19
tumbuh - peduli - berbagi
Info
tumbuh - peduli - berbagi
Info
Januari
s e t o u Q
This Week
ORANG SABAR tidak MELARIKAN DIRI saat ada TANTANGAN, melainkan menggunakannya sebagai KESEMPATAN untuk MELATIH DIRI. Sukses, tetap sukses, dan semakin sukses #HappySunday
BAGI ANDA YANG RINDU
UNTUK MELAYANI DIBIDANG: Jl. Perintis Kemerdekaan (Kavelery), Daya - Makassar
“ TAMBORINE “ GEREJA PETRA
CONTACT PERSON: IBU VHERA (0852.4219.7967)
SALURKAN TALENTA ANDA
Like us
on facebook
www.facebook.com/GerejaPetra
Follow Us on Twitter www.twitter.com/GerejaPetra Dapatkan Informasi seputar Gereja PETRA
salurkan talenta anda melayani di bidang: - media view - design graphics - kamera - Photography - web - petra news - lighting contact person: ronny kongdoh (081 2422 6361)
09
Kami ucapkan kepada Jemaat yang berulang tahun pada tanggal :
Setiap hari Minggu Pukul 10.30 Wita
Pdt. Sukiman Thomas Karun, S.Th 20 januari 2014 - 26 JANUARI 2014
Amsal 3:2 Senin, 20 Januari 2014 - Jeane Clara Eva Mamuaya - Martha Mean - Olly Sepate
pelayanan
PASTORAL
Selasa, 21 Januari 2014 - Katje Dorothy Marlina Adelina F. - Stevi Pattiwael Rabu, 22 Januari 2014 - Chaterina Wekoila - Nicolas Mangenda Kamis, 23 Januari 2014 - Adolfin Arruan M. SH - Tabitha Rabungan - Elly Citro - Jefry Ang - Rusli A. - Vince Ho
4
Contact Person: Ibu Betty Haryono
Flexi 0411 574 5369 | Tlp. 3610 509 Hp. 0852 4286 2600 Pdm. Silva Ramon Rumendong
Hp. 0821 8825 9818
Jumat, 24 Januari 2014 - Lili Yanti Bunadi - Ny. Eddygus Chendry - Theresia Deborah Tioris Sabtu, 25 Januari 2014 - Lady Angelina S. - Silvia Anios Minggu, 26 Januari 2014 - Astri Maria Yagianto - Yenny Anggraeni
Contact Person: Pdt. Israel Laoly, S.Th Hp. 0813 5551 2966 Flexi 0411 528 3249
08
INFO PETRA MISI
tumbuh - peduli - berbagi
tumbuh - peduli - berbagi
KHOTBAH
C
01
iri dari murid Kristus adalah bahwa mereka hidup di dalam Kasih. Bagaimanakah bukti nyata dari seseorang yang hidup dalam kasih? Ada orang-orang yang nampaknya penuh kasih kepada orang lain tetapi kepada sanak saudara atau keluarga sendiri ia jahat dan kasar. Kepada orang lain ia bisa berbicara dengan lemah lembut tetapi kepada istri dan anak-anaknya sendiri ia kasar dan suka memaki. Adapula orang yang royal bagi orang lain, tetapi bagi keluarganya sendiri ia kikir. Nampaknya ia rajin memberi sumbangan, termasuk memberi di Gereja, namun anak-anaknya sendiri tidak punya uang untuk membeli sepatu. Ada pula anak yang mengabaikan orang tuanya yang sudah tua. Ia bisa makan di restoran dan pergi bersenang-senang, tetapi tidak bisa memberi uang kepada orang tuanya. Orang-orang yang demikian, walaupun ia adalah seorang Kristen, namun Alkitab berkata bahwa mereka itu adalah orang yang murtad dan keadaan orang itu lebih buruk dari orang yang tidak beriman. 1 Timotius 5:8, “ Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.” Jadi hendaklah kasih itu kita tunjukkan mulai dari orang yang terdekat; sebab tidak mungkin kita bisa mengasihi orang lain yang jauh dengan tulus bila kita belum bisa mengasihi orang yang dekat dengan kita. Dan hendaklah kasih itu jangan purapura tetapi tunjukkanlah kasih yang tulus. Marilah kita belajar untuk hidup dalam Kasih sebagaimana Tuhan kehendaki.
