RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL
SISTEM TENAGA PENGGANTI BAB I PENDAHULUAN 1.
Umum. a. Hasil pelaksanaan tugas organisasi ditentukan oleh alat peralatan yang lengkap dan metode yang baik serta personel yang mampu dan mahir, tepat sesuai dengan kebutuhan. Dalam organisasi TNI AD alat peralatan, tenaga manusia dan metode yang digunakan harus dipelihara dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga dalam setiap situasi dan kondisi siap digunakan. b. Tenaga manusia sebagai unsur terpetning dalam setiap satuan TNI AD, senantiasa dipelihara, baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas agar mampu melaksanakan tugasnya secara berlanjut dan berhasil guna. Untuk itu setiap satuan yang membutuhkan tenaga karena adanya lowongan/kekosongan jabatan, dapat mengajukan permintaan ke satuan atas dalam batas-batas otorisasi kekuatan yang diijinkan. Satuan atas sedapat mungkin memngusahakan untuk memenuhi dari sumber-sumber yang tersedia melalui prosedur dan tata cara permintaan yang teratur. c. Dalam keadaan tidak operasional pengisian lowongan/kekosongan jabatan dipenuhi dengan cara permintaan dan pendistribusian tenaga dalam rangka penjagaan kekuatan dan pelaksnaan pembinaan trenaga manusia (man power management), sedangkan dalam keadaan operasi satuan-satuan di dalam suatu wilayah tertentu diselenggarakan dalam rangka sistem penggantian tenaga. Sistem penggantian tenaga merupakan salah satu aspek penting dalam rangka sistem bantuan administrasi. Oleh karena itu kelancaran pelaksanaan sistem penggantian tenaga dalam setiap eselon akan menentukan berhasilnya pelaksanaan bantuan administrasi bagi suksesnya tugas satuan.
2.
Maksud dan Tujuan. a. Maksud. Naskah Departemen ini disusun dengan maksud agar dapat dijadikan sebagai salah satu bahan ajaran dalam rangka mendukung proses belajar mengajar. b. Tujuan. Agar siswa mengerti tentang Sisgati dan mampu mengaplikasikannya di satuan.
RAHASIA
2 3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. sebagai berikut:
4.
a.
Pendahuluan.
b.
Ketentuan Umum Sisgati.
c.
Administrasi Sisgati.
d.
Tata cara menghitung.
e.
Penutup.
f.
Evaluasi.
Naskah Departemen ini disusun dengan tata ururt
Referensi. a. Petunjuk pelaksanaan latihan tentang peranan dan fungsi Ajudan Jenderal (Banmin Ajen) bagi satuan tempur dasar TNI AD. b.
5.
Buku petunjuk tentang Sistem Tenaga Pengganti.
Pengertian-pengertian. a. Banmin adalah segala usaha dan kegiatan secara berencana, terarah dan berdaya guna dalam berbagai sumber nasional baik material maupun kekuatan manusia dan sumber lain untuk mendukung operasi. b. Daerah belakang (rahkang) adalah daerah yang terpisah dari daerah operasi untuk menghasilkan dan merehabilitasi peralatan dan personel yang diperlukan bagi kegiatan-kegiatan pertahanan. Daerah ini harus dikuasi penuh dan sebaiknya harus diusahakan untuk menguasai daerah belakang musuh. Daerah belakang ini digunakan sebagai landasan penyelenggaraan logistik satuan. c. Daerah komunikasi (rahkom) adalah daerah daratan, lautan dan udara yang diperlukan untuk menyelenggarakan bantuan administrasi bagi operasi secara keseluruhan. d. Kerugian administrasi yaitu ketegori dari kerugian personel meliputi pemindahan satuan ke kesatuan lain, ke rumah tahanan, absen tanpa ijin, melarikan diri, personel yang dirotasi dan personel yang dibebaskan. e. Kerugian bukan tempur adalah suatu kategori dari kerugian personel yang meliputi bukan tempur, hilang bukan tempur, diungsikan, sakit dan lika-luka bukan akibat dari pertempuran. f. Kerugian personel yaitu merupakan kerugian dari keseluruhan jumlah penderita yang dikembalikan untuk tugas dalam mandala. Kerugian bersih hanya digunakan untuk perhitungan ditingkat mandala dan dipakai sebagai dasar untuk perkiraan
3 personel yang duiperlukan dari daerah pedalaman untuk kekeuatan mandala atau kategori pengurangan kekuatan yang ditugaskan dalam satuan yang disebabkan oleh tindakan-tindakan musuh, kecelakaan, penyakit dan tindakan administrasi. g. Kerugian tempur. Kerugian tempur adalah kategori kerugian personel yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan gugur dalam pertempuran, mati karena luka-luka dalam pertempuran atau tertawan musuh. h. Kesatuan adalah kemiliteran yang susunan organisasinya bersifat tetap dan mempunyai tabel organisasi dan perlengkapan (TOP). i.
Satuan adalah: 1) Unit, badan kemiliteran yang tersusun organisasinya yang bersifat tetap dengan tabel organisasi dan perlengkapannya (TOP). 2) Bagian terkecil yang utuh. 3) Bagian terkecil sebagai alat ukur atau perbandingan.
j. Tenaga manusia (man power) adalah tenaga personel yang dinyatakan dalam istilah jumlah laki-laki dan wanita yang tersedia atau yang dibutuhkan oleh TNI. k. Tenaga pengganti (replacement) adalah orang/perorangan yang ditugaskan atau diperuntukan penugasan guna mengisi lowongan dalam suatu organisasi.
BAB II KETENTUAN UMUM SISTEM TENAGA PENGGANTI 6.
Umum. a. Seperti unsur organisasi lainnya, unsur tenaga manusia dalam penggunaannya mengalami penyusutan, dibandingkan dengan unsur organisasi lainnya, tenaga manusia merupakan unsur yang paling praktis, sulit penggantiannya dan membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Untuk itu perlu disusun suatu sistem pengantian dan latihan, distribusi dan penggunaan personel dengan dasar rencana kebijaksanaan, prosedur dan organisasi. b. Pada masa tidak opersi penyusutan dapat diperkirakan jauh sebelumnya dan relatif lebih pasti, oleh sebab itu penggantian tenaga dilaksanakan berdasarkan rencana jangka panjang dalam pembinaan tenaga manusia yang lebih mengutamakan ketepatan. c. Pada operasi dinamika operasi menyebabkan penyusutan personel sulit diperkirakan, oleh sebab itu penggantian tenaga dilaksanakan berdasarkan rencan yang lebih mengetamakan kecepatan sehingga kebutuhan dapat segera dipenuhi.
4 7. Ketentuan Umum Tenaga Pengganti. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga penganti, maka setiap organisasi dalam menentukan langkahnya selalu berpedoman pada ketentuan tentang penyusutan dan penentuan kebutuhan tenaga penganti dan lain sebagainya yang telah ditetapkan guna memperlancar proses pelaksanaan sistem penggantian. a. Penyusutan personel. Dalam mengulangi setiap bentuk hekekat ancaman umumnya dan kondisi fisik prajurit pada khususnya, personel TNI AD, tidak sesuai dengan TOP/DSPP dan akan menyulitkan satuan/kesatuan yang bersangkutan di dalam menyelenggarakan tugas pokoknya. Penyusutan tersebut dapat terjadi pada masa tidak operasi maupun pada masa operasi. Penyusutan personel meliputi: 1) Penyusutan personel pada masa tidak operasi dokategorikan sebagai berikut: a)
Kerugian administrasi antara lain: (1)
Pemindahan personel ke kesatuan lain.
(2)
Melarikan diri.
(3)
Absen tanpa ijin.
(4)
Dalam status tahanan.
(5)
Rotasi.
(6)
Pemisahan.
b) Kerugian bukan disebabkan tindakan administrasi misalnya meninggal dan sakit. 2)
Penyusutan personel pada masa operasi dikategorikan sebagai berikut: a)
b)
Kerugian tempur terdiri dari: (1)
Gugur dalam pertempuran.
(2)
Mati karena luka dalam pertempuran.
(3)
Ditawan musuh.
(4)
Hilang dalam pertempuran.
(5)
Diinterinir oleh negara lain.
(6)
Luka dalam pertempuran (masuk rumah sakit).
(7)
Sakit karena radio aktif/gas.
Kerugian bukan tempur antara lain: (1) Luka atau tewas karena latihan bukan yang tidak dalam rangka tuhas tempur.
5 (2)
Sakit dan luka bukan karena pertempuran.
c) Kerugian administrasi yaitu kerugian personel yang tercantum dalam subpasal di atas. b.
Penentuan kebutuhan tenaga pengganti.
Penentuan kebutuhan ini meliputi:
1) Penyusutan personel berarti terjadi lowongan-lowongan yang harus segera diisi untuk memelihara dan menjaga agar kekuatna dan kemamppuan satuan/kesatuan tersebut tetap utuh dan seimbang. 2) Pada masa tidak operasi kebutuhan tenaga pengganti ditentukan berdasarkan laporan kekuatan dan mutasi, rencana pengembangan kekuatan dan rencana pengembangan personel dan kebijaksanaan personel lainnya. 3) Pada masa operasi kebutuhan tenaga pengganti ditentukan berdasarkan laporan kerugian personel dan atau perkiraan yang dibuat selama operasi. 4)
Perkiraan kerugian, meliputi: a) Pengalaman kerugian yang diperoleh dari operasi yang lalu harus dicatat dan dipelihara. Pengalaman tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat perkiraan korban atau perkiraan kebutuhan tenaga pengganti untuk operasi yang akan datang, setelah dimodifikasikan dengan cara menilai dan membandingkan kondisi masa lalu dengan kondisi sekarang dan sesuai dengan kondisi yang akan dihadapi. b) Selain operasi data kerugian dikumpulkan dan dikomplikasikan, dinilai dan dirubah menjadi tabel kerugian yang akan dapat digunakan sebagai dasar untuk perkiraan kebutuhan tenaga pengganti. Analisa data kerugian dibuat oleh Mako tingkat Kotama ke atas untuk digunakan oleh kesatuan/satuan bawahan. c) Kerugian administrasi karena terjadi perubahan/penentuan untuk kebijaksanaan personel, tidak dapat digunakan untuk bahan perkiraan jangka panjang.
5)
Perkiraan kebutuhan tenaga pengganti. a) Pada dasarmya perkiraan kerugian dan perkiraan kebutuhan tenaga pengganti adalah sama, selain mereka yang gugur, hilang atau ditawan musuh, mereka yang diungsikan di rumah sakit di daerah komunikasi atau daerah belakang segera dikeluarkan dari administrasi organisasi dan dari daftar kekuatan, kemudian secara otomatis dimasukan dalam administrasi rumah sakit (kesehatan) yang bersangkutan, selanjutnya segera mengajukan tenaga pengganti yang baru.
6 b) Dalam hubungannya dengan pengantian tenaga, perkiraan kerugian dari kesatuan/satuan (divisi/brigade) oleh Kotama digunakan untuk dasar perencanaan sistem penggantian tenaga dan alokasi distribusi tenaga pengganti. Perkiraan tentang personel dalam wilayah/mandala operasi yang kembali dari rumah sakit dan yang akan dilatih/dididik kembali untuk mengisi kebutuhan tenaga pengganti bagi sauan tempur dan satuan batalyon harus menjadi bahan pertimbangan oleh komando operasi sehingga dapat diketahui kebutuhan tenaga pengganti dalam mandala operasi sehingga kebutuhan tenaga pengganti dalam mandala operasi didasarkan kepada jumlah kerugian dan jumlah personel yang dapat diperoleh mandala dalam operasi itu sendiri. 6) Laporan kerugian personel. meliputi: a)
Laporan kerugian personel antara lain
laporan kerugian bertujuan untuk: (1) Memberikan data kepada berbagai badan yang bersangkutan di Mabes TNI serta Mako satuan bawahan. Keterangan-keterangan kerugian yang dibutuhkan untuk dikomplikasi dari tabel kerugian, perkiraan kebutuhan tenaga dan pembuat perhitungan kekuatan personel. (2) Memberi data kepada badan pelaksana fungsi Ajen tentang terjadinya kerugian yang dapat digunakan untuk menyelesaikan administrasi selanjutnya.
b) Badan-badan yang dapat digunakan untuk menilai kembali kebenaran laporan kerugian antara lain: (1) Satuan pencatatan pemakan. (2) Instansi kesehatan (laporan-laporan). (3) Provoost (laporan-laporan mengenai strangler atau personel yang absen tanpa ijin dan sebagainya) (4) Perwira rohani (laporan penguburan). (5) Dinas posmil (pos yang mengurusi laporan korban/sensor). (6) Ringkasan harian personel (kasharpers) dan aporan periodek SU-3/SI-3. 8.
Sumber Tenaga Pengganti dan Prinsip-prinsip Gati. a. Sumber tenaga penganti. Tenaga-tenaga pengganti dapat diperoleh dari daerah belakang yaitu tenaga-tenaga pengganti yang datang dari daerah belakang yagn berasal dari satuan atas, mereka telah mendapatkan latihan-latihan dengan baik termasuk latihan-latihan kejuruan tertentu. Tenaga pengganti yang berasal dari daerah sendiri yaitu tenaga-tenaga pengganti yang tersedia di daerah sendiri yang terdiri dari:
7 a.
Personel yang sembuh dari sakit/luka-luka.
b. Personel yang ditugaskan kembali dari instansi-instansi tahanan disiplin, status tawanan dan status hilang. c. Personel kelebihan karena tidak dipergunakan lagi oleh satuan dan pengurangan kekuatan-kekuatan organik dari satuan. d. Personel kesatuan-kesatuan pelayanan yang dilatih kembali untuk tugas-tugas tempur. e.
Personel yang tersedia karena penugasan di dalam daerah.
f.
Personel yang masuk dinas militer dalam daerah.
b. Prinsip-prinsip. Penyelenggaraan sistem tenaga pengganti TNI AD senantiasa didasarkan kepada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1)
Dapat diterapkan dalam berbagai macam operasi/tempur.
2) Tenaga pengganti benar-benar dipergunakan untuk mengganti kerugian-kerugian sebagai akibat dari pertempuran dan kerugiankarugian lain dalam operasi kecuali dengan ijin Komando atas. 3) Tenaga pengganti harus didasarkan pada hasil penelitian personel secara terus menerus untuk menjamin ketepatan penugasan. 4) Program-program latihan dan penugasan bagi tenaga pengganti harus disusun secara tepat dan cepat. 9. Badan Penyelenggara Tenaga Pengganti. Badan utama yagn bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan tenaga pengganti adalah: 1) Staf personel (Spers), pembantu pimpinan dalam perencanaan serta pengawasan masalah yang bersangkutan dengan tenaga pengganti. 2) Badan Ajudan Jenderal di tingkat pusat/daerah dan lapangan, memelihara pencatatan kekuatan status personel yang menjadi dasar pembuatan perkiraan kebutuhan tenaga pengganti, menyiapkan permintaan personel untuk diajukan ke kesatuan atas dan menuyiapkan permintaan pendistribusiannya. 3) Penggantian harus didasarkan kepada hasil penelitian personel secara terus menerus untuk menjamin ketepatan penugasan. 10.
Permintaan dan Distribusi Tenaga Pengganti 1)
Permintaan tenaga pengganti, meliputi:
8 1) Permintaan tenaga pengganti ialah alat untuk memebrikan dengan segera kebutuhan personel dari data kesatuan yang bersangkutan pada eselon Komando yang lebih tinggi. Permintaan tenaga pengganti menjadi dasar untuk mengambil tindakan yang bersangkutan dengan pemberian tenaga pengganti untuk mengisi kekurangan personel yang diakibatkan oleh berbagai sebab. 2)
Dasar permintaan tenaga pengganti. a)
Permintaan tenaga pengganti dilakukan untuk: (1) Mengisi kekurangan kekuatan personel agara sesuai dengan TOP/DSPP. (2)
Mengganti kerugian.
