REKOMENDASI DARI PARA PESERTA INDONESIA WATER LEARNING WEEK
MENYATUKAN VISI DAN MISI Seluruh K/L bekerja secara harmonis menuju satu visi dan misi yang sama sebagaimana arahan Presiden, hal ini akan mengurangi inefisiensi pendekatan sektoral (ego sektoral)
LANDASAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) • Semua kepentingan baik sektor dan wilayah, diakomodir dalam dokumen Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (PSDA WS) yang dibahas bersama oleh semua pemangku kepentingan • Semua pemangku kepentingan harus berkomitmen terhadap implementasinya • Perlu percepatan penyelesaian dokumen Pola PSDA WS yang belum tuntas.
PENGUATAN FUNGSI WADAH KOORDINASI PENGELOLAAN SDA • Posisi Ketua DSDA ditingkatkan dari Kemenko Perekonomian ke Presiden, diselaraskan dengan Dewan Energi dan Dewan Ketahanan Pangan • Penguatan kompetensi sumber daya manusia pengelola SDA • Penguatan fungsi Sekretariat Dewan Sumber Daya Air dan TKPSDA untuk melakukan Koordinasi PSDA sesuai dengan tupoksinya
DESENTRALISASI PENGELOLAAN SDA • Mengimplementasikan desentralisasi pengelolaan SDA secara nyata. • Memperbaiki regulasi dan mekanisme desentralisasi pengelolaan SDA dengan dukungan anggaran yang memadai agar pelaksanaan desentralisasi dapat berjalan secara konsisten dan bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat.
REFORMASI BIROKRASI • Implementasi reformasi birokrasi yang ‘quick win’ dalam penyelenggaraan pengelolaan SDA • Untuk mengatasi tumpang tindih anggaran dan kegiatan, dalam jangkat pendek dan praktis dapat dilakukan melalui kerjasama antar instansi, sedangkan dalam jangka panjang dan strategis dapat diatasi melalui penataan ulang organisasi.
PEMBANGUNAN MULTIPURPOSE INFRASTRUCTURE Mempercepat pembangunan waduk dan bangunan penampung air lainnya yang serbaguna untuk irigasi, PLTA, air baku, lingkungan, dan rekreasi
OPTIMALISASI PENGGUNAAN INFRASTRUKTUR YANG ADA • Diperlukan inventarisasi dan pemanfaatan waduk yang potensial untuk irigasi, PLTA dan air baku serta wisata. • Mengembangkan sistem interkoneksi antar infrastruktur yang menghasilkan efisiensi lebih besar • Perhatian yang lebih besar terhadap OP infrastruktur-infrastruktur SDA eksisting.
RESTORASI DAERAH TANGKAPAN AIR • Penanaman dan penghijauan kembali di daerah tangkapan air/hulu diperlukan untuk mengurangi erosi dan sedimentasi agar memperpanjang usia infrastruktur SDA • Daerah hilir harus berkontribusi kepada daerah hulu melalui imbal jasa lingkungan
• Pemerintah perlu melakukan pembinaan masyarakat (termasuk kearifan lokal masyarakat adat) dan perusahaan agar berpartisipasi aktif dalamrestorasi daerah tangkapan air • Penertiban dan penegakkan hukum yang tegas terhadap kegiatan-kegiatan yang merusak Daerah Aliran Sungai (DAS)
PENGELOLAAN IRIGASI • Implementasi pengelolaan irigasi yang efektif dan efisien (termasuk perencanaan OP) secara berkelanjutan, khususnya di level Kabupaten
PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIPS (KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA) • Koordinasi dan kerjasama antara masyarakat, pemerintah, swasta, dan BUMN/BUMD diperlukan dalam PPP (contoh. PJT II dan Kab. Karawang) • Diperlukan kerangka kebijakan dan mekanisme yang jelas dan kondusif untuk mendukung implementasi PPP
SUMBER AIR ALTERNATIF • Penyediaan sumber air alternatif seperti Rain water harvesting diperlukan intuk meningkatkan ketersediaan air dan mengurangi resiko banjir dan bencana lainnya. • Sebagai contoh: membuat tampungan air (tandon) untuk rumah tangga maupun hotel untuk mengurangi penggunaan air tanah dan mengurangi resiko banjir.
INDUSTRIAL WATER AND WASTE MANAGEMENT • Insentif dan sanksi diperlukan untuk mendorong industri meningkatkan efisiensi penggunaan air melalui reduce, reuse, recycle dan mengurangi polusi • Bentuk insentif kepada industri dapat berupa pengurangan pajak bagi perusahaan yang menjalankan operasi ramah lingkungan. • Perlunya pembinaan aparat dan penyadaran masyarakat serta penegakan hukum yang tegas untuk pengendalian penggunaan air tanah.
PENGELOLAAN PENGGUNAAN AIR • Pengurangan penggunaan air harus dilakukan oleh seluruh sektor melalui kampanye, pengurangan kebocoran, meningkatkan teknik irigasi (SRI), dan hemat energi • Memperhatikan supply management dengan pola tanam yang baik • Perubahan perilaku hemat air, sebagai contoh: - Tidak menyisakan air minum di botol kemasan, - Penggunaan shower untuk mandi - Mengurangi air irigasi tanpa mengurangi produktivitas, dengan teknologi dan praktik pelaksanaan, SRI dll - Perubahan perilaku dilakukan melalui pendidikan ditingkat rumah tangga maupun melalui pendidikan formal dan non-formal.
INTERNATIONAL PARTNERSHIPS • Build on lessons learned and experiences in successful partnerships, for example the Sanitation Partnership Program • Good practices in partnering are: promote interesting topics, encourage participation of key partners, respond to needs and welcome everyone • Focus on those areas where international partnerships can accelerate delivery of results
POSSIBLE AREAS OF PARTNERSHIPS ARE : • • • • • • • • • • •
Coastal zone development Lake restoration Energy in connection with multi-purpose development Area based integrated approaches for environmental conservation and new infrastructure Spatial planning linked with water sector Harmonization of procurement systems Catalyzing investment through involving SOE and private sector Making use of regional knowledge sharing and knowledge hubs Irrigation modernization and save and grow options for agriculture to improve resource use efficiency Water accounting and audit methods Methodologies for systematic assessment and prioritizing of supply and demand side options to address water scarcity in Agriculture and food security
TERIMA KASIH