Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Rekayasa Independent Data Mart untuk Analisa Produk Komersial dan Usaha Kecil dan Menengah : Studi Kasus Bank XYZ Jonny Zarman1, Devi Fitrianah2 Prodi Teknik Informatika, Fakultas ilmu Komputer, Universitas mercu Buana 1,2
Jl. Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650 Email:
[email protected],
[email protected] Abstrak -- Rekayasa Independent Data Mart untuk Analisa Produk Komersial dan Usaha kecil & Menengah merupakan data mart yang dibuat untuk membantu MIS Group dalam melakukan analisa terhadap produk komersial dan usaha kecil & menengah pada Bank XYZ. Dengan dibuatnya data mart ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja MIS Group dalam melakukan analisa dan melaporkan hasil analisa kepada manajemen dengan lebih akurat dan cepat. Independent data mart ini dirancang dan diimplementasikan dengan menggunakan MS SQL Server 2005 sebagai RDBMS dan Microsoft Excel 2007 sebagai intermediate layer atau alat bantu untuk melakukan analisa. Kata kunci: Independent Data Mart, Produk komersial dan usaha kecil dan menengah I. PENDAHULUAN Teknologi di bidang informasi saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi informasi dalam suatu perusahaan bertujuan meningkatkan kinerja dan keuntungan dari perusahaan tersebut. Persaingan antar perusahaan yang begitu ketat membuat perusahaan membutuhkan teknologi informasi agar mempermudah dalam pelayanan terhadap transaksi dan melakukan analisa data. Bank XYZ sebagai bank kelima terbesar dari sisi aset juga mengalami persaingan antar bank yang begitu ketat. Perlunya peningkatan dalam penggunaan teknologi informasi telah disadari oleh pihak manajemen Bank XYZ untuk menganalisa data historikal bank yang begitu komplek. Jumlah data yang begitu besar dan disain database yang kurang terstruktur menyebabkan kesulitan dalam proses analisa. Saat ini Bank XYZ akan memprioritaskan produk di sektor komersial dan usaha kecil dan menengah karena sektor ini sedang berkembang pesat dan berpotensi menghasilkan keuntungan bagi bank. Karenanya pihak manajemen membutuhkan informasi tentang nasabah-nasabahnya yang termasuk dalam kategori ini. Kebutuhan akan semakin beragamnya jenis laporan dan jenis analisa serta kecepatan dalam pemrosesan untuk produk ini, tentunya memerlukan
suatu teknologi informasi yang mampu mendukung proses pembuatan laporan dan proses analisa sehingga kebutuhan-kebutuhan dari manajemen dapat segera terpenuhi. MIS Group sebagai departemen yang bertugas menghasilkan laporan-laporan dan hasil analisa operasional Bank XYZ kepada pihak managemen adalah departemen yang sangat membutuhkan teknologi informasi agar laporan dan hasil analisa operasional bank dapat segera dilaporkan dengan cepat, tepat dan akurat. Saat ini MIS Group membuat laporan dan analisa dengan mengunakan basis data yang belum terintegrasi. Data operasional bank diextract dari sistem operasional bank kemudian didownload ke sebuah server basis data. Data kemudian diolah masing-masing staf sesuai kebutuhan laporan. Solusi untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan pembuatan basis data dengan skala yang sesuai dengan kebutuhan dari MIS Group yaitu sebuah data mart. Karena disesuaikan dengan kebutuhannya maka data mart akan menghasilkan unjuk kerja yang tinggi serta dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Pembuatan data mart diperlukan untuk menunjang proses analisa data nasabah sehingga bank bisa mengidentifikasi dan mengelompokkan serta melakukan segmentasi serta menganalisa secara cepat dan akurat terhadap nasabah-nasabahnya. Diharapkan dengan penggunaan sistem ini, manajemen bank mampu merumuskan dan mengambil keputusan yang cepat dan tepat sehingga mampu bersaing dan menghasilkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui beberapa langkah berikut ini: 1. Studi terhadap berbagai literatur di bidang rekayasa independent data mart 2. Analisa sistem yang berjalan 3. Perancangan dan pengisian independent data mart 4. Implementasi dan pengujian independent data mart
108
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.
