PUTUSAN Nomor : 413/PDT/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : 1. SULASTRA SINGARIMBUN, umur ± 63 tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Jl. DR. Mansur / SMK 8 No. 1 A Medan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding I semula Tergugat I; 2. AGAM SINGARIMBUN, umur + 59 tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Komplek Perumahan Setia Budi Indah Blok SS No. 27 Medan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding II semula Tergugat II; 3. MAGDALENA BR SINGARIMBUN, umur ± 54 tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Jl. Sriwijaya No. 68 A Medan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding III semula Tergugat III; 4. MARGARETHA BR SINGARIMBUN, umur ± 49 tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Jl. Cilanngge No. 47 ,Lingkungan X, Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Selayang, Medan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding IV semula Tergugat III; Dalam hal ini Pembanding I, II, III dan IV semula Tergugat I, II, III dan IV diwakili kuasa hukumnya Suranta Ramses Tarigan, SH. dan Hamdani, SH., Advokat dari kantor PHP beralamat di Jl. K. H. Wahid Hasyim No.100 Medan, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 8 Juni 2015; Melawan : JIMMY LEONID LUKAS ANTONIUS SINGARIMBUN, laki-laki, lahir di Medan, tanggal 16 Februari 1979, pekerjaan Wiraswasta,
-2-
bertempat tinggal
di Jl. Sriwijaya No. 68 A, Kelurahan
Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya ZAKARIA BANGUN, SH.MH, Advokat/Pengacara pada Kantor Advokat LAW OFFICE ZAKARIA BANGUN, SH.MH & ASSOCIATES, yang berkantor di Jl. Brigjen. Katamso, Komplek Centrium Business Centre No. 7-8 Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tanggal 11 Desember 2014, selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula Penggugat; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut; TENTANG DUDUK PERKARA; Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatannya tanggal 15 Desember 2014 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada
tanggal
15
Desember
2014,
dengan
Register
Nomor
:
591/Pdt.G/2014/PN.Mdn. mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat adalah anak kandung dari pasangan suami istri Antoni Singarimbun dengan Kartini Br. Sembiring. 2. Bahwa perkawinan orang tua Penggugat dilakukan menurut adat Karo dan diberkati di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Klasis Kabanjahe sesuai surat Pasu-Pasu Tumbuk (Surat Pemberkatan Perkawinan) No. 1059 yang dikeluarkan oleh Gereja Batak Karo Protestan. 3. Bahwa ayah Penggugat Antoni Singarimbun telah meninggal dunia pada tanggal 2 Maret 1979 dengan meninggalkan seorang anak laki-laki yang bernama JIMMY LEONID LUKAS ANTONIUS SINGARIMBUN, SH. Dan setelah Antoni Singarimbun meninggal dunia, ibu kandung Penggugat pada tanggal 2 Maret 1981 telah kawin lagi dengan Astanaris Ginting, oleh karena itu ibu kandung Penggugat Kartini Br Sembiring secara hukum tidak berhak sebagai ahli waris Antoni Singarimbun. 4. Bahwa dengan meninggalnya ayah Penggugat Antoni Singarimbun, maka satusatunya ahli waris almarhum Antoni Singarimbun adalah Penggugat (JIMMY LEONID LUKAS ANTONIUS SINGARIMBUN, SH). 5. Bahwa ayah kandung Antoni Singarimbun adalah Alm. Kunci Singarimbun yang telah meninggal dunia pada tanggal 13 Juli 1987 dan ibu kandung Antoni
-3-
Singarimbun adalah Ny. Kuidah Malem Maha yang telah meninggal dunia pada tahun 2005 atau dengan kata lain Alm.Kunci Singarimbun adalah kakek kandung Penggugat dan Almarhumah Nyonya Kuidah Malem Maha adalah nenek kandung Penggugat. 6. Bahwa dari perkawinan Kunci Singarimbun dengan Nyonya Kuidah Malem Maha telah lahir enam orang anak yaitu : 1. SULASTRA SINGARIMBUN (laki-laki). 2. ANTONI SINGARIMBUN (laki-laki) yang telah meninggal dunia pada tanggal 2 Maret 1979 dengan meninggalkan seorang anak laki-laki yang bernama JIMMY LEONID LUKAS ANTONIUS SINGARIMBUN, SH. 3. AGAM SINGARIMBUN (laki-laki). 4. MAGDALENA BR SINGARIMBUN (perempuan). 5. MULI SINGARIMBUN (laki-laki), yang telah meninggal dunia tanpa keturunan. 6. MARGARETHA BR SINGARIMBUN (perempuan). 7. Bahwa Ny. Kuidah Malem Maha setelah ayah kandung Antoni Singarimbun (Alm. Kunci Singarimbun) meninggal dunia, telah memohon Penetapan Ahli Waris ke Pengadilan Negeri Medan sesuai dengan Penetapan Pengadilan Negeri Medan No. 1061/Pdt.P/1987/PN.Mdn tanggal 13 Oktober 1987. 8. Bahwa
sesuai
dengan
Penetapan
Pengadilan
Negeri
Medan
No.
1061/Pdt.P/1987/PN.Mdn tanggal 13 Oktober 1987, bahwa yang menjadi Ahli Waris Kunci Singarimbun adalah : 1. Ny. Kuidah Malem Maha 2. Sulastra Singarimbun (Tergugat I) 3. Agam Singarimbun (Tergugat II) 4. Magdalena Br Singarimbun (Tergugat III) 5. Margaretha Br Singarimbun (Tergugat IV) 9. Bahwa dalam Posita Penetapan No. 1061/Pdt.P/1987/PN.Mdn tanggal 13 Oktober 1987 Ny. Kuidah Malem Maha mengakui bahwa Antoni Singarimbun (Ayah kandung Penggugat) dan Tergugat I, II, III, dan IV adalah anak kandung dari pasangan suami istri Alm. Kunci Singarimbun dengan Alm.Ny. Kuidah Malem Maha. 10. Bahwa
pada
Penetapan
Pengadilan
Negeri
Medan
No.
