LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. AR - 244
Pemegang Saham dan Direksi PT Suparma Tbk Kami telah mengaudit neraca PT Suparma Tbk tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas serta laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Suparma Tbk tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, hasil usaha dan perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tangal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Seperti diuraikan dalam Catatan 23 atas laporan keuangan, yang berisi pengungkapan dampak memburuknya kondisi ekonomi Indonesia yang berkelanjutan terhadap Perusahaan dan langkah-langkah yang ditempuh dan rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan untuk menghadapi kondisi tersebut, antara lain negosiasi Perusahaan dengan kreditur tertentu mengenai restrukturisasi pembayaran dan persyaratan dalam perjanjian pinjaman. Penyelesaian akhir restrukturisasi pembayaran dan persyaratan dalam perjanjian pinjaman tertentu belum dapat dipastikan pada saat ini. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 mencakup berlanjutnya dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan.
DRS. ADI WIRAWAN & REKAN NIU-KAP KEP-210/KM.6/2001
Drs. Adi Wirawan, Ak. NIAP 98.1.0074 18 Pebruari 2003
-2PT SUPARMA Tbk NERACA (Dalam Rupiah)
31 Desember AKTIVA
Catatan
2002
2001
AKTIVA LANCAR
Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan ragu-ragu sebesar Rp 13.921.654.348 pada tahun 2002 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persediaan Uang muka kepada pemasok Biaya dibayar di muka
3, 22
2b, 2j, 4, 8, 11, 19 2c, 4, 5
Rp
2.573.597.519
100.719.741.218 309.644.836
Rp
3.269.028.426
121.055.803.788 -
6, 7
10.466.120.622
1.267.072.329
2c, 5 2d, 6, 8, 11
370.328.904 105.527.165.452 3.850.019.662 1.814.243.996
637.284.987 104.509.120.176 8.807.355.431 1.002.885.859
225.630.862.209
240.548.550.996
86.996.317 104.433.718.301
339.901.350 83.042.759.520
713.111.060.537
712.753.393.326
817.631.775.155
796.136.054.196
Rp 1.043.262.637.364
Rp 1.036.684.605.192
2e
Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Taksiran tagihan pajak penghasilan Aktiva pajak tangguhan – bersih Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 233.932.657.143 pada tahun 2002 dan Rp 197.757.237.118 pada tahun 2001 Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA
2k, 20 2k, 20 2f, 2g, 2h, 2j, 7, 8, 11, 12, 13
- 2a -
PT SUPARMA Tbk NERACA (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
31 Desember KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan
2002
2001
KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Hutang kepada pemasok Hutang sewa guna usaha Uang muka dari pelanggan
2h, 2j, 8, 11, 22 2j
Rp
2k, 9, 20 2j, 10, 22 2h, 2j, 8, 11, 22 2h, 2j, 12, 22 2g, 2h, 2j, 13, 22
Jumlah Kewajiban Lancar
286.113.960.530 10.954.306.828 4.224.506.195 368.743.103 50.607.064.034
Rp
318.360.787.919 8.444.441.222 4.446.232.477 276.704.544 50.858.501.132
397.604.573.400 76.374.431.200 5.129.513.500 1.334.115.260
414.440.000.000 88.747.942.400 58.750.356.189 3.236.124.947
832.711.214.050
947.561.090.830
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Selisih kurs ditangguhkan
2h, 2j, 11, 12, 13
-
(
178.853.087.653 )
496.023.329.000 665.625.000 777.998.373 286.915.529.059 ) (
496.023.329.000 665.625.000 777.998.373 229.490.350.358 )
210.551.423.314
267.976.602.015
Rp 1.043.262.637.364
Rp 1.036.684.605.192
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 992.046.658 saham 15 Tambahan modal disetor – agio saham Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2f, 7 Defisit Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-3-
PT SUPARMA Tbk LAPORAN LABA RUGI (Dalam Rupiah)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember Catatan PENDAPATAN USAHA
Rp
2001
409.351.458.242
Rp 454.779.928.183
343.668.298.098
375.650.724.669
65.683.160.144
79.129.203.514
19.526.458.492 8.635.371.779
21.250.893.833 7.511.356.910
Jumlah Beban Usaha
28.161.830.271
28.762.250.743
LABA USAHA
37.521.329.873
50.366.952.771
(
38.355.146.629 ) ( 56.790.318.693 ) ( 27.434.380 21.219.436.413 )
68.820.916.602 ) 69.768.372.525 ) 78.499.509 1.691.430.856
Beban lain-lain - Bersih
(
116.337.467.355 ) (
136.819.358.762 )
RUGI SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
(
78.816.137.482 ) (
86.452.405.991 )
21.390.958.781
25.533.530.723
(Rp
57.425.178.701 ) (Rp
60.918.875.268 )
(Rp
58 ) (Rp
61 )
BEBAN POKOK PENJUALAN
2i, 16
2002
2i, 6, 17
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2i, 18
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Beban bunga Rugi selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih
TAKSIRAN PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN Tangguhan
19 2h, 10, 11, 12, 13 2g,2h,2j,8,11, 12, 13, 22
2k, 20
RUGI BERSIH RUGI PER SAHAM DASAR
( (
2l
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-4-
PT SUPARMA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Dalam Rupiah) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo 1 Januari 2001 Rugi bersih Saldo 31 Desember 2001 Rugi bersih Saldo 31 Desember 2002
Rp 496.023.329.000 496.023.329.000 Rp 496.023.329.000
Tambahan Modal Disetor Agio Saham Rp 665.625.000
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Rp
-
-
665.625.000
777.998.373
Rp 665.625.000
777.998.373
Rp
777.998.373
Defisit
Jumlah
(Rp 168.571.475.090)
Rp328.895.477.283
(
60.918.875.268)
(
229.490.350.358)
(
57.425.178.701)
(Rp 286.915.529.059)
(
60.918.875.268) 267.976.602.015
(
57.425.178.701) Rp210.551.423.314
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-5-
PT SUPARMA Tbk LAPORAN ARUS KAS (Dalam Rupiah) Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas untuk beban usaha
2b, 2j, 4, 22 2j 2i, 14, 18
2002
Rp ( (
Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan (pembayaran) kas lain-lain Pembayaran kas untuk pajak 2k, 9, 20 Pembayaran kas untuk beban bunga 2h, 2j, 8, 19, 22
( ( (
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
2001
429.647.545.478 Rp 212.501.648.204 ) ( 30.327.752.408 ) (
411.234.909.356 165.253.708.841 ) 34.757.223.715 )
186.818.144.866
211.223.976.800
6.524.350.046 ) 18.756.720.237 ) ( 31.326.905.491 ) (
3.992.060.758 24.659.800.587 ) 31.122.123.823 )
130.210.169.092
159.434.113.148
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aktiva tetap 2f, 7
(
3.021.640.976 ) (
3.490.409.241 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman jangka pendek 2h, 2j, 8, 22
(
127.883.959.023 ) (
158.788.575.199 )
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(
127.883.959.023 ) (
158.788.575.199 )
PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK
(
695.430.907 ) (
2.844.871.292 )
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
3
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
2a, 3, 22
3.269.028.426
Rp
2.573.597.519
6.113.899.718
Rp
3.269.028.426
INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS: Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Reklasifikasi aktiva sewa guna usaha ke aktiva tetap Reklasifikasi aktiva dalam penyelesaian ke aktiva tetap Pembelian persediaan bahan baku
54.539.660.627 4.813.294.321 134.510.018.232
171.614.972.727
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-6PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Suparma Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta Notaris Tjahjadi Hartanto, SH. No. 29 tanggal 25 Agustus 1976. Nama Perusahaan, PT Supar Inpama telah diubah menjadi PT Suparma dengan akta Notaris yang sama No. 5 tanggal 7 Desember 1978. Akta pendirian dan perubahan nama Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/449/22 tanggal 15 September 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 26 Tambahan No. 376 tanggal 30 Maret 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Dyah Ambarwati Setyoso, SH. No. 17 tanggal 8 Juni 2000, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 500.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000. Perubahan tersebut telah dilaporkan dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-12134.HT.01.04-TH.2000 tanggal 20 Juni 2000. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah industri kertas dan produk-produk lain yang terkait. Kantor dan pabrik Perusahaan terletak di Desa Warugunung, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan April 1978. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 14 Oktober 1994, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dengan Surat Keputusan No. S-1739/PM/1994 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menawarkan saham di Bursa Efek di Indonesia. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sejumlah 86.500.000 saham pada bursa efek Jakarta dan Surabaya tanggal 15 November 1994. Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari agio saham sebanyak 64.875.000 saham dan mengeluarkan dividen saham yang berasal dari saldo laba sebanyak 4.325.000 saham, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 155.700.000 saham. Pada bulan September 1997, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 311.400.000 saham. Pada bulan Juli 1999, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari selisih penilaian kembali aktiva tetap sebanyak 616.572.000 saham, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 927.972.000 saham. Pada bulan Juli 2000, Perusahaan mengeluarkan dividen saham sebanyak 157.755.240 saham. Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham bulan Oktober 2000, para pemegang saham menyetujui antara lain perubahan jumlah dividen saham sehingga seluruhnya menjadi 64.074.658 saham. Dengan adanya perubahan ini, modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 992.046.658 saham. c. Karyawan, Direksi dan Komisaris Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut:
-7PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
Dewan Komisaris Suwandy Paul Liputra Suhartojo Tjandra Hariono Adi
: : : :
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
Dewan Direksi Welly : Hendro Luhur : Jan Karunia Janto :
Direktur Utama Direktur Direktur
Jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah 472 orang dan 348 orang masing-masing pada tahun 2002 dan 2001 (tidak diaudit). Gaji dan manfaat kesejahteraan lain untuk komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing kurang lebih sebesar Rp 1.041.915.444 dan Rp 1.034.200.000 pada tahun 2002 dan 2001.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas, dan konsep biaya perolehan, kecuali untuk sediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan sesuai dengan Keputusan Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah. b. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. c. Transaksi Dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, “Pengungkapan PihakPihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
-8PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
d. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). e. Biaya Dibayar di muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai masa manfaatnya. f.
Aktiva Tetap Aktiva tetap, kecuali hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai penilaian kembali untuk aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali sesuai dengan peraturan Pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabot kantor
20 20 - 30 5 5
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada usaha pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan pada laba rugi tahun yang bersangkutan. Sesuai dengan PSAK No. 48 mengenai penurunan nilai aktiva, mewajibkan penelaahan atas indikasi penurunan nilai aktiva ke nilai wajar apabila terjadi indikasi kejadian atau peristiwa bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aktiva dibebankan sebagai rugi dalam laporan laba rugi. Penerapan atas pernyataan tersebut diatas berlaku sejak tanggal 1 Januari 2000. g. Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam PSAK No. 30 “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna yang dapat dikapitalisasi, disajikan dalam neraca sebagai bagian dari “Aktiva Tetap” dan dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan pada aktiva tetap yang diperoleh melalui pemilikan langsung. Hutang sewa guna usaha disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha.
-9PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
h. Kapitalisasi Selisih Kurs Efektif tanggal 1 Januari 1998, Perusahaan menerapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-49/PM/1998 Peraturan No. VIII.G.10 tanggal 7 September 1998, dimana selisih kurs yang timbul dari penjabaran aktiva dan kewajiban moneter jangka panjang dapat ditangguhkan dan dibebankan pada saat realisasi sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pada bulan Mei 2000, BAPEPAM mencabut keputusan No.KEP-49/PM/1998 peraturan No. VIII.G.10 tersebut, tetapi bagi emiten atau perusahaan publik yang telah menerapkan peraturan tersebut sebelum keputusan pencabutan ini ditetapkan, masih dapat menerapkan ketentuan peraturan tersebut untuk jumlah selisih kurs yang telah ditangguhkan, sampai dengan tanggal 31 Desember 2002. Pada tahun 2002, Perusahaan telah membebankan seluruh selisih kurs ditangguhkan (lihat Catatan 11). i.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengirim (f.o.b. shipping point). Pendapatan dari penjualan domestik diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
j.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aktiva dan kewajiban moneter adalah kurs beli dan kurs jual PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), dimana Perusahaan melakukan sebagian besar transaksi valuta asing, yaitu sebesar Rp 8.925 dan Rp 8.950 untuk AS$ 1 per 31 Desember 2002. Sebagai pembanding atas kurs yang digunakan tersebut, kurs beli dan kurs jual Bank Indonesia adalah Rp 8.895 dan Rp 8.985 untuk AS$ 1 per 31 Desember 2002.
k. Taksiran Pajak Penghasilan Taksiran pajak penghasilan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas perhitungan beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal, dan akumulasi kompensasi rugi fiskal. l.
Rugi per Saham Dasar Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar adalah 992.046.658 lembar saham pada tahun 2002 dan 2001.
- 10 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
3. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 2002 Kas
Rp
Bank Standard Chartered Bank (AS$ 54.858 dan Rp 27.377.468 pada tahun 2002 dan AS$ 149.094 dan Rp 17.675.895 pada tahun 2001) ABN AMRO Bank N.V. (AS$ 47.569 dan Rp 8.185.138 pada tahun 2002 dan AS$ 15.320 dan Rp 7.920.700 pada tahun 2001) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Bank Multicor (AS$ 25.759 dan AS$ 25.624) PT Bank Lippo Tbk (AS$ 14.985 dan Rp 20.618.303 pada tahun 2002 dan AS$ 14.989 dan Rp 40.538.294 pada tahun 2001) PT Bank Panin Tbk PT Bank Central Asia Tbk Jumlah
Rp
739.226.490
2001 Rp
416.287.438
516.986.248
1.568.255.679
432.740.161 419.494.092 229.902.568
167.247.556 611.034.625 266.494.592
154.362.032 45.588.764 35.297.164
196.422.958 43.285.578 -
2.573.597.519
Rp
3.269.028.426
4. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2002 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : PT Siantar Madju Pihak ketiga : Penjualan ekspor Penjualan domestik Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Saldo akhir - bersih
Rp
( Rp
309.644.836
2001 Rp
-
41.740.315.050 72.901.080.516
44.283.245.864 76.772.557.924
114.951.040.402 13.921.654.348 )
121.055.803.788 -
101.029.386.054
Rp 121.055.803.788
Piutang usaha dalam mata uang asing berjumlah AS$ 4.676.786 pada tahun 2002 dan AS$ 4.258.004 pada tahun 2001 (lihat Catatan 22).
- 11 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
Pada tahun 2002, Global Smart Worldwide Limited, Hongkong (GS), salah satu pelanggan Perusahaan, membeli hutang sewa guna usaha Perusahaan kepada PT GE Finance Indonesia , dan telah mencapai kesepakatan dengan Perusahaan untuk menyelesaikan piutangnya dengan menggunakan dana yang seharusnya digunakan untuk pembayaran hutang usaha GS (lihat Catatan 13). Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2002 Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari Lebih dari 60 hari
Rp
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Saldo akhir-bersih
Rp
12.119.408.851
2001 Rp
11.201.766.761
19.546.519.393 14.702.395.503 68.582.716.655
13.409.377.722 17.631.689.163 78.812.970.142
114.951.040.402 13.921.654.348
121.055.803.788 -
101.029.386.054
Rp 121.055.803.788
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari. 5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dengan PT Siantar Madju, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sifat hubungan istimewa antara Perusahaan dengan PT Siantar Madju, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, adalah seorang Komisaris Perusahaan menjabat sebagai salah satu direktur PT Siantar Madju dan direktur utama Perusahaan menjabat sebagai direktur utama PT Siantar Madju. Transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Pada tahun 2002, Perusahaan melakukan penjualan kertas kepada PT Siantar Madju sebesar Rp 1.020.369.329. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai “Piutang usaha – Pihak yang mempunyai hubungan istimewa”. b.
Perusahaan melakukan penjualan bukan produk utama, berupa listrik, kepada PT Siantar Madju sebesar Rp 1.935.174.944 dan Rp 1.951.930.532 masing-masing pada tahun 2002 dan 2001. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai “Piutang lain-lain – Pihak yang mempunyai hubungan istimewa”.
- 12 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
6. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 2002
2001
Barang ja di Barang dalam proses Bahan baku dan pembantu Barang dalam perjalanan
Rp
23.266.505.005 6.864.397.761 72.936.398.407 2.459.864.279
Jumlah
Rp
105.527.165.452
Rp
26.273.288.930 9.951.724.054 68.284.107.192 -
Rp 104.509.120.176
Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kerugian atas kebakaran dan resiko lainnya. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi sebesar AS$ 35.000.000 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas resiko kebakaran dan resiko lainnya yang mungkin dialami Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun (lihat Catatan 8 dan 11). Pada bulan Januari 2002, Perusahaan mengalami banjir yang mengakibatkan beberapa persediaan yang telah diasuransikan menjadi rusak. Kerugian persediaan atas banjir tersebut adalah Rp 4.372.490.088. Pada bulan Juni dan September 2002 pihak asuransi telah membayar kerugian tersebut sebesar Rp 3.680.216.731. Kerugian bersih disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (beban) lain-lain”. Pada tanggal 27 Desember 2002, Perusahaan mengalami banjir yang mengakibatkan beberapa persediaan yang telah diasuransikan menjadi rusak. Kerugian persediaan atas banjir tersebut diperkirakan sebesar Rp 6.522.926.907 dan pendapatan atas klaim diperkirakan sebesar Rp 4.239.902.490 disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang lain-lain”. Kerugian bersih disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (beban) lain-lain”. Sampai dengan saat ini Perusahaan masih dalam proses negosiasi dengan pihak asuransi.
7. AKTIVA TETAP Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: Perubahan Selama Periode Berjalan 2002 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah
Penambahan / Reklasifikasi
Saldo Awal
Rp 38.414.135.200 75.136.491.082 725.373.120.214 6.528.283.460 5.257.444.588 850.709.474.544
Rp
12.305.211.280 84.930.150.578 399.950.909 872.573.418 98.507.886.185
Pengurangan / Reklasifikasi
Rp
Saldo Akhir
10.539.743.182 -
Rp 38.414.135.200 76.901.959.180 810.303.270.792 6.928.234.369 6.130.018.006
10.539.743.182
938.677.617.547
- 13 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
Perubahan Selama Periode Berjalan 2002 Aktiva sewa guna usaha Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana dalam pembangunan
Penambahan / Reklasifikasi
Saldo Awal 57.225.683.871
Pengurangan / Reklasifikasi
-
Saldo Akhir
54.539.660.627
2.686.023.244
2.575.472.029
7.917.899.190
4.813.294.330
5.680.076.889
Jumlah Nilai Tercatat
910.510.630.444
106.425.785.375
69.892.698.139
947.043.717.680
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabot kantor
25.062.539.571 153.640.430.217 3.038.137.400 2.985.185.478
4.018.929.789 46.166.194.095 926.857.397 840.865.409
3.454.181.489 -
25.627.287.871 199.806.624.312 3.964.994.797 3.826.050.887
Sub-jumlah
184.726.292.666
51.952.846.690
3.454.181.489
233.224.957.867
13.030.944.452
1.884.034.766
14.207.279.942
707.699.276
197.757.237.118
53.836.881.456
17.661.461.431
233.932.657.143
Aktiva sewa guna usaha Mesin dan peralatan Jumlah Akumukasi Penyusutan Nilai Buku
Rp712.753.393.326
Rp 713.111.060.537
Perubahan Selama Periode Berjalan 2001 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Aktiva sewa guna usaha Mesin dan peralat an Bangunan dan prasarana dalam pembangunan
Saldo Awal
Rp 38.136.385.200 71.472.586.610 706.301.119.266 3.429.641.869 4.049.284.362 823.389.017.307 57.225.683.871
Penambahan
Rp
277.750.000 3.663.904.472 19.072.000.948 3.098.641.591 1.208.160.226 27.320.457.237 -
Pengurangan
Rp
Saldo Akhir
-
Rp 38.414.135.200 75.136.491.082 725.373.120.214 6.528.283.460 5.257.444.588
-
850.709.474.544
-
57.225.683.871
262.585.490
2.312.886.539
-
2.575.472.029
Jumlah Nilai Tercatat
880.877.286.668
29.633.343.776
-
910.510.630.444
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabot kantor
21.016.269.121 122.711.766.901 2.435.004.284 2.242.222.015
4.046.270.450 30.928.663.316 603.133.116 742.963.463
-
25.062.539.571 153.640.430.217 3.038.137.400 2.985.185.478
Sub-jumlah
148.405.262.321
36.321.030.345
-
184.726.292.666
10.884.523.255
2.146.421.197
-
13.030.944.452
159.289.785.576
38.467.451.542
-
197.757.237.118
Aktiva sewa guna usaha Mesin dan peralatan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Rp721.587.501.092
Rp 712.753.393.326
- 14 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
Pembebanan penyusutan tahun 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut: 2002
2001
Beban pokok produksi Beban umum dan administrasi
Rp
39.126.213.122 503.388.392
Rp
38.065.747.555 401.703.987
Jumlah
Rp
39.629.601.514
Rp
38.467.451.542
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2002, tanah merupakan hak untuk membangun dan menggunakan (HGB) tanah tersebut, yang akan berakhir pada tanggal tertentu antara tahun 2002 sampai dengan tahun 2025, dan dapat diperbarui. Tanah seluas 275 meter persegi (kurang dari 1% dari keseluruhan tanah) masih atas nama pemilik lama. Penambahan aktiva tetap termasuk reklasifikasi dari aktiva sewa guna usaha dan aktiva dalam penyelesaian masing-masing sebesar Rp 54.539.660.627 dan Rp 4.813.294.330 pada tahun 2002. Aktiva tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun (lihat Catatan 8 dan 11). Sesuai dengan laporan PT Daksana Intra Swadaya, Perusahaan Penilai, No. Laporan 18/PEN/DIS/SBY/II/2003 tanggal 11 Pebruari 2003, nilai wajar seluruh aktiva tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebesar Rp 1.095.461.280.000. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aktiva pada tahun 2002. Aktiva tetap, kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko, kerusakan, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$ 111.601.600 pada tahun 2002 dan AS$ 115.959.100 dan Rp 105.000.000 pada tahun 2001. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut mencukupi untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi. Pada bulan Juni 2002, Perusahaan mengalami kebakaran yang mengakibatkan beberapa instalasi listrik yang telah diasuransikan menjadi rusak. Kerugian kebakaran instalasi listrik tersebut diperkirakan sebesar Rp 7.085.561.693 yaitu sebesar nilai buku dan dihapus dari aktiva tetap, bangunan dan prasarana. Pendapatan atas klaim diperkirakan sebesar Rp 5.823.385.994 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang lain-lain”. Kerugian bersih disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (beban) lain-lain”. Sampai dengan saat ini Perusahaan masih dalam proses negosiasi dengan pihak asuransi.
- 15 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
8. PINJAMAN JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari : 2002 Hutang Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Mata Uang Asing - Fasilitas kredit impor ( AS$ 22.610.005 pada tahun 2002 dan AS$ 21.304.187 pada tahun 2001) - Modal kerja (AS$ 7.373.196 pada tahun 2002 dan AS$7.214.979 pada tahun 2001)
Rp
Sub-jumlah
202.359.544.750
Rp 221.563.546.984
65.990.104.200
75.035.780.352
268.349.648.950
296.599.327.336
17.764.311.580
21.761.460.583
286.113.960.530
Rp 318.360.787.919
Rupiah - Modal kerja Jumlah
Rp
2001
Pinjaman tersebut dibebani bunga per tahun sebagai berikut:
Rupiah AS$
2002
2001
19% 10%
19% 10%
2002
2001
Jumlah fasilitas pinjaman yang tersedia adalah sebagai berikut :
Mata uang asing - Fasilitas Kredit Impor - Modal Kerja
AS$ AS$
Mata uang Rupiah - Modal Kerja
Rp
25.000.000 10.000.000 40.000.000.000
AS$ AS$ Rp
25.000.000 10.000.000 40.000.000.000
Pinjaman tersebut dijamin dengan aktiva tetap tertentu, piutang usaha dan persediaan. Pinjaman tersebut dijamin secara pari passu dengan fasilitas pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun (lihat Catatan 11). Perjanjian ini memuat beberapa pembatasan kepada Perusahaan, antara lain, pemeliharaan rasio keuangan tertentu, perolehan pinjaman baru, melakukan penggabungan usaha, akuisisi atau penyertaan baru pada perusahaan lain, merubah anggaran dasar perseroan termasuk susunan pengurus dan atau pemegang saham serta pemodalan, memberikan pinjaman, melakukan investasi, bertindak selaku penjamin dan melakukan pengalihan, penjaminan atau penjualan aktiva.
- 16 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
9. HUTANG PAJAK Akun ini terdiri dari: 2002 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
2001
Rp
14.882.886 1.278.344 3.755.994 348.825.879
Rp
643.650 2.377.711 252.000 273.431.183
Rp
368.743.103
Rp
276.704.544
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.277.PPh/WPJ.07/KP.0809/2002 tanggal 15 Nopember 2002, rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 adalah sebesar Rp 50.864.706.605 dan pengembalian kelebihan pembayaran paja k penghasilan badan untuk tahun pajak 2001 adalah sebesar Rp 339.901.350. Pengembalian tersebut telah diterima pada tanggal 21 Nopember 2002 (lihat Catatan 20). Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak tanggal 24 September 2001, rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebesar Rp 220.616.955.119 (lihat Catatan 20).
10. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari : 2002
2001
Beban bunga (AS$ 5.516.949 pada tahun 2002 dan AS$ 4.791.330 pada tahun 2001) Kesejahteraan karyawan Lain-lain
Rp
49.376.693.550 1.051.337.942 179.032.542
Rp
49.829.835.809 1.028.665.323 -
Jumlah
Rp
50.607.064.034
Rp
50.858.501.132
11. PINJAMAN JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM WAKTU SATU TAHUN Akun ini terdiri dari : 2002 Hutang sindikasi (dahulu dikoordinasikan oleh The Sanwa Bank Limited) (AS$ 39.850.000 pada tahun 2002 dan 2001) Evergreen Venture Capital Limited, Singapura (AS$ 4.575.083)
Rp
Jumlah
Rp
356.657.500.000 40.947.073.400 397.604.573.400
2001
Rp 414.440.000.000 Rp 414.440.000.000
- 17 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit sindikasi dengan The Sanwa Bank, Limited, Singapura, sebagai koordinator, secara kolektif dengan 7 bank di luar negeri dan 4 bank di Indonesia (pemberi pinjaman), dimana pemberi pinjaman setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka sebesar AS$ 43.000.000. Fasilitas kredit sindikasi ini digunakan untuk modal kerja dan pelunasan kembali sebagian hutang Perusahaan yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI). Pinjaman yang diperoleh dari BRI digunakan untuk membiayai perolehan aktiva tetap tertentu. Pinjaman sindikasi ini dibebani bunga sebesar 2% di atas LIBOR per tahun untuk tahun 2002 dan 2001. Pinjaman diperoleh dengan agunan aktiva tetap tertentu, piutang usaha dan persediaan Perusahaan secara pari passu dengan pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 8). Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 20 September 1999 sesuai dengan perjanjian restrukturisasi hutang tanggal 30 Maret 2000, pemberi pinjaman setuju untuk menjadualkan kembali pembayaran hutang pokok dalam 13 angsuran triwulanan mulai tanggal 10 April 1999 sampai dengan tanggal 10 Januari 2002, masing-masing dalam jumlah tertentu. Pinjaman ini memuat pembatasan kepada Perusahaan, antara lain, pemeliharaan rasio keuangan tertentu dan mengharuskan adanya persetujuan tertulis dari bank mayoritas untuk memperoleh tambahan pinjaman, pembagian dividen dan melakukan pengalihan atau penjualan aktiva. Perusahaan harus memelihara rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih besar dari 1,2 : 1, rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar tidak lebih kecil dari 1,1 : 1 dan minimum ekuitas sebesar Rp 201.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2002, Perusahaan tidak dapat memenuhi pembatasan rasio yang disyaratkan. Selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2002 terjadi pengambilalihan pinjaman, sebagai berikut: - Dari The Industrial Bank of Japan, Limited, Singapura sebesar AS$ 4.633.721, terakhir kepada The Royal Bank of Scotland plc., Singapura. - Dari The Sanwa Bank, Limited, Singapura dan PT ING Indonesia Bank sebesar AS$ 11.120.930, terakhir kepada Shangton Finance Limited, Singapura. - Dari PT Bank Fuji Internasional Indonesia dan Hua Nan Commercial Bank Ltd., Singapura sebesar AS$ 4.633.721, terakhir kepada Wise Beyond Consultants Ltd., Singapura. - Dari Deutsche Bank AG, Singapura dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk, sebesar AS$ 8.340.697, terakhir kepada Strategy Finance Limited, Singapura. - Dari Arab Banking Corporation (B.S.C.), Singapura, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dan The Korea Development Bank, Singapura sebesar AS$ 8.340.697, terakhir kepada Cashpoint Invesment Limited, Singapura. Pengambilalihan tersebut tidak mengubah isi perjanjian terdahulu. Semua kreditur terakhir diatas, kecuali The Royal Bank of Scotland plc., Singapura, memberikan fasilitas pembebasan (waived) atas beban bunga pinjaman di tahun 2002. Sejak akhir tahun 2000 sampai dengan tanggal 31 Desember 2002, Perusahaan tetap tidak dapat melunasi kewajibannya (default) untuk membayar pokok dan bunga pinjaman yang telah ja tuh tempo. Berdasarkan syarat-syarat dalam perjanjian pinjaman jangka panjang, pihak kreditur dapat menyatakan kewajiban tersebut langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih, oleh karena itu pinjaman jangka panjang tersebut diklasifikasikan sebagai bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Perusahaan sedang dalam proses negosiasi dengan kreditur untuk merestrukturisasi pinjaman tersebut. Pinjaman dari Evergreen Venture Capital Limited, Singapura merupakan pengalihan dari hutang sewa guna usaha PT GE Finance Indonesia (lihat Catatan 13). Perusahaan sedang dalam proses negosiasi dengan kreditur untuk merestrukturisasi pinjaman tersebut.
- 18 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
Rugi selisih kurs dari pinjaman jangka panjang dalam mata uang asing, yang diperoleh untuk membiayai perolehan aktiva tetap, ditangguhkan dan disajikan sebagai “Selisih Kurs Ditangguhkan” (lihat Catatan 2h). Pada tahun 2002, Perusahaan telah membebankan seluruh selisih kurs ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan (Beban) Lain-lain”. 12. HUTANG KEPADA PEMASOK YANG JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dengan Kanematsu Corporation, Singapura (Kanematsu) tanggal 24 Maret 1997, Kanematsu setuju untuk mengambil alih dari Winscove Co. Ltd., Hongkong, pemasok yang terdahulu, dalam membiayai saldo hutang sebesar AS$ 10.270.547 dengan persyaratan dan kondisi yang sama. Kewajiban ini timbul sehubungan dengan pembelian mesin pembangkit daya listrik dengan jumlah beserta suku cadangnya. Saldo hutang ini terhutang dalam 11 kali angsuran tengah tahunan yang sama mulai tanggal 24 September 1997, dan dijamin dengan mesin yang diperoleh melalui fasilitas ini serta dibebani bunga sebesar 2% di atas SIBOR per tahun. Berdasarkan suratnya tanggal 12 Maret 1998, Kanematsu menyetujui untuk memberikan penangguhan pembayaran angsuran hutang pokok Perusahaan di tahun 1998 sehubungan dengan memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia. Selanjutnya, berdasarkan suratnya tanggal 27 April 1999, Kanematsu, Jepang, Perusahaan Induk, memberikan usula n untuk menjadualkan kembali pembayaran hutang pokok dalam 8 kali angsuran setengah tahunan mulai tanggal 10 Mei 1999, masing-masing dalam suatu jumlah tertentu seperti tercantum dalam suratnya. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, saldo hutang kepada pemasok adalah sebesar AS$ 8.533.456. Sejak akhir tahun 2000 sampai dengan 31 Desember 2002, Perusahaan gagal membayar (default) angsuran pokok pinjaman dan bunga. Berdasarkan persyaratan dalam perjanjian pinjaman dalam mata uang asing, kreditur dapat menyatakan pinjaman tersebut menjadi jatuh tempo dan dapat langsung ditagih. Oleh karena itu, pinjaman jangka panjang tersebut diklasifikasikan sebagai bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Perusahaan sedang dalam proses negosiasi dengan kreditur untuk merestrukturisasi pinjaman tersebut.
13. HUTANG SEWA GUNA USAHA YANG JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha untuk pembelian mesin dan peralatan dengan jangka waktu antara 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun (lihat Catatan 7), sebagai berikut: -
Perjanjian sewa guna usaha sindikasi dengan PT GE Finance Indonesia (dahulu PT GE Astra Finance) yang bertindak sebagai koordinator, dengan anggota sindikasi PT Dai-Ichi Kangyo Panin Leasing, PT Bumi Daya – IBJ Leasing dan PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance. Perjanjian sewa guna usaha dengan PT GE Finance Indonesia. Perjanjian sewa guna usaha dengan PT Jaya Fuji Leasing Pratama.
Menurut jadual pembayaran, semua kewajiban sewa guna usaha ini seharusnya sudah diselesaikan pada tahun 2000. Berdasarkan perjanjian tanggal 19 Maret 1999, PT GE Finance Indonesia menyetujui untuk menjadualkan kembali pembayaran angsuran hutang sewa guna usaha Perusahaan mulai tanggal 19 Juli 1999 sampai dengan tanggal 19 Pebruari 2003. Pada tahun 2002, terjadi pengambilalihan pinjaman sewa guna usaha sindikasi dan PT GE Finance Indonesia, masing-masing terakhir kepada Global Smart Worldwide Limited, Hongkong dan Evergreen Venture Capital Limited, Singapura. Pengambilalihan tersebut tidak mengubah isi perjanjian terdahulu (lihat Catatan 4 dan 11). Pada tanggal 31 Desember 2002, saldo hutang sewa guna usaha adalah sebesar AS$ 573.130.
- 19 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
Sejak akhir tahun 2000 sampai dengan tanggal 31 Desember 2002, Perusahaan tidak dapat melunasi kewajibannya (default) untuk membayar pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo. Oleh karena itu, pinjaman jangka panjang tersebut diklasifikasikan sebagai bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Perusahaan sedang dalam proses negosiasi dengan PT Jaya Fuji Leasing Pratama untuk merestrukturisasi pinjaman tersebut. 14. KESEJAHTERAAN KARYAWAN Pada tahun 2002 dan 2001, Perusahaan telah mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian masing-masing sebesar Rp 1.051.337.942 dan Rp 1.028.665.323 sebagaimana yang ditentukan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. KEP-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi di Perusahaan. 15. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham dan kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut: (Nilai Nominal Rp 500 per Saham)
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan
Jumlah
PT Gloriajaya Gempita PT Mahkotamutiara Mustika Masyarakat
443.763.920 221.936.977 326.345.761
44,73 % 22,37 32,90
Rp
221.881.960.000 110.968.488.500 163.172.880.500
Jumlah
992.046.658
100,00 %
Rp
496.023.329.000
16. PENDAPATAN USAHA Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut: 2002
2001
Domestik Ekspor
Rp
257.613.255.996 151.738.202.246
Rp 292.393.075.107 162.386.853.076
Jumlah
Rp
409.351.458.242
Rp 454.779.928.183
Tidak ada penjualan kepada suatu pihak yang melebihi 10% dari total penjualan pada tahun 2002 dan 2001. Penjualan sebesar Rp 2.955.544.273 dan Rp 1.951.930.532 dari penjualan bersih merupakan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing untuk tahun 2002 dan 2001 (lihat Catatan 5).
- 20 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
17. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2002 Pemakaian bahan baku Upah buruh langsung Beban pabrikasi
Rp
Jumlah Beban Produksi Sediaan barang dalam proses Pada awal tahun Pada akhir tahun
Beban Pokok Penjualan
179.230.085.248 19.226.892.493 146.303.712.697
Rp 211.092.478.782 18.207.912.239 146.468.046.947
344.760.690.438
375.768.437.968
9.951.724.054 6.864.397.761 ) (
(
Beban Pokok Produksi Sediaan barang jadi Pada awal tahun Pada akhir tahun Kerugian karena banjir
2001
8.496.195.833 9.951.724.054 )
347.848.016.731
374.312.909.747
26.273.288.930 23.266.505.005 ) ( 7.186.502.558 )
( ( Rp
343.668.298.098
27.611.103.852 26.273.288.930 ) Rp 375.650.724.669
Tidak ada pembelian dari suatu pihak yang melebihi 10% dari total pembelian pada tahun 2002 dan 2001.
18. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2002 Beban Penjualan Ekspor dan pengangkutan Gaji dan upah Telepon dan telex Perbaikan dan pemeliharaan Iklan dan promosi Perjalanan dinas Lain-lain Sub-jumlah Beban Umum dan Administrasi Gaji dan upah Perjalanan dinas Jamuan Perbaikan dan pemeliharaan
Rp
17.499.632.682 642.984.551 471.081.573 275.169.829 228.636.470 54.829.875 354.123.512
2001 Rp
19.429.396.467 679.955.261 413.459.645 224.215.072 156.725.205 71.540.443 275.601.740
19.526.458.492
21.250.893.833
2.997.899.678 863.930.047 863.009.858 788.136.053
2.350.287.915 680.408.414 530.251.534 971.921.825
- 21 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
2002 Penyusutan Honorarium tenaga ahli Keperluan kantor Telepon dan telex Lain-lain
Rp
Sub-jumlah Jumlah
2001
503.388.392 345.812.692 224.851.262 160.253.610 1.888.090.187
Rp
8.635.371.779 Rp
401.703.987 516.130.233 179.632.915 129.620.982 1.751.399.105 7.511.356.910
28.161.830.271
Rp
28.762.250.743
19. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2002 Penghasilan lain-lain : Penghasilan bunga Laba selisih kurs – bersih Lain-lain-bersih
Rp
2001
27.434.380 122.062.768.960 -
Rp
78.499.509 1.691.430.856
Sub-jumlah
122.090.203.340
1.769.930.365
Beban lain-lain: Biaya bunga Rugi selisih kurs - bersih Amortisasi selisih kurs ditangguhkan Penyisihan piutang tak tertagih Kerugian klaim asuransi Lain-lain-bersih
38.355.146.629 178.853.087.653 13.921.654.348 4.237.473.473 3.060.308.592
68.820.916.602 69.768.372.525 -
Sub-jumlah
238.427.670.695
138.589.289.127
116.337.467.355
Rp 136.819.358.762
Beban lain-lain – bersih
Rp
20. PAJAK PENGHASILAN Perusahaan tidak mencadangkan hutang pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 karena Perusahaan mempunyai akumulasi rugi fiskal. Rekonsiliasi antara rugi sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002 dan taksiran rugi fiskal adala h sebagai berikut: Rugi sebelum taksiran pajak penghasilan Beda tetap Jamuan dan representasi Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final
(Rp
(
78.816.137.482 ) 1.490.317.853 27.434.380 )
- 22 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
Beda waktu Piutang tak tertagih Sewa guna usaha Penyusutan Kesejahteraan karyawan Biaya bunga pinjaman Amortisasi selisih kurs ditangguhkan
13.921.654.348 5.655.083.377 ) 6.646.131.782 ) 22.672.619 6.415.410.093 178.853.087.653
( (
Taksiran laba fiskal tahun berjalan
109.558.355.545
Laba (rugi) fiskal tahun-tahun sebelumnya - 2001 - 2000 - 1999 - 1998 - 1997
( (
50.864.706.605 ) 220.616.955.119 ) 35.544.093.689 149.448.751.358 ) 46.084.661.337 )
( (
Taksiran akumulasi rugi fiskal
(Rp 321.912.625.185 ) 2002
2001
Pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 22 Pasal 25
Rp
67.996.317 19.000.000
Rp
331.901.350 8.000.000
Jumlah
Rp
86.996.317
Rp
339.901.350
Perhitungan taksiran pajak penghasilan - tangguhan tahun 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut: 2002 Pajak tangguhan Piutang tak tertagih Penyusutan Amortisasi beban ditangguhkan Sewa guna usaha Biaya bunga pinjaman Rugi fiskal Perbedaan perlakuan atas rugi selisih kurs Kesejahteraan karyawan Taksiran pajak penghasilan - tangguhan
Rp ( ( (
4.176.496.304 11.231.524.315 ) 65.270.639 1.696.525.013 ) 1.924.623.028 34.747.794.724 )
2001 Rp
62.893.611.076 6.801.786 Rp
21.390.958.781
429.264.788 61.182.320 1.364.251.060 7.660.758.715 16.014.637.669 3.436.171
Rp
25.533.530.723
- 23 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan dan rugi fiskal kumulatif adalah sebagai berikut: 2002 Aktiva pajak tangguhan Rugi fiskal kumulatif Kesejahteraan karyawan Piutang tak tertagih Biaya bunga pinjaman
Rp
Sub-jumlah Kewajiban pajak tangguhan Perbedaan perlakuan atas rugi selisih kurs Penyusutan Sewa guna usaha Amortisasi beban ditangguhkan
197.223.722.785 315.401.383 4.176.496.304 9.585.381.743
Rp 231.971.517.509 308.599.597 7.660.758.715
211.301.002.215
239.940.875.821
29.252.668.469 77.882.073.489 267.458.044 ) ( -
(
Sub-jumlah Aktiva pajak tangguhan - bersih
2001
92.146.279.545 66.650.549.174 1.963.983.057 ) 65.270.639
106.867.283.914 Rp
104.433.718.301
156.898.116.301 Rp
83.042.759.520
21. KEWAJIBAN KONTINJENSI Pada bulan Februari 1995, Perusahaan dengan beberapa perusahaan lain di Surabaya, telah digugat oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) di Pengadilan Negeri Surabaya, dalam kasus perdata No. 116/Pdt.G/1995/PN.SBY. Walhi mengajukan gugatan bahwa Perusahaan telah membuang limbahnya ke Kali Surabaya dan memohon kepada Pengadilan untuk menghukum Perusahaan dengan membayar denda sebesar Rp 7.726.250.000. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 16 November 1995 No. 116/Pdt.5/1995/PN.SBY., Pengadilan memutuskan dan menyatakan bahwa gugatan yang telah diajukan oleh Walhi tidak dapat diterima. Namun berdasarkan catatan Pengadilan Negeri Surabaya, putusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum tetap karena adanya upaya hukum berupa banding yang diajukan oleh Walhi pada tanggal 29 November 1995. Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 535/Pdt/1997/PT.SBY. tanggal 10 Desember 1997, Pengadilan Tinggi Jawa Timur menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 16 November 1995 No. 116/Pdt.5/1995/PN.SBY. tersebut. Pada tanggal 9 April 1998, Pengadilan Tinggi menerima permohonan kasasi yang diajukan Walhi kepada Mahkamah Agung. Manajemen Perusahaan berpendapat tidak perlu menyisihkan kerugian atas gugatan tersebut dan hasil akhir dari masalah ini tidak berpengaruh material terhadap laporan keuangan Perusahaan. Sampai dengan tanggal 18 Pebruari 2003, belum ada perkembangan baru dari kasus ini.
- 24 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
22. POSISI AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2002, posisi aktiva dan kewajiban yang dinyatakan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing Rupiah Aktiva Bank Piutang usaha - ekspor
AS$
Jumlah Aktiva Kewajiban Pinjaman jangka pendek Biaya masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Kewajiban Kewajiban - bersih
AS$
143.172 4.676.786
Rp
1.277.810.100 41.740.315.050
4.819.958
43.018.125.150
29.983.201 5.516.949
268.349.648.950 49.376.693.550
53.531.670
479.108.518.100
89.031.820
796.834.860.600
84.211.862
Rp 753.816.735.450
23. KEADAAN EKONOMI Indonesia dan wilayah regional Asia Pasifik mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang negara-negara tersebut. Akibat utamanya adalah sangat langkanya likuiditas, tingginya kurs mata uang dan tingkat bunga. Kondisi ekonomi ini mencakup pula penurunan drastis harga saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, pengetatan penyediaan kredit, kenaikan harga umum komoditas dan jasa dan penurunan aktivitas ekonomi. Kondisi ekonomi negara masih tetap dipengaruhi oleh ketidakpastian situasi sosial dan politik, rekapitalisasi perbankan dan restrukturisasi hutang debitur macet yang sedang berlangsung. Tidak terdapat kepastian mengenai perkembangan perekonomian dan faktor non-ekonomi Indonesia di masa depan akan membawa pengaruh terhadap kegiatan usaha dan hasil usaha Perusahaan. Sehubungan dengan dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut di atas, Perusahaan tidak mampu membayar pokok dan bunga pinjaman kewajiban jangka panjang (lihat Catatan 11, 12, dan 13). Berdasarkan syarat-syarat dalam perjanjian, kreditur dapat menyatakan pinjaman tersebut langsung jatuh tempo dan dapat ditagih. Perusahaan sedang dalam proses negosiasi untuk memperoleh persetujuan restrukturisasi pinjaman jangka panjang, hutang kepada pemasok, dan hutang sewa guna usaha. Dalam memberikan respon terhadap memburuknya kondisi ekonomi tersebut, dalam tahun 2002, Perusahaan melakukan efisiensi produksi, mempertahankan penjualan ekspor pada level tertentu yang setara dengan nilai kebutuhan impor dan meningkatkan penjualan. Selama tahun 2003, Perusahaan merencanakan untuk melanjutkan program pengurangan biaya dan meningkatkan kualitas produk, menitikberatkan pada produk yang mempunyai nilai tambah ekonomis, mempertahankan penjualan ekspor pada level tertentu yang setara dengan nilai kebutuhan impor dan mempertahankan pangsa pasar dalam negeri. Perusahaan juga melaksanakan renovasi untuk gudang persediaan dengan cara meninggikan permukaan lantai guna mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana banjir yang terjadi setiap tahun.
- 25 PT SUPARMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2002 Dan 2001 (Dalam Rupiah)
Penyelesaian memburuknya kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan lainnya yang diambil oleh Pemerintah Indonesia untuk menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan termasuk memburuknya kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan, termasuk pengaruh dari pemegang saham Perusahaan, pelanggan, pemasok dan kreditur.
PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2002 DAN 2001 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN