13
www.gerejapetra.org
oktober
09
www.gerejapetra.org
pengumuman
Jadwal Ibadah Gereja Petra Makassar
Jl. Sungai Saddang No. 30 - 34, Makassar Telp. (0411) 873 - 769 Email :
[email protected] Website : www.gerejapetra.org
MINGGU Ibadah Raya 1, pukul 07.00 Wita Ibadah Raya 2, pukul 09.30 Wita Gereja Anak (Pagi), pukul 10.00 Wita IGS, pukul 12.00 Wita IGS+, pukul 14.30 Wita Gereja Anak (Sore), pukul 17.00 Wita Ibadah Raya 3, pukul 16.30 Wita Ibadah Raya 4, pukul 19.00 Wita Bertempat di Gereja Petra
Contact Person: Pdt. Israel Laoly, S.Th Hp. 0813 5551 2966 Flexi 0411 528 3249
Telah diberkati dalam pernikahan yang kudus
pelayanan
PASTORAL
Contact Person: Ibu Betty Haryono
TANGKRIWANG
&
Flexi 0411 574 5369 | Tlp. 3610 509 Hp. 0852 4286 2600 MEICE
Pdm. Silva Ramon Rumendong
Hp. 0821 8825 9818 SABTU, 12 OKTOBER 2013 PUKUL 12.30 WITA Di GEREJA PETRA
RONNY NYO, SE
&
RIANA RINJANI ANALAU, S.KOM
SABTU, 12 OKTOBER 2013 PUKUL 10.00 WITA Di GEREJA PETRA
KAMIS Doa Puasa: - Sessi 1 : pukul 09.00 Wita - Sessi 2 : pukul 13.00 Wita Ibadah Praise & Worship, pukul 18.00 Wita Bertempat di Minihall Gereja Petra
JUMAT Ibadah PA & Pemuridan Pukul 18.00 Wita Bertempat di Mainhall Gereja Petra
Jl. Perintis Kemerdekaan (Kavelery), Daya - Makassar
4
ANTAUNY
SELASA Ibadah Kaum Wanita, pukul 17.00 Wita Bertempat di Minihall Gereja Petra
Quotes Kita tidak bisa menghasilkan HAL POSITIF dengan selalu berbicara HAL NEGATIF. Jadi, jagalah PERKATAAN Anda setiap saat. Andrew Nugraha
Kami ucapkan kepada Jemaat yang berulang tahun pada tanggal :
14 OKTOBER - 20 OKTOber 2013
Senin, 14 Oktober 2013 - Elly P. Thamrin / Elly - Librianto Kurniadi - Sherly Rambing
Setiap hari Minggu Pukul 10.30 Wita
Selasa, 15 Oktober 2013 - Tresia Thung / Sing
Pdt. Sukiman Thomas Karun, S.Th
Rabu, 16 Oktober 2013 - Akyuwen MC - Calvin Santoso - Mery Wijaya - Otto Baka Pana - Teng Lan Yin - Ruth Oktaviana Bonde (Uthe)
Amsal 3:2
Kamis, 17 Oktober 2013 - Baden Messang
Jumat, 18 Oktober 2013 - Ruth Christina - Sience Olga Sondak
Minggu, 20 Oktober 2013 - Debora Panna - The Siok Hoa - Roy Gunawan Tanasse
Sabtu, 19 Oktober 2013 - Hermin Ariantje Latumahina - Woen Fat Kiun (Robby)
sosial media Like us
on facebook www.facebook.com/GerejaPetra
Follow Us on twitter
www.twitter.com/GerejaPetra
08
Warta Jemaat - Komitmen
01
Warta Jemaat - Komitmen
info petra misi
khotbah
Disadur dari: Khotbah Jumat, 30 Agustus 2013, Khotbah Pdt. Paulus Yedid Yah
Syarat seorang murid Kristus tidak hanya harus punya komitmen, tetapi juga harus bisa pegang komitmen, yakni perjanjian antara kita dengan Kristus. Punya komitmen tetapi tidak pegang atau taat pada komitmen itu adalah percuma. Sebab jika ia tidak mau lagi taat atau pegang komitmennya maka ia telah merusak komitmen itu, dan itu berarti bahwa ia tidak lagi berada dalam perjanjian itu. Di dalam Alkitab, Tuhan memberi tahu kepada kita bahwa hidup orang yang pegang