P U T U S A N Nomor : 245/PID.SUS/2013/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut di bawah ini dalam perkara atas nama Terdakwa :
Nama lengkap
:
SISWANDI BIN HARYONO ;
Tempat lahir
:
Sepempang;
Umur/Tanggal lahir
:
13 tahun / 11 Maret 2000;
Jenis Kelamin
:
Laki-laki;
Kebangsaan
:
Indonesia;
Tempat tinggal
:
Desa Sepempang Rani, Kec.Bunguran Timur Kab. Natuna;
Agama
:
Islam;
Pekerjaan
:
Pelajar;
Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT;
Telah membaca : 1. Surat Penetapan
Wakil
Ketua Pengadilan Tinggi
Pekanbaru tanggal
16 Desember 2013 No.245/PID.SUS/2013/PTR tentang penunjukan Majelis Hakim yang mengadili
perkara
atas
nama terdakwa
tersebut
diatas
dalam tingkat banding; 2. Surat
dakwaan
Jaksa Penuntut
Umum
No.Reg.Perkara :PDM-29/RNI/07/2013
atas
tanggal 26 Agustus 2013 nama
terdakwa
tersebut
diatas, yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa ia terdakwa SISWANDI BIN HARYONO bersama-sama dengan saksi WAN SUPRIADI (Penuntutan terpisah) pada tanggal 24 sampai dengan tanggal 29 desember 2012 sekitar pukul 18.30 WIB atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan desember tahun 2012, Hal 1 dari 10 Hal Pts.No.245/Pid.Sus/2013/PTR
bertempat di
desa sepempang rt 01/ rw 01 kelurahan ranai kota
kecamatan bunguran timur kabupaten natuna atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Ranai yang berwenang memeriksa dan mengadili terdakwa yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, jika antara beberapa perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut. Perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut : -
Bahwa terdakwa pada hari senin tanggal 24 desember 2012 sekitar pukul 12.30 wib bersama dengan saksi MULIYADI alias ULI dan Korban DEA bermain dipanggung RRI desa sepempang.
-
Bahwa kemudian terdakwa
mengajak saksi
korban DEA untuk
melakukan hubungan suami istri deangan berjanji akan memberikan uang. -
Bahwa setelah terdakwa dan korban DEA telah melepas celananya dan berbaring di lantai panggung RRI, kemudian terdakwa menempelkan penisnya yang sudah mengeras dipaha korban DEA selama 1 (satu) menit.
-
Bahwa kemudian setelah terdakwa selesai, saksi Mulyadi melihat saksi korban DEA masih berbaring di lantai dengan celana masih terbuka, kemudian saksi Mulyadi mengajak saksi korban DEA melakukan hubungan suami istri.
-
Bahwa kemudian terdakwa lanjutkan pada hari rabu tanggal 26 desember 2012 sekitar pukul 14.00 wib, terdakwa bersama saksi Mulyadi dan korban DEA bermain di rumah korban DEA.
-
Bahwa kemudian terdakwa mengajak korban DEA untuk melakukan hubungan suami istri
dan mengajak korban Dea ke dalam kamar,
kemudian saksi korban dan terdakwa membuka celana dan berbaring di atas kasur, kemudian terdakwa menempelkan penisnya ke vagina saksi korban DEA.
Hal 2 dari 10 Hal Pts.No.245/Pid.Sus/2013/PTR
-
Bahwa setelah terdakwa selesai, terdakwa memanggil saksi Mulyadi untuk bergantian melakukan perbuatan cabul kepada saksi korban DEA, kemudian saksi Mulyadi juga menempelkan penisnya ke vagina saksi korban DEA.
-
Bahwa kemudian terdakwa lanjutkan pada hari rabu tanggal 26 desember 2012 sekitar pukul 18.30 WIB bersama dengan saksi WAN SUPRIADI pergi ke rumah korban DEA.
-
Bahwa setelah terdakwa bersama dengan saksi wan supriadi sampai di rumah saksi masih ada ayah dan ibu saksi korban DEA, namun tidak lama kemudian Ayah dan Ibu Tiri korban DEA pergi keluar untuk menonton pertandingan voli.
-
Bahwa setelah orang tua korban pergi dari rumah, sdr wan supriadi mengajak saksi korban DEA masuk ke kamar untuk melakukan hubungan suami istri dan berjanji akan memberikan permen kepada saksi korban DEA.
