T AK AR UN J
PUTUSAN
Nomor : 12/G/2013/PT.TUN.JKT.
IT
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
RT
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang berwenang
GG
memeriksa, mengadili dan memutus sengketa Tata Usaha Negara Pemilu,
KA
PARTAI BULAN BINTANG, berkedudukan di Jalan Raya Pasar Minggu Km.18
JA
No.1B, Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh Dr. MS.
Kaban SE.Msi dan BM. Wibowo SE.MM, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan/Jabatan Ketua Umum Partai Bulan Bintang
UN
NT
IN
telah menjatuhkan putusan dalam sengketa antara : ------------------------------------
dan Sekretrais Jenderal Partai Bulan Bintang, beralamat di
IT
Jalan; Raya Pasar Minggu Km.18 No.1B, Jakarta Selatan ;-------Dalam hal ini memberikan kuasa kepada :-----------------------------1. PROF.DR.H. YUSRIL IHZA MAHENDRA, SH ;
GG
2. DR. SYAIFUL BAKHRI, SH ;
3. JAMALUDDIN KARIM, SH.MH ;
IN
4. AGUS DWIWARSONO, SH.MH ; 5. WIDODO ISWANTORO, SH ;
NT
6. RD. YUDI ANTON RIKAMANDINI, SH.MH ; 7. SUHARDI SOMOMOELYONO, SH.MH ; 8. ABDRURRAHMAN TARDJO, SH.MH ;
10. DR. M. ARRISMAN, SH.MH ; 11. INDRA CAHAYA, SH ;
GG I
12. MANSUR MUNIR, SH ; Kesemuanya Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum IHZA & IHZA Law Firm, beralamat di Gedung Citra Graha Lt. 10, Jalan Jend Gatot
IN
Subroto Kav. 35-36, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa
NT
Khusus tertanggal 04 Pebruari 2013, selanjutnya disebut
ILA
sebagai …………………………………………... PENGGUGAT ;
Hal 1 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
9. PANHAR MAKAWI, SH ;
T AK AR
Melawan
UN J
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, berkedudukan di Jalan Imam Bonjol No. 29, Jakarta Pusat, dalam hal ini diwakili oleh Kamil
Manik,
Kewarganegaraan
Pekerjaan/Jabatan Ketua Komisi Umum Republik Indonesia, Beralamat di Jalan Imam Bonjol No. 29, Jakarta Pusat: -----------Dalam hal ini memberi kuasa kepada ;----------------------------------1. AH. WAKIL KAMAL, SH.MH;
IN
3. MUHAMMAD JUSRIL, SH.MH; 4. MULYADI M.PHILLIAN, SH.BIL.M.Si;
JA
5. GUNTORO, SH. MH;
KA
2. BAGINDA SIREGAR, SH, S.ag;
NT
Indonesia,
RT
GG
IT
Husni
6. SUAHAEDI, SH.MH;
8. HEDI HUDAYA, SH;
UN
7. IQBAL TAWAKKAL PASARIBU, SH;
IT
9. ANDI IRWANDA ISMUNANDAR, SH;
Kesemuanya Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat pada Kantor Hukum AWK & Patners, beralamat di Menara Karya
GG
28th floor, Jl. HR. Rasuna Said, Blok X-5 Kav.1-2, Jakarta, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 13 Pebruari 2013,
IN
selanjutnya disebut sebagai …………….……….. TERGUGAT ;
NT
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta tersebut : -----------------------------Telah membaca : -----------------------------------------------------------------------------------
152/KMA/SK/XII/2012 tanggal 11 Februari 2013 tentang pengangkatan
GG I
Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara sebagai Hakim Khusus perkara Pemilihan Umum;------------------------------------------------------------------
2. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta tanggal 11 2013 Nomor : 12/G/2013/PT.TUN.JKT. tentang Penunjukan
IN
Februari
NT
susunan Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus sengketa
ILA
Tata Usaha Negara Pemilu ; --------------------------------------------------------------
Hal 2 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
1. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :
T AK AR
3. Gugatan Penggugat tertanggal 5 Pebruari 2013 yang didaftarkan di
UN J
Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 8 Pebruari 2013 dengan register perkara Nomor : 12/G/2013/PT.TUN.JKT
IT
4. Penetapan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta tanggal 11 Pebruari 2013 Nomor : 12/G/2012/PT.TUN.JKT tentang
GG
RT
Hari sidang yang terbuka untuk umum ; ------------------------------------------------
KA
TENTANG DUDUKNYA SENGKETA
JA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 4 Juni 2012 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 8 Pebruari 2013 dibawah register
UN
NT
IN
5. Berkas perkara dan surat-surat lain yang berkaitan dengan sengketa --------
IT
perkara Nomor : 12/G/2013/PT.TUN.JKT mengemukakan hal-hal sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------------------------------Kedudukan Hukum PENGGUGAT
GG
I.
1. Bahwa PENGGUGAT adalah partai politik calon peserta Pemilihan
IN
Umum Tahun 2014 yang telah mengikuti verifikasi administrasi dan
NT
faktual yang berdasarkan Keputusan TERGUGAT a quo dinyatakan tidak lolos verifikasi sehingga merasa kepentingannya dirugikan.
politik yang didirikan secara sah berdasarkan hukum Republik Indonesia dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk ikut dalam pemilihan umum.
GG I
Padahal, partai politik didirikan dengan tujuan untuk meraih kekuasaan
politik. Dengan dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk ikut sebagai
IN
peserta dalam Pemilihan Umum 2014, maka segala energi, dana dan waktu yang dicurahkan sejak Pemilihan Umum Tahun 2019
dalam
NT
mempersiapkan partai untuk mengikuti Pemiluhan Umum berikutnya,
ILA
menjadi sia-sia belaka;
Hal 3 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Kerugian PENGGUGAT adalah nyata, mengingat sebagai sebuah partai
T AK AR
2. Bahwa Keputusan TERGUGAT a quo yang menyatakan PENGGUGAT
UN J
tidak memenuhi syarat untuk ikut dalam Pemilihan Umum 2014 dan ditolak
oleh PENGGUGAT selaku calon Peserta Pemilu, telah “sengketa tata usaha negara Pemilu”
IT
melahirkan
sebagaimana
didefinisikan oleh Pasal 268 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 8
RT
PENGGUGAT, sebagai calon
Peserta Pemilu yang telah menjalani verifikasi administratif dan faktual dan dinyatakan tidak lolos oleh TERGUGAT.
Dengan demikian,
KA
IN
GG
Tahun 2012 tentang Pemilu, yakni
tentang Pemilu jo Pasal 1 angka 4
JA
NT
berdasarkan Pasal 259 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Peraturan Mahkamah Agung
UN
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2012 adalah pihak yang mempunyai kedudukan hukum atau “legal standing” untuk mengajukan gugatan
II.
IT
sengketa pemilu ini langsung ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. Kewenangan Pengadilan Tinggi TUN mengadili Perkara ini.
GG
1. Bahwa sebelum mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, PENGGUGAT telah mengajukan upaya administratif kepada
Keputusan
Bawaslu
Nomor
006/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013
NT
Namun
IN
Bawaslu untuk menyelesaikan sengketanya dengan TERGUGAT.
tanggal 1 Pebruari 2012 (Bukti P-2) telah menolak keberatan-keberatan
dengan demikian sungguh tidak memuaskan PENGGUGAT. Dengan selesainya seluruh upaya administratif di Bawaslu, maka selanjutnya
GG I
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara berwenang untuk memeriksa,
mengadili dan memutus gugatan ini sebagaimana diatur dalam Pasal
IN
259 ayat (3) jo Pasal 269 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pemilu, jo Pasal 2 ayat (2) Peraturan Mahkamah Agung
NT
Nomor 6 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Tata
ILA
Usaha Negara Pemilu;
Hal 4 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
yang diajukan PENGGUGAT terhadap Putusan TERGUGAT a quo dan
T AK AR
2. Bahwa oleh karena Keputusan Bawaslu mengenai sengketa Pemilu
UN J
yang berkaitan dengan verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu bukan merupakan merupakan putusan final sebagaimana diatur dalam Pasal
IT
259 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu, maka PENGGUGAT yang merasa kepentingannya dirugikan
RT
tertulis kepada pengadilan tinggi tata usaha negara”. Selanjutnya norma
Pasal 269 dan 270 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang
KA
IN
GG
dengan Keputusan TERGUGAT aquo “dapat mengajukan gugatan
JA
NT
Pemilihan Umum dengan jelas menyebutkan bahwa Pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara berwenang untuk memeriksa, mengadili dan
UN
memutus gugatan ini.
3. Bahwa gugatan sengketa tata usaha negara Pemilu ini PENGGUGAT ke
Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara
Jakarta.
IT
layangkan
TERGUGAT, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum, adalah lembaga
GG
penyelenggara pemilu yang menurut Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik
IN
Indonesia, yakni Jakarta. Dengan demikian, kedudukan Tegugat berada
NT
dalam yurisdiksi wilayah Pengadilan Tinggi Jakarta. 4. Bahwa gugatan ini PENGGUGAT daftarkan ke Pengadilan Tinggi Tata
seluruh proses upaya administratif di Bawaslu diputuskan pada hari Jum’at tanggal 1 Pebruari 2013. Mengingat hari Sabtu tanggal 2
GG I
Pebruari 2013 dan hari Minggu tanggal 3 Pebruari 2013 bukan hari kerja, maka gugatan ini didaftarkan dalam tenggang waktu paling lama
Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pemilu;
NT
ALASAN-ALASAN GUGATAN
ILA
III.
IN
3 (tiga) hari kerja sebagaimana diatur oleh Pasal 269 ayat (2) Undang-
Hal 5 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Usaha Negara pada hari Selasa tanggal 5 Pebruari 2013. Sementara
T AK AR
1. Bahwa PENGGUGAT berpendapat “sengketa tata usaha negara
UN J
Pemilu” yang diartikan oleh Pasal 268 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 sebagai sengketa yang timbul Partai
IT
dengan
dikeluarkannya
Politik
calon
Peserta
Pemilu
antara KPU
sebagai
Keputusan KPU tentang Penetapan
akibat
Partai Politik
RT
namun tidak terlepas dari ketentuan-ketentuan umum tentang sengketa
KA
tata usaha negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor
JA
16 Tahun 1985 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang
UN
NT
IN
GG
Peserta Pemilu adalah sengketa tata usaha negara yang khusus,
Pengadilan Tata Usaha Negara. Ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-
IT
Undang Nomor 9 Tahun 2004 menyatakan bahwa orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu
GG
Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar
IN
Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal
NT
atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi; 2. Bahwa obyek sengketa, yakni Keputusan TERGUGAT aquo, telah
dinyatakan sebagai keputusan tata usaha negara, yang dalam hal ini bersifat khusus, yakni keputusan tata usaha negara Pemilu, karena
GG I
sifatnya yang individual, kongkret, final dan membawa akibat hukum.
Oleh karena itu, pihak yang merasa dirugikan dengan keputusan tata
IN
usaha tersebut dapat menggugatnya ke pengadilan tata usaha negara yang berwenang agar keputusan tata usaha negara yang disengketakan
NT
itu dinyatakan batal atau tidak syah, berdasarkan 2 (dua) dua alasan,
ILA
yakni (a) Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan
Hal 6 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
memenuhi semua syarat yang ditentukan oleh undang-undang untuk
T AK AR
dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku;
dan
(b)
UN J
Keputusan tata usaha negara yang digugat itu bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik;
IT
3. Bahwa Penjelasan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 memberikan penjelasan terhadap istilah “asas-asas umum pemerintahan yang baik”
RT
tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Berwibawa Bebas
KA
KKN. Pasal 3 Undang-Undang a quo menyebutkan asas-asas umum
JA
penyelenggaraan negara atau “asas-asas umum pemerintahan yang baik” itu
adalah: 1. Asas Kepastian Hukum; 2. Asas Tertib
Penyelenggaraan Negara; 3. Asas Kepentingan Umum; 4. Asas
UN
NT
IN
GG
dengan merujuk kepada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
Keterbukaan; 5. Asas Proporsionalitas; 6. Asas Profesionalitas; dan 7. Akuntabilitas.
Definisi
tentang
kesemua
asas
tersebut
IT
Asas
dikemukakan dalam Penjelasan pasal demi pasal atas Pasal 3 Undang-
GG
Undang No. 28 Tahun 1999;
4. Bahwa mengingat sengketa tata usaha negara Pemilu merupakan suatu
IN
kekhususan dari sengketa tata usaha negara pada umumnya, maka
NT
selain menggunakan asas-asas umum pemerintahan yang baik sebagaimana diatur dalam Pasal 53 Undang-Undang Nomor 9 Tahun
untuk menilai layak tidaknya suatu Putusan Tata Usaha Negara untuk dibatalkan atau dinyatakan tidak sah, dalam gugatan sengketa tata
GG I
usaha negara Pemilu ini, PENGGUGAT juga menggunakan Asas-Asas
Penyelenggara Pemilu sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-
IN
Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Asasasas itu antara lain: asas jujur, adil, keterbukaan, efisiensi dan
NT
efektivitas. PENGGUGAT memandang perlu menggunakan asas-asas
ILA
tersebut untuk juga dijadikan sebagai tolok ukur untuk menilai layak
Hal 7 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
2004 jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 sebagai tolok ukur
T AK AR
tidaknya Keputusan tata usaha negara Pemilu untuk dibatalkan atau
UN J
dinyatakan tidak sah oleh pengadilan, mengingat TERGUGAT adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang berkewajiban untuk mentaati
IT
asas-asas tersebut dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu;
5. Bahwa alasan-alasan untuk menggugat agar Keputusan Tata Usaha
RT
oleh Pasal 53 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 itulah yang
KA
dijadikan sebagai dasar dalam mengajukan gugatan pembatalan obyek
JA
sengketa dalam perkara ini;
6. Bahwa Keputusan TERGUGAT a quo yang berisi penetapan partai politik yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat sebagai
UN
NT
IN
GG
Negara untuk dinyatakan batal atau tidak sah sebagaimana dimaksud
Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014, tidaklah menyebutkan alasan-
IT
alasan yang jelas mengapa suatu partai politik dinyatakan memenuhi syarat dan/atau tidak memenuhi syarat. Untuk mengetahui dasar
GG
penetapan tersebut, PENGGUGAT hanya dapat membaca Berita Acara Komisi Pemilihan Umum Nomor: 5/BA/I/2013 tentang Rekapitulasi Hasil
IN
Verifikasi Faktual Kepengurusan Partai di Tingkat Pusat, Tingkat
NT
Provinsi dan Tingkat Kabupaten/Kota serta Keanggotaan Partai Politik (Bukti P-3) yang dijadikan sebagai konsideran “memperhatikan” dalam
menyatakan sebuah partai politik memenuhi syarat ikut Pemilihan Umum 2014, PENGGUGAT mengetahui bahwa ada (3) masalah yang
GG I
dijadikan alasan oleh TERGUGAT untuk menyatakan PENGGUGAT tidak memenuhi syarat menjadi Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014,
IN
yaitu (1) masalah keterwakilan perempuan dalam kepengurusan partai di tingkat provinsi, yakni Provinsi Sumatera Barat; (2) masalah adanya 1
NT
(satu) orang Pegawai Negeri Sipil yang menjadi pengurus partai
ILA
PENGGUGAT di Kabupaten Bantul, Yogyakarta; dan (3) Penolakan
Hal 8 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Keputusan TERGUGAT a quo. Dari seluruh obyek verifikasi untuk
T AK AR
TERGUGAT untuk melakukan Verifikasi karena anggota partai tidak
UN J
membawa KTP di samping KTA (Kartu Tanda Anggota); Adanya kekurangan jumlah anggota partai untuk memenuhi ketentuan 1:1000
IT
penduduk per kabupaten/kota, yang akan diuraikan di bawah ini: a. Masalah Keterwakilan Perempuan Dalam Kepengurusan Partai:
RT
yang merupakan kesatuan dengan Berita Acara Komisi Pemilihan
Perempuan
dalam
kepengurusan
partai,
JA
Keterwakilan
KA
Umum Nomor: 5/BA/I/2013 terbaca dengan jelas bahwa untuk
PENGGUGAT dinyatakan memenuhi syarat di semua tingakatan kepengurusan, baik di tingkat pusat, tingkat provinsi, dan tingkat
UN
NT
IN
GG
1. Bahwa dalam Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik
kabupaten/kota di seluruh wilayah tanah air, kecuali untuk tingkat
IT
Provinsi Sumatera Barat. Setelah dilakukan penelitian yang seksama, penyebab tidak memenuhi syaratnya PENGGUGAT di
GG
Sumatera Barat adalah karena keterwakilan perempuan dalam Kepengurusan Partai di tingkat Provinsi tidak mencapai angka 30
IN
persen (30%) dari total jumlah pengurus partai di tingkat Provinsi, persyaratan
NT
sedangkan
keterwakilan
Sumatera Barat semuanya
di
kabupaten/kota
di
terpenuhi. Jumlah pengurus Partai
sehingga jumlah pengurus perempuan, menurut TERGUGAT haruslah 11 orang, agar memenuhi syarat minimal 30 persen perempuan. Ketika
dilakukan
verifikasi faktual,
GG I
keterwakilan
pengurus perempuan ini kurang 1 orang, sehingga menurut
IN
TERGUGAT, untuk Provinsi Sumatera Barat, Partai PENGGUGAT tidak memenuhi syarat. Tidak memenuhi syarat keterwakilan
NT
perempuan, walaupun hanya di satu kepengurusan di tingkat
ILA
provinsi, berdasarkan Pasal 8 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2012
Hal 9 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
PENGGUGAT di tingkat Provinsi Sumatera Barat adalah 35 orang,
T AK AR
tentang Pemilihan Umum, berakibat sebuah partai tidak memenuhi
UN J
syarat untuk ikut sebagai Peserta Pemilu 2014;
2. Bahwa PENGGUGAT menolak alasan TERGUGAT menjadikan
kepengurusan di tingkat daerah, dalam hal ini tingkat provinsi,
RT
dijadikan sebagai alasan untuk menyatakan sebuah partai tidak
memenuhi syarat ikut Pemilihan Umum 2014. Alasan yang
KA
dikemukakan TERGUGAT bertentangan dengan undang-undang,
JA
yakni Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu itu
sendiri. TERGUGAT telah salah menafsirkan ketentuan Pasal 15 huruf d Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu yang
UN
NT
IN
GG
IT
kurangnya jumlah 30 persen keterwakilan perempuan dalam
menyatakan bahwa dalam dokumen pendaftaran sebagai peserta
partai
politik
IT
Pemilu harus diserahkan “surat keterangan dari pengurus pusat tentang
keterwakilan
perempuan
(tiga puluh persen) sesuai dengan
GG
sekurang-kurangnya 30%
penyertaan
ketentuan peraturan perundang-undangan” yang ditafsirkan oleh
IN
TERGUGAT sebagai keterwakilan perempuan dalam jumlah 30 %
NT
pada semua tingkatan kepengurusan, baik kepengurusan tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota” dengan merujuk
Padahal frasa yang mengatakan
“sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan” haruslah dirujuk pada semua
GG I
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang terkait dengan
norma pengaturan tersebut, yakni Undang-Undang Nomor 8 Tahun
IN
2012 tentang Pemilu itu sendiri, maupun Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik sebagaimana telah diubah
ILA
NT
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011.;
Hal 10 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
pada Penjelasan Pasal 15 huruf d dalam undang-undang tersebut.
T AK AR
3. Bahwa Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008
UN J
tentang Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang No 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-
“Kepengurusan Partai Politik di
tingkat pusat sebagaimana
RT
dimaksud pada ayat (3) disusun dengan menyertakan paling
rendah 30% (tiga puluh perseratus) keterwakilan perempuan”.
KA
Ketentuan ini mutatis mutandis berlaku pada kepengurusan tingkat
JA
provinsi dan kabupaten/kota sebagaimana diatur dalam Pasal 20
undang-undang a quo. Dalam dokumen persyaratan sebagai calon peserta Pemilu, Partai Politik harus melengkapi pendaftarannya
UN
NT
IN
GG
IT
Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik menyatakan
dengan dokumen persyaratan yang lengkap sebagaimana diatur
Sementara
IT
dalam Pasal 14 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012. dokumen persyaratan itu antara lain sebagaimana
GG
diatur dalam Pasal 15 huruf d adalah “surat keterangan dari pengurus partai politik tentang penyertaan keterwakilan perempuan
IN
sekurang-kurangnya 30% (tigapuluh persen) sesuai dengan
NT
ketentuan peraturan perundang-undangan”. Namun kewajiban TERGUGAT untuk melakukan verifikasi terhadap “kelengkapan
ayat (2)”. Sementara keterwakilan perempuan yang dijadikan persyaratan untuk dapat menjadi peserta Pemilu sebagaimana
sekurang-kurangnya
30%
huruf e
(tigapuluh
adalah “menyertakan persen)
GG I
diatur dalam Pasal 8 ayat (2)
keterwakilan
IN
perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat pusat”;
4. Bahwa karena itu, berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (2) huruf e
NT
seperti dikemukakan dalam angka 4 di atas, walaupun TERGUGAT
ILA
melakukan verifikasi keterwakilan perempuan sampai ke tingkat
Hal 11 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dan kebenaran persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
T AK AR
pengurus provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan Penjelasan
UN J
Pasal 15 huruf d Undang-Undang No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu, tetapi yang dijadikan dasar untuk menentukan apakah
peserta Pemilu sejauh mengenai keterwakilan perempuan dalam
RT
kepengurusan partai politik, secara tegas telah diatur dalam Pasal 8 ayat (2) huruf e, yakni “pada kepengurusan partai politik di tingkat
KA
pusat”. Jadi, sekiranya ada partai politik yang keterwakilan
JA
perempuannya tidak memenuhi sekurang-kurangnya 30% di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, akan tetapi memenuhinya pada kepengurusan tingkat pusat,
maka demi hukum, menurut
UN
NT
IN
GG
IT
partai politik itu memenuhi syarat atau tidak untuk ikut sebagai
ketentuan Pasal 8 ayat (2) huruf e Undang-Undang Nomor 8 Tahun
IT
2012, partai tersebut harus dinyatakan memenuhi syarat untuk menjadi peserta Pemilu;
GG
5. Bahwa dengan demikian, jelaslah bahwa penyertaan paling rendah 30 persen keterwakilan perempuan dalam pengurus partai menurut
IN
undang-undang hanya berlaku di tingkat pusat, dan bukan
NT
pengurus di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Karena itu, alasan TERGUGAT
yang
menyatakan
partai
PENGGUGAT
tidak
% (tigapuluh perseratus) adalah alasan yang mengada-ada dan nyata-nyata bertentangan dengan undang-undang yang berlaku; alasan TERGUGAT menyatakan PENGGUGAT tidak
GG I
6. Bahwa
memenuhi syarat karena keterwakilan Perempuan di pengurus
IN
tingkat provinsi di Sumatera Barat kurang dari 30 % adalah
didasarkan atas peraturan yang dibuat sendiri oleh PENGGUGAT,
NT
yakni Pasal 4 Peraturan Komisi Pemilihan Umum nomor 12 Tahun
ILA
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Hal 12 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
memenuhi syarat keterwakilan perempuan serendah-rendahnya 30
T AK AR
Nomor 8 Tahun 2012 Pendaftaran, Verifikasi Partai Politik Peserta
UN J
Pemilu Anggota DPR, DRPD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan
tersebut dikatakan “Partai politik peserta Pemilu anggota DPRD,
RT
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota adalah partai politik
yang memenuhi persyaratan: … huruf e. menyertakan sekurang-
tingkat
pusat,
provinsi
dan
kabupaten/kota”.
JA
kepengurusan
KA
kurangnya 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan pada
Peraturan TERGUGAT ini jelas-jelas bertentangan dengan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan
UN
NT
IN
GG
IT
Umum Nomor 14 Tahun 2012. Dalam Pasal 4 ayat (2) Peraturan
Umum yang setelah diuji oleh Mahkamah Konstitusi berdasarkan
politik
dapat
IT
Putusan Nomor: 52/PUU-X/2012, redaksinya berbunyi “Partai menjadi
Peserta
Pemilu
setelah
memenuhi
GG
persyaratan: …. huruf e “menyertakan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan pada kepengurusan
IN
partai politik tingkat pusat”;
NT
7. Bahwa dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Peserta Pemilu pasca verfikasi faktual di seluruh daerah, PENGGUGAT telah
PENGGUGAT tidak memenuhi syarat karena tidak memenuhi keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 % (tiga puluh
GG I
persen) pada kepengurusan tingkat Provinsi Sumatera Barat,
karena hal itu bertentangan dengan undang-undang. Namun
IN
TERGUGAT tetap berkeras mengatakan bahwa, hal itu telah
sesuai dengan Peraturan KPU. Sikap TERGUGAT yang membuat
NT
peraturan sendiri yang dapat menggeser norma undang-undang
ILA
yang berlaku, adalah sikap yang bukan saja bertentangan dengan
Hal 13 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
menolak Laporan KPU Sumatera Barat yang menyatakan bahwa
T AK AR
undang-undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pembentukan
UN J
Peraturan Perundang-Undangan, tetapi juga bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945, karena kewenangan membentuk Dewan Perwakilan Rakyat dan
Presiden. Peraturan yang dibuat oleh TERGUGAT, yakni Peraturan
RT
KPU, samasekali tidak diberikan kewenangan untuk merubah atau meniadakan suatu pasal dalam undang-undang;
KA
8. Bahwa Peraturan yang dibuat oleh TERGUGAT, yang menyimpang
JA
dari undang-undang, tentang keterwakilan perempuan dalam
kepengurusan partai politik jelas-jelas telah melanggar hierarki peraturan
perundang-undangan
sebagaimana
diatur
dalam
UN
NT
IN
GG
IT
undang-undang ada di tangan
Undang-Undang No 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang-
telah
menyalahi
dan
tidak
Negara”
melaksanakan
yang
GG
Penyelenggaraan
IT
Undangan. Prilaku TERGUGAT sebagai Penyelenggara Negara
mewajibkan
“Asas
Tertib
penyelenggara
negara melaksanakan keteraturan, keserasian dan keseimbangan
IN
dalam pengendalian penyelenggaraan negara sebagaimana diatur
NT
dalam Pasal 3 angka 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 beserta Penjelasannya;
ketidakpastian
hukum.
Undang-Undang
telah
dengan
jelas
mengatur bahwa keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30
GG I
% hanya berlaku pada jenjang kepengurusan di tingat pusat, tetapi
Peraturan yang dibuat TERGUGAT mengatur bahwa syarat
IN
keterwakilan itu bukan hanya di tingkat pusat, tetapi juga di tingkat provinsi serta kabupaten/kota.
Perilaku TERGUGAT membuat
peraturan
ketidakpastian
menimbulkan
hukum
NT
yang
adalah
ILA
bertentangan dengan asas kepastian hukum sebagaimana diatur
Hal 14 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
9. Bahwa Peraturan yang dibuat oleh TERGUGAT telah menciptakan
T AK AR
dalam Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. Perilaku
UN J
TERGUGAT itu juga bertentangan dengan Asas Kepastian Hukum sebagai asas pertama dari Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang
Tahun 1999; PENGGUGAT
telah
menyampaikan
keberatan
atas
Keputusan TERGUGAT yang menyatakan bahwa TERGUGAT
kurangnya
keterwakilan
perempuan
30
persen
di
JA
karena
KA
tidak memenuhi syarat menjadi Peserta Pemilihan Umum 2014
kepengurusan tingkat provinsi di Provinsi Sumatera Barat, dengan dalil-dalil yang lebih kurang sama dengan apa yang PENGGUGAT
UN
NT
IN
GG
10. Bahwa
RT
IT
Baik sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28
kemukakan di atas kepada Bawaslu. Sengketa
Nomor
Permohonan:
006/SP-
IT
Keputusan
Bawaslu melalui Surat
2/Set.Bawaslu/I/2013 pada halaman 73 huruf d menyatakan bahwa
hukum”
GG
“dalil pemohon terkait 30% keterwakilan perempuan beralasan dan
menolak
dalil-dalil
yang
dikemukakan
oleh
IN
TERGUGAT.
NT
b. Tentang Pengurus Partai yang berstatus PNS 1. Bahwa salah satu alasan TERGUGAT untuk menyatakan
Tahun 2014 adalah dikarenakan adanya Ketua Dewan Pimpinan Cabang partai TERGUGAT di Kabupaten Bantul, Yogyakarta,
GG I
yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS). PENGGUGAT
berpendapat bahwa alasan penolakan pengesahan untuk ikut
IN
Pemilu 2014 bertentangan dengan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku. Tidak ada satu norma apapun di dalam
NT
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum
ILA
yang menyatakan bahwa jika ada pengurus partai yang berstatus
Hal 15 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
PENGGUGAT tidak memenuhi syarat ikut dalam Pemilihan Umum
T AK AR
sebagai PNS menyebabkan partai tersebut tidak memenuhi syarat
UN J
untuk ikut Pemilihan Umum. Karena itu, alasan TERGUGAT yang menyatakan bahwa PENGGUGAT tidak memenuhi syarat ikut
berstatus sebagai PNS adalah bertentangan dengan undang-
RT
undang;
2. Bahwa PENGGUGAT berpendapat, hak berserikat, dalam hal ini
KA
hak untuk menjadi anggota partai politik, adalah hak setiap orang
JA
dan setiap warganegara yang dijamin oleh Pasal 28 UndangUndang Dasar 1945. Pasal 14 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan
UN
NT
IN
GG
IT
Pemilu 2014 karena ada Ketua Cabang partai TERGUGAT yang
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
IT
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik memuat norma yang menyatakan bahwa syarat untuk menjadi
GG
anggota Partai Politik adalah warganegara Indonesia yang telah berumur 17 tahun, tanpa pembatasan apapun.
Keanggotaan
IN
Partai Politik “bersifat sukarela, terbuka, dan tidak diskriminatif
NT
bagi warganegara Indonesia yang menyetujui AD dan ART”. Dalam Bab XVI Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
tidak satu katapun yang berisi larangan Partai Politik untuk menerima anggota yang statusnya adalah PNS. Dengan demikian,
GG I
alasan TERGUGAT menyatakan PENGGUGAT tidak memenuhi syarat ikut sebagai peserta Pemilihan Umum 2014 adalah
IN
bertentangan dengan undang-undang dan tidak berdasar atas hukum;
NT
3. Bahwa terhadap PNS yang menjadi anggota Partai Politik telah
ILA
diatur dengan jelas di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37
Hal 16 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Partai Politik yang diberi title “LARANGAN” terhadap Partai Politik,
T AK AR
Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil Menjadi
UN J
Anggota Partai Politik. Pasal 2 ayat (1) PP ini menyatakan bahwa “Pegawai
Negeri
Sipil
dilarang
menjadi anggota
dan/atau
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik diberhentikan
RT
sebagai Pegawai Negeri Sipil”. Kemudian Pasal 9 ayat (1) PP ini
menyatakan “Pegawai Negeri Sipil yang menjadi anggota dan/atau
KA
pengurus partai politik tanpa mengundurkan diri sebagai Pegawai
JA
Negeri Sipil, diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai
Negeri Sipil”. Ayat (2) “Pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku terhitung mulai akhir bulan yang
UN
NT
IN
GG
IT
pengurus partai politik”. Ayat (2) “Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik”.
IT
Dari norma-norma yang tertuang dalam PP Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil Menjadi PNS, jelaslah
GG
bahwa sanksi yang harus ditanggung oleh seorang PNS yang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik yang belum dan
IN
atau/tidak mengundurkan diri sebagai PNS adalah diberhentikan
NT
tidak dengan hormat dari statusnya sebagai PNS. Bahwa ada PNS yang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik, yang
PNS,
namun
belum
dijawab/diabulkan
oleh
pejabat
yang
berwenang memberhentikan PNS yang bersangkutan, atau
GG I
memang PNS tersebut “membandel” menjadi anggota dan/atau
pengurus partai politik tanpa pernah mengajukan permohonan
IN
berhenti sebagai PNS, namun tidak kunjung diberhentikan oleh
pejabat yang berwenang memberhentikannya, maka kesalahan itu
NT
bukanlah terletak pada PNS yang bersangkutan, melainkan
ILA
kesalahan pejabat yang berwenang memberhentikannya;
Hal 17 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
mungkin telah menyampaikan surat pengunduran dirinya menjadi
T AK AR
4. Bahwa PP Nomor 37 Tahun 2004 samasekali tidak mengatur
UN J
implikasi seorang PNS yang menjadi anggota dan/atau pengurus partai kepada partai yang bersangkutan. Secara teknis pembuatan perundang-undangan
sebagaimana
diatur
dalam
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pembentukan
RT
Peraturan Perundang-Undangan, hal tersebut memang tidak
mungkin. Tidak diperkenankan oleh undang-undang, ada larangan
KA
kepada seseorang, berimplikasi kepada pihak lain, dalam hal ini
JA
partai politik. Larangan terhadap PNS hanya berimplikasi kepada
PNS yang bersangkutan, dan tidak boleh berimplikasi kepada partai dimana dia menjadi anggota dan/atau pengurusnya. Dengan
demikian,
maka
UN
NT
IN
GG
IT
peraturan
Keputusan
TERGUGAT
yang
IT
menyatakan bahwa TERGUGAT tidak memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu 2014 karena Ketua Cabang PENGGUGAT di
GG
Kabupaten Bantul, Yogyakarta, berstatus sebagai PNS adalah keputusan yang mengada-ada dan nyata-nyata bertentangan
IN
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
NT
5. Bahwa tindakan TERGUGAT dalam menerbitkan Keputusan a quo yang menyatakan PENGGUGAT tidak memenuhi syarat sebagai Pemilihan
Umum
2014
karena
Ketua
Cabang
PENGGUGAT di Kabupaten Bantul yang berstatus PNS adalah yang
bertentangan
sebagai salah satu
dengan
Asas
Proporsionalitas
asas dari Asas-Asas Umum Pemerintahan
GG I
tindakan
Yang Baik. Tindakan TERGUGAT melampaui kewenangannya,
IN
sehingga tidak mampu mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara, sebagaimana dimaksud
NT
Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
ILA
Perubahan Atas Undang-Undang No 5 Tahun 1986 tentang
Hal 18 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
peserta
T AK AR
Pengadilan Tata Usaha Negara, jo Pasal 3 Undang-Undang
UN J
Nomor 28 Tahun 1999 beserta Penjelasannya;
6. Bahwa
tindakan
TERGUGAT
yang
menyatakan
bahwa
2014 karena ada anggota/pengurus Partai PENGGUGAT di Bantul,
Yogyakarta,
adalah
tindakan
yang
RT
Kabupaten
bertentangan dengan Asas Profesionalitas sebagaimana diatur
KA
dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo
JA
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999. TERGUGAT sebagai Penyelenggara Negara yang dibebani tugas untuk menyelenggarakan Pemilu dengan biaya trilyunan rupiah, ternyata
UN
NT
IN
GG
IT
PENGGUGAT tidak memenuhi syarat menjadi Peserta Pemilu
bekerja jauh dari semangat professional, jauh dari mengutamakan malah
sebaliknya
bekerja
amatiran
yang
tidak
IT
keahlian,
memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku;
GG
7. Bahwa tindakan TERGUGAT menyatakan bahwa PENGGUGAT tidak memenuhi syarat untuk ikut sebagai peserta Pemilu 2014 adanya
IN
dikarenakan
pengurus
cabang
TERGUGAT
yang
NT
berstatus PNS adalah tindakan yang mengada-ada, dan terlihat sebagai upaya tidak jujur TERGUGAT untuk menyudutkan
syarat untuk ikut sebagai peserta Pemilihan Umum 2014. Tindakan TERGUGAT bertentangan dengan asas kejujuran
GG I
sebagaimana diatur dalam Pasa 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu;
IN
8. Bahwa PENGGUGAT telah menyampaikan dalil-dalil yang lebih kurang sama dengan dalil-dalil yang dikemukakan di atas dalam
NT
Persidangan Pemeriksaan Bawaslu dari tanggal 15 Januari hingga
ILA
1 Februari 2013. Bawaslu dalam Surat Keputusan Sengketa
Hal 19 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
PENGGUGAT dan akhirnya menyatakannya tidak memenuhi
T AK AR
Nomor Permohonan: 006/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013 pada halaman
UN J
73 huruf d pada kesimpulan angka 5 yang menyatakan “dalil pemohon terkait Ketua DPC Pemohon di Kabupaten Bantul yang
dengan
tegas
menolak
dalil-dalil
yang
dikemukakan
RT
TERGUGAT.
oleh
c. Tentang Penolakan Melakukan Verifikasi Karena Anggota Tidak Bawa
KA
KTP
JA
1. Bahwa salah satu alasan mengapa PENGGUGAT dinyatakan tidak memenuhi syarat mengikuti Pemilihan Umum Tahun2014, karena KPU Kabupaten Sleman menolak melakukan verifkiasi
UN
NT
IN
GG
IT
berstatus Pegawai Negeri Sipil beralasan hukum”. Bawaslu
faktual kepada anggota partai TERGUGAT sebab mereka tidak
IT
menunjukkan identitas lain, seperti KTP pada saat dilakukan verifkiasi. Pada verifikasi tahap kedua KPU Kab. Sleman DPC partai
PENGGUGAT
GG
mewajibkan
Kab. Sleman
agar
menghadirkan sebanyak 68 anggota. Namun setelah seluruhnya
IN
dihadirkan, verifikasi hanya memverifikasi sebanyak 36 orang
NT
anggota seja sedangkan sisanya sebanyak 37 orang ditolak dengan alasan tidak membawa KTP atau identitas lain sebagai
di Kab. Sleman dinyatakan TMS pada rapat pleno KPU Kab. Sleman pada tanggal 19 Desember 2012. Tindakan verifikator
GG I
KPU Kabupaten Sleman yang tidak mau memverifikasi anggota
meskipun telah menunjukkan kartu anggota partai TERGUGAT,
IN
dengan alasan perlu kartu identitas tambahan seperti KTP adalah
tindakan yang mengada-ada dan tidak pernah dijumpai dalam
ILA
NT
verifikasi dimanapun di seluruh wilayah negara ini;
Hal 20 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
tambahan identitas KTA. Akibatnya keanggotaan partai Pengugat
T AK AR
2. KPU Kabupaten Sleman telah bertindak melampaui batas
UN J
kewenangannya untuk memverifikasi keanggotaan seseorang dalam sebuah partai, dan bukannya polisi atau Satpol PP yang
tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD bab III
RT
pasal 8 ayat (2.f) menyatakan : “memiliki anggota sekurangkurangnya 1.000 (seribu) orang atau 1/1000 (seper seribu) dari
KA
jumlah penduduk pada kepengurusan partai politik sebagaimana
JA
dimaksud pada huruf c yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota”. Artinya, membawa atau tidak membawa identitas
lain tidaklah membatalkan keberadaan dan keabsahan anggota
UN
NT
IN
GG
IT
melakukan razia KTP kepada penduduk. UU Nomor 8 Tahun 2012
tersebut, dan tidak dapat digunakan untuk menyatakan yang TMS.
Nyatalah
bahwa
TERGUGAT
IT
bersangkutan mengambil
keputusan
tidak
meloloskan
telah
PENGGUGAT
GG
berdasarkan salah satu alasan yang sesungguhnya bertentangan dengan undang-undang;
IN
d. Tentang Keanggotaan Partai Di Beberapa Daerah
NT
1. Bahwa sebelum menguraikan dalil-dalil bantahan PENGGUGAT terhadap Keputusan TERGUGAT a quo, PENGGUGAT ingin bahwa
TERGUGAT
sesungguhnya
melaksanakan verifikasi faktual tidak sesuai dengan
telah amanat
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu. Pasal 8
TERGUGAT
untuk
melakukan
verifkiasi
faktual
GG I
Ayat 2 huruf d Undang-Undang a quo memerintahkan kepada
terhadap
IN
kepengurusan partai politik sampai ke tingkat kecamatan, yakni untuk memastikan bahwa partai politik calon peserta Pemilu 2014
NT
“memiliki kepengurusan di 50% (lima puluh persen) jumlah
ILA
kecamatan di kabupaten/ kota yang bersangkutan.”
Hal 21 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
menegaskan
T AK AR
2. Bahwa dalam penyerahan dokumen-dokumen untuk mendaftarkan
UN J
diri sebagai Peserta Pemilu 2014 dalam rangka verifkiasi administrasi, PENGGUGAT telah menyerahkan data berupa kartu
seluruh tanah air sesuai yang disyaratkan oleh undang-undang.
RT
Namun ketika batas waktu verifikasi administrasi hanya beberapa
partai, termasuk partai PENGGUGAT yang memenuhi syarat
KA
keanggotaan hingga ke tingkat kecamatan. Sementara sebagian
JA
besar partai, termasuk partai-partai yang mempunyai kursi di DPR tidak mempu memenuhi persyaratan keanggotaan dimaksud. TERGUGAT akhirnya mengambil kebijakan untuk tidak melakukan
UN
NT
IN
GG
IT
anggota partai PENGGUGAT sampai ke tingkat kecamatan di
verifikasi faktual keanggotaan sampai ke tingkat kecamatan.
IT
Prilaku TERGUGAT yang mengambil kebijakan seperti itu nyatanyata bertentangan dengan undang-undang;
GG
3. Bahwa kebijakan TERGUGAT untuk tidak melaksanakan verifikasi keanggotaan secara faktual sampai ke tingkat kecamatan, telah
IN
merugikan PENGGUGAT yang telah siap melaksanakannya dan
NT
telah memenuhi syarat pada tahapan verifikasi fadministratif. Beberapa partai yang tidak memenuhi syarat keanggotaan sampai
memenuhi syarat pada tahap verifikasi administrasi. Kebijakan TERGUGAT jelas-jelas telah menguntungkan sebagian partai, tapi
GG I
merugikan partai yang lain, termasuk partai PENGGUGAT. Kebijakan TERGUGAT seperti itu nyata-nyata bertentangan
Negara,
Asas
Keterbukaan,
Asas
IN
dengan Asas Kepastian Hukum, Asas Tertib Penyelenggaraan Profesionalitas,
Asas
NT
Proporsionalitas dan Asas Akuntabilitas sebagaimana diatur dalam
ILA
Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Hal 22 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
tingkat kecamatan, seharusnya telah dinyatakan gugur atau tidak
T AK AR
Perubahan Atas Undang-Undang No 5 Tahun 1986 tentang
UN J
Pengadilan Tata Usaha Negara, jo Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 beserta Penjelasannya;
Partai Politik Calon Peserta Pemilu Tahun 2014 bernomor
RT
481/KPU/X/2012 tanggal 4 Oktober 2012 angka 3.b.2)(9)(c) yang
menerangkan tentang verifikasi anggota (dalam arti sampel
KA
anggota), “Apabila yang bersangkutan menyatakan bukan anggota
JA
partai, diminta mengisi formulir Model F12-Parpol. Apabila tidak bersedia, keanggotaannya dinyatakan memenuhi syarat.” (Bukti P-4) Namun dalam selang waktu kurang dari 1 bulan, yakni pada
UN
NT
IN
GG
IT
4. Bahwa TERGUGAT telah menerbitkan Petunjuk Teknis Verifikasi
tanggal 2 November 2012, TERGUGAT menerbitkan Surat Edaran
IT
No 588/KPU/XI/2012 yang bertentangan dengan ketentuan di atas, yakni pada angka 7, “Apabila dalam verifikasi faktual
GG
keanggotaan partai politik, seseorang menyatakan bukan anggota partai politik dan yang bersangkutan tidak bersedia mengisi F12-Parpol,
IN
formulir
pada
formulir
Kabupaten/Kota lampiran
2
mengisi
Model
kolom
F8-Parpol.
NT
keterangan
KPU
Keanggotaan partai politik tersebut dinyatakan tidak memenuhi
5. Bahwa Petunjuk Teknis bernomor 481/KPU/X/2012 tanggal 4 Oktober 2012 secara kategoris dapat digolongkan sebagai
GG I
peraturan yang mengandung norma, walaupun bersifat teknis
untuk melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
IN
yang lebih tinggi. Sementara Surat Edaran, bukanlah bentuk peraturan perundang-undangan yang tidak lebih daripada hanya
NT
sebuah surat belaka yang tidak dapat berisi norma pengaturan,
ILA
meskipun norma pengaturan yang bersifat teknis. Tindakan
Hal 23 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
syarat.” (Bukti P-5);
T AK AR
TERGUGAT ini telah menimbulkan ketidakpastian hukum yang
UN J
bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945, bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 dan bertentangan
Asas
Kepastian
Hukum,
Asas
Profesionalitas
dan
Asas
RT
Akuntabilitas. PENGGUGAT telah dirugikan dengan adanya Surat
Edaran TERGUGAT karena anggota dapat dinyatakan Tidak
KA
Memenuhi Syarat tanpa adanya bukti penolakan (yaitu formulir
JA
F12 yang ditandatangani);
6. Bahwa dalam Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik yang merupakan kesatuan dengan Berita Acara Komisi Pemilihan Umum
Nomor:
5/BA/I/2013
UN
NT
IN
GG
IT
dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang baik, khususnya
terbaca
dengan
jelas
bahwa,
IT
PENGGUGAT di Provinsi Jawa Tengah untuk keanggotaan partai politik tingkat kabupaten/kota, untuk ketercukupan 75% harus
GG
memiliki keanggotaan 1/1000 orang atau 1000 anggota di 26 Kabupaten Kota, namun jumlah memenuhi syarat menurut
IN
TERGUGAT hanya 18 Kabupaten Kota dengan demikian masih sebanyak
8
Kabupaten/Kota.
Untuk
Provinsi
D.I.
NT
kurang
Yogyakarta untuk ketercukupan 75% harus memiliki keanggotaan
jumlah memenuhi syarat menurut TERGUGAT hanya 2 Kabupaten Kota dengan demikian masih kurang sebanyak 2 Kabupaten/Kota.
keanggotaan
1/1000
namun
atau
jumlah
1000
anggota
memenuhi
syarat
di
7
menurut
IN
Kabupaten/Kota,
orang
GG I
Di Provinsi Bali untuk ketercukupan 75% harus memiliki
TERGUGAT hanya 5 Kabupaten Kota dengan demikian masih
NT
kurang sebanyak 2 Kabupaten/Kota. Di Provinsi Kalimantan Barat
ILA
untuk ketercukupan 75% harus memiliki keanggotaan 1/1000
Hal 24 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
1/1000 orang atau 1000 anggota di 4 Kabupaten/Kota, namun
T AK AR
orang atau 1000 anggota di 11 Kabupaten/Kota, namun jumlah
UN J
memenuhi syarat menurut TERGUGAT hanya 10 Kabupaten Kota dengan demikian masih kurang sebanyak 1 Kabupaten/Kota. membantah
data
yang
dikemukakan
oleh
TERGUGAT, dengan mengingat TERGUGAT tidak melaksanakan
RT
verifikasi sesuai ketentuan perundangan-undangan yang berlaku,
dan tidak melaksanakan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang
KA
Baik dalam melakukan verifikasi faktual partai politik di daerah-
JA
daerah yang bersangkutan. TERGUGAT juga nyata-nyata telah
melanggar asas-asas Penyelenggara Pemilu, antara lain tidak menjamin adanya kepastian hukum, tidak professional dan tidak
UN
NT
IN
GG
IT
PENGGUGAT
melaksanakan asas profesionalitas dalam melaksanakan tugas
IT
dan kewenangannya;
7. Bahwa untuk Provinsi Jawa Tengah guna memenuhi ketercukupan
GG
75% Kabupaten/Kota yang memiliki keanggotaan 1/1000 dari jumlah penduduk atau 1000 anggota sebagaimana disyaratkan
IN
dalam pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012
NT
Tentang Pemilu, TERGUGAT menyatakan bahwa PENGGUGAT tidak memenuhi syarat di delapan Kabupaten/Kota. Hal tersebut
berikut:
Kabupaten Pekalongan
GG I
a. Bahwa Pengugat menyampaikan Kartu Anggota (KTA) kepada
KPU Kabupaten Pekalongan sebanyak 1.100 KTA – sample
(TMS) 68 karena
IN
110 – Memenuhi Syarat (MS) 42 – Tidak Memenuhi Syarat KPU Kabupaten Pekalongan mengatakan
NT
tidak menemukan anggota yang 68 orang tersebut. Pengurus
ILA
Cabang Partai TERGUGAT berusaha untuk menghadirkan
Hal 25 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dapat Pengugat kemukakan karena disebabkan hal sebagai
T AK AR
anggota yang menurut KPU Pekalongan tidak ditemukan
UN J
tersebut, tetapi KPU Kabupaten Pekalongan justru meminta agar TMS 68 tersebut tidak perlu dihadirkan, tetapi cukup
Pekalongan
tersebut,
maka
Pengurus
Cabang
partai
ternyata
kabupaten
tersebut
keanggotaan dinyatakan
partai
tidak
TERGUGAT
memenuhi
di
syarat.
KA
diumumkan
RT
PENGGUGAT tidak menghadirkan mereka, namun ketika
JA
Permintaan KPU Kabupaten Pekalongan itu bertentangan
dengan pasal 20 huruf h Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas
UN
NT
IN
GG
IT
masuk tahap perbaikan saja (Bukti P-6). Akibat permintaan KPU
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2012
IT
Tentang Pendaftaran Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
GG
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, yang berbunyi, “dalam hal bertemu
dengan
IN
tidak
anggota
partai
politik,
KPU
NT
Kabupaten/Kota meminta Pengurus Partai Politik menghadirkan anggota yang bersangkutan sampai akhir masa verifikasi faktual petugas
verifikasi
guna
membuktikan
keanggotaannnya” (Bukti P-7). Permintaan KPU Pekalongan tersebut menunjukkan bahwa KPU Pekalongan telah bekerja
berkualifikasi
hukum
melanggar
GG I
sembrono, karenanya tindakan KPU Kabupaten Pekalongan ini asas-asas
umum
Hukum,
asas
Keterbukaan,
asas
IN
pemerintahan yang baik, yaitu antara lain: asas Kepastian Proporsionalitas,
asas
NT
Profesionalitas dan asas Akuntabilitas sebagaimana diatur
ILA
dalam Pasal 53 ayat (2) huruf b Undang–Undang No.9 Tahun
Hal 26 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
kepada
T AK AR
2004 tentang Perubahan Atas Undang – Undang No.5 Tahun
UN J
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Tindakan KPU Pekalongan yang demikian berakibat terhadap dinyatakannya
kemudian dijadikan dasar oleh TERGUGAT untuk menerbitkan
RT
obyek sengketa. Dengan demikian tindakan TERGUGAT dalam
menerbitkan obyek sengketa ini jelas dan nyata – nyata
KA
berkualifikasi hukum melanggar peraturan perundang-undangan
JA
yang berlaku, dan melanggar asas-asas umum pemerintahan
yang baik, serta juga telah melanggar asas-asas Penyelenggara Pemilu, yakni tidak bertindak tidak profesional, tidak jujur dan
UN
NT
IN
GG
IT
PENGGUGAT TMS sebagai peserta Pemilu 2014, yang
tidak akuntable karena seakan-akan menjebak pengurus
IT
cabang partai PENGGUGAT di Kabupaten Pekalongan, yang akhirnya yang berkibat merugikan kepentingan PENGGUGAT;
GG
b. Bahwa TERGUGAT, dalam hal ini KPU Kabupaten Pekalongan, tidak melakukan verifikasi secara benar dan cermat terhadap 68
IN
orang anggota yang dinyatakan TMS tersebut dengan cara
NT
tatap muka, sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Perubahan
2012 Tentang Pendaftaran Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
GG I
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam Pasal 20
IN
huruf g yang berbunyi, “KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi faktual keanggotaan partai politik dengan cara tatap
NT
muka untuk mencocokkan dan meniliti kesesuaian KTA dengan
ILA
nama setiap anggota partai Politik” (Bukti P-8). Petugas
Hal 27 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun
T AK AR
verifikasi KPU Kabupaten Pekalongan tidak pernah mendatangi
UN J
rumah-rumah atau menjumpai anggota partai TERGUGAT di kabupaten tersebut dan mengadakan tatap muka dengan
c. Bahwa
selain
TERGUGAT
tidak
mendatangi
anggota
RT
PENGGUGAT dalam verifikasi faktual, TERGUGAT juga tidak
memberikan informasi secara jelas terhadap PENGGUGAT,
KA
mana anggota yang MS dan mana yang TMS. KPU Pekalongan
JA
hanya mengatakan ada 42 anggota yang memenuhi syarat
sementara 68 anggota tidak memenuhi syarat tanpa pernah menunjukkan nama-nama mereka yang memenuhi syarat dan
UN
NT
IN
GG
IT
anggota dalam melaksanakan verifikasi faktual;
tidak memenuhi syarat sesuai dengan kartu anggota yang kepada
KPU
untuk
dilakukan
verifikasi.
