PUTUSAN NO.25/PID.SUS/2015/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara terdakwa ;
Nama Lengkap
: Hendri Bin Amat Bakri;
Tempatlahir
: Pariaman (Sumatera Barat);
Umur/tanggallahir
: 44 tahun /03 November 1969;
JenisKelamin
: Laki- Laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Alamat
: Jln. Garuda Gg. F 22 Rt 044 Rw 006, Kel. Tangkerang Tengah, Kec. Marpoyan Damai Pekanbaru;
Agama
: Islam;
Pekerjaan
: Tidak bekerja;
Terdakwa ditahan di rumah tahanan oleh : 1. Penyidik, sejak tanggal 21 April 2014 s/d tanggal 10 Mei 2014 ; 2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum,sejak tanggal
11
Mei
2014
s/d
tanggal 19 Juni 2014 ; 3. Perpanjangan oleh
Wakil Ketua Pengadilan Negeri
Pekanbaru, sejak
tanggal 20 Juni 2014 s/d tanggal 18 Agustus 2014 ; 4. Penunut Umum, sejak tanggal 15 Agustus 2014 s/d tanggal 03 September 2014; 5. Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru, sejak tanggal 28 Agustus 2014 s/d tanggal 26 September 2014 ; 6. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru sejak tanggal 27 September 2014 s/d tanggal 25 Nopember 2014 ; 7. Perpanjangan Pertama oleh Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru , sejak tanggal 26 Nopember 2014 s/d tanggal 25 Desember 2014 ; 8. Perpanjangan kedua oleh
Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru, sejak
tanggal 26 Desember 2014 s/d tanggal 24 Januari 2015 ;
Hal 1 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
9. Penetapan Penahanan oleh Hakim Pengadilan Tinggi Pekanbaru sejak tanggal 21 Januari 2015 s/d tanggal 19 Februari 2015 ; 10. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru sejak tanggal 20 Februari 2015 s/d tanggal 20 April 2015 ; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca
berkas perkara dan surat-surat yang terlampir
didalamnya, serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Nomor 844/Pid.Sus/2014/PN.Pbr tanggal
15 Januari 2015
Pekanbaru
dalam perkara
terdakwa tersebut diatas; Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal No. Reg. Perkara: PDM-398/Pekan/07/2014 terdakwa didakwa sebagai berikut : Kesatu : Primair Bahwa ia terdakwa HENDRI BIN AMAT BAKRI,secara bersama-sama dengan saksi YOK KOK CHOI (terdakwa dalam berkas perkara terpisah), pada hari Jumat tanggal 11 April 2014, sekira pukul 21.00 WIB. Atau setidak-tidaknya masih dalam bulan April atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam tahun 2014, bertempat di Jl. Garuda Gg. F 22 RT.004 RW.006 Kel. Tangkerang Tengah Pekanbaru atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pekanbaru, yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, dan terhadap barang bukti Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu tersebut, setelah disita dalam perkara ini kemudian dilakukan penimbangan, pembungkusan dan penyegelan oleh Perum Pegadaian Cabang Pekanbaru Kota sesuai dengan Berita Acara Penimbangan dan Penyegelan yang ditanda tangani oleh Windra Yesova, SE.S.Sos,MM. selaku Pemimpin Cabang No. 113/BB.IV/180500/2014, tanggal 16 April 2014, berupa : 20 (dua puluh) bungkus plastik bening diduga oleh pihak kepolisian berisikan Narkotika jenis shabu-shabu dengan berat kotor 1490,2 gram dan berat bersih 1416,3 gram dan berat 73,9 gram. Dengan perincian, sebagai berikut :
Hal 2 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
a. Barang bukti diduga Narkotika jenis shabu-shabu dengan berat bersih 37,6 gram digunakan untuk pemeriksaan secara laboratories; b. Barang bukti diduga Narkotika jenis shabu-shabu dengan berat bersih 0,1 gram digunakan untuk pemeriksaan secara laboratories; c. Barang bukti diduga Narkotika jenis shabu-shabu dengan berat bersih 1378,6 gram disisihkan untuk dimusnahkan; d. 20 (dua puluh) bungkus plastik bening dengan berat 73,9 gram sebagai pembungkus barang bukti;
Dan berdasarkan Surat Perintah Pemusnahan barang bukti No.SP.MUSNAH./34/V/2014/Riau/Dit Res Narkoba tanggal 5 Mei 2014 terhadap barang bukti dengan berat bersih 1378,6 gram tersebut telah dimusnahkan ditingkat penyidikan. Perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan cara-cara sebagai berikut : -
Bermula pada hari Sabtu tanggal 29 Maret 2014 sekira pukul 10.00 WIB terdakwa menemui Aheng (DPO) disebut kedai kopi di Pudu Kuala Lumpur Malaysia dan terdakwa mengatakan kepada Aheng bahwa ada pesanan shabu dari HENDRI di Pekanbaru selanjutnya terdakwa langsung mengorder barang berupa shabu sebanyak 1 kg seharga Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan 300 gram seharga Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) kepada Aheng dan terdakwa langsung memberikan nomor Handphone ZULHARI yang ada di port Klang Malaysia kepada Aheng yang akan membawa shabu dengan menggunakan fery ke Indonesia selanjutnya shabu yang diorder terdakwa kepada Aheng dan pada saat itu Aheng juga memberikan 2000 butir pil Happy Five seharga Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dan pil extacy sebanyak 500 butir seharga Rp.450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) dengan harga keseluruhan Rp. 775.000.000,- (tujuh ratus tujuh puluh lima juta rupiah) dan Aheng mengatakan kepada terdakwa agar terdakwa membawa pil tersebut ke Pekanbaru untuk cari pasaran baru.
-
Selanjutnya pada hari Minggu pada tanggal 30 Maret 2014 sekira pukul 17.00 waktu Malaysia Aheng menghubungi handphone terdakwa dan Aheng mengatakan bahwa barang sudah diantar kepada Zulhari di Port Klang Malaysia yang dikirim melalui anak buahnya dari Malaysia lalu terdakwa langsung menelpon Zulhari (DPO) dan mengatakan “apakah
Hal 3 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
barang sudah diterima?” dan Zulhari mengatakan “barang sudah diterima” kemudian sekira pukul 10.00 WIB waktu Malaysia terdakwa berangkat ke Pekanbaru dan sekira pukul 12.00 WIB terdakwa sampai di Pekanbaru dan setelah sampai di Pekanbaru terdakwa terlebih dahulu ke Hotel Grand Zuri selanjutnya terdakwa langsung ke rumah terdakwa Bin Amat Bakri pada saat terdakwa sampai dirumah Hendri bin Amat Bakri akan tetapi Hendri Bin Amat Bakri tidak berada di rumah karena terdakwa sedang menjemput barang yang dipesan terdakwa dari Aheng kemudian pada hari Rabu tanggal 2 April 2014 sekira pukul 10.00 WIB terakwa pulang ke Malaysia. -
Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 12 April 2014 sekira pukul 07.00 WIB terdakwa ditelpon oleh terdakwa Bin Amat Bakri dari Malaysia untuk memesan shabu sebanyak 2 kg seharga Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah), setelah menerima telpon dari terdakwa lanusung menghubungi Aheng untuk memesan shabu sebanyak 2 kg lalu Aheng langsung menyuruh anak buahnya untuk mengirimkan shabu kepada Zulhari untuk dikirim ke Pekanbaru dengan menggunakan Fery selanjutnya terdakwa kembali menelepon mengatakan “ini benda udah komprom” (maksudnya shabu-shabu) itu benda ada 8 (delapan) keping, pagi jam enam saya antar sama pak Zulhari, itu ringgit udah kasi dua ribu’ dan terdakwa menjawab’ oke thank you’ selanjutnya Hendri Bin Amat Bakri lanhsung menuju ke Pekanbaru Dumai untuk menjemput shabu tersebut lalu setelah mendapatkan shabu-shabu tersebut lalu terdakwa membagikan shabu tersebut kepada Yudi (berkas terpisah) sebanyak 2 ½ ons dan ½ ons dibagikan terdakwa kepada Roby (DPO).
