ART1K£1.. Mt.lHAlf
cg
i kalCl'lgan awam maupun kaum gay don lesbian sendlrl. acopkati ado pertanyaan apakah ~ merupokan sesuatu yang dapatdlturunkon dorl satu generasl ke generasl yang lcin. Atau terlonta juga pertanyaon yang senontlasa diajukan oleh klta sendiri, orang 1ua den kerabat kita yang tahu tentang sifat homosel<s klta, ataupun para pelcerjo media don mosyoroi
D
S£KSVAl1TAS DAN
G£N£T1KA Berbicara mengenai seksualitos don genefika berarti berbicara mengenai etiologi; yaitu. asal-usul sesuatu. Ada beberapo hal yang harus didiskusikan terkait masatoh ini.
#1: Sa/oh piklran klta mengenai 'pikiran' dan 'badan.' Memang benar bahwa ado sekion orang yang berpendopat gay disebat:r kan pengoruh lingkungon. sementara sekian lagi berpendopat gay disebat:r kan 'kesalahan' genetika. Kita harus bertanya. apakah duo jenis pendapat
G-A•Y•a NUSANTARA 73
itu ado? Jawaban: karena ado sistem pikiran (yang sudah lama umum baik di Barat maupun di Timur) bahwa manusia mempunyai duo aspek. 'aka!' don 'nafsu' {atau: 'plkiran· don 'badan'). Jelos bahwa dikotoml lni saloh don banyak memblngungkan kita. Mori klta menyelldlkl contoh lua seksualitos. yaitu 'bahosa.' Sudoh post! bahwa kecakapan berbahasa ttu mempunyoi aspek fisik {don oleh sebab itu aspek genetlk). Se11ap orang d dunia itu, kecuaH sangat bermosaloh mental, dapat berbahosa. Don ado kesamoon di antara semuo
2!
23
I -1 bahasa-bahc8J cl dlJ'lia. Kesamaan ter-
terbit di Indonesia juga.)
sebut barangkall dlsebabkan s1ruktur o-
tak manusia. Mlsalnya, semua bahasa mempt.l'lyCli 'kata kerja' don 'kata benda.' Tldak ado bahasa yang hanya mernplX\yai kata kerja saja (tanpa kata benda soma sekali). Tetapi, walaupun ado kesamaan antara semua bahasa, tidak ado satu orang di dlJ'lia lni vang berbahasa 'Bahasa.· Tldak ado bahasa bernama 'BahaKita tidak berbahasa 'Bahasa.' melailkan 'bahasa ildonesia.' 'bahasa Jawa: 'bahasa Jepang,' 'bahasa Spanyo1; don lail-lain. Bahasa-bahasa ini a-
sa:
dalah produl< kebudayaan don sejarah. bukan produk genetik. Tldak ado gen untuk 'Bahasa Spanyoll' Noh, masalah terpentlng adalah: apakah 'gay' ltu seperti 'Bahasa' atau 'Bahasa Espanyol?' Sudah jelas yang ke duo! Gen adolah bagian sel ktta yang memberikan informasi supaya badan dapat menclptakan 'protein.' Proteinprotein adolah bahan kimla yang dipakai untuk membuat sel-sel baru klta. Seharusnya dlgaris-bawahi bahwa gen tidal< punya hubungan dengan perilaku kompleks clnta, persahabatan. seksuaUtas, don sebagainya. 'Gay' adolah seksualltas yang diciptakan kebudayaan don sejarah, sepertl 'Bahasa Spanyol.' (Kita dapat memperhattkan bahwa 'normal' bukan seksualltas yang 'alaml.' 'lebih baik,' atau 'wajar' daripoda 'gay.' DucH:luanya menggunakan lstllah yang baru dlimpor dari bahasa lnggris. Faktor ini menyatakan bahwa 'normal' adalah konsep seksualltas yang baru
