LAPORAN BULANAN
NOVEMBER
2014
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
iii
BAB I KINERJA 1.1. Peningkatan Diversifikasi Produk Ekspor
1
1.2. Peningkatan Kerjasama Pengembangan Ekspor
3
1.3. Peningkatan Promosi dan Pencitraan Indonesia
6
1.3.1. Kegiatan Dalam Negeri
6
1.3.2. Kegiatan Luar Negeri
8
1.4. Peningkatan Pelayanan Hubungan Dagang dan Informasi Ekspor
16
1.5. Pengembangan SDM Melalui Diklat Ekspor
21
BAB II PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT 2.1. Kendala, Isu dan Permasalahan
27
2.2. Tindak Lanjut Penyelesaian
27
BAB III PENUTUP
28
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
i
i
KATA PENGANTAR Pada laporan bulanan periode November 2014 ini, kegiatan-kegiatan Ditjen PEN yang telah terangkum dalam sistematika pelaporan mencakup lingkup kegiatan Peningkatan Diversifikasi Produk Ekspor adalah Kegiatan Partisipasi pada Jakarta Fashion Week 2015; mencakup lingkup kegiatan Peningkatan Kerjasama Pengembangan Ekspor antara lain Permintaan Tanggapan Mengenai
Tawaran
Kerjasama
dari
Pemerintah
Kanada,
Aktivasi
Hasil
Kerjasama
Pengembangan Ekspor di Mataram. Kemudian kegiatan Ditjen PEN lainnya yang mencakup lingkup kegiatan Peningkatan Promosi dan Pencitraan Indonesia antara lain Pameran “ 9th Indonesia Jewelry Show 2014” Jakarta, Partisipasi pada ASEAN Trade Fair 2014, Partisipasi Bazar Internasional di Manila Filipina, Pameran SIAL Middle East, Pameran Tea & Coffee China, Food and Hospitality; mencakup lingkup kegiatan Peningkatan Pelayanan Hubungan Dagang dan Informasi Ekspor melalui Workshop on Towards Sustainable and Productive Palm Oil Sector of Indonesia, Forum Komunikasi Informasi Ekspor dan Pelayanan Customer Service Centre; serta lingkup kegiatan Pengembangan SDM di bidang ekspor yang melalui pelaksanaan diklat ekspor. Adapun penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memberikan masukan/input maupun informasi kepada Menteri Perdagangan dan unit eselon I lainnya dari Ditjen PEN berkaitan dengan realisasi dan evaluasi kegiatan sepanjang bulan November 2014. Laporan bulanan ini juga dibuat dalam rangka mendukung kegiatan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan dan guna mewujudkan Akuntabilitas Kinerja yang baik pada Direktorat Jenderal PEN. Dengan tersusunnya laporan bulanan periode kesebelas tahun 2014 ini diharapkan akan semakin memberikan gambaran yang jelas dan terarah mengenai perkembangan dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi antar Direktorat di Lingkungan Ditjen PEN. Selain itu, kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) dan para pimpinan di Lingkungan Kementerian Perdagangan, melalui penyusunan Laporan Bulanan ini diharapkan dapat memberikan pandangan dan arah yang jelas sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Jakarta, Desember 2014 Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Nus Nuzulia Ishak
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF Guna mendukung terlaksananya visi dan misi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, selama Bulan November 2014 Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional telah melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas dan fungsinya. Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dalam meningkatkan pengembangan ekspor dicapai melalui kegiatan-kegiatan yang meliputi peningkatan diversifikasi produk ekspor, peningkatan kerjasama pengembangan ekspor, peningkatan promosi dan pencitraan Indonesia, peningkatan pelayanan hubungan dagang dan informasi ekspor, serta pengembangan SDM melalui diklat ekspor. Kinerja Ditjen PEN dalam mendukung program pengembangan ekspor nasional sepanjang Bulan November 2014 guna pencapaian peningkatan diversifikasi produk ekspor meliputi kegiatan antara lain: Partisipasi pada Jakarta Fashion Week 2015. Untuk mendukung program pengembangan ekspor nasional, selama Bulan November ini Ditjen PEN mengikuti berbagai kegiatan antara lain Kegiatan Permintaan Tanggapan Mengenai Tawaran Kerjasama dari Pemerintah Kanada, Aktivasi Hasil Kerjasama Pengembangan Ekspor di Mataram. Sedangkan untuk meningkatkan pengembangan promosi dan pencitraan Indonesia pada bulan November ini telah dilakukan kegiatan meliputi Kegiatan Pameran “ 9th Indonesia Jewelry Show 2014” Jakarta, Partisipasi pada ASEAN Trade Fair 2014, Partisipasi Bazar Internasional di Manila Filipina, Pameran SIAL Middle East, Pameran Tea & Coffee China, Food and Hospitality. Peningkatan pelayanan hubungan dagang dan informasi ekspor dilakukan melalui Workshop on Towards Sustainable and Productive Palm Oil Sector of Indonesia, kegiatan Forum Komunikasi Informasi Ekspor dan kegiatan pelayanan informasi inquiry, dimana pada bulan November ini telah diterima sebanyak 83 (delapan puluh tiga) permintaan hubungan dagang dari sejumlah negara. Selain itu, Customer Service Center (CSC) sepanjang bulan November juga telah menerima kunjungan dari 18 (delapan belas) pengunjung dari dalam dan luar negeri yang membutuhkan layanan berupa konsultasi bisnis dan pertemuan bisnis. Untuk pengembangan SDM melalui Diklat Ekspor selama bulan November 2014 ini telah dilakukan berbagai kegiatan pelatihan ekspor, penjajakan kerjasama dengan instansi terkait dan koordinasi dalam pengembangan kurikulum dan silabus. Dalam bab permasalahan, isu dan tindak lanjut, dibahas mengenai kendala-kendala yang dihadapi pada Kegiatan Permintaan Tanggapan Mengenai Tawaran Kerjasama dari Pemerintah Kanada, , Partisipasi Bazar Internasional di Manila Filipina, Pameran Tea & Coffee China.
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
iii
iii
BAB I KINERJA 1.1. Peningkatan Diversifikasi Produk Ekspor Partisipasi pada Jakarta
Jakarta Fashion Week (JFW) 2015 yang merupakan salah satu
Fashion Week 2015
pekan mode terbesar di Asia Tenggara dilaksanakan pada tanggal 1 - 7 November 2014 bertempat di Senayan City Jakarta. Kegiatan ini diselenggarakan oleh PT. Azura Activation, bagian dari Femina Group. Pelaksanaan pada tahun ini, Kementerian Perdagangan memasuki tahun ke-4 dalam memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan JFW. JFW 2015 mengusung tema “Setting Fashion Future“ yang dimaksudkan untuk menjadi langkah awal bagi desainer-desainer Indonesia untuk berperan dalam perkembangan mode dunia. Penyelenggaraan JFW 2015 melibatkan kurang lebih 180 desainer dengan lebih dari 60 kegiatan fashion show. JFW 2015 dibuka secara resmi oleh Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata, CEO Senayan City, CEO Permata Bank, dan CEO Femina Grup pada tanggal 1 November 2014, bertempat di JFW Fashion Tent Senayan City – Jakarta. Pembukaan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi dan pihak terkait seperti Ditjen PEN, Sekjen Kementerian Pariwisata, Pemprov DKI Jakarta, media, serta pelaku dan pecinta fesyen. Pada acara pembukaan juga dilakukan parade desainer yang terlibat dalam JFW 2015. Pada sambutannya, Menteri Perdagangan menyampaikan harapan agar JFW menjadi salah satu ajang peran mode yang paling berpengaruh di Asia Tenggara dan berpotensi mengantarkan industri mode Indonesia memasuki pasar dunia. Selain itu, para desainer Indonesia diharapkan mampu menciptakan koleksi desain yang unik, berkualitas tinggi dan berhasil dalam pemasaran di dalam dan luar negeri. Kemendag melalui Ditjen PEN juga berpartisipasi melalui program “Fashionlink” untuk yang ke-3 kalinya, yaitu suatu program khusus hasil kerja sama antara Kementerian
Ditjen PEN
Perdagangan
dengan
Femina
Group
Laporan Bulanan Periode November 2014
yang
1
dilaksanakan pada tanggal 3-7 November 2014.