komitmen itu sangat berbeda dengan orang yang suka melanggar komitmen, beda perjalanan hidupnya, beda masa depannya, beda pencapaian-pencapaian hidup yang mereka alami. Contohnya adalah pada kehidupan Rut dan Orpa. Komitmen ini sangat diperlukan terlebih bila kita sedang menghadapi ujian kehidupan. Bila Anda sedang mengalami ujian atau pencobaan hidup dan Anda tidak memiliki komitmen sebagai anak Tuhan, maka Anda akan ragu, iman Anda akan goyah, dan sangat besar kemungkinan Anda akan gugur, seperti Orpa yang kembali ke Moab, kembali kepada allah
nenek moyangnya. Mari kita baca kisah Orpa dan Rut dalam kitab Rut 1. Naomi dan keluarganya hijrah ke Moab karena telah terjadi kelaparan yang hebat di Israel. Setelah itu kedua anak laki-laki Naomi menikahi wanita Moab, itulah Orpa dan Rut. Sejak saat itu, Orpa dan Rut tidak lagi menyembah kepada allah Moab. Tetapi kemudian suami dan anak laki-laki-nya meninggal di Moab. Mereka tidak punya apa-apa lagi, sehingga Naomipun berniat untuk kembali ke Israel, sebab telah didengarnya bahwa keadaan Israel telah membaik, sebab Tuhan telah memperhatikan umatNya. Naomipun mengajak serta kedua menantunya. Tetapi di tengah jalan, Naomi menyuruh kedua menantunya untuk kembali pulang ke Moab (Rut 1: 1-9). Semula Orpa dan Rut tetap bertekad (berkomitmen) untuk tetap mengikuti Naomi pulang ke Israel (ayat 10). Di sini menunjukkan bahwa Orpa dan Rut sama-sama memiliki komitmen. Namun kemudian Orpa melepaskan komitmennya. Dalam ayat 14 di situ dituliskan bahwa mereka bertiga (Naomi, Rut dan Orpa) menangis dengan suara yang keras. Tetapi
02
Warta Jemaat - Komitmen
khotbah
tangisan pilu itu tidak cukup untuk menahan Orpa untuk tidak kembali, tidak cukup untuk membuat Orpa tetap pegang komitmennya. Setelah mereka menangis dengan keras, Orpa mencium mertuanya lalu pergi. Ia melepaskan komitmennya dan kembali ke Moab. Kembali ke Moab berarti kembali ke allah orang Moab, kembali kepada hidup lamanya. Bagaimana dengan Rut? Mari kita lihat ayat 14: “Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya”. Orpa melepaskan komitmennya, tetapi Rut tetap pegang komitmennya. Tidak hanya sampai di situ, sebab kemudian Naomipun kembali mendesak Rut untuk bertindak seperti Orpa (ayat 15). dalam ayat selanjutnya, Naomi-pun mendesak Rut untuk juga pulang ke Moab seperti Orpa (ayat 15). Lalu bagaimana sikap Rut ketika didesak? Ia tetap pegang komitmennya dan dalam keadaan didesak itulah keluarlah pengakuan Rut, katanya: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam”. Dan puncaknya adalah ketika Rut berkata: “bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku”. Di sini kita melihat bahwa tekad Rut sudah bulat, tidak dapat digoyahkan lagi sebab Rut tidak mau lagi mengakui Moab sebagai bangsanya dan tidak mengakui allah Moab sebagai allahnya; tetapi ia mengakui Israel sebagai bangsanya dan Allah orang Israel