(3) Mengganti personel yang akan dikembalikan ke daerah belakang dalam rangka rotasi /giliran penugasan. (4)
Memenuhi kebutuhan berdasarkan perkiraan kerugian.
b) Permintaan tenaga pengganti hanya meliputi macam personel yang terdapat pada TOP/DSPP. c)
Setiap permintaan tetap berlaku sampai dipenuhi atau dibatalkan.
3) Tanggung jawab untuk menyiapkan dan memproses permintaan tenaga pengganti. a)
Pada tingkat Brigade ke atas, meliputi: (1) Pejabat-pejabat personel dari tingkat Kasi-3/Pers, Brigade hingga Aspers Kasad mempunyai tanggung jawab staf untuk menyediakan dan mengganti tenaga serta mengawasi pelaksanaannya. (2) Badan pelaksana fungsi Ajen bertanggung jawab terhadap terselenggaranya sistem permintaan dalam lingkungan satuan serta pengeluaran peraturan khusus yang bersangkutan dengan penggantian tenaga sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan instruksi yang diterima setiap saat dari staf personel. Tanggung jawab tersebut meliputi: (a) Permintaan dan koreksi terhadap kopi permintaan yang diterima. (b) Menyusun dan pengakuan permintaan ke kesatuan atas.
9 (c) Pemeliharaan catatan yang dibutuhkan mengenai kekuatan status dan sebagainya. (d)
Tindak lanjut dari permintaan.
b) Pada tingkat Brigade ke bawah. Pejabat-pejabat personel mempunyai tangngung jawab staf untuk menyediakan dan pembagian tenaga penganti, mengawasi pelaksanaan sistem permintaan dan menjamin kebenaran permintaan yagn diajukan apakah sudah sesuai dengan ketentuan Komando atasan. 4)
Ketentuan-ketentuan permintaan tenaga pengganti. a) Permintaan tenaga penganti di daerah pertempuran diajukan harian, sedangkan di daerah komunikasi diajukan bulanan dan untuk satuan tempur di daerah istirahat/aman diajukan sesuai kebutuhan. b) Permintaan tenaga pengganti harus menggunakan formulir yang ditentukan. c) Dalam keadaan khusus satuan di daerah pertempuran pengajuannya dapat menggunakan telepon dan radio tetapi dilengkapi dengan permintaan formulir.
2) Distribusi tenaga pengganti. Terbatasnya tenaga pengganti yang tersedia dihadapkan kepada sifat pertempuran yang sulit diramalkan, menyebabkan sering terjadinya permintaan tenaga pengganti melebihi persediaan. Oleh karena itu penentuan distribusi perlu dipertimbangkan dan dikendalikan dengan sistem alokasi dan prioritas. 1)
Alokasi, meliputi: a) Alokasi tenaga pengganti dimulai dari Komando atas yang mencakup keseluruhan kebutuhan diseluruh daerah operasi sesuai dengan keadaan strategi jumlah dan kualitas pengganti yang tersedia serta pengangkutannya. b) Alokasi tenaga pengganti selanjutnya bagi satuan/kesatuan di dalam daerah operasi dibuat oleh Komandan/Panglima (staf intel, staf perencana dan staf operasi) berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: (1)
Kekurangan personel yang sekarang.
(2) Tenaga pengganti yang tersedia di tempat penampungan tenaga pengganti (Rindam/Dodik/Dolat/Satlat). (3)
Tenaga pengganti yang diramalkan.
(4)
Perkiraan mereka yang kembali dari rumah sakit.
10
(5) Saran-saran Komandan satuan/kesatuan bawahan tentang satuan/kesatuannya. (6) Nasehat tentang pelayanan teknik dfan administrasi dari perwira staf khusus. 2) Prioritas. Dalam sistem ini cara pemenuhan ditentukan oleh Panglima/ Komando setelah mempertimbangkan saran dari staf personeol, staf operasi, staf logistik yang didasarkan pada situasi personel dan taktis. Sistem ini dilaksanakan bila terdapat kekurangan persediaan tenaga pengganti atau belum pasti jumlah tanbahannya. 11.
Evaluasi. a. Pada masa tidak operasi penyusutan personel dapat diperkirakan jauh sebelumny adan relatif lebih pasti. Uraikan mengapa? b.
Sebutkan tujuan diadakannya tenaga pengganti di lingkungan TNI AD !
c.
Uraikan tujuan adanya laporan kerugian personel !
d. Sumber tenaga pengganti dapat diperoleh dari daerah belakang dan daerah sendiri. Uraikan cara memperoleh tenaga penganti daerah sendiri !
BAB III ADMINISTRASI SISGATI 12. Umum. Tujuan tenaga pengganti di tingkat Kodam/Divisi adalah untuk memelihara kekuatan kesatuan dalam jajaran Kodam/Divisi selama dalam masa pertempuran, personel pengganti harus memiliki kemampuan yang sesuai dengan situasi yang dihadapi. 13. Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Pengganti Ditingkat Kodam/Divisi. Badan/lembaga/instansi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam bidang penggantian tenaga sebagai berikut: 1)
Staf umum 3/Pers Kodam/Divisi. 1) Membuat perkiraan kerugian personel (kirrugpers) secara terus menerus sebagai dasar perencanaan permintaan dan distribusi tenaga pengganti. 2)
Perumusan kebijaksanaan tenaga pengganti.