Fashionlink
merupakan media bagi para pelaku fesyen Indonesia untuk bertemu dan menampilkan karya fesyen mereka sehingga dapat masuk dan dipasarkan di retail fesyen domestik dan internasional. Pembeli domestik yang hadir pada kesempatan tersebut antara lain Metro, Lotte, Threew Oress, Orion, Galeries Lafayette, Tozy Sentosa, Debenhams, dan 9 (sembilan) online stores. Sedangkan pembeli mancanegara berasal dari negara Inggris (Question Air), Korea Selatan (CU, Loloan, Mare), Jepang (Fake, Waja.co, Ikei), Jeddah (EGG), Singapura (Isetan, Gnossem), Malaysia (Fashion Valet), dll. Sebelum Fashionlink secara resmi dibuka, terlebih dahulu diawali dengan kegiatan jumpa pers yang menghadirkan narasumber Dirjen IKM Kemenperin, Direktur Pengembangan Pasar dan Produk Ekspor (P2E) Ditjen PEN, Direksi Femina dan Centre for Fashion Enterprise dari Inggris.
Direktur
Pada kesempatan
tersebut, Direktur P2E menyampaikan harapan agar Fashionlink dapat menjadi sarana bagi pelaku fesyen Indonesia untuk melakukan bisnis dengan pembeli luar negeri. Selama pelaksanaan Fashionlink, jumlah pengunjung mencapai 1150 orang, yang terdiri dari buyers, media, dan pengunjung lainnya. Adapun daftar media yang meliput dari nasional seperti Metro TV, Jakarta Post, Antara, Femina Group serta media internasional seperti NHK, CNA Taiwan dan CNN Indonesia. Fashionlink tahun ini menampilkan karya desainer fesyen sebanyak 75 booth.
Adapun desainer Indonesia tersebut antara lain
Jenahara, Nurzahra, Ria Miranda, Yosafat, Albert Yanuar, La Spina, Toton, Major Minor, Tex Savario, Patrick Owen, dll. Jumlah booth peserta tahun ini meningkat jika dibandingkan kegiatan “Buyers Room“ pada JFW tahun 2013 yang terdiri dari 46 booth desainer. Pada pelaksanaan JFW 2015 juga telah terjalin kerjasama exchange program dengan beberapa negara antara lain Jepang, Thailand, Korea Selatan, Inggris dan Australia. Program ini dapat dimanfaatkan oleh desainer Indonesia untuk berpartisipasi pada pameran fesyen yang diadakan di kota-kota besar di negara
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
2
tersebut. Selama penyelenggaraan Fashionlink JFW 2015 ini terjadi kerjasama bisnis antara desainer Indonesia maupun internasional dengan para pembeli potensial, baik yang telah mendapatkan kontrak maupun yang masih dalam tahap negosiasi. Adapun hasil transaksi business to business (B2B) mencapai Rp. 750.000.000 sedangkan total penjualan retail atau business to customer (B2C) mencapai Rp. 878.286.176 Selain
itu, sebagai rangkaian kegiatan JFW, setiap tahunnya
Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan Femina Group juga telah mengadakan seminar/workshop “Fashion Branding” pada 24-25 April 2014 di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta. Workshop ini menghadirkan Bette Bondo yang merupakan pengajar sekolah fesyen dan desain asal Italia, Istituto Marangoni (London, Inggris, Milan dan Italia). Bette
menyampaikan
Pada kesempatan tersebut,
berbagai pengetahuan tentang cara
membangun merek, khususnya produk fesyen, agar merek
yang
terkemuka
dan
menjadi
memiliki eksistensi di dunia
fesyen Internasional.
1.2. Peningkatan Kerja Sama Pengembangan Ekspor Aktivasi Hasil Kerja Sama
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut penandatanganan Nota
Pengembangan Ekspor di
Kesepahaman antara Kemendag dengan Kadin Indonesia yang
Mataram, 13 November 2014
ditandatangani pada tanggal 20 Agustus 2014, di mana salah satu ruang lingkupnya adalah melakukan pembinaan kepada pemangku kepentingan di daerah. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi para pelaku usaha berorientasi ekspor agar dapat lebih berperan dalam kegiatan usaha. Selain itu, diharapkan perwakilan stakeholders baik publik ataupun swasta dapat lebih terkoordinasi dalam melakukan pembinaan UKM dan mempromosikan potensi daerah. Kegiatan Aktivasi Hasil Kerja Sama Pengembangan Ekspor di Mataram dihadiri oleh Kepala Disperindag Prov. NTB, Kepala Kadinda Prov. NTB, Kepala Cabang ASEI Bali, perwakilan dari PT. Bank Mandiri Kanwil Bali, perwakilan dari PT. Palapa Nusantara Berdikari, serta dihadiri oleh 50 orang pelaku usaha yang merupakan eksportir dan calon eksportir dari wilayah Mataram,
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
3
Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur. Acara diskusi dimulai dari Kepala Kadinda Prov. NTB yang menyampaikan bahwa untuk melakukan ekspor dipersyaratkan memiliki kriteria logistik, manajemen
ekspor,
pemasaran,
keuangan
dan
hukum
perdagangan. Disampaikan pula agar setiap pelaku usaha juga memiliki komitmen untuk terus berusaha sehingga dukungan stakeholder yang diberikan tidak sia-sia. Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional yang disampaikan oleh Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor. Dalam sambutannya disampaikan bahwa upaya peningkatan ekspor bernilai tambah seyogyanya diiringi pula upaya untuk peningkatan daya saing produk ekspor Indonesia. Hal ini
untuk
mempersiapkan
para
eksportir
Indonesia
dalam
menghadapi ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Melalui MEA, negara-negara anggota ASEAN dapat melakukan perdagangan barang dan jasa dengan bebas. Untuk itu, seluruh pemangku kepentingan khususnya para pelaku usaha dapat mempersiapkan diri guna menghadapi kompetisi yang lebih ketat. Daya saing produk Indonesia harus lebih baik agar dapat tetap diterima dan merebut tidak hanya konsumen dalam negeri, terlebih buyer dari luar negeri. Sementara itu, Kepala Disperindag Prov. NTB dalam sambutan yang sekaligus membuka secara resmi acara ini, menyampaikan bahwa NTB memiliki sumber daya alam yang
melimpah (pertambangan, rumput laut,
rotan, perikanan, hasil perkebunan, hasil laut, ketak, dan tenun) , namun perlu mendapat perhatian stakeholders
dari
terkait untuk mengelola
setiap dan
instansi
dan
mengembangkan
menjadi komoditi ekspor yang dapat meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Setelah acara sambutan, dilanjutkan dengan konferensi pers yang dihadiri oleh Kadisperindag Prov. NTB, Direktur KPE, Ketua Komite Tetap Kadin Bid. Modal Ventura dan pembiayaan alternatif, serta Kepala Kadinda Prov. NTB. Setelah konferensi pers, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan matreri dari narasumber sebagai berikut:
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
4
Perwakilan Kadin Indonesia Pada kesempatannya, narasumber menjelaskan peranan lembaga keuangan meliputi: multi finance, pasar modal, koperasi, pegadaian, modal ventura dan asuransi. Dijelaskan juga mengenai pembiayaan langsung, pembiayaan yang diberikan oleh KADIN mengenai pembiayaan langsung, pembiayaan kepada plasma dengan pola lingkape program, outsourcing atau linkage program dengan lembaga
pembiayaan
yang
kredibel;
co-financing
dengan
bank/modal ventura, dan risk sharing dengan Pemda. Selain itu, dijelaskan juga KADIN dapat memberikan kredit modal berupa kebutuhan transaksional dan kebutuhan modal kerja tahunan. Perwakilan Dit. Kerjasama Pengembangan Ekspor Pada kesempatannya, perwakilan dari Direktorat Kerja Sama Pengembangan Ekspor (Dit. KPE) menjelaskan mengenai tugas dan fungsi serta pencapaian kinerja Dit. KPE untuk memfasilitasi kerja sama Ditjen PEN dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri. Manager PT. Bank Mandiri (Persero) cabang Bali Perwakilan perbankan dalam kegiatan ini menjelaskan bahwa Bank Mandiri memberikan solusi ekspor mandiri guna mendukung nasabah di setiap tahapan aktivitas ekspor. Untuk memaksimalkan tingkat pengembalian dana dalam pengelolaan arus kas, Bank Mandiri memberikan produk berupa cash solution. Selanjutnya, dalam pelaporan ekspor mengenai Rincian Transaksi Ekspor (RTE), Bank Mandiri mengeluarkan produk “Easy Product” dengan format yang telah disesuaikan dari Bank Mandiri. Kepala PT. Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) cabang Bali Pada kesempatannya, narasumber menjelaskan bahwa asuransi ekspor digunakan untuk memberikan perasaan aman kepada eksportir dalam menghadapi resiko ekspornya, serta meningkatkan keberanian untuk menembus pasar ekspor yang baru khususnya dalam upaya eksportir memenuhi permintaan pasar. Selain itu, eksportir dapat memanfaatkan asuransi kredit ekspor dalam rangka memperoleh pembiayaan diskonto wesel ekspor (post-shipment export financing), dimana asuransi ekspor merupakan jaminan tambahan kepada bank.
