RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016
EKONOMI NASIONAL
KONDISI EKONOMI NASIONAL TRIWULAN II 2016 INFLASI=2,79%
GROWTH RIIL : 2,4%
Ekonomi Nasional dapat tumbuh lebih dari 5,0% (yoy) pada triwulan II 2016 didorong oleh tingginya pertumbuhan regional Jawa dan KTI.
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
KALIMANTAN GROWTH RIIL : -2,5%
Ekonomi Kalimantan masih tumbuh rendah tertahan pertumbuhan sektor pertambangan. Sementara kondisi infrastruktur yang belum memadai mendorong tingginya biaya logistik yang pada akhirnya memberikan tekanan terhadap inflasi Kalimantan.
KALIMANTAN
SUMATERA KTI
INFLASI=3,59%
SUMATERA
INFLASI=2,91%
INFLASI=3,41%
GROWTH RIIL : 1,6%
JAWA
Peningkatan produksi tabama dan komoditas kelapa sawit mendorong pertumbuhan ekonomi regional Sumatera pada triwulan II 2016 dengan tingkat inflasi yang relatif rendah.
INFLASI=2,59%
JAWA GROWTH RIIL : 3,1%
Peningkatan sektor industri seiring peningkatan permintaan domestik menjelang hari raya mendorong pertumbuhan ekonomi regional Jawa. Sementara tingkat inflasi Jawa menjadi yang terendah didorong surplus produksi bahan makanan.
KTI GROWTH RIIL : 2,5% Ekonomi KTI mengalami tumbuh tinggi pada triwulan II 2016, akibat akselerasi pertumbuhan beberapa provinsi seiring panen raya komoditas tabama (kawasan Sulawesi). Di sisi lain inflasi KTI tercatat masih tinggi berada dikisaran 3,00% (yoy).
EKONOMI KALTENG
PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II 2016
Pertumbuhan Ekonomi Kalteng dan Nasional (yoy)
Pertumbuhan Ekonomi Kalteng dan Provinsi Lain (yoy)
Ekonomi Kalimantan Tengah dalam 5 tahun terakhir berada di atas pertumbuhan ekonomi Nasional. Tren penurunan perekonomian nasional yang terjadi sejak tahun 2012 tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah. Sektor ekonomi utama Kalimantan Tengah yang tidak bergantung pada satu sektor menjadi penyebab tren lebih tingginya pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah dibandingkan dengan nasional.
Trend pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah selama 5 tahun terakhir cenderung berada di atas provinsi lain di regional Kalimantan. Pada triwulan II 2016 pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah menunjukkan kinerja yang lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi mencapai angka 5,7% (yoy) didorong oleh peningkatan sektor pertambangan yang tumbuh sebesar 11,9% (yoy) SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
SHARE EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II 2016 Share Ekonomi Kalimantan Tengah 2016 (%) Tren Share Kalimantan Tengah Terhadap Kalimantan (%)
56.98 16.92 14.56 11.55
Share Sektoral dan Pengeluaran Ekonomi Kalteng Tw II 2016 (%) 29.45 22.84 16.15 11.64 10.77 9.64
SEKTORAL
45.61 40.65 12.76 2.98
PENGELUARAN
Share Ekonomi Kalimantan Tengah terhadap ekonomi Kalimantan sebesar 11.55%. Meski menjadi yang terendah, Share ekonomi Kalimantan Tengah cenderung meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan share sisi permintaan, investasi menjadi faktor pendorong utama ekonomi Kalimantan Tengah dengan pangsa mencapai 45.61% Di sisi lain secara sektoral, sektor pertanian menjadi sektor dengan share ekonomi tertinggi di Kalimantan dengan pangsa mencapai 22,84%
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
EVALUASI EKONOMI KALTENG TRIWULAN II 2016
TRACKING PENAWARAN KALTENG TRIWULAN III 2016
PERTANIAN
Sektor pertanian pada triwulan III 2016 diperkirakan tumbuh meningkat didorong oleh peningkatan produksi TBS. Produksi TBS Kalimantan Tengah berdasarkan data GAPKI Kalimantan Tengah pada triwulan III 2016 hingga bulan Agustus 2016 sebesar 2,02 juta ton atau meningkat sebesar 5,87% (yoy) dibandingkan rata-rata bulanan pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Tingginya produksi TBS Kalimantan Tengah pada triwulan III 2016 didorong oleh tingginya curah hujan pada momen la nina dan hilangnya downside effect el nino.
