PUTUSAN Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang
mengadili
perkara
perdata
dalam
tingkat
banding
telah
menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak antara : Pembanding, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan Tidak bekerja, tempat tinggal di Jalan Xxxx Kota Balikpapan, dahulu sebagai Termohon, sekarang sebagai Pembanding; melawan Terbanding, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan Anggota Polri, tempat tinggal di Jalan Xxxx Kota Balikpapan. Dan berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 3 Nopember 2015 telah memberikan
kuasa
kepada
H.
RUKHI
SANTOSO,
S.H.,MBA, I DEWA NYOMAN DJAPA, S.H & DWI WIHARTI, S.H, Assosiate, Advokat Pengacara Penasehat Hukum, berkantor di Balikpapan Jalan I Wonorejo RT.30 No.37
Kelurahan
Gunung
Balikpapan,
Kecamatan
Balikpapan Utara, Kota BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR,
dahulu sebagai Pemohon, sekarang sebagai
Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini; DUDUK PERKARA Bahwa Terbanding dahulu Pemohon telah mengajukan permohonan Cerai Talak terhadap Pembanding dahulu Termohon di Pengadilan Agama
Halaman 1 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
Balikpapan sebagaimana tersebut dalam surat permohonannya tertanggal 26 Oktober 2015, terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Balikpapan tertanggal
26
Oktober
2015
nomor
1429/Pdt.G/2015/PA.Bpp,
telah
mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut : 1.
Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang sah,menikah di Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, pada tanggal 16 Agustus 2001 dan pernikahan tersebut telah di catatkan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, dengan bukti berupa Kutipan Akta Nikah Nomor 1091/86/VIII/2001 tanggal 22 Agustus 2001;
2. Bahwa setelah perkawinan Pemohon dan Termohon tinggal bersama di Balikpapan di Jalan Xxxx Kota Balikpapan dan hingga saat ini perkawinan Pemohon dan Termohon telah berjalan kurang lebih 14 tahun dan dari perkawinan tersebut Pemohon dan Termohon di karuniai 3 orang anak bernama XXXX, umur 13 tahun, XXXX, umur 12 tahun, XXXX, umur 10 tahun dalam pemeliharaan Termohon; 3. Bahwa sejak awal tahun 2010 ketentraman rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak harmonis setelah antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang penyebabnya adalah : a. Termohon tidak ada lagi kecocokan dalam rumah tangga; b. Laporan Perzinahan 284 KUHP Pidana LP/384/IV 2014/P.Kaltim/ Res.Bpp tanggal 04 April 2014; c. Termohon berdasarkan petikan putusan nomor : 83/Pid.B/2015/Pn Bpp terbukti bersalah melakukan tindak pidana zina (putusan pengadilan terlampir); d. Termohon seringkali membantah perkataan Pemohon dalam membina rumah tangga yang baik; 4. Bahwa dengan adanya keadaan rumah tangga yang demikian, maka Pemohon telah berusaha bertahan dan menasehati dan menyarankan kepada Termohon agar dapat kembali membina rumah tangga yang baik, tetapi usaha tersebut tidak berhasil selalu berakhir dan mengarah kepada pertengkaran yang semakin sulit untuk di hindari ;
Halaman 2 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
5. Bahwa puncak dari segala perselisihan demi perselisihan dan pertengkaran demi pertengkaran yang terjadi antara Pemohon dengan Termohon adalah terjadi tanggal 28 Maret 2015,yang pada akhirnya sejak saat itu antara Pemohon dan Termohon tidak pernah lagi melakukan hubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri sampai saat ini; 6. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut Pemohon menderita lahir dan batin,tidak sanggup lagi meneruskan rumah tangga dengan Termohon dan oleh karenanya Pemohon mengajukan permohonan ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas Pemohon mohon agar ketua pengadilan Agama Balikpapan segera memeriksa dan mengadili perkara ini ,selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi ; PRIMER : 1.
Mengabulkan permohonan Pemohon;
2.