2.1. Analisa Sistem yang Berjalan Sebagai bank kelima terbesar di Indonesia, Bank XYZ memiliki visi yaitu “Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka di Asia Tenggara, yang memahami kebutuhan nasabah, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif serta menjalin hubungan yang berkelanjutan.” Bank XYZ memiliki beberapa direktorat dalam mendukung kegiatan operasionalnya. Gambar 1 menunjukkan posisi departemen MIS Group. Laporan-laporan untuk level eksekutif dan top manajemen dipusatkan di MIS Group. Secara periodik MIS Group menghasilkan laporan-laporan dan hasil analisa yang didistribusikan kepada masing-masing level manajemen dan unit bisnis. Disamping itu, MIS Group juga menghasilkan laporan adhoc apabila diminta. Untuk menunjang proses bisnis yang berjalan, Bank XYZ didukung teknologi informasi yang meliput perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan saat ini adalah : 1. Application Server yaitu HP Integrity Server X64 2. Database Server yaitu HP Integrity Server Itanium 3. Cisco System Switch + Power Over Ethernet (POE)
Work Station ( spesikasi minimum ) : Processor 1.6 GHz Memory 512 MB Harddisk 40 GB Monitor 15’’ berwarna Kartu jaringan Mouse dan keyboard Laser Printer.
Perangkat lunak yang digunakan oleh departemen MIS Group di Bank XYZ antara lain adalah Microsoft Windows Server 2003 64 bit, Microsof Windows XP Professional untuk sistem operasi, Microsoft SQL Server 2005 64 bit untuk basis data, Microsoft Excel 2007 serta Microsoft Access 2007 untuk aplikasi asis. Analisis SWOT digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna untuk menyepadankan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghadapi lingkungan persaingan. Dengan kata lain analisis ini berfungsi untuk menyeleksi dan merumuskan stategi perusahaan. Berikut ini merupakan analisis SWOT di lingkungan MIS Group dalam kaitannya dengan teknologi informasi. Untuk mengembangkan strategi yang menggambarkan SWOT, maka faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan tersebut dapat dituangkan ke dalam sebuah matriks.
Presiden Direktur
Wakil Prsiden Direktur
Direktur Kepatuhan
Direktur Keuangan & Perencanaan Korporasi
Wakil Presiden Direktur
Direktur Tresuri
Direktur IT & Operation
Direktur SDM
Direktur Retail
Direktur Bisnis
Direktur Sales & Distribution
Wakil Direktur Keuangan
MIS Group
Gambar 1. Struktur Organisasi Bank XYZ 1. 2.
1. 2.
Opportunities (O) Mengembangkan independent data mart Metodologi manajemen sistem basis data yang handal
1.
Threats (T) Kelemahan independent (redundansi data)
data
mart
1.
1.
Strengths (S) Sumber daya manusia yang berkualitas Memiliki perangkat keras dan perangkat lunak sistem informasi yang cukup handal Strategi SO Memanfaatkan SDM yang ada di MIS Group untuk melakukan tranformasi data dari basis data MIS Group yang tidak terintegrasi ke dalam sebuah basis data analisis (S1,O1) Strategi ST Menganalisa dan merancang pengembangan independent data mart dengan maksimal (S1,T1)
1. 2. 1.
