Rahmat A. Utina mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Ruslan, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Rianti Olabu, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMK Negeri 1 Bone Raya
PENGARUH LATIHAN VARIASI SQUAT TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN FINALTI DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 BONE RAYA (Rahmat A. Utina, Ucok H. Refiater, Ruslan)
[email protected] Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang populasinya adalah seluruh siswa kelas X Smk Negeri 1 Bone Raya, darin populasi di ambil sempel 20 0rang siswa putra kelas X Smk Negeri 1 Bone Raya, yang di laksanakan selama dua bulan, penelitian di laksanakan karena ketepatan tendangan finalti siswa putra kelas X akurasi dalam menendang belum begitu baik. Rumusan masala berbunyi”Apakah terdapat pengaruh latihahan pariasi squat terhadap ketepatan tendangan Finalti pada siswa kelas X Smk Negeri 1 Bone Raya?.”oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untiuk mengetahui pengaruh latihan variasi Squatterhadap ketepatan tendangan finalti. Hipotesis penelitian eksperimen adalah terdapat latihan varias squat terhadap ketepatan tendangan finalti. Langkah awal pada pengujian hipotesis adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji-t. Uji ini dilakukan setelah selesai melakukan uji homogenitas data terhadap pre-test dan post-test. Hasil pengujian diperoleh thitung = 13.75. Nilai ttabel pada α = 0,05; dk = n-1 (20-1=19) diperoleh harga sebesar 1,729. Dengan demikian thitung lebih besar dari tdaftar(thitung=13.75> tdaftar = 1.729). berdasarkan criteria pengujian bahwa tolak H0 : jikathitung> tdaftarpada α = 0,05; n-1, oleh karena itu hipotesis alternative atau Ha dapatditerima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh variasi squat terhadap Ketepatan tendangan finalti siswa kelas X Smk Negeri 1 Bone Raya Kata Kunci : Latihan variasi squat, Dan Ketepatan tendangan finalti Rahmat A. Utina mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Ruslan, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Rianti Olabu, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMK Negeri 1 Bone Raya
Menendang bola adalah melakukan aksi pada bola agar dapat bergulir, bergerak dari bola semula. Pada dasarnya permainan sepak bila khususnya masalah menendang bola, banyak sekali gerakan-gerakan yang semuanya itu ditujukan pada kerasnya tendangan dan jauhnya tendangan. Untuk menjadi seorang pemain sepak bola yang baik terlebih dahulu kita harus belajar dan menguasai teknik dasar sepak bola yang benar. Untuk itu peran pembina atau pelatih bagi pemain mutlak dibutuhkan. Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan oleh peneliti bahwa di SMK Negeri 1 Bone Raya Pada kelas X masi terdapat siswayang belum terlalu kuat tendangannya, pada saat tendangan finalti, hal ini di sebabkan karena kekuatan otot tungkainya belum terlalukuat, kaitannya dengan ini,
maka latihan yang di
anggap cocok mengatasi masalah di atas adalah dengan latihan p ariasi squat Hakikat sepak bola Sepak bola adalah adalah salah satu olah raga yang sudah terkenal di masyrakat dunia, olah raga sepak bola merupakan olah raga yang murah dan dapat di lakukan di lapangan yang berumput, tanah liat, jalan, gang-gang sempit. Ina hasanah ( 2007: 1 ) Permainan sepak bola merupakan permainan beregu terdiri atas sebelas pemain, mempunyai tujuan yang sama yaitu memenangkan pertandingan, Keterampilan yang di miliki pemain baru ada manfaatnya jika di gunakan untuk kepentingan tim, karena pemain harus mengerti dan paham sistim-sistim yang di pakai dalam permainan sepak bola. Agus Mukholid. M,Pd ( 2007:12) Menurut Sucipto, dkk (2000:8), gerakan yang paling dominan dalam permainan Sepak Bola adalah menendang. Dengan gerakan menendang saja anakanak sudah dapat bermain Sepakbola. Ada bebrapa macam tendangan dalam permainan sepak bola di antaranya adalah tendangan bebas langsung, tendangan bebeas tidak langsung, tendangan sudut, dan tendangan gawang. Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas (11) orang pemain, yang lazim disebut Rahmat A. Utina mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Ruslan, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Rianti Olabu, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMK Negeri 1 Bone Raya
kesebelasan. Masing-masing regu atau kesebelasan berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya kedalam gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan. A.Sarumpaet (1992:5) dalam mulyono (2005) Agar peraturan-peraturan permainan ditaati oleh pemain pada saat permainan atau pertandingan berlangsung maka ada wasit dan hakim garis yang memimpin atau mengawasi pertandingan tersebut. Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh pemain ada sangsinya (hukumnya), oleh karena itu kedua kesebelasan diharapkan bermain sebaik mungkin serta memelihara sportifita . Permainan sepak bola adalah cabang olahraga permainan beregu atau permainan team, maka suatu kesebelasan yang baik, kuat, tangguh adalah kesebelasan yang terdiri atas pemain-pemain yang mampu menyelenggarakan permainan yang kompak, artinya mempunyai kerja sama team yang baik. Untuk mencapai kerja sama team yang baik diperlukan pemain-pemain yang dapat menguasai
