P U T U S A N Nomor 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks. BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang
memeriksa dan mengadili
dalam persidangan musyawarah majelis tingkat banding telah menjatuhkan putusan dalam perkara waris antara: PEMBANDING, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, bertempat tinggal di Ware, Dusun Raja Dua, Desa Mattampa Walie, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, semula sebagai penggugat I /sekarang Pembanding I ; PEMBANDING, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan petani, bertempat tinggal
di
Dusun
Talag,
Desa
Sengngeng
Palie,
Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone. Semula sebagai penggugat II./ sekarang pembanding II ; PEMBANDING, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan petani, bertempat tinggal di Desa Lamara, Kecamatan Banua, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk sementara tinggal di Watampone, Jalan M.H. Thamrin Nomor 23 Kelurahan Ta’, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone,semula sebagai penggugat III / sekarang pembanding III. Berdasarkan surat
kuasa
khusus yang terdaftar
dengan Nomor 62/SK/VI/2012 tanggal 18 Juni 2012, memberikan
kuasa
kepada
H.M.Aminuddin
Hasanuddin,S.H. dan Guntur,S.H. advokat/pengacara ber kedudukan
dan berkantor di Jalan MH. Thamrin Nomor
23 Watampone, Kabupaten Bone, bertindak selaku penggugat/ pembanding. melawan TERBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan Guru SD, bertempat tinggal di Warue, Dusun Raja Dua, Desa Matampa Walie, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Selanjutnya semula disebut sebagai tergugat I/ sekarang terbanding I ;
Hal. 1 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
Nare binti Mawe, umur 27 tahun, Agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, bertempat tinggal di Dusun Bareng, Kelurahan Tanabatu,
Kecamatan
Libureng,
Kabupaten
Bone,
Selanjutnya semula disebut, sebagai tergugat II/ sekarang terbanding II . Pengadilan Tinggi Agama tersebut. Telah membaca dan mempelajari semua surat-surat yang berkaitan dengan berkas perkara banding ini ; DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uraian sebagaimana termuat dalam Putusan Pengadilan Agama Watampone, Nomor 583/Pdt.G/2012/PA.Wtp., tanggal 16 April 2013 M bertepatan dengan tanggal 05 Jumadil Akhir 1434 H, yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Menolak gugatan Penggugat 2. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini diperhitungkan sejumlah Rp. 1.441.000,- (satu juta empat ratus empat puluh satu ribu rupiah). Bahwa, terhadap putusan tersebut, penggugat / pembanding tidak puas dan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar melalui Pengadilan Agama Watampone sesuai akta permohonan banding Nomor 583/Pdt.G/2012/PA.Wtp. tanggal 29 April 2013, dan permohonan banding tersebut telah disampaikan kepada para tergugat /terbanding masingmasing pada tanggal 10 Mei 2013 . Bahwa, penggugat / pembanding telah melengkapi permohonan bandingnya dengan memori banding tertanggal 23 Juli 2013 (menyusul) sesuai dengan surat pengantar Panitera Pengadilan Agama Watampone tertanggal 23 Juli 2013 yang diterima Majelis Hakim Banding tanggal 29 Juli 2013 , demikian pula tergugat / terbanding telah menyampaikan kontra memori banding tertanggal 2 Agustus 2013 sesuai surat pengantar Panitera Pengadilan Agama Watampone tertanggal 14 Agustus 2013 ; Bahwa, sebelum berkas banding dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama kepada penggugat / pembanding melalui kuasanya dan kepada para Tergugat /Terbanding telah diberi kesempatan oleh Panitera untuk membaca dan memeriksa berkas perkara (inzage) sesuai surat pemberitahuan untuk memeriksaan berkas perkara tersebut masing-masing
tanggal 7 Juni 2013
Hal. 2 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
