PUTUSAN Nomor :24/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medanyang
mengadili perkara pidana Anak dalam
Peradilan Tingkat Banding, menjatuhkan putusan dalam perkara Anak:
Nama lengkap
:
xxxxxxx
Tempat lahir
:
Pematang Siantar
Umur/tanggal lahir
:
xxxxxxxx
Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Kewarganegaraan
:
Indonesia
Tempat tinggal
:
xxxxxxxx
Agama
:
Kristen Protestan
Pekerjaan
:
Ikut Orang Tua
Pendidikan
:
xxxxxxxx
Status penahanan Anak tersebut dalam Lembaga Pemasyarakatan : Penyidik
: Rutan sejak tanggal 17 April 2015 s/d 23 April 2015;
Perpanjang oleh JPU
: Rutan sejak tanggal 24 April 2015 s/d 01 Mei 2015;
Penuntut Umum
: Rutan sejak tanggal 30 April 2015 s/d 04 Mei 2015;
Hakim
: Tidak melakukan penahanan, namun Anak tersebut baru dikeluarkan pada tanggal 13 Mei 2015;
Dalam perkara a quo Anak didampingi oleh Kencana Tarigan, SH, Penasihat Hukum berdasarkan Penetapan Penunjukan Hakim untuk mendampingi Anak tersebut secara prodeo; Pengadilan Tinggi tersebut; Setelah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 19 Agustus 2015, Nomor . 24/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN tentang Penunjukan Hakim Anak Untuk mengadili perkara ini; Setelah membaca & mempelajari Salinan Resmi Putusan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 08 Juli 2015, Nomor :11/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Sim, dan berkas perkara serta surat-surat yang bersangkutan; PUTUSAN No. 24/PID.SUS. ANAK/2015/PT.MDN Hal.1 dari 10 hal.
Menimbang, bahwa Anak tersebut diajukan ke persidangan dengan dakwaan melakukan perbuatan sebagai berikut : DAKWAAN : Primair Bahwa ia Terdakwa xxxxxxxx bersama-sama dengan Saksi xxxxx
(Penuntutan
Terpisah) dan Sdr. ROYMAND SIMANJUNTAK (DP0) pada hari Senin tangal 23 Februari 2015 sekira pukul 21.30 Wib bertempat di Kolam Ikan Persawahan Huta Nagori Bayu I Nagori Muara Mulia Kec. Tanah Jawa Kab. Simalungun,atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Simalungun,mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum,diwaktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada disitu tidak diketahui atau dikehendaki oleh yang berhak, pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, Yang untuk masuk ketempat melakukan kejahatan, atau untuk sampai pada barang yang diambil, diambil dengan merusak, memotong atau memanjat atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian palsu,yang dilakukan Terdakwa dengan cara dan dalam keadaan sebagai berikut : Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, ketika Terdakwa xxxxxxxxx
bersama-sama
dengan
Saksi
xxxxxxxx
dan
Sdr.
ROYMAND
SIMANJUNTAK sedang memancing ikan pada malam hari di irigasi persawahan Huta Negeri bayu I, setelah satu jam lebih lamanya Terdakwa bersama dengan teman-temannya
tidak
mendapatkan
ikan,
kemudian
timbullah
niat
Sdr.
ROYMAND SIMANJUNTAK dan mengatakan kepada Terdakwa dan Sdr. RICARDO SIMANJUNTAK “Mancing kolam lah kita, kita pancing kolam Pardede adanya didalamnya kolamnya itu ikan mas”. Terdakwa selanjutnya bersama dengan Saksi. RICARDO SIMANJUTAK dan Sdr. ROYMAND SIMANJUNTAK menuju kolam ikan mas milik Saksi Korban BONAR PARDEDE. Terdakwa dan Saksi xxxxxxxx dan Sdr. ROYMAND SIMANJUNTAK kemudian berbagi tugas secara bergantian mencangkul benteng kolam tersebut sehingga air didalam kolam tersebut menyusut dan banyak ikan yang keluar dari kolam ikan tersebut ke irigasi sungai di tempat tersebut, hingga akhirnya air dikolam tersebut mengering dan selanjutnya Terdakwa bersama Saksi xxxxxxxx dan Sdr. ROYMAND SIMANJUNTAK mengambil ikan mas dikolam tersebut sebanyak 6 (enam) ekor dan dibawa ke pulang kerumah masing untuk digoreng dan dimakan, yang dilakukan oleh Terdakwa bersama-sama dengan
PUTUSAN No. 24/PID.SUS. ANAK/2015/PT.MDN Hal.2 dari 10 hal.
