DESAIN DAN IMPLEMENTASI PC ROUTER MENGGUNAKAN PROTOCOL DYNAMIC ROUTING OSPF ( OPEN SHORTEST PATH FIRST ) UNTUK JARINGAN MAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) SUB DIVISI REGIONAL III.1 KERTAPATI
Muhamad Irawan Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang
Abstrak Routing dalam arti sempit merupakan proses pengiriman data dari suatu network ke network lainnya. Dalam suatu network diperlukan routing protocol yang menghubungkan dan menginformasikan antar protocol akan keadaan jaringan disekitarnya. Permasalahan yang terjadi pada routing statis adalah perlunya pengisian teble routing secara manual. Protokol dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protocol routing. Masalah routing statis tersebut dapat diatasi dengan pengaplikasian routing dinamik. Metode yang dilakukan adalah simulasi pembentukan table routing menggunakan protocol routing OSPF (Open Shortest Path First). Simulasi menggunakan system operasi berbasis open source yang diterapkan pada jaringan MAN (Metropolis Area Network) dengan topologi ring. Hasil simulasi menunjukkan bahwa jika dilakukan pemutusan salah satu jalur routing, protocol routing akan menggunakan metric sebagai dasar untuk menentukan jalur terbaik sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesulitan dalam mengentry table routing selain itu dari segi perekonomian mampu menghemat anggaran PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Sub Divisi Regional III.1 Kertapati. Kata Kunci : OSPF, Routing Dynamic, Routing Protocol
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Dengan memanfaatkan dynamic routing menggunakan protocol Open Shortest Path First yang menggunakan algoritma link-state dapat diketahui jarak terpendek atau lintasan terdekat untuk mencapai setiap router maupun alamat tujuan. Permasalahan yang sering dihadapi di lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Sub Divisi Regional III.1 Kertapati adalah sulitnya mengelola suatu jaringan pada saat jaringan sedang ramai ataupun ada yang terputus, sehingga mempengaruhi kinerja karyawan bagian administrator jaringan karena harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Serta sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Desain yang penulis usulkan dalam penelitian ini yaitu, Penulis ingin mengembangkan lagi penggunaan routing pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Sub Divisi Regional III.1 Kertapati dengan
1
menerapkan routing dinamis OSPF (Open Shortest Path First) untuk mempermudah pengelolaan suatu jaringan yang dikelola administrator jaringan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Sub Divisi Regional III.1 Kertapati. Desain Menurut Febrian (2007:147), desain merupakan tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai (user), ada 3 atribut yang penting dalam proses perancangan, yaitu : struktur data, arsitektur perangkat, dan prosedur rinci. Implementasi Menurut Jogiyanto (2005:573), implementasi merupakan tahap meletakkan, pelaksanaan dan penerapan suatu sistem supaya siap untuk dioperasikan. PC Router Menurut Kustanto dan Saputro (2008:33) Router merupakan hardware yang berfungsi untuk menghubungkan dua network atau lebih yang berbeda network id atau arsitekturnya. Protocol Routing Menurut Andrian (2010 : 70) Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol. Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routing-nya. Pengertian Routing Menurut sofana (2008 : 142) routing merupakan proses memindahkan data dari satu network ke network lain dengan cara mem-forward paket data via gateway. Routing menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Routing Default Menurut Indarmawan (2010 : 2) Routing default digunakan untuk mengirimkan paketpaket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router Hop berikutnya. Biasanya digunakan pada jaringan yang hanya memiliki satu jalur keluar. Routing Statis Menurut Edi (2006 : 48) Routing statis (static route) adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Static route adalah rute-rute ke host atau jaringan tujuan yang dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan ke route table suatu router. Static route mendefinisikan alamat IP hop router berikutnya dan interface lokal yang digunakan untuk mem-forward paket ke tujuan tertentu (hop router berikutnya). Routing Dinamis Menurut Edi (2006 : 48) Routing dinamic adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.