SABAR Contact Person: Pdt. Othniel YedidYah (0813.4298.8870 / pinBB: 755EA797) Pdm. Budiyanto Tandean (0812.4122.2808)
Kasih itu sabar. Dalam I Korintus 13:4 dikatakan: Kasih itu Sabar. Yang dimaksud sabar di sini adalah bukan sifat sabar yang didapat dari lahir. Ada orang yang pada dasarnya memiliki sifat sabar tapi bagaimanapun juga orang seperti ini ketika satu kali marah maka akan sangat meledak. Seperti yang terjadi pada satu saudara. Saudara itu terkenal sebagai orang yang sabar, bahkan kami tidak pernah melihatnya marah. Namun suatu kali ia marah, kami semua kaget, sebab ia meledak dan mengamuk, reaksi marahnya melebihi orang-orang yang biasa marah. Ia melemparkan apa yang ada di dekatnya dan bahkan berani menantang orang lain untuk berkelahi. Itulah sabar yang dari lahir. Orang-orang yang demikian, suatu waktu ketika tidak tahan ia bisa berbuat sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan; itulah kekuatan daging. Tetapi sabar yang dimaksud adalah sabar dari Roh Kudus, yang merupakan salah satu buah Roh Kudus. Dalam Galatia 5:22“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,”. Kesabaran yang ini adalah karakter yang dihasilkan dari suatu proses pembentukan. Jadi walaupun ia pada awalnya bukan seorang yang sabar, namun oleh proses pembentukan yang dikerjakan oleh Roh Kudus di dalamnya maka ia bisa menjadi orang yang sabar. Contohnya adalah MUSA. Pada akhirnya Musa dikatakan sebagai orang yang sabar. Sebelumnya ia bukanlah orang yang sabar. Ia marah kepada seorang Mesir yang membunuh seorang Yahudi dan ia tidak dapat menahan amarahnya lalu ia membunuh (Keluaran 2:11-12). Itulah bukti ketidaksabaran Musa. Namun kemudian Musa melarikan diri ke tanah Midian dan di sanalah Tuhan memproses hidupnya menjadi seorang yang lemah lembut. Bilangan 12:3 “Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.” Bagaimana mungkin seorang pembunuh bisa menjadi orang yang sangat lembut hatinya dan sangat sabar melebihi semua orang yang ada di atas bumi. Itu bisa jadi karena Roh Kudus yang mengubah kepribadian orang tersebut. Bukan hanya Musa yang bisa diubahkan oleh Roh Kudus, tetapi kita semua juga bisa diubahkan asal kita mau serahkan hidup kita kepadaNya.
