PUTUSAN Nomor: 57/PID/2017/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Pidana pada peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara Terdakwa: Nama Lengkap
: Panahatan Hutahaean
Tempat Lahir
: Lumban Gorat
Umur / Tanggal Lahir
: 66 Tahun/10 Oktober 1948.
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan
: Indonesia
Tempat Tinggal
: Lumban
Gorat
Desa
Simatibung
Kecamatan laguboti Kabupaten Toba Samosir. Agama
: Kristen Protestan
Pekerjaan
: Petani
Pendidikan
SD.
Terdakwa tidak ditahan; Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya Marlas Hutasoit, S.H, Advokat, berkantor di Jalan Raya Pasir Putih Komplek Taman Duta Mas Blok C4 No. 7 Pekan Baru, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 10 Pebruari 2016 Pengadilan Tinggi tersebut ; Setelah membaca: -
Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 31 Januari 2017 Nomor: 57/PID/2017/PT.MDN, tentang Penunjukan Majelis Hakim;
-
Telah membaca berkas perkara Pengadilan Negeri BaIige Nomor: 12/Pid.B/2016/PN Blg, tanggal 9 Agustus 2016 dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
Membaca, Surat Dakwaan dari Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Toba Samosir Nomor: Reg. Perkara : PDM -43/BLG/OHARDA/12/2015 tanggaI 11 Februari 2016, yang menyatakan Terdakwa di dakwa sebagai berikut : DA KW AAN: Pertama
2
Bahwa ia terdakwa Panahatan Hutahaean bersama terdakwa Saut Sibuea, terdakwa Bistok Hutahaean, dan terdakwa Fendy Hutahaean (masingmasing terdakwa dalam berkas terpisah) pada hari Sabtu, tanggal 09 Agustus 2014 sekira pukul 15.³ᴼ Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu lainnya dalam bulan Agustus 2014 bertempat di Lumban Namora Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir atau setidaktidaknya pada suatu tempat tertentu lainnya dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Balige, secara bersama-sama bersepakat (bersekutu) ataupun masingmasing
bertindak
sendiri-sendiri
dengan
melawan
hak
membinasakan,
merusakkan, membuat sehingga tidak dapat dipakai lagi atau menghilangkan sesuatu barang berupa tanaman jengkol, pohon kemiri dan pohon alpukat yang sama sekali atau sebagian milik orang lain yaitu milik saksi korban Dumangar Hutahaean yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : - Bahwa sebelumnya sdr. Bistok Hutahaean dan sdr. Sihol Hutahaean mengusulkan kepada masyarakat untuk diadakan rapat Ria Raja untuk membahas permasalahan yang ada di desa Lumban Namora dan oleh sdr. Jhonson Hutahaean selaku kepala Desa lalu mengundang saksi korban beserta dengan saksi Burman Hutahaean dan saksi Tiur Shombing pada hari Sabtu tanggal 9 Agustus 2014 sekira pukul 10.³ᴼ wib untuk hadir di acara rapat ria Raja yang diadakan di rumah tetangga saksi korban yaitu di rumah sdr. Sunggul Hutapea. Adapun pada saat saksi korban Dumangar Hutahaean bersama dengan saksi Burman Hutahaean dan saksi Tiur Sihombing menghadiri acara Rapat Ria Raja tersebut, oleh masyarakat yang turut hadir dalam acara Rapat Ria Raja tersebut kemudian meminta kepada saksi korban Dumangar Hutahaean untuk menandatangani Surat Pernyataan bahwa lahan tanah milik saksi korban yang ditanami tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat yang terletak di Lumban Namora Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir agar diwakafkan oleh saksi korban Dumangar Hutahaean untuk kepentingan perluasan tanah perkuburan bagi keluarga masyarakat