2
Open Shortest Path First (OSPF) Menurut Asri Dkk (2011 : 113) OSPF merupakan routing protocol berbasis link state, termasuk dalam interior Gateway Protocol (IGP). Menggunakan algoritma link-state untuk menghitung shortest path first (SPF). Vyatta Menurut Wanantama (2011:5), VYATTA adalah sebuah operating system Router yang mengklaim dirinya Sebagai CISCO competitor karena bahasa Vyatta menggunakan Bahasa CISCO. Dengan Vytta kita bisa membuat jaringan besar baik itu WAN ataupun LAN, dengan hanya bermodalkan komputer Low Cost end (butut) misalnya pentium III paling tidak sudah bisa melakukan fungsi routing seperti halnya Cisco. Distance Vektor Menurut Edi (2006 : 48) Protokol distance vector bekerja dengan memberikan routerrouter kemampuan untuk mempublikasikan semua rute-rute yang diketahui (router bersangkutan) keluar ke seluruh interface yang dimilikinya. Router yang secara fisik berada pada jaringan yang sama dinamakan neighbor. Link State Menurut Andrian (2010 : 75) Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma shortest path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Desain Jaringan Simulasi ini menggunakan sistem operasi vyatta dan diterapkan pada jaringan MAN. Topologi yang digunakan adalah ring karena data mengalir dari satu arah. Selain itu pengiriman data dilakukan tanpa menggunakan alamat broadcast. Sehingga kecepatan transfer data relatif stabil. Maka dari itu pada topologi ring tidak akan pernah terjadi tabrakan data. Desain sistem jaringan yang digunakan ditunjukkan pada gambar 1 berikut.
Gambar 1. Desain Jaringan
3
Sistem menggunakan 5 buah PC yaitu tiga untuk router menggunakan dua host yang berbeda jaringan. Dan terdiri dari lima jalur sebagai pemilihan jalur routing. 2. Pengalamatan dan Konfigurasi IP Agar jaringan dapat terhubung, maka tiap PC router diberi IP address kelas B. Kelas B digunakan karena kelas ini sering dipakai pada MAN (Metropolis Area Network). IP Address yang digunakan pada masing-masing PC sebagai berikut. Nama Komputer IP Gateway Keterangan PC 1 192.168.1.1/24 192.168.1.10/24 PC Client 1 PC 2 192.168.2.1/24 192.168.2.10/24 PC Client 2 Tabel 1. Daftar IP Address PC Client 1 dan PC Client 2 Nama Komputer PC 3
Ethernet
IP
Keterangan
eth0 10.10.1.1/30 router1 eth1 10.10.2.1/30 eth2 192.168.1.10/24 PC 4 eth0 10.10.1.2/30 router2 eth1 10.10.3.1/30 PC 5 eth0 10.10.2.2/30 router3 eth1 10.10.3.2/30 eth2 192.168.2.10/24 Tabel 2. Daftar IP Address PC Router 1, PC Router 2 dan PC Router 3
Langkah 1. Memberikan nama host pada router vyatta@vyatta:~$configure vyatta@vyatta#set system host-name router1 vyatta@vyatta#commit vyatta@vyatta#save router1
router2
Langkah 2. Memasukkan alamat IP vyatta@router1#set interfaces ethernet eth0 address 10.10.1.1/30 vyatta@router1#set interfaces ethernet eth1 address 10.10.2.1/30 vyatta@router1#set interfaces ethernet eth2 address 192.168.1.10/24 vyatta@router1#commit vyatta@router1#save Langkah 1. Memberikan nama host pada router vyatta@vyatta:~$configure vyatta@vyatta#set system host-name router2 vyatta@vyatta#commit vyatta@vyatta#save Langkah 2. Memasukkan alamat IP vyatta@router2#set interfaces ethernet eth0 address 10.10.3.1/30 vyatta@router2#set interfaces ethernet eth1 address 10.10.1.2/30