24
'2: Sa/ah plldran kita mengena/ 'plllhan.' Kita berhadapon dengan masalah besar lain kalau ktla mau bicara mengenal 'pltihan.' Ada asumsi bahwa 'perllaku' dapat dlubah karena 'dipillh,' don 'hal gen' tidak dapat diubah. Misalnya, ada yang mengatakan bahwa banyak orang memptilVOi asumsi bahwa gay 'blsa saja dsembuhkan lewat terapi psikls' kalau memang hal perllaku. Marilah ktta ballk ke contoh bahasa. Kalau ado orang yang berbahasa lbu bahasa Bati. don orang ltu sudah dewasa, 'perilaku' ini tidak bisa diubah lewat terapi psikls sehlngga ormg tersebut menjadi berbahasa lbu bahasa Jawa. Fakta bahwa orang tersebut berbahasa lbu bahasa Bali sudah mengubah sarafnya dan tldak blsa dlubah lagi. Latu. banyak hal disebabkan gen yang blsa dlubah (misalnya, orang keno penyaklt segala macam dapat diobati). Maka, kalau sesuatu 'perilaku' bell.Im pasti dipillh atau mudah dlubah. Di Indonesia, Ide bahwa gay ltu disebabkan pengaruh Hngkungan dlpengoruhi pikiran psikologl di Barat, khususnya Sigmund Freud (185().:-1939). Menurut pikiran Freud, semua orang dllahirkan dengan nofsu terhadap lelaki dan perempuan dua-duanya, yaltu, semua orang awalnya 'biseks.' Baik gay/lesbi (homoseks) don normal (heteroseks) dlsebabkan proses interaksi keluarga. Catatlah. menurut Freud 'normal' ltu bukan hat gen. melainkan oklbat proses kebuda0-A•Y•a NUSANTARA 73
yaan don sejarah. Dalarn 20 tahun terakhir ini. beberopa biolog melontarkan teorl bahwa gay/lesbi disebabkan gene11ka. Teori ini sangat disukai oleh beberapa pihak. Bonyak orang gay don lesbi suka teorl ini. sebab mereka merasa ke-gay-annya tldak dlpilih. (Uhatlah bahwa piklran ini sotah: soya tidal< 'plllh' berbahasa lbu bahasa lnggrls. tapi hat ini 11dak berarti bahwa fakta bahwo soya berbahasa ibu bahasa lnggris berdasor genetika.) Bonyak bapak don ibu orang gay/lesbi juga suka teori inl (kalau mereka tahu anoknya gay/lesbl). sebob tldak usah merasa 'salah mendidik' anaknyo. Bonyak orang gay/lesbl juga suka teorl ini sebab meraso masyarakat akan lebih menerirno mereka kalau ke-gay-annya dionggop sesuatu yang 'alami' don 11dak dlpHlh. Sayangnya. penelitlon biologls tentang gay/lesbi sangat bermasalah. Dan bahaya sekall untuk kita kalau klta berpiklr bahwa yang 'dipilih' tidal< blsa diterima oleh masyarakat.