-
Bahwa setelah saksi WAN SUPRIADI bersama saksi korban masuk ke dalam kamar, saksi wan supriadi membuka celana saksi korban DEA, kemudian saksi wan supriadi membaringkan saksi korban DEA diatas kasur dan saksi wan supriadi menindih saksi korban DEA dengan memegang lutut saksi korban DEA, kemudian saksi wan supriadi ingin memasukkan penisnya ke vagina saksi korban DEA tetapi tidak bisa.
-
Bahwa kemudian saksi wan supriadi menempelkan penisnya yang sudah tegang ke vagina korban.
-
Bahwa kemudian saksi wan supriadi keluar kamar, kemudian terdakwa masuk ke kamar tersebut dimana saksi korban DEA masih berbaring diatas kasur dan tidak mengenakan celana dan terdakwa memberikan 1(satu) bungkus permen ke saksi korban DEA.
-
Bahwa kemudian terdakwa juga membuka celananya dan langsung menindih saksi korban DEA, kemudian penis terdakwa ditempelkan dipermukaan vagina saksi korban DEA, lalu terdakwa menempelkan penisnya dipermukaan vagina saksi korban DEA.
-
Bahwa kemudian terdakwa lanjutkan pada hari sabtu tanggal 29 desember 2012 sekitar pukul 14.00 wib bersama saksi korban DEA bermain di pelabuhan sepempang, kemudian terdakwa bersama saksi
Hal 3 dari 10 Hal Pts.No.245/Pid.Sus/2013/PTR
korban bermain di KAM ( tempat pelihara ikan), pada saat itu terdakwa membuka celana saksi korban DEA, kemudian dengan posisi jongkok terdakwa menempelkan penisnya ke vagina saksi korban DEA. -
Bahwa terdakwa tidak pernah memberikan uang yang dijanjikan kepada saksi korban.
-
Bahwa berdasarkan VISUM ET REPERTUM No 445/TU-RSUD/165 tanggal 16 januari 2013 yang dibuat dan ditanda tangani berdasarkan sumpah jabatan oleh Dr. Farida Mansyur, M.Kes, SPOG dengan kesimpulan selaput dara masih INTAK (masih utuh);
-
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal 82 UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
3. Surat tuntutan pidana (requisitoir) Penuntut Umum No.Reg.Perkara: PDM-29/RNI/07/2013 yang dibacakan dalam
persidangan
pada hari
Rabu, tanggal 16 Oktober 2013, yang pada pokoknya menuntut agar Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Ranai
menjatuhkan putusan sebagai
berikut : 1. Menyatakan terdakwa SISWANDI BIN HARYONO bersalah melakukan tindak pidana Cabul sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal dalam surat dakwaan yaitu pasal 82 UU RI No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHPidana; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan 6 (enam) bulan penjara ditambah dengan denda sebesar Rp. 30.000.000,- ( tiga puluh juta rupiah) Subsidair selama 3 (tiga) bulan kurungan, dan dengan perintah terdakwa supaya ditahan; 3. Menetapkan agar terdakwa, membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah). 4. Berkas perkara berikut surat – surat lainnya yang terkait dengan perkara tersebut diatas serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Ranai Nomor: 32/Pid.Sus.A/2013/PN.Rni tanggal 29 Oktober 2013 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
Hal 4 dari 10 Hal Pts.No.245/Pid.Sus/2013/PTR
1. Menyatakan terdakwa SISWANDI Bin HARYONO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul ”; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan penjara ; 3. Menetapkan syarat umum yaitu pidana itu tidak perlu dijalankan, kecuali apabila dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan hakim, karena terdakwa dipersalahkan melakukan tindak pidana sebelum masa percobaan selama 2 (dua) tahun berakhir ; 4. Menetapkan
syarat
khusus
berupa
tindakan
pembinaan
atau
pengawasan terhadap diri Terdakwa oleh Dinas Sosial atau instansi pemerintah terkait lainnya selama 1 ( satu ) tahun ; 5. Menghukum
Terdakwa
untuk
membayar
denda
sebesar
Rp.