- Kemudian pada hari Minggu tanggal 13 April 2014 sekira pukul 11.00 WIB Malaysia dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru bersama Faiz (DPO), Chia Kah Siong (berkas terpisah) dan seorang perempuan yang bernama SU YUAN MIN dan sesampainya di Pekanbaru terdakwa di jemput oleh terdakwa dan menginap di Hotel Pangeran Pekanbaru, selanjutnya pada hari Senin tanggal 14 April 2014 sekira pukul 20.00 WIB terdakwa dijemput oleh Faiz dan istri Hendri kemudian terdakwa bersama saksi Chia Kah Siong Als Akhi pergi kerumah terdakwa, lalu sesampainya di rumah terdakwa bersama saksi Chia Kah Siong Als Akhi langsung masuk kekamar belakang,
dan
langsung
menggunakan
shabu
pada
saat
akan
menggunakan shabu tersebut datang anggota tim dit Resnarkoba Polda
Hal 4 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
Riau melakukan penangkapan ditemukan 2 (dua) buah kotak plastik warna hitam yanga mana 1 (satu) kotak berisikan 1 (satu) bungkus plastik berisikan plastik dan 2 buah mancis gas dan 1 kotak berisikan 6 bungkus plastik berisikan shabu dan 2 buah mancis gas, 2 buah alat penghisap shabu yang mana 1 buah terbuat dari botol minuman aqua dan 1 buah botol minuman larutan cao kaki tiga, 20 bungkus plastik Narkotika jenis shabu didalam tas warna merah dan 1750 butir pil Happy Five selanjutnya dibawa ke kantor Narkoba Polda Riau untuk diproses lebih lanjut karena telah melakukan transaksi jual beli Narkotika jenis shabu-shabu lintas Negara yang tidak mendapat izin dari pihak yang berwenang. - Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium barang bukti Narkotika/psikotropika memberi kesimpulan : contoh barang bukti Positif mengandung Met Amphetamin yang termasuk jenis Narkotika Golongan I (satu) sesuai dengan UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 132 ayat (1) Jo pasal 114 (2) UU. RI. No. : 35 tahun 2009, Tentang Narkotika.
Subsidair : Bahwa ia terdakwa HENDRI BIN AMAT,secara bersama-sama dengan saksi YOK KOK CHOI Als JHON (terdakwa dalam berkas perkara terpisah), pada waktu dan tempat sebagaimana yang telah diuraikan pada dakwaan primair, yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, mengusai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, perbuatan tersebut lakukan dengan cara-cara sebagai berikut : - Berawal pada hari Sabtu tanggal 29 Maret 2014 sekira pukul 10.00 WIB terdakwa menemui Aheng (DPO) disebut kedai Kopi di Pudu Kuala Lumpur Malaysia dan terdakwa mengatakan kepada Aheng bahwa ada pesanan shabu dari HENDRI di Pekanbaru selanjutnya terdakwa langsung mengorder barang berupa shabu sebanyak 1 kg seharga Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan 300 gram seharga Rp. 150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) kepada Aheng dan terdakwa langsung memberikan nomor handphone ZULHARI yang ada di port Klang Malaysia kepada Aheng yang akan membawa shabu dengan menggunakan Fery ke Indonesia selanjutnya shabu yang diorder
Hal 5 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
terdakwa kepada Aheng dan pada saat itu Aheng juga memberikan 2000 butir pil Happy Five seharga Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dan pil extacy sebanyak 500 butir seharga Rp.450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) dengan harga keseluruhan Rp. 775.000.000,(tujuh ratus tujuh puluh lima juta rupiah) dan Aheng mengatakan kepada terdakwa agar terdakwa membawa pil tersebut ke Pekanbaru untuk cari pasaran baru. - Selanjutnya pada hari Minggu pada tanggal 30 Maret 2014 sekira pukul 17.00 waktu Malaysia Aheng menghubungi handphone terdakwa dan Aheng mengatakan bahwa barang sudah diantar kepada Zulhari di Port Klang Malaysia yang dikirim melalui anak buahnya dari Malaysia lalu terdakwa langsung menelpon Zulhari (DPO) dan mengatakan “apakah barang sudah diterima?” dan Zulhari mengatakan “barang sudah diterima” kemudian sekira pukul 10.00 WIB waktu Malaysia terdakwa berangkat ke Pekanbaru dan sekira pukul 12.00 WIB terdakwa sampai di Pekanbaru dan setelah sampai di Pekanbaru terdakwa terlebih dahulu ke Hotel Grand Zuri selanjutnya terdakwa langsung ke rumah terdakwa Bin Amat Bakri pada saat terdakwa sampai dirumah Hendri bin Amat Bakri akan tetapi Hendri Bin Amat Bakri tidak berada di rumah karena terdakwa sedang menjemput barang yang dipesan terdakwa dari Aheng kemudian pada hari Rab tanggal 2 April 2014 sekira pukul 10.00 WIB terakwa pulang ke Malaysia. - Pada hari Sabtu tanggal 12 April 2014 sekira pukul 07.00 WIB terdakwa ditelpon oleh terdakwa bin Amat Bakri dari Malaysia untuk memesan shabu sebanyak 2 kg seharga Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), setelah menerima telepon dari terdakwa langsung menghubungi Aheng untuk memesan shabu sebanyak 2 kg lalu Aheng langsung menyuruh anak buahnya untuk mengirimkan shabu kepada Zulhari untuk dikirim ke Pekanbaru dengan menggunakan fery selanjutnya terdakwa kembali menelpon mengatakan “ini benda udah komprom” ( maksudnya shabushabu) itu benda ada 8 (delapan) keping, pagi jam enam saya antar sama pak Zulhari, itu ringgit udah kasi dua ribu “dan terdakwa menjawab” “oke thank you” selanjutnya Hendri Bin Amat Bakri langsung menuju ke Pelabuhan Dumai untuk menjemput shabu tersebut setelah mendapatkan shabu-shabu tersebut lalu erdakwa membagikan shabu tersebut kepada
Hal 6 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
Yudi (berkas terpisah) sebanyak 2 ½ ons dan ½ ons dibagikan terdakwa kepada Roby (DPO). - Keesokan harinya yaitu hari Minggu tanggal 13 April 2014 sekira pukul 11.00 waktu Malaysia dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru bersama Faiz ( DPO ) ,CHIA KAH SIONG ( berkas terpisah ) dan seorang perempuan yang bernama SU YUANMIN dan sesampainya di Pekanbaru terdakwa dijemput oleh terdakwa dan menginap di Hotel Pangeran Pekanbaru , selanjutnya pada hari Senin tanggal 14 April 2014 sekira pukul 20.00 wib terdakwa dijemput oleh Faiz dan isteri Hendri
kemudian terdakwa
bersama saksi CHIA KAH SIONG als AKHI pergi kerumah terdakwa ,lalu sesampainya di rumah terdakwa ,terdakwa bersama CHIA KAH SIONG als
AKHI
menggunakan
langsung
masuk
kekamar
belakang,dan
shabu pada saat akan menggunakan shabu
langsung tersebut
datang anggota tim dit Resnarkoba Polda Riau melakukan Penangkapan terhadap terdakwa bersama terdakwa dan saksi CHIA KAH SIONG dan pada saat penangkapan ditemukan 2 ( dua ) buah kotak plastik warna hitam yang mana 1 ( satu ) kotak berisikan 1 ( satu ) bungkus plastik berisikan shabu dan 2 ( dua ) buah mancis gas dan 1 kotak berisikan 1 ( satu ) bungkus plastik berisikan shabu dan 2 ( dua ) buah mancis gas dan 1 kotak berisikan 6 bungkus plastik berisikan shabu dan 2 ( dua ) buah mancis gas, 2 buah alat pengisap shabu yang mana 1 buah terbuat dari botol minuman aqua dan 1 buah botol minuman larutan cao kaki tiga, 20 bungkus plastik narkotika jenis shabu didalam tas warna merah dan 1750 butir pil happy five selanjutnya dibawa ke kantor Narkoba Polda Riau untuk diproses lebih lanjut karena telah memiliki , menyimpan, menguasai Narkotika jenis shabu-shabu lintas Negara yang tidak mendapat izin dari pihak yang berwenang ; - Bahwa
berdasarkan berita
acara
penimbangan, pembungkusan dan
penyegelan oleh
Perum Pegadaian Cabang Pekanbaru Kota
ditanda
oleh Windra Yesova,SE,S.Sos,MM.selaku
tangani
yang
Pimpinan
Cabang No. 113 /BB.IV/180500 /2014,tanggal 16 April 2014, berupa 20 ( dua puluh ) bungkus plastik bening diduga oleh pihak kepolisian berisikan Narkotika jenis shabu-shabu dengan berat kotor 1490,2 gram dan berat bersih 1416,3 gram dan berat 73,9 gram.Dengan
perincian ,sebagai
berikut :
Hal 7 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
1)
Barang
bukti
diduga Narkotika jenis shabu-shabu dengan berat
bersih 37,6 gram digunakan untuk pemeriksaan secara Laboratories ; 2)
Barang bukti diduga Narkotika jenis shabu-shabu
dengan berat
bersih 0,1 gram digunakan untuk pemeriksaan secara laboratories ; 3)
Barang bukti diduga Narkotika jenis shabu-shabu
dengan berat
bersih 1378,6 gram disisihkan untuk dimusnahkan ; 4)
20 (dua puluh ) bungkus plastik bening dengan berat 73,9 gram sebagai pembungkus barang bukti .