Marga Hutahaean. Oleh karena saksi korban merasa keberatan atas hasil keputusan Rapat Ria Raja tersebut, saksi korban bersama dengan saksi Tiur Sihombing lalu pergi meninggalkan tempat Rapat Ria Raja tersebut dan pulang menuju ke rumahnya, sedangkan saksi Burman Hutahaean masih tetap berada di lokasi Rapat Ria Raja tersebut. - Bahwa kemudian, karena tidak terjadi kesepakatan antara saksi korban Dumangar Hutahaean dengan masyarakat yang hadir pada acara Rapat Ria Raja tersebut, oleh terdakwa lalu bersama dengan sdr. Saut Sibuea
3
pergi menuju rumah sdr. Fendy Hutahaean di Huta Tinggi desa Pardouan Nauli Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir dengan mengendari becak milik sdr. Saut Sibuea dan sesampainya terdakwa dan sdr. Saut Sibuae di rumah sdr. Fendy Hutahaean lalu sdr. Saut Sibuea meminta kepada sdr. Fendy Hutahaean untuk melakukan pekerjaan menebang pohon dengan mengatakan “ada kerjaan menebang kayu, apakah kau mau”, oleh sdr. Fendy Hutahaean lalu mengatakan kepada sdr. Saut Sibuea “kerja sebentarnya itu, kalau sebentar ya ayoklah, banyaknya kayu yang mau ditebang?”, dijawab oleh terdakwa dan sdr. Saut Sibuea “sedikitnya kayu yang mau ditebang, langsung aja kau bawa mesin sinshaw mu”, mendengar perkataan terdakwa dan sdr. Saut Sibuea tersebut, sdr. Fendy Hutahaean kemudian mengambil mesin shen shawnya dari rumah lalu dengan mengendarai becak milik nya, terdakwa dan sdr. Fendy Hutahaean kemudian pergi ke lokasi kejadian tempat dimana tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean tersebut, sedangkan sdr. Saut Sibuae dengan mengendarai becak miliknya pergi ke kedai kopi dan tidak ikut kembali ke lokasi kejadian dimana tanaman milik saksi korban Dumangar Hutahaean dimaksud. - Bahwa sesampainya terdakwa dan sdr. Fendy Hutahaean di lokasi Lumban Namora tepatnya di lokasi tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean sudah ramai masyarakat disekitar lokasi dan oleh sdr. Fendy Hutahaean yang sebelumnya mengetahui bahwa tanaman pohon jengkol, pohon kemiri dan pohon alpukat yang hendak ditebang adalah milik saksi korban Dumanggar Hutahaean lalu bertanya kepada terdakwa “mana yang mau ditebangi pohonnya” dijawab oleh terdakwa “inilah pohon yang mau ditebangi” sambil menunjukkan lokasi tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean yang hendak ditebang lalu dengan menggunakan mesin shin shaw yang sebelumnya telah diisi bensin yang dibeli oleh sdr. Bistok Hutahaean dari kedai milik sdr. Robet Hutapea yang berada di Simpang Sirongit Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir , sdr. Fendy Hutahaean kemudian menebang satu persatu tanaman pohon kemiri dan tanaman jengkol milik saksi korban Dumangar Hutahaean hingga tumbang ke tanah dan pada saat sdr. Fendy Hutahaean hendak menebang tanaman pohon alpukat milik saksi korban, saksi Tiur Sihombing (isteri saksi korban) yang sebelumnya berteriak dan menangis melihat kejadian penebangan tersebut dan mengatakan kepada sdr. Fendy Hutahaean
4
“boasa lomo-lomo muna manabai haukku tanpa izin
sian au” artinya
kenapa suka-suka kalian menebang kayu ku”, namun sdr. Fendy Hutahaean tidak menghiraukan perkataan isteri saksi korban (Tiurlan Sihombing) dan tetap terus melakukan penebangan tanaman pohon milik saksi korban hingga akhirnya isteri saksi korban (Tiur Sihombing) tibatiba terjatuh dan pingsan di lokasi kejadian penebangan tanaman pohon kemiri, pohon jengkol dan pohon alpukat milik saksi korban. Oleh sdr. Fendy Hutahaean yang melihat isteri saksi korban (Tiur Sihombing) tibatiba terjatuh dan pingsan di lokasi kejadian lalu menghentikan pekerjaannya
