BERLAYAR DAI.AilA
OMBAK, BERKARYA BAGI NEGERI
G PENINGKATAN KERJASAMA INTERI'|AS|0NAL DAN PEMBANGU}IAN PERIKANAN MALUKU
,l€tairan Maluku gang vnenjad.i lokasi peuwijahan lryberapa jenis ikan tuna gamg vraend"ukung ya.ngevnbangam industt i ikan tuna dunialapat rnenjad.i salah satu alasan d.[bukanga u at u i mi s i at i f kerj asarwa i nt er nasl o nal... ,,
tAR lrrr+rr,r 13eografis, Provinsi Maluku termasuk dalam satu konsteIr,lrrrmian yang sangat menguntungkan. Proporsi luas wilayah y,rrrl; melebihi luas wilayah daratan mesti menjadi bagian dari lilnt4 ientang pembangunan di Maluku. Artinya perlu ada keI rl,rl,rm sikap, inovasi dan kreatifitas sesuai kenyataan geografis hclrw,r daratnya sempit, tetapi lautnya luas. Gubernur Maluku Karel Albert Rolahalu menondotongoni MAU pemerintoh Koreo Selotan (otas) tahun 207L, serto bertemu PM Timor Leste Xanona Gusmoo di Pura Blqhbotu - Boli
try,r wilayah daratan seharusnya membuat kita untuk lebih rlsrr h,[rih berani mengambil prakarsa yang tepat dan berbeda
lrtnhtlk pembangunan yang dilakukan pada umumnya. Sempitlirlr,rrr yang tersedia di pulau-pulau yang notabene berukuran tenru,rrya kecil memerlukan penataan ruang wilayah pemukim-
r88
r89
BERIAYAR DAIAM OMBAK, BERKARYA BAGI NEGERI
f,NNoxamN rrruAsAMA
TNTERNASToNAI DAN .EMBANGUNAN
MAr.uKU 'ERTKANAN
an yang genius sesuai dengan karaktersitik bioecology ada. lni artinya hampir dapat dipastikan bahwa luasan da seharusnya hanya dapat dimanfaatkan untuk wilayah pem bukan untuk menggerakan roda ekonomi secara ekstraktif Kalaupun hendak diusahakan sebagai wilayah pertanian pengelolaanya pun harus bersifat sustoinoble. Argumen utama bahwa apabila pembangunan berskala industri akan tetap d di daratan maka intervensi ini akan mempercepat hilangnya alam yang variasi serta jumlahnya pun sangat terbatas. menghendaki hal ini terjadi maka pemikiran yang kreatif, inoi rani sangat dibutuhkan. Sebagai contoh, sumber air tawar di setiap pulau yang ada tidak banyak atau terbatas padahal salah satu kebutuhan dasar untuk hidup dan sangat vital bagi sehingga perlu dijaga ketersediaannya.