1061/Pdt.P/1987/PN.Mdn, tidak disebutkan kedudukan dari penggugat sebagai anak kandung satu satunya dari alm Antoni Singarimbun. 11. Bahwa pada waktu itu penggugat masih belum dewasa sehingga penggugat tidak mengetahui Penetapan Pengadilan Negeri tersebut.
-4-
12. Bahwa setelah penggugat dewasa, penggugat mengetahui Putusan Pengadilan Negeri Medan No.1061/Pdt.P/1987/PN.Mdn tidak menyebutkan kedudukan penggugat sebagai ahli waris pengganti dari ayah Penggugat alm Antoni Singarimbun sebagai salah satu ahli waris dari kakek Penggugat alm Kunci Singarimbun dengan isterinya atau nenek Penggugat almarhumah Ny.Kuidah Malem Maha sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia untuk penganut Nasrani dan juga sesuai dengan hukum adat Karo. 13. Bahwa
pada
Penetapan
1061/Pdt.P/1987/PN.Mdn,
tidak
Pengadilan disebutkan
Negeri bahwa
Medan
Antoni
No.
Singarimbun
mempunyai keturunan (anak kandung) yaitu Penggugat yang telah lahir pada tanggal 16 Februari 1979 yang menurut hukum adat Karo dan hukum Nasional berhak menggantikan tempat (bij plat vervulling) dari Antoni Singarimbun sebagai ahli waris bersama-sama dengan Tergugat I, II, III, IV, dan almarhum Ny. Kuidah Malem Maha dari Almarhum Kunci Singarimbun. 14. Bahwa dengan tidak disertakannya, Penggugat sebagai ahli waris Almarhum Kunci Singarimbun bersama-sama dengan Tergugat I, II, III, IV, dan almarhum Ny. Kuidah Malem Maha, maka penetapan Pengadilan Negeri Medan No. 1061/Pdt.P/1987/PN.Mdn tanggal 13 Oktober 1987 adalah cacad hukum. 15. Bahwa dengan meninggalnya alm. Ny. Kuidah Malem Maha (Nenek kandung Penggugat) pada tahun 2005, maka yang menjadi ahli waris alm. Kunci Singarimbun dengan almarhum Ny. Kuidah Malem Maha adalah : 1. Sulastra Singarimbun (Tergugat I) 2. Jimmy Leonid Lukas Antonius Singarimbun, SH (Penggugat) anak kandung almarhum Antoni Singarimbun 3. Agam Singarimbun (Tergugat II) 4. Magdalena Br Singarimbun (Tergugat III) 5. Margaretha Br Singarimbun (Tergugat IV) 16. Bahwa dengan tidak disertakannya Penggugat sebagai ahli waris dari Alm. Kunci Singarimbun dengan Ny. Kuidah Malem Maha, maka sangat merugikan hak-hak keperdataan Penggugat baik secara moril maupun materil. Berdasarkan alasan - alasan tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan agar sudi kiranya menetapkan suatu hari persidangan dan memanggil para pihak guna meneriksa dan mengadili gugatan ini dan selanjutnya memberi putusan yang amarnya sebagai berikut : PRIMAIR : 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
-5-
2. Menyatakan Penetapan Ahli Waris No. 1061/Pdt.P/1987/PN.Mdn, tanggal 13 Oktober 1987 adalah cacad hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. 3. Menyatakan Jimmy Leonid Lukas Antonius Singarimbun, SH (Penggugat) bersama-sama dengan ahli waris lainnya yaitu : a. Sulastra Singarimbun (Tergugat I) b. Agam Singarimbun (Tergugat II) c. Magdalena Br Singarimbun (Tergugat III) d. Margaretha Br Singarimbun (Tergugat IV) sebagai ahli waris yang sah dari almarhum Kunci Singarimbun yang telah meninggal dunia pada tanggal 13 Juli 1987 dan Almarhum Ny. Kuidah Malem Maha yang telah meninggal dunia pada tahun 2005. 4. Menghukum Penggugat dan Tergugat-Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul akibat perkara ini. SUBSIDAIR Apabila Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. (ex aequo et bono), Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Para Tergugat I s/d IV melalui kuasanya telah mengajukan jawaban pada tanggal 26 Februari 2015 yang pada pokoknya sebagai berikut : A. TENTANG EKSEPSI 1. Tentang gugatan Penggugat obscuur libel bahwa secara formil suatu gugatan harus disusun secara cermat, jelas dan terang mengenai keseluruhan rangkaian perbuatan hukum yang terjadi sehingga
dapat
secara
jelas
mendeskripsikan
suatu
persoalan/permasalahan hukum yang sedang dipermasalahkan atau disengketakan; bahwa jika dipelajari dengan teliti dan seksama keseluruhan gugatan Penggugat, maka diketahui gugatan Penggugat ini mengandung cacat formil yakni kabur dan tidak jelas (Obscuur Libel); bahwa Penggugat didalam gugatannya hanya mendalilkan perkawinan antara Almarhum Anthony Singarimbun dengan Kartini Br. Sembiring berdasarkan Surat Pasu Pasu Tumbuk (Surat Pemberkatan Perkawinan) dengan hanya menyebutkan nomor surat, akan tetapi tidak menjelaskan kapan surat tersebut diterbitkan, apakah ketika Almarhum Anthony Singarimbun masih hidup atau ketika telah meninggal dunia;
-6-
bahwa selain itu, Penggugat didalam Gugatannya juga sama sekali tidak mengungkapkan
dan/atau
menjelaskan