Weaknesses (W) Basis data operasional yang belum terintegrasi Analysis system belum tersedia Strategi WO Mengembangkan sebuah basis data analisis (W2,O2)
Strategi WT 1. Mengoptimalkan metode pengambilan data dari basis data MIS Group untuk mengurangi masalah redundansi data (W1,T1)
Gambar 2. Analisis SWOT untuk rekayasa Independent Data Mart
109
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Masalah yang dihadapi oleh MIS Group sebagai departemen yang bertugas menghasilkan laporanlaporan dan hasil analisa operasional adalah : 1. Basis data yang belum terintegrasi. Data operasional bank diextract dari sistem operasional bank kemudian didownload ke sebuah server basis data dan tidak ada relasi antar tabel. Proses pengolahan data menjadi laporan memakan waktu lama dan tidak efisien. 2. Permintaan data yang beragam dan berubah-ubah banyak menyita waktu sehingga mempengaruhi kinerja dari departemen MIS Group. Data dan informasi yang dihasilkan departemen MIS Group sangat penting bagi manajemen untuk pengambilan keputusan. Laporan dan hasil analisa mengenai perkembangan produk komersial dan usaha kecil dan menengah saat ini sangat dibutuhkan oleh manajemen untuk mengevaluasi perkembangannya. Kebutuhan yang sangat mendesak adalah laporan dan analisa nasabah komersial dan usaha kecil dan menengah yang dimiliki saat ini. Setelah melakukan analisa terhadap permasalahan yang dihadapi dan kebutuhan akan teknologi informasi pada MIS Group didapatkan suatu alternative pemecahan masalah yaitu pembuatan basis data untuk analisis yaitu independent data mart. Independent data mart adalah basis data untuk keperluan analisa yang berfokus pada kebutuhan departemen atau unit bisnis. Karena disesuaikan dengan kebutuhannya maka independent data mart akan menghasilkan unjuk kerja yang tinggi dengan waktu pembuatan yang singkat dan biaya yang tidak terlalu mahal. Independent data mart diperlukan untuk meyimpan data historis perusahaan dan mengintegrasikannya sehingga menunjang proses analisa data sehingga bank bisa mengidentifikasi dan mengelompokkan serta melakukan segmentasi serta menganalisa secara cepat dan akurat terhadap nasabah-nasabahnya. Diharapkan dengan penggunaan sistem ini, manajemen bank mampu merumuskan dan mengambil keputusan yang cepat dan tepat sehingga mampu bersaing dan menghasilkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang ada di independent data mart, dapat diakes menggunakan sebuah intermediate layer sebagai antar muka antara pengguna dan independent data mart. MIS Group dapat menggunakan Microsoft Excel 2007 sebagai intermediate layer karena sudah didukung
oleh OLAP engine yang terintegrasi dan mempunyai fitur-fitur yang mendukung proses analisa. 2.2. Pengisian data independent mart Komponen pendukung yang terdapat pada independent data mart MIS Group adalah : 1. Data Operasional Data operasional merupakan data yang berasal dari basis data yang digunakan Bank XYZ dalam melakukan kegiatan operasional. Dari data operasional ini, MIS Group melakukan ekstraksi data yang diperlukan untuk kegiatan pelaporan dan analisa. Data hasil ekstraksi kemudian dimasukkan ke dalam server basis data MIS Group. Data yang digunakan untuk penulisan jurnal ini adalah data yang berhubungan dengan komersial dan usaha kecil dan menengah yang dibutuhkan untuk analisa dan pelaporan. 2. Proses Extract, Transform and Loading (ETL) Setelah mengidentifikasi data dari basis data MIS Group, maka akan dilakukan proses Extract, Transform and Loading (ETL). Pada tahap extract dilakukan pemilihan data yang relevan bagi keperluan analisa. Pada tahap transform, data yang dihasilkan dari tahap extract kemudian dilakukan proses pengubahan dan integrasi skema yang berbeda ke dalam skema yang sesuai dengan data mart. Proses pengubahan meliputi pemeriksaan kualitas data, pembersihan data jika diperlukan, penyaringan data serta penggabungan atau pembuatan relasi antar data. Pada tahap loading, data hasil proses transform kemudian dimasukkan ke dalam basis data independent data mart. 3. Independent data mart Independent data mart adalah data warehouse kecil yang berfokus pada kebutuhan departemen atau business unit dari sebuah perusahaan. 4. Analytical user Pengguna independent data mart adalah MIS Group yang berperan sebagai departemen yang memproduksi laporan dan melakukan analisa guna membantu manajemen untuk proses pengambilan keputusan. Skema yang digunakan untuk mendisain basis data independent data mart ini adalah skema gumpalan salju (Snowflake Schema) karena akan mengurangi redundancy data dan mengurangi pemakaian disk dan memory. Skema gumpalan salju menggambarkan secara umum relasi dimensi dan fakta yang telah dibuat. Rancangan skema gumpalan salju independent data mart MIS Group akan digambarkan secara umum.