Dan berdasarkan Surat Perintah Pemusnah barang bukti No.SP.Musnah /34/V/2014 /Riau/Dit Res Narkoba tanggal 5 Mei 2014 terhadap barang bukti dengan berat bersih 1378,6 gram tersebut telah dimusnahkan ditingkat penyidikan; - Bahwa berdasarkan berita Acara Analisis Laboratorium barang bukti Narkotika /Psikotropika memberi kesimpulan : contoh barang bukti Positif mengandung Met Ampetamin yang termasuk jenis Narkotika Golongan I ( satu ) sesuai dengan UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika. ----------Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 132 ayat (1) jo pasal 112 ayat (2) UU.RI .No. 35 Tahun 2009 , tentang Narkotika -DAN Kedua : ---------Bahwa ia terdakwa HENDRI BIN AMAT BAKRI ,pada hari Jumat ,tanggal 11 April 2014,sekira pukul 21.00 Wib, atau setidak-tidaknya masih dalam bulan April atau
setidak-tidak pada suatu waktu
tertentu dalam tahun 2014 ,
bertempat di Jln Garuda Gg.F 22 RT.004 RW.006 Kelurahan Tangkerang Tengah Pekanbaru atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pekanbaru, secara tanpa hak memiliki. Menyimpan, dan atau membawa psikotropika golongan IV dan terhadap barang bukti setelah
disita
dalam
Psikotropika Golongan IV jenis pil happy five,
perkara
ini
kemudian
dilakukan
penimangan
,pembungkusan dan penyegelan oleh Perum Pegadaian Cabang Pekanbaru Kota sesuai Berita Acara Penimbangan dan Penyegelan yang ditanda tangani oleh Windra Yesova,SE,S.Sos,MM.selaku
Pimpinan Cabang
No. 113
/BB.IV/180500 /2014,tanggal 16 April 2014, berupa : 175 ( seratus tujuh puluh
Hal 8 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
lima ) kaplet atau 1750 ( seribu tujuh ratus lima puluh ) butir diduga oleh pihak Kepolisian psikotropika jenis happy five.Dengan perincian , sebagai berikut : a. Barang bukti 42 butir diduga psikotropika jenis happy five digunakan bahan pemeriksaan laboratories ; b. Barang bukti 1 butir diduga psikotropika jenis happy five disisihkan untuk barang bukti disisihkan ; c. Barang bukti 1707 butir diduga psikotropika jenis happy five disisihkan untuk dimusnahkan; Dan berdasarkan Surat Perintah Pemusnahan barang bukti No.SP.Musnah/34/V/2014/Riau/Dit Res Narkoba tanggal 5 Mei 2014 terhadap barang bukti dengan berat bersih 1707
butir tersebut
telah dimusnahkan ditingkat
penyidikan. Perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan cara-cara sebagai berikut :-------- Awalnya pada hari Sabtu tanggal 29 Maret 2014 sekira pukul 10.00 wib terdakwa menemui Aheng ( DPO ) bahwa ada pesanan shabu dari HENDRI di Pekanbaru
selanjutnya terdakwa langsung
meng order
barang berupa shabu sebanyak 1 kg seharga Rp. 500.000.000,- ( lima ratus juta rupiah ) dan 300 gram seharga Rp. 150.000.000,- ( seratus lima puluh juta
rupiah ) kemudian pada
saat itu A heng
juga
memberikan 2000 butir happy five seharga Rp.60.000.000,- ( enam puluh
juta rupiah )dan pil extacy sebanyak 500
butir seharga Rp.
450.000.000,- ( empat ratus lima puluh juta rupiah ) dengan harga keseluruhan
Rp.775.000.000,-( tujuh ratus tujuh puluh lima juta rupiah )
dan A Heng mengatakan kepada terdakwa agar terdakwa membawa pil tersebut ke Pekanbaru untuk cari pasaran baru. - Kemudian pada hari Minggu pada tanggal 30 Maret 2014 sekira pukul 07.00 waktu Malaysia A Heng menghubungi handphone terdakwa dan A Heng mengatakan
bahwa
barang sudah diantar
kepada Zulhari di
PortKlang, Malaysia yang dikirim melalui anak buahnya dari Malaysia lalu terdakwa langsung menelpon Zulhari ( DPO) dan mengatakan apakah barang sudah
diterima? Dan Zulhari
diterima, kemudian
mengatakan
barang
sudah
sekira pukul 10.00 waktu Malaysia terdakwa
berangkat ke Pekanbaru dan sekira pukul 12.00 wi terdakwa sampai di Pekanbaru dan setelah sampai di Pekanbaru terdakwa terlebih dahulu ke
Hal 9 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
Hotel Grand Zuri selanjutnya terdakwa langsung kerumah terdakwa Bin Amat bakri pada saat terdakwa smpai di rumah Hendri Bin Amat bakri akan tetapi Hendri in Amat bakri tidak berada di rumah karena terdakwa sedang menjemput barang yang dipesan terdakwa dari A Heng kemudian pada hari Rabu tanggal 2 April 2014 sekira pukul 10.00 wib terdakwa pulang ke Malaysia ; - Kemudian pada hari Minggu tanggal 13 April 2014 sekira pukul 11.00 waktu Malaysia dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru bersama bersama Faiz ( DPO ) ,CHIA KAH SIONG ( berkas terpisah ) dan seorang perempuan yang bernama SU YUANMIN dan sesampainya di Pekanbaru terdakwa dijemput
oleh
terdakwa
dan
menginap
di
Hotel
Pangeran
Pekanbaru,selanjutnya pada hari Senin tanggal 14 April 2014 sekira pukul 20.00 wib terdakwa dijemput oleh Faiz dan isteri Hendri kemudian terdakwa bersama saksi CHIA KAH SIONG
ALS AKHI pergi ke rumah
terdakwa, lalu sesampainya dirumah terdakwa terdakwa bersama saksi CHIA KAH SIONG ALS AKHI langsung masuk kekamar belakang dan langsung
menggunakan shabu pada saat akan menggunakan shau
tersebut
datang anggota tim dit Resnarkoba Polda Riau melakukan
penangkapan ditemukan 2( dua) buah kotak plastik warna hitam yang mana 1 ( satu) kotak erisikan 6 bungkus plastik berisikan shabu dan 2 buah mancis gas ,2 buah alat pengisap shabu yang mana 1 buah teruat dari botol minuman aqua dan 1 buah botol minuman larutan cao kaki tiga, 20 bungkus plastik narkotika jenis shabu didalam tas warna merah dan 1750 butir pil happy five selanjutnya dibawa ke kantor Narkoba Polda Riau untuk diproses lebih lanjut karena telah memiliki pil happy five yang tidak mendapat izin dari pihak yang berwenang ;
- Bahwa berdasarkan berita acara Analisis Laboratorium Barang bukti narkotika/psikotropika memberi kesimpulan : contoh barang bukti Positif berupa pil mengandung Nimeta zepam dan terdaftar dalam golongan IV nomor urut 45 lampiran UU RI No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika ;
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 62 UU RI No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika ;
Hal 10 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
Menimbang, bahwa berdasarkan surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 22 Desember 2014, No.Reg.Perkara: PDM -
/PEKAN/12/2014,
terdakwa telah dituntut sebagai berikut :
1. Menyatakan terdakwa Hendri bin Amat Bakri secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan permufakatan jahat dalam tindak pidana Narkotika yaitu melanggar Dakwaan kesatu Primair pasal 132 ayat (1) Jo pasal 114 ayat (2) UU Nomor.35 tahun 2009 tentang Narkotika dan kedua pasal 62 UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Hendri bin Amat Bakri
dengan
pidana Penjara selama 20 ( dua puluh ) tahun, dikurangi selama berada dalam tahanan sementara, dengan perintah terdakwa tetap berada dalam tahanan sementara, dengan perintah terdakwa tetap berada dalam tahanan dan denda sebesar Rp. 1.000.000.000,- ( satu milyard rupiah ) Subsidair selama 10 (sepuluh ) bulan ; 3. Menyatakan barang bukti berupa : - 2 ( dua ) bungkus plastik bening berisikan shabu-shabu dengan jumlah keseluruhannya 1450 gram ; - 175 ( seratus tujuh lima kaplet atau 1750 butir pil jenis Happy five ; - 1 (satu ) bungkus
plastik asoi warna bening berisikan plastik-plastik
