RUMUSAN SEMENTARA
RAPAT KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN TAHUN 2014 SERPONG, 11 – 12 FEBRUARI 2014 Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
(BBP
Mektan)
Serpong
telah
menyelenggarakan Rapat Kerja dengan tema “Peran Litbang Mektan dalam Mendukung Pencapaian Target Kementan 2014 Menuju Pertanian Bio-industri Berkelanjutan” yang diselenggarakan di BBP Mektan selama 2 (dua) hari dari tanggal 11-12 Februari 2014. Tujuan diselenggarakan rapat kerja antara lain adalah 1) untuk menyusun rencana aksi kegiatan 2014, review pedum penelitian koordinatif dan pemantapan draft renstra BBP Mektan 2015-2019; 2) menyusun rencana revitalisasi sarana, prasarana, dan peningkatan kemampuan SDM; 3) penyempurnaan tata kelola litbang mektan melalui pemantapan sistem pengendalian internal (SPI); 4) menyusun rencana operasional diseminasi, pendampingan inovasi mektan, dan rintisan kerja sama hasil litbang mektan. Berikut adalah hasil-hasil rapat kerja BBP Mektan tahun 2014: 1. Acara Rapat Kerja dibuka oleh Kepala Badan Litbang Pertanian. Dalam arahannya Beliau menekankan bahwa teknologi mekanisasi pertanian mempunyai peran penting dalam mendukung peningkatan produktivitas dan penurunan susut hasil padi (penggunaan Indo Jarwo Transplanter dan Indo Combine Harvester), dan peningkatan efisiensi kerja (penggunaan Mesin Kepras Tebu/Rawat Ratoon). Pengembangan mekanisasi pertanian ke depan hendaknya dikaitkan dengan isu-isu strategis di bidang pangan, pakan, serat, perubahan iklim, dan energi alternatif guna mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan. 2. Sebagai salah satu unsur pendukung dalam pencapaian target sukses Kemtan 2014 dan menuju pertanian bio-industri berkelanjutan, mekanisasi pertanian memiliki peran penting dalam mendukung swasembada dan swasembada berkelanjutan, diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian. Hal ini terkait dengan manfaat penggunaan alat dan mesin pertanian di dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja, menekan susut hasil (peningkatan produksi), meningkatkan diversifikasi produksi, meningkatkan mutu dan daya saing maupun nilai tambah hasil pertanian dan limbahnya, dan meningkatkan tumbuhnya proses usahatani subsisten menuju pertanian bio-industri. 3. Banyak teknologi alat dan mesin pertanian yang sudah dihasilkan oleh BBP Mektan namun belum banyak yang dimanfaatkan oleh stakeholdes. Sedangkan alat dan mesin pertanian yang sudah ada di lapang belum dimanfaatkan secara optimal oleh 1
petani. Oleh karena itu untuk mendorong percepatan pengembangan mekanisasi pertanian dan pemanfaatan teknologi mekanisasi yang sudah dihasilkan oleh BBP Mektan dalam rangka menuju pertanian bio-industri berkelanjutan maka diperlukan upaya-upaya tindak lanjut antara lain: 1) pengembangan scalling-up demplot percontohan sistem pertanian bio-industri skala luas di tingkat lapang, mulai dari hulu sampai hilir dalam suatu sistem secara terintegrasi dengan melibatkan seluruh stakeholders melalui pendekatan kawasan; 2) peningkatan koordinasi dan sinergi program pertanian bio-industri intra Kemtan, antar K/L dan antara pemerintah pusat dan daerah; 3). Pemberian insentif dan dukungan pemerintah pusat dan daerah pada sistem pertanian bio-industri terutama di sentra-sentra produksi (tarif, harga, dan skim kredit khusus alsintan). 4. Dalam rangka penyempurnaan draft renstra BBP Mektan maka perlu dilakukan review renstra yang ada dengan memasukkan bahan-bahan masukan dari Staff Ahli Menteri Pertanian, Kepala BBP2TP dan Ka Kelsa mengenai arah dan program mekanisasi pertanian bio-industri berkelanjutan 2015-2019 antara lain: a)
pemberian porsi yang lebih besar terhadap komoditas perkebunan, hortikultura, dan peternakan mengingat selama ini porsi yang lebih besar telah diberikan pada komoditas tanaman pangan terutama untuk peningkatan kualitas dan daya saing.
