BACKUP FILE SYSTEM DENGAN FSARCHIVER PADA CV GEMPAR PRODUCTION PALEMBANG Supriyanto Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Backup data atau menyalin kumpulan informasi (data) yang tersimpan di dalam harddisk komputer yang biasanya dilakukan dari satu lokasi atau perangkat ke lokasi atau perangkat lain. Data atau kumpulan informasi tersebut bisa berupa file dokumen, gambar, video, audio, system windows, driver, atau program tertentu. Kegunaan atau manfaat backup data yaitu kita masih mempunyai cadangan dari data yang hilang, rusak, terhapus, baik yang disebabkan oleh kesalahan kita sendiri atau faktor lain diluar kemampuan kita, seperti: terkena virus, file rusak (tidak bisa dibuka), perangkat komputer error atau bermasalah, mati listrik, bencana, dan lain sebagainya. Dengan begitu cadangan data yang sudah kita simpan tersebut dapat kita gunakan kembali sebagai pengganti data yang telah hilang, rusak, terhapus tadi. Fungsi backup data lebih mengacu pada faktor keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan komputer. Pada penelitian ini penulis menggunakan aplikasi FSArchiver dan sistem operasi Ubuntu sebagai server pembackupan file system di CV.Gempar Production Palembang dengan cara mem-backup dokumen ataupun berkas sehingga penulis coba untuk melakukan rutinitas pem-backup-an sesuai jadwal, dari main harddrive ke harddrive backup. Pencegahan yang perlu dilakukan yaitu dengan membuat backup data dengan menggunakan aplikasi FSArchivers, aplikasi ini akan melakukan penduplikasian dokumen, sehingga jika main harddrive mengalami kerusakan, maka duplikasi dokumen masih berada pada harddrive backup. Kata Kunci : Backup, file system, FSArchiver, Windows System, Ubuntu.
PENDAHULUAN Backup data atau menyalin kumpulan informasi (data) yang tersimpan di dalam harddisk komputer yang biasanya dilakukan dari satu lokasi atau perangkat ke lokasi atau perangkat lain. Data atau kumpulan informasi tersebut bisa berupa file dokumen, gambar, video, audio, system windows, driver, atau program tertentu. Kegunaan atau manfaat backup data yaitu kita masih mempunyai cadangan dari data yang hilang, rusak, terhapus, baik yang disebabkan oleh kesalahan kita sendiri atau faktor lain diluar kemampuan kita, seperti: terkena virus, file rusak (tidak bisa dibuka), perangkat komputer error atau bermasalah, mati listrik, bencana, dan lain sebagainya. Dengan begitu cadangan data yang sudah kita simpan tersebut dapat kita gunakan kembali sebagai pengganti data yang telah hilang, rusak, terhapus tadi. Fungsi backup data lebih mengacu pada faktor keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan komputer. Backup bisa dilakukan dengan berbagai perangkat, baik itu melalui hard disk internal itu sendiri, harddisk eksternal, CD R/RW, DVD R/RW, flash disk, memory, ataupun menggunakan softwarebackup baik yang bisa didapatkan secara gratis dengan men-download-nya di internet maupun yang berbayar. CV Gempar Production Palembang merupakan sebuah perusahaan manajemen event berskala nasional yang bergerak di bidangexhibition & event organizer, productlaunching, Sales & Marketing Force Strategy,dan Guest RelationServices. Setelah melakukan riset dan pengamatan pada CV.Gempar Production, Penulis mendapatkan beberapa kendala dalam mengamankan kerusakan filesystem yang sangat rentan mengalami kerusakan hardware maupun file system itu sendiri
1