INDUSTRI PENGOLAHAN
PERTAMBANGAN
Sektor Industri Pengolahan masih akan tumbuh kuat didorong oleh peningkatan produksi CPO pada triwulan laporan., Produksi CPO Kalimantan Tengah hingga bulan September 2016 tercatat sebesar 534 ribu ton atau secara rata-rata bulanan meningkat sebesar 3,73% (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Peningkatan CPO yang terjadi didorong oleh perbaikan produksi TBS
Sektor Pertambangan diperkirakan tumbuh melambat pada triwulan III 2016 Tertahan oleh penurunan produksi batu bara. Berdasarkan data Kementerian ESDM provinsi Kalimantan Tengah produksi batubara Kalimantan Tengah pada triwulan III 2016 hingga bulan Agustus 2016 sebesar 765 ribu ton. Secara rata-rata bulanan produksi batubara Kalimantan tengah mengalami penurunan sebesar3,49% (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan yang terjadi disebabkan oleh adanya gangguan angkutan pada komoditas tersebut.
TRACKING PERMINTAAN KALTENG TRIWULAN III 2016
KONSUMSI RT
Kinerja Konsumsi RT diperkirakan mengalami peningkatan pada triwulan III 2016. Adanya momen perayaan Idul Fitri dan Idul Adha mendorong peningkatan konsumsi masyarakat. Peningkatan yang terjadi tercermin dari angka konsumsi listrik RT yang tercatat sebesar 43 juta KwH atau meningkat secara rata-rata bulanan sebesar 7,26% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya
EKSPOR
Kinerja Ekspor Kalimantan Tengah diperkirakan relatif meningkat. Peningkatan produksi CPO diperkirakan akan mendorong kegiatan ekspor komoditas ini. Disisi lain arus muat barang pelabuhan Pelindo Kalimantan Tengah pada triwulan III 2016 hingga bulan Agustus 2016 sebesar 678 ribu ton mengalami peningkatan sebesar 9,99% dibandingkan rata-rata bulanan di tahun sebelumnya
INVESTASI
Kinerja investasi diperkirakan akan meningkat pada triwulan II 2016 didorong oleh realisasi proyek investasi pemerintah. Konsumsi semen Kalimantan Tengah pada triwulan laporan hingga bulan Agustus 2016 tercatat sebesar 245 ribu ton meningkat sebesar 15,54% (yoy) dibandingkan rata-rata bulanan pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya
INFLASI DAN TPID KALIMANTAN TENGAH
PERTUMBUHAN EKONOMI RIIL KALIMANTAN TENGAH Pertumbuhan Ekonomi Riil Kalimantan Tengah (yoy)
Pertumbuhan Riil Negatif Pertumbuhan Riil Positif
Pertumbuhan Riil Positif
Dalam 5 tahun terakhir pertumbuhan riil ekonomi Kalimantan Tengah tercatat sebesar 1,3% (yoy). Tren tingginya pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah tergerus oleh tingkat inflasi yang juga berada pada level yang cukup tinggi. Pada tahun 2014, meski pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah tumbuh tinggi sebesar 6,2% (yoy), Namun pertumbuhan riilnya mengalami kondisi negatif akibat tingginya inflasi pada tahun tersebut, mencapai 7,07% (yoy)
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
INFLASI KALIMANTAN TENGAH Inflasi Kalteng dan Nasional (yoy)
Sejak tahun 2012, inflasi Kalimantan Tengah relatif berada dibawah angka inflasi tahunan. Namun saat ini perlu manjadi perhatian tren inflasi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 dan 2016 tahun cenderung berada diatas tingkat inflasi nasional.