30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila Terdakwa tidak sanggup membayarnya maka harus menjalani wajib latihan kerja selama 3 (tiga ) bulan ; 6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam perkara ini sebesar Rp. 1000,- (seribu rupiah);
5. Akta Permintaan Banding Nomor : 11/Akta.Pid/2013/PN.Rni yang ditanda tangani
oleh
Panitera/Sekretaris
Pengadilan
Negeri Ranai,
yang
menerangkan bahwa pada tanggal 01 November 2013 Jaksa Penuntut Umum
telah
mengajukan
permintaan banding
terhadap
putusan
Pengadilan Negeri Ranai No.32/Pid.Sus.A/2013/PN.Rni tanggal 29 Oktober 2013,
dimana
pengajuan
permintaan
banding tersebut
telah
diberitahukan secara patut kepada Terdakwa pada tanggal 01 Nopember 2013;
6. Memori banding dari Jaksa Penuntut Umum tanggal 1 November 2013 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ranai pada tanggal 12 November
2013,
yang
mana
memori
banding
tersebut
telah
Hal 5 dari 10 Hal Pts.No.245/Pid.Sus/2013/PTR
diberitahukan/diserahkan secara patut kepada Terdakwa pada tanggal 13 November 2013;
7. Surat Pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara yang ditanda tangani oleh Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Ranai tertanggal 15 November 2013, No. W4-U14/725/HN/0108/XI/2013 kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum memeriksa / mempelajari perkara
tersebut
dikirim
tentang pemberian
maupun
Terdakwa untuk
berkas perkara (inzage) sebelum berkas kepada
Pengadilan
Tinggi
Pekanbaru
untuk pemeriksaan dalam tingkat banding;
Menimbang, bahwa karena permintaan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum diajukan dalam tenggang waktu maupun menurut tata cara dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang, maka pengajuan permintaan banding tersebut secara formil dapat diterima; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum mengajukan memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Penuntut Umum berpendapat bahwa putusan tersebut merupakan putusan yang
Disparitas dan menciderai Rasa Keadilan masyarakat, dikarenakan
kedua perkara tersebut merupakan perkara yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain sehingga sesuatu hal yang tidak adil ketika perkara yang sama diputus dengan putusan yang jauh berbeda;
2.Tidak
mencerminkan
Konsepsi
Pemidanaan
serta
melupakan
dan
meniadakan serta tidak melindungi hak korban yakni seorang anak yang masih duduk di taman kanak-kanak yang masih berumur 5 (lima) tahun yang bernama DEA PATIKA SARI Binti AIDI;
3. jelas perbuatan terdakwa melakukan pencabulan terhadap saksi korban dilakukan lebih dari 1 (satu) kali, sehingga putusan tersebut tidak memperhatikan hal-hal yang memberatkan, alat bukti serta kekuatan pembuktian yakni bahwa perbuatan pencabulan terdakwa terhadap saksi korban dilakukan lebih dari 1 (satu) kali bahkan bergantian dengan temannya, bukan didasarkan dari kekhilafan terdakwa melainkan sifat jahat /
Hal 6 dari 10 Hal Pts.No.245/Pid.Sus/2013/PTR
mens area yang ada pada diri terdakwa, sehingga bukankah akan lebih tepat apabila pidana badan berupa pidana penjara sebagaimana dalam tuntutan penuntut umum yang dijatuhkan terhadap diri terdakwa;
4. Bahwa, belakangan ini perkara Perlindungan Anak di Daerah Hukum Pengadilan Negeri Ranai yang wilayah luas pulaunya terpencil cenderung meningkat, sehingga tindakan pencegahan dengan pemidanaan badan merupakan sesuatu yang urgensi untuk dilakukan demi terciptanya keadaan yang kondusif bagi anak, sehingga terciptanya keadaan yang kondusif dan selaras sebagaimana yang di amanatkan oleh UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan kontra memori banding; Menimbang,
bahwa
Pengadilan
Tinggi
setelah
memeriksa
dan
mempelajari dengan seksama berkas perkara dan Berita Acara Persidangan, serta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Ranai tanggal 29 Oktober 2013 Nomor : 32/Pid.Sus.A/2013/PN.Rni serta memori banding Jaksa Penuntut Umum tanggal 1 November 2013 sebagaimana tersebut diatas, Pengadilan Tinggi memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut : - Bahwa kesimpulan Hakim Tingkat Pertama mengenai fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan dan pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan Terdakwa telah terbukti melakukan perbuatan sebagaimana diuraikan dakwaan tunggal Jaksa Penuntut Umum, sudah tepat dan benar karena kesimpulan mengenai fakta-fakta hukum tersebut telah sesuai dan di dasarkan pada alat-alat bukti yang di ajukan kepersidangan ; - Bahwa Hakim Tingkat Pertama menyatakan Terdakwa telah terbukti unsurunsur
pasal 82 Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP yang di dakwakan, di mana Hakim Tingkat Pertama telah mempertimbangkan unsur-unsur pasal tersebut dengan lengkap dan sempurna dari setiap unsur yang di dakwakan, oleh karena itu menurut Pengadilan Tinggi pertimbangan dan pendapat tersebut juga sudah tepat dan benar;