LANDASAN TEORI Jaringan Komputer Menurut Kustanto dan Saputro (2008:2), jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan komunikasi data dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi (kabel atau nirkabel), sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berbagi informasi, data, program-program, dan penggunaan perangkat keras secara bersama. Topologi Jaringan Komputer Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:4), cara untuk menguraikan bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan komputer dikenal dengan istilah topologi. Topologi fisik menguraikan layout aktual dari perangkat keras jaringan, sedangkan topologi logika menguraikan perilaku komputer dalam jaringan dari sudut pandang operator. Hub Merupakan sebuah repeater dengan banyak port (multi port) yang mendukung kabel twisted pair dalam sebuah topologi star (Kustanto dan Saputro, 2008:32). Switch Merupakan gabungan dari hub dan bridge yang berfungsi untuk meneruskan paket data dalam sistem komunikasi data (Kustanto dan Saputro, 2008:33). Model OSI Model OSI (Open System Interconnection) merupakan sebuah model arsitektural jaringan, hal ini dikemukakan oleh Sukmaaji dan Rianto (2008:13), bahwa OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan ISO (International Organization for Standardization) untuk menjembatani pengembang piranti jaringan agar tetap bisa digunakan atau berkomunikasi walaupun dikembangkan oleh beberapa pengembang. IP Address Menurut Kustanto dan Saputro (2008:42), IP atau Internet Protocol adalah sederetan angka biner 32 bit yang terbagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas biner 8 bit yang dipisahkan dengan tanda titik (dot). Sistem Operasi Menurut Kusnadi, dkk (2008:1), sistem operasi merupakan perangkat lunak yang dibuat untuk mempermudah pengguna atau program aplikasi dalam mengakses sumber daya komputer atau mobile device. Dari sisi pengguna sistem operasi adalah seorang pelayan yang siap melayani permintaan pengguna. Linux Menurut Handaya dkk (2010:2), nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, Linus Torvalds, dari Universitas Helsinki, Finlandia yang sebetulnya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi, suatu penamaan yang bisa digunakan untuk mengacu kepada suatu kumpulan lengkap perangkat lunak yang bersama-sama dengan kenel menyusun suatu sistem operasi yang lengkap. File System
2
Menurut Iwan Binanto (2005:173), File system merupakan sebuah aspek yang paling terlihat dari suatu sistem operasi. File system menyediakan mekanisme untuk penyimpanan on-line dan pengaksesan ke data serta program yang menjadi milik sistem operasi dan semua pemakaian sistem komputer.
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL a. Pengujian Teknologi yang ada saat ini pada CV. Gempar Production adalah sebagai berikut : a. LAN Card D-Link DFE-528T b. Modem TP-Link – TD8817 c. HUB RS 485 16 port d. Kabel UTP
Gambar 1. Topologi Jaringan Star Kantor CV. Gempar Production Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa kantor CV. Gempar Production menggunakan topologi stardalam membangun jaringan komputer lokal yang terdiri dari 5 komputer yang terhubung ke internet menggunakan ISP (Internet Service Provider Telkom Speedy).Untuk perancangan topologi yang baru tidak ada yang diusulkan perubahan topologi, tetap menggunakan topologi yang lama hanya menambahkan 2 harddrive baru pada server yang ada. Harddrive pertama sebagai pengoperasian backup filesystem, harddrive kedua sebagai tempat penyimpanan hasil backup itu sendiri dan perangkat leptop yang telah terhubung dengan wireless. 1. Terminologi Terminologi pada CV.Gempar Production menggunakan sistem jaringan Local Area Network (LAN). 2. Sistem Operasi Sistem operasi yang digunakan pada CV. Gempar Production adalah Windows 7 dan Windows Xp.