sebagai Allah-nya. Allah-nya Rut bukan lagi patung (allah orang Moab), tetapi Allah-nya Rut adalah Yehovah, Allah yang hidup. Pengakuan seperti Rut ini, tidak pernah diucapkan oleh Orpa. Jadi perbedaan antara Orpa dan Rut adalah Rut tetap pegang komitmennya bahkan sekalipun dalam keadaan krisis dan sudah bertangis-tangisan serta didesak, sedangkan Orpa melepaskan komitmennya, ia tidak teguh. Apa selanjutnya yang diperoleh Orpa yang melepas komitmennya dan Rut yang tetap pegang komitmennya? Orpa tidak hanya meninggalkan Naomi, tetapi ia juga meninggalkan Allah-nya Naomi. Sejak saat itu pula, namanya tidak pernah lagi disebut-
Warta Jemaat - Komitmen
07
info petra misi
sebut di dalam Alkitab. Berbeda dengan Rut, yang tetap memegang komitmennya. Jalan hidup Rut tidak berputar-putar di dalam masalah, tetapi Tuhan menuntun Rut kepada kemenangan, kepada kemuliaan. Rut memperoleh kasih karunia Tuhan, kemana saja ia pergi ia selalu beruntung dan akhirnya ia dinikahi oleh Boas, seorang yang sangat kaya dan terpandang di Israel (Rut 2-4). Bukan hanya itu, tetapi Rut-pun dipilih oleh Allah menjadi nenek moyang dari silsilah Tuhan Yesus (Matius 1:5). Kemuliaan besar diberikan kepada orang yang pegang komitmennya, apapun yang dihadapinya. Mengapa Rut dapat sebegitu teguh, sedangkan Orpa tidak? Semenjak Orpa dan Rut menikah dengan kedua anak laki-laki Naomi, sejak itulah kepada mereka diperkenalkan Allah orang Israel. Setiap hari Keluarga Naomi menceritakan pengalaman hidup orang Israel dengan Allah Yehovah kepada Rut dan Orpa, bagaimana Allah mengeluarkan mereka dari Mesir dan bagaimana Allah menuntun mereka selama 40 tahun di padang gurun serta bagaimana mereka dibawa oleh Allah ke tanah perjanjian dan sebagainya. Namun ternyata bahwa hanya sedikit saja yang masuk ke dalam hati Orpa. Berbeda dengan Rut dimana Rut menyimpan semua itu di dalam hatinya. Rut bersungguh-sungguh dalam mengenal Allah orang Israel sampai ia-pun menetapkan di dalam hatinya bahwa satu-satunya Allah yang hidup adalah Allah Yehovah, Allah orang Israel. Sehingga ketika pencobaan atau kesulitan datang, Rut pun berketetapan untuk tetap mengikuti Naomi dan Allah-nya Naomi. Pengakuan-pun keluar dari mulut Rut yang berkata bahwa kemana saja Naomi pergi ia akan ikut, kemana Naomi tidur di situpun ia akan tidur, dimana Naomi mati di situpun ia akan mati, Allah dan bangsa Naomi adalah juga Allah dan bangsanya. Pengakuan komitmen ini terbentuk dari kesaksian-kesaksian Naomi tentang Allah Israel yang diceritakan kepadanya. (Lihatlah bahwa betapa pentingnya kesaksian-kesaksian hidup itu diceritakan). Komitmen ini-lah yang membuat Rut tetap kuat sekalipun berada di dalam masalah, ia tidak terbawa arus untuk undur dari Tuhan. Itulah sebabnya setiap kita harus berpegang teguh kepada komitmen iman kita kepada Tuhan Yesus.
06
kesaksian
Warta Jemaat - Komitmen
Lanjutan Kesaksian.. .