Para leluhur orang Maluku sudah sejak lama sangat dap sumberdaya alam yang ada melalui prinsip sasi dan memeli haranya termasuk su mberday'a air. Saya ngnya pri nsip tidak banyak mendapat perhatian serius dari generasi abad 20 cenderung ikut merusak. Kita pun sering lupa bahwa aktifitas sak hutan dan merubah konstruksi lahan di darat ternyaia j bulkan kerusakan komponen penting di laut. Rusaknya ter dan hilangnya fungsi ekosistem pesisir sebagai wilayah asuha groundl untuk sebahagian besar organisme perikanan laut ju kan oleh adanya aktivitas manusia di darat yang me han di darat (Hegerl, 1982; Woodroffe, 1992; ). Selanjutnya, luasnya laut yang melebihi luas wilayah harus memaksa kita juga untuk berpikir lebih cermat lagi Sudah dapat dipastikan bahwa kesejahteraan orang Maluku datang dari laut. Maluku tidak hanya memiliki wilayah lautan yaitu 658.294,69km2 (92,4%), tetapi juga merupakan berbagai jenis biota yang merupakan komponen utama industri perikanan dan kelautan lainnya. Datangnya berbagai laut lnternasional ke wilayah Maluku setelah bangsa Eropa Nusantara pada ke 14 membuktikan adanya keunikan berdaya kelautan dan perikanan yag ada. Berbagai penelitian yang dilakukan oleh Greogory Everhadus Rumphius, yang d pada tahun 1705 dengan judul "D'Amboinsche Rariteitkamer pakan salah satu bukti otentik dimulainya pengembangan ke
r90
dl Maluku terutama dibidang IpTEK (Nonjti,
i Rumphius
2OO9). Berawal
inilah kemudian berbagai penelitian terus hingga saat ini.Disinilah seharusnya dilihat sebagai titik ng kerjasama pengembangan industri kelautan dan per_ saat ini dan di masa depan. Berdasarkan berbagai hasil prra ahli kelautan dan perikanan pada abad 20 ini semakin posisi perairan Maluku sebagai salah satu situs inti dalam pulasi sumberdaya perikanan dunia. Sebagai intt (core), dan sumberdaya hanyati yang ada di dalamnya akan ikut ln kestabilan dan keberlanjutan (susfainobility) sumberdaya frng lebih luas. Dalam bahasa yang sederhana, ini berarti blla terjadi kerusakan yang menyebabkan hilangnya sumber_
hayati Maluku, dampaknya akan dirasakan secara luas pula nya sebagai bagian dari metapopulasi yang ada. Sebaliknya perikanan yang ada di Maluku juga akan berperan penting pengembangan industri perikanan dalam (onteks global. lnllah mestinya dijadikan sebagai modal yang sangat berharga lku untuk membangun berbagai bentuk ke4asama perikanan
n dalam konteks lnternasional guna kemajuan dan
kemak_
Maluku. Sebagai contoh, yeilowfin tuna maupun ikan tuna berpijah di Laut Banda dan berruaya sampai ke Negara Itperti Timor Leste, pilipina dan dan Samudera pasifik bagian dapat dijadikan alasan dibangunnya suatu bentuk ker_ plngelolaan yang saling menguntungkan. Sebagai salah satu lran yang mendukung 50% produksi perikanan tuna dunia rus, 2007), kerjasama Maluku dengan kawasan lainnya mdsti_ dlbangun lebih nyata untuk membangun perikanan yang sehat
dengan dicetuskannya suatu inisiatif baru (Anonimous, membentuk suatu jaringan bio-ecoregion di antara Nega_ I yang memiliki terumbu karang semakin memantapkan posisi dalam konteks internasional. perairan Maluku yang kaya akan karang yang berfungsi sebagai rumah untuk menampung be_ )ta laut ikut membentuk jaringan dimaksud yang secara lnter_ dlkenal dengan nama Segitiga Terumbu karang (CorotTrianggte) tous, 2007). Dikatakan segitiga karena apabila ditarik sebuah ng melewati Negara-negara yang memiliki terumbu karangnya Phlllipina, sebahagian besar wirayah rndonesia (dimurai dari rn-
BERLAYAR
DAIAM OMBAK, BERKARYA BAGI NEGERI
donesia bagian Tengah sampai ke wilayah Timur), Malaysia, Guinea, Kepulauan Salomon dan Timor Leste maka garis berbentuk segitiga (Gambar 1)' lnilah wilayah laut yang yaan keragaman hayatinya dapat disejajarkan dengan hutan ( iringg. sering pula disebut sebagai 'Amazone of the Sea" penelitian membuktikafl ZOoZ). Oatam konteks regional, sejumlah p ternyata perairan Maluku dan wilayah lain di sekitarnya seperti epi dalam juga berada Papua Maluku Utara, Papua Barat dan keragaman hayati kelautan dunia yang sangat menggembirakan etali unpublisied datol lnilah peluang yang sangat berharga ba.gi; ! sekarang dan di masa mendatang untuk segera membangun termasuk luas internasional yang saling menguntungkan secara riset dan pengembangan industri perikanan yang berkelanjutani
PEI.UANG PENINGKATAN KEUASAMA INTERNASIONAT
DAN PEMBANGUMN PERIKANAN MATUKU
0ambar L Peta wilayah Segitiga Terumbu Karang (Coral Trianggte) dunia yang mencakup beberapa Negara Asia Tenggara dan pasific selatan (File TI{C, 2007).
nable fisheries).