bening kosong ; - 1( satu ) unit timbangan digital warna hitam merk Sinic ; - 2 ( dua ) buah penyendok shabu-shabu terdiri dari potongan kertas dan pipet plastik ; - 1 ( satu ) bungkus plastik bening pemungkus shabu-shabu ; - 1(satu ) set CCTV beserta 1 unit Televisi merk Sharp ; - 1(satu ) unit Hp Nokia dengan No.Kartu .081380231818; - 1 ( satu ) unit Hp Samsung dengan No. Kartu 081270258918 ; - 1 ( satu ) buah tas warna merah merk Londotti ; - 1(satu ) buah tas sandang warna hitam merek Polo king ; - 1(satu ) buah kotak Hair Drayermerk Sharp; - 2 (dua ) buah kotak plastik warna hitam,yang mana 1 kotak berisikan shabu dan 2 (dua) buah Mancis gas dan 1 kotak berisikan 6 (enam) bungkus Plastik berisikan shabu dan 2 buah mancis gas ;
Hal 11 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
- 2 (dua) buah alat penghisap shabu yang mana 1 (satu) buah terbuat dari botol minuman cap kaki tiga ; - 1( satu ) buah Hp merk Nokia warna hitam dengan Nomor: 0177072409 ; Dirampas untuk dimusnahkan ; 4. Menetapkan supaya terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.5000,- ( lima ribu rupiah ) ; Menimbang, bahwa berdasarkan atas tuntutan
tersebut, Pengadilan
Negeri Pekanbaru telah menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : MENGADILI :
1. Menyatakan Terdakwa HENDRI BIN AMAT BAKRI tersebut diatas, terbukti secara
sah
dan
meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
pidana
“Permufakatan jahat dalam melakukan tindak pidana Membeli Narkotika Golongan I bukan tanaman Melebihi 5 (lima) gram dan Tanpa Hak memiliki atau menyimpan Psiktopika “; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama
20
(dua
puluh)
tahun
dan
denda
sebesar
Rp.1.000.000.000,- (satu milyard rupiah) apabila tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan ; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 4. Menetapkan supaya Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; 5. Menyatakan barang bukti berupa : - 2 (dua) bungkus plastik bening berisikan shabu-shabu dengan jumlah keseluruhannya 1450 gram ; - 175 (seratus tujuh lima kaplet atau 1750 butir pil jenis Happy five ; - 1 (satu) bungkus plastik asoi warna bening berisikan plastik-plastik bening kosong; - 1 (satu) unit timbangan digital warna hitam merk Sinic ; - 2 (dua) buah penyendok shabu-shabu terdiri dari potongan kertas dan pipet plastik ; - 1 (satu) bungkus plastik bening pemungkus shabu-shabu ; - 1(satu) set CCTV beserta 1 unit Televisi merk Sharp ; - 1(satu) unit Hp Nokia dengan No.Kartu .081380231818;
Hal 12 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
- 1 (satu) unit Hp Samsung dengan No. Kartu 081270258918 ; - 1 (satu) buah tas warna merah merk Londotti ; - 1(satu) buah tas sandang warna hitam merek Polo king ; - 1(satu) buah kotak Hair Drayermerk Sharp; - 2 (dua) buah kotak plastik warna hitam,yang mana 1 kotak berisikan shabu dan 2 (dua) buah Mancis gas dan 1 kotak berisikan 6 (enam) bungkus Plastik berisikan shabu dan 2 buah mancis gas ; - 2 (dua) buah alat penghisap shabu yang mana 1 (satu) buah terbuat dari botol minuman cap kaki tiga ; - 1(satu) buah Hpmerk Nokia warna hitam dengan Nomor: 0177072409 ; Dirampas untuk dimusnahkan ; 6. Menetapkan supaya terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.5000,- ( lima ribu rupiah ) ; Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Jaksa Penuntut Umum dan terdakwa Negeri
telah menyatakan banding dihadapan Panitera Pengadilan
Pekanbaru
sebagaimana
masing-masing
ternyata
dari
akta
pada
tanggal
permintaan
21
Januari
banding
2015, Nomor
03/Akta.Pid/2015/PN.Pbr. dan permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum telah diberitahukan dengan cara seksama kepada Terdakwa pada tanggal 21 Januari 2015, dan permintaan banding dari Terdakwa juga telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 21 Januari 2015 ; Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding tersebut Terdakwa telah mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pekanbaru pada tanggal 10 Februari 2015 dan telah diberitahukan dan diserahkan kepada Penuntut Umum pada tanggal 12 Februari 2015 ;; Menimbang, bahwa dalam perkara ini Jaksa Penuntut Umum
tidak
mengajukan memori banding ; Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding tersebut pada tanggal 4 Februari 2015, kepada terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah diberitahukan untuk mempelajari berkas perkara. Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa tersebut telah diajukan
Hal 13 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
dalam tenggang waktu dan tatacara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang, maka permintaan banding tersebut dapat diterima.
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru No.844/Pid.Sus/2014/PN.PBR tanggal 15 Januari 2015 Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya dan pertimbangan Hakim Tingkat Pertama telah tepat dan benar berdasarkan hukum diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam mengadili perkara ini.
Menimbang,
bahwa karena terdakwa berada dalam tahanan, dan
berdasarkan ketentuan pasal 21 jo 27 (1), (2), pasal 193 (2) b KUHAP tidak ada alasan terdakwa dikeluarkan dari tahanan, karenanya terdakwa tetap berada dalam tahanan. Menimbang, bahwa dengan mengambil alih pertimbangan Hakim Tingkat Pertama, maka Pengadilan Tinggi memutus menguatkan
putusan
Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor 844/Pid.Sus/2014. tanggal 15 Januari 2015, yang dimohonkan banding tersebut. Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebankan membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan.
Mengingat : Pasal 132 ayat (1) jo Pasal 114 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 62 UU No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika serta Undang-Undang nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana ) serta peraturan perundangan lain yang bersangkutan ;
MENGADILI -
Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.
Hal 14 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
-
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru
tanggal 15 Januari
2015 No. 844/Pid.Sus/2015/PN.PBR dimintakan banding tersebut. -
Memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan.
-
Membebankan biaya perkara kepada terdakwa dalam dua tingkat peradilan dan ditingkat banding sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah)
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan majelis pada Rabu tanggal 25 Maret 2015 oleh kami : ANTHONY SYARIEF,SH sebagai Ketua Majelis dengan SABAR TARIGAN SIBERO, SH,MH. dan EWIT SOETRIADI, SH.MH
masing-masing sebagai hakim anggota berdasarkan
penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Nomor: 25/Pid.SUS/2015/PT.PBR tanggal 2 Maret 2015 untuk mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut pada hari Senin tanggal 30 Maret 2015 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Mejelis tersebut dengan dihadiri oleh hakim-hakim anggota serta WIPSAL, Sm.Hk Panitera Pengganti tersebut akan tetapi tanpa dihadiri Jaksa Penuntut Umum dan terdakwa.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA;
Sabar Tarigan Sibero, SH.,MH .