untuk Penggugat /Pembanding, dan tanggal 18 Juni 2013 untuk tergugat /terbanding, namun kedua belah pihak tidak datang memeriksa berkas perkara (inzage) sesuai surat keterangan Panitera Pengadilan Agama Watampone tanggal 9 Juni 2013 , dan tanggal 9 Juni 2013 . PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara yang ditentukan Undang-undang, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa penggugat / pembanding dalam memori bandingnya telah mengajukan keberatan atas putusan Pengadilan Agama Watampone yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut : 1. Bahwa putusan yudex facti amat keliru dan mencederai rasa keadilan serta bertentangan dengan hukum; 2. Bahwa dalam pertimbangan yudex facti halaman 21 alinea pertama yang berbunyi sebagai berikut : “ Menimbang, bahwa penyangkalan tergugat I dan tergugat II terhadap gugatan penggugat poin II dan III, penggugat mengajukan bukti (P.1,P.2, P.3) dan dua orang saksi bernama Mappiasse bin Baco Paroka dan Hafid bin Millang , yang menerangkan ada rumah dan tanah, namun tidak mengetahui kapan rumah tersebut dibangun dan berapa luasnya “. terungkap sudah sangat
Pada hal fakta hukum yang sudah
jelas berapa obyek sengketa berupa tanah
sawah, kebun dan rumah beserta tanahnya serta mesin Traktor semuanya ada setelah Mawe dan Genne berstatus suami isteri , bahkan ada bukti surat baik yang diajukan Penggugat maupun oleh tergugat berupa surat pembyaran PBB. Atas nama Mawe bin Bode (suami Genne) dan tidak pernah berobah hingga saat ini . 3. Bahwa obyek tersebut belum dapat dikategorikan sudah pernah terbagi , karena obyek tersebut masih tetap atas nama Mawe bin Bode, dan inipun sangat jelas sebagaimana pertimbangan hukum yudex facti hal 22 alinea terakhir berbunyi : “ Menimbang bahwa bukti T.5 adalah lanjutan pembayaran pajak tanah tahun 2012 atas nama Mawe bin Bode, sedangkan bukti
P.2,P.3, yang merupakan bukti pembayaran
pajak
tanah tahun 2008 atas nama Mawe Bode ….. dst “.
Hal. 3 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
4. Bahwa pertimbangan hukum yudex facti halaman 22 alinea ketiga lagi – lagi pertimbangan hukum yang premature dan bertentangan dengan hukum pembuktian, yang menyatakan : “ Menimbang, bahwa pengakuan tergugat tentang tanah yang dalam penguasaannya adalah hibah, kemudian tergugat mengajukan saksi Libu bin Cinale yang mengetahui sawah milik Mawe pernah dibagikan kepada anak-anaknya “. Hal mana pertimbangan ini tidak dapat dijadikan dasar hukum , karena kedua orang saksi yang diajukan tergugat tersebut keterangan penyaksiannya dan pengetahuannya tentang pembagian harta benda Mawe kepada anakanaknya tidak jelas dan sama sekali tidak mengetahui letak dan batas – batas tanah obyek sengketa termasuk bagian masing-masing ahli waris /anak kandung almarhum Mawe. 5. Bahwa pembagian harta benda almarhum Mawe
sebagaimana yang
dimaksud para tergugat dalam jawabannya tanggal 9 oktober 2012 , sangatlah tidak adil, bahkan amat sangat merugikan ahli waris lainnya karena hampir
sebagian besar harta peninggalan
almarhum Mawe
didominasi /dikuasai oleh tergugat . 6. Mohon mengabulkan permohonan banding para penggugat/pembanding dengan membatalkan putusan Pengadilan Agama Watampone tersebut . Menimbang,
bahwa
atas
memori
banding
tersebut,
oleh
tergugat/terbanding telah mengajukan pula kontra memori banding yang pada pokoknya memberi tanggapan atas memori banding tersebut sebagai berikut : 1. Bahwa putusan pengadilan yudex facti sudah benar dan tepat, karena saksi yang diajukan oleh para penggugat ada dua orang,yaitu : Mappiasse bin Baco Pacora (saksi I ) dan Hafid bin Millang (saksi II) sedangkan saksi I bersaudara kandung dengan penggugat I yang menurut hukum tidak diperkenankan sesuai pasal 174 R.Bg.Jo.pasal 1909 KHU.Perdata. sehingga bertentangan dengan hukum acara sesuai asas satu saksi bukan saksi (unus testis nullus testis) sehingga tidak bisa dipertimbangkan kesaksiannya. 2. Bahwa saksi-saksi tergugat bernama : Libu bin Cinale dan Ali bin Cinale, sangat menguatkan keterangan tergugat bahwa semasa hidupnya pewaris telah menghibahkan kepada 4 orang anaknya baik berupa tanah kering maupun tanah persawahan, yaitu sekitar dua tahun sebelum