MALUKU DAN KAWASAN SEGITIGA TERUMBU (coML IR'ANGLE)
1. Korokteristik Segitiga terumbu karang atau dalam konteks global diken i istilah coral triangle" adalah suatu kawasan perairan seluas 5, yang berbentuk segitiga dan secara geografis mencakup sek sar wilayah perairan lndonesia terutama lndonesia bagian timur, Malay5a, Papua New Guinea, Pilipina, Kepulauan
Timor Leste (Gambar 1). Secara bioecoregion, pemetaan wilayah ini mengikuti wasan terumbu karang yang secara kuantitatif maupun kua
tinggi (Veron, dkk, unpublished data, Veron, 2002; Allen, saat ini, hasil penelitian para ahli memperlihatkan bahwa gitiga terumbu karang ini memiliki keragaman hayati (bi di t atit"Uit' tinggi dari kawasan Greot Barrier reef Reef di c terkaya karang merupakan salah satu kawasan terumbu oseanogra'fi kondisi teristik lain dari wilayah ini yaitu bahwa juga sangat spesifik karena memiliki pola pergerakan masa mungkinkan terjadinya transport organisme perairan dari se wilayah laut lainnYa'
192
n pola pergerakan masa yang air laut yang sama juga akan ikut berbagai unsur-unsur hara yang penting bagi proses kesubperairan yang dilewati4ya termasuk di perairan Maluku (Gambar 2). Maluku terutama Banda dengan kedalaman t7000m merupakan tgtu situs kelautan yang penting karena dilewafi Arus Lintas lndone_ ). Menurut (Tomascik, dkk, 1997), masa air laut yang bergerak a Pasifik ke Samudera lndia akan mengalami pencampuran
memasuki laut Banda. Pola hidrodinamika yang demikian inilah an ikut menambah kesuburan perairan Maluku secara kese, Proses pengangkatan masa aif atau upweiling yang terjadi anJuni sampai Oktober di laut Banda juga merupakan salah satu namika spesifik sepanjang tahun yang tidak banyak dijumpai lain. Naiknya masa air yang mengandung berbagai unsur hara ke permukaan seperti ini kemudian menyuburkan perairan dan suatu rantai rnakanan yang sangat kompleks ffood choin) di laut Maluku (Wyrtki, 1.961; Soeharsono dan Kakaskasen, 2002).
r93
,
BERIAYAR DAI.AM OMBAK, BERKARYA BAGI NEGERI
Gambar Z.Jdlan pintas pergerakan masa air laut dari Samudera ke Samudere India (File I$IC, 2005)
lltulNo
peNrNoKAraN KEUASAMA tNTERNAstoNAt DAN PEMBANGUNAN PER|KANAN MALUKU
tersebut yang walaupun hanya t% dari keseluruhan luas perairan ternyata juga hidup dan berkembang dengan baik 22 jenis mama. Dalam konteks lndonesia, ternyata kawasan ini juga merupakan yang sangat baik bagi 97 jenis (speciesl ikan karang yang khusus di perairan lndonesia dan yang tidak ditemukan di perairan dl dunia. Hal inilah yang membuat sehingga para ahli perikanan dupat bahwa habitat dan jenis-jenis ikan tersebut merupakan yang tidak ternilai (incalculablel karena mememiliki aspek evolusi tldak tergantikan.
