RANCANG BANGUN GEDUNG BKPP (BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN) OLEH PT ARSIDEA BERBASIS 3D HALAMAN JUDUL
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Febriana Zupitasari 10.12.5102
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
HALAMAN PENGESAHAN
ii
DESIGN OF BUILDING BKPP (BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN) BY PT ARSIDEA BASED 3D RANCANG BANGUN GEDUNG BKPP (BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN) OLEH PT ARSIDEA BERBASIS 3D Febriana Zupitasari Heri Sismoro Jurusan Sistem Informasi STMIK Amikom Yogyakarta
ABSTRACT PT Arsidea is a consulting firm specialized in the field of building technique . They work to provide the best services to their clients. Designing buildings with sketches and details in accordance with the will of their clients. Most people think that the real building we can only enjoy when it is realized . And of course to build it, we need money or capital advance. One way the PT Arsidea interest of their clients, by presenting it in the form of products that are packed with good animation. With the development of the current animation, the animation increasingly enjoyed by all people. Many parties vying with each other to create a visual masterpiece in the format of three-dimensional ( 3D ) shape is closer to its original form . This is caused by the human need for convenience, efficiency, and the details in getting information about various things , but the shape remains compact and attractive . With the visualization of 3D -based , they can enjoy the beauty of a building without having to build it first. Keywords : Animation , 3D , 3D visualization , PT Arsidea , building techniques
iii
1.
Pendahuluan Multimedia merupakan piranti presentasi dan penjualan yang sangat efektif. Salah satu pemanfaatan multimedia saat ini adalah sebagai alat untuk bersaing di dunia bisnis. Dalam beberapa bisnis, multimedia berperan penting dalam proses marketing suatu produk. Multimedia membuka wacana sebuah produk menjadi lebih menarik dan dinamis. Salah satu keunggulan multimedia adalah menarik indera dan menarik minat kepada produk yang ditampilkan. Merubah pola pandang masyarakat tentang interface yang monoton menjadi jauh lebih menyenangkan. Perkembangan dunia multimedia dewasa ini sangat cepat seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komputer. Perkembangan itu ditandai dengan adanya revolusi secara cepat dari gambar 2D berubah menjadi gambar yang lebih hidup atau 3D. Visualisasi objek sebuah gambar dibuat dengan animasi-animasi yang dapat menambah keunggulan objek tersebut. Dalam sebuah perusahaan khususnya perusahaan biro konsultan yang bergerak di bidang teknik bangunan seperti PT Arsidea, tidak dipungkiri bahwa kebutuhan multimedia untuk membuat sebuah desain produk bangunan menjadi produk yang unggul, kompetitif dan memiliki daya tarik bagi konsumen menjadi hal yang sangat penting. Dan berpengaruh besar pada pertumbuhan bisnis dari bidang yang mereka jalani. Dengan beberapa persoalan yang ada, maka dalam penelitian dan pembuatan skripsi ini penulis mengambil judul “Rancang Bangun Gedung BKPP ( Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan) oleh PT Arsidea Berbasis 3D”. Disini penulis membuat animasi bangunan dengan mengoptimalkan fasilitas yang ada pada software 3D Autodesk 3Ds Max 2012.
2.
Landasan Teori Multimedia berasal dari kata multi dan media yang berarti gabungan dari beberapa
alat/sarana/piranti
untuk
berkomunikasi.