3) Koordinasi dengan satuan atas, staf umum lainnya dan kesatuan di bawahnya.
11 4)
Laporan secara terus menerus kepada Panglima.
5) Setelah berkonsultasi dengan Staf-2/Ops Panglima/Kas tentang alokasi tenaga pengganti.
mengusulkan
kepada
6) Memberikan alokasi dan rencana distribusi tenaga pengganti yang disetujui kepada badan Ajen Kodam/Divisi. 2)
Badan Ajen Kodam. 1)
Pemeliharaan data kekuatan satuan dan tenaga pengganti.
2)
Administrasi personel tenaga pengganti.
3)
Penyelenggaraaan dan pengawasan tata permintaan dan distribusi.
4)
Penyelenggaraan akomodasi dan perawatan.
5) Koordinasi dengan Rindam/Instansi latihan lainnya dalam lingkungan Kodam untuk penampungan, orientasi dan klasifikasi. 3)
Badan Ajen Divisi. 1)
Pemeliharaan data kekuatan satuan/kesatuan tenaga pengganti.
2)
Administrasi personel tenaga pengganti.
3)
Penyelenggaraan dan pengawasan tata cara permintaan dan distribusi.
4)
Penyelenggaraan akomodasi dan perawatan.
5) Koordinasi dengan Kodam untuk penggunaan, fasilitas latihan di Rindam atau Instansi latihannya. 4)
Rindam/Instansi latihan lainnya. 1) Menyelenggarakan penampungan, latihan dan orientasi sesuai tugas dan situasi yang dihadapi. 2) Menyelenggarakan Santi Aji tentang Bintal, sejarah dan tradisi satuan dimana yang bersangkutan ditempatkan. 3) Mengirimkan/mengantarkan tenaga pengganti kepada satuan/kesatuan pemakai sesuai dengan keputusan/perintah Panglima.
14.
Saluran Tenaga Pengganti Di Lingkungan Kodam/Divisi. 1)
Saluran permintaan tenaga pengganti. 1) Permintaan tenagas pengganti dari satuan/kesatuan organik/BP diajukan ke Brigade berdasarkan kerugian nyata.
12 2) Ajen Brigade menghimpun, mengolah dan menyiapkan permintaan pengganti ke Komando atas. Permintaan tengganti dibuat berdasarkan: a)
Perkiraan kebutuhan tenaga pengganti sebelum situasi.
b) Jumlah personel satuan/kesatuan bawah.
dan
macam
kejujuran
yang
diminta
3) Badan Ajen Kodam/Divisi menghimpun, mengolah dan menyiapkan permintaan tenaga pengganti ke Komando operasi atasan. Permintaan tenaga pengganti Kodam/Divisi dibuat berdasarkan perkiraan kebutuhan tenaga pengganti sebelum operasi dan jumlah personel dan macam kejujuran yang dimninta oleh Brigade. 2) Saluran distribusi tenaga pengganti. Badan Ajen Kodam/Divisi berdasarkan perintah Panglima mendistribusikan tenaga pengganti yang diperoleh kepada Ajen Brigade dan selanjutnya Ajen Brigade mendistribusikan tenaga pengganti yang membutuhkan. 3)
Sumber utama tenaga pengganti Brigade. 1) Sumber utama pengganti untuk Brigade adalah personel yang berasal dari Komando atasan (Kodam/Divisi) dan personel yang berasal dari lingkungan Brigade itu sendiri. 2) Sifat penggantian. Penggantian tenaga dapat bersifat sebagai pengisian yaitu penugasan tenaga pengganti untuk mengisi organisasi yang belum pernah ada pejabatnya. Penggantian adalah penugasan tenaga pengganti untuk mengisi lowongan dalam organisasi karena personel. 3) Tugas dan tanggung jawab. Badan/instansi utama yang membantu Komandan Brigade di dalam perencanaan dan pelaskanaan sistem penggantian tenaga Brigade adalah: a)
Pasi-3/Pers, mempunyai tugas dan tanggung jawab antara laian: (1) (2)
Membuat perkiraan kerugian tenaga secara terus menerus. Mengatur/merencanakan penggantian tenaga dalam hal: (a)
Tata cara permintaan.
(b)
Distribusi.
(c)
Penyediaan tenaga-tenaga pengganti.
(d)
Penuygasan kembali ke satuan semula.
(e) Pembagian yang seimbang dari personel-personel ahli dan pimpinan.
13 (3) Koordinasi dengan seksi-seksi lainnya, seperti satuan/kesatuan bawahan (Batalyon, satuan/kesatuan BP) dan badan Ajen eselon lapangan. (4) Secara terus menerus melaporkan kepada Komandan Brigade. (5) Mengusulkan distribusi tenaga pengganti bagi satuan/kesatuan bawahan kepada Komandan Brigade U.p. Kasbrig untuk mendapatkan keputusan b) Ajudan Jenderal Brigade/Perwira Ajen Brigade mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: (1)
Pemeliharaan data kekuatan satuan dan tenaga oengganti.
(2)
Administrasi personel.
(3)
Penyelenggaraan sistem permintaan tenaga pengganti.