sinilah habitat yang tepat sebagai areal pemijahan (spowning dan asuhan (nursery ground) yang sangat penting bagi ikan tuna merupakan bagian terbesar dari pengembangan industri perikanan saat ini. Apabila kita melihat kondisi sumberdaya hayati laut yang perairan Maluku, maka fakta yang ada juga cukup mencengang-
lain terdapat 500 jenis ikan dari 50 marga (fomily) dengan n keragaman ini dicatat sebagai yang tertinggi ke lima dari 32 loProses hidrodinamika yang unik ini merupakan asuransi
hun yang dapat menjamin ketersediaan sumberdaya kelautan ya nilai sangat tinggi untuk pembangunan perikanan dan kelautan, wisataan dan ilmu pengetahuan dan teknologi' Sebagai salah pemijahan berbagai sumberdaya perikanan pelagis (tuna dan ca dan ikan penghuni terumbu karang (kerapu, napoleon, kakap, d airan Maluku akan berperan sebagai "Bank lkan" yang sanggup fabrik secara terus menerus mensuplai perairan lainnya yang te galami degradasi lingkungan terutama dalam kawasan segitiga krrrng. lni artinya posisi Maluku dalam konteks kelautan seperti i jadi sangat strategis dan penting karena keberadaannya sebagai dari metapopulasi dalam kawasan segitiga ini.
kawasan Asia Pasifik (Halford, 2002).
MALUKU DAIAM PERSPEKNF NASIONAL produksi perikanan kita terlihat bervariasi dari ke daerah yang lain (Gambar 3). Terlihat bahwa wilayah Sumemberikan sumbangan produksi perikanan tangkap yang sangat jlka dibandingkan dengan keseluruhan wilayah perikanan tangkap a nasional, status
secara nasional. Bali dan Nusa Tenggara merupakan wilayah peritangkap dengan sumbangan produksi terendah yaitu kurang dari ton. Sedangkan secara agregat untuk wilayah Maluku yang meuku, Maluku Utara, Papua dan Papua Bara, produksi perikanan menempati posisi kedua yaitu sebesar 800,000-900,000 ton Sulawesi dan Jawa.
2. Beberopo lokto sumberdoyo lout yong menggodo
gambar 3 di bawah terlihat juga bahwa ada hal yang menggem-
Seperti diuraikan di atas sebelumnya bahwa kawasan bu karang sangat tinggi dengan keragaman hayatinya' Di ka berkembang dengan sangat subur dan baik U3 dari total
dimana secara terpisah proudksi perikanan tangkap Maluku
rang dunia yang mencakup lebih dari 600 jenis oragnisme pe terumbu karang dan lebih dari 3000 jenis ikan karang' Selain itu, yang tumbuh di iuga75% dari keseluruhan jenis hutan bakau ini dengan baik, 58% jenis kerang-kerangan yang hidup di perai serta 45%o dari semua jenis tumbuhan laut (seogross)' Dalam
194
atkan kecenderungan yang positif yang selalu berada di Nusa Tenggara dan Kalimantan yaitu berkisar antara 400,000-
ton. Kalaupun terjadi penurunan pada tahun 2008, namun seual kenaikan pada tahun 2009 sampai 20L0 menunjukan kecenyang hampir menembus total produksi secara komulatif pada
(Anonimous, 2009; 2010). Apabila kita hendak menginterkenaikan ini secara makro, maka kecenderungan ini cukup 195
BERLAYAR
DALAM OMBAK, BERKARYA BAGI NEGERI
memberikan angin segar bahwa pengembangan idustri luku nampaknya masih dapat terus dikembangkan' Penger direncanakan harus tetap memperhatikan aspek social dan nya masyrakat Maluku harus dapat terlibat dalam setiap yang dicetuskan. Gambar 3' Kecenderungan hasil perikanan tangkap 2009) 2OO5-2OOB (Data diolah dari BPS Nasional,
PENINGKATAN KEUASAMA II.IIERMSIOMI. DAN PEMBANGUNAN PERIKANAN MATUKU
