1. Aspek Non Teknis 1.1 Aspek Kebijakan Daerah dan Kelembagaan Isu Strategis 1. Terbatasnya ketersediaan aturan/ regulasi dalam pengelolaan sanitasi kota 2. Belum optimalnya koordinasi antar SKPD terkait, dalam mengembangkan sistim dan teknologi untuk pengelolaan persampahan, air limbah dan drainase. 3. Belum terbentuknya kelembagaan pengelola TPA Regional Ampang Kualo 4. SKPD pengelola pembangunan sanitasi masih memiliki keterbatasan dalam jumlah personil serta pengetahuan dan keterampilan tentang pengelolaan sanitasi. 5. Pokja Sanitasi yang sudah dibentuk belum dapat berjalan optimal 6. Belum adanya pertemuan berkala bagi lembaga dan stakeholder penting yang berpotensi sebagai pemicu dan vokal point dalam mendukung percepatan pembangunan sanitasi.
Strategi Tingkatan Sistim 1. Menetapkan aturan/regulasi pengelolaan sanitasi kota
Program Penataan peraturan perundangterkait undangan
Penataan kelembagaan daerah
Perencanaan pembangunan 2. Integrasi antara sistim perencanaan, daerah implementasi monitoring dan evaluasi dalam pembangunan sanitasi.
Tingkatan Organisasi Perencanaan pembangunan 1. Koordinasi yang terintegrasi dengan wilayah dan sumber daya alam semua SKPD dan stakeholder dalam pembangunan sanitasi. Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah 2. Mengembangkan dan optimalisasi kerjasama dengan pemerintah daerah lain, masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sanitasi
Kegiatan Penyusunan peraturan terkait sektor sanitasi (air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan) dan air minum Publikasi dan sosialisasi peraturan perundangundangan. Penyempurnaan prosedur layanan penyedotan kakus, pengelolaan sampah dan penerbitan izin IMB Penyempurnaan Tupoksi SKPD penanggung jawab pengelolaan sanitasi. Penyusunan Review Rencana Pembangunan Investasi jangka Menengah (RPIJM) Kota Solok bidang Cipta Karya Pengumpulan, updating dan analisis data sanitasi, air bersih dan PHBS per kelurahan Penyusunan profil kelurahan terkait kondisi sanitasi, air bersih dan PHBS. Rapat koordinasi masalah sanitasi, air minum dan PHBS. Koordinasi pembangunan dan pengembangan sanitasi, air minum dengan Pemerintah Pusat serta Pemerintah daerah lainnya. Pembentukan Tim Koordinasi Kerjasama Antar Daerah Fasilitasi kerjasama antar daerah dalam pengelolaan sampah dan air minum : - Pengelolaan TPA Regional Ampang Kualo - Pembangunan prasarana pelayanan air minum Penyusunan dokumen rencana kerjasama antar daerah bidang sanitasi dan air minum
Isu Strategis
Strategi
Program Kerjasama pembangunan
3. Monitoring dan evaluasi pelayanan Monitoring dan evaluasi sanitasi 4. Memperkuat kapasitas kelembagaan Peningkatan kapasitas pengelola sanitasi kota dengan kelembagaan pengelolaan sanitasi melibatkan semua stakeholder terkait. Tingkatan Individu 1. Meningkatkan kapabilitas personil Peningkatan kapasitas SKPD penyelenggara layanan sanitasi sumberdaya aparatur
Kegiatan Fasilitasi kerjasama pengelolaan sanitasi dan air minum dengan dunia usaha dan daerah lainnya Koordinasi pembangunan sarana dan prasarana persampahan dan air minum dengan pemerintah daerah lainnya Kajian model kerjasama pengelolaan sampah dan air minum Pembangunan sistim evaluasi dan monitoring pengelolaan sanitasi, air bersih dan PHBS Monitoring dan Evaluasi Program PPSP Pelatihan kemampuan teknis pokja Penyelenggaraan city summit Mengikuti agenda kegiatan PPSP yang diselenggarakan oleh pokja propinsi , TTPS dan AKKOPSI Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi personil SKPD penanggung jawab pengelolaan sanitasi, air minum dan PHBS Melakukan orientasi dan studi banding