b)
menyesuaikan dengan tuntutan transformasi ekonomi usahatani dengan (dukungan teknologi mekanisasi) dari berbasis fosil ke biomasa sesuai penerapan konsep ekonomi biru dengan syarat layak secara ekonomi, teknologinya sepadan dan mudah diterapkan, dapat diterima dari aspek sosial, menjaga keberlanjutan lingkungan.
c)
maksimisasi produk biomassa primer (budidaya tanaman) untuk dapat dimanfaatkan secara menyeluruh (biorefinery) sebagai sumber pendukung produksi bahan pangan, pakan, energi, kimia, farmasi dan bioproduk tanpa menggesampingkan keseimbangan agroekologis.
d)
perlunya dilakukan need assesment terhadap kebutuhan teknologi oleh pengguna atau stakeholders supaya teknologi yang dihasilkan dapat cepat diadopsi.
e)
perlu memasukkan indikator HKI dan lisensi sebagai ukuran capaian kinerja BBP Mektan di dalam lampiran IKU (Indikator Kinerja Utama).
f)
memasukkan rencana revitalisasi SDM dan sarana
2
5. Untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan perekayasaan dan kegiatan penelitian koordinatif tahun 2014 maka: a). Perlu segera disusun dan dibahas dokumen-dokumen kerekayasaan yang diperlukan seperti program manual, desain manual, engineering manual, dan testing manual. Program manual kegiatan kerekayasaan harus segera dikumpulkan ke Bidang Program dan Evaluasi pada tanggal 28 Februari 2014. Khusus untuk desain manual perlu pembahasan rinci mengenai desain alsintan yang akan dibuat, sedangkan testing manual dibuat mengikuti kaidah-kaidah ilmiah untuk publikasi KTI. b). Perlu segera dilakukan modifikasi pada bentuk sebagian komponen utama dari prototipe transplanter maupun combine harvester agar penampilan luarnya berbeda dengan mesin yang ada di pasaran untuk persiapan pameran di acara Penas yang akan diselenggarakan pada bulan Juni 2014, sehingga kegiatan modifikasi harus dapat diselesaikan pada pertengahan bulan Mei. c). Penyiapan dan penyempurnaan prototipe mesin rawat ratoon (kepras tebu) tipe juring ganda untuk didemokan pada acara panen tebu juring ganda di KP Muktiharjo, Pati dan Pamekasan, Madura. d). Pembahasan ROPP kegiatan penelitian koordinatif akan segera dilaksanakan pada awal bulan Maret 2014. Keterlibatan aktif anggota tim kegiatan penelitian koordinatif dari BBP Mektan perlu lebih ditingkatkan dan difungsikan agar kegiatan tersebut berhasil dengan baik. Anggota tim dari BBP Mektan yang terlibat agar segera menyempurnakan proposal dan menyiapkan ROPP. Anggota tim BBP Mektan yang terlibat antara lain Joko Wiyono, STP, M.Si, Dr. Abi Prabowo, Mardison, STP, M.Si, dan Dr. Dedy Nasution. 6. Pedum Penelitian Koordinatif akan direview dengan memasukkan substansi usulan harus menyesuaikan dengan program strategis Kementan dan isu-isu actual, yang bersifat (a) Menghasilkan karakteristik atau parameter desain, (b) Kajian spesifik lokasi prototipe hasil kerekayasaan.