'eka. Kerusakan terhadap sumberdaya perikanan yang ada dalam sur it d ikontror r"m"ntrr, eksptoitasi juga ::: id iawasi. Kebutu ha n a ka n kewena drpat
*.:::l r::TF, ka
n
nr;
se ba
b
pe m
nfa
; il
atJn
:;#;;:1'J:::;
aya peri ka na n !Tr^"::..1,:1",,r,"1 hanya melibatkan sumberdaya perikan"n VrnS."prt memper_ ulasinya tetapi juga teru.tama yrng ,rngri ta,io"t memperba_ ulasinya terutama sumberdaya terumlu kJong Oan ikan dimersal (Mosse dan Davies, 2007). a
s
u m be rd
KEUASAMA INTERNASIONAL rlo kowoson, meningkotkon produksi bosed Sosi
perikonon)
ond konsep Bonk lkan
sejak lama Maluku dikenal dengan prinsip pengelolaan sir yang berkelanjutan dengan ,"ns",rr"
ka_
;i..Irr",", ,rr_ perikanan yang ada di wirayah periri, dan budaya saat ini di Matuku ,"i"nrrnv, sangat ba_ n:1:r:::::r,-":qada saja mekanismenya sudah harus aimoaernislsi berdasarkan ,tahuan perikanan
i*rilodisi
terkini (Mosse, 2008r. ;;;;a pemerintati ldah harus juga berperan disini secara tetih nyata untuk memberikan penguatan sesuai
;#i#;;;ffi-
dengan kebutui-an
ln sumberdaya penikanan yang ada. Selan.iutnya, perlu
dipa_
bahwa sifat dari sumberdaya plrikanan .Jrrli irpra diperba_ woble), tetapi kesalahan da.lam pemanfaatannya akan sangat bagi sumberdaya itu sendiri. Dengan pola keterlibatan masyarakart secara langsung
segmeniasi sesuai dengan kemampuan dan ketrampilanr tiap aspek pembangunan, maka diharapkan kesejahteraa yang relatif n4atuku dapat terwujud dalam rentang waktu gam sebenarnya peluang kerjasama bila dilihat dari aspek yang' peluang memberikan cukup yang ada si perikanan mengl yang saling internasional pengembangan kerjasama berbagai aspek. Untuk maksud ini masalah perizinan penangkapan ikan berukuran di atas 30GT yang hingga i menjadi wewenang pusat perlu dibicarakan kembali' Hal perikanan perilaku industri d,1 memang gat urgent karena dikontrol sulit sangat yang demikian penangkapan armaOi pada dibarengi dengan kewajiban tertentu yang mengikat
hcran apabila kita mulai merasakan hilangnya beberapa sum_ kita yang penting di sekitar tit* njir.grva sumberda_ (Teri) dari Teluk Ambon sejak tahun fggO"_antmerupakan t dijadikan pelajaran berharga (Syahailatua, iOOa). ,r,rt
ltr!:,
t sudah harus menerapkan sistem p"rrnf".i.n yang ra_ sumberdaya itu sendiri. Dalam kontek, ini p"ri, ditempuh Itan yaitu; (1) pendekatan zonasi wirayah pta nya da n .ditera pka
sebagai rangkah
nya sistem aaerafr p"rl Protected Area (MpA). Dengan aitetaptarinya n
;l;rg; ;j;;;
*itryah yrng
pet perlindungan karena memiliki kekhususan karakteristik daerah pemijahan atau sebagai daerah ,igrrriit.n ,"r_ Ag.re g ati o n -SpAG) maka kwasasa n terseUitia pat ber_ ll'Bank".yang nantinya menjadi ..a.ngrn; li; pemanraatan -pengem ptrl ka na n ya ng bersifat m u I p ti s e c i es.;#il; ua
r96
n-
197
BERLAYAR
DALAM OMBAK, BERKARYA BAGI NEGERI
III
gan perikanan Maluku sudah harus diarahkan untuk tidak hanya memanfaatkan beberapa jenis saja, tetapi hendaknya berbagai jenis sumberdaya perikanan yang tersedia' Dengan demikian kita akan turut menjaga struktur populasi yang
jenis sun secara alami menurut piramida tingkat tropik tiap dapat tersebut konep 2010, Hutubessy, 2011). Apabila kedua perikanan Maluku kemampuan sumberdaya kelautan dan perbarui dirinya dapat terjadi secara alami.