Hal. 4 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
meninggal dunia, sehingga sangat beralasan untuk diterima dengan menolak gugatan para penggugat . 3. Bahwa , bukti-bukti surat yang diajukan penggugat dan tergugat berupa surat pembayaran pajak PBB, benar masih atas nama Mawe (pewaris) oleh karena masing-masing pihak penggugat dan tergugat
telah
menguasai bagiannya sesuai pembagian orang tua kami almarhum Mawe sejak tahun 1983 , dan masing-masing membayar pajaknya sesuai luas tanah dan bagian masing-masing karena belum dibalik nama. 4. Bahwa bukti surat P.1 dan T.7 berupa putusan
No.1052 / Pdt.G
/
2011/PA.Wtp. tanggal 9 April 2012, yang menyatakan tidak dapat diterima, sedangkan putusan yang sedang dibanding ini yang amarnya : Menolak gugatan penggugat, dengan pertimbangan gugatan kabur dan tidak dilakukan pemeriksaan setempat, sesuai maksud pasal 8 RV.jo. Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I No. 491 /sip 1970, tanggall 16 Desember 1970. ini menunjukkan bahwa penggugat tidak mampu membuktikan dalil-dalil gugatannya . 5. Bahwa diharapkan perdamaian karena lawan adalah orang tua (ibu) dan saudara
sendiri,
tetapi
penggugat
materil
tidak
pernah
hadir
dipersidangan sehingga tidak dapat dilakukan perdamaian dan dianggap gagal , dan untuk itu mohon putusan yang seadil-adilnya . Menimbang, bahwa setelah mempelajari berkas perkara banding, keterangan para pihak , para saksi kedua belah pihak serta bukti surat yang ada sebagaimana
tercatat
dalam
Berita
Acara
Sidang,
dan
dasar-dasar
pertimbangan dalam putusan Pengadilan Tingkat pertama dalam perkara ini serta memori banding dan kontra memori banding tersebut ,maka majelis Hakim Tingkat banding akan memberi pertimbangan sebagai berikut ; Menimbang, bahwa pertimbangan hakim tingkat pertama mengenai pewaris dan ahli waris dalam perkara ini telah benar dan tepat karena ternyata pewaris bernama Mawe bin Bode telah nyata meninggal dunia pada tanggal 9 April 2009, dengan meninggalkan ahli waris yang terdiri dari seorang isteri dan empat orang anak sebagaimana tersebut dalam gugatan, dan hal tersebut diakui oleh para tergugat/terbanding sehingga apa yang dipertimbangkan dan diputus hakim tingkat pertama tersebut
diambil alih sebagai pertimbangan
sendiri, dan harus dikuatkan ;
Hal. 5 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
Menimbang,bahwa terhadap harta waris pewaris yang terdiri dari tujuh obyek sebagaimana tersebut dalam gugatan, oleh para penggugat/pembanding mendalikan sebagai harta bersama antara penggugat I/pembanding I bernama Ny.Genna binti Paroca (isteri) dengan pewaris bernama Mawe bin Bode (suami), dan belum pernah dibagi baik dalam pembagian harta bersama antara pewaris dengan penggugat I/pembanding I (isteri), maupun pembagian harta warisan dari pewaris kepada para ahli warisnya tersebut diatas ; Menimbang, bahwa
para tergugat / terbanding mendalilkan obyek
tersebut bukan harta bersama, tetapi harta bawaan pewaris yang bersumber dari ibu / orang tuanya bernama Ileta, dan pada tahun 1983 telah membagikan/menghibahkan kepada semua anak-anaknya ; Menimbang, bahwa majelis hakim banding dalam perkara ini akan focus hanya pada substansi perkara ini, yakni apa obyek sengketa tersebut harta bersama antara pewaris dengan isterinya (penggugat I) atau harta bawaan pewaris , sedangkan persoalan adanya hibah atau tidak adanya hibah atau telah dibaginya kepada anak-anaknya sewaktu masih hidup adalah masalah lain yang dapat diperhitungkan sebagai bagiannya sepanjang tidak melebihi haknya sebagai ahli waris , hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 211 KHI. yang menyatakan : Hibah dari orang tua kepada anaknya dapat diperhitungkan sebagai warisan . Menimbang, bahwa keberatan penggugat/pembanding pada memori bandingnya tersebut terhadap pertimbangan dan putusan hakim tingkat pertama yang menolak gugatan para penggugat/pembanding,dapat dibenarkan oleh majelis hakim banding karena obyek tersebut diakui sebagai harta bawaan pewaris dan