'3: Pene/lflan tentang blologi, genef/ka, don homossksualltas. banyak masa/ah. Walaupun lumayan banyak biolog pernah melaksanakan penelttian mengenal homoseksualitas. duo noma yang paUng terkenal adalah Simon Levay don Dean Hamer. Simon Levay mengatakan bahwa dia menyelldlkl otak orang gay don menemukan fakta bahwo salah satu bogian otak orang gay leblh mlrlp otak perempuan darlpada lakl-lakl 'normal.' Sebob Simon Levay sendlrl orang gay, G-A•Y-a NUSANfARA 73
banyok oraig awam dopat kesimpulan bahwa dla benor. Media mossa melaporkan penelttlan Simon Levay seakanakan sudah terbukti. Sebetulnya. penelltlan Simon Levay banyok kesalohan don tldok pemah diutongi dengan sukses oleh biofog lain. Pertamo. dlo rnenelil1 otak orang yang sudah meninggal dlrlla. Dan dla menell11 orang laki-lakl sajo. Orang lold-laki tersebut semuo menlnggol dunia karena sakit AIDS. Kita lngin tahu. kaiau orangorang tersebut semua sudah matl. bogaimano dio tohu mono yang gay don mono yang 'normal?' Simon Levay melihat data tentang cara bogaimano mereka memperoleh HIV (virus penyebab AIDS). Kaiau sotah satu lakl-lokl terkena HIV lewat hubungan seks. dia asumslkan bahwo orangnyo gay, don kalau salah satu laki-lakl terkeno HIV lewat suntlk narko11k. dia asumsikan bohwa orangnya 'normal!' Pastl ini asumsi yang saiah. Pertama. banyak laki-lakl 'normal' keno HIV lewat hubungan seksual cJengan perempuan. Ke duo. banyak lakHaki ·normal' yang main seks dengan sesamo jenls. sebob mereka (1) pekerja seks yang mencari uang, atau (2) lngin coba sajo. Ke tiga, banyak laki-lakl berslfot blseks (mempunyal nafsu seksual untuk pria don wanita). Tetapl Simon Levay beranggopan batMO orang blseks satu pun tidok ado; dla beranggapan bahwa semua orang 'gat{ atau 'normal.' lbaratnya hanya hitam don putlh tanpa abu-abu. Jelas osumsi lni salah don tldak didukung oleh kenyotaan seharl-harl, di mana banyak
25
..,'(
aaig berperlaku biseks, don lagi sekian
gen yang dipunyai oleh orang-orang
orang mengidentlflkasi diri sebagai bi-
gay ini. Kesimpulannya adalah bawah
seks!
ke-gay-an dipengaruh genetika. Pene11tian Dean Hamer juga mempunyai banyak kesalahan. Misalnya. dia
Akhimya, pikiran Simon Levay sealelaki yang suka soma lelaki le-
ka~an
bih mirlp perempuan. Plkiran ini mencampur-adukkan orientasi seksual dengan identiflkasi gender. Belum pasti bahwa lelaki yang ingin main seks dengan lelaki lain lebih feminin daripada lelaki 'normal.· lni kan stereotip awam. Kita harus selalu curiga kalau penelitian biolog mirip pikiran awam, sebab ke-
melaporkan bahwa ketika diWawancara, orang gay melaporkan bahwa mereka mempunyai leblh banyak anggota keluarga ibu yang gay daripada anggota keluarga bapak yang gay. Tetapi, fakta ini hanya membuktikan bahwa di kebudayaan Amerika, orang pada u-
t
I f:
~~ ~J
r f>:
~
mungkinan besar piklran blolog tersebut dipengaruh oleh stereotip.
mumnya leblh akrab dengan keluarga ibu daripada keluarga bapak. Ke dua, kalau orang gay yang diwawancarai
Biolog ke dua yang sering dibicarakan dalam kaitannya dengan homosek-
melaporkan bahwa anggota keluarganya gay (contohnya, pamannya), Dean
sualitas adalah Dean Hamer. Dia melakukan penelitian yang lain sekali daripada penelltian Simon Levay. Dia mencari
benar gay. Dean Hamer tidak merepotkan diri bertanya kepada si orang itu
orang gay lewat ildan di surat kabar, organisasi gay, dan klinlk pengobatan
sendiri. Ke tiga, banyak sampel darah saudara kandung gay tidak punyai ke-
.f,
AIDS di Amerika. Dia mewawancarai o-
samaan gen yang dicari Dean Hamer. Ke empat, Dean Hamer (soma dengan
f.