Memberikan ijin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu kepada Termohon;
3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon; SUBSIDER : -
Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya; Bahwa atas permohonan Pemohon/Terbanding tersebut, Termohon/
Pembanding telah memberikan jawaban sebagaimana tersebut dalam suratnya tertanggal 29 Desember 2015 yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Termohon dan Pemohon menikah sirri tanggal 18 Oktober 2000, pernikahan dilakukan di rumah orang tua Termohon di Xxxx; 2. Bahwa setelah perkawinan Pemohon dengan Termohon tinggal bertiga dengan teman 1 angkatan dengan Pemohon selama mengontrak 1 tahun dan perkawinan kami berjalan kurang lebih 15 tahun dan dari perkawinan tersebut dikaruniai 3 orang anak bernama XXXX umur 13 tahun, XXXX umur 12 tahun dan XXXX umur 10 tahun yang saat ini dalam pemeliharaan Termohon; 3. Bahwa sejak tahun 2004, ketentraman rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak harmonis lagi dikarenakan :
Halaman 3 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
a. Setelah Pemohon memiliki pekerjaan sampingan di luar jam kerja (Pengawalan Alat Berat) Pemohon dengan Termohon jadi sering bertengkar, dikarenakan Pemohon tidak jujur dalam hal keuangan dan Pemohon mulai memiliki wanita lain. Dari bulan Agustus 2004 sampai dengan bulan Mei 2005 walaupun pada bulan Januari 2005 Pemohon dan wanita tersebut membuat pernyataan di atas materai bahwa tidak akan bertemu atau berhubungan melalui apapun dimanapun dan kapan pun, namun pada tanggal 23 Mei 2005 tepat setelah Termohon melahirkan anak ke 3, Termohon mendapatkan telpon dan SMS dari perempuan tersebut dengan tujuan meminta kado Ulang Tahun yang sudah dijanjikan Pemohon kepada wanita tersebut; b. Mengenai
laporan
perzinahan
tersebut
Termohon
mengakui
ini
kekhilafan Termohon dikarenakan Termohon hanya manusia biasa yang bisa berbuat salah karena lelah dengan sikap tindakan dan tuduhan Pemohon kepada Termohon; c. Benar Termohon terbukti bersalah, tetapi Pemohon sudah memaafkan atas kekhilafan Termohon tersebut seperti Termohon selalu memaafkan apa yang Pemohon sering lakukan terhadap Termohon di depan Hakim Pengadilan Negeri Balikpapan dan di depan Jaksa Penuntut Umum; d. Pemohon dengan Termohon memang sering bertengkar karena hal kecil yang dibesar-besarkan dikarenakan sering berbeda pendapat dalam hal menyekolahkan,
mendidik,
dan
membesarkan
anak-anak
yang
sebenarnya adalah hal yang biasa terjadi dalam rumah tangga; 4. Bahwa dengan keadaan rumah tangga yang demikian Termohon berusaha bertahan
demi ke 3 putrinya
dan memaafkan
Pemohon lakukan yang suka berganti-ganti
apapun
yang telah
wanita dan bertindak kasar
dan ringan tangan dengan Termohon dan anak-anak; 5. Bahwa puncak perselisihan ini dimulai sejak tanggal 4 April 2014, pada saat Pemohon mendapatkan Termohon melakukan kekhilafan yang Termohon lakukan
pada saat itu di rumah kontrakan Termohon, dan saat itu
Termohon diusir dari rumah kontrakan dan Termohon pergi dengan kedua anak bernama XXXX dan XXXX
dan Termohon
Halaman 4 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
kost selama 1 bulan
hingga tanggal : Mei 2014 Termohon dengan anak-anak pulang ke rumah kami di Km 7 yang sekarang kami tinggali dan Pemohon malah meninggalkan kami bertempat
