PUTUSAN NOMOR: 14 / PID.Sus-Anak / 2015 / PT.MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN
TINGGI
MEDAN,
yang
memeriksa
perkara-perkara pidana dalam tingkat banding, telah
dan
menjatuhkan
mengadili putusan
sebagai berikut dalam perkara anak: Nama lengkap
: ANAK;
Tempat lahir
: Hilinaa ;
Umur/tanggal lahir
: 16 Tahun / 03 Agustus 1998 ;
Jenis kelamin
: Laki-laki ;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat tinggal
: Desa Hilinaa Kec. Gunungsitoli Kota Gunungsitoli ;
Agama
: Kristen Protestan;
Pekerjaan
: Pelajar ;
Anak ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan: 1. Penyidik tanggal 07 Februari 2015 Nomor Sp-Han/05/II/2015/Reskrim, sejak tanggal 07 Februari 2015 s/d 13 Februari 2015 ; 2. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum, tanggal 11 Februari 2015 Nomor B-106/N.2.21/Epp.2/02/2015, sejak tanggal 14 Februari 2015 s/d tanggal 21 Februari 2015; 3. Hakim Pengadilan Negeri Gunungsitoli, tanggal 20 Februari 2015 Nomor 01/Pen.Pid/2015/PN Gst, sejak tanggal 20 Februari 2015 s/d 01 Maret 2015 ; 4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Gunungsitoli, tanggal 24 Februari 2015 Nomor 01/Pen.Pid/2015/PN Gst, sejak tanggal 02 Maret 2015 s/d 16 Maret 2015 ; 5. Hakim Pengadilan Tinggi Medan Anak tidak ditahan; Anak di Pengadilan Negeri Gunungsitoli didampingi oleh AGUSTINUS LASE, SH Advokat dan Penasehat Hukum pada kantor Lembaga Bantuan Hukum Nias-Indonesia yang beralamat di Jl. Pattimura No. 69 A Kelurahan Ilir, Kecamatan Gunungsitoli,
Kota
Gunungsitoli,
Berdasarkan
surat
kuasa
Nomor
:
03/KUASA/LBH-Nisindo/II/2015, tanggal 20 Februari 2015 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunungsitoli dengan Reg. No : 01/Pid.susAnak/2015/PN Gst;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :14 / Pid.SUS-Anak./ 2015/ PT.Mdn
Halaman 1 dari 9 hal
Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca
Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan
tanggal 20 April 2015, Nomor: 14/PID.Sus.Anak/2015/PT-MDN serta berkas perkara Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2015/PN.Gst dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; Membaca, surat dakwaan dari Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Gunungsitoli tertanggal 18 Februari 2015 No. Reg.Perkara:PDM-23/GNSTO/02.15 yang berbunyi sebagai berikut: DAKWAAN PRIMAIR: Bahwa ia anak atas nama ANAK pada hari Jumat tanggal 06 Februari 2015 sekira pukul 17.30 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan Februari 2015 bertempat di Jalan Yos Sudarso Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli tepatnya di dalam warnet FLY atau pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Gunungsitoli dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur yakni terhadap anak korban ( 16 tahun ) yang dilakukan oleh anak, perbuatan mana dilakukan oleh anak dengan cara sebagai berikut: Bahwa sejak bulan April 2014 anak korban dan anak atas nama Anak menjalin hubungan pacaran sampai sekarang ini, kemudian pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan akan tetapi pada bulan Januari 2015 sekira pukul 13.00 wib anak menghubungi anak korban melalui SMS untuk mengajak bertemu di Jalan Yos Sudarso Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli tepatnya di dalam warnet FLY di depan hotel Tinca, setelah anak korban menerima SMS tersebut dan pulang sekolah anak korban singgah di warnet tersebut untuk menjumpai anak lalu Kemudian anak korban masuk kedalam warnet No. 4 dan bertemu dengan anak, kemudian anak korban berada di dalam bilik warnet anak langsung bercerita dan berkata kepada anak korban “saya cinta dan suka sama kamu’’ kemudian anak korban bertanya “bagaimana itu karna beda agama kita, kamu kristen dan aku islam” kemudian anak menjawab “tidak apa-apa, saya yang akan tobat mengikuti agama yang kamu anut” dan kemudian anak korban menjawab “asal ia saja” mendengar rayuan tersebut anak langsung memegang dan meraba tubuh anak korban dengan kedua tangannya dan berkata “boleh gak saya meraba tubuh kamu dan melakukan hubungan intim sama kamu” dan anak Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :14 / Pid.SUS-Anak./ 2015/ PT.Mdn
Halaman 2 dari 9 hal