Inflasi Kalteng dan Regional Secara tahunan, inflasi Kalimantan Tengah berada dibawah inflasi provinsi lain di regional Kalimantan. Inflasi Kalimantan Tengah secara tahunan sebesar 3,18% (yoy) Sejalan dengan inflasi tahunan, inflasi tahun berjalan Kalimantan Tengah juga berada dibawah tren inflasi provinsi lain di regional dengan nilai sebesar 0,90% (ytd)
(YOY)
(YTD)
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
KELOMPOK PENYEBAB INFLASI KALIMANTAN TENGAH Disagregasi Inflasi Berdasarkan Jenis Barang (yoy) Inflasi Kalimantan Tengah hingga September 2016 masih didominasi oleh inflasi kelompok volatile food dengan inflasi sebesar 4,24% (yoy). Defisit produksi komoditas pangan utama seperti daging ayam ras, bawang merah dan cabai menjadi pendorong tingginya inflasi kelompok volatile food pada tahun 2016. Di sisi lain inflasi kelompok core relatif stabil dengan sedikit tekanan kelompok makanan jadi. Sementara itu, kelompok administered prices tercatat rendah akibat tren penurunan harga BBM
Disagregasi Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang (yoy) Berdasarkan kelompok barangnya, inflasi Kalimantan Tengah hingga bulan September 2016 didorong oleh kelompok barang kesehatan dengan inflasi sebesar 5,56% (yoy). Tingginya kelompok komoditas kesehatan pada tahun 2016 didorong oleh adanya peningkatan tarif BPJS Kesehatan sebesar 43% menjadi Rp 27. 500 per bulan. Di samping itu, kelompok makanan dan makanan jadi juga memberikan andil inflasi yang tinggi pada tahun 2016
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI KALTENG Kuadran Komoditas Penyumbang Inflasi Kalimantan Tengah 2016 frekuensi Berdasarkan data BPS, terdapat 44 komoditas yang secara persisten menjadi penyumbang andil inflasi yang cukup tinggi di tahun 2016. Selanjutnya berdasarkan data frekuensi sumbangan inflasi selama tahun 2016 dan andil masing-masing komoditas, terdapat beberapa komoditas yang perlu diwaspadai pergerakan harganya yaitu beras, sewa rumah, tarif listrik, rokok kretek filter, daging ayam ras, emas perhiasan dan angkutan udara.
Andil (%)
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
INFLASI SPASIAL KALIMANTAN TENGAH SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
PALANGKA RAYA 0,78% (ytd)
INFLASI TAHUNAN KOTA SAMPEL IHK (YOY) POLA INFLASI BULANAN 2016 (MTM)
SAMPIT 1.11% (ytd)
Inflasi dua kota sampel IHK di Kalimantan Tengah pada bulan September 2016 secara tahunan relatif lebih rendah dibandingkan inflasi kota sampel IHK di Kalimantan Lainnya. Inflasi tahun berjalan kota Palangka Raya tercatat lebih rendah dibandingkan kota Sampit hingga bulan September 2016. Pola konsumsi masyarakat kota Sampit yang lebih tinggi mendorong tingginya inflasi di kota tersebut. Secara bulanan, inflasi di Sampit juga tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan kota Palangka Raya
PERKEMBANGAN TPID KALTENG
SETELAH ADA TPID
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN KALIMANTAN TENGAH
PERBANKAN KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2016 Pertumbuhan Indikator Utama Perbankan (yoy)
Pada posisi bulan Agustus 2016 hampir seluruh indikator perbankan mengalami penurunan, hanya indikator DPK yang masih masih tumbuh positif. Pertumbuhan Aset, Kredit dan DPK Perbankan Kalteng hingga bulan Agustus 2016 tercatat sebesar -1,04%, -1,94% dan 6,27% (yoy). Kondisi penurunan yang terjadi sejalan dengan kondisi di level nasional yang juga mengalami perlambatan
Perkembangan Kualitas Perbankan Kalteng (%) Disisi lain tingkat kualitas pembiayaan perbankan masih berada dibawah level indikatifnya meski mengalami peningkatan, yakni sebesar 2,74%. Sementara tingkat intermediasinya berada dalam kondisi yang sangat baik mencapai 178,68%.