Saksi xxxxxxxxx dan Sdr. ROYMAND SIMANJUTAK tanpa seijin pemiliknya yaitu saksi BONAR PARDEDE. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa bersama-sama dengan Saksi xxxxxxxx dan Sdr. ROYMAND SIMANJUTAK dalam merusak kolam ikan milik saksi korban BONAR PARDEDE sehingga benteng pembatas kolam ikan terbuka aliran airnya dan ikan mas berhamburan keluar menuju ke sungai, saksi korban mengalami kerugian akibat lepasnya ikan mas tersebut sekitar 800 (Delapan ratus) ekor ikan mas dengan keseluruhan 400 kg, dengan kerugian sekitar Rp. 10.400.000,-(Sepuluh juta empat ratus ribu rupiah). Perbuatan Terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 363 Ayat (2) KUHP Jo UURI No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Subsidair Bahwa
ia
Terdakwa
xxxxxxxxxx
bersama-sama
dengan
Saksi
xxxxxx
(Penuntutan Terpisah) dan Sdr. ROYMAND SIMANJUNTAK (DP0) pada hari Senin tangal 23 Februari 2015 sekira pukul 21.30 Wib bertempat di Kolam Ikan Persawahan Huta Nagori Bayu I Nagori Muara Mulia Kec. Tanah Jawa Kab. Simalungun, atau setidak ?tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Simalungun,mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, yang dilakukan Terdakwa dengan cara dan dalam keadaan sebagai berikut : Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, ketika Terdakwa xxxxxxxxx bersama-sama dengan Saksi xxxxxxxxx dan Sdr. ROYMAND SIMANJUNTAK sedang memancing ikan pada malam hari di irigasi persawahan Huta Negeri bayu I, setelah satu jam lebih lamanya Terdakwa bersama dengan teman ? temannya tidak mendapatkan ikan, kemudian timbullah niat Sdr. ROYMAND SIMANJUNTAK dan mengatakan kepada Terdakwa dan Sdr. xxxxxxxx “Mancing kolam lah kita, kita pancing kolam Pardede adanya didalamnya kolamnya itu ikan mas”. Terdakwa selanjutnya bersama dengan Saksi. xxxxxxxx dan Sdr. ROYMAND SIMANJUNTAK menuju kolam ikan mas milik Saksi Korban BONAR PARDEDE. Terdakwa dan Saksi xxxxxxxx dan Sdr. ROYMAND SIMANJUNTAK kemudian berbagi tugas secara bergantian mencangkul benteng kolam tersebut sehingga air didalam kolam tersebut menyusut dan banyak ikan yang keluar dari kolam ikan tersebut ke irigasi sungai di tempat tersebut, hingga akhirnya air dikolam tersebut mengering dan selanjutnya Terdakwa bersama Saksi
PUTUSAN No. 24/PID.SUS. ANAK/2015/PT.MDN Hal.3 dari 10 hal.
