RANCANG BANGUN DIGITAL LIVING NETWORK ALLIANCE (DLNA) DAN DATA SERVER BERBASIS RASPBIAN WHEEZYn MENGGUNAKAN PERANGKAT SINGLE BOARD COMPUTER RASPBERRY PI Randi Febriansyah Anugerah Widianto Sandri Wariansyah Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech PALEMBANG Abstrak Teknologi DLNA bisa mendapat semua jenis hiburan multimedia hanya dari salah satu perangkat, implementasi Digital Living Network Alliance (DLNA) memerlukan sebuah media center yang terdiri dari media server, client dan data storage yang berisi konten media yang akan di-stream ke jaringan menggunakan jaringan kabel ataupun nirkabel. Perangkat keras yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan computer single board raspberry pi yang memiliki kemampuan memadai, murah, dan hemat daya dengan ukuran yang sangat kecil sedangkan perangkat lunak menggunakan sistem operasi Raspbian Wheezy dan MiniDLNA yang akan ditanam (embeded) pada perangkat raspberry pi. Inilah yang kemudian mendasari untuk membuat media center yang murah, hemat daya, dan mempunyai kemampuan yang memadai sebagai solusi untuk pembuatan jaringan Digital Living Network Alliance (DLNA). Hasil perancangan dan implementasi Digital Living Network Alliance (DLNA) menggunakan perangkat Single Board Computer Raspberry pi diperoleh hasil cukup baik saat diimplementasikan menggunakan perangkat smartphone menggunakan koneksi wireless. Kata kunci: Digital Living Network Alliance, Smartphone, raspberry pi, wireless
PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam era globalisasi sekarang ini terutama dalam bidang jaringan komputer akhir-akhir ini, memicu berkembangnya teknologi baru yang memanfaatkan teknologi jaringan komputer sebagai media yang dapat melayani dan mengakomodasi kebutuhan manusia akan informasi. Jaringan komputer dalam semua ukuran didesain agar dapat membagi informasi dan keamanan sebagai bagian dari desain tersebut. Penggunaan jaringan komputer yang sangat populer adalah jaringan berbasis TCP/IP atau Transmission Control Protocol / Internet Protocol. Penggunaan teknologi informasi memberi manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia salah satunya dibidang hiburan, dengan beberapa perangkat elektronik yang terkomputerisasi seperti SmartTV, konsol game dan telepon selular atau smartphone, tetapi permasalahannya adalah bagaimana membuat dua produk yang berbeda misal smartphone dan komputer untuk bisa terhubung satu yang lain sehingga kita bisa mendengarkan musik atau video di smartphone walaupun file musik atau video ada pada komputer tetapi untuk kebanyakan orang, untuk membuatnya terhubung bukanlah hal yang mudah. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan teknologi Digital Living Network Alliance (DLNA), dengan menggunakan teknologi Digital Living Network Alliance (DLNA) bisa menjembatani kesulitan untuk membuat beberapa produk bisa tersambung satu sama lain, dengan teknologi DLNA kita bisa mendapat semua jenis hiburan multimedia hanya dari salah satu perangkat dari menyimpan foto, menonton film dan
1
mendengarkan musik semua bisa dilakukan untuk mempermudah berbagi konten tersebut, perangkat-perangkat tersebut juga bisa saling terhubung satu sama lain. Implementasi Digital Living Network Alliance (DLNA) memerlukan sebuah media center yang terdiri media server, client dan data storage yang berisi konten media yang akan di-stream ke jaringan menggunakan jaringan kabel ataupun nirkabel. Perangkat keras yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan computer single board raspberry pi yang memiliki kemampuan memadai, murah, dan hemat daya dengan ukuran yang sangat kecil sedangkan perangkat lunak menggunakan sistem operasi Raspbian Wheezy dan MiniDLNA yang akan ditanam (embeded) pada perangkat raspberry pi. Inilah yang kemudian mendasari untuk membuat media center yang murah, hemat daya, dan mempunyai kemampuan yang memadai sebagai solusi untuk pembuatan jaringan Digital Living Network Alliance (DLNA) dan file data server baik kantor maupun di rumah.