korban menjawab “ah...jangan sampai kenapa-kenapa saya nanti” dan pada saat itu anak terus merangkul sambil memeluk dan mencium pipi anak korban dengan posisi tangan anak memeras buah dada anak korban dengan menggunakan kedua tanggannya kemudian anak membuka dan menurunkan celana dalam anak korban kemudian anak membuka resleting celananya dan mengeluarkan alat kelaminnya, selanjutnya anak menyuruh anak korban untuk membelakanginya dengan posisi nungging, lalu anak naik nafsu dan menggunakan tangannya memegang penis dan kemudian memasukkan penis kedalam vagina anak korban lalu menggoyang-goyangkan tubuhnya maju mundur atau keluar masuk didalam vagina anak korban dan beberapa menit kemudian anak mencabut penis dari dalam lubang vagina anak korban lalu anak mengocok-ngocok penisnya hingga mengeluarkan cairan putih (sperma) dan membuangnya di kertas buku milik anak korban lalu setelah anak dan anak korban melakukan persetubuhan tersebut tibatiba datang anggota POLRES Nias dan melihat anak dan anak korban di bilik internet nomor 4 lalu saksi TONI ARITONANG bertanya kepada anak dan anak korban dengan mengatakan “apa yang sedang kalian lakukan disini dan saat itu saksi TONI ARITONANG melihat anak korban langsung mengambil sebuah celana dalam bewarna coklat dari bawah meja dan membuangnya kebelakang monitor komputer lalu saksi TONI ARITONANG bertanya kepada anak korban “apa itu” lalu dijawab oleh anak korban “tidak ada” lalu saksi TONI ARITONANG memanggil saksi DEDI SAPUTRA ZALUKHU membawa anak dan anak korban ke POLRES Nias untuk diproses sesuai dengan hukum yang dan akibat perbuatan anak tersebut anak korban mengalami : Alat kelamin : tampak robekan diselaput darah arah jam 11, 1, 3, 6, 9 tidak dijumpai luka baru, Kesimpulan : selaput perawan robek arah jam 11, 1, 3, 6, 9, tidak dijumpai luka baru, sesuai dengan visum et repertum Nomor : 183.1 / 018 / Med / tanggal 07 Februari 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr. Romy Sp.OG dokter pemeriksa pada Rumah Sakit Umum Gunungsitoli. Perbuatan Anak sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat (2) Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ; SUBSIDAIR : Bahwa ia anak atas nama Anak pada hari Jumat tanggal 06 Februari 2015 sekira pukul 17.30 wib, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :14 / Pid.SUS-Anak./ 2015/ PT.Mdn
Halaman 3 dari 9 hal
dalam bulan Februari 2015 bertempat di Jalan Yos Sudarso Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli tepatnya didalam warnet FLY atau pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Gunungsitoli dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, terhadap anak korban ( 16 tahun ) yang dilakukan, perbuatan mana dilakukan oleh anak dengan cara sebagai berikut : Bahwa sejak bulan April 2014 anak korban dan anak menjalin hubungan pacaran sampai sekarang ini, kemudian pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan akan tetapi pada bulan Januari 2015 sekira pukul 13.00 wib anak menghubungi anak korban melalui SMS untuk mengajak bertemu di Jalan Yos Sudarso Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli tepatnya di dalam warnet FLY di depan hotel Tinca, setelah anak korban menerima SMS tersebut dan pulang sekolah anak korban singgah di warnet tersebut untuk menjumpai anak lalu Kemudian anak korban masuk kedalam warnet No. 4 dan bertemu dengan anak, kemudian anak korban berada di dalam bilik warnet anak lansung bercerita dan berkata kepada anak korban “ saya cinta dan suka sama kamu’’ kemudian anak korban bertanya “bagaimana itu karena beda agama kita, kamu kristen dan aku islam” kemudian anak menjawab “tidak apa-apa, saya yang akan tobat mengikuti agama yang kamu anut” dan kemudian anak korban NILNA MUNAZAR ZALUKHU Alias YENI menjawab “asal ia saja” mendengar rayuan tersebut anak langsung memegang dan meraba tubuh anak korban dengan kedua tangannya dan berkata “boleh gak saya meraba tubuh kamu dan melakukan hubungan intim sama kamu” dan anak korban menjawab “ah...jangan sampai kenapa-kenapa saya nanti” dan pada saat itu anak
terus merangkul sambil memeluk dan