Hal 7 dari 10 Hal Pts.No.245/Pid.Sus/2013/PTR
- Bahwa lamanya pidana yang di jatuhkan oleh Hakim Tingkat Pertama terhadap Terdakwa baik pidana penjara dan pidana denda di bawah minimal ancaman pidana (pasal 82 Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak) : Pidana penjara paling lama 15 (lima belas) Tahun dan paling singkat 3 (tiga) Tahun dan denda paling banyak Rp300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp60.000.000,- (enam puluh juta rupiah), Pengadilan Tinggi sependapat dengan Hakim Tingkat Pertama, karena menurut Pengadilan Tinggi dalam perkara ini Terdakwa masih anak-anak dan korban juga anak-anak, maka secara hukum Pengadilan memberikan Perlindungan kepada kedua pihak tersebut, baik kepada Terdakwa maupun kepada korban, hal ini sesuai dengan yang dikehendaki oleh UndangUndang Perlindungan Anak oleh karena itu menurut Pengadilan Tinggi pidana yang dijatuhkan oleh Hakim Tingkat Pertama di bawah minimal ancaman pidana telah adil dan patut - Bahwa Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan Hakim Tingkat Pertama mengenai pidana bersyarat, baik syarat umum yang tercantum dalam amar nomor 3 (tiga), maupun syarat khusus yang tercantum dalam amar nomor 4 (empat) karena Terdakwa melakukan cabul terhadap korban 2(dua) kali dengan hari dan tempat yang berbeda, bahkan Terdakwa mengajak orang lain yaitu saksi Mulyadi dan saksi Wan Supriadi untuk melakukan perbuatan cabul kepada saksi korban DEA yang masih berumur 5 (lima) Tahun maka untuk tidak diulangi perbuatan tersebut oleh Terdakwa terhadap orang lain dan sebagai pelajaran bagi Terdakwa dan anak-anak yang lainnya, oleh karena itu menurut Pengadilan Tinggi terhadap Terdakwa tidak tepat dijatuhi pidana bersyarat ;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi berkesimpulan pemidanaan yang dijatuhkan adalah patut dan adil sebagaimana yang tersebut dalam amar putusan dibawah ini ; Menimbang, bahwa oleh karena itu alasan-alasan yang dikemukakan dalam memori banding Jaksa Penuntut Umum, Pengadilan Tinggi beralasan untuk diterima;
Hal 8 dari 10 Hal Pts.No.245/Pid.Sus/2013/PTR
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas maka putusan Pengadilan Negeri Ranai tanggal 29 Oktober 2013 Nomor : 32/Pid.Sus.A/2013/PN.Rni
tersebut
haruslah
diubah
sekedar
tentang
pemidanaan bersyarat yang dijatuhkan terhadap Terdakwa tersebut ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebani pula untuk membayar biaya perkara pada kedua tingkat peradilan; Mengingat pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) jo Undang Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak, dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP serta pasalpasal lain dalam undang-undang yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I: -
Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum ;
-
Mengubah putusan Pengadilan Negeri Ranai tanggal 29 Oktober 2013 Nomor : 32/Pid.Sus.A/2013/PN.Rni, sekedar mengenai pidana bersyarat amar nomor 3 (tiga) syarat umum dan amar nomor 4 (empat) syarat khusus yang dimintakan banding tersebut, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut : 1.
Menyatakan Terdakwa SISWANDI BIN HARYONO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan
sengaja
melakukan
kekerasan
atau
ancaman
kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul “ ;
2.
Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu
dengan
pidana penjara selama : 1(satu ) Tahun dan 6(enam) Bulan ;
3.
Menjatuhkan
pidana
denda
kepada
Terdakwa
sebesar
Rp
30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila
Hal 9 dari 10 Hal Pts.No.245/Pid.Sus/2013/PTR
terdakwa tidak sanggup membayarnya maka harus menjalani wajib kerja selama 3(tiga) Bulan ;
4.
Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp.2.500,-(dua ribu lima ratus rupiah);
diputuskan pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2014,
Demikianlah
dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Pekanbaru dengan susunan Abdul Fattah, SH.,MH. sebagai Hakim Ketua Majelis, Tani Ginting, SH.,MH. dan Nelson Samosir, SH.,MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari Jumat tanggal 24 Januari 2014 telah diucapkan dalam
persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua
Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh M.Natsir, SH. selaku
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Pekanbaru,
akan tetapi tidak dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum maupun Terdakwa;
Hakim-Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
Tani Ginting, SH.,MH.
Abdul Fattah, SH.,MH.
Nelson Samosir, SH.,MH. Panitera Pengganti,
M.Natsir, SH.
Hal 10 dari 10 Hal Pts.No.245/Pid.Sus/2013/PTR