LANDASAN TEORI Digital Living Network Alliance Menurut Edwin (2011), DLNA (Digital Living Network Alliance) merupakan standar teknologi yang memungkinkan semua perangkat media untuk saling terhubung dan beroperasi dengan lancar. DLNA mempermudah konsumen untuk menggunakan, berbagi dan menikmati foto-foto digital, musik serta video dari perangkat yang satu ke perangkat yang lain. Network Attached Server (NAS) Menurut Brocade (2001:4), NAS merupakan tempat menyimpan semua konten digital. NAS juga dapat berfungsi sebagai Digital Media Server (DMS) yang mampu mengekspos dan "melayani sampai" foto, video dan musik yang disimpan pada perangkat DLNA bersertifikat di rumah anda misalnya Personal Computer (PC). Samba Server Menurut Purbo (2002:1), Samba adalah program yang bersifat open source yang menyediakan layanan berbagi berkas (file service) dan berbagi alat pencetak (print service), resolusi nama NetBIOS dan pengumuman layanan (NetBIOS service announcement/browsing). Computer Mini Raspberry Pi Menurut Agfianto (2013:1), Raspberry pi adalah sebuah SBC (Single Board Computer) seukuran kartu kredit yang dikembangkan oleh Yayasan Raspberry pi di Inggris (UK) dengan maksud untuk memicu pengajaran ilmu komputer dasar di sekolah-sekolah. Raspberry pi menggunakan System On A Chip (SoC) dari Broadcom BCM2835, juga sudah termasuk prosesor ARM117 6JZF-S 700 MHz, GPU VideoCore IV dan RAM sebesar 256 MB (untuk Rev. B) tidak menggunakan hard disk, namun menggunakan SDCard untuk proses booting dan penyimpanan data jangka-panjang. Teknik Pengembangan Sistem Menurut Davison (2004), Metode Action Research penelitian yang bersifat partisipatif dan kolaboratif, maksudnya penelitiannya dilakukan sendiri oleh peneliti, dengan penelitian tindakan, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien.
2
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Permasalahan Berdasarkan analisis permasalahan dapat disimpulkan, bagaimana merancang Digital Living Network Alliance (DLNA) berbasis Raspbian Wheezy menggunakan perangkat single board computer raspberry pi kemudian mengimplementasikan perangkat raspberry pi sebagai media penyimpanan terpusat (media center). Topologi Jaringan Gambar 1 merupakan desain topologi jaringan yang diterapkan menggunakan topologi atau mode infrastruktur. Topologi infrastruktur menggunakan wireless router sebagai penghubung antar perangkat jaringan nirkabel. Wireless router bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN. Wireless router sering disebut juga base station. Sehingga client yang terhubung dengan perangkat tersebut bisa berkomunikasi satu sama lainnya dengan subnet mask yang sama. Perancangan IP Address pada penelitian ini menggunakan IP Address Static pada perangkat wireless router sedangkan perangkat Raspberry pi, Smartphone dan Laptop mendapat IP Address Dynamis yang diberi oleh DHCP Server Wireless Router.
Gambar 1. Desain topologi jaringan
3
Konfigurasi Wireless Router Tplink MR3020 Pada tahap awal melakukan konfigurasi wireless router dengan mengubah ip address default wireless router dari 192.168.0.254 menjadi 192.168.0.1 seperti pada gambar 2.
Gambar 2. Konfigurasi ip address wireless router Langkah selanjutnya melakukan konfigurasi wireless network name atau yang biasa disebut dengan Ssid seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Konfigurasi Ssid
4
Selanjutnya konfigurasi security wireless router dengan mengaktifkan security WPA/WPA2 kemudian isi pada bagian password seperti pada gambar 4.
Gambar 4. Konfigurasi Security Wireless Kemudian konfigurasi Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) wireless router yang berfungsi memberi ip address otomatis ke client dalam hal ini perangkat raspberry pi, smartphone dan laptop seperti pada gambar 5.
Gambar 5. Konfigurasi DHCP Server
5
Konfigurasi Computer Mini Raspberry pi Tahap selanjutnya melakukan installasi sistem operasi Raspbian Wheezy yang berfungsi sebagai sebagai sistem operasi Computer Mini Raspberry pi dengan terlebih dahulu melakukan proses download file image berupa file wheezy-raspbian.img kemudian melakukan proses write atau installasi Raspbian wheezy dengan menggunakan tools Win32 Disk Imager, seperti pada gambar 6.
Gambar 6. Proses penulisan image Raspbian Wheezy Setelah selesai proses write image, kemudian pasang Sdcard tersebut ke perangkat raspberry pi, akan seperti pada gambar 7.
Gambar 7. Hasil login Raspbian Wheezy
6
Setelah proses installasi raspbian wheezy selesai, langkah selanjut mengupdate system raspbian wheezy dengan menggunakan perintah apt-get update seperti pada gambar 8.
Gambar 8. Update sistem Raspbian Wheezy Langkah selanjutnya installasi driver Wireless Tplink TL-WN725N dengan cara mencopy file 8188.eu ke dalam sub folder wireless, seperti pada gambar 9.
Gambar 9. Installasi driver WLAN TL-WN725N Setelah mengcopy file driver Wireless Tplink TL-WN725N 8188 eu, langkah berikut mengaktifkan modul Wireless Tplink TL-WN725N dengan menggunakan perintah depmod dan modprobe, seperti pada gambar 10.