kapan
perkawinan
tersebut
dilakukan dan tidak pula mengungkapkan tentang ada atau tidaknya “Akta Perkawinan” yang diterbitkan oleh Kantor Catatan Sipil atau Instansi yang berwenang untuk itu yang dapat membuktikan tentang adanya perkawinan sebagaimana dimaksudkan dalam UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan serta Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan; bahwa dengan demikian terbukti dengan jelas gugatan Penggugat sekarang ini mengandung cacat formil, oleh karenanya cukup alasan hukum bagi Para Tergugat untuk memohon kehadapan yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa, mengadili serta memutus perkara ini agar kiranya dapat menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard). 2. Tentang
Penggugat
Keliru
mengajukan
keberatan
atas
Penetapan
Pengadilan dalam bentuk Gugatan, seharusnya diajukan dalam bentuk Perlawanan bahwa Penggugat didalam gugatannya menyampaikan keberatannya atas Penetapan Pengadilan Negeri Medan Register Nomor : 1061/Pdt.P/1987 tertanggal 13 Oktober 1987; bahwa karena permasalahan tersebut telah ada Penetapan dari Pengadilan, maka untuk mengajukan keberatan atas suatu Penetapan Pengadilan haruslah diajukan dalam bentuk Perlawanan; bahwa akan tetapi, pada faktanya keberatan dari Penggugat tersebut justru dituangkan dalam bentuk Surat Gugatan, oleh karenanya secara juridis formil gugatan tersebut mengandung kekeliruan yang nyata; bahwa dengan demikian terbukti dengan jelas gugatan Penggugat mengandung cacat formil, oleh karenanya cukup alasan hukum bagi Para Tergugat untuk memohon kehadapan yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa, mengadili serta memutus perkara ini agar kiranya dapat menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidaktidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard). 3. Tentang gugatan Penggugat Nebis in idem
-7-
bahwa gugatan perkara a quo telah pernah diajukan ke Pengadilan Negeri Medan dalam register perkara perdata No.228/Pdt.G/ 2014/PN.MDN yang pihak pihak sebagai berikut : Penggugat
: Jimmy Leonid Lukas Antonius Singarimbun, SH.
Tergugat I
: Sulastra Singarimbun
Tergugat II: Agam Singarimbun Tergugat III
: Magdalena br.Singarimbun
Tergugat IV
: Margaretha br.Singarimbun
bahwa
yang
menjadi
objek
gugatan
dalam
perkara
perdata
No.228/Pdt.G/2014/PN.MDN adalah Penetapan Pengadilan Negeri Medan No.1061/Pdt.P/1987/PN.MDN; bahwa perkara perdata No.228/Pdt.G/2014/PN.MDN telah diputus Tgl.25 Nopember 2014 dan terhadap putusan tersebut para pihak tidak ada mengajukan upaya hukum sehingga putusan telah berkekuatan hukum tetap; bahwa oleh karena pihak pihak dan objek gugatan dalam perkara a quo dengan gugatan perkara perdata No.228/Pdt.G/2014/PN.MDN yang telah berkekuatan hukum tetap adalah sama, maka gugatan perkara a quo tidak dapat diajukan untuk kedua kali (nebis in idem) sesuai dengan ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata dan SEMA RI No.3 Tahun 2002. bahwa
berdasarkan
hal
tersebut,
maka
Para
Tergugat
memohon
kehadapan yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa, mengadili serta memutus perkara ini agar kiranya dapat menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvenkelijke Verklaard). B. TENTANG POKOK PERKARA 1. bahwa Para Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil dalil gugatan Penggugat sebagaimana yang disampaikan oleh Penggugat dalam surat gugatannya Tgl.15 Desember 2014 tersebut, terkecuali terhadap hal hal yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat dalam Jawaban ini; 2. bahwa segala uraian uraian yang telah dikemukakan dalam bagian eksepsi secara mutatis mutandis mohon dimasukkan dalam uraian pokok perkara ini, oleh karenanya tidak diulangi lagi; 3. bahwa Para Tergugat menolak dan membantah dengan tegas dalil gugatan Penggugat pada halaman 2 point 1 dan 2, terutama tentang perkawinan antara Almarhum Anthony Singarimbun dan Kartini Br. Sembiring dikarenakan sepengetahuan Para Tergugat, Anthony Singarimbun semasa
-8-
hidupnya tidak ada melakukan perkawinan baik dengan Kartini Br. Sembiring maupun dengan pihak lainnya; 4. bahwa ketentuan Pasal 2 UU No : 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, memuat norma hukum sebagai berikut : ayat (1) menyatakan :”Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu”. Ayat (2) menyatakan : “Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”; 5. bahwa kemudian dalam ketentuan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, menegaskan : “Pencatatan perkawinan dari mereka yang
melangsungkan
