P.T. VICTORIA INSURANCE DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN…………………………………………………………
1
LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Posisi Keuangan………………………………………………………………….
2-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif…..…….………………………………………………
4
Laporan Perubahan Ekuitas…….....………………………………………………………
5
Laporan Arus Kas …………...……………………………………………………………..
6
Catatan Atas Laporan Keuangan …………………………………………………………
7
P.T. VICTORIA INSURANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010
Catatan
2012 Rp
Disajikan kembali - Catatan 30 2011 2010 Rp Rp
ASET Kas dan bank Kas Bank Pihak berelasi Pihak ketiga
2d,4
2c,25
Jumlah kas dan bank Investasi Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga
2d 5a 2c,25
Jumlah deposito berjangka Efek tersedia untuk dijual Pihak berelasi Pihak ketiga
5b 2c,25
Jumlah efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham
5c
Jumlah investasi Piutang premi Pihak berelasi Pihak ketiga
2g,6 2c,25
Jumlah piutang premi Piutang reasuransi - pihak ketiga Aset reasuransi Biaya dibayar di muka Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 921.358.256 tahun 2012, Rp 161.896.219 tahun 2011 dan Rp 171.939.631 tahun 2010 Aset lain-lain
3.000.000
3.000.000
502.800
4.020.625.198 1.662.757.693
1.558.581.610 828.565.344
353.393.358 578.202.409
5.686.382.891
2.390.146.954
932.098.567
1.800.000.000 32.104.913.461
10.000.000.000
300.000.000 8.000.000.000
33.904.913.461
10.000.000.000
8.300.000.000
11.699.941.500 28.084.200.000
22.050.277.805 41.934.050.000
10.666.660.000 20.349.000.000
39.784.141.500
63.984.327.805
31.015.660.000
65.000.000
65.000.000
48.000.000
73.754.054.961
74.049.327.805
39.363.660.000
592.376.370 1.824.417.544
841.531.221 3.369.193.035
201.244.679
2.416.793.914
4.210.724.256
201.244.679
2h 2h,7 2k 2q,24
37.175.539 2.121.122.552 272.709.281 62.806.535
18.747.752 2.400.063.232 547.847.983 81.166.806
698.044.566 96.500.000 11.489.205
2i,2j,8 2d,9
3.035.746.969 1.086.797.918
3.694.397.006 845.761.691
3.244.936.696 -
88.473.590.560
88.238.183.485
44.547.973.713
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-2-
P.T. VICTORIA INSURANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Lanjutan)
Catatan
2012 Rp
Disajikan kembali - Catatan 30 2011 2010 Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang klaim - pihak ketiga Utang reasuransi - pihak ketiga Utang komisi Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas asuransi Estimasi liabilitas klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Utang titipan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pembelian kendaraan Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas imbalan pasca kerja
2l 2h,10 2e,11 2c,25
16.984.218 1.889.342.262
160.142.423 3.001.224.033
572.196 4.550.961
76.938.338 331.235.951 75.442.478 151.691.827
124.917.383 289.964.344 192.442.383 -
28.331.447 -
453.197.419 2.695.937.150
500.158.144 3.425.481.698
381.465 1.955.037.246
1.357.382.751 464.774.233
446.075.215 299.100.299
-
17.522.300 234.153.999 251.226.138
42.308.244 92.762.270 324.667.222
53.421.172 45.596.819
8.015.829.064
8.899.243.658
2.087.891.306
2e,17 2e,17
80.000.000.000 -
80.000.000.000 -
40.000.000.000 5.000.000.000
2d,5b
1.824.726.128 (1.366.964.632)
2.580.741.886 (3.241.802.059)
3.015.660.000 (5.555.577.593)
2q,12 2m,13
2e,2o 2c,14 25 2e,15 2c,25 2p,16
Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar – 180.000 saham tahun 2012 dan 2011 serta 40.000 saham tahun 2010 Modal ditempatkan dan disetor – 80.000 saham tahun 2012 dan 2011 serta 40.000 saham tahun 2010 Tambahan modal disetor Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Saldo defisit Jumlah Ekuitas
80.457.761.496
79.338.939.827
42.460.082.407
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
88.473.590.560
88.238.183.485
44.547.973.713
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-3-
P.T. VICTORIA INSURANCE LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012. 2011 DAN 2010
Catatan
PENDAPATAN Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Perubahan bruto liabilitas premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Jumlah pendapatan premi - neto Pendapatan komisi - bersih Hasil investasi Penghasilan lain-lain-bersih
Disajikan kembali - Catatan 30 2011 2010 Rp Rp
2c,2o,18,25 2o,18 2c,2o,13,18,25 2c,2o,13,18,25
7.530.066.359 (6.473.180.211) 729.544.548 (89.498.035)
9.382.523.155 (6.570.595.351) (1.470.444.452) 1.404.074.825
2c,2o,19,25 2c,2o,21,25 23
1.696.932.661 401.313.906 5.979.188.749 668.317.636
2.745.558.177 526.422.018 2.751.857.385 615.140.158
234.667.949 920.429.579 421.935.728
8.745.752.952
6.638.977.738
1.577.033.256
JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Perubahan bruto liabilitas asuransi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi
2012 Rp
2c,2o,20,25 2o,20 2o,7,20 2o,7,20
1.203.887.988 (728.963.958) (46.960.725) 189.442.645
2o,22
617.405.950 6.190.950.304
382.592.786 3.976.021.948
26.872.824 1.303.611.875
JUMLAH BEBAN
6.808.356.254
4.358.614.734
1.330.484.699
LABA SEBELUM PAJAK
1.937.396.698
2.280.363.004
246.548.557
Jumlah beban klaim - neto Beban usaha
2q,24
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
(62.559.271) 1.874.837.427
LABA TAHUN BERJALAN
614.482.669 (433.722.721) 499.776.679 (297.943.841)
3.142.863.164 (1.744.729.949) (1.861.357.246) 697.891.980
33.412.530 2.313.775.534
27.672.242 (1.028.297) 381.465 (152.586)
(17.553.024) 228.995.533
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Penurunan nilai wajar efek tersedia untuk dijual - bersih
(756.015.758)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
1.118.821.669
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-4-
(434.918.114) 1.878.857.420
3.015.660.000 3.244.655.533
P.T. VICTORIA INSURANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Catatan
Saldo per 1 Januari 2010 Setoran modal tahun berjalan
17
Tambahan modal disetor
17
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
Reklasifikasi tambahan modal disetor ke modal ditempatkan dan disetor
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2011 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2012
10.000.000.000
-
-
30.000.000.000
-
-
-
30.000.000.000
-
-
5.000.000.000
Modal ditempatkan dan disetor Rp
-
Saldo per 31 Desember 2010
Setoran modal tahun berjalan
Tambahan modal disetor Rp
Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Rp
17
5.000.000.000 -
3.015.660.000
40.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
(5.000.000.000)
35.000.000.000 80.000.000.000 80.000.000.000
-
3.015.660.000
-
1.824.726.128
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-5-
(5.555.577.593)
-
(756.015.758)
-
228.995.533
-
2.580.741.886
-
(5.784.573.126)
-
(434.918.114)
-
Defisit Rp
Jumlah ekuitas Rp 4.215.426.874
3.244.655.533 42.460.082.407
35.000.000.000
2.313.775.534
1.878.857.420
(3.241.802.059)
79.338.939.827
1.874.837.427
1.118.821.669
(1.366.964.632)
80.457.761.496
P.T. VICTORIA INSURANCE LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010
2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan premi Penerimaan (pembayaran) klaim reasuransi Pembayaran premi reasuransi Pembayaran klaim Penerimaan komisi Pembayaran beban usaha Penerimaan (pembayaran) lain-lain Pembayaran beban pajak
10.400.978.171 (382.917.813) (6.491.607.998) (1.347.046.193) 394.606.468 (5.090.865.466) (31.102.615) (48.637.010)
6.118.219.092 3.430.395.793 (6.589.343.103) (454.912.442) 941.303.745 (3.879.992.258) 292.548.481 (28.331.447)
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi
(2.596.592.456)
(170.112.139)
2.600.000.000 (26.504.913.461) 23.422.696.151 6.359.626.918 229.625.000 (37.596.000) -
930.000.000 (2.630.000.000) 12.000.000.000 (45.403.585.919) 1.906.095.694 3.334.371.884 (3.427.820.475) (17.000.000)
(6.590.000.000) (28.000.000.000) 920.429.579 814.253.747 (3.336.976.327) -
6.069.438.608
(33.307.938.816)
(36.192.293.001)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan deposito berjangka Penempatan deposito berjangka Pencairan efek tersedia untuk dijual Penempatan efek tersedia untuk dijual Penerimaan hasil investasi Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penempatan penyertaan dalam bentuk saham Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi
3.840.835.593 (141.780.812) (1.744.729.949) (26.300.628) (1.104.883.495) 308.432.748 -
1.131.573.457
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang pembelian kendaraan Penambahan setoran modal
(176.610.215) -
(63.900.658) 35.000.000.000
(26.578.828) 35.000.000.000
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan
(176.610.215)
34.936.099.342
34.973.421.172
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
3.296.235.937
1.458.048.387
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
2.390.146.954
932.098.567
1.019.396.939
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
5.686.382.891
2.390.146.954
932.098.567
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
‐ 6 ‐
(87.298.372)
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. UMUM P.T. Victoria Insurance (“Perusahaan”) sebelumnya bernama P.T. Asuransi Umum Centris didirikan berdasarkan Akta No.58 tanggal 11 Mei 1978 dari Haji Bebasa Daeng Lalo, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama P.T. Asuransi Agung Asia. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/272/20 tanggal 14 Agustus 1978, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 10 Oktober 1978, Tambahan No.595. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 123 tanggal 22 Agustus 2011 dari Suwarni Sukiman, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No. AHU-AH.01.10-27845 tanggal 26 Agustus 2011. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Senayan City, Gedung Panin Tower Lt. 20 Jalan Asia Afrika Lot 19 Tanah Abang, Jakarta 10270. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi kerugian. Kegiatan ini telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Kep-604/KM.13/1991 tanggal 4 Desember 1991, Surat Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. S-4256/LK/1993 tanggal 24 Juli 1993 dan terakhir dengan Surat Keputusan dari Menteri Keuangan No. Kep-599/KM.10/2010 tanggal 27 Oktober 2010 tentang Pemberian Izin Usaha di Bidang Asuransi Kerugian sehubungan perubahan nama menjadi PT Victoria Insurance. Jumlah karyawan Perusahaan sebanyak 56, 33 dan 15 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Victoria Group. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2012
2011
2010
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Sulistijowati Daroel Oeloem Abubakar Vivekananda Atmaran Tolani (Vikas)
Sulistijowati Alexander Hendro Setokusumo Tolani Atmaram Harumal
Tolani Atmaram Harumal
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Benny Sutedjo *) Albert Nugroho Adijuwono
Budi Herawan Albert Nugroho Adijuwono
Budi Herawan Albert Nugroho Adijuwono
Andri Tedjadharma
*) telah mengundurkan diri terhitung sejak 30 Nopember 2012 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN PERNYATAAN KEPATUHAN Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang signifikan yang diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun disajikan sesuai dengan PSAK No. 1 (revisi 2009), ”Penyajian Laporan Keuangan”.
‐ 7 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah. Penerapan Revisi atas PSAK yang lain Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan telah menerapkan PSAK yang telah direvisi dan ISAK berikut yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak signifikan: • • • • • • •
PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
Efektif untuk periode yang dimulai atau setelah 1 Januari 2013, PSAK yang telah direvisi yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan adalah: PSAK 38 (Revisi 2012), ”Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar dalam laporan keuangan. b. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan. c. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan yaitu: a. Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: 1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; 2. Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau 3. Personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
- 8 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan) b. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: 1. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. 2. Perusahaan adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau sebaliknya (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3. Perusahaan adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4. Perusahaan adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga atau sebaliknya. 5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelengarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan. 6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a. 7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf a.1 memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas. Semua transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, akan diungkapkan pada laporan keuangan. d. Aset Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas: pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian, dan keuntungan: dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 (Revisi 2011), menetapkan prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. PSAK No. 60, mensyaratkan pengungkapan signifikasi masing-masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Perusahaan selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Perusahaan mengelola risiko tersebut. PSAK ini diterapkan secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi awalnya. Seluruh aset keuangan Perusahaan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
- 9 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Aset Keuangan (lanjutan) Aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut:
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) Tersedia untuk dijual (AFS) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengukuran awal. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan hanya sebagai aset keuangan AFS dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya – ”Keuntungan (kerugian) belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual”, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada keuntungan (kerugian) belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual, direklas ke laporan laba rugi komprehensif. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode perolehan yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
- 10 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehan dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjaman akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lainnya.
- 11 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Aset Keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh resiko yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. e. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai dengan subtansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan Perusahaan pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. f.
Saling hapus antar Aset keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
- 12 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. Piutang Piutang premi meliputi tagihan premi kepada tertanggung/agen/broker sebagai akibat transaksi asuransi. Dalam hal Perusahaan memberikan potongan premi kepada tertanggung, maka potongan tersebut langsung dikurangkan dari piutang preminya. Perusahaan menelaah penurunan piutang secara berkala. Jika ada bukti obyektif bahwa piutang tersebut menurun, Perusahaan mengurangi nilai tercatat piutang sebesar yang dapat dipulihkan dan mengakui rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan mengumpulkan bukti obyektif bahwa terdapat penurunan nilai piutang dengan menggunakan proses yang diterapkan untuk aset keuangan atas biaya yang diamortisasi. Rugi penurunan nilai tersebut juga dihitung mengikuti metode yang sama yang digunakan untuk aset keuangan yang disajikan pada Catatan 2d . h. Reasuransi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi kemungkinan kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada periode yang sama dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis reasuransi inward yang dipertanggungkan. Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai beban pada saat jatuh tempo. Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang mendasari dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali terdapat hak saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk memperhitungkan reasuransi. Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi diturunkan ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban dalam laba rugi. Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan mungkin tidak akan dapat menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung. i.
Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang berdampak pada pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui dalam kaitannya dengan aset tersebut. PSAK revisi ini tidak berdampak secara signifikan terhadap laporan keuangan. Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (model biaya). Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan tarif sebagai berikut: Tahun
_______________________________
Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Renovasi bangunan sewa
4-8 4-8 4 - 13 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i. Aset Tetap (lanjutan) Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biaya-biaya yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset, jika dan hanya jika, besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan. j.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi komprehensif.
k. Biaya dibayar di Muka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). l.
Utang Klaim Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Utang klaim diakui dan dicatat pada saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled).
m. Liabilitas Asuransi Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Premi Belum Merupakan Pendapatan Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan disajikan dalam jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari aset reasuransi. Sebelum 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara agregatif dengan menggunakan presentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK/06/2003 yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. - 14 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) m. Liabilitas Asuransi (lanjutan) Premi Belum Merupakan Pendapatan (lanjutan) Efektif tanggal 1 Januari 2012, PSAK No. 28 (Revisi 2012), setelah merujuk ke PSAK No. 36 (Revisi 2012), mengatur liabilitas kontrak asuransi yang berjangka waktu lebih dari satu tahun diukur dengan menggunakan salah satu dari: a. konsep nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan ditambah dengan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan di masa depan. b. kebijakan akuntansi sebelumnya. Efektif tanggal 1 Januari 2012, PSAK No. 62 mengatur perubahan kebijakan akuntansi dengan tujuan untuk penyajian dan informasi akuntansi yang lebih relevan dan handal. Sebelum 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan disajikan neto setelah dikurangi dengan beban premi reasuransi dan beban akuisisi polis. Efektif tanggal 1 Januari 2012, sesuai dengan PSAK No. 62, ”Kontrak Asuransi”, aset reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan disajikan secara terpisah sebagai aset reasuransi. Dampak perubahan-perubahan tersebut diterapkan secara retrospektif dan mengakibatkan penyajian kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya sebagaimana diungkapkan pada Catatan 30. Perubahan cadangan premi yang belum merupakan pendapatan, cadangan asuransi jangka panjang dan aset reasuransi dari premi yang belum merupakan pendapatan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya perubahan. Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan povisi penyetaraan). Sebelum 1 Januari 2012, estimasi liabilitas klaim diakui setelah dikurangi jumlah pemulihan klaim dan reasuransi. Efektif tanggal 1 Januari 2012, sesuai dengan PSAK No. 62, ”Kontrak Asuransi”, estimasi pemulihan klaim dan reasuransi disajikan terpisah dalam akun aset reasuransi. Dampak perubahan-perubahan tersebut diterapkan secara retrospektif dan mengakibatkan penyajian kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya sebagaimana diungkapkan pada Catatan 30. n. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
- 15 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) n. Provisi (lanjutan) Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya, Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Premi Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode risiko. Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo. Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan. Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dibukukan sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut. Hasil Investasi Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Beban klaim Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
- 16 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Beban klaim (lanjutan) Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak reasuransi terkait. Komisi Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi. Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurangan beban komisi dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan komisi-bersih dalam laporan laba rugi komprehensif. Beban usaha Beban usaha dan beban lainnya diakui pada saat terjadinya (accrual basis). p. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Perusahaan menghitung dan mencatat imbalan kerja untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Tidak ada pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menetapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan kerja”. Berdasarkan PSAK tersebut, keuntungan dan kerugian aktuarial diukur dengan menggunakan dua alternatif yaitu menggunakan pendekatan koridor dan pendekatan komprehensif lain. Perusahaan menggunakan pendekatan koridor dalam mengukur keuntungan dan kerugian aktuarial. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja karyawan di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. q. Perpajakan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 (revisi 2010), yang mengharuskan Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan. - 17 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) q. Perpajakan (lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Beban pajak kini disajikan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada tiap-tiap akhir periode laporan keuangan. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam mempersiapkan laporan keuangan ditelaah secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian di masa depan yang mungkin terjadi. Namun, hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan hasil yang memerlukan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset atau liabilitas yang terpengaruh di masa depan. Pertimbangan Manajemen Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen membuat berbagai pertimbangan yang secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan yang memiliki dampak paling signifikan terhadap laporan keuangan tersebut adalah: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. - 18 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada acuan yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Situasi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan di masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi lain yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Manajemen melakukan penelaahan terhadap akun piutang tertanggung tertentu manakala terdapat bukti objektif bahwa tertanggung yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya kepada Perusahaan. Pertimbangan akan mencakup pada informasi, fakta dan situasi yang tersedia termasuk, namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan nasabah tersebut, status kredit berdasarkan catatan dari pihak ketiga, faktor pasar dan hal-hal lainnya yang telah diketahui untuk mencatat penyisihan penurunan nilai piutang sehingga nilai tercatat piutang dapat mencerminkan nilai yang dapat diperoleh atau diterima oleh Perusahaan. Penyisihan ini senantiasa ditelaah secara periodik dan disesuaikan kembali ketika terdapat informasi tambahan yang secara signifikan berpengaruh terhadap jumlah penyisihan yang ada. Estimasi Liabilitas Klaim Frekuensi dan kompleksitas klaim dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang sangat signifikan diantaranya adalah meningkatnya jumlah kasus/klaim yang belum diproses dalam waktu yang sudah lama serta estimasi inflasi karena pada umumnya proses penyelesaian klaim memerlukan waktu yang cukup lama. Perjanjian reasuransi meliputi program excess of loss, proportional treaty dan catastrophe. Dampak dari perjanjian reasuransi adalah Perusahaan tidak menderita seluruh kerugian klaim yang terjadi dalam satu tahun. Sebagai tambahan terhadap keseluruhan program reasuransi Perusahaan, unit bisnis individu dimungkinkan untuk membeli tambahan proteksi reasuransi. Klaim dalam kontrak asuransi umum terutang berdasarkan terjadinya klaim. Perusahaan berkewajiban terhadap semua peristiwa yang dipertanggungkan yang terjadi selama periode polis, bahkan jika kerugian diketahui setelah akhir periode polis. Sebagai hasilnya liabilitas klaim diselesaikan dalam jangka waktu yang lama dan merupakan elemen terbesar dari provisi klaim yang berhubungan dengan klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR). Ada beberapa variabel yang mempengaruhi jumlah dan saat arus kas dari kontrak ini. Terutama berhubungan dengan risiko inheren aktivitas bisnis yang dilakukan pemegang polis dan prosedur manajemen risiko yang terapkan. Estimasi beban klaim meliputi biaya langsung yang terjadi dalam penyelesaian klaim, dikurangi dengan nilai subrogasi dan pemulihan lainnya. Perusahaan melakukan semua tahapan yang relevan untuk memperoleh informasi yang relevan berkenaan dengan eksposur klaimnya. Namun demikian adanya ketidakpastian dalam menetapkan provisi klaim, maka hasil akhir yang akan membuktikan adanya perbedaan dengan jumlah liabilitas yang sebenarnya. Liabilitas asuransi ini meliputi provisi untuk IBNR, klaim yang sudah dilaporkan tetapi belum disetujui dan risiko yang belum berakhir periode polisnya pada akhir periode laporan. Terdapat beberapa teknik penaksiran dalam menghitung estimasi beban klaim yang belum dibayar (baik yang sudah dilaporkan maupun belum), perbedaan penggunaan teknik akan menghasilkan jumlah yang berbeda.
- 19 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap. 4. KAS DAN BANK 2012 Rp Kas Bank Rupiah Pihak berelasi PT Bank Victoria International Tbk
Jumlah
3.000.000
502.800
4.020.625.198
1.558.581.610
353.393.358
98.955.045 83.358.173 15.837.641 11.613.677 3.353.994 999.188
45.486.304 25.675.047 67.802.595 6.549.840 -
11.669.309 213.206.141 8.332.399 -
214.117.718
145.513.786
233.207.849
1.448.639.975
683.051.558
344.994.560
Jumlah
5.683.382.891
2.387.146.954
931.595.767
Jumlah kas dan bank
5.686.382.891
2.390.146.954
932.098.567
- 20 -
2010 Rp
3.000.000
Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bangkok PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mutiara Tbk
Dollar Amerika Serikat Pihak ketiga PT Bank Pan Indonesia Tbk
2011 Rp
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 5. INVESTASI a. Deposito berjangka 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
Deposito wajib - Rupiah Pihak ketiga PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Kesawan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Hana PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Kaltim PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 -
1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 200.000.000 470.000.000 150.000.000 200.000.000 150.000.000 430.000.000 -
1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.400.000.000 530.000.000 470.000.000 250.000.000 200.000.000 150.000.000 200.000.000
Jumlah deposito wajib
8.000.000.000
8.000.000.000
8.000.000.000
Deposito biasa - Rupiah Pihak berelasi PT Bank Victoria International Tbk Pihak ketiga PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Kesawan
10.000.000.000 9.104.913.461 5.000.000.000 -
1.000.000.000 1.000.000.000
Jumlah deposito biasa
25.904.913.461
2.000.000.000
300.000.000
Jumlah deposito berjangka
33.904.913.461
10.000.000.000
8.300.000.000
Tingkat bunga per tahun Deposito wajib Deposito biasa
1.800.000.000
7,00% - 7,50% 5,50% - 7,50%
-
5,50% - 6,50% 6,25% - 7,00%
300.000.000 -
5,00% - 6,00% 6,50% - 7,00%
Deposito berjangka diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari deposito berjangka adalah sebesar nilai tercatatnya. Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka 1 tahun atas nama Perusahaan. Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 39 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan pasal 36 Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003, perusahaan asuransi harus memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1% dari premi neto ditambah 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga digunakan sebagai dana jaminan. Pada tanggal 29 Januari 2013, Perusahaan telah menyetorkan deposito wajib tambahan sebesar Rp 6 milyar untuk memenuhi ketentuan sehubungan peraturan di atas. - 21 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 5. INVESTASI (Lanjutan) a. Deposito berjangka (lanjutan) Berdasarkan penelaahan atas jumlah terpulihkan deposito berjangka, manajemen Perusahaan memutuskan bahwa jumlah tersebut masih dapat dipulihkan sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. b. Efek tersedia untuk dijual 2012 Peringkat
2011 Rp
Peringkat
-
idBBB
2010 Rp
Peringkat
Rp
Pihak berelasi Obligasi Subordinasi Bank Victoria I Saham PT Bank Victoria International Tbk Bonus Waran Seri VI PT Bank Victoria International Tbk
11.833.300.000 -
11.833.300.000 -
8.000.000.000 -
Jumlah
11.833.300.000
19.911.797.653
8.000.000.000
Pihak ketiga Obligasi Subordinasi I Bank DKI Tahun 2008 Obligasi Bank Panin I Tahun 2007 Seri C Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 Subordinasi Bank Syariah Mandiri Saham PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk PT Panin Insurance Tbk PT Jakarta Setiabudi International Tbk Jumlah Ditambah: Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia Jumlah nilai wajar Tingkat bunga rata-rata obligasi per tahun
idA idAA idAA-
11.000.000.000 8.000.000.000 6.125.115.372 -
idA idAA idAAidA+
8.078.497.653
10.997.755.844 8.000.000.000 6.148.833.924 14.332.687.998
-
idA idAA
5.000.000.000 8.000.000.000 -
1.001.000.000 -
1.001.000.000 1.011.510.500 -
7.000.000.000
26.126.115.372
41.491.788.266
20.000.000.000
1.824.726.128
2.580.741.886
3.015.660.000
39.784.141.500
63.984.327.805
31.015.660.000
11,60% - 13,39%
11,60% - 13,39%
11,00% - 12,25%
Biaya perolehan efek tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 37.959.415.372, Rp 61.403.585.919 dan Rp 28.000.000.000. Nilai wajar efek obligasi dan saham ditentukan berdasarkan harga pasar efek yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari terakhir bursa pada tahun tersebut. Keuntungan yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar efek pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.824.726.128, Rp 2.580.741.886 dan Rp 3.015.660.000 yang dicatat sebagai bagian ekuitas.