menebang pohon alpukat milik saksi
korban dan
selanjutnya pergi meninggalkan lokasi tanaman pohon kemiri, pohon jengkol dan pohon coklat yang telah ditebang oleh terdakwa tersebut. - Bahwa pengrusakan tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean tersebut, dilakukan tanpa seizin dan sepengetahuan saksi korban Dumangar Hutahaean sehingga saksi korban Dumangar Hutahaean menderita kerugian materiil kurang lebih senilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan selanjutnya oleh karena saksi korban merasa keberatan, kemudian
mengadukan
kejadian tersebut ke Kantor Polres Toba Samosir guna pengusutan proses lebih lanjut. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 406 ayat (1) KUHPidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Atau Kedua Bahwa ia terdakwa Panahatan Hutahaean bersama terdakwa Saut Sibuea, terdakwa Bistok Hutahaean, dan terdakwa Fendy Hutahaean (masingmasing terdakwa dalam berkas terpisah) pada hari Sabtu, tanggal 09 Agustus 2014 sekira pukul 15.³ᴼ Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu lainnya dalam bulan Agustus 2014 bertempat di Lumban Namora Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir atau setidaktidaknya pada suatu tempat tertentu lainnya dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Balige, dengan melawan hak membinasakan, merusakkan, membuat sehingga tidak dapat dipakai lagi atau menghilangkan sesuatu barang berupa tanaman jengkol, pohon kemiri dan pohon alpukat yang sama sekali atau sebagian milik orang lain yaitu milik saksi korban Dumanggar Hutahaean yang dengan sengaja membantu sebelum atau pada waktu kejahatan itu dilakukan, yang dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
5
- Bahwa sebelumnya sdr. Bistok Hutahaean dan sdr. Sihol Hutahaean mengusulkan kepada masyarakat untuk diadakan rapat Ria Raja untuk membahas permasalahan yang ada di desa Lumban Namora dan oleh sdr. Jhonson Hutahaean selaku kepala Desa lalu mengundang saksi korban beserta dengan saksi Burman Hutahaean dan saksi Tiur Shombing pada hari Sabtu tanggal 9 Agustus 2014 sekira pukul 10.³ᴼ wib untuk hadir di acara rapat ria Raja yang diadakan di rumah tetangga saksi korban yaitu di rumah sdr. Sunggul Hutapea. Adapun pada saat saksi korban Dumanggar Hutahaean bersama dengan saksi Burman Hutahaean dan saksi Tiur Sihombing menghadiri acara Rapat Ria Raja tersebut, oleh masyarakat yang turut hadir dalam acara Rapat Ria Raja tersebut kemudian meminta kepada saksi korban Dumanggar Hutahaean untuk menandatangani Surat Pernyataan bahwa lahan tanah milik saksi korban yang ditanami tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat yang terletak di Lumban Namora Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir agar diwakafkan oleh saksi korban Dumanggar Hutahaean untuk kepentingan perluasan tanah perkuburan bagi keluarga masyarakat Marga Hutahaean. Oleh karena saksi korban merasa keberatan atas hasil keputusan Rapat Ria Raja tersebut, saksi korban bersama dengan saksi Tiur Sihombing lalu pergi meninggalkan tempat Rapat Ria Raja tersebut dan pulang menuju ke rumahnya, sedangkan saksi Burman Hutahaean masih tetap berada di lokasi Rapat Ria Raja tersebut. - Bahwa kemudian, karena tidak terjadi