perkawinannya
menurut
agamanya
dan
kepercayaannya itu selain agama islam, dilakukan oleh Pegawai Pencatat perkawinan pada kantor catatan sipil sebagaimana dimaksud dalam berbagai perundang-undangan mengenai pencatatan perkawinan”; 6. bahwa dengan demikian maka secara juridis formil, untuk membuktikan adanya suatu perkawinan yang sah sebagaimana dimaksudkan dalam UU No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan adalah dibuktikan dengan Akta Perkawinan yang diterbitkan oleh Kantor Catatan Sipil atau instansi pemerintah yang berwenang untuk itu; 7. bahwa akan tetapi Penggugat didalam Gugatannya sama sekali tidak mengungkapkan tentang adanya Akta perkawinan yang diterbitkan oleh Kantor Catatan Sipil/instansi yang berwenang untuk itu guna membuktikan tentang adanya perkawinan antara Almarhum Anthony Singarimbun dan Kartini Br. Sembiring tersebut; 8. bahwa selain itu, Penggugat sendiri juga tidak mengungkap dengan jelas dan terang mengenai kapan perkawinan tersebut dilakukan dan kapan pula Surat Pasu Pasu Tumbuk (Surat Pemberkatan Perkawinan) No.1059 dikeluarkan oleh Gereja Batak Karo Protestan; 9. bahwa berdasarkan fakta fakta sebagaimana tersebut diatas, maka cukup alasan hukum bagi Para Tergugat untuk meragukan dan menolak dengan tegas
keabsahan
Surat
Pasu
Pasu
Tumbuk
(Surat
Pemberkatan
Perkawinan) No.1059 yang dikeluarkan oleh Gereja Batak Karo Protestan sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat dalam point 2 Gugatannya; 10. bahwa dari perkawinan Kunci Singarimbun dan Nyonya Kuidah Malem Maha telah lahir 6 (enam) orang anak, yakni : 1. Sulastra Singarimbun (laki-laki) 2. Anthony Singarimbun (laki-laki)
-9-
3. Agam Singarimbun (laki-laki) 4. Magdalena Br. Singarimbun (perempuan) 5. Muli Singarimbun (laki-laki) 6. Margaretha Br. Singarimbun (perempuan) 11. bahwa benar Kunci Singarimbun telah meninggal dunia pada Tgl. 13 Juli 1987 dirumah kediamannya di Jalan Mojopahit No.37 Medan. Sedangkan Nyonya Kuidah Malem Maha telah meninggal dunia di Medan Tahun 2005; 12. bahwa benar semasa hidupnya yakni setelah Kunci Singarimbun meninggal dunia, Nyonya Kuidah Malem Maha ada mengajukan permohonan penetapan yang terdaftar dengan Register Nomor : 1061/Pdt.P/1987 tertanggal 13 Oktober 1987 ke Pengadilan Negeri Medan tentang Penetapan ahli waris dari Almarhum Kunci Singarimbun; 13. bahwa dengan adanya peristiwa hukum berupa meninggalnya Kunci Sungarimbun serta meninggalnya ke - 2 (dua) orang anak-anak dari Kunci Singarimbun dan Kuidah Malem Maha, yakni : Anthony Singarimbun (lakilaki) dan Muli Singarimbun (laki-laki) dalam usia yang masih sangat muda dan semasa hidupnya pun Anthony Singarimbun (laki-laki) dan Muli Singarimbun (laki-laki) tidak ada melakukan perkawinan dengan siapa pun, maka secara hukum yang menjadi ahli waris dari Kunci Singarimbun adalah istri dan anak-anaknya yang masih hidup, yakni : Kuidah Malem Maha (istri) Sulastra Singarimbun (anak laki laki) Agam Singarimbun (anak laki laki) Magdalena Br. Singarimbun (anak perempuan) Margaretha Br. Singarimbun (anak perempuan) 14. bahwa berdasarkan fakta fakta hukum sebagaimana tersebut diatas, maka permohonan penetapan tersebut telah diperiksa dan ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Medan berdasarkan ketentuan ketentuan hukum yang berlaku pada saat itu, oleh karena secara juridis, Penetapan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 1061/Pdt.P/1987/PN.Mdn tanggal 13 Oktober 1987 adalah sah; 15. bahwa karena penetapan tersebut telah diperiksa dan ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Medan berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku pada saat itu, maka tidak ada alasan hukum bagi Penggugat untuk membatalkan
Penetapan
Pengadilan
Negeri
1061/Pdt.P/1987/PN.Mdn tanggal 13 Oktober 1987.
Medan
Nomor
:
- 10 -
bahwa berdasarkan seluruh argumentasi-argumentasi hukum baik yang dikemukakan dalam eksepsi dan jawaban sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka Para Tergugat memohon kehadapan Majelis Hakim persidangan yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo dapat kiranya menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvanklijke Verklaard); Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Medan telah menjatuhkan putusan nomor : 591/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 21 Mei 2015 yang amarnya berbunyi sebagai berikut : DALAM EKSEPSI: -
Menolak Eksepsi Tergugat I s/d IV untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan
Penetapan
Pengadilan
Negeri
Medan
No.