2.Membongun industri perikonon berkeloniuton Seperti telah dijelaskan di depan bahwa provinsi Maluku, dalam wilayah segitiga terumbu karang (CT) dunia yang sangat gan berbagai keunikan sumberdayanya yang apabila dikelola maka kesejahteraa n masyarakatnya akan da pat terpenuhi' Na na wilayahnya sangat luas yang meliputi 5.7 juta km2, maka pengelolaannya memerlukan suatu koordinasi dan kerjasama pt dan komprehensif pula. Dilihat dari skala cakupan dan aspek yang dalam berada wilayah atau Negara yang ada, maka setiap karang ini perlu membangun suatu inisiatif yang saling menguntungkan' Kerjasama yang dimaksudkan
i"gitig, terumbu
k
terbatas pada sumberdaya perikanan yang menopang ekonomi dan perdagangan saja, tetapi iuga tersedia peluang
tourisme serta pengembangan ilmu pengetahuan teknologi (tPTEKS).
Sebagai contoh, perairan Maluku yang menjadi lokasi pe berapa jenis ikan tuna yang mendukung pengembangan idustri dunia dapat menjadi salah satu alasan dibukanya suatu ini ma iternasional yang berkaitan dengan aspek peman bahwa ikan tuna berruaya sangat jauh bahkan lintas Negara, beradaan stoknya ternyata juga tergantung dan berawal dari perikanan yang ada di wilayah Maluku, maka seharusnya
tersebut diajak untuk ikut bertanggungjawab membangun
tri perikanan yang sehat dan berkelanjutan serta saling mer lnilah salah satu peluang pengembangan perikanan Maluku Pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang luas mengingat adanya berbagai specis langka dan unik s Maluku, di wilayah segitiga terumbu karang ini termasuk di da pernah dikemukakan oleh seorang peneliti internasional
r98
NINGKATAN KEUASAMA INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN PERIKANAN MALUKU
fc Mortensen. la melakukan ekspedisi ilmiahnya di perairan kep_ Kel pada tahun 1922 berhasil mengungkapkan beberapa fakta ll tentang organisme laut di Kei. Misi beliau pada waktu itu adalah menlliti organisme laut dalam dan ternyata beliau menemukan pelung-palung laut dalam di perairan Kei sangat unik. Hal ini disekarena berbagai hewan raut yang seharusny-a ada di raut daram, t€rnyata dapat ditemukan juga dj daerah dangkal (Nontji, 2009). frdak lazim terjadi sebab di berbagai wilayalidengan laut yang hcwan-hewannya tidak ditemukan di peiairan dangkal. lnilah Romena alam laut khas Maluku yang memiliki nilai sains sangat uk diteliti yang memilki daya tarik tersendiri untuk pengemban_ tan dan perikanan dimasa mendatang. nJutnya, posisi provinsi Maluku yang berda di wilayah perbatasan Negara lain seperti Timor Leste dan Australia, juga memberi akes ra lnternasional merarui rndustri perikanan perbitasan (Fisheries along the border). Saat ini nampaknya konsep ini kedengaran su_ kan karena alasan infrastruktu4 tetapi dengan adanya terbagai yang sedang terjadi di sepanjang wilayah perbatasan, maka t konsep ini segera mendapat perhatian serius antar wilayah Apabila pemerintah Maluku dapat mengembangkan koniep lla sejumlah keuntungan dapat diperoleh seperti: (1) akan mengu_ hlhkan meniadakan sejumlah akies negative yang selama ini ter_ perti kegiatan perikanan yang illegal (iilegatfishing), pelintas batas lhumon traficking), serta akitivitas tainriya; (2) terbukanya pelu_ tgembangan masyarakat sebagai dampak dari kerjasama perda_ llntas Negara dan bahkan budaya. peluang ini sangat berpotensi dlkembangkan secara sangat profesional J"ngrn memanfaatkan yang ada di daerah perbatasan.