4
vyatta@router2#commit vyatta@router2#save
Langkah 1. Memberikan nama host pada router vyatta@vyatta:~$configure vyatta@vyatta#set system host-name router3 vyatta@vyatta#commit vyatta@vyatta#save router3 Langkah 2. Memasukkan alamat IP vyatta@router3#set interfaces ethernet eth0 address 10.10.2.2/30 vyatta@router3#set interfaces ethernet eth1 address 10.10.3.2/30 vyatta@router3#set interfaces ethernet eth2 address 192.168.2.10/24 vyatta@router3#commit vyatta@router3#save Tabel 3. Konfigurasi PC Router 1, PC Router 2 dan PC Router 3
3. Konfigurasi OSPF Langkah berikutnya yang harus dilakukan untuk memulai instalasi pc router setelah kita mengkonfigurasi ip address di tiap PC, kemudian masukkan perintah seperti dibawah ini untuk setting / mengatur konfigurasi ospf pada tiap pc router, berikut konfigurasinya. vyatta@router1#set protocols ospf area 9 network 10.10.1.0/30 vyatta@router1#set protocols ospf area 9 network 10.10.2.0/30 vyatta@router1#set protocols ospf area 9 network 10.10.3.0/30 router1 vyatta@router1#set protocols ospf area 9 network 192.168.1.0/24 vyatta@router1#set protocols ospf log-adjacency-changes vyatta@router1#commit vyatta@router1#save vyatta@router2#set protocols ospf area 9 network 10.10.3.0/30 vyatta@router2#set protocols ospf area 9 network 10.10.1.0/30 vyatta@router2#set protocols ospf area 9 network 10.10.2.0/30 router2 vyatta@router2#set protocols ospf log-adjacency-changes vyatta@router2#commit vyatta@router2#save vyatta@router3#set protocols ospf area 9 network 10.10.2.0/30 vyatta@router3#set protocols ospf area 9 network 10.10.3.0/30 vyatta@router3#set protocols ospf area 9 network 10.10.1.0/30 router3 vyatta@router3#set protocols ospf area 9 network 192.168.2.0/24 vyatta@router3#set protocols ospf log-adjacency-changes vyatta@router3#commit vyatta@router3#save Tabel 4. Konfigurasi OSPF PC Router 1, PC Router 2 dan PC Router 3
5
4. Pengujian Routing Langkah terakhir yang harus dilakukan adalah melakukan uji mesin untuk memastikan apakah konfigurasi sudah benar atau belum, masukkan perintah seperti dibawah ini untuk mengecek apakah konfigurasi ospf, berikut konfigurasinya. 1. Berikut pengujian menggunakan show ip route vyatta@router1:~$show ip route
Gambar 2. Pengujian Routing Dengan Show IP Route Pada Router 1 vyatta@router2:~$show ip route
Gambar 3. Pengujian Routing Dengan Show IP Route Pada Router 2 vyatta@router3:~$show ip route
Gambar 4. Pengujian Routing Dengan Show IP Route Pada Router 3
6
2. Berikut pengujian menggunakan traceroute vyatta@router1:~$traceroute ip_tujuan
Gambar 5. Pengujian Routing Dengan Traceroute Pada Router 1 vyatta@router2:~$traceroute ip_tujuan
Gambar 6. Pengujian Routing Dengan Traceroute Pada Router 2
vyatta@router3:~$traceroute ip_tujuan
Gambar 7. Pengujian Routing Dengan Traceroute Pada Router 3 3. Berikut pengujian menggunakan ping Pengujian dari PC Client router1
7
Gambar 8. Pengujian Ping Dari 192.168.1.1 ke 192.168.1.