1061/Pdt.P/1987/PN.Mdn, tanggal 7 Nopember 1987 adalah cacat hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat; 3. Menyatakan JIMMY LEONID LUKAS ANTONIUS SINGARIMBUN,SH (PENGGUGAT) bersama-sama dengan ahli waris lainnya yaitu: 1. Sulastra Singarimbun; 2. Agam Singarimbun; 3. Magdalena Br Singarimbun; 4. Margaretha Br Singarimbun; Sebagai ahli waris yang sah dari Alm. Kunci Singarimbun yang telah meninggal dunia pada tanggal 13 Juli 1987 dan Almh. Kuidah Malam Maha yang telah meninggal dunia pada tahun 2005; 4. Menghukum Para Tergugat I s/d IV untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.076.000,- (satu juta tujuh puluh enam ribu rupiah); Setelah memperhatikan: 1. Akta permohonan banding yang dibuat dan ditanda tangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa Pembanding I ,II,III dan IV semula Tergugat I,II,III dan IV melalui kuasa hukumnya pada tanggal 10 Juli 2015 telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 591/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 21 Mei 2015;
- 11 -
2. Relaas pemberitahuan pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan menerangkan bahwa kepada Terbanding semula Penggugat melalui kuasa hukumnya, telah diberitahukan adanya permohonan banding tersebut pada tanggal 14 Juli 2015; 3. Memori banding yang diajukan oleh Pembanding I,II,III dan
IV semula
Tergugat I,II,III dan IV melalui kuasa hukumnya tertanggal 20 Agustus 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 20 Agustus 2015, dan memori banding tersebut telah dengan sempurna diberitahukan dan diserahkan kepada Terbanding semula Penggugat melalui kuasa hukumnya, pada tanggal 16 September 2015; 4. Kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding semula Penggugat melalui kuasa hukumnya tertanggal 23 September 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 23 September 2015; 5. Relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, bahwa masing-masing pihak telah diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan untuk pemeriksaan ditingkat banding masing-masing pada tanggal 6 Agustus 2015 dan tanggal 22 Juli 2015; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA: Menimbang, bahwa setelah memeriksa akta permohonan banding Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan berpendapat bahwa permohonan banding dari Pembanding I, II, III dan IV semula Tergugat I, II, III dan IV telah diajukan dalam tenggang waktu maupun tata-cara dan syarat-syarat yang ditentukan Pasal 199 RBg, maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa alasan permohonnan banding sebagaimana dalam memori banding Pembanding I, II, III dan IV semula Tergugat I, II, III dan IV melalui kuasa hukumnya, sebagai berikut: 1. Bahwa adapun keberatan Para Pembanding terhadap Putusan tersebut sehingga Para Pembanding mengajukan memori banding adalah karena Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang menyidangkan perkara a quo telah silap dan keliru dalam menerapkan hukum dalam putusannya sehingga
- 12 -
putusan tersebut tidak lagi mencerminkan keadilan hukum yang objektif sebagaimana diharapkan undang-undang untuk itu. 2. Bahwa judex facti (Pengadilan Negeri Medan) didalam pertimbangan hukumnya membuat keputusan dalam perkara a quo telah silap dan keliru dalam menerapkan hukum dan juga melanggar azas keadilan sehingga sangat wajar untuk dibatalkan pada pemeriksaan tingkat banding di Pengadilan Tinggi Medan. Adapun kesilapan dan kekeliruan Majelis Hakim Tingkat Pertama Pengadilan Negeri Medan yang disebut sebagai judex facti dengan pertimbangan hukum sebagai berikut : a. Bahwa judex facti (Pengadilan Negeri Medan) telah silap dan keliru dalam membuat pertimbangan dalam putusan perkara a quo sebab Penetapan Pengadilan Negeri Medan No.1061/Pdt.P/1987/PN.MDN Tgl.13 Oktober 1987 yang menjadi objek perkara a quo telah tidak melanggar undangundang yang berlaku pada saat dimohonkan oleh almarhumah Ny.Kuidah Malem Maha. b. Bahwa apabila Terbanding keberatan dan merasa dirugikan hak-hak keperdataannya
terhadap
Penetapan
Pengadilan
Negeri
Medan
No.1061/Pdt.P/1987/PN.MDN Tgl.13 Oktober 1987, maka keberatan Terbanding tersebut harus diajukan dalam bentuk perlawanan sebagaimana diatur dalam Pasal 195 ayat (6) HIR/Pasal 206 ayat (6) Rbg dan disamping ketentuan tersebut, upaya hukum pembatalan terhadap Penetapan Pengadilan Negeri dari semua lingkungan peradilan adalah melalui kasasi ke Mahkamah Agung RI sesuai dengan Pasal 30 ayat (1) UU No.14 Tahun 1985 jo. UU No.5 Tahun 2004 Tentang Mahkamah Agung dan sesuai dengan Penetapan Mahkamah Agung No.5 pen/sep/1975 dan oleh karena itu sangat beralasan menurut hukum gugatan Terbanding dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) dan demikian sangat wajar menurut hukum putusan judex facti untuk dibatalkan seluruhnya. c. Bahwa Terbanding mengajukan gugatan perkara a quo ke Pengadilan Negeri Medan terhadap Para Pembanding merupakan gugatan error in persona sebab dengan tidak adanya akta perkawinan almarhum Antoni Singarimbun dengan kartini br. Sembiring, maka seharusnya Terbanding mengajukan gugatan kepada Kartini br.Sembiring sesuai dengan ketentuan Pasal 43 ayat (1) UU No.1 Tahun 1974 Tentang perkawinan menyatakan ”anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya” dan oleh karena itu sangat beralasan menurut hukum gugatan Terbanding dinyatakan tidak dapat