- 22 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 5. INVESTASI (Lanjutan) b. Efek tersedia untuk dijual (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, efek tersedia untuk dijual merupakan saham dan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan penelaahan atas jumlah terpulihkan efek tersedia untuk dijual, manajemen Perusahaan memutuskan bahwa jumlah tersebut masih dapat dipulihkan sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. c. Penyertaan dalam bentuk saham 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
PT Asuransi Maipark Indonesia Konsorsium Asuransi Khusus
40.000.000 25.000.000
40.000.000 25.000.000
40.000.000 8.000.000
Jumlah
65.000.000
65.000.000
48.000.000
Penyertaan saham pada PT Asuransi Maipark Indonesia dan Konsorsium Asuransi Khusus tidak terdaftar di bursa efek sehingga nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal. Oleh karena itu, investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehannya.
6. PIUTANG PREMI Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai berikut: 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
a. Berdasarkan nasabah Pihak berelasi PT Bank Victoria International Tbk Pihak ketiga PT Aon Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta)
592.376.370
841.531.221
1.754.155.599 70.261.945
1.092.452.453 2.276.740.581
201.244.679
Jumlah pihak ketiga
1.824.417.544
3.369.193.034
201.244.679
Jumlah
2.416.793.914
4.210.724.255
201.244.679
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 60 hari Lebih dari 60 hari
1.684.986.435
2.507.067.244
24.768.718
651.898.148 79.909.331
957.504.728 746.152.284
94.193.843 82.282.118
Jumlah
2.416.793.914
4.210.724.256
201.244.679
-
b. Berdasarkan umur
- 23 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 6. PIUTANG PREMI (Lanjutan) 2012 Rp c. Berdasarkan mata uang Dollar Amerika Serikat Rupiah Euri Yen Jepang Dollar Singapura Poundsterling Inggris Won Korea Jumlah d. Berdasarkan jenis asuransi Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Bonds Lain-lain (masing-masing dibawah 100 juta) Jumlah
2011 Rp
2010 Rp
1.843.315.030 565.933.426 6.301.554 726.390 375.746 141.768 -
1.328.204.441 2.873.258.392 2.024.703 700.052 6.536.668
201.244.679 -
2.416.793.914
4.210.724.256
201.244.679
2.076.657.160 142.250.871 185.719.437 12.166.446
1.825.268.395 1.962.177.207 255.125.239 100.867.888 67.285.527
120.746.808 30.186.702 10.062.234 40.248.935
2.416.793.914
4.210.724.256
201.244.679
Berdasarkan penelaahan atas jumlah terpulihkan piutang premi, manajemen Perusahaan memutuskan bahwa jumlah tersebut masih dapat dipulihkan sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
7. ASET REASURANSI Aset asuransi terdiri dari: 2012 Rp
(Disajikan kembali - Catatan 30) 2011 2010 Rp Rp
Bagian reasuransi atas: Premi yang belum merupakan pendapatan Estimasi liabilitas klaim
2.012.468.770 108.653.782
2.101.966.805 298.096.427
697.891.980 152.586
Jumlah
2.121.122.552
2.400.063.232
698.044.566
Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan
2012 Rp Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Lainnya
1.406.997.144 338.744.491 101.109.010 165.618.125
1.198.340.444 568.789.102 143.076.566 191.760.693
76.768.118 621.123.862
Jumlah
2.012.468.770
2.101.966.805
697.891.980
- 24 -
(Disajikan kembali - Catatan 30) 2011 2010 Rp Rp
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 7. ASET REASURANSI (Lanjutan) Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim (Disajikan kembali - Catatan 30) 2011 2010 Rp Rp
2012 Rp Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Jumlah
15.423.375 93.230.407 -
205.710.896 92.385.531
108.653.782
298.096.427
152.586 152.586
8. ASET TETAP
Saldo Awal Rp Biaya perolehan: Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan kantor Renovasi bangunan sewa Jumlah Akumulasi penyusutan: Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan kantor Renovasi bangunan sewa Jumlah Jumlah Tercatat
Penambahan Rp
2.491.687.200 553.335.150 538.434.452 272.836.423
293.216.000 37.596.000 -
230.000.000 -
3.856.293.225
330.812.000
230.000.000
59.502.338 34.731.501 43.494.434 24.167.946
441.175.383 159.693.101 116.738.614 68.209.106
26.354.167 -
161.896.219
785.816.204
26.354.167
Reklasifikasi Rp 341.748.977 (341.748.977) -
71.197.702 (71.197.702) -
3.694.397.006
Saldo Awal Rp
Saldo Akhir Rp 2.554.903.200 895.084.127 234.281.475 272.836.423 3.957.105.225
474.323.554 265.622.304 89.035.346 92.377.052 921.358.256 3.035.746.969
31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
Biaya perolehan Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan kantor Renovasi bangunan sewa
1.503.000.000 340.116.000 868.893.351 704.866.976
2.411.687.200 479.092.400 469.569.452 213.021.423
1.423.000.000 265.873.250 800.028.351 645.051.976
2.491.687.200 553.335.150 538.434.452 272.836.423
Jumlah
3.416.876.327
3.573.370.475
3.133.953.577
3.856.293.225
- 25 -
31 Desember 2012 Pengurangan Rp
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 8. ASET TETAP (Lanjutan) Saldo Awal Rp Akumulasi penyusutan Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan kantor Renovasi bangunan sewa Jumlah Jumlah Tercatat
31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
64.833.334 35.556.021 42.180.819 29.369.457
42.523.692 28.541.779 21.672.791 19.391.696
47.854.688 29.366.299 20.359.176 24.593.207
59.502.338 34.731.501 43.494.434 24.167.946
171.939.631
112.129.958
122.173.370
161.896.219
3.244.936.696
Saldo Awal Rp
3.694.397.006
31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
Biaya perolehan Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan kantor Renovasi bangunan sewa
1.113.674.500 464.909.268 -
1.503.000.000 340.116.000 868.893.351 704.866.976
1.113.674.500 464.909.268 -
1.503.000.000 340.116.000 868.893.351 704.866.976
Jumlah
1.578.583.768
3.416.876.327
1.578.583.768
3.416.876.327
599.520.754 442.287.549 -
64.833.333 35.556.021 42.180.819 29.369.457
599.520.753 442.287.549 -
64.833.334 35.556.021 42.180.819 29.369.457
1.041.808.303
171.939.630
1.041.808.302
171.939.631
Akumulasi penyusutan Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan kantor Renovasi bangunan sewa Jumlah Jumlah Tercatat
536.775.465
3.244.936.696
Jumlah beban penyusutan adalah sebesar Rp 785.816.204, Rp 112.129.958 dan Rp 171.939.630 masing-masing untuk tahun 2012, 2011 dan 2010 dan dicatat sebagai bagian dari beban usaha. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset tetap berupa kendaraan telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan dan kehilangan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 224.750.000 dan Rp 145.550.000. Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tahun 2012, 2011 dan 2010. Keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2012 Rp Harga jual Nilai buku
2010 Rp
229.625.000 203.645.833
3.334.371.884 3.011.780.207
814.253.747 536.875.466
25.979.167
322.591.677
277.378.281
Keuntungan penjualan aset tetap
- 26 -
2011 Rp
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 9. ASET LAIN-LAIN
Piutang lain-lain Piutang bunga deposito dan obligasi Uang jaminan Jumlah
2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
600.000.000 249.763.964 237.033.954
608.727.737 237.033.954
-
1.086.797.918
845.761.691
-
Piutang bunga deposito dan obligasi, uang jaminan, dan piutang lain-lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai tercatat dari aset keuangan ini mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek. Berdasarkan penelaahan atas jumlah terpulihkan aset keuangan tersebut di atas, manajemen Perusahaan memutuskan bahwa jumlah tersebut masih dapat dipulihkan sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai.