BERLAYAR DAI-A,M
OMBAK, BERKARYA BAGI NEGERI
PENINGKATAN KER'ASAMA INTERNASIONAI. DAN PEMBANGUNAN PERIKANAN MATUKU
Bocoon:
menguntungkan kedua belah Pihak' ma Dengan adanya bentuk kerjasama yang demikian maka lua yang lebih lainnya ikutan manfaat Malukuakan memperoleh
lainnl suk untuk memperoleh berbagai komoditi perdagangan apabila menarik juga semakin akan timbal balik. Hal yang sama yang bicara mengenai peluang kerjasama dengan Timor Leste khususnya Maluku wilayah dengan ."r" g"ogrrfis sangat dekat
berbagai en Vt*atu[u Barat Daya (MBD). Peluang pengembangan pengembangan terutama juga luas terbuka hasil budidaya laut me rumput laut. Masyarakat di Kabupaten MBD yang telah lama sema perdagangan komoditi satu t.n lrrput laut sebagai salah beri peluang pengembangan, sebab perairan di Kabupaten
Marine fishes of tropicol Austrolia ond South-eost Asio edition). Western Australia Museum, perth.
G,R. 1997.
,2007. Corol Triongle lnisiatif . A proposal for a new multilateral partnership to help safeguard the marine and coastal resources for future generation 2009. Badan Pusat Statistik Nosionol 2010. Buku tohunon statsitik perikonan provinsi Moluku
4,2002. Reeflish biodiversity ofthe Bonda tslands, Edstern lndoneslo. Report on a rapid ecological assessment of the Banda lslands, Maluku, Eastern lndonesia
cocok untuk mengembangkan komoditi perikanan ini'
E, 7982. M a n g rov e m
Berkaitan dengan peluang kerjasama internasional ke del permerintah Provinsi Maluku sudah harus segera berinovasi yang telah kreasi untuk mempersiapkan komditi perdagangan dan kebutuhan nilai tambah (odded volues\ sesuai dengan ata Australia dan Leste an pasar yang ada terutama di Timor p"' pengembang'.I peluang sampai ke Selandia Baru' lnilah komoditi perikanan secara lnternasional yang apabila ditan serius dan berkesinambungan maka saya yakin kemakmuran Maluku akan tercaPai.