Gambar 9. Pengujian Ping Dari 192.168.1.1 ke 192.168.1.10
Gambar 10. Pengujian Ping Dari 192.168.1.1 ke 10.10.2.1
8
Gambar 11. Pengujian Ping Dari 192.168.1.1 ke 10.10.1.1
Gambar 12. Pengujian Ping Dari 192.168.1.1 ke 10.10.1.2
Gambar 13. Pengujian Ping Dari 192.168.1.1 ke 10.10.3.1
9
Gambar 14. Pengujian Ping Dari 192.168.1.1 ke 10.10.3.2
Gambar 15. Pengujian Ping Dari 192.168.1.1 ke 10.10.2.2
Gambar 16. Pengujian Ping Dari 192.168.1.1 ke 192.168.2.10
Gambar 17. Pengujian Ping Dari 192.168.1.1 ke 192.168.2.1
10
Gambar 18. Pengujian Ping Dari 192.168.2.1 ke 192.168.2.1 Pengujian dari PC Client router3
Gambar 19. Pengujian Ping Dari 192.168.2.1 ke 192.168.2.10
Gambar 20. Pengujian Ping Dari 192.168.2.1 ke 10.10.2.2
11
Gambar 21. Pengujian Ping Dari 192.168.2.1 ke 10.10.3.2
Gambar 22. Pengujian Ping Dari 192.168.2.1 ke 10.10.3.1
Gambar 23. Pengujian Ping Dari 192.168.2.1 ke 10.10.1.2
12
Gambar 24. Pengujian Ping Dari 192.168.2.1 ke 10.10.1.1
Gambar 25. Pengujian Ping Dari 192.168.2.1 ke 10.10.2.1
Gambar 26. Pengujian Ping Dari 192.168.2.1 ke 192.168.1.10
Gambar 27. Pengujian Ping Dari 192.168.2.1 ke 192.168.1.1
13
PENUTUP Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari pembahasan yang telah diuraikan dalam laporan ini sebagai berikut, PT. KAI Sub Divisi Regional III.1 Kertapati masih menggunakan routing statis dalam jaringannya dan tidak optimal dalam pengelolaan jaringan yang ada, sehingga administrator jaringan kesulitan pada saat jaringan sedang ramai ataupun ada jaringan yang terputus. Penulis membuat PC router sebagai pengganti router dengan menggunakan system operasi open source, sehingga masalah yang ada dapat diminimalisasi. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan diketahui bahwa PC router mampu digunakan sebagai pengganti router sehingga dari segi perekonomian mampu menghemat anggaran serta memudahkan kerja administrator jaringan dalam menangani pengelolaan jaringan. Dengan konfigurasi yang dilakukan pada penelitian ini, maka PT. KAI Sub Divisi Regional III.1 Kertapati diharapkan akan mampu memberikan pelayanan yang maksimal terhadap komunikasi jaringan yang ada di PT. KAI Sub Divisi Regional III.1 Kertapati.
DAFTAR PUSTAKA Andriati, Sri, dkk., 2011. Analisa Unjuk Kerja Protokol Routing Wireless Open Shortest Path First (WOSPF) Pada Arsitektur Jaringan Wireless Local Area Network 802.11 Dengan Network Simulator-2. Jurnal LOGIC, Vol 11. No 02, 112-116. Edi, Doro., 2010. Kajian Algoritma Routing Dalam Jaringan Komputer. Laporan Skripsi. Jurusan Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Elcom. 2012. Computer Networking. Yogyakarta: CV Andi Offset Handaya, Wilfridus Bambang Triadi dkk. 2010. Linux Sistem Administrator. Bandung: Infotmatika Kusnadi dkk. 2008. Sistem Operasi. Yogyakarta: CV Andi Offset Kustanto dan Daniel T. Saputro. 2008. Membangun Server Internet dengan Mikrotik OS. Yogyakarta: Gava Media Silk, Lady, dkk., 2011. Pengaruh Media Jaringan Terhadap Optimasi Routing Open Shortest Path First (OSPF). Jurnal TEKNOLOGI, Vol 01. No 02, 68-80. Sofana, Iwan (2008). Membangun Jaringan Komputer. Bandung : Penerbit Informatika. Sugeng, Winarno. 2010. Jaringan Komputer dengan TCP/IP. Bandung: Modula Sukmaaji, Anjik dan Rianto. 2008. Jaringan Komputer: Konsep Dasar Pengembangan Jaringan dan Keamanan Jaringan. Yogyakarta: CV Andi Offset Wanantama, Prayudi., 2011. Analisis Perbandingan Performansi Protokol VRRP Dengan OSPF Menggunakan VYATTA OS. Laporan Tugas Akhir. Jurusan Teknik Komputer Politeknik Telkom Bandung.
14
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta: CV Andi Offset Hasan, Iqbal. 2008. Pokok Pokok Materi Statistika I, PT. Bumi Aksara : Jakarta. Jogiyanto. 2005. Membangun Aplikasi & Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: CV Andi Offset.
15