- 13 -
diterima (niet ontvankelijke verklaard) dan demikian sangat wajar menurut hukum putusan judex facti untuk dibatalkan seluruhnya. d. Bahwa judex facti telah silap dan keliru membuat pertimbangan hukum dalam putusannya yang menyatakan perkawinan almarhum Antoni Singarimbun dengan kartini br. Sembiring telah terdaftar dan dicatat di Kantor Catatan Sipil berdasarkan Surat Keterangan No.48/DK.2014 Tgl.25 Juli 2014 sesuai dengan bukti Terbanding dengan tanda bukti P-18 yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten karo sebab Surat Keterangan No.48/DK.2014 Tgl.25 Juli 2014 bukan merupakan akta perkawinan sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2) UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan sehingga perkawinan almarhum Antoni Singarimbun dengan kartini br. Sembiring tidah sah menurut hukum nasional atau hukum negara yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu juga ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan harus ditafsirkan sebagai satu kesatuan sehingga tidak terjadi multi tafsir dan oleh karena itu sangat beralasan menurut hukum gugatan Terbanding untuk ditolak seluruhnya dan demikian sangat wajar menurut hukum putusan judex facti untuk dibatalkan seluruhnya. e. Bahwa
dengan
tidak
adanya
akta
perkawinan
almarhum
Antoni
Singarimbun dengan kartini br. Sembiring dan juga tidak adanya bukti pengakuan daripada almarhum Antoni Singarimbun yang menyatakan Terbanding
merupakan
anaknya,
maka
Terbanding
tidak
dapat
membuktikan dalil dalam gugatannya sebagai anak kandung daripada almarhum Antoni Singarimbun sehingga dengan demikian sangat wajar menurut hukum putusan judex facti untuk dibatalkan seluruhnya. f. Bahwa dalam persidangan perkara a quo tidak ada satupun fakta-fakta dan bukti-bukti yang memperlihatkan dengan nyata kerugian Terbanding dalam bidang kerperdataan yang timbul karena adanya Penetapan Pengadilan Negeri Medan No.1061/Pdt.P/1987/PN.MDN Tgl.13 Oktober 1987 dan oleh karena itu sangat beralasan menurut hukum gugatan Terbanding untuk ditolak seluruhnya dan demikian sangat wajar menurut hukum putusan judex facti untuk dibatalkan seluruhnya. g. Bahwa Penetapan Pengadilan Negeri Medan No.1061/Pdt.P/1987/ PN.MDN Tgl.13 Oktober 1987 yang dimohonkan oleh almarhumah Nyonya Kuidah Malam Maha ketika masih hidup adalah sah dan berkekuatan hukum sebab penetapan tersebut telah diperiksa dan ditetapkan oleh hakim pada pengadilan negeri medan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku
- 14 -
pada saat ditetapkan penetapan tersebut dan oleh karena itu tidak ada alasan hukum bagi Terbanding untuk membatalkan bahwa Penetapan Pengadilan Negeri Medan No.1061/Pdt.P/1987/ PN.MDN Tgl.13 Oktober 1987 dan oleh karena itu sangat beralasan menurut hukum gugatan Terbanding untuk ditolak seluruhnya dan demikian sangat wajar menurut hukum putusan judex facti untuk dibatalkan seluruhnya. Berdasarkan alasan tersebut di atas Para Pembanding memohon agar berkenan kiranya Ketua Pengadilan Tinggi Medan menerima permohonan banding dan memori banding yang diajukan oleh Para Pembanding seraya mengadili dan memutuskan dengan amarnya sebagai berikut :
MENERIMA PERMOHONAN BANDING SERTA MEMORI BANDING DARI PARA PEMBANDING UNTUK SELURUHNYA.
MEMBATALKAN PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NO.591/PDT.G/ 2014/PN.MDN TGL.21 MEI 2015. MENGADILI SENDIRI:
DALAM EKSEPSI:
MENYATAKAN GUGATAN PENGGUGAT TIDAK DAPAT DITERIMA.
DALAM POKOK PERKARA:
MENOLAK GUGATAN PENGGUGAT UNTUK SELURUHNYA.
MENGHUKUM PENGGUGAT UNTUK MEMBAYAR SEGALA BIAYA YANG TIMBUL DALAM PERKARA INI. Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Pembanding I, II, III dan
IV semula Tergugat I, II, III dan IV melalui kuasa hukumnya tersebut, Terbanding semula Penggugat melalui kuasa hukumnya telah mengajukan kontra memori banding, yang menerangkan sebagai berikut : Dalam Pokok Perkara: 1. Bahwa Majelis Hakim dalam perkara ini telah mempertimbangkan semua alat bukti yang diajukan Penggugat/ Terbanding dan Tergugat-Tergugat/ Para Pembanding dengan cermat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dan tidak berlebihan kalau Terbanding menyatakan Putusan Majelis Hakim dalam perkara ini dapat dijadikan sebagai contoh bagi Hakim-hakim lainnya dalam membuat suatu putusan perkara perdata tentang perceraian. 2. Bahwa alasan-alasan Para Pembanding merupakan pengulangan dari jawaban dan Duplik Tergugat VIII/Pembanding pada waktu persidangan perkara ini di Pengadilan Negeri Medan.