ln Australia, Structure,
mekanisme pe
Untuk mendukung terlaksananya suatu yang sehat sumberdaya kelautan dan perikanan Maluku
pemerintal kesinambungan maka saya mengusulkan sebaiknya yang diberikan si Maluku segera menetapkan suatu lembaga r yang dapat penuh (Otoritas Pengelolaan Kelautan Maluku) pemanfaatan advis kepada pemerintah tentang mekanisme secara ter lolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di Maluku lembaga peran dari Lembaga ini tidak mengurangi fungsi dan yang sudah ada seperti dinas Perikanan dan Kelautan atau servasi sumberdaya alam (BKSDA), tetapi merupakan suatu yang berada dalam satu lembaga dengan kapasitas masi mui berpikir secara terintegrasi untuk pengembangan be yang pengetahuan (Soins)' Di sinilah perbedaan dari lembaga sl kepada ini dimana advis pengembangan yang akan diberikan pe ilmu tidak berdasrkan aspek pragmatis tetapi berdasarkan
terkini (soin-bosed decision). <x 200
(jrd
nt i n Au stro I i o.Ma ngrove ecosystems function and management (BF.Clough, Edi-
o n o ge m e
tor) B.G, 2011. Con selectivity opprooch
sipport the sustainability of
trap fishery?.A critical review, Wageningen University and Research
l.W and C.R.Davies. 2007. The extended longevity of o small coral reef Serranid; A lesson from Cephalopholis cyonostigmo (Blue spot rock cod) oI the centrol Great Borrier Reel. Journal of Marine Research ln lndonesia (MRl), Volume 32, No.1 J,W 2008. Sasi Lout. History and its role of marine and coastal resource management in Maluku Archipelago. lnternational work_ shop.Sato-U mi. New concept that increases biological productivity ond biodiversity. lnternational EMECS Japan
Anugerah, 2OO9. Penjelajqhon dsn penelitian lout Nusontoro dori moso ke maso. Pusat Penelitian Osenaografi Llpl A.Kakaskasen ,2002. Report on the condition of the corol reefs of the Bondo lslands. Report on a rapid ecological assessmentof the Banda lslands, Maluku, Eastern lndonesia
A, 2006. lkon-ikon suku Clupeoidae di Teluk Ambon: Diversitas, Variasi panjang dan kondisi relatif. lchthyos, Vol 5 No.1 ,T,
Mah A.J., Nontji A. & Moosa M.K. 199). The ecology of the lndo_ of lndonesia Series Volume Vll.
nesion seos. Part One. The Ecology
Periplus Editions, Hong Kong l,E.N. 2000. Corals of the World.3 Volumes. M. Stafford-Smith (Ed.). Australian lnsfitute of Marine Science.
201
BERLAYAR
DATAM OMBAK, BERKARYA BAGI NEGERI
Woodroffe, C. Mangrove sediments ond geomorphology, Coastal rine studiesJropical mangrove ecosystems (Robertson and Eds).American geopghysical union
Wyrtki, K. 1961. Physicol Oceonogrophy ofthe Southeost Asion Naga report No.2 Zhoua, S, Anthony D. M. Smith, Andr6 E. Punt, Anthony J. Ric Mark Gibbsa, Elizabeth A. Fultonb, Sean Pascoea, Cat manb, Peter Baylissa, and Keith Sainsburye. 2010. P
G
No.21
KATIfi
iI KOiI EIffIVITAS IGTEM BAGAAN
METALUI PENINGIflTA}I tIUBUIIGA}I
ItrlTERt{ASl0NAL lr. Semuel Samson, M.Si
bi.rokrasi d"i provinsi Maluku harus terbebas d"ari uh atau i ntervensi kep ent i ng an,, seunp it tertentu,,. 'tnasuk intervensi kepentingan politii., suku, ras/' ,^,og(ry atau bahkan klen.-d,an' kavnpung (asal _ o ka l). B i r o kr as i hat^ u s. b e r s i ka p i rli,' o[1iil i f , tnaw\puan, profesional dan sidp ^o ^h. bekerja d.al"avv.,. tiv,rr deng an t i dak d.i skr i yni nat i f . I
AR
lrtumpu pada topik tulisan ini maka terdapat beberapa pengftlan makna, yakni, pertomo: adanya kebutuhan untuk mening_ r konektivitas (baca: kerjasama antar kelembagaan; dan han tersebut hendak dicapai melalui peningkatan hubung_
lnl dapat dimaknai bahwa provinsi Maluku yang telah berusia .= berdiri sejak 19 Agustus 1945, dua hari setelah proklamasi r Republik lndonesia, menempatkan Maluku sebagai satu provinsi "pertama" yang ikut mendirikan dan memformulasi llogara bangsa - Republik lndonesia 1"945--, dinilai membutuh_ transformasi untuk "menjawab,, beragam tantangan sosial,