Warta Jemaat - Komitmen
khotbah
Di sini kita melihat bahwa komitmen ini diperlukan terutama ketika kita berada dalam keadaan-keadaan yang tidak baik, seperti keadaan yang dialami oleh Rut tadi. Selanjutnya mari kita lihat komitmen dari Ester yang juga mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Kala itu Ester menghadapai situasi yang sangat menegangkan (Baca: Kitab Ester 3-5). Ia berada di antara 2 pilihan: menyelamatkan dirinya dan mengabaikan keselamatan bangsanya atau mengorbankan dirinya demi keselamatan bangsanya (Ester 4:10-17). Ketika pesan Mordekhai sampai kepadanya supaya Ester memperjuangkan nasib bangsa Yahudi kepada raja, Ester menolak sebab ada peraturan di dalam istana raja bahwa setiap orang yang berani menghadap raja tanpa dipanggil akan dihukum mati, kecuali jika raja berkenan kepadanya (Ester 4:11). Ester menolak sebab ia takut dihukum mati karena hal itu. Tetapi Mordekhai mengingatkannya bahwa jika ia menolak dipakai Tuhan untuk menolong bangsa Yahudi, maka tentulah Tuhan mampu memakai orang lain, tetapi Ester dan seluruh kaum keluarganya akan binasa (Ester 4:13-14). Banyak orang binasa karena menolak pemakaian Tuhan atas hidupnya. Bila kita ingin dipakai oleh Tuhan maka kita harus rela masuk dalam proses Tuhan, bahkan seringkali Tuhan membawa kita turun (direndahkan); supaya ketika Tuhan mengangkat atau meninggikan kita, kita tidak menjadi sombong. Mordekhai juga mengingatkan Ester bahwa siapa tahu justru untuk maksud inilah (yakni untuk menyelamatkan orang Yahudi saat itu) Ester diberi kedudukan sebagai ratu oleh Tuhan (ayat 14). Jadi ternyata bahwa kejadian dalam Ester 2, di mana Ester terpilih sebagai ratu adalah persiapan Allah bagi Ester untuk menghadapi krisis itu (Ester 3-7). Sehingga Ester dapat mempergunakan kedudukannya sebagai ratu untuk memperjuangkan nasib bangsanya di hadapan raja.
Bagi Jemaat yang ingin memberikan kesaksian, agar dapat langsung menyerahkannya kepada Ibu Gembala atau dapat mengirimkannya lewat email di
[email protected] (Kesaksian yang telah diberikan menjadi hak redaksi sepenuhnya untuk diedit/dirubah.
03
Ester 4:14b, “..Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudu-kan sebagai ratu.”
Kita harus selalu sadar bahwa Tuhan selalu punya maksud dalam hidup kita, termasuk ketika Tuhan memberkati dan memberi kedudukan tinggi di dunia ini kepada kita. Semua itu bukan untuk diri kita semata, tetapi supaya kita dapat menjadi alat Tuhan untuk kemuliaanNya. Berilah diri Anda dipakai oleh Tuhan! Dan jangan takut untuk kehilangan nyawa, sebab Tuhan menyertai Anda. Ini tentunya adalah pilihan yang sulit bagi Ester: menyelamatkan dirinya sendiri atau menyelamatkan bangsanya sekalipun untuk itu ia harus menyerahkan nyawanya. Tetapi akhirnya Ester memutuskan untuk menyelamatkan bangsanya apapun resikonya. Ester membuktikan bahwa ia tetap pegang komitmennya kepada bangsanya dan kepada Allah-nya. Komitmen itulah yang membuatnya berani dan mampu mengalahkan rasa takutnya. Ia-pun berkata: "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati." (Ester 4:16). “Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati”. Kalimat seperti itu hanya keluar dari mulut orang yang pegang komitmen, seperti Rut yang berkata: “di mana engkau mati, di situ aku mati”. Pada akhirnya Tuhan menuntut komitmen kita sampai kepada akhir, sampai kepada kematian. Apa kita berani mati demi Tuhan? Firman Tuhan berkata: “Karena