- 15 -
3. Bahwa alasan Para Pembanding pada memori bandingnya halaman 5 poin 1 adalah tidak beralasan, karena yang menjadi substansi gugatan Terbanding semula Penggugat adalah tentang siapa-siapa yang menjadi ahli waris Alm. KUNCI SINGARIMBUN dan Alm. KUIDAH MALEM MAHA sesuai dengan hukum yang berlaku. 4. Bahwa Penggugat/ Terbanding dari bukti-bukti surat dan saksi Penggugat dengan jelas dapat membuktikan bahwa Penggugat/ Terbanding adalah anak satu-satunya dari perkawinan ANTONI SINGARIMBUN dan KARTINI BR. SEMBIRING, sehingga secara hukum Penggugat/ Terbanding adalah sebagai ahli waris pengganti dari ayahnya (Alm. ANTONI SINGARIMBUN) anak kedua dari Alm. KUNCI SINGARIMBUN dan Alm. KUIDAH MALEM MAHA. 5. Bahwa perkawinan antara Alm ANTONI SINGARIMBUN dan KARTINI BR. SEMBIRING adalah sah secara hukum, sesuai dengan pertimbangan hukum dalam Putusan perkara ini (Perkara No. 591/Pdt.G/2014/PN.Mdn, Tanggal 21 Mei 2015), halaman 25 s.d 26, alinea keempat dan kelima yang berbunyi sebagai berikut : -
Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan ANTONI SINGARIMBUN dengan KARTINI BR. SEMBIRING telah dilaksanakan menurut tata acara agama
kristen
protestan
yang
mereka
anut
dan
telah
dilakukan
pemberkatan di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Klasis Kabanjahe, maka Majelis berpendapat perkawinan ANTONI SINGARIMBUN dengan KARTINI BR. SEMBIRING adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 1 dan Pasal 2 ayat (1) UndangUndang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ; -
Menimbang, bahwa walaupun Perkawinan ANTONI SINGARIMBUN dengan KARTINI BR. SEMBIRING pada awalnya belum dilakukan pencatatan di Kantor Catatan Sipil setempat, Majelis berpendapat tidaklah berpengaruh terhadap keabsahan perkawinan mereka, karena pencatatan perkawinan hanya
bersifat
administratif
dan
untuk
itu
perkawinan
ANTONI
SINGARIMBUN dengan KARTINI BR. SEMBIRING telah terdaftar dan dicatat berdasarkan Surat Keterangan No. 48/DK.2014, tanggal 25 Juli 2014 yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Karo, menerangkan
perkawinan
antara
ANTONI
SINGARIMBUN
dengan
KARTINI BR. SEMBIRING telah tercatat dalam Akta Perkawinan No. 67/KCS/2014, sehingga dengan demikian telah memenuhi ketentuan Pasal 2 Ayat (2) Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.
- 16 -
6. Bahwa sesuai dengan bukti yang diajukan oleh Terbanding/ Penggugat yaitu 1. Bukti P-4, 2. Bukti P-5, 3. Bukti P-6, 4. Bukti P-7, 5. Bukti P-8, 6. Bukti P-9, 7. Bukti P-11, 8. Bukti P-13 dan keterangan saksi. PARDAMEAN BR. KARO dan saksi NUR AINI BR. SEMBIRING bahwa terbukti secara hukum Penggugat Terbanding adalah anak satu-satunya dari perkawinan antara ANTONI SINGARIMBUN dan KARTINI BR. SEMBIRING. 7. Bahwa dari data persidangan terbukti setelah ANTONI SINGARIMBUN (Ayah Penggugat/ Terbanding) meninggal dunia, maka Penggugat atau Terbanding diasuh dan disekolahkan oleh neneknya Alm. KUIDAH MALEM MAHA. Berdasarkan
uraian-uraian
diatas,
Terbanding/Penggugat
dengan
hormat
memohon kepada Majelis Hakim Tinggi Medan yang memeriksa perkara ini untuk mengabulkan gugatan Penggugat/Terbanding untuk seluruhnya, atau menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 591/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 21 Mei 2015; Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 591/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 21 Mei 2015 serta memori banding yang diajukan oleh Pembanding I, II, III dan IV semula Tergugat I, II, III dan IV juga kontra memori banding dari Terbanding semula Penggugat, selanjutnya Pengadilan Tinggi menyimpulkan adanya faktafakta sebagai berikut : Bahwa terbanding semula Penggugat adalah anak laki-laki satu-satunya dari pasangan suami isteri Antoni Singarimbun dengan Kartini br Sembiring yang perkawinan orang tua terbanding semula Penggugat dilaksanakan secara adat Karo dan diberkati di Gereja Batak Karo Protestant sesuai surat pasu-pasu Tumbuk( surat pemberkatan perkawinan) no.1059. Bahwa perkawinan Antoni Singarimbun dengan Kartini br Sembiring telah terdaftar dan dicatat berdasarkan surat keterangan No.48/DK.2014 tanggal 25 Juli 2014 yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Karo yang menerangkan perkawinan Antoni Singarimbun dengan Kartini br Sembiring telah tercatat dalam akte perkawinan no.67/K-CS/2014. Bahwa terbanding semula penggugat dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1979 dan Antoni Singarimbun telah meninggal dunia tanggal 2 Maret 1979 sedangkan Kartini br Sembiring kawin lagi dengan Astanaris Ginting tanggal 2
- 17 -
Maret 1981,dengan demikian terbanding semula Penggugat merupakan satusatunya ahli waris dari Antoni Singarimbun. Bahwa ayah kandung Antoni Singarimbun adalah alm Kunci Singarimbun yang telah meninggal dunia tanggal 13 juli 1987 dan ibu kandung Antoni Singarimbun adalah Ny.Kuidah Malem Maha yang meninggal dunia tahun 2005,sehingga alm Kunci Singarimbun dan almarhumah Kuidah Malem Maha adalah kakek dan nenek kandung terbanding semula penggugat. Bahwa dari perkawinan alm Kunci Singarimbun dengan almarhumah Kuidah Malem Maha dilahirkan 6 orang anak yaitu: 1.Sulastra Singarimbun 2.Antoni Singarimbun
3.Agam
Singarimbun.4.Magdalena
br
Singarimbun
5.Muli