1.2 Aspek Keuangan Isu Strategis 1. Terbatasnya kemampuan keuangan daerah untuk mendukung pembiayaan program dan kegiatan sanitasi 2. Belum efektifnya pengalokasian anggaran untuk mendukung program pembangunan sanitasi (penanganan sanitasi masih bersifat parsial dan belum terintegrasi) 3. Belum optimal dalam memanfaatkan peluang pendanaan program sanitasi baik dari sumber dana APBN berupa DAK Sanitasi, Hibah, Belanja Instansi Vertikal (K/L), APBD Propinsi maupun dari sumber dana swasta (CSR)
Strategi Sanitasi 1. Peningkatan Alokasi Anggaran Sanitasi yang bersumber dari APBD
2. Peningkatan Alokasi Anggaran Sanitasi yang bersumber dari Non APBD Kota (APBD Provinsi,APBN,DAK,Hibah, dll)
3. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran yang bersumber dari APBD Kota dan Non APBD Kota (APBD Provinsi, APBN, DAK, Hibah,dll)
Per sub sektor Sub sektor persampahan : a. Menyiapkan perencanaan program dan kegiatan serta pembiayaan operasional TPA Regional . b. Menyiapkan perencanaan program dan kegiatan serta pembiayaan pembangunan sub sektor persampahan untuk mendukung akses ke sumber pendanaan diluar APBD c. Menyiapkan program dan kegiatan yang mendukung ekternalitas positif dari usaha masyarakat dalam pemanfaatan / pengolahan sampah. Sub sektor air limbah : Menyiapkan perencanaan program dan kegiatan serta pembiayaan pembangunan sub sektor Air limbah untuk mendukung akses ke sumber pendanaan diluar APBD
Program
Kegiatan
1. Sinkronisasi penyusunan program kegiatan sanitasi antar SKPD 2. Sinkronisasi penyusunan program kegiatan yang mendukung Program Sanitasi 1. Penyusunan dan Sinkronisasi Program Kegiatan Kota dengan Program Kegiatan Provinsi/Nasional 2. Koordinasi antar SKPD dalam pemanfaatan Anggaran program Sanitasi yang berasal dari dana Non APBD Kota (APBD Provinsi, APBN,DAK ,Hibah,dll) 1. Peningkatan Kapasitas aparat dalam Optimalisasi pemanfaatan alokasi dana Sanitasi yang bersumber dari APBD 2. Monitoring dan evaluasi anggaran Program Sanitasi.
Rapat Koordinasi Sinkronisasi program kegiatan Sanitasi antar SKPD. Audiensi SKPD dengan Walikota,DPRD dan TAPD tentang program dan kegiatan Sanitasi Pembuatan Dokumen untuk mendukung usulan Program kegiatan yang akan diajukan untuk Kementerian/Lembaga/Provinsi. Pemaparan usulan Program Kegiatan Sanitasi kota dalam Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi/Nasional.
Pembekalan dan koordinasi TAPD dalam penyusunan APBD untuk mendukung Program kegiatan Sanitasi. Monitoring dan Evaluasi anggaran untuk pelaksanan Program/ Kegiatan Sanitasi.
Isu Strategis
Strategi Sanitasi
Per sub sektor Sub sektor drainase lingkungan: Menyiapkan perencanaan program dan kegiatan serta pembiayaan pembangunan sub sektor drainase Lingkungan untuk mendukung akses ke sumber pendanaan diluar APBD Sektor air bersih/air minum : a. Menyiapkan perencanaan program dan kegiatan serta pembiayaan pembangunan sektor Air Bersih dari sumber pendanaan diluar APBD Aspek PHBS : a. Menyiapkan perencanaan program dan kegiatan serta pembiayaan sektor PHBS dari sumber pendanaan diluar APBD
Program
Kegiatan
1.3 Aspek Komunikasi Isu Strategis 1. Belum optimalnya penggunaan media massa milik pemda (TV-e) dan majalah (Education FM) serta media internet/website pemerintah kota untuk sosialisasi dan promosi sanitasi 2. Belum dilakukan kerjasama dengan media cetak dan elektronik serta radio swasta lokal untuk promosi dan sosialisasi sanitasi 3. Advokasi isu sanitasi belum terintegrasi dan dilakukan secara parsial oleh komunikator (pelaku komunikasi). 4. Belum optimalnya perluasan jaringan, aliansi dan kemitraan dari berbagai kelompok sasaran (media massa, sekolah, universitas, jaringan keagamaan, posyandu) bagi percepatan pembangunan sanitasi kota.