(4) Pelaskanaan distribusi tenaga pengganti ke kesatuan bawahan sesuai keputusan/perintah Komandan Brigade. c) Seksi tenaga pengganti (sisgaganti). tugas dan tanggung jawab sebagia berikut:
Sisgaganti mempunyai
(1) Penyelenggaraan akomodasi dan perawatan bagi tenaga pengganti. (2)
Pengiriman tenaga pengganti ke tempat tujuan.
(3)
Pemeriksaan perlengkapan terhadap tenaga pengganti.
(4)
Pemeliharaan tata tertib dan disiplin.
(5) Mengatur penyelenggaraan kegiatan penggantian tenaga dalam Brigade, beberapa perwira staf mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: (a) Kasi-2/Operasi. Kasi-2/Ops mempunyai tugas dan tanggung jawab mengajukan saran distribusi tenaga pengganti satuan/kesatuan bawahan kepada Komandan Brigade U.p. Kasbrig dan menyusun program latihan untuk tenag apengganti Brigade serta mengawasi pelaksanaannya. (b) Kasi-4/Logistik Brigade. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan perbekalan, fasilitas rawatan rumah sakit, pengangkutan dan pelayanan logistik lainnya untuk kepentingan tenaga pengganti.
14 (c) Pejabat-pejabat lain termasuk perwira staf, memberikan bantuan dan fasilitas dalam bidang masingmasing sesuai dengan yang diperlukan oleh sisgaganti dalam rangka kegiatan penggantian tenaga. 15.
Prosedur Tenaga Pengganti Brigade. 1)
Ketentuan umum. 1) Sisgaganti Brigade mampu menampung/menyediakan 100 orang tenaga pengganti baik bintara/tamtama, tenaga pengganti perwira dari Komando atasan diatur tersendiri oleh Brigade. 2) Tenga pengganti tidak boleh tergesa-gesa dikirim ke medan pertempuran walaupun sangat dibutuhkan, mereka harus ditampung di sisgaganti kurang lebih 2 x 24 jam untuk orientasi dan latihan, kemudian dikirim ke satuan pada waktu satuan dalam status cadangan. 3) Tenga pengganti dilatih dengan mengutamakan fisik, menembak, kesehatan lapangan, disiplin, samaran. Lubang perlindungan dan taktik satuan kecil. 4) Selama dalam pertempuran harus disahakan agar mereka merasa sebagai anggota dari Komando di mana ditempatkan serta percaya diri sendiri bahwa ia akan mampu mendukung tugas sdatuan/kesatuannya. 5) Penggantian tenaga bagi satuan/kesatuan organik. Fasilitas Brigade dapat digunakan untuk memproses tenaga pengganti satuan/kesatuan BP. Dalam pelaskanaan agar dipisahkan antara yang organik dengan yang BP. 6) Korban tempur yang masih mampu untuk bertugas harus segera dikembalikan ke satuan/kesatuan semula tanpa melalui seksi tenaga pengganti.
2)
Saluran permintaan.
Proses oermintaan ternaga pengganti sebagai berikut:
1) Peleton/Kompi yang kekurangan personel mengajukan permintaan tenaga pengganti kepada Kasi-3/Pers Batalyon. 2) Pasi-3/Pers Batalyon segera melaporkan kebutuhan tenaga pengganti ini kepada Komandan Batalyon selanjutnya Pasi-3/Pers Batalyon mengajukan kebutuhan tenaga pengganti kepada Brigade. 3) Atas hasil koordinasi dengan Pasi-3/Pers kebutuhan tenaga pengganti kepada Brigade.
batalyon
mengajukan
a) Apabila disetujui segera Komandan Detasemen Markas/Ajen Brigade diperintahkan untuk menyelesaikan administrasi dan sisgaganti mengantarkan/menyerahkan tenaga pengganti kepada satuan/kesatuan.
15 b) Apabila tidak disetujui maka Kasi-3/Pers Brigade membuat rencana distribusi baru sesuai dengan pengarahan Komadan. 4) Apabila pengajuan dari Batalyon tidak dapat dipenuhi karena tidak cukup persediaan tenaga pengganti, maka: a) Komandan pendistribusiannya. b) 3)
Brigade
menentukan
prioritas
dalam
Kasipers Brigade mengajukan permintaan ke Komandan atasan.
Saluran pengiriman dan penerimaan tenaga pengganti. 1) Tenaga pengganti dikirim kepada atau dijemput oleh Brigade sesuai dengan alokasi Komandan atasan, antara lain: a)
Ajen Brigade, bertugas: (1)
Menyelesaikan administrasi personel atenaga pengganti.
(2) Melaporkan kepada pimpinan jumlah tenaga pengganti yang tersedia dan efektif menurut keahlian kejujuran militernya. b)
Sisgaganti, bertugas: (1)
Mengurus akomodasi.
(2)
Memberikan orientasi/latihan yang diperlukan.
(3)
Mengurus perlengkapan.
(4)
Memelihara tata tertib dan disiplin.
(5)
Mengurus penjemputan dari satuan/kesatuan atasan.
(6)
Mengurus pengiriman ke tempat tujuan.