KETUA MAJELIS;
H. Anthony Syarief,SH.,MH.
Ewit Soetriadi, SH.,MH.
PANITERA-PENGGANTI;
WIPSAL, Sm Hk
Hal 15 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
P U T U S A N NOMOR : 299/Pid.Sus/2014/PT. PBR
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;
Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut di bawah ini dalam perkara atas nama Terdakwa :
Nama lengkap
: KHOO CHAN HOCK Alias APEK.
Tempat lahir
: Melaka.
Umur/Tanggal lahir : 57 Tahun / 25 Agustus 1956. Jenis kelamin
: Laki-laki.
Kebangsaan
: Malaysia.
Tempat tinggal
: No.684 Jalan Delima 29 / I taman Bukit Melaka Bruang 7540 Melaka.
Agama
: Kristen Protestan.
Pekerjaan
: Wiraswasta.
Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah / Penetapan Penahanan : 1. Penyidik, sejak tanggal 16 Februari 2014 s/d tanggal 7 Maret 2014 ; 2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 8 Maret 2014 s/d tanggal 16 April 2014 ; 3. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru, sejak tanggal 17 April 2014 s/d tanggal 16 Mei 2014 ; 4. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru, sejak tanggal 17 Mei 2014 s/d tanggal 3 Juni 2014 ; 5. Penuntut Umum, sejak tanggal 4 Juni 2014 s/d tanggal 17 Juni 2014 ; 6. Hakim, sejak tanggal 18 Juni 2014 s/d tanggal 17 Juli 2014 ; 7. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru, sejak tanggal 18 Juli 2014 s/d tanggal 15 September 2014 ; 8. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru (I), sejak tanggal 16 September 2014 s/d tanggal 15 Oktober 2014 ; 9. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru (II), sejak tanggal 16 Oktober 2014 s/d tanggal 14 November 2014 ; 10. Penahanan oleh Pengadilan Tinggi sejak tanggal 10 Nopember 2014 sampai dengan tanggal 9 Desember 2014 ;
Hal 16 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
11. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 10 Desember 2014 sampai dengan tanggal 7 Februari 2015 ;
PENGADILAN TINGGI tersebut; Telah membaca : I. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru tanggal 1 Desember 2014 No. 299/PID.SUS/2014/PT PBR tentang penunjukan Majelis Hakim yang mengadili perkara atas nama Terdakwa tersebut
dalam tingkat
banding;
II. Surat Dakwaan Penuntut Umum tanggal 26 Juni 2014 No.Reg.Perkara : PDM - 275/PKN/06/2014
atas
nama
Terdakwa yang pada pokoknya
sebagai berikut :
KESATU : ---- Bahwa Terdakwa KHOO CHAN HOCK Alias APEK bersama-sama dengan SUFIAN FERNANDO Alias Sofian Alias Acong (dilakukan dalam penuntutan terpisah) pada hari Minggu tanggal 09 Februari 2014 sekitar pukul 17.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari 2014, bertempat di pinggir Jalan Tanjung Datuk Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pekanbaru, “percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika Secara tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I yang beratnya lebih dari 5 (lima) gram” Perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa dengan cara sebagai berikut : - Berawal pada hari Kamis tanggal 30 Januari 2014 terdakwa berangkat dari Batam menuju Pekanbaru dengan menggunakan Pesawat Lion Air dimana saat itu terdakwa membawa paket shabu dan heroin yang kemudian terdakwa simpan dipinggang celana disebelah dalam ikat pinggang yang terdakwa pakai. Setelah sampai di Pekanbaru terdakwa menginap dikamar 506 Hotel Aston (I- Shine) yang terletak dijalan Sudirman No. 158 Pekanbaru. kemudian pada Minggu tanggal 9 Februari 2014 pada saat terdakwa sedang berada didalam kamar 506 Hotel Aston sekira pukul 14.00
Hal 17 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
wib terdakwa dihubungi saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG (dilakukan dalam penuntutan terpisah) melalui Handphone dimana saat itu Terdakwa menjawab ? ada, tapi nanti sore, harganya Rp. 67.000.000,- (enam puluh tujuh juta rupiah) dan kemudian dijawab oleh saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG ? Oke ?. Setelah menerima telpon tersebut kemudian terdakwa keluar hotel pergi ke kedai kopi 88 yang terletak dijalan Tanjung Datuk Pekanbaru sambil menunggu saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG menelpon kembali. Sekira pukul 16.30 wib saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG menelpon terdakwa kembali dengan mengatakan ?Pek sudah ada barangnya ? ? dan terdakwa jawab ? sudah ada.?jemput dijalan Tanjung Datuk lewat kedai Kopi 88 sedikit ? lalu saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG menjawab, ? Oke ?, lalu terdakwa keluar dari kedai Kopi 88 dengan berjalan kaki menuju arah jalan Tanjung Datuk. Sekira sepuluh menit berdiri menunggu sekira pulul 17.00 wib terdakwa bertemu dengan saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG selanjutnya terdakwa dengan menggunakan tangan kanan langsung menyerahkan 1 (satu) bungkus plastik warna hitam berisi 1(satu) bungkus plastik bening ukuran sedang berisi shabu kepada saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG lalu berkata ? jadi uangnya kapan disetor ? ? dan saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG langsung menjawab ? nanti malam ? seraya menerima 1 (satu) bungkus plastik warna hitam yang didalamnya berisi shabu kemudian langsung pergi meninggalkan terdakwa. Selanjutnya terdakwa kembali kekamar 506 Hotel Aston (I-Shine). -- Selanjutnya pada hari Senin tanggal 10 Pebruari 2014 sekira pukul 07.30 wib saat berada didalam kamar 506 Hotel Aston terdakwa kembali ditelpon saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG dan mengatakan, ? Pek?jemputlah uangnya, aku tunggu didepan UGD RS. Pekanbaru dijalan Mustika Pekanbaru ? dan terdakwa jawab ? Ya ?.selanjutnya terdakwa pergi ketempat yang telah disepakati dan berdiri menunggu saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG dihalaman depan UGD Rumah Sakit Pekanbaru dan tiba-tiba terdakwa didatangi saksi Rudi Harahap bersama ? sama anggota team Ditresnarkoba Polda Riau selanjutnya terdakwa dibawa menjumpai saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG serta diperlihatkan 1 (satu) bungkus plastik bening ukuran sedang berisi shabu yang telah disita dari saksi SUPIAN FERNANDO Alias
Hal 18 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
SOPIAN Alias ACONG yang telah ditangkap lebih dulu pada saat akan menyerahkan 1(satu) paket plastik bening ukuran sedang kepada Informan Polisi dan saat itu terdakwa melihat saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG dalam keadaan diborgol. kemudian terdakwa bersama-sama saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG serta barang bukti dibawa ke Polda Riau untuk proses selanjutnya. Bahwa Terdakwa dalam melakukan pekerjaan menjual shabu tersebut tanpa mendapat izin dari pejabat yang berwenang dan Terdakwa mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 25.000.000,-(dua puluh lima juta rupiah) atau sebesar RM. 7.000,-(tujuh ribu ringgit Malaysia). - Berdasarkan Berita Acara Penimbangan dan Penyegelan dari PT. Pegadaian
(persero)
Cabang
Pekanbaru
Kota
Nomor
:
059/BB/II/180500/2014 tanggal 12 Februari 2014 yang ditandatangani oleh Pemimpin Cabang JANUARDI, SE. yang menyatakan telah melakukan Penimbangan, Pembungkusan dan Penyegelan barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastik bening ukuran sedang berisikan Narkotika jenis shabu yang disita dari saksi SUFIAN FERNANDO ALIAS ACONG (terdakwa dalam perkara terpisah),dengan berat kotor 61,6 gram dan berat bersih 59,2 gram, dengan perincian sebagai berikut : Barang bukti diduga Narkotika jenis shabu, dengan berat bersih 0,1 gram, digunakan bahan pemeriksaan secara laboratories. Barang bukti diduga Narkotika jenis shabu dengan berat bersih 0,1 gram disisihkan untuk barang bukti dipersidangan. Barang bukti diduga narkotika jenis shabu dengan berat bersih 59 gram untuk dimusnahkan. 1(satu) bungkus plastic bening dengan berat 2,4 gram bekas pembungkus barang bukti. - Berdasarkan Surat Keterangan Pengujian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Pekanbaru No. PM.01.05.851.B.02.K.52.2014 tanggal 17 Pebruari 2014 atas nama saksi SUPIAN FERNANDO Alias ACONG yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Pengujian Produk Terapetik, Narkotik, Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplimen Dra. Sri Martini, Apt, MSi. dengan Kesimpulan : contoh barang bukti berupa Kristal kasar warna putih Positif mengandung Met Amphetamin yang termasuk jenis Narkotika Golongan I (Satu) sesuai dengan UU RI. No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Hal 19 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
---- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 Ayat (1) Jo Pasal 132 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;
DAN KEDUA :
---- Bahwa Terdakwa KHOO CHAN HOCK Alias APEK pada hari Senin tanggal 10 Februari 2014 sekitar pukul 08.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari 2014, bertempat di depan Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Pekanbaru Jalan Mustika Pekanbaru atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pekanbaru, ?Secara tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman.? Perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut : - Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas setelah terdakwa menyerahkan 1 (satu) bungkus plastik bening ukuran sedang berisi shabu kepada saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG dan saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG tertangkap pada saat akan menyerahkan 1(satu) bungkus plastik bening ukuran sedang kepada Informan Polisi yang didapat dari Terdakwa ketika ditanya asal barang bukti tersebut, saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG mengatakan barang tersebut diambil/dibeli dari terdakwa. Berdasarkan pengakuan saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG kemudian dilakukan penangkapan terhadap terdakwa, Setelah ditangkap kemudian terdakwa dibawa oleh saksi Rudi Harahap (saksi Penangkap) bersama anggota team Ditresnarkoba Polda Riau untuk menunjukkan tempat terdakwa menginap dan terdakwa membawa saksi Rudi Harahap bersama anggota team Ditresnarkoba Polda Riau ke kamar 506 Hotel Aston (sekarang Hotel I-Shine) tempat terdakwa menginap yang terletak dijalan jendral Sudirman. Setelah sampai dikamar 506 Hotel Aston kemudian dilakukan penggeledahan dan dibawah tempat tidur yang ada didalam kamar 506 ditemukan 1 (satu) buah kotak karton warna putih yang didalamnya berisikan 1 (satu) bungkus plastik berisi shabu yang merupakan paket shabu yang telah terdakwa sisihkan dari paket shabu sebelum
Hal 20 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
diserahkan kepada saksi SUPIAN FERNANDO Alias SOPIAN Alias ACONG dan 1 (satu) bungkus plastik bening berisi serbuk Heroin.Selanjutnnya terdakwa dan barang bukti yang ditemukan berupa 1 (satu) buah kotak karton warna putih yang didalamnya berisikan 1 (satu) bungkus plastik berisi shabu dan 1 (satu) bungkus plastik bening berisi shabu, 1(satu) unit handpon merek Nokia warna biru beserta kartu simpati dengan nomor 082383257777, 1 (satu) buah buku pasport Malaysia No. A31082903 dan 1 (satu) buah kartu kunci kamar 506 Hotel Aston dibawa ke Polda Riau guna proses selanjutnya. Bahwa Terdakwa dalam memiliki atau menguasai Narkotika jenis shabu dan heroin tersebut tanpa mendapat izin dari pejabat yang berwenang. - Berdasarkan Berita Acara Penimbangan dan Penyegelan dari PT. Pegadaian
(persero)
Cabang
Pekanbaru
Kota
Nomor
:
Nomor
:
061/BB/II/1805000/2014 tanggal 12 Februari 2014 yang ditandatangani oleh Pemimpin Cabang JANUARDI, SE. yang menyatakan telah melakukan Penimbangan, Pembungkusan dan Penyegelan barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan Narkotika jenis shabu-shabu yang disita dari terdakwa, dengan berat kotor 0,4 gram dan berat bersih 0,2 gram, dan 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan narkotika jenis heroin dengan berat kotor 1,7 dan berat bersih 1,4 gram dengan perincian sebagai berikut :
Barang bukti diduga Narkotika jenis shabu-shabu, dengan berat bersih 0,1 gram, digunakan bahan pemeriksaan secara laboratories.
Barang bukti diduga narkotika jenis Heroin, dengan berat bersih 0,1 gram digunakan bahan pemeriksaan secara laboratories.
Barang bukti diduga Narkotika jenis shabu-shabu, dengan berat bersih 0,1 gram, disisihkan untuk barang bukti dipersidangan.
Barang bukti diduga Narkotika jenis Heroin dengan berat bersih 1,3 gram gram disisihkan untuk barang bukti dipersidangan.
1(satu) plastic bening dengan berat 0,2 gram pembungkus barang bukti diduga shabu.
1(satu) plastic bening dengan berat 0,3 gram pembungkus barang bukti diduga heroin.
- Berdasarkan Surat Keterangan Pengujian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Pekanbaru No. PM.01.05.851.B.02.K.51.2014 tanggal 17 Pebruari 2014 atas nama terdakwa yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Pengujian Produk Terapetik, Narkotik, Obat Tradisional, Kosmetik dan
Hal 21 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
Produk Komplimen Dra. Sri Martini, Apt, MSi. dengan Kesimpulan : contoh barang bukti berupa serbuk warna putih Positif mengandung Heroin yang termasuk jenis Narkotika Golongan I (Satu) sesuai dengan UU RI. No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Dan Surat Keterangan Pengujian Balai Besar
Pengawas
Obat
dan
Makanan
Pekanbaru
PM.01.05.851.B.02.K.51.2014 tanggal 17 Pebruari 2014
No.
atas nama
terdakwa dengan kesimpulan : contoh barang bukti berupa Kristal kasar warna putih bening Positif mengandung Met Amphetamin yang termasuk jenis Narkotika GOL.I (satu) sesuai dengan UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;
III. Surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 9 Oktober 2014 Nomor : Reg. Pkr : PDM-275/PEKAN/06/2014 yang pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan : 1. Menyatakan Terdakwa KHOO CHAN Alias APEK secara sah dan meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
pidana
Percobaan
atau
permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan precursor Narkotika secara tanpa hak dan melawan hukum menawarkan jual beli, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan dan memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I
sebagaimana dalam dakwaan kesatu melanggar
Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 132 Ayat (1) dan kedua melanggar Pasal 112 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa KHOO CHAN Alias APEK dengan pidana penjara selama 18 (delapan belas) tahun penjara dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan dan denda Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) subsidiair 6 (enam) bulan penjara ; 3. Menyatakan barang bukti berupa : - 1 (satu) bungkus plastic bening ukuran sedang 59,2 gram dipergunakan dalam perkara SUPIAN ALS ACONG. - Shabu seberat 0,2 gram. - Heroin seberat 1,4 gram.