dan memilih kost hingga tanggal
20
Nopember 2014, Pemohon mengalami kecelakaan patah tulang selangka kanan, bibir robek dan kepala bocor dikarenakan mengendarai sepda motor sambil bertelponan
dengan wanita lain, namun sebagai istri, Termohon
masih merawat dan mengurus Pemohon sebagai suami sampai sembuh, walaupun semua itu tidak membuat Pemohon sadar, malah kembali bermain wanita hingga puncaknya pada tanggal 27 Maret 2015 Termohon mendapatkan kunci kost Pemohon dengan wanita lain lagi yang membuat Pemohon dengan Termohon bertengkar hebat dan tanpa sepengetahuan Termohon, Pemohon pun pergi lagi meninggalkan Termohon dan anakanak; 6. Bahwa Termohon mersa
tidak pernah dianggap
sebagai anggota
BHAYANGKARI dan dihargai sebagai seorang anggota POLRI, sehingga dengan mudah
pimpinan menyetujui
surat permohonan cerai yang
Termohon tidak pernah merasa di mediasi oleh kantor ataupun pimpinan; 7. Bahwa sehubungan dengan semua yang telah Pemohon lakukan terhadap Termohon dan anak-anak sudah menderita lahir batin, namun Termohon dan anak-anak masih sangat mencintai, manyayangi dan merindukan Pemohon. Termohon mohon minta maaf atas apapun kesalahan Termohon karena Termohon hanya manusia biasa tempatnya salah dan Termohon bersedia merubah sifat dan kelakuan Termohon yang menurut Pemohon salah. Seperti Termohon juga sudah memaafkan dan menerima apapun kesalahan yang apapun Pemohon lakukan demi anak-anak; Berdasarkan alasan / dalil-dalil di atas Termohon mohon Ketua Pengadilan Agama Balikpapan agar mempertimbangkan dengan bijaksana dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : PRIMER : 1. Tidak
mengabulkan
permohonan
suami
saya
untuk
bercerai
atas
pertimbangan karena anak-anak dan prilaku suami saya yang selalu ingkar terhadap tanggung jawab terhadap kebutuhan anak-anak dan mohon agar Halaman 5 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
suami saya agar bisa kembali dan berkumpul dan belajar menjadi suami dan bapak yang baik untuk Termohon dan anak-anak; 2. Dengan tidak memberi ijin akan talak satu yang diajukan suami saya, atas pertimbangan saya
dan
anak-anak masih
sayang, mencintai dan
memerlukan suami dan sosok seorang bapak; 3. Dengan ini saya lampirkan 3 surat dari 3 putri kami sebagai bahan pertimbangna agar keluarga kami tetap bisa bersatu; SUBSIDER -
Mohon agar tidak mengabulkan apapun tuntutan suami saya dan saya berjanji akan menurut dan menjadi ibu dan isteri yang baik untuk anak-anak dan suami saya; Bahwa terhadap permohonan tersebut Pengadilan Agama Balikpapan
telah menjatuhkan putusan nomor 1429/Pdt.G/2015/PA.Bpp tanggal 5 April 2016 bertepatan dengan tanggal 27 Jumadil Akhir 1437 H, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (Terbanding) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (Pembanding), di depan sidang Pengadilan Agama Balikpapan; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Balikpapan atau Pejabat yang telah ditunjuk olehnya untuk mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Balikpapan Tengah dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Balikpapan Utara untuk dicatat dalam daftar yang telah disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp 591.000.00 (lima ratus Sembilan puluh satu ribu rupiah); Bahwa terhadap putusan Pengadilan Agama Balikpapan tersebut Termohon/Pembanding
merasa
tidak
puas,
selanjutnya
mengajukan
permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sesuai Akta
Halaman 6 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
Permohonan Banding yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Agama Balikpapan Nomor 1429/Pdt.G/2015/PA.Bpp tanggal 14 April 2016; Bahwa permohonan banding tersebut telah diberitahukan secara seksama kepada Terbanding pada Tanggal 19 April 2016; Bahwa berdasarkan surat wakil Panitera Pengadilan Agama Balikpapan Nomor 1429/Pdt.G/2015/PA.Bpp tanggal 25 April 2016, bahwa Pembanding telah mengajukan memori banding sebagaimana tersebut dalam surat tertanggal 25 April 2016 yang pada pokoknya sebagai berikut; 1. Bahwa Pembanding /Termohon tetap bertahan tidak ingin bercerai dengan Pemohon, karena Pembanding/ Termohon masih sangat mencintai dan menyayangi dan masih ingin mempertahankan mahligai perkawinan yang sudah dibina selama 15 tahun, apalagi Pembanding/Termohon memiliki 3 orang anak perempuan yang belum dewasa; 2. Bahwa dalam putusan Majelis Hakim Pengadilan Agama Balikpapan Nomor 1427/Pdt.G/2015/PA.Bpp Tanggal 5 April 2016 tidak mempertimbangkan surat dari 3 orang anak yang disampaikan dalam persidangan bahwa anak tidak ingin kedua orang tuanya bercerai karena sayang kepada ayah dan ibunya. Bilamana perceraian itu terjadi akan jadi peristiwa paling buruk dalam hidup mereka. Anak harus jauh dari salah satu orang tuanya tentu rasa kehilangan yang menyakitkan hati, yang juga berpengaruh negatif bagi perkembangan mental dan kejiwaannya; 3. Bahwa terkait dengan pertimbangan hakim mengenai saksi yang diajukan Terbanding/Pemohon, bahwa saksi-saksi yang diajukan dipersidangan adalah saksi-saksi yang keterangannya tidak dapat dinilai sebagai bukti karena tidak ada satupun saksi yang melihat ataupun mendengar secara langsung bahwa antara Pemohon/Terbanding dan Pembanding/Termohon pernah terjadi pertengkaran. Keterangan dari saksi-saksi hanya Testimony de Auditu atau rekaan/pendapat; 4. Bahwa kedua orang saksi yang dihadirkan di persidangan tidak jujur, dimana
dalam
kesaksiannya
antara
Pembanding/Termohon
dan
Terbanding/Pemohon telah dinasehati untuk dirukunkan kembali, padahal Halaman 7 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
kenyataannya mereka tidak pernah sekalipun menasehati atau berusaha menasehati Pembanding/Termohon dan Terbanding/Pemohon. Sehingga kesaksian keduanya tidak dapat dipercaya; 5. Bahwa terhadap pertimbangan Majelis Hakim mengabulkan permohonan cerai Terbanding/Pemohon adalah alasan perzinaan yang dilakukan oleh Pembanding/Termohon adalah tidak tepat. Pasalnya justru terbanding suka berganta ganti pasangan menjalin hubungan asmara dengan wanita lain namun Pembanding/Termohon tidak mau melaporkan kepada pimpinan karena menghormati Terbanding/Pemohon sebagai anggota POLRI; 6. Bahwa Pembanding/Termohon berharap agar diberikan kesempatan untuk melakukan pendekatan dan menyampaikan secara langsung keinginan Pembanding/Termohon
dan
harapan
ini
anak-anak
yang
intinya
mengharapkan kedua orang tuanya tidak bercerai/berpisah; Berdasarkan uraian tersebut di atas. Maka Pembanding/Termohon mohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi Samarinda melalui Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memutuskan : 1. Menerima permohonan banding Pembanding/Termohon; 2. Membatalkan putusan Pengadilan Agama Balikpapan momor 1429/Pdt.G/ 2015/PA.Bpp; 3. Membebankan kepada Pembanding/Termohon untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini; Bahwa berdasarkan relaas pemberitahuan dan penyerahan memori banding kepada Terbanding yang dibuat oleh Hibatunnisa jurusita Pengganti Pengadilan Agama Balikpapan Nomor 1429/Pdt.G/2015/PA.Bpp tanggal 9 Mei 2016,
bahwa
Terbanding
telah diberitahu atas memori banding dari
Pembanding tersebut; Bahwa berdasarkan surat yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Balikpapan nomor 1429/Pdt.G/2016/PA.Bpp
tanggal 9 Juni 2016 bahwa
Terbanding telah menyerahkan kontra memori banding sebagaimana tersebut
Halaman 8 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
dalam suratnya tertanggal 8 Juni 2016 bahwa Terbanding telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Majelis Judex Pacti sudah sangat cermat dalam mengambil pertimbangan-pertimbangan terhadap segala hal yang terungkap di persidangan mengenai bukti-bukti dan saksi-saksi, sehingga keputusan yang diambil oleh Majelis Judex Facti dalam perkara ini sudah tepat dan benar dalam penerapan hukumnya; 2. Bahwa dalil-dalil memori banding Termohon/Pembanding hanyalah alasan semua tingkah laku dan perbuatan Termohon/Pembanding yang semakin lama semakin menimbulkan penderitaan (mudharat) bagi perkawinan Pemohon/Terbanding dengan Pemohon/Pembanding oleh karena sudah tidak ada lagi unsur saling mencintai, saling menyayangi bahkan Termohon/Pembanding juga melakukan hal sangat fatal yang hal ini telah dibuktikan dengan adanya petikan putusan dari Pengadilan Negeri Balikpapan yang mengadili perkara pokoknya “Termohon/Pembanding terbukti bersalah melakukan tindak pidana zina sebagai satu perbuatan yang diteruskan, dst …” tanggal 13 Mei 2015; Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan seperti tersebut di atas, dengan ini tidaklah berlebihan apabila Terbanding/Pemohon memohon kepada yang terhormat Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda untuk berkenan memberikan keadilan yang seadil-adilnya dengan memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menolak permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding; 2. Menguatkan
putusan
Pengadilan
Agama
Balikpapan
Nomor
1429/Pdt.G/2015/PA.Bpp tanggal 5 April 2016; 3. Menghukum Termohon / Pembanding untuk membayar biaya perkara disetiap tingkatan sesuai Undang-undang; Bahwa berdasarkan relaas pemberitahuan pemeriksaan berkas perkara banding Nomor 1429/Pdt.G/2015/PA.Bpp tanggal 26 Mei 2016 Pembanding/
Halaman 9 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
Termohon dan Terbanding/Pemohon telah diberitahukan untuk memeriksa berkas (inzage); Bahwa berdasarkan surat yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Balikpapan Nomor 1429/Pdt.G/2015/PA.Bpp tanggal 6 Juni 2016 bahwa Gusti Fitriana binti Gusti Effendi H. (Pembanding/Termohon) telah melakukan pemeriksaan berkas perkara (inzage); Bahwa berdasarkan surat yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Balikpapan Nomor 1429/Pdt.G/2015/PA.Bpp tanggal 9 Juni 2016 bahwa Dwi Wiharti,
S.H.
Kuasa
Hukum
Terbanding/Pemohon
telah
melakukan
pemeriksaan berkas perkara (inzage); Bahwa
berdasarkan
surat Panitera Pengadilan Tinggi
Agama
Samarinda Nomor W17-A/1052/HK.05/II/2016 tanggal 2 Agustus 2016 perkara ini telah diterima pada tanggal 2 Agustus 2016 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dalam Register Perkara Banding dengan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding dalam perkara pada tingkat pertama adalah sebagai pihak Termohon, maka berdasarkan Pasal 61 Undang-Undang No.7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka Termohon mempunyai legal standing untuk mengajukan permohonan banding dalam perkara ini; Menimbang, bahwa Pembanding mengajukan banding pada tanggal 14 April 2016, dan pada persidangan pembacaan putusan ditingkat pertama pada tanggal 5 April 2016 Pembanding hadir. Dengan demikian permohonan banding tersebut diajukan dalam tenggang masa banding sebagaimana diatur dalam pasal 199 ayat (1) R.Bg. oleh karena itu, permohonan banding Pembanding secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda membaca berkas perkara Putusan Pengadilan Agama Balikpapan Halaman 10 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
nomor 1429/Pdt.G/2015/PA.Bpp tanggal 5 April 2016 Masehi, bertepatan dengan tanggal 27 Jumadil Akhir 1437 Hijriah, berita acara persidangan, dan memori banding serta kontra memori banding. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda atas dasar apa yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Balikpapan dengan mengabulkan permohonan Pemohon adalah sudah tepat dan benar, oleh karena itu pertimbangannya diambil alih dan menjadi pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dengan tambahan pertimbangan sendiri sebagaimana tersebut di bawah ini: Menimbang, bahwa keberatan Pembanding dalam memori bandingnya terhadap
Putusan
Pengadilan
Agama
Balikpapan
yang
mengabulkan
permohonan Pemohon/Terbanding tersebut pada pokoknya karena Termohon/ Pembanding tidak menginginkan terjadinya perceraian karena Termohon/ Pembanding masih mencintai dan menyayangi Pemohon/Terbanding dan perceraian itu akan jadi peristiwa paling buruk dalam kehidupan anak-anak. Anak anak harus jauh dari salah satu orang tuanya yang juga berpengaruh bagi perkembangan mental kejiwaannya; Menimbang, bahwa hal tersebut Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sangat menghargai dan menghormati keinginan Termohon/ Pembanding yang luhur dan mulia tersebut, mengingat rumah tangga yang dibangun dan dicita-citakan dalam Islam itu memang bukan untuk kurun waktu tertentu apalagi hilangnya kedekatan orang tua dalam hubungannya dengan anak-anak. Itulah sebabnya dalam Islam sangat melarang perbuatan-perbuatan yang bila dilakukan oleh suami isteri akan menimbulkan ketidak harmonisan hubungan suami isteri itu sendiri dalam rumah tangga, yang sudah barang tentu juga akan menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan bagi anak-anaknya; Menimbang, bahwa hanya dalam keadaan dan alasan-alasan tertentu, perceraian dapat dibenarkan dalam Islam. Faktanya dalam kehidupan rumah tangga Termohon/Pembanding dengan Pemohon/Terbanding untuk mencapai harapan yang luhur tersebut sulit untuk dicapai, disebabkan sejak awal tahun 2010 dan bahkan menurut Termohon/Pembanding sendiri sejak tahun 2004
Halaman 11 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
ketentraman
rumah
tangga
Termohon/Pembanding
dengan
Pemohon/
Terbanding sudah tidak harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon/Terbanding dengan Termohon/Pembanding, yang puncaknya dimulai sejak tanggal 4 April 2014 karena Pemohon/ Terbanding mendapati Termohon/Pembanding telah melakukan kekhilafan. Yang ternyata Termohon/Pembanding telah melakukan perbuatan zina sebagaimana bukti P.3 yang merupakan petikan putusan Pengadilan Negeri Balikpapan Nomor 83 /Pid.B /2015/PN.Bpp tanggal 13 Mei 2015 yang salah satu amarnya berbunyi : 1. Menyatakan Terdakwa Pembanding (Alm), terbukti bersalah melakukan tindak pidana “ ZINA SEBAGAI SATU PERBUATAN YAG DITERUSKAN”.
Yang kemudian antara Pemohon/Terbanding dengan
Termohon/Pembanding sudah hidup berpisah tempat tinggal meskipun Termohon/Pembanding telah berusaha keras untuk menjaga dan menyatu kembali dengan Pemohon/Terbanding demi keutuhan rumah tangganya hidup rukun kembali sebagai suami isteri, akan tetapi tetap Pemohon/Terbanding tidak bersedia, maka dalam kondisi rumah tangga yang demikian perceraian akan lebih banyak kemaslahatannya bagi kedua belah pihak dan juga bagi anak-anak dari pada madharatnya; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal 82 ayat (1) Undang-undang nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undangundang nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang nomor 50 tahun 2009 dan pasal 143 Kompilasi Hukum Islam, dalam pemeriksaan a quo, Majelis Hakim telah berusaha untuk mendamaikan kedua belah pihak dan bahkan telah melalui proses mediasi dengan mediator Dra. Hj. Rusinah, MHI. sesuai Peraturan Mahkamah Agung RI nomor 1 tahun 2008 akan
tetapi
dalam
mediasi
tersebut
Pemohon/Terbanding
dengan
Termohon/Pembanding tidak mampu mengakhiri sengketa rumah tangganya dengan damai; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, permohonan Pemohon telah memenuhi alasan perceraian sebagaimana dimaksud dalam penjelasan pasal 39 ayat (2) huruf a dan f Undang-undang
Halaman 12 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 116 huruf a dan f Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon/Terbanding dan Pemohon Terbanding bertempat tinggal di wilayah Kantor Urusan Kecamatan Balikpapan Tengah Kota Balikpapan, sedang Termohon/Pembanding bertempat tinggal di wilayah Kantor Urusan Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan, maka sesuai dengan pasal 84 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undangundang nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang nomor 50 tahun 2009, maka Panitera Pengadilan Agama Balikpapan atau Pejabat Pengadilan yang ditunjuk berkewajiban selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari untuk mengirimkan satu helai salinan penetapan ikrar talak dalam putusan perkara ini, tanpa bermeterai kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon/Terbanding dan Termohon/ Pembanding tersebut; Menimbang, bahwa dari apa yang telah dipertimbangkan tersebut diatas, maka Putusan Pengadilan Agama Balikpapan nomor 1429/Pdt.G/2015/ PA.Bpp tanggal 5 April 2016 Masehi bertepatan dengan 27 Jumadil Akhir 1437 Hijriah tersebut patut dikuatkan; Menimbang, bahwa perkara
ini mengenai sengketa di bidang
perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 Undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang sudah diubah dengan Undang-undang nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang nomor 50 tahun 2009 biaya perkara di tingkat pertama dibebankan kepada Pemohon/ Terbanding dan pada tingkat banding dibebankan kepada Termohon/ Pembanding; Memperhatikan pasal-pasal Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan Hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan permohonan banding Pembanding dapat diterima;
Halaman 13 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
2. Menguatkan
Putusan
Pengadilan
Agama
Balikpapan
Nomor
1429/Pdt.G/2015/PA.Bpp tanggal 5 April 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 27 Jumadil Akhir 1437 Hijriah; 3. Membebankan kepada Termohon/Pembanding untuk membayar biaya perkara di tingkat banding sejumlah Rp 150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda pada hari Kamis, tanggal 25 Agustus 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 22 Dzul Qaidah 1437 Hijriah, oleh kami Drs H. A. Afandi Zaini, S.H., M.M.,
sebagai Hakim Ketua Majelis, dan Drs. H.
Muhammad Darin, S.H., MSI., serta Drs.H. Noor Kholil, M.H. sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dengan Penetapan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd tanggal 2 Agustus 2016 untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat banding, Putusan mana diucapkan pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-hakim anggota dan dibantu Drs. Sudarno, S.H., M.H. sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara;
Ketua Majelis ttd
Drs H.A. AFANDI ZAINI, SH., MM.
Hakim Anggota
ttd Drs. H. MUHAMMAD DARIN, S.H., MSI.
ttd Drs. H. NOOR KHOLIL, M.H. Panitera Pengganti Halaman 14 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.
ttd Drs.SUDARNO, S.H., M.H. Perincian Biaya Perkara : -
Biaya proses
Rp 139.000,-
-
Redaksi
Rp
-
Meterai Rp 6.000,------------------------------------------------------------------------------Jumlah Rp.150.000,-
5.000,-
Samarinda, 25 Agustus 2016 Disalin sesuai dengan aslinya. Wakil Panitera,
Drs. Khurtubi, M.H.
Halaman 15 dari 15 halaman Putusan Nomor 30/Pdt.G/2016/PTA.Smd.