3
3. Aplikasi Jaringan Pada CV. Gempar Production belum menggunkan suatu aplikasi jaringan Tertentu dikarenakan belum menggunakan sistem sebuah server khusus. b. Evaluasi Hasil perusahaan perlu melakukan pem-backup-an filesystem dari main harddriveke harddrive backup dengan penjadwalan yang dapat disesuaikan.Dengan menggunakan aplikasi Fsarchivers untuk tempat sarana filesystem di kompresi dengan cara penduplikasian data, sehingga jika main harddrive mengalami kerusakan, maka data masih berada pada harddrive yang disediakan khusus sebagai tempat backup data filesystem tersebut. PEMBAHASAN 1. Spesifikasi Komputer Server Spesifikasi komputer server yaitu : a. Motherboard b. Prosesor Intel® Core c. Memory 2 Gb DDR3 d. Hardisk 320 Gb e. Monitor LCD 14.0” f. Keyboard + Mouse g. Headset Fsarchiver adalah alat sistem yang memungkinkan untuk menyimpan isi dari file sistem ke file arsip terkompresi. File sistem dapat dikembalikan pada partisi yang memiliki ukuran yang berbeda dan dapat dikembalikan pada sistem file-berbeda. Jika ukuran file yang akan dibackup hanya 1GB atau 2GB, penulis dapat mengguanakan pengarsipan tar (kombinasi dengan gzip atau bzip2), yang kemudian dienkripsi dengan gpg. Namun, apabila data sudah mencapai 100GB atau 200GB, maka pengarsipan perlu menjadi perhatian yang sangat serius. Walupun mungkin didukung oleh file system, namun dalam proses kompresi dan enkripsi yang dilakukan secara serial, akan memerlukan waktu yang sangat lama. Adapun salah satu cara dalam melakukan backup dengan jumlah kapasitas yang lebih besar yaitu dengan menggunakan kloning partisi.. Semua data akan di-backup apa adanya dalam waktu relatif cepat. Walau demikian, kloning partisi umumnya bekerja pada block level ini bearti restore data pada partisi yang lebih kecil atau lebih besar membutuhkan pengubahan ukuran filesystem. Selain itu, filesystem hasil restore juga akan sama dengan filesystem asalnya. misal : ext3 akan di-restore sebagai ext3 2. Konfigurasi Backup File System Dalam melakukan backup file system perlu dilakukan mounting partisi mount partisi yang akan di backup /dev/sdb1 dan main point pem-backup-an /mnt/tmp dan setelah dimount partisi tersebut di-unmount-kan.Dalam melakukan kloning partisi ini, penulis menggunakan Fsarchiversebagaiaplikasi untuk membackup data pada filesystem. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu : a. ada tiga pasrtisi yang digunakan sebagai sarana untuk pembackupan. 1) Partisi sumber /dev/sdb1. Filesystem yang dipergunakan adalah ext3. Filesystem berisikan file-file dummy yang akan di-backup. 2) Partisi untuk penyimpanan hasil backup /dev/sda1. dimana filesystem yang dipergunakan adalah ext3./mnt/tmp sebagai mount point,. 3) /dev/sda2.partisi backup yang di restore sesuai sumber(ext3). Langkah pertama yang akan dilakukan untuk mem-backup sumber partisi /dev/sdb1partisi /dev/sda1 di mount ke /mnt/tmp.
4
Gambar 2. Pembuatan direktori tempat proses backup berlangsung di /mnt/tmp Melakukan proses mounting partisi /dev/sda1 kedalam direktori /mnt/tmp
Gambar 3. Proses mounting partisi /dev/sda1 ke direktori /mnt/tmp setelah melakukan mount partisi /dev/sda1 pada mnt/tmp, lakukan pembackupan file system yang berada pada partisi yang berisi file system di /dev/sdb1 dengan perintah berikut