10. UTANG REASURANSI – PIHAK KETIGA 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
a. Berdasarkan reasuradur PT AON Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Tugi Reasuransi Indonesia PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Asuransi Ekspor Indonesia PT Asuransi Astra Buana PT Trinity RE Lain-lain (masing-masing dibawah 100 juta)
1.370.257.591 175.184.701 54.992.394 36.725.897 36.419.129 3.055.411 212.707.140
977.916.090 318.747.521 241.609.629 145.454.653 451.626.085 222.834.255 643.035.800
-
Jumlah
1.889.342.263
3.001.224.033
4.550.961
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 60 hari Lebih dari 60 hari
1.539.865.430
1.136.137.481
2.412.569
273.468.802 76.008.030
1.045.644.749 819.441.803
Jumlah
1.889.342.262
3.001.224.033
Dollar Amerika Serikat Rupiah Lain-lain
1.439.635.755 445.858.164 3.848.343
1.302.554.484 1.683.701.141 14.968.408
Jumlah
1.889.342.262
3.001.224.033
4.550.961 -
b. Berdasarkan umur
2.138.392 4.550.961
c. Berdasarkan mata uang
- 27 -
4.550.961 4.550.961
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 10. UTANG REASURANSI – PIHAK KETIGA (Lanjutan) 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
d. Berdasarkan jenis asuransi Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain
1.813.119.066 22.001.152 81.445.843 (27.223.799)
1.199.694.093 1.202.317.352 259.850.628 339.361.960
Jumlah
1.889.342.262
3.001.224.033
4.550.961 4.550.961
11. UTANG KOMISI 2012 Rp Pihak berelasi PT Bank Victoria International Tbk Pihak ketiga PT Aon Indonesia Lain-lain (saldo masing-masing di bawah 30 juta) Jumlah Jumlah
2011 Rp
2010 Rp
76.938.338
124.917.383
-
284.173.162 47.062.789
176.977.322 112.987.022
-
331.235.951
289.964.344
-
408.174.289
414.881.727
-
12. UTANG PAJAK 2012 Rp Pajak kini (Catatan 24) Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25
9.917.418 45.000.000
15.016.566 -
7.321.616 8.038.809 2.142.552 3.022.083
6.651.956 12.090.774 156.322.142 2.360.945
Jumlah
75.442.478
192.442.383
- 28 -
2011 Rp
2010 Rp 28.331.447 28.331.447
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 13. LIABILITAS ASURANSI Liabilitas asuransi terdiri dari: Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim adalah sebagai berikut:
2012 Rp
(Disajikan kembali - Catatan 30) 2011 2010 Rp Rp
Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Lainnya
301.389.262 151.808.157 -
346.092.245 153.250.905 814.994
Jumlah
453.197.419
500.158.144
381.465 381.465
Seluruh estimasi liabilitas klaim adalah dalam mata uang Rupiah. Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan Premi yang belum merupakan pendapatan adalah sebagai berikut:
2012 Rp
(Disajikan kembali - Catatan 30) 2011 2010 Rp Rp
Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Lainnya
1.723.159.569 608.263.871 138.587.878 225.925.832
1.612.419.733 1.280.279.638 227.750.027 305.032.300
80.762.370 1.874.274.876
Jumlah
2.695.937.150
3.425.481.698
1.955.037.246
14. UANG TITIPAN NASABAH Akun ini merupakan premi yang diterima dimuka atas pertanggungan dengan periode lebih dari satu tahun dan penerimaan premi yang masih dalam proses identifikasi dengan rincian sebagai berikut:
2012 Rp Kendaraan bermotor Properti Premi yang masih dalam proses identifikasi Lain-lain (masing-masing dibawah 100 juta) Jumlah
(Disajikan kembali - Catatan 30) 2011 2010 Rp Rp
743.418.662 714.089.132 359.040.609 5.608.581
403.981.544 330.125.360 11.068.610
-
1.822.156.984
745.175.514
-
Jumlah uang titipan nasabah dari pihak berelasi untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 74,5% (Rp 1.357.382.751) dan 59,86% (Rp 446.075.215) dari jumlah uang titipan nasabah.
- 29 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 15. UTANG PEMBELIAN KENDARAAN Utang pembelian kendaraan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, rincian utang pembelian kendaraan adalah sebagai berikut: 2012 Rp a. Berdasarkan jatuh tempo Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2011 2012 2013 2014 2015
2011 Rp
2010 Rp
152.169.637 103.715.272 22.189.800
22.250.669 12.979.556 109.295.224 -
22.250.669 22.250.669 12.979.557 -
Jumlah pembiayaan minimum sewa pembiayaan Bunga
278.074.709 (26.398.410)
144.525.449 (9.454.935)
57.480.895 (4.059.723)
Jumlah
251.676.299
135.070.514
53.421.172
17.522.300
42.308.244
53.421.172
178.459.942 55.694.057
92.762.270 -
-
251.676.299
135.070.514
b. Berdasarkan jatuh tempo Pihak berelasi PT Bank Victoria International Tbk Pihak ketiga PT Bank Central Asia Finance PT Toyota Astra Financial Services Jumlah
53.421.172
Utang ini berjangka waktu 3 tahun, dengan tingkat bunga efektif pada tahun 2012, 2011 dan 2010 masing-masing berkisar 4,9%-6,4%, 5,2%-6,4% dan 6,4% per tahun. Semua utang pembelian kendaraan ini didenominasikan dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Utang ini dijamin dengan aset kendaraan yang bersangkutan. 16. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 25, 33 dan 16 karyawan masing-masing tahun 2012, 2011 dan 2010. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah: 2012 Rp Biaya jasa kini Dampak kurtailmen Biaya bunga Jumlah
2010 Rp
149.282.000 (230.102.262) 7.379.178
275.284.478 3.425.925
45.596.819 -
(73.441.084)
278.710.403
45.596.819
- 30 -
2011 Rp
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 16. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
Nilai kini liabilitas yang tidak didanai Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui
225.456.955 25.769.183
391.395.823 (66.728.601)
45.596.819 -
Jumlah
251.226.138
324.667.222
45.596.819
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
Saldo awal Penyesuaian saldo tahun lalu Beban (pendapatan) tahun berjalan
324.667.222 (73.441.084)
45.596.819 360.000 278.710.403
45.596.819 -
Jumlah
251.226.138
324.667.222
45.596.819
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto
: 5,3% per tahun untuk tahun 2012, 6,5% per tahun untuk tahun 2011 dan 7,5% per tahun untuk tahun 2010
Tingkat kenaikan gaji
: 8% per tahun
Tingkat kematian
: Tabel Mortalita Commissioners Standar Ordinary (CSO) - 1980 untuk tahun 2012 dan Tabel Mortalita Indonesia – II (1999) untuk tahun 2011 dan 2010
Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun normal
:
15% pada usia 20 tahun dan menurun secara bertahap ke 0 % pada usia 54 tahun untuk tahun 2012 dan 3% pada usia 18 tahun dan menurun secara bertahap ke 1% pada usia 45 tahun untuk tahun 2011 dan 2010 : 55 tahun
17. MODAL SAHAM Kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
Jumlah Modal disetor Rp
PT Victoria Investama (d/h PT Victoria Sekuritas) Aldo Jusuf Tjahaja
79.000 1.000
98,75 1,25
79.000.000.000 1.000.000.000
Jumlah
80.000
100,00
80.000.000.000
- 31 -
2012 dan 2011 Persentase Pemilikan %
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 17. MODAL SAHAM (Lanjutan) Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
2010 Persentase Pemilikan %
Jumlah Modal disetor Rp
PT Victoria Investama (d/h PT Victoria Sekuritas) Aldo Jusuf Tjahaja
79.000 1.000
98,75 1,25
79.000.000.000 1.000.000.000
Jumlah
80.000
100,00
