SALINAN
PUTUSAN Nomor: 16/Pdt.G/2012/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMIKEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHAESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengaili perkaraperkara tertentu pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan cerai antara: Pembanding, lahir di Bandung tanggal 15 Mei 1967, agama Islam, pekerjaan Pegawai Swasta, beralamat di Kota Bandung; Dalam hal ini
memberikan
kuasa
kepada
HENDARSYAH
AMRULLAH, SH., dan DEDE ITANG, S.HI., Advokat berkantor di Jl. Sitimunigar N0. 59 Kota Bandung, semula Tergugat sekarang Pembanding; MELAWAN; Terbanding, lahir di Karawang tanggal 7 April 1971, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, beralamat di Kabupaten Karawang; Dalam hal ini memberikan kuasa kepada TAMTOMO, SH dan MANGASA P.H.R. MANALU, SH, Advokat berkantor di Jl. Pangkal Perjuangan KM. 2,5 By-Pas Karawang, semula Penggugat sekarang Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan degan perkara ini; TENTANG DUDUK PERKARA Memperhatikan dan menerima keadaan-keadaan mengenai duduk perkara ini seperti tertera dalam putusan Pengadilan Agama Karawang tanggal 28 September 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 29 Syawal 1432 Hijriyah Nomor: 0141/Pdt.G/2011/PA.Krw. yang amarnya sebagai berikut: DALAM EKSEPSI: -
Menolak eksepsi Tergugat; Hal. 1 dari 9 hal. Put.No.16/Pdt.G/2012/PTA.Bdg
DALAM POKOK PERKARA: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menjatuhkan talak satu Ba'in Shughra Tergugat terhadap Penggugat; 3. Menetapkan dua orang anak Penggugat dan Tergugat yang bernama: ABI ZAR AL-GIFARI PUTRA HIKMAT, lahir di Bandung pada tanggal 14 Maret 2000; dan BAIHAQY AL BUJZANI PUTRA HIKMAT, lahir di Bandung pada tanggal 6 Maret 2006, berada di bawah hadlanah/pemeliharaan Penggugat selaku ibunya; 4. Menghukum Tergugat untuk memberikan/menyerahkan uang sejumlah Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) setiap bulannya sebagai nafkah anak bagi kedua anaknya tersebut, melalui Penggugat sekurang-kurangnya sampai kedua anaknya tersebut dewasa atau dapat mengurus diri sendiri (21 tahun); 5. Memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Karawang
untuk
mengirimkan Salinan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan; 6. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; 7. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 306.000,00 (tiga ratus enam ribu rupiah). Membaca Akta Permohonan Banding Nomor: 0141/Pdt.G/2011/PA.Krw. tanggal 04 Oktober 2011 yang isinya menerangkan bahwa Tergugat/Pembanding mengajukan
permohonan
banding
terhadap
putusan
Pengadilan
Agama
Karawang tanggal 28 September 2011 Nomor: 0141/Pdt.G/2011/PA.Krw., dan pada tanggal 12 oktober 2011 permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding; Menimbang, bahwa Pembanding telah menyerahkan memori banding pada tanggal 19 Oktober 2011. Memori banding tersebut telah diberitahukan pula kepada Terbanding tanggal 24 Oktober 2011, dan Terbanding telah menyerahkan kontra memori bandingnya tanggal 04 Nopember 2011. Menimbang, bahwa Pembanding dan Terbanding tidak memeriksa berkas perkara banding (inzage) meskipun kepada mereka masing-masing telah diberitahukan untuk memeriksa berkas perkara banding. Hal. 2 dari 9 hal. Put.No.16/Pdt.G/2012/PTA.Bdg
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding masih dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan undang-undang. Karena itu permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima. Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Bandung setelah
membaca,
meneliti
dan
mempelajari
dengan
seksama
berkas