paling tidak kalau tidak terbukti sebagai harta bersama maka
obyek gugatan tersebut tetap menjadi harta waris pewaris yang harus dibagi kepada semua ahli warisnya tersebut, dan semua obyek gugatan tersebut baik jenis obyek tempat dan batas-batasnya telah jelas dan tidak dibantah oleh para tergugat/terbanding sehingga tidak adanya pemeriksaan setempat tidak mempengaruhi kejelasan obyek sengketa tersebut. . Menimbang, bahwa oleh karena para penggugat mendalilkan bahwa obyek
gugatan
tergugat/terbanding
tersebut
sebagai
harta
bersama
sedangkan
para
mendalikan harta bawaan pewaris, maka kedua belah
pihak dibebani alat-alat bukti yang yang dapat mendukung dalil gugatan bagi
Hal. 6 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
penggugat/pembanding dan dalil bantahan bagi tergugat/ terbanding sebagai berikut ; Menimbang bahwa penggugat/pembanding telah mengajukan alat bukti terhadap obyek gugatan poin A. ( tanah beserta rumah diatasnya ), luas 700 m2, dengan bukti P.3 dan diperkuat keterangan 2 (dua) orang saksi, meskipun satu orang saksi diantaranya adalah saudara kandung Penggugat yang dalam ketentuan Pasal 174 R.Bg.Jo.Pasal 1909 KUH.Perdata, adalah termasuk orang yang dapat membebaskan diri dari memberikan kesaksian, kata “ dapat “ disini secara analogi dipahami bahwa dia bisa memilih memberikan kesaksian atau memohon membebaskan diri memberikan kesaksian dalam suatu perkara , dan kalau tidak bermohon membebaskan diri, maka saksi disumpah menurut agamanya yang dianut, hal tersebut sesuai pula ketentuan pasal 175 R.Bg. Jo. Pasal 1911 KUH.Perdata, dan karena pula saksi tersebut telah bersumpah menurut agamanya (Islam), maka kesaksiannya dapat diterima, dan karena keterangan kedua saksi penggugat/pembanding tersebut dapat memperkuat bukti surat P.3 , sehingga obyek gugatan poin A diatas dapat dinyatakan terbukti sebagai harta bersama antara pewaris dengan isterinya ( penggugat I/pembanding I ). Menimbang, bahwa terhadap obyek poin D (Mesin Traktor) diakui tergugat/terbanding bahwa benar ada dan dapat digunakan oleh siapa saja anaknya
yang perlu / mau menggunakannya sejak pewaris masih hidup ,
sehingga obyek tersebut terbukti sebagai harta bersama antara penggugat I /pembanding I dengan pewaris; Menimbang , bahwa terhadap obyek F ( Tanah kebun coklat dan tanah kosong ) luas 2 hektar, oleh tergugat dalam jawaban tertulis tertanggal 9 Oktober 2012, mengakui bahwa benar harta bersama antara penggugat I /pembanding I dengan pewaris hanya sudah terbagi yakni 1 hektar
telah
diberikan kepada tergugat I/terbanding I (Sitti Nurnaini ) dan 1 hektar diberikan kepada Penggugat II/pembanding II (harun ), oleh karena telah diakui sebagai harta bersama maka harus ditetapkan sebagai harta bersama antara penggugat I/pembanding I (Genne binti Paroca) dengan pewaris(Mawe bin Bode). Menimbang, bahwa terhadap obyek G ( tanah persawahan dan tanah kosong) seluas 1 hektar, adalah sesuai dengan bukti P.2, dan tercatat atas nama pewaris dan oleh para tergugat/terbanding tidak dapat mengajukan bukti yang dapat melumpuhkan bukti yang diajukan para penggugat/pembanding
Hal. 7 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
tersebut
sehingga harus pula ditetapkan sebagai harta bersama
antara
penggugat I ( Genne binti Paroca ) dengan pewaris ( Mawe bin Bode ). Menimbang, bahwa dengan pertimbangan tersebut maka majelis hakim banding berpendapat dan berkesimpulan bahwa obyek gugatan Poin A, D, F, dan G sebagaimana tersebut dalam gugatan para penggugat/pembanding adalah sebagai harta bersama antara penggugat I / pembanding I (Genne binti Paroca) dengan pewaris(Mawe bin Bode). yang selanjutnya dapat ditetapkan bahwa ½ bagian dari obyek tersebut adalah bagian penggugat I/ pembanding I (isteri), dan ½ bagian lainnya adalah harta warisan pewaris yang harus dibagikan kepada ahli warisnya. Menimbang bahwa mengenai obyek gugatan poin B ( tanah kebun ) seluas 0,5 hektar , dan obyek poin E ( tanah persawahan ) seluas 3 hektar , oleh karena tergugat