kesepakatan antara saksi korban Dumanggar Hutahaean dengan masyarakat yang hadir pada acara Rapat Ria Raja tersebut, oleh terdakwa lalu bersama dengan sdr. Saut Sibuea pergi menuju rumah sdr. Fendy Hutahaean di Huta Tinggi desa Pardouan Nauli Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir dengan mengendari becak milik sdr. Saut Sibuea dan sesampainya terdakwa dan sdr. Saut Sibuae di rumah sdr. Fendy Hutahaean lalu sdr. Saut Sibuea meminta kepada sdr. Fendy Hutahaean untuk melakukan pekerjaan menebang pohon dengan mengatakan “ada kerjaan menebang kayu, apakah kau mau”, oleh sdr. Fendy Hutahaean lalu mengatakan kepada sdr. Saut Sibuea “kerja sebentarnya itu, kalau sebentar ya ayoklah, banyaknya kayu yang mau ditebang?”, dijawab oleh terdakwa dan sdr. Saut Sibuea “sedikitnya kayu yang mau ditebang, langsung aja kau bawa mesin sinshaw mu”, mendengar perkataan terdakwa dan sdr. Saut Sibuea tersebut, sdr. Fendy Hutahaean kemudian mengambil mesin shen shawnya dari rumah lalu dengan mengendarai becak milik nya, terdakwa
6
dan sdr. Fendy Hutahaean kemudian pergi ke lokasi kejadian tempat dimana tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean tersebut, sedangkan sdr. Saut Sibuae dengan mengendarai becak miliknya pergi ke kedai kopi dan tidak ikut kembali ke lokasi kejadian dimana tanaman milik saksi korban Dumangar Hutahaean dimaksud. - Bahwa sesampainya terdakwa dan sdr. Fendy Hutahaean di lokasi Lumban Namora tepatnya di lokasi tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean sudah ramai masyarakat disekitar lokasi dan oleh sdr. Fendy Hutahaean yang sebelumnya mengetahui bahwa tanaman pohon jengkol, pohon kemiri dan pohon alpukat yang hendak ditebang adalah milik saksi korban Dumanggar Hutahaean lalu bertanya kepada terdakwa “mana yang mau ditebangi pohonnya” dijawab oleh terdakwa “inilah pohon yang mau ditebangi” sambil menunjukkan lokasi tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean yang hendak ditebang lalu dengan menggunakan mesin shin shaw yang sebelumnya telah diisi bensin yang dibeli oleh sdr. Bistok Hutahaean dari kedai milik sdr. Robet Hutapea yang berada di Simpang Sirongit Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir , sdr. Fendy Hutahaean kemudian menebang satu persatu tanaman pohon kemiri dan tanaman jengkol milik saksi korban Dumangar Hutahaean hingga tumbang ke tanah dan pada saat sdr. Fendy Hutahaean hendak menebang tanaman pohon alpukat milik saksi korban, saksi Tiur Sihombing (isteri saksi korban) yang sebelumnya berteriak dan menangis melihat kejadian penebangan tersebut dan mengatakan kepada sdr. Fendy Hutahaean “boasa lomo-lomo muna manabai haukku tanpa izin
sian au” artinya
kenapa suka-suka kalian menebang kayu ku”, namun sdr. Fendy Hutahaean tidak menghiraukan perkataan isteri saksi korban (Tiurlan Sihombing) dan tetap terus melakukan penebangan tanaman pohon milik saksi korban hingga akhirnya isteri saksi korban (Tiur Sihombing) tibatiba terjatuh dan pingsan di lokasi kejadian penebangan tanaman pohon kemiri, pohon jengkol dan pohon alpukat milik saksi korban. Oleh sdr. Fendy Hutahaean yang melihat isteri saksi korban (Tiur Sihombing) tibatiba terjatuh dan pingsan di lokasi kejadian lalu menghentikan pekerjaannya
menebang pohon alpukat milik saksi
korban dan
selanjutnya pergi meninggalkan lokasi tanaman pohon kemiri, pohon jengkol dan pohon coklat yang telah ditebang oleh terdakwa tersebut.
7
- Bahwa pengrusakan tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean tersebut, dilakukan tanpa seizin dan sepengetahuan saksi korban Dumangar Hutahaean sehingga saksi korban Dumangar Hutahaean menderita kerugian materiil kurang lebih senilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan selanjutnya oleh karena saksi korban merasa keberatan, kemudian
mengadukan
kejadian tersebut ke Kantor Polres Toba Samosir guna pengusutan proses lebih lanjut. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 406 ayat (1) KUHPidana Jo. Pasal 56 ayat 1 ke-1 KUHPidana.
Membaca, surat tuntutan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Toba Samosir NO. REG. PERKARA PDM -45/BLG/OHARDA/12/2015 tanggaI 29 Juni 2016, yang menyatakan Terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Panahatan Hutahaean terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “menyuruh melakukan pengrusakan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 406 ayat (1) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) KUHPidana dalam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum. 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 6 (enam) bulan penjara. 3. Menyatakan barang bukti berupa : - 3 (tiga) lembar bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) an. Dumangar Hutahaean yang beralamat di desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Tobasa dengan letak objek pajak Saba Pukkaan Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kab. Tobasa dengan luas tanah 800 M2 (delapan ratus meter persegi) yang disetorkan pada tanggal 30 September 2010, tanggal 30 September 2012, dan tanggal 30 September 2013;
Digunakan
untuk
pembuktian
dalam
perkara
Panahatan
Hutahaean. 4. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,(dua ribu rupiah).
Membaca Putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 9 Agustus 2016 Nomor: 12/Pid.B/2016/PN Blg yang amarnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Panahatan Hutahaean telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Turut Serta melakukan Pengrusakan”;
8
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 4 (Empat) bulan; 3. Menetapkan bahwa pidana tersebut tidak perlu dijalani,
kecuali
kemudian hari ada putusan hakim yang menentukan lain karena Terpidana melakukan suatu tindak pidana sebelum berakhir masa percobaan selama 8 (Delapan) Bulan; 4. Menetapkan barang bukti 3 (tiga) lembar bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) an. Dumangar Hutahaean yang beralamat di Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Tobasa dengan letak objek pajak Saba Pukkaan Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kab. Tobasa dengan luas tanah 800 M2 (delapan ratus meter persegi) yang disetorkan pada tanggal 30 September 2010, tanggal 30 September 2012, dan tanggal 30 September 2013, dikembalikan kepada Saksi Korban Dumangar hutahaean; 5. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.
2.000,00 (Dua ribu rupiah); Membaca surat-surat : 1. Akta permintaan banding Nomor: 16/Akta.Bdg/Pid/2016/PN.BIg yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri BaIige, yang menerangkan bahwa pada tanggal 10 Agustus 2016, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri BaIige Nomor: 12/Pid.B/2016/PN Blg, tanggal 9 Agustus 2016 ; 2. Akta permintaan banding Nomor: 26/Akta.Bdg/Pid/2016/PN.BIg yang dibuat oleh PeIaksana Harian Panitera Pengadilan Negeri BaIige, yang menerangkan bahwa pada tanggal 15 Agustus 2016, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri BaIige Nomor: 12/Pid.B/2016/PN Blg, tanggal 9 Agustus 2016 ; 3. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri BaIige, bahwa pada tanggal 13 Januari 2017 pernyataan Banding oleh Penasihat Hukum Terdakwa teIah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum ; 4. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri BaIige, bahwa pada tanggal 06 Desember 2016 pernyataan Banding oleh Jaksa Penuntut Umum teIah diberitahukan kepada Penasihat Hukum Terdakwa ; 5. Memori banding yang diajukan oIeh Jaksa Penuntut tertanggaI 21 September 2016 dan diterima di Kepaniteraan PengadiIan Negeri BaIige pada tanggaI 21 September 2016, memori banding tersebut teIah
9
diberitahukan kepada Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggaI 6 Desember 2016 ; 6. Surat Pengadilan Negeri BaIige yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri BaIige, tanggal 13 Januari 2017 Nomor: W2.U.18.67/PID.01.10/ 2017, yang ditujukan masing-masing kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara Nomor: 12/Pid.B/2016/PN Blg selama 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal 16 Januari 2017 sampai dengan tanggaI 24 Januari 2017 sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan ;
Menimbang, bahwa Permintaan Banding oleh Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu Permohonan Banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum teIah mengajukan memori banding tertanggaI 21 September 2016, yang pada pokoknya sebagai berikut : Berdasarkan aIasan-aIasan yang kami uraikan, kami Jaksa Penuntut Umum (Pembanding) memohon dengan hormat agar PengadiIan Tinggi Sumatera Utara : 1. Menerima permohonan banding kami Jaksa Penuntut Umum. 2. Menyatakan perbuatan Terdakwa diatas tetap terbukti bersaIah meIakukan tindak pidana “pengrusakan” sebagaimana diatur dan diancam pidana daIam pasaI 406 ayat (1) KUHP Jo pasaI 55 ayat (1) ke -1 KUHP daIam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum. 3. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa berupa pidana penjara seIama 6 (enam) buIan penjara. 4. Menyatakan barang bukti berupa : 3 (tiga) lembar bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) an. Dumangar Hutahaean yang beralamat di desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Tobasa dengan letak objek pajak Saba Pukkaan Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kab. Tobasa dengan luas tanah 800 M2 (delapan ratus meter persegi) yang disetorkan pada tanggal 30 September 2013, dipergunakan untuk pembuktian dalam perkara Saut Sibuca 5. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,(dua ribu rupiah).
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa teIah mengajukan banding
terhadap
Putusan
PengadiIan
Negeri
BaIige
Nomor:
12/Pid.B/2016/PN.BIg tanggaI 9 Agustus 2016, namun Penasihat Hukum
10
Terdakwa tidak ada mengajukan memori banding maupun kontra memori banding ; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama berkas perkara, turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri BaIige Nomor : 12/Pid.B/2016/PN-BIg tanggal 9 Agustus 2016, maka Majelis Hakim Tingkat
Banding
sependapat
dan
dapat menerima
alasan-alasan dan
pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang telah terbuktinya dakwaan Jaksa Penuntut Umum seperti yang dipertimbangkan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya, karena semua alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut dipandang sudah tepat dan benar serta cukup beralasan menurut hukum, sehingga MajeIis Hakim Tingkat Banding mengambil alih alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili perkara ini ditingkat banding ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Putusan Pengadilan Negeri BaIige, Nomor : 12/Pid.B/2016/PN-BIg tanggal 9 Agustus 2016, yang dimintakan banding tersebut harus dikuatkan ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana maka kepadanya harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ; Memperhatikan ketentuan pasal 406 ayat (1) KUH Pidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana, jo. Pasal 14 a KUH Pidana serta ketentuan hukum lain yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI: -
Menerima Permintaan Banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa ;
-
Menguatkan,
Putusan
Pengadilan
Negeri
BaIige
Nomor:
12/Pid.B/2016/PN.BIg tanggal 9 Agustus 2016, yang dimohonkan banding tersebut ; -
Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara di kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat Banding sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah). Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 13 Februari 2017 oleh kami: DHARMA E. DAMANIK, SH, MH sebagai Ketua Majelis, LINTON SIRAIT, SH., MH dan ADI SUTRISNO, SH., MH masing-masing sebagai Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi
Medan selaku Hakim Anggota, berdasarkan
Penetapan
Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 31 Januari 2017 Nomor:
11
56/PID/2017/PT.MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 20 Februari 2017 oleh Ketua Majelis dihadiri Anggota serta dibantu oleh MUSA PENGARAPEN PURBA, SH sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Terdakwa.
HAKIM ANGGOTA
HAKIM KETUA MAJELIS
ttd
LINTON SIRAIT, SH., MH
ttd
DHARMA E. DAMANIK, SH., MH
ttd
ADI SUTRISNO, SH., MH PANITERA PENGGANTI
ttd MUSA PENGARAPEN PURBA, SH