semua bagian-bagian dan macam-macam
teknik dasar dan
keterampilan bermain sepakbola, sehingga dapat memainkan bola dalam segala posisi dan situasi dengan cepat, tepat dan cermat, artinya tidak membuang-buang energi atau waktu (Sukatamsi, 1984: 12) Teknik Dasar Bermain Sepakbola Menurut Sukatamsi (1984: 34) bahwa teknik dasar bermain sepakbola terdiri dari: 1) Teknik tanpa bola, diantaranya adalah: a) lari, b) melompat, c) gerak tipu tanpa bola, d) gerakan khusus penjaga gawang. 2) Teknik dengan bola, diantaranya adalah:
a) menendang bola, b)
menerima bola, c) menggiring bola, d) menyundul bola, e) melempar bola, f) gerak tipu dengan bola,
g) merampas atau merebut bola, dan h) teknik-teknik
khusus penjaga gawang. Selain menguasai teknik dasar yang benar pemain sepak bola juga harus mempunyai kondisi fisik yang baik, dalam meningkatkan kondisi fisik maka perlu Rahmat A. Utina mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Ruslan, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Rianti Olabu, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMK Negeri 1 Bone Raya
dilatihkan beberapa kondisi fisik, sedangkan unsur kondisi fisik umum meliputi kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan dan kelentukan. Sedangkan unsur kondisi fisik khusus mencakup stamina, daya ledak, reaksi, koordinasi, ketepatan, dan keseimbangan (Suharno HP, 1985: 24) Harsono (1988: 176) menyatakan bahwa kekuatan adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena: 1) kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas, 2) kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi atlet/orang dari kemungkinan cidera, dan 3) kekuatan dapat mendukung kemampuan kondisi fisik yang lebih efisien, meskipun banyak aktivitas olahraga yang lebih memerlukan kelincahan, kelentukan, kecepatan, daya
ledak dan sebagainya. Namun faktor-
faktor tersebut tetap dikombinasikan dengan faktor kekuatan agar memperoleh hasil yang baik. Menurut Suharno HP (1985: 25) kekuatan ada 3 macam yaitu: kekuatan maksimal, kekuatan daya ledak, dan power endurance (kuat dan tahan lama) 1. Kekuatan maksimal adalah kemampuan otot dalam konsentrasi maksimal serta dapat melawan/menahan beban yang maksimal pula. 2. Kekuatan daya ledak adalah kemampuan sebuah otot atau segerombolan otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh Shooting adalah proses menendang ( mengeksekusi ) bola sekencangkencang dan se akurat mungkin ke gawang lawan. Teknik shooting yang paling baik adalah di lakukan dengan punggung kaki. Kunci kekuatan shoting ada pada kekuatan otot tungkai kaki dan sudut pengambilan tendangan yang optimal. Beberapa macam tendangan, yaitu menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam,kaki bagian luar, punggung kaki dan punggung kaki bagian dalam. Menurut Sucipto, dkk (2000:8), gerakan yang paling dominan dalam permainan sepakbola adalah menendang. Hakikat Tendangan Finalti Rahmat A. Utina mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Ruslan, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Rianti Olabu, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMK Negeri 1 Bone Raya
Tendangan finalti juga dikenal dengan nama "tendangan titik" (spot kick). Disebut demikian karena ada sebuah titik putih sebagai patokan untuk menendang bola. Tendangan penalti adalah tendangan bebas yang dilakukan tepat di depan penjaga gawang tanpa boleh dihalangi siapapun. Jarak tendangan kurang lebih 11 meter. Tendangan finalti diputuskan oleh seorang wasit ketika terjadi pelanggaran fatal di dalam area kotak penalti. Misalnya menjatuhkan pemain dari lawan dengan sengaja, menyentuh bola dengan tangan, dsb. Yang paling fatal adalah menyentuh bola dengan tangan. Meski 80% tendangan finalti menciptakan gol, ada juga yang tidak terjadi gol. Bola meleset di atas gawang, membentur tiang atau bahkan berhasil ditangkap atau digagalkan kiper. ( PSSI 2008: 66 ) Sebuah tendangan finalti di jatuhkan terhadap tim yang melakukakn salah satu dari sepuluh pelanggaran yang di hukum dengan tendangan bebas langsung, dan pelanggaran tersebut di lakukan di dalam daerah finaltinya sendiri pada saat bola masi dalam permainan. Pada dasarnya tendangan finalti diberikan apabila pelanggaran dilakukan di dalam kotak penalti. Untuk bisa menciptakan tendang penalti yang hebat, seorang pemain harus banyak berlatih baik teknik atau kekuatan tendangan dan akurasi ( ketepatan). Manfaat dari tendangan finalti adalah bisa menentukan salah satu tim yang akan menjadi pemenang, karena 80% terjdi gol, maka dari itu peneliti sangat perlu untuk melakukan latihan ketepatan tendangan finalti. Hakikat Latihan squat kekuatan tarutama pada otot- otot kaki dan beban adalah sebagai dasar pokok latihan, latihan squat ni di lakukan dengan cara membebani organ tubuh dan lama latihannya dapat menimbulkan suatu efek latihan yang berupa peningkatan kekuatan daya ledak serta daya tahan otot. Latihan