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
5
Perwakilan PT. Palapa Nusantara Berdikari Perwakilan PT. Palapa Nusantara Berdikari, pada gilirannya, menjelaskan bantuan yang diberikan Palapa Nusantara Berdikari bagi para UKM di daerah guna pengembangan hasil produksi dalam mendukung
perekonomian
daerah.
Disampaikan
pula
pada
kesempatan tersebut, bahwa untuk pengajuan kemitraan dari Palapa Nusantara Berdikari dengan pelaku usaha dapat diterima dalam waktu kurang lebih 5 (lima) minggu. Mengenai kriteria calon mitra yang diberikan bantuan harus berbadan hukum minimal CV, sudah
beroperasi
3
(tiga)
tahun,
bergerak
di
sektor
agrobisnis/agroindustri atau usaha kerakyatan serta merupakan industri/sektor unggulan daerah yang bersangkutan.
1.3. Peningkatan Pengembangan Promosi dan Pencitraan Indonesia 1.3.1. Kegiatan Dalam Negeri 9th
Partisipasi pada Pameran
Pameran
Indonesia
9th Indonesia Jewelry Show
Nusantara
2014
perhiasan yang diselenggarakan oleh Yayasan Mutumanikam
Indonesia
Jewelry
merupakan
Show
2014
pameran
Mutumanikam
tahunan
produk
Nusantara Indonesia dan bekerjasama dengan PT. Boart Indonesia sebagai pelaksana pameran. Pameran ini dimaksudkan sebagai salah satu sarana pemasaran produk perajin perhiasan Indonesia. Pameran ini dilaksanakan pada tanggal 20 – 23 November 2014 bertempat di Balai Kartini Jakarta dengan mengusung tema “Indahnya Desain perhiasan Tradisional Indonesia“. Tema tersebut dipilih untuk mengangkat dan mempromosikan desain etnik perhiasan daerah-daerah di Indonesia, sehingga diharapkan masyarakat makin banyak yang memakai perhiasan desain etnik. Pameran dibuka secara resmi dengan pemotongan rangkaian melati oleh Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri
Koordinator
Bidang
Pembangunan
Manusia
dan
Kebudayaan Puan Maharani, Ibu Meutia Hatta selaku Dewan Juri Kontes Desain Perhiasan, istri para pejabat lembaga negara, ketua dan pengurus Dekranasda. Pameran diikuti oleh 275 stand terdiri dari binaan Kementerian/Pemerintahan Daerah/Dinas, Dekranasda, BUMN dan perusahaan perorangan/swasta. Adapun kementerian yang berpartisipasi dengan memfasilitasi binaannya antara lain
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
6
Kementerian
Perdagangan,
Kementerian
Perindustrian,
Kementerian KUKM dan Kementerian Pariwisata. Selain pameran, juga diselenggarakan kompetisi desain perhiasan dengan kategori penilaian, yaitu Desain Perhiasan Tradisional Indonesia, Desain Perhiasan Modern Indonesia, dan Desain Perhiasan Kontemporer Indonesia. Dewan juri pada penilaian tersebut antara lain Ibu Meutia Hatta, Ibu Nur Sabah Traavik (Istri Duta Besar Norwegia), Ibu Hesti Kresnarini, Ibu Utami dari John Hardi, dan Desainer Reynaldi A. Yunardi. Paviliun
Ditjen
Pengembangan
Ekspor
Nasional
(DJPEN),
Kementerian Perdagangan menempati lokasi seluas 108 m2 dengan menampilkan 15 (lima belas) perusahaan binaan yaitu: CV. Indo Nusa Enterprise, Wira’s Silver, SSS Silver, Leginayba, Letung Silver, Ragenda Mop, Idola prima, Permata Bunda, MHK Jewellery, KAR Jewellery, Dian Silver, J’Och Jewelry, CV. Zahra Diamanta (Manik Cantik), PT. Cinta Seni (EPA Jewel), dan Lamops Craftwork. Paviliun DJPEN menampilkan keanekaragaman produk perhiasan berkualitas dari berbagai daerah di Indonesia antara lain: Bali, NTB, Kalimantan, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan D.I Yogyakarta yang menggunakan berbagai bahan baku seperti perak, emas, batubatuan, permata, berlian, kulit kerang, maupun mutiara. Paviliun Indonesia,
Ditjen
PEN,
Kementerian
perdagangan
tampil
menggunakan desain bambu berhasil meraih penghargaan stand terbaik kategori Kementerian. Selain itu desain perhiasan bertajuk “Intan Matahariku“ dari salah satu binaan Ditjen PEN, EPA Jewel, berhasil masuk nominasi kompetisi desain perhiasan kategori Desain Perhiasan Modern Indonesia. Walaupun kategori tersebut dimenangkan produk dari Brainstone, namun produk EPA Jewel yang baru difasilitasi oleh Ditjen PEN sudah mendapat perhatian dari dewan juri. Kehadiran pengunjung pada pameran tersebut dirasakan cukup potensial khususnya di hari terakhir. Hal ini dapat dilihat dari total transaksi yang dicapai selama 4 (empat) hari pameran sebesar Rp. 866.220.000 terdiri atas transaksi ritel sebesar Rp. 741.670.000 dan repeat order sebesar Rp. 119.550.000. Produk perhiasan yang banyak diminati adalah kalung dan gelang berbahan dasar tanduk kerbau perhiasan mutiara, silver jewellery, plated jewellery,
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
7
perhiasan berbahan kulit kerang, dan perhiasan berbahan batubatuan. 1.3.2. Kegiatan Luar Negeri Partisipasi pada ASEAN Trade
Pameran ASEAN Trade Fair 2014 bertema Food Treasures of
Fair 2014
ASEAN dilaksanakan
pada tanggal 2-15 November 2014 di Hall
A1 COEX, Seoul diikuti oleh 87 perusahaan dari 10 negara ASEAN. Pameran ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 25th Dialogue Partnership ASEAN Korea dan 5th ASEAN Korea Free Trade Agreement (AKFTA). Selain itu, kegiatan ini merupakan upaya meningkatkan promosi dan kepedulian terhadap produk dari negara-negara ASEAN di pasar Korea. ASEAN Korean Centre (AKC) memberikan fasilitas penyediaan booth untuk 9 (sembilan) pelaku usaha produk makanan dan 1 (satu) orang perwakilan Trade Promotion Office (TPO) dari setiap negara ASEAN. Berdasarkan hasil seleksi produk yang dilakukan oleh AKC telah terpilih 9 perusahaan dari Indonesia yang berpartisipasi yaitu: 1. PT. Aksara Kencana Putra (fresh honey natural, heart tea, brown sugar); 2. PT. Dolphin (confectionery); 3. PT. Gandum Mas Kencana (chocolate & bakery ingredient); 4. PT. Eka Timur Raya (canned mushroom and tuna); 5. PT. Garuda Food Putra Putri Jaya (snacks, biscuits, butter cookies, cassava & potato chips); 6. PT. Inni Pioneer Food Industry Co. Ltd (dried Fruits, canned snail meat, canned fruit ); 7. PT. Medan Tropical Canning & Frozen Industries (frozen seafood, pre-cooked tuna loin); 8. PT. Mitra Tani Dua Tujuh (frozen vegetable, edamame and okra); dan 9. PT. Toba Agro Mandiri (frozen sweet potato). Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan meliputi market research, seminar dan pameran ASEAN Trade Fair 2014. Market Research dilaksanakan dengan kunjungan ke hypermarket besar, E-mart dan NongHyup (NH) untuk melihat secara langsung produk-produk makanan yang dipasarkan di Korea. Sementara kegiatan Trade Facilitation Seminar on the Food Industry between ASEAN and
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
8
Korea diikuti oleh seluruh delegasi dari negara ASEAN pada tanggal 11 November 2014 dengan materi antara lain procedures for plant quarantine & import permit of Korea, Food Safety Policy For Imported Goods, Effective Utilization of ASEAN - Korea FTRA In The Food Industry, dan Customs Procedures In The Food Industry. Seminar ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para pelaku usaha di negara ASEAN mengenai peraturan bagi barang-barang yang akan masuk di Korea, khususnya produk makanan. ASEAN
Trade
Fair
2014
dibuka
secara bersama
dengan
pengguntingan pita oleh Duta Besar/Perwakilan dari negara-negara ASEAN termasuk Sekretaris Jenderal ASEAN. Setelah kegiatan dibuka secara resmi, Duta Besar R.I. di Seoul menyempatkan berkunjung ke Paviliun Indonesia didampingi Atase Perdagangan R.I. di Seoul. Selama pameran juga berlangsung side event antara lain seminar, cooking demo, dan business matching. Selama pameran berlangsung, produk yang ditampilkan pada paviliun Indonesia menarik minat pengunjung. Hal ini dapat dilihat dari estimasi kontak dagang yang diperkirakan akan terjadi dalam 3 tahun ke depan sebesar USD 41,6 juta atau USD 13,8 juta per tahun dengan produk yang diminati antara lain okra (lady finger), edamame (Japanese soybean), sweet potato, confectionery (gery choco, roll wafer, wafer stick. Choco wafer), snack, herbal tea, chocolate, pudding instant, powder cake, canned tuna, canned mushroom, canned snail meat, dried mango, crab, baby octopus, squid, dan produk lainnya. Selain menampilkan produk, paviliun Indonesia juga memberikan informasi mengenai pelayanan DJPEN yang dapat dimanfaatkan oleh exhibitor maupun buyer. Beberapa inquiries yang dibutuhkan oleh buyer antara lain daftar eksportir produk makanan, kopi sekaligus asosiasi terkait, daftar eksportir batu bara, informasi terkait bisnis dan investasi di Indonesia. Pameran ASEAN Trade Fair 2014 dilaksanakan bersamaan dengan pameran
Food
Week
2014.
Pameran
Food
Week
sendiri
merupakan pameran makanan ternama dimana tahun ini diikuti oleh 748 perusahaan dari 28 negara dengan lebih dari 1.476 booths dan luas area 36.007 m2. Pengunjung yang hadir pada pameran ini
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
9
sebagian besar merupakan masyarakat lokal Korea yang ingin melihat sekaligus mencoba aneka makanan yang dipromosikan pada pameran tersebut. Partisipasi pada Bazar
Dalam rangka mempromosikan produk-produk potensial Indonesia
Internasional di Manila,
khususnya pada produk kerajinan, batik, produk minuman serta
Filipina
meningkatkan akses pasar Indonesia di pasar Filipina, KBRI Manila melalui Atase Perdagangan Manila yang bekerjasama dengan fungsi sosial budaya KBRI Manila dan Dharma Wanita Persatuan KBRI Manila pada tanggal 16 November 2014 melaksanakan kegiatan promosi produk-produk Indonesia yang ada di Filipina melalui
kegiatan
partisipasi
pada
Bazar
Internasional
yang
diselenggarakan oleh International Bazar Foundation (IBF), yaitu yayasan yang memberikan perhatian terhadap penggalangan dana sosial yang berafiliasi dengan Departemen Luar Negeri Filipina. Bazar Internasional ini dibuka oleh Menteri Luar Negeri Filipina Albert F.del Rosario yang sekaligus sebagai ketua panitia kegiatan IBF dimaksud. IBF ini diikuti oleh 35 Kedutaan Besar dan 6 Konsulat Jenderal yang berada di Filipina. Bazar internasional ini menampilkan berbagai macam produk dari berbagai negara, baik produk-produk industri maupun makanan dan minuman. Pada pembukaan bazar internasional dimaksud, Bapak Wakil Kepala Perwakilan R.I., Ade Petranto berkenan hadir dalam pembukaan pameran tersebut. Dalam kesempatan tersebut Bapak Wakeppri telah memberikan masukan dan arahan kepada para pengusaha yang mengikuti pameran, agar kiranya para pengusaha dapat memanfaatkan peluang bazar untuk meningkatkan akses pasarnya di Filipina serta sebagai ajang untuk mempromosikan produk produk baru yang akan dipasarkan di wilayah Manila, Filipina. Pada pelaksanaan bazar, Atase Perdagangan dan Fungsi Sosial Budaya KBRI Manila telah mengundang beberapa perusahaan Indonesia yang bergerak pada bidang kerajinan, hiasan dan ukiran, produk minuman sehat, serta kopi instan. Adapun perusahaanperusahaan tersebut adalah: PT. Kalbe Internasional, PT. Mayora Indah, dan Finesha. Pada kesempatan ini, Atase Perdagangan Manila memfasilitasi para pengusaha berupa 4 booths untuk pameran. Dalam pelaksanaan bazar stand Indonesia banyak
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
10
dikunjungi oleh pengunjung khususnya PT. Mayora Indah, dimana dalam pameran tersebut mereka mempromosikan produk baru mereka yaitu Coffee Blanca yang diminati para pengunjung, sedangkan PT. Kalbe Internasional memperkenalkan produk terbaru mereka yaitu biskuit Fitbar dan Nutrive Benecol yang dikhususkan untuk orang yang berpenyakit diabetes atau untuk menghindari penyakit diabetes. Hasil penjualan dari bazar ini mencatatkan total keseluruhan sebesar Php. 213.386,-. Produk-produk Indonesia pada bazar tersebut sangat kompetitif dibandingkan dengan negara lainnya seperti India,
Pakistan,
Malaysia,
dan
Vietnam
yang
juga
menyediakan minuman olahan, tekstil, kerajinan dan hiasan. Partisipasi pada Pameran
Pameran SIAL Middle East dilaksanakan tanggal 24 – 26 November
SIAL Middle East
2014 dan merupakan salah satu pameran makanan dan minuman terbesar dan bertaraf internasional yang diadakan setiap tahun dengan menempati lahan seluas 53,541 m2.. Pada pameran ini ditampilkan berbagai kategori produk antara lain fruits & vegetable, meat and poultry, tea, coffee, dan food supplements. Pada tahun lalu pameran ini diikuti oleh 1,221 exhibitor dari berbagai industri makanan dan minuman dan dikunjungi lebih dari 40.851 pembeli dari berbagai negara antara lain Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan, RRT, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Inggris, dan Jerman. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan berpartisipasi untuk pertama kalinya pada pameran ini dengan menempati lahan seluas 120 sqm yang berada di Hall 2 Zone B, Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC). Adapun perusahaan yang difasilitasi sebanyak 12 (dua belas) perusahaan antara lain PT. Aksara Kencana Putra (Honey & Tea), PT. Mulia Boga Rasaya (Cheese), PT. Manohara Asri (Peanuts), PT. Pondan Pangan Makmur Indonesia (Cake Mix, Puding, Ice Cream), PT. Toba Surimi Industries (Canned & Fozen Seafood), PT Indojaya (Confectionary), Rezeki Inti Artha (Tuna), Aquasolve Sanaria (Oral Film Stripe), CV Purnama Raya (Snack), CV Packaging House (Packaging). KBRI Abu Dhabi memfasilitasi 3 (tiga) perusahaan Indonesia seperti Kusuka (cassava chips), Helmigs (minuman herbal), CV. Monita (bawang goreng & spices),
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
11
dan Guchie Mas (minuman herbal). Pameran SIAL Middle East 2014 dibuka secara resmi oleh Wakil Perdana Menteri UAE, H.H.Sheikh Mansour Bin Zayed Al Nahyan tanggal
24
November
2014
dengan
pengguntingan
pita.
Pembukaan dihadiri oleh tamu-tamu penting dan perwakilan tim ADFCA dan SIAL. Paviliun Indonesia mendapat kehormatan untuk dikunjungi oleh rombongan tersebut. Paviliun Indonesia juga mendapat kunjungan dari Tim KBRI Abu Dhabi yang diwakili oleh Kepala KUAI Bapak Wisnu Suryo Hutomo. Dalam kunjungannya, menyampaikan bahwa produk makanan Indonesia sangat diminati pasar Timur Tengah dan sekitarnya, produk tersebut antara lain seafood, kacang-kacangan, dan minuman herbal. Beliau juga berpesan agar setiap perwakilan yang menjaga stand paviliun Indonesia harus mempunyai jiwa marketing.
Pada pelaksanaan pameran, sejumlah perusahaan Indonesia yang tergabung dalam Paviliun Indonesia mendapat kontrak dan mitra dagang, antara lain: a. PT. Medan Tropical Canning mendapatkan mitra dari salah satu perusahaan makanan di Dubai yaitu Heartland untuk produk tuna kaleng, perusahaan National Catering (Abu Dhabi) untuk produk frozen fish, dan perusahaan Hot n Fresh Pastry untuk frozen tuna. b. PT. Dua Kelinci mendapatkan untuk produk mixed nut, hot nut, kacang kulit, dan wafer masing-masing sebanyak 1 kontainer dari perusahaan makanan di UAE. c. PT. Manohara Asri mendapat order terbesar untuk produk kacang merek Mayasi ke perusahaan Emirates Snack Food, UAE.
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
12
d. PT. Toba Surimi Industries mendapat order canned seafood dari UAE, Lebanon, Saudi Arabia, dan Kuwait. Perusahaan ini juga mendapat order crabmeet dari Zuri, salah satu perusahaan Swedia. e. PT. Indojaya juga mendapat order untuk produk confectionery sebanyak 1 (satu) kontainer dari Lulu Hypermart salah satu supermarket terbesar UAE. f.
PT. Aksara Kencana Putra, hari pertama mendapat order untuk mengimpor gula sebanyak 100 kg/bulan dari hotel Millenium Abu Dhabi, hari kedua mendapatkan order mengirimkan 2 kontainer (40 ton madu) dari produsen Al Jazeera Honey and Dates, hari ketiga Al Faraj Enterprise Qatar akan memesan 1 kontainer madu.
Di luar permintaan produk makanan dan minuman Indonesia, terdapat permintaan terhadap produk vegetable oil, sayuran dan buah kaleng dari buyer UAE dan Spanyol. Tercatat sebanyak 210 inquiries baik yang potensial maupun yang sudah mencapai tahap kontrak untuk melakukan pengiriman barang. Selain inquiry yang masuk ke perusahaan, sebanyak 15 inquiry juga masuk ke meja informasi Ditjen PEN dimana inquiry tersebut mencari produk yang tidak dipamerkan oleh peserta Indonesia. untuk transaksi dagang (trial) yang terjadi selama 3 hari, total estimasi transaksi yang dilakukan selama pameran mencapai USD 2.106.750 termasuk yang sudah membayar down payment. Jumlah tersebut belum termasuk long term dari beberapa perusahaan. Adapun rincian produk yang diminati seperti:
No. Produk Yang Diminati 1.
Pasteurized, canned and frozen food
2.
Frozen octopus, poulp squid, cuttle fish, soft shell crab
3.
Peanuts
4. 5.
Ditjen PEN
Confectionary (cookies,wafer sticks, roll, crepes) Cheese (all types)
Negara Peminat UAE, Afrika Selatan, Hong Kong Vietnam, UAE, Lebanon, Hongkong, Qatar, Perancis, Saudi Arabia, Singapura, Swedia, Bahrain, Kuwait UAE, Kuwait, Jepang, Perancis Afrika Selatan, UAE, Iraq Yaman, UAE
Laporan Bulanan Periode November 2014
13
6.
Snacks, crackers
7.
Candy (oral film stripes)
8.
Honey & tea Ready to use cake mix, ice cream mix
9. 10.
Tuna, mackerel
11.
Cartoon, packaging
Bahrain, Kuwait, Spanyol Syiria, UAE, Lebanon, Kuwait, India, Slovakia, Italia, Saudi Arabia Qatar, Abu Dhabi Mesir, Saudi Arabia, UAE, India, Rusia Bahrain Qatar, Yaman, Nigeria UAE,RRT, Malaysia
Dalam pameran ini, produk PT. Manohara Asri juga termasuk dalam nominasi Innovation Award dan mendapatkan penghargaan dari SIAL Middle East 2014 sebagai salah satu perusahaan yang paling menarik. Pada tanggal 25 November Ditjen PEN bekerjasama dengan ITPC Dubai dan KBRI Abu Dhabi mengadakan acara Business Matching di ruang seminar Aloft Hotel. Pada acara tersebut hadir sekitar 15 (lima belas) perusahaan yang berasal dari Abu Dhabi dan sekitarnya. Pameran Tea & Coffee China,
Pameran “Tea & Coffee China 2014” merupakan bagian dari
Food and Hospitality
pameran FHC China 2014, yaitu salah satu pameran produk makanan terbesar di RRT bagian Utara yang diselenggarakan secara
tahunan.
Pada
tahun
2014,
penyelenggaraan
FHC
memasuki penyelenggaraan yang ke-18. Luas area pameran 62.000 m2, diikuti oleh 2.400 peserta berasal dari 45 negara dan dihadiri lebih dari 35.000 pengunjung bisnis selama 3 hari pameran. Partisipasi Indonesia pada pameran Tea & Coffee, FHC China 2014 merupakan upaya untuk terus mendorong promosi ekspor produk kopi unggulan Indonesia ke RRT sekaligus memperkenalkan speciality kopi dari berbagai daerah Indonesia termasuk kopi luwak. Partisipasi Ditjen PEN pada pameran ini merupakan partisipasi untuk yang pertama kali. Paviliun Indonesia menempati area 90 m2 di Hall N4, mengusung tema Remarkable Indonesia dengan konsep terbuka dan menampilkan 12 perusahaan kopi yaitu : 1. UD. Indocommodity; 2. CV. AA Production / Kopi Luwak Indonesia; 3. UD. Eref / Art Cofie; 4. PT. Domba Bali Persada/Domba Coffee;
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
14
5. CV. Banua Hills; 6. Soelthan Koffie; 7. PT. Fortunium / Ventura Coffee; 8. PT. Aneka Coffee Industry; 9. PT. Muliasari Permai; 10. PT. Maharaja Pusaka Nusantara; 11. CV. Inkoi Rajawali / Toraja Arabia Coffee; 12. PT. Perpustakaan Kopi. Para peserta menampilkan dan memberikan free tasting kopi unggulan dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua, seperti kopi Gayo, Mandailing, Jawa, Bali, Toraja dan Wamena serta kopi luwak yang dihasilkan dari luwak liar maupun luwak hasil penangkaran. Sebagai bentuk promosi perdagangan yang menyeluruh, Paviliun Kemendag menampilkan video Nation Branding Indonesia serta video mengenai kopi luwak Indonesia untuk terus mempromosikan kopi luwak Indonesia, agar tidak diklaim oleh negara lain. Selama 3 hari pelaksanaan pameran, paviliun Kemendag dikunjungi sekitar 3000 visitors yang berasal dari berbagai negara seperti RRT, Singapura, Korea, Jepang, Amerika, Italia, Brazil, Chile, Portugal, Perancis, Jerman dan Spanyol. Sebagian besar dari mereka adalah distributor atau agen yang berminat untuk memasarkan produk kopi Indonesia di negara tempat mereka berdomisili. Selain itu, paviliun Indonesia juga dikunjungi oleh professional barista yang berasal dari Italia. Paviliun Indonesia dikunjungi Konsul Jenderal KJRI Shanghai yang menyampaikan apresiasi kepada Kemendag dalam upaya mempromosikan kopi unggulan Indonesia ke pasar RRT khususnya Shanghai. Konsul Jenderal berharap agar upaya promosi ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan terpadu. Disampaikan pula bahwa pada tahun 2015 KJRI Shanghai berencana menyelenggarakan Indonesia Coffee Festival yang dilakukan secara roadshow di beberapa pusat perbelanjaan di Shanghai dan kota sekitar. Kegiatan tersebut diharapkan mendapat dukungan pemerintah pusat, asosiasi dan juga eksportir kopi. KJRI Shanghai
juga
akan
menggalang
dukungan
masyarakat
di
Shanghai termasuk para pelajar dan mahasiswa Indonesia untuk
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
15
mensukseskan rencana kegiatan Indonesia Coffee Festival. Paviliun Kemendag juga mendapat kunjungan Mr. Chen Zhi Ming, Sekjen
Shanghai
menginformasikan
Coffee potensi
Enterprise
konsumsi
kopi
Association di
yang
Shanghai
dan
sekitarnya terdapat 4000 coffee shop, 200 coffee roasting company dengan kebutuhan 20.000 ton kopi setiap tahunnya. Mr. Chen berdiskusi dengan Ketua Umum GAEKI untuk membahas peluang peningkatan ekspor kopi Indonesia ke Shanghai. Beberapa negara utama eksportir kopi dunia dan brand kopi terkemuka internasional yang turut berpartisipasi dalam pameran ini, yaitu: 1. Brazil, salah satu eksportir utama kopi dunia yang menempati areal hampir 500 sqm menampilkan produk biji kopi terbaiknya. Paviliun Brazil mengadakan kegiatan Kontes Batista selama berlangsungnya pameran. 2. Malaysia, salah satu peserta dari Malaysia hadir dengan produsen “ChekHup, Ipoh White Coffee”, menampilkan produkproduk kopi instan dengan kemasan memikat. 3. Jerman dan Italia, selain menampilkan produk kopi kemasan, brand kopi dari Jerman dan Italia hadir dengan desain paviliun yang sangat menarik, menampilkan mesin pembuat kopi. Brand kopi ternama misalnya Segafredo, Julius Meinl, Esse Caffee, Milan Gold, IIIy Coffee, Café Cagliari melakukan demonstrasi cara pembuatan kopi cappuccino atau espresso.