rang-orang laki (dia juga tidak mencari lesbi) dan kadang-kadang anggota keluarganya. Dia juga dapat 38 pasang saudara kandung di mana dua-duanya gay. Dia juga dapat darah dari orangorang tersebut. Dari wawancara-wawancara yang dUakukan olehnya, Dean Hamer melaporkan bahwa banyak keluarga yang punya leblh dari satu anggoto yang gay. Dia juga melaporkan bahWo anggoto keluarga gay lebih sering mempunyai hubungan lewat sisi keluarga ibu daripada sisi keluarga bapak. Dari darah orang-orang tersebut Deem Hamer melaporkan kemungklnan bahwa ada
26
Hamer percayo bahwa orang itu benar-
Simon Levay) tidak mengakui bahwa orang biseks itu ada. sehingga kalau orang mengatakan bahwa dia atau ang-
~
I ~
r.~
t'.•
:f
iI·
.1~ 11
gota keluarganya biseks. Dean Hamer melaporkan orang tersebut gay! Dari dua contoh ini. Dean Hamer dan Simon Levay. kita dapat melihat bagamana jeleknya penelitian blologi tentaig homoselcsualltas sampai sekarang. Fak1o lnl 1idak berartl bahwa biologi dan genetika 1k:lak berhubungan homosel<sualtas soma sekali. Fokta ini hanya berartl bahwa llmuwan dipengaruhi asumsiasumsi kebudayaan. soma dengan semua orang, clan kita harus hati-hati. Ja-
G-A•Y._ NUSANTARA 73
j
ngan percaya semua yoog dkatakan <>lehnyo, khususnya kolou belum direpllkosi oleh ilmuwan lain.
'4: Keslmpulan Di lingkungon yang penuh kebenclon don salah rnenger1I tenfang homoseksualitas, klto 1ldak mungkin melakukan penelitian homoseksuafltas yang obyekfff don odll. Kelau seseorang beranggapon homoseksantas disebabkan perllaku. dio ingin 'mengubah' orang-orang gay lewat terapi pslkologis. Kolau sesecr rang beranggapan homoseksalitas dlsebabkan biologl atau genetlka. dio lngin ·mengubah' orang-orang gay lewat <>bat. Belum pemah ado pikiran: opo petilaku atau gen yoog dibu1uhkan supaya orang jadl 'JO(, supaya orang gay di dunia bertambah? Sudoh posti bahwo sel<sualitas gay, lesbl, biseks (prio atau wantia). don ·normal' atau heteroselcs (lelaki don perempuan) semua dipengaruhi faktor-faktor perilaku don gen dua-duanya. kareno semua aspek manusio begitu (lihat contoh bahasa yang dibicarakan di etas). Dan sudah pasti bat"MIO 'gay' lebih mirip 'bahasa Spanyol' daripoda 'bahasa (secara umum):' gay itu adolah seksualitas don identitas yang disebabkan keadaan-lceadaan tertentu. kontelcs kebudayaan don sejarah. Gay di Indonesia tidok soma dengan gay di Australia atau Amerika. Gay di Indonesia tahun 1980<sn 1idak soma dengan gay di Indonesia masc kinl. Kita fldak akm mengerti etlOlogl gay don lesbl selama pikiron homofobl se-
G-A•Y•a Nl.BANTARA 73
masc mengganggu penelitian kita. Ka-
rau ado duo orang. di mono si A berbahasa ibu bahasa Jawa don si B berbahasa ibu bahasa Bugis. ldta tldak cenderung menganggop salah satu sebagal 'alami' don yang lainnya sebagai 'hal yang menylmpong.' Duo-duanyo dlang-
gap blasa. bahasa yang terkait sejarah ctan kebudayaan. danjugo mempunyal aspek-ospek yang clipunyai oleh semua bahasa. Semoga masa depon perbedaan 'normal' don 'gay' akan dianggap biasa duo-Quanyo. separti bahasa Jawa don bahasa Bugis. Boru kalou pikiran kito lebih toleron begin! dopot dilaksanakan peneltian biologis tentang homoseksuaHtos yang bermutu tinggi.
'Y TOM BOEUSTORFF (LONG BEACH, CA. USA)
27