Hal 22 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
- 1 (satu) unit Handphone merk Nokia warna biru berikut kartu no 082383257777. Dirampas untuk dimusnahkan. - PASPOR atas nama KHO CHAN HOOK. Dikembalikan kepada Terdakwa. - Kunci kamar hotel Aston. Dikembalikan kepada pihak hotel Aston melalui saksi Arozawata. Menetapkan agar Terdakwa KHOO CHAN HOOK Alias APEK membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000.- (dua ribu rupiah) ;
IV. Berkas perkara atas nama Terdakwa berikut
surat-surat lainnya
yang
terkait, serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru No.584PID.SUS/ 2014/PN.Pbr, tanggal 3 Nopember 2014, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
1) Menyatakan terdakwa Mohammad Nizam Bin Mustaffa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “permufakatan jahat tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk bukan tanaman dan dalam bentuk tanaman”; 2) Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Mohammad Nizam Bin Mustaffa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 15 (lima belas) tahun; 3) Menjatuhkan pidana denda terhadap terdakwa tersebut diatas sebesar Rp. 1.000.000.000.00.- (satu miliar rupiah) atau jika Terdakwa tidak sanggup membayar pidana denda tersebut diganti dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan; 4) Mengusir terdakwa Mohammad Nizam Bin Mustaffa dari wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dilarang memasuki wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia selama 12 (dua belas) tahun; 5) Menetapkan masa penangkapan dan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 6) Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;-
Hal 23 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
7) Memerintahkan barang bukti berupa :
1 (satu) plastik / paket kecil Narkotika jenis shabu-shabu dengan berat keseluruhan 0,26 (nol koma dua enam) gram setelah dilakukan uji laboratorium tinggal 1 (satu) lembar plastik pembungkus kosong;
1 (satu) paket kecil Narkotika jenis daun Ganja kering dengan berat keseluruhan 3,64 (tiga koma enam empat) gram setelah dilakukan uji laboratorium menjadi 2,81 (dua koma delapan satu) gram;
1 (satu) paket kecil Narkotika jenis heroin dengan berat keseluruhan 4,57 (empat koma lima tujuh) gram setelah dilakukan uji laboratorium menjadi 3,75 (tiga koma tujuh lima) gram;
1 (satu) buah bong dan kaca pirek yang ada sisa shabu-shabu;
1 (satu) unit timbangan digital warna silver;
Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk digunakan dalam perkara atas nama terdakwa ABDU RAHIM Bin ABDUL RAHMAN;
1 (satu) unit handphone Nokia tipe 1110 warna biru;
Dirampas untuk negara;
1 (satu) buah kartu pengenal kewarganegaraan Malaysia 760924.01.6697;
Dikembalikan kepada terdakwa; 8) Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah);
V.
Akta
Permintaan
Banding
No.43.Bdg/Akta.Pid/2014/PN.Bks,
yang
ditanda-tangani oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Bengkalis, yang menerang kan bahwa pada tanggal 1 Oktober 2014, Penuntut Umum dan Penasehat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Bengkalis Nomor. 259/PID.SUS/ 2014/PN.Bks, tersebut telah
tanggal
24 September 2014,
diberitahu kan
Penasehat Hukum
secara sah
dan permintaan banding dan
Terdakwa dan Penuntut Umum
seksama kepada pada tanggal 1
Oktober 2014;
Hal 24 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
VI.
Penasihat Hukum terdakwa telah memajukan memori banding tertanggal 20 September 2014, dan memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Penuntut Umum pada tanggal 1 Oktober 2014 ;
VII. Atas memori banding yang diajukan Penasihat Hukum terdakwa tersebut, Penuntut Umum tidak ada mengajukan kontra memori banding ;
VIII. Surat Panitera Pengadilan Negeri Umum dan Terdakwa
Bengkalis
kepada
Penuntut
tanggal 8 Oktober 2014 No.W4-U3/1087/
HN.01.10/X/2014, tentang pemberian kesempatan
kepada Penuntut
Umum dan terdakwa untuk mempelajari/memeriksa berkas perkara (inzage)
sebelum
perkara
tersebut
dikirim
ke-Pengadilan
Tinggi
Pekanbaru untuk pemeriksaan dalam tingkat banding ;
Menimbang, bahwa karena permintaan untuk pemeriksaan tingkat banding dari Penasihat Hukum Terdakwa maupun Penuntut Umum tersebut diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Undang-Undang, maka pengajuan permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari secara seksama berkas perkara terdakwa
maupun
turunan resmi putusan
Pengadilan Negeri Bengkalis tanggal 24 September 2014 Nomor 259/Pid.Sus/2014/PN Bks, Majelis Hakim tingkat banding mengemukakan pendapat sebagaimana akan diuraikan dalam pertimbangan berikut :
Menimbang, bahwa dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah sebagai berikit : Primair : Kesatu
:
melanggar pasal 112 ayat (1) jo pasal 132 ayat(1) UndangUndang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;
Dan Kedua
: melanggar pasal 111 ayat (1) jo pasal 132 ayat (1) UndangUndang RI, Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;
Hal 25 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
Subsidair : Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 jo pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;
Menimbang, bahwa amar putusan dari Majelis Hakim tingkat pertama pada angka 1 selengkapnya adalah sebagai berikut : “ Menyatakan terdakwa Muhammad Aziziee bin Abdul Hamid telah terbukti secara
sah
dan
meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak pidana
Permufakatan jahat tanpa hak atau melawan hukum, menanam, memelihara, memiliki atau menyediakan narkoba golongan I dalam bentuk bukan tanaman dan dalam bentuk tanaman, yang me;anggar pasal 112 ayat (1) dan pasal 111 ayat (1) juncto pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009, tentang Narkotika ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Banding mengemukakan pendapat yang berbeda terhadap putusan Majelis Hakim tingkat pertama tersebut diatas yakni mengenai hal-hal sebagaimana diuraikan berikut yakni : 1. Tentang pertimbangan terhadap pasal 112 ayat (1) dan pasal 111 ayat (1)
yang di junctokan dengan pasal 132 Undang-Undang RI
Nomor 35 Tahun 2009 ; 2. Tentang kwalifikasi pidana dalam amar putusan ;
Menimbang, bahwa pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : 1. Percobaan atau permufakatan jahat ; 2. untuk melakukan tindak pidana narkotika dan Prekursor narkotika, sebagaimana dimaksud dalam pasal 111 sampai dengan pasal 126 dan 129, pelakunya dipidana dengan pidana penjara yang sama, sesuai dengan ketentuan pada pasal-pasal tersebut diatas
Menimbang, bahwa unsur kesatu yang terdiri dari dua kata yakni percobaan dan permufakatan jahat, kedua kata tersebut adalah sama dan sebangun, artinya permufakatan jahat adalah sama dan sebangun dengan kata percobaan pada pasal 53 ayat (1) KUHP, yang berbunyi “ mencoba
Hal 26 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
melakukan kejahatan di pidana , jika niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan dan tidak selesainya pelaksanaan itu,, bukan semata-mata
disebabkan karena
kehendaknya sendiri, dan
penjelasan pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika berbunyi “ yang dimaksud dengan percobaan adalah adanya unsur-unsur niat, adanya permulaan pelaksanaan dan tidak selesainya pelaksanaan bukan semata-mata disebabkan kehendaknya sendiri ; Berdasarkan
kedua
pasal
tersebut
diatas,
terhadap
perbuatan
pelaksanaannya dalam kasus aquo telah selesai sehingga tidak dapat disatukan dengan percobaan atau permufakatan jahat, percobaan atau permufakatan jahat dengan perbuatan yang telah selesai adalah peristiwa yang berseberangan, terpisah sama sekali, apabila perbuatan telah selesai maka percobaan atau permufakatan jahat harus dihilangkan , di dalam KUHP terhadap percobaan tindak pidana , maksimum pidana pokoknya dikurangi sepertiganya, sedangkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009, tentang Narkotika percobaan atau permufakatan jahat, ancaman hukumannya sama ;
Menimbang, bahwa meskipun didalam dakwaan sebagaimana tersebut diatas yakni pada dakwaan primair kesatu dan dakwaanprimair kedua masing-masing dakwaan menjunctokan
pasal 132 ayat (1)
Undang-Undang RI nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dimana dakwaan yang demikian jelas nyata sebagai dakwaan yang keliru, maka seharusnya Majelis Hakim tingkat pertama tidak meneruskan kekeliruan tersebut, Majelis Hakim tingkat pertama harus meluruskan dakwaan tersebut dengan tidak perlu mempertimbangkan pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tersebut, karena telah nyata bahwa unsur dari dakwaan tersebut telah terpenuhi dan terbukti bahwa perbuatan tersebut telah selesai ;
Menimbang, bahwa tentang perbedaan pendapat yang kedua, yakni mengenai kwalifikasi yang digunakan dalam amar putusan Majelis Hakim tingkat pertama pada point 1 yakni : 1. Menyatakan terdakwa Muhammad Aziziee bin Abdul Hamid telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
Hal 27 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
pidana
“ permufakatan jahat tanpa hak atau melawan hukum
menanam,
memelihara,
memiliki,menyimpan,
meguasai
atau
menyediakan narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman dan dalam bentuk tanaman “ ;
Menimbang, bahwa
setelah menelaah dan memahami amar
putusan point 1 diatas, Majelis Hakim Banding berpendapat bahwa rangkaian kalimat dalam amar tersebut mengandung kerancuan, tidak logis, paradok, baik dari segi hukum maupun bahasa, kesalahan tersebut adalah sebagai berikut : -
Bahwa tentang permufakatan jahat, yang diletakkan di awal kalimat, lalu di ikuti dengan rangkaian kata selanjutnya yaitu tanpa hak dan melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, meguasai atau menyediakan narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman dan dalam bentuk tanaman, menurut kaedah bahasa hal ini tidak dapat ditafsirkan lain, kecuali bahwa terdakwa telah melakukan perbuatan permufakatan jahat, untuk melakukan tindak pidana menanam, memelihara, memiliki,menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika golongan I, padahal dalam fakta yang terungkap sebagaimana telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama, perbuatan menguasai, telah terpenuhi dan telah selesai dilakukan ; Dengan
demikian
sebagaimana
telah
diuraikan
sebelumnya,
seharusnya sub unsur percobaan atau permufakatan jahat tersebut harus dikesampingkan, sehingga yang terbukti dan nyata telah selesai dilakukan adalah tindak pidana sebagaimana yang diatur dalam pasal 112 ayat (1) dan pasal 111 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 saja ; -
Bahwa selanjutnya masih dalam masalah amar tersebut “tertulis” menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika golongan I dalam bentuk tanaman dan dalam bentuk bukan tanaman, rumusan demikian juga menimbulkan kerancuan dan kekaburan disamping bertentangan dengan faktafakta yang terungkap dipersidangan.