gugatan para penggugat/ pembanding tersebut
dibantah oleh
bahwa bukan harta bersama dan oleh penggugat tidak mampu
mengajukan alat bukti yang dapat memperkuat dalil gugatannya, maka obyek tersebut hanya dapat dikategorikan sebagai harta bawaan pewaris yang juga dapat ditetapkan pula sebagai harta peninggalan pewaris yang harus dibagikan kepada ahli warisnya sebagaimana tersebut di atas . Menimbang, bahwa terhadap obyek gugatan poin C ( berupa uang kontan) Rp.10.000.000;00( sepuluh juta rupiah) dibantah oleh para tergugat /terbanding, oleh para penggugat/pembanding juga tidak dapat mengajukan alat bukti yang dapat memperkuat gugatannya , maka harus dinyatakan ditolak ; Menimbang, bahwa oleh karena obyek gugatan poin A,D,F dan G terbukti sebagai harta bersama tersebut, maka ½ bagian dari harta bersama dari obyek A,D,F, dan G pada gugatan tersebut, ditambah harta bawaan pewaris pada obyek poin B dan E, adalah merupakan harta waris pewaris yang harus dibagikan kepada semua ahli warisnya dengan bagian masing-masing sebagai berikut : A. Bagian
Genne binti Paroca, isteri adalah 1/8 ( 6/48 ) bagian
(berdasarkan Pasal 180 KHI) , dan Firman Allah Swt. Dalam Al Qur’an Surat Annisa ayat , 12 berbunyi :
Á Á Á k&a=%äji oj*eãotfY 9ep kbe läaläY Artinya : “ … Jika kamu mempunyai anak , maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan … “.
Hal. 8 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
B. Bagian 4 orang anak adalah 7/8, dengan perhitungan bagian anak lakilaki 2 kali bagian anak perempuan, dengan perbandingan : 2 : 2 : 1 : 1, jumlah perbandingan 6, sehingga bagian masing-masing sebagai berikut: 1. Harun bin Mawe, anak laki-laki, mendapat 2/6 x 7/8 = 14/48 bagian . 2. Tawile bin Mawe , anak laki-laki, mendapat 2/6 x 7/8=14/48 bagian . 3. Sitti Nurnaini S.Pd.i alias Nani, anak perempuan, mendapat1/6 x 7/8 = 7/48 bagian . 4. Nare binti Mawe, anak perempuan, mendapat 1/6 x 7/8 = 7/48 bagian. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 176 KHI, dan Firman Allah Swt. dalam Qur’an Surat Annisa :11 berbunyi :
ÁÁÁ o~*z2BmvãÐ1g*i=a;feka8vpãéYufeãkb~Iq} Artinya :” … Allah mensyari’atkan (mewajibkan ) kepadamu tentang pembagian warisan untuk anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan … “ . Menimbang, bahwa terhadap obyek yang telah dikuasai masing-masing ahli waris tidak dapat dikategorikan sebagai hibah murni karena hibah orang tua terhadap anaknya semasa hidupnya dapat diperhitungkan sebagai warisan (Pasal 211 KHI ), dengan kata lain bahwa obyek
yang telah dibagikan/
diberikan semasa hidupnya dapat diperhitungkan sebagai warisan sepanjang tidak melebihi hak warisnya , sehingga tidak dapat dijadikan alasan bahwa apa yang telah dibagikan /diberikan orang tua sebelum meninggal menjadi hak penuh yang tidak bisa diganggu gugat oleh ahli waris lain meskipun dengan cara pemberian/pembagian yang dirasa kurang adil . Menimbang, bahwa terhadap jawaban para tergugat /terbanding mengenai adanya obyek yang telah dijual oleh penggugat/pembanding dari harta pewaris , oleh majelis hakim banding tidak mempertimbangkan dalam putusan ini karena selain tidak digugat secara formal dalam rekonvensi , juga obyek yang dimaksud tidak dirumuskan secara jelas, baik jenis, tempat dan batas-batasnya sehingga harus dikesampingkan . Menimbang bahwa berdasarkan beberapa pertimbangan- pertimbangan tersebut di atas maka Putusan Pengadilan Agama Watampone Nomor 583/Pdt.G/2012/PA Wtp, tanggal 16 April 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 05 Jumadil Awal 1434 Hijriyah tidak dapat dipertahankan sehingga harus dibatalkan.