xxxxxxxxxx dan Sdr. ROYMAND SIMANJUNTAK mengambil ikan mas dikolam tersebut sebanyak 6 (enam) ekor dan dibawa ke pulang kerumah masing untuk digoreng dan dimakan, yang dilakukan oleh Terdakwa bersama-sama dengan Saksi xxxxxxxxx dan Sdr. ROYMAND SIMANJUTKA tanpa seijin pemiliknya yaitu saksi BONAR PARDEDE. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa bersama-sama dengan Saksi xxxxxxxxx dan Sdr. ROYMAND SIMANJUTAK dalam merusak kolam ikan milik saksi korban BONAR PARDEDE sehingga benteng pembatas kolam ikan terbuka aliran airnya dan ikan mas berhamburan keluar menuju ke sungai, saksi korban mengalami kerugian akibat lepasnya ikan mas tersebut sekitar 800 (Delapan ratus) ekor ikan mas dengan keseluruhan 400 kg, dengan kergian sekitar Rp. 10.400.000,-(Sepuluh juta empat ratus ribu rupiah). Perbuatan Terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 363 Ayat (1) ke-4 KUHP Jo UURI No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak;
Menimbang bahwa, selanjutnya Hakim Tinggi Anak juga telah membaca & memeriksa hal-hal sebagai berikut : 1. Akta Permohonan Banding Penuntut Umum tanggal 10 Juli 2015 No. 11/Akta.PID.SUS.ANAK/2015; 2. Relaas
Pemberitahuan
Permohonan
Banding
yang
dibuat
Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Smalunguni bahwa permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Penasihat Hukum Anak pada tanggal 27 Juli 2015; 3. Memori Banding yang diajukan oleh Penuntut Umum yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 10-07-2015yang mana memori banding tersebut telah dengan sempurna diberitahukan dan diserahkan kepada Penasihat Hukum Anak pada tanggal 10-Juli 2015; Menimbang bahwa, terhadap Anak tersebut diatas Penuntut Umum Anak mengajukan Tuntutan Pidana No. Reg.Perkara PDM-11Siant/N.2.24/Ep-1/06/2015 tanggal 01 Juli 2015 sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa xxxxxxxxxx terbukti bersalah melakukan tindak pidana “Pencurian dengan pemberatan” sebagaimana diatur dalam Dakwaan Primair Pasal 363 ayat (2) KUHP jo UURI No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
PUTUSAN No. 24/PID.SUS. ANAK/2015/PT.MDN Hal.4 dari 10 hal.
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa xxxxxxxxx
selama 4 (empat)
bulan dikurangkan selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah Terdakwa berada dalam tahanan sementara. 3. Menyatakan barang bukti berupa :1 (satu) buah Cangkul Bergagang Kayu Dipergunakan Dalam Perkara A.N xxxxxxxx 4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar
Rp.
3.000,- (tiga ribu rupiah) ; Menimbang bahwa, terhadap tuntutan pidana tersebut Pengadilan Negeri Simalungun pada hari Rabu tanggal 08 Juli 2015 telah menjatuhkan Putusan No.11/Pid.Sus.Anak/2015/PN., yang amarnya sebagai berikut : MENGADILI : -----Menyatakan Anak yang bernama xxxxxxxxxx tidakterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan Primair Penuntut Umum; -----Membebaskan Anak tersebut oleh karena itu dari Dakwaan Primair Penuntut Umum tersebut; -----Menyatakan Anak yang bernama xxxxxxxxxxx telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pencurian dalam keadaan memberatkan” -----Menjatuhkan tindakan berupa pengembalian Anak tersebut kepada kedua orangtuanya; -----Menetapkan barang bukti berupa : -
1 (satu) cangkul bergagang kayu, dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam penuntutan teahdap xxxxxxxxxx;
-----Menghukum Anak tersebut membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,(seribu rupiah); Menimbang bahwa, setelah memeriksa Akta Permohonan Banding Penuntut Umum tanggal 10 Juli 2015,
Pengadilan Tinggi Medan berpendapat
bahwa permohonan banding Penuntut Umum
masih dalam tenggang waktu
sebagaimana diatur dalam Pasal 233 ayat (2) KUHAP dan menurut cara-cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang bahwa dalam Memori Banding tanggal 10 Juli 2015 Penuntut Umum mengajukan alasan banding yang pada pokoknya adalah Putusan
PUTUSAN No. 24/PID.SUS. ANAK/2015/PT.MDN Hal.5 dari 10 hal.