Dalam kegiatan penelitian koordinatif, akan
disempurnakan tata kelola dan manajemen yang melibatkan SDM BBP Mektan dan instansi pengusul. 7. Rencana aksi terkait dengan kegiatan diseminasi tahun 2014 adalah sebagai berikut: a)
Identifikasi dan evaluasi teknologi yang sudah siap didiseminasikan oleh tim teknologi bekerjasama dengan perekayasa terkait.
b)
Melakukan pengujian terhadap alsin yang akan ditempatkan di daerah atau lokasi pengkajian/penerapan oleh perekayasa terkait dengan melibatkan tim teknologi. Melengkapi alsin tersebut dengan spare part yg dianggap kritis dan sulit diperoleh di lokasi penerapan. 3
c)
Penyusunan buku petunjuk operasi dan pemeliharaan alsintan yang akan didiseminasikan.
d)
Peningkatan ketrampilan untuk calon pendamping teknologi baik teknisi maupun perekayasa melalui pelatihan internal di BBP Mektan.
e)
Pelatihan kepada petugas BPTP yang mengkaji dan mengembangkan teknologi hasil BPP Mektan.
f)
Pendampingan penggandaan teknologi (Indo Jarwo Transplanter, Indo Combine Harvester, Mesin Kepras Tebu) yang sudah dilisensikan dengan lisensor.
g)
Pendampingan di lapang teknologi mekanisasi yang dikaji oleh BPTP sesuai dengan permintaan dari BPTP terkait.
h)
Melakukan promosi teknologi yang sudah mantap dan siap didiseminasikan melalui pameran dan roadshow ke pemda dan perusahaan swasta terpilih.
i)
Ke depan peningkatan kerjasama kemitraan bukan hanya dengan pihak swasta namun juga dengan pemerintah daerah termasuk pengembangan industri alsintan lokal. Selain itu perlu dilakukan pengkajian terhadap model-model diseminasi yang efisien dan efektif.
j)
Ke depan mewajibkan kepada perekayasa untuk menyusun buku petunjuk opersional dan pemeliharaan prototipe alsintan yang dihasilkan di akhir kegiatannya.
8. Untuk persiapan pelaksanaan kegiatan kerekayasaan 2014, maka perlu segera dilakukan penataan ulang terhadap mesin-mesin perbengkelan yang lama yang ada di ruang training dan dilengkapi dengan perkakas pendukung lainnya agar dapat digunakan bekerja bagi teknisi litkayasa secara nyaman. 9. Terkait dengan pengembangan prasarana dan sarana BBP Mektan, maka ke depan perlu disusun grand desainnya terkait dengan dukungan mektan terhadap pertanian bioindustri, terutama untuk Laboratorium Bioenergi, Biorefinasi, Laboratorium Uji Lapang (Kebun Percobaan). Melengkapi Laboratorium dengan soPenyusunan grand disainnya diupayakan diselesaikan tahun ini. Selain memperbaiki yang sudah ada (PC, AC dan lainnya) diperlukan tambahan 4-5 unit PC untuk mendukung analisis ( software statistik, fuzzy dan JST, dll) 10. Dalam rangka pengembangan SDM perekayasa dan teknisi litkayasa profesional, selain dilakukan rekruitmen tenaga baru yang sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan pelatihan terkait dengan aspek entrepreneurship, character building, dan komunikasi. Disamping itu untuk mendukung kegiatan perekayasaan agar mampu menghasilkan prototype alsintan yang handal, maka perlu dilakukan pelatihan disain dan pabrikasi prototype alsintan meliputi analisis parameter rancangan, simulasi dan
4
analisis untuk mekanikal dan thermal (CFD), pembuatan gambar teknik 2D dan 3D, analisis proses manufaktur, CAD/CAM dan bioenergi. 11. Peningkatan kompetensi SDM melalui internal dan eksternal training. Fokus internal training terkait dengan dasar-dasar ke enjiniringan dan disain termasuk review ilmu dasar dalam engineering dan disain. Fokus eksternal training terkait peningkatan peningkatan wawasan dan membangun jejaring kerja.
Serpong, 12 Februari 2014 Tim Perumus
5