Hal. 9 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
Menimbang, bahwa
dalam hal pertimbangan
pembebanan biaya
perkara dan pertimbangan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku sebagai dasar hukum dalam putusannya, oleh majelis hakim tingkat pertama tidak mempertimbangkannya, sehingga majelis hakim banding memberi pertimbangan sendiri dalam putusan ini sebagai berikut ; Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 192 ayat (1) RBg. biaya yang timbul dalam perkara a quo di Pengadilan tingkat Pertama dan Tingkat Banding dibebankan kepada para tergugat/ terbanding sebagai pihak yang kalah ; Mengingat ketentuan Undang - Undang Nomor 7 tahun 1989, tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 3 tahun 2006 dan diubah kedua kalinya dengan Undang- Undang Nomor 50 tahun 2009, dan R.Bg.,serta peraturan peraturan perundang - undangan lain serta hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI - Menyatakan
permohonan
banding
yang
diajukan
oleh
penggugat
/
pembanding dapat diterima. - Membatalkan Putusan Pengadilan Agama Watampone Nomor 583 / Pdt.G / 2012/PA Wtp., tanggal 16 April 2013 M. bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Akhir 1434 H, yang dimohonkan banding ; Dan dengan mengadili sendiri : 1. Mengabulkan gugatan para Penggugat /pembanding untuk sebagian. 2. Menetapkan, bahwa Mawe bin Bode (pewaris) telah nyata meninggal dunia pada tanggal 9 April 2009, dengan meninggalkan ahli waris sebagai berikut : -
Genne binti Paroca, isteri ;
-
Harun bin Mawe, anak laki-laki ;
-
Tawile bin Mawe, anak laki-laki ;
-
Sitti Nurnaini, S.Pd.I., alias Nani, anak perempuan ;
-
Nare binti Mawe, anak perempuan ;
3. Menetapkan, bahwa harta peninggalan/ harta waris pewaris adalah : 3.1.
Seperdua bagian dari obyek/ nilai obyek gugatan poin A ( harta bersama), yakni : Tanah beserta rumah yang berdiri di atasnya , luasnya ± 700 M2, terletak di Warue, Dusun Raja Dua, Desa Matampa Walie, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, dengan batas-batas sebagai berikut :
Hal. 10 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
3.2.
Sebelah Utara
: tanah Wakka
Sebelah Timur
: Jalanan
Sebelah Selatan
: Tanah/ rumah Dulla dan tanah kosong Napiah
Sebelah Barat
: Tanah/ rumah Kama dan tanah Napiah
Tanah kebun coklat/ nilai obyek gugatan poin B (harta bawaan ) pewaris, seluas 0,5 are, terletak di Dusun Warue, Desa Matampa Walie, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, dengan batasbatas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Kebun coklat H. Remmang
Sebelah Timur
: Sungai kecil
Sebelah Selatan
: Sungai kecil
Sebelah Barat
: Kebun coklat Naha, kebun coklat Sina dan kebun coklat Hamid
3.3
Seperdua bagian dari obyek / nilai obyek gugatan poin D (harta bersama), yakni :Mesin Traktor sawah ,dikuasai Tergugat I, Tergugat II dan Penggugat I serta Penggugat III ;
3.4
Tanah persawahan (sawah ) / nilai obyek gugatan poin E ( harta bawaan pewaris) seluas ± 3 hektar, terletak di Dusun Warue, Desa Matampa Walie, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Tanah kosong Suti, kebun coklat Suti dan sawah Madde
Sebelah Timur
: Sawah Taking, sawah Madde, sawah Caing dan sawah Kasana.
Sebelah Selatan
: Kebun coklat Dulla, kebun coklat Sappa, sawah Gawu dan sawah Nare.