squat ini di lakukan dengan cara membebani oegan tubuh,
frekuensi dan lama latihan ini dapat menimbulkan suatu efek latiahan yaitu berupa
Rahmat A. Utina mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Ruslan, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Rianti Olabu, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMK Negeri 1 Bone Raya
peningkatan kekuatan dan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan terutama pada otot- otot tungkai ( M. Sajoto 1995:98) Tujuan utama latihan squat adalah untuk mengembangkan atau meningkatkan kekuatan, daya ledak dan daya tahan terutama otot-otot kaki ( soekarman, 1987) dalam
sulistiyo wahyu(1996:334) dengan latihan squat
kemampuan meningkatkan terutama dalam kegiatan yang melibatkan gerakan yang kurang atau tidak kompleks seperti vertikal jump,standing broad jump, dan lain-lain. Dengan meningkatkan kekuatan, daya ledak, dan daya tahan otot, kemampuan fisik akan bertambah secara umum, jadi apabila di simpulkan untuk melatih kecepatan, ketepatan menendang dan daya ledak dapat di latih dengan latiahan pariasi squat. Ada beberapa macam variasi squat dia antaranya adalah lunge squat, half squat dan side step squat. Lunge squat berdiri dengan tangan di pinggul dan melangkah maju dengan satu kaki menurunkan badan sampai kedua kaki anda berada pada sudut 45 derajat, berdiri kembali dan di ulang dengan kaki berlawanan Half Squat yaitu berdiri tegak kaki di tempatkan tegas di tanah sekitar selebar bahu,dan dengan lengan di depan atau di pinggang anda untuk menjaga keseimbangan menjaga punggung lurus, jongkok seolah olah anda akan duduk di kursi. Jangan jongkok lebih rendah dari titik yang membawa paha paralel dengan tanah. Tahan posisi jongkok selama beberapa detik kemudian perlahah lahan berdiri tegak Side step Squat yaitu buka kaki selebar bahu dan lengan berada di pinggul atau pun di depan dada, kemudian langkah kaki kanan kesamping, lebih lebar dari lebar bahu berdiri, membawa kaki bersama sama, ulangi melangakah kesamping kiri Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan pariasi Squat terhadap ketepatan tendangan finalti dalam permainan sepak bola Metode Penelitian Rahmat A. Utina mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Ruslan, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Rianti Olabu, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMK Negeri 1 Bone Raya
Metode yang di gunakan dalam penelitian inia dalah ”Eksperimen ‘’ yaitu mencari pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Pre test
Treatmen
Post test
X1
T
X2
KETERANGAN: X2 :Ketepatan tendangan finalti sebelum latihan T :Treatmen ( perlakuan latihan pariasi squat) X2 :ketepatan tendangan finalti sesudah di lakukan perlakuan Hasil Sebagai persyaratan dalam rangka pengujian hipotesis melalui analisis statistika parametric, maka pengujian homogenitas varians perlu dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi dengan varians yang homogeny. Untuk menguji kesamaan varians atau homogenitas dari populasi yang diambil menjadi sampel, digunakan rumus : F= Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung (Fh) sebesar 1.39 dan Ftabel pada α = 0,05 dk penyebut 19 dan dk pembilang 19 ditemukan nilai sebesar 2,21.Jadi Fh lebih kecil dari Ft (Fhitung = 1,39 ≤ Ftabel = 2,21). Pada criteria pengujian menyatakan bahwa jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima.dan masih berada pada daerah penerimaan hipotesis, sehingga dapat disimpulkan bahwa data peningkatan Ketepatan tendangan finalti memiliki kesamaan varian atau data berasal dari populasi yang homogen. Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh variasi squat terhadap peningkatan Ketepatan tendangan finalti pada siswa SMK Negeri 1 Bone Raya, maka hal ini dianalisis dengan pengujian analisis varians dua rata-rata dengan menggunakan rumus (uji t). Rahmat A. Utina mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Ruslan, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Rianti Olabu, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMK Negeri 1 Bone Raya
Hasil pengujian diperoleh thitung = 13.75. Nilai ttabel pada α = 0,05; dk = n-1 (20-1=19) diperoleh harga sebesar 1,729. Dengan demikian thitung lebih besar dari tdaftar (thitung=13.75 > tdaftar = 1.729). berdasarkan criteria pengujian bahwa tolak H0 : jika thitung > tdaftar pada α = 0,05; n-1, oleh karena itu hipotesis alternative atau Ha dapat diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh variasi squat terhadap Ketepatan tendangan finalti. Untuk lebih jelasnya, hal ini dapat dilihat dalam kurva berikut ini.