Gambar 4. Melakukan proses backup file system pada partisi /dev/sdb1 Dengan perintah -vv sebagai verbosenya, -zz 9 level tertinggi saat kompresi, -s 100 split volume setiap berjalan 100mb, -cc rahasia perintah enkripsi dengan password, savefs sebagai perintah fsarchiver dalam melakukan backup di partisi yang ingin di backup /dev/sdb /dev/sdb1 dengan nama arsip /mnt/tmp/backup.fsa. mp/backup.fsa. -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/rmidi0 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/midi02 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/tty3 -[00][ [00][ 99%][BLOCKDEV] /dev/ram9 -[00][ [00][ 99%][BLOCKDEV] /dev/loop7 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/mpu401stat -[00][ [00][ 99%][BLOCKDEV] /dev/ram11 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/null -[00][ [00][ 99%][BLOCKDEV] /dev/ram1 -[00][ [00][ 99%][BLOCKDEV] /dev/ram3 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/smpte0 -[00][ [00][ 99%][SYMLINK ] /dev/core -[00][ [00][ 99%][BLOCKDEV] /dev/ram6 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/dsp2 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/tty -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/mpu401data -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/rmidi2 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/rmidi3 -[00][ [00][ 99%][BLOCKDEV] /dev/loop4 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/dsp3 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/midi00 -[00][ [00][ 99%][BLOCKDEV] /dev/loop1 -[00][ 99%][CHARDEV ] /dev/ptmx
5
-[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/midi3 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/audio3 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/zero -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/mixer3 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/agpgart -[00][ [00][ 99%][BLOCKDEV] /dev/loop2 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/port /dev/por -[00][ [00][ 99%][BLOCKDEV] /dev/ram14 -[00][ [00][ 99%][CHARDEV ] /dev/sndstat -[00][ [00][ 99%][SYMLINK ] /dev/fd -[00][ [00][ 99%][BLOCKDEV] /dev/ram13 -[00][100%][CHARDEV [00][100%][CHARDEV ] /dev/rmidi1 Statistics for filesystem 0 * files successfully processed:....regfiles=41147, directorie directories=6957, symlinks=4557, hardlinks=415, specials=83 * files with errors:...............regfiles=0, directories=0, symlinks=0, hardlinks=0, specials=0 root@Gempar:~# fsarchiver -v -z 9 -s 100 -cc rahasia savefs /mnt/tmp/backup.fsa /dev/sdb1 Gambar 5. Tampilan Proses Pem-backup-an Setelah dilakukan pembackupan di partisi /dev/sda1 statistik yang akan tampil berupa comand file successfully sebagai tanda pem-backup-an pem an telah sukses dilakukan. Setelah itu, untuk mengetahui isi direktori, maka command yang diketikkan yaitu : ls -al /mnt/tmp/backup.fsa
Gambar 6. Tampilan Isi Direktori Untuk melihat informasi arsip dari hasil proses backup yang telah dilakukan pada /dev/sdb1 dimana tempat file system berada menggunakan perintah :
Gambar 7. Perintah melihat arsip di /mnt/tmp pada partisi backup /dev/sda1 Selanjutnya melihat hasil arsip backup berikan opsi –cc rahasia karna tanpa password yang benar arsip tidak dapat ditampilkan, command bagi Fsarchiver untuk menampilkan informasi arsip adalah: archinfo. dengan nama arsip /mnt/tmp/backup.fsa. ====================== archive information ====================== Archive type: filesystems Filesystems count: 1 Archive id: 511fd3d6 Archive file format: FsArCh_002 Archive created with: 0.6.12 Archive creation date: 2013 2013-02-08_00-22-30
6