mencium pipi anak korban dengan posisi tangan anak memeras buah dada anak korban dengan menggunakan kedua tanggannya kemudian anak membuka dan menurunkan celana dalam anak korban kemudian anak membuka resleting celananya dan mengeluarkan alat kelaminnya, selanjutnya anak menyuruh anak korban untuk membelakanginya dengan posisi nungging, lalu anak naik nafsu dan menggunakan tangannya memegang penis dan kemudian memasukkan penis kedalam vagina anak korban lalu menggoyang-goyangkan tubuhnya maju mundur atau keluar masuk didalam vagina anak korban dan beberapa menit kemudian anak mencabut penis dari dalam lubang vagina anak korban lalu anak mengocokngocok penisnya hingga mengeluarkan cairan putih (sperma) dan membuangnya di kertas buku milik anak korban lalu setelah anak dan anak korban melakukan Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :14 / Pid.SUS-Anak./ 2015/ PT.Mdn
Halaman 4 dari 9 hal
persetubuhan tersebut tiba-tiba datang anggota POLRES Nias dan melihat anak dan anak korban di bilik internet nomor 4 lalu saksi TONI ARITONANG bertanya kepada anak dan anak korban dengan mengatakan “apa yang sedang kalian lakukan disini dan saat itu saksi TONI ARITONANG melihat anak korban langsung mengambil sebuah celana dalam bewarna coklat dari bawah meja dan membuangnya kebelakang monitor komputer lalu saksi TONI ARITONANG bertanya kepada anak korban “apa itu” lalu dijawab oleh anak korban “tidak ada” lalu saksi TONI ARITONANG memanggil saksi DEDI SAPUTRA ZALUKHU membawa anak dan anak korban ke POLRES Nias untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku bahwa akibat perbuatan anak tersebut korban mengalami :
Alat kelamin : tampak robekan diselaput darah arah jam 11, 1, 3, 6, 9 tidak dijumpai luka baru,
Kesimpulan : selaput perawan robek arah jam 11, 1, 3, 6, 9, tidak dijumpai luka baru, sesuai dengan visum et repertum Nomor : 183.1 / 018 / Med / tanggal 07 Februari 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr. Romy Sp.OG dokter
pemeriksa
pada
Rumah
Sakit
Umum
Gunungsitoli. Perbuatan Anak sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ;
Membaca, surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Gunungsitoli tertanggal 02 Maret 2015, No. Reg. Perkara: PDM-23/GNSTO/02.15, yang menuntut anak sebagai berikut: 1. Menyatakan Anak An. Anak, bersalah melakukan Tindak Pidana persetubuhan anak dibawah umur, sebagaimana diatur dalam Pasal 81 Ayat (2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam dakwaan primair ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Anak An. Anak dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun penjara dan denda sebesar Rp. 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah) Subsidair 3 (tiga) bulan kurungan di kurangkan sepenuhnya selama anak menjalani masa tahanan sementara ; 3. Membebankan kepada Anak yang berhadapan dengan hukum membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :14 / Pid.SUS-Anak./ 2015/ PT.Mdn
Halaman 5 dari 9 hal
Membaca, putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli tanggal 16 Maret 2015, Nomor: 1/Pid.Sus-Anak/2015/PN-Gst, yang amarnya
berbunyi sebagai
berikut: 1. Menyatakan Anak yang berhadapan dengan hukum Anak, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja membujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya” ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Anak yang berhadapan dengan hukum dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan; 3. Menetapkan bahwa pidana yang dijatuhkan tidak usah dijalani, kecuali jika dikemudian hari ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena anak yang berhadapan dengan hukum melakukan tindak pidana sebelum masa percobaan selama 1 (satu) tahun berakhir; 4. Menghukum Anak yang berhadapan dengan hukum membayar denda sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan Pidana Kurungan selama 3 (tiga) bulan ; 5. Menetapkan barang bukti berupa :
1 (satu) buah celana dalam berwarna coklat dikembalikan kepada anak korban yaitu korban;
3 (tiga) lembar foto proses pertunangan anak yang berhadapan dengan hukum dan anak korban pada tanggal 11 Maret 2015 tetap di dalam berkas perkara No. 1/Pid/Sus-anak/2015/PN.Gst;
6. Membebankan biaya perkara ini kepada Anak yang berhadapan dengan hukum sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah);
Telah membaca: 1. Akte permintaan banding yang dibuat oleh Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Gunungsitoli bahwa pada tanggal 17 Maret 2015, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri
Gunungsitoli
tanggal
16
Maret
2015
nomor
1/Pid.Sus-
Anak/2015/PN.Gst; 2. Relas pemberitahuan permintaan banding yang dibuat oleh
FENUS J.A.
