17
tumbuh - peduli - berbagi
Info
tumbuh - peduli - berbagi
Info
November
Like us
on facebook
pelayanan
09
PASTORAL
www.facebook.com/GerejaPetra
Follow Us on Twitter www.twitter.com/GerejaPetra
ROCKY RIONITA, S.Kom dan DEASY STEFANIE PATI, S.Sn
HO SUWANDY dan NOVILIYA
SENIN, 11 NOVEMBER 2013 PUKUL 13.00 WITA DI GEREJA PETRA
JUMAT, 15 NOVEMBER 2013 PUKUL 13.00 WITA DI GEREJA PETRA
TELAH DIBERKATI DALAM PERNIKAHAN YANG KUDUS
Dapatkan Informasi seputar Gereja PETRA
4
Contact Person: Ibu Betty Haryono Jl. Perintis Kemerdekaan (Kavelery), Daya - Makassar
Setiap hari Minggu Pukul 10.30 Wita
Flexi 0411 574 5369 | Tlp. 3610 509 Hp. 0852 4286 2600 Pdm. Silva Ramon Rumendong
Hp. 0821 8825 9818
Pdt. Sukiman Thomas Karun, S.Th Rabu, 20 November 2013 - Maggie Gunawan - Fenny Winarta - Richard Lifandy
Kami ucapkan kepada Jemaat yang berulang tahun pada tanggal :
18 NOVEMBER - 24 NOVEMBER 2013
Amsal 3:2 Senin, 18 November 2013 - Angel Deborah Tioris - Zusanna Maria M. (Susy) Selasa, 19 November 2013 - Henriette Tansil - Wenny Novarisakotta - Ronald Victor Sigik - Mico
Kamis, 21 November 2013 - Frederick Ramimpi / Edhy - Lilyana Jauhary - Wynnie Wantoro - Toandy Gosti Jumat, 22 November 2013 - Novita Soputri Sabtu, 23 November 2013 - Lanny Toh / Alan Minggu, 24 November 2013 - Baby Alice Ramimpi Pattikayhatu - Chezia White Henry Bura L. A. - Dorkas Ponipadang - Merchy Mendolok - Yenny Thios - Shelvy
s e t o u Q
Contact Person: Pdt. Israel Laoly, S.Th Hp. 0813 5551 2966 Flexi 0411 528 3249
This Week
KASIH KARUNIA kita terima dengan GRATIS tetapi diberi dengan PENGORBANAN yang BESAR. Hargai setiap KASIH KARUNIA! -IFLo-
08
INFO PETRA MISI
tumbuh - peduli - berbagi
tumbuh - peduli - berbagi
KHOTBAH
Seri Hajaran Tuhan:
01
Hajaran Tuhan atas
Raja Manasye Siapakah RAJA MANASYE itu? Manasye adalah anak dari raja Hizkia. Ketika ia berumur 12 tahun, ia menggantikan ayahnya menjadi raja Israel. Raja Manasye memerintah cukup lama, yakni selama 55 tahun (raja Daud & raja Salomo hanya 40 tahun). II Tawarikh 33:1“Manasye berumur dua belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem”. Namun sayang bahwa Manasye hidup jahat di hadapan Tuhan, ia tidak mengikuti teladan ayahnya, raja Hizkia, yang hidup benar di hadapan Tuhan. Raja Hizkia yang baik itu ternyata memiliki ayah yang jahat yakni raja Ahas. Raja Daud yang baik juga memiliki 2 anak yang jahat kelakuannya, yakni Adnon dan Absalom. Di sini kita melihat bahwa bisa saja seseorang memiliki ayah yang jahat tetapi ia sendiri bisa hidup benar. Jadi kita tidak bisa mencap seorang anak bahwa kelakuannya pasti akan sama seperti ayahnya. Itu tidak benar! Tidak benar bahwa bila ayahnya jahat maka anaknya pun akan jahat atau sebaliknya. II Tawarikh 29:1-2 “Hizkia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abia, anak Zakharia. Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya”. II Tawarikh 28:1-2 “Ahas berumur dua puluh tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun
lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya”. Perhatikanlah II Tawarikh 28:2 dan 29:2 di atas: Ia (Hizkia) melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya. Ia (Ahas) tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya. Dari ayat itu kita melihat bahwa Tuhan selalu menjadikan Daud sebagai patokan atau contoh bagi raja-raja Israel lainnya, apakah raja itu melakukan persis seperti yang raja Daud lakukan atau tidak. Ini berarti bahwa Daud adalah raja yang paling cocok di hati Tuhan sehingga ia selalu dijadikan patokan bagi rajaraja lain. TEGURAN HAJARAN Marilah kita membaca II Tawarikh 33:2-11. Dalam ayat 2-9 dituliskan tentang kejahatan yang dilakukan oleh raja Manasye (ayat 2-9). Ia berlaku sangat jahat sehingga menimbulkan sakit hati Tuhan. Lalu Tuhan datang kepadanya dengan teguran. Namun karena Manasye tidak menghiraukan peringatan Tuhan (ayat 10), maka Tuhan-pun datang kepadanya dengan cemeti. Tuhan menghajar Manasye dengan mendatangkan tentara raja Asyur untuk menyiksanya (ayat 11). Jadi, mula-mula Tuhan selalu datang dengan teguran, tetapi bila kita tidak mau mendengar teguran Firman Tuhan maka Tuhan akan datang kepada kita dengan cemeti. Tujuannya adalah supaya kita bertobat.
02
tumbuh - peduli - berbagi
KHOTBAH
Tetapi jauh lebih baik bila kita bertobat sebelum Tuhan menghajar kita. P E R T O B ATA N R a j a M a n a s y e d a n KEMURAHAN Tuhan Di negeri Babel, raja Manasye mengalami penderitaan yang sangat. Dalam keadaannya yang sangat terdesak itu, ia lalu ingat kepada Tuhan. Ia menyadari dan mengakui dosanya, serta mohon ampun kepada Tuhan. [12]
II Tawarikh 33:12-13, “ Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan [13] Allah nenek moyangnya, dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya k e m b a l i k e Ye r u s a l e m d a n m e m u l i h k a n kedudukannya sebagai raja. Dan Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah.” Ternyata bahwa Manasye memberi respon yang baik (positif) terhadap hajaran Tuhan. Apa respon Manasye? Yakni: 1) ia berusaha melunakkan hati TUHAN 2) ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah, dan 3) ia berdoa kepada Tuhan. Manasye tidak hanya merendahkan diri di hadapan Tuhan, tetapi ia sangat merendahkan diri. Ia tidak menantang Tuhan. Banyak orang memberi tanggapan yang negatif terhadap hajaran Tuhan, mereka menuduh Tuhan telah melakukan yang kurang patut dan mereka marah kepada Tuhan. Jika kita berlaku demikian, maka hajaran itu tidak akan selesai. Hajaran itu akan selesai bila kita menyadari kesalahan, minta ampun kepada Tuhan dan segera bertindak memperbaikinya. Lihatlah apa yang kemudian Tuhan lakukan terhadap Manasye segera setelah Manasye bertobat (ayat 13); yakni: 1)Tuhan mengabulkan doa Manasye 2)Tuhan mendengar permohonannya 3)Tuhan membawanya kembali ke Yerusalem 4)Tuhan memulihkan kedudukannya sebagai raja. Jarang ada bahwa seorang raja yang habis dikalahkan lalu dipulihkan kembali tahtanya dan kemuliaannya. Tetapi terhadap Manasye, Allah melakukan hal itu.
Bukan hanya itu, tetapi ada 3 hal lain yang ditambahkan Tuhan kepada Manasye. Sebenar-nya bahwa raja Manasye bisa saja dibunuh di Babel, mengingat bahwa ia adalah raja yang dikalahkan. Namun Tuhan melindunginya sehingga ia tidak disiksa sampai mati. Di sini kita dapat melihat bahwa di tengah-tengah hajaran Tuhan selalu ada kemurahanNya. Selanjutnya, setelah ia bertobat, Tuhan memberinya kesempatan kepadanya untuk melanjutkan pemerintahannya, sehingga dengan demikian ia memerintah selama 55 tahun. Ini berarti bahwa ketika ia bertobat, Tuhan menambahkan kepadanya: 1)panjang umur, 2) lanjut usia dan 3) damai sejahtera. Wow, Tuhan itu benar-benar murah hati! Amsal 3:1, “Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.” Panjang umur. Kalau dikatakan panjang umur ditambahkan itu berarti semestinya ia mati tapi Tuhan tambahkan kepadanya tahun-tahun umurnya, sehingga ia tidak mati pada saat itu tetapi usianya diperpanjang. Lanjut usia. Bukan hanya umurnya diperpanjang 1 atau 2 tahun, tetapi umurnya ditambahkan banyak sehingga ia sampai kepada umur yang lanjut. Lanjut usia juga bukan hanya berarti panjangnya umur tapi juga terarah kepada “kepuasan hidup”. Ada orang hidup umurnya panjang, sampai 90 tahun, tapi sakitsakitan, menderita, tidak bisa jalan dan tidak dapat berbuat apa-apa, tidak bisa jalan. Untuk apakah hidup seperti itu? Hidup seperti itu tidak dapat dinikmati. Sejahtera. Bukan hanya panjang umur dan lanjut usia, tetapi juga ditambahkan sejahtera. Buat apa umur panjang tapi tidak damai sejahtera? Bila hidup dalam pertengkaran atau permusuhan dengan semua anak-cucu dan keluarga, maka untuk apakah umur panjang itu? Itu bukanlah janji Tuhan. Janji Tuhan bahwa ada damai sejahtera.
tumbuh - peduli - berbagi
INFO PETRA MISI
07
06
INFO PETRA MISI
tumbuh - peduli - berbagi
tumbuh - peduli - berbagi
Karena sikap dari raja Manasye yang bertobat, Tuhan menambahkan 3 hal itu. Jadi ini berbicara mengenai sikap (respon) kita terhadap Tuhan. Kita perlu mempunyai sikap yang positif terhadap segala yang dilakukan Tuhan kepada kita. Kalau kita salah dan dihajar oleh Tuhan maka kita harus punya sikap yang positif; yakni bertobat dan mengucap syukur kepadaNya. Jangan marah, sebab justru hajaran itu tanda bahwa kita dikasihiNya (Ibrani 12:6). Jangan seperti orang Israel yang selalu bersungut-sungut. Itulah sebabnya Tuhan membawa mereka kelilingkeliling di padang gurun selama 40 tahun supaya mereka sadar akan kesalahannya dan berhenti bersungut-sungut. Dan akhirnya mereka yang tetap bersungut-sungut tidak dapat masuk dalam negeri perjanjian itu. Sayang sekali bahwa pada akhirnya mereka tidak menikmati penggenapan janji Tuhan karena kebodohan mereka. Tetapi kita, marilah kita mau menanggapi teguran dan hajaran Tuhan dengan sikap positif. Ibrani 12:6, “karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak.” Jadi Tuhan mengasihi Manasye. Mengapa ia dikasihi oleh Tuhan? Karena ayahnya (raja Hizkia) adalah orang yang saleh. Raja Hizkia berdoa untuk dia. Syukur kalau anak-anak mempunyai orang tua yang saleh yang suka memperhadapkan anak-anaknya kepada Tuhan dalam doa-doa mereka. Doa-doa seperti itu dicatat oleh malaikat dan suatu saat Tuhan akan menyuruh malaikat untuk segera membawa jawaban doa-doa itu bagi mereka. Jadi doa-doa orang tua itu tiak akan sia-sia. Doa-doa orang tua untuk anak-anaknya, berguna bukan untuk saat itu saja, tetapi juga untuk saat yang akan datang. Seperti doa Hizkia untuk anaknya, Manasye. Di sini kita melihat bahwa betapa Tuhan itu sangat mengasihi umatNya, Ia sangat mengasihi kita. Ketika Ia menghajar kita, Ia tidak menginginkan kematian kita, tetapi Ia menantikan pertobatan kita. Lalu ketika kita bertobat, Ia memulihkan keadaan kita. Tidak untuk selama-nya dibiarkanNya kita menderita. Hajaran Tuhan atas raja Manasye memang mengakibatkan “bilur-bilur yang berdarah”. Raja Manasye sangat menderita. Tetapi ternyata bahwa