2) Tenaga pengganti dikirim ke batalyon (diterima oleh Pasi-3/Pers Batalyon) selanutnya didistribusikan kepada Peleton/Kompi sesuai dengan instruksi Komandan Batalyon. 4) Prosedur penerimaan di tingkat Batalyon. Pada waktu menerima pemberitahuan bahwa tenaga pengganti akan tiba atau harus diambil, maka Pasi3/Pers batalyon melaporkan/mengadakan koordinasi dengan: 1) Komandan Batalyon untuk keputusan terakhir tentang dsitribusi tenaga pengganti. 2)
Pasi-1 Batalyon untuk Briefing mengenai pengamanan.
3)
Pasi-2 Batalyon agar tetap mengetahui keadaan terakhir personel.
16 4) Pasi-4 Batalyon untuk mengurus angkutan, penyimanan barang-barang perlengkapan khusus dan sebagainya.
16.
5)
Perwira rohani untuk pembinaan mental.
6)
Komadan Kompi Markas untuk keperluan perawatannya.
Evaluasi. 1) Uraikan secara singkat tentang masalah administarsi yang dihadapai dalam angka penyaluran tenaga pengganti ! 2) Jelaskan fungsi badan Ajen dalam rangka penyelengaraa permintaan personel pengganti tenaga ! 3)
Uraikan saluran-saluran permintaan tenaga pengganti !
4)
Uraikan prosedur penyaluran tenaga pengganti di tingkat Brigade !
BAB IV TATA CARA PENGHITUNGAN TENAGA PENGGANTI 17. Umum. Sebelum pelaksanaan permintaan, pengiriman ataupun penyaluran tenaga pengganti, seharusnya seorang yang bertugas untuk mengurus hal tersebut haruslah seseorang yang benar-benar telah menguasai cara dan teknik penyaluran dan mampu menghitung jumlah personel yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan yang tercantum dalam TOP/DSPP satuan. 18.
Penghitungan Tenaga Pengganti. 1) Tulis dukungan tenaga pengganti dari Komando atas dengan memperhatikan waktu penerimaannya. 2) Perhatikan penambahan/pengurangan personel sesuai keadaan khusus lanjutan (kasusla). 3)
Hitung jumlah kekuatan organik, antara lain: 1)
Kekuatan TOP (lihat tabel atau kasusla).
2)
Kekuatan nyata.
3)
Kekuatan kesiapan operasi.
4) Kekurangan untuk memenuhi kekuatan operasi adalah kekuatan kesiapan operasi - kekuatan nyata misalnya (C’).
17 4)
Hitung kekuatan organik yang BP. 1) Kekuatan TOP (lihat tabel atau kasusla). 2) Kekuatan nyata terkadang kekuatan nyata sekaligus kekuatan kesiapan operasi. 3) Kekuatan kesiapan operasi. 4) Kekurangan untuk memenuhi kesiapan operasi adalah kekuatan kesiapan operasi sampai denganh kekuatan nyata misalnya (C”).
5) Kebutuhan personel untuk memenuhi kekuatan awal operasi adalah C’ + C” atau dinyatakan dengan tabel sebagai berikut: NO
SATUAN
KUAT NYATA
TOP
A
B
Lihat Kasusla
Lihat lampiran/kasusla
Organik BP Jumlah
f.
Hitung kekuatan awal Ops sesuai kasusla
(X% x “B”) misal “C”
g.
Kebutuhan Gati untuk memenuhi kekuatan awala adalah (C – A) misal “D”
h.
Hitung perkiraan korban selama operasi
prosentase lihat tabel.
TABEL KORBAN UNTUK OPERASI Kurang dari 15 hari NO
1.
2.
TIPE OPS
RANG a. Hari 1 b. Hari berikutnya HAN/HAM BAT a. Hari 1 b. Hari berikutnya
BRIGADE DEPAN
BRIGADE CAD
NON BRIGADE
Korban tempur
Korban non tempur
Jml
Korban tempur
Korban non tempur
Jml
Korban tempur
Korban non tempur
Jml
3,8 3,2
0,3 0,3
4,1 3,5
0,4 0,3
0,3 0,3
0,7 0,6
0,5 0,4
0,1 0,1
0,6 0,5
1,9 1,0
0,3 0,3
2,2 1,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,6 0,6
0,4 0,3
0,1 0,1
0,5 0,4
18 i.
Cara menghitung: contoh Brigif depan dalam pertahanan. 1)
Korban tempur hari 1
= 1,9% x “C”
Korban tempur hari 2
= 1%
x (“C” – “E”)
Korban tempur hari 3
= 1%
x (“C” – “E” – “F”)
Total korban tempur selama 3 hari adalah “E” + “F” + “G” 2)
Korban non tempur hari 1
= 0,3% x “C”
= “H”
Korban non tempur hari 2
= 0,3% x (“C” – “H”)
= “I”
Korban tempur hari 3
= 0,3% x (“C” – “H” – “I”) = “J”
Total korban non tempur selama 3 hari adalah “H” + “F” + “J” 3) Total korban selama 3 hari operasi adalah (“E” + “F” + “G”) + (“H” + “I” + “J”) = “K”. 4) Apabila hanya ditanya perkiraan korban saja maka penghitungan prosentase langsung dijumlah antara korban tempur dan non tempur (sesuai contoh di atas). Korban hari 1
= 2,2% x “C”
= “L”
Korban hari 2
= 1,3% X (“C” – “L”)
= “M”
Korban hari 3
= 1,3% x (“C” – “L” – “M”)
= “N”
Total korban selama 3 hari operasi adalah (“L” + “M” + “N”) = “K” j. Jadi kebutuhan Gati untuk memenuhi kekuatan awal adalah (“D” – dukungan Gati Ko atas) bila terpisah antara kebutuhan Gati untuk kekuatan awal dan perkiraan korban. k. Kebutuhan seluruh Gati untuk pemenuhan kekuatan awal dan perkiraan korban adalah (“D” + “K”) – dukungan Gati dari ko atas. 19.