Majelis Hakim tidak mencerminkan rasa keadilan bagi saksi korban Bonar Pardede dan dengan tidakan mengembalikan kepada orang tua tidak akan memberi efek jera bagi Anak; Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari salinan resmi Putusan tanggal 08 Juli 2015 No. 11/ Pid.Sus.Anak/2015/PN.Sim & Berita Acara Sidang dan Memori Banding
Penuntut Umum,Pengadilan Tinggi Medan
berpendapat sebagai berikut , Menimbang bahwa, dalam pertimbangan hukum peradilan tingkat pertama Pengadilan Tinggi Medan menemukan adanya tiga hal yang perlu diperbaiki yaitu: 1. Uraian pengertian unsur barang siapa; 2. Penggabungan unsur tindak pidana dalam a quo; 3. Tidak dipertimbangkannya adanya keadaan yang memberatkan maupun meringankan bagi Anak, Karena Pasal 197 ayat (1) f mewajibkan setiap menjatuhkan
putusan
hakim
senantiasa
menggali
keadaan
yang
memberatkan dan meringankan bagi Terdakwa dan karena itu hakim tidak boleh hanya menyatakan tidak ditemukan keadaan-keadaan tersebut; Menimbang, bahwa selanjutnya dalam uraian pengertian unsur Barang Siapa pada Pasal 363 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidanatidak hanya dalam pengertian manusia akan tetapi juga meliputi badan hukum sebagai subyek pelaku tindak pidana; Dengan demikian pengertian unsur barang siapa lebih luas tdk terbatas manusia; Menimbang, bahwa di persidangan telah dibacakan identitas seorang Anak berumur 17 tahun (pada tempus)yang bernama xxxxxxxx sesuai Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 477.1/3099/Dis-1P/2009 atas nama xxxxxxxxx , anak keempat dari POLTAK HUTAJULU dan KENNA SIMANJUNTAk; Menimbang bahwa,dari keterangan saksi-saksi dan keterangan Anak serta alat bukti lainnya diperoleh fakta hukum bahwa Anak bernama xxxxxxxx sebagai subyek hukum yang didakwa sebagai pelaku tindak pidana dalam perkara aquo yang
mana
jika
unsur-unsur
selanjutnya
terpenuhi
akan
dimintakan
pertanggungjawaban pidana; Menimbang selanjutnya pengertian unsur tindak pidana & pembuktiannya dipertimbangkan setiap unsurnya, tidak digabung;sehingga unsur-unsuryang harus dibuktikan dalam Pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHP adalah : PUTUSAN No. 24/PID.SUS. ANAK/2015/PT.MDN Hal.6 dari 10 hal.
-
Unsur mengambil
-
Unsurbarang;
-
Unsur barang itusebahagian atau seluruhnya milik orang lain;
-
Unsur dengan maksud memiliki dengan melawan hak;
-
Unsur Pemberatan; Menimbang, bahwa setelah membaca & memeriksa inti putusan& Berita
Acara Sidang, Hakim Anak Tingkat Banding sependapat bahwa dalam perkara a quo Anak bernama xxxxxxxxxx telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam Pasal 363 ayat (1) ke-4 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana; Menimbang bahwa, selama persidangan tidak terungkap ada alasan pemaaf ataupun alasan pembenar atas perbuatan tersebut sehingga Anak harus dimintai pertanggungjawaban pidana; Menimbang bahwa, dalam penjatuhan pidana terhadap pelaku tindak pidana Anak Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak mengamanatkan untuk mengedepankan masa depan Anak untuk menjadi lebih baik dan tidak mengulangi kesalahannya; Namun demikian juga harus mempertimbangkan rasa keadilan bagi korban;
serta kepentingan
masyarakat; Menimbang, bahwa perbuatan xxxxxxxxxxx telah menimbulkan kerugian saksi BONAR PARDEDE sekitar 800 ekor ikan emas senilai Rp 20,000,000; dan selanjutnya korban telah meminta ganti rugi Rp. 15.000.000,- (lima juta rupiah) sedangkan orangtua ALFONSO LEONARDO HUTAJULU hanya mau memberikan ganti rugi sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah); Menimbang, bahwa dalam perkara a quo tidak tercapai perdamain maka korban belum mendapat ganti rugi yang mana uang sebesar tersebut cukup berarti bagi petani kolam ikan yang ada di pedesaan yang umum petani kecil; Menimbang bahwa, di samping itu pemahaman pengertian pidana di masyarakat tingkat bawah terutama di kalangan petani/ desa belumlah semaju masyarakat perkotaan; In casu penjatuhan pidana pengembalian kepada orang tua dipahami tidak adanya sanksi atas kesalahan tersebut; Hal demikian dapat memberi pengaruh negatif terhadap anak-anak lain; Menimbang, bahwa Lembaga Pemasyarakatan saat ini belum mempunyai Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) ataupun Ruangan Khusus untuk Anak PUTUSAN No. 24/PID.SUS. ANAK/2015/PT.MDN Hal.7 dari 10 hal.