MENDROFA Jurusita Pengadilan Negeri Gunungsitoli pada tanggal 24 Maret 2015, permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Anak tersebut; 3. Memori Banding tanggal 26 Maret 2015 yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunungsitoli, tanggal 31 Maret 2015, serta telah diserahkan salinan resminya kepada anak pada tanggal 13 April 2015; Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :14 / Pid.SUS-Anak./ 2015/ PT.Mdn
Halaman 6 dari 9 hal
4. Relaas pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara yang ditujukan kepada Jaksa Penuntut Umum dan kepada Anak pada tanggal 31 Maret 2015 Nomor: W2.U12/433/PID/III/2015 dan kepada mereka telah diberikan kesempatan untuk membaca dan mempelajari berkas perkara No. 1/Pid.SusAnak/2015/PN-Gst, dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari sebelum pengiriman berkas perkara ke Pengadilan Tinggi Medan;
Menimbang, bahwa permintaan banding oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum mengajukan permohonan banding pada tanggal 26 Maret 2015 yang pada pokoknya bahwa hukuman yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Gunungsitoli dengan hukum Anak belum memadai bila dilihat dari segi Edukatif, Prepentif, Korektif maupun Represif (hal ini sesuai dengan bunyi putusan Mahkamah Agung RI tanggal 7 Januari 1979 Nomor 471/K/Kr/1979 dan mohon supaya Pengadilan Tinggi Sumatera Utara menerima permohonan banding dan menyatakan atau merubah putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli No. 1/Pid.Sus-Anak/2015/PN-Gst, tanggal 16 Maret 2015 dengan hukuman sesuai dengan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah mempelajari dengan seksama memori banding Jaksa Penuntut Umum ternyata hanya merupakan ulangan dari surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum, tidak ada hal-hal yang baru dan hal itu semua telah dipertimbangkan dengan seksama oleh Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya oleh karena itu alasan-alasan dan keberatankeberatan
dalam
memori
banding
Jaksa
Penuntut
Umum
haruslah
dikesampingkan; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan seksama memori banding Jaksa Penuntut Umum, berkas perkara beserta turunan putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli tanggal 16 Maret 2015 nomor 1/Pid.Sus-Anak/2015/PN.Gst maka Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan Hakim tingkat pertama dalam putusannya, bahwa terdakwa terbukti dengan syah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya dan pertimbangan Hukum Hakim tingkat pertama telah tepat dan benar, oleh karena pidana bersyarat yang Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :14 / Pid.SUS-Anak./ 2015/ PT.Mdn
Halaman 7 dari 9 hal
dijatuhkan oleh Hakim Tingkat Pertama tersebut telah dipertimbangkan dalam acuan hukum yang tepat sebagaimana yang dikehendaki oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang sistim pidana anak yang bertujuan memberikan yang terbaik bagi anak, dan putusan tersebut juga sudah memenuhi
rasa
keadilan
dengan
tujuan
untuk mendidik kembali
serta
memperbaiki sikap perilaku anak dalam lingkungan keluarganya dan tindakan tersebut tidak mengorbankan kepentingan masyarakat dan tegaknya wibawa hukum karena mengingat antara terdakwa dan keluarganya dengan korban dan keluarganya sudah ada perdamaian sehingga pertimbangan dan putusan tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli tanggal 16 Maret 2015, Nomor: 1/Pid.Sus-Anak/2015/PN.Gst yang dimintakan banding tersebut harus dikuatkan; Menimbang, bahwa oleh karena Anak tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana maka kepada anak harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding; Memperhatikan pasal 81 ayat (2) Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Undang-undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistim Peradilan Anak serta Peraturan Perundang-Undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI: 1. Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum tersebut; 2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli tanggal 16 Maret 2015, Nomor: 1/Pid.Sus-Anak/2015/PN-Gst yang dimintakan banding tersebut; 3. Membebankan biaya perkara kepada anak tersebut dalam tingkat banding sejumlah Rp. 2.500.- (dua ribu lima ratus rupiah);
Demikian diputuskan Hakim Pengadilan Tinggi Medan oleh RUSTAM IDRIS, S.H, selaku Hakim Anak dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari: SENIN, tanggal: 27 APRIL 2015, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan
Tinggi
Medan
tanggal
20
April
2015,
14/PID.Sus.Anak/2015/PT.MDN, dan HERMAN SEBAYANG,
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :14 / Pid.SUS-Anak./ 2015/ PT.Mdn
nomor SH.
:
sebagai
Halaman 8 dari 9 hal
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Anak. Panitera Pengganti,
HERMAN SEBAYANG, S.H.
H a k i m,
RUSTAM IDRIS, S.H
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :14 / Pid.SUS-Anak./ 2015/ PT.Mdn
Halaman 9 dari 9 hal