Komunikasi
merupakan
hubungan atau interaksi dua arah. Dengan adanya komunikasi sebuah informasi akan mudah dipahami oleh indera. Istilah multimedia dalam hal ini adalah sinkronisasi teks, seni, animasi, suara dan video dengan bantuan komputer atau peralatan manipulasi elektronik dan digital. Menurut Robin dan Linda (2001 dikutip dalam Suyanto, 2005, h.21), multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video. Multimedia
adalah
pemanfaatan
komputer
untuk
membuat
dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,
1
berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Jika salah satu komponen tidak ada, maka bukan multimedia dalam arti yang luas namanya. Misalnya, jika tidak ada komputer untuk berinteraksi, maka itu namanya media campuran, bukan multimedia. Jika tidak ada link yang menghadirkan sebuah struktur dan dimensi, maka namanya rak buku, bukan multimedia. Kalau tidak ada alat navigasi yang memungkinkan kita memilih jalannya suatu tindakan maka itu namanya film, bukan multimedia. Demikian juga jika kita tidak mempunyai ruang untuk berkreasi dan menyumbang ide sendiri, maka namanya televisi, bukan multimedia (Hofsetter, 2001 dikutip dalam Suyanto, 2005, h.21). Unsur-unsur multimedia yang ikut menyusun dalam game ini pun menjadi slaah satu elemen pembentuk yang sangat penting yaitu audio, animasi, teks, video, dan grafik atau gambar Dalam merancang bangunan ini, software aplikasi yang digunakan adalah Adobe Photoshop CS3 sebagai software pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek, kemudian Adobe After Effect CS3 sebagai pengolah video dan audio, desain grafis, video maker, setelah itu software penunjang utama yaitu Autodesk 3Ds Max 2012 sebagai pengolah animasi dan perancangan bangunan. 3.
Analisis Pada tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dan sangat kritis di dalam mengembangkan sebuah aplikasi. Hal ini karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Dengan adanya proses seperti ini, diharapkan dapat mengetahui sejauh mana aplikasi ini dapat berjalan sesuai dengan yang di inginkan. Dan selain itu juga dapat menentukan kelemahan-kelemahan ataupun kesalahan-kesalahan dari sistem yang berjalan. Sehingga diharapkan dapat diusulkan sebuah perbaikan yang membangun. Disini penulis menggunakan analisis SWOT sebagai analisis animasi dalam perancangan gedung BKPP. Analisis SWOT( Strength, Weakness, Opportunity, and Threat )digunakan karena merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu proyek atau perusahaan. Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.
3.1 Analisis SWOT Berdasarkan penelitian dalam pembuatan animasi ini, dan untuk menghadapi masalah-masalah yang akan ditemui kedepannya, maka diadakan analisis terhadap beberapa faktor yang mempengaruhi pembuatan animasi dari visualisasi bangunan tersebut.
Analisis yang tepat untuk mengetahui kelemahan aplikasi ini adalah
dengan menggunakan analisis SWOT( Strength, Weakness, Opportunity, and Threat ). Analisis SWOT digunakan karena merupakan metode perencanaan
2
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu proyek atau perusahaan. Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Dengan adanya proses seperti ini, diharapkan dapat mengetahui sejauh mana aplikasi ini dapat berjalan sesuai dengan yang di inginkan. Dan selain itu juga dapat menentukan kelemahan-kelemahan ataupun kesalahan-kesalahan dari sistem yang berjalan.
Sehingga
diharapkan
dapat
diusulkan
sebuah
perbaikan
yang
membangun. 3.1.1
Kekuatan (Strength) Strength adalah kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang ada pada visualisasi bangunan ini tidak hanya menjadikan presentasi terlihat lebih menarik, tetapi juga dapat dengan mudah dipahami karena tidak memerlukan skill khusus untuk melihat hasil dari rancang bangun
gedung
dalam
bentuk
3D,
serta
mengurangi
resiko
kesalahan
pembangunan sekecil mungkin. 3.1.2
Kelemahan (Weakness) Weakness merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Dalam pembuatan visualisasi 3D ini dibutuhkan biaya yang cukup mahal, sehingga tidak banyak pihak yang menggunakannya sebagai salah satu bahan presentasi di depan konsumen mereka. 3D yang dihasilkan sederhana dan belum maksimal. Dan ketika animasi yang ada tidak sesuai dengan permintaan konsumen mereka, maka kemungkinan memenangkan proyek dalam persaingan ini cukup kecil. 3.1.3
Peluang (Opportunity) Dalam sebuah permainan bisnis, banyak cara dalam menarik simpati