7
Gambar 10. Mengaktifkan modul driver WLAN TL-WN725N Langkah selanjutnya konfigurasi IP Address pada perangkat Raspberry pi dengan menggunakan editor pico pada file /etc/network/interfaces, seperti pada gambar 11.
Gambar 11. Konfigurasi IP Address Setting IP Address secara otomatis pada bagian interface eth0 dan wlan0 dengan memberi perintah inet dhcp pada masing-masng interface, seperti pada gambar 12.
Gambar 12. Mengaktifkan fasilitas DHCP Client 8
Kemudian melakukan perintah ifconfig untuk mengetahui ip address yang diperoleh interface wlan0 pada perangkat raspberry pi seperti pada gambar 13.
Gambar 13. Tampilan ip address Langkah selanjutnya melakukan installasi software minidlna dan iperf tools dengan menggunakan perintah apt-get install seperti pada gambar 14.
Gambar 14. Installasi minidlna dan iperf Langkah selanjutnya membuat folder /dlna/video, /dlna/gambar dan /dlna/musik sebagai tempat penyimpanan content media center pada perangkat raspberry pi seperti pada gambar 15. 9
Gambar 15. Membuat folder /dlna/video Selanjutnya melakukan konfigurasi dlna server dengan menggunakan editor pico pada file /etc/minidlna.conf seperti pada 16.
Gambar 16. Konfigurasi dlna server Bagian media_dir konfigurasikan dengan folder yang telah dibuat sebelumnya yaitu /dlna/video, /dlna/musik dan /dlna/gambar, seperti pada gambar 17.
Gambar 17. Konfigurasi dlna server 10
Kemudian konfigurasi pada bagian network interface berupa interface yang terhubung ke access point yaitu wlan 0 serta ip address perangkat raspberry pi pada bagian listening ip seperti pada gambar 18.
Gambar 18. Konfigurasi dlna server Setelah selesai konfigurasi dlna server, lakukan proses restart service dlna server seperti pada gambar 19 kemudian cek status server pada gambar 20.
Gambar 19. Restart service dlna server
Gambar 20. Melihat status dlna server
11
Gambar 21. Hasil koneksi wireless Raspberry pi Hasil pengujian implementasi DLNA Server Setelah melakukan konfigarasi perangkat wireless router dan raspberry pi (dlna server), selanjutnya melakukan pengujian koneksi ke dlna server melalui perangkat smartphone seperti pada gambar 22, penulis menggunakan perangkat lunak BubbleUPnP pada smartphone android.
Gambar 22. Tampilan koneksi dlna server pada smartphone
12
Smartphone android akan tampilan folder music, picture dan video seperti pada gambar 23 kemudian bisa diakses seperti pada gambar 24.
Gambar 23. Hasil tampilan folder musik, picture dan video Smartphone android akan tampilan folder picture yang sedang mengakses picture pada dlna server seperti pada gambar 24.
Gambar 24. Tampilan Akses picture pada DLNA Server
13
Smartphone android akan tampilan folder music yang sedang mengakses music pada dlna server seperti pada gambar 25.
Gambar 25. Tampilan Akses music pada DLNA Server Smartphone android akan tampilan folder video yang sedang mengakses video pada dlna server seperti pada gambar 26.
Gambar 26. Tampilan Akses video pada DLNA Server
PENUTUP Hasil rancang bangun Digital Living Network Alliance dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari perancangan dan implementasi Digital Living Network Alliance (DLNA) menggunakan perangkat Single Board Computer Raspberry pi diperoleh hasil cukup baik saat diimplementasikan menggunakan perangkat smartphone menggunakan koneksi wireless, adapun kendala atau kekurangan yang dijumpai dalam penelitian adalah Memori atau RAM perangkat Raspberry pi masih menggunakan kapasitas 512 Mbyte karena masih tahap pengembangan, sehingga berpengaruh terhadap kinerja DLNA Server, sedangkan kelebihan dari perangkat Reaspberry pi adalah ukuran yang kecil sehingga mudah dibawa serta berpotensi menjadi perangkat yang banyak diminati dikemudian hari. 14
DAFTAR PUSTAKA Edwin, Heredia. 2011. DLNA Architecture, Network Terchnologies for Media Devices Brocade. 2001. Network Attached Storage (NAS). Purbo, Onno. 2002. Samba Jembatan Windows dan Linux. Jakarta: Elexmedia Komputindo. Agfianto, Putra. 2013. Diakses tanggal 14 April 2014. http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2012/08/mengenal-raspberry-pi. Davison, R. M., Martinsons, M. G., Kock N., 2004, Journal : Information Systems Journal : Principles of Canonical Action Research
15