yang dijatuhi pidana penjara, sehingga dengan menilai perbuatan
xxxxxxxxx,
upaya perdamaian maupun kondisi orangtuanya, sikap hidup dan tingkah laku Anak
tersebut
sepanjang
persidangan
dan
Saran
dari
Pembimbing
Kemasyarakatan dan Pasal 2 huruf i dan Pasal 3 huruf g Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang mensyaratkan pidana penjara sebagai upaya terakhir / ultimum remedium dan kemanfaatan terhadap perkembangan karakter anak, maka pidana sebagaimana tersebut dalam amar putusan telah dapat memenuhi rasakeadilan bagi Anak, Korban & masyarakat; Menimbang bahwa, mendasarkan pertimbangan tersebut Pengadilan Tinggi Medan memperbaiki Putusan tanggal 08-07-2015, No. 11/Pid,Sus.Anak/2015/PN. Sim; Menimbang bahwa dalam perkara a quo pidana yang tepat adalah pidana bersyarat baik dipandang dari sudut kepentingan anak yakni diharapkan dalam masa percobaan tersebut anak harus menahan diri dan menjadi manusia yang lebih baik dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat dipidana karena apabila syarat tersebut dilanggar anak wajib menjalankan pidana penjara sebagaimana yang telah ditentukan, sebaliknya apabila anak tidak melakukan perbuatan yang dapat dipidana maka akan terbebas melaksanakan pidana penjara tersebut, dengan demikian anak masih berkesempatan untuk mengikuti pendidikan, sedangkan dipandang dari sudut kepentingan korban dengan pidana penjara dengan masa percobaan cukup memberi rasa aman secara psikologis untuk melakukan usaha perikanan di desanya; Menimbang, bahwa oleh karena Anak pernah dalamRumah Tahanan Negaramaka lamanya Terdakwa berada dalam tahanan akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; Menimbang, bahwa oleh karena Anak dinyatakan bersalah maka dibebani untuk membayar biaya perkara pada peradilan tingkat pertama dan kedua ; Menimbang bahwa, sebelum menjatuhkan pidana Hakim Tinggi Anak memperhatikan keadaan sebagai berikut : Keadaan yang memberatkan : 1. Anak telah menikmati hasil tindak pidananya; 2. Korban belum mendapat penggantian kerugian yang dierita;
PUTUSAN No. 24/PID.SUS. ANAK/2015/PT.MDN Hal.8 dari 10 hal.
Keadaan yang meringankan : 1. Anak belum pernah tersangkut perkara pidana/ belum pernah dihukum; 2. Berlaku sopan santun, menyesali perbuatannya; 3. Anak masih memiliki masa depan yang panjang sebagai generasi penerus bangsa;
Memperhatikan Pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHP Jo. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Jo Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang KUHAP serta Peraturan Perundang-undangan lain yang bersangkutan ; MENGADILI : -
Menerima permohonann banding dari Penuntut Umum tersebut;
-
Mengubah
Putusan
Pengadilan
Negeri
Simalungun
nomor
:
11/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Sim, tanggal 8 Juli 2015 yang dimintakan banding tersebut sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan anak yang bernama xxxxxxxxxx telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pencuian; 2. Menjatuhkan pidana terhadap anak selama 4 (empat) Bulan; 3. Menyatakan pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari ada putusan hakim lain, disebabkan karena anak tersebut melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama 8 (delapan) Bulan; 4. Menyatakan barang bukti berupa :1 (satu) cangkul dikembalikan ke Penuntut Umum untuk perkara lain; 5. Membebankan kepada Anak bernama xxxxxxxx membayar biaya perkara pada tingkat pertama dan untuk tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp.2.500, (Dua ribu lima ratus rupiah);
Demikianlah diputuskan & diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum, pada hari Senin, 24 Agutus 2015 oleh : MARYANA, SH. MH., selaku Hakim Anak pada Pengadilan Tinggi Medan dengan
dibantu oleh . JAINAB,
SH.sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum Anak dan Anak. PUTUSAN No. 24/PID.SUS. ANAK/2015/PT.MDN Hal.9 dari 10 hal.
Panitera Pengganti,
H a k i m,
ttd
ttd
ttd
ttd
.JAINAB, SH.
MARYANA, SH.MH.
ntuk salinan sesuai dengan aslinya.
PUTUSAN No. 24/PID.SUS. ANAK/2015/PT.MDN Hal.10 dari 10 hal.