konsumen untuk memenangkan sebuah proyek, disini dengan adanya visualisasi dalam bentuk animasi 3D diharapkan konsumen dapat tertarik dengan hasil presentasi yang ditampilkan serta dapat menikmati hasil bangunan tanpa membangunnya terlebih dahulu. Dengan begitu ketertarikan tersebut dapat menjadikan peluang yang cukup besar dalam memenangkan proyek tersebut. 3.1.4
Ancaman (Threats) Threats merupakan kondisi yang mengancam dari luar bagi berkembangnya
atau berjalannya sebuah organisasi. Disini, persaingan yang ada cukup ketat, karena pihak pesaing merupakan perusahaan-perusahaan besar yang sering menangani beberapa proyek dalam bidang yang sama. Untuk memenangkan proyek tersebut tidaklah mudah, ketika pihak lain menggunakan visualisasi 3D serupa
3
dengan tampilan dan desain yang jauh lebih bagus dari tampilan yang dibuat, dengan begitu peluang yang dihasilkan bisa dibilang cukup kecil. 3.2 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan diperlukan untuk mendukung kinerja dalam pembuatan animasi. Tujuan dari analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui kebutuhan dari sebuah sistem. Kebutuhan sistem dapat diartikan sebagai pernyataan apa yang harus dikerjakan oleh sistem. 3.2.1
Analisis Kebutuhan Informasi Dalam merancang visualisasi ini, diperlukan data dan informasi dari PT. Arsidea
untuk menghindari kesalahan pada saat perancangan, selain itu data dan informasi yang dibutuhkan adalah kunci utama terbentuknya ide dan konsep perancangan visualisasi bangunan ini. 3.2.2
Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan untuk pembuatan dan pengolahan laporan
dalam perancangan animasi 3D ini adalah sebagai berikut : 3.2.3
Kebutuhan Perangkat Lunak ( Software) Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sistem ini adalah perangkat lunak
yang digunakan untuk pengolah multimedia dan animasi 3D. Berikut adalah daftar perangkat lunak tersebut : 3.2.4
Analisis Biaya Kebutuhan Hardware Analisis yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hardware dalam proses
pembuatan visualisasi. Ditampilkan perincian biaya yang dikeluarkan dari tiap hardware yang disebutkan 3.2.5
Analisis Biaya Pembuatan Visualisasi Analisis
dari
keseluruhan
biaya
tersebut
dijumlahkan
dan
hasil
dari
penjumlahan tiap biaya dalam pembuatan visualisasi ini akan menghasilkan total biaya pembuatan visualisasi. 3.3 Perancangan Hal yang utama dalam pembuatan sebuah visualisasi adalah menentukan ide dan konsep dari visuavlisasi yang akan dibuat. Bagian dari perancangan visualisasi ini adalah menampilkan denah dari gambar kerja yang ada termasuk menampilkan storyboard sebagai perwakilan dari ide/konsep yang dihasilkan. Dalam tahap merancang visualisasi ini, terdapat beberapa tahapan diantaranya sebagai berikut.
4
4.
Proses Pembuatan Video Visualisasi Bangunan 4.1 Pra Produksi Pra produksi pembuatan video visualisasi bangunan meliputi storyboard. 4.2 Produksi Berikut adalah tahap produksi pembuatan visualisasi gedung BKPP: 1. Pembuatan video opening 2. Pembuatan karakter 3. Proses import sketsa file autocad ke 3DsMax 4. Pemodelan wall lantai 1 dan lantai 2 sesuai sketsa 5. Pemodelan floor 6. Pemodelan pintu, jendela, pagar, atap 7. Pemodelan environment 8. Pengaturan pencahayan 9. Texturing 10. Penyusunan animasi bagian I, II, III, IV 11. Desain interior 12. Rendering animasi . 4.3 Pasca Produksi 1. Audio mixing. 2. Final rendering.
5.
Kesimpulan Berdasarkan pembuatan video visualisasi bangunan pada gedung BKPP, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Visualisasi bangunan ini menerapkan pembuatan visual effect dan tiga dimensi, dimana terdapat tahap-tahap perancangan pola sampai dengan pembuatan tiga dimensi, grafis yang dianimasikan dan visual effect yang menjadikan objek terlihat nyata. 2. Video viisualisasi bangunan BKPP ini merupakan salah satu cara penyampaian informasi mengenai bentuk sebuah bangunan yang ada pada gedung BKPP. 3. Dalam proses render animasi ini ada 2 jenis render yang digunakan, yaitu Default Scanline dan Mental Ray dimana hasil dari Mental Ray lebih membentuk real texture daripada Scanline
5
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi : Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : ANDI. Suyanto, M. 2005. Multimedia : Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : ANDI. Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: Andi Offset.
6