permohonan banding yang terdiri dari: salinan resmi Putusan Pengadilan Agama Karawang tanggal 28 September 2011 Nomor: 0141/Pdt.G/2011/PA.Krw., berita acara persidangan, memori banding, kontra memori banding, dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara ini, memberikan pertimbangan sebagaimana diuraikan di bawah ini; DALAM EKSEPSI: Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding sependapat dan dapat menyetujui pertimbangan-pertimbangan dan putusan Mejelis Hakim tingkat pertama karena telah tepat dan benar. Karena itu diambil alih menjadi pertimbangan-pertimbangan dan pendapatnya sendiri dalam mengadili dan memutus perkara ini. Menimbang, bahwa oleh karena itu putusan Majelis Hakim tingkat pertama tersebut dapat dipertahankan dan dikuatkan. DALAM POKOK PERKARA: Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding setelah memperhatikan segala keberatan Tergugat/Pembandaing
dalam
memori
bandingnya
dan
kontra memori banding yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding, tidak sependapat dengan pertimbangan-pertimbangan dan putusan Majelis Hakim tingkat pertama yang telah mengabulkan gugatan Penggugat/Terbanding karena tidak tepat dan tidak benar. Karena itu Majelis Hakim tingkat banding memberikan pertimbangan sendiri sebagaimana terurai di bawah ini: Menimbang,
bahwa
Penggugat/Terbanding didasarkan
atas
gugatan
terhadap
alasan
karena
cerai
yang
Tergugat/Pembanding antara
diajukan pada
Penggugat/Terbanding
oleh
pokoknya dengan
Tergugat/Pembanding terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran Hal. 3 dari 9 hal. Put.No.16/Pdt.G/2012/PTA.Bdg
sehingga tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga (Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975). Menimbang, bahwa sebagaimana didalilkan oleh Penggugat/Terbanding, penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran karena: -
Tergugat sering bersikap kasar kepada Penggugat dan anak-anaknya, baik ucapan maupun perbuatan;
-
Tergugat
sering
mengucapkan
kepada
Penggugat
agar
mengurus
perceraiannya; -
Tergugat tanpa alasan yang jelas telah mengurangi nafkah biaya keperluan pendidikan dan kesehatan anak-anaknya, sedangkan biaya tersebut sekarang semakin meningkat. Menimbang,
bahwa Tergugat/Pembanding dalam
surat jawabannya
tertanggal 1 Juni 2011 pada pokoknya membantah dalil-dalil yang dikemukanan oleh Penggugat/Terbanding karena Penggugat/Terbanding telah mendramatisir keadaan rumah tangga yang menyudutkan Tergugat/Pembanding tanpa ada fakta yang mendasarinya. Menimbang, bahwa meskipun Tergugat/Pembanding telah membantah dalil-dalil Penggugat/Terbanding, tetapi Penggugat/Terbanding dalam repliknya tertanggal 8 Juni 2010 juga tidak mengungkapkan fakta adanya perselisihan dan pertengkaran
yang
Tergugat/Pembanding,
terus-menerus tetapi
antara
hanya
Penggugat/Terbanding
mengungkapkan
bahwa
dengan Tergugat/
Pembanding pernah mengajukan cerai talak kepada Pengadilan Agama Karawang dan terdaftar dengan Nomor: 303/Pdt.G/2006/PA.Krw., akan tetapi permohonan tersebut ditolak karena tidak terbukti. Menimbang, bahwa menurut hukum acara sesuai ketentuan Pasal 163 HIR. karena dalil-dalil Penggugat/Terbanding dibantah oleh Tergugat/Pembanding, maka Penggugat/Terbanding wajib membuktikan kebenaran dalil-dalilnya. Menimbang, bahwa karena perceraian ini didasarkan atas alasan perselisihan dan pertengkaran terus-menerus, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 76 ayat 1 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah pertama dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan
Hal. 4 dari 9 hal. Put.No.16/Pdt.G/2012/PTA.Bdg
Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 harus didengar saksi-saksi yang bersasal dari keluarga atau orang yang dekat dengan kedua belah pihak. Menimbang, bahwa saksi Penggugat/Terbanding yang bernama Cristientje (ibu kandung) antara lain menerangkan: Penggugat sering pulang ke Karawang kalau lagi ada masalah dan mengadu kepada saksi bahwa Tergugat kalau pulang marah-marah dan sering melakukan kekerasan pisik, bila marah sering di hadapan anak-anak; Tergugat biasanya kalau pulang kerja seminggu sekali, tetapi
setelah
Penggugat
mengajukan gugatan cerai sering pulang dan
mengajak Penggugat main, malah hampir setiap malam pulang; gaji Tergugat sebesar Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah),
nafkah Penggugat setiap