Singarimbun 6, Margaretha Singarimbun. Bahwa setelah alm Kunci Singarimbun meninggal dunia. Ny.Kuidah Malem Maha mengajukan permohonan Penetapan ahli waris sesuai penetapan ahli waris no 1061/Pdt.P/1987/PN.Mdn tanggal 13 Oktober 1987 yang menetapkan sebagai ahli waris alm Kunci Singarimbun adalah ny.Kuidah Malem Maha bersama ke empat anak ( tergugat I,II,III dan IV) tanpa menyebut kedudukan Antoni Singarimbun sebagai ahli waris. Bahwa menurut hukum adat karo dan hukum Nasional, terbanding semula penggugat
berhak menggantikan tempat ( bij plat vervulling) Antoni
Singarimbun sebagai ahli waris bersama-sama pembanding I,II,III dan IV semula Tergugat I,II,III dan IV serta alm Ny Kuidah Malem Maha,sehingga penetapan no.1061/pdt.P/1987/PN.Mdn tanggal 13 Oktober 1987 cacad hukum. Bahwa gugatan terbanding semula penggugat mengandung cacat formil yaitu kabur dan tidak jelas ( obscuur libel) karena kapan surat pasu-pasu Tumbuk( surat
pemberkatan
perkawinan
diterbitkan
apakah
ketika
alm
Antoni
singarimbun masih hidup atau ketika telah meninggal dunia. Bahwa terbanding semula penggugat keliru mengajukan keberatan atas penetapan Pengadilan dalam bentuk gugatan, seharusnya diajukan dalam bentuk
perlawanan
sehingga
secara
yuridis
formil
gugatan
tersebut
mengandung kekeliruan yang nyata oleh karenanya mohon gugatan terbanding semula penggugat ditolak seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan terbanding semula penggugat tidak dapat diterima ( niet ontvankelijke verklaard)
- 18 -
Bahwa gugatan aquo telah pernah diajukan ke Pengadilan negeri Medan dalam register perkara perdata no.228/Pdt.G/2014/Pn.Mdn diputus tanggal 25 nopember 2014 dimana para pihak dan objek gugatan adalah penetapan Pengadilan
Negeri
Medan
no.1061/PDT.G/1987/PN.Mdn
yang
telah
berkekuatan hukum tetap sehingga gugatan terbanding semula penggugat ne bis in idem. Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum tersebut di atas, selanjutnya Pengadilan Tinggi mempertimbangkan sebagai berikut: Dalam Eksepsi : Menimbang, bahwa dalam jawabannya Pembanding I, II, III dan IV semula Tergugat I, II, III dan IV telah mengajukan tiga alasan eksepsi yaitu tentang gugatan Terbanding semula Penggugat kabur/ obscuur libel, tentang kekeliruan mengajukan keberatan terhadap penetapan Nomor : 1061/Pdt.P/1987 tanggal 13 Oktober 1987, dan tentang asas nebis in idem dalam perkara aquo; Menimbang, bahwa setelah mempelajari berkas perkara dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama, Pengadilan Tingkat Banding menilai bahwa obyek gugatan Terbanding semula Penggugat adalah Penetapan Nomor : 1061/Pdt.P/1987 tanggal 13 Oktober 1987; Menimbang, bahwa oleh karena obyek gugatan adalah produk hukum peradilan tingkat pertama maka upaya hukum adalah mengajukan kasasi sebagaimana Pasal 30 ayat (1) UU No.14 Tahun 1985 jo. UU No.5 Tahun 2004 Tentang Mahkamah Agung; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan di atas maka beralasan menurut hukum eksepsi Pembanding I, II, III dan IV semula Tergugat I, II, III dan IV dapat diterima; Dalam Pokok Perkara: Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas maka beralasan menurut hukum gugatan Terbanding semula Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima in casu putusan judex factie untuk dibatalkan; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Terbanding semula Penggugat tidak dapat diterima, maka
putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :
- 19 -
591/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 21 Mei 2015, tidak dapat dipertahankan lagi dan harus dibatalkan, Menimbang, bahwa oleh karena Terbanding semula Penggugat dipihak yang kalah, maka harus dihukum supaya membayar ongkos perkara dalam ke dua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding akan disebutkan dalam amar putusan ini. Memperhatikan, Undang-Undang Nomor : 49 tahun 2009 tentang peradilan umum jo R.B.g, serta peraturan-peraturan hukum lainnya yang bersangkutan dalam perkara ini; MENGADILI : -
Menerima permohonan banding dari Pembanding I, II, III dan IV semula Tergugat I, II, III dan IV melalui kuasa hukumnya;
-
Membatalkan
putusan
Pengadilan
Negeri
Medan
nomor
:
591/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 21 Mei 2015, yang dimohonkan banding tersebut; MENGADILI SENDIRI : Dalam Eksepsi : -
Menerima eksepsi Pembanding I, II, III dan IV semula Tergugat I, II, III dan IV;
Dalam Pokok Perkara : -
Menyatakan gugatan Terbanding semula Penggugat tidak dapat diterima;
-
Menghukum Terbanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam ke dua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 18 Februari 2016 oleh kami : DHARMA E. DAMANIK, SH.MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, DALIZATULO ZEGA, SH. dan MARYANA, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 8 Desember 2015, nomor : 413/PDT/2015/PTMDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 22 Februari 2016, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta ZAINAL POHAN, SH.MH. sebagai Panitera Pengganti
- 20 -
pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara maupun kuasa hukumnya;
Hakim - Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
berhak ttd
ttd
1. DALIZATULO ZEGA, SH.
DHARMA E. DAMANIK, SH.MH.
ttd 2. MARYANA, SH.MH. Panitera Pengganti,
ttd ZAINAL POHAN, SH.MH. Perincian Biaya : 1. Meterai
Rp.
6.000,-
2. Redaksi
Rp.
5.000,-
3. Pemberkasan
Rp
139.000,-
Jumlah
Rp. 150.000,-