Evaluasi. 1) Uraikan tata cara penghitungan tenaga pengganti untuk kekuatan Organik dan BP ! (lihat tabel). 2) Jelaskan cara menghitung perkiraan korban selama operasi ! (prosentase lihat tabel). 3)
Buatlah tabel ringkasan personel yang siswa ketahui !
RAHASIA 19 BAB V EVALUASI AKHIR PELAJARAN 20.
Evaluasi Akhir. a.
Teori. 1) Jelaskan tujuan penggantian tenaga ditingkat Kodam/Divisi-1 ! 2) Sifat penggantian tenaga adalah pengisian dan penggantian. Uraikan yang dimaksud dengan pengisian ! 3) Salah satu ketentuan umum prosedur penggantian tenaga ditingkat Brigade adalah penggantian tenaga bagi satuan/kesatuan BP harus mendapat perhatian yang sama dengan satuan/kesatuan organik, mengapa demikian ? 4) Dalam penggantian tenaga pelaksanaan pengurusnya menjadi tanggung jawab perwira personalia. Sebutkan tugas perwira staf lainnya ! 5) Uraikan secara singkat tentang masalah administarsi yang dihadapai dalam angka penyaluran tenaga pengganti ! 6) Jelaskan fungsi badan Ajen dalam rangka penyelengaraa permintaan personel pengganti tenaga ! 7) Uraikan saluran-saluran permintaan tenaga pengganti ! 8) Pada masa tidak operasi penyusutan personel dapat diperkirakan jauh sebelumnya dan relatif lebih pasti. Uraikan mengapa? 9. Sebutkan tujuan diadakannya tenaga pengganti di lingkungan TNIAD ! 10. Uraikan tujuan adanya laporan kerugian personel ! 11. Sumber tenaga pengganti dapat diperoleh dari daerah belakang dan daerah sendiri. Uraikan cara memperoleh tenaga penganti daerah sendiri !
b.
Praktek. Pasis dapat mengerjakan cara penghitungan Gati dengan benar.
BAB VI PENUTUP Demikian Naskah Departemen ini disusun untuk kepentingan Lembaga Pendidikan, 21. sebagai pedoman bagi Gumil dan Siswa dalam rangka mendukung proses belajar mengajar pada pendidikan Sesarcab. Komandan Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal
Didik Hartanto, S.IP Kolonel Caj NRP 28879 RAHASIA
Bentuk C.I Kepada Yth.
.............................. ..............................
PERMINTAAN TENAGA PENGGANTI
NO 1
MACAM PERSONEL PENGGANTI 2
Formulir permintaan tenaga pengganti - Dari Yon ke Brig - Dari Brig ke Kodam
KUALIFIKASI KEJURUAN 3
JUMLAH KEBUTUHAN 4
A.n. Komandan Kasipers
KET 5
BLANKO PERMINTAAN TENAGA PENGGANTI NO
MACAM GATI
JML KUAT
NAMA
PKT
NRP NIP
KUALIFIKASI KEJURUAN
TGL TIBA
SUMBER ASAL
SAT SEMULA
KET
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
DAFTAR ISI Halaman BAB I
PENDAHULUAN 1. 2. 3. 4. 5.
BAB II
Umum.......................................................................................... Tugas dan Tanggung Jawab....................................................... Saluran Gati dalam Lingkungan Kodam/Divisi............................ Prosedur Tenaga Pengganti Brigade.......................................... Evaluasi.......................................................................................
10 10 11 14 16
Umum.......................................................................................... Penghitungan Tenaga Pengganti................................................ Evaluasi.......................................................................................
16 16 19
EVALUASI AKHIR PELAJARAN 20.
BAB VI
3 4 6 7 7 10
TATA CARA PENGHITUNGAN TENAGA PENGGANTI 17. 18. 19.
BAB V
Umum.......................................................................................... Ketentuan Umum Tenaga Pengganti.......................................... Sumber Tenaga Pengganti dan Prinsip Gati............................... Badan Penyelenggaraan Tenaga Pengganti.............................. Permintaan dan Distribusi Tenaga Pengganti............................. Evaluasi.......................................................................................
ADMINISTRASI SISGATI 12. 13. 14. 15. 16.
BAB IV
1 1 2 2 2
PERKIRAAN TENAGA PENGGANTI 6. 7. 8. 9. 10. 11.
BAB III
Umum......................................................................................... Maksud dan Tujuan.................................................................... Ruang Lingkup dan Tata Urut..................................................... Referensi..................................................................................... Pengertian-pengertian.................................................................
Soal Uraian..................................................................................
19
PENUTUP 21.
Lampiran-lampiran
Penutup........................................................................................
20
RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDNA JENDERAL
NASKAH DEPARTEMEN tentang
SISGATI untuk
SUSFUNGPERS Nomor: DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN DANPUSDIKAJEN KODIKLAT TNI AD NOMOR KEP / / / 2008 TANGGAL 2008
DILARANG MEMPERBANYAK ATAU MENGUTIP TANPA IJIN DANPUSDIKAJEN
RAHASIA