1.4. Peningkatan Pelayanan Hubungan Dagang dan Informasi Ekspor Partisipasi pada Workshop
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai media untuk mendapatkan
on Towards Sustainable and
masukan dan perkembangan pemanfaatan minyak sawit yang
Productive Palm Oil Sector
berkelanjutan dalam rangka penyusunan white paper oleh Kamar
of Indonesia
Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mengenai hal tersebut. Kegiatan Workshop on Towards Sustainable and Productive Palm Oil Sector of Indonesia diadakan oleh KADIN bekerjasama dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD),
Badan
Pengelola
Reducing
Emissions
from
Deforestation and Forest Degradation (REDD+) Indonesia dan The Consumer Goods Forum (CGF) pada hari Kamis 13 November 2014 bertempat di Crown Plaza Hotel, Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh para pemangku kepentingan yang terdiri
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
16
dari pemerintahan, perusahaan perkebunan, industri pengolahan minyak sawit, Asosiasi, LSM, petani, media, akademis serta pemerhati lingkungan. Acara dibuka oleh Ibu. Tiur Rumondang dari KADIN sebagai penyelenggara. Selain itu Ms. Sabine Ritter perwakilan dari CGF dan Bapak Agus P. Sari Deputi Perencanaan dan Pembiayaan, Badan REDD+ juga turut membuka acara. Pada kegiatan ini, perwakilan dari Kementerian Pertanian memberikan keynote speech. Dalam sambutannya, diungkapkan bahwa perlu terciptanya kesamaan pandangan dalam definisi berkelanjutan (sustainable) diantara para pemangku kepentingan. Persamaan pandangan tersebut akan mempermudah untuk mengoordinasikan dilakukan
oleh
berbagai pemangku
program
dan
kepentingan,
kegiatan baik
dari
yang pihak
pemerintah, swasta, petani maupun akademis dalam mencapai visi bersama. Selain itu, dukungan pemerintah Indonesia dalam penciptaan produk minyak sawit Indonesia yang berkelanjutan akan terus didorong, sehingga baik petani, pemasok dan perusahaan dapat memenuhi kriteria berkelanjutan yang telah ditetapkan baik oleh ISPO dan RSPO. Sesi
diskusi
panel
pertama
yang
bertemakan
Towards
Sustainable & Productive Palm Oil Sector of Indonesia: An Overview, menghadirkan panelis Bapak Herdrajat Natawidjaja (Kementerian Pertanian). Bapak Agus Sari (Badan REDD+), Ibu Annisa Rahmawati (Palm Oil Innovation Group, POIG) dan Bapak Joko Supriyono (GAPKI). Diskusi kebijakan
dan
program
sesi
yang telah
pertama
membahas
dilakukan
pemerintah
Indonesia dalam penciptaan minyak sawit yang berkelanjutan. Penambahan populasi dunia akan meningkatkan permintaan akan minyak nabati, namun minyak sawit yang mendapat tekanan dari berbagai pihak perlu mengedepankan sistem rantai pasokan yang berkelanjutan
serta
mendorong
pertumbuhan
kesejahteraan
masyarakat Indonesia, sebagai negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Sesi diskusi panel kedua diikuti oleh Bapak Ruanda Agung Sugardiman (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Bapak Darwin Indigo (PT. Wilmar Nabati Indonesia), Mr. Jean -
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
17
Louis Guillou (PT. Cargill Indonesia),
Bapak
Asmar
Arsjad
(Petani Kelapa Sawit), Ibu Rosediana Suharto (ISPO) dan Ibu Desi Kusumadewi (RSPO) dengan tema Indonesia Palm Oil Production & Export: Supply - Chain Transparency & Traceability. Pada sesi ini Wilmar dan Cargill berbagai pengalaman mengenai penerapan sistem penanaman dan produksi yang berkelanjutan, baik oleh petani, pemasok dan fasilitas pabriknya. Selain itu perwakilan ISPO menekankan bahwa pada saat ini, semua aspek sangat berkaitan erat dengan perdagangan. Oleh karena itu, isu berkelanjutan menjadi salah satu hambatan perdagangan, terutama bagi minyak sawit. SPO dan RSPO sedang melakukan studi bersama dalam mewujudkan suatu sistem yang dapat mengintegrasikan
kedua sertifikasi organisasi tersebut. Hal ini
akan mempermudah proses serta menyamakan standardisasi yang harus dipenuhi. Pada sesi ketiga diskusi panel mengangkat tema Indonesia Palm Oil Consumption: Sustainable Sourcing dengan panelis Bapak Fransiscus Welirang (PT. Indofood Sukses Makmur), Mr. Stephen Harlan Kerson (Nestle Indonesia), Bapak Irwan Gunawan (WWF Indonesia). Pada sesi ini panelis mengungkapkan pentingnya menjaga pasokan dari sumber yang konsisten menjaga nilai-nilai yang berkelanjutan. Selain itu mengedukasi konsumen mengenai pentingnya menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan demi menjaga lingkungan harus ditingkatkan lagi. Pelayanan Customer Service
Pelayanan informasi yang diberikan oleh Customer Service Centre
Centre
(CSC) terdiri dari permintaan hubungan dagang (Trade Inquiry), layanan pembeli luar negeri (Business Matching) dan konsultasi bisnis. Pelayanan permintaan hubungan dagang (Trade Inquiry) dan Business Matching mencakup layanan hubungan dagang yang diterima baik secara langsung maupun melalui Atase Perdagangan atau ITPC, kantor Kedutaan Besar negara asing dan permintaan dari pembeli secara individu serta layanan Konsultasi Bisnis kepada eksportir yang mengunjungi langsung CSC. Seluruh pelayanan tersebut telah dilakukan pada bulan November 2014, dengan rincian sebagai berikut:
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
18
1.
Pelayanan Permintaan Hubungan Dagang (Trade Inquiry) Pelayanan hubungan dagang yang diterima Customer Service Center pada bulan November 2014 sebanyak 83 permintaan, terdiri dari 18 permintaan dari dalam negeri melalui kunjungan langsung ke CSC, dan 3 (tiga) orang pembeli luar negeri. Disamping permintaan informasi berdasarkan kunjungan langsung, pada bulan November 2014, permintaan yang diterima melalui email sebanyak 62 permintaan, email tersebut berasal dari kalangan pengusaha/eksportir dan pengguna informasi lainnya di dalam negeri sebanyak 18 permintaan. Dari luar negeri baik dari pembeli luar negeri secara
langsung
maupun
dari
kantor
perwakilan
R.I.
sebanyak 44 permintaan. Adapun permintaan hubungan dagang berasal dari importir/buyer luar negeri tersebut berasal dari 15 negara yaitu: Taiwan, Mesir, India, Jerman, Amerika Serikat, Chili, Korea Selatan, Bangladesh, Kanada, Kolombia, Denmark, Jepang, Rusia, Afrika Selatan, dan Tunisia. Permintaan hubungan dagang dari importir/buyer luar negeri tersebut,
berminat
produsen/eksportir
untuk
mendapatkan kontak
Indonesia
dalam
rangka
dengan
mengimpor
produk-produk dari Indonesia. Adapun produk-produk dan informasi yang diminati oleh calon pembeli dari masingmasing negara asal adalah produk pertanian, makanan dan minuman olahan, perikanan, kosmetik, perlengkapan bayi, tekstil, produk tekstil dan benang, mebel, produk karet, metal, barang pecah belah, herbal, barang kerajinan, pertambangan, alas kaki, dekorasi rumah, kopi, material dan aksesoris bangunan serta produk farmasi. Dari dalam negeri, yang berkunjung ke CSC dengan melihatlihat contoh produk dan juga konsultasi bisnis, di samping itu juga telah diberikan informasi mengenai cara menjadi anggota Membership Service di CSC. 2.
Pengunjung Customer Service Centre (CSC) Jumlah pengunjung CSC pada bulan November 2014
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
19
sebanyak 18 pengunjung dari dalam dan luar negeri yang membutuhkan
layanan
berupa
konsultasi
bisnis
dan
pertemuan bisnis sebagai berikut: A. Layanan Konsultasi Bisnis Jumlah pengunjung CSC yang memerlukan informasi ekspor pada bulan November 2014 sebanyak 18 perusahaan pengunjung CSC yang membutuhkan informasi terkait dengan prosedur persyaratan untuk bisa ikut berpartisipasi di ruang CSC Kementerian Perdagangan yang berasal dari Jakarta, Jawa Barat dan Bali. Keseluruhan pengunjung membutuhkan informasi dan peluang pasar terkait dengan produkproduk seperti produk kertas, hasil pertambangan, teh hijau, produk tekstil dan karpet serta komoditas pertanian
lainnya.