bulan sebesar Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan sekarang sudah naik menjadi Rp 8.000.000,00 (delapan juta rupiah). Saksi kedua bernama Bambang Dewanto bin Solichin (kakak kandung) antara lain menerangkan: bahwa soal cekcok belum pernah melihat; masalah nafkah cukup, Tergugat memberi 6 juta setiap bulan; Penggugat sering mengeluh dan curhat kepada saksi bahwa Tergugat jarang pulang dan jarang berkomunikasi (vide: Berita Acara Persidangan tanggal 20 Juli 2011). Menimbang, bahwa kedua orang saksi tersebut di atas mengetahui adanya perselisihan antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding hanya mendengar dari keluhan/curhat Penggugat, bahkan saksi kedua menyatakan tidak pernah melihat adanya cekcok, yang demikian merupakan testimonium de auditu, menurut yurisprudensi, testimonium de auditu tidak dapat digunakan sebagai bukti langsung tetapi penggunaan kesaksian yang bersangkutan sebagai persangkaan yang dari persangkaan itu dibuktikan sesuatu (Putusan MARI No. 308 K/Sip./1973 tanggal 11 Nopember 1959), sedangkan persangkaan saja yang tidak didasarkan pada ketentuan undang-undang hanya boleh diperhatikan oleh hakim pada waktu menjatuhkan putusannya apabila persangkaan itu penting, seksama, tertentu, dan ada hubungannya satu sama lain. Menimbang, bahwa adanya curhat Penggugat/Pembanding kepada saksi Cristientje (ibu kandung) dan Bambang Dewanto (kakak kandung) bahwa Tergugat kalau pulang marah-marah dan melakukan kekerasan pisik , Tergugat jarang pulang dan jarang komunikasi, dapat disangka adanya perselisihan antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding, akan tetapi saksi juga menerangkan bahwa Tergugat yang semula seminggu sekali pulang, setelah Hal. 5 dari 9 hal. Put.No.16/Pdt.G/2012/PTA.Bdg
Penggugat mengajukan cerai setiap malam pulang dan mengajak Penggugat main serta keduanya masih
hidup bersama dalam satu rumah, menunjukkan
bahwa meskipun ada perselisihan, namun perselisihan itu perselisihan yang wajar terjadi dalam rumah tangga, bukan perselisihan yang benar-benar serius yang tidak dapat diharapkan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Menimbang, bahwa perselisihan dan pertengkaran tidak mungkin terjadi tanpa
adanya
sebab-sebab.
Penggugat/Terbanding
yang
dalam
hal
ini
mendalilkan bahwa penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran karena Tergugat/Pembanding bersikap kasar baik ucapan maupun perbuatan, sering mengucapkan
agar
Penggugat/Terbanding
mengurus
perceraiannya,
dan
mengurangi uang belanja, ternyata tidak mampu membuktikan dalil-dalilnya sehingga harus dinyatakan tidak terbukti. Dengan demikian apa yang menjadi sebab-musabab perselisihan dan pertengkaran tidak jelas. Menimbang, bahwa saksi-saksi keluarga dari pihak Tergugat/Pembanding juga telah didengar. Saksi pertama bernama Drs. Djudju Suparman bin M. Padmo (ayah kandung) antara lain menerangkan bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun-rukun saja tak pernah melihat mereka bertengkar; Tergugat memberi belanja kepada Penggugat sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) setiap bulan selain untuk keperluan dapur, tetapi Penggugat minta uang berlanja setiap bulan Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) diserahkan kepada Penggugat; Tergugat dulu pulang kerja setiap minggu sekali, sekarang setiap hari; segala keperluan dipenuhi, kecuali permintaan Penggugat untuk dibelikan mobil. Saksi kedua Ahmad Sobari bin Abdul Kadir (kakak ipar) antara lain menerangkan bahwa selama ini tidak pernah melihat penggugat dan tergugat cekcok; kalau menegok anaknya yang sekolah di Cirebon biasanya Penggugat dan Tergugat suka bareng. Menimbang,
bahwa
dari
keterangan
dua
orang
saksi
keluarga
Tergugat/Pembanding juga tidak nampak adanya perselisihan yang serius antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding, hanya dapat diduga bahwa yang menjadi masalah adalah Penggugat/Terbanding minta uang belanja total sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan minta dibelikan mobil. Dalam sebuah rumah tangga perselisihan semacam itu hal yang biasa dan wajar-wajar saja. Karena itu tidak selayaknya jika sampai terjadi perceraian.