Sebelah Barat 3.5
: Sungai Kecil
Seperdua bagian dari obyek/ nilai obyek gugatan poin F ( harta bersama), yakni : Tanah kebun coklat dan tanah kosong, seluas ± 2 hektar, terletak di Dusun Raja Dua, Desa Matampa Walie, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Tanah kosong Kisma, tanah Hj.Haje, dan
tanah Ruhamang.
Hal. 11 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
Sebelah Timur
: Tanah kosong Lamansu dan tanah kebun
coklat Piasse.
3.6
Sebelah Selatan
: Sungai Kecil
Sebelah Barat
: Tanah Kosong Maddennuang
Tanah persawahan dan tanah kosong (tanah kering) / nilai obyek gugatan poin G ( harta bersama ), seluas ± 1 hektar, terletak di Dusun Warue, Desa Matampa Walie, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Sungai kecil
Sebelah Timur
: Kebun coklat Kasana, dan sawah Kasana.
Sebelah Selatan
: Sawah Hj. Muna.
Sebelah Barat
: Kebun coklat Hj. Muna dan sawah Muni.
4. Menetapkan, bahwa bagian masing- masing ahli waris atas harta warisan pewaris
pada amar putusan poin 3.1 s/d 3.6 di atas adalah sebagai
berikut : -
Genne binti Paroca, isteri/ janda , mendapat 1/8 bagian
= 6/48
-
Harun bin Mawe, anak laki-laki, mendapat 2/6 x 7/8 = 14/48 bagian.
-
Tawile bin Mawe, anak laki-laki, mendapat 2/6 x 7/8=14/48 bagian
-
Sitti Nurnaini , S.Pd.I., alias Nani, anak perempuan, mendapat 1/6 x 7/8 = 7/48 bagian .
- Nare binti Mawe, anak perempuan, mendapat
1/6 x 7/8
= 7/48
bagian . 5. Menghukum tergugat I dan II / terbanding I dan II serta
penggugat I, II
,dan III /pembanding I, II, dan III . yang menguasai obyek sengketa untuk membagi atau menyerahkan harta warisan tersebut yang tercantum pada amar putusan angka 3.1 sampai 3.6 diatas kepada para ahli waris almarhum Mawe bin Bode (pewaris)
sesuai dengan
bagiannya masing-masing tersebut dan apabila tidak bisa dibagi secara natura, maka dilelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan lelang yang berwenang dan hasilnya dibagi kepada para ahli waris sesuai bagiannya masing-masing. 6. Menyatakan menolak dan tidak dapat menerima gugatan para Penggugat / pembanding selain dan selebihnya.
Hal. 12 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
7. Menghukum para Tergugat/ terbanding untuk membayar biaya perkara pada Pengadilan Tingkat pertama
sejumlah Rp . 1.441.000;00 (satu
juta empat ratus empat puluh satu ribu rupiah); 8. Menghukum para tergugat/ terbanding untuk membayar biaya perkara pada Pengadilan Tingkat Banding sejumlah Rp.150.000;00 (seratus lima puluh ribu rupiah ) . Demikian putusan ini dijatuhkan dalam musyawarah Majelis Hakim pada hari Kamis, tanggal 19 September 2013 M. bertepatan dengan tanggal 13 Zulkaidah 1434 Hijriyah., oleh kami, Drs. H. Samparaja, SH, MH., sebagai Ketua Majelis, Drs.Irsan Mukhtar Nasution dan Cholidul Azhar, SH, M.Hum., masing - masing sebagai Hakim Anggota , yang ditetapkan untuk memeriksa perkara ini berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar tanggal 23 Juli 2013, Putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut di atas yang dihadiri para Hakim Anggota, dibantu oleh Hj. Nursiah, B.A, Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara .
Hakim Anggota,
ttd. Drs. Irsan Mukhtar Nasution .
Ketua Majelis,
ttd Drs. H. Samparaja, SH, MH.
Hakim Anggota,
ttd Cholidul Azhar, SH, M.Hum. Panitera Pengganti,
ttd Hj.Nursiah, B.A.
Hal. 13 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.
Perincian Biaya : 1. Meterai
Rp.
6.000,00
2. Redaksi
Rp.
5.000,00
3, Biaya Proses
Rp.139.000,00
Jumlah
Rp 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah ).
Untuk Salinan. Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar.
Drs.Abd.Razak.
Hal. 14 dari 14 Hal. Put. No. 76/Pdt.G/2013/PTA.Mks.