasi IMSOS, mahasiswa diwajibkan membuat dan melaksanakan kegiatan akademis ilmiah di luar kelas. Melalui forum ”Ngintip” beberapa aktivitas sudah dilakukan, di antaranya mengadakan talk-show tentang Kaum Gay, Lesbian, dan Waria; Sistem Keamanan Tradisional Bali; Joged Bumbung Ngebor; dan Lomba PortArt.
(3) melibatkan
mahasiswa dalam penelitian maupun pengabdian
masyarakat yang dilakukan dosen secara berkala serta melakukan studi eskursi ke institusi terkait dengan keilmuan sosiologi.
(4) mendorong peran serta mahasiswa untuk mengikuti kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) setiap tahun.
Mengingat ketatnya persaingan di pasar kerja karena semakin banyaknya lulusan Prodi Sosiologi dari berbagai perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri, maka Prodi Sosiologi Fisip Unud dituntut untuk menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing di pasar kerja. Oleh karena itu, beberapa upaya telah dilakukan seperti berikut.
a. Upaya menjalin kerjasama kemitraan dan hasilnya Prodi Sosiologi melakukan kerjasama dengan instansi swasta maupun negeri. Misalnya dengan media cetak melakukan kerjasama menulis opini tentang situasi sosial, baik yang bersifat lokal maupun nasional.
Hasilnya adalah kumpulan artikel tentang persoalan-persoalan sosial di masyarakat.
Kerjasama juga dilakukan dengan beberapa sekolah SMA di Kota Denpasar
dan
Badung.
Melalui
program
pengabdian
kepada
masyarakat dengan mengadakan pembekalan kompetensi sosiologi bagi guru-guru pengampu mata pelajaran sosiologi. Hasilnya adalah terbentuknya laboratorium sosiologi komunitas di beberapa SMA dan sesekali ikut mengajar mata pelajaran sosiologi.
Kerjasama dengan yayasan-yayasan/lembaga sosial, seperti Yayasan Penderita Anak Cacat (YPAC) Provinsi Bali, GaYa Dewata, Sistem Keamanan Tradisional ”Baladika”, Seka Joged Bumbung. Hasilnya berupa laporan talk-show ”Kaum Gay, Lesbian, dan Waria”; ”Sistem Keamanan Tradisional di Bali”, ”Joged Bumbung Ngebor”; dan laporan kegiatan PortArt.
b. Upaya untuk mendapatkan dana hibah kompetitif Upaya untuk mendapatkan dana hibah kompetitif adalah dengan cara terus menerus mengirimkan usulan-usulan penelitian ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Mayarakat (LPPM) Universitas Udayana. Prodi Sosiologi pernah meraih program hibah (Dana DIPA), antara lain, penelitian unggulan (2 proposal ), penelitian dosen muda (2 proposal), dan pengabdian masyarakat (1 proposal). Sistem monitoring
Prodi Sosiologi meliputi monitoring di bidang
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Monitoring terkait pendidikan
dilakukan
melalui
mekanisme
monitoring
kualitas
pembelajaran dan kuantitas kehadiran dosen. Monitoring terkait
kualitas pembelajaran, Ketua Prodi beserta Tim Penjaminan
Mutu
Program Studi (TPM-PS) melakukan visitasi kelas secara berkala. Pada visitasi ini, dibuat pelaporan yang dibahas pada saat rapat evaluasi Program Studi yang dilaksanakan satu kali dalam satu semester. Sedangkan monitoring terkait kuantitas kehadiran dosen dilakukan melalui kehadiran saat mengajar serta pemenuhan isi silabus mata kuliah yang berisi materi yang dikuliahkan (meliputi topik, sub topik) serta metode pengajaran.
Monitoring bidang penelitian dilakukan dengan melihat rekam jejak dosen melalui hasil penelitian dan publikasinya, baik melalui jurnal (lokal, nasional, dan internasional), maupun melalui publikasi media (cetak maupun elektronik). Monitoring bidang pengabdian kepada masyarakat
dilakukan
dengan
melihat
tingkat
partisipasi/keikutsertaan dosen pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat di
tingkat prodi,
fakultas, dan universitas. Biaya
pengabdian kepada masyarakat bisa didapatkan dari dana hibah pengabdian masyarakat bersumber dana DIPA Universitas Udayana dengan persyaratan yang telah diatur oleh Universitas Udayana.
Evaluasi terkait pendidikan dilakukan oleh Ketua Program Studi bersama dengan Tim Pelaksana Penjaminan Mutu Program Studi (TPPM-PS) Sosiologi. Bentuk evaluasi berupa penyebaran dan pengisian instrument manual mutu seperti kuesioner serta kotak saran yang tersedia di depan ruang Program Studi.
Begitu juga monitoring dan evaluasi untuk penelitian dan pengabdian masyarakat dilakukan dengan pendataan terhadap hasil penelitian,
publikasi, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan masing-masing dosen.
II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI
1. Analisis SWOT antar Komponen Berdasarkan uraian evaluasi diri pada bagian I, maka dapat disusun kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (terangkum dalam anslisis SWOT) Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, dalam komponen sebagai berikut:
Matriks Analisis SWOT
KOMPONEN
Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan
STRENGHT
WEAKNESS
OPPORTUNITY
THREAT
(KEKUATAN)
(KELEMAHAN)
(PELUANG)
(ANCAMAN)
1. Visi, misi tujuan, dan sasaran Prodi Sosiologi sangat jelas sesuai dengan visi dan misi Fisip Unud yang sesuai dengan dunia kerja dan tuntutan transparansi. 2. Visi telah menunjukkan wawasan ke depan/internasional dengan menekankan
1. Sebagai prodi baru, 1. Kerjasama dengan Prodi Sosiologi belum berbagai lembaga di mampu melaksanakan dalam dan di luar misi dan visi dengan negeri yang maksimal. mendukung 2. Sosialisasi kepada pencapaian visi, misi, mahasiswa tentang visi, tujuan dan sasaran misi, tujuan, dan sasaran Prodi Sosiologi. belum diwujudkan 2. Terbukanya secara maksimal. kesempatan untuk memperoleh dana-dana hibah terutama dari
1. Keterbatasan akses dan formasi sumber daya manusia terkait dengan kebijakan di tingkat daerah. 2. Dosen pada Prodi Sosiologi masih terbatas.
pada akhlak mulia. 3. Visi, misi, tujuan dan sasaran sudah dirumuskan dengan jelas yang disertai dengan lingkup capaian yang akan ditujun serta dijabarkan dalam sasaran dan strategi (Renstra dan Renop), sehingga dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan kebijakan. 4. Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kepentingan masyarakat dalam pembentukan, pelaksanaan, dan pengembangan pendidikan khususnya Sosiologi. 5. Proses belajar-mengajar terlaksana dengan
Dikti untuk membantu pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran. 3. Masih sangat sedikitnya lembagalembaga pendidikan yang menawarkan Prodi Sosiologi.
sistematis dan teratur. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Penjaminan Mutu, dan Sistem Informasi
1. Kepemimpinan yang komunikatif, transparan dan partisipatif.
1. Masih ada staf administrasi yang belum optimal dalam menjalankan pekerjaan
2. Adanya Tim Pelaksana Penjaminan Mutu Program Studi (TPPMPS).
2. Audit mutu akademik internal belum dilakukan secara periodik.
3. Diadakannya Audit Mutu Akademik Internal (AMAI).
3. Kerjasama untuk meningkatkan mutu Prodi dengan instansi terkait masih belum maksimal
4. Diadakannya Monev proses pembelajaran. 5. Laboratorium Sosiologi memfasilitasi kajian komunitas dan kajian akademik. 6. Tersedia Laboratorium Komputer dan Laboratorium Bahasa di Fisip Unud.
4. Belum ada indikator kinerja yang jelas untuk mengukur kinerja Prodi. 5. Sering terjadi roling pegawai antara Fisip dengan fakultas lain di lingkungan Unud.
1. Menghasilkan lulusan yang bermutu 2. Tuntutan kerja yang semakin meningkat 3. Terbukanya kerjasama dengan PT lain untuk meningkatkan kualitas 4. Terdapat PT di dalam dan di luar negeri yang dapat dijadikan benchmark 5. Perkembangan kecanggihan teknologi informasi.
1. Konsistensi prosedur dan tata cara organisasi sangat dipengaruhi kebijakan Universitas. 2. Banyaknya lembaga pendidikan lain yang mempunyai sistem pengelolaan administrasi lebih baik.
7. Keterlibatan civitas academica dalam proses perumusan kebijakan pengelolaan dan pelaksanaan Prodi. 8. Mekanisme pengambilan keputusan dilakukan secara kolegial dan bertanggungjawab 9. Kepercayaan dan keterlibatan masyarakat yang tinggi terhadap Prodi. 10. Sistem perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengembangan program dilakukan secara terprogram dan terarah. Kemahasiswa dan Lulusan
1. Mahasiswa terseleksi melalui mekanisme SNMPTN dan PMDK. 2. Mahasiswa memang
1. Penerapan kurikulum berbasis kompetensi dan soft skill mahasiswa masih kurang.
1. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan persaingan yang ketat antar-lulusan S1
1. Perkem-bangan teknologi informasi meng-haruskan mahasiswa untuk terus
benar-benar berminat dalam bidang Sosiologi sehingga lebih kosentrasi dalam menerima perkuliahan. 3. Mahasiswa yang terlatih dengan berbagai teori sosial, terlatih dalam memahami fakta sosial dalam bentuk praktik sosial maupun latihan tugas-tugas kampus. 4. Kesesuaian pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam mengerjakan soal dan tugas-tugas menunjukkan bahwa kurikulum yang diberikan telah relevan dan ini diharapkan relevan juga dengan pasar kerja. 5. Mahasiswa dengan
2. Kegiatan mahasiswa yang menghasilkan karya yang inovatif perlu disempurnakan dan ditingkatkan. 3. Program Studi Sosiologi kurang populer di masyarakat Bali dan Nusa Tenggara.
memotivasi calon mahasiswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan Magister (S2). 2. Prodi Sosiologi yang ada di bawah Fisip Unud merupakan salah satu PT terbaik di Indonesia Bagian Timur sehingga peluang untuk memperoleh beasiswa lebih besar. 3. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata terkenal di dunia, membuka peluang bagi Prodi Sosiologi untuk bekerjasama di bidang pendidikan dan pengembangan Iptek dengan negara lain. 4. Langkanya sarjana Sosiologi di Bali.
belajar tentang IT 2. Tuntutan standar mutu dan kompetensi lulusan semakin tinggi di pasar kerja. 3. Persaingan antarPerguruan Tinggi Negeri atau swasta dari luar Bali yang membuka Prodi Sosiologi di Denpasar.
intensitas tinggi melakukan kegiatan akademis dan nonakademis Sumber Daya Manusia
1. Rasio dosen dan tenaga pendukung dengan kualifikasi yang sesuai dengan bidangnya. 2. Peraturan kerja dan kode etik yang dilaksanakan oleh dosen. 3. Komitmen staf pengajar yang tinggi terhadap kualifikasi proses pembelajaran. 4. Dosen di Prodi Sosiologi masih muda dan energik sehingga potensial untuk melakukan Tridharma Perguruan Tinggi. 5. Ragam latar belakang budaya dan sosial para
1. Rendahnya minat dosen untuk mempublikasikan karya ilmiah dengan bahasa asing pada jurnal internasional. 2. Kesulitan merekrut dosen Sosiologi yang berkualifika-si S3 bidang Sosiologi dan linear sejak S1.
1. Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan jenjang S3 bagi para dosen. 2. Menjalin hubungan kerja dengan staf pengajar Sosiologi dari perguruan tinggi lain yang lebih berpengalaman. 3. Mengontrak tenaga dosen yang mempunyai kualifikasi S3 Sosiologi.
Lambatnya pengembangan sumber daya manusia karena masih terbatasnya dosen.
dosen di Prodi Sosiologi meningkatkan dinamika Prodi. 6. Mahasiswa pun memiliki variasi latar belakang budaya dan sosial yang memengaruhi mutu interaksi civitas academica. Kurikulum, Pembelajaran, Suasana Akademik
1. Kurikulum yang diterapkan di program studi adalah kurikulum yang memiliki standar nasional. 2. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung suasana akademik yang kondusif bagi segenap civitas academica. 3. Adanya tim pelaksana penjaminan mutu memberikan kualitas
1. Sebagai program studi yang baru berdiri, dosen kesulitan mengampu lebih dari enam matakuliah dalam satu semester. 2.Keterbatasan buku penunjang di perpustakaan Prodi Sosiologi dan Fisip Unud.
1. Terbuka peluang mengusulkan mata kuliah yang bermuatan lokal. 2.Menjelaskan fenomena sosial terbaru dengan pendekatanpendekatan teoritik. 3. Memberi-kan kebebasan kepada mahasiswa dan orang tua mahasiswa untuk memberi masukan atau usulan tentang mata
1. Jumlah dosen dan kualifikasi yang sangat terbatas. 2.Mahasiswa kurang bersemangat membuat tugas-tugas yang berbasis teori baru.
proses pembelajaran yang bermutu untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi. 4. Kebebasan mimbar akademik terjamin. 5. Keikutsertaan mahasiswa dalam penulisan artikel ilmiah meningkat. Pendanaan, Sarana dan 1. Prasarana, Sistem Informasi
Kondisi ruang kuliah, ruang seminar, ruang baca, lab Komputer dan sekretariat cukup memadai 2. Memiliki sistem anggaran dan managemen keuangan terpadu 3. Kondisi sarana penunjang pendidikan cukup baik 4. Fasilitas perpustakaan dilengkapi dengan e library
kuliah baru.
1. Ketepatan waktu turunnya dana pusat belum bisa dipastikan. 2. Jumlah dana yang tersedia, masih sangat tergantung dari jumlah kebutuhan dana fakultas lain yang lebih besar. 3. Sarana dan prasarana masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik oleh tenaga sumber
1. Dengan tersedianya elibrary mahasiswa memiliki peluang untuk memperkaya khazanah keilmuan dari berbagai sumber dalam maupun luar negeri 2.Pengembangan sistem informasi akademik
1. Kurang maksimalnya perencanaan. 2.Kegiatan tertunda bahkan tidak terlaksana karena dana terbatas. 3. Mahasiswa kekurangan pengetahuan.
Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama
5. Memiliki jaringan komunikasi dan informasi yang memadai 1. Ketersediaan jurnal ilmiah yang terakreditasi dan buku kumpulan penelitian bidang Sosiologi untuk menunjang kegiatan penulisan karya ilmiah 2. Memiliki database dan software yang menunjang kegiatan penelitian sistem anggaran dan managemen keuangan terpadu 3. Kondisi sarana penunjang pendidikan cukup baik 4. Fasilitas perpustakaan dilengkapi dengan elibrary 5. Memiliki jaringan komunikasi dan informasi yang
daya manusia yang ada.
1.Kurangnya minat dosen untuk melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah
1.
2.Kurang melibatkan mahasiswa dalam penelitian dan PKM
2.
3. Sarana dan prasarana masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik oleh tenaga sumber daya manusia yang ada.
3.
4. Masih kurangnya jumlah dosen yang menguasai Bahasa Inggris secara lisan dan tertulis, sehingga menyulitkan untuk program pertukaran
4.
5.
Adanya minat instansi di luar perguruan tinggi sendiri untuk melakukan kerjasama di bidang penelitian dan PKM Banyaknya potensi sumber dana penelitian dan PKM dari luar perguruan tinggi sendiri. Peluang kompetisi dan publikasi ilmiah dari berbagai jurnal nasional dan internasional Tuntutan sertifikasi dosen yang dapat mendorong kinerja dosen. Banyaknya peluang kerjasama yang ditawarkan dari
1.Kurangnya minat baca dan data beli masyarakat terhadap karya ilmiah. 2. Masih kurangnya kesadaran dan minat masyarakat untuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan dalam kegiatan PKM. 3.Persaingan antar perguruan tinggi dalam memanfaatkan berbagai sumber dana penelitian dan PKM. 4. Semakin terbukanya kesempatan perguruan tinggi luar negeri untuk membuka cabang di Indonesia.
memadai 6. Peningkatan jumlah kerjasama yang telah dijalin 7. Citra Unud yang semakin baik menuju world class university sehingga mempermudah kerjasama dengan pihak luar.
dosen ke luar negeri. 5. Belum memiliki hak paten atau hak cipta produk.
pemerintah daerah.
5. Berkem-bangnya teknologi dalam pengembangan hasil riset internasional yang begitu cepat menyebabkan pihak lembaga kalah bersaing dalam mengikuti perubahan.
Strategi dan Pengembangan Berdasarkan matriks analisis SWOT dapat dirancang strategi dan pengembangan Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana seperti yang terlihat di bawah ini.
KOMPONEN
Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Penjaminan Mutu, dan
STRENGHT OPPORTUNITY
WEAKNESS OPPORTUNITY
STRENGHT THREAT (KEKUATAN DARI ANCAMAN)
(PELUANG DARI KEKUATAN)
(PELUANG DARI KELEMAHAN)
Menjalin kerjasama dengan berbagai program studi lain.
Meningkatkan sosialisasi dan tingkat pemahaman serta penguasaan visi, misi Program Studi Sosiologi, serta tujuan untuk memotivasi civitas academica dalam menjalin kerjasama untuk mendapatkan hibah.
1. Meningkatkan aktivitas sosialisasi visi, misi dan tujuan terhadap berbagai pihak untuk menarik perhatian mahasiswa.
1.Mengefektif-kan peran Laboratorium Sosiologi berkaitan dengan kajian-kajian keilmuan
1. Selalu mempertimbangkan dinamika lingkungan eksternal dalam
1. Meningkatkan aktivitas pelatihan dan penggunaan laboratorium untuk
2. Melakukan kajian dan evaluasi secara rutin terhadap visi, misi, dan tujuan program studi agar lebih sesuai dengan perkembangan yang ada untuk merangsang inovasi dan kreativitas.
WEAKNESS THREAT (KELEMAHAN DARI ANCAMAN)
Meningkatkan upaya untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan program studi melalui pelatihanpelatihan yang bertujuan untuk mendapatkan sertifikasi internasional.
1. Meningkat-kan efektivitas peran tim penjaminan mutu untuk memperoleh
Sistem Informasi
lembaga pendidikan eksternal. 2. Meningkatkan perencanaan dan evaluasi perencanaan setiap tahun.
dan meningkatkan kerjasama.
penyusunan program kegiatan.
2. Pemanfaat-an kecanggihan teknologi informasi secara efektif dan efisien.
2. Memetakan dosen sesuai dengan bidang kompetensi-nya.
1. Memberikan motivasi mahasiswa untuk berprestasi dengan memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi.
1. Selalu meningkatkan kualitas kegiatan promosi dan penerimaan mahasiswa.
1. Meningkat-kan kualitas
1. Mengintensif-kan
sertifikasi internasional. 2. Pemelihara-an keamanan sistem informasi secara lebih efektif.
3. Memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan jaringan kerjasama. Kemahasis-waan dan Lulusan
1. Meningkatkan jumlah kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa 2. Melaksanakan kegiatankegiatan ilmiah yang melibatkan mahasiswa dan dunia kerja,
Kurikulum, Pembelajaran,
1.
Mengevaluasi dan
2. Meningkatkan jumlah kegiatan magang dan ekstrakurikuler sehingga dapat memberikan bekal praktek bagi mahasiswa dalam persaingan dunia kerja.
Meningkatkan pelaksanaan bimbingan dan konseling melalui dosen pembimbing akademik untuk memperlancar penyelesaian studi dan membantu pencapaian lulusan yang berkualitas.
1. Secara aktif memantau
Suasana Akademik
2.
3.
4.
5.
menyesuaikan dan kuantitas studi kurikulum secara banding mengenai rutin untuk kurikulum ke berbagai menghasilkan perguruan tinggi di kurikulum berbasis dalam dan luar negeri. kompetensi. 2. Meningkat-kan Mengembangkan wawasan mahasiswa kerjasama dengan dengan kunjungan ke praktisi, organisasi instansi/lembaga profesi dan pihak lain terkait Prodi Sosiologi, untuk memantau kuliah tamu, seminar perkembangan dan magang. lingkungan eksternal yang terkait dengan 3. Mengem-bangkan kurikulum. metode pengajaran Pengembangan mata yang dapat kuliah yang mengacu meningkatkan analisa pada kebutuhan mahasiswa yang pengguna lulusan berkualitas melalui dan perubahan pemberian tugas dan lingkungan. diskusi secara intensif. Meningkatkan kuantitas dan kualitas 4. Meningkat-kan peran interaksi secara pembimbing akademik akademik dengan dalam membantu mahasiswa. kelancaran studi Peningkatan kualitas
komunikasi dan memperluas jaringan dan kerjasama dengan pasar kerja, perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, untuk mengetahui 2. Pemberian bimbingan yang terarah dan terprogram bagi mahasiswa. 3. Meningkatkan kualitas pelayanan akademik dan non-akademik kepada mahasiswa.
perkembangan kurikulum yang sedag berjalan. 2. Menyusun kurikulum yang dapat memenuhi tuntutan dan perubahan profesi dalam pasar kerja. 3. Peningkatan profesi akademik mahasiswa baru agar dapat membantu peningkatan indeks prestasi kumulatif. 4. Meningkatkan keterlibatan seluruh civitas academica dalam menciptakan budaya akademik.
6.
Pendanaan, Sarana dan Prasarana, Sistem Informasi
1.
2.
3.
sarana dan prasarana yang menunjang pembentukan suasana akademik yang kondusif. Meningkatkan peranan organisasi kemahasiswaan dalam kegiatan ilmiah. Mempertahankan transparansi, keterlibatan dan koordinasi dalam pengelolaan keuangan. Tetap mengupayakan peningkatan sumber dana agar dapat menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dan berkualitas. Peningkatan jumlah sarana dan prasaran uang dibutuhkan untuk kegiatan operasional.
mahasiswa.
1. Menjalin kerjasama dengan pengusaha dan pemerintah daerah di Indonesia untuk menyelenggarakan kajian Sosiologi. 2.Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana agar memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan 3. Meningkat-kan kualitas sistem penyimpanan dan pengamanan data
1.
Meningkatkan efisiensi penggunaan data. 2. Meningkat-kan pembaharuan sarana dan prasarana secara berkesinambungan agar tidak tertinggal dengan perguruan tinggi lain. 3. Memperluas kerjasama dengan berbagai pihak untuk peningkatkan sistem informasi.
1.Mengupaya-kan jumlah sumber dana selain dari SPP dan SDPP. 2. Pengadaan dan peningkatan sarana prasarana yang berkualitas. 3.Mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia. 4.Memperluas dan mempermudah akses jaringan.
4. Meningkatkan kualitas sistem informasi akademik secara berkelanjutan.
Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil penelitian. 2. Meningkatkan kerjasama dalam bidang penelitian dan PKM dengan pemerintah dan dunia usaha. 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas jurnal ilmiah dan sarana publikasi lainnya.
akademik mahasiswa. 4.Meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia dalam penggunaan sistem informasi. 1. Meningkat-kan publikasi hasil penelitian dan PKM dalam jurnal ilmiah.
1.Meningkatkan kerjasama
2. Meningkat-kan jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian.
PKM dengan
3. Meningkat-kan peran serta dosen dalam seminar hasil penelitian.
penelitian dan
berbagai instansi.
1. Melakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan penelitian dan kualitas Prodi Sosiologi
Matriks SWOT Kurikulum, Pembelajaran, Suasana Akademik STRENGHT (KEKUATAN)
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1. Kurikulum yang diterapkan di program studi 1. Sebagai program studi yang adalah kurikulum yang memiliki standar baru berdiri, dosen kesulitan nasional. mengampu lebih dari enam 2. Tersedianya sarana dan prasarana yang matakuliah dalam satu memadai untuk mendukung suasana semester. akademik yang kondusif bagi segenap civitas 2. Keterbatasan buku penunjang academica. di perpustakaan Prodi 3. Adanya tim pelaksana penjaminan mutu Sosiologi dan Fisip Unud. memberikan kualitas proses pembelajaran yang bermutu untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi. 4. Kebebasan mimbar akademik terjamin. 5. Keikutsertaan mahasiswa dalam penulisan artikel ilmiah meningkat.
OPPORTUNITY (PELUANG)
THREAT (ANCAMAN)
1. Terbuka peluang 1. Jumlah dosen dan mengusulkan mata kualifikasi yang sangat kuliah yang bermuatan terbatas. lokal. 2. Mahasiswa kurang 2. Menjelaskan fenomena bersemangat membuat sosial terbaru dengan tugas-tugas yang pendekatan-pendekatan berbasis teori baru. teoritik. 3. Memberikan kebebasan kepada mahasiswa dan orang tua mahasiswa untuk memberi masukan atau usulan tentang mata kuliah baru.
II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI
2. Analisis SWOT antar Komponen Berdasarkan uraian evaluasi diri pada bagian I, maka dapat disusun kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (terangkum dalam analisis SWOT) Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, dalam komponen sebagai berikut:
Matriks Analisis SWOT
KOMPONEN
Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan
STRENGHT
WEAKNESS
OPPORTUNITY
THREAT
(KEKUATAN)
(KELEMAHAN)
(PELUANG)
(ANCAMAN)
1. Visi, misi tujuan, dan sasaran Prodi Sosiologi sangat jelas sesuai dengan visi dan misi Fisip Unud yang sesuai dengan dunia kerja dan tuntutan transparansi.
Sebagai prodi baru, Prodi Sosiologi belum mampu melaksanakan misi dan visi dengan maksimal.Sosialisasi kepada mahasiswa tentang visi, misi, tujuan, dan sasaran belum diwujudkan secara maksimal.
1. Kerjasama dengan berbagai lembaga di dalam dan di luar negeri yang mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi Sosiologi.
1. Keterbatasan akses dan formasi sumber daya manusia terkait dengan kebijakan di tingkat daerah.
2. Visi telah menunjukkan wawasan ke depan/internasional dengan menekankan
2. Terbukanya kesempatan untuk memperoleh dana-
2. Dosen pada Prodi Sosiologi masih terbatas.
pada akhlak mulia. 3. Visi, misi, tujuan dan sasaran sudah dirumuskan dengan jelas yang disertai dengan lingkup capaian yang akan ditujun serta dijabarkan dalam sasaran dan strategi (Renstra dan Renop), sehingga dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan kebijakan. 4. Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kepentingan masyarakat dalam pembentukan, pelaksanaan, dan pengembangan pendidikan khususnya Sosiologi. 5. Proses belajar-mengajar terlaksana dengan
dana hibah terutama dari Dikti untuk membantu pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran. 3. Masih sangat sedikitnya lembagalembaga pendidikan yang menawarkan Prodi Sosiologi.
sistematis dan teratur. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Penjaminan Mutu, dan Sistem Informasi
1. Kepemimpinan yang komunikatif, transparan dan partisipatif.
1. Masih ada staf administrasi yang belum optimal dalam menjalankan pekerjaan
2. Adanya Tim Pelaksana Penjaminan Mutu Program Studi (TPPMPS).
2. Audit mutu akademik internal belum dilakukan secara periodik.
3. Diadakannya Audit Mutu Akademik Internal (AMAI).
3. Kerjasama untuk meningkatkan mutu Prodi dengan instansi terkait masih belum maksimal
4. Diadakannya Monev proses pembelajaran. 5. Laboratorium Sosiologi memfasilitasi kajian komunitas dan kajian akademik. 6. Tersedia Laboratorium Komputer dan Laboratorium Bahasa di Fisip Unud.
4. Belum ada indikator kinerja yang jelas untuk mengukur kinerja Prodi. 5. Sering terjadi roling pegawai antara Fisip dengan fakultas lain di lingkungan Unud.
1. Menghasilkan lulusan yang bermutu 2. Tuntutan kerja yang semakin meningkat 3. Terbukanya kerjasama dengan PT lain untuk meningkatkan kualitas 4. Terdapat PT di dalam dan di luar negeri yang dapat dijadikan benchmark 5. Perkembangan kecanggihan teknologi informasi.
1. Konsistensi prosedur dan tata cara organisasi sangat dipengaruhi kebijakan Universitas. 2. Banyaknya lembaga pendidikan lain yang mempunyai sistem pengelolaan administrasi lebih baik.
7. Keterlibatan civitas academica dalam proses perumusan kebijakan pengelolaan dan pelaksanaan Prodi. 8. Mekanisme pengambilan keputusan dilakukan secara kolegial dan bertanggungjawab 9. Kepercayaan dan keterlibatan masyarakat yang tinggi terhadap Prodi. 10. Sistem perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengembangan program dilakukan secara terprogram dan terarah. Kemahasiswa dan Lulusan
1. Mahasiswa terseleksi melalui mekanisme SNMPTN dan PMDK. 2. Mahasiswa memang
1. Penerapan kurikulum berbasis kompetensi dan soft skill mahasiswa masih kurang.
1. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan persaingan yang ketat antar-lulusan S1
1. Perkem-bangan teknologi informasi meng-haruskan mahasiswa untuk terus
benar-benar berminat dalam bidang Sosiologi sehingga lebih kosentrasi dalam menerima perkuliahan. 3. Mahasiswa yang terlatih dengan berbagai teori sosial, terlatih dalam memahami fakta sosial dalam bentuk praktik sosial maupun latihan tugas-tugas kampus. 4. Kesesuaian pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam mengerjakan soal dan tugas-tugas menunjukkan bahwa kurikulum yang diberikan telah relevan dan ini diharapkan relevan juga dengan pasar kerja. 5. Mahasiswa dengan
2. Kegiatan mahasiswa yang menghasilkan karya yang inovatif perlu disempurnakan dan ditingkatkan. 3. Program Studi Sosiologi kurang populer di masyarakat Bali dan Nusa Tenggara.
memotivasi calon mahasiswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan Magister (S2). 2. Prodi Sosiologi yang ada di bawah Fisip Unud merupakan salah satu PT terbaik di Indonesia Bagian Timur sehingga peluang untuk memperoleh beasiswa lebih besar. 3. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata terkenal di dunia, membuka peluang bagi Prodi Sosiologi untuk bekerjasama di bidang pendidikan dan pengembangan Iptek dengan negara lain. 4. Langkanya sarjana
belajar tentang IT 2. Tuntutan standar mutu dan kompetensi lulusan semakin tinggi di pasar kerja. 3. Persaingan antarPerguruan Tinggi Negeri atau swasta dari luar Bali yang membuka Prodi Sosiologi di Denpasar.
intensitas tinggi melakukan kegiatan akademis dan nonakademis Sumber Daya Manusia
1. Rasio dosen dan tenaga pendukung dengan kualifikasi yang sesuai dengan bidangnya. 2. Peraturan kerja dan kode etik yang dilaksanakan oleh dosen. 3. Komitmen staf pengajar yang tinggi terhadap kualifikasi proses pembelajaran. 4. Dosen di Prodi Sosiologi masih muda dan energik sehingga potensial untuk melakukan Tridharma Perguruan Tinggi. 5. Ragam latar belakang budaya dan sosial para
Sosiologi di Bali.
1. Rendahnya minat dosen untuk mempublikasikan karya ilmiah dengan bahasa asing pada jurnal internasional. 2. Kesulitan merekrut dosen Sosiologi yang berkualifikasi S3 bidang Sosiologi dan linear sejak S1.
1. Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan jenjang S3 bagi para dosen. 2. Menjalin hubungan kerja dengan staf pengajar Sosiologi dari perguruan tinggi lain yang lebih berpengalaman. 3. Mengontrak tenaga dosen yang mempunyai kualifikasi S3 Sosiologi.
Lambatnya pengembangan sumber daya manusia karena masih terbatasnya dosen.
dosen di Prodi Sosiologi meningkatkan dinamika Prodi. 6. Mahasiswa pun memiliki variasi latar belakang budaya dan sosial yang memengaruhi mutu interaksi civitas academica. Kurikulum, Pembelajaran, Suasana Akademik
1. Kurikulum yang diterapkan di program studi adalah kurikulum yang memiliki standar nasional. 2. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung suasana akademik yang kondusif bagi segenap civitas academica. 3. Adanya tim pelaksana penjaminan mutu memberikan kualitas proses pembelajaran
1. Sebagai program studi yang baru berdiri, dosen kesulitan mengampu lebih dari enam matakuliah dalam satu semester. 2. Keterbatasan buku penunjang di perpustakaan Prodi Sosiologi dan Fisip Unud.
1. Terbuka peluang mengusulkan mata kuliah yang bermuatan lokal. 2. Menjelaskan fenomena sosial terbaru dengan pendekatanpendekatan teoritik. 3. Memberikan kebebasan kepada mahasiswa dan orang tua mahasiswa untuk memberi masukan atau usulan tentang mata kuliah baru.
1. Jumlah dosen dan kualifikasi yang sangat terbatas. 2. Mahasiswa kurang bersemangat membuat tugas-tugas yang berbasis teori baru.
yang bermutu untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi. 4. Kebebasan mimbar akademik terjamin. 5. Keikutsertaan mahasiswa dalam penulisan artikel ilmiah meningkat. Pendanaan, Sarana dan Prasarana, Sistem Informasi
1. Kondisi ruang kuliah, ruang seminar, ruang baca, lab computer dan sekretariat cukup memadai 2. Memiliki sistem anggaran dan managemen keuangan terpadu 3. Kondisi sarana penunjang pendidikan cukup baik 4. Fasilitas perpustakaan dilengkapi dengan
1. Ketepatan waktu turunnya dana pusat belum bisa dipastikan. 2. Jumlah dana yang tersedia, masih sangat tergantung dari jumlah kebutuhan dana fakultas lain yang lebih besar. 3. Sarana dan prasarana masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik oleh tenaga sumber daya manusia yang ada.
1. Dengan tersedianya elibrary mahasiswa memiliki peluang untuk memperkaya khazanah keilmuan dari berbagai sumber dalam maupun luar negeri 2. Pengembangan sistem informasi akademik
1. Kurang maksimalnya perencanaan. 2.Kegiatan tertunda bahkan tidak terlaksana karena dana terbatas. 3. Mahasiswa kekurangan pengetahuan.
Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama
e -library 5. Memiliki jaringan komunikasi dan informasi yang memadai 1. Ketersediaan jurnal ilmiah yang terakreditasi dan buku kumpulan penelitian bidang Sosiologi untuk menunjang kegiatan penulisan karya ilmiah 2. Memiliki database dan software yang menunjang kegiatan penelitian sistem anggaran dan managemen keuangan terpadu 3. Kondisi sarana penunjang pendidikan cukup baik 4. Fasilitas perpustakaan dilengkapi dengan elibrary 5. Memiliki jaringan komunikasi dan
1. Kurangnya minat dosen untuk melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah 2. Kurang melibatkan mahasiswa dalam penelitian dan PKM 3. Sarana dan prasarana masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik oleh tenaga sumber daya manusia yang ada. 4. Masih kurangnya jumlah dosen yang menguasai Bahasa Inggris secara lisan dan tertulis, sehingga menyulitkan untuk
1. Adanya minat instansi di luar perguruan tinggi sendiri untuk melakukan kerjasama di bidang penelitian dan PKM 2. Banyaknya potensi sumber dana penelitian dan PKM dari luar perguruan tinggi sendiri.
1.Kurangnya minat baca dan data beli masyarakat terhadap karya ilmiah. 2. Masih kurangnya kesadaran dan minat masyarakat untuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan dalam kegiatan PKM.
3. Peluang kompetisi dan publikasi ilmiah dari berbagai jurnal nasional dan internasional
3.Persaingan antar perguruan tinggi dalam memanfaatkan berbagai sumber dana penelitian dan PKM.
4. Tuntutan sertifikasi dosen yang dapat mendorong kinerja dosen.
4. Semakin terbukanya kesempatan perguruan tinggi luar negeri untuk membuka cabang di
informasi yang memadai 6. Peningkatan jumlah kerjasama yang telah dijalin 7. Citra Unud yang semakin baik menuju world class university sehingga mempermudah kerjasama dengan pihak luar.
program pertukaran dosen ke luar negeri. 5. Belum memiliki hak paten atau hak cipta produk.
5. Banyaknya peluang kerjasama yang ditawarkan dari pemerintah daerah.
Indonesia. 5. Berkembangnya teknologi dalam pengembangan hasil riset internasional yang begitu cepat menyebabkan pihak lembaga kalah bersaing dalam mengikuti perubahan.
Strategi dan Pengembangan Berdasarkan matriks analisis SWOT dapat dirancang strategi dan pengembangan Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana seperti yang terlihat di bawah ini.
KOMPONEN
STRENGHT OPPORTUNITY
WEAKNESS OPPORTUNITY
(PELUANG DARI KEKUATAN)
(PELUANG DARI KELEMAHAN)
STRENGHT THREAT (KEKUATAN DARI ANCAMAN)
WEAKNESS THREAT (KELEMAHAN DARI ANCAMAN)
Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Penjaminan Mutu, dan Sistem Informasi
Menjalin kerjasama dengan berbagai program studi lain.
Meningkatkan sosialisasi dan tingkat pemahaman serta penguasaan visi, misi Program Studi Sosiologi, serta tujuan untuk memotivasi civitas academica dalam menjalin kerjasama untuk mendapatkan hibah.
1. Meningkatkan aktivitas sosialisasi visi, misi dan tujuan terhadap berbagai pihak untuk menarik perhatian mahasiswa.
1. Meningkatkan aktivitas pelatihan dan penggunaan laboratorium untuk lembaga pendidikan eksternal.
1. Mengefektifkan peran Laboratorium Sosiologi berkaitan dengan kajian-kajian keilmuan dan meningkatkan kerjasama.
1. Selalu mempertimbangkan dinamika lingkungan eksternal dalam penyusunan program kegiatan.
2. Meningkatkan perencanaan dan evaluasi perencanaan
2. Pemanfaatan kecanggihan teknologi informasi secara efektif
2. Memetakan dosen sesuai dengan bidang kompetensinya.
2. Melakukan kajian dan evaluasi secara rutin terhadap visi, misi, dan tujuan program studi agar lebih sesuai dengan perkembangan yang ada untuk merangsang inovasi dan kreativitas.
Meningkatkan upaya untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan program studi melalui pelatihanpelatihan yang bertujuan untuk mendapatkan sertifikasi internasional.
1. Meningkatkan efektivitas peran tim penjaminan mutu untuk memperoleh sertifikasi internasional. 2. Pemeliharaan keamanan sistem informasi secara lebih efektif.
setiap tahun.
dan efisien.
3. Memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan jaringan kerjasama. Kemahasiswaan dan Lulusan
1. Meningkatkan jumlah kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa 2. Melaksanakan kegiatankegiatan ilmiah yang melibatkan mahasiswa dan dunia kerja,
Kurikulum, Pembelajaran, Suasana Akademik
1. Mengevaluasi dan menyesuaikan kurikulum secara rutin untuk menghasilkan kurikulum berbasis kompetensi.
Memberikan motivasi mahasiswa untuk berprestasi dengan memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi.
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas studi banding mengenai kurikulum ke berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.
1. Selalu meningkatkan kualitas kegiatan promosi dan penerimaan mahasiswa. 2. Meningkatkan jumlah kegiatan magang dan ekstrakurikuler sehingga dapat memberikan bekal praktek bagi mahasiswa dalam persaingan dunia kerja. 1. Mengintensifkan komunikasi dan memperluas jaringan dan kerjasama dengan pasar kerja, perguruan tinggi di dalam dan
Meningkatkan pelaksanaan bimbingan dan konseling melalui dosen pembimbing akademik untuk memperlancar penyelesaian studi dan membantu pencapaian lulusan yang berkualitas.
1. Secara aktif memantau perkembangan kurikulum yang sedag berjalan. 2. Menyusun kurikulum yang dapat memenuhi
2. Mengembangkan kerjasama dengan praktisi, organisasi profesi dan pihak lain untuk memantau perkembangan lingkungan eksternal yang terkait dengan kurikulum. 3. Pengembangan mata kuliah yang mengacu pada kebutuhan pengguna lulusan dan perubahan lingkungan. 4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi secara akademik dengan mahasiswa. 5. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang menunjang pembentukan suasana akademik yang kondusif.
2. Meningkatkan wawasan mahasiswa dengan kunjungan ke instansi/lembaga terkait Prodi Sosiologi, kuliah tamu, seminar dan magang. 3. Mengembangkan metode pengajaran yang dapat meningkatkan analisa mahasiswa yang berkualitas melalui pemberian tugas dan diskusi secara intensif. 4. Meningkatkan peran pembimbing akademik dalam membantu kelancaran studi mahasiswa.
luar negeri, untuk mengetahui 2. Pemberian bimbingan yang terarah dan terprogram bagi mahasiswa. 3. Meningkatkan kualitas pelayanan akademik dan non-akademik kepada mahasiswa.
tuntutan dan perubahan profesi dalam pasar kerja. 3. Peningkatan profesi akademik mahasiswa baru agar dapat membantu peningkatan indeks prestasi kumulatif. 4. Meningkatkan keterlibatan seluruh civitas academica dalam menciptakan budaya akademik.
6. Meningkatkan peranan organisasi kemahasiswaan dalam kegiatan ilmiah. Pendanaan, Sarana dan Prasarana, Sistem Informasi
1. Mempertahankan transparansi, keterlibatan dan koordinasi dalam pengelolaan keuangan. 2. Tetap mengupayakan peningkatan sumber dana agar dapat menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dan berkualitas.
1. Menjalin kerjasama dengan pengusaha dan pemerintah daerah di Indonesia untuk menyelenggarakan kajian Sosiologi. 2. Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana agar memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan
3. Peningkatan jumlah 3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasaran sistem penyimpanan uang dibutuhkan untuk dan pengamanan data kegiatan operasional. akademik mahasiswa. 4. Meningkatkan kualitas sistem informasi akademik secara berkelanjutan.
4. Meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia dalam penggunaan sistem
1. Meningkatkan efisiensi penggunaan data. 2. Meningkatkan pembaharuan sarana dan prasarana secara berkesinambungan agar tidak tertinggal dengan perguruan tinggi lain. 3. Memperluas kerjasama dengan berbagai pihak untuk peningkatkan sistem informasi.
1. Mengupayakan jumlah sumber dana selain dari SPP dan SDPP. 2. Pengadaan dan peningkatan sarana prasarana yang berkualitas. 3. Mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia. 4. Memperluas dan mempermudah akses jaringan.
informasi. Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil penelitian. 2. Meningkatkan kerjasama dalam bidang penelitian dan PKM dengan pemerintah dan dunia usaha. 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas jurnal ilmiah dan sarana publikasi lainnya.
1. Meningkatkan publikasi hasil penelitian dan PKM dalam jurnal ilmiah. 2. Meningkatkan jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian. 3. Meningkatkan peran serta dosen dalam seminar hasil penelitian.
Meningkatkan kerjasama penelitian dan PKM dengan berbagai instansi.
Melakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan penelitian dan kualitas PKM