Hal 28 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
Tidak ada fakta persidangan yang menyatakan bahwa terdakwa ada menanam, atau memelihara narkotika golongan I jenis tanaman akan tetapi tertulis dalam amar ;
Menimbang, bahwa dalam rumusan pasal 112 ayat (1) dan 111 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, tersebut terdiri dari unsur-unsur yang didalamnya berisi berbagai perbuatan yang dimuat sebagai perbuatan sederajat dan merupakan pilihan, oleh karena itu seharusnya Hakim tingkat pertama menyebut salah satu saja dari pilihan perbuatan-perbuatan tersebut yang terbukti dipersidangan ;
Menimbang, bahwa sesuai dengan fakta persidangan dimana Majelis Hakim banding sependapat dengan fakta yang disimpulkan Majelis Hakim tingkat pertama, bahwa shabu-shabu tersebut bukanlah milik terdakwa, terdakwa hanyalah sebagai kurir, antara yang mengantarkan shabu-shabu dari penjual kepada pembeli, sedangkan narkoba jenis ganja disita dari penguasaan terdakwa ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas maka seharusnya kwalifikasi yang harus diucapkan dan ditulis dalam amar putusan adalah sebagai berikut : 1). Menyatakan terdakwa Muhammad Aziziee bin Abdul Hamid telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “tanpa hak menguasai narkotika golongan I dalam bentuk tanaman dan tanpa hak menguasai narkotika golongan I bukan tanaman yang selengkapnya amar putusan sebagaimana akan diucapkan dan tertulis dalam amar putusan nanti ;
Menimbang, bahwa karena terdakwa dijatuhi pidana dan pidana yang dijatuhkan lebih lama dari masa penangkapan dan penahanan yang dijalani terdakwa, maka cukup alasan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
Menimbang, bahwa
pidana penjara yang dijatuhkan dikurangi
dengan selama terdakwa dalam masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalaninya ;
Hal 29 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
Menimbang, bahwa karena terdakwa telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebani untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan yang dalam tingkat banding besarnya sebagaimana dalam amar putusan dibawah ini ;
Mengingat ketentuan dalam pasal 112 ayat (!) dan pasal 111 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP serta peraturan perundang-undangan lainnya yang bersangkutan dengan perkara ini ;
M E N G A D I L I:
-
Menerima permintaan banding
dari
Jaksa Penuntut Umum dan
Penasihat Hukum Terdakwa ; -
Memeperbaiki
putusan
Pengadilan
259/PID.SUS/2014 /PN.Bks
Negeri
Bengkalis
tanggal 24 September
Nomor.
2014 yang
dimintakan banding tersebut, mengenai kwalifikasi tindak pidana dengan amar sebagai berikut ; 1. Menyatakan terdakwa Muhammad
Aziziee bin Abdul Hamid
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“ Tanpa hak menguasai Narkotika golongan I
dalam bentuk tanaman dan tanpa hak menguasai Narkotika golongan I bukan tanaman yang beratnya melebihi 5 (lima) gram“ ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Mohammad Aziziee Bin Abdul Hamid oleh karena itu dengan pidana penjara selama 15 (lima belas) tahun; 3. Menjatuhkan pidana denda terhadap terdakwa tersebut diatas sebesar Rp. 1.000.000.000.00.- (satu miliar rupiah) atau jika Terdakwa tidak sanggup membayar pidana denda tersebut diganti dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan; 4. Mengusir terdakwa Muhammad Aziziee bin Abdul Hamid dari wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dilarang memasuki wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia selama 12 (dua belas) tahun;
Hal 30 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
5. Menetapkan masa penangkapan dan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 6. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 7. Memerintahkan barang bukti berupa : - 1 (satu) plastik / paket kecil Narkotika jenis shabu-shabu dengan berat keseluruhan 0,26 (nol koma dua enam) gram setelah dilakukan uji laboratorium tinggal 1 (satu) lembar plastik pembungkus kosong; -
1 (satu) paket kecil Narkotika jenis daun Ganja kering dengan berat keseluruhan 3,64 (tiga koma enam empat) gram setelah dilakukan uji laboratorium menjadi 2,81 (dua koma delapan satu) gram;
-
1 (satu) paket kecil Narkotika jenis heroin dengan berat keseluruhan 4,57 (empat koma lima tujuh) gram setelah dilakukan uji laboratorium menjadi 3,75 (tiga koma tujuh lima) gram;
-
1 (satu) buah bong dan kaca pirek yang ada sisa shabu-shabu;
-
1 (satu) unit timbangan digital warna silver;
Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk digunakan dalam perkara atas nama terdakwa Mohd. Nizam Bin Mustafa -
1 (satu) plastik / paket kecil Narkotika jenis shabu-shabu dengan berat keseluruhannya 0,58 (nol koma lima delapan ) setelah dilakukan uji laboratorium menjadi 0,41 (nol koma empat satu ) gram ;
Dirampas untuk Negara dan selanjutnya dimusnahkan ; -
1 (satu) buah jam tangan merk TISSOT warna hitam ;
-
1 (satu) unit I Phone warna silver ;
Dirampas untuk Negera ; -
1 (satu) buah kartu pengenal kewarganegaraan Malaysia 840327 01 6858;
Dikembalikan kepada terdakwa; 8. Membebani kedua
Terdakwa
membayar
biaya
perkara
dalam
tingkat peradilan, yang ditingkat banding sebesar
Rp.2.500,-- (dua ribu lima ratus rupiah);
Hal 31 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
Demikianlah diputuskan pada hari Senin tanggal 24 Nopember 2014 dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Pekanbaru dengan
susunan H. DASNIEL,SH.,MH. sebagai
Ketua Majelis,
H,ERWAN MUNAWAR, SH.,MH. dan AGUNG WIBOWO, SH.,MHum. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari Kamis tanggal 27 Nopember 2014 telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh
Hakim-
Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh WIPSAL, Sm Hk. Paniterapengganti pada Pengadilan Tinggi Pekanbaru, akan tetapi tidak dihadiri oleh Penuntut Umum maupun Terdakwa.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA;
KETUA MAJELIS;
H,ERWAN MUNAWAR, SH.,MH .
H. DASNIEL,SH.,MH.
AGUNG WIBOWO, SH.,MHum.
PANITERA-PENGGANTI;
WIPSAL, Sm Hk
Hal 32 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR
Hal 33 dari 15 hal Put No. 25/PID.SUS/2015/PT. PBR