Ha -1,72
Ha 1,72
13.75
Pembahasan Untuk menghindari cedera sebelum mengawali latihan didahului oleh pemanasan/warming up kemudian dilanjutkan dengan latihan. Berdasarkan hasil penelitian pada tes awal Ketepatan tendangan finalti, data yang diperoleh menunjukkan skor tertinggi 10 dan skor yang terendah 2. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 5.3 dan nilai standar deviasi 2,34. Sedangkan pada hasil penelitian tes akhir ketepatan tendangan finalti menunjukkan skor tertinggi 13 dan skor terendah 5. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 8.05 sedangkan nilai standar deviasi 1.98. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh peningkatan hasil rata-rata dari tes awal sampai tes akhir. Untuk pengujian homogenitas data antara hasil penelitian pre-test dan post-test seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen serta memiliki populasi yang berdistribusi normal. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam Rahmat A. Utina mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Ruslan, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Rianti Olabu, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMK Negeri 1 Bone Raya
penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen. Untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test one group design. Dari hasil pengujian hasil pre-test dan post-test pada Tes Ketepatan tendangan finalti menunjukkan harga thitung sebesar 13.75. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga tdaftar 1,729. Ternyata harga thitung telah berada di dalam daerah penerimaan Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan tidak dapat menerima Ho. Jadi, dapat disimpulkan bahwa latihan variasi squat memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan Ketepatan tendangan finalti dalam olahraga sepak bola. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh latihan variasi squat terhadap peningkatan Ketepatan tendangan finalti pada siswa SMK Negeri I Bone Raya dapat diterima dan terjawab. Simpulan Berdasarkan ulasan kajian teori menurut para ahli dan dibuktikan dengan praktek dan hasilnya telah dilakukan analisis maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dapat diterima yakni latihan variasi squat dapat memberikan pengaruh pada ketepatan tendangan fenalti siswa kelas X SMK Negeri I Bone Raya. Saran Untuk itu, peneliti menyarankan kepada semua pihak jika ingin meningkatkan kemampuan tendangan finalti khususnya ketepatan tendangan dapat dilakukan dengan cara menerapkan latihan variasi squat tersebut. Namun dapat pula dengan latihan-latihan lainnya yang dimodifikasi atau divariasikan dengan beberapa bentuk latihan lainnya. Tak lupa pula bagi guru maupun pelatih agar tetap mengawasi selama pelaksanaan latihan untuk menghindari cedera atau kesalahan gerakan yang akan mempengaruhi kemampuan geraknya. DAFTAR PUSTAKA
Rahmat A. Utina mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Ruslan, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Rianti Olabu, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMK Negeri 1 Bone Raya
Diposkan oleh Admin di Rabu, Maret 14, 2012http://olahragakepelatihan.blogspot.com/2012/03/hakikat-kekuatantungkai.html Eric C.Batty. 1999:72 latihansepak bola metodebaru(pertahanan). Pionir Jaya BANDUNG http://malesbanget.com/2012/06/aturan-bola-free-kick-penalty/ http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola Hasanah Ina. 2007. Sepak bola. PT. Inda jaya Adi Pratama Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: Depdiknas Dikti LPTK. M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan pembinaan kekuatan kondisi fisik dalam olah raga Semarang : Dahara Prize Mukholid Agus, 2007. Pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan untuk SMA Kelas XII. Surakarta, Yudistira Muhajir. 2006. pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan. Jakarta : Erlangga PSSI, 2008, Permaina sepak bola II Keperwasitan Sarumpaet 1992. Permainan Besar Padang: Depdikbud Sajoto. 2002. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Sucipto, dkk.. 2000. Sepak Bola. Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Sukatamsi. 1984. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Solo: Tiga Serangkai . ------------1997. Permainan Besar I Sepak Bola. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta. Sutrisno. 2000. Statistik Jilid 1dan 2. Yogyakarta: ANDI Sugiono. 2009. Statistika untuk penelitian. Bandung :CV Alfabeta
Rahmat A. Utina mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Ruslan, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Rianti Olabu, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMK Negeri 1 Bone Raya