Refleksi
CITA-CITA BUNG KARNO Prof. Dr.Hamka Haq, MA
TANAH AIR INDONESIA SELAMA TIGA ABAD DLM PENJAJAHAN
I. BERJUANG MELAWAN PENJAJAH VISI INDONESIA RAYA:
BANGSA INDONESIA
MERDEKA
MASYARAKAT BERKEHIDUPAN SEJAHTERA
BERKEPRIBADIAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA
MENUJU INDONESIA MERDEKA: “Tiap-tiap rakyat jajahan ingin merdeka” • ‘Oleh karena itulah, Tuan-tuan Hakim, maka tidak ada satu rakyat negeri jajahan Yang tidak ingin merdeka, tidak ada satu rakyat jajahan yang tak mengharapharapkan datangnya hari kebebasan. Jikalau Partai Nasional Indonesia mendengung-dengunkan semboyan "mencapai kekuasaan politik" itu, jikalau Partai Nasional Indonesia mengobar-ngobarkan semangat ingin merdeka itu, maka ia hanyalah mengemukakan cita-cita umum belaka. Kemerdekaan adalah syarat yang amat penting baginya untuk bisa melawan dan memberhentikan imperialisme itu dengan seluasluasnya. (Indonesia Menggugat)
INDONESIA MERDEKA: • PNI adalah karenanya partai kemerdekaan, -- partai kemerdekaan nasional. Dan kemerdekaan tidak akan “dihadiahkan” oleh imperialisme dengan sekarang berusaha ”mematangkan” kami dulu, sebab kemerdekaan adalah ruginya imperialisme itu. Kemerdekaan adalah hasil yang kami sendiri harus usahakan, yang kami sendiri harus lahirkan, yang kami sendiri harus ciptakan, dan pujikan!
(Indonesia Menggugat)
INDONESIA MERDEKA: • Artinya, pergerakan kami adalah pergerakan, yang dalam pada berusaha rnengejar kemerdekaan, sudah pula berusaha mendatangkan perpaikan-perbaikan yang kiranya bisa tercapai pada hari sekarang. la adalah suatu pergerakan yang bukan saja menulis di dalam anggaran dasarnya perkataan-perkataan "kemerdekaan Indonesia", - ia adalah pula menuliskan di dalam anggaran dasar itu " bekerja untuk Indonesia merdeka“ (Indonesia
Menggugat)
KESEJAHTERAAN UNTUK RAKYAT: • Di dalam tangan kaum Kromo dan kaum Marhaen itulah terutama letaknya nasib Indonesia, didalam organisasi kaum Kromo dan kaum Marhaen itu terutama harus dicari tenaganya, siapa dari kaum pergerakan Indonesia menjauhi atau tak mau bersatu dengan saudara-saudara "rakyat rendah" yang sengsara dan berkeluh kesah itu, siapa yang menjalankan politik "salon-salonan" atau "menak-menakan”, siapa yang tidak memperusahakan marhaenisme atau kromo-isme, - walaupun ia seribu kali sehari berteriak cinta bangsa cinta rakyat, ia hanyalah menjalankan politik yang .......cuma "politik-politikan" belaka! (Indonesia Menggugat)
KESEJAHTERAAN RAKYAT • Kini tinggallah perdagangan kecil belaka, pelayaran kecil belaka, pertukangan kecil belaka, pertanian kecil belaka, ketambahan lagi milyunan kaum buruh yang sama sekali tiada perusahaan sendiri, - kini pergaulan hidup Indonesia itu hanyalah pergaulan hidup kekromoan dan kemarhaenan saja! (Indonesia
Menggugat)
KESEJAHTERAAN RAKYAT • Dan juga di zaman sekarang, di dalam abad keduapuluh, ... Di mana imperialisme di Indonesia itu tidak lagi bernama imperialisme – tua tetapi ialah imperialisme moderen, juga di zaman sekarang ini maka pada hekikatnya politik monopoli itu belumlah dilepaskan oleh imperialisme Belanda itu. ...... Kitamelihat monopoli, jikalau kita mempelajari benar-benar rintangan-rintangan yang orang adakan pada perusahan karet Bumiputera, yang melulu berarti suatu penindasan perusahaan karet Bumiputera itu agar supaya perusahaan karet asing bisa menggagaghi semua pasar. (Di Bawah Bendera
Revolusi)
KESEJAHTERAAN RAKYAT • ... Saya punya nasionalisme mementingkan kesejahteraan manusia Inonesia daripada kemegahan “nama” Indonesia. ... (Di Bawah Bendera Revolusi ) • Mengobar-ngobarkan semangat massa tentang segala seluk-beluknya nasib dan perjuangan massa. Ia harus memberi keinsyafan tentang apa sebabnya massa sengsara, apa sebabnya kapitalisme imperialisme merajalela, apa sebabnya harus menuju ke jembatan Indonesia merdeka, bagaimana jembatan itu hars dicapai, bagaimana membongkar akar-akar kapitalisme. (Di Bawah Bendera Revolusi).