PERBANKAN KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2016 Perkembangan Kredit Perbankan Berdasarkan Penggunaan (yoy) Kredit investasi masih menempati peringkat teratas dalam pencairan kredit perbankan Kalimantan Tengah hingga Agustus 2016. Pangsa kredit Investasi mencapai 41,78% dari total kredit Kalimantan Tengah atau senilai Rp 14,16 Triliun
Kualitas Kredit Perbankan Berdasarkan Penggunaan (yoy) NPL kredit modal kerja tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan NPL kredit lainnya. NPL kredit modal kerja tercatat sebesar 4,34%. Meski tercatat tinggi namun NPL kredit modal kerja masih berada dibawah level indikatifnya yang sebesar 5,00%
PERBANKAN KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2016 KARAKTERISTIK PEREDARAN UANG REGIONAL
JUMLAH TRANSAKSI TUNAI (MILYAR) •
• •
JUMLAH UPAL (BILYET)
Net Inflow Net Outflow
•
Karakteristik Peredaran Uang Kalteng adalah Net Outflow, dimana jumlah uang yang keluar dari KPw BI Prov.Kalteng lebih besar dibandingkan jumlah uang masuk. Total transaksi tunai pada triwulan III 2016 sebesar Rp 3,23 triliun Terkait dengan Peredaran Uang Palsu (UPAL) di triwulan II 2016 tercatat 138 bilyet Upal di temukan. pecahan UPAL didominasi Rp100.000 dan Rp50.000. Jumlah bilyet UPAL yang ditemukan merupakan 0,000000000346% dari total transaksi tunai triwulan II 2016
PROSPEK EKONOMI 2016
PROSPEK EKONOMI NASIONAL 2016 PERKIRAAN KONDISI EKONOMI INDONESIA 2016
2016
Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan 2016 diperkirakan akan berada di kisaran 4,9-5,3% (yoy), sedikit lebih rendah dari kisaran sebelumnya, yaitu 5,0 – 5,4% (yoy);
PDRB = 4,9-5,3% PDRB
SUMBER : PERKIRAAAN BANK INDONESIA
Didorong oleh adanya perbaikan birokrasi perizinan akan meningkatkan investasi sehingga diperkirakan akan mendorong penurunan defisit neraca perdagangan nonmigas sebesar 0,8% dari PDB; Dengan adanya kebijakan makroprudensial dan moneter terbaru diperkirakan pertumbuhan kredit perbankan Indonesia akan meningkat sebesar 7,00-9,00% (yoy); Terjaganya pertumbuhan 2016 tersebut didukung percepatan implementasi Paket Kebijakan Pemerintah;
Penghambat Di sisi lain, penghematan belanja pemerintah pada semester II 2016 berpotensi menurunkan pertumbuhan tahun ini; Perlambatan ekonomi global menahan permintaan ekspor komoditas unggulan Indonesia
INFLASI
INFLASI = 4,0±1,0%
Pendorong
Pada tahun 2016 Inflasi Nasional terjaga pada level yang rendah diperkirakan akan berada pada range 4,0±1,0% (yoy). Rendahnya harga minyak dunia dan program peningkatan produksi pangan nasional (UPSUS) diperkirakan akan menjadi faktor penahan tekanan inflasi.