Archive label: <none> Minimum fsarchiver version: 0.6.4.0 Compression level: 9 (lzma level 9) Encryption algorithm: blowfish ===================== filesystem information ==================== Filesystem id in archive: 0 Filesystem format: ext4 Filesystem label: Filesystem uuid: 4c42df8b-628b-46b5-bf55-816e582d756e Original device: /dev/sdb1 Original filesystem size: 36.20 GB (38871404544 bytes) Space used in filesystem: 888.07 MB (931205120 bytes) Gambar 8. Tampilan Archinfo Backup Penjelasan perintah dari fsarchiver untuk menampilkan informasi yaitu : archinfo dan /mnt/tmp/backup.fsa adalah nama arsip yang terdapat di /mnt/tmp di partisi /dev/sda1. Setelah selesai , umount/mnt/tmp root@Gempar:~# umount /mnt/tmp Gambar 9. Umount /mnt/tmp Setelah umount restore backup.fsa ke partisi /dev/sda2. mount partisi/dev/sda1 yang terarsip di /mnt./tmp root@Gempar:~# mount -v /dev/sda2 /mnt/tmp mount: you didn't specify a filesystem type for /dev/sda2 I will try type ext3 /dev/sda2 on /mnt/tmp type ext3 (rw) Gambar 10. Proses mounting partisi /dev/sda2 ke direktori /mnt/tmp langkah selanjutnya me-restore /dev/sda2, dengan Filesystem root@Gempar:~# fsarchiver -v -c rahasia restfs /mnt/tmp/backup.fsa id=0,dest=/dev/sda2 ============= extracting filesystem 0 ============= Gambar 11. Konfigurasi Restore Restfs comand untuk melakukan restore sedangkan Id=0,dest=/dev/sda2: arsip yang bisa mengandung filesystem. Dalam pembuatan arsip sebelumnya. Filesystem yang pertama memiliki id=0. Karena ingin merestore filesystem satu-satunya dalam arsip, maka lewatkan argumen id=0 dan Dest=dev/sda2: dimaksud sebagai partisi target, tampilan Proses /dev/sda2 setelah direstore -[00][100%][REGFILEM] /bin/which Statistics for filesystem 0 * files successfully processed:....regfiles=41147, directories=6957, symlinks=45 57, hardlinks=415, specials=83
7
* files with errors:...............regfiles=0, directories=0, symlinks=0, hardli nks=0, specials=0 Gambar 12. Proses Restore Setelah restoremount /dev/sda2 untuk melihat bahwa ukuran pakainya sama dengan partisi sumber yaitu /dev/sdb1, ketik command df /dev/sdb1 /dev/sda2. root@Gempar:~# rm -r sdb1 root@Gempar:~# rm -r sda2 root@Gempar:~# mkdir sdb1 root@Gempar:~# mount /dev/sdb1 sdb1 root@Gempar:~# mkdir sda2 root@Gempar:~# mount /dev/sda2 sda2 root@Gempar:~# df /dev/sdb1 /dev/sda2 Filesystem 1K-blocks Used Available Use% Mounted on /dev/sdb1 37960356 909384 35122680 3% /root/sdb1 /dev/sda2 20243092 905368 18309424 3% /root/sda2 Gambar 13. Tampilan df /dev/sdb1 /dev/sda2 Lanjutkan me-remount sdb1 dan sda2dengan peritah #umount sdb1, #umount sda2 root@Gempar:~# umount sdb1 root@Gempar:~# umount sda2 root@Gempar:~# df -h Filesystem Size Used Avail Use% Mounted on /dev/sdb1 37G 889M 34G 3% / none 238M 228K 238M 1% /dev none 244M 0 244M 0% /dev/shm none 244M 44K 244M 1% /var/run none 244M 0 244M 0% /var/lock /dev/sda1 18G 355M 17G 3% /mnt/tmp Gambar 14. Proses umount dan melihat partisi yang ter mount
PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukanpeneliti, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk mengatur mekanisme pem-backup-an File system dengan FSA rchiver yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan pembackupan File system agar dapat mengatasi tingkat kerusakan atau kehilangan Filesystem.
DAFTAR PUSTAKA
Binanto, Iwan . 2004. Membangun Terminal Server Menggunakan Linux Redhat dan Microsoft WindowsServer. Andi : Yogyakarta. Handaya. 2010. Linux Sistem Adminitrator. Informatika Bandung : Bandung.
8
Haryanto. 2008. Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar Untuk Mahasiswa. Anggota Ikapi : Jakarta. Kustanto dan Saputra. 2008. Membangun Server Internet Dengan Mikrotik Os. Gava Media : Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?. Erlangga : Jakarta. Kusnadi dan Kusworo, Andindto. 2008. Sistem Operasi.Yogyakarta : Andi.
Oscar, Rahman dan Gin Gin Yugianto. 2008. Tcp/Ip Dalam Dunia Informatika dan Telekomunikasi. Informatika : Bandung. Sukmaji, Anjik dan Rianto. 2008. Jaringan Komputer : Konsep Dasar Pengembangan Jaringan dan Keamanan Jaringan.Yogyakarta : Andi.
9