110
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Customer_Dim C ustomerID C ustomerNo
Deposit_Account_Dim
C ustomerName
A ccountID
Loan_Account_Dim
O penDate
C ustomerID
A ccountID
A ccountNo
C ustomerID
A ccountName
A ccountNo
Branch_Dim
StatusID
A ccountName
BranchID
Ty peID
StatusID
BranchC ode
BranchID
Ty peID
BranchName
O penDate
BranchID
A ddress1
StatusDate
O penDate
A ddress2
Maturity Date Pay O ffDate
Product_Dim
Deposit_Fact
Loan_Fact
ProductID
A ccountID
A ccountID
ProductC ode
ProductID
ProductID
ProdDescription
C urrency ID
C urrency ID
DateID
DateID
C urrentBalance
C urrentBalance
C urrency ID
MTDA v gBalance InterestPaid
Plafond
Currency_Dim
A v gBalance
InterestRecv
C urrency C ode C urrency RateIDR DateID
Time_Dim DateID DataDate DataMonth DataYear
Account_Type_Dim Ty peID Ty peC ode Ty peDescription
Status_Dim StatusID StatusC ode Description
Gambar 3. Skema Gumpalan Salju gabungan Dalam pembuatan independent data mart untuk produk komersial dan usaha kecil dan menengah ini didukung oleh peranngkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut : 1. Perangkat Keras : Itanium Processor 64 bit Memory 16 GB Harddisk 700 GB 2. Perangkat Lunak : Sistem Operasi Windows Server 2003 64 bit Microsoft SQL Server 2005 64 bit.
2.3 Analisis Implementasi dan Pengujian IDM Untuk menguji akurasi data yang terdapat pada independent data mart untuk produk komersial dan usaha kecil dan menengah maka dibuat serangkaian pertanyaan permintaan data. 1. Total plafond dan saldo serta bunga yang diterima nasabah Loan per bulan untuk produk komersial dan usaha kecil dan menengah tahun 2008 ? Hasil query independent data mart via Microsoft Excel sebagai intermediate layer adalah :
111
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap independent data mart untuk produk komersial dan usaha kecil dan menengah, dapat dilihat bahwa : 1. Relasi antara tabel fakta dan dimensi telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yang dibuktikan dengan query berdasarkan beberapa kebutuhan data yang sering diminta oleh manajemen. 2. Dari hasil yang ditampilkan oleh tahap pengujian dapat dilihat bahwa data hasil query sesuai dengan yang diharapkan.
Gambar 4. Hasil queri Data mart no.1
IV. KESIMPULAN
Dibandingkan dengan queri pada basis data sistem berjalan:
Gambar 5. Hasil queri basis data sistem berjalan no.1 2. Total Saldo Deposito produk komersial dan usaha kecil dan menengah serta bunga yang dibayarkan kwartal I tahun 2009 ? Hasil query independent data mart via Microsoft Excel sebagai intermediate layer adalah :
Gambar 6. Hasil queri Data Mart no.2 Jika dibandingkan dengan hasil queri dari basis data sistem yang berjalan:
Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari proses rekayasa independent data mart ini, disajikan sebagai berikut: 1. Pembangunan independent data mart untuk produk komersial dan usaha kecil dan menengah di departemen MIS Group Bank XYZ untuk mengatasi masalah penyajian informasi kepada manajemen dalam rangka mendukung pengambilan keputusan di sektor produk usaha komersial dan usaha kecil dan menengah. 2. Pengisian data dari basis data as-is yang tidak terintegrasi ke basis data independent data mart telah terwujud melalui proses Extract, Transform and Loading (ETL). 3. Informasi yang dihasilkan oleh independent data mart dapat menjawab kebutuhan informasi departemen MIS Group dan Bank XYZ V. DAFTAR PUSTAKA Connolly, Thomas; Begg Carolyn Database Systems, Fourth Edition. Addison Wesley. 2005 Darmawikarta, Djoni Darmawikarta; Dimensional Data Warehousing with MySQL: A Tutorial. Brainy Software Corp. 2007 Purnomo, Setiawan Hari; Zulkieflimansyah Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. 1999 http://download.uk.oracle.com/docs/cd/E10352_01/do c/bi.1013/e10312/dm_concepts.htm A Data Mart Concepts. 2008
Gambar 7. Hasil queri basis data sistem yang berjalan no.2
112