80.000.000.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 21 Mei 2010 sebagaimana diaktakan dalam Akta No. 2 tanggal 27 Mei 2010 dari Henny Nur Hasarab, S.H., notaris di Bekasi, para pemegang saham menyetujui pengeluaran saham Perusahaan yang masih dalam simpanan sejumlah 30.000 saham atau sebesar Rp 30 miliar yang akan diambil bagian seluruhnya oleh PT Victoria Investama (d/h PT Victoria Sekuritas). Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No. AHU-AH.01.10-20547 tanggal 11 Agustus 2010. Dalam Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Perusahaan, sebagaimana telah diaktakan dalam akta No. 234 pada tanggal 29 Maret 2011 dari Suwarni Sukiman, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penegasan kembali Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan, sebagaimana telah diaktakan dalam akta No. 142 pada tanggal 29 Desember 2010 dari notaris yang sama, yaitu mengenai persetujuan peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula sebesar Rp 40 miliar (40.000 lembar saham) menjadi sebesar Rp 180 miliar (180.000 lembar saham) dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari semula sebesar 40 miliar (40.000 lembar saham) menjadi sebesar Rp 45 miliar (45.000 lembar saham) dimana peningkatan tersebut yang telah diambil bagian seluruhnya oleh PT Victoria Investama (d/h PT Victoria Sekuritas). Akta perubahan tersebut di atas baru memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-23669.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 10 Mei 2011, sehingga pada tanggal 31 Desember 2010, peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut sebesar Rp 5 miliar dicatat sebagai “Tambahan setoran modal”. Dalam Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Perusahaan, sebagaimana telah diaktakan dalam akta No. 123 pada tanggal 22 Agustus 2011 dari Suwarni Sukiman, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari semula sebesar Rp 45 miliar (45.000 lembar saham) menjadi sebesar Rp 80 miliar (80.000 lembar saham) yang telah diambil bagian seluruhnya oleh PT Victoria Investama (d/h PT Victoria Sekuritas). Akta perubahan tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam suratnya No. AHU-AH.01.10-27845 tanggal 26 Agustus 2011. 18. PENDAPATAN PREMI
Premi Bruto Rp
Premi Neto Rp
Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain
4.905.586.332 1.381.804.087 723.235.200 519.440.740
(4.539.584.355) (1.039.166.896) (365.165.271) (529.263.689)
366.001.977 342.637.191 358.069.929 (9.822.949)
Sub jumlah
7.530.066.359
(6.473.180.211)
1.056.886.148
- 32 -
2012 Premi Reasuransi Rp
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 18. PENDAPATAN PREMI (Lanjutan)
Premi Bruto Rp
2012 Premi Reasuransi Rp
Premi Neto Rp
Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain
(110.739.836) 672.015.767 89.162.149 79.106.468
208.656.700 (230.044.611) (41.967.556) (26.142.568)
97.916.864 441.971.156 47.194.593 52.963.900
Sub jumlah
729.544.548
(89.498.035)
640.046.513
8.259.610.907
(6.562.678.246)
1.696.932.661
Jumlah
2011 (Disajikan kembali - Catatan 30) Premi Bruto Premi Reasuransi Premi Neto Rp Rp Rp Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain
4.475.629.455 3.396.853.383 714.720.860 795.319.457
(3.767.252.773) (1.772.888.916) (477.205.597) (553.248.065)
708.376.682 1.623.964.467 237.515.263 242.071.392
Sub jumlah
9.382.523.155
(6.570.595.351)
2.811.927.804
Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain
(1.612.419.733) (1.280.279.638) (146.987.657) 1.569.242.576
1.198.340.444 568.789.102 66.308.448 (429.363.169)
(414.079.289) (711.490.536) (80.679.209) 1.139.879.407
Sub jumlah
(1.470.444.452)
1.404.074.825
(66.369.627)
Jumlah
7.912.078.703
(5.166.520.526)
2.745.558.177
Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan
2010 (Disajikan kembali - Catatan 30) Premi Bruto Premi Reasuransi Premi Neto Rp Rp Rp Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain
1.499.201.304 1.137.843.754 239.409.999 266.408.107
(1.046.837.969) (261.709.492) (191.920.294) (244.262.194)
452.363.335 876.134.262 47.489.705 22.145.913
Sub jumlah
3.142.863.164
(1.744.729.949)
1.398.133.215
- 33 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 18. PENDAPATAN PREMI (Lanjutan) 2010 (Disajikan kembali - Catatan 30) Premi Bruto Premi Reasuransi Premi Neto Rp Rp Rp Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan Pengangkutan Lain-lain
(80.762.370) (1.780.594.876)
76.768.118 621.123.862
(3.994.252) (1.159.471.014)
Sub jumlah
(1.861.357.246)
697.891.980
(1.163.465.266)
Jumlah
1.281.505.918
(1.046.837.969)
234.667.949
Jumlah pendapatan premi dari pihak berelasi untuk tahun 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 47,38%, 13% dan Nil dari jumlah pendapatan premi bruto dengan rincian adalah sebagai berikut: 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
PT Bank Victoria International Tbk PT Victoria Investama (d/h PT Victoria Sekuritas)
3.563.615.932 4.280.325
1.216.420.056 3.645.863
-
Jumlah
3.567.896.257
1.220.065.919
-
19. PENDAPATAN KOMISI – BERSIH Akun ini merupakan selisih antara komisi yang dibayar kepada broker, agen, reasuradur dan komisi yang diperoleh dari reasuradur. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Engineering Liability Bonds Kecelakaan Lain-lain
272.332.976 61.161.255 16.718.746 9.849.997 11.513.446 10.159.004 (67.681) 19.646.163
326.821.538 154.761.873 11.623.560 26.644.871 (2.041.030) (2.396.419) 12.862.000 145.625
-
Jumlah
401.313.906
528.422.018
-
Jumlah beban komisi kepada pihak berelasi untuk tahun 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 46,67% (Rp. 496.097.204), 23,67% (Rp 186.841.449) dan Nil dari jumlah beban komisi bruto. - 34 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 20. BEBAN KLAIM Klaim Bruto Rp Klaim Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Sub jumlah Perubahan liabilitas asuransi Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Sub jumlah
2012 Klaim Reasuransi Rp
Klaim Neto Rp
67.924.103 891.257.503 167.170.601 77.535.781
(40.891.579) (537.039.276) (98.560.477) (52.472.626)
27.032.524 354.218.227 68.610.124 25.063.155
1.203.887.988
(728.963.958)
474.924.030
301.389.262 (194.284.088) (153.250.905) (814.994)
(15.423.375) 112.480.489 92.385.531 -
285.965.887 (81.803.599) (60.865.374) (814.994)
(46.960.725)
189.442.645
142.481.920
Jumlah
617.405.950
2011 (Disajikan kembali - Catatan 30) Klaim Bruto Klaim Reasuransi Klaim Neto Rp Rp Rp Klaim Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain
397.175.637 211.885.482 5.421.550
(224.778.106) (205.619.615) (3.325.000)
172.397.531 6.265.867 2.096.550
Sub jumlah
614.482.669
(433.722.721)
180.759.948
Perubahan liabilitas asuransi Properti Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain
(381.465) 346.092.245 153.250.905 814.994
152.586 (205.710.896) (92.385.531) -
(228.879) 140.381.349 60.865.374 814.994
Sub jumlah
499.776.679
(297.943.841)
201.832.838
Jumlah
382.592.786 2010 (Disajikan kembali - Catatan 30) Klaim Bruto Klaim Reasuransi Klaim Neto Rp Rp Rp
Klaim Properti
27.672.242
(1.028.297)
26.643.945
381.465
(152.586)
228.879
Perubahan liabilitas asuransi Properti Jumlah
26.872.824
Jumlah beban klaim dari pihak berelasi untuk tahun 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 12,58% (Rp 151.501.509), 4,53% (Rp 27.823.515), dan Nil dari jumlah beban klaim bruto. - 35 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 21. HASIL INVESTASI 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
Bunga deposito berjangka dan obligasi Keuntungan (kerugian) penjualan obligasi dan saham Deviden
4.292.325.365 1.686.863.384 -
2.055.778.481 (6.233.596) 702.312.500
920.429.579 -
Jumlah
5.979.188.749
2.751.857.385
920.429.579
Jumlah pendapatan hasil investasi dari pihak berelasi untuk tahun 2012, 2011 dan 2010 masingmasing sebesar 18,39% (Rp 1.099.852.285), 19,94% (Rp 546.682.311) dan Nil dari jumlah hasil investasi. 22. BEBAN USAHA 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
Gaji dan tunjangan Sewa Penyusutan Keperluan kantor Pemasaran Pendidikan dan pelatihan Listrik, telepon, air dan pos Iuran keanggotaan Transportasi Pemeliharaan dan perbaikan Jasa profesional Asuransi Imbalan pasca kerja Lain-lain
3.254.020.646 934.774.432 785.816.204 305.229.870 184.503.726 162.780.827 125.730.337 83.900.001 67.635.547 49.747.888 47.103.252 10.751.244 178.956.330
1.977.962.986 821.960.200 112.129.958 224.596.779 15.585.000 115.853.453 26.098.052 59.105.888 60.791.265 73.719.533 3.105.136 278.710.403 206.403.295
527.860.000 140.368.667 171.939.630 63.206.800 28.158.280 1.900.000 36.326.328 26.675.000 17.246.800 10.492.253 143.000.000 72.669.228 45.596.819 18.172.070
Jumlah
6.190.950.304
3.976.021.948
1.303.611.875
23. PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH 2012 Rp
2010 Rp
Pendapatan referral fee Pendapatan sewa Pendapatan jasa administrasi Penghasilan jasa giro Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Keuntungan penjualan aset tetap (Catatan 8) Beban bunga Beban administrasi bank Lain-lain
800.000.000 450.000.000 139.955.884 121.475.342 51.512.667 25.979.167 (18.705.065) (17.728.300) (884.172.059)
94.570.384 87.876.354 108.476.311 322.591.677 (17.380.006) (12.840.085) 31.845.523
62.027.548 (40.202.395) 277.378.281 (1.129.614) 123.861.908
Jumlah
668.317.636
615.140.158
421.935.728
- 36 -
2011 Rp
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 24. PAJAK PENGHASILAN Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari : 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan
(44.199.000) (18.360.271)
(36.265.071) 69.677.601
(28.952.229) 11.399.205
Jumlah
(62.559.271)
33.412.530
(17.553.024)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 2012 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer Imbalan pasca kerja - bersih Perbedaan tetap: Gaji dan tunjangan Representasi dan jamuan Biaya pendidikan Premi asuransi Penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat final Penghasilan jasa giro Lain-lain
Jumlah
2011 Rp
2010 Rp
1.937.396.698
2.280.363.004
246.548.557
(73.441.084)
278.710.403
45.596.819
228.744.183 176.538.726 151.691.827 51.417.495 (3.033.764.377) (121.475.342) 1.036.484.276
139.701.998 (2.320.778.481) (87.876.354) -
1.500.000 (62.027.548) -
(1.510.363.212)
(2.268.952.837)
(60.527.548)
353.592.402
290.120.570
231.617.828
2011 Rp
2010 Rp
-
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut: 2012 Rp Beban pajak kini 25% x 50% x Rp 353.592.000 tahun 2012, 25% x 50% x Rp 290.120.570 tahun 2011 dan 25% x 50% x Rp 231.617.828 tahun 2010 Dikurangi pembayaran pajak di muka Pasal 23 Pasal 25 Jumlah
44.199.000
36.265.071 -
28.952.229
34.281.582
21.248.505
-
9.917.418
15.016.566
28.331.447
-
-
620.782
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Perusahaan menghitung, melaporkan dan menyetor pajak terutang berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. - 37 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 24. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) Pajak Kini (lanjutan) Pada bulan September 2008, Pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan pajak penghasilan baru yang akan berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Dengan berlakunya peraturan baru ini, tarif pajak penghasilan badan akan berkurang menjadi tarif tetap sebesar 28% di tahun 2009 dan 25% di tahun 2010 dan seterusnya. Berdasarkan perubahan tersebut, jika peredaran bruto Perusahaan dibawah Rp 50 Milyar, maka Perusahaan mendapatkan fasilitas berupa pengurangan tarif pajak sebesar 50% dari tarif yang berlaku. Pajak Tangguhan Pada tahun 2012, 2011 dan 2010, Perusahaan mengakui aset dan manfaat (beban) pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer yang boleh dikurangkan atas liabilitas imbalan pasca kerja. Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak dan hasil perkalian laba sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2012 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
1.937.396.698
2011 Rp 2.280.363.004
2010 Rp 246.548.557
Beban pajak dengan tarif yang berlaku
(440.150.074)
(533.825.679)
(30.818.570)
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap
377.590.803
567.238.209
13.265.546
Manfaat (beban) pajak
(62.559.271)
33.412.530
(17.553.024)
25. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Sifat Hubungan Berelasi a. PT Victoria Investama merupakan entitas induk dan pemegang saham mayoritas Perusahaan. b. PT Bank Victoria International Tbk dan PT Victoria Securities Indonesia merupakan perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan Perusahaan. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain: Pihak-Pihak Berelasi
Sifat Transaksi
PT Bank Victoria International, Tbk
Penempatan rekening giro dan deposito, investasi portofolio efek, menerima pertanggungan asuransi agunan kredit, perolehan utang pembelian kendaraan
PT Victoria Investama
Menerima pertanggungan asuransi
PT Victoria Securities Indonesia
Pendapatan lain-lain
- 38 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 25. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan) Ringkasan atas transaksi tersebut di atas adalah sebagai berikut: a. Saldo-saldo dengan pihak berelasi 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
Aset Deposito berjangka Efek tersedia untuk dijual Kas dan bank Piutang premi
1.800.000.000 11.699.941.500 4.020.625.198 592.376.370
22.050.277.805 1.558.581.610 841.531.221
300.000.000 10.666.660.000 353.393.358 -
Jumlah
18.112.943.068
24.450.390.636
11.320.053.358
Persentase dari jumlah aset
20,47%
27,71%
25,41%
Liabilitas Utang komisi Uang titipan nasabah Utang pembelian kendaraan
76.938.338 1.357.382.751 17.522.300
124.917.383 446.075.215 42.308.244
53.421.172
Jumlah
1.451.843.389
613.300.842
53.421.172
18,11%
6,89%
2,56%
Persentase dari jumlah liabilitas
b. Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi 2012 Rp Pendapatan premi bruto Persentase dari jumlah pendapatan premi bruto Beban klaim Persentase dari jumlah beban klaim bruto Beban komisi Persentase dari jumlah beban komisi Penghasilan bunga deposito berjangka dan obligasi Laba penjualan investasi Jumlah Persentase dari hasil investasi
- 39 -
2011 Rp
2010 Rp
3.567.896.257
1.220.065.919
-
47,38%
13,00%
-
151.501.509
27.823.515
-
12,58%
4,53%
-
496.097.204
186.841.449
-
46,67%
23,67%
-
261.737.531 838.114.754
546.682.311 -
-
1.099.852.285
546.682.311
-
18,39%
19,94%
-
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 26. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen Risiko Modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham. Struktur modal Perusahaan terdiri dari kas dan bank (Catatan 4), investasi (Catatan 5) dan ekuitas pemegang saham yaitu modal yang ditempatkan dan disetor (Catatan 17). Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko Seiring penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, maka Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan melaksanakan analisa risiko yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan operasional Perusahaan dengan melalukan pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko. Sejauh ini Perusahaan telah mengidentifikasi 4 kategori risiko yang harus dihadapi: Risiko teknis yang menyangkut bidang underwriting dan klaim Dalam bidang underwriting terdapat potensi timbulnya kerugian yang berkaitan dengan proses akseptasi risiko. Untuk mengurangi risiko tersebut, Perusahaan selalu konsisten menerapkan kebijakan akseptasi yang wajar dan berhati-hati, melakukan survei risiko sebelum akseptasi, meningkatkan kualitas para underwriternya dan memiliki prosedur baku yang tertuang dalam manual akseptasi yang diperbaharui secara berkala. Perusahaan melakukan evaluasi atas semua potensi kerugian yang ada dan meminimalkan dengan proteksi reasuransi yang tepat dengan limit yang memadai dari perusahaan-perusahaan reasuransi yang berkualitas untuk menutup kerugiankerugian yang mungkin terjadi tersebut. Risiko dalam hal klaim mungkin terjadi apabila terdapat beberapa klaim besar yang terjadi pada saat yang hampir bersamaan atau klaim katastropal seperti banjir dan gempa bumi yang nilainya bisa sangat besar. Untuk mengantisipasi hal ini selain program reasuransi yang baik, Perusahaan juga melakukan sebagian besar investasinya dalam bentuk yang likuid sehingga pemenuhan liabilitas Perusahaan tidak terkendala. Risiko keuangan yang menyangkut pengelolaan dana dan perubahan nilai mata uang Risiko pengelolaan dana dilakukan dengan 2 pendekatan, yang pertama adalah manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana dapat lebih cepat diinvestasikan. Yang kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat mempengaruhi keamanan investasi, Perusahaan menerapkan penempatan investasi dengan porfolio yang berimbang dalam berbagai instrumen seperti deposito berjangka, obligasi, reksadana dan menghindari investasi yang berisiko tinggi. Untuk risiko perubahan nilai tukar mata uang, Perusahaan meminimalkannya dengan membuat cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata uang tersebut.
- 40 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 26. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (Lanjutan) b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko (lanjutan) Risiko hukum menyangkut kemungkinan adanya tuntutan secara hukum Sebagai perusahaan penyedia jasa asuransi, Perusahaan tidak terlepas dari kemungkinan adanya tuntutan-tuntutan secara hukum. Hal ini bisa terjadi akibat ketiadaan peraturan perundangan yang mendukung permasalahan atau adanya kelemahan dalam kontrak. Upaya Perusahaan dalam mengantisipasi risiko ini adalah dengan memiliki tenaga yang handal di bidang hukum, menyempurnakan kontrak-kontrak yang ada, melengkapi semua persyaratan sesuai peraturan yang ada dan bekerja sama dengan konsultan hukum untuk membenahi perangkat administrasi hukum di Perusahaan. Risiko teknologi dan informasi yang menyangkut potensi kerugian dari sistem informasi Sangat cepatnya perkembangan teknologi informasi membuat suatu peristiwa internal maupun eksternal berpotensi menimbulkan kerugian bagi Perusahaan. Kejadian seperti serangan virus, pembajakan informasi, bencana alam, gangguan jaringan atau sistem dapat menimbulkan kerugian melalui biaya restorasi data yang cukup besar dan menurunnya kualitas pelayanan. Untuk mengendalikan risiko ini, Perusahaan secara berkesinambungan meningkatkan sistem keamanan untuk proteksi, melakukan back up support yang lebih teratur, menyiapkan Contingency Plan untuk mengatasi keadaan darurat, mengkaji dan mengimplementasikan kebijakan keamanan sistem informasi dengan konsekuen. c. Nilai wajar instrumen keuangan Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik karena jatuh tempo dalam rangka jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar. 27. INFORMASI PENTING LAINNYA a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan liabilitas. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh liabilitas (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Perusahaan telah menghitung batas solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK). Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan liabilitas, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan liabilitas dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi liabilitas membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan liabilitas. Pada tanggal 31 Desember 2012, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. PER-09/BL/2011 adalah sebesar 2.008%. - 41 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 27. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas (lanjutan) Berikut adalah perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012: Analisis Kekayaan Kekayaan yang dibukukan Rp Kas dan bank Investasi Deposito berjangka Efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah Piutang premi Piutang reasuransi Biaya dibayar dimuka Aset reasuransi Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah
Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp
Kekayaan yang diperkenankan Rp
5.686.382.891
-
5.686.382.891
33.904.913.461 39.784.141.500 65.000.000
-
33.904.913.461 39.784.141.500 65.000.000
73.754.054.961
-
73.754.054.961
2.416.793.914 37.175.539 272.709.281 2.121.122.552 62.806.535 3.035.746.969 1.086.797.918
69.425.477 328.031 272.709.281 2.121.122.552 62.806.535 2.927.651.604 837.033.954
2.347.368.437 36.847.508 108.095.365 249.763.964
88.473.590.560
6.291.077.434
82.182.513.126
Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Rp Tingkat Solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan Liabilitas
82.182.513.126 (8.015.829.064)
Jumlah Tingkat Solvabilitas
74.166.684.062
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kegagalan pengelolaan kekayaan Kekayaan dan liabilitas dalam setiap jenis mata uang asing Beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Risiko reasuradur Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas
3.693.610.780 70.473.073.282
Rasio Pencapaian Solvabilitas
2008%
- 42 -
3.069.263.416 121.169.142 385.825.593 117.352.629
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 27. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) b. Rasio Keuangan Berikut adalah rincian rasio keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012: % Rasio investasi terhadap cadangan teknis dan utang klaim retensi sendiri Rasio premi neto terhadap premi bruto Rasio premi beto terhadap modal sendiri premi tidak langsung terhadap premi langsung Rasio biaya pendidikan dan pelatihan terhadap biaya gaji dan tunjangan karyawan
c.
2.329,48 22,47 1,81 0,35 5,00
Pada tanggal 3 April 2012, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan No. 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, yang menggantikan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 berikut perubahannya. Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2013.
d. Dalam rangka melaksanakan ketentuan dalam pasal 3 ayat 4 Peraturan Menteri Keuangan No. 53/PMK.010/2012, pada tanggal 27 Desember 2012, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepem dan LK) telah mengeluarkan Peraturan No. PER-08/BL/2012 tentang Pedoman Perhitungan Modal Minimum Berbasis Risiko Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, yang akan menggantikan Peraturan Bapepam No. PER-09/BL/2011 tentang Pedoman Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Peraturan ini mulai berlaku untuk laporan keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi periode triwulan pertama yang berakhir 31 Maret 2013.
28. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN Berdasarkan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham Perusahaan tanggal 23 Januari 2013, sebagaimana telah diaktakan dalam akta No.181 tanggal 30 Januari 2013 dari Suwarni Sukiman, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui pengunduran diri Benny Sutedjo sebagai Direktur Utama Perusahaan terhitung sejak tanggal 30 Nopember 2012 dan selanjutnya mengangkat Loekito Saggitariono sebagai Direktur Utama Perusahaan yang baru. Susunan pengurus Perusahaan setelah perubahan di atas adalah: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: Sulistijowati : Daroel Oeloem Aboebakar : Vivekananda Atmaran Tolani (Vikas)
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
: Loekito Saggitariono : Albert Nugroho
Sampai dengan tanggal pelaporan, akta perubahan di atas masih dalam proses pelaporan pada Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
- 43 -
P.T. VICTORIA INSURANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 29. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Informasi pendukung laporan arus kas sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:
Perolehan aset tetap melalui utang pembelian kendaraan
2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
293.216.000
145.550.000
80.000.000
30. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN Sehubungan dengan penyesuaian akibat penerapan PSAK No. 28 (Revisi 2012) tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian dan PSAK No. 62 tentang Kontrak Asuransi yang diterapkan secara retrospektif, Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan menyajikan kembali laporan keuangan komparatif tahun-tahun sebelumnya atas perubahan tersebut. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dengan laporan No. 0110/T&T-GA/SH/2013 bertanggal 15 Maret 2013. Dampak dari penyajian kembali terhadap laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2012 Sesudah penyajian kembali Rp Aset Aset reasuransi Liabilitas Liabilitas asuransi Estimasi liabilitas klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Uang titipan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga Pendapatan premi ditangguhkan Pihak berelasi Pihak ketiga Laba Rugi Komprehensif Perubahan bruto liabilitas premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan Perubahan bruto liabilitas asuransi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri
2011 Sebelum penyajian kembali Rp
2.121.122.552
Sesudah penyajian kembali Rp
-
2.400.063.232
2010 Sebelum penyajian kembali Rp
-
Sesudah penyajian kembali Rp
698.044.566
Sebelum penyajian kembali Rp
-
453.197.419
344.543.637
500.158.144
202.061.717
381.465
228.879
2.695.937.150
683.468.380
3.425.481.698
1.323.514.893
1.955.037.246
1.257.145.266
1.357.382.751 464.774.233
359.040.609
446.075.215 299.100.299
-
1.357.382.751 105.733.624
729.544.548 (89.498.035) (46.960.725)
-
-
(1.470.444.452)
-
1.404.074.825
640.046.513 -
189.442.645
-
-
499.776.679 (297.943.841)
142.481.920
-
446.075.215 299.100.299
-
-
-
-
-
(1.861.357.246)
-
697.891.980
(66.369.627) -
381.465
201.832.838
(152.586) -
(1.163.465.266) 228.879
31. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Direksi Perusahaan telah menyetujui laporan keuangan Perusahaan untuk diterbitkan tanggal 15 April 2013. ******* - 44 -