KHOTBAH
03
bilur-bilur yang berdarah itu membersihkan kejahatannya dan pukulan Tuhan itu membersihkan lubuk hatinya. Amsal 20:30 Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati. Jadi selalu ada maksud yang baik dari Tuhan dibalik hajaranNya terhadap kita. Ingatlah bahwa ketika Anda dihajar maka Anda tidak diperlakukan seperti musuh tetapi sebagai anak yang dikasihiNya. Kalau raja Manasye dianggap musuh maka tentulah ia akan dipukul sampai binasa dan keadaannya tidak akan dipulihkan. Tujuan dari dihajar itu apa? Yakni supaya kita dikembalikan kepada ajaran Tuhan dan hukumhukum Tuhan. Karena kita sudah menyeleweng, kita sudah menyimpang ke kiri dan ke kanan dari ajaran Tuhan itu, maka kita dihajar oleh Tuhan supaya kita kembali kepada hukum-hukum Tuhan dan kembali kepada ajaran Tuhan. Ini yang penting, kita harus kembali pada ajaran dan hukum-hukum Tuhan. Jika kita sudah kembali kepada ajaran dan hukum-hukum Tuhan maka sukacita dan damai sejahtera kita akan dikembalikan kepada kita dan kita juga kembali menghasilkan buah-buah kebenaran. Kalau bisa kita jangan sampai dihajar, kita nurut dan taat saja sama Tuhan. Kalau kita taat kita tidak akan dihajar. Tapi kalau kita tidak taat kita akan dihajar oleh Tuhan sampai kita taat kepadaNya. Pukulan itu meskipun keras tapi mengandung kasih. Lebih baik kita dipukul daripada tidak. MANASYE mengakui TUHAN Manasye menyadari kebaikan Tuhan atasnya dan iapun mengakui bahwa Tuhan itu Allah (ayat 13b); bahwa semua pemulihan itu adalah berasal dari Tuhan. Kita juga harus seperti itu. Marilah kita mengakui bahwa segala berkat, kekayaan dan kemuliaan yang bisa kita nikmati itu semuanya itu berasal dari Tuhan. Janganlah bersikap sombong dengan mengatakan bahwa itu adalah karena kekuatan atau kehebatan-ku. Kesombongan itu akan
04
KHOTBAH
menjatuhkan kita. Tetapi marilah kita mengakui Tuhan dalam segala aspek hidup kita. Amsal 3:6, “Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Jadi kalau Anda diberkati jangan katakan bahwa itu adalah hasil usaha dan kekuatan diri Anda. Sikap seperti itu adalah sombong dan merupakan kekejian di hadapan Tuhan. Tapi katakanlah bahwa “semua ini adalah karena Tuhan”. Kalau Anda memiliki rumah yang besar, mendapat mobil atau harta benda lainnya, katakanlah “semua ini karena Tuhan”. Akuilah Tuhan dalam segala aspek hidup Anda. Orang yang sombong selalu mengganggap dirinya sendiri bijak, ia tidak takut akan Allah dan dekat dengan kejahatan. Amsal 3:7, “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan.” Orang yang takut akan Tuhan tidak akan menganggap keberhasilannya adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Sekalipun secara kasat mata itu adalah hasil usahanya tapi kalau Tuhan tidak memberinya kekuatan dan kesehatan maka tentulah ia tidak bisa bekerja dan dengan demikian ia tidak akan mendapat hasil apapun. Jadi semua itu berasal dari Tuhan. Cuaca yang baik juga dari Tuhan. Marilah kita mau mengakui Tuhan dalam segala laku kita. Setelah Manasye kembali ke Yerusalem, ia memperbaiki segala kesalahannya. Ia tidak mempercundangi Tuhan dengan kembali hidup dalam dosa. Tetapi ia benar-benar bertobat. Tindakan-tindakannya setelah ia dikembalikan ke Yerusalem (Baca: II Tawarikh 33:15-16): 1) dia menjauhkan allah-allah asing dan berhala dari rumah allah (ayat 15), 2) dia menegakkan kembali mezbah Tuhan (ayat 16), 3) dia mempersembahkan korban keselamatan dan korban syukur (ayat 16), 4) dia menyerukan kepada Yehuda untuk beribadah kepada Tuhan (ayat 16). Padahal tadinya ia menjadi contoh yang tidak baik dengan menyesatkan umat
tumbuh - peduli - berbagi
Israel. Selanjutnya seluruh Israel kembali kepada Allah dan memberi persembahan korban hanya kepada Allah Israel (ayat 17). Sebelumnya dikatakan bahwa Manasye melakukan ramal, telaah dan sihir, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh peramal. Tentulah itu adalah perbuatan yang bodoh. Ia memiliki Tuhan yang hidup dan maha kuasa, tetapi masih pergi ke peramal. Kebodohan-kebodohan seperti ini juga yang masih dilakukan oleh beberapa orang Kristen. Mereka sering lihat-lihat horoscope di majalah-majalah. Habis baca Alkitab baca horoscope. Berhentilah melakukan kebodohan itu, termasuk kebodohan dalam memanggil arwah orang mati. Manusia yang masih hidup tidak bisa berhubungan dengan arwah orang mati, demikian pula sebaliknya. Iblis hanya menipu manusia itu dengan menyamar seperti arwah orang mati. Tetapi pada waktu Manasye ada di dalam kerajaan Asyur dan menderita di sana, kepada siapakah ia berdoa? Kenapa ia tidak berdoa kepada peramalnya, kepada pelihatnya, kepada telaahnya, penyihirnya, pemanggil arwahnya, kepada roh peramal itu? Itu karena ia tahu bahwa ia sudah dibohongi dan ia tahu semua itu tidak dapat menolongnya. Itulah sebabnya ia berdoa kepada Tuhan yang ia tahu bahwa hanya Tuhan yang sanggup menolongnya. Ia melunakkan hati Tuhan, dia merendahkan diri dan kemudian ia dilepaskan oleh Tuhan. Siapa yang melepaskan dia? Tuhan. Bukan peramal, bukan pemanggil arwah dll. Jadi tetaplah menggandalkan dan berharap hanya kepada Tuhan Yesus, Allah yang hidup dan maha kuasa. Amin!!
tumbuh - peduli - berbagi
INFO PETRA MISI
Jadwal Ibadah Umum
05
37 Cabang GPT PETRA Misi
17 November 2013
LANJUTAN kesaksian Suara lembut itu terdengar lagi: “AnakKu, bukankah lirik lagu yang kau nyanyikan saat itu sama dengan kata- kata terakhir yang diucapkan Tuhan-mu sebelum Dia melepaskan nyawaNya? Sebelum operasi, Aku minta engkau menyanyikan lagu itu karena Aku mau kau menyerahkan rohmu ke dalam tanganKu. Sebab sesunguhnya saat itu engkau akan masuk dalam kematian. Namun Aku tidak akan membiarkan engkau sendiri, engkau masuk kematian itu bersamaKu, dan sama seperti Aku bangkit pada hari ketiga, engkaupun telah Kubangkitkan pada hari ke-3!”
LEMBAR KESAKSIAN
Pelajaran untuk kita camkan: 1. Firman Tuhan itu hidup, karena itu mari kita hayati agar kita mengalami kuasanya. 2. Hidup kita semata-mata tergantung dari Kasih Karunia Tuhan. Dia-lah yang berdaulat atas kita. 3. Kita harus senantiasa dalam keadaan siap menghadapi saat kematian kita. Dalam pergumulan seberat apapun, yakinlah bahwa Tuhan selalu ada bersama kita!! Amin.....
Kurenungkan kembali saat itu, benar yang DIA katakan: “Jumat siang dokter memutuskan harus segera operasi, jam 18:30 operasi Minggu jam 3 subuh saya bangun dalam keadaan normal! IA izinkan saya mengalami apa yang IA alami!” Air mataku tidak terbendung karena kasihNya yang begitu dalam kepadaku. IA tidak membiarkanku seorang sendiri; IA berjalan bersamaku masuk dalam kematian, IA berada bersamaku saat saya induce coma selama 24 jam dan pada hari ketiga IA membawaku bangkit bersamaNya! Segala kemuliaan dan hormat hanya bagi Dia untuk selamanya!
Redaksi Bagi Jemaat yang ingin memberikan kesaksian, agar dapat langsung menyerahkan kepada Ibu gembala atau dapat mengirimkannya lewat email :
[email protected] [ Kesaksian yang telah diberikan menjadi hak redaksi sepenuhnya untuk diedit/dirubah ]
wahyu 12 : 11
By : Ibu Grace Arianto (Brisbane, Australia)
Aku tidak akan mati, tetapi Hidup!
LANJUTAN kesaksian
LANJUTAN kesaksian
Into Your hands I commit again, with all I am to you, Lord You hold my world in the palm of Your hands and I am Yours forever I walk with You wherever You go, through tears and joy I trust in You And I will live in all of Your ways, Your promises forever Jesus I believe in You, … Jesus I belong to You You're the reason that I live, the reason that I sing, with all I am