Hal. 6 dari 9 hal. Put.No.16/Pdt.G/2012/PTA.Bdg
Menimbang, bahwa ajaran agama Islam sebagaimana Hadits Nabi yang menyatakan:
اﯾﻤﺎ اﻣﺮاة ﺳﺎﻟﺖ زوﺟﮭﺎ اﻟﻄﻼق ﻓﻲ ﻏﯿﺮﻣﺎ ﺑﺄ س ﻓﺤﺮم ﻋﻠﯿﮭﺎ راﺋﺤﺔ اﻟﺠﻨﺔ Artinya: Apapun perempuan yang menggugat cerai terhadap suaminya tanpa alasan, maka haram baginya mencium bau surga. (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah). Maksudnya adalah bahwa perceraian haruslah berdasarkan alasan yang cukup sebagai pintu darurat yang hanya dapat dipergunakan dalam keadaan yang benar-benar sangat memaksa. Oleh karena perselisihan Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding hanyalah perselisihan biasa, maka belum cukup untuk dijadikan alasan untuk bercerai. Lebih-lebih perceraian dapat berakibat buruk setidak-tidaknya terhadap perkembangan pribadi anak-anak yang masih membutuhkan
kasih
sayang
dari
Penggugat/Terbanding
dan
Tergugat/
Pembanding sebagai orang tua mereka. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa alasan gugatan Penggugat/Terbanding tidak terbukti dan sebab musababnyapun tidak jelas sehingga tidak cukup alasan untuk melakukan perceraian dengan Tergugat/Pembanding sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975. Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat/Terbanding mengenai penguasaan dan nafkah tiga orang anak sebagai akibat dari perceraian, karena gugatan perceraian ditolak, maka gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima. Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan di atas, maka putusan Pengadilan Agama Karawang a quo harus dibatalkan dan Pengadilan Tinggi Agama akan mengadili sendiri yang amarnya sebagaimana tersebut dalam putusan ini. Menimbang, bahwa perkara ini perkara di bidang perkawinan, sesuai ketentuan pasal 89 ayat 1 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah pertama dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, semua biaya yang timbul
Hal. 7 dari 9 hal. Put.No.16/Pdt.G/2012/PTA.Bdg
dalam perkara ini pada tingkat pertama harus dibebankan kepada Penggugat dan pada tingkat banding harus dibebankan kepada Pembanding; Memperhatikan pasal 7 Undang-undang Nomor 20 Tahun 1947 serta ketetuan-ketentuan hukum lainnya yang bersangkutan; MENGADILI; Menerima permohonan banding Pembanding. Dalam Eksepsi: Menguatkan
putusan
Pengadilan
Agama
Karawang
Nomor:
0141/Pdt.G/2011/PA.Krw., tanggal 28 September 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 29 Syawal 1432 Hijriyah. Dalam Pokok Perkara: Membatalkan putusan Pengadilan Agama Karawang tanggal 28 September 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 29 Syawal 1432 Hijriyah Nomor: 0141/Pdt.G/2011/PA.Krw., dengan mengadili sendiri; 1. Menolak gugatan cerai Penggugat/Terbanding. 2. Menyatakan gugatan Penggugat/Terbanding selain dan selebihnya tidak dapat diterima. 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp 306.000,00 (tiga ratus enam ribu rupiah). 4. Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian putusan ini dijatuhkan di Bandung pada hari Senin tanggal 5 Maret 2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal 12 Rabiuts Tsani 1433 Hijriyah, dalam sidang Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Bandung oleh kami, Drs. H. HASAN BISRI, S.H., M. Hum. sebagai Ketua Majelis, Drs. H. MUHTADIN, S. H., dan
Drs.H.HASANADI BADNI,S.H.,M.Hum, masing-masing
sebagai Hakim Anggota, dan putusan tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis, dengan didampingi para Hakim Anggota dan dibantu oleh R. JAYA RAHMAT, S.Ag., M.Hum. sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara. Hal. 8 dari 9 hal. Put.No.16/Pdt.G/2012/PTA.Bdg
KETUA MAJELIS Ttd. Drs. H. HASAN BISRI, S.H., M. Hum. HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
Ttd.
Ttd.
Drs. H. MUHTADIN, S. H.,
Drs.H.HASANADI BADNI,S.H.,M.Hum
PANITER PENGGANTI Ttd. R. JAYA RAHMAT, S.Ag., M. Hum. Perincian Biaya Proses : - Biaya ATK, pemberkasan dll. - Biaya redaksi - Biaya materai Jumlah
Rp 139.000,00 Rp 5.000,00 Rp 6.000,00 Rp 150.000,00
Untuk salinan yang sama bunyinya oleh PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG PANITERA
H. TRI HARYONO, S.H.
Hal. 9 dari 9 hal. Put.No.16/Pdt.G/2012/PTA.Bdg