KPU
IT
diberikan
Kabupaten Pekalongan telah bertindak sewenang-wenang
GG
menyatakan 42 anggota memenuhi syarat, sementara 68 anggota tidak memenuhi syarat secara sepihak, dan tidak kesempatan
IN
memberikan
kepada
PENGGUGAT
untuk
NT
melakukan cross-check. Apalagi menyanggah klaim sepihak yang mereka lakukan. Hal ini bertentangan dengan asas
diatur dalam undang-undang nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan
Pemilu.
(Bukti
P-9).
Tindakan
KPU
GG I
Kabupaten Pekalongan dalam melakukan verifikasi faktual sangat jauh dari asas kepastian hukum, asas keterbukaan, asas
IN
proporsionalitas asas profesionalitas dan asas akuntabilitas.
Diabaikannya asas-asas tersebut, telah membawa akibat yang
NT
merugikan bagi kepentingan PENGGUGAT;
ILA
Kabupaten Batang :
Hal 28 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
keterbukaan dalam penyelenggaraan pemilu sebagaimana
T AK AR
a. Bahwa Pengugat telah memasukkan KTA sebanyak 840
UN J
KTA – sample ditentukan 84 orang. Hasil verifikasi yang dilakukan KPU Kabupaten Batang menyatakan hasilnya MS
IT
19 orang dan TMS sebanyak 65 orang.Pada tahap kedua KPUD meminta mendatangkan yang TMS namun waktu
GG
RT
yang disediakan untuk mendatangkan anggota hanya tiga
hari (Sabtu, Minggu dan Senin) padahal sebagaimana yang
IN
KA
diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14
NT
JA
Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
Pemilu
Anggota
UN
Pendaftaran Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Dewan
Perwakilan
Rakyat,
Dewan
IT
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dalm Pasal 19 ayat (6)
GG
dinyatakan, “dalam hal partai politik calon peserta pemilu belum memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud ayat
IN
(1), KPU kabupaten/kota
NT
memperbaiki
paling
pemberitahuan
hasil
memberi kesempatan untuk
lama
7
verifikasi
(tujuh) faktual.”
hari
setelah
(Bukti
P-10).
Batang ini bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku;
GG I
b. Bahwa dari anggota TMS 42 orang yang dinyatakan oleh
KPU Kabupaten Batang tersebut ternyata 20 orang Anggota
IN
bekerja di luar negeri/kota (Bukti P-11). Seharusnya KPU Kabupaten Batang dapat mengganti sampel yang lain dari
NT
populasi yang ada karena menurut ketentuan ilmiah dalam
ILA
metode sampling acak sederhana, setiap anggota populasi
Hal 29 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Jelaslah bahwa apa yang dilakukan oleh KPU Kabupaten
T AK AR
memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Tetapi
UN J
KPU Kabupaten Batang tidak mau melakukannya, sehingga berakibat merugikan kepentingan PENGGUGAT. Cara-cara,
IT
tindakan KPU Kabupaten Batang dalam melakukan verifikasi faktual ini jauh dari Asas Kepentingan Umum yang harus
masyarakat, jauh dari asas Proporsionalitas dan Asas Bekerja
dengan
cara
“gampang-
KA
Profesionalitas.
IN
JA
gampangan” saja yang berakibat merugikan kepentingan PENGGUGAT; Kabupaten Klaten:
UN
NT
RT
GG
mengedepankan sikap mau membuka diri terhadap hak
a. Bahwa DPC PBB Kabupaten Klaten pada tahap pertama
IT
mendaftarkan anggotanya sejumlah 1.248 dan ditentukan jumlah sampel 125 orang. Hasil verifikasi yang dilakukan
GG
KPU Kabupateng Klaten dinyatakan yang MS 15 orang sedangkan yang TMS sejumlah 110 orang. Pada tahap
IN
perbaikan DPC PBB Kabupaten Klaten mendaftarkan sejumlah
1030
orang,
jumlah
sampel
NT
anggotanya
ditentukan 103 orang. Hasil verifikasi KPU Kabapaten
sebanyak 18 orang. Atas
hasil tersebut DPC PBB
Kabupaten Klaten dinyatakan; Tidak Memenuhi Syarat;
GG I
b. Bahwa pada faktanya, ternyata petugas KPU Kab. Klaten
tidak menjalankan verifikasi faktual yang benar dan cermat
IN
terhadap anggota partai PENGGUGAT. Petugas KPU Kabupaten Klaten yang mendatangi rumah-rumah anggota
NT
partai PENGGUGAT tanpa membawa tanda pengenal
ILA
sebagai petugas KPU dan juga tidak menunjukkan surat
Hal 30 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Klaten menyatakan MS 85 orang sedangkan yang TMS
T AK AR
tugas. Kedatangan tamu yang tidak dikenal dan tiba-tiba
UN J
mendatangi rumah seseorang di kawasan pedesaan, dengan sendirinya menimbulkan keragu-raguan bagi tuan
IT
rumah
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
yang
diajukan (Bukti P-12). Tindakan petugas KPU Kabupaten ini
jelas
Profesionalitas
dan dan
nyata-nyata asas
melanggar
akuntabilitas
dalam
KA
penyelenggaraan pemerintahan yang baik;
asas
RT
GG
Klaten
JA
c. Bahwa DPC partai PENGGUGAT di Klaten mendapatkan
NT
IN
untuk
penjelasan dari KPU Klaten ketika sosialisasi, KPU Klaten
UN
dalam menjalankan verifikasi faktual anggota di lapangan akan mengajak koordinasi pengurus Rukun Tentangga (RT)
IT
setempat, di mana nantinya dalam memverifikasi akan didampingi pengurus RT. Namun pada kenyataannya hal ini
GG
tidak benar. Buktinya di wilayah RT 03, Dukuh Ngingas Lor Barenglor Klaten Utara yang mana ada 7 orang anggota
IN
PBB yang di verifikasi faktual dan dinyatakan TMS, namun
NT
ketika pengurus DPC PBB Klaten melakukan klarifikasi kepada ketua RT setempat, beliau menyatakan tidak pernah
melakukan verifikasi. Bagi orang desa kedatangan orang asing yang tiba-tiba dan mengajukan beberapa pertanyaan,
GG I
tanpa diantar oleh Ketua RT akan menimbulkan keraguraguan dan ketakutan, sehingga lebih baik tidak mengaku
IN
apa yang ditanya orang yang bersangkutan (Bukti P-13).
Tindakan KPU Kabupaten Klaten jelas dan nyata – nyata
NT
melanggar asas akuntabilitas dan asas profesionalitas
ILA
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik;;
Hal 31 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
bertemu dan mendapatkan tamu dari KPU Klaten untuk
T AK AR
d. Bahwa KPU Kabupaten Klaten ketika melakukan Pleno
UN J
Terbuka tidak memberikan kesempatan kepada cabang partai PENGGUGAT untuk menyatakan keberatan, bahkan
IT
ketika
pengurus cabang partai PENGGUGAT meminta
formulir keberatan akan hasil pleno, jawab anggota KPU
GG
RT
Kabupaten Klaten adalah, “kami tidak ada surat keberatan, jika mengajukan surat keberatan silahkan, tetapi membuat
IN
KA
sendiri seperti 2 partai yang lain yang telah mengajukan.”
KPU
Kabupaten
Klaten
yang
JA
NT
Padahal menyediakan formulir keberatan adalah kewajiban dibebani
tugas
untuk
UN
melakukan verifikasi keanggotaan partai secara faktual. Tindakan petugas verifikasi KPU Kabupaten Klaten ini
IT
bertentangan dengan asas-asas kepastian hukum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas
GG
dan asas akuntabilitas sebagaimana diatur dalam Pasal 53 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo
IN
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
NT
Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Nepotisme, serta melanggar asas- asas Penyelenggara Pemilu sebagaimana diatur dalam Undang Nomor 15 Tahun
GG I
2011 tentang Penyelenggara Pemilu;
e. Bahwa tindakan verifikator yang melakukan verifikasi di
IN
Kabupaten Klaten terhadap anggota PENGGUGAT dengan menyimpulkan bahwa anggota PENGGUGAT adalah TMS
NT
tidak didasarkan atas fakta yang sebenarnya. Verifikator
ILA
KPU Kabupaten Klaten tidak melakukan verifikasi secara
Hal 32 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
T AK AR
benar yaitu mendatangi anggota PBB yang berada di Klaten,
Kabupaten
Klaten
UN J
Kabupaten
namun
dengan
menyimpulkan
mudahnya
KPU
PENGGUGAT
TMS
IT
sebagai peserta Pemilu 2014, yang menjadi dasar bagi TERGUGAT menerbitkan obyek sengketa. Karena itu
sengketa merupakan perbuatan yang melanggar hukum
tidak sesuai dengan asas profesionalitas, asas
KA
dan
IN
JA
proporsionalitas dan asas akuntabilitas yang menjadi asasasas umum pemerintahan yang baik Kabupaten Karanganyar a. Bahwa
UN
NT
RT
GG
perbuatan atau tindakan TERGUGAT menerbitkan obyek
DPC partai PENGGUGAT Kabupaten Karanganyar
IT
pada tahap pertama mendaftarkan anggotanya sejumlah 924, sampel ditetapkan sebanyak 93 orang. Hasil verifikasi yang
GG
dilakukan KPU Kabupaten Karang Anyar ditetapkan sebanyak 31 orang MS, sedangkan yang TMS sejumlah 62 orang. Pada
IN
tahap perbaikan PENGGUGAT mendaftarkan anggotanya
NT
sejumlah 1.288 dan ditentukan sampel 129 orang. Hasil verifikasi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Karang Anyar
sejumlah 77 orang, dengan batas minimal anggota adalah 900 orang, maka atas hasil tersebut, KPU Kabupaten Karang Anyar keanggotaan
partai
PENGGUGAT
Tidak
GG I
menyatakan
Memenuhi Syarat (TMS), yang kemudian dijadikan dasar oleh
IN
TERGUGAT untuk menerbitkan obyek sengketa;
b. Bahwa PENGGUGAT menyanggah keputusan TERGUGAT
NT
yang menyatakan bahwa keanggotaan partai PENGGUGAT di
ILA
Karanganyar tidak memenuhi syarat (TMS). KPU Kabupaten
Hal 33 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
ditetapkan yang MS sebanyak 52 orang sedangkan yang TMS
T AK AR
Karanganyar dalam melakukan verifikasi tidak jujur dan tidak
UN J
benar, karena ada anggota PBB Karanganyar yang belum pernah didatangi namun dinyatakan TMS [Bukti P-14). Selain
tanda tangan adalah adiknya [Bukti P-15); c. Bahwa
ada
verifikator
KPU
Kabupaten
RT
ketika anggota PBB menolak tanda tangan maka yang diminta
Karanganyar
Namun
Petugas
verifikasi
KPU
Kabupaten
JA
tersebut.
KA
mendatangi anggota PBB dan tidak bertemu dengan anggota
Karanganyar meminta istri anggota PBB tersebut untuk menandatangani surat pengunduran diri dari PBB [Bukti P-16).
UN
NT
IN
GG
IT
itu, bahwa ada pemaksaan tanda tangan penolakan, namun
Tindakan KPU Kabupaten Karanganyar ini jelas dan nyata–
IT
nyata melanggar asas akuntabilitas, asas profesionalistas dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik;
GG
d. Bahwa ada juga anggota PBB yang tidak mau membuat pernyataan penolakan akan di TMS kan KPU Kabupaten
IN
Karanganyar, dan ada juga anggota PBB yang sudah tua,
NT
alamat jelas, tidak pernah pergi dari rumah namun di undang KPUD untuk didatangkan padahal KPU Kabupaten Karanganyar
e. Bahwa terjadi kesalahan administrasi oleh verifikator KPU Kabupaten Karanganyar ketika menulis alamat anggota (5
GG I
orang), seharusnya RW 05 tapi tertulis RW 30 sudah diberi tahu
tetapi tetap saja tidak mau merubah kesalahan tersebut. terhadap
dinyatakan TMS.
ke-5
anggota
PBB
tersebut
langsung
IN
Namun
[Bukti P-17) Tindakan verifikator KPU
ILA
NT
Kabupaten Karanganyar ini nyata – nyata melanggar asas
Hal 34 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
berkewajiban untuk mendatangi alamat yang bersangkutan;
T AK AR
profesionalitas, asas asas akuntabilitas dalam penyelenggaraan
UN J
pemerintahan yang baik;
f.
Bahwa ada hal yang patut dicurigai, seperti pada verifikasi
SUPADMAN dinyatakan MS, namun pada tahap perbaikan
RT
nama SUPADMAN dinyatakan TMS, di daerah Gondangrejo pada tahap awal verifikasi faktual 50% anggota PBB dinyatakan
KA
MS, namun pada tahap perbaikan anggota PBB di daerah
JA
Gondangrejo 100% dinyatakan TMS, padahal ada 15 orang anggota PBB diwilayah tersebut yang di verifikasi faktual.
Tindakan verifikator KPU Kabupaten Karanganyar ini nyata –
UN
NT
IN
GG
IT
faktual anggota tahap awal terhadap anggota PBB atas nama
nyata melanggar asas keterbukaan, asas profesionalitas, asas
IT
asas akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik; ;
GG
g. Bahwa tindakan verifikator yang melakukan verifikasi di Kabupaten
menyimpulkan
IN
dengan
Karanganyar
terhadap bahwa
anggota anggota
PENGGUGAT PENGGUGAT
NT
dinyatakan TMS tidak didasarkan atas fakta yang sebenarnya. Verifikator tidak melakukan verifikasi secara benar yaitu anggota
PBB
yang
berada
di
Kabupaten
Karanganyar namun KPU Kab. Karanganyar menyimpulkan TMS. Perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh verifikator
GG I
tersebut merupakan perbuatan yang melanggar hukum yang
nyata-nyata melanggar asas keterbukaan, asas profesionalitas,
IN
asas asas akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dan berakibat merugikan kepentingan PENGGUGAT; perbuatan
atau
tindakan
TERGUGAT
NT
h. Bahwa
dalam
ILA
menerbitkan obyek sengketa dengan berdasarkan Kesimpulan
Hal 35 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
mendatangi
T AK AR
KPU Kabupaten Karanganyar yang menyatakan PENGGUGAT
UN J
TMS sebagai peserta Pemilu 2014 tersebut merupakan perbuatan yang berkualifikasi hukum melanggar asas-asas
asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum,
Perbuatan
TERGUGAT
jelas-jelas
RT
asas proporsionalitas, profesionalitas dan asas akubtabilitas. pula
melanggar
asas
KA
penyelenggaraan Pemilu yakni kejujuran, asas keadilan, asas
JA
ketertiban, asas kepentingan umum dan asas keterbukaan; Kabupaten Wonogiri a.
Bahwa DPC partai PENGGUGAT di Kabupaten Wonogiri
UN
NT
IN
GG
IT
umum pemerintahan yang baik, yakni asas kepastian hukum,
pada tahap pertama mendaftarkan anggotanya sejumlah
IT
1131, sampel ditetapkan sebanyak 114. Hasil verifikasi yang dilakukan KPU Wonogiri dinyatakan 22 orang
MS
GG
dan TMS sejumlah 87 orang dan tidak di periksa 5 orang. Pada
tahap
perbaikan
PENGGUGAT
mendaftarkan
IN
anggotanya sejumlah 1242, sampel ditentukan 125 orang
NT
dan yang dinyatakan MS sebanyak 60 orang sedangkan yang TMS sejumlah 65 orang, dengan batas minimal
Syarat, dan DPC PBB Kabupaten Wonogiri menyatakan
GG I
Keberatan serta mengisi form keberatan;
Bahwa KPU Kabupaten Wonogiri telah melakukan verifikasi
IN
faktual anggota secara tidak jujur dan tidak benar, dimana
banyak anggota PBB yang belum pernah didatangi dan di
NT
undang namun dinyatakan TMS [Bukti P-18]. Tindakan
KPU Kabupaten Wonogiri ini jelas dan nyata – nyata
ILA
b.
PBB Kabupaten Wonogiri dinyatakan Tidak Memenuhi
Hal 36 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
anggota adalah 1000 orang, maka atas hasil tersebut DPC
T AK AR
mengabaikan dan melanggar
asas penyelenggaraan
UN J
Pemilu yakni kejujuran, asas keadilan, asas ketertiban, asas kepentingan umum dan asas keterbukaan; Bahwa
IT
c.
verifikasi
faktual
KPUD
Kabupaten
Wonogiri, memalsukan data anggota partai PENGGUGAT
atas
nama
orang
lain
untuk
RT
GG
yang seharusnya di verifikasi faktual, dengan cara meminta menandatangani
form
KA
penolakan menjadi anggota PBB [Bukti P-19);
Bahwa dalam pelaksanaan verifikasi faktual anggota,
JA
d.
NT
IN
petugas
petugas KPUD jelas-jelas menyalahi aturan, hal ini terjadi di
UN
RT 01 RW 08 Ds Ciman, Kalurahan Semagar, Kecamatan Girimarto. Dimana petugas KPUD tersebut bersama dengan
IT
Kepala Urusan Keuangan Desa Semagar; Bp Sadikan mendatangi Ketua RT 01 RW 08; Bp Lanjar, dan
GG
selanjutnya Bp Lanjar diminta melakukan verifikasi faktual anggota sendirian tanpa didampingi petugas tersebut,
IN
dalam verifikasi faktual ini ada 1 anggota PBB dinyatakan
NT
TMS (Bukti P-20); Bahwa
perbuatan obyek
tindakan
sengketa
TERGUGAT dengan
dalam
berdasarkan
Kesimpulan KPU Kabupaten Wonogiri yang menyatakan PENGGUGAT TMS sebagai peserta Pemilu 2014 tersebut
asas
kepastian
hukum,
asas
GG I
merupakan perbuatan yang berkualifikasi hukum melanggar
profesionalitas,asas
asas
umum
TERGUGAT
pemerintahan juga
yang
bertentangan
IN
proporsionalitas, dan asas akuntabilitas yang menjadi asasbaik.
Perbuatan
dengan
asas-asas
ILA
Penyelenggaraan Pemilu, yakni kejujuran, asas keadilan,
Hal 37 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
menerbitkan
atau
NT
e.
T AK AR
asas ketertiban, asas kepentingan umum dan asas
UN J
keterbukaan.
Kabupaten Purbalingga :
1319, dan ditetapkan sampling sebanyak 132. Dari hasil
RT
verifikasi faktual menurut TERGUGAT yang MS 15 anggota dan menolak 47 orang. Jumlah tidak sesuai 70 orang. Jumlah anggota
96
orang.
Pengurus
cabang
partai
KA
minimal
JA
PENGGUGAT di Kabupaten Purbalingga menghubungi KPU Kabupaten Purbalingga untuk menyampaikan perbaikan data keanggotaan, namun Ketua KPU Kabupaten Purbalingga
UN
NT
IN
GG
IT
Bahwa perbaikan tahap akhir KTA yang dimasukkan sebanyak
menyatakan tidak perlu melakukannya, sebab “PBB pasti lolos
IT
verifikasi”. Penolakan KPU Kabupaten Purbalingga yang menolak menerima perbaikan data keanggotaan dari pengurus
GG
cabang partai TERGUGAT dengan jaminan bahwa partai TERGUGAT pasti lolos verifikasi faktual di daerah tersebut jelas suatu
IN
merupakan
penipuan,
karena
kenyataannya
KPU
NT
Kabupaten Purbalingga menyatakan partai PENGGUGAT tidak memenuhi syarat di daerah itu. Perbuatan KPU Kabupaten
melanggar asas profesionalitas, asas proporsionalitas dan asas akutabilitas sebagai asas-asas umum pemerintahan yang baik.
GG I
Perbuatan KPU Kabupaten Purbalingga seperti itu nyata dan
jelas–jelas juga bertentangan dengan asas jujur, asas tertib,
asas-asas penyelenggaraan Pemilu; perbuatan
atau
tindakan
TERGUGAT
NT
Bahwa
IN
asas kepentingan umum dan asas keterbukaan yang menjadi
dalam
ILA
menerbitkan obyek sengketa dengan berdasarkan Kesimpulan
Hal 38 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Purbalingga seperti demikian jelas-jelas melanggar hukum dan
T AK AR
KPU Kabupaten Purbalingga yang menyatakan PENGGUGAT
UN J
TMS sebagai peserta Pemilu 2014 tersebut merupakan perbuatan yang berkualifikasi hukum melanggar asas kepastian
akuntabilitas yang menjadi asas-asas umum pemerintahan
RT
yang baik. Perbuatan TERGUGAT juga bertentangan dengan asas-asas Penyelenggaraan Pemilu, yakni kejujuran, asas
KA
keadilan, asas ketertiban, asas kepentingan umum dan asas
JA
keterbukaan. Kabupaten Brebes :
a. Bahwa Pengugat telah memasukan KTA sejumlah 1030
UN
NT
IN
GG
IT
hukum, asas profesionalitas, asas proporsionalitas, dan asas
KTA dengan jumlah sampling 103 orang. Hasil verifikasi
IT
yang dilakukan KPU Kabupaten Brebes yang MS 50 orang, menolak 2 orang, dan yang tidak diperiksa 51 orang;
GG
b. Bahwa KPU Kabupaten Berbes pada tahap pertama telah meminta pengurus cabang partai PENGGUGAT untuk
IN
mengumpulkan anggota yang akan diverifikasi di suatu
NT
tempat. Pengurus cabang partai TERGUGAT di Kabupaten Brebes berinisiatif mengumpulkan sampel anggota yang
Anggota sudah berkumpul jam 11.00 sesuai waktu yang telah dijadualkan dan disepakati dengan verifikator KPU Brebas.
Namun,
namun
verifikator
KPU
GG I
Kabupaten
Kabupaten Brebes baru datang pada jam 15.50. Karena
anggota partai PENGGUGAT itu
IN
menunggu cukup lama dalam ketidakpastian, maka para
pulang ke rumahnya
NT
masing-masing. Ketika akan dilakukan perbaikan, para
ILA
anggota partai PENGGUGAT sudah merasa enggan untuk
Hal 39 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
akan diverifikasi di rumah Abdurahim, Desa Kali Erang Ayu.
T AK AR
datang karena menyaksikan verifikator KPU Kabupaten
UN J
Brebes tidak sungguh-sungguh melaksanakan tugas dan kewajibannya. Tindakan verifikator KPU Kabupaten Brebes
IT
ini jelas dan nyata – nyata berkualifikasi hukum melanggar asas
hukum,
asas
profesionalitas,asas
umum
TERGUGAT
pemerintahan juga
yang
bertentangan
RT
asas
baik.
Perbuatan
dengan
asas-asas
KA
GG
proporsionalitas, dan asas akuntabilitas yang menjadi asas-
IN
JA
Penyelenggaraan Pemilu, yakni kejujuran, asas keadilan,
asas ketertiban, asas kepentingan umum dan asas keterbukaan;
UN
NT
kepastian
c. Bahwa KPU Kab. Brebes dalam Berita Acara hasil verifikasi
IT
faktual perbaikan keanggotaan Partai Politik Kab/Kota Nomor 188/BA/XII/2012
mencatat jumlah anggota partai
GG
PENGGUGAT yang menolak 40 orang (Bukti P-21). Namun setelah dilakukan pengecekan ulang oleh DPC PBB Kab.
IN
Brebes ternyata 13 orang di antaranya menyatakan “tidak
NT
pernah menolak sebagai anggota partai PENGGUGAT dan tidak pernah didatangani oleh petugas KPUD Kab. Brebes”
Kabupaten Brebes tidak mengetahui dengan pasti seperti apa
verifikator
KPU
Kabupaten
tersebut
melakukan
GG I
verifikasi. Tiba-tiba saja KPU menyampaikan perbaikan dengan hasil tidak memenuhi syarat. Tindakan dan cara melakukan
verifikasi
seperti
itu
jelas
IN
TERGUGAT
melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku,
NT
dan bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan
ILA
yang baik. Mereka bekerja tidak professional, tidak
Hal 40 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
(Bukti P-22). Pengurus cabang partai PENGGUGAT di
T AK AR
proporsional dan tidak akuntabel. Mereka juga jelas-jelas
UN J
melanggar asas-asas Penyelenggaraan Pemilu seperti asas jujur, asas adil, asas tertib, asas kepentingan umum dan
IT
asas keterbukaan, yang berakibat merugikan kepentingan PENGGUGAT;
RT
a. Bahwa PENGGUGAT telah memasukkan sebanyak 1271
KA
KTA, dan sampel ditetapkan sebanyak 103 orang. Seperti
IN
tugasnya
melakukan
diberitahukan
verifkiasi
kepada
JA
NT
apa verfikator KPU Kabupaten Kebumen menjalankan faktual
pengurus
tidak
pernah
cabang
partai
UN
GG
Kabupaten Kebumen
PENGGUGAT di daerah itu. KPU Kabupaten Kebumen surat
kepada
pengurus
cabang
partai
IT
mengirim
PENGGUGAT meminta untuk menghadirkan 38 orang
GG
anggota ke kantor KPU Kabupaten Kebumen. KPU Kabupaten
Kebumen
melakukan
intimidasi
kepada
IN
pengurus cabang partai PENGGUGAT bahwa berapapun
NT
jumlah anggota yang dihadirkan, partai PENGGUGAT pasti tidak akan lolos verifikasi. Akhirnya dalam verifikasi tahap
memenuhi syarat;
b. Bahwa Tahap kedua PENGGUGAT memasukan sebanyak
GG I
1270 KTA, dan sampel ditetapkan sebanyak 127 orang.
KPU Kabupaten Kebumen sekali lagi mengirimkan surat
IN
meminta pengurus cabang partai PENGGUGAT untuk menghadirkan 50 orang anggota ke kantor KPU Kabupaten
NT
Kebumen. Seluruh anggota yang diminta dihadirkan hadir
ILA
ke kantor KPU Kabupaten Kebumen dan semuanya
Hal 41 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
pertama, partai PENGGUGAT dinyatakan anggotanya tidak
T AK AR
dinyatakan MS. Namun hasil sidang pleno KPU Kabupaten
UN J
Kebumen menyatakan 85 MS, sedangkan TMS 42, sehingga anggota partai PENGGUGAT di daerah itu
Kebumen
tidak
GG
PENGGUGAT
memenuhi pernah
dalam
syarat.
KPU
mendatangi melakukan
Kabupaten
anggota verifikasi
partai faktual
keanggotaan partai PENGGUGAT (Bukti P-23). Hal ini melanggar
peraturan
perundang-undangan
KA
jelas-jelas
IN
JA
tentang pelaksanaan verifikasi;
c. Bahwa KPU Kab. Kebumen tidak mengakumulasikan hasil verifikasi
pertama
dan
hasil
verifikasi
perbaikan
UN
NT
tidak
RT
IT
dinyatakan
sebagaimana yang telah dilakukan oleh KPU di Provinsi DKI
IT
Jakarta. Dalam Berita Acara KPU Jakarta Barat melakukan penggabungan (Bukti P-24). Jika hal tersebut dilakukan
GG
oleh KPU Kabupaten Kebumen, maka jumlah MS anggota PBB di Kab. Kebumen telah mencapai 125 orang, melebihi
IN
syarat 100 orang. Tindakan KPU Kabupaten Kebumen ini
NT
jelas – jelas melanggar asas kepastian hukum, asas profesionalitas,
asas
proporsionalitas,
dan
asas
yang baik. Perbuatan TERGUGAT juga bertentangan dengan
asas-asas
Penyelenggaraan
Pemilu,
yakni
GG I
kejujuran, asas keadilan, asas ketertiban, asas kepentingan umum dan asas keterbukaan;
IN
d. Bahwa KPU Kabupaten Kebumen bekerja seenaknya sendiri dalam melakukan verifikasi faktual yang tidak sesuai
NT
dengan tata-cara verifikasi sebagaimana diatur dalam
ILA
peraturan-peraturan KPU. KPU Kabupaten Kebumen tidak
Hal 42 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
akuntabilitas yang menjadi asas-asas umum pemerintahan
T AK AR
pernah menunjukkan siapa saja dari seluruh kartu anggota
UN J
yang diserahkan untuk dijadikan sampel, dan siapa saja dari sampel yang ditarik oleh KPU Kabupaten Kebumen yang
IT
memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat. Cara-cara seperti ini rawan manipulasi yang berpotensi merugikan Cara-cara
verifikasi
yang
dilakukan KPU Kabupaten Kebumen bertentangan dengan
KA
asas jujur, asas kepastian hukum, asas keterbukaan, asas
IN
JA
proprosionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas sebagai asas-asas penyelenggara pemilu; e. Bahwa
perbuatan
atau
tindakan
yang
dilakukan
UN
NT
PENGGUGAT.
RT
GG
kepentingan
TERGUGAT dalam menerbitkan obyek sengketa dengan
IT
berdasarkan Kesimpulan KPU Kabupaten Kebumen yang menyatakan PENGGUGAT TMS sebagai perserta Pemilu
GG
2014 tersebut merupakan perbuatan yang melanggar asas kepastian hukum, asas profesionalitas, asas akuntabilitas
IN
yang menjadi asas-asas umum pemerintahan yang baik,
NT
serta juga melanggar asas-asas Penyelenggaraan Pemilu, yakni kejujuran, asas keadilan, asas ketertiban, asas
dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik.
Kota Magelang
GG I
Bahwa KPUD Kota Magelang tidak pernah memberikan hasil rekapitulasi terhadap verifikasi anggota Partai Bulan Bintang
IN
yang ada di Kota Magelang. DPC Partai Bulan Bintang Kota
Magelang baru mengetahui hasil verifikasi faktual perbaikan
NT
pada tanggal 18 Desember 2012 setelah masa verifikasi
ILA
perbaikan dinyatakan berakhir. Informasi tersebut diperoleh
Hal 43 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
kepentingan umum dan asas keterbukaandan bertentangan
T AK AR
setelah mendatangi KPUD Kota Magelang. Oleh karena itu,
UN J
DPC PBB pernah meminta KPU Kota Magelang untuk memverifikasi
ulang
anggota
PBB
di
Kota
Magelang,
Magelang menjawab siap melaksanakannya apabila ada
RT
perintah dari KPU Pusat.
Bahwa dalam konfirmasi via SMS didapatkan jawaban, “bahwa
KA
yang diberitahukan hanya KPU dan Panwaslu, sedangkan
JA
parpol lain tidak.” Hal ini bertentangan dengan ketentuan Petunjuk Teknis Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Tahun
2014
melalui
Surat
Edaran
KPU
Nomor
UN
NT
IN
GG
IT
bersamaan dengan verifikasi 18 parpol lain, namun KPU Kota
481/KPU/X/2012 point E : yang berbunyi Akses data dan
IT
informasi diberikan kepada Partai Politik, Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota, Pemantau atau pemangku
GG
kepentingan lainnya setiap kegiatan dala tahapan verifikasi Partai Politik berakhir. (Bukti P-25)
IN
Bahwa perbuatan atau tindakan yang dilakukan TERGUGAT
NT
dalam menerbitkan obyek sengketa dengan berdasarkan Kesimpulan
KPU
Kota
Magelang
yang
menyatakan
merupakan perbuatan yang melanggar asas kepastian hukum, asas profesionalitas, asas akuntabilitas yang menjadi asas-
GG I
asas umum pemerintahan yang baik, serta juga melanggar asas-asas Penyelenggaraan Pemilu, yakni kejujuran, asas
pemerintahan yang baik.
ILA
Kabupaten Banyumas
dengan asas-asas umum
NT
keterbukaandan bertentangan
IN
keadilan, asas ketertiban, asas kepentingan umum dan asas
Hal 44 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
PENGGUGAT TMS sebagai perseta Pemilu 2014 tersebut
T AK AR a. Bahwa dalam
verifikasi tahap pertama
di Kabupaten
UN J
Banyumas, dari 1080 kartu anggota yang diserahkan, 108 dijadikan sample. Dari jumlah ini yang dinyatakan MS 37
IT
orang. Dalam verifikasi tahap perbaikan jumlah MS 61, jumlah TMS 30, yang meninggal 1 orang, pindah alamat 5
orang yang menyatakan tidak bertemu dengan verifikator, penolakan
KA
dan 7 anggota yang mencabut pernyataan
IN
JA
sebagai anggota Partai Bulan Bintang dengan alasan khawatir dengan kedatangan petugas;
b. Bahwa DPC partai PENGGUGAT belum menerima salinan
UN
NT
RT
GG
orang. Namun diantara yang dinyatakan TMS terdapat 7
F12. Seharusnya KPU Kab. Banyumas mengakumulasikan
IT
hasil verifikasi pertama dan hasil verifikasi perbaikan sebagaimana yang telah dilakukan oleh KPU Jakarta Barat
GG
(Bukti P-26). Bila KPU Kabupaten Banyumas melakukan akumulasi seperti yang dilakukan oleh KPU Jakarta Barat,
IN
maka PENGGUGAT seharusnya dinyakan MS sebagai
NT
peserta Pemilu 2014;
c. Bahwa verifikator KPU Kabupaten Banyumas telah tidak
malah bertindak seenaknya yang nyata-nyata merugikan kepentingan
PENGGUGAT.
Tindakan
verifikator
KPU
GG I
Kabupaten Banyumas dalam melakukan verifikasi faktual ini
nyata-nyata telah melanggar asas profesionalitas, asas
IN
proporsionalitas, dan asas akuntabilitas sebagai asas-asas umum pemerintahan yang baik, dan juga melanggar asas
NT
jujur, asas adil, asas keterbukaan dan asas kepentingan
ILA
umum yang merupakan asas-asas penyelenggara Pemilu;
Hal 45 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
bekerja dengan sungguh-sungguh melakukan verifikasi,
T AK AR d. Bahwa
perbuatan
atau
tindakan
yang
dilakukan
UN J
TERGUGAT dalam menerbitkan obyek sengketa dengan berdasarkan Kesimpulan KPU Kabupaten Banyumas yang
IT
menyatakan PENGGUGAT TMS sebagai perseta Pemilu 2014 tersebut merupakan perbuatan yang melanggar asas
GG
RT
kepastian hukum, asas profesionalitas, asas akuntabilitas
yang menjadi asas-asas umum pemerintahan yang baik,
JA
yakni kejujuran, asas keadilan, asas ketertiban, asas
kepentingan umum dan asas keterbukaandan bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik. 8.
Bahwa
di
Provinsi
UN
NT
IN
KA
serta juga melanggar asas-asas Penyelenggaraan Pemilu,
Kalimantan
Barat
untuk
memenuhi
IT
ketercukupan 75% Kabupaten/Kota yang memiliki keanggotaan 1/1000 dari jumlah penduduk atau 1000 anggota sebagaimana
GG
disyaratkan dalam pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD,
IN
menurut TERGUGAT bahwa Pengugat tidak memenuhi syarat
NT
anggota di 2 (dua) Kabupaten., yaitu Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Kayong Utara sebagai berikut:
a. Bahwa berdasarkan hasil verifikasi faktual yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Kapuas Hulu,
melalui
berita
acara hasil
GG I
verifikasi faktual perbaikan keanggotaan partai politik tingkat
kabupaten nomor: 242/BA/XII/2012, tertanggal 18 Desember
IN
2012, disebutkan bahwa jumlah populasi yang dserahkan oleh
NT
cabang partai PENGGUGAT sebanyak 250 orang dengan sampel 25 orang dan setelah diverifikasi dinyatakan 4 orang
ILA
menolak dan 2 orang tidak diperiksa. Dengan demikian, pada
Hal 46 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Kabupaten Kapuas Hulu
T AK AR
verifikasi tahap pertama ini, partai PENGGUGAT dinyatakan
UN J
tidak memenuhi syarat. Namun setelah dilakukan pengecekan ulang, ternyata dari 4 anggota yang dinyatakan menolak untuk
bersangkutan telah mengisi formulir F-12 tentang penolakan
RT
sebagai anggota partai yang diverifikasi. Tetapi setelah dicermati, ternyata yang mengisi formulir F-12 bukanlah
KA
Idawati melainkan Ida yang memang tidak tercatat sebagai
JA
anggota partai PENGGUGAT di Kapuas Hulu. Nama Idawati sebagaimana tertera dalam kartu anggota yang diserahkan untuk diverifikasi, ternyata tidak pernah didatangi oleh
UN
NT
IN
GG
IT
diverifikasi hanya 1 (satu) orang, dengan nama Idawati. Yang
verifikator KPU Kabupaten Kapuas Hulu (Bukti P-27);
IT
b. Bahwa untuk 2 (dua) sampel anggota partai PENGGUGAT di Kabupaten Kapuas Hulu yaitu bernama ASIAH dan HERNI
GG
YANTI. Dalam kenyataannya,
terhadap kedua anggota ini,
KPU Kapuas Hulu tidak pernah mendatangani mereka untuk
IN
diverifikasi. Asiah dan Herni Yanti telah menanda-tangani
NT
Surat Pernyataan yang disahkan oleh Kepala Desa, yang menerangkan bahwa keduanya tidak pernah didatangi oleh
kedua anggota tersebut yang jauh dari ibukota kabupaten menyebabkan verifikator sulit untuk mendatangi mereka,
GG I
mengingat wilayah Kabupaten Kapuas Hulu yang terdiri atas
hutan dan sungai-sungai. Di dalam ketentuan Petunjuk Teknis
IN
Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Tahun 2014 yang diterbitkan KPU tertanggal 4 Oktober 2012, poin 3.b.2)b)(7)
NT
disebutkan, “Apabila ditemukan sampel keanggotaan partai
ILA
politik yang alamatnya berada di wilayah terpencil atau sulit
Hal 47 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
verifikator KPU untuk diverifikasi. (Bukti P-28); Keberadaan
T AK AR
dijangkau dengan sarana transportasi, KPU Kabupaten/Kota
UN J
dapat mengambil sampel dari urutan berikutnya.” Sehingga ketiga nama tersebut selayaknya diganti dengan sample lain,
dari yang berwenang. Namun, apa yang dilakukan oleh KPU
menyatakan
dua
sampel
yang
mereka
tentukan
tidak
KA
memenuhi syarat;
RT
Kabupaten Kapuas Hulu, bukannya mengganti sampel, namun
melakukan
verifikasi
seenaknya
JA
c. Bahwa cara-cara kerja KPU Kabupaten Kapuas Hulu yang sendiri
sebagaimana
dikemukakan diatas, menunjukkan bahwa mereka bekerja
UN
NT
IN
GG
IT
atau diterima keberadaannya berdasarkan surat keterangan
tidak professional, tidak mentaati peraturan teknis verifikasi,
IT
tidak proporsional, tidak tertib dan tidak menjaga kepentingan umum. Cara kerja seperti itu, yang berujung dinyatakannya
GG
partai PENGGUGAT di Kabupaten Kapuas Hulu tidak memenuhi syarat, nyata-nyata telah melanggar asas-asas
IN
umum pemerintahan yang baik, dan melanggar asas-asas
NT
penyelenggara Pemilu; d. Bahwa perbuatan atau tindakan yang dilakukan TERGUGAT
Kesimpulan KPU Kabupaten Kapuas Hulu yang menyatakan PENGGUGAT TMS sebagai perseta Pemilu 2014 tersebut
GG I
merupakan perbuatan yang melanggar asas kepastian hukum,
asas profesionalitas, asas akuntabilitas yang menjadi asas-
IN
asas umum pemerintahan yang baik, serta juga melanggar asas-asas Penyelenggaraan Pemilu, yakni kejujuran, asas
ILA
NT
keadilan, asas ketertiban, asas kepentingan umum dan asas
Hal 48 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dalam menerbitkan obyek sengketa dengan berdasarkan
T AK AR
keterbukaandan bertentangan
dengan asas-asas umum
UN J
pemerintahan yang baik.
Kabupaten Kayong Utara
Pengurus dan Anggota Partai Politik
Tingkat Kabupaten
Nomor
pada
yang
dibuat
tanggal
18
RT
116/BA/XII/2012
Desember 2012 oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
KA
Kayong Utara dinyatakan, pada angka 4 hasil verifikasi faktual
keanggotaan
Tingkat
JA
partai PENGGUGAT dinyatakan TMS untuk verifikasi faktual Kabupaten/Kota.
(Bukti
P-29).
Keputusan KPU Kabupaten Kayong Utara tersebut dibantah
UN
NT
IN
GG
IT
a. Berdasarkan Berita Acara Verifikasi Hasil Faktual Perbaikan
oleh 12 anggota partai PENGGUGAT
yang merasa tidak
IT
pernah didatangani oleh pihak KPU Kabupaten Kayong Utara untuk diverifikasi faktual sebagaimana surat pernyataan
GG
terlampir. (Bukti P-30). Problema Kabupaten Kayong Utara mempunyai kesamaan dengan Kabupaten Kapuas, yakni
IN
sebagian besar kawasan Kabupaten Kayong Utara adalah
NT
kawasan hutan lindung. Penduduk tinggal terpencil yang sangat sulit dijangkau dari ibukota kabupaten. Dalam keadaan ini,
KPU
Kabupaten
Kayong
mengambil
cara
“gampangan” saja, yakni menyatakan partai PENGGUGAT tidak memenuhi syarat, tanpa pernah melakukan verifikasi
GG I
faktual terhadap mereka. Keputusan TERGUGAT aquo yang menyatakan bahwa Pengugat tidak memenuhi syarat (TMS) di
Kabupaten
Kayong
Utara,
nyata-nyata
IN
keanggotaan
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan
dengan asas-asas umum pemerintahan yang
NT
bertentangan
ILA
baik. Kerja tidak professional, tidak proporsional, tidak
Hal 49 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
seperti
T AK AR
akuntabel, tidak jujur, tidak tertib, tidak terbuka, yang
UN J
kesemuanya
merupakan
pelanggaran
asas-asas
umum
pemerintahan yang baik, dan asas-asas penyelenggara
b. Bahwa perbuatan atau tindakan yang dilakukan TERGUGAT dalam menerbitkan obyek sengketa dengan berdasarkan
RT
GG
IT
Pemilu;
Kesimpulan KPU Kabupaten Kayong Utara yang menyatakan
IN
KA
PENGGUGAT TMS sebagai perseta Pemilu 2014 tersebut
NT
JA
merupakan perbuatan yang melanggar asas kepastian hukum,
asas profesionalitas, asas akuntabilitas yang menjadi asas-
UN
asas umum pemerintahan yang baik, serta juga melanggar asas-asas Penyelenggaraan Pemilu, yakni kejujuran, asas
IT
keadilan, asas ketertiban, asas kepentingan umum dan asas keterbukaan dan bertentangan
dengan asas-asas umum
9.
GG
pemerintahan yang baik. Di
Provinsi
Bali
untuk
memenuhi
ketercukupan
75%
IN
Kabupaten/Kota yang memiliki keanggotaan 1/1000 dari jumlah
NT
penduduk atau 1000 anggota sebagaimana disyaratkan dalam pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
bahwa PENGGUGAT kurang dua Kabupaten/Kota, yaitu:
Kota Denpasar:
GG I
a. Bahwa berdasarkan Hasil Rapat Pleno KPUD Kota Denpasar
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Hasil Verifikasi Perbaikan
Keanggotaan
Partai
Politik
Nomor:
IN
Faktual
NT
592/BA/XII/2012 dikatakan bahwa jumlah populasi anggota
partai PENGGUGAT sebanyak 592 orang, dengan jumlah
ILA
sampel 65 orang, dari jumlah tersebut diketahui sebanyak 54
Hal 50 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD menurut TERGUGAT
T AK AR orang/jiwa
sesuai
dengan
yang
diverifikasi,
sedangkan
UN J
sebanyak 9 orang/jiwa menolak diverifikasi, jumlah yang tidak diperiksa sebanyak 2 orang, dengan ketentuan jumlah minimal
b. Bahwa berdasarkan jumlah Memenuhi Syarat (MS) yang telah
RT
diverifikasi oleh KPU Kota Denpasar sebanyak 54 orang/jiwa, masih kurang 3 orang/jiwa lagi yang
dibutuhkan guna
KA
memenuhi syarat minimal anggota Partai Bulan Bintang
JA
sebanyak 57 orang/jiwa. Jumlah kekurangan 3 orang/jiwa oleh
KPUD Kota Denpasar diminta dihadirkan ke kantor KPUD Kota Denpasar. Akan tetapi terhadap ke 3 orang anggota ketika
UN
NT
IN
GG
IT
anggota yang dipersyaratkan adalah sejumlah 57 orang/jiwa;
mau dihadirkan ke kantor KPUD Kota Denpasar ternyata saat
sebagai berikut :
Anggota Partai Bulan Bintang atas nama NURMALA
GG
IT
itu tidak disadari sedang mengalami masalah masing-masing
dengan Nomor KTA : 41.09.000.496., dengan nomor
IN
NIK : 5171015603760007 yang beralamat di Jl.
NT
Penyaringan No. 11 pada saat verifikasi faktual berlangsung, yang bersangkutan sedang melahirkan di
Anggota Partai Bulan Bintang atas nama I NENGAH RENA No. KTA: 41.09.000.931., dengan nomor NIK :
Putra
GG
1
C/2F
pada
GG I
5171023112690161 yang beralamat di Jl. Letda Made saat
verifikasi
faktual
surat penahanan
NT
hal ini ditegaskan berdasarkan
IN
berlangsung kebetulan sedang ditahan di Kepolisian,
kepolisian tersebut (Bukti P-32);
ILA
Hal 51 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
rumah sakit (Bukti P-31);
T AK AR
Anggota Partai Bulan Bintang atas nama Muhammad
UN J
Syaheni tidak bisa dihadirkan karena telah meninggal dunia. Petugas KPUD Kota Denpasar yang melakukan
IT
verifikasi sudah mengetahui
bahwa yang bersangkutan telah meninggal dunia
GG
RT
berdasarkan Surat Pernyataan Meninggal Dunia dari Keluarga (Bukti P-33), namun keputusan KPUD Kota
KA
Denpasar menyatakan tidak ketemu dengan yang
IN
JA
bersangkutan.
c. Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas KPU Kota Denpasar tidak
memberikan
meninggal
dunia,
solusi
terhadap
anggota
UN
NT
dari keluarga almarhum
melahirkan
dan
ditahan
PBB
yang
oleh
pihak
kepada
IT
kepolisian. Seharusnya KPU Kota Denpasar memerintahkan PENGGUGAT
mengganti
dari
pengurus
cabang
partai
untuk
GG
mengganti anggota-anggota yang tidak dapat dihadirkan tersebut,
atau
sampel
populasi
yang
IN
diserahkan. Namun yang dilakukan oleh KPU Kota Denpasar
NT
adalah langsung memberikan penilaian TMS. Azas Keadilan dalam
Penyelenggaraan oleh
UU
No.
15
sebagaimana Tahun
2011
yang Tentang
Penyelenggaraan Pemilu tidak diindahkan oleh KPU Kota Denpasar;
GG I
d. Bahwa dari daftar anggota yang dinyatakan TMS, terdapat 3
orang yang telah mencabut pernyataan penolakan sebagai yaitu
atas
nama:
Sdr.
Eno
Sudajat,
No.
IN
anggota,
NT
KTA:41.09000460, beralamat di Jl. Kartika III/10, Denpasar
menyatakan bahwa dirinya adalah anggota Partai Bulan
ILA
Bintang (surat pernyataan terlampir) (Bukti P-34). Sdri. Santi
Hal 52 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
diamanatkan
Pemilu
T AK AR
Puspita, No. KTA:41.09000464,
beralamat di Jl. Piere
UN J
Tendean No. 31, Dauh Puri, Denpasar, menyatakan bahwa dirinya adalah
anggota
Partai
Bulan Bintang (surat
41.09000496, beralamat Jl. Penjaringan No. 11, Sanurkauh
RT
Denpasar, menyatakan bahwa dirinya adalah anggota Partai
Bulan Bintang (surat pernyataan terlampir) (Bukti P-36).
KA
Namun pencabutan tersebut tidak diindahkan oleh KPU Kota
JA
Denpasar. Cara kerja KPU Denpasar melakukan verifikasi seperti ini nyata-nyata melanggar asas profesionalitas dan
proporsionalitas serta asas keterbukaan sebagai asas-asas
UN
NT
IN
GG
IT
pernyataan terlampir) (Bukti P-35). Sdri. Nurmala, No. KTA :
umum pemerintahan yang baik. Sikap seperti itu juga
IT
bertentangan dengan asas adil, tertib, dan asas kepentingan umum sebagai asas penyelenggara Pemilu;
GG
e. Bahwa perbuatan atau tindakan yang dilakukan TERGUGAT dalam menerbitkan obyek sengketa dengan berdasarkan KPU
IN
Kesimpulan
Kota
Denpasar
yang
menyatakan
NT
PENGGUGAT TMS sebagai perseta Pemilu 2014 tersebut merupakan perbuatan yang melanggar asas kepastian hukum,
asas umum pemerintahan yang baik, serta juga melanggar asas-asas Penyelenggaraan Pemilu, yakni kejujuran, asas
keterbukaandan bertentangan
GG I
keadilan, asas ketertiban, asas kepentingan umum dan asas
dengan asas-asas umum
IN
pemerintahan yang baik.
Kabupaten Buleleng
Hasil
Verifikasi
Faktual
KPUD
ILA
Rekapitulasi
NT
a. Bahwa berdasarkan Berita Acara Rapat Pleno Terbuka
Kabupaten
Hal 53 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
asas profesionalitas, asas akuntabilitas yang menjadi asas-
T AK AR Buleleng
nomor:
133/BA-KPU.Kab.BII/XII/2013,
dikatakan
UN J
bahwa populasi pada tahap II berjumlah 906 orang/jiwa, dengan
jumlah
sampel
sebanyak
91
orang/jiwa,
yang
Buleleng TMS. Bahwa
verifikasi
yang
dilakukan
KPU
Kab.
RT
syarat 6 orang. Hasil Pleno menetapkan PBB di Kabupaten
Buleleng
KA
menyebutkan bahwa 6 orang yang TMS setelah dilakukan
JA
pengecekan didapati keterangan sebagai berikut :
Sdr. Sahban, No. KTA:41.08000399, beralamat di Banjar dinas persiapan Bukit Sari Tegal Linggah Sukasada,
UN
NT
IN
GG
IT
memenuhi syarat verifikasi 69 orang/jiwa, tidak memenuhi
Buleleng, menyatakan bahwa dirinya adalah anggota
IT
Partai Bulan Bintang (surat pernyataan terlampir) (Bukti P37);
Sdri. Siti Nurhaeni, No. KTA.41.08.000.432, beralamat di
GG
Banjar
dinas
Persiapan
Bukit
Sari
Tegal
Linggah
IN
Sukasada, Buleleng, menyatakan bahwa dirinya adalah
NT
anggota Partai Bulan Bintang dan tidak merangkap sebagai anggota parpol lain (Bukti P-38);
Kaliasin, Singaraja, menyatakan bahwa dirinya adalah anggota Partai Bulan Bintang dan tidak merangkap
GG I
sebagai anggota parpol lain (surat pernyataan terlampir) (Bukti P-39);
IN
Sdr. A. Majid, Alamat Gg. Taufik, Singaraja, menyatakan
NT
bahwa dirinya adalah anggota Partai Bulan Bintang dan tidak merangkap sebagai anggota parpol lain (Bukti P-40);
ILA
Sdr. Anang Yahya, beralamat di Jl. Hasanuddin Gang
Hal 54 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
T AK AR
Sdri. Raminah, beralamat Jl. Hasanuddin Gg. Kaliasin
UN J
Singaraja, menyatakan bahwa dirinya adalah anggota Partai Bulan Bintang dan tidak merangkap sebagai
41)
RT
b. Bahwa salah seorang anggota bernama Toha, beralamat di Jl
Jeruk, Lingkungan Kajanan Barat, Kelurahan Kajanan RT 14
KA
telah meninggal dunia. Hal ini dibuktikan dengan Surat
JA
Keterangan No 356/19-12-2012 yang dikeluarkan oleh Ketua RT 14 Moch Anwar dan diketahui oleh Kepala Lingkungan
Kajanan Barat Abdullah Machmud (terlampir) (Bukti P-42).