Selain
pemintaaan
informasi
tersebut di atas pengunjung juga ingin mengetahui informasi tentang Membership Services. B. Business Matching Pengunjung
CSC
dari
luar
negeri
pada
bulan
November 2014 sebanyak 3 (tiga) pengunjung, berasal dari Afrika Selatan 2 (dua) orang dan Tunisia 1 (satu) orang yaitu: Mr. Bilal Gora dari perusahaan Impulse dan Mr. Khalil Moden dari Shopper Mart buyer asal Afrika Selatan yang berminat untuk mengimpor produk pecah belah dan makanan olahan berupa biskuit, coklat, dan kembang gula. Sedangkan pengunjung asal Tunisia Mr. Noureddine Belhadj dari Serco International berminat untuk mengimpor tekstil dan tekstil produk, perabot elektronik dan sepatu. Para pengunjung tersebut membutuhkan informasi daftar eksportir yang berada di daerah, peraturan ekspor dan tata cara ekspor. C. Permanent Trade Display (PTD) Sampai dengan periode Januari s/d November 2014, perusahaan peserta PTD sebanyak 46 (empat puluh enam) perusahaan. Terdapat 2 (dua) perusahaan yang
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
20
melakukan instalasi displai sampel produk yaitu PT. Coco Sugar Indonesia dan CV. Gangga Sukta. Sedangkan yang telah diturunkan terdapat 3 (tiga) perusahaan yaitu PT. Onie Craft, PT. Peggy’s Art dan Tiny and Co. Sebagian peserta PTD yang mendisplay di
ruang
CSC
Kementerian
Perdagangan
telah
melengkapi copy SNI/BPOM, sedangkan yang lainnya sedang dalam tahap tindak lanjut pengadaannya dan di komunikasikan dengan masing-masing perusahaan peserta. Karena berdasarkan instruksi pimpinan bahwa perusahaan yang mendisplai produk di ruang CSC Kementerian
Perdagangan
harus
menyertakan
Fotokopi SPPT SNI atau sertifikat dari BPOM.
1.5. Pengembangan SDM melalui Diklat Ekspor Penyelenggaraan Program
Selama bulan November 2014 Balai Besar Pendidikan dan
Pelatihan
Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) hanya menyelenggarakan 9 (sembilan) kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) ekspor sebagai berikut: a.
“Prosedur Ekspor” (Jakarta, 18 s.d. 20 November 2014). Pelatihan ini diikuti oleh 19 orang peserta.
b.
“Manajemen Ekspor Impor Plus Simulasi” (Jakarta, 4 s.d. 12 November 2014). Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang peserta.
c.
“Prosedur Impor” (Jakarta, 18 s.d. 21 November 2014). Pelatihan ini diikuti oleh 29 orang peserta.
d.
“Prosedur Ekspor Plus Simulasi” (Jakarta, 25 s.d. 27 November 2014). Pelatihan ini diselenggarakan atas kerja sama antara BBPPEI dengan Universitas Esa Unggul (UEU) Jakarta dan diikuti oleh 49 orang peserta yang seluruhnya merupakan mahasiswa/i di Fakultas Ekonomi UEU Jakarta.
e.
“Capacity Building: Strategi Ekspor ke Uni Eropa” (Jakarta, 12 s.d. 13 November 2014). Pelatihan ini diselenggarakan atas kerja sama antara BBPPEI dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan diikuti oleh 25 orang peserta yang seluruhnya merupakan pelaku usaha anggota APINDO.
f.
“Prosedur Ekspor” (Yogyakarta, 12 s.d. 14 November 2014). Pelatihan ini diselenggarakan atas kerja sama antara BBPPEI
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
21
dengan Akademi Akuntansi Yayasan Keluarga Pahlawan Nasional (AA YKPN) Yogyakarta dan diikuti oleh 30 orang peserta yang seluruhnya merupakan mahasiswa/i di AA YKPN Yogyakarta. g.
“Bagaimana
Memulai
Ekspor”
(Bandung,
18
s.d.
20
November 2014). Pelatihan ini diselenggarakan atas kerja sama antara BBPPEI dengan Kadin Kota Bandung dan diikuti oleh 30 orang peserta. h.
“Bagaimana Memulai Ekspor” (Palangkaraya, 5 s.d. 6 November 2014). Pelatihan ini diselenggarakan atas kerja sama antara BBPPEI dengan Disperindag Prov. Kalimantan Tengah dan diikuti oleh 30 orang peserta.
i.
“Capacity Building: Strategi Ekspor ke Uni Eropa” (Surabaya, 5 s.d. 6 November 2014). Pelatihan ini diselenggarakan atas kerjasama antara BBPPEI dengan APINDO dan diikuti oleh 25 orang peserta.
Untuk tahun 2014 BBPPEI telah menetapkan target pelaksanaan diklat ekspor sebanyak 119 angkatan dengan target jumlah peserta sebanyak 4.360 orang. Total jumlah pelatihan yang telah terlaksana sejak awal Januari 2014 hingga akhir November 2014 adalah 118 angkatan dengan total jumlah peserta 4.153 orang. Dengan demikian realisasi jumlah angkatan diklat ekspor tahun 2014 telah mencapai 99,16% dengan realisasi jumlah peserta diklat mencapai 92,25%. Pengembangan Kurikulum
Selama bulan November 2014 BBPPEI telah melaksanakan
dan Silabus
beberapa kegiatan terkait pengembangan kurikulum dan silabus pelatihan dengan rincian sebagai berikut: a.
Pada tanggal 4 sampai dengan 6 November 2014 perwakilan Tim Manajemen BBPPEI mengadakan kunjungan kerja ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Timur di Balikpapan dalam rangka Konsultasi Pengembangan Kurikulum Silabus.
b.
Pada tanggal 5 November 2014 Tim Manajemen BBPPEI mengadakan “Kalkulasi
rapat
Biaya
standarisasi Impor”
dengan
makalah
untuk
topik
menghadirkan
Sdr.
Kurniawan (Ditjen. Bea Cukai), Sdr Arya Mabruri (praktisi), Sdr. Deny Isworo (praktisi) dan Sdr. Surono (Ditjen. Bea
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
22
Cukai) sebagai narasumber. c.
Pada tanggal 7 November 2014 Tim Manajemen BBPPEI mengadakan
rapat
standarisasi
makalah
untuk
topik
“Korespondensi Bisnis” dengan menghadirkan Sdri. Rachmah Batarfie (praktisi), Sdr. Erik Sahusilawane (praktisi) dan Sdr. Ridwan Sa’at (praktisi) sebagai narasumber. d.
Pada tanggal 10 November 2014 Tim Manajemen BBPPEI mengadakan rapat dalam rangka penyusunan kurikulum dan silabus untuk pelatihan “Peningkatan Mutu dan Pemasaran Ekspor Produk Perikanan”.
e.
Pada tanggal 11 November 2014 Tim Manajemen BBPPEI mengadakan rapat dalam rangka pembahasan standardisasi makalah untuk materi “Kontrak Dagang”.
f.
Pada tanggal 12 November 2014 Tim Manajemen BBPPEI mengadakan rapat dalam rangka presentasi calon instruktur baru atas nama Sdr. Barat Siagian yang membawakan materi “Strategi
Pemasaran
Ekspor”
dan
Sdr.
Widodo
yang
membawakan materi “Promosi secara Online”. g.
Pada tanggal 14 November 2014 Tim Manajemen BBPPEI mengadakan rapat dalam rangka pembahasan kurikulum dan silabus untuk pelatihan “Peningkatan Mutu dan Pemasaran Ekspor Produk Perikanan”. Pelatihan ini merupakan program pelatihan yang akan ditawarkan oleh BBPPEI kepada instansi-instansi daerah.
h.
Pada tanggal 21 November 2014 Tim Manajemen BBPPEI mengadakan
rapat
manajemen
guna
membahas
perencanaan penyelenggaraan kegiatan simulasi sebagai bagian
dari
penyelenggaraan
diklat
ekspor
yang
diselenggarakan oleh BBPPEI. Dalam rapat tersebut dibahas beberapa poin sebagai berikut: - Mulai tahun 2015 akan dilakukan pembenahan dengan meningkatkan penggunaan information technology (IT) dalam penyelenggaraan kegiatan simulasi; - Akan diupayakan perbaikan dan penambahan jumlah sarana kegiatan simulasi berupa komputer dan laptop di ruang simulasi; - Akan ditambahkan bagan kegiatan simulasi yang terdiri dari 9 (sembilan) babak;
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
23
- Diusulkan untuk menambah jumlah pengarah simulasi dari 1 (satu) orang menjadi 2 (dua) orang serta meningkatkan efektivitas peran asisten komputer. i.
Pada tanggal 24 sampai 28 November 2014 perwakilan Tim Manajemen BBPPEI melakukan kunjungan kerja ke Surabaya dalam rangka monitoring kegiatan Training of Exporters (TOX) yang diselenggarakan atas kerja sama antara BBPPEI dengan
P3E
Surabaya.
Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
memantau perkembangan usaha para pelaku UKM yang menjadi peserta TOX di Surabaya. j.
Pada tanggal 24 sampai 28 November 2014 perwakilan Tim Manajemen BBPPEI melakukan kunjungan kerja ke beberapa pelaku UKM di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam rangka monitoring kegiatan Training of Exporters (TOX) yang diselenggarakan oleh BBPPEI. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau perkembangan usaha para pelaku UKM yang menjadi peserta TOX di Jakarta.
k. Pada tanggal 27 November 2014 Tim Manajemen BBPPEI mengadakan rapat dalam rangka penyusunan kurikulum dan silabus untuk pelatihan “Pengembangan dan Pemasaran Ekspor Produk Kopi”. Pelatihan ini merupakan program pelatihan yang akan ditawarkan oleh BBPPEI kepada instansi-instansi daerah. l.
Pada tanggal 28 November 2014 Tim Manajemen BBPPEI mengadakan rapat dalam rangka pembahasan finalisasi standardisasi makalah untuk materi “Incoterms 2010”.
Kegiatan Lain
Selain kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan di atas, BBPPEI juga terlibat dan/atau menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lainnya yang masih terkait dengan tugas pokok dan fungsi BBPPEI, diantaranya adalah sebagai berikut: a.
Pada tanggal 3 November 2014 Tim Manajemen BBPPEI mengadakan rapat evaluasi untuk melakukan review terhadap pelatihan-pelatihan ekspor yang diselenggarakanoleh BBPPEI, baik di pusat maupun di daerah.
b.
Pada tanggal 6 November 2014 perwakilan Tim Manajemen BBPPEI menghadiri kegiatan Forum UKM Potensial dan Kontrak Dagang. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Alona
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
24
Surabaya ini diselenggarakan oleh Direktorat Industri Dagang Kecil Menengah (Dit. IDKM) Kementerian Perdagangan. c.
Pada tanggal 12 sampai dengan 14 November 2014 perwakilan Tim Manajemen BBPPEI, yaitu Sdr. Wasiyanto (Kasi Pengembangan Kurikulum dan Silabus), menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka persiapan
evaluasi
pasca
diklat
aparatur
Kementerian
Perdagangan. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Horison Bogor. d.
Pada tanggal 17 November 2014 Tim Manajemen BBPPEI diwakili
oleh
Ibu
Sutyaningsih
selaku
Kepala
Bidang
Pengembangan Diklat Ekspor melakukan perjalanan dinas ke Semarang untuk menghadiri Forum UKM Ekspor. Dalam kegiatan tersebut Ibu Sutyaningsih memberikan sosialisasi tentang kegiatan ekspor kepada para peserta forum. e.
Pada tanggal 19 November 2014 perwakilan Tim Manajemen BBPPEI menghadiri rapat yang diselenggarakan olej Ditjen. PEN.
Rapat
tersebut
membahas
mengenai
penguatan
hubungan kerjasama dengan negara-negara di kawasan Eropa Timur dan Eropa Tengah. f.
Padatanggal 24 sampai 28 November 2014 perwakilan Tim Manajemen BBPPEI melakukan kunjungan kerja ke Surabaya dalam rangka monitoring kegiatan Training of Exporters (TOX) yang diselenggarakan atas kerja sama antara BBPPEI dengan P3E Surabaya. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau perkembangan usaha para pelaku UKM yang menjadi peserta TOX di Surabaya.
g.
Pada tanggal 24 sampai 28 November 2014 perwakilan Tim Manajemen BBPPEI melakukan kunjungan kerja kebeberapa pelaku UKM di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam rangka monitoring
kegiatan
Training
of
Exporters
(TOX)
yang
diselenggarakan oleh BBPPEI. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau perkembangan usaha para pelaku UKM yang menjadi peserta TOX di Jakarta. h.
Pada tanggal 25 November 2014 Tim Manajemen BBPPEI mengadakan rapat dalam rangka evaluasi terhadap kegiatankegiatan
pelatihan
ekspor
yang
telah
diselenggarakan
sebelumnya, baik di pusat maupun di daerah.
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
25
i.
Pada tanggal 26 November 2014 perwakilan Tim Manajemen BBPPEI
menghadiri
rapat
strategic
conference
yang
diselenggarakan oleh Ditjen. PEN. Dalam rapat tersebut dibahas mengenai lanjutan kegiatan coaching program untuk produk-produk food ingredients, home decor and home textile, fisheries dan engineering.
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
26
BAB II PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT 2.1 Kendala, Isu dan Permasalahan Partisipasi pada Bazar
Bazar Internasional hanya dilaksanakan sekali dalam setahun,
Internasional di Manila,
untuk itu Atase Perdagangan Manila diharapkan berpartisipasi
Filipina
aktif dalam bazar ini, di samping adanya nilai penjualan juga merupakan peluang untuk mengenalkan produk baru atau promosi yang merupakan hal yang utama dalam bazar ini, karena dalam bazar tersebut banyak diikuti kedutaan asing yang berada di Filipina disamping masyarakat yang mengunjungi bazar.
Partisipasi pada Pameran
Saat ini kopi Indonesia ke RRT masih didominasi green bean
Tea & Coffee China, Food
coffee yang nilainya relatif rendah, ke depannya ekspor kopi
and Hospitality
Indonesia perlu diarahkan ke roasted bean coffee yang memiliki value added lebih tinggi, bahkan produk coffee yang sudah jadi dengan merek asli dari Indonesia termasuk kopi luwak Indonesia.
2.2 Tindak Lanjut Penyelesaian Partisipasi pada Bazar
Untuk produk baru yang dipromosikan pada bazar tersebut,
Internasional di Manila,
seperti PT. Kalbe Internasional yang memperkenalkan produk
Filipina
yang belum banyak dikenal oleh masyarakat Filipina, perlu ditingkatkan dan dikembangkan saluran distribusinya, untuk itu Atase Perdagangan Manila akan selalu berkoordinasi dengan perusahaan Indonesia dalam mempercepat dan mengembangkan produk tersebut di pasar Filipina, yang akan dapat meningkatkan kontribusi ekspor Indonesia ke Filipina.
Partisipasi pada Pameran
Berdasarkan masukan dari peserta kegiatan, promosi kopi
Tea & Coffee China, Food
Indonesia di RRT akan dilakukan secara berkelanjutan untuk
and Hospitality
semakin memperkenalkan kopi dan brand kopi Indonesia antara lain melalui kegiatan pameran dan penyelenggaraan coffee festival. Untuk pengembangan promosi kopi selanjutnya akan menggunakan
pendekatan
promosi
terpadu
seperti
pengembangan kafe dengan kopi specialty Indonesia.
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
27
BAB III PENUTUP
Selama bulan November 2014, kegiatan Ditjen PEN secara umum mencakup kegiatankegiatan antara lain berupa Kegiatan Partisipasi pada Jakarta Fashion Week 2015, Permintaan Tanggapan mengenai Tawaran Kerjasama dari Pemerintah Kanada, Aktivasi Hasil Kerjasama Pengembangan Ekspor di Mataram 13 November 2014, Pameran “ 9th Indonesia Jewelry Show 2014” di Balai Kartini Jakarta”, Partisipasi pada ASEAN Trade Fair 2014, Partisipasi Bazar Internasional di Manila Filipina, Pameran SIAL Middle East, Pameran Tea & Coffee China, Food and Hospitality, Workshop on Towards Sustainable and Productive Palm Oil Sector of Indonesia, pelayanan informasi melalui Trade Inquiry dan penerimaan kunjungan buyer melalui CSC, serta peningkatan SDM melalui beberapa program diklat ekspor. Dengan demikian, sepanjang bulan November 2014, selain beberapa aktivitas promosi dan misi dagang, kegiatan Ditjen PEN banyak menunjukkan aktivitas persiapan, pembahasan dan pengembangan kerja sama bagi pelaksanaan kegiatan untuk bulan berikutnya, yang tidak lain bertujuan supaya berkinerja lebih baik sesuai dengan tugas dan fungsinya, serta secara tidak langsung memajukan Kementerian Perdagangan. Ditjen PEN menyadari bahwa dalam pelaksanaan sejumlah kegiatan pada bulan November 2014 ini masih menemui beberapa kendala yang diharapkan pada pelaksanaan kegiatan selanjutnya nanti dapat dilakukan berbagai perbaikan dan pembaharuan, sehingga semua kegiatan di tahun 2014 dan tahun yang akan datang dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien serta mencapai tujuan yang telah direncanakan dengan optimal.
Ditjen PEN
Laporan Bulanan Periode November 2014
28