02
KHOTBAH
Sesungguhnya ada hal-hal buruk yang tidak perlu kita alami kalau saja kita mau sabar. Diantaranya yakni: 1. Stress. Orang stress karena ia mau cepat atau segera dan tidak sabar menunggu. Tapi kalau kita sabar dari Roh Kudus kita tidak perlu stress. 2. Marah. Kalau kita sabar maka kita akan tehindar dari marah. Kesabaran Roh Kudus itu akan memimpin kita kepada hal-hal yang baik. 3. Benci. Kalau kita sabar, maka kita tidak akan benci terhadap orang lain. 4. Berharap kepada manusia. Seringkali berharap kepada manusia membuat kita kecewa. Namun jka kita punya sabar dari Roh Kudus maka kita tidak akan berharap kepada manusia tetapi kita berharap kepada Tuhan. 5. Mengandalkan manusia. Sabar itu tidak berarti menyerah kepada nasib, tetapi berserah kepada Tuhan. 6. Putus asa (no hope). Orang yang putus harap itu karena ia tidak sabar, ia tidak berharap kepada Tuhan. Ke-6 sikap tersebut di atas akan banyak menyedot energi kita dan karena itu banyak orang jatuh sakit (stroke, kanker dll). Sekalipun kita berada dalam keadaan terjepit janganlah kita mengambil sikap seperti di atas, tetapi milikilah kesabaran karena Roh Kudus. Berikut ini beberapa ayat tentang hal Sabar. Marilah kita mempelajarinya dan jadilah pribadi yang sabar. Amsal 14:29a, “Orang yang sabar besar pengertiannya”. Apa arti pengertian dalam ayat di atas? Pengertian di sini artinya pertimbangan. Jadi sebelum kita berbicara atau menjawab kita mempertimbangkan dulu jawaban yang akan kita utarakan, apakah sesuai dengan Firman Allah atau tidak. Kalau tidak, jangan diucapkan. Kita harus menyesuaikan jawaban kita dengan Firman Tuhan. Pertimbangan ini diibaratkan seperti sebuah timbangan yang dipakai untuk mengukur. Apakah jawaban kita itu berbobot dan mendatangkan berkat, atau ringan dan mendatangkan masalah yang lebih besar. Janganlah kita menjadi lebih salah karena jawaban kita, tetapi hendaklah jawaban kita membawa damai sejahtera bagi semua orang. Kalau Anda punya hikmat, Anda harus punya pengertian. Pengertian diambil dari kata mengerti. Seperti mengerti keadaan orang lain atau lawan bicara kita. Jika kita mengerti keadaan lawan bicara kita, maka tentulah perkataan kita adalah perkatan yang menghiburnya, bukan perkataan yang malah membuatnya lebih buruk. Misalnya ada orang yang curhat kepada kita akan masalahnya; maka sesungguhnya nomor satu mereka itu butuh dimengerti.
tumbuh - peduli - berbagi
Oleh sebab itu hiburkanlah mereka dengan perkataanperkataan yang menguatkan, bukan perkataan menghakimi. Orang yang membutuhkan pengertian itu satu tingkat lebih rendah dari orang yang memberi pengertian. Orang yang hanya bisa menuntut dimengerti tanpa mau mengerti orang lain itu belum bisa dipakai Tuhan untuk melayani sesama. Mengapa? Karena ia masih kanak-kanak rohani. Ciricirinya adalah suka mengeluh, selalu mengasihani diri sendiri dan selalu berpikir negatif baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Orang seperti itu biasanya adalah orang pembawa masalah (trouble maker). Tapi jika Anda bisa mengerti orang lain dan Anda dapat memberi kata-kata penghiburan dan kekuatan kepada orang lain maka Anda dipakai oleh Tuhan; Anda adalah pembawa solusi. Lewat perkataan-perkataan Anda yang penuh pertimbangan dan urapan Roh Kudus, Anda memberi pengaruh kepada orang lain dan tidak dipengaruhi. Lewat perkataan Anda itu Anda mengubah situasi orang itu dari orang yang terpuruk menjadi orang yang bersemangat; Anda memberi motivasi kepada orang lain sehingga orang itu berubah dari orang yang biasanya dilayani menjadi orang yang mau melayani orang lain, dari orang yang terus menuntut untuk dimengerti menjadi orang yang mau mengerti orang lain. Marilah kita menjadi dewasa rohani. Ciri-ciri dewasa rohani adalah memiliki roh melayani. Dewasa rohani tidak diukur dari usia kita; sebab ada anak yang usianya baru 13 tahun tetapi pertimbangannya sudah seperti orang dewasa, sebaliknya ada pemuda yang sudah berusia 21 tahun tetapi pertimbangannya masih seperti anak-anak. Jadilah dewasa dan marilah kita mau melayani sesama. Jangan berkata: “bagaimana saya bisa melayani sedangkan saya sendiri masih dalam masalah”. Sesungguhnya jika kita mendoakan orang lain maka kita sendiri akan ditolong Tuhan, jika kita memberkati orang lain maka kita akan diberkati oleh Tuhan. Pengkhotbah 10:4, “Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tem-patmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.” Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu. Penguasa di sini maksudnya adalah otoritas kita. Ketika otoritas marah atau menegur kepadamu maka jangan tinggalkan kedudukanmu atau pekerjaanmu, jangan lari dari tanggung jawab. Tetaplah ada di situ dan jika kamu salah segerahlah mengakui dan minta maaf lalu memperbaiki kesalahanmu. Tetapi jika kamu tidak salah, janganlah balik marah, tetapi sabarlah dan buktikanlah kesetiaanmu. Orang bisa saja berbuat salah, tapi apakah orang itu setia dan bertanggung jawab
tumbuh - peduli - berbagi
INFO PETRA MISI
07
06
INFO PETRA MISI
tumbuh - peduli - berbagi
tumbuh - peduli - berbagi
kalau dia salah? Banyak orang kalau sudah salah, lari dan tidak tanggung jawab. Kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar. Bacalah kisah Daud, Nabal dan Abigail dalam I Samuel 25:2-39. Dalam kisah itu kita akan menemukan betapa kesabaran telah mencegah Daud dari kesalahan-kesalahan besar. Daud meminta persembahan kepada Nabal yang sedang panen raya, sebab selama itu Daud dan pasukannya telah membantu menjaga peternakan Nabal di padang gurun dan setelah panen raya, ia meminta sedikit dari hasil panen itu. Namun Nabal menolak dan mempermalukan utusan Daud. Mendengar itu, Daud sangat marah kepada Nabal dan berikhtiar untuk membunuh Nabal beserta semua laki-laki yang ada di rumah Nabal. Ketika Abigail mengetahui hal itu, maka bersegeralah ia menjumpai Daud dan dengan kerendahan hati dan kesabarannya ia berusaha menenangkan Daud. Abigail berkata: “Jangan kamu mencari keadilan dengan kekuatanmu sendiri karena itu bersalah di hadapan Tuhan. Mengapa engkau juga mau membunuh orang-orang yang tidak bersalah?”. Daud pun menyadari kesalahannya dan membatalkan niatnya. Daud datang dengan pasukan tentara bersenjata lengkap; tetapi Abigail datang dengan kesabaran dan kelemahlembutan. Senjata Abigael hanya itu. Tapi dengan kasabaran dan kelemahlembutan itulah ia mampu meredakan amarah penguasa (Daud). Ia tidak beranjak dari tempatnya, ia tidak mundur sampai Daud menjadi tenang dan mengubah keputusannya; sehingga banyak jiwa terselamatkan. Kita juga bisa menyelamatkan ratusan bahkan ribuan jiwa-jiwa di kota makassar jika kita memiliki roh kesabaran dan roh lemah lembut. Itulah buah-buah Roh Kudus. Daud tadinya terbakar api amarah tetapi kemudian berubah sabar. Bayangkan kalau tangannya berlumuran darah orang tidak berdosa maka semua itu harus ia pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Daud tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Tetapi ia menyerahkan perkara itu kepada Tuhan dan Tuhan memberi pembalasan kepada Nabal yang jahat itu. Apa yang terjadi dengan Nabal? Saat Abigail pulang pagipagi dan menceritakan apa yang akan diperbuat Daud, Nabal menjadi kaku dan membatu selama 10 hari lalu mati. Demikianlah Tuhan membela Daud dan membalas kejahatan Nabal. Jadi bila ada orang yang telah menyusahkan Anda, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Dengan Anda berdiam itu berarti Anda memberi kesempatan kepada Tuhan yang membalaskan. Tapi kalau Anda berusaha membalas kejahatan dengan kejahatan, maka Tuhan tidak akan turut campur tangan sehingga Anda
KHOTBAH
akan tetap dalam kesulitan.
03
Jadi kesabaran Abigael telah mencegah kematian banyak orang dan kesabaran Daud telah mencegah dirinya dari kesalahan-kesalahan yang besar. Tetapi ketidak sabaran Nabal telah menjebloskannya kepada kematian. Pengkhotbah 7:8, “Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.” Langkah akhir lebih baik daripada langkah awal. Mungkin dulu kita pemarah tetapi sekarang kita pemaaf. Seperti halnya Daud, dulu ia terbakar amarah tetapi kemudian ia sabar. Setiap manusia itu punya langkah awal dan langkah akhir. Langkah di awal-awal pelayanan atau kariernya: ia belum melalui kesulitan atau penggemblengan atau hajaran atau ujian, serta belum bertumbuh dalam kasabaran, kesucian, pendisiplinan dll. Tetapi pada akhirnya, ia sudah mampu mengatasi kesulitan, sudah mendapatkan penggemblengan atau didikan, sudah mengalami hajaran demi hajaran, sudah bertumbuh dan makin bertumbuh dalam kesucian atau pendisiplinan atau kesetiaan, serta sudah melewati ujian dan lulus. Di sini dikatakan akhir suatu hal lebih baik dari awal. Ketika saya dulu datang ke Makassar belum ada kesulitan yang berarti. Tapi di langkah akhir, saya sudah melalui kesulitan yang besar seperti diusir orang, saat membesuk tuan rumah tidak keluar, dan sebagainya; semua itu adalah pencobaan yang besar-besar. Kalau mendekati langkah akhir maka akan banyak kesulitan yang kita alami. Saat langkah awal belum ada, kalaupun ada tetapi kesulitan itu masih kecil-kecil. Langkah awal belum ada hajaran tapi mendekati langkah akhir banyak hajaran yang datang. Kepada saya banyak saya dihajar oleh Tuhan tapi saya bersyukur bahwa kalau saya dihajar itu tanda saya dicinta oleh Tuhan. Kalau ada hamba Tuhan tidak dihajar itu tandanya ia dibiarkan dan tidak dicinta. Tapi kalau kita dihajar kita jangan kecil hati karena kita itu justru dicinta oleh Tuhan. Jangan dengar apa kata orang karena kita tidak hidup dari apa kata orang, kita hidup dari apa kata Firman. Apa yang diajarkan Firman Tuhan itu yang penting untuk kita pegang dan Firman itu akan menjadikan hidup kita berbuah-buah. Langkah akhir lebih banyak hasilnya daripada langkah awal. Langkah awal itu masih baru. Pada langkah awal belum bisa dikatakan lulus dalam ujian-ujian. Kalau mendekati langkah akhir kita lulus dan mendapat mahkota serta pahala. Saya teringat akan Ayub. Pada langkah awal ia dibela sama
04
tumbuh - peduli - berbagi
KHOTBAH
Tuhan sampai langkah akhir. Tuhan membela Ayub di depan orang yang mendakwa dia. Tuhan tahu ketulusan Ayub dan Tuhan membelanya. Malapetaka itu bukan karena Ayub yang menyembunyikan dosa tapi ini semua terjadi karena seizin Tuhan. [7]
Ayub 42:7, 10-12, “ Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Téman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub”. [10] “Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. [11]Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka masingmasing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas. [12]TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.” Amsal 16:32, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan. Jadi penting sekali bagi kita untuk memiliki roh sabar. Orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota. Menguasai diri adalah orang yang mampu mendisplin diri sendiri; itu adalah orang yang melebihi orang yang merebut kota, ia adalah orang yang gagah perkasa dan berkemenangan. Oleh sebab itu marilah kita mau terus belajar mendisiplin diri sendiri. Jangan saudara pandang disiplin sebagai musuh, tetapi pandanglah sebagai sahabat yang akan mengangkat kehidupan Anda semakin baik. Disiplin dalam hal apa? Disiplin dalam segala hal termasuk disiplin bangun pagi. Kalau Anda bangun pagi seenaknya itu tidak disiplin, hidup yang seperti itu tidak baik. Orang-orang muda haruslah hidup disiplin, jangan dibangunkan saja harus disiram air. Tuhan sudah memberikan roh disiplin (yaitu roh ketertiban, II Timotius 1:7), tinggal tergantung kita mau taat atau tidak. Termasuk disiplin dalam soal makan dan olah raga. Disiplin olehraga ringan seperti jalan kaki itu pun penting. Sebab kita wajib memelihara rumah Allah yakni tubuh kita. Jangan merusak tubuh kita (bait Allah) ini dengan makan makanan berkolesterol tinggi, makan es krim super jumbo, makan
kacang dan sambal kebanyakan, dll. Tetapi peliharalah tubuh kita untuk dapat dipakai melayani Tuhan lebih baik dan lebih lama. [16]
Pengkhotbah 7:16-17, “ Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri? [17]Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu? Janganlah terlalu saleh..jangalah terlalu fasik. Maksudnya adalah janganlah berkata: “Yang penting berdoa saja, tidak usah berolahraga dan tidak usah disiplin makanan”. Sesungguhnya orang yang berfikir demikian adalah orang yang bodoh. Tuhan memang menjanjikan kesehatan, namun kesehatan itu akan kita peroleh bila kita hidup disiplin. Mengapa orang zaman dulu itu kuat? Contohnya Abraham, kalau pergi dari satu kota ke kota lain itu ia tempuh dengan berjalan kaki. Kendaraannya adalah kakinya sendiri sehingga mereka sehat, berbeda dengan orang-orang sekarang yang sedikit-sedikit naik mobil, duduk dan duduk saja. Jadi ada nasihat janganlah terlalu saleh dan janganlah terlalu fasik dan ingin mati sebelum waktunya. Tubuh kita ini dijaga, jangan sampai tunggu sakit baru mau olah raga dan menjaga pola makan. Tetapi mulailah menjalani pola hidup sehat dari sekarang. Ciri orang yang hidup berdisiplin adalah 1. Tidak sembarang bicara. Disiplin perkataan lebih dulu jangan sembarang bicara. 2. Tidak suka mengambil jalan pintas. 3. Tidak suka diwakili oleh orang lain. 4. Sudah siap saat pintu kesempatan terbuka 5. Orang yang berdisiplin itu seperti investor bukan seperti penjudi yang bermain kesempatan, mengambil resiko dan berharap dapat untung lebih besar daripada yang dipertaruhkan. Orang yang berinvestasi itu orang yang punya komitmen untuk dapat untung dimasa depan dengan jalan melepaskan sesuatu sekarang (modal) untuk mendapat keuntungan masa depan, itu bedanya dengan penjudi. Ini adalah hal-hal yang jasmani karena hal yang jasmani juga penting sebab tubuh kita adalah bait Allah jangan hanya yang terlalu rohani atau terlalu saleh. Amin!!
tumbuh - peduli - berbagi
INFO PETRA MISI
Jadwal Ibadah Umum
Cabang GPT PETRA Misi
05
LANJUTAN kesaksian
LANJUTAN kesaksian
Redaksi Bagi Jemaat yang ingin memberikan kesaksian, agar dapat langsung menyerahkan kepada Ibu gembala atau dapat mengirimkannya lewat email :
[email protected] [ Kesaksian yang telah diberikan menjadi hak redaksi sepenuhnya untuk diedit/dirubah ]
LEMBAR 19 Januari 2014
KESAKSIAN
wahyu 12 : 11
By : Bapak Jimmy Sumbay
g n a y a g r Ha bayar u k s u r ha part 2
www.gerejapetra.org