PROSPEK EKONOMI 2016 PENAHAN
2012
2013
2014
2015
2016
• Pelemahan ekonomi negara mitra dagang (Jepang India dan Tiongkok) akan berpotensi menahan pertumbuhan kegiatan ekspor Kalimantan Tengah. (diperkirakan pertumbuhan ekonomi Jepang dan Tiongkok pada tahun 2016 masing-masing sebesar 0,1% (yoy) dan 6,2% (yoy)) • Tren penurunan harga batu bara yang diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir tahun 2016, akan berpotensi menahan pertumbuhan ekonomi. (harga komoditas batubara diperkirakan menurun sebesar -16,1% (yoy) dibandingkan tahun 2015) • Adanya Perpres No. 66 Tahun 2016 tentang pengurangan dana transfer pemerintah pusat. (berdasarkan data Biro Keuangan DAU dan DAK Kalteng diperkirakan akan menurun sebesar 16,10% dibandingkan pagu anggaran APBD 2016) • Keterbatasan fasilitas pengolahan tambang selain komoditas tambang dan galena (alumina dan biji besi). (saat ini baru terdapat 12 smelter pengolahan zircon dan 1 smelter pengolahan Galena)
PENDORONG •
•
•
•
• •
Peningkatan luas tanaman produktif kelapa sawit akan mendorong peningkatan produksi TBS. (berdasarkan data GAPKI luas tanaman produktif kelapa sawit akan meningkat sebesar 12,34%). Rencana hilirisasi komoditas kelapa sawit di wilayah barat Kalimantan Tengah. Telah selesainya pembangunan 2 pembangkit listrik akan mendorong pertumbuhan sektor industri di Kalimantan Tengah. (Kapasitas terpasang akan bertambah sebesar 210 MW) Adanya AETS (Agreed Export Tonage Scheme) dari negara eksportir karet dunia diperkirakan akan mendorong harga karet meningkat sebesar 2,91% (yoy) Upaya Khusus (UPSUS) pemerintah pusat akan mendorong peningkatan produksi padi Kalimantan Tengah. (target produksi 1 juta ton) Pembenahan RTRWP akan mendorong peningkatan investasi
PROSPEK INFLASI 2016
Potensi Peredam Inflasi Administered prices •
4±1%
•
2011
2012
2013
2014
2015
2016
• •
•
Adanya Program Upaya Khusus (UPSUS) dari pemerintah pusat (pencetakan sawah baru seluas 17 ribu Ha) Sudah terkoordinasinya langkah-langkah yang dilakukan oleh dinas teknis melalui roadmap pengendalian inflasi TPID. Peningkatan kapasitas kandang dan kolam penyangga. Pelaksanaan Roadmap Pengembangan Bawang Merah. (diharapkan pada tahun 2018 produksi bawang merah dapat mencukupi setengah dari kebutuhan masyarakat Kalteng)
•
Core •
Core
Potensi penurunan harga BBM sepanjang tahun 2016 sebagai dampak dari penurunan harga minyak dunia. Diperkirakan harga minyak dunia akan berada pada kisaran USD45 per barel atau menurun 10,34% (yoy)
Volatile Foods •
Risiko Pendorong Inflasi
Tren penurunan harga minyak dunia mendorong penurunan harga bahan baku produksi yang pada akhirnya akan menahan kenaikan harga kelompok core.
•
Peningkatan harga makanan jadi seiring meningkatnya harga bahan pangan Resiko peningkatan harga emas perhiasan menjelang hari raya.
Volatile food
•
Kondisi iklim di Indonesia yang mempengaruhi produksi komoditas pangan. (pada tahun 2016 BMKG memperkirakan iklim indonesia cenderung basah (La Nina). Masih adanya kendala infrastruktur logistik, terutama dalam hal mendukung impor pangan dari daerah lain seperti gudang dan pelabuhan laut dalam.
Administered prices • Tarif angkutan akan mengalami tekanan
inflasi menjelang hari besar dan liburan.
TERIMA KASIH