UN
NT
IN
GG
IT
anggota parpol lain (surat pernyataan terlampir) 1(Bukti P-
Sementara salah seorang anggota bernama Ny Badriah, usia
IT
69 tahun, alamat Jalak Putih I/16 Singaraja, tidak dapat dihadirkan karena menderita sakit lumpuh +-4 tahun. Hal ini
GG
sesuai keterangan dokter yang dikeluarkan oleh Dr Gede Nuada. (Bukti P-43). Salah seorang anggota bernama
IN
Saniyah, beralamat di BD. Yehbiu, Desa Patas, Kecamatan
NT
Gerokgak, Kab Buleleng, tidak hadir oleh karena sedang bekerja di Denpasar. Hal ini dibuktikan dengan keterangan dari
tertanggal 14 November 2012. (Bukti P-44). Salah seorang anggota bernama Okky Meigawati, beralamat di BTN Panji
GG I
Lestari Lestari Blok A/12, Banjar Dinas Banga, Desa Panji,
Kecamatan Sukasada, Buleleng, tidak hadir oleh karena
IN
sedang mengikuti suaminya bertugas di Lombok, Nusa
NT
Tenggara Barat. Hal ini dibuktikan dengan Surat Keterangan
Perbekel Panji no 2510/SK-474.3/Pj 2012 yang ditandatangani
ILA
Perbekel Ketut Artana, S.Sos. (Bukti P-45);
Hal 55 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Nyoman Suberata, Perbekel (Lurah) Patas No 503/1162/Ket
T AK AR
c. Bahwa Sesuai ketentuan 481/KPU/X/2012 poin 3.b.2)b)(7)
UN J
seharusnya nama Toha, Ny Badriah, Saniyah, dan Okky Meigawati digantikan oleh sample lain, atau dapat diakui dengan
surat
keterangan
dari
yang
berwenang. Jika pernyataan-pernyataan di atas diterima oleh
RT
KPU Kabupaten Buleleng, maka PENGGUGAT selayaknya dinyatakan Memenuhi Syarat (MS) keanggotaan di kabupaten
KA
tersebut. Oleh karena itu, Keputusan KPU Kabupaten Buleleng
JA
yang menyatakan bahwa Pengugat tidak memenuhi syarat
(TMS) keanggotaan di Kabupaten Buleleng, nyata-nyata bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan bertentangan KPU
dengan asas-asas umum pemerintahan yang Kabupaten
Buleleng
telah
melanggar
asas
IT
baik.
UN
NT
IN
GG
IT
keberadaannya
profesionalitas, keterbukaan dan proporsionalitas serta asas
GG
ketertiban penyelenggaraan negara sebagai asas-asas umum pemerintahan yang baik, serta melanggar asas adil, tertib,
IN
kepentingan umum, keterbukaan dan akuntabel sebagai asas-
NT
asas penyelenggaraan Pemilu; d. Bahwa perbuatan atau tindakan yang dilakukan TERGUGAT
Kesimpulan KPU Kabupaten Buleleng yang menyatakan PENGGUGAT TMS sebagai perseta Pemilu 2014 tersebut
GG I
merupakan perbuatan yang melanggar asas kepastian hukum,
asas profesionalitas, asas akuntabilitas yang menjadi asas-
IN
asas umum pemerintahan yang baik, serta juga melanggar asas-asas Penyelenggaraan Pemilu, yakni kejujuran, asas
ILA
NT
keadilan, asas ketertiban, asas kepentingan umum dan asas
Hal 56 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dalam menerbitkan obyek sengketa dengan berdasarkan
T AK AR
keterbukaandan bertentangan
dengan asas-asas umum
UN J
pemerintahan yang baik.
10. Bahwa di Provinsi D.I.Yogyakarta untuk memenuhi ketercukupan
jumlah penduduk atau 1000 anggota sebagaimana disyaratkan
RT
dalam pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD menurut kurang dua
JA
seperti diuraikan di bawah ini:
Kabupaten/Kota
KA
TERGUGAT bahwa Pengugat
Kabupaten Sleman :
a. Bahwa pada verifikasi tahap 1 tanggal 29 September 2012
UN
NT
IN
GG
IT
75% Kabupaten/Kota yang memiliki keanggotaan 1/1000 dari
KPU Kab. Sleman tidak melakukan verifikasi anggota kepada
IT
Partai Bulan Bintang sebagaimana jadwal yang ditentukan. KPU Kab. Sleman mengatakan bahwa data anggota Partai
GG
Bulan Bintang Kab. Sleman tidak sesuai dengan SIPOL (Sistem Informasi Partai Politik). Padahal Pengugat telah
IN
mengumumkan
kepada
publik
pada
tahap
verifikasi
NT
administrasi bahwa Pengugat telah dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi dan dinyatakan lengkap;
c, pada verifikasi tahap kedua KPU Kab. Sleman mewajibkan DPC partai PENGGUGAT Kab. Sleman agar menghadirkan
GG I
sebanyak 68 anggota. Namun setelah seluruhnya dihadirkan, verifikasi hanya memverifikasi sebanyak 36 orang anggota
IN
seja sedangkan sisanya sebanyak 37 orang ditolak dengan
NT
alasan tidak membawa KTP atau identitas lain sebagai
tambahan identitas KTA. Akibatnya keanggotaan partai
ILA
Pengugat di Kab. Sleman dinyatakan TMS pada rapat pleno
Hal 57 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
b. Bahwa sebagaimana telah dikemukakan dalam angka 1 huruf
T AK AR
KPU Kab. Sleman pada tanggal 19 Desember 2012.
UN J
Tindakan verifikator KPU Kabupaten Sleman yang tidak mau memverifikasi anggota meskipun telah menunjukkan kartu
IT
anggota partai TERGUGAT, dengan alasan perlu kartu identitas tambahan seperti KPT adalah tindakan yang
RT
GG
mengada-ada dan tidak pernah dijumpai dalam verifikasi dimananpun di seluruh wilayah negara ini. KPU telah melampau
batas
kewenangannya
untuk
KA
IN
bertindak
NT
JA
memverifikasi keanggotaan seseorang dalam sebuah partai, dan bukannya polisi atau Satpol PP yang melakukan razia
UN
KPT kepada penduduk. UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD bab III
IT
pasal 8 ayat (2.f) menyatakan : “memiliki anggota sekurangkurangnya 1.000 (seribu) orang atau 1/1000 (seper seribu)
GG
dari jumlah penduduk pada kepengurusan partai politik sebagaimana dimaksud pada huruf c yang dibuktikan dengan
IN
kepemilikan Kartu Tanda Anggota”. Artinya, membawa atau membawa
identitas
lain
tidaklah
membatalkan
NT
tidak
keberadaan anggota tersebut, dan tidak dapat digunakan
c. Bahwa dalam rapat pleno KPU Kab. Sleman pada tanggal 19 Desember 2012 KPUD Sleman tidak membuat notulen atas
GG I
keberatan yang disampaikan secara lisan oleh DPC PBB kab. Sleman. Tindakan KPU Kab. Sleman dengan sengaja
IN
tidak memberikan formulir keberatan kepada DPC PBB Kab.
Sleman terhadap hasil pleno KPU Kabupaten Sleman, jelas kerja
yang
tidak
professional,
NT
menunjukkan
tidak
ILA
proporsional, tidak terbuka, tidak adil dan tidak akuntabel,
Hal 58 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
untuk menyatakan yang bersangkutan TMS;
T AK AR sehingga
bertentangan
dengan
asas-asas
umum
UN J
pemerintahan yang baik, dan bertentangan pula dengan asas-asas penyelenggara Pemilu;
IT
d. Bahwa perbuatan atau tindakan yang dilakukan TERGUGAT dalam menerbitkan obyek sengketa dengan berdasarkan
GG
RT
Kesimpulan KPU Kabupaten Sleman yang menyatakan
PENGGUGAT TMS sebagai perseta Pemilu 2014 tersebut
IN
KA
merupakan perbuatan yang melanggar asas kepastian
JA
NT
hukum, asas profesionalitas, asas akuntabilitas yang menjadi
asas-asas umum pemerintahan yang baik, serta juga asas-asas
Penyelenggaraan
Pemilu,
yakni
UN
melanggar
kejujuran, asas keadilan, asas ketertiban, asas kepentingan
IT
umum dan asas keterbukaandan bertentangan dengan asasasas umum pemerintahan yang baik.
GG
Kabupaten Kulonprogo
a. Bahwa KPU Kab. Kulonprogo tidak transparan dan terbuka menyampaikan hasil verifikasi faktual anggota partai
IN
dalam
dilapangan.
DPC
Kab.
Kulonprogo
NT
PENGGUGAT
mengirimkan surat resmi dengan nomor 210/001/KPU-Kab-
DPC Kab. Kulonprogo namun KPU Kab. Kulonprogo menolak memberikan. (Bukti P-46);
GG I
b. Bahwa DPC PBB Kulon Progo telah menghadirkan anggota
PBB ke KPU Kulonprogo pada tanggal 15 – 17 Desember
IN
2012 sebanyak 32 orang anggota dan telah diverifikasi dengan keterangan memenuhi syarat, namun dalam rapat
NT
pleno Kulonprogo pada tanggal 19 Desember 2012 KPUD
ILA
menyatakan cabang partai PENGGUGAT tidak memenuhi
Hal 59 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
013.329599/1/2013 untuk mendapatkan data-data tentang
T AK AR
syarat dalam hal keanggotaan, padahal DPC PBB Kab.
UN J
Kulonprogo telah melaksanakan apa yang diminta KPU Kulonprogo sebagaimana yang tertuang dalam surat KPU
IT
Kab.
013.329599/XII/2012.
No. (Bukti
210/195/KPU-Kab-
P-47).
DPC
PBB
Kab.
dipersyaratkan
UU
dan
RT
GG
Kulonprogo telah memiliki anggota sebagaimana yang diantaranya
membuat
Surat
KA
Pernyataan bahwa mereka masih sebagai anggota Partai
IN
JA
Bulan Bintang. (Bukti P-48);
c. Bahwa KPU Kabupaten Kulon Progo dalam sidang pleno yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Kulon Progo tidak melakukan
transparansi
anggota
terhadap
Partai
Politik
hasil
verifikasi khususnya
IT
terhadap
UN
NT
Kulonprogo
PENGGUGAT.Hal ini bertentangan dengan Surat Edaran
GG
Nomor 481/KPU/X/2012 point E : Akses data dan informasi diberikan
kepada
IN
Provinsi/Panwaslu
Partai
Politik,
Kab/Kota,
Bawaslu/Bawaslu
Pemantau/Pemangku
NT
Kepentingan Lainnya setelah setiap kegiatan dalam tahapan verifikasi Partai Politik berakhir;
menyatakan PENGGUGAT tidak memenuhi syarat (TMS) keanggotaan partai di Kabupaten Kulonprogo, adalah nyata-
GG I
nyata bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik,
IN
yakni asas kepastian hukum, asas profesionalitas, asas
akuntabilitas yang menjadi asas-asas umum pemerintahan
NT
yang baik, serta juga melanggar asas-asas Penyelenggaraan
ILA
Pemilu, yakni kejujuran, asas keadilan, asas ketertiban, asas
Hal 60 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
d. Bahwa Kesimpulan KPU Kabupaten Kulonprogo yang
T AK AR
kepentingan umum dan asas keterbukaandan bertentangan
UN J
dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik.;
e. Bahwa perbuatan atau tindakan yang dilakukan TERGUGAT
IT
dalam menerbitkan obyek sengketa dengan berdasarkan Kesimpulan KPU Kabupaten Kulonprogo yang menyatakan
GG
RT
PENGGUGAT TMS sebagai perseta Pemilu 2014 tersebut
adalah jelas dan nyata–nyata merupakan perbuatan yang
IN
KA
melanggar asas kepastian hukum, asas profesionalitas, asas
NT
JA
akuntabilitas yang menjadi asas-asas umum pemerintahan yang baik, serta juga melanggar asas-asas Penyelenggaraan
UN
Pemilu, yakni kejujuran, asas keadilan, asas ketertiban, asas kepentingan umum dan asas keterbukaandan bertentangan
11.
Bahwa
IT
dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik. berdasarkan
fakta-fakta
diatas,
TERGUGAT
selain
GG
melanggar asas – asas umum pemerintahan yang baik dan asas – asas Penyelenggaraan Pemilu, juga pelaksanaan verifikasi yang
IN
dilakukan pada kabupaten/kota yang telah diuraikan diatas tidak
NT
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sebagaimana yang dimaksud dalam penjelasan pasal 16 ayat (1) Undang-Undang
politik
dilakukan
dengan
dipertanggungjawabkan
secara
metode ilmiah,
yang
misalnya
dapat dengan
GG I
menggunakan metode sampling”. Dalam metode sampling acak sederhana menurut kaedah ilmiah, jumlah sampel tidak boleh
IN
kurang dari 30 orang, namun TERGUGAT hanya menetapkan
NT
sampel sebanyak 22 orang di Kabupaten Kapuas Hulu dan 13
orang di Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat. Dalam sampling
acak
sederhana
menurut
ILA
metode
kaidah
ilmiah
Hal 61 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Nomor 8 Tahun 2012 yang berbunyi “verifikasi keanggotaan partai
T AK AR
sebagaimana pendapat DR. Fu Xie, Ahli Statistik Universitas
UN J
Indonesia, sebagai berikut:
Bahwa dalam ilmu statistik ada prinsip dasar yang berlaku
sampel kurang dari 30 unit maka sampel tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah;
RT
GG
IT
yaitu angka sampel tidak boleh kurang dari 30 unit. Apabila
Bahwa agar hasil verifikasi dapat dipertanggungjawabkan
IN
KA
secara ilmiah dan hasil valid dan tidak bias, maka
JA
NT
pelaksanaan sampling harus mempunyai prosedur yang standar, antara lain:
UN
o Didahului dengan research design seperti ditentukan margin of error untuk menentukan jumlah sampel;
IT
o Pewancara harus di training terlebih dahulu; o Pewancara harus netral tidak boleh berpihak;
GG
o Pewancara tidak boleh disertai oleh aparat pemerintah; o Menggunakan daftar pertanyaan yang seragam, tidak
IN
mengandung unsur-unsur intimidasi dan realiable dan
NT
tidak diperbolehkan pertanyaan kreatif;
o Pengambilan sampel secara random harus benar,
Perlu Pengugat sampaikan bahwa diseluruh Kabupaten/Kota di
GG I
Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi D.I
Yogyakarta dan Provinsi Bali yang dinyatakan TMS oleh sebagaimana
yang
telah
diuraikan
di
atas,
IN
TERGUGAT
NT
PENGGUGAT telah memenuhi persyaratan keanggotaan 1/1000 jumlah penduduk atau 1000 anggota dan telah dinyatakan
ILA
12.
dilaksanakan secara benar.
Hal 62 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
antara lain menggunakan metode yang benar dan
T AK AR
lengkap memenuhi ketentuan Sistem Informasi Partai Politik
UN J
(SIPOL) TERGUGAT. (Bukti P-49)
13.
Bahwa terhadap perbedaan yang tajam antara PENGGUGAT
PENGGUGAT
telah
mempermasalahkannya
ke
Bawaslu.
RT
Bawaslu dalam Surat Keputusan Sengketa Nomor Permohonan:
006/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013 pada pokoknya menyatakan tidak dapat menilai kebenaran alat-alat bukti, baik yang diajukan oleh
KA
IN
GG
IT
dengan TERGUGAT mengenai persyaratan keanggotaan ini,
NT
JA
PENGGUGAT maupun TERGUGAT mengenai persyaratan
keanggotaan partai PENGGUGAT di setiap kabupaten/kota (vide
Bawaslu
menyatakan
UN
Bukti P-2, halaman 71, 72, 73). Namun dalam kesimpulannya, bahwa
partai
PENGGUGAT
tidak
IT
memenuhi syarat 1: 1000 penduduk, sehingga permohonan PENGGUGAT untuk membatalkan Keputusan TERGUGAT aquo
GG
ditolak. PENGGUGAT berpendapat bahwa kesimpulan dan putusan Bawaslu ini mengandung logika yang tidak sehat. Kalau
IN
Bawaslu tidak dapat menilai alat-alat bukti yang diajukan oleh
NT
kedua pihak, maka bagaimanakah Bawaslu dapat menyimpulkan bahwa syarat keanggotaan 1:1000 penduduk bagi partai
argumen PENGGUGAT tentang keterwakilan perempuan di daerah-daerah dan menerima pula argumen PENGGUGAT
GG I
bahwa seorang PNS yang menjadi anggota dan/atau pengurus partai, tidaklah menyebabkan bahwa partai tersebut menjadi tidak
KESIMPULAN
ILA
IV.
NT
IN
memenuhi syarat menjadi peserta Pemilu 2014.
Hal 63 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
TERGUGAT tidak terpenuhi. Sementara, Bawaslu menerima
T AK AR
1.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas telah terbukti bahwa TERGUGAT
UN J
menerbitkan Keputusan TERGUGAT a quo adalah nyata-nyata telah melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. TERGUGAT
IT
tidak melaksanakan verifikasi faktual terhadap kepengurusan partai sampai ke tingkat kecamatan adalah bertentangan dengan Pasal 8
Penolakan
TERGUGAT
untuk
menyatakan
bahwa
partai
KA
2.
RT
Umum;
IN
GG
ayat (2) huruf d Undang-Undang No 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan
NT
JA
PENGGUGAT memenuhi syarat untuk ikut sebagai peserta Pemilihan Umum Tahun 2014, karena tidak memenuhi keterwakilan perempuan
tingkat
UN
minimal 30 persen pada pengurus partai PENGGUGAT
provinsi di Sumatera Barat adalah bertentangan dengan Pasal 8 ayat
IT
(2) huruf e Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum;
Penolakan TERGUGAT untuk mensahkan partai PENGGUGAT
GG
3.
dengan alasan adanya PNS yang menjadi Ketua Cabang partai
IN
PENGGUGAT di Kabupaten Bantul adalah juga bertentangan dengan
NT
Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, dan juga bertentangan dengan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008
Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan
Atas Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik serta Peraturan
GG I
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil Menjadi Anggota Partai Politik;
IN
Berbagai peraturan yang dibuat oleh TERGUGAT dalam melakukan
NT
verifikasi juga bertentangan dengan asas kepastian hukum yang diatur
oleh Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-
ILA
4.
Hal 64 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
tentang Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan Undang-
T AK AR
Undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
UN J
Perundang-Undangan;
5.
Penolakan TERGUGAT, dalam hal ini KPU Kabupaten Sleman untuk
IT
melakukan verifikasi terhadap anggota partai PENGGUGAT dengan alasan tidak dapat menunjukkan KTP atau kartu identitas lainnya,
partai
PENGGUGAT
tidak
memenuhi
RT
menyebabkan
PENGGUGAT, yang syarat
di
KA
kabupaten tersebut adalah bertentangan dengan Pasal 8 huruf e
6.
JA
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum;
Penerbitan Obyek Sengketa didasari oleh verifikasi faktual terhadap keanggotaan partai PENGGUGAT seluruhnya dilakukan dengan cara-
UN
NT
IN
GG
selain dari Kartu Tanda Anggota partai
cara yang bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang
IT
baik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas KKN dan bertentangan
dengan
Asas-Asas
GG
juga
Penyelenggara
Pemilu
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011
Penerbitan obyek sengketa yang didasari oleh verifikasi faktual
NT
7.
IN
tentang Penyelenggara Pemilu;
terhadap syarat keanggotaan 1:1000 penduduk setiap kabupatan/kota,
secara tegas margin error dalam verifikasi, misalkan margin error 3 (tiga) persen, adalah sesuatu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
dalam
memetik
sample
tanpa
memperhitungkan
GG I
kesahihannya secara akademis. Apa yang dilakukan TERGUGAT margin
error
IN
menunjukkan TERGUGAT dalam melakukan verifikasi telah bekerja
NT
secara tidak profesional dan propersional, sehingga melanggar Asasasas Umum Pemerintahan Yang Baik dan sekaligus melanggar Asas-
ILA
Asas Penyelenggara Pemilu. Sekiranya TERGUGAT secara tegas
Hal 65 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dengan menggunakan teknik random sampling tanpa menyebutkan
T AK AR
menyebutkan margin error 2 (dua) persen saja yang lazim digunakan
UN J
dalam metode statistik, maka dengan rata-rata kekurangan jumlah anggota partai TERGUGAT di beberapa kabupaten/kota yang
IT
dikemukakan TERGUGAT yang rata-rata kurang dari 2 persen, maka secara metodologis, partai PENGGUGAT mestinya harus dinyatakan
RT
Tahun2014;
Penerbitan obyek sengketa tidak prosedural dan bertentangan dengan
KA
8.
JA
peraturan perundang-undangan, oleh karena itu adalah beralasan
hukum PENGGUGAT menggugat TERGUGAT sesuai dengan pasal 53 ayat (2) huruf a dan huruf b Undang-undang No. 9 Tahun 2004
UN
NT
IN
GG
memenuhi syarat untuk ikut sebagai Peserta Pemilihan Umum
tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang
IT
Peradilan Tata Usaha Negara yang menyatakan bahwa alasan-alasan
GG
yang dapat digunakan dalam gugatan adalah :
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan
IN
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan
NT
dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik;
c. Selain melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik
TERGUGAT
dikemukakan
aquo
juga
dalam
huruf
bertentangan
b,
dengan
Keputusan asas-asas
GG I
penyelenggara Pemilu sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011;
9. Dari uraian diatas sudah sangat jelas bahwa TERGUGAT selain telah
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku
juga
NT
dengan
IN
membuat suatu keputusan (Obyek Sengketa) yang bertentangan
ILA
mengabaikan asas-asas umum pemerintahan yang baik dan asas-
Hal 66 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
sebagaimana
T AK AR
asas Penyelenggara Pemilu, oleh karena itu cukup alasan bagi Majelis
UN J
Hakim untuk mengabulkan gugatan PENGGUGAT, dan menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan tersebut di atas;
IT
10. TERGUGAT telah bertindak sewenang-wenangan (abuse of power), tidak cermat atau tidak hati–hati menerapkan peraturan perundang-
RT
Di segala lini, TERGUGAT selalu bersikap “ngotot” ingin benar sendiri, tanpa memperdulikan keberatan-keberatan dari pihak lain;
KA
IN
GG
undangan sehingga berakibat merugikan kepentingan PENGGUGAT.
NT
JA
11. Bahwa dengan demikian gugatan PENGGUGAT dalam perkara a quo telah memenuhi kualifikasi sebagaimana yang dimaksud dalam
UN
ketentuan Pasal 53 ayat 2 huruf (a) dan (b) Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 5 Tahun
IT
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka cukup beralasan hukum bagi PENGGUGAT dalam mengajukan gugatan a quo untuk
GG
membatalkan Obyek Sengketa dan mewajibkan TERGUGAT untuk mencabut Obyek Sengketa, serta mewajibkan TERGUGAT untuk
IN
menerbitkan Keputusan yang baru yang berisi mengikutsertakan
PETITUM
Berdasarkan seluruh uraian-uraian di atas, maka PENGGUGAT memohon
GG I
kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa dan mengadili perkara ini, sudilah kiranya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
IN
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
NT
2. Menyatakan batal hukum atau tidak sah Keputusan TERGUGAT
ILA
Nomor: 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 Tentang Penetapan Partai Politik
Hal 67 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
V.
NT
PENGGUGAT sebagai peserta Pemilu 2014.
T AK AR
Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014, tanggal 8 Januari 2013, yang
UN J
sepanjang
menyangkut
PENGGUGAT
sebagaimana
yang
disebutkan dalam Lampiran II Keputusan Nomor: 05/Kpts/KPU/TAHUN
IT
2013, tanggal 8 Januari 2013, No.1 PARTAI BULAN BINTANG;
3. Mewajibkan kepada TERGUGAT untuk mencabut Keputusan Nomor:
RT
menyangkut PENGGUGAT sebagaimana yang disebutkan dalam
JA
Januari 2012, No.1 PARTAI BULAN BINTANG;
KA
Lampiran II Keputusan Nomor: 05/Kpts/KPU/TAHUN 2013, tanggal 8
4. Mewajibkan kepada TERGUGAT untuk menerbitkan Surat Keputusan yang baru yang berisi mengikutsertakan PENGGUGAT sebagai partai
UN
NT
IN
GG
05/Kpts/KPU Tahun 2013, tanggal 8 Januari 2013, sepanjang yang
politik yang memenuhi syarat menjadi Peserta Pemilihan Umum Tahun
IT
2014;
5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar segala biaya yang timbul
GG
dalam perkara ini.
IN
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat telah
NT
memberikan jawabannya pada tanggal 15 Pebruari 2013 yang pada pokoknya
1. Bahwa TERGUGAT menolak seluruh dalil-dalil PENGGUGAT; 2. Bahwa dalil-dalil gugatan PENGGUGAT pada pokoknya mengenai (a) keterwakilan perempuan dalam Kepengurusan Partai; (2) tentang
GG I
Pengurus partai yang berstatus PNS, (c) tentang penolakan melakukan verifikasi karena anggota tidak membawa KTP; (d) tentang keanggotaan partai di beberapa daerah;
IN
3. Bahwa terhadap dalil-dalil PENGGUGAT tersebut, TERGUGAT menyampaikan sanggahan/jawaban sebagai berikut:
NT
a. Terhadap dalil PENGGUGAT yang pada pokoknya menyatakan
ILA
bahwa tidak memenuhinya syarat PENGGUGAT sebagai peserta
Hal 68 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------------------
T AK AR
Pemilu karena TERGUGAT salah dalam menafsirkan ketentuan
UN J
Pasal 15 huruf d Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
30%
keterwakilan
perempuan
pada
semua
tingkatan
kepengurusan, baik kepengurusan tingkat pusat, tingkat provinsi
RT
dan tingkat/kabupaten/kota dengan merujuk pada Penjelasan
Pasal 15 huruf d dalam undang-undang a quo seharusnya tafsir
KA
harus juga didasarkan pada undang-undang terkait seperti UU 8/2013 dan UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
tentang
Partai
Politik
yang
pada
JA
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 2 Tahun 2011 pokoknya
keterwakilan
perempuan dalam pengurus partai politik hanya berlaku di tingkat pusat
saja
sehingga
PENGGUGAT;
penafsiran
tersebut
UN
NT
IN
GG
IT
(selanjutnya disebut UU 8/2012) yang menafsirkan bahwa jumlah
merugikan
IT
Terhadap dalil PENGGUGAT tersebut, menurut TERGUGAT, seharusnya PENGGUGAT mempersoalkan apakah TERGUGAT
faktual
GG
dalam melakukan verifikasi adiministrasi dan/atau verifikasi terhadap
keterwakilan
30%
perempuan
dalam
Kepengurusan PPB di Provinsi Sumatera Barat nyata-nyata
IN
kekeliruan atau kelalaian sehingga keterwakilan 30% perempuan dalam Kepengursan PBB di Provinsi Sumatera Barat kurang dari
NT
30%, tetapi sebaliknya PENGGUGAT justru mengalihkan isu ke tuduhan
kepada
TERGUGAT
bahwa
TERGUGAT
salah
8/2012 dengan menyatakan bahwa Pasal 4 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor Nomor 8
GG I
Tahun 2012 tentang Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah dam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
IN
(selanjutnya disebut Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2012) bertentangan dengan Pasal 8 ayat (2) UU 8/2012. menjawab
dalil
PENGGUGAT
terlebih
NT
Sebelum
dahulu
ILA
TERGUGAT perlu menyampaikan bahwa Peraturan KPU Nomor
Hal 69 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
menafsirkan norma-norma dalam undang-undang in casu UU
T AK AR
14 Tahun 2012 yang dipsersoalkan PENGGUGAT adalah
UN J
peraturan yang bersifat umum sebagai penjabaran lebih lanjut dari: -
Pasal 15 huruf d UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu
IT
Anggota, DPR, DPD, dan DPRD, yang berbunyi, “d. surat keterangan dari pengurus pusat partai politik tentang
RT
penyertaan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya
GG
30% (tiga puluh persen) sesuai dengan peraturan perundang-
KA
undangan”.
IN
-
Penjelasan Pasal 15 huruf d UU Nomor 8
Tahun 2012
“d.
yang
dimaksud
dengan
JA
NT
tentang Pemilu Anggota, DPR, DPD, dan DPRD berbunyi, penyertaan
keterwakilan
perempuan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen)
UN
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (5), Pasal 20,
IT
dan Pasal 51 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2
GG
Tahun 2011 tentang Partai Politik” -
Pasal 2 ayat (5) UU Nomor 2 Tahun 2008
IN
(5) Kepengurusan partai politik tingkat pusat sebagaimana dimaksud ayat (3) disusun dengan menyertakan paling
NT
rendah 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan” Pasal 20 UU Nomor 2 Tahun 2008 juncto 2 Tahun 2011 politik
tingkat
provinsi
dan
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) dan ayat (3) disusun dengan memperhatikan keterwakilan perempuan paling rendah 30% (tiga puluh persen) yang
GG I
diatur dalam AD/ART partai politik masing-masing”
Pasal 51 ayat (2) UU Nomor 2 Tahun 2008 juncto UU Nomor 2 Tahun 2011
IN
“partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (5) paling
lama
pada forum tertinggi
pengambilan keputusan partai politik pada kesempatan
ILA
-
partai
Hal 70 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
“kepengurusan
NT
-
T AK AR
pertama sesuai dengan AD/ART setelah undang-undang ini
UN J
diundangkan”
Sementara
kewenangan TERGUGAT membentuk Peraturan KPU
Nomor 14 Tahun 2012 tersebut adalah kewenangan atributif berdasarkan Pasal 8 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 15
IT
Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemililhan Umum (selanjutnya disebut UU 15/2011) junctis Pasal 15 huruf d dan Penjelasan Pasal
oleh
karena
PENGGUGAT
hanya
RT
Bahwa
mempertentangkan
KA
peraturan yang dibuat TERGUGAT in casu Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2012 terhadap peraturan perundang-undangan yang lebih
JA
tinggi maka seharusnya PENGGUGAT mengajukan permohonan uji materi (judicial review) peraturan KPU a quo
kepada Mahkamah
Agung dan bukan mempersoalkannya di Peradilan Tata Usaha Negara;
UN
NT
IN
GG
15 huruf d UU 8/2012.
IT
Bahwa TERGUGAT juga memandang perlu menyampaikan kepada Majelis Hakim Yang Mulia adanya Surat Pernyataan DPP Partai Bulan Bintang Nomor: B-855/DPP-Sek/11/1433 H, tanggal 15
GG
Oktober 2012, pada pokoknya menyatakan,
NT
IN
“menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Partai Bulan Bintang telah mempunyai keterwakilan perempuan (sekurang-kurangnya 30%) dari jumlah kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Wilayah, Dewan Pimpinan Cabang/atau sebutan lainnya, dengan rincian sebagai berikut:....”
GG I
IN
Bahwa terhadap peraturan KPU a quo sampai saat ini belum pernah
ILA
NT
dimintakan pengujian materiil terhadap peraturan perundangundangan yang lebih tingggi kepada lembaga yang berwenang in casu Mahkamah Agung sehingga secara yuridis peraturan KPU a quo adalah sah dan memiliki kekuatan hukum mengikat;
Hal 71 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bahwa dengan Surat Pernyataan tersebut telah nyata terbentang di hadapan Majelis Yang Mulia bahwa PENGGUGAT secara expresis verbis sesungguhnya mengakui, menerima, dan tidak mempermasalahkan pengaturan norma keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30% pada pengurus tingkat provinsi dan kabupaten/kota, bahkan secara sadar PENGGUGAT telah mengajukan surat tersebut sebagai salah satu dokumen persyaratan yang diajukan kepada TERGUGAT sesuai dengan Model F3-Parpol;
T AK AR
RT
UN
JA
KA
b. Terhadap dalil PENGGUGAT yang menyatakan bahwa tidak ada satu norma apa pun di dalam Undang-Undang Pemilu yang menyatakan bahwa jika ada pengurus partai yang berstatus PNS menyebabkan partai tersebut tidak memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu sehingga Ketua DPC partai PENGGUGAT di Kabupaten Bantul DI Yogyakarta sah menurut hukum dengan alaasan bahwa hak untuk menjadi anggota partai politik adalah hak konstitusional setiap warga negara.
IT
NT
IN
GG
IT
UN J
Berdasarkan uraian tersebut, dalil PENGGUGAT yang mencoba mempersoalkan pengaturan norma keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30% pada pengurus tingkat provinsi setelah verifikasi faktual dilakukan dimana PENGGUGAT dinyatakan tidak memenuhi syarat pada tingkat provinsi, adalah dalil yang mengadaada dan tidak relevan untuk dipertimbangkan lebih jauh. Ibarat pertandingan sepak bola, pemain bola mempersoalkan peraturan sepak bola setelah yang bersangkutan kalah bertanding. Dengan demikian, dalil PENGGUGAT tidak berdasar dan tidak beralasan hukum, mohon kiranya dikesampingkan.
GG
Bahwa UUD 1945 menghendaki agar Pemilu diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Asas adil yang dikandung dalam norma konstitusi tersebut menghendaki perlakuan yang sama dari aparatur negara dan dari penyelenggara Pemilu
NT
IN
sehingga dibutuhkan pranata yang akan menjamin netralitas dari penyelengara negara termasuk dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil maupun dari penyelenggara Pemilu. Netralitas PNS menjadi sebuah tuntutan yang rasional demi terselenggaranya Pemilu yang adil.
GG I
IN
Bahwa benar setiap warga negara mempunyai hak konstitusional untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan sebagaimana dijamin oleh Pasal 28 UUD 1945.
ILA
NT
adalah juga benar dalam Pasal 14 UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik mengatur semua warga negara berhak menjadi anggota partai politik. Akan tetapi dalam
Hal 72 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bahwa ketaatan kepada hukum dan segala peraturan perundangundangan dalam penyelenggaran Pemilu mengikat segala warga negara termasuk lembaga negara atau organ pemerintahan seperti TERGUGAT sebagaimana dijamin oleh Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi, “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
T AK AR
RT
KA
Bahwa ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundangundangan dalam penyelenggaraan Pemilu tidaklah harus tunduk pada satu atau dua undang-undang in casu undang-undang Pemilu dan undang-undang Partai Politik an sic tetapi adalah segala undang-
JA
undang dan peraturan pelaksanaannya yang masih berlaku;
UN
Bahwa terkait dengan kedudukan PNS yang menjadi Pengurus dan/atau anggota partai politik, TERGUGAT berpegang teguh pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian juncto
IT
NT
IN
GG
IT
UN J
menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang sebagaimana amanat Pasal 28J ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi, ”Dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis”
GG
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil menjadi Anggota Partai Politik.
GG I
Bahwa jikalau ada PNS yang mungkin telah menyampaikan surat pengunduran diri namun belum dijawab, atau PNS yang bersangkutan membandel menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik tidak pernah mengajukan pemberhentian namun tidak kunjung diberhentikan maka kesalahan itu bukanlah terletak pada PNS yang bersangkutan sebagaimana yang didalilkan PENGGUGAT adalah penafsiran yang keliru dan mengada-ada;
ILA
NT
IN
Bahwa TERGUGAT sebagai penyelenggara Pemilu harus memastikan bahwa semua peserta Pemilu tunduk dan patuh kepada segala undang-undang dan peraturan pelaksanaannya demi terselenggaranya Pemilu yang jujur dan demokratis Dengan
Hal 73 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
NT
IN
Bahwa ketentuan dalam UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian juncto Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil menjadi Anggota Partai Politik adalah contoh pembatasan sebagaimana dimaksud oleh Pasal 28J ayat (2) UUD 1945 sebagaimana TERGUGAT uraikan di atas.
T AK AR
UN J
demikian, dalil PENGGUGAT tidak berdasar dan tidak beralsan hukum karenanya mohon dikesampingkan.
UN
JA
KA
RT
1) Bahwa pada verifikasi tahap 1 tanggal 29 September 2012 KPU Kabupatan Sleman tidak melakukan verifikasi anggota kepada Partai Bulan Bintang sebagaimana jadwal yang ada, karena KPU Kabupaten Sleman mengatakan bahwa data anggota Partai Bulan Bintang Kabupaten Sleman tidak sesuai dengan SIPOL (Sistem Informasi Partai Politik). Padahal data SIPOL tidak lagi digunakan apabila terdapat perbedaan dengan data lapangan, bahkan parpol-parpol yang tidak lulus SIPOL pun ternyata tetap dapat diverifikasi faktual; 2) Bahwa pada verifikasi tahap kedua KPU Kabupaten Sleman mewajibkan DPC PBB Kabupaten Sleman agar menghadirkan sebanyak 68 anggota namun setelah dihadirkan anggota tersebut petugas verifikasi hanya memverifikasi sebanyak 36 orang anggota seja sedangkan sisanya sebanyak 37 orang ditolak dengan alasan tidak membawa KTP atau identitas lain sebagai
GG
IT
NT
IN
GG
IT
c. Terhadap dalil PENGGUGAT yang menyatakan TERGUGAT melampaui kewenangannya karena pada waktu verfikasi faktual meminta identitas tambahan selain Kartu tanda Anggota seperti KTP atau kartu identitas lain. Terhadap dalil tersebut TERGUGAT menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
NT
IN
tambahan identitas KTA. Akibatnya DPC PBB Kabupaten Sleman dinyatakan “Tidak Memenuhi Syarat” (TMS) pada Rapat Pleno KPU Kabupaten Sleman pada tanggal 19 Desember 2012. Hal ini karena TERGUGAT melaksanakan amanat ketentuan Pasal 8 ayat (2) huruf c dan huruf f UU Nomor 8 Tahun 2012;
ILA
NT
IN
GG I
d. Terhadap dalil PENGGUGAT berkaitan dengan keanggotaan partai di beberapa daerah utamanya verifikasi tingkat kecamatan, adalah tidak ada kewajiban hukum bagi TERGUGAT untuk melaksanakan verifikasi sampai ke tingkat kecamatan. Hal ini sebenarnya “menguntungkan” partai politik sementara berkaitan dengan Petunjuk Teknis Nomor 481/KPU/X/2012 tanggal 4 Oktober 2012 yang dipersoalkan legalitasnya oleh PENGGUGAT adalah justru untuk
Hal 74 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
3) Bahwa Dalam membuat daftar nama anggota PBB yang akan diverifikasi Kab. Sleman telah salah dalam menulis alamat anggota PBB tidak sesuai dengan alamat yang ada di KTA sehingga sangat wajar dalam verifikasi faktual tidak ditemukan nama-nama yang bersangkutan.
T AK AR
UN J
menjamin dan memelihara kepastian hukum dan sebagai bentuk profesionalisme penyelenggara Pemilu. Terhadap permasalahan di beberapa daerah yang dipersoalkan PENGGUGAT dapat dijelaskan sebagai berikut:
KA
RT
Pada TAHAP I a) Jumlah sampel 110 orang MS = 42, TMS = 46 Tidak bertemu = 22 Total TMS = 46 + 22 = 68 b) KPU Kabupaten Pekalongan tidak pernah menyarankan untuk tidak usah menghadirkan c) Ada surat pemberitahuan untuk menghadirkan: surat Nomor
JA
192/KPU-Kab-012.329279/XI/2012 tanggal 18 November 2012
NT
IN
GG
IT
1) Kabupaten Pekalongan
tentang Anggota Parpol yang harus dihadirkan ke KPU Kabupaten Pekalongan. Yang isinya untuk menghadir anggota
UN
sejumlah 22 orang disertai daftar nama yang harus dihadirkan, untuk dihadirkan ke KPU Kabupaten Pekalongan tanggal 19 –
IT
24 November 2012 jam kerja (jam 0730 WIB – 16.00 WIB) d) Sampai akhir batas waktu yang ditentukan (24 November
GG
2012), PBB tidak menghadirkan anggota sejumlah 22 orang sehingga dinyatakan TMS ( TMS 46 + tdk bertemu 22 = 68) TAHAP PERBAIKAN
IN
* KTA Perbaikan 1.220
a) Jumlah Sampel 122 orang
NT
MS = 31, TMS = 91 (47 TMS + 44 tidak bertemu) Proyeksi = 31 x 10 = 310, Sehingga PBB Tidak Memenuhi Syarat
b) 4 Desember 2012 : hari pertama Tahapan Verifikasi Faktual Perbaikan
c) 9
Desember
2012
:Pemberitahuan
ke
Partai
Untuk
orang
(TAHAP
I)
dengan
surat
nomor
GG I
menghadirkan anggota partai yang tidak ketemu sebanyak 20
245/KPU-
Kab.012.329279/XII/2012 tanggal 9 Desember 2012 perihal
IN
Anggota Parpol Yang harus dihadirkan ke KPU Kabupaten Pekalongan
Pemberitahuan ke Partai Untuk
NT
d) 11 Desember 2012 :
ILA
menghadirkan anggota partai yang tidak ketemu dengan surat
Hal 75 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Minimal 1/1000 = 984
T AK AR
Nomor 269/KPU Kab.012.329279/XII/2012 tanggal 11 Desember
UN J
2012 dilampiri daftar nama semua anggota partai politik yang tidak ketemu saat verifikasi faktual sebanyak 44 orang, terdiri dari 20 anggota seperti daftar nama pada pemberitahuan tanggal 9
pemberitahuan tanggal 9 Desember 2012 tanggal
16
Desember
2012,
PBB
tidak
pernah
menghadirkan anggotanya sebanyak 20 orang (Tidak pernah ada dalam Buku Tamu/Jurnal Satpam pada hari dan tanggal
f)
KA
tersebut).
17 Desember 2012 : Hari terakhir Tahapan Verifikasi Faktual
JA
(batas waktu terakhir untuk menghadirkan), 44 orang yang diminta dihadirkan tidak dihadirkan sehingga TMS
g) 19 Desember 2012 pada saat pelaksanaan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik Calon Peserta
UN
NT
IN
GG
e) Pada
RT
IT
Desember 2012 ditambah 24 orang yang tidak ketemu setelah
Pemilu 2014 di Kabupaten Pekalongan, PBB menyampaikan Kabupaten Pekalongan
IT
keberatan melalui Ketua DPC PBB
Teguh Wisnu Wibowo terhadap hasil verifikasi faktual yang
terbuka
GG
dilakukan KPU Kabupaten Pekalongan. Dalam rapat pleno itu
pula
telah
dijelaskan
oleh
KPU
Kabupaten
Pekalongan terkait dengan keberatan yang disampaikan oleh
IN
PBB, dan Ketua DPC PBB dapat menerima penjelasan KPU Kabupaten Pekalongan. Namun untuk pertanggungjawaban
NT
kepada DPW PBB dan DPP PBB maka tetap menulis keberatan dalam form keberatan.
2) Kabupaten Batang
Kabupaten Batang untuk melakukan perbaikan sesuai amanat Pasal 19 ayat (6) PKPU Nomor 8 Tahun 2012 dimana surat
GG I
sudah dikirimkan pada tanggal 26 November 2012 dan DPC PBB Kabupaten Batang mempunyai waktu 7 (tujuh) hari sampai dengan tanggal 3 Desember 2012 untuk memperbaikinya.
IN
b) Bahwa waktu selama 3 (tiga) hari yang dipermasalahkan DPC PBB Kabupaten Batang untuk menghadirkan keanggotaan partai
NT
politik ke kantor KPU itu sejatinya adalah justru sudah masuk fase verifikasi faktual tahap II yang dilakukan KPU Kabupaten
ILA
Batang yaitu mulai tanggal 4 Desember samai dengan
17
Hal 76 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
a) Bahwa waktu KPU Kabupaten Batang sediakan DPC PBB
T AK AR
Desember 2012. Hal ini sesuai PKPU Nomor 12 Tahun 2012
UN J
Pasal 20 huruf (h) yang berbunyi, “dalam hal tidak bertemu anggota parpol, KPU Kabupaten/Kota meminta pengurus parpol menghadirkan anggota yang bersangkutan sampai akhir masa
IT
verifikasi faktual kepada petugas verifikasi guna membuktikan keanggotaannya”.
sudah
KPU
Kabupaten
Batang
berikan
RT
kenyataannya
sebagaimana tersebut di atas kepada PENGGUGAT dengan
KA
kegiatan menghadirkan keanggotaan partai politik yang tidak ditemukan dalam fase verifikasi faktual
JA
d) Bahwa hari kerja KPUD adalah hari kalender dengan jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB sehingga alasan bahwa KPU tidak melakukan pelayanan yang memadai pada hari Sabtu dan Minggu tidak benar adanya karena Kantor
UN
NT
IN
GG
c) Bahwa PENGGUGAT mencampuradukkan fase perbaikan yang
KPUD tidak tutup pada hari Sabtu dan Minggu sesuai dengan
IT
tahapan tersebut
e) Bahwa untuk sampel terhadap keanggotaan PBB di wilayah Batang
termasuk
kategori
terjangkau
secara
GG
Kabupaten
transportasi dan informasi, sehingga tidak ada kategori terpencil dan sulit dijangkau dengan sarana transportasi dalam proses
IN
pelaksanaan verifikasi tersebut. Bahwa prinsip verifikasi faktual keanggotaan parpol adalah dengan
NT
cara tatap muka langsung dan mencocokkan serta meneliti kesesuaian KTA dengan nama setiap anggota parpol, sesuai pasal 20 huruf (g) PKPU Nomor 12 Tahun 2012, dan KPU Kabupaten
tersebut, hanya saja anggota parpol yang bersangkutan ada yang berhasil ditemui dan ada juga yang tidak dapat ditemui karena tidak
GG I
berada di tempat. Sebagai catatan petugas kami juga berusaha secara optimal melakukan verifikasi faktual dengan mendatangi tempat kerja sampel keanggotaan PBB, seperti di tengah sawah atau
IN
di tempat kerja lainnya yang tidak sekedar mengunjungi tempat tinggal saja.
ILA
NT
3) Kabupaten Klaten
Hal 77 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Batang telah menemukan alamat masing-masing anggota PBB
T AK AR
a) Berdasarkan Surat KPU RI Nomor : 759/KPU/XII/2012 tanggal 14
UN J
Desember 2012 perihal Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik bagian huruf h bahwa partai politik disimpulkan Memenuhi Syarat (MS) dalam sebuah kabupaten/kota apabila kumulatif
memenuhi
persyaratan
pengurus
inti,
keterwakilan perempuan, kepemilikan kantor, dan keanggotaan. Apabila
salah
satu
unsur
tidak
terpenuhi,
partai
politik
RT
disimpulkan Tidak Memenuhi Syarat (TMS). PBB di Kabupaten Klaten tidak memenuhi syarat keanggotaan
KA
b) Berdasarkan hasil verifikasi kepada semua petugas verifikasi KPU Kabupaten Klaten, bahwa dalam menjalankan tugasnya
JA
semua petugas verifikator membawa Tanda Pengenal dan Surat Tugas
c) KPU Kab. Klaten tidak pernah menyampaikan hal bahwa dalam menjalankan vertual anggota akan didampingi pengurus RT.
UN
NT
IN
GG
IT
secara
d) Berdasarkan Surat Edaran No : 481/KPU/X/2012 tentang
IT
Petunjuk Teknis Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun
GG
2014 di bagian C.3.b.20.(9).(k) bahwa “… untuk menerangkan bertemu/tidak bertemu dengan anggota partai politik dan meminta paraf anggota partai politik yang bersangkutan atau
IN
anggota keluarganya atau pengurus RT setempat...”. Dengan demikian, pengurus RT setempat dimintakan paraf apabila tidak
NT
bertemu dengan anggota partai politik yang bersangkutan atau anggota keluarganya. Dalam hal sudah bertemu dengan anggota partai politik yang bersangkutan atau anggota keluarganya, maka
verifikasi faktual keanggotaan PBB Kab. Klaten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
GG I
e) KPU Kab. Klaten tidak pernah langsung menyodorkan berkas untuk ditandatangani anggota. KPU Klaten selalu menyampaikan
maksud dan tujuan kedatangan. KPU Kab. Klaten telah
IN
melaksanakan kegiatan sosialisasi verifikasi faktual partai politik calon peserta Pemilu Tahun 2014, termasuk di dalamnya terkait faktual
keanggotaan.
Partai
politik
seharusnya
NT
verifikasi
ILA
melakukan sosialisasi kepada anggotanya.
Hal 78 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
tidak melibatkan RT. KPU Kabupaten Klaten telah melaksanakan
T AK AR
f)
Bahwa Anggota KPU Kabupaten Klaten a.n. H. Muhammad
UN J
Ismail, SE menjawab, “kita ini petugas terbatas mas, waktu mepet, lelah, capek, dan musimnya juga hujan lagi… jadi terpaksa kita minta hadirkan saja,” adalah TIDAK BENAR. Bahwa
pernah dimintai klarifikasi oleh DPC PBB Klaten (Bapak Rahmad) terkait mendatangkan anggota yang tidak bertemu ke Kantor
RT
KPU Kab. Klaten. Berdasarkan ketentuan Pasal 20 ayat (2) huruf
h Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 sebagaimana telah
KA
diubah terakhir dengan Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2012, bahwa dalam hal tidak bertemu dengan anggota partai politik, Kabupaten/Kota
meminta
pengurus
partai
politik
JA
KPU
menghadirkan anggota yang bersangkutan sampai akhir masa verifikasi faktual kepada petugas verifikasi guna membuktikan keanggotaannya;
UN
NT
IN
GG
IT
Anggota KPU Kabupaten Klaten a.n. H. Muhammad Ismail tidak
g) KPU Kabupaten Klaten dalam melaksanakan Rapat Pleno
IT
Terbuka Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik tingkat Kabupaten Klaten telah mengacu pada ketentuan peraturan
GG
perundang-undangan yang berlaku Dalam rapat pleno terbuka, pengurus PBB Kabupaten Klaten dan Panwaslu Kabupaten Klaten tidak mengajukan keberatan
IN
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Pemilu, pada saat Pengurus DPC
NT
PBB Klaten meminta data kegiatan verifikasi faktual belum berakhir/selesai sehingga KPU Kabupaten Klaten tidak memberikan data dimaksud. Pelayanan data dilakukan dengan mekanisme 481/KPU/V/2012
tentang Petunjuk Teknis Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun
GG I
2014 di bagian E.3.
4) Kabupaten Karanganyar
1. Bahwa terhadap Verifikasi keanggotaan Partai Bulan Bintang
IN
Tahap II:
a. Jumlah populasi 1288, jumlah sampel 10 % sebanyak 129.
ILA
dilapangan di peroleh hasil :
NT
b. Berdasarkan verifikasi faktual keanggotaan oleh petugas
Hal 79 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Nomor
T AK AR
1) Memenuhi syarat sebanyak 28
UN J
2) Tidak memenuhi syarat sebanyak 66 3) Tidak di temukan sebanyak 35
c. KPU Kab. Karanganyar telah menyampaikan Surat Nomor 930/KPU-Kab- 012.329506/XII/2012, tanggal 13 Desember
anggota yang tidak di temukan sebanyak 35, agar di hadirkan
Desember 2012, pukul 16.00 WIB (bukti – 01)
KA
d. Dari 35 anggota yang harus dihadirkan, sampai dengan batas
akhir sebagaimana dimaksud huruf c, anggota yang di
JA
hadirkan sebanyak 24 orang (MS) dan yang tidak dihadirkan sebanyak 11 orang (TMS). (bukti - 02)
e. Berdasarkan huruf b dan huruf d diatas, hasil verifikasi keanggotaan tahap II sebagai berikut :
UN
NT
RT
ke Kantor KPU Karanganyar paling lambat tanggal 17
IN
GG
IT
2012 perihal Verifikasi Faktual Keanggotaan Parpol, untuk
1) Memenuhi Syarat sebanyak 52
IT
2) Tidak memenuhi syarat = 77 3) Hasil proyeksi = 520
Kesimpulannya adalah tidak memenuhi syarat
GG
f.
2. Bahwa pernyataan pada angka 1.2. adalah TIDAK BENAR a. KPU Kabupaten Karanganyar telah melaksanakan sosialisasi
IN
Penyuluhan Pendaftaran Parpol pada tanggal 31 Agustus 2012, bertempat di Hotel Tamansari Karanganyar, dengan
NT
mengundang seluruh partai politik dan Pemangku Kepentingan di Kabupaten Karanganyar. Namun dalam pertemuan tersebut Pengurus DPC PBB tidak hadir. (bukti-03)
“Persiapan Verifikasi Faktual Partai Politik” kepada partai politik di Karanganyar pada tanggal 3 November 2012,
GG I
bertempat di Kantor KPU Kabupaten Karanganyar. Bahwa
dalam sosialisasi tersebut telah disampaikan kepada parpol mengenai
:
Pelaksanaan
Verifikasi
Administrasi,
tata
dan
susunan
Pengurus
parpol
tingkat
IN
cara/teknis pelaksanaan Verifikasi faktual terhadap Jumlah
Kabupaten/Kota,
NT
Pemenuhan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30
ILA
% pada kepengurusan tingkat Kabupaten/Kota, Domisili Kantor
Hal 80 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
b. KPU Kabupaten Karanganyar telah mengadakan sosialisasi
T AK AR
Tetap dan Keanggotaan sekurang-kurangnya 1000 atau
UN J
1/1000 (satu perseribu) dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan
tingkat
Kabupaten/Kota
sesuai
dengan
ketentuan yang berlaku. Bahwa DPC PBB hadir dalam acara
IT
sosialisasi tersebut. Bukti surat undangan dan foto terlampir. (bukti – 04)
RT
hasil verifikasi keanggotaan parpol atas nama paryono, bahwa tidak ada sampel keanggotaan atas nama dimaksud
KA
4. Bahwa pernyataan pada angka 1.4., jika yang dimaksud hasil
verifikasi keanggotaan parpol atas nama Teguh Widiatmoko yang
JA
beralamat di Soko Brujul Jaten RT. 01 / RW. 05, KPU Kabupaten Karanganyar menyampaikan penjelasan sebagai berikut:
a. Bahwa pada alamat tersebut dalam 1 (satu) rumah terdapat 2 (dua)
sampel
yaitu
atas
nama Wijiyanti
UN
NT
IN
GG
3. Bahwa terhadap pernyataan pada angka 1.3., jika yang dimaksud
Widiatmoko
dan
Teguh
IT
b. Pada saat petugas verifikasi faktual mendatangi alamat rumah yang bersangkutan pada tanggal 7 Desember 2012, di oleh
Wijiyanti,
Teguh
Widiatmoko,
dan
adik
GG
temui
perempuannya
c. Petugas menanyakan tentang keanggotaan partai apakah
IN
yang bersangkutan menjadi anggota parpol. Bahwa sdri. Wijiyanti dan sdr. Teguh Widiatmoko menyatakan bukan
NT
sebagai anggota partai (PBB), dan keduanya menandatangai surat pernyataan bukan anggota parpol sebagaimana formulir F12-parpol
Teguh Widiatmoko sebagaimana terlampir.
5. Bahwa pernyataan pada angka 1.5., jika yang dimaksud hasil
GG I
verifikasi keanggotaan parpol atas nama Suliyo, yang beralamat di Bonosari, Brujul, Jaten RT. 1/RW. 8, bahwa petugas verifikasi telah
mendatangi
dan
bertemu
langsung
dengan
yang
IN
bersangkutan. Dimana pada saat itu yang bersangkutan sedang sibuk melakukan pekerjaan renovasi rumah, setelah petugas
NT
menanyakan perihal keanggotaan parpol, yang bersangkutan menyatakan bukan sebagai anggota partai. dikarenakan sedang
ILA
dalam kondisi tangan yang kotor (karena sedang mengaduk
Hal 81 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
d. Bukti formulir F12-Parpol atas nama sdri. Wijiyanti dan sdr.
T AK AR
semen), yang bersangkutan meminta kepada istrinya untuk
UN J
menandatangani F12-Parpol
6. Bahwa terhadap pernyataan pada angka 1.5. adalah TIDAK BENAR.
Bahwa
dalam
pelaksanaan
verifikasi
faktual
PENGUNDURAN DIRI” dari keanggotaan parpol berkaitan
berdasarkan
dengan
surat
pernyataan
Komisi
pada
Pemilihan
Umum
angka
1.6.
Nomor
:
588/KPU/XI/2012, tanggal 2 November 2012, perihal Verifikasi
2014,
pada
angka
7.
Apabila
dalam
KA
Faktual Kelengkapan Syarat Partai Politik Calon Peserta Pemilu verifikasi
faktual
JA
keanggotaan partai politik, seseorang menyatakan bukan sebagai anggota partai politik dan yang bersangkutan tidak bersedia mengisi form F12- Parpol, KPU Kabupaten/Kota mengisi kolom keterangan
pada
formulir
lampiran
2
Model
UN
NT
IN
GG
7. Bahwa
RT
IT
keanggotaan partai politik tidak ada ketentuan mengenai “SURAT
F8-Parpol.
Keanggotaan partai tersebut di nyatakan tidak memenuhi syarat
IT
8. Terhadap pernyataan pada angka 1.7. bahwa data alamat anggota parpol dalam daftar nama anggota parpol, adalah data
GG
yang di serahkan oleh masing-masing partai politik yang bersangkutan. Bahwa pada data alamat anggota parpol PBB, wilayah Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar nomor urut
IN
701 sampai dengan nomor urut 729, alamat RW berurutan dari RW. 007 sampai dengan RW. 035. Bahwa pada alamat RW. 30
NT
s/d RW. 35 (nomor urut 724 sampai dengan 729) terdapat 6 (enam) orang anggota.
b. Tanjung Pitri Astuti dengan alamat Tegalsari RT. 005/RW. 035
GG I
9. Bahwa keduanya dapat ditemui oleh petugas verifikasi dan keduanya menyatakan bukan anggota parpol.
10. Bahwa kesalahan penulisan alamat anggota parpol tersebut
IN
adalah murni kesalahan pengurus DPC PBB, dikarenakan kesalahan tersebut tidak pernah di konfirmasi oleh pengurus DPC
ILA
NT
PBB
Hal 82 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bahwa dari 6 (enam) tersebut ada 2 (dua) orang anggota yang masuk dalam sampel verifikasi, yaitu atas nama : a. Baskoro Muh dengan alamat Tegalsari RT. 005/RW. 032.
T AK AR
11. Bahwa
KPU
Kabupaten
Karanganyar
dalam
pelaksanaan
UN J
verifikasi parpol didasarkan pada data-data yang telah di sampaikan oleh parpol
12. Bahwa terhadap pernyataan pada angka 1.8. keanggotaan atas
IT
nama SUPADMAN, yang bersangkutan menyatakan bukan sebagai anggota parpol.
Bahwa berkaitan dengan sampel keanggotaan di wilayah Kecamatan
RT
memenuhi syarat 50 %, pada tahap II terdapat 16 sampel (bukan 15
KA
sampel) , 1 (satu) MS dan 15 (lima belas) TMS. bukti F12-Parpol terlampir, sehingga pernyataan sampel 100% TMS adalah tidak
JA
benar. (Bukti – 09)
Bahwa KPU Kabupaten Karanganyar telah melaksanaan verifikasi faktual partai politik calon peserta pemilu 2014, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan KPU Nomor 8 Tahun
UN
NT
IN
GG
Gondangrejo sampel keanggotaan PBB tahap I terdapat 30 sampel,
2012 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan KPU
IT
Nomor 14 Tahun 2012 beserta Petunjuk Teknis Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2014. 5) Kabupaten Wonogiri
GG
a) Verifikasi faktual dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Wonogiri mulai tanggal 3 November 2012 dan berakhir tanggal 24
IN
November 2012. Sebelum berakhirnya batas akhir verifikasi faktual, yakni sampai pada tanggal 13 November 2012 verifikasi
NT
faktual keanggotaan PBB di Kabupaten Wonogiri telah mencapai 109 orang. Kemudian, KPU Kabupaten Wonogiri berinisiatif mengundang Pimpinan Partai Politik tingkat Kabupaten Wonogiri
satunya DPC PBB) sesuai hasil verifikasi yang telah dilakukan. Koordinasi dimaksudkan untuk mendiskusikan beberapa hal,
Hasil vertual sementara ada 6 partai politik yang harus
memperbaiki, karena jika dikurangi dengan anggota yang
IN
tidak memenuhi syarat dengan membuat Surat Pernyataan
jumlah sampelnya jika proyeksikan ke populasi tidak lagi
NT
akan memenuhi syarat minimal 1.000 anggota;
ILA
-
GG I
antara lain :
Hal 83 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
yang diprediksi harus memperbaiki daftar keanggotaan (salah
T AK AR -
Bagi anggota yang tidak ditemukan alamatnya maupun
UN J
orangnya karena berada di luar kota atau tidak dikenal di alamat yang tertera dalam KTA atau alamat yang tercantum tidak ada di wilayah yang dimaksud, Parpol diberi
-
Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya para pimpinan Partai Politik tingkat Kabupaten Wonogiri mensepakati
RT
untuk tidak menghadirkan, tetapi langsung memperbaiki,
perbaikan terhadap daftar anggotanya; -
KA
sehingga ada waktu yang lebih panjang untuk melakukan
KPU Kabupaten Wonogiri tidak memaksa untuk membuat tetapi
karena
disepakati
untuk
tidak
JA
pernyataan,
NT
IN
GG
IT
kesempatan untuk menghadirkan;
menghadirkan, maka KPU Kabupaten Wonogiri meminta Pimpinan Partai Politik untuk membuat Surat Pernyataan
UN
yang menyatakan bahwa tidak sanggup menghadirkan anggota yang harus dihadirkan, sehingga masuk kategori
IT
TMS. Alasan para pimpinan Partai Politik, menghadirkan atau tidak sama-sama memperbaiki, sehingga sisa waktu
GG
yang ada lebih baik digunakan untuk memperbaiki daftar keanggotaan dan KTA-nya b) Mengenai daftar sampel yang disampaikan ke DPC PBB
IN
Kabupaten Wonogiri dimaksudkan sebagai pedoman bagi DPC PBB Kabupaten Wonogiri agar tidak lagi memasukkan nama-
NT
nama yang sudah masuk dalam daftar sampel dalam daftar perbaikan. Oleh karena itu, daftar yang disampaikan hanyalah daftar sampel, bukan hasil verifikasi faktual
melakukan vertual anggota (keberatan point 5.3) sama sekali tidak benar, karena banyak alamat yang ketika didatangi alamat
GG I
yang tercantum tidak ada. Sebagai contoh di wilayah Kecamatan Eromoko: terdapat alamat di dalam KTA yang beralamat di Ds. Serut, RT 001/004, RT 002/004, dan RT 003/004 Kecamatan
IN
Eromoko. Yang dalam daftar anggota tercantum dalam nomor urut 56, 63, 77, 79, 89, 108, 115, 118, 141, 159, 182, 194, 228,
NT
250, 259,262. 263, 264, 299 yang kesemuanya beralamat di
ILA
Desa Ngandong, Kecamatan Eromoko.
Hal 84 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
c) Terhadap pernyataan bahwa KPUD Wonogiri tidak benar-benar
T AK AR
d) Setelah dilakukan vertual di lapangan, di Desa Ngandong,
UN J
Kecamatan Eromoko tidak ditemukan—baik alamat maupun orangnya. Di Desa tersebut (Desa Ngandong) tidak ada dusun yang bernama Serut.
Eromoko, Kabupaten Wonogiri terhadap 12 orang anggota yang dimaksud
RT
f)
Faktual di Dusun Baleroto, Kelurahan Minggarharjo, Kecamatan
Adapun sebagai gambaran hasil verifikasi faktual terhadap 12
KA
anggota dimaksud dapat dijelaskan, sebagai berikut:
1) Salami: sudah dilakukan verifikasi yang bersangkutan telah
JA
meninggal dunia
2) Sunarno: tidak ketemu, karena yang bersangkutan kerja di luar daerah Kabupaten Wonogiri (merantau). Tim verifikasi bertemu dengan anggota keluarganya dan meyakini bahwa
UN
NT
IN
GG
IT
e) KPU Kabupaten Wonogrii benar-benar telah melakukan Verifikasi
Sunarno bukan anggota PBB. Sebagai bukti telah dilakukan tim
verifikasi
meminta
IT
vertual,
tanda
tangan
kepada
keluarganya tersebut
GG
3) Sakiyem: memenuhi syarat
4) Sumarni: yang bersangkutan merantau ke Jakarta, tim verifikasi bertemu dengan keluarganya (orang tuanya). Orang
IN
tuanya mengetahui dan meyakini bahwa anaknya yang merantau di Jakarta bukan anggota PBB, sehingga orang
NT
tuanya membuat pernyataan terhadap anaknya. Hal ini sekaligus sebagai bukti telah dilakukan verifikasi faktual oleh Tim Verifikasi
luar kota, tetapi bertemu dengan adiknya atas nama TRIYANI yang juga menjadi sampel anggota PBB. Di mana untuk
GG I
Triyani menyatakan sebagai anggota, tetapi kakaknya atas nama Widodo oleh Triyani dikatakan bukan sebagai anggota PBB Kabupaten Wonogiri
langsung
dengan
yang
IN
6) Sri Lestari: telah dilakukan verifikasi faktual dan ketemu bersangkutan,
dan
yang
NT
bersangkutan membuat pernyataan yang menyatakan bukan
ILA
anggota PBB Kabupaten Wonogiri.
Hal 85 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
5) Widodo: tidak ketemu karena yang bersangkutan bekerja di
T AK AR
7) Suratno: telah dilakukan verifikasi faktual dan ketemu
UN J
langsung
dengan
yang
bersangkutan,
dan
yang
bersangkutan membuat pernyataan yang menyatakan bukan anggota PBB Kabupaten Wonogiri.
8) Wakino Norejo: telah dilakukan verifikasi faktual dan ketemu yang
bersangkutan,
dan
yang
RT
anggota PBB Kabupaten Wonogiri.
9) Wantino: telah dilakukan verifikasi faktual dan ketemu dengan
yang
bersangkutan,
dan
yang
KA
langsung
bersangkutan membuat pernyataan yang menyatakan bukan
JA
anggota PBB Kabupaten Wonogiri.
10) Amit Tohir: telah dilakukan verifikasi faktual dan alamatnya ketemu, tetapi yang bersangkutan bekerja merantau. Tim Verifikasi ketemu dengan orang tuanya (yakni, Ibunya) dan
UN
NT
dengan
bersangkutan membuat pernyataan yang menyatakan bukan
IN
GG
IT
langsung
ibunya menyatakan bahwa anaknya tidak pernah menjadi
IT
anggota partai politik.
11) Sarto Saryoko: telah dilakukan verifikasi faktual dan ketemu dengan
yang
bersangkutan,
dan
yang
GG
langsung
bersangkutan membuat pernyataan yang menyatakan bukan anggota PBB Kabupaten Wonogiri.
IN
12) Sukadi A. Rozak: telah dilakukan verifikasi faktual dan ketemu alamat rumahnya, tetapi tidak dapat bertemu yang
NT
bersangkutan karena bekerja di luar Kabupaten Wonogiri. Tim Verifikasi bertemu dengan Istrinya bernama HARTANTI.
PBB Kabupaten Wonogiri.
g) Jadi
pernyataan
bahwa
KPU
Kabupaten
Wonogiri
tidak
melakukan verifikasi faktual terhadap ke-12 anggota yang
GG I
dimaksud, tidak benar
h) Tentang pernyataan Kepala Dusun (Kadus) Baleroto yang juga
menjabat Kepala Urusan (KAUR) Desa Minggarharjo yang
IN
bernama Bapak Sularto, KPU pada tanggal 17 Januari 2013 Pk.
19.30-an telah melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan
NT
melalui telepon dengan hasil, sebagai berikut:
1) Bahwa seingat Bapak Sularto, yang bersangkutan hanya
ILA
menyatakan 5 (lima) orang yang tidak diverifikasi KPU
Hal 86 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Di mana istrinya meyakini bahwa suaminya bukan anggota
T AK AR
Kabupaten Wonogiri, atas nama: Salami (meninggal dunia),
UN J
Sunarno, Sumarni (Bapak Sularto menanyakan kepada Sumarni melalui telepon karena Sumarni merantau di Jakarta), Widodo, dan Amit Tohir
Kabupaten Wonogiri sebagaimana telah diuraikan di atas
3) Bapak Sularto sebagai seorang KAUR diketahui menjadi
RT
petugas yang mengedarkan KTA PBB. Tetapi pada saat KPU
GG
IT
2) Kesmuana telah dilakukan verifikasi faktual oleh KPU
melaksanakan Verifikasi Faktual, ditengarai KTA belum
IN
Suara
(PPS)
Desa
Minggarharjo
KA
dibagikan, karena salah satu anggota Panitia Pemungutan atas
nama
Candra
NT
JA
Yogayana pada saat KPU Kabupaten Wonogiri telah selesai melakukan verifikasi mengetahui tumpukan KTA PBB masih berada di meja Bapak Sularto di Kantor Dese setempat.
UN
Bahkan yang bersangkutan (Bapak Sularto) mengakui bahwa beliau telah mengedarkan KTA sesuai nama yang tercantum
IT
dalam KTA, hanya tidak mengetahui apakah sebelum atau sesudah KPU Kabupaten Wonogiri melakukan verifikasi i)
GG
faktual.
Terhadap pernyataan bahwa KPU Kabupaten Wonogiri dalam merlakukan vertual anggota membingungkan, tidak transparan,
IN
tidak menggunakan identitas dan terkesan seakan-akan menTMS-kan DPC PBB Wonogiri serta meminta tanda tangan Surat
NT
Pernyataan kepada anggota PBB untuk menyatakan tidak anggota, sama sekali tidak benar
j)
Setiap
anggota
Tim
Verifikasi
KPU
Kabupaten
semuanya dilengkapi dengan identitas berupa: ID Card dan
GA DI LA
Seragam berupa Rompi verifikasi. Serta tidak mungkin orang yang jelas-jelas anggota PBB dimintai tanda tangan Syrat
GG I
Pernyataan F12. Di samping itu, jika benar yang bersangkutan anggota PBB tidak mungkin yang bersangkutan bersedia menandatangani surat pernyataan tersebut
IN
k) Pada hari dilakukan Verifikasi Faktual yang dilakukan di Kecamatan Girimarto meliputi 6 (enam) Partai Politik dengan
NT
jumlah sampel sebanyak 47 (empat puluh tujuh) sampel. Hingga
sore hari belum terjangkau semua, sambil melepas lelah petugas
ILA
Verifikasi dari KPU Kab. Wonogiri atas nama SUYONO, S.Pd
Hal 87 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
Wonogiri
T AK AR
mampir ke salah satu anggota PPK Girimarto (PPK pada Pilgub
UN J
Jateng 2013) yang beralamat di Semagar Duwur RT 01 RW 03, Desa
Semagar,
Kecamatan
Girimarto.
Akhirnya
PPK
menawarkan untuk membantu memverifikasi bersama dengan
nama SADIKAN yang kebetulan juga menjabat sebagai salah satu KAUR di Desa Semagar. Sampel yang berhasil dibantu
RT
dikunjungi sebanyak 13 orang (seluruhnya sampel anggota PBB)
Memenuhi Syarat (dengan Surat Pernyataan) l)
KA
dengan hasil 12 orang Memenuhi Syarat dan 1 orang Tidak
Petugas Verifikasi dari KPU Kabupaten Wonogiri (SUYONO,
JA
S.Pd) adalah petugas yang sama pada Verifikasi Tahap pertama di kecamatan yang sama. Di mana sampel PBB ada 20 orang di Ciman Desa Semagar Kecamatan Girimarto yang hasilnya 20 Memenuhi Syarat
UN
NT
IN
GG
IT
Ketua PPS Desa Semagar (PPS pada Pilgub Jateng 2013) atas
m) Dalam konteks menemui RT, kami jelaskan bahwa, setiap
IT
petugas verifikasi dalam mencari alamat selalu diawali dari laporan dan permisi (Jawa kulo nuwun) kepada aparatur
GG
pemerintah setempat, yakni dari Kecamatan, Desa/Kelurahan hingga ke RT/RW, sekaligus menanyakan tentang kebenaran dan keberadaan alamat yang dicari
IN
n) Setelah dilakukan klarifikasi benar bahwa salah satu anggota KPU
Kabupaten
Wonogiri
atas
nama
SUYONO
(bukan
NT
MARYONO) mengirimkan SMS kepada Sekretaris DPC PBB Kabupaten Wonogiri. SMS dimaksud bukan untuk mengaburkan informasi, sebagai kawan hanya memberikan informasi sebagai
hasil verifikasi PBB 52 anggota tidak memenuhi syarat.
6) Kabupaten Purbalingga
GG I
Bahwa yang menjadi keberatan PBB kepada KPU Kab. Purbalingga “tidak benar” dan cenderung hanya untuk mencari-cari alasan kesalahan. Untuk lebih jelasnya perlu kami sampaikan kronologis
IN
kegiatan Verifikasi Parpol di Kab. Purbalingga, sbb :
a. Bahwa KPU Kab. Purbalingga telah mengundang semua parpol
NT
yang ada di Kabupaten Purbalingga dalam rangka penyampaian
ILA
materi Sosialisasi mengenai regulasi yang mengatur tentang
Hal 88 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
bahan pertimbangan, bahwa posisi akhir sebelum dihadirkan
T AK AR
Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Parpol Peserta Pemilu
UN J
Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kab/Kota sebanyak 2 kali yaitu pada tgl. 9 Agustus 2012 di Aula KPU Kab. Purbalingga dan pada tgl. 3 September 2012 di Owabong Bojongsari, dan Bp.
IT
H. Achmad Kamal (Ketua DPC PBB Kab. Purbalingga) selalu hadir
RT
pelaksanaan Sosialisasi saja namun juga dilaksanakan lewat
telpon maupun bertemu langsung dengan Petugas Penghubung
KA
atau Pengurus Parpol yang membutuhkan informasi dari KPU Kab. Purbalingga
DPC PBB Kabupaten
JA
c. Bahwa untuk pelaksanaan Vertual Keanggotaan Parpol Tahap I
Purbalingga menyampaikan jumlah
Populasi Anggota sebanyak 1319 dan jumlah anggota yang menjadi
Sampel
sebanyak
132
orang.
Setelah
UN
NT
IN
GG
b. Komunikasi dengan Parpol tidak sebatas hanya pada waktu
selesai
pelaksanaan Vertual, KPU Kab. Purbalingga dengan Surat No. 2012 tgl. 24 November 2012
IT
272/KPU Kab/012-329398/XI/
menyampaikan pemberitahuan tentang hasil pelaksanaan vertual
GG
kepada DPC PBB Kab. Purbalingga dengan hasil sbb : yang Memenuhi Syarat (MS) 15 orang, Tidak Memenuhi Syarat (TMS) 47 orang, Tidak Terverifikasi (Data Panggil) 70 orang, sedangkan
IN
syarat jumlah minimal Anggota yang dibutuhkan agar Parpol dapat MS di Kab. Purbalingga adalah 96 orang.
Dengan hasil
NT
tersebut KPU Kab. Purbalingga menanyakan kepada Bp. H. Achmad Kamal (selaku Ketua DPC PBB Kab. Purbalingga) apakah akan menghadirkan Data Panggil Anggota PBB ke
untuk menghadirkan Data Panggil Anggota PBB ke Kantor KPU Kab. Purbalingga
GG I
d. Pada waktu pelaksanaan Vertual Keanggotaan Parpol Tahap II / tahap perbaikan KPU Kab. Purbalingga menanyakan kepada Bp.
H. Achmad Kamal apakah akan mengganti atau menambah Bp. H. Achmad
Kamal menjawab bahwa
IN
jumlah KTA baru,
sehubungan beliau selaku Ketua DPC PBB hanya bekerja
diberikan
untuk
perbaikan
NT
sendirian / pengurus yang lain pasif dan jadwal waktu yang hanya
sebentar
maka
beliau
ILA
menyatakan bahwa sudah tidak sanggup lagi untuk menambah
Hal 89 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Kantor KPU Kab. Purbalingga, beliau menjawab tidak sanggup
T AK AR jumlah
KTA
baru,
sehingga
untuk
pelaksanaan
Vertual
UN J
Keanggotaan Parpol Tahap II / tahap perbaikan DPC PBB Kab. Purbalingga tetap menggunakan Data KTA lama, dan hasilnya ternyata tetap Tidak Memenuhi Syarat (TMS)
Kab. Purbalingga menanyakan apabila PBB Kab. Purbalingga tidak lolos di Kab. Purbalingga, apakah masih dapat mengikuti KPU Kab. Purbalingga menjawab bahwa
RT
Pemilu Tahun 2014?
apabila pada tingkat Nasional PBB dapat lolos maka PBB di Kab.
KA
Purbalingga juga akan dapat mengikuti Pemilu Tahun 2014
Pada waktu Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Verifikasi
JA
Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Purbalingga
tgl 29 Desember 2012 di Kantor KPU Kab. Purbalingga, Ketua DPC PBB Kab. Purbalingga yang hadir mengikuti Rapat Pleno Terbuka setelah dinyatakan TMS tidak mengajukan keberatan, tetapi minta
UN
NT
IN
GG
IT
e. Pada waktu Ketua DPC PBB Kab. Purbalingga datang ke KPU
kebijakan kepada KPU Kab. Purbalingga bagaimana caranya agar
IT
PBB dapat ikut Pemilu Tahun 2014. 7) Kabupaten Brebes
GG
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2012 bahwa jadwal verifikasi faktual kepengurusan dan keanggotaan dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober sampai dengan 24 November 2012. Pada tanggal
IN
22 November 2012 KPU Kabupaten Brebes mengirim surat Nomor : 337/KPU.Bbs-012.329305/XI/2012 kepada Ketua DPC Partai Bulan
NT
Bintang (PBB) Kabupaten Brebes yang berisi tentang kesulitan KPU Kabupaten Brebes menemukan anggota PBB sejumlah 54 orang karena
alamat
yang
kurang
jelas,
sehingga
agar
menghadirkan anggota PBB di Kantor KPU Kabupaten Brebes, Jl.
GA DI LA
MT. Haryono No.76 Brebes jam 08.00 s/d 16.00 WIB Menanggapi permohonan KPU Kabupaten Brebes tersebut, pengurus
GG I
DPC PBB Kabupaten Brebes (Sdr. Misbakhul Munir selaku Ketua dan Sdr. Tamrin selaku Sekretaris) mengeluhkan bahwa secara internal partai tidak ada anggaran untuk menghadirkan anggota PBB
IN
dimaksud ke kantor KPU Kabupaten Brebes. Sehingga pengurus DPC PBB Kabupaten Brebes minta agar KPU Kabupaten Brebes
NT
bisa datang ke Bumiayu dan pengurus DPC PBB Kabupaten Brebes akan mengusahakan mengumpulkan anggota PBB yang ada di
ILA
wilayah Brebes Selatan.
Hal 90 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
dimohon
T AK AR
Menanggapi permintaan pengurus DPC PBB Kabupaten Brebes Brebes siap memfasilitasi dengan
UN J
tersebut, KPU Kabupaten
menjadwalkan datang ke Bumiayu pada hari Jum’at, 23 November 2012 Jam 15.00 WIB (dan disetujui oleh Sdr. Tamrin selaku Sekretaris PBB Kab. Brebes dengan memberi informasi untuk
IT
ketemu di rumah Bapak Abdurahim, desa Kalierang Bumiayu). Pada hari H, yakni Jum’at, 23 November 2012 dengan menggunakan
RT
virifikator KPU Kabupaten Brebes yang terdiri dari : Masykuri (Ketua
KA
KPU), Ziza Tritura Ananda (Sekretaris KPU), Imansyah Budiono (staff), Agus Wahyono (staff), dan Ngatimin (sopir) datang di rumah
JA
Bapak Abdurahim, desa Kalierang Bumiayu jam 14.50 WIB. (Bukan jam 15.50 WIB sebagaimana dimaksud Pemohon). Sesampainya di rumah Bapak Abdurahim (saat itu hujan sangat deras) yang ada hanya : Sdr. Tamrin (Sekretaris DPC PBB), Bapak Abdurahim (Tuan
UN
NT
IN
GG
mobil dinas KPU Kab.Brebes Nomor Polisi G – 9509 – ZG, Tim
rumah), dan 2 orang lainnya (kami tidak mengenal mereka). Bapak
IT
Abdurahim mempertanyakan kenapa Tim dari KPUD Brebes baru datang ? padahal anggota sudah kumpul jam 11.00 WIB. Kemudian
GG
kami jelaskan bahwa KPU Kabupaten Brebes sejak awal sudah memberitahukan kepada pengurus DPC PBB Kabupaten Brebes (dengan Sdr.Tamrin - Sekretaris DPC PBB Kab.Brebes) bahwa
IN
jadwal ke Bumiayu adalah hari Jum’at, 23 November 2012 Jam 15.00 WIB Kami kemudian bertanya, “siapa yang berinisiatif mengumpulkan
NT
orang di rumah bapak Abdurahim sejak jam 11.00 WIB..?” Kemudian dijawab oleh bapak Abdurahim bahwa Sdr. Tamrin (sekretaris DPC PBB Kabupaten Brebes) yang menyuruh anggota PBB yang ada di
WIB Ketika kami tanya kepada Sdr. Tamrin (Sekretaris DPC PBB Kabupaten Brebes) yang hadir di Bumiayu saat itu, “apakah KPU
GG I
Kabupaten Brebes menjanjikan bertemu di Bumiayu pada hari Jum’at, 23 November 2012 jam 11.00 WIB?” Dijawab oleh Sdr.
Tamrin (Sekretaris DPC PBB Kabupaten Brebes), “TIDAK, Tim dari
IN
KPU Kabupaten Brebes akan datang pada hari Jum’at, 23 November
2012 jam 15.00 WIB”. Disaat itulah diakui oleh Sdr. Tamrin
NT
(Sekretaris DPC PBB Kabupaten Brebes) bahwa dia memang
berinisiatif untuk mengumpulkan anggotanya di sekitar Bumiayu
ILA
sebelum tim verifikasi faktual dari KPU Kabupaten Brebes datang di
Hal 91 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
sekitar Bumiayu kumpul di rumah bapak Abdurahim pada jam 11.00
T AK AR
Bumiayu. (kami tidak tahu ada motif apa Sdr. Tamrin mengumpulkan
UN J
anggotanya sejak jam 11.00 WIB). Sementara itu, kami dari tim verifikasi faktual KPU Kabupaten Brebes sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, datang di rumah bapak Abdurohim desa Kalierang Bumiayu sebelum jam 15.00 WIB. Hal ini untuk
IT
menunjukkan bahwa kami berusaha untuk bertindak profesional dan tepat waktu. Namun, sungguh kami sangat KECEWA dengan
RT
dikatakan KPUD datangnya jam 15.50, sungguh itu adalah FITNAH
KA
karena kami datang sebelum waktu sholat Asar tiba yakni sekitar jam 14.50 WIB. Karena ketika adzan Asar berkumandang, kami mohon
JA
izin untuk melaksanakan sholat Asar berjamaah di mushola di dekat rumah bapak Abdurohim.
Persoalan anggota sudah bubar, sejujurnya kamipun tidak yakin sepenuhnya, apakah benar pada jam 11.00 WIB telah berkumpul
UN
NT
IN
GG
tuduhan PBB yang memutar balikkan fakta di lapangan. Apalagi
anggota PBB di rumah Bapak Abdurahim. Karena fakta yang ada
IT
sore itu KTA masih dipegang oleh Sdr.Tamrin dan Bapak Abdurahim masih dalam bentuk lembaran (belum dipotong per KTA). Selain itu,
GG
kalau memang sudah terkumpul, logikanya banyak kursi yang telah disediakan oleh tuan rumah / pengurus PBB. Selain itu, kami juga tidak diperlihatkan daftar hadir mereka yang pada jam 11.00 WIB
IN
sudah hadir di rumah bapak Abdurahim (berapa yang hadir, siapa nama yang hadir, dan nomor KTA/KTP yang hadir).
NT
Akhirnya, Tim verifikasi faktual KPU Kabupaten Brebes yang sudah datang di Bumiayu tetap minta untuk bertemu langsung (face to face) dengan anggota PBB yang namanya masuk menjadi sampling
Jawa Tengah (terlampir). Namun Sdr.Tamrin (Sekretaris DPC PBB Kab.Brebes) dan Bapak Abdurahim (tuan rumah) tidak sanggup
GG I
untuk mengantar dan menunjukkan ke alamat anggota partai mereka sendiri. Akhirnya kami pulang ke kantor KPU Kabupaten Brebes
dengan hasil tidak bertemu satupun anggota Partai Bulan Bintang di
IN
wilayah Brebes Selatan.
Pengurus DPC PBB Kabupaten Brebes tidak mampu menunjukkan
NT
anggotanya kepada tim verifikasi faktual KPU Kabupaten Brebes karena alamat dalam KTA dan rekapnya tidak jelas, sehingga
ILA
mengaku kesulitan menemukannya (apalagi tim verifikasi faktual KPU
Hal 92 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
verifikasi faktual Partai Bulan Bintang Kabupaten Brebes Provinsi
T AK AR
Kabupaten Brebes). Bahkan ketika disingkronkan antara KTA dan
UN J
KTP anggota PBB ada hal yang “aneh” yakni ternyata ada salahsatu KTP anggota PBB yang tertulis dalam fotocopy KTPnya beragama KATOLIK.
Berdasarkan hasil verifikasi faktual perbaikan keanggotaan Partai
IT
Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Brebes, KPU Kabupaten Brebes kesulitan menemukan anggota parpol sebagaimana tercantum dalam karena
alamat
yang
tidak
lengkap
tanpa
RT
sampel
mencantumkan RT/RW. Oleh karena itu KPU Kabupaten Brebes
KA
telah mengirim surat nomor : 359/KPU.Bbs-012.329305/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 perihal : Verifikasi Faktual Anggota Hasil
JA
Perbaikan kepada Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten
Brebes. Dengan surat resmi KPU Kabupaten Brebes tersebut, berdasarkan Petunjuk Teknis Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
UN
NT
IN
GG
daftar
Tahun 2014 huruf C angka 3 pada point b. Angka 2) huruf b) angka
IT
(9) huruf (f) menyebutkan bahwa “Apabila petugas verifikasi tidak bertemu dengan anggota partai politik yang bersangkutan, KPU
GG
Kabupaten/Kota menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada partai politik
untuk
menghadirkan
anggotanya
di
Kantor
KPU
Kabupaten/Kota sampai dengan akhir masa verifikasi faktual”. Juga
IN
pada huruf (h) “Apabila sampai akhir masa verifikasi faktual tahap I, partai politik tidak dapat menghadirkan anggotanya di kantor KPU
NT
Kabupaten/Kota, keanggotaannya dinyatakan TIDAK MEMENUHI SYARAT”.
Sampai dengan akhir jadwal verifikasi perbaikan sebagaimana telah
Desember 2012) anggota Partai Bulan Bintang yang Memenuhi Syarat (MS) sebanyak 62 orang dengan hasil proyeksi 620 sehingga
GG I
kesimpulannya Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Brebes TIDAK MEMENUHI SYARAT (TMS).
Terkait dengan dalil ”13 orang diantaranya menyatakan tidak pernah
IN
menolak sebagai anggota PBB dan tidak pernah didatangani oleh
petugas KPUD Kab. Brebes”, hal tersebut karena KPU Kabupaten
NT
Brebes berpedoman kepada Petunjuk Teknis dimana ketika tidak dapat menemukan anggota parpol, maka KPU Kabupaten/Kota untuk
meminta
parpol
yang
bersangkutan
ILA
berhak
untuk
Hal 93 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
diatur dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2012 (yaitu tanggal 17
T AK AR
menghadirkan anggotanya di KPU Kabupaten/Kota sebagaimana
UN J
telah disebutkan dalam penjelasan sebelumnya. Oleh karena namanama anggota Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah yang terdaftar dalam sample tidak jelas alamatnya, KPU Kabupaten Brebes mengirim surat nomor :
IT
359/KPU.Bbs-012.329305/XII/2012
tanggal
14
Desember
2012
perihal : Verifikasi Faktual Anggota Hasil Perbaikan kepada Ketua
DPC
PBB
Kabupaten
Brebes
RT
pengurus
berkewajiban
untuk
KA
menghadirkan anggotanya di kantor KPU Kabupaten Brebes sampai
dengan akhir masa verifikasi faktual (17 Desember 2012). Namun,
pengurus
DPC
PBB
JA
sampai dengan akhir masa verifikasi faktual (17 Desember 2012) Kabupaten
Brebes
TIDAK
MAMPU
MENGHADIRKAN semua anggota yang tercantum dalam lampiran surat
KPU
Kabupaten
Brebes
nomor
:
UN
NT
IN
GG
DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Brebes. Selanjutnya
359/KPU.Bbs-
8) Kabupaten Kebumen
IT
012.329305/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012.
Bahwa benar pada tahap I, Partai Bulan Bintang (PBB) menyerahkan
GG
fotocopy KTA sebanyak 1.271 namun setelah diteliti banyak KTA ganda dan penempatan/ penyusunannya tidak sinkron (tidak teratur) dengan daftar nama dan setelah dihitung ulang fc. KTA hanya
IN
berjumlah 1.024 sehingga jumlah sampel 103; Setelah dilakukan verifikasi faktual dihasilkan data sebagai berikut :
NT
MS = 33 ; TMS = 31 ; Tidak Ketemu = 39 Dihadirkan PBB = 7 (PBB diminta menghadirkan 39 anggota, tetapi hanya mampu menghadirkan 7 anggota), Setelah 7 anggota
Dari data tersebut diperoleh kesimpulan bahwa jumlah anggota yang memenuhi syarat menjadi 40 anggota (proyeksi 400 orang), sehingga
GG I
belum memenuhi jumlah anggota yang dipersyaratkan yaitu minimal 1.000 anggota. Oleh karena itu PBB diminta melakukan perbaikan
keanggotaan dengan menyerahkan fotokopi KTA kembali, dengan
IN
prosedur dan mekanisme yang sama.
Pada tahap perbaikan PBB menyerahkan fc. KTA sebanyak 1.270
NT
KTA, sehingga sampel 127 dan setelah diverifikasi faktual dihasilkan
anggota yang MS sebanyak 35 dan yang TMS 42 orang, dan yang
ILA
tidak bertemu sebanyak 50 orang. Sesuai dengan petunjuk teknis
Hal 94 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dihadirkan , menambah jumlah MS menjadi 40.
T AK AR
verifikasi faktual keanggotaan dari KPU RI, bahwa untuk anggota
UN J
yang tidak diketemukan, parpol diminta menghadirkan ke kantor KPU Kabupaten. PBB menghadirkan 50 orang clan semuanya MS, sehingga jumlah MS menjadi 85 orang (proyeksi 850 orang), sedang TMS tetap 42 orang, oleh karena itu PBB tetap tidak memenuhi
IT
proyeksi persyaratan jumlah minimal 1.000 orang di Kabupaten
a) Pada verifikasi faktual tahap I dan II petugas KPU Kota Magelang
KA
tidak pernah memberikan informasi kepada Partai Politik bahwa
semua Partai Politik Caton Peserta Pemilu 2014 akan lolos
JA
verifikasi;
b) Bahwa KPU Kota Magelang telah mengirimkan Surat Nomor 266/KPU-Kota Mgl/012.329568/XI/2012 tanggal 25 November 2012 perihal Pemberitahuan Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik
UN
NT
RT
9) Kota Magelang
IN
GG
Kebumen;
Caton Peserta Pemilu 2014 Tahap I untuk DPC PBB Kota
c)
IT
Magelang;
Pada tanggal 18 Desember 2012 Ketua DPC PBB Kota
GG
Magelang bersama 1 (satu) orang yang mengaku dari DPP PBB datang ke kantor KPU Kota Magelang untuk menanyakan hasil verifikasi faktual tahap II. KPU Kota Magelang menjawab bahwa
IN
hasil verifikasi faktual kepengurusan dan keanggotaan akan disampaikan tanggal 19 Desember 2012 dalam rapat pleno
NT
terbuka sebagaimana tersebut dalam Surat KPU Kota Magelang Nomor 70/UND//XII/2012 tanggal 16 Desember 2012 perihal Undangan Rapat Pleno Terbuka Penyampaian Hasil Verifikasi
Magelang yang sudah dikirim ke kantor DPC PBB Kota Magelang;
GG I
Bahwa verifikasi faktual hasil perbaikan dilaksanakan pada
tanggal 4 s.d 17 Desember 2012 sesuai dengan Peraturan KPU No. 18 Tahun 2012 dan hasilnya disampaikan dalam Rapat Pleno
IN
Terbuka Penyampaian Hasil Verifikasi Faktual Parpol Calon Peserta Pemilu Tahun 2014 Tingkat Kota Magelang yang
NT
dilaksanakan secara serentak se Provinsi Jawa Tengah tanggal
19 Desember 2012 sebagaiman Surat KPU Provinsi Jawa
ILA
d)
Hal 95 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Faktual Parpol Calon Peserta Pemilu Tahun 2014 Tingkat Kota
T AK AR Tengah
Nomor
995/KPU
Prov-012/11/XI/2012
tanggal
24
UN J
November 2012;
e)
KPU Kota Magelang tidak pernah mengirimkan sms kepada
Partai Politik Caton Peserta Pemilu 2014 sebagaimana yang disebutkan dalam surat keberatan; Pada pelaksanaan Rapat Pleno Terbuka Penyampaian Hasil
Verifikasi Faktual Parpol Caton Peserta Pemilu Tahun 2014
RT
Tingkat Kota Magelang tanggal 19 Desember 2012 bertempat di Gedung Pertemuan Daun Salam JI. P. Senopati No. 9 Magelang
KA
pukul 12.30 WIB pengurus DPC PBB Kota Magelang tidak hadir sehingga tidak dapat mengajukan keberatan Karena pengurus
JA
DPC PBB Kota Magelang tidak hadir pada Rapat Pleno Terbuka
Penyampaian Hasil Verifikasi Faktual Parpol Caton Peserta Pemilu Tahun 2014, maka Berita Acara Verifikasi Faktual Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kota Magelang
UN
NT
IN
GG
IT
f)
untuk DPC PBB Kota Magelang disampaikan kepada Ketua DPC
IT
PBB Kota Magelang tanggal 21 Desember 2012 yang diterima oleh Dadang Suhendar (tanda terima terlampir). Adapun yang
GG
diserahkan berupa Berita Acara beserta Lampiran 1 Model F8Parpol, Lampiran 2 Model F8-Parpol beserta Model F12-Parpol atas nama: Hariyono, Suharman, Subagiyono, dan Supardi
IN
(formulir Model F12-Parpol terlampir)
NT
Keanggotaan PBB Kota Magelang tidak memenuhi syarat pada Tahap I dan Tahap II dengan rincian sebagai berikut : a. Tahap I Jumlah Populasi = 141 ; Sampel = 15
MS = - ; TMS = 7 Rincian TMS = 5 orang membuat F12-Parpol, 2 orang menyatakan bukan anggota PBB namun tidak membuat F12-
GG I
Parpol
b. Tahap II
Syarat minimal keanggotaan = 13 MS = - ; TMS = 4
IN
Jumlah Populasi = 145 ; Sampel = 15
NT
Rincian TMS = 4 orang membuat F12-Parpol.
ILA
10) Kabupaten Banyumas
Hal 96 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Syarat minimal keanggotaan = 13
T AK AR
RT
KA
JA
UN
GG I
IN
NT
ILA
Hal 97 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
NT
IN
GG
IT
NT
IN
GG
IT
UN J
a. Deskripsi Data keanggotaan PBB yang diserahkan di Kabupaten Banyumas dan hasil verifikasi faktual sebagai berikut : 1. Tahap I, Data keanggotaan yang diserahkan sebanyak : 1.088, KPU Kabupaten Banyumas menarik sampel 10 % sebanyak : 108. Hasil verifikasi faktual Tahap I sebagai berikut. MS : 37 TMS :71 2. Tahap II, Data keanggotaan yang diserahkan sebanyak 1.000, KPU Kabupaten Banyumas menarik sampel 10 % sebanyak : 100. Hasil verifikasi faktual Tahap II sebagai berikut. MS : 65 TMS : 35 b. Proses verifikasi Faktual oleh Verifikator KPU Kabupaten Banyumas 1. Proses verifikasi faktual Tahap I a) KPU Kabupaten Banyumas menugaskan Verifikator untuk melakukan verifikasi untuk sampel anggota PBB berbasis daerah pemilihan. Setiap verifikator diberi kartu identitas, surat tugas serta lampiran nama-nama anggota parpol PBB yang menjadi sampel, tanda bukti kunjungan serta formulir F-12. Berdasarkan rincian yang terdapat dalam Tanda Bukti Kunjungan b) Seluruh sampel anggota PBB sudah diverifikasi oleh verifikator Anggota dan sekretariat KPU Kabupaten Banyumas, diantaranya :Ikhda Aniroh, Diro, Riyadi, Kasworo ,Sudiono, Dwi Huda Wibowo, ,M.Amin Nurhadi, Sigit Budiyanto, Sarikasih, Sigit Gatot sukoco c) Rincian hasil verifikasi sebagai berikut. Sampel : 108, MS : 37, TMS : 71 ( terdiri dari TMS(mengisi F-12) = 47, TK (tidak ketemu) : 14, TD (Tidak Dikenal) : 10 ). Untuk anggota yang dinyatakan TMS terdiri dari dua kategori, pertama, yang bersangkutan menyatakan bukan anggota partai politik PBB, (dibuktikan dengan penandatanganan formulir F-12, kedua nama anggota tersebut sudah meninggal (dibuktikan dengan pernyataan sudah meninggal dari keluarga). Untuk anggota yang tidak ketemu mayoritas karena sudah pindah alamat, atau tidak diketahui alamat terbaru. Untuk anggota yang tidak dikenal, dibuktikan dengan surat pernyataan dari ketua RT/RW yang pada intinya menyatakan bahwa namanama yang terdaftar sebagai anggota PBB bukan warga dilingkungan tersebut, dan tidak dikenal d) Terhadap nama-nama anggota yang tidak ketemu dan tidak dikenal, KPU Kabupaten Banyumas segera berkoordinasi dengan ketua PBB di Kabupaten Banyumas (Bapak Sidik Pramono) atau yang mewakili(Amin Mustolih) akan tetapi yang bersangkutan tidak sanggup menghadirkan nama-nama yang tidak dikenal dan tidak ketemu)
T AK AR
RT
KA
JA
UN
GG I
IN
NT ILA
Hal 98 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
NT
IN
GG
IT
NT
IN
GG
IT
UN J
e) Dalam setiap kunjungan, ada tanda bukti kunjungan yang memuat nama, partai politik, waktu kunjungan (tanggal dan jam) serta tanda tangan anggota yang dikunjungi serta kolom keterangan. (jika diperlukan, kopian data akan kami siapkan guna pembuktian dipersidangan) 2. Proses verifikasi faktual Tahap II a) KPU Kabupaten Banyumas menugaskan Verifikator untuk melakukan verifikasi untuk sampel anggota PKBIB berbasis partai politik. verifikator untuk partai PPRN adalah : Sigit Budiyanto, M Amin Nurhadi, Titi Moeljani, Dwi Huda Wibowo, Sigit Gatot Sukoco, dan Tri Dadi Septoni b) Setiap verifikator diberi kartu identitas, surat tugas serta lampiran nama-nama anggota parpol PBB yang menjadi sampel, tanda bukti kunjungan serta formulir F-12. Berdasarkan rincian yang terdapat dalam Tanda Bukti Kunjungan, sehingga apabila ada pernyataan anggota partai khawatir dengan kedatangan petugas maka itu tidaklah benar ( contoh kasus , Narisem yang beralamat di desa Karangkemiri , Kecamatan Pekuncen, orang tersebut takut ketika Verifikator (Titi Moeljani ) datang kerumahnya padahal Ibu Titi Moeljani dilengkapi dengan surat tugas, ID Card Verifikator, dan karena Verifikator perempuan maka bahasanya lebih halus sehingga tidak ada alasan anggota partai takut) c) Terhadap hasil verifikasi faktual terhadap nama-nama anggota yang tidak ketemu dan tidak dikenal, KPU Kabupaten Banyumas menyampaikan hasil verifikasi kepada ketua PBB atau yang mewakili (Bapak Sidik Pramono)atau yang mewakili (Amin Mustolih), agar yang bersangkutan dapat menghadirkan dan atau memastikan alamat yang bisa dikunjungi oleh verifikator karena alamat yang diserahkan ke KPU hanya nama Desa d) Rincian hasil verifikasi PBB Tahap II adalah sebagai berikut : MS : 65, TMS : 35 (TMS terdiri dari : a). bukan anggota partai politik sejumlah 27 (dibuktikan Surat Pernyataan F12, b). Tidak ketemu(TK) sejumlah 2 Orang/Tidak di kenal(TD) sejumlah 6 Orang : karena alasan pindah transmigrasi keluar jawa, TKI, serta pindah alamat tidak diketahui e) Dalam setiap kunjungan, ada tanda bukti kunjungan yang memuat nama, partai politik, waktu kunjungan (tanggal dan jam) serta tanda tangan anggota yang dikunjungi serta kolom keterangan. (jika diperlukan, kopian data akan kami siapkan guna pembuktian dipersidangan)
T AK AR
RT
KA
JA
UN
IN
GG
IT
NT
IN
GG
IT
UN J
c. Dalam rapat Pleno terbuka Hari Rabu, 19 Desember 2012, jam 10.45 WIB, di KPU Kabupaten Banyumas, Pimpinan Parpol PBB tidak dapat hadir dan diwakilkan Amin Mustolih membawa surat mandat dari pimpinan Partai PBB. Sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Komisi Pemilihan Umum Nomor 759/KPU/XII/2012 Tanggal 14 Desember 2012 dalam Rapat Pleno Terbuka , Pengurus Partai Politik Yang telah memperoleh mandat Pimpinan DPC dapat menyampaikan keberatan terhadap hasil verifikasi faktual. Amin mustolih utusan Pimpinan Partai PBB menyampaikan keberatan kepada KPU Banyumas yaitu Verifikator KPU yang mengunjungi anggotanya menakut-nakuti (contoh, Narisem) dan meminta kepada KPU banyumas untuk mengakumulasikan hasil verifikasi pertama dan verifikasi perbaikan. Jawaban Ketua KPU Banyumas atas keberatan PBB adalah Verifikator KPU dalam melakukan Verifikasi Faktual dilengkapi dengan dengan ID card Verifikator, Surat tugas , sera cuplikan anggota Partai PBB yang masuk sampel serta berkoordinasi dengan pemangku wilayah setempat (RT/RW/Desa) sehingga apabila di anggap menakut-nakuti sehingga anggotanya mengisi F12 adalah tidak berdasar, kemudian adanya permintaan mengakumulasi hasil Verifikasi pertama dengan hasil verifikasi perbaikan maka KPU Kabupaten Banyumas tidak berwenang karena tugas KPU Kabupaten/Kota hanya membantu KPU pusat untuk memverifikasi di tingkat Kabupaten dan segala Kebijakan/Peraturan dibuat oleh KPU Pusat, intinya KPU Kabupaten Banyumas hanya menjalankan ketentuan yang di buat oleh KPU Pusat dan KPU Provinsi sehingga tidak berwenang untuk mengakumulasikan Hasil Verifikasi pertama dan Verifikasi Perbaikan.
GG I
IN
ILA
NT
11) bahwa dalam dalil gugatan Penggugat menyatakan di Provinsi Kalimantan Barat untuk memenuhi ketercukupan 75 %
Hal 99 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
NT
d. Dalam masa Verifikasi Faktual KPU Kabupaten Banyumas selalu menjalin komunikasi by phone dengan baik dengan semua Partai Politik termasuk PBB; e. KPU Kabupaten Banyumas, telah melakukan proses verifikasi faktual sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, sesuai dengan arahan KPU dan KPU Provinsi; f. Pernyataan Keberatan yang di sampaikan DPP PBB pada Bawaslu bahwa “Seharusnya KPUD Banyumas mengakumulasikan hasil verifikasi pertama dan hasil verifikasi perbaikan “ adalah salah sasaran, karena KPU Banyumas menjalankan sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan sesuai arahan KPU Pusat dan KPU Provinsi, Peraturan dan kebijakan ada di KPU Pusat dan KPU Banyumas hanya menjalankan saja;
T AK AR
RT
UN
JA
KA
a. Kabupaten Kapuas Hulu Bahwa data jumlah penduduk Kapuas Hulu berdasarkan KEPUTUSAN KPU Nomor : 156/KPTS/KPU/TAHUN 2012 tentang DATA WILAYAH ADMINISTRASI PROVINSI, KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN DAN JUMLAH PENDUDUK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA UNTUK KEPERLUAN PERSYARATAN PARTAI POLITK MENJADI PESERTA PEMILU ANGGOTA DPR DAN DPRD TAHUN 2014 adalah sebanyak 221.374 jiwa, maka penghitungan seharusnya terhadap jumlah penduduk di Kabupaten Kapuas Hulu sebagai dasar penentuan jumlah anggota Partai Bulan Bintang sekurang-kurangnya 1000 (seribu) atau 1/1000 (seperseribu) dari jumlah jiwa penduduk yang ada adalah 221 orang/jiwa, sehingga sampel seharusnya yang diperlukan untuk anggota DPC PBB Kapuas Hulu adalah sebanyak 22 orang/jiwa, bukan 25 orang/jiwa. Maka berdasarkan jumlah verifikasi faktual KPU Kabupaten Kapuas Hulu sampel yang telah diverifikasi adalah 19 orang telah Memenuhi Syarat (MS), dengan demikian maka jumlah seharusnya yang diperlukan untuk diverifikasi adalah 3 orang/jiwa lagi saja.
NT
IN
GG
IT
NT
IN
GG
IT
UN J
Kabupaten/Kota yang memiliki keanggotaan 1/1000 dari jumlah penduduk atau 1000 anggota sebagaimana diisyaratkan dalam pasal 8 ayat (2) UU No 8 tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR dan DPRD, dinyatakan Tergugat tidak memenuhi syarat anggota di 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Kayong Utara; bahwa terhadap dalil tersebut sangat tidak berdasar karena berdasarkan verifikasi yang dilakukan oleh Tergugat untuk dua kabupaten tersebut tidak memenuhi ketercukupan 75 % Kabupaten/kota;
GG I
IN
NT
ILA
Hal 100 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bahwa berdasarkan verifikasi faktual yang dilakukan KPU kabupaten dinyatakan 4 orang/jiwa sampel menolak untuk diverifikasi, akan tetapi faktanya setelah DPC PBB Kabupaten Kapuas Hulu melakukan pengecekan terhadap 4 orang/jiwa sampel tersebut berkoordinasi dengan KPU Kabupaten Kapuas Hulu ternyata diketahui 3 orang yang merupakan syarat kekurangan orang/jiwa yang harus diverifikasi, diketahui 1 (satu) orang yang dianggap menolak atas nama IDAWATI dan telah mengisi formulir F12 tentang Penolakan bukan anggota Partai Bulan Bintang (PBB) ternyata adalah salah orang. Bahwa orang yang didatangi KPU Kabupaten Kapuas Hulu yang dianggap bernama Idawati sebenarnya bukan Idawati sebagaimana nama yang tercantum dalam daftar keanggotaan Partai Bulan Bintang Kabupaten Kapuas Hulu, tetapi bernama Ida. Sementara orang yang bernama Idawati sebenarnya sebagai anggota Partai Bulan Bintang ternyata belum pernah didatangi dan belum pernah menandatangani surat pernyataan apapun dari KPU Kabupaten
T AK AR
RT
Bahwa berdasarkan Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 sebagaimana diubah dengan PKPU Nomor 12 tahun 2012 Tentang Pendaftaran, Verifikasi, Dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota menyebutkan bahwa penarikan sampel adalah 10% dari jumlah Kartu Tanda Anggota yang diserahkan oleh Partai Politik. Sehingga apabila KTA yang diserahkan oleh pengurus PBB Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak 250 KTA maka jumlah 10% sampelnya adalah 25 KTA
JA
KA
Bahwa sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 156/KPTS/KPU/Tahun 2012 tentang Data Wilayah Administrasi Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan Dan Jumlah Penduduk Provinsi dan Kabupaten/Kota Untuk Keperluan Persyaratan Partai Politik Menjadi Peserta Pemilu Anggota DPR dan DPRD tahun 2014 jumlah penduduk di Kabupaten Kapuas Hulu adalah 221.374 jiwa, untuk itu jumlah sampel hasil verifikasi faktual keanggotaan di Kabupaten Kapuas Hulu adalah sekurangkurangnya 22 KTA.
UN
NT
IN
GG
IT
UN J
Kapuas Hulu. Hal ini ditegaskan oleh Saudari Idawati dalam Surat Pernyataannya.
PBB Kapuas Hulu kesulitan menghadirkan sampel anggota an.USMAN alamat jalan Kalimantan Kecamatan Putussibau Selatan dikarenakan yang bersangkutan sedang ada di Kabupaten Sintang, KPU Kapuas Hulu memberi kebijakan yang bersangkutan dihadirkan di KPU Kabupaten Sintang dan diverifikasi oleh Petugas KPU Kabupaten Sintang atas permintaan dari KPU Kapuas Hulu;
GG I
Sehingga sangat TIDAK BENAR apabila Pimpinan PBB Provinsi Kalbar menyatakan KPU Kapuas Hulu tidak adil dalam memperlakukan PBB, justru sebaliknya PBB Kapuas Hulu mendapat banyak kemudahan-kemudahan.
ILA
NT
IN
Kronologis pelaksanaan verifikasi faktual keanggotaan PBB Kapuas Hulu dapat kami uraikan sebagai berikut : Pada verifikasi faktual hasil perbaikan tanggal 8 s/d 11 Desember 2012, di dapat hasil sebagai berikut : a) Sampel Sesuai/Memenuhi Syarat sebanyak 8 (delapan) orang, atas nama; Rida Nurpita, Sarmadi, Handriana,
Hal 101 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
NT
IN
GG
IT
Di dalam Verifikasi Faktual Keanggotaan PBB, KPU Kapuas Hulu telah memberikan banyak kemudahan-kemudahan, antara lain : PBB Kapuas Hulu kesulitan untuk menghadirkan sampel anggota yang diminta ke Kantor KPU Kapuas Hulu, maka KPU Kapuas Hulu mengambil kebijakan Pimpinan PBB cukup menghadirkan di Ibu Kota kecamatan, dan petugas KPU yang hadir ke kecamatan-kecamatan tersebut. Ini dilakukan pada kecamatan Boyan Tanjung, Bunut hulu dan Kecamatan Mentebah;
T AK AR
RT
KA
JA
UN
IT
NT
IN
GG
IT
UN J
Ismail Kasim, M. Yusuf NP, Imam Kadi, Sudarti dan Jai Johari. b) Sampel yang menolak/Tidak Memenuhi Syarat sebanyak 3 (tiga) orang, atas nama; Bardiono, M. Bashirun dan Bambang Maryono. c) Sampel yang Alamatnya ditemukan tetapi orangnya tidak bertemu sebanyak 7 (tujuh) orang, atas nama; Wahyudi, Idawati, Hendra, Mensair, Fery Handayani, Ma’ah Saputra dan Nurbanun. d) Sampel yang orang dan alamatnya tidak di temukan sebanyak 7 (tujuh) orang, atas nama; Usman, Dahlia Amran, Abu Ahmad, Hermanus Luking, Herni Yanti, Jaini, dan Asiah. Selanjutnya bertempat di kantor KPU Kapuas Hulu, ketua dan sekretaris PBB Kapuas Hulu di berikan penjelasan mengenai hasil verifikasi sebagaimana di atas, dan KPU Kapuas Hulu meminta pimpinan PBB Kapuas Hulu untuk menghadirkan sampel anggota parpol sebagaimana huruf c dan huruf d di atas. Tanggal 15 Desember 2012, pimpinan PBB Kapuas Hulu menghadirkan di kecamatan Boyan Tanjung sampel sebanyak 3 (tiga) orang, atas nama; Dahlia Amran,Abu Ahmad dan Ma’ah Saputra, sedangkan 1 (satu) orang lagi atas nama Nurbanun tidak di verifikasi karena termasuk anggota pengurus perempuan yang sudah di verifikasi sebelumnya. Tanggal 15 desember 2012, petugas KPU Kapuas Hulu mendatangi alamat sampel yang sebelumnya tidak bertemu di kecamatan mentebah. Sebanyak 3 (tiga) orang, hasilnya 2(dua) orang di nyatakan Memenuhi Syarat yaitu an; Hendra dan Fery Handayani. Sedangkan 1 (satu) orang atas nama; Idawati menyatakan menolak dan menandatangani formulir F.12 Parpol. Tanggal 17 desember 2012, Pimpinan PBB Kapuas Hulu menghadirkan di Kantor KPU Kapuas Hulu sampel sebanyak 4 (empat) orang, atas nama Mensair, Hermanus Luking,Jaini dan Wahyudi. Sedangkan 1 (satu) orang atas nama; Usman di hadirkan di KPU Kab Sintang dan diverifikasi oleh petugas KPU Kab Sintang, atas permintaan KPU Kapuas Hulu. Sebanyak 2 (dua) sampel atas nama; Herni Yanti dan Asiah, pimpinan PBB Kapuas Hulu tidak dapat menemukan dan menghadirkan bahkan Tidak Mengenal kedua nama tersebut sehingga tidak dapat dihadirkan ke KPU Kapuas Hulu. Hasil Akhir Verifikasi Faktual terhadap 25 (dua puluh lima) sampel anggota PBB KH, sebagai berikut : - Sampel yang dinyatakan sesuai/memenuhi syarat, sebanyak 19 (sembilan belas), atas nama; Rida Nurpita, Sarmadi, Handriana, Ismail Kasim, M.Yusuf NP, Imam Kadi, Sudarti, Jai Johari, Dahlia Amran, Abu Ahmad, Ma’ah Saputra, Hendra, Fery Handayani, Mensair, Herkulanus Luking, Jaini, Wahyudi, Usman dan Nurbanun. - Sampel yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat sebanyak 6 (enam) Orang, atas nama :
IN
NT
ILA
Hal 102 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
GG I
NT
IN
GG
T AK AR
Bardiono ( menolak ) M. Bashirun (menolak) Bambang Maryono (menolak) Idawati (menolak) Herni Yanti ( tidak dapat dihadirkan Pimpinan PBB KH) 6. Asiah ( tidak dapat dihadirkan Pimpinan PBB KH)
RT
Jumlah sampel yang memenuhi syarat sebanyak 19 (sembilan belas) di bawah jumlah minimal sebanyak 22 (dua puluh dua), sehingga untuk faktual keanggotaan PBB Kapuas Hulu di nyatakan Tidak Memenuhi Syarat
UN
JA
KA
b. Kabupaten kayong KPU Kab. Kayong Utara telah melakukan verifkasi faktual keanggotaaan tahap 1 dengan mendatangi alamat anggota. Dari 18 sampel, 8 anggota Memenuhi Syarat, 1 anggota Tidak Memenuhi Syarat, kemudian sisa 9 anggota diminta untuk dihadirkan ke kantor KPU Kab. Kayong Utara melaui Surat Nomor: 164/KPU-KKU 019.964828/XI/2012 tanggal 15 November 2012 perihal Pemberitahuan. Sampai berakhirnya verifkasi faktual tahap 1, pengurus PBB tidak dapat menghadirkan karena alasan tidak mengetahui alamat anggota tersebut. Kemudian KPU Kab. Kayong Utara Meminta pengurus PBB Kab. Kayong Utara memperbaiki kenaggotaaan dan pengurus PBB Kab. Kayong Utara menyerahkan sebanyak 129 KTA. Kemudian KPU Kab. Kayong Utara menarik sampel sebanyak 13 KTA selanjutnya KPU Kab.Kayong Utara meminta pengurus PBB untuk manghadirkan anggota tersebut melalui Surat Nomor 194//KPU-KKU 019.964828/XII/2012 tanggal 10 Desember 2012. Tetapi sampai hari terakhir verifikasi perbaikan, pengurus PBB tidak dapat menghadirkan anggota ke kantor KPU Kab. Kayong Utara.
NT
IN
GG
IT
NT
IN
GG
IT
UN J
1. 2. 3. 4. 5.
GG I
IN
a. Kota Denpansar Sesuai dengan tahapan maka pada tgl 26 Nopember 2012 KPU Kota Denpasar memberitahukan kepada masing-masing partai politik apakah sudah memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat pada saat verifikasi faktual kepengurusan dan keanggotaan.
ILA
NT
Untuk Partai Bulan Bintang pada tahap pertama untuk kepengurusan sudah memenuhi syarat, tetapi untuk keanggotaan tidak memenuhi syarat.
Hal 103 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
12) bahwa dalil gugatan Tergugat yang menyatakan bahwa di provins i bali memenuhi ketercukupan 75 % Kabupaten/Kota yang memiliki keanggotaan 1/1000 dari jumlah penduduk atau 1000 anggota sebaimana diisyaratkan dalam Pasal 8 ayat (2) UU No. 8 Tahun 2012 adalah tidak benar
T AK AR
UN J
Bagi partai politik yang tidak memenuhi syarat pada tahap pertama diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan baik kepengurusan maupun keanggotaan dari tgl 27 Nopember – 3 Desember 2012
RT
UN
JA
KA
Sesuai dengan Peraturan KPU No. 12 Tahun 2012 Pasal 20 ayat 2 (dua) Poin g. yang bunyinya: “KPU Kab/Kota melakukan verifikasi faktual keanggotaan Partai Politik dengan cara tatap muka untuk mencocokkan dan meneliti kesesuaian KTA dengan nama setiap anggota Partai Politik”. Poin h. yang bunyinya: “Dalam hal tidak bertemu dengan anggota Partai Politik, KPU Kab/Kota meminta pengurus Partai Politik menghadirkan anggota yang bersangkutan sampai akhir masa verifikasi faktual kepada petugas verifikasi guna membuktikan anggotanya” Poin i. yang bunyinya: “Dalam hal anggota Partai Politik sebagaimana dimaksud pada huruf h tidak dapat dihadirkan oleh pengurus partai politik keanggotaan Partai Politik yang bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat.
IT
NT
IN
GG
IT
Partai Bulan Bintang untuk keanggotaan memberikan perbaikan daftar keanggotaan sesuai dengan Lampiran 2 Model F-8 Parpol ke KPU Kota Denpasar pada tanggal 3 Desember 2012. (tanda terima terlampir) Mulai tgl 4 – 11 Desember 2012 Tim verifikasi faktual KPU Kota Denpasar melaksanakan verifikasi faktual ke masing-masing Partai Politik
NT
IN
GG
Tanggal 13 – 17 Desember 2012 KPU Kota Denpasar meminta pengurus Partai Politik menghadirkan anggota partai politik yang tidak diketemukan oleh tim verifikasi faktual ke KPU Kota Denpasar berdasarkan surat No: 563/KPU-Kota-016.433.809/XII/2012 tanggal 11 Desember 2012. (surat pemberitahuan terlampir) Untuk Partai Bulan Bintang dari jumlah sampel 65 orang yang harus diverifikasi ternyata sudah ada 8 (delapan) orang menyatakan F12 serta 10 (sepuluh) orang Memenuhi Syarat. maka kekurangan lagi 47 orang anggota harus dihadirkan ke kantor KPU Kota Denpasar.
ILA
NT
IN
GG I
Sebelum berakhirnya tahapan verifikasi keanggotaan, pengurus partai bulan Bintang memberi kami surat keterangan melahirkan atas nama Nurmala dan surat perintah penahanan serta surat perintah penangkapan dari Kepolisian Resor Kota Denpasar bahwa anggota atas nama I Wayan Rena sedang berada di tahanan Polresta Denpasar. Karena kekurangan anggota lagi 47 orang sedangkan anggota yang tidak ketemu juga 47 orang, maka setelah kami mendapat surat dari pengurus partai Bulan Bintang kami melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi Bali, yang menganjurkan agar kami tetap melaksanakan verifikasi faktual kepada anggotanya yang ada di tahanan. Pada tgl 17 Desember 2012 tim verifikasi faktual mendatangi yang bersangkutan di tahanan Polresta Denpasar dengan hasil F12. (dokumentasi verifikasi faktual terlampir). Untuk pendukung atas nama Nurmala ditunda pelaksanaan verifikasinya
Hal 104 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Dari 47 orang anggota yang harus dihadirkan ke KPU Kota Denpasar oleh partai Bulan Bintang hanya bisa menghadirkan sebanyak 44 orang, sedangkan sisanya lagi 3 (tiga) orang tidak bisa dihadirkan ke KPU Kota Denpasar.
T AK AR
UN J
atas dasar pemikiran menunggu kehadiran anggota partai politik yang lainnya, jika dalam pemanggilan tersebut partai politik dapat menghadirkan anggota memenuhi batas minimal pemenuhan syarat, maka yang bersangkutan tidak diverifikasi.
RT
KA
JA
UN
Oleh karena yang dibutuhkan lagi 47 orang, sedangkan yang menolak sudah 9 (Sembilan) orang, maka kami tidak lanjutkan lagi verifikasi faktual keanggotaan, karena kalau dilanjutkan sudah tidak akan memenuhi syarat walaupun misalnya Nurmala yang melahirkan menyatakan mendukung.
IT
NT
IN
GG
IT
Sedangkan seorang lagi anggota yaitu atas nama Muhammad Syaheni, pada saat verifikasi faktual keanggotaan yang dilaksanakan oleh Tim verifikasi KPU Kota Denpasar dinyatakan meninggal oleh orang satu rumah dan dikuatkan oleh tetangganya dan di form lampiran 2 Model F-8 Parpol ditulis meninggal, akan tetapi pada tanggal 14 Desember 2012 saat pelaksanaan pemanggilan anggota Partai Politik ke KPU Kota Denpasar ada seseorang yang mengaku sebagai Muhammmad Syaheni dan dengan sedikit nada tinggi menyatakan keberatan dinyatakan meninggal dunia. Pada saat tim verifikasi meminta identitas diri, yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan identitas apapun, sehingga tim verifikasi meminta untuk yang bersangkutan membawa identitas diri dan kembali ke kantor KPU Kota Denpasar, karena kejadian tersebut tim verifikasi merubah keterangan “meninggal” pada form lampiran 2 Model F-8 Parpol menjadi “tidak ketemu”.
NT
IN
GG
Bahwa ketika rapat pleno Berita Acara Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kota Denpasar, tanggal 19 Desember 2012, semua Partai Politik calon peserta Pemilu 2014, tidak ada yang menyatakan KEBERATAN (semua menerima) termasuk dari Partai Bulan Bintang yang dihadiri oleh Saudara Burhanudin, Wakil Ketua Partai Bulan Bintang. (terlampir berita acara keberatan nihil).
GG I
Kemudian pada tgl 24 Desember 2012 kami KPU Kota Denpasar mendapatkan surat via post dari Partai Bulan Bintang yang berisi keberatan terhadap keputusan rapat pleno KPU Kota Denpasar yang isinya hampir sama dengan gugatan waktu rekapitulasi di KPU Provinsi Bali.
ILA
NT
IN
b. Kabupaten Buleleng Bahwa KPU Buleleng telah melakukan proses verifikasi faktual sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku yakni UU Nomor 8 dan Peraturan KPU Nomor 14 tahun 2012 dan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2012.
Hal 105 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Akan tetapi setelah rekapitulasi di KPU Provinsi Bali pada tanggal 23 Desember 2012 maka ada seorang yang mengaku pengurus Partai Bulan Bintang an. Erfian menyatakan keberatan, (Terlampir) , hal ini juga sudah kami tanggapi baik secara lisan maupun tertulis yang sudah kami tembuskan ke KPU RI, KPU Provinsi Bali, Panwas Kota Denpasar serta ke Partai Bulan Bintang.
T AK AR
UN J
Sesuai form yang ditandatangani oleh Ketua KPU Kabupaten Buleleng dan Sekretaris DPC PBB tanggal 19 Desember 2012, bahwa dalam form tersebut tidak terdapat Keberatan dari DPC PBB Buleleng dan hanya tertulis NIHIL (berkas terlampir).
RT
KA
UN
JA
Terkait dengan sample yang tidak didatangi kembali, bahwa KPU Buleleng telah mendatangi anggota PBB tersebut, dan tidak ditemukan, akan tetapi KPU Kabupaten Buleleng sesuai dengan jadwal dan mekanisme memberikan kesempatan kepada pengurus untuk menghadirkan anggota tersebut ke KPU Buleleng. Dapat dijelaskan bahwa alamat anggota PBB sesuai dengan Lampiran 2 model F2 Parpol kebanyakan tidak jelas, sehingga perlu dihadirkan oleh pengurus ke Kantor KPU Kabupaten Buleleng.
IT
NT
IN
GG
IT
Terkait dengan anggota Parpol yang sakit dan sedang berada di luar Kabupaten Buleleng, bahwa KPU Kabupaten telah melakukan sosialisasi. Selain itu KPU Kabupaten Buleleng telah memberikan kesempatan kepada DPC PBB Buleleng untuk menghadirkan anggota yang tidak ditemukan untuk datang ke kantor KPU Buleleng sesuai jadwal, akan tetapi sampai dengan batas terakhir pengurus tidak sanggup menghadirkan sampai dengan memenuhi syarat minimal sample yakni 76 anggota. Selain itu DPC PBB Kab. Buleleng tidak pernah menyampaikan permasalahan tersebut kepada KPU Buleleng.
IN
GG
13) Bahwa dalil gugatan Penggugat tidak benar yang menyatakan bahwa di provinsi D.I. Yogyakarta memenuhi ketercukupan 75% Kabupaten/Kota yang memiliki keanggotaan 1/1000 dari jumlah penduduk atau 1000 anggota sebagaimana diisyaratkan dalam Pasal 8 ayat (2) UU No 8 Tahun 2012.
NT
a. Kabupaten Sleman
GG I
Bahwa dalam rangka melaksanakan Surat KPU R.I. Nomor 538/KPU/X/2012, tanggal 28 Oktober 2012, KPU Kabupaten Sleman telah melaksanakan sebagaimana diatur dalam angka 5 dan angka 6 surat dimaksud;
ILA
NT
IN
Bahwa hasil pencocokan daftar nama anggota parpol PBB pada aplikasi SiPol telah dicocokkan dengan fotokopi KTA atau daftar nama anggota dalam bentuk hardcopy dengan fotokopi KTA adalah 640 KTA;
Hal 106 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
1. Bahwa pelaksanaan verifikasi faktual Tahap I terhadap 16 partai politik calon peserta Pemilu 2014 diawali dengan pengambilan sampel pada 29 Oktober 2012, untuk kabupaten/kota se D.I. Yogyakarta dilaksanakan bersama di Hotel Somaya;
T AK AR UN J
Bahwa karena tidak mencapai jumlah minimal 1000 KTA untuk persyaratan keanggotaan parpol di Kabupaten Sleman maka tidak dilanjutkan dengan verifikasi faktual keanggotaan.
KA
RT
Bahwa KPU Kabupaten Sleman meminta supaya anggota yang dihadirkan dengan menunjukkan KTA dan KTP/KK bertujuan apabila verifikator meragukan kebenaran si pembawa KTA maka verifikator dapat menyandingkan KTA dengan KTP/KK atau identitas lainnya;
UN
JA
Bahwa anggota yang dihadirkan oleh verifikator diminta KTA-nya, kemudian ditanya identitasnya (nama, alamat, umur, keanggotaannya). Apabila pembawa KTA tidak dapat menjawab dan atau tidak lancar dalam menjawab maka verifikator meminta kepada pembawa KTA untuk menunjukkan KTP/KK atau identitas lainnya;
IT
NT
IN
GG
IT
2. Bahwa benar, KPU Kabupaten Sleman dalam surat pemberitahuan kepada parpol untuk menghadirkan anggotanya yang tidak ditemukan, termasuk PBB, meminta supaya anggota yang dihadirkan dengan menunjukkan KTA dan KTP/KK;
IN
GG
Bahwa terhadap 31 (tiga puluh satu) dan bukan 36 (tiga puluh enam) orang anggota PBB (fotokopi bukti terlampir), verifikator KPU Kabupaten Sleman dapat meyakini kesesuaian antara keterangan nama, umur / tanggal lahir, dan alamat yang tertera dalam KTA dengan orang yang hadir, karena mereka dapat menunjukkan identitas lain seperti KTP atau SIM.
GG I
3. Bahwa KPU Kabupaten Sleman telah membuat risalah Rapat Pleno Terbuka Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dan telah disampaikan kepada KPU Provinsi DIY (fotokopi terlampir);
NT
IN
Bahwa risalah sebagaimana dimaksud dalam huruf a hanya diperuntukkan bagi KPU Provinsi DIY dalam rangka penyampaian laporan pelaksanaan rapat pleno terbuka tersebut.
ILA
4. Bahwa tidak benar KPU Kabupaten Sleman tidak menyediakan formulir lembar keberatan dalam Rapat Pleno Terbuka Hasil
Hal 107 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
NT
Bahwa terhadap anggota PBB yang hadir di Kantor KPU Kabupaten Sleman lainnya dengan tanpa membawa KTP merupakan hal tidak wajar mengingat KTP wajib dibawa kemana pun oleh yang bersangkutan.
T AK AR
RT
Bahwa dalam sambutan pembukaan rapat pleno terbuka tersebut, Ketua KPU Kabupaten Sleman menegaskan bahwa dalam rapat pleno disediakan waktu khusus untuk menyampaikan keberatan dan disediakan pula formulir lembar keberatan;
JA
KA
Bahwa dalam sesi penyampaian keberatan, Ketua KPU Kabupaten Sleman kembali mengulang bahwa bagi yang tidak dapat menerima penjelasan KPU Kabupaten Sleman dapat menyampaikan pernyataan keberatan pada formulir lembar keberatan yang telah disediakan. b. Kabupaten Kulon Progo
UN
1. Bahwa KPU Kulon Progo telah memberikan Berita Acara hasil Verifikasi faktual tahap I. Berita Acara Verifikasi Faktual tahap perbaikan dan Berita Acara Rapat Pleno terhuka Rekapitulasi hasil verifikasi faktual ke DPC PBB . ( Bukti 7-1 Kulon Progo )
IT
NT
IN
GG
IT
UN J
Verifikasi Faktual Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 oleh KPU Kabupaten Sleman;
NT
IN
GG
Bahwa KPU Kulon Progo menerima surat Nomor : A 0l/DPC/Ket/2013. Perihal Permohonan data Anggota PBB yang TMS. Bukan nomor 210/001/KPU-Kab013.329599/1/2013. Atas surat dari DPC PBB nomor A01/DPC/Ket/2013 tersebut KPU Kulon Progo telah memberi penjelasan scbagaimana surat KPU nomor : 210/001/KPU-Kab013.329599/1/2013. sbb : ( Bukti T -1.1 Kulon Progo)
GG I
IN
NT
ILA
-
Peraturan KPU no 12 tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan KPU Nomor Tahun 2012 tentang Pendaftaran. Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pasal 20 ayat (2) huruf h "bahwa dalam hal tidak bertemu dengan anggota parpol,KPU kab/kota meminta pengurus parpol rnenghadirkan anggota yang bersangkutan sampai masa virtual kepada petugas verifikasi guna membuktikan keanggotaannya." Surat Edaran KPU Nomor 481/KPU/X/2012 tanggal 4 Oktober 2012 Perihal Petunjuk Teknis Verifikasi Partai Politik Calon Pescrta Pemilu Tahun 2014, huruf C. VERIFIKASI FAKTUAL , angka 3 . Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. b. Pelaksanaan b) angka (5) Melakukan pengambilan atau pencuplikan sampel di bawah supervisi KPU Provinsi. Hasil pengambilan atau
Hal 108 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
-
T AK AR UN J
pencuplikan sampel bersifat rahasia, dicetak dan dilaporkan kepada KPU melalui KPU Provinsi melalui aplikasi Sipol serta menyampaikan salinan kepada Bawaslu Provinsi. Surat Edaran KPU Nomor 481/KPU/X/2012 tanggal 4 Oktober 2012 Perihal Petunjuk Teknis Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Tahun 2014. huruf F. PELAYANAN DATA DAN INFORMAS1 angka 3 huruf a. partai politik. Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota. pemantau atau pemangku kepentingan lainnya menyampaikan permohonan tertulis kepada KPU dengan menyebut identitas yang jelas dan lengkap, jenis data dan daerah yang diminta serta peruntukannya, dan huruf d. Apabila syarat permohonan data dinyatakan lengkap dan data yang diminta berada pada wilayah kerja KPU Provinsi dan KPU KabupatenKota, KPU memerintahkan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota untuk memenuhi data dimaksud dengan tembusan kepada partai politik. Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota, pemantau atau pemangku kepentingan lainnya. Hasil konsultasi KPU Kabupaten Kulonprogo kepada KPU Provinsi DIY pada tanggal 3 Januari 2013."bahwa terkait dengan nama-nama anggota parpol yang TMS ,KPU Kabupaten/Kota tidak diperbolehkan memberikan data tanpa ada perintah tertulis dari KPU. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka KPIJ Kabupaten Kulonprogo tidak dapat memenuhi permintaan permohonan daftar anggota PBB yang TMS sebagaimana surat saudara Nomor : A-01/DPC/Ket/2013. Bahwa sesuai dengan juknis KPU maka seharusnya permohonan Data dan Informasi terkait dengan hal tersebut diatas disampaikan kepada KPU RI.
UN
NT
JA
IN
KA
GG
RT
IT
-
GG
IT
-
NT
-
IN
-
GG I
IN
NT
-
Rapat Kordinasi dan sosialisasi tentang Verifikasi Parpol KPU Kulon Progo dengan Partai Politik hadir dari KPU Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU DIY. Bahwa KPU Kulon Progo melakukan Penyuluhan Peraturan KPU mengenai Verifikasi Parpol sebayak 2 (dua) kali kepada parpol dan Pemangku Kepentingan dengan nara sumber ketua KPU Provinsi DIY pada tanggal : 17 oktoher 2012.
ILA
-
Hal 109 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
2. Bahwa DPC PBB kurang memahami peraturan rnaupun juknis tentang verifikasi padahal KPU Kulon Progo selalu slap untuk menerima konsultasi partai terkait verifikasi dan melakukan Sosialisasi tentang Verifikasi Faktual partai politik calon peseta Pemilu 2014 dengan kegiatan sosialisasi baik tatap muka ,cetak dan melalui media sbb :
T AK AR
Bahwa KPU kulon Progo telah membagikan kepada seluruh peserta pcnyuluhan buku Perauran KPU no 8 tahun 2012, Per KPU no 12 tahun 2012 dan petunjuk teknis verifikasi parpol calon peserta pemilu anggota DPR,DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota. Bahwa Sdr Didik Purwanto Ketua Partai PBI3 hadir dalam penyuluhan tersebut, dibuktikan dengan daftar hadir dan daftar penerimaan materi. Bahwa KPU Kulon Progo telah beberapa kali memberikan penjelasan dalam rangka Vertual parpol terhadap PBB hal-hal yang sekiranya belum difahami oleh Sdr Didik Purwanto melalui media Konsultasi sebanyak minimal 5 kali hal tersebut dibuktikan dengan daftar kunjungan saudara Didik Purwanto ke KPU Kulon Progo untuk keperluan Konsultasi. Bahwa KPU Kulon Progo telah memasang spanduk, menyebarkan leaflet tentang tahapan Verifikasi Faktual dan alur verifikasi parpol. Bahwa KPU Kulon Progo telah menerangkan tentang mekanisme menghadirkan dan konsekuensi dari kehadiran dan atau ketidak hadiran anggota yang harus dihadirkan sebagaimana berikut :
UN
-
KA
-
IT
NT
IN
GG
-
JA
IT
-
RT
UN J
-
GG I
NT
IN
3. Bahwa hasil verifikasi faktual keanggotaan (KTA) menunjukkan tidak semua daftar nama dan/atau KTA yang diserahkan oleh DPC PBB adalah benar-benar anggota PBB, hal ini sesuai hasil verifikasi KTA : Jumlah Populasi : 657 Sampel : 66
ILA
Hasil : MS : 40 ( 8 kunjungan, 32 menghadirkan) TMS 26 .
Hal 110 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
NT
IN
GG
a. Sesuai Peraturan KPU no 12 tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/KotaPasal 20 ayat (2) huruf h "bahwa dalam hal tidak bertemu dengan anggota parpol KPU kab/kota meminta pengurus parpol menghadirkan anggota yang bersangkutan sampai masa virtual kepada petugas verifikasi guna membuktikan keanggotaannya. b. Bahwa dalam pleno terbuka rekapitulasi hasil verifikasi faktual untuk keanggotaan PBB dinyatakan TMS karena keanggotaan yang memenuhi syarat kurang dari ketentuan minimal. Syarat minimal Jumlah Sample yang memenuhi syarat 46 Anggota. Adapun berdasarkan basil verifikasi faktual jumlah sample anggota PBB yang Memenuhi Syaral sejumlah 40 Anggota. (bukti lampiran 4 model F 8 parpol dan SK KPU Kulon Progo no: 03/KPU-Kab-013.329599/VIII/2012 tentang Besaran seperseri bu dari jumlah penduduk kabupaten Kulon Progo)
T AK AR UN J
Jml : 66. Bahwa terhadap terverifikasi yang menyatakan bukan anggota PBB membuat/ menandatangani surat pernyataan bahwa yang bersangkutan bukan anggota PBB sebagaimana dalam formulir F12-Parpol ( Bukti T-3 Kulon Progo)
RT
KA
JA
Berdasarkan uraian jawaban TERGUGAT mohon Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo memberikan putusan sebagai berikut : Menerima Jawaban Tergugat
-
menolak seluruh gugatan Penggugat
-
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara
IT
UN
-
GG
NT
IN
GG
IT
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas dalil-dalil PENGGUAT tidak cukup berdasar dan tidak beralasan hukum dan Keputusan KPU Nomor 5/Kpts/KPU/Tahun/2013 tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014 beserta Lampiran Berita Acara telah ternyata sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan asas-asas pemerintahan yang baik karenanya mohon dikesampingkan.
IN
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan replik pada tanggal 18 Pebruari 2013, sedangkan untuk
NT
mempertahankan dalil-dalil jawabannya Tergugat juga telah mengajukan duplik tertanggal
19
Pebruari
2013
terlampir
dalam
berkas
perkara
untuk
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat
GG I
dalam persidangan telah mengajukan surat-surat bukti berupa foto copy yang sesuai dengan aslinya maupun foto copy yang tidak disertai surat aslinya dan bermeterai cukup yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-52, yaitu :
NT
Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2014.
IN
: Surat Keputusan KPU No. 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 Tentang:
ILA
Bukti P – 1
Hal 111 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
mempersingkat putusan dianggap termuat dalam putusan ini; -----------------------
T AK AR
Bukti P – 2
: Surat Keputusan Bawaslu No. 006/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013
UN J
Tentang: Keputusa Sengketa Pemilu Partai Bulan-Bintang.
Bukti P – 3
: Berita Acara Komisi Pemilihan Umum Nomor:5/BA/I/2013
Bukti P – 4
Partai Tingkat Kabupaten/Kota serta keanggotaan Partai Politik.
: Surat Edaran KPU No. 481/KPU/X/2012 tentang: Juknis
Bukti P – 5
JA
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
KA
Verifikasi Parpol Calon Peserta Pemilu Anggota DPR,DPD dan
IN
: Surat Edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012 Tentang Verifikasi faktual kelengkapan syarat Partai Politik Calon Peserta Pemilu
UN
NT
RT
GG
IT
Tentang: Rekapitulasi Hasil verifikasi faktual Kepengurusan
Tahun 2014.
: Surat Pernyataan Ketua DPC PBB Kab. Pekalongan Tentang
IT
Bukti P – 6
KPU Kab. Pekalongan yang meminta dirinya agar tidak usah
GG
menghadirkan Anggota.
Surat Keterangan Anggota DPC
PBB Kab. Pekalongan
IN
Tentang benar sebagai anggota PBB yg saat verifikasi faktual
NT
sedang bekerja di luar kota :
Peraturan KPU No. 14 Tahun 2012 Pasal 20 huruf h.
Bukti P – 8
: Peraturan KPU No. 14 Tahun 2012 Pasal 20 huruf g.
Bukti P – 9
: Undang-Undang
Nomor
15
Tahun
2011
Tentang
Penyelenggaraan Pemilu Bab II Pasal 2.
: Peraturan KPU No. 14 Tahun 2012 Pasal 19 ayat (6)
Bukti P – 11
: Surat Keterangan Desa Candi (sekdes dan ketua RT) terhadap
GG I
Bukti P – 10
: Surat Pernyataan
anggota PBB Klaten Bahwa KPUD tidak
NT
menunjukkan surat tugas dan tidak menjelaskan maksud kedatangannya.
ILA
Bukti P – 12
IN
20 orang anggota PBB yang bekerja diluar kota/negeri.
Hal 112 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bukti P – 7
T AK AR
Bukti P – 13
: Surat Pernyataan Ketua RT. 03 Dukuh Mingas Lor Barenglor,
UN J
Klaten Utara
yang menerangkan bahwa selama verifikasi
parpol tidak pernah mendapat tamu/ bertemu dengan petugas
Bukti P – 14
belum pernah didatangi petugas KPU.
: Surat Pernyataan anggota PBB Kab. Karang anyar yang
KA
menyatakan tidak pernah didatangi oleh petugas KPU Kab.
IN Bukti P – 15
JA
Karanganyar.
: Surat Pernyataan Angota PBB Karang anyar yang menyatakan bahwa dirinya diminta oleh petugas KPU untuk tanda tangan
UN
NT
Surat Pernyataan Anggota PBB Kab. Klaten yang menyatakan
RT
GG
IT
KPU.
tidak ikut PBB tapi beliau tidak mau, tetapi yang diminta tanda
Bukti P – 16
: Surat
IT
tangan adalah adiknya.
Pernyataan Anggota PBB Karang anyar yang
GG
menyatakan bahwa ketika verifikasi faktual petugas KPU meminta istrinya menandatangani surat pengunduran dirinya
: Surat Pernyataan Sekretaris DPC PBB Kab. Karang Anyar
NT
Bukti P – 17
IN
dari anggota PBB.
yang menerangkan beberapa anggota PBB yang blm pernah
Bukti P – 18
: Surat
Pernyataan
dari
anggota
PBB
Wonogiri
yang
menyatakan mereka tidak pernah diverifikasi oleh KPU.
: Surat Pernyataan anggota PBB yang dinyatakan TMS oleh
GG I
Bukti P – 19
KPUD Wonogiri namun tidak pernah dilakukan verifikasi.
IN
: Surat Pernyataan Ketua RT. 01/08 Desa Ciman Kel. Semagar, Kec. Giri Marto Wonogiri yang menyatakan bahwa dirinya
NT
diminta melakukan verifikasi Anggota PBB di wilayah RT-nya.
ILA
Bukti P – 20
Hal 113 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
didatangi petugas KPU untuk diverifikasi.
T AK AR
Bukti P – 21
: Berita Acara KPUD Kab. Brebes Hasil Verifikasi Faktual
UN J
Perbaikan No. 188/BA/XII/2012.
Bukti P – 22
: Surat
Pernyataan
anggota
DPC
PBB
Kab.
Brebes
: Surat
Pernyataan
Anggota
PBB
Kab.
Kebumen
yang
menyatakan tidak pernah didatangi petugas KPU Kab.
: Berita Acara Verifikasi Faktual hasil Perbaikan Pengurus dan
JA
Bukti P – 24
KA
Kebumen.
Anggota Parpol KPUD Jakarta Barat Nomor 202/BA/ KPUJB/XII/2012. Bukti P – 25
UN
NT
IN
GG
Bukti P – 23
menyatakan tidak pernah didatangi petugas KPU.
RT
IT
menyatakan tidak pernah menolak sebagai Anggota PBB dan
: Surat Edaran KPU Nomor:481/KPU/X/2012 tentang Petunjuk
IT
Teknis Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Tahun 2014.
: Berita Acara Verifikasi Faktual hasil Perbaikan Pengurus dan
GG
Bukti P – 26
Anggota Parpol KPUD Jakarta Barat Nomor 202/BA/ KPU-
: Surat Pernyataan Sdri Idawati anggota PBB yang menyatakan
NT
Bukti P – 27
IN
JB/XII/2012.
belum pernah didatangi oleh KPU Kabupaten Kapuas Hulu.
: Surat Keterangan Kepala Desa yang menerangkan bahwa Sdri Asiah dan Harni Yanti adalah penduduk setempat dan menjadi anggota PBB Kab. Kapuas Hulu.
: Berita Acara Verifikasi Faktual Perbaikan No. 116/BA/XII/2012
GG I
Bukti P – 29
KPUD Kab. Kayong Utara Kalimantan Barat.
IN
: Surat Pernyataan 12 anggota PBB Kab. Kayong Utara yang
menyatakan tidak perah didatangi oleh petugas KPU Kab.
NT
Kayong Utara.
ILA
Bukti P – 30
Hal 114 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bukti P – 28
T AK AR
Bukti P – 31
: Surat Keterangan RSUD Wangaya Kota Denpasar yang
UN J
menerangkan Sdri Nurmala sedang melahirkan.
Bukti P – 32
: Surat Keterangan Kepolisian Resor Kota Denpasar yang
GG
Bukti P – 33
: Surat Pernyataan Meninggal Dunia dari keluarga almarhum Muhammad Syaheni anggota PBB Kota Denpasar-Bali.
: Surat Pernyataan sdr. Eno Sudajat yang menyatakan tidak
KA
IN
Bukti P – 34
JA
memahami maksud pertanyaan petugas KPU Kota Denpasar dan beliau menyatakan masih menjadi anggota PBB Kota Denpasar. Bukti P – 35
UN
NT
Rutan Polresta Kota Denpasar- Bali.
RT
IT
menerangkan bahwa Sdr. I Nengah Rena sedang ditahan di
: Surat Pernyataan sdri Santi Puspita yang menyatakan tidak
IT
memahami maksud pertanyaan petugas KPU Kota Denpasar dan beliau menyatakan masih menjadi anggota PBB Kota
Bukti P – 36
GG
Denpasar.
: Surat Pernyataan sdri. Nurmala yang menyatakan tidak
IN
memahami maksud pertanyaan petugas KPU Kota Denpasar
NT
dan beliau menyatakan masih menjadi anggota PBB Kota Denpasar.
: Surat Pernyataan sdr. Syahban yang menyatakan bahwa dirinya masih menjadi anggota PBB Kab. Buleleng-Bali.
Bukti P – 38
: Surat Pernyataan sdri Siti Nurhaeni yg menyatakan bahwa
: Surat Pernyataan sdr. Anang Yahya yg menyatakan bahwa
NT
sebagai Anggota partai lain.
IN
dirinya anggota Partai Bulan Bintang dan tidak merangkap
ILA
Bukti P – 39
GG I
dirinya masih menjadi anggota PBB Kab. Buleleng-Bali.
Hal 115 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bukti P – 37
T AK AR
Bukti P – 40
: Surat Pernyataan sdr. A. Majid yang menyatakan bahwa
UN J
dirinya anggota Partai Bulan Bintang dan tidak merangkap sebagai Anggota partai lain.
Bukti P – 42
dirinya anggota Partai Bulan Bintang dan tidak merangkap sebagai Anggota partai lain.
: Surat Keterangan Kematian atas nama M.Toha anggota PBB
KA
Kab. Buleleng dan diketahui oleh Kepala Lingkungan Kajanan
IN Bukti P – 43
JA
Barat-Singaraja.
: Surat Keterangan Dokter atas nama Ny. Badriah yang menderita lumpuh.
Bukti P – 44
UN
NT
: Surat Pernyataan sdri. Raminah yang menyatakan bahwa
RT
GG
IT
Bukti P – 41
: Surat Keterangan dari kelurahan/desa (perbekel) Patas atas
IT
nama Saniyah anggota PBB Kab. Buleleng yang sedang bekerja di Denpasar.
: Surat Keterangan Perbekel Panji yang menerangkan atas
GG
Bukti P – 45
nama Okky Meigawati anggota PBB Kab. Buleleng yang
: Surat
KPU
Kulonprogo
No.
210/001/KPU-Kab-
NT
Bukti P – 46
IN
sedang mengikuti suaminya bertugas di Lombok.
013.329599/1/2013 Prihal atas jawaban surat permohonan
Bukti P – 47
: Surat
KPU
Kab.
Kulonprogo
No.
210/195-Kab-
013.329599/XII/2012 Prihal Verifikasi keanggotaan Partai
Bukti P – 48
GG I
Politik.
: Surat Pernyataan Anggota DPC PBB Kab. Kulonprogo yang
: Surat
Komisi
Pemilihan
Umum
Kabupaten
Sleman
NT
No:304/KPU-Kab-013-329625/XII/2012 perihal Pemberitahuan
ILA
Bukti P – 49
IN
menyatakan masih sebagai anggota PBB.
Hal 116 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
data.
T AK AR
Verifikasi Faktual Keanggotaan Partai Politik peserta Pemilu
UN J
2014.
Bukti P – 50
: KTA No: 31.01.000.155 atas nama Ibu Idawati Kab. Kapuas
GG
Bukti P – 51
KA
: Kesaksian tertulis ahli Statistik Dr.Ir. Fu Xie, M.Si.
untuk menguatkan dalil-dalil jawabannya,
JA
Menimbang, bahwa
Tergugat dalam persidangan telah mengajukan alat bukti tertulis berupa foto copy yang sesuai dengan aslinya maupun foto copy yang tidak disertai surat
UN
IN
perbandingannya dengan KTA PBB dengan menggunakan alamat dan identitas yang jelas;
Bukti P – 52
NT
: Contoh KTA Partai Golkar yang tidak memakai alamat dan
RT
IT
Hulu.
IT
aslinya dan bermeterai cukup yang diberi tanda T - 1 sampai dengan T - 125, yaitu : -----------------------------------------------------------------------------------------------: Surat
Keputusan
Komisi
Pemilihan
Umum
No.
GG
Bukti T – 1
05/kpts/KPU/TAHUN 2013 tentang Penetapan Partai Politik
IN
peserta Pemilihan Umum tahun 2014 tertanggal 8 Januari
NT
2013. Bukti T – 2
: Surat Edaran Komisi Pemilihan Umum No.481/KPU/X/2012,
Pemilu Tahun 2014 kepada Ketua KPU Propinsi dan Ketua KPU Kabupaten/Kota tertanggal 04 Oktober 2012.
: Perubahan Petunjuk Teknis Verifikasi Partai Politik Calon
GG I
Bukti T – 3
Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Propinsi dan DPRD
: Surat
Edaran
Komisi
Pemilihan
Umum
Nomor
NT
508/KPU/X/2012 perihal Verifikasi Administrasi Keanggotaan
ILA
Bukti T – 4
IN
Kabupaten/Kota Tahun 2014, Jakarta 28 Oktober 2012.
Hal 117 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
perihal Petunjuk Teknis Verifikasi Partai Politik Calon Peserta
T AK AR
partai politik kepada Ketua KPU Propinsi dan Ketua KPU
UN J
Kabupaten/kota tertanggal 12 Oktober 2012.
Bukti T – 5
: Surat
Edaran
Komisi
Pemilihan
Umum
Nomor
Bukti T – 6
Kabupaten/Kota tertanggal 15 oktober 2012. : Surat
Edaran
Komisi
Pemilihan
Umum
Nomor
KA
536/KPU/X/2012 perihal Verifikasi Administrasi Keanggotaan
IN
JA
partai politik kepada Ketua KPU Propinsi dan Ketua KPU Kabupaten/Kota tertanggal 18 Oktober 2012. Bukti T – 7
: Surat
Edaran
Komisi
Pemilihan
Umum
Nomor
UN
NT
partai politik kepada Ketua KPU Propinsi dan Ketua KPU
RT
GG
IT
512/KPU/X/2012 perihal Verifikasi Adminitrasi Keanggotaan
538/KPU/X/2012 perihal Dokumen Verifikasi Faktual partai
IT
politik calon peserta Pemilu tahun 2014 kepada Ketua KPU Propinsi seluruh Indonesia tertanggal 28 oktober 2012. : Surat
Edaran
Komisi
GG
Bukti T – 8
588/KPU/X/2012
perihal
Pemilihan
Verifikasi
Umum
Faktual
Nomor
Kelengkapan
IN
Syarat partai politik Calon Peserta Pemilu 2014 tertanggal 02
NT
Nopember 2012. Bukti T – 9
: Surat
Edaran
Komisi
Pemilihan
Umum
Nomor
Peserta Pemilu 2014 tertanggal 3 Desember 2012.
Bukti T – 10
: Surat
Edaran
Komisi
Pemilihan
Umum
Nomor
GG I
758/KPU/XII/2012 perihal rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual partai politik kepada Ketua KPU Propinsi dan Ketua KPU
: Surat.
Edaran
Komisi
Pemilihan
Umum
Nomor
NT
765/KPU/XII/2012 perihal Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi
Hasil Verifikasi Faktual partai politik kepada Ketua KPU
ILA
Bukti T – 11
IN
Kabupaten/Kota tertanggal 14 Desember 2012.
Hal 118 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
681/KPU/X/2012 perihal Verifikasi Faktual partai politik Calon
T AK AR
Propinsi dan Ketua KPU Kabupaten/Kota tertanggal 17
UN J
Desember 2012
Bukti T – 12
: Surat
Edaran
Komisi
Pemilihan
Umum
Nomor
dan Ketua KPU Kabupaten/Kota
tertanggal 27 Desember
2012.
: Berita Acara Verifikasi Faktual Pengurus dan Anggota Partai
KA
IN
Bukti T - 13
JA
Politik Tingkat Provinsi Sumatera Barat Nomor: 37/BA/XI/2012 tertanggal 6 November 2012. Bukti T - 14
: Surat Pernyataan
Partai Bulan Bintang No. B-855/DPP-
UN
NT
18 (delapan belas) partai politik kepada Ketua KPU Propinsi
RT
GG
IT
781/KPU/XII/2012 perihal rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual
Sek/11/1433 H, mengenai pernyataan telah memenuhi
IT
keterwakilan 30 % Perempuan di DPP, DPD, DPW, dan DPC Partai Bulan Bintang, tertanggal 15 Oktober 2012. : Surat KPU Provinsi Sumatera Barat, Nomor: 81/KPU-Prov-
GG
Bukti T - 15
003/X/2012, tanggal 30 Oktober 2012, perihal Pemberitahuan,
: Surat pengunduran diri tertanggal, 30 Oktober 2012 dari Dra.
NT
Bukti T - 16
IN
kepada DPD/DPW Partai Politik Partai Bulan Bintang.
Chandrawita,MM sebagai pengurus di DPW Partai Bulan
Bukti T - 17
: Surat KPU Provinsi Sumatera Barat, Nomor: 99/KPU-Prov003/X/2012,
tanggal
2
November
2012,
perihal
GG I
Pemberitahuan, kepada DPD/DPW Partai Politik Partai Bulan
Bintang, beserta pelaksanaan verifikasi Faktual di kantor
Keputusan
SKR.PP/606/2011,
DPP tentang
Partai
Bulan
Pengesahan
Bintang,
No.
Susunan
dan
NT
: Surat
Personalia DPW Partai Bulan Bintang, Provinsi Sumatera
ILA
Bukti T - 18
IN
Partai Bulan Bintang.
Hal 119 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bintang,
T AK AR
Barat, periode 1431 – 1436 H / 2010 -2015 M, tanggal 12
UN J
Dzulhijjah 1432 H / 08 November 2011 M.
Bukti T - 19
: Surat KPU Provinsi Sumatera Barat, Nomor: 115/KPU-Prov-
Bukti T - 20
8
November
2012,
perihal
Pemberitahuan, kepada DPD/DPW Partai Politik Partai Bulan Bintang.
: Berita Acara Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus dan
KA
Anggota Partai Politik Tingkat Provinsi Sumatera Barat
IN Bukti T - 21
: Surat
KPU
Kab.
Pekalongan
JA
Nomor: 54/BA/XI/2012 tertanggal 27 November 2012. NO.
269/KPU-Kab-
UN
012.329279/XII/2012, tanggal 11 Desember 2012 perihal anggota parpol yan gharus dihadirkan dikab. Pekalongan. Bukti T - 22
: Berita Acara Verifikasi Faktual Pengurus dan Anggota Partai Politik
Tingkat
IT
NT
tanggal
RT
GG
IT
003/X/2012,
Kabupaten/Kota,
Nomor:
77/BA/XII/2012
Bukti T - 23
GG
tertanggal 24 November 2012.
: Berita Acara hasil pengambilan atau pencuplikan sampel
IN
keanggotaan partai politik tingka kabupaten/kota (perbaikan
NT
untuk partai bulan bintang. : Surat pernyataan (model F12 Parpol) bukan anggota PBB.
Bukti T - 25
: Berita Acara Verifikasi Faktual Perbaikan Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota, Nomor: 102/BA/XII/2012 tertanggal 19 Desember 2012 dan lampiran
GG I
1 Model F8-Parpol, Berita Acara Rapat Pleno Terbuka, Verifikasi Faktual Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Nomor:
110/BA/XII/2012
Desember 2012 beserta lampirannya.
19
NT
: Berita Acara hasil verifikasi faktual keanggotaan partai politik tingkat kabupaten No. 121/BA/XII/2012.
ILA
Bukti T - 26
tertanggal
IN
Kabupaten/Kota,
Hal 120 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bukti T - 24
T AK AR
Bukti T - 27
: Berita acara hasil pengambilan atau pencuplikan sampel
UN J
keanggotaan partai politik tingkat kabupaten batang hasil perbaikan, tertanggal 3 Desember 2012.
: Surat KPU No. 337/KPU-kab-012.329285/XII/2012, tertanggal 14 Desember 2012, perihal menghadirkan keanggotaan partai politik yang tidak ditemukan pada verifikasi faktual hasil
: Berita Acara Verifikasi Faktual Pengurus dan Anggota Partai
JA
Bukti T - 30
KA
perbaikan.
NT
Politik Tingkat Kabupaten Batang Nomor: 86/BA/XI/2012 tertanggal 24 November 2012 dan lampiran 1 Model F8-
UN
IN
GG
Bukti T - 29
: Surat pernyataan (model F12-Parpol) bukan anggota PBB.
RT
IT
Bukti T - 28
Parpol.
: Berita Acara Verifikasi Faktual Tahap II Perbaikan Pengurus
IT
Bukti T - 31
dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Batang Nomor:
GG
122/BA/XI/2012 tertanggal 19 Desember 2012 beserta lampirannya.
: Berita Acara Verifikasi Faktual Pengurus dan Anggota Partai
IN
Bukti T - 32
NT
Politik Tingkat Kabupaten Klaten Nomor: 100/BA/XI/2012 tertanggal 25 November 2012.
: Berita
Acara
pengambilan
sampel
hasil
perbaikan
keanggotaan partai politik tingkat kabupaten klaten No. 109/BA/XII/2012, tertanggal 3 Desember 2012.
: Berita acara verfikasi faktual hasil perbaikan pengurus dan anggota
partai
politik
tingkat
kabupaten
NO.
Surat keterangan Rukun Tetangga, Rukun Warga, kecamatan
NT
Kemalang mengenai keterangan bahwa petugas verifikasi
ILA
Bukti T - 35
klaten
IN
156/BA/XII/2012, tertanggal 19 Desember 2012.
GG I
Bukti T - 34
Hal 121 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bukti T - 33
T AK AR
telah mengunjungi RT, RW
dan
Kecamatan
sebelum
UN J
melakukan verifikasi.
Bukti T - 36
: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banyumas: Berita Acara
Nomor: 260/BA/XI/2012
tertanggal 18 Desember 2012
beserta lampirannya.
: Surat Undangan KPU Kab. Klaten No. 392/kep/IX/2012
KA
IN
Bukti T - 37
JA
tanggal 18 September 2012, undangan rapat koordinasi ditujukan kepada pimpinan partai politik sekabupaten. Bukti T - 38
: Surat
Pengantar
KPU
kab/012.329461/XII/2012.
No.
1318/Ses-
: Surat KPU NO. 809/KPU-kab-012.329506/XI/2012, tertanggal
IT
Bukti T - 39
Klaten
UN
NT
Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Model F8-Parpol,
RT
GG
IT
Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus atau Anggota
24 November 2012 perihal penyampaian hasil verifikasi
Bukti T - 40
GG
faktual partai politik.
: Berita acara hasil pengambilan atau pencuplikan sampel partai
IN
keanggotaan
politik
tingkat
kabupaten/kota
No.
NT
725/BA/XI/2012 tertanggal, 1 November 2012. Bukti T - 41
: Surat pernyataan PBB NO. B 01/DPC KRA/12/2012 (model tertanggal
3
Desember
2012
mengenai
ketidakmampuan PBB untuk memenuhi keterwakilan 30 % Perempuan dalam kepengurusan di Kabupaten/kota.
: Berita acara hasil pengambilan atau pencuplikan sampel
GG I
Bukti T - 42
perbaikan keanggotaan partai politik tingkat kabupaten/kota
: Surat
KPU
Kab.
Karanganyar
No.
930/KPU-kab-
NT
012.329506/XII/2012, tertanggal 13 Desember 2012.
ILA
Bukti T - 43
IN
No. 849/BA/XII/2012, tertanggal 3 Desember 2012.
Hal 122 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
F13-Parpol),
T AK AR
Bukti T - 44
: Berita acara verifikasi faktual hasil perbaikan pengurus dan
UN J
anggota partai politik tingkat kabupaten No. 981/BA/XII/2012, tertanggal 19 Desember 2012.
GG
Bukti T - 47
: Surat KPU Wonogiri No. 327/KPU-WNG-012329512/XII/2012, tanggal 14 Desember 2012, perihal mendatangkan anggota partai politik ditujukan kepada Ketua DPC Kab. Wonogiri.
politk
tingkat
kabupaten
KA
: Berita acara verifikasi faktual perbaikan keanggotaan partai No.
103/BA/PARPOL/XII/2012,
JA
IN
Bukti T - 48
tertanggal 18 Desember 2012.
: Foto-foto kegiatan verifikasi faktual oleh KPU Wonogiri
UN
Bukti T - 49
terhadap PBB. Bukti T – 50
: Berita Acara Verifikasi Faktual Pengurus dan Anggota Partai Bulan
IT
NT
: Surat pernyataan (model F2-Parpol) bukan anggota PBB.
RT
IT
Bukti T - 45
Bintang Tingkat Kabupaten
Purbalingga
Nomor:
GG
113/BA/XI/2012 tertanggal 24 November 2012 beserta lampirannya.
: Surat KPU Purbalingga No. 337//kab/12/012-329398/XII/2012,
IN
Bukti T – 51
12
desember
2012,
tentang
permohonan
NT
tertanggal
Bukti T – 52
: Berita Acara Rapat Pleno Terbuka Verifikasi Faktual Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Purbalingga
Bukti T – 53
GG I
Nomor: 162/BA/XII/2012 tertanggal 19 Desember 2012.
Model F12-Parpol surat penolakan bukan anggota partai
verifikasi
faktual
Parpol
(Lampiran 2 Model F8 Parpol).
tingkat
kabupaten
NT
: Lembaran
ILA
Bukti T – 54
IN
politik Partai Bulan Bintang, Kab. Kebumen.
Hal 123 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
menghadirkan anggota partai ke KPU.
T AK AR
Bukti T – 55 : Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kebumen: Berita Acara
UN J
Verifikasi
Faktual
hasil
pengambilan
atau
pencuplikan
keanggotaan Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Nomor:
: Berita acara rapat pleno rekapitulasi hasil verifikasi pengurus dan anggota partai politik tingkat kabupaten kebumen No
: Berita acara verifikasi hasil perbaikan pengurus dan anggota
JA
Bukti T – 57
KA
270/45/BA/KPU.Kbm/2012 tertanggal 19 Desember 2012.
partai politik tingkat kota magelang No. 32.2/BA/XII/2012
UN
tertanggal, 19 Desember 2012. Bukti T – 58
: Surat pernyataan (model F 12 Parpol) bukan anggota PBB.
Bukti T – 59
: Berita acara verifikasi hasil perbaikan pengurus dan anggota
IT
NT
IN
GG
Bukti T – 56
lampirannya.
RT
IT
499.5/KPU.Kbm/2012 tertanggal 3 Desember 2012 beserta
partai politik tingkat kota magelang No. 21.5/BA/XII/2012
Bukti T – 60
GG
tertanggal, 3 Desember 2012.
: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banyumas: Berita Acara
IN
Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus atau Anggota
NT
Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Model F8-Parpol, Nomor: 259/BA/XI/2012 tertanggal 18 Desember 2012 .
: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banyumas: Berita Acara Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus atau Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Model F8-Parpol, tertanggal 18 Desember 2012
GG I
Nomor: 253/BA/XI/2012 beserta lampirannya.
IN
: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kapuas Hulu: Berita Acara Verifikasi Faktual Pengurus atau Anggota Partai Politik Kabupaten/Kota
Model
F8-Parpol
Nomor:
NT
Tingkat
ILA
Bukti T – 62
Hal 124 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bukti T – 61
T AK AR
260/BA/XI/2012 tertanggal 18 Desember 2012 beserta
UN J
lampirannya.
: Surat pernyataan (model F12 Parpol) bukan anggota PBB.
Bukti T – 64
: Surat
Bukti T – 65
Kapuas
Hulu
No.
333/KPU-kab-
019.435755/XI/2012, tertanggal 25 November 2012 perihal pemberitahuan hasil verifikasi faktual partai politik.
: Berita acara verifikasi faktual pengurus dan anggota partai
KA
politik tingkat kabupaten No. 61/BA/XI/2012, tertanggal 6
IN Bukti T – 66
JA
November 2012.
: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kayong Utara: Berita Acara Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus atau
UN
NT
KPU
RT
GG
IT
Bukti T – 63
Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Model F8-
IT
Parpol, Nomor: 116/BA/XI/2012 tertanggal 18 Desember 2012
Bukti T – 67
GG
beserta lampirannya.
: berita acara hasil pengambilan atau pencuplikan sampel
IN
keanggotaan partai politik tingkat kabupaten/kota Nomor
NT
:101/BA/X/2012, tertanggal, 4 Desember 2012. Bukti T – 68
: Komisi Pemilihan Umum Kota Denpasar: Berita Acara
Kabupaten/Kota Model F8-Parpol Nomor: 503/BA/XI/2012 tertanggal 25 November 2012 beserta lampirannya.
: Komisi Pemilihan Umum Kota Denpasar: Berita Acara
GG I
Bukti T – 69
Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus dan Anggota
Nomor: 592/BA/XI/2012
tertanggal 19 Desember 2012
NT
beserta lampirannya.
: Surat pernyataan (model F12 Parpol) bukan anggota PBB.
ILA
Bukti T – 70
IN
Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Model F8-Parpol
Hal 125 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Verifikasi Faktual Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat
T AK AR
Bukti T – 71
: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Buleleng: Berita Acara
UN J
Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Model F8-Parpol
GG
Bukti T – 72
: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Buleleng: Berita Acara rekapitulasi hasil Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus
KA
dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Nomor:
IN
JA
113/BA-KPU.Kab.Bll/XII/2012 tertanggal 19 Desember 2012 beserta lampirannya. Bukti T – 73
: Surat pernyataan (model F12) buka anggota PBB.
Bukti T – 74
: Berita acara verifikasi hasil perbaikan faktual pengurus dan partai
politik
tingkat
kebupaten
Sleman
NO.
IT
anggota
UN
NT
2012 beserta lampirannya.
RT
IT
Nomor: 113/BA-KPU.Kab.Bll/XII/2012 tertanggal 19 Desember
324/BA/XII/2012 tanggal 19 desember 2012. : Berita acara rekapitulasi hasil verifikasi faktual keanggotaan
GG
Bukti T – 75
partai polik kabupaten No. 326/BA/XII/2012 tanggal 19
: Surat
KPU
Kab.
Selaman
No.
304/KPU-Kab-013-
NT
Bukti T – 76
IN
desember 2012.
329625/XII/2012.tertanggal 13 desember 2012.
: Surat keterangan Dinas Pendidikan Kota Bantul No 800/1697 perihal klaifikasi Supriyono,M.SI mengenai ketrangan masih menjadi pegawai negeri sipil.
: Surat dari H. Supriono yang menyatakan mengundurkan diri
GG I
Bukti T – 78
sebagai anggota dan ketua PBB Kabupaten Bantul terhitung
IN
13 Desember 2012.
: Tanda Terima dari DPW PBB.
Bukti T – 80
: Surat Panitia Pengawas Pemilu NO. 01/RK/panwalukasakab.
NT
Bukti T – 79
ILA
bantul/XII/2012.
Hal 126 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bukti T – 77
T AK AR
Bukti T – 81
: Berita acara rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil verifikasi
UN J
pengurus dan anggota partai politik (model F8Parpol) No. 743/BA/XII/2012, tertanggal 19 Desember 2012.
Bukti T – 84
: Surat pernyataan (model F12 Parpol) bukan anggota PBB.
: Berita acara verifikasi faktual hasil perbaikan pengurus dan anggota
IN
partai
Politik
tingkat
kabupaten
No.
Bukti T – 85
JA
189/BA/KPU/XII/2012, tertanggal 18 Desember 2012.
: Berita acara verifikasi faktual hasil perbaikan pengurus dan partai
Politik
tingkat
kabupaten
No.
UN
anggota
181/BA/KPU/XII/2012, tertanggal 18 Desember 2012. Bukti T – 86
: Berita acara rekapitulasi hasil verifikasi faktual hasil perbaikan
IT
NT
kabupaten untuk PBB (lampiran 2 model F8Parpol).
RT
GG
Bukti T – 83
: Lembaran verifikasi faktual anggota partai politik tingkat
KA
IT
Bukti T – 82
pengurus dan anggota partai Politik tingkat kabupaten No.
201/BA/KPU/XII/2012,
GG
kulonprogo
tertanggal
19
Desember 2012. : Surat
KPU
Kuilon
IN
Bukti T – 87
tertanggal
No. 04
210/001/KPU-kab-
januari
2013
perihal
NT
013.329599/I/2013,
Progo
jawaban atas surat permohonan.
: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Brebes: Berita Acara Verifikasi Faktual hasil perbaikan Pengurus atau Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Model F8-Parpol tertanggal 26 November 2012
GG I
Nomor: 144/BA/XI/2012 beserta lampirannya.
IN
: Surat KPU Brebes NO. 359/KPU.Bbs-012.329305/XII/2012,
anggota hasil perbaikan.
NT
tertanggal 14 Desember 2012, perihal verifikasi faktual
ILA
Bukti T – 89
Hal 127 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bukti T – 88
T AK AR
Bukti T – 90
: Berita acara verifikasi faktual hasil perbaikan pengurus dan
UN J
anggota partai politik tingkat kabupaten/kota Breses No. 179/BA/2012,
tertanggal
18
Desember
2012,
beserta
: Berita acara hasil pengambilan atau pencuplikan keanggotaan partai politik tingkat kabupaten/kota hasil perbaikan NO.
KA
160/BA/KPU/XII/2012, tertanggal, 3 Desember 2012.
: Surat Pernyataan Bukan Anggota PBB (F12).
Bukti T – 93
: Surat Pemberitahuan Menghadirkan Anggota ke Kantor KPU
JA
Bukti T – 92
Klaten nomor 1029/ KPU-Kab/012-329461/II/2012, tertanggal
UN
NT
IN
GG
Bukti T – 91
RT
IT
lampirannya.
21 November 2012.
: Berita Acara pengambilan sampel keanggotaan partai politik
IT
Bukti T – 94
tingkat kabupaten klaten No. 60/BA/XI/2012, tertanggal 1
Bukti T – 95
: Surat
GG
November 2012 beserta lampirannya. Keterangan
Tidak
Bertemu
dari
aparat
RT/RW
: Berita Acara Verifikasi Faktual di kantor KPU Klaten Nomor
NT
Bukti T – 96
IN
setempat.
148/BA/XII/2012, tanggal 16 Desember 2012.
: Daftar hadir verifikasi faktual di kantor KPU Klaten, tanggal 31 oktober 2012.
Bukti T – 98
: Surat Pemberitahuan Menghadirkan Anggota ke Kantor KPU
GG I
Klaten nomor 1293/ KPU-Kab/012-329461/II/2012, tertanggal 14 Desember 2012 dan lampirannya beserta tanda terimanya.
KPU
Kabupaten
329461/II/2012,
tertanggal
Klaten 31
No.
516/KPU-Kab/012-
Oktober
2012,
perihal
NT
Bukti T – 100 : Surat
IN
: Surat Pernyataan H.M. Ismail, SE.
pemberitahuan pelaksanaan verifikasi.
ILA
Bukti T – 99
Hal 128 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bukti T – 97
T AK AR
Bukti T – 101 : Rekaman kegiatan sosialisasi dlm bentuk CD (3 keping).
UN J
Bukti T – 102 : Undangan sosialisasi ttg verifikasi partai politik dan tanda terima surat, tanggal 7 september 2012.
IT
Bukti T – 103 : Undangan Rapat Pleno terbuka dan Daftar Hadir, tanggal 14 desember 2012.
RT
GG
Bukti T – 104 : Daftar Hadir Pembekalan Verifikasi Faktual.
KA
Klaten No. 84/BA/XI/2012, tertanggal 24 November 2012,
JA
beserta lampirannya.
Bukti T – 106 : Surat Pernyataan (model F12-Parpol) bukan anggota PBB Tahap I.
UN
NT
IN
Bukti T – 105 : Berita Acara Verifikasi Faktual Anggota PBB tingkat Kab.
Bukti T – 107 : Surat Pernyataan (model F12-PArpol) bukan anggota PBB
IT
Tahap II.
Bukti T – 108 : Berita Acara Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan pengurus dan partai
politik
GG
anggota
tingkat
kabupaten/kota
NO.
86/BA/XII/2012, tanggal 3 Desember 2012 (perbaikan),
IN
beserta lampirannya.
NT
Bukti T – 109 : Surat KPU No. 269/KPU-kab-012.329279/XII/2012, tertanggal 11 Desember 2012, perihal anggota PArpol yang harus
Bukti T – 110 : Lembar Verifikasi Faktual (perbaikan) anggota partai politik tingkat kabupaten Pekalongan lampiran 2 Model F8 - Partai.
GG I
Bukti T – 111 : Lembar Verifikasi Faktual Anggota Partai Politik Tingkat
Kabupaten Wonogiri Partai Bulan Bintang (lampiran 2 Model
IN
F8-Parpol) dan surat pernyataan bukan anggota PBB (Model F12-Parpol).
kecamatan
Eromoko
ILA
kabupaten Wonogiri
NT
Bukti T – 112 : Lembar Verifikasi Faktual Anggota partai politik tingkat Partai Bulan
Hal 129 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dihadirkan ke KPU Kab. Pekalongan, beserta lampirannya.
T AK AR
Bintang (lampiran 2 Model F8-Parpol) dan Kartu Anggota
UN J
Partai Bulan Bintang.
Bukti T – 113 : Surat
pernyataan
Sularto
tertanggal
25
Januari
2013
Wonogiri. Surat pernyataan Hartono tertanggal 25 Januari 2013 merupakan anggota PPK Kec. Girimarto.
RT
GG
IT
merupakan Ketua Rt. 01 Minggarharjo Eromoko Kabupaten
KA
menyatakan bukan anggota Partai Bulan Bintang.
JA
Bukti T – 115 : Surat pernyataan Ketua dan Sekretaris PBB kabupaten
Wonogiri yang pada pokoknya menyatakan ketidaksanggupan untuk mendatangkan nama-nama anggota yang masuk dalam
UN
NT
IN
Bukti T – 114 : Surat pernyataan (Model F12-Parpol) yang pada pokoknya
sampel.
IT
Bukti T – 116 : Surat pernyataan yang pada pokoknya menyatakan bukan anggota PBB (Model F12-Parpol) Kabupaten Karanganyar,
GG
Tahap I.
Bukti T – 117 : Surat pernyataan yang pada pokoknya menyatakan bukan
IN
anggota PBB (Model F12-Parpol) Kabupaten Karanganyar,
NT
Tahap II.
Berita T – 118 : Berita Acara Verifikasi Faktual Pengurus dan Anggota Partai
Kbm/2012 tanggal 25 Nopember 2012.
Bukti T – 119 : Surat pernyataan yang pada pokoknya menyatakan bukan
GG I
anggota PBB (Model F12-Parpol) Kabupaten Kebumen.
Bukti T – 120 : Surat Keterangan Ketua DPC PBB Kabupaten Purbalingga,
IN
yang pada pokoknya untuk pelaksanaan verifikasi faktual
ILA
menggunakan data KTA lama.
NT
perbaikan keanggotaan PBB tingkat Kabupaten Purbalingga
Hal 130 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Politik tingkat Kabupaten Kebumen Nomor : 270/70/BA/KPU.
T AK AR
Bukti T – 121 : Surat pernyataan yang pada pokoknya menyatakan bukan
UN J
anggota PBB (Model F12-Parpol) Kabupaten Purbalingga.
Bukti T – 122 : Surat Pernyataan atas nama Sumadi (Kepala Desa Semangut
Januari 2012, pada pokoknya menyatakan telah datang tim
RT
verifikasi faktual KPU Kab. Kapuas Hulu dan Asiah (41 tahun)
memiliki identitas atas nama dimaksud. Sengketa
di
Bawaslu
No.
006/SP-
JA
Bukti T – 123 : Putusan
KA
anggota Partai Bulan Bintang tidak ada warga kami yang
2/Set.Bawaslu/I/2013.
UN
Bukti T – 124 : Verifikasi Administrasi (I) Partai Bulan Bintang.
Bukti T – 125 : Verifikasi Administrasi (II) Partai Bulan Bintang.
IT
NT
IN
GG
IT
Utara Kec. Bunut Hulu Kab. Kapuas Hulu) tertanggal 22
Menimbang, bahwa dalam sengketa ini pihak Penggugat mengajukan 12
GG
(dua belas) orang saksi faktual dan 4 (empat) orang saksi ahli yang memberi keterangan dibawah sumpah sebagai berikut : LANJAR : saksi
didatangi
Bpk.
Sajikan
Kaur
Kelurahan
untuk
NT
- Bahwa
IN
1.
mengedarkan surat kepada orang-orang terutama yang anggota Partai
- Bahwa saksi diminta untuk mengumpulkan kartu tanda anggota Partai
GG I
Bulan Bintang;
- Bahwa ada 13 (tiga belas) surat yang menerima dan ada 12 (dua belas) surat yang menolak sebagai anggota Partai Bulan Bintang.
NT
SUTAMI :
ILA
2.
IN
- Bahwa saksi tidak pernah bertemu dengan Petugas KPU.
Hal 131 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Bulan Bintang;
T AK AR
- Bahwa saksi didatangi Petugas KPU untuk verifikasi keanggotaan Partai
UN J
Bulan Bintang;
- Bahwa saksi diminta untuk memperlihatkan kartu tanda anggota Partai
IT
Bulan Bintang kepada petugas KPU.
RT
sebagai petugas KPU saksi menjadi ragu.
- Bahwa karena ragu ketika ditanya oleh petugas KPU apakah ibu
KA
IN
GG
- Bahwa karena Petugas KPU tidak memperlihatkan kartu identitasnya
mendukung Partai Bulan Bintang saksi menjawab tidak
JA
NT
- Bahwa saksi diminta untuk menanda tangani surat pernyataan tidak
3.
UN
mendukung Partai Bulan Bintang; Drs. SOEHADI CHAMIM.
IT
- Bahwa saksi pada tahap I menyerahkan KTA sejumlah 1116 oleh KPU
GG
Sleman pada tanggal 29-9-2012 dinyatakan lengkap namun ketika membaca koran Kedaulatan Jogya tanggal 9-9-2012 yang tidak lolos
IN
verifikasi diantaranya adalah PBB.
NT
- Bahwa saksi menanyakan kepada KPU tentang hal itu dan dijawab benar PBB tidak dapat diverifikasi karena datanya tidak nge match
- Bahwa saksi diminta untuk mencari 68 (enam puluh delapan) orang yang tidak diketemukan dengan syarat harus ada KTA, KTP/KK paling
GG I
akhir hari selasa tanggal 17 Nopember 2012;
- Bahwa saksi kesulitan untuk menghadirkan 68 (enam puluh delapan)
ILA
NT
ditolak karena hadir hanya menyerahkan surat kuasa.
IN
orang tersebut karena 6 (enam) orang salah alamat, 2 (dua) orang
Hal 132 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dengan sipol.
T AK AR
- Bahwa saksi merasa dirugikan karena nama Budi Wirasmo dinyatakan
UN J
tidak ketemu padahal orangnya ada;
- Bahwa saksi mendapat surat undangan KPU untuk hadir selasa tanggal
IT
17 yang seharusnya selasa itu tanggal 18 bukan tanggal 17, sehingga
TEGUH WISNU WIBOWO :
- Bahwa saksi menyerahkan data 1100 KTA ke KPU dan dari nama-nama
KA
IN
GG
4.
RT
waktu kami datang hari selasa kami ditolak;
tersebut oleh KPU diminta untuk menghadirkan nama-nama yang tidak
NT
JA
memenuhi syarat namun oleh salah satu orang komisioner KPU yaitu Ketua KPU menyatakan tidak usah dihadirkan tapi diperbaharui saja
UN
karena kalau dihadirkan juga masih belum memenuhi syarat.
IT
- Bahwa saksi menyatakan alasan Ketua KPU meminta untuk tidak menghadirkan karena untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya;
GG
- Bahwa saksi dalam sidang pleno menyampaikan keberatan secara
ACHMAD FAUZUN :
NT
5.
IN
tertulis atas hasil verifikasi;
- Bahwa saksi tahu akan dijadikan sampling dari Ketua DPC;
oleh KPU dianggap tidak memenuhi syarat dengan alasan tidak diketemukan alamatnya padahal saksi dekat dengan kantor KPUD yang
GG I
jaraknya ± 100 m;
- Bahwa saksi adalah pekerja swasta yang jam kerjanya antara jam 08.00
NT
BURHANUDDIN :
ILA
6.
IN
sampai jam 17.00 sehingga selepas jam kerja saksi ada dirumah;
Hal 133 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
- Bahwa saksi adalah salah satu anggota PBB yang sewaktu diverifikasi
T AK AR
- Bahwa saksi adalah Wakil Ketua PBB daerah Denpasar yang diundang
UN J
oleh KPUD tanggal 8 Desember 2012 untuk menghadiri rapat terbuka/pleno tentang perbaikan verifikasi tahap II karena PBB
IT
kekurangan 47 (empat puluh tujuh) anggota yang tidak ditemukan alamatnya.
RT
yang tidak bisa ditemukan/didatangkan karena 1 (satu) orang ditahan
KA
IN
GG
- Bahwa dari 47 (empat puluh tujuh) orang tersebut ternyata hanya 3
Polisi karena kasus judi, 1 (satu) orang melahirkan dan 1 (satu) orang
NT
JA
meninggal;
- Bahwa saksi telah melaporkan ke 3 (tiga) orang tersebut kepada KPU
UN
agar dilakukan penggantian tetapi KPU tetap menolak dan memegang
IT
prinsip mereka tidak diketemukan oleh karena itu saksi telah membuat keberatan. IDAWATI :
GG
7.
- Bahwa saksi tidak bisa baca dan tulis didatangi oleh petugas KPU pada
IN
malam hari tanggal 24 Januari 2013 karena saksi termasuk sampling
NT
yang namanya sama sebanyak 3 orang dan tidak mengenal Idawati yang lainnya;
Partai Politik lainnya;
lamanya dengan menunjukan KTA yang masih berlaku;
tahun
GG I
- Bahwa saksi menjadi anggota Partai Bulan Bintang sudah 5
- Bahwa ketika saksi diminta untuk memberikan cap jempolnya oleh
SITI BADRIYATI :
ILA
8.
NT
jempolnya disaksikan oleh suami, anak dan Ketua Rt;
IN
petugas KPU jika tidak ada masalah saksi mau memberikan cap
Hal 134 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
- Bahwa saksi tidak mengetahui perbedaan Partai Bulan Bintang dengan
T AK AR
- Bahwa saksi sehari-harinya berada dirumah dan tidak bekerja;
UN J
- Bahwa saksi tidak pernah didatangi oleh petugas KPU padahal saksi termasuk anggota Partai Bulan Bintang yang dijadikan sampling;
NGADINO MLAMIN :
IT
9.
RT
Wonogiri pada tahap perbaikan ke dua saksi diminta dengan surat resmi
KA
dari KPU untuk menghadirkan 27 orang. Dari hasil verifikasi masih kurang 87 orang.
JA
- Bahwa dari 87 orang tersebut 52 orang menolak menjadi anggota Partai
Bulan Bintang sehingga walaupun sisanya dihadirkan tetap tidak
UN
NT
IN
GG
- Bahwa saksi adalah Sekretaris Partai Bulan Bintang Kabupaten
mempengaruhi hasilnya;
IT
- Bahwa pada sidang pleno tanggal 19 Desember 2012 Partai Bulan Bintang mendapatkan hasil 60 orang memenuhi syarat, 65 orang tidak
GG
memenuhi syarat;
IN
- Bahwa dengan hasil tersebut saksi menyampaikan keberatan dengan
NT
mengisi formulir keberatan sebagaimana yang ditentukan; - Bahwa dari 65 orang yang tidak memenuhi syarat 41 orang semuanya
10. EDI MUSLIMIN : - Bahwa saksi adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan
GG I
Bintang Kabupaten Kebumen yang telah mendaftarkan anggotanya
sebanyak 1.270 orang dan KPU mengambil sampling sebanyak 103
IN
orang;
NT
- Bahwa setelah diverifikasi saksi disuruh mendatangkan 38 orang
ILA
anggota. Ketika verifikasi kedua saksi disuruh menghadirkan 50 orang
Hal 135 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
anggota Partai Bulan Bintang tapi tidak didatangi oleh petugas KPU;
T AK AR
anggota dan saksi menghadirkan 50 orang tersebut dinyatakan masuk
UN J
seleksi namun pada saat pleno ternyata PBB dinyatakan tidak masuk seleksi.
IT
- Bahwa saksi telah mengajukan keberatan secara tertulis dan diterima oleh KPU namun Komisioner KPU yang bernama Paulus menyatakan
RT
KA
masuk seleksi;
11. RAHMAT APRIYANTO :
berhubungan secara intensif dengan KPU;
JA
- Bahwa saksi adalah pengurus PBB sebagai Humas yang tugasnya
UN
NT
IN
GG
kalaupun PBB tetap mendatangkan anggota yang kurang tetap tidak
- Bahwa ketika pleno terbuka di KPUD Klaten saksi menyatakan
IT
keberatan atas hasil verifikasi namun tidak disediakan/ditawarkan form keberatan oleh KPU. Salah seorang Komisioner KPU menyatakan tidak
GG
ada form keberatan jadi bila ingin menyampaikan keberatan harus membuat sendiri;
IN
- Bahwa ada 2 orang anggota PBB yang tidak didatangi petugas KPU tapi
NT
dinyatakan tidak ketemu;
- Bahwa ada 2 orang anggota PBB tersebut ketika hendak dihadirkan
didatangi lebih dahulu oleh petugas KPU beserta Kepala Desa setempat
GG I
sehingga mereka merasa takut untuk hadir disini;
12. AWOD :
Karang Anyar, Wonogiri dan Boyolali;
IN
- Bahwa saksi sebagai koordinator PBB se Solo Raya yang meliputi Solo,
NT
- Bahwa pada proses verifikasi faktual di Kabupaten Karang Anyar
ILA
diminta untuk mendatangkan sejumlah anggota sebanyak 35 orang dan
Hal 136 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
sebagai saksi di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah
T AK AR
KPUD Karang Anyar mewajibkan selain membawa KTA juga harus
UN J
membawa KTP atau SIM akibatnya 27 orang anggota PBB yang dihadirkan ke KPUD Karang Anyar ditolak karena hanya membawa KTA
IT
saja tanpa membawa KTP atau SIM;
- Bahwa ketika saksi meminta aturan mainnya kepada Ketua KPUD pak
RT
KA
cukup dengan KTA saja;
Keterangan Saksi-saksi Ahli sebagai berikut : HAMID AWALUDIN :
JA
1.
- Bahwa saksi akan memberi keterangan sesuai dengan ke ahliannya
UN
NT
IN
GG
Handoko tidak mampu menjelaskan sedangkan di Kabupaten Boyolali
dibidang Hukum Tata Negara dan Hukum Adminstrasi Negara;
IT
- Bahwa keharusan penyertaan 30 % perempuan dalam Undang-Undang No. 8 tahun 2012 memang mengatakan itu berlaku untuk tingkat pusat.
perempuan
GG
Keputusan internal KPU yang mengharuskan keterwakilan 30 % berlaku
untuk
daerah-daerah
atau
kota-kota
yang
IN
cantolannya adalah UU Parpol adalah tidak dibenarkan;
NT
- Bahwa UU Pemilu memberikan limitasi 30 % keterwakilan perempuan hanya untuk tingkat pusat jadi persyaratan yang ditentukan dalam UU
- Bahwa fungsi KPU dalam konteks ini adalah memverifikasi apakah
GG I
sebuah satu calon peserta Pemilu memenuhi persyaratan atau tidak untuk ikut Pemilu;
IN
- Bahwa seorang Pegawai Negeri Sipil yang menjadi anggota parpol harus mengundurkan diri dulu menjadi PNS bila belum mengundurkan
NT
diri menjadi PNS maka yang mendapat hukuman adalah PNS itu sendiri
ILA
bukan partainya yang harus mendapatkan hukuman;
Hal 137 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Pemilu berlaku secara Imperatif;
T AK AR
- Bahwa prinsip adegium lex spriori derograde lex impriori artinya hukum
UN J
yang lebih tinggi tingkatannya mengenyampingkan peraturan hukum yang lebih rendah tingkatannya;
Dr. Andi Irmanputra Sidih, SH.MH. :
IT
2.
RT
dibidang Hukum Tata Negara Undang-Undang parpol tentang 30% ini
kepentingan
di
situ
bukan
kepentingan
rezim
KA
perempuan
penyelenggara pemilu, tapi kepentingan kekuasaan pemerintahan pemerintahan
untuk
memberikan
akta
kelahiran
JA
penyelenggara
Undang-Undang parpol di situ,
guna memberikan kepentingan
penyelenggara pemilu di Undang-Undang penyelenggara pemilu tidak
UN
NT
IN
GG
- Bahwa saksi akan memberi keterangan sesuai dengan keahlianya
IT
seperti itu nampaknya dari yang saya dengar itu tapi cukup di tingkat pusat kan kira kira seperti itu, lalu penyelenggara pemilu KPU tidak
GG
perlu tunduk kepada kepentingan pemerintahan disini, saksi gambarkan kasus kampanye, Gubenur yang tidak dapat cuti dari Mendagri tapi satu
IN
peserta calon itu di berikan sanksi oleh Bawaslu yang ini yang melanggar rezim kekuasaan pemerintahan yang ini yang dapat sanksi
NT
padahal ini melanggar ini saja yang di beri sanksi dengan dicampur– campur nah kalau penyelenggara pemilu dicampur semua itu izin cuti
begitu cara melihat peta pada proses penyelenggaraan negara
GG I
maksudnya bingkai hukum dibidang penyelenggaraan pemilu;
- Bahwa PNS itu rezim kepentingan pemerintahan kenapa PNS tidak
boleh ke parpol agar dia professional, agar dia netral itu kepentingan oleh
kepentingan
penyelenggaraan
pemilu
politik
IN
pemerintahan
NT
perundang – undangan itu memasukan sebagaian dari kepentingan
ILA
penyelenggaraan pemilu, sehingga apa bunyi UU tidak merefleksikan di
Hal 138 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dia masukan dalam aturan semua dasar tindakannya disitu kira–kira
T AK AR
UU bahwa partai politiik tidak boleh ada pengurusannya adalah PNS,
UN J
tapi yang di larang adalah PNS tidak boleh berpartai politik karena ini kepentingan penyelengara pemilu, oleh penyelenggara pemilu ke KPU
IT
dan Bawaslu pokoknya ada kata – kata penyelenggara pemilu akan bilang wewenangnya itu yang menjadi dasar persoalan yang terjadi
RT
- Bahwa kalau kita melihat membandingkan member club-club berenang
KA
IN
GG
selama ini;
itu ada nama alamat harusnya seperti itu, tujuanya apa ? kepentingan
NT
JA
dari si pemilik member itu tujuanya seperti itu, parpol ini berbeda dengan member-member yang lain, parpol ini anggotanya sangat
UN
eksklusif anggota yang sangat istimewa menentukan masa depan republik ini, orang tidak boleh menjadi calon peresiden kalau tidak di
IT
usulkan oleh parpol, orang tidak boleh menjadi DPR kalau tidak melalui
GG
parpol, parpol ini adalah salah satu pranata konstitusi kita oleh karnanya maka seharusnya ke anggotaan parpol itu harus jauh lebih lengkap dari
IN
pada member-member yang di sebutkan tadi kalau misalkan nama saja biasanya parpol itu punya kebutuhan hukum terhadap semua
NT
anggotanya kebutuhan baik dari parpol itu biasanya yang paling umum adalah domisili, kebutuhan berikutnya adalah tempat tanggal lahir
anggota parpol ada di dalam UU, kebutuhan berikutnya adalah jenis
Nazaruddin Sjamsuddin :
- Bahwa saksi ahli akan memberi keterangan sesuai dengan keahliannya
IN
dibidang Undang-Undang Pemilihan Umum, yang dimaksudkan dengan
NT
verifikasi faktual adalah verifikasi mengenai suatu keadaan secara
faktual di suatu tempat atau suatu lokasi artinya secara definisi secara
ILA
3.
GG I
kelamin, minimal 3 standar dalam kartu ke anggotaan parpol ;
Hal 139 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
karena agar di ketahui bahwa orang ini memenuhi syarat sebagai
T AK AR
singkat, jadi di dalam verifikasi faktual ini kita juga melakukan verifikasi
UN J
administratif tetapi juga langsung mengkroscek data-data yang ada dalam administrasi atau data-data administratif tersebut dan kita
IT
mencek sampai sejauh mana keadaan administratif itu sama dengan apa yang dikatakan tiap-tiap lokasi itu ;
RT
Jadi mau tidak mau anggota KPU harus membuat tim kemudian tim itu
KA
IN
GG
- Bahwa yang melakukan verifikasi itu adalah KPU artinya anggota KPU.
terdiri juga atas anggota KPU sebagai ketua timnya mungkin satu
NT
JA
sampai dua sekretariat dengan level pendidikan dan jabatan yang tinggi
atau memadai mungkin sekretaris KPUD itu bisa tetapi untuk
UN
menyerahkan kepada lembaga lain termasuk perangkat kecamatan atau perangkat desa itu sama sekali tidak boleh. Jadi betul- betul harus
IT
dilaksanakan oleh KPU sendiri ;
GG
- Bahwa umumnya kelemahan dari pada Undang-Undang Pemilihan Umum bukan hanya di 2014, 2009 tetapi juga di 2004 adalah bahwa
IN
DPR itu bersama Pemerintah selalu mengadakan perubahan UndangUndang Pemilu secara berkala dan perubahan itu sering sekali antara Undang-Undang
NT
satu
Pemilu
dengan
Undang-Undang
Pemilu
sebelumnya itu berubah secara total sekali sehingga sistem pemilunya
administratif dan faktual yaitu terkait dengan penyediaan waktu. Nah, di
GG I
dalam pengalaman diatas lalu Undang-Undang Pemilu itu selesai paling cepat 2 tahun sebelum pemilu tetapi ada kalanya Cuma 1 tahun
setegah. Kerancuan yang ditimbulkan oleh pembuat Undang-Undang
IN
yang tidak diperhitungkan akibatnya kepada KPU dan juga kepada
Titin Siswantining :
ILA
4.
NT
peserta pemilu ini yang selalu seharusnya tidak boleh terjadi ;
Hal 140 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
berbeda. Ya ini biar bagaimanapun akan menyulitkan verifikasi
T AK AR
- Bahwa saksi ahli akan memberikan keterangan sesuai dengan
UN J
keahliannya dibidang statistik yaitu sampling itu adalah salah satu metode yang ada dalam statistika. Statistika itu berbeda dengan
IT
matematika kalau matematika itu deterministik artinya memang hanya itu
tetapi
kalau
statistika
dasarnya
probabilistik
sehingga
ada
RT
GG
probabilitas atau kemungkinan suatu kejadian itu terjadi atau tidak dan
dalam statistika itu ada kesalahan, artinya dalam penelitian sosial
KA
IN
margin errornya lebih dari 5%, artinya dari 100% mengambil sampel
NT
JA
mengakui salah 5 ;
- Bahwa di dalam excel itu hanya mengetahui kerandoman dari suatu
UN
sampel. Kerandoman di dalam excel itu hanya ditentukan dari 0-1 sehingga tidak tepat nomor- nomor berapa saja yang dianggap random.
IT
Jadi untuk mengetahui bahwa suatu sampel itu diambil random atau
GG
tidak, ada software lain yang namanya SPSS (Statistika Package Social Scintish) ;
IN
- Bahwa untuk bisa dipertanggung jawabkan secara ilimiah atau tidak ada beberapa kriteria bagaimana metode statistik yang digunakan lalu
NT
metode apa yang digunakan dalam menarik sampel itu, lalu berapa jumlah sampelnya yang akan diambil kemudian berapa margin error
(tujuh)
orang saksi faktual
GG I
Menimbang, bahwa dalam sengketa ini pihak Tergugat mengajukan 7 yang memberi keterangan dibawah sumpah
NT
Kadek Cita Ardana Yudi :
ILA
1.
IN
sebagai berikut :
Hal 141 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
yang akan ditetapkan ;
T AK AR
- Bahwa saksi adalah Ketua KPUD Buleleng, Bali. di Kabupaten Buleleng
UN J
melakukan proses verifikasi dari keseluruhan aspek yang diminta oleh regulasi dan diperintahkan oleh KPU Pusat yang pertama dilevel
IT
kepengurusan, keterwakilan perempuan, kantor dan yang terakhir adalah untuk Kartu Tanda Anggota. Kartu Tanda Anggota berdasarkan
RT
berdasarkan surat edaran KPU.
- Bahwa jumlah penduduk Kabupaten Buleleng adalah 763.528 jadi
KA
IN
GG
di syarat minimal yang harus terpenuhi oleh PBB di Kabupaten Buleleng
NT
JA
minimum populasi seper 1000 yang harus disampaikan itu adalah 763 dan kami melakukan sample sejumlah 76 syarat minimum, selanjutnya
UN
didalam pelaksanaannya untuk tahap pertama PBB menyetorkan sejumlah 803 populasinya jadi samplingnya sejumlah 80, dalam proses
IT
verifikasi yang kita lakukan itu masuk seleksi 23 tidak masuk seleksi 4, akhirnya disimpulkan pada rapat pleno terbuka PBB tidak masuk seleksi
GG
pada tahap I, selanjutnya pada verifikasi tahap II setelah melakukan perbaikan dan penerimaan berkas kembali disampaikan sejumlah 908
IN
kartu tanda anggota dari populasi 908 disampling sejumlah 91;
NT
- Bahwa ada anggota PBB yang dinyatakan meninggal itu saksi ketahui setelah proses verifikasi selesai dan surat keterangan meninggal yang
verifikasi itu kita berakhir tanggal 17 Desember ;
GG I
Siti Farida :
- Bahwa pada tanggal 31 Oktober 2012 kami menyampaikan surat pemberitahuan kepada Dewan Pimpinan Cabang PBB Kabupaten
IN
Klaten pada tahapan sesuai tahapan KPU nomor 7 sebagaiman diubah
NT
dengan nomor 15 ketika itu bahwa KPU Kabupaten Klaten akan melakukan verifikasi faktual syarat partai politik kami sampaikan dan
ILA
2.
Hal 142 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
disampaikan oleh PBB itu tertanggal 19 Desember yang mana proses
T AK AR
juga dengan alat kami komunikasikan bahwa bapak pengurus, ibu
UN J
pengurus PBB bahwa pada tanggal 30 Oktober 2012 sampai dengan 24 november 2012 akan dilakukan verifikasi tahap pertama termasuk
IT
didalamnya adalah masalah keanggotaan. Pencuplikan sample tanggal 1 November dan dituangkan dalam berita acara nomor 100/BA/XII/2012.
RT
Undang-Uundang No. 15 tahun 2011 tentang penyelenggara pemilihan
KA
IN
GG
- Bahwa Rapat Pleno untuk tingkat kabupaten kota sudah diatur dalam
umum tepatnya didalam pasal 31 ayat 1 bahwa rapat pleno sah apabila
NT
JA
dihadiri oleh sekurang kurangnya 4 orang anggota dan ayat berikutnya sah apabila disetujui oleh sekurang kurangnya ;
keberatan
bahkan
ketika
kami
memanggil
untuk
IT
mengajukan
UN
- Bahwa yang hadir waktu itu bapak Rahmat dan Haji Toisur beliau tidak
menandatangani berita acara, jadi kami sampaikan hasilnya beliau juga
3.
Dwi Mei Narna :
GG
tidak menyampaikan keberatan ;
IN
- Bahwa verifikasi PBB di Kab. Pekalongan dilakukan 2 tahap. Tahap I
NT
sample 110 orang hasil dari verifikasi Tim Verifikator 42 memenuhi syarat 46 tidak memenuhi syarat murni artinya menolak jadi anggota
192/XI/2012. Tahap II atau perbaikan sample yang diverifikasi 122 hasilnya 31 memenuhi syarat, total TMS dari akumulasi TMS murni, 47
GG I
tidak diketemukan ;
- Bahwa dalam proses pleno di Kab. Pekalongan para parpol boleh
IN
memberikan keberatan secara lisan dan dijawab atau dijelaskan kepada
ILA
NT
anggota atau parpol yang mengajukan keberatan. Jika bisa menerima
Hal 143 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
PBB, yang tidak ketemu diberikan surat pemberitahuan dengan no.
T AK AR
penjelasan maka keberatan tidak perlu ditulis dalam form dan jika tidak
UN J
menerima maka keberatan ditulis dalam form keberatan ;
- Bahwa di Kab. Pekalongan Partai Politik yang lolos verifikasi ada 13
IT
Partai dan yang tidak memenuhi syarat ada 3 partai ;
RT
Suryatiningsih Budi Lestari, SH : - Bahwa di Kab.Sleman yang tidak dipenuhi adalah keanggotaan, tahap 1
PBB sudah menyampaikan daftar nama dan soft copy, daftar nama
KA
IN
GG
4.
anggota sudah dimasukan ada 1.116 namun proses administrasi hanya
NT
JA
640 sehingga KPU tidak melakukan verifikasi, sedangkan tahap II untuk perbaikan PBB menyerahkan 1.517 yang kemudian kita sampel 152 dan
UN
kemudian kita verifikasi faktual memenuhi syarat 78 (sdh hasil akhir)
IT
152 kita verifikasi, ada 68 yang tidak ketemu dari 68 ini diberitahu kepada PBB untuk menghadirkan di KPU Sleman tapi yang hadir 31
GG
dan 37 tidak bisa dihadirkan ;
- Bahwa kami tidak melakukan reckrutment karena yang melakukan di
IN
KPU. Ada 25 verifikator dibagi 5 Tim ( internal KPU) tidak melibatkan
NT
orang lain untuk kelapangan ada 4 hari, indeks orang per hari harus mendapatkan 20 orang ;
kalau tidak ada alamat tapi dalam daftar ada nama, kebetulan di Kab. Sleman lengkap, karena dalam daftar ada, mungkin di KTA tidak ada,
IN
Mohamad Sainihadi :
NT
- Bahwa syarat keanggotaan tahap I dilakukan verifikasi faktual dengan
hasil yang memenuhi syarat 4, yg tidak memenuhi syarat F.12 ada 4,
ILA
5.
GG I
ketika mendatangi mereka kami yakin orang inilah yang kami cari ;
Hal 144 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
- Bahwa masing-masing partai punya kebijakan masing-masing, makanya
T AK AR
dan 16 lainnya tidak diketemukan sesuai SK.KPU jumlah penduduk
UN J
221.374 per 1000 syarat minimal sampel 22. Hasilnya disampaikan kepada pimpinan cabang PBB untuk menghadirkan yang 16, yang
IT
bersangkutan akan diperbaiki, dalam masa perbaikan pimpinan PBB menyampaikan daftar nama anggota dan foto copy KTA kepada KPU
RT
- Bahwa ada keberatan dengan tata cara pengambilan sampling, yang
KA
IN
GG
sebanyak 250 ;
bersangkutan menyampaikan keberatan mengenai bagaimana cara
NT
JA
penarikan sampling pada saat itu juga kami memberikan jawaban
dengan program exel dan ditampilkan dengan in focus namun tetap
UN
tidak menerima dan dipersilahkan mengisi dalam formulir keberatan ;
DPC,
petugas
yang
IT
- Bahwa tanggal 15 petugas mendatangi alamat Idawati atas petunjuk mendatangi
Idawati
sesuai
alamat
yang
GG
bersangkutan mengakui bernama Idawati, kemudian meminta untuk menunjukan KTA atau KTP namun yang bersangkutan mengakui bukan
IN
anggota PBB Saksi baru ketemu pada tanggal 24 dan menghubungi kepala desa ada berapa Idawati disini?, kami mendatangi Idawati
NT
menanyakan apa benar pernah menjadi anggota PBB dan jawabnya saya tidak anggota PBB kemudian bersedia membuat pernyataan
Burhanudin :
IN
- Bahwa kami telah menarik sampel 18 dari 184 KTA yang diserahkan
NT
oleh pengurus ditingkat kabupaten, verifikasi faktual dilapangan dapat
menemukan 9 sampel yang alamatnya ditemukan, 8 yang menyatakan
ILA
6.
GG I
surat di cap jempol ;
Hal 145 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
tertulis dengan disaksikan suami dan semua yang menyaksikan dan
T AK AR
anggota PBB, 1 menolak anggota PBB, yang menolak membuat
UN J
pernyataan penolakan, yang tidak diketemukan alamatnya kami berkordinasi kepada ketua PBB melalui surat dan telephon untuk minta
IT
dihadirkan kekantor KPU, setelah verifikasi tahap I selesai pengurus PBB tidak dapat menghadirkan yang 9 ke kantor KPU ;
RT
menjadi anggota PBB, saksi sendiri yang verifikasi kepengurusan dan
KA
IN
GG
- Bahwa di Kec. Teluk Batang ada 1 yang dijadikan sampel PBB menolak
KPU yang melakukan verifikasi faktual membagi Tim per wilayah ;
NT
JA
- Bahwa setiap habis selesai verifikasi KPU melakukan rapat evaluasi
laporan dari seluruh masing-masing verifikator, kalau ada yang tidak kami menyurati ke parpol untuk menghadirkan.
UN
dapat diketemukan
IT
Disaat KPU bertemu dengan sampling yang dituju dan ia menyatakan bukan anggota maka dipersilahkan mengisi F.12, kalau tidak bersedia
7.
Khusnul Khotimah :
GG
maka TMS ;
IN
- Bahwa syarat keanggotaan untuk tahap I 103 sampel, 33 memenuhi
NT
syarat, 31 TMS (F.12), 39 tidak ketemu dan meminta PBB untuk menghadirkan dan sanggup menghadirkan hanya 7, tahap II dari 33
Pada masa perbaikan, ditarik 127 sampel, MS 35, TMS(F.12) 42 (bukan anggota PBB), tidak ketemu 50. Semua dihadirkan dan memenuhi
GG I
syarat menambah MS jadi 85, TMS 40 hasilnya tetap tidak memenuhi proyeksi sehingga PBB tidak memenuhi syarat ;
IN
- Bahwa margin eror ya 1 %, metode alat rendem dan ada rumusnya,
NT
misal diambil sampel 103 maka dalam pengambilan sampel diambil 150
ILA
dilihat ada nomor yang ganda yang keluar, nomor yang ganda diganti
Hal 146 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
jadi 40 MS, 63 TMS, kemudian meminta DPC PBB untuk perbaikan.
T AK AR
dengan nomor
lain,
dari 150 diambil 103 masing-masing nomor
UN J
dimatchkan dengan nomor yang ada jadi tahu nama-nama anggota PBB ;
IT
- Bahwa yang diverifikasi 5 kecamatan semua parpol, Kebumen terdiri dari 26 kecamatan, 5 anggota KPU dan 28 staf, 25 kami bagi menjadi 5
RT
Tim 5 kecamatan dengan data dari semua parpol ;
KA
kalau basis partai maka pendekatanya adalah pendekatan wilayah, 1
JA
Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah menyerahkan Kesimpulan pada tanggal 1 Maret 2013 ; -----------------------------------------------
UN
NT
IN
GG
Tim, 1 orang anggota KPU membawahi 5 orang untuk 5 kecamatan,
Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi di persidangan telah
IT
tercatat dalam Berita Acara Persidangan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan putusan ini dan para pihak masing-masing
IN
GG
menerangkan tidak ada lagi yang diajukan serta selanjutnya mohon putusan;
NT
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat
pada
Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 tanggal 8
GG I
adalah Surat Keputusan
Januari 2013 tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum
(Pemilu) Tahun 2014, dimana menurut Diktum kedua jo diktum kempat jo.
IN
Lampiran II Nomor urut 1 (satu) menyatakan Partai Bulan Bintang ( PBB ) tidak
NT
memenuhi syarat menjadi peserta Pemilihan Umum Tahun 2014, (obyek
ILA
sengketa);---------------------------------------------------------------------------------------------
Hal 147 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
pokoknya adalah sebagaimana terurai dalam duduk perkara tersebut diatas;----
T AK AR
UN J
Menimbang bahwa menurut Penggugat alasan pokok diajukannya
gugatan terhadap obyek sengketa tersebut ada 3 ( tiga ) permasalahan yang
IT
mendasar yakni: 1.Masalah keterwakilan perempuan dalam kepengurusan partai ditingkat propinsi( Propinsi Sumatera Barat);2. Masalah adanya satu
GG
RT
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menjadi pengurus partai Penggugat di
kabupaten Bantul Yogyakarta dan 3. Masalah penolakan Tergugat untuk
KA
JA
kartu anggota ( KTA );----------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dalil
tersebut pada pokoknya dibantah oleh
UN
NT
IN
melakukan verifikasi karena anggota partai tidak membawa KTP disamping
Tergugat dengan menyatakan surat keputusan objek sengketa in litis diterbitkan
IT
telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan tidak bertentangan
GG
dengan asas-asas pemerintahan yang baik;------------------------------------------------
Menimbang, bahwa untuk mempertahankan dalil masing-masing,
IN
Penggugat telah mangajukan surat bukti yang diberi tanda P – 1 sampai dengan
NT
P - 52, dan mengajukan 12( dua belas ) saksi fakta masing masing bernama : LANJAR, SUTAMI, DRS. SOEHADI CHAMIM, TEGUH WISNU WIBOWO,
MLAMIN, EDI MUSLIMIN, RAHMAT APRIYANTO, AWOD, keterangan saksi ahli, Prof.DR.HAMID AWALUDIN, DR. ANDI IRMANPUTRA SIDIH, SH.MH. SYAMSUDDIN,
TITIN
SISWANTINING;
Tergugat
untuk
GG I
NAZARUDDIN
mempertahankan dalil bantahannya menyampaikan bukti surat yang diberi
IN
tanda T - 1 sampai dengan T – 125, serta 7 orang saksi fakta, masing-masing bernama : KADEK CITA ARDANA YUDI, SITI FARIDA, DWI MEI NARNA, NINGSIH
BUDI
LESTARI,
SH.,
MOHAMAD
SAINIHADI,
NT
SURYATI
ILA
BURHANUDIN dan KHUSNUL KHOTIMAH.;---------------------------------------------
Hal 148 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
ACHMAD FAUZUN, BURHANUDDIN, IDAWATI, SITI BADRIYATI, NGADINO
T AK AR
UN J
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan keberadaan surat
keputusan objek sengketa in litis terlebih dahulu Majelis Hakim akan
IT
mempertimbangkan Kewenangan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta untuk memeriksa dan mengadili surat keputusan objek sengketa in litis
GG
RT
dan Tanggang waktu pengajuan gugatan;---------------------------------------------------
KA
JA
Menimbang, bahwa Pasal 6 UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU Nomor 8 Tahun 2012) yang
UN
NT
IN
Pertimbangan Mengenai Kewenangan Mengadili ;
menyelenggarakan Pemilu adalah KPU, dan Pasal 9 ayat (1) jo. Pasal 16 UU
IT
Nomor 8 Tahun 2012 menyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berwenang untuk melaksanakan penelitian Administrasi dan penetapan keabsahan
GG
persyaratan peserta Partai Politik peserta Pemilu serta melakukan Verifikasi faktual terhadap kelengkapan dan kebenaran persyaratan dokumen Partai
NT
IN
Politik peserta Pemilu;-----------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Pasal 258 dan Pasal 259 ayat (1) dan (2) UU Nomor
berwenang menyelesaikan sengketa Pemilihan Umum (Pemilu). Bawaslu dapat mendelegasikan
kewenangannya
kepada
Bawaslu
Provinsi,
Panwaslu
GG I
Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Pengawas Pemilu Lapangan, dan
Pengawas Pemilu Luar Negeri. Bawaslu memeriksa dan memutus sengketa
IN
Pemilu paling lama 12 (dua belas) hari sejak diterimanya laporan atau temuan.
Bawaslu melakukan penyelesaian sengketa Pemilu melalui tahapan 1)
yang
bersengketa
untuk
mencapai
kesepakatan
ILA
pihak-pihak
NT
menerima dan mengkaji laporan atau temuan, dan atau 2) mempertemukan melalui
Hal 149 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
8 Tahun 2012 menyatakan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)
T AK AR
musyawarah dan mufakat. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan antara pihak
UN J
yang bersengketa Bawaslu memberikan alternatif penyelesaian kepada pihak
IT
yang bersengketa;----------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa penyelesaian sengketa Pemilu yang dilaksanakan
GG
RT
Bawaslu merupakan keputusan terakhir dan mengikat, kecuali keputusan
terhadap sengketa Pemilu yang berkaitan dengan Verifikasi Partai Politik
KA
JA
DPRD Kabupaten/Kota (Vide Pasal 259 ayat (1), Para pihak yang tidak puas atas penyelesaian sengketa Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu dan daftar calon tetap diatas, yang merasa kepentingannya dirugikan oleh keputusan KPU
UN
NT
IN
Peserta Pemilu dan daftar calon tetap anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan
dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan Tinggi Tata usaha
GG
IT
Negara;-----------------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dari uraian pasal diatas, menunjukkan yang menjadi
IN
Tergugat dalam sengketa Pemilu tentang Verifikasi Partai Politik dan pencoretan calon tetap DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan KPU adalah lembaga yang
berwenang
menyelenggarakan
Pemilu
dalam
tingkat
Nasional.
Komisi
GG I
Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota adalah merupakan Penyelenggara Pemilu di Provinsi dan Kabupaten/Kota (UU Nomor
IN
15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu, UU Nomor 8 Tahun 2012, Peraturan KPUNomor 05 Tahun 2008 Tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan
NT
Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan
ILA
Umum Kabupaten/Kota);----------------------------------------------------------
Hal 150 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
NT
sudah pasti adalah KPU;-------------------------------------------------------------------------
T AK AR
UN J
Menimbang, bahwa sebelum gugatan didaftar di Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara Jakarta,
terlebih dahulu telah membawa penyelesaian objek
IT
sengketa ke Bawaslu pada tanggal 14 Januari 2013 yang diterima di Bidang Penyelesaian Sengketa di Bawaslu pada tanggal 14 Januari 2013 (banding
RT
KA
Menimbang, bahwa atas permohonan banding administratif tersebut,
JA
Bawaslu pada tanggal 01 Februari 2013 mengeluarkan Keputusan Nomor 006/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013 yang pada pokoknya menyatakan: “Menolak untuk ditetapkan sebagai Peserta Pemilu Anggota DPR, DPD,
UN
Permohonan
dan DPRD Tahun 2014;--------------------------------------------------------------------------
IT
NT
IN
GG
administratif);-----------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa menurut Pasal 259 jo Pasal 269 UU Nomor 8 Tahun
GG
2012 apabila para pihak merasa kepentingannya dirugikan oleh keputusan KPU dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha
NT
IN
Negara setelah melalui upaya administratif ke Bawaslu; --------------------------------
Menimbang, bahwa menurut Pasal 269 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun
GG I
mengeluarkan keputusan;------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa peraturan lebih lanjut tentang penyelesaian sengketa
Pemilu, sesuai dengan amanat Pasal 270 ayat (6) UU Nomor 8 Tahun 2012
IN
Mahkamah Agung Republik Indonesia telah menetapkan hakim-hakim khusus
NT
yang memeriksa, mengadili dan memutus sengketa Tata Usaha Negara Pemilu
ILA
yaitu berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor
Hal 151 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
2012, gugatan diajukan paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah Bawaslu
T AK AR
152/KMA/SK/XII/2012 tanggal 11 Desember 2012 tentang Pengangkatan dan
UN J
Penetapan Nama-Nama Hakim-Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Yang Telah Memiliki Sertifikasi pelatihan hakim dalam perkara Pemilu, antara
IT
lain dari nama-nama tersebut adalah Majelis Hakim yang mengadili sengketa
RT
GG
Pemilu a quo;----------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dengan dasar Surat Keputusan Ketua Mahkamah
KA
JA
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah menunjuk Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini pada tanggal 11 Februari 2012 Nomor 12/G/2013/PT.TUN.JKT ;---------------------------------------------------------------
UN
NT
IN
Agung RI Nomor 152/KMA/SK/XII/2012 tanggal 11 Desember 2012, Ketua
IT
Menimbang, bahwa Pasal 269 ayat (6) UU Nomor 8 Tahun 2012
GG
mengamanatkan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara memeriksa dan memutus gugatan paling lama 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak gugatan
NT
IN
dinyatakan lengkap;--------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa gugatan diterima pada hari Rabu tanggal 6 Februari
Usaha Negara Jakarta pada hari Jumat tanggal 8 Pebruari 2013, tercatat dalam
GG I
register perkara Nomor 12/G/2013/PT.TUN.JKT;------------------------------------------
Menimbang, bahwa Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2012 dan Surat
IN
Edaran KPU Nomor 681/KPU/XII/2012 menyebutkan batas akhir penyelesaian
NT
sengketa Pemilu di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yaitu pada tanggal 15
ILA
Maret 2013;------------------------------------------------------------------------------------------
Hal 152 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
2013, dinyatakan lengkap dan didaftar dikepaniteraan Pengadilan Tinggi Tata
T AK AR
Menimbang, bahwa surat keputusan objek sengketa in litis diterbitkan
UN J
KPU yang berkedudukan di Jakarta, sehingga dengan demikian Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili
IT
surat keputusan objek sengketa in litis adalah Pengadilan Tinggi Tata Usaha
RT
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas dengan demikian,
KA
GG
Negara Jakarta; ------------------------------------------------------------------------------------
JA
mengadili surat keputusan objek sengketa in litis, pelaksanaan pemeriksaan perkara dan penjatuhan putusan tidak melebihi tenggang waktu sebagai mana dimaksud dalam Pasal 269 ayat (6) UU Nomor 8 Tahun 2012 dan Peraturan
UN
NT
IN
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta berwenang untuk memeriksa dan
IT
KPU Nomor 14 Tahun 2012 dan Surat Edaran KPU Nomor 681/KPU/XII/2012;-
GG
Menimbang, bahwa meskipun KPU yang menjadi Tergugat dalam perkara a quo, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara tetap akan
IN
mempertimbangkan Keputusan DKPP Nomor 25-26/DKPP-PKE-I/2012, tanggal
NT
26 November 2012 dalam perkara ini;--------------------------------------------------------
Pertimbangan Mengenai Tenggang Waktu Mengajukan Gugatan;
Pemilu dalam Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 2012 tanggal 28
Pengajuan
gugatan
diajukan
secara
tertulis
dengan
menyertakan
keputusan KPU yang digugat dengan menyebutkan alamat lengkap
NT
IN
termasuk alamat e mail;-------------------------------------------------------------------
ILA
-
GG I
November 2012 menyatakan:-------------------------------------------------------------------
Hal 153 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Menimbang, bahwa tata cara penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara
T AK AR
-
Dalam hal gugatan yang diajukan kurang lengkap,
dapat memperbaiki
UN J
dan melengkapi gugatan paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya gugatan;--------------------------------------------------------------------------------------Gugatan didaftar setelah gugatan dinyatakan lengkap;-------------------------
IT
-
GG
RT
Menimbang, bahwa surat keputusan objek sengketa in litis diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 6
KA
JA
Menimbang, bahwa setelah memperhatikan tanggal Surat Keputusan
Bawaslu Nomor 006/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013 tanggal 01 Pebruari 2013 dengan tanggal pendaftaran gugatan di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta
UN
NT
IN
Februari 2013, diperbaiki , dan didaftar pada tanggal 8 Februari 2013;-------------
pada tanggal tanggal 06 Februari 2013 tercatat dalam register perkara No.
IT
12/G/2013/PT.TUN.JKT, maka gugatan secara formal diajukan masih dalam tenggang waktu 3 hari kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 269 ayat (2)
GG
UU Nomor 8 Tahun 2012;------------------------------------------------------------------------
IN
Menimbang, bahwa setelah mempertimbangkan kewenangan mengadili,
NT
tanggang waktu pengajuan gugatan, kewenangan hakim yang akan memeriksa dan mengadili perkara a quo, tenggang waktu penyelesaian sengketa, Majelis
-
Pertama, Apakah surat keputusan objek sengketa in litis diterbitkan oleh
GG I
Pejabat Tata Usaha Negara Pemilu yang berwenang atau tidak;------
Kedua, Apakah penerbitannya surat keputusan objek sengketa in litis telah
IN
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan KPU, atau
apakah objek sengketa diterbitkan telah sesuai dengan tahapanlangkah-langkah
pelaksanaan
Verifikasi
NT
dan
ILA
tahapan
faktual
Hal 154 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Hakim akan mempertimbangkan lebih lanjut tentang:------------------------------------
T AK AR
sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan atau
UN J
tidak;-------------------------------------------------------------------------------------
Ketiga, apakah penerbitan objek sengketa ini litis telah sesuai dengan maksud
IT
dan tujuan substansif surat keputusan tata usaha negara Pemilu a quo, dan apakah objek sengketa telah diterbitkan tidak bertentangan
RT
KA
Asas Umum Penyelengaraan Pemilu Yang Baik atau tidak ;------------
JA
Menimbang, bahwa mengenai kewenangan, prosedur dan substansi
penerbitan surat keputusan objek sengketa in litis sebagaimana permasalahan disebutkan diatas akan Majelis Hakim pertimbangkan
UN
hukum terurai yang
dibawah ini;------------------------------------------------------------------------------------------
IT
NT
IN
GG
dengan peraturan perundang-undangan serta tidak melanggar Asas-
Pertama, Kewenangan Menerbitkan Objek Sengketa
GG
Menimbang, bahwa mengenai sistematika penulisan pertimbangan hukum akan dipertimbangkan dengan cara berjenjang dan bersifat alternatif,
IN
artinya apabila masalah kewenangan penerbitan surat keputusan objek
NT
sengketa in litis dinyatakan telah terbukti, maka mengenai prosedur dan substansi penerbitan surat keputusan objek sengketa in litis tidak perlu
sengketa tidak terbukti, selanjutnya akan dipertimbangkan tentang prosedur penerbitan surat keputusan objek sengketa in litis. Apabila setelah prosedur
GG I
penerbitan surat keputusan objek sengketa in litis setelah dipertimbangkan
ternyata penerbitan objek sengketa diterbitkan tidak sesuai dengan tahapan-
IN
tahapan dan jadwal penyelenggaraan Pemilu, maka mengenai substansi objek
sengketa tidak akan dipertimbangkan lagi, Sebaliknya apabila setelah
ILA
NT
dipertimbangkan mengenai prosedur dan ternyata dinyatakan tidak terbukti,
Hal 155 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dipertimbangkan lagi. Apabila mengenai kewenangan menerbitkan objek
T AK AR
maka selanjutnya akan dipertimbangkan tentang substansi surat keputusan
UN J
objek sengketa in litis; ----------------------------------------------------------------------------
IT
Menimbang, bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah merupakan
lembaga Penyelenggara Pemilu dalam tingkat Nasional. Komisi Pemilihan
GG
RT
Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota merupakan Penyelenggara Pemilu di Provinsi dan Kabupaten/Kota (UU Nomor 15 Tahun
KA
JA
KPUNomor 05 Tahun 2008 Tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota); --------------------------------------------------------- --------
UN
NT
IN
2011 tentang Penyelenggara Pemilu, UU Nomor 8 Tahun 2012, Peraturan
IT
Menimbang, bahwa menurut Peraturan KPUNomor 05 Tahun 2008 Tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
GG
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota , KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota bersifat hierarkis. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
Pemilihan
Umum
di
Daerah
Provinsi
dan
Daerah
NT
penyelenggara
IN
merupakan bagian dari KPU yang bersifat tetap sebagai pelaksana kegiatan
Menimbang, bahwa dalam menjalankan tugasnya, KPU dibantu oleh
Sekretariat Jenderal, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dibantu oleh Dalam mengambil keputusan KPU, KPU Provinsi dan KPU
GG I
Sekretariat.
Kabupaten/Kota dilakukan dalam Rapat Pleno Anggota KPU, KPU Provinsi dan
IN
KPU Kabupaten/Kota Rapat Pleno dapat sifatnya tertutup dan Rapat Pleno
NT
terbuka; -----------------------------------------------------------------------------------------------
ILA
Menimbang, bahwa Ketua KPU mempunyai tugas: ----------------------------
Hal 156 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Kabupaten/Kota;------------------------------------------------------------------------------------
T AK AR
- Memimpin rapat pleno dan seluruh kegiatan KPU;-----------------------------------
UN J
- Bertindak untuk dan atas nama KPU ke luar dan ke dalam; ----------------------- Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan dan kegiatan KPU; ---------
IT
- Dan menandatangani seluruh peraturan dan keputusan KPU;-----------------Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua KPU bertanggung jawab kepada rapat
GG
RT
pleno; -------------------------------------------------------------------------------------------------KPU Provinsi merupakan bagian dari KPU, adalah penyelenggara Pemilu di
KA
JA
- Memimpin rapat pleno dan seluruh kegiatan KPU Provinsi ;----------------------- Bertindak untuk dan atas nama KPU Provinsi ke luar dan ke dalam; ---------
- Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan dan kegiatan KPU Provinsi;
UN
NT
IN
Provinsi yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi, dan mempunyai tugas:-------
- Dan menandatangani seluruh Keputusan KPU Provinsi ;--------------------------
IT
Dalam pelaksanaan tugasnya, Ketua KPU Provinsi bertanggung jawab kepada rapat pleno KPU Provinsi;------------------------------------------------------------------------
GG
KPU Kabupaten/Kota yang merupakan bagian dari KPU, adalah penyelenggara Pemilu di Kabupaten/Kota, berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten/Kota dan
IN
mempunyai tugas: ---------------------------------------------------------------------------------
NT
- Memimpin rapat pleno dan seluruh kegiatan KPU Kabupaten/Kota;------------ Bertindak untuk dan atas nama KPU Kabupaten/Kota ke luar dan ke dalam;
Kabupaten/Kota;---------------------------------------------------------------------------------
- Menandatangani seluruh Keputusan KPU Kabupaten/Kota;----------------------
GG I
Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua KPU Kabupaten/Kota bertanggung
Menimbang,
bahwa
KPU
berkewajiban
IN
jawab kepada rapat pleno KPU Kabupaten/Kota;-----------------------------------------
melakukan
supervisi,
NT
pengarahan, dan koordinasi kepada KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota,
ILA
serta Penyelenggara Pemilu Luar Negeri (PPLN). KPU Provinsi berkewajiban
Hal 157 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
- Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan dan kegiatan KPU
T AK AR
melakukan supervisi, pengarahan dan koordinasi kepada KPU Kabupaten/Kota.
UN J
KPU Kabupaten/Kota berkewajiban melakukan supervisi, pengarahan dan
IT
koordinasi kepada PPK, PPS dan KPPS;----------------------------------------------------
Menimbang,
bahwa
KPU
Kabupaten/Kota
melaporkan
kegiatan
GG
RT
penyelesaian permasalahan kepada KPU melalui KPU Provinsi. KPU Provinsi
menyelesaikan permasalahan-permasalahan di wilayah kerjanya sesuai dengan
KA
JA
diselesaikan, KPU Provinsi melakukan konsultasi dengan KPU;---------------------
Menimbang, bahwa KPU Kabupaten/Kota menyelesaikan permasalahan-
UN
NT
IN
kebijakan yang telah ditetapkan KPU. Apabila permasalahan tidak dapat
permasalahan di wilayah kerjanya sesuai dengan kebijakan yang telah
IT
ditetapkan KPU. Apabila permasalahan tidak dapat diselesaikan KPU Kabupaten/Kota, KPU Kabupaten/Kota melakukan konsultasi
dengan KPU
GG
Provinsi. Apabila KPU Provinsi tidak dapat menyelesaikan permasalahan KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi bersama KPU Kabupaten/Kota berkonsultasi
NT
IN
dengan KPU;-----------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang bahwa tentang kewenangan KPU Kabupaten/Kota ini
Penggugat untuk memberikan keterangan dibawah sumpah untuk kepentingan Penggugat dengan dasar alasan saksi tersebut dikawatirkan secara hukum
GG I
akan tidak bisa memberikan keterangan yang benar dan obyektif karena masih
dalam satu jajaran dan merupakan satu kesatuan kerja dengan KPU pusat
IN
(Tergugat), Tergugat telah menolak pendapat Penggugat tersebut dan menurut Majelis Hakim penolakan tersebut adalah sesuai hukum karena dalam rangka
NT
menemukan kebenaran material/subsantif petugas-petugas lapangan perlu
ILA
didengar kesaksiannya apakah dalam melaksanakan kerjanya telah sesuai
Hal 158 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Penggugat telah mempermasalahkan ketika diajukan sebagai saksi oleh
T AK AR
dengan kewenangan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam SOP dan atau
UN J
aturan perundang-undangan
atau tidak, selain daripada itu sesuai dengan
ketentuan hukum acara Peratun tentang kesaksian, saksi Tergugat tersebut
IT
tidak termasuk orang yang tidak boleh didengar sebagai saksi ( vide pasal 88
RT
GG
dan 89 UU No. 5 Tahun 1986 );-----------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa tentang kewenangan Bawaslu menurut Pasal 258
KA
JA
sengketa Pemilu dalam tenggang waktu 12 (dua belas) hari sejak diterimanya
laporan atau temuan. Keputusan Bawaslu merupakan putusan akhir dan mengikat kecuali putusan terhadap sengketa Pemilu yang berkaitan dengan
UN
NT
IN
UU Nomor 8 Tahun 2012 mengatur :Bawaslu berwenang untuk menyelesaikan
Verifikasi Partai Politik peserta Pemilu dan daftar calon tetap anggota DPR,
IT
DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;----------------------------------------
diajukan
GG
Menimbang, bahwa tata cara mengajukan permohonan sengketa Pemilu secara
tertulis
kepada
Bawaslu
melalui
sekretariat,
dengan
IN
melampirkan alat bukti pendukung atas permohonan, keputusan Majelis
NT
Pemeriksa sengketa Bawaslu Pemilu diputus dalam rapat pleno yang bersifat
Menimbang, bahwa sengketa Pemilu yang berkaitan dengan Verifikasi
Faktual Partai Politik peserta Pemilu dan daftar calon tetap anggota DPR, DPD,
GG I
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota telebih dahulu diselesaikan di
Bawaslu. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara baru berwenang setelah
IN
seluruh upaya admnistratif di Bawaslu telah digunakan;---------------------------------
NT
Menimbang, bahwa Badan Pengawas Pemilu melalui suratnya yang
ILA
ditujukan kepada KPU Nomor 870/Bawaslu/XI/2012, tanggal 3 November 2012
Hal 159 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
tertutup dan diucapkan dalam rapat yang terbuka untuk umum;----------------------
T AK AR
menyatakan telah terjadi pelanggaran Administrasi dalam proses Verifikasi Partai
UN J
Politik Peserta Pemilu 2014. Pada butir 2 surat tersebut Bawaslu menyatakan “berdasarkan
temuan
pada
dalam
tanggal
02
Formulir November
Temuan 2012,
IT
002/TM/PILEG/XI/2012
Bawaslu
Nomor
ditemukan
pelanggaran Administrasi dan kode etik. Atas temuan tersebut, Bawaslu
GG
RT
melaporkan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan anggota KPU kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Kemudian Dewan
KA
JA
26/DKPP-PKE-I/2012, tanggal 26 November 2012 dalam butir 1 dan 3 menyatakan KPU tidak bertindak cermat, dan profesional dalam pelaksanaan
UN
Verifikasi Administrasi Partai Politik calon peserta Pemilu dan meminta KPU
bekerja lebih profesional, transparan, jujur, adil dan akuntabel;------------------------
IT
NT
IN
Kehormatan Penyelenggara Pemilu mengeluarkan Keputusan Nomor 25-
Menimbang, bahwa sehubungan dengan dikeluarkannya Keputusan 25-26/DKPP-PKE-I/2012,
tanggal
GG
Nomor
26
November
2012
yang
memerintahkan kepada KPU untuk melakukan Verifikasi Faktual terhadap 18
IN
(delapan belas) Partai Politik dan Penggugat tidak termasuk dalam 18 partai
NT
politik yang diperintahkah DKPP untuk diadakan verifikasi faktual karena telah lolos dalam verifikasi administrative sebelumnya, sehingga penjadualan
ditentukan ;-------------------------------------------------------------------------------------------
GG I
Menimbang, bahwa setelah KPU melaksanakan Verifikasi faktual
kelengkapan persyaratan kepengurusan, keterwakilan 30% perempuan, alamat
IN
kantor di tingkat Provinsi dan Verifikasi faktual kepengurusan dan kelengkapan
Kartu Anggota Partai, Tergugat melalui Suratnya tertanggal 8 Januari 2013
NT
Nomor 05/KPTS/KPU/Tahun 2013 tentang Penetapan Partai Politik Peserta
ILA
Pemilu Tahun 2014 menyatakan Tidak Memenuhi Syarat sebagai peserta
Hal 160 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
pelaksanaan verifikasi faktual sudah sewajarnya menurut aturan yang telah
T AK AR
Pemilihan Umum Tahun 2014 sebagaimana termuat dalam Lampiran II Surat
UN J
Keputusan KPU Nomor 05/KPTS/KPU/Tahun 2013 dalam nomor urut 1(satu);-
IT
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas dengan demikian:bahwa
surat keputusan objek sengketa in litis adalah merupakan objek sengketa tata
GG
RT
usaha negara Pemilu yang timbul dalam bidang tata usaha negara Pemilu
sebagai akibat dinyatakannya Tidak Memenuhi Syarat untuk ditetapkan sebagai
KA
JA
merupakan badan atau pejabat tata usana negara Pemilu yang berwenang untuk menerbitkan surat keputusan objek sengketa in litis;-----------------------------
Menimbang,
bahwa
untuk
UN
NT
IN
Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2014, dan KPU (Tergugat) adalah
selanjutnya
Majelis
Hakim
akan
IT
mempertimbangkan tentang pertimbangan mengenai prosedur penerbitan surat
GG
keputusan objek sengketa in litis sebagai berikut dibawah ini;-----------------------
Kedua, Pertimbangan Mengenai Prosedur Penerbitan Surat Keputusan
IN
Objek Sengketa In Litis
bahwa
agar
pemeriksaan
perkara
a
quo
dapat
NT
Menimbang,
dipertimbangkan secara juridis, terlebih dahulu Majelis Hakim memaparkan
pelaksanaan Verifikasi faktual ;----------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 17 ayat (1) Peraturan KPU Nomor
GG I
8 Tahun 2012 menyatakan setelah Verifikasi administrasi dinyatakan memenuhi syarat, selanjutnya KPU akan melakukan Verifikasi faktual, dan berdasarkan
IN
Pasal 17 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2012 menyatakan Partai Politik yang lulus
ILA
NT
Verifikasi ditetapkan sebagai Peserta Pemilu Tahun 2014; ----------------------------
Hal 161 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
aturan-aturan main tentang penyelenggaraan Pemilu khususnya dalam
T AK AR
Menimbang, bahwa Penggugat telah lolos verifikasi administrative pada
UN J
tahap pertama dan berikutnya diteruskan dengan telah dilakukannya Verifikasi faktual terhadap Partai Bulan Bintang ( PBB ), terhadap verifikasi faktual ini
IT
Penggugat dinyatakan tidak lolos (TMS) berdasarkan bukti Berita Acara verifikasi faktual Nomor 05/BA/I/2013 (bukti P-3) dan selanjutnya berdasarkan
GG
RT
Keputusan KPU tanggal 8 Januari 2013 Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 dalam Lampiran II nomor urut 01 Penggugat dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat untuk
JA
Menimbang, bahwa menurut Tergugat dasar alasan penerbitan surat keputusan objek sengketa in litis disebabkan Tidak Memenuhi Syarat Faktual
UN
NT
IN
KA
ditetapkan sebagai Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2014;-------------------------
keterwakilan perempuan di Sumatra Barat dan alasan lain yang variatif di Jawa
IT
Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali dan Kalimantan Barat ; -----------------
GG
Menimbang, bahwa untuk menguji dalil Tergugat diatas dapat dilihat dan dicocokkan kepada peraturan dasar yang mendasari pemberian kewenangan
IN
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan
NT
dengan penyelenggaraan Pemilu;--------------------------------------------------------------
GA DI LA
Menimbang, bahwa penyelenggara Pemilu berpedoman kepada asas mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib penyelenggara Pemilu, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi,
GG I
dan efektifitas (vide Pasal 2 UU Nomor 8 Tahun 2012, jo. Pasal 2 Paraturan
KPU Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja KPU, KPU Provinsi, KPU
ILA
NT
IN
PE N
Kabupaten/Kota, jo. Pasal 3 Peraturan KPU 07 Tahun 2012); ------------------------
GA D
Hal 162 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
T AK AR
Menimbang, bahwa dalam UU Nomor 8 Tahun 2012 menetapkan yang
UN J
menjadi peserta Pemilihan Umum Pada Tahun 2014 adalah Partai Politik yang
IT
memenuhi syarat;----------------------------------------------------------------------------------
Menimbang,
bahwa
Partai
Politik
peserta
Pemilu
mengajukan
GG
RT
pendaftaran yang ditanda tangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal
atau sebutan lain pada kepengurusan Partai Politik, jadwal pendaftaran paling
yang
KA
persyaratan
lengkap,
dokumen
persyaratan
JA
dokumen-dokumen
pendaftaran yang dimaksud dalam Pasal 15 dan persyaratan yang dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2012, persyaratan tersebut meliputi:
UN
NT
IN
lama 20 (dua puluh) bulan sebelum Pemungutan suara, dengan melengkapi
persyaratan berdasarkan Pasal 15 UU Nomor 8 Tahun 2012 meliputi sebagai
IT
berikut:
- Berita Negara Republik Indonesia yang menyatakan bahwa Partai Politik
GG
tersebut terdaftar sebagai badan hukum; ------------------------------------------------ Keputusan pengurus pusat Partai Politik tentang pengurus tingkat Provinsi
IN
dan pengurus tingkat Kabupaten/Kota;----------------------------------------------------
NT
- Surat keterangan dari pengurus pusat Partai Politik tentang kantor dan alamat tetap pengurus tingkat pusat, pengurus tingkat Provinsi, dan pengurus
- Surat keterangan dari pengurus pusat Partai Politik tentang penyertaan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) sesuai
GG I
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;----------------------------------
- Surat keterangan tentang pendaftaran nama, lambang, dan/atau tanda
IN
gambar Partai Politik dari kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia;-----------------------------
NT
- Bukti keanggotaan Partai Politik paling sedikit 1.000 (seribu) orang atau
ILA
1/1.000 (satu perseribu) dari jumlah Penduduk pada setiap Kabupaten/Kota;
Hal 163 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
tingkat Kabupaten/Kota;-----------------------------------------------------------------------
T AK AR
- Bukti kepemilikan nomor rekening atas nama Partai Politik dan;------------------
UN J
- Salinan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Politik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;-----------------------------------
IT
Persyaratan berdasarkan Pasal 8 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2012 meliputi sebagai berikut:
RT
GG
- Berstatus badan hukum sesuai dengan Undang-Undang tentang Partai Politik;----------------------------------------------------------------------------------------------
di
75%
(tujuh
puluh
lima
KA
kepengurusan
persen)
jumlah
JA
- Memiliki
Kabupaten/Kota di Provinsi yang bersangkutan;--------------------------------------- Memiliki kepengurusan di 50% (lima puluh persen) jumlah kecamatan di
UN
NT
IN
- Memiliki kepengurusan di seluruh Provinsi; ---------------------------------------------
Kabupaten/Kota yang bersangkutan;------------------------------------------------------
IT
- Menyertakan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan pada kepengurusan Partai Politik tingkat pusat;------------------------
GG
- Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000 (satu perseribu) dari jumlah Penduduk pada kepengurusan Partai Politik
IN
sebagaimana dimaksud pada huruf c yang dibuktikan dengan kepemilikan
NT
kartu tanda anggota;--------------------------------------------------------------------------- Mempunyai kantor tetap untuk kepengurusan pada tingkat Pusat, Provinsi,
- Mengajukan nama, lambang, dan tanda gambar Partai Politik kepada KPU dan ;------------------------------------------------------------------------------------------------
GG I
- Menyerahkan nomor rekening dana Kampanye Pemilu atas nama Partai
IN
Politik kepada KPU;----------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
NT
dan Pasal 8 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2012 diatas bersifat limitatif, komulatif
ILA
dan inferatif. Bersifat limitatif artinya persyaratan tersebut telah terinci satu-
Hal 164 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dan Kabupaten/Kota sampai tahapan terakhir Pemilu;-------------------------------
T AK AR
persatu. Bersifat komulatif artinya harus memenuhi seluruh persyaratan yang
UN J
telah ditetapkan, apabila satu saja dari persyaratan tidak terpenuhi, Partai Politik tersebut dinyatakan tidak memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai
IT
Partai Politik peserta Pemilu Tahun 2014. Bersifat imferatif artinya persyaratan yang ditetapkan dalam Pasal 15 dan Pasal 8 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2012 terhadap
Partai
Politik,
KPU,
KPU
Provinsi,
KPU
RT
memaksa
GG
bersifat
Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota,
JA
Menimbang, bahwa peraturan dan pemberlakuan yang bersifat limitatif, komulatif dan imperatif yang diterapkan dalam peraturan perundang-undangan penyelenggaraan
Pemilu
Tahun
2014
UN
NT
IN
KA
Lembaga Pengawal, dan Pemangku Kepentingan lainnya;----------------------------
sangat
berat,
sehingga
Para
IT
Penyelenggara Pemilu yaitu KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota dituntut menerapkan norma-norma dan Asas-Asas Penyelenggaraan Pemilu Yang Baik
GG
sebagai pedoman untuk melakukan seluruh tahapan-tahapan penyelenggaraan
IN
yang dalam perkara ini khusus penyelenggaraan Verifikasi faktual;----------------
NT
Menimbang, bahwa karena persyaratan-persyaratan yang harus diikuti dan dilalui Partai Politik calon peserta Pemilu sangat-sangat berat dan bersifat
terpenuhi dari sekian banyak persyaratan menjadikan calon Partai Politik peserta Pemilu dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat ( TMS ) sebagai Peserta
GG I
Pemilu Tahun 2014. Misalnya salah satu dari item kepengurusan, domisili
kantor, dan Kartu Tanda Anggota (KTA) tidak terpenuhi, 75% (tujuh puluh lima
IN
persen) jumlah Kabupaten/Kota di Provinsi yang bersangkutan tidak terpenuhi
maka persyaratan kepengurusan, domisili kantor, maupun keanggotaan Partai
ILA
NT
Politik yang bersangkutan dinyatakan Tidak Memenuhi syarat;-----------------------
Hal 165 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
komulatif serta imperatif yaitu salah satu dari item persyaratan saja yang tidak
T AK AR
Menimbang, bahwa
menurut hemat
Majelis Hakim
pembebanan
UN J
persyaratan yang sangat berat diatas tentunya tidak adil apabila hanya dibebankan kepada Partai Politik peserta Pemilu saja, hal ini juga harus
IT
diberlakukan kepada penyelenggara Pemilu sebagai bentuk tanggungjawab (akuntablitas) keprofesionalitasan, tertib penyelenggaran Pemilu, kejujuran,
GG
RT
keadilan, demi mewujudkan kepastian hukum bagi penyelenggaran Pemilu
maupun Partai Politik calon peserta Pemilu dan kepentingan hukum konstituen
JA
Menimbang, bahwa pemberlakuan persyaratan yang berat tersebut diatas kepada Partai Politik peserta Pemilu tentunya sangat adil dan patut serta
UN
NT
IN
KA
dari Partai Politik yang bersangkutan;---------------------------------------------------------
sepadan atau harus diperlakukan seimbang terhadap pelaksana penyelenggara
IT
Pemilu (KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota) mana kala KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota melakukan kesalahan atau menyimpang dari
GG
pelaksanaan urusan penyelenggaraan Pemilu atau menyimpang dari aturan perundang-undangan dan Asas-Asas Penyelenggara Pemilu Yang Baik harus
IN
dibebani hal yang sama kepada penyelenggara Pemilu seperti adegium “tidak
NT
terpenuhi salah satu syarat, menggugurkan syarat yang telah terpenuhi lainnya”, artinya apabila kesalahan dari penyelenggara Pemilu satu saja terbukti
dan
atau
menyimpang
dari
penerapan
norma-norma
hukum
dalam
penyelenggaraan Pemilu, maka kesalahan satu penyelenggara Pemilu tersebut
GG I
membenarkan apa yang didalilkan atau dipermasalahkan Partai Politik lainnya
IN
dianggap seluruhnya dilakukan menyimpang dari aturan;-----------------------------
Menimbang, bahwa penafsiran yang dikemukakan diatas merupakan
NT
penafsiran argumentum acontrario terhadap asas yang berlaku dalam
ILA
penyelenggaraan Pemilu yang menyatakan equal triatment;--------------------------
Hal 166 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
menyimpang dari penerapan Asas-Asas Penyelenggaraan Pemilu Yang Baik
T AK AR
UN J
Menimbang, bahwa meskipun keadaan perlakuan antara pemberlakuan
syarat yang sangat berat kepada Partai Politik peserta Pemilu dengan penyelenggara
Pemilu
diperlakukan
sama
seperti
IT
kesalahan
yang
dipertimbangkan diatas tentunya, Majelis Hakim juga wajib menerapkan asas
GG
RT
proforsionalitas, hal ini dilakukan untuk mewujudkan rasa keadilan dan kepentingan umum dari Partai Politik peserta Pemilu yang bersangkutan.
KA
JA
Peserta Pemilu Tahun 2014 sekian banyaknya atau terlalu banyak dan tingkat
kesalahan dari verifikator dominan sedikit, tentunya adegium satu kesalahan
UN
verifikator membenarkan seluruh dalil gugatan harus dipertimbangkan secara proforsional agar terwujud rasa kepentingan umum dan kepastian hukum;------
IT
NT
IN
Dengan perkataan lain apabila kekurangan persyaratan Partai Politik calon
Menimbang, bahwa tahapan penyelenggaraan Pemilu dimulai paling
GG
lambat 22 (dua puluh dua) bulan sebelum hari pemungutan suara dan rincian
IN
tahapan penyelenggaraan Pemilu, akan diatur dalam Peraturan KPU;------------
NT
Menimbang, bahwa mengenai tanggal penyelenggaraan Pemilu telah ditetapkan yaitu pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 yang diselenggarakan
hari dan tanggal pemugutan suara di Luar Negeri dilaksanakan pada tanggal 30
GG I
Maret 2014 berdasarkan Surat KPU Nomor 111/Kpts/KPU/TAHUN/2012;---------
Menimbang, bahwa tahapan penyelenggaraan Pemilu tersebut meliputi: program
dan
anggaran,
serta
penyusunan
peraturan
IN
- Perencanaan
pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu;---------------------------------------------------
NT
- Pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar Pemilih;----------------------
ILA
- Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu;---------------------------------------------
Hal 167 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
serentak di semua daerah pemilihan di wilayah Negara Kesatuan Indonesia,
T AK AR
- Penetapan Peserta Pemilu;------------------------------------------------------------------
UN J
- Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan;------------------------ Pencalonan
anggota
DPR,
DPD,
DPRD
Provinsi,
dan
DPRD
IT
Kabupaten/Kota;--------------------------------------------------------------------------------
- Masa Kampanye Pemilu;---------------------------------------------------------------------
GG
RT
- Masa Tenang;----------------------------------------------------------------------------------- Pemungutan dan penghitungan suara;---------------------------------------------------
KA
JA
- Pengucapan sumpah/janji anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota;---------------------------------------------------------------------------------
UN
NT
IN
- Penetapan hasil Pemilu dan;---------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa tahapan-tahapan dan jadwal penyelenggaraan
IT
Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 pada awalnya diatur dan
GG
ditetapkan dalam Peratuan KPU Nomor 7 Tahun 2012;---------------------------------
Menimbang, bahwa kemudian tahapan dan jadual sebagaimana
IN
dimaksud Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2012 diubah dengan Peraturan KPU
NT
Nomor 11 Tahun 2012 yaitu dalam rangka untuk melaksanakan Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 52/PUU-X/2012 tanggal 29 Agustus 2012 tentang
2012, yang pada intinya menyatakan semua Peserta Partai Politik yang telah mendaftar di KPU untuk Pemilihan Umum pada Tahun 2014 termasuk Partai
GG I
Politik Peserta Pemilu pada Pemilu terakhir yang memenuhi ambang batas perolehan suara dari jumlah suara sah secara nasional, dan Partai Politik yang
IN
tidak memenuhi ambang batas perolehan suara pada Pemilu sebelumnya, atau Partai Politik baru yang belum pernah sebagai peserta Pemilu wajib untuk di
ILA
NT
Verifikasi Administrasi ;------------------------------------------------------------------------
Hal 168 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
pengujian Pasal 8 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 208 UU Nomor 8 tahun
T AK AR
Menimbang, bahwa Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2012 untuk yang
UN J
kedua kalinya diubah dengan Peratuan KPU Nomor 15 Tahun 2012 dengan alasan pertimbangan untuk melaksanakan prinsip penyelenggaraan Pemilu
IT
perlu dilakukan pencermatan terhadap hasil Verifikasi Administrasi syarat Partai
RT
GG
Politik menjadi perserta Pemilu Tahun 2014; -----------------------------------------------
Menimbang, bahwa tahapan dan jadual pelaksanaan Verifikasi faktual
KA
JA
Administrasi sesuai dengan Pengumuman KPU dalam Berita Acara Nomor : 53/BA/X/2012 tanggal 28 Oktboer 2012 yaitu Peraturan KPU Nomor 15 tahun
UN
2012, Surat Keputusan Nomor 588/KPU/XI/2012 tanggal 2 November 2012 sebagai berikut: -----------------------------------------------------------------------------------
IT
NT
IN
bagi 16 (enam belas) Partai Politik yang dinyatakan Memenuhi Syarat (MS)
Verifikasi Faktual Di Tingkat Pusat
30 Okt - 6 Nov 2012
2) PPenyampaian hasil Verifikasi
7 - 10 Nov 2012 11 - 17 Nov 2012
NT
3) PPerbaikan
IN
GG
1) eVerifikasi faktual di tingkat KPU
18 - 24 Nov 2012
5) PPenyusunan berita acara
25 - 27 Nov 2012
30 Okt - 6 Nov 2012
2) PPenyampaian hasil Verifikasi
7 - 10 Nov 2012
3) PPerbaikan
11 - 17 Nov 2012
ILA
NT
IN
1) VVerifikasi Faktual Ditingkat Provinsi
GG I
Verifikasi Faktual di Tingkat Provinsi
Hal 169 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
4) VVerifikasi hasil Perbaikan
T AK AR
4) VVerifikasi hasil Perbaikan
UN J
18 - 24 Nov 2012
5) PPenyusunan berita acara a. HHasil Verifikasi Provinsi
IT
25 - 27 Nov 2012 22
GG
Kabupaten/Kota
25 Des 2012
KA
26 - 28 Des 2012
KPU
JA
Verifikasi Faktual di Tingkat Kabupaten/Kota 1) VVerifikasi Faktual Di tingkat
30 - 24 Nov 2012
Kabupaten/Kota
25 - 26 Nov 2012
IT
2) PPemberitahuan hasil Verifikasi faktual
UN
NT
IN
6) PPenyampaian hasil Verifikasi kepada
RT
b. RRekapitulasi hasil Verifikasi
GG
kepengurusan dan keanggotaan 3) PPerbaikan
IN
4) VVerifikasi hasil Perbaikan
4 - 17 Des 2012 18 - 19 Des 2012
6) PPenyampaian hasil Verifikasi kepada
20 - 21 Des 2012
NT
5) PPenyusunan berita acara
KPU Provinsi
GA DI LA
7) PPenetapan Partai Politik Perserta
29 Des 2012 - 8 Jan
Pemilu
8) PPengumuman Partai Politik Peserta
9 - 11 Jan 2013
9) PPengundian dan Penetapan Nomor
IN
Pemilu
GG I
2013
12 - 14 Jan 2013
ILA
NT
Urut Partai Politik
Hal 170 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
27 Nov - 3 Des 2012
T AK AR
10)PPenyelesaian sengketa Tata Usaha
UN J
Negara
12 Jan - 15 Mar 2013
Menimbang, bahwa tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang
IT
dilakukan penyelenggara Pemilu (KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota)
RT
dalam pelaksanaan Verifikasi faktual, diatur dalam Surat KPU Nomor
GG
481/KPU/X/2012 Perihal Petunjuk teknis Verifikasi Partai Politik Calon Peserta
KA
JA
Menimbang, bahwa KPU melaksanakan penelitian Administrasi dan
menetapkan keabsahan persyaratan pendaftaran Partai Politik peserta Pemilu, melakukan Verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran persyaratan, yang
UN
NT
IN
Pemilu Tahun 2014;-------------------------------------------------------------------------------
IT
pelaksanaannya dilakukan paling lama 15 (lima belas) bulan sebelum hari
GG
pemungutan suara;--------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Partai Politik calon Peserta Pemilu yang lulus
IN
Verifikasi ditetapkan sebagai Peserta Pemilu oleh KPU yang dilakukan dalam
NT
sidang pleno KPU dan hasil penetapan diumumkan oleh KPU;----------------------
persyaratan-persyaratan Partai Politik peserta Pemilu, memaparkan tahapantahapan dan jadual pelaksanaan Verifikasi faktual, memaparkan langkah-
GG I
langkah pelaksanaan teknis Verifikasi faktual, adalah untuk memudahkan Majelis Hakim untuk menemukan dan menjawab dalil-dalil gugatan dan
IN
bantahan Tergugat yaitu dengan cara mencocokan pelaksanaan faktual yang
dilakukan verifikator KPU Provinsi dan verifikator KPU Kabupaten/Kota terhadap
NT
Partai Politik calon peserta Pemilu dengan aturan-aturan, apakah tindakan
ILA
verifikator KPU Provinsi dan Verifikator KPU Kabupaten/Kota yang menjadi
Hal 171 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Menimbang, bahwa Majelis Hakim memaparkan secara gamblang
T AK AR
landasan penerbitan surat keputusan objek sengketa in litis diterbitkan
UN J
bertentangan dengan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
IT
undangan diatas atau tidak; --------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dalil-dalil sebagaimana diuraikan dalam duduk
GG
RT
perkara diatas akan dipertimbangkan satu persatu dalam perkara ini, dengan catatan apabila dalil tersebut merupakan dalil menyangkut prosedur, akan
KA
JA
menyangkut substansi akan dipertimbangkan dalam kelompok pertimbangan substansi penerbitan surat keputusan objek sengketa in litis; -------------------------
UN
NT
IN
dipertimbangkan dalam bahagian kelompok prosedur, dan dalil gugatan yang
Menimbang, bahwa Partai Politik yang mendaftar untuk ikut serta
IT
sebagai calon peserta Pemilu Tahun 2014 sebanyak 34 (tiga puluh empat) Partai Politik. Setelah diseleksi kelengkapan Administrasinya, KPU (Tergugat)
GG
pada tanggal tanggal 28 Oktober 2012 mengumumkan Partai Politik yang memenuhi syarat administratif sebanyak 16 (enam belas) Partai Politik,
IN
sebagaimana dituangkan dalam Berita Acara Nomor 53/BA/X/2012 lampiran I,
NT
dan 18 (delapan belas) Partai-Partai yang Tidak Memenuhi Syarat sebagaimana
Menimbang, bahwa atas pengumuman hasil Verifikasi Administrasi
tanggal 28 Oktober 2013 Nomor 53/BA/X/2012 pihak yang tidak memenuhi
GG I
persyaratan administratif mengajukan keberatan kepada Bawaslu, kemudian Bawaslu merekomendasikan kepada DKPP telah terjadi pelanggaran dalam
mengeluarkan
Keputusan
Nomor
IN
penyelenggaraan Verifikasi Administrasi, atas rekomendasi tersebut DKPP 25-26/DKPP-PKE-I/2012
tanggal
26
NT
November 2012 yang menetapkan 18 (delapan belas) Partai Politik yang tidak
ILA
lulus dalam pengumuman 28 Oktober 2013 Nomor 53/BA/X/2012 termasuk
Hal 172 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dituangkan dalam Lampiran II ;-----------------------------------------------------------------
T AK AR
yang tidak memenuhi persyaratan Administrasi untuk diikut sertakan dalam
UN J
Verifikasi faktual;-----------------------------------------------------------------------------------
IT
Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis Penggugat Partai Bulan
Bintang Tidak ada lagi kepentingan dengan keputusan DKPP tentang perintah
GG
RT
untuk mengverifikasi faktual terhadap 18 ( delapan belas ) partai politik karena sudah masuk dalam 16 ( enam belas ) partai politik yang telah lolos verifikasi
KA
JA
seharusnya tidak ada kesulitan lagi karena data-data kepartaian sebagai syarat lolosnya partai politik untuk mengikuti PEMILU 2014 sudah ada pada Tergugat;
Menimbang, bahwa terhadap dalil
UN
NT
IN
faktual sebelumnya, dan dengan demikian mengenai verifikasi faktual
yang menyatakan “Tergugat tidak
IT
melaksanakan Verifikasi terhadap kepengurusan Partai Politik ditingkat kecamatan, dan tidak melakukan Verifikasi terhadap rekening bank” majelis
GG
memberikan pertimbangan sebagai berikut; ------------------------------------------------
IN
Menimbang, bahwa menurut UU Nomor 8 Tahun 2012, persyaratan
NT
terhadap keanggotaan Partai Politik ditingkat kecamatan bersifat imperatif, akan tetapi menurut hemat Majelis Hakim meskipun hal ini tidak dilakukan, bukan
dengan tidak menerapkan pelaksanaan Verifikasi untuk tingkat kecamatan
Menimang,
bahwa
tidak
diberlakukannya
persyaratan
GG I
justru meringankan bagi para Partai Politik calon peserta Pemilu Tahun 2014;-
Verifikasi
IN
kepengurusan maupun keanggotaan suatu Partai Politik di tingkat kecamatan,
dan perlakuan tersebut dilakukan untuk semua Para Partai Politik calon peserta
NT
Pemilu, hal ini dipandang memberikan suatu perlakuan yang sama “equal
ILA
triatment” terhadap seluruh Partai Politik calon peserta Pemilu Tahun 2014,
Hal 173 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
berarti menjadi memberati para Partai Politik calon peserta Pemilu, melainkan
T AK AR
menurut hemat majelis tindakan Tergugat yang tidak menerapkan Verifikasi
UN J
sampai di tingkat kecamatan tidak dapat dikwalifikasi sebagai melanggar peraturan persyaratan yang dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf d UU Nomor
IT
5 Tahun 2012, dengan demikian keterangan saksi ahli yang diajukan Penggugat yang menerangkan dengan tidak dilakukannnya verifikasi
faktual di tingkat
GG
RT
kecamatan menjadi hasil verifikasi faktual cacat hukum karena ada pasal aturan
KA
yang menyatakan “Tergugat tidak
JA
Menimbang, bahwa terhadap dalil
melaksanakan Verifikasi faktual dengan cara mendatangi ke alamat masing-
UN
masing sesuai dengan Kartu Tanda Anggota (KTA)” majelis memberikan pertimbangan sebagai berikut; -----------------------------------------------------------------
IT
NT
IN
main yang tidak dilaksanakan Tergugat, haruslah dikesampingkan;----------------
Menimbang, bahwa menurut petunjuk teknis (Surat Edaran KPU Nomor
GG
481/KPU/X/2012 tanggal 4 Oktober 2012) sebagaimana diuraikan diatas menyebutkan prosedur/mekanisme Verifikasi Faktual dengan cara bertemu
IN
secara langsung dengan anggota Partai Politik. Verifikator mencocokkan daftar
NT
nama anggota Partai Politik hasil pengambilan/pencuplikan sampel fotokopi KTA dan KTA asli. Apabila tidak dapat menunjukkan KTA, maka anggota Partai
KK. Apabila terdapat kesesuaian antara fotokopi KTA dengan KTP atau KK dan anggota Partai Politik yang bersangkutan menyatakan sebagai anggota Partai
GG I
Politik, maka keanggotaannya dinyatakan memenuhi syarat;--------------------------
IN
Menimbang, bahwa dengan demikian seharusnya Tergugat dalam
melaksanakan verifikasi faktual keanggotaan dan kepengurusan perlu serius
NT
untuk berusaha ketemu anggota partai sesuai alamat yang telah jelas dalam
ILA
data administrative yang telah diserahkan kepada Tergugat, dan dalam
Hal 174 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Politik yang bersangkutan dapat menunjukkan identitas diri berupa KTP atau
T AK AR
melaksanakan tugas tersebut harus pula bertindak bijaksana dalam mensikapi
UN J
setiap kasus yang ada, baik itu yang tidak ditemukan karena bepergian, kerja keluar kota atau yang sakit, tidak boleh hanya dilakukan secara serampangan
IT
sambil lalu dan apabila tidak diketemukan maka Penggugat dibebani untuk
kelulusan
Verifikasi
faktual”,
Majelis
Hakim
memberikan
JA
pertimbangan sebagai berikut; -----------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dalil tersebut tidak beralasan sebab dalam Pasal 8
UN
IN
standarisasi
NT
RT
Menimbang, bahwa terhadap dalil yang menyatakan “tidak ada
KA
GG
menghadirkannya;----------------------------------------------------------------------------------
ayat 2 dan Pasal 16 UU Nomor 8 Tahun 2012 telah menentukan standarisasi
IT
secara limitatif persyaratan-persyaratan Partai Politik bagi Partai Politik peserta Pemilu Tahun 2014, bagi yang memenuhi persyaratan tersebut ditetapkan
bahwa
terhadap
IN
Menimbang,
GG
sebagai Partai Politik peserta Pemilu Tahun 2014; ---------------------------------------
dalil
yang
menyatakan
“Peraturan
NT
pelaksanaan Verifikasi semberawut tidak jelas mulai berlakunya, Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2012 dan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2012 mulai terbit di
dan Nomor 1079. Kemudian tersebut muncul dalam Berita Negara RI tanggal 25 Oktober 2012 masing-masing dengan Nomor 1048A dan 1048B, majelis
GG I
memberikan pertimbangan sebagai berikut;------------------------------------------------
IN
Menimbang, bahwa mengenai dalil diatas dipertimbangkan dalam
pertimbangan sebelumnya, Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2012 di tetapkan
NT
KPU pada tanggal 25 Oktober 2012, diundangkan dalam Berita Negara pada
ILA
tanggal 25 Oktober 2012 Nomor 1048A, dan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun
Hal 175 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Berita Negara RI pada tanggal 31 Oktober 2012 masing-masing Nomor 1078
T AK AR
2012 ditetapkan oleh KPU pada tanggal 25 Oktober 2012 dan diundangkan oleh
UN J
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Berita Negara tanggal 25 Oktober 2012 Nomor 1048B, jadi tidak benar seperti yang didalilkan Peraturan
IT
KPU Nomor 14 Tahun 2012 dan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2012 diundangkan dalam Berita Negara pada tanggal 31 Oktober 2012 Nomor 1078
Nomor
588/XI/KPU/2012
dan
RT
Surat
KA
Edaran
yang menyatakan Edaran
Nomor
JA
“Surat
Menimbang, bahwa untuk selanjutnya terhadap dalil
681/XII/KPU/2012 mengabaikan Petunjuk Teknis yang telah ditetapkan dalam Edaran
Nomor
481/X/KPU/2012”
Majelis
Hakim,
memberikan
UN
Surat
pertimbangan sebagai berikut; -----------------------------------------------------------------
IT
NT
IN
GG
dan Nomor 1079;-----------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa mengenai dalil ini menurut Majelis Hakim Surat
GG
Edaran Nomor 588/XI/KPU/2012 dan Surat Edaran Nomor 681/XII/KPU/2012 saling mendukung dan melengkapi terhadap pelaksanaan Petunjuk Teknis yang
NT
IN
ditetapkan dalam Surat Edaran Nomor 481/X/KPU/2012;-------------------------------
Menimbang, bahwa mengenai dalil gugatan selebihnya, karena telah
litis, maka akan dipertimbangkan dalam pertimbangan subtansi penerbitan objek
GG I
sengketa dibawah ini; -----------------------------------------------------------------------------
Pertimbangan Mengenai Substansi Penerbitan Surat Keputusan Objek
Menimbang, bahwa dalam melakukan pengujian
IN
Sengketa In Litis.
mengenai substansi
ILA
NT
penerbitan objek sengketa selain memperhatikan peraturan perundang-
Hal 176 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
menyangkut substansi terhadap penerbitan surat keputusan objek sengketa in
T AK AR
undangan juga memperhatikan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang baik dan
UN J
Asas-Asas Umum Penyelenggaraan Pemilu Yang Baik dan Layak;-----------------
IT
Menimbang, bahwa meskipun penyelengggaraan Pemilu telah sesuai
dengan tahapan dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
GG
RT
undangan tentunya juga dalam pelaksanaannya berpedoman kepada AsasAsas Penyelenggaraan Pemilu Yang Baik dan Layak, yaitu berpedoman kepada
KA
JA
keterbukaan, proporsional, profesionalitas, akuntablitas, efisiensi, dan efektif, dengan perkataan lain meskipun telah mengikuti prosedur yang ditetapkan
peraturan perundang-undangan tentunya tidak menyimpang dari asas-asas
UN
NT
IN
asas mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum,
penyelenggaraan suatu Pemilu yang selayaknya dan baik diikuti penyelenggara
IT
Pemilu. Asas merupakan metanorma yang tingkatannya lebih tinggi dari norma, sehingga meskipun suatu norma peraturan perundang-undangan telah diikuti
GG
masih dapat diuji dengan pengujian asas-asas umum penyelenggaraan Pemilu
IN
yang baik dan layak;------------------------------------------------------------------------------
NT
Menimbang, bahwa penerapan asas tersebut diatas tidak hanya berlaku untuk penyelenggara Pemilu saja, tetapi menurut hemat Majelis Hakim berlaku
Panwaslu,
Pemantau
Pemilu
dan
pemangku
kepentingan
lain,
serta
GG I
masyarakat;------------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Pengawasan atas Pelaksanaan Verifikasi Partai
IN
Politik Calon Peserta Pemilu yang dilaksanakan KPU dilakukan oleh Bawaslu;
NT
Menimbang, bahwa bentuk pengawasan yang dilakukan Bawaslu atas
ILA
pelaksanaan Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu yang dilakukan oleh
Hal 177 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
juga terhadap Partai Politik peserta Pemilu, Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
T AK AR
KPU dengan cara menyampaikan temuan kesengajaan atau kelalaian atau
UN J
pelanggaran yang dilakukan oleh anggota KPU dalam melaksanakan Verifikasi Partai Politik calon Peserta Pemilu yang merugikan atau menguntungkan Partai
IT
Politik calon Peserta Pemilu, dan temuan Bawaslu wajib ditindaklanjuti oleh
Menimbang,
bahwa
dalam
gugatannya
Penggugat
RT
GG
KPU;---------------------------------------------------------------------------------------------------
telah
KA
JA
yang dilakukan oleh Tergugat dengan menafsirkan pasal-pasal dalam UndangUndang Nomor 8 Tahun 2012 dalam aturan atau surat Edaran khusus yang diatur internal KPU seperti Keterwakilan Perempuan dalam kepengurusan
UN
NT
IN
mempermasalahkan penerapan aturan perundang-undangan tidak konsisten
Partai, keanggotaan yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota ( KTA ),
KPU atau dari KTA,
IT
domisili anggota apakah diambil dari data administrative yang sudah masuk di selain daripada itu Penggugat juga telah mendalilkan
GG
gugatannya sesuai dengan alasan yang menjadikan
dinyatakan Tidak
Memenuhi Syarat (TMS) untuk ditetapkan sebagai Partai Politik peserta Pemilu
IN
Tahun 2014 sebagaimana disebutkan dalam surat keputusan objek sengketa in
NT
litis yang didasari Berita Acara Pemeriksaan Faktual ( bukti P-3 ) dengan mendalilkan dimana pelanggaran yang dilakukan Tergugat dalam pelaksanaan
hasil akhir Tidak Memenuhi Persyaratan (TMS);------------------------------------------
GG I
Menimbang, bahwa untuk menguji substansi keberadaan surat keputusan
objek sengketa in litis Majelis Hakim akan mengacu kepada persyaratan dan
IN
prosedur penetapan Partai Politik peserta Pemilu sebagaimana ditetapkan dalam pasal-pasal UU Nomor 8 Tahun 2012 diatas kemudian dengan
ILA
NT
mencocokkan dengan bukti-bukti dan fakta-fakta yang terungkap dalam
Hal 178 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Verifikasi faktual tersebut yang seharusnya Memenuhi Syarat( MS ) menjadikan
T AK AR
persidangan dan memperhatikan dan menerapkan asas-asas penyelenggaraan
UN J
Pemilu yang baik dan layak; -------------------------------------------------------------------
IT
Menimbang bahwa dalam focus pertimbangan substansi inihemat
Majelis Hakim akan mengkaji dari data-data faktual yang terungkap di
GG
RT
persidangan sebagai kesimpulan dari hasil verifikasi faktual yang membuat Partai Bulan Bintang Tidak Memenuhi Syarat ( TMS ) untuk bisa mengikuti
bahwa
JA
Menimbang
berdasarkan
Keputusan
KPU
Nomor
:
05/Kpts/KPU/Tahun 2013 ( obyek sengketa ) Penggugat ( Partai Bulan Bintang )
UN
NT
IN
KA
PEMILU tahun 2014;-------------------------------------------------------------------------------
dinyatakan sebagai partai politik yang tidak memenuhi syarat sebagai peserta
IT
PEMILU 2014, dasar keputusan KPU tersebut adalah Berita Acara KPU nomor 05/BA/I/2013 tanggal 8 Januari 2013 tentang rekapitulasi dalam verifikasi faktual
GG
partai politik di 33 ( tiga puluh tiga ) daerah/Propinsi yang dengan syarat-syarat yang ditentukan sebagaimana uraian prosedur dan kewenangan diatas yang
IN
mewajibkan Lolos/Memenuhi Syarat (MS) di 33 ( tiga puluh tiga )
NT
daerah/Propinsi tersebut ( bukti P-3 ), Penggugat sesuai dengan hasil rekapitulasi KPU untuk Kepengurusan, Keterwakilan Perempuan, Kepemilikan
syarat ( MS )/lolos di 29 ( dua puluh sembilan )Daerah/Propinsi dan Tidak Memenuhi Syarat ( TMS ) di 4 ( empat ) Daerah/Propinsi, serta bermasalah di 1
GG I
(satu) Propinsi Sumatra Barat;------------------------------------------------------------------
IN
Menimbang bahwa Majelis Hakim tidak perlu lagi mempertimbangkan
daerah-daerah/Propinsi yang Penggugat sudah dinyatakan Lolos/Memenuhi
dinyatakan bermasalah dan Tidak Memenuhi Syarat ( TMS),
ILA
Propinsi yang
NT
Syarat ( MS ), dan akan lebih focus mempertimbangkan di daerah-daerah/
Hal 179 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Kantor dan Keanggotaan Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota, Memenuhi
T AK AR
adapun daerah-daerah yang Penggugat dinyatakan bermasalah dan Tidak
UN J
Memenuhi Syarat adalah :
1.Sumatera Barat;---------------------------------------------------------------------------------
IT
2.Jawa Tengah;-----------------------------------------------------------------------------------3.Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY );-------------------------------------------------------
GG
RT
4.Bali ;-------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Kalimantan Barat;-------------------------------------------------------------------------------
KA
JA
yang dihasilkan KPU sudah benar-benar valid bisa dipertanggung jawabkan
secara hukum?, Apakah pelaksanaan Verifikasi Faktual sudah dilakukan dengan benar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku?
UN
NT
IN
Di daerah/propinsi bermasalah tersebut perlu dikaji kembali, apakah data-data
dan Apakah asas-asas umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan
IT
PEMILU yang baik telah dilaksanakan oleh Tergugat sebagai lembaga yang diserahi tugas untuk menyelenggarakan Pemilu tahun 2014? -----------------------
GG
Pertama, untuk daerah Sumatra Barat;------------------------------------------------------ Bahwa untuk daerah Sumatra Barat Jumlah Kabupaten /Kota 19 ( Sembilan
IN
Belas ), syarat minimal 75 % Kabupaten Kota 14 ( empat belas ), Penggugat
NT
Memenuhi Syarat/Lolos ( MS ) di 15 ( lima belas ) daerah/propinsi dalam verifikasi
faktual
mengenai
Kepengurusan,
Keterwakilan
Perempuan,
anehnya dalam kolom lain dinyatakan tidak memenuhi syarat dalam hal keterwakilan kepengurusan Perempuan;( bukti P-2, P-3 dan T-13 );-----------permasalahan
tersebut
Majelis
Hakim
perlu
memberikan
GG I
- Mensikapi
pertimbangan sebagai berikut :--------------------------------------------------------------
IN
* Pasal 8 ayat 2 huruf e UU nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilu anggota DPR,DPD dan DPRD secara tegas diatur bahwa keterwakilan perempuan
ILA
NT
dalam kepengurusan hanya untuk pengurus ditingkat pusat;---------------------
Hal 180 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Kepemilikan Kantor dan Keanggotaan Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota,
T AK AR
* Tergugat memberikan jawaban merujuk pada penjelasan pasal 15 huruf d UU
UN J
Nomor 8 Tahun 2012 yang mengatur kelengkapan dokumen persyaratan pendaftaran partai politik tentang keterwakilan perempuan sesuai peraturan
IT
perundang-undangan mengacu kepada UU Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 2 Tahun 2011;
RT
memberikan kesimpulan bahwasanya keputusan KPU yang menyatakan
KA
kepengurusan Penggugat di DPW Propinsi Sumatra Barat yang tidak
JA
memenuhi 30 % keterwakilan perempuan adalah tidak memenuhi syarat tidak
beralasan hukum sehingga kepengurusan Penggugat di DPW Sumatra barat dinyatakan dapat diterima;--------------------------------------------------------------------
UN
NT
IN
GG
* BAWASLU dalam Keputusan Sengketa nomor: 006/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013
* Keterangan saksi ahli yang diajukan Penggugat:---------------------------------------
IT
Prof.Dr. Hamid Awaluddin menerangkan: keharusan penyertaan 30 % perempuan dalam Undang-undang nomor 8 Tahun 2012 berlaku untuk
GG
tingkat pusat dan bersifat imperative, Keputusan internal KPU yang mengharuskan keterwakilan 30% perempuan berlaku untuk daerah-daerah
IN
atau kota-kota yang cantolannya UU Parpol adalah tidak dibenarkan,
NT
keterangan tersebut sejalan dengan keterangan saksi ahli lainnya: Dr .Andi Irmanputra Sidih, SH.MH., juga Prof.Dr. Nasaruddin Syamsuddin;----------------
sependapat dengan para ahli Hukum Tata Usaha Negara yang diajukan saksi ahli
oleh
Penggugat,
dengan
demikian
alasan
hukum
Tergugat
GG I
memberlakukan persyaratan Perempuan untuk partai politik calon peserta pemilu diberlakukan di semua daerah adalah tidak sesuai dengan ketentuan
IN
hukum, dan seharusnya hanya bisa diperlakukan di pengurus pusat saja
sesuai dengan bunyi pasal 8 ayat 2 huruf e Undang-Undang Nomor 8 Tahun
ILA
NT
2012;-----------------------------------------------------------------------------------------------
Hal 181 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
* Majelis Hakim sependapat dengan keputusan Bawaslu tersebut diatas dan
T AK AR
Majelis Hakim tidak perlu mempertimbangkan lagi tentang bukti-bukti lain
UN J
berkaitan dengan verifikasi faktual yang diajukan Penggugat dan Tergugat tentang pelaksanaan di Kabupaten/Kota di wilayah Sumatra Barat ini karena sebagaimana tertulis diatas
IT
dalam data nyata yang disampaikan KPU
bahwasanya syarat minimal 75% untuk Kabupaten/Kota adalah 14 wajib
GG
RT
Memenuhi Syarat ( MS ), sedangkan Penggugat telah Memenuhi Syarat di 15 ( lima belas ) Kabupaten/Kota;--------------------------------------------------------------------
KA
JA
wilayah Sumatera Barat hasil akhirnya adalah Memenuhi Syarat ( MS ); Kedua, Jawa Tengah;
- Dari data KPU untuk wilayah Jawa Tengah ini jumlah daerah keseluruhan 35(
UN
NT
IN
Kesimpulan berdasarkan data-data faktual yang terungkap di persidangan untuk
tiga puluh lima ) Kabupaten/Kota, quota 75 % nya adalah 26 ( dua puluh
IT
enam ) Kabupaten/Kota, Penggugat Memenuhi Syarat ( MS ) di 18 Kabupaten/Kota, dengan demikian mengakibatkan perhitungannya jadi Tidak
GG
Memenuhi Syarat ( TMS )di daerah ini;-------------------------------------------------- Majelis Hakim akan mempertimbangkan substansif berdasarkan bukti-bukti
IN
yang diajukan kedua belah pihak sebagai berikut:-------------------------------------
NT
* Kabupaten Pekalongan;
Hasil akhir menurut jawaban Tergugat:
MS= 31 orang, TMS= 91 orang, terdiri dari 47 TMS, 44 Tidak ketemu; saksi
Penggugat
Kab.Pekalongan)
saksi
Teguh hendak
Wisnu
Wibowo
menghadirkan
(
Ketua
anggota
DPC
PPB
yang
tidak
GG I
Dari
diketemukan ditolak oleh KPU,Tergugat membantah dengan menyampaikan
IN
bukti surat T-108, dan saksi Achmad Fauzun, dengan jarak rumahnya yang
100 M dari KPUD merasa tidak pernah didatangi dalam rangka ferivikasi
NT
faktual, Tergugat membantah keterangan tersebut dengan mengajukan bukti
ILA
T- 110 yang menjelaskan petugas datang kerumahnya dan tidak ketemu
Hal 182 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Jumlah Sampel 122 orang;
T AK AR
yang bersangkutan hanya ketemu ayahnya, Penggugat juga mengajukan
UN J
bukti tertulis anggota yang tidak ada ditempat karena alasan hukum yang bisa dipertanggung jawabkan dengan surat keterangan penguasa setempat
IT
sebanyak 39 ( tiga puluh sembilan ) orang akan tetapi tidak jelas dalam statusnya di verifikasi faktual, saksi Tergugat Dwi Mei Narna dari KPUD
RT
GG
Pekalongan menerangkan verifikasi faktual telah dilaksanakan dengan baik sesuai hukum sampai rapat Pleno.
KA
JA
menurut Majelis Hakim perlu mensikapi sebagai berikut:
Dalam melakukan verifikasi faktual sesuai dengan Surat Edaran KPU nomor 481/KPU/X/2012, perihal petunjuk tehnis verifikasi Partai Politik calon peserta
UN
NT
IN
* Adanya fakta-fakta hukum yang terungkap sebagaimana tersebut diatas
pemilu 2014 dalam angka 9 diharapkan bertemu langsung dengan anggota
IT
partai politik dalam melakukan kegiatan tersebut, akan tetapi menurut Majelis Hakim KPU harus mensikapinya dengan sangat bijaksana, apabila telah
GG
bertemu dengan keluarganya dan ternyata keluarganya membenarkan bahwa yang disampling tersebut adalah benar anggota partai yang
IN
bersangkutan dengan dibuktikan adanya Kartu Tanda Anggota ( KTA ) dan
NT
didukung dengan bukti lainnya seperti KTP serta Kartu Keluarga maka sudah selayaknya sebagai institusi pelaksana Pemilu yang baik menerima dan
bersangkutan;
* Bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim Pelaksanaan Verifikasi
GG I
Faktual Partai Bulan Bintang di Kabupaten Pekalongan dianggap cacat
hukum sehingga hasil dari verifikasi tersebut tidak valid lagi dipertanggung
IN
jawabkan secara hukum,untuk itu hasil akhirnya harus dinyatakan Memenuhi Syarat ( MS)
ILA
NT
* Kabupaten Batang;
Hal 183 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
membenarkan bahwa anggota tersebut adalah benar anggota partai yang
T AK AR
- Menurut Penggugat verifikasi faktual tidak dilaksanakan dengan benar dan
UN J
waktu perbaikan data sangat mepet sekali sehingga Penggugat tidak bisa memenuhinya, ada anggota yang bekerja diluar negeri tidak dipertimbangkan
IT
oleh Tergugat agar juga ikut diverifikasi ( bukti P-10, P-11 ) dalil Penggugat tersebut dibantah Tergugat dan Tergugat mengajukan bukti surat T-27 s/d T-
RT
GG
30,
KA
sehingga hasil verifikasi akhir untuk Kabupaten Batang tetap Tidak
JA
Memenuhi Sarat ( TMS ); * Kabupaten Klaten;
Menurut Penggugat cara memverifikasi Faktual di Kabupaten Klaten
UN
NT
IN
- Menurut Majelis Hakim sangkalan Tergugat dapat dibuktikan secara hukum
dilakukan dengan tidak benar, petugas mendatangi anggota dengan tanpa
IT
menunjukan identitas dan petugas ( bukti P-12 , bukti P-13 ), saksi Penggugat bernama Rahmat Apriyanto menerangkan hasil akhir verifikasi
GG
faktual untuk wilayah Klaten adalah Tidak Memenuhi Syarat ( TMS ), ketika saksi bertanya kepada komisioner KPUD mengapa tidak mendatangi anggota
IN
dalam memverifikasi faktual ? komisioner menjawab bahwa kerja KPUD juga
NT
sangat capek dan melelahkan , juga saksi Penggugat yang bernama Sutami didatangi orang yang tidak dikenal dan disuruh tanda tangan formulir tanpa
T-107, keterangan saksi dari Penggugat diperkuat dengan keterangan saksi Penggugat lainnya Bernama Awod sebagai koordinator PBB se Solo raya
GG I
meliputi Surakarta, Karang anyar, Klaten, Sragen, Boyolali dan Wonogiri;
- Menurut Majelis Hakim sangkalan dari Tergugat tersebut adalah hanya
ILA
NT
yang diterangkan oleh saksi-saksi Penggugat;
IN
menyentuh kebenaran formal saja dan tidak membantah kebenaran material
Hal 184 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
mengetahui isinya, Tergugat membantah dengan mengajukan bukti T-93 s/d
T AK AR
- Dengan fakta hukum tersebut diatas verifikasi faktual yang dilakukan oleh
UN J
Tergugat di Kabupaten Klaten terhadap Partai Bulan Bintang ( PBB ) menjadi cacat hukum sehingga hasil akhirnya menjadi Memenuhi Syarat ( MS );
IT
* Kabupaten Karanganyar; - Menurut Penggugat hasil akhir verifikasi faktual sampling 129, MS 52 dan
RT
GG
TMS 77, hasil tersebut dibenarkan Tergugat dalam jawaban gugatannya;
KA
tidak jujur dan tidak benar karena ada anggota partai PBB yang belum
JA
pernah didatangi namun dinyatakan TMS ( bukti P-14 ) dan ada pula
pemaksaan tanda tangan penolakan sebagai anggota partai ( bukti P-15 , P16 ), bukti surat dan uraian dalil Penggugat tersebut adalah sejalan dengan
UN
NT
IN
- Menurut Penggugat KPUD Karanganyar dalam melakukan verifikasi faktual
keterangan saksi Penggugat yang bernama Awod.
IT
- Bahwa bukti-bukti Penggugat tersebut telah dibantah oleh Tergugat dengan mengajukan bukti surat T-39 s/d T-45;
GG
- Menurut Majelis Hakim bukti-bukti yang diajukan Tergugat tersebut adalah mengarah ke pembuktian kebenaran formal tanpa membantah kebenaran
IN
materiil yang diterangkan saksi Penggugat dan surat-surat bukti Penggugat
NT
tersebut , dengan demikian verifikasi faktual yang dilakukan oleh Tergugat dinilai cacat hukum sehingga hasil akhirnya menjadi Memenuhi Syarat ( MS );
- Menurut Penggugat sample 114, MS 22 dan TMS 87; - Banyak anggota PBB yang belum pernah didatangi untuk verifikasi akan
GG I
tetapi sudah dinyatakan Tidak Memenuhi syarat ( TMS ) ( bukti P-18, P-19 dan P-20 );
IN
- Saksi fakta Penggugat yang bernama Lanjar memberikan keterangan diperintah oleh Sadikin Kaur Kelurahan di Semagar, Kabupaten Wonogiri
ILA
NT
diminta tolong oleh aparat KPUD untuk melakukan verifikasi faktual terhadap
Hal 185 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
* Kabupaten Wonogiri;
T AK AR
anggota PBB di wilayahnya, saksi tidak pernah ketemu dengan anggota
UN J
KPUD;
- Tergugat membantah dalil dan bukti Penggugat tersebut dan mengajukan
IT
bukti surat T-46 s/d T-49;
- Menurut
Majelis
Hakim
bantahan
Tergugat
tersebut
adalah
untuk
RT
meteriil yang diterangkan saksi Penggugat dan surat-surat bukti yang telah
KA
diajukan tersebut, dari fakta yang terungkap dipersidangan tersebut telah
JA
terbukti bahwa ferivikasi faktual dapat dinyatakan cacat hukum dan dengan demikian hasil akhirnya menjadi Memenuhi Syarat ( MS ) untuk kabupaten Wonogiri;
UN
NT
IN
GG
membuktikan kebenaran formal dan tidak menyangkal adanya kebenaran
* Kabupaten Purbalingga;
IT
- Menurut Penggugat sampling yang diambil 132, MS 15, menolak 47 , TMS 70.
GG
- Pengurus mau menyerahkan perbaikan tidak bisa karena ada KPUD menyatakan tidak perlu menyerahkan kan pasti lolos;
NT
50 s/d T-52;
IN
- Tergugat membantah dalil Penggugat tersebut dan mengajukan bukti surat T-
- bantahan tersebut adalah bersifat formal, dan tidak dibantah
kebenaran
verifikasi cacat hukum dan hasilnya adalah Memenuhi Syarat ( MS );untuk Kabupaten Purbalingga.
GG I
* Kabupaten Brebes;
- Menurut Penggugat dari sampling 103 orang, hasil verifikasi MS 50 orang
IN
dan TMS 51 dan 2 menolak;
- Verifikasi tidak pernah dilakukan, KPU mencatat ada anggota yang menolak
ILA
NT
40 orang dan ternyata setelah di cek ke lapangan oleh DPC PBB 13 orang
Hal 186 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
substansial yang didalilkan Penggugat, dengan demikian menjadikan hasil
T AK AR
diantaranya ternyata menyatakan tidak pernah menolak keluar sebagai
UN J
anggota PBB ( bukti P-21 dan P-22 ),
- Tergugat menolak dengan menyampaikan bukti surat T-88 s/d T-90;
IT
- Bantahan Tergugat tersebut adalah bersifat formal dan menurut Majelis Hakim Penggugat lebih bisa membuktikan dalil gugatannya, untuk itu
RT
GG
pelaksanaan verifikasi faktual di kabupaten brebes jadi cacat hukum dan hasil akhirnya jadi Memenuhi Syarat ( MS );
KA
JA
- Menurut Penggugat ada seluruh anggota dihadirkan di kantor KPU dan semua dinyatakan MS akan tetapi hasilnya jadi TMS ( bukti P-23 dan 24 );
- Saksi Penggugat bernama Edy Muslimin menerangkan telah menyampaikan
UN
NT
IN
* Kabupaten Kebumen;
apa yang dikehendaki KPU untuk mendatangkan anggota yang hilang
IT
sebanyak 50 orang dan ketika diverifikasi hasilnya MS, akan tetapi ternyata hasil akhir untuk Partai Bulan Bintang di Kabupaten Kebumen adalah TMS.,
GG
keterangan saksi Tergugat Khusnul Khotimah dari komisioner KPUD Kabupaten Kebumen, menerangkan bahwa telah melakukan verifikasi faktual
IN
dengan benar, dan mngajukan alat bukti surat T-54 s/d T-56;
NT
- Menurut Majelis Hakim sangkalan yang dilakukan Tergugat tersebut tidak mengarah kepada kebenaran materiil, dengan demikian pelaksanaan
* Kota Magelang;
- Menurut Penggugat tidak ada verifikasi faktual yang dilakukan Tergugat;(
GG I
bukti P-25 );
- Tidak dibantah oleh Tergugat, hasil verifikasi setelah pembuktian di
IN
Pengadilan adalah menjadi Memenuhi Syarat ( MS );
* Kabupaten Banyumas;
NT
- Menurut Penggugat verifikator tidak bekerja dengan sungguh-sungguh yang
ILA
merugikan Penggugat;
Hal 187 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
verifikasi faktual untuk daerah Kebumen menjadi Memenuhi Syarat ( MS );
T AK AR
- Tergugat membantah dan mengajukan bukti T-60, T-61 ;
UN J
- Menurut Majelis Hakim, Penggugat tidak berusaha membuktikan dalil gugatannya dan Tergugat dengan bukti tersebut diatas telah membuktikan
IT
dalil sangkalannya, untuk itu hasil verifikasi faktual untuk daerah Banyumas
RT
GG
tetap Tidak Memenuhi Syarat ( TMS);
Menimbang bahwa dari fakta hukum tersebut diatas berdasarkan bukti-
KA
penambahan 8 ( delapan ) Kabupaten / Kota telah
JA
secara substanstif hasil akhir untuk Propinsi Jawa Tengah berubah dengan Memenuhi Syarat/ MS
(Pekalongan, Klaten, Karanganyar, Wonogiri, Purbalingga, Brebes, Kebumen,
UN
NT
IN
bukti baik surat maupun saksi yang telah diajukan oleh kedua belah pihak maka
Magelang ) sedang untuk hasil pembuktian kota Banyumas dan Batang hasilnya
IT
Tetap Tidak Memenuhi Syarat ( TMS ), dengan demikian untuk wilayah Jawa Tengah dari MS perhitungan KPU berjumlah 18 Daerah/Kota dan menurut
GG
persidangan di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta ditambah 8 Kabupaten/kota maka jumlah MS keseluruhan adalah 26 kabupaten/kota,
IN
dengan demikian Wilayah Jawa Tengah untuk Partai Bulan Bintang dinyatakan
NT
Memenuhi Syarat untuk ikut pemilu sejumlah 26 kabupaten/Kota sesuai dengan quota 75 % yang telah ditentukan sebelumnya;
- Menurut
data
KPU untuk
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
ini
jumlah
Kabupaten/Kota 5 ( lima) dan 75 % dari jumlah keseluruhan adalah 2 ( dua )
GG I
sedangkan Penggugat hanya bisa Memenuhi Syarat ( MS ) di 2 ( dua ) Kabupaten/Kota;
IN
- Selanjutnya dalam putusan ini akan dipertimbangkan daerah mana saja yang
yang diajukan oleh kedua belah pihak;
ILA
* Kabupaten Sleman;
NT
membuat Penggugat Tidak Memenuhi Syarat ( TMS ) tersebut berdasar bukti
Hal 188 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Ketiga, untuk Daerah Istimewa Yogyakarta;
T AK AR
- Menurut Penggugat verifikasi faktual dilaksanakan dengan tidak benar, waktunya
mepet
dan
UN J
karena
pada
saat
Penggugat
diminta
untuk
menghadirkan anggotanya sebanyak 68 ( enam puluh delapan ) anggota dan
IT
diverifikasi sebanyak 36 ( tiga puluh enam ) anggota dan sisanya 32 anggota tidak diverifikasi dengan alasan tidak membawa identitas lain selain KTA;
RT
ketua DPC Sleman ) yang diajukan ke persidangan untuk memberikan
anggota
yang
tidak
ditemukan
tersebut
dan
saat
JA
menghadirkan
KA
keterangan saksi Fakta dan telah menerangkan bahwa benar saksi diminta
menghadirkan tidak diverifikasi dengan alasan salah tanggal;
- Tergugat membantah dalil yang diajukan oleh Penggugat tersebut dengan
UN
NT
IN
GG
- Dalil Penggugat tersebut sejalan dengan keterangan saksi Suhadi Chamin (
mengajukan saksi Suryatiningsih komisioner KPUD Kabupaten Sleman,
IT
menerangkan bahwa waktu verifikasi sangat singkat dan saksi bekerja dengan team verifikasi, serta mendata terjun kelapangan langsung dan telah
GG
melakukan verifikasi faktual dengan benar;
- Tergugat juga telah mengajukan bukti surat T-74 s/d T-76 sebagai bantahan
IN
dalil-dalil Penggugat;
NT
- Dalam surat jawaban gugatan Tergugat mengakui saat verifikasi selain minta KTA juga disertakan identitas lain seperti KTP, SIM atau KK, untuk mengecek
- Majelis Hakim perlu mensikapi fakta-fakta hukum sebagaimana tersebut diatas sebagai berikut:
GG I
- Bahwa UU Nomor 8 tahun 2012 ( UU Pemilu ) dalam Bab III pasal 8 ayat (2.f)
mengatur bahwasanya untuk menentukan jumlah anggota sekurang-
IN
kurangnya 1000 atau 1/1000 dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota ( KTA ) dan keterangan tersebut sejalan pula dengan keterangan
ILA
NT
Saksi Ahli Penggugat yang diajukan dipersidangan;
Hal 189 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
kebenaran identitas anggota;
T AK AR
- Bahwa dengan fakta hukum tersebut diatas tindakan Tergugat telah dapat melanggar
UN J
dikategorikan
aturan
perundang-undangan
yang
berlaku,
khususnya Bab III pasal 8 ayat ( 2f ) UU Nomor 8 Tahun 2012;
IT
- Bahwa dengan pertimbangan tersebut diatas menjadi cacat hukum verifikasi
GG
PBB ), dan hasil verifikasi faktual menjadi Memenuhi Syarat ( MS );
*Kabupaten Kulonprogo;
RT
faktual yang dilakukan oleh KPUD Sleman terhadap Partai bulan Bintang (
dan
Penggugat
telah
KA
benar,
menyampaikan
surat
untuk
JA
dengan
mendapatkan data-data dengan benar ( Bukti P-46 ) akan tetapi tidak diindahkan oleh Tergugat;
UN
NT
IN
- Menurut Penggugat, Tergugat telah tidak melaksanakan ferivikasi Faktual
- Penggugat telah menghadirkan sample yang diminta KPU untuk hadir , dan
IT
dengan menyertakan surat pernyataan bahwa orang yang tidak diketemukan
( bukti P-47, P-48 );
GG
masih sebagai anggota Partai Bulan Bintang akan tetapi hasilnya tetap TMS.
- Tergugat membantah dalil-dalil dan bukti yang diajukan Penggugat tersebut
IN
dan menyertakan bukti T-82 s/d T-87;
NT
- Menurut Majelis Hakim kebenaran materiil berdasarkan bukti-bukti yang diajukan Penggugat tersebut tidak dibantah Tergugat karena Tergugat hanya
dengan bukti-bukti lain yang mempunyai nilai pembuktian substantive;
- Bahwa dengan demikian verifikasi Faktual yang dilakukan di Kulonprogo jadi
GG I
cacat hukum, dan hasil verifikasi faktual menjadi Memenuhi Syarat ( MS );
IN
Menimbang bahwa dengan memperhatikan fakta-fakta hukum yang
terungkap di persidangan tersebut, Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat
NT
tambahan 2 Kabupaten/Kota yang menjadi Memenuhi Syarat berdasarkan
ILA
kajian bukti yang dilakukan Pengadilan ( Kabupaten Sleman dan Kabupaten
Hal 190 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
mengajukan bukti-bukti formil yang diajukan oleh KPUD tanpa ditunjang
T AK AR
Kulonprogo ) dengan demikian daerah yang MS menjadi 4 ( empat )
UN J
Kabupaten/Kota, sesuai dengan quota 75% yang ditentukan aturan Undangundang, kesimpulan akhir untuk daerah Istimewa Jogjakarta menjadi Memenuhi
IT
Syarat ( MS );
Keempat, Propinsi Bali;
RT
wajib Memenuhi Syarat ( MS ) 7 ( Tujuh ), Penggugat hanya Memenuhi
KA
Syarat 5 (lima );
JA
- Bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan ferivikasi faktual yang dilakukan di daerah propinsi Bali ini yang menjadikan Penggugat Tidak Memenuhi Syarat sebagai berikut :
UN
NT
IN
GG
- Di Propinsi Bali ini jumlah daerah kabupaten /Kota 9 ( Sembilan ), 75% yang
* Kota Denpasar;
IT
- Menurut Penggugat, KPUD telah memerintahkan untuk menghadirkan 3 (tiga) anggota yang tidak bisa dihadirkan dengan alasan hukum : Nurmala
GG
sedang melahirkan di Rumah Sakit (vide bukti P-31), I Nengah Rena sedang dalam penahanan kepolisian ( bukti P-32 ), Muhamad Syaheni telah
IN
meninggal dunia ( bukti P-33 );
NT
- Bahwa selain tersebut, ada beberapa anggota yang merasa terpaksa dalam menandatangi keterangan tidak menjadi anggota partai ( F-12 ) dan
dikirimkan ke KPUD diantaranya: Eno Sudajat ( bukti P-34 ), Santi Puspita ( bukti P-35 ), Nurmala ( P-36 );
bernama:
Burhanudin,
memberikan
kesaksian
diminta
GG I
- Bahwa saksi yang diajukan Penggugat ketua DPC PBB kota Denpasar menghadirkan
IN
anggotanya yang dianggap hilang tidak diketemukan, termasuk yang sakit dan meninggal dunia tersebut diatas;
NT
- Bahwa Tergugat telah membantah bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat
ILA
tersebut dengan menyerahkan bukti T-68 dan T-69;
Hal 191 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
berikutnya telah menyatakan mencabut keterangan tersebut dan telah
T AK AR
- Menurut Majelis Hakim dari kajian bukti-bukti yang diajukan oleh kedua belah
UN J
pihak, alasan eksepsion yang dikemukakan Penggugat dengan bukti surat merupakan fakta hukum yang tidak bisa dibantah: Anggota yang melahirkan
IT
di rumah sakit ( bukti P-31 ), terkena kasus pidana ( P-32 ) adalah suatu peristiwa hukum yang tidak bisa dihindari; juga Anggota yang meninggal
RT
GG
Dunia ( bukti P- 33 ) adalah suatu peristiwa alamiah perkembangan biologis manusia yang tidak bisa dihindari;
KA
JA
dihadirkan tersebut dan menjadikan Tidak Memenuhi Syarat adalah suatu tindakan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan secara hukum dan telah menyimpang dari asas penyelenggaraan Pemilu yang baik;
UN
NT
IN
- Dengan tidak bisa memasukannya anggota yang tidak mungkin bisa
- Fakta hukum tersebut menurut Majelis Hakim menjadikan cacat hukum
IT
Verifikasi Faktual yang dilakukan di Kota Denpasar, sehingga hasil akhir
* Kabupaten Buleleng;
GG
verifikasi Faktual di kota Denpasar menjadi Memenuhi Syarat ( MS );
- Menurut Penggugat ada 6 anggota yang keberadaannya jelas dianggap TMS
IN
diantaranya : Saban ( bukti P-37 ), Siti Nurhaeni ( bukti P-38 ), Anang Yahya (
NT
bukti P-39 ), A.Majid ( bukti P-40 ), Romiah ( bukti P-41 ); - Anggota yang meninggal dunia ( Bukti P-42 ), sakit lumpuh yang dibuktikan
diluar kota ( P-43,44 dan 45 ), kesemuanya masuk dalam kategori Tidak Memenuhi Syarat ( TMS );
diajukan Penggugat dengan menyampaikan bukti T-71 dan T-72;
GG I
- Bahwa Tergugat membantah dalil-dalil Penggugat dan bukti-bukti yang
IN
- Bahwa terhadap bukti-bukti yang diajukan para pihak tersebut diatas menurut
Majelis Hakim Tergugat hanya mengajukan bukti formal tanpa membantah
NT
bukti nyata/riil untuk mendapatkan kebenaran materiil yang telah diajukan
ILA
oleh Penggugat, seperti orang yang meninggal, sakit dikategorikan tidak
Hal 192 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dengan surat dokter ( bukti-P-43 ) dan ada anggota lainnya yang bekerja
T AK AR
memenuhi syarat, secara hukum peristiwa tersebut adalah merupakan
UN J
peristiwa alam yang tidak bisa dihindari;
- Bahwa dengan demikian menjadikan verifikasi faktual yang dilakukan di
IT
Buleleng terhadap Partai Bulan Bintang cacat hukum, dan dengan demikian
RT
GG
hasil akhirnya menjadi Memenuhi Syarat ( MS );
Menimbang, dengan pertimbangan fakta-fakta persidangan tersebut
KA
Kota
Denpasar
dan
Kabupaten
Buleleng,
JA
semula Tidak memenuhi Syarat ( TMS ) menjadi Memenuhi Syarat ( MS ) yaitu dengan
demikian
jumlah
Kabupaten/Kota yang memenuhi Syarat ( MS ) menjadi 7 ( tujuh ) sesuai quota
UN
NT
IN
diatas menjadikan untuk Propinsi Bali bertambah 2 ( dua ) Kabupaten/Kota yang
75 % yang ditentukan aturan perundang-undangan, hasil akhir untuk Propinsi
IT
Bali setelah melalui kajian bukti-bukti di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara menjadikan Memenuhi Syarat ( MS );---------------------------------------------------------
GG
Kelima, Propinsi Kalimantan Barat;
- Daerah Kabupaten/Kota yang ada di propinsi Kalimantan barat adalah14
IN
Kabupaten/Kota, dan yang masuk quota 75% adalah 11 ( sebelas )
NT
Kabupaten/Kota, sedangkan Penggugat lolos/memenuhi syarat ( MS ) di 10 Kabupaten/Kota;
menjadikan Penggugat tidak memenuhi syarat ( TMS ) sesuai dengan buktibukti yang diajukan oleh kedua belah pihak;
GG I
* Kabupaten Kapuas Hulu;
- Menurut Penggugat cara verifikasi faktual di daerah ini tidak benar, ada
IN
anggota yang didatangi orang yang mengaku oknum KPUD akan tetapi tidak kenal jelas dan ternyata diminta menanda tangani surat yang tidak tahu
ILA
NT
isinya dan berikutnya ternyata surat tidak menjadi anggota partai politik PBB;
Hal 193 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
- Majelis Hakim akan mempertimbangkan daerah kabupaten/kota yang
T AK AR
- Satu saksi Penggugat bernama Idawati mempunyai KTA dan sampai
UN J
sekarang menjadi anggota PBB akan tetapi dipaksa menandatangani surat yang isinya tidak benar dan belakangan ternyata surat tersebut adalah model
IT
F-!2.( bukti P-27, P-28 );
- Keterangan tersebut adalah sama dengan keterangan saksi Idawati di
RT
GG
Persidangan;
KA
telah melakukan verifikasi faktual dengan benar sesuai dengan bukti T-62
JA
s/d T-64; dan dikuatkan dengan saksi komisioner KPUD dari Kapuas Hulu, Mohamad Sainihadi;
- Bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan tentang nilai kebenaran materiil
UN
NT
IN
- Bahwa dalil Penggugat tersebut dibantah oleh Tergugat dan menerangkan
dari bukti-bukti yang terungkap dipersidangan tersebut;
IT
- Bahwa tidak dapat disangkal saksi Idawati adalah menjadi anggota PBB sejak lima tahun yang lalu dan terpaksa menanda tangani form F-2 karena
GG
tidak tahu maksudnya menjadi keluar dari PBB, dipersidangan saksi menerangkan masih menjadi anggota PBB, saksi tidak kenal dengan anggota
IN
KPUD yang datang dan setelah saksi Penggugat serta Tergugat dikonfrontir
NT
di persidangan tetap merasa tidak kenal, untuk saksi Tergugat menerangkan dengan menanyakan kepada saksi apakah saksi menjadi anggota partai,
menilai
komisioner KPUD
yang
mendatangi
saksi
Penggugat
tidak
professional;
GG I
- Dengan data yang tidak valid tersebut menurut Majelis Hakim menjadikan verfikasi faktual di kabupaten Kapuas Hulu cacat hukum, sehingga hasil
IN
akhirnya menjadi Memenuhi Syarat ( MS );
* Kabupaten Kayong Utara;
ILA
kabupaten Kapuas Hulu ( bukti P-29 dan P-30 );
NT
- Menurut Penggugat problema kabupaten Kayong Utara sama dengan
Hal 194 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
dijawab saksi Penggugat tidak. Atas pertanyaan tersebut Majelis Hakim
T AK AR
- Tergugat membantah dengan menunjukan bukti T-65 s/d T-67 dan dengan
UN J
satu orang saksi komisioner KPUD dari daerah tersebut yang bernama Burhanuddin;
IT
- Bahwa data–data bantahan yang diajukan Tergugat tersebut secara hukum dapat diterima karena Penggugat juga tidak membuktikan secara substansiil
RT
Majelis Hakim kesimpulan hasil akhir untuk kabupaten Kayong ini adalah
KA
tetap Tidak Memenuhi Syarat (TMS) ;
JA
Menimbang, bahwa dengan bertambahnya satu kabupaten/kota di wailayah Kalimantan Barat menjadi Memenuhi Syarat ( MS ), maka menjadikan
UN
NT
IN
GG
materiil akan kebenaran dalil-dalil gugatannya, dengan demikian menurut
hasil perolehan nilai daerah ini menjadi 11 Memenuhi Syarat sesuai quota
IT
sehingga hasil akhir untuk wilayah Kalimantan Barat menjadi Memenuhi Syarat
GG
(MS);--------------------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan tersebut diatas secara
IN
substansial Penggugat bisa membuktikan dalil-dalil gugatannya dengan alasan
NT
hukum Memenuhi Syarat ( MS ) / Lolos di 33 ( tiga puluh tiga ) daerah Propinsi di Indonesia sesuai dengan yang ditentukan yakni di : Aceh, Sumatera Utara,
Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa
GG I
Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
IN
Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua,
ILA
NT
dan Papua Barat;-----------------------------------------------------------------------------------
Hal 195 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka
T AK AR
Menimbang, bahwa secara substansiil dari bukti–bukti tersebut diatas
UN J
Majelis Hakim juga perlu mempertimbangkan adanya dalil Penggugat yang menyangkut keberadaan Pegawai Negeri Sipil yang menjadi pengurus partai
IT
PBB, sebenarnya harus dipisahkan antara status sebagai PNS dengan kedudukannya dalam kepengurusan partai, dan mengenai status yang
GG
RT
bersangkutan dalam kepegawaian adalah bukan urusan Tergugat /KPU untuk mempermasalahkannya karena status kepegawaian tersebut adalah menjadi
KA
JA
bertugas, pertimbangan yang menyangkut status kepegawainnya tersebut menurut Majelis Hakim bisa juga merupakan cacat substansi;------------------------
UN
NT
IN
urusan pegawai yang bersangkutan dengan Instansi dimana pegawai tersebut
Menimbang, bahwa dengan cacat substansi terhadap obyek sengketa
IT
yang dipersoalkan dalam sengketa Tata Usaha Negara Pemilu ini maka menjadikan obyek sengketa tersebut cacat hukum dan haruslah dibatalkan, diperintahkan
kepada
Tergugat
GG
selanjutnya
untuk
mencabutnya
dan
menerbitkan keputusan baru yang berisi keputusan mengikut sertakan
IN
Penggugat sebagai partai politik yang memenuhi syarat menjadi peserta
NT
PEMILU tahun 2014;-----------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa dengan dibatalkannya Keputusan KPU Nomor
selayaknya Putusan Bawaslu Nomor 006/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013 tanggal 1 Februari 2013 yang menolak Banding Administrative permohonan Penggugat
GG I
patut dinyatakan tidak mengikat dan tidak mempunyai kekuatan hukum lagi;---
IN
Menimbang, bahwa berdasar semua uraian pertimbangan diatas maka
Penggugat telah dapat membuktikan gugatannya secara hukum dan sebaliknya
NT
Tergugat tidak dapat membuktikan dalil-dalil sangkalannya secara hukum, untuk
ILA
itu sepatutnya gugatan Penggugat tersebut dikabulkan seluruhnya;---------------
Hal 196 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
05/Kpts/KPU/2013 tanggal 8 Januari 2013 (obyek gugatan) maka sudah
T AK AR
UN J
Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya gugatan Penggugat, maka
sesuai ketentuan Pasal 110 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
IT
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, semua biaya yang timbul dalam perkara ini
RT
KA
Menimbang, bahwa dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara
JA
ini, Pengadilan hanya mempertimbangkan bukti-bukti yang dianggap relevan
(bukti tertulis maupun Saksi) sesuai kewenangan Hakim sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 106 dan 107 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009
UN
NT
IN
GG
dibebankan kepada Tergugat sebagai pihak yang kalah dalam perkara ini ;----
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
IT
Peradilan Tata Usaha Negara sepanjang mendukung dengan pertimbangan hukum tersebut diatas merupakan bahagian yang tidak terpisahkan satu sama
GG
lain dengan pertimbangan ini, sedangkan terhadap bukti-bukti lain yang tidak mendukung atas pertimbangan perkara a quo tetap dilampirkan dan menjadi
NT
IN
satu kesatuan dalam berkas perkara ini ; -----------------
Memperhatikan akan:
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara;-----------------------------------------------------------------------------------------Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 2012 tentang Tata Cara
GG I
-
Penyelesaian Sengketa Tata Usaha Negara Pemilu;-------------------------------
UU Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik yo. UU Nomor 2 tahun 2011
IN
-
tentang Perubahan atas UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik;----
NT
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum;--------------------------------------------------------------------------------------------
ILA
-
Hal 197 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
-
T AK AR
-
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota
UN J
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;-----------------------------------------------------------------Surat Keputusan KPU Nomor 111/KPU/Tahun 2012 tanggal 8 Juni 2012
IT
-
Perihal Tentang Penetapan Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pemilihan
RT
Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
JA
KPU Nomor 7 Tahun 2012 tentang Tahapan, Program, dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggata DPR, DPD, DPRD Tahun 2014; -
Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
UN
NT
IN
-
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014;---------------------------------------
KA
GG
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2012 tentang Tahapan, Program, dan Jadual
IT
Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014;---------------------------------------------------------------------------------------------Peraturan KPU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Atas
GG
-
Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan
IN
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan
-
NT
DPRD Kab/Kota;------------------------------------------------------------------------------Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan
DPRD Kabupaten/Kota;-------------------------------------------------------------------
-
Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
GG I
KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
NT
Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan
ILA
-
IN
Kab/Kota;-----------------------------------------------------------------------------------------
Hal 198 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan
T AK AR
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan
UN J
DPRD Kab/Kota;--------------------------------------------------------------------------------
-
Surat Edaran KPU Nomor 370/KPU/IX/2012 tanggal 6 September 2012
IT
Perihal Surat Pemberitahuan Kepada DPP Partai Politik Mengenai Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 52/PUU-X/2012;-------------------
RT
30 September 2012
Perihal Penggunaan Sistem Informasi Logistik (Silog);------------------------------
Surat Edaran KPU Nomor 1158/SJ/XII/2012 tanggal 2 Desember 2012
-
JA
Perihal Evaluasi Sistem Informasi Logistik (Silog) Pemilu;-------------------------
Surat Edaran KPU Nomor 370/KPU/IX/2012 tanggal 6 September 2012 Perihal Pemberitahuan kepada DPP Partai Politik di Indonesia;-----------------
-
UN
NT
IN
-
Surat Edaran KPU Nomor 1027/SJ/IX/2012 tanggal
KA
GG
-
Surat Edaran KPU Nomor 371/KPU//2012 tanggal 7 Desember 2012 Perihal
IT
Surat Pemberitahuan Kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota Mengenai Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 52/PUU-
-
GG
X/2012;------------------------------------------------------------------------------------------Surat Edaran KPU Nomor 423/KPU/IX/2012 tanggal 10 September 2012
IN
Perihal Tentang Pemberitahuan Daftar Nama Partai Politik Yang Memenuhi
NT
Syarat Pendaftaran Serta Petunjuk Pelaksanaan Tugas Kepada KPU/KIP Provinsi Dan KPU/KIP Kabupaten/Kota;------------------------------------------------Surat Edaran KPU Nomor 1158/SJ/XII/2012 tanggal
2 Desember 2012
Perihal Evaluasi Sistem Informasi Logistik (Silog) Pemilu dan peraturan hukum lain yang berkaitan dengan sengketa ini;--------------------------------------
GG I
Dan peraturan lain yang berkenaan dan bersangkutan dengan perkara ini;
IN
MENGADILI
NT
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT (PARTAI BULAN BINTANG) untuk seluruhnya;
ILA
-
Hal 199 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
-
T AK AR
2. Menyatakan
batal
Surat
Keputusan
TERGUGAT
(KOMISI
UN J
PEMILIHAN UMUM) Nomor: 05/Kpts/KPU/TAHUN 2013 Tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014, 8
Januari
2013,
sepanjang
yang
menyangkut
PENGGUGAT sebagaimana yang disebutkan dalam Lampiran II
RT
Keputusan Nomor : 05/Kpts/KPU/TAHUN 2013, tanggal 8 Januari 2013, No.1 PARTAI BULAN BINTANG;
KA
3. Mewajibkan kepada TERGUGAT (KOMISI PEMILIHAN UMUM)
tanggal
8
Januari
JA
untuk mencabut Keputusan Nomor : 05/Kpts/KPU/TAHUN 2013, 2013,
sepanjang
yang
menyangkut
PENGGUGAT sebagaimana yang disebutkan dalam Lampiran II
UN
NT
IN
GG
IT
tanggal
Keputusan Nomor: 05/Kpts/KPU/TAHUN 2013, tanggal 8 Januari
IT
2012, No.1 PARTAI BULAN BINTANG;
4. Mewajibkan kepada TERGUGAT (KOMISI PEMILIHAN UMUM)
GG
untuk menerbitkan Surat Keputusan yang baru yang berisi mengikut sertakan PENGGUGAT sebagai partai politik yang
IN
memenuhi syarat menjadi Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014;
NT
5. Menghukum TERGUGAT (KOMISI PEMILIHAN UMUM) untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.
Demikianlah diputus dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim
GG I
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta pada hari Selasa, tanggal 5 Maret 2013 oleh Kami H.M. .ARIF NURDU’A, SH.MH., sebagai Hakim Ketua
Majelis, DR. SANTER SITORUS, SH.MHum., dan DIDIK ANDY PRASTOWO,
IN
SH., MH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan
NT
pada persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 7 Maret
ILA
2013, oleh Majelis Hakim tersebut, dengan dibantu oleh CATUR WAHYU
Hal 200 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
GA D
PE N
GA DI LA
86.000,- ( delapan puluh enam ribu rupiah );
T AK AR
WIDODO, SH.MH, sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Tata Usaha
UN J
Negara Jakarta dengan dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat
dan Kuasa
Hukum Tergugat;
ttd.
RT
KETUA MAJELIS,
KA
ttd.
1. DR. SANTER SITORUS, S.H., M.Hum.
HM. ARIF NURDU’A, S.H., MH.
JA
ttd.
2. DIDIK ANDY PRASTOWO, S.H., MH.
UN
NT
IN
GG
IT
HAKIM-HAKIM ANGGOTA,
ttd.
GG
IT
PANITERA PENGGANTI,
CATUR WAHYU WIDODO, S.H., MH.
IN
Perincian Biaya Perkara :
30.000,-
2. Panggilan................................................................ Rp.
30.000,-
3. ATK ........................................................................ Rp.
10.000,-
4. Redaksi................................................................... Rp.
5.000,-
5. Materai.............................................. ...................... Rp.
6.000,-
6. Leges...................................................................... Rp.
5.000,-
GA DI LA
NT
1. Pendaftaran ............................................................ Rp.
Jumlah
Rp.
86.000,-
ILA
NT
IN
PE N
GG I
Terbilang : (Delapan Puluh Enam Ribu Rupiah).
GA D
Hal 201 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT
T AK AR UN J
RT
IT
KA
GG
JA
IN
ILA
NT
IN
PE N
GG I
GA DI LA
NT
IN
GG
IT
UN
NT
GA D
Hal 202 dari 202 hal. Put. No. 12 / G / 2013 / PT.TUN.JKT