Strategi Sanitasi Per sub sektor 1. Melakukan advokasi yang Sub sektor persampahan : berkesinambungan Meningkatkan sinergi kepada stakeholder kunci antara pelaku (SKPD, panitia anggaran, pembangunan sanitasi walikota, DPRD) dalam pengelolaan persampahan. Memanfaatkan beragam media sosialisasi untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder dalam meningkatkan 2. Melakukan pendekatan pemahaman mengenai dengan pemerintah pengelolaan sampah provinsi dan pusat untuk mendapatkan dukungan Sub sektor air limbah : regulasi dan komitmen Mengefektifkan sosialisasi regional lainnya. tentang jamban dengan tangki septic yang sesuai 3. Membangun simpul dengan ketentuan teknis aliansi dan kemitraan Memanfaatkan beragam dengan berbagai pihak media untuk meningkatkan dalam upaya percepatan pemahaman masyarakat pembangunan sanitasi mengenai pentingnya pengelolaan limbah domestik
Program
Kegiatan
Peningkatan advokasi kebijakan dan anggaran untuk sanitasi Peningkatan kualitas dan kelengkapan materi advokasi
Assesmen/studi komunikasi untuk keperluan advokasi Penyusunan pesan kunci untuk setiap saluran dan sasaran advokasi
Penguatan dukungan jurnalis dan media massa dan elektronik untuk upaya advokasi
Talk show, rubrik surat pembaca dan tanya jawab di media massa dan elektronik oleh tokoh kunci dan pelaku advokasi
Peningkatan intensitas tatap muka dan penciptaan peluang bagi momentum advokasi
Lobi khusus, konsultasi dan mengikuti seminar, konferensi, city sanitation summit
Pembelajaran (lessons learned) antar stakeholders dan pelaku pembangunan sanitasi
Assesmen dan pemetaan stakeholders terkait untuk dukungan, aliansi dan kemitraan Lokakarya sanitasi Penyuluhan, seminar dan temu muka dan diskusi terfokus Kunjungan lapangan (jaringan media massa, swasta, politisi dan tokoh masyarakat) ke lokasi percontohan Pameran, karnaval, konser, perayaan hari besar/ultah, keagamaan/adat, gerak jalan, sepeda santai, pertunjukan dan iklan bersama di media
Ramah tamah, kerjasama (cobranding) dengan media massa dan swasta/bisnis Peningkatan kerjasama dalam penyelenggaraan event publik
Isu Strategis
Strategi Sanitasi
5. Belum optimalnya upaya mengemas isu, pesan/materi sanitasi untuk kelompok sasaran advokasi sanitasi
4. Meningkatkan keterampilan komunikator dalam penyampaian pesanpesan sanitasi 5. Meningkatkan sinergi antar pelaku pembangunan sanitasi dalam kampanye dan promosi sanitasi
Program
Kegiatan
Per sub sektor Sub sektor drainase Pelatihan komunikasi lingkungan: Memanfaatkan beragam media untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan Penyusunan/produksi berbagai pesan kunci dan materi, drainase lingkungan. presentasi untuk kampanye dan Meningkatkan sosialisasi promosi sanitasi pengelolaan drainase lingkungan kepada masyarakat dan menjangkau seluruh stakeholder. Sektor air bersih /air minum: Meningkatkan kampanye penggunaan air secara bijaksana melalui berbagai media. Aspek PHBS : Mengembangkan program promosi PHBS yang menarik dan menjangkau semua lapisan masyarakat. Memanfaatkan media informasi yang menarik untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam PHBS.
Pelatihan promosi dan kampanye sanitasi
Penerbitan dan publikasi berkala Website, konfrensi dan siaran pers, pemasangan iklan, spanduk dan baliho, stiker, poster, neon box, dan x- banner.
1.4 Aspek Keterlibatan Pelaku Bisnis Isu Strategis 1. Perlunya ditingkatkan upaya untuk membangun kemitraan dengan pelaku bisnis/swasta yang terlibat dalam layanan sanitasi seperti usaha daur ulang sampah.
Strategi Sanitasi 1. Mengoptimalkan pelibatan sektor swasta dalam hal dukungan teknis, pendanaan dan regulasi
2. Masih terbatasnya pemasaran produk daur ulang sampah dan hasil komposting dan pupuk cair oleh masyarakat. 3. Perlunya penguatan kemitraan untuk meraih peluang investasi swasta di bidang sanitasi. 4. Belum optimalnya usaha untuk memanfaatkan peluang program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan swasta untuk pembiayaan program sanitasi
2. Menciptakan jaringan kemitraan pihak swasta dan pelaku bisnis untuk mendukung percepatan pembangunan sanitasi
Per sub sektor Sub sektor persampahan : Mendorong minat swasta dalam layanan pengelolaan persampahan baik sampah organik maupun anorganik Mendorong sektor swasta dan pelaku bisnis dalam pengurangan timbulan sampah melalui usaha pengumpulan sampah dan barang bekas serta meningkatkan kerjasama dan pembinaan lebih lanjut dalam pengomposan. Memfasilitasi sektor swasta dan pelaku bisnis untuk pemasaran daur ulang sampah. Sub sektor air limbah : Peningkatan peran serta sektor swasta dan pelaku bisnis dalam pengelolaan limbah Melibatkan pelaku bisnis dan pihak swasta dalam pembangunan sistem air limbah terpadu pada kawasan pengembangan baru. Mengikutsertakan sektor swasta dan pelaku bisnis dalam pembangunan fasilitas pengolahan limbah cair untuk industri tahu dan lainnya
Program Peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Peningkatan aliansi dan kemitraan dalam pengemasan pesan kunci untuk promosi bersama stakeholders terkait Kerjasama informasi dengan mas media
Kegiatan Peningkatan intensitas koordinasi pemerintah kota dengan pelaku bisnis Penyusunan pedoman tentang keterlibatan pelaku bisnis dalam pembangunan sanitasi Pengembangan Manajemen Informasi Sistem (MIS) pengelolaan sanitasi kota Penyediaan prasarana sarana sanitasi dengan dana CSR Kegiatan bersama secara berkala dan produksi materi komunikasi secara terpadu oleh seluruh stakeholders yang terkait Pemasangan spanduk dalam moment tertentu oleh pihak swasta Menggunakan media elektronik seperti radio untuk talk show, sosialisasi dan promosi program sanitasi
Pengembangan komunikasi, Pembinaan dan pengembangan informasi dan media massa jejaring komunikasi dan informasi
Isu Strategis
Strategi Sanitasi 3. Menciptakan iklim pendanaan yang melibatkan dunia usaha dalam pembiayaan program sanitasi
Per sub sektor Sub sektor drainase lingkungan : Peningkatan peran serta sektor swasta dan pelaku bisnis dalam pengelolaan drainase lingkungan Sektor air bersih/air minum : Melibatkan pihak swasta dan pelaku bisnis dalam pelaksanaan program pengelolaan air minum
4. Penyusunan regulasi dan peningkatan koordinasi CSR (Corporate Social Responsibility) pada pelaku bisnis
Aspek PHBS : Mengoptimalkan pendanaan dari swasta – CSR untuk promosi PHBS
Program
Kegiatan
Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Promosi bersama antara Pemerintah Kota dengan pelaku bisnis
Peningkatan promosi dan kerjasama investasi
1. Sosialisasi dan advokasi bersama walikota dengan swasta 2. Penyelenggaraan pameran investasi
Regulasi investasi di tingkat kota
Mengembangkan model insentif untuk pihak swasta yang peduli akan sanitasi
Regulasi investasi di tingkat kota
1. Pendataan CSR 2. Koordinasi dan sinkronisasi program CSR 3. Penyusunan kebijakan dan regulasi terkait fasilitasi CSR dalam sektor sanitasi
1.5. Aspek Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender dan Kemiskinan Isu Strategis 1. Belum optimalnya fungsi Lembaga formal dan informal di masyarakat (Kecamatan, Kelurahan, RT/RW, PKK,Posyandu, Puskesmas) tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai sarana sosialisasi program dan pengelolaan sanitasi 2. Masih terbatasnya keterlibatan perempuan dalam membuat keputusan pada sektor sanitasi 3. Masih terbatasnya sosialisasi pada masyarakat tentang pengelolaan sanitasi 4. Masih terbatasnya kontribusi/swadaya masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi (air limbah, persampahan, drainase lingkungan)
1.
2.
3.
4.
Strategi Sanitasi Per sub sektor Mengembangkan pola Sub sektor persampahan : partisipatif dalam upaya Meningkatkan pemahaman optimalisasi peran organisasi masyarakat tentang pengelolaan masyarakat dalam sampah pola 3 R pengelolaan sanitasi yang Sub sektor air limbah : berorientasi gender dan Mengoptimalkan program kemiskinan stimulasi kepemilikan jamban keluarga untuk rumah tangga Mengoptimalkan kesetaraan miskin peran perempuan dan laki Mengoptimalkan operasi dan laki, kaya dan miskin dalam pemeliharaan MCK komunal promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui pengorganisasian masyarakat dalam kelompok Mengoptimalkan dan Sub sektor drainase lingkungan mengembangkan media Meningkatkan partisipasi Komunikasi, Informasi dan masyarakat dalam pengelolaan Edukasi (KIE) terkait sanitasi drainase lingkungan yang berorientasi jender dan kemiskinan Sektor air bersih/air minum : Perencanaan partisipatif yang Meningkatkan kesadaran berorientasi jender dan masyarakat untuk menggunakan kemiskinan dalam air secara bijak pembangunan prasarana sanitasi Aspek PHBS :
5. Mengupayakan pemberdayaan masyarakat melalui Survey Mawas Diri
Mengoptimalkan Program UKBM untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam PHBS .
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Peningkatan peran serta/kesetaraan gender dalam pembangunan Keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
Kegiatan Pemberdayaan lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan 1. Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa : - Gotong Royong Badunsanak 2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan : - Penilaian kelurahan berprestasi Pembinaan organisasi perempuan Sosialisasi terkait dengan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Stimulasi pembentukan kelompok masyarakat peduli sanitasi
Peningkatan peran serta/kesertaan gender dalam pembangunan
1. Pengembangan sistem informasi gender dan anak 2. Pengembangan materi dan pelaksanaan KIE tentang kesetaraan gender dan keadilan gender Pelatihan partisipatif untuk penilaian kebutuhan masyarakat yang berwawasan gender
Promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Survey Mawas Diri dan pendataan kondisi sanitasi rumah tangga
2. Aspek Teknis dan PHBS 2.1 Sub Sektor Persampahan
Isu strategis Isu komunikasi : Masih kurangnya sosialisasi dan promosi pengelolaan persampahan Isu partisipasi swasta dan masyarakat: Masih rendahnya partisipasi masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah Rendahnya partipasi masyarakat untuk mengumpulkan sampah ke lokasi TPS dan kontainer, mereka hanya menumpuk sampah di tepi jalan di depan rumah masing-masing. Banyaknya penolakan masyarakat untuk penempatan TPS dan Kontainer Kawasan yang dijadikan pilot project percontohan sangat tergantung pada bantuan/ subsidi pemerintah. Apabila pengawasan atau bantuan terlambat turun maka produksi kompos tidak berjalan.
Tujuan
Sasaran
Strategi
Program
Meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan dengan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menuju lingkungan kota yang sehat
1. Mengurangi timbulan sampah ke TPA sebesar 20% pada tahun 2015
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman stakeholder dan masyarakat tentang konsep pola 3R Meningkatkan keterampilan masyarakat dan pelajar dalam pengelolaan persampahan
Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan
Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
Pengembangan Teknologi Pengelolaan Persampahan
Menumbuhkan kelompok masyarakat pengolah sampah dengan membantu pengadaan prasarana dan sarana serta memberikan insentif Mendorong minat swasta dalam mengelola persampahan.
Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Kegiatan
Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan : - Sosialisasi sekolah berwawasan lingkungan (adiwiyata) Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan : - Pembuatan kompos di kawasan perumahan Penyusunan kebijakan kerjasama pengelolaan persampahan
Isu strategis Belum optimalnya pengelolaan kompositing skala kota di TPA Ampang Kualo oleh pihak swasta karena rendahnya nilai ekonomi yang diperoleh akibat rendahnya peminat pemakai pupuk organik kompos yang diproduksi tersebut. Isu teknis operasional : Masih terbatasnya prasarana dan sarana pengelolaan persampahan. Masih lemahnya manajemen persampahan. Terbatasnya lahan untuk penempatan TPS dan container. Meningkatnya permintaan pelayanan persampahan pada kawasan perumahan baru dibangun
Isu kebijakan daerah & kelembagaan : Belum terbentuknya kelembagaan TPA regional Masih lemahnya koordinasi penanganan persampahan
Tujuan
Sasaran 2. Meningkatnya efektivitas layanan pengelolaan persampahan dari 70% menjadi 80 % pada tahun 2015.
Strategi
Program
Kegiatan
Mengoptimalkan pemanfaatan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana persampahan
Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Mengelola TPA Regional Ampang Kualo secara efektif dan profesional
Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan : - Pemeliharaan kendaraan operasional persampahan (service dan suku cadang) - Pemeliharaan alat-alat kebersihan (service peralatan kebersihan) - Operasional pengelolaan kebersihan : (upah pekerja, pakaian kerja lapangan, dll) Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan : - Pengadaan kontainer - Pembangunan landasan kontainer - Pengadaan bin kontainer - Pengadaan tong sampah - Pembangunan tempat parkir truk sampah - Pembangunan pagar TPA - Pembangunan garase alat berat - Pembangunan gedung workshop - Pengadaan peralatan workshop - Pengadaan sarana pengangkutan sampah (dump truk, armroll truk) Kerjasama pengelolaan sampah antar daerah
Isu strategis Belum adanya dokumen perencanaan pengelolaan persampahan yang komprehensif Perda pengelolaan persampahan dan retribusi yang ada saat ini belum mengacu pada UU no 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan persampahan Isu keuangan : Keterbatasan kemampuan keuangan daerah Belum sebandingnya pendapatan retribusi persampahan dengan besarnya biaya untuk pengelolaan persampahan.
Tujuan
Sasaran
Strategi
Program
Menyiapkan peraturan dan kebijakan pengelolaan persampahan
Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Kegiatan Penyusunan masterplan persampahan Revisi Perda Pengelolaan Persampahan
2.2 Sub Sektor Air limbah
Isu strategis
Tujuan
Sasaran
Strategi
Isu teknis operasional Belum optimalnya pengoperasian dan pemeliharaan IPLT Saluan air Iimbah domestik masih bercampur dengan drainase Keterbatasan lahan untuk bidang resapan tangki septik pada kawasan padat pemukiman
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik
1. Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik
Melakukan identifikasi dan pendataan terhadap kelayakan teknis sarana pengelolaan air limbah di masing-masing rumah tangga Melakukan analisa, evaluasi dan optimalisasi kinerja pengelolaan air limbah domestik skala komunal
Pengembangan data dan informasi.
Survei dan inventarisasi pengelolaan air limbah domestic di masing-masing rumah tangga,baik blac water ataupun gray water
Pengembangan data dan informasi.
Studi dan evaluasi kinerja pengelolaan air limbah domestic skala komunal Evaluasi dan optimalisasi IPLT
Mengembangkan perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat, terutama pada kawasan central business district (CBD)
Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Penyusunan master plan pengelolaan air limbah domestic Studi kelayakan pengembangan sistem pengolahan air limbah terpusat (off-sitesystem) pada kawasan CBD Penyusunan DED pengolahan air limbah terpusat Penyusunan kebijakan bagi masyarakat yang berada pada zona sistem terpusat Penyediaan prasarana dan sarana air limbah : - Pembangunan septic tank komunal berbasis masyarakat - Pembangunan MCK komunal/ MCK ++ berbasis masyarakat
Isu kebijakan daerah dan kelembagaan Belum adanya master plan pengelolaan air limbah Isu Keuangan Keterbatasan kemampuan keuangan daerah
Program
Penataan peraturan perundang-undangan 2. Meningkatnya kualitas pelayanan prasarana dan sarana fasilitas pengolahan air limbah domestik sistem terpusat dengan kepemilikan komunal dari 5 unit menjadi 20 unit pada akhir tahun 2015
Meningkatkan akses pelayanan air limbah rumah tangga melalui penyediaan sarana dan prasarana air limbah
Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Kegiatan
Isu strategis
Isu Komunikasi Masih kurangnya sosialisasi tentang tangki septik yang memenuhi standar teknis dan kesehatan Isu Partisipasi swasta dan masyarakat Tingkat partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan layanan penyedotan lumpur tinja oleh pemerintah masih rendah Pemeliharaan MCK Komunal dan MCK ++ oleh masyarakat belum optimal.
Tujuan
Sasaran
3. Meningkatnya kualitas cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan sistem tangki septic dari 55 % menjadi 80 % pada akhir tahun 2015
Strategi
Program
Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan MCK komunal melalui pengorganisasian masyarakat dalam kelompok. Meningkatkan kualitas pelayanan pengolahan air limbah sistem terpusat Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tangki septic yang memenuhi standar teknis dan standar kesehatan
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Pengembangan lingkungan sehat
Meningkatkan akses masyarakat untuk memiliki jamban keluarga dengan sistem tangki septic
Kegiatan Pembinaan terhadap pengelola septic tank komunal / MCK ++ Pembinaan teknis pengelolaan septic tank komunal / MCK++ Rehabilitasi/pemeliharaan prasarana dan sarana air limbah Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat ; - Edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan jamban keluarga,dan tangki septic - Sosialisasi kepada masyarakat tentang layanan penyedotan tinja yang disediakan pemerintah kota
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat : - Pembinaan teknis tentang pembangunan dan pemeliharaan tangki septic yang memenuhi aspek teknis dan aspek kesehatan Pengembangan lingkungan Pengkajian pengembangan sehat lingkungan sehat : - Fasilitasi pembangunan dan perbaikan jamban keluarga bagi KK miskin
2.3 Sub Sektor Drainase Lingkungan
Isu strategis Isu kebijakan daerah & kelembagaan : Belum adanya perencanaan drainase yang komprehensif sebagai acuan dalam pembangunan drainase. Isu teknis operasional: Kendala dalam pembuangan sedimentasi atau pemeliharaan drainase karena adanya bangunan yang berdiri diatas saluran drainase Banyak saluran drainase yang alirannya terhambat baik karena sampah/ sedimentasi ataupun karena adanya kabel telkom dan pipa PDAM Sistem drainase sebahagian masih tercampur dengan air Iimbah, air limpasan hujan, air irigasi dan air tanah; Keterbatasan lahan untuk pembangunan saluran drainase pada kawasan permukiman padat sehingga dimensi saluran tidak memenuhi syarat teknis Isu partisipasi swasta dan masyarakat: Masih rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase di lingkungannya Sulitnya pembebasan tanah untuk kepentingan pembangunan atau pelebaran saluran drainase
Tujuan Meningkatkan ketersediaan dan fungsi drainase kota
Sasaran 1. Tersedianya dokumen perencanaan sistem drainase kota yang terintegrasi
Strategi Menyusun perencanaan drainase kota yang terintegrasi dan komprehensif
Program Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Penyusunan Master Plan drainase.
Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Perencanaan pembangunan saluran drainase/gorong-gorong : - Studi kelayakan pengembangan sistem drainase kota. - Penyusunan DED jaringan drainase Pengumpulan, updating, dan analisis data drainase lingkungan
Pengembangan Data/Informasi 2. Berkurangnya luas daerah genangan dari ± 410 Ha menjadi + 122 Ha
Kegiatan
Meningkatkan prasarana drainase lingkungan permukiman
Lingkungan sehat perumahan
Menyusun peraturan dan Kebijakan Pengelolaan Drainase Lingkungan
Penataan peraturan perundang - undangan.
Pemeliharan rutin drainase Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Peningkatan fasilitas lingkungan permukiman Monitoring integrasi jaringan drainase lingkungan dengan jaringan drainase sekunder dan primer Kajian peraturan perundangundangan daerah terhadap peraturan perundang-undangan baru yang lebih tinggi : - Penyempurnaan peraturan Walikota tentang prosedur pengurusan Advis Planning. - Pengubahan model pengawasan utilitas bangunan.
Isu strategis Isu komunikasi : Kurangnya sosialisasi dan informasi tentang fungsi drainase lingkungan dtengah masyarakat Isu keuangan : Keterbatasan kemampuan keuangan daerah
Tujuan
Sasaran
Strategi
Program
Kegiatan - Penyusunan Perda Pengelolaan Drainase. - Sosialisasi Perda Pengelolaan drainase.
2.4 Sektor Air Bersih / Air Minum
Isu strategis Isu teknis operasional: Semakin terbatasnya kapasitas daya dukung air baku akibat pengelolaan daerah tangkapan air yang kurang baik. Semakin menurunnya kualitas air baku akibat meningkatnya aktivitas dan kegiatan masyarakat dan industri yang tidak disertai dengan perlindungan terhadap lingkungan. Isu kebijakan daerah & kelembagaan : Adanya peraturan perijinan penggunaan air baku dibeberapa daerah yang tidak selaras dengan peraturan yang lebih tinggi sehingga pemanfaatan air baku lintas kab/kota wilayah seringkali menimbulkan konflik.
Tujuan
Sasaran
Meningkatkan 1. Meningkatnya efisiensi kualitas produksi air pengelolaan bersih sesuai dengan dan cakupan standar kualitas pelayanan air bersih dan air minum.
Strategi
Program
Kegiatan
Optimalisasi sumber air baku yang ada dan mempersiapkan sumber air baku baru
Penyediaan dan pengelolaan air baku
Mengoptimalkan sistem sarana dan prasarana air bersih
Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah Penyediaan dan pengelolaan air baku
Pembebasan tanah a. Lokasi intake. 1.000M2 b. Lokasi IPA ( instalasi pengolahan air) 4.350 M2 c. Lokasi resevoir penyeimbang/ balanced recevoir 400 M2 Perencanaan teknis jaringan distribusi air bersih Pengembangan sumber baru batang sumani Guguak Rantau 2.1. Pembangunan bangunan sadap air baku/intake 150 liter / detik 2.2. Pembangunan unit produksi a. Instalasi pengolahan air (IPA) lengkap kapasitas 150 1/dt b. Rehabilitasi & relokasi IPA kapasitas 20 1/dt sebanyak 3 unit dari kelurahan KTK Kota Solok ke lokasi Guguak Rantau-Batu Kubung Kotobaru Kab.Solok c. Ground reservoir kapasitas 750 m3 -1 unit d. Rumah jaga type 36 -2 unit e. Bangunan operasional/ktr instalasi type 70 1 unit f. Pagar pengaman sekeliling lokasi IPA 250 meter g. Jalan masuk instalasi sepanjang 100 meter
Pembangunan dan rehabilitasi unit produksi
2. Meningkatnya Pembangunan dan kuantitas dan peningkatan jaringan kontinuitas pelayanan transmisi dan distribusi air bersih selama 24 jam/hari pada akhir tahun 2015
Penyediaan dan pengelolaan air baku
2.3. Unit Transmisi & Distribusi 1. Pengadaan pipa a. Transmisi air baku 400 mm - 2.443 m b. Transmisi air baku 300 mm - 1.750 m c. Distribusi utama 300 mm - 3.187 m
Isu strategis Belum adanya pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai. Perlunya konservasi wilayah tangkapan air/ DAS Isu keuangan. Keterbatasan kemampuan keuangan daerah Isu komunikasi Masih belum optimalnya sosialisasi/kampanye hemat air Isu partisipasi swasta dan masyarakat: Masih rendahnya peran serta masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan SPAM. Potensi yang ada pada masyarakat dan dunia usaha/ swasta belum sepenuhnya diberdayakan
Tujuan
Sasaran
Strategi
Menekan tingkat kebocoran dalam produksi sampai pendistribusian air bersih ke konsumen
Program
Penyediaan dan pengelolaan air baku
Kegiatan d. e. f. g. h.
Distribusi utama 250 mm - 3.200 m Distribusi utama 200 mm - 3.200 m Distribusi 150 mm – 2.500 m Distribusi 100 mm - 4.700 m Sekunder&Tersier: 75 mm - 23.485m 50 mm - 32.700m 2. Pemasangan pipa a. Transmisi air baku 400 mm - 2.443 m b. Transmisi air baku 300 mm – 1.750 m c. distribusi utama 300 mm - 3.187 m d. Distribusi utama 250 mm - 3.200 m e. Distribusi utama 200 mm - 3.200 m f. Distribusi 150 mm – 2500 m g. Distribusi 100 mm - 4.700 m h. Sekunder & Tersier: 75 mm - 23.485 m 50 mm - 32.700 m 3. Jembatan pipa a. jembatan pipa 300 mm bentang 52m b. jembatan pipa 300 mm bentang 28m c. jembatan pipa 30 mm bentang 14m d. jembatan pipa 250 mm - 60m e. jembatan pipa 250 mm - 50m f. jembatan pipa 200 mm - 40m g. jembatan pipa 150 mm - 50m 2.4. Unit Pemanfaatan/pelayanan Pengadaan Sambungan Rumah (SR) utk masyarakat berpenghasilan Rendah (MBR) & masyarakat berpenghasilan menengah (MBM) sebanyak 4.000 unit
Isu strategis
Tujuan
Sasaran
Strategi
3. Tersedianya Zona Air Minum (ZAM) pada akhir tahun 2015
Penyediaan prasarana dan sarana Zona Air Minum
Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Kegiatan
Sosialisasi dan diseminasi : - UU No. 7 Tahun 2004 tentang SDA - PP 16 Tahun 2005 tentang SPAM Pembangunan prasarana penyediaan Zona Air Minum Supervisi/Pengawasan a. zona pelayanan Lubuak sikarah – 1 paket b. zona pelayanan Tanjung Harapan – 1 paket
2.5 Aspek Higiene/PHBS
Isu strategis
Tujuan
Sasaran
Isu komunikasi : Forum dan Media yang ada masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan HigieneSanitasi/PHBS di Kota Solok Pemanfaatan Mobil Unit Penyuluhan (Mobil Promkes) dan Mobil Unit Penerangan (Mobil Unit Humas) belum optimal untuk Promosi Higiene-Sanitasi dan PHBS Belum optimalnya pemanfaatan Kilinik Sanitasi Puskesmas, untuk pemecahan masalah Sanitasi bagi masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Meningkatkan partisipasi masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha dalam mempercepat kegiatan higienesanitasi/PHBS
1. Meningkatnya cakupan PHBS strata utama dan paripurna dari 60% pada tahun 2009 menjadi 85% pada tahun 2015
Isu teknis operasional : Belum optimalnya tugas kader kesehatan lingkungan dalam upaya peningkatan Higiene-Sanitasi/PHBS karena keterbatasan biaya operasional
Strategi Mengoptimalkan program Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam PHBS. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kader kesehatan lingkungan dan kader PHBS dalam promosi PHBS.
Mengoptimalkan peran instansi pemerintah dan sekolah dalam pemicuan dan penerapan PHBS
Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Kegiatan
Peningkatan pemberdayaan masyarakat
Pembuatan media promosi dan informasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (banner, spanduk, leaflet,stiker,dll) Sosialisasi / penyuluhan kepada masyarakat tentang PHBS
Pemberdayaan komunikasi perumahan
Peningkatan peranserta masyarakat dalam upaya peningkatan lingkungan sehat
Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender tentang PHBS
Peningkatan pemberdayaan masyarakat Pengembangan lingkungan sehat Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Upaya kesehatan masyarakat
Pelatihan,Lokakarya, dan penyegaran tentang PHBS dan teknik komunikasi bagi kader kesehatan lingkungan, kader PHBS, kader posyandu, SKD Pembinaan dan pendampingan kader kesehatan lingkungan dan kader PHBS Lomba kader kesehatan lingkungan, kader PHBS, kader Posyandu,kader jumantik, kader Lansia,dll Sosialisasi PHBS di instansi pemerintah dan sekolah Lomba PHBS untuk tingkat sekolah, kantor (pemerintah dan swasta) Penyediaan sarana sanitasi dan CTPS di masing-masing kelas di setiap sekolah
Isu strategis Isu kebijakan daerah & kelembagaan : Upaya Peningkatan HigieneSanitasi/PHBS di Kota Solok masih memerlukan dukungan dana serta sarana dan prasarana yang memadai Isu keuangan : Belum digunakannya dana dekonsentrasi, yaitu Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk pembiayaan Program/kegiatan Higiene/PHBS. Isu partisipasi swasta dan masyarakat: Belum dilakukan pembinaan yang intensif terhadap lembaga informal masyarakat seperti Asosiasi Pedagang Keliling (ASPEK) dan Kelompok Pedagang Pasar Raya Solok dalam rangka peningkatan HigieneSanitasi/PHBS
Tujuan
Sasaran
Strategi
Program
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Koordinasi intensif antar SKPD terkait dalam penerapan PHBS Studi banding ke daerah lain yang sudah berhasil dalam pelaksanaan program PHBS Pembuatan media promosi dan informasi PHBS
Penguatan kelembagaan jender dan anak
Pengembangan materi dan pelaksanaan KIE tentang PHBS yang sensitive jender
Kerjasama informasi dan media massa
Pemasangan spanduk dalam momen tertentu oleh pihak swasta/sponsor. Penyebar luasan informasi tentang PHBS melalui media cetak dan media elektronik Pembinaan dan pengembangan jejaring komunikasi dan informasi Advokasi kepada para pemangku kebijakan untuk meraih dana APBD, APBN dan swasta Promosi bersama (cobbranding) secara berkala dan produksi materi komunikasi secara terpadu oleh seluruh stakeholders yang terkait promosi PHBS
Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
2. Meningkatnya peran media dalam promosi PHBS
Mengembangkan program promosi PHBS yang menjangkau semua lapisan masyarakat Meningkatkan pemahaman tentang PHBS melalui edia informasi yang ada Menciptakan iklim investasi untuk promosi PHBS
3. Meningkatnya dukungan sektor swasta (CSR) dalam promosi PHBS
Meningkatkan kerja sama dengan pihak swasta dalam bidang promosi PHBS.
Kegiatan
Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa Peningkatan iklim investasi dan realistis investasi
Peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Sosialisasi dan advokasi bersama walikota dengan swasta Koordinasi dan sinkronisasi program CSR Pendataan CSR Penyelenggaraan pameran investasi
Isu strategis
Tujuan
Sasaran
Strategi Mengoptimalkan pendanaan dari swasta – CSR untuk promosi PHBS
Program Regulasi investasi di tingkat Kota
Kegiatan
Mengembangkan model insentif untuk pihak swasta yang peduli akan sanitasi Penyusunan kebijakan investasi bagi pembangunan fasilitas sanitasi