KESEJAHTERAAN RAKYAT: • Tetapi penggaliannya tergantunglah kepada kita sendiri. Nasib kita, kaya m,iskin kita, sengsara-bahagia kita, tidak tergantung dari usaha orang lain, tidak dari dewa-dewa, melainkan dari ikhitiar kita sendiri. “Self activitiy, self help”.itulah kunci kemakmuran dan kebahagiaan suatu bangsa, itulah nasionalisme sejati bagi suatu bangsa (Di Bawah Bendera Revolusi-II) • Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan turunnya si tigawarna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk, belumlah pekerjaan kita selesai!.... Berjoanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat. (Di Bawah Bendera RevolusiII)
REVITALISASI KEPERIBADIAN BANGSA: • Rakyat Indonesia yang sediakala terkenal sebagai rakyat yang gagah berani, yang tak gampanggampang suka tunduk, yang perahu-perahunya melintasi lautan dan samodra, sampaike India, Tiongkok, Madagaskar dan Persia. Rakyat Indonesia itu kini menjadilah rakyat yang terkenal “her zachtste yolk der aarde” Rakyat yang paling lemah budi di seluruh muka bumi. Rakyat Indonesia itu kini menjadi suatu rakyat yang hilang kepercayaannya pada diri sendiri, hilang keperibadiannya. (Di Bawah Bendera Revolusi)
KEPERIBADIAN BANGSA: • “Semangat hartimau”semangat rakyat Indonesia di zaman sediakala, semangat itu sudah menjadi semangat kambing yang lunak dan pengecut. (Di Bawah Bendera Revolusi) • Kita kini sudah 100% menjadi rakyat kambing . Kita kini kaum putus asa, kita kaum zonder keperibadian, kita kaum penakut, kita kaum pengecut. Kita kaum berokh budak. Kita banyak menjadi penjual bangsa. Kita hilang sama sekali kelaki-lakian kita, kita hilang sama sekali rasa-kemanusiaan kita (Di Bawah Bendera Revolusi)
2. MENGGALANG RASA KEBANGSAAN 1. Indonesia bisa bersatu dan kuat hanya dengan rasa kebangsaan, bukan dengan sekat-sekat agama 2. Karena itu Bung Karno mendirikan PNI (4 Juni 1927), bukan Partai Agama. 3. Ketika di buang di Ende (1930 – 1940) Bung Karno menyaksikan bahwa Wilayah Indonesia terluas di Timur dihuni oleh non Muslim.
KONDISI OBYEKTIF AGAMA DI NUSANTARA
Muslim 85-88%
Muslim 50-55 %
Non Muslim 85%
3. PENDIRI NEGARA BANGSA 1. Pancasila Dasar Negara Bangsa, Bukan Negara Agama (Pidato Bung Karno 1 Juni 45) 2. Proklamasi Negara Kebangsaan Indoesia (17 Agustus 1945) 3. Negara / Pemerintah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh Tumpah Darah Indonesia (NKRI) 4. Dekrit Presiden 5 Juli 1959, mengakhiri pertarungan ideologis, dengan Kembali ke UUD 1945.
BERDAULAT DI BIDANG POLITIK
BERDIKARI DI BIDANG EKONOMI
BERKEPRIBADIAN DALAM BUDAYA
SPIRIT IDEOLOGI BUNG KARNO
dalam NAWACITA TRISAKTI
NAWACITA Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. (Tari Sakti: Kedaulatan Politik) 1.
KEDAULATAN POLITIK
SPIRIT IDEOLOGI BUNG KARNO
Lanjutan ..... KEDAULATAN POLITIK
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan. 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
SPIRIT IDEOLOGI BUNG KARNO Lanjutan ..... BERDIKARI DI BIDANG EKONOMI
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. (Berdikari di bidang Ekonomi) 5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera” dst…..
SPIRIT IDEOLOGI BUNG KARNO Lanjutan ..... BERDIKARI DI BIDANG EKONOMI
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
SPIRIT IDEOLOGI BUNG KARNO Lanjutan ..... KEPRIBADIAN DALAM BUDAYA
8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, dst………. 9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
Berjuang untuk