barangsiapa mau menyelamat-kan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya (Matius 16:25)”. Jangan takut menderita karena Kristus, bahkan mati demi Kristus, sebab Tuhan pasti memberi HIDUP bagi mereka yang tetap berpegang teguh pada komitmen kepadaNya. Seorang murid perlu mempunyai tekad dan komitmen yang kuat seperti ini kepada Tuhan. Marilah kita mengikuti Tuhan dengan segenap hati kita. Kemana pun Tuhan pergi mari kita ikut. Jika Tuhan pergi ke tempat yang sukar, kita tetap ikut. Jangan takut, sebab
04
Warta Jemaat - Komitmen
khotbah
Tuhan menyertai kita. IA tahu bagaimana bertindak di saat-saat sukar, di dalam lembah-lembah kekelaman dan di tengah-tengah bayang-bayang maut, sebab IA sendiri sudah pernah mati dan IA telah bangkit dari kematian sebab IA telah mengalahkan maut atau kematian itu. Jadi tetaplah ikuti Dia dan pandanglah hanya kepadaNya sebab IA yang telah mengalahkan maut itu akan membawa kita kepada kehidupan dan kemenangan. Wahyu 14:1-4, [1]Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. [2]Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. [3]Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. [4]Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuanperempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korbankorban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.” Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Anak Domba yaitu Yesus Kristus. Maukah Anda pergi ke mana saja Yesus pergi? MENDEKLARASIKAN KOMITMEN Di dalam Alkitab tertulis berbagai-bagai komitmen antara kita dengan Allah. Jika kita membaca Alkitab, maka Roh Kudus akan mengungkapkan komitmenkomitmen (perjanjian-perjanjian) itu kepada kita. Dan setiap kali Tuhan memberikan komitmen itu kepada kita maka kita harus menghafalkan dan mengucapkannya (mendeklarasikan) dalam kehidupan kita sehari-hari secara berulang-ulang. Oleh sebab itu penting sekali bagi kita untuk membaca Alkitab setiap pagi dan menghafalkan ayat
Warta Jemaat - Komitmen
05
kesaksian
Alkitab yang menjadi rhema bagi kita. Kita perlu memiliki Firman sebab Firman Allah itu hidup, Ya dan Amin. Firman Allah itu bukan hanya untuk masa lalu atau masa depan kita saja tetapi juga untuk masa sekarang. Contoh salah satu komitmen yang harus kita deklarasikan adalah dalam Markus 11:23-24; [23]Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. [24]Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” Inilah salah satu komitmen yang perlu kita hafalkan, bukan hanya hafal di dalam pikiran tetapi juga di dalam hati. Bila Anda merasa lemah dan dalam pergumulan, deklarasikanlah ayat ini sebagai perjanjian (komitmen) Anda dengan Tuhan dan hal itu akan jadi dalam hidup Anda. Jadi sebelumnya, kita harus percaya dulu bahwa hal itu akan betul-betul terjadi dalam hidup kita; kita memang belum melihat tetapi kita percaya bahwa gunung percobaan dan masalah semua tercampak; maka itu akan terjadi dalam hidup kita. Tidak ada dasar untuk kita meragukan Allah dan firmanNya. Bila Anda harus meragukan sesuatu maka ragukanlah kebimbangan Anda itu. Bukan iman Anda atau Firman Allah yang harus Anda ragukan, tetapi ragukanlah kebimbangan Anda itu. Meragukan Allah dan firmanNya itu sama dengan menuduh Allah berdusta dengan perkataanNya. Janganlah kita melakukan hal itu tetapi percayalah bahwa Anda telah menerimanya maka hal itu akan diberikan kepadamu. Amin!